anis fadhilah 20110350053 | farmasi fkik umy 1thesis.umy.ac.id/datapublik/t53314.pdf · diabetes...

12
Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 1 NASKAH PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH 19 Agustus 2015 GAMBARAN DAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIABETES MELLITUS TIPE 2 PADA KARYAWAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Anis Fadhilah* Ingenida Hadning,** Undergraduated, Muhammadiyah University of Yogyakarta* Lecturer, Muhammadiyah University of Yogyakarta** [email protected] Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic disorders characterized by hyperglycemia. This disease had less attention in the society, particularly those with a high risk for the disease. Faculty of Medicine and Health Sciences University of Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK UMY) is one of the educational infratucture which organizes educational activities and community service in health. A appropriate facilities and infrastructure acquisition supported the academic community of FKIK UMY to know more about type 2 diabetes and how to handle it. Ignorance about DM disease and less attention, and also the less of information will affect the behavior and incorrect assumptions of the disease. This study aims to describe the level of knowledge of employees FKIK UMY of type 2 diabetes and the factors that can give an effect to the level of knowledge about DM. This research is non-experimental research with cross sectional approach. The research conducted on employees FKIK UMY totaling 36 employees. The collecting data using a questionnaire containing 17 questions were valid and realibel to determine the level of knowledge and factors that affect the level of knowledge. Furthermore, the data were analyzed descriptively and using the chi-square test. The results showed the level of employee knowledge FKIK UMY of type 2 diabetes as much as 83,3 % have this level of knowledge of good and as much as 16,7 % of employees have sufficient knowledge level. Based on the analysis using the chi-square test showed p value for age, occupation, and resources is > 0,05 and for education is ≤ 0,05. This means the age, occupation, and resources no correlation with the level of knowledge and there is a relationship between education and the level of knowledge. It can be concluded that employees FKIK UMY as much as 83,3 % have this level of knowledge of both type 2 diabetes and the level of knowledge about diabetes mellitus type 2 diabetes in FKIK UMY employees affected by education, but is not influenced by age, occupation, and resources. Keywords : Diabetes Mellitus, Knowledge Level, Factors Affecting

Upload: others

Post on 03-Mar-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 1thesis.umy.ac.id/datapublik/t53314.pdf · Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic disorders characterized by hyperglycemia. This

Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 1

NASKAH PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH 19 Agustus 2015

GAMBARAN DAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT

PENGETAHUAN TENTANG DIABETES MELLITUS TIPE 2 PADA KARYAWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Anis Fadhilah* Ingenida Hadning,**

Undergraduated, Muhammadiyah University of Yogyakarta*

Lecturer, Muhammadiyah University of Yogyakarta**

[email protected]

Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic disorders characterized by hyperglycemia.

This disease had less attention in the society, particularly those with a high risk for the disease.

Faculty of Medicine and Health Sciences University of Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK UMY)

is one of the educational infratucture which organizes educational activities and community

service in health. A appropriate facilities and infrastructure acquisition supported the academic

community of FKIK UMY to know more about type 2 diabetes and how to handle it. Ignorance

about DM disease and less attention, and also the less of information will affect the behavior and

incorrect assumptions of the disease. This study aims to describe the level of knowledge of

employees FKIK UMY of type 2 diabetes and the factors that can give an effect to the level of

knowledge about DM.

This research is non-experimental research with cross sectional approach. The research

conducted on employees FKIK UMY totaling 36 employees. The collecting data using a

questionnaire containing 17 questions were valid and realibel to determine the level of knowledge

and factors that affect the level of knowledge. Furthermore, the data were analyzed descriptively

and using the chi-square test.

The results showed the level of employee knowledge FKIK UMY of type 2 diabetes as much

as 83,3 % have this level of knowledge of good and as much as 16,7 % of employees have

sufficient knowledge level. Based on the analysis using the chi-square test showed p value for age,

occupation, and resources is > 0,05 and for education is ≤ 0,05. This means the age, occupation,

and resources no correlation with the level of knowledge and there is a relationship between

education and the level of knowledge. It can be concluded that employees FKIK UMY as much as

83,3 % have this level of knowledge of both type 2 diabetes and the level of knowledge about

diabetes mellitus type 2 diabetes in FKIK UMY employees affected by education, but is not

influenced by age, occupation, and resources.

Keywords : Diabetes Mellitus, Knowledge Level, Factors Affecting

Page 2: Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 1thesis.umy.ac.id/datapublik/t53314.pdf · Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic disorders characterized by hyperglycemia. This

Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 2

PENDAHULUAN

Pengaruh globalisasi di segala bidang

serta perkembangan teknologi dan industri

telah banyak membawa perubahan pada

perilaku dan gaya hidup masyarakat serta

situasi lingkungannya. Misalnya perubahan

pola konsumsi makanan, berkurangnya

aktivitas fisik, dan meningkatnya

pencemaran lingkungan5. Masalah kesehatan

yang dulunya lebih banyak pada penyakit

infeksi mulai beralih ke penyakit

degeneratif, salah satunya adalah diabetes

mellitus38

. Diabetes Mellitus (DM)

merupakan kelompok gangguan

metabolisme yang ditandai dengan

hiperglikemia40

. Ketidaktahuan akan

gambaran penyakit DM dan kurangnya

perhatian masyarakat, serta minimnya

informasi akan mempengaruhi perilaku serta

anggapan yang salah akan penyakit ini16

.

Penyakit ini merupakan salah satu

masalah kesehatan yang besar. Berdasarkan

data World Health Organization (WHO),

Indonesia kini menempati urutan ke 4

terbesar dalam jumlah penderita DM di

dunia. Pada tahun 2006, jumlah penderita

DM mencapai 14 juta orang. Sebanyak 8,6%

dari total penduduk, diperkirakan pada tahun

1995 terdapat 4,5 juta penderita DM dan

pada tahun 2025 diperkirakan meningkat

menjadi 12,4 juta penderita33

. Provinsi DIY

telah terjadi transisi epidemiologi dengan

semakin menonjolnya penyakit-penyakit

tidak menular, salah satunya DM. Pada

tahun 2011, DM menempati urutan keempat

di Propinsi DIY8.

Salah satu upaya untuk dapat

mengatasi penyakit DM adalah mengetahui

dan memahami penyakit DM itu sendiri.

Pengetahuan adalah salah satu faktor intern

yang mempengaruhi terbentuknya perilaku

manusia21. Penelitian yang dilakukan

Baharutan (2015) menyebutkan tenaga

kesehatan diharapkan dapat mencegah dan

mengurangi kejadian DM di masyarakat

melalui pemberian informasi tentang DM

kepada masyarakat. Tenaga kesehatan perlu

memiliki pengetahuan dan keterampilan

yang memadai untuk menemukan dan

mendiagnosis DM sehingga mampu

berperan dalam pelayanan dasar bagi pasien

DM3.

Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta (FKIK UMY) merupakan salah

satu sarana pendidikan di Yogyakarta yang

menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan

pengabdian masyarakat di bidang kesehatan.

Sarana dan prasarana perolehan informasi

yang memadai mendukung para sivitas

akademik FKIK UMY untuk mengetahui

lebih dalam mengenai DM tipe 2 dan

penanganannya. Menurut Notoatmodjo

(2010) lingkungan merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi pengetahuan

seseorang. Dalam lingkungan seseorang

akan memperoleh pengalaman yang akan

berpengaruh pada cara berpikir seseorang.

Mengingat pentingnya pengaruh lingkungan

terhadap pengetahuan di keluarga besar

FKIK UMY mengenai penyakit-penyakit

degeneratif, khususnya DM, maka peneliti

ingin mengkaji tentang sejauh mana

pengetahuan tentang DM tipe 2 pada

karyawan FKIK UMY yang bekerja di

lingkungan tenaga kesehatan22

.

Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui tingkat pengetahuan dan faktor

yang berpengaruh terhadap tingkat

pengetahuan tentang DM tipe 2 pada

karyawan FKIK UMY.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian

noneksperimen dengan pendekatan cross

sectional. Penelitaan cross sectional

merupakan penelitian yang dilakukan

pengukuran atau pengamatan dalam satu

waktu 23

. Penelitian deskriptif memberikan

gambaran tingkat pengetahuan dan faktor

yang berpengaruh terhadap tingkat

pengetahuan tentang DM tipe 2 pada

karyawan FKIK UMY. Sedangkan

Page 3: Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 1thesis.umy.ac.id/datapublik/t53314.pdf · Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic disorders characterized by hyperglycemia. This

Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 3

penelitian analitik digunakan dalam

pengujian hipotesis. Hubungan antara

variabel faktor yang mempengaruhi dengan

tingkat pengetahuan akan diuji secara

statistik.

Populasi pada penelitian ini adalah

karyawan FKIK UMY yang berjumlah 81

karyawan. Pada penelitian ini sampel yang

digunakan adalah semua populasi yang

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Karyawan FKIK UMY yang berjumlah 81

orang, sebanyak 25 orang digunakan untuk

uji validasi dan reliabilitas kuesioner,

sebanyak 36 orang digunakan untuk sampel

penelitian, dan sebanyak 20 orang masuk

dalam kriteria eksklusi.

Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah karyawan FKIK UMY yang bersedia

berpartisipasi dalam penelitian dan

menyetujui lembar informed consent.

Sedangkan kriteria eksklusi adalah karyawan

yang sedang cuti kerja, karyawan yang tidak

dapat ditemui selama penelitian, dan

karyawan yang tidak mengembalikan

kuesioner.

Alat untuk pengambilan data berupa

kuesioner yang telah diuji validitas dan

reliabilitasnya dengan melakukan penelitian

pendahuluan di FKIK UMY. Secara umum

kuesioner dibagi menjadi dua bagian, yaitu

kuesioner yang ditujukan untuk mengetahui

karakteristik responden meliputi usia, jenis

kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan sumber

informasi tentang DM tipe 2 serta bagian

kedua adalah pertanyaan tentang

pengetahuan karyawan FKIK UMY tentang

DM tipe 2 yang terdiri dari 30 pertanyaan

yang terdiri dari 6 kisi diantaranya

pengertian, faktor resiko, gejala, diagnosis,

komplikasi, dan pengobatan DM tipe 2. Data

kemudian diukur dengan menggunakan

skala Guttman, yaitu skala yang bersifat

tegas dan konsisten dengan memberikan

jawaban tegas pada pertanyaan. Setiap

jawaban yang benar diberi nilai 1 dan setiap

yang salah diberi nilai 0 13

.

Pengumpulan data dilakukan dengan

memberikan kuesioner terhadap karyawan

FKIK UMY. Penyebaran kuesioner

dilakukan untuk uji validitas dan uji

reliabilitas kepada 25 responden. Uji

validitas dilakukan untuk menguji apakah

kuesioner yang akan digunakan dalam

penelitian dianggap valid atau tidak 27

.

Pengujian validitas kuesioner dilakukan

dengan menggunakan uji korelasi antar skor

(nilai) pada tiap-tiap item dengan skor total.

Teknik untuk mengukur validitas kuesioner

yang digunakan dengan metode Pearson

Correlation20

. Sedangkan uji reliabilitas

untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan37

. Pengukuran realibilitas dalam

penelitian ini dilakukan dengan cara

pengukuran sekali melalui pengukuran

korelasi antara pertanyaan yang dilakukan

dengan metode alpha Cronbach’s 35

. Setelah

dinyatakan valid dan reliabel kuesioner

tersebut, maka dilakukan pengukuran

kepada 36 responden kemudian dilakukan

analisis data kuesioner. Dalam analisis data

dibedakan menjadi dua, yaitu analisis

univariat dan analisi bivariat. Analisis

univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap

variabel penelitian 37

. Analisis ini dilakukan

untuk mengetahui karakteristik responden

penelitian yang meliputi usia, jenis kelamin,

pendidikan, pekerjaan, dan sumber informasi

dalam bentuk distribusi frekuensi.

Sedangkan analisis bivariat adalah analisis

yang dilakukan untuk mengetahui

keterkaitan dua variabel20

. Analisis ini

digunakan untuk mengetahui hubungan

antara faktor yang mempengaruhi

pengetahuan yaitu usia, pendidikan,

pekerjaan, dan sumber informasi dengan

pengetahuan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas dan Reliabilitas Kuisioner

Kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur

penelitian perlu uji validitas dan realiabilitas.

Uji validitas berguna untuk mengetahui

apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada

kuesioner yang harus dihilangkan karena

Page 4: Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 1thesis.umy.ac.id/datapublik/t53314.pdf · Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic disorders characterized by hyperglycemia. This

Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 4

dianggap tidak relevan23

. Uji validitas

tersebut dilakukan pada tempat yang sama

dengan responden yang berbeda 1. Terdapat

30 item pertanyaan yang diujikan kepada

sejumlah 25 responden yang sesuai dengan

kriteria inklusi. Syarat minimum untuk

dianggap valid adalah jika koefisien korelasi

0,396 dengan taraf kesalahan 5%. Jika

koefisien korelasi kurang dari 0,396 maka

dinyatakan tidak valid. Uji realibilitas

berguna untuk menetapkan apakah

instrumen memiliki hasil pengukuran yang

tetap atau konsisten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap

gejala yang sama dan dengan alat ukur yang

sama. Dalam suatu kelompok item-item

pertanyaan dinyatakan reliabel apabila angka

koefisien α lebih besar atau sama dengan

0,60 2. Uji reliabilitas dilakukan kepada 25

karyawan FKIK UMY jumlah pertanyaan

sebanyak 17 item pertanyaan mendapat nilai

Alpha Cronbach’s (α) > 0,860.

Berdasarkan hasil analisis uji validitas dan

realibilitas kuesioner 30 pertanyaan yang

dinyatakan valid dan realiabel adalah

sebesar 17 pertanyaan, sehingga dapat

digunakan untuk mengukur tingkat

pengetahuan DM tipe 2 pada karyawan

FKIK UMY. Hasil analisis validitas item

pengetahuan DM tipe 2 ditujukan pada tabel

1.

Tabel 1. Hasil Analisis Validitas Item Pengetahuan DM tipe 2

1Diabetes mellitus merupakan kelompok gangguan metabolik yang ditandai dengan naiknya

kadar gula darah.0,676 Valid

2Prediabetes adalah kondisi seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula darah berada

agak meningkat diatas nilai normal.0,718 Valid

3 Faktor keturunan dan pola hidup tidak sehat akan menyebabkan diabetes. 0,714 Valid

4 Resiko terkena diabetes mellitus akan meningkat dengan bertambahnya usia. 0,363 Tidak Valid

5Anak kembar, jika yang satu menderita diabetes mellitus, maka anak yang satu lagi akan

mempunyai resiko terkena diabetes mellitus.0,438 Valid

6 Makanan yang mengandung kolestrol menyebabkan risiko diabetes mellitus 0,263 Tidak Valid

7 Mengkonsumsi alkohol menyebabkan resiko diabetes mellitus 0,328 Tidak Valid

8 Semakin kurang aktifitas fisik maka semakin mudah seseorang terkena diabetes mellitus 0,305 Tidak Valid

9 Kurang gerak atau hidup santai merupakan faktor risiko pencetus diabetes mellitus 0,452 Valid

10 Melahirkan bayi lebih dari 3,5 kg dapat meningkatkan resiko terkena diabetes mellitus. 0,374 Tidak Valid

11Gejala yang ditemui pada penderita diabetes adalah sering haus, cepat lapar, dan sering buang

air kecil.0,474 Valid

12 Penurunan berat badan merupakan salah satu gejala dari diabetes. 0,399 Valid

13 Cara terbaik untuk memeriksakan diabetes adalah dengan pemeriksaan darah 0,41 Valid

14 Hasil pemeriksaan kadar gula darah sewaktu > 200 mg/dl berarti tidak normal 0,228 Tidak Valid

15 Kadar gula darah puasa > 126 mg/dl merupakan salah satu diagnosa seseorang terkena diabetes 0,368 Tidak Valid

16 Diabetes tidak terkontrol dapat menimbulkan resiko terjadinya penyakit lain. 0,41 Valid

17Penyakit diabetes dapat mengakibatkan gangguan penglihatan, kaki diabetes, dan gangguan

pada syaraf.0,136 Tidak Valid

18 Pada penderita diabetes jika ada luka akan sulit disembuhkan 0,658 Valid

19 Pasien diabetes harus rutin kontrol ke dokter untuk mengontrol kadar gula darah 0,394 Tidak Valid

20 Penderita diabetes yang tidak diobati kadar gula darahnya biasanya meningkat. 0,629 Valid

21 Penyakit diabetes adalah penyakit yang dapat disembuhkan. 0,106 Tidak Valid

22 Penyakit diabetes tidak hanya dapat diobati dengan obat-obatan dari dokter. 0,422 Valid

23 Obat-obatan diabetes harus selalu rutin diminum setiap hari. 0,102 Tidak Valid

24 Obat diabetes tidak boleh dihentikan ketika obat habis atau keadaannya membaik. 0,247 Tidak Valid

25 Pusing, gemetaran, dan berkeringan dingin merupakan gejala rendahnya gula di dalam darah. 0,392 Tidak Valid

26 Untuk membantu mengontrol gula darah, diet dan olahraga disarankan untuk pasien diabetes. 0,442 Valid

27Diet yang disarankan untuk pasien diabetes adalah membatasi konsumsi karbohidrat, protein,

dan lemak.0,562 Valid

28Mengurangi konsumsi gula dan menghindari makan-makanan tertentu dapat mengontrol kadar

gula.0,785 Valid

29 Disamping diet, pasien diabetes dianjurkan untuk olahraga, misalnya lari pagi dan bersepeda. 0,641 Valid

30 Olahraga aerobik selama 30 menit dianjurkan untuk pasien diabetes 0,446 Valid

NoKoefisien

Korelasi Pertanyaan Keterangan

Page 5: Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 1thesis.umy.ac.id/datapublik/t53314.pdf · Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic disorders characterized by hyperglycemia. This

Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 5

Karakteristik Responden

Karakteristik reponden dilakukan untuk

menilai variasi yang terdapat dalam suatu

populasi dan hasil analisis data karakteristik

seperti usia, jenis kelamin, pendidikan,

pekerjaan, dan sumber informasi tentang

DM tipe 2. Adapun hasil persentase dari

karakteristik responden dapat dilihat pada

tabel 2.

Tabel 2. Karakteristik Responden Penelitian

No Karakteristik Jumlah

Frekuensi %

1. Usia

17-25 Tahun

26-35 Tahun

36-45 Tahun

46-55 Tahun

56-65 Tahun

6

11

10

8

1

16,7

30,6

27,8

22,2

2,8

2. Jenis Kelamin

Laki-Laki

Perempuan

26

10

72,2

27,8

3. Pendidikan

SMP

SMA

Perguruan Tinggi

2

19

15

5,6

52,8

41,7

4. Pekerjaan

Pengajaran

Administrasi

Laboran

Cleaning Service

5

14

9

8

13,9

38,9

25,0

22,2

5. Sumber Informasi

Tenaga Kesehatan

Keluarga

Buku

Media Elektronik

Seminar

Internet

Brosur, leaflet, spanduk, baliho

Lingkungan FKIK

Tidak Pernah

6

2

1

13

1

3

1

7

2

16,7

5,6

2,8

36,1

2,8

8,3

2,8

19,4

5,6

Analisis Tingkat Pengetahuan

Pada penelitian ini peneliti mengkategorikan

pengetahuan menjadi tiga kategori yaitu

pengetahuan baik, pengetahuan cukup, dan

pengetahuan kurang. Distribusi jawaban

responden terhadap gambaran tingkat

pengetahuan tentang DM Tipe 2 pada

karyawan FKIK UMY dapat dilihat pada

tabel 3.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang DM Tipe 2 Pada Karyawan

FKIK UMY

No Pengetahuan Karyawan FKIK UMY

Tentang DM Tipe 2

Jumlah Persentasi

(%)

1.

2.

Baik

Cukup

30

6

83,3

16,7

Jumlah 36 100

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan

bahwa mayoritas tingkat pengetahuan

responden dari 36 responden menunjukan

responden memiliki pengetahuan dalam

kategori baik yaitu sebanyak 30 responden

(83,3%). Berdasarkan data yang diperoleh,

kemungkinan tingginya pengetahuan

karyawan FKIK UMY disebabkan karena

selain responden memperoleh informasi

mengenai DM tipe 2 melalui media

elektronik, responden aktif dalam mencari

informasi secara mandiri menggunakan

Page 6: Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 1thesis.umy.ac.id/datapublik/t53314.pdf · Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic disorders characterized by hyperglycemia. This

Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 6

fasilitas yang terdapat di lingkungan FKIK

UMY. Menurut Notoatmodjo (2003)

informasi yang diperoleh dari berbagai

sumber akan mempengaruhi tingkat

pengetahuan seseorang. Apabila seseorang

banyak memperoleh informasi maka

cenderung seseorang mempunyai

pengetahuan yang lebih luas. Semakin sering

orang membaca, pengetahuannya akan lebih

baik daripada hanya sekedar mendengar atau

melihat saja 20

.

Tingginya pengetahuan responden

mengenai DM tipe 2 juga karena responden

berada pada lingkungan FKIK UMY,

responden dapat dengan mudah memperoleh

informasi dari para pengajar dan mahasiswa

di FKIK UMY. Di lingkungan FKIK UMY

informasi dapat dengan mudah diperoleh,

contohnya melalui seminar, leaflet, buku

perpustakaan, dan interaksi langsung dengan

pengajar maupun mahasiswa. Lingkungan

merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang.

Menurut Notoatmodjo (2007), lingkungan

memberikan pengaruh utama bagi seseorang

dan dalam lingkungan seseorang akan

memperoleh pengalaman yang akan

berpengaruh pada cara berpikir seseorang.

Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal

balik antara seseorang yang satu dengan

seseorang yang lain untuk saling bertukar

informasi yang diperoleh, sehingga

mayoritas responden memiliki pengetahuan

baik 21

.

Sebagian kecil karyawan yang

mempunyai pengetahuan cukup yang dapat

disebabkan oleh berbagai hal. Salah satu

sebabnya kemungkinan adalah karena

kurangnya keinginan serta motivasi untuk

mencari informasi mengenai DM tipe 2

walaupun fasilitas di FKIK UMY sangat

memadai. Hal ini sesuai dengan pernyataan

Mubarak (2012), bahwa pada dasarnya

pengetahuan akan terus bertambah sesuai

dengan proses pengalaman manusia yang

dialami, sumber informasi baru didapatkan

merupakan pengganti pengetahuan yang

telah diperoleh sebelumnya atau merupakan

penyempurnaan informasi sebelumnya,

sehingga sebagian kecil responden memiliki

pengetahuan kurang18

.

Pengetahuan tentang DM tipe 2 pada

karyawan FKIK UMY diukur melalui 6 kisi

pertanyaan, yaitu pengertian, faktor resiko,

gejala klinik, diagnosis, komplikasi, dan

penatalaksanaan. Distribusi Tingkat

Pengetahuan Karyawan FKIK UMY

Terhadap Kisi-Kisi Pertanyaan dapat dilihat

pada gambar 1.

Gambar 1. Diagram Distribusi Tingkat Pengetahuan Karyawan FKIK UMY Terhadap Kisi-

Kisi Pertanyaan

Berdasarkan dari Gambar 1, mayoritas

responden memiliki pengetahuan baik pada

pertanyaan mengenai diagnosis dan

komplikasi sebesar 97,2%. Pengetahuan

Pen

gertian

Fak

tor R

esiko

Gejala K

linik

Diag

nosis

Ko

mplik

asi

Pen

atalaksan

aan

83,3%

50,0%

75,0% 97,2% 97,2%

77,8%

30,6% 19,4% 16,7% 19,4%

25,0%

2,8% 2,8% 2,8% Baik

Cukup

Kurang

Page 7: Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 1thesis.umy.ac.id/datapublik/t53314.pdf · Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic disorders characterized by hyperglycemia. This

Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 7

responden kurang pada pertanyaan mengenai

gejala klinik sebesar 25,0%. Uraian hasil

berdasarkan item pertanyaan dapat dilihat

pada tabel 4.

Tabel 4. Distribusi Jawaban Responden Tiap Pertanyaan Tentang DM Tipe 2

Pertanyaan Salah Benar Jumlah

N % N % N %

Pengertian 2 5,6 34 94,4 36 100,0

Pengertian 4 11,1 32 88,9 36 100,0

Faktor Resiko 1 2,8 35 97,2 36 100,0

Faktor Resiko 11 30,6 25 69,4 36 100,0

Faktor Resiko 13 36,1 23 63,9 36 100,0

Gejala Klinik 3 8,3 33 91,7 36 100,0

Gejala Klinik 3 22,2 28 77,8 36 100,0

Diagnosis 1 2,8 35 97,2 36 100,0

Komplikasi 1 2,8 35 97,2 36 100,0

Komplikasi 4 11,1 32 88,9 36 100,0

Penatalaksanaan 3 8,3 33 91,7 36 100,0

Penatalaksanaan 7 19,4 29 80,6 36 100,0

Penatalaksanaan 3 8,3 33 91,7 36 100,0

Penatalaksanaan 7 19,4 29 80,6 36 100,0

Penatalaksanaan 1 2,8 35 97,2 36 100,0

Penatalaksanaan 1 2,8 35 97,2 36 100,0

Penatalaksanaan 8 22,2 28 77,8 36 100,0

Berdasarkan tabel 4, terlihat bahwa

mayoritas pengetahuan responden dalam

menjawab benar sebesar 97, 2% pada kisi

pertanyaan faktor resiko, diagbosis,

komplikasi, dan penatalaksanaan tentang

DM tipe 2. Sedangkan mayoritas

kemampuan responden dalam menjawab

pertanyaan salah paling banyak terdapat

pada pertanyaan tentang faktor resiko yaitu

“Untuk membantu mengontrol gula darah,

diet dan olahraga disarankan untuk pasien

diabetes” sebesar 13 (36,1%) responden.

Hasil dari analisis data tingkat pengetahuan

berdasarkan karakteristik responden adalah

sebagai berikut :

Tingkat Pengetahuan Karyawan FKIK

UMY Berdasarkan Usia

Tingkat pengetahuan karyawan FKIK UMY

berdasarkan usia responden dapat dilihat

pada tabel 5.

Tabel 5. Tingkat Pengetahuan Tentang DM Tipe 2 Karyawan FKIK UMY Berdasarkan

Usia

Usia

Tingkat Pengetahuan Total P

Value Baik Cukup Kurang

N % N % N % N %

17-25 Tahun 5 83,3 1 16,7 0 0,0

6 100,0

0,729

26-35 Tahun 10 90,9 1 9,1 0 0,0

11 100,0

36-45 Tahun 7 70,0 3 30,0 0 0,0

10 100,0

46-55 Tahun 7 87,5 1 12,5 0 0,0

8 100,0

56-65 Tahun 1 100,0 0 0,0 0 0,0

1 100,0

Total 30 83,3 6 16,7 0 0,0 36 100,0

Page 8: Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 1thesis.umy.ac.id/datapublik/t53314.pdf · Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic disorders characterized by hyperglycemia. This

Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 8

Hasil analisis hubungan antara usia

responden dengan tingkat pengetahuan

diperoleh bahwa sebanyak 1 (100,0%)

responden yang berumur 56-65 tahun

memiliki tingkat pengetahuan baik. Hal

tersebut tidak sejalan dengan pernyataan

Notoatmodjo (2003) yang menyebutkan

proses belajar orang dewasa lebih sulit

dibandingkan dengan orang yang lebih muda

karena fungsi indera seperti mata dan telinga

pada orang dewasa semakin berkurang 20

.

Sedangkan pengalaman juga mempengaruhi

pengetahuan seseorang. Pengetahuan dapat

terbentuk dari pengalaman dan ingatan yang

didapat sebelumnya. Pengalaman adalah

salah satu cara memperoleh kebenaran

pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengetahuan yang diperoleh dalam

memecahkan masalah yang dihadapi masa

lalu 21

. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa

kemungkinan responden yang berumur 56-

65 tahun memiliki pengalaman bekerja di

lingkungan FKIK UMY lebih lama

dibandingkan dengan responden yang

lainnya sehingga perolehan informasi

mengenai kesehatan lebih banyak diperoleh.

Berdasarkan hasil uji statistik dengan

menggunakan analisis Chi Square diperoleh

P value = 0,729. Karena P value yang

diperoleh lebih besar dari 0,05 (0,729 >

0,05), sehingga H0 diterima yang artinya

tidak ada hubungan antara usia dengan

tingkat pengetahuan. Hasil ini bertentangan

dengan pernyataan Notoatmodjo (2007)

yang menyebutkan bahwa usia

mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambahnya usia akan

semakin berkembang pula daya tangkap dan

pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperoleh semakin baik21

. Hal ini bisa terjadi

kemungkinan karena adanya proses

perkembangan responden mulai dari

pendidikan yang diperolehnya serta

pengalaman hidupnya dalam berinteraksi

dengan lingkungan sosialnya29

.

Tingkat Pengetahuan Karyawan FKIK

UMY Berdasarkan Pendidikan

Tingkat pengetahuan Karyawan FKIK UMY

berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada

tabel 6.

Tabel 6. Tingkat Pengetahuan Tentang DM Tipe 2 Karyawan FKIK UMY Berdasarkan

Pendidikan

Pendidikan

Tingkat Pengetahuan Total

P Value Baik Cukup Kurang

N % N % N % N %

SMP 2 100,0 0 0,0 0 0,0 2 100,0

0,005 SMA 16 84,2 3 15,8 0 0,0 19 100,0

Perguruan

Tinggi 12 80,0 3 20,0 0 0,0

15 100,0

Total 30 83,3 6 16,7 0 0,0 36 100,0

Hasil analisis hubungan antara pendidikan

responden dengan tingkat pengetahuan

diperoleh bahwa sebanyak 2 (100,0%)

responden dengan tingkat pendidikan SMP

memiliki tingkat pengetahuan baik. Hal

tersebut sejalan dengan pernyataan Dewi &

Wawan (2010) yang menyebutkan seseorang

yang berpendidikan rendah tidak mutlak

memiliki pengetahuan yang rendah pula 42

.

Berdasakan hasil uji statistik dengan

menggunakan analisis Chi Square diperoleh

P value = 0,005. Karena P value lebih kecil

atau sama dengan 0,05 (0,005 ≤ 0,05),

sehingga H0 ditolak yang artinya terdapat

hubungan antara pendidikan dengan tingkat

pengetahuan. Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoatmodjo (2007)

menyebutkan bahwa tingkat pendidikan

mempengaruhi pengetahuan seseorang.

Dimana pendidikan dapat mempengaruhi

wawasan atau pengetahuan seseorang21

.

Menurut Hendra (2008) menyebutkan bahwa

tingkat pengetahuan turut menentukan

mudah tidaknya seseorang menyerap dan

memahami suatu pengetahuan yang mereka

peroleh11

. Pada umumnya semakin tinggi

pendidikan seseorang makin baik

Page 9: Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 1thesis.umy.ac.id/datapublik/t53314.pdf · Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic disorders characterized by hyperglycemia. This

Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 9

pengetahuannya dan makin mudah pula

untuk menerima informasi.

Tingkat Pengetahuan Karyawan FKIK

UMY Berdasarkan Pekerjaan

Tingkat pengetahuan karyawan FKIK UMY

berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada

tabel 7.

Tabel 7. Tingkat Pengetahuan Tentang DM Tipe 2 Karyawan FKIK UMY Berdasarkan

Pekerjaan

Pekerjaan

Tingkat Pengetahuan Total

P Value Baik Cukup Kurang

N % N % N % N %

Pengajaran 3 60,0 2 40,0 0 0,0 5 100,0

0,509

Administrasi 12 85,7 2 14,3 0 0,0 14 100,0

Laboran 8 88,9 1 11,1 0 0,0 9 100,0

Cleaning

Service 7 87,5 1 12,5 0 0,0

8 100,0

Total 30 83,3 6 16,7 0 0,0 36 100,0

Hasil analisis hubungan antara pekerjaan

responden dengan tingkat pengetahuan

diperoleh bahwa sebanyak 8 (88,9%)

responden bekerja pada bagian laboran

memiliki tingkat pengetahuan baik. Menurut

Nursalam (2001) menyebutkan bahwa

manusia memerlukan suatu pekerjaan untuk

berkembang dan berubah. Seseorang bekerja

bertujuan untuk mencapai suatu keadaan

yang lebih dari pada keadaan sebelumnya

dan dengan bekerja seseorang dapat berbuat

sesuatu yang bernilai, bermanfaat, dan

memperoleh berbagai pengalaman yang

pada akhirnya dapat mempengaruhi

pengetahuan seseorang24

. Adanya interaksi

atau komunikasi yang dilakukan seseorang

dengan orang lain selama melaksanakan

pekerjaan, secara tidak langsung akan

mempengaruhi tingkat pengetahuan

seseorang. Pada saat interaksi tersebut secara

tidak disadari pengetahuan seseorang

tentang tersebut meningkat12

. Lingkungan

pekerjaan dapat mempengaruhi kehidupan

sosial seseorang, hal ini secara tidak

langsung dapat mempengaruhi pengetahuan

dan cara pandangnya terhadap suatu hal.

Pekerjaan dapat membentuk kebiasaan dan

mempengaruhi pola pikir seseorang.

Seseorang yang bekerja dituntut memiliki

ide untuk terus berinovasi dan hal inilah

yang mendasari pekerjaan mempengaruhi

pengetahuan seseorang 36.

Berdasakan hasil uji statistik dengan

menggunakan analisis Chi Square diperoleh

P value = 0,509. Karena P value yang

diperoleh lebih besar dari 0,05 (0,509 >

0,05), sehingga H0 diterima yang artinya

tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan

tingkat pengetahuan. Hal ini bisa terjadi

kemungkinan karena penempatan bagian

pekerjaan pada karyawan FKIK UMY tidak

berpengaruh terhadap pengetahuan yang

dimiliki oleh masing-masing karyawan

FKIK UMY.

Tingkat Pengetahuan Karyawan FKIK

UMY Berdasarkan Sumber Informasi

Tingkat pengetahuan karyawan FKIK UMY

berdasarkan sumber informasi dapat dilihat

pada tabel 8.

Tabel 8. Tingkat Pengetahuan Tentang DM Tipe 2 Karyawan FKIK UMY Berdasarkan

Sumber Informasi

Page 10: Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 1thesis.umy.ac.id/datapublik/t53314.pdf · Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic disorders characterized by hyperglycemia. This

Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 10

Sumber Informasi

Tingkat Pengetahuan Total

P Value Baik Cukup Kurang

N % N % N % N %

Tenaga Kesehatan 6 100,0 0 0,0 0 0,0 6 100,0

0,322

Keluarga 2 100,0 0 0,0 0 0,0 2 100,0

Buku 0 0,0 1 100,0 0 0,0 1 100,0

Media Elektronik 11 84,6 2 15,4 0 0,0 13 100,0

Seminar 1 100,0 0 0,0 0 0,0 1 100,0

Internet 2 66,7 1 33,3 0 0,0 3 100,0

Brosur, leaflet,

spanduk, baliho 1 100,0 0 0,0 0 0,0 1 100,0

Lingkungan FKIK 6 85,7 1 14,3 0 0,0 7 100,0

Tidak Pernah 1 50,0 1 50,0 0 0,0 2 100,0

Total 30 83,3 6 16,7 0 0,0 36 100,0

Hasil analisis hubungan antara sumber

informasi responden dengan tingkat

pengetahuan diperoleh bahwa ada sebanyak

6 (100,0%) responden yang mendapakan

informasi tentang DM tipe 2 melalui tenaga

kesehatan memiliki tingkat pengetahuan

baik. Penelitian yang dilakukan Baharutan

(2015) menyebutkan bahwa tenaga

kesehatan merupakan fasilitator dan

edukator yang memberikan pendidikan

kesehatan dengan cara promosi kesehatan

dan penyuluhan kesehatan kepada

masyarakat3. Sebanyak 2 (100,0%)

responden yang mendapatkan informasi

tentang DM tipe 2 melalui keluarga

memiliki tingkat pengetahuan baik.

Sebanyak 1 (100,0%) responden yang

mendapatkan informasi tentang DM tipe 2

melalui seminar memiliki tingkat

pengetahuan baik, dan sebanyak 1 (100,0%)

responden yang mendapatkan informasi

tentang DM tipe 2 melalui brosur, leaflet,

spanduk, baliho memiliki tingkat

pengetahuan baik.

Berdasakan hasil uji statistik dengan

menggunakan analisis Chi Square diperoleh

P value = 0,322. Karena P value yang

diperoleh lebih besar dari 0,05 (0,322 >

0,05), sehingga H0 diterima yang artinya

tidak ada hubungan antara sumber informasi

dengan tingkat pengetahuan. Hal tersebut

tidak sejalan dengan pernyataan

Notoatmodjo (2007) dimana pengetahuan

seseorang dapat dipengaruhi oleh sumber

informasi. Seseorang yang terpapar

informasi dapat mempengaruhi tingkat

pengetahuannya. Sumber informasi yang

dapat mempengaruhi pengetahuan

seseorang, misalnya televisi, radio, koran,

buku, majalah, dan internet21

.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Gambaran tingkat pengetahuan tentang

DM tipe 2 pada karyawan FKIK UMY

yaitu, responden dengan pengetahuan

baik sebanyak 30 responden (83,3%) dan

responden dengan pengetahuan cukup

sebanyak 6 responden (16,7%).

2. Tingkat pengetahuan karyawan FKIK

UMY dipengaruhi oleh pendidikan

sedangkan umur, pekerjaan, dan sumber

informasi tidak mempengaruhi tingkat

pengetahuan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat

diberikan beberapa saran untuk peneliti

selanjutnya maupun untuk responden dan

FKIK UMY.

1. Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan

dapat menyempurnakan item pertanyaan

dalam kuesioner sehingga dapat

menggambarkan keadaan tingkat

pengetahuan responden lebih baik lagi.

Peneliti berikutnya diharapkan dapat

meneliti pada populasi yang lain

sehingga dapat dibandingkan.

2. Responden

Page 11: Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 1thesis.umy.ac.id/datapublik/t53314.pdf · Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic disorders characterized by hyperglycemia. This

Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 11

Diharapkan untuk karyawan FKIK UMY

untuk lebih aktif dalam kegiatan-

kegiatan yang bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan mengenai

kesehatan dan diharapkan karyawan

FKIK UMY untuk lebih dapat

memanfaatkan sarana dan prasarana

perolehan informasi mengenai kesehatan

untuk meningkatkan pengetahuan.

3. FKIK UMY

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat

menjadi masukan bagi seluruh civitas

akademika FKIK UMY yang terdiri dari

berbagai tenaga kesehatan untuk rutin

melakukan penyuluhan ke karyawan agar

dapat mengedukasi dirinya, keluarga dan

lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Arikunto, S, 2006, Prosedur Penelitian

Suattu Pendekatan Praktik, Jakarta,

Rineka Cipta

2. Arikunto, S, 2010, Prosedur Penelitian,

Jakarta, Rineka Cipta

3. Baharutan, I.E., 2015, Gambaran

Pengetahuan Tenaga Kesehatan Tentang

Diabetes Mellitus di Puskesmas Kota

Manado, 3, 1-8

4. Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, 2005, Pharmaceutical Care

untuk Penyakit Diabetes Mellitus,

Jakarta.

5. Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, 2006, Profil Kesehatan 2005,

Jakarta

6. Depertemen Kesehatan Republik

Indonesia, 2008, Pedoman Teknis dan

Tatalaksana Penyakit Diabetes Mellitus,

Jakarta.

7. Depertemen Kesehatan Republik

Indonesia, 2009, Profil Kesehatan

Indonesia, Jakarta.

8. Dinas Kesehatan DIY, 2013, Profil

Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta,

http://www.depkes.go.id/.../PROFIL/14-

profil-kes.Prov.DIYogyakarta-. Diakses

pada tanggal 28 Juni 2015

9. Firdana, Frifca Meriane, 2014,

Gambaran Pengetahuan Masyarakat Usia

Lebih Dari 30 Tahun Tentang Resiko

kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 Dari

Beberapaa Wilayah di Kota Surabaya,

Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas

Widya Mandala Katolik, Surabaya

10. Gultom, Yuni Thiodora., 2012, Tingkat

Pengetahuan Pasien Diabetes Mellitus

Tentang Manajemen Diabetes Mellitus di

Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat

Gatot Soebroto Jakarta Pusat, Skripsi,

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas

Indonesia, Jakarta

11. Hendra A.W., 2008, Ilmu Keperawatan

Dasar, Yogyakarta: Edisi Ke-2, Penerbit

Mitra Cendikia Press.

12. Hermawan & Arifah, siti, 2009,

Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien

Tentang Hipertensi Dengan Sikap

Kepatuhan Dalam Menjalankan Diit

Hipertensi Di Wilayah Puskesmas

Andong Kabupaten Boyolali, Naskah

Publikasi, Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Surakarta

13. Hidayat, A.A.A., 2007, Metode

Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data, Jakarta, Salemba Medika

14. International Diabetes Federation, 2011,

One Adult In Ten Will Have Diabetes By

2030

15. Martono, Nanang, 2010, Metode

Penelitian Kuantitatif, Jakarta, PT

Grafindo Persada

16. Maulana, Mirza., 2008, Mengenal

Diabetes: Panduan Praktis Menangani

Penyakit Kencing Manis, Yogyakarta,

Kata Hati

17. Misnardiarly, 2006, Diabetes Melitius,

Gangren, Ulcer, Infersi, Jakarta: Pustaka

Populer Obor

18. Mubarak, W.I., 2012, Promosi Kesehatan

Untuk Kebidanan, Jakarta, Salemba

Medika

19. Neal, Michael J., 2006, At a Glance

Farmakologi Medis, Edisi V, 36-37,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Page 12: Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 1thesis.umy.ac.id/datapublik/t53314.pdf · Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic disorders characterized by hyperglycemia. This

Anis Fadhilah 20110350053 | FARMASI FKIK UMY 12

20. Notoatmodjo, Soekidjo, 2003,

Pendidikan dan Perilaku Kesehatan,

Jakarta, Rineka Cipta

21. Notoatmodjo, Soekidjo, 2007, Promosi

Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta,

Rineka Cipta

22. Notoatmodjo, Soekidjo, 2010,

Metodologi Penelitian Kesehatan,

Jakarta, Rineka Cipta

23. Notoatmodjo, Soekidjo, 2012, Promosi

Kesehatan dan Perilkau Kesehatan,

Jakarta, Rineka Cipta

24. Nursalam, Siti Pariani, 2001, Metodologi

Riset Keperawatan, Jakarta, Agung Seto

25. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia

(PERKENI), 2006, Konsesus

Pengelolaan dan Pencegahan DM Tipe

2 di Indonesia. Jakarta : Perkeni.

26. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia

(PERKENI), 2011, Konsesus

Pengelolaan dan Pencegahan DM Tipe

2 di Indonesia. Jakarta : Perkeni.

27. Saryono, 2011, Metodologi Penelitian

Kesehatan, Yogyakarta, Mitra Cendikia

Press

28. Shaw JE, sicree RA, zimmet PZ, 2009,

Global estimates of the prevalence of

diabetes for 2010 and 2030, Diabetic

Reasearch and Clinical practice

29. Siti, Kaidah., Fakhrurrazy., &

Setyaningtyas, Denina., 2008,

Pengetahuan Dan Perilaku Penderita

Hipertensi Di Unit Kesehatan Pelabuhan

(UKESPEL) PT. PELINDO III

Banjarmasin Periode Juli-Agustus 2008,

Naskah Publikasi, Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran UNLAM

30. Smeltzer, S.C & Bare, B.G, 2002, Buku

Ajar Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2,

Alih Bahasa Kuncara, H.Y, dkk, EGC,

Jakarta.

31. Soebardi, Suharko & Yunir, S., 2009.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III

Edisi V. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu

Penyakit Dalam FKUI.

32. Soegondo, Sidartawan., 2005., Soegondo

S dkk (eds), Penatalaksanaan Diabetes

Mellitus Terpadu, Balai Penerbit FKUI.

33. Soegondo, Sidartawan., 2008., Pradana

Soewondo , DKK, Penatalaksanaan

Diabetes Melitus, Balai Penerbit FKUI.

34. Soegondo, Sidartawan. 2009,

Farmakoterapi Pada Pengendalian

Glikemia Diabetes Mellitus Tipe 2, Edisi

V, 1884-1895, Internal Publishing,

Jakarta.

35. Sugiyono, 2007, Statistika untuk

Penelitian, Bandung, ALFABETA

36. Sulfiatinur, Zakia, 2013, Gambaran

Pengetahuan Antibiotik Masyarakat di

Kelurahan Panarung dan Pahandut

Seberang, Kecamatan Pahandut,

Palangkaraya, Skripsi, Fakultas Farmasi

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

37. Sumatri, Arif, 2011, Metodologi

Peneltian Kesehatan, Jakarta, Kencana

38. Suyono, S., 1996. Buku Ajar Penyakit

Dalam. Jilid I. Edisi Ketiga, Jakarta,

Balai Penerbit FKUI

39. Tjay, T. H., dan Rahardja, K., 2007,

Obat-Obat Penting, Edisi VI, 519-526,

Cetakan pertama, Penerbit PT Elex

Media Komputindo, Jakarta.

40. Triplitt, C.L., Reasner, C.A., 2008,

Diabetes Mellitus, in Dipiro, J.T (eds),

Pharmacotherapy: A Pathophisiologic

Approach, 7th edition, 1205-1241, The

McGraw-Hill Companies, Inc., USA

41. Urma, 2010, Hubungan Tingkat

Pengetahuan dengan Perilaku Deteksi

Dini Penyakit Diabetes Melitus pada

Masyarakat di Desa Tambakan

Kecamatan Gubug Kabupaten

Grobongan, Skripsi, Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Semarang,

Semarang.

42. Wawan, A & Dewi, M, 2010, Teori dan

Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan

Perilaku Manusia, Yogyakarta, Nuha

Medika

43. Wikandari, Windi, 2008, Gambaran

Pengetahuan dan Sikap Penderita

Tuberkulosis dan Keluarganya Setelah

Pemberian Konseling, Skipsi, Fakultas

Farmasi Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta