angina fektoris (askp.01)

25
LAPORAN PENDAHULUAN ANGINA PECTORIS I. PENGERTIAN Angina Pectoris adalah suatu sindrom klinis berupa serangan sakit dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa di dada yang sering kali menjalar ke lengan kiri. Hal ini biasa timbul pada saat pasien melakukan aktivitas dan segera hilang saat aktivitas dihentikan (Ilmu Penyakit Dalam Syaifoellah). Angina Pectoris adalah sindrom yang ditandai dengan nyeri paroksimal di dada bagian anterior. Nyeri ini diakibatkan oleh kurangnya aliran darah koroner yang berakibat hipoksia miokard. Nyeri ini sangat bervariasi secara khas diawali dari prekardium dan sternum bagian atas menjalar kebahu kiri dan dapat terus menurun ke aspek dalam lengan menuju jari-jari. Selain nyeri. Pasien menderita ketakutan dan perasaan akan meninggal (Farmakologi untuk Keperawatan dr. San Tambayong). Pengertian lain Angina Pectoris adalah sydroma klinik yang disebabkan oleh gangguan serius keseimbangan antara suplai dan kebutuhan O 2 . Iskemia sementara terjadi ketika kebutuhan O 2 miokardium melebihi kapasitas karena penyakit / penyempitan arteri yang membawa O 2 .

Upload: haikjismail

Post on 24-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

keperawatan

TRANSCRIPT

Page 1: Angina Fektoris (Askp.01)

LAPORAN PENDAHULUAN

ANGINA PECTORIS

I. PENGERTIAN

Angina Pectoris adalah suatu sindrom klinis berupa serangan sakit

dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa di dada yang sering kali

menjalar ke lengan kiri. Hal ini biasa timbul pada saat pasien melakukan

aktivitas dan segera hilang saat aktivitas dihentikan (Ilmu Penyakit Dalam

Syaifoellah).

Angina Pectoris adalah sindrom yang ditandai dengan nyeri

paroksimal di dada bagian anterior. Nyeri ini diakibatkan oleh kurangnya

aliran darah koroner yang berakibat hipoksia miokard. Nyeri ini sangat

bervariasi secara khas diawali dari prekardium dan sternum bagian atas

menjalar kebahu kiri dan dapat terus menurun ke aspek dalam lengan menuju

jari-jari. Selain nyeri. Pasien menderita ketakutan dan perasaan akan

meninggal (Farmakologi untuk Keperawatan dr. San Tambayong).

Pengertian lain Angina Pectoris adalah sydroma klinik yang

disebabkan oleh gangguan serius keseimbangan antara suplai dan

kebutuhan O2. Iskemia sementara terjadi ketika kebutuhan O 2

miokardium melebihi kapasitas karena penyakit / penyempitan arteri yang

membawa O2.

Faktor predisposisi termasuk obesitas, hiperkolesterolemia, aritmia,

hipertensi, anemia, dan hiper tiroidisme, serangan akut dapat dipicu oleh

stress emosional, biakan banyak, usaha mendadak, atau kedinginan.

Angina Pectoris biasanya berkaitan dengan penyakit jantung koroner

oterosklerotik, tapi dalam beberapa kasus dapat merupakan kelanjutan

dari itenosis oarta berat, insufisiensi atau hipertropi kardointepati tanpa /

disertai abestruksi, oortitis sifilitika. Peningkatan kebutuhan metabolik

(seperti hipertiroidisme atau pasca pengobatan tiroid), anemia yang

jelas tokikardi paroksismal dengan frekuensi vertikular cepat kembali atau

spasme koroner.

Page 2: Angina Fektoris (Askp.01)

II. ETIOLOGI

Penyebab umum iskemia miokardium dan Angina Pectoris CAD

(Coronaty Artety Disease / penyakit arteri koroner). Pada obstruksi

progresive (perkembangan / bertambah parah) dari aliran darah melalui satu

atau lebih arteri canoraria menyebabkan penurunan suplai darah pada

miokardium. Penumpukan piaque arterosklerosis adalah faktor penyebab

lebih dari 90 % pasien angina pectoris. Penyebab-penyebab lain angina

pectoris meliputi :

- Penyakit katup jantung

- Spasma arteri koroner kardiomiapati tropik (gangguan konstraksi

miokardium karena terjadinya pelebaran pada dinding vertikal)

- Hipertensi

Gangguan katup jantung menyebabkan suatu penurunan stroke colume

(isi sekuncup) yang mengakibatkan penurunan CO2 dan penurunan perfusi

arteri koroner. Hipertensi menyebabkan peningkatan beban kerja jantung dan

meningkatkan kebutuhan oksigen miokardium

III. FATOFISIOLOGI

a. Arterosklerosis

Penyebab CAD adalah multifaktor tetapi arterosklerosis dari arteri

karena adalah penyebab utama arterosklerosis adalah suatu penyempitan

yang ditandai dengan penumpukan lemak penebalan lapisan intima

pembuluh darah atau penebalan lapisan dalam pembuluh arteri dari

gangguan lapisan tengah dinding arteri. Proses ini sering terjadi pada

dada, arteri femuralis, arteri koroner dan arteri cerebral. Lesi dominan

terjadi pada titik percabangan pembuluh darah. Ketika arteri koroner

tersumbat sebagian pembesaran arteri koroner terjadi / cabang-cabang

arteri kecil berkembang untuk memelihara aliran darah ke miokardium hal

ini disebut sirkulasi koroner.

Perkembangan CAD bertahap hal ini memungkinkan sirkulasi

kolateral berkembang dan jika hal ini terjadi, maka angima pectoris tidak

pernah terjadi bila sirkulasi kolateral tidak berkembang obstruksi

Page 3: Angina Fektoris (Askp.01)

menyebabkan aliran darah yang pada akhirnya menimbulkan tanda dan

gejala angina pectoris

Faktor utama yang dapat meningkatkan kebutuhan O 2 miokardium

dan mencetuskan terjadinya serangan angina meliputi

- latihan fisik

- Emosi yang kuat

- Hipertiroid dan hipertensi

Faktor lain yang menyebabkan penurunan suplai O2 miokardium

dan mencetuskan serangan angina meliputi :

- Arterosklerosis pada arteri karonaria

- Spasma arteri koroner

- Hipotensi, anemia dan hipoksemia

B. Spasme arteri koroner (CAS / caronary artery spasme)

Adalah penyempitan sementara total / hampir total srteri koroner

epikardial besar / utama spasme menurunkan lumen pembuluh darah dan

mengakibatkan penurunan suplai O2 miokardium. CAS terjadi pada arteri

koroner normal / bila ada lesi arterikelanis penyebab spasme arteri

koroner tidak diketahui secara pasti. Stimulasi dan adrenergik dan

senyawa vasoaktif seperti histamin angiopensen II, vaopresen (ADH) dan

Bradikinin merupakan hal-hal yang berperan utama spasme juga dapat

dipacu oleh alergi dan merokok.

IV. MANIFESTASI KLINIK

Karakteristik nyeri angina pectoris sebagai berikut :

1. Sensasi

Nyeri dirasakan dengan intensitas ringan menjadi berat, nyeri dirasakan

berat seperti diperas, tertekan, terbakar, hancur, tertarik, kesakitan, nyeri

terjadi secara tiba-tiba atau berharap.

2. Lokasi nyeri

Umumnya nyeri dirasakan Px dibelakang bagian atas atau tengah sternum

ketiga.

Page 4: Angina Fektoris (Askp.01)

3. Penyebaran nyeri

Nyeri menyebar kebahu kiri kebagian dalam tangan kiri yang selanjutnya

ke siku, pergelangan tangan dan jari-jari sebelah kiri tidak jarang nyeri

juga menyebar ke bahu kanan, leher / rahang Px merasakan kelemahan /

mati rasa pada pergelangan tangan atau lengan.

4. Durasi (lamanya)

Nyeri dapat terjadi sementara / lama tetapi biasanya tiba-tiba serangannya

dengan waktu yang singkat. Ciri serangan ini paling lama sakitnya lebih

dari 3 menit . Nyeri dapat dihilangkan dengan istirahat dan pemberian.

5. Faktor Pencetus Nyeri

Aktivitas fisik meningkatkan kebutuhan O2 miokardium dingin yang

sangat. Makan yang banyak, tekanan mental dan hubungan seksual

merupakan faktor pencetus serangan angina.

6. faktor yang menghilangkan

Yaitu istirahat dan pemberian NTG

7. Gejala-gejala yang berhubungan

Sesak nafas, takhikardi, palpitasi, mual, muntah, lesi, diaporesis, pucat,

kelemahan, sincope, Px yang mempunyai riwayat penyakit, katup jantung,

anemia, gangguan fungsi hepar / ginjal, hipertensi, diabetes mellitus.

V. PENATALAKSANAAN MEDIS

Obat-obatan yang digunakan untuk angina pectoris bertujuan untuk

menghilangkan serangan yang terjadi tiba-tiba dan mencegah serangan. Ada

3 golongan utama alat yang digunakan untuk penanganan angina, yaitu :

1. Nitrae : NRG

2. B – adrenergik bioker

3. Calsium Channel biocker

VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI

1. Nyeri akut sampai dengan peningkatan kerja jantung atau peningkatan

penggunaan O2

Page 5: Angina Fektoris (Askp.01)

Intervensi

- Instruksikan Px untuk melapor kepada perawat bila nyeri dada

terjadi

- Kaji respon Px terhadap terapi obat-obatan

- Identifikasi faktor presifitasi serta frekuensi lama intensitas, lokasi

nyeri

- Anjurkan Px istirahat penuh selama nyeri angina

2. Cemas berhubungan dengan krisis situasi yang dihadapi

Intervensi

- Jelaskan tujuan pemeriksaan dan prosedur yang dilakukan

- Anjurkan Px untuk melakukan ekspresi felling

- Anjurkan keluarga dan teman Px untuk memberikan dukungan

moral

DAFTAR PUSTAKA

1. Syaifoellah Noer. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi II. Jakarta. Balai

Pustaka FKUI. 1996

2. Capernito. Jual. Lynda. Diagnosa Keperawatan. Edisi 6. Penerbit EGC

3. Knollmoeler. N Ruth dan Stanhope Marcia. Keperawatan Komunitas

dan kesehatan Rumah. Penerbit EGC

4. Tambayang Jan dr. Farmakologi Untuk keperawatan. Widya Medika

Hipokrates. EGC.

Page 6: Angina Fektoris (Askp.01)

FORMAT PENGKAJIAN

I. IDENTITAS

A. Identitas Klien

Nama : Ny. M

Umur : 57 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : SPGA

Status : Janda

Alamat : Handil Bhakti Komplek Keruing Indang

Blok-L No. 36

Agama : Islam

Suku : Banjar

Tanggal MRS : 21 Juli 2002

Dx. Medis : Angina Pectoris

B. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. M

Umur : 27 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta

Hub. Dengan Klien : Anak Klien

II. RIWAYAT PENYAKIT

A. Keluhan Utama

Px merasa lemas pada badannya

B. Riwayat Penyakit Sekarang

Pada hari sabtu 20 Juli 2002 Px jatuh pingsan didepan rumah pada saat

menyiram bunga. Kemudian dibawa berobat kepada dr. E kepada Px

dianjurkan offname di rumah sakit.

Page 7: Angina Fektoris (Askp.01)

C. Riwayat Penyakit Dahulu

Setelah mengkaji Px ternyata Px sudah 3 tahun menderita keadaan lemas

seperti ini dan baru sekarang masuk rumah sakit, sebelumnya hanya

berobat jalan kepada dr. Edy. Dan Px ternyata juga mempunyai riwayat

penyakit gastritis dan jantung.

D. Riwayat Penyakit Dahulu

Ayah Px memiliki riwayat hipertensi dan suami Px memiliki riwayat

hepatitis.

III. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan Umum (22 Juli 09.30)

Px sudah tampak baik, kesadaran Px compos mentis Px mampu bicara

dan berespon terhadap pertanyaan perawat dengan TTV :

TD : 150/120 mmHg R : 28 x/menit

n : 96 x / menit S : 36 C

B. Kulit

Warna kulit sawo matang, harga kulit baik (dapat kembali dalam 2 detik

setelah dicubit) tidak ada lesi kulit, kebersihan kulit baik.

C. Kepala dan leher

Struktur kepala dan leher normal, tidak ada nyeri dan trauma kepala,

tidak ada keterbatasan gerak leher dan kepala tidak terdapat benjolan

D. Penglihatan dan Mata

Struktur mata simetris, konjungtiva tidak anemis, kebersihan mata baik,

bola mata dapat digerakkan kekanan dan kekiri. Penglihatan baik, tidak

memakai alat bantu penglihatan.

E. Pendengaran dan Telinga

Tidak ada peradangan dan perdarahan pada telinga, tidak ada sekret.

Struktur telinga normal, kebersihan telinga baik, fungsi pendengaran baik

(Px dapat mendengar pertanyaan perawat).

F. Penciuman dan Hidung

Tidak ada peradangan dan perdarahan pada hidung tidak ada sekret,

struktur hidung normal fungsi penciuman baik.

Page 8: Angina Fektoris (Askp.01)

G. Mulut dan Gigi

Warna mukosa bibir kemerahan, tidak ada peradangan dan perdarahan

gusi, kebersihan lidah, gigi dan mulut baik, tidak ada keluhan dalam

mengunyah dan menelan.

H. Dada pernafasan dan Sirkulasi

Bentuk dada simetris, tidak terdapat lesi, frekuensi nafas 24 x / menit,

saat pengkajian tidak ada nyeri dada.

I. Abdomen

Tidak ada nyeri tekan, struktur abdomen normal, tidak ada pembesaran

pada abdomen.

J. Genetalia dan Reproduksi

Tidak ada benjolan pada rectum, tidak ada pendengaran dan perdarahan

pada genetalia. Px sudah sudah menikah dan punya 6 orang anak.

K. Ekstremitas Atas dan Bawah

Tidak ada kelainan bentuk pada ekstremitas atas dan bawah, Px dapat

berjualan dengan 2 kali dengan baik.

IV. KEBUTUHAN FISIK, PSIKOLOGIS, SOSIAL DAN SPIRITUAL

A. Aktivitas dan Istirahat

Px tidak bekerja lagi (pensiunan guru)

Rumah : Px tidur malam 6 – 8 jam, tidur siang 1 – 2 jam. Px

dapat tidur dengan mudah tanpa menggunakan obat tidur.

Rumah Sakit : Px tidur 6 – 8 jam tidur siang 1 – 2 jam, tapi ketika

terpasang infus, Px mengeluh tidurnya jadi terganggu,

karena ia takut, infusnya akan lepas, di rumah sakit Px

hanya terbaring dan duduk ditempat tidur.

B. Personal Hygiene

Rumah : Px mandi 2 x sehari, gosok gigi 2 – 3 x / hari, potong

kuku bila dirasa panjang, keramas 2 x / minggu, ganti

pakaian bila selesai mandi

Page 9: Angina Fektoris (Askp.01)

Rumah Sakit : Px mandi 1 x / hari, Px mandi dibantu keluarganya ganti

pakaian setelah mandi sejak masuk rumah sakit Px tidak

potong kuku.

C. Nutrisi

Rumah : Px makan 3 x / sehari, minum 7 – 9 gelas / hari,

pantangan makanan yang mengandung garam tidak ada

alergi makanan.

Rumah Sakit : Diet nBRG, makan 3 x / sehari dapat menghabiskan porsi

yang diberikan rumah sakit, minum 5 – 6 gelas / hari.

D. Eliminasi

Rumah : Px BAB 1 x / sehari setiap pagi, BAK 3 – 4 x / hari, tidak

ada keluhan saat BAB dan BAK, konsistensi BAN, feces

lembek, bermassa, urine kuning jernih.

Rumah Sakit : Px sejak masuk rumah sakit belum ada BAB, BAK hanya

2 x kuning jernih.

E. Seksual

Px janda dengan 6 orang anak : 3 laki-laki dan 3 perempuan

F. Psikososial

Hubungan Px dengan orang lain baik (banyak yang membesuknya)

dengan perawat Px tampak ramah, mau berkolaborasi dengan perawat, Px

tampak menyembunyikan kecemasannya.

G. Spritual

Px beragama Islam, sering berzikir dan berdoa untuk kesembuhannya

dan Px menyakini bahwa penyakit yang dideritanya merupakan cobaan

dari Allah SWT.

Page 10: Angina Fektoris (Askp.01)

DATA PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium (22 Juli 2002)

A. Hematologi

- Hb 12,3 (normalnya Lk 12 – 16,9 %, Pr 14 – 18,9 %)

- Lekosit 5800 (normalnya 5000 – 10000 / mm3)

- Eritrosit 4,1 (normalnya 4,5 – 50 juta / mm3)

- LED 29 – 78 (normalnya Lk < 15, Pr < 20 mm/jam)

- Trombosit 86.000 (normalnya 200.000 – 500.000 mm3)

- Hematosit (PCU) 37 % (normalnya Lk 40 – 50, Pr 37 – 42 %)

B. Kimia Darah

- Gula darah 50 (normalnya 70 – 110 mg/dl)

- Cholesterol total 193 (normalnya sampai dengan 200 mg/dl)

- Triglycerida 102 (normalnya sampai dengan 150 mg/dl)

- Ureum 21 (normalnya 10 – 50 mg/dl)

- Kreatin 0,7 (normalnya Lk 0,6 – 1,1, Pr 0,5 – 0,9 mg/dl)

- Urie Acid 4,2 (normalnya Lk 3,4 – 7,0, Pr 2,4 – 5,7 mg/dl)

C. Pemeriksaan Radiologi

- Photo Thorax

- EKG

D. Pengobatan

- Angioten 1 x 1

- Aptor 1 x 1

- Bio ATP 2 x 1

- Acran 2 x 1

- Astro 60 mg

- Diaz 2 x 1

- Bio Neuron 3 x 1

- Zestriz 1 x 1

- Infus RL 20 tts / menit

Page 11: Angina Fektoris (Askp.01)

ANALISA DATA

No Data Penunjang Masalah Etiologi

1

2

DO : Ekspresi wajah Px tampak

khawatir saat bertanya

kepada perawat

TTV :

TD : 150/120 mmHg

N : 96 x / menit

S : 36 C

R : 24 x/menit

DS : Px sering bertanya tentang

penyakitnya

DO :

- Tangan Px tampak

terpasang infus

- Mata Px tampak

berkantung

- Wajah Px tampak lesu dan

tidak bersemangat

DS :

- Px mengatakan tadi

malam sulit tidur karena

khawatir infusnya tertindih dan

terlempar

- Px mengeluh malam tadi

aku guring parak jam duabelas.

Tabungan kena samalaman

Cemas

Gangguan pola tidur

Kurangnya pengetahuan

dengan penyakit yang

dideritanya

Tindakan pengobatan

(invasif)

Dx. Keperawatan

1. Cemas sampai dengan kurangnya pengetahuan penyakit yang

dideritanya

2. Gangguan pola tidur sampai dengan tindakan pengobatan (invasif)

Page 12: Angina Fektoris (Askp.01)

RENCANA KEPERAWATAN

No DiagnosaPerencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

1

2

Cemas sampai dengan

kurangnya pengetahuan

dengan penyakit yang

dideritanya

DO : Ekspresi wajah Px

tampak khawatir

saat ber-tanya

kepada perawat

TTV :

TD:150/120 mmHg

N : 96 x / menit

S : 36 C

R : 24 x/menit

Gangguan pola tidur

sampai dengan

tindakan invasif

DO :

- Tangan Px

tampak terpasang

infus

- Mata Px

tampak berkantung

- Wajah Px

tampak lesu dan

tidak bersemangat

Cemas Px berkurang

dan pengetahuan Px

tentang penyakitnya

bertambah dalam 2

hari perawatan

Kriteria Evaluasi

- Px mengerti

ten-tang penyakit

dan proses

pengobatan

- Px mengerti

cara pencegahan

dan pengobatan

penya-kit yang

diderita-nya

Pola tidur Px

kembali normal

dalam 2 hari

perawatan

Kriteria Evaluasi

- Mata tidak

berkantong

- Px dapat

tidur 7 – 8 jam /

hari

- Px tidak

mengeluh tidurnya

terjaga pada

malam hari

1. Kaji

tingkat

kemampuan Px

untuk belajar

2. Beri

informasi tentang

penyakit proses

pengobatan dan

pencegahannya

3. Pertahank

an kontak

sesering mungkin

1. Atur posisi

tangan yang

terpasang infus

senyaman

mungkin

2. Jelaskan

manfaat tindakan

pemasa-ngan

infus kepada Px

3. Anjurkan

Px un-tuk

mengalihkan

perhatiannya dari

tangan yang

1. Bel

ajar bergan-tung

pada emosi dan

persiapan fisik

tingkat

pengetahuan.

2. Inf

ormasi yang

tepat memudah-

kan Px mengerti

tentang penyakit

yang dideritanya

3. Me

mbina hubu-

ngan saling per-

caya dan memu-

dahkan tindakan

1. Mencegah

tangan yang

berinfus ter-tindih

atau ter-tarik saat

tidur

2. untuk

mengura-ngi

stress Px karena

terganggu tidur

akibat

pemasangan infus

3. Dengan

Page 13: Angina Fektoris (Askp.01)

DS :

- Px mengatakan

tadi malam sulit

tidur karena

khawatir infusnya

tertindih dan

terlempar

- Px mengatakan

tidurnya tidak

nyenyak dan sering

terjaga

terpasang infus

4. Anjurkan

Px ber-doa dan

berzikir saat

mulai tidur

menga-lihkan

perhatian dapat

memudah-kan

memulai tidur

4. Dapat

memberi

keterangan pada

Px saat akan

memulai dan

pada saat tidur.

Page 14: Angina Fektoris (Askp.01)

No Hari / Tgl Jam Diagnosa Implementasi

1

2

Selasa

23 juli 02

Jum’at

26 Juli 02

09.00

10.15

1

11

1. Mengkaji tingkat kemampuan Px untuk belajar

- Px mengatakan ingin mengetahui tentang

penyakitnya

2. Memberikan informasi tentang penyakitnya dan

proses pengobatan dan pencegahan

- Px sudah mengetahui tentang pengertian tanda-

tanda penyebab prosedur pengobatan dan

pencegahan

3. Mempertahankan kontak sesering mungkin

1. Mengatur posisi tangan yang terpasang infus

senyaman mungkin

- Px mengatakan posisi tanganya akan diatur agar

tidak tertintih saat tidur

2. Menjelaskan manfaat tindakan pemasangan infus

kepada Px

- Px sudah mengerti tujuan pemasangan infus

3. Menganjurkan Px untuk mengalihkan perhatian dari

tangannya

- Dengan menganjurkan Px sebelum tidur dan

berzikir saat akan memulai tidur

Page 15: Angina Fektoris (Askp.01)

No Hari / Tgl Jam Diagnosa Evaluasi Keperawatan

1

2

3

Selasa

23 juli 02

Jum’at

26 Juli 02

Sabtu 27

Juli 02

12.10

14.00

09.00

1

11

11

S : Px mengatakan bahwa ia mengerti tentang

pengertian tanda-tanda, penyebab dan proses

penyakitnya

O : Tidak lagi bertanya tentang penyakitnya

TD : 140/90 mmHg

S : 36 C

N : 84 x/menit

R : 24 x.menit

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

S : Px mengatakan dapat tidur setengah jam sehabis

makan siang

O : Mata tampak masih berkantong

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi masih dilanjutkan

S : Px masih mengatakan tadi malam dapat tidur malam

8 jam dan tidur 1 jam sehabis sholat subuh

O : Mata tidak berkantong, wajah tampak tidak lesu

lagi, infus Px sudah dilepas

(Jum’at 26 Juli 02 Jam 16.00)

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan