anatomi telinga

Upload: viena-lovina

Post on 08-Mar-2016

24 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ANATOMI TELINGA

TRANSCRIPT

I. Anatomi dan embriologi Telinga

Telinga luar mulai berkembang pada usia kehamilan 40 hari dan lengkap pada usia kehamilan 4 bulan. Telinga luar berasal dari celah brankial pertama ektoderm, sedangkan telinga tengah berasal dari celah brankial pertama endoderm. Telinga tengah meliputi rongga timpani yang berhubungan dengan rongga mastoid dan rhinofaring melalui saluran tuba eustachius. Tekanan pada telinga tengah disesuaikan dengan tekanan atmosfir saat saluran tuba eustachius terbuka pada saat kita menelan dan menguap. Gendang telinga dan tulang stapes membentuk sebuah kompleks transformasi yang mencegah hilangnya energy yang hilang pada saat transfer tekanan suara yang berasal dari udara menuju ke cairan perilimfatik koklea. Kontraksi otot tensor timpani (dipersarafi oleh cabang nervus V) dan otot stapedius (dipersarafi oleh nervus VII) memperkuat transmisi suara. Telinga dalam terdiri dari dua bagian yaitu bagian anterior koklea dan posterior vestibulum, termasuk kanal semisirkuler, utricle, dan saccule. Telinga dalam berasal dari otic vesicle dan perkembangan dimulai pada akhir bulan pertama masa kehamilan dan pertumbuhan lengkap dalam 50 hari. Reseptor vestibuler dan auditor terletak pada membran labirin yang dipenuhi oleh cairan dengan kadar kalium tinggi disebut endolymph. Membran labirin terpisah dari ulang labirin oleh perilymph yang merupakan cairan plasma ultrafiltrasi dengan kadar natrium yang tinggi. Kadar ion tersebut dipertahankan oleh proses metabolik dari aktivitas stria vaskularis, yang sangat penting untuk pembentukan potensial listrik sebagai hasil dari proses perubahan stereosilia pada permukaan endolabirin silia vestibuler dan koklea Ruang perilymphatic scala tympani berhubungan dengan ruang

subarachnoid fosa posterior melalui saluran koklear, dimana saluran tersebut pada neonatus dapat tetap terbuka. Organ corti berisi sel reseptor auditori, terdiri dari satu baris inner hair cells (IHC) yang merupakan reseptor auditori utama, dan tiga baris outer hair cell (OHC) berfungsi sebagai modulator penerimaan akustik. Bagian basal sel-sel rambut tersebut berhubungan dengan dendrit dari sel ganglion spiral. Inervasi IHC dimulai pada usia kehamilan 11 minggu dan lengkap pada usia kehamilan 14 minggu, sedangkan inervasi OHC lengkap hingga usia kehamilan 22 minggu. Nervus delapan mengalami myelinisasi pada usia 20 minggu, dan myelinisasi jalur auditori kortikal akan terus berlanjut hingga usia 2 tahun setelah kelahiran. Getaran suara dihantarkan lewat liang telinga dan telinga tengah ke telinga dalam melalui stapes, menimbulkan suatu gelombang berjalan di sepanjang membrana basilaris dan organ cortinya. Puncak gelombang berjalan di sepanjang membrana basilaris yang panjangnya 35 mm tersebut ditentukan oleh frekwensi gelombang suara. Hal ini berakibat membengkoknya stereosilia oleh kerja pemberat membrana tektoria, dengan demikian menimbulkan depolarisasi sel rambut dan menciptakan potensial aksi pada serabut-serabut saraf pendengaran yang melekat padanya, sehingga gelombang suara mekanis akan diubah menjadi energi elektrokimia agar dapat ditransmisikan melalui saraf kranialis ke-8. Serabut-serabut saraf koklearis berjalan menuju inti koklearis dorsalis dan ventralis. Sebagian besar serabut dari inti melintasi garis tengah dan berjalan naik menuju kolikulus inferior kontralateral, namun sebagian serabut tetap berjalan ipsilateral. Penyilangan selanjutnya terjadi pada inti lemniskus lateralis dan kolikulus inferior yang berlanjut ke korpus genikulatum dan kemudian ke korteks pendengaran pada lobus temporalis. Serabut-serabut saraf vestibularis berjalan menuju salah satu dari ke empat inti vestibularis, dan dari daerah tersebut disebarkan secara luas dengan jaras-jaras menuju medula spinalis, serebelum dan bagian-bagian susunan saraf pusat lainnya. Suara juga ditransmisikan menuju koklea melalui tulang tengkorak pada batas intensitas lebih dari 60 dB. Hantaran ulang digunakan pada audiometri untuk memastikan hilang pendengaran sensorineural pada telinga tengah. Komponen akhir auditori yang berhubungan dengan potensial listrik yang timbul adalah proses kognitif terhadap berbagai aspek signal yang diterima. Hal tersebut juga tergantung pada bagian korteks proses-bahasa yang diaktifkan saat dibutuhkan respon terhadap berbagai syntatic phonologik dan aspek semantik bahasa.

1. telinga luar

telinga luar atau auris externa terdiri dari daunn telinga (auricular), liang telinga (meatus acusticus externus), dan dibatasi oleh gendang telinga atau membrane tympanica. Telinga ini terletak pada pars tympanica ossis temporalis berbatasan dibelakang mastoideus. Auricula dibentuk oleh cartilage auriculae (elastin) yang melekat erat dengan kulit tanpa lapisan subkutis. Auricular ini berbentuk seperti cekungan dengan bagian terdalam dinamakan concha auriculae dan pinggiran bebasnya dinamakan helix. Pada concha terdapat lubang masuk liang telinga ( meatus acusticus externus). Liang telinga ini melengkung ke posterior sehingga untuk dapat melihat membrane tympani pada otoscopy, telinga perlu ditarik kebelakang untuk meluruskan liang ini. Membrana tympanica mempunyai posisis miring menghadap kebawah. Bentuknya tidak rata tapi menyerupai kerucut dengan diameter sekitar sepuluh millimeter. Bagian tegahnya dinamakan umbo membranae tympanicae merupakan kedudukan tulang pendengaran ( os malleus). Membraa ini terdiri dari pars tensa yang merupakan bagian terbesar, dan pars flaccida dibagian atas. Pada keadaan normal, penyinaran pada membrane akan memberikan pantulan berupa gambar segitiga dibagian anterior bawah dengan puncak pada umbo. Persarafan sesoris telinga luar, auricular, diurus auriculotemporalis ( cabang nervus trigeminus) dan nervus auricularis major dari plexus cervicalis. Disamping itu telinga luar dan telinga tengah diurus juga oleh cabang sesoris nervus glosopharyngeus dan nervus vagus. Pembuluh darah untuk telinga luar adalah cabang arteri carotis externa, antara lain arteria auricularis posterior dan arteria temporali superficialis.2. telinga tengan ( auris media)

terdpat diseblah dalam membrane tympanica sedalam sekitar tiga samai enam millimeter. Dinding lateral auris media dibatasi oleh membrane tympanica beserta tulang sebelah atas dan bwahnya. Atap rongga ini ( cavitas tympani) adalah pories tegmentalis ( tegmen tympani) dari pars petrosa ossis temporalis yang memeisahkannya dengan cavitas cranii. Dibawah atap, pada bagian ronggga yang terletak diatas membrane tympani terdapat recessus tympanicus. Bagian yang lehernya sejajar dengan membrane tympanica disebut mesiotympanica dan yang dibawah membrane disebut recessus hypotympanyca. Recessus hypotympanica berbatasan dengan tulang yang memebentuk fossa jugularis pada foramen jugalare, tempat kedudukan vena jugularis interna didalamnya. Kebelakang rongga ini berhubungan degan cellulae mastoidae, yaitu rongga berisi udara didalam processus mastoideus, melalui antrum mastoideum. Dinding medial auris media berbatasan dengan tulang pembatas auris interna, pada tulang ini terlihat penonjolan akibat keberadaan prominentia canalis facialis dibagian posterior atas, bersama tonjolan untuk prominentia canalis sermisikularis lateralis. Selain itu terdapat foramen ovale ( fenestra vestibuli) disebelah atas yang merupakan tempat lekat os stapes. Dibawahnya terdapat foramen rotundum ( fenestra cochlea) yang tertutup membrane mucosa. Selain itu terdapat juga penonjolan akibat cohlea yang dinamakan. Promontorium. Getaran suara yag diterima membrane tympani diteruskan melaui tulang pendengaran ditelinga tengah, yaitu os malleus, incus dan stapes ke foramen ovale. Selanjutnya tulang ini meneruskan getaran suara pada cairan endolymph dan setelah melaui receptor pendengaran getaran dinetralkan kembali melalui getaran membrane pada foramen rotundum.3. telinga dalam

rongga telinga dlam dibatasi sekelilingnya oleh tulang temporal ( pars peetrosa). Di dalamnya terdapat system keseimbangan ( vestibular) yag terdiri dari tiga buah canalis semisirkularis, anterior, posterior,lateral bersama sacculus dan utriculus didalam vestibulum. Selain itu terdapat pula organ pendengaran yang terdiri dari cochlea. Cochlea ini menyerupai rumah siput dengan permukaand alam yang berbentuk spiral.

canalis semisirkularis seperti dua pertiga lingkaran dengan panjang yang tidak sama tetapi dengan diameter yang hampir sama sekitar 0,8 mm. Pada salah satu ujungnya masing-masing kanalis ini melebar disebut ampulla yang berisi epitel sensoris vestibular dan terbuka ke vestibulum Ampulla kanalis superior dan lateral letaknya bersebelahan pada masing-masing ujung anterolateralnya, sedangkan ampulla canalis posterior terletak dibawah dekat lantai vestibulum. Ujung kanalis superior dan inferior yang tidak mempunyai ampulla bertemu dan bersatu membentuk crus communis yang masuk vestibulum pada dinding posterior bagian tengah. Ujung canalis lateralis yang tidak memiliki ampulla masuk vestibulum sedikit dibawah cruss communis . Kanalis lateralis kedua telinga terletak pada bidang yang hampir sama yaitu bidang miring ke bawah dan belakang dengan sudut 30 derajat terhadap bidang horizontal bila orang berdiri. Kanalis lainnya letaknya tegak lurus terhadap kanal ini sehingga kanalis superior sisi telinga kiri letaknya hampir sejajar dengan posterior telinga kanan demikian pula dengan kanalis posterior telinga kiri sejajar dengan kanalis superior teling kanan.

II. Vaskularisasi telinga dalamVaskularisasi telinga dalam berasal dari A. Labirintin cabang A. Cerebelaris anteroinferior atau cabang dari A. Basilaris atau A. Verteberalis. Arteri ini masuk ke meatus akustikus internus dan terpisah menjadi A. Vestibularis anterior dan A. Kohlearis communis yang bercabang pula menjadi A. Kohlearis dan A. Vestibulokohlearis. A. Vestibularis anterior memperdarahi N. Vestibularis, urtikulus dan sebagian duktus semisirkularis. A.Vestibulokohlearis sampai di mediolus daerah putaran basal kohlea terpisah menjadi cabang terminal vestibularis dan cabang kohlear. Cabang vestibular memperdarahi sakulus, sebagian besar kanalis semisirkularis dan ujung basal kohlea. Cabang kohlear memperdarahi ganglion spiralis, lamina spiralis ossea, limbus dan ligamen spiralis. A. Kohlearis berjalan mengitari N. Akustikus di kanalis akustikus internus dan didalam kohlea mengitari modiolus .Vena dialirkan ke V.Labirintin yang diteruskan ke sinus petrosus inferior atau sinus sigmoideus. Vena-vena kecil melewati akuaduktus vestibularis dan kohlearis ke sinus petrosus superior dan inferior

III. Persarafan telinga dalam

Nervus facialis memasuki telinga dalam bersama nervus vestibulocohlearis (N.VII) melalui meatus acusticus internus. Setelah itu, didalam telinga dalam saraf ini memasuki canalis nervi facialis yang menuju bagian posterior atas dinding medial auris media. Pada geniculatum canalis nervi facialis, saraf tersebut membelok dan pada tempat belokannya terdapat ganglion geniculi. Dari ganglion ini serabut saraf menuju dinding belakang rongga telinga tengha. Serabutnya kemudaian bercabang menjadi rami motoris yang akan keluar melalui foramen stylomastoidideum. Cabang ini adalah nervus chorda tympai, yang selanutnya akan berposisis pada perbatasan pars tensa dan pars flaccida membrane tympanica menuju bagian anterior. Saraf ini meninggalkan rongga telinga tengah menuju bagian anterior. Saraf inimeninggalkan rongga telinga tengah menuju fossa inratemporalis dan bergabung dengan nervus mandibularis. Nervus chorda tympani mengandung serabut sensoris somatik dengan badan sel pada ganglion geinculi dan serabut parasimpatis untuk sekresi kelenjar ludah yang synapesenya terdapat pada ganglion submandibularis. Cabang lain nervus facialis adalah serabut parasimpatis yang mengurus glandula lacrimallis, yaitu nervus petrossus major yang menigglakan rongga telinga dengan menuju foramen lacerum dan bergabung dengan nervus maxillaris.

Pada telinga dalam N.Vestibulokohlearis (N.akustikus) yang dibentuk oleh bagian kohlear dan vestibular, didalam meatus akustikus internus bersatu pada sisi lateral akar N.Facialis dan masuk batang otak antara pons dan medula. Sel-sel sensoris vestibularis dipersarafi oleh N.cochlearis dengan ganglion vestibularis (scarpa) terletak didasar dari meatus akustikus internus. Sel-sel sensoris pendengaran dipersarafi N.cochlearis dengan ganglion spiralis corti terletak di modiolusDaftar pustaka1. Mardjono Mahar & Sidharta Priguna. Neurologi klinis dasar. Edisi V. jakarta : dian rakyat. 2004. p 116 126. 2. Sidharta P, Dewanto G. Diensefalon : Anatomi Susunan Syaraf Pusat Manusia.l'T. Dian Rakyat. Jakarta, 1986 : 170 -89