annual report tahun 2014 (.pdf)

332
Eager to Fly Higher semangat untuk terbang lebih tinggi Rajawali Nusindo Group 2014 LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Upload: hadieu

Post on 13-Jan-2017

347 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Eager to Fly Highersemangat untuk terbang lebih tinggi

Rajawali NusindoGroup

2014LAPORAN TAHUNANANNUAL REPORT

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo1

Mengingat tantangan yang dihadapi dikarenakan kondisi

perekonomian global, maka sinergi kekuatan dan sumber daya

menjadi salah satu alat yang ampuh, terbukti berhasil melalui waktu

terbang yang panjang. Seluruh komponen mempunyai semangat

tinggi untuk terus mengepakkan sayap terbang semakin tinggi

Given the challenges facing due to global economic conditions, the synergy of the strengths and resources into one powerful tool, proven to be successful over the long flying time. All the components have a high spirit to continue flapping wings to fly higher.

Eager to Fly Higher

Ikhtisar KInerja Performance Overview 2

daftar isicontents

Penghujung tahun 2014 merupakan momentum penting,

dimana pelebaran bentangan sayap menjadi Perusahaan Distribusi

yang unggul dan terpercaya dimulai. Sinergi antara pemberdayaan

karyawan dengan dukungan teknologi informasi dan kekokohan

kemitraan serta pelayanan yang terbaik bagi pelanggan yang lebih baik,

menjadikan perusahaan lebih kuat, kompetitif dan kontributif.

The end of the year 2014 is an important moment, where widening wingspan Distribution Company became superior and reliable starting. Synergies between empowering employees with information technology support and robustness of the partnership as well as the best service for the customers better, menajdikan company stronger, competitive and contributive.

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo3

Ikhtisar kinerjaPerformace overview

Profil perusahaanCompany profile

Riwayat singkat perusahaan 14History of company

Struktur organisasi 22Organization sctructure

Visi, misi dan nilai perusahaan 24Vision, mission, and corporate values

Nilai perusahaan 26Corporate values

Laporan dewan komisarisBoard commissioners report

Laporan direksiBoard of director report

Profil dewan komisaris 42Commissioner profile

Profil dewan direksi 44Director profile

Organ pendukung direksi 48Director Support Organ

Sumber daya manusia Human resources

Struktur Grup perusahaanOrganization structure

Penghargaan dan sertifikasiAward and sertification Peristiwa 20142014 event

0612

80

130

248

260

2834

52687076

Analisis dan Pembahasan manajemenManagement discussion analysis

Tinjauan Operasional Per Segmen Usaha 72Review of business segmen operation

Laporan Laba Rugi Komprehensif 82Statement of comprehensive income

Uraian kinerja keuangan 97Review of financial performance

Aspek Pemasaran 108Marketing aspect

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tujuan Penerapan GCG 132Review of business segmen operation

Dewan Komisaris 137Board of Commissioners

Direksi 153Directors

Manajemen Risiko Perusahaan 188Risk Management Corporate

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Corporate Social Responsibility

Laporan Keuangan Financial Statement

Ikhtisar KInerja Performance Overview 4

nilai-nilai kita adalah anyaman bulu-bulu

keyakinan yang memandu tindakan kita untuk

mengejar visi

the value we is webbing fur-feather conviction that

guide our actions for pursue the vision

kami ada untuk melayani pelanggan kami dengan menjual produk dan jasa kami, untuk memahami dan menghargai pelanggan

selling for customer service

we are exist to serve our customers with the products and services we sell, to understand and appreciate the customers

We empower and align us to innovate and tablespoons provide value in their workplace as well as to the customers they serve

2,6 trillion

Kami bekerja keras dan bekerja strategis bagi pelanggan, staf dan pemangku kepentingan lainnya we work hard and we work strategically

for customers, staff and other stakeholders.

strategic high performance work

Kami memberdayakan dan menyelaraskan sdm kami untuk berinovasi dan memberikan nilai di tempat kerja mereka serta untuk pelanggan yang mereka layani

empower creativity

net sale profit

4,37 %

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo5

Kami menghormati budaya yang berbeda, kami menghargai perspektif bervariasi dan kami mengakui keragaman sebagai sumber kekuatan

power of cultural diversity

We have respect for different cultures, we value varied perspectives and we recognise diversity as a source of strength.

Honest, professional and honorable in every case because the integrity and ownership companies

95,93 csr found distribution

%

Jujur, profesional dan terhormat di setiap hal karena Integritas dan rasa memiliki perusahaan

integrity together

Ikhtisar KInerja Performance Overview 6

ikhtisar kinerjaperformance overview

Keterangan 2014 2013 2012 2011 2010 Keterangan

Pendapatan Neto 2.619.701,8 2.510.050,0 2.186.748,1 2.783.890,9 2.482.096,9 Net income

Beban Pokok Penjualan 2.310.944,7 2.219.571,5 1.918.042,7 2.543.338,8 2.266.367,1 Cost Of Goods Sold

Laba Bruto 308.757,1 290.478,5 268.705,4 240.552,1 215.729,8 Gross Profit

Pendapatan Lainnya 11.735,8 28.661,9 20.329,5 50.865,7 1.891,8 Other income

Beban Pegawai (135.749,7) (125.172,4) (110.175,5) (92.911,5) (85.466,3) Employees load

Beban Penjualan dan Distribusi

(66.492,6) (58.904,2) (53.186,2) (36.577,5) (22.846,3) Load Sales and Distribution

Beban Umum dan Administrasi

(57.937,6) (42.363,0) (33.773,2) (42.473,2) (46.391,8)General and Administrative

Expenses

Beban Pendanaan (34.922,6) (40.440,1) (28.056,7) (31.829,0) (23.560,3) Funding load

Penghapusan Persediaan Barang Rusak

(4.277,0) (14.327,2) (3.660,0) (64.584,2) (4.098,3)Elimination of Inventory

Damaged

Beban Penyusutan dan Amortisasi

(5.710,0) (5.966,2) (5.440,3) (5.323,6) (5.080,2)Depreciation and

Amortization

Penyisihan Piutang Ragu-Ragu

(1.732,9) (3.263,1) (6.160,6) (4.184,4) (10.649,2)Allowance for Doubtful

Accounts

Beban Lain - Lain (8.573,3) (8.769,9) (8.417,9) (6.838,1) 4.691,2 Other Expenses

(303.659,9) (270.544,2) (228.540,9) (233.855,8) (191.509,4)

Laba Sebelum Pajak 5.097,2 19.934,3 40.164,5 6.696,3 24.220,4 Profit Before Tax

Pajak Kini (8.934,6) (17.452,4) (19.596,5) (9.478,6) (11.688,9) Current Tax

Pajak Tangguhan 5.115,6 9.628,5 6.367,8 5.006,0 4.150,2 Deferred taxes

Laba Tahun Berjalan 1.278,2 12.110,4 26.935,8 2.223,7 16.681,7 Current Year Profit

Pendapatan Komprehensif Lain

0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Other Comprehensive

Income

Laba Komprehensif Tahun Berjalan

1.278,2 12.110,4 26.935,8 2.223,7 16.681,7 Comprehensive Earnings

Current Year

Laporan Laba Rugi KomprehensifStatements of Comprehensive Income

KILAS KINERJA PT RAJAWALI NUSINDOPER TAHUN 2014-2010PERFORMANCE FLASHBACKIN 2014-2010

Dalam Jutaan RupiahIn Million Of Rupiah

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo7

Keterangan 2014 2013 2012 2011 2010 Keterangan

Aset Lancar 1.257.418,7 1.402.729,5 1.185.406,3 1.166.466,1 902.097,9 Current Assets

Aset Pajak Tangguhan 42.464,1 37.348,4 27.719,8 21.352,0 16.345,9 Defered Tax Asset

Aset Tetap 47.010,9 31.478,9 24.695,0 22.566,4 23.888,3 Fixed Assets

Aset Lain - Lain 10.421,4 9.874,0 36.456,7 46.711,9 75.070,4 Other Assets

Jumlah Aset 1.357.315,1 1.481.430,8 1.274.277,8 1.257.096,4 1.017.402,5 Total Assets

Liabilitas Lancar 988.215,4 1.138.621,4 928.538,0 946.954,8 711.349,8 Current Liabilities

Liabilitas Tidak Lancar 103.384,4 75.344,7 76.917,6 68.255,1 60.551,2 Non-Current Liabilities

Ekuitas 265.715,3 267.464,7 268.822,2 241.886,5 245.501,5 Equity

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 1.357.315,1 1.481.430,8 1.274.277,8 1.257.096,4 1.017.402,5 Total Liabilities and Equity

2.482.096,9

1.278,2

12.110,4

26.935,8

2.223,7

16.681,7

2.783.890,9

2.186.748,1 2.510.050,0

2.619.701,8

Net income(in millions of dollars)

2010

1

2011

2

2012

3

2013

4

2014

5

Comprehensive Earnings Current Year

Pendapatan Neto(dalam juta rupiah)

Laporan Posisi KeuanganStatement of Financial Position

Laba Komprehensif Tahun Berjalan

Dalam Jutaan RupiahIn Million of Rupiah

Ikhtisar KInerja Performance Overview 8

2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah Aset Per TahunTotal Assetsper Year

Jumlah Ekuitas Per TahunTotal Equity Per Year

Laporan Arus KasCash Flow Statement

Keterangan 2014 2013 2012 2011 2010 Information

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

197.340,5 (225.692,0) (203.748,9) (36.402,1) 69.577,8 Cash Flows from

Operating Activities

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

(17.377,3) (9.876,6) 2.471,4 35.722,8 (27.033,4)Cash Flows from

Investing Activities

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

(154.861,8) 202.883,6 56.459,8 105.680,5 33.903,8 Cash Flows from

Financing Activities

Dalam Jutaan RupiahIn Million of Rupiah

1.017.402,5

245.501,5

1.257.096,4

241.886,5

1.274.277,8

268.822,2

1.481.430,8

267.464,7

1.357.315,1

265.715,3

2010 2011 2012 2013 2014

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo9

Rasio Likuiditas

Liquidity Ratio

Rasio Solvabilitas

Solvabilitas Ratio

Keterangan 2014 2013 2012 2011 2010 Information

Rasio Kas 16,3% 12,4% 18,8% 33,7% 30,9% Cash Ratio

Acis Test Rasio 124,1% 72,6% 84,1% 92,7% 93,0% Acis Test Rasio

Rasio Lancar 127,2% 123,2% 127,7% 123,2% 126,8% Current Ratio

Modal Kerja Bersih terhadap Penjualan 10,1% 10,7% 12,3% 8,7% 9,9% Networking Capital

to Sale

Collection Period Collection Period

Keterangan 2014 2013 2012 2011 2010 Information

Utang terhadap Jumlah Aset

80,4% 81,9% 78,9% 80,8% 75,9% Debt to Total Assets

Rasio Utang terhadap Ekuitas

410,8% 453,9% 374,0% 419,7% 314,4% Debt Ratio to Equity

Ikhtisar KInerja Performance Overview 10

testimony berikut testimoni dari para profesionalyang bekerjasama dengan rajawali nusindothese are some testimonials from professionals who works with rajawali nusindo

RAJAWALI NUSINDO is our selected distributor for our product Bellavista since 2011. Becoming an imtmedical sales partner will definitely increase the opportunities of success in the future. We can see from now Bellavista will be the standard ventilator at the Indonesian key hospital.

Rajawali Nusindo adalah distributor kami yang dipilih untuk produk kami Bellavista sejak 2011. Menjadi mitra penjualan medis pasti akan meningkatkan peluang keberhasilan di masa depan. Kita bisa melihat dari sekarang Bellavista akan menjadi ventilator standar di rumah sakit utama di Indonesia.

Graeme A’CourtDirector Asia Pacific IMT Medical, Switzerland

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo11

With a clear dedication to provide laboratory diagnostics in the Indonesian market within the past 20 years, Rajawali has become a recognized and reliable distributor for HUMAN.

Dengan dedikasi yang jelas untuk memberikan diagnosa laboratorium di pasar Indonesia dalam 20 tahun terakhir, Rajawali telah menjadi distributor yang diakui dan dapat diandalkan untuk HUMAN

Ryan T.L. Lee Managing DirectorHUMAN Gesellschaft fur Biochemica und Diagnostica mbH, Germany

Today SFRI ambition is not only to pursue the development of SFRI activities but also to continue the answer our clients growing needs by providing technologies advancements & providing them with efficient & complete diagnostic solution. Hence I am confidence Rajawali understand that and ready to step together for mutual achievements.

Hari ini ambisi SFRI tidak hanya untuk mengejar pembangunan, tetapi kegiatan SFRI juga untuk melanjutkan jawaban klien kami tentang berkembang kebutuhan dengan menyediakan kemajuan teknologi & menyediakan solusi diagnostik efisien & lengkap. Oleh karena itu saya percaya Rajawali memahami hal itu dan siap untuk melangkah bersama untuk prestasi bersama SFRI Medis Diagnostioc, FRANCE

Christophe BrunSFRI Medical Diagnostioc, FRANCE

Sekilas Perusahaan Company Brief12

Profil PerusahaanCompany Profile

Alamat Perusahaan Company’s Address

Nama Perusahaan PT Rajawali NusindoName of the Company

Alamat Kantor Pusat RNI Building, 2nd FloorAddress of Head Office Jl. Denpasar Raya Kav. D III Kuningan, Jakarta 12950 Tel. +62 021 252 3820 Fax. +62 021 52914179 e-Mail: [email protected]

Situs Perusahaan www.nusindo.co.idCompany Website

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo13

Sekilas Perusahaan Company Brief14

Riwayat Singkat PerusahaanHistory of Company

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo15

Sebagai pelaksana dalam menunjang kebijaksanaan serta program Pemerintah di bidang

Industri, Perdagangan dan angkutan serta Jasa

As executor in supporting government policies and programs in the fields of industry, trade and transport as well as services

PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Rajawali Nusindo) merupakan salah satu perusahaan tertua di Indonesia dengan ukiran sejarah yang cemerlang. Pada awalnya Perusahaan bernama Kian Gwan Company Limited NV didirikan dengan akta No.85 dari Tan A Sioe Notaris di Semarang tanggal 22 Juli 1955 yang bernaung di dalam grup Oei Tiong Ham Concern. Anggaran dasar telah mengalami perubahan dengan akta No. 91 tanggal 30 Agustus 1955 dari Notaris yang sama dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman RI No.J.A.1/103/13 tanggal 5 November 1955.

Pada tahun 1961 perusahaan tersebut dinasionalisasikan oleh Pemerintah RI berdasarkan Keputusan Pengadilan Ekonomi No.32/1961 EKS tanggal 10 Juli 1961 yang kemudian dikukuhkan dengan Keputusan Mahkamah Agung RI No.5/Kr/K/1963 tanggal 27 April 1963 dimana kegiatan perusahaan berada dibawah penguasaan Menteri/Jaksa Agung untuk selanjutnya pada tanggal 20 Juli 1963 penguasaan diserahterimakan dari Jaksa Agung kepada Menteri Urusan Pendapatan Pembiayaan dan Pengawasan (P3) yang sekarang menjadi Departemen Keuangan Republik Indonesia.

PT. Rajawali Nusantara Indonesia ( Rajawali Nusindo ) is one of the oldest companies in Indonesia with brilliant engraving history. The company initially named Kian Gwan Company Limited NV was established by deed No.85 of Tan A Sioe Notary in Semarang on July 22, 1955 which ruled in the group Oei Tiong Ham. The Articles of Association have been amended by deed No. 91 dated August 30, 1955 of the same Notary and has been approved by the Minister of Justice No.JA1 RI/103/13 dated November 5 of 1955.

In 1961 the company was nationalized by the Government of Indonesia by Economic Court Decision 32 /1961 EKS dated July 10, 1961 which was then confirmed by the Supreme Court Decree No.5/Kr/K/1963 dated 27 April 1963 which is under the control of the company’s activities Minister/Attorney General for the next on July 20, 1963 handed over the control of the Attorney General to the Minister for Revenue Funding and Oversight ( P3 ) which is now the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia.

Sekilas Perusahaan Company Brief16

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kompartemen Keuangan tanggal 19 Agustus 1964 No.0642/M.K.3/64 dari seluruh harta Oei Tiong Ham Concern oleh Pemerintah dipergunakan sebagai Penyertaan Modal Pemerintah dalam pendirian PT. Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional (PPEN) Rajawali Nusantara Indonesia termasuk di dalamnya seluruh saham Kian Gwan Company Indonesia Limited NV.

Dalam perkembangannya sesuai dengan akte No.5 dari Joeni Moelyani Notaris di Semarang tanggal 1 Pebruari 1971 telah diadakan perubahan Anggaran Dasar Perseroan Kian Gwan Company Indonesia Limited NV dengan merubah nama perusahaan tersebut menjadi PT. Rajawali Impor Ekspor dan pada tanggal 18 Juni 1971 terjadi lagi perubahan Anggaran Dasar Perseroan dengan akta No.37 dari Notaris yang sama dengan merubah kembali nama perusahaan menjadi PT. Perusahaan Impor Ekspor Rajawali Nusindo dan perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman RI No.J.A.5/138/3 tanggal 23 September 1971. Pada tanggal 27 Juni 1975 Anggaran Dasar mengalami perubahan kembali dengan menyatakan seluruh saham PT. PIE Rajawali Nusindo dimiliki oleh PT. PPEN Rajawali Nusantara Indonesia. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan terjadi kembali pada tanggal 6 Agustus 1981 dengan meningkatkan modal perseroan dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman RI No.C2-5684.HT.01.04.TH.83.

Pada tanggal 29 Mei 1995 dengan akta No. 107 dari Imas Fatimah SH. Notaris di Jakarta terjadi lagi perubahan Anggaran Dasar Perseroan dengan peningkatan modal dan menyingkat nama PT. Perusahaan Impor Ekspor Rajawali Nusindo menjadi PT. Rajawali Nusindo dan perubahan anggaran dasar telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman RI No.C2-7539.HT.01.04.TH.96 tanggal 6 Maret 1996. Kemudian Anggaran Dasar mengalami perubahan kembali dengan akta No.88 dari Notaris Sutjipto SH tanggal 17 Juli 1996 tentang peningkatan modal dan perubahan tersebut telah pula mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman RI No.C2-HT.01.04.A.805 tanggal 25 Januari 1997.

Pada tanggal 8 Juli 1998 Anggaran Dasar Perseroan mengalami perubahan kembali dengan akta No.21 tanggal 8 Juli 1998 tentang maksud dan tujuan serta perubahan struktur permodalan. Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman RI No.C2-18.868.HT.01.04.TH.98 tanggal 2 Oktober 1998. Terakhir Anggaran Dasar Perseroan mengalami perubahan kembali dengan akta No.32 dari Notaris Sutjipto SH tanggal 12 Juni 2001 tentang penggabungan PT Rajawali Nusindo ke dalam PT Rajawali Nusantara Indonesia. Perubahan Anggaran tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri

Based on the Decree of the Minister of Finance Compartment Date August 19, 1964 No.0642/MK3/64 From the entire property Oei Tiong Ham Posted Governments used as a Government Equity hearts Establishment PT. National Economic Development Company ( PPEN ) Rajawali Nusantara Indonesia including the entire stock Kian Gwan Indonesia Limited Company NV.

In its development in accordance with the certificate No.5 of Joeni Moelyani Notary in Semarang February 1, 1971 has been held on an amendment of the Company Kian Gwan Indonesia Limited Company NV by changing the company name to PT. Export and Import eagle on June 18, 1971 happening again change the Articles of Association with a Notary deed 37 of the same by changing the company name back to PT. Rajawali Nusindo Import Export Company and the change has been approved by the Minister of Justice RI No.JA5/138/3 dated 23 September 1971. On June 27, 1975 Statutes amended return by declaring all of the shares of PT. PIE is owned by PT Rajawali Nusindo. PPEN Rajawali Nusantara Indonesia. Amendment of Articles of Association of the Company occurred back on August 6, 1981 to increase the company’s capital and has been approved by the Minister of Justice RI No.C2-5684.HT.01.04.TH.83.

On May 29, 1995 by deed No. 107 of Imas Fatimah SH. Notary in Jakarta happen again changes to the Articles of Association of the Company with the capital increase and abbreviate the name of PT. Import Export Company to PT Rajawali Nusindo. Rajawali Nusindo and changes in the constitution has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia No.C2-7539.HT.01.04.TH.96 March 6, 1996. Then Statutes amended by deed back 88 of Sutjipto SH dated July 17, 1996 the capital increase and the change was also approved by the Minister of Justice RI No.C2-HT.01.04.A.805 dated January 25, 1997.

On July 8, 1998 Articles of Association amended return by deed dated July 8, 1998 No.21 of the goals and objectives as well as changes in the capital structure. The changes were approved by the Minister of Justice RI No.C2-18.868.HT.01.04.TH.98 October 2, 1998. Recently the Articles of Association amended by deed back 32 of Sutjipto SH dated June 12, 2001 on the merger of PT Rajawali Nusindo into PT Rajawali Nusantara Indonesia. The budget changes have been approved by the Minister of Justice and Human Rights

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo17

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No.C-05796.HT.01.04.TH.2001 tanggal 14 Agustus 2001.

Pada tanggal 31 Oktober 2004 dengan akta nomor 4 dari Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn, notaris yang berkedudukan di Jakarta, terjadi lagi perubahan tentang pemisahan unit distribusi dan perdagangan PT. Rajawali Nusantara Indonesia menjadi anak perusahaan sendiri dengan nama PT. Rajawali Nusindo. Pendirian perseroan tersebut telah disetujui oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara nomor S-244/MBU/2004 tanggal 4 Mei 2004 serta telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor C-16617 HT.01.01.TH.2004 tanggal 2 Juli 2004.

Perubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, yang dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham yang mempunyai hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah suara tersebut. Perubahan tersebut harus dibuat dengan akta Notaris dan dalam Bahasa Indonesia serta dilaporkan kepada Menteri Kehakiman Repubik Indonesia dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan.

Tempat Kedudukan Usaha

Perusahaan berkedudukan di Gedung RNI, Jl. Denpasar Raya Kav. DIII, Jakarta Selatan 12950 dengan 1 kantor pusat dan 42 cabang.

Tujuan Perusahaan

Sesuai akta No. 02 pasal 3 tentang perubahan anggaran dasar perseroan PT Rajawali Nusindo maksud dan tujuan didirikannya Perseroan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program Pemerintah di bidang Industri dan Perdagangan, Angkutan serta Jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Berusaha dalam bidang industri pada umumnya, kosmetika, obat-obatan dan alat kesehatan.

2. Berdagang pada umumnya termasuk impor, ekspor, lokal, intersulair serta menjadi grossier, leveransir/supplier dan distributor.

3. Berusaha dalam bidang pengangkutan pada umumnya termasuk ekspedisi, pengepakan, pergudangan.

4. Berusaha dalam bidang jasa pada umumnya kecuali bidang jasa hukum, pajak dan pariwisata.

of the Republic of Indonesia No. C-05796.HT.01.04.TH.2001 dated August 14, 2001.

On October 31, 2004 by deed number 4 of Nanda Fauz Iwan SH.,M.Kn, notary based in Jakarta, there was again a change of separation of distribution and trading unit PT. Rajawali Nusantara Indonesia into its own subsidiaries under the name PT. Rajawali Nusindo. The establishment of the company has been approved by the State Minister for State Owned Enterprises number S-244/MBU/2004 dated May 4, 2004 and was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia number C-16 617 HT.01.01.TH.2004 2nd July 2004.

Amendments to the Articles of Association are set by the General Meeting of Shareholders, which was attended by shareholders representing at least 2/3 ( two thirds ) of the total shares with voting rights are legitimate and approved by at least 2/3 ( two thirds ) part of such votes Such changes must be made by notarial deed and in Indonesian and reported to the Minister of Justice Republic Indonesia and registered in the Company.

Place Of Business

The Company is located in RNI Building, Denpasar Raya Street Kav. DIII, South Jakarta 12950 with 1 head office and 42 branches.

Company Goals

According deed No. 02 of article 3 of the articles of association of the company’s change of PT Rajawali Nusindo purpose and objective of the establishment of the Company is to conduct and support government policies and programs in the field of Industry and Trade, Transport and Services. To achieve the objectives mentioned above the company carrying out business activities as follows:

1. Sought in industry in general, cosmetics, pharmaceuticals and health care.

2. Trading in general, including imports, exports, local, as well as being grossier intersulair, supplier and distributor.

4. Seek in the field of transport in general, including the expedition, packing, warehousing.

5. Seek the services sector in general except for the field of legal services, taxation and tourism.

Sekilas Perusahaan Company Brief18

Bidang Usaha

Bidang usaha PT Rajawali Nusindo adalah farmasi dan alat kesehatan, konsumer dan industrial.

Farmasi dan Alat Kesehatan

PT Rajawali Nusindo sebagai perusahaan yang berorientasi pada profit, terus memperbesar dan memperluas bidang usahanya di bidang Trading Healthcare. PT Rajawali Nusindo diposisikan sebagai ujung tombak strategis yang mengemban tugas sebagai agen penjual produk yang dihasilkan maupun sebagai pemasok bagi kebutuhan pabrik di lingkungan PT Rajawali Nusantara Indonesia Grup. Di bidang Trading Healthcare Pasar Institusi Pemerintah, PT Rajawali Nusindo juga telah dikenal secara luas dan dipercaya dalam pelaksanaan pengadaan dan distribusi obat-obatan serta peralatan kesehatan di seluruh Indonesia.

PT Rajawali Nusindo juga telah berhasil dalam memasarkan dan mengembangkan Agribisnis dan Agro Industri serta keperluan Industri seperti pupuk, mesin pabrik, karung plastik, dan bahan kimia serta berperan sebagai agen penjualan produk–produk anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia Grup seperti minyak sawit, gula, tetes, dan lainnya.

Dalam produk farmasi dan alat kesehatan, PT Rajawali Nusindo memiliki beberapa prinsipal sebagai berikut:

Line of Business

The business of PT Rajawali Nusindo is the pharmaceutical and Health Care, Consumer and Industry.

Pharmaceutical and Health Care

As a profit-oriented company, PT Rajawali Nusindo continues to spread its wings of business in Trading Healthcare. PT Rajawali Nusindo is positioned as a strategic spearhead in term as its task is either as a sales agent of our own products or supplier of our sister’s companies products (PT Rajawali Nusantara Indonesia Group). Having regards with government institution market, PT Rajawali Nusindo has been widely recognized and trusted in the procurement and distribution of medicines and medical equipment across Indonesia.

PT Rajawali Nusindo has also been successful in marketing and developing agribusiness and agro industry market by supplying various industrial products such as fertilizers, machineries, plastics sacks and chemicals. Furthermore, we are also acting as a sales agent of our sisters company’s products, such as crude palm oil, sugar, molasses and others.

In pharmaceutical products and medical devices, PT Rajawali Nusindo has some principals as follows:

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo19

Prinsipal Produk Prinsipal Produk

PT Phapros Ethical, OTC, Generik, Agromed Schmidt Biomedtech Mesin Anaestesi, Ventilator ICU

PT Jaswa Internasional Vaksin Meningitis ECG Monitor

PT Bio Farma Serum, Vaksin Smiths Medical Medex (IV Catheter)

PT Abadi Nusa Pipette Level 1 (Hotline, Equator)

DFI Co Ltd. Korea Cybow Urine Chemistry Analyzer

SMI Belgia Benang Bedah

Cybow Reagentia Urine Strips Rielle Semi Auto Chemistry/Photometric

PT Mitra Rajawali Banjaran Three way Stopcock Auto Chemistry Analyzer

Stomach Tube, Feeding Tube Ecolab Surgical Scrub

Disposible Syringe Antiseptic

Non Woven Lubricating Jelly

Abbott Auto Chemistry Analyzer PT Lestari Dini Tunggul Medical Apparel

Clinical Chemistry/Reagent Acvatis Indonesia Ethical

Imunology Analyzer Kruessler Ethical

Imunology Reagent

Hematology Analyzer Human GmbH Reagentia Kimia Klinik

Hematology Reagent

IMT Medical Ventilator Medtronics Cardiologi Instrument

Industri

PT Rajawali Nusindo memiliki berbagai range produk industry antara lain:

1. Minyak sawit (CPO) 2. Gula bulk raja gula 50 Kg3. Teh Curah (Tea Bulk)4. Pupuk5. Pestisida6. Alat dan Mesin Pertanian

Berikut ini daftar tabel principal dan produk untuk bidang usaha industri yaitu sebagai berikut:

Industry

PT Rajawali Nusindo have various range of industrial products, as follow:

1. Crude Palm Oil (CPO)2. Sugar in Bulk “Raja Gula” 50 Kg3. Tea Bulk4. Fertilizers 5. Pesticides 6. Agricultur Machineries

The following table lists the principal and products for industrial business areas are as follows:

Industrial

Prinsipal Produk

PTP Mitra OganPalm Kernel

Minyak Sawit (CPO)

PT Citramas Plastik Karung Plastik

PT Pupuk Kaltim Pupuk & Pestisida

PT Petro Gresik Pupuk & Pestisida

PT Pupuk Kujang Pupuk & Pestisida

GFHI Co, Ltd Mesin Pabrik

PT Prima Agrotech Pupuk

PT Berdikari Pupuk

Bousted Maxitherm Industries Mesin

PT Larasati Sarana Perdana Mesin

Sekilas Perusahaan Company Brief20

Konsumer

PT Rajawali Nusindo memiliki berbagai range produk konsumer, pada range produk terbagi dua bagian besar pada bidang usaha consumer yaitu sebagai berikut:

Consumer

PT Rajawali Nusindo have various range of consumer products, the product range is divided into two major parts in the field of consumer business is as follows:

Philips Lighting The business activities of Philips Lighting distribute products, which consists of Philips Retail Trade and peur to some areas of distribution of PT Rajawali Nusindo.

Philips LightingKegiatan usaha ini mendistribusikan produk Philips Lighting, yang terdiri atas Philips Trade Retail dan PEUR ke beberapa wilayah distribusi PT Rajawali Nusindo.

Consumer Non PhilipsKegiatan usaha ini mendistribusikan produk consumer lain selain produk Philips Lighting. Produk-produk lain tersebut seperti: minyak goreng, lampu, tepung terigu, elektrik (terutama lampu), korek api, dan kosmetik. Adapun merek-merek dari produk perdagangan umum ini adalah sebagai berikut:

Consumer Non Philips Business activity distributes consumer products other than the product Philips Lighting. Other products such as: cooking oil, light, wheat flour, electrically (mainly light ), lighters, and cosmetics. The brands of products, general trading are as follows:

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo21

Berikut ini principal dan produk pada bidang usaha consumer yaitu sebagai berikut:

Consumer

Prinsipal Produk

PT Mitra Rajawali BanjaranKondom

Gula Sachet

PT Makassar Jaya Minyak Tawon

PT Mustika Ratu Mustika Ratu

PT Tokai Dharma Indonesia Korek Api Gas

PT Phillips Lighting Lampu Philips

PT PG Rajawali I Gula Kiloan

PT PG Rajawali II Alkohol, Spiritus

PT Mikie Oleo Nabati Industries Minyak Goreng Sunco

PT Mitra Kerinci Teh Kemas

The following table lists the principal and products in the field of consumer business is as follows:

Sekilas Perusahaan Company Brief22

Direktur OperasionalOperational Director

CHAIRANI HARAHAP

Struktur OrganisasiOrganization Structure

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Direktur UtamaPresident Director

Direktur KeuanganFinance Director

General Manager Akuntansi & KeuanganAccounting & Finance

General Manager

Kepala SPIHead of Internal Audit

Manajer AkuntansiAccounting Manager

Manajer PemeriksaAudit Manager

Kepala CabangBranch Manager

Unit Usaha Business Unit

Manajer KeuanganFinance Manager

Manager Teknologi InformasiInformation Technology Manager

TONY VISIYANTO

AGUS MUTIAR

NURDIN ISWAHJUDI

TRIONO PUTRANTO

ARIF FADILAH

PRIHARTANTO

MEDIO DJUNI DWI HARTANTO

SAIPUL MAHMUD

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo23

General Manager SDM dan UmumGA & HR General Manager

General Manager Health CareHealth Care General Manager

General Manager Consumer &Industrial TradeConsumer & Industrial Trade General Manager

Manajer Sekretariat PerusahaanManager Corporate Secretariat

Manajer PengembanganDevelopment Manager

Manajer YuridisLegal Manager

Manajer LogistikLogistic Manager

Manager Industri Perdagangan Industrial Trade Manager

Manager Distribusi Gula Sugar Distribution Manager

Manager Distribusi Konsumen Consumen Distribution Manager

Manajer SDMHR Manager

Manager Manajemen Asset dan Pelayanan UmumAsset Management and Public Service Manager

Manager Marketing HC1 Marketing Manager HC1

Manager Marketing HC2 Marketing Manager HC2

Manager Distribusi HC Distribution Manager HC

Manager Pemasaran Lab DiagnosticMarketing Lab Diagnostic Manager

Manager Perdagangan Health Care Trading Health Care Manager

GITA INDRIATI

LUKMANUL HAKIM

AGUS R. SANTOSO

DEWI RATIH

DODI NOVIAR

AGUS SURYANTO

ANTONIUS SATYA MAHARDHIKA

PANJIRAJASA

YANTO TOGI F. MARPAUNG

GIGIH MULYONOTO

DJOKO RAGOWO

M. HARIS AIDI

LUKMANFADHOLI

HERU GUNAWAN

FERRY PRIYADIYUSTONO

DENI WAHYUDIN

CHAFID SOEKARNO

Sekilas Perusahaan Company Brief24

Visi, Misi dan Nilai PerusahaanVision, Mision and Corporate Values

Menjadi Perusahaan Distribusi yang unggul dan terpercaya pada produk kesehatan, konsumer dan industrial melalui pelayanan yang terbaik bagi pelanggan dan peningkatan nilai pemangku kepentingan (stakeholders)

Being a superior and realible distribution company in healthcare, consumer and industrial business through excellent customer services that will increase the stakeholders values.

visivission

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo25

1. Menyediakan produk berkualitas

2. Mengembangkan kemitraan yang saling menguntungkan dengan Prinsipal yang menghasilkan produk bermutu

3. Memberdayakan seluruh karyawan sebagai aset yang berharga untuk memberikan memberikan layanan terbaik bagi pelanggan

4. Meningkatkan kemampuan teknologi informasi secara berkelanjutan untuk menghadapi kompetisi global

5. Meningkatkan peran internal kontrol dan manajemen risiko untuk mendorong kegiatan operasi yang efektif dan efisien

1. Providing high quality products

2. Developing mutually benefit partnership with high quality principal

3. Empowering employees as valuable assets in order to provide excellent service to our customers

4. Improving the sustainable of IT capacity in order to cope with the global competition

5. Increasing the role of internal control and risk management to encourage an effective and efficient operation

misimision

Sekilas Perusahaan Company Brief26

Nilai PerusahaanCorporate Values

Komitmen bersama merupakan tonggak fundamental yang kuat dalam membangun budaya dan nilai-nilai luhur yang merupakan kunci utama PT Rajawali Nusindo meraih sukses

Mutual commitment (Thinking and Doing Together) is a strong fundamental marker in developing culture and noble values that are the main keys for PT Rajawali Nusindo to gain success

Budaya dan Nilai-nilai luhur PT Rajawali Nusindo tercermin pada setiap individu dalam bentukCulture and noble values of PT Rajawali Nusindo are reflected on every individual in the forms of:

Kepedulian dan sikap tanggap untuk selalu selangkah lebih maju.

Komitmen memupuk rasa tanggung jawab, dan kebersamaan untuk menjadi mitra terpercaya dan disegani.

Kemauan untuk senantiasa berubah menjadi lebih baik.

Kepatuhan pada peraturan dan menjaga nilai-nilai profesionalitas.

Kemampuan untuk menjalankan fungsinya secara profesional dan menciptakan serta membangun nilai-nilai positif dalam wadah PT Rajawali Nusindo.

Awareness and responsiveness to always be one step ahead.

Commitment to encourage the sense of responsibility and togetherness to be a trusted and respected partner.

Willingness to change for betterment.

Comply with regulations and continuously of maintain professional values.

The ability to perform their functions professional and build positive values in the container PT Rajawali Nusindo.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo27

Sekilas Perusahaan Company Brief28

laporan dewan komisarisboard of commissoners report

DEAR SHAREHOLDERS AND STAKEHOLDERS,

Para P emegang Sahamdan P emangku Kep entingan yang T erhormat,

Banyaknya tantanganoperasional dan strategis yang dihadapi tidak menahan kami untuk terus mengepakkan sayap menjelajahi segala bidang

Many operational and strategic challenges faced do not resist measures to kept flapping wings to explore all fields

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkah-Nya PT Rajawali Nusindo dapat melewati tahun 2014 yang penuh tantangan dengan baik. Kinerja cukup baik, terlepas dari tantangan dan halangan yang menghadang di tahun 2014. Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada jajaran Manajemen PT Rajawali Nusindo atas kerja keras dan dedikasinya bagi Perseroan.

We would like to express our gratitude to Lord The Almighty that allows PT Rajawali Nusindo to undergo the challenging year of 2014 smoothly. We have achieved an excellent performance despite the challenges and obstacles in 2014. The Board of Commissioners would gladly give a high appreciation to the management of PT Rajawali Nusindo for the hard work and dedication to the Company.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo29

Djoko RetnadiKomisaris Utama

President Commissioner

Sekilas Perusahaan Company Brief30

Penilaian Kinerja DireksiTerkait kinerja Direksi dan Manajemen PT Rajawali Nusindo yang telah dijalankan sepanjang tahun 2014. Dewan Komisaris menilai bahwa masih terdapat sejumlah indikator yang belum optimal. Dalam hal ini kinerja keuangan menjadi catatan bagi Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Direksi dan Manajemen PT Rajawali Nusindo.

Sejumlah catatan Dewan Komisaris terhadap pencapaian kinerja PT Rajawali Nusindo tahun 2014 yaitu realisasi penjualan tahun 2014 sebesar Rp2,6 triliun atau tercapai 100% dari anggaran sedangkan bila dibanding dengan penjualan tahun lalu (tahun 2013) tercapai sebesar 104,37%. Realisasi laba kotor tahun 2014 sebesar Rp308,76 milyar atau tercapai 85,22% dari anggaran dan bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu (2013) tercapai sebesar 106,29%. Sedangkan realisasi laba sebelum pajak tahun 2014 hanya sebesar Rp5,1 milyar atau hanya tercapai 10,73% dari anggarannya dan bila dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya (2013) hanya tercapai 25,57%.

Tahun 2014 diwarnai oleh berbagai faktor eksternal yang mana tahun tersebut merupakan tahun politik karena terdapat kegiatan Pemilu dan Pilpres yang berdampak langsung mempengaruhi kinerja Perseroan dalam melakukan kegiatan usaha. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2014 hanya sebesar 5,1% hal ini merupakan penurunan apabila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013 yang mencapai sebesar 5,7%. Kinerja ekspor Indonesia juga menurun akibat turunnya harga komoditas di Pasar Dunia sedangkan Inflasi tahun 2014 sebesar 8,36% jauh diatas APBN-P tahun 2014 sebesar 4,4% dan bahkan menjelang akhir tahun nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat cenderung terus melemah.

Dewan Komisaris mengharapkan, di masa yang akan datang manajemen dapat memperbaiki pengelolaan manajemen risiko khususnya pengelolaan piutang, pengelolaan persediaan dan pengelolaan modal kerja sehingga segala bentuk risiko yang mungkin timbul dapat diidentifikasi dan diantisipasi, sehingga target-target perusahaan dapat terealisasi dengan efektif dan efisien.

Dewan Komisaris mencatat penurunan kinerja perusahaan berdampak pada tingkat kesehatan perusahaan yang hanya masuk dalam kategori BBB (Kurang Sehat) dengan skor 65. Dengan kinerja perusahaan tahun 2014 yang kurang menggembirakan maka akan berdampak langsung pada kemampuan pendanaan perusahaan sehingga jajaran manajemen harus dapat memanfaatkan dana yang terbatas untuk dapat menghasilkan kinerja yang optimal. Strategi

The Board of Directors Performance AssessmentIn relation to the performance of the Board of Directors and the management of PT Rajawali Nusindo in 2014, The Board of Commissioners considers there are several indicators that are not yet optimal. There are several points in the financial performance that must be conveyed by The Board of Commissioners to the Board of Directors and the management of PT Rajawali Nusindo.

The Board of Commissioners notes several points on the achievement of PT Rajawali Nusindo performance. The sales in 2014 was Rp2,6 trillion or 100% of the target, a decline from the sales of previous year (in 2013) which reached 104.37%. The realization of gross profit in 2014 was Rp308,76 billion or 85.22% of the target, also a decline if compared with the previous year (2013) which reached 106.29%. The realization of profit before tax in 2014 was only Rp5,1 billion or only reached 10.73% of the target, compared with the realization of the previous year (2013) which reached 25.57%.

The year of 2014 was characterized by a variety of external factors. That was a political year, when a Legislative Election and Presidential Election were being held. Those elections directly affected the Company performance in conducting its business activities. Indonesia’s economic growth in 2014 amounted to only 5.1%, a decline if compared with Indonesia’s economic growth in 2013 that reached 5.7%. Indonesia’s export performance also declined due to lower prices of Indonesia’s commodities in the World Market. The 2014 inflation at 8.36% was well above the 2014 APBN-P which was set at 4.4% and towards the end of the year, the exchange rate of the rupiah against the US dollar continued to weaken.

The Board of Commissioners expects that in the future, the management can improve the risk management, especially in managing accounts receivable, inventory and working capital, so that all forms of risk that may arise can be identified and anticipated, thus the Company’s targets can be realized effectively and efficiently.

The Board of Commissioners recorded a decline in the Company’s performance has affected the soundness of the Company, which was only categorized as a BBB (less healthy) with the score of 65. The less satisfying performance in 2014 will affect directly on the ability of the funding, therefore the management should be able to utilize the limited funding to produce optimal performance. The strategy to stay focus on the core business is needed and followed by a breakthrough

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo31

untuk tetap fokus dengan bisnis utama perusahaan yang ada dan diikuti dengan melakukan terobosan dan inovasi untuk memperkuat pilar-pilar usaha yang utama sedangkan diversifikasi usaha yang memerlukan sumber daya perusahaan yang sangat besar harus dilakukan kajian dan analisa risiko yang komprehenship.

Dengan telah diraihnya ISO 9001: 2008 maka perusahaan menjadi terstandar secara prosedur dan proses bisnis sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan dan stake horders lainnya. Dengan diraihnya sertifikasi ISO 9001: 2008 maka PT Rajawali Nusindo dapat kontribusi langsung adanya pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 sehingga mampu bersaing dengan competitor baik dari Dalam Negeri maupun Luar Negeri khususnya dengan Negara Asean.

Prospek UsahaSasaran tahun 2015 direncanakan dari penjualan perusahaan dapat membukukan total omzet sebesar Rp2.650,4 milyar sedangkan Laba Sebelum Pajak sebesar Rp39,8 milyar tumbuh 1.645,26% dari tahun sebelumnya. Dari sisi Biaya Usaha terjadi kenaikan sebesar 15,06% sedangkan biaya lain-lain terjadi penurunan 25,35% dibanding tahun sebelumnya dan disisi lain atas Pendapatan Lain-Lain naik sebesar 33,08%. Kondisi tersebut bermuara pada profit margin sebesar 1,5% yang tahun sebelumnya berada di angka 0,09%. Kondisi di tahun 2015 hendaknya juga memberikan signal ke hati-hatian bagi perusahaan karena tahun tersebut situasi dan kondisi politik akan meningkat karena adanya Pemilukada serentak di Indonesia.

Dalam rangka meningkatkan kinerja dan prospek bisnis ke depan, Dewan Komisaris meminta kepada Direksi pada tahun 2015 merupakan titik tonggak kebangkitan perusahaan khususnya dibidang perdagangan Healthcare (HC) untuk dapat memanfaatkan jaringan cabang yang dimiliki perusahaan untuk memperoleh prinsipal-prinsipal baru, penanganan yang intens dan serius dalam pengembangan bisnis Lab. Total Solution dengan pola kerjasama dengan beberapa rumah sakit, perusahaan agar dapat berperan aktif pada bisnis e-catalog agar dapat memperoleh manfaat langsung bagi kontribusi laba perusahaan, menjalin sinergi yang baik dengan sesama BUMN dan khususnya dengan Anak Perusahaan PT RNI untuk memasarkan produk-produk hasil komoditas dengan tetap mengedepankan cara-cara bisnis yang sehat.

Implementasi Tata kelola PerusahaanPada tahun 2014 telah dilakukan audit implementasi tata kelola perusahaan oleh BPKP. Perusahaan telah diaudit oleh BPKP sebanyak 2 (dua) kali terkait Kinerja Implementasi tata kelola Perusahaan yaitu pada tahun

and innovation to strengthen the pillars of the core business. On the other hand, business diversification that requires a very large resources must be reviewed with a comprehensive risk analysis.

Having achieved ISO 9001: 2008, the Company has a standardization in procedures and business process, so it can provide the best service for its customers and other stakeholders. With ISO 9001: 2008, PT Rajawali Nusindo can contribute directly to the Asean Economic Community (AEC) in 2015 so the Company compete with domestic and international competitors, particularly with the ASEAN countries.

Business ProspectsIn 2015, the Company aims to record a total sales of Rp2.650,4 billion, with the Profit Before Tax of Rp39,8 billion, an increase of 1.645,26% from the previous year. The business cost rises to 15.06% and other cost decreases to 25.35% compared to the previous year. Other incomes will rise up to 33.08%. The condition will lead to the profit margin of 1.5% which in the previous year only stood at 0.09%. The condition in 2015 should also give a signal of caution for the Company because the political situation and condition will heat up due to the simultaneous Regional Head Election in Indonesia.

In order to improve the future performance and business prospects, the Board of Commissioners expects the Board of Directors to make 2015 as a revival point of the Company, especially in the field of Healthcare (HC) trading, to be able to utilize the Company’s branch network to acquire new principles, to give an intense and serious handling in the business development of Lab. Total Solution by building cooperation withseveral hospitals, so the Company can play an active role in the business of e-catalogcan obtain direct benefits for the contribution of corporate profits, to establish a good synergy with other State-Owned Enterprises (BUMN), particularly with the Subsidiary of PT RNI to market its products by keep promoting healthy business methods.

Implementation of Corporate GovernanceIn 2014, the Finance and Development Supervisory Agency (BPKP) conducted an audit toward the Company regarding the Implementation of Corporate Governance. The Company has been audited twice

Sekilas Perusahaan Company Brief32

2009 dan 2014. Dan skor Implementasi tata kelola perusahaan mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu dari 39.66 (sangat kurang) pada tahun 2009 menjadi 74.007 (cukup baik) pada tahun 2014.

Terkait dengan peningkatan skor implementasi tatakelola perusahaan tersebut, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi atas pencapaian perusahaan, dan mengharapkan agar faktor peningkatan implementasi tata kelola perusahaan tetap menjadi perhatian Direksi dimasa mendatang.

Penilaian Atas Kinerja Komite Komisaris

Pada tahun 2014 belum terdapat Komite Komisaris. Untuk tahun 2015, direncakan akan dibentuk Komite Audit untuk membantu tugas Komisaris.

Tanggung jawab Sosial PerusahaanDewan Komisaris sangat mendukung komitmen perusahaan dalam menjalankan usahanya dan menghasilkan keuntungan yang baik buat perusahaan, namun demikian hendaknya perusahaan juga dapat berdampak terhadap masyarakat sekitarnya.Adapun wujud nyata dari tanggung jawab sosial perusahaan tersebut adalah melalui implementasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) perusahaan. Pada tahun 2014, perusahaan telah menyalurkan dana PKBL sebesar Rp1.025 Milyar yang diberikan kepada berbagai mitra binaan. Atas hal tersebut, perusahaan telah diganjar nilai yang baik untuk Kinerja PKBL yaitu dengan skor 6.

Atas hal tersebut, Dewan Komisaris mengucapkan terimakasih kepada Direksi Perusahaan, dan mengharapkan agar program PKBL tersebut dapat ditingkatkan untuk dimasa-masa yang akan dating.

Perubahan Pada Komposisi Dewan Komisaris

Pada tahun 2014 telah terjadi pergantian jajaran Dewan Komisaris dan Direksi dalam rangka penyegaran untuk menghadapi tantangan yang lebih berat dimasa yang akan datang. Kami, selaku Komisaris Utama yang baru, menghaturkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Oki Jamhur Warnaen sebagai Komisaris Utama, Bapak Burhanudin sebagai Direktur Utama dan Bapak Ananto Widodo Utomo sebagai Direktur Keuangan dan SDM yang sudah menyumbangkan pikiran dan tenaga untuk membangun PT Rajawali Nusindo. Dalam kesempatan ini pula, saya juga mengajak rekan-rekan Dewan Komisaris yaitu Bapak Mohammad Najib dan Bapak Zaenal Abidin atas kerjasama yang baik, semoga arahan-arahan Dewan Komisaris dapat membantu peningkatan kinerja perusahaan, perwujudan Good Corporate Governance (GCG) serta peningkatan bhakti PT Rajawali Nusindo untuk Negeri.

by BPKP regarding the performance of Corporate Governance Implementation. The score for the Corporate Governance Implementation showed a significant increase from 39.66 (very poor) in 2009 to 74.007 (good) in 2014.

Regarding the increasing score for the Corporate Governance Implementation, the Board of Commissioners would like to express appreciation for that achievement and expects that in the future the Board of Directors will still pay a big attention on the improvement of Corporate Governance Implementation.

Performance Assessment on The Commissioners’ Committee There was no Commissioners’ Committee in 2014. In 2015, the Audit Committee is planned to be established to assist the Commissioners.

Corporate Social ResponsibilityThe Board of Commissioners strongly supports the Company’s commitment in conducting its business and generating good profits for the Company, however, the Company should also be able to have an impact on the surrounding community.The concrete manifestation of corporate social responsibility is through the implementation of the Partnership Program and Community Development (CSR). In 2014, the Company distributed Rp1.025 billion for Partnership and Environmental Development Program (PKBL) fund, given to various assisted partners. For that, the Company has rewarded a good score of 6 for the PKBL performance.

On the matter, the Board of Commissioners would like to thank the Board of Directors and expects that the CSR programs can be improved in the future.

Changes in the composition of the Board of CommissionersIn 2014 there were some position changes in The Board of Commissioners and The Board of Directors , to face more severe challenges in the future. As the new President Commissioner, I deliver to the highest appreciation to Mr. Oki Jamhur Warnaen as the President Commissioner, Mr. Burhanuddin as the President Director and Mr. Ananto Widodo Utomo as the Director of Finance and HR that have contributed their ideas and energy to build PT Rajawali Nusindo. On this occasion, I also like to thank to fellow Commissioners, Mr Mohammad Najib and Mr Zaenal Abidin for the good cooperation. Hopefully the directions from the Board of Commissioners can help improve the Company performance, the manifestation of Good Corporate Governance (GCG) and the devotion of PT Rajawali Nusindo to the country.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo33

Selamat datang kepada rekan-rekan Direksi baru Bapak Tony Visiyanto sebagai Direktur Utama dan Bapak Agus Mutiar sebagai Direktur Keuangan dan SDM serta Direksi yang masih bertahan Ibu Chairani Harahap sebagai Direktur Operasional. Kami mengajak mari kita bersama-sama bekerja untuk meneruskan dan meningkatkan kinerja usaha PT Rajawali Nusindo di kancah perekonomian Indonesia. Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja keras para karyawan PT Rajawali Nusindo karena tanpa kerja keras insan PT Rajawali Nusindo, perseroan tidak mungkin dapat bertahan dalam persaingan usaha yang semakin ketat.

Pada tahun 2014, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan No. 3 tertanggal 3 November 2014 yang dibuat dihadapan Nanda Fauz Iwan S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:

ApresiasiAtas nama Dewan Komisaris, kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh Pemegang Saham, Direksi beserta karyawan, Prinsipal dan Mitra Usaha, Mitra Perbankan, Pelanggan dan para pemangku kepentingan lainnya atas segala kerjasama, kepercayaan, dedikasi dan kerja keras sehingga tahun 2014 ini dapat dilalui dengan baik. Harapan kami di tahun 2015, kiranya kerjasama yang telah dilakukan selama ini dapat ditingkatkan guna peningkatan kinerja perusahaan lebih baik lagi.

Atas nama Dewan Komisaris,On behalf of The Board Of Commissioners

Djoko RetnadiKomisaris UtamaPresident Commissioners

I welcome the new Board of Directors, Mr. Tony Visiyanto as the President Director and Mr. Agus Mutiar as the Director of Finance and HR and the incumbent, Mrs. Chairani Harahap as the Director of Operations. Let us continue to improve the performance of PT Rajawali Indonesia Nusindo in the Indonesian economy. We would also like to thank and appreciate all employees of PT Rajawali Nusindo, because without the hard work of the employees, it is impossible for the Company to survive in this increasingly fierce competition.

In 2014, based on the Shareholders Deed of Agreement No. 3 dated 3 November 2014, drawn up in the presence of Nanda Iwan Fauz SH, M.Kn., Notary in South Jakarta, the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors states as follows:

AppreciationOn behalf of the Board of Commissioners, we would like to express our gratitude and appreciation to all Shareholders, Board of Directors, employees, principals, business partners, banking partners, customers and other stakeholders for the cooperation, trust, dedication, and hard work so we can went through 2014 smoothly. Hopefully in 2015 we can further improve this already excellent cooperation, in order to increase the Company performance.

Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of DirectorsKomisaris Utama : Djoko Retnadi Direktur Utama : Tony Visiyanto President Commissioner President Director Komisaris : Mohammad Najib Direktur Keuangan : Agus Mutiar Commissioner Director of FinanceKomisaris Independen : Zaenal Abidin Direktur Operasional : Chairani Harahap Independent Commissioner Director of Operation

Sekilas Perusahaan Company Brief34

laporan direksiboard of director report

Banyaknya tantanganoperasional dan strategis yang dihadapi tidak menahan kami untuk terus mengepakkan sayap menjelajahi segala bidang

Many operational and strategic challenges faced do not resist measures to kept flapping wings to explore all fields

Pertama-tama, izinkan kami untuk menyampaikan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunianya sehingga PT Rajawali Nusindo dapat melalui tahun 2014 dengan kinerja yang baik. Selanjutnya, kami sampaikan Laporan Tahunan Perusahaan untuk tahun buku 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Bambang, Sucipto Ngumar & Rekan sebagai bentuk dari pertanggungjawaban atas pengelolaan Perusahaan pada periode tersebut.

DEAR SHAREHOLDERS AND STAKEHOLDERS,

Para P emegang Sahamdan P emangku Kep entingan yang T erhormat,

First of all, praise the Lord The Almighty who has provided an abundance of bless that allowed PT Rajawali Nusindo to undergo the year of 2014 with an excellent performance. We would like to present the Company’s Annual Report during the 2014 financial year, audited by KAP Bambang, Sucipto Ngumar & Rekan, as a form of accountability for the Company management during that period.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo35

Tony VisiyantoDirektur Utama

President Director

Sekilas Perusahaan Company Brief36

Berdasarkan Laporan Auditor Independen, laporan keuangan Perusahaan mendapat predikat ‘Wajar Tanpa Pengecualian’ dalam posisi keuangan, laba komprehensif, arus kas, serta seluruh informasi material untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia. Sesuai dengan arahan Dewan Komisaris, pada tahun 2014 Perusahaan berhasil mencatat kinerja operasional dan keuangan yang baik yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya pencapaian visi dan misi Perusahaan.

Kondisi Makro Ekonomi

Akibat melemahnya pertumbuhan investasi dan ekspor, pertumbuhan makro ekonomi Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan mencapai 5,2 persen, sedikit dibawah proyeksi Bank Dunia yang semula sebesar 5,6 persen.

Pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat mengakibatkan turunnya harga-harga sejumlah komoditas Indonesia, selain juga memperkecil hadirnya peluang-peluang baru. Namun estimasi pertumbuhan yang mengecil ini dapat berbalik arah, bila investasi melampaui harapan pada tahun 2015.

Pertumbuhan ekonomi tahun 2014 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) menurut Badan Pusat Statistik atas dasar harga berlaku mencapai Rp10.542,7 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp41,8 juta atau US$3,531.5.

Pertumbuhan ekonomi tahun 2014 tumbuh 5,02% melambat dibanding tahun 2013 sebesar 5,58%. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 10,02%. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 12,43%.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut salah satunya juga dikarenakan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS. Perlemahan nilai tukar Rupiah ini cukup berdampak pada dunia usaha yang pada akhirnya berdampak pada perekonomian nasional.

Selain itu, tahun 2014 juga merupakan tahun politik yang ditandai dengan diselenggarakannya Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden. Agenda politik nasional tersebut berdampak pada strategi yang dijalankan oleh sebagian besar pelaku usaha yang cenderung untuk menunda rencana pengembangan usahanya seraya menunggu hasil dari proses politik tersebut.

Tingkat inflasi nasional tahun 2014 menurut Badan Pusat Statistik mencapai 8,36% atau sedikit lebih rendah dari laju inflasi tahun 2013 sebesar 8,38%. Tingkat inflasi yang relatif tinggi ini dipengaruhi oleh komoditas yang harganya berfluktuasi sepanjang tahun 2014.

Realisasi dan Pertumbuhan Industri Farmasi 2014

Pasar Farmasi Indonesia tahun 2014 adalah sebesar Rp58.2 triliun atau tumbuh sebesar 8.18% dari tahun

The Independent Auditor’s Report expresses an Unqualified Opinion on the Company’s financial statement, comprehensive income, cash flow, and all material information for the year ended 31st

December 2014 in accordance with applicable accounting principles in Indonesia. Correspond with the Board of Commissioners’ directives, the Company recorded a good operational and financial performance in 2014 which was an integral part of the efforts to achieve the Company’s vision and mission.

Macroeconomic conditions

Due to the weak investment and export growth, Indonesia’s macro-economy is projected to grow by 5.2 percent in 2015, slightly lower than the 5.6 percent projection by World Bank.

Slowdown of world economy growth has contributed to lower prices of Indonesia’s commodities and dampened new prospects. However the lower growth projection may be reversed if the investment goes beyond expectation in 2015.

Economic growth in 2014 as measured by Gross Domestic Product (GDP) according to the Central Bureau of Statistics on the basis of current prices reached Rp10542.7 trillion and GDP per capita reached Rp41.8 million, or US$3,531.5.

The economic growth in 2014 reached 5.02%, slowed down compared to 2013 which reached 5.58%. On the production side, the highest growth was achieved by the Information and Communication Sector by 10.02%. On the expenditure side the highest growth was achieved by the consumption component of Non-profit Institutions’ Serving Households (LNPRT) with the amount of 12.43%

The slow economic growth was also caused by the depreciation of the Rupiah against the US Dollar. The weakening of the rupiah affected the business world, which in turn affected the national economy.

In addition, 2014 was also a political year marked by Legislative Election and Presidential Election. The national political agenda affected the strategies pursued by the majority of business actors, which tended to delay their business development plans while awaiting the outcome of the political process.

The national inflation rate in 2014 according to the Central Bureau of Statistics reached 8.36%, slightly lower than the inflation rate in 2013 amounted to 8.38%. The relatively high inflation rate was influenced by volatile commodity prices throughout the year of 2014.

Realization and Pharmaceutical Industry Growth in 2014

Indonesian Pharmaceutical Market in 2014 reached Rp58.2 trillion or grew by 8:18% from the previous year

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo37

sebelumnya yang sebesar Rp53.8 triliun. Komposisi penjualan farmasi masih didominasi oleh produk Resep (Ethical) sebesar 59% dari total pasar atau sekitar Rp34.34 triliun, dan produk obat bebas (OTC) sebesar 41% atau sekitar Rp23.86 triliun (IMS Health, 2014).

Kebijakan Strategis untuk Menunjang Pertumbuhan Berkelanjutan

Menyingkapi kondisi makro ekonomi yang cenderung kurang stabil sepanjang tahun 2014, Perusahaan telah mengambil berbagai kebijakan strategis agar Perusahaan dapat terus meraih pertumbuhan kinerja yang kuat dan berkelanjutan.

Pada awal tahun 2014, Perusahaan melakukan pemetaan terhadap berbagai tantangan yang mungkin dihadapi untuk kemudian memutuskan langkah strategis yang akan dijalankan Perusahaan dalam menghadapi tantangan tersebut.

Salah satu langkah strategis yang diterapkan Perusahaan adalah menetapkan bahwa tahun 2014 Perusahaan tidak mengejar volume yang besar, tapi lebih fokus pada efisiensi dan profit margin. Selain itu, Perusahaan juga berupaya untuk lebih selektif dalam seleksi pelanggan. Hal ini untuk menghindari adanya tagihan yang macet karena kinerja usaha pelanggan mengalami hambatan akibat kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan di tahun 2014.

Kinerja Perusahaan

Perusahaan menutup tahun 2014 dengan kinerja cukup baik dengan capaian laba bersih sebesar Rp1.278 juta dan pendapatan sebesar Rp2.619 miliar, masing-masing naik 10,55% dan 104,37% dibandingkan tahun 2013. Selain itu, marjin laba bersih Perusahaan juga mengalami peningkatan dari 11,57% pada tahun 2013 menjadi 11,79% tahun 2014, return on asset (ROA) meningkat menjadi 193,87% dari 171,36%. Total asset yang dikelola Perusahaan turun dari Rp1.482 miliar tahun 2013 menjadi Rp1.367 miliar tahun 2014.

Perbandingan Proyeksi dan Realisasi

Perusahaan mencatat laba yang sangat memuaskan pada tahun 2014. Pertumbuhan laba tahun berjalan mencapai 0,05%. Marjin laba neto aktual adalah sebesar 11,79%, sehingga mencapat target marjin laba neto pada rentang 10% - 15%. Selain itu, Perusahaan juga berhasil membukukan peningkatan pendapatan dan penjualan sebesar 100,37% dari Rp2.610 miliar menjadi Rp2.619 miliar. Namun demikian, pertumbuhan ini masih berada di bawah target Perusahaan sebesar 104.37% karena perlambatan di pasar komoditas.

Kendala yang Dihadapi

Terkait aspek keuangan, beberapa tantangan yang dihadapi adalah peningkatan kinerja usaha, meliputi peningkatan laba bersih usaha, margin laba, return on equity (ROE), return on investment (ROI), collection

which amounted to Rp53,8 trillion. The composition of pharmaceutical sales was still dominated by prescription products (Ethical) amounted to 59% of the total market, or about Rp34,34 trillion, and non-prescription products (OTC) by 41% or approximately Rp23,86 trillion (IMS Health, 2014).

Strategic Policy to Support Sustainable Growth

In response to the unstable macro-economic condition throughout 2014, the Company has taken various strategic policies to continuously achieve a strong and sustainable performance growth.

In early 2014, the Company has mapped various challenges that may be faced and then decided strategic steps taken by Company to encounter those challenges.

One of the strategic measure implemented by the Company was a decision to not pursue a big volume in 2014, but rather, focus on efficiency and margin profit. In addition, the Company also strived to be more selective in selecting the customers. This was to avoid bad debts because the customers’ business performance suffered from a less favorable economic condition in 2014.

Company Performance

The company ended the year of 2014 with a good performance and net profit of Rp1,278 million and a revenue of Rp2,619 billion, respectively an increase of 10,55% and 104.37% compared to 2013. The Company’s net profit margin also increased from 11.57% in 2013 to 11,79% in 2014, a rise in Return On Assets (ROA) from 171.36% to 193.87%. Total assets managed by Company decline from Rp1,482 billion in 2013 to Rp1,367 billion in 2014.

Comparison of Projected and Realization

The Company recorded a very satisfactory profit in 2014. The profit growth for the year reached 0.05%. The actual net profit margin amounted to 11.79%, thus achieve the target of a net profit margin in the range of 10% - 15%. Furthermore, the Company also recorded an increase in revenue and sales of 100.37% from Rp2,610 billion to Rp2,619 billion. However, this growth was still below the Company’s target of 104.37% due to the slowdown in commodity markets.

Obstacles

In relation to financial aspects, one of the challenges faced is the improvement of business performance, including an increase in net income, profit margin, Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), collection

Sekilas Perusahaan Company Brief38

periods hingga inventory turnover. Dan upaya yang dilakukan guna mengatasi kendala tersebut, yaitu dengan mendorong peningkatan produktivitas karyawan, efektifitas pengendalian piutang dan persediaan, efisiensi dan peningkatan kompetensi karyawan secara intensif.

Prospek Usaha

Menghadapi tahun 2015, perusahaan sangat optimis dapat mencapai target yang telah ditetapkan Pemegang Saham. Beberapa prospek usaha yang akan ditingkatkan yaitu penambahan Prinsipal Healthcare (HC) yang bonafid dan produk bermargin tinggi sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif bagi perusahaan. Selain itu, pada tahun 2015 ini, perusahaan juga mengembangkan usaha Laboratorium Total Solution (LTS) di berbagai Rumah Sakit ternama di seluruh Indonesia. Sehingga posisi perusahaan di industri laboratorium juga dapat semakin kuat.

Guna mencapai prospek usaha tersebut diatas, perusahaan pada tahun 2015 juga akan melakukan beberapa kegiatan seperti:

1. Perbaikan infrastruktur gudang dan kantor cabang.

2. Peningkatan sistem teknologi informasi.

3. Standarisasi ISO 9001:2008 pada seluruh kantor cabang perusahaan secara bertahap.

4. Standarisasi ISO 20000-1 ITSM (Information Technology Service Management).

5. Pelatihan (Training), Seminar yang akan meningkatkan kompetensi karyawan perusahaan.

Kebijakan Dividen

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2015, para pemegang saham Perusahaan ditetapkan penggunaan laba bersih pada periode tahun buku 2014:

1. Dividen sebesar Rp639.084.336,- atau 50% dari laba bersih perusahaan untuk disetorkan ke Pemegang Saham.

2. Cadangan umum sebesar Rp639.084.336,- atau 50% dari laba bersih perusahaan untuk dipergunakan sebagai cadangan umum perusahaan.

3. Adapun dividen saat ini belum disetorkan ke Pemegang Saham. Apabila telah disetorkan maka akan dilaporkan ke Pemegang Saham.

Praktik Tata Kelola Perusahaan

Perusahaan senantiasa meningkatkan implementasi dari praktik tata kelola perusahaan secara berkelanjutan. Beberapa kebijakan perusahaan terkait dengan tatakelola adalah sebagai berikut:

1. Board Manual (Pedoman Kerja Direksi dan Komisaris)

2. Code of Conduct (Pedoman Perilaku)3. Code of Corporate Governance (Pedoman Tata

period, and inventory turnover. Among the efforts made to overcome those obstacles were to encourage the increase in employee productivity, the effectiveness in accounts receivable and inventory control, the intense efficiency and increase in employee competency.

Business Prospects

In 2015, the Company is very optimistic to achieve the targets set by the Shareholders. Among the business prospects that will be improved are the addition of bona fide Principal Healthcare (HC) and high-margin products to give a positive contribution to the Company. Moreover, in 2015 the Company is also developing a business called Total Solution Laboratory (LTS) in various reputable hospitals throughout Indonesia. This is expected to give the Company a more powerful position in the laboratory industry.

In order to achieve the business prospects mentioned above, in 2015 the Company will also perform several activities such as:

1. Infrastructure improvement in warehouses and branch offices.

2. The improvement in information technology system.

3. Gradual implementation of ISO 9001: 2008 at all branch offices.

4. The implementation of ISO 20000-1 ITSM (Information Technology Service Management).

5. Conduct training sessions and seminars which will increase the employees’ competency.

The Dividend Policy

Based on the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders held on May 25, 2015, the allocation of net profit for the fiscal year 2014 is stated as follows:

1. A dividend of Rp639.084.336,- or 50% of the net profit to be paid to shareholders.

2. A general reserve of Rp639.084.336, - or 50% of the net profit to be used as the Company’s general reserve.

3. The current dividend is not paid to the shareholders. If the dividend has been paid, it shall be reported to the shareholders.

Corporate Governance Practices

The Company constantly improve the implementation of corporate governance practices on an ongoing basis. Below are some Company’s policies related to the corporate governance:

1. Board Manual

2. Code of Conduct3. Code of Corporate Governance

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo39

Kelola)4. Whistle Blowing System (Sistem Pelaporan

Pelanggaran)5. Risk Map (Peta Risiko)6. Pedoman Audit Berbasis Risiko (Risk Based Audit

Manual)

Hingga saat ini perusahaan telah diaudit oleh BPKP sebanyak 2 (dua) kali terkait Kinerja Implementasi Tatakelola Perusahaan yaitu pada tahun 2009 dan 2014. Dan skor Implementasi tata kelola perusahaan mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu dari 39.66 (sangat kurang) pada tahun 2009 menjadi 74.007 (cukup baik) pada tahun 2014. Hal ini tentunya sangat membanggakan dan dapat menjadi awal untuk meningkatkan implementasi tatakelola perusahaan lebih baik lagi.

Perubahan Komposisi Direksi

Pada tahun 2014, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan No. 3 tertanggal 3 November 2014 yang dibuat dihadapan Nanda Fauz Iwan S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:

Apresiasi

Berkenaan dengan segala pencapaian yang telah diraih sepanjang tahun 2014 yang lalu, Direksi menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham perusahaan atas segala arahan yang diberikan kepada segenap Direksi. Penghargaan yang sama juga disampaikan kepada para, pelanggan, mitra perbankan, prinsipal dan mitra usaha atas kerjasama dan kepercayaan yang terjalin dengan baik.

Direksi juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh karyawan perusahaan yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh dengan penuh dedikasi, integritas dan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang diberikan perusahaan. Kiranya ditahun 2015 perusahaan akan semakin jaya dan lebih baik lagi.

Atas nama Direksi,On behalf of The Board Of Directors

Tony VisiyantoDirektur UtamaPresident Director

4. Whistle Blowing System

5. Risk Map 6. Risk Based Audit Manual

To this date, the Company has been audited twice in 2009 and 2014 by Finance and Development Supervisory Agency (BPKP) regarding the Implementation of Corporate Governance. The score for the Implementation of Corporate Governance showed a significant increase from 39.66 (very poor) in 2009 to 74.007 (good) in 2014. This is certainly a very proud achievement and can be the beginning to improve the implementation of corporate governance.

Changes in composition of Board of Directors

In 2014, based on the Shareholders Deed of Agreement No. 3 dated 3 November 2014, drawn up in the presence of Nanda Iwan Fauz SH, M.Kn., Notary in South Jakarta, the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors states as follows:

Appreciation

With regard to all the achievements gain during 2014, the Board of Directors would like to express its gratitude and appreciation to the Board of Commissioners and the Shareholders for all the directions given to the Board of Directors. We also would like to extend our appreciation to the customers, banking partners, principals and business partners for the excellent trust and cooperation.

The Board of Directors would also like to thank and appreciate all employees who have been working earnestly with full dedication, integrity and responsibility in carrying out the duties and responsibilities given by the Company. Hopefully in 2015 the Company will be a better and more prosperous entity.

Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of DirectorsKomisaris Utama : Djoko Retnadi Direktur Utama : Tony Visiyanto President Commissioner President Director Komisaris : Mohammad Najib Direktur Keuangan : Agus Mutiar Commissioner Director of FinanceKomisaris Independen : Zaenal Abidin Direktur Operasional : Chairani Harahap Independent Commissioner Director of Operation

Sekilas Perusahaan Company Brief40

Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Rajawali Nusindo tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung-jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We the undersigned hereby declare that all information in the Annual Report 2014 of PT Rajawali Nusindo has been presented in its entirety and that we assume full responsibility for the accuracy of the content of the Company’s Annual Report.

This statement is made in all truthfulness.

Zaenal AbidinKomisaris – Commissioner

Mohammad NajibKomisaris – Commissioner

Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab

atas Laporan Tahunan 2014 PT Rajawali Nusindo (Persero)

Statement of the Board of Commissioners and Directors on the Responsibility for PT Rajawali Nusindo Annual

Report 2014

Jakarta, April 2015Dewan Komisaris – Board of Commissioners

Djoko RetnadiKomisaris Utama – President Commissioner

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo41

Direksi – Directors

Tony VisiyantoDirektur Utama – President Director

Agus MutiarDirektur Keuangan – Finance Director

Chairani HarahapDirektur Operasional – Operational Director

Sekilas Perusahaan Company Brief42

profil dewan komisariscommissioners profile

Djoko Retnadi (51 Tahun), pria yang lahir di Wonosari, Yogyakarta 3 Desember 1963. Beliau telah menyelesaikan S1 di Fakultas Ekonomi UGM, jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Konsentrasi pada Moneter dan Perbankan pada tahun 1988, pada tahun 1999 berkesempatan menjalani tugas belajar di S2 di Monash University Melbourne dan meraih gelar Master of Business, konsentrasi pada Finance and Banking. Pada tahun 2000 perjalanan karier sebelum menjabat sebagai Direktur Strategi Bisnis & Inovasi di PT RNI, memulai karir sejak tahun 1988 di BRI Pusat di Jakarta. sejak 2005 menempati pos sebagai Kepala Grup Perencanaan Strategi BRI Pusat, selama menempati posisi sebagai Kepala Grup Riset, Djoko aktif sebagai kolomnis dan nara sumber di media massa terkemuka seperti Kompas, Bisnis Indonesia, Kontan, Pengembangan Perbankan, Suara Pembaruan, Infobank dsb dan sebelum bergabung dengan RNI beliau sempat menjabat sebagai wakil Pemimpin Wilayah BRI Banjarmasin, Bandung dan Jakarta. Diangkat sebagai Komisaris Utama PT Rajawali Nusindo sejak Nopember 2014.

Djoko Retnadi (51 years), he was born in Wonosari, Yogyakarta December 3, 1963. He has completed S1 at UGM Faculty of Economics, Department of Economics and Development Studies, Concentration in Monetary and Banking in 1988, in 1999 the opportunity to undergo a learning task in S2 at Monash University Melbourne and holds a Master of Business, concentration in Finance and Banking. In 2000 his career before serving as Director of Business Strategy & Innovation at PT RNI, start a career since 1988 in BRI Center in Jakarta. Since 2005 occupied the post as Head of Group Strategic Planning Center BRI, for the position as Head of Group Research, Djoko active as a columnist and a resource in leading mass media such as Compass, Bisnis Indonesia, Cash, Development Banking, Voice Reform, etc. and before joining Infobank with RNI he had served as deputy leader of BRI Region Banjarmasin, Bandung and Jakarta. Appointed as President Commissioner of PT Rajawali Nusindo since November 2014.

Djoko Retnadi Komisaris UtamaPresident Comissioner

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo43

Mohammad Najib (48 Tahun), Pria yang lahir di Demak, 16 Desember 1966, beliau mendapat gelar Akuntan dari Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro dan memperoleh gelar CA dari IAI tahun 2014 dan memperoleh Sertifikasi Konsultan Pajak (Negara) dari IKPI tahun 2002 kemudian meraih gelar Magister Manajemen Keuangan dari Universitas Bhayangkara tahun 2003 serta Magister Agribisnis dari Universitas Gajahmada tahun 2009. Berkarir di PT RNI sejak tahun 1989 dengan jabatan saat ini sebagai Kepala Divisi Pengelolaan Aset dan Pajak sejak tahun 2014, sebelumnya pernah menjabat sebagai Asisten Deputi Direktur Investasi, Kabid. Keuangan dan Akuntansi PT PG Rajawali II dan Kepala Divisi Keuangan PT RNI serta Kepala Divisi Perencanaan dan Pengembangan PT RNI dan juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris PT Phapros Tbk. Diangkat sebagai Komisaris PT Rajawali Nusindo sejak Maret 2012. Disamping di PT RNI, sampai saat ini sebagai Ketua Harian Forum Keuangan PTPN I s/d XIV dan PT RNI dan Ketua Team PPN PTPN Gula dan PT RNI. Pada tahun 2011 sebagai Ketua Tim Perumus Penerapan PSAK berbasis IFRS untuk PTPN I s/d XIV dan PT RNI. Pernah menjabat sebagai Dewan Pengawas dan Bendarahara di Kopkar PT RNI (Kokarindo).

Mohammad Najib (48 years), he was born in Demak, December 16, 1966,, he got the title from the Faculty of Economics Accounting Diponegoro University and obtained his CA from the IAI in 2014 and obtained certification Tax Consultants (State) of IKPI 2002 then earned a Masters in Financial Management from the University of Bhayangkara 2003 and Master of Agribusiness from Gajah Mada University in 2009. Career at PT RNI since 1989 with his current role as Head of Asset Management Division and the Tax since 2014, previously served as Assistant Deputy Director of Investments, Head. Finance and Accounting PT PG Rajawali II and Head of Finance Division PT RNI and Head of the Division of Planning and Development PT RNI and also served as Secretary of the Board of Commissioners of PT Phapros Tbk. Appointed as Commissioner of PT Rajawali Nusindo since March 2012. Besides in PT RNI, until today as Chief Executive of the Financial Forum PTPN I s/d XIV and PT RNI and Chairman of Team VAT PTPN sugar and PT RNI. In 2011, as Chairman of the Drafting Team Implementation of IFRS to GAAP-based PTPN I s/d XIV and PT RNI. Has served as Treasurer on the Board of Trustees and Kopkar PT RNI (Kokarindo).

Dr. Zaenal Abidin, M.HKes (49 Tahun), beliau lahir di Soppeng, 5 April 1965.. Beliau melanjutkan pendidikan Magister Hukum Kesehatan pada Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dan menyelesaikannya dengan memuaskan (IPK 3.90) dengan tesis yang berjudul Tinjauan Hukum Penerapan Fungsi Sosial Rumah Sakit Swasta di DKI Jakarta serta berhak menyandang gelar Magister Hukum Kesehatan (M.Hkes) (2009). Dari tesis ini kemudian ditulis menjadi sebuah buku dengan judul: Bayar Dulu, Baru Dirawat, Menelusuri Fungsi Sosial Rumah Sakit Swasta (2009).

dr. Zaenal Abidin (49 years), he was born in Soppeng M.HKes, April 5, 1965. He continuing education Masters in Health Law at the Graduate Program in the Faculty of Law, University of Hasanuddin and finish with satisfactory (GPA 3.90) with a thesis entitled Review of Implementation of the Law of Social Function Private Hospital in Jakarta as well as the right to hold a Master degree in Health Law (M.Hkes) (2009). From this thesis is then written into a book with the title: Pay In the past, New Treated, Exploring Social Function Private Hospital (2009).

Zaenal AbidinKomisaris

Commissioner

Mohammad NajibKomisarisCommissioner

Sekilas Perusahaan Company Brief44

profil dewan direksidirectors profile

Tony Visiyanto (44 tahun) lahir di Jakarta, 7 Desember 1970 ini menyelesaikan studi sarjananya di Universitas Gajah Mada tahun 1993 pada jurusan Ekonomi Pertanian dan menyelesaikan program Master Manajemen Keuangan di STIE IPWI pada tahun 1998. Perjalanan karirnya dirintis dari tahun 1993 Beliau mengawali karirnya sebagai Corporate Credit Analyst di PT. Bank Sumitomo Niaga yang ditempuh selama 3 tahun sebelum beliau menjadi Senior Vice President, Head of Fund Management di PT Dongsuh Kolibindo Securities, selanjutnya menjabat sebagai Vice President, Group Head Restrukturisasi Perbankan di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Lalu pada tahun 2004 beliau diangkat sebagai Direktur Utama PT Vidya Integrasi Indonesia. Selama 4 tahun beliau akhirnya diangkat sebagai Vice President, Head of Treasury & Investment–PT BNI Life Insurance dari tahun 2008 sampai tahun 2012. Selanjutnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Britant Kapital Investama sampai tahun 2013. Sedangkan perjalanan karir beliau di Rajawali Nusantara Indonesia grup telah dilalui selama 2 tahun sebelum ditempatkan di Rajawali Nusindo sebagai Direktur Utama per November, sebelumnya beliau menempati posisi sebagai Direktur Utama Dana Pensiun Rajawali Nusantara Indonesia pada tahun 2013–2014.

Tony Visiyanto (44 years), He was born in Jakarta, December 7, 1970, completed his undergraduate studies at the University of Gajah Mada in 1993 at the Department of Agricultural Economics and completed the Master’s program in STIE IPWI the Finance Management in 1998. His career started from 1993 he started his career as a Corporate Credit Analyst at PT Sumitomo Bank Niaga taken for 3 years before he became Senior Vice President, Head of Fund Management at PT Dongsuh Kolibindo Securities, subsequently served as Vice President, Group Head of Restructuring Banking Restructuring Agency (IBRA ). Then in 2004 he was appointed as Director of PT Vidya Integration Indonesia. During the 4 years he finally was appointed as Vice President, Head of Treasury & Investment-PT BNI Life Insurance from 2008 to 2012. Furthermore, the President Director of PT Britant Capital Investama until 2013. While his career in the group Rajawali Nusantara Indonesia has passed for 2 years before being placed in Rajawali Nusindo as President Director per November before he occupies the position as Director of Pension Fund Rajawali Nusantara Indonesia in 2013-2014.

Tony VisiyantoDirektur UtamaPresident Director

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo45

Chairani Harahap (40 Tahun), beliau lahir di Medan, 14 Desember 1974, adalah Direktur Operasional PT Rajawali Nusindo saat ini. Memperoleh gelar sarjana Ekonomi jurusan Manajemen Pemasaran & SDM di STIE IBBI Medan pada 2004. Perjalanan karirnya di PT Rajawali Nusindo dimulai sebagai Detailer Lederle pada 15 Juli 1994–1998, Account Executive (Rajawali Medical) pada tahun 1998, kemudian menjadi Supervisor Rajawali Medical di Medan pada 2000–2003, Kepala Operasional Rajawali Nusindo, Medan pada 2003–2006, Kepala Cabang Denpasar pada 2006–2008, hingga menjadi Kepala Cabang Medan pada 2008–2012. Telah banyak prestasi gemilang yang beliau raih yaitu sebagai The Best Medical Representative dari 1994–2000, The Best Product Knowledge dan telah membawa Kantor Cabang Denpasar sebagai Cabang no. 2 terbaik pada 2007, dan 2 kali meraih prestasi pada Kantor Cabang Medan sebagai Cabang no. 2 terbaik pada 2010 dan 2011.

Chairani Harahap (40 years), she was born in Medan, December 14, 1974, is the Director of Operations of PT Rajawali Nusindo today. Earned a degree in Economics majoring in Marketing and Human Resource Management at STIE Medan in 2004. Her career at PT Rajawali Nusindo started as Detailer Lederle on July 15, 1994 to 1998, Account Executive (Rajawali Medical) in 1998, later becoming Eagle Medical Supervisor in Medan on 2000-2003, Chief Operating Rajawali Nusindo, Medan in 2003-2006, Head of Branch Denpasar in 2006-2008, to become Chief of Medan Branch in 2008-2012. There have been many brilliant achievement that he achieved that as the Best Medical Representative from 1994-2000, The Best Product Knowledge and have brought Denpasar Branch as Branch no. 2nd best in 2007, and 2 times the achievement in the field as a Branch Office Branch no.2nd best in 2010 and 2011.

Agus Mutiar (48 Tahun) Lahir di Lebak, 7 Mei 1966, mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi (Akuntansi) dari STIE Serang, Banten tahun 2007. Awal mula beliau mengawali karir di Rajawali Nusantara Indonesia grup ialah menjabat sebagai PKWT Sales Supervisor Depo Tangerang PT RNI pada April 2002 sampai September 2002, setahun kemudian pada tanggal 1 April 2003 beliau di angkat sebagai Kepala Depo Cikarang PT RNI. Sedangkan karirnya di Rajawali Nusindo dimulai pada tahun 2004 sampai 2012 disaat beliau menjabat sebagai Kepala Cabang Cikarang (1 Agustus 2004–28 Februari 2008), Purwokerto (1 Maret 2008–30 April 2010), dan Yogyakarta (3 Mei–14 Maret 2012) di PT Rajawali Nusindo. Selanjutnya Pada 6 Maret 2012 sampai 1 Januari 2013 beliau menjabat sebagai Direktur PT GIEB Bali. Pada tanggal 15 september 2013 beliau kembali bergabung dengan Rajawali nusindo sebagai Senior Vice President. Dan akhirnya pada tanggal 1 November 2014 beliau dilantik sebagai Direktur Keuangan PT Rajawali Nusindo.

Agus Mutiar (48 years) he was born in Lebak May 7, 1966, earning a Bachelor of Economics (Accounting) from STIE Serang, Banten in 2007. Beginning his career started in Rajawali Nusantara Indonesia is the group served as Sales Supervisor PKWT Depo Tangerang PT RNI in April 2002 until September 2002, a year later on April 1, 2003, he was in the lift as Depo Head Cikarang PT RNI. While his career in Rajawali Nusindo started in 2004 to 2012 when he served as Head of Branch Cikarang ( August 1, 2004- February 28, 2008), Purwokerto (March 1, 2008–April 30, 2010 ), and Yogyakarta ( May 3 to March 14, 2012) in PT Rajawali Nusindo. Subsequently On March 6, 2012 until January 1, 2013 he served as Director of PT GIEB Bali. On September 15, 2013 he returned to the Eagles Nusindo as Senior Vice President. And finally on November 1, 2014 he was appointed Finance Director of PT Rajawali Nusindo.

Agus MutiarDirektur Keuangan

Finance Director

Chairani HarahapDirektur OperasionalOperational Director

Sekilas Perusahaan Company Brief46

Komisaris januari-nopember 2014commissioner at january-november 2014

Beliau (49 Tahun) lahir di Bandung, 20 Mei 1965. Beliau menyelesaikan pendidikan dengan gelar Master of Business Administration dari Jakarta Institute of Management Studies pada tahun 1999. Beliau kemudian diangakat menjadi Komisaris Utama PT Rajawali Nusindo sejak April 2012, perjalanan karir beliau di PT RNI sejak tahun 2004 sebagai Staff Senior Specialist – Riset & Sistem Informasi. Kemudian menjabat sebagai Asisten Deputi Direktur Bidang Manajemen Resiko, Direktur Mitra Rajawali Banjaran dan sebagai Direktur Operasional PT RNI sejak Maret 2012. Sebelum di PT RNI, pernah menjabat sebagai Executive Director Matsushita Gobel Education Foundation (YPMG), Corporate Communications Head of Division di Bursa Efek Jakarta serta System Programmer di PT IPTN.

He (49 years) was born in Bandung, May 20, 1965. He graduated with a Master of Business Administration from the Jakarta Institute of Management Studies in 1999. He later became President Commissioner of PT Rajawali Nusindo since April 2012, career his PT RNI since 2004 as Senior Staff Specialist - Research & Information Systems. Later served as Assistant Deputy Director of Risk Management, Director Mitra Rajawali Banjaran and as Director of Operations PT RNI since March 2012. Prior to a career in PT RNI, has served as Executive Director of Matsushita Gobel Education Foundation (YPMG), Corporate Communications Head of Division in the Jakarta Stock Exchange and System Programmer at PT IPTN.

Oki Jamhur WarnaenKomisaris Utama(Sampai 3 November 2014)

President Comissioner(Up to 3 November 2014)

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo47

Direksi januari-nopember 2014directors at january-november 2014

Beliau (48 tahun) lahir di Malang, 29 April 1966. Beliau telah menyelesaikan pendidikan akuntansi di Universitas Brawijaya, Malang. Awal perjalanan karir beliau banyak dihabiskan di bagian akuntansi. Sebelum menjabat sebagai Direktur Keuangan dan SDM PT Rajawali Nusindo, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Bagian SIPKIA PT RNI, Manager Akuntansi PT Rajawali Nusindo, Kepala Bagian SPI PT PG Rajawali I, Koordinator Pengawas Bidang Akuntansi dan Keuangan BPPG-PTPN XIV serta Senior Specialist di PT RNI.

He (48 years) was born in Malang, April 29, 1966. He has completed accounting education at the University of Brawijaya, Malang. His early career was spent in the accounting department. Before serving as Director of Finance and Human Resources of PT Rajawali Nusindo, he served as Head of SIPKIA RNI, Accounting Manager of PT Rajawali Nusindo, Head of SPI PT PG Rajawali I, Coordinator of Accounting, and Financial Supervisory BPPG - PTPN XIV and PT Senior Specialist RNI..

Beliau (60 tahun) lahir di Polewali, 11 November 1954. Beliau meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Narotama Surabaya pada tahun 1989. kemudian beliau memulai berkarir di PT RNI sebagai Staf Keuangan. dan diangkat sebagai Direktur Utama PT Rajawali Nusindo sejak April 2012. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur PT GIEB, Manager Keuangan PPLK dan Kepala Bagian di PT RNI.

He (60 Years) was born in Polewali, November 11, 1954. He holds a degree in Accounting from the University Narotama in 1989. Then he started his career at PT RNI as finance staff, and he was appointed as Director of PT Rajawali Nusindo since April 2012. Previously served as Director of PT GIEB, PPLK Finance Manager, and Head of PT RNI.

Ananto Widodo UtomoDirektur Keuangan(Sampai 3 November 2014)

Finance Director (Up to 3 November 2014)

BurhanudinDirektur Utama

(Sampai 3 November 2014)

President Director(Up to 3 November 2014)

Sekilas Perusahaan Company Brief48

organ pendukung direksidirectors support organ

Triono Putranto (54 Tahun), Pria kelahiran Semarang, 10 Januari 1960, berlatar pendidikan Diploma 3 dari PPAP Universitas Diponegoro, Semarang. Beliau memulai karir di lingkungan PT Rajawali Nusindo sebagai Staf Pembukuan Cabang Semarang, kemudian menjabat sebagai Kabag TI PT RNI, Kabag EDP PT PG Rajawali I, Manager TI PT Rajawali Nusindo dan terakhir sebagai Manager Pemeriksa Keuangan PT Rajawali Nusindo. Saat ini menjabat Kepala Satuan Pengawasan Intern PT Rajawali Nusindo sesuai dengan 167/SK/Nus.01/IV/12 per tanggal 10 April 2012.

Triono Putranto (54 years), He was born in Semarang January 10, 1960, educational background Diploma 3 of PPAP Diponegoro University, Semarang. He started his career at PT Rajawali Nusindo as staff Bookkeeping Semarang Branch, then served as Head of IT PT RNI, Head of EDP PT PG Rajawali I, IT Manager of PT Rajawali Nusindo and most recently as Manager of Audit PT Rajawali Nusindo. Currently the Head of Internal Control Unit PT Rajawali Nusindo in accordance with 167/SK/Nus.01/ IV/12 per April 10,2012.

Triono PutrantoKepala Satuan Pengawasan InternHead of Internal Audit

Dewi Ratih (35 Tahun), Wanita kelahiran Jakarta, 10 Maret 1979, beliau berlatar pendidikan S1 Hukum dari Universitas Indonesia (UI) Depok, Program Kekhususan Hukum Ekonomi dan Diploma 3 dari Politeknik Universitas Indonesia, Jurusan Akuntansi. Memulai karir di PT RNI sebagai Management Trainee Pabrik Gula di PT PG Rajawali II Cirebon pada tahun 2004, Staf Legal PT RNI pada tahun 2005, kemudian masuk sebagai jajaran fungsional sebagai Spesialis Legal di PT RNI pada tahun 2009. Saat ini menjabat sebagai Manager Yuridis di PT Rajawali Nusindo sesuai SK No. 291/SK/Nus.01/VII/13 tanggal 12 Juli 2013.

Dewi Ratih (35 years), she was born in Jakarta on March 10, 1979, educational background Bachelor of Law from University of Indonesia (UI) Depok, majoring in Economic Law and Diploma 3 of Polytechnic University of Indonesia, majoring in Accounting. She started her career at PT RNI as Management Trainee PT PG Rajawali II Cirebon in 2004, Legal Staff PT RNI in 2005, then enter the ranks functional as Specialist Legal PT RNI in 2009. Currently serves as Legal Manager PT Rajawali Nusindo in accordance with Decree No. 291/SK/Nus.01/VII/13 dated on July 12, 2013.

Dewi RatihManajer YuridisLegal Manager

Yanto Togi Ferdinand Marpaung (38 tahun), lahir di Medan, tanggal 25 Januari 1977 merupakan Kandidat Doktor (S3) Ilmu Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor. Menyelesaikan S2 tahun 2003 dari Program Magister Manajemen (MM) UGM Yogyakarta dan MSc International Business di Rijksuniversiteit van Groningen, Belanda. Gelar S1 Sarjana Pertanian (SP) diperoleh dari Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung tahun 2001. Pada tahun 2002 pernah mengikuti Shortcourse Non-Degree di University of Edinburgh, UK. Memulai karir di Rajawali Nusindo sebagai Management Trainee pada tahun 2005, selanjutnya Kepala Operasional Cabang Bandung (2007-2009) dan Asisten Manajer Manajemen Risiko (2012).

Yanto Togi Ferdinand Marpaung (38 years) was born in Medan on januari 25, 1977. And he now a candidate for doctoral (S3) at bogor agricultultural institute (ipb), Bogor. He completed his study master of management in 2003 at Master Management Program from Gadjah Mada University and MSc International Business di Rijksuniversiteit van Groningen, Holland and S1 Bachelor’s degree Agriculture (SP) was obtained from the University of Padjadjaran (Unpad) Bandung in 2001. On 2002 has attended Shortcourse Non-Degree at the University of Edinburgh, UK. He started his career at PT Rajawali Nusindo as management trainee at year 2005 and then served as head operational branch bandung (2007-2009) and assistant manager of risk management (2012).

Yanto Togi Ferdinand MarpaungSekretariat Perusahaan-Manajer Sekretariat PerusahaanSecretariat Company-Manager Corporate Secretariat

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo49

Nurdin Iswahjudi (44 tahun) Pria kelahiran Kudus, 20 Oktober 1970, berlatar pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Swadaya. Beliau memulai karir di lingkungan PT RNI sebagai Pelaksana Akuntansi, kemudian menjabat sebagai Asisten Manager Akuntansi PT RNI, Kabag TUK PT Rajawali Citramass, Staf Manajemen Risiko PT RNI, Staf Perencanaan PT RNI dan Manager Akuntansi & Keuangan PT Rajawali Nusindo. Saat ini menjabat General Manager Akuntansi & Keuangan PT Rajawali Nusindo per tanggal 26 Mei 2014 sesuai dengan SK Nomor 160/SK/Nus.01/V/14.

Nurdin Iswahjudi (44 years), He was born in Kudus October 20, 1970. Set in Bachelor of Economics in Accounting from the University Organization. He started his career at PT RNI as Executive Accounting, later served as Assistant Manager of Accounting RNI, TUK PT Rajawali Citramass Head, Risk Management staff RNI, RNI and Planning Staff Accounting & Finance Manager of PT Rajawali Nusindo. Currently serves as General Manager of Accounting & Finance PT Rajawali Nusindo per date May 26, 2014 in accordance with Decree No.160/SK/Nus.01/V /14.

Nurdin IswahjudiGeneral Manager Akuntansi & KeuanganGeneral Manager of Accounting & Finance

Lukmanul Hakim (46 tahun) Pria kelahiran Batola, 15 Februari 1968, berlatar pendidikan Sarjana dari STIE NAS, Banjarmasin. Beliau memulai karir di lingkungan PT Rajawali Nusindo sebagai Detailer Phapros Cabang Balikpapan, kemudian menjabat sebagai Supervisor Cabang Banjarmasin & Balikpapan, Kepala Perwakilan Cabang Banjarmasin PT Rajawali Nusindo, Kacab Banjarmasin PT Rajawali Nusindo, Kacab Makassar PT Rajawali Nusindo, Kacab Medan PT Rajawali Nusindo, Kacab Yogyakarta PT Rajawali Nusindo, Kacab Jakarta 1 PT Rajawali Nusindo dan terakhir sebagai Manager Trading PT Rajawali Nusindo. Saat ini menjabat General Manager Health Care PT Rajawali Nusindo per tanggal 28 Maret 2013 sesuai dengan Surat Keputusan Nomor 086/SK/Nus.01/III/13.

Lukmanul Hakim (46 years), he was born in Botala, February 1, 196, educational background Bachelor of STIE NAS, Banjarmasin. He started his career at PT Rajawali Nusindo as Detailer Phapros Balikpapan Branch, then served as Supervisor Branch of Banjarmasin and Balikpapan, Banjarmasin Branch Chief Representative PT Rajawali Nusind, Kacab Banjarmasin PT Rajawali Nusindo, PT Rajawali Nusindo Kacab Makassar, Medan PT Rajawali Nusindo Offices, Offices Yogyakarta PT Rajawali Nusindo, Kacab Jakarta 1 PT Rajawali Nusindo and most recently as Manager of Trading PT Rajawali Nusindo. Currently serves as General Manager of Health Care PT Rajawali Nusindo per date March 28, 2013 in accordance with the Decree No.086/SK/Nus.01/III/13.

Lukmanul HakimGeneral Manager Health CareGeneral Manager Health Care

Gita Indriati (35 Tahun) Wanita kelahiran Jakarta, 24 Februari 1979, berlatar pendidikan Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Beliau memulai karir di lingkungan PT RNI sebagai Staf SDM PT RNI, kemudian masuk jajaran fungsional sebagai Specialist SDM PT RNI, Senior Specialist Pengembangan Organisasi & SDM PT RNI dan terakhir sebagai Manager SDM & Umum PT Rajawali Nusindo. Saat ini menjabat General Manager SDM & Umum PT Rajawali Nusindo per tanggal 7 Februari 2013 sesuai dengan SK Nomor 028/SK/Nus.01/II/13.

Gita Indriati (35 years) she was born in Jakarta on February 24, 1979, educational background Master of Management from Gadjah Mada University, Yogyakarta. She started her career at PT RNI as HR Staff PT RNI, then enter the ranks functional as Specialist HR PT RNI, Senior Specialist Organizational Development & HR RNI and most recently as Manager of Human Resources & General PT Rajawali Nusindo. Currently serves as General Manager of Human Resources & General PT Rajawali Nusindo per dated February 7, 2013 in accordance with Decree No.028/SK/Nus.01/II/13.

Gita IndriatiGeneral Manager SDM & UmumGeneral Manager Human Resources & General

Sekilas Perusahaan Company Brief50

Dodi Noviar (44 tahun), pria kelahiran Jakarta, 01 November 1970, beliau menyelesaikan pendidikan S1 Akuntansi dari Universitas Trisakti, jakarta pada tahun 1988. Beliau memulai karir di lingkungan PT Rajawali Nusindo 01 Juni 2000. kemudian menjabat sebagai Manager Logistik pada bagian logistik PT Rajawali Nusindo per tanggal 28 Maret 2013 sesuai dengan Surat Keputusan Nomor 103/SK/Nus.01/III/13.

Dodi Noviar (44 years), he was born in Jakarta, November 1, 1970, he graduated from S1 Accounting from Trisakti University in 1988. He started his career at PT Rajawali Nusindo June 1,2000 and then served as Manager of Logistics at the logistics PT Rajawali Nusindo as at March 28, 2013 in accordance with the Decree No.103/SK/ Nus.01/III/13.

Dodi NoviarManajer Logistik Logistic Manager

Gigih Mulyonoto (37 tahun), Pria kelahiran Pangkalanbun, 11 Januari 1978, dengan pendidikan terakhir S2 Manajemen dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun 2004. Beliau memulai karir di lingkungan PT Rajawali Nusindo 01 Januari 2005. kemudian menjabat sebagai Manager Pengembangan PT Rajawali Nusindo per tanggal 28 Maret 2013 sesuai dengan Surat Keputusan 091/SK/Nus.01/III/13.

Gigih Mulyonoto (37 years), He was born in pangkalanbun, January 11, 1978, with the latest educational S2 Management from Gajah Mada University, Yogyakarta in 2004. He started his career at PT Rajawali Nusindo January 1, 2005 and then served as Development Manager of PT Rajawali Nusindo as at March 28, 2013 in accordance with Decree No. 091/SK/Nus.01/III/13.

Gigih MulyonotoManajer PengembanganDevelopment Manager

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo51

Sekilas Perusahaan Company Brief52

sumber daya manusiahuman resources

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo53

Human Resources (HR) is the backbone of PT Rajawali Nusindo businesses. Human Resources Quality improvement is Management’s top priority in improving the Company’s performance. With Healthcare, Pharmaceutical, Consumer and Industrial Product as its pillar of business, the human resource, which become the spearhead of the Company, is developed with high quality standards on a continuous basis. For PT Rajawali Nusindo, the human resource development effort is a major investment in creating the company value. Competency-based human resources development is defined as the strategy for improving sustainability of company businesses that includes competency-based employee placement, open equal opportunities for every highly-performing individual through a transparent career development system, productivity-based remuneration system, and training and development opportunities to improve competence. PT Rajawali Nusindo consistently carry out the vision and mission of the company, particularly regarding the development and improving the effectiveness and efficiency of the performance of companies and organizations as well as individuals, through the implementation and

Penempatan SDM berbasis kompetensi, memacu prestasi lewat jenjang karir yang transparan,

dibarengi sistem remunerasi berbasis produktivitas

Placement of competency based human resources, boost performance through transparent career path, coupled

productivity based remuneration system

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan tulang punggung utama bisnis PT Rajawali Nusindo. Kualitas SDM merupakan prioritas Manajemen untuk membangun kinerja perusahaan. Dengan pilar bisnis alat kesehatan, farmasi, konsumer dan industrial produk, pengembangan SDM yang menjadi ujung tombak perusahaan dilakukan secara berkesinambungan dengan standar kualitas yang memadai. Bagi PT Rajawali Nusindo upaya pengembangan SDM merupakan investasi utama untuk menciptakan nilai perusahaan. Pengembangan SDM berbasis kompetensi menjadi strategi yang ditetapkan untuk bisnis perusahaan yang berkesinambungan (sustainability) yang meliputi: penempatan karyawan yang berbasis kompetensi, membuka kesempatan yang sama bagi tiap individu berprestasi lewat jenjang karir yang transparan, sistem remunerasi berbasis produktivitas, serta kesempatan training dan development untuk meningkatkan kompetensi. PT Rajawali Nusindo secara konsisten menjalankan visi & misi perusahaan, khususnya mengenai pengembangan dan upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan dan organisasi maupun individu, melalui implementasi dan sertifikasi ISO 9001:2008 yang bertaraf

Sekilas Perusahaan Company Brief54

internasional agar dapat meningkatkan pemenuhan harapan pelanggan dan pihak-pihak yang terkait lainnya.

Dengan bekerjasama dengan perusahaan konsultan sebagai salah satu penyelenggara Konsultasi, Pelatihan, Audit dan Sertifikasi dalam bidang sistem manajemen PT Rajawali Nusindo melakukan persiapan Sertifikasi dan Implementasi ISO 9001:2008 melalui sosialisasi yang dilakukan di Kantor Pusat dan pada Rakor RKAP 2014 yang lalu. Perusahaan konsultan telah merancang berbagai jenis konsultasi, pelatihan, audit dan survey yang berorientasi pada penerapan yang efektif dan efisien dengan nilai tambah baik bagi perusahaan/organisasi maupun individu untuk mewujudkan pencapaian terbaik dan keunggulan perusahaan/organisasi. Harapan terbesar dari implementasi ISO ini adalah peningkatan kepuasan memenuhi kebutuhan dan harapan bagi para pihak terkait dalam bisnis/aktivitas organisasi secara berkelanjutan.

Perkembangan Sumber Daya Manusia PT Rajawali Nusindo sekarang ini memiliki:

1. 248 Medical Sales Dan Sales Health Care2. 167 Marketing3. 36 Marketing Institusi4. 160 Sales Consumer5. 17 Tekhnisi, dan 6. 4 Costumers Support Product Specialist.

certification of ISO 9001: 2008 international standard in order to improve the fulfillment of customer expectations and related parties other.

By working with Consulting Firm as one of the organizers of consulting, training, audit and certification in the field of management systems PT Rajawali Nusindo preparation and Implementation Certification ISO 9001:2008 through socialization held at Headquarters and at meetings held in 2014 RKAP ago. Consulting Firm has designed various types of consultancy, training, audits and surveys are oriented based on effective and efficient with the added value both for companies/organizations and individuals to realize the best achievement and excellence of the company/ organization. The greatest hope of implementing ISO is increased satisfaction to meet the needs and expectations of the stakeholders in the business/organizational activities in a sustainable manner.

The development of Human Resources PT Rajawali Nusindo currently has:

1. 248 Sales Medical Sales And Health Care2. 167 Marketing3. 36 Marketing Institute4. 160 Consumer Sales5. 17 technician, and6. 4 Consumer Product Support Specialist.

Kebijakan Pengelolaan SDM

Untuk memastikan keselarasan pengelolaan SDM dengan strategi dan membentuk lingkungan kerja yang kompetitif dan kondusif untuk peningkatan kerja, maka PT Rajawali Nusindo menyusun berbagai kebijakan SDM dan melakukan evaluasi implementasi kebijakan secara berkala dan perbaikan kebijakan secara sistematis. Pegawai dapat memberikan feedback mengenai implementasi kebijakan melalui Survey Human Resource Satisfaction (HRS) yang dilaksanakan secara berkala setiap tahun. Selain itu, untuk memastikan kualitas atas Kebijakan SDM yang dikeluarkan, Kebijakan tersebut melalui beberapa tahap dalam penyusunannya diantaranya adalah melalui pembahasan internal Direktorat Keuangan, pembahasan lintas Direktorat sesuai kebutuhan, pembahasan dengan Direksi dan pembahasan dengan Serikat Pekerja jika dibutuhkan.

Pada tahun 2014, dalam rangka meningkatkan produktifitas SDM, PT Rajawali Nusindo melakukan kegiatan pengelolaan sebagai berikut:

Human Resources Management Policy

Human resources management to ensure alignment with the strategy and form a working environment conducive to competitive and increase employment, then the PT Rajawali Nusindo arrange various Human Resources policies and conduct periodic evaluation of policy implementation and improvement of policies systematically. Employees can give feedback on the implementation of policy through the Human Resource Satisfaction Survey (HRS) carried out regularly every year. In addition, to ensure the top quality human resources policy is issued, the policy through several stages in its development, including through internal discussions Directorate of Finance, the discussion of cross Directorate as required, discussions with the Board of Directors and discussions with trade unions if necessary.

In 2014, in order to increase the productivity of human resources, PT Rajawali Nusindo perform management activities as follows:

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo55

Penerbitan kebijakan terkait:

Kesejahteraan Pegawai, sebagai berikut:

1. Tata Cara Pembayaran Tarif Grade (Pay for Person) dan Tunjangan Posisi (Pay for Position)

2. Tata Cara Pembayaran Tunjangan Pendidikan3. Pemberian Penghargaan Kepada Pegawai dengan

masa kerja 25 tahun

Sistem SDM, yaitu:

1. Kebijakan Pengadaan Tenaga Kerja (Rekrutmen & Seleksi)

2. Kebijakan Remunerasi terkait Rangkap Jabatan3. Kebijakan Sistem Pendidikan & Pelatihan4. Penyempurnaan Kebijakan Imbalan Kerja5. Kebijakan Kaderisasi6. Ketentuan Pengadaan Pegawai Baru, Pengangkatan

Pegawai Tetap dan Mutasi Karyawan.7. Standard Operating Procedure Recruitment8. Standard Operating Procedure Pelatihan9. Penetapan Strata Jabatan dan Standar Kompetensi

Pegawai PT Rajawali Nusindo10. Standar Kompetensi dan Assesment Pimpinan

Cabang

Implementasi budaya Perusahaan dengan kegiatan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pengukuran tingkat Kepuasan Pegawai (Employee Satisfaction Index)- Hasil pengukuran tingkat Kepuasan Pegawai

tahun 2014- Perbandingan hasil pengukuran tingkat

Kepuasan Pegawai tahun 2014 dengan tahun 2013

2. Melakukan assessment yang dilakukan di seluruh Cabang dan Kantor Pusat dengan metode assignment, observasi, interview dan paper and pencil test oleh masing-masing Pimpinan Cabang dan Kantor Pusat berdasarkan aspek:- Penanaman budaya Perusahaan- Implementasi nilai-nilai budaya Perusahaan

- Pemahaman budaya Perusahaan dari seluruh pegawai.

3. Monitoring dan evaluasi sebagai komitmen Pimpinan Cabang dan Kantor Pusat

4. Sosialisasi rutin melalui berbagai media baik di Kantor Pusat maupun di Cabang. Untuk Kantor Pusat, sosialisasi secara online dilakukan dengan tema RJPP, Fokus Pelanggan, Manajemen Resiko, Kepatuhan & GCG, K3 dan Lingkungan.

Publishing related policies:

Employee Welfare, as follows:

1. Procedures Payment Rates Grade ( Pay for Person ) and Position Allowances ( Pay for Position)

2. Education Allowance Payment Procedures3. Award To Employees with tenure of 25 years

Human Resources System, namely:

1. Procurement Policy Employment ( Recruitment & Selection )

2. Remuneration policy related Dual Positions3. Education & Training System Policy4. Completion of Employee Benefits Policy5. Regeneration Policy6. Provision Procurement New Employees , Hiring

Stay and Movements of Employees .7. Standard Operating Procedure Recruitment8. Standard Operating Procedure Training9. Determination of Strata Title and Employee

Competency Standards PT Rajawali Nusindo10. Competency Standards and Assessment Branch

Implementation of corporate culture with the following activities:

1. Implementation of Employee Satisfaction level measurement (Employee Satisfaction Index)- Results of Employee Satisfaction level

measurement in 2014- Comparison of the results of the measurement

of employee satisfaction in 2014 by the year 2013

2. Conduct assessment performed across the Branch and Headquarters assignment method , observation, interview and paper and pencil tests by each Head of Branch and Head Office based aspects:• Investment Company culture• Implementation of the cultural values of the

Company• Understanding the corporate culture of all

employees.

3. Monitoring and evaluation as a commitment the Branch Manager and Head Office

4. Socialization regularly through various media both at head office and in branches. For Headquarters, online socialization is done with the theme RJPP, Customer Focus, Risk Management, Compliance & GCG, K3 and Environment.

Sekilas Perusahaan Company Brief56

Untuk penajaman pengukuran pencapaian kinerja pegawai dalam mencapai tujuan Perusahaan secara efektif dan efisien maka telah dibuka kesempatan untuk merevisi sasaran bidang kerja periode Semester II Tahun 2014 pada aplikasi Sistem Manajemen Kinerja.

Pencapaian Kinerja Bidang SDM Tahun 2014

Target pencapaian aspek learning & growth dalam indikator KPI perusahaan adalah berupa realisasi jumlah jam pelatihan per orang per tahun. Untuk memastikan pemenuhan target tersebut, target diturunkan kepada seluruh unit kerja secara proporsional.

Kesiapan kompetensi pegawai dalam menjalankan strategi Perusahaan dilakukan melalui ukuran proses dan hasil.

For sharpening the measurement of the achievement of employee performance in achieving the Company’s objectives effectively and efficiently it has opened an opportunity to revise the target field work period second half of 2014 on the application of Performance Management System.

Achievement of Human Resource Performance 2014

Target achievement aspects of learning and growth within the company KPI indicator is in the form of realization of the number of hours of training per person per year. To ensure the fulfillment of the target, the target was revealed to the entire work unit proportionally.

Readiness of employee competence in running the Company’s strategies carried out through the process and outcome measure

Aspek / Aspect Proses / Maturity Hasil / KPI

Peningkatan kompetensiIncreased Competence

Program PelatihanPegawai KompetenTraining ProgramEmployees Competent

Realisasi PendidikanSertifikasi KompetensiRealization of EducationCertification of Competence

Pemenuhan Kebutuhan SDMMeeting the Needs of Human resources Penyusunan Formasi Jabatan

Preparation Position FormationKepatuhan Formasi JabatanCompliance Position Formation

Organizatioal Capital Readiness ( OCR ) adalah pengukuran kesiapan organisasi berdasarkan 4 aspek, yaitu budaya kerja, kepemimpinan, alignment dan teamwork. Kesiapan organisasi untuk mencapai sasaran Perusahaan dilakukan melalui:

Organizatioal Capital Readiness (OCR) is a measurement of organizational readiness is based on four aspects, namely the working culture, leadership, alignment, and teamwork. The readiness of the organization to achieve the Company’s objectives through:

Aspek / Aspect Proses / Maturity Hasil / KPI

Budaya Kerja Pemetaan dan Penyediaan Infrastruktur Realisasi Tindak Lanjut

Work Culture Mapping and Infrastructure Provision Realisation Follow-up

KepemimpinanLeadership

Seleksi administrasi kaderSelection of administration cadre

Kecukupan kader potensialAdequacy of potential cadre

AlignmentKeselarasan

Keselarasan strategiPemahaman strategi perusahaanAlignment strategyUnderstanding of corporate strategy

Pemahaman Visi, Misi dan StrategiUnderstanding of the Vision , Mission and Strategy

Team Work Knowledge Inventory & AcquisitionKnowledge CenterKnowledge ActivityKnowledge Management melalui Diskusi, Sharing Session & Sarasehan

Knowledge Inventory & AcquisitionKnowledge CaptureKnowledge ActivityKnowledge Management melalui Diskusi, Sharing Session & Sarasehan

Komposisi Pegawai

Pada tahun 2014 jumlah seluruh pegawai sebanyak 1.435 pegawai, menurun 1% dibandingkan tahun 2013 sebanyak 1.454 pegawai. Penurunan ini terutama disebabkan oleh jumlah pegawai yang pensiun atau keluar dari Perusahaan tidak seluruhnya diganti dengan tenaga kerja baru.

Composition of Employees

In 2014, the total number of employees as many as 1,435 employees decreased 1 % compared to the year 2013 as many as 1,454 employees. This decrease is mainly due to the number of employees who retired or out of the Company are not entirely replaced with new workers.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo57

The following employees of PT Rajawali Nusindo composition based work areas, gender, education, age, and tenure:

Composition Based Employee Work Areas

PT Rajawali Nusindo working area is divided into Headquarters, Main Branch of 7 branch, Branch Associate much as 8 branches, as many as 15 branches Prime Branch, and Branch Pioneer as many as 13 branches.

In 2014, the composition of the first employees of the Jakarta branch of as many as 73 employees is composed of employees of the highest compared to other branches.

Berikut komposisi pegawai PT Rajawali Nusindo berdasarkan wilayah kerja, gender, pendidikan, usia, dan masa kerja.

Komposisi Pegawai Berdasarkan Wilayah Kerja

Wilayah kerja PT Rajawali Nusindo terbagi atas Kantor Pusat, Cabang Utama sebanyak 7 cabang, Cabang Madya sebanyak 8 cabang, Cabang Perdana sebanyak 15 cabang, dan Cabang Perintis sebanyak 13 cabang.

Pada tahun 2014 komposisi pegawai cabang Jakarta I sebanyak 73 pegawai merupakan komposisi pegawai terbanyak dibandingkan dengan cabang lain.

NO UNIT / CABANG Unit/ Branch 2011 2012 2013 2014

1 Kantor Pusat / Head Office 181 146 155 151 -

2 Bandung 55 56 56 56 Utama

3 Jakarta I 71 82 78 73 Utama

4 Jakarta II 49 51 49 51 Utama

5 Makassar 36 40 42 39 Utama

6 Medan 58 56 56 58 Utama

7 Semarang 39 35 32 39 Utama

8 Surabaya 67 65 59 60 Utama

9 Bogor 47 54 47 47 Madya

10 Gresik 22 32 27 29 Madya

11 Madiun 41 42 40 41 Madya

12 Manado 23 22 25 31 Madya

13 Mataram 38 40 38 35 Madya

14 Palembang 30 29 29 30 Madya

15 Tangerang 53 51 56 47 Madya

16 Yogyakarta 51 48 47 47 Madya

17 Balikpapan 24 22 22 18 Perdana

18 Bandar Lampung 21 23 23 22 Perdana

19 Banjarmasin 20 20 22 23 Perdana

20 Cikarang 34 34 34 30 Perdana

21 Cirebon 26 27 28 25 Perdana

22 Denpasar 20 21 23 23 Perdana

23 Jayapura 15 18 18 20 Perdana

24 Malang 21 21 23 21 Perdana

25 Padang 25 25 24 25 Perdana

26 Pekanbaru 24 22 21 22 Perdana

27 Pontianak 22 21 20 19 Perdana

28 Purwokerto 33 40 39 37 Perdana

29 Samarinda 20 23 26 24 Perdana

30 Serang 30 30 32 34 Perdana

31 Solo 27 26 30 28 Perdana

32 Ambon 9 9 12 12 Perintis

33 Banda Aceh 20 18 23 23 Perintis

34 Batam 16 18 19 20 Perintis

35 Jambi 17 17 18 19 Perintis

36 Jember 24 24 26 24 Perintis

37 Kendari 14 14 15 16 Perintis

38 Kudus 21 25 26 24 Perintis

39 Magelang 27 28 25 23 Perintis

40 Palangkaraya 12 14 17 15 Perintis

41 Palu 14 17 17 16 Perintis

42 Pangkal Pinang 8 9 11 12 Perintis

43 Sorong 13 13 17 17 Perintis

44 Kupang 0 0 6 9 Perintis

1,418 1,428 1,453 1,435

Tabel komposisi Pegawai Aktif berdasarkan Wilayah Kerja tahun 2011 – 2014 (Pegawai) Active Employee composition table based on the Work Area in 2011 - 2014 (Employees)

Sekilas Perusahaan Company Brief58

Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan

Sebagai perusahaan yang berkembang dan meraih berbagai prestasi, tentunya didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. PT Rajawali Nusindo memberikan perhatian dalam hal jenjang pendidikan dan pengembangan pegawai.

Pada tahun 2014 jumlah pegawai aktif dengan level pendidikan S3 sebanyak 1 pegawai, S2 sebanyak 12 pegawai, S1 sebanyak 439 pegawai, Diploma 244 pegawai, SMU sebanyak 656 pegawai, SMP sebanyak 61 pegawai dan SD sebanyak 22 pegawai.

No Pendidikan Education 2011 2012 2013 2014

1 SD 25 24 23 22

2 SMP 73 69 65 61

3 SMA 689 678 667 656

4 DIPLOMA 220 228 236 244

5 S1 401 416 446 439

6 ≥ S2 10 13 17 13

Jumlah 1.418 1.428 1.454 1.435

Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenjang Jabatan

Dalam menciptakan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan fungsi kerja, PT Rajawali Nusindo telah menyiapkan komposisi yang sesuai antara kebutuhan dan fungsi yang ideal. Pegawai PT Rajawali Nusindo dibagi menjadi beberapa jenjang jabatan seperti Direksi, Senior Management, Middle Management, Junior Management, Operator Skilled dan Operator Un-Skilled sesuai Keputusan Direksi No. 338/SK/Nus.01/X/2014 tanggal 24 Oktober 2014 tentang Penetapan Strata Jabatan dan Standar Kompetensi Karyawan PT Rajawali Nusindo.

Pada tahun 2014 komposisi pegawai berdasarkan tentang jabatan didominasi oleh Operator yang mencapai 1.311 pegawai atau 91.36% dari total keseluruhan pegawai PT Rajawali Nusindo.

Composition of Employees based Education

As a growing company and won a number of achievements. Of course, supported by human resources who have the capacity and capability in accordance with the needs of the company. PT Rajawali Nusindo gives attention in terms of education and development of employees.

In 2014, the number of active employees with education levels as much as 1 employees S3, S2 as many as 12 employees, S1 as many as 439 employees, 244 employees Diploma, as many as 656 employees of high school , junior high and elementary schools as many as 61 employees by 22 employees.

Tabel komposisi Pegawai Aktif berdasarkan Pendidikan tahun 2011 – 2014 (Pegawai) Active Employee composition table based Education in 2011 - 2014 (Employees)

Composition Study Based Employee Position

In creating the effectiveness and efficiency of the work function, PT. Rajawali Nusindo has prepared a suitable composition between the needs and functions of the ideal. Employees of PT Rajawali Nusindo divided into several hierarchies such as the Board of Directors, Senior Management, Middle Management, Junior Management, Operator Skilled, and Un-Skilled Operator according Decree No. 338 / SK / Nus.01 / X / 2014 dated October 24, 2014 concerning the Stipulation of Strata Title and Employee Competency Standards PT Rajawali Nusindo.

In 2014, the composition of employees based on job title dominated by the Operator, which reached 1,311 employees, or 91.36 % of the total employees of PT Rajawali Nusindo.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo59

Strata JabatanSebutan Jabatan Pegawai per

Jenjang Jabatan 2012

Pegawai per Jenjang Jabatan

2013

Pegawai per Jenjang Jabatan

2014Kantor Pusat Cabang

Direksi 3 3 3

Senior Management General Manager Kepala Cabang Utama 13 13 11

Middle Management Manager Kepala Cabang Madya 24 29 27

Junior Management

Sales Manager & Staf

- Kepala Cabang Perdana

130 227 221

- Kepala Cabang Perintis

- Kepala Operasional

- Kepala Non Operasional

- Ka. AKU

- Supervisor

Operator

- Skilled

- Sekretaris - Asisten Pembukuan

1261 1185 1176

- Administrasi - Administrasi

- Kasir - Ka. Gudang

- Kepala Gudang - Kasir

- Salesman

- Marketing

- Medical Sales

- Penanggung Jawab Farmasi

- Penanggung Jawab Alat Kesehatan

- Un-Skilled

- Pelayan - Penagih

- Sopir - Loper

- Sopir

- Pelayan

- Penjaga Kantor

- Pembantu Juru Gudang

TOTAL*) 1431 1457 1438

*) Termasuk BOD

Tabel Komposisi Pegawai Aktif Berdasarkan Jenjang Jabatan 2012 – 2014 Table Composition Active Employee Position Based Study 2012 - 2014

Sekilas Perusahaan Company Brief60

Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia

Pada tahun 2014, komposisi pegawai PT Rajawali Nusindo berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut:

Composition of Employees by Age

In 2014, the composition of the employees of PT Rajawali Nusindo based on age can be seen in the following table:

Tabel komposisi Pegawai Aktif berdasarkan Usia tahun 2011 – 2014 (Pegawai)Active Employees table composition by age in 2011 - 2014 (Employees)

Tabel komposisi Pegawai Aktif berdasarkan Gender tahun 2011 – 2014 (Pegawai)Table composition Active Employees by Gender 2011 - 2014 (Employees)

PT Rajawali Nusindo memiliki kebijakan memberikan hak kepada pegawai untuk menjalani Masa Persiapan Pensiun (MPP) selama satu tahun sebelum memasuki usia pensiun (56 tahun).

PT Rajawali Nusindo memberikan penghargaan kepada pegawai yang telah memenuhi syarat dan akan menjalani Masa Persiapan Pensiun (MPP) yaitu berupa Pangkat Pengabdian.

Komposisi Pegawai Berdasarkan Gender

PT Rajawali Nusindo memegang prinsip kesetaraan dalam proses pengelolaan pegawainya, pengembangan pegawai, diklat, sertifikasi, penempatan serta promosi, PT Rajawali Nusindo memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh pegawai untuk terus bertumbuh dan berkembang bersama perusahaan. Pada tahun 2014 komposisi pegawai terdiri dari 78,61% laki-laki dan 21,39% perempuan. Mayoritas pegawai aktif berjenis kelamin laki-laki karena fungsi tugas PT Rajawali Nusindo didominasi oleh bidang distributor.

No Usia* Age* 2011 2012 2013 2014

1 <25 95 110 129 150

2 25-36 535 550 582 612

3 36-45 505 500 484 418

4 46-55 282 268 257 255

5 >56 1 0 2 0

Jumlah/Total 1.418 1.428 1.454 1.435

No Jenis Kelamin* Gender* 2011 2012 2013 2014

1 Laki-laki / Male 1.098 1.100 1.155 1.128

2 Perempuan / Female 320 328 299 307

Jumlah / Total 1.418 1.428 1.454 1.435

PT Rajawali Nusindo have a policy would entitle the employee to undergo Retirement Preparation Period (MPP) for one year prior to retirement age ( 56 years ).

PT Rajawali Nusindo gives awards to employees who are qualified and will undergo Retirement Preparation Period (MPP) in the form of Power of Devotion.

Composition of Employees by Gender

PT Rajawali Nusindo hold the principle of equality in the process of managing employees, employee development, training, certification, placement, and promotion, PT Rajawali Nusindo provide equal opportunities for all employees to continue to grow and develop with the company. In 2014, the employee composition consisting of 78.61 % male and 21.39 % females. The majority of active employees of the male sex as a function of duty PT Rajawali Nusindo dominated by the field distributor

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo61

Tabel komposisi Pegawai Aktif berdasarkan Masa Kerja tahun 2011 – 2014 (Pegawai)Table composition Active Employee Work Period by 2011 - 2014 (Employees)

No Masa Kerja Work Period 2011 2012 2013 2014

1 <5 166 195 197 586

2 5-10 347 350 404 279

3 >10-15 125 128 131 230

4 >15-25 270 255 248 235

5 >25 510 500 474 105

Jumlah / Total 1.418 1.428 1.454 1.435

Composition Based Employee Work Period

In 2014, the composition of the employees of PT Rajawali Nusindo based on years of work can be seen in the following table:

Komposisi Pegawai Berdasarkan Masa Kerja

Pada tahun 2014, komposisi pegawai PT Rajawali Nusindo berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada tabel berikut:

PT Rajawali Nusindo memberikan penghargaan kepada pegawai yang telah memiliki masa kerja 25 tahun yaitu Jubelium.

PT Rajawali Nusindo give awards to employees who already have a service life of 25 years are Jubelium.

Sekilas Perusahaan Company Brief62

SMA: 691

DIPLOMA: 240

S1: 440

S2: 15

<SMA: 18

47%

16%

30%

1%6%

Berikut ini adalah komposisi PT Rajawali Nusindo berdasarkan tingkat pendidikannya yaitu:

Berikut ini adalah komposisi karyawan PT Rajawali Nusindo berdasarkan level organisasi yaitu:

There is the composition of the employees of PT Rajawali Nusindo based on the level of the organization:

Komposisi PT Rajawali Nusindo berdasarkan status kepegawaiannya yaitu sebagai berikut:

Composition of PT Rajawali Nusindo based on their employment status is as follows:

There is composition of PT Rajawali Nusindo by level of education, namely:

Komposisi Berdasarkan Level Organisasi

2014 2013 Composition of The Employees Based on The Level of

The Organization

Komisaris 3 3 Commisioner

Direksi 3 3 Director

General Manager/Kepala Cabang Utama 11 13 General Manager

Manager/Kepala Cabang Madya 27 29 Manager

Sales Manager/Kepala Cabang Perdana & Kepala Cabang Perintis

187 188 Sales Manager

Staf 34 39 Staf

Operator Skilled/Un—Skilled 1.176 1.155 Operator Skilled/Un—Skilled

Jumlah 1.441 1.460 Total

Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian

2014 2013 Composition Employees based on their employment status

Tetap 1.125 1.158 Tetap

PKWT 316 302 PKWT

Jumlah 1.441 1.460 Total

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo63

Komposisi PT Rajawali Nusindo berdasarkan kompetensinya yaitu sebagai berikut:

Composition of PT Rajawali Nusindo based competence is as follows:

Profil Kompetensi Kepala Opersional/Kepala Non Operasional

I L

PA&DM Ent.Neg.

AO Inv.CSO ME

7

6

5

4

3

2

1

0

2 Level di bawah standar

1 Level di bawah standar

Sesuai standar

Di atas standar

Profil Kompetensi Sales/MS/Marketing

I L

PA&DM Ent.Neg.

AO Inv.CSO ME

30

25

20

15

10

5

0

2 Level di bawah standar

1 Level di bawah standar

Sesuai standar

Di atas standar

Profil Kompetensi Supervisor

I L

PA&DM Ent.Neg.

AO Inv.CSO ME

7

6

5

4

3

2

1

0

2 Level di bawah standar

1 Level di bawah standar

Description: > Profile competency cadres Branch remained below

competency standards (min. Score of 4)> Need to be accelerated for the cadre of potential leaders

in the form of an increase in soft skills training such as managerial and/or specific assignment

> It should be done in preparation for the realization of specific provisioning for potential Branch (Branch Management Development Program)

KETERANGAN:> Profil kompetensi kader Pimpinan Cabang masih berada

di bawah standar kompetensi (min. skor 4)> Perlu dilakukan akselerasi bagi kader pimpinan potensial

dalam bentuk peningkatan soft skill berupa training manajerial dan/atau assignment tertentu

> Perlu dilakukan realisasi pembekalan khusus sebagai persiapan bagi calon Pimpinan Cabang (Branch Management Development Program)

I = IndependenceL = LeadershipPA&DM = Problem Analysis & Decision MakingEnt = Enterprenuership

Neg = NegotiationCSO = Customer Service OrientationAO = Achievement OrientationInv = InitiativeME = Manage Execution

Sekilas Perusahaan Company Brief64

Pengembangan SDM

PT Rajawali Nusindo menyakini bahwa pengembangan SDM merupakan suatu kebutuhan untuk keberlanjutan Perusahaan agar mampu berkembang secara lebih dinamis. Strategi pengembangan SDM merupakan perencanaan untuk mengembangkan pegawai agar berkembang ke arah yang lebih baik, meningkat kompetensi, engagement/keterikatan dan mampu menghasilkan kinerja maksimal.

Pada tahun 2014, realisasi peningkatan kuantitas dan kualitas SDM tercermin dari realisasi pelatihan sebagai berikut:

Development of Human Resources

PT Rajawali Nusindo believes that human resource development is a necessity for the sustainability of the Company to be able to develop more dynamic. Human resource development strategy is a plan to develop employees in order to evolve into a better direction, increased competence, engagement / attachment and capable of producing maximum performance.

In 2014, the realization of the increase in the quantity and quality of human resources is reflected in the realization of the training as follows:

No. Jenis Training / SeminarJumlah Peserta

Penyelenggara Jml Hari Jam Jml Jam

1 Orientasi Korporasi - MT 2014 7 PT Rajawali Nusindo 5 12 420

2 Product Knowledge Marketing 230 PT Rajawali Nusindo 4 12 11.040

3 Rencana Kerja 2014 85 PT Rajawali Nusindo 2 12 2.040

4 Product Knowledge Distribusi Consumer 30 PT Rajawali Nusindo 2 12 720

5 Training Motivasi Tahap 1 oleh Total Quality 50 PT Rajawali Nusindo 2 12 1.200

6 Orientasi Cabang - MT 2014 7 PT Rajawali Nusindo 5 12 420

7 On The Job Training Tahap 1 - MT 2014 7 PT Rajawali Nusindo 85 12 7.140

8 Training Motivasi Tahap 2 oleh Total Quality 150 PT Rajawali Nusindo 2 12 3.600

9 Talent Mapping & Motivasi Cabang Tangerang 78 PT Rajawali Nusindo 2 6 936

10 Training Motivasi Tahap 3 oleh Total Quality 50 PT Rajawali Nusindo 1 6 300

11 Talent Mapping & Motivasi Cabang Surabaya 1 78 PT Rajawali Nusindo 2 6 936

12 Supervisory Development Program 27 PT Rajawali Nusindo 3 12 972

13 Outbound Rajawali Mart Cabang Denpasar 35 PT Rajawali Nusindo 1 12 420

14 On The Job Training Tahap 2 - MT 2014 6 PT Rajawali Nusindo 85 12 6.120

15 Rencana Kerja & Anggaran 2015 150 PT Rajawali Nusindo 3 12 5.400

16 Training ISO 9001: 2008 60 PT Rajawali Nusindo 1 12 720

17 Coaching & Counseling 27 PT Rajawali Nusindo 2 12 648

18 Training Pembukuan 60 PT Rajawali Nusindo 4 12 2.880

19 Pembekalan Pejabat Struktural RNI Group 60 PT RNI 1 12 720

20 Pembekalan Komepetensi MT 2014 7 PT RNI 5 12 420

21 Forum SDM 3 PT RNI 3 12 108

22 Training Audit Kinerja SDM 2 PT RNI 1 12 24

23 P2K XIX 15 PT RNI 14 14 2.940

24 P2K XVIII 9 PT RNI 14 14 1.764

Jumlah Total 1.233 51.888

Tabel Realisasi Training/Seminar Tahun 2014Table Realization Training / Seminar 2014

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo65

Diklat

Untuk mendukung pencapaian kinerja Perusahaan yang telah ditargetkan, maka telah dilakukan rekrutmen untuk kecukupan ketersediaan SDM dan diklat-diklat untuk peningkatan kompetensi/kualitas SDM.

Biaya realisasi Training / Seminar PT Rajawali Nusindo meningkat setiap tahun untuk menyesuaikan kompetensi pegawai sesuai dengan perubahan strategi perusahaan. Pada tahun 2014 total realisasi training/seminar meningkat sebesar 93,44% dibandingkan tahun 2013 yang disebabkan antara lain adanya peningkatan jumlah training/seminar yang diadakan.

Tabel Total Biaya Training/Seminar Tahun 2011 – 2014Table Total Cost of Training / Seminar Year 2011 - 2014

TahunYear

Jumlah PegawaiEmployee Value

Realisasi Training /Seminar(Rp. 000,-)

Realisasi Biaya Training / Seminar Per Pegawai

(Rp. 000,-)

2011 1.418 1.555.129 1.097

2012 1.428 314.404 220

2013 1.454 665.711 458

2014 1.435 1.287.750 897

Assessment dan seleksi

Assessment kompetensi merupakan salah satu tahap pemetaan yang dilakukan oleh PT Rajawali Nusindo untuk memetakan kondisi pegawai baik untuk pengembangan, rotasi maupun promosi. Melalui assessment ini, PT Rajawali Nusindo dapat memetakan kader-kader potensial. Pada tahun 2014, proses assessment PT Rajawali Nusindo terdiri atas assessment pegawai potensial (talent) dan assessment untuk pengisian formasi jabatan.

Training

To support the achievement of the Company’s performance has been targeted, it has carried out the recruitment for the adequacy of human resources and the availability of educational and trainings to increase the competence / quality of human resources

Cost of realization of Training / Seminar PT Rajawali Nusindo increased every year to adjust employee competence in accordance with changes in corporate strategy. In 2014, the total realization of the training / seminar increased by 93.44 % compared to the year 2013 due to, among others, an increase in the number of training / seminars.

Assessment and Selection

Assessment of competence is one of the stages of the mapping is done by PT Rajawali Nusindo to map the employees good conditions for development, rotation and promotion. Through this assessment, PT Rajawali Nusindo can map potential cadres. In 2014, PT Rajawali Nusindo assessment process consists of an assessment of potential employees (talent ) and assessment for filling positions formation.

Sekilas Perusahaan Company Brief66

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo67

Komposisi Pemegang Saham Composition Shareholders

Daftar Anak Entitas dan/atau Entitas Asosisasi List Entities and/or Entity Association

99,999%

0,001%

Nilai nominal 159.999.000.000Jumlah Saham 15.900

Nilai nominal 1.000.000Jumlah Saham 100

PT Mitra Rajawali Banjaran

Perusahaan/Anak Perusahaancompany/ subsidiary

Kepemilikan Sahamshare holder

Kegiatan UsahaBusiness Activities

StatusStatus

Aktivitas Bisnis Business Activity

PT Rajawali Insurance Brokers (RIB)

0,1% Broker dan Konsultan Asuransi

Telah Beroperasi

- Mencari asuransi yang terbaik untuk Tertanggung dari aspek harga dan kemudahan klaim

- Membantu Tertanggung dalam pengurusan klaim apabila terjadi klaim

- Looking the best insurance for the insured, from the aspect of price and easiness of claim

- Helped the insured on claim administration if there any claim

Sekilas Perusahaan Company Brief68

PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA

TRADING & DISTRIBUSI

FARMASI & ALKES

AGRO INDUSTRI

PT PG RAJAWALI I

PT RAJAWALI NUSINDO

PT RAJAWALI GLOVES

PT PHAPROS TBK

PT RAJAWALI CITRAMASS

PT RAJAWALI TANJUNGSARI

PT GIEB

PT MITRA RAJAWALI BANJARAN

PT PG RAJAWALI II

PT PG CANDI BARU

PT MITRA OGAN

PT LARAS ASTRA KARTIKA

PT MITRA KERINCI

Struktur Grup Perusahaan Organization Structure

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo69

Daftar Anak Perusahaan &Afiliasi PT RNI Subsidiary & Affiliate RNI

PT Rajawali Nusindo termasuk salah satu anak PT RNI di bidang usaha perdagangan/trading sebagaimana dalam daftar tabel berikut ini:

PT Rajawali Nusindo are one of RNI subsidiary for trade/trading sector, according to this list:

PT Rajawali Nusindo merupakan perusahaan tertutup sehingga tidak ada catatan baik untuk kronologis pencatatan saham dan pencatatan efek lainnya.

PT Rajawali Nusindo are private company so there is no record for chronology listing of share and registeration in other securities.

PT Rajawali Nusindo merupakan perusahaan tertutup sehingga tidak ada catatan baik untuk kronologis pencatatan saham dan pencatatan efek lainnya.

PT Rajawali Nusindo are private company so there is no record for chronology listing of share and registeration in other securities.

PT Rajawali Nusindo merupakan perusahaan tertutup sehingga tidak ada catatan untuk lembaga penunjang pasar modal.

PT Rajawali Nusindo are private company so there is no record in Capital Market Supporting Institutions.

Bidang Usaha/Business Field Kegiatan Usaha/Business Activities Kepemilikan/Ownership %

Industri Gula (Tebu)/ Sugar Industri

Perkebunan/ Plantation

Industri Farmasi dan Alat Kesehatan/ Pharmaceutical Industry and Medical Devices

Perdagangan/ Trading

PT Rajawali Nusindo Perdagangan Umum/ General Trading PT RNI 100%

PT Gabungan Impor Ekspor Bali (GIEB) Perdagangan Umum/ General Trading PT RNI 65,92%

PT Prima Utama Mandiri 23,26%

Putuk 10,82%

PT Rajawali Citramass Industri Karung Plastik/ Plastic Bag Industry PT RNI 100%

PT Rajawali Tanjungsari Industri Kulit Hewan/ Leather Industry PT RNI 100%

PT Rajawali Gloves Co. Industri Sarung Tangan Kulit/Gloves Industry PT RNI 61,25%

Mitra 38,75%

Perusahaan Afiliasi Baru/New Afiliation Company

Kronologis Pencatatan Saham Chronology Listing of Shares

Kronologis Pencatatan Efek Lainnya Chronology Listing of Shares

Nama dan Alamat Lembaga Penunjang Pasar Modal Name and Address of Capital Market Supporting Institutions

Sekilas Perusahaan Company Brief70

Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certification

Certificate of Managemet System as per ISO 9001: 2008 from TUV NORD valid until November 23, 2017

The Best National Distributor in 2014 for Poly Medical Indonesia

The Best National Distributor 2014 for Rita Liebinger Products–Germany

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo71

The Best Distributor in ASIA 2014 for RIELE Photometer 5010 from RIELE - Germany

The Best Distributor in ASIA 2014 for Chemistry Reagen OEM Human – Germany

The Best Achievement in ASIA 2014 for Photometer 5010 – Robert Riele – Germany

The Best Sales Growth in ASIA 2014 for Suture Products – SMI Medical – Belgium

The Best Distributor in ASIA 2014 for Syringe Pump Products Smiths Medical- UK

Sekilas Perusahaan Company Brief72

Kantor Cabang Branch Office

PT Rajawali Nusindo memiliki 42 kantor cabang di 33 Propinsi seluruh Indonesia yaitu sebagai berikut:

PT Rajawali Nusindo has 42 branches in 33 Provinsi across Indonesia is as follows:

1 Ambon

Jl. Ir. M.Putuhena No.34

Dusun Kota Jawa

RT 002 RW 007

Negeri Rumahtiga, Ambon

Telp: (0911) 3824240

Fax: (0911) 3824249

Email: [email protected]

2 Batam

Jl. Komplek Rosedale Blok E No. 11

Batam Centre

Batam 29432

Telp: (0778) 464710, 472679

Fax: (0778) 464711

Email: [email protected]

3 Balikpapan

Jl. Jend. Sudirman Komplek Balikpapan

Permai, Blok B No. 12 - 14

Balikpapan

Telp: (0542) 7207460

Fax: (0542) 7207463

Email: [email protected]

4 Bandar Lampung

Jl. Urip Sumoharjo, No. 100

Bandar Lampung

Telp: (0721) 705945, 7474858

Fax: (0721) 701303

5 Banda Aceh

Jl. Fatahillah No.10

Geuce Iniem

Banda Aceh

Telp: (0651) 46297

Fax: (0651) 42991

Email: [email protected]

6 Bandung

Jl. Soekarno Hatta No. 493

Bandung 40265

Telp: (022) 7301947

DL: (022) 7331464

Fax: (022) 7305831

Email: [email protected]

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo73

7 Banjarmasin

Jl. Manggis No.32 A RT 20

Kel. Kebun Bunga, Kec. Banjarmasin Timur

Banjarmasin 70235

Telp: (0511) 3256342 /3254133

Fax: (0511) 3261960

Email: [email protected]

8 Bogor

JL. Brigjend H.Saptadji Hadiprawira

No. 141, Kel.Cilendek Barat,

Kec.Bogor Barat

Bogor, Jawa Barat 16151

Telp: (0251) 7543595/7543594

Fax: (0251) 7543593

Email: [email protected]

9 Cikarang

Jl.Jend.Urip Sumoharjo No.17

RT.002 RW 01, Ds. Tanjungsari Cikarang

Bekasi 17530

Telp:(021) 89106753, 89106755

Fax:(021) 8900366

Email: [email protected]

10 Cirebon

Jl. Sunyaragi No.6

Cirebon 45132

Telp:(0231) 237023, 237087

Fax:(0231) 202540

Email: [email protected]

11 Denpasar

Jl. Seruni No. 11B Denpasar, Bali

Telp:(0361) 236493, 265425

Fax:(0361) 234926

Email: [email protected]

12 Jakarta I

Jl. Pulokambing Raya No. 30

Kav. II Blok I. II, Kawasan Industri

Pulogadung

Jakarta Timur 13930

Telp:(021) 4600692, 46830058 (pesanan)

Fax:(021) 46827651

Email: [email protected]

13 Jakarta II

Jl. Meruya Utara No.127

Kembangan

Jakarta Barat - 11620

Telp:(021) 5890 5442 (Hunting)

Fax:(021) 5890 7211

Email: [email protected]

14 Jambi

Jl. Banjarmasin No.58 (Nusa Indah)

Kel. Rawasari, Kota Baru

Jambi 36125

Telp:(0741) 669404, 61600

Fax:(0741) 63151

Email: [email protected]

15 Jayapura

Jl. Pasar Kelapa Dua Entrop

Kom. Pergudangan Boulevard No 1

Jayapura

Telp:(0967)534254

Fax:(0967) 534153

Email: [email protected]

16 Jember

Jl. Tawangmangu 131A

Jember 68121

Telp:(0331) 323052, 339623

Fax:(0331) 322122

Email: [email protected]

Sekilas Perusahaan Company Brief74

17 Kendari

Jl. Laode Hady by pass No.77 Kendari

Sulawesi Tenggara 93117

Telp:(0401) 3192287

Fax:(0401) 3192031

Email: [email protected]

18 Kudus

Jl. Raya Kudus Jepara KM 5

Kedungdowo, Kaliwungu, Kudus

Telp/Fax: (0291) 435349

Email: [email protected]

19 Kupang

Jl. Sam Ratulangi V Gang III

Kupang, Nusa

Tenggara Timur

Telp/Fax:

(0380) 8585175

Email: [email protected]

20 Madiun

Jl. Yos Sudarso No.29/31

Madiun 63123

Telp:(0351) 465268, 466080, 457769

Fax:(0351) 497134

Email: [email protected]

21 Makassar

Jl. Wolter Monginsidi No. 54

Makassar 90142

Telp:(0411) 871641, 850835

Fax:(0411) 651640

Email: [email protected]

22 Malang

Jl. Delima No. 7

Kel. Bareng, Kec. Klojen, Malang 65116

Telp: (0341) 557528/557529

Fax: (0341) 557530

Email: [email protected]

23 Manado

Jl. Garuda No. 53

Manado 95112

Telp: (0431) 862498, 859224

Fax: (0431) 851155

Email: [email protected]

24 Mataram

Jl. TGH Faisal No.99X

Bertais, Mataram, NTB 83236

Telp:(0370) 672577

Fax:(0370) 672549

Email: [email protected]

25 Medan

Jl. Jend. Gatot Subroto KM 5, No. 146

Medan 20123

Telp:(061) 8452104 /8454062 /8458011

Fax:(061) 8456027

Email: [email protected]

26 Padang

Jl. Andalas Baru No.9, Padang 25123

Telp:(0751) 25709

Fax:(0751) 39140

Email: [email protected]

27 Palangkaraya

Jl. Pangrango No.26

Palangkaraya 73112

Telp:(0536) 3222458

Fax:(0536) 3227612

Email: [email protected]

28 Palembang

Jl. Rambutan No. 2, Palembang 30144

Telp:(0711) 350445, 322415

Fax:(0711) 350897

Email: [email protected]

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo75

29 Palu

Jl. Setia Budi No.42

Palu, Sulawesi Tengah

Telp:(0451) 427535/458392

Fax:(0451) 428769

Email: [email protected]

30 Pangkalpinang

Jl. Pikas 9 No. 39, Bukit Baru

Pangkalpinang

Telp:(0717) 7002241

Fax:(0717) 422681

Email: [email protected]

31 Pekanbaru

Jl. Pandansari No. 01 Kavling II

Kel. Tangkerang Utara, Pekanbaru 28282

Telp:(0761) 32074 /7077345

Fax:(0761) 854328

Email: [email protected]

32 Pontianak

Jl. Jenderal Urip No. 9

Pontianak 78111

Telp:(0561) 743922

Fax:(0561) 736611

Email: [email protected]

33 Purwokerto

Jl. Martadireja 1 No. 274 A, Purwokerto

Telp:(0281) 631626, 7607562

Fax:(0281) 622579

Email: [email protected]

34 Samarinda

Jl. AW Syahrani No. 50,

Kel. Sempaja SelatanSamarinda 75119

Telp:(0541) 250790, 251737

Fax:(0541) 250790

Email: [email protected]

35 Semarang

Jl. Kepodang No. 25-27, Semarang 50137

Telp:(024) 3545681-83

Fax:(024) 3540918

Email: [email protected]

36 Serang

Jl. Ayip Usman No. 10 Unyur

Serang, Banten 42151

Telp:(0254) 210263

Fax:(0254) 210262

Email: [email protected]

37 Solo

Jl. Tentara Pelajar No.21

Gilingan Banjarsari, Surakarta

Telp:(0271) 664903/664905

Fax:(0271) 641735

Email: [email protected]

38 Sorong

Jl. A. Yani, Ruko Kuda Laut,

Blok B No. 6-7, Sorong 98413

Telp:(0951) 323086, 3100175

Fax:(0951) 323057

Email: [email protected]

39 Surabaya I

Jl. Kalimas Barat, No.35-37

Surabaya

Telp: (031) 3538270

Fax: (031) 3534131

Email: [email protected]

40 Surabaya II

Jl. Raya Tenggilis No.101

Surabaya 60292

Telp: (031) 8483699

Fax: (031) 8412199

Email: [email protected]

41 Tangerang

Jl. Arya Kemuning No.71 Kp. Pengasinan

RT 01 RW 03 Periuk Jaya, Tangerang - 15131

Telp:(021) 5531234 (Hunting)

Fax:(021) 55791865

Email: [email protected]

42 Yogyakarta

Rumah Dinas No.21 PG. Madukismo

Padokan Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul

Yogyakarta

Telp:(0274) 450370 (Hunting)

Fax:(0274) 450371

Email: [email protected]

Sekilas Perusahaan Company Brief76

30/4

Peristiwa 20142014 events

National Meeting for Marketing 2014 yang dilaksanakan di Hotel Grand Jaya Raya/Grand Cempaka, Cipayung – Bogor adalah dalam rangka konsolidasi dan sosialisasi Target Operasional (TOP) serta pembekalan kompetensi tim marketing Divisi Health Care

PT Rajawali Nusindo mengadakan acara buka puasa karyawan dan karyawati PT Rajawali Nusantara Indonesia bersama 100 anak yatim dari panti asuhan Al- Farihiyyah dan 4 panti asuhan lainnya

National Meeting for Marketing in 2014 which was held at the Hotel Grand Jaya Raya/Grand Cempaka, Cipayung - Bogor is in order to consolidate and socialization Target Operations ( TOP ) and provisioning competence marketing team Division Health Care

PT Rajawali Nusindo held an iftar employees and an employee of PT Rajawali Nusantara Indonesia along with 100 orphans from the orphanage Al Farihiyyah and four other orphanages

15/7

1

Chairani Harahap, Direktur Operasional PT Rajawali Nusindo, Srikandi RNI yang meraih Bronze Winner pada Anugerah Kartini BUMN Award di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta, dengan tema yang diusung pada kegiatan tersebut adalah Perempuan Pemimpin untuk Perubahan Berkelanjutan.

Chairani Harahap, Operational Director of PT Rajawali Nusindo, Heroine RNI who won the Bronze Award Winner at SOE Kartini Award at the Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta, with the theme carried on these activities is the Women Leaders for Sustainable Change.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo77

PT. Rajawali Nusindo mengadakan acara Pengenalan ISO 9001 2008 yang bertema “Kick off meeting ISO 9001:2008”. Acara ini dilaksanakan di Auditorium lantai 6 gedung RNI dan merupakan rangkaian agenda divisi sekretaris perusahaan

PT. Rajawali Nusindo held an ISO 9001 2008 Introduction of the theme “ Kick off meeting ISO 9001: 2008”. The event was held in the auditorium of the 6th floor of the building and a series of agenda RNI division company secretary

PT Rajawali mengadakan acara untuk peluncuran produk Raja Air dan Raja Beras

PT Rajawali held an event to launch the Raja Air and Raja Beras.

11/8

26/8

Sekilas Perusahaan Company Brief78

PT Rajawali Nusindo mengadakan acara Grand Opening Pusat Distrubusi RNI sekaligus Penandatanganan Memorandum of Understanding Kemitraan Rajawali Mart dan Peresmian Distribution Center Rajawali Mart di Pancoran, Jakarta Selatan

PT Rajawali Nusindo hold a Grand Opening event at the same RNI distrubusi Center Signing of Memorandum of Understanding Partnership Inauguration Eagles Mart Distribution Center and Eagle Mart in Pancoran, South Jakarta

PT Rajawali Nusindo mengadakan acara untuk pengenalan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di Ruang Auiditorium lantai 6 gedung Rajawali Nusantara upaya meningkatkan pemahaman terhadap penerapan ISO dan pelaksanaan 9001: 2008

PT Rajawali Nusindo hold events for the introduction of quality management system ISO 9001: 2008 on the 6th floor of the building space Auiditorium Rajawali Nusantara efforts to improve understanding of the application and implementation of ISO 9001: 2008

Dengan bekerjasama dengan Sigma Consulting sebagai salah satu penyelenggara konsultasi, pelatihan, Audit dan Sertifikasi dalam bidang sistem manajemen Rajawali Nusindo melakukan persiapan Sertifikasi dan Implementasi ISO 9001:2008 melalui sosialisasi yang dilakukan di Kantor Pusat dan pada Rakor RKAP 2014 yang lalu di Hotel Yasmin Karawaci.

By working with Sigma Consulting as one of the organizers of consulting training, auditing and certification in the field of management systems Rajawali Nusindo Certification preparation and implementation of ISO 9001: 2008 through socialization held at Headquarters and at meetings held in 2014 RKAP ago at Hotel Yasmin Karawaci.efforts to improve understanding of the application and implementation of ISO 9001: 2008

PT Rajawali Nusindo mengikuti event di Hospital Expo 2014 ini adalah pameran yang ke- 27 yang bertempat di Jakarta Convention Center (JCC) dan membuka stand alat kesehatan yang memasarkan produk-produk dari abbot, mindray, socorex, humasens, reagent, riele, solaris, smiths, ahmadaris dan lain-lain

PT Rajawali Nusindo follow the event at the Hospital Expo 2014 is the 27th exhibition held at the Jakarta Convention Center ( JCC ) and the opening stand of medical devices who market the products of the abbot, mindray, socorex, humasens, reagent, riele, solaris.

10/9

16/9

18/9

15-18/10

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo79

PT Rajawali Nusindo berganti nahkoda, dengan menggelar acara serah terima jabatan (sertijab) dan pisah sambut direksi di auditorium lantai 6 Gedung RNI, Jakarta. Hadir pada acara tersebut direksi baru Rajawali Nusindo, Tony Visiyanto selaku Direktur Utama yang menggantikan Burhanudin, Agus Murtiar sebagai Direktur Keuangan yang menggantikan Ananto Widodo, sedangkan Chaerani Harahap tetap menjabat sebagai Direktur Operasional.

PT Rajawali Nusindo captain changed, by holding a handover ceremony and welcome separation directors in the auditorium RNI Building, 6th Floor, Jakarta. Present at the event Rajawali Nusindo new directors, Tony Visiyanto as Director who replaces Burhanuddin, Agus Murtiar as finance director replacing the Ananto Widodo, while Chaerani Harahap still served as Director of Operations.

Mengadakan acara Ulang Tahun (HUT) PT Rajawali Nusantara Indonesia yang ke 5O dimeriahkan dengan acara gerak jalan bersama ratusan karyawan dari berbagai posisi baik Holding Company maupun seluruh anak perusahaan sangat antusias berjalan memutari area jalan Mega Kuningan.

Hold events Birthday ( HUT ) PT Rajawali Nusantara Indonesia were to 5O enlivened fun walk with hundreds of employees from various positions either Holding Company and all subsidiaries are excited to walk around the streets of Mega Kuningan area.

PT. Rajawali Nusindo berkunjung ke gedung BPKP pusat guna membahas pendampingan dengan BPKP dalam penyusunan Pedoman Audit Berbasis Risiko (RBA).

PT. Rajawali Nusindo visit BPKP building the center to discuss assistance with BPKP in the preparation of Guidelines for Risk -Based Audit ( RBA ).

Divisi Akuntansi dan Keuangan melakukan rapat koordinasi seluruh Kepala Akuntansi Cabang PT. Rajawali Nusindo bertempat di Auditorium Lantai 6 Gedung RNI Jakarta

Division of Accounting and Finance held a coordination meeting all the Head of Accounting Branch PT. Nusindo eagle at the Auditorium Building, 6th Floor RNI Jakarta

5/11

10/11

11/11 17-20/9

PT Rajawali Nusindo mendapatkan pengakuan standar mutu ISO 9001:2008 dengan telah diterimanya sertifikat dari lembaga sertifikasi TUV Nord untuk Distributor and Trading Parmaceutical, Medical Equiments and Healthcare Products

PT Rajawali Nusindo get recognition quality standard ISO 9001: 2008 with the receipt of a certificate from a certification body TUV Nord for Distributors and Trading Parmaceutical, Medical equiments and Healthcare Products

24/11

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 80

Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan

Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo81

strategic insightfor excellent resultPemahaman Strategi yang Mendalam untuk Hasil yang Memuaskan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 82

Tinjauan Operasional Per Segmen UsahaReview of Operations Per Segment

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo83

Sales results are growing significantly proving that our experience has been tested

Hasil Penjualan yang terus tumbuh secara signifikan membuktikan bahwa

pengalaman kami telah teruji

PT Rajawali nusindo yang diposisikan sebagai ujung tombak strategis yang mengemban tugas sebagai agen penjual produk yang dihasilkan maupun sebagai pemasok bagi lingkungan PT RNI Group selalu berusaha memperbesar dan memperluas bidang usahanya di bidang trading.

Sebagai perusahaan distribusi yang unggul dan terpercaya dan bergerak dalam produk kesehatan, konsumer dan industrial, perusahaan memiliki tanggung jawab moral melalui pelayanan terbaik bagi pelanggan dan peningkatan teknologi nilai bagi para pemangku kepentingan. Sebagai distributor nasional, omset Nusindo tahun 2014 sekitar Rp2.6 triliun dengan gross margin sebesar Rp250 Milyar.

PT Rajawali Nusindo, which are positioned as a strategic spearhead have the task as sales agent products and as a supplier to the PT RNI Group, always tried to enlarge and expand its business in the field of trading.

As a distribution company that is superior and reliable and is engaged in health products, consumer and industrial, companies have a moral responsibility through the best service for customers and increased technology value for stakeholders. As a national distributor, Nusindo turnover in 2014 around Rp2.6 trillion with a gross margin of Rp250 billion.

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 84

Perusahaan juga selalu menyediakan produk berkualitas serta mengembangkan kemitraan yang saling menguntungkan, bersama seluruh karyawan terbaiknya. Peningkatan peran Internal control dan manajemen risiko untuk mendorong kegiatan operasi yang efektif dan efisien juga selalu diperhatikan.

The company also always provides quality products and developing mutually beneficial partnerships with the rest of his best employees. Increasing the role of internal control and risk management activities to promote effective and efficient operations are also improved.

799,608

1,293,764

1,524,3051,673,667

2,152,344

2,415,475 2,482,097

2,783,891

2,186,748

2,510,0502,583,075

0

500,000

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

3,000,000

Perkembangan Penjualan 10 tahunSales Growth 10 years

11.06

12.05

10.51

9.51

7.63 7.83

8.69 8.64

12.2911.57 11.64

0

2.00

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

Gross Margin 10 tahunGross Margin 10 Years

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo85

In 2004, Nusindo spin-off from its parent, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) became its own entity, and until 2014 the last recorded a turnover of approximately Rp2.6 trillion. In its development, the company continues to expand its coverage area and build a distribution network in strategic areas in order to be able to develop the market share, and with regard to the completeness of infrastructure and facilities that support a commitment of the company’s high. At present, the company has 42 branches spread across Indonesia from Aceh to Papua. The operational supported by approximately 700 people Sales Force scattered in various branches, which comes complete with a range of facilitation that support the company’s operations.

In the development of its operations, in 2012 the company decreased the sales performance of 2.7 trillion to 2.1 trillion caused at that time trade in coal mines has decreased significantly, so several companies including the PT Rajawali Nusindo as a trader of coal also affected. However, the company can quickly perform cost efficiency in the company so that the Gross Margin which in 2011 amounted to 8.64 even increased in 2012 to 12.29

To complete these data decrease, the following comparison table sales per segment in 2011 and 2012.

Pada tahun 2004, Nusindo spin-off dari induknya, yaitu PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menjadi entitas sendiri, dan hingga 2014 yang lalu berhasil membukukan omset sekitar Rp2.6 triliun. Dalam perkembangannya perusahaan terus memperluas coverage area dan membangun jaringan distribusi pada area-area strategis agar dapat menguasai semua pangsa pasar, serta memperhatikan kelengkapan infrastruktur dan fasilitas yang menunjang sebagai wujud komitmen tinggi perusahaan. Saat ini terdapat 42 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini, perusahaan memiliki 42 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Operasional Rajawali Nusindo didukung oleh sekitar 700 orang Sales Force yang tersebar di berbagai cabang, yang dilengkapi lengkap dengan berbagai fasilitasi yang menunjang operasional perusahaan.

Dalam perkembangan operasional nya, pada tahun 2012 perusahaan mengalami penurunan kinerja penjualan dari 2,7 trilyun menjadi 2,1 trilyun yang disebabkan karena pada saat itu perdagangan di bidang tambang batu bara mengalami penurunan yang sangat signifikan, sehingga beberapa perusahaan termasuk didalamnya adala PT Rajawali Nusindo sebagai trader batu bara juga terkena dampaknya. Namun demikian perusahaan dapat dengan cepat melakukan efisiensi biaya yang terjadi di perusahaan sehingga Gross Margin yang pada tahun 2011 sebesar 8,64 meningkat pada tahun 2012 menjadi 12,29.

Untuk melengkapi penurunan data tersebut berikut ini tabel perbandingan penjualan per segmen 2011 dan 2012.

2012 2011

Obat-obatan dan alat kesehatan 1.3 Triliun 1.2 Triliun Pharmaceuticals and health care

Perdagangan umum dan agro 885 Milyar 1.5 Triliun General trading and agro

Barang dan jasa lainnya 2.2 Milyar 2 Milyar Other goods and services

Jumlah Penjualan Netto 2.1 Triliun 2.7 Triliun Total Net Sales

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 86

Hasil Survey Kepuasan KaryawanEmployee Satisfaction Survey Results

Pekerjaan itu sendiri

Atasan dan Rekan Kerja

Pengembangan karir

Sistem ganjaran kerja

Kondisi Kerja

Hasil Survey Kepuasan Karyawan 2014 Employee Satisfaction Results 2014

Rata-rata Average = 2.91 / 4 Target Target = 2.75

2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 3 3.1

The job it self

Boss and coworker

Career development

Reward work system

Working Condition

Hasil Survey Kepuasan Karyawan 2014Employee Satisfaction Survey Results 2014

2014Nilai Tertinggi: 3.23“Pekerjaan saya adalah pekerjaan yang menantang

Niliai Terendah: 2.45“Imbalan yang saya terima sesuai dengan beban pekerjaan saya”

5 Nilai Terendah • Imbalan yang saya terima sesuai dengan beban

pekerjaan saya• Manajemenmemberikanperlakuanyangadilbagi

setiap karyawan• Perusahaantempatsayabekerjamempunyaisistem

penilaian kinerja yang baik• Ditempatkerja,opinisayaselaludiperhatikan• Perusahaan mempunyai kebijakan yang jelas

tentang sistem remunerasi yang digunakan

2014 Highest Value: 3.23“My job is challenging work”

Lowest Value: 2.45“The rewards I received in accordance with the burden of my work”

5 Lowest Value • Benefits that I received in accordance with my

workload• Management provides fair treatment for all

employees• Thecompany Iwork forhasagoodperformance

appraisal system• Atwork,myopinionhasalwayspayed• TheCompanyhasaclearpolicyontheremuneration

system used

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo87

Pekerjaan itu sendiri

Atasan dan Rekan Kerja

Pengembangan karir

Sistem ganjaran kerja

Kondisi Kerja

2014

2013

Rata-rata Average = 2.91 / 4 Target Target = 2.75

2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 3 3.1

The job it self

Boss and coworker

Careerdevelopment

Reward work system

WorkingCondition

Hasil Survey Kepuasan Karyawan 2014 VS 2013Satisfaction Results of Employees’ 2014 VS 2013

2014Nilai Tertinggi: 3,23“Pekerjaan saya adalah pekerjaan yang menantang”

Nilai Terendah: 2,45“Imbalan yang saya terima sesuai dengan beban pekerjaan saya”

2013Nilai Tertinggi: 3.46“Perusahaan memberikan fasilitas pelayanan kesehatan yang baik”

Nilai Terendah: 2.56“Imbalan yang saya terima sesuai dengan beban pekerjaan saya”

Hasil Kepuasaan Pelanggan 2014

Metodologi survey yang dilakukan adalah

1. Menggunakan Metode Purposive Sampling2. Dilakukan di seluruh cabang PT Rajawali Nusindo3. Survey dilakukan pada seluruh segmen pelanggan4. Khusus pelanggan Rumah Sakit, RS Vertikal/

Pendidikan wajib untuk disurvey

2014Highest Value: 3.23“My job is challenging work”

Lowest Value : 2.45“The rewards I received in accordance with the burden of my work”

2013Highest Value: 3.46“The company provides good health care facilities”

Lowest Value: 2.56“The rewards I received in accordance with the burden of my work”

Costumer Satisfaction Results 2014

Metodologi survey yang dilakukan adalah

1. Using purposive sampling method2. Do in all branches of PT Rajawali Nusindo3. The survey was conducted in all customer segments4. Special customers Hospital , RS Vertical / education

required to be surveyed

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 88

No Tipe OutletJumlah Responden / Number of Respondents

Outlet typeCab.Perintis/Prioneer branch

Cab.Perdana/Prime Branch

Cab.Madya/Medium branch

Cab.Utama/Primary Branch

1 Apotik 10 10 15 20 Pharmacy

2 Toko Obat 5 5 7 10 Drugstore

3 Rumah Sakit* 5 5 7 10 Hospitals*

4 Laboratorium 5 5 7 10 Laboratorium

5 Toko Grosir (Philips)**

5 5 7 10 WholesaleStore (Philips)**

6 Toko Ritel (Philips)**

10 10 15 20 Retail Store (Philips)**

7 Toko Grosir (PU Lainnya)

5 5 7 10 WholesaleStore (PU other)

8 Toko Ritel (Pu Lainnya)

10 10 15 20 Retail Store (PU Other)

Jumlah 55 55 80 110 Total

Catatan:*RSvertikal/pendidikanwajibuntukdisurvey ** jika ada

600

500

400

300

200

100

0

Note: * RS Vertical / education required for the survey ** If there is

565

ApotikApotek

Ritel Konsumer

RitelCo

nsumer

Rumah Sakit

Rumah Sakit

Grosir Konsumer

GrosirConsemer

Toko Obat

Toko Obat

Ritel Philips

Ritel Philips

Laboratorium

Laboratorium

Grosir Philip

s

Grosir Philip

s

429

275

180 164 140 129 45

Apotik/ Pharmacy 29%

Ritel Consumer/ Retail Store (PU other) 22%

Rumah Sakit/ Hospital 14%

Grosir Philips/ Whole-sale store (Philips) 2%

Laboratorium Klinik/ Clinic Laboratory 7%

Toko Obat/ Drugstore 9%

Grosir Consumer lainnya/Wholesale Store (PU other) 10%

Grosir Consumer lainnya/Wholesale Store (PU other) 10%

Jumlah Pelangggan yang DisurveyNumber of Subscribers Surveyed

Share Pelanggan yang Disurvey Share Costumer Surveyed

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo89

600

500

400

300

200

100

0

703

545

347

79 35

Pemilik

Bagian PembelianApotek

purchasing department

Apoteker

pharmacist

Manager lab

lab manager

Grosir Konsumer

GrosirConsemer

Pemilik/owner 41%

PuasSatisfied 58%

Apotekerpharmacist 20%

Kurang PuasLess satisfied 20%

Lain-lainet cetera 2%

Tidak Puas Sama sekaliNot satisfied at all 2%

Manager labLab manager 5%

Tidak PuasNot satisfied 6%

Bagian PembelianPurchasing department 32%

Sangat puasVery satisfied 14%

Jabatan Pelanggan Yang Disurvey Position Costumer Surveyed

Share Jabatan yang disurvey Share Position Surveyed

Hasil Survey Kepuasaan Pelanggan Costumer Satisfaction Survey Results

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 90

Tenaga Salesman kurang ramahSalesman less friendly 2%

Lain-lainEt cetera 5%

Keterlambatan administrasiAdministrative delay 11%

Kecepatan administrasiAdministration velocity 18%

Stock barang selalu tersediaThe stock always availaible 9%

Lain-lainEt cetera 2%

Pengiriman terlambatDelivery late 30%

Kecepatan pengirimanDelivery velocity 23%

Produk sering kosongProduct often empty 52%

Tenaga Salesman yang ramahFriendly salesman 48%

Keluhan Pelanggan Costumer Complain

Keunggulan Layanan Service Excellence

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo91

Lain-lainEt cetera 4%

Tenaga salesman yang ramahFriendly salesman 4%

Kecepatan administrasiAdministration velocity 13%Kecepatan pengiriman

Delivery velocity 31%

Ketersediaan stock barangAvailability of stock items 48%

Layanan yang Perlu Diperbaiki Service Need To Be Repaired

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 92

Divisi Health Care

Di bidang trading healthcare pasar Institusi Pemerintah, perusahaan telah dikenal secara luas dan dipercaya dalam pelaksanaan pengadaan dan distribusi obat-obatan serta peralatan kesehatan di seluruh Indonesia. Dimana pelanggan nya adalah dari berbagai pihak, seperti Rumah sakit, Tenaga Medis, Farmasi, Tenaga Kesehatan, Pemerintah, BUMN dan Swasta.

Pada tahun 2014 Realisasi Penjualan pada Divisi Health Care mengalami peningkatan dari 1,1 trilyun menjadi 1,4 trilyun.

Divisi Consumer Goods

Di bidang Consumer Goods dimana pada divisi ini terdapat berbagai range produk consumer antara lain:

• Lampu Philip• Raja Gula• Mustika Ratu Kosmetik• Elektrical Loyal• Korek api Tokai, Bio Pipe Tokai• Brakes Pad• Filma, Kunci Mas• Sabun, Detergent B 29• Tepung bumbu Kobe• Minyak goring Sunco, Sabun Harmony• Minyak goring tropical, minyak goring fitri• Margarin Forvita

Divisi Consumer Goods perusahaan mengalamidinamika dari jumlah 1,2 trilyun menjadi 1,15 trilyun.

Divisi Industrial Trade

Pada divisi ini perusahaan berperan sebagai mitra yang saling menguntungkan dalam proses pengadaan produk-produk anak usaha PT RNI group dan PTPN dengan memanfaatkan semangat sinergi antar anak perusahaan dan sinergi BUMN. Juga memiliki jalinan kemitraan dengan principal local dan internasional bagi pemenuhan kebutuhan pengadaan anak-anak perusahaan di lingkungan RNI Group dan PTPN. Divisi dibidang Agribisnis dan Agro Industri serta keperluan industry lainnya antara lain:

• MinyakSawit(CPO)• Gula Bulk Raja Gula • TehCurah• Pupuk• Pestisida• Alat dan Mesin Pertanian

Divisi Industrial trade memang sedang mengalami tantangan dalam meningkatkan teknologi industri dimana terdapat perkembangan yang sangat pesat sehingga penjualan perusahaan pada tahun 2014 menurun menjadi 26 milyar.

Health Care Division

In the field of healthcare market trading Government institutions, the company has been widely recognized and trusted in the procurement and distribution of drugs and medical equipment throughout Indonesia. Their customers are from various parties, such as Hospitals, Medical, Pharmacy, Health Workers, Governments, state and private.

In 2014 realization of Sales on Health Care divisionincreased from 1.1 trillion to 1.4 trillion.

Consumer Goods Division

In the area of ConsumerGoodswhich in this divisionthere are different range of consumer products include:

• PhilipsLamps• RajaGula• MustikaRatuCosmetics• ElektricalLoyal• KorekapiTokai,BioPipeTokai• BrakesPad• Filma,KunciMas• Soap,DetergentB29• TepungbumbuKobe• SuncoOil,HarmonySoap• TropicalOil,FitriOil• ForvitaMargarine

ConsumerGoodsdivisionexperiencedthedynamicsofthe amount of 1.2 trillion to 1.15 trillion.

Industrial Trade Division

This division serves as a mutually beneficial partner in the process of procurement of products subsidiary of PT RNI group and PTPN by leveraging synergies among subsidiaries spirit and synergy. Also has a partnership with local and international principals for the fulfillment of the procurement needs of children in the neighborhood RNI Group and PTPN. Division in the field of Agribusiness and Agro Industries and other industrial purposes include:

• MinyakSawit(CPO)• Gula Bulk Raja Gula • TehCurah• Pupuk• Pestisida• Alat dan Mesin Pertanian

Division of Industrial trade is currently experiencing challenges in improving the technology industry where there is a very rapid development so that the company’s sales in 2014 decrease to 26 billion.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo93

Penjualan Neto

Penjualan neto Perusahaan di tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 4,37% dari Rp2.510.050 juta di tahun 2013 menjadi Rp2.619.702 juta di tahun 2014. Di tahun 2014, obat – obatan dan alat kesehatan merupakan penyumbang terbesar untuk Penjualan neto dengan besaran kontribusi sebesar 53,56% disusul oleh perdagangan umum dan agro sebesar 45,02%.

Komposisi Penjualan Neto Composition of Net Sales

Penjualan Neto2014 2013

Net SalesPendapatan Operasi

Kontribusi (%) Pendapatan Operasi

Kontribusi (%)

Obat–Obatan dan Alat Kesehatan 1.403.115 53,56 1.194.641 47,59 Pharmaceuticals and

health care

Perdagangan Umum dan Agro 1.179.283 45,02 1.305.313 52,00 General trading and

agro

Ritel Toko Modern 36.627 1,40 9.908 0.39 Modern Retail Stores

Barang dan Jasa Lainnya 677 0,03 188 0,01 Other goods and

services

Total Penjualan Neto 2.619.702 100,00 2.510.050,0 100,00 Total Net Sales

Laporan Laba Rugi Komprehensif Statement of ComprehensiveIncome

1,403,115

36,627

1,179,283

677

Obat-Obatan dan Alat Kesehatan

Perdagangan Umum dan Agro

Ritel Toko Modern

Barang dan Jasa Lainnya

Penjualan Netto Tahun 2014Net Sales 2014

Net Sales

Companynet sales in 2014 increasedby4.37% fromRp2.510.050 million, in 2013, to Rp2.619.702 million in 2014. In 2014, Pharmaceuticals and health care is the largest contributor to net sales with the amount of the contribution of 53.56 % followed by general trade and agro amounted to 45.02 %.

dalam jutaan Rupiah in million Rupiah

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 94

Beban Pokok Penjualan

Pada 2014 Beban Pokok Penjualan tercatat sebesar Rp2.310.945 juta dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp2.219.572 juta. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan beban operasi sebesar 4,12%.

Komposisi Beban Operasi Composition of operational expenses

Uraian 2014 2013 (%) Uraian

Beban Pokok Penjualan 2.310.945 2.219.572 4,12 CostOfGoodsSold

Total Beban Operasi 2.310.945 2.219.572 Total Operating Expenses

2,310,945

308,757

2,219,572

290,479

2014

2014

2013

2013

Beban Pokok PenjualanCost of Goods Solddalam juta rupiahin million rupiah

Laba KotorGross Profitdalam juta rupiahin million rupiah

Laba Kotor

Tahun 2014, Perusahaan berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp308.757,1 juta, yaitu naik 6,29% dari tahun 2013 dengan laba kotor sebesar Rp290.478,5 juta.

Gross Profit

In 2014, The company recorded a gross profit amounted Rp 308.757 million, which increase 6,29% to 2013 with gross profit amounted Rp 290.479 million.

Beban Usaha

Beban usaha tahun 2014 sebesar Rp306.822,4 juta sedangkan tahun 2013 yaitu sebesar Rp290.436,2 juta yang menunjukkan bahwa telah terjadi kenaikan sebesar 5,64%.

Operating Expenses

Operating expenses in 2014 amounted to Rp306.822 million while in 2013 which amounted to Rp290.436 million which shows that there has been an increase of 5.64%

Cost of Goods Sold

In2014CostofSalesamountedtoRp2.310.945millioncompared with the year 2013 amounted to Rp2.219.572 million. This suggests that an increase in operating expenses of 4.12 %.

dalam jutaan Rupiah in million Rupiah

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo95

Komposisi Beban Usaha Composition of Opearting Expenses

Keterangan 2014 Kontribusi (%) 2013 Kontribusi

(%) ∆ (%) Information

Penjualan dan Distribusi 66.493 21,67% 58.904 20,28% 6,85% Sales and Distribution

Pendanaan 34.923 11,38% 40,440 13,92% (18,26)% Funding

Administrasi & Umum 205.407 66,95% 191,092 65,79% 1,75%) Administration & General

Total Beban Usaha 306.822 100,00 290.436 100,00 Total Operating Expenses

Komposisi Beban UsahaComposition of Opearting Expenses

Beban Penjualan dan Distribusi

Beban Pendanaan Beban Umum dan Administrasi

66,493

2014

2013

34,923

205,407

58,904

40,440

191,092

Laba Usaha

Pada tahun 2014 Perusahaan membukukan laba usaha sebesar Rp1.935 juta dan pada tahun 2013 sebesar Rp42 juta. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2014 laba usaha Perusahaan mengalami kenaikan sebesar 4474,23%.

Pendapatan (Beban) Lain-lain

Pada tahun 2014, perusahaan mencatatkan pendapatan lain–lain sebesar Rp11,736 juta dan beban lain-lain sebesar Rp 8,573 juta, sedangkan di tahun 2013 mencatatkan pendapatan lain-lain sebesar Rp28,662 juta dan beban lain – lain sebesar Rp8,770 juta.

Laba Sebelum Pajak

Pada tahun 2014 Perusahaan dapat membukukan laba bersih sebelum pajak sebesar Rp5,097 juta sedangkan pada tahun 2013 sebesar Rp19,934 juta. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa Perusahaan mengalami penurunan sebesar 74,43%.

Laba Neto Setelah Pajak Penghasilan

Laba Neto setelah Pajak Penghasilan tahun 2014 sebesar Rp1,278 juta mengalami penurunan sebesar 89,45% dari tahun 2013 dengan laba neto setelah pajak sebesar Rp12,110 juta.

Operating Profit

In 2014 the company posted an operating profit of Rp1.935 million and in 2013 amounted to Rp42 million. It shows that in 2014, operating income increased by 4474.23 %.

Other Income (Expense)

In 2014 , the company recorded other income amounted -Other Rp11.736 million and other expenses amounted to Rp8.573 million, while in 2013 recorded other income of Rp28.662 million and other expense - other amounted to Rp8.770 million .

Profit before Tax

In 2014, the Company may record net profit beforetax amounting to Rp5.097 million, while in the year 2013 by Rp19.934 million. Based on results it can be said that the company decreased by 74.43 %.

Net Profit After Income Tax

Net profit after income tax in 2014 amounted to Rp1.278 million decreased by 89.45 % from the year 2013 with a net profit after tax amounted to Rp12.110 million.

dalam jutaan Rupiah in million Rupiah

dalam juta rupiah

in million rupiah

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 96

Beban Pajak Penghasilan Badan Kini

Beban Pajak Penghasilan Badan kini tercatat mengalami penurunan 48,81% dari tahun 2013 sebesar Rp17,452 juta menjadi Rp8,935 juta di tahun 2014.

Beban Penghasilan Pajak Tangguhan

Beban Penghasilan Pajak Tangguhan tercatat Rp5,116 juta di tahun 2014, sedangkan tahun 2013 sebesar Rp9,629 juta. Hal menunjukkan bahwa beban penghasilan pajak tangguhan mengalami penurunan sebesar 46,87%.

Laba Neto

laba neto Perusahaan tahun 2014 tercatat mengalami penurunan sebesar 89,44% dari tahun 2013 sebesar Rp12,110 juta menjadi Rp1,278 juta di tahun 2014.

Corporate Income Tax Expense

Corporate Income Tax expense is now recorded a48.81% decline from 2013 amounted to Rp17.452 million to Rp8.935 million in 2014.

Deferred Income Tax burden

Deferred Income Taxes recorded Rp5.116 million in 2014, whereas in 2013 amounted to Rp9.629 million. It shows that the burden of deferred tax income decreased by 46.87 %.

Net profit

The net profit of the Company in 2014 recorded adecrease of 89.44 % from 2013 amounted to Rp12.110 million to Rp1.278 million in 2014.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo97

Uraian Kinerja Keuangan Description of Financial Performance

Tinjauan keuangan yang akan diuraikan dalam bagian ini mengacu pada Laporan Keuangan untuk Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Laporan Keuangan untuk tahun 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Bambang, Sutjipto, Ngumar & Rekan, dan mendapatkan opini wajar dalam semua hal dan material. Laporan Keuangan untuk tahun 2013 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra, a member of Mc Millan Woods dan mendapatkan opini wajar dalam semua hal dan material.

Aset

Pada tahun 2014, total aset Perusahaan adalah Rp1,357,315 juta yang terdiri dari 92,64% Aset Lancar dan 7,36 % Aset Tidak Lancar. Nilai Total Aset ini mengalami penurunan Rp124.116 juta atau 8,38% dari Rp1,481,431 juta pada tahun 2013.

Financial review will be detailed in this section refer to the Financial Statements for the year ended December 31, 2014 and 2013. Public Accountant Bambang Sutjipto, Ngumar & Partners, has audited the financial statement for 2014 and get opinion is unqualified. Public Accountant Rama Wendra, a member of Mc Millan Woods, has audited financial Statements for the year 2013 and get opinion is unqualified.

Asset

In2014,thetotalassetsoftheCompanyareRp1.357.315million consisting of 92.64 % for Current Assets and7.36%forNon-CurrentAssets.Thetotalvalueoftheseassets has decreased Rp124.116 million or 8.38 % of Rp1.481.431 million in 2013.

Komposisi AsetComposition of Assets dalam juta rupiahin million RUPIAH

2014

2013 Aset Tidak Lancar

99,896 78,701

Aset Lancar

1,257,4191,402,730

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 98

Aset Lancar

Aset Lancar Perusahaan mengalami penurunan 10,36% menjadi Rp1,257,419 juta di tahun 2014 dan Aset Lancar perusahaan pada tahun 2013 Rp1,402,730 juta.

Komposisi Aset LancarComposition of Current Assets

Keterangan 2012 Kontribusi (%) 2011 Kontribusi (%) ∆ (%) Information

Kas dan Setara Kas 160.415 12,76 135.313 9,65 32,25 CashandCashEquivalents

Deposito Berjangka 318 0,03 6.318 0,45 (94,39) Time Deposit

Piutang Bersih 398.707 31,71 424.249 30,24 4,84 Net Receivables

Piutang Lain - Lain 114.191 9,08 89.304 6,37 42,64 Other Receivables

Persediaan 418.243 33,26 575.837 41,05 (18,97) Supply

Pajak Dibayar Dimuka 114.416 9,10 129.267 9,22 (1,26) Prepaid Taxes

Beban Dibayar Dimuka 20.042 1,59 22.624 1,61 (1,18) Prepaid expenses

Uang Muka 29.786 2,37 15.484 1,10 144,60 Advance

Pendapatan Yang Akan Diterima

1.301 0,10 4.334 0,30 (66,02) Accrued Revenue

Total Aset Lancar 1.257.419 100,00 1.402.710 100,00 12,02 Total Current Assets

Pendapatan Yang Akan DiterimaAccrued Revenue

Uang MukaAdvance

Beban Dibayar DimukaPrepaid expenses

Pajak Dibayar DimukaPrepaid Taxes

PersediaanSupply

Piutang Lain lainOther Receivables

Piutang BersihNet Receivables

Deposito BerjangkaTime Deposit

Kas dan Setara KasCashandCashEquivalents

1,301

4,334

29,786

15,484

22,624

20,042

129,267

114,416

575,837

418,243

89,304

114,191

398,707

424,249

135,313

160,415

6,318

318

2014

2013

Komposisi Aset LancarComposition of Current Assets

dalam juta rupiah

in million rupiah

Current Assets

Current assets of theCompanydecreased10.36% toRp1.257.419millionin2014andthecompanyCurrentAssets in 2013 Rp1.402.730 million.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo99

Kas dan Setara Kas

Pos ini terdiri dari Kas dan Bank pada tahun 2014 sebesar Rp160.414 juta dan pada tahun 2013 Rp135.313 juta. Terdiri dari kas Rp2.717 juta pada tahun 2014 dan kas Rp2.970 juta pada tahun 2013, Bank terdiri IDR Rp 156.779 juta, Dolar US Rp122 juta dan Euro Rp796 juta pada tahun 2014 dan tahun 2013 Bank IDR132.260 juta dan Dolar US Rp84juta dan Komposisi Kas dan Setara Kas ini pada tahun 2014 adalah 97,7% IDR, 0,1% USD dan 0,5% Euro. Pada tahun 2013 komposisi Setara Kas adalah 97,7% IDR dan 0,1% US.

Komposisi Kas dan Setara Kas Composition of Cash and Cash Equivalents

Keterangan 2014 Kontribusi (%) 2013 Kontribusi (%) ∆ (%) Information

Kas Cash

Rupiah 2.717 1,7 2.970 2,2 (22,83) Rupiah

Total Kas 2.717 1,7 2.967 2,2 (22,83) TotalCash

Bank Bank

Rupiah 156.778 97,7 132.260 97,7 (0,01) Rupiah

Dolar 122 0,1 84 0,1 23,50 Dollar

Euro 796 0,5 0,0 0,0 0,00 Euro

Total bank 157.697 98,3 132.343 97,8 Total Bank

Total Kas dan Setara Kas 160.414 100,00 135.313 100,00 0,66 TotalCashAndCashEquivalents

dalam jutaan Rupiah in million Rupiah

Cash and cash equivalents

This post consists of cash and bank in 2014 amounted to Rp160.414 million and by 2013 Rp135.313 million. Consist of cash Rp2.717 million in 2014 and cashRp2.970 million in 2013, the Bank comprised USD USD156 779 million, Rp122 million US Dollar and Euro Rp796 million in 2014 and in 2013 the Bank IDR132.260 millionandUSDollarsRp84millionandCashandCashEquivalents the composition of this in 2014 was 97.7 % IDR, 0.1 % 0.5 % USD and Euro . In 2013 the composition of cash equivalents was 97.7 % IDR and 0.1 % USD.

Accounts Receivable – Net

Accounts Receivable - Net in 2014 fell 6.02 % to Rp398.707 million from the year 2013 amounted to Rp424.249 million. This is the sale of accounts receivable on the sale and purchase of medical equipment rental is paid in installments for a certain period. This year PT Rajawal Nusindo reserve Rp20.717 million as allowance for impairment losses to have implemented IAS 50 & 55 (Revised 2006) on financial instruments. These reserves to cover possible losses on uncollectible accounts. In 2013, the allowance for impairment losses increased by 91.6 %.Management believes that the allowance for doubtful accounts to third parties is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts.

Accrued Revenue

Accrued Revenue in 2014 fell 70.0 % to Rp1.301 million from the year 2013 amounted to Rp4.334 million which shows an increase in revenues will be received due to their other income to be received is income Plantation PT Mitra Ogan outstanding amounted to Rp 571 million. Revenues consist of the revenue will be received for the work that has been completed but not published invoice.

Piutang Usaha – Neto

Piutang Usaha – Neto tahun 2014 turun 6,02% menjadi Rp398.707juta dari tahun 2013 sebesar Rp424.249juta. Piutang usaha ini merupakan penjualan beli sewa atas penjualan alat kesehatan yang dibayarkan secara angsuran untuk jangka waktu tertentu. Di tahun ini PT Rajawal Nusindo mencadangkan Rp20.717juta sebagai cadangan kerugian penurunan nilai dengan telah mengimplementasikan PSAK 50 & 55 (Revisi 2006) tentang instrumen keuangan. Cadangan tersebut untukmenutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Cadangan kerugian penurunan nilaitersebut meningkat 91,6% dari tahun 2013. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang tak tertagih kepada pihak ketiga cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

Pendapatan akan diterima

Pendapatan akan diterima tahun 2014 turun 70,0% menjadi Rp1,301 juta dari tahun 2013 sebesar Rp4.334 juta yang menunjukkan terjadinya peningkatan pendapatan akan diterima yang disebabkan oleh adanya pendapatan akan diterima lainnya yang merupakan pendapatan PT Perkebunan Mitra Ogan yang belum dilunasi sebesar Rp571 juta. Pendapatan akan diterima terdiri dari pendapatan atas pekerjaan yang telah selesai namun belum diterbitkan invoicenya.

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 100

Uang Muka

Uang Muka jatuh naik sebesar 92,4% dari tahun 2013 atau Rp15,484 juta menjadi Rp29,786 juta di tahun 2014.

Aset Tidak Lancar

Aset tidak lancar meningkat sebesar 26,93% menjadi Rp99.896 juta di tahun 2014 dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp78.701 juta.

Komposisi Aset Tidak Lancar Composition Of Non Current Assets

Keterangan 2014 Kontribusi (%) 2013 Kontribusi (%) ∆ (%) Keterangan

Garansi Bank 6.279 6,29 4.125 5,24 19,94 Bank Guarantee

Aset Pajak Tangguhan 42.464 42,51 37.348 47,46 (10,43) Deferred Tax Asset

Penyertaan Saham 4 0,00 4 0,00 (21,22) Shares Of Stock

Aset Tetap Berwujud – bersih47.011 47,011 31.479 40,00 17,66

Tangible Fixed Assets - Net

Aset Lain-Lain 4.139 4,14 5.7456 7,30 (43,25) Other Assets

Total Aset Tidak Lancar 99.896 100,00 78.701,3 100,00 (37,30) TotalNon-CurrentAssets

Aset LainOther Assets

Aset TetapFixed Assets

Penyertaan SahamShares of Stock

Aset Pajak TangguhanDeferred Tax Asset

Garansi BankBank Guarantee

2014

2013

Komposisi Aset Tidak Lancar Composition of Non Current Assets dalam juta rupiahexpress in million IDR

Aset Pajak Tangguhan

Aset pajak tangguhan mengalami kenaikan sebesar 13,70% di tahun 2014 yang dibandingkan dengan tahun 2013, yaitu dari Rp42,464 juta menjadi Rp37,348 juta.

Investasi Jangka Panjang

Merupakan penyertaan saham pada PT Rajawali Insurance Brokers sebanyak 1 (satu) saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham, sebagimana dinyatakan dalam Akta No. 3 tentang Penegasan Jual Beli Saham PT Rajawali Insurance Brokers dari Noatris Indriastuti Setyorini, SH., MKn., tertanggal 1 Mei 2013.

Deferred Tax Asset

Deferred tax assets increased by 13.70 % in 2014 compared to the year 2013, from Rp42.464 million to Rp37.348 million.

Long-Term Investment

An investment in shares of PT Rajawali Insurance Brokers of 1 (one ) share with a nominal value of Rp 1,000,000 per share, as stated in the Deed No. 3 on the affirmation of Sale and Purchase of Shares of PT Rajawali Insurance Brokers of Noatris Indriastuti Setyorini, SH., MKn., Dated 1 May 2013.

5.745,8

4.124,4

3,7

47.010,9

37.348,4

42.464,0

4.183,7

6.279,0

3,7

31.478,8

dalam jutaan Rupiah in million Rupiah

Advance

Advances increased by 92.4 % from the year 2013 or Rp15.484 million to Rp29.786 million in 2014

Non Current Assets

Non-current assets increased by 26.93 % to Rp99.896 million in 2014 compared in 2013 amounted to Rp78.701 million

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo101

Penyertaan saham ini telah mendapat persetujuan dari pemegang saham Perusahaan sebagaimana tertuang dalam Akta No. 1 Notulen rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa, dari Notaris yang sama, tertanggal 30 April 2013.

Aset Tetap Bersih

Aset Tetap Bersih mengalami penurunan sebesar 0,7% menjadi Rp265,715 juta di tahun 2014 sedangkan tahun 2013 sebesar Rp267,465 juta.

LIABILITAS

Total Liabilitas di akhir tahun 2014 sebesar Rp1,091,560 juta yang terdiri dari 90,53% Liabilitas Lancar dan 9,47% Liabilitas Tidak Lancar. Nilai Total Liabilitas ini menurun Rp122.366,3 juta atau 10,08% dari Rp1,213,966 juta pada akhir tahun 2013. Penurunan Liabilitas tersebut terutama disebabkan penurunan pinjaman pada Liabilitas Jangka Pendek sebesar Rp319,00 juta atau 34,02% dari akhir tahun 2013 sebesar Rp483,453 juta dan peningkatan pinjaman pada Total Liabilitas Tidak Lancar tahun 2014 sebesar Rp103,384 juta atau 9,47% dan akhir tahun 2013 yang sebesar Rp73,345 atau 6,21%.

Inclusion of these shares has been approved by the shareholdersof theCompanyasset forth in theDeedNo. 1 Minutes of the General Meeting The Extraordinary Shareholders, the same notary, dated April 30, 2013.

Net Fixed Assets

Net Fixed assets decreased by 0.7 % to Rp 265.715 million in 2014, while in 2013 amounted to Rp267.465 million.

LIABILITY

Total Liabilities at the end of 2014 amounted to Rp 1.091.560millioncomprising90.53%and9.47%Currentliabilities Non-current liabilities. The total value of these liabilities decreased Rp122.366,3 million or 10.08 % from Rp1.213.966 million by the end of 2013. The decline in liabilities was primarily due to a decrease in liabilities Short-term loans amounting to Rp319.00 million or 34.02 % from the end of the year 2013 by Rp 483.453 millionandan increase in total loans in2014-CurrentLiabilities amounted to Rp103.384 million or 9.47 % and the end of 2013 which amounted to Rp73.345 or 6.21% .

Komposisi LiabilitasComposition of Liabilitiesdalam juta rupiahin million rupiah

Liabilitas Lancar

Liabilitas Tidak Lancar 2014 2013

988,215

103,384

1,138,621

75,345

Liabilitas Lancar

Di akhir tahun 2014, Liabilitas Lancar menurun 13,21% menjadi Rp988,215 juta. Penurunan jumlah Liabilitas Lancar sebesar Rp150,406juta atau 13,21% terutama disebabkan adanya pinjaman jangka pendek di Bank Negara Indonesia sebesar Rp319,000,000,000.

Komposisi dari Liabilitas Lancar pada tahun 2014 adalah Utang Bank Jangka Pendek 32,28%, Utang Usaha 46,77%, Utang Lain - Lain (25,52%), Utang Pajak 0,69%, Bagian Jangka Pendek Utang Sewa Pembiyaan 0,03%, Pinjaman Jangka Pendek dari Pihak Berelasi 10,04%, Beban yang Masih Harus Dibayar 6,29%, Pendapatan Diterima Diterima 0,0%.

Current liabilities

Attheendof2014,CurrentLiabilitiesdecreased13.21% to Rp988.215 million. Current liabilities decrease inthe number of Rp150.406 million or 13.21 % mainly due to their short-term loans in Bank Negara Indonesia for Rp319.000.000.000.

Composition of Current Liabilities in 2014 was Short-Term Bank Debt 32.28 %, 46.77 % Payable, Other Debt - Other ( 25.52 % ), 0.69% Tax Debt, Short Term Debt section 0 Lease financing, 03 % Short-Term Loans from Related Parties 10.04 %, Accrued Expenses 6.29%, 0.0 % Revenue Received Received.

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 102

Keterangan 2014 Kontribusi (%) 2013 Kontribusi (%) ∆ (%) Information

Utang Bank Jangka Pendek 319.000 32,28 483.453 42,46 (23,97) Short-Term Bank Debt

Utang Usaha 462.225 46,77 424.437 37,28 25,48 Accounts Payable

Utang Lain - Lain 38.390 -25,52 62.465 5,49 (565,26) Other Debt - Other

Utang Pajak 6.859 0,69 12.971 1,14 (39,07) Tax Debt

Bagian Jangka Pendek Utang Sewa Pembiayaan 296 0,03 158 0,01 115,64 Section Short-Term

Debt Financing Lease

Pinjaman Jangka Pendek dari Pihak Berelasi 99.256 10,04 98.547 8,65 16,05 Short-Term Loans From

Related Parties

Beban Masih Harus Dibayar 62.155 6,29 56.590 4,97 26,55 Accrued Expense

Pendapatan Diterima Dimuka 35 0,0 0,0 0,0 0,00 Prepaid Income

Total Liabilitas Lancar 988.215 100,00 1.138.621,4 100,00 (444,59) TotalCurrentLiabilities

Liabilitas Tidak Lancar

Liabilitas Tidak Lancar mengalami kenaikan sebesar 37,22% di tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu dari Rp103,385 juta menjadi Rp75,345 juta. Komposisi liabilitas jangka panjang tahun 2014 terdiri dari Provisi diestimasi Imbalan Kerja 86,03%, Utang Jangka Panjang Sewa Pembiayaan 0,54%, dan Utang kepda Pihak Berelasi sebesar 13,43% terutama disebabkan oleh kenaikan Utang Manfaat Pasca kerja

Komposisi Liabilitas Jangka PendekComposition of Current Liabilities

Utang Kepada Pihak BerelasiDebt To Related Parties

Utang Jangka Panjang Sewa PembiayaanRent Long Term Debt Financing

Provisi Diestimasi Imbalan KerjaProvisions Employee Benefits

2014

2013

Komposisi Liabilitas Tidak LancarComposition of Long-Term Liabilitiesdalam juta rupiahin million rupaih

4.293,0

0.0

88.940,8

71.051,6

13.884,3

559,3

21,18%.

Komposisi Liabilitas Jangka PanjangComposition of Long-Term Liabilities

Keterangan 2014 Kontribusi (%) 2013 Kontribusi (%) ∆ (%) Information

Provisi Diestimasi Imbalan Kerja 88.941 86,03 71.052 94,30 25,18 Provisions Employee

Benefits

Utang Jangka Panjang Sewa Pembiayaan 559 0,54 0,0 0,00 0,00 Rent Long Term Debt

Financing

Utang kepada Pihak Berelasi 13.884 13,43 4.293 5,70 223,42 Debt To Related Parties

Total Liabilitas Tidak Lancar 103.384 100,00 75.345 100,00 248,59 TotalNonCurrentLiabilities

dalam jutaan Rupiah in million Rupiah

dalam jutaan Rupiah in million Rupiah

Non-current liabilities

A non-current liability increased by 37.22 % in 2014 compared to 2013 is from Rp103.385 million to Rp75.345 million. Composition of long-term liabilitiesin 2014 consisted of Employee Benefits Provision estimated 86.03 %, Debt Financing Long Term Rental 0.54 % , and Debt to Related Parties amounted to 13.43 % mainly due to higher debt Post-Employment Benefits 21.18 % .

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo103

Ekuitas

Ekuitas menurun 0,65% atau Rp1,749 juta dari Rp265,715 juta pada tahun 2014 menjadi Rp267,465 juta pada tahun 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan meningkatnya cadangan yang merupakan akumulasi dari pencapaian Laba yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk pada tahun sebelumnya.

LAPORAN ARUS KAS

Arus Kas

Posisi Kas dan Setara Kas PT Rajawali Nusindo tahun 2014 meningkat 39,71% atau Rp68,873 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena pelunasan pinjaman jangka panjang dari Bank Negara Indonesia selama tahun 2014 sebesar Rp 28,352 juta.

Komposisi Arus Kas Composition of Cash Flows

Uraian 2014 2013 Perubahan (%) Description

Arus Kas dari Aktivitas Operasi 197.341 225.692 (12,56) CashFlowsfromOperatingActivities

Arus Kas dari Aktivitas Investasi 17.377 9.877 75,94 CashFlowsfromInvestingActivities

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 154.862 202.884 (23,67) CashFlowsfromFinancingActivities

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 369.580 438.452 39,71 CashandCashEquivalentsatEndof Year

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus kas Perusahaan dari aktivitas operasi menurun 12,56% atau Rp28,352 juta. Penurunan arus kas dari aktivitas operasi terutama disebabkan oleh masih tingginya pendapatan usaha yang masih dalam piutang usaha dan meningkatnya peneriman restitusi pajak.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Arus kas Perusahaan yang digunakan untuk aktivitas investasi meningkat 75,94% atau Rp-7,501 juta. Penurunan arus kas dari aktivitas investasi terutama berasal dari adanya penerimaan pencairan deposito.

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Arus kas Perusahaan yang digunakan untuk aktivitas pendanaan menurun 23,67% atau Rp48,022 juta. Penurunan arus kas dari aktivitas pendanaan terutama berasal dari pembayaran pinjaman jangka pendek sebesar Rp4,000,000,000 dan adanya peningkatan pembayaran utang bank Rp16,453juta.

dalam jutaan Rupiah in million Rupiah

Equity

Equity decreased 0,65 or Rp1,749 milion from Rp265,715 milion in 2014 to Rp267,465 milion in 2013. The increase was primarily due to increased reserves, which is an accumulation of achievement profit attributable to owners of the parent in the previous year.

CASH FLOW STATEMENT

Cash Flow

Position Cash and Cash Equivalents PT RajawaliNusindo 2014 increased by 39.71 % or Rp68.873 million. The increase was primarily due to the repayment of long-term loan from Bank Negara Indonesia during 2014 amounted to Rp28.352 million.

Cash Flows from Operating Activities

The Company’s cash flow from operating activitiesdecreased 12.56 % or Rp28.352 million. Decrease in cashflowfromoperatingactivities ismainlyduetothehigh revenues that are still in accounts receivable and increasing acceptance of tax refund.

Cash Flows from Investing Activities

The Company’s cash flow used in investing activitiesincreased by 75.94 % or Rp-7.501 million. Decrease in cash flows from investing activities primarily from thereceipt of the deposit disbursement.

Cash Flows from Financing Activities

The Company’s cash flow used in financing activitiesdecreased 23.67 % or Rp48.022 million. Decrease in cash flowfromfinancingactivitiesprimarilyfromthepaymentof short-term loans amounting to Rp4.000.000.000 and an increase in bank debt payments Rp16.453 million.

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 104

Pada akhir tahun 2014 struktur modal PT Rajawali Nusindo memiliki komposisi yaitu 93,80% modal Perusahaan berasal dari Ekuitas dan sisanya 6,20% berasal dari ditentukan penggunaannya 5,00% dan belum ditentukan penggunaanya 1,20%. Total Ekuitas pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 0,10% dibandingkan tahun sebelumnya.

Keterangan 2014 Kontribusi (%) 2013 Kontribusi (%) ∆ (%) Information

Modal Saham 1.600.000 93,80 1.600.000 93,71 0,10 CapitalStock

Ditentukan Penggunaannya

85.238 5,00 76.155 4,46 12,04 Specified Uses

Belum Ditentukan Penggunaannya

20.477 1,20 31.310 1,83 (34,53) Its Use Has Not Been Determined

Total Ekuitas 1.705.715 100,00 1.707.465 100,00 (22,39) Total Equity

Per 31 Desember 2014, Perusahaan mencatatkan jumlah kas dan setara kas lebih besar dari jumlah pinjaman jangka panjang. Hal ini sejalan dengan kemampuan membayar hutang yang semakin baik namun di sisi lain Debt to Equity Ratio menunjukkan penurunan pada tahun 2014 dari 410,82% 2014 pada tahun 2013 menjadi 453.88%.

RASIO

Rasio 2014 2013 Ratio

Debt to Equity Ratio 410,82% 453,88% Debt to Equity Ratio

Bahasan dan Analisis tentang Kemampuan Membayar UtangDiscussion and Analysis on the ability to pay debts

Bahasan tentang Struktur Modal Discussion on Capital Structure

dalam jutaan Rupiah in million RupiahStruktur Modal Capital Structure

AsofDecember31,2014,theCompanyrecordedcashand cash equivalents amount greater than the amount of long-term loans. This is in line with the ability to pay the debt that is getting better, but on the other hand, Debt to Equity Ratio showed a decline in 2014 of 410.82 % in 2014 in the year 2013 to 453.88 %.

At the end of 2014, the capital structure of PT Rajawali Nusindo has a composition that is 93.80 % of our capital comes from equity and the remaining 6.20% came from appropriated 5.00 % and 1.20 % its use has not been determined. Total Equity in 2014 decreased by 0.10 % over the previous year.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo105

Belum Ditentukan PenggunaannyaIts Use Has Not Been Determined

Ditentukan PenggunaannyaSpecified Uses

Modal SahamCapitalStock

2014

2013

Komposisi ModalComposition of Capitalsdalam juta rupiahexpress in million IDR

1,600

76.155

31.310

1,600

85.238

20.477

Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal

Perusahaan menetapkan kebijakan struktur modal berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2014 yang disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Management Policy on Capital Structure

TheCompanyestablishedapolicyofcapital structurebasedontheWorkPlanandBudget(CBP)approvedin2014 by the General Meeting of Shareholders (AGM).

Bahasan mengenai Investasi Barang ModalDiscussion of the Investment Capital Goods

Perusahaan tidak memiliki ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir.

The company has no related bond investment capital in the last financial year.

Bahasan mengenai Investasi Barang Modal yang direalisasikan Discussion on Investment Capital Goods were realized

Perusahaan tidak memiliki ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir.

The company has no related bond investment capital in the last financial year.

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 106

Informasi Perbandingan TargetInformationComparisonofTarget

KeteranganDescription

Realisasi Jan - Des’ 2014

APJan - Des’ 2014

Realisasi Jan - Des’ 2013

Presentase (%)

A B C A:B A:C

HealthCare

- Phapros 437,054 441,000 367,456 99.11 118.94

- Non Phapros 215,975 239,561 224,151 90.15 96.35

- Marketinng 208,305 259,163 139,122 80.38 149.73

-TradingHC 541,780 529,280 463,912 102.36 116.78

Jumlah Health Care 1,403,115 1,469,004 1,194,641 95.51 117.45

ConsumerIndustrial

-Consumer 1,153,909 839,437 1,247,400 137.46 92.51

- Industrial Trade 26,052 37,615 58,101 69.26 44.84

Jumlah Consumer Industrial 1,179,960 877,052 1,305,501 134.54 90.38

Rajawali Mart

- Rajawali Mart - 263,986 9,908 - -

- 263,986 9,908 - -

Jumlah Nusindo 2,583,075 2,610,042 2,510,050 98.97 102.91

Informasi dan Fakta Material yang terjadi setelah Tanggal laporan AkuntanInformation and material facts occurring after the date the report Accountant

Pada tahun 2014 perusahaan tidak dijumpai fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.

Uraian Tentang Prospek Usaha PerusahaanDESCRIPTION OF COMPANY PROSPECTS

Indonesia menjadi salah satu Negara di Asia dengan tingkat pertumbuhan industri Fast Moving Consumer Good (FMCG) atau produk yang memiliki perputaranomset dengan cepat dan biaya yang relatif rendah masih menunjukkan angka dua digit, yaitu 15% (sumber Moving Annual Total June 2014).

In 2014, the company found no material facts occurring after the date of the auditor’s report.

Indonesia has become one of the countries in Asia withtheindustrygrowthrateofFastMovingConsumerGood (FMCG),orproducts thathavea turnoverwithaquick turnover and relatively low costs are still showing double-digit figure, namely 15 % (source Moving Annual Total June 2014).

dalam jutaan Rupiah in million Rupiah

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo107

Dengan peningkatan jumlah kelas menengah dan rata-rata usia penduduk Indonesia relatif muda (50,2% berusia dibawah 29 tahun) tentu saja Indonesia masih merupakan pasar yang sangat potensial untuk produk-produkFMCG.Halinimendorongparaprodusenuntukberlomba-lomba memasarkan produknya tidak sekedar menggunakan cara yang konservatif tetapi melalui berbagai cara yang inovatif dan inspirasional.

Perkembangan dunia digital juga membuat para konsumen memiliki banyak sekali pilihan dan bisa lebih terbuka mengemukakan pilihannya. Hal ini tentu saja berimplikasi pada adanya kebutuhan bagi para pemasar untuk bias menumbuhkan trust atau kepercayaan pada konsumen.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah bagaimana menciptakan pesan yang tepat untuk dikomunikasikan kepada konsumen, sehingga pesan tersebut dapat dipersepsikan konsumen sebagai sesuatu yang memenuhi kebutuhan mereka. Jenis pesan yang mengandung functional benefit terhadap suatu produk akan lebih mampu meningkatkan penjualan. Pesan inilah yang harus secara fokus dan terus menerus disampaikan kepada pasar.

Kunci keberhasilan pertumbuhan suatu produk terletak pada kemampuan untuk menarik konsumen baru, karena dengan demikian penetrasi pasar akan semakin berkembang dan meningkat.

Terkait juga dengan tantangan yang terjadi, maka perusahaan sesuai dengan RJPP nya maka di tahun 2015 mendatang akan banyak melakukan pemantapan bisnis inti melalui kemitraan dengan principal bonafid, serta adanya Inisiasi pembangunan infrastruktur E-Commerce.

Dalam menunjang tercapainya perusahaan yang memiliki tata kelola yang sudah memiliki nilai cukup tinggi pada assessmentGCGdenganBPKPpadatahun2014 baru-baru ini, dengan nilai 74, maka perusahaan juga di tahun 2015 akan melanjutkan implementasi GCGkeseluruhliniperusahaan.

Tahun 2015 Nusindo mencanangkan target operasional (TOP) sekitar Rp3,1 triliun dengan gross margin Rp 300 milyar lebih atau meningkat lebih 15 persen dari pencapaian tahun sebelumnya. Dari proyeksi total pendapatan sebesar Rp3,1 triliun pada 2015, kontribusi terbesar masih pada layanan distribusi dan perdagangan alat kesehatan dan farmasi yang mencapai 50 persen.

With an increasing number of middle class and the average age of Indonesia’s population is relatively young (50.2 % under the age of 29 years), of course, Indonesia is still averypotentialmarket forFMCGproducts.Thisencourages manufacturers to compete not only market their products using a conservative way but through a variety of innovative and inspirational ways.

The development of the digital world also makes the consumers have lots of options and could be open express choice. This of course has implications for the need for marketers to be able to cultivate trust or confidence in the consumer.

Another thing to note is how to create the right message to be communicated to consumers, so that the message can be perceived consumers as something that meets their needs. Type of message containing functional benefits of a product will be able to increase sales. This is the message that should be the focus and continuously delivered to the market.

Key to the success of a product growth lies in the ability to attract new customers, because then the market will be growing penetration and increased.

Also associated with the challenges that occur, then the company in accordance with its RJPP then in 2015 will be doing a lot of strengthening the core business through partnerships with bona fide principal, as well as the initiation of infrastructure development E– Commerce.

In supporting the achievement of the company which has governance that already has a high enough value on theassessmentofGCGwithBPKPin2014recently,witha value of 74, the company also in 2015 will continue the implementationofGCGtoourentirelineofenterprise.

In 2015, Nusindo declared operational targets (TOP) around Rp3.1 trillion with Rp300 billion gross margin more or increased over 15 percent from the previous year. Of the total projected revenue of Rp3.1 trillion in 2015, still the largest contribution to the service of distribution and trade of medical devices and pharmaceuticals this reached 50 percent.

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 108

Aspek PemasaranMarketing Aspects

STRATEGIVERTIkAl

STRATEGIhoRIzonTAl

Peningkatan Jumlah Karyawan

Peningkatan SKU

Pangsa Pasar

Perusahaan memahami bahwa persaingan di bidang Trading di Indonesia sangatlah ketat. Namun dengan keahlian dan pengalaman yang dimilikinya, Perusahaan yakin memiliki posisi yang kuat dalam persaingan. Hal ini terutama didukung dengan keunggulan bersaing Perusahaan, diantaranya infrastruktur yang sangat lengkap, tenaga kerja yang ahli, serta komitmen yang sangat kuat dari para pimpinan dan seluruh jajaran struktural sehingga tercipta kondisi tata kelola yang cukup bagus dan amat mendukung jalannya operasional perusahaan.

Strategi Pemasaran

Dengan semangat “Power to Achieve” perusahaan berkomitmen untuk terus memperluas coverage area dan membangun jaringan distribusi baru pada area strategis sehingga semua segmen pasar dapat dikuasai dengan memfokuskan pada beberapa strategi, yaitu strategi distribusi horizontal melalui peningkatan jumlah

Market Share

TheCompanyunderstandsthatthecompetitioninthefield of Trading in Indonesia is extremely tight. However, withitsexpertiseandexperience,theCompanybelievesit has a strong position in the competition. This is mainly supportedby theCompany ‘s competitive advantage,including a very complete infrastructure, a skilled workforce, as well as the strong commitment of the leaders and the whole range of structural so as to create conditions were pretty good governance and strongly supports the course of both operational companies.

Marketing Strategy

With the spirit of “Power to Achieve,” the company is committed to continue to expand the coverage area and build a new distribution network in strategic areas. So that, all segments of the market can be controlled by focusing on some of the strategy, namely the horizontal distribution strategy by increasing the number of

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo109

Promosi Rutin

CustomerGathering

Hospital Expo

Sponsorship

Presentasi & Demo Produk

Strategi

Promosi

Marketing

pelanggan dan strategi distribusi vertical yaitu melalui penambahan SKU (Stock Keeping Unit) pada outlet pelanggan.

Dalam perkembangan nya perusahaan juga senantiasa mengembangkan Program Berbasis farmasi – healthcare pada Divisi Farmasi dan Alat Kesehatan, yaitu dengan menjalin kemitraan dengan principal asing yaitu Eropa, Amerika, Asia maupun lokal dengan produk yang terbaik, dilengkapi dengan berbagai infrastruktur dan fasilitas yang baik dan lengkap sebagai wujud implementasi dari program Cara Distribusi Obat yangBaik(CDOB),agarterjaminkualitasterbaikuntuksetiapproduk yang di distribusikan.

Perusahaan juga terus berupaya melakukan Creating Demand khususnya di lebih dari 1.400 rumah sakit baik swasta maupun pemerintah dengan melibatkan banyak Key Opinion Leader yang dilakukan oleh Tim Marketing yang handal dan berpengalaman diseluruh wilayah Indonesia dengan dibekali Product Knowledge yang sangat memadai dan siap membantu tenaga paramedis dan analisis untuk lebih mengenal produk dari segi spesifikasi, kualitas dan penggunaannya. Dengan didukung Account Management System yang terpadu, kegiatan promosi marketing terus dimonitor secara berkesinambungan.

customers and vertical distribution strategy is through the addition of SKU (Stock Keeping Unit) at the outlet of customers.

In its development, the company also continues to develop pharmaceutical Based Program - healthcare in the Pharmaceuticals Division and Medical Devices, namely by establishing partnerships with foreign principal, namely Europe, America, Asia and local market with the best products. equipped with a variety of infrastructure and facilities are good and complete as a form implementation of the program of Good Distribution Practices (CDOB), in order to ensure thebest quality for each product distributed.

The company also continues to perform CreatingDemand, especially in more than 1,400 hospitals both private and government with the involvement of many Key Opinion Leader, conducted by the Marketing Team qualified and experienced in all areas of Indonesia with Product Knowledge equipped with very adequate and ready to assist paramedics and analysis to know more about the products in terms of specifications, quality and use. With the support of Account Management System is an integrated, promotional marketing activity continue to be monitored on an on going basis.

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 110

Strategi dan Pengembangan Usaha

Strategi Perusahaan

Strategi Bidang Distribusi

• Peningkatan kemampuan direct distribution (distribusi ritel) melalui peningkatan infrastruktur dan sales force yang berkualitas

• Peningkatan kemampuan distribusi vertikal (jumlah SKU di outlet) dan distribusi horisontal (jumlah outlet aktif) perusahaan

• Peningkatan kualitas pelayanan jasa (excellent customer service) dan tingkat (level) kepuasan pelanggan (customer satisfaction)

• Peningkatan penjualan produk RNI Group seperti Raja Gula

• Product Availability Program (Program produk yang wajib tersedia di outlet)

Strategi Bidang Marketing

• Penambahan Prinsipal baru yang memiliki produk dan reputasi baik

• Penambahan SDM Marketing yang berkualitas sesuai kebutuhan dan besar bisnis

• Peningkatan kompetensi SDM melalui training dan pelatihan

• Peningkatan pasar Rumah Sakit melalui Program LTS (Lab Total Solution) di beberapa cabang

Strategi Bidang Trading

• Meningkatkan fokus pada penjualan produk sendiri (farmasi dan alat kesehatan) dan produk anak perusahaan RNI Group lainnya

• Penambahan Prinsipal untuk E-Catalogue

Uraian Mengenai Kebijakan Deviden

Dari Risalah RUPS PT. Rajawali Nusindo per tanggal 18 Mei2015denganNomerrisalah:20/Kep.PS/CB/V/2015yang membahas tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 menetapkan Deviden sebesar Rp. 639.084.336,- agar disetor ke Pemegang Saham. Deviden yang sudah di setor agar dilaporkan kepada Pemegang Saham.

Selanjutnya sebesar Rp639,084,336 atau 50% dari Laba yang dapat di atribusikan kepada Pemilik Entitas dipergunakan sebagai cadangan Perusahaan.

Strategy and Business Development

Company Strategy

Strategi Bidang Distribusi

• Increased ability to direct distribution (retail distribution) through improved infrastructure and qualified sales force

• Increased ability vertical distribution (SKU number at the outlet) and horizontal distribution (number of active outlets) companies

• Improved quality of service (excellent customer service) and level (level) customer satisfaction (customer satisfaction)

• Increased sales of products such as Raja Gula RNI Group

• Product Availability Program (Program of products which must be available at the outlet)

The Field Marketing Strategy

• Addition of new Principals who have products and good reputation

• Addition of qualified human resources Marketing as needed and large businesses

• Increased competence through training of human resources and training

• Increased market Hospital through LTS Program ( Total Solution Lab ) at several branches

Sector Trading Strategies

• Increased focus on sales of its own products (pharmaceutical and medical devices) and product RNI other Group subsidiaries

• AdditionofPrincipalsforE-Catalogue

A Description of the Dividend Policy

Minutes of the AGM of PT. Rajawali Nusindo per dated May18,2015witha treatiseNo:20 /Kep.PS /CB /V /2015 Annual Report discusses Approval and Ratification of Financial Statements Financial Year 2014 set a dividend of Rp.639 084 336, - to be paid to shareholders. Dividends that have been deposited in order to be reported to the shareholders.

Furthermore Rp639.084.336 or 50 % of the profit that can be in atribusikan to the owner entity is used as a backupCompany.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo111

Program Kepemilikan saham oleh karyawan (ESOP/MSOP)

Perusahaan tidak memiliki keputusan mengenai program kepemilikan saham oleh karywan dan atau manajemen yang dilaksanakan oleh perusahaan.

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum

Perusahaan tidak memiliki keputusan mengenai Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum.

Informasi Material

Perusahaan tidak memiliki Informasi material mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/ Peleburan usaha, Akuisisi atau Restrukturisasi Utang/ Modal.

Informasi Transaksi Material

Perusahaan tidak memiliki Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan atau transaksi dengan pihak afiliasi.

Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan

Perusahaan tidak memiliki Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan.

Uraian mengenai kebijakan Akuntansi

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia, yang mencakup pernyataan dan interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI).

Laporan Keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan dan atas dasar aktual, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam catatan yang relevan.

Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dengan menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan menurut aktifitas operasi, investasi dan pendanaan.

The Employee Stock Ownership Program (ESOP / MSOP)

The Company does not have any decision regardingthe program and the employees’ stock ownership or management implemented by the company.

Actual Use of Proceeds from the Public Offering

The Company does not have a decision regardingthe use of proceeds from the realization of the public offering.

Material Information

The company has no material information regarding the investment, expansion, divestment, Incorporation/Dissolution of business, acquisition, or Restructuring Debt/Capital.

Information Material Transactions

The Company does not have information materialtransactionsorconflictofinterestandtransactionswithaffiliates.

A Description of the Changes In Legislation

The Company does not have a description of thechanges in legislation that significantly influence thecompany.

A Description of Accounting Policies

a. Basis of Preparation of Financial Statements

Financial Statements as at and for the year ended December 31, 2014 and 2013 are prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, which include statements and interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board Accounting Association of Indonesia (DSAK-IAI).

Financial statements prepared on the historical cost basis and on the accrual basis, except for certain accounts, which are measured by using a base as mentioned in the relevant records.

Cashflowstatementsarepreparedusingthedirectmethod, present receipts, and payments of cash and cash equivalents are classified according to operating activities, investing and financing activities.

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 112

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

Kebijakan akuntansi yang digunakan telah diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan yang berakhir tanggal 31 Desember 2014.

b. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntasi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontijensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

c. Perubahan pada pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)

Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan

Perusahaan melakukan penerapan standar akuntansi baru/revisi yang berlaku efektif pada tahun 2014. Perubahan kebijakan perusahaan telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar.

Penerapan standar yang baru dan direvisi berikut ini tidak menyebabkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak berdampak Material terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan atau periode sebelumnya :

- ISAK 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”

- ISAK 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan Dengan Instrument Ekuitas”

- ISAK 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka”

- PPSAK 12, “Pencabutan PSAK 33 : Aktivitas Pengupasan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”

Standar dan Interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan

Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015

- PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”

- PSAK 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”

- PSAK 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”

The reporting currency used in the preparation of financial statements is Rupiah, which is the functional currencyoftheCompany.

The accounting policies have been applied consistently used in the preparation of the financial statements ended December 31, 2014.

b. Use of Estimates

The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect the amounts of assets and liabilities reported and the disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.

c. Changes to the statement of Financial AccountingStandards ( IAS ) and Interpretations of Financial Accounting Standards ( IFAS )

Standards Effective In The Current Year

The company carries out the implementation of a new accounting standard / revision that took effect in 2014. The company’s policy changes have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards.

Application of new and revised standards below does not cause significant changes to the accounting policies and no material impact on the amounts reported in the financial statements of the current period or prior periods:

- Interpretation of SFAS 27, “Transfer of Assets fromCustomers”

- Interpretation of SFAS 28, “Termination of Financial Liabilities with Equity Instruments”

- InterpretationofSFAS29,“StrippingCostsintheProduction Phase of Mines Open”

- PPSAK 12, “ Revocation of SFAS 33: Stripping Activities Land and Environmental Management at the General Mining”

Standards and Interpretations have been issued but not yet applied

Effective for periods beginning on or after January 1, 2015

- IAS 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”

- SFAS 4 (Revised 2013), “Separate Financial Statements”

- SFAS 15 (Revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo113

- PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”

- PSAK 65, “Laporan Keuangan”

- PSAK 66, “Pengaturan Bersama”

- PSAK 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”

- PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”

Sampai dengan tanggal laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar laporan keuangan.

d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam nilai Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal Laporan posisi keuangan.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang dan penjabaran asset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

- SFAS 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”

- IAS 65, “Financial Statements”

- SFAS 66, “Joint arrangements”

- IAS 67, “Disclosure of Interests in Other Entities”

- SFAS 68, “Fair Value Measurements”

As of the date of the financial statements, management is evaluating the impact of financial reporting standards

d. Transactions and Balances in Foreign Currency

Transactions in foreign currencies are recorded based on the exchange rate at the transaction date. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using Bank Indonesia middle rate prevailing at the date of statement of financial position.

Gains and losses arising from currency transactions and translation of monetary assets and liabilities monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the statement of comprehensive income.

2014 2013

1 Dollar AS 11.717 10.924

1 Euro 15.444 14.470

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 114

Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :

e. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi

Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.

f. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas, bank serta deposito berjangka pendek dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan tidak digunakan sebagai jaminan hutang serta tidak dibatasi penggunaannya.

g. Piutang Usaha Dan Piutang Lain-Lain

Piutang disajikan dalam jumlah neto setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih, yang diestimasi berdasarkan audit atas kolektabilitas saldo piutang. Piutang yang dipastikan tak tertagih disisihkan seluruhnya dalam tahun berjalan. Piutang dihapuskan (write-off) berdasarkan ketetapan Direksi dan dikompensasikan dengan cadangannya setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Penerimaan (pemulihan) kembali piutang yang telah dihapuskan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

h. Persediaan

Persediaan dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi neto. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang.

Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi dengan estimasi beban penjualan.

i. Beban Dibayar Dimuka

Beban dibayar dimuka dan uang muka di amortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya

j. Penyertaan Saham

Penyertaan saham dengan kepemilikan dari 20% sebesar biaya perolehan (Cost Method). Penyisihan Penurunan nilai investasi (Penyertaan

Bank Indonesia middle rate on December 31, 2014 and 2013 were as follows :

e. Transactions with Related Parties

The Company has transactions with relatedparties. The definition of related parties used is in accordance with Statement of Financial Accounting Standards (SFAS ) 7 ( Revised 2010) , “ Related Party Disclosures “

Transactions with related parties are carried out based on terms agreed by both parties. Some of these requirements may not be the same as the requirements made by parties who are not related.

All transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements that are relevant.

f. Cash and Cash Equivalents

Cashandcashequivalentsconsistofcashonhand,bank and short term deposits with maturities of 3 (three) months or less from the date of placement and not pledged as collateral and are not restricted.

g. Accounts Receivable and Other Receivables

Accounts receivable are recorded net of allowance for doubtful accounts, which are estimated based on an audit of the accounts receivable balance kolektabilitas. Certainly doubtful receivables inthe current year are set aside entirely. Accounts are written (write- off) based on the provisions of Directors and compensated by reserves after the approval of the General Meeting of Shareholders (AGM). Acceptance (recovery) re receivable written-off are recognized in the statement of comprehensive income

h. Inventories

Inventories are stated at the lower of cost and net realizable value. Cost is determined using theweighted average method.

Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less estimated selling expenses.

i. Prepaid Expenses

Prepaid expenses and advances at amortized using the straight-line method over the useful life of each charge

j. Shares of Stock

Investments in shares with ownership of 20 % at acquisition cost (Cost Method). Allowance forImpairment of investment (Investment Shares) if the

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo115

Saham) dilakukan apabila manajemen perusahaan menyimpulkan bahwa nilai investasi mengalami penurunan yang signifikan.

Asset Tetap dan Penyusutan

Berdasarkan PSAK 16 (Revisi 2016) tentang Aset Tetap, Perusahaan harus memilih antara model biaya atau model revaluasi kebijakan akuntansi atas aset tetap.

Perusahaan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK ini tidak memiliki pengaruh terhadap laporan keuangan perusahaan. Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan dengan menggunakan metode garis lurus (Straight line method) berdasarkan taksiran maka manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :

Jenis Masa Manfaat (tahun) Type

Bangunan 20 Building

Mesin 10 Machine

Peralatan kantor dan kendaraan 5 Office equipment and vehicles

management company concluded that the value of investments decreased significantly

Fixed Assets and Depreciation

Based on SFAS 16 (Revised 2016) on Fixed Assets, theCompanymustchoosebetweenthecostmodelor the revaluation model of accounting policy on fixed assets.

The Company chose the cost model as theaccounting policy for its fixed assets measurement. These SFAS had no effect on the company’s financial statements. Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method (Straight-line method) based on the estimated economic useful asset as follows :

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan yang memeuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PSAK 16 dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba rugi yang diperoleh atau diderita dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan.

Akumulasi biaya pembangunan gedung dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebut diklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses pembangunan selesai dan siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset digunakan.

k. Penurunan Nilai Aset

PSAK 48 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan manajemen Perusahaan untuk menelaah nilai aset atas setiap penurunan jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak bisa diperoleh kembali.

Bila nilai tercatat suatu asset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

The cost of maintenance and repairs is charged to the statement of comprehensive income as incurred. Renewals and significant amount memeuhi criteria as set out in IAS 16 are capitalized. Fixed assets that are retired or otherwise disposed of, are removed from the asset, and any income earned or suffered is reported in the statement of comprehensive income for the year.

The accumulated costs of building construction are capitalized as an asset in the settlement. These costs are classified into fixed assets account when the construction is completed and ready for use. Depreciation is charged at the time the asset is used.

k. Impairment of Assets

IAS 48, “Impairment of Assets” requires the Company’s management to assess the value ofassets for any decrease if events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of the asset may not be recoverable.

When the carrying amount of an asset exceeds the estimated recoverable amount is determined as the higher of net selling price and value in use.

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 116

l. Sewa

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan asset.

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan apabila memenuhi salah satu atau seluruh dari kondisi situasi sebagai berikut :

- Sewa mengalihkan kepemilika aset kepada lessee pada masa akhir sewa.

- Lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan.

- Masa sewa dalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak milik tidak dialihkan.

- Pada awal sewa nilai kini dari jumlah pembiayaan sewa minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan.

- Aset sewaan bersifat khusus dan hanya lesse yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material.

Jika sewa tidak memenuhi persyaratan di atas maka diklasifikasikan sebagai sewa operasi

Pembayaran sewa operasi diakui sebegai beban dengan dasar garis lurus (Straight line method) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematik lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna.

m. Aset Tak Berwujud

Asset tak berwujud dicatat sebesar biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, asset tak berwujud dicatat pada biaya perolehannya dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai.

Setiap tanggal laporan posisi keuangan dilakukan penilaian (Assessment) atas aset tak berwujud. Sehingga pada tiap akhir periode pelaporan jumlah tercatat aset tak berwujud tersebut tidak memiliki perbedaan yang material dengan nilai wajarnya.

n. Provisi diestimasi atas Imbalan Kerja

Sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2010) tentang “Imbalan Kerja”, perusahaan-perusahaan diwajibkan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjjian formal atau informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri yang mencakup imbalan pasca kerja,

l. Lease

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the asset. A lease is classified as an operating lease if the lease does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of assets.

Leases are classified as finance leases if they meet one or all of the conditions of the situation as follows:

- Rental asset transfer ownership to the lessee at the end of the lease.

- The lessee has the option to purchase the asset at a price, which is quite low compared to the fair value on the date the options began to be implemented, so that at the beginning of the lease it is certain that the option will indeed be implemented.

- Rental asset transfer ownership to the lessee at the end of the lease.

- At the beginning, of the lease the present value of the minimum lease-financing amount is substantially closer to the fair value of assets leased

- Asset charter is specific and only lesse who can use it without modification material.

If the lease does not meet the above requirements then classified as operating leases.

Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis (Straight-line method) over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern of the benefits enjoyed by the user assets.

m. Intangible Assets

Intangible assets are recorded at cost. After initial recognition, intangible assets are recorded at acquisition cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.

Each balance sheet dates an assessment (Assessment) on intangible assets. So that at the end of each reporting period the carrying amount of intangible assets tersenut has no material difference to its fair value .

n. Provisions are estimated on Employee Benefits

In accordance with SFAS No. 24 (Revised 2010) on “Employee Benefits”, companies are required to recognize all employee benefits provided through the program or perjanjjian formal or informal, legislation or industry regulations that cover post-employment benefits, short-term employee benefits

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo117

imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Berdasarkan PSAK ini, perhitungan estimasi liabilitas untuk imbalan kerja karyawan dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13/2003 pada tanggal 25 Maret 2003 yang ditentukan dengan metode actuarial metode Project Unit Credit. Keuntungan dan kerugian akturial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar dari 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti tanggal tersebut.

Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan perusahaan yang diharapkan. Biaya jasa lalu yang berasal dari penerapan pertama program imbalan pasti atau perubahan liabilitas imbalan pada program yang terdahulu diwajibkan untuk diamortisasi sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak.

o. Pendapatan dan Beban

Pengakuan pendapatan dan beban menggunakan metode accrual basis. Biaya yang menyangkut harga pokok penjualan dialokasikan dengan memperhatikan matching cost against revenue.

Pendapatan penjualan barang diakui setelah memenuhi syarat sebagai berikut:

- Perusahaan telah memindahakan risiko dan manfaat kepada pembeli.

- Perusahaan tidak lagi mengelola barang yang telah terjual.

- Perusahaan tidak lagi mengontrol barang yang terjual.

- Jumlah pendapatan dapat diukur secara handal.

- Manfaat ekonomi perusahaan dapat diukur.

- Biaya-biaya terkait dengan penjualan dapat diakui secara handal.

Pendapatan penjualan jasa diakui setelah memenuhi syarat sebagai berikut:

- Jumlah pendapatan dapat diukur secara handal.

- Manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh oleh perusahaan.

- Tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal laporan posisi keuangan dapat diukur dengan handal.

- Biaya yang terjadi untuk transaksi dari penyelesaian transaksi tersebut dapat diukur dengan handal .

and Other long-term, termination benefits and equity-based anything in return. Based on this SFAS, the calculation of estimated liability for employee benefits are calculated based on Labor Law No. 13/2003 on March 25, 2003 were determined using actuarial method Project Unit Credit method. Netactuarial gains and losses unrecognized at the end of the previous reporting year exceed the amount that is greater than 10% of the present value of the defined benefit obligation that date.

Gains and losses are recognized with the straight-line method over the expected average remaining working lives of employees of companies that are expected. Past service costs are derived from the first application of a defined benefit plan or changes in benefit liabilities on the previous program are required to be amortized over the period until the benefits become vested.

o. Revenues and Expenses

The recognition of revenues and expenses, using the accrual basismethod. Costs related to cost ofgoods sold is allocated with due regard to matching costs against revenue.

Revenues Sales of goods are recognized after fulfilling the following requirements:

- TheCompanyhasmoved risksandbenefits tothe buyer.

- The company no longer manages the goods have been sold.

- Companynolongercontrolsthegoodssold.

- The amount of revenue can be measured reliably.

- The economic benefits the company can be measured.

- Costs associated with the sale can be reliablyrecognized.

Sales revenues from services are recognized after fulfilling the following requirements:

- The amount of revenue can be measured reliably.

- The economic benefits associated with the transaction, will be obtained by the company.

- The level of completion of the transaction at the balance sheet date can be measured reliably.

- Costsincurredforthetransactionofcompletionof the transaction can be measured reliable.

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 118

q. Income Tax

Current taxexpense isbasedonestimated taxableincome in the current year in accordance with regulations and laws applicable taxes.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between assets and liabilities for commercial purposes and for tax purposes at each reporting date. Future tax benefits, such as fiscal losses are not recognized to the extent that realization of such benefits.

r. Production Service

Backup production services to employees based on an assessment of the Board of Directors, while production services Directors and board of commissioners based on profit distribution specified General Meeting of Shareholders.

s. Pension Fund

Companypensionfundisatypeofemployerfunds.The intent and purpose of the establishment of the Pension Fund Rajawali Nusantara Indonesia is to manage and develop and maintain a fund to ensure continuity of income for participants and their families with defined benefit pension plans.

Pension fund management in an enterprise environment is handled Dapen RNI which was approved by the Ministry of Finance with the Decree No.Kep 014 / KM.17 / 2000 dated January 20, 2000.

q. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak dalam tahun berjalan sesuai dengan peraturan dan undang-undang pajak yang berlaku.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti rugi fiskal yang belum diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

r. Jasa Produksi

Pencadangan jasa produksi untuk karyawan didasarkan atas surat ketetapan dari Direksi sedangkan jasa produksi Direksi dan dewan komisaris berdasarkan pembagian laba yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham.

s. Dana Pensiun

Dana pensiun perusahaan merupakan jenis dana pemberi kerja. Maksud dan tujuan dibentuknya Dana Pensiun Rajawali Nusantara Indonesia adalah untuk mengelola dan mengembangkan dana guna menjamin dan memelihara kesinambungan penghasilan bagu peserta dan keluarganya dengan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti.

Pengelolaan dana pensiun di lingkungan perusahaan ditangani Dapen RNI yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No.Kep014/KM.17/2000 tanggal 20

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo119

Januari 2000. Dana pension Rajawali Nusantara Indonesia (Dapen RNI) sejajk tahun 1948 dikelola oleh Yayasan Dana Pensiun Mintaraga.

Perusahaan menyelenggarakan program pension manfaat pasti, yang pengelolalaanya dilakukan oleh Yayasan Dana Pensiun Mintaraga, yang kemudian berubah menjadi Dana Pensiun Rajawali Nusantara Indonesia berdasarkan surat permohonan nomor DP/94/V/94 tanggal 17 Juni 1994 yang telah disahkan melalui Surat Keputusan No.Kep270/KM.17/1994 tanggal 18 Juni 1994.

Besarnya iuran peserta telah ditentukan besarnya, dipotong langsung oleh pemberi kerja sedangkan beban perusahaan adalah sebesar selisih antara total iuran yang telah dipotong dari peserta dengan total kewajiban berdasarkan perhitungan aktuaris.

Faktor penghargaan per tahun masa kerja mulai tanggal 1 Juli 2002. Manfaat pensiun peserta ditetapkan maksimum 80% (delapan puluh persen) dari penghasilan dasar pensiun per bulan.

Besarnya rumus dan manfaat pension sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun Pasal 29 dan 30 adalah Sebagai berikut:

1. Besarnya manfaat pensiun normal dihitung menggunakan rumus MP = MK x F x PHDP, dimana MK = Manfaat Kerja, F = Faktor Penghargaan Masa Kerja Per Tahun, PHDP = Penghasilan Dasar Pensiun dengan ketentuan masa kerja dihitung sampai dengan sisa pension normal.

2. Besarnya manfaat pensiun dipercepat adalah manfaat pensiun yang dihitung dengan rumus seperti tersebut diatas dengan ketentuan masa kerja dihitung sampai dengan peserta berhenti kerja.

3. Besarnya manfaat pensiun cacat adalah manfaat pension yang dihitung dengan menggunakan rumus tersebut diatas dengan ketentuan masa kerja.

4. Besarnya manfaat pensiun ditunda adalah nilai sekarang dari manfaat pensiun yang dihitung dengan menggunakan rumus tersebut diatas dengan ketentuan masa kerja dihitung sampai dengan peserta berhenti kerja.

Berdasarkan peraturan dana pensiun pasal 24 mengenai usia pension peserta ditetapkan bahwa usia pensiun normal adalah 56 tahun. Usia pension dipercepat ditetapkan 10 tahun sebelum mencapai usia pensiun normal. Usia wajib 60 tahun. Usia peserta untuk penetapan manfaat pension ditentukan atas dasar tanggal kelahiran yang disebut pada pengangkatan pertama sebagai pegawai menurut bukti-bukti yang sah.

The pension fund Rajawali Nusantara Indonesia (RNI Dapen) since 1948 is managed by the Pension Fund Foundation Mintaraga,

TheCompanymaintainsadefinedbenefitpensionprogram, which management is carried out by the Foundation Mintaraga Pension Fund, which then turned into a pension fund Rajawali Nusantara Indonesia under petition number DP / 94 / V / 94 dated June 17, 1994 which was approved by the Decree No.Kep270 / KM.17 / 1994 dated June 18, 1994.

The amount of participants has determined the amount of contributions, deducted directly by the employer, while the burden of the company is equal to the difference between the total of contributions that have been deducted from the participant with the total liability based on actuarial calculations.

The factors awards per year working period from July 1, 2002. The benefits of pension participants set a maximum of 80% (eighty percent) of basic pension income per month.

The amount of pension benefit formula and in accordance with Rule pension fund Article 29 and 30 are as follows:

1. The amount of the normal pension benefit is calculated using the formula MP = MK x F x PhDP, where MK = Benefits Employment, F = Factor Work Period Per Year Award, PhDP = Basic Retirement Income with the provisions of working period is calculated up to the rest of the normal pension.

2. The amount of pension benefit is accelerated pension benefits are calculated with the formula as above with the provisions of working period is calculated up to the participants to stop working.

3. The amount of disability pension benefits are pension benefits are calculated using the formula mentioned above with the provisions of tenure.

4. The amount of deferred pension benefits is the present value of pension benefits is calculated using the formula mentioned above with the provisions of working period is calculated up to the participants to stop working.

Based on article 24 of the regulations regarding the pension fund pension age of participants was determined that the normal retirement age is 56 years. Accelerated pension age is set 10 years before reaching the normal retirement age, mandatory age of 60 years. The age of participants for the determination of pension, benefits are determined because of date of birth mentioned in the first appointment as an employee according to valid evidence.

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 120

Pengaluran pencatatan dana pension yang dilakukan oleh perusahaan telah sepenuhnya sesuai dengan PSAK 24 tentang imbalan kerja denganmetodeProjectedUnitCredit.

t. Earnings per Share

Earnings per share are computed by dividing comprehensive income by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.

Segment Information

Segment information prepared in accordance with the accounting policies adopted in the preparation and presentation of financial statements of companies applying SFAS revision NO.5 (Revised 2009) on segment reporting published by the Institute of Accounting Indonesia. Under the revised SFAS, the company clarified segments as follows:

a) Geographicalsegments(primary).TheCompanydivides its geographical segments based on location of the customer is at the origin of the economic region.

b) Businesssegments (secondary).TheCompanydivides its business segments based on the nature of the product of industry and trade. Such products are medicines and medical equipment, general trading and agro, other goods and services.

A business segment is a distinguishable component of the company in providing products or services (either product or service or a group of related products or services) and that is subject to risks and returns that are different from the risks and rewards of other segments.

u. Finance Information

1. Finance Assets

Early recognition

Financial assets are classified as financial assets measured at fair value through profit or loss, loans and receivables, investments held to maturity and available -for-sale financial assets. The Companydetermines the classification of financial assets at initial recognition; financial assets are measured at fair value. In the case of investments not at fair value through profit or loss, fair value plus transaction costs that can be distributed directly.

The purchase or sale of financial assets that require delivery of assets within the time frame stipulated by the regulations and customs prevailing in the market (purchases regularly) are recognized on the trade date, such as the date the

Pengaluran pencatatan dana pension yang dilakukan oleh perusahaan telah sepenuhnya sesuai dengan PSAK 24 tentang imbalan kerja denganmetodeProjectedUnitCredit.

t. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba komprehensif dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama tahun berjalan

Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan menerapkan revisi PSAK NO.5 (Revisi 2009) tentang pelaporan segmen yang diterbitkan oleh Institut Akuntansi Indonesia. Berdasarkan revisi PSAK ini, perusahaan mengklarifikasikan segmen sebagai berikut :

a. Segmen geografis (primer). Perusahaan membagi segmen geografisnya berdasarkan lokasi asal pelanggan yaitu pada wilayah ekonomi.

b. Segmen usaha (sekunder). Perusahaan membagi segmen usahanya berdasarkan sifat dari hasil produk industry dan perdagangan. Produk tersebut adalah obat dan alat kesehatan, perdagangan umum dan agro, barang dan jasa lainnya.

Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

u. Instrumen Keuangan

1. Aset Keuangan

Pengakuan Awal

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi , pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan asset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat distribusikan secara langsung.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian secara regular) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo121

perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.

Aset keuangan perusahaan mencakup kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset keuangan lancar lainnya.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

- Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi

Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi asset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu yang dekat. Aset derivative juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivative yang ditetapkan sebagai instrument lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui sebagai laba rugi.

Derivative melekat dalam kontrak utama dihitung sebagai derivative terpisah kerika risiko dan karakteristiknya tidak berkaitan dengan kontrak utama tidak dicatat pada nilai wajar. Derivative melekat diukur berdasarkan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut diakui sebagai laba rugi. Penilaian kembali hanya timbul jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan oleh kontrak.

Pada tanggal 31 desember 2014 dan 2013, tidak ada asset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

- Pinjaman yang diberikan dari piutang

Pinjaaman yang diberikan dari piutang adalah asset keuangan non derivative dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak punya kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai serta melalui proses amortisasi.

Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain. Perusahaan termasuk dalam kategori ini.

company commits to purchase or sell the asset.

The company’s financial assets include cash and cash equivalents, accounts receivable, other receivables and other current financial assets.

Measurement After Initial Recognition

- Financial assets measured at fair value through profit or loss

Financial assets are measured at fair value through profit or loss include financial assets that are classified as held for trading and financial assets at initial recognition has been established to be assessed at fair value through profit or loss.

Financial assets are classified as held for trading if it is acquired or held for the purpose of selling in the near future. Asset derivatives are also classified as held for trading unless the derivative is designated as a hedging instrument. Financial assets are measured at fair value through profit or loss is recorded in the statement of financial position at fair value with gains or losses recognized in profit or loss.

Embedded derivatives in host contracts is calculated as a separate derivative kerika risks and characteristics are not related to the host contract is not carried at fair value. The embedded derivative is measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value are recognized as income. Reassessment only occurs if there is a change in the contract thatsignificantlymodifiesthecashflowsrequiredby the contract.

On December 31, 2014 and 2013, no financial assets measured at fair value through profit or loss.

- Loans of receivables

Loans of receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market have. Such financial assets are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment. Gains and losses are recognized in the statement of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired as well as through the amortization process.

Cashandcashequivalents,accountsreceivableandotherreceivables.TheCompanyincludesinthis category.

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 122

- Investasi dimiliki hingga jatuh tempo

Aset keuangan non derivative dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika perusahaan mempunyai maksud dan kemampuan utnuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur asset keuangan menjadi nilai tercatat netonya. Laba atau rugi diakui pada laba rugi ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Pada tanggal 31 desember 2014 dan 2013, tidak ada investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.

- Aset keuangan tersedia untuk dijual

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivative yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ked lam tiga kategori sebelumnya

Setelah pengukuran awal, Aset keuangan tersedia untuk dijualdiukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direaliasasi diakui dalam ekuitas samapai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi komulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direalisasikan ke dalam laba atau rugi sebagai reklasifikasi.

Investasi yang diklasifikasikan sebagai asset keuangan tersedia untuk dijual adalah investasi jangka pendek dan jangka panjang pada saham dengan kepemilikan kurang dari 20% dan dinyatakan sebesar nilai pasar wajar.

Pada tanggal 31 desember 2014 dan 2013, tidak ada asset keuangan tersedia untuk dijual.

- Penghentian pengakuan

Penghentian pengakuan atas suatu asset keuangan (atau apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila :

1. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir

2. Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari asset keuangan perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang diterima

- Investments held to maturity

Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity are classified as held-to-maturity investments if the company has the intention and ability to separately have the financial assets to maturity. After initial measurement, investments in held-to-maturity are measured at amortized cost using the effective interest rate method.

This method uses an effective interest rate for discounting cash receipts in the future through the expected life of financial assets into the net carrying value. Profit or loss is recognized in profit or loss when the investment is derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

On December 31, 2014 and 2013, no investments held to maturity.

- Financial assets available for sale

Available for sale financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available for sale or are not classified ked lam three preceding categories

After initial measurement, financial assets available for dijualdiukur at fair value with gains and losses recognized in equity samapai direaliasasi the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity should be realized into profit or loss as a reclassification.

Investments classified as available-for-sale financial assets are short-term investments and long term on the stock with an ownership of less than 20% and are stated at fair market value.

On December 31, 2014 and 2013, no financial assets available for sale.

- Derecognition

Termination recognition of a financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) occurs when:

1. Thecontractual rights to receivecashflowsarising from the financial assets expire

2. The Company transferred the rights toreceive cash flows arising from financialassets, the company transferred the rights to receive cash flows received without

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo123

tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantaranya: a. Perusahaan secara substansial

memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut.

b. Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan asset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.

- Penurunan nilai aset keuangan

Pada setiap akhir periode pelaporan, perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk menentukan adanya bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai asset keuangan telah terjadi. Perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor seperti profitabilitas kebangkrutan atau kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur dan gagal bayar atau keterlambatan pembayaran yang signifikan.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat asset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dan aset keuangan tersebut.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi melalui penggunaan cadangan penurunan nilai. Jumlah kerugian yang terjadi diakui sebagai laba rugi.

Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika dimasa mendatang, penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.

material delay to a third party through an agreement submission and one of them:

a. The Company transferred substantiallyall the risks and rewards of ownership of the financial asset.

b. The Company is not substantiallytransferred nor retained all the risks and rewards of ownership of the financial asset, but has transferred control of the asset.

- Impairment of financial assets

At the end of each reporting period, the company assesses whether there is objective evidence that a financial asset is impaired. To determine whether there is objective evidence that a financial asset impairment loss has occurred. The Company considersfactors such as the profitability of bankruptcy or significant financial difficulties of the debtor and default or significant delay in payment.

For financial assets carried at amortized cost, if there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the carrying value of assets with the present value ofestimatedfuturecashflows(excludingfutureexpected credit losses that have not occurred ). Thepresentvalueofestimatedfuturecashflowsdiscounted at the original effective interest rate and the financial assets.

The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment. The amount of the loss is recognized in profit or loss.

Loans and receivables along with the related reserve was abolished if there is no realistic possibility of the recovery in the foreseeable future. If, in the next year, the estimated value of a financial asset impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the impairment loss previously recognized is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment. If in the future, the deletion can be recovered, the recovery amount is recognized in profit or loss.

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 124

Untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar untuk dijual di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai.

Kerugian penurunan nilai yang diakui di laba rugi asset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui pembalikan atas penurunan nilai sebelumnya pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

1. Liabilitas Keuangan

Pengakuan awal

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sevagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat didistribusikan secara langsung.

Liabilitas keuangan perusahaan mencakup utang bank, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan liabilitas imbalan kerja jangka pendek yang diklasifikikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Pengukuran Setelah Pengakuan awal

Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

- Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup libilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengukuran awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Liabilitas derivative juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivative yang ditetapkan sebagai instrument lindung nilai yang efektif.

For financial assets classified as available-for-sale, a significant reduction or long-term decline in the fair value to be sold below its cost is objective evidence of impairment resulting in the recognition of impairment losses.

Impairment losses are recognized in profit or loss Financial assets available-for-sale are not reversed through the reversal of previous impairment in the statements of comprehensive income for the year.

1. Financial Liabilities

Initial recognition

Financial liabilities are classified sevagai financial liabilities measured at fair value through profit or loss, financial liabilities are measured at amortized cost or derivatives that have been designated for the purpose of effective hedging, if appropriate company determines the classification of financial liabilities at initial recognition.

Upon initial recognition, financial liabilities are measured at fair value and in terms of financial liabilities measured at amortized cost, including transaction costs that can be distributed directly

Financial liabilities include bank debt, trade payables, other payables, accrued expenses and liabilities Short-term employee benefits are classified as financial liabilities measured at amortized cost.

Measurement After initial recognition

Measurement of financial liabilities depends pda classification as follows:

- Financial liabilities at fair value through profit or loss

Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial libilitas classified as held for trading and financial liabilities at the time of initial measurement, predefined, measured at fair value through profit or loss

Financial liabilities are classified as held for trading if it is acquired or held for the purpose of selling in the near future. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless the derivative is designated as effective hedging instruments.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo125

Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok yang diperdagangkan harus diakui sebagai laba rugi.

- Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi

Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi yang dikenakan bunga dukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Laba atau rugi harus diakui sebagai laba rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.

- Penghentian pengakuan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansia, atau modifikasi secara subtansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui sebagai laba atau rugi.

2. Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang tellah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

3. Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada perhitungan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi yang dilakukan secara wajar (arm’s length market transaction), referensi atas nilai wajar terkini dari instrument lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.

Gains or losses on liabilities held for trading should be recognized as income.

- Financial liabilities measured at amortized cost

After initial recognition, financial liabilities are measured at amortized cost are subject to interest dukur at amortized cost using the effective interest rate method.

Gains and losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

- Derecognition

Financial liabilities are derecognised when the obligation specified in the contract is discharged or canceled or expired.

When the initial financial liability is replaced by another financial liability from the same lender with different provisions in the substantia, or substantially modified on financial liabilities that currently exist, such an exchange or modification is treated as the beginning of the elimination of financial liabilities and the recognition of a new financial liabilities and the difference between the carrying amount of the financial liability are recognized in profit or loss.

2. Offsetting Financial Instruments

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount presented in the statement of financial position if, and only if, there is a legal enforceable right to offset the recognized amounts of financial assets and financial liabilities, and there is the intention to complete the basic use net, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

3. Fair Value of Financial Instruments

The fair value of financial instruments that are actively traded in the financial markets is determined by reference to quoted market prices prevailing on the calculation of the market at the end of the reporting period. For financial instruments that are not traded in an active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include the use of transactions conducted properly (arm’s length market transaction), reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis or othervaluation models.

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 126

Pihak BerelasiRelated Parties

Sifat HubunganNature of Relationship Jenis Transaksi Transaction Type

PT Rajawali Nusantara Indonesia

Pemegang Saham Shareholders

Pinjaman modal kerja, sewa kantor, kerja sama gula putih

Working capital loans , rent an office , teamwork white sugar

PT Pharos Tbk Dimiliki oleh pemegang saham yang sama Owned by The Same Shareholders

Pembelian obat-obatan Purchase of medicines

PT PG Rajawali I Dimiliki oleh pemegang saham yang sama Owned by The Same Shareholders

Kerja sama penjualan gula, pupuk, mesin dan karung plastik

Cooperationsalesofsugar,fertilizer , machinery and

plastic bags

PT PG Rajawali II Dimiliki oleh pemegang saham yang sama Owned by The Same Shareholders

Kerja sama penjualan gula, mesin dan karung plastik, pembelian alkhohol dan arak

Cooperationsalesofsugar,machinery and plastic bag ,

purchase alkhohol and wine

Pihak–Pihak BerelasiParties-Related Parties

Laboratorium Total Solution

Salah satu bentuk pengembangan usaha secara berkesinambungan yang dilakukan oleh perusahaan adalah melalui pengembangan usaha Laboratorium terpadu melalui Lab Total Sulution (LTS). Dimana untuk kegiatan pengembangan ini perusahaan bekerjasama dengan berbagai Rumah Sakit ternama melalui pengembangan laboratorium terpadu.

Dengan penerapan LTS, Rumah Sakit dapat menyediakan pelayanan jasa laboratorium yang prima bagi para pelanggan dan pasien Rumah sakit, dan bagi perusahaan pengembangan usaha LTS merupakan bukti karya nyata guna peningkatan tingkat kesehatan masyarakat dan pemberian layanan prima bagi para pelanggannya.

Menyusul dilakukannya skema bisnis kerja sama operasi (KSO), bersama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kandou Manado, Sulawesi Utara pada tanggal 14 Februari 2015, di mana Nusindo melakukan investasi

Laboratory Total Solution

A form of sustainable business development undertaken by the company is through business development through integrated laboratory Lab Total Sulution (LTS). Where is the company’s development activity in cooperation with various famous Hospitals through the development of an integrated laboratory.

With the application of the LTS, the Hospital can provide excellent laboratory services for customers and patients hospitals, and for the company business development is evidence of the real work in order to increase the level of public health and the provision of excellent service to its customers.

Following such a business joint operation scheme (KSO), together with the General Hospital Center (Dr)Kandou Manado, North Sulawesi on February 14, 2015,

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo127

sebesar Rp20 miliar dan memulai pembangunan nya di tahun 2014 awal. Konsep nya adalah untuk mendatangkan alat-alat laboratorium serta perbaikan infrastruktur gedung laboratorium. Adanya KSO dengan RS Kandou Manado ini semakin memperkokoh posisi Nusindo di bidang alat kesehatan, khususnya alat-alat laboratorium. KSO ini merupakan pilot project Nusindo untuk melakukan KSO dengan berbagai RS dibawah Kementerian Kesehatan di Indonesia.

Perencanaan di tahun 2015 perusahaan gencar menambah portofolio bisnis distribusi alat kesehatan dan farmasi dengan mengembangkan Laboratorium Total Solution (LTS) bekerjasama dengan rumah sakit yang ada di Indonesia. Dan menargetkan pada tahun 2015 dapat bermitra dengan 4 Rumah Sakit untuk pengoperasian LTS. Diharapkan bisnis LTS adalah terobosan perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah dari bisnis distribusi alat kesehatan dan farmasi yang sudah digeluti perusahaan sejak lama.

where Nusindo make an investment of Rp20 billion and started its construction in early 2014. Her concept is to bring laboratory equipment and laboratory building of infrastructure improvements. The existence of the RS Kandou Manado this strengthened position for Nusindo in the field of medical equipment, especially laboratory instruments. This is a pilot project to do KSO with various hospitals under the Ministry of Health in Indonesia.

Planning in 2015, the company aggressively add distribution business portfolio of medical devices and pharmaceuticals by developing Total Solution Laboratory (LTS) in collaboration with hospitals in Indonesia. And targets in 2015 to partner with 4 Hospital for the operation of LTS. LTS is a breakthrough a business expected to the company to increase the value added of distribution of medical devices and pharmaceutical company that has been hailed for a long time.

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Analysis and Management Discussion of The Perfomance Company 128

KINERJA UNIT RAJAWALI MART/ RITEL TOKO MODERN

Perkembangan Gerai di Tahun 2014

Unit usaha ‘Mart’ didirikan berdasarkan arahan dariDireksi PT Rajawali Nusantara Indonesia sesuai dengan SK Direksi nomor: 155/SK/RNI.01/X/2012 tentang pembentukan Tim Kerja pembentukan dan pelaksana unit bisnis penjualan barang retail – Rajawali Mart PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) disebutkan bahwa unit usaha Rajawali Mart merupakan kegiatan usaha PT Rajawali Nusindo. Berdasarkan SK tersebut, maka Direksi PT Rajawali Nusindo melakukan dan menetapkan Perubahan Struktur Organisasi PT Rajawali Nusindodenganmenambahkanunitusaha‘Mart’yangbergerak dalam bidang pejualan barang retail/eceran.

Unitusaha‘Mart’bergerakdalambidangperdaganganeceran, yang memiliki karakteristik khusus antara lain transaksi dilakukan dengan tunai, perputaran persediaan cepat, jumlah serta jenis barang yang diperdagangkan relatif banyak dan jaringan gerai (Point of Sales) tersebar di beberapa wilayah yang relatif luas.

57 10

14 1518

20 2225 27

29

33

40

46

62

85

0

10

Jan JanFeb FebMar Mar AprApr Mei Juni Juli Ags Sep NovOkt Des

20

30

40

50

60

80

70

90

UNIT PERFORMANCE RAJAWALI MART/ RETAIL MODERN STORE

Oulets Developments In 2014

Business units’s ‘Mart’ was established under thedirection of the Board of Directors of PT Rajawali Nusantara Indonesia in accordance with the decree of the Board of Directors numbers: 155 / SK / RNI.01 / X / 2012 on the establishment of the Working Team forming and implementing business unit retail sales of goods - Rajawali Mart PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) stated that the Rajawali Mart is a business unit of PT Rajawali Nusindo. Under the decree, the Board of Directors of PT Rajawali Nusindo conducts and establishes organization structure changes. Rajawali Nusindobyaddingbusinessunits‘Mart’engagedintheturnover of retail goods/retail.

Businessunits‘Mart’engagedinretailtrade,whichhavespecial characteristics include transactions made with cash, rapid inventory turnover, the number and types of traded goods relative plenty and network outlets (Point of Sales) scattered in several areas that are relatively wide.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo129

Sampai dengan akhir tahun 2014 lokasi gerai Rajawali Mart yang sudah dibuka dan beroperasi adalah sebanyak 85 gerai, yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.

64 10 38Gerai Gerai GeraiGerai

Sumatera Jawa Mataram/Lombok Sulawesi

Wilayah Gerai Rajawali MartRegion Outlets Rajawali Mart

Until the end of 2014 Rajawali Mart store locations are already open and operating as much as 85 outlets, which are spread throughout the territory of Indonesia.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance130

standar tata kelola

good governancestandart

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo131

integrity as inner forceintegritas sebagai kekuatan dari dalam

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance132

Tujuan Penerapan GCGImplementation of GCG

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo133

Memaksimalkan nilai perusahaan dan menciptakan nilai tambah bagi semua

pihak yang berkepentingan.As executor in supporting government policies

and programs in the fields of industry, trade and transport as well as services

Tata kelola perusahaan dirancang untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan tujuan akhir meningkatkan nilai (value) bagi para stakeholder perseroan. PT Rajawali Nusindo menerapkan standar yang tinggi atas penerapan prinsip dasar tata kelola perusahaan, dengan komitmen yang kuat dari segenap anggota Dewan Komisaris, Direksi dan para karyawannya. Prinsip dasar tata kelola dimaksud adalah keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, keadilan dan kewajaran dalam setiap prosedur kerja yang dilaksanakan, yang tertanam dalam nilai-nilai perusahaan serta peraturan perusahaan yang berlaku dan akan menjadi budaya dari perusahaan. Hal ini dirancang untuk menjamin perseroan dalam meraih sasaran-sasaran usahanya serta juga dalam meningkatkan nilai (value) bagi para stakeholder.

The good corporate governance is designed to im-prove the Company performance with the ultimate goal of increasing the value for the cCmpany’s stakeholders. PT Rajawali Nusindo has a high stan-dard on the implementation of the basic principles of corporate governance, with the strong com-mitment from all members of The Board of Com-missioners, Directors, and employees. The basic principles of the good corporate governance are transparency, accountability, responsibility, inde-pendence, justice, and fairness in every working procedure, which are embedded in the Company’s values and applicable regulations and will become the coporate culture. It is designed to ensure the company in achieving its business goals as well as to increase the value for stakeholders.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance134

Tujuan Penerapan GCG

Penerapan GCG bertujuan terutama untuk:

Memaksimalkan nilai perusahaan dan menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan.

Tujuan penerapan GCG pada PT Rajawali Nusindo secara rinci adalah sebagai berikut:

a. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan cara meningkatkan prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan keadilan agar perusahaan memiliki daya saing usaha yang kuat baik secara nasional maupun internasional, yang pada akhirnya dapat memaksimalkan laba perusahaan.

b. Mewujudkan sistem pengelolaan perusahaan secara profesional dengan bercirikan cara kerja yang sistematis, transparan, mandiri, akuntabel, efisien dan bertanggung jawab serta sadar risiko.

c. Mendorong agar pengelola perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan di landasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang−undangan yang berlaku serta kesadaran akan adanya tanggungjawab sosial perusahaan terhadap stakeholder maupun kelestarian lingkungan disekitar perusahaan.

d. Mewujudkan dan meningkatkan citra perusahaan yang tinggi agar menjadikan perseroan sebagai tempat kerja yang membanggakan para karyawannya dan dapat berkontribusi dalam perekonomian nasional.

e. Meningkatkan iklim investasi nasional

Upaya Pencapaian Tujuan GCG

Sebagai upaya perseroan dalam mencapai tujuan GCG, perseroan telah menghasilkan beberapa ketentuan sebagai landasan berpijak dalam pelaksanaan operasionalnya. Ketentuan tersebut tertuang dalam beberapa bagian yaitu:

1. Board Manual2. Code of Corporate Governance3. Code of Conduct4. Whistle Blowing System

1. Board Manual

Board Manual adalah petunjuk tata laksana kerja Komisaris dan Direksi yang menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, sehingga dapat menjadi acuan bagi Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perusahaan.

The Purpose of GCG Implementation

The implementation of GCG aims mainly to:

Maximize the value of the company and create added value for all parties concerned.

The purpose of the GCG implementation at PT Rajawali Nusindo is detailed as follows:

a. To maximize the value of the company by increasing the principles of transparency, accountability, responsibility, and justice so that the company has a strong business competitiveness both nationally and internationally, which in turn can maximize profits.

b. To actualize a professional enterprise management system, characterized by the way of working which is systematic, transparent, independent, accountable, efficient, and responsible and aware of the risks.

c. To encourage corporate managers to make decisions and perform actions based on high moral values and compliance with applicable laws and regulations as well as the awareness of corporate social responsibility towards stakeholders and the environment around the company.

d. To actualize and enhance the high corporate image, so that the Company height to make the Company as a proud work place for its employees and can contribute to the national economy.

e. To improve the investment atmosphere in Indonesia

Efforts in Achieving the GCG Objectives

As the efforts in achieving the objectives of GCG, the Company has produced some of the provisions as a reference in the operational implementation. The provision is stated in several parts:

1. Board Manual2. Code of Corporate Governance3. Code of Conduct4. Whistle Blowing System

1. Board Manual

Board Manual is a working guideline for the Board of Commissioners and Directors, which explains the stages of activity in a structured and systematic way. It is easy to understand and can be executed consistently, so it can be used a reference to The Board of Commissioners and Directors in carrying out their duties to achieve the Company’s Vision and Mission.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo135

Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham serta praktek-praktek terbaik (best practices) Good Corporate Governance. Board Manual merupakan salah satu soft structure Good Corporate Governance selanjutnya disebut GCG, sebagai bagian dari Pedoman tata kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) yang mengacu kepada Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Board Manual ini dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan kerja Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas agar tercipta pengelolaan Perusahaan secara profesional, transparan dan efisien.

Dasar Hukum:

1. Undang-Undang No.40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

2. Undang-Undang No.19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

3. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.

4. Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 juncto Undang- Undang No.20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

5. Keputusan Menteri Negara BUMN No.KEP117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada BUMN.

6. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER – 01/MBU/20011 Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

7. Surat Keputusan Para Pemegang Saham di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT Rajawali Nusindo No.14/Kep.PS/RNI.01/ III/2012 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Rajawali Nusindo

8. Surat Keputusan Direksi PT Rajawali Nusindo No.166/SK/Nus.01/ IV/12 Tentang Struktur Organisari PT Rajawali Nusindo

9. Anggaran Dasar PT Rajawali Nusindo

Tujuan Board Manual:

Board Manual ini merupakan naskah kesepakatan (commitment) antara Direksi dan Dewan Komisaris yang bertujuan:

1. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam upaya melaksanakan prinsip-prinsip profesional, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung-jawaban dan kewajaran agar Perusahaan memiliki daya saing yang tinggi.

2. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam upaya mewujudkan nilai-nilai budaya perseroan

Board Manual is established based on the principles of corporate law, the Articles of Association, the applicable laws and regulations, the direction of Shareholders as well as the best practices of Good Corporate Governance, Board Manual is one of the soft structure of the Good Corporate Governance - hereinafter referred to as GCS- as a part of the Code of Corporate Governance, which refers to the Articles of Association and applicable laws and regulations. This Board Manual is intended to explain about the working relationship between the Commissioners and the Directors while carrying out their tasks, to generate a professional, transparent, and efficient Company management.

Legal Basis

1. Act No 40 of 2007 concerning Limited Liability Company

2. Act No 19 of 2003 concerning State-Owned Enterprises (BUMN)

3. Act No 17 of 2003 concerning State Finance

4. Act No 31 of 1999 juncto Act No 20 of 2001 concerning About Eradication of Corruption.

5. Decree of the Minister of the State-Owned Enterprises (BUMN) No.KEP117/M-MBU/2002 concerning The Implementation of Good Corporate Governance on BUMN.

6. Regulation of the Minister of the State-Owned Enterprises No. PER – 01/MBU/20011 concerning Good Corporate Governance.

7. Decree of Shareholders, Outside the AGMS of PT Rajawali Nusindo No.14/Kep.PS/RNI.01/ III/2012 concerning the Dismissal and Appointment of Members of the Board of Commissioners and the Directors of PT Rajawali Nusindo.

8. Decree of PT Rajawali Nusino Board of Directors No 166/SK/Nus.01/IV/12 concerning The Organizational Structure of PT Rajawali Nusindo.

9. The Articles of Association of PT Rajawali Nusindo.

Tujuan Board Manual:

Board Manual ini merupakan naskah kesepakatan (commitment) antara Direksi dan Dewan Komisaris yang bertujuan:

1. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam upaya melaksanakan prinsip-prinsip profesional, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung-jawaban dan kewajaran agar Perusahaan memiliki daya saing yang tinggi.

2. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam upaya mewujudkan nilai-nilai budaya perseroan

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance136

yaitu Integrity, professionalism, Teamwork, Respect, dan Excellent.

3. Menjadi acuan bagi Direksi dan Dewan Komisaris dalam penerapan Good Corporate Governance guna:

a. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab dan adil agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun Internasional serta menciptakan iklim yang mendukung Investasi.

b. Meningkatkan pengelolaan perseroan secara profesional, transparan, efisien, efektif, ekonomis serta mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian Direksi dan Dewan Komisaris.

c. Melaksanakan pengelolaan perusahaan sehari-hari, sehingga segala bentuk keputusan dan tindakan yang diambil selalu berlandaskan moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kesadaran akan tanggung jawab sosial terhadap pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).

d. Meningkatkan kontribusi perusahaan dalam perekonomian nasional.

Dengan adanya Board Manual diharapkan agar:

1. Mempermudah organ Komisaris dan organ Direksi untuk memahami tugas dan tanggung jawab Komisaris dan Direksi maupun tugas dari organ Komisaris dan organ Direksi.

2. Merupakan suatu pedoman umum bagi setiap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris PT Rajawali Nusindo dalam menjalankan fungsi dan peran jabatannya sebagai pengemban amanat perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Dalam rangka menjaga efektifitas, keputusan, kebijakan, program kerja serta konsistensi tindakan dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari, setiap anggota Direksi dan Dewan Komisaris wajib menjadikan dokumen ini sebagai dasar untuk menjalankan fungsi dan peran jabatannya dalam organisasi PT Rajawali Nusindo.

2. Code of Corporate Governance

Code of Corporate Governance ini , ditujukan untuk setiap organ yang ada di perseroan, dan bertujuan agar dapat:

a. Mengelola Perseroan secara amanah, sungguh−sungguh, jujur, ikhlas, dan profesional dalam rangka mewujudkan visi, misi dan sasaran perseroan yang baik.

yaitu Integrity, professionalism, Teamwork, Respect, dan Exellent.

3. Be a reference for the Board of Directors and the Board of Commissioners in the implementation of a Good Corporate Governance aimed at:

a. Maximizing the Company value by improving the principles of transparancy, accountability, trustworthy, responsibility and fairness, to create a strong competitiveness, both nationally and internationally, and also creating a climate that supports investment.

b. Improving the Company management in a pro-fessional, transparent, efficient, effective, eco-nomical manner and encouraging the empower-ment of Directors’ and Commissioners’ function and independency.

c. Managing the company on daily basis, so that all forms of decisions and actions taken are always based on high moral and com-pliance with laws and regulations in force as well as awareness of social responsibil-ity to the parties concerned (stakeholders).

d. Increasing the Company’s contribution to the national economy.

The Board Manual is expected to:

1. Facilitate the Commissioners and the Directors to understand the duties and responsibilites of Commissioners and Directors as well as the duties of Commissioners’ and Directors’ body.

2. Be a general guideline for each member of the Board of Directors and the Board of Commissioners of PT Rajawali Nusindo in carrying out their functions and roles as a mandate of the Company in accordance with the applicable laws and regulations.

3. In order to maintain the effectiveness of decisions, policies and work programs and the consistency of action in conducting daily activities, each member of the Board of Directors and the Board of Commissioners shall make this document as a principle while carrying out their functions and the roles in PT Rajawali Nusindo.

2. Code of Corporate Governance

This Code of Corporate Governance is intended for every unit within the Company and has the purpose of:

a. Managing the Company in a trustful, earnest, honest, sincere, and professional manner, in order to actualize the vision, mission and objectives of a good company.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo137

b. Menerapkan secara konsekuen prinsip−prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) diantara Pemegang Saham, Komisaris, Direksi, manajemen, karyawan dilingkungan perseroan.

c. Menggunakan kewenangan, harta, fasilitas serta sumber daya perseroan semata−mata untuk kemanfaatan dan kepentingan perseroan dan bukan untuk kepenting−an yang bertentangan dengan tujuan perseroan.

d. Meningkatkan nilai perseroan secara berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek risiko dan kehati−hatian dalam pengelolaan perusahaan (prudent) sesuai dengan asas kelangsungan usaha perseroan.

e. Menghindari dan/atau mencegah terjadinya konflik kepentingan yang dapat merugikan perseroan.

f. Menerapkan praktik−praktik pengambilan keputusan yang efektif dan efisien pada waktu yang tepat dengan penuh tanggung−jawab serta menjauhkan diri dari tindakan menerima dan/atau memberikan suap, komisi, hadiah dan pemberian lainnya yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.

b. Consequently applying the principles of good corporate governance (GCG) among Shareholders, Board of Commissioners, Board of Directors, management, and employees within the Company.

c. Using the Company authority, property, facilities and resources solely for the benefit and interest of the Company and not for any interests which are contrary to the Company purpose.

d. Increasing the Company value in a sustainable manner, by considering the risk and prudence aspects in managing the Company, in accordance with the principles of Company sustainability.

e. Avoiding and / or preventing conflicts of interest that may harm the Company.

f. Applying practices for effective and efficient decision making at the right time, with full responsibility and abstain from acts of receiving and / or giving bribes, commissions, prizes and other administration that can influence the decision making.

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah organ utama perseroan yang bertugas melakukan dan memberikan pengawasan melekat terhadap pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan – selanjutnya disebut RJPP -, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan - selanjutnya disebut RKAP – serta ketentuan Anggaran Dasar dan Rapat Umum Pemegang Saham – selanjutnya disebut RUPS – dan Peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pembagian Dewan Komisaris:

Direktorat Utama

Direktorat Utama, adalah suatu unit organisasi yang kegiatan sehari-harinya dipimpin dan berada langsung dibawah pembinaan dan pengendalian oleh Direktur Utama. Fungsi pokok dari Direktorat ini adalah men-dukung fungsi dan peran jabatan Direktur Utama dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, khususnya untuk bidang-bidang yang berkaitan dengan fungsi-fungsi Sekretaris Korporasi, Satuan Pengawasan Intern dan Manajemen Resiko.

Ruang lingkup kegiatan Direktur Utama adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan (policy) umum perseroan serta kebijakan strategis (strategic direction) dilingkungan Perseroan.

2. Berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi dalam menjalankan seluruh kegiatan Perseroan.

The Board Of Commissioners

The Board Of Commissioners is the Company’s main body in charge of the strict oversight over the Company management conducted by the Board of Directors, including the implementation of the Corporate Long-Term Plan - hereinafter referred to as CLTP -, Corporate Work Plan and Budget - hereinafter referred to as CWPB -as well as the provisions of Articles of Association and the Annual General Meeting of Shareholders - hereinafter referred to as AGMS - and the applicable laws and regulations.

Division of Commisioners

The President Directorate

The President Directorate is an organizational unit and its daily activities are led by and are directly under the guidance and control of the President Director. The principal function of this Directorate is to support the function and role of the President Director in performing daily duties, especially in areas related to the functions of Corporate Secretary, Internal Supervisory Unit and Risk Management.

The following is the scope of activities of the President Director:

1. Formulate, establish and control the Company’s general policy and strategic direction within the Company.

2. Is authorized to act for and on behalf of the Board of Directors in carrying out all of Company’s activities.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance138

3. Memimpin Rapat Direksi dan atau menunjuk salah satu Direktur apabila Direktur Utama berhalangan.

4. Memimpin dan mengurus perseroan serta mengkoordinasikan kegiatan para Direktur yang berkaitan dengan bidang - bidang Operasional, SDM dan Keuangan.

5. Memastikan terselenggaranya Sistim Pengendalian Intern yang memadai dan mendorong efektifitas Satuan Internal Audit sebagai lembaga Pengawasan Internal Perseroan. Menyelesaikan tindakan-tindakan lainnya baik mengenai pengurusan maupun kepemilikan harta Perseroan sesuai ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar (AD) yang ditetapkan oleh RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) berdasarkan peraturan perundangan.

6. Melakukan pemantauan (monitoring) dan merumuskan antisipasi terhadap faktor luar yang berpengaruh terhadap kegiatan pengelolaan Perseroan secara keseluruhan di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang.

7. Memberikan bimbingan (coaching), mengevaluasi dan memberi reward and punishment kepada para pejabat satu tingkat di bawah Direksi yaitu: Manager dan Assisten Manager. Khusus mekanisme reward

3. Chair the Board of Directors meetings or appoint one of the director in the absence of the Presiden Director.

4. Lead and manage the Company and coordinate the Directors’ activities in the field of Operations, Human Resources and Finance.

5. Ensure the implementation of adequate Internal Control System and promote the effectiveness of the Internal Audit Unit as the Company’s Internal Supervision institution. Resolve other actions, both regarding the maintenance and ownership of the Company’s assets, in accordance with provisions set forth in the Articles of Association which is established through the AGMS (Annual General Meeting of Shareholders), based on the laws and regulations.

6. Monitor and formulate anticipation of outside factors that affect the Company’s overall management activities at the head office and branch offices.

7. Provide coaching, evaluate and give reward and punishment to the officials one level below the Board of Directors: Manager and Assistant Manager. The reward and punishment mechanism for the

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo139

and punishment terhadap Kepala Cabang melalui cara lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

8. Mengkoordinasikan, mengintegrasikan dan melakukan sinkronisasi seluruh kegiatan Direktorat dengan unit-unit kerja di lingkungan Perseroan dalam rangka menyiapkan rencana dan pengelolaan kegiatan Perseroan.

9. Mengkoordinasikan anggota-anggota Perseroan agar tercapai sinergi dan manajemen risiko yang memadai.

10. Mempertanggungjawabkan hasil kinerja perseroan secara berkala kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham.

11. Membina dan mengendalikan peningkatan efisiensi dan efektifitas, pemeliharaan dan perawatan sarana, kelengkapan dan perlengkapannya, prasarana dan fasilitas serta peralatan penunjang lainnya di seluruh Perseroan termasuk Kantor Cabang

Direktorat Keuangan dan SDM

Direktorat Keuangan & SDM adalah suatu unit organisasi yang kegiatan sehari-harinya dipimpin dan berada langsung di bawah pembinaan dan pengendalian Direktur Keuangan & SDM. Fungsi pokok dari Direktorat ini adalah mendukung fungsi dan peran jabatan Direktur Keuangan & SDM dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, khususnya untuk bidang-bidang yang berkaitan dengan fungsi-fungsi Keuangan, Akuntansi, SDM.

Ruang lingkup kegiatan Direktur SDM & Keuangan adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan (policy) umum perseroan serta kebijakan strategis (strategic direction) dilingkungan Perseroan.

2. Berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi dalam menjalankan seluruh kegiatan Perseroan.

3. Memimpin Rapat Direksi dan atau menunjuk salah satu Direktur apabila Direktur Utama berhalangan.

4. Memimpin dan mengurus perseroan serta mengkoordinasikan kegiatan para Direktur yang berkaitan dengan bidang - bidang Operasional, SDM dan Keuangan.

5. Memastikan terselenggaranya Sistim Pengendalian Intern yang memadai dan mendorong efektifitas Satuan Internal Audit sebagai lembaga Pengawasan Internal Perseroan.

6. Menyelesaikan tindakan-tindakan lainnya baik mengenai pengurusan maupun kepemilikan harta Perseroan sesuai ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar (AD) yang ditetapkan oleh RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) berdasarkan peraturan perundangan.

Heads of Branch is carried out through other means that do not conflict with the laws and regulations.

8. Coordinate, integrate and synchronize all of the Directorate activities with the Company’s working units, in order to prepare the plan and management of Company’s activities.

9. Coordinate the Company members, to achieve the synergy and adequate risk management.

10. Account to the Board Of Commissioners and shareholders on a regular basis for the result of the Company’s performance.

11. Foster and control the improvement of efficiency and effectiveness, the maintenance and care of facilities, fittings and equipments, infrastructures and facilities, and other supporting means throughout the Company including branch offices.

The Directorate of Finance & HR

The Directorate of Finance & HR is an organizational unit and its daily activities are led by and are directly under the guidance and control of the Director of Finance and HR. The principal function of this Directorate is to support the function and role of the Director of Finance & HR in performing daily duties, especially in areas related to the functions of Finance, Accounting and HR.

The following is the scope of activities of the Director of Finance & HR:

1. To formulate, establish and control the Company’s general policy and strategic direction within the Company.

2. Authorized to act for and on behalf of the Board of Directors in carrying out all of Company’s activities.

3. To chair the Board of Directors meetings or appoint one of the director in the absence of the Presiden Director.

4. To lead and manage the Company and coordinate the Directors’ activities in the field of Operations, Human Resources and Finance.

5. To ensure the implementation of adequate Internal Control System and promote the effectiveness of the Internal Audit Unit as the Company’s Internal Supervision institution.

6. Resolve other actions, both regarding the maintenance and ownership of the Company’s assets, in accordance with provisions set forth in the Articles of Association which is established through the AGMS (Annual General Meeting of Shareholders), based on the legislation.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance140

7. Melakukan pemantauan (monitoring) dan merumuskan antisipasi terhadap faktor luar yang berpengaruh terhadap kegiatan pengelolaan Perseroan secara keseluruhan di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang.

8. Memberikan bimbingan (coaching), mengevaluasi dan memberi reward and punishment kepada para pejabat satu tingkat di bawah Direksi yaitu: Manager dan Assisten Manager. Khusus mekanisme reward and punishment terhadap Kepala Cabang melalui cara lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

9. Mengkoordinasikan, mengintegrasikan dan melakukan sinkronisasi seluruh kegiatan Direktorat dengan unit-unit kerja di lingkungan Perseroan dalam rangka menyiapkan rencana dan pengelolaan kegiatan Perseroan.

10. Mengkoordinasikan anggota-anggota Perseroan agar tercapai sinergi dan manajemen risiko yang memadai.

11. Mempertanggungjawabkan hasil kinerja perseroan secara berkala kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham.

12. Membina dan mengendalikan peningkatan efisiensi dan efektifitas, pemeliharaan dan perawatan sarana, kelengkapan dan perlengkapannya, prasarana dan fasilitas serta peralatan penunjang lainnya di seluruh Perseroan termasuk Kantor Cabang.

Direktorat Keuangan & SDM

Direktorat Keuangan & SDM adalah suatu unit organisasi yang kegiatan sehari-harinya dipimpin dan berada langsung di bawah pembinaan dan pengendalian Direktur Keuangan & SDM. Fungsi pokok dari Direktorat ini adalah mendukung fungsi dan peran jabatan Direktur Keuangan & SDM dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, khususnya untuk bidang-bidang yang berkaitan dengan fungsi-fungsi Keuangan, Akuntansi, SDM.

Ruang lingkup kegiatan Direktur SDM & Keuangan adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan kebijakan (policy) dan pedoman strategis (strategic direction) di bidang pengelolaan keuangan, akuntansi, aset perseroan, umum, pengadaan, sistim informasi, sumber daya manusia dan pengembangan organisasi di lingkungan Perseroan.

2. Bertindak untuk dan atas nama Direksi dalam menjalankan tugas memimpin keseluruhan kegiatan dan Tata kelola Direktorat Keuangan & SDM.

3. Menyusun rencana dan program kegiatan Direktorat Keuangan & SDM.

4. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP), menyiapkan bahan Rencana Jangka Panjang Perseroan / Corporate Plan (RJPP) dan RKAP.

7. To monitor and formulate anticipation of external factors that affect the Company’s overall management activities at the head office and branch offices.

8. To provide coaching, evaluate and give reward and punishment to the officials one level below the Board of Directors: Manager and Assistant Manager. The reward and punishment mechanism for the Heads of Branch is carried out through other means that do not conflict with the laws and regulations.

9. To coordinate, integrate and synchronize all of the Directorate activities with the Company’s working units, in order to prepare the plan and management of Company’s activities.

10. To coordinate the Company members, to achieve the synergy and adequate risk management.

11. To account to the Board Of Commissioners and shareholders on a regular basis for the result of the Company’s performance.

12. To foster and control the improvement of efficiency and effectiveness, the maintenance and care of facilities, fittings and equipments, infrastructures and facilities, and other supporting means throughout the Company including branch offices.

Directorate of Finance & HR

The Directorate of Finance & HR is an organizational unit and its daily activities are led by and are directly under the guidance and control of the Director of Finance and HR. The principal function of this Directorate is to support the function and role of the Director of Finance & HR in performing daily duties, especially in areas related to the functions of Finance, Accounting and HR.

The scope of activities of the Director of Finance & HR is as follows:

1. Formulate the Company’s policies and strategic direction, in the field of financial management, accounting, company assets, general affairs, procurement, information system, human resources and organizational development within the Company.

2. Act for and on behalf of the Board of Directors in carrying out the task of directing all activities and the Governance of the Directorate of Finance & HR.

3. Set the plan and activity program of the Directorate of Finance & HR.

4. Coordinate the preparation of the Corporate Work Plan and Budget (CWPB) and prepare the materials for the Corporate Long-Term Plan (CLTP) and Corporate Work Plan and Budget (CWPB).

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo141

5. Menjalankan fungsi pembinaan dan pengendalian perseroan yang menyangkut bidang Keuangan, Akuntansi dan SDM melalui jalur mekanisme organisasi yang berlaku.

6. Mengelola sumber daya Perseroan dalam bidang Keuangan meliputi pengendalian penerimaan dan pengeluaran serta penempatan dana.

7. Mengelola sumber dan penggunaan dana perseroan untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan usaha.

8. Menyelenggarakan kegiatan Akuntansi perseroan secara accountability maupun secara auditability dan melakukan analisis administrasi keuangan perseroan.

9. Menyusun formasi, kualifikasi, kuantitas dan alokasi kebutuhan SDM Perseroan.

10. Menyusun ketentuan-ketentuan Peraturan Kekaryawanan termasuk penetapan gaji, pensiun, jaminan tunjangan hari tua dan penghasilan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta keputusan RUPS.

11. Menyiapkan administrasi pengelolaan SDM antara lain: pengangkatan, pemberhentian, mutasi, penghargaan dan sanksi serta penilaian karyawan Perseroan berdasarkan Peraturan Kekaryawanan Perseroan dan peraturan perundangan yang berlaku.

12. Menyusun daftar-daftar investasi aset, barang/bahan Persediaan serta melaksanakan penghapusan aset yang tidak produktif sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

13. Menyediakan, menganalisa, mengevaluasi dan mengembangkan prasarana dan fasilitas serta peralatan penunjang lainnya.

14. Mengkoordinasikan, mengintegrasikan dan melakukan sinkronisasi seluruh kegiatan Direktorat dengan unit-unit kerja di lingkungan Perseroan dalam rangka menyiapkan rencana dan pengelolaan kegiatan SDM dan Keuangan.

15. Melakukan pemantauan dan merumuskan antisipasi terhadap faktor luar yang berpangaruh terhadap Pengelolaan Keuangan Korporasi dan Pengelolaan SDM.

16. Menyiapkan Laporan Pertanggungjawaban atas segala keterangan tentang keadaan dan jalannya Perseroan termasuk Laporan Keuangan, baik dalam bentuk Laporan Tahunan maupun Laporan Berkala ataupun setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris dan Pemegang Saham.

17. Menyajikan Laporan dan Analisa Laporan Kinerja sesuai standar dan rasio-rasio keuangan dan non keuangan yang diperlukan Perseroan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku

5. Perform the function of coaching and controlling in the field of Finance, Accounting and HR through the prevailing organizational mechanism.

6. Manage the Company’s financial resources, including the control of revenues and expenditures as well as the allocation of funds.

7. Manage the Company’s source and usage of funds to support operational activities and business development.

8. Conduct the Company’s accounting in an accountable and auditable manners, and to analyze the Company’s financial administration.

9. Determine the formation, qualification, quantity and allocation of human resources needed by the Company.

10. Formulate the Employee Regulation, including the provision of salary, pension, annuity insurance and other incomes, based on the applicable laws and regulation and the AGMS decision.

11. Prepare the administration of human resources management, among others: the appointment, dismissal, transfer, rewards and sanctions imposition as well as the assessment of employees, based on the Employee Regulation and applicable laws and regulation.

12. Compile a list of investments in assets and inventories of goods / materials and to write off unproductive assets, in accordance with applicable provisions.

13. Provide, analyze, evaluate and develop the infrastructures, facilities and other supporting means.

14. Coordinate, integrate and synchronize all of the Directorate activities with the Company’s working units, in order to prepare the plan and management of HR and Finance activities.

15. Monitor and formulate anticipation of external factors that affect the Corporate Financial Management and Human Resource Management.

16. Prepare the Accountability Report for any information on the circumstances and the course of the Company, including annual and periodic Financial Statements, or whenever requested by the Board of Commissioners and Shareholders.

17. Deliver reports and Performance Report Analysis, according to the financial and non-financial standards and ratios required by the Company, in accordance with the applicable laws and regulation

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance142

Direktorat Operasional

Direktorat Operasional adalah suatu unit organisasi yang kegiatan sehari-harinya dipimpin dan berada langsung di bawah pembinaan dan pengendalian Direktur Operasional. Fungsi pokok dari Direktorat ini adalah mendukung fungsi dan peran jabatan Direktur Operasional dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, khususnya untuk bidangbidang yang berkaitan dengan fungsi-fungsi Distribusi & Logistik, Marketing, dan Trading.

Ruang lingkup kegiatan Direktur Operasional adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan kebijakan (policy) dan pedoman strategis (strategic direction) perseroan dibidang Operasional yang menyangkut bidang Distribusi & Logistik, Marketing dan Trading, baik di Kantor Pusat dan Kantor Cabang di seluruh Indonesia.

2. Bertindak untuk dan atas nama Direksi dalam menjalankan tugas memimpin dan pengendalian perseroan keseluruhan kegiatan dan Tata Kelola Direktorat Operasional.

3. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan, menyiapkan bahan Rencana Jangka Panjang Perseroan / Corporate Plan (RJPP) dan RKAP.

4. Menjalankan fungsi pembinaan dan pengendalian Kantor Pusat & Kantor Cabang yang menyangkut bidang Distribusi & Logistik, Marketing dan Trading melalui jalur mekanisme organisasi yang berlaku.

5. Menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan kegiatan pengelolaan Direktorat Produksi dan Pengembangan.

6. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan Operasional di Kantor Pusat dengan Kantor Cabang di lingkungan Perseroan dalam rangka menyiapkan rencana dan pengelolaan kegiatan Direktorat.

7. Melakukan pemantauan dan merumuskan antisipasi pasar dan perkembangan Bisnis.

8. Melaksanakan pengawasan secara efektif terhadap semua kegiatan Direktorat Operasional agar sesuai dengan perencanaannya.

9. Memberikan bimbingan (coaching) , serta mengevaluasi dan member ikan reward and punishment kepada para pejabat yang bertanggungjawab kepada Direktur Operasional sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

10. Menyusun dan menyiapkan laporan baik berkala maupun sewaktu-waktu hasil dari kegiatan pengelolaan Direktorat Operasional.

The Directorate of Operation

The Directorate of Operation is an organizational unit and its daily activities are led by and are directly under the guidance and control of the Director of Operations. The principal function of this Directorate is to support the function and role of the Director of Operations in performing daily duties, especially in areas related to the functions of Distribution & Logistic, Marketing and Trading.

The following is the scope of activities of the Director of Operation:

1. Formulate the Company’s policies and strategic direction in the field of Operation concerning distribution & logistic and marketing & trading, at the Head Office and Branch Offices throughout Indonesia.

2. Act for and on behalf of the Board of Directors in leading and controlling all of the Company activities and governing of the Directorate of Operation.

3. Coordinate the preparation of the Corporate Work Plan and Budget and prepare the materials for the Corporate Long-Term Plan (CLTP) and Corporate Work Plan and Budget (CWPB).

4. Perform the function of coaching and controlling of the Central Office and Branch Office in the field of Distribution & Logistic and Marketing & Trading through the prevailing organizational mechanism.

5. Prepare the Work Plan and Annual Budget for the management of Production and Development Directorate.

6. Coordinate all operational activities in the Head Office and the Branch Offices, in order to prepare the plan and management of the Directorate activities.

7. Monitor and formulate the market anticipation and business development.

8. Implement an effective oversight of all activities carried out by the Directorate of Operations, to fit with the initial plan.

9. Provide coaching, evaluate and give reward and punishment to the officials who are responsible to the Director of Operations, in accordance with the applicable regulations.

10. Compile and prepare regular and incidental reports on the Directorate of Operations management activities.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo143

Sekretaris Komisaris

Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas, Komisaris atas biaya Perusahaan berhak mendapatkan bantuan Sekretaris Komisaris.

1. Fungsi Pokok Sekretaris mempunyai fungsi untuk memberikan dukungan administratif dan kesekretariatan kepada Komisaris guna memperlancar pelaksanaan tugas-tugas Komisaris.

2. Tugas

a. Menyediakan informasi untuk kebutuhan Komisaris dalam rangka mengambil keputusan.

b. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan berkaitan dengan laporan-laporan rutin yang disampaikan Direksi dalam pengelolaan Perusahaan, seperti Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. Laporan Tahunan, Laporan Triwulanan, Laporan Hasil Pemeriksaan SPI, Laporan-laporan kepada Otoritas Pembina dan Pengawas, serta laporan-laporan lainnya

c. Mempersiapkan bahan-bahan yang akan diperlukan berkaitan dengan hal-hal yang harus mendapatkan keputusan dari Komisaris berkenaan dengan kegiatan pengelolaan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi.

d. Menyiapkan dan mengkoordinasikan agenda rapat dengan pihak-pihak yang hadir dalam rapat.

e. Menyiapkan/mengirimkan undangan Rapat Komisaris kepada pihak-pihak yang akan menghadiri Rapat Komisaris

f. Melakukan konfirmasi waktu, tempat, kehadiran, serta hal-hal yang dipandang perlu demi kelancaran Rapat Komisaris.

g. Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan/Rapat-rapat Komisaris baik internal Komisaris maupun dengan Direksi dan jajarannya serta pihak-pihak lainnya.

h. Membuat dan mendokumentasikan risalah Rapat Komisaris.

i. Menyampaikan risalah rapat Komisaris kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

j. Mempersiapkan pertimbangan-pertimbangan pendapat, saran-saran dan keputusan lainnya dari Komisaris untuk para Pemegang Saham, Direksi dan pihak-pihak terkait dengan pengelolaan Perusahaan.

k. Menindak lanjuti setiap keputusan Komisaris dengan cara sebagai berikut:

i. Mencatat setiap keputusan yang dihasilkan dalam forum-forum pengambilan keputusan serta penanggung jawabnya.

Secretary of the Board of Commissioners

To help facilitate the task, the Board of Commissioners at the expense of the Company, is entitled to acquire help from the Secretary of the Board of Commissioners.

1. The Secretary serves to provide administrative and secretarial support to the Commissioners, in order to facilitate the implementation of the Commissioners’ duties.

2. Duties

a. Provide information needed by the Commissioners in decision making process.

b. Prepare the necessary materials related to regular reports submitted by the Directors in managing the Company, such as the Corporate Work Plan and Budget, the Annual Report, the Quarterly Report, Audit Report on Tax Internal Control System (SPI), reports to the Trustees and the Supervisory Authority, and other reports.

c. Prepare materials that will be needed, relating to matters that should be decided by the commissioners, regarding the Company’s management activities undertaken by the directors.

d. Prepare and coordinate the meeting agenda with all members of the meeting

e. Prepare and send meeting notification to those who will attend the Commissioners’ Meetings.

f. Confirm time, location, presence, and other things considered necessary so the Commissioners’ Meetings can run smoothly.

g. Organize internal gatherings / meetings as well as meetings with the Board of Directors, executives and other parties.

h. Record and document minutes of Commissioners’ Meetings

i. Deliver the minutes of Commissioners’ Meetings to the parties concerned.

j. Compile the opinions, suggestions and other decisions from the Commissioners related to the Company management, to the Shareholders, the Board of Directors, and various parties.

k. Follow up every decision made by the Commissioners with these following manner:

i. Take note of any decision resulting in decision-making forums and also the persons in charge of those decisions.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance144

ii. Memantau dan mengecek tahapan kemajuan pelaksanaan hasil keputusan Rapat Komisaris, pertimbangan, pendapat, saran-saran dan keputusan-keputusan Komisaris lainnya.

iii. Melakukan upaya untuk mendorong pelaksanaan tindak lanjut keputusan Rapat Komisaris, pertimbangan, pendapat, saran-saran dan keputusan-keputusan Komisaris lainnya kepada penanggung jawab terkait.

l. Menyelenggarakan kegiatan di bidang kesekretariatan dalam lingkungan Komisaris baik untuk keperluan

m. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan tata persuratan dan kearsipan.

n. Pelaksanakan dan mengkoordinasikan usaha-usaha untuk memperlancar kegiatan administrasi kesekretariatan baik untuk Komisaris maupun komite-komite yang ada didalam lingkup Komisaris.

o. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pengamanan atas data dan dokumen-dokumen yang berada dalam lingkup kerja Komisaris, dengan cara sebagai berikut:

i. Melakukan dan mengkoordinasikan peng-administrasian hasil pertemuan-pertemuan/rapat-rapat di lingkungan Komisaris, baik dengan Direksi beserta jajaranya serta pihak-pihak lainnya,

ii. Melakukan dan mengkoordinasikan peng-administrasian risalah Rapat Komisaris baik rutin maupun non rutin.

iii. Melakukan dan mengkoordinasikan penyusunan jadwal kegiatan Komisaris dalam melaksanakan fungsi-fungsi serta kelengkapan-kelengkapan yang diperlukan untuk melaksanakan kegitan tersebut.

iv. Memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasikan pelaksanaan sistem dan prosedur yang ada di lingkungan kerja Komisaris.

v. Melakukan dan mengkoordinasikan peng-administrasian bahan-bahan/dokumen/ laporan yang diberikan oleh Direksi kepda Komisaris.omisaris dan komite-komitenya serta pengadministrasiannya.

ii. Monitor and inspect the implementation progress of the decisions resulted from the Commissioners’ Meetings, also considerations, opinions, suggestions and other decisions made by the Commissioners.

iii. Encourage the persons in charge to follow up decisions from the Commissioners’ Meetings, also considerations, opinions, suggestions and other decisions made by the Commissioners.

l. Carry out secretarial activities within the Commissioners’ scope of work.

m. Implement and coordinate the activities of correspondence and filing.

n. Implement and coordinate efforts to facilitate the secretarial administration activities, either to the Commissioners or committees under The Board of Commissioners.

o. Implement and coordinate the security of the data and documents within the Commissioners’ scope of work, in these following manners:

i. Keep and manage all internal gatherings/meeting results, as well as meetings with the Board of Directors, executives and other parties.

ii. Keep and manage all minutes of regular and incidental Commissioners’ Meetings.

iii. Conduct and coordinate the preparation of the Commissioners’ schedule in carrying out their functions and ensure the completeness necessary to conduct such activities.

iv. Lead, direct and coordinate the implementation of systems and procedures that exist in the Commissioners’ work environment.

v. Keep and manage all materials/documents/reports given by the Directors to the Commissioners and their committees

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo145

Wewenang

Dengan persetujuan dan penugasan dari Komisaris, maka wewenang yang dilimpahkan kepada Sekretaris Komisaris adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan sistem dan prosedur persuratan maupun kearsipan dalam lingkingan Komisaris.

2. Melihat catatan-catatan, risalah-risalah Rapat Direksi, dokumen-dokumen perusahaan maupun laporan-laporan dalam rangka kegiatan penyediaan informasi yang diperlukan oleh Komisaris.

3. Meminta data/ informasi/ penjelasan yang dibutuhkan Komisaris kepada pihak-pihak yang terkait didalam maupun diluar Perusahaan untuk keperluan pelaksanaan tugas Komisaris.

4. Mengingatkan serta meminta penjelasan dari satuan kerja/ pihak terkait atas keterlambatan penyediaan bahan-bahan/ laporan / dokumen yang dibutuhkan Komisaris.

5. Mewakili Komisaris untuk berhubungan dengan pihak-pihak di luar Perusahaan sesuai dengan penugasan yang diberikan serta kebijakan yang telah ditentukan oleh Komisaris.

6. Mengusulkan rencana/ program kerja komisaris dalam kaitannya dengan fungsi-fungsi kesekretariatan Komisaris di Perusahaan.

7. Mengusulkan agenda-agenda Rapat Komisaris.

8. Menghadiri rapat-rapat Komisaris kecuali ditetapkan lain oleh Komisaris.

9. Menggunakan fasilitas-fasilitas kesekretariatan Komisaris untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

Authorities

With the approval and assignment of the Commissioners, the authorities granted to the Secretary of the Commissioner are as follows:

1. Establish correspondence and archiving systems and procedures in the Commissioners’ work environment.

2. Trace records, minutes of Directors’ Meetings, corporate documents and reports, in order to supply the information required by the Commissioners.

3. Request data/ information/ clarification needed by the Commissioners to related parties inside and outside the Company for the purposes of Commissioners’ duties implementation.

4. Remind and ask for an explanation from working units/ related parties if there is any delay in the supply of materials/ reports/ documents required by Commissioners.

5. Represent the Commissioners to liaise with certain parties outside the Company in accordance with the assignment given and the policies determined by the Commissioners.

6. Propose Commissioners’ work plans/ programs in relation to the secretarial functions within the Company.

7. Propose agendas in Commissioners’ Meetings.

8. Attend Commissioners’ Meetings unless determined otherwise by the Commissioners.

9. Utilize the Commissioners’ secretarial facilities to carry out the duties

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance146

Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris

Penetapan remunerasi Dewan Komisaris sebagai berikut:

NamaName

Honorarium (Rp)Honorarium

Tunjangan TransportTransportation Allowance

Tunjangan KomunikasiComm. Allowance

THP per BulanTHP per Month

Tunjangan Lain/ TantiemOther Allowance

JumlahTotal

Oki Jamhur W 19.440.000 3.888.000 - 23.328.000 - 23.328.000

M. Najib 17.496.000 3.499.200 - 20.995.200 - 20.995.200

Zaenal Abidin 17.496.000 3.499.200 - 20.995.200 - 20.995.200

NamaName

Honorarium (Rp)Honorarium

Tunjangan TransportTransportation Allowance

Tunjangan KomunikasiComm. Allowance

THP per BulanTHP per Month

Tunjangan Lain/ TantiemOther Allowance

JumlahTotal

Djoko Retnadi 19.440.000 3.888.000 - 23.328.000 - 23.328.000

M. Najib 17.496.000 3.499.200 - 20.995.200 - 20.995.200

Zaenal Abidin 17.496.000 3.499.200 - 20.995.200 - 20.995.200

Sumber: Data Olah Manajemen 2014

Program Pelatihan Dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi Komisaris.

Training Dewan Komisaris hanya dilakukan 1 kali yaitu pada tanggal 16 September 2015

Procedures Remuneration of Board of Commissioner

The determination of the remuneration of the Board of Commissioners are as follows:

Tabel Remunerasi Dewan Komisaris Bulan Januari s.d Oktober Tahun 2014The table of remuneration of board of commissioner January until oktober 2014

Tabel Remunerasi Dewan Komisaris Bulan November s.d Oktober Tahun 2014The table of remuneration of board of commissioner November until oktober 2014

Training Program to Improve the Competence of Commisioner.

The training board of commissioner is only one time on September 16, 2015

Judul trainingThe title of training

Tempat & tanggal kegiatanPlace and date

PemateriSpeakers

PesertaParticipants

Training Interpretation & Awareness Of Quality Management System Based On ISO 9001:2008

Gedung RNI Lantai 6,

16 September 2015

RNI Building 6th floor, September 6th, 2015

Sigma Consulting 1. Oki Jamhur Warnaen2. Zainal Abidin3. M. Najib

Pedoman Kerja Dewan Komisaris

- Komisaris terdiri dari paling sedikit 2 (dua) orang Anggota Komisaris, dimana seorang diantaranya diangkat sebagai Komisaris Utama

- Para Anggota Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS dari calon-calon yang diusulkan Pemegang Saham.

- Kepada Anggota Komisaris baru wajib diberikan Program Pengenalan.

Guidelines Board of Commisioners

- The Board of Commissioners is comprised of at least 2 (two) members of the Commissioner, in which one of them was appointed as Chief Commissioner.

- Based on the candidates proposed by the shareholders, the Board of Commissioners members are appointed and dismissed through the AGMS.

- The new Commissioners must be given the Introduction Program.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo147

- Prosedur Komisari oleh RUPS akan dijabarkan tersendiri dalam sebuah kebijakan kriteria seleksi dan prosedur nominasi yang ditetapkan oleh RUPS

- Masa Jabatan Komisaris adalah 5 (lima) tahun dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan para Anggota Komisaris sewaktu-waktu, setelah masa jabatan berakhir, Anggota Komisaris dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.

Kewajiban Dewan Komisaris

1. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan.

2. Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Jangka Panjang Perseroan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini.

3. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang Perseroan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan mengenai alasan Dewan Komisaris menandatangani RJP dan RKAP.

4. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perseroan.

5. Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan.

6. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan.

7. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang (RJP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Laporan Tahunan.

8. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya.

9. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan tersebut dan Perseroan lain.

10. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada Rapat Umum Pemegang Saham

11. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

- The Commissioner Procedure set in AGMS will be described separately in a selection criteria policy and nomination procedure established through the AGMS.

- The Term of Office of the Commissioners is (5) five years without prejudice to the rights of the Annual General Meeting of Shareholders to dismiss the members of Commissioners at any time, after the term of office expires. The members of Commissioners may be reappointed by the AGMS for 1 (one) subsequent term of office.

The Liabilities of The Board of Commissioners

1. Provide advice to The Board of Directors in managing the Company.

2. Examine, analyze, and sign the Company’s Long-Term Plan and the Company’s Work Plan and Budget prepared by The Board of Directors, in accordance to the Articles of Association.

3. Give opinions and suggestions to the General Meeting of Shareholders on the Company’s Long-Term Plan and the Company’s Work Plan and Budget, as to why The Board of Commissioners agree to sign the Company’s Long-Term Plan and the Company’s Work Plan and Budget.

4. Keep abreast with the Company’s activities, provide opinions and advice to the General Meeting of Shareholders on any important matters regarding to the Company management.

5. Immediately report in the General Meeting of Shareholders if there are any signs of declining in the Company’s performance.

6. Examine and analyze the periodic and annual reports prepared by The Board of Directors and signed the annual report.

7. Provide explanations, opinions and suggestions at the Annual General Meeting of Shareholders concerning the Corporate Long Term Plan (CLTP), and the Corporate Work Plan and Budget (CWPB), and the Annual Report.

8. Make the minutes of Board of Commissioners meetings and keep the copies.

9. Report to the Company regarding the shares owned by them and / or their family within the Company and in other companies.

10. Provide a report on the supervisory duties that have been performed during the past fiscal year to the General Meeting of Shareholders.

11. Carry out other obligations in the context of supervisory and advisory duties, which are not contrary to the laws, statutes, articles of association and / or decision of the General Meeting of Shareholders.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance148

Komposisi dan Pembagian Tugas:

i. Komposisi dan pembagian tugas Dewan Komisaris ditetapkan sesuai dengan kompetensi dan keahlian masing-masing anggotanya, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara efektif, tepat, dan cepat, serta dapat bertindak secara independen.

ii. Paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari anggota Dewan Komisaris harus berasal dari kalangan di luar Perseroan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Tidak menjabat sebagai Direksi di Perseroan terafiliasi.

b. Tidak bekerja di Perseroan yang bersangkutan atau afiliasinya dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

c. Tidak mempunyai keterkaitan finansial baik langsung ataupun tidak langsung dengan perseroan.

d. Bebas dari kepentingan dan aktivitas bisnis atau mengganggu kemampuan Komisaris.

iii. Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari seorang Komisaris Utama dan 4 (Empat)/ lebih Komisaris sesuai dengan kebutuhan perseroan berdasarkan keputusan RUPS

iv. Komisaris Utama mempunyai tugas dan wewenang untuk mengkoordinir seluruh tugas dan fungsi para anggota Komisaris dengan fokus pada bidang strategi bisnis, pengembangan usaha dan keuangan.

v. Dewan Komisaris yang berasal dari kalangan luar Perseroan bertindak sebagai Ketua Komite Audit mempunyai tugas wewenang sebagai berikut:

1. Memimpin dan melaksanakan tugas-tugas Komite Audit sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite Audit (Audit Commitee Charter)

2. Memimpin rapat Komite Audit.

3. Membuat, menyusun dan menyampaikan laporan hasil penelahaan evaluasi Komite Audit ke Dewan Komisaris.

4. Menyampaikan laporan khusus yang menyangkut temuan khusus yang mengganggu kegiatan/ aktivitas perseroan kepada Dewan Komisaris dan Melakukan pengawasan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris pada Komite Audit.

Composition and Division of Duties:

i. The composition and the division of duties of The Board of Commissioners are set in accordance with the competence and expertise of each member, so that decisions can be carried out effectively, precisely, and fast, and each member can act independently.

ii. At least 20% (twenty percent) of The Board of Commissioners members must come from outside of the Company under these following conditions:

a. Not served as the Director of the affiliated Company.

b. Has not been working in the respective Company or its affiliations within the past three years.

c. Does not have a direct or indirect financial connection with the Company.

d. Free of business interest and activities that can interfere with the Commissioners’ ability.

iii. The Board of Commissioners is comprised of one Chief Commissioner and 4 (Four) Commissioners or more, in accordance with the Company requirements, based on the GMS decision.

iv. The Chief Commissioner has the duty and authority to coordinate all the duties and functions of the Commissioner members, focusing on the areas of business strategy, business development and finance.

v. The Commissioners outside of the Company who acts as the Chief of the Audit Committee has these following tasks and authorities:

1. Lead and perform the duties of the Audit Committee as set out in the Audit Committee Charter

2. Chair the Audit Committee meetings

3. Make, prepare and submit the Audit Committee’s evaluation report to The Board of Commissioners.

4. Deliver a special report to The Board of Commissioners concerning the specific findings that interfere with the Company activities and to exercise other supervisions set by The Board of Commissioners for the Audit Committee.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo149

Penilaian Kinerja

Dewan Komisaris dapat melakukan penilaian sendiri atas kinerjanya, baik secara kelompok maupun individual. Indikator penilaian kinerja yang dapat digunakan antara lain adalah kehadiran dalam rapat, pemahaman perkembangan bisnis, identifikasi risiko usaha, dan penerapan Good Corporate Governance, dengan cara:

1. Formulasi sistim penilaian kinerja disusun oleh Komite Remunerasi. (Jika ada)

2. Pelaksanakan penilaian kinerja dilaksanakan melalui metode penilaian mandiri (self assessment).

Organ Pendukung Dewan Komisaris

1. Komite Audit

a. Fungsi Komite Audit berfungsi membantu Komisaris.

b. Tugas:

- Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh SPI maupun Auditor Eksternal sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar.

Performance Appraisal

The Board of Commissioners can self-assess its performance, both collectively and individually. The performance appraisal indicators that can be used, among others, are the meeting attendance, an understanding of business development, the identification of business risks, and the application of Good Corporate Governance, by means of:

1. The formulation of performance appraisal system prepared by the Remuneration Committee. (if any)

2. The implementation of the performance appraisal is conducted out through a self-assessment method.

Supporting Committees of The Board of Commissioners.

a. The Audit Committee

a. The Audit Committee serves to help The Commissioners.

b. Roles:

- Assess the audit processes and the results conducted by SPI and External Auditor in order to prevent the execution and the reporting that do not meet the standards.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance150

- Memberikan beberapa rekomendasi mengenai penyempurnaan dalam sistim pengendalian intern perseroan serta pelaksanaannya.

- Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan perseroan, termasuk brosur, laporan keuangan berkala, proyeksi/forecast dan lain-lain informasi keuangan yang disampaikan kepada pemegang saham.

- Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.

- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Ketentuan rinci mengenai Komite Audit akan diatur dalam Komite Audit Charter

2. Komite-komite lain

Komisaris dapat membentuk Komite-komite lain seperti Komite Remunerasi, Komite Nominasi, dan Komite Risiko Usaha. Ketentuan rinci Komite-komite tersebut di atas akan diatur dalam charter masing-masing.

3. Tata Tertib Rapat Dewan Komisaris

1. Rapat Dewan Komisaris harus diadakan secara berkala, sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan.

Dewan Komisaris harus menetapkan tata tertib rapat Komisaris yang memuat antara lain:

a. Kuorum harus sahnya rapat Komisaris.

b. Tata cara penyampaian materi acara untuk dibahas dalam rapat.

c. Cara pengambilan keputusan dalam rapat Komisaris.

2. Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat mewakili seorang anggota Komisaris lainnya yang berhalangan dan dinyatakan dengan surat kuasa tertulis.

3. Undangan rapat Dewan Komisaris harus disampaikan minimal 5 (lima) hari sebelumnya dengan mencantumkan agenda rapat, waktu dan tempat rapat.

4. Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi untuk hadir dalam rapat Dewan Komisaris.

- Provide some recommendations on improvements in the company’s internal control system and its implementation

- Ensure a satisfying review procedure on the information issued by the company, including brochures, periodic financial statements, projections / forecasts and other financial information presented to the shareholders.

- Identify matters that require the attention of The Board of Commissioners.

- Carry out other tasks assigned by The Board of Commissioners, all still within the scope of duties and responsibilities of The Board of Commissioners, under the provision of the prevailing legislation.

c. A detailed provision of the Audit Committee will be regulated in the Audit Committee Charter.

2. Other Commitees

The Commissioner may establish other committees such as the Remuneration Committee, the Nomination Committee, and the Business Risk Committee. Detailed provisions of the committees mentioned above will be regulated in the respective charters.

3. Rules Meetings Of Board Of Commisioner

1. Board of Commisioner meeting should be held periodically operates, at least once a month.

The Board of Commissioners shall establish rules of Commissioners meeting that includes, among others:

a. Quorum must validity of Commissioners meeting.

b. The procedure for delivery of material events to be discussed in the meeting.

c. How to decision-making in meeting the Commissioner.

2. A member of the Board of Commissioners may only represent a member of the other Commissioners were absent and represented by a written power of attorney.

3. The invitation of the meeting of the Board of Commissioners must be delivered at least 5 (five) days before the meeting agenda, listing the time and place of the meeting

4. The Board of Commissioners may invite the Board of Directors to be present in the meeting of the Board of Commissioners.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo151

5. Hasil rapat, termasuk perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang ada harus direkam dalam risalah rapat `tertulis yang dibagikan kepada setiap anggota Dewan Komisaris.

a. Dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal pengiriman risalah tersebut, setiap Komisaris harus menyampaikan persetujuan/keberatanya atau usul perbaikan risalah rapat bila ada.

6. Risalah asli dari setiap rapat Komisaris harus dijilid dan dikumpulkan dalam bundel kumpulan risalah tahunan dan disimpan oleh Sekretaris Dewan Komisaris serta harus tersedia bila diminta setiap saat oleh Pemegang Saham dan Komisaris.

7. Laporan Tahunan Perseroan harus memuat jumlah rapat Dewan Komisaris serta jumlah kehadiran masing-masing Dewan Komisaris dalam setiap rapat Komisaris.

Komisaris Independen

Jumlah Komisaris Independen Komposisi Komisaris Perusahaan harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, tepat dan cepat. Selain itu, Komisaris juga dituntut untuk dapat bertindak secara independen, dalam arti tidak mempunyai benturan kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan krisis, baik dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan terhadap Direksi. Agar tujuan tersebut tercapai, maka diperlukan Komisaris Independen. Jumlah Komisaris Independen adalah paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari Anggota Komisaris.

Tugas Pokok

a. Mengawasi (oversight) Direksi dalam menjalankan kepengurusan perseroan

b. serta memberikan nasihat kepada Direksi.

c. Memberi nasihat kepada Direksi termasuk Pelaksanaan RJPP,RKAP serta ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan amanat RUPS serta peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

d. Memantau efektifitas praktik penerapan manajemen risiko dan pengendalian Intern oleh Direksi.

e. Memantau efektifitas praktik penerapan Good Corporate Governance oleh Direksi dan seluruh jajaran manajemen lainnya.

5. The results of the meeting, including differences of opinion (dissenting opinion) should be recorded in a written treatise of the meeting distributed to each member of the Board of Commissioners.

a. Within 14 (fourteen) days counted from the date of delivery of the treatise, each Commissioner should convey approval/objections to or suggested improvements to the treatise of the meeting.

6. The original treatise of any meeting of the Board of Commissioners must be bound and collected in the bundle Group’s annual treatises and kept by the Secretary of the Board of Commissioners as well as must be available if requested at any time by the shareholders and Board of Commissioners

7. Annual report of the company shall contain the number of meetings of the Board of Commissioners as well as the number of attendance of each of the Board of Commissioners in each of the Commissioners

Independent Commissioners

The number of Independent Commissioners and the composition of the Commissioners must be made in such a way that makes it possible for an effective, precise, and quick decision making. In addition, the Commissioner is also required to be able to act independently, in the sense there are no conflict of interests that may disrupt their ability to perform tasks independently and critically, both in relation to each other and to The Board of Directors. The Independent Commissioner must be comprised of at least 20% (twenty percent) of the members of Commissioner.

Basic Duties

a. Oversee The Board of Directors in running the Company.

b. Provide suggestions to The Board of Directors.

c. Give advices to The Board of Directors including the implementation of the Company’s Long-Term Plan, the Company’s Work Plan and Budget, as well as the provisions of the Articles of Association, the mandate of the GMS and the applicable Legislation.

d. Monitor the effectiveness in the implementation of risk management and internal control by The Board of Directors.

e. Monitor the effectiveness in the implementation of Good Corporate Governance carried out by The Board of Directors and other management officials.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance152

f. Memastikan bahwa perseroan telah melaksanakan fungsi dan tanggung jawab sosialnya dan memperhatikan berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap perseroan.

g. Dewan Komisaris senantiasa melakukan evaluasi terhadap potensi risiko bisnis dan mengarahkan Dewan Direksi agar melakukan pengelolaan risiko (’risk management’) secara optimal.

Peran

Merupakan perpanjangan tangan Pemegang Saham (RUPS) untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan Direksi dan bertanggung jawab atas pengawasan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan.

Tugas - Tugas

1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan perseroan yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi yang meliputi:

a. Meneliti, menelaah, dan menandatangani Laporan Tahunan (Annual Report).

b. Pengawasan terhadap pelaksanaan RJPP dan RKAP serta menyampaikan hasil penilaian dan pendapatnya kepada RUPS.

c. Pengawasan terhadap penyelenggaraan penanganan stakeholders.

d. Pengawasan terhadap penerapan GCG (Good Corporate Governance) dan pelaksanaan penanganan risiko usaha (Manajemen Risiko) oleh Direksi.

2. Melakukan pengawasan untuk:

1. Memastikan efektifitas sistem pengendalian intern, efektifitas pelaksanaan tugas Auditor Eksternal dan Auditor Internal.

2. Memastikan tidak terjadinya korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

3. Memberikan usulan sebagai berikut:

a. Prosedur Nominasi bagi anggota Komisaris dan Direksi Perseroan kepada Pemegang Saham.

b. Prosedur Sistem Remunerasi kepada RUPS

c. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dalam hal Perseroan menunjukkan gejala kemunduran dan melaporkan kepada RUPS dengan disertai saran dan langkah perbaikan.

d. Menginventarisir faktor-faktor penentu dan kritikal dalam kesuksesan perseroan (Critical Success Factors-CSFs)

f. Ensure that the Company has been carrying out the social functions and responsibilities and give attention to various stakeholders.

g. The Board of Commissioners continues to evaluate the potential business risks and directs The Board of Directors in order to manage an optimal risk management.

The Roles

It is the extension of Shareholders to supervise The Board of Directors’ activities and is responsible for supervising the Company, in the interests and objectives of the Company.

Duties

1. Oversee the Company management’s policy carried out by The Board of Directors and provide advices to The Board of Directors, including:

a. Examine, analyze, and sign the Annual Report

b. Supervise the implementation of the Company’s Long Term Plan and the Company’s Work Plan and Budget, and to submit the assessment result and the opinion to the General Meeting of Shareholders.

c. Oversee of the implementation of the handling of stakeholders.

d. Supervise the application of Good Corporate Governance and the implementation of the Business Risk Management carried out by The Board of Directors.

2. Conduct supervision in order to:

1. Ensure the effectiveness of the internal control system and the tasks performed by t the External Auditor and Internal Auditor.

2. Ensure no occurance of corruption, collusion and nepotism.

3. Contribute these following suggestions:

a. The Nomination Procedure for members of BOC and BOD to the Shareholders.

b. Remuneration Procedure in the AGMS

c. Keep abreast on the Company’s activities when the Company shows signs of declining and report the to the GMS, along with advices and suggestions for improvement.

d. Take note of the determinants and critical factors to the success of the Company.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo153

Wewenang

1. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan.

2. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perseroan.

3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan.

4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi.

5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris.

6. Mengangkat sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu.

7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini. Membentuk Komite-komite, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan perusahaan.

8. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu.

9. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini.

10. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandanganpandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan.

11. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan/ atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

Direksi

a. Jumlah, Komposisi dan Masa Jabatan Dewan Direksi

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan Anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya.

The Authorities

1. Examine the accounts, papers, and other documents, review the cash flow for verification purposes and others, and to inspect bonds and the Company’s assets.

2. Enter the grounds, buildings, and offices used by the Company.

3. Ask for explanations from The Board of Directors and / or other officials on all issues related to the Company management.

4. Know all the policies and actions that have been and will be run by The Board of Directors.

5. Ask The Board of Directors and / or other officials under The Board of Directors with the knowledge of The Board of Directors to attend the BOC meetings.

6. Appoint the secretary of The Board of Commissioners, if deemed necessary.

7. Temporarily discharge the members ofTthe Board of Directors in accordance with the provisions in the Articles of Association. Establish committees if necessary, by taking into account the ability of the company.

8. Hire some experts for particular things in a certain period of time at the expense of the Company, if deemed necessary.

9. Manage the Company in certain circumstances for a certain period of time, in accordance with the provisions in Articles of Association.

10. Attend The Board of Directors meetings and provide views on discussed matters.

11. Carry out other supervisory authorities as long as they ar not contrary to the laws, statutes, articles of associations and / or the decisions in the General Meeting of Shareholders.

Board of Director

a. The Amount, Composition and Term of Office of The Board of Directors

In accordance with the Articles of Association, the members of The Board of Directors are appointed by the AGMS for a period of 5 (five) years and can be reappointed for 1 (one) term, without prejudice to the right of the AGMS to dismiss at any time by mentioning the reason for such dismissal.

NamaName Jabatan Mulai

StartedBerakhirEnded Position

Tony Visiyanto Direktur Utama 03 November 2014 03 November 2019 President Director

Agus Mutiar Direktur Keuangan 03 November 2014 03 November 2019 Financial Director

Chairani Harahap Direktur Operasional 03 November 2014 03 November 2019 Operational Director

Sumber: Sumber laporan manajemen 2014

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance154

b. Ruang lingkup dan tanggung jawab anggota direksi adalah sebagai berikut:

Tony Visiyanto (Direktur Utama)

1. Merumuskan, menetapkan dan mengendalikan kebiajakan (policy) umum perseroan serta kebijakan strategis (strategic direction) dilingkungan perseroan.

2. Berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi dalam menjalankan seluruh kegiatan perseroan.

3. Memimpin Rapat Direksi dan atau menunjuk salah satu Direktur apabila Direktur Utama berhalangan.

4. Memimpin dan mengurus perseroan serta mengkoordinasikan kegiatan para Direktur yang berkaitan dengan bidang-bidang Operasional, SDM dan Keuangan.

5. Memastikan terselenggaranya Sistem Pengendalian Internal yang memadai dan mendorong efektifitas Satuan Internal Audit sebagai lembaga Pengawasan Internal Perseroan.

6. Menyelesaikan tindakan-tindakan lainnya baik mengenai pengurusan maupun kepemilikan harta perseroan sesuai ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar (AD) yang ditetapkan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) berdasarkan peraturan perundangan.

b. The Scope and responsibility member of board of direction are as follow:

Tony Visiyanto (President Director)

1. Formulate, establish and control the Company’s general policy and strategic direction within the Company.

2. Is authorized to act for and on behalf of the Board of Directors in carrying out all of Company’s activities.

3. Chair the Board of Directors meetings or appoint one of the director in the absence of the Presiden Director.

4. Lead and manage the Company and coordinate the Directors’ activities in the field of Operations, Human Resources and Finance.

5. Ensure the implementation of adequate Internal Control System and promote the effectiveness of the Internal Audit Unit as the Company’s Internal Supervision institution.

6. Resolve other actions, both regarding the maintenance and ownership of the Company’s assets, in accordance with provisions set forth in the Articles of Association which is established through the AGMS (Annual General Meeting of Shareholders), based on the laws and regulations.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo155

7. Melakukan pemantauan (monitoring) dan merumuskan antisipasi terhadap fak tor luar yang berpengaruh terhadap kegiatan pengelolaan perseroan secara keseluruhan di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang.

8. Memberikan bimbingan (coaching), mengevaluasi dan memberikan reward dan punishment kepada para pejabat satu tingkat dibawah Direksi yaitu: General Manager dan Manager. Khusus mekanisme reward dan punishment terhadap Kepala Cabang melalui cara lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan.

9. Mengkoordinasikan, mengintegrasikan dan melakukan sinkronisasi seluruh kegiatan Direktorat dengan unit-unit kerja di lingkungan perseroan dalam rangka menyiapkan rencana dan pengelolaan kegiatan perseroan.

10. Mengkoordinasikan anggota-anggota perseroan agar tercapai sinergi dan manajemen risiko yang memadai.

11. Mempertanggungjawabkan hasil kinerja perseroan secara berkala kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham.

12. Membina dan mengendalikan peningkatan efisiensi dan efektifitas, pemeliharaaan dan perawatan sarana, kelengkapan dan perlengkapannya, prasarana dan fasilitas serta peralatan penunjang lainnya di seluruh Perseroan termasuk Kantor Cabang.

Agus Mutiar (Direktur Keuangan)

1. Merumuskan kebijakan (policy) dan pedoman strategis (strategic direction) di bidang pengelolaan keuangan, akuntansi, aset perseroan, umum, pengadaan, sistem informasi, sumberdaya manusia dan pengembangan organisasi di lingkuangan Perseroan.

2. Bertindak untuk dan atas nama Direksi dalam menjalankan tugas memimpin keseluruhan kegiatan dan Tata Kelola Direktorat Keuangan & SDM.

3. Menyusun rencana dan program kegiatan Direktorat Keuangan & SDM.

4. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP), mempersiapkan bahan Rencana Kerja Jangka Panjang Perseroan (RJPP)/Corporate Plan dan RKAP.

5. Menjalankan fungsi pembinaan dan pengendalian perseroan yang menyangkut bidang Keuangan, Akuntansi dan SDM melalui jalur mekanisme organisasi yang berlaku.

6. Mengelola sumberdaya perseroan dalam bidang Keuangan meliputi pengendalian penerimaan dan pengeluaran serta penempatan dana.

7. Monitor and formulate anticipation of outside factors that affect the Company’s overall management activities at the Head Office and Branch Offices.

8. Provide coaching, evaluate and give reward and punishment to the officials one level below the Board of Directors: General Manager and Manager. The reward and punishment mechanism for the Heads of Branch is carried out through other means that do not conflict with the laws and regulations.

9. Coordinate, integrate and synchronize all of the Directorate activities with the Company’s working units, in order to prepare the plan and management of Company’s activities.

10. Coordinate the Company members, to achieve the synergy and adequate risk management.

11. Account to the Board Of Commissioners and shareholders on a regular basis for the result of the Company’s performance.

12. Foster and control the improvement of efficiency and effectiveness, the maintenance and care of facilities, fittings and equipments, infrastructures and facilities, and other supporting means throughout the Company including branch offices.

Agus Mutiar (Finance Director)

1. Formulate the Company’s policy and strategic direction in the field of financial management, accounting, company assets, general affairs, procurement, information system, human resources and organizational development within the Company.

2. Act for and on behalf of the Board of Directors in leading all activities and governing the Directorate of Finance & HR.

3. Set the plan and activity program of the Directorate of Finance & HR.

4. Coordinate the preparation of the Corporate Work Plan and Budget (CWPB), and prepare the materials for the Corporate Long-Term Plan (CLTP) and CWPB.

5. Perform the function of coaching and controlling in the field of Finance, Accounting and HR through the prevailing organizational mechanism.

6. Manage the Company’s financial resources, including the control of revenues and expenditures as well as the allocation of funds.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance156

7. Mengelola sumber dan penggunaan dana perseroan untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan usaha.

8. Menyelenggarakan kegiatan akuntansi Perseroan secara accountability maupun secara auditability dan melakukan analisis administrasi keuangan Perseroan.

9. Menyusun formasi, kuantitas dan alokasi kebutuhan SDM Perseroan.

10. Menyusun ketentuan-ketentuan Peraturan Kekaryawanan termasuk penetapan gaji, pension, jaminan tunjangan hari tua dan penghasilan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta keputusan RUPS.

11. Mempersiapkan administrasi pengelolaan SDM antara lain: pengangkatan, pemberhentian, mutasi dan penghargaan serta sanksi dan penilaikan karyawan Perseroan berdasarkan peraturan kerkaryawanan perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

12. Menyusun daftar-daftar investasi asset, barang/bahan persediaan serta melaksanakan penghapusan asset yang tidak produktif sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

13. Menyediakan, menganalisa, mengevaluasi dan mengembangkan prasarana dan fasilitas serta peralatan penunjang lainnya.

14. Mengkoordinasikan, mengintegrasikan dan melakukan sinkronisasi seluruh kegiatan Direktorat dengan unit-unit di lingkungan perseroan dalam rangka mempersiapkan rencana dan pengelolaan kegiatan SDM dan Keuangan.

15. Melakukan pemantauan dan merumuskan antisipasi terhadap faktor luar yang berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan korporasi dan pengelolaan SDM.

16. Mempersiapkan Laporan Pertanggungjawaban atas segala keterangan tentang keadaan dan jalannya perseroan termasuk Laporan Keuangan, baik dalam bentuk Laporan Tahunan maupun Laporan Berkala ataupun setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris dan Pemegang Saham.

17. Menyajikan Laporan dan Analisa Laporan Kinerja sesuai standard rasio-rasio keuangan dan non keuangan yang diperlukan perseroan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.

Chairani Harahap (Direktur Operasional)

1. Merumuskan kebijakan (policy) dan pedoman strategis (strategic direction) perseroan di bidang operasional yang menyangkut bidang distribusi dan logistik, marketing dan trading, baik di Kantor Pusat dan Kantor Cabang di seluruh Indonesia.

7. Manage the Company’s source and usage of funds to support operational activities and business development.

8. Conduct the Company’s accounting in an accountable and auditable manners, and to analyze the Company’s financial administration.

9. Determine the formation, quantity and allocation of human resources needed by the Company.

10. Formulate the Employee Regulation, including the provision of salary, pension, annuity insurance and other incomes, based on the applicable laws and regulation and the AGMS decision.

11. Prepare the administration of human resources management, among others: the appointment, dismissal, transfer, rewards and sanctions imposition as well as the assessment of employees, based on the Employee Regulation and applicable laws and regulation.

12. Compile a list of investments in assets and inventories of goods / materials and to write off unproductive assets, in accordance with applicable provisions.

13. Provide, analyze, evaluate and develop the infrastructures, facilities and other supporting means.

14. Coordinate, integrate and synchronize all of the Directorate activities with the Company’s working units, in order to prepare the plan and management of HR and Finance activities.

15. Monitor and formulate anticipation of external factors that affect the Corporate Financial Management and Human Resource Management.

16. Prepare the Accountability Report for any information on the circumstances and the course of the Company, including annual and periodic Financial Statements, or whenever requested by the Board of Commissioners and Shareholders.

17. Deliver reports and Performance Report Analysis, according to the financial and non-financial standards and ratios required by the Company, in accordance with the applicable laws and regulations.

Chairani Harahap (Director of Operations)

1. Formulate the Company’s policies and strategic direction in the field of Operation concerning distribution & logistic and marketing & trading, at the Head Office and Branch Offices throughout Indonesia.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo157

2. Bertindak untuk dan atas nama Direksi dalam menjalankan tugas memimpin dan pengendalian perseroan keseluruhan kegiatan dan tatakelola Direktorat Operasional.

3. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan, mempersiapkan bahan Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP)/Corporate Plan dan RKAP.

4. Menjalankan fungsi pembinaan dan pengendalian Kantor Pusat dan Kantor Cabang yang menyangkut bidang Distribusi & Logistik, Marketing dan Trading melalui mekanisme organisasi yang berlaku.

5. Menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan kegiatan pengelolaan Direktorat Operasional.

6. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan operasional di Kantor Pusat dan Kantor Cabang di lingkungan perseroan dalam rangka mempersiapkan rencana dan pengelolaan kegiatan Direktorat.

7. Melakukan pemantauan dan merumuskan antisipasi pasar dan perkembangan bisnis.

8. Melaksanakan pengawasan secara efektif terhadap semua kegaitan Direktorat Operasional agar sesuai dengan perencanaannya.

9. Memberikan bimbingan (coaching), serta mengevaluasi dan memberikan reward dan punishment kepada para pejabat yang bertanggungjawab kepada Direktur Operasional sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

10. Menyusun dan mempersiapkan laporan baik berkala maupun sewaktu-waktu hasil dari kegiatan pengelolaan Direktorat Operasional.

Tugas Pokok Direksi1. Menjalankan pengurusan Perseroan untuk

kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

2. Memelihara dan mengurus Kekayaan Perseroan.

Tugas - Tugas

Dalam melaksanakan Tugas Pokok, Direksi secara kolegial melalui Rapat Direksi/BOD mempunyai tugas-tugas sebagai berikut:

Tugas Strategis (Pengendali)

1. Menetapkan visi, misi dan strategi Perseroan

2. Mengelola Perseroan untuk mencapai tujuan Perseroan, dan memastikan agar Perseroan melakukan tanggung jawab sosialnya serta memperhatikan kepentingan stakeholders

2. Act for and on behalf of the Board of Directors in leading and controlling all of the Company activities and governing of the Directorate of Operation.

3. Coordinate the preparation of the Corporate Work Plan and Budget and prepare the materials for the Corporate Long-Term Plan (CLTP) and Corporate Work Plan and Budget (CWPB).

4. Perform the function of coaching and controlling of the Central Office and Branch Office in the field of Distribution & Logistic and Marketing & Trading through the prevailing organizational mechanism.

5. Prepare the Work Plan and Annual Budget for the management of Production and Development Directorate.

6. Coordinate all operational activities in the Head Office and the Branch Offices, in order to prepare the plan and management of the Directorate activities.

7. Monitor and formulate the market anticipation and business development.

8. Implement an effective oversight of all activities carried out by the Directorate of Operations, to fit with the initial plan.

9. Provide coaching, evaluate and give reward and punishment to the officials who are responsible to the Director of Operations, in accordance with the applicable regulations.

10. Compile and prepare regular and incidental reports on the Directorate of Operations management activities.

Principle Duties of The Board of Directors1. Exercise the Company management for the

corporate interest and in accordance with the purposes and objectives of the Company.

2. Maintain and manage the wealth of the Company.

Tasks

In carrying out the principle duties, the Board of Directors collegially through the BOD Meeting has the following tasks:

Strategic Tasks (Controller)

1. Determine the Company’s vision, mission and strategies

2. Manage the Company to achieve its objectives and ensure that the Company performs its social responsibility and pay attention to the stakeholders’ interests.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance158

3. Menyusun RJPP sebagai acuan pengembangan operasi perseroan sesuai dengan tujuan dan maksud pendiriannya dan disampaikan kepada RUPS guna mendapatkan persetujuan dan pengesahan untuk selanjutnya dilaksanakan.

4. Menyusun struktur organisasi perseroan berdasarkan kebutuhan yang dilengkapi dengan uraian tugas sesuai dengan visi dan misi perseroan sebagaimana tertulis dalam RJPP untuk mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris.

5. Menetapkan sistem pengendalian intern yang efektif untuk mengamankan investasi dan asset perseroan.

6. Menerapkan Good Corporate Governance secara konsisten dan berkesinambungan.

7. Menerapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko.

8. Dalam pelaksanaan tugasnya , Direksi wajib menerapkan prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan kewajaran.

9. Dalam melaksanakan tugas pokok Direksi, setiap anggota Direksi baik secara individu maupun secara kelompok, harus mampu melakukan pengambilan keputusan yang efektif, tepat dan cepat serta dapat bertindak secara independen dalam arti tidak mempunyai kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugasnya secara mandiri.

10. Setiap anggota Direksi harus mampu menggalang kerjasama tim yang solid dan saling mendukung dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan usaha perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RUPS dan Rapat Direksi.

11. Dalam kapasitasnya sebagai unsur pengendali, Direksi beserta jajarannya dapat berkoordinasi dengan Direksi Anak Perusahaan maupun jajaran dibawahnya dalam penyusunan RJPP dan RKAP.

Tugas-tugas operasional

1. Menyusun RKAP yang merupakan penjabaran tahunan RJPP sebagai acuan operasi tahunan perseroan dalam mencapai sasaran dan disampaikan kepada RUPS untuk mendapatkan pengesahan guna dilaksanakan.

2. Menjalankan tindakan-tindakan lainnya baik mengenai pengurusan maupun kepemilikan kekayaan Perseroan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam anggaran dasar dan yang ditetapkan dalam RUPS.

3. Membuat dan memberikan Laporan Pertanggung-jawaban dan Laporan Tahunan /Annual Report kepada RUPS.

3. Develop Corporate Long-Term Plan (CLTP) as a reference for developing the company’s operational processes, in accordance with the Company’s objective and purpose and submit the plan to the AGMS for approval and validation for further implementation.

4. Develop a corporate organizational structure based on the Company’s need, that comes with job descriptions, correspond to the Company’s vision and mission as written in the CLTP and ask for approval from the Board of Commissioners.

5. Establish an effective internal control system to secure the Company’s investments and assets.

6. Implement Good Corporate Governance consistently and continuously.

7. Implement risk management policies and strategies.

8. In performing its duties, the Board of Directors shall apply the principles of professionalism, efficiency, transparency, independence, accountability, responsibility and fairness.

9. In carrying out its principle duties, each member of the Board of Directors either individually or collectively, should be able to take effective, precise and quick decisions and be able to act independently, in the sense of not having interests that may interfere with their ability to perform their duties independently.

10. Each member of the Board of Directors shall be able to establish a solid teamwork and mutual support in order to achieve the Company’s vision, mission and objectives, both short term and long term, as set out in the AGMS and Board of Directors’ Meetings.

11. In its capacity as the controlling element, the Board of Directors and its staff can coordinate with the Board of Directors of the Subsidiary as well as with its subordinates in the preparation CLTP and CWPB.

Operational Tasks

1. Formulate the CWPB which is the annual description of CLTP, as the Company’s annual operational reference in achieving its targets and submitted to the AGM for approval and further implementation.

2. Carry out other actions regarding the Company’s management and assets’ ownership, in accordance with the provisions stipulated in the Articles of Association and set out in the AGMS.

3. Create and deliver Accountability Report and Annual Report to the AGMS.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo159

4. Memberikan laporan berkala serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris dan pemegang saham.

5. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan

4. Provide periodic reports and other reports whenever requested by the Board of Commissioners and shareholders.

5. Control, maintain and manage the Company’s assets

Tugas-tugas Legal dan Administratif (Regulator)

1. Menetapkan kebijakan akuntansi dan memastikan dimilikinya sistem akuntansi sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dan yang ditetapkan Pemerintah.

2. Menyusun dan menandatangani Kontrak Manajemen berupa: (Statement of Corporate Intent) dan Appoinment Agreement.

3. Menyiapkan susunan organisasi pengurusan Perseroan lengkap dengan perincian tugasnya.

4. Menjamin tidak adanya penyimpangan dalam menjalankan aktivitas Perseroan baik yang di sengaja maupun tidak disengaja yang berpotensi dapat merugikan Keuangan Negara atau perekonomian Negara.

5. Membuat dan menyusun kebijakan Korporasi yang disebut sebagai Pedoman Kebijakan Perusahaan (PKP) dan Pedoman Kebijkan Manajemen (PKM) sebagai dasar kebijakan operasional dan tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan dan wajib dipegang teguh oleh Direksi dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Sikap, tindakan atau keputusan yang diambil oleh Direksi di dalam menjalankan, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kerja tertentu atau menyelesaikan suatu permasalahan tertentu, dimana substansi permasalahan atau kegiatan kerja dimaksud tidak diatur dalam suatu aturan yang baku.

Legal And Administrative Tasks (Regulator)

1. Establish accounting policies and ensure that the accounting system has been held in accordance with the relevant accounting standards and which is stipulated by the Government.

2. Compose and sign a Management Contract in the form of Statement of Corporate Intent and Agreement appointment.

3. Prepare the management organization structure, complete with the job descriptions.

4. Ensure there are no irregularities in running the Company activities, intentionally or unintentionally, that could potentially harm the State Finance or the State’s economy.

5. Create and develop corporate policies referred to as Corporate Policy Manual (CPM) and Management Policy Manual (MPM) as the basis of operational policies and do not conflict with the laws and regulations, and shall be firmly held by the Board of Directors with the following principles:

a. The attitude, action or decision taken by the Board of Directors in conducting, directing and controlling the activities of a particular job or solve a particular problem, where the substance of the problem or work activity is not regulated in a standard rule.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance160

b. Kebijakan yang diambil oleh Direksi dapat berupa konsensus antar seluruh atau sebagian anggota Direksi berkaitan dengan masalah pengurusan dan pengelolaan perusahaan.

c. Kebijakan yang diambil oleh Direksi merupakan hal yang substansinya menyangkut risiko atau konsekuensi yang bernilai material, maka kebijakan tersebut perlu mendapat persetujuan Rapat Direksi.

d. Kebijakan yang akan diambil oleh salah satu atau beberapa anggota Direksi menyangkut penggunaan dana, pemberian kredit kepada pihak ketiga dan atau penggunaan sumberdaya lainnya di luar batas dan atau nilai tertentu yang telah disepakati dan disetujui oleh Rapat Direksi.

e. Kebijakan yang diambil oleh Direksi mempunyai substansi yang sama dan dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi suatu kebutuhan perusahaan sehari-hari maka Direksi yang bersangkutan perlu mengusulkan kepada Direktur Utama untuk menjadikan kebijakannya menjadi suatu peraturan yang mengikat.

6. Dalam mengambil kebijakan atas suatu permasalahan yang timbul dalam kegiatan sehari-hari, setiap anggota Direksi wajib mempertimbangkan, beberapa hal sebagai berikut:

a) Latar belakang permasalahan atau latar belakang pengambilan kebijakan.

b) Informasi akurat yang terkait dengan permasalahan.

c) Urgensi, tujuan dan pengambilan kebijakan harus mempertimbangkan pilihan terbaik bagi PT. Rajawali Nusindo (for the best of company interest)

d) Mempertimbangkan dengan seksama dampak positif dan negatif dari kebijakan yang diambil terhadap kondisi keuangan perusahaan, sumber daya perusahaan, rencana perusahaan, pelanggaran hukum dan etika usaha serta hubungannya dengan kewenangan sesama anggota Direksi dan Dewan Komisaris.

e) Perlunya berkoordinasi dengan anggota Direksi lainnya dalam mengambil suatu kebijakan, khususnya untuk suatu kebijakan dan atau program kerja yang akan berdampak langsung maupun tidak langsung kepada kewenangan, program kerja dan kebijakan Direksi lain.

f) Substansi kebijakan ini tidak menyimpang dari peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penilaian Kinerja Direksi Penilaian Kinerja Dewan Direksi dilakukan oleh Pemegang Saham setiap tahunnya. Target-target yang ditetapkan untuk tahun 2014 beserta realisasinya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

b. The Board of Directors’ policies may constitute a consensus among all or some members of the Board of Directors in relation to the Company maintenance and management issues.

c. The substance of the policies made by the Board of Directors concern the material risks or consequences, therefore these policies need approved by the Board of Directors’ Meetings.

d. Policies to be taken by one or several members of the Board of Directors include the use of funds, lending to third parties and / or the use of other resources beyond the limits and / or certain value agreed upon and approved in the Board of Directors’ Meetings.

e. The Board of Directors’ policies have the same substance and are conducted continuously and become the Company’s daily needs, therefore the relevant Director shall propose to the President Director to set those policies into binding regulations.

6. In setting policies regarding issues incurred in daily activities, each member of the Board of Directors shall consider the following:

a) The background of issue or the reason for the decision making.

b) Accurate information related to the issue.

c) The urgency, objective and policy-making must be aligned with the best interest of PT. Rajawali Nusindo.

d) Carefully consider the positive and negative impacts of the policy to the Company’s financial condition, corporate resources, the Company’s plans, a violation of law and business ethics and its relationship with the authority of other members of the Board of Directors and Board of Commissioners.

e) The need to coordinate with other members of the Board of Directors in making policies, especially policies or work programs that will directly or indirectly effect the authority, work programs and policies of other Directors.

f) The substance of the policy does not deviate from the laws and regulations

Performance Appraisal of Board of Directors The directors’ Performance Appraisal is conducted annually by Shareholders. The targets for 2013 set out in the AGMS are published in the Company Annual Report.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo161

Penghasilan Direksi, terdiri dari:

Gaji/ Honorarium per bulan

Besarnya Faktor Jabatan Direksi ditetapkan dengan komposisi:

»» Faktor Jabatan Direktur Utama: 100%

»» Faktor Jabatan Direktur: 90% dari Direktur Utama

Tunjangan:

» Tunjangan Hari Raya Keagamaan, maksimal 1 (satu) kali Gaji/ Honorarium

» Tunjangan Komunikasi bagi Direksi sebesar pemakaian (at cost) dengan batasan maksimal Rp 1,000,000 per bulan

» Asuransi Santunan Purna Jabatan dengan premi per tahun paling banyak sebesar 25% dari Gaji/ Honorarium

» Tunjangan Pakaian, sesuai dengan yang dianggarkan dalam RKAP

» Tunjangan Cuti Tahunan diberikan setiap tahun sebanyak 1 (satu) kali Gaji/ Honorarium, setelah menjabat selama minimal 6 (enam) bulan berturut-turut

» Tunjangan Perumahan, diberikan sebesar Rp 7,000,000 per bulan

» Tunjangan Operasional Kendaraan, diberikan sebesar Rp 2,000,000 per bulan

Fasilitas:

» Diberikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan keuangan Perusahaan

» Fasilitas Kendaraan Dinas bagi Direksi sebanyak 1 (satu) unit kendaraan dinas dalam bentuk Program Kepemilikan Kendaraan

» Fasilitas Kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku di perusahaan yaitu sebesar pemakaian (at cost) termasuk istri/ suami dan maksimal 3 (tiga) orang anak yang berumur di bawah 25 (dua puluh lima) tahun dan belum bekerja atau belum menikah

» Fasilitas Perkumpulan Profesi paling banyak 1 (satu) keanggotaan

» Fasilitas Bantuan Hukum, dalam hal terjadi tindakan/ perbuatan untuk dan atas nama jabatan yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan

» Fasilitas Rumah Jabatan, diberikan apabila perusahaan memiliki fasilitas rumah jabatan dan oleh karenanya Tunjangan Perumahan tidak dibayarkan

Tantiem/ Insentif Kinerja, jumlahnya ditetapkan sesuai RUPS yang disesuaikan dengan pencapaian KPI dan Tingkat Kesehatan Perusahaan.

The Directors’ Incomes include:

Monthly Salary/Honorarium

The establishment of Superior Factors for Board of Directors consists of:

» President Director Factor : 100%

» Director Factor: 90% of the President Director

Benefits:

» Religious Holiday Allowance Day, in the maximum amount of 1(one) month Salary/Honorarium

» At cost Mobile Communication Allowance for a director, with the limit of Rp. 1.000.000 per month

» Retirement Insurance with the maximum annual premium of 25% of Salary/Honorarium

» Clothes Allowance, as budgeted in the Corporate Work Plan and Budget

» Annual Leave Allowance, paid every year in the amount of 1 (one) month Salary/Honorarium, having served for at least six (6) consecutive months

» Housing Allowance, paid monthly in the amount of Rp. 7.000.000

» Operational Vehicle Allowance, paid monthly in the amount of Rp. 2.000.000

Facilities:

» Granted in accordance with the Company’s financial condition and capability.

» Office Vehicle Facility for Director as many as 1 (one) unit of office vehicle in the form of Vehicle Ownership Program

» At cost Health Coverage in accordance with the Company regulation, including wife / husband and a maximum of 3 (three) children under the age of 25 (twenty five) years old and not yet work or married.

» Profession Association Facility a maximum of 1 (one) membership.

» Legal Assistance Facility, in the event of measures / actions for and on behalf of the position relating to the Company’s business activities.

» Functional House Facility, given if the Company has the amenity of functional house and therefore Housing Allowance is not paid.

Tantiem / Performance Incentive, the amount shall be determined in the AGMS, which is adjusted to the achievement of KPI and Soundness of the Company.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance162

Faktor Pajak atas Gaji/ Honorarium, Tunjangan, Fasilitas dan Tantiem Direksi ditanggung dan menjadi beban Perusahaan. Di luar hal-hal yang diatur dalam ketetapan ini, Direksi tidak diperkenankan untuk membebankan biaya kepada Perusahaan untuk kepentingan pribadi.

Ketetapan mengenai Gaji/ Honorarium, tunjangan dan fasilitas Direksi ini dimulai tanggal 1 Januari 2014

Frekuensi Pertemuan Dan Tingkat Kehadiran Dalam Pertemuan Direksi Dan Komisars

The Director’s Taxes on Salary/ Honorarium, Allowances, Facilities and Tantiem are borne by the Company. Outside the matters stipulated in this provision, the Director is not allowed to charge fees to the Company for personal gain.

The provision on the Director’s Salary/ Honorarium, Allowances, Facilities and Tantiem started on January 1, 2014.

Frequency of Meetings and Attendance In the meeting the Board of Directors and Commisioners

Daftar Hadir Direksi & Komisaris List of Present Directors & Commissioners

Rapat Komisaris Tahun 2014 Commissioners Meeting 2014

No Tanggal

Oki Jamhur Warnaen

Mohammad Najib

Zaenal Abidin

Burhanudin Tony Visiyanto

Ananto Widodo

Agus Mutiar

Chairani Harahap

(Komisaris Utama)

(Komisaris) (Komisaris) (Direktur Utama)

(Direktur Utama)

(Direktur Keuangan)

(Direktur Keuangan)

(Direktur Operasional)

1 20 Januari 2014 1 1 1 1 0 1 0 1

2 25 Februari 2014 1 1 1 1 0 1 0 0

3 24 Maret 2014 1 1 1 1 0 1 0 1

4 29 April 2014 1 1 1 1 0 1 0 1

5 30 Mei 2014 1 1 1 1 0 1 0 1

6 20 Juni 2014 1 1 1 1 0 1 0 1

7 21 Juli 2014 1 1 1 1 0 1 0 1

8 25 Agustus 2014 1 1 1 1 0 1 0 1

9 15 September 2014 1 1 1 1 0 1 0 1

10 25 September 2014 1 1 1 1 0 1 0 1

11 29 Oktober 2014 1 1 1 1 0 1 0 1

12 14 Nopember 2014 1 1 1 0 1 0 1 1

13 15 Desember 2014 1 1 1 0 1 0 1 1

Jumlah KehadiranTotal Attendance 13 13 13 11 2 11 2 12

Program Pelatihan Dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi Direksi

Training Program to Improve the Competence of Directors

Judul trainingThe title of training

Tempat & tanggal kegiatanPlace and date

PemateriSpeakers

PesertaParticipants

Training Interpretation & Awareness Of Quality Management System Based On ISO 9001:2008.

Gedung RNI Lantai 6,

16 September 2015

RNI Building 6th floor, September 6th, 2015

Sigma Consulting 1. Burhanudin2. Chairani Harahap3. Ananto Widodo

Tata Tertib Rapat

Tata tertib Rapat Direksi

1. Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu:

a. Oleh seorang atau lebih anggota Direksi.

b. Atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris.

c. Atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

Rules Meeting

Rules Meeting of the Board of Directors

1. Meetings of Directors can be done at any time deemed necessary:

a. By one or more members of the Board of Directors.

b. At the written request of one or more members of the Board of Commissioners.

c. At the written request of 1 (one) or more shareholders who together represent 1/10 (one-tenth) or more of the total shares with voting rights.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo163

2. Panggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak bertindak untuk dan atas nama Direksi.

3. Panggilan Rapat Direksi disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda terima paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.

4. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat.

5. Rapat Direksi diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan. Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

6. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, Rapat Direksi dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari antara anggota Direksi yang hadir.

7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa.

8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat.

9. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.

10. Bila dalam rapat Direksi terdapat pendapat yang berbeda dengan apa yang diputuskan dalam rapat (dissenting comments/opinion), hal ini secara umum harus dicantumkan dalam Risalah Rapat.

11. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, ketua rapat Direksi yang akan menentukan. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1(satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir. Suara blanko dan Surat yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.

2. Calls Meeting of the Board of Directors carried out by members of the Board of Directors is entitled to act for and on behalf of the Board of Directors.

3. Calls Meeting of the Board of Directors submitted by registered mail or by letter delivered directly to each member of the Board of Directors to obtain a receipt not later than 3 (three) days before the meeting is held, excluding the date of the call and the meeting date.

4. Call the meeting must include the agenda, date, time and place of the meeting.

5. The Board of Directors Meeting held in the domicile of the Company or the Company’s place of business activities. If all members of the Board of Directors present or represented, call in advance is not required and the meeting of the Board of Directors may be held anywhere and is also entitled to take a decision valid and binding.

6. Directors’ Meeting chaired by the Director, in which case the President Director is absent or unavailable unnecessary to prove to a third party, the Board of Directors Meeting chaired by a member of the Board of Directors elected by and from among the members of the Board of Directors were present.

7. A member of the Board of Directors can be represented at the Meeting of the Board of Directors only by members of the Board of Directors based on a power of attorney.

8. The Board of Directors Meeting is valid and may adopt binding resolutions if more than 1/2 (one half) of the number of Board members present or represented at the meeting.

9. Resolutions of the Board of Directors shall be taken based on consultation and consensus. If not reached, the decision is taken by the voting affirmative vote of at least more than 1/2 (one half) of the number of votes cast at the meeting.

10. When in a meeting of the Board of Directors there are different opinions of what was decided in the meeting (dissenting comments / opinion), it generally must be included in the Minutes of Meeting.

11. If the sound either agree or disagree balanced, chairman of the Board of Directors meeting that will be decisive. Each member of the Board of Directors in attendance entitled to cast one (1) vote and an additional one (1) vote for each other member of the Board of Directors represents. A vote on self-made man with a closed ballot papers without signatures while voting on other things made orally unless the chairman of the meeting decides otherwise without any objection from the hadir.Suara blank and invalid Letters deemed not validly issued and are considered no and not counted in determining the number of votes cast.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance164

12. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.

13. Untuk setiap rapat Direksi dibuat catatan rinci proses dan isi rapat dalam bentuk risalah oleh Sekretaris Korporasi yang berisi kronologi pengambilan keputusan.

14. Risalah rapat ditandatangani oleh Pimpinan Rapat Direksi dan oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh dan dari antara mereka yang hadir.

15. Direksi menetapkan tata tertib rapat Direksi dalam suatu risalah Rapat Direksi dan diuraikan secara rinci dalam notulen rapat sebagai lampirannya.

16. Hadir atau tidak hadir dalam suatu rapat Direksi, setiap anggota Direksi berhak menerima salinan Risalah Rapat Direksi tersebut.

17. Persetujuan atau keberatan serta usulan perbaikan atas Risalah Rapat disampaikan oleh anggota Direksi pada rapat periode berikutnya dan paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal pengiriman Risalah Rapat tersebut.

18. Risalah Rapat Direksi harus ditata, dikumpulkan, dan disimpan secara rapi dan sistematis oleh Sekretaris Korporasi.

19. Laporan Tahunan Perseroan harus memuat jumlah rapat Direksi serta jumlah kehadiran masing-masing anggota Direksi.

Pedoman Kerja Direksi

1. Perusahaan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari seorang Direktur atau lebih sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang Direktur. Dalam hal diangkat lebih dari seorang anggota Direksi, maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Direktur Utama.

2. Pengangkatan dan pemberhentian para Anggota Direksi dilakukan RUPS dimana Anggota Direksi tersebut diangkat dari calon-calon yang diusulkan oleh para Pemegang Saham Perusahaan.

12. The Board of Directors may also take decisions without convening the Meeting authorized the Board of Directors, provided that all members of the Board of Directors has been notified in writing and all the members of the Board of Directors to approve the proposal submitted in writing by signing the agreement. The decisions taken in this way has the same power as a legitimate decision taken by the Board of Directors Meeting.

13. For each meeting of the Board of Directors made a detailed record of the process and content in the form of the minutes of the meeting by the Secretary of the Corporation that contains a chronology of decisions.

14. Minutes of the meeting signed by the Chairman of the Board of Directors Meeting and by a member of the Board of Directors appointed by and from among those present.

15. The Board of Directors set the order of the Board of Directors meeting in minutes of meeting of the Board of Directors and described in detail in the minutes as attachments.

16. Present or not present at a meeting of the Board of Directors, each member of the Board of Directors is entitled to receive a copy of the Minutes of Meeting of the Board of Directors.

17. Approval or objection and proposed improvements to the Minutes of Meeting presented by members of the Board of Directors at a meeting next period and no later than 14 (fourteen) days from the date of the Minutes of the Meeting.

18. Minutes of the Meeting of the Board of Directors should be organized, collected, and stored neatly and systematically by the Secretary of the Corporation.

19. The Annual Report must contain the number of the Board of Directors meeting and the attendance of each member of the Board of Directors.

Work Guidelines Directors

1. The Company is managed and led by The Board of Directors consisting of one Director or more with the maximum of 5 (five) Directors. In the event more than one member of the Board of Directors are appointed, then one of them can be appointed as the President Director.

2. The appointment and dismissal of the members of the Board of Directors are carried out through AGMS, in which the members of the Board of Directors are appointed from candidates proposed by the Company Shareholders.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo165

3. Pembagian tugas dan wewenang setiap Anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Komisaris untuk menetapkannya.

4. Apabila oleh suatu sebab jabatan Anggota Direksi lowong, maka dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah terjadi lowongan, harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan itu.

5. Selama jabatan itu lowong dan penggantinya belum ada atau belum memangku jabatannya, maka salah seorang Anggota Direksi lainnya yang ditunjuk Komisaris, menjalankan pekerjaan Anggota Direksi yang lowong itu dengan kekuasaan dan wewenang yang sama.

6. Jika oleh sebab apapun juga Perusahaan tidak mempunyai Anggota Direksi, maka untuk sementara Komisaris berkewajiban menjalankan pekerjaan Direksi, dengan kewajiban dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah terjadi lowongan, untuk meminta diadakannya RUPS Luar Biasa guna mengisi lowongan itu.

7. Masa Jabatan Direksi ditetapkan 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

8. RUPS dapat memberhentikan jabatan Anggota Direksi sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir dengan menyebutkan alasan pemberhentiannya.

9. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila:

a. Meninggal dunia b. Masa jabatan berakhir c. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS d. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai

anggota Direksi berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.

Wewenang

1. Wewenang penuh:

a. Menetapkan kebijakan umum maupun kebijakan khusus dalam memimpin dan mengurus Perseroan.

b. Mengatur ketentuan SDM Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

c. Mengangkat dan memberhentikan karyawan Perseroan sesuai dengan peraturan SDM yang berlaku dan tidak bertentangan dengan UU Ketenagakerjaan yang berlaku.

d. Mengatur mekanisme penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Direksi baik di dalam dan di luar Pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk hal itu, atau kepada seorang

3. The duties and authorities of each member of the Board of Directors are set by the AGMS and the AGMS may be delegate the to the Board of Commissioners.

4. If for any reason there is a vacant position on The Board of Directors Member, then within no later than 30 (thirty) days after the vacancy occurs, the AGMS must be held to fill the vacancy.

5. During the vacancy, and no successor is available or not yet assumed office, then one of the other members of the Board of Directors who is appointed by the Commissioners, will fill the vacancy with the same power and authority.

6. If by any reason, the Company has no Board of Directors’ member, then one member of the Board of Commissioners is obliged to temporary carry out the work of the Directors and within no later than 30 (thirty) days after the vacancy occurs, shall request to hold an Extraordinary AGMS to fill such vacancy.

7. The term of office of Directors is set for 5 (five) years and can be reappointed for 1 (one) term.

8. AGMS can dismiss members of the Board of Directors at any time before their term of office expires by mentioning the reason for such dismissal.

9. The term of office of a member of The Board of Directors ended if:

a. Deceaseb. The term of office is completedc. Is dismissed by the resolution of AGMSd. No longer qualifies as a member of The Board of

Directors under the provisions of the Articles of Association and laws and regulations.

Authorities

1. Full authority:

a. Establish general and specific policies in leading and managing the Company.

b. Formulate the Company’s HR regulation, including the determination of salaries, pensions or retirement benefits and other incomes in accordance with applicable laws and regulations.

c. Appoint and dismiss employees of the Company in accordance with the applicable HR regulation and do not conflict with the applicable Labor Law.

d. Arrange the handover mechanism of a director’s authority to represent the Company, both inside and outside the Court, to one or several members of the Board of Directors specifically appointed for it, or to one or more of the Company’s

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance166

atau beberapa orang karyawan Perseroan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain.

e. Mengadakan perjanjian dengan pihak ketiga dengan prinsip efektifitas dan efisiensi perseroan.

f. Menetapkan peraturan perseroan dan perjanjian kerjasama bersama Serikat Pekerja.

g. Mendelegasikan wewenang kepada Dewan Komisaris dalam batas wewenang dan waktu tertentu apabila seluruh Direksi berhalangan hadir.

2. Wewenang yang memerlukan rekomendasi / saran / persetujuan tertulis Dewan Komisaris:

a. Menerima pinjaman jangka pendek dari Bank atau Lembaga Keuangan lainnya.

b. Memberikan pinjaman jangka pendek atas sampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkan oleh RUPS.

c. Mengagunkan aktiva tetap yang diperlukan dalam melaksanakan penarikan jangka pendek.

d. Melepaskan dan menghapuskan aktiva bergerak sampai dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya 5 (lima) tahun.

e. Menghapus dari pembukuan piutang macet sampai dengan nilai tertentu yang ditetapkan oleh RUPS.

f. Mengadakan kerjasama operasi untuk jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun atau tidak lebih dari 1 (satu) siklus usaha.

g. Mengadakan kontrak manajemen untuk jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun.

h. Menetapkan dan menyesuaikan struktur organisasi.

3. Wewenang yang memerlukan persetujuan RUPS setelah mendengar pendapat dan saran Dewan Komisaris.

a. Mengambil bagian, sebagian atau seluruhnya atau ikut serta dalam Perseroan lain atau mendirikan Perusahaan baru.

b. Melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan Perseroan dalam Perseroan lain atau badan-badan lain di luar kegiatan usaha Perseroan.

c. Menerima pinjaman jangka menengah/panjang.

d. Memberikan pinjaman jangka menengah/panjang.

e. Memberikan pinjaman jangka pendek yang melebihi jumlah tertentu yang ditatapkan oleh RUPS.

f. Melepaskan dan menghapuskan aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis yang lazim

employees, either individually or jointly, or to other individual.

e. Enter into an agreement with a third party with the principles of effectiveness and efficiency of the Company.

f. Set rules and agreements with labor unions.

g. Mendelegasikan wewenang kepada Dewan Komisaris dalam batas wewenang dan waktu tertentu apabila seluruh Direksi berhalangan hadir.

2. approval of the Board of Commissioners state as follow:

a. Receive short-term loans from banks or other financial institutions.

b. Give short-term loans up to a certain amount set at the AGMS.

c. Collateralize assets required in implementing short-term withdrawal.

d. Release and write off removable fixed assets according to the economic life commonly applicable in the industry, 5 (five) years in general.

e. Write off bad debts from the book up to a certain value set by the AGMS.

f. Build operational cooperation for a period of not more than 1 (one) year or not more than 1 (one) business cycle.

g. Undertake management contracts for a period of not more than 1 (one) year.

h. Set and adjust the organizational structure.

3. The authorities which require AGMS approval after hearing the opinions and advice of the Board of Commissioners state as follow:

a. Take part, partially or entirely, or participate in another company or set up a new company.

b. Remove the Company’s involvement, partially or entirely, in another company or other entities outside the Company’s business activity.

c. Receive medium / long term loans.

d. Give medium / long term loans.

e. Give short-term loans that exceed a certain amount set by the AGM.

f. Release and write off removable fixed assets according to the economic life commonly

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo167

berlaku dalam industri pada umumnya 5 (lima) tahun.

g. Melepaskan dan menghapuskan aktiva tetap tidak bergerak.

h. Mengangunkan aktiva tetap dalam rangka penarikan kredit jangka menengah/panjang.

i. Mengadakan kerja sama dengan badan usaha atau pihak lain berupa kerjasama operasi untuk jangka waktu lebih dari 1(satu) tahun atau lebih dari 1(satu) siklus usaha.

j. Mengadakan kerjasama kontrak manajemen untuk jangka waktu lebih 1 (satu) tahun.

k. Mengadakan kerjasama lisensi, Bangun Guna Serah (Build, Operate and Transfer/BOT), Bangun Guna Milik (Build, Operate and Owned/BOO).

l. Mengadakan perjanjian-perjanjian lain yang mempunyai dampak keuangan bagi Perseroan sebagaimana ditetapkan oleh RUPS.

m. Mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist) yang mempunyai akibat keuangan melebihi suatu jumlah tertentu yang ditetapkan oleh RUPS.

applicable in the industry, 5 (five) years in general.

g. Release and write off irremovable fixed assets.

h. Collateralize fixed assets in order to withdraw medium / long term credit.

i. Build operational cooperation with business entities or other parties for a period of more than 1 (one) year or more than 1 (one) business cycle.

j. Undertake management contracts for a period of more than 1 (one) year.

k. Make a license cooperation, Build, Operate and Transfer (BOT) cooperation and Build, Operate and Owned (BOO) cooperation.

l. Build other agreements that have a financial impact to the Company as determined by the AGMS.

m. Bind the Company as a guarantor (borg or avalist) who has financial result exceeds a certain amount set by the AGM.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance168

n. Menghapuskan dari pembukuan piutang macet yang melebihi nilai tertentu yang ditetapkan RUPS.

o. Untuk tidak menagih kembali piutang macet dalam kurun waktu tertentu.

p. Mencalonkan anggota Direksi dan atau Komisaris yang mewakili Perseroan pada Perusahaan dan atau anak Perusahaan.

4. Wewenang yang memerlukan persetujuan RUPS Adalah semua perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan hutang seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan yang bukan merupakan barang dagang, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri atau berkaitan satu sama lain.

Hak dan Kewajiban

1. Hak

a. Menetapkan kebijakan dalam memimpin pengurusan Perseroan.

b. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi para pegawai Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

c. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Untuk pengangkatan pejabat Perusahaan sampai dengan 1 (satu) tingkat dibawah Direksi wajib dimintakan dan mendapat persetujuan Komisaris.

d. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pegawai Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain.

e. Menjalankan tindakan-tindakan lainnya, baik mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan kekayaan Perseroan, sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar ini dan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan.

2. Kewajiban

a. Setiap anggota Direksi wajib mentaati norma-norma kelembagaan, kesopanan, kesusilaan dan etika yang berlandaskan Pancasila dan UUD

n. Write off bad debts from the book up to a certain value set by the AGMS.

o. Do not collect bad debt within a certain period of time.

p. Nominate members of the Board of Directors and / or Commissioners who represents the Company, in the Company and or its subsidiaries.

4. The authority which requires AGMS approval includes all legal actions to transfer, waive rights or collateralize all or most of the Company assets which are not merchandise, either in a single transaction or multiple transactions, either stand-alone or related to one another.

Rights and Liabilities

1. Right

a. Establish policies in leading the Company management.

b. Formulate the Company’s HR regulation, including the determination of salaries, pensions or retirement benefits and other incomes for the employees in accordance with applicable laws and regulations and the resolution of AGMS.

c. Appoint and dismiss employees pursuant to the Company’s HR regulations and legislation in force. The appointment of officers of up to 1 (one) level below the Board of Directors, must be known and approved by the Board of Commissioners.

d. Arrange the handover of a director’s authority to represent the Company, both inside and outside the Court, to one or several members of the Board of Directors specifically appointed for it, or to one or more of the Company’s employees, either individually or jointly, or to other individual.

e. Carry out other actions regarding the Company’s management and assets’ ownership, in accordance with the provisions stipulated in the Articles of Association and set out in the AGMS, according to the applicable laws and regulations.

f. Appoint a Company Secretary.

2. Liabilities

a. Each member of the Board of Directors must comply with the norms of institutional, decency, morality and ethics, which are based on Pancasila and the

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo169

1945 serta berpegang teguh asas Kepastian Hukum, asas Tertib Penyelenggaraan Negara, asas Kepentingan Umum, asas Keterbukaan, asas Proporsionalitas, asas Profesionalitas, asas Akuntabilitas.

b. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan.

c. Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Direksi wajib mencurahkan tenaga, pikiran dan perhatian secara penuh pada tugas, kewajiban dan pencapaian tujuan Perseroan.

d. Setiap anggota Direksi wajib mentaati segenap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta wajib mentaati setiap aturan yang ada di dalam Anggaran Dasar perusahaan dan code of conduct serta code of corporate governance atau keputusan yang telah disepakati bersama. Setiap anggota Direksi diwajibkan menjadi penegak peraturan internal perusahaan.

e. Setiap anggota Direksi wajib memiliki komitmen dan kesungguhan di dalam menjalankan tugas dan mempergunakan kewenangan yang ada padanya sejalan dengan tujuan perusahaan dan tujuan organ-organ perusahaan yang berada di bawah pengelolaannya.

f. Setiap anggota Direksi wajib menyelaraskan tujuan organisasi yang berada di bawah koordinasi dan pembinaannya dengan tujuan perusahaan. Oleh karena itu setiap anggota Direksi wajib melakukan perencanaan organisasi dan penggunaan sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien.

g. Setiap anggota Direksi wajib bertanggungjawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya. Bertanggungjawab penuh secara pribadi maksudnya bertanggungjawab sampai dengan harta pribadi (tanggung renteng).

h. Direksi wajib bertanggungjawab atas pengelolaan limbah hasil usaha dan/atau kegiatan serta pengelolaan bahan berbahaya dan beracun.

i. Setiap anggota Direksi dilarang melakukan perbuatan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

j. Setiap anggota Direksi tidak boleh menolak menjadi saksi dalam perkara Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta dalam perkara lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

k. Dalam menjalankan kewajibannya sehari-hari, Direksi senantiasa mempertimbangkan kesesuaian tindakannya dengan rencana

1945 Constitution of the Republic of Indonesia, and also stick to the Rule of Law, the State Governance Rules of Conduct, as well as the principles of public interest, openness, proportionality, professionalism, and accountability.

b. Each member of the Board of Directors shall in good faith and full responsibility, carries out tasks for the benefit and business of the Company.

c. In performing their duties, members of the Board of Directors shall fully devote their energy, thought and attention to the duties, obligations and the objectives of the Company.

d. Each member of the Board of Directors shall comply with all applicable laws and regulations and must obey all the rules stipulated in the Company’s Articles of Association, Code of Conduct and Code of Corporate Governance or agreed decisions. Each member of the Board of Directors are required to be the enforcer of internal regulations.

e. Each member of the Board of Directors shall have the commitment and sincerity in carrying out duties and using the authority, in line with the company’s goals and the objectives of the Company’s organs under its management.

f. Each member of the Board of Directors shall align the organizational goals under their coordination and guidance with the Company’s goals. Therefore, each member shall draw up an organization plan and use the Company’s resources in an effective and efficient manner.

g. Each member of the Board of Directors shall personally take full responsibility if they are at fault or neglect their duties. Ppersonally take full responsibility means responsible to personal property (collective responsibility).

h. The Board of Directors shall be responsible for waste management of operational results and/or activities as well as the management of hazardous and toxic materials.

i. Each member of the Board of Directors are prohibited from committing corruption, collusion, and nepotism.

j. Each member of the Board of Directors must not refuse to be a witness in a case of corruption, collusion and nepotism as well as in other cases in accordance with the applicable laws and regulations.

k. In carrying out daily duties, the Board of Directors’ members continue to align their actions with the Company’s plans and objectives,

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance170

dan tujuan perusahaan, khususnya di dalam mencapai efektifiktas dari suatu tindakan yang memerlukan koordinasi dan juga guna menghindari terjadinya konflik dan tumpang tindihnya suatu kebijakan diantara sesama anggota Direksi.

l. Setiap anggota Direksi wajib menerapkan aturan kepegawaian perusahaan termasuk di dalamnya Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara manajemen perusahaan dengan pihak Serikat Pekerja.

m. Pendelegasian wewenang Direksi kepada pegawai atau pihak lain untuk melakukan perbuatan hukum atas nama perusahaan wajib dinyatakan dalam bentuk dokumen tertulis dan disetujui oleh Direktur Utama. Pendelegasian wewenang kepada karyawan tidak boleh dilakukan untuk hal-hal yang substansinya mengandung risiko yang material.

n. Setiap bulan Direksi wajib menyampaikan laporan keuangan bulanan kepada Komisaris. Laporan keuangan tersebut juga berisi catatan mengenai hal-hal yang bersifat kritis yang dapat atau menjadi penyebab penurunan atas kinerja atau posisi keuangan perusahaan.

o. Setiap bulan Direksi wajib menyampaikan laporan keuangan bulanan apabila dijumpai hal-hal yang mengindikasikan adanya penurunan kinerja keuangan yang cukup drastis, maka Direksi dapat memberikan informasi pendahuluan kepada Dewan Komisaris mengenai penurunan kinerja keuangan tersebut.

Ketentuan Jabatan

1. Komposisi dan pembagian tugas

a. Komposisi Direksi harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, tepat serta cepat dan dapat bertindak secara independen untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan profesional.

b. Perseroan dipimpin seorang Direktur Utama dengan 2 (dua) orang atau lebih Direktur disesuaikan dengan kebutuhan perseroan berdasarkan keputusan RUPS .

2. Larangan Jabatan

a. Anggota Direksi dilarang melakukan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Perseroan selain penghasilan yang sah.

b. Anggota Direksi dilarang merangkap jabatan lain sebagaimana di bawah ini:

1) Anggota Direksi atau Dewan Komisaris pada BUMN lainnya, atau anggota Direksi

particularly in achieving the effectiveness of an action that requires coordination and also to avoid conflicts and policy overlaps among the members of the Board of Directors.

l. Each member of the Board of Directors shall apply the employment rules, including the Joint Work Agreement (JWA) between the Company management and the Trade Unions.

m. The Board of Directors’ delegation of authority to employees or other parties in taking legal actions on behalf of the Company, shall be expressed in the form of a written document and approved by the President Director. The delegation of authority to employees should not be performed for matters that contain material risks.

n. Each month the Board of Directors is obliged to submit a monthly financial report to the Board of Commissioners. The financial report includes a record of critical matters that can or have become a cause of the declining performance or financial position of the Company.

o. Each month the Board of Directors is obliged to submit monthly financial report when encounter matters that indicate a drastic decline in financial performance, then the Board of Directors may provide preliminary information to the Board of Commissioners regarding such decline in the financial performance.

Provisions Position

1. Composition and distribution of tasks

a. Composition of the Board of Directors should be such so as to enable effective decision making, precise and quick and can act independently to carry out tasks independently and professionally.

b. The Company is led by a Director with two (2) or more persons Director tailored to the needs of the company based on the decision of the GMS.

2. Prohibition Position

a. Member of the Board of Directors are prohibited from conducting transactions that have conflict of interest and personal benefit either directly or indirectly from the activities of the Company other than legitimate income.

b. Member of the Board of Directors prohibited from holding other positions as follows:

1) Member of the Board of Directors or Board of Commissioners in another state, or members

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo171

Perseroan swasta atau jabatan lainnya yang berhubungan dengan pengelolaan Perseroan.

2) Jabatan struktural dan atau fungsional/lembaga pemerintahan pusat/daerah.

3) Jabatan lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan secara langsung atau tidak langsung dengan Perseroan.

c. Anggota Direksi dilarang melakukan tindakan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

d. Setiap anggota Direksi dilarang memberikan dan atau menerima gratifikasi dari dan atau kepada Pegawai Negeri/ Penyelenggara Negara atau pihak lain, pelanggaran terhadap ketentuan ini dapat dikenakan pidana sesuai dengan UU Nomor 20/2001 jo UU 31/1999 tentang Tindak Pidana Korupsi. Yang dimaksud dengan “gratifikasi” adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut, baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik.

Penilaian Kinerja Dewan Direksi

Penilaian Kinerja Direksi dilaksanakan oleh Komisaris dengan berpedoman pada hasil-hasil kinerja Perseroan meliputi:

1. Kinerja Keuangan 2. Kinerja Operasional3. Kinerja Administrasi4. Penerapan Rencana Jangka Panjang Perseroan

(RJPP)5. Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP)6. Penanganan Risiko Usaha7. Pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance

Organ Pendukung Perseroan

Organ Pendukung Perseroan terdiri dari:

a. Satuan Pengawasan Intern (SPI) Satuan Pengawasan Intern bertugas untuk melaksanakan tugas-tugas pengawasan Perseroan dan menjamin terlaksananya pelaksanaan Internal kontrol serta Manajemen Risiko dalam seluruh kegiatan Perseroan. Satuan Pengawasan Intern dapat menyampaikan masukan atas hasil review laporan keuangan bulanan tersebut kepada Direktur Utama dengan atau tanpa permintaan dari Direktur Utama dan ditembuskan kepada Komisaris.

b. Sekretariat (Sekretaris Perseroan) Sekretaris Perseroan merupakan perangkat perseroan yang

Performance Appraisal of Board of Directors

The perfomance implementation of the Board of Directors is carried out by the Commissioner with based on the results of company’s performance as follows:

1. Financial performance 2. Operational performance 3. Administration performance 4. The implementation plan of long term company

5. The implementation of the work plan and budget companies

6. Handling Business Risk7. The implementation of the principles of Good

Corporate Governance

Supporting Of Company

Supporting of the company consists of:

a. Internal Control Unit (SPI) Internal Audit function to carry out the duties of monitoring the implementation of the Company and ensure the implementation of the Internal Control and Risk Management in all activities of the Company. Internal Audit can to deliver input over the results of the review of the monthly financial reports to the President Director with or without a request from the President Director and copied to the Commissioner.

b. Secretariat (Company Secretary) The Secretary of the Company is acts as a liaison officer (liasion

of the Board of Directors of private or other positions related to the management of the Company.

2) Structural and functional positions or / central government institutions / regions.

3) Other positions that may pose a conflict of interest directly or indirectly by the Company.

c. Member of the Board of Directors is prohibited from Corruption, Collusion and Nepotism.

d. Each member of the Board of Directors are prohibited from giving or receiving gratuities from or to the Servants / State Administrator or other party, a violation of this provision may be subject to punishment in accordance with Law No. 20/2001 jo Law 31/1999 on Corruption. What is meant by “gratification” is the provision in a broad sense, including money, goods, rebate (discount), commissions, interest-free loans, travel tickets, lodging, travel, free medical treatment, and other facilities. Such gratification, well received at home and abroad and carried out by using electronic means or without electronic means.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance172

berperan sebagai pejabat penghubung (liasion officer) dan yang ditugaskan oleh Direksi untuk menatausahakan serta menyimpan dokumen perseroan, termasuk tetapi tidak terbatas kepada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus Perseroan, Risalah Rapat Direksi, Risalah RUPS dan dokumen penting lainnya yang berkaitan dengan masalah korporasi.

Ketentuan mengenai fungsi dan tujuan pembentukan organ pendukung, organisasi, prosedur dan mekanisme kerja, persyaratan jabatan, pelaporan, dan lain-lain, ditetapkan dengan Keputusan Direksi.

Assessment Terhadap Dewan Komisaris dan Direksi

officer) and are assigned by the Board of Directors to administer and store company documents, including but not limited to the list of Shareholders, the special list of the company’s Board of Directors Meeting, treatise of the General Meetings Shareholder and other important documents relating to corporate problems.

Provisions regarding the function and purpose of supporting organ formation, organization, procedures and working mechanisms, terms of office, reporting, and others, stipulated by the Decree of the Board of Directors.

Assessment Procedure to Board of Commisioners and Directors

The implementation of assessment procedure of the board of directors and commissioners directly appointed by holding company PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI)

Remuneration Policy for Directors

Determination of renumerasi of Directors set out in the general meeting of shareholders of the company. Determination of renumerasi of Directors as follows:

Tabel Remunerasi Dewan Direksi Bulan Januari s.d Oktober Tahun 2014Table Remuneration of the Board of Directors In January to October 2014

Tabel Remunerasi Dewan Direksi Bulan November s.d Desember Tahun 2014Table Remuneration of the Board of Directors in November to December 2014

Prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja dewan direksi dan komisaris langsung ditunjuk oleh Holding atau pejabat tinggi dari perusahaan induk PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI)

Kebijakan Remunerasi bagi Direksi

Penetapan renumerasi Direksi ditetapkan dalam RUPS perusahaan. Penetapan renumerasi Direksi sebagai berikut:

NamaName

Gaji (Rp)Salary

Tunjangan PerumahanHouse Allowance

Tunjangan Operasional OperationalAllowance

THP per BulanTHP per month

Tunjangan Lain/ TantiemOthers Allowance

JumlahTotal

Burhanudin 43.200.000 7,000,000 2,000,000 52.200.000 - 52.200.000

Ananto Widodo Utomo 38.888.000 7,000,000 2,000,000 47.888.000 - 47.888.000

Chairani Harahap 38.888.000 7,000,000 2,000,000 47.888.000 - 47.888.000

NamaName

Gaji (Rp)Salary

Tunjangan PerumahanHouse Allowance

Tunjangan Operasional OperationalAllowance

THP per BulanTHP per month

Tunjangan Lain/ TantiemOthers Allowance

JumlahTotal

Tony Visiyanto 43.200.000 7,000,000 2,000,000 52.200.000 - 52.200.000

Agus Mutiar 38.888.000 7,000,000 2,000,000 47.888.000 - 47.888.000

Chairani Harahap 38.888.000 7,000,000 2,000,000 47.888.000 - 47.888.000

Sumber: Data Olah Manajemen 2014

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo173

Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Dewan Komisaris dan Direksi

Perusahaan memberikan paket remunerasi dan fasilitas bagi Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut:

Remuneration Policy and Other Facilities For Members of BOC and BOD

The company gives the remuneration package and facilities provided by the Company for members of The Board of Commissioners, as follows:

The Ratio of the Highest and the Lowest Salary

Salary is the employees’s right is received and stated in the form money, as the compensation from the Company, defined and paid in accordance with the employment agreement / deal, including allowances for employees and their families on a given facility in accordance with applicable regulations.

The ratio of the highest and lowest salary per month as follow:

Rasio Gaji (upah) Tertinggi dan Terendah

Gaji adalah hak karyawan yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaan, ditetapkan dan dibayar sesuai dengan perjanjian kerja/ kesepakatan, termasuk tunjangan bagi karyawan dan keluarganya atas suatu fasilitas yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Berikut adalah rasio gaji tertinggi dan terendah per bulan:

Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 TahunTotal Remuneration per Person in 1 Year

Jumlah DireksiNumber of Directors

Jumlah KomisarisNumber Commissioners

Di atas Rp 2 MilyarAbove 2 billion IDR - -

Di atas Rp 1 Milyar s/d 2 MilyarDi atas Rp 1 Milyar s/d 2 Milyar - -

Di atas Rp 500 Juta s/d 1 MilyarAbove 500 million - 1 Billion IDR 3 -

Rp 500 Juta ke bawahUnder 500 Million IDR - 3

SubjekSubyek

Rasio Gaji Tertinggi dan TerendahThe Ratio of the Highest and the Lowest Salary

KaryawanEmployee

16.42

DireksiBoard of Directors

1.05

KomisarisBoard of Commisioners

1.11

Direksi Tertinggi dan Karyawan TertinggiHighest level of Board of Directors and employee

1.96

Informasi Pemegang Saham Utama dan Pengendali

Susunan pemegang saham dan kepemilikannya adalah sebagai berikut:

Information About Major Shareholders and Controllers

The stockholders and ownership as follows:

Pemegang SahamShareholder

Jumlah SahamTotal Share

31 Desember 2014 dan 2013December 31, 2014 dan 2013

Nilai nominal value Kepemilikan ownership

PT Rajawali Nusantara Indonesia 15.900 159.999.000.000 99,999%

PT Mitra Rajawali Banjaran 100 1.000.000 0,001%

16.000 160.000.000.000 100,000%

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance174

Kepemilikan Saham yang Mencapai 5% atau lebih

a. Dewan Komisaris

Berikut komposisi kepemilikan saham yang mencapai 5% atau lebih dari Dewan Komisaris perusahaan:

Dewan Komisaris PT RNPT RN Board of Commisioners

PT RNIPerusahaan BUMN

SOEPerusahaan Swasta

Private Company

NIlai Value % NIlai Value % NIlai Value %

Djoko Retnadi Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil

Mohammad Najib Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil

Zainal Abidin Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil

Sumber: Laporan Manajemen 2014

b. Direksi

Berikut komposisi kepemilikan saham yang mencapai 5% atau lebih dari Direksi perusahaan

NoKategori Pemegang Saham Categories Shareholders

%

1 Pemerintah Indonesia

2 Pemodal Nasional

• PT Rajawali Nusantara Indonesia 99

• PT Mitra Rajawali Bantaran 1

• Perorangan

• Karyawan

- Pemda

- Institusi

3 Pemodal Asing

- Perorangan

- Institusi

5+% Shareholding

a. The Board of Commissioners

The composition of 5+% shareholding owned by the members of Board of Commissioners is stated as follows:

b. The Board of Directors

The composition of 5+% shareholding owned by the members Board of Directors is stated as follows:

Kebijakan tentang Pengendalian GratifikasiPengendalian gratifikasi merupakan salah satu komponen penting untuk menciptakan iklim bisnis yang mengedepankan etika dan tata kelola perusahaan yang baik. PT Rajawali Nusindo merealisasikan penerapan pengendalian gratifikasi dengan menerbitkan SK Direksi Nomor 011/Sk/Nus.01/I/2014 tentang Peraturan Mengenai Pemberian dan Penerimaan Hadiah dan Perjamuan/Pengendalian Gratifikasi PT Rajawali Nusindo tertanggal 07 Januari 2014.

Bagi PT Rajawali Nusindo, pemberian dan penerimaan hadiah merupakan hal terlarang jika hadiah dimaksud terkait dengan transaksi bisnis perusahaan. Secara tegas dinyatakan, karyawan PT Rajawali Nusindo dilarang menerima hadiah dari pihak lain termasuk hadiah yang diterima melalui keluarga atau kerabat dekat atas nama karyawan yang bersangkutan, dengan tujuan untuk tidak mengikuti pedoman terkait gratifikasi.

Policy Control on GratificationGratification Control Policy is one of the important components for creating a business climate that emphasizes ethics and good corporate governance. PT Rajawali Nusindo based its Gratification Control Policy by Directors’ Decree No. 011/Sk/Nus.01/I/2014 of Regulations Regarding Giving and Receiving Reward and Entertainment/Gratification Control Policy of PT Rajawali Nusindo, dated Januari 07th, 2014.

For PT Rajawali Nusindo, giving and receiving gifts is prohibited if the gift is related to the company’s business transactions. Explicitly stated, the employees of PT Rajawali Nusindo is prohibited from accepting gifts from other parties, including gifts received through family or close relatives on behalf of the employee concerned, with the aim of not following the guidelines related gratification.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo175

Berikut ini merupakan kategori pemberian dan penerimaan yang dimaksud dalam SK Direksi tertanggal 07 Januari 2014 yaitu:

1. Hadiah Bentuk hadiah yang diatur dalam kebijakan ini meliputi barang promosi, hadiah untuk berlibur atau perjalanan wisata, tawaran pekerjaan, bantuan dana (segala sesuatu yang diterima atau diberikan dalam bentuk uang), tiket pertunjukan hiburan atau olahraga, pinjaman tanpa bunga, potongan harga, hadiah dari undian atau hadiah kompetisi, souvenir, kado, parsel, oleh-oleh (buah tangan), voucher/ kupon, saham, dan asuransi pribadi. Uang tunai atau bentuk lain yang setara dengan uang tunai seperti voucher, pinjaman dana, dan saham, tidak dapat diterima sebagai suatu bentuk hadiah.

2. Perjamuan Perjamuan meliputi makan pagi, makan siang, dan makan malam yang diselenggarakan oleh PT Rajawali Nusindo atau pihak lain (pelanggan atau pemasok) dengan nilai dan frekuensi yang tidak berlebihan dengan pelanggan dan pemasok yang sama.

Berikut limitasi dalam perjamuan bisnis yang diperbolehkan dengan persetujuan pejabat berwenang sesuai otorisasi:

· Wilayah Jakarta senilai Rp 500.000 per orang dengan frekuensi maksimal empat kali per tahun dengan orang yang sama

· Daerah lainnya senilai Rp 250.000 per orang dengan frekuensi maksimal empat kali per tahun dengan orang yang sama

· Luar negeri senilai USD 100 per orang dengan frekuensi maksimal empat kali per tahun dengan orang yang sama

Hubungan Afiliasi Antara Anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Utama

1. Hubungan Afiliasi Direksi dengan Dewan Komisaris

- Dalam rangka menjaga independensi masing-masing organ perseroan, setiap hubungan Dewan Komisaris dengan Direksi dalam rangka tugas dan tanggung jawab didalam pengelolaan perseroan merupakan hubungan yang bersifat formal dalam arti harus senantiasa dilandasi oleh suatu mekanisme atau korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan. Hubungan yang bersifat informal dapat saja dilakukan oleh masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi, namun tidak dapat dipakai sebagai Kebijakan formal tanpa melalui mekanisme atau korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan.

The Affiliate Relationship Board of Commissioners with Board of Directors

1. Directors Affiliate Relationships with Commissioners

- In order to maintain the independence of each body of the company, any relationship with the Board of Directors Board of Commissioners in the framework of duties and responsibilities in the management of the company is a formal relationship within the meaning always based on a mechanism or correspondence that can be accounted for. Informal relationship can only be done by the respective Board of Commissioners and Board of Directors, but can not be used as a formal policy without going through mechanism or correspondence that can be accounted for.

The following is a category of the giving and receiving referred to Directors’ Decree dated Januari 07, 2014, namely:

1. Gifts Form of prizes or gifts based on the policy include promotional items, gifts for vacation or travel, job offers, grants (everything received or given in the form of money), tickets for entertainment or sports, no- interest loans, rebates, gift of sweepstakes or prize competitions, souvenirs, gifts, hampers, souvenirs (souvenirs), vouchers / coupons, stock, and private insurance. Cash or other forms of cash equivalent such as vouchers, loan funds, and stocks, can not be accepted as a form of reward.

2. Banquets/Treats Treats includes breakfast, lunch, and dinner organized by PT Rajawali Nusindo or other parties (customer or supplier) with the value and frequency that are not excessive with customers and suppliers alike.

Following is the limitation value allowed with the approval of the appropriate authorization:

• Jakarta area at limitation of Rp 500,000 per person with a maximum frequency of four times per year with the same person/party.

• Other areas at limitation of Rp 250,000 per person with a maximum frequency of four times per year with the same person/party.

• Overseas at limitation of US$100 per person with a maximum frequency of four times per year with the same person/party.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance176

- Hubungan antara Dewan Komisaris dan Direksi bukanlah hubungan atasan dan bawahan, tetapi merupakan hubungan kesetaraan dimana Dewan Komisaris berfungsi sebagai organ pengawas dan Direksi adalah organ pelaksana yang bersama-sama duduk dalam organ utama dalam pengelolaan Perseroan.

- Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi wajib menghormati fungsi dan peran masing-masing dalam pengelolaan perseroan sebagaimana telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Berbagai hal yang menyangkut hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi yang belum diatur dalam Anggaran dasar Perseroan akan diatur berdasarkan kesepakatan bersama sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

- Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, baik secara sendiri-sendiri maupun secara kelembagaan wajib membuka akses informasi berkenaan dengan pengelolaan perusahaan Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi wajib menghormati fungsi dan peran masing-masing dalam pengelolaan perseroan sebagaimana telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Berbagai hal yang menyangkut hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi yang belum diatur dalam Anggaran dasar Perseroan akan diatur berdasarkan kesepakatan bersama sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

- Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, baik secara sendiri-sendiri maupun secara kelembagaan wajib membuka akses informasi berkenaan dengan pengelolaan perusahaan termasuk dan tidak terbatas pada informasi di dalam anak perusahaan sepanjang akses tersebut diminta secara formal.

- Dalam hal permintaan informasi oleh Dewan Komisaris yang menyangkut pengelolaan Kantor Cabang, maka permintaan tersebut disalurkan melalui kewenangan Direksi sebagai yang mewakili Pemegang Saham pada Kantor Cabang.

- Keputusan rapat, kesepakatan dan risalah rapat koordinasi antara Dewan Komisaris dan Direksi merupakan suatu keputusan atau kesepakatan yang mengikat bagi segenap anggota rapat.

- Dewan Komisaris mengadakan rapat dengan Direksi paling sedikit 1 (satu) kali setiap bulan untuk membahas berbagai masalah yang menyangkut pengelolaan perseroan, dimana

- The relationship between the Board of Commissioners and Board of Directors are not superior and subordinate relationship, but a relationship of equality where Board of Commisioners serves as a supervisory organ and the Board of Directors is the executive organ together sitting in the main organs in the management of the Company.

- Each member of the Board of Commissioners and Board of Directors shall respect the function and role of each in the management of the company as stipulated in the Articles of Association of the Company. Various matters relating to the working relationship between the Board of Commissioners and Board of Directors are not regulated in the Articles of Association of the Company will be governed by mutual agreement in accordance with the principles of Good Corporate Governance

- All members of the Board of Commissioners and Board of Directors, either individually or institutionally mandatory to access to information relating to the management of the company. Each member of the Board of Commissioners and Board of Directors shall respect the function and role of each in the management of the company as stipulated in the Articles of Association of the Company. Various matters relating to the working relationship between the Board of Commissioners and Board of Directors are not regulated in the Articles of Association of the Company will be governed by mutual agreement in accordance with the principles of Good Corporate Governance.

- Members of the Board of Commissioners and Board of Directors, either individually or institutionally mandatory to access to information relating to the management of the company, including but not limited to information on the subsidiaries throughout formally requested such access.

- In the case of requests for information by the Board of Commissioners concerning the management of branch offices, the demand is channeled through the authority of the Board of Directors as Shareholders representing at Branch Offices.

- The decision meeting, agreement and treatise of meetings of the coordination between the Board of Commissioners and Board of Directors is a decision or agreement which is binding for all members of the meeting.

- The Board of Commissioners held a meeting with the Board of Directors at least 1 (one) time every month to discuss various issues related to the management of the company, where the

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo177

Komisaris Utama berperan sebagai pimpinan rapat. Dalam hal Komisaris Utama berhalangan hadir, maka yang bersangkutan dapat menunjuk anggota Dewan Komisaris lainnya sebagai orang yang mewakilinya.

- Apabila Direktur Utama berhalangan, maka Direktur yang paling lama masa jabatannya ditunjuk untuk bertindak mewakili Direktur Utama dalam hal Rapat dengan Dewan Komisaris.

- Apabila poin (9) tidak terpenuhi atau berhalangan maka atas dasar kesepakatan Direksi, ditunjuk salah satu Direktur untuk bertindak mewakili Direktur Utama

- Hubungan Afiliasi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi atau Pemegang Saham Pengendali Perseroan

- Seluruh Komisaris Independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/ atau hubungan keluarga dengan anggota Komisaris lainnya, Direksi dan/ atau Pemegang Saham pengendali dan hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

- Semua anggota Dewan Komisaris tidak mempunyai hubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/ atau anggota Direksi.

Komite Audit a. Komite dibentuk oleh Komisaris untuk membantu

tugasnya dalam bidang pengawasan.

b. Keanggotaan Komite Audit sekurang−kurangnya 3 (tiga) orang terdiri dari 1 (satu) orang anggota komisaris dan 2 (dua) orang anggota ahli dari pihak ekstern yang independen.

c. Anggota Komisaris yang ditunjuk sebagai anggota komite bertindak sebagai anggota Komite Audit.

d. Komite Audit bertanggungjawab langsung kepada Komisaris dengan masa kerja yang paling lama 1 (satu) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya dengan tidak mengurangi hak Komisaris untuk memberhentikannya sewaktu−waktu.

e. Komite Audit memiliki Komite Audit Charter (Piagam Komite Audit).

f. Komite Audit memiliki Pedoman tentang Mekanisme kerja dan mekanisme rapat serta pola hubungan dengan Auditor Eksternal, Auditor Internal, dan Manajemen.

Pada tahun 2014 komite dewan komisaris

lain belum dibentuk dan akan direncanakan dibentuk pada tahun 2015.

Commissioner serves as leader of the meeting. In the case of Commissioner was unable to attend, it is concerned may appoint members of the Board of Commissioners as people who represent it.

- If the President Director is absent, then the Director of the longest tenure is appointed to act as representative of President Director in terms of meeting with Board of Commisioner.

- If points (9) are not met or prevented on the basis of an agreement, the Board of Directors, one Director appointed to act as President Director

- Affiliate Relations Board of Commissioners and Board of Directors or Controlling Shareholders Of The Company

- All of Independent Commissioner does not have the financial, management, share ownership and / or family relationship with members of the other Commissioners , Directors and / or shareholders controlling and other relationships which may affect its ability to act independently .

- All members of the Board of Commissioners has no family relationship with other members of the Board of Commissioners and / or members of the Board of Directors.

Audit Committeea. The Committee established by the Commissioner

to assist its work in the field of supervision.

b. Membership of the Audit Committee of at least three (3 ) persons consisting of 1 ( one) member of commissioner and two (2 ) members of the expert from an independent external party .

c. Commissioners appointed as members of the committee to act as a member of the Audit Committee.

d. The Audit Committee is directly responsible to the Commissioner with the longest tenure of 1 (one) year and may be reappointed for another term without prejudice to the right of the Commissioner to dismiss them at any time.

e. Audit Committee The Audit Committee has a Charter (Charter of the Audit Committee) .

f. The Audit Committee has guidelines about the working mechanism and the mechanism of the meeting as well as the pattern of the relationship with the External Auditor, Internal Auditor and Management.

In 2014 another committee of the board of commissioners not yet established and will be planned tobe formed in 2015.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance178

Komite/Fungsi Nominasi dan Remunerasi

Tidak terdapat komite/fungsi dan remunerasi pada PT Rajawali Nusindo per 31 Desember 2014

Komite-Komite Lain Dibawah Dewan Komisaris yang Dimiliki Oleh Perusahaan

Tidak terdapat Komite-komite lain dibawah dewan komisaris pada PT Rajawali Nusindo per 31 Desember 2014

Sekretaris Perusahaan

Nama dan Jabatan singkat sekretaris perusahaan adalah sebagai berikut:

Committees / Functions and Remuneration

There are no committees / functions and remuneration at PT Rajawali Nusindo per December 31, 2014

Other Committees Under The Board 0f Directors

There are no other committees under the board of directors at PT Rajawali Nusindo per December 31, 2014

Company Secretary

Name and Position brief company secretary are as follows:

Stakeholders senantiasa menuntut informasi yang tepat dan akurat dan objektif, sehingga Direksi layak memberikan perhatian tersendiri atas pengelolaan tersebut. Disamping itu untuk menyampaikan informasi kepada stakeholders, diperlukan pejabat penghubung. Dengan mempertimbangkan kebutuhan tersebut diperlukan 1 (satu) unit kerja yang menangani yaitu sekretaris perusahaan (Kepala Bagian Sekertariat) yang strukturnya sebagai berikut:

» Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh Direksi yang kedudukannya berada langsung dibawah Direksi serta bertanggung jawab kepada Direksi. UUNo.19/ 2003 KepMen 117 / 2002

» Sekretaris Perusahaan dibantu oleh fungsi hubungan masyarakat, fungsi hubungan investor, fungsi protokol−er dan administrasi dan staf hukum (legal officer). UUNo.19/ 2003 KepMen 117 / 2002

» Bagian Sekretariat telah memiliki job description, hak/wewenang serta kewajiban/tanggungjawab masing−masing secara rinci dan jelas.

Stakeholders always requires precise and accurate information and objective, so the Board of Directors worth giving special attention on the management. In addition, to communicate information to stakeholders , the necessary liaison officers. Taking into account the necessary requirements of 1 ( one ) unit that handles that Company Secretary (head of Secretariat) whose structure as follows:

» Company Secretary are appointed and dismissed by the Board of Directors that his position is directly under the Board of Directors and is responsible to the Board of Directors. UUNo.19/ 2003 KepMen 117 / 2002

» The Company Secretary is assisted by a public relations function , the function of investor relations , protocol and administrative functions and legal staff (legal oficer) UUNo.19/ 2003 KepMen 117 / 2002

» The Secretariat already has a job description , the rights / powers and duties / responsibilities of each in detail and clearly .

Yanto Togi Ferdinand Marpaung (38 tahun), lahir di Medan tanggal 25 Januari 1977 merupakan Kandidat Doktor (S3) Ilmu Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor. Menyelesaikan S2 tahun 2003 dari Program Magister Manajemen (MM) UGM Yogyakarta dan MSc International Business di Rijksuniversiteit van Groningen, Belanda. Gelar S1 Sarjana Pertanian (SP) diperoleh dari Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung tahun 2001. Pada tahun 2002 pernah mengikuti Shortcourse Non-Degree di University of Edinburgh, UK. Memulai karir di Rajawali Nusindo sebagai Management Trainee pada tahun 2005, selanjutnya Kepala Operasional Cabang Bandung (2007-2009) dan Asisten Manajer Manajemen Risiko (2012).

Yanto Togi Ferdinand Marpaung (38 years) was born in Medan on januari 25, 1977. And he now a candidate for doctoral (S3) at Bogor Agricultultural institute (IPB), Bogor. He completed his study master of management in 2003 at Master Management Program from Gadjah Mada University and MSc International Business di Rijksuniversiteit van Groningen, Holland and S1 Bachelor’s degree Agriculture (SP) was obtained from the University of Padjadjaran (Unpad) Bandung in 2001. on 2002 has attended Shortcourse Non-Degree at the University of Edinburgh, UK. He started his career at PT Rajawali Nusindo as management trainee at year 2005 and then served as head operational branch bandung (2007-2009) and assistant manager of risk management (2012).

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo179

Program Pelatihan Dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi Sekretaris Perusahaan

Training Sekretaris Perusahaan hanya dilakukan 1 kali yaitu pada tanggal 16 September 2015.

Training Program to Improve Competence Company Secretary

The training Company Secretary is only one time on September 16, 2015.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)A. Keputusan RUPS

Setelah di lakukan, pembahasan dan Tanya jawab atas kegiatan usaha tahun buku 2014, maka RUPS memutuskan hal-hal sebagai berikut:

1. Persetujuan Laporan Tahunan dan pengesahan laporan keuangan Perseroan Tahun buku 2014, termasuk laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama tahun buku 2014, sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya(Volledig Acquit et de Charge) kepada Direktur dan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2014.

Menyetujui Laporan Tahunan yang disampaikan Direktur mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama tahun buku 2014 termasuk laporan pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris selama tahun buku 2014 dan mengesahkan laporan keuangan perseroan tahun buku 2014, yang telah audit oleh KAP Bambang Sutjipto Ngumar dan Rekan sesuai laporannya Nomor: 1.5.008.A/BS/008/II/2015 tanggal 11 Februari 2015 dengan pendapat “Wajar Dalam Semua Hal yang Material” sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada direktur dan komisaris perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2014 sepanjang tindakan tersebut tercatat pada buku-buku perseroan dan tidak bertentangan dengan ketentuan dan pertaturan perundangan.

General Meeting of Shareholders (AGM)A. The Decision of General Meeting of Shareholders

After a discussion and questioning over the business activities of fiscal year 2014, then the General Meeting of Shareholders deciding such things as the following:1. Approval of the Annual Report and approval of

the Company’s financial statements fiscal year 2014, including statements Implementation Supervisory Board of Commissioners during the financial year 2014, as well as provision of release and discharge full responsibility ( Volledig Acquit et de Charge ) to the Director and the Commissioner for the actions of management and surveillance which has been run during the financial year 2014.

Approve the Annual Report submitted by the Director of the circumstances and the course of the Company during the financial year 2014 including the report of the Board of Commissioners supervisory duties during the financial year 2014 and certify the financial statements of the company’s fiscal year 2014, has been audited by KAP Bambang Sutjipto Ngumar and co- corresponding report Number: 1.5 .008.A / BS / 008 / II / 2015 dated February 11, 2015 with the opinion of “Unqualified” at the same time granting release and discharge full responsibility (volledig acquit et de charge) to the directors and commissioners of the company for the actions of management and supervision measures that have been implemented during the fiscal year 2014 along these actions recorded in the books of the company and not against the rules and regulations

Judul trainingThe title of training

Tempat & tanggal kegiatanPlace and date

PemateriSpeakers

PesertaParticipants

Training Interpretation & Awareness Of Quality Management System Based On ISO 9001:2008

Gedung RNI Lantai 6,

16 September 2015

RNI Building 6th floor, September 6th, 2015

Sigma Consulting Yanto Togi Marpaung

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance180

Pokok-pokok Laporan Keuangan sebagai berikut:

a. Laporan posisi keuangan (neraca)

Akun NilaiAccount Value

Rp.Juta Akun NilaiAccount Value

Rp.Juta

Aset lancar Current Asset

1,256,626Liabilitas lancar Current Liabilities

987,423

Aset tidak lancarNon Current Asset

99,896Liabiltas tidak lancar Non current Liabilities

103,384

Ekuitas Equity

265,715

Principles of Financial Statements as follows:

a. Statement Of Financial Position

c. Soundness: 65.00 (Less Healthy, BBB)

d. KPI Score: 51,16

2. Approval of the annual report of partnership and community development program (Partnership) fiscal year 2014 at the same time granting release and discharge of responsibility (Acquit et de Charge) to directors and commissioners for the actions of management and supervision Partnership that have been implemented during the financial year 2014.

Approve the Annual Report of partnership and community development program (CSR ) fiscal year 2014 audited by KAP Bambang Sutjipto Ngumar while providing a release and discharge of responsibility (Acquit et de Charge) to directors and commissioners for the actions of management and supervision PKBL which has been on the run during the fiscal year 2014, all these actions recorded in the books of the company and do not conflict with rules and regulations.

b. Laba/rugi komprehensif

AkunRp.Juta

AccountNilai

Penjualan 2,619,702 Sales

Beban pokok penjualan 2,310,945 Cost of goods sold

Laba kotor 308,757 Gross Profit

Pendapatan dan beban lain-lain (303,660) Income and Other Expenses

Laba (rugi) sebelum pajak 5,097 Income before tax

Beban pajak penghasilan (3,819) Income tax expense

Laba/rugi tahun berjalan 1,278 Profit / loss For the year

c. Tingkat kesehatan : 65,00 (Kurang Sehat, BBB)

d. Skor KPI: 51,16

2. Pengesahan Laporan tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Tahun buku 2014 sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (Acquit et de Charge) kepada direksi dan dewan komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan PKBL yang telah dijalankan selama tahun buku 2014

Mengesahkan laporan tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) tahun buku 2014 yang telah di audit oleh KAP Bambang Sutjipto Ngumar dan rekan kerja sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (Acquit et de Charge) kepada direksi dan dewan komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan PKBL yang telah di jalankan selama tahun buku 2014, sepanjang tindakan tersebut tercatat pada buku-buku Perseroan serta tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundangan.

b. Statement of Comprehensif Income

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo181

a. Laporan posisi keuangan (neraca)

AkunRp.Juta

AccountNilai

Aset lancar 744 Current asset

Aset tidak lancar 0 Non current asset

Jumlah asset 744 Total asset

Liabilitas jangka pendek - Short-term Liabilities

Asset neto 744 Net Asset

Jumlah liabilitas dan asset neto 744 Total liabilities and net asset

3. Penetapan Penetapan Laba Bersih Perseroan Untuk Tahun Buku 2014

Menetapkan penggunaan laba bersih tahun buku 2014 sebesar Rp 1.278.166.671, (satu milyar dua ratus tujuh puluh delapan ratus seratus enam puluh enam tujuh puluh satu ribu rupiah) sebagai berikut:

a. Dividen sebesar Rp 639,084,336 agar disetor ke pemegang saham. Dividen yang sudah disetor agar dilaporkan kepada pemegang saham

b. Selanjutnya sebesar Rp 639,084,336 atau 50% dari laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas dipergunakan sebagai cadangan perusahaan

4. Penetapan tantiem direktur dan dewan komisaris atas kinerja perseroan tahun buku 2014 dan penetapan gaji/honorarium , tunjangan dan fasilitas direktur dan dewan komisaris perseroan tahun 2015.

Gaji/Honorarium, tunjangan dan fasilitas bagi direksi dan dewan komisaris tahun buku 2015 termasuk didalamnya tantiem atas kinerja perusahaan tahun buku 2014 akan ditetapkan tersendiri melalui surat PT.RNI salaku pemegang saham.

5. Penetapan kantor akuntan publik (KAP) yang akan mengaudit laporan keuangan perseroan dan laporan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) tahun 2015.

6. Sesuai dengan keputusan RUPS PT.RNI selaku pemegang saham , maka RUPS menetapkan kantor akuntan publik (KAP) yang mengaudit laporan keuangan PT.RNI tahun 2015 sebagai KAP yang mengaudit laporan keuangan PT.Rajawali Nusindo tahun 2015

7. Terhadap usulan Perseroan untuk membagikan Bonus karyawan sebagai apresiasi atas pencapaian kinerja tahun 2014 akan ditetapkan tersendiri melalu surat PT.RNI

a. Statement Of Financial Position

3. Determination of Net Profit of the Company for the Financial Year 2014

Appropriation of net profit of the fiscal year 2014 amounted to Rp 1,278,166,671 (one billion two hundred seventy eight serratus hundred sixty- six and seventy- one thousand dollars) as follows:a. Dividends amounting to Rp 639,084,336 in

order to be paid to shareholders. Dividend that has been paid in order to be reported to the shareholders.

b. Furthermore Rp 639,084,336 or 50 % of the profit attributable to owners of the company used as a backup

4. Determination of bonuses of directors and board of commissioners for the performance of the company’s fiscal year 2014 and determination of salary / honorarium, allowances and facilities directors and board of commissioners in 2015

Salary / Wages, benefits and facilities for directors and commissioners the fiscal year 2015 including annual bonus based on the company’s performance in 2014 financial year will be determined separately by letter PT.RNI as shareholders.

5. Determination of the public accounting firm to audit the company’s financial statements and reports environmental development partnership program in 2015.

6. In accordance with the Annual General Meeting decision PT.RNI as shareholder, that Annual General Meeting to set a public accounting firm (KAP) who audited financial statements PT.RNI 2015

7. The company proposed to distribute employee bonuses as an appreciation for the achievement of the performance in 2014 will stipulated separately through a letter PT.RNI

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance182

8. Terhadap usulan perseroan untuk penghapusan piutang ragu-ragu dan barang rusak /ED sebesar Rp. 39.608.116.073,- RUPS menyarankan agar diajukan secara tersendiri dilengkapi dengan:a. Daftar debitur, Jenis transaksi dan upaya

penagihan yang sudah dilakukan serta penjelasan atau kondisi Debitur.

UraianDescription

Penggunaan LabaUse of Income

%

Laba yang dapat distribusi kepada pemilik entitas Profit can Distributed to Shareholders 1,278,168,671 100

Dividen Dividend

639,084,336 50

Cadangan Allowance

639,084,336 50

a. Laporan Aktivitas

Uraian Rp.Juta

DescriptionNilai value

Pendapatan 71 Revenue

Beban 456 Expenses

Kenaikan asset neto tidak terikat (385) increase in net assets not tied

Asset neto awal tahun 1,129 Net assets beginning of the year

Asset neto akhir tahun 744 Net assets year-end

b. Daftar barang dan penyebab terjadi kerusakan / ED dan yang kesemuanya disertai dengan rekomendasi dewan komisaris.

ARAHAN RUPS

1. Direksi agar mempercepat penyampaian laporan keunanga ke holding , karena harus disampaikan kepada dewan komisaris dan RUPS Holding secara tepat waktu .

2. Terhadap pengelolaan cash agar dipisahkan antara HC dan Consumer untuk tahu kinerja operasional masing-masing

3. Laba/Rugi per pilar HC , Consumer , Mart dibuat

4. Agar lebih diperhatikan pergudangan yang masih kurang layak untuk penyimpanan produk siap jual khususnya gudang produk bahan pokok konsumen , Misal: pergudangan di jembatan merah surabaya (Gudang Surabaya 1)

5. Penghematan beban non HPP perlu di perhatikan

6. Hendaknya jangka waktu restitusi PPN dapat dipertimbangkan sebagai beban bunga biaya dalam penetapan HPP.

b. Activity Report

8. The company’s proposal for the removal of doubtful accounts and faulty goods / ED Rp 39,608,116,073, - AGM suggested that the proposed individually equipped with:a. List of the debitor, type of transaction and

collection efforts that have been done as well as an explanation or condition of the Borrower.

b. List of goods and cause damage / ED and all of which are accompanied by a recommendation of the board of commissioners.

DIRECTIONS AGM

1. Board of Directors to accelerate the delivery of financial statements to the holding, due to be submitted to the board of directors and the GMS Holding a timely manner.

2. The management of cash in order to be separated between HC and Consumer to know the operational performance of each.

3. Profit/loss per pillar HC, Consumer, Mart created

4. To be more attention warehousing is still less feasible for product storage warehouse ready for sale particular consumer staple products, eg warehousing in the red bridge Surabaya (Surabaya Warehouse 1)

5. Non HPP load savings need to be noticed

6. Term of VAT refunds should be considered as an expense in the determination of interest expense HPP.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo183

7. Agar dilakukan evaluasi terhadap bisnis mart dan dilakukan tindakan nyata untuk menghentikan kerugian bisnis ini ( Diskusi bersama RNI dilakukan /dijadwalkan minggu depan).

8. Program IT agar bisa diselesaikan dalam jangka waktu 6 bulan sejak saat ini.

Unit Audit Internal

Jumlah dan Kualitas Auditor Internal

Di awal tahun 2014 personil SPI berjumlah 11 (sebelas) orang. Pada semester I bulan Februari 2014 terjadi mutasi 4 (empat) orang auditor dan masuk 1 (satu) Manager, sehingga per 31 Juni 2014 personil SPI berjumlah 9 (sembilan) orang. Per akhir 31 Desember 2014 personil SPI seluruhnya berjumlah 9 (sembilan) orang. Perkembangan struktur personalia SPI sebagai berikut:

Uraian Jan 2014 Jun 2014 Des 2014 Description

Kepala SPI 1 1 1 head of Internal Audit

Manajer 0 1 1 manager

Auditor 9 6 6 auditor

Auditor Sekretariat & Adm 1 1 1 Auditor Secretariat & Adm

11 9 9

7. To evaluate the mart business and real action to halt the loss of this business (Discussion with RNI conducted / scheduled for next week).

8. IT program to be completed within a period of 6 months from today.

Internal Audit Unit

The amount and quality of Internal Auditors

At the beginning of 2014, SPI personnel amounted to 11 ( eleven ) persons. In the first half of the month February 2014 mutation four (4 ) people auditors and enter one (1) Manager , so that by June 31, 2014 SPI personnel totaling nine (9 ) people. As of the end of December 31, 2014 SPI personnel totaling nine (9 ) people. SPI development personnel structure as follows:

Untuk menjadi seorang auditor internal, wajib memenuhi kualifikasi dan persyaratan antara lain: (1) memiliki integritas dan perilaku yang profesional, serta obyektif dalam pelaksanaan tugasnya. (2) memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan yang terkait dengan proses bisnis, (3) memiliki pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya, (4) cakap dan berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif, (5) mematuhi standar profesi dan kodek etik yang dikeluarkan oleh Asosiasi Audit Internal, (6) menjaga kerahasiaan dan/atau data perusahaan terkait pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, serta (7) memahami prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dan memiliki pengetahuan manajemen risiko yang memadai.

Tugas dan Tanggung Jawab Audit Intenal

Uraian tugas dan tanggung jawab audit internal yang ditetapkan dalam piagam audit internal adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan fungsi pengawan dan audit internal untuk memastikan terlaksananya kepatuhan pada pelaksanaan Standar Operation Procedure (SOP).

2. Meningkatkan kecermatan kualitas kerja dan pemeliharaan serta terlaksananya tertib administrasi, tertib anggaran, dan kepatuhan untuk mewujudkan tercapainya cost efficiency dan cost effectiveness.

To become an internal auditor, must meet the qualifications and requirements as follows: ( 1 ) has the integrity and professional behavior , as well as an objective in the execution of their duties . ( 2 ) has knowledge of the laws and regulations related to business processes , ( 3 ) has the technical experience of the audit and other relevant disciplines in their respective sectors , ( 4 ) the conversation and interact and communicate both verbally and in writing effectively , ( 5 ) adhere to professional standards and ethics codec issued by the Internal Audit Association , ( 6 ) maintain confidentiality and / or data related company duties and responsibilities ( 7 ) understand the principles of good corporate governance and have knowledge of adequate risk management.

Duties and Responsibilities of Internal Audit

Description of the tasks and responsibilities of internal audit are set out in the Charter of the internal audit are as follows:

1. Implement oversight and internal audit functions to ensure effective compliance with the implementation of Standard Operation Procedure (SOP).

2. Improve the accuracy and quality of work and the maintenance of an orderly implementation of administrative, budgetary discipline, and adherence to realize the achievement of cost efficiency and cost effectiveness.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance184

3. Memberikan jasa konsultasi kepada pemilik proses bisnis atas permintaan pemilik proses bisnis atau atas inisiatif SPI dalam rangka mengidentifiasi kecukupan pengendalian yang akan diterapkan untuk menjamin tercapainya sasaran perusahaan. Tanggung jawab atas pelaksanaan hasil konsultasi tetap berada pada pemilik proses bisnis dan tidak mengurangi wewenang SPI untuk melaksanakan fungsi tugas assurance-nya.

4. Menilai kebijakan, prosedur dan pengendalian manajemen perusahaan untuk memastikan bahwa aktivitas dilaksanakan secara pantas dan mengusulkan pengendalian yang efektif dengan mempertimbangkan biaya.

Dalam pelaksanaanya Auditor Internal bertanggung jawab untuk:

1. Melakukan penilaian atas kecukupan dan efektivitas proses organisasi dalam mengendalikan kegiatan sesuai dengan lingkup kerjanya.

2. Mengembangkan rencana audit tahunan yang dituangkan dalam PKPT yang fleksibel dengan menggunakan metodelogi pendekatan risiko, termasuk setiap masalah yang diidentifikasi oleh Manajemen dan diajukan kepada Direktur Utama untuk disetujui.

3. Melaksanakan PKPT, termasuk segala tugas-tugas lain yang diminta oleh Direktur Utama dan Komite Audit melalui Direktur Utama.

4. Secara berkesinambungan mengembangkan kompetensi dengan pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang cukup serta sertifikasi profesional.

5. Berperan aktif dalam pengawasan mekanisme pelaksanaan Code of Conduct serta pencegahan tindakan fraud.

6. Melakukan penyidikan terhadap kegiatan fraudulent di dalam organisasi dan menginformasikan hasilnya kepada Direktur Utama.

7. Menyampaikan laporan kegiatan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Komite Audit mengenai rangkuman kegiatan audit.

8. Melaksanakan fungsi jasa konsultasi yang dilakukan dalam batas-batas yang jelas sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi independensi dan objektivitas SPI dalam melakukan kegiatan memberikan keyakinan yang memadai terhadap kegiatan yang menjadi objek konsultasi.

9. Melaporkan isu-isu penting yang berhubungan dengan proses pengendalian kegiatan Perusahaan, unit usaha dan afiliasinya.

3. Provide consulting services to the owners of the business process at the request of the owner of a business process or at the initiative of SPI in order to identify the adequacy of controls to be applied to ensure the achievement of corporate goals. Responsibility for the implementation of the results of the consultation remains on the business process owner and does not reduce the SPI authority to perform the functions of his assurance tasks.

4. Assess the policies, procedure and management control of the company to ensure that the activity is implementation appropriately and propose effective control by considering the cost.

In the implementation of Internal Auditor is responsible for:

1. Conduct an assessment of the adequacy and effectiveness of the processes controlling the activities of the organization in accordance with the scope of work.

2. Develop the annual audit plan as outlined in the flexible PKPT using risk approach methodology, including any problems identified by Management and submitted to the President for approval.

3. Implement PKPT, including all other tasks requested by the Managing Director and Audit Committee through the Director.

4. Continuously develop competence with the knowledge, expertise, and pengalamam sufficient and professional certification.

5. Take an active role in monitoring the implementation of the mechanism of the Code of Conduct as well as fraud prevention measures.

6. Conducting the investigation of fraudulent activities within the organization and to inform the President Director.

7. Submit activity reports to the President Director and copied to the Audit Committee regarding the summary of the audit activities.

8. Carry out the function of consulting services performed within the boundaries of a clear way that does not diminish the independence and objectivity of SPI in conducting activities provide reasonable assurance to the activity which is the object of consultation.

9. Reporting important issues related to the process of controlling the activities of the Company, business unit and its affiliates.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo185

Realisasi Audit

Kesesuaian pelaksanaan audit dengan PKPT yang ditetapkan tahun 2014 antara lain diuraikan sebagai berikut:

Audit Rutin

- Audit Rutin Kantor Cabang Audit Operasional/Rutin Kantor Cabang pada tahun

2014 telah dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut:

No Kantor CabangBranch Office

No LHP TanggalDate

1 Surabaya I 1/LHP-RN/Nus.01.1/II/2014 27-Feb-14

2 Makassar 2/LHP-RN/Nus.01.1/III/2014 18-Mar-14

3 Solo 3/LHP-RN/Nus.01.1/IV/2014 15-Apr-14

4 Madiun 4/LHP-RN/Nus.01.1/V/2014 30-Mei-14

5 Tangerang 5/LHP-RN/Nus.01.1/VI/2014 09-Jun-14

6 Surabaya I 6/LHP-RN/Nus.01.1/VI/2014 26-Jun-14

7 Aceh 7/LHP-RN/Nus.01.1/XII/2014 15-Des-14

8 Magelang 8/LHP-RN/Nus.01.1/XII/2014 15-Des-14

9 Serang 9/LHP-RN/Nus.01.1/XII/2014 16-Des-14

10 Jogyakarta 10/LHP-RN/Nus.01.1/XII/2014 16-Des-14

11 Balikpapan 11/LHP-RN/Nus.01.1/XII/2014 16-Des-14

12 Solo 12/LHP-RN/Nus.01.1/XII/2014 17-Des-14

13 Bogor 13/LHP-RN/Nus.01.1/XII/2014 17-Des-14

14 Surabaya II 14/LHP-RN/Nus.01.1/XII/2014 Pending

15 Malang 15/LHP-RN/Nus.01.1/XII/2014 18-Des-14

16 Palangkaraya 16/LHP-RN/Nus.01.1/XII/2014 19-Des-14

17 Jayapura 17/LHP-RN/Nus.01.1/XII/2014 Pending

18 Palu 18/LHP-RN/Nus.01.1/XII/2014 22-Des-14

19 Ambon 19/LHP-RN/Nus.01.1/XII/2014 Pending

20 Sorong 20/LHP-RN/Nus.01.1/XII/2014 Pending

21 Kendari 21/LHP-RN/Nus.01.1/XII/2014 23-Des-14

Realization Audit

Conformity audit with PKPT defined in 2014, among others, described as follows:

Routine Audit

- Routine Audit Branch Office Operational audit/Regular branch office in 2014 has

been implemented with the following details:

- Routine Audit Central Office

In 2014 , SPI does not carry out an audit at the Central Office .

Results of routine inspection and audit findings / operational in 2014 against the central office and all Branches generate 21 LHP along with instructions for follow-up on the recommendations in the LHP .

a. Audit on Business Unit In 2014 there was no assignment of the Business

Unit

- Audit Rutin Kantor Pusat

Pada tahun 2014, SPI tidak melaksanakan audit di Kantor Pusat.

Hasil pemeriksaan dan temuan audit rutin/operasional pada tahun 2014 terhadap kantor pusat dan seluruh Kantor Cabang menghasilkan 21 LHP beserta Instruksi Tindak Lanjut atas rekomendasi dalam LHP.

a. Audit pada Unit Usaha Pada tahun 2014 tidak ada penugasan terhadap

Unit Usaha

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance186

b. Audit Khusus Pada tahun 2014, Divisi SPI mendapat tugas

khusus dari Direktur Utama PT Rajawali Nusindo untuk melakukan pemeriksaan khusus. Pemerik-saan telah dilakukan pada 13 Cabang dan telah diterbitkan laporan pemeriksaan.

Pencapaian Kinerja Audit

Dari 46 obrik PKTP tahun 2014, telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 21 obrik (45,65%) dan telah diterbitkan 17 laporan hasil pemeriksaan (LHP) atau 80,95%. Hal ini dikarenakan keterbatasan personil Auditor.

Pengembangan Kompetensi Audit Internal dan SPI

Pengembangan kompetensi eksternal melalui pelatihan formal dalam bentuk kursus atau seminar/lokakarya.

Selama tahun 2014, auditor SPI telah mengikuti pelatihan dan program sertifikasi. Program tersebut dilakukan dalam bentuk kursus-kursus. Daftar pelatihan dan sertifikasi auditor adalah sebagai berikut:

Daftar Pelatihan dan Sertifikasi.

NamaName

Jenis PelatihanTraining Type

PrihartantoPelatihan Intelijensi Dasar, oleh Pusdiklat BIN, JakartaBasic Intelligence Training , the Training Center BIN , Jakarta

Andi AffandiPelatihan Intelijensi Dasar, oleh Pusdiklat BIN, JakartaBasic Intelligence Training , the Training Center BIN , Jakarta

PrihartantoTraining Pemetaan Proses Bisnis ISO 9001:2008, oleh Sigma Consulting, Jakarta, Training Business Process Mapping ISO 9001: 2008 , by Sigma Consulting , Jakarta

Christine Novita STraining Pemetaan Proses Bisnis ISO 9001:2008, oleh Sigma Consulting, JakartaTraining Business Process Mapping ISO 9001: 2008 , by Sigma Consulting , Jakarta

During 2014, SPI has conducted internal competence development programs include:

1. Landing and debriefing Head of Internal Audit and Manager SPI

2. Discussion / presentation/ exposure in the conduc-tion of the Internal Auditor, either before or after an audit.

3. Debriefing through knowledge sharing internally held , and

4. Internal Meeting at any time

Akuntan Publik

PT Rajawali Nusindo has appointed KAP Bambang, Sutjipto & Ngumar to perform an examination of the financial statements of the company and PT Rajawali audit Nusindo the fiscal year 2014 set by the shareholders.

Public accountant (KAP) Bambang, Sutjipto & Ngumar located in Cibubur Town Square Km 3 Transyogi Street Shophouse Block C2 No. 21 Madison, Bekasi No. Tel

Selama tahun 2014, SPI telah melakukan program pengembangan kompetensi internal meliputi:

1. Arahan dan pembekalan Kepala SPI dan Manager SPI

2. Diskusi/ presentasi/ ekspose di antaran Auditor Internal, baik sebelum atau sesudah melakukan audit.

3. Pembekalan melalui knowledge sharing yang diadakan secara internal, serta

4. Rapat internal sewaktu-waktu.

Akuntan Publik

PT Rajawali Nusindo telah menunjuk KAP Bambang, Sutjipto Ngumar & Rekan untuk melakukan pemeriksaan Laporan Keuangan perusahaan dan mengaudit PT Rajawali Nusindo tahun buku 2014 yang ditetapkan oleh Pemegang Saham.

Kantor Akuntan Publik (KAP) Bambang, Sutjipto Ngumar & Rekan ini berlokasi di Komplek Cibubur Town Square Jalan Transyogi Km 3 Ruko Madison Blok C2 No 21,

b. Special audits In 2014, SPI Division received a special

assignment from President Director of PT Rajawali Nusindo to conduct a special examination. Examination had been carried out in 13 branches and has published audit report.

Achievement of Performance Audit

From 46 obrik PKTP 2014 , has been examined as many as 21 obrik ( 45.65 % ) and has published 17 reports the results of the examination ( LHP ) , or 80.95 % . This is due to limited personnel Auditor

Competence Development of Internal Audit and SPI

Development of the external competences through formal training in the form of a course or a seminar/workshop.

For 2014, auditor of the SPI has been following training and certification program. The program is conducted in the form of courses. List of training and certification Auditors are as follows:

List Training and Certification.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo187

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance188

Bekasi No Telp (021) 5430 3663 Fax (021) 5430 3664 Email: [email protected]

Besarnya Fee untuk jasa yang diberikan oleh KAP tahun pemeriksaan 2014 adalah sebesar Rp. 242.000.000,-

Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan adalah KPI, laporan PKBL, Audit Kepatuhan

Manajemen Risiko Perusahaan

Risk assessment ini dilaksanakan oleh manajemen PT Rajawali Nusindo dalam bentuk Focus Group Discussion dengan dibantu Tim BPKP sebagai Tim Asistensi. Kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan identifikasi peristiwa risiko, menaksir kemungkinan terjadinya peristiwa dan dampak yang ditimbulkan jika peristiwa itu terjadi, mengidentifikasi respon serta aktivitas pengendalian yang dapat memitigasi ancaman atau mengoptimalkan peluang dari suatu peristiwa risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran perusahaan.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan risk assessment ini dilakukan dengan pendekatan yang memungkinkan unsur-unsur dan proses-proses di PT Rajawali Nusindo mengembangkan dan meningkatkan kapasitasnya di bidang pengelolaan risiko. Ini dimungkinkan dengan dijalinnya kerjasama yang selaras dan saling melengkapi antara aspek pemahaman dan penguasaan proses bisnis dari PT Rajawali Nusindo dengan kapasitas di bidang metodologi dan fasilitasi dari Tim BPKP.

Hasil risk assessment memberikan gambaran secara komprehensif risiko yang dihadapi perusahaan, apa penyebabnya, pengendalian yang telah ada, dampak pada sasaran, level risiko, respon risiko dan aktivitas pengendalian yang direncanakan dilakukan manajemen untuk mengurangi level risiko sampai pada tingkat risiko yang dapat diterima manajemen.

Risk assessment dengan melakukan pemetaan risiko dilakukan pada tingkat kantor pusat dan kantor cabang. Pemetaan risiko dilakukan dengan cara pembentukan forum grup discussion (FGD) berdasarkan fungsi yang dilaksanakan pada saat workshop manajemen risiko tingkat cabang dan pusat. Masing-masing FGD melakukan identifikasi dan pengukuran atas risiko yang dapat menghambat pencapaian sasaran pada fungsi-fungsi perusahaan.

Kriteria Risiko

Risiko-risiko yang telah diidentifikasikan kemudian dilakukan pengukuran risiko, Risiko diukur berdasarkan ukuran likelihood dan dampak risiko sebagai berikut:

(021) 5430 3663 Fax (021) 5430 3664 Email: [email protected]

The amount of fee for services given KAP Posted Examination 2014 is Rp . 242 000 000 , -

Other services provided accountants in addition to the annual financial statement audit services is KPI, CSR reports, the Compliance Audit.

Manajemen Risiko Perusahaan

The risk assessment carried out by the management of PT Rajawali Nusindo in the form of Focus Group Discussion with Tim assisted BPKP as Assistance Team. Activities undertaken is to identify risk events, assess the possibility of occurrence and the impact if the event occurs, identify responses and control activities that can mitigate the threat or optimize the chances of an event risks that may affect the achievement of corporate goals.

In implementation, risk assessment activities conducted with an approach that allows the elements and processes at PT Rajawali Nusindo develop and increase its capacity in the field of risk management. This made possible by working in harmony and complementarity between aspects of the business process understanding and control of PT Rajawali Nusindo with capacities in the field of methodology and facilitation of Tim BPKP.

Risk assessment results provide a comprehensive picture of the risks facing the company, what causes it, control of existing ones, the impact on the target, the level of risk, risk response and control activities planned by management to reduce the level of risk to an acceptable level of risk management.

Risk assessment with risk mapping is done at the level of head office and branch offices. Risk mapping is done by means of a forum of group discussion (FGD) based on the functions carried out during the workshop on risk management and the central branch level. Each FGD performs identification and measurement of risk that can impede the achievement of objectives in the corporate functions.

Criteria Risk

The risks that have been identified then measuring risk, risk is measured by the size of the likelihood and impact of risk as follows:

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo189

1. Likelihood

Level TingkatanTingkatan

SkalaSkala

KeteranganKeterangan

5 Almost certain (Hampir Pasti) > 80%

Kejadian risiko yang kemungkinan kejadiannya di atas 80% atau lebih dari 15 kejadian akan terjadi pada 1 (satu) tahun kedepan; The risk that the possibility of occurrence of events above 80 % or more than 15 events will take place at 1 ( one ) year ahead

4 Likely (Kemungkinan Besar)

60% < peluang ≤ 80%

Kejadian risiko yang kemungkinan kejadiannya sering, dengan kemungkinan kejadian di atas 60% s.d 80% atau maksimal 15 kejadian dalam waktu 1 (satu) tahun kedepan;Risk events that are likely happened frequently , with the possibility of occurrence of 60 % to 80 % or a maximum of 15 events within 1 ( one ) year ahead

3Moderate (Kemungkinan Sedang)

20% < peluang ≤ 60%

Kejadian risiko yang mungkin terjadi sewaktu-waktu dengan kemungkinan kejadian di atas 20% s.d 60% atau maksimal 10 kejadian dalam jangka waktu 1 (satu) tahun kedepan;

Risk events that may occur from time to time with the possibility of occurrence of above 20 % to 60 % or a maximum of 10 events in a period of 1 ( one ) year ahead

2Unlikely (Kemungkinan Kecil)

5% < peluang ≤ 20%

Kejadian risiko yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu dengan kemungkinan kejadian diatas 5% s.d 20% atau maksimal 5 kejadian dalam jangka waktu 1 (satu) tahun kedepan;

Risk events that could occur at any time with the possibility of incidence above 5 % to 20 % or a maximum of five events in a period of 1 ( one ) year ahead

1Rare (Jarang)

peluang ≤5%

Kejadian risiko yang diperkirakan hanya akan terjadi dalam kondisi yang sangat spesifik. Biasanya hanya memiliki peluang kejadian maksimal sama dengan 5% atau maksimal 1 kejadian dalam 1 (satu) tahun kedepan;

Estimated risk events will occur only in very specific conditions . Usually only have a maximum chance of occurrence equal to 5 % or a maximum of 1 events in 1 ( one ) year ahead ;

2. Dampak

1. Likelihood

2. Impact

Levellevel

Dampak impact

Aspek Aspect

Kinerja performance

Deviasi AnggaranDeviation Budget

Kerugian Financial Financial Losses

Reputasi Reputation

Kepatuhan Faithfulness

Pelayanan Services

Lingkungan Environmental

1 Tidak SignifikanNot Significant

Target Kinerja tidak tercapai sampai dengan 2%Performance targets not achieved up to 2 %

Terjadinya deviasi anggaran sampai dengan 5%Budget deviation of up to 5 %

Terjadi kerugian perusahaan sampai dengan Rp 0,1 MThe company incurred losses of up to Rp 0.1 M

Tidak berdampak pada pencemaran/reputasi organisasiNo impact on pollution / organization’s reputation

Terjadinya pelanggaran prosedur namun tidak menimbulkan akibat yang siginifikanViolations of the procedure but did not cause significant effect

Agak mengganggu pelayananRather annoying serviceNo / little impact on environmental degradation

Tidak ada/hanya berdampak kecil pada kerusakan lingkunganNo / little impact on environmental degradation

2 KecilSmall

Target Kinerja tidak tercapai di atas 2% sampai dengan 5%Performance targets not achieved over 2 % to 5 %

Terjadinya deviasi anggaran di atas 5% sampai dengan 10%The budget deviation above 5 % up to 10 %

Terjadi kerugian perusahaan diatas Rp 0,1 M sampai dengan Rp 0,5 MThe company incurred losses of more than Rp 0.1 M to Rp 0.5 M

Kehilangan reputasi atau publisitas jelek di lingkungan internal perusahaanLoss of reputation or bad publicity in the internal environmen

Terjadinya pelanggaran prosedur menimbulkan akibat yang siginifikan, namun tidak menimbulkan protes (tuntutan) Consequences of the infringement procedure is significant , but did not cause protests (demands )

Cukup mengganggu pelayananQuite annoying service

Berdampak kecil pada kerusakan lingkunganLittle impact on environmental degradation

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance190

3 SedangModerate

Target Kinerja tidak tercapai di atas 5% sampai dengan 15%Performance targets not achieved over 5 % up to 15 %

Terjadinya deviasi anggaran di atas 10% sampai dengan 20%Budget deviations above 10 % up to 20 %

Kehilangan reputasi atau publisitas jelek media lokal dan pemegang sahamLoss of reputation or bad publicity the local media and shareholders

Terjadinya pelanggaran prosedur menimbulkan akibat yang siginifikan, menimbulkan tuntutan hukumConsequences of the infringement procedure is significant, causing lawsuits

Mengganggu pelayanan secara signifikanSignificantly disrupt service

Berdampak cukup besar pada kerusakan lingkunganConsiderable impact on environmental degradation

4 BesarGreat

Target Kinerja tidak tercapai di atas 15% sampai dengan 30%Performance targets not achieved above 15 % up to 30 %

Terjadinya deviasi anggaran di atas 20% sampai dengan 40%Budgetary deviations above 20 % up to 40 %

Terjadi kerugian perusahaan diatas Rp 1 M sampai dengan Rp 5 MThe company incurred losses above Rp 1 M up to Rp 5 M

Kehilangan reputasi atau publisitas jelek media nasionalLoss of reputation or bad publicity the national media

Terjadinya pelanggaran prosedur menimbulkan akibat yang sangat siginifikan, menimbulkan tuntutan hukumConsequences of the infringement procedure is very significant, causing lawsuits

Mengganggu pelayanan lebih dari 1 hari sampai 1 mingguDisrupt the services of more than 1 day to 1 week

Berdampak besar pada kerusakan lingkunganA major impact on environmental degradation

5 KatastropikCatastrophic

Target Kinerja tidak tercapai di atas 30 %Performance targets not achieved above 30 %

Terjadinya deviasi anggaran di atas 40%Budgetary deviations above 40 %

Terjadi kerugian perusahaan diatas Rp 5 MThe company incurred losses of more than Rp 5 M

Kehilangan reputasi atau publisitas jelek media nasional dan tuntutan hukumLoss of reputation or bad publicity and lawsuits national media

Terjadinya pelanggaran prosedur dan KKN menimbulkan akibat yang sangat siginifikan, menimbulkan tuntutan hukum dan mengancam penutupan operasi perusahaanViolations of procedures and corruption pose a very significant result, causing lawsuits and threatened closure of the company’s operations

Mengganggu pelayanan lebih 1 mingguDisrupt service 1 week

Berdampak sangat besar pada kerusakan lingkunganLarge impact on environmental degradation

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo191

TIDAK

SIGNIFIKAN

Unsignificant

1

JARANGRare1KeMUNGKINAN

KeCILUnlikely2KeMUNGKINAN

SeDANGModerate3

LIKELIHOOD

KeMUNGKINAN BeSARLikely4

HAMPIR PASTI

Almost Certain5

KeCIL

Small2

SeDANG

Medium3

DAMPAK

EffectBeSAR

Big4

KATASTROPIK

5

Unacceptable Diperlukan tindakan segera untuk mengelola risikoImmediate action is required to manage risk

Issue Diperlukan tindakan untuk mengelola risikoNecessary action to manage risk

Supplementary issue Disarankan diambil tindakan jika tersedia sumberdayaRecommended action taken if available resources

Acceptable Tidak diperlukan tindakanNo action required

IR = Inherent Risk RR = Residual Risk

Peta Risiko

Tingkat Kantor Pusat

Dari hasil FGD masing-masing fungsi telah diidentifikasikan risiko sebagai berikut:

1) Akuntansi, Keuangan dan TI

Dari hasil FGD, diidentifikasi 3 Risiko. Risiko yang memiliki level tertinggi yaitu Piutang tidak tertagih. Adapun daftar 3 risiko dan diagram adalah sebagai berikut:

NoNama Name

Ukuran RisikoSize of Risk Level Risiko

Level of RiskL D

1Piutang Tidak TertagihUnbilled Accounts Receivable

3,80 4,80 18,24

2Koreksi Dari Pemeriksa Pajak Lebih Besar Dari 5%Correction of the tax inspectors greater than 5%

2,20 4,80 10,56

3Pelaksanaan Implementasi Paralel Dtms Tidak MaksimalImplementation Of Parallel Implementations Of Dtms Are Not Maximum

2,00 2,20 4,40

3. Level Risiko Level of Risk

Risk Mapping

Level of Head Office

FGD results of each function has identified risk as follows:

1) Accounting , Finance and IT

FGD results , identified three risks . Which has the highest level of risk that receivables are not collectible . The list of risks and diagram 3 are as follows:

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance192

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) Update kebijakan dan sop penagihan, plafond dan termin piutang;

(2) Pengetatan pemberian plafond dan termin ke pelanggan;

(3) Offset hutang dan piutang atas pelanggan / supplier berskala nasional;

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Peta Risiko Risk Map

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t

(4) Selektif pemberian termin kredit dan plafond terhadap pelanggan baru

(5) Penagihan khusus dan intensif atas pelanggan rs, instansi pemerintah dan RNI group;

(6) Penambahan personil penagih dan piutang

(4) Selective granting credit terms and the ceiling of the new customers

(5) Special Billing and intensively over rs customers , government agencies and the RNI group ;

(6) Addition of personnel collection and receivables

Control Plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level ( green) are:

(1) Update policies and billing soup , ceiling and installment receivables ;

(2) The tightening provision limit and billings to customers ;

(3) Offset accounts payable and receivable on the customer / supplier nationwide;

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo193

Peta Risiko Risk Map5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t

2) Health Care

Distribution

FGD results , identified 4 risk . Risks that have the highest level of legal risk due to modern services market . The list of risks and diagram 4 is as follows:

Control Plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level ( green) are :

(1.) Agreements with principal to limit the subdistributor retrieval ;

(2.) Roadshow to branches with a lower level of service level for the modern market ;

1) Health Care

Distribusi

Dari hasil FGD, diidentifikasi 4 Risiko. Risiko yang memiliki level tertinggi yaitu risiko hukum karena pelayanan ke modern market. Adapun daftar 4 risiko dan diagram adalah sebagai berikut:

No Nama RisikoName of Risk

Kriteria RisikoRisk Criteria Level Risiko

Level of RiskL D

1Risiko hukum karena pelayanan ke modern market karena kendala regulasi.Legal risk due to modern services market due to regulatory constraints ..

5,00 5,00 25,00

2Over stock produk di sub-distributorOver stock products in sub - distributor

3,00 3,00 9,00

3Risiko service level modern market yang rendah di beberapa titik cabangModern service market risk level low at some point branch

3,00 3,00 9,00

4Stock kosong produk BiofarmaStock empty product Biofarma

3,00 3,00 9,00

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) Kesepakatan dengan prinsipal untuk membatasi pengambilan subdistributor;

(2) Roadshow ke cabang-cabang dengan tingkat service level rendah untuk modern market;

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance194

(3) Meminta jadwal dan ketersediaan di pabrikan lebih awal dibanding distribusi lain.

Marketing

FGD results , identified 5 risk . Which has the highest level of risk that is the risk of decline in morale to hit the target . The list of risks and diagram 5 is as follows :

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Peta Risiko Risk Map

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t

Marketing

Dari hasil FGD, diidentifikasi 5 Risiko. Risiko yang memiliki level tertinggi yaitu risiko Penurunan semangat kerja untuk mencapai target. Adapun daftar 5 risiko dan diagram adalah sebagai berikut

No Nama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria Level Risiko

Risk LevelL D

1 Penurunan semangat kerja untuk mencapai targetDecline in morale to hit the target 4,60 5,00 23,00

2 Kualitas produk tidak diterima pelangganProduct quality is not acceptable to the customer 3,60 4,00 14,40

3 Jumlah Prinsipal bermargin besar kurangPrincipal amount large margin less 3,00 4,00 12,00

4 Harga tidak kompetitifPrices are not competitive 3,00 4,00 12,00

5 Tidak seluruh area tergarapNot all areas of untapped 3,40 3,40 11,56

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) Mengusulkan sistem reward yg lebih baik;(2) Menggunakan sistem pareto pelanggan;(3) Menghadiri pameran alat kesehatan;(4) Usulan tambahan training berkal;(5) Pemberian tambahan diskon.

(3.) Ask for schedules and availability at the manufacturer earlier than other distributions .

Control Plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level ( green) are :

( 1 ) Propose a better reward system ;( 2 ) Using the Pareto system customers ;( 3 ) Attending the exhibition of medical devices ;( 4 ) The proposed additional training berkal ;( 5 ) Provision of additional discounts.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo195

Trading

Dari hasil FGD, diidentifikasi 3 Risiko. Risiko yang memiliki level tertinggi yaitu risiko Margin dan pencapaian TOP tidak tercapai. Adapun daftar 3 risiko dan diagram adalah sebagai berikut:

No Nama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria Level Risiko

Risk Level

L D

1 Margin dan pencapaian TOP tidak tercapaiMargin and TOP achievement not reached 3,20 2,40 7,68

2 Risiko Masalah Hukum dan DendaThe risk of legal problems and fines 2,40 2,40 5,76

3 Pengadaan Alkes berkurang intensitas dan valuenyaHealth equipment procurement reduced the intensity and all valuenya 3,20 1,60 5,12

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) Negosiasi Fee Distribusi yang saling menguntungkan.

(2) Negosiasi Termin pembayaran.(3) Koordinasi dengan pabrikan dan satker, agar

RKO tidak terdeviasi, atau terserap mendekati 100%.

(4) Sosialisasi mengenai regulasi pengadaan barang dan jasa yang teraktual.

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Peta Risiko Risk Map

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t

Trading

FGD results, identified 3 risks. Risks that have the highest level of risk margin and the achievement of TOP is not reached. The list of risks and diagram 3 are as follows :

Control Plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level ( green) are :

(1) Negotiations mutual Distribution Fee.(2) Negotiations payment terms.

(3) Coordination with manufacturers and work units, so that RKO did not deviate or absorbed close to 100 %

(4) Socialization regarding procurement regulations

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance196

2) Legal

Dari hasil FGD, diidentifikasi 2 Risiko. Risiko yang memiliki level tertinggi yaitu rIsiko Penggelapan Uang dan Aset Perusahaan. Adapun daftar 2 risiko dan diagram adalah sebagai berikut:

No Nama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria Level Risiko

Risk Level

L D

1Penggelapan Uang dan Aset PerusahaanMoney embezzlement and company assets

3,33 4,33 14,44

2Perselisihan Pemahaman atas Klausul dalam PerjanjianUnderstanding disputes over clause in the agreement

2,67 2,33 6,22

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) workshop sosialisasi aturan hukum atas perbuatan pidana penyelewengan keuangan perusahaan;

(2) Sosialisasi perjanjian yang telah disepakati para pihak kepada tenaga operasional.

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Peta Risiko Risk Map

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t

3) Legal

FGD results, identified two risks. Risks that have the highest level of risk embezzlement money and as-sets company. The list of risks and diagram 2 is as follows:

Control Plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level ( green) are :

(1) workshop on the socialization of the law firm of financial fraud a criminal act

(2) Socialization agreements that have been agreed by the parties to the operational personnel

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo197

3) Logistik

Dari hasil FGD, diidentifikasi 5 Risiko. Risiko yang memiliki level tertinggi yaitu rIsiko Terjadinya Over Stock & Out of Stock setiap bulannya. Adapun daftar 5 risiko dan diagram adalah sebagai berikut:

No Nama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria Level Risiko

Risk Level

L D

1Terjadinya Over Stock & Out of Stock setiap bulannyaOver the stock & out of stock each month

5,00 5,00 25,00

2Ketidaksesuaian proses pemesanan & Distribusi Psykotropica & PrekursorIncompatibility booking process & distribution psykotropica & precursor

5,00 4,00 20,00

3Perizinan PBF lalai untuk diurusLicensing PBF neglect to care

4,00 5,00 20,00

4Barang rusak dan ExpiredDamaged goods and expired

3,00 4,00 12,00

5Keterlambatan pengiriman barangDelays in delivery of goods

3,00 3,00 9,00

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Peta Risiko Risk Map

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t

4) Logistics

FGD results, identified 5 risk. Which has the highest level of risk that is the risk of Over Stock & Out of Stock each month. The list of risks and diagram 5 is as follows:

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance198

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) Melakukan evaluasi & Monitoring pesanan dan penjualan secara regular;

(2) Melakukan evaluasi & Monitoring atas laporan distribusi obat psykotropika dan prekusor;

(3) mematuhi peraturan CDOB yang berlaku yang belum dipenuhi;

(4) Melakukan evaluasi & Monitoring kartu & administrasi gudang;

(5) Membuat Daftar rekanan ekpedisi yang terseleksi.

4) Manajemen Risiko

Dari hasil FGD, diidentifikasi 3 Risiko. Risiko yang memiliki level tertinggi yaitu rIsiko Terjadinya Over Stock & Out of Stock setiap bulannya. Adapun daftar 3 risiko dan diagram adalah sebagai berikut

No Nama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria Level Risiko

Risk Level

L D

1 Kurangnya SDM di unit MRLack of human resources in risk management unit 4,2 4,4 18,48

2 Risiko terjadinya suatu peristiwa yang belum masuk dalam register risiko.The risk of occurrence of an event that has not been entered in the register of risk

4,2 3,8 15,96

3 Risiko terjadinya kembali suatu peristiwa yang sudah masuk dalam register risikoThe risk of re-occurrence of an event that has been entered in the register of risk

3,8 3,6 13,68

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Peta Risiko Risk Map

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t

Control Plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level (green) are :

1) Evaluating and Monitoring regular orders and sales

2) Evaluating and Monitoring on drug distribution report psykotropika and precursors

3) comply with the rules applicable CDOB have not been met

4) Evaluating and Monitoring card and warehouse administration

5) Make a list of selected partner expedition .

5) Risk Management

FGD result , identified three risks . Which has the highest level of risk that is the risk of Over Stock & Out of Stock each month. The list of risks and diagram 3 are as follows

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo199

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) Melakukan Focus Group Discussion (FGD) secara berkala dengan masing2 divisi/unit secara berkala;

(2) Meningkatkan pengendalian internal;(3) Melakukan Pengawasan Melekat ( intensif );(4) Mengajukan penambahan SDM MR ke divisi

SDM

5) Sekretaris Perusahaan

Dari hasil FGD, diidentifikasi 2 Risiko. Risiko yang memiliki level tertinggi yaitu rIsiko menurunnya Komitmen Manajemen dalam menerapkan GCG. Adapun daftar 2 risiko dan diagram adalah sebagai berikut:

No Nama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria Level Risiko

Risk Level

L D

1 Risiko menurunnya Komitmen Manajemen dalam menerapkan GCGRisk Management Commitment decline in applying GCG

3,8 4,2 15,96

2 Risiko tidak cukupnya informasi yang tersedia bagi Manajemen dan pihak ketiga (stakeholders)The risk of insufficient information available to management and third parties (stakeholders )

3,2 3,8 12,16

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Peta Risiko Risk Map

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t

Control Plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level (green) are :

(1) Conduct Focus Group Discussion ( FGD ) on a regular basis by each division / unit on a regular basis ;

(2) Improving internal control ;(3) Conduct Supervision Attached ( intensive ) ;(4) Asking the addition of human resources to risk

management division Human resources

6) Company Secretary

FGD results, identified two risks. Risks that have the highest level of commitment to decreasing the risk of Management in implementing GCG. The list of risks and diagram 2 is as follows

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance200

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) Melalukan workshop GCG secara berkala;(2) Mengikuti pelatihan kesekretariatan dan

kehumasan.

6) Pengembangan

Dari hasil FGD, diidentifikasi 3 Risiko. Risiko yang memiliki level tertinggi yaitu Tidak mendapatkan produk/principal yang berkualitas. Adapun daftar 3 risiko dan diagram adalah sebagai berikut :

No Nama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria Level Risiko

Risk Level

L D

1Tidak mendapatkan produk/ principal yang berkualitasNot getting a quality product/principal

3,00 4,00 12,00

2Tidak/ belum mendapatkan Ijin edarNot/have not got circulation permit from

2,00 4,33 8,67

3Mendapatkan principal yang menempatkan produknya secara multidistributorGet the principal that puts its products in multidistributor

1,33 3,33 4,44

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Peta Risiko Risk Map

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t

Control Plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level ( green) are :

(1) Promoting the GCG regularly workshop ;(2) Following the training secretarial and public

relations.

7) Development

FGD results, identified 3 risks. It has the highest level of risk that is not getting a quality product/principal. The list of risks and diagram 3 are as follows:

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo201

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) Mengikuti kegiatan kegiatan pameran di dalam dan luar negeri;

(2) Melakukan pendekatan langsung dengan regulator

7) SPI

Dari hasil FGD, diidentifikasi 4 Risiko. Risiko yang memiliki level tertinggi yaitu Kekurangan Auditor. Adapun daftar 4 risiko dan diagram adalah sebagai berikut:

No Nama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria Level Risiko

Risk Level

L D

1Kekurangan AuditorAuditor shortage

4,25 4,50 19,13

2Kekosongan Organisasi ManagerOrganization manager vacancy

2,00 3,50 7,00

3Mutasi Personil (personil baru)Mutations personnel ( new personnel )

2,00 3,00 6,00

4Tugas-tugas diluar PTKPTasks outside PTKP

1,75 2,75 4,81

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Peta Risiko Risk Map

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t

The Control plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level (green) are :

(1) Following activities are exhibitions in the country and abroad;

(2) Conducting direct approach with regulators

8) SPI

FGD results, identified 4 risk. Risks that have the highest level ie Shortage Auditor. The list of risks and diagram 4 is as follows :

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance202

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) Mengurangi scope pemeriksaan (Misal fokus pada Piutang atau Persediaan). Percepatan Penyelesaian LHP;

(2) Mengajukan permohonan penambahan SDM sebanyak 5 orang;

(3) Mendelegasikan pekerjaan ke para auditor.;(4) Setiap Auditor yang melakukan tugas diluar PTKP

dituangkan dalam laporan yang disetarakan dengan LHP.

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Peta Risiko Risk Map

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t

Control Plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level ( green) are :

1. Reduce the scope of the examination ( Eg focus on accounts receivable or inventories ). Completion acceleration LHP

2. Apply for additional human resources as much as 5 people

3. Delegate work to the auditors4. Every auditor who perform tasks outside PTKP

outlined in the report equated with LHP.

9) Human Resources

FGD results , identified two risks . The list of risks and diagram 2 is as follows :

8) Sumber Daya Manusia

Dari hasil FGD, diidentifikasi 2 Risiko. Adapun daftar 2 risiko dan diagram adalah sebagai berikut:

NoNama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria Level Risiko

Risk Level

L D1 Pengadaan karyawan yang tidak sesuai kebutuhan

Procurement employees who do not fit the needs of3,00 4,00 12,00

2 Program Pengembangan Karyawan yang tidak sesuai kebutuhanEmployee Development Programs that do not fit the needs of

4,00 3,00 12,00

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo203

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) Melakukan kaderisasi terkait kebutuhan karyawan untuk 3-5 tahun ke depan;

(2) Melakukan analisa beban kerja secara periodik khususnya terhadap pekerjaan-pekerjaan baru;

(3) Meningkatkan kompetensi bagi karyawan internal dalam mengisi gap sesuai kebutuhan;

(4) Melakukan pelatihan bagi Staf Rekrutmen & Seleksi;

(5) Peningkatan kompetensi komunikasi dalam melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait;

(6) Peningkatan kualitas personil di Bagian SDM melalui pelatihan teknis fungsional;

(7) Melakukan benchmark dengan perusahaan sejenis yang sudah menerapkan CBHRM;

(8) Memberikan penugasan (assignment) bagi karyawan potensial;

(9) Melakukan pelatihan secara periodik dalam mengisi gap kompetensi;

(10) Melakukan identifikasi penyedia jasa pelatihan;(11) Menyusun mekanisme knowledge sharing

secara berkala;(12) Melakukan koordinasi secara berkala dengan

Pimpinan Bagian / Cabang terkait pelaksanaan pelatihan;

(13) Mengikuti pelatihan HR for Non HR;(14) Menyusun mekanisme coaching & conselling;(15) Melakukan mekanisme coaching & conselling

secara periodik dan terdokumentasi.

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Peta Risiko Risk Map

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t

Control Plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level (green) are:

(1) Doing regeneration related needs of employees for the next 3-5 years;

(2) Conduct periodic analysis of the workload, especially for new jobs;

(3) Enhance the competence for internal employees in filling the gap as needed;

(4) Conduct training for Staff Recruitment & Selection;

(5) Improved communication competence in coordination with various stakeholders;

(6) Improving the quality of personnel in the Human Resources Department through functional technical training;

(7) Conducting a benchmark with similar companies that have implemented CBHRM;

(8) Providing assignment (assignment) for potential employees;

(9) Conduct periodic training in filling the competence gaps;

(10) To identify training providers;(11) Develop a knowledge sharing mechanism on

a regular basis;(12) To coordinate regularly with the Head of

Section / Branch related to the implementation of the training;

(13) Following the training of HR for Non-HR;(14) Develop mechanisms Coaching & Counselling;(15) Conducting coaching & Counselling

mechanism periodic and documented.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance204

9) Aset dan Umum

Dari hasil FGD, diidentifikasi 3 Risiko. Risiko yang memiliki level tertinggi yaitu Infrastruktur bisnis perusahaan masih belum optimal. Adapun daftar 3 risiko dan diagram adalah sebagai berikut:

No Nama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria Level

RisikoRisk Level

L D

1 Infrastruktur bisnis perusahaan masih belum optimalBusiness infrastructure companies are still not optimal

4,00 4,00 16,00

2 Pencatatan asset yang tidak akurat/validRecording asset inaccurate / invalid

3,00 3,00 9,00

3 Pemeliharaan fasilitas kerja yang tidak sesuai standarMaintenance facilities are not working according to standards

3,00 2,00 6,00

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Peta Risiko Risk Map

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t

10. Assets and General

FGD results, identified 3 risks. Risks that have the highest levels of the company’s business infrastructure is still not optimal. The list of risks and diagram 3 are as follows :

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) Pengelompokkan dokumen aset berdasarkan jenis aset yang dimiliki perusahaan;

(2) Pemberian kode / pengenal / tanda pada setiap asset;

(3) Membuat standarisasi kelengkapan dokumen aset perusahaan (berita acara, dokumen legal lainnya);

(4) Mapping standarisasi infrastruktur bisnis perusahaan;

(5) Melakukan penyusunan urgensi atas dukungan infrastruktur bisnis perusahaan;

(6) Melakukan mapping kebutuhan finansial terkait investasi asset;

Control Plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level ( green) are :

(1) Grouping of assets document based on the type of assets owned by the company

(2) The code / identifier / marks on each asset

(3) Make standardization documents the company’s assets ( the minutes , other legal documents )

(4) Mapping the standardization of the company’s business infrastructure

(5) Perform the preparation of urgency for the support of the company’s business infrastructure

(6) Perform mapping asset investment-related financial needs ;

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo205

(7) Membagi tugas dan tanggung jawab Bagian Umum menjadi lebih spesifik;

(8) Menyusun standar pelayanan umum KP dan Cabang;

(9) Melakukan inventarisasi kebutuhan pelayan umum lainnya;

(10) Meningkatkan kualitas karyawan dalam melakukan pelayanan umum melalui pelatihan;

(11) Melakukan survei penilaian kepuasan pelayanan umum

10) Pengadaan

Dari hasil FGD, diidentifikasi 2 Risiko. Risiko yang memiliki level tertinggi yaitu Risiko Harga Barang/jasa hasil pengadaan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Adapun daftar 2 risiko dan diagram adalah sebagai berikut :

No Nama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria Level

RisikoRisk Level

L D

1Risiko Harga Barang/jasa hasil pengadaan tidak dapat dipertanggungjawabkanPrice risk Goods / services procurement results can not be justified

3,00 4,00 12,00

2Risiko Proses Pembelian Barang Risk Purchase Process Goods

2,00 2,00 4,00

(7) Dividing the duties and responsibilities of the General Part to be more specific

(8) Develop a public service standards KP and Branch ;

(9) Conduct an inventory of the needs of other public waitress

(10) Improving the quality of employees in performing public services through training ;

(11) Conducting surveys of public service satisfaction ratings

11) Procurement

FGD results, identified two risks. Risks that have the highest level Price. Risk Goods / services procurement results can not be accounted for. The list of risks and diagram 2 is as follows :

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Peta Risiko Risk Map

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance206

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Peta Risiko Risk Map

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) Melaksanakan pelatihan pengadaan barang dan jasa kepada seluruh tim pengadaan;

(2) Membuat dan menandatangani Pakta Integritas pada setiap pengadaan barang dan jasa;

(3) Peningkatan kompetensi Staf Pengadaan;(4) Melaksanakan pelatihan time management.

11) Consumer dan Industrial

Dari hasil FGD, diidentifikasi 7 Risiko. Risiko yang memiliki level tertinggi yaitu Termin Pembayaran Panjang khususnya dari internal, Service level rendah, Fluktuasi Harga. Adapun daftar 7 risiko dan diagram adalah sebagai berikut:

No Nama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria Level Risiko

Risk LevelL D

1 Termin Pembayaran Panjang khususnya dari internal Payment of Long Term particularly of internal

4,00 4,00 16,00

2 Service level rendah Service level Low

4,00 4,00 16,00

3 Fluktuasi Harga Price fluctuations

4,00 4,00 16,00

4 Tingkat Distribusi yang rendah Distribution levels are low

3,00 4,00 12,00

5 Out Of Stock Out of stock

3,00 4,00 12,00

6 Produk ditolak outlet ( Kualitas produk dan kualitas packaging ) Products rejected outlet ( Quality of product and packaging quality )

3,00 4,00 12,00

7 Jumlah supplier terbatas A limited number of suppliers

2,00 3,00 6,00

Control Plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level (green) are :

(1) Carry out training of procurement of goods and services to the entire team of procurement

(2) Create and sign the Integrity Pact on any procurement of goods and services

(3) Improved Procurement staff competence(4) Conduct training of time management.

12) Consumer and Industrial

FGD results , identified 7 risk . Risks that have the highest level, especially Long Term Payments from the internal, low level Service, Price Fluctuations. The list of 7 risks and diagrams are as follows :

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo207

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Peta Risiko Risk Map

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan

untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) melakukan forecast kebutuhan;(2) melakukan sortir sebelum delivery kepada outlet.

12) Rajawali Mart

Dari hasil FGD, diidentifikasi 5 Risiko. Risiko yang memiliki level tertinggi yaitu Risiko tidak mendapatkan ijin IUTM, Adapun daftar 5 risiko dan diagram adalah sebagai berikut:

NoNama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria Level Risiko

Risk LevelL D

1Risiko tidak mendapatkan ijin IUTM The risk of not getting permission IUTM

4,60 4,20 19,32

2Risiko Permintaan Pemenuhan Tambahan SDM yang belum terpenuhiRequest Fulfillment Additional risks unmet human resources

4,60 3,80 17,48

3Risiko lokasi tempat yang potensial, namun harga sewanya yang tidak terjangkauThe location of a potential risk , but the rent is not affordable

4,00 3,60 14,40

4Risiko lokasi yang disewa untuk outlet tidak potensialRisk of leased premises to the outlet of potential

3,00 4,00 12,00

5Risiko ditutupnya outlet karena belum memiliki ijinThe risk of closing the outlet because it has not a license

1,40 4,40 6,16

Control Plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level ( green) are :

( 1 ) to forecast needs ;( 2 ) perform the sorting prior to delivery to the outlet .

13) Rajawali Mart

FGD results, identified 5 risk. Risks that have the highest level of risk of not getting permission IUTM , The list of risks and diagram 5 is as follows:

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance208

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) Diperlukan tim khusus survey lokasi yang berpengalaman;

(2) Melakukan model investasi berupa KPR Ruko atau beli kaving dan membangunnya;

(3) Diperlukannya tim legal yang bertugas khusus pengurusan ijin IUTM;

(4) Melengkapi jumlah personal sesuai struktur organisasi baik di Kantor Pusat maupun di daerah (DC).

(5) Melakukan intensitas pendekatan ke pelanggan;

(6) Pendekatan lebih intens ke pelanggan sehingga dapat informasi competitor.

Tingkat Cabang

Dari hasil FGD masing-masing fungsi telah diidentifikasikan risiko sebagai berikut:

1) Fungsi Marketing

Dari hasil FGD, didentifikasi 12 risiko dimana risiko yang memiliki level tertinggi yaitu risiko adanya ketidakpastian stok yang dapat menurunkan kepercayaan pelanggan. Adapun daftar 12 risiko dan diagram adalah sebagai berikut:

No Nama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria Level Risiko

Risk LevelL D

1Adanya ketidakpastian stok yang dapat menurunkan kepercayaan pelangganThe uncertainty of the stock that can lower customers’ trust

4,00 4,00 16,00

2Area marketing produk terlalu luas sehingga tidak dapat tercover seluruhnyaArea marketing too wide products that can not be covered entirely

3,00 3,00 9,00

3Sarana presentasi kurang mendukung sehingga hasilnya kurang optimalPresentation means less support so the results are less than optimal

3,00 2,50 7,50

4Kurangnya tenaga teknisi produk spesialis sehingga bila terjadi trouble tidak dapat segera di atasiLack of specialist product engineers so that in case of trouble can not be overcome

2,67 2,67 7,11

5Kurangnya sosialisasi sehingga produk kurang dikenalLack of socialization so that the less well-known products

2,00 3,50 7,00

6Kurangnya tingkat rutinitas kunjunganLack of routine level visits

2,00 3,50 7,00

7Kualitas produk terlalu tinggi sehingga harga yang ditawarkan tidak masuk dalam anggaran calon pelangganProduct quality so high that the price offered is not included in the budget prospect

2,50 2,50 6,25

8Harga tidak kompetitifPrices are not competitive

2,50 2,50 6,25

9Kurangnya pengetahuan produk dan selling skillLack of product knowledge and selling skills

2,00 3,00 6,00

10Jadwal dan peserta Presentasi tidak sesuai yang diharapkanSchedule and Presentation of participants is not as expected

2,00 2,00 4,00

11Spesifikasi produk tidak sesuai dengan yang diminta userProduct specification is not in accordance with the user requested

1,00 3,00 3,00

12 Salesman kurang percaya diriSalesman less confident

1,00 1,00 1,00

Control Plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level ( green) are :

(1) It takes a special team of experienced site survey ;

(2) Make the investment model in the form of commercial mortgage or buy land and build ;

(3) The need for a special legal team in charge of permits IUTM ;

(4) Completing personal amount corresponding organizational structure both at Headquarters and in the regions ( DC ) .

(5) Perform the intensity of the approach to the customer ;

(6) a more intense approach to the customer so that the information can be competitors.

Level Branch

FGD results of each function has identified riskas follows :

(1) Function Marketing

FGD results , identified 12 risks which have the highest level of risk , namely the risk of uncertainty stock that can lower customers’ trust . The list of 12 risk and diagrams are as follows :

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo209

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) Fokus pelanggan pareto;(2) Training produk lebih diintensifkan;(3) Penambahan principal baru;(4) Rekuitmen tenaga ahli;(5) Traning dan Konseling min 3bl sekali;(6) Membuat strategi price lebih kompetitif atau

menonjolkan kelebihan produk;(7) Penambahan teknisi;(8) Melakukan survei & Update data pelanggan terbaru;

(9) Pendekatan lebih intens kebag. Keuangan;(10) Melakukan intensitas pendekatan ke pelanggan;(11) Pendekatan lebih intens ke pelanggan sehingga

dapt informasi competitor.

2) Fungsi Trading HC

Dari hasil FGD, didentifikasi 23 yang dibagi dalam kelompok E-Katalog, Non E-Katalog dan Penjualan Tender. Risiko yang memiliki level tertinggi pada E-Katalog yaitu Risiko Barang dari pabrikan/prinsipal terlambat dan Terbatasnya kapasitas gudang karena banyaknya cacat produk dalam pengiriman. Non E-Katalog Barang, pabrikan/prinsipal terlambat Terlambatnya penerimaan pembayaran dari pelanggan (RS/Dinas Kesehatan). Penjualan Tender, Kalah dalam proses tender karena masalah harga, Kalah tender karena spesifikasi teknis tidak sesuai dengan yang diminta, Kalah tender karena dokumen tidak lengka dan target margin tidak tercapai. Adapun daftar 23 risiko dan diagram adalah sebagai berikut:

No Nama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria

Level RisikoRisk LevelL D

A E-Catalog

1Barang dari pabrikan/prinsipal terlambatGoods from the manufacturer / principals late

5,00 5,00 25,00

2Terbatasnya kapasitas gudang karena banyaknya cacat produk dalam pengirimanThe limited capacity of the warehouse because of defective products in the shipment

5,00 5,00 25,00

3Terlambatnya penerimaan pembayaran dari pelanggan (RS/Dinas Kesehatan)Delays in receipt of payments from customers ( RS / Department of Health )

4,00 4,00 16,00

4Terjadinya cross borderhe occurrence of cross border

1,00 4,00 4,00

B Non E-Catalog

5Barang dari pabrikan/prinsipal terlambatGoods from the manufacturer / principals late

5,00 5,00 25,00

6Terlambatnya penerimaan pembayaran dari pelanggan (RS/Dinas Kesehatan)Delays in receipt of payments from customers ( RS / Department of Health )

5,00 5,00 25,00

7Salah dalam penyusunan spesifikasi teknisOne in the preparation of technical specifications

5,00 5,00 25,00

8Surat dukungan susah didapatLetters of support hard to come by

5,00 5,00 25,00

9Izin Edar/Regristrasi tidak ValidMarketing Authorization / Regristrasi Invalid

5,00 5,00 25,00

Control Plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level (green) are:

(1) Focus pelanggan Pareto(2) Training intensified product(3) The addition of a new principal(4) Rekuitmen experts(5) Traning and Counseling min 3 months(6) Create a more competitive price strategy or

highlighting the advantages of products(7) Addition technician(8) Conducting surveys and the latest update customer

data(9) (10) Doing intensity approach to customers(11) More intense approach to the customer so that

DAPT competitor information.

2) Trading HC

FGD results, identified 23 who were divided into groups E-Catalog, Non E-Catalog and Sales Tender. Risks that have the highest level on the E-catalog of the manufacturer that the Risk Goods / principals late and limited storage capacity because of defective products in the shipment. Non E-Catalog Goods, manufacturers / principals late Delayed receipt of payments from customers (RS / Department of Health). Tender sales, Lost in the bidding process because of the issue price, the tender because Lost is not in accordance with the technical specifications requested, Lose tender because the document is not complete and margin targets are not achieved. The list of 23 risk and diagrams are as follows:

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance210

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Peta Risiko Risk Map

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t

No Nama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria

Level RisikoRisk LevelL D

10Terbatasnya kapasitas gudangThe limited capacity of the warehouse

4,00 4,00 16,00

11Terlambatnya pengiriman barangDelay in delivery of goods

3,00 5,00 15,00

C Penjualan Tender Tender Sales

12Kalah dalam proses tender karena masalah hargaLost in the bidding process because of the issue price

3,00 4,00 12,00

13Kalah tender karena spesifikasi teknis tidak sesuai dengan yang dimintaLost tenders for technical specifications do not correspond to the requested

3,00 4,00 12,00

14Kalah tender karena dokumen tidak lengkapLost tenders because the document is incomplete

3,00 4,00 12,00

15Target margin tidak tercapaiMargin target is not reached

3,00 4,00 12,00

16Terlambat memasukkan penawaranToo late to submit offers

2,00 4,00 8,00

17Sanksi hukum perdata dan pidanaCivil and criminal law sanctions

2,00 4,00 8,00

18Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang telah diperjanjikanUnable to complete the work that has been agreed

1,00 5,00 5,00

19Tender yg diikuti tidak menguntungkan Tender that followed unprofitable

1,00 4,00 4,00

20Pekerjaan tidak dapat diselesaikan tepat waktuThe job can not be completed on time

2,00 2,00 4,00

21Tagihan ditolakThe bill rejected

2,00 2,00 4,00

22 Tagihan lewat waktu anggaran Bills overdue budget

1,00 4,00 4,00

23PPN tidak bisa di restitusiVAT can not be in restitution

1,00 4,00 4,00

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo211

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) Memastikan ketersedian barang dari pabrik;(2) Ekspedisi yang terpercaya;(3) Pembayaran yang back to back;(4) SOP pembuatan Formulir Pre kalkulasi;(5) Tehnik negosiasi harga dgn prinsipal /pabrikan

dan penetapan harga penawaran;

(6) Pencarian produk sesuai spek;(7) Pembuatan Checklist dokumen SPH;(8) Lengkapi Dokumen /Upload lebih awal/ upload

ditempat penyelenggara(9) Surat Pernyataan Pabrikan/prinsipal tentang

kesanggupan supply tepat jenis dan tepat waktu serta tanggung jawab atas keterlambatan;

(10) Koordinasi dan pemantauan secara ketat atas item produk dengan Supplier / atau persiapan produk pengganti;

(11) Memastikan ketersedian barang dari pabrik;(12) Pendekatan yang baik dengan Suplier.

3) Fungsi Akuntansi, Keuangan dan TI

Dari hasil FGD, didentifikasi 15 Risiko. Risiko yang memiliki level tertinggi yaitu Outlet tutup/bangkrut/kabur, Keterlambatan penyelesaian Pos-pos Gantungan Idle stok & barang rusak/ED Perputaran stok lambat SSP cacat, hilang Proses pengolahan data terlambat. Adapun daftar 15 risiko dan diagram adalah sebagai berikut:

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Peta Risiko Risk Map

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t Control Plan which will be implemented to reduce

the level of risk to an acceptable level (green) are:

1) Ensuring the availability of goods from the factory ;2) The expedition is reliable ;3) Payment of the back to back ;4) Pre Form SOP -making calculations ;5) Technical price negotiations with the principal /

manufacturer and the determination of the offer price ;

6) Search product according spec ;7) Preparation Checklist document SPH ;8) Complete Document / Upload early / upload

place organizer9) Statement of Manufacturing / principal on the

ability of supply proper and timely as well as the kind of responsibility for the delay ;

10) Coordination and monitoring closely on product items with Supplier / or preparation of substitute products ;

11) Ensuring the availability of goods from the factory ;12) A good approach with the Supplier .

3. Functions Accounting, Finance and IT

FGD results, identified 15 risks. Risks that have the highest level Outlet closed / bankrupt / blur, delay completion of posts Hangers Idle stock and goods damaged / ED slow stock turnover CNS defects, missing data processing late. The list of 15 risk and diagrams are as follows:

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance212

No Nama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria Level Risiko

Risk Level

L D

1Outlet tutup/bangkrut/kaburOutlet closed / bankrupt / blurred

4,00 4,00 16,00

2Keterlambatan penyelesaian Pos-pos GantunganDelay in completion of posts Hangers

4,00 4,00 16,00

3Idle stok & barang rusak/EDIdle stock and goods damaged / ED

4,00 4,00 16,00

4Perputaran stok lambatSlow stock turnover

4,00 4,00 16,00

5SSP cacat, hilangCNS defects , missing

4,00 4,00 16,00

6Proses pengolahan data terlambatData processing late

4,00 4,00 16,00

7Hasil tagihan tidak disetorkanResults of the bill is not paid

3,33 4,00 13,33

8Fisik faktur hilangPhysical invoice is missing

3,00 4,00 12,00

9Hasil tagihan tidak disetorkan tepat waktu Results of the bill is not paid on time

3,00 3,00 9,00

10Kerusakan hardware yang berisiko kehilangan data dan keterlambatan pelaporanThe risk of hardware damage and data loss reporting delay

3,00 3,00 9,00

11Kesalahan dalam pembuatan FakturErrors in the manufacture Invoice

2,50 3,00 7,50

12Terganggunya pendanaan operasional dan pembayaran hutang ke supplierDisruption of financing operations and debt payments to suppliers

2,50 3,00 7,50

13Gagalnya penagihan karena kekuranglengkapan dokumen penagihanFailure of billing for billing documents kekuranglengkapan

2,50 2,50 6,25

14Pembayaran melewati batas terminPayment terms over the limit

3,00 2,00 6,00

15Sisa piutang akibat pelanggan memotong tagihanThe rest of the receivables due to customers cutting bill

2,00 3,00 6,00

Control Plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level (green) are:

(1) periodic confirmation 1x randomly once a month;(2) Documenting systematic customer billing

documents;(3) Physical Hospitalization invoices receivable

compared with the rest of the report (daily sales reports and the rest of the invoice);

(4) Reconciliation Bank, hospitalization cash regularly and continuously, the separation of functions cashiers and bag. Accounts receivable;

(5) The cash flow statements through the IT system are up to date;

(6) Data Collection and upgraded hardware periodically for all business units, daily data back up; UPS installation quality; installation of anti-virus;

(7) the physical Hospitalization accounts receivable invoices to inventory problems that exist;

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) konfirmasi berkala 1x bulan sekali secara acak;(2) Pendataan sistematis dokumen tagihan

pelanggan;(3) Opname fisik faktur membandingkan dengan

laporan sisa piutang (laporan penjualan harian dan Sisa faktur);

(4) Rekonsiliasi Bank, opname kas secara rutin dan kontinue, pemisahan fungsi kasir dan bag. Piutang;

(5) Laporan cash flow melalui sistem IT yang up to date;

(6) Pendataan dan up grade hardware berkala untuk semua unit usaha, back up data harian; pemasangan UPS yang berkualitas; pemasangan anti virus;

(7) Opname fisik faktur untuk menginventarisasi permasalahan piutang yang ada;

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo213

(8) Konfirmasi piutang dilakukuan dua bulan sekali untuk piutang yang over due;

(9) Kebijakan penentuan batasan termin dan plafond pelanggan, survey kemampuan pelanggan dan kebijakan termin kredit;

(10) Back up data harian dan pemasangan UPS yang berkwalitas serta pengadaan genset.

4) Penanggung Jawab Farmasi

Dari hasil FGD, didentifikasi 15 Risiko. Risiko yang memiliki level tertinggi yaitu SP asli belum diterima (penyaluran psikotropika dan prekursor), SDM kurang berkompeten (penyaluran vaksin), Alat dan prasarana kurang memadai (penyaluran vaksin). Adapun daftar 15 risiko dan diagram adalah sebagai berikut:

No Nama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria Level Risiko

Risk LevelL D

1 SP asli belum diterima (penyaluran psikotropika dan prekursor)The original SP has not been received ( the distribution of psychotropic substances and precursors )

4,00 5,00 20,00

2 SDM kurang berkompeten (penyaluran vaksin)Lack of competent human resources ( distribution of vaccines ) 4,00 5,00 20,00

3 Alat dan prasarana kurang memadai (penyaluran vaksin)Inadequate infrastructures and tools (the distribution of the vaccine) 4,00 5,00 20,00

4 Pengajuan rekomendasi ke institusi terkait terhambatSubmission of recommendations to the relevant institutions hampered 4,00 4,00 16,00

5 Barang yang diterima tidak tidak sesuai pesananGoods received does not match the order 4,00 4,00 16,00

6 SP tidak sesuai regulasi (penyaluran psikotropika dan prekursor)SP is not according to regulations ( distribution of psychotropic substances and precursors )

4,00 4,00 16,00

7 Dokumentasi SP tidak lengkapSP documentation incomplete 4,00 4,00 16,00

8 Dokumentasi faktur/ SPBDocumentation invoice / SPB 4,00 4,00 16,00

9 inspeksi diri tidak berjalanSelf inspection is not running 3,00 5,00 15,00

10 Sarana prasarana yang ada kurang memenuhi persyaratanExisting infrastructure does not meet the requirements 4,00 3,50 14,00

11 Kesalahan dalam pembuatan SPErrors in the manufacture of SP 3,00 4,00 12,00

12 Terjadinya pembatalan pemesananThe cancellation of the booking 3,00 4,00 12,00

13 Barang tidak sesuai dengan kebutuhanGoods not in accordance with requirements 3,00 4,00 12,00

14 Sistem IT pelaporan erorIT System error reporting 3,00 4,00 12,00

15 Stock yang tidak idealStock is not ideal 3,50 3,00 10,50

16 Ketidakrutinan kontrol suhuThe lack of temperature control 3,50 3,00 10,50

17 Ketidak absahan SPThe lack of legitimacy SP 3,00 3,50 10,50

18 Ketidaksesuaian kartu stock/stock komputer dengan fisik di gudangIncompatibility card stock / stock with a physical computer in warehouse 3,00 2,00 6,00

19 Penyimpanan barang tidak memperhatikan ED dan mendekati EDStorage of goods do not pay attention to ED and ED approach 2,50 2,00 5,00

(8) Confirmation of receivables dilakukuan bimonthly for over-due receivables;

(9) The policy limits the determination of terms and limit customer, customer survey capabilities and policies of credit terms;

(10) Back up the data daily and qualified UPS installation and procurement of generators.

(4) Responsible Pharmacy

FGD results, identified 15 risks. Which has the highest level of risk that is not yet accepted the original SP (distribution of psychotropic substances and precursors), lack of competent human resources (distribution of vaccines), equipment and inadequate infrastructure (distribution of vaccines). The list of 15 risk and diagrams are as follows:

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance214

No Nama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria Level Risiko

Risk LevelL D

20 Kesalahan dalam entry fakturErrors in invoice entry 2,00 2,50 5,00

21 Legalitas pelangganLegality customers 1,50 3,00 4,50

22 Keterlambatan PelaporanDelay in Reporting 1,00 4,00 4,00

23 keterlambatan pengirimanDelays in delivery 1,50 2,00 3,00

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Peta Risiko Risk Map

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t

Control Plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level ( green) are :

( 1 ) Follow -up , CAPA ;( 2 ) Procurement as needed ;( 3 ) Evaluation output;( 4 ) Provision of note in SP( 5 ) Order Confirmation periodically ;( 6 ) Check Customer Data / Confirmation ;( 7 ) Reward & Punishment for salesmen ;( 8 ) SOP and team clearly .

5) Warehouse

FGD results, identified 10 risks. Which has the highest level of risk that is not according to the standard warehouse conditions CDOB. The list of 10 risk and diagrams are as follows:

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) Follow up, CAPA;(2) Pengadaan sesuai kebutuhan;(3) Evaluasi output;(4) Pemberian note di SP(5) Konfirmasi Pesanan secara berkala;(6) Cek Data Pelanggan / Konfirmasi;(7) Reward & Punishment u.salesman;(8) SOP dan team dengan jelas.

5) Gudang

Dari hasil FGD, didentifikasi 10 Risiko. Risiko yang memiliki level tertinggi yaitu Kondisi gudang tidak sesuai standar CDOB. Adapun daftar 10 risiko dan diagram adalah sebagai berikut:

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo215

No Nama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria

Level RisikoRisk Level

L D

1Kondisi gudang tidak sesuai standar CDOB The condition of the warehouse does not fit standard CDOB

5,00 3,00 15,00

2Barang hilang di perjalananGoods lost on the way

4,00 3,00 12,00

3Serangan hama Pest attack

4,50 2,50 11,25

4Terjadinya over stock The occurrence over stock

5,00 2,00 10,00

5Penempatan barang Tidak sesuai dengan suhuPlacement of goods not in accordance with the temperature

2,67 3,33 8,89

6Keterlambatan dalam pengirimanDelays in delivery

4,00 2,00 8,00

7Terjadinya kesalahan pengiriman barangThe occurrence of shipping errors

4,00 2,00 8,00

8Barang rusakDamaged goods

2,33 3,00 7,00

9Out of stockOut of stock

2,00 2,00 4,00

10Pengeluaran barang tidak sesuai dengan dokumen yang sahExpenditure not in accordance with valid documents

1,00 2,00 2,00

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Peta Risiko Risk Map

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance216

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) Evaluasi penjualan sebelum PO;(2) Batch/ED ditentukan minimalnya;(3) Melaksanakan CDOB;(4) menambah armada,sosialisasi jadwal;(5) Sosialisasi jadwal pengiriman;(6) Pemasangan CCTV,pengontrolan satpam;(7) Konfirmasi ke pihak Expedisi;(8) Kerjasama dengan perusahaan pembasmi

Hama;(9) Pengaturan Barang sesuai dengan kelompok produk.

6) Farmasi HC

Dari hasil FGD, didentifikasi 14 Risiko. Risiko yang memiliki level tertinggi yaitu Tidak dilayani supplier, tidak mendapat tagihan dan terjadi penyimpangan keuangan. Adapun daftar 14 risiko dan diagram adalah sebagai berikut

No Nama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria Level Risiko

Risk LevelL D

1Tidak dilayani dari suplierNot served from suppliers

3,00 4,00 12,00

2Tidak mendapat tagihanNot getting the bill

3,00 4,00 12,00

3Terjadi penyimpangan keuanganFinancial irregularities

3,00 4,00 12,00

4Pelanggan menunda pembelianCustomers put off purchases

3,00 3,00 9,00

5Kalah diskonLost Discounts

3,00 3,00 9,00

6OverdueOverdue

3,00 3,00 9,00

7pengiriman barang dari pabrik terlambatdelays in delivery of goods from factory

2,00 4,00 8,00

8Keterlambatan pengiriman barang ke pelangganDelays in delivery of goods to customers

2,00 4,00 8,00

9Fungsi Kontrol tidak berjalan dgn baikControl function does not run well

2,00 4,00 8,00

10Target Kunjungan tidak tercapai (15 call)Visits target not achieved ( 15 calls )

2,50 3,00 7,50

11Stok kosongStock empty

2,00 3,50 7,00

12Data pelanggan tidak up dateCustomer data is not up to date

2,00 3,00 6,00

13Laporan yang tidak akurat & tidak tepat waktuThe report is inaccurate and not timely

2,00 2,50 5,00

14Order sedikita little order

2,00 2,00 4,00

Control Plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level ( green) are :

(1) Evaluation of sales before the PO ;(2) Batch / ED specified minimum ;(3) Implement CDOB ;(4) increase the fleet , socialization schedule ;(5) Dissemination delivery schedules ;(6) Installation of CCTV , security control ;(7) Confirmation to the expedition ;(8) Cooperation with pest exterminator company ;(9) The setting items according to product groups

6) Farmasi HC

FGD results, identified 14 risks. Which has the highest level of risk that is not served supplier, do not get bills and financial irregularities. The list of 14 risk and diagrams are as follows

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo217

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) Komunikasi dengan pabrikan/principal;(2) pemesanan ke pabrik 1 kali / bulan;(3) koordinasi dengan tim marketing;(4) Konfirmasi pelanggan;(5) follow up ke GM akuntansi;(6) Evaluasi stok;(7) Konfirmasi ke supplier;(8) Mapping potensi pelanggan;(9) Evaluasi Piutang;(10) Verifikasi pelanggan(11) Menyesuaikan jadwal antara kunjungan dan

tagihan;(12) Penyusunan SOP Survey Pelanggan;(13) Monitoring Laporan Kunjungan Harian;(14) Pembuatan Rencana Kunjungan yg akan

diverifikasi oleh SPV;(15) Checklist faktur harian.

7) Philips

Dari hasil FGD, diidentifikasi 12 Risiko. Risiko yang memiliki level tertinggi yaitu Backlog dan Menumpuknya stock di Toko. Adapun daftar 12 risiko dan diagram adalah sebagai berikut

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Peta Risiko Risk Map

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t

Control Plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level (green) are :

(1) Communication With The Manufacturer/ Principal

(2) Reservations To Plant 1 Times / Month(3) Coordination Of The Marketing Team(4) Confirmation Customers(5) Follow-Up To Gm Accounting(6) Evaluation Of Stock(7) Confirmation To The Supplier(8) Mapping Of Potential Customers(9) Evaluation Of Receivables(10) Verification Customers(11) Adjust The Schedule Between Visits And Bills(12) Sop Customer Survey(13) Monitoring Report Daily Visits(14) Making The Visit Plan That Will Be Verified By

The Spv(15) Daily Invoicing Checklist

(7) Philips

FGD results, identified 12 risks. Risks that have the highest level of backlog and backlog of stock in the store. The list of 12 risk and diagrams are as follows

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance218

No Nama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria

Level RisikoRisk Level

L D

1BacklogBacklog

5,00 4,00 20,00

2Menumpuknya stock di tokoStock piled in store

5,00 4,00 20,00

3Tidak tercapainya target sell thruNot achieving the target sell -thru

4,00 3,00 12,00

4Pesanan tidak terlayani/ pending order.Orders unserved / pending order .

3,00 3,00 9,00

5OverstockOverstock

3,00 3,00 9,00

6Volume penjualan tidak meningkat, padahal ada komitmen Selling In atas promo tersebutThe volume of sales did not increase , but there is a commitment on the promo Selling In

3,00 3,00 9,00

7Pelanggan hanya mengetahui program dikompetitorSubscribers only know dikompetitor program

2,00 3,00 6,00

8Kesalahan dalam pembuatan Coverage PlanMistakes in the manufacture Coverage Plan

2,00 2,00 4,00

9Tidak melakukan kunjunganDon’t make a visit

2,00 2,00 4,00

10Program tidak sampai ke pelanggan sehingga pelanggan tidak melakukan orderprograms do not reach to the customer so that the customer does not order

2,00 2,00 4,00

11Rebate semester tidak maksimalRebate semester no maksimum

1,00 3,00 3,00

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.00.0 5.04.03.02.01.0

Peta Risiko Risk Map

Likelihood

Dam

pak

Im

pac

t

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo219

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) Memastikan forecast sesuai dengan target Philips;

(2) Menghitung stock yang ada dan stock dalam perjalanan yang ada ditradelink sebelum membuat MTP;

(3) Inject order sesuai dengan yang di rencanakan ( MTP );

(4) Monitoring dan Coaching;(5) meningkatkan Service Level;(6) memaksimalkan sosialisasi promo secara

optimal;(7) Menjual produk selain yg dijual oleh grosir.

8) Consumer

Dari hasil FGD, diidentifikasi 12 Risiko. Risiko yang memiliki level tertinggi yaitu Sistem komputer pesanan terkunci. Adapun daftar 12 risiko dan diagram adalah sebagai berikut:

No Nama Name

Kriteria RisikoRisk Criteria Level

RisikoRisk Level

L D

1Sistem komputer pesanan terkunciThe computer system is locked orders

5,00 5,00 25,00

2Stok pabrik kosongEmpty factory stock

4,00 3,00 12,00

3Poduk tidak dikenalProduct unknown

4,00 3,00 12,00

4Pedagang mendapat harga yang murah dengan produk samaTraders get a low price with the same products

4,00 3,00 12,00

5

Modern Market untuk produk Mustika Ratu karena pendeknya termin yang dapat diberikanModern Market for products Mustika Ratu due to their short terms which may be granted

3,00 3,00 9,00

6Target kunjungan tidak tercapaiVisits Target not achieved

3,00 3,00 9,00

7Effective reach Tidak TercapaiEffective reach not reached

3,00 3,00 9,00

8Kwalitas produk jelekThe quality of the product is not good

3,00 3,00 9,00

9Hasil tagihan tidak disetorkanResults of the bill is not paid

2,00 3,00 6,00

10Effectivce Call Tidak TercapaiEffectivce call not reached

2,00 3,00 6,00

11Pelanggan kaburCustomer blurred

2,00 2,00 4,00

12Perilaku pelanggan mengulur umur tagihanCustomer behavior stalling age bill

2,00 1,00 2,00

Control Plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level (green) are :

(1) Ensuring accordance with the target forecast Philips

(2) Calculating the existing stock and the stock in the course of which there ditradelink before making MTP

(3) Inject order in accordance with the plan (MTP)

(4) Monitoring and Coaching(5) Improve Service Level(6) maximize socialization optimally promo

(7) Selling products in addition to being sold by wholesalers

8) Consumer

FGD results, identified 12 risks. Risks that have the highest levels of the computer system order is locked. The list of 12 risk and diagrams are as follows:

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance220

Control Plan which will be implemented to reduce the level of risk to an acceptable level (green) are :

(1) Follow up reply submitted proposals to the Board of Directors

(2) Setting timeliness of delivery from the factory or from branch to branch to the customer

(3) Improve quality(4) Follow up reply submitted proposals to the

Board of Directors(5) Visits report examined 1 week 1 times(6) Meeting and Coaching with Salesman and

Principals(7) Add fleets and HR(8) Survey and guarantee new outlets(9) Confirmation customers to invoice-2 potentially

diverted(10) Provide a report to the factory(11) Adjust the schedule between visits and bills

Rencana Pengendalian yang akan dilaksanakan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima (warna hijau) adalah:

(1) Follow up usulan yg diajukan ke Direksi;

(2) Setting ketepatan waktu pengiriman dari pabrik ke cabang atau dari cabang ke pelanggan;

(3) Memperbaiki kualitas;(4) Follow up usulan yg diajukan ke Direksi;

(5) Laporan Kunjungan diperiksa 1 minggu 1 kali;(6) Meeting dan Coaching dgn Salesman dan

Prinsipal;(7) Tambah armada dan SDM;(8) Survey dan Jaminan Outlet baru;(9) Konfirmasi pelanggan untuk faktur-2 yang

berpotensi diselewengkan;(10) Memberikan laporan ke pabrik;(11) Menyesuaikan jadwal antara kunjungan dan

tagihan.

Sistem Manajemen Risiko yang digunakan oleh Perusahaan

Adapun sistem Manajemen Risiko yang digunakan perusahaan saat ini adalah ISO 31000.

Kerangka Kerja ISO 31000

ISO 31000 dikembangkan oleh suatu working group yang terdiri dari para ahli dari lebih 30 negara maju, yang telah memadukan berbagai macam standar manajemen risiko dari berbagai macam negara seperti COSO 2004, AS/NZS 4360:2004, JIS Q 2001, BS 6079-3:2000, dll.

ISO 31000 mempunyai struktur yang lebih lengkap dan lebih sistematis serta lebih mudah diterapkan karena merupakan “blending” dari berbagai standar manajemen risiko terbaik seperti misalnya COSO, AS/NZS 4360,dll.

Elemen kerangka kerja ISO 31000 memberikan kejelasan tugas dan tanggung jawab manajemen dan para risk owner (aspek Mandat dan komitmen) dalam bentuk penyusunan Risk Governance. ISO 31000 dilengkapi dengan ISO Guide 73:2009. Risk management – Vocabulary, sehingga memudahkan komunikasi dan konsultasi, suatu barier utama dalam penerapan manajemen risiko.

ISO 31000 juga menyediakan pilihan teknik-teknik asesmen risiko sebagaimana diuraikan dalam standar ISO 31010, Risk management – Risk assessment techniques. Anda dapat memilih sesuai dengan kebutuhan. ISO 31000 mengupayakan terjadinya integrasi melalui:

Sistem Manajemen Risiko yang digunakan oleh Perusahaan

The risk management system used by the company now is ISO 31000.

Framework ISO 31000

ISO 31000 was developed by a working group consisting of experts from more than 30 developed countries, which have integrated a wide range of risk management standards from various countries such as COSO, 2004, AS / NZS 4360 : 2004, JIS Q 2001, BS 6079-3 : 2000, etc .

ISO 31000 has a structure that is more complete and more systematic and easier to implement because it is a “blending” of various best risk management standards such as COSO, AS / NZS 4360, etc

Elements of ISO 31000 framework provides clarity duties and responsibilities of management and the risk owner (aspect Mandate and commitment) in the form of the preparation of Risk Governance. ISO 31000 is equipped with ISO Guide 73:2009. Risk management - Vocabulary, thus facilitating communication and consultation, a major barrier to the implementation of risk management.

ISO 31000 also provides the option of risk assessment techniques as described in standard ISO 31010, Risk management - Risk assessment techniques. You can choose according to need. ISO 31000 seek the integration through:

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo221

» Penyediaan kerangka kerja yang lebih umum untuk menampung semua jenis manajemen risiko dalam satu payung, yaitu ISO 31000

» Menjadikan manajemen risiko bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan proses organisasi., sesuai adagium “setiap proses organisasi terdapat risiko yang menghambat tercapainya sasaran organisasi”

» Prinsip-prinsip ISO 31000 mempunyai struktur yang menunjang proses manajemen perubahan terkait dengan penerapannya.

Lingkup Penerapan ISO 31000

ISO 31000 bersifat generik dan dapat diterapkan dengan mudah untuk semua organisasi, publik ataupun privat, Penerapannya meliputi semua aspek kegiatan organisasi a.l. strategi, operasi, fungsi, proses, produk, jasa, asset ataupun proyek. Apabila anda telah menerapkan suatu manajemen risiko yang spesifik, ISO 31000 dapat meningkatkan metoda dan sistematika penerapan standar tersebut. ISO 31000 dapat digunakan untuk mengintegrasikan semua standar yang terkait dengan penanganan risiko yang mempengaruhi pencapaian sasaran organisasi. ISO 31000 tidak dimaksudkan untuk sertifikasi. Alasannya adalah:

• Risiko terkait dengan pencapaian sasaran organisasi.

• Risiko berkaitan dengan ketidakpastian (uncertainty),

• Manajemen risiko merupakan bagian terpadu dari suatu proses bisnis

• Ada banyak teknik dan metoda yang digunakan dalam proses manajemen risiko

Risiko menurut ISO 31000

Risiko adalah “efek ketidakpastian pada tujuan”

» Provision of a more general framework to accommodate all types of risk management in under one umbrella, which is ISO 31000.

» To make risk management an integral part of the whole process of the organization, According adage “every organization process there is a risk that hinder the achievement of organizational objectives”

» The principle of ISO 31000 has a structure that support the change management process associated with the application.

Scope of Application of ISO 31000

ISO 31000 are generic and can be applied easily to all organizations, public or private, Its application covers all aspects of the organization’s activities al strategy, operations, functions, processes, products, services, asset or project. If you have implemented a specific risk management, ISO 31000 can improve the methods and systematic implementation of these standards. ISO 31000 can be used to integrate all the standards relating to the handling of risks that affect the achievement of organizational goals. ISO 31000 is not intended for certification. The reason is:

• The risk associated with the achievement of organizational goals.

• The risk associated with the uncertainty.

• Risk management is an integrated part of a business process

• There are many techniques and methods used in the risk management process

Risk according to ISO 31000

Risk is “effect of uncertainty on objectives“.

Business ProcessProses Bisnis

Risk Sourcesumber resiko

Likelihoodkemungkinan

Eventperistiwa

Consequencekonsekuensi

Objectivetujuan

RisksResiko

ControlKontrol

ObjectivesTujuan

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance222

Dampaknya adalah penyimpangan dari yang diharapkan ( positif atau negatif ) ;

Konsekuensi adalah hasil dari suatu peristiwa yang mempengaruhi tujuan\

Risiko sering dinyatakan dalam hal kombinasi konsekuensi dari suatu peristiwa (termasuk perubahan keadaan) dan terkait terjadinya Likelihood.

Ketidakpastian adalah negara, bahkan parsial, kekurangan dari informasi yang berkaitan dengan pemahaman atau pengetahuan tentang suatu peristiwa, yang konsekuensi atau kemungkinan

Beberapa macam risiko adalah sebagai berikut :

Tipe Risiko Type of risk

Deskripsi Description

Objektif Objective

Risiko Bisnis

Business risk

Risiko bisnis : ketidakpastian itu, jika terjadi, dapat mempengaruhi satu atau beberapa tujuan bisnis

Business Risk: any uncertainty that, if it occurs, would affect one or more business objectives.

Profitabilitas, pangsa pasar, daya saing, reputasi, pekerjaan yang berulang, harga saham

Profitability, market share, competitiveness,, reputation, repeat work, share price

Risiko Investasi

Investment risk

Risiko investasi : ketidakpastian, bahwa jika terjadi, dapat mempengaruhi satu atau beberapa tujuan investasi

Investment risk: any uncertainty, that if occurs, would affect one or more investment objectives

Return on investment (ROI), Internal rate of return (IRR),

Return on investment (ROI), Internal rate of return (IRR),

Risiko Operasi

Operation Risk

Risiko Operasi : ketidakpastian itu, jika terjadi, akan mempengaruhi satu atau beberapa tujuan operasi

Operation Risk: any uncertainty that, if it occurs, would affect one or more operation objectives

Rekrutmen bakat terbaik, pengendalian internal yang efektif, proses penyebaran strategi, rencana suksesi, zero accident

Recruitment best talent, effective internal control, strategy deployment process, succession plan, zero accident

“Risk Owner” menurut ISO 31000

Pemilik risiko adalah “orang atau badan dengan akuntabilitas dan kewenangan untuk manajer.

An effect is a deviation from the expected (positive or negative);

Consequence is outcome of an event affecting objectives;

Risk is often expressed in term of a combination of the consequences of an event (including changes of circumstances) and the associated likelihood of occurrence;

Uncertainty is the state, even partial, of deficiency of information related to, understanding or knowledge of an event, is consequence or likelihood

Some kinds of risk are as follows :

“Risk Owner” According to ISO 31000

Risk owner is “person or entity with the accountability and authority to manager

CORPORATE LEVEL RISKS

SBU LEVELRISKS

DIVISIONALLEVEL RISKS

DEPARTMENTLEVEL RISKS

DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

HEAD OF EACH SBU

DIVISION MANAGERS

DEPARTMENT MANAGERS

RISK BREAKDOWN STRUCTUREStruktur Komposisi Resiko

Risiko Tingkat Perusahaan

Risiko Tingkat SBU

Risiko Tingkat Divisi

Risiko Tingkat Departemen

Direksi Dan Dewan Komisaris

Pemimpin Tiap SBU

Manajar Per Divisi

Manajer Per Departemen

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo223

“Risk Management” menurut ISO 31000

Manajemen risiko “kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi berkaitan dengan risiko”.

Element dari risk management ISO 31000 adalah::

Prinsip manajemen risiko: berupa pokok-pokok pikiran pengelolaan manajemen risiko, penting dalam membentuk budaya sadar risiko;

Kerangka kerja manajemen risiko: merupakan dasar pengelolaan secara organisatoris (struktur dan proses) dalam mengelola risiko, termasuk di dalamnya proses monitoring & review serta perbaikan berkesinambungan (aspek PDCA);

Proses manajemen risiko: adalah cara yang terstruktur dan sistematis dalam menangani risiko. Mulai dari komunikasi dan konsultasi, menetapkan konteks, asesmen risiko, memperlakukan risiko hingga monitor dan review hasio perlakuan risiko.

“ERM” menurut ISO 31000

Definisi Risk Management Framework menurut ISO 31000 adalah:

Menyiapkan komponen yang dapat memberikan pondasi dan pengaturan organisasi untuk mendesain, mengimplemntasikan, mengontrol, meninjau dan terus menerus meningkatkan manajemen resiko melalui pengelolaan organisasi.

Catatan 1 fondasi yang didalamnya telah termasuk kebijakan, objektivitas, mandat, dan komitmen untuk mengolah resiko

Catatan 2 struktur organisasi yang telah termasuk mengatur rencana, hubungan antar sesama, akuntabilitas, sumber daya, proses dan aktivitas.

Catatan 3 kerangka kerja manajemen resiko yang tertanam di organisasi secara keseluruhan di dalam lingkup strategi dan kebijakan operasional serta aktivitas

Definisi di atas adalah definisi yang sama dengan definisi ERM. Jadi ISO 31000 adalah ERM (Enterprise Risk Management)

Risk Management according to ISO 31000

Risk management is “coordinated activities to direct and control an organization with regard to risk”.

Element dari risk management ISO 31000 adalah:

RM principles: basic through in the form of risk management. it is important to estabilished a culture of risk awareness;

RM framework: basic form for organizational management (structure and processes) to manage risk, including monitoring and review process and continuous improvement (PDCA aspect);

RM process: is a structured and systematic way in dealing with risk. Ranging from communication and consultation, establishing the context, risk assessment, risk treat up to monitor and review treatment hasio risk.

“ERM” menurut ISO 31000

Definition of Risk Management Framework according to ISO 31000:

“set of components that provide the foundations and organizational arrangements for designing, implementing, monitoring , reviewing and continually improving risk management throughout the organization”

NOTE 1 The foundations include the policy, objectives, mandate and commitment to manage risks

NOTE 2 The organizational arrangements include plans, relationships, accountabilities, resources, processes and activities.

NOTE 3 The risk management framework is embedded within the organization’s overall strategic and operational policies and practices

Definition on the top had same definition with definition of ERM. That conclude ISO 31000 were ERM (Enterprise Risk Management)

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance224

FaktorFactor

Risiko Berdasar AktifitasRisk-based Activities

Manajemen RisikoRisk Management

ERMERM

1. Alat Tools

Analisa DataData analysis

CSRA dan SurveiCRSA and surveys

Perubahan budaya kerja untuk menyatukan ERM dalam praktik kerjaCulture change to integrate ERM into working practices

2. Tujuan Aim

Premi asuransi yang lebih rendahLower insurance premium

Identifikasi risiko dan dikelola di daftar risikoRisk identified and manage in risk registers

Tujuan dicapai sejalan dengan nilai-nilai yang adaObjectives achieved in line with set values

3. Scope Scope

KepatuhanCompliance

OperasionalOperational

StrategiStrategic

4. Standar Standards

Bergantung pada SpesialisDepend on specialist

Bergantung pada manajerDepend on manager

Bergantung pada kebijakan dewanDepend on board’s policy

5. Visi Vision

Melindungi sumber daya perusahaanProtect corporate resources

Melindungi dewan dan eksekutifProtect the board and executives

Membuat satuan pengendalian risiko dan meningkatkan citra perusahaanDevelop a risk-smart workforce and enhance the corporate reputation

6. Pengendali Drivers

Ancaman eksternalExternal threats

CEO dan CROCEO and CRO

Pemangku Kepentingan, CEO dan CROStakeholders, CEO and CRO

The important thing to note:

• Risk Management Framework is only one for the entire organization but,

• There are many Risk Management Process :

o Each division has a RM Process stages are similar but each has its own peculiarities

o Every business process has RM Process stages are similar but each has its own specificity

Each Risk and Control Owner has a need tools and techniques unique to their own needs.

Hal penting yang perlu diperhatikan:

• Risk Management Framework hanya satu untuk seluruh organisasi. tetapi

• Terdapat banyak Risk Management Process :

» Tiap divisi mempunyai tahapan RM Process yang serupa tetapi masing-masing punya kekhususannya sendiri;

» Tiap proses bisnis punya tahapan RM Process yang serupa tetapi masing-masing punya kekhususan sendiri ;

Tiap Risk and Control Owner mempunyai kebutuhan tools and techniques yang khas dengan kebutuhannya sendiri.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo225

ISO 31000 KERANGKA SESUAI UNTUK MELAKSANAKAN ERM

ISO 31000 COMPATIBLE FRAMEWORK FOR IMPLEMENTING ERM

ISO 31000 KERANGKA SESUAI UNTUK MELAKSANAKAN ERM

Strategic Process Proses Strategi

Strategic Process Proses Strategi

Mandate & CommitmentMandat dan Komitmen• Policy statement Pernyataan kebijakan • Standards Standar• Guidelines Pedoman • RM Plan & RM Process Rencana RM & Proses RM• Assurance plan Rencana Asuransi

Structure & AccountabilityStruktur dan akuntabilitas• RM Oversight Committee Komite Pengawasan RM• Executive RM Group Eksekutif RM Grup• Manager, RM Unit Manajer RM unit • RM Champions Juara RM • Risk and Control Owners Risiko & Pengendalian Pemilik

Communication & Train Komunikasi dan Pelatihan• Stakeholders analysis Analisis pemegang saham• Training need analysis Analisis kebutuhan pelatihan• Communication strategy Strategi Komunikasi• Training strategy Strategi Pelatihan

Review and ImproveMeninjau dan meningkatkan• RM maturity assessment Penilaian jatuh tempo RM• RM plan progress report Laporan kemajuan perencanaan• RM KPIs KPIs RM• Control assurance Kontrol Asuransi• Governance reporting Laporan pemerintah• Benchmarking Pengukuran standar

Identifikasi risiko

Analisa risiko

Evaluasi risiko

Perlakuan risiko

Menentukan konteks

Str

ate

gic

Pro

ce

ss P

rose

s S

trat

eg

i

Str

ate

gic

Pro

ce

ss P

rose

s S

trat

eg

i Management information System

Manajemen system informasi

• Risk Register Risiko tercatat• Assurance Plan Rencana asuransi

• Treatment plan Rencana perawatan• Reporting system System pelaporan

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance226

Prinsip-prinsip ISO 31000

Prinsip-prinsip yang harus diterapkan pada setiap tingkatan organisasi, agar manajemen risiko dapat berjalan dengan efektif. Terdapat 11 macam prinsip sebagai berikut:1. Nilai tambah2. Bagian terpadu dari proses organisasi3. Bagian dari pengambilan keputusan4. Secara khusus menangani ketidakpastian5. Sistematis, terstruktur dan tepat waktu6. Berdasarkan informasi terbaik yang ada7. Khas dan unik untuk pemakainya (tailored)8. Mempertimbangkan faktor manusia dan budaya9. Transparan dan inklusif10. Dinamis, berulang dan responsif thd perubahan11. Memfasilitasi perbaikan sinambung dan

peningkatan organisasi

Tips untuk memahami prinsip-prinsip manajemen risiko

Aspek individual:

1. Manajemen risiko adalah khas untuk tiap penggunanya;

2. Manajemen risiko haruslah memberikan nilai tambah;

3. Manajemen risiko adalah bagian tak terpisahkan dari proses pekerjaan;

4. Manajemen risiko secara khusus menangani aspek ketidakpastian;

5. Manajemen risiko adalah bagian dari proses pengambilan keputusan;

6. Manajemen risiko haruslah transparan dan inklusif.

Aspek organisasi:1. Manajemen risiko bersifat sistematik, testruktur dan

tepat waktu;2. Manajemen risiko berdasarkan informasi terbaik

yang tersedia;3. Manajemen risiko bersifat dinamis, berulang dan

tanggap terhadap perubahan;4. Manajemen risiko harus memfasilitasi terjadinya

perbaikan dan peningkatan organisasi secara berlanjut;

5. Manajemen risiko mempertimbangkan faktor manusia dan budaya

Kerangka kerja ISO 31000

• Keberhasilan penerapan manajemen risiko tergantung dari efektifitas kerangka kerja dalam membangun risk governance structure yang menjadi landasan proses manajemen risiko serta alur informasi tentang risiko baik untuk penanganan maupun untuk monitoring dan review.

• Kerangka kerja manajemen risiko menerapkan prinsip dasar manajemen yaitu “Plan – Do – Check

The Principles Of ISO 31000

The principles that should be applied at every level of the organization, so that the risk management to be effective. There are 11 kinds of principles as follows:

1. Value -added2. The integrated part of the organization3. Part of the decision4. Specifically dealing with uncertainty5. Systematic, structured and timely6. Based on the best available information7. Typical and unique to the wearer (tailored)8. Taking into account the human factor and culture9. Transparent and inclusive10. Dynamic, repeatable, and responsive thd changes11. Facilitate continuous improvement and

enhancement of the organization

Tips for understanding the principles of risk management

Individual Aspects :

1. Risk management is typical for each user

2. Risk management must provide added value

3. Risk management is an integral part of the work process

4. Risk management specifically addressing the issue of uncertainty

5. Risk management is part of the decision-making process

6. Risk management should be transparent and inclusive

Aspects of The Organization:1. Risk management is a systematic, testruktur and

timely2. Risk management is based on the best information

available3. Risk management is dynamic, repeatable and

responsive to change4. Risk management should facilitate the improvement

and continuous improvement of the organization5. Risk management consider human factors and

culture

ISO 31000 framework

•» Successful implementation depends on the effectiveness of risk management frameworks in establishing a risk governance structure that became the foundation of risk management processes and the flow of information about the risks both for treatment and for monitoring and review.

•» Risk management framework to apply the basic principles of management of “Plan - Do - Check

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo227

– Action (PDCA)”, dan diawali dengan landasan yang sangat kuat yaitu “Mandat & Komitmen” yang dinyatakan secara eksplisit.

• Kerangka kerja manajemen risiko berperan untuk mempermudah / memfasilitasi agar proses manajemen risiko pada tiap unit, bagian, proses dapat terlaksana dengan baik.

Mandat dan komitmen

Sesuai UU No.40/2007 tentang Perseroan Terbatas:

•» Tugas Direksi mengelola jalannya perseroan dan mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan.

•» Tugas Dewan Komisaris mengawasi jalannya pengelolaan perseroan oleh Direksi dan memberikan nasehat bila diperlukan.

•» Direksi dan Dewan Komisaris harus melaksanakan tugasnya sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan. Ini berarti semua risiko ataupun ancaman yang menghalangi pencapaian tujuan dan sasaran perseroan harus diatasi, dihilangkan atau dimitigasi. penerapan manajemen risiko.

Perencanaan kerangka kerja1. Memahami organisasi dan konteksnya Konteks internal adalah kondisi lingkungan internal

organisasi dimana ia melakukan kegiatan untuk mencapai sasarannya. Konteks ini antara lain meliputi:•» Governance, struktur organisasi, jabatan dan

akuntabilitasnya

•» Kebijakan, sasaran danstrategi untuk mencapainya

•» Kapabilitas organisasi dalam pengertian kompetensi SDM, sumber daya finansial, pengetahuan, system dan teknologi yang dikuasai, waktu, dan lain-lain

•» Sistem informasi dan teknologi informasi yang ada saat ini

•» Persepsi dan hubungan dengan stakeholders internal saat ini

•» Budaya organisasi yang ada

•» Standar, panduan dan ketentauan industri yang digunakan saat ini

2. Menetapkan kebijakan manajemen risiko

Kebijakan manajemen risiko merupakan pernyataan niat dari Direksi dan Dewan Komisaris untuk memberikan komitmennya dalam menerapkan manajemen risiko. Kebijakan ini antara lain meliputi:

a. Kebijakan terkait dengan penerapan Kerangka Kerja Manajemen Risiko beserta seluruh proses dan prosedurnya (Risk Management Manual);

- Action (PDCA)”, and begins with a very strong foundation , namely “The mandate and commitment “ stated explicitly.

•» Risk management framework serves to simplify / facilitate the risk management process at each unit, part , the process can be done well.

Mandates and commitments

According to Law No.40 / 2007 on Limited Liability:

•» The task of managing the course of the company’s Board of Directors and represent the company both inside and outside the court

•» Duties of the Board of Commissioners overseeing the company’s management by the Board of Directors and provide advice when needed

•» The Board of Directors and the Board of Commissioners must carry out their duties in accordance with the purposes and objectives of the company. This means that all risks or threats that hinder the achievement of goals and objectives of the company must be overcome, eliminated or mitigated. Implementation of risk management.

Planning framework1. Understand the organization and its context Internal context is the organization’s internal

environmental conditions in which it performs activities to achieve its goals. This context include:

• Governance, organizational structure, positionand accountability

• Policies,objectivesancestoachieveit

• Capability organization in terms of thecompetence of human resources, financial resources, knowledge, systems and technologies are mastered, time , etc.

• Informationsystemsandinformationtechnologyavailable today

• Perception and relationships with internalstakeholders at this time

• existingorganizationalculture

• Standards, guidelines and industry ketentauanused today

2. Establish risk management policies

Risk management policy is a statement of intention of the Board of Directors and Board of Commissioners to give a commitment in implementing risk management . These policies include the following :

a. Policies related to the implementation of the Risk Management Framework , with the whole process and procedure ( Risk Management Manual ) ;

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance228

b. Kebijakan untuk menetapkan risiko-risiko utama yang dihadapi perusahaan dalam pencapaian sasaran perusahaan

c. Kebijakan untuk pengambilan keputusan a.l. yaitu:•» Selera risiko (risk appetite) dan toleransi risiko (

risk tolerance);•» Kriteria risiko;•» Pelaporan risiko (internal dan eksternal);

d. Tanggung jawab dan waktu untuk melakukan monitoring dan review

Dalam kebijakan tersebut harus terlihat secara eksplisit hal-hal sebagai berikut:•» Rational dan sasaran penerapan manajemen

risiko•» Keterkaitan antara kebijakan manajemen risiko

dengan kebijakan dan sasaran perusahaan lainnya

•» Komitmen untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk penerapan manajemen risiko

•» Penunjukkan akuntabilitas dan tanggung jawab penerapan manajemen risiko pada tiap tingkatan organisasi

•» Kesediaan untuk melakukan pemantauan secara berkala kinerja dan efektifitas manajemen risiko secara keseluruhan.

3. Akuntabilitas a. Penentuan akuntabilitas ini mengandung

pengertian sebagai berikut : •» Pengembangan struktur risk governance

structure secara keseluruhan organisasi•» Penunjukan ataupun pembentukan unit

Manajemen Risiko yang bertanggung jawab untuk pengembangan, administrasi, pelatihan dan melakukan perawatan terhadap kerangka kerja manajemen risiko. Termasuk di dalamnya adalah pengembangan teknik dan metoda yang digunakan dalam proses manajemen risiko;

•» Penunjukan “Risk Owners” pada setiap tingkatan organisaisi;

b. Penerapannya disesuaikan dengan kebutuhan dan ukuran masing-masing organisasi

4. Integrasi ke dalam proses bisnis Integrasi manajemen risiko ISO 31000 ke dalam

proses organisasi dapat berupa:•» Integrasi semua standar yang terkait dengan

manajemen risiko ke dalam satu payung besar ISO 31000

•» Dalam semua proses bisnis harus dipastikan sudah terdapat proses manajemen risiko sehingga sudah terdapat proses pengendalian risikonya.

b . Policies to define key risks faced by the company in achieving the company

c . Policies for decision making a.l. that is:• Riskappetite ( riskappetite )and risk tolerance

(risk tolerance) ;• riskcriteria;• Reportingrisks(internalandexternal);

d . Responsibility and time to carry out monitoring and review

In the policy must be seen explicitly matters as follows :• Rational and objectives of risk management

• The linkage between risk management policies with other policies and objectives of the company

• Commitment to providing the necessary resources for the implementation of risk management

• Appointment of accountability and responsibility for risk management at each level of the organization

• Willingness to undertake regular monitoring of performance and effectiveness of the overall risk management .

3. Accountabilitya. This implies accountability arrangements as

follows:• Developmentofriskgovernancestructureof

the overall organizational structure• Designation or establishment of Risk

Management unit is responsible for the development, administration, training and perform maintenance on the risk management framework. These include the development of techniques and methods used in the risk management process;

• Appointment “Risk Owners” at every levelorganisaisi;

b. Its application is tailored to the needs and size of each organization

4. Integration into business processes Integration of ISO 31000, risk management into

organizational processes can be:• Integration of all standards related to risk

management into one big umbrella of ISO 31000• In all business processes must certainly have

been contained so that the risk management processes already contained the risk control process .

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo229

•» Dalam setiap proses bisnis terdapat risiko kegagalan mengatasi risiko untuk mencegah kegagalan adalah bagian dari manajemen risiko.

5. Sumber daya Penyediaan sumber daya untuk penerapan

manajemen risiko, antara lain:•» Alokasi budget yang memadai.•» Sumber daya manusia sesuai dengan

kompetensi yang dibutuhkan.•» Pelatihan yang memadai untuk para risk officer

di setiap tingkatan organisasi.•» Informasi, buku, knowledge management

system yg terkait.•» Kebutuhan teknik dan metoda serta peralatan

yang diperlukan.

6. Sistem informasi dan mekanisme pelaporan Sistem informasi dan pelaporan merupakan

mekanisme yang membuat keseluruhan sistem bekerja dengan baik. Ibaratnya sistem ini adalah “pelumas” bagi keseluruhan sistem. Salah satu cara untuk mendefinisikan peran dan tanggung jawab terkait dengan sistem ini adalah “RACI” matrix, dimana:

R = “responsible” adalah orang atau unit yang harus melaksanakan kegiatan atau aktivitas tersebut;

A = “accountable” adalah orang atau unit yang berhak membuat keputusan atas kegiatan tersebut;

C = “consulted” adalah unit atau orang yang harus diajak konsultasi atau dilibatkan sebelum atau saat kegiatan tersebut dilaksanakan;

I = “informed” adalah unit atau orang yang harus diberi cukup informasi mengenai kegiatan tersebut dan proses pelaksanaannya secara berkala.

Perencanaan kerangka kerja manajemen risiko adalah sebagai berikut :1. Pemahaman organisasi dan konteksnya;2. Penetapan kebijakan manajemen risiko;3. Akuntabilitas;4. Integrasi ke dalam proses bisnis;5. Sumber daya;6. Sistem informasi dan mekanisme pelaporan internal

dan eksternal

• In any business process there is a risk of failure overcome to prevent the risk of failure is part of risk management.

5. Resources Providing resources for the implementation of risk

management , among others :• The allocation of sufficient budget.• Human resources in accordance with the

required competencies.• Adequate training for the chief risk at every level

of the organization.• Information, books, knowledge management

system related.•» The need for techniques and methods as well as

the necessary supplies.

6. Information systems and reporting mechanisms Information and reporting system is a mechanism

that makes the whole system work well. Supposing this system is a “lubricant” for the whole system. One way to define the roles and responsibilities associated with this system is “RACI” matrix, where:

R = “responsible” is the person or unit should carry out activities or activities ;

A = “accountable” is the person or unit entitled to make decisions on such activities ;

C = “consulted” is a unit or person who should be consulted or involved prior to or during the activity carried out ;

I = “informed” is a unit or person should be given enough information about these activities and the implementation process periodically .

Planning risk management framework is as follows :

1. Understanding the organization and its context2. Determination of risk management policy3. Accountability 4. Integration into business processes 5. Resources 6. Information systems and internal and external

reporting mechanisms

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance230

6. Management Risk Implementation

Monitoring & review

6. Penerapan manajemen risiko

PROSES UNTUK MENGELOLA RISIKO

Identifikasi risiko

Analisa risiko

Evaluasi risiko

Perlakuan risiko risiko

Menentukan konteks

7. Monitoring & review SPI dapat ikut berperan dalam proses ini (Risk Based

Audit)

Proses manajemen risiko :a. Tahapan proses generik;b. Tools dan techniques pada tiap tahapan bersifat

khusus baik untuk masing-masing jenis industri, proses bisnis, jenis; risiko ,dll.

c. Merupakan bagian kunci dari manajemen risiko d. Dilaksanakan di seluruh bagian organisasi dalam

menangani setiap risiko menjadi terkendali

Tahapan proses manajemen risiko adalah sebagai berikut :

1. Komunikasi dan konsultasi, baik komunikasi internal dan eksternal

2. Menentukan konteks Sama dengan yang telah dilakukan saat kerangka

kerja manajemen risiko, akan tetapi sekarang dilakukan dengan lebih rinci dan sesuai dengan kebutuhan dari penetapan konteks proses manjemen risiko terkait.

Sasaran utama adalah memperoleh kriteria risiko dan menentukan batas-batas aktivitas manajemen risiko. Proses ini meliputi:

•» Penetapan konteks eksternal;•» Penetapan konteks internal;•» Penetapan konteks proses manajemen risiko;

•» Penentapan kriteria-kriteria risiko

7. Monitoring and review SPI can participate in this process ( Risk Based Audit

Risk management processes :a. Generic process steps ;b. Tools and techniques at each stage are specifically

good for each type of industry, business processes, types risk, etc .

c. It is a key part of risk managementd. Executed in all parts of the organization in dealing

with any risk of being controlled

Risk management process are as follows :

1. Communication and consultation, both internal and external communications

2. Determine context The same as was done when the risk management

framework, but is now done with more detail and in accordance with the requirements of the context of the establishment of the Management processes associated risks.

The main target is to obtain risk criteria and determining the limits of risk management activities. This process includes:

• Determinationoftheexternalcontext• Establishmentofinternalcontexts• Determinationofthecontextoftheriskmanagement

process • Determinationofcriteriaforrisk

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo231

6. Management Risk Implementation

Monitoring & review

Kriteria risiko

•» Kriteria dampak (consequence);•» Kriteria kemungkinan (likelihood);•» Kriteria pemeringkat risiko (risk level);•» Kriteria selera risiko (risk appetite) 3. Assesment Risiko

a. Identifikasi risiko » Teknik brainstorming:

- Expert judgment (Delphi)- CRSA (Controlled Risks Self-Assessment)- Pure brainstorming

» Berdasarkan analisa dokumen, checklist

» Berdasarkan “risk owner” à RBS» Berdasarkan “stakeholders” à Stakeholders

Analysis» Berdasarkan proses bisnis:

- Failure mode effect and analysis (FMEA)- Ishikawa diagram (diagram tulang ikan)

» Teknik lainnya

Analisa risiko

Risk criteria

• Criteriaimpact(consequence)• Criteriapossibility(likelihood)• Criteriaofratingrisk(risklevel)• Criteriaforriskappetite(riskappetite)

2. Risk Assessmenta. Risk Identification

» Brainstorming Techniques- Expert judgment (Delphi)- CRSA (Controlled Risks Self-Assessment)- Pure brainstorming

» Based on the analysis of documents, checklist

» Based on the “risk owner” -> RBS » Based on the “stakeholders” Stakeholders

Analysis » Based on business processes:

- Failure mode and effects analysis ( FMEA )- Ishikawa diagram (fishbone diagram)

» Other Techniques

Analisa risiko

Risiko yang Teridentifikasi

RisksUnidentified

Existing ControlKontrol yang Ada

Kontrol Standard Maksimal

Standard Maximum Control

Gap yang AdaExisting Gap

Kontrol Pengendalian Risiko

Efektifitas Risk Control

Pengendalian risiko yang ada dan yang dilaksanakan pada

saat iniControl of the risks

that exist and are implemented at this

time

Tuntutan maksimum menurut standard

terkait yang ada saat ini di dalam industri sejenis

(benchmark)The maximum demands aAccording to relevant

standards that exist today in similar

industries (benchmark)

Kesenjangan yang ditemukan antara

tuntutan maksimum dan kondisi saat ini

Gaps were found between maximum

demand and current conditions

Penilaian efektivitas existing risk control sesuai dengan kesenjangan yang

ditemukan Assessing the

effectiveness of existing risk control in accordance

with gaps identified

Likelihood (Kemungkinan

Terjadinya)

x

Nilai Dampak

=

Tingkat Kegawatan

Tingkat Kegawatan

Risiko

Risiko yang Teridentifikasi

SEBAB

DAMPAK{

Risiko yang Teridentifikasi

NILAI

IdentifikasiRisiko

Identificationof Risk

Profil Risiko: Dampak &

KemungkinanRisk Profile:

Impact &Posibble

Peta/ MapRisiko/ Risk

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance232

Penentuan “severity rating” (tingkat kegawatan) dari inherent risk. Ini digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap pengendalian risiko (risk control).

c. Evaluasi Risiko

Evaluasi pemeringkatan risiko-risiko hasil analisa kriteria dan parameternya telah ditentukan pada tahapan penentuan konteks dan sesuai dengan sasarannya.

Data-data parameter diperoleh dari pengalaman yang lalu atau perkiraan secara brainstorming, bila belum ada.• Penentuan skor dilaksanakan terlebih dahulu

atas dasar perkiraan /data lapangan, atau secara brainstorming

• Pembobotan dilaksanakan dengan cara yang sama

Peringkat risiko diperoleh dari penjumlahan total hasil perkalian skor dan bobot. Semakin tinggi nilai akhirnya, semakin tinggi peringkat penanganannya

3. Perlakuan risiko

•» Sejumlah risiko yang telah ditentukan peringkatnya dan tingkat kegawatannya serta prioritas perlakuannya

Determination of “severity rating” (the gravity) of inherent risk. It is used to evaluate risk control (risk control).

c. Evaluation Risk

Evaluation of ranking risks analysis results criteria and parameters have been determined at this stage of the determination of context and in accordance with the target.

Parameter data obtained from past experience or estimates are brainstorming, when there is no.

• Scoring implemented first on the basis ofestimates/ data field, or by brainstorming

• Weightingcarriedoutinthesameway

Risk rating is obtained from the sum total of the multiplication result scores and weights. The higher the value ultimately, the higher the rank handling.

4. Risk Treatment

•» A number of risks that have been determined as well as the rank and level of gravity we priority treatment

IMPLEMENTASI RENCANA

PERLAKUAN RISIKO

TREATMENT PLAN IMPLEMENTATION

RISKS

ANALISA MANFAAT BIAYACOST BENEFIT

ANALYSIS

RENCANA PERLAKUAN

RISIKOTREATMENT PLAN RISKS

HASIL PERINGKAT RISIKO

RISK RATING RESULTS

STRATEGI PEMILIHAN

PERLAKUKAN RISIKO

SELECTION OF TREATMENT

STRATEGY RISKS

•» Melakukan identifikasi opsi penanganan risiko: menerima risiko (accept), menurunkan tingkat risiko (mitigation), dan hindari risiko (avoid).

•» Melakukan persiapan untuk pelaksanaan penanganan risiko, termasuk diantaranya masalah business recovery strategy, change management, risk financing, dan lain sebagai berikut.

•» Melakukan kajian manfaat & biaya (cost-benefit analysis) atas opsi penanganan risiko yang dipilih

•» Implementasi rencana penanganan risiko, diikuti dokumentasi yang lengkap, review dan monitoring secara berkala

•» Identify risk-handling options: accept the risk (accept), lowering the level of risk (mitigation), and avoid the risk (avoid).

•» Prepare for the implementation of risk management, including business recovery strategy issues, change management, risk financing, and others, as follows.

•» Assess the benefits and costs (cost - benefit analysis ) on the selected risk management option

•» Implementation of a risk management plan, followed by exhaustive documentation, review and monitoring on a regular basis

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo233

Strategi perlakuan risiko pada dasarnya adalah :a. Risk avoidance / menghindari risikob. Risk reduction / mengurangi risiko

i. Mengurangi likelihoodii. Mengurangi dampak

c. Risk sharing/ berbagi risiko kepada pihak ketigad. Risk acceptance / menerima risiko

Rencana perlakuan risikoMerupakan penjelasan rinci dari strategi perlakuan risiko yang diputuskan. Bertujuan untuk menyusun rencana yang terdokumentasi dengan baik tentang bagaimana strategi perlakuan risiko yang dipilih akan diterapkan. Berisi antara lain adalah • Sasaran yang ingin dicapai• Ukuran kinerja dan hambatan yang ada• Akuntabilitas otorisasi• Rincian tindakan• Mekanisme pelaporan• Sumberdaya yang diperlukan• Alokasi waktu

5. Monitoring & ReviewPenanggungjawab tertinggi monitoring dan review adalah Dewan Komisaris. Monitoring adalah pemantauan secara berkala terhadap kinerja aktual proses manjemen risiko dibandingkan dengan rencana awal, Review adalah pengkajian berkala atas kondisi saat ini dan dengan fokus tertentu, khususnya atas hasil monitoring. Misalnya efektifitas pengendalian, damapk perubahan terhadap tingkat kegawatan risiko yang ada, dll. Aspek penting dalam monitoring dan review adalah:

- Siapa yang harus melakukan monitoring dan review;- Apa yang perlu dimonitor dan direview;- Informasi yang bagaimana yang harus dievaluasi;- Bagaimana prosedur yang digunakan dan berapa

sering;- Bagaiman pelaporannya dan siapa yang berhak

membacanya.

Risk treatment strategy is:a. Risk avoidance / risk aversionb . Risk reduction / reduce the risk

I. Reduce the likelihoodII. Reducing the impact

c . Risk sharing / sharing of risk to third partiesd . Risk acceptance / accept risk

Risk treatment planA detailed description of the risk treatment strategy is decided. Aiming to develop a plan that is well documented how the treatment strategy selected risk will be applied. Contains, among others, are

• Targets to be achieved • Performance measures and existing barriers • Accountability authorization • Details of the action • Reporting mechanisms • Resources needed • Time allocation

5. Monitoring & ReviewThe highest person in charge of monitoring and review is Board of Commisioners. Monitoring is the regular monitoring of the actual performance of the Management processes of risk compared to the initial plan, the reviews are periodic assessments of current conditions and with specific focus, in particular on the results of monitoring. For example, the effectiveness of control, the impact of changes to the gravity of the risks involved, etc. An important aspect in the monitoring and review are:- Who should do the monitoring and review- What needs to be monitored and reviewed- Information that is how that should be evaluated - What is the procedure used and how often

- How is reporting and who should read it

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance234

Organisasi Satuan Pengawasan Intern (SPI) ditetapkan dalam Keputusan Direksi PT Rajawali Nusindo No. 350/SK/Nus.01/XI/2014 tanggal 11 November 2014, tentang Struktur Organisasi PT Rajawali Nusindo. SPI merupakan organisasi audit internal yang bersifat independen dan objektif, dipimpin oleh Kepala SPI yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris. Struktur organisasi SPI terdiri dari Kepala SPI, Manager, dan Auditor yang berkedudukan di Kantor Pusat. Satuan Pengawasan Intern berada langsung di bawah Direktur Utama.

SPI berperan sebagai strategic business partner bagi semua tingkatan manajeman guna mendorong pencapain tujuan dan sasaran perusahaan dengan melakukan (1) evaluasi berdasarkan risk based audit secara obyektif, (2) jasa konsultasi atau sebagai narasumber dan (3) memberikan keyakinan yang memadai terutama terkait dengan peningkatan dan penyempurnaan manajemen risiko, kontrol internal, dan proses tata kelola. Hal ini dilakukan melalui pendekatan yang proaktif, antusias dan dinamis, komunikatif, berorientasi pada bisnis dan stakeholders, pemahaman terhadap pokok permasalahan dan area yang memiliki risiko tinggi, penekanan temuan pada kualitas, serta merekomendasikan penyelesaian yang praktis dan dapat dilaksanakan.

PT Rajawali Nusindo menerapkan sistem pengawasan dan pengendalian internal berbasis risiko dengan mengacu kepada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Piagam Audit Charter. Selain itu PT Rajawali Nusindo terus berupaya meningkatkan penerapan pengendalian internal melalui pengembangan sistem dan prosedur yang aplikatif serta mencegah terjadinya fraud.

Organization of Internal Control Unit (SPI) defined in the Decree of Directors of PT Rajawali Nusindo No. 350 / SK / Nus.01 / XI / 2014 on 11 November 2014, on the Organizational Structure of PT Rajawali Nusindo. SPI is an internal audit organization that is independent and objective, lead by the Head of Internal Audit who appointed and dismissed by the Managing Director with the approval of the Board of Commissioners. SPI organizational structure consists of the Head of Internal Audit, Manager, and Auditor, located at the Central Office. Internal Control Unit is located directly under the President Director.

SPI serves as a strategic business partner to all levels of management in order to encourage the achievement of corporate goals and objectives by ( 1 ) the evaluation of risk based audit objectively, ( 2 ) consulting services or as a resource and ( 3 ) provide reasonable assurance primarily associated with an increase in and improvement of risk management, internal control, and governance processes. This done through a proactive approach, enthusiastic and dynamic, communicative, oriented on business and stakeholders, understanding of the subject matter and areas with a high risk, the findings emphasis on quality, as well as recommend the completion of a practical and workable.

PT Rajawali Nusindo implement of the system of supervision and risk-based internal controls with reference to Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and the Charter of the Audit Charter. Additionally PT Rajawali Nusindo continuously strives to improve the implementation of internal control through the development of systems and procedures that are applicable and prevent fraud.

Sistem Pengendalian InternInternal Control System

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo235

PT Rajawali menerapkan sistem pengendalian internal yang sesuai dengan kerangka yang diakui secara internasional yaitu COSO. Yaitu sebagai berikut kerangka COSO.

Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua audit internal (SPI) Sesuai dengan Board Manual dan AD perusahaan, Ketua SPI pengangkatan dan pemberhemntiannya diusulkan oleh Direksi untuk disetujui/ditolak Komisaris.

PT Rajawali implement the internal control system in accordance with internationally recognized frameworks that COSO. Is as follows COSO framework 23:

Parties raising / dismiss the head of internal audit ( SPI ) In accordance with the Board Manual and the AD company, Chairman of SPI appointment and dismissal proposed by the Board of Directors to be approved / rejected Commissioner.

Internal Environment

Objective Setting SU

BS

IDIA

RY

STRATEGIC

OPERATIONS

REPORTING

COMPLIANCE

BU

SIN

ES

S U

NIT

DIV

ISIO

N

EN

TIT

Y L

EV

EL

Event Identification

Risk Response

Control Activities

Information & Communication

Monitoring

Risk Assessment

a) CreateS value

b) Intergral part of organizational processes

c) Part of decision making

d) Explicity addresses uncertainity

e) Systematic, structured and timely

f) Based on the best available information

g) Tailored

h) Takes human and cultural factors into account

i) Transparent and inclusive

j) Dynamic, iterative and responsive to change

k) Facilitates continual improvement and enhancement of organization

Mandate andCommitment

(4.2)

Design of framework for managing risk

(4.3)

Framework (Clause 4)

Process (Clause 5)

Principles (Clause 3)

ContinualImprovement

of theframework

(4.6)

Monitoring and review

of the framework (4.5)

Implementing risk management

(4.4)

Estabilishingthe context

(5.3)

Risk identification (5.4.2)

Risk assessment (5.4.2)

Risk analysis(5.4.3)

Risk evaluation (5.4.4)

Risk treatment (5.5)

Co

mm

un

icat

ion

an

d c

on

sult

atio

n 9

(5.2

)

Mo

nito

rin

g a

nd

revi

ew (5

.6)

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance236

a. Profil Kepala Satuan Pengawasan Intern

Pengangkatan Kepala SPI ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan No.167211/SK/Nus.01/IV/12 tanggal 10 April 202, yang direvisi dengan Surat Keputusan No. 211/SK/Nus.01/IV/12 tanggal 13 April 2012.

Berikut profil ringkas Kepala Satuan Pengawasan Intern:

a. Profile Head of Internal Audit

The Head of SPI assigned by Decree No.167211 / SK / Nus.01 / IV / 12 dated April 10, 202, which was revised by Decree No. 211 / SK / Nus.01 / IV / 12 dated 13 April 2012.

Here are brief profiles Head of Internal Audit:

Triono PutrantoPria kelahiran Semarang 10 Januari 1960, berlatar pendidikan Diploma 3 dari PPAP Universitas Diponegoro, Semarang. Beliau memulai karir di lingkungan PT Rajawali Nusindo sebagai Staf Pembukuan Cabang Semarang, kemudian menjabat sebagai Kabag TI PT RNI, Kabag EDP PT PG Rajawali I, Manager TI PT Rajawali Nusindo dan terakhir sebagai Manager Pemeriksa Keuangan PT Rajawali Nusindo. Saat ini menjabat Kepala Satuan Pengawasan Intern PT Rajawali Nusindo sesuai dengan 167/SK/Nus.01/IV/12 per tanggal 10 April 2012.

He was born in Semarang January 10, 1960, educational background Diploma 3 of PPAP Diponegoro University, Semarang. He started his career at PT Rajawali Nusindo as staff Bookkeeping Semarang Branch, then served as Head of IT PT RNI, Head of EDP PT PG Rajawali I, IT Manager of PT Rajawali Nusindo and most recently as Manager of Audit PT Rajawali Nusindo. Currently the Head of Internal Control Unit PT Rajawali Nusindo in accordance with 167/SK/Nus.01/ IV/12 per April 10,2012.

Adapun tugas tanggung jawab Kepala SPI terdiri dari:

1. Mengintegrasikan kebijakan/strategi, proses bisnis dan prosedur pengendalian internal di Perusahaan guna memastikan bahwa strategi dan sasaran kerja Divisi/Bidang dan dapat mendukung pencapaian sasaran kerja perusahaan.

2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal di Perusahaan, Kantor Cabang dan Unit Usaha sesuai denga Kebijakan Perusahaan.

3. Memeriksa dan meniliai efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, teknologi informasi dan kegiatan perusahaan lainnya, serta kepatuhan terhadap ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang terkait.

4. Mengevaluasi kegiatan penilaian yang akurat terhadap akuntabilitas pelaksanaan Kebijakan Perusahaan dalam rangka penerapan GCG.

5. Mengevaluasi kegiatan penilaian dan evaluasi untuk memastikan bahwa Peraturan Perusahaan, prosedur yang berlaku dan Kebijakan Perusahaan dapat dilaksanakan secara efektif serta meminimalisir terjadinya risiko perusahaan.

6. Mengidentifikasi alternatif perbaikan dan peningkatan efisiensi serta efektivitas penggunaan sumber daya dan dana perusahaan.

The assignment of responsibilities Head of SPI consists of :

1. Integrating the policy / strategy, business processes and internal control procedures at the company order to ensure that the strategy and objectives of the Division of work / field and can support the achievement of the company’s work.

2. Examine and evaluate the implementation of internal control in the Company, Branch Office and Business Unit conformed to the Corporate Policy.

3. Inspect and meniliai efficiency and effectiveness in the areas of finance, accounting, operations, information technology and other corporate activities, as well as compliance with regulations and legislation related.

4. Evaluating an accurate assessment accountability of the implementation of the company policy in order to implement GCG.

5. Evaluate the assessment and evaluation activities to ensure that the Company Regulations, applicable procedure and company policy can be implemented effectively and minimize the risk of the company.

6. Identify alternative repair and improvement of the efficiency and effectiveness of use of resources and funds.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo237

7. Memberikan saran perbaikan, informasi dan konsultasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.

8. Membina kegiatan Audit Bisnis sehingga tercapainya kegiatan audit di Kantor Cabang, Unit Usaha dan Kantor Pusat oleh SPI maupun auditor eksternal sesuai rencana.

9. Mengevaluasi dan mengendalikan Rencana Kerja dan Anggaran SPI, guna memastikan keselarasan Rencana Kerja dengan RJPP dan optimalisasi anggaran.

10. Mengelola seluruh program Perusahaan yang tidak terbatas pada manajemen risiko. Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja (LK3), 5S, Sistem Manajemen Terpadu (SMT), dan Coaching-Mentoring-Counseling (CMC) sesuai dengan kewenangannya di unit kerja masing-masing.

Piagam Audit Charter

Dalam melaksanakan tugasnya, SPI telah dilengkapi Pedoman Kerja yang disebut dengan Piagam Audit Charter yang ditetapkan dan terakhir diubah berdasarkan Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris. tentang Piagam Audit Charter pada Oktober 2012.

Piagam Audit Charter merupakan pedoman standar yang memuat ukuran minimal tentang fungsi Audit Internal serta aspek-aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan Audit Internal. Piagam Audit Charter ini ditujukan untuk terciptanya kesamaan pemahaman dan landasan mengenai tingkat pemeliharaan kepentingan dan komitmen dari semua pihak yang terkait dengan PT Rajawali Nusindo.

Disamping mengacu pada Piagam Audit Charter, SPI berpedoman pada Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) dan penyempurnaan perangkat operasional melalui aplikasi Risk Based Audit (Pro-RBA) yang akan diintegrasikan dengan penerapan manajemen risiko.

Piagam Audit Charter telah di-review dan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dengan mempertimbangkan Standar Profesional Audit Intern (SPAI), yang antara lain mengatur kewenangan Fungsi Audit Intenal untuk mendapatkan akses terhadap semua catatan, personil dan aset perusahaan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugasnya sebagai berikut:

1. Ruang lingkup Fungsi Audit Internal, 2. Fungsi dan tujuan, 3. Tanggung Jawab, 4. Etika dan norma pemeriksaan serta independensi, 5. Ruang lingkup audit internal, 6. Hubungan dengan Komite Audit dan Auditor

Eksternal

7. Pelaporan hasil pemeriksaan.

7. Provide suggestions for improvements, objective information and consultation on activities examined at all levels of management.

8. Fostering Business Audit activities so as to achieve audit activities in the Branch Office, Business Unit and Head Office by SPI and external auditors according to plan.

9. Evaluate and control the Work Plan and Budget SPI, in order to ensure alignment with RJPP Work Plan and budget optimization.

10. Managing the entire program is not limited to the Company’s risk management. Environmental Health and Safety (LK3), 5S, Integrated Management System (SMT), and Coaching-Mentoring-Counseling (CMC) in accordance with the authority in each work unit.

Charter of Audit Charter

In carrying out the task, the SPI has been fitted Work Guidelines called the Charter of Audit Charter are set and last modified on the basis of a decision of the Joint Board of Directors and Board of Commissioners about the Charter of Audit Charter in October 2012.

Charter of Audit Charter is a standard guideline contains minimum size of the Internal Audit function as well as aspects relating to the implementation of the Internal Audit. Charter of Audit Charter aimed the creation of a common understanding and foundation of the maintenance level of interest and commitment from all parties concerned by PT Rajawali Nusindo.

Besides referring to the Audit Charter, SPI based on the Annual Work Programme Examination ( PKPT ) and improvement of operational devices through the application of Risk Based Audit ( Pro - RBA ) which will be integrated with the implementation of risk management.

Charter of Audit Charter has reviewed and adjusted to the applicable provisions taking into account the Internal Audit Professional Standards (SPAI), which among other things regulates the authority of Internal Audit Function to gain access to all records and assets needed for the implementation of the following duties:

1. the scope of the Internal Audit function, 2. the function and purpose, 3. Responsibility, 4. ethics and norms as well as the examination of

independence, 5. the scope of internal audit, 6. Relationship with the Audit Committee and the

Auditor external and 7. Reporting the results of the examination

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance238

Perencanaan dan Realisasi Kegiatan SPI Tahun 2014

Audit dilakukan sesuai dengan PKPT yang disusun berdasarkan analisa risiko yang mempengaruhi kelangsungan operasional Perusahaan dan menitik beratkan pada sistem keandalan unit dan sarana pendukung lainnya yang memiliki risiko signifikan. Program kerja audit tersebut disampaikan kepada Direktur Utama dan di-review oleh Komite Audit.

Planning and Realization of SPI 2014

Audit conducted in accordance with PKPT which is based on analysis of the risks affecting the continuity of operations of the Company and focused on the reliability of the system unit and other supporting facilities that have a significant risk. The Program’s audit work submitted to the Director and reviewed by the Audit Committee.

Perkara Penting Yang Dihadapi Oleh PerusahaanPermasalahan Hukum yang timbul sebagai akibat dari adanya tindak pidana yang terkait dalam proses bisnis dalam rentang waktu 2014.

No Pihak yang berperkara

Litigants

Pokok Permasalahan Principal Problems

Status Status

Pengaruhnya terhadap Kinerja PerusahaanEffect on Corporate Performance

1. Tommy Chandoko (Terpidana)

- Tindak pidana Penipuan atas transaksi Penjualan Produk Perdagangan Umum yang dilakukan oleh Pelanggan (Tommy Chandoko).

Crime of Fraud on Commercial Trade Product Sales transactions performed by the Customer (Tommy Chandoko) .

- PT Rajawali Nusindo Cabang Madiun melaporkan dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Pelanggan (Tommy Chandoko).

PT Rajawali Nusindo Branch Madiun report suspected criminal offenses committed by the Customer

- Pengadilan Negeri Madiun pada tanggal 3 Desember 2014 telah menyatakan Terdakwa Tommy Chandoko secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penipuan Sebagai Suatu Perbuatan Berlanjut”.

Madiun District Court on December 3, 2014 has been declared the defendant Tommy Chandoko legally and convincingly guilty of committing a crime “ Fraud As An act Continues “

- Pengadilan Negeri Madiun menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Tommy Chandoko dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun dan 6 (enam) bulan.

Madiun District Court on December 3, 2014 has been declared the defendant Tommy Chandoko legally and convincingly guilty of committing a crime “ Fraud As An act Continues “

Selesai dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap Pengadilan Negeri Madiun dalam Putusan Nomor : 198/Pid.B/2014/PN Mad

Completed and has had permanent legal force Madiun District Court in Decision No. 198 / Pid.B / 2014 / PN Mad

Berpengaruh terhadap kondisi keuangan Perusahaan

Affect the Company’s financial condition

The Important Issues Faced By The CompanyLegal issues that arise as a result of the existence of a criminal offence related to the business process in the 2014

Important Cases That are Being Faced by Board of Directors and Board of Commissioners That is Being Served

Board of Directors and Board of Commissioners during the period of the Annual Report 2014 no litigation and no member of the Board of Directors and Board of Commissioners of PT Rajawali Nusindo incumbent has the legal issues, whether civil or criminal.

Perkara Penting yang sedang Dihadapi Direksi dan Dewan Komisaris yang Sedang Menjabat.

Dewan Direksi dan Dewan Komisaris selama periode Laporan Tahunan 2014 tidak ada berperkara dan tidak ada anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT Rajawali Nusindo yang sedang menjabat memiliki permasalahan hukum, baik perdata maupun pidana.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo239

Akses Informasi dan Data Perusahaan

PT Rajawali Nusindo memberikan akses informasi dan data perusahaan kepada public dan masyarakat yang dilakukan melalui website dan email perusahaan e-Mail: [email protected]: www.nusindo.co.id

Website perusahaan yang dikelola pada bagian Sekretariat Perusahaan dan pemuktahiran dilakukan secara berkala setiap minggu. Perusahaan juga menyediakan media lainnya untuk mengkomunikasikan kebijakan/informasi perusahaan, antara lain :

· Majalah internal/bulletin (Media RNI) /

· Pertemuan dengan stakeholder

· Konferensi pers / Press Release

· Bentuk lainnya yang ditetapkan Direksi

Information Access and Company Data

PT Rajawali Nusindo provides access the company’s information to public and community through to the public via the company website and emaile-Mail: [email protected]: www.nusindo.co.id

The company’s website managed by at the Company Secretariat and update performed periodically every week. The company also provides other media to communicate the policies/company information, among other things:

• Internal Magazine/Bulletin

• Gathering with stakeholder

• Press Release

• Other specified form the Board of Directors

Kode etikCode ini secara khusus dibuat untuk mengedepankan kejujuran, perilaku etis, dan pencegahan terjadinya tindakan pelanggaran. Pelanggaran atas code ini merupakan tindakan indisipliner yang sanksi terberatnya adalah pemberhentian.

Code ini juga dirancang sebagai bagian dari sistem yang menyeluruh untuk mendorong berlangsungnya perilaku−perilaku etis disetiap lapisan man ajemen sebagai materi utama, training− training etika, dan alat dalam proses memfasilitasi masalah etika yang timbul. Dengan demikian, code ini merupakan suatu bentuk perwujudan keinginan kita untuk mencapai standar etika yang tertinggi dalam berusaha.

Code of conduct ini disusun dan disarikan berdasarkan nilai−nilai etika utama yang selama ini hidup dilingkungan Perseroan ini yaitu

1. Kejujuran2. Integritas3. Disiplin4. Loyalitas5. Kerjasama6. Inovatif7. Kebersamaan8. Rasa memiliki.

Code of ethicThis code specifically created to promote honesty, ethical behavior, and prevention of violations. The violation of this code is regarded as indiciplinary action and its heaviest sanction is the termination of employment.

This code is also designed as part of a comprehensive system to encourage ethical behaviors in every layer of management as the main material, training in ethics, and tools in facilitating the process of ethical issues that arise. Thus, this code is a form of manifestation of our desire to achieve the highest ethical standards in business.

The Code of Conduct is organized and summarized by major ethical values that have lived in the environment of this company is

1. Honesty2. Integrity3. Discipline4. Loyalty5. Cooperation6. Innovative7. Togetherness8. A Sense of belonging

Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi

Hubungan Antar Insan Rajawali Nusindo

Insan Rajawali Nusindo menyadari bahwa adanya hubungan yang baik antara atasan, rekan kerja, dan bawahan akan menciptakan suasana kerja yang harmonis dan rasa kebersamaan yang kuat. Oleh karenanya, dalam membina hubungan tersebut kami Insan Rajawali Nusindo tidak akan melakukan hal−hal sebagai berikut:

Disclosures that code of conduct applies to all levels of the organization

Relationship Between The Employees of Rajawali Nusindo

The employees of Rajawali Nusindo realize that a good relationship between superiors, colleagues, and subordinates will create a harmonious working atmosphere and a strong sense of togetherness. Therefore, in developing the relationship, the employees of Rajawali Nusindo will not perform these following actions:

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance240

1. Penekanan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tidak melakukan tekanan atau intimidasi terhadap sesama rekan kerja, atasan atau bawahan untuk kerentingan tertentu, baik pribadi atau kepentingan pihak Iain, internal maupun eksternal.

2. Provokasi

Tidak memanfaatkan posisi atau jabatan untuk me-maksa dan/atau memancing rekan kerja, atasan, atau bawahan agar melakukan sesuatu yang ditu-jukan untuk memenuhi kepentingan tertentu yang pada akhimya akan dapat membahayakan kepent-ingan perusahaan.

3. Penghinaan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tidak melakukan tindakan dan/atau menggunakan kata−kata yang dapat diartikan sebagai merendahkan, menyinggung perasaan, kata−kata kasar, bahkan tidak senonoh terhadap rekan kerja, atasan, atau bawahan.

4. Pelecehan

Tidak melakukan tindakan dan/atau ucapan yang merupakan gangguan, godaan yang dapat mengusik perasaan kesukuan, agama, ras, adat istiadat, gender, rahasia pribadi, kondisi fisik seperti kecacatan, kehamilan, dan kondisi fisik Iainnya, serta hal−hal yang bertentangan dengan norma kesusilaan dan kesopanan.

5. Persaingan Tidak Sehat

Dalam mengembangkan karir menjauhi, meng-hindari dan mencegah cara−cara persaingan tidak sehat yang tidak sesuai dengan peraturan dan etika yang berlaku.

6. Fitnah dan Surat Kaleng

Kami Insan Rajawali Nusindo menyadari bahwa kebebasan memberikan pendapat dan kritik yang membangun juga merupakan sarana guna terciptanya suasana kerja yang kondusif dan dinamis. Namun demikian, penyampaian pendapat dan kritik haruslah dilakukan dengan cara dan media yang tepat. Oleh karena itu, Insan Rajawali Nusindo akan selalu menghindarkan diri dan penggunaan cara yang tidak terpuji seperti penyebaran fitnah atau surat kaleng.

1. Suppression

In conducting our duties and functions, we do not perform any suppression or intimidation against co-workers, superiors or subordinates to any particular interests, either personal or other party interests, both internal or external.

2. Provocation

Do not abuse any positions or titles to force and / or provoke co-workers, superiors, or subordinates to do something to meet specific interests that ultimately will be able to harm the interests of the Company.

3. Affront

In carrying out our duties and functions, we do not do and / or use words that can be interpreted as derogatory, insult. We do not use harsh or indecent words to co-workers, superiors or subordinates.

4. Harassment

No action and / or words that annoy or tease, or which may disturb the feeling of ethnicity, religion, race, culture, gender, personal secrets, physical conditions such as disability, pregnancy, and other physical conditions, as well as things which are contrary to the norms of decency and politeness.

5. Unhealthy Competition

In developing a career, we should keep away, avoid, and prevent unhealthy competitions that do not comply with the applicable rules and ethics.

6. Defamation and Anonymous Letters

The employees of Rajawali Nusindo realize that freedom of giving opinion and constructive criticism are ways to create a conducive and dynamic working atmosphere. However, the delivery of opinion and criticism should be done in the right way, using the right medium. Therefore, the employees of Rajawali Nusindo will always avoid the use of reprehensible manners such as as the dissemination of defamation or anonymous letters.

Hubungan Dengan Pemerintah

Insan Rajawali Nusindo menyadari bahwa dukungan Pemerintah terhadap dunia bisnis sangat diperlukan, oleh karenanya kami Insan Rajawali Nusindo juga akan mendorong Perusahaan untuk selalu mendukung program−program pemerintah sesuai dengan Iingkup usaha Perusahaan.

Relationship with Government

Rajawali Nusindo employee realize that government support for the business world is indispensable, therefore we Nusindo Rajawali personnel will also encourage the Company to always support government programs in accordance with the scope of the Company’s business.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo241

Sehubungan dengan itu, Insan Rajawali Nusindo akan selalu :1. Secara individu dan kolektif membina hubungan

yang harmonis dengan jajaran Pemerintah selaku pemegang saham ataupun sebagai regulator

2. Bersikap transparan dan profesional dalam menjalin hubungan kedinasan dengan instansi pemerintah dan para pejabatnya

Hubungan dengan Masyarakat

Insan Rajawali Nusindo menyadari bahwa dengan adanya kantor cabang yang beroperasi dan tersebar di seluruh wilayah Republik Indonesia, interaksi dengan komunitas setempat merupakan hal yang akan juga mempengaruhi bisnis perusahaan.Oleh karenanya kami Insan Rajawali Nusindo:1. Akan selalu menjunjung tinggi nilai−nilai positif

komunitas setempat dimana kantor cabang beroperasi.

2. Memiliki komitmen menjadi insan yang baik di semua iingkungan di mana kantor cabang menjalankan bisnisnya.

3. Ikut serta dalam memberikan dukungan terhadap aktivitas sosial masyarakat setempat yang juga mempunyai manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi bisnis perusahaan.

Penyebarluasan kode etik

Penyebarluasan kode etik dilakukan melalui pengiriman buku kode etik, memposting buku kode etik di website perusaahan dan sosialisasi dalam annual meeting, dan weekly branch meeting. Konsultasi dan Pelaporan Pelanggaran Code of Conduct

Dalam pelaksanaan Code of Conduct adakalanya Insan Rajawali Nusindo menghadapi berbagai hal yang tidak dapat diputuskannya sendiri. Sebagai contoh adalah apabila Insan Rajawali Nusindo menemui praktik−praktik yang berpotensi atau menunjukkan adanya indikasi pelanggaran terhadap Code of Conduct, ragu−ragu mengenai tindakan yang akan diambil dalam situasi tertentu, ataupun memiliki pertanyaan−pertanyaan berkaitan dengan pelaksanaan Code of Conduct. Dalam hal demikian Insan Rajawali Nusindo harus segera melaporkan dan/atau mengkonsultasikan kepada pihak−pihak berikut ini:

a. Pihak-pihak yang bisa dihubungi untuk konsultasi

Atasan langsung merupakan orang pertama yang bisa dihubungi apabila Insan Rajawali Nusindo akan mengkonsultasikan segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan Code of Conduct. Apabila hal tersebut tak dapat dilakukan karena sesuatu hal, maka Insan Rajawali Nusindo dapat menghubungi pihak−pihak berikut:

Accordingly, the Rajawali Nusindo employee will always be:1. Individually and collectively build a harmonious

relationship with the ranks of the government as a shareholder or as a regulator

2. Be transparent and professional in establishing official relations with government agencies and officials

Relations with the Public

Rajawali Nusindo employee realize that the presence of branch offices that operate and spread throughout the territory of the Republic of Indonesia, the interaction with the local community is a thing that will also affect the company’s business .Therefore we Rajawali Nusindo employee:1. Will always uphold the positive values of the local

communities where the branches operate.

2. Individuals who have a commitment to be good in all environments, where the branch conducts its business.

3. Participate in providing support to the local community social activities which also has the benefit either directly or indirectly to the business enterprise.

Dissemination of the code of ethics

Dissemination of the code of conduct carried out by sending the book code of ethics, code of conduct in the post book company website and socialization in the annual meeting, and weekly branch meeting.

Consulting and Reporting Violations Code of Conduct

In the implementation of the Code of Conduct Nusindo Rajawali personnel sometimes face a variety of things that can not be decided alone. An example, if Nusindo meet Rajawali personnel practices that have the potential or show any indication of violations of the Code of Conduct, in doubt about the action to be taken in certain situations, or have any questions with regard to the implementation of the Code of Conduct. In such case Nusindo Rajawali personnel should be immediately reported and / or consult the following parties:

a. Parties can be contacted for consultation

Direct supervisor is the first to be contacted when Insan Rajawali Nusindo will consult all matters relating to the implementation of the Code of Conduct. If it can not be done for some reason, then Insan Rajawali Nusindo may contact the following parties:

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance242

1. Pemegang Saham, untuk masalah perilaku Komisaris.

2. Komisaris, sebagai pengemban amanat pemegang saham untuk mengawasi pengelolaan perusahaan, untuk masalah perilaku Direksi.

3. Atasan dari atasan langsung untuk masalah perilaku pada manajemen dan karyawan.

4. Manager SDM dan Umum dalam hal−hal yang berkaitan dengan masalah kepegawaian.

5. Yuridis dalam hal−hal yang berkaitan dengan masalah hukum.

6. Sekretaris Perusahaan dalam hal−hal yang berkaitan dengan pelaksanaan GCG.

b. Penanganan atas permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan Code of Conduct

Untuk potensi masalah perilaku pada Komisaris dan Direksi, penanganan dan penindakannya menjadi wewenang Pemegang Saham sesuai dengan ketentuan perundang− undangan yang berlaku.1. Untuk potensi masalah perilaku pada manajemen

dan karyawan, Tim Penasehat Helpline Code of Conduct merupakan saluran yang disediakan bagi seluruh Insan Rajawali Nusindo untuk bertanya, memberitahukan, atau melaporkan segala hal yang berkaitan dengan masalah−masalah yang ditemui dalam pelaksanaan Code of Conduct.

2. Media untuk helpline berupa kontak langsung, surat, telepon, maupun surat elektronik (e−mail).

3. Setiap Insan Rajawali Nusindo berkewajiban untuk segera melaporkan apabila menemui adanya indikasi pelanggaran Code of Conduct di lingkungan PT Rajawali Nusindo .

4. Penasehat helpline berkewajiban untuk merespon dengan segera setiap pertanyaan, pemberitahuan, dan laporan yang diterimanya secara proporsional.

5. Penasihat helpline akan memperlakukan setiap penanya ataupun pelapor dengan baik dan menjaga kerahasiaan identitas penanya atau pelapor terkait.

Tim Penasehat Helpline

1. Kepala Satuan Pengawasan Internal.2. Manager SDM dan Umum.3. Sekretaris Perusahaan.

1. Shareholders, Commissioner for behavioral problems

2. Commissioner, as mandate shareholders to oversee the management of the company, the Board of Directors for behavioral problems.

3. The boss of the boss directly to behavioral problems in the management and employees.

4. Manager Human Resources and General in matters relating to staffing problems.

5. Juridical in matters relating to legal issues.

6. Company Secretary on matters relating to the implementation of GCG

b. Handling of the problems relating to the implementation of the Code of Conduct

For potential behavioral problems in Commissioners and Board of Directors, management and the actions the authority of Shareholders in accordance with the applicable statutory provisions.1. To potential behavioral problems in the

management and employees, Advisory Team Code Of Conduct Helpline is a channel that is provided for all personnel Rajawali Nusindo to ask, tell, or to report all matters relating to the problems encountered in the implementation of the Code of Conduct.

2. Media to the helpline in the form of direct contacts, mail, telephone, or electronic mail (e - mail).

3. Each Insan Rajawali Nusindo obliged to report immediately if you have any indications of violations of the Code of Conduct of PT Rajawali Nusindo.

4. Advisory helpline is obliged to respond immediately to each question, notifications, and reports received proportionally.

5. Advisory Service helpline will treat each questioner or reporter well and maintain the confidentiality of the identity of the requester or the reporting related.

Advisory Team Helpline

1. Head of the Internal Audit Unit .2. Human Resources and General Manager .3. The Corporate Secretary .

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo243

Mekanisme Penanganan Atas Pelaporan Pelanggaran Code of Conduct

Setiap laporan atas (potensi dan/atau indikasi) pelang-garan Code of Conduct akan ditangani sebagai berikut:

1. Membentuk tim yang berasal dari Kantor Pusat untuk menangani permasalahan yang ada.

2. Struktur Tim sebagaimana dimaksud di atas dibentuk berdasar kesepakatan Tim Penasihat Helpline dan Direksi.

3. Tim yang telah dibentuk bertugas untuk mengumpulkan informasi ataupun melakukan investigasi sesuai dengan potensi pelanggaran yang terjadi.

4. Tim melakukan analisis atas permasalahan yang terjadi termasuk kondisi−kondisi (misalnya, kelemahan pengendalian) yang ada yang memungkinkan terjadinya potensi pelanggaran tersebut.

5. Tim mencari alternatif solusi termasuk tindakan indisipliner yang sesuai untuk pelanggaran yang terjadi.

6. Tim menyampaikan hasil investigasi serta usulan solusinya kepada Tim Penasihat Helpline.

7. Tim Penasihat Helpline memutuskan tindakan yg akan diambil.

8. Dalam hal−hal yang material dan/atau strategis Tim Penasihat Helpline mengkonsultasikan tindakan yang akan diambil kepada Direksi sebelum mengambil keputusan.

Konsekuensi Atas Pelanggaran Code of Conduct

Setiap Insan Rajawali Nusindo menyadari bahwa setiap pelanggaran terhadap Code of Conduct akan memiliki konsekuensi bagi dirinya, antara lain :

1. Insan Rajawali Nusindo yang terbukti telah melakukan pelanggaran terhadap Code of Conduct akan menerima tindakan disipliner sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukannya

2. Tindakan disipliner dapat berupa peringatan, mutasi, penurunan pangkat, hingga pemutusan hubungan kerja.

3. Apabila tindakan yang dilakukan melibatkan pelanggaran hukum maka permasalahan dapat diteruskan kepada pihak yang berwajib.

Pelaporan Pelaksanaan Code of Conduct

Pada setiap akhir tahun Sekretaris Perusahaan berkewajiban untuk membuat laporan pelaksanaan Code of Conduct yang antara lain memuat tingkat kepatuhan terhadap Code of Conduct, upaya−upaya peningkatan kualitas pelaksanaan Code of Conduct, permasalahan yang dihadapi, serta pelanggaran yang terjadi berikut tindakan disipliner yang diberikan. Laporan ini merupakan bagian dari laporan pelaksanaan GCG yang menjadi salah satu bahan referensi Laporan Tahunan Perusahaan.

Handling Mechanism of Code of Conduct Violation Report

Each report on (potential and / or indication) violation of the Code of Conduct will be handled with these following ways:

1. Forming a team from the Head Office to handle the existing problems.

2. The team structure as mentioned above is formed under an agreement from Helpline Advisory Team and Board of Directors.

3. The team that has been formed has a task to collect information or conduct an investigation in regard to the potential violations.

4. The team conducts an analysis of the issues involved, including the conditions (for example, weaknesses control) that allows the potential violations.

5. The team looks for alternative solutions including appropriate disciplinary action for violations.

6. The team delivers the results of the investigation and the proposed solutions to the Advisory Team Helpline.

7. The Helpline Advisory Team decides the action that needs to be taken.

8. In the matters of material and / or strategic Helpline Advisory Team consult actions to be taken to the Board before taking a decision

Consequences of Code of Conduct Violation

Each employee of Rajawali Nusindo is aware that any violations to the Code of Conduct will give certain consquences, among others:

1. The employee of Rajawali Nusindo who is proven to have violated the Code of Conduct will receive disciplinary action in accordance with the degree of the offense.

2. The disciplinary actions may include warnings, transfer, demotion, to the termination of employment.

3. If the action is involving the violations of the law then the issue can be forwarded to the authorities.

Report on Code of Conduct Implementation

At the end of each year the Secretary of the Company is obliged to make a report on the implementation of the Code of Conduct, which contains the level of compliance with the Code of Conduct, efforts to improve the quality of implementation of the Code of Conduct, the problems faced, as well as violations following a disciplinary action that has been given. This report is part of the GCG implementation report which became one of the reference materials Company’s Annual Report.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance244

Nilai-Nilai Perusahaan

Komitmen bersama merupakan tonggak fundamental yang kuat dalam membangun budaya dan nilai-nilai luhur yang merupakan kunci utama PT Rajawali Nusindo meraih sukses. Budaya dan Nilai - nilai luhur PT Rajawali Nusindo tercermin pada setiap individu dalam bentuk:1. Kepedulian dan sikap tanggap untuk selalu

selangkah lebih maju.2. Komitmen memupuk rasa tanggung jawab, dan

kebersamaan untuk menjadi mitra terpercaya dan disegani.

3. Kemauan untuk senantiasa berubah menjadi lebih baik.

4. Kepatuhan pada peraturan dan menjaga nilai-nilai profesionalitas.

5. Kemampuan untuk menjalankan fungsinya secara profesional dan menciptakan serta membangun nilai-nilai positif dalam wadah PT Rajawali Nusindo.

Whistleblowing System

Tujuan

Sebagai dasar atau pedoman pelaksanaan dalam menangani pelaporan pelanggaran dari Stakeholders.

1. Sebagai dasar atau pedoman pelaksanaan dalam menangani pelaporan pelanggaran dari Stakeholders.

2. Menjamin terselenggaranya mekanisme penyelesaian pelaporan pelanggaran oleh Stakeholders secara efektif dalam jangka waktu yang memadai

3. Menghindari publikasi negatif terhadap perusahaan;4. Mendukung asas fairness (kesetaraan) dalam

hubungan antara perusahaan sebagai pelaku usaha dengan Stakeholders sebagai mitra perusahaan;

5. Sebagai salah satu upaya untuk mengungkap berbagai permasalah yang ada dalam organisasi, seperti fraud, diskriminasi, pelecehan, atau penyimpangan lainnya yang tidak sesuai dengan standar etika yang berlaku di perusahaan.

Mekanisme Penyampaian Pelaporan Pelanggaran

Perusahaan senantiasa memperhatikan kepentingan Stakeholders berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. Perusahaan juga menyadari bahwa tidak adanya mekanisme standar dalam penanganan pelaporan pelanggaran oleh Stakeholders dapat berakibat menurunkan reputasi dan kepercayaan masyarakat pada perusahaan. Ketentuan- ketentuan dalam pedoman dan prosedur pelaporan pelanggaran ini merupakan salah satu bentuk peningkatan perlindungan terhadap Stakeholders dan perlindungan terhadap nama baik perusahaan. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, dalam rangka pelaksanaan pedoman dan prosedur, Perusahaan menganggap perlu adanya mekanisme pelaporan pelanggaran sebagaimana diuraikan di bawah ini.

Corporate Values

Mutual commitment (Thinking and Doing Together) is a strong fundamental marker in developing culture and noble values that are the main keys for PT Rajawali Nusindo to gain success. Culture and noble values of PT Rajawali Nusindo are reflected on every individual in the forms of:1. Awareness and responsiveness to always be one

step ahead.2. Commitment to encourage the sense of responsibility

and togetherness to be a trusted and respected partner.

3. Willingness to change for betterment.

4. Comply with regulations and continuously of maintain professional values.

5. The ability to perform their functions professional and build positive values in the container PT Rajawali Nusindo.

Whistleblowing System

Purpose To:

As a basic or implementation guidelines in dealing with reporting violations of Stakeholders

1. As a basic or implementation guidelines in dealing with reporting violations of Stakeholders

2. Ensure the implementation of resolution mechanisms of reporting violations by Stakeholders effectively within an adequate period of time

3. Avoid negative publicity against the company4. Supports the principle of fairness (equity) in the

relationship between the companies as businesses with stakeholders as a corporate partner

5. As one of the efforts to uncover the various problems that exist within the organization, such as fraud, discrimination, harassment, or other irregularities which are not in accordance with the ethical standards that apply in the company

The Mechanisms Reporting Violations

Company observes the interests of stakeholders based on the principles of fairness and equality. The Company is also aware that the lack of standards in the handling mechanism reporting violations by Stakeholders may result in lowering the reputation and public confidence in the company. Provisions guidelines and procedures for reporting violations is one form of increased protection against Stakeholders and the protection of the good name of the company. Related to the above, in the framework of the implementation of the guidelines and procedures, the Company considers the need for a mechanism for reporting violations as outlined below.

Cara menyampaikan Pelaporan Pelanggaran ke PerusahaanHow to submit to the Company Reporting Violations

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo245

Cara menyampaikan Pelaporan Pelanggaran ke Perusahaan

1. Pelaporan pelanggaran dilakukan secara tertulis

a. Menyampaikan surat resmi yang ditujukan kepada perusahaan c.q Dewan Komisaris, dengan cara diantar langsung, dikirim melalui faksimile, atau melalui pos ke perusahaan.

b. Jika menyangkut Direksi, melalui e-mail:

[email protected] [email protected] Atau [email protected]

c. Selain Direksi, melalui e-mail: [email protected] [email protected] [email protected] atau [email protected]

d. Disampaikan ke alamat resmi:

DeWAN KOMISARIS PT RAJAWALI NUSINDO Gedung RNI, Lantai 2 & 4 Jl.Denpasar Raya Kav. D-III, Kuningan Jakarta 12950, Indonesia

2. Pelaporan pelanggaran secara tertulis beridentitas wajib dilengkapi fotokopi identitas dan dokumen pendukung seperti: dokumen yang berkaitan dengan transaksi yang dilakukan dan/atau pelaporan pelanggaran yang akan disampaikan.

3. Pelaporan pelanggaran secara tertulis tanpa identitas wajib dilengkapi fotokopi dokumen pendukung seperti: dokumen yang berkaitan dengan transaksi yang dilakukan dan/atau pelaporan pelanggaran yang akan disampaikan.

4. Perwakilan Stakeholders

Apabila pelaporan pelanggaran diajukan oleh perwakilan Stakeholders, maka selain dokumen di atas juga diserahkan dokumen lainnya yaitu:

•» Fotokopi bukti identitas Stakeholders dan perwakilan Stakeholders;

•» Surat kuasa dari Stakeholders kepada perwakilan Stakeholders yang menyatakan bahwa Stakeholders memberikan kewenangan bertindak untuk dan atas nama Stakeholders;

5. Jika perwakilan Stakeholders adalah lembaga atau badan hukum, maka harus dilampiri dengan dokumen yang menyatakan bahwa pihak yang mengajukan pelaporan pelanggaran berwenang untuk mewakili lembaga atau badan hukum tersebut, Penerima pelaporan pelanggaraan oleh perusahaan :

a. Perusahaan menerima setiap pelaporan pelanggaran yang diajukan oleh Stakeholders dan/atau perwakilan Stakeholders baik secara lisan maupun tertulis.

How to submit to the Company Reporting Violations

1. Reporting violations made in writing

a. Delivering an official letter addressed to the company, Board Of Commisioner, by way of direct transfer, sent by fax, or by mail to the company

b. When it comes to the Board of Directors, via email:

[email protected] [email protected] or [email protected]

c. In addition to the Board of Directors, via e-mail: [email protected] [email protected] [email protected] or [email protected]

d. Submitted to the official address:

DeWAN KOMISARIS PT RAJAWALI NUSINDO Gedung RNI, Lantai 2 & 4 Jl.Denpasar Raya Kav. D-III, Kuningan Jakarta

12950, Indonesia

2. Reporting violations identity in writing shall include a photocopy of identity and supporting documents such as: documents relating to the transactions carried out or reporting violations will be delivered

3. Reporting violations in writing without identity shall include photocopies of supporting documents, such as: documents relating to the transactions carried out or reporting the violations will be delivered.

4. Representative Stakeholders

When reporting violations filed by representatives of stakeholders, then in addition to the above documents are also submitted other documents that:

• Photocopy of identity Stakeholders and representative of Stakeholders.

• Letters from the Stakeholders to representatives Stakeholders stating that give authority to act for and on behalf of Stakeholders

5. If representative of stakeholders is an institution or a legal entity, it must be accompanied by document which states that the parties who filed reporting violations or agency authorized to represent the legal entity, Recipients of infringing on the company reporting:

a. The company received each reporting violations filed by Stakeholders and / or Stakeholders representation either orally or in writing

Cara menyampaikan Pelaporan Pelanggaran ke PerusahaanHow to submit to the Company Reporting Violations

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance246

b. Perusahaan memberikan penjelasan mengenai kebijakan dan prosedur penyelesaian pelaporan pelanggaran pada saat Stakeholders dan/atau perwakilan Stakeholders mengajukan pelaporan pelanggaran.

c. Perusahaan memberikan tanda terima, jika pelaporan pelanggaran diajukan secara tertulis.

d. Penerima pelaporan pelanggaran adalah Dewan Komisaris c.q Komite Audit Perusahaan.

Perlindungan Bagi Whistleblower

Perlindungan bagi whistleblower adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan wajib merahasiakan identitas pelapor

dan isi laporan2. Perusahaan dapat memberikan penghargaan

kepada pelapor atas pelanggaran yang dapat dibuktikan dan menyelamatkan aset dan keuangan perusahaan.

Penanganan dan Penyelesaian Pelaporan Pelanggaran

1. Prosedur penanganan pelaporan pelanggaran mengikuti alur yang tertera pada bagan alur prosedur penanganan pelaporan pelanggaran

2. Tim Whistleblowing menerima pelaporan pelanggaran secara tertulis dari Sekretariat Dewan Komisaris untuk dilakukan evaluasi lebih lanjut

3. Evaluasi oleh Tim Whistleblowing mencakup aspek administratif, operasional, dan yudisial

4. Dalam melakukan evaluasi, Tim Whistleblowing dapat mengundang narasumber yang dianggap kompeten dalam aspek yang dievaluasi oleh Tim Whistleblowing.

5. Berdasarkan hasil evaluasi, Tim Whistleblowingakan memberikan usulan penutupan/tindak lanjut kasus kepada Dewan Komisaris dalam periode 30 (tiga puluh) hari dan dapat diperpanjang paling lama 14 (empat belas) hari.

6. Tim Whistleblowing wajib melaporkan secara tertulis hasil sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal 6 Bab III “Penanganan dan Penyelesaian Pelaporan Pelanggran” kepada Dewan Komisaris.

7. Dewan Komisaris mengevaluasi usulan dari Tim Whistleblowing. Kasus yang perlu tindak lanjut diserahkan kepada Direksi untuk diinvestigasi lebih lanjut sesuai dengan mekanisme yang berlaku di perusahaan dan mengambil tindakan yang diperlukan baik untuk perbaikan sistem maupun penindakan.

8. Perbaikan sistem dan/atau penindakan yang telah diambil oleh Direksi disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk kepentingan registrasi

9. Dalam pengaduan yang dapat dibuktikan menyangkut anggota Direksi, maka tindak-lanjut diselesaikan oleh Dewan Komisaris

b. The Company provides a description of the policies and procedures for reporting violations at the time of completion of Stakeholders and / or Stakeholders representative of reporting violations filed.

c. The company delivers a receipt, if the reporting of violations submitted in writing

d. Recipients are reporting violations BOC (Board of Commisioner) cq Audit Committee.

Perlindungan Bagi Whistleblower

Protections for whistleblowers are as follows:1. The Company shall keep the identity of the

complainant and the content of the report2. The Company may give the award to the complainant

for violations can be proved and rescue assets and corporate finance.

Handling and Settlement Reporting Violations

1. The procedure for reporting violations handling follow the path indicated on the flowchart handling procedures of reporting violations

2. Team Whistleblowing receive a written report violations of the Secretariat of the Board of Commissioners for further evaluation

3. Evaluation by Tim Whistleblowing includes administrative aspects, operational, and judicial.

4. In conducting the evaluation, Tim Whistleblowing can invite speakers who are considered competent in the aspects evaluated by the Team Whistleblowing.

5. Based on the evaluation, Whistleblowing Team will make a proposal for closing / follow up the case to the Board within a period of 30 ( thirty ) days and can be extended later than 14 ( fourteen ) days.

6. Whistleblowing Team shall report in writing the results referred to in paragraph (1) Article 6 of Chapter III “Management and Settlement Reporting violations” to the Board Komsiaris.

7. BOC evaluate proposals from Tim Whistleblowing. Cases that need follow-up submitted to the Board for further investigation in accordance with existing mechanisms in the company and take the necessary measures for repair and prosecution system.

8. Improvement of the system and / or prosecution that has been taken by the Board of Directors submitted to the Board of Commissioners for the benefit of registration

9. In the complaint, which can be proved concerning members of the Board of Directors, then follow-up was completed by Board of Commissioners.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Rajawali Nusindo247

10. Tim Whistleblowing memonitor tindak lanjut penyelesaian pengaduan.

11. Perusahaan melalui Sekretariat Dewan Komisaris dapat menginformasikan dan/atau memberikan tanggapan atas status proses penyelesaian pelaporan pelanggaran kepada Stakeholders dan/atau perwakilan Stakeholders yang meminta penjelasan kepada perusahaan mengenai pelaporan pelanggaran yang diajukannya.

12. Untuk pelaporan pelanggaran tanpa identitas, tidak ada kewajiban perusahaan untuk memberikan tanggapan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal 7 Bab III “Penanganan dan Penyelesaian Pelaporan Pelanggran”.

Jumlah Pengaduan yang Masuk dan Diproses

Tidak terdapat pengaduan whistleblowing baik yang masuk dan diproses oleh PT Rajawali Nusindo untuk sampai 31 Desember 2014.

Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris Dan Direksi

Tidak terdapat kegiatan yang mengatur secara khusus mengenai kebijakan keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Karena penetapan Direksi dan Komisaris dilakukan langsunb oleh Pemegang Saham.

10. Whistleblowing Team monitors the follow-up to the settlement of the complaint.

11. The company through the Secretariat of the Board of Commissioners can inform and / or provide feedback on the status settlement process of reporting violations to the Stakeholders and / or representatives of stakeholders who ask for an explanation to the company regarding its proposed reporting violations.

12. For reporting violations without identity, there is no obligation for the company to respond as prescribed in paragraph (1) of Article 7 Chapter III “Management and Settlement Reporting violations”.

Number of complaints incoming and served

There is no complaints whistleblowing both inside and served by PT Rajawali Nusindo until Desember 31, 2014

Diversity Composition of the Board of Commissioners and Board of Directors

There are no activities that specifically regarding diversity policy and the composition of the Board of Commissioners Board of Directors. Because of the determination of the Board of Directors and Commissioners made directly by Shareholders.

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Partnership Program and Community Development248

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Partnership Program and Community Development

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo249

trade for nation servicesperdagangan untuk melayani bangsa

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Partnership Program and Community Development250

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo251

Mempercepat kepakan sayap demi terciptanya kemitraan antara Badan Usaha Milik Negara dengan

pengusaha kecil dan koperasi

Accelerate wings for the creation of partnershipsbetween SOEs with small entrepreneurs and cooperatives

Pengelolaan Program Kemitraan dan Bina lingkungan (PKBL) yang dilaksanakan oleh PT Rajawali Nusindo merupakan pelaksanaan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No.PER-08/MBU/2013 tentang Program Kemitraan BUMN Dengan Usaha Kecil dan Bina Lingkungan. Tujuannya dalam rangka membantu percepatan pertumbuhan perekonomian nasional dengan cara mendorong perilaku ekonomii tingkat menengah dan kecil agar tidak terjadi kesenjangan sehingga diharapkan dapat tercipta kemitraan antara Badan Usaha Milik Negara dengan pengusaha kecil dan koperasi.

Program kemitraan diberikan kepada mitra binaan yang telah dilakukan meliputi:

1. Pemberian pinjaman untuk membiayai modal kerja atau pembelian aset tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan.

2. Bantuan pembinaan dalam peningkatan kualitas SDM dalam bentuk pendidikan, pelatihan, pemagangan untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan, manajemen dan keterampilan teknis produksi serta penelitian dan pengkajian penyusunan studi pengembangan usaha secara efektif dan efisien.

Management Partnership Program and the environment (PKBL) conducted by PT Rajawali Nusindo the implementation of the Decree of the Minister of State Owned Enterprises (SOE) No.PER-08/MBU/2013 on SOE Partnership Program with Small Business and Community Development. The goal in order to help accelerate the growth of the national economy by encouraging behavior ekonomii medium and small level in order to avoid a gap that is expected to create a partnership between the State Owned Enterprises to small businesses and cooperatives.

The partnership program given to partners who have done covers:

1. Provision of loans to finance working capital or the purchase of fixed assets in order to increase production and sales.

2. Assistance in improving the quality of human resources in the form of education, training, internships to increase the ability of entrepreneurship, management and technical skills of production as well as research and studies on the preparation of a study of business development effectively and efficiently.

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Partnership Program and Community Development252

3. Pembinaan pemasaran/promosi untuk meningkatkan usaha kecil dan koperasi dalam pemasaran hasil produksi di dalam dan di luar negeri.

Sertifikasi Di Bidang Lingkungan yang Dimiliki

PT Rajawali Nusindo selama periode laporan tahunan 2014 tidak memiliki sertifikasi bidang lingkungan.

Kinerja PKBL

Certification in the Field of Environmental Owned

PT Rajawali Nusindo during the period of the annual report 2014 does not have the certification of the environmental field.

Performance PKBL

PT Rajawali Nusindo secara efektif telah melakukan pembinaan terhadap Mitra Binaan sejak tahun 1990, dan telah disalurkan dana baik dana pinjaman dan dana hibah.

Berikut ini beberapa data realisasi penerima pinjaman modal dalam program kemitraan PT Rajawali Nusindo adalah :

PT Rajawali Nusindo effectively has been to provide guidance to Partners since 1990, and has distributed funds, both loans and grants.

There are some of the data of capital loan recipients in the program is a partnership PT Rajawali Nusindo.

No Nama Mitra Binaan Name Partners Saldo Pinjaman Loan Balance

1 Kopkar Al-Mubarak (Abd.Kadir Syaus) Rp60.000.000

2 Rosyidi Rp38.511.740

3 Kopkar Pontianak (Fernindo) Rp75.000.000

4 Rabiatub Hadawiyah Rp50.000.000

5 Weni Frida Retnowati Rp34.000.000

6 Irma Yusnita Rp38.857.000

7 Haryono Rp48.571.000

8 Shodiq Rp48.571.000

9 Ani Sawast Kautari Rp41.530.000

10 Maisaroh Rp40.240.000

Jenis usaha Mitra binaan Assisted Partners Jumlah Total Type of Business

Industri 4 115.775.000 Industry

Perdagangan 19 415.000.000 Trading

Peternakan 1 50.000.000 Farms

Perikanan 2 35.000.000 Fishery

Jasa 10 369.225.000 Service

Saldo awal 638.113.209 Beginning balance

Uang muka (3.500.000) Advance

Penerimaan pokok pinjaman 382.711.419 Acceptance of the loan principal

Penerimaan pinjaman bermasalah 200.000 Acceptance of troubled loans

Bunga pinjaman 62.296.281 Loan interest

Pendapatan bunga bank 7.946.296 Bank interest income

Pengembalian uang muka 1.000.000 Refund

Pendapatan lain-lain 2.359.000 Other income

Biaya operasional (22.661.735) Operating costs

1.068.464.460

3. Development of marketing/promotions to boost small businesses and cooperatives in marketing products in the country and abroad.

Dana tersedia untuk tahun 2014 Funds available for the year 2014

Realisasi Penyaluran Dana Tahun 2014 Realization Disbursement 2014

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo253

Selain Program Kemitraan, Program Bina Lingkungan digunakan untuk memberikan manfaat agar dapat terjalinnya hubungan yang harmonis antara PT Rajawali Nusindo dengan masyarakat di sekitar perusahaan, bentuk bantuan yang telah diberikan adalah:

1. Pemberian bantuan sarana ibadah dan perlengkapan.

2. Kegiatan social dan kesehatan untuk peningkatan kesehatan masyarakat.

3. Perbaikan sarana dan sarana umum.

Program Bina Lingkungan tahun 2013 dan tahun 2014 dilakukan oleh induk usaha PT RNI sesuai dengan Laporan Auditor Independen mengenai PKBL tahun buku 2014.

Dokumentasi Kegiatan Corporate Social Responsibility dari Program Kemitraan

Berikut ini dokumentasi atas program kemitraan PT Nusindo pada saat memberikan kepada para mitranya berupa pinjaman modal:

1.

Program kemitraan diberikan kepada Siti Hapsyah yang

digunakan untuk membuka usaha warung sembako.

2. Kegiatan penandatanganan surat perjanjian calon/mitra binaan.

In addition to the Partnership Program, Community Development Program used to provide benefits to be harmonious relations between PT Rajawali Nusindo with communities around the company, forms of aid has been granted is:

1. The provision of religious facilities and equipment.

2. The social and health activities to improve public health.

3. Improvements in communications and public facilities.

Community Development Program in 2013 and 2014 conducted by the parent company of PT RNI according to the Independent Auditor’s Report on PKBL 2014 financial year.

Documentation Activities Corporate Social Responsibility from Partnership Program

The following documentation of program partnership PT Nusindo upon giving to its partners in the form of loan capital:

1.

The partnership program given to Siti Hapsyah used to open a

grocery shop.

2. The activities of the signing of the letter of agreement in our prospective partners.

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Partnership Program and Community Development254

3.

4.

5.

6.

Program kemitraan diberikan kepada Ahmad Dumyati yang digunakan untuk membuka usaha Penggemukan Sapi.

The partnership program given to Ahmad Dumyati used to open a business of fattening Cattle.

Program kemitraan diberikan kepada Sumarsih yang digunakan untuk membuka usaha berupa tempat peternakan ikan.

The partnership programs given to Sumarsih used to open a business in the form of a fish farm.

Survey ke asrama calon mitra binaan tuna daksa.

Survey to boarding prospective partners assisted disabled.

Program kemitraan diberikan kepada Sekolah Al-Mubarak yang digunakan untuk membuka usaha berupa koperasi sekolah.

The partnership program given to the School of Al - Mubarak used to open a business in the form of a cooperative school.

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo255

7.

8.

9.

10.

Program kemitraan diberikan kepada Muhammad Syamsul Bahari yang digunakan untuk membuka usaha produksi Sepatu dan Sandal.

The partnership program given to Mohammad Syamsul Bahari used to open production business shoes and sandals.

Program kemitraan diberikan kepada Bapak Imron yang digunakan untuk membuka usaha Warung Sembako.

Partnership Program awarded to Mr. Imron who used to open the stall daily needs.

Program kemitraan diberikan kepada Ibu Herlina yang digunakan untuk membuka usaha perternakan ayam potong.

The partnership program was given to Mrs. Herlina used to cut open a chicken farm.

Program kemitraan diberikan kepada Surati yang digunakan untuk membuka usaha catering makanan.

The partnership program was given to Surati used to open a food catering businesses.

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Partnership Program and Community Development256

Kinerja dan Jumlah Unit Mitra Binaan dan Bina Lingkungan

Dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014, PT Rajawali Nusindo telah melakukan pembinaan terhadap 236 Mitra Binaan dengan dana yang telah disalurkan dalam bentuk pinjaman untuk modal kerja sebesar Rp2.976.178.468. dari 236 Mitra Binaan, 36 diantaranya adalah Mitra Binaan yang baru dibina pada tahun 2014 dengan jumlah pinjaman sebesar Rp1.033.199.000, sehingga untuk tahun 2014 dana program kemitraan berupa pinjaman yang disalurkan adalah sebesar Rp1.843.869.128.

Dari jumlah Mitra Binaan yang masih dibina tersebut, dapat dikelompokkan menurut sector dan golongan usaha sebagai berikut :

Performance and Total Unit Partners and Community Development

From 2013 until 2014, PT Rajawali Nusindo has been to guide the 236 Partners with funds that had been disbursed in loans for working capital amounting to Rp2,976,178,468 of 236 Partners, 36 of which are newly constructed Partners in 2014 with a loan amount of Rp1,033,199,000 billion, so that for the year 2014 in the form of a partnership program funds disbursed loans amounted to Rp1,843,869,128.

The number of assisted partners who are still constructed, can be classified according to the sector and the business as follows:

Tolak ukur yang digunakan untuk mengklasifikasikan tingkat kesehatan para Mitra Binaan adalah sebagai berikut :

Measurement used to classify the level of health of Development Partners, as follows

Sektor UsahaBentuk Usaha Business Form Jumlah

Business SectorB.Usaha Perorangan Kopkar Non Kopkar (unit)

Industri - - - - - Industry

Perdagangan - 40 - - 40 Trading

Pertanian - 37 - - 37 Agriculture

Perternakan - - - - - Livestock

Perkebunan - 3 - - 3 Plantation

Perikanan - - - - - Fishery

Jasa - 2 8 - 2 Service

Lain-lain - 24 - - 32 Etc

- 106 8 - 114

Tingkat Kesehatan Mitra Binaan Tolak Ukur Kesehatan Mitra Binaan Benchmark Healthcare Partners

Sehat Sekali very healthy Laba Bersih Mengalami Kenaikan ≥ 25% Net Income Increase ≥ 25 %

Sehat healthy Penurunan Laba Bersih Dibawah 25% Decrease In Net Income Below 25 %

Kurang SehatTidak Sehat

unhealthy not Healthy

Penurunan Laba Bersih Diatas 25% Decrease in Net Income Above 25%

Kinerja Program Kemitraaan selama tahun 2014 dapat diukut dengan 2 cara yaitu:

Efektivitas Penyaluran Dana Berdasarkan indicator penilaian kinerja yang ditetapkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No.KEP-100/MBU/2001 tanggal 4 juni 2002, kinerja PKBL PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Performance Partnership Program for 2014 can be measured in two ways:

Effectiveness Disbursement:Based on the specified performance assessment indicators Minister of State Owned Enterprises (SOE) No.KEP-100/MBU/2001 dated June 4, 2002, the PKBL performance of PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero ) in 2014 is as follows:

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo257

INDIKATOR NILAI INDICATORS

Efektivitas penyaluran 3 effectiveness of distribution

Kolektabilitas pengembalian pinjaman 3 Kolektabilitas repayment

Total skor 6 total score

Uraian Tingkat Penerapan Dana Program Kemitraan Description

Tingkat penyerapan >90 85 s/d 90 80 s/d 85 <80 Absorption rate

Skor 3 2 1 0 Score

Program kemitraan

Penyaluran

Partnership program

Distribution

- Pinjaman kemitraan Rp1.025.000.000- Pinjaman kemitraan khusus - -

Jumlah pinjaman yang disalurkan Rp1.025.000.000 Penyaluran Hibah

- Hibah

- - Jumlah hibah yang disalurkan - Jumlah dana yang disalurkan Rp1.025.000.000

Dana tersedia - Saldo awal tahun 2014 Rp 638.113.209- Alokasi dana -- Uang muka Rp(3.500.000)- Penerimaan pokok pinjaman Rp382.711.419- Penerimaan pinjaman bermasalah Rp200.000- Bunga pinjaman Rp62.296.251- Pendapatan bunga bank Rp7.946.286- Pengembalian uang muka Rp1.000.000- Pendapatan lain-lain Rp2.359.000- Investasi - - Biaya operasional Rp(22.661.735)\

Jumlah Rp1.068.464.460

Efektifitas penyaluran dana (Rp1.025.000.000)/(Rp1.068.464.460) x 100% = 95,93Total skor : 3

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Partnership Program and Community Development258

Tingkat Kolektabilitas Pinjaman Posisi saldo pinjaman program kemitraan per 31 desember 2014 sebesar Rp1.843.869.128. daftar penilaian tingkat penyerapan dana program kemitraan

Level collectability LoansThe position of the partnership program loan balance per 31 December 2014 amounted to Rp1.843.869.128. list of ratings partnership program funds absorption rate

Uraian Tingkat Penerapan Dana Program Kemitraan

Tingkat pengembalian (%) >70 40 s/d 70 10 s/d 40 <10

Skor 3 2 1 0

Rata-rata tertimbang kolektabilitas pinjaman program kemitraan adalah sebgai berikut :

Uraian % Saldo Rata-rata tertimbang

Lancar 100 1.116.363.015 1.116.363.015

Kurang Lancar 75 292.327.744 219.245.808

Diragukan 25 272.079.976 68.019.994

Macet 0 163.098.393 -

Jumlah 1.843.869.128

Efektifitas penyaluran dana(1.403.628.817 )/1.843.869.128 x 100% = 76,12

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No.KEP-100/MBU/2001 tanggal 4 juni 2002, kolektabilitas pinjaman tersebut memiliki skor 3.

Total skor : 6

Corporate Social Responsbility Terkait dengan Ketenagakerjaaan, Kesehatan Dan Kelamatan Kerja

Insan Rajawali Nusindo menyadari bahwa salah satu factor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah lingkungan kerja yang aman, nyaman dan bersih.

Untuk itu kami Insan Rajawali Nusindo akan :

1. Mengamankan lingkungan kerja, termasuk harta benda dan data perusahaan, serta transaksi bisnis perusahaan.

2. Tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum seperti menggunakan, menyuruh menggunakan dan/atau menjadi penjual/perantara penjualan obat−obat terlarang, narkotika, minuman keras dan komoditas sejenis serta tindakan− tindakan tercela lainnya.

3. Tidak merokok di lingkungan/tempat kerja kecuali di waktu dan tempat yang khusus disediakan untuk merokok

4. Akan membantu proses pengembangan standar kesehatan dan keselamatan/keamanan kerja dan tercapainya “Tingkat Cedera Nol” yang telah menjadi kewajiban perusahaan sebagaimana diatur dalam Pedoman Kebijakan Perusahaan (PKP).

The effectiveness of the distribution of funds(1.403.628.817 )/1.843.869.128 x 100% = 76,12

Based on the Decree of the Minister of State Owned Enterprises (SOE) No.KEP-100/MBU/2001 dated June 4, 2002, the loan kolektabilitas has a score of 3.

Total score: 6

Corporate Social Responsibility Relating to Employment, Health and Safety

Insan Rajawali Nusindo realizes that one of the factors that affect labor productivity is a working environment that is safe, comfortable, and clean.

For that, we will Nusindo Rajawali personnel:

1. Securing the working environment, including property and corporate data, as well as the company’s business transactions.

2. Do not do anything that violates the law such use, sent using and / or be sellers / brokers selling drugs, narcotics, liquor and similar commodities and other despicable actions.

3. Do not smoke in the environment / workplace except in time and a special place reserved for smoking

4. Will assist in the development of standards of health and safety / security work and the achievement of “Level Zero Injury” which has become an obligation of the company as stipulated in the Corporate Policy Manual (PKP) .

Indikator Nilai Indicator

Efektivitas penyaluran 3 Effectiveness of distribution

Kolektabilitas pengembalian pinjaman 3 Kolektabilitas repayment

Total skor 6 Total score

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo259

Laporan Keuangan Financial Report

Laporan Keuangan Financial Statement260

Laporan Keuangan

Financial Statement

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo261

working hard to welfare of the nationbekerja keras untukkesejahteraan bangsa

Laporan Keuangan Financial Statement262

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo263

Laporan Keuangan Financial Statement264

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo265

Laporan Keuangan Financial Statement266

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo267

Laporan Keuangan Financial Statement268

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo269

Laporan Keuangan Financial Statement270

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo271

Laporan Keuangan Financial Statement272

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo273

Laporan Keuangan Financial Statement274

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo275

Laporan Keuangan Financial Statement276

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo277

Laporan Keuangan Financial Statement278

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo279

Laporan Keuangan Financial Statement280

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo281

Laporan Keuangan Financial Statement282

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo283

Laporan Keuangan Financial Statement284

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo285

Laporan Keuangan Financial Statement286

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo287

Laporan Keuangan Financial Statement288

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo289

Laporan Keuangan Financial Statement290

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo291

Laporan Keuangan Financial Statement292

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo293

Laporan Keuangan Financial Statement294

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo295

Laporan Keuangan Financial Statement296

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo297

Laporan Keuangan Financial Statement298

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo299

Laporan Keuangan Financial Statement300

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo301

Laporan Keuangan Financial Statement302

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo303

Laporan Keuangan Financial Statement304

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo305

Laporan Keuangan Financial Statement306

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo307

Laporan Keuangan Financial Statement308

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo309

Laporan Keuangan Financial Statement310

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo311

Laporan Keuangan Financial Statement312

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo313

Laporan Keuangan Financial Statement314

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo315

Laporan Keuangan Financial Statement316

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo317

Laporan Keuangan Financial Statement318

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo319

Laporan Keuangan Financial Statement320

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo321

Laporan Keuangan Financial Statement322

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo323

Laporan Keuangan Financial Statement324

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo325

Laporan Keuangan Financial Statement326

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo327

Laporan Keuangan Financial Statement328

Laporan Tahunan 2014 annual report PT Rajawali Nusindo329

Laporan Keuangan Financial Statement330

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan This page intentionally left blank

Gedung RNIJl. Denpasar Raya Kav. D III, Jakarta 12950+6221 2523830+6221 52914179 [email protected]

Rajawali NusindoGroup

2014LAPORAN TAHUNANANNUAL REPORT