anatomi dan morfologi bakteri

Upload: de-dezers-cleopard

Post on 12-Jul-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan PraktikumHari/Tanggal: Sabtu/19 November 2011 MikrobiologiWaktu: 11.0012.40 WIB PJP: Rina Martini, M.Si Asisten: Harry Noviardi, M.Si M. AriI Mulya, S.Pi ANATOMI DAN MORFOLOGI 1AMUR Kelompok 6 Hani Ahsaniah J3L110093 PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA DIREKTORATPROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 Pendahuluan Mikroorganismemerupakanjasadhidupyangmempunyaiukuransangat kecil.Duniamikroorganismeterdiridariberbagaikelompokjasadrenik(makhluk halus),kebanyakanberselsatuatauuniseluler.Ciriutamayangmembedakan kelompokorganismetertentudarimikrobalainadalahorganisasibahanselulernya. Kelompokutamamikroorganismeialahbakteri(termasuksianobakteri),protozoa, algae mikroskopik dan jamur. Secara umum bakteri, protozoa, algae mikroskopik dan jamur mempunyai morIologi dan struktur anatomi yang berbeda (Pelczar 2008).Mikroorganismeinijugatidakmemerlukantempatyangbesar,mudah ditumbuhkandalammediabuatan,dantingkatpembiakannyarelativecepat.Oleh karenaaktivitasnyatersebut,makasetiapmikroorganismememilikiperanandalam kehidupan,baikyangmerugikanmaupunyangmenguntungkan.Suatu mikroorganimeuntukmengidentiIikasikannyadapatdilakukandenganmengetahui morIologidanstrukturanatominya.pengukurandilakukanuntukmengetahui morIologi dan anatomi dari cendawan (jamur). Umumnya jamur dibagi menjadi dua, yaitukhamir(yeast)dankapang(mold).KapangbersiIatIilamentussedangkan khamir bersiIat uniseluler. Khamiradalahbentukseltunggaldenganpembelahansecarapertunasan. Khamirmempunyai selyanglebihbesar daripada kebanyakanbakteri, tetapi khamir yangpalingkeciltidaksebesarbakteriyangterbesar.Khamirsangatberagam ukurannya, berkisar antara 1-5 m lebarnya dan panjangnya dari 5-30 m atau lebih. Biasanyaberbentuk telur, tetapibeberapa adayangmemanjang atau berbentuk bola. Setiapspesiesmempunyaibentukyangkhas,namunsekalipundalambiakanmurni terdapat variasiyangluas dalamhal ukuran danbentuk. Sel-selindividu, tergantung kepadaumurdanlingkungannya.KhamirtidakdilengkapiIlagellumatauorgan-organ penggerak lainnya. Tubuhatautalussuatukapangpadadasarnyaterdiridari2bagianmiselium danspora(selresisten,istirahatataudorman).Miseliummerupakankumpulan beberapaIilamenyangdinamakanhiIa.SetiaphiIalebarnya5-10m,dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya berdiameter 1 m. Disepanjang setiap hiIa terdapat sitoplasma bersama. Ada 3 macam morIologi hiIa: 1. Aseptatatausenosit,hiIasepertiinitidakmempunyaidindingsekatatau septum. Gambar 1 MorIologi aseptat 2. Septatdengansel-seluninukleat,sekatmembagihiIamenjadiruang-ruang atau sel-sel berisi nucleus tunggal. Pada setiap septum terdapat pori ditengah-tengahyangmemungkinkanperpindahannucleusdansitoplasmadarisatu ruangkeruangyanglain.setiapruangsuatuhiIayangbersekat tidakterbatasi oleh suatu membrane sebagaimana halnya pada sel yang khas, setiap ruang itu biasanya dinamakan sel. Gambar 2 MorIologi hiIa Septat dengan sel-sel uninukleat 3. Septatdengansel-selmultinukleat,septummembagihiIamenjadisel-sel dengan lebih dari satu nukleus dalam setiap ruang. Tujuan Percobaan ini bertujuan mengamati anatomi dan morIologis kapangdanyeast berdasarkanbentukhiIa,miselium,septa,dantunas(budding),denganbantuan mikroskop. Alat dan Bahan Alat-alatyangdigunakanialahcawanpetri,jarumose,pinset,pipettetes, mikroskop binokuler, kaca preparat (lassobfect), coverlass, pembakar spirtus, dan botol semprot alkohol. Bahan-bahanyang digunakanialahbiakan yeast,biakan kapang, lactophenolblue, minyak imersi, dan alkohol 70. Prosedur kerja Preparasidansterilisasiareakerja.Mejakerjadibersihkandenganalkohol 70 dan dikeringkan. Pembakar spirtus kemudian dinyalakan,lalubiakan yeast dan jamuryangakandiujidisiapkan.Pengamatanpertamaadalahpadasampelbiakan kapang.Kacapreparatdancover lass dibersihkandenganalkohol70dan dikeringkan.Sampelbiakankapangdiambilsedikitdenganpinsetdandiletakkandi ataskacapreparat.Sebanyak1teteslarutanlactophenolbluediteteskankeatas sampellaluditutupdengancover lass. Sampelkemudiandiamatibentukanatomi dan morIologinya di bawah mikroskop dengan perbesaran pertama adalah 40 kali dan yangkeduaadalah100kali(gunakanminyakimersi).SampeldiamatibentukhiIa, miselium dan septanya. Pengamatanpadasampelbiakanyeastdaritapeyangpernahdilakukanpada percobaansebelumnya.Biakanyeastdioleskankeataskacapreparatdenganjarum ose dan diberi 1 tetes larutan lactophenolblue. Sampel selanjutnya diamati di bawah mikroskopdenganperbesaranpertamakaliadalah40kalidilanjutkankeperbesaran 100kali(gunakanminyakimersi).Sampeldiamatiapakahterdapatbentukbuddin atautunas.PenentuanmorIologidananatomiIungidenganslide culture(kultur jaringan) dilakukan sebanyak 3 celupjarum ose PDA cair digoreskan ke dalam kaca preparat.Setelahdigoreskkan3kali,PDAcairyangterdapatdalamcawanpetridis dibiarkanmembekuatau sedikit keras, setelahitu 1 sampai 2 celupjarum osejamur tempe (Rhi:opusry:ae) dimasukkan ke dalam kaca preparat yang telah berisi media PDAcair.Kacapreparatditutupdengancover lass,dansebanyak1sampai2tetes gliserol10diteteskanpadakertassaringyangterdapatdalamcawanpetridis. PekerjaandilakukansecaraaseptikdengandilakukannyaIiksasipadasetiap pengerjaan.Setelahitu,cawanyangtelahdigoreskanjamurdidalamnyadiinkubasi selama 2 hari pada suhu kamar 37 C. Kultur jaringan diamati dengan mikroskop. Data dan Hasil Pengamatan Tabel 1 Hasil pengamatan anatomi dan morIologi jamur No.sampel Perbesaran lensa Bagian yang diamati SporaSeptaHiIa 1Kapang40-- 2Kapang100-- 3Kapang400-- 4Yeast100Terdapat budding

Gambar 3 Kapang perbesaran 40Gambar 4 Kapang perbesaran 100 Gambar 5 Kapang perbesaran 400Gambar 6 Yeast perbesaran 100 PembahasanBentukumummikroorganismeterdiridarisatusel(uniseluler),sepertiyang umumdidapatkanpadabakteri,ragi,danmikroalga.Bentukmikroorganismedapat jugaberbentukIilamenatauserat,yaknirangkaianselyangterdiridari2selatau lebihyangberbentukrantai,sepertiyangumumdidapatkanpadajamur.Bentuk Iilamen pada kenyataannya dapat berupa Iilamen semu bila hubungan antara sel satu denganlainnyatidaknyataatautidakada.SedangkanbentukIilamentbenar,kalau hubunganantarasatuseldenganlainnyaterdapathubunganyangjelas,baik hubungan secara morIologis (bentuk) maupun secara Iisiologi (Iungsi sel). Anatomijamur,jamurtidakmemilikikloroIil,selpadajamuradayang uniseluler,ada pula yang mutiseluler. Dinding sel pada jamur terdiri dari kitin. Jamur multiselulerterbentukdarirangkaianselmembentukbenangsepertikapas,yang disebubenanghiIa.HiIamemilikisekat-sekatyangmelintang,tiap-tiapsekat memiliki satu sel, dengan satu atau beberapa inti sel. Namun adapula hiIa yang tidak memilikisekatmelintang,yangmengandungbanyakintidandisebutsenositik.Ada tidaknyasekatpadahiIainidijadikandasardalampenggolonganjamur.HiIaada yangberIungsisebagaipembentukalatreproduksi.Misalnya,hiIayangtumbuh menjulangkeatasmenjadisporangioIoryangartinyapembawasporangium. Sporangium artinya kotak spora, yang didalam sporangium terisi spora. Ada pula hiIa yangtumbuhmenjadikonidioIoryangartinyapembawakonidia,yangdapat menghasilkankonidium.KumpulanhiIamembentukjaringanbenangyangdikenal sebagaimiselium.Miseliuminilahyangtumbuhmenyebardiatassubstratdan berIungsi sebagai penyerap makanan dari lingkungannya. Jamuruniselulerataukhamirberkembangbiakdengancaraseksualdan dengancaraaseksual.Perkembangbiakannyayangsecaraseksualjamurmembentuk tunas,sedangkansecaraaseksualjamurmembentuksporaaskus.Jamurmultiseluler ataukapangberkembangbiakdengancaraaseksual,yaitudengancaramemutuskan benanghiIa(Iragmentasi),membentuksporaaseksualyaituzoospora,endosporadan konidia.Perkembangbiakansecaraseksualmelaluipeleburanantaraintijantandan inti betina sehingga terbentuk spora askus atau spora basidium. Gambar 7 MorIologi jamur Berdasarkanpengamatanyangdilakukankapangdiamatipadaperbesaran 4x10,10x10,40x10terlihatterdapathiIa,namunseptadansporatidakada.Yeast yang teramati dengan pengamatan 10x10 diperoleh adanya budding pada sampel. SimpulanBerdasarkanpengamatandapatdisimpulkanbahwaselpadajamuradayang uniseluler, ada pula yang mutiseluler. Jamur multiseluler terbentuk dari rangkaian sel membentukbenangsepertikapas,yangdisebutbenanghiIa.Yeastterdapatbudding atau tunas. Daftar Pustaka Coyne, Mark S. 1999. $oilicrobioloy: An Exploratory Approach. USA : DelmarPublisher. Pelczar, Michael J. 2008. icrobioloy. USA : Mc Graw-Hill. Waluyo, Lud. 2004. ikrobioloi&mum. Malang : UMM PRESS. Winarni, Endang W. 2007. Bioloi. Jakarta : Esis.