anatomi dan fisiologi hematologi

21
MODUL ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM HEMATOLOGI SEMESTER II MUHAMMAD SALEH NUWA, S.Kep., NS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA 1

Upload: musa-nuwa

Post on 17-Nov-2015

102 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

membahas tentang struktur dan fungsi dari sistem hematologi

TRANSCRIPT

MODUL

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM HEMATOLOGI SEMESTER II

MUHAMMAD SALEH NUWA, S.Kep., NS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2014

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM HEMATOLOGIA. Pengertian Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya. Asal katanya dari bahasa Yunani haima artinya darah. Darah adalah suatu suspensi partikel dalam suatu larutan kolid cair yang mengandung elektrolit dan merupakan suatu medium pertukaran antar sel yang terfikasi dalam tubuh dan lingkungan luar (Silvia A. Price dan Lorraine M. Wilson : 2005 ). Jumlahnya mencapai 6 8 % dari berat badan total tau sekitar 5 liter. Darah berbentuk cairan yang berwarna merah dan agak kental. Sistem hematologi terdiri dari semu sel-sel darah, sumsum tulang tempat sel-sel tumbuh matang dan jaringan limfoid tempat sel darah disimpan jika tidak bersirkulasi. sistem hematologi dirancang untuk membawa oksigen dan nutrisi, mengangkut hormon, membuang produk sampah, menghantarkan sel-sel untuk mencegah infeksi, menghentikan perdarahan dan memfasilitasi proses pnyembuhan. darah juga memungkinkan tubuh memberi makanan dan menyembuhkan dirinya serta menghubungkan antara bagian-bagian tubuh (Elisabet. C. 2009).B. Fungsi Darah1. Mengangkut O2 dari paru-paru ke jaringan dan CO2 dari jaringan ke paru-paru.

2. Mengangkut sari makanan yang diserap dari usus halus ke seluruh tubuh.

3. Mengangkut sisa metabolisme menuju alat ekskresi.4. Berhubungan dengan kekebalan tubuh karena didalamnya terkandung lekosit, antibody dan substansi protektif lainnya.5. Mengangkut ekskresi hormon dari organ yang satu ke organ lainnya.6. Mengatur keseimbangan air dalam tubuh.

7. Mengatur suhu tubuh.8. Mengatur keseimbangan tekanan osmotik.

9. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh.

10. Mengatur keseimbangan ion-ion dalam tubuhC. Komponen/komposisi DarahDarah terdiri dari sekitar 45% komponen sel dan 55 % plasma. komponen sel tersebut adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit). sel darah merah 99% dari total komponen sel dan sisanya 1 % adalah leukosit platelet. plasma terdiri dari air 90 %dan sisanya 10 % adalah protein plasma, elektrolit, gas terlarut, berbagai produk sampah metabolism, nutrient, vitamin, dan kolesterol.1. PlasmaPlasma adalah suatu caiaran kompleks yang berfungsi sebagai medium transportasi untuk zat-zat yang diangkut dalam darah. (Lauralee Sherwood : 2001). Sebanyak 90% terdiri dari air yang bertugas sebagai sebagai medium untuk mengangkut berbagai bahan dalam tubuh, menyerap dan mendistribusikan banyak panas yang dihasilkan oleh metabolisme di dalanm jaringan dan tempat larutnya sejumlah besar zat organik dan anorganik. sisanya 10 % adalah protein plasma. protein plasma terdiri dari albumin, globulin dan fibrinogen .

Fungsi protein plasma adalah untuk menghambat pengeluaran berlebihan plasma dari kapiler ke dalam cairan intertisium dan dengan demikian membantu mempertahankan volume plasma, menyangga perubahan pH darah, menentukan viskositas darah dan menghasilkan energi bagi sel.a. AlbuminAlbumin merupakan protein plasma paling banyak dan membantu mempertahankan tekanan osmotik plasma dan volume darah.Albumin darah di hasilkan oleh hati, albumin plasma merupakan molekul protein besar yang berada dalam pembuluh darah. Cairan albumin biasanya digunakan untuk mengatasi hipovolemik. Albumin plasma berfungsi untuk memelihara volume cairan dalam system vaskuler yang mengikat berbagai zat dalam plasma. bila kadar albumin darah rendah, maka cairan akan keluar dari pembuluh darah dan pindah ke ruang intertisial.

b. Globulin globulin berfungsi mengikat hormon yang tidak larut dan sisa plasma lainnya agar dapat larut. proses ini memungkinkan zat-zat tersebut dapat diangkut dari tempat asalnya menju tempat targetnya. zat-zat tersebut misalnya hormone tiroid, besi, fosfolipid, bilirubin, hormone steroid dan kolesterol. globulin terdiri dari globulin , dan . Globulin , spesifik mengikat dan mengankut sejumlah zat dalam plasma dan sebagai faktor pembekuan darah sedangkan Globulin (gama) berperan sebagi anti bodi.

c. Fibrinogen ( faktor pembeku darah/ Prokoagullan )Proses pembekuan darah dapat terjadi karna terjadi interaksi enzimatik antara prokoagullan,fosfolipid,dan ion Cl. Prokoagulan berada dalam sirkualasi darah dengan bentuk isi aktif dan aktifasinya, biasanya di awali oleh luka pada pembuluh darah ada 15 prokoagulan dimana yang 13 diantaranya telah diberi simbol angka romawi I sampai dengan XIII.1) Faktor I disebut dgn fibrinogen. Disintesis di hati pada mekanisme pembekuan darah factor ini terlibat pada jalur intrinsic dan jalur ekstrinsik

2) Faktor II (Prothrombin): sebuah faktor koagulasi yang merupakan protein plasma dan diubah menjadi bentuk aktif trombin (faktor IIa) oleh pembelahan dengan mengaktifkan faktor X (Xa) di jalur umum dari pembekuan. Fibrinogen trombin kemudian memotong ke bentuk aktif fibrin. Kekurangan faktor menyebabkan hypoprothrombinemia.3) Faktor III disebut dengan trombopiastine jaringan. Disintesis di jaringan (otak,paru-paru,plasenta) disebut juga faktor jaringan.4) Faktor IV disebut dengan ion kalsium (Ca). Berasal dari makanan,terlibat pada jalur intrinsic dan ekstrinsik5) Faktor V disebut dengan Proaccelerin (factor labil). Disintesis dihati jalur yang terlibat intrinsic dan ekstrinsik6) Faktor VI tidak pernah diguna kan bentuk aktif dari intrinsic (accselerasi)7) Faktor VII yang disebut dengan SPCA (serum protombine conversion acceleratif). Disebut factor stabil,disintesis dihati termasuk prokogualin vit k dependen,terlibat pada jalur ekstrinsik8) Faktor VIII

Antihemophilic faktor, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif labil dan berpartisipasi dalam jalur intrinsik dari koagulasi, bertindak (dalam konser dengan faktor von Willebrand) sebagai kofaktor dalam aktivasi faktor X. Defisiensi, sebuah resesif terkait-X sifat, penyebab hemofilia A. Disebut juga antihemophilic globulin dan faktor antihemophilic A.9) Faktor IX disebut dengan chismas. Disintesis dihati terlibat pada intrinsic dan vit k dependen10) Faktor X Stuart faktor, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif stabil dan berpartisipasi dalam baik intrinsik dan ekstrinsik jalur koagulasi, menyatukan mereka untuk memulai jalur umum dari pembekuan. Setelah diaktifkan, membentuk kompleks dengan kalsium, fosfolipid, dan faktor V, yang disebut prothrombinase; hal ini dapat membelah dan mengaktifkan prothrombin untuk trombin. Kekurangan faktor ini dapat menyebabkan gangguan koagulasi sistemik. Disebut juga Prower Stuart-faktor. Bentuk yang diaktifkan disebut juga thrombokinase.11) Faktor XI disebut PTA(plasma thromboplastiarik acenden). Disintesis di hati terlibat unsure intrinsic12) Faktor XII disebut Hageman. Disintesis dihati dan terlibat unsure ektrinsik dan intrinsic13) Faktor XIII : Fibrin stabilizing factor (FSF). Disintesis di hati dan megakarosit14) Faktor XIV (belum dapat angka romawi). Disebut dengan prekalikreisi atau factor fletcher pada intrinsic15) Faktor XV (High molecular weigh kininogen=HMWIK). Kininogen berat molekul tinggi. Disebut factor fitgerait=factor Williams=Washington factor disintesis di hati terlibat dalam jalur intrinsic, 20% terdapat dalam plasma.Mekanisme pembekuan darah (Koagulasi)a. Jalur intrinsikJalur instrinsik dimulai dengan aktivasi faktor koagulasi dalam darah, faktor XII diakatifkan jika faktor ini bertemu dengan jaringan vaskuler yang rusak. pada akhirya aktivasi faktor XII memicu perubahan protrombin menjadi thrombin. faktor XI dan IX merupakan langkah intermediet yang penting dalam kaskade koagulasi, dan faktor V dan VIII merupakan kofaktor yang penting. kekurangan faktor ini dapat mengganggu proses koagulasi.b. Jalur ekstrinsikjalur ekstrinsik merupakan proses yang menstimulasi terjadinya koagulasi, dimulai denga pelepasan faktor III ke sirkulasi, yang juga disebut faktor jaringan atau tromboplastin, dari sel endothelial vaskuler yang cedera. Ketika faktor jaingan bertemu degan faktor koagulasi lainnyayang bersirkulasi didalam plasma, faktor VII (disebut faktor pengonversi protrombin serum), kaskade ekstrinsik distimulasi yang akhirnya menghasilkan faktor X. jalur ekstrinsik juga dapat mengkatifasi jalur instrinsik melalui faktor IX. Penggabungan jalur instrinsik dan ekstrinsik pada faktor X disebut jalur akhir. faktor X berfungsi untuk mengubah protrombin protein plasma menjadi trombin. Trombin adalah katalis kunci yang berperan dalam mengubah fibrinogen menjadi fibrin dan menyebabkan koagulasi.JALUR INSTRINSIK JALUR EKSTRINSIK

sel endotel sel endotel

yang rusak yang rusak

Aktivasi faktor XII Faktor III (faktor jaringan)

XI inaktif XI a aktif VII a aktif VII a inaktif VII inaktif + VIII a aktif IX inaktif IX a aktif IX inaktif X inaktif X a aktif X inaktif protrombin trombin Fibrinogen fibrinGambar : diagram sderhana untuk menunjukan jalur instrinsik dan ekstrinsik pada proses koagulasi2. Komponen Sel a. Sel Darah Merah ( RBC )Sel darah merah (SDM) atau eritrosit adalah sel yang tidak berinti yang berumur kurang lebih 120 hari dengan proses pematangan sel darah merah 1 minggu dan tidak mempunyai organel. dan ribosom. Normal SDM :4-5 juta sel/ml darah. Bentuk eritrosit adalah lempeng berkonkraf ,fungsinya adalah menghasilkan luas permukaan yang lebih besar bagi difusi O2 menembus membrane dari pada yang dihasilkan oleh sel bulat denagn volume yang sama. Tebalnya 1 cm bagian tengah dan tepi luar 2 cm fungsinya memeungkin O2 berdifusi lebih cepat antara bagian paling dalam sel dengan ekteriumnya.Garis depannya 8cm. Fungsinya agar mampu mengalami deformasi saat mereka menyelinap satu persatu melalui kapiler. Hematokritnya 36 %- 48 % untuk untuk wanita dan 42%-52% untuk pria. sel darah merah mempunyai Hemoglobin. Hemoglobin adalah suatu pigmen (yaitu secara alamiah berwarna. Karena kandungan besinya , hemoglobin tampak kemerahan apabila berikatan dengan O2 dan kebiruan apabila mengalami deoksigenasi. Dengan demikian ,darah arteri yang teroksigenasi sempurna tampak merah dan darah vena yang telah kehilangan sebagian O2 nya di jaringan memperlihatkan rona kebiruan.Selain mengangkut O2,hemoglobin juga dapat berikatan dengan zat-zat berikut:

1) Karbondioksida,Dengan demikian , hemoglobin ikut berperan mengangkut zat ini dari jaringan kembali ke paru.2) Bagian ion hydrogen asam (H+) dari asam karbonat yang terionisasi ,yang dibentuk dari CO2 pada tingkat jarigan. Hemoglobin ,dengan demikian ,menyangga asam ini, sehingga pH tidak terlalu terpengaruh.3) Karbon monoksida(CO).Gas ini dalm keadaan normal tidak terdapat dalam darah tetapi ,jika terhirup ,menempati tempat pengikatan O2 di hemoglobim ,sehingga terjadi keracunan karbon monoksida

Molekul hemoglobin terdiri dari 2 bagian yaitu bagian Globin,suatu protein yang terbentu dari empat rantai polipeptida yang sangat berlipat-lipat dan gugus nitrogenosa nonprotein mengandung besi yang dikenal sebagai gugus hem (heme) ,yang masing-masing terikat ke satu polipeptida.Eritrotrosit matang mempunyai enzim yaitu enzim glikolitik untuk menghasilkan yang dibutuhkan dalam menjalankan meknisme tranformasi aktif yang terlibat dalam pemeliharaan. Dan enzim Karbonat Hidrase, berperan untuk pengangkutan CO2.Enzim ini mengkatalis sebuah reaksi kunci yang akhirnya menyebabkan perubahan CO2 hasil metabolisme menjadi ion karbonat yaitu bentuk utama tranportasi CO2 di dalam darah.

gambar : sel darah merahPembentukan sel darah merahProses pembentukan sel darah merah disebut dengan eritropoesis melalui sum sum tulamg belakang, jaringan lunak seluler yang mengisi rongga internal tulang .Sum sum tulang belakng dapat memproduksi sel darah merah dengan kecepatan 2 3 juta x / detik .Pembentukan eritrosi pada usia prenatal yaitu selama masa perkembangan janin , eritosit di produksi di kantong kuning ( yolk suc )---Usia janin 3 10 minggu , kemudian akan dilanjutkan di hati pada usia janin 6 minggu sampai janin berusia 3-4 bulan dan masih berlansung beberapa minggu sebelum janin lahir .Setelah itu limfa di mulai pada usia janin 10 minggu mencapai puncaknya usia 4 bulan dan menurun sesudah usia 6 bulan . kemudian akan di ambil alih oleh sum sum tulang belakang sampai seumur hidup .Eritropoesis dikontrol oleh eritropoetin dari ginjal ,terjadinya penurunan oksigen ke ginjal akan merangsang pengeluaran hormone eritropoitein yang masuk ke dalam darah dan kemudian akan meransang sum sum tulang belakang untuk menghasilkan sel darah merah .Sel darah merah mengakhiri hidupnya di limfa (terletak di bagian kiri abdomen ,jarinagn kapiler yang sempit dan berbelit-belit).Fungsinya karena bentuk jarinagn kapilernya yang sempit dan berbelit-belit akan membuat sel-sel manjadi rapuh dan terjepit dan hancur,fungsi lainnya yaitu dapat menyimpan trombosit dan limfosit.b. Sel darah putih ( RBW )Mempunyai nukeus dan tidak mempunyai hemoglobin dan merupakn unit yang mobiler dalam sistem pertahanan tubuh (imunitas) yang mengacu pada kemampuan tubuh untuk menghancurkan benda asing yang masuk ke dalam tubuh.Nilai normal leukosit

Neonatus =10.000-25.000

10-7 tahun = 6.000-18.000

8-12 tahun = 4.500-13.500

Dewasa =5.000-10.000Fungsi leukosit adalah memakan invasi oleh patogen melalui prosesfagositosis, mengidentifikasi dan menghancurkan selsek kanker yang muncul dalam tubuh dan berperan sebagai petugas pembersih sampah tubuh dari debris yang berasal dari sel yang cidera atau mati.Macam-macam Sel Darah Putih (Leukosit)Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam sitoplasmanya, leukosit dibagi menjadi leukosit tidak bergranula (agranulosit) dan leukosit bergranula (granulosit).

1) AgranulositAgranulosit merupakan leukosit yang tidak memiliki granula pada sitoplasmanya. Terdapat dua jenis agranulosit, yaitu limfosit dan monosit. Limfosit adalah leukosit yang tidak dapat bergerak dan memiliki satu inti sel. Limfosit berfungsi dalam membentuk antibodi. Limfosit berukuran antara 814 mikrometer. Monosit berukuran lebih besar daripada limfosit, yaitu 1419 mikrometer. Monosit memiliki inti berbentuk menyerupai ginjal.perkembangan limfoslt dalam proses immunadalah sebagai berikutSeperti kita ketahui bahwa limfosit yang bersikulasi terutama berasal dari timus dan organ limfoid perifer, limpa, limfonodus, tonsil dan sebagainya. Akan tetapi mungkin semua sel pregenitor limfosit berasal dari sum-sum tulang, beberapa diantara limfositnya yang secara relatif tidak mengalami diferensiasi ini bermigrasi ke timus, lalu memperbanyak diri, disini sel limfosit ini memperoleh sifat limfosit T, kemudian dapat masuk kembali kedalam aliran darah, kembali kedalam sum-sum tulang atau ke organ limfoid perifer dan dapat hidup beberapa bulan atau tahun.

Sel-sel T bertanggung jawab terhadap reaksi immune seluler dan mempunyai reseptor permukaan yang spesifik untuk mengenal antigen asing. Limfosit lain tetap diam disum-sum tulang berdiferensiasi menjadi limfosit B berdiam dan berkembang didalam kompertemenya sendiri. Sel B bertugas untuk memproduksi antibody humoral antibody response yang beredar dalam peredaran darah dan mengikat secara khusus dengan antigen asing yang menyebabkan antigen asing tersalut antibody, kompleks ini mempertinggi fagositosis, lisis sel dan sel pembunuh (killer sel atau sel K) dari organisme yang menyerang. Sel T dan sel B secara marfologis hanya dapat dibedakan ketika diaktifkan oleh antigen. Tahap akhir dari diferensiasi sel-sel B yang diaktifkan berwujud sebagai sel plasma. Sel plasma mempunyai retikulum endoplasma kasar yang luas yang penuh dengan molekul-molekul antibody, sel T yang diaktifkan mempunyai sedikit endoplasma yang kasar tapi penuh dengan ribosom bebas.2) GranulositGranulosit merupakan leukosit yang memiliki granula pada sitoplasmanya. Berdasarkan sifat-sifat granul yang dimilikinya, granulosit dibedakan menjadi tiga, yaitu neutrofil, basofil, eosinofil. Neutrofil memiliki granul-granul yang dapat menyerap zat warna netral. Basofil memiliki granul-granul yang dapat menyerap zat warna bersifat basa. Adapun granul-granul pada eosinofil dapat menyerap zat warna yang bersifat asam. Jumlah leukosit pada manusia sekitar 5.00010.000 dalam setiap milimeter kubik darah. Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan jumlah eritrosit. Limfosit biasa diproduksi di jaringan limfa dan di sumsum tulang. Leukosit hanya berumur beberapa hari saja, bahkan beberapa jam.Granulosit juga mempunyai enzim yang dapat memecah protein yang memungkinkan merusak jaringan hidup, menghancurkan, dan membuangnya. Dengan cara ini jaringan yang rusak atau terluka dapat dibuang dan memungkinkan untuk penyembuhan. Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, yaitu peradangan dapat dihentikan sama sekali. Bila kegiatan sel darah putih tersebut tidak berhasil dengan baik, maka dapat terbentuk nanah. Nanah berisi kuman-kuman yang sudah mati.Tabel Macam Sel Darah Putih AgranulositNoAgranulositKeterangan

1MonositBersifat fagosit dan motil dengan inti bulat panjang.

2LimfositTidak motil, inti satu, berfungsi untuk kekebalan. Limfosit membentuk 25% dari seluruh jumlah sel darah putih. Sel ini dibentuk di dalam kelenjar limfa dan dalam sumsum tulang. Selain itu dibagi lagi menjadi limfosit T dan B

Tabel Macam Sel Darah Putih GranulositNoGranulositKeterangan

1NetrofilBersifat fagosit, intinya bermacam-macam, dengan bentuk bermacam-macam pula antara lain batang, bengkok, dan bercabang-cabang. Sel-sel netrofil paling banyak dijumpai pada sel darah putih. Sel golongan ini mewarnai dirinya dengan pewarna netral atau campuran pewarna asam dan basa beserta tampak berwarna ungu.

2BasofilBersifat fagosit dan cenderung berwarna biri. Warna biru ini disebabkan karena sel basofil menyerap pewarna basa

3EosinofilBersifat fagosit dan cenderung berwarna merah. Sel eosinofil hanya sedikit dijumpai pada sel darah putih. Sel ini menyerap pewarna yang bersifat asam (eosin) dan kelihatan merah.

gambar: sel darah putih c. Trombosit ( platelet ).

Trombosit dalah fragmen sel sel yang berasal dari megakariosit besar di sumsum tulang.trombosit berperan penting dalam hemostasis,penghentian peredaran dari pembuluh yang cidera. Nilai normal dari tombosit adalah 150 .000-450.000.mm3. Fungsi dari tombosit adalah :

1) Memelihara perdarahan agar tetap utuh setelah mikrotrauma yang terjadi sehari hari pada endotel 2) Mengawali penyumbatan pembuluh darah yang terkena trauma3) Menjaga stabilitas fibrinPeran trombosit dalam hemostasispengendalian proses perdarahan disebut hemostasis. trombosit berperan penting dalam kedua proses hemostasis. trombosit secara normal beredar dalam vaskuler tanpa melekat di sel-sel endotel vaskuler. akan tetapi jika terjadi kerusakan pembuluh darah maka trombosit aka tertarik kedaerah tersebut sebagai respon terhadap kolagen yang terpajan dilapisan sub endotel pembuluh darah. Spasme vaskuler mengurangi aliran darah melalui pembuluh yang cedera, sementara agregasi trombosit di tempat cidera pembuluh dengan cepat menambal defek yang terjadi.Trombosit mulai berkumpul apabila berkontrak dengan kolagen di dinding pembuluh yang rusak.Pembentukan pembekuan memperkuat sumbat trombosit yang mengubah darah di sekitar tempat yang cedera menjadi suatu gel yang tidak mengalir. Sebagian besar faktor yang diperlukan untuk pembekuan darah selalu terdapat dalam plasma dalam bentuk prekusor inaktif. Sewaktu pembuluh mengalami cidera,kolagen yang terdapat kemudian mengalami reaksi berjenjang yang melibatkan pengaktifan suksesif faktor faktor pembekuan tersebut yang akhirnya mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Fibrin suatu molekul berbentuk benang yang tidak larut membentuk jaringan bekuan. Jaringan ini kemudian menangkap sel sel darah dan menyempurnakan pembentukan pembekuanDAFTAR PUSTAKA

Aman, Adi Kusuma. 2003. Klasifikasi etiologi dan aspek laboratorik pada anemi hematolik. Digitized by USU digital library. Diakses 25 Maret 2007)

Corwin E. 2009. Buku Saku Patofisiologi Edisi 3.Jakarta : EGCDoenges, Marilynn E., Moorhouse, Mary Frances & Geissler, Alice C. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.

Kosasih, E.N. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Mansjoer, Arif dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius.

Price, Sylvia A & Lorraine M Wilson. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Buku 1. Edisi 4. Jakarta: EGC.

Speer, Kathleen Morgan.2007.Rencana Asuhan Keperawatan Pediatrik Edisi 3.Jakarta : EGC

Smeltzer, Suzanne C. & Bare, Brenda G. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Volume 2. Jakarta: EGC.

Staf Pengajar IKA FK-UI. 2002. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 1. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak.

Muttaqin, Arif.2009.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular dan Hematologi.Jakarta : Salemba Merdeka.

(a) limfosit,

(b) monosit,

(c) neutrofil,

(d) basofil,

(e) eosinofil

14