anatomy - sistem saraf

43
Anatomi sistem saraf Oleh: Zhafran Veliawan, Kevin Wahyudy P., Rizky Mas’ah, Vidi Aditya P.W.P. Dirangkum oleh: Johannes Ephan Bagus Kurnia Direvisi oleh: Fadhli Rahman

Upload: johannes-corde

Post on 24-Oct-2015

432 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Anatomy - Sistem SarafUnofficial Handout Anatomy FK UNS 2013-2014

TRANSCRIPT

Page 1: Anatomy - Sistem Saraf

Anatomi – sistem saraf

Oleh: Zhafran Veliawan, Kevin Wahyudy P., Rizky Mas’ah, Vidi

Aditya P.W.P.

Dirangkum oleh: Johannes Ephan Bagus Kurnia

Direvisi oleh: Fadhli Rahman

Page 2: Anatomy - Sistem Saraf

BAB I

HEMISPHERIUM CEREBRI et DIENCEPHALON

A. Pendahuluan

Jadi tubuh kita dikontrol oleh 2 sistem utama yaitu sistem endokrin dan

sistema nervosum. Sistem endokrin sifatnya durasinya lama, bekerja secara

wireless. Sedangkan sistema nervosum berkerja secara elektrik melalui impuls

impuls listrik, durasinya cepat, seperti gerakan otot. Sistema nervosum dibagi

menjadi dua yaitu sistema nervosum centrale dan sistema nervosum perifericum.

Sistema nervosum centrale dibagi menjadi dua yaitu encephalon (otak) dan

medulla spinalis. Encephalon dibagi menjadi 3 yaitu prosencephalon (otak depan)

yang terdiri dari telencephalon atau hemispherium cerebri dan diencephalon,

mesencephalon (otak tengah), rhombencephalon (otak belakang) yang terdiri dari

pons, medulla oblongata dan cerebellum. Medulla spinalis ada 5 pars sesuai

dengan vertebrae yang melindunginya (pars cervicalis, thoracica, lumbalis,

sacralis dan coccygea). Sistema nervosum perifericum ada 2, yang berasal dari

encephalon disebut nervi craniales, sedangkan yang berasal dari medulla spinalis

disebut nervi spinalis. Nervi craniales ada 12 dari nervus I-XII. Nervi spinalis ada

31 segmen dibagi berdasar vertebrae yang melindunginya (cervicalis, thoracica,

lumbalis, sacralis dan coccygea). Selain 2 nervus tadi ada juga sistema nervosum

autonomicum, bekerja secara tidak sadar (sistem saraf otonom), mengatur

aktifitas otonom dalam tubuh (seperti kontraksi jantung, motilitas usus) yang

terdiri dari pusat – pusat saraf otonom yang merupakan bagian dari sistema

nervosum central dan serabut saraf otonom yang juga merupakan bagian dari

serabut saraf perifericum. Sistema nervosum autonomicum dibagi menjadi dua

yaitu simpatis dan parasimpatis. Simpatis berasal dari segmen thoracolumbal

sedangkan parasimpatis berasal dari segmen craniosacral.

Page 3: Anatomy - Sistem Saraf

Gambar 1.1: Skema pembagian sistem saraf

B. Learning Objective (LO)

1. Struktur cerebrum

a. Cortex cerebri (struktur yang terisi substantia griscea)

b. Centrum semiovale/corpus medullare (subtantia alba)

c. Ganglia basalis1/ nuclei basalis dan corpus striatum (struktur subtantia

griscea pada centrum semiovale)

d. Rhinencephalon (berkaitan dengan struktur olfaktorius)

1Karena nucleus adalah kumpulan dari badan sel saraf dalam CNS maka penggunaan nuclei basalis

secara teknis benar. Penggunaan yang sering tetapi salah secara terminology-nya, ganglia basalis,

seharusnya ditinggalkan karena ganglia adalah struktur dari PNS

Marieb, Elaine N. dan Hoehn, Katja N., Human Anatomy & Physiology edisi ke 9 (San Francisco:

Benjamin Cummings, 2012) p 439

Page 4: Anatomy - Sistem Saraf

2. Struktur diencephalon

C. Cerebrum

Cerebrum bagian dari telencephalon merupakan bagian encephalon/otak

yang terbesar, terdiri dari dua belahan yaitu hemispherium cerebri dexter et

sinister. Hemispherium berarti belahan.

Hemispherium cerebri dexter et sinister dipisahkan oleh suatu alur

namanya fissura longitudinalis cerebri yang akan ditempati oleh lipatan

duramater yang disebut falx cerebri yang ditempati atau dilewati arteri cerebri

anterior

Cortex cerebri merupakan bagian paling luar dari hemispherium cerebri.

Cortex cerebri tersusun atas subtantia griscea, sedangkan di dalamnya disebut

dengan centrum semiovale yang berisi subtantia alba, kemudian di dalamnya lagi

akan mengelilingi diencephalon terdapat subtantia griscea lagi yang disebut nuclei

basalis dan corpus striatum. Cortex cerebri tersusun atas lobi (tunggal, lobus) dan

gyri (tunggal gyrus) oleh suatu alur yang disebut sulci (lebih pendek) dan

fissurae (lebih dalam).

Gambar 1.2: Cortex cerebri

Page 5: Anatomy - Sistem Saraf

Cortex cerebri terdiri dari beberapa lobus yaitu lobus frontalis, lobus

parietalis, lobus temporalis dan lobus occipitalis. Di tengah (batas antara lobus

frontalis dan parietalis) akan ada suatu alur yang disebut sulcus centralis

rolando, di depannya terdapat gyrus precentralis, di belakangnya terdapat gyrus

postcentralis. Di depan dari gyrus precentralis ada sulcus precentralis, di

belakang dari gyrus postcentralis ada sulcus postcentralis. Lobus frontalis dibagi

menjadi 3 oleh dua sulcus yaitu sulcus frontalis superior dan sulcus frontalis

inferior sehingga ada 3 gyrus frontalis superior, gyrus frontalis medius dan

gyrus frontalis inferior. gyrus frontalis inferior dibagi menjadi 3 bagian, yaitu

pars orbitales, pars triangulares dan pars operculares. Dibagian bawahnya terdapat

gyri orbitales.

Di bawah dari lobus frontalis akan ada suatu alur yang disebut fissura

lateralis cerebri sylvii yang akan dilewati arteri cerebri media. Pada lobus

parietalis akan ada sulcus ditengah yang disebut dengan sulcus intra parietalis

yang akan memisahkan lobus parietalis menjadi dua bagian yaitu lobulus

parietalis superior dan lobulus parietalis inferior. Kemudian memisahkan dari

lobus parietalis dan lobus occipitalis terdapat sulcus parietooccipitalis yang

ditempati/ dilewati oleh ramus parietooccipitalis arteri cerebri posterior cabang

dari arteri basilaris. Di lobus temporalis ada sulcus temporalis superior dan sulcus

temporalis inferior sehingga lobus temporalis dibagi menjadi 3 bagian yaitu gyrus

temporalis superior, gyrus temporalis medius dan gyrus temporalis inferior.

Gyrus temporalis superior ke arah atas menjadi gyrus supramarginalis dan ke

arah bawah menjadi gyrus angularis. Kemudian di bagian posteroinferior

terdapat sebuah sulcus kecil berbentuk seperti bulan sabit yaitu sulcus lunatus.

Page 6: Anatomy - Sistem Saraf

Gambar 1.3: Gyri pada cerebrum dilihat dari sisi lateral

Bila dilihat dari sisi medial, ada suatu commissura terbesar yang tersusun

atas subtantia alba, yang menyambungkan hemispherium cerebri dexter et sinister

yaitu corpus callosum. Diatasnya terdapat sulcus yang disebut sulcus corpori

callosi. Diatasnya terdapat gyrus cinguli, diatas gyrus cinguli terdapat alur yang

disebut sulcus cinguli. Kemudian di atasnya terdapat sulcus centralis yang

dibelakangnya terdapat lobulus paracentralis. Dibelakangnya terdapat suatu alur

yang disebut dengan sulcus marginalis/ sulcus paracentralis yang memisahkan

lobulus paracentralis dengan precuneus. Antara precuneus dan cuneus dipisahkan

oleh suatu alur yaitu sulcus parietoocipitalis. Kemudian terdapat suatu alur lagi

yaitu fissura calcarina (sulcus calcarinus) yang menjadi sentrum dari visual.

Kemudian ada suatu alur yang disebut dengan sulcus collateralis yang akan

memisahkan gyrus occipitotemporalis medialis dan gyrus occipitotemporalis

lateralis. gyrus occipitotemporalis medialis ke arah depan akan membentuk gyrus

hippocampi dan akan berakhir dengan bangunan seperti kait disebut dengan

uncus. Diatasnya terdapat sulcus hippocampi. Sulcus colaterallis dengan fissura

calcarina akan bertemu, ditengah tengahnya ada gyrus lingualis.

Page 7: Anatomy - Sistem Saraf

Gambar 1.4: Gyri pada cerebrum dilihat dari sisi medial

Area subcallosa merupakan bagian dari lobus limbicus. Corpus callosum

yang menjadi penyatu kedua dari hemispherium di bagian fascies anteriornya

akan dilekati oleh sebuah sekat yaitu septum pellucidum sedangkan di bagian

posterior akan dilekati oleh fornix/ corpus fornicis.

Page 8: Anatomy - Sistem Saraf

Dari bagian normobasillaris terlihat sulcus olfaktorius yang ditempati oleh

tractus dan bulbus olfaktorius. Disamping dari sulcus olfactorius terdapat

gyrus rectus. Kemudian disebelah lateralnya ada gyri orbitales. Sulcus cinguli ke

arah corpus callosum membentuk isthmus cinguli. Fissura calcarina dan sulcus

collateralis menjadi batas bangunan yaitu gyrus cinguli. Di bagian posterior dari

gyrus rectus terdapat chiasma opticum.

Gambar 1.5: Cerebrum dilihat dari normo basilaris

Kemudian ada Lobus insulae/ lobus centralis yang tersembunyi di dasar

fissura lateralis cerebri sylvii. Lobus insulae akan tertutup oleh 3 operculum yaitu

operculum frontale, parietale dan temporale, ketika dibuka ketiga operculum,

dapat ditemukan lobus insulae/ lobus centralis. Lobus centralis akan dikelilingi/

dibatasi oleh sulcus circularis insulae, dan dibagi oleh sulcus centralis insulae

Page 9: Anatomy - Sistem Saraf

menjadi gyrus longus insulae dan gyri breves insulae. Apex insulae disebut

limen insulae, langsung menuju ke substantia perforata anterior.

Kemudian ada lobus limbicus Merupakan lingkaran jaringan cortical di

facies medialis hemispherium cerebri yg mengelilingi corpus callosum dan

diencephalon. Dari segi namanya limbic artinya batas artinya struktur/ susunan

dari beberapa gyrus yang akan membentuk jaringan dari fungsi tertentu yang

letaknya diantara jaringan korteks dan diencephalon (sesuai dengan namanya

limbus = batas). Yang termasuk ke dalam lobus limbicus adalah: gyrus cinguli,

isthmus gyrus cinguli, gyrus parahippocampus, formatio hippocampi (tersusun

atas hippocampus dan gyrus dentatus/ gyrus dengan gambaran gigi), gyrus

subcallosus, gyrus preterminalis, gyrus parolfactorius. Secara bersama-sama,

gyrus preterminalis, gyrus parolfactorius dan gyrus subcallosus disebut dengan

area parolfactoria atau area subcallosal. Kemudian area parolfactoria melanjutkan

ke dalam gyrus cinguli; ke posterior corpus callosum melanjut sebagai isthmus

gyrus cinguli, terus ke gyrus parahippocampus dan berakhir sebagai uncus.

Hippocampus berkaitan dengan memori jangka baru/ memori yang baru saja

terjadi. Fungsi dari lobus limbicus/ sistem limbic sebagian mengontrol perilaku

emosi dan memori.

Page 10: Anatomy - Sistem Saraf

Gambar 1.6: Lobus limbicus

D. Lokalisasi/ fungsional cortex cerebri

1. Brodmann membagi cortex cerebri dalam 50 area functional. Inilah yang nanti

kita pakai.

2. Vogs menemukan lebih dari 200 area yang berbeda

3. Von Economo membagi cortex ke dalam 5 dasar arsitektur

Di bagian rostral dari sulcus centralis rolando terdapat area 4 broadmann

sebagai centrum motoric/ area motorik primer. Di rostralnya lagi terdapat area 6

broadmann/ area motorik sekunder. Area motorik sekunder sebagai pusat

pengolah data/ perancang data untuk melakukan gerakan, area motorik primer

akan mengubah suatu rancangan menjadi suatu gerakan. Lesi pada area 4 disebut

paresis/ plegia. Di sebelah depan dari area 6 broadmann ada area 8 broadmann/

area optokinetik. Area optokinetik akan mempengaruhi/ mempusati dari gerak

volunteer bola mata. Lesinya akan terjadi defiasi konjugat. Kemudian ada area

Page 11: Anatomy - Sistem Saraf

prefrontal (9, 10, 11, 12, 46, 47). Fungsinya dari area prefrontal adalah sebagai

pusat inisiasi, integrasi, penilaian, kepribadian serta pusat intelegensi dan berpikir

abstrak. Bila ada kelainan dapat timbul seperti schizophren/ pikiran abstrak.

Dapat juga terjadi gangguan kepribadian, tidak bisa inisiasi. Area 44 dan 45

disebut dengan area broca yaitu area bicara motoris. Lesi pada area broca akan

terjadi afasia motoris. Dibelakang sulcus centralis Rolando ada area 3, 1, dan 2

sebagai centrum censoris/ area sensoris primer. Kemudian ada area 5 dan 7

broadmann sebagai area sensoris sekunder/ area asosiasi. Area asosiasi berfungsi

saat kita tanpa melihat tetapi kita dapat merasakan apa benda itu. Area sensoris

primer berfungsi saat kita dapat merasakan rasa rasa yang umum seperti sakit dan

tekan. Area 43 sebagai area gustatoria/ area pengecapan, dibelakangnya ada area

Wernicke (area 40, 39 dan sebagian 22). Lesi pada area Wernicke akan terjadi

afasia reseptif. Apabila kita mendengarkan sesuatu dan ingin dikatakan, hal yang

ingin dikatakan akan diterjemahkan/diterima dulu di area Wernicke baru

diucapkan di area broca. Inilah mekanisme proses bicara. Sehingga bila ada lesi

pada area Wernicke akan terjadi afasia reseptif yaitu tidak bisa mendapatkan

informasi tetapi bisa mengucapkan informasi. Apabila lesi pada area broca akan

terjadi afasia motoris yaitu bisa mendapatkan informasi tetapi tidak bisa

mengucapkan informasi. Area 17, di fisura carcarina sebagai centrum visual/ area

visual primer dan area 18 dan 19 sebagai centrum visual sekunder. Area 22

sebagai area temporal/ area auditus primer. Kemudian area 41 dan 42 sebagai area

auditus sekunder. Area 20, 21, 38 sebagai pusat memori dan pengalaman.

Page 12: Anatomy - Sistem Saraf

Gambar 1.7: Area broadmann pada cerebrum dilihat dari lateral

Gambar 1.8: Area broadmann pada cerebrum dilihat dari medial

Page 13: Anatomy - Sistem Saraf

E. Subtantia alba hemispherium cerebri

Terletak di medulla hemispherium cerebri, dikenal dengan centrum

semiovale. Selain terdapat nuclei basalis, dijumpai juga serabut serabut proyeksi,

serabut commissura dan serabut assosiasi

Serabut proyeksi akan menghubungkan cortex dengan bagian yang lebih

rendah dari encephalon dan medulla spinalis (contohnya capsula interna, corona

radiata, radiatio optica). Sesuai dengan namanya proyeksi, dari atas ke bawah.

Serabut commissura akan menghubungkan kedua hemispherium cerebri

(menyilang linea mediana) Temasuk serabut commissura adalah corpus

callosum, commissura anterior dan commissura hippocampi, commissura

fornicis serta commissura posterior (diencephalon)

Serabut assosiasi adalah serabut yang terletak dalam satu hemispherium

cerebri, yang menghubungkan antara pusat satu dengan lainnya, tanpa menyilang

linea mediana. Termasuk serabut assosiasi adalah: serabut assosiasi pendek, tepat

di bawah substantia griscea cortex dan serabut assosiasi panjang.

Bagian penting dari corpus callosum yaitu di bagian anterior disebut

dengan rostrum di bagian posterior disebut dengan splenium corpora callosa.

Bentukan seperti lekukan disebut dengan genu corpora callosa, badannya

disebut dengan truncus corpora collosa. Perluasan genu ke arah lateral disebut

dengan forceps minor, perluasan splenium ke arah luar disebut dengan forceps

mayor. Septum pelucidum, di bagian anterior, corpus fornicis di bagian posterior,

sulcus corporis collosi di atasnya.

F. Nuclei basalis dan corpus striatum

Terletak di bagian sentral telencephalon, antara thalamus/ diencephalon

dan centrum semiovale atau substantia alba hemispherium cerebri. Tersusun atas

nucleus caudatus, nucleus lentiformis, claustrum, dan corpus amygdaloideum.

Corpus striatum tersusun atas nucleus caudatus dan nucleus lentiformis serta

capsula interna di antaranya. Nucleus lentiformis tersusun atas putamen dan

globus pallidus.

Page 14: Anatomy - Sistem Saraf

Nucleus caudatus ada 2, caput dan cauda. Nucleus lentiformis terdiri dari

2 nucleus dipisahkan oleh lamina medularis externa/ lamina medularis lateralis

menjadi 2 bagian yaitu di bagian lateral, putamen, dan di bagian medial, globus

pallidus. Globus pallidus dipisahkan oleh lamina medularis interna menjadi

segmen lateral dan medial. Nucleus caudatus dan nucleus lentiformis di

tengahnya ada capsula interna, ada 3 bagian crus anterius, genu dan crus

posterius. Claustrum dipisahkan dari nucleus lentiformis oleh suatu serabut

proyeksi namanya capsula externa. Sedangkan claustrum dipisahkan dari corpus

insulae dipisahkan oleh capsula extrema. Terdapat juga ventriculus tertius dan

plexus choroideus yang menghasilkan LCS

G. Diencephalon

1. Thalamus dengan corpus geniculatum

Thalamus ada dextra dan sinistra, dipisahkan oleh suatu massa yaitu

adhesiointerthalamica. Thalamus mempunyai 2 corpus yaitu corpus

gerniculatum laterale dan corpus gerniculatum mediale. Corpus gerniculatum

laterale menjadi tempat berakhirnya proyeksi serabut saraf optikus/ tractus

opticus. corpus gerniculatum mediale menjadi tempat berakhirnya proyeksi

serabut saraf pendengaran/ tractus pendengaran. Selain itu fungsi dari

thalamus sebagai tempat semua serabut sensoris (pendengaran, penglihatan,

somatosensorik akan masuk ke thalamus sebelum diterjemahkan di korteks

masing masing) kecuali olfaktorius dan juga sebagai relay station

somatosensorik dan somatomotorik.

2. Epithalamus

Strukturnya ada 2 yaitu nucleus habenularis dan glandula pinealis. Glandula

pinealis akan menghasilkan hormon melatonin yang berfungsi sirkardian.

3. Subthalamus

Terdiri dari nucleus ruber, substansia nigra, corpus luysi, area foreli.

4. Hypothalamus

Page 15: Anatomy - Sistem Saraf

Fungsinya sebagai homeostasis dan pusat pengaturan hormon, suhu tubuh,

nafsu makan.

H. Cranium

Cranium merupakan bagian dari skeleton axial pada tubuh. Terdiri dari

viscerocranium dan neurocranium.

o Neurocranium

Neurocranium akan melindungi systema nervosum centrale. Terdiri dari

calvaria cranii dan basis cranii yang tersusun atas os frontale, os ethmoidale,

os sphenoidale, os occipital, os parietale dan os temporale.

o Viscerocranium

Ossa cranium yang membentuk bagian anterior/ wajah yang tersusun atas

mandibulae, maxilla, ossa palatine, ossa zygomatici, ossa lacrimalia, ossa

nasalia, os vomer dan concha nasales inferiores.

Cranium dapat juga dibagi berdasar sisi lihatnya. Berikut sisi lihat dari

cranium beserta bagian bagian pentingnya.

Norma frontalis

o Cavum orbitae

o Arcus superciliaris

o Foramen supraorbitalis

o Foramen infraorbitalis

o Aperture piriformis

o Septum nasi

o Spina nasalis anterior

o Processus alveolaris

o Foramen mentale

o Protuberantia mentalis

o Gnation

Norma verticalis

Page 16: Anatomy - Sistem Saraf

o Vertex

o Sutura parietale

o Sutura coronalis

o Bregma

o Lambda

o Foramen parietale

o Obellion

Norma lateralis

o Sutura squamosa

o Pterion

o Stephanon

o Asterion

o Porus acusticus externus

o Arcus zygomaticus

Norma occipitalis

o Os interparietale

o Sutura lambdoidea

o Sutura occipitalis transversa

o Linea nuchalis superior

o Linea nuchalis inferior

o Protuberantia occipitalis externa

Norma basilaris

o Foramen occipitale magnum: tempat keluarnya nervus XI

o Condyluss occipitalis

o Processus mastoideus

o Processus styloideus

o Tuberculum pharyngeum

o Fossa mandibulare

Page 17: Anatomy - Sistem Saraf

o Palatum durum

o Foramen jugulare: tempat keluarnya nervus IX dan X

o Canalis caroticus

o Foramen stylomastoidea

o Foramen lacerum

o Foramen ovale

o Foramen spinosum

o Foramen rotundum

Fascies interna

Pada basis cranii, pada fascies interna dan externa terdapat lubang keluar

masuk nervus cranialis yaitu:

o Lamina et foramina cribrosa os ethmoidalis ditembus filla olfaktoria

o Canalis opticus: tempat keluarnya nervus opticus

o Fissura orbitalis superior: tempat keluar nervus III, IV, V cabang I

o Canalis nervi hippoglossi: dibawah condylus, berupa suatu alur, tempat

keluarnya nervus XII/ nervus hippoglossus

o Protuberantia occipitalis interna: pada fascies interna, tempat perlekatan

confluens sinuum

Bangunan penting lainnya yaitu:

o Sulcus sinus sagitalis superior

o Sulcus arterie et venosi meningea media

o Foveola granulatio arachnoidea pachioni

o Crista frontalis

o Crista galli

o Fossa glandula hypophisis

o Porus acusticus internus

o Crista occipitalis interna

o Sulcus sinus transversus

Page 18: Anatomy - Sistem Saraf

o Sulcus sinus sigmoideus

Mandibulae

o Protubernatia mentalis

o Foramen mentale

o Angulus mandibulae

o Tuberositas masseter

o Linea obliqua

o Processus coronoideus

o Processus condylaris

o Foramen mandibulae

o Lingula mandibulae

o Linea mylohyoidea

o Sulcus mylohyoideus

o Spina mentalis

o Fossa digastrica

I. Latihan soal

1. Sulcus corpori callosi dilalui oleh … (1)

2. Jawaban soal pertama merupakan cabang dari … (2).

3. Sulcus cinguli ditempati oleh … (3)

4. Jawaban soal ketiga merupakan cabang dari … (4)

5. Perbedaan antara tractus, bulbus dan nervus olfaktorius adalah … (5).

6. Lesi pada area broadmann 6 disebut … (6)

7. Perbedaan antara area broadmann 39 dan 40 adalah … (7).

8. Lesi pada corpus luysi dan area foreli disebut … (8)

9. Foramen ovale merupakan tempat keluar dari … (9)

10. Foramen rotundum merupakan tempat keluar dari …(10)

11. Foramen spinosum merupakan tempat keluar dari … (11)

Page 19: Anatomy - Sistem Saraf

BAB II

TRUNCUS CEREBRI, CEREBELLUM et MEDULLA SPINALIS

A. Truncus cerebri

Truncus cerebri atau batang otak/ brain stem terdiri dari 3 bagian yaitu

mesencephalon, pons dan medulla oblongata.

1. Mesencephalon

Mesencephalon atau otak tengah terdiri dari 2 bagian pedunculus

cerebri, di anterior yaitu crus cerebri yang dilewati oleh beberapa tractus dan

di posterior tegmentum mesencephale. Pembatas antara crus cerebri dan

tegmentum mesencephale adalah subtantia nigra yang akan menghasilkan

zat yaitu dopamine. Kekurangan dopamine dapat menyebabkan penyakit

Parkinson. Terdapat juga aquaeductus mesencephali yang menghubungkan

ventriculus tertius dan ventriculus quartus. Di bagian belakang terdapat

corpus pineale dimana terdapat glandula pinealis. Terdapat juga tectum

mesencephale yang terdiri dari lamina quadrigemina/ corpora quadrigemina

yang terdiri dari 2 colliculus superior dan 2 colliculus inferior. Colliculus

superior akan berhubungan dengan jaras penglihatan/ corpus geniculatum

laterale. Colliculus inferior akan berhubungan dengan jaras pendengaran.

Diantara kedua pedunculus cerebri terdapat fossa interpeduncularis yang

akan ditembus oleh arteri centralis posteromedialis yang akan menjadi lubang

– lubang yang disebut subtantia perforata posterior

2. Pons

Pons/ pons varoli di pars basilaris pontis (bagian anterior medial)

terdapat sebuah alur disebut sulcus basilaris pontis. Sulcus basilaris pontis

dilalui oleh arteri basilaris yang merupakan gabungan dari arteri vertebralis

dexter dan arteri vertebralis sinister. Di sebelah lateral terdapat pedunculus

cerebellaris medial/ brachium pontis.

Pada pars tegmentalis (bagian posterior), di bagian tengah terdapat

sulcus medianus posterior. Terdapat juga colliculus fascialis yang

Page 20: Anatomy - Sistem Saraf

merupakan hasil pendesakan dari nucleus nervus IV dan genu internum

nervus fascialis. Terdapat juga area vestibularis yang berisi nucleus

vestibularis.

3. Medulla oblongata

Pada medulla oblongata bagian anterior medial terdapat fissura

mediana anteriora. Di kanan kirinya terdapat fasiculus anterior. Pada fasiculus

anterior terdapat penonjolan yang disebut pyramis yang berisi tractus

pyramidalis/ tractus corticospinalis yang berfungsi sebagai tractus untuk

motorik. Tractus ini akan menyilang di bagian bawah pyramis di tempat yang

bernama decussatio pyramidum setinggi foramen magnum. Sekitar 80-85%

fasiculus anterior akan menyilang di decussatio pyramidum, sisanya akan

terus ke bawah, hal inilah yang mendasari bila terjadi lesi pada hemispherium

cerebri maka akan terjadi kelumpuhan motorik kontralateral. Di sebelah

lateral pyramis terdapat alur yang disebut sulcus antero lateralis. Disini tempat

keluar nervus XII. Di sebelahnya terdapat fasiculus lateralis dimana terdapat

penonjolan yang disebut oliva. Di sebelah lateralnya lagi terdapat sulcus

postero lateralis.

Dilihat dari belakang diantara sulcus postero lateralis dan sulcus

medianus posterior terdapat 2 bagian yang bernama fasiculus posterior yang

dibagi menjadi 2 yaitu fasiculus gracilis (disebelah medial), dan fasiculus

cuneatus (disebelah lateral) yang dipisahkan oleh sulcus intermedius

posterior. Pendesakan pada fasiculus gracilis disebut tuberculum gracilis

yang merupakan hasil pendesakan dari nucleus gracilis. Fasiculus cuneatus

mempunyai pendesakan yang disebut tuberculum cuneatus yang merupakan

hasil pendesakan dari nucleus cuneatus. Terdapat juga striae medullaris yang

merupakan batas antara pons dan medulla oblongata. Dibawahnya terdapat 2

trigonum, yang disebelah atas adalah trigonum nervi hypoglossi yang

disebelah bawah adalah trigonum nervi vagi, keduanya akan membentuk

suatu kesatuan yang disebut calamus scriptorius. Jadi pars tegmentalis pontis

Page 21: Anatomy - Sistem Saraf

dan fascies dorsalis medulla oblongata akan membentuk suatu struktur disebut

fossa rhomboidea yang merupakan dasar dari ventriculus quartus. Di dekat

kedua trigonum terdapat area postrema. Dari sulcus medianus posterior

medulla oblongata ujung atasnya akan membentuk suatu pembuntuan yang

disebut obex.

Struktur interna dari pons dan medulla oblongata terdiri dari nucleus

dan tractus – tractus.

B. Cerebellum

Cerebellum berfungsi untuk keseimbangan dan koordinasi otot.

Cerebellum terdiri dari lobus anterior dan lobus posterior yang akan membentuk

corpus cerebelli. Pemisah antara lobus anterior dan lobus posterior disebut fissura

prima. Selain corpus cerebelli terdapat juga lobus floculonodularis. Lobus

floculonodularis dan corpus cerebelli dipisahkan oleh fissura posterolateralis.

Nucleus di cerebellum ada 4 yaitu nucleus dentatus, nucleus emboliformis,

nucleus fastigeus, dan nucleus globosus. Secara fungsional cerebellum dibagi

menjadi 3 yaitu archicerebellum (tersusun oleh lobus floculonodularis) yang

berfungsi sebagai vestibularis (fungsi keseimbangan), paleocerebellum (tersusun

oleh lobus anterior), dan neocerebellum (tersusun oleh lobus posterior dan

nucleus dentatus).

C. Medulla spinalis

Medulla spinalis merupakan lanjutan dari medulla oblongata yang

melewati foramen magnum. Pada medulla spinalis ada 2 pembesaran yaitu

mescentia cervicalis dan mescentia lumbalis. Medulla spinalis akan berakhir di

sekitar lumbal I atau lumbal II yang disebut conus medullaris. Perpanjangan dari

piamater setelah conus medullaris disebut filum terminale. Serabut – serabut

bentukan dari radix nervus lumbalis dan sacralis disebut cauda equina.

Struktur eksterna medulla spinalis mirip dengan struktur eksterna medulla

oblongata. Di paling depan terdapat fissura mediana anterior. Terdapat juga

funiculus anterior (mirip dengan fasiculus anterior), sulcus anterolateralis,

Page 22: Anatomy - Sistem Saraf

funiculus lateralis, dan funiculus posterior. funiculus posterior dibentuk oleh dua

fasiculus yaitu fasiculus gracilis dan fasiculus cuneatus. Struktur medulla

spinalis berbalik dari struktur cerebrum yaitu subtantia alba di tepi dan

subtantia griscea di tengah. Di tengah dari subtantia griscea terdapat lubang

yang bernama canalis centralis. Subtantia griscea membentuk bangunan seperti

huruf H atau kupu – kupu dengan dua cornu yaitu disebelah depan cornu anterius

untuk fungsi motorik dan cornu posterius untuk fungsi sensorik. Medulla spinalis

berjalan pada canalis vertebralis.

D. Latihan soal

1. Pada mesencephalon terdapat nucleus … (1)

Page 23: Anatomy - Sistem Saraf

BAB III

MENINGES, LCS, et VASCULARISASI ENCEPHALON

A. Meninges

Meninges adalah selaput pembungkus dari sistema nervosum central yaitu

encephalon dan medulla spinalis. Meninges dibagi menjadi 2 yaitu meninges

encephalis dan meninges spinalis. Meninges encephalis dan spinalis sama – sama

mempunyai dura mater (pachymeninx), arachnoidea mater dan pia mater

(leptomeninx). Dura mater encephalis ada 2 lapis yang terdiri atas lamina

meningealis (dalam) dan lamina endostealis (luar). Diantara dura mater dan

arachnoidea mater terdapat ruang disebut spatium subdurale. Diantara

arachnoidea mater dan pia mater terdapat ruang disebut spatium arachnoidea.

Lamina meningealis dan lamina endostealis saling melekat kecuali di beberapa

tempat sehingga membentuk suatu ruang yang disebut sinus venosus (ruang) dan

processus duramatris (pelebaran yang masuk ke sekat – sekat di encephalon yang

dalam/ besar).

Lamina endostialis menempel pada tabula interna, sedangkan yang masuk

ke sekat encephalon adalah lamina meningealis.

Processus duramatris merupakan penonjolan/ pelebaran dura mater ke

arah dalam. Processus duramatris ada beberapa yaitu falx cerebri, tentorium

cerebelli, falx cerebelli dan diaphragma sellae. Falx cerebri berbentuk semilunar/

bulan sabit, berjalan vertical dari arah crista galii, crista frontalis, sulcus sinus

sagittalis superior dan berakhir di protuberantia occipitalis interna. Falx cerebri

mempunyai tepi terikat dan tepi bebas. Tepi terikat menempel pada sulcus sinus

sagitallis superior (yang berisi sinus sagittalis superior) sedangkan pada tepi

bebasnya berjalan sinus sagittalis inferior. Tentorium cerebelli berbeda dengan

falx cerebri, falx cerebri berarah vertical, tentorium cerebelli berarah horizontal

menyangga gyrus occipitalis dan menjadi atap cerebellum. Tentorium cerebelli

mempunyai tepi terikat dan tepi bebas. Tepi terikatnya menempel pada sulcus

sinus transversus, yang dilewati oleh sinus transversus, ke depan akan

Page 24: Anatomy - Sistem Saraf

membentuk plica petroclinoidea anterior dan posterior yang menempel pada

processus clinoideus anterior dan posterior pada sisi medialnya berjalan sinus

rectus. Falx cerebelli berjalan vertical sama seperti falx cerebri. Tepi terikatnya

melekat pada crista occipitalis interna dimana terdapat sinus occipitalis.

Diaphragma cellae merupakan tepi atas/ atap dari cella turcica. Tempat pertemuan

ketiga duplicator duramatris disebut confluens sinuum yang merupakan muara

dari sinus yang melekat pada tepi terikat duplicator duramatris.

Sinus venosus merupakan systema venosa (mengandung darah) pada otak

yang terbentuk karena tidak melekatnya lamina meningealis dan lamina

endostialis yang menyisakan rongga.

Sinus venosus terdiri dari sinus sagittalis superior, sinus sagittalis

inferior (bermuara ke sinus rectus), sinus occcipitalis. Ketiga sinus ini akan

bermuara ke confluens sinuum yang terletak pada protuberantia occipitalis

interna. Dari confluens sinuum akan berjalan ke lateral membentuk sinus

transversus, kemudian berjalan ke sinus yang berbentuk S yaitu sinus sigmoideus

yang akan bermuara di bulbus superius vena jugularis interna.

Sinus sagittalis superior dimuarai vena cerebri superior, sedangkan sinus

occipitalis dimuarai sinus marginalis dan sinus rectus dimuarai oleh vena cerebri

magna (selain oleh sinus sagittalis inferior). Sinus transversus selain dimuarai

oleh confluens sinuum juga dimuarai oleh sinus petrosus superior dan vena

cerebri inferior. Sinus sigmoideus selain menerima aliran darah dari sinus

transversus juga menerima aliran darah dari sinus petrosus inferior. Kemudian

sinus yang tidak kalah penting adalah sinus cavernosus yang dimuarai oleh vena

opthalmica dan vena cerebri media dan bermuara ke sinus petrosus superius et

inferius.

Page 25: Anatomy - Sistem Saraf

Gambar 3.1: Sinus venosus

Arachnoidea mater setelah berumur 7 tahun akan membentuk vili yang

menembus lamina meningialis duramatris, agregasi dari beberapa vili akan

membentuk granulationes arachnoidea pachioni. Granulationes arachnoidea

pachioni menembus sinus venosus sampai tabula interna membentuk suatu

pendesakan yang bernama foveolae granulationes arachnoidea pachioni.

Innervasi dura mater anterior oleh nervus opthalmicus (V/I), medial oleh

nervus maxillaris (V/II), posterior oleh nervus vagus (X), nervus hypoglossus

(XII), nervus cervicalis I-III. Sedangkan tentorium cerebrelli oleh nervus

opthalmicus.

Vascularisasi dura mater oleh arteri meningea anterior, arteri meningea

media, arteri mengingea accesoria dan arteri meningea posterior.

Lamina encephalis dura mater encephali akan melalui foramen occipitale

magnum menyelubungi medulla spinalis berubah menjadi dura mater spinalis.

Page 26: Anatomy - Sistem Saraf

Dura mater spinalis dan arachnoidea mater spinalis sama sama berakhir pada

vertebra sacral II, Sedangkan pia mater spinalis berakhir di vertebra lumbal II

setinggi conus medullaris. Ruangan diluar dura mater spinalis namanya spatium

extradural/ epidural.

Innervasi meninges spinalis oleh rami meningea nervi spinalis. Sedangkan

vaskularisasinya oleh arteri spinalis anterior, arteri spinalis posterior, ramus

spinalis arteri vertebralis dan plexus venosus vertebralis.

Klinis dari meninges dapat terjadi meningitis, pendarahan epidural,

pendarahan subdural dan pendarahan intracerebral yang dapat menyebabkan

stroke hemoragik.

Spatium subarachnoideum akan dialiri oleh LCS (liquor cerebro

spinalis)

Gambar 3.2: Meninges dan sinus venosus

B. LCS (Liquor Cerebro Spinalis

Page 27: Anatomy - Sistem Saraf

LCS adalah cairan yang ada dalam keempat ventriculi otak, spatium

subarachnoideum dan canalis centralis medulla spinalis. LCS dibentuk oleh

plexus choroideus. Pia mater akan diselubungi oleh pembuluh darah, pembuluh

darahnya akan diselubungi oleh sel ependym, inilah yang dinamakan plexus

choroideus. LCS berfungsi untuk melindungi otak dari trauma, menjaga tekanan

intracranial dan membuang sisa metabolism otak ke sinus venosus. Sisa

metabolisme dari otak akan dibawa ke vili arachnoidea dan dikeluarkan melalui

sinus venosus.

LCS dibentuk oleh pembuluh darah pia mater yang di bungkus sel

ependym (plexus choroideus). LCS kemudian dialirkan melalui ventriculus

lateralis setinggi telencephalon. Dari ventriculus lateralis melalui foramen

interventriculare monroe masuk ke ventriculus tertius setinggi diencephalon.

Dari ventriculus tertius LCS akan melewati celah kecil yaitu aquaeductus

mesencephali setinggi mesencephalon dan masuk ke dalam ventriculus quartus

setinggi rhombencephalon (pons). Dari ventriculus quartus akan ada 2 arah, ada

yang masuk ke canalis centralis centralis medulla spinalis dan berakhir di

ventriculus terminalis setinggi conus medullaris, ada juga yang melalui foramen

magendie (apertura mediana) dan dua foramen luschka (apertura lateralis dexter

et sinister) masuk ke spatium subarachnoideum, masuk ke villi arachnoidea

(granulationes arachnoidea), kembali ke sinus venosus.

Pelebaran pada spatium subarachnoideum disebut cysterna. Ada cysterna

cerebromedullaris yang berguna untuk dilakukannya occipital punctie

(pengambilan LCS di daerah occipital), kemudian ada cysterna pontis di bagian

ventral dari pons, dimana terdapat arteri basilaris, kemudian ada cysterna

interpeduncularis dimana terdapat circulus arteriosus willisi dan yang terakhir

ada cysterna chiasmatis dimana terdapat chiasma nervi optici.

C. Vascularisasi encephalon

Vascularsisasi encephalon berasal dari 2 cabang pembuluh besar yaitu

arteri carotis interna dan arteri vertebralis. Arteri carotis interna merupakan

Page 28: Anatomy - Sistem Saraf

cabang dari arteri carotis communis. Arteri carotis interna mempunyai beberapa

bagian dan cabang yaitu pars cervicalis, pars petrosa (arteri caroticotympanica,

arteri hyphophysea, arteri canalis peterygoidea), pars cavernosa (arteri meningea

anterior, arteri cerebri anterior, arteri cerebri media), dan pars cerebralis (arteri

choroidea anterior, arteri communicans posterior). Arteri vertebralis merupakan

cabang dari arteri subclavia. Arteri vertebralis bercabang menjadi arteri cerebelli

anterior inferior, arteri labyrinthi, arteri Pontius dan arteri cerebri posterior.

Terdapat juga circulus arteriosus willisi yang merupakan bagian dari

sistema collateral arteriosa, jadi misalnya ada salah satu pembuluh darah otak

yang mengalami penyempitan/ rusak darah masih bisa masuk ke otak melalui

pembuluh darah yang lain (seperti jalan pintas). Circulus arteriosus willisi terdiri

dari arteri cerebri anterior, arteri communicans anterior (communicans =

penghubung), arteri cerebri posterior yang merupakan cabang dari arteri

basilaris, arteri communicans posterior dan cabang dari arteri carotis interna yaitu

arteri cerebri media. Arteri vertebralis dexter dan sinister bergabung menjadi

arteri basilaris yang terdapat pada sulcus basilaris pontis. Terdapat juga vena

diploicae dan vena emissaria. Vena diploicae merupakan vena yang terdapat

diantara tabula interna dan externa (diploica = rongga – rongga/ spons) calvaria

crania. Vena diploicae berhubungan dengan sinus venosus, vena emissaria, dll..

Terdapat vena diploica frontalis, temporalis anterior, temporalis posterior dan

occipitalis. Vena emissaria menjalankan hubungan antara sinus venosus dengan

vena ekstra cranialis.

D. Latihan soal

1. Tekanan intra kranial meningkat saat … (1)

2. Tekanan intra kranial menurun saat … (2)

Page 29: Anatomy - Sistem Saraf

BAB IV

SYSTEMA NERVOSUM PERIPHERICUM

Sistem saraf adalah suatu sistem regulatorik yang ada di dalam tubuh yang

memungkinkan organ yang satu berkomunikasi dengan organ lain. Secara garis besar

sistem regulatorik di dalam tubuh ada dua yang pertama adalah sistem endokrin dan

yang kedua adalah sistema nervosum, perbedaannya, sistem endokrin menghasilkan

hormon sebagai instruktor. Dimana hormon mempunhyai efek rangsang yang bersifat

onset lambat tetapi durasinya lama. Onset adalah mulai kerja dari suatu substansi.

Durasi adalah lama kerja. Misal pada sistem endokrin pankreas (sel beta pankreas)

menghasilkan insulin dikeluarkan dalam pembuluh darah. Selama perjalanannya

insulin akan membuka kanal untuk glukosa. Untuk bisa membuka kanalnya onsetnya

lama (1-2 jam setelah makan). Tetapi begitu bekerja dia bisa bekerja dalam waktu

yang lama juga. Bila sistem saraf instruktornya adalah berupa neurotransmitter dan

lompatan lompatan dari elektron listrik. Rangsangan yang diberikan sistem saraf

bersifat onset cepat dan durasi cepat. Contohnya apabila kita menginginkan

melakukan suatu gerakan. Begitu kita perintah kita langsung bergerak dan langsung

selesai (onset cepat dan durasi cepat). Sistem saraf secara anatomis dan fungsional

dibagi menjadi dua yaitu sistema nervosum centrale dan sistema nervosum

perifericum.

Systema nervosum periphericum adalah sekelompok saraf yang

menghubungkan antara tingkat pusat dengan perifer, baik bersifat afferens (dari

perifer menuju ke pusat) maupun sebaliknya bersifat efferens (dari pusat menuju

perifer).

A. Pembagian berdasarkan letak anatomis

Menurut penyusunnya atau letak anatomisnya systema nervosum periphericum

dibagi menjadi 2 yaitu nervi craniales dan nervi spinales. Nervi craniales

berjumlah 12 pasang dan nervi spinales berjumlah 31 pasang. Encephalon sebagai

salah satu penyusun sistema nervosum centrale akan membuahkan serabut perifer

yang disebut sebagai nervi craniales. Medulla spinalis akan membuahkan serabut

Page 30: Anatomy - Sistem Saraf

perifer yang disebut nerci spinales. Nervi spinales begitu keluar dari medulla

spinalis dia akan mengalami dua nasib, pertama ia akan berjalan sendiri

menginnervasi suatu organ atau suatu daerah kulit, kebanyakan adalah badan

region thoraks. Nasib yang kedua nervi tersebut akan membentuk suatu anyaman

yang kita sebut sebagai plexus. Di daerah cervical terdapat dua plexus, plexus

cervicalis dan plexus brachialis. Di daerah lumbosacral akan terdapat plexus yang

disebut plexus lumbosacralis.

Gambar 4.1: Pembagian SNP berdasarkan letak anatomisnya

1. Nervi craniales

Nervi craniales berjumlah 12 pasang mulai dari nervus cranialis I-XII.

Pengurutan nervus cranialis I-XII diurutkan berdasarkan letak keluarnya dari

depan ke belakang. Nervus olfactorius keluar pertama/ paling depan. Nervus

olfactorius keluar dari encephalon melalui suatu bangunan disebut trigonum

olfactoria. Di belakangnya terdapat nervus cranialis II/ nervus opticus.

Page 31: Anatomy - Sistem Saraf

Nervus opticus keluar dari encephalon melalui suatu bangunan disebut

chiasma opticum. Di belakangnya terdapat nervus cranialis III/ nervus

oculomotorius. Nervus oculomotorius akan keluar melalui suatu sulcus yang

disebut sulcus oculomotorius pedunculus cerebri. Ke belakang terdapat

nervus cranialis IV/ nervus trochlearis. Nervus trochlearis akan keluar dari

belakang (satu satunya yang keluar dari belakang), tepatnya dibawah

colliculus inferior. Setelah itu terdapat nervus cranialis V/ nervus

trigeminus. Tempat keluar nervus trigeminus berada di margo lateral pons/

pons varoli. Nervus trigeminus akan bercabang menjadi 3, cabang pertama

(depan) disebut nerus opthalmicus, cabang kedua (tengah) disebut nervus

maxillaris, dan cabang ketiga (belakang) disebut nervus mandibularis. Tempat

percabangan nervus trigeminus disebut ganglion semilunare nervi trigemini.

Ganglion semilunare nervi trigemini akan menempati impressio trigemini.

Yang bercabang dari nervus trigeminus adalah serabut sensoris dari nervus

trigeminus, sedangkan serabut motorisnya akan berjalan sendiri. Setelah itu di

belakangnya terdapat nervus cranialis VI/ nervus abducens. Nervus

abducens akan keluar melalui suatu sulcus yaitu sulcus bulbopontinus, sulcus

yang terletak diantara bulbus (medulla oblongata) dan pons. Di belakangnya

keluar nervus cranialis VII & VIII yang mempunyai tempat keluar yang sama.

Nervus VII/ nervus fascialis & nervus VIII/ nervus vestibulocochlearis

(terdiri dari 2, nervus vestibularis dan nervus cochlearis. Nervus vestibularis

akan lari ke organ keseimbangan sedangkan nervus cochlearis akan lari ke

organ pendengaran/ cochlea/ rumah siput). Keduanya akan keluar melalui

suatu sudut yaitu angulus bulbopontinus/ sudut diantara medulla oblongata

dan pons. Selanjutnya nervus IX/ nervus glossopharyngeus, nervus

cranialis X/ nervus vagus, dan nervus cranialis XI/ nervus accesorius

akan keluar dari suatu bangunan/ sulcus di belakang medulla oblongata yaitu

sulcus posterolateral medulla oblongata. Terakhir nervus cranialis XII/

nervus hypoglossus akan keluar dari encephalon melalui suatu bangunan

Page 32: Anatomy - Sistem Saraf

yang disebut sulcus anterolateral medulla oblongata. Inilah tempat keluar

nervi craniales dari encephalon

Berikutnya adalah tempat keluar nervi craniales dari cranium. Yang

paling depan, tempat keluar nervus olfactorius, suatu bangunan yang disebut

lamina cribrosa ossis ethmoidalis. Di belakangnya keluar nervus opticus

lewat suatu bangunan yang disebut canalis opticus. Canalis opticus terletak di

sebelah medial dari processus clinoideus anterior. Selanjutnya di belakang

akan keluar empat nervus berturut – turut pada suatu bangunan yaitu nervus

cranialis III, IV V cabang I (nervus opthlamicus), dan VI. Nervus cranialis

III, IV, V cabang I, dan VI akan keluar melalui suatu bangunan yang disebut

fissura orbitalis superior. Di belakangnya terdapat 3 foramen berturutan

(foramen rotundum, ovale, dan spinosum). Nervus V cabang II (nervus

maxillaris) akan keluar melalui foramen rotundum, nervus V cabang III

(nervus mandibularis) akan keluar melalui foramen ovale (mnemonic:

romax-oman). Selanjutnya nervus cranialis VII & VIII keluar dari

encephalon melalui bangunan yang sama, begitu juga dengan keluar melalui

cranium yang disebut sebagai meatus accusticus internus, dimana ketika

nervus fascialis dan nervus vestibulocochlearis masuk, nervus

vestibulocochlearis akan berakhir di organ pendengaran dan organ

keseimbangan, sedangkan nervus fascialis akan keluar dari bawah melalui

suatu foramen yang disebut foramen stylomastoideum. Perjalanan nervus

fascialis ini sangat penting karena dapat digunakan sebagai diagnosis klinis

dari bell’s palsy. Di belakangnya ada tiga nervus yang keluar dari bangunan

yang sama yaitu nervus cranialis IX/ nervus glossopharyngeus, nervus

cranialis X/ nervus vagus, nervus cranialis XI/ nervus accesorius akan

keluar melalui suatu bangunan yang sama yaitu foramen jugulare. Terakhir

nervus hypoglossus akan keluar melalui suatu bangunan yang disebut

sebagai canalis nervi hypoglossi.

Page 33: Anatomy - Sistem Saraf

Nervus cranialis III/ nervus oculomotorius akan menginnervasi

musculi penggerak bola mata diantaranya musculus rectus superior, musculus

rectus media, musculus rectus inferior, musculus obliquus inferior, musculus

cilliaris dan musculus constrictor pupil.

Nervus cranialis IV/ nervus trochlearis akan menginnervasi

musculus obliquus superior

Seperti yang telah disampaikan di atas bahwa yang bercabang dari

nervus cranialis V/ nervus trigeminus adalah serabut sensoris dari nervus

trigeminus, sedangkan serabut motorisnya akan berjalan sendiri. Kerusakan

pada serabut saraf sensorik nervus trigeminus akan mengakibatkan paresthesia

daerah yang dinnervasi cabang – cabang nervus trigeminus dan dapat juga

menyebabkan zoster opthalmicus. Sedangkan serabut saraf motorik dari

nervus trigeminus akan menginnervasi musculus temporalis, musculus

masseter, musculus pterygoideus medialis et lateralis, musculus tensor

tympani, musculus digastricus venter anterior dan musculus mylohyoideus.

Nervus cranialis VI/ nervus abducens akan menginnervasi musculus

rectus lateralis.

2. Nervi spinales

Nervi spinales berhubungan dengan setiap segmen medulla spinalis.

Nervi spinales berjumlah rata – rata 31 pasang. Nervi spinales merupakan

gabungan radix ventralis medulla spinalis (radix anteriror) yang mengandung

serabut motorik dan radix dorsalis medulla spinalis (radix posterior) yang

mengandung serabut sensorik. Sehingga bisa disimpulkan semua nervi

spinales mengandung serabut motorik dan serabut sensoris. 31 pasang nervi

spinales dinamai sesuai dengan segmen tempat yang keluar (8 pasang nervi

cervicales, 12 pasang nervi thoracicae, 5 pasang nervi lumbales, 5 pasang

nervi sacrales dan 1 pasang nervus coccygeus). Akan tetapi 1 pasang

nervus coccygeus jumlahnya bervariasi antar satu orang dengan orang yang

lain berbeda. Semua segmen nervus spinales akan keluar melalui suatu

Page 34: Anatomy - Sistem Saraf

foramen yaitu foramen intervertebrale, foramen yang terletak diantara

vertebra yang satu dan vertebra yang lain, dibentuk oleh incisura vertebralis

inferior dan incisura vertebralis superior dibawahnya. Jumlah dari nervi

spinales setiap segmennya sama dengan jumlah vertebranya kecuali yang

cervicales. Nervi cervicales pertama keluar diatas veretebra cervicalis yang

pertama/ os atlas.

Nervus cervicalis VII akan keluar diatas vertebra cervicalis VII.

Nervus cervicalis VIII akan keluar dibawah vertebra cervicalis VIII dan

diatas vertebra thoracica I, sisanya nervi vertebralis akan keluar dibawah

vertebra yang bersangkutan.

Salah satu kegunaan nervi spinales adalah mekanisme lengkung reflex

(circulus reflexorum). Yang didefinisikan oleh lengkung reflex/ gerakan reflex

adalah gerakan yang tidak kita sadari/ belum diproses secara matang di

encephalon. Ketika suatu rangsang dari suatu permukaan tubuh dibawa oleh

nervi spinales yang mengandung serabut sensoris dan serabut motoris, masuk

medulla spinalis dan berpisah. Rangsang sensorisnya dibawa ke radix

dorsalis kemudian ganglion spinalis dan masuk medulla spinalis melalui

cornu posterior. ketika ia masuk medulla spinalis, ia akan mengalami tiga

nasib, pertama ia akan dibawa ke atas untuk diproses lebuh lanjut di

encephalon, yang kedua ia akan disilangkan, dan yang ketiga ia akan langsung

diteruskan ke bagian motorik/ cornu anterior, masuk ke radix anterior baru

ke otot. Contoh yang dinamakan reflex adalah Ketika kita terkena suatu objek

yang panas, rangsang panas tersebut akan dibawa oleh nervi spinales, menuju

medulla spinalis dan berpisah, masuk ke radix dorsalis kemudian ganglion

spinalis dan masuk medulla spinalis. Ketika masuk medulla spinalis rangsang

panas tersebut dibawa ke atas, tetapi jarak antara ke depan dan ke atas panjang

ke atas. Sehingga rangsangan ini diteruskan terlebih dahulu ke depan, dibawa

radix motorik, langsung menggerakkan otot – otot untuk menarik tangan.

Barulah rangsang panas tadi sampai ke encephalon dan kita mendeskripsikan

Page 35: Anatomy - Sistem Saraf

rangsangan yang kita terima adalah rangsangan panas. Hal ini menjelaskan

mengapa ketika kita merasakan suatu trauma kita bergerak dulu baru kita

dapat berkata “aduh” dan merasakan sakit.

Gambar 4.2: Mekanisme lengkung reflex

B. Pembagian berdasarkan sifat

1. Serabut afferent/ serabut sensoris

a. Somatic

Rangsang – rangsang umum/ rangsang dari luar tubuh

(contohnya nyeri, raba, tekan, dingin, panas).

b. Visceral

Rangsangan yang berasal dari dalam tubuh (kemoreseptor,

baroreseptor, ketika terjadi penurunan tekanan darah, tubuh akan

secara fisiologis mencoba meningkatkan tekanan darah karena

Page 36: Anatomy - Sistem Saraf

penurunan tekanan darah ditangkap oleh baroreceptor di pembuluh

darah)

2. Serabut efferent

a. Somatomotorik

Serabut efferent yang berfungsi menginnervasi otot skelet/ otot

sadar.

b. Autonom/ systema nervosum autonomicum

Serabut efferent yang berfungsi menginnervasi otot polos,

glandula dan myocardium/ otot jantung. Systema nervosum

autonomicum hanya memiliki serabut efferent. Hampir semua bagian

dari systema nervosum autonomicum terdiri dari neuron preganglioner

dan serabut post ganglioner.

1.) Simpatis/ systema nervosum sympathicum

Definisi saraf simpatis secara anatomis adalah serabut saraf

yang keluar dari segmen thoracolumbal (cervical VIII, thorax I-

XII, lumbal I-III). Definisi saraf simpatis secara fungsional/

farmakologis adalah sistem saraf yang berfungsi mengatur semua

kegiatan organ ketika kita melakukan suatu kegiatan yang lebih

berat daripada waktu kita sedang beristirahat (fight or flight).

Secara farmakologis saraf simpatis akan menghasilkan adrenalin di

serabut post ganglionernya. Serabut saraf memiliki efek

bronkodilatasi, vasokonstriksi, palpitasi. Ketika kita berlari sistem

saraf simpatis akan bekerja, bronkus harus dilatasi (agar O2 yang

masuk banyak untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang banyak),

palpitasi (karena sel sel di perifer meminta suplai O2 yang lebih),

dan vasokonstriksi perifer (ketika kita melakukan suatu pekerjaan

berat, darah akan dipusatkan ke organ organ yang lebih penting

(otak, jantung, ginjal).

Page 37: Anatomy - Sistem Saraf

Saraf simpatis berguna untuk menyiapkan tubuh pada

keadaan darurat.

Serabut saraf simpatis berasal dari nucleus

intermediolateralis cornu lateralis medulla spinalis (NILCLMS)

segmen cervical VIII, thorax I-XII dan lumbal I-III kemudian akan

bergabung dengan serabut motorik yang keluar dari radix anterior

dan keluar menjadi nervus spinalis menuju ramus communicans

albus ke truncus sympathicus dan meneruskan diri dengan 3 jenis

jalur.

2.) Parasimpatis/ systema nervosum parasympathicum

Definisi saraf simpatis secara anatomis adalah serabut saraf

otonom yang keluar dari segmen craniosacral (truncus cerebri dan

segmen Sacral II-IV). Nervi cranialis hampir semuanya

parasimpatis (pada sistem respirasi serabut parasimpatis hampir

semua dibawa oleh nervus vagus dan cabang cabangnya. Definisi

saraf simpatis secara fungsional/ farmakologis serabut saraf yang

berfungsi ketika kita sedang istirahat/ mencerna Efeknya

berkebalikan dari saraf simpatis.

Saraf parasimpatis berguna untuk menyimpan dan

memulihkan tenaga.

Gambar 4.3: Komponen persarafan systema nervosum autonomicum

Sistem nervosum perifericum secara anatomis terdiri dari nervi

craniales dan nervi spinales yang memiliki sifat afferent dan efferent. Tidak

seperti nervi spinales yang semua segmennya selalu mengandung serabut

afferent (sensoris) dan efferent (motoris) karena nervi spinalis terdiri dari

Page 38: Anatomy - Sistem Saraf

radix posterior medulla spinalis (sensoris) dan radix anterior medulla spinalis

(motoris) serta serabut saraf otonom yg berada di dalam radix anterior

medulla spinalis, nervi craniales terkadang hanya mengandung satu serabut

baik afferent atau efferent saja, dapat juga keduanya. Nervi craniales yang

bersifat sensoris murni adalah nervus cranialis I (nervus olfactorius, untuk

menghidu), nervus cranialis II (nervus opticus), dan nervus cranialis VIII

(nervus vestibulocochlearis) (mnemonic: SAtu DuA delaPAN/ sadapan).

Sedangkan nervi craniales yang bersifat motoris murni nervus cranialis III,

nervus cranialis IV, nervus cranialis VI, nervus cranialis XI, nervus cranialis

XII. Sedangkan nervi craniales yang bersifat sensoris dan motoris adalah

nervus cranialis V, nervus cranialis VII, nervus cranialis IX, nervus cranialis

X (mnemonic: liMA tuJUh SEmbiLAn sepuLUh/ maju selalu).

C. Komponen persarafan

Komponen persarafan adalah suatu sifat dari serabut saraf, tidak hanya

bersifat afferent dan efferent tetapi mempunyai 7 sifat yaitu general somatic

afferent, general somatic efferent, general visceral afferent, general visceral

efferent, special somatic afferent, special visceral afferent dan special visceral

efferent.

Untuk menentukan komponen persarafan secara mudah ada 3 tahap,

pertama kita menentukan arah rangsangnya apabila arah rangsangnya motorik

maka pasti akhirannya efferent (E), sebaliknya apabila arah rangsangnya sensorik

maka pasti akhirannya afferent (A). Kedua kita menentukan bentuk

rangsangnya, apabila rangsangnya berupa rangsang umum (rangsang yang bisa

dirasakan oleh semua bagian tubuh) berupa nyeri (sakit), raba, tekan, panas,

dingin maka rangsang tersebut masuk komponen persarafan general (G),

sebaliknya apabila rangsangnya berupa rangsang khusus (rangsang yang hanya

bisa diterima oleh organ organ tertentu/ indera, contohnya cahaya hanya bisa

diterima oleh mata, pengecap/ rasa hanya bisa diterima oleh lidah, pendengaran/

suara hanya bisa diterima oleh telinga, penghidu/ bau hanya bisa diterima oleh

Page 39: Anatomy - Sistem Saraf

hidung) berupa rangsang sensorik yang datang pada organ – organ indera dan

derivat arcus branchialis maka rangsang tersebut masuk komponen persarafan

special (S). Ketiga kita tentukan asal usul organ yang menerima rangsang

dengan melihat derivatnya, apabila derivatnya berasal dari derivat endoderm (otot

polos, lidah, glandula, myocardium, derivat arcus branchialis) maka rangsang

tersebut masuk komponen persarafan visceral (V), sebaliknya apabila derivatnya

berasal dari derivat ectoderm (kulit, hidung, mata, telinga, otot skelet, dll.) maka

rangsang tersebut masuk komponen persarafan somatic (S).

Derivat arcus branchialis terdiri dari otot – otot masticatoria/ pengunyah

(arcus branchialis I), otot – otot mimic yang ada di wajah (arcus branchialis II),

musculus stylopharyngeus (arcus branchialis III), otot – otot larynx, pharynx, dan

palatum (arcus branchialis IV), dan musculus sternocleidomastoideus serta

musculus trapezius (arcus branchialis V).

Contohnya penggunaan cara di atas apabila ditanyakan komponen

persarafan nervus olfactorius maka karena nervus olfactorius merupakan saraf

sensoris maka komponen persarafannya termasuk komponen persarafan afferent

(A). Rangsang yang diterima oleh nervus olfactorius merupakan rangsang special

sehingga komponen persarafannya adalah special (S). Terakhir karena hidung dan

nervus olfactorius merupakan derivat ectoderm maka komponen persarafannya

adalah somatic (S). Sehingga berdasarkan cara yang ditentukan di atas dapat

disimpulkan komponen persarafan nervus olfactorius adalah special somatic

afferent (SSA). Contoh yang lain apabila ditanyakan komponen persarafan

motorik yang menginnervasi pharynx (plexus pharyngeus). Karena persarafan

motorik maka saraf ini termasuk komponen persarafan efferent (E). Karena

nervus ini merupakan persarafan motorik, maka tidak memungkinkan mengetahui

komponen persarafan general/ special dari rasa yang diterimanya. Tetapi untuk

motorik, komponen persarafan general berlaku untuk semua otot skelet (kecuali

arcus branchialis yang masuk komponen persarafan special). Karena nervus ini

menginnervasi otot pharynx yang termasuk ke dalam arcus branchialis sehingga

Page 40: Anatomy - Sistem Saraf

komponen persarafannya pasti special, Dan yang terakhir karena otot pharynx

termasuk ke dalam arcus branchialis yang merupakan derivat endoderm maka

komponen persarafan nervus ini pasti visceral. Sehingga kesimpulannya

komponen persarafan motorik yang menginnervasi pharynx adalah special

visceral efferent (SVE).

Contoh yang lain adalah pada lidah. Ketika seseorang minum teh manis

panas maka lidah menerima dua jenis rangsang yaitu manis dan panas, sehingga

komponen sensoris di lidah terdiri dari dua yaitu general (nyeri, raba, tekan, suhu)

dan special (rasa). Sehingga pada lidah terdapat komponen persaravan SVA, GSA

dan GVA, tergantung pada pertanyaannya. Misal pertanyaannya “serabut

pengecap lidah memiliki komponen persarafan?” maka jawabnya adalah SVA,

sedangkan apabila pertanyaannya adalah “serabut nyeri dari lidah memiliki

komponen persarafan?” maka jawabanya adalah GVA.

Page 41: Anatomy - Sistem Saraf

Gambar 4.4: Komponen persarafan lidah. Merah menunjukkan rangsang umum/

general, hijau menunjukkan rangsang khusus/ special. Tulisan nervus

dibawahnya menunjukkan serabut saraf yang menjadi komponen

persarafan. Komponen persarafan SVA dibawa oleh Nervus cranialis

VII pada 2/3 anterior lidah, nervus cranialis IX pada 1.3 posterior

lidah, dan nervus cranialis X pada vallecula epiglottica.

Nucleus adalah sel badan neuron yanhg terletak di dalam sistem saraf

pusat. Ganglion adalah sel badan neuron yang terletak di luar sistem saraf pusat.

Nucleus dan ganglion sama hanya letaknya yang berbeda. Tractus adalah serabut

saraf/ akson yang terletak di dalam sistem saraf pusat. Nervus adalah serabut

saraf/ akson yang terletak di luar sistem saraf pusat. Tractus dan nervus sama

hanya letaknya yang berbeda. Pada saraf sensorik/ lintasan afferent, dari perifer

ke pusat maka SBN I nya berupa ganglion dan SBN II nya berupa nucleus.

Penamaannya sesuai dengan serabut sarafnya.

Untuk SBN I dan SBN II sensorik semua otot skelet kecuali derivat arcus

branchialis akan terdiri dari, SBN 1: ganglion spinale dan SBN II: nucleus

sensoris cornu posterior medulla spinalis. Untuk SBN I dan SBN II motorik tidak

akan bersinaps jadi SBN I dan SBN II nya tidak ada.

Gambar 4.5: Sel badan neuron

D. Dermatom

Page 42: Anatomy - Sistem Saraf

Dermatom adalah suatu area kulit yang diinervasi oleh sebuah nervus

spinalis dari segmen medulla spinalis tertentu (sensoris). Dermatom yang

bersebelahan saling tumpang tindih.

E. Tambahan

Definisi dari stroke adalah kelainan cerebrovascular (pembuluh darah

yang ada di otak), yang akan mengakibatkan kematian sel otak dan tidak

disebabkan oleh trauma ataupun penyebab lain. Stroke dibagi menjadi dua,

hemoragic dan ischemic. Apabila terjadi stroke hemorrhagic karena trauma, tidak

disebut stroke tetapi diagnosisnya adalah trauma benda tumpul.

F. Latihan soal

1. Definisi dari meninges adalah … (1).

2. SBN I dari serabut sensorik nervus trigeminus adalah … (2).

3. SBN II dari serabut sensorik nervus trigeminus adalah … (3)

4. Komponen persarafan dari serabut sensorik nervus trigeminus adalah … (4)

5. Klinis nervus olfactorius

a. Definisi dari hiposmia adalah … (5a)

b. Definisi dari anosmia adalah … (5b)

c. Definisi dari parosmia adalah … (5c)

d. Definisi dari kakosmia adalah … (5d)

6. Klinis nervus opticus

a. Definisi dari hemianopsia bitemporal adalah … (6a)

b. Definisi dari hemianopsia binasal adalah … (6b)

c. Definisi dari hemianopsia homonim kontralateral adalah … (6c)

d. Definisi dari quadranopsia inferior homonim kontralateral adalah … (6d)

e. Definisi dari quadranopsia superior homonim kontralateral adalah … (6e)

f. Salah satu gejala tumor glandula hypophisis adalah hemianopsia

bitemporal karena … (6f)

7. Definisi dari truncus sympathicus adalah … (7)

8. Definisi dari ganglion prevertebrale adalah … (8)

Page 43: Anatomy - Sistem Saraf

9. Definisi dari Ramus communicans albus adalah … (9)

10. Definisi dari Ramus communicans griseus adalah … (10)