andreas gerry tuwo, “menhan: ri tak terlibat konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/bab...

37
1 STRATEGI INDONESIA DALAM MENYIKAPI KLAIM CHINA ATAS NATUNA DI KAWASAN LAUT CINA SELATAN 1. Latar Belakang Dewasa ini, gambaran politik di kawasan Asia Pasifik cenderung bernuansa muram sekaligus memanas.Laut Cina Selatan yang menjadi titik tumpu geopolitik di kawasan Asia Pasifik sedang menjadi suatu pembicaraan tingkat internasional karena menyebabkan tersulutnya konflik antara sejumlah negara besar di Asia dan beberapa negara-anggota ASEAN.Inti masalah yang diperdebatkan adalah seputar klaim wilayah perbatasan (territorial zone).Sengketa wilayah Laut Cina Selatan ini telah memberikan dampak yang cukup dramatis terhadap gelombang polarisasi kekuatan negara-negara yang bertikai. Persinggungan klaim kedaulatan dan menurut hukum wilayah di kawasan Laut Cina Selatan melibatkan enam

Upload: vuonghanh

Post on 27-Mar-2018

220 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

1

STRATEGI INDONESIA DALAM MENYIKAPI KLAIM CHINA ATAS

NATUNA DI KAWASAN LAUT CINA SELATAN

1. Latar Belakang

Dewasa ini, gambaran politik di kawasan Asia Pasifik cenderung

bernuansa muram sekaligus memanas.Laut Cina Selatan yang menjadi titik

tumpu geopolitik di kawasan Asia Pasifik sedang menjadi suatu pembicaraan

tingkat internasional karena menyebabkan tersulutnya konflik antara sejumlah

negara besar di Asia dan beberapa negara-anggota ASEAN.Inti masalah yang

diperdebatkan adalah seputar klaim wilayah perbatasan (territorial

zone).Sengketa wilayah Laut Cina Selatan ini telah memberikan dampak yang

cukup dramatis terhadap gelombang polarisasi kekuatan negara-negara yang

bertikai. Persinggungan klaim kedaulatan dan menurut hukum wilayah di

kawasan Laut Cina Selatan melibatkan enam negara yaitu: Cina, Taiwan,

Filipina, Vietnam, Malaysia dan Brunei Darussalam. Sifat pola interaksi antar

setiap negara tersebut menjadi lebih konfliktual, dikarenakan kepentingan

masing-masing negara terhadap kawasan Laut Cina Selatan.

Laut Cina Selatan yang terletak di kawasan Samudera Pasifik

terbentang dari Singapura dan Selat Malaka di barat daya hingga Selat Taiwan

di timur laut.Kawasan ini meliputi lebih dari 200 pulau kecil, bebatuan, dan

karang yang sebagian besar berada di rangkaian kepulauan Paracel dan

Page 2: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

2

Spratly.Rangkaian kepulauan inilah yang seringkali diperebutkan sehingga

menimbulkan ketegangan politik dari beberapa negara di sekitarnya.Laut Cina

Selatan pada dasarnya merupakan no man’s island karena kawasan ini pada

dasarnya tidak dimiliki oleh siapapun melainkan digunakan sebagai jalur

perdagangan internasional.

Seiring dengan mencuatnya kabar mengenai kekayaan sumber daya

alam yang berada di Laut Cina Selatan, sejumlah aksi agresif dilakukan oleh

negara-negara yang berbatasan langsung dengan kawasan ini untuk

melegitimasi setiap wilayah yang diklaim atas kepemilikannya.Klaim tersebut

merujuk hingga kepada faktor historis, perhitungan ekonomi dan

pertimbangan geostrategis dari negara-negara yang terlibat.

Persengketaan dimulai sejak China mengklaim bahwa seluruh gugus

pulau yang berada di kawasan Laut Cina Selatan adalah kepemilikannya

termasuk Spratly Island dan Paracel Island.1Dari sisi geografis penguasaan

Laut Cina Selatan oleh China tidak dapat diterima secara rasional mengingat

kawasan ini berada ribuan kilometer dari daratan China.Namun China

mengklaim kedua pulau tersebut atas adanya penemuan situs-situs

peninggalan, dokumen, dan peta kuno oleh nelayan China.Penemuan benda-

benda arkeolog ini diperkirakan telah ada sejak zaman Dinasti Han (206-220

1 Bononpriwan Lalita, “The South China Sea dispute: Evolution, Conflict Management and Resolution” paper for ICIRD 2012 Conference, diakses di https://www.academia.edu/5178245/The_South_China_Sea_dispute_Evolution_Conflict_Management pada 9 September 2016

Page 3: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

3

SM).2Sedangkan bagi negara yang mengklaim kedua pulau itu masuk wilayah

negaranya berkaitan dengan batas kontinen dan merupakan tempat mata

pencaharian bagi nelayan tradisional di kawasan yang bersengketa.

Indonesia bersikap netral tidak memiliki masalah tentang konflik Laut

Cina Selatan ini.Kementerian Luar Negeri mengatakan tidak ada masalah

dengan China mengenai status Natuna.Secara resmi, China dan Indonesia

tidak berseteru atas kedaulatan kepulauan tersebut.Menurut media okezone,

keduanya sepakat wilayah itu termasuk dalam Provinsi Kepulauan Riau.3 Hal

ini terlihat pada konfrensi pers sesaat setelah menerima kunjungan dengan

Jenderal China Fan Changlong di Jakarta pada 24 Juli 2014. Terkait konflik

Laut Cina Selatan ini, Indonesia menyatakan bahwa posisinya netral.Menteri

Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan posisi Indoesia terkait

sengketa Laut Cina Selatan dan laut China timur."Indonesia tidak terlibat

dalam sengketa Laut Cina Selatan atau Laut China Timur,".Indonesia

mengugkapkankeinginannya yaitu terciptanya zona damai, stabilitas

keamanan dan bebas untuk dilewati.4

2Cossa A. Ralph, “Security Implications of conflict in the South China Sea: Exploring Potential Triggers of Conflict”, dimuat di PacNet Newsletter,No. 16,April19983

Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik Laut China Selatan”, diakses di http://news.okezone.com/read/2014/07/24/411/1017495/menhan-ri-tak-terlibat-konflik-laut-China-selatan pada 9 September 2016.4detikNews, “Menhan Tegaskan Posisi RI Netral Soal Sengketa Laut China Selatan” http://news.detik.com/read/2014/07/24/132233/2647025/10/menhan-tegaskan-posisi-ri-netral-soal-sengketa-laut-china-selatan?nd772204btr. Diakses pada 9 September 2016.

Page 4: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

4

Namun pada kenyataannya China telah menyatakan klaim wilayah

atas Natuna.Klaim ini berdasarkan peta terbaru Republik Rakyat China

dengan garis putus-putus melintasi wilayah Natuna.China memang mengakui

jika mereka memperbaharui peta.Pembaruan itu tampak dari makin luasnya

cakupan garis putus-putus yang direncanakan sebagai wilayah baru

China.5Hal ini diperkuat oleh pernyataan Asisten Deputi I Kementerian

Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Bidang Dokrin Strategi

Pertahanan, Masekal Pertama TNI Fahru Zaini.Fahru Zaini menyatakan

bahwa China telah memasukan sebagian wilayah perairan laut Kabupaten

Natuna, Kepulauan Riau, kedalam peta wilayah mereka."Pemerintah Republik

Rakyat China telah mengklaim wilayah perairan Natuna sebagai wilayah laut

mereka.Klaim sepihak ini terkait sengketa Kepulauan Spratly dan Paracel

antara negara China dan Filipina.Sengketa ini, akan berdampak besar terhadap

keamanan laut Natuna," tegas Fahru Zaini saat berkunjung ke Natuna.6

China telah menggambar peta laut Natuna di Laut Cina Selatan, masuk

peta wilayahnya dengan nine dash line atau garis terputus, bahkan dalam

paspor terbaru milik warga China juga sudah tercantum.7 Nine dash line

sendiri merupakan garis imajiner dimana wilayah dalam garis tersebut

5Anonim.“Peta Baru China Bikin TNI Waspada” diakses di http://www.jpnn.com/read/2014/06/29/243071/Peta-Baru-China-Bikin-TNI-Waspada pada 9 September 2016.6Anonim. “China Klaim Wilayah Natuna” diakses di http://www.antaranews.com/berita/423685/china-klaim-wilayah-natuna pada 9 September 20167Aktual.co “Kemenkopolhukam RRC Klaim Wilayah Natuna” http://www.aktual.co/hukum/233137kemenkopolhukam-rrc-klaim-wilayah-Natuna di akses pada 9 September 2016

Page 5: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

5

merupakan daerah yang menjadi kepemilikan dari China. Garis Batas ini

pertama kali secara resmi diterbitkan pada peta pemerintah Nasionalis China

pada tahun 1947 dan selanjutnya dikeluarkan di bawah pemerintahan

Komunis.

Meskipun Kementrian Luar Negeri China tidak pernah

mengungkapkan arti nine dash line secara resmi, meskipun dalam peta China

garis putus putus ini berubah menjadi garis utuh ketika China

menggunakannya sebagai garis perbatasan darat.8Nine dash line juga

menunjukkan bahwa sebagian dari Kepulauan Natuna adalah milik China.

Seorang sarjana Malaysia mencurigai bahwa China memiliki ambisi untuk

menyertakan seluruh Laut Cina Selatan kedalam wilayahnya.9 Kementerian

Luar Negeri China memilih untuk tidak berkomentar terkait nine dash line.

Jika mereka mengakui bahwa garis putus-putus mewakili batas perairan

teritorial (atau perairan bersejarah China), mereka akan berada dalam posisi

yang sulit dalam masyarakat internasional, tetapi jika mereka menyangkal

bahwa garis putus-putus mewakili batas perairan teritorial (atau perairan

China) mereka akan dikecam sebagai pengkhianat oleh warganya.

Besarnya ambisi China terhadap klaim wilayah-wilayah yang berada

disekitaran Laut Cina Selatan, menyebabkan kawasan-kawasan strategis

8Sato, koichi, “China’s Territorial Claims at Sea: The East China and South China Sea”, 2011 dikutip dari Hainansheng Ditu [Map of Hainan Province], Zhongguo Ditu Chubanshe, Xinhuashudian, Beijing, April 1988, B. A. Hamzah, “China’s Strategy,” Far Eastern Economic Review, 13 August 1992, p.229Ibid.

Page 6: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

6

seperti, Spartly, Pacarel, bahkan Natuna menjadi bagian dari daerah nine line

dash China. Melihat kasus klaim China sebelumya, tahun 1988 China

melakukan Ekspansi ke kepulauan Spratly.Ekspansi dilakukan dengan

mengadakan instalasi militer secara besar-besaran pada kepulauan

Spratly.Pada tahun 1988 pula tercatat konflik China-Vietnam dimana pada

saat itu terjadi pendudukan di kepulauan Spratly dan Paracel dengan mengusir

paksa Vietnam.Hal ini semakin diperkuat dengan upaya de jure yaitu dengan

menerbitkan UU tentang Laut Teritorial dan Contiguous Zone yang

memasukkan Kepulauan Spratly sebagai wilayahnya.10 Jika China melakukan

hal serupa setelah adanya klaim dari China atas Natuna tentu hal ini akan

menjadi masalah bagi kedaulatan Wilayah Indonesia.

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian muncul berbagai pertanyaan mengenai

sengketa Laut China Selatan ini, diantaranya adalah;

1. Sejauh mana kondisi konflik Laut Cina Selatan terhadap Indonesia?

2. Sejauh mana pemerintah Indonesia menyikapi klaim sepihak China di

perairan Natuna?

3. Bagaimana upaya dan resolusi konflik oleh pemerintah Indonesia di Laut

Cina Selatan dan perairan Natuna?

10Mahfudz Tejani. “Kepulauan Spratly : Asean vs. China” diakses di http://luar-negeri.kompasiana.com/2011/06/21/kepulauan-spratly-asean-vs-china/ pada 9 September 2016

Page 7: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

7

2.1. Batasan Masalah

Masalah yang dibatasi adalah; respon Indonesia terhadap

peningkatan aktivitas China di Laut Cina Selatan di perairan Natuna.

2.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas

untuk menghindari penelitian yang keluar dari jalur fokus kajian yang telah

ditetapkan sebelumnya, selanjutnya perumusan masalah didalam penelitian ini

diajukan dengan research question sebagai berikut :

Bagaimana ancaman klaim China di LCS dan respon Indonesia

terhadap klaim Natuna oleh China?

3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

3.1. Tujuan Penelitian

a. Menjelaskan mengenai apa saja yang melatarbelakangi konflik Laut

Cina Selatan.

b. Memberikan informasi yang sistematis mengenai upaya-upaya

Indonesia dalam mengamankan Natuna.

Page 8: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

8

3.2. Kegunaan Penelitian

a. Diharapkan mampu menjadi media referensi bagi pengembangan

disiplin ilmu hubungan internasional dimasa mendatang khususnya

dalam kajian sosial kebudayaan.

b. Diharapkan mampu memberikan informasi dan menjadi bahan kajian

baik bagi para akademisi maupun peneliti studi ilmu hubungan

internasional

c. Diharapakan mampu menjadi masukan bagi segala pihak dan para

pengambil kebijakan.

4. Kerangka Teoritis dan Hipotesis

4.1. Kerangka Teoritis

Studi mengenai politik internasional seringkali didominasi oleh studi

mengenai kebijakan luar negeri.Studi tersebut memusatkan perhatian pada

deskripsi kepentingan, tindakan dan unsur kekuatan negara.Kebijakan

(politik) luar negeri adalah tindakan konkrit yang digunakan suatu negara

untuk mencapai kepentingan nasional.Tujuan kebijakan luar negeri

sebenarnya adalah fungsi dari tujuan negara. Tujuan tersebut dipengaruhi oleh

sasaran yang dilihat dari masa lalu dan aspirasi untuk masa yang akan datang.

Secara terperinci tujuan kebijakan luar negeri dirancang, dipilih dan

ditetapkan oleh pembuat keputusan serta dikendalikan untuk mengubah

Page 9: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

9

kebijakan atau mempertahankan kebijakan perihal kenegaraan tertentu di

lingkungan internasional.11

Kebijakan luar negeri merupakan strategi atau rencana tindakan yang

dibuat oleh para pembuat keputusan negara dalam menghadapi negara lain

atauunit politik internasional lainnya dan dikendalikan dalam rangka

mencapai tujuan spesifik nasional dalam terminologi national interest.12 Lebih

jauh, Holsti menjelaskan lingkup kebijakan luar negeri meliputi semua

tindakan serta aktifitas negara terhadap lingkungan eksternalnya dalam upaya

memperoleh keuntungan dari lingkungan tersebut, serta hirau akan berbagi

dalam kondisi internal yang menopang formulasi tindakan tersebut.13

Menurut Holsti, kebijakan luar negeri memiliki tiga komponen yang

mencerminkan kepentingan yang lebih luas14, yaitu:

(1) Sebagai sekumpulan orientasi (as a cluster of orientation), suatu pedoman untuk mengahadapi kondisi eksternalyang menuntut pembuat keputusan dan tindakan berdasarkan orientasi prinsip dan tendensi umum yang terdiri dari sikap, persepsi dan nilai yang dijabarkan dari pengalaman sejarah dan kondisi strategis penentu posisi negara dalam politik internasional.

(2) Sebagai seperangkat komitmen dan rencana untuk bertindak (as a set of commitments to and plans for action), berupa rencana dan komitmen konkrit termasuk tujuan dan alat yang spesifik untuk

11Perwita, A.A Banyu dan Yani, Yamyan Muhammad, “Pengantar Ilmu Hubungan Internasional”, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006, hal.49-5112Ibid.13Ibid.14Ibid.

Page 10: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

10

mempertahankan situasi lingkungan eksternal yang konsisten dengan orientasi kebijakan luar negeri.

(3) Sebagai bentuk perilaku atau aksi (as a form of behaviour ), berupa langkah nyata berdasarkan orientasi umum, dengan komitmen dan sasaran yang lebih spesifik, yang berhubungan dengan kejadian dan situasi di lingkungan eksternal.

Untuk lebih masuk ke kasus Natuna ini penulis menggunakan Teori

strategi dari John Lovell.Strategi adalah suatu langkah yang digunakan untuk

memenangkan suatu pertempuran.Dalam sebuah strategi terdapat bermacam

macam taktik.Karena strategi merupakan kumpulan dari perencanaan,

pengaturan, serta susunan dari teknikagar bisa memenangkan pertempuran.

Namun pada zaman modern ini strategi tidak lagi hanya tentang perang, tetapi

lebih kepada cara untuk memenuhi kebutuhankepentingan suatu negara

berdasar kepentingan nasionalnya.

Makna dan definisi strategi menurut John Lovell dalam bukunya

Foreign Policyin Perspective :

“Strategi adalah langkah-langkah atau keputusan-keputusan yang dirancang sebelumnya dalam suatu situasi kompetitif dimana hasil akhirnya tidak semata-mata bersifat untung-untungan”.

“Any predesigned set of moves or series of decisions, in a competitive situation where the outcomes is not governed purely by change.”15

15Lovell, John P. “Foreign Policy in Persfective”, New York: Rinehart & Winston, 1970

Page 11: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

11

Dalam politik luar-negeri, strategi merupakan pola perencanaan yang

digunakan para pembuat keputusan untuk memajukan serta mencapai

kepentingan-nasionalnya dengan disertai usaha mencegah negara lain

melakukan tabrakan atau menghambat tercapainya kepentingan itu. John P

Lovell membagi strategi atas dua komponen yaitu komponen ofensif (bentuk

untuk mendapatkan perolehan dan keuntungan) dan komponen defensif

(bentuk untuk mencegah kehilangan atau kerugian).16

Dalam analisis strategi pada politik luar negeri, pembuat keputusan

harus mengetahui situasi dan menentukan sasaran yang hendak dituju.Teori

strategi didasarkan atas pertimbangan pembuat keputusan dalam rangka

memperhitungkan untung dan rugi dalam pencapaian tujuan strategi itu

sendiri.17

Indonesia dapat membuat berbagai macam strategi atau kebijakan

untuk dapat mengamankan Natuna dari klaim China.Namun strategi atau

kebijakan ini ditentukan oleh beberapa faktor dan hal tersebut dapat

berpengaruh bagi hasil dari kebijakan atau strategi Indonesia.Untuk

menggambarkan strategi Indonesia dalam mengamankan Natuna penulis

menggunakan Tipologi strategi politik luar negeri John Lovell.Tipologi ini

16Muhammad Iqbal M, “Upaya Indonesia Mengurangi Ketergantungan Sistem Pertahanan Udara Terhadap Amerika Serikat”, dikutip dari Teori, Etika, Kebijakan Hubungan Luar Negeri oleh Teuku May Rudy, Bandung: Angkasa, 1993 dan Mohtar Mas’oed, “Studi Hubungan-Internasional, Tingkat Analisis dan Teorisasi”, Pusat antar Universitas-StudiSosial Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 1989, hal 90

17Ibid.

Page 12: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

12

mendukung kita untuk menggambarkan tipe strategi yang diambil oleh suatu

Negara yang bisa dijelaskan dengan menelaah penilaian para pembuat keputusan

tentang strategi lawan dan perkiraan mereka tentang kemampuan sendiri. Tipologi ini

menyediakan empat dimensi, yang setelah dipertemukan menghasilkan 4 tipe strategi

yaitu: Confrontation, Accomodation, Leadership, dan Concordance.18

Dari tipologi strategi tersebut dapat dilihat bahwa dalam menentukan

kebijakan luar negeri, suatu negara memiliki beberapa pilihan dalam

merespon suatu tindakan dari negara lain. Menurut kamus besar bahasa

Indonesia, Confrontation atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan

konfrontasi adalah sikap berhadap-hadapan langsung, permusuhan,

pertentangan, atau cara menentang musuh maupun kesulitan dengan

berhadapan langsung dan secara terang-terangan. Bila suatu negara melihat

kemampuan dalam negerinya lebih kuat dari pada negara lawan dengan posisi

mengancam terhadap kepentingan nasional negara yang lebih mempunyai

kekuatan maksimum maka sikap konfrontatif menjadi pilihan untuk

mengamankan posisi tawar luar negerinya.kekuatan yang bisa dilakukan

berupa kekuatan militer, kekuatan ekonomi serta kekuatan politik. Bentuk

strategi konfrontatif bisa dilakukan melalui embargo, boikot dan serangan

militer.19

18Ibid.19Muhammad Siddiq, “Strategi Timor Leste dalam Upaya Masuk sebagai Anggota Penuh ASEAN Tahun 2009-2011, UMY, 2012 dikutip dari Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari, Diplomasi Kebudayaan, Yogyakarta, Ombak, 2007

Page 13: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

13

Accomodation atau Akomodasi adalah penyesuaian manusia dalam

kesatuansosial untuk menghindari dan meredakan interaksi ketegangan dan

konflik atau penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok

manusia untuk meredakan pertentangan.20 Strategi ini merupakan cara yang

baik untuk menghindari konflik terbuka dengan lawan yakni dengan

melakukan penyesuaikan aksi atau kebijakannya dimana dalam proses

penyesuaian kebijakan ini kedua pihak yang terlibat melakukan sebuah upaya

diplomasi atau upaya lain yang bersifat menghindariaksi penggunaan militer

yang biasa disebut usaha soft-power. Istilah leadership strategy menunjukkan

adanya posisi pengawasan melalui cara persuasi dantawar-menawar daripada

melalui cara kekerasan (walaupun kadangkala cara kekerasan mungkin saja da

pat dikombinasikan dengan cara persuasi). Pada tipe strategi ini suatu negara

mengganggap kapabilitasnya superior dan strategi negara bangsa lain

mendukung. Concordance strategy mengacu pada adanya suatu kepentingan

yang saling menguntungkan. Namun, menyadari bahwa kapabilitasnya

relative lebih rendah daripada negara A, maka pembuat keputusan negara B

akan berusaha untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan negara A

dengan cara menghindari pembuatan kebijakan luar negeri yang dapat

menimbulkan konflik dengan negara A, dan negara B akan bertingkah laku

selaras denganinitiatif -initiatif negara A.21

20Kamus Besar Bahasa Indonesia online diakses di kbbi.web.id21Yanyan Mochamad Yani, Drs., MAIR., Ph.D, “Perspektif-Perspektif Politik Luar Negeri : Teori dan Praksis” diunduh dari pustaka.unpad.ac.id/wp content/uploads/2010/06/perspektif_perspektif_politik_luar_negeri.pdf

Page 14: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

14

Konsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan

bagaimana kemudian gejolak pergerakan atas hubungan negara yang satu

dengan negara lainnya, misalnya saja pelibatan antara Indonesia dan Turki

dengan mencari keuntungan semaksimal mungkin karena adanya pola

kepentingan nasional yang harus dipenuhi. Kepentingan nasional merupakan

dasar untuk menjelasakan bagaimana karakter suatu negara dalam berinteraksi

di luar internal negara.Kepentingan nasional juga mengarahkan para pembuat

keputusan untuk dalam merumuskan kebijakan luar negeri suatu negara

seperti hankam, militer, sosbud dan kesejahteraan ekonomi. Menurut Hans J.

Morgenthau, kepentingan nasional adalah:

Kepentingan nasional setiap negara adalah mengejar kekuasaan, yaitu apa saja yang bisa membentuk dan mempertahankan pengendalian suatu negara atas negara lain. Hubungan kekuasaan dan pengendalian itu bisa diciptakan melalui teknik – teknik pakasaan maupun kerjasama22

Adanya konsep kepentingan nasional menurut Morgenthau pada

dasarnya terdiri dari dua elemen, yang pertama didasarkan pada pemenuhan

kebutuhan sendiri dan yang kedua mempertimbangkan berbagai kondisi

lingkungan strategis disekitarnya.Dalam rangka pemenuhan kebutuhan itu

sendiri dimana setiap kerjasama atau hubungan yang dilakukan oleh dua

22Mohtar Mas’oed, Ilmu Hubungan Internasional; Disiplin Dan Metodologi, Ulasan Tentang Morgentahau Mengenai Konsep Nasional. PT Pustaka LP3ES, Jakarta, 1990, hal. 139,

Page 15: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

15

negara atau lebihdalam kerjasama tersebut pasti mengutamakan kepentingan

nasional.

Upaya pencapaian kepentingan nasional yang akan diperoleh dari rival

negara yang saling bekerjasama paling tidak akan melalui beberapa tahapan

proses hingga adanya target pemenuhan kepentingan nasional itu sendiri.

Seperti halnya hubungan yang akan dilakukan antara Indonesia dan Turki

yang sebelumnya dirumuskan dalam sebuah agenda politik luar negeri masing

– masing negara oleh pembuat kebijakan berdasar pada perioritas kepentingan

nasional dan tujuan negara. Sementara media aktivitas yang menghubungkan

kerjasama tersebut disebutkan dalam tahapan negosiasi hingga tinjauannya

yang kemudian disebutkan dalam tahapan berdiplomasi. Menurut Harold

Nicholson, diplomasi yakni:

Diplomasi mencakup lima hal yaitu politik luar negeri, negosiasi, mekanisme pelaskanaan negosiasi tersebut, suatu cabang dinas luar negeri dan keahlian (dalam arti baik) serta taktik licik (dalam arti buruk) dalam pelaksanaan negosiasi.

Interpertasi kelima komponen tersebut merupakan suatu kualitas

abstrak pemberian, yang dalam arti baik mencakup keahlian dalam

pelaksanaan negosiasi internasional; dan dalam arti yang buruk mencakup

tindakan taktik yang lebih licik. Sementara argumen dari karakter diplomasi

menurut Harold juga didukung berdasarkan definisi The chamber’s twentieth

Page 16: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

16

century dictionary yaitu The art of negotiation, especially of treaties between

states and political skill (seni dalam berunding, khususnya tentang perjanjian

di antara negara – negara untuk keahlian politik).

Definisi diplomasi lainnya juga dicetuskan oleh seorang ahli yaitu

KM Panaikkar dalam bukunya The Principle and Practice of Diplomacy

menjelaskan bahwa :

Diplomasi dalam hubungannya dengan poltik internasional adalah seni mengedepankan kepentingan nasional suatu negara dalam hubungannya dengan negara lain

Diplomasi Indonesia terhadap sengketa Laut Cina Selatan berjalan

cukup baik, dikarenakan kedua belah pihak kooperatif dalam menyelesaikan

masalah sehingga hubungan bilateral antara kedua Negara berjalan dengan

baik.Hubungan yang dibangun atas persamaan persepsi dan kepentingan

meningkatkan adanya hukum atau dampak timbal balik yang akan diperoleh

dari suatu sikap hubungan bilateral. Hubungan bilateral antar negara dapat

meliputi sektor politik – ekonomi, pertukaran duta atau diplomat hingga

aktivitas seperti adanya kunjungan dalam misi kenegaraan.Konsep yang

kemudian dikandung dalam interaksi ini adalah niatan untuk memperkokoh

bentuk kerjasama antar negara demi tercapainya tujuan Nasional. Hubungan

bilateral menurut Budiono Kusumahamidjojo:

Page 17: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

17

Hubungan bilateral adalah suatu bentuk kerjasama diantara dua negara baik yang berdekatan secara geografis maupun yang jauh dari seberang lautan dengan sasaran utama untuk menciptkan kerjasama politik kebudayaan dan struktur ekonomi.23

Hubungan bilateral selalu berada tatanan konsep jika tidak dalam

bentuk kerjasama pasti melalui paham konflik.Hal ini kemudian didasarkan

bagaimana penerapan hubungan internasional dan cara untuk mempengaruhi

rival negara yang saling bekerjasama. Sementara, menurut Didi Krisna

hubungan bilateral diartikan dalam kamus politik internasionalnya

mengatakan:Hubungan bilateral adalah keadaan yang menggambarkan adanya

hubungan yang saling mempengaruhi atau terjadi hubungan timbal balik

antara dua pihak atau dua negara.24

Kawasan Laut Cina Selatan merupakan kawasan yang sangat kaya

dengan sumber daya alam yang menyebabkan berbagai macam persaingan

dalam ruang lingkup kawasan atau regional.Oleh karenanya kawasan laut

china selatan yang merupakan jalur pelayaran strategis dunia memiliki ilai

asset yang sangat tinggi bagi Negara-negara yang memiliki pengaruh dan

kepentingan di kawasan.Bersama dengan itu, kawasan Laut China Selatan

menjadi pusat perhatian dan konflik dengan klaim sepihak oleh china yang

dinamakan 9 dash line.

23Kusumohamidjojo Budiono, Hubungan Internasional; Kerangka Studi Analisis, Bina Cipta, Jakarta, 1987, Hal 9524Krisna Didi. Kamus Politik Internasional. Grasindo: Jakarta. . 1993, hal.18.

Page 18: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

18

Indonesia menjadi salah satu Negara yang terkena dampak dari konflik

laut china selatan.Karena wilayah ZEE Indonesia di wilayah perairan natuna

masuk dalam peta klaim sepihak China.Oleh karena itu, Indonesia berupaya

untuk menyelesaikan, mencegah dan membuat resolusi mengenai konflik laut

china selatan yang sangat mengancam kepentingan nasional dan kedaulatan

Negara.Salah satu strategi yang diterapkan Indonesia yaitu kebijakan

penindakan kapal-kapal berbendera china yang melakukan illegal fishing di

perairan natuna dan juga pengarahan armada tempur berupa kapal perang

untuk mengintensifkan patrol di kawasan tersebut.Berkenaan hal itu,

Indonesia melakukan berbagai perundingan dan diplomasi untuk

menjaminnya penyelesaian sengketa laut china selatan.

4.2. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah

dijelaskan diatas, maka peneliti menarik suatu hipotesis yaitu:Jika strategi

pemerintah Indonesia dalam menyikapi ancaman China di perairan

Natuna berjalan dengan efektif, maka upaya Indonesia dalam resolusi

konflik di Laut Cina Selatan di perairan Natuna dapat dicapai sesuai

dengan kepentingan nasional.

4.3. Operasional Variabel

Variabel dalam Indikator (Empirik) Verifikasi (Analisa)

Page 19: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

19

Hipotesis(Teoritik

)

Strategi

pemerintah

Indonesia dalam

menyikapi

ancaman China di

perairan Natuna

berjalan dengan

efektif

1. Kepentingan

nasional Indonesia

2. Kepentingan

nasional China

Kekayaan Sumber Daya

Alam di Natuna.

(http://batampos.co.id/

2016/03/28/waspada-cina-

tau-cadangan-migas-

natuna-terbesar-di-dunia/)

Upaya Indonesia

dalam resolusi

konflik Laut Cina

Selatan di

perairan Natuna

dapat dicapai

sesuai dengan

kepentingan

nasional.

1. Pembangunan

pertahanan Negara.

TNI-AU membangun

pangkalan udara di Natuna.

(http://

www.merdeka.com/

peristiwa/tni-au-bangun-

pangkalan-udara-di-natuna-

dan-kupang.html)

4.4. Skema Kerangka Teoritis

Page 20: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

20

5. Metode dan Tekhnik Pengumpulan Data

5.1. Tingkat Analisis

CHINAINDONESIALAUT CINA

SELATAN

NATUNA

STABILITAS KAWASAN

PENANGKAPAN IKAN DAN

SUMBER DAYA ALAM LAINNYA

KONFLIK

RESOLUSI

STRATEGI INDONESIA

Page 21: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

21

Terdapat tiga model hubungan antara unit analisa dan unit eksplanasi

yaitu, model korelasi, model induksionis dan model reduksionis. Dalam

penelitian ini tingkat analisis yang dipergunakan adalah model analisis

Korelasi dimana unit analisisnya berada pada tingkat yang sama dengan unit

eksplanasinya.

5.2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian

deskriptif (descriptive research) yang biasanya juga disebut dengan penelitian

taksonomik, dimana tujuannya untuk eksplorasi dan klarifikasi. Dimulai

dengan menggambarkan, mencatat, menganalisis dan menjabarkan.

5.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah salah satu unsur atau komponen

utama dalam melakukan sebuah penelitian, artinya tanpa data tidak ada

penelitian, dan data yang dipergunakan dalam suatu penelitian merupakan

data yang benar.

Pengumpulan data merupakan suatu langkah dalam metode ilmiah,

yaitu sebagai prosedur sistematik, logis, dan proses pencarian data yang valid,

yakni diperoleh secara langsung untuk keperluan analisis dan pelaksaan

pembahasan, atau penelitian secara benar, yang akan menemukan kesimpulan

dan memperoleh jawaban sebagai upaya untuk memecahkan suatu persoalan

yang dihadapi oleh peneliti.

Page 22: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

22

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah studi kepustakaan, yang mana studi kepustakaan itu sendiri adalah

mencari data yang menunjang bagi penelitian.Hal ini dilakukan untuk

memperoleh data yang dilakukan melalui literatur atau referensi yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti, seperti buku-buku, majalah,

artikel, surat-kabar, laporan lembaga pemerintah maupun non-peerintah

maupun data-data yang terdapat dalam website atau internet, yang dapat

menunjang pembahasan penelitian.

6. Lokasi dan Lama Penelitian

6.1. Lokasi Penelitian

Untuk menunjang data yang diperlukan dalam menyusun penelitian

ini, penulis mengunjungi beberapa tempat untuk memperoleh data serta

informasi mengenai permasalahan yang sedang diteliti, diantaranya:

a. Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Parahyangan di Bandung

b. Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Pasundan di Bandung

c. Perpustakaan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian di Jakarta.

d. Divisi Hubungan Internasional Markas Besar Kepolisian

Republik Indonesia di Jakarta.

Page 23: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

23

e. Biro Misi Internasional Markas Besar Kepolisian Republik

Indonesia di Jakarta

6.2. Lama Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu empat bulan.

7. Sistematika Penulisan

BAB I:

Didalam Bab ini akan dibahas latar belakang masalah, pokok permasalahan,

kerangka dasar teori (teori yang digunakan oleh penulis untuk mendukung

skripsi), hipotesis (dugaan sementara untuk menjawab rumusan masalah),

tujuan penelitian, jangkauan penelitian, metode pengumpulan data,

sistematika penulisan

BAB II:

Bab ini berisikan uraian pembahasan mengenai strategi Indonesia dalam

masalah klaim China atas Natuna di Laut China Selatan

BAB III:

Bab ini mengenai Sekilas pandang mengenai kawasan Laut China Selatan

Page 24: Andreas Gerry Tuwo, “Menhan: RI Tak Terlibat Konflik …repository.unpas.ac.id/14996/5/BAB I.docx · Web viewKonsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan bagaimana

24

BAB IV:

Bab ini berisikan tentang ancaman klaim China di Laut China Selatan dan

respon Indonesia terhadap klaim China atas Natuna

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

Adalah bab penutup yang berisi tentang kesimpulan penelitian yang

menunjukkan hubungan antara perumusan masalah dengan hipotesa serta

kerangka dasar teori sebagai salah satu landasannya dan kata penutup serta

saran