anggi indah yuliana, nim. 0810480121

3
ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN Nama : Anggi Indah Yuliana NIM : 0810480121 ABSTRAK Pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat bergantung pada hasil fotosintesis tanaman yang akan dialokasikan ke berbagai organ penyusun tanaman selama pertumbuhannya sebelum akhirnya dipanen berupa berat kering. Analisis pertumbuhan tanaman dapat membantu mengidentifikasi faktor pertumbuhan utama yang mengendalikan atau membatasi hasil dan merupakan upaya untuk memperbaiki hasil tanaman pada suatu lingkungan tertentu atau adaptasi tanaman pada beberapa lingkungan. Hanya ada dua pengukuran yang dilakukan pada interval yang sering diperlukan untuk analisis pertumbuhan yaitu luas daun dan berat kering. Analisis pertumbuhan dapat dilakukan terhadap sebatang tanaman atau terhadap komunitas tanaman. PENDAHULUAN Dalam arti sempit pertumbuhan berarti pembelahan sel (peningkatan jumlah) dan perbesaran sel (peningkatan ukuran). Kedua proses ini merupakan proses yang tidak dapat balik dan saling berkaitan satu sama lain. Penimbunan berat kering umumnya digunakan sebagai petunjuk yang memberikan ciri pertumbuhan, karena biasanya mempunyai kepentingan ekonomi yang paling besar. Petunjuk lain yang berkaitan dengan pertumbuhan seperti luas daun juga dapat digunakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan secara luas dapat dikategorikan sebagai faktor eksternal (lingkungan) meliputi iklim, edafik (tanah) dan biologis dan faktor internal meliputi sifat genetik dari tanaman itu sendiri. Perkembangan Tanaman (developpment) merupakan suatu kombinasi dari sejumlah proses yang kompleks, yaitu proses pertumbuhan dan diferensiasi yang mengarah pada akumulasi berat kering tanaman. Proses diferensiasi mempunyai tiga syarat: hasil asimilasi yang tersedia dalam keadaan berlebihan untuk dapat dimanfaatkan pada kegiatan metabolik, temperatur yang menguntungkan dan terdapat sistem enzim yang tepat untuk menunjang terjadinya proses diferensiasi. Apabila ketiga persyaratan ini terpenuhi, salah satu atau lebih dari ketiga respon diferensiasi ini akan terjadi: penebalan dinding sel, deposit dari sebagian sel dan pengerasan protoplasma. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat bergantung pada hasil fotosintesis tanaman yang akan dialokasikan ke berbagai organ penyusun tanaman selama pertumbuhannya sebelum akhirnya dipanen berupa berat kering. Jadi, hasil berat kering tanaman sangat tergantung pada seberapa efisiensi fotosintesis tanaman. Analisis pertumbuhan tanaman merupakan suatu cara untuk mengikuti dinamika fotosintesis yang diukur oleh produksi bahan kering. Pertumbuhan tanaman dapat diukur tanpa mengganggu tanaman, yaitu dengan pengukuran tinggi tanaman atau jumlah daun, tetapi sering kurang mencerminkan ketelitian kuantitatif. Akumulasi bahan kering sangat disukai sebagai ukuran pertumbuhan. Akumulasi bahan kering mencerminkan kemampuan tanaman dalam

Upload: anggi-arga

Post on 05-Jul-2015

349 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN Nama : Anggi Indah Yuliana NIM : 0810480121 ABSTRAK Pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat bergantung pada hasil fotosintesis tanaman yang akan dialokasikan ke berbagai organ penyusun tanaman selama pertumbuhannya sebelum akhirnya dipanen berupa berat kering. Analisis pertumbuhan tanaman dapat membantu mengidentifikasi faktor pertumbuhan utama yang mengendalikan atau membatasi hasil dan merupakan upaya untuk memperbaiki hasil tanaman pada suatu lingkungan tertentu atau adaptasi tanaman pada beberapa lingkungan. Hanya ada dua pengukuran yang dilakukan pada interval yang sering diperlukan untuk analisis pertumbuhan yaitu luas daun dan berat kering. Analisis pertumbuhan dapat dilakukan terhadap sebatang tanaman atau terhadap komunitas tanaman. PENDAHULUAN Dalam arti sempit pertumbuhan berarti pembelahan sel (peningkatan jumlah) dan perbesaran sel (peningkatan ukuran). Kedua proses ini merupakan proses yang tidak dapat balik dan saling berkaitan satu sama lain. Penimbunan berat kering umumnya digunakan sebagai petunjuk yang memberikan ciri pertumbuhan, karena biasanya mempunyai kepentingan ekonomi yang paling besar. Petunjuk lain yang berkaitan dengan pertumbuhan seperti luas daun juga dapat digunakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan secara luas dapat dikategorikan sebagai faktor eksternal (lingkungan) meliputi iklim, edafik (tanah) dan biologis dan faktor internal meliputi sifat genetik dari tanaman itu sendiri. Perkembangan Tanaman (developpment) merupakan suatu kombinasi dari sejumlah proses yang kompleks, yaitu proses pertumbuhan dan diferensiasi yang mengarah pada akumulasi berat kering tanaman. Proses diferensiasi mempunyai tiga syarat: hasil asimilasi yang tersedia dalam keadaan berlebihan untuk dapat dimanfaatkan pada kegiatan metabolik, temperatur yang menguntungkan dan terdapat sistem enzim yang tepat untuk menunjang terjadinya proses diferensiasi. Apabila ketiga persyaratan ini terpenuhi, salah satu atau lebih dari ketiga respon diferensiasi ini akan terjadi: penebalan dinding sel, deposit dari sebagian sel dan pengerasan protoplasma. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat bergantung pada hasil fotosintesis tanaman yang akan dialokasikan ke berbagai organ penyusun tanaman selama pertumbuhannya sebelum akhirnya dipanen berupa berat kering. Jadi, hasil berat kering tanaman sangat tergantung pada seberapa efisiensi fotosintesis tanaman. Analisis pertumbuhan tanaman merupakan suatu cara untuk mengikuti dinamika fotosintesis yang diukur oleh produksi bahan kering. Pertumbuhan tanaman dapat diukur tanpa mengganggu tanaman, yaitu dengan pengukuran tinggi tanaman atau jumlah daun, tetapi sering kurang mencerminkan ketelitian kuantitatif. Akumulasi bahan kering sangat disukai sebagai

ukuran pertumbuhan. Akumulasi bahan kering mencerminkan kemampuan tanaman dalam mengikat energi dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis, serta interaksinya dengan faktor-faktor lingkungan lainnya. Distribusi akumulasi bahan kering pada bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun dan bagian generatif, dapat mencerminkan produktivitas tanaman. PEMBAHASAN: Analisis Pertumbuhan Tanaman Analisis pertumbuhan tanaman dapat membantu mengidentifikasi faktor pertumbuhan utama yang mengendalikan atau membatasi hasil dan merupakan upaya untuk memperbaiki hasil tanaman pada suatu lingkungan tertentu atau adaptasi tanaman pada beberapa lingkungan. Tujuan akhir dari analisis pertumbuhan tanaman adalah mendapatkan cara, baik melalui pendekatan tanaman maupun lingkungan yang ditempuh untuk mengatasi faktor-faktor pembatas hasil dalam pertumbuhan tanaman. Keuntungan lain adalah pengukuran data primer tidak membutuhkan peralatan laboratorium yang banyak dan mahal (Sitompul dan Guritno, 1995). Hanya ada dua pengukuran yang dilakukan pada interval yang sering diperlukan untuk analisis pertumbuhan yaitu luas daun dan berat kering. Analisis pertumbuhan dapat dilakukan terhadap sebatang tanaman atau terhadap komunitas tanaman. Analisis pertumbuhan sebatang tanaman umumnya dilakukan pada tahap awal, meliputi : (1) laju pertumbuhan relatif, (2) laju satuan daun atau laju asimilasi bersih, (3) rasio luas daun, dan (4) berat daun khusus dan alometri dalam pertumbuhan (yaitu rasio S-R). Kuantitas yang digunakan dalam analisis pertumbuhan komunitas tanaman meliputi : (1) indeks luas daun, (2) lamanya luas daun, (3) laju pertumbuhan tanaman budidaya dalam hal biomassa keseluruhan (biasanya bagian-baian yang di atas tanah) dan dalam hal biomassa ekonomi (misal umbi, biji) dan (4) laju asimilasi bersih (Gardner et al, 1991). Laju pertumbuhan relatif (LPR) atau Relative growth rate (RGR) menunjukan peningkatan berat kering tanaman dalam suatu interval waktu, dalam hubungannya dengan berat asal (Gardner et al, 1991). Laju pertumbuhan relatif berfungsi untuk mengetahui seberapa besar kemampuan tanaman dalam menghasilkan biomassa pada masing-masing perlakuan. Laju asimilasi bersih (LAB) merupakan hasil bersih dari hasil fotosintesis, per satuan luas daun dan waktu. Laju asimilasi bersih memperkirakan hubungan antara berat tanaman dan luas daun linier, perkiraan ini mungkin berlaku untuk fase-fase ontogeni awal, tetapi tidak berlaku untuk fase-fase berikutnya, karena laju pertumbuhan luas daun mungkin melampaui laju pertumbuhan berat kering atau sebaliknya (Gardner et al, 1991). Laju asimilasi bersih berfungsi untuk mengetahui kemampuan suatu satuan daun dalam menghasilkan biomassa. Rasio luas daun (RLD) menunjukkan perbandingan antara luas lamina daun atau jaringan yang melaksanakan fotosintesis dengan berat jaringan tanaman total yang melaksanakan respirasi atau biomassa total tanaman. Manfaat perhitungan RLD adalah kemampuan suatu luasan daun dalam menghasilkan biomassa (Gardner et al, 1991). Berat daun khusus (BDK) merupakan hasil bagi antara berat daun dan luas daun. Indeks ini mengandung informasi mengenai ketebalan daun yang dapat mencerminkan unit organ

fotosintesis. Selain itu BDK berfungsi untuk mengetahui pertumbuhan daun dalam berat kering (gram) atau translokasi hasil fotosintesis daun pada bagian daun (Sitompul dan Guritno, 1995). Indeks luas daun (ILD) menunjukkan rasio permukaan daun (satu sisi saja) terhadap luas tanah yang ditempati oleh tanaman budidaya tersebut. Menurut Watson (1947) cit Sitompul dan Guritno (1995), ILD dibatasi dengan pengertian perbandingan luas daun total dengan luas tanah yang ditutupi, atau luas daun diatas suatu luasan tanah. Secara teoritis, setiap tanaman dapat menyerap semua cahaya yang datang, tetapi pada kenyataanya jarang menyerap semuanya, karena adanya variasi bentuk daun dan cahaya yang dipancarkan. Indeks luas daun bermanfaat untuk mengetahui kemampuan tanaman dalam mengintersepsi cahaya. Lamanya luas daun (LLD) menunjukan besar dan lamanya suatu daun bertahan atau masa berdaun selama periode pertumbuhan tanaman budidaya. Lamanya luas daun menunjukkan sejauh mana penyerapan cahaya oleh tanaman (Gardner et al, 1991). Lamanya luas daun dihitung dari luas daun tanaman secara individual di lapangan. Manfaat perhitungan LLD adalah untuk mengetahui kemampuan tanaman dalam mempertahankan luas daun.

KESIMPULAN Analisis pertumbuhan tanaman dapat membantu mengidentifikasi faktor pertumbuhan utama yang mengendalikan atau membatasi hasil. Hanya ada dua pengukuran yang dilakukan pada interval yang sering diperlukan untuk analisis pertumbuhan yaitu luas daun dan berat kering. Analisis pertumbuhan sebatang tanaman umumnya dilakukan pada tahap awal, meliputi : (1) laju pertumbuhan relatif, (2) laju satuan daun atau laju asimilasi bersih, (3) rasio luas daun, dan (4) berat daun khusus dan alometri dalam pertumbuhan (yaitu rasio S-R). Kuantitas yang digunakan dalam analisis pertumbuhan komunitas tanaman meliputi : (1) indeks luas daun, (2) lamanya luas daun, (3) laju pertumbuhan tanaman budidaya dalam hal biomassa keseluruhan (biasanya bagianbaian yang di atas tanah) dan dalam hal biomassa ekonomi (misal umbi, biji) dan (4) laju asimilasi bersih. REFERENSI Anonymous.2011.http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/9338/BAB%20II%20T injauan%20Pustaka%20G06DSI-4.pdf?sequence=9. Diakses tanggal 10 Juni 2011-06-15 Gardner, F. R., R. B. Pearce, dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Terjemahan : Herawati Susilo. UI Press. Jakarta Sitompul, S.M. dan B. Guritno.1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. UGM Press. Yogyakarta