anonimous

Upload: abraryeni

Post on 14-Jan-2016

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kkk

TRANSCRIPT

  • AUTISTIK: GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIVE PADA ANAK

    Definisi Gangguan Autistik

    Menurut DSM-IV1 gangguan autistik (autistic disorder) adalah gangguan perkembangan pervasive (Pervasive Development Disorder) yang ditandai dengan adanya ketidaknormalan atau hambatan dalam interaksi sosial, komunikasi, dan adanya perilaku dan minat yang terbatas dan berulang. Manifestasi gangguan ini dapat bervariasi tergantung pada tingkat perkembangan dan usia kronologis individu. Biasanya gejala gangguan autistik sudah mulai tampak pada saat anak berusia dibawah 3 tahun. Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Autistik World Health Organization (WHO) telah merumuskan kriteria yang harus dipenuhi untuk dapat menegakkan diagnosis gangguan autistik, yaitu ICD-10 (International Classification of Diseases) 1993. Rumusan diagnostik lain yang juga dipakai diseluruh dunia untuk menjadi panduan diagnosis gangguan autistik adalah DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual) 1994. Isi dari kedua kriteria diagnostik ini pada dasarnya sama. Kriteria DSM-IV untuk Gangguan Autistik A. Harus ada sedikitnya enam gejala dari (1), (2) dan (3), dengan minimal dua gejala dari (1)

    dan masing-masing satu gejala dari (2) dan (3): (1) Hambatan kualitatif dalam interaksi sosial, minimal harus ada dua gejala dari gejala

    dibawah ini: (a) Tidak mampu menggunakan perilaku nonverbal, seperti kontak mata, ekspresi muka,

    sikap badan, dan gerak isyarat untuk menjalin interaksi sosial (b) Tidak bisa membina hubungan dengan teman sebaya (c) Tidak dapat berbagi kesenangan, minat dengan orang lain (misalnya tidak

    memperlihatkan, membawakan, atau menunjukkan objek yang diminati) (d) Kurangnya hubungan sosial dan emosional yang timbal-balik

    (2) Hambatan kualitatif dalam komunikasi seperti ditunjukkan oleh minimal satu dari gejala-gejala dibawah ini: (a) Bicara terlambat atau bahkan sama sekali tidak berkembang (tidak ada usaha untuk

    mengimbangi komunikasi dengan cara lain tanpa bicara) (b) Bila bisa bicara, tidak dapat memulai atau mempertahankan percakapan dengan

    orang lain (c) Sering menggunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang (d) Cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif dan kurang bisa meniru

    (3) Suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dalam perilaku, minat dan kegiatan. Sedikitnya harus ada satu dari gejala dibawah ini: (a) Mempertahankan satu minat atau lebih, dengan cara yang sangat khas dan berlebih-

    lebihan (b) Terpaku pada suatu kegiatan yang ritualistik atau rutinitas yang tidak ada gunanya (c) Adanya gerakan-gerakan yang aneh yang khas dan diulang-ulang (d) Seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian benda

    B. Sebelum umur 3 tahun tampak adanya keterlambatan atau gangguan dalam minimal satu

    dari bidang berikut ini: (1) interaksi sosial, (2) bicara dan berbahasa, atau (3) cara bermain yang imajinatif.

    1 Diagnostic And Statistical Manual of Mental Disorder, American Psychiatric Association 2004

  • C. Bukan disebabkan oleh Sindroma Rett atau Gangguan Disintegratif Masa Kanak. Diagnosis gangguan autistik dapat ditegakkan dari gejala-gejala yang tampak yang menunjukkan adanya penyimpangan dari perkembangan yang normal sesuai umur anak. Tabel di bawah menunjukkan parameter perkembangan normal pada anak dari usia 1 sampai usia 5 tahun.

    PARAMETER PERKEMBANGAN ANAK Usia 1 2 tahun 1. Merangkak anak tangga

    2. Menumpuk 2 atau 3 benda 3. Menunjuk untuk menyatakan keinginannya 4. Mengikuti petunjuk sederhana 5. Memegang pensil warna dan membuat garis 6. Menaruh benda dalam wadah 7. Mengguncangkan benda keluar dari wadahnya 8. Melempar benda keluar dari wadahnya 9. Mengikuti perintah sederhana 10. Menyebutkan nama benda sederhana, misalnya bola, rumah 11. Mulai berlari 12. Mampu mengingat gambar satu benda 13. Mengobarak-abrik laci, keranjang baju, dan wadah lain karena ingin

    tahu 14. Duduk dengan diam mendengar cerita sederhana 15. Melempar bola ke arah orang lain 16. Menendang bola 17. Berjalan mundur

    Usia 2 3 tahun 1. Membuka dan menutup pintu 2. Berlari dengan baik 3. Senang memanjat 4. Menuruni anak tangga satu demi satu dengan kaki yang sama secara

    perlahan 5. Menumpuk benda lebih tinggi (6 benda atau lebih) 6. Menggunakan pensil warna untuk membuat tulisan cakar ayam 7. Dapat melipat kertas bila dicontohkan terlebih dahulu 8. Mencoba memakai dan mencopot baju sendiri 9. Menggunakan dua kata atau lebih ketika berbicara 10. Mulai senang mendengarkan cerita bergambar 11. Melompat dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah 12. Ikut aktif dalam permainan 13. Ikut membereskan mainan 14. Hafal nama lengkapnya 15. Tahu jenis kelaminnya 16. Tahu berapa umurnya 17. Meniru tingkah laku dan suara 18. Berdiri seimbang di atas satu kaki untuk beberapa saat 19. Mengerti konsep sederhana (misalnya atas/bawah, panas/dingin,

    kecil/besar, buka/tutup) 20. Terlibat dalam permainan yang membutuhkan konsentrasi (memilah,

    memasangkan) Usia 3 4 tahun 1. Naik turun tangga dengan kaki kiri dan kanan bergantian

    2. Mencoba mencontohkan beragam bentuk yang tergambar (lingkaran, kotak, segitiga, segiempat dan oval)

    3. Memasangkan dan mencopotkan sepatu 4. Menghitung 1 sampai 4 benda yang sama 5. Mengulang sedikitnya 3 benda terakhir yang berurutan disebutkan 6. Mampu menceritakan kembali atau mengingat cerita sederhana atau

    pengalaman

  • 7. Bermain permainan individu sederhana diantara teman lain 8. Mencopot kancing baju sendiri 9. Mengendarai sepeda roda tiga (koordinasi tampak baik) 10. Berbicara kalimat pendek dan sederhana 11. Tampak mengerti aturan permainan 12. Bermain lompat kaki 13. Memotong dengan arahan 14. Mengenali 8 warna dasar 15. Memecahkan persoalan (tenggelam/mengambang, mur/baut, bermain

    puzzle 16. Mengenal bentuk lingkaran, kotak, segitiga, segiempat dan oval 17. Mengenal beberapa huruf alphabet 18. Mampu berjalan seimbang pada titian sempit 19. Menyelesaikan perintah sederhana 20. Melompat satu kaki dengan teknik yang indah sempurna

    Usia 4 5 tahun 1. Toilet training 2. Makan dengan sendok dan garpu 3. Duduk tenang untuk beberapa saat 4. Senang bila mendengarkan cerita 5. Memakai jaket sendiri tanpa bantuan 6. Mampu mengancingkan jaket sendiri 7. Mampu memakai sepatu sendiri dengan benar 8. Membereskan mainan bila diminta 9. Senang berada di antara orang lain 10. Memperhatikan/merawat barangnya sendiri 11. Berbagi dan mau bergiliran 12. Biasanya menerima apa yang dibatasi orangtua 13. Berbagi perhatian orangtua dengan saudara 14. Mengikuti petunjuk sederhana 15. Berkunjung ke kerabat orang lain tanpa orangtua untuk waktu yang

    pendek 16. Mampu menyebut nama lengkap dirinya 17. Mengerti konsep sederhana seperti besar/kecil, keluar/masuk,

    naik/turun, buka/tutup 18. Mengenali benda yang biasa ditemui di rumah 19. Memperlihatkan image diri yang positif 20. Bertanya untuk memperoleh informasi 21. Mengerti konsep angka (1-5) 22. Mengenali suara-suara yang biasa ada di rumah 23. Mencerita kan pengalamannya 24. Menyebutkan kegunaan benda yang biasa ditemui di rumah, misalnya

    jaket-dipakai, pisang-dimakan 25. Mengenali delapan warna dasar 26. Mengenali huruf dan suara 27. Mampu mengingat/mengulang 2 atau 3 benda berlainan dalam konsep

    yang sama, misalnya (5,7,9), (merah, biru, kuning), (g,b,d) 28. Melompat dua atau tiga kali dengan satu kaki dalam satu garis 29. Mampu menangkap bola yang cukup besar 30. Mampu berlari atau berhenti dengan perintah 31. Mampu menggambar gambar sederhana 32. Mampu membedakan bentuk-bentuk yang berlainan 33. Mampu mencontohkan gambar lingkaran atau kotak 34. Berdiskusi cerita yang didengar atau dilihat di TV 35. Memilih objek atau gambar yang hampir sama 36. Memperlihatkan keinginannya untuk bersekolah

    Sumber: Slow and Steady Get Me Ready, oleh June R Oberlander

  • Meskipun kriteria diagnosis telah dijabarkan dalam ICD-10 dan DSM-IV, namun kesalahan diagnosis masih sering terjadi. Hal ini disebabkan karena sering terdapat gangguan atau penyakit lain yang menyertai gangguan autistik ini, seperti misalnya hiperaktifitas, epilepsi, retardasi mental, Down-Syndrome, dan lain sebagainya. Seringkali perhatian terlalu tertuju pada gangguan penyerta sehingga gangguan autistik sendiri luput terdiagnosis. Intervensi Perilaku Terhadap Anak Autistik Salah satu metode intervensi perilaku untuk mengajar anak autistik yang terbukti berhasil meminimalisir bahkan menghilangkan gangguan perilaku anak autistik adalah Applied Behavior Analysis (ABA). Pendekatan ini merupakan hasil penelitian panjang dari Dr. Ivar Lovaas dan rekannya di UCLA, Amerika. Metode ABA banyak digunakan karena metode ini;

    1. Terstruktur, yaitu memakai teknik yang jelas seperti Discrete Trial Training, Discrimination Training, Shaping, Prompt Fading, dan sebagainya.

    2. Terarah, ada kurikulum yang jelas. 3. Terukur, keberhasilan atau kegagalan anak dalam menghasilkan perilaku yang

    diharapkan dapat diukur karena perilaku dapat dilihat secara langsung. Tingkat kemampuan anak autistik yang diharapkan dapat tercapai selama terapi perilaku adalah seperti tampak pada piramida dibawah ini.

    Bagian piramida yang paling penting adalah bagian bawah karena seluruh bangunan akan hancur bila fondasi tidak kokoh. Bagian paling bawah adalah: - Work habits, Self-regulation:

    Sikap kerja anak setiap kali diberi tugas dan bagaimana dia mengembangkan kontrol serta strategi setiap menghadapi stress.

    - Self-Help, Independence: Kemampuan anak membantu dirinya sendiri dan bersikap mandiri sesuai dengan usia tahap perkembangannya.

    - Functional Communication: Kemampuan untuk menjawab pertanyaan secara konsisten dan kontekstual, menyampaikan keinginan, perasaan dan pendapat.

    Setelah anak dapat menguasai keahlian-keahlian pada piramida bagian bawah, anak diharapkan sudah mampu bersekolah atau mengerjakan pekerjaan sekolah dan akhirnya mampu melakukan komunikasi dua arah secara verbal dan nonverbal. Terapi dengan metode ABA bersifat intensif yaitu 30 40 jam setiap minggunya selama dua tahun.

    PROSES PERKEMBANGAN ANAK AUTISTIK Oleh: Dr . Lam Chee Meng dan Chan Yee Pei, B.Sc (2002)

    Socialization

    Academic skills

    Work Habits Self Regulation

    Self-Help Independence

    Functional Communication

    3

    2

    1

  • Di Banda Aceh sendiri, pusat terapi untuk anak autistik masih sangat jarang ada padahal tidak sedikit anak-anak di Aceh yang mengalami gangguan autistik. Mungkin ini disebabkan karena biaya terapi yang sangat mahal dan masih kurangnya ahli-ahli profesional seperti terapis, dokter, psikolog dan sebagainya yang bisa melakukan terapi. Satu-satunya pusat terapi anak autistik terlengkap yang ada di Banda Aceh adalah Biro Psikologi Psikodinamika. Melalui program edukasinya yaitu Buah Hati School House, terapi di sekolah ini menggunakan metode ABA. Terapi bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup anak autistik sehingga mereka dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki secara maksimal. Terapi mempersiapkan anak autistik sebelum anak dimasukkan ke sekolah umum bergabung dengan anak-anak normal seusianya. Biaya terapi untuk anak autistik mahal karena terapi ini sangat intensif dimana anak akan selalu didampingi seorang terapis dan seorang shadow teacher, apabila diperlukan. Alat-alat bantu untuk terapi dan belajar juga mahal. Masalah biaya terapi yang mahal ini sering menjadi kendala bagi para orang tua anak autistik, terutama dari keluarga ekonomi bawah dan menengah untuk membawa anaknya ke pusat terapi. Hal ini perlu mendapatkan perhatian dari banyak pihak seperti pemerintah, organisasi-organisasi nasional dan Internasional, dan juga masyarakat.