anorganik i kelompok 2_hsab pemisahan material

20
KIMIA ANORGANIK I HSAB Application for separated material Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro

Upload: anisah-lubis

Post on 12-Nov-2015

44 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hsab

TRANSCRIPT

KIMIA ANORGANIK I

Identifikasi IonMenurut, Ahrland, Chatt dan Davies menyatakan bahwa ion dikelompokkan menjadi 2:1. Ion kelas A (alkali dan alkali tanah) sebagai asam keras.2.Ion kelas B (logam transisi) sebagai asam lunak.

Logam dan ligan dibedaaan keras lunak tergantung pada polarisabilitas unsur.

Asam Keras? Asam Lunak?Asam keras adalah ion-ion logam yang berukuran kecil, bermuatan positif besar, elektron terluar tidak mudah dipengaruhi oleh ion lain dari luar. Contoh : H+, Si4+

Asam lunak adalah ion-ion logam yang berukuran besar, bermuatan kecil atau nol, elektron terluarnya mudah dipengaruhi oleh ion lain. Contoh: Ag+, Cd2+Kelompok 1Kelompok 2Kelompok 3Kelompok 4Kelompok 5HSABAsam LunakBorderline dan lunakBorderlineKerasKerasPereaksiHClH2S(Asam)H2S(basa)(NH4)2CO3larutEndapanAgClHgSMnSCaCO3Na+PbCl2CdSFeSSrCO3K+HgClCuSCoSBaCO3NH4+SnS2NiSAs2S3ZnSSb2S3Al(OH)3Bi2S3Cr(OH)3Penerapan Konsep HSAB dalam Analisa KualitatifAnalisis Pemisahan Kualitatif

Fenina Azalia (24030113120051)Mayang Kusuma(24030113120007)Ummi Dwijayanti(24030113140128)Juli Sartika(24030113140117)Keti Yuliani(24030113130075)Bonita Ariestiani(24030113120023)Fauzan MusthafaDuwikie Darmawan(24030113120014)Sestri Bella P.Ratna Dewi M.(24030111130023)Selfina Riska

Anggota Kelompok 2: Kelas BBasa Keras? Basa Lemah?Basa keras adalah Ligan-ligan dengan atom yang sangat elektronegatif dan memiliki ukuran kecil merupakan basa keras. Contoh: OH-, F-

Basa lemah adalah ligan-ligan dengan atom yang elektron terluarnya mudah terpolarisasi akibat pengaruh ion dari luar merupakan basa lemah. Contoh : S2O32-, I-Tabel Asam Basa Keras dan Lunak

Pemisahan LogamPemisahan logam memainkan peran penting saat ini, mulai dari pengendaliaan pencemaran logam berat hingga pemisahan logam-logam berharga dari pengotor-pengotornya dan untuk keperluan analisa.

Salah satu metode untuk recovery ion logam ini adalah pemisahan dengan membran cair. Dalam teknik membran cair, senyawa pembawa memainkan fungsi penting yaitu sebagai fasilitator (hal penentu) dalam kinerja pemisahan dari fase umpan.

Senyawa pembawa yang baik adalah :1.Mempunyai kemampuan ekstraksi yg tinggi melalui pembentukan kompleks yg stabil didalam membran.2. Mempunyai selektif pemisahan yg tinggi terhadap spesies tertentu, memiliki kelarutan. 3. Koefisien difusi yg baik dalam pelarut organik yg sesuai.4. Dapat dipakai dalm jumlah relatif sedikit.

Senyawa pembawa akan membentuk kompleks dengan ion logam melalui ikatan kimia antara gugus aktif dgn ion logam, pembentukan didasarkan pada teori HSAB.

Klasifikasi asam dan basa, terbukti cukup membantu ketika mempertimbangkan interaksi unsur- unsur yang mengandung asam dan basa lewis yang diturunkan dari tabel unsur untuk dibagi menjadi 2 kelas utama. Kedua kelas tersebut diidentifikasikan secara empiris dengan urutan berlawanan dari kekuatan (diukur dari tetapan kesetimbangan pembentukan kompleksnya, Kf).

METODE PEMISAHAN STANDARFILTRASIMetode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya.Membersihkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula.

ADSORPSIMetode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan bahan pengadsorbsiContoh : Celit, keramik diatom, tanah liat teraktivasi & karbon teraktivasi

Penggunaan metode ini dipakai untuk memurnikan air dari kotoran renik atau mikroorganisme, memutihkan gula yang berwarna coklat karena terdapat kotoran, menyingkirkan zat yang berbau dari udara atau air

KRISTALISASIMetode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut Saran : Kelarutan material yang akan dimurnikan harus memiliki ketergantungan yang besar pada suhu, kristal tidak harus dari larutan jenuh dengan pendinginan karena mungkin terbentuk super jenuh.Contoh: pembuatan garam dapur dari air laut dan pembuatan gula putih dari tebu

DESTILASIDestilasi adalah suatu metode pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan tingkat volatilitas (kemudahan suatu zat untuk menguap) pada suhu dan tekanan tertentu.Destilat bertingkat: pemisahan dua bahan yang mempunyai titik didih yang tidak berbeda jauh.Contoh: proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikan air minum.

EKSTRAKSIMetode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.Berdasarkan bentuk campuran yang diekstraksi:1. Ekstraksi padat-cair2. Ekstraksi cair-cairMenurut proses pelaksanaanya:1. Ekstraksi kontinyu2. Ekstraksi bertahap

Sintesis Poli Metil Tiazol Etil Eugenoksi Asetat (PMTEEA)

Sejumlah 3 g polieugenoksi asetat dimasukkan kedalam labu leher tiga ukuran 100 ml dengan peralatan tambahan ( corong penambah/ refluks). Polieugenoksi asetat tersebut ditambahkan 3 ml selama 150 menit dalam penangas air hangat ( 40oC ) selama 6 jam. Setelah dingin hasil yang didapat dilarutkan dalam kloroform dan dicuci dengan air. Hasil ekstraksi dikeringkan dengan natrium sulfat anhidrat, disaring kemudian dievaporasi untuk menghilangakan pelarut yang tersisa. Selanjutnya hasil yang didapat dianalisis dengan FTIR dab NMR 1H.

Ligan PMTEEA mempunyai gugus akif S dan N, berdasarkan teori HSAB pearson ( 1963 ) menyatakan bahwa ionion logam keras (seperti logam alkali, alkali tanah dan Cr3+) lebih kuat kompleksnya dengan atom donor keras (seperti RO-), ion logam lunak seperti Cd2+ akan membentuk kompleks yang lebih kuat dengan donor atom yang lunak dan ion logam boderline Cu2+ dengan atom donor boderline seperti piridin, maka seperti telah diketahui bahwa gugus aktif S merupakan basa lunak sehingga berikatan kompleks kuat dengan Cd2+. Sedangkan gugus aktif N merupakan basa boderline sehingga berikatan kompleks dengan Cu2+. Penelitian dengan menggunakan eugenol bergugus aktif N selektif terhadap terhadap Cu2+ kemudian Cd2+ dan Cr3+ TERIMAKASIHJurusan KimiaFakultas Sains dan MatematikaUniversitas Diponegoro