anggaran berbasis kinerja arsyad

83
ANGGARAN BERBASIS KINERJA IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Upload: mhd-aldi

Post on 11-Jun-2015

1.842 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

ANGGARAN BERBASIS KINERJA

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 2: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

DASAR HUKUM

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Anggaran berbasis kinerja disusun dengan dasar hukum :

1. Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara

2. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Sistem Pemerintahan Daerah

3. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah,Pusat dan Daerah

4. PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

5. Permendagri 13 than 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

Page 3: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

DEFENISI ANGGARAN BERBASIS KINERJA

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Penganggaran merupakan metode bagi pengambil Keputusan untuk mengaitkan setiap pendanaan yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan termasuk efisisiensi dalam pencapaian hasil dari keluaran tersebut. Keluaran dan hasil tersebut dituangkan dalam target kinerja pada setiap unit kerja.

KINERJA adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau telah Dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur,

Anggaran Berbasis Kinerja (ABK) merupakan metode penganggaran bagi manajemen untuk mengaitkan setiap biaya yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatandengan manfaat yang dihasilkan. Manfaat tersebut dideskripsikan pada seperangkat tujuan dan sasaran yang dituangkan dalam target kinerja pada setiap unit kerja.

Page 4: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

Program adalah Penjabaran kebijakan SKPD dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur.

Sambungan……

Kegiatan adalah bagian dyang dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada skpd sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur.

MAsukan adalah sumber daya yang digunakan untuk memberikan pelayanan pemerintah.

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan.

Keluaran adalah barang atau jasa yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kegiatan.

HASIL adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 5: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

RENSTRA

RENJA

ABK

ASB

TOLOK UKUR

URUSAN WAJIB

SPM

PS

URUSAN PILIHAN

PS

SKEMA KETERKAITAN ANTARA ASB, RENSTRA DAN URUSAN PEMERINTAH

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Catatan :

ASB = Analisis Standar Biaya

SPM = Standar Pelayanan Minimal

PS = Public Service

Page 6: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

PRINSIP-PRINSIP ANGGARAN KINERJA

PERMENDAGRI No 13 Tahun 2006

HASIL

KELUARAN

PROGRAM

KEGIATAN 1

KEGIATAN 2

DST…………

MASUKAN

PENILAIAN KINERJA

PENYUSUNAN ANGGARAN

RKPD

KUA

PPAS

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 7: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

HUBUNGAN PROGRAM DAN KEGIATAN DENGAN TOLOK UKUR KINERJA

OUTCOME / HASIL

1. Prosentase (%)

2. Rasio

3. Kuantitas, Jumlah

OUTCOME / HASIL

1. Prosentase (%)

2. Rasio

3. Kuantitas, Jumlah

SASARAN 5 TAHUN

SASARAN 1 TAHUN

PROGRAM

• Kegiatan 1

• Kegiatan 2

• Dst……..

KELUARAN

• Kuantitas

• Jumlah

POLA PIKIR PERMENDAGRI No 13 Tahun 2006

RPJM

RKPD

RKPD RENJA KUA/PPA

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 8: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

PENERAPAN PENYUSUNAN ANGGARAN KINERJA

POLA PIKIR YANG DIKEMBANGKAN DALAM

PERMENDAGRI No 13 Tahun 2006

• Mempertimbangkan Tingkat Kesulitan Dalam Pelaksanaan Kepmendagri No 29 Tahun 2002

• Penyederhanaan Format Dan Cara Pengisian RASK (RKA-SKPD)

• Penyederhanaan Tolok Ukur Kinerja

• Penjelasan Hubungan Yang Lebih Rinci antara Tolok Ukur Kinerja Dengan Program dan Kegiatan

• Penjelasan Hubungan Yang Lebih Rinci antara Tolok Ukur Kinerja Program dan Kegiatan Dengan Tolok Ukur Dalam KUA dan PPAS

Page 9: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

PRASYARAT DALAM PENERAPAN ANGGARAN KINERJA

DATA YANG RELIABLE DAN VALID

TOLOK UKUR KINERJA YANG BENAR

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 10: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

PRINSIP-PRINSIP ANGGARAN BERBASIS KINERJA

1. Transparansi dan akuntabilitas anggaran

2. Disiplin Anggaran

3. Keadilan Anggaran

4. Efisiensi dan Efektifitas Anggaran

5. Disusun dengan pendekatan kinerja

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 11: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

Pengertian SPM merupakan standar minimal pelayanan publik yang harus disediakan oleh pemerintah daerah kepada masyarakat. Adanya SPM akan menjamin minimal pelayanan yang berhak diperoleh masyarakat dari pemerintah. Dengan adanya SPM maka akan terjamin kuantitas dan atau kualitas minimal dari suatu pelayanan publik yang dapat dinikmati oleh masyarakat, sehingga diharapkan akan terjadi pemerataan pelayanan publik dan menghindari kesenjangan pelayanan antar daerah.

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Manfaat SPM :1. Memberikan jaminan bahwa masyarakat akan menerima suatu pelayanan publik dari

pemerintah daerah sehingga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat,2. Dengan ditetapkannya SPM akan dapat ditentukan jumlah anggaran yang

dibutuhkan untuk menyediakan suatu pelayanan publik,3. Menjadi dasar dalam menentukan anggaran berbasis kinerja,4. Sebagai alat ukur bagi kepala daerah dalam melakukan penilaian kinerja yang telah

dilaksanakan oleh unit kerja penyedia suatu pelayanan,5. Menjadi dasar bagi pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh institusi

pengawasan.

Page 12: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

PROSES PENYUSUNAN RANCANGAN APBD

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

KEBIJAKAN UMUM APBD

PRIORITAS DAN PLAFOND ANGGARAN SEMENTARA

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SKPD

RANCANGAN PERDA APBD

PERDA APBD

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 13: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

BEBERAPA INDIKATOR KINERJA

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

1. Masukan

Masukan merupakan sumber daya yang digunakan untuk memberikan pelayanan pemerintah. Indikator masukan meliputi biaya personil, biaya operasional, biaya modal, dan lain-lain yang secara total dituangkan dalam belanja Pegawai, Barang Jasa dan Modal

Contoh :- Rupiah yang dibelanjakan untuk peralatan- Jumlah jam kerja pegawai yang dibebankan;- Biaya-biaya fasilitas;- Ongkos sewa;- Jumlah waktu kerja pegawai.

Page 14: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

BEBERAPA INDIKATOR KINERJA

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

2. Output

Produk dari suatu aktivitas/kegiatan yang dihasilkan satuan kerja perangkat daerah yang bersangkutan disebut keluaran (out put). Indikator keluaran dapat menjadi landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila target kinerjanya (tolok ukur) dikaitkan dengan sasaran-sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur. Karenanya, indikator keluaran harus sesuai dengan tugas pokok dan fungsi unit organisasi yang bersangkutan. Indikator keluaran (ouput) digunakan untuk memonitor seberapa banyak yang dapat dihasilkan atau disediakan. Indikator tersebut diidentifikasikan dengan banyaknya satuan hasil, produk-produk,

Contoh :

- Jumlah izin yang dikeluarkan;- Jumlah panjang jalan yang diperbaiki;- Jumlah orang yang dilatih;- Jumlah kasus yang dikelola;- Jumlah dokumen yang diproses;

Page 15: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

BEBERAPA INDIKATOR KINERJA

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

3. Hasil (Outcomes)

Ukuran hasil (outcome) digunakan untuk menentukan seberapa jauh tujuan dari setiap fungsi utama, yang dicapai dari output suatu aktivitas (produk atau jasa pelayanan), telah memenuhi keinginan masyarakat yang dituju.

Indikator ini menggambarkan hasil nyata dari keluaran (output) suatu kegiatan. Pengukuran indikator hasil seringkali rancu dengan pengukuran indikator output. Sebagai contoh penghitungan “jumlah bibit unggul” yang dihasilkan dari suatu kegiatan merupakan tolok ukur keluaran (output) namun penghitungan “besar produksi per ha” merupakan tolok ukur hasil (outcome).

Page 16: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Perencanaan pembangunan oleh pemerintah daerah terdiri dari :

1) rencana pembangunan jangka panjang;

2) rencana pembangunan jangka menengah;

3) rencana pembangunan tahunan.

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 17: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANGPANJANG

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 18: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

PENGERTIAN RPJP DAERAH

• Acuan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah untuk setiap jangka waktu 5 tahun.

• Bersifat makro yang memuat visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang daerah.

• Penyusunan melalui pendekatan partisipatif yaitu melibatkan seluruh unsur stakeholder atau pelaku pembangunan.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi disingkat RPJP Daerah (Provinsi) adalah dokumen perencanaan pembangunan

daerah (provinsi) untuk periode 20 tahun kedepan

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 19: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

LANDASAN HUKUM RPJP DAERAHLANDASAN HUKUM RPJP DAERAH

• UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

• UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

• UU No. 17 tahun 2007 tentang RPJP Nasional 2005-2025

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 20: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

HUBUNGAN

RPJP DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA

RPJMNASIONAL RKP

RPJMDAERAH

RKPD

PENJABARANAPBD/DPA

SKPD

RINCIANAPBN

dijabarkan

Ped

om

an

Pedoman

Pedoman dijabarkand

iacu

Pedoman

PedomanPedoman

Ped

om

an

Pem

erin

tah

Pusa

tPem

erin

tah

Daera

h

PERENCANAANPENGANGGARAN

dia

cu

dip

erh

atik

an

Diserasikan melalui MUSRENBANG

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

KUA

PPAS

APBN

APBDRPJP DAERAH

RPJP NASIONAL

RENSTRA KL RENJA KL RKA KL

RENSTRA SKPD

RENJA SKPD

RKA SKPD

RAPBN

RAPBD

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 21: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

VISI PEMBANGUNANVISI PEMBANGUNAN

VISI

”Terwujudnya Masyarakat Sumatera Utara yang Beriman, Maju, Mandiri, Mapan dan

Berkeadilan didalam ke Bhinnekaan yang didukung oleh Tata Pemerintahan yang

Baik”

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 22: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

MISI PEMBANGUNANMISI PEMBANGUNAN5. Membangun dan Mengembangkan Ekonomi Daerah termasuk

Mendorong Ekonomi Kerakyatan yang bertumpu pada Pertanian, Agroindustri, Pariwisata, dan Sektor Unggulan lainnya dengan cara Investasi dalam dan Luar Negeri dengan Memanfaatkan Sumber Daya Alam yang Berwawasan Lingkungan.

6. Mendorong Pengembangan Kualitas Masyarakat dan Sumber Daya Manusia yang Cerdas, Terampil, Kreatif, Inovatif, Produktif dan memiliki Etos Kerja yang tInggi serta memiliki Semangat Berpartisipasi untuk Pembangunan Lingkungannya maupun Daerah secara Keseluruhan.

7. Meningkatkan Rasa Keadilan, Kesetaraan, Kebersamaan dan Rasa Persatuan dalam Masyarakat yang Perwujudannya dapat terlihat dari antara lain: Komposisi Pejabat di Pemda yang Menggambarkan Konfigurasi Kemajemukan Masyarakat Sumatera Utara yang Serasi.

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 23: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

TUJUAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG PROVINSI

SUMATERA UTARA TAHUN 2005-2025

TUJUAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG PROVINSI

SUMATERA UTARA TAHUN 2005-2025

Mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang produktif, mandiri, berdaya saing kuat, baik dalam bidang ekonomi

maupun sosial, berkeadilan dibawah pemerintahan Propinsi Sumatera Utara

yang demokratis, bersih dan jujur.

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 24: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHMENENGAH

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 25: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

BAB I PENDAHULUAN

DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2006 -2009

FUNGSIPEDOMAN DAN ACUAN BAGI INSTANSI

DALAM MENYUSUN RENSTRA.

MAKSUD DAN TUJUANMEMBERIKAN ARAH DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN, PENGELOLAAN PEMBANGUNAN, DAN PENYAMPAIAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 26: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN SUMATERA UTARA

VISI

”Terwujudnya Masyarakat Sumatera Utara yang Beriman, Maju, Mandiri, Mapan dan Berkeadilan didalam ke Bhinnekaan yang

didukung oleh Tata Pemerintahan yang Baik”

VISI DAN MISI

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 27: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

MISI

1. Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa, sebagai Sumber Moral dan Akhlak yang Baik untuk Menunjang Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara.

2. Meningkatkan Kualitas dan Sistem Pembinaan Aparatur Pemerintahan, mengurangi KKN, dalam rangka Menghilangkannya sama sekali untuk Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik sebagai Landasan Pembangunan Masyarakat Madani.

3. Mendorong Penegakan Hukum yang Konsisten dan Meningkatkan Rasa Aman Masyarakat.

4. Membangun Prasarana dan Sarana Daerah untuk Menunjang Kegiatan Ekonomi Daerah dengan tetap Memperhatikan Kesenjangan Wilayah melalui Kerjasama antar Daerah dan Kerjasama Pemda dengan Swasta dan Kerjasama Regional dan Internasional.

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 28: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

5. Membangun dan Mengembangkan Ekonomi Daerah termasuk Mendorong Ekonomi Kerakyatan yang bertumpu pada Pertanian, Agroindustri, Pariwisata, dan Sektor Unggulan lainnya dengan cara Investasi dalam dan Luar Negeri dengan Memanfaatkan Sumber Daya Alam yang Berwawasan Lingkungan.

6. Mendorong Pengembangan Kualitas Masyarakat dan Sumber Daya Manusia yang Cerdas, Terampil, Kreatif, Inovatif, Produktif dan memiliki Etos Kerja yang tInggi serta memiliki Semangat Berpartisipasi untuk Pembangunan Lingkungannya maupun Daerah secara Keseluruhan.

7. Meningkatkan Rasa Keadilan, Kesetaraan, Kebersamaan dan Rasa Persatuan dalam Masyarakat yang Perwujudannya dapat terlihat dari antara lain: Komposisi Pejabat di Pemda yang Menggambarkan Konfigurasi Kemajemukan Masyarakat Sumatera Utara yang Serasi.

LANJUTAN 1……………………………………….

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 29: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

Skema urutan RPJM Transisi Sumut 2006-2009

AGENDA NASIONAL

AGENDA SUMUTVISI & MISI

1. Menciptakan Indonesia yang aman dan damai

2. Menciptakan Indonesia yang adil dan demokratis

3. Meningkatkan kesejahteraan rakyat

1. Menciptakan Good Governance Dan Mendorong Penegakan Hukum

2. Pembinaan SDM Yang Berkualitas

3. Membina Masyarakat yang Harmonis Dengan Rasa Keadilan, Kesetaraan, Dan Rasa Persatuan

4. Membangun Ekonomi Daerah Termasuk Pengentasan Kemiskinan

5. Membangun Prasarana Dan Sarana Daerah IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 30: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

RENCANA KERJA PEMERINTAH RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAHDAERAH

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 31: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

1.1. PROGRAM PRIORITAS PROVINSIPROGRAM PRIORITAS PROVINSI

2.2. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN LINTAS PELAKSANAAN PEMBANGUNAN LINTAS

WILAYAH BAIK PROVINSI MAUPUN KAB/KOTA WILAYAH BAIK PROVINSI MAUPUN KAB/KOTA

3.3. PELAKSANAAN KEBIJAKAN NASIONAL YANG PELAKSANAAN KEBIJAKAN NASIONAL YANG

DITERJEMAHKAN DI DAERAHDITERJEMAHKAN DI DAERAH

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 32: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

RKPD 2008

1.1. PENINGKATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PENINGKATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTURINFRASTRUKTUR

2.2. PENINGKATAN AKSESIBILITAS DAN KUALITAS PENINGKATAN AKSESIBILITAS DAN KUALITAS PENDIDIKAN DAN KESEHATANPENDIDIKAN DAN KESEHATAN

3.3. MEMPERBAIKI PERKONOMIAN DAERAH MELALUI MEMPERBAIKI PERKONOMIAN DAERAH MELALUI REVITALISASI PERTANIAN, PERKEBUNAN, REVITALISASI PERTANIAN, PERKEBUNAN, PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN, PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN, KEHUTANAN DAN KEHUTANAN DAN PENINGKATAN AKSES PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP SUMBER-SUMBER MASYARAKAT TERHADAP SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN DAN AKSES SUMBER DAYA PEMBIAYAAN DAN AKSES SUMBER DAYA PRODUKTIF LAINNYAPRODUKTIF LAINNYA

4.4. MENDORONG PENINGKATAN STABILITAS MENDORONG PENINGKATAN STABILITAS POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN SERTA POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN SERTA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIALPENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 33: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

SASARAN SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN PEMBANGUNAN TAHUN

20082008

SASARAN SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN PEMBANGUNAN TAHUN

20082008

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 34: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

INFRASTRUKTURJalan

1. Rehab/pemel jln Nasional 1,957 Km dan Prov. 2,104 Km

2. Peningkt./Pemb. Jln Nasional 123 Km dan Prov. 362,68 Km

3. Pemb. Jln Tol Medan-Binjai sep. 16 Km

4. Pemb. Jln Tol Tj. Morawa-Kuala Namu-T. Tinggi sep. 53 Km.

5. Rehab/Pemel jembatan NAsional 290 m dan Prov. 500 M

6. Peningkt./Pemb. Jembatan Nasional 3.250 M dan Prov. 4.190 M

PEngairan 1. Perbaikan sal. Irigasi seluas 46.467 ha

2. Perbaikan luas daerah rawa yg rusak 36.173 ha atau 147 DR

3. Penanganan kerusakan irigasi kewenangan Provsu seluas 10.179 ha

4. Penanganan daerah potensi banjir di perkotaan 2.554 ha, industri 1.516 ha dan pertanian/perdesaan 34.564 ha

Page 35: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

Sambungan infrastruktur………………….

PELABUHAN UDARA

1. Pembangunan Bandara Baru di Labuhan Batu

2. Perpanjangan run way (1000 x 23 m) Bandara Sibisa

3. Rehab/Peningkatan fungsi Bandara Perintis seperti Silangit, F.L Tobing, Aek Godang Binaka, lasondre

Kelistrikan1. Pembangunan PLTMH Sebanyak 6 Unit.

2. Pembangunan PLTS Sebanyak 2500 Unit.

PELABUHAN LAUT1. Penyelesaiaan Pembangunan Dermaga

Penyeberangan Sibolga

2. Pembangunan berbagai dermaga sungai seperti Paluh Subur di Hamparan Perak; Kampung Nelayan, Teluk Buluh/Buluh Tolang dan Tj Sarang Elang

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 36: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

PENDIDIKAN DAN KESEHATAN

Pendidikan

Tingkat Melek Huruf 97,55 persen

Rata-Rata Lama sekolah 9,6 Tahun

APK SD/MI/SDLB/PAKET A 95,28

APK SMP/MTs/SMPLB/PAKET b 95,98%

APK SMA/MA/SMK/SMALB/PAKET C 70,98 %

APK pt/pta 10,37

Persentase Buta Aksara > 15 thn 2,99 %

KESEHATAN

Persentase tkt kesakitan 15,50 %

Total Fertility Rate 2,41 Rata-rata kelahiran PUS

Infant Mortality Rate Per 23,52 per 1000 kelahiran hidup

IPM 72,7

PDRB

PDRB PER KAPITA ADH BERLAKU RP. 15,7 JUTA

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 37: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

PENINGKATAN PEREKONOMIAN PERTANIAN

1. PADI luas Tanam =750.961 ha

Produksi = 3.247.340 Ton

2. jagung Luas Tanam = 223.759 ha

PRoduksi =818.178 TONKOPERASI & UKM

1. Meningkatnya laju pertumbuhan produktifitas Kop dan UKM 16-18%/thn

2. Penyerapan t. kerja di bid. Koperasi rata-rata 15%/thn

3. Terbentuknya sentra klaster menjadi 10 unit

4. Terwujudnya koperasi berkulitas sebanyak 3.382 koperasi

5. TErbentuknya Unit USaha Baru sebanyak 332.750 unit

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 38: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

STABILITAS POLITIK

Terselenggaranya Pilkadasung Gubernur Sumatera Utara Tahun 2008-2013 secara aman, langsung, umum, bebas dan rahasia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 39: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

NONO INDIKATORINDIKATOR SATUANSATUAN TAHUNTAHUN20052005

TAHUNTAHUN20062006

TAHUNTAHUN2007 *)2007 *)

TARGET TARGET TAHUNTAHUN2007 2007

1.1. PERTUMBUHAN EKONOMIPERTUMBUHAN EKONOMI %% 5,485,48 6,186,18 6,526,52 7,02

2.2. PDRB-BERLAKUPDRB-BERLAKU TRILIUN RPTRILIUN RP 136,90136,90 159,32159,32 49,5049,50 175,26

3.3. PDRB KONSTAN 2000PDRB KONSTAN 2000 TRILIUN RPTRILIUN RP 87,8987,89 94,7994,79 24.9124.91 100,62

4.4. PDRB PERKAPITA HARGA PDRB PERKAPITA HARGA BERLAKUBERLAKU

JUTA RPJUTA RP 11,1011,10 12,6412,64 13,73

5.5. STRUKTUR EKONOMISTRUKTUR EKONOMI

- - PERTANIANPERTANIAN %% 23,9323,93 23,7823,78 31,3231,32 23,14

-- INDUSTRI INDUSTRI %% 33,3433,34 30,6630,66 28,8928,89 31,87

-- JASA- JASAJASA- JASA %% 42,7342,73 45,5645,56 39,8939,89 44,99

6.6. VOLUME EKSPOR **)VOLUME EKSPOR **) JUTA TONJUTA TON 8,178,17 7,257,25 4,194,19 8,39

7.7. NILAI EKSPOR **)NILAI EKSPOR **) MILYAR US$MILYAR US$ 4,5634,563 4,5634,563 3,653,65 4,45

8.8. VOLUME IMPOR **)VOLUME IMPOR **) JUTA TONJUTA TON 3,723,72 3,643,64 2,752,75 3,74

9.9. NILAI IMPOR **)NILAI IMPOR **) MILYAR US$MILYAR US$ 1,1781,178 1,1751,175 1,121,12 1,63

1010 NTP (NILAI TUKAR PETANI) - NTP (NILAI TUKAR PETANI) - (NOV 2006)(NOV 2006)

-- 93,9193,91 94,2994,29 103

1111 INFLASIINFLASI %% 22,4122,41 6,116,11 4,044,04 6,50

INDIKATOR MAKRO INDIKATOR MAKRO EKONOMIEKONOMI

*) Triwulan III (Bulan Januari s/d. *) Triwulan III (Bulan Januari s/d. September)September)

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 40: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

INDIKATOR MAKRO SOSIAL

NONO INDIKATORINDIKATOR SATUANSATUAN TAHUN TAHUN 20052005

TAHUN TAHUN 20062006

1.1. JUMLAH PENDUDUKJUMLAH PENDUDUK RIBU JIWARIBU JIWA 12,32612,326 12,643 12,643

2.2. PERSENTASE PENDUDUK MISKINPERSENTASE PENDUDUK MISKIN PERSENPERSEN 14,2814,28 15,66 15,66 1)1)

3.3. PERSENTASE TINGKAT KESAKITAN PERSENTASE TINGKAT KESAKITAN PERSENPERSEN 18,0018,00 17,0017,00

4.4. ANGKA HARAPAN HIDUPANGKA HARAPAN HIDUP TAHUNTAHUN 68,768,7 70,2 *)70,2 *)

5.5. TOTAL FERTILITY RATE (TFR)TOTAL FERTILITY RATE (TFR) RATA-RATA RATA-RATA KELAHIRAN PUSKELAHIRAN PUS

2,6272,627 2,579 *)2,579 *)

6.6. INFANT MORTALITY RATE (IMR)INFANT MORTALITY RATE (IMR) PER 1000 PER 1000 KELAHIRAN KELAHIRAN

HIDUPHIDUP

29,629,6 28,2 *)28,2 *)

7.7. IPMIPM -- 7272 72,40 *)72,40 *)

8.8. TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (PENDUDUK UMUR 15 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (PENDUDUK UMUR 15 TAHUN KEATAS) (METODE BARU)TAHUN KEATAS) (METODE BARU)

PERSENPERSEN 11,9011,90(Nop 2005)(Nop 2005)

11,5111,51(agt 2006)(agt 2006)

9.9. TINGKAT MELEK HURUFTINGKAT MELEK HURUF PERSENPERSEN 97,0097,00 97,4597,45

10.10. RATA-RATA LAMA SEKOLAHRATA-RATA LAMA SEKOLAH TAHUNTAHUN 8,58,5 9.09.0

11.11. RUMAH TANGGA YG MENDAPAT LAYANAN LISTRIKRUMAH TANGGA YG MENDAPAT LAYANAN LISTRIK PERSEN PERSEN 87,2087,20 87.2087.20

12.12. RUMAH TANGGA MENURUT SUMBER AIR MINUM LEDENG RUMAH TANGGA MENURUT SUMBER AIR MINUM LEDENG DAN AIR DALAM KEMASANDAN AIR DALAM KEMASAN

PERSENPERSEN 22,4022,40 22.4022.40

1)1) Hasil Susenas Panel PEbruari 2006Hasil Susenas Panel PEbruari 2006*) Angka sementara*) Angka sementara

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 41: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

TARGETTARGETPEREKONOMIAN DAN SOSIAL PEREKONOMIAN DAN SOSIAL

TAHUN 2007 DAN 2008TAHUN 2007 DAN 2008

TARGETTARGETPEREKONOMIAN DAN SOSIAL PEREKONOMIAN DAN SOSIAL

TAHUN 2007 DAN 2008TAHUN 2007 DAN 2008

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 42: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

NONO INDIKATORINDIKATOR SATUANSATUAN TARGETTARGET20072007

TARGETTARGET20082008

1.1. PERTUMBUHAN EKONOMIPERTUMBUHAN EKONOMI %% 7.027.02 7.547.54

2.2. PDRB-BERLAKUPDRB-BERLAKU TRILIUN RPTRILIUN RP 175.26175.26 202.19202.19

3.3. PDRB KONSTAN 2000PDRB KONSTAN 2000 TRILIUN RPTRILIUN RP 100.62100.62 108.20108.20

4.4. PDRB PERKAPITA HARGA BERLAKUPDRB PERKAPITA HARGA BERLAKU JUTA RPJUTA RP 13.7313.73 15.6615.66

5.5. STRUKTUR EKONOMISTRUKTUR EKONOMI

- PERTANIAN- PERTANIAN %% 23.1423.14 22.9222.92

- INDUSTRI PENGOLAHAN- INDUSTRI PENGOLAHAN %% 31.8731.87 32.0832.08

- JASA- JASA- JASA- JASA %% 44.9944.99 45.0045.00

6.6. VOLUME EKSPORVOLUME EKSPOR JUTA TONJUTA TON 8.398.39 8.798.79

7.7. NILAI EKSPORNILAI EKSPOR MILYAR US$MILYAR US$ 4.454.45 4.584.58

8.8. VOLUME IMPORVOLUME IMPOR JUTA TONJUTA TON 3.743.74 3.843.84

9.9. NILAI IMPORNILAI IMPOR MILYAR US$MILYAR US$ 1.631.63 1.671.67

1010 NTP (NILAI TUKAR PETANI)NTP (NILAI TUKAR PETANI) -- 103103 103.00103.00

1111 INFLASIINFLASI %% 6.506.50 6.506.50

TARGET MAKRO EKONOMI TARGET MAKRO EKONOMI SUMUTSUMUT

Sementara untuk sektor pertanian target yang ingin dicapai :Sementara untuk sektor pertanian target yang ingin dicapai :- pertumbuhan produksi beras rata-rata sebesar 1,45 %/tahun.- Meningkatnya luas areal perkebunan sebesar 0,3 %/tahun dan produksi sebesar 2,57 %/tahun.- Meningkatnya populasi ternak rata-rata sebesar 2,4 %/tahun, produksi susu ternak 3,03

%/tahun, produksi daging ternak sebesar 2,2 %/tahun dan telur unggas 3,34 %.- Produksi perikanan budidaya tumbuh 6,5%, perikanan tangkap 6,4%

Page 43: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

NONO INDIKATORINDIKATOR SATUANSATUAN TARGETTARGET20082008

1.1. JUMLAH PENDUDUKJUMLAH PENDUDUK RIBU JIWARIBU JIWA 12.91412.914

2.2. PERSENTASE PENDUDUK MISKINPERSENTASE PENDUDUK MISKIN PERSENPERSEN 11.4011.40

3.3. PERSENTASE TINGKAT KESAKITAN PERSENTASE TINGKAT KESAKITAN PERSENPERSEN 15.5015.50

4.4. ANGKA HARAPAN HIDUPANGKA HARAPAN HIDUP TAHUNTAHUN 71.4871.48

5.5. TOTAL FERTILITY RATE (TFR)TOTAL FERTILITY RATE (TFR) RATA-RATA KELAHIRAN PUSRATA-RATA KELAHIRAN PUS 2.412.41

6.6. INFANT MORTALITY RATE (IMR)INFANT MORTALITY RATE (IMR) PER 1000 PER 1000 KELAHIRAN HIDUPKELAHIRAN HIDUP

23.5223.52

7.7. IPMIPM -- 72.772.7

8.8. TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (PENDUDUK TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (PENDUDUK UMUR 15 TAHUN KEATAS) UMUR 15 TAHUN KEATAS) (METODE BARU)(METODE BARU)

PERSENPERSEN 9.609.60

9.9. TINGKAT MELEK HURUFTINGKAT MELEK HURUF PERSENPERSEN 97.5597.55

10.10. RATA-RATA LAMA SEKOLAHRATA-RATA LAMA SEKOLAH TAHUNTAHUN 9.69.6

11.11. RUMAH TANGGA YG MENDAPAT LAYANAN LISTRIKRUMAH TANGGA YG MENDAPAT LAYANAN LISTRIK PERSEN PERSEN 88.6088.60

1212 RUMAH TANGGA MENURUT SUMBER AIR MINUM RUMAH TANGGA MENURUT SUMBER AIR MINUM LEDENG DAN AIR DALAM KEMASANLEDENG DAN AIR DALAM KEMASAN

PERSENPERSEN 25.5025.50

TARGET SOSIAL KEMASYARAKATAN SUMUT TARGET SOSIAL KEMASYARAKATAN SUMUT 20082008

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 44: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

DUKUNGAN KABUPATEN/KOTADUKUNGAN KABUPATEN/KOTADALAM MENCAPAI TARGET PEMBANGUNAN DALAM MENCAPAI TARGET PEMBANGUNAN

PROVSU 2008PROVSU 2008

DUKUNGAN KABUPATEN/KOTADUKUNGAN KABUPATEN/KOTADALAM MENCAPAI TARGET PEMBANGUNAN DALAM MENCAPAI TARGET PEMBANGUNAN

PROVSU 2008PROVSU 2008

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 45: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

Kabupaten/KotaKabupaten/KotaPertumbuhan Ekonomi (persen)Pertumbuhan Ekonomi (persen) Tkt Pengangguran Terbuka /TPT persenTkt Pengangguran Terbuka /TPT persen

20072007 20082008 20072007 20082008

1. Nias1. Nias 5,635,63 6,256,25 6,556,55 6,286,28

2. Mandailing Natal2. Mandailing Natal 6,236,23 6,706,70 7,737,73 7,427,42

3. Tapanuli Selatan3. Tapanuli Selatan 5,645,64 7,267,26 8,448,44 8,108,10

4. Tapanuli Tengah4. Tapanuli Tengah 5,885,88 6,136,13 11,1211,12 10,6810,68

5. Tapanuli Utara5. Tapanuli Utara 5,955,95 6,626,62 6,016,01 5,765,76

6. Toba Samosir6. Toba Samosir 6,376,37 7,107,10 9,599,59 9,219,21

7. Labuhan Batu7. Labuhan Batu 6,156,15 7,007,00 10,7510,75 10,3310,33

8. Asahan8. Asahan 6,266,26 7,107,10 9,889,88 9,499,49

9. Simalungun9. Simalungun 5,375,37 7,297,29 11,1011,10 10,6610,66

10. Dairi10. Dairi 5,875,87 6,986,98 9,189,18 8,818,81

11. Karo11. Karo 5,395,39 6,066,06 7,617,61 7,307,30

12. Deli Serdang12. Deli Serdang 6,716,71 7,467,46 10,8510,85 10,4210,42

13. Langkat13. Langkat 4,974,97 6,016,01 10,2210,22 9,819,81

14. Nias Selatan14. Nias Selatan 6,146,14 5,835,83 6,716,71 6,446,44

15. Humbang Hasundutan15. Humbang Hasundutan 6,086,08 6,446,44 6,276,27 6,016,01

16. Pakpak Bharat16. Pakpak Bharat 6,506,50 6,716,71 8,018,01 7,687,68

17. Samosir17. Samosir 5,715,71 6,646,64 7,737,73 7,417,41

18. Serdang Bedagai18. Serdang Bedagai 6,246,24 6,776,77 7,427,42 7,117,11

19. Sibolga19. Sibolga 6,256,25 6,796,79 11,2511,25 10,8110,81

20. Tanjung Balai20. Tanjung Balai 6,516,51 7,197,19 10,1110,11 9,719,71

21. Pematang Siantar21. Pematang Siantar 6,676,67 7,447,44 11,0711,07 10,6310,63

22. Tebing Tinggi22. Tebing Tinggi 6,346,34 6,936,93 10,0610,06 9,669,66

23. Medan23. Medan 8,608,60 9,039,03 11,3011,30 10,8610,86

24. Binjai24. Binjai 6,636,63 7,177,17 11,6611,66 11,2011,20

25. Padang Sidempuan25. Padang Sidempuan 6,786,78 7,097,09 12,0912,09 11,6211,62

Sumatera UtaraSumatera Utara 7,027,02 7,547,54 10,0010,00 9,609,60

TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI & TPT KAB/KOTA SE SUM. UTARA 2007-TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI & TPT KAB/KOTA SE SUM. UTARA 2007-20082008

Tertinggi Kab

Terendah Kab

Tertinggi Kota

Terendah Kota

Tertinggi Kota

Terendah Kota

Tertinggi Kab

Terendah Kab

Page 46: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI Kab/Kota se SUMUT TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI Kab/Kota se SUMUT PER SEKTORPER SEKTOR ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2008 ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2008

Pertanian Petamb, Industri Listrik, Gas Perdag, Htl Angk. & Keu, P.Sewa Jasa-Energi Pengolahan & Air bersih & Rest Komu. & Js Prshn Jasa-

1 Nias 5.15 9.28 7.82 6.95 5.97 6.68 7.87 7.09 7.06 2 Mandailing Natal 6.52 7.70 7.70 7.13 6.41 7.70 6.51 7.26 5.66 3 Tapanuli Selatan 6.91 6.40 7.65 7.04 7.54 7.65 7.75 7.65 6.91 4 Tapanuli Tengah 5.90 7.29 6.92 7.02 6.11 5.94 7.12 7.05 5.94 5 Tapanuli Utara 6.48 6.74 8.30 5.87 7.09 6.42 7.28 7.41 6.50 6 Toba Samosir 7.22 7.53 7.22 5.83 7.24 7.29 6.28 7.53 5.90 7 Labuhan Batu 4.92 7.99 8.00 6.99 7.42 7.25 8.40 6.57 5.65 8 Asahan 4.74 7.60 8.37 9.23 7.46 7.10 8.97 7.79 5.30 9 Simalungun 6.87 7.69 8.63 7.94 7.26 7.82 9.30 6.46 6.43 10 Dairi 7.06 6.25 6.72 6.69 7.72 7.32 7.14 6.20 5.30 11 Karo 4.81 6.97 8.70 6.95 6.90 8.84 8.06 6.85 6.58 12 Deli Serdang 4.90 7.34 8.47 7.52 7.68 8.51 8.96 6.53 5.60 13 Langkat 5.34 3.63 8.27 7.18 6.57 7.50 7.36 7.27 5.76 14 Nias Selatan 6.11 6.49 6.49 6.38 6.86 6.10 6.63 6.92 5.44 15 Humbang Hasundutan 6.24 11.49 8.05 6.22 7.17 6.98 7.29 6.47 6.17 16 Pakpak Bharat 6.41 6.75 6.61 6.41 6.20 8.45 6.47 6.76 7.08 17 Samosir 6.51 12.78 7.33 6.94 6.50 6.50 8.88 6.85 6.24 18 Serdang Bedagai 6.55 6.88 8.17 6.91 6.47 7.05 7.64 6.62 5.81 19 Sibolga 5.13 5.11 8.73 7.00 7.65 7.74 9.35 6.81 5.95 20 Tanjung Balai 6.31 6.82 6.29 7.44 6.57 7.24 13.11 6.38 6.07 21 Pematang Siantar 5.65 5.18 7.99 9.11 7.32 7.23 9.49 6.97 5.89 22 Tebing Tinggi 4.93 5.98 6.61 7.54 7.09 10.74 7.64 7.25 6.26 23 Medan 4.69 3.57 6.93 9.22 9.88 7.61 10.44 7.65 6.33 24 Binjai 5.72 6.41 7.79 7.62 8.17 7.62 7.70 7.26 5.9325 Padangsidempuan 6.05 6.01 7.14 7.16 8.20 8.79 8.39 7.40 6.04

5.76 5.62 7.94 8.67 8.67 7.50 9.81 7.44 6.06

NO KABUPATEN/KOTA Bangunan

Page 47: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

Kabupaten/Kota Kota Pengamatan Inflasi 2007 2008

1. Nias Gunung Sitoli 7,28 7,18

2. Mandailing Natal Panyabungan 7,41 6,46

3. Tapanuli Selatan Gunung Tua 8,71 7,73

4. Tapanuli Tengah Barus 4,57 4,54

5. Tapanuli Utara Tarutung 4,94 4,81

6. Toba Samosir Balige 8,80 8,61

7. Labuhan Batu Rantau Prapat 5,48 4,61

8. Asahan Kisaran 5,14 4,16

9. Simalungun Tiga Raja 4,72 4,03

10. Dairi Sidikalang 5,17 4,42

11. Karo Berastagi 5,40 4,65

12. Deli Serdang Lubuk Pakam 6,28 6,27

13. Langkat Stabat 5,51 5,62

14. Nias Selatan - - -

15. Humbang Hasundutan - - -

16. Pakpak Bharat - - -

17. Samosir - - -

18. Serdang Bedagai - - -

19. Sibolga Sibolga 4,93 4,82

20. Tanjung Balai Tanjung Balai 6,41 6,12

21. Pematang Siantar Pematang Siantar 5,40 4,80

22. Tebing Tinggi Tebing Tinggi 6,00 6,26

23. Medan Medan 5,84 5,72

24. Binjai Binjai 5,66 5,99

25. Padang Sidempuan Padang Sidempuan 7,24 5,24

Sumatera Utara 6,50 6,50

Nasional 6,50 6,50

TARGET INFLASI KAB/KOTA 2007-2008

Tertinggi Kota

Terendah Kota

Tertinggi Kab

Terendah Kab

Page 48: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

Luas LuasPanen (Ha) Panen (Ha)

1 Medan 3,588 16,288 3,640 16,524.18 2 Langkat 70,361 300,864 71,381 305,226.53 3 Deli Serdang 68,828 326,109 69,826 330,837.58 4 Simalungun 89,816 393,752 91,118 399,461.40 5 Karo 21,540 77,686 21,852 78,812.45 6 Asahan 62,538 263,099 63,445 266,913.94 7 Labuhan Batu 62,499 297,995 63,405 302,315.93 8 Tapanuli Utara 32,208 126,450 32,675 128,283.53 9 Tapanuli Tengah 27,173 107,225 27,567 108,779.76

10 Tapanuli Tengah 77,576 346,065 78,701 351,082.94 11 Nias 10,447 38,655 10,598 39,215.50 12 Dairi 24,225 81,614 24,576 82,797.40 13 Tebing Tinggi 887 4,017 900 4,075.25 14 Tanjung Balai 444 1,865 450 1,892.04 15 Binjai 3,592 15,264 3,644 15,485.33 16 Pematangsiantar 3,964 18,270 4,021 18,534.92 17 Toba Samosir 21,663 91,073 21,977 92,393.56 18 Mandailing Natal 35,328 156,679 35,840 158,950.85 19 P. Sidempuan 6,534 28,473 6,629 28,885.86 20 Serdang Bedagai 67,379 319,240 68,356 323,868.98 21 Humabang Hasundutan 20,440 80,249 20,736 81,412.61 22 Pakpak Bharat 7,035 23,702 7,137 24,045.68 23 Samosir 8,518 35,808 8,642 36,327.22 24 Nias Selatan 13,645 50,485 13,843 51,217.03

740,228 3,200,927 750,961 3,247,340

2007 2008KABUPATEN/KOTANO

Produksi (ton) Produksi (ton)

TARGET KOMODITI PADI 2007-2008

Page 49: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

TARGET JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA SE SUMATERA UTARA 2007-2008TARGET JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA SE SUMATERA UTARA 2007-2008

Kabupaten/KotaJumlah Penduduk

(ribu jiwa)

2007 2008

1. Nias 446,12 451,50

2. Mandailing Natal 417,59 422,62

3. Tapanuli Selatan 635,04 642,70

4. Tapanuli Tengah 300,60 304,23

5. Tapanuli Utara 258,82 261,94

6. Toba Samosir 170,68 172,74

7. Labuhan Batu 996,31 1.008,32

8. Asahan 1.048,18 1.060,82

9. Simalungun 849,00 859,24

10. Dairi 270,11 273,37

11. Karo 345,73 349,90

12. Deli Serdang 1.649,26 1.669,15

13. Langkat 1.023,25 1.035,59

14. Nias Selatan 273,54 276,84

15. Humbang Hasundutan 154,17 156,03

16. Pakpak Bharat 35,15 35,57

17. Samosir 131,87 133,46

18. Serdang Bedagai 611,24 618,62

19. Sibolga 92,79 93,91

20. Tanjung Balai 157,93 159,83

21. Pematang Siantar 237,55 240,42

22. Tebing Tinggi 139,24 140,92

23. Medan 2.086,45 2.111,62

24. Binjai 246,52 249,49

25. Padang Sidempuan 183,55 185,77

Sumatera Utara 12.760,70 12.914,60

Tertinggi Kota

Terendah Kota

Tertinggi Kab

Terendah Kab

Page 50: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

Kabupaten/KotaJumlah Penduduk Miskin

(persen)Tingkat Melek Huruf

(persen)

2007 2008 2007 2008

1. Nias 29,36 26,35 88,35 88,40

2. Mandailing Natal 16,54 14,85 99,40 99,45

3. Tapanuli Selatan 19,60 17,59 99,63 99,65

4. Tapanuli Tengah 25,35 22,76 97,06 97,11

5. Tapanuli Utara 17,62 15,82 97,16 97,21

6. Toba Samosir 14,48 12,99 99,09 99,14

7. Labuhan Batu 11,52 10,34 97,21 97,26

8. Asahan 10,85 9,74 97,12 97,17

9. Simalungun 15,73 14,12 97,90 97,95

10. Dairi 17,97 16,13 98,41 98,46

11. Karo 17,00 15,26 98,57 98,62

12. Deli Serdang 5,10 4,58 98,31 98,36

13. Langkat 15,94 14,31 97,00 97,05

14. Nias Selatan 30,55 27,42 68,13 68,16

15. Humbang Hasundutan 17,95 16,12 96,15 96,20

16. Pakpak Bharat 19,20 17,24 98,09 98,14

17. Samosir 24,81 22,27 97,80 97,85

18. Serdang Bedagai 10,01 8,98 97,83 97,88

19. Sibolga 8,18 7,35 99,61 99,63

20. Tanjung Balai 10,15 9,11 99,36 99,41

21. Pematang Siantar 9,79 8,79 99,47 99,49

22. Tebing Tinggi 8,45 7,58 99,37 99,42

23. Medan 6,30 5,66 99,42 99,44

24. Binjai 5,18 4,65 99,20 99,25

25. Padang Sidempuan 9,91 8,89 99,15 99,20

Sumatera Utara 12,70 11,40 97,50 97,55

TARGET JLH PENDUDUK MISKIN DAN TKT MELEK HURUF KAB/KOTA SE SUMUT 2007-TARGET JLH PENDUDUK MISKIN DAN TKT MELEK HURUF KAB/KOTA SE SUMUT 2007-20082008

Terendah Kota

Tertinggi Kota

Tertinggi Kab

Terendah Kab

Tertinggi Kota

Terendah Kota

Terendah Kab

Tertinggi Kab

Page 51: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

TARGET ANGKA IPM KAB/KOTA SE SUMATERA UTARA 2006-2007TARGET ANGKA IPM KAB/KOTA SE SUMATERA UTARA 2006-2007

Kabupaten/KotaINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

2006 2007

1. Nias 66,81 67,18

2. Mandailing Natal 69,64 70,07

3. Tapanuli Selatan 72,98 73.38

4. Tapanuli Tengah 69,22 69.39

5. Tapanuli Utara 72.88 73.28

6. Toba Samosir 74.95 75.19

7. Labuhan Batu 71.42 71.59

8. Asahan 70.36 70.49

9. Simalungun 71.82 72.08

10. Dairi 70.89 71.09

11. Karo 74.28 74.68

12. Deli Serdang 72.92 73.18

13. Langkat 71.69 71.89

14. Nias Selatan 64.42 64.68

15. Humbang Hasundutan 70.25 70.49

16. Pakpak Bharat 68.96 69.09

17. Samosir 72.52 72.69

18. Serdang Bedagai 71.98 72.38

19. Sibolga 73.39 73.49

20. Tanjung Balai 71.99 72.19

21. Pematang Siantar 76.06 76.19

22. Tebing Tinggi 74.49 74.59

23. Medan 75.85 76.09

24. Binjai 74.66 74.79

25. Padang Sidempuan 73.75 73.99

Sumatera Utara 72.40 72.60

Terendah Kota

TertinggiKota

Terendah Kab

Tertinggi Kab

Page 52: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

KEBIJAKAN UMUM KEBIJAKAN UMUM ANGGARANANGGARAN

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 53: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

53535353

PENYUSUNAN KUA DAN PPASPENYUSUNAN KUA DAN PPAS(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)

RPJMDRPJMD

RenstraSKPD

RenstraSKPD

RenjaSKPDRenjaSKPD RKPDRKPD

KUAKUA PPASPPAS

Dibahas bersama

DPRD

5 tahun

5 tahun

1 tahun 1 tahun

RKPRKP

RPJMRPJM

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH

1 tahun 1 tahun

5 tahun

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 54: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

5454

PENGERTIAN PENGERTIAN KEBIJAKAN UMUM APBDKEBIJAKAN UMUM APBD

SASARAN DAN KEBIJAKAN DAERAH DALAM SATU TAHUN ANGGARAN YANG MENJADI PETUNJUK DAN

KETENTUAN UMUM YANG DISEPAKATI SEBAGAI PEDOMAN PENYUSUNAN R-

APBD DAN RP-APBD

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 55: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

55555555

Substansi PerbedaanSubstansi Perbedaan

Pokok-pokok pikiran DPRD

Arahan, mandat & Pembinaan Pem Pusat

RENSTRADADATA HISTORISDATA HISTORIS

Arah & KebijakanUmum APBD

Penjaringan

Aspirasi

MASYARAKATTokoh Masy, LSM,

Ormas, Asosiasi Profesi, Perguruan Tinggi dll

PEMDA DPRD

KEPMENDAGRI NO 29

PERMENDAGRI NO 13 RPJMDRPJMD

RenstraSKPD

RenstraSKPD

RenjaSKPDRenjaSKPD RKPDRKPD

5 tahun

5 tahun

1 tahun

RKPRKP

RPJMRPJM

1 tahun

1 tahun

5 tahun

Rancangan KUARancangan KUA

DPRDDPRD

Dibahasbersama Pemda

Nota KesepakatanIR. HASMIRIZAL LUBIS,

MSI

Page 56: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

56565656

• RENSTRADA/DOKUMEN PERENCANAAN DRH LAINNYA

• ARAH & KEBIJAKAN UMUM APBD

• STRATEGI & PRIORITAS APBD

• RPJPD

• RPJMD

• RKPD

• KU APBD

• PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA

KEPMENDAGRI No. 29/2002KEPMENDAGRI No. 29/2002 PERMENDAGRI BARUPERMENDAGRI BARU

PERBEDAAN DOKUMENPERBEDAAN DOKUMEN

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 57: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

57575757

Bab I PendahuluanBab I Pendahuluan

a.a. Kondisi/prestasi yang telah berhasil dicapai pada tahun Kondisi/prestasi yang telah berhasil dicapai pada tahun sebelumnya, tahun berjalan dan perkiraan pencapaian pada tahun sebelumnya, tahun berjalan dan perkiraan pencapaian pada tahun anggaran yang akan datanganggaran yang akan datang

b.b. Perkiraan pencapaian tahun yg akan datangPerkiraan pencapaian tahun yg akan datang

c.c. Identifikasi Permasalahan & TantanganIdentifikasi Permasalahan & Tantangan

Bab III Kerangka Ekonomi Makro dan Implikasi terhadap Sumber Bab III Kerangka Ekonomi Makro dan Implikasi terhadap Sumber PendanaanPendanaan

a.a. Uraian kebijakan penganggaran sesuai dengan kebijakan pemerintah. Uraian kebijakan penganggaran sesuai dengan kebijakan pemerintah.

b.b. Kondisi yang berbeda akan menghasilkan target/sasaran yang Kondisi yang berbeda akan menghasilkan target/sasaran yang berbeda. berbeda.

c.c. Perkiraan penerimaan untuk mendanai seluruh pengeluaran pada Perkiraan penerimaan untuk mendanai seluruh pengeluaran pada tahun yang datang.tahun yang datang.

Bab II Gambaran Umum RKPDBab II Gambaran Umum RKPD

Prioritas pembangunan daerah yang diamanatkan dalam RKPD untuk Prioritas pembangunan daerah yang diamanatkan dalam RKPD untuk menyelesaikan permasalahan dan tantangan serta untuk mendukung menyelesaikan permasalahan dan tantangan serta untuk mendukung upaya mewujudkan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam upaya mewujudkan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam RPJMD.RPJMD.

Substansi dan Lingkup Materi Kebijakan Umum APBD

Bab IV PenutupBab IV Penutup

Uraian mengenai kesimpulan terhadap hal-hal yang disepakati.Uraian mengenai kesimpulan terhadap hal-hal yang disepakati.

Page 58: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

58585858

PEDOMAN PEDOMAN PENYUSUNAN APBD PENYUSUNAN APBD YG DIKELUARKAN YG DIKELUARKAN OLEH MENDAGRIOLEH MENDAGRI

Pokok-pokok Pokok-pokok kebijakan yang kebijakan yang memuat sinkronisasi memuat sinkronisasi kebijakan kebijakan pemerintah dengan pemerintah dengan pemerintah daerahpemerintah daerah

Prinsip dan Prinsip dan kebijakan kebijakan penyusunan APBD penyusunan APBD tahun anggaran tahun anggaran berkenaanberkenaan

Teknis penyusunan Teknis penyusunan APBDAPBD

Hal-hal khusus Hal-hal khusus lainnyalainnya

PEMERINTAH DAERAH

RancanganKUA

DPRD

PEDOMAN PENYUSUNAN RANCANGAN KUA

IR. HASMIRIZAL LUBIS, MSI

Page 59: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

59595959

Proses Penyampaian Rancangan Proses Penyampaian Rancangan KUAKUA

DPRDDPRD

RancanganKUA

Disampaikanke DPRDpaling lambatPertengahanbulan Juni

RancanganKUA

TAPD

KOORDINATOR TAPDKOORDINATOR TAPD

RancanganKUA

KDHKDH

RancanganKUA

Disampaikan ke KDHpaling lambatawal bulan Juni

Sekda selakuKoordinatorTAPD

Rancangan KUAdibahas bersama

PanitiaAnggar

anDPRD

PEMERINTAH DAERAH

Nota Kesepakatan

Paling lambat

Minggu ke-1

Juli

RKPD

Page 60: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

60606060

Bab III Kerangka Ekonomi Makro dan Implikasi terhadap Sumber Bab III Kerangka Ekonomi Makro dan Implikasi terhadap Sumber PendanaanPendanaan

a.a. Uraian kebijakan penganggaran sesuai dengan kebijakan Uraian kebijakan penganggaran sesuai dengan kebijakan pemerintah. pemerintah.

b.b. Kondisi yang berbeda akan menghasilkan target/sasaran yang Kondisi yang berbeda akan menghasilkan target/sasaran yang berbeda. berbeda.

c.c. Perkiraan penerimaan untuk mendanai seluruh pengeluaran pada Perkiraan penerimaan untuk mendanai seluruh pengeluaran pada tahun yang datang.tahun yang datang.

Contoh asumsi dan kondisi yang menjadi dasar pencapaian sasaran pada tahun yang akan datang adalah: (1)Laju inflasi

(2)Pertumbuhan ekonomi regional

(3)Tingkat penyerapan tenaga kerja regional, dan

(4)Lain-lain asumsi yang relevan dengan kondisi daerah setempat.

Page 61: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

61616161

CONTOH MENGHUBUNGKAN ANTARA ASUMSI MAKRO

DENGAN KUA

Urusan Wajib ( 25)Pendidikan

Prog..

Keg…

Kesehatan

Pekerjaan Umum

Dst………..

Urusan Pilihan ( Dipilih Daerah)Pertanian

Kehutanan

ASUMSI MAKRO

Dst….

Pertumbuhan EkonomiRegional

Laju Inflasi1. Standar

Harga

2. Proyeksi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan

3. Dst…..

Implikasi Asumsi Makro

TOLOK UKUR KINERJA PROGRAM YANG TERTUANG DALAM RPKD

Penyesuaian Sasaran

KUA

Page 62: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

62626262

Target Pencapaian Kinerja yang Terukur Dari Setiap Urusan Pemerintahan Daerah

KODEBIDANG URUSAN

PEMERINTAHAN DAERAH

SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN

TARGET (%)

ORGANISASI

PAGU INDIKATIF

(Juta Rp)

1 URUSAN WAJIB

1 01 Pendidikan

Program ......

Kegiatan ......

dst ...

1 02 Kesehatan

Program ......

Kegiatan ......

dst ...

Page 63: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

63636363

NO URAIAN

JUMLAHBERTAMBAH/(BERKURANG)

TA (n-1)Proyeksi TA (n)

Rp %

1. PENDAPATAN DAERAH

1.1 Pendapatan asli daerah

1.1.1 Pajak Daerah

1.1.2 …..

1.2 Dana perimbangan

1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak

1.2.2 …..

1.3 Lain-lain pendapatan daerah yang sah

1.3.1 Hibah

1.3.2 …..

Jumlah Pendapatan

2. BELANJA DAERAH

2.1 Belanja Tidak Langsung

2.1.1 Belanja pegawai

2.1.2 Belanja bunga

2.1.3 ……

2.2 Belanja Langsung

2.2.1 Belanja pegawai

2.2.2 ……

Jumlah Belanja

Surplus/(Defisit)

ProyeksiPendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Daerah

Page 64: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

64646464

NO URAIAN

JUMLAHBERTAMBAH/(BERKURANG)

TA (n-1)Proyeksi TA (n)

Rp %

Surplus/(Defisit)

3. PEMBIAYAAN DAERAH

3.1 Penerimaan pembiayaan

3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya (SiLPA)

3.1.2 Pencairan dana cadangan

3.1.3 ……

Jumlah penerimaan pembiayaan

3.2 Pengeluaran pembiayaan

3.2.1 Pembentukan dana cadangan

3.2.2 ......

Jumlah pengeluaran pembiayaan

Pembiayaan neto

3.3 Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SILPA)

Page 65: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

65656565

HUBUNGAN RKPD DENGAN KUA

NO

PRIORITAS PEMBANGUN

AN

PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR PROGRAM

INDIKATOR KEGIATAN

ORGA

NISASI

PAGU INDIKATIF

LOKASI

Hasil Keluaran HasilJumlah

(Rp)Sum ber

1 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Program Pendidikan Anak Usia Dini

Rasio Anak Usia Dini bersekolah dengan Jumlah Anak Usia Dini sebesar 1 : 3

Dinas Pendi dikan

858.000.000

Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK)

5 (Lima) Unit Gedung Sekolah Baru (TK) dengan standar 3 kelas untuk setiap sekolah

1.Rasio Jumlah Kelas dibanding anak didik sebesar 1 : 50

2.Jumlah anak yang terlayani menjadi 400 orang

754.000.000

APBD

Kec. AKec. BKec. C

Program Peningkatan Mutu Pendidikan SD

Rata-rata biaya pendidikan menurun sebesar 20%

100.000.000

Penyediaan Biaya Operasional Sekolah

Biaya Ujian Gratis

Biaya Pendidikan menurun sebesar 20%

100.000.000

APBN

Setiap SD

CONTOH RKPD

Page 66: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

66666666

HUBUNGAN RKPD DENGAN KUA

NO

PRIORITAS PEMBANGUN

AN

PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR PROGRAM

INDIKATOR KEGIATAN

ORGA

NISASI

PAGU INDIKATIF

LOKASI

Hasil Keluaran HasilJumlah

(Rp)Sum ber

1 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Program Pendidikan Anak Usia Dini

Rasio Anak Usia Dini bersekolah dengan Jumlah Anak Usia Dini sebesar 1 : 3

Dinas Pendi dikan

858.000.000

Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK)

5 (Lima) Unit Gedung Sekolah Baru (TK) dengan standar 3 kelas untuk setiap sekolah

1.Rasio Jumlah kelas dibanding anak didik sebesar 1 : 50

2.Jumlah anak yang terlayani menjadi 400 orang

754.000.000

APBD

Kec. AKec. BKec. C

RKPD YANG DITUANGKAN DALAM KUA

Page 67: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

67676767

HUBUNGAN TOLOK UKUR HUBUNGAN TOLOK UKUR PROGRAM DAN KEGIATANPROGRAM DAN KEGIATAN

PROGRAM/KEGIATAN

• INDIKATOR PROGRAM

• INDIKATOR KEGIATAN

• Hasil • Keluaran • Hasil

Program Pendidikan Anak Usia Dini

• Rasio Anak Usia Dini bersekolah dengan Jumlah Anak Usia Dini sebesar 1 : 3

Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK)

5 (Lima) Unit Gedung Sekolah Baru (TK) dengan standar 3 kelas setiap sekolah.

1. Rasio Jumlah Kelas dibanding anak didik sebesar 1 : 50

2. Jumlah anak yang terlayani menjadi 400 orang

Pengadaan mebelair sekolah

•Mebelair pendidikan untuk 5 (Lima) Unit Gedung Sekolah Baru (TK) dengan standar 3 kelas setiap sekolah.

1. Rasio Jumlah kelas dibanding anak didik sebesar 1 : 50

2. Jumlah anak yang terlayani menjadi 400 orang

Pengembangan kurikulum, bahan ajar dan model pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dengan muatan local.

•Tersusunnya kurikulum 7 mata pelajaran pokok berbasis minat dan bakat bermuatan lokal.

• Terpenuhinya kurikulum untuk pelayanan pendidikan anak usia dini sebanyak 400 orang anak.

Page 68: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

68686868

HUBUNGAN INFORMASI DALAM RKPD DENGAN RPJMD

PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR KEGIATAN SELAMA 5 TAHUN

KONDISI TAHUN 2005

KeluaranHasil

Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK)

50 (Lima) Unit Gedung Sekolah Baru (TK) yang terdiri dari 3 kelas setiap sekolah

1.Rasio Jumlah Kelas dibanding anak didik sebesar 1 : 40

2.Jumlah anak yang terlayani menjadi 500 orang

Rasio Jumlah Sekolah dan anak didik sebesar 1 : 70 dengan data jumlah anak usia sekolah dini yang belum sekolah rata-rata sebesar 600 orang.

INFORMASI DALAM RPJMD ( 2005 – 2009 )

PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR KEGIATAN PAGU INDIKATIFLOKA

SI

KeluaranHasil

Jumlah (Rp)

Sum ber

Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK)

5 (Lima) Unit Gedung Sekolah Baru (TK) yang terdiri dari 3 kelas setiap sekolah.

1.Rasio Jumlah Kelas dibanding anak didik sebesar 1 : 50

2.Jumlah anak yang terlayani menjadi 400 orang

754.000.000

APBD

Kec. AKec. BKec. C

INFORMASI DALAM KUA ( RKPD 2007 )

Page 69: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

69696969

CONTOH PERHITUNGAN PENCAPAIAN TARGET DALAM KUA

PROGRAM/KEGIATANINDIKATOR KEGIATAN SELAMA 5 TAHUN

KONDISI TAHUN 2005Hasil

Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK)

Rasio Jumlah Kelas dibanding anak didik sebesar 1 : 40

Rasio Jumlah Kelas dan anak didik sebesar 1 : 70 dengan data jumlah anak usia sekolah dini yang belum sekolah rata-rata sebesar 600 orang.

INFORMASI DALAM RPJMD ( 2005 – 2009 )

PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR KEGIATAN PAGU INDIKATIF

HasilJumlah (Rp) Sumber

Dana

Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK)

Rasio Jumlah Kelas dibanding anak didik sebesar 1 : 50

754.000.000

APBD

INFORMASI DALAM KUA ( RKPD 2007 )

PENCAPAIAN TARGET 2007

(70-50) : (70 - 40)

{ } x 100% = 66,67%

Page 70: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

7070

KODEBIDANG URUSANPEMERINTAHAN

DAERAH

SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN

TARGET (%)

ORGANISASI

PAGU INDIKATIF

•(Juta Rp)

  1 URUSAN WAJIB

  101 PENDIDIKAN 201.812.213.201.812.213.

000000

  101

Program Pendidikan Anak Usia Dini

Rasio Anak Usia Dini bersekolah dengan Jumlah Anak Usia Dini sebesar 1 : 3

66,67 %

Dinas Pendidikan

858.000.000

  101

Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK)

Rasio Jumlah kelas dibanding anak didik sebesar 1 : 50 dengan terbangunnya 5 unit sekolah baru (USB) TK dengan standar 1 sekolah terdiri dari 3 kelas sehingga jumlah anak yang terlayani menjadi 400 orang

66,67%

Dinas Pendidikan

754.000.000

CONTOH PENYAJIAN PENCAPAIAN TARGET DALAM KUA

Page 71: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

7171

CONTOH PENYAJIAN INDIKATOR PROGRAM/KEGIATAN

PROGRAM/KEGIATANINDIKATOR PROGRAM

INDIKATOR INDIKATOR KEGIATAN KEGIATAN (KELUARAN)(KELUARAN)

INDIKATOR INDIKATOR KEGIATAN KEGIATAN (HASIL)(HASIL)

Program Pelayanan Program Pelayanan Administrasi Administrasi PerkantoranPerkantoran

Prosentase Prosentase jumlah surat jumlah surat terkirim terkirim dibanding dibanding dengan total dengan total jumlah surat jumlah surat dalam satu dalam satu tahun adalah tahun adalah 80%80%

Penyediaan jasa surat Penyediaan jasa surat menyuratmenyurat

1500 surat 1500 surat terkirimterkirim

Tercapainya Tercapainya prosentase prosentase rata-rata rata-rata surat yang surat yang gagal gagal TersampaikaTersampaikan 20% dari n 20% dari rata-rata rata-rata jumlah surat jumlah surat yang yang seharusnya seharusnya terkirim.terkirim.

Page 72: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

7272

CONTOH PENYAJIAN INDIKATOR PROGRAM/KEGIATAN

PROGRAM/KEGIATANINDIKATOR PROGRAM

INDIKATOR INDIKATOR KEGIATAN KEGIATAN (KELUARAN)(KELUARAN)

INDIKATOR INDIKATOR KEGIATAN KEGIATAN (HASIL)(HASIL)

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Perbandingan jumlah mebelair layak pakai dengan jumlah pegawai non struktural adalah 1 : 1

Pengadaan mebeleur (meja-kursi)

62 unit (meubelair) meja kursi

Tercapainya prosentase total mebelair untuk pegawai non struktural yang tidak layak pakai sebesar 30% dari total meubelair yang dimiliki

Page 73: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

73737373

PRIPRIORITAS & PLAFOND ORITAS & PLAFOND ANGGARAN SEMENTARAANGGARAN SEMENTARA

Page 74: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

7474

PENGERTIAN PENGERTIAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN

SEMENTARA (PPAS)SEMENTARA (PPAS)

PROGRAM PRIORITAS DAN PATOKAN BATAS MAKSIMAL ANGGARAN YANG DIBERIKAN KEPADA SKPD UNTUK SETIAP PROGRAM DAN KEGIATAN

SEBAGAI ACUAN DALAM PENYUSUNAN RKA-SKPD

PENENTUAN BATAS MAKSIMAL DAPAT DILAKUKAN SETELAH

MEMPERHITUNGKAN BELANJA PEGAWAI

Page 75: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

7575

PENGERTIANPENGERTIAN

Prioritas adalah suatu upaya mengutamakan sesuatu daripada yang lain

Prioritas merupakan proses dinamis dalam pembuatan keputusan yang saat ini dinilai paling penting dengan dukungan komitmen untuk melaksanakan keputusan tsb

Penetapan prioritas tidak hanya mencakup keputusan apa yang penting untuk dilakukan, tetapi juga menentukan skala atau peringkat wewenang/urusan/fungsi atau program dan kegiatan yang harus dilakukan lebih dahulu dibandingkan program atau kegiatan yang lain

PRIORITASPRIORITAS

Page 76: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

7676

TUJUANTUJUANPRIORITASPRIORITAS

Terpenuhinya skala dan lingkup kebutuhan masyarakat yang dianggap paling penting dan paling luas jangkauannya, agar alokasi sumber daya dapat digunakan/dimanfaatkan secara ekonomis, efisien dan efektif, mengurangi tingkat risiko dan ketidakpastian serta tersusunnya program atau kegiatan yang lebih realistis.

Contoh : - Prioritas Pendidikan : Program Wajib Belajar 9 Thn

- Prioritas Kesehatan : Penurunan tingkat kematian

ibu dan anak - Keamanan & Ketertiban : Antisipasi

peledakan bom - Infrastruktur : Jalan, Jembatan

dan Irigasi

Page 77: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

77777777

PLAFON ANGGARAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARASEMENTARA

Plafon anggaran sementara adalah jumlah rupiah batas Plafon anggaran sementara adalah jumlah rupiah batas tertinggi yang dapat dianggarkan oleh tiap-tiap satuan tertinggi yang dapat dianggarkan oleh tiap-tiap satuan kerja perangkat daerah, termasuk didalamnya belanja kerja perangkat daerah, termasuk didalamnya belanja pegawaipegawai

Plafon anggaran yang disepakati oleh Pemerintah Plafon anggaran yang disepakati oleh Pemerintah Daerah dengan DPRD bersifat sementara dalam arti Daerah dengan DPRD bersifat sementara dalam arti bahwa plafon anggaran harus ditindaklanjuti dengan bahwa plafon anggaran harus ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Daerah menyangkut batasan plafon Peraturan Kepala Daerah menyangkut batasan plafon anggaran yang bersifat tetap /Prioritas dan Plafon anggaran yang bersifat tetap /Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) SKPDAnggaran (PPA) SKPD

PPA yang telah ditetapkan selanjutnya dijadikan PPA yang telah ditetapkan selanjutnya dijadikan pedoman dalam penyusunan rencana anggaran satuan pedoman dalam penyusunan rencana anggaran satuan kerja perangkatkerja perangkat daerah pada masing-masing satuan daerah pada masing-masing satuan kerja perangkat daerahkerja perangkat daerah

Page 78: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

78787878

ANALISIS YANG DAPAT ANALISIS YANG DAPAT DIKEMBANGKAN DALAM DIKEMBANGKAN DALAM

PENYUSUNAN PPASPENYUSUNAN PPAS

LINGKUNGAN INTERNAL

FAKTOR KEKUATAN

LINGKUNGAN EKSTERNAL

FAKTOR PELUANG FAKTOR TANTANGAN

FAKTOR KELEMAHAN

Seberapa Besar Faktor –FaktorKekuatan Yang Dimiliki Dapat Digunakan Untuk MengatasiFaktor-Faktor Kelemahan

Seberapa Besar Faktor –FaktorPeluang Dapat Digunakan Untuk Menghadapi Faktor-Faktor Tantangan

ANALISIS SWOT

IMPLEMENTASI DALAM PENYUSUNAN PPAS

Dengan Pemberian Bobot Masing-Masing Faktor Yang Tersebut Diatas

Page 79: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

79797979

CONTOH PROSES PENENTUAN CONTOH PROSES PENENTUAN PRIORITAS PRIORITAS

EKSTERNAL

FAKTOR KELEMAHAN

FAKTOR TANTANGAN

INTERNAL

FAKTOR KEKUATAN

FAKTOR PELUANG

ANALISIS SWOT

Urusan Pendidikan

•Program A

•Program B

•Dst……Urusan Kesehatan

•Program A

•Program B

EKSTERNAL

INTERNAL

4+3 = 7

CONTOH

BOBOT 5 s/d 1

2+3 = 5 Urusan

Pendidikan

1.Program B (12)

2.Program A (9)

3.Dst……Urusan

Kesehatan

1.Program B (9)

2.Program A (8)

2 + 4 = 6

1+ 2 = 3

1 + 2 = 3 2+ 3 = 5

2 + 3 = 5 3 + 1 = 4

Page 80: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

80808080

Bab I PendahuluanBab I Pendahuluan

Kondisi/prestasi yang telah dicapai, Perkiraan pencapaian tahun yg akan Kondisi/prestasi yang telah dicapai, Perkiraan pencapaian tahun yg akan datang, Identifikasi Permasalahan & Tantangandatang, Identifikasi Permasalahan & Tantangan

Bab IV Prioritas Program dan Plafon AnggaranBab IV Prioritas Program dan Plafon Anggaran

Uraian tentang prioritas program dan plafon anggaran yang disepakati Uraian tentang prioritas program dan plafon anggaran yang disepakati yaitu mencakup :yaitu mencakup :

Capaian sasaran program,Capaian sasaran program,Dasar pertimbangan penentuan besaran pagu indikatif untuk mencapai Dasar pertimbangan penentuan besaran pagu indikatif untuk mencapai sasaran program sasaran program

Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian SKPD dalam menjabarkan Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian SKPD dalam menjabarkan program lebih lanjut ke dalam masing-masing kegiatanprogram lebih lanjut ke dalam masing-masing kegiatan

Bab III Proyeksi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan DaerahBab III Proyeksi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan DaerahAsumsi makro ekonomi yang disepakati terhadap implikasi kemampuan fiskal daerah..

Kebijakan yang ditempuh dalam upaya peningkatan pendapatan daerahKebijakan yang ditempuh dalam upaya peningkatan pendapatan daerah Faktor-faktor yang mempengaruhi tidak terjadinya terjadinya Faktor-faktor yang mempengaruhi tidak terjadinya terjadinya peningkatan belanja daerahpeningkatan belanja daerah

Kebijakan pemerintah daerah di bidang pembiayaan daerah tahun Kebijakan pemerintah daerah di bidang pembiayaan daerah tahun anggaran berkenaananggaran berkenaan

Substansi dan Lingkup Materi PPAS

Bab V PenutupBab V Penutup

Uraian mengenai kesimpulan terhadap hal-hal yang disepakati.Uraian mengenai kesimpulan terhadap hal-hal yang disepakati.

Bab II Kebijakan Umum APBDBab II Kebijakan Umum APBD

Gambaran ringkas target pencapaian kinerja setiap urusan berdasarkan proyeksi anggaran..

Page 81: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

81818181

MATRIKS PRIORITAS PROGRAM DAN PLAFON ANGGARAN

NO.PRIORITAS PROGRAM

DAN KEGIATAN

SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN

ORGANISASIJUMLAH PLAFON

ANGGARAN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Dst.

JUMLAH

Page 82: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

82828282

PLAFON ANGGARAN MENURUT ORGANISASI

•KODEURUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

•DAN ORGANISASI

PLAFON ANGGARAN

•JUMLAH BELANJA TIDAK

LANGSUNGBELANJA

LANGSUNG

1 URUSAN WAJIB

1 01 Pendidikan

1 01 01 Dinas Pendidikan

1 01 02 Dst………………

1 02 Kesehatan

1 02 01 Dinas Kesehatan

1 02 02 Dst..................

1 03 Pekerjaan Umum

1 03 01 Dinas Pekerjaan Umum

1 03 02 Dst.................

1 04 Dst

2 URUSAN PILIHAN

2 01 Pertanian

2 01 01 Dinas Pertanian

2 01 02 Dst............

2 02 Kehutanan

2 02 01 Dinas Kehutanan

2 02 02 Dst………………

2 03 Dst..............

Jumlah

Page 83: Anggaran Berbasis Kinerja Arsyad

83838383

SURAT EDARAN KEPALA DAERAH Tentang

Pedoman Penyusunan RKA-SKPD

1. PPA yang dialokasikan untuk setiap program SKPD berikut rencana pendapatan dan pembiayaan

2. Sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD dengan kinerja SKPD berkenaan sesuai standar pelayanan minimal yang ditetapkan

3. Batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD

4. Hal-hal lainnya yang perlu mendapat perhatian SKPD terkait dengan prinsip-prinsip peningkatan efisiensi, efektifitas, transparansi, dan akuntabilitas penyusunan anggaran dalam rangka pencapaian prestasi kerja

5. Dokumen sebagai lampiran meliputi KUA, PPA, kode rekening APBD, format RKA-SKPD, analisis standar belanja dan standar satuan hargaDiterbitkan

Paling lambat awal bulan Agustus tahun berjalan