anemia, morfologi eritrosit dan pendekatan diagnosis

Upload: pramita-ines-parmawati

Post on 27-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Anemia, Morfologi Eritrosit Dan Pendekatan Diagnosis

    1/8

    ANEMIA: MORFOLOGI SEL DARAH MERAH DAN PENDEKATAN

    DIAGNOSIS

    Seorang perempuan 45 tahun menelpon dokternya dan mengeluhkan kelehahan, sesak

    napas saat aktivitas, dan malaise. Dia meminta suntikan vitamin B12 untuk memulihkan

    kondisinya. Dokter meminta waktu untuk memeriksanya sehingga dapat menemukan

    gejala sebelum member terapi. ilai hematokrit ketika di kantor yaitu 2!". Dokter

    kemudian meminta tes laboratorium tambahan yaitu Darah #eri$er %engkap dan hitung

    retikulosit.

    1. &engapa dokter ingin pasiennya untuk datang ke kantor sebelum diberikanpengobatan'

    2. Bagaimana &() dan hitung retikulosit dapat membantu menentukan

    pengklasi$ikasian anemia'*. &engapa pemeriksaan apus darah tepi penting dalam penatalaksanaan anemia'

    +ritrosit memiliki $ungsi vital dalam pengiriman oksigen ke jaringan. emoglobin dalam

    eritrosit memiliki kapasitas untuk mengikat oksigen di paru dan melepaskannya ke

    jaringan. -stilah anemia berasal dari bahasa unani, anaimia, yang berarti /tanpa

    darah0. #enurunan eritrosit, atau penurunan jumlah hemoglobin di eritrosit

    mengakibatkan penurunan pengiriman oksigen dan akhirnya jaringan menjadi hipoksia.

    nemia hampir ditemukan di sekitar 1,2 miliar orang di seluruh dunia. nemia

    bukanlah suatu penyakit, melainkan mani$estasi dari suatu proses penyakit tertentu.

    Semua kasus anemia harus diinvestigasi. Bagian ini menjelaskan garis besar dalam

    diagnosis, mekanisme, dan klasi$ikasi anemia. Dalam bagian selanjutnya, bagian3

    bagian anemia akan dijelaskan seara detail.

    DEFINISI ANEMIA

    De$inisi $ungsional dari anemia adalah penurunan kapasitas pengangkutan oksigen

    darah. al ini munul jika terdapat ketidakukupan hemoglobin atau hemoglobin yang

    $ungsinya berkurang. ang pertama adalah yang paling seting terjadi.

  • 7/25/2019 Anemia, Morfologi Eritrosit Dan Pendekatan Diagnosis

    2/8

    nemia seara operasional berarti kekurangan eritrosit yang berada dibawah jumlah

    minimal, jumlah hemoglobin, dan berat eritrosit pada sebagian pasien. Searapraktis,

    de$inisi ini tidak dapat diaplikasikan, karena jumlah minimal eritrosit tiap pasien

    berbeda3beda. De$inisi yang lebih konvensional adalah penurunan eritrosit, hemoglobin

    dan hematokrit dibawah jumlah rata3rata pada seorang in$dividu sehat yang usia, seks,

    ras, dan kondisi lingkungan sekitar yang sama. &asalah dengan de$inisi konvensional

    ini munul karena beberapa alasan. ilai rata3rata berasal dari banyak sampel /normal0.

    De$inisi normal sangat berbeda pada tiap orang. al ini butuh pengembangan dalam

    membedakan rata3rata data, bergantung pada kumpulan individu mana yang

    digunakan. Selain itu, kumpulan individu ini kurang heterogen untuk dijadikan semua

    populasi yang berbeda.

    (ontoh dari berbagai re$erensi hematologi untuk populasi dewasa dan anak ada di

    over awal tulisan ini. &ereka menulis berdasarkan usia dan seks, tetapi ras,

    lingkungan dan $aktor laboratorium juga dapat mempengaruhi nilai. iap laboratorium

    harus menentukan re$erensinya sendiri berdasarkan instrument tertentu, metode yang

    digunakan, dan demogra$i serta lingkungan populasi pasiennya. ujuan dari diskusi

    pada bagian ini, seoarang pasien dikatakan anemis jika hemoglobinnya turun dibawah

    nilai pada tabel ini.

    TEMUAN KLINIS

    6iwayat dan pemeriksaan $isik sangat penting dalam membuat diagnosis klinik anemia.

    7ejala klasik dar anemia adalah $atigue dan sesak napas. 8ika suplai oksigen

    berkurang, pasien tidak memiliki ukup energy untuk melaksanakan kegiatan sehari3

    hari. &emperoleh riwayat yang baik membutuhkan pertanyaan yang hati3hati kepada

    pasien, terutama pola makan, konsumsi obat, bahan kimia, pekerjaan, hobi, perjalanan,

    riwayat perdarahan, etnis, riwayat keluarga, gejala neurologis, pengobatan terakhir,kekuningan, dan penyakit lain yang dapat menyebabkan anemia. 9alaupun terdapat

    banyak hal untuk mengungkapkan keadaan anemia, terdapat beberapa kemungkinan.

    :leh karena itu, diskusi teliti dibutuhkan untuk memperoleh penyebab anemia.

    (ontohnya, de$isiensi besi memiliki gejala khas yaitu pia. #asien dengan pia

    menyukai substansi seperti es, tepung jagung, atau tanah liat. 8adi, seseorang dengan

  • 7/25/2019 Anemia, Morfologi Eritrosit Dan Pendekatan Diagnosis

    3/8

    anemia mungkin asimptomatis, dan dapat terlihat sebagai anemia yang ringan atau

    progresi$.

    ;itur tertentu harus dievaluasi erat selama pemeriksaan $isik untuk memberikan

    petunjuk gangguan hematologi, seperti kulit, mata, dan mulut. #emeriksaan juga harus

    menari nyeri sternum, lim$adenopati, murmur jantung, splenomegali, dan

    hepatomegali. ikterus penting untuk penilaian anemia, karena mungkin karena

    meningkatnya penghanuran sel darah merah, yang menunjukkan komponen hemolitik

    anemia. mengukur tanda3tanda vital tanda juga komponen penting dari evaluasi $isik.

    pasien yang mengalami penurunan epat kadar hemoglobin biasanya memiliki

    takikardia, sedangkan jika anemia adalah berdiri lama, detak jantung bisa normal

    karena kemampuan tubuh untuk mengimbangi anemia.

    nemia moderat mungkin tidak menghasilkan tanda3tanda atau gejala klinis jika

    timbulnya anmia lambat. tergantung pada usia dan kardiovaskular negara pasien,

    bagaimanapun, anemia moderat dapat berhubungan dengan puat dari konjungtiva dan

    kuku tidur, dyspnea, vertigo, sakit kepala, kelemahan otot, lesu, dan gejala lainnya.

    anemia berat biasanya menghasilkan takikardia, hipotensi dan gejala lainnya

    kehilangan volume, selain gejala terda$tar sebelumnya. beratnya anemia yang diukur

    dengan tingkat perkembangan anemia.

    ADAPTASI FISIOLOGIS

    #enurunan suplai oksigen ke jaringan yang disebabkan penurunan hemoglobin akan

    menyebabkan peningkatan eksresi eritropoietin oleh ginjal. +ritropoietin menstimulasi

    prekursor eritrosit di sum3sum tulang, yang akan menghasilkan eritrosit yang lebih

    banyak ke sirkulasi. Dengan anemia persisten, tubuh mengalami adaptasi $isiologis

    untuk meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen terhadap penurunan hempglobin.

    adi, respirasi, dan urah jantung akan ditingkatkan untuk suplai oksigen ke jaringan

    yang lebih epat. ambahan, hipoksia jaringan memiu peningkatan 2,* bi$os$ogliserat

    pada eritrosit yang menyebabkan kurva disosiasi oksigen kearah kanan dan

    menyebabkan peningkatan suplai oksigen ke jaringan. -ni merupakan mekanisme yang

    signi$ikan pada anemia yang memungkinkan pasien dengan nilai hemoglobin yang

  • 7/25/2019 Anemia, Morfologi Eritrosit Dan Pendekatan Diagnosis

    4/8

    rendah tetap asimptomatis. nemia berat dan persisten, kabarnya, ketegangan pada

    jantung dan berubah menjadi kegagalan jantung.

    MEKANISME ANEMIA

  • 7/25/2019 Anemia, Morfologi Eritrosit Dan Pendekatan Diagnosis

    5/8

    kronis, de$isiensi eritropoietin, penyakit ginjal, reaksi autoimun, granuloma dan

    keganansan.

    Ke"i#angan Dara" A$t Dan He%o#isis

    nemia dapat terjadi dari kehilangan darah akut atau hemolisis prematur terlihat dari

    lama hidup eritrosit yang singkat. Dengan kehilangan darah akut dan hemolisis, sum3

    sum tulang berupaya untuk meningkatkan produksi eritrosit, namun tidak dapat

    mengkompensasinya. #enyebab hemolisis yaitu, de$ek intrinsik membran eritrosit,

    hemoglobin atau ekstrinsik, juga karena proses antibody, $ragmentasi dan destruksi

    akibat in$eksi.

    DIAGNOSIS LA&ORATORIS ANEMIA

    Hit$ng Dara" Lengap dan Indes Se# Dara" Mera"

    &()?, mean cell hemoglobin

    >&(?, dan mean cell hemoglobin concentration >&((?. -ndeks terpenting adalah

    &(), ukuran dari volume rata3rata eritrosit dalam $emtoliter >$%?. 6ange rata3rata untuk

    penentuan ini terdapat di dalam tabel didepan buku. lat analisis hematologi otomatis

    juga menyediakan histogram eritrosit dan red cell distribution width (6D9?. itung

    retikulosit absolute dan relati$, serta deskripsinya, harus disajikan kepada setiap pasien

    ketika anemia ditemukan. lat analisis otomatis dapat menghitung retikulosit dengan

    akurasi tinggi dan presisi dibandingkan hitung manual.

    istogram eritrosit adalah sebuah kurva distribusi $rekuensi volume eritrosit dengan

    angka relati$ ell diletakkan pada ordinat dan volume eritrosit dalam $% dalam a@is.

    Dengan populasi normal eritrosit, distribusi akan rata. =elainan terlihat pada pergeseran

    kurva ke kiri >mirositik? dank ke kanan >makrositik?, dan pelebaran kurva dikarenakan

    variasi rata3rata volume eritrosit atau adanya 2 populasi eritrosit dengan volume yang

  • 7/25/2019 Anemia, Morfologi Eritrosit Dan Pendekatan Diagnosis

    6/8

    berbeda >anisositosis?. istogram melengkapi apus darah tepi dalam mengidenti$ikasi

    varian populasi eritrosit.

    6D9 adalah koe$isien variasi dari volume eritrosit dalam persen. -ni mengindikasikan

    variasi volume eritrosit yang diukur dan berkorelasi dengan anisositosis dan apus darah

    tepi. lat analsis otomatis menghitung 6D9 dengan memisahkan standar deviasi dari

    volume eritrosit oleh &() dan dikalikan 1!! untuk satuan persen.

    Hit$ng Reti$#osit

    itung 6etikulosit merupakan alat yang penting untuk menilai kemampuan sum3sum

    tulang dalam meningkatkan produksi eritrosit sebagai respon anemia. 6etikulosit adalah

    eritrosit muda tak bernukleus namun masih memiliki substansi 6. ormalnya,

    retikulosit bersirkulasi di peri$er sekitar 1 hari sambil menyelesaikan perkembangannya.

    ilai rata3rata retikulosit pada dewasa yaitu !,531,5" dari total eritrosit. ilai rata3rata

    untuk bayi baru lahir yaiut 1,535,A" tetapi nilai ini masih dapat berubah seperti nilai

    orang dewasa dalam beberapa minggu setelah melahirkan. #erhitungan retikulosit

    absolute ditentukan dengan mengalikan persentase retikulosit dengan jumlah eritrosit.

    ilai rata3rata retikulosit absolute yaitu 2535@1!C%, berdasarkan nilai normal eritrosit

    orang dewasa. #asien dengan anemia berat akan tampak peningkatan jumlah

    retikulosit jika hanya persentasenya yang dilihat. &isalnya seorang pasien dewasa

    dengan eritrosit 1,5 juta% dan *" retikulosit memiliki hitung retikulosit absolute sekitar

    45@1!C%. persentase retikulosit berada di atas rata3rata nilai normal, tetapi retikulosit

    berada di nilai normal. nilai

    normal hematokrit?. 8ika retikulosit dikeluarkan prematur dari sum3sum tulang dan

    berada di sirkulasi sekitar 23* hari >normalnya 1 hari?, hitung retikulosit yang benar

    harus dipisahkan dengan waktu maturasi untuk menentukan retiuloyte production

  • 7/25/2019 Anemia, Morfologi Eritrosit Dan Pendekatan Diagnosis

    7/8

    index >6#-?. 6#- merupakan pilihan yang lebih baik dalam menentukan produksi

    eritrosit daripada hitung retikulosit.

    nalisis hitung retkulosit memainkan peran penting dalam menentukan suatu anemia

    disebabkan olej de$ek produksi eritrosit atau karena destruksi prematur. 8ika terdapat

    pemendekan masa hidup eritrosit, seperti pada anemia hemolitik, sum3sum tulang akan

    menoba mengkompensasi dengan meningkatkan produksi eritrosit. #eningkatan ini

    akan terlihat sebagai peningkatan jumlah retikulosit di sirkulasi peri$er dan hitung

    retikulosit yang meningkat. 9alaupun peningkatan retikulosit dapat terlihat pada

    perdarahan akut, namun akan lebih terlihat pada anemia hemolitik. #erdarahan kronik,

    bukanlah suatu penyebab peningkatan retikulosit, melainkan menyebabkan de$isiensi

    besi dan hitung retikulosit rendah. itung retikulosit rendah dapat disebabkan karena

    penurunan produksi eritrosit normal, karena eritropoiesis ine$ekti$ dan insu$isien.

    Pe%erisaan Ap$s Dara" Tepi

    =omponen penting dalam evaluasi anemia adalah pemeriksaan apus darah tepi,

    dengan melihat diameter eritrosit, bentuk, ukuran, dan inklusi. pus darah tepi juga

    dapat menjadi ontrol terhadap hasil penghitungan dengan menggunakan alat hitung

    otomatis. +ritrosit normal apus darah tepi yaitu seragam, diameter 3A Em, dan eritrosit

    besar berdiameter F A Em. bentuk abnormal eritrosit >sel sabit, s$erosit, sistosit dan oval

    makrosit? dan inklusi eritrosit >parasit malaria, baso$ilik stippling, badan owell38olly?

    hanya dapat dlihat dengan apus darah tepi.

    khirnya, penilaian leukosit dan trombosit dapat melihat kelainan pada sum3sum tulang

    dalam mengdiagnosis anemia. (ontohnya, netro$il hipersegmen dapat dilihat pada

    de$isiensi B12 atau $olat, atau peningkatan sel blas dan penurunan trombosit terlihat

    pada keadaan leukemia akut.

    Pe%erisaan S$%'S$% T$#ang

    #enyebab banyak kasus anemia dapat ditentukan dari riwayatnya. #emeriksaan $isik

    dan hasil laboratorium serta apus darah tepi. 8ika penyebab maish belum dapat

    ditemukan, maka diagnosis di$erensial yaitu dengan aspirasi sum3sum tulang dan

  • 7/25/2019 Anemia, Morfologi Eritrosit Dan Pendekatan Diagnosis

    8/8

    biopsy akan membantu menari penyebab anemia. #emeriksaan sum3sum tulang

    diindikasikan pada pasien dengan anemia yang tidak diketahui penyebabnya, demam

    tanpa sebab jelas, atau keurigaan keganasan hematologi. #emeriksaan sum3sum

    tulang mengevaluasi hematopoiesis dan dapat menentukan jika terdapat kelainan sum3

    sum. #emeriksaan ini dapat melihat penyebab anemia termasuk kelainan seluler sum3

    sum tulang, eritropoiesis ine$ekti$ dan megaloblastik >de$isiensi B12 atau &DS?,

    kurangnya simpanan besi di sum3sum tulang, dan granuloma, in$eksi, serta sel tumor

    yang dapat menganggu eritropoiesis normal.

    #emeriksaan lain yang dapat membantu dalam diagnosis anemia yaitu sitometri, studi

    sitogenetik, dan analisis moleular untuk melihat kelainan sel, mutasi gen spesi$ik, dan

    kelainan kromosom.

    Tes La(oratori$% Lain

    #emeriksaan laboratorium lain yang dapat membantu menari penyebab anemia yaitu

    pemeriksaan urinalisis >mendeteksi hemoglobinuria dan peningkatan urobilinogen?

    dengan pemeriksaan mikroskopik >mendeteksi hematuria dan hemosiderin? dan analisi

    $eses >mendeteksi perdarahan samara tau parasit intestinal?. 8uga dapat dilakukan

    studi kimiawi yang sangat berguna, seperti tes $ungsional ginjal dan hati. De$isiensi

    tembaga juga dapat diidenti$ikasi sebagai penyebab anemia akibat gangguan nutrisi.

    Setelah studi laboratorium hematologi komplit, anemia dapat diklasi$ikasikan

    berdasarkan hitung retikulosit, &(), dan apus darah tepi. Studi besi sangat berman$aat

    jika terdapat penurunan retikulosit dan pada keadaan anemia mikrositik. #emeriksaan

    serum vitamin B12 dan $olat sangat membantu dalam menentukan anemia

    megaloblastik dengan penurunan kadar retikulosit, atau tes antiglobulin langsung dapat

    membedakan anemia hemollitik autoimun dengan penyebab lainnya. =arena

    banyaknya etiologi dari anemia, penyebab harus ditentukan sebelum memberikan

    terapi.