analisis wacana kritis pada pemberitaan media...
TRANSCRIPT
ANALISIS WACANA KRITIS PADA PEMBERITAAN MEDIA ONLINE
kumparan.com dan ArrahmahNews.com
TENTANG PENOLAKAN PENGAJIAN KHALID BASALAMAH
DI SIDOARJO, JAWA TIMUR
Tesis
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Magister Sosial (M.Sos)
Oleh :
Abdul Wahab
NIM : 21160510100020
PROGRAM MAGISTER
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M/1440 H
-F
PENGESAHAN
Judul : Analisis Wacana Kritis Pada Pernberitaan Media Online
kumparancom dan ArrahmahNews.com Tentang
Penolakan Pengajian Khalid Basalamah Di Sidoarjo, Jawa
Timur
Nama : Abdul Wahab
NIM :21160510100020
Program Studi : MagisterKomunikasi dairPenyiaran Islam
Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Berdasarkan hasil Ujian Tesis, telah dapat diterima sebagai salah
satu syarat memperoleh gelar lvlagister Sosial (M.Sos).
Jakarta,3 Januari 2019Ketus Prodi,
I
il*L4AI 001
Diketahui oleh
Dekan,
.\'
.\:. \*
ihabuddulhsr9694221 199743
199303 1 004
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING TESIS
Judut : Analisis Wacana Kritis Pada Pemberitaan Media Online
kumparan.com dan ArrahmahNews.com Tentang
Penolakan Pengajian Khalid Basalamah Di Sidoarjo, Jawa
Timur
Nama
NIM
Program
Fakultas
: Abdul Wahab
:21160510100020
: Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam
: llmu Dakwah dan Ilmu Komtmikasi
Berdasarkan proses bimbingan penulisan tesis dan dinyatakan sah
sebagai karya ilmiahyang layak uhtr* diajukanUjian Tesis
sesuai dengan ketentuair yang ditetaplan fakultas.
Jakart4 8 Jamnri 2019
Yang mengesahkan,
I 002
.:'.. :r\ 'i:
.il'
PERSETUJUAI{ TIM PENGUJI TESIS
Judul : Analisis Wacana Kritis Pada Pemberitaan Media Online
kumparan.com dan ArrahmahNews.com Tentang
Penolakan Pengajian Khalid Basalamah Di Sidoarjo, Jawa
Timur
Nama : Abdul Wahab
NIM :21160510100020
Program Studi : MagisterKomunikasi danPenyiaran Islam
Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Telah disetujui oleh tim penguji
Ketua
Sekretaris
Pembimbing
Pembimbing/Penguji
: Dr. Shihabuddin Noor, lvIANIP. 1969022t 199703 | Aot
: Kiky Rizlqy, M.Si
NIP. 19730321 200801 1002
: Dr. Suhaimi" M.Si
NIP. 19670906 199403 1002
: Dr. TantanHermansah, M.SiNIP. 19760617 200s01 1 006
Pembimbing/Penguji : Dr. H.M. Sungaidi, MANIP. 19670906 199403 1002
Diuji di Jakarta pada 3 Januari 2019
Waktu: 10.00 - Selesai
$'
..r'\\'.: :'J
. \ .il.il.
tr: \'
PERI\TYATAATI KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Abdul Wahab
NIM
Jenjang
:21160510100020
:Magister
Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Menyatakan bahwa naskah tesis yang berjudul *ANALISIS
WACANA KRITIS PADA PEMBERITAAN MEDIA ONLINE
htmparan.com dan ArrahmahNetys.com TENTANG
PENOLAKAN PENGAJIAN KHALID BASALAMAH DI
SIDOARIO, JAWA TIM[-IR" ini secara keseluruhan adalah hasil
penelitian karya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk
sumbeinya.
Jakarta, 8 Januari 2019
Saya yang menyatakan,
Abdul WahabNIM: 21160510100020
."!
"t
$\r
\...+i
\r
:.. :';\ i.
.!\.
t.r\
PER}TYATAAI\I BEBAS PLAGTASI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Abdul Wahab
NIM
Jenjang
: 21 160510100020
:Magister
Program Studi : MagisterKomunikasi danPenyiaran Islam
Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Menyatakan bahwa naskah tesis yang be{udul *ANALIS6
WACANA KRITIS PADA PEMBERITAAN MEDIA ONLINEkurnparan.com dan AnahmahNews.com TENTANGPENOLAKAN PENGAJIAN KHALID BASALAMAH DISIDOARIO, JAWA TIMUR" ini secara keseluruhan benar-benarbebas dari plagiasi. Jika di kemudian hari terbukti melakukanplagiaSi. Maka saya siap ditindak sesuai ketentuan hukum yang
berlaku
,.]
Jakarta, 8 Januari 2019
\:.. 1'\\
. \ ..:.1
{.
t::-\.
NIM: 21160510100020
i
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian yang berjudul “Analisis Wacana
Kritis pada Pemberitaan kumparan.com dan ArrahmahNews.com
tentang Penolakan Pengajian Khalid Basalamah di Sidoarjo, Jawa
Timur,” yakni: Pertama, menganalisis teori Wacana Kritis pada
pemberitaan kasus penolakan pengajian Khalid Basalamah di
Sidoarjo, Jawa Timur pada media online kumparan.com dan
ArrahmahNews.com. Kedua, menganalisa unsur-unsur analisis
struktur teks, analisis kognisi sosial, dan analisis sosial pada
pemberitaan kasus penolakan pengajian Khalid Basalamah di
Sidoarjo, Jawa Timur pada media online kumparan.com dan
ArrahmahNews.com.
Jenis penelitian yang digunakan dalam tesis ini ada 2, yaitu
penelitian kepustakaan (library research), dan penelitian lapangan
(field research). Sedangkan teori yang digunakan dalam tesis ini,
yaitu teori analisis wacana kritis model Teun A. Van Dijk.
Hasil dari penelitian ini, menunjukkan bahwa dalam
menganalisis berita di kumparan.com dan ArrahmahNews.com
tentang penolakan pengajian Khalid Bassalamah di Sidoarjo, Jawa
Timur. Dalam pandangan analisis wacana kritis model Van Dijk,
terbagi kedalam tiga unsur, yaitu: pertama, analisis struktur teks
(konteks), dalam struktur teks ini terdapat perbedaan makna judul
berita yang diangkat oleh kumparan.com dan ArrahmahNews.com.
Kedua, analisis kognisi sosial, yang mana skema yang berperan
dalam pemberitaan di kumparan.com ialah skema peristiwa,
sedangkan skema yang berperan dalam pemberitaan di
ArrahmahNews.com adalah skema peristiwa dan skema person.
Ketiga, analisis konteks sosial ialah pada analisis ini terbagi lagi ke
dalam dua unsur yaitu praktik kekuasaan dan akses memengaruhi
wacana.
Kata Kunci: Analisis Wacana Kritis, kumparan.com,
ArrahmahNews.com, Pengajian Khalid Basalamah.
ii
ABSTRACT
The purpose of the study entitled "Critical Discourse
Analysis on kumparan.com and ArrahmahNews.com News about the
Rejection of Khalid Basalamah's lecture in Sidoarjo, East Java,"
namely: First, analyzing the Critical Discourse theory in Khalid
Basalamah's rejection lecture case in Sidoarjo, East Java on online
media kumparan.com and ArrahmahNews.com. Second, analyzing
the elements of text structure analysis, social cognition analysis, and
social analysis on the reporting of Khalid Basalamah's rejection
cases in Sidoarjo, East Java on the online media kumparan.com and
ArrahmahNews.com.
There are 2 types of research used in this thesis, namely
library research, and field research. While the theory used in this
thesis, namely the theory of critical discourse analysis by Teun A.
Van Dijk.
The results of this study indicate that in analyzing the news
at kumparan.com and ArrahmahNews.com about the refusal of
Khalid Bassalamah's lecture in Sidoarjo, East Java. In the view of the
critical discourse analysis of the Van Dijk model, it is divided into
three elements, namely: first, analysis of the text structure (context),
in the structure of this text there are differences in the meaning of the
news titles raised by kumparan.com and ArrahmahNews.com.
Second, the analysis of social cognition, in which the scheme that
plays a role in the news on kumparan.com is the scheme of events,
while the scheme that plays a role in the news on
ArrahmahNews.com is the scheme of events and the person scheme.
Third, the analysis of the social context is divided into two elements,
namely the practice of power and access influencing discourse.
Keywords: Critical Discourse Analysis, kumparan.com,
ArrahmahNews.com, Khalid Basalamah’s lecture.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahir Rahmaanir Rahiim
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, atas berkat
Rahmat-Nya sempurnalah segala kebajikan. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurah atas utusan Allah, sebagai rahmat untuk
semesta alam pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang setia hingga
akhir zaman.
Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Master Sosial (M.Sos) Progam Magister Komunikasi dan
Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan Tesis
hingga selesai, peneliti mendapat bantuan moril maupun materil
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Arief Subhan MA, Dekan di Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Suparto, M.Ed, Ph.D, Wadek I di Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Hj Rodhonah, MA, Wadek II di Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. Suhaimi, M.Si, Wadek III di Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau
iv
telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing
Tesis ini hingga dapat diselesaikan dengan baik.
5. Dr. Sihabuddin Noor, MA, ketua Program Magister
Komunikasi dan Penyiaran Islamdi Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Dr. Rully Nasrullah, M.Si, Sekretaris Progam Magister
Komunikasi dan Penyiaran Islamdi Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Dr. Agus Salim, M.Si, Dekan FST UIN Jakarta dan istri,
yang telah mendukung dan membantu baik moril dan
materiil.
8. Seluruh Dosen Prodi Magister KPI yang telah mengajar,
membimbing, dan memberikan ilmunya kepada penulis
dengan penuh keihklasan selama masa perkuliahan.
9. Ibuku tercinta, Hj. Maryanah, atas restu dan doamu yang
tak pernah putus, semoga selalu dalam lindungan Allah
SWT.
10. Istriku tercinta Puji Nur Hikmah, S.Pd yang telah menjadi
energi terbesar dalam menyelesaikan tugas akhir ini.Telah
rela diambil waktunya, sehingga waktu kebersamaan itu
berkurang. Semoga Allah swt menjadikanmu wanita
penghuni Surga. Ketiga putriku tercinta, Khanza Nakeita,
Khadijah Khairani, dan Kamila Syarifah, semoga
senantiasa menjadi qurrota a’yuun.
v
11. Keluarga Besar H. Mujimi Djohan (alm), dan keluarga H.
Nasri & Hj. Dainah yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu.Jazakumullah khoir atas segala doa dan
dukungannya selama ini.
12. Seluruh Staf, Karyawan dan Perpustakaan FIDKOM UIN
Jakarta, yang telah memberikan pelayanan yang terbaik
dalam hal administrasi.
13. Keluarga besar FST UIN Jakarta: Dr. Nur Inayah, M.Si
(Wadek 2), Dr. Sutrisno (Wadek 3), M. Noor, MM (Kabag
TU), Ibu Mila besertaseluruh dosen dan civitas akademika
yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terima kasih
atas segala doa dan motivasinya selama ini.
14. Teman-teman kuliah Magister KPI angkatan 05: Pak
Makroen Sanjaya, Nurul, Zikrullah, Syifa, Hilman, Rani,
Shofie dan Sulaiman. Semoga Silaturahmi ini terus
berlanjut dan tetap semangat.
Akhirnya, Peneliti berharap tugas akhir yang telah
disusun ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya,
khususnya bagi peneliti dan bernilai ibadah dalam pandangan
Allah SWT dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Amin
Jakarta, 2 Januari 2019
Penulis,
Abdul Wahab
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
PENGESAHAN PEMBIMBING
PERNYATAAN KEASLIAN
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
ABSTRAK……………………………………………………………..……i
KATA PENGANTAR…………………………………………………….iii
DAFTAR ISI................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Ruang Lingkup Penelitian......................................................................... 8
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................................... 9
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 11
E. Kerangka Berpikir……………………………………………………...12
F. Tinjauan Kajian Terdahulu ..................................................................... 13
G. Metodologi Penelitian ............................................................................. 16
1. Jenis Penelitian.................................................................................. 17
2. Sumber Data...................................................................................... 18
3. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 19
4. Metode Analisis Data ........................................................................ 20
H. Thesis Statement ..................................................................................... 22
I. Sistematika Penulisan ............................................................................. 22
vii
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 24
A. Berita dan Media Online pada Paradigma Kritis .................................... 24
B. Analisa Wacana Kritis ............................................................................ 28
1. Definisi Analisa Wacana................................................................... 29
2. Konsep Utama Analisa wacana Kritis .............................................. 30
3. Analisis Wacana Kritis Model Teun A. Van Dijk ............................ 32
a. Struktur Teks ........................................................................... 36
b. Kognisi Sosial……………………………………………….42
c. Analisis Sosial……………………………………………….45
BAB III PROFIL KHALID BASALAMAH DAN MEDIA ONLINE ... 49
A. Profil Khalid Basalamah ......................................................................... 49
B. Media Online kumparan.com.................................................................. 54
1. Profil……………………………………………………………….54
2. Mekanisme Pemberitaan…………………………………………...56
3. Alamat Redaksi…………………………………………………….57
4. Struktur Organisasi………………………………………………...58
C. Media Online ArrahmahNews.com ......................................................... 65
1. Profil………………………………………………………………..65
2. Mekanisme Pemberitaan…………………………………………...66
3. Alamat Redaksi…………………………………………………….67
4. Dasar Pertimbangan sebagai objek penelitian………………..……67
5. Struktur Organisasi…………………………………………………68
BAB IV DATA TEMUAN WACANA PENOLAKAN PENGAJIAN
KHALID BASALAMAH PADA MEDIA
ONLINEkumparan.com &
ArrahmahNews.com………………..……..…71
A. Analisis Struktur Teks............................................................................. 72
B. Analisis Kognisi Sosial ........................................................................... 95
C. Analisis Sosial ....................................................................................... 100
BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISA ............................ ….103
viii
BAB VI PENUTUP ................................................................................... 122
A. Kesimpulan ........................................................................................... 122
B. Rekomendasi ......................................................................................... 123
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
TABEL 1.1 Jumlah Pemberitaaan Media online ...................................... 6
TABEL 2.1 Arus Bentuk Wacana ............................................................ 33
TABEL 2.2 Elemen Wacana model Teun A. Van Dijk ........................... 34
TABEL 3.1 Struktur Organisasi kumparan.com ..................................... 58
TABEL 3.2 Struktur Organisasi ArrahmahNews.com ............................ 68
TABEL 4.1Elemen analisa struktur teks Teun A. Van Dijk………….73
TABEL 4.2Elemen Wacana model Teun A. Van Dijk ............................ 73
TABEL 4.3 Tematik kumparan.com (berita 1)…...…………….….……75
TABEL 4.4 Tematik kumparan.com (berita 2)……………………...…..76
TABEL 4.5Tematik ArrahmahNews.com (berita 1)……………..…….78
TABEL 4.6 Tematik ArrahmahNews.com (berita 2)…………..………..79
TABEL 4.7 Skematik kumparan.com (berita 1)…………..…………….80
TABEL 4.8 Skematik kumparan.com (berita 2)………..………………81
TABEL 4.9 Skematik ArrahmahNews.com (berita 1)……………..……82
TABEL 4.10 Skematik ArrahmahNews.com (berita 2)…………..….….83
TABEL 4.11 Semantik kumparan.com (Berita 1)……………..………..84
TABEL 4.12 Semantik kumparan.com (Berita 2)………………………85
TABEL4.13 Semantik ArrahmahNews.com (berita 1)…………………86
TABEL 4.14 Semantik ArrahmahNews.com (berita 2)…….…………..87
TABEL 4.15 Stilistik………………………………………………….…..92
x
TABEL 4.16 Retoris………………………………………………………94
TABEL 4.17. Skema Person……………………………………………..97
TABEL 4.18 Skema Peran…………………………………………….…99
TABEL 4.19 Skema Peristiwa……………………………………….…..99
xi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1.1 Hasil pencarian kata “ustadz” pada situs YouTube ......... 4
GAMBAR 1.2 Kerangka Berpikir............................................................. 12
GAMBAR 2.1. Alur Analisis Dimensi Teks Wacana……………..…….41
GAMBAR 2.2.Alur Analisis Media dan kekuasaan………………..….48
GAMBAR 3.1Tampilan halaman web beranda kumparan.com………58
GAMBAR 3.1 Tampilan halaman web beranda ArrahmahNews.com .. 67
GAMBAR 5.1Berita kumparan.com ........................................................ 114
GAMBAR 5.2Berita ArrahmahNews.com ............................................. 115
GAMBAR 5.3Komentar Mahfud MD ................................................... 116
GAMBAR 5.4Komentar Menteri Agama Lukman H Saifuddin ......... 117
GAMBAR 5.5Komentar Ketua Umum PP GP Ansor ........................... 118
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Nama Khalid Basalamah menjadi perbincangan
hangat setelah pengajiannya di Masjid Shalahudin Sidoarjo, Jawa
Timur, dibubarkan oleh GP Ansor setempat pada hari sabtu, 4
Maret 2017.1 Menurut Kapolresta Sidoarjo Kombes. Pol. Anwar
Nasir, penolakan atas pengajian Khalid Basalamah ini juga
digaungkan oleh sekelompok masyarakat di daerah Gresik,
Surabaya, dan Mojokerto, menurut mereka isi ceramah Khalid
tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia dan
mendiskreditkan amaliyah kaum Nahdhiyin.2
Salah satu media online yaitu ArrahmahNews.com
lewat pemberitaannya, mengangkat topik “Ceramah Khalid
Basalamah Pantas Dibubarkan”,3 mereka menganggap terjadinya
penolakan terhadap pengajian tersebut adalah sebagai
konsekuensi logis, dan reaksi terhadap pemahaman keagamaan
serta dakwah yang tidak menghargai tradisi keagamaan dan
1Denny Armandhanu, “Ketika pengajian Ustadz Khalid Basalamah
dibubarkan”, diakses 17 September 2017 dari https://kumparan.com/denny-
armandhanu/ketika-pengajian-ustaz-khalid-basalamah-dibubarkan 2Chrystiyaningsih/Joko Sadewo, “Ini penjelasan Polisi soal insiden
Khalid Basalamah”, diakses 7 Oktober 2017 dari
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-
nusantara/17/03/06/omc2n5318-ini-penjelasan-polisi-soal-insiden-khalid-
basalamah 3 https://arrahmahnews.com/2017/03/06/ceramah-khalid-basalamah-
pantas-dibubarkan/ di akses 2 Agustus 2018
2
kebhinekaan.4 Namun di sisi lain, media online lainnya, yaitu
kumparan.com, memberitakan hal seputar penolakan pengajian
Khalid Basalamah dengan cukup berimbang dan objektif. Mereka
melihat permasalahan penolakan pengajian Khalid Basalamah ini
sebagai sesuatu hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi dengan
memadukan informasi baik dari pihak GP Ansor selaku ormas
yang melakukan penolakan terhadap pengajian Khalid Basalamah
dan juga dari pihak panitia pengajian Khalid Basalamah.
Pada saat sekarang ini teknologi memungkinkan
industri media untuk memproduksi media menjadi lebih beragam,
tidak hanya dari sisi jumlah, tetapi juga khalayak diberikan
pilihan untuk mengonsumsi melalui jenis medianya mulai dari
cetak, audio, visual, audio-visual, hingga online.5 Terlebih lagi
dengan perkembangan internet seperti sekarang ini. Saat ini
internet merambah ke seluruh dunia hingga ke pelosok desa,
seiring dengan pesatnya perkembangan media digital baru, media
sosial dikenal oleh pengguna internet jagat ini. Penetrasi yang
mengglobal seakan meruntuhkan dinding-dinding pembatas dan
menjadikannya sebagai sekat liberalisasi informasi.6 Kehadiran
internet sebagai media baru dengan interaktivitas dan
4Redaksi ARN, “Ceramah Khalid Basalamah Pantas Dibubarkan”,
diakses 2 Agustus 2018 dari https://arrahmahnews.com/2017/03/06/ceramah-
khalid-basalamah-pantas-dibubarkan/ 5Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia), (Jakarta,
Prenada Media: 2014), 1 6Andi Faisal Bakti dan Venny Eka Meidasari, Trendsetter
Komunikasi di Era Digital: Tantangan dan Peluang Pendidikan Komunikasi
dan Penyiaran Islam, Jurnal Komunikasi Islam (Volume 04, Nomor 01, Juni
2104), 30
3
konektivitas yang tinggi sering dipandang sebagai media yang
menjadi agen dari proses globalisasi informasi.7
Media sosial sebagai salah satu media online era digital
yang memungkinkan para pengguna bisa berpartisipasi di
dalamya, telah menciptakan dunia sendiri bagi para penggunanya.
Tak bisa dipungkiri, sekarang media sosial seakan menjadi
kebutuhan primer bagi masyarakat era modern. Tak pandang usia,
dari bocah-bocah “ingusan” sampai dewasa terlarut dalam dunia
media sosial. Facebook, Twitter, blog, YouTube dan aplikasi
sosial lainnya menjadi trendsetter komunikasi digital yang begitu
mendunia seakan menjadi rumah kedua tempat pelabuhan segala
keluh-kesah.8
Mereka sudah mulai mengandalkan internet sebagai
salah satu sumber informasi yang akurat. Dari celah media sosial
yang berkembang inilah bagaikan koin mata uang yang
mempunyai dua sisi yang berbeda. Pada satu sisi membawa
dampak yang buruk bagi Khalid Basalamah namun pada sisi yang
lain membawa dampak yang baik, khusus bagi peneliti yang
memang tertarik pada kajian Khalid Basalamah setelah adanya
penolakan-penolakan terhadap kajian Khalid Basalamah yang
terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
7 Moch.Fakhruroji, Dakwah di Era Media Baru, (Bandung, Simbiosa
Rekatama Media: 2017), 21. 8 Andi Faisal Bakti dan Venny Eka Meidasari, Trendsetter
Komunikasi di Era Digital: Tantangan dan Peluang Pendidikan Komunikasi
dan Penyiaran Islam, 30-31.
4
Namun, setelah terjadinya penolakan kajian Khalid
Basalamah, masyarakat justru antusias dengan Khalid Basalamah.
Terlebih lagi bagi para netizen yang terus menerus mendapatkan
informasi mengenai masalah tersebut. Hingga puncaknya pada
tanggal 7 maret 2017, pada situs YouTube jika kita ketik pola
pencarian ustadz, maka yang pertama kali muncul adalah Ustadz
Khalid Basalamah, keterangan ada di bawah ini;
Gambar 1. 1. Pola hasil pencarian kata “ustadz” pada situs YouTube9
Dan hal ini mencapai puncaknya, saat Khalid
Basalamah diundang untuk mengisi kajiannya di program Berita
Islami Masa Kini di Transtv pada tanggal 9 Maret 2017, 5 hari
paska kejadian penolakan terhadap Kajian Khalid Basalamah di
9www.youtube.com diakses pada 7 maret 2017, pukul 10.58 wib.
5
Sidoarjo Jawa Timur.10
Ini menandakan bahwa arus komunikasi
dan informasi sangatlah cepat dan respon masyarakat terhadap
Khalid Basalamah sangatlah besar.
Setelah peneliti mempelajari tentang fenomena yang
terjadi ini, peneliti lebih tertarik untuk membahas tentang
pemberitaan media online yaitu kumparan.com dan
ArrahmahNews.com yang memberitakan tentang pembubaran
pengajian Khalid Basalamah secara kontradiktif. Karena ini
berkaitan dengan respon masyarakat yang pada satu sisi sangat
antusias melihat tayangan kajian Khalid Basalamah, namun pada
sisi yang lain ada sebagian orang yang menolak kajian tersebut.
Pemilihan media online kumparan.com dan
ArrahmahNews.com sebagai objek penelitian adalah karena dari
penelusuran peneliti tentang pemberitaan seputar peristiwa
penolakan pengajian Khalid Basalamah di Sidoarjo Jawa Timur,
pemberitaan seputar penolakan pengajian Khalid Basalamah
paling banyak di bahas oleh kumparan.com dan
ArrahmahNews.com dibandingkan dengan media-media online
lainnya.. Berikut tabel hasil penelusuran tentang penolakan
pengajian Khalid Basalamah di Sidoarjo Jawa Timur pada
tanggal 4 Maret 2017.
10
www.transtv.co.id/berimanttv diakses pada 10 Oktober 2017, pukul
13.30 wib
6
No Media Online Jumlah
berita Judul berita
1 Detik.com11
1 (satu) “Ansor dan Banser Sidoarjo
Minta Ceramah Khalid
Basalamah Dihentikan”
2 Liputan6.com12
1 (satu) “Banser dan GP Anshor
Gagalkan Ceramah Khalid
Basalamah”
3 Republika.co.id13
1 (satu) “Ini Penjelasan Polisi Soal
Insiden Khalid Basalamah”
4 kumparan.com14
3 (tiga) “Dianggap Provokatif,
Pengajian Ini Dibubarkan”
“Ketika Pengajian Ustaz
Khalid Basalamah
Dibubarkan”
“5 Aksi Penolakan yang
Menimpa Para Penceramah
di Daerah”
5 ArrahmahNews.com15
3 (tiga) “Ceramah Khalid
Basalamah Pantas
Dibubarkan”
“GP Ansor Usir Pentolan
Wahabi Khalid Basalamah”
“Dosa-dosa Khalid
Basalamah Hingga
Pengajiannya Layak
Dibubarkan”
11
https://news.detik.com/jawatimur/3438277/ansor-dan-banser-
sidoarjo-minta-ceramah-khalid-basalamah-dihentikan 12
https://www.liputan6.com/tv/read/2875882/video-banser-dan-gp
anshor-gagalkan-ceramah-khalid-basalamah 13
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-
nusantara/17/03/05/omc2n5318-ini-penjelasan-polisi-soal-insiden-khalid-
basalamah 14
https://kumparan.com/@kumparannews/ketika-pengajian-ustaz-
khalid-basalamah-dibubarkan 15
https://arrahmahnews.com/2017/03/06/ceramah-khalid-basalamah-
pantas-dibubarkan/
7
6 www.nu.or.id16
1 (satu) “Ini Penyebab Ceramah
Khalid Basalamah Ditolak
di Sidoarjo”
7 www.nahimunkar.org17
1 (satu) “Tokoh NU sesalkan
Banser Bubarkan Pengajian
Ustadz Khalid Basalamah”
Tabel 1.1. Jumlah Pemberitaan Media Online Seputar Penolakan
Pengajian Khalid Basalamah
Oleh karena itu mengingat pentingnya mengetahui
latar belakang adanya pertentangan dan perbedaan pendapat yang
berkembang melalui pemberitaan terkait masalah pembubaran
pengajian tersebut, maka berdasarkan pemberitaan yang dimuat
di media online kumparan.com dan ArrahmahNews.com, maka
peneliti ingin menggunakan teori Analisis Wacana kritis model
Van Dijk dalam pemberitaan seputar pembubaran pengajian
Khalid Basalamah yang secara lebih mendalam dalam bentuk
sebuah Tesis yang berjudul “Analisis Wacana Kritis pada
Pemberitaan kumparan.com dan ArrahmahNews.com tentang
Penolakan Pengajian Khalid Basalamah di Sidoarjo, Jawa
Timur”. Pemilihan kajian di atas erat kaitannya dengan jurnal
dengan judul Analisis Wacana dalam Studi Keislaman yang
disampaikan pula oleh Guru Besar bidang Sosiolinguistik
Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof.
Dr. Mudjia Rahardjo M.Si, Beliau mengharapkan akan ada
16
http://www.nu.or.id/post/read/75865/ini-penyebab-ceramah-khalid-
basalamah-ditolak-di-sidoarjo- 17
https://www.nahimunkar.org/tokoh-nu-sesalkan-banser-bubarkan-
pengajian-ustadz-khalid-basalamah/
8
banyak penelitian tentang studi keislaman yang didekati dengan
analisa wacana kritis.18
B. Ruang Lingkup Penelitian
1. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian Tesis ini dilakukan di Tangerang Selatan, yang
berpusat di Kampus Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan. Dalam kurun waktu
yang akan disepakati dengan dosen pembimbing Tesis.
Penelitian kualitatif ini akan meneliti tentang analisis
wacana mengenai pemberitaan yang dimuat oleh media online,
kumparan.com dan ArrahmahNews.com terkait penolakan
pengajian Khalid Basalamah yang terjadi pada hari sabtu tanggal
4 Maret 2017 bertempat di Masjid Shalahuddin Sidoarjo, Jawa
Timur.
2. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terbagi pada 2 macam variabel:
a. Variabel berita media online kumparan.com yang
memberitakan tentang kasus penolakan pengajian Khalid
Basalamah di Sidoarjo, Jawa Timur.
Untuk variabel ini, peneliti akan menganalisa secara detail
pemberitaan kasus penolakan pengajian Khalid Basalamah di
Sidoarjo, Jawa Timur, pada media online kumparan.com.
18
Mudjia Rahardjo, Analisis Wacana Dalam Studi Keislaman, (Jurnal
disajikan pada workshop Metodologi Penelitian bagi dosen PTAIN/S se Jawa
Timur). 2007
9
b. Variabel media online ArrahmahNews.com yang
memberitakan tentang kasus penolakan pengajian Khalid
Basalamah di Sidoarjo, Jawa Timur.
Variabel ini akan memfokuskan media online
ArrahmahNews.com yang secara khusus memberitakan
tentang kasus penolakan pengajian Khalid Basalamah di
Sidoarjo, Jawa Timur.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Dari latar belakang, metode konsep, dan ruang lingkup
penelitian yang sudah dipaparkan di atas, peneliti memberikan
batasan masalah agar masalah yang diteliti tak melebar dan
terukur, maka penulis membatasi masalahnya pada permasalahan
bagaimana analisa wacana kritis model Teun A. Van Dijk pada
pemberitaan media online kumparan.com dan
ArrahmahNews.com pada kasus penolakan pengajian Khalid
Basalamah di Sidoarjo, Jawa Timur pada hari sabtu tanggal 4
Maret 2017.
10
2. Perumusan Masalah
Penelitian ini bermaksud mengupas permasalahan untuk
dianalisa, terdiri dari pertanyaan mayor dan minor yaitu:
a. Pertanyaan mayor
Bagaimanakah Analisa wacana kritis model Van
Dijk pada Pemberitaan kumparan.com dan
ArrahmahNews.com tentang Penolakan
Pengajian Khalid Basalamah di Sidoarjo, Jawa
Timur?
b. Pertanyaan minor
1) Apa saja unsur-unsur analisis struktur teks
yang memengaruhi Pemberitaan
kumparan.com dan ArrahmahNews.com
tentang Penolakan Pengajian Khalid
Basalamah di Sidoarjo, Jawa Timur?
2) Apa saja unsur dari analisis kognisi sosial yang
memengaruhi Pemberitaan kumparan.com
dan ArrahmahNews.com tentang Penolakan
Pengajian Khalid Basalamah di Sidoarjo,
Jawa Timur?
3) Mengapa analisis sosial memengaruhi isi
Pemberitaan kumparan.com dan
ArrahmahNews.com tentang Penolakan
Pengajian Khalid Basalamah di Sidoarjo,
Jawa Timur?
11
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dalam kegiatan penelitian, tujuan harus dinyatakan secara
tegas, jelas, dan eksplisit.19
Adapun tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah:
a. Menganalisis teori Wacana Kritis model Van Dijk
pada pemberitaan kasus penolakan pengajian Khalid
Basalamah di Sidoarjo, Jawa Timur pada media
online kumparan.com dan ArrahmahNews.com.
b. Menganalisa unsur-unsur analisis struktur teks,
analisis kognisi sosial, dan analisis sosial pada
pemberitaan kasus penolakan pengajian Khalid
Basalamah di Sidoarjo, Jawa Timur pada media
online kumparan.com dan Arrahmahnews.com.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat secara teoritis, yaitu diharapkan dapat
memberikan sumbangan akademis dalam penelitian
yang berkaitan dengan bidang studi media, khususnya
teori analisa wacana kritis, yang dapat dikaji dari
berbagai disiplin ilmu seperti agama, sosial, politik,
bahasa, dan sebagainya.
b. Manfaat secara praktis, yaitu hasil penelitian ini
diharapkan dapat berguna untuk referensi, informasi
19
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta,
Rajagrafindo Persada; 2012), 43.
12
dan perbandingan pada kajian analisa wacana kritis
media terhadap berbagai topik pemberitaan. Selain
itu, penelitian ini diharapkan memberikan wawasan
yang luas dan pemahaman bagi masyarakat umum
mengenai analisa wacana kritis pada pemberitaan
media online.
E. Kerangka Berpikir
[=\
Gambar 1.2. Kerangka berpikir
Penolakan pengajian
Khalid Basalamah di
Sidoarjo, 4 Maret 2017
Media online
kumparan.com
m
Media online
ArrahmahNews.com
Teori Analisis Wacana Kritis
(Teun A. Van Dijk)
Struktur Teks Kognisi sosial Analisis sosial
-Strukturmakro
-Super struktur
-Struktur mikro
-Skema person
-Skema diri
-Skema Peran
-Skema Peristiwa
-Praktik Kekuasaan
-Akses memengaruhi
wacana
13
F. Tinjauan Kajian Terdahulu
Berdasarkan penelusuran kepustakaan di lingkungan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, penelitian
mengenai “Analisis Wacana Kritis pada Pemberitaan
kumparan.com dan ArrahmahNews.com tentang Penolakan
Pengajian Khalid Basalamah di Sidoarjo, Jawa Timur”
selama ini belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya. Oleh
sebab itu keaslian penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan.
Namun ada banyak riset tentang Analisis Wacana Kritis
media, baik itu di dalam maupun di luar negeri. Meski begitu,
penulis belum menemukan riset ilmiah soal bagaimana Teori
Analisa Wacana Kritis membedah seputar pemberitaan mengenai
Penolakan Pengajian Khalid Basalamah di Sidoarjo, Jawa Timur.
Penelitian yang akan dilakukan, menitikberatkan pada
pemberitaan kasus penolakan pengajian Khalid Basalamah di
Sidoarjo, Jawa Timur pada media online kumparan.com dan
ArrahmahNews.com. Peneliti juga menemukan Tesis yang
membahas tentang kajian Analisis Wacana Kritis, berikut tesis
yang penulis temukan:
Nopita Desiana dengan judul “Analisis Wacana Kritis
Pemberitaan Kasus Hukum dalam Majalah Tempo Edisi Juli
2012” ditulis pada tahun 2013 di Program Studi Pasca Sarjana
14
Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Bengkulu.20
Dalam tesis tersebut di atas jelas membahas bagaimana
menelisik dan membedah lebih lanjut bagaimana bentuk idiologi
hukum pada pemberitaan kasus hukum dalam majalah Tempo
edisi Juli 2012. Sedangkan penulis melakukan penelitian pada
pemberitaan kasus penolakan pengajian Khalid Basalamah di
Sidoarjo, Jawa Timur pada media online kumparan.com dan
ArrahmahNews.com.
Kemudian, ada jurnal Segara Widya Jurnal Penelitian dari
I Nyoman Payuyasa yang berjudul “Analisis Wacana Kritis
Model Van Dijk Dalam Program Acara Mata Najwa di Metro
TV” yang ditulis pada tahun 2017 di Program Studi Televisi dan
Film, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia
Denpasar, Bali.21
Dalam Jurnal I Nyoman Payuyasa ini
menjelaskan tentang pendekatan analisa wacana kritis dalam
acara televisi “Mata Najwa episode Babak Final Pilkada
Jakarta.” Ada tiga bentuk kajian yang dijabarkan yaitu
mendeskripsikan analisis struktur makro, super struktur, dan
struktur mikro dalam program acara Mata Najwa episode Babak-
20
Nopita Desiana, Analisis Wacana Kritis Pemberitaan Kasus Hukum
dalam majalah Tempo edisi Juli 2012, (Bengkulu, Pasca Sarjana Pendidikan
Bahasa Indonesia, Fakultas Ilmu keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2013) 21
I Nyoman Payuyasa, Analisis Wacana Kritis Model Van Dijk
Dalam Program Acara Mata Najwa di Metro TV, (Denpasar, Jurnal Segara
Widya 2017)
15
Final Pilkada Jakarta. Analisis data dalam penelitian ini terdiri
dari tiga kegiatan utama, yaitu pertama reduksi data yang berarti
pemilihan data ‘mentah’ dari penelitian yang diurutkan dengan
poin-poin penting. Kedua, yaitu penyajian data yang telah dipilih
dalam reduksi data untuk dapat ditampilkan dalam laporan
penelitian. Dan yang ketiga adalah verifikasi atau penarikan
kesimpulan, yaitu kesimpulan atas penelitian yang diperoleh.22
Ada pula Jurnal E-Komunikasi, berjudul “Analisis
Wacana Kritis Program Mata Najwa “Balada Perda” di Metro
TV” yang ditulis oleh Christo Rico Lado, Prodi Ilmu
Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya.
Pada Jurnal tersebut di atas membahas tentang bagaimana
Metro TV mengangkat tema Balada Perda di tengah pemberitaan
perda yang kontroversial. Mata Najwa membahas empat
peraturan daerah yang mengundang pro dan kontra dalam
masyarakat yaitu larangan mengangkang bagi kaum perempuan
yang berbonceng motor di daerah Lhokseumawe; Peraturan nama
bayi dengan ciri kedaerahan di Surabaya; inisiatif Bupati
mengajak pejabat daerah ke penjara Bualemo; dan aturan wajib
mengaji dan mematikan televisi di Kampar. Dalam paradigma
kritis, penggunaan bahasa dalam media bersifat sengaja dan
memiliki tujuan tertentu.
Dengan mengambil metode analisis wacana kritis model
Van Dijk, yaitu perpaduan analisis teks, kognisi sosial, dan
22
Mathew B. Miles & A. Michael Huberman, Analisis Data
Kualitatif, (Jakarta, Rajawali Press, 2006), 89
16
konteks, Christo Rico Lado sebagai peneliti menemukan wacana
yang dibangun oleh Mata Najwa meneguhkan pandangan bahwa
perda pasca otonomi dareah mengundang pro dan kontra di dalam
masyarakat.
Jurnal Leksika Vol. 2 No. 2 Agustus 2008, ditulis oleh
Kuntoro dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto, dengan
judul “Analisis Wacana Kritis (Teori Van Dijk dalam Kajian
Teks Media Massa).
Pada Jurnal ini, Kuntoro memaparkan analisis model
analisis teks media massa dengan menggunakan teori analisis
wacana model Van Dijk yang meliputi tiga unsur penting, yakni;
ideologi, pengetahuan dan wacana. Ideologi memengaruhi
produksi wacana. Tidak ada wacana yang benar-benar netral atau
steril dari ideologi penutur atau pembuatnya.23
Dengan review studi terdahulu diatas, maka penulis
menjamin keaslian dan faktual serta ilmiahnya penelitian ini.
G. Metodologi Penelitian
Metodologi adalah ilmu tentang kerangka kerja untuk
melaksanakan penelitian yang bersistem; sekumpulan peraturan,
kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin
ilmu; studi atau analisis teoritis mengenai suatu cara/metode.24
23
Kuntoro, Analisis Wacana Kritis (Teori Van Dijk dalam Kajian
Teks Media Massa), (Purwokerto, Universitas Muhammadiyah Purwokerto,
2008). 24
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, Skripsi, Tesis, Disertasi &
Kaya Ilmiah, (Jakarta, Prenadamedia Group; 2011) , 22
17
Dalam Tesis ini rancangan penelitian yang digunakan
adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif
merupakan sebuah penelitian untuk mengumpulkan informasi
mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan menurut
keadaan pada saat penelitian dilakukan.25
1. Jenis Penelitian
a. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu
penelitian yang sumber datanya diambil dari tulisan-
tulisan atau sumber bacaan yang diterbitkan untuk
mendapatkan dasar teori dalam memecahkan suatu
masalah yang timbul26
. Dalam hal ini yaitu dengan
mencari dan mengumpulkan serta menganalisa buku-
buku yang berkaitan dengan komunikasi dan analisa
wacana kritis.
b. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian
yang sumber datanya terutama diambil dari objek
penelitian atau proses terjun langsung secara aktif ke
lapangan untuk meneliti objek penelitian tersebut27
.
Objek penelitian dalam hal ini adalah pemberitaan
seputar kasus penolakan pengajian Khalid Basalamah
25
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta, Rhineka
Cipta, 2006) , 54 26
Deddy Mulyana: Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma
Baru ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya,(Bandung, Remaja
Rosdakarya, 2006), 56 27
Afifi Fauzi Abbas, Metode Penelitian, (Jakarta, Prenadamedia
Group 2010), 33.
18
di Sidoarjo, Jawa Timur pada media online
kumparan.com dan ArrahmahNews.com.
2. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh
peneliti sendiri selama penelitian berjalan. Hal ini
berarti bahwa pada waktu awal penelitian dimulai,
data masih belum ada, dan data tersebut baru ada
setelah penelitian berlangsung28
. Adapun data primer
berasal dari pada media online kumparan.com dan
ArrahmahNews.com yang memberitakan seputar
kasus penolakan pengajian Khalid Basalamah di
Sidoarjo, Jawa Timur, pada tanggal 4 Maret 2017.
Pada media online kumparan.com, data yang diteliti
adalah berita tentang penolakan pengajian Khalid
Basalamah yang berjudul “Ketika Pengajian Khalid
Basalamah dibubarkan”.
Sedangkan pada media online ArrahmahNews.com,
datayang diteliti adalah berita tentang penolakan
pengajian Khalid Basalamah yang berjudul “Ceramah
Khalid Basalamah pantas dibubarkan”.
28
Deddy Mulyana: Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma
Baru ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung, Remaja
Rosdakarya; 2006), 34.
19
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah bahan pustaka yang berisikan
informasi tentang bahan primer, terdiri dari buku-
buku, artikel ilmiah, dan arsip-arsip yang mendukung.
3. Teknik Pengumpulan Data
Observasi, wawancara, dokumen pribadi dan
resmi, foto, rekaman, gambar, dan percakapan informal
semua merupakan sumber data kualitatif.29
Dalam
mengumpulkan data-data saat penelitian, penulis
menggunakan tiga teknik, yaitu:
a. Observasi non patrisipatif, adalah teknik pengumpulan
data dimana penulis mengadakan pengamatan secara
langsung terhadap gejala-gejala subyek yang
diselidiki30
. Artinya observasi itu adalah suatu metode
pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian
langsung pada tulisan teks yang dijadikan objek
penelitian.
b. Dokumentasi, merupakan pengambilan data yang
diperoleh melalui dokumen-dokumen31
. Dalam hal ini
penulis mengambil data pemberitaan media online
29
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Analisis Data, (Jakarta,
Rajagrafindo Persada; 2012), 37. 30
Winarno, Surachmad, Dasar dan Teknik Research (Pengantar
Metodologi Ilmiah),(Bandung, C.V Tarsito; 1975), 41. 31
Husaini Usman dkk, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta, Bumi
Aksara, 2008), 71.
20
kumparan.com dan ArrahmahNews.com seputar kasus
penolakan pengajian Khalid Basalamah di Sidoarjo,
Jawa Timur sebagai objek penelitian serta data-data
dari literatur dan referensi yang berhubungan dengan
judul penelitian ini.
c. Metode Sampling, pada penelitian ini peneliti
menggunakan metode purposive sampling. Purposive
sampling adalah salah satu teknik sampling non
random sampling dimana peneliti menentukan
pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri
khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga
diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian.
Menurut Arikunto, purpossive sampling pengertiannya
adalah: teknik mengambil sampel dengan tidak berdasarkan
random, daerah atau strata, melainkan berdasarkan atas
adanya pertimbangan yang berfokus pada tujuan tertentu.32
4. Metode Analisis Data
Menganalisis data pada hakekatnya adalah pemberitahuan
peneliti kepada pembaca tentang apa saja yang dilakukan
terhadap data yang sedang dan telah dikumpulkan, sebagai cara
32
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. (Jakarta: Rineka Cipta. 2006), 76
21
yang bisa peneliti dalam memberi penjelasan dan interpretasi
dari responden dengan tujuan akhir menarik kesimpulan.33
Analisis data pada penelitian ini menggunakan prosedur
analisis data kualitatif berdasarkan model interaktif Mathew
Miles.34
Secara umum analisis data dengan menggunakan model
tersebut mencakup tiga tahap, yaitu;
a. Reduksi data
b. Penyajian data
c. Verifikasi atau penarikan kesimpulan
Ketiga tahapan tersebut di atas saling berinterkasi,
berawal dari pengumpulan data dan berakhir pada selesainya
penulisan laporan penelitian. Semua tahap tersebut memiliki
keterkaitan proses antara satu dengan yang lainnya.
Setelah seluruh data yang penulis peroleh baik dari library
research maupun field research seperti wawancara maupun studi
dokumentasi, data tersebut lalu dianalisa dengan analisa
kualitatif, yaitu suatu cara penelitian yang menghasilkan data
deskriptif analisis, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden
secara tertulis serta lisan dan juga perilaku yang nyata diteliti
sebagai sesuatu yang utuh.35
33
Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif, Pendekatan Praktis
Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian, (Malang, UMM Press; 2010), 64
- 65. 34
Miles Mathew, Analisis Data Kualitatif, (Bandung, Remaja
Rosdakarya; 1992), 16. 35
Sugiyono: Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi
(Mixed Methods), 12 – 16.
22
H. Thesis Statement
Peristiwa Penolakan pengajian Khalid Basalamah di
Sidoarjo, Jawa Timur menjadi berita yang menarik dan
menjadi perhatian khusus bagi media online kumparan.com
dan ArrahmahNews.com dibandingkan dengan media online
lainnya dengan memberitakan peristiwa tersebut secara
berkelanjutan. Pemberitaan tersebut dikemas secara berbeda
oleh kumparan.com dan ArrahmahNews.com melalui wacana
judul yang dibuat, dan hal tersebut secara tidak langsung
menggambarkan ideologi dominan dari masing-masing media
online tersebut.
I. Sistematika Penulisan
Penulis menyajikan sebanyak 6 bab dalam penelitian
ini yang terbagi pada:
BAB I Pendahuluan, yang memuat latar belakang
masalah, pembatasan dan perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, review studi
terdahulu, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II Kajian Teoritis, bab ini berisi tentang hal-hal yang
berkaitan dengan Teori Analisa Wacana Kritis,
yang dikemukakan oleh Teun A. Van Dijk.
23
BAB III Dalam bab ini akan membahas profil Khalid
Basalamah dan media online kumparan.com,
ArrahmahNews.com yang memberitakan seputar
kasus penolakan pengajian Khalid Basalamah di
Sidoarjo, Jawa Timur.
BAB IV Dalam bab ini akan membahas data-data apa saja
yang ditemukan oleh peneliti dalam pemberitaan
seputar kasus penolakan pengajian Khalid
Basalamah di Sidoarjo, Jawa Timur pada media
online kumparan.com dan ArrahmahNews.com.
BAB V Deskripsi Hasil Penelitian, dalam bab ini
dijelaskan proses analisa wacana kritis model Van
Dijk membedah kajian tentang pemberitaan
seputar kasus penolakan pengajian Khalid
Basalamah di Sidoarjo, Jawa Timur pada media
online kumparan.com dan ArrahmahNews.com.
BAB VI Penutup, berisikan kesimpulan dan saran penulis
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan.
24
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Berita dan Media Online dalam Paradigma Kritis
1. Pengertian Berita
Kata “Berita” sendiri berasal dari bahasa Sansekerta, vrit
(artinya ada atau terjadi) atau vritta (artinya kejadian atau
peristiwa). Sedangkan kamus besar bahasa Indonesia
menyebutkan, berita adalah “laporan mengenai kejadian atau
peristiwa yang hangat”.1
Van Dijk memberikan tiga pengertian terhadap berita2;
1. New information about events, things or persons.
2. A (Tv or radio) program type in which news item are
presented.
3. A news item or news report, i.e., a text or discourse on
radio, on TV or in the newspaper, in which new
information is given about recent events.
Dari ketiga pengertian berita di atas menurut Van Dijk,
bisa disimpulkan bahwa pengertian berita adalah informasi yang
baru tentang peristiwa, sesuatu hal atau informasi seseorang, atau
program televisi atau radio yang berisi informasi yang disajikan,
1 Bisa dilihat di https://kbbi.web.id/berita, (Kamus Besar Bahasa
Indonesia), kamus versi online/daring (dalam jaringan). Arti kata “berita”, bisa
juga berarti laporan, pemberitahuan atau pengumuman. 2 Teun A. Van Dijk, News as Discourse, (New Jersey; Lawrence
Erlbaum Associates, 1987), 4.
25
atau juga suatu informasi yang termuat pada surat kabar yang
berisi informasi tentang peristiwa yang baru saja terjadi.
Menurut Eriyanto, berita adalah hasil akhir dari proses
kompleks dengan menyortir (memilah-milah) dan menentukan
peristiwa dan tema-tema tertentu.3 Sebuah peristiwa baru
dianggap berita jika memiliki keunikan, jarang terjadi, dan
menarik perhatian khalayak. Ungkapan terkenal dari Charles A.
Dana (1996), “When a dog bites a man is not news, but when a
man bites a dog that is news”, merupakan kata-kata yang populer
di dunia jurnalistik ketika menggambarkan pengertian berita.4
Berita erat kaitannya dengan media. Menurut Nasrullah
pada bukunya, Teori dan Riset Media Siber (cybermedia), berita
adalah informasi yang diproses melalui institusi media. Juga,
khalayak atau massa berada dalam posisi pasif dalam menerima
terpaan informasi yang disampaikan oleh media. Suatu peristiwa
yang terjadi di lapangan akan dinilai penting atau tidaknya untuk
dipublikasikan tergantung bagaimana institusi atau pekerja media
melihat peristiwa itu sebagaimana adanya kepentingan atau
kekuatan di redaksi. Dan di dalam konten berita yang disajikan
oleh institusi media tersebut tentunya memiliki agenda
tersembunyi yang berasal dari perusahaan media tersebut.5
3Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media,
(Yogyakarta; Lkis Printing Cemerlang, 2006), 102. 4Andi Fachrudin, Dasar-dasar Produksi Televisi: Produksi Berita,
Feature, Laporan Investigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing ( Jakarta;
Kencana Prenada Media Group, 2012), 46. 5Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia), (Jakarta;
Prenadamedia group, 2014), 48.
26
Pada media saat ini terjadi banyak bias yang mungkin
memiliki pemaknaan yang berbeda-beda pada setiap
pembacanya. Pada dasarnya bias media terjadi karena media
massa tidak berada di ruang vakum. Media sesungguhnya berada
di tengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai kepentingan,
konflik, dan fakta yang kompleks dan beragam.6 Bias, menurut
Mcnamara dalam buku Alex Sobur, terjadi karena berbagai
alasan. Kadang-kadang terjadi dengan sengaja karena wartawan
atau editor memproyeksikan pandangan pribadi mereka dalam
cerita – atau pandangan yang telah ditunjukkan pada mereka. Ini
terjadi karena “sistem” tuntutan media yang menghimpit akan
kecepatan dan rasa haus yang tidak pernah terpuaskan terhadap
berita pada batas waktu yang sedikit. Kadang-kadang terjadi
karena standar pelatihan dan pendidikan yang kurang memadai
diantara reporter, meskipun ini secara pasti lambat laun kualitas
reporter semakin baik. Bias media juga bisa terjadi secara tidak
sengaja. Yang terjadinya melalui kesalahan di bawah tekanan
batas waktu, informasi salah yang disampaikan kepada reporter,
atau terjadi karena human error.7
Menurut Al-Zastrouw, pada buku Heri Winarko,8 meski
media massa mengandung bias, namun derajatnya berbeda-beda.
6Alex Sobur, Analisis Teks Media; Suatu Pengantar untuk analisa
wacana, analisis semiotik, dan analisis framing (Bandung; Remaja
Rosdakarya, 2001), 29-30. 7Alex Sobur, Analisis Teks Media, 34.
8 Heri Winarko, Mendeteksi Bias Berita panduan untuk pemula,
(Yogyakarta; KLIK, 2000), 29.
27
Ada media yang derajat biasnya rendah sehingga cenderung
objektif, dan ada pula media yang bobot biasnya sangat tinggi,
sehingga berita dan analisis yang disajikan justru berbeda jauh,
atau bahkan bersebrangan dengan fakta yang sebenarnya terjadi
di lapangan.9
2. Media online
Pengertian media online secara khusus yaitu terkait
dengan pengertian media dalam konteks komunikasi massa.
Menurut M. Romli pada buku Jurnalistik Online, media massa
adalah singkatan dari media komunikasi massa, dalam bidang
keilmuan komunikasi massa mempunyai karakteristik tertentu,
seperti publisitas dan periodesitas. Pengertian media online secara
khusus adalah media pers atau media jurnalistik yang menyajikan
karya jurnalistik (berita, artikel, feature) secara online.10
Pada paradigma kritis, penelitian media massa lebih
diletakkan dalam kesadaran bahwa teks atau wacana dalam media
massa mempunyai pengaruh yang sedemikian rupa pada manusia.
Seluruh aktivitas dan segala pemaknaan yang bersifat simbolik
dapat dilakukan dalam teks media massa. Teks dalam media
massa dipandang bukan realitas yang bebas nilai. Pada titik
kesadaran pokok manusia, teks selalu memuat kepentingan. Teks
pada prinsipnya telah diambil sebagai realitas yang memihak.
Tentu saja teks dimanfaatkan untuk memenangkan pertarungan
9Alex Sobur, Analisis Teks Media, 35.
10 Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Online: Panduan Mengelola
Media Online, (Bandung; Nuansa, 2012), 8.
28
ide, kepentingan atau idieologi tertentu kelas tertentu. Pada titik
tertentu, teks media pada dirinya bersifat ideologis.11
B. Analisa Wacana Kritis
Produksi suatu wacana erat kaitannya dengan latar
belakang penulis. Wacana bukan sesuatu yang tanpa rencana.
Misalnya saja berita tentang penolakan pengajian, ada banyak
latar belakang yang bisa diambil oleh wartawan. Misalnya, latar
dari segi aksi pihak yang menolak, dari segi pihak yang ditolak
pengajiannya atau dari pihak kepolisian sebagai pihak penengah,
ataupun dari tuntutan masalah yang diperkarakan kenapa
pengajian tersebut harus ditolak.
Pada era sekarang ini wacana dan analisis wacana
memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sosial
masyarakat. Wacana boleh diartikan sebagai wujud dari
komunikasi verbal. Dari segi bentuk, wacana dibagi menjadi dua,
yaitu wacana lisan dan wacana tulis. Wacana lisan merupakan
wujud komunikasi lisan atau verbal yang melibatkan penutur dan
lawan tutur, sedangkan wacana tulis merupakan wujud
komunikasi tulis yang melibatkan penulis dan pembaca. Aktivitas
penutur (pembicara/penulis) bersifat produktif, ekspresif, kreatif,
11
Stephen W. Littlejohn and Karen A. Foss, Teori Komunikasi,
Penerjemah Mohammad Yusuf Hamdan (Jakarta: Salemba Humanika, 2009),
183-217.
29
sedangkan aktivitas lawan tutur (pendengar/pembaca) bersifat
reseptif.12
1. Definisi Analisa Wacana
Secara etimologis kata wacana (discourse) berasal dari
bahasa latin, discurrere (mengalir ke sana kemari) dari
nominalisasi kata discursus (mengalir secara terpisah yang
ditransfer maknanya menjadi “terlibat dalam sesuatu”, atau
memberi informasi tentang sesuatu).13
Wacana dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti
ucapan, perkataan, tutur, satuan bahasa terlengkap, realisasinya
tampak pada bentuk karangan yang utuh, seperti novel buku, atau
artikel, atau pidato, khotbah, dan sebagainya.14
Kata “wacana”
banyak digunakan oleh berbagai bidang ilmu pengetahuan mulai
dari ilmu bahasa, psikologi, sosiologi, politik, komunikasi, sastra,
dan sebagainya.15
Melalui analisis wacana tidak hanya mengetahui
bagaimana isi teks berita, tetapi juga bagaimana pesan itu
disampaikan. Dengan melihat bagaimana bangunan struktur
12
I Nyoman Payuyasa, Analisis Wacana Kritis Model Van Dijk Dalam
Program Acara Mata Najwa di Metro TV, (Denpasar, Jurnal Segara Widya
2017), 15. 13
Yoce Aliah Darma, Analisis Wacana Kritis dalam multiperspektif,
(Bandung, Refika Aditama: 2014), 1-3. 14
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,
Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi kedua), (Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka), 1122. 15
Aris Badara, Analisis Wacana: Teori, Metode, dan penerapannya
pada Wacana Media, cetakan ke-3, (Jakarta, Kencana Prenada Media Group:
2014), 16.
30
kebahasaan tersebut, analisis wacana lebih bisa melihat makna
yang tersembunyi dari suatu teks.16
2. Konsep Utama Analisa Wacana Kritis
Analisis wacana termasuk dalam kategori paradigma
kritis. Studi wacana kritis (Critical discourse studies) merupakan
suatu perspektif, suatu pengambilan posisi atau sikap di dalam
disiplin studi wacana yang melibatkan berbagai disiplin ilmu:
analisis wacana, psikologi, sejarah, ilmu-ilmu sosial, atau
linguistik. Maka berbagai disiplin ilmu pengetahuan itu
diperlukan untuk membantu menganalisis, membuat deskripsi
dan memberi kerangka teori yang berperan untuk mengkritisi
ketidakadilan atau diskriminasi atas dasar gender, etnis, kelas,
agama, atau bahasa. Dengan pendekatan multidisiplin itu, studi
wacana kritis berambisi mendemistikasi ideologi dan kepentingan
yang sudah dibekukan di dalam bahasa atau wacana.17
Analisis wacana dalam pandangan kritis menekankan
pada konstalasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan
re-produksi makna. Individu tidak dianggap sebagai subjek yang
netral yang dapat menafsirkan secara bebas sesuai dengan
16
Alex Sobur, Analisis Teks Media, 68. 17
Haryatmoko, Critical Discourse Analysis (Analisa Wacana Kritis)
Landasan Teori, Metodologi dan Penerapan, (Jakarta: RajaGrafindo
Perkasa:2016), 77.
31
pikirannya, karena sangat berhubungan dan dipengaruhi oleh
kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat.18
Analisis wacana kritis (critical discourse analysis) adalah
analisis bahasa dalam penggunaannya dengan menggunakan
paradigma bahasa kritis, dan sering dipandang sebagai oposisi
analisis wacana deskriptif yang memandang wacana sebagai
fenomena teks bahasa semata-mata.19
Dua di antara sejumlah ranting aliran analisis wacana
kritis yang belakangan sangat dikenal adalah buah karya Norman
Fairclough dan Teun Van Dijk.20
Dibanding sejumlah karya lain,
buah pikiran Van Dijk dinilai lebih jernih dalam merinci struktur,
komponen dan unsur-unsur wacana. Model yang digunakan oleh
peneliti dari teori analisis wacana adalah model Teun A. Van
Djik.21
Menurut Teun A. Van Djik penelitian wacana tidak hanya
terbatas pada teks atau wacana semata, tetapi juga bagaimana
suatu teks/wacana diproduksi. Kelebihan analisis wacana model
Van Djik adalah penelitian wacana tidak semata-mata dengan
menganalis teks/wacana saja, tetapi juga melihat bagaimana
struktur sosial, dominasi dan kelompok kekuasaan yang ada
dalam masyarakat dan bagaimana kognisi/pikiran serta kesadaran
18
Aris Badara, Analisis Wacana: Teori, Metode, dan penerapannya
pada Wacana Media, 20. 19
Yoce Aliah Darma, Analisis Wacana Kritis dalam multiperspektif,
99. 20
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media
(Yogyakarta: LkiS, 2006), 223. 21
Mudjia Rahardjo, Analisis Wacana Dalam Studi Keislaman (Jurnal
disajikan pada workshop Metodologi Penelitian bagi dosen PTAIN/S se Jawa
Timur). 2007
32
yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks/wacana
tertentu.22
3. Analisis Wacana Kritis Model Teun A. Van Dijk
Wacana oleh Van Dijk dikatakan memiliki tiga dimensi,
yaitu: teks, kognisi sosial, dan konteks (analisis sosial).23
Inti
analisisnya adalah bagaimana menggabungkan ketiga dimensi
wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis.24
Dari sekian banyak model analisis wacana yang
diperkenalkan dan dikembangkan oleh beberapa ahli, barangkali
model Van Dijk adalah model yang paling banyak dipakai. Hal
ini memungkinkan karena Van Dijk mengelaborasi elemen-
elemen wacana sehingga bisa didayagunakan dan dipakai secara
praktis. Model Van Dijk ini sering disebut sebagai “kognisi
sosial.”25
Menurut Van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup
hanya didasarkan pada analisis teks semata, karena hanya hasil
dari suatu praktik produksi yang harus juga diamati, bagaimana
suatu teks diproduksi, sehingga diperoleh suatu pengetahuan
kenapa teks bisa terbentuk.26
Proses produksi dan pendekatan ini
22
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, 224. 23
Teun A. Van Dijk, Critical Discourse Analysis, Discourse and
Power, (New York, Palgrave MacMilan, 2008), 96. 24
Yoce Aliah Darma, Analisis Wacana Kritis dalam multiperspektif,
124. 25
Yoce Aliah Darma, Analisis Wacana Kritis dalam multiperspektif,
123. 26
Teun A. Van Dijk, News as Discourse, (New Jersey; Lawrence
Erlbaum Associates, 1987), 175
33
sangat khas Van Dijk yang melibatkan suatu proses yang disebut
sebagai kognisi sosial.27
Elemen analisis wacana dalam struktur teks yang
dipaparkan oleh Van Dijk dibedakan menjadi tiga struktur atau
tingkatan. Dengan struktur tersebut kita tidak hanya mengetahui
apa yang ada di media, tetapi juga bagaimana media
mengungkapkan peristiwa ke dalam pilihan bahasa tertentu.
Dalam kerangka analisis wacana kritis, struktur wacana tersusun
atas tiga arus yang membentuk satu kesatuan. Masing-masing
adalah struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro (macro
structure, superstructure, and micro structure) Kalau
digambarkan maka struktur teks/wacana adalah sebagai berikut:28
Struktur Makro
Makna Global dari suatu teks/wacana yang dapat diamati dari
topik/tema yang diangkat oleh suatu teks/wacana
Super Struktur
Kerangka suatu teks/wacana, seperti bagian pendahuluan, isi,
penutup, dan kesimpulan
Struktur Mikro
Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata,
kalimat dan gaya yang dipakai oleh suatu teks/wacana
Tabel. 2.1 Arus bentuk wacana
Struktur makro menunjuk pada makna keseluruhan
(global meaning) yang dapat dicermati dari tema atau topik yang
27
Teun A. Van Dijk, Critical Discourse Analysis, Discourse and
Power, 96. 28
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media), 227.
34
diangkat oleh suatu wacana.29
Superstruktur menunjuk pada
kerangka suatu wacana atau skematika, seperti kelaziman
percakapan atau tulisan yang dimulai dari pendahuluan,
dilanjutkan dengan isi pokok, diikuti oleh kesimpulan, dan
diakhiri dengan penutup. Bagian mana yang didahulukan, serta
bagian mana yang dikemudiankan, akan diatur demi kepentingan
pembuat wacana. Struktur mikro menunjuk pada makna setempat
(local meaning) suatu wacana.Ini dapat digali dari aspek
semantik, sintaksis, stilistika, dan retorika.30
Berikut akan dijelaskan satu persatu elemen wacana Teun
A. Van Dijk yang diterapkan dalam dimensi teks/wacana sosial
penelitian ini:31
Struktur
Wacana
Hal yang diamati Elemen
Struktur
Makro
Tematik Topik
Super
Struktur
Skematik Skema
Struktur
Mikro
1. Sematik
2. Sintaksis
3. Stilistik
1.Latar, Detail,
dan Maksud
2.Bentuk
kalimat
koherensi, dan
kata ganti
3.Leksikon/Ga
29
Teun A. Van Dijk, Critical Discourse Analysis, Discourse and
Power, 88. 30
Teun A. Van Dijk, Idieology and Discourse Analysis, Ideology
Symposium Oxford, September 2004 31
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media
(Yogyakarta: LkiS, 2006), 228 - 229.
35
4. Retoris
ya bahasa
4.Grafis,
Metafora
Tabel 2.2. Elemen Wacana model Teun A. Van Dijk
Dalam Struktur makro, hal yang diamati adalah tematik
yang berisi tentang apa yang tertulis atau apa yang dikatakan oleh
objek dalam penelitian. Superstruktur hal yang diamati adalah
bagaimana suatu pendapat disusun dan dirangkai. Dan dalam
struktur mikro ada 4 hal yang diamati yaitu:
1. Semantik, adalah makna yang ingin ditekankan dalam
teks (Latar, detail, maksud, pra-anggapan, nominalisasi)
2. Sintaksis, adalah mengamati bagaimana suatu pendapat
disampaikan (bentuk kalimat, koherensi dan kata ganti)
3. Stilistik, adalah gaya bahasa, pemilihan kata apa yang
dipakai (Leksikon)
4. Retoris, adalah mengamati bagaimana dan cara apa
penekanan makna dilakukan (Grafis, Metafora)
Untuk menganalisis wacana, Van Dijk membagi teknik
analisis ke dalam tiga dimensi analisis, yaitu struktur teks,
kognisi sosial, dan analisis sosial.32
32
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media
(Yogyakarta: LkiS, 2006), 229 - 274.
36
a. Struktur Teks
1) Topik
Topik berita baru bisa disimpulkan setelah tuntas
membaca, mendengar, atau menonton berita tersebut.
Gagasan penting Van Dijk, wacana umumnya
dibentuk dalam tata aturan umum. Teks tidak hanya
didefinisikan tetapi bisa menjadi suatu pandangan
umum yang koheren, yaitu bagian-bagian dalam teks
menunjukk pada satu titik gagasan umum, dan
bagian-bagian tersebut saling mendukung satu sama
lain untuk menggambarkan topik umum tersebut.
Contoh topik pada teks berita yaitu: pada
pemberitaan kumparan.com tanggal 9 Maret 2017
topik utamanya ialah “Ketika pengajian ustadz
Khalid Basalamah dibubarkan.” Sedangkan pada
pemberitaan ArrahmahNews.com pada tanggal 6
Maret 2017 topiknya ialah “Ceramah Khalid
Basalamah pantas dibubarkan.”
2) Skematik
Menurut Van Dijk, arti penting dari skematik adalah
strategi wartawan atau penulis berita untuk
mendukung teori tertentu yang ingin disampaikan
dengan menyusun bagian-bagian dengan urutan
tertentu. Skematik memberikan tekanan bagian mana
yang didahulukan dan bagian mana yang bisa
37
kemudian sebagai strategi menyembunyikan
informasi penting. Teks atau wacana pada umumnya
mempunyai skema atau alur dari pendahuluan sampai
akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-
bagian dalam teks disusun dan diurutkan hingga
membentuk kesatuan arti.33
Contoh skematik pada media online kumparan.com
tentang berita penolakan pengajian Khalid
Basalamah adalah, kumparan.com secara runut
menjabarkan kronologis kejadian tersebut dari mulai
awal sampai akhir sehingga menciptakan alur yang
tersusun dengan rapi, mulai dari awal kejadian
sampai akhir kejadian peristiwa tersebut.
Contoh skematik dari media online
ArrahmahNews.com adalah redaksi menuliskan
berita tentang penolakan pengajian Khalid
Basalamah dengan membenarkan hal tersebut dengan
memberikan alasan-alasan kenapa pengajian tersebut
pantas dibubarkan oleh GP Ansor dan Banser.
3) Semantik
Semantik atau makna yang ingin di ditekankan dalam
teks dapat dilihat dari beberapa hal seperti latar, detil,
maksud, dan pra anggapan. Latar, detil dan maksud
33
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media
(Yogyakarta: LkiS, 2006), 230.
38
berhubungan dengan informasi mana yang
ditekankan da mendapatkan porsi yang lebih
banyak.34
Sementara itu elemen pra anggapan
merupakan pernyataan yang digunakan untuk
mendukung makna suatu teks.
Contoh semantik yang terdapat pada berita
kumparan,com, adalah bahwa telah terjadi penolakan
pengajian disertai dengan pembubaran yang
dilakukan oleh pihak atau kelompok tertentu.
Contoh semantik dari media online
ArrahmahNews.com adalah adanya pembenaran
dalam kejadian penolakan dan pembubaran pengajian
yang dilakukan oleh GP Ansor dan Banser terhadap
Khalid Basalamah.
4) Sintaksis
Sintaksis berhubungan dengan bagaimana kalimat
yang dipilih. Sintaksis dapat dilihat dari koherensi,
pengingkaran, bentuk kalimat, dan kata ganti.35
Contoh Sintaksis yang terdapat pada berita
kumparan.com, adalah redaksi kumparan.com
memberikan judul beritanya “Ketika pengajian Ustaz
Khalid Basalamah dibubarkan”, pemilihan kalimat
tersebut mengandung makna, kumparan.com ingin
34
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media
(Yogyakarta: LkiS, 2006), 236. 35
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media
(Yogyakarta: LkiS, 2006), 235-236.
39
menyajikan berita yang objektif dan independen
tanpa memihak siapapun.
Contoh Sintaksis yang terdapat pada berita
ArrahmahNews.com adalah pemilhan judul
“Ceramah Khalid Basalamah pantas dibubarkan”,
pemilihan kalimat tersebut membuktikan bahwa
ArrahmahNews.com sebagai sebuah media yang
tidak netral, berada pada salah satu pihak yang
berseteru pada kejadian tersebut.
5) Stilistik
Stilistik berhubungan dengan bagaimana pilihan kata
yang digunakan dalam teks berita. Elemen stilistik
dikenala dengan leksikon. Pada dasarnya leksikon
menandakan bagaimana seseorang melakukan
pemilihan kata dari sekian banyak pilihan yang ada.
Contoh Stilistik yang terdapat pada berita
kumparan.com, adalah redaksi kumparan.com
memberikan judul beritanya “Ketika pengajian Ustaz
Khalid Basalamah dibubarkan”, pemilihan kalimat
tersebut mengandung makna, kumparan.com ingin
menyajikan berita secara deskriptif mengalir sesui
alur kejadian sebenarnya yang objektif dan
independen dan berimbang tanpa memihak siapapun.
Contoh Stilistik yang terdapat pada berita
ArrahmahNews.com adalah pemilhan judul
40
“Ceramah Khalid Basalamah pantas dibubarkan”,
pemilihan kalimat tersebut membuktikan bahwa
ArrahmahNews.com sebagai sebuah media yang
tidak netral, berada pada salah satu pihak yang
berseteru pada kejadian tersebut.
6) Retoris
Retoris berhubungan dengan bagaimana dan dengan
cara apa penekanan dilakukan. Retoris dapat dilihat
dari penggunaan grafis, metafora serta ekspresi.36
Grafis melihat penggunaan grafik, gambar, atau tabel
untuk mendukung arti penting suatu pesan. Elemen
grafik memberikan efek kognitif, dalam arti ia
mengontrol perhatian dan ketertarikan secara intensif
dan menunjukkan bahwa informasi tersebut penting
dan harus diperhatikan.
Contoh Retoris yang terdapat pada berita
kumparan.com, adalah redaksi kumparan.com
memberikan gambar foto beritanya “Ketika
pengajian Ustaz Khalid Basalamah dibubarkan”,
dengan gambar kerumunan orang-orang yang
menginginkan pengajian dibubarkan, kumparan.com
ingin menyajikan berita sesuai dengan kejadian
peristiwa yang terjadi.
36
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media
(Yogyakarta: LkiS, 2006), 245-256.
Sedangkan contoh Retoris yang terdapat pada berita
ArrahmahNews.com
judul “Ceramah Khalid Basalamah pantas
dibubarkan”, dengan gambar foto Khalid Basalamah
yang sudah berada di dalam mobil polisi, hal tersebut
tersebut membuktikan bahwa
ingin memberikan suguhan berita bahwa Khalid
Basalamah sudah diamankan oleh polisi, secara
implisit ini menggiring op
dilakukan oleh GP Ansor dan Banser adalah suatu
kebenaran.
Adapun pola alur analisis dimensi teks wacana tersebut tergambar
di bawah ini:
Gambar 2.1. Alur Analisis Dimensi Teks Wacana
41
ontoh Retoris yang terdapat pada berita
ArrahmahNews.com adalah pemilhan foto berita
judul “Ceramah Khalid Basalamah pantas
an”, dengan gambar foto Khalid Basalamah
yang sudah berada di dalam mobil polisi, hal tersebut
tersebut membuktikan bahwa ArrahmahNews.com
ingin memberikan suguhan berita bahwa Khalid
Basalamah sudah diamankan oleh polisi, secara
implisit ini menggiring opini bahwa apa yang
dilakukan oleh GP Ansor dan Banser adalah suatu
Adapun pola alur analisis dimensi teks wacana tersebut tergambar
. Alur Analisis Dimensi Teks Wacana
42
b. Kognisi Sosial
Kognisi sosial melihat bagaimana suatu teks
diproduksi. Kognisi sosial berkaitan dengan kesadaran
mental wartawan yang membentuk teks tersebut. Van Dijk
berangkat dari gagasan bahwa teks sendiri tidak mempunyai
makna, melainkan diberikan oleh proses kesadaran mental
dari pemakai bahasa. Wartawan tidak dipandang sebagai
individu yang netral, tetapi individu yang mempunyai
bermacam-macam nilai, pengalaman, dan pengaruh ideologi
yang didapat dari kehidupannya.37
Van Dijk menyebutkan bahwa peristiwa dipahami
dan dimengerti berdasarkan skema. Skema
dikonseptualisasikan sebagai struktur mental di mana di
dalamnya tercakup bagaimana kita memandang manusia,
peranan sosial, dan peristiwa.38
Ada beberapa macam
skema/model yang dapat digambarkan berikut ini:
1) Skema Person
Skema ini menggambarkan bagaimana seseorang
menggambarkan dan memandang orang lain. Misalnya
bagaimana wartawan Islam memandang dan memahami
orang Kristen akan mempengaruhi teks berita yang ia
tulis. Dalam penelitian ini, skema person mencerminkan
wartawan dari kumparan.com memandang peristiwa
37
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media
(Yogyakarta: LkiS, 2006), 247. 38
Teun A. Van Dijk, News as Discourse, (New Jersey; Lawrence
Erlbaum Associates, 1987), 23-24.
43
penolakan pengajian Khalid Basalamah adalah sebagai
berita yang patut disajikan dengan berimbang.
Sedangkan wartawan dari ArrahmahNews.com
memandang bahwa berita penolakan pengajian Khalid
Basalamah sebagai sesuatu yang wajar terjadi akibat dari
efek isi ceramah Khalid Basalamah itu sendiri.
2) Skema Diri
Skema ini berhubungan dengan bagaimana diri
sendiri dipandang, dipahami, dan digambarkan oleh
seseorang.39
Melalui skema diri, wartawan
kumparan.com memposisikan diri sebagai individu yang
tidak mempunyai kepentingan tertentu dari berita yang
disajikan. Sedangkan wartawan dari
ArrahmahNews.com, dari awal judul sampai isi berita
sudah menyatakan diri sebagai individu yang berpihak
pada suatu kelompok.
3) Skema Peran
Skema ini berhubungan dengan bagaimana seseorang
memandang dan menggambarkan peranan dan posisi
yang ditempati seseorang dalam masyarakat.
Skema peran, berhubungan dengan peristiwa penolakan
pengajian Khalid Basalamah, masyarakat menilai bahwa
peristiwa penolakan pengajian yang terjadi seharusnya
39
Teun A. Van Dijk, Critical Discourse Analysis, Discourse and
Power, 87.
44
bisa dihindari, ini dibuktikan dengan adanya komentar
dari salah satu tokoh masyarakat, yaitu Mahfud MD,
yang sangat menyayangkan peristiwa tersebut harus
terjadi.40
4) Skema Peristiwa
Skema ini barangkali paling banyak dipakai, karena
hampir setiap hari kita selalu melihat dan mendengar
peristiwa. Dan setiap peristiwa selalu ditafsirkan dan
dimaknai dalam skema tertentu. Umumnya, skema
peristiwa inilah yang paling banyak dipakai oleh
wartawan.
Berdasarkan empat skema di atas, penelitian terkait
pembubaran pengajian Khalid Basalamah ini, diteliti
menggunakan keempat skema tersebut. Akan tetapi, dari keempat
skema tersebut yang lebih menonjol ialah skema peristiwa,
karena berita-berita terkait pembubaran pengajian Khalid
Basalamah lebih tergambarkan melalui skema peristiwa.
Model ini sangat berkaitan dengan representasi sosial,
yakni bagaimana pandangan, kepercayaan, dan prasangka yang
berkembang dalam masyarakat. Wartawan hidup diantara
keyakinan dan pandangan masyarakat tersebut. Meskipun
demikian, bagaimana keyakinan tersebut mempengaruhi
40
Denny Armandhanu, “Ketika pengajian Ustadz Khalid Basalamah
dibubarkan”, diakses 17 September 2017 dari https://kumparan.com/denny-
armandhanu/ketika-pengajian-ustaz-khalid-basalamah-dibubarkan.
45
wartawan akan dipengaruhi oleh pengalaman, memori, dan
interpretasi wartawan.
Bagi Van Dijk, kognisi sosial terutama berhubungan
dengan proses prduksi berita.41
Produksi berita sebagian besar
dan terutama terjadi dalam kognisi seorang wartawan. Oleh
karena itu pertanyaan utama yang diajukan oleh Van Dijk adalah
bagaimana wartawan mendengar dan membaca peristiwa,
bagaimana peristiwa tersebut dimengerti, dimaknai, dan
ditampilkan dalam pikiran. Bagaimana peristiwa tersebut
difokuskan, diseleksi, dan disimpulkan dalam keseluruhan proses
produksi berita? Bagaimana informasi yang telah dipunyai dan
dimiliki oleh wartawan tersebut dipakai dalam memproduksi
berita.
c. Analisis Sosial (konteks)
Titik penting dari analisis ini adalah untuk menunjukkan
bagaimana makna yang dihayati bersama, kekuasaan sosial
diproduksi lewat praktik diskursus dan legitimasi. Menurut Van
Dijk, dalam analisis mengenai masyarakat ini, ada dua poin yang
penting: kekuasaan dan akses.42
1) Praktik kekuasaan
Van Dijk mendefinisikan kekuasaan sebagai kepemilikan
suatu kelompok (atau anggotanya) yang mengontrol
41
Teun A. Van Dijk, News as Discourse, 25. 42
Teun A. Van Dijk, Ideology and Discourse Analysis, Ideology
Symposium Oxford, September 2004 , 23
46
kelompok lain. Kekuasaan ini umumnya didasarkan pada
kepemilikan atau sumber-sumber yang bernilai seperti
uang, status, dan pengetahuan. Kekuasaan tidak hanya
diperoleh melalui kontrol fisik, tetapi juga melalui
tindakan persuasif dengan jalan mempengaruhi kondisi
mental seperti kepercayaan, sikap, dan pengetahuan.
Analisis wacana memberikan perhatian kepada dominasi.
Dominasi direproduksi oleh pemberian akses yang khusus
pada satu kelompok dibandingkan kelompok lain. Ia juga
memberi perhatian atas proses produksi lewat legitimasi
melalui bentuk kontrol pikiran.
Dihubungkan dengan penelitian yang dilakukan, ada
kecenderungan praktik kekuasaan yang dilakukan oleh
ArrahmahNews.com dengan mendukung GP Ansor
melakukan pemaksaan kehendak terhadap kegiatan
pengajian yang dilakukan oleh Khalid Basalamah, dengan
melakukan tindakan penolakan dengan berujung
pembubaran pengajian tersebut.
Sedangkan kumparan.com, tidak memiliki kepentingan
apa-apa dengan adanya peristiwa tersebut, sehingga
kumparan.com sebagai media online berusaha
memberikan informasi yang berimbang dan bersumber
dari kedua belah pihak.
47
2) Akses mempengaruhi wacana
Analisis wacana memberikan perhatian pada akses,
bagaimana akses di antara masing-masing kelompok
dalam masyarakat. Kelompok elit mempunyai akses yang
lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang tidak
berkuasa. Oleh karena itu, mereka yang lebih berkuasa
mempunyai kesempatan lebih besar untuk mempunyai
akses pada media, dan kesempatan lebih besar untuk
mempengaruhi kesadaran khalayak melalui kontrol atas
topik dan isi wacana.43
Dihubungkan dengan penelitian yang dilakukan, ada
kecenderungan praktik akses mempengaruhi wacana,
yaitu ArrahmahNews.com sebagai media online yang
berada di pihak GP Ansor, membenarkan tindakan
penolakan pengajian Khalid Basalamah di Sidoarjo, Jawa
Timur.
Dari penjelasan tentang kognisi sosial dan analisis sosial
(konteks), bisa digambarkan alur analisis media dan kekuasaan di
bawah ini:
43
Teun A. Van Dijk, Critical Discourse Analysis, Discourse and
Power, 87 - 88.
Gambar 2.2. Alur Analisis Me
48
Alur Analisis Media dan kekuasaan
49
BAB III
PROFIL KHALID BASALAMAH
DAN MEDIA ONLINE
A. Profil Khalid Basalamah
Sosok Khalid Basalamah saat itu memang belum setenar
ustadz-ustadz yang biasa menghiasi layar televisi di Indonesia.
Namun sudah banyak kalangan masyarakat baik di perkotaan
maupun di pedesaan yang mengenal tentang Khalid Basalamah.
Hal ini terkait dengan teknologi dan arus informasi yang begitu
cepat dan mengejawantah ke berbagai lapisan masyarakat, baik di
perkotaan maupun di daerah-daerah terpecil sekalipun.
Khalid Basalamah bernama lengkap Khalid Zeed
Abdullah Basalamah, dilahirkan di Makassar tanggal 1 Mei 1975.
Khalid Basalamah menempuh pendidikan sarjananya di
Universitas Islam Madinah kemudian melanjutkan Program
Magister (S2) di Universitas Muslim Indonesia dan kemudian
melanjutkan Program Doktor (S3) di Universitas Tun Abdul
Razzak Malaysia.1
Metode dakwah yang disampaikan oleh Khalid
Basalamah ini bisa dikatakan metode dakwah yang
memanfaatkan media teknologi sebagai jembatan terhadap materi
yang ingin disampaikan oleh beliau kepada seluruh jamaahnya.
1 http://profilbiodataustadz.blogspot.com/2016/11/profil-biodata-dan-
biografi-ustadz-dr.html diakses 26 Agustus 2018
50
Metode menjawab yang diterapkan oleh Khalid Basalamah
adalah selepas kajian, antara lain membahas mengenai kitab-kitab
seperti Bulugul Maram2 disusun oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-
Asqalani (773 H - 852 H) dan kitab Minhajul Muslim3disusun
oleh Syeikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi sangat mendapatkan
tempat dihati para jamaahnya.
Setelah membahas kajian keislaman berdasarkan
kitab-kitab tersebut di atas, pada sesi berikutnya beliau
mengharapkan para jamaahnya menuliskan pertanyaan yang ingin
disampaikan melalui secarik kertas dan dikumpulkan sesuai
dengan tema pengajian yang berlangsung, dan dengan waktu
yang tersedia beliau dengan cara satu persatu membahas dan
2Kitab Bulugh al-Maram ini berisi kumpulan hadis hukum yang
dikenal karena bobot dan kualitasnya yang diakui para ulama.Isinya walaupun
ringkas dan hanya memuat pokok-pokok hadis hukum, menjadi rujukan
penting bagi para ulama di zaman sekarang ini. Bahkan, banyak ulama yang
memberikan perhatian khusus terhadap kitab ini dengan memberikan komentar
(syarah) dan menguraikan hukum-hukum fikih yang terkandung di dalamnya.
Kitab karya Ibnu Hajar al-Asqalany ini merupakan salah satu kitab koleksi
hadis hukum yang sangat lengkap. Hadis-hadis yang tertulis di dalamnya,
merupakan kutipan atau nukilan dari hadis-hadis hukum yang telah dihimpun
oleh kolektor-kolektor hadis sebelumnya, seperti: al-Bukhari, Muslim, Abu
Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasai, Ibnu Majah, Malik, Syafii, Ahmad Bin Hambal,
al-Hakim, dan
IbnuHibban.(http://khazanah.republika.co.id/berita/duniaislam/islamnusantara/
17/02/14/olcxoq313-bulugh-almaram-belajar-hadishadis-hukum) 3Buku Minhajul Muslimini merupakan satu dari sedikit karya tulis
dalam bentuk ringkas yang menggambarkan ajaran Islam secara menyeluruh.
Ditulis oleh seorang ulama besar yang tinggal di kota Madinah yang hingga
saat ini masih aktif memberikan kajian-kajian dan ceramah-ceramah ilmiah di
Masjid Nabawi. Hampir seluruh aspek Islam dijelaskan dalam buku ini dengan
merujukkannya kepada al-Qur’an dan Hadits Nabi. Ditambah lagi, buku ini
dikemas secara sistematis dengan gaya bahasa yang menarik dan mudah
dipahami.(http://www.darulhaq.com/product/minhajulmuslim/#.WrwvNJcxW
00)
51
menjawab apa yang menjadi pertanyaan para jamaahnya. Dan
proses ini terbukti efektif bagi para mitra dakwahnya. Karena apa
yang disampaikan oleh Khalid Basalamah dapat diterima oleh
akal pikiran manusia dengan tentunya bersandar pada Al-Qur’an
dan Hadist.
Ustadz Khalid Basalamah mempunyai sanad keilmuan
yang tinggi. Beliau belajar kepada para ulama-ulama Ahlus
Sunnah yang mempunyai sanad yang bersambung secara
berurutan dari Ulama kontemporer, Ulama Salaf, para sahabat,
dan dari Rasulullah, karena beliau belajar langsung di pusat Ilmu
Agama Islam, di kota suci Madinah. Di Madinah, banyak sekali
ulama-ulama yang mempunyai ilmu yang mendalam tentang
agama Islam. Fikih empat madzhab dipelajari di Universitas di
Madinah sehingga orang yang belajar disana menjadi mengetahui
berbagai perbedaan fikih yang terdapat dalam empat madzhab.4
Ustadz Khalid menempuh pendidikan agama secara
formal di Universitas Islam Madinah. Universitas tersebut
mempunyai pengajar ulama-ulama yang sangat mumpuni di
bidangnya masing-masing. Diantara guru-guru dari Khalid
Basalamah, yaitu Syekh Muhammad Jamil Zainun (Mekkah) dan
Syekh Athiyah (Madinah).5
Jika kita lihat dan simak bersama kajian dan ceramah
secara utuh (tidak dipotong-potong/bukan cuplikan) yang
4 http://cariustad.blogspot.com/2016/12/7-fakta-mencengangkan-
ustad-khalid.html, diakses 25 Desember 2018 5 https://www.youtube.com/watch?v=HBBteYl-aTc&t=131s, diakses
26 Desember 2018
52
disampaikan Ustadz Khalid Basalamah, maka kita akan
mengetahui bagaimana aqidah yang dipegang oleh beliau dengan
kuat. Ustadz Khalid beraqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, seperti
halnya yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wa
sallam kepada para Sahabatnya radhiyallahu anhum, dan yang
diikuti oleh Tabi'in, dan diteruskan oleh Imam yang Empat, yaitu
Imam Abu Hanifah (Hanafi), Imam Malik, Imam Syafi'i dan
Imam Ahmad (Hambali).6 Di antara keyakinan yang dipegang
oleh Ahlus Sunnah adalah:
1. Islam adalah agama yang sempurna, oleh karenanya tidak
diperkenankan melakukan bid'ah yaitu
menambah/mengurangi mengubah perkara yang berkaitan
dengan agama
2. Dilarang berdo'a dengan meminta-minta kepada kuburan
orang-orang yang shalih, karena hal ini syirik
3. Ziarah kubur bertujuan untuk mendo'akan orang yang
telah meninggal bukan untuk bertawasul, serta untuk
mengingat kematian bukan untuk mencari berkah orang
mati.
4. Allah ada di atas Arsy, menetapkan seluruh sifat-sifat
Allah tanpa menyamakannya dengan makhluk-Nya, dan
Allah tidak butuh kepada makhluk.
5. Tidak boleh shalat di Masjid yang ada kuburannya, tidak
boleh membangun kuburan orang shalih/orang biasa
6 http://profilbiodataustadz.blogspot.com/2016/11/profil-biodata-dan-
biografi-ustadz-dr.html diakses 26 Desember 2018
53
6. Mendahulukan Al Qur'an dan As Sunnah daripada akal
Silakan lihat di kitab-kitab Aqidah Islam yang sudah
masyhur, seperti Aqidah Thahawiyah, dan lain-lain untuk
mengetahui tentang Aqidah Salafi Ahlus Sunnah wal
Jama'ah.7
Ustadz Khalid Basalamah banyak dituding sebagai
Ustadz yang menyebarkan paham wahabi.8 Pihak yang menuding
berasal dari orang-orang Syi'ah yang sangat membenci Ulama
Ahlus Sunnah. Mereka menggelari orang-orang yang berusaha
untuk memurnikan ajaran Nabi dengan semurni-murninya dengan
sebutan Wahabi. Mengapa? agar orang-orang awam ikut
terpengaruh untuk membenci dakwah sunnah. Hal ini kemudian
diikuti oleh orang-orang yang masih berpegang pada agama Islam
tradisional yang malah ikut-ikutan memberi gelar tersebut kepada
7 http://profilbiodataustadz.blogspot.com/2016/11/profil-biodata-dan-
biografi-ustadz-dr.html diakses 26 Desember 2018 8 Wahabi (Wahabiyah, Wahabisme) adalah sebuah aliran pemahaman
dalam Islam, yakni pemikiran dan perjuangan Syekh Muhammad bin Abdul
Wahhab, ulama pembaharu (mujaddid) dari Arab Saudi. Gerakan Abdul
Wahab dikenal sebagai gerkaan "pemurian Islam", seperti pemurnian dari
perilaku syirik menuju tauhid dan dari bid’ah menuju Sunnah. Abdul Wahab
menilai, kemunduran umat Islam terjadi karena mereka sudah jauh dari Islam
yang murni, yakni praktik ibadahnya sudah bercampur dengam hal-hal berbau
bid’ah, khurafat, dan tahayul yang tidak ada ajarannya dalam Islam.
Muhammad bin Abdul Wahhab (1701 – 1793 M) lahir di Kampung Ainiyah,
Najd, Arab Saudi. Beliau berasal dari kabilah Bani Tamim. Buku beliau
bertajuk ‘Kitab al-Tauhid’. Para murid dan pendukungnya disebut Wahabi.
Sumber:https://www.risalahislam.com/2013/10/pengertian-wahabi-yang-
sebenarnya.html, diakses 28 Desember 2018
54
Ustadz-ustadz Salafi yang dikenal melarang meminta do'a kepada
orang mati dan mengambil perantara orang mati dalam berdo'a.9
B. Media Online kumparan.com
1. Profil
kumparan.com berdiri pada tahun 2016, berawal dari para
petinggi detik.com dan CNN Indonesia yang mempunyai gagasan
untuk membuat media online yang lebih independen dan bebas
dari kepentingan politik. Petinggi detik.com dan CNN Indonesia
antara lain Budiono Darsono, Yusuf Arifin dan Arifin Asyhdad,
dan kawan-kawan.
Media online kumparan.com adalah salah satu media
online yang mempunyai segmentasi pasar tersendiri, Yaitu
segmen kaum millenial.10
Memulai pengembangan sejak
pertengahan tahun 2016, kumparan akhirnya meluncurkan versi
beta dalam bentuk situs, serta aplikasi Android dan iOS, pada
bulan Januari 2017. Dengan perpaduan pengalaman dari para
founder serta semangat dari para karyawan muda, mereka berniat
untuk mendobrak bisnis media di tanah air.11
Lebih dari sekadar media digital, kumparan.com hadir
mengusung platform kolaboratif dan interaktif yang dibangun
9 http://profilbiodataustadz.blogspot.com/2016/11/profil-biodata-dan-
biografi-ustadz-dr.html diakses 26 Desember 2018 10
https://id.wikipedia.org/wiki/Milenial Kaum Millennial adalah
mereka mereka generasi muda yang terlahir antara tahun 1980an sampai 2000.
Kaum Millennial terlahir dimana dunia modern dan teknologi canggih
diperkenalkan publik. (Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Milenial) 11
Hasil wawancara dengan bapak Denny Armandhanu selaku
redaktur kumparan.com pada tanggal 26 September 2018
55
melalui inovasi dan teknologi terkini. kumparan.com menjunjung
tinggi kredibilitas, memegang teguh etika jurnalisme.12
Ketika awal kumparan.com berdiri pada tahun 2016, versi
Alexa.com13
urutan kumparan.com masih diberada di bawah
peringkat 10.000-sekian situs yang populer dikunjungi oleh
netizen Indonesia.14
Namun dengan berjalannya waktu dalam
waktu 2 tahun, perlahan-lahan kumparan.com mampu
memposisikan dirinya pada rangking top 15 besar, situs populer
yang paling sering dikunjungi oleh netizen, dan itu merupakan
sebuah prestasi yang membanggakan.15
kumparan.com saat ini memiliki reporter lebih dari 100
orang khusus untuk di Jadetabek (Jakarta, Depok, Tangerang dan
Bekasi), dan juga ada 1 sampai 2 orang reporter pada setiap kota-
kota besar di Indonesia. Dengan man power yang ada dan
12
Hasil wawancara dengan bapak Denny Armandhanu selaku
redaktur kumparan.com pada tanggal 26 September 2018 13
Situs Alexa.com merupakan situs yang didirikan pada April 1996.
Situs ini merupakan situs yang dimiliki oleh Amazon, sebuah perusahaan
perdagangan elektronik multinasional ternama yang bermarkas di Seattle,
Amerika. Boleh dikatakan situs ini berinduk pada situs Amazon.com.
Meskipun menginduk pada Amazon, situs ini bukanlah situs yang berkaitan
dengan perdagangan maupun elektornik. Situs Alexa ini bisa dibilang cukup
akurat dalam memberikan rangking pada sebuah situs. Hal ini dilandasi karena
situs Alexa.com didirikan berdasarkan konsep informasi yang tepat dan cukup
relevan bagi para pengguna internet. Karena hal inilah situs ini cukup
dipercaya. Situs ini sendiri memberikan peringkat 1 dan 2 kepada dua situs
terbesar dari 30 juta situs website yang tersebar di dunia. Sumber:
https://www.plimbi.com/article/152352/alexacom-situs-pemberi-peringkat-
yang-bisa-digunakan 14
Hasil wawancara dengan bapak Denny Armandhanu selaku
redaktur kumparan.com pada tanggal 26 September 2018 15
wawancara dengan bapak Denny Armandhanu selaku redaktur
kumparan.com pada tanggal 26 September 2018
56
tersebar ke penjuru daerah, kumparan.com siap bersaing dengan
media-media online lainnya untuk bisa menghadirkan berita-
berita yang aktual, terpercaya dan berimbang.
2. Mekanisme Pemberitaan pada kumparan.com
Mekanisme pemberitaan yang jalankan kumparan.com
yaitu dengan berpedoman Media Siber. Seperti yang diketahui
bersama merujuk kepada Kemerdekaan berpendapat,
kemerdekaan berekspresi, dan kemerdekaan pers adalah hak asasi
manusia yang dilindungi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,
dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB. Keberadaan
media siber di Indonesia juga merupakan bagian dari
kemerdekaan berpendapat, kemerdekaan berekspresi, dan
kemerdekaan pers. Media siber memiliki karakter khusus
sehingga memerlukan pedoman agar pengelolaannya dapat
dilaksanakan secara profesional, memenuhi fungsi, hak, dan
kewajibannya sesuai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999
tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik.16
Untuk itu Dewan Pers bersama organisasi pers, pengelola
media siber, dan masyarakat menyusun Pedoman Pemberitaan
Media Siber yang meliputi: Ruang Lingkup, Verifikasi dan
keberimbangan berita, Isi buatan pengguna (User Generated
Content), Ralat koreksi dan hak jawab, Pencabutan berita, Iklan,
16
wawancara dengan bapak Denny Armandhanu selaku redaktur
kumparan.com pada tanggal 26 September 2018
57
Hak cipta, Pencantuman pedoman, dan Sengketa. Dari hal
tersebut kumparan.com terus berupaya berjalan sesuai dengan
aturan-aturan yang berlaku.17
Prosedur pemilihan berita yang ada di kumparan.com
hampir sama dengan media-media lainnya, berita yang bersifat
hangat, ramai, berita yang benar-benar mempengaruhi orang
banyak, berita yang mengandung intrik, konflik dan lain
sebagainya. Selanjutnya para reporter-reporter yang ada
dilapangan mendapat perintah dari kantor pusat untuk meliput
berita yang sudah ditentukan. Kemudian reporter tersebut menulis
berita dan dikirim ke kantor pusat, di kantor pusat ada asisten
editor yang menerima kiriman berita dari reporter yang kemudian
di edit oleh asisten tersebut. Setelah dari meja asisten editor,
berita tersebut kemudian berlanjut ke meja editor yang kemudian
berita tersebut bisa tampil di laman kumparan.com.18
3. Alamat Redaksi
Alamat redaksi kumparan.com yaitu berada di Jakarta
Selatan tepatnya di Jl Jati Murni no.1A, Jati Padang, Pasar
Minggu, Jakarta Selatan, 12540. Telp: 021-22784571. Dan
emailnya adalah: [email protected]
17
wawancara dengan bapak Denny Armandhanu selaku redaktur
kumparan.com pada tanggal 26 September 2018 18
wawancara dengan bapak Denny Armandhanu selaku redaktur
kumparan.com pada tanggal 26 September 2018 19
www.kumparan.com/alamatredaksi/ diakses 21 Agustus 2018.
Berikut dibawah ini adalah tampilan halaman
kumparan.com:
Gambar 3.1. Tampilan halaman web beranda
4. Struktur organisasi Redaksi
No Jabatan
1 Presiden Komisaris
2 Komisaris
3 Direktur Utama
58
Berikut dibawah ini adalah tampilan halaman
Tampilan halaman web beranda kumparan.com
Struktur organisasi Redaksi kumparan.com
Nama
Budiono Darsono
Abdul Rahman
Calvin Lukmantara
Wahyudi Lukmantara
Adi Purnawarman
Wishnutama Kusubandio
Hugo Diba
59
4 Direktur Konten Arifin Asydhad
5 Direktur Produk dan Data Thomas Diong
6 Direktur Operasional Ine Yordenaya
7 Direktur Pemasaran Andrias Ekoyuono
8 Pemimpin Redaksi /
Penanggung Jawab
Arifin Asydhad
9 Wakil Pemimpin Redaksi Indra Subagja
Rachmadin Ismail
10 Kepala Bahasa
Nurul Hidayati
11 Kepala Peliputan Ikhwanul Khabibi
12 Kepala Jurnalisme
Kolaborasi
Yusuf Arifin
13 Kepala Program Rachmadin Ismail
14 Kepala Liputan Khusus Anggi Kusumadewi
15 Kepala Kolaborasi Dhini Hidayati
16 Kepala Tim Media Sosial Anton William
17 Pemimpin Redaksi
kumparanNEWS
Indra Subagja
18 Pemimpin Redaksi
kumparanBISNIS
M. Wendiyanto Saputro
19 Pemimpin Redaksi
kumparanHITS dan
kumparanK-POP
Adhie Ichsan
20 Pemimpin Redaksi
kumparanSPORT dan
kumparanBOLA
Rossi Finza Noor
21 Pemimpin Redaksi
kumparanTECH dan
kumparanSAINS
Aditya Panji
22 Pemimpin Redaksi
kumparanOTO
Gesit Prayogi
23 Pemimpin Redaksi
kumparanSTYLE
Fitria Sofyani
24 Pemimpin Redaksi
kumparanTRAVEL dan
Rachmadin Ismail
60
kumparanFOOD
25 Pemimpin Redaksi
Millennial
Agassi Moriand
26 Pemimpin Redaksi
kumparanMOM
Prameshwari Sugiri
27 Redaktur
Wiji Nur Hayat
M Iqbal
Ananda Teresia
Nur Khafifah
Caroline Pramantie
Denny Armandhanu
Angga Sukmajaya
Dewi Rachmat
Taufik Rahadian
Haikal Pasya
Rina Nurjanah
Aditia Noviansyah
Salmah Muslimah
28 Asisten Redaktur
Yoga Cholandha
Tio Ridwan Utama
Bergas Agung Brilianto
Yudhistira Amran Saleh
Pranamya Dewati
M Edy Sofyan
Jofie Yordan
Achmad Rafiq
Anissa Maulida
Intan Kemalasari
Rini Friastuti
Andari Novianti
Andreas Gerry Tuwo
Michael Agustinus
Ahmad Romadoni
Adhi Muhammad Daryono
Andrian Gilang
Marini Saragih
Anju Christian
Rivan Dwiastono
61
Wisnu Prasetiyo
Yufienda Novitasari
Jihad Akbar
Niken Anggun Nurani
Alfons Yoshio
Marcia Audita
Nadia Jovita Injilia Riso
Teuku Muhammad Valdy Arief
Fina Prichilia
29 Reporter
Akbar Ramadhan, Irish Tamzil,
Stephanie Elia, Johanes
Baginda Doli Hutabarat,
Wandha Nur Hidayat, Abrar
Firdiansyah, Fahrian Saleh, Bili
Pasha Hermani, Kevin
Septhama Kurnianto, Nicha
Muslimawati,
Amanaturrosyidah, Aria Rusta
Yuli Pradana, Aprilandika
Hendra Pratama, Wahyuni
Sahara, Alan Kusuma, Prabarini
Kartika, Ainul Qalbi,
Muhammad Fikrie, Teuku
Muhammad Valdy Arief, D.N
Mustika Sari, Jihad Akbar,
Nurlaela, Kelik Wahyu, Aditia
Rizki Nugraha, Regina Kunthi
Rosary, Diah Harni Saputri,
Ferio Pristiawan Eka Nanda,
Maulana Ramadhan, Nabilla
Fatiara, Muchammad Resya
Firmansyah, Muhammad Fadjar
Hadi, Adhim Mugni Mubaroq,
Lolita Valda Claudia, Abdul
Latif, Paulina Herasmaranindar,
Andreas Ricky Febrian, Rafiq
Alkandy Ahmad Panjaitan,
Raga Imam Masykur, Ricad
62
Saka, Moh. Fajri, Mirsan
Simamora, Rizki Mubarok,
Soejono Ebenezer Saragih,
Fachrul Irwinsyah, Adinda
Githa Muti Sari Dewi,
Alexander Vito Edward Kukuh,
Sarah Yulianti Purnama, Okky
Ardiansyah, Arif Prawira
Utama, Karina Nur Shabrina,
Sandy Firdaus, Aditya Pratama
Niagara, Citra Pulandi Utomo,
Astrid Rahadiani Putri, Bianda
Ludwianto, Yuana Fatwalloh,
Siti Maghfirah, Selfy Sandra
Momongan, Adisty Putri Utami,
Gina Yustika Dimara, Shika
Arimasen Michi, Bella Cynthia
Ratnasari, Ratmia Dewi,
Muhammad Fadjar Hadi Cakra,
Tamara Anastasia Wijaya, Sari
Kusuma Dewi, Utomo
Priyambodo, Ulfa Rahayu,
Ardhana Pragota, M. Lutfan
Darmawan, Hesti
WIdianingtyas, Muhammad
Fadli Rizal, Rizki Baiquni, Eka
Nurjanah, Nesia Qurrota
A'Yuni, Kartika
Pamujiningtyas, Agritama
Prasetyanto, Nurul Nur Azizah,
Dwi Herlambang, Sayid
Muhammad Mulki Razqa,
Zahrina Yustisia Noorputeri,
Elmalisa Bancin, Masajeng
Rahmiasri, Maria Gabrielle
Putrinda, Elsa Olivia Karina L
Toruan, Iqbal Dwiharianto,
Marissa Krestianti, Mela
63
Nurhidayati Syamsiah, Ema
Fitriyani, Giovanni, Helinsa
30 Reporter Daerah
Iqbal Tawakal (Bandung)
Ade Nurhaliza (Medan)
Phaksy Sukowati (Surabaya)
Arfiansyah Panji Purnandaru
(Yogyakarta)
Cisilia Agustina Siahaan
(Denpasar)
Zuhri Noviandi (Aceh)
31 Reporter Luar Negeri
Eddi Santosa (Belanda)
Feby Dwi Sutianto (China)
Daniel Chrisendo (Jerman)
32 Fotografer / Videografer
Fanny Kusumawardhani
Resnu Dwi Andika
Cornelius Bintang
Prima Gerhard
Jafrianto
Fitra Andriyanto
Intan Alfitry Novian
Iqbal Firdaus
Jamal Ramadhann
Irfan Adi Saputra
Nugroho Sejati
Helmi Afandi Abdullah
Garin Gustavian Irawan
Charles Brouwson
Nugraha Satia Permana
Tommy Wahyu Utomo
Andam Annisa
33 Desainer
M. Faisal Nu'man
Sabryna Putri Muviola
Chandra Dyah Ayuningtias
Basith Subastian
Putri Sarah Arifira
34 Kolaborasi Redaktur Muhamad Rizki
35 Kolaborasi Reporter
Audrey Marianne
Denia Oktaviani
64
Bagas Putra Riyadhana
Okke Nuraini Oscar
Muhammad Fathir Al Anfal
Nadila Eldia Rochlik
Avicenna Raksa Santana
Muhammad Darisman
Habib Allbi Ferdian
RR Selli Nisrina Faradilla
Gitario Vista Inasis
36 Program Manajer Moh. Miradi
37 Kolaborasi Spesialis Sakina Aydarus
38 Kolaborasi Spesialis Winda Dwiastuti
39 Media Sosial Redaktur Fahreza Arfian
40 Media Sosial Staff Surawira Lintang Ningtyas
Liana Supono
Fajar Nawawi
Brian Hikari Janna
Fachrizal
Andre Josua Deneam
Simanjuntak
Dofa Muhammad Aliza
Shinta Indri Pratiwi
41 Desainer Bagus Permadi
Satrio Herlambang
42 Video Editor Fajar Surya
Moh Fatur Albaskhori
43 Sekretaris Redaksi Kezia Beatrice Wee
Tabel. 3.1. Struktur Organisasi kumparan.com
Adapun berita tentang peristiwa penolakan pengajian
Khalid Basalamah yang ada di kumparan.com dengan judul
“Ketika Pengajian Ustadz Khalid Basalamah Dibubarkan” ditulis
oleh redaktur kumparan.com, yaitu bapak Denny Armandhanu.
Bapak Denny Armandhanu adalah seorang jurnalis senior, yang
65
sudah malang melintang di dunia jurnalisme online sejak tahun
2005.
C. Media Online ArrahmahNews.com
1. Profil
ArrahmahNews.com merupakan jaringan media Islam
yang bertujuan memberikan informasi berimbang tentang Islam
dan dunia Islam di tengah-tengah arus informasi modern dan
globalisasi. ArrahmahNews.com adalah sebuah media jurnalisme
yang menjadi wadah perjuangan intelektual dan spiritual untuk
membangun kehidupan dunia yang lebih baik. Disini kami hadir
sebagai penyedia berita penyeimbang Dunia Islam.20
ArrahmahNews.com hadir sebagai media online yang
menyuguhkan berita-berita tentang dunia keislaman Indonesia
dan kami adalah media Aswaja dan situs Ahlussunnah Wal
Jama’ah Nahdlatul Ulama.21
Kami hadir sebagai penyedia berita-berita yang berisi
informasi yang aktual, tajam dan terpercaya dari Dunia Islam.
Kami menyuguhkan tidak hanya berita mengenai Islam yang ada
di dalam negeri namun juga berita-berita Islam yang ada di
belahan dunia lain.22
20
Hasil wawancara dengan bapak Muhammad Ali Nurdin selaku
Redaktur ArrahmahNews.com pada tanggal 26 September 2018 21
Hasil wawancara dengan bapak Muhammad Ali Nurdin selaku
Redaktur ArrahmahNews.com pada tanggal 26 September 2018 22
Hasil wawancara dengan bapak Muhammad Ali Nurdin selaku
Redaktur ArrahmahNews.com pada tanggal 26 September 2018
66
ArrahmahNews.com saat ini mempunyai 20 reporter yang
tersebar di daerah Jakarta dan sekitarnya, yang selalu fokus dalam
meliput berita-berita keislaman yang terjadi di sekitar kita. Kami
juga mohon dukungan dari berbagai pihak, mudah-mudahan
ArrahmahNews.com bisa terus menjadi bagian dari sejarah
perubahan Dunia Islam menjadi lebih baik.23
ArrahmahNews.com memosisikan diri sebagai media
yang berhaluan pada Ahlussunnah Wal Jama’ah, yang notabene
bersandar pada Nadhatul Ulama, kami hadir untuk memberikan
infromasi yang mentuarakan aspirasi kaum Nahdhiyin.24
2. Mekanisme Pemberitaan pada ArrahmahNews.com
ArrahmahNews.com dalam mekanisme pemberitaannya
menggunakan cara mengembangkan strategi jurnalisme, yaitu
Investigatif, Argumentatif, dan Persuasif.25
a. Investigatif berarti melakukan investigasi berimbang
dengan konsep tabayyun.
b. Argumentatif berarti mengedepankan argumentasi yang
kuat dan ilmiah (bersumber dari Al Qur’an dan As
Sunnah) tanpa meninggalkan realitas kekinian.
c. Persuasif berarti mengajak sekaligus membuka diri
terhadap seluruh komponen ummat kepada kebaikan.
23
Hasil wawancara dengan bapak Muhammad Ali Nurdin selaku
Redaktur ArrahmahNews.com pada tanggal 26 September 2018 24
Hasil wawancara dengan bapak Muhammad Ali Nurdin selaku
Redaktur ArrahmahNews.com pada tanggal 26 September 2018 25
Hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Ali Nurdin selaku
Redaktur ArrahmahNews.com pada tanggal 26 September 2018
Berikut dibawah ini adalah tampilan halaman
ArrahmahNews.com:
Gambar 3.2. Tampilan halaman web beranda
ArrahmahNews.com.
3. Alamat Redaksi
Alamat redaksi ArrahmahNews.com
Jakarta Selatan tepatnya di
Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, 12540. Telp: 021
Dan emailnya adalah: redaksi
4. Dasar Pertimbangan
penelitian
Dasar pemilihan ArrahmahNews.com
penelitian adalah ArrahmahNews.com
26
www.ArrahmahNews.com/alamatredaksi/
2018.
67
Berikut dibawah ini adalah tampilan halaman
Tampilan halaman web beranda
ArrahmahNews.com.
ArrahmahNews.com yaitu berada di
Jakarta Selatan tepatnya di Cyber Building Jl. Kuningan Barat –
, Jakarta Selatan, 12540. Telp: 021-7210632.
Dasar Pertimbangan ArrahmahNews.com sebagai objek
ArrahmahNews.com sebagai objek dari
ArrahmahNews.com memposisikan diri sebagai
www.ArrahmahNews.com/alamatredaksi/ diakses 22 Agustus
68
media yang setuju dengan adanya penolakan Pengajian Khalid
Basalamah di Sidoarjo, Jawa Timur. ArrahmahNews.com
mencantumkan berita tentang peristiwa tersebut dengan kalimat
“Ceramah Khalid Basalamah Pantas Dibubarkan”, hal ini
menandakan bahwa ArrahmahNews.com mendukung dan
memperbolehkan adanya penolakan pengajian tersebut.
5. Struktur Organisasi ArrahmahNews.com27
No Jabatan Nama
1 Founder & CEO
Hadi Purwanto
2 Manager
Ferizqo Irmansyah
3 Pemimpin Redaksi
Fashlah Hasibuan
4 Redaktur
Muhammad Ali Nurdin,
Firmansyah, Januar Salim, Doni
Sofiandi, Ricko Rinaldo
5 Manager Editor
Subagyo, Dewi Arini, Eko
Prasetyo, Yusuf Gumilar
6 Journalist
Syaiful Anwar, Mujiburrahman,
Wahid Akbar, Meliawati,
Muqtarizal, Bagus Septono,
Munir subhan
7 Corporate Lawyer
Muhammad Aris, Abdul Mukti
Tabel. 3.2. Struktur Organisasi ArrahmahNews.com
27
Hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Ali Nurdin selaku
Redaktur ArrahmahNews.com pada tanggal 26 September 2018
69
Adapun berita tentang peristiwa penolakan pengajian
Khalid Basalamah yang ada di ArrahmahNews.com dengan judul
“Ceramah Khalid Basalamah Pantas Dibubarkan” ditulis oleh
redaktur ArrahmahNews.com, yaitu bapak Muhammad Ali
Nurdin.
Dasar pertimbangan ArrahmahNews.com menulis judul
dalam beritanya “Ceramah Khalid Basalamah Pantas
Dibubarkan” bukanlah tanpa sebab, seperti dilansir pada berita
selanjutnya, pada tanggal 10 Maret 2017, 6 hari paska peristiwa
penolakan pengajian Khalid Basalamah, Arrahamahnews.com
memuat judul berita “Dosa-dosa Khalid Basalamah Hingga
Pengajiannya Layak Dibubarkan”.28
Pada pemberitaaanya
ArrahmahNews.com menyebutkan ada 5 unsur sebab Khalid
Basalamah patut ditolak dan dibubarkan pengajiannya. Beberapa
catatan di bawah ini kiranya cukup jadi alasan untuk memblokir
ustadz tersebut dari ceramahnya. Walau ceramahnya membahas
rumah tangga, tapi bisa merembet kepada hasutan takfiri. Berikut
adalah dosa-dosa Khalid Basalamah:29
1) Menyebut Orang Tua Nabi Muhammad Kafir
2) Tsunami Aceh Karena Maksiat
28
https://arrahmahnews.com/2017/03/10/dosa-dosa-khalid-
basalamah-hingga-pengajiannya-layak-dibubarkan/ diakses 19 Desember 2018 29
https://arrahmahnews.com/2017/03/10/dosa-dosa-khalid-
basalamah-hingga-pengajiannya-layak-dibubarkan/ diakses 22 Desember 2018
70
3) Gempa Jogja Disebut Sebagai Akibat Orang Jogja yang
Suka Freeseks
4) Menyebut Sayyidina Sebagai Merendahkan Nabi
5) Menyebut Kaki Allah Gede Sekali
“Kekurangajaran Khalid Basalamah ini jelas
bertentangan dengan genetika ideologi NU,
Banser dan Ansor, yang sejak awal memang
berdiri tegak melawan paham-paham yang
diusung Khalid Basalamah.”30
Dari kutipan berita di atas yang dilansir oleh
ArrahmahNews.com, terlihat jelas bahwa keberpihakan media
tersebut terhadap pihak yang bersengketa, dan wacana ini
menjadi tolak ukur ideologi media tersebut.
30
https://arrahmahnews.com/2017/03/10/dosa-dosa-khalid-
basalamah-hingga-pengajiannya-layak-dibubarkan/ diakses 22 Desember 2018
71
BAB IV
DATA TEMUAN WACANA PENOLAKAN PENGAJIAN
KHALID BASALAMAH PADA MEDIA ONLINE
kumparan.com & ArrahmahNews.com
Isi media pada hakikatnya adalah hasil konstruksi realitas
dengan bahasa sebagai perangkat dasarnya. Sedangkan bahasa
bukan saja sebagai alat merepresentasikan realitas, namun juga
bisa menentukan relief seperti apa yang akan diciptakan oleh
bahasa tentang realitas tersebut. Akibatnya, media massa
mempunyai peluang yang sangat besar untuk mempengaruhi
makna dan gambaran yang dihasilkan dari realitas yang
dikonstruksikannya.1
Isi dari pemberitaan dari sebuah media dapat dipengaruhi
dari berbagai unsur, baik unsur terkecil hingga unsur terbesar.
Adapun isi pemberitaan tersebut dapat diketahui berada posisi
mana ia dipengaruhi yaitu salah satunya dengan menggunakan
pisau analisis wacana kritis dari Teun A. Van Dijk.
Berdasarkan teori analisis wacana kritis dari Teun A. Van
Dijk ini, peneliti menganalisis teks dalam pemberitaan terkait
aksi penolakan pengajian Ustadz Khalid Basalamah di media
online yaitu kumparan.com dan ArrahmahNews.com. Analisis
1Alex Sobur, Analisis Teks Media; Suatu Pengantar untuk analisa
wacana, analisis semiotik, dan analisis framing (Bandung; Remaja
Rosdakarya, 2001), 88.
72
teks pemberitaan dari kedua media online tersebut yaitu analisis
struktur teks (konteks), analisis kognisi sosial, dan analisis sosial.
Adapun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,
terdapat 2 berita di kumparan.com yang terkait dengan
pembubaran pengajian Khalid Basalamah di Sidoarjo pada 4
Maret 2017. Adapun pada ArrahmahNews.com terdapat 2 berita
juga yang berkaitan dengan pembubaran pengajian Khalid
Basalamah.
1. Dari kumparan.com, dua berita tersebut adalah: Judul
berita pertama kumparan.com: “Ketika Pengajian
Ustadz Khalid Basalamah Dibubarkan.” Dan judul
kedua adalah “5 Aksi Penolakan yang Menimpa Para
Penceramah di Daerah.”
2. Dari ArrahmahNews.com, dua berita tersebut adalah:
Judul berita pertama: “GP Ansor usir Pentolan Wahabi
Khalid Basalamah.” Dan judul kedua adalah “Ceramah
Khalid Basalamah Pantas Dibubarkan.”
A. Analisis Struktur Teks
Dalam studi wacana kritis Van Dijk, model konteks
menjembatani antara struktur wacana dan struktur sosial pada
semua tingkat analisis.2
2 Haryatmoko, Critical Discourse Analysis (Analisis Wacana Kritis):
Landasan Teori, Metodologi dan Penerapan, (Jakarta: Rajawali Press, 2016),
80.
73
Berdasarkan analisis wacana kritis Teun A Van Dijk,
terdapat tiga strategi yang dapat digunakan dalam menganalisis
struktur teks, yaitu: struktur makro (tematik), superstruktur
(skematik), dan struktur mikro (semantik, sintaksis, stilistik, dan
retoris).
Struktur Makro
Makna Global dari suatu teks/wacana yang dapat diamati dari
topik/tema yang diangkat oleh suatu teks/wacana
Super Struktur
Kerangka suatu teks/wacana, seperti bagian pendahuluan, isi,
penutup, dan kesimpulan
Struktur Mikro
Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata,
kalimat dan gaya yang dipakai oleh suatu teks/wacana Tabel. 4.1. Elemen analisa struktur teks Teun A. Van Dijk
Berikut akan dijelaskan satu persatu elemen wacana Teun
A. Van Dijk yang diterapkan dalam dimensi teks/wacana sosial
penelitian ini:3
Struktur Wacana Hal yang diamati Elemen
Struktur Makro
Tematik
Tema/topik yang
dikedepankan dalam
suatu berita
Topik
Super Struktur
Skematik
Bagaimana bagian
dan urutan berita
diskemakan dalam
teks berita utuh
Skema
3Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media
(Yogyakarta: LkiS, 2006), 228 - 229
74
Struktur Mikro
1. Semantik
Makna yang
ingin ditekankan
dalam teks
berita. Misal
dengan memberi
detil pada satu
sisi atau
membuat
eksplisit satu sisi
dan mengurangi
detil sisi lain.
2. Sintaksis
Bagaimana
kalimat (bentuk
atau susunan)
yang dipilih
3. Stilistik
Bagaimana
pilihan kata yang
dipakai dalam
teks berita
4. Retoris
Bagaimana dan
dengan cara apa
penekanan
dilakukan.
1.Latar, Detail, dan
Maksud
2.Bentuk kalimat
koherensi, dan kata
ganti
3.Leksikon/
Gaya bahasa
4.Grafis, Metafora
Tabel. 4.2. Elemen Wacana Teks Teun A. Van Dijk.
1. Tematik
Analisi struktur teks melalui unsur ini, melihat
gambaran umum maupun gagasan inti dan topik dalam
pemberitaan di media. Sehingga unsur tematik ini melihat
tentang gagasan utama ataupun topik yang sebenarnya
diangkat oleh kumparan.com dan ArrahmahNews.com terkait
75
teks pemberitaan pengusiran pengajian Ustadz Khalid
Basalamah di Sidoarjo, Jawa Timur.
a. kumparan.com
Berdasarkan hasil pengamatan dan temuan data
penelitian yaitu berupa berita yang ditampilkan oleh
kumparan.com terkait berita pengusiran pengajian
Ustadz Khalid Basalamah, yaitu:
Tema/Topik Sub-Tema Temuan
Ketika
Pengajian
Ustadz Khalid
Basalamah
Dibubarkan
Proses
pembubaran,
pengajian Ustadz
Khalid
Basalamah di
Sidoarjo, Jawa
Timur.
Menurut laporan
kepolisian, insiden
ini terjadi pada
Sabtu (4/3/2017)
sekitar pukul 08.45
pagi. Sekitar 60
anggota Banser dan
GP Ansor
Gedangan yang
datang menolak
pengajian tersebut
dengan alasan
ceramah yang
disampaikan Khalid
sering bernada
provokatif dan
menimbulkan
kebencian
Tabel. 4.3. Tematik kumparan.com (berita 1)4
4 https://kumparan.com/@kumparannews/ketika-pengajian-ustaz-
khalid-basalamah-dibubarkan diakses pada tanggal 30 oktober 2018.
76
Tema/Topik Sub-Tema Temuan
5 Aksi penolakan
yang menimpa
para penceramah
di daerah
Peristiwa
penolakan dan
pembubaran
pengajian ustadz
Khalid Basalamah
di Sidoarjo yang
dilakukan oleh GP
Ansor Sidoarjo.
Peristiwa penolakan
dan pembubaran
pengajian Ustaz
Khalid Basalamah
terjadi di Sidoarjo,
Jawa Timur pada
Sabtu (4/3) silam.
Penolakan ini
dilakukan oleh GP
Ansor Sidoarjo yang
menilai ceramah
Ustaz Khalid kerap
memojokkan aliran
tertentu.
Dikutip dari situs
resmi NU, ketua GP
Ansor Sidoarjo, Rizza
Ali Faizin
mengatakan yang
dipermasalahkannya
adalah isi dan materi
ceramahnya bukan
pengajiannya.
"Yang kami
sayangkan adalah
penyampaian dan
materinya itu
cenderung
mendiskreditkan
aliran tertentu. Di NU
dan Ansor itu selalu
terbiasa klarifikasi
atau tabayun.
77
Sedangkan Khalid
Basalamah itu
menyatakan ini kafir,
haram dan lain
sebagainya. Bahkan
untuk pemanggilan
Sayyidina untuk Nabi
Muhammad juga tidak
diperbolehkan
olehnya," kata Rizza
seperti dilansir situs
resmi NU, Sabtu
(4/3).
Tabel. 4.4. Tematik kumparan.com (berita 2)5
b. ArrahmahNews.com
Perbedaan terlihat jelas dari segi topik, mapun isi
terkait pemberitaan tentang pembubaran pengajian
Ustadz Khalid Basalamah di kumparan.com dan
ArrahmahNews.com. Berdasarkan hasil pengamatan
terkait isi pemberitaan di ArrahmahNews.com, sebagai
berikut:
5 https://kumparan.com/@kumparannews/5-aksi-penolakan-yang-
menimpa-para-penceramah-di-daerah diakses pada tanggal 30 oktober 2018.
78
Tema/Topik Sub-Tema Temuan
GP Ansor usir
Pentolan Wahabi
Khalid
Basalamah
Penggambaran
aksi demontrasi
yang dilakukan
oleh GP Ansor di
depan Mesjid
Salahuddin ketika
menolak
pengajian yang
diisi oleh Khalid
Basalamah.
Sejumlah massa dari
GP Ansor Ancab
Gedangan
melakukan aksi
unjuk rasa di depan
Masjid Shalahuddin
perumahan Puri
Surya Jaya tempat
diselenggarakannya
pengajian akbar
dengan penceramah
Khalid Basalamah,
Sabtu (4/3/2017).
Tabel. 4.5. Tematik ArrahmahNews.com (berita 1)6
6 https://arrahmahnews.com/2017/03/04/gp-ansor-usir-pentolan-
wahabi-khalid-basalamah-video/ diakses pada tanggal 31 oktober 2018
79
Tema/Topik Sub-Tema Temuan
Ceramah
Khalid
Basalamah
Pantas
Dibubarkan
Pembenaran
tindakan yang
dilakukan oleh
GP Anshor dan
Banser terkait
penolakan
terhadap
ceramah Khalid
Basalamah
Cara yang diambil oleh
GP Anshor dan Banser di
daerah tersebut, yang
menghentikan kegiatan
ceramah Khalid
Basalamah sudah
dilakukan dengan benar
dan sudah berkoordinasi
dengan pihak kepolisian.
Tabel. 4.6. Tematik ArrahmahNews.com (berita 2)7
2. Skematik
Skematik memberikan tekanan bagian mana yang
didahulukan dan bagian mana yang bisa kemudian sebagai
strategi menyembunyikan informasi penting. Teks atau
wacana pada umumnya mempunyai skema atau alur dari
pendahuluan sampai akhir.
Langkah-langkah dalam skematik pada teks berita
dilakukan dengan melihat judul berita, lead (teras berita), dan
isi cerita dari berita (story).
7 https://arrahmahnews.com/2017/03/06/ceramah-khalid-basalamah-
pantas-dibubarkan/ diakses pada tanggal 31 oktober 2018.
80
a. kumparan.com
Judul Lead Story
K e t i k a
P e n g a j i a n
Ustadz Khalid
B a s a l a m a h
D i b u b a r k a n
Keadaan
memanas ketika
puluhan anggota
GP Ansor
meminta tabligh
akbar di sebuah
masjid di
Sidoarjo, Jawa
Timur, yang diisi
ustadz Khalid
Basalamah
dihentikan.
Peristiwa itu
sempat memicu
ketegangan,
hingga akhirnya
Khalid
memutuskan
untuk mengalah
dan
menghentikan
ceramahnya
1. Alur cerita yang
dihadirkan oleh
kumparan.com
diawali dengan
pengantar peristiwa
penolakan tabligh
akbar ustadz Khalid
Basalamah,
kemudian uraian
permasalahan yang
terjadi.
2. kumparan.com
menghadirkan pula
komentar dari
berbagai pihak atau
netizen terkait
peristiwa
pembubaran tabligh
akbar ustadz Khalid
Basalamah. Salah
satu komentar yang
ditampilkan yaitu
komentar dari
Mahfud MD
Tabel. 4.7. Skematik kumparan.com (berita 1)
81
Judul Lead Story
5 Aksi penolakan
ya n g m e n i m p a
para penceramah
d i d a e r a h
Peristiwa
penolakan dan
pembubaran
pengajian Ustaz
Khalid Basalamah
terjadi di Sidoarjo,
Jawa Timur pada
Sabtu (4/3) silam.
Penolakan ini
dilakukan oleh GP
Ansor Sidoarjo
yang menilai
ceramah Ustaz
Khalid kerap
memojokkan aliran
tertentu
1. Alur cerita yang
dihadirkan oleh
kumparan.com
diawali dengan
pengantar peristiwa
penolakan tabligh
akbar ustadz Khalid
Basalamah, kemudian
uraian permasalahan
yang terjadi.
2. kumparan.com
mengutip pernyataan
resmi dari NU yaitu
ketua GP Ansor
terkait pembubaran
tersebut.
Tabel. 4.8. Skematik kumparan.com (berita 2)
82
b. ArrahmahNews.com
Judul Lead Story
GP Ansor usir
Pentolan
Wahabi Khalid
Basalamah
Sejumlah massa
dari GP Ansor
Ancab Gedangan
melakukan aksi
unjuk rasa di
depan Masjid
Shalahuddin
perumahan Puri
Surya Jaya
tempat
diselenggarakann
ya pengajian
akbar dengan
penceramah
Khalid
Basalamah, Sabtu
(4/3/2017).
1. Alur cerita yang
dihadirkan
ArrahmahNews.com
di awali dengan
pengambaran situasi
di lokasi pengajian
Khalid Basalamah
yang mendapatkan
penolakan oleh GP
Ansor.
2. Tidak tersaji
kolom komentar di
Arrahmahnews.com
seperti yang
dilakukan oleh
Kumparan.com
Tabel. 4.9. Skematik Arrahmahnews.com (berita 1)
83
Judul Lead Story
Ceramah Khalid
Basalamah Pantas
D i b u b a r k a n
Penolakan terhadap
ceraah pentolan
Wahabi Khalid
Basalamah di
Sidoarjo adalah
konsekuensi logis
dari dan reaksi
terhadap
pemahaman
keagamaan serta
dakwah yang tidak
menghargai tradisi
keagamaan dan
kebhinekaan.
3. Alur cerita yang
dihadirkan
ArrahmahNews.com
di awali dengan
pengantar pendapat
dari redaksi
Arrahmahnews.com
yang setuju dengan
aksi penolakan yang
dilakukan oleh GP
Ansor dan Banser
Sidoarjo terhadap
ceramah ustadz
Khalid Basalamah di
daerahnya. Kemudian
uraian alasan dari GP
Ansor dan Banser
terkait aksi mereka.
4. Tidak tersaji kolom
komentar di
Arrahmahnews.com
seperti yang dilakukan
oleh Kumparan.com
Tabel. 4.10. Skematik Arrahmahnews.com (berita 2)
84
3. Semantik
Semantik atau makna yang ingin di ditekankan dalam
teks dapat dilihat dari beberapa hal seperti latar, detil,
maksud, dan pra anggapan. Latar, detil dan maksud
berhubungan dengan informasi mana yang ditekankan dalam
mendapatkan porsi yang lebih banyak. Sementara itu elemen
pra anggapan merupakan pernyataan yang digunakan untuk
mendukung makna suatu teks.
a. kumparan.com
Latar Detil Maksud Pra-anggapan
1. Anggota
GP Ansor
dan Polisi
yang berada
di lokasi
Tabligh
Akbar
Ustadz
Khalid
Basalamah.
2. Ustadz
Khalid
Basalamah
yang telah
diamankan
oleh pihak
kepolisian
Polres
menuju
Polda Jatim
1. kumparan.com
memperlihatkan
puluhan anggota
GP Ansor yang
datang menolak
pengajian Ustadz
Khalid Basalamah
di Mesjid
Shalahuddin,
Perumahaman Puri
Surya Jaya. Dan
juga terlihat aparat
kepolisian yang
berjaga-jaga
disekitar lokasi.
2. Pihak kepolisian
Jatim segera
mengamankan
Khalid Basalamah
yang keluar dari
mesjid.
kumparan.com
sebagai media
terlihat jelas
menyampaikan
isi beritanya
atau teks terkait
pembubaran
pengajian
Ustadz Khalid
Basalamah
secara eksplisit
atau jelas
dengan
menerangkan
kepada
khalayak
suasana
memanas di
lokasi peristiwa
Keadaan memanas
ketika puluhan
anggota GP Ansor
meminta tabligh
akbar di sebuah
masjid di Sidoarjo,
Jawa Timur, yang
diisi ustadz Khalid
Basalamah
dihentikan.
Peristiwa itu
sempat memicu
ketegangan,
hingga akhirnya
Khalid Basalamah
memutuskan
untuk mengalah
dan menghentikan
ceramahnya.
Tabel 4.11. Semantik kumparan.com (Berita 1)
85
Latar Detil Maksud Pra-anggapan
Ustadz Khalid
Basalamah
yang sedang
menyampaika
n ceramahnya
kumparan.com
memperlihatka
n visual dari
ustadz Khalid
Basalaah yang
sedang
menyampaikan
ceramahnya
dalam sebuah
pengajian.
kumparan.com
sebagai media
terlihat jelas
menyampaikan
isi beritanya
atau teks
terkait
pengajian
Ustadz Khalid
Basalamah
secara eksplisit
atau jelas
dengan
menerangkan
kepada
khalayak
bahwa
pengajian
ustadz Khalid
Basalamah
yang mendapat
penolakan
tersebut,
ceramahnya
tidak hanya
dilakukan di
Mesjid
Shalahuddin,
tetapi
dilakukan juga
secara live
streaming.
Keadaan
berubah
menjadi
memanas dan
tidak kondusif
ketika puluhan
anggota GP
Ansor meminta
tabligh akbar di
masjid
Shalahuddin di
Sidoarjo, Jawa
Timur, yang
diisi ustadz
Khalid
Basalamah
dihentikan.
Sehingga live
streaming yang
dilakukan pun
terpaksa
berhenti.
Tabel 4.12. Semantik kumparan.com (Berita 2)
86
b. Arrahmahnews.com
Latar Detil Maksud Pra-anggapan
Menggambark
an keadaan di
luar Mesjid
Salahuddin
tempat
diselengaraka
n pengajian
Khalid
Basalamah,
dan terlihat
para anggota
GP Ansor
yang
berdampingan
dengan aparat
Kepolisian.
Pihak
ArrahmahNews.
com
memberikan
gambaran
tentang suasana
yang berubah
ricuh antara
pihak GP Ansor
dan peserta
pengajian. Dan
penjelaskan
tentang salah
satu pemuda
anggota
pengajian yang
melakukan
pemukulan
terhadap
terhadap Ketua
GP Ansor
Ancap
Tulangan. Selain
itu juga
menjelaskan
tentang alasan
terjadinya
penolakan oleh
pihak GP Ansor
terhadap Khalid
Basalamah.
Isi berita dari
ArrahmahNew
s.com terlihat
jelas
memarparkan
peristiwa
penolakan
pengajian
Khalid
Basalamah dari
sudut pandang
GP Ansor.
1. Aksi demonstrasi
ini juga nyaris ricuh.
Karena demonstran
yang terus mendesak
menginginkan Khalid
Basalamah turun dari
podium. Akhirnya
oleh pihak-pihak
terkait, dilakukan
negosiasi.Satu
pemuda anggota
pengajian itu diduga
melakukan
pemukulan terhadap
M. Zaini Ketua GP
Ansor Ancab
Tulangan saat terjadi
kericuhan depan
masjid yang
menuntut ceramah
Khalid Basalamah
diakhiri.
2. Ketua Pimpinan
Cabang GP Ansor
Sidoarjo, Jawa Timur
H. Rizza Ali Faizin
menilai ceramah
Khalid Basalamah
menjelek-jelekkan
aliran tertentu.
Tabel 4.13. Semantik ArrahmahNews.com (berita 1)
87
Latar Detil Maksud Pra-anggapan
Menunjukkan
keadaan
Khalid
Basalamah
setelah
ceramahnya
di tabligh
akbar di
Sidoarjo
dibubarkan
oleh GP
Ansor dan
Banser
Pihak
Arrahmahnews.c
om memberikan
gambaran dan
alasan dari pihak
GP Ansor dan
Banser yang
sengaja menolak
ceramah ustadz
Khalid
Basalamah di
Sidoarjo.
Terlihat dari
artikel beritanya
tanggal 6 Maret
2017, yaitu:
“Aksi
pembubaran
yang dilakukan
oleh Ansor dan
Banser
merupakan
ekspresi umat
nahdliyyinn
untuk
melindungi
kepercayaan dan
tradisi
keagamaan
mereka yang
juga dilindungi
oleh konstitusi.
Isi berita dari
Arrahmahnews.c
om terlihat jelas
ada
keberpihakan
dari wartawan
ataupun redaksi
yang
menerbitkan
berita terkait aksi
penolakan
ceramah ustadz
Khalid
Basalamah di
Sidoarjo. Mereka
menggambarkan
alasan-alasan
dari pihak GP
Ansor yang
melakukan aksi
penolakan
tersebut.
1. Penolakan
terhadap ceramah
pentolan Wahabi
Khalid Basalamah di
Sidoarjo adalah
konsekuensi logis
dan reaksi terhadap
pemahaman
keagamaan serta
dakwah yang tidak
menghargai tradisi
keagamaan dan
kebhinekaan.
2. Cara yang
diambil oleh GP
Anshor dan Banser
di daerah tersebut,
yang menghentikan
kegiatan ceramah
Khalid Basalamah
sudah dilakukan
dengan benar dan
sudah berkordinasi
dengan pihak
kepolisian.
Tabel 4.14. Semantik ArrahmahNews.com (berita 2)
88
4. Sintaksis
Sintaksis yaitu terkait pilihan kata yang dilakukan oleh
wartawan ataupun jurnalis dalam penggunaan kalimat
diberitanya, seperti penggunaan bentuk kalimat, kata ganti dan
koherensinya.
a. kumparan.com
Bentuk kalimat yang digunakan dalam
menjelaskan peristiwa pembubaran pengajian ustadz
Khalid Basalamah di Sidoarjo yaitu berbentuk
induktif (paragraf yang pokok pikirannya berada di
awal paragraf), atau dengan kata lain bahwa topik
utama dari berita tersebut diuraikan pada awal
paragraf.
Koherensi yaitu kalimat dalam teks berita dari
suatu kejadian yang digambarkan ataupun diuraikan
menjadi bagian-bagian yang berhubungan dan
berkaitan satu sama lain oleh wartawan. Koherensi
yang diamati dari berita tentang pembubaran
pengajian ustadz Khalid Basalamah di Sidoarjo, yaitu:
“Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (4/3/2017)
di Mesjid Shalahuddin, perumahan Puri Surya
jaya, Gedangan, Sidoarjo, tempat
diselenggarakan tabligh akbar bertema
“Manajemen Rumah Tangga” yang dihadiri
ratusan orang. Saat Khalid tengah menyampaikan
89
kajian soal rumah tangga Rasulullah, puluhan
pemuda GP Ansor datang.”8
“Peristiwa penolakan dan pembubaran
pengajian Ustaz Khalid Basalamah terjadi di
Sidoarjo, Jawa Timur pada Sabtu (4/3) silam.
Penolakan ini dilakukan oleh GP Ansor Sidoarjo
yang menilai ceramah Ustaz Khalid kerap
memojokkan aliran tertentu.”9
Kata ganti yaitu pada unsur ini dapat dilihat
penggunaan kata atau kalimat dari seorang wartawan
dalam menulis beritanya. Sehingga dari unsur ini
dapat dilihat pola memanipulasi bahasa yang
dilakukan oleh wartawan serta sebagai alat yang
menunjukkan bagaimana posisi dari wartawan
tersebut. Contoh penggunaan kata ganti di
kumparan.com dalam berita terkait pembubaran
pengajian Khalid Basalamah, yaitu:
“Peristiwa ini juga memicu kecaman di
media sosial, termasuk dari tokoh NU Mahfud
MD di akun Twitter. Mahfud mengatakan NU
harus menjernihkan persoalan ini.”
“Peristiwa penolakan dan pembubaran
pengajian Ustaz Khalid Basalamah terjadi di
Sidoarjo, Jawa Timur pada Sabtu (4/3) silam.
Penolakan ini dilakukan oleh GP Ansor Sidoarjo
8 https://kumparan.com/@kumparannews/ketika-pengajian-ustaz-
khalid-basalamah-dibubarkan diakses pada tanggal 30 oktober 2018. 9 https://kumparan.com/@kumparannews/5-aksi-penolakan-yang-
menimpa-para-penceramah-di-daerah diakses pada tanggal 30 oktober 2018.
90
yang menilai ceramah Ustaz Khalid kerap
memojokkan aliran tertentu.”
Berdasarkan kutipan pada teks berita pertama di
atas, kata ganti dari “kecaman” yaitu bermakna pada
ketidak-setujuan masyarakat atau khalayak terhadap
aksi yang dilakukan oleh GP Ansor dalam
membubarkan ceramah dari Khalid Basalamah.
Adapun pada teks kedua terdapat kata ganti yaitu
“memojokkan” yang sinonim dari kata tersebut ialah
menyudutkan atau mendiskreditkan aliran tertentu,
yang dalam hal ini aliran yang dimaksud ialah NU.
b. ArrahmahNews.com
Bentuk kalimat yang digunakan dalam
menjelaskan peristiwa pembubaran pengajian ustadz
Khalid Basalamah di Sidoarjo yaitu berbentuk
induktif.
Koherensi yang diamati dari berita di
Arrahmannews tentang pembubaran pengajian ustadz
Khalid Basalamah di Sidoarjo, yaitu:
“Kasus penolakan terhadap provokator
Basalamah di Sidoarjo itu sejatinya juga ada
kemiripannya dengan aksi-aksi penolakan
terhadap ceramah-ceramah dari ormas Islam
Majelis Tafsir Alquran (MTA) yang bermarkas di
Solo, yang seringkali dianggap menyinggung
tradisi keagamaan kaum Nahdliyyin. MTA,
seperti juga kelompok fundamentalis Islam
91
beraliran Wahabi, mengharamkan tahlil, ziarah
kubur, istighosah, dll.”
Kata ganti yang digunakan oleh wartawan
ArrahmahNews.com terbilang lebih banyak
dibandingkan dengan wartawan kumparan.com.
Contoh penggunaan kata ganti di ArrahmahNews.com
yaitu, pada penggunaan judul berita “Ceramah Khalid
Basalamah Pantas Dibubarkan.” penggunaan kata
‘pantas’ ini bermakna yaitu sudah selayaknya atau
sepatutnya. Selain itu dalam isi berita juga dapat
dilihat penggunaan kata ganti yang digunakan oleh
ArrahmahNews.com, sebagai berikut:
“Penolakan terhadap ceramah pentolan
Wahabi Khalid Basalamah di Sidoarjo adalah
konsekuensi logis dari reaksi terhadap
pemahaman keagamaan serta dakwah yang tidak
menghargai tradisi keagamaan dan kebhinekaan.”
“Kasus penolakan terhadap provokator
Basalamah di Sidoarjo itu sejatinya juga ada
kemiripan dengan aksi-aksi penolakan terhadap
ceramah-ceramah dari ormas Islam Majelis Tafsir
Alquran (MTA).”
Berdasarkan kutipan di atas, kata ganti dari
“pentolan Wahabi” yaitu berimplikasi pada
penyematan sebuah jabatan atau bisa diartikan bahwa
Khalid Basalamah adalah seorang tokoh Wahabi.
Sedangkan kata ganti dari “provokator” pada kutipan
92
kedua yaitu berimplikasi pada penyematan nama yang
ditujukkan kepada Khalid Basalamah, sebagai
seseorang yang memiliki maksud terselubung dalam
menyampaikan ceramahnya.
5. Stilistik
Elemen stilistik dikenal dengan leksikon. Pada
dasarnya leksikon menandakan bagaimana seseorang
melakukan pemilihan kata dari sekian banyak pilihan yang
ada. Pada sitilistik atau leksikon ini dapat terlihat jelas
pilihan-pilihan bahasa yang digunakan oleh wartawan dalam
isi beritannya, berbeda dengan penggunaan kata ganti, pada
leksikon ini akan terlihat jelas ideologi ataupun cara pandang
dari wartawan tersebut dalam memaknai suatu fakta dari
peristiwa. Berikut dibawah ini tabel keterangan stilistik dari
dua media online.
kumparan.com ArrahmahNews.com
Judul: Ketika Pengajian Ustadz
Khalid Basalamah Dibubarkan.
Isi: Menurut laporan
kepolisian, insiden ini terjadi
pada Sabtu (4/3/017) sekitar
pukul 08.45 pagi. Sekitar 60
anggota banser dan GP Ansor
Gedangan yang datang
menolak pengajian tersebut
dengan alasan ceramah yang
disampaikan Khalid sering
bernada provokatif dan
Judul: Ceramah Khalid
Basalamah Pantas Dibubarkan
Isi: Acara itu membahayakan
akidah umat dan dapat
memprovokasi umat pada
tindakan-tindakan di luar
hukum. Sementara aksi
pembubaran yang dilakukan
oleh Ansor dan Banser
merupakan ekspresi ummat
nahdliyyin untuk melindungi
kepercayaan dan tradisi
93
menimbulkan kebencian. keagamaan mereka yang juga
dilindungi oleh Konstitusi.
Tabel 4.15. Stilistik 2 Media objek penelitian
Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat perbedaan
dalam penggunaan bahasa dari kumparan.com dan
ArrahmahNews.com dalam menyampaikan realitas dari
peristiwa pembubaran pengajian Khalid Basalamah di
Sidoarjo. Pemilihan bahasa yang digunakan oleh
kumparan.com lebih terlihat tidak ada keberpihakan terhadap
salah satu kelompok tertentu, sedangkan
ArrahmahNews.com pemilihan bahasanya terlihat lebih
mendukung kelompok tertentu, dalam hal ini mendukung
aksi yang dilakukan oleh GP Ansor dan Banser.
6. Retoris
Retoris berhubungan dengan bagaimana dan dengan
cara apa penekanan dilakukan. Retoris dapat dilihat dari
penggunaan grafis, metafora serta ekspresi.
94
kumparan.com ArrahmahNews.com
Peristiwa ini terjadi pada
Sabtu (4/3/2017) di Mesjid
Shalahuddin, perumahan Puri
Surya Jaya, Gedangan,
Sidoarjo, tempat
diselenggarakannya tabligh
akbar bertema “Manajemen
Rumah Tangga” yang
dihadiri ratusan orang. Saat
Khalid tengah menyampaikan
kajian soal rumah tangga
Rasulullah, puluhan pemuda
GP Ansor datang.
Penolakan terhadap ceramah
pentolan Wahabi Khalid
Basalamah di Sidoarjo adalah
konsekuensi logis dari dan
reaksi terhadap pemahaman
keagamaan serta dakwah
yang tidak menghargai tradisi
keagamaan dan kebhinekaan.
Ia adalah salah satu contoh
paling nyata dari
fundamentalisme Islam yang
berkembang di masyarakat
Indonesia beberapa tahun
belakangan ini.
Tabel 4.16. Retoris 2 Media objek penelitian
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa terdapat
perbedaan gaya penulisan berita antara kumparan.com dan
ArrahmahNews.com. Gaya bahasa yang digunakan oleh
kumparan.com terlihat jelas dan singkat dalam menjelaskan
terkait peristiwa pembubaran ceramah Khalid Basalamah.
Sedangkan ArrahmahNews.com lebih membumbui atau
menggunakan ornamen-ornamen bahasa yang memiliki
95
makna implisit dalam menjelaskan peristiwa tersebut.
Diringi dengan penjelasan sosok Khalid Basalamah yang
hadir di tengah masyarakat Indonesia yang disebut sebagai
contoh paling nyata dari fundamentalisme Islam yang
berkembang.
B. Analisis Kognisi Sosial
Kognisi sosial melihat bagaimana suatu teks diproduksi.
Kognisi sosial berkaitan dengan kesadaran mental wartawan yang
membentuk teks tersebut. Hal ini pula yang menyebabkan adanya
perbedaan dalam menggambarkan realita dari suatu peristiwa
menjadi berita di media. Sebagaimana yang terlihat pada
peristiwa pembubaran ceramah ustadz Khalid Basalamah di
Sidoarjo, terdapat perbedaan model penyampaian informasi
peristiwa tersebut antara kumparan.com dan ArrahmahNews.com.
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Denny
Armandhanu sebagai Redaktur kumparan.com, mengatakan
bahwa mekanisme pemberitaan dari media online kumparan.com
yaitu berpedoman pada mekanisme pemberitaan media siber,
yang berlandaskan pada aturan kemerdekaan berpendapat,
berekspresi dan kemerdekaan pers yang telah diatur dalam UUD
1945.
“Mekanisme pemberitaan yang kami jalankan
dengan berpedoman Media Siber. Seperti yang kita
ketahui kemerdekaan berpendapat, kemerdekaan
berekspresi, dan kemerdekaan pers adalah hak asasi
manusia yang dilindungi Pancasila, Undang-undang Dasar
96
1945, dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
PBB.”10
Selain itu, dapat dianalisis berdasarkan visi misi dari
media tersebut, yang mana kumparan.com memiliki visi dan misi,
sebagai berikut:
“Visi dan misi kami mengikuti dari pedoman
media siber (yang sudah dijelaskan pada mekanisme
kerja), karena kami memiliki ketentuan dan kebijakan
privasi dan memegang teguh etika jurnalisme.”11
Adapun mekanisme dan visi misi dari kumparan.com
tentu berbeda dengan yang diterapkan oleh ArrahmahNews.com.
Dimana ArrahmahNews.com menerapkan mekanisme
pemberitaannya yaitu dengan cara mengembangkan strategi
jurnalisme investigatif, argumentatif, dan persuasif. Sedangkan
visi dan misi dari ArrahmahNews.com, yaitu:
“Visi ArrahmahNews.com adalah menebarkan
Islam sebagai Rahmatan lil Alamin, mencerahkan dan
mencerdaskan umat, serta meneladani generasi terbaik
ummat (Salafus Shaleh).”12
“Misi ArrahmahNews.com adalah dakwah menuju
tatanan dunia yang lebih baik dan membangun jaringan
kerjasama secara luas demi tegaknya Izzul Islam wal
Muslimin.”13
10
Wawancara dengan Bapak Denny Armandhanu sebagai Redaktur
kumparan.com pada tanggal 26 September 2018. 11
Wawancara dengan bapak Denny Armandhanu sebagai Redaktur
kumparan.com pada tanggal 26 September 2018. 12
Wawancara dengan Bapak Muhammad Ali Nurdin selaku redaktur
Arrahmahnews.com, pada tanggal 29 September 2018. 13
Wawancara dengan Bapak Muhammad Ali Nurdin selaku redaktur
Arrahmahnews.com, pada tanggal 29 September 2018.
97
Berdasarkan hal itu, maka jika dikaitkan dengan 4 skema
yang terdapat dalam bagan analisis kognisi sosial Van Dijk, dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Skema person, di mana menurut teori analisis wacana
kritis Van Dijk dijelaskan bahwa skema ini melihat
bagaimana wartawan menggambarkan dan memandang
orang lain atau orang-orang yang terlibat dalam
peristiwa yang diberitakan, seperti pada peristiwa
penolakan ceramah Khalid Basalamah. Di mana skema
person yang digambarkan oleh wartawan kumparan.com
dan ArrahmahNews.com berbeda.
kumparan.com ArrahmahNews.com
Wartawan menggambarkan
Khalid Basalamah layaknya
ustad atau pemuka agama pada
umumnya. Contoh dalam isi
berita: “Dia populer selain
karena kerap mengisi pengajian
di seluruh Indonesia, juga
karena memiliki ratusan judul
video ceramah di Youtube.
Wartawan menggambarkan
Khalid Basalamah sebagi ustad
atau pemuka agama yang
memiliki paham tidak sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.
Contoh dalam isi berita: “Ia
adalah salah satu contoh paling
nyata dari fundamentalisme
yang berkembang di masyarakat
Indonesia beberapa tahun
belakangan ini.”
Tabel 4.17. Skema Person 2 Media objek penelitian.
2. Skema diri, skema ini berkaitan tentang bagaimana diri
dari seorang wartawan itu dipandang maupun dipahami
98
dari sudut pandang orang lain atau bisa dikatakan
pembaca. Berdasarkan hal ini, kumparan.com dan
Arrahmahnews.com membentuk diri para wartawannya
maupun redaksinya dengan ciri khas yang berbeda,
sehingga jika dikaitkan dengan berita penolakan
ceramah Khalid Basalamah di Sidoarjo, maka skema diri
yang dibangun oleh kumparan.com adalah wartawannya
bukanlah wartawan yang mementingkan suatu
kelompok tertentu dan tidak ada kepentingan secara
idieologi akan peristiwa tersebut namun lebih terlihat
pada kepentingan rating saja, dan hal ini berbeda
dengan ArrahmahNews.com, di mana skema diri yang
dibangun terlihat jelas dari isi berita terkait penolakan
ceramah Khalid Basalamah, yaitu bahwa para
wartawannya membela atau mendukung aksi yang
dilakukan oleh pihak GP Ansor dan Banser.
3. Skema Peran, dari skema ini dapat terlihat bagaimana
seorang wartawan menggambarkan posisi ataupun peran
yang dimainkan oleh seseorang dalam masyarakat.
Adapun jika dikaitkan dengan peristiwa penolakan
ceramah Khalid Basalamah di Sidoarjo yang diberitakan
oleh kumparan.com dan ArrahmahNews.com, maka
akan terlihat sebagai berikut:
99
kumparan.com ArrahmahNews.com
Menggambarkan peran dari
Khalid Basalamah, yaitu ustadz
atau pemuka agama yang mengisi
pengajian keagamaan seperti
ustadz ataupun pemuka agama
pada umumnya.
Menggambarkan peran dari
Khalid Basalamah sebagai
seorang ustadz atau pemuka
agama yang memiliki paham
keagamaan berbeda dengan
paham keagamaan yang dianut
sebagian besar masyarakat
Indonesia, sehingga perlu
diwaspadai.
Tabel 4.18 Skema Peran 2 Media objek penelitian
4. Skema Peristiwa, skema ini adalah skema yang paling
sering digunakan dalam pembuataan berita. Pada skema
ini seorang wartawan akan menafsirkan sebuat peristiwa
yang diliputnya menjadi sebuah teks atau berita yang
kemudian disebar kepada khalayak atau pembaca.
Berdasarkan skema ini, terlihat berbedaan antara
kumparan.com dan ArrahmahNews.com dalam
menafsirkan peristiwa penolakan ceramah Khalid
Basalamah di Sidoarjo pada sabtu, 4 Maret 2017.
Sebagai berikut:
100
kumparan.com Arrahmahnews.com
Skema peristiwanya yaitu
menjelaskan kronologi awal
mula terjadinya penolakan
terhadap ceramah Khalid
Basalamah di Sidoarjo. Contoh
dalam berita: “Peristiwa ini
terjadi pada sabtu (4/3/2017) di
Mesjid Shalahuddin,
perumahan Puri Surya Jaya,
Gedangan, Sidoarjo, tempat
diselenggarakannya tabligh
akbar bertema “Manajemen
Rumah Tangga” yang dihadiri
ratusan orang. Saat Khalid
tengah menyampaikan kajian
soal rumah tangga Rasulullah,
puluhan pemuda GP Ansor
datang.”
Skema peristiwanya yaitu
menjelaskan tentang alasan dari
penolakan yang dilakukan oleh
GP Ansor terkait ceramah
Khalid Basalamah. Contoh dala
berita: “Penolakan terhadap
ceramah pentolan Wahabi
Khalid Basalamah di Sidoarjo
adalah konsekuensi logis dari
reaksi terhadap pemahaman
keagamaan serta dakwah yang
tidak menghargai tradisi
keagamaan dan kebhinekaan.”
Tabel 4.19. Skema Peristiwa 2 Media objek penelitian
Berdasarkan hal itu, terlihat skema yang dominan
memainkan perannya pada media kumparan.com yaitu peran dari
skema peristiwa. Sehingga dalam berita tentang pembubaran
ceramah ustadz Khalid Basalamah, alur cerita dari kumparan.com
yaitu lebih berfokus pada menguraikan proses terjadinya
peristiwa tersebut. Sedangkan terdapat perbedaan pada
Arrahmahnews.com, yang memaikan dua peran yaitu peran
dalam bentuk skema peristiwa, dan peran dalam bentuk skema
person, di mana ArrahmahNews.com menggambarkan seorang
Khalid Basalamah.
101
C. Analisis Sosial (konteks Sosial)
Titik penting dari analisis sosial adalah untuk
menunjukkan bagaimana makna yang dihayati bersama,
kekuasaan sosial diproduksi lewat praktik diskursus dan
legitimasi. Sehingga dari analisis ini, maka akan terlihat
bagaimana kekuasaan dan akses memainkan perannya dalam
memengaruhi wacana dalam pemberitaan di media.14
Berdasarkan dari pengamatan terkait pemberitaan
pembubaran ceramah ustadz Khalid Basalamah di media online
kumparan.com dan ArrahmahNews.com, terdapat perbedaan
wacana yang diangkat karena hal ini juga berkaitan dengan
praktik kekuasaan dan akses yang memengaruhi kedua media
tersebut.
Perbedaan dari kumparan.com dan ArrahmahNews.com
terlihat jelas dari judul beritanya, yaitu:
1. Judul berita pertama kumparan.com: “Ketika Pengajian
Ustadz Khalid Basalamah Dibubarkan.”
2. Judul berita kedua kumparan.com: “5 Aksi Penolakan
yang Menimpa Para Penceramah di Daerah.”
3. Judul berita pertama ArrahmahNews.com: “GP Ansor
Usir Pentolan Wahabi Khalid Basalamah.”
14
Teun A. Van Dijk, News as Discourse, (New Jersey; Lawrence
Erlbaum Associates, 1987), 157
102
4. Judul berita kedua ArrahmahNews.com: “Ceramah
Khalid Basalamah Pantas Dibubarkan.”
Berdasarkan judul di atas, dapat terlihat jelas bahwa judul
berita dari suatu media seperti media online juga dipengaruhi
oleh berbagai unsur, sehingga dari peristiwa yang sama, namun
karena media yang berbeda dapat dimaknai berbeda pula, sesuai
dengan kepentingan redaksinya.
Udi Rusadi dalam bukunya yang berjudul Kajian Media:
Isu Ideologi, dalam Perspektif, Teori, dan Metode, mengutip
pernyataan dari Albarran yaitu Institusi bisnis media terdiri dari
perusahaan media (media firm) dan industri media. Perusahaan
media merupakan perusahaan individual yang bergabung dalam
lingkup domestik suatu negara dengan tujuan memperoleh
keuntungan. Sedangkan industri media merupakan kelompok
penjual yang menawarkan produk yang sama atau sejenis.
Misalnya perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan televisi
kabel disebut dengan industri televisi kabel.15
Hal itu juga tidak
jauh berbeda dengan industri media online, walaupun bersifat
online ataupun virtual, tetapi sebagai sebuah industri bisnis
tetaplah tujuan utamanya ialah untuk memperoleh keuntungan
dari berita yang ditampilkan di platformnya.
15
Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologi, dalam Perspektif, Teori,
dan Metode, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), 39.
103
BAB V
PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISA
Berdasarkan teori analisis wacana kritis Teun. A. Van
Dijk, dikemukakan bahwa untuk menganalisis wacana terdapat
tiga teknik yang digunakan, yaitu: konteks (analisis struktur teks),
analisis kognisi sosial, dan analisis sosial. Ketiga unsur tersebut,
dapat diterapkan dalam menganalisis berita terkait penolakan
ceramah ustadz Khalid Basalamah pada media online
kumparan.com dan ArrahmahNews.com.
A. Analisis Teks
Adapun konteks atau struktur teks secara terperinci ada
tiga poin yang dibahas, yaitu:
1. Analisis struktur makro dari wacana pemberitaan
penolakan pengajian Khalid Basalamah yang terjadi di
Sidoarjo pada hari sabtu, 4 Maret 2017.
a. Analisis Struktur makro (tematik) kumparan.com
tentang penolakan pengajian Khalid Basalamah
yang terjadi di Sidoarjo pada hari sabtu, 4 Maret
2017. Pada kumparan.com tema atau topik yang
diangkat terkait berita tersebut, yaitu “Ketika
Pengajian Ustadz Khalid Basalamah Dibubarkan.”
b. Analisis Struktur makro (tematik)
ArrahmahNews.com tentang penolakan pengajian
Khalid Basalamah yang terjadi di Sidoarjo pada
104
hari sabtu, 4 Maret 2017. ArrahmahNews.com
mengangkat topik berita terkait peristiwa tersebut,
yaitu “Ceramah Khalid Basalamah Pantas
Dibubarkan.”
Berdasarkan kedua hal tersebut, terlihat jelas
perbedaan makna judul berita yang diangkat oleh
kumparan.com dan ArrahmahNews.com pada satu
peristiwa yang sama. Terlihat bahwa pemilihan judul
atau topik yang diangkat oleh kumparan.com adalah
representasi dari kronologi peristiwa penolakan
pengajian Khalid Basalamah di Sidoarjo, Jawa Timur.
Tetapi berbeda dengan topik yang diangkat oleh
ArrahmahNews.com, di mana judulnya merupakan
salah satu makna implisit dari bentuk dukungan
terhadap pihak tertentu atau dalam hal ini GP Ansor
dan Banser yang melakukan penolakan terhadap
pengajian Khalid Basalamah di Sidoarjo.
2. Analisis super struktur dari wacana pemberitaan
penolakan pengajian Khalid Basalamah yang terjadi di
Sidoarjo pada hari sabtu, 4 Maret 2017.
a. Analisis super Struktur (skematik) kumparan.com
tentang penolakan pengajian Khalid Basalamah
yang terjadi di Sidoarjo pada hari sabtu, 4 Maret
2017. Dalam analisis skematik terkait berita
105
penolakan pengaian Khalid Basalamah di
kumparan.com, terlihat bahwa kumparan.com
menyajikan berita dengan alur yang runtun sesuai
dengan awal mula kronologi peristiwa tersebut,
bahkan di akhir beritanya kumparan.com juga
menyajikan beberapa komentar dari tokoh maupun
masyarakat yang menilai dari sudut pandangnya
terkait peristiwa tersebut.
b. Analisis super Struktur (skematik)
ArrahmahNews.com tentang penolakan pengajian
Khalid Basalamah yang terjadi di Sidoarjo pada
hari sabtu, 4 Maret 2017. Skematik dari berita
yang disajikan oleh ArrahmahNews.com terkait
peristiwa tersebut tidak membahas kronologi
peristiwa pembubaran tersebut, tetapi alurnya
menceritakan alasan penolakan yang dilakukan
oleh GP Ansor dan Banser terkait peristiwa
tersebut.
Perbedaan antara kumparan.com dan ArrahmahNews.com
tersebut terlihat jelas, karena dari alur cerita yang dihadirkan
Kumparan.com memposisikan medianya tidak pada pendukung
salah satu kelompok, atau bisa dikatakan mereka tidak
membenarkan perbuatan mana yang benar dan salah. Akan tetapi,
berdasarkan alur cerita yang dihadirkan oleh ArrahmahNews.com
terlihat bahwa mereka memposisikan dirinya dalam mendukung
106
aksi yang dilakukan oleh GP Ansor dan Banser yang menolak
ceramah Khalid Basalamah di Sidoarjo.
3. Analisis struktur mikro dari wacana pemberitaan
penolakan pengajian Khalid Basalamah yang terjadi di
Sidoarjo pada hari sabtu, 4 Maret 2017
a. Analisis struktur mikro pada kumparan.com
tentang penolakan pengajian Khalid Basalamah
yang terjadi di Sidoarjo pada hari sabtu, 4 Maret
2017.
1) Semantik, terlihat dari latar, detil, maksud,
dan pra anggapan yang diuraikan pada
tabel 4.5, jelas bahwa kumparan.com
sesuai dengan judul beritanya “Ketika
Pengajian Ustadz Khalid Basalamah
Dibubarkan,” fokus menjelaskan tentang
kronologi pembubaran terhadap ceramah
Khalid Basalamah yang dilakukan oleh GP
Ansor dan Banser pada 4 Maret 2017.
2) Sintaksis, yaitu terkait bentuk kalimat,
koherensi dan kata ganti, berdasarkan pada
uraian data di bab 4. kumparan.com tidak
banyak menggunakan istilah-istilah yang
bersifat implisit, sehingga tidak membuat
107
pembacanya pun mencari-cari maksud dari
teks yang disajikan.
3) Stilistik, atau yang dikenal dengan istilah
leksikon. Terlihat dalam pemberitaan
terkait penolakan pengajian Khalid
Basalamah di Sidoarjo yang dimuat di
kumparan.com, terlihat bahwa pemilihan
kata-katanya bersifat umum, sehingga
Kumparan.com tidak membawa
kepentingan pihak tertentu dalam
menjelaskan peristiwa tersebut.
4) Retoris, yaitu melihat berita yang disajikan
oleh media berdasarkan penggunaan grafis,
metafora dan ekspresi dari wartawan dalam
penulisan beritanya. Berdasarkan hal
tersebut, gaya penulisan maupun bahasa
yang digunakan wartawan kumparan.com
terlihat menggunakan bahasa yang singkat
dan jelas dalam menjelaskan kronologi
peristiwa penolakan ceramah Khalid
Basalamah di Sidoarjo.
b. Analisis struktur mikro pada ArrahmahNews.com
tentang penolakan pengajian Khalid Basalamah
yang terjadi di Sidoarjo pada hari sabtu, 4 Maret
2017.
108
1) Semantik, berdasarkan uraian dalam tabel
4.6, terlihat bahwa pihak
Arrahmahnews.com konsisten sesuai
dengan topik yang mereka angkat yaitu
“Ceramah Khalid Basalamah Pantas
Dibubarkan.” di mana isi dari beritanya
ataupun detil beritanya menjelaskan
alasan-alasan dari pembubaran ceramah
Khalid Basalamah di Sidoarjo.
2) Sintaksis, berdasarkan bentuk kalimat,
koherensi dan kata ganti yang digunakan
ArrahmahNews.com dalam menjelaskan
peristiwa tersebut. ArrahmahNews.com
banyak menggunakan kata ganti atau
istilah-istilah yang bersifat implisit dalam
menjelaskan peristiwa pembubaran
ceramah Khalid Basalamah.
3) Stilistik, atau yang dikenal dengan leksikon.
Pada pemberitaan terkait pembubaran
ceramah Khalid Basalamah, wartawan dari
ArrahmahNews.com nampak
menggunakan pemilihan bahasa yang
bersifat mendukung aksi yang dilakukan
oleh GP Ansor dan Banser.
109
4) Retoris, berdasarkan uraian data pada bab
4 terlihat bahwa wartawan
ArrahmahNews.com lebih ekpresif dalam
isi tulisannya terkait aksi penolakan
ceramah Khalid Basalamah di Sidoarjo,
dan tidak sedikit menggunakan kata-kata
yang bermakna implisit.
Berdasarkan hal di atas, maka terlihat jelas
perbedaan wacana yang diangkat oleh kumparan.com
dan ArrahmahNews.com dalam menjelaskan peristiwa
penolakan cerama Khalid Basalamah di Sidoarjo.
Walaupun kumparan.com dan ArrahmahNews.com
merupakan dua media cyber yang dimiliki oleh pihak
swasta yang tentunya membawa kepentingan
kelompok tertentu, tetapi dari peristiwa ini terlihat
bahwa Arrahmahnews.com lah menjadi media yang
lebih memihak atau mendukung pihak GP Ansor dan
Banser yang menolak ceramah Khalid Basalamah di
Sidoarjo. Sedangkan kumparan.com memposisikan
diri mereka sebagai media yang netral dengan tidak
memihak kepada pihak atau kelompok tertentu.
B. Kognisi Sosial
Kognisi sosial menjadi salah satu teknik dalam
menganalisis wacana dalam teks berita menurut teori analisis
110
wacana kritis Van Dijk. Adapun dalam kognisi sosial ini, terdapat
4 skema dalam melihat bagaimana teks itu diproduksi oleh suatu
media, di antaranya: skema person, skema diri, skema peran, dan
skema peristiwa.
Berdasarkan 4 skema dalam analisis kognisi sosial
tersebut, maka dapat terlihat pada posisi mana Kumparan.com
dan Arrahmahnews.com sebagai media online dalam
memposisikan diri mereka terkait pemberitaan penolakan
ceramah Khalid Basalamah di Sidoarjo pada sabtu , 4 Maret 2017.
1. Skema Person, berdasarkan skema ini terlihat bahwa
terdapat perbedaan antara kumparan.com dan
Arrahmahnews.com seperti yang terlihat pada (tabel 4.9),
bahwa skema person yang digambarkan oleh
kumparan.com terkait Khalid Basalamah yaitu seperti
ustad atau pemuka agama pada umumnya. Sedangkan
pada Arrahmahnews.com, menggambarkan Khalid
Basalamah sebagai pemuka agama yang berbeda dengan
ustad atau pemuka agama seperti yang ada pada
umumnya di Indonesia, bahkan digambarkan sebagai
seseorang yang isi ajarannya membahayakan tradisi
keagamaan yang ada di Indonesia.
2. Skema diri, skema ini menunjukkan identitas dari
wartawan maupun media yang memberitakan peristiwa
tersebut. Seperti pada berita penolakan ceramaha Khalid
Basalamah di kumparan.com dan ArrahmahNews.com,
111
menggambarkan diri wartawan dari kedua media
tersebut berbeda. Di mana kumparan.com
menggambarkan dirinya sebagai media yang dalam
melihat peristiwa penolakan ceramah Khalid Basalamah
bukan pada posisi membenarkan ataupun menyalahkan
aksi tersebut. Sedangkan pada ArrahmahNews.com
menggambarkan dirinya sebagai media yang
membenarkan dan mendukung aksi yang dilakukan oleh
GP Ansor dan Banser tersebut.
3. Skema peran, pada skema peran ini seperti halnya
skema person. Pada skema ini kumparan.com terlihat
menjelaskan tentang peran dari Khalid Basalamah
sebagai ustad atau pemuka agama yang menyampaikan
siar keagamaan seperti ustad-ustad pada umumnya.
Sedangkan pada ArrahmahNews.com hal tersebut
berbeda, Khalid Basalamah digambarkan memainkan
peran sebagai seorang pemuka agama yang
menyampaikan paham keagamaannya berseberangan
dengan paham dan tradisi keagamaan yang dianut oleh
sebagian besar muslim yang ada Indonesia.
4. Skema peristiwa, pada skema ini nampak jelas bahwa
kumparan.com berfokus pada menjelaskan tentang
kronologi dari penolakan yang terjadi pada ceramah
Khalid Basalamah di Sidoarjo. Sedangkan pada
ArrahmahNews.com nampak menjelaskan alasan-alasan
112
terkait penolakan terhadap ceramah Khalid Basalamah
di Sidoarjo.
Berdasarkan hal itu, skema yang dominan memainkan
perannya pada kumparan.com yaitu peran dari skema peristiwa.
Sehingga dalam berita tentang pembubaran ceramah ustadz
Khalid Basalamah, alur cerita dari kumparan.com yaitu lebih
berfokus pada menguraikan proses terjadinya peristiwa tersebut.
Sedangkan terdapat perbedaan pada ArrahmahNews.com, yang
memainkan dua peran yaitu peran dalam bentuk skema peristiwa,
dan peran dalam bentuk skema person, di mana
ArrahmahNews.com menggambarkan seorang Khalid Basalamah.
Adapun dari hal itu juga, terlihat bahwa kumparan.com
dan ArrahmahNews.com sebagai media online yang memiliki
sudut pandang berbeda dalam memaknai ataupun menafsirkan
peristiwa penolakan terhadap ceramah Khalid Basalamah di
Sidoarjo.
C. Analisis Konteks Sosial
Teknik terakhir dalam bagan analisis wacana kritis milik
Van Dijk adalah analisis sosial. Di mana pada teknik ini terdapat
dua hal yang memengaruhi suatu wacana dalam teks berita, yaitu
praktik kekuasaan dan akses memengaruhi wacana.
Berdasarkan uraian temuan data pada bab 4, terlihat
bahwa terdapat perbedaan dalam isi berita yang disajikan oleh
kumparan.com dan ArrahmahNews.com terkait peristiwa
113
penolakan ceramah Khalid Basalamah di Sidoarjo pada sabtu, 4
Maret 2017.
1. Praktik Kekuasaan
Konstruksi praktik kekuasaan dalam pemberitaan
terkait penolakan pengajian Khalid Basalamah di Sidoarjo
yang diberitakan oleh kumparan.com, dipengaruhi oleh
kepemilikan media tersebut.
kumparan.com merupakan portal media online
yang presiden komisarisnya adalah Budiono Darsono,
yang juga merupakan seorang wartawan senior dan salah
satu pendiri dari portal berita Detikcom. Sehingga dari
latar kepemilikan yang tidak berorientasi pada salah satu
aliran maupun organisasi Islam ini, menjadikan
kumparan.com dalam memberitakan peristiwa penolakan
terhadap Khalid Basalamah di Sidoarjo dalam teks
beritanya terlihat bahasa yang digunakan lugas dan tidak
menyudutkan pihak manapun.
Adapun hal tersebut berbeda dengan
ArrahmahNews.com yang juga sebagai portal media
online, praktik kekuasaan dalam pemberitaan terkait
penolakan pengajian Khalid Basalamah, dipengaruhi oleh
kepemilikan dan keberpihakan tim redaksi terhadap salah
satu aliran maupun organisasi Islam, di mana seperti yang
dijelaskan dalam portal arrahmahnews.com bahwa
medianya adalah media Aswaja dan situs Ahlussunnah
114
Wal Jama’ah NU Gotek. Berikut ini adalah perbedaan
berita yang disajikan oleh kumparan.com dan
ArrahmahNews.com.
Gambar 5.1. Berita kumparan.com
115
Gambar 5.2. Berita ArrahmahNews.com
2. Akses Memengaruhi Wacana
Akses yang memengaruhi redaksi dalam
pemberitaan terkait penolakan pengajian Khalid
Basalamah di Sidoarjo yaitu pembaca dari portalnya.
Adapun pada kumparan.com para pembacanya dapat juga
mengomentari perihal berita yang terbitkan oleh
kumpara.com. Sehingga berdasarkan hasil pengamatan
terdapat beberapa komentara yang ditampilkan oleh
redaksi kumparan.com dalam berita tentang penolakan
pengajian Khalid Basalamah, di antaranya komentar dari
Mahfud MD, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin,
dan Ketua Umum PP GP Ansor.
Mahfud MD yang merupakan mantan Ketua
Mahkamah Konstitusi, mengomentari peristiwa yang
116
terjadi di Sidoarjo pada tanggal 4 Maret 2017.
Berdasarkan komentar yang dilontarkan oleh Mahfud MD
terlihat bahwa ia tidak setuju dengan tindakan yang
dilakukan oleh pihak GP Ansor.
Gambar 5.3. Komentar Mahfud MD
Berbeda dengan komentar Mahfud MD yang
terlihat kurang setuju dengan tindakan yang dilakukan
oleh GP Ansor terhadap Khalid Basalamah. Menteri
Agama Lukman Hakim Saifuddin yang juga ikut
mengomentari hal tersebut, tetapi dengan komentar yang
terkesan lebih bijak dengan tidak menyalahkan pihak
mana pun.
117
Gambar 5.4. Komentar Menteri Agama Lukman H Saifuddin
Akan tetapi komentar yang dilontarkan oleh
Menteri Agama tersebut, mendapat tanggapan dari Ketua
Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas terkait
anggotanya di Sidoarjo yang melakukan aksi tersebut.
118
Gambar 5.5. Komentar Ketua Umum PP GP Ansor
Berdasarkan dari ketiga komentar di atas, terlihat
bahwa pihak redaksi kumparan.com dalam
pemberitaannya terkait penolakan pengajian Khalid
Basalamah di Sidoarjo, mencoba memberitakannya dari
berbagai sudut pandang. Sehingga wacana yang tersaji
pun bukan untuk menyudutkan salah satu pihak. Hal ini
berbeda dengan model pemberitaan dari
ArrahmahNews.com.
Akses yang memengaruhi redaksi
ArrahmahNews.com merupakan murni dari visi misi
media tersebut, yang merupakan portal media yang
mewakili salah satu aliran ataupun organisasi Islam.
Sehingga teks beritanya pun tidak mengambil dari
berbagai pihak, tetapi hanya dari sudut pandang salah satu
pihak. Selain itu pada portal media ArrahmahNews.com
119
tidak ditampilkan komentar-komentar dari para
pembacanya terkait pandangan mereka tentang peristiwa
penolakan pengajian Khalid Basalamah.
Dari penjabaran di atas maka bisa disimpulkan
bahwa media online ArrahmahNews.com adalah media
yang menyatakan diri sebagai media yang mendukung
peristiwa penolakan dan pembubaran pengajian Khalid
Basalamah yang dilakukan oleh GP Anshor dan Banser,
hal ini bisa mencerminkan ideologi media tersebut.
D. Ideologi Dominan kumparan.com & ArrahmahNews.com
Teori Analisis wacana kritis model Van Dijk akhirnya
menuntun peneliti pada penentuan ideologi dominan dari masing-
masing lembaga, dalam hal ini adalah media online
kumparan.com dan ArrahmahNews.com.
Melihat dari setiap wacana-wacana yang ditampilkan dari
masing-masing media online tersebut, kumparan.com cenderung
melihat peristiwa tersebut sebagai fenomena yang terjadi di
masyarakat yang menjadi trending topic sehingga perlu diekspose
beritanya, mengingat berdasarkan kondisi sosial, nama Khalid
Basalamah sudah terkenal sebagai ustadz yang mempunyai
banyak jamaah, baik yang hadir langsung di pengajiannya
maupun yang mengikuti pengajiannya lewat dunia maya (situs
YouTube, Instagram, Facebook, dan lain-lain). Dan juga GP
Ansor dan Banser adalah organisasi masyarakat yang sudah
120
terkenal luas di kalangan masyarakat Indonesia. Berdasarkan hal
tersebut, kumparan.com mengangkat berita tersebut guna
mendapatkan rating yang bagus bagi para peminat dan pembaca
media online sehingga bisa mendongkrak pemasukan dana dari
iklan dan viewer media online tersebut. Dan bisa disimpulkan
dari cara pandang tentang peristiwa penolakan pengajian Khalid
Basalamah, kumparan.com melihat ada celah untuk mendapatkan
pemasukan dana yang bagus dari rating pembaca yang sangat
banyak, bisa disebutkan bahwa ideologi ekonomi bekerja di sini.
Sebaliknya dari ArrahmahNews.com, peneliti melihat cara
pandang media online tersebut melihat peristiwa penolakan
pengajian Khalid Basalamah, mereka menulis wacana
pemberitaan seputar penolakan pengajian Khalid Basalamah
sebagai sebuah pembenaran atas kejadian tersebut. Wacana yang
dibangun oleh ArrahmahNews.com seputar kejadian penolakan
pengajian Khalid Basalamah diinfilterasi oleh ideologi yang
dianut oleh ArrahmahNews.com, jadi bisa disimpulkan bahwa
media online ArrahmahNews.com menjadi kepanjangan tangan
dari pembenaran peristiwa penolakan pengajian Khalid
Basalamah di Sidoarjo Jawa Timur yang dilakukan oleh GP
Anshor dan Banser.
Berdasarkan data-data yang tersebut di atas, membuktikan
bahwa wacana atau narasi dari masing-masing media online
kumparan.com dan ArrahmahNews.com direproduksi oleh
121
ideologi yang melekat pada media online tersebut. Hal tersebut
menjadikan wacana yang tersaji pada laman masing-masing
media online kumparan.com dan ArrahmahNews.com, sebagai
implementasi ideologi yang dianut oleh kumparan.com dan
ArrahmahNews.com.
Untuk tingkat objektivitas pada kumparan.com dan
ArrahmahNews.com dalam melihat peristiwa penolakan
pengajian Khalid Basalamah di Sidoarjo Jawa Timur, dari
kacamata peneliti, tingkat objektivitas kumparan.com lebih baik
dibandingkan dengan ArrahmahNews.com dalam melihat
peristiwa penolakan pengajian Khalid Basalamah di Sidoarjo
Jawa Timur. Ini terlihat dari pemberian judul, kumparan.com
menyajikan judul “Ketika Pengajian Ustadz Khalid Basalamah
Dibubarkan”.
Sedangkan pada media online ArrahamahNews.com
memuat judul berita “Ceramah Khalid Basalamah Pantas
Dibubarkan”, hal ini secara jelas memberikan sebuah pembenaran
bahwa peristiwa tersebut patut dilakukan oleh GP anshor dan
Banser.
122
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah peneliti menggunakan teknik analisis
wacana kritis model Van Dijk dan menemukan bahwa
media online kumparan.com membangun wacana yaitu,
perbedaan pendapat antar golongan adalah wajar dan
tidak seharusnya terjadi pertentangan yang menjurus ke
arah pemaksaan kehendak dan penolakan sehingga
terjadinya pembubaran pengajian yang terjadi pada
peristiwa pada tanggal 4 Maret 2017 di Masjid
Sholahuddin, Gedangan, Sidoarjo Jawa Timur.
Sedangkan media online ArrahmahNews.com
membangun wacana yaitu, dengan mengeluarkan wacana
terjadinya penolakan pengajian Khalid Basalamah adalah
wajar terjadi karena Khalid Basalamah dinilai oleh media
online ArrahmahNews.com, sebagai penceramah yang
memprovokasi umat dan menyebarkan paham takfiri
(mengkafirkan orang lain).
Dari dua kesimpulan di atas, dapat peneliti pahami
bahwa media online memiliki pandangan dan ideologinya
masing-masing, sehingga peneliti bisa memaklumi bahwa
setiap media tidak bisa dipastikan akan bersifat netral
pada setiap peristiwa yang diberitakan, berdasarkan
wacana yang tertulis pada laman media tersebut.
123
Sumbangan penting dari analisis wacana kritis ini adalah
menyadarkan peneliti tentang apa yang semula dianggap
sebagai kebenaran dan diterima sebagai common sense
ternyata mengandung bias dengan lebih berpihak dan
menyuarakan suara kelompok dominan.
B. Rekomendasi
1. Rekomendasi Teoritis
Teori analisis wacana kritis model Van Dijk
dapat diaplikasikan pada sebuah pemberitaan di media
online, seperti kumparan.com dan ArrahmahNews.com,
sehingga dari penelitian ini ditemukan bahwa teks berita
tentang penolakan pengajian Khalid Basalamah di
Sidoarjo yang dilakukan oleh GP Anshor, dapat diteliti
menggunakan analisis wacana kritis model Van Dijk, yang
berdasarkan analisis tersebut ditemukan bahwa wacana
terkait peristiwa penolakan itu dapat di analisis ke dalam
tiga bagian yaitu, Pertama, Struktur Teks yang terdiri dari
struktur makro, super struktur dan struktur mikro. Kedua,
analisis kognisi sosial (bagaimana suatu berita diproduksi).
Ketiga, analisis sosial (kondisi sosial yang memengaruhi
penulis berita pada saat menulis berita yang dimuat di
laman medianya).
124
2. Rekomendasi Praktis
Pemberitaan mengenai kasus penolakan kajian
Ustadz Khalid Basalamah yang diberitakan oleh
kumparan.com dan ArrahmahNews.com pada
kenyataannya memberikan gambaran bahwa peristiwa
tersebut seharusnya tidak perlu terjadi apabila semua pihak
bisa menahan diri. Selain itu juga, pemberitaan ini bisa
memberikan khasanah keilmuan tentang media online,
bahwa media adalah sarana penyedia infromasi yang tidak
luput dari berbagai pengaruh dan kepentingan, sehingga
khalayak perlu lebih bijak dalam menerima arus informasi
dan dapat menyaring semua informasi yang ada dan
apabila diperlukan bisa bertabayyun dengan pihak yang
terkait.
125
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Abbas, Afifi Fauzi, Metode Penelitian, Jakarta: Prenadamedia Group, 2010.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: Rineka Cipta. 2006.
Badara, Aris, Analisis Wacana: Teori, Metode, dan Penerapannya pada
Wacana Media, Jakarta, Prenadamedia Group; 2012
Branston, Gill & Stafford, Roy, The Media Student’s Book, New York:
Routledge 2003The Third edition
Bungin, Burhan, Analisis Data PenelitianKualitatif, Jakarta, Rajagrafindo
Persada; 2012
Darma, Yoce Aliah, Analisis Wacana Kritis dalam Multi Perspektif,
Bandung, Refika Aditama; 2014
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Analisis Data, Jakarta,
Rajagrafindo Persada; 2012
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta,
LKiS Printing Cemerlang; 2011
Fakhruroji, Moch., Dakwah di Era Media Baru, Bandung,
SimbiosaRekatama Media; 2017
Ilaihi, Wahyu, KomunikasiDakwah, Bandung, RemajaRosdakarya; 2010
Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif, Pendekatan Praktis Penulisan
Proposal dan Laporan Penelitian, Malang, UMM Press; 2010
126
Hidayati, Nurul, Metodologi Penelitian Dakwah, dengan Pendekatan
Kualitatif, Jakarta, Lembaga Penelitian UIN Jakarta & UIN Jakarta
Press, 2006
Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat,Jakarta: PT
Gramedia;1985
Miles, Mathew B. & Huberman A. Michael, Analisis Data Kualitatif,
Jakarta, Rajawali Press, 2006
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2001.
Mulyana, Deddy: Metodologi PenelitianKualitatif, Paradigma Baru ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung, Remaja
Rosdakarya, 2006
Nasrullah, Rulli, Teori dan Riset Media Siber, Jakarta, Prenadamedia
Group; 2014
Noor, Juliansyah, Metodologi Penelitian, Skripsi, Tesis, Disertasi & Kaya
Ilmiah, Jakarta, Prenadamedia Group; 2011.
Rusadi, Udi Kajian Media: Isu Ideologi, dalam Perspektif, Teori, dan
Metode, Jakarta: Rajawali Pers, 2015.
Sobur, Alex Sobur. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis
Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004.
Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed
Methods), Bandung, CV Alfabeta; 2009.
Surachmad , Winarno, Dasar dan Teknik Research (Pengantar Metodologi
Ilmiah),Bandung, C.V Tarsito; 1975
Usman, Husaini dkk, Metode Penelitian Sosial, Jakarta, Bumi Aksara, 2008
Van Dijk, Teun A., News as Discourse, New Jersey; Lawrence Erlbaum
Associates, 1987
127
Van Dijk, Teun A., Discourse and Context A Sociocognitive Approach, New
York, USA, Cambridge University Press, 2008
Van Dijk, Teun A., Ideology and Discourse A Multidisciplinary
Introduction, Barcelona, An Internet Course. Universitat Pompeu
Fabra, 2000.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus
Besar Bahasa Indonesia(edisi kedua), Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka), 2001
Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis,
danDisertasi). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2017.
Tim Penyusun. Pedoman Akademik Penyusunan Proposal dan Penulisan
Tesis. Jakarta: Program Magister KPI Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, 2015.
Jurnal
Bakti, Andi Faisal dan Meidasari,Venny Eka, Trendsetter Komunikasi di
Era Digital: Tantangan dan Peluang Pendidikan Komunikasi dan
Penyiaran Islam, Jurnal Komunikasi Islam Volume 04, Nomor 01,
Juni 2104
Lado, Christo Rico, Analisis Wacana Kritis Program Mata Najwa “ Balada
Perda” di Metro TV, Jurnal E Komunikasi, Prodi Ilmu Komunikasi,
Universitas Kristen Petra Surabaya, Vol. 2 No. 2, 2014
Payuyasa, I Nyoman, Analisis Wacana Kritis Model Van Dijk Dalam
Program Acara Mata Najwa di Metro TV, Segara Widya Jurnal
Hasil Penelitian, ISSN 2354 – 7154, Oktober 2017
Rahardjo, Mudjia, Analisis Wacana dalam Studi Keislaman, Jurnal
Workshop Metodologi Penelitian Dosen se Jawa Timur, UIN
Malang, 2007
128
Wenxiu, Peng, Journal of Educational and Social Research, MCSER
Publishing, Rome-Italy, Vol. 5 No.3, September 2015.
Wawancara :
Wawancara dengan Redaktur kumparan.com Bapak Denny Armandhanu
pada tanggal 26 September 2018.
Wawancara dengan Redaktur ArrahmahNews.com Bapak Muhammad Ali
Nurdin pada tanggal 29 September 2018.
Internet
Arsip Pengajian Ustadz Dr. Khalid Basalamah, Maret, 2016
(www.khalidbasalamah.com) diakses pada Kamis 29 Juni 2017
pukul 10.49 wib
Chrystiyaningsih/JokoSadewo, “Ini penjelasan Polisi soal insiden Khalid
Basalamah”, diakses 7 Oktober 2017 dari
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-
nusantara/17/03/06/omc2n5318-ini-penjelasan-polisi-soal-insiden-
khalid-basalamah
Denny Armandhanu, “Ketika pengajianUstadz Khalid Basalamah
dibubarkan”, diakses 17 September 2017 dari
https://kumparan.com/denny-armandhanu/ketika-pengajian-ustaz-
khalid-basalamah-dibubarkan
http://khazanah.republika.co.id/berita/duniaislam/islamnusantara/17/02/14/o
lcxoq313-bulugh-almaram-belajar-hadishadis-hukum) di akses 2
Agustus 2018
http://www.darulhaq.com/product/minhajulmuslim/#.WrwvNJcxW00,
diakses 28 Juli 2018
https://id.wikipedia.org/wiki/Milenial di akses 30 September 2018
129
https://www.plimbi.com/article/152352/alexacom-situs-pemberi-peringkat-
yang-bisa-digunakan, di akses 10 Oktober 2018
https://news.detik.com/jawatimur/3438277/ansor-dan-banser-sidoarjo-
minta-ceramah-khalid-basalamah-dihentikan
https://www.liputan6.com/tv/read/2875882/video-banser-dan-gpanshor-
gagalkan-ceramah-khalid-basalamah
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-
nusantara/17/03/05/omc2n5318-ini-penjelasan-polisi-soal-insiden-
khalid-basalamah
http://www.nu.or.id/post/read/75865/ini-penyebab-ceramah-khalid-
basalamah-ditolak-di-sidoarjo-
https://www.nahimunkar.org/tokoh-nu-sesalkan-banser-bubarkan-pengajian-
ustadz-khalid-basalamah/
https://kbbi.web.id/berita, (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kamus versi
online/daring (dalam jaringan)
Redaksi ARN, “Ceramah Khalid Basalamah Pantas Dibubarkan”, diakses
2 Agustus 2018 dari-
https://arrahmahnews.com/2017/03/06/ceramah-khalid-basalamah-
pantas-dibubarkan/
www.youtube.com,/Pola pencarian usrtadz/Khalid Basalamahdiakses pada 7
maret 2017, pukul 10.58 wib.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
FOTO DOKUMENTASI WAWANCARA
kumparan.com
ArrahmahNews.com