angina

Upload: elen-mustika

Post on 07-Mar-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

3 Jenis Angina1. Angina StabilDisebabkan : Olahraga/ aktivitas fisikRasa sakit 3-5 menitMenyebar ke tubuh, lengan, bahu, punggungDiredakan dengan istirahat dan obatBerpotensi meningkatkan risiko serangan jantungAda polanyaTerjadi :kebutuhan metabolik otot jantung dan energi yang tidak dapat dipenuhi karena terdapat stenosis yang menetap pada arteri koroner yang disebabkan oleh proses aterosklerosis.2. Angina Tidak StabilTidak dipicu oleh fisikDapat terjadi saat istirahatIndikasi serangan jantung dalam waktu dekatPenyebab : Spasmus arteri Koroner ( arteri menyempit dan tertutup sementara)3. Variant AnginaAngina PrinzmetalTerjadi saat istirahat atau tidurDiatasi minum obat yang sesuai4. Microvascular anginaSyndrome XTerjadi : pembuluh kecil di jantung menjadi sempit dan berhenti bekerja normal, walaupun arteri besar tidak terhambat oleh plak5. Angina umumTanpa rasa sakitDisertai rasa tidak nyaman di dada, kurang nafas, cepat cape karena merasa ingin muntah, sakit punggung leherWanita lebih merasakan ketidaknyamanan di dadaMicrovascular anginasometimes referred to as Syndrome Xoccurs when tiny vessels in the heart become narrow and stop functioning properly, even if the bigger arteries are not blocked by plaque. Usually it is treated with common angina medications. Atypical angina often doesnt cause pain, but you may feel a vague discomfort in your chest, experience shortness of breath, feel tired or nauseous, have indigestion, or pain in your back or neck. Women are more likely than men to have feelings of vague chest discomfort.

Ada 3 dasar jenis angina yaitu angina stabil, angina tak stabil dan angina variant sebagian besar penderita angina, kelainan disebabkan karena adanya pembuluh darah koroner yang obstruktif serta kemungkinan timbul spasme koroner dengan derajat yang bervariasi.

1. STABLE ANGINA PECTORISDisebabkan karena kebutuhan metabolik otot jantung dan energi yang tidak dapat dipenuhi karena terdapat stenosis yang menetap pada arteri koroner yang disebabkan oleh proses aterosklerosis. Keluhan nyeri dada akan timbul bila melakukan suatu pekerjaan. Berdasarkan tingkat penyebabnya, maka dapat dibagi menjadi:1. Selalu timbul sesudah kegiatan berat2. Timbul sesudah melakukan kegiatan sedang ( jalan cepat 1/2 km)3. Timbul sesudah melakukan kegiatan ringan (jalan 100 m)4. Jika melakukan aktivitas yang ringan (jalan biasa)Diagnosa Stable Angina Pectoris:1. Pemeriksaan EKG2. Uji latihan fisik (Exercise stress testing dengan atau tanpa pemeriksaan Radionuclide)3. Angiografi koronerTerapi:1. Menghilangkan faktor pemberat2. Mengurangi faktor resiko3. Penghambat Beta4. Antagonis Kalsium2. UNSTABLE ANGINA PECTORISDisebabkan primer oleh kontraksi otot poles pembuluh koroner sehinggga mengakibatkan iskeia miokard. Patogenesis spasme tersebut hingga kini belum dapat diketahui, kemungkinan tonus alphaadrenergik yang berlebihan. Manifestase pembuluh koroner yang paling sering adalah variant (prinzmental).Angina jenis ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:1.Angina yang baru terjadi(dalam 1 bulan)2.Crescendo Angina(meningkatnya frekuensi atau keparahan dalam beberapa hari atau minggu)3.Insufisiensi koroner akut(nyeri angina yang menetap pada saat istirahat tanpa adanya infark miokardium)Terapi:1. Nitrogliserin subligual dosis tinggi2. Untuk frokfikasis dapat dipakai pasta nitroglisrerin, nitrat dosis tinggi ataupun antagonis kalsium3. Bila bersama dengan aterosklerosis, maka diberikan kombinasi nitrat, antagonos kalsium, dan penghambat beta

Angina: nyeri temporer, tekanan, sesak, perasaan tertekan pada bagian tengah dada, bahu, rahang, lengan atas, atau belikat, terjadi ketika jantung tidak mendapatkan cukup darah

Penyebab:ATHEROSKLEROSISkondisi di mana terjadi pengerasan arteri yang disebabkan oleh terbentuknya plak koresterol/material lemak di dalam intima

SPASMUS ARTERI KORONER Spasmus otot yang pada arteri menyebabkannya menyempit dan tertutup sementara. Hal ini akan menghambat aliran darah ke otot jantung untuk sementara waktu, yang menyebabkan gejala angina. Menyebabkan anginta tidak stabil. Varian ini dikenal dengan angina Prinzmetal. Sering timbul saat istirahat dan tanpa penyebab yang jelas

Penyebab lainnya: Sumbatan arteri koroner oleh bekuan darah atau kompresi dari luar arteri Inflamasi atau infeksi arteri koroner Luka pada arteri koroner Fungsi pembuluh darah kecil pada jantung tidak baik

Pemicu gejala angina:Latihan fisik, stress emosional, paparan udara dingin, penurunan kandungan oksigen di udara, penggunaan stimulai seperti kafein, merokok

Kelompok obat yang biasa digunakan untuk menangani adalah:Nitroglycerin. Nitroglycerin dapat berbentuk tablet sublingual, mengatasi gejala angina dengan memperlebar pembuluh darah dan mengurangi kebutuhan otot akan oksigen. Hal ini memungkinkan lebih banyak darah dapat mengalir melalui arteri koroner. Nitroglycerin dikonsumsi hanya saat pasien mengalami gejala. Beta-blocking Drugs. Bekerja dengan memblok efek dari sistem saraf simpatik jantung, menurunkan kontraksi otot jantung, menurunkan detak jantung, menurunkan tekanan darah, sehingga menurunkan kebutuhan oksigen jantung. Beta blockers dikonsumsi setiap hari walaupun pasien tidak mengalami gejala angina karena telah terbukti dapat mencegah serangan jantung dan kematian mendadak.Calcium-channel Blocking Drugs. Obat ini digunakan untuk angina yang disebabkan spasmus arteri koroner. Bisa juga digunakan untuk angina stabil dikombinasikan dengan olahraga. Semua otot butuh kalsium untuk berkontraksi. Dengan menurunkan kadar kalsium yang masuk ke sel otot pada dinding arteri koroner, spasmus dapat dicegah. Beberapa obat golongan ini juga menurunkan beban kerja jantung dan detak jantung. Obat ini digunakan ketika beta blockers tidak dapat digunakan dan/atau pasien masih mengalami angina dengan pemakaian beta blockersAspirin: digunakan untuk mencegah koagulasi platelet yang dapat menyebabkan bekuan darah di dalam pembuluh darahStatins: Statin menurunkan kolesterol dan menstabilisasi plak lemak pada bagian dalam arteri koroner

Operasi Angioplasty dan stenting. angioplasty disebut juga percutaneous coronary intervention (PCI) Untuk proses pemasangan stent, dokter akan membuat suatu lubang masuk kecil di pembuluh darah pada paha bagian atas, lengan atau leher. Melalui lubang masuk ini, dokter akan memasukan sebuah tube kecil, fleksibel disebut kateter dengan sebuah balon yang dapat dikembangkan pada ujungnya.Sebuah stent akan diletakan diantara balon yang sudah dikembangkan. Ujung dari kateter ini akan berulir sampai ke bagian arteri yang menyempit atau tempat aneurisma atau tempat robekan aorta.Untuk penyempitan arteri oleh plak, dokter menggunakan pewarna khusus untuk melihat penyempitan pembuluh darah. Dokter akan mengembungkan balon, hal ini akan mendorong plak dan menekannya ke dinding arteri. Balon yang dikembungkan penuh juga akan mengembangkan stent, dan mendorongnya ke arah arteri.Lalu balon akan dikempeskan dan ditarik keluar bersama dengan kateter. Stent akan tetap di dalam arteri. Angioplasty dan stenting merupakan pilihan yang baik untuk angina tidak stabil atau untuk angina stabil yang kronis dan tidak dapat disembuhkan dengan efektif oleh obat-obatan.

Coronary artery bypass surgery.Coronary Artery Bypass Grafting, atau Operasi CABG, adalah teknik yang menggunakan pembuluh darah dari bagian tubuh yang lain untuk memintas (melakukan bypass) arteri yang menghalangi pemasokan darah ke jantung. Vena kaki atau arteri mamari (payudara) internal bisa digunakan untuk operasi bypass. Operasi ini membantu memulihkan aliran darah yang normal ke otot jantung yang tersumbat. Pada operasi bypass, pembuluh cangkok baru, yaitu arteri atau vena sehat yang diambil dari kaki, lengan, atau dada pasien, kemudian diambil lewat pembedahan dan dijahitkan ke sekeliling bagian yang tersumbat. Pembuluh cangkok ini memasok darah beroksigen ke bagian jantung yang membutuhkannya, sehingga "mem-bypass" arteri yang tersumbat dan memulihkan aliran darah ke otot jantung.

Komplikasi Angina Pectoris

Komplikasi yang terjadi biasanya bertahap, namun dalam 64% kasus tidak menunjukkan gejala apapun pada tahap awa lsehingga tidak terdeteksi.

1. Angina tidakstabilBila penyumbatan pada arteri koroner semakin menumpuk, maka angina dapat terjadi kapan saja dengan durasi yang lebih lama serta nyeri yang lebih parah, dan tidak dapat diredakan kan lagi oleh nitro gliserin sublingual. Bahkan angina tidak stabil juga dapat terjadi ketika seseorang beristirahat. Ketika angina tidak stabil ini sudah terjadi, seseorang menjadi semakin rawan untuk terkena serangan jantung. Oleh karena itu harus menjaga diri ekstr ahati-hati

2. Myocardial InfarctionTahap ini adalah tahap yang paling sering diperlihatkan di sinetron, atau populer dengan nama serangan jantung. Serangan jantung terjadi karena jantung harus terus bekerja memompa darah ke seluruh jaringan, namun tidak mendapat suplai oksigen dan nutrisi yang cukup dari pembuluh arteri koroner sehingga bagian-bagian pada jantung yang tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi cukup ini rusak dan lama-kelamaan mati. Hal ini menyebabkan rasa nyeri pada daerah dada, lengan bagian kiri, hingga leher bagian kiri.

3. KematianApabila jantung tidak bisa melaksanakan fungsinya memompa darah yang membawa nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, maka jaringan-jaringan lainnya pada tubuh juga akan rusak, dan lama-kelamaan tubuh akan mati.

Pengobatandan Treatment

1. PengobatanPengobatan untuk angina stabil dapat menggunakan empat jenis tipeobat: Nitrat digunakan untuk dilatasi pembuluh darah, termasuk arteri koroner Beta blocker digunakan untuk mengurangi tekanan darah dan degup jantung. Calcium channel blocker digunakan untuk dilatasi arteri dan menurunkan tekanan darah, serta mengurangi jumlah darah yang balik ke jantung. Ranolazinemekanisme aksinya kompleks, namun sangat menguntungkan pasien.Jumlah dan tipe obat yang digunakan oleh pasien tergantung dari jumlah angina yang terjadi bila dirata-rata dalam satu minggu.

2. Balloon angioplastyArteri koroner dimasukkan dengan kateter yang diujungnya dipasang balon, kemudian balon ditiup sehingga pembuluh darah arteri melebar, dan dapat dilewati oleh lebih banyak darah yang mengandung oksigen.

3. OlahragaOlahraga yang cocok adalah olahraga yang lama namun tidak terlalu melelahkan dibandingkan dengan olahraga yang melelahkan namun jangka waktunya hanya sebentar. Tujuannya adalah meningkatkan tekanan darah. Contoh olahraga yang dapat dilakukan adalah senam.

TujuanPengobatan Angina Pectoris

1. Meredakangejala-gejala yang membuat rasa tidakenak2. Memperlambatperkembanganpenyakit3. Memperkecilkemungkinankomplikasi

Physical and Clinical Lab Observation Angina Pectoris

1. Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik biasanya normal pada penderita angina pectoris. Tetapipemeriksaan fisik yang dilakukan saat serangan angina dapat memberikaninformasi tambahan yang berguna. Adanya gallop, mur-mur regurgitasi mitral, split S2 atau ronkhi basah basal yang kemudian menghilang bila nyerinya mereda dapat menguatkan diagnosa Penyakit Jantung Koroner. Hal-hal lain yang bisa didapat dari pemeriksaan fisik adalah tanda-tanda adanya faktor resiko, misalnya tekanan darah tinggi.

2. Pemeriksaan Penunjang a. Elektrokardiogram Gambaran elektrokardiogram (EKG) yang dibuat pada waktu istirahat dan bukan pada waktu serangan angina seringkali masih normal.Setiap penderita dengan gejala yang mengarah pada angina harus dilakukan EKG 12 lead. Namun hasil EKG akan normal pada 50 % dari penderita dengan angina pectoris. Gambaran EKG kadang kadang menunjukkan bahwa pasien pernah mendapat infark miokard di masa lampau. Kadang kadang EKG menunjukkan pembesaran ventrikel kiri pada pasien hipertensi dan angina. Kadang kadang EKG menunjukkan perubahan segmen ST dan gelombang T yang tidak khas. Pada waktu serangan angina, EKG akan menunjukkan adanya depresi segmen ST dan gelombang T dapat menjadi negatif. Depresi atau elevasi segmen ST menguatkan kemungkinan adanya angina dan menunjukkan suatu ischemia pada beban kerja yang rendah.Elektrodiogram (EKG) mencerminkan aktivitas listrik jantung yang disadap dari berbagai sudut pada permukaan kulit.EKG dicatat sebagai garis-garis pada selembar kertas atau gambaran visual di layar osiloskop. Untuk mempermudah interpretasi EKG, maka data mengenai umur pasien, jenis kelamin, tekanan darah, tinggi badan, berat badan, gejala dan pengobatan (terutama digitalis dan bahan antidisritmia) harus ditulis pada surat permintaan EKG. Elektrodiografi terutama sangat berguna untuk mengevaluasi kondisi yang berbeda dibanding fungsi normal, seperti gangguan kecepatan dan irama, gangguan hantaran, pembesaran kamar-kamar pada jantung, adanya infark miokard, dan ketidakseimbangan elektrolit.

b. Foto Rontgen DadaFoto rontgen dada seringkali menunjukkan bentuk jantung yang normal, tetapi pada pasien hipertensi dapat terlihat jantung yang membesar dan kadang kadang tampak adanya klasifikasi arkus aorta. Foto thoraks lebih sering menunjukkan kelainan pada penderita dengan riwayat infark miokard atau penderita dengan nyeri dada yang bukan berasal dari jantung. Manfaat pemeriksaan foto thorak secara rutin pada penderita angina masih dipertanyakan.

c. Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan laboratorium tidak begitu penting dalam diagnosis angina pektoris. Walaupun demikian untuk menyingkirkan diagnosis infark jantung akut maka sering dilakukan pemeriksaan enzim CPK, SGO atau LDH. Enzim tersebut akan meninggi pada infark jantung akut sedangkan pada angina kadarnya masih normal. Pemeriksaan lipid darah seperti kadar kolesterol, HDL, LDL dan trigliserida perlu dilakukan untuk menemukan faktor resiko seperti hiperlipidemia dan pemeriksaan gula darah perlu dilakukan untuk menemukan diabetes melitus yang juga merupakan faktor resiko bagi pasien angina pektoris