anemia, morfologi eritrosit dan pendekatan diagnosis
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Anemia, Morfologi Eritrosit Dan Pendekatan Diagnosis
1/8
ANEMIA: MORFOLOGI SEL DARAH MERAH DAN PENDEKATAN
DIAGNOSIS
Seorang perempuan 45 tahun menelpon dokternya dan mengeluhkan kelehahan, sesak
napas saat aktivitas, dan malaise. Dia meminta suntikan vitamin B12 untuk memulihkan
kondisinya. Dokter meminta waktu untuk memeriksanya sehingga dapat menemukan
gejala sebelum member terapi. ilai hematokrit ketika di kantor yaitu 2!". Dokter
kemudian meminta tes laboratorium tambahan yaitu Darah #eri$er %engkap dan hitung
retikulosit.
1. &engapa dokter ingin pasiennya untuk datang ke kantor sebelum diberikanpengobatan'
2. Bagaimana &() dan hitung retikulosit dapat membantu menentukan
pengklasi$ikasian anemia'*. &engapa pemeriksaan apus darah tepi penting dalam penatalaksanaan anemia'
+ritrosit memiliki $ungsi vital dalam pengiriman oksigen ke jaringan. emoglobin dalam
eritrosit memiliki kapasitas untuk mengikat oksigen di paru dan melepaskannya ke
jaringan. -stilah anemia berasal dari bahasa unani, anaimia, yang berarti /tanpa
darah0. #enurunan eritrosit, atau penurunan jumlah hemoglobin di eritrosit
mengakibatkan penurunan pengiriman oksigen dan akhirnya jaringan menjadi hipoksia.
nemia hampir ditemukan di sekitar 1,2 miliar orang di seluruh dunia. nemia
bukanlah suatu penyakit, melainkan mani$estasi dari suatu proses penyakit tertentu.
Semua kasus anemia harus diinvestigasi. Bagian ini menjelaskan garis besar dalam
diagnosis, mekanisme, dan klasi$ikasi anemia. Dalam bagian selanjutnya, bagian3
bagian anemia akan dijelaskan seara detail.
DEFINISI ANEMIA
De$inisi $ungsional dari anemia adalah penurunan kapasitas pengangkutan oksigen
darah. al ini munul jika terdapat ketidakukupan hemoglobin atau hemoglobin yang
$ungsinya berkurang. ang pertama adalah yang paling seting terjadi.
-
7/25/2019 Anemia, Morfologi Eritrosit Dan Pendekatan Diagnosis
2/8
nemia seara operasional berarti kekurangan eritrosit yang berada dibawah jumlah
minimal, jumlah hemoglobin, dan berat eritrosit pada sebagian pasien. Searapraktis,
de$inisi ini tidak dapat diaplikasikan, karena jumlah minimal eritrosit tiap pasien
berbeda3beda. De$inisi yang lebih konvensional adalah penurunan eritrosit, hemoglobin
dan hematokrit dibawah jumlah rata3rata pada seorang in$dividu sehat yang usia, seks,
ras, dan kondisi lingkungan sekitar yang sama. &asalah dengan de$inisi konvensional
ini munul karena beberapa alasan. ilai rata3rata berasal dari banyak sampel /normal0.
De$inisi normal sangat berbeda pada tiap orang. al ini butuh pengembangan dalam
membedakan rata3rata data, bergantung pada kumpulan individu mana yang
digunakan. Selain itu, kumpulan individu ini kurang heterogen untuk dijadikan semua
populasi yang berbeda.
(ontoh dari berbagai re$erensi hematologi untuk populasi dewasa dan anak ada di
over awal tulisan ini. &ereka menulis berdasarkan usia dan seks, tetapi ras,
lingkungan dan $aktor laboratorium juga dapat mempengaruhi nilai. iap laboratorium
harus menentukan re$erensinya sendiri berdasarkan instrument tertentu, metode yang
digunakan, dan demogra$i serta lingkungan populasi pasiennya. ujuan dari diskusi
pada bagian ini, seoarang pasien dikatakan anemis jika hemoglobinnya turun dibawah
nilai pada tabel ini.
TEMUAN KLINIS
6iwayat dan pemeriksaan $isik sangat penting dalam membuat diagnosis klinik anemia.
7ejala klasik dar anemia adalah $atigue dan sesak napas. 8ika suplai oksigen
berkurang, pasien tidak memiliki ukup energy untuk melaksanakan kegiatan sehari3
hari. &emperoleh riwayat yang baik membutuhkan pertanyaan yang hati3hati kepada
pasien, terutama pola makan, konsumsi obat, bahan kimia, pekerjaan, hobi, perjalanan,
riwayat perdarahan, etnis, riwayat keluarga, gejala neurologis, pengobatan terakhir,kekuningan, dan penyakit lain yang dapat menyebabkan anemia. 9alaupun terdapat
banyak hal untuk mengungkapkan keadaan anemia, terdapat beberapa kemungkinan.
:leh karena itu, diskusi teliti dibutuhkan untuk memperoleh penyebab anemia.
(ontohnya, de$isiensi besi memiliki gejala khas yaitu pia. #asien dengan pia
menyukai substansi seperti es, tepung jagung, atau tanah liat. 8adi, seseorang dengan
-
7/25/2019 Anemia, Morfologi Eritrosit Dan Pendekatan Diagnosis
3/8
anemia mungkin asimptomatis, dan dapat terlihat sebagai anemia yang ringan atau
progresi$.
;itur tertentu harus dievaluasi erat selama pemeriksaan $isik untuk memberikan
petunjuk gangguan hematologi, seperti kulit, mata, dan mulut. #emeriksaan juga harus
menari nyeri sternum, lim$adenopati, murmur jantung, splenomegali, dan
hepatomegali. ikterus penting untuk penilaian anemia, karena mungkin karena
meningkatnya penghanuran sel darah merah, yang menunjukkan komponen hemolitik
anemia. mengukur tanda3tanda vital tanda juga komponen penting dari evaluasi $isik.
pasien yang mengalami penurunan epat kadar hemoglobin biasanya memiliki
takikardia, sedangkan jika anemia adalah berdiri lama, detak jantung bisa normal
karena kemampuan tubuh untuk mengimbangi anemia.
nemia moderat mungkin tidak menghasilkan tanda3tanda atau gejala klinis jika
timbulnya anmia lambat. tergantung pada usia dan kardiovaskular negara pasien,
bagaimanapun, anemia moderat dapat berhubungan dengan puat dari konjungtiva dan
kuku tidur, dyspnea, vertigo, sakit kepala, kelemahan otot, lesu, dan gejala lainnya.
anemia berat biasanya menghasilkan takikardia, hipotensi dan gejala lainnya
kehilangan volume, selain gejala terda$tar sebelumnya. beratnya anemia yang diukur
dengan tingkat perkembangan anemia.
ADAPTASI FISIOLOGIS
#enurunan suplai oksigen ke jaringan yang disebabkan penurunan hemoglobin akan
menyebabkan peningkatan eksresi eritropoietin oleh ginjal. +ritropoietin menstimulasi
prekursor eritrosit di sum3sum tulang, yang akan menghasilkan eritrosit yang lebih
banyak ke sirkulasi. Dengan anemia persisten, tubuh mengalami adaptasi $isiologis
untuk meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen terhadap penurunan hempglobin.
adi, respirasi, dan urah jantung akan ditingkatkan untuk suplai oksigen ke jaringan
yang lebih epat. ambahan, hipoksia jaringan memiu peningkatan 2,* bi$os$ogliserat
pada eritrosit yang menyebabkan kurva disosiasi oksigen kearah kanan dan
menyebabkan peningkatan suplai oksigen ke jaringan. -ni merupakan mekanisme yang
signi$ikan pada anemia yang memungkinkan pasien dengan nilai hemoglobin yang
-
7/25/2019 Anemia, Morfologi Eritrosit Dan Pendekatan Diagnosis
4/8
rendah tetap asimptomatis. nemia berat dan persisten, kabarnya, ketegangan pada
jantung dan berubah menjadi kegagalan jantung.
MEKANISME ANEMIA
-
7/25/2019 Anemia, Morfologi Eritrosit Dan Pendekatan Diagnosis
5/8
kronis, de$isiensi eritropoietin, penyakit ginjal, reaksi autoimun, granuloma dan
keganansan.
Ke"i#angan Dara" A$t Dan He%o#isis
nemia dapat terjadi dari kehilangan darah akut atau hemolisis prematur terlihat dari
lama hidup eritrosit yang singkat. Dengan kehilangan darah akut dan hemolisis, sum3
sum tulang berupaya untuk meningkatkan produksi eritrosit, namun tidak dapat
mengkompensasinya. #enyebab hemolisis yaitu, de$ek intrinsik membran eritrosit,
hemoglobin atau ekstrinsik, juga karena proses antibody, $ragmentasi dan destruksi
akibat in$eksi.
DIAGNOSIS LA&ORATORIS ANEMIA
Hit$ng Dara" Lengap dan Indes Se# Dara" Mera"
&()?, mean cell hemoglobin
>&(?, dan mean cell hemoglobin concentration >&((?. -ndeks terpenting adalah
&(), ukuran dari volume rata3rata eritrosit dalam $emtoliter >$%?. 6ange rata3rata untuk
penentuan ini terdapat di dalam tabel didepan buku. lat analisis hematologi otomatis
juga menyediakan histogram eritrosit dan red cell distribution width (6D9?. itung
retikulosit absolute dan relati$, serta deskripsinya, harus disajikan kepada setiap pasien
ketika anemia ditemukan. lat analisis otomatis dapat menghitung retikulosit dengan
akurasi tinggi dan presisi dibandingkan hitung manual.
istogram eritrosit adalah sebuah kurva distribusi $rekuensi volume eritrosit dengan
angka relati$ ell diletakkan pada ordinat dan volume eritrosit dalam $% dalam a@is.
Dengan populasi normal eritrosit, distribusi akan rata. =elainan terlihat pada pergeseran
kurva ke kiri >mirositik? dank ke kanan >makrositik?, dan pelebaran kurva dikarenakan
variasi rata3rata volume eritrosit atau adanya 2 populasi eritrosit dengan volume yang
-
7/25/2019 Anemia, Morfologi Eritrosit Dan Pendekatan Diagnosis
6/8
berbeda >anisositosis?. istogram melengkapi apus darah tepi dalam mengidenti$ikasi
varian populasi eritrosit.
6D9 adalah koe$isien variasi dari volume eritrosit dalam persen. -ni mengindikasikan
variasi volume eritrosit yang diukur dan berkorelasi dengan anisositosis dan apus darah
tepi. lat analsis otomatis menghitung 6D9 dengan memisahkan standar deviasi dari
volume eritrosit oleh &() dan dikalikan 1!! untuk satuan persen.
Hit$ng Reti$#osit
itung 6etikulosit merupakan alat yang penting untuk menilai kemampuan sum3sum
tulang dalam meningkatkan produksi eritrosit sebagai respon anemia. 6etikulosit adalah
eritrosit muda tak bernukleus namun masih memiliki substansi 6. ormalnya,
retikulosit bersirkulasi di peri$er sekitar 1 hari sambil menyelesaikan perkembangannya.
ilai rata3rata retikulosit pada dewasa yaitu !,531,5" dari total eritrosit. ilai rata3rata
untuk bayi baru lahir yaiut 1,535,A" tetapi nilai ini masih dapat berubah seperti nilai
orang dewasa dalam beberapa minggu setelah melahirkan. #erhitungan retikulosit
absolute ditentukan dengan mengalikan persentase retikulosit dengan jumlah eritrosit.
ilai rata3rata retikulosit absolute yaitu 2535@1!C%, berdasarkan nilai normal eritrosit
orang dewasa. #asien dengan anemia berat akan tampak peningkatan jumlah
retikulosit jika hanya persentasenya yang dilihat. &isalnya seorang pasien dewasa
dengan eritrosit 1,5 juta% dan *" retikulosit memiliki hitung retikulosit absolute sekitar
45@1!C%. persentase retikulosit berada di atas rata3rata nilai normal, tetapi retikulosit
berada di nilai normal. nilai
normal hematokrit?. 8ika retikulosit dikeluarkan prematur dari sum3sum tulang dan
berada di sirkulasi sekitar 23* hari >normalnya 1 hari?, hitung retikulosit yang benar
harus dipisahkan dengan waktu maturasi untuk menentukan retiuloyte production
-
7/25/2019 Anemia, Morfologi Eritrosit Dan Pendekatan Diagnosis
7/8
index >6#-?. 6#- merupakan pilihan yang lebih baik dalam menentukan produksi
eritrosit daripada hitung retikulosit.
nalisis hitung retkulosit memainkan peran penting dalam menentukan suatu anemia
disebabkan olej de$ek produksi eritrosit atau karena destruksi prematur. 8ika terdapat
pemendekan masa hidup eritrosit, seperti pada anemia hemolitik, sum3sum tulang akan
menoba mengkompensasi dengan meningkatkan produksi eritrosit. #eningkatan ini
akan terlihat sebagai peningkatan jumlah retikulosit di sirkulasi peri$er dan hitung
retikulosit yang meningkat. 9alaupun peningkatan retikulosit dapat terlihat pada
perdarahan akut, namun akan lebih terlihat pada anemia hemolitik. #erdarahan kronik,
bukanlah suatu penyebab peningkatan retikulosit, melainkan menyebabkan de$isiensi
besi dan hitung retikulosit rendah. itung retikulosit rendah dapat disebabkan karena
penurunan produksi eritrosit normal, karena eritropoiesis ine$ekti$ dan insu$isien.
Pe%erisaan Ap$s Dara" Tepi
=omponen penting dalam evaluasi anemia adalah pemeriksaan apus darah tepi,
dengan melihat diameter eritrosit, bentuk, ukuran, dan inklusi. pus darah tepi juga
dapat menjadi ontrol terhadap hasil penghitungan dengan menggunakan alat hitung
otomatis. +ritrosit normal apus darah tepi yaitu seragam, diameter 3A Em, dan eritrosit
besar berdiameter F A Em. bentuk abnormal eritrosit >sel sabit, s$erosit, sistosit dan oval
makrosit? dan inklusi eritrosit >parasit malaria, baso$ilik stippling, badan owell38olly?
hanya dapat dlihat dengan apus darah tepi.
khirnya, penilaian leukosit dan trombosit dapat melihat kelainan pada sum3sum tulang
dalam mengdiagnosis anemia. (ontohnya, netro$il hipersegmen dapat dilihat pada
de$isiensi B12 atau $olat, atau peningkatan sel blas dan penurunan trombosit terlihat
pada keadaan leukemia akut.
Pe%erisaan S$%'S$% T$#ang
#enyebab banyak kasus anemia dapat ditentukan dari riwayatnya. #emeriksaan $isik
dan hasil laboratorium serta apus darah tepi. 8ika penyebab maish belum dapat
ditemukan, maka diagnosis di$erensial yaitu dengan aspirasi sum3sum tulang dan
-
7/25/2019 Anemia, Morfologi Eritrosit Dan Pendekatan Diagnosis
8/8
biopsy akan membantu menari penyebab anemia. #emeriksaan sum3sum tulang
diindikasikan pada pasien dengan anemia yang tidak diketahui penyebabnya, demam
tanpa sebab jelas, atau keurigaan keganasan hematologi. #emeriksaan sum3sum
tulang mengevaluasi hematopoiesis dan dapat menentukan jika terdapat kelainan sum3
sum. #emeriksaan ini dapat melihat penyebab anemia termasuk kelainan seluler sum3
sum tulang, eritropoiesis ine$ekti$ dan megaloblastik >de$isiensi B12 atau &DS?,
kurangnya simpanan besi di sum3sum tulang, dan granuloma, in$eksi, serta sel tumor
yang dapat menganggu eritropoiesis normal.
#emeriksaan lain yang dapat membantu dalam diagnosis anemia yaitu sitometri, studi
sitogenetik, dan analisis moleular untuk melihat kelainan sel, mutasi gen spesi$ik, dan
kelainan kromosom.
Tes La(oratori$% Lain
#emeriksaan laboratorium lain yang dapat membantu menari penyebab anemia yaitu
pemeriksaan urinalisis >mendeteksi hemoglobinuria dan peningkatan urobilinogen?
dengan pemeriksaan mikroskopik >mendeteksi hematuria dan hemosiderin? dan analisi
$eses >mendeteksi perdarahan samara tau parasit intestinal?. 8uga dapat dilakukan
studi kimiawi yang sangat berguna, seperti tes $ungsional ginjal dan hati. De$isiensi
tembaga juga dapat diidenti$ikasi sebagai penyebab anemia akibat gangguan nutrisi.
Setelah studi laboratorium hematologi komplit, anemia dapat diklasi$ikasikan
berdasarkan hitung retikulosit, &(), dan apus darah tepi. Studi besi sangat berman$aat
jika terdapat penurunan retikulosit dan pada keadaan anemia mikrositik. #emeriksaan
serum vitamin B12 dan $olat sangat membantu dalam menentukan anemia
megaloblastik dengan penurunan kadar retikulosit, atau tes antiglobulin langsung dapat
membedakan anemia hemollitik autoimun dengan penyebab lainnya. =arena
banyaknya etiologi dari anemia, penyebab harus ditentukan sebelum memberikan
terapi.