anatomi fisiologi ginjal

5
Anatomi Fisiologi Ginjal Ginjal merupakan suatu organ yang terletak retroperitoneal pada dinding abdomen di kanan dan kiri columna vertebralis setinggi vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan terletak lebih rendah dari yang kiri karena besarnya lobus hepar. Ginjal dibungkus oleh tiga lapis jaringan. Jaringan yang terdalam adalah kapsula renalis, jaringan pada lapisan kedua adalah adiposa, dan jaringan terluar adalah fascia renal. Ginjal memiliki korteks ginjal di bagian luar yang berwarna coklat terang dan medula ginjal di bagian dalam yang berwarna coklat gelap. Korteks ginjal mengandung jutaan alat penyaring disebut nefron. Setiap nefron terdiri dari glomerulus dan tubulus. Medula ginjal terdiri dari beberapa massa-massa triangular disebut piramida ginjal dengan basis menghadap korteks dan bagian apeks yang menonjol ke medial. Piramida ginjal berguna untuk mengumpulkan hasil ekskresi yang kemudian disalurkan ke tubulus kolektivus menuju pelvis ginjal.

Upload: putri-nuurunnisa

Post on 09-Dec-2015

108 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Gagal Ginjal

TRANSCRIPT

Page 1: Anatomi Fisiologi Ginjal

Anatomi Fisiologi Ginjal

Ginjal merupakan suatu organ yang terletak retroperitoneal pada dinding abdomen di kanan dan kiri columna vertebralis setinggi vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan terletak lebih rendah dari yang kiri karena besarnya lobus hepar. Ginjal dibungkus oleh tiga lapis jaringan. Jaringan yang terdalam adalah kapsula renalis, jaringan pada lapisan kedua adalah adiposa, dan jaringan terluar adalah fascia renal.

Ginjal memiliki korteks ginjal di bagian luar yang berwarna coklat terang dan medula ginjal di bagian dalam yang berwarna coklat gelap. Korteks ginjal mengandung jutaan alat penyaring disebut nefron. Setiap nefron terdiri dari glomerulus dan tubulus. Medula ginjal terdiri dari beberapa massa-massa triangular disebut piramida ginjal dengan basis menghadap korteks dan bagian apeks yang menonjol ke medial. Piramida ginjal berguna untuk mengumpulkan hasil ekskresi yang kemudian disalurkan ke tubulus kolektivus menuju pelvis ginjal.

Nefron merupakan unit fungsional ginjal terkecil yang mampu menghasilkan urin. Tiap ginjal bisa tersusun atas 1 juta nefron yang saling disatukan oleh jaringan ikat. Susunan nefron-nefron ini membagi ginjal menjadi 2 bagian, yaitu korteks dan medulla. Nefron sendiri terdiri atas glomerulus dan tubulus.Glomerulus tersusun atas pembuluh darah-pembuluh darah yang membentuk suatu untaian di kapsula Bowman. Glomerulus berasal dari arteri ginjal. Arteri ini awalnya terbagi menjadi banyak afferent arterioles yang masing-masing menuju 1 nefron dan menjadi glomrulus. Glomerulus akan berakhir di efferent arterioles. Arteriol terakhir tersebut

Page 2: Anatomi Fisiologi Ginjal

lalu menjadi kapiler yang berfungsi memberi pasokan oksigen dan energi bagi ginjal. Kapiler ini sekaligus berfungsi menerima zat-zat reabsorbsi dan membuang zat-zat sekresi ginjal.

Tubulus ginjal tersusun atas sel-sel epitel kuboid selapis. Tubulus ini dimulai dari kapsula Bowman lalu menjadi tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, tubulus kontortus distal, dan berakhir di tubulus pengumpul. Seluruh bagian tubulus kontortus berada di korteks, sementara lengkung Henle ada di Medulla. Jalur naik dari tubulus kontortus distal akan lewat di antara afferent dan efferent arterioles. Struktur ini disebut juxtaglomerular apparatus. Nefron ginjal sendiri terbagi atas 2 jenis, nefron kortikal yang lengkung Henlenya hanya sedikit masuk medulla dan memiliki kapiler peritubular , dan nefron juxtamedullary yang lengkung Henlenya panjang ke dalam medulla dan memiliki vasa recta. Vasa Recta dalah susunan kapiler yang memanjang mengikuti bentuk tubulus dan lengkung Henle. Secara makroskopis, korteks ginjal akan terlihat berbintik-bintik karena adanya glomerulus, sementara medulla akan terlihat bergaris-garis karena adanya lengkung Henle dan tubulus kolektus.

Ginjal adalah organ yang berfungsi mengatur keseimbangan cairan tubuh dengan cara membuang sampah-sampah sisa metabolisme dan menahan zat-zat yang dibutuhkan tubuh. Fungsi ini amat penting bagi tubuh untuk menjaga homeostasis. Homeostasis amat penting dijaga karena sel-sel tubuh hanya bisa berfungsi pada keadaan cairan tertentu. Walupun begitu, ginjal tidak selalu bisa mengatur keadaan cairan tubuh dalam kondisi normal. Pada keadaan minimal, ginjal harus mengeluarkan minimal 0,5 l air per hari untuk kebutuhan pembuangan racun. Hal ini tetap harus dilakukan walaupun tubuh berada dalam kondisi dehidrasi berat.

Secara singkat, fungsi ginjal bisa diuraikan menjadi:

1. Pengeluaran sisa zat organik : Ginjal mengekskresi urea, asam urat, kreatinin, dan produk penguraian hemoglobin dan hormone

2. Pengaturan konsentrasi ion-ion penting : Ginjal mengekskresi ion natrium, kalium, kalsium, magnesium, sulfat dan fosfat. Ekskresi ion-ion ini seimbang dengan asupan dan ekskresinya melalui rute lain, seperti pada gastrointestinal dan kulit.

3. Pengaturan keseimbangan asam-basa tubuh : Ginjal mengendalikan ekskresi ion hydrogen, bikarbonat dan ammonium serta memproduksi urine asam atau basa bergantung pada kebutuhan tubuh.

4. Pengaturan produksi sel darah merah : Ginjal melepas eritropoietin yang mengatur produksi sel darah merah

5. Pengaturan tekanan darah : Ginjal mengatur volume cairan yang esensi bagia pengaturan tekanan darah, dan juga memproduksi enzim renin. Renin adalah komponen penting dalam mekanisme renin-angiotensin-aldosteron, yang meningkatkn tekanan darah dan retensi air

6. Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi gula darah dan asam amino darah : Ginjal, melalui ekskresi glukosa dan asam amino berlebih, bertanggungjawab atas konsentrasi nutrient dalam darah.

Page 3: Anatomi Fisiologi Ginjal

7. Pengeluaran zat beracun : Ginjal mengeluarkan zat tambahan makanan, obat-obatan dan zat kimia asing lain dari tubuh.

Ginjal sendiri mendapatkan darah yang harus disaring dari arteri yang masuk ke medialnya. Ginjal akan mengambil zat-zat yang berbahaya dari darah dan mengubahnya menjadi urin. Urin lalu akan dikumpulkan dan dialirkan ke ureter. Dari ureter, urin akan ditampung terlebih dahulu di ke kandung kemih. Bila orang tersebut merasakan keinginan mikturisi dan keadaan memungkinkan, maka urin yang ditampung di kandung kemih akan dikeluarkan lewat uretra.

Tiga proses utama akan terjadi di nefron dalam pembentukan urin, yaitu filtrasi, reabsorsi, dan sekresi. Filtrasi glomerular adalah perpindahan cairan dan zat terlarut dari kapiler glomerular, dalam gradient tekanan tertentu ke dalam kapsul Bowman, kapsul Bowman dari badan malpighi menyaring darah dalam glomerulus yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat bermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat glomerulus (urin primer). Laju filtrasi glomerulus (glomerular filtration rate) adalah jumlah filtrat yang terbentuk per menit pada semua nefron. Pada laki-laki GFR sekitar 125ml/menit atau 180L/24 jam, pada perempuan GFR sekitar 110ml/menit.

Derajat konstriksi arteriol aferen dan eferen akan menentukan aliran darah ginjal dan juga tekanan hidrostatik glomerular yang akan mempengaruhnya meningkatnya atau menurunnya GFR. Derajat kontriksi arterion aferen dan eferan ini dipengaruhi oleh autoregulasi ginjal dan stimulasi simpatis, adanya obstruksi pada saluran urinaria juga akan meningkatkan tekanan hidrostatik dalam kapsul bowman dan menyebabkan penurunan GFR.

Sebagian besar filtrate kemudian akan direabsorpsi di tubulus ginjal melalui difusi pasif gradient kima atau listrik, transport aktif terhadap gradient tersebut atau difusi terfasilitasi. Sekitar 85% natrium kloridan dan air serta semua glukosa dan asam amino dalam filtrate glomerulus diabsorpsi dalam tubulus kontortus proksimal, walaupun reabsorpsi berlangsung pada semua bagian nefron. Setelah proses reabsorpsi, zat-zat seperti ion hydrogen, kalium, dan ammonium, produk akhir metabolik, kreatinin serta zat sisa obat-obatan tertentu secara aktif disekresi ke dalam tubulus untuk kemudian dikeluarkan melalui urin.

Dapus :

Ethel, S. (2004). Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: EGC.

Netter, F., MD,.2003. Atlas of Human Anatomy. 4th ed. USA: Saunders Elsevier