andrian prasetya wicaksono seorang wanita 33 tahun dengan

8
Andrian, Fitriyani, dan Rizki | Seorang Wanita 33 Tahun dengan Myeloradikulopati Thorakal V-VI dengan Gambaran MRI Schwannoma, namun Hasil Histopatologi adalah Spondilitis TB J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 22 Seorang Wanita 33 Tahun dengan Myeloradikulopati Thorakal V-VI dengan Gambaran MRI Schwannoma, namun Hasil Histopatologi adalah Spondilitis TB Andrian Prasetya Wicaksono, Fitriyani, Rizki Hanriko Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung Abstrak Spondilitis tuberkulosa (TB) adalah peradangan granulomatosa pada vertebrae yang bersifat kronis destruktif oleh Mycobacterium tuberculosis. Manifestasi klinis yang ditimbulkan cenderung lambat dan biasanya didahului gejala prodromal seperti demam, keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan, dan defisit neurologis terjadi pada tahap klinis selanjutnya. Seorang wanita 33 tahun dengan keluhan utama kelemahan pada kedua tungkai sejak +1 minggu yang lalu. Awalnya os mengalami keluhan nyeri pinggang kiri sekitar +7 bulan SMRS. Keluhan nyeri yang dirasakan seperti terbakar dan menghilang sementara jika diberikan obat pereda nyeri. Kemudian +2 bulan SMRS os mulai merasakan kelemahan pada bagian kaki kiri dan juga terasa kebas. Sekitar +1 minggu SMRS keluhan yang sama mulai terjadi pada kaki kanan sehingga os menjadi tidak dapat berjalan. Keluhan yang paling dirasakan saat ini adalah kelemahan pada kedua tungkai, namun nyeri sudah berkurang. Pada pemeriksaan neurologis, sensibilitas didapatkan adanya penurunan sensasi raba, nyeri, dan suhu dimulai dari sejajar proccessus xiphoideus ke arah bawah sampai ujung kaki pada sisi kiri dan kanan. Pada pemeriksaan motorik didapatkan kelemahan kedua tungkai dengan nilai 2/2, pemeriksaan refleks fisiologis ditemukan hiperefleks kedua tungkai (patella dan achilles), refleks patologis (babinsky, chaddock, dan schaefer) positif, dan klonus kedua tungkai positif. Berdasarkan pemeriksaan fisik ditemukan bahwa sensibilitas menurun mulai dari setinggi dermatomal torakal V. Pasien awalnya didiagnosistumor medulla spinalis vertebra torakalis V-VI dan mendapatkan terapi berupa non-farmakologis, farmakologis. Namun setelah dilakukan tindakan operatif berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi pasien di diagnosa dengan Spondilitis TB vertebrae torakalis V-VI. Kata kunci: Mycobacterium tuberculosis, Spondilitis Tuberkulosa A Woman 33 Years with Myeloradiculopathy Thoracal V-VI with MRI Imaging Schwannoma, however Results of Histopathology is Spinal Tuberculosis Abstract Spinal tuberculosis (TB) is a granulomatous inflammation in chronic destructive vertebrae by Mycobacterium tuberculosis. Clinical manifestations generated tends to be slow and is usually preceded by prodromal symptoms such as fever, night sweats, anorexia, weight loss and neurological deficits occur in later clinical stage. A woman, 33 years old with a chief complaint of weakness in both legs since +1 weeks ago. Initially os experiencing back pain complaints about +7 months left SMRs. Perceived pain, burning, and disappeared while if given pain medication. About +2 months later began to feel weakness in the left leg and also felt numb. Approximately, +1 weeks same complaints started in the right foot, and became unable to walk. Complaints are most felt at the moment is the weakness in the legs, but the pain has been reduced. On neurological examination, obtained a decrease sensibility of touch, pain, and temperature starting from parallel proccessus xiphoideus downward to toe on both. Motor system examination, obtained the weakness of both legs with a value of 2/2, physiological reflex examination found hiperefleks of lower extremity (patellar and achilles), pathological reflexes (Babinsky, chaddock, and schaefer) is positive, and lower extremity clonus are positive. Based on the physical examination found that the sensibility decreases ranging from as high as dermatomal thoracic V. Patients initially diagnosed with a spinal cord tumor thoracic vertebrae V-VI and get a form of non-pharmacological therapy, pharmacological. However, after the surgery, based on the results of histopathological examination, patients diagnosed with spinal tuberculosis vertebrae thoracalis V-VI. Keyword: Mycobacterium tuberculosis, spinal cord tumor, spinal tuberculosis Korespondensi: Andrian Prasetya Wicaksono, S.Ked.,alamat Jl. Kopi Arabika 5 No. 12 Bandar Lampung, HP 081333319988, email [email protected] Pendahuluan Tuberkulosis merupakan penyakit yang sudah lama dikenal, tetapi sampai saat ini masih belum dapat diberantas. Frekuensi tuberkulosis tulang dan sendi selama tiga dekade terakhir menurun bersamaan dengan menurunnya frekuensi tuberkulosis paru. 1 Penyakit tulang dan sendi yang berkaitan dengan tuberkulosis merupakan penyakit yang jarang ditemukan, yaitu kira-kira hanya 1-2% dari seluruh kasus tuberkulosis ekstrapulmoner. Spondilitis tuberkulosa (TB) adalah peradangan granulomatosa pada vertebrae yang bersifat kronis destruktif oleh

Upload: others

Post on 08-May-2022

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Andrian Prasetya Wicaksono Seorang Wanita 33 Tahun dengan

Andrian,Fitriyani,danRizki|SeorangWanita33TahundenganMyeloradikulopatiThorakalV-VIdenganGambaranMRISchwannoma,namunHasilHistopatologiadalahSpondilitisTB

JMedulaUnila|Volume7|Nomor2|April2017|22

SeorangWanita33TahundenganMyeloradikulopatiThorakalV-VIdenganGambaranMRISchwannoma,namunHasilHistopatologiadalahSpondilitis

TB

AndrianPrasetyaWicaksono,Fitriyani,RizkiHanrikoFakultasKedokteran,UniversitasLampung

Abstrak

Spondilitis tuberkulosa (TB) adalah peradangan granulomatosa pada vertebrae yang bersifat kronis destruktif olehMycobacterium tuberculosis. Manifestasi klinis yang ditimbulkan cenderung lambat dan biasanya didahului gejalaprodromalsepertidemam,keringatmalam,anoreksia,penurunanberatbadan,dandefisitneurologis terjadipada tahapklinisselanjutnya.Seorangwanita33tahundengankeluhanutamakelemahanpadakeduatungkaisejak+1mingguyanglalu. Awalnya os mengalami keluhan nyeri pinggang kiri sekitar +7 bulan SMRS. Keluhan nyeri yang dirasakan sepertiterbakar dan menghilang sementara jika diberikan obat pereda nyeri. Kemudian +2 bulan SMRS os mulai merasakankelemahanpadabagiankakikiridanjugaterasakebas.Sekitar+1mingguSMRSkeluhanyangsamamulaiterjadipadakakikanan sehingga osmenjadi tidak dapat berjalan. Keluhan yang paling dirasakan saat ini adalah kelemahan pada keduatungkai, namunnyeri sudahberkurang. Padapemeriksaanneurologis, sensibilitas didapatkan adanyapenurunan sensasiraba,nyeri,dansuhudimulaidarisejajarproccessusxiphoideuskearahbawahsampaiujungkakipadasisikiridankanan.Padapemeriksaanmotorikdidapatkankelemahankeduatungkaidengannilai2/2,pemeriksaanrefleksfisiologisditemukanhiperefleks kedua tungkai (patella dan achilles), refleks patologis (babinsky, chaddock, dan schaefer) positif, dan klonuskedua tungkai positif. Berdasarkan pemeriksaan fisik ditemukan bahwa sensibilitas menurun mulai dari setinggidermatomaltorakalV.PasienawalnyadidiagnosistumormedullaspinalisvertebratorakalisV-VIdanmendapatkanterapiberupa non-farmakologis, farmakologis. Namun setelah dilakukan tindakan operatif berdasarkan hasil pemeriksaanhistopatologipasiendidiagnosadenganSpondilitisTBvertebraetorakalisV-VI.Katakunci:Mycobacteriumtuberculosis,SpondilitisTuberkulosa

AWoman33YearswithMyeloradiculopathyThoracalV-VIwithMRIImagingSchwannoma,howeverResultsofHistopathologyisSpinalTuberculosis

Abstract

Spinaltuberculosis(TB)isagranulomatousinflammationinchronicdestructivevertebraebyMycobacteriumtuberculosis.Clinicalmanifestationsgenerated tends tobe slowand isusuallyprecededbyprodromal symptoms suchas fever,nightsweats, anorexia, weight loss and neurological deficits occur in later clinical stage. Awoman, 33 years oldwith a chiefcomplaintofweaknessinbothlegssince+1weeksago.Initiallyosexperiencingbackpaincomplaintsabout+7monthsleftSMRs. Perceived pain, burning, and disappeared while if given pain medication. About +2 months later began to feelweaknessintheleftlegandalsofeltnumb.Approximately,+1weekssamecomplaintsstartedintherightfoot,andbecameunabletowalk.Complaintsaremost feltat themoment is theweakness inthe legs,butthepainhasbeenreduced.Onneurologicalexamination,obtainedadecreasesensibilityoftouch,pain,andtemperaturestartingfromparallelproccessusxiphoideusdownwardtotoeonboth.Motorsystemexamination,obtainedtheweaknessofbothlegswithavalueof2/2,physiological reflex examination found hiperefleks of lower extremity (patellar and achilles), pathological reflexes(Babinsky,chaddock,andschaefer)ispositive,andlowerextremityclonusarepositive.BasedonthephysicalexaminationfoundthatthesensibilitydecreasesrangingfromashighasdermatomalthoracicV.PatientsinitiallydiagnosedwithaspinalcordtumorthoracicvertebraeV-VIandgeta formofnon-pharmacological therapy,pharmacological.However,afterthesurgery, based on the results of histopathological examination, patients diagnosed with spinal tuberculosis vertebraethoracalisV-VI.Keyword:Mycobacteriumtuberculosis,spinalcordtumor,spinaltuberculosisKorespondensi:AndrianPrasetyaWicaksono,S.Ked.,alamatJl.KopiArabika5No.12BandarLampung,HP081333319988,[email protected]

Tuberkulosis merupakan penyakit yangsudah lama dikenal, tetapi sampai saat inimasih belum dapat diberantas. Frekuensituberkulosis tulang dan sendi selama tigadekade terakhir menurun bersamaan denganmenurunnyafrekuensituberkulosisparu.1

Penyakittulangdansendiyangberkaitandengantuberkulosismerupakanpenyakityangjarang ditemukan, yaitu kira-kira hanya 1-2%dari seluruh kasus tuberkulosisekstrapulmoner. Spondilitis tuberkulosa (TB)adalah peradangan granulomatosa padavertebrae yang bersifat kronis destruktif oleh

Page 2: Andrian Prasetya Wicaksono Seorang Wanita 33 Tahun dengan

Andrian,Fitriyani,danRizki|SeorangWanita33TahundenganMyeloradikulopatiThorakalV-VIdenganGambaranMRISchwannoma,namunHasilHistopatologiadalahSpondilitisTB

JMedulaUnila|Volume7|Nomor2|April2017|23

Mycobacterium tuberculosis. Dikenal puladengan namaPott’s disease of the spine atautuberculousvertebral osteomyelitis. Padaumumnya predileksi tulang dan sendi yangterkena adalah sendi atau tulang penopangberat badan. Oleh karena itu, keterlibatanpredileksi tersering tuberkulosis tulang atausendiadalahdibagiantulangvertebrae.2,3

Defisit neurologis muncul pada 10-47%kasuspasiendenganspondilitistuberkulosa.Dinegara yang sedang berkembang, penyakit inimerupakan penyebab paling sering untukkondisi paraplegia non-traumatik. Paraplegiaterjadi lebih tinggi pada orang dewasadibandingkan dengan anak-anak. Hal iniberhubungan dengan insidensi usia terjadinyainfeksi tuberkulosa pada tulang belakang,kecuali pada dekade pertama (paraplegiajarangditemukanpadausiamuda.3

Kasus

Seorangwanita,Ny.M, 33 tahundatangdengankeluhanutamakelemahanpadakeduatungkaisejak+1mingguyang lalu.Awalnyaosmengalami keluhan nyeri pinggang kiri yangdirasakan terus-menerus sekitar +7 bulansebelum masuk rumah sakit (SMRS). Keluhannyeri yang dirasakan seperti terbakar danmenghilang sementara jika diberikan obatpereda nyeri. Selama keluhan muncul, osbelum pernahmelakukan pemeriksaan diri kedokter dan hanyamembeli obat pereda nyeridiwarung.Kemudian+2bulanSMRSosmulaimerasakan kelemahan pada bagian kaki kiridan juga terasa kebas yang menyebabkan ossulitberjalankarenaharusmenyeretkakiyangsakit sehingga os menjadi sulit untukberaktifitas sehari-hari. Sekitar +1 mingguSMRS keluhan yang sama mulai terjadi padakaki kanan sehingga os menjadi tidak dapatberjalan.Selanjutnya,osmemeriksakandirikedokter dan dilakukan perawatan di RumahSakit Abdul Moeloek. Keluhan yang palingdirasakan saat ini adalah kelemahan padakedua tungkai, namun nyeri sudah berkurang.Keluhan tersebut baru pertama kali dirasakandan belum pernah mendapatkan pengobatandari dokter. Riwayat jatuh atau terbentursebelumnya disangkal, adanya keluhan BABdanBAKdisangkal, demamdisangkal. Riwayatpenyakit dahulu seperti diabetes melitus,penyakit jantung, dan penyakit infeksi lainnyadisangkal. Keluarga ataupun kerabat dekat ostidak ada yang memiliki keluhan serupa.

Riwayat merokok dan minum-minum alkoholdisangkal.

Dari pemeriksaan fisik didapatkankeadaan umum pasien tampak sakit sedang,kesadaran kompos mentis, tanda-tanda vitaltekanan darah 130/80 mmHg, frekuensi nadi93x/menit, frekuensi pernafasan 24x/menit,suhu 36,6°C. Pemeriksaan sensibilitasdidapatkan adanya penurunan sensasi raba,nyeri,dansuhudimulaidarisejajarproccessusxiphoideuskearahbawahsampaiujungkeduakaki. Pada pemeriksaan motorik, didapatkankelemahan kedua tungkai dengan nilaikekuatan motorik 2/2, pemeriksaan refleksfisiologis ditemukanhiperefleks kedua tungkai(patella dan achilles) dan refleks patologis(babinsky,chaddock,schaefer)didapatkanhasilpositif. Kemudian, pada pemeriksaan klonuspasien didapatkan hasil positif pada keduatungkai.

(a)

(b)

Page 3: Andrian Prasetya Wicaksono Seorang Wanita 33 Tahun dengan

Andrian,Fitriyani,danRizki|SeorangWanita33TahundenganMyeloradikulopatiThorakalV-VIdenganGambaranMRISchwannoma,namunHasilHistopatologiadalahSpondilitisTB

JMedulaUnila|Volume7|Nomor2|April2017|24

(c)

(d)

(e)

(f)

Gambar1.RontgenThoraksAP(a),RontgenVertebraeThorakalAP/Lateral(b),MRIThorakal(c),MRISagitalT1(d),MRISagitalT2(e),MRI

Aksial(f)Pemeriksaanpenunjangrontgenthoraks

didapatkankesandalambatasnormal,rontgenVertebrae Thorakal AP/Lateral didapatkankesan normal, pemeriksaan MRI didapatkanhasil berupa massa ekstradural vertebratorakal 5–torakal 6 yangmeluasmelaluiarcusneuralis ke intradural yang memberikangambarandumbbell shape yangmengoblitrasiprocessus articularis superior dan inferior,processus transversus, ligamentum flavum,ligamentumlongitudionalisposterior,epidural.bagianposteriorcorpusvertebratorakal5dantorakal 6 serta medula spinalis yangmenyebabkan stenosis canalis spinalisdidaerahtersebutetcausaspinalnervesheathtumor(Schwannoma).

Penatalaksanaan yang diberikan dibagimenjadi 3 bagian; non-farmakologi,farmakologi, dan operatif. Tatalaksana non-medikamentosa berupa mobilisasi ringan(berubah posisi dan duduk) dan latihanmenggerakkankeduakakisecaraperlahandanbertahap. Tatalaksanamedikamentosa berupaIVFD RL xx gtt/menit, ranitidine 2x50mg i.v,metill prednisolon 2x125 mg i.v, ibuprofen3x200 mg peroral. Tatalaksana selanjutnyadilakukan tindakan operatif berupa tumorremoval. Dari pemeriksaan histopatologi (PA)jaringan tumor didapatkan gambaranmikroskopis berupa adanya jaringan ikatfibrokolagen dengan sebukan sel-sel radanglimfoplasmasitik, sel epiteloid,multinukleatedgiant cells dan tidak tampak ganas, dengankesimpulanspondilitistuberkulosis(TB).

Page 4: Andrian Prasetya Wicaksono Seorang Wanita 33 Tahun dengan

Andrian,Fitriyani,danRizki|SeorangWanita33TahundenganMyeloradikulopatiThorakalV-VIdenganGambaranMRISchwannoma,namunHasilHistopatologiadalahSpondilitisTB

JMedulaUnila|Volume7|Nomor2|April2017|25

PembahasanKebanyakan infeksi tuberkulosis tulang

dan sendi disebabkan oleh strainMycobacterium tuberculosis. Infeksi padasistem muskuloskeletal disebabkan olehpenyebaran hematogen dari lesi primer padatraktus respiratorius. Reaksi infeksi dapattimbulsegerasetelahlesiprimerataumungkinbertahun-tahun sebagai reaktivasi penyakit.Pada penyakit spondilitis TB sering dicurigaisebagai tumor spinal metastasis oleh karenadiagnosa banding yang paling mungkin selainpenyakitinfeksipadatulangbelakang.3

Berdasarkan anamnesis, pasien awalnyamengalamikeluhanberupanyeripinggangkirisekitar +7 bulan SMRS, nyeri yang dirasakansepertisensasiterbakar.Keluhantimbulterus-menerus dan menghilang sementara denganobat pereda nyeri. Sekitar +2 bulan SMRS osmulaimerasakan kelemahan pada bagian kakikiri dan juga terasa kebas, hal tersebutmenyebabkan os sulit berjalan karena harusmenyeret kaki yang sakit sehingga osmenjadisulit untuk beraktifitas sehari-hari. Sekitar +1mingguSMRSkeluhanyangsamamulaiterjadipada kaki kanan, sehingga os menjadi tidakdapat berjalan. Keluhan yang paling dirasakansaat ini adalah terdapatnya kelemahan padakedua kaki, namun keluhan nyeri sudahberkurang.

Dari anamnesis, diketahui bahwa gejalaawal berupa keluhan nyeri yang sangatdominan sebelum timbul tanda dan gejalaneurologis lainnya. Hal tersebut, memberikankecenderungan kearah tumor medula spinaliskarena pada pasien tidak didapatkan keluhanseperti demam, keringat malam, anoreksia,serta penurunan berat badan yang biasanyaterjadi pada penyakit TB. Selain itu, riwayatpenyakit infeksi sebelumnya pun disangkal.Namun, karena keluhan yang palingmenonjoladalah keluhan neurologis yang berasal daridaerah spinal, maka diagnosa banding yangdapat memungkinkan selain tumor medulaspinalis adalah spondilitis TB. Pada tumorspinal gejala neurologis muncul dikarenakanadanya desakan dari massa tumor yangtumbuh secara progresif dan akanmengganggu radiks saraf pada lokasi tersebutsehingga timbul nyeri radikular, kemudiandesakan lebih lanjut akan menyebabkankelemahan motorik. Pada spondilitis TB, arealesisecarabertahapbertambahbesardanluasserta kemampuannya berpenetrasi yang

menyebabkandestruksi tulang sehinggadapatmenyebabkan kolapnya korpus vertebrae danlebih lanjut akan menyebabkan perubahanpada diskus intervertebral dan akan timbuldeformitas berbentuk gibus. Seluruh prosesperadangan tersebut dapat menyebabkankompresi padamedula spinalis sehingga akanmenyebabkankelemahanmotorik.3,4,5,6

Tumor medula spinalis adalah suatupenyakit yang umumnya jarang dijumpai danhanya terjadi pada beberapa populasi kecil.Namun, penyakit ini dapat menimbulkankelemahan pada anggota gerak bahkan dapatmenyebabkan suatu kematian. Dalammendiagnosa suatu penyakit tumor medulaspinalis, tempat dari lokasi tumor merupakanhal yang sangat penting.Magnetic ResonanceImaging (MRI) memiliki peran utama dalammendiagnosa tumor medula spinalis sertapenentuanletakdaritumortersebut.7

Tumor medula spinalis umumnyadikelompokkan berdasarkan lokasi, yaituesktradural, intradural-ekstramedular,intradural-intramedular. Lesi pada masing-masing lokasi memiliki manifestasi klinis yangkhas dan dapat membantu dalam penentuanlokasi tumor berada. Pada saat lesi tumorberadapada salah satu lokasi,makadiagnosisbanding dapat diperoleh dari kemungkinanpenyakit apa saja yang paling seringmenyerang lokasi tersebut. Lokasi tumormedula spinalis dapat diidentifikasi melaluipemeriksaan radiologis yaitu MRI, yangmerupakanmodalitasutamauntukmelakukanpenegakkan diagnosis yang definitif. Tumoresktradural berada di luar duramater yaituberasal dari jaringan tulang vertebrae, namundapat jugaberasaldari jaringansaraf, jaringanikat, jaringan lemak, pembuluh darah, danjaringan limfe sekitar duramater. Namun,umumnya tumor ini berasal dari metastasetumor.Tumorintradural-ekstramedularadalahlesi tumor yang berada di dalam lapisanduramater tetapi di luar medula spinalis,sedangkan tumor intradural-intramedularadalah tumor yang berasal dari medulaspinalis.8,9

Manifestasi klinis yang ditimbulkan daritumormedula spinalisbergantungpada lokasitumor dan memiliki karakteristik khas yangberbeda-beda. Pada tumor esktraduralbiasanya menimbulkan keluhan nyeri yangsangat dominan sesuai dengan lokasi danpenjalaran radiks dermatomal. Manifestasi

Page 5: Andrian Prasetya Wicaksono Seorang Wanita 33 Tahun dengan

Andrian,Fitriyani,danRizki|SeorangWanita33TahundenganMyeloradikulopatiThorakalV-VIdenganGambaranMRISchwannoma,namunHasilHistopatologiadalahSpondilitisTB

JMedulaUnila|Volume7|Nomor2|April2017|26

klinis berupa nyeri sering mendahului tandadan gejala neurologis. Pada tumor intraduralekstramedular munculnya nyeri berkaitandengan radiks saraf, oleh karena itu nyeriradikular yang bersifat kronik mendahuluigejala-gejala lainnya. Nyeri yang dirasakanterutama pada saat malam hari. Terdapatgangguan berjalan, retensi urin, dan gejalamyelopati. Tumor intradural-intramedularmuncul dengan progresifitas yang berjalansecara lambatdanbersifat tidaknyeri. Karenatumor ini dapat merusak berbagai strukturdaerah medula spinalis, daerah persilangandari jaras saraf nyeri dan suhu rusak sehinggaterjadidefisitsensorispadapenderita.10

Pasien dengan tumor metastasis pastimemiliki bagian dari asal tumor. Daerahvertebra torakolumbal merupakan predileksitersering lokasi metastase tumor untuktumbuh dan berkembang. Keluhan nyerimerupakankeluhanyangpalingdominanpadapasiendengantumormetastasis.Keluhannyerimuncul terlebih dahulu sebelum keluhanlainnya muncul selama mingguan ataubulanan. Progresifitas dari pembesaran tumornantinya akan menimbulkan desakan lebihlanjut yang akan memperparah gangguanneurologis seperti kelemahan motorikbergantung pada lokasi tumor dan poladermatomal inervasi saraf. Namun, padaspondilitisTBpredileksinyapunterutamapadadaerah torakolumbal dan progresifitasnyaberjalan secara kronik. Keluhan sensoris danmotorik juga dapat terjadi bergantung padalokasikompresi.3,5,6,11

Sedangkan, keluhan klinis spondilitistuberkulosabervariasidaribulanhinggatahun.Keluhan sistemis biasanya lebih seringdidapatkan, secara umum dapat berupademam yang hilang timbul, keringat malam,anoreksia, serta penurunan berat badan.Abnormalitas neurologi berupa keluhanparaplegia, paraparesis, gangguan sensasi,nyeri radikal,dansindromkaudaekuina.Padagangguanlanjutbiasanyaakanadadeformitas,dapat berupa: kifosis (gibbus/angulasiposterior), skoliosis, bayonet deformity,subluksasi, spondilolistesis, dan dislokasi.Insidensi paraplegia pada spondiitis lebihbanyakditemukanpada infeksidiarea torakaldan servikal. Jika timbul paraplegia akantampak kekakuan pada alat gerak bawahdengan refleks tendon dalam keadaanhiperaktif, misalnya pola jalan yang kaku

dengan kelemahan motorik yang bervariasi.Selain itu, dapat pula terjadi gangguan fungsikandungkemihdananorektal.3,12

Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaanneurologis penting dalam mendiagnosa kasusyang berhubungan dengan sistem saraf.Dengan pemeriksaan ini dapatmenggambarkan suatu kelainan saraf yangterjadi pada pasien. Pada pemeriksaanneurologis, sensibilitas didapatkan adanyapenurunan sensasi raba, nyeri, dan suhudimulai dari sejajar proccessus xiphoideus kearah bawah sampai ujung kedua kaki. Haltersebut dapat menunjukkan bahwasensibilitas menurun mulai dari setinggidermatomal torakal V ke arah bawah. Padapemeriksaan motorik, didapatkan kelemahankedua tungkai dengan nilai kekuatan motorik2/2, pemeriksaan refleks fisiologis ditemukanhipereflekskeduatungkai(patelladanachilles)danreflekspatologis (babinsky,chaddock,danschaefer) didapatkan hasil positif.Kemudian,pada pemeriksaan klonus pasien didapatkanhasilpositifpadakeduatungkai.13

Pada kondisi transverse myelopati,kerusakan pada daerah tersebut akanmenyebabkan gangguan jaras asenden dandesenden dari persarafan dibawahnya.Sehingga, akan timbul gangguan sensoris danmotoris saraf dibawahnya. Transversemyelopatidapatdisebabkanolehtumorspinalataupuncederaspinal.Padagangguansensorisakan timbul gangguan sensasi raba (halus,kasar), posisi, getaran, suhu, dan juga nyeripada bagian saraf dibawah lokasi lesi.Gangguanmotoris yangmuncul berupa gejalaupper motor neuron yaitu adanya gangguanhipertonik,hiperefleks,sertamungkinterdapatparaplegia maupun quadriplegia bergantungpadasetinggilevellesi.14

Pada saat ini pemeriksaan yangdilakukan untuk menunjang diagnosa padadaerahspinalsudahsangatmaju.PemeriksaanpenunjangyangmenjadipilihanutamaadalahMagnetic Resonance Imaging (MRI) danComputed Tomography Scan (CT Scan).Namun, dalam mendiagnosa daerah spinalpilihan terbaik adalahMRI karena MRI dapatmenunjukkan daerah medula spinalis, akarsaraf, dan daerah sekitarnya dengan jelas.Selain itu, hasil MRI dapat dengan jelasmenentukan lokasi tumor medula spinalis.PemeriksaanpenunjangMRIpasiendidapatkanhasil berupa massa ekstradural vertebra

Page 6: Andrian Prasetya Wicaksono Seorang Wanita 33 Tahun dengan

Andrian,Fitriyani,danRizki|SeorangWanita33TahundenganMyeloradikulopatiThorakalV-VIdenganGambaranMRISchwannoma,namunHasilHistopatologiadalahSpondilitisTB

JMedulaUnila|Volume7|Nomor2|April2017|27

torakal 5–torakal 6 yangmeluasmelaluiarcusneuralis ke intradural yang memberikangambarandumbbell shape yangmengoblitrasiprocessus articularis superior dan inferior,proccessus transversus, ligamentum flavum,ligamentum longitudionalis posterior,epidural. bagian posterior corpus vertebratorakal 5 dan torakal 6 serta medula spinalisyang menyebabkan stenosis canalis spinalisdidaerahtersebutecspinalnervesheathtumor(Schwannoma).15,16

Dari sudut pandang radiologis,penegakkan diagnosis suatu tumor padadaerah tulang berdasarkan hasil pencitraanbukanlah hal yang dianjurkan, karena padabeberapa kasus terdapat kesulitan untukmembedakan tumor dengan suatu infeksi.Pada beberapa kasus tumor khususnyaschwannomajarangsekaliberadapadabagianintramedular, oleh karena itu gambaranradiologipada schwannomaberadapadaareaperluasan tulang, namun korteks biasanyatetaputuh,ataumengalamipenipisan,bulging,ataupun dapat juga mengalami perlubanganmembentuk dumbbell shape. Berbeda halnyadengan tuberkulosis tulang, pada gambaranradiologidapatditemukantigatemuanpentingyang khas pada TB, yaitu endplate disruption,paravertebral soft tissue abscess, danterdapatnya peningkatan densitas pada discusintervertebralisT2W.17,18,19,20

Diagnosa pasti (gold standard)ditegakkan berdasarkan gambaranhistopatologi baik kasus tumor maupuntuberkulosis tulang. Pada kasus tumor(schwannoma) karakteristik khas yang dapatditemukan adalah gross appearance yangmassa nya dibatasi oleh jaringan degeneratifvariasicompactspindle,hiposelular,mikrositik,yang mengandung banyak makrofag danjaringan kolagen serta adanya kapsul yangberbatas tegas. Sedangkan pada tuberkulosistulang, temuan yang paling sering padahistopatologi adalah terdapatnya sel epiteloidgranulomatous, jaringan nekrosis, adanyainfiltrasi limfosit, dan sebukan sel berinti(multinucleated) dan Langhan’s giant cells.Pada kasus ini pemeriksaan histopatologi (PA)didapatkan gambaran mikroskopis berupaadanya jaringan ikat fibrokolagen dengansebukan sel-sel radang limfoplasmasitik, selepiteloid,multinukleated giant cells dan tidaktampak ganas, serta kesimpulan berupaspondilitistuberkulosis(TB).21,22

TatalaksanaspondilitisTBdibagimenjadi3 bagian utama, yaitu non-farmakologi,farmakologi, dan tindakan operatif.Tatalaksana non-farmakologi dapat dilakukandengan tirah baring dan ambulasi minimalpadapasien,haltersebutdimaksudkansebagaisarana penunjang upaya pengobatan medis,pada kasus ini pasien telah diupayakan agartirah baring serta ambulasi minimal.Tatalaksana farmakologi dengan antituberkulosis harus diberikan segera mungkinkarenapemberianobatantituberkulosis(OAT)merupakan terapi kausatif yang diharapkandapat mengeradikasi patogen penyebabpenyakit. Pada kasus ini, karena kecurigaanawal mengarah pada suatu penyakit tumorsehinggaterapiyangdiberikanberupaIVFDRLxx gtt/menit, ranitidine 2x50 mg i.v, metilprednisolon2x125mgi.v, ibuprofen3x200mgperoral.Pemberiankortikosteroidpadapasientujuannya adalah untuk menekan responinflamasi sekitar jaringan lesi agar tidakmemperburuk kerusakan jaringan tersebut.Pilihan kortikosteroid yang digunakan adalahmetil prednisolon, hal ini juga bertujuan agardapat menurunkan derajat nyeri danmemperbaiki serta meningkatkan fungsineurologis pada pasien. Kemudian, diberikanjuga ibuprofen yang merupakan golonganNSAID yang berfungsi sebagai pain relief(analgesik) dan anti inflamasi. Pilihan terapiNSAID memiliki berbagai keuntungan karenasecara statistik lebih efektif dalammenghilangkannyerisertamemberikanresponklinis yang baik pada pasien. Tatalaksanaoperatif spondilitis TB dianggap tidak perludilakukanapabilatatalaksanafarmakologiOATsudah memberikan hasil perbaikan klinis,namun beberapa kasus mungkin memerlukantindakan operatif dengan indikasi 1). Tumordan jaringan tidakdapatdidiagnosis,2).Kasusberulang, 3). Kifosis, 4). Defisit neurologis, 5).Dan juga perburukan klinis. Pada kasus initindakan operatif dilakukan pada pasiendengan indikasiadanyadefisitneurologisyangmendasarikeluhanutamapadapasien.20,23-27

Komplikasi yang mungkin dapatditimbulkan oleh spondilitis TB berupaparaplegia atau mungkin quadriplegiabergantung pada predileksinya dan haltersebut merupakan komplikasi yang seriuskarena dapat menentukan suatu prognosisyangakandidapat. Pada kasus ini, didapatkanpasien sudah mengalami kondisi paraparese

Page 7: Andrian Prasetya Wicaksono Seorang Wanita 33 Tahun dengan

Andrian,Fitriyani,danRizki|SeorangWanita33TahundenganMyeloradikulopatiThorakalV-VIdenganGambaranMRISchwannoma,namunHasilHistopatologiadalahSpondilitisTB

JMedulaUnila|Volume7|Nomor2|April2017|28

akibat dari progresifitas spondilitis TB, danbelum mencapai kondisi paraplegia. Namun,adanya suatu kondisi defisit neurologismerupakanprognosisyangburukpadapasien-pasien spondilitis TB. Oleh karena itu,prognosis pasien ini adalah dubia admalam.20,22Simpulan

Seorang wanita usia 33 tahun datangdengankeluhanutamakelemahanpadakeduatungkai sejak +1 minggu yang lalu. Melaluianamnesa, pemeriksaan fisik dan penunjangdidapatkan kecurigaan kearah tumor. Namun,setelah dilakukan pemeriksaan histopatologijaringanpostoperasi,didapatkanhasilberupaspondilitisTB.

Progresifitas spondilitis TB yang lambatmenimbulkan kesulitan dalam penegakandiagnosa. Manifestasi klinis yang munculberupa gangguan neurologis, memilikikecenderungan ke arah kondisi tumor.PencitraanMRI sekalipunmemiliki kelemahandalam ketepatan diagnosa. Oleh karena itu,pemeriksaanhistopatologitetapmenjadisuatugoldstandard.DaftarPustaka1. SetiyohadiB,TambunanAS.Infeksitulang

dansendi.Dalam:SudoyoAW,SetiyohadiB,AlwiI,SimadibrataM,SetiatiS,editors.Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta:InternaPublishing;2009.hlm.2639-49.

2. MunirB.Neurologidasar.Jakarta:SagungSeto;2015.

3. Helmi, ZN. Buku ajar gangguanmuskuloskeletal. Jakarta: SalembaMedika;2013.

4. Ravi N, Manjappa BH. MRI evaluation ofdifferentspectrumofspinaltumors.SSRG-IJMS.2014;1(2):14-30.

5. Westphal M. Intramedullary tumors.Dalam: Tonn JC, Westphal M, Rutka JT,editors. Oncology of CNS tumor. London:Springer;2010:688-708.

6. Rooper AH, Samuel, Klein JP. Diseases ofspinal cord. Dalam: Rooper AH, Samuel,Klein JP, editors. Adams and Victor’sprinciple of neurology. New York:McGraw-Hill;2014.hlm.1274-87.

7. Goethem JWM, Hauwe LVD, Ozsarlak O,Schepper AMAD, Parizel PM. Spinaltumors.EurJRadiol.2004;50(2):159-76.

8. Gebauer GP, Farjoodi, Sciubba DM,Gokaslan ZL. Riley LH, Bruce A, et al.Magnetic resonance imaging of spinetumors: classification, differentialdiagnosis, and spectrum of disease. JBoneJointSurgAm.2008;90Suppl4:146-62.

9. Satyanegara. Tumor spinal. Dalam:Satyanegara, Hasan RY, Abubakar S,MaulanaAJ, SufarnapE,Benhadi I, et al.,editors. Ilmu bedah saraf. Jakarta:Gramedia;2002.hlm.407-29.

10. Rao UM, Perisetti BB, Reddy S, Lalitha J.Magnetic resonance evaluation of intradural spinal tumors with histopathologycorrelation. Int J Res Med Sci. 2015;3(11):3051-57.

11. EkayudaI.Infeksitulangdansendi.Dalam:Ekayuda I, editor. Radiologi diagnostik.Jakarta: Fakultas Kedokteran UniversitasIndonesia;2005.hlm.62-73.

12. Isbaniyah F, Thabrani Z, Soepandi PZ,Burhan E, Reviono, Soedarsono, et al.Tuberkulosis pedoman diagnosis danpenatalaksanaan di Indonesia. Jakarta:Perhimpunan Dokter Paru Indonesia(PDPI);2011.

13. Lumbantobing SM. Neurologi klinikpemeriksaan fisik dan mental. Jakarta:Fakultas Kedokteran UniversitasIndonesia;2015.

14. BrazisPW,MasdeuJC,BillerJ.Spinalcord.Dalam: Brazis PW, Masdeu JC, Biller J,editors. Localization clinical neurology.Philadelphia: Lippincoltt Williams &Wilkins;2011.hlm.99-126.

15. Kasim KA, Thurnher MM, Mckeever P,Sundgren PC. Intradural spinal tumors:current classification and MRI features.Neuroradiology.2008;50(4):301-14.

16. Quiles E, Gomez RG, Laguillo R, Garcia R,Caro F, Perez S. A comprehensive reviewof intraspinal tumors: diagnostic,classification and radio-pathologiccorrelation.Spain:Girona;2013.

17. Celli P, Trillo G, Ferrante L. Spinalextradural schwannoma. J NeurosurgSpine.2005;2(4):447-56.

18. RodriguezFJ,FolpeAL,GianniniC,PerryA.Pathology of peripheral nerve sheathtumors: diagnostic overview and updateon selected diagnostic problems. ActaNeuropathol.2012;123(2):295-319.

Page 8: Andrian Prasetya Wicaksono Seorang Wanita 33 Tahun dengan

Andrian,Fitriyani,danRizki|SeorangWanita33TahundenganMyeloradikulopatiThorakalV-VIdenganGambaranMRISchwannoma,namunHasilHistopatologiadalahSpondilitisTB

JMedulaUnila|Volume7|Nomor2|April2017|29

19. AnleyCM,BrandtAD,DunnR.Magnetingresonance imaging findings in spinaltuberculosis: comparison of HIV positiveand negative patients. Indian J Orthop.2012;46(2):186-90.

20. Garg RK, Somvanshi DS. Spinaltuberculosis:areview.JSpinalCordMed.2011;34(5):440-54.

21. CanbayS,HasturkAE,BasmaciM,ErtenF,Harman F. Management of thoracal andlumbar schwannomas using a unilateralapproach without instability: an analysisof15cases.AsianSpineJ.2012;6(1):43-9.

22. Moorthy S, Prabhu NK. Spectrum of MRIimaging findings in spinal tuberculosis.AJR.2002;179(4):979-83.

23. RuppertLM.Theroleofcorticosteroidsinthe treatment of metastatics epiduralspinal cord compression. Int J Phys MedRehabil.2013;1(1):1-2.

24. Pinzon R. Peran kortikosteroid sistemiksebagai terapi adjuvan nyeri punggung

pada metastase spinal. Jakarta:UniversitasKristenKridaWacana;2008.

25. OngCKS, Lirk P, TanCH, SeymourRA.Anevidence-based update on nonsteroidalanti-inflammatory drugs. Clin Med Res.2007;5(1):19-34.

26. Wegman A, Daniele VDW, Maurits VT,Stalman W, Theo DV. Nonsteroidalantiinflammatorydrugsoracetaminophenfor osteoarthritis of the hip or knee: Asystematic review of evidence andguidelines. J Rheumatol. 2004; 31(2):344-54.

27. HarropDS,SharanAD.Spinalcordtumors- management of intraduralintramedullaryneoplasms [internet].NewYork: Medscape; 2009 [diakses tanggal 1Maret 2017]. Tersedia dari:http://emedicine.medscape.com/article/249306-print.