ansos

40
Sessi Analisis Sosial 1 - Pengantar Tujuan Memperkenalkan pengertian dan prinsip Analisis Sosial. Memperkenalkan teknik dasar Analisis Sosial. Mendiskusikan penerapan Analisis Sosial sederhana di masyarakat. Metode Ceramah Diskusi Kaji bahan bacaan Simulasi Alat dan Bahan Spidol Kertas Plano Kertas Buram Lembar Kerja: Membuat Pertanyaan. Bahan Bacaan Analisis Sosial dan Perubahan Sosial Waktu 190 menit Proses Fasilitasi 1. Paparkan secara singkat tujuan dari sessi ini (5 menit). 2. Ajak peserta untuk membayangkan dirinya hendak melakukan penjajagan awal sebelum memasuki komunitas. 3. Minta peserta menginventarisasi,“Aspek-aspek apa saja di masyarakat yang penting untuk diketahui?” (15 menit). 4. Diskusikan gagasan peserta. Gali lebih lanjut dengan mengajukan pertanyaan seperti, “Mengapa aspek- aspek tersebut penting untuk diketahui?” (15 menit). 5. Ajukan pertanyaan dan diskusikan, “Bagaimana cara mengumpulkan informasi tersebut di masyarakat? Siapa yang melakukannya?” (20 menit). 6. Jelaskan bahwa apa yang sedang dikerjakan saat ini adalah merupakan dasar-dasar dari Analisis Sosial. Berikan uraian ringkas mengenai pengertian, maksud dan pelaku dari Analisis Sosial tersebut (10 menit). 7. Minta tanggapan peserta (15 menit). 8. Bagi peserta menjadi tiga kelompok. Ajak masing- masing kelompok coba membayangkan dirinya akan menganalisis kehidupan komunitas (pilih contoh yang sesuai, misalkan komunitas kota, desa, buruh, tani, nelayan, dll.) (5 menit). A - 42

Upload: moedjoko-satyo-hanggrahono

Post on 16-Jun-2015

846 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ansos

Sessi Analisis Sosial 1 - Pengantar

Tujuan Memperkenalkan pengertian dan prinsip Analisis Sosial. Memperkenalkan teknik dasar Analisis Sosial. Mendiskusikan penerapan Analisis Sosial sederhana di

masyarakat.

Metode Ceramah Diskusi Kaji bahan bacaan Simulasi

Alat dan Bahan Spidol Kertas Plano Kertas Buram Lembar Kerja: Membuat Pertanyaan.

Bahan Bacaan Analisis Sosial dan Perubahan Sosial

Waktu 190 menit

Proses Fasilitasi 1. Paparkan secara singkat tujuan dari sessi ini (5 menit).2. Ajak peserta untuk membayangkan dirinya hendak

melakukan penjajagan awal sebelum memasuki komunitas. 3. Minta peserta menginventarisasi,“Aspek-aspek apa saja di

masyarakat yang penting untuk diketahui?” (15 menit).4. Diskusikan gagasan peserta. Gali lebih lanjut dengan

mengajukan pertanyaan seperti, “Mengapa aspek-aspek tersebut penting untuk diketahui?” (15 menit).

5. Ajukan pertanyaan dan diskusikan, “Bagaimana cara mengumpulkan informasi tersebut di masyarakat? Siapa yang melakukannya?” (20 menit).

6. Jelaskan bahwa apa yang sedang dikerjakan saat ini adalah merupakan dasar-dasar dari Analisis Sosial. Berikan uraian ringkas mengenai pengertian, maksud dan pelaku dari Analisis Sosial tersebut (10 menit).

7. Minta tanggapan peserta (15 menit).8. Bagi peserta menjadi tiga kelompok. Ajak masing-masing

kelompok coba membayangkan dirinya akan menganalisis kehidupan komunitas (pilih contoh yang sesuai, misalkan komunitas kota, desa, buruh, tani, nelayan, dll.) (5 menit).

9. Bagikan Lembar Kerja Kelompok: Membuat Pertanyaan yang telah disediakan. Persilakan peserta untuk berdiskusi dan mengisi Lembar Kerja (30 menit).

10. Beri contoh pengisiannya. Misal: Aspek Nilai Masyarakat. Pertanyaan yang penting diajukan seperti, “Bagaimana sistem kekerabatan yang ada?”. “Apa yang dianggap perilaku baik atau buruk oleh masyarakat?” dll.

11. Persilakan peserta mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya (15 menit).

12. Diskusikan hasil presentasi kelompok tadi (20 menit).13. Bagikan Bahan Bacaan: Analisis Sosial dan Perubahan

Sosial.14. Persilakan peserta untuk membaca bahan bacaan (10 menit).

A - 42

Page 2: Ansos

15. Jelaskan secara ringkas prinsip dan tahapan kerja Analisis Sosial (5 menit).

16. Ajukan pertanyaan, “Bagaimana masyarakat dapat melakukan Analisis Sosialnya sendiri di lapangan?”.

17. Minta tanggapan peserta, dan diskusikan beberapa gagasan yang cukup menarik (20 menit).

18. Tutup sessi dengan meringkas gagasan pokok dari sessi ini (5 menit).

Konsep Kunci Analisis sosial dilakukan untuk memudahkan identifikasi, mengurai dan memahami secara lebih mendalam dan seksama untuk dapat menemukan akar persoalan yang sesungguhnya.

Analisis sosial adalah metode untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap mengenai situasi sosial, hubungan struktural, kultural dan historis.

Pelaku Analisis sosial tidak hanya para akademisi, tapi justru masyarakat.

Catatan untuk Penyelenggara

Sajikan sessi ini untuk pelatihan bagi anggota/kelompok komunitas, atau para calon Fasilitator Komunitas.

A - 43

Page 3: Ansos

Lembar Kerja:

Membuat Pertanyaan

Aspek Pertanyaan yang penting diajukan

1. Aspek ekonomi

2. Aspek sosial

3. Aspek politik

4. Aspek nilai masyarakat

A - 44

Page 4: Ansos

Bahan Bacaan:

ANALISA SOSIAL dan PERUBAHAN SOSIAL

“Informasi adalah kekuatan,Menguasai informasi berarti menguasai dunia”

Gerakan untuk perubahan sosial, tentu saja mengisyarakatkan adanya tindakan yang terencana, sistematik dan mengarahkan tindakan pada sasaran-sasaran tertentu. Hal ini pada dasarnya hendak mengatakan bahwa usaha perubahan bukan tindakan cela dan ngawur, melainkan usaha yang didasarkan pada analisa sosial yang kuat.

Suatu analisis sosial adalah usaha untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang situasi sosial, hubungan-hubungan struktural, kultural dan historis, sehingga memungkinkan untuk menangkap dan memahami realitas yang sedang dihadapi. Suatu analisis pada dasarnya “mirip” dengan sebuah “penelitian akademis” yang berusaha menyingkap suatu “hal atau aspek” tertentu. Dalam proses ini yang dilakukan bukan hanya mengumpulkan data, berita atau angka, melainkan berusaha membongkar apa yang sesungguhnya terjadi, bahkan menjawab mengapa demikian, dan menemukan pula faktor-faktor apa yang memberikan pengaruh kepada kejadian tersebut. Lebih dari itu, analisis sosial seyogyanya mampu memberikan prediksi ke depan, tentang kemungkinan apa yang akan terjadi.

Apakah hasil kesimpulan dari analisis bersifat final? Tentu saja tidak. Hasil analisis dapat dikatakan hanya merupakan kebenaran tentatif, yang berubah sesuai fakta atau data temuan-temuan yang baru. Dengan demikian, analisis ini bersifat dinamis, terus bergerak, memperbaharui diri, dikaji ulang dan terus diperkuat dengan fakta-fakta pendukung. Hasil analisis bukan suatu dogma, atau sejenis kebenaran tunggal.

Siapa pelaku analisis sosial? Bicara tentang analisis sosial, pada umumnya selalu dikaitkan dengan dunia akademik, kaum cendekiawan atau golongan terpelajar lainnya. Ada kesan yang sangat kuat bahwa analisis sosial hanya milik mereka. Masyarakat awam tidak punya hak untuk melakukannya. Bahkan kalau melakukan, maka disediakan mekanisme sedemikian rupa, sehingga hasil analisis awam dimentahkan. Entah dinyatakan tidak ilmiah, ngawur, salah atau apapun.

Pemahaman yang demikian, bukan saja keliru, melainkan mengandung maksud-maksud yang tidak sehat dan penuh dengan kepentingan. Pengembangan analisis sosial di sini justru ingin membuka sekat atau pintu itu, dan memberikan kesempatan pada siapapun untuk melakukannya. Malahan mereka yang paling dekat dengan suatu kejadian, tentu akan merupakan pihak yang paling kaya dengan data atau informasi. Justru analisis yang dilakukan oleh mereka yang dekat dan terlibat akan lebih berpeluang mendekati kebenaran. Tanpa memberikan kemampuan yang cukup kepada masyarakat luas untuk melakukan analisis terhadap apa yang terajadi di lingkungan mereka, atau apa yang mereka alami, maka mereka menjadi sangat mudah “dimanipulasi”, “dibuat tergantung” dan pada giliranyya tidak bisa mengambil sikap yang tepat.

Mengapa analisis sosial? Apa sebetulnya yang dijanjikan oleh proses analisis sosial, sehingga proses ini mempunyai nilai penting?

A - 45

Page 5: Ansos

1. Berguna untuk mengidentifikasi dan memahami persoalan-persoalan yang berkembang (ada) secara lebih mendalam dan seksama (teliti); berguna untuk membedakan mana akar masalah (persoalan mendasar) dan mana yang bukan, atau mana yang merupakan masalah turunan.

2. Akan dapat dipakai untuk mengetahui potensi yang ada (kekuatan dan kelemahan) yang hidup di masyarakat.

3. Dapat mengetahui dengan lebih baik (akurat) mana kelompok masyarakat yang paling dirugikan (termasuk jawaban mengapa demikian)

4. Dari hasil-hasil tersebut, dapat diramalkan apa yang akan terjadi, sehingga dengan demikian dapat pula diperkirakan apa yang akan dilakukan.

Tempat analisis sosial? Kalangan akademis umumnya menghasilkan karya-karya yang “bagus” dan “bermutu” melalui kegiatan keilmuannya. Untuk apa semuanya itu? Naskah-naskah itu biasanya tergeletak begitu saja di rak-rak kampus, menjadi bahan referensi atau menjadi teman Lepisma (kutu buku). Memang ada pula karya akademisi atau kalangan cerdik pandai yang digunakan untuk keperluan kemasyarakatan, terutama oleh negara untuk mengambil kebijakan. Namun pola hubungan kampus dengan negara yang selama ini berlangsung, menjadikan kampus pada dasarnya lebih dekat dengan negara, ketimbang dengan masyarakat, meski tidak selalu demikian. Akibatnya sensitifitas cerdik pandai terhadap penderitaan rakyat terasa tidak cukup tinggi.

Berbeda dengan analisis sosial yang hendak dikembangkan disini. Analisis sosial bukan pekerjaan kegenitan sosial dan bukan pula sejenis keisengan tanpa dasar. Kegiatan ini dengan jelas didedikasikan dan diorientasikan untuk suatu keperluan bagi perubahan. Ada watak ‘mengubah’ yang dihidupkan dalam proses analisis sosial ini. Justru karena itu pula, maka menjadi sangat jelas bahwa analisis sosial merupakan salah satu titik simpul dari proses panjang mendorong perubahan. Analisis sosial akan menghasilkan semacam “peta” yang memberikan arahan dan dasar, bagi usaha-usaha perubahan.

Apa prinsip analisis sosial? Prinsip dari analisis sosial adalah:1. Bukan suatu bentuk penyelesaian masalah. Tempat analisis sosial bukan di akhir,

melainkan di awal atau selangkah dari awal proses penyelesaian masalah. Analisis inilah yang akan memberikan pertimbangan untuk mengambil keputusan-keputusan penting dalam menyelesaikan masalah tersebut.

2. Analisis sosial bukan hal yang netral. Setiap analisis pasti mengandung unsur pemihakan. Oleh sebab itu, suatu analisis selalu diawali dengan komitmen, karena sangat berkait dengan asumsi-asumsi, keyakinan-keyakinan atau sudut pandang yang digunakan pelaku.

Bagaimana melakukan analisis? Untuk melakukan analisis sosial diperlukan tahap berikut:1. Menentukan posisi. Pelaku analisis perlu menyingkap dan mempertegas dimana

posisi berdirinya. Bagaimanapun hasil analisis sangat ditentukan oleh posisi ini. Dalam melihat kaitan suatu peristiwa yang menyangkut hubungan negara dengan masyarakat, misalnya, dimana posisi yang ingin diambil, pada masyarakat atau negara. Setidaknya pelaku analisis menyadari sejak awal posisi yang diambilnya. Bahkan jika perlu dapat menyatakan argumen atau dalih mengenai posisi yang diambilnya.

2. Melakukan pengumpulan dan penyusunan data. Dalam hal ini berlaku prinsip, lebih banyak data yang diperoleh maka akan lebih baik. Jangan sampai dengan sedikit data tetapi banyak menghasilkan kesimpulan. Perlu disadari bahwa data

A - 46

Page 6: Ansos

dapat dikumpulkan dari banyak sumber dan dengan banyak cara. Pelaku mengambil pilihan sedemikian rupa sehingga data sebanyak mungkin diperoleh dan valid. Setelah data diperoleh, ditata, disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai bentuk dan dapat dibaca. Atau dengan kata lain, data yang ada hendaknya disusun menjadi suatu deskripsi tentang sesuatu sehingga mudah dipahami. Pada tahap ini pula sebetulnya proses dan penetapan posisi sudah dimulai, yakni ketika memberikan tekanan kepada beberapa bagian dari data.

3. Melakukan analisis. Dalam seluruh tahap ini, seluruh data yang ada coba dicari kaitan diantaranya. Apa saja kaitan yang penting untuk ditelaah? Antara lain, kaitan historis (kesejarahan, sejarah peristiwa), kaitan struktur, nilai-nilai, reaksi yang berkembang dan arah masa depan. Telaah historis dimaksudkan untuk melihat ke belakang. Asumsi dari telaah

ini bahwa suatu peristiwa tidak dengan begitu saja hadir, melainkan melalui sebuah peristiwa sejarah. Dengan ini peristiwa dapat diletakkan posisinya dalam kerangka masa lalu, masa kini dan masa depan. Melalui telaah ini akan dikembangkan pula kesadaran historis.

Telaah struktur. Biasanya orang enggan dan cemas melakukan telaah ini, terutama oleh stigma tertentu. Analisis ini sangat tajam melihat apa yang ada, dan mempersoalkan apa yang mungkin tidak pernah berani diganggu gugat. Struktur yang akan dilihat adalah struktur ekonomi (distribusi sumber daya); politik (bagaimana kekuasaan dijalankan); sosial (bagaimana masyarakat mengatur hubungan di luar politik dan ekonomi); dan budaya (bagaimana masyarakat mengatur nilai).

Telaah nilai. Penting pula untuk diketahui tentang apa nilai-nilai yang dominan dalam masyarakat. Mengapa demikian? Dan siapa yang paling berkepentingan dengan pengembangan nilai-nilai tersebut.

Telaah reaksi. Melihat reaksi yang berkembang berarti mempersoalkan siapa atau pihak mana yang sudah bereaksi dan mengapa reaksi itu muncul. Telaah ini penting untuk menuntun kepada pemahaman mengenai “peta” kekuatan yang bekerja.

Telaah masa depan. Tahap ini lebih merupakan usaha untuk memperkirakan atau meramalkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Kemampuan untuk memberikan prediksi (ramalan) akan dapat menjadi indikasi mengenai kualitas dari tahap-tahap selanjutnya.

4. Penarikan kesimpulan. Dari keseluruhan hal yang sudah ditemukan di atas kemudian ditarik kesimpulan. Dasar penarikan kesimpulan adalah hasil dari tahapan sebelumnya. Yang tidak kalah penting adalah menemukan akar masalah. Untuk menemukan akar masalah dapat dituntun dengan pertanyaan, “Mengapa?”. Untuk sampai kepada akar, maka penting dilakukan kualifikasi secara ketat, guna menentukan mana faktor yang paling penting. Kesimpulan tidak lain berbicara mengenai faktor yang memberikan pengaruh paling dominan (paling kuat) dan demi kepentingan siapa unsur akar tersebut bekerja. Sebagaimana diungkapkan di depan, kesimpulan tidak menjadi sesuatu yang final, melainkan akan mungkin diperbaiki menurut temuan-temuan atau data baru.

Sumber: KPA (diubah seperlunya)

A - 47

Page 7: Ansos

Sessi Analisis Sosial 2 - Perubahan Sosial

Tujuan Membantu peserta memahami pengertian dan pentingnya Analisis Sosial sebagai alat analisis memahami masyarakat; berikut prinsip dan pelaku Analisis Sosial.

Memperkenalkan teknik dasar Analisis Sosial. Mendiskusikan penerapan Analisis Sosial secara sederhana di

masyarakat.

Metode Ceramah Diskusi Kaji bahan bacaan Simulasi

Alat dan Bahan Spidol Kertas Plano Kertas Buram Lembar Kerja Ansos 1B

Bahan Bacaan Analisis Sosial dan Perubahan Sosial.

Waktu 225 menit

Proses Fasilitasi 19. Paparkan secara singkat tujuan dari sessi ini (5 menit).20. Ajak peserta membayangkan dirinya akan terjun ke

komunitas untuk melakukan pengorganisasian, yang untuk itu perlu melakukan Analisis Sosial.

21. Minta peserta untuk menjawab pertanyaan, “Apa yang dimaksud dengan Analisis Sosial?”. “Mengapa kita perlu melakukan Analisis Sosial?” “Apa kaitan dan peran Analisis Sosial dengan perubahan

sosial yang sedang kita upayakan?”Inventarisir dan diskusikan pendapat peserta (20 menit)

22. Minta peserta menginventarisasi “Aspek-aspek apa saja di masyarakat yang penting untuk diketahui oleh fasilitator atau CO dalam penjajagan?” (15 menit).

23. Ajukan pertanyaan dan diskusikan, “Bagaimana kita dapat mengumpulkan informasi tersebut di masyarakat? Siapa yang melakukannya?” (20 menit).

24. Bagi peserta menjadi empat kelompok. Ajak masing-masing kelompok coba membayangkan dirinya akan menganalisis kehidupan komunitas petani, nelayan, pedagang kaki lima dan masyarakat di pemukiman kumuh di perkotaan (bisa salah satu atau beberapa jenis komunitas, misal kota saja atau desa-kota, sesuai kebutuhan) (5 menit).

25. Bagikan Lembar Kerja Kelompok “Membuat Pertanyaan”. Persilakan peserta untuk berdiskusi dan mengisi Lembar Kerja. Beri contoh pengisiannya. Misal: Aspek Nilai Masyarakat. Pertanyaan yang penting diajukan seperti: Bagaimana sistem kekerabatan yang ada?; Apa yang dianggap perilaku baik atau buruk oleh masyarakat?; dll. (45 menit)

26. Persilakan peserta mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya (40 menit).

A - 48

Page 8: Ansos

27. Diskusikan hasil presentasi kelompok tadi (30 menit).28. Bagikan Bahan Bacaan: Analisis Sosial dan Perubahan

Sosial.29. Persilakan peserta untuk membaca bahan bacaan (10 menit).30. Jelaskan secara ringkas prinsip dan tahapan kerja Analisis

Sosial (10 menit).31. Ajukan pertanyaan, “Bagaimana masyarakat dapat

melakukan Analisis Sosialnya sendiri di lapangan?”.32. Minta tanggapan peserta, dan diskusikan beberapa gagasan

yang cukup menarik (20 menit).33. Tutup sessi dengan meringkas gagasan pokok dari sessi ini (5

menit).

Konsep Kunci Analisis sosial membantu untuk dapat mengidentifikasi dan memahami persoalan yang berkembang secara lebih mendalam dan seksama sehingga dapat menemukan akar persoalan yang sesungguhnya.

Analisis sosial adalah satu metode untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap mengenai situasi sosial, hubungan struktural, kultural dan historis.

Pelaku Analisis sosial tidak hanya para akademisi, tapi justru masyarakat.

Catatan untuk Fasilitator

Macam komunitas yang dibahas dalam diskusi kelompok sesuai dengan kebutuhan jenis komunitas yang akan dimasuki. Tetapi bila dianggap penting, macam komunitasnya dapat beragam untuk mendapat perbandingan dan memperluas wawasan peserta.

Catatan untuk Penyelenggara

Sajikan sessi ini sebagai pengantar Analisis Sosial untuk pelatihan bagi Fasilitator Komunitas pemula.

A - 49

Page 9: Ansos

Lembar Kerja:

Membuat Pertanyaan

Masyarakat petani Pertanyaan yang penting diajukan

Aspek ekonomi

Aspek sosial

Aspek politik

Aspek nilai masyarakat

Masyarakat nelayan Pertanyaan yang penting diajukan

Aspek ekonomi

Aspek sosial

Aspek politik

Aspek nilai masyarakat

Pedagang kaki lima Pertanyaan yang penting diajukan

Aspek ekonomi

Aspek sosial

Aspek politik

Aspek nilai masyarakat

Masyarakat Miskin Kota Pertanyaan yang penting diajukan

Aspek ekonomi

Aspek sosial

Aspek politik

Aspek nilai masyarakat

A - 50

Page 10: Ansos

Sessi Analisis Sosial 3 - Pendekatan Struktural dan Analisis Sosial

Tujuan Membantu peserta memahami pendekatan struktural dalam Analisis Sosial.

Membantu peserta memahami basis teoritis, asumsi dan definisi Analisis Sosial.

Metode Ceramah Diskusi kelompok Simulasi

Alat dan Bahan Spidol Kertas Plano Kertas Buram Lembar Kerja Ansos 2 ( Lembar Kerja Kelompok : A,B,C,D)

Bahan Bacaan Dasar-dasar Analisa Sosial Bagan Lingkaran Sistem (Ansos 2)

Waktu 180 menit- 190 menit

Proses Fasilitasi 1. Buka sessi dengan memaparkan secara singkat tujuan dari sessi ini (5 menit).

2. Bagikan Bahan Bacaan: Dasar-dasar Analisa Sosial.3. Persilakan peserta membaca bahan bacaan dan

menggarisbawahi gagasan kunci yang terdapat pada bahan bacaan tersebut (20 menit, tambah waktu bila diperlukan).

4. Berikan uraian singkat tentang isi bahan bacaan tersebut (5 menit).

5. Minta tanggapan atau gagasan peserta tentang pendekatan struktural. Pandu peserta dengan pertanyaan-pertanyaan seperti: Apa yang dimaksud dengan pendekatan struktural?. Apa hubungan analisis sistem dengan pendekatan

struktural? Mengapa pendekatan struktural dianggap lebih mampu

mengungkap akar masalah yang ada di masyarakat?6. Diskusikan pertanyaan atau tanggapan dari peserta. Libatkan

peserta sebanyak mungkin dalam diskusi bagian ini (sekitar 30 menit).

7. Tampilkan Bagan Lingkaran Sistem yang menggambarkan beberapa sistem yang ada dalam suatu masyarakat (sistem ekonomi, sosial, politik, dan ideologi).

8. Jelaskan secara ringkas mengenai bagan tersebut (5 menit).9. Ajak peserta untuk membayangkan apa yang terjadi pada

masyarakat Indonesia secara umum, berkaitan dengan sistem-sistem yang sudah dikupas tadi (5 menit).

10. Bagi peserta menjadi 4 kelompok yang akan membahas masing-masing sistem (Kelompok A membahas sistem ekonomi; Kelompok B membahas sistem politik; Kelompok C membahas sistem sosial dan Kelompok D membahas sistem ideologi) (5 menit).

11. Bagikan Lembar Kerja Kelompok “Analisis Sosial 2”.

A - 51

Page 11: Ansos

(Masing-masing sistem dengan beberapa pertanyaan kunci).12. Minta peserta mendiskusikan, mengisi jawaban dari

pertanyaan yang ada pada Lembar Kerja tersebut (30 menit, tambah waktu bila diperlukan).

13. Persilakan kelompok untuk dapat mengembangkan pertanyaan lain yang relevan dengan masing-masing bahasan.

14. Persilakan tiap kelompok menyampaikan hasil diskusi, dan menuliskannya di depan kelas (40 menit, tambah waktu bila diperlukan).

15. Bahas bersama hasil diskusi kelompok. Ajak peserta menghubungkan gagasan atau konsep pendekatan struktural dengan hasil analisis sistem (30 menit).

16. Tutup sessi dengan mengkaji ulang proses dan gagasan kunci dari sessi ini (5 menit).

Konsep Kunci Pendekatan struktural adalah pendekatan menyeluruh tentang suatu masyarakat. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa masyarakat merupakan kesatuan utuh yang sistematis atau sekumpulan sistem yang saling berhubungan dan mempengaruhi, yaitu sistem ekonomi, sosial, politik, hukum, ideologi, dll.

Pendekatan analisa struktural adalah sebuah cara untuk menyusun data dan fakta-fakta sosial, lewat studi sejarah dan empiris.

Catatan untuk Penyelenggara

Pertimbangkan untuk menampilkan narasumber pada sessi ini. Narasumber dapat menyampaikan gagasan kunci mengenai pendekatan struktural dan analisis sosial, serta membantu dalam diskusi. Lanjutkan kemudian dengan simulasi teknik analisis sosial.

A - 52

Page 12: Ansos

Lembar Kerja:

Lembar Kerja Kelompok A

Sistem Ekonomi

Lembar kerja ini adalah untuk mengupas sistem ekonomi yang dominan berlangsung di Indonesia.

Dalam Analisis Sosial sangat penting untuk dapat merumuskan dan menyusun pertanyaan-pertanyaan yang tepat. Kembangkanlah pertanyaan-pertanyaan yang ada di kolom pertama.

Kolom kedua harap diisi dengan berbagai fakta atau kenyataan yang terjadi berkait dengan pertanyaan yang ada di kolom pertama.

Isilah kedua kolom tersebut dengan pertanyaan dan fakta sebanyak mungkin.

Pertanyaan yang penting diajukan

Fakta atau situasi yang terjadi

1. Bidang usaha ekonomi apa yang utama?

2. Bagaimana pola kepemilikan modal atau alat produksi?

3. Bagaimana golongan yang mampu mempekerjakan golongan miskin?

4. Hubungan kerja dan pola upah?

5. ..

6. ..

Contoh: Mayoritas penduduk Indonesia hidup di sektor pertanian.

..

..

..

..

• ..

A - 53

Page 13: Ansos

Lembar Kerja:

Lembar Kerja Kelompok B

Sistem Sosial

Lembar kerja ini adalah untuk mengupas sistem sosial yang dominan berlangsung di Indonesia.

Dalam Analisis Sosial sangat penting untuk dapat merumuskan dan menyusun pertanyaan-pertanyaan yang tepat. Kembangkanlah pertanyaan-pertanyaan yang ada di kolom pertama.

Kolom kedua harap diisi dengan berbagai fakta atau kenyataan yang terjadi berkait dengan pertanyaan yang ada di kolom pertama.

Isilah kedua kolom tersebut dengan pertanyaan dan fakta sebanyak mungkin.

Pertanyaanyang Penting Diajukan

Fakta atau Situasiyang terjadi

1. Kelompok sosial mana yang dipandang terhormat?

2. Bagaimana jenjang golongan kaya, menengah dan miskin? Bagaimana hal tersebut tercermin?

3. Bagaimana pola hubungan antar golongan tersebut?

4. ..

5. ..

6. ..

7. ..

Contoh: Kelompok sosial yang dipandang terhormat adalah golongan …

..

..

..

..

• ..

• ..

A - 54

Page 14: Ansos

Lembar Kerja:

Lembar Kerja Kelompok C

Sistem Politik

Lembar kerja ini adalah untuk mengupas sistem politik yang dominan berlangsung di Indonesia.

Dalam Analisis Sosial sangat penting untuk dapat merumuskan dan menyusun pertanyaan-pertanyaan yang tepat. Kembangkanlah pertanyaan-pertanyaan yang ada di kolom pertama.

Kolom kedua harap diisi dengan berbagai fakta atau kenyataan yang terjadi berkait dengan pertanyaan yang ada di kolom pertama.

Isilah kedua kolom tersebut dengan pertanyaan dan fakta sebanyak mungkin.

Pertanyaanyang penting diajukan

Fakta atau situasiyang terjadi

1. Siapa yang dipandang sebagai pemimpin?

2. Bagaimana ia/mereka bisa dalam posisi itu?

3. Kelompok mana yang sejalan dan berseberangan dengan pemimpin itu? Mengapa?

4. Apa kepentingan dari pemimpin atau kelompok yang dekat dengan pemimpin tersebut?

5. Bagaimana keputusan publik diambil?

6. ..

7. ..

8. ..

Contoh: Pemimpin adalah…

..

..

..

..

• ..

• ..

• ..

A - 55

Page 15: Ansos

Lembar Kerja:

Lembar Kerja Kelompok D

Sistem Ideologi

Lembar kerja ini adalah untuk mengupas sistem ideologi yang dominan berlangsung di Indonesia.

Dalam Analisis Sosial sangat penting untuk dapat merumuskan dan menyusun pertanyaan-pertanyaan yang tepat. Kembangkanlah pertanyaan-pertanyaan yang ada di kolom pertama.

Kolom kedua harap diisi dengan berbagai fakta atau kenyataan yang terjadi berkait dengan pertanyaan yang ada di kolom pertama.

Isilah kedua kolom tersebut dengan pertanyaan dan fakta sebanyak mungkin.

Pertanyaanyang penting diajukan

Fakta atau situasiyang terjadi

1. Nilai-nilai apa yang terdapat pada masing-masing lapisan sosial, misal nilai tentang pekerjaan, pendidikan, hidup masyarakat, dll.?

2. Tradisi apa yang mendukung atau bertentangan dengan nilai tersebut?

3. Bagaimana nilai tersebut dapat hidup di masyarakat?

4. ..

5. ..

Contoh: Nilai-nilai dominan di masyarakat adalah…

..

..

..

..

A - 56

Page 16: Ansos

Bahan Bacaan:

Bagan Lingkaran Sistem (Ansos 2)

A - 57

Sistem Ekonomi

Sistem Ideologi

Sistem Sosial Sistem Politik

Page 17: Ansos

Bahan Bacaan:

DASAR-DASAR ANALISA SOSIALDari: Metode-metode Advokasi, n.n.

Diambil dan diubah seperlunya

Pengantar

Pentingnya Analisa Sosial

Untuk suatu keterlibatan yang efektif dalam proses transformasi sosial, tidaklah cukup seseorang melakukan sesuatu tanpa perangkat analisis yang memadai. Kenyataan sosial tidak bercerita sendiri, melainkan merupakan fakta-fakta dan data-data yang harus ditafsirkan melalui suatu perangkat analisa. Pemahaman atas hubungan sosial dan cara kerja yang diperoleh dari pengumpulan fakta dan data hanya dapat di ubah menjadi suatu pemahaman atas realitas melalui suatu alat tafsir yang dinamakan pendekatan (teori).

Untuk itu, bagi mereka yang memiliki tujuan melakukan perubahan sosial harus dapat memahami kenyatan sosial dan melihat makna sosial dari kerjanya pada realitas sosial yang akan diubah. Seringkali terjadi pada kelompok atau individu yang serius ingin melakukan perubahan, malah dalam cara berpikir, sikap dan tindakan-tindakannya menguatkan dan memapankan realitas yang ingin diubah karena kekurangan pemahaman atas realitas.Contohnya:

Melihat penindasan atau eksploitasi buruh oleh pemilik modal, sebagai kejahatan yang semata-mata dibebankan pada pengusaha yang tidak bermoral dan upaya untuk menanggulanginya adalah dengan menyingkirkan oknum pengusaha tadi.

Untuk menghilangkan salah tafsir (pemahaman) atas realitas sosial atau salah kaprah dalam bertindak mengupayakan perubahan sosial, berikut ini disampaikan pendekatan struktural dalam melakukan analisa sosial sebagai bekal dalam menafsirkan kenyataan sosial dan melihat pengaruh tindakannya pada kenyataan sosial yang akan diubah, baik itu melalui tindakan aktif maupun tindakan pasif (berdiam diri). Melalui pendekatan ini dapat dilihat apakah kenyataan sosial yang berlangsung sedang diubah atau bahkan dikekalkan oleh tindakan-tindakan para aktivis perubahan sosial.

Pendekatan struktural dalam analisa sosial sesungguhnya dapat memberi arah yang jelas dan mendalam tentang keadaan yang konsisten dengan perubahan sosial yang diharapkan atau mencegah jatuh pada perangkap pragmatisme dan aktivisme dari kasus ke kasus.

Melalui pendekatan ini, aktivis perubahan sosial dilengkapi dengan pedoman-pedoman yang diperlukan (walaupun bersifat umum) dengan suatu metodologi pentransformasian masyarakat yang memadai dan tepat. Hal ini karena transformasi sosial sesungguhnya merupakan persoalan metoda dan substansi -jika tidak berlebihan untuk menyebut demikian.

Jangkauan Pendekatan Struktural

Sosiologi sebagai ilmu adalah sebuah metode pendekatan terhadap realitas kemanusiaan, didalamnya termasuk perilaku manusia dalam masyarakat. Sebagai metode pendekatan, sosiologi membatasi realitasnya pada kerangka metodologi. Dalam soal ini, sosiologi mempelajari realitas kemanusiaan hanya sepanjang kenyataan atau realitas itu merupakan produk perilaku-perilaku sosial. Sekalipun

A - 58

Page 18: Ansos

demikian, para sosiolog berbeda-beda dalam menyusun datanya untuk menyelesaikan tujuan sosiologi itu sendiri.Disini pendekatan struktural adalah sebuah cara untuk menyusun data yang di dapat dari studi sosiologis atas realitas. Karena itu, pendekatan ini menentukan dan membatasi lebih jauh obyek-obyek ini. Tujuan yang tegas adalah menemukan logika yang tetap ada (immanen) dari gejala sosial yang dapat diamati dengan menganalisa sistem-sistem yang mendasarinya.

Akan tetapi, pendekatan struktural dalam sosiologi, tidak meniadakan pendekatan-pendekatan lain dan juga tidak menolak keabsahan kesimpulan-kesimpulan pendekatan yang lain. Tentunya dalam kerangka metodologi khusus milik mereka sendiri. Sebagai konsekuensinya, seorang sosisolog (atau pelaku perubahan sosial) akan menjadi sosiolog (atau pelaku perubahan sosial) yang kurang baik bila ia sama sekali mengabaikan psikologi sosial atau menolak pendekatan teologis.

Walaupun demikian, harus diingat lagi bahwa sosiologi akan memberikan kerangka yang lebih mendasar karena seluruh ilmu pengetahuan kemanusiaan (humaniora) berbeda dengan ilmu lainnya karena memiliki konteks sosial yang khusus. Hal tersebut memang merupakan obyek studi sosiologi. Jadi sebagai contoh, situasi sosial yang berbeda-beda menyebabkan teologi yang berkembang di suatu masyarakat juga berbeda. Seperti situasi di Amerika Latin yang melahirkan teologi pembebasan.

Bagaimanapun juga, untuk alasan-alasan metodologis, akhirnya kita katakan secara tepat adalah bahwa hal ini digunakan untuk memandang realitas dengan sudut pandang struktural dalam analisa sosial.

Basis Teoritis

Asumsi-asumsi

Memahami secara menyeluruh mengenai keadaan masyarakat melalui perspektif sosiologis, seseorang harus mempelajari dan melacak aspek-aspek strukturalnya. Pendekatan struktural adalah pendekatan menyeluruh tentang suatu masyarakat. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa masyarakat merupakan kesatuan utuh yang sistematis, atau sekumpulan sistem yang saling berhubungan, yaitu sistem sosial, politik, pendidikan, kesehatan, religi, dsb.

Untuk menyederhanakannya, orang dapat menggolongkan sistem-sistem ini ke dalam tiga sistem masyarakat: Sistem ekonomi, yaitu bangunan dasar yang merupakan infrastruktur atau

sistem determinan. Sistem politik, yaitu bangunan atas yang merupakan suprastruktur atau sistem

dominan. Sistem kebudayaan, yaitu bangunan atas yang merupakan suprastruktur atau

sistem dominan.

Sistem ekonomi menjadi bangunan dasar masyarakat, yang kemudian disebut sistem determinan. Sistem-sistem yang lain adalah bangunan atas yang bersifat dominan dalam kaitan terhadap keseluruhan.

Sebuah sistem disusun dari elemen-elemen yang saling berhubungan, dalam pengertian ini adalah distrukturkan dan diorganisasikan. Sebuah elemen atau sistem yang menemukan makna sosialnya dalam keseluruhan, memiliki fungsi yang berkenaan dengan elemen-elemen atau sistem-sistem lain.

A - 59

Page 19: Ansos

Struktur dan fungsi sistem atau elemen tidak secara sadar diproduksikan. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, obyek struktural adalah logika immanen yang mendasari berdirinya masyarakat itu, yaitu logika yang tidak disadari dari seluruh gejala yang dapat diamati.

Seluruh gejala sosial terjadi disebabkan oleh perilaku-perilaku sosial, yang pada tingkat abstraksi bisa memiliki macam-macam alternatif yang dipilih. Tetapi pada tingkat kenyatan konkrit, manusia banyak bertindak secara tidak sadar dalam kerangka struktur masyarakat. Sebagai contoh, seorang pemimpin dalam sebuah negara demokratis tak dapat memerintah dengan cara diktator karena struktur yang berbeda dan membatasi keputusan dan tindakannya.

Selain itu, struktur-struktur dan fungsi-fungsi dapat dimengerti lebih baik melalui studi pemunculan asalnya (kelahirannya), disamping mempelajari interpelasi (hubungan-hubungan) yang aktual dan timbul daripadanya.

Pendekatan struktural adalah juga pendekatan historis, yang mengandaikan bahwa situasi sosial yang ada sekarang, adalah hasil kekuatan-kekuatan sejarah konkret yang dapat dijadikan obyek analisa. Lawan dari pendekatan ini adalah aliran idealisme, yang mengasumsikan bahwa fenomena sosial adalah hasil kegiatan intelektual dan kehendak yang diabstraksikan secara historis.

Pada dasarnya setiap masyarakat memiliki asumsi makro, mikro. Hal ini berarti bahwa proyek pembangunan pada tingkat mikro suatu komunitas masyarakat yang kecil ditentukan dalam masyarakat yang makro nasional.

Hal ini juga berarti, bahwa analisa masyarakat pada tingkat makro tidak menjadi komprehensif dan tepat jika tidak menetapkannya dalam kaitan (fungsi) terhadap struktur peta-masyarakat atau terhadap situasi medan (dunia) Internasional.

Pendekatan struktural mempelajari struktur, fungsi, serta pemunculan asal, sistem dan elemen yang ada. Studi ini menyimak tentang seluruh faktor, hubungan satu dengan lainnya di dalam suatu masyarakat.

Definisi-definisi

Dalam sosiologi, struktur didefinisikan sebagai totalitas koheren yang terdiri dari sekumpulan hubungan yang stabil tetapi tidak terlihat nyata yang menentukan guna atau fungsi setiap elemen dari totalitas. Di lain pihak, sistem adalah juga totalitas koheren. Akan tetapi ia tersusun dari elemen-elemen yang terlihat dengan mengikuti aturan atau hierarki internal tertentu.

Jadi sistem bertalian dengan seluruh proses kegiatan yang terorganisasikan dan teratur, sementara struktur berkaitan dengan sekumpulan hubungan yang tidak terlihat nyata yang menentukan fungsi elemen sebuah sistem.

Dari sini, analisa struktural secara mendasar merupakan studi terhadap interrelasi (hubungan-hubungan) serta fungsi dari sistem dalam masyarakat dan elemen sebuah sistem. Analisa struktural berusaha mengungkapkan logika yang tidak kelihatan yang berada dibalik proses yang dapat dilihat dari sebuah sistem.

Sebuah pendekatan analisa struktural adalah sebuah cara untuk menyusun data dan fakta-fakta sosial. Data ini dapat dikumpulkan sedikit demi sedikit dari bahan sejarah dan studi empiris. Sedangkan fakta dapat ditemukan melalui pengalaman nyata

A - 60

Page 20: Ansos

manusia dari berbagai sektor masyarakat yang berbeda. Pengalaman ini bisa berupa pengalaman orang pertama, atau beberapa laporan teruji dari pengalaman orang ketiga dan tidak meniadakan pengalaman yang sudah diketahui umum.

Dalam menyusun data dan fakta dengan menggunakan kerangka struktural, orang dapat memilih periode sejarah tertentu, mengenali elemen yang menyusun bermacam sistem dalam periode tertentu, dan menggambarkan interrelasi diantara elemen dalam kaitan dengan struktur serta fungsi-fungsi. Pekerjaan ini adalah usaha membuat Analisa Inkronis.

Sedangkan mengulangi periode ini dalam periode yang berurutan adalah usaha membuat Analisa Diakronis. Dengan analisa ini kita dapat menganalisa asal (kelahiran) dari struktur-struktur dan fungsi elemen atau sistem. Jadi, jika kita ingin melakukan analisa diakronis terhadap masyarakat Indonesia, misalnya, kita dapat membagi periode dalam masa pra kolonial, kolonial, kemerdekaan, Orde Baru, post Orde Baru. Selanjutnya menerapkan analisa sinkronis terhadap setiap periode yang dibagi lagi dalam sub-sub periode.

Dengan metode analisa demikian, kita dapat menemukan korespondensi atau hubungan timbal balik dari semua elemen tersebut. Korespondensi yang hampir menyeluruh disebut Homologi, yang berarti elemen dalam bermacam sistem yang punya ketergantungan satu sama lain, dan saling memberi dukungan. Dalam situasi homologi, elemen-elemen atau sistem-sistem, kita dihadapkan pada masyarakat yang stabil.

Tetapi sebuah elemen atau sistem dapat tidak bersesuaian dengan sistem atau elemen lain. Gejala ini menghasilkan situasi ketegangan atau situasi genting. Ketegangan ini yang disebabkan oleh otonomi disebut Torsi. Sistem yang mengandung torsi adalah tempat bagi transformasi sosial. Torsi otonomi apa saja yang menyebabkan perubahan sosial disebut ruang sosial (space).

Kehadiran yang mengandung torsi dan ruang sosial adalah faktor yang memungkinkan transformasi sosial. Kalau tidak, sistem secara tidak sadar berfungsi mengembangkan homologi, menstabilkan masyarakat dan memperkokoh status quo.

Dalam masyarakat yang sepenuhnya homologi, kita bisa melihat dominasi sebuah sistem atau dominasi sebuah sistem terhadap sistem lainnya terhadap sistem makro. Hal ini berarti bahwa elemen-elemen yang sama dalam sistem dominan ditemukan menyusup ke tengah-tengah sistem yang lain dan meminimalisasi torsi-torsi, dan menjaga sistem kesatuan dalam homologi.

Fungsi sistem dominan adalah melegitimasikan keseluruhan tatanan sosial. Di lain pihak, sebuah sistem bisa menjadi penentu (determinan) terhadap sistem-sistem yang lain, jika sistem itu menyediakan infrastruktur pada daerah atau tempat sistem-sistem itu dibangun dan dipertahankan.

Sistem determinan dapat dikenali melalui analisa diakronis. Misalnya dalam masyarakat kesukuan, berlaku sistem kekeluargaan yang cukup dominan, sementara sistem yang determinan adalah ekonomi. Situasi akan berlainan dengan masyarakat atau dalam sebuah babakan sejarah perkembangan masyarakat yang sedang menuju ke babak selanjutnya dalam proses transformasi sosial.

Dalam proses transformasi sosial, sistem dominan menimbulkan rintangan awal bagi kemajuan aktifitas sosial untuk melakukan pekerjaannya. Di pihak lain, sistem

A - 61

Page 21: Ansos

determinan karena posisinya yang fundamental dalam sistem-sistem lain, adalah torsi yang paling sukar didapatkan atau diciptakan, sebab sekali sistem berantakan maka seluruh sistem yang lain juga akan mengalami hal yang sama.

A - 62

Page 22: Ansos

Sessi Analisis Sosial 4 - Pendekatan Struktural dan Analisis Sosial

Tujuan Membantu peserta memahami pedoman dasar dalam Analisis Sosial.

Membantu peserta memahami langkah dan teknik Analisis Sosial.

Membantu peserta menguasai teknik membuat model atau desain Analisis Sosial.

Metode Ceramah Diskusi kelompok Simulasi

Alat dan Bahan Spidol Kertas Plano Kertas Buram Lembar Kerja Ansos 2

Bahan Bacaan Langkah-langkah dan Teknik Analisa Struktural Pedoman Analisa Sosial Pertanyaan-pertanyaan Penting dalam Analisa Sosial

Waktu 230-240 menit

Proses Fasilitasi 1. Buka sessi dengan memaparkan secara singkat tujuan dari sessi ini (5 menit).

2. Review muatan yang menjadi bahasan dalam Analisis Sosial 2 (5 menit).

3. Bagikan Bahan Bacaan: Langkah-langkah dan Teknik Analisa Struktural.

4. Persilakan peserta membaca bahan bacaan dan menggarisbawahi gagasan kunci yang terdapat pada bahan bacaan tersebut (10 menit).

5. Berikan uraian singkat tentang bahan bacaan tersebut (5 menit).

6. Ajak peserta untuk mendiskusikan langkah dan teknik analisis sosial (20 menit).

7. Bagikan Bahan Bacaan: Pedoman Analisa Sosial.8. Persilakan peserta membaca bahan bacaan dan

menggarisbawahi gagasan kunci yang terdapat pada bahan bacaan tersebut (10 menit).

9. Berikan uraian singkat tentang bahan bacaan tersebut (5 menit).

10. Ajak peserta untuk mendiskusikan pedoman analisa sosial (20 menit).

11. Bagi peserta menjadi tiga kelompok. Masing-masing menyusun suatu model atau desain analisis sosial yang akan digunakan untuk suatu komunitas di suatu wilayah, misalnya di kota atau di desa. Caranya adalah dengan membuat suatu daftar pertanyaan dan jawaban yang relevan. Masing-masing kelompok membahas seluruh sistem dan langkah analisis sosial seperti sudah dibahas sebelumnya (sistem skonomi, sosial, politik, ideologi, dll.) (60 menit).

A - 63

Page 23: Ansos

12. Persilakan kelompok menyampaikan hasil diskusi, dan menuliskannya di depan kelas (40 menit, tambah waktu bila diperlukan).

13. Bahas bersama hasil diskusi kelompok (30 menit).14. Bagikan Bahan Bacaan: Pertanyan Penting dalam

Analisa Sosial. Jelaskan secara singkat muatan dalam bahan bacaan tersebut (5 menit).

15. Ajak peserta untuk membandingkan bahan bacaan dengan hasil diskusi terakhir tadi (15 menit).

16. Kemukakan kembali gagasan kunci yang sudah dipelajari sebelum menutup sessi ini.

Konsep Kunci Pendekatan struktural adalah pendekatan menyeluruh tentang suatu masyarakat. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa masyarakat merupakan kesatuan utuh yang sistematis atau sekumpulan sistem yang saling berhubungan dan mempengaruhi, yaitu sistem ekonomi, sosial, politik, hukum, ideologi, dll.

Pendekatan analisa struktural adalah sebuah cara untuk menyusun data dan fakta-fakta sosial, lewat studi sejarah dan empiris.

Catatan untuk Fasilitator

Siapkan co-fasilitator untuk membantu diskusi kelompok.

Catatan untuk Penyelenggara

Bila perlu gunakan Narasumber yang menyampaikan gagasan kunci dari pendekatan struktural dan analisis sosial serta membantu dalam diskusi, lanjutkan dengan simulasi menyusun teknik analisis sosial.

A - 64

Page 24: Ansos

Bahan Bacaan:

Langkah –langkah dan Teknik Analisa Struktural

Langkah dasar pendekatan struktural sebagai alat analisa untuk digunakan dalam menganalisa masyarakat, adalah:1. Metoda dasar bertolak dari gejala yang disadari (the conscious fenomena) menuju

struktur-stuktur tak kelihatan dan tak disadari. Dari sini dimulai dengan membuat situasi fotografis terhadap situasi sosial. Hal ini dapat dilakukan dengan menunjukkan seluruh fakta, data, kecenderungan positif dan negatif yang mungkin, sehubungan dengan masyarakat di bawah tinjauan menurut jangka waktu tertentu.

2. Dari fakta, kemudian di identifikasikan sistem-sistem masyarakat dan disusun menurut sistem-sistem yang ditemukan. Fakta yang berkaitan dengan cara masyarakat mengatur diri sendiri dalam kehidupan material termasuk ekonomi. Fakta yang berkaitan dengan cara pembuatan keputusan dan fakta yang terkait dengan nilai, harapan, ideologi yang hidup dan berkembang dalam masyarakat, yang termasuk dalam sistem budaya. Sistem budaya juga mencakup pendidikan, media massa, keluarga, kesehatan , agama, dll.

3. Buat pertanyaan-pertanyaan singkat yang menggambarkan situasi dalam sistem. Untuk membuat pertanyaan-pertanyaan itu, persoalan-persoalan berikut dapat membantu:

a. EkonomiContohnya:Apakah keuntungan atau kerugian sama-sama dinikmati dan dipikul oleh seluruh anggota masyarakat? Siapa yang untung? Siapa yang menderita kerugian? Bagaimana perbandingan diantara mereka itu?

b. PolitikContohnya:Sejauh mana peran dan partisipasi masyarakat dalam pembuatan keputusan? Seberapa jauh keefektifan suatu keputusan terhadap tingkah laku dan persepsi masyarakat? Apakah yang diperoleh kelompok-kelompok masyarakat dan apa yang dinikmati oleh kelompok yang berbeda dalam membuat dan mentaati keputusan-keputusan politik?

c. Sosial Contohnya:

Apa yang menjadi nilai-nilai fundamental? Apakah ada kebudayaan massa atau kebudayaan ekslusif? Apakah kebudayaan itu kebudayaan daerah atau asing?

4. Setiap langkah tadi akan menentukan apa-apa yang akan diamati. Sekarang kita

masuk ke dalam persoalan-persoalan immanen dan tak disadari. Kita melakukan ini dengan menganalisa setiap sistem dengan memfokuskan masalah kepada interrelasi struktural antara elemen-elemen dalam sebuah sistem. Dan selanjutnya menentukan interrelasi antar sistem berikut struktur dan kelembagaannya.

5. Setelah mempelajari bagaimana sistem-sistem saling berrelasi satu sama lain, langkah yang diambil kemudian adalah menentukan bagaimana setiap sistem berrelasi terhadap keseluruhan tatanan sosial. Sekarang kita masuk ke dalam analisa diakronis untuk melihat apakah sebuah sistem berrelasi dengan sistem yang lain sebagai determinan dan sisanya sebagai sistem dominan.

6. Kesimpulan-kesimpulan kemudian diturunkan. Kesimpulan ditarik dari analisa dan di tuangkan secara umum.Contoh: Sektor pedesaan menghidupi sektor kota dalam hubungan pusat-pinggiran (center-peripheral). Sistem politik dilegitimasi dengan budaya yang dipaksakan.

A - 65

Page 25: Ansos

A - 66

Page 26: Ansos

Bahan Bacaan:

PEDOMAN ANALISA SOSIAL

Jika seseorang mau melibatkan diri dalam kerja pengembangan masyarakat, pertama-tama ia harus dapat mengidentifikasikan kekuatan-kekuatan yang bekerja di dalam masyarakat. Melihat bagaimana kekuatan-kekuatan tersebut bekerja, jalinan-jalinan yang ada , dan kekuatan potensial yang ingin mereka manfaatkan dalam beberapa bidang kehidupan.

Proses ini dapat dibuat dengan melakukan analisis terhadap masyarakat tersebut dengan cara yang kritis untuk membuka mekanisme-mekanisme yang tersembunyi di dalamnya. Seringkali apa yang terlihat dari luar berbeda dengan apa yang ada dalam masyarakat tersebut. Dengan cara pandang sederhana, orang mungkin saja mengatakan bahwa masyarakat tertentu “baik-baik saja”, padahal sesungguhnya ada beberapa kekuatan negatif yang bekerja di dalamnya sehingga merugikan masyarakat tersebut. Semua itu hanya bisa digali dengan suatu proses analisis sosial.

Jika seorang pekerja sosial itu tidak mempunyai suatu penolong untuk melakukan analisis sosial yang kritis karena kelalaian atau keterbatasannya, ia bagaikan merusak kekuatan-kekuatan yang positif dan bergabung dengan kekuatan-kekuatan negatif tanpa sepengetahuannya, dan malahan berlawanan dengan apa yang diinginkannya. Dengan demikian analisis sosial merupakan suatu keharusan.

Analisis sosial dapat disamakan dengan diagnosa yang dilakukan seorang dokter. Untuk menemukan sebab suatu penyakit, dokter mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai beberapa bagian tubuh pasien dan menghubungkannya dengan data yang diperolehnya dalam suatu keterangan yang logis. Semakin dokter pandai, ia semakain banyak tahu mengenai hubungan-hubungan antara beberapa bagian tubuh dan dengan demikian ia dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bertalian dengan bagian-bagian tersebut.

Demikian pula, dengan melakukan analisis sosial kita dapat mencoba menemukan data mengenai macam-macam bagian dari masyarakat, dan menjalinnya di dalam suatu keterangan yang logis untuk menemukan suatu masalah-masalah yang pokok dalam masyarakat tersebut.

Bagian yang berbeda-beda dalam masyarakat dapat meliputi antara lain: Sistem ekonomi Sistem pendidikan Sistem sosial Sistem religius Sistem politik Sistem kesehatan Sistem ideologi dst. Sistem budaya

Untuk membuat suatu analisa sosial, semua sistem tersebut harus ditelusuri dan dianalisis. Kita ambil masing-masing sistem tersebut dan kita lihat dalam suatu kerangka kerja tertentu untuk menganalisisnya.

Sistem EkonomiSistem ekonomi dapat didefinisikan sebagai sesuatu hal yang memuat segala kegiatan yang bertalian dengan kelangkaan hidup manusia yang segera. Untuk menganalisis sistem ini, pertama-tama harus didefinisikan apakah yang menjadi

A - 67

Page 27: Ansos

sumber utama kegiatan-kegiatan ekonomi. Sumber utama itu bisa saja pertanian, peternakan, penangkapan ikan, industri, dst.

Setelah mengidentifikasi sumber-sumber ini, orang harus membuat analisa yang lebih mendalam terhadap sumber-sumber tersebut. Sebagai contoh, kita memilih pertanian dan kemudian menganalisanya. Basis pertanian adalah tanah, dengan demikian harus diketahui: 1. Struktur pemilikan2. Struktur interaksi antara kelompok-kelompok yang muncul berdasarkan pemilikan

tersebut, 3. Struktur distribusi

Ketiganya akan menyingkapkan dinamika ekonomi yang ada dalam sistem tersebut.

Dalam struktur pemilikan, mungkin kita menemukan bahwa ada tiga kelompok besar, yaitu:• Kelompok yang memiliki tanah sangat luas,• Kelompok yang memiliki tanah cukup,• Kelompok yang sama sekali tidak memiliki tanah.

Dalam menguraikan kelompok-kelompok ini, istilah-istilah yang samar-samar seperti banyak orang, beberapa orang, sedikit, lebih dan sebagainya harus dihindari. Kita harus memberikan angka-angka yang paling mendekati realitas dalam setiap kategori, misal:• 5 keluarga memiliki tanah 50-100 Ha • 10 keluarga memiliki tanah 10-50 Ha• 30 keluarga memiliki 1-10 Ha• 500 keluarga memiliki tanah kurang dari 1 Ha

Hal sama dapat kita lakukan terhadap tingkat pendapatan masyarakat; pemasaran hasil bumi; dst. Semuanya ini akan memberikan gambaran yang sebenarnya mengenai kelompok yang paling besar dalam desa tersebut.

Sistem SosialBila orang mempelajari sistem sosial, ia harus mampu menganalisis bagaimana masyarakat, stratifikasi sosial atau pelapisan sosial yang terbentuk dan bagaimana hal itu dapat terbentuk. Pengertian lapisan sosial mengandaikan kesamaan orang sebagai dasar dan ketidaksamaan keluar dari proses sosial. Didasarkan pula pada apa yang dicapai seseorang, yang pada waktu ini mencakup juga kekayaan dan tingkat pendidikan.

Sistem PolitikSistem politik menggambarkan proses pengambilan keputusan secara kolektif. Bagaimana sebuah keputusan yang menyangkut seluruh anggota komunitas dapat diambil. Apa saja institusi yang ada di komunitas; siapa tokoh yang banyak berperan; bagaimana hubungan para pemimpin formal/informal dengan anggota komunitas lainnya, dst.

Sistem Ideologi atau KeyakinanSistem ideologi merupakan perangkat penjelasan dan dikeluarkan oleh kelompok dominan atau berkuasa untuk memberi dasar mengenai kesahihan atau validitas kekuasaan , kedudukan dan posisi mereka.

Kita harus mendapatkan informasi dan menganalisis secara kritis penjelasan-penjelasan tersebut, yang dapat berupa slogan, pepatah, dsb. Yang memuat nilai-

A - 68

Page 28: Ansos

nilai tertentu untuk membenarkan (baik terselubung maupun terbuka) posisi kekuasaan, tindakan kekuasan maupun kebijakan-kebijakannya.

Termasuk dalam ideologi adalah sistem budaya yang tentunya juga harus turut dianalisis, khususnya bidang budaya yang sarat akan nilai-nilai. Bila kita mengadakan suatu analisa yang kritis mengenai sistem tersebut, yaitu dengan mengaitkan antara data yang diperoleh dengan suatu keterangan logis (alasan yang rasional) untuk menjelaskan realitas sosial, maka kita akan menemukan asal muasal (kelahiran) dari nilai-nilai tersebut, tujuan-tujuannya, kekuatan sosial yang berupa kelompok-kelompok masyarakat tertentu, dan kerugian-kerugian yang dialami komunitas lain, atau mekanisme apa yang bekerja, cara-cara kerjanya, dsb.

Dengan demikian kita akan dapat mengetahui atau memiliki suatu gambaran mengenai masyarakat sesuai dengan masalah utama yang ada didalamnya. Analisa sosial tidak hanya dapat dipahami oleh suatu perangkat teori saja, tetapi juga memerlukan kerja praktis di lapangan, karena merupakan suatu latihan yang terus menerus dan tentu saja orang tidak boleh merasa puas dengan percobaan atau usahanya yang sedang dalam tahap permulaan.

A - 69

Page 29: Ansos

Bahan Bacaan:

PERTANYAAN PENTING DALAM ANALISIS SOSIAL

Pertanyaan-pertanyaan berikut hanya sekedar membantu dan bukan merupakan suatu hal yang bersifat mutlak-menentukan. Kita dapat menyusun atau membuat pertanyaan-pertanyaan yang lain atas dasar pertanyaan-pertanyaan ini, atau mengembangkan dan menyesuaikannya sesuai konteks wilayah dan situasi yang dihadapi.

Sistem EkonomiSistem ekonomi menyangkut semua kegiatan yang berhubungan dengan kelangsungan hidup manusia, masyarakat, negara, dan berbagai organisasi. Analisis atas sistem ini berkaitan dengan bagaimana manusia melakukan kegiatan-kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi, berikut hubungan-hubungan sosial yang di timbulkan dari proses sistem ini.Pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu:1. Bidang usaha atau macam pekerjaan apa yang utamanya terdapat di daerah itu

(pertanian, perdagangan, industri, peternakan, nelayan, dst.)2. Ambil bidang utama tersebut, dan carilah sistem pemilikannya.

Misalnya soal pemilikan tanah di desa:Berapa luas lahan yang dimiliki masyarakat? Adakah lahan yang dimiliki orang kota? Berapa yang dimiliki perkebunan? Berapa yang dikuasai oleh Perhutani ? Lahan basah atau kering? Adakah sumber air? Bagaimana pola tanam masyarakat? Berapa banyak hasilnya? dst.

Data tadi dapat dirinci sbb:Berapa banyak golongan yang tidak punya tanah atau punya tanah sedikit? Golongan yang memilik tanah yang cukup memadai? Golongan yang punya tanah luas dibanding kebutuhannya? dst.

Berdasar data tadi, kelompokkan semua data dalam bentuk penggolongan lapisan-lapisan sosial.

3. Setelah menemukan pelapisan sosial tadi, pelajari interaksi atau hubungan antar lapisan tersebut.

Bagaimana golongan yang mampu mempekerjakan golongan yang miskin? Pola hubungan macam apa yang terbangun? Bagaimana tingkat ketergantungan satu golongan dengan golongan lainnya? dst.

4. Modal apa saja yang dimiliki masing-masing lapisan tadi?

5. Bagaimanakah sistem upah yang berlaku? Apakah cukup layak? Adakah sistem pinjaman? Kenapa mereka meminjam? Bagaimana sanksi bagi yang terlambat bayar pinjaman? dst.

6. Bagaimana sistem pemasaran yang berlaku? Adakah sistem ijon? Siapa yang menampung hasil produksi? Bagaimana sistem pembayarannya? Siapa yang memiliki warung? Bagaimana dengan industri yang ada? Sarana transportasi?

7. Dari situasi tersebut, siapa yang lebih banyak memperoleh manfaat? Adakah pola penguasaan oleh satu kelompok kepada kelompok lain?

8. dst.

A - 70

Page 30: Ansos

Sistem sosial

1. Kelompok sosial mana yang dipandang terhormat di tempat tersebut? Karena faktor apa (kekayaan, pendidikan, dll)?

2. Bagaimana jenjang golongan kaya, menengah dan miskin? Bagaimana hal tersebut tercermin?

3. Hubungan atau interaksi macam apa yang biasanya terjadi di antara ketiga lapisan tadi? Apakah toleransi, penerimaan, dominasi atau sikap memandang rendah?

4. Dst.

Sistem Politik

1. Siapakah yang dipandang sebagai pemimpin di komunitas itu? Bagaimana sampai ia pada posisi demikian?

2. Kelompok mana yang sejalan dengan pemimpin itu?3. Jika berdasar pemilihan, kelompok mana yang berseberangan? Bagaimana

mereka melakukan persaingan?4. Adakah partai politik di wilayah itu? Partai apa? Siapa pengurusnya? Berapa

anggotanya dan simpatisannya5. dst.

Sistem Ideologi

1. Nilai-nilai macam apakah yang terdapat pada masing-masing lapisan sosial tersebut yang berkaitan dengan bidang-bidang kehidupan (sebaiknya dianalisis masing-masing lapisan), Seperti nilai tentang pekerjaan, pendidikan, kesehatan , rekreasi, hidup keluarga, hidup bermasyarakat, kesejahteraan, dll.

2. Tradisi atau kebiasaan apa yang mendukung atau bertentangan dengan nilai-nilai tersebut? Dari mana sumber tradisi tersebut?

3. dst.

Sistem Pendidikan

1. Kelompok mana yang pendidikannya baik, cukup dan kurang? Bagaimana hubungannya (perbandingannya) dengan sistem ekonomi, politik dan ideologi tadi?

2. Fasilitas pendidikan apa saja yang ada? Bagaimana masing-masing lapisan mengakses fasilitas tersebut?

3. dst.

Hal yang sama dapat dilakukan pada sistem kesehatan, sistem keagamaan, sistem lainnya.

Setelah mendapatkan data-data tersebut, cobalah untuk menghubungkan satu sama lain dan berilah penjelasan yang masuk akal mengenai bagaimana masyarakat yang bersangkutan terbentuk dan hidup. Dengan cara demikian kita akan menemukan mekanisme-mekanisme yang bekerja dalam masyarakat tersebut dan sebab-sebab utama dari masalah yang ada dalam masyarakat itu.

A - 71