analisis usaha sayuran hidroponik pada pt kebun … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy,...

85
ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN SAYUR SEGAR KABUPATEN BOGOR SKRIPSI RATNA INDRIASTI H34104055 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

Upload: lyxuyen

Post on 02-Mar-2019

398 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

i

ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN SAYUR SEGAR

KABUPATEN BOGOR

SKRIPSI

RATNA INDRIASTI H34104055

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

Page 2: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADAPT KEBUN SAYUR SEGAR KABUPATEN BOGOR

Ratna Indriasti 1) dan Nunung Kusnadi 2)

1) Mahasiswa, Departemen Agribisnis FEM IPB, H341040552) Dosen Pembimbing, Departemen Agribisnis FEM IPB, Dr.Ir., MS

ABSTRAK

Hidroponik merupakan teknologi bercocok tanam tanpa tanah, denganmenggunakan larutan nutrisi di dalam air. Sayuran hidroponik yang dihasilkanlebih higienis, tanpa pestisida, lebih renyah dan segar. Harga jual sayuranhidroponik jauh lebih mahal dibandingkan dengan sayuran konvensional, namunbiaya investasi dan operasional juga tinggi. Oleh karena itu, pengusahaanhidroponik perlu memperhatikan jenis sayuran yang diproduksi yaitu sayuranyang memiliki nilai jual tinggi atau sayuran yang tergolong eksklusif. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk menganalisis struktur biaya, penerimaan, keuntungan,dan efisiensi usaha sayuran hidroponik pada PT KSS. Penelitian dilakukan padaDesember 2012 sampai Februari 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwawalaupun PT KSS memproduksi jenis sayuran yang sama dengan sayurankonvensional (bayam, kangkung, caysim, dan pakcoy), usaha yang dilakukantetap menguntungkan dan efisien dikarenakan harga jual dan produktivitas yangtinggi sehingga dapat menutupi biaya yang dikeluarkan. Nilai R/C rasio yangdiperoleh tiap komoditas berkisar antara 1,3 hingga 2,9. Komoditas kangkunghidroponik merupakan komoditas yang paling efisien dan menguntungkandibandingkan dengan komoditas lainnya.

Kata kunci : hidroponik, struktur biaya, keuntungan, efisiensi usaha

Page 3: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADAPT KEBUN SAYUR SEGAR KABUPATEN BOGOR

Ratna Indriasti 1) dan Nunung Kusnadi 2)

1) Mahasiswa, Departemen Agribisnis FEM IPB, H341040552) Dosen Pembimbing, Departemen Agribisnis FEM IPB, Dr.Ir., MS

ABSTRACT

Hydroponic is a technology of growing plants using mineral nutrientsolutions in water, without soil. Hydroponic technology produces more hygienic,non pesticide, crisper and fresher vegetables. Hydroponic vegetables price is farmore expensive than conventional vegetables, however the investment andoperating costs are higher. Therefore, in hydroponic cultivation need to considerthe type of vegetables produced are high value vegetables or exclusive. The aim ofthis research is to analyze the cost structure, revenue, profit, and efficiency ofhydroponic vegetables business in PT KSS. This research was conducted fromDecember 2012 to February 2013. The results of the research showed thatalthough the PT KSS producing the same type vegetables with conventionalvegetables (such as spinach, water spinach, caysim, and pakcoy), the businessremain profitable and efficient because of the higher price and higherproductivity of hydroponic vegetables that can cover the cost. The R/C ratioobtained by each commodity is ranging from 1,3 to 2,9. Hydroponic waterspinach commodity is the most efficient and profitable commodity compare to theother.

Keywords : hydroponic, cost structure, profit, efficiency

Page 4: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

ii

RINGKASAN

RATNA INDRIASTI. Analisis Usaha Sayuran Hidroponik Pada PT Kebun Sayur Segar Kabupaten Bogor. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan NUNUNG KUSNADI).

Teknologi hidroponik merupakan metode bercocok tanam tanpa tanah, tetapi menggunakan larutan nutrisi di dalam air. Sayuran hidroponik yang dihasilkan lebih higienis, tanpa pestisida, lebih renyah dan segar. Harga jual sayuran hidroponik jauh lebih mahal dibandingkan dengan sayuran konvensional, namun biaya investasi dan operasional juga tinggi. Oleh karena itu, pengusahaan hidroponik perlu memperhatikan jenis sayuran yang diproduksi yaitu sayuran yang memiliki nilai jual tinggi atau sayuran yang tergolong eksklusif.

PT Kebun Sayur Segar (PT KSS) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi sayuran hidroponik. PT KSS mengusahakan sayuran hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa diproduksi dengan menggunakan teknologi konvensional yang dicirikan dengan harga jual murah di pasaran dan bukan tergolong sayuran yang memiliki nilai jual tinggi (high value).

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis struktur biaya, penerimaan, keuntungan, dan efisiensi usaha sayuran hidroponik pada PT KSS. Penelitian ini dilaksanakan di PT KSS yang berada di Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Waktu pengambilan dan pengolahan data dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program aplikasi komputer seperti Microsoft Excel. Konsep dan alat analisis yang digunakan yaitu analisis struktur biaya, analisis keuntungan dan efisiensi usaha serta analisis titik impas.

Berdasarkan analisis struktur biaya, biaya tetap yang dikeluarkan terdiri dari biaya sewa lahan, penyusutan greenhouse persemaian, penyusutan greenhouse pembesaran, penyusutan sarana irigasi, penyusutan peralatan, tenaga kerja tetap, listrik, distribusi. Komponen biaya tetap tertinggi yaitu biaya tenaga kerja dan biaya distribusi. Persentase total biaya tetap terhadap total biaya pada masing-masing komoditas sayuran berkisar antara 60-71 persen. Pada usaha hidroponik biaya investasi yang dibutuhkan tinggi sehingga biaya tetap merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi. Biaya variabel yang dikeluarkan terdiri dari biaya tenaga kerja harian, biaya penggunaan benih, rockwool, nutrisi, dan kemasan. Komponen biaya variabel tertinggi yaitu biaya tenaga kerja harian. Persentase total biaya variabel terhadap total biaya berkisar antara 28-40 persen. Biaya produksi yang paling kecil yaitu pada komoditas kangkung. Penggunaan metode substrat dengan media kerikil pada komoditas kangkung dapat menghemat biaya.

Jumlah produksi sayuran hidroponik PT KSS tinggi dikarenakan produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan konvensional. Harga jual sayuran hidroponik juga memiliki harga premium yaitu Rp 38.000 per kilogram, sementara itu pada pengamatan di lapangan harga jual sayuran konvensional hanya berkisar Rp 5.600 – 10.000 per kilogram. Apabila sayuran hidroponik

Page 5: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

iii

dijual dengan harga konvensional maka PT KSS tidak dapat menutupi biaya yang dikeluarkan. Harga jual yang tinggi juga dikarenakan tingginya kualitas sayuran hidroponik.

Dari hasil analisis efisiensi usaha (R/C rasio) menunjukkan bahwa usaha sayuran hidroponik PT KSS efisien untuk dijalankan (R/C > 1). Nilai R/C rasio pada komoditas caysim yaitu 1,27, pakcoy 1,49, bayam 1,61, dan kangkung 2,71. Penerimaan kangkung hidroponik paling tinggi dengan penggunaan biaya yang paling rendah sehingga menghasilkan usaha yang sangat efisien. Berdasarkan analisis titik impas memperlihatkan bahwa jumlah minimum sayuran hidroponik yang harus dijual pada tiap komoditas berbeda sesuai dengan besarnya jumlah biaya variabel rata-rata per kilogramnya. Komoditas kangkung memiliki jumlah minimum/titik impas yang paling rendah, sedangkan komoditas caysim memiliki titik impas yang paling tinggi. Pada komoditas kangkung jumlah minimum produksi yaitu 3.473 kg, sedangkan jumlah produksi aktual mencapai 13.300 kg. Semakin jauh nilai titik impas produksi dengan jumlah produksi aktual, maka dapat dikatakan bahwa keuntungan yang diperoleh semakin besar.

Meskipun sayuran hidroponik yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa diproduksi dengan konvensional, namun usaha sayuran hidroponik yang dijalankan tetap efisien dan menguntungkan. Hal ini dikarenakan harga jual serta produktivitas sayuran hidroponik yang tinggi. Komoditas kangkung hidroponik merupakan komoditas yang paling efisien dan menguntungkan dibandingkan dengan sayuran hidroponik lainnya. Kangkung hidroponik memiliki jumlah produksi yang tinggi serta penggunaan metode substrat kerikil yang dapat lebih menghemat biaya.

Page 6: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

iv

ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN SAYUR SEGAR

KABUPATEN BOGOR

RATNA INDRIASTI H34104055

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

Page 7: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

v

Judul Skripsi : Analisis Usaha Sayuran Hidroponik Pada PT Kebun Sayur

Segar Kabupaten Bogor

Nama : Ratna Indriasti

NIM : H34104055

Disetujui, Pembimbing

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 19580908 198403 1 002

Diketahui, Ketua Departemen Agribisnis

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 19580908 198403 1 002

Tanggal Lulus :

Page 8: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

vi

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Usaha

Sayuran Hidroponik Pada PT Kebun Sayur Segar Kabupaten Bogor” adalah karya

sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi

manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Mei 2013

Ratna Indriasti H34104055

Page 9: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 8 Juni 1989. Penulis adalah anak

ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Widayat dan Ibu Waltiyah.

Pendidikan SD ditempuh penulis dari tahun 1994 di SDN Peninggilan 01

Tangerang sampai pada tahun 2000. Penulis kemudian menempuh pendidikan

SMP dari tahun 2000 di SMPN 3 Tangerang sampai pada tahun 2003. Penulis

melanjutkan pendidikan pada tahun berikutnya di SMA Yadika 5 Jakarta dan

lulus pada tahun 2006 dengan jurusan IPA.

Penulis diterima di Program Keahlian Manajemen Industri Jasa Makanan

dan Gizi, Program Diploma Institut Pertanian Bogor, pada tahun 2006 melalui

jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis pernah melakukan Praktek

Kerja Lapang (PKL) di RSUD Cibinong Bogor dan Hotel Pangrango 2 Bogor

pada tahun 2008-2009. Pada tahun 2009-2010, penulis bekerja di Mayapada

Hospital Tangerang sebagai ahli gizi.

Penulis melanjutkan studi ke program Sarjana Alih Jenis Agribisnis,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor melalui jalur tes pada

tahun 2010. Penulis pernah berpartisipasi dalam kepanitiaan acara siang

keakraban mahasiswa alih jenis agribisnis pada tahun 2011. Pada tahun yang

sama, penulis juga sempat bekerja pada sebuah CV yang bergerak di bidang

kuliner.

Page 10: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Analisis Usaha Sayuran Hidroponik Pada PT Kebun Sayur

Segar Kabupaten Bogor”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Agribisnis,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian di PT Kebun Sayur Segar

sebagai salah satu perusahaan penghasil sayuran hidroponik. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur biaya, keuntungan, dan efisiensi

usaha sayuran hidroponik pada PT KSS.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan

terdapat kekurangan karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat dikemudian hari.

Bogor, Mei 2013

Ratna Indriasti

Page 11: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

ix

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungan berbagai

pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS selaku dosen pembimbing atas bimbingan, ilmu,

arahan dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis hingga penyusunan

skripsi ini selesai.

2. Dr. Ir. Ratna Winandi, MS atas kesediaannya menjadi dosen penguji utama.

Terima kasih atas koreksi dan masukan yang telah diberikan.

3. Ir. Harmini, MS atas kesediaannya menjadi dosen penguji Komisi Pendidikan.

Terima kasih atas koreksi dan masukan yang telah diberikan.

4. Dr. Ir. Dwi Rachmina, M.Si selaku dosen evaluator pada kolokium yang telah

memberikan saran dan masukan untuk penyempurnaan dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Dr. Ir. Anna Fariyanti, M.Si yang telah menjadi pembimbing akademik

selama perkuliahan dan seluruh dosen serta staf Departemen Agribisnis.

6. Orangtua (Bapak Widayat dan Ibu Waltiyah), kedua kakak tersayang (Risad

Yanuar dan Anjar Hermawan S.Kom, MT) dan keluarga tercinta atas setiap

doa dan dukungan yang selalu diberikan kepada penulis.

7. Pihak PT Kebun Sayur Segar terutama manajer produksi yang telah

meluangkan waktu, memberikan kesempatan dan berbagai informasi yang

dibutuhkan penulis.

8. Sahabat dan teman seperjuangan Agribisnis Alih Jenis 1 terutama Dwi Gama

dan Tita Nursiah yang telah memberikan dukungan, semangat, serta sharing

selama perkuliahan hingga penulisan skripsi ini.

9. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

memberikan berbagai bantuan kepada penulis.

Bogor, Mei 2013

Ratna Indriasti

Page 12: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

x

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .............................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xiv

I PENDAHULUAN ........................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah .............................................................. 5 1.3 Tujuan ......................................................................................... 6 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 6

II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 7 2.1 Keunggulan Teknologi Hidroponik ......................................... 7 2.2 Karakteristik Produk Hidroponik ............................................. 9 2.3 Struktur Biaya dan Produktivitas Sayuran Hidroponik ............. 11

III KERANGKA PEMIKIRAN ........................................................ 15 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................... 15

3.1.1 Hubungan Struktur Biaya Produksi dengan Harga Jual ...................................................... 15 3.1.2 Analisis Keuntungan dan Efisiensi Usaha Sayuran Hidroponik .......................................................................... 18 3.1.3 Analisis Titik Impas Usaha Sayuran Hidroponik ............... 20

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional .............................................. 22

IV METODE PENELITIAN ............................................................ 25 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 25 4.2 Jenis dan Sumber Data ............................................................ 25 4.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................... 25

4.3.1 Analisis Struktur Biaya .................................................... 26 4.3.2 Analisis Keuntungan dan Efisiensi Usaha Sayuran Hidroponik ..................................................................... 28 4.3.3 Analisis Titik Impas .......................................................... 30

V GAMBARAN UMUM USAHA ………………………………….. 31 5.1 Sejarah Perusahaan ................................................................. 31 5.2 Lokasi dan Kondisi Geografis Perusahaan .............................. 32 5.3 Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan Perusahaan ........... 32 5.4. Sarana dan Prasarana Budidaya Sayuran Hidroponik .............................................................................. 34 5.5 Proses Budidaya Sayuran Hidroponik ..................................... 37

5.6 Pemasaran Sayuran Hidroponik ............................................... 41

Page 13: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

xi

VI ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PT KSS …… 43 6.1 Analisis Struktur Biaya Sayuran Hidroponik ......................... 43 6.1.1 Biaya Tetap .................................................................... 43 6.1.2 Biaya Variabel ................................................................ 47 6.2 Analisis Penerimaan Sayuran Hidroponik ............................. 50 6.3 Analisis Keuntungan, Efisiensi Usaha, dan Titik Impas Sayuran Hidroponik ..................................... 52 6.4 Perbandingan Sayuran Hidroponik dengan Sayuran Konvensional ............................................................ 55 VII KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………… 57

7.1 Kesimpulan ............................................................................. 57 7.2 Saran ........................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 59

LAMPIRAN ........................................................................................... 62

Page 14: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

xii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Nilai PDB Hortikultura di Indonesia Berdasarkan Harga Berlaku Tahun 2007-2010 ............................................................... 1

2. Perkembangan Produksi Beberapa Tanaman Sayuran (ton) di Indonesia Tahun 2009-2010 ........................................................ 2

3. Perbandingan Produktivitas Sayuran Hidroponik dengan Sayuran Non Hidroponik ................................................................... 14

4. Struktur Biaya Usaha Sayuran Hidroponik PT KSS

per 500 m2 per tahun ..................................... ................................... 27

5. Analisis Struktur Biaya, Keuntungan dan Efisiensi Usaha Sayuran Hidroponik per 500 m2 per tahun ........................................ 29

6. Komponen Biaya Tetap Usaha Sayuran Hidroponik Per 500 m2 dalam Waktu Satu Tahun .............................................. 45

7. Komponen Biaya Variabel Usaha Sayuran Hidroponik Per 500 m2 dalam Waktu Satu Tahun ............................................ 48

8. Struktur Biaya Produksi Sayuran Hidroponik .......................... 50

9. Penerimaan Usaha Sayuran Hidroponik Per 500 m2 dalam Waktu Satu Tahun .................................................................. 51

10. Keuntungan Usaha Sayuran Hidroponik pada Luasan 500 m2 dalam Waktu Satu Tahun .................................... 52

11. Efisiensi Usaha Sayuran Hidroponik pada Luasan 500 m2 dalam Waktu Satu Tahun ..................................... 53

12. Titik Impas pada Tiap Komoditas Sayuran Hidroponik ........... 54

13. Perbandingan Sayuran Hidroponik dengan Sayuran Konvensional ................................................................................ 55

Page 15: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

xiii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Kurva Biaya Tetap Total dan Biaya Variabel Total ....................... 16

2. Hubungan Antara Kurva Biaya dengan Harga Jual ......................... 17

3. Titik Impas, Laba, dan Volume Penjualan ................................... 21

4. Kerangka Pemikiran Operasional ................................................... 24

5. Greenhouse Tipe Piggyback dengan Kerangka Bambu .......... 35

6. Sarana Irigasi Sistem Hidroponik NFT di PT KSS .......................... 35

7. Bedengan/Rak Tanam Sayuran Hidroponik di PT KSS .................. 36

8. Media Tanam Rockwool di PT KSS ................................................. 36

9. Benih Pakcoy Takii ..................................................................... 36

10. Sistem Budidaya NFT dan NFT Metode Substrat ...................... 37

11. Proses Persemaian Benih di PT KSS ................................................ 38

12. Proses Pembesaran Bibit di PT KSS ................................................. 38

13. Daun Bayam yang Terkena Kutu .................................................. 39

14. Kegiatan Panen di PT KSS ............................................................... 40

15. Kegiatan Pengemasan di PT KSS..................................................... 41

Page 16: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Perhitungan Penyusutan Greenhouse Persemaian dan Pembesaran di PT KSS ......................................................... 63

2. Penyusutan Sarana Irigasi untuk Komoditas Bayam, Caysim, Pakcoy pada Luas Lahan 500 m2 ............................ 64

3. Penyusutan Sarana Irigasi untuk Komoditas Kangkung Media Kerikil pada Luas Lahan 500 m2 ............................... 65

4. Join Cost Penyusutan Peralatan untuk Komoditas Bayam, Pakcoy, Caysim, Kangkung .................................... ...... 66

5. Perhitungan Tenaga Kerja untuk Komoditi Bayam, Caysim, Pakcoy, Kangkung ..................................................... 67

6. Struktur Biaya, Keuntungan, dan Efisiensi Usaha Sayuran Hidroponik per 500 m2 dalam Waktu Satu Tahun dengan Penggunaan Harga Sayuran Konvensional .................... 68

Page 17: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi untuk

dikembangkan. Salah satu komoditas pertanian yang berpotensi untuk

dikembangkan yaitu komoditas hortikultura. Hortikultura merupakan bagian dari

sektor pertanian yang terdiri atas sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan

biofarmaka. Komoditas hortikultura mempunyai nilai ekonomi yang tinggi,

sehingga usaha agribisnis hortikultura (buah, sayur, florikultura dan tanaman

obat) dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat. Komoditas hortikultura

telah memberikan sumbangan yang berarti bagi sektor pertanian maupun

perekonomian nasional, yang dapat dilihat dari nilai Produk Domestik Bruto

(PDB). Nilai PDB hortikultura berdasarkan harga berlaku pada tahun 2007-2010

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura di Indonesia Berdasarkan Harga Berlaku Tahun 2007-2010

No. Kelompok

Komoditas

Nilai PDB (Milyar Rupiah) Laju pertumbuhan (%)

2007 2008 2009 2010 2008 2009 2010

1 Buah-buahan 42.362 47.060 48.437 45.482 11,09 2,93 -6,1

2 Sayuran 25.587 28.205 30.506 31.244 10,23 8,16 2,42

3 Tanaman Hias 4.741 5.085 5.494 6.174 7,26 8,04 12,38

4 Biofarmaka 4.105 3.853 3.897 3.665 -6,14 1,14 -5,95

Total PDB Hortikultura 76.795 84.203 88.334 86.565 9,65 4,91 -2,0

Kontribusi Sayuran (%) 33,3 33,5 34,5 36,1

Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2011)

Tabel 1 memperlihatkan bahwa nilai PDB hortikultura yaitu dari

kelompok komoditas buah-buahan, sayuran, tanaman hias dan biofarmaka relatif

mengalami peningkatan dari tahun 2007 hingga tahun 2010. Laju pertumbuhan

komoditas sayuran dan tanaman hias selalu positif pada tiap tahunnya, sedangkan

buah-buahan dan biofarmaka mengalami pertumbuhan yang negatif pada tahun

2008 dan 2010. Komoditas sayuran merupakan komoditas yang memiliki nilai

PDB tertinggi kedua setelah buah-buahan. Hal ini menunjukkan bahwa komoditas

sayuran menjadi komoditas yang cukup penting dalam perekonomian Indonesia.

Page 18: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

2

Komoditas sayuran dapat memberikan kontribusi terhadap PDB hortikultura

sebesar 33 sampai dengan 36 persen dari total PDB hortikultura pada tahun 2007

hingga 2010.

Komoditas sayuran memegang peranan penting dalam pemenuhan

kebutuhan manusia khususnya dalam hal kecukupan pangan dan gizi yang

dibutuhkan. Meningkatnya populasi penduduk, kesejahteraan masyarakat, serta

pengetahuan masyarakat akan kesehatan maka akan berpengaruh terhadap

peningkatan permintaan sayuran sehingga produksi sayuran harus ditingkatkan.

Secara umum, produksi sayuran di Indonesia pada tahun 2009-2010 mengalami

perkembangan produksi yang positif. Perkembangan produksi beberapa tanaman

sayuran (ton) pada tahun 2009-2010 dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Perkembangan Produksi Beberapa Tanaman Sayuran (ton) di Indonesia Tahun 2009-2010

No. Jenis Sayuran 2009 2010 Perkembangan (%)

1 Kembang Kol 96.038 101.205 5,38

2 Paprika 4.462 5.533 24,00

3 Jamur 38.465 61.376 59,56

4 Tomat 853.061 891.616 4,52

5 Terung 451.654 482.305 6,81

6 Buncis 290.993 336.494 15,64

7 Ketimun 583.139 547.141 -6,17

8 Labu Siam 321.023 369.846 15,21

9 Kangkung 360.992 350.879 -2,80

10 Bayam 173.750 152.334 -12,33

Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

Perkembangan produksi sayuran di Indonesia secara umum memang

positif, namun impor sayuran dari luar negeri seperti negara China dan Thailand

masih terus memasuki pasar dalam negeri. Impor buah dan sayuran mencapai

angka 1,1 juta ton pada tahun 2010 dan meningkat pada tahun 2011 menjadi 1,6

Page 19: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

3

juta ton. Pada kenyataannya, terdapat banyak penyakit yang ditemukan pada

produk impor sehingga produk sayuran impor tidak baik untuk dikonsumsi secara

terus menerus. Sayuran yang diimpor dari luar negeri berbagai macam jenisnya

seperti bunga kol, brokoli, bayam, pakcoy, seledri, paprika, dan kentang. Sayuran

impor dinilai memiliki penampilan yang lebih baik dibandingkan dengan sayuran

produksi dalam negeri. Daya saing produk hortikultura terutama sayuran harus

ditingkatkan untuk dapat bersaing dengan produk impor yang ada1.

Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, pendapatan, dan pendidikan

masyarakat, permintaan terhadap komoditas sayuran terutama sayuran segar terus

meningkat. Konsumsi sayuran di Indonesia menurut Kementrian Pertanian pada

tahun 2010 sebesar 35 kg/kapita/tahun dan meningkat pada tahun 2011 menjadi

41,9 kg/kapita/tahun2. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan masyarakat

saat ini juga menyebabkan adanya pergeseran pola konsumsi dan gaya hidup ke

arah yang lebih baik. Pergeseran tersebut meningkatkan permintaan terhadap

sayuran lebih higienis dan tidak menggunakan pestisida. Beberapa tahun terakhir

sudah bermunculan industri sayuran yang berbeda dengan konvensional. Industri

ini menghasilkan sayuran yang higienis dengan menggunakan teknologi tinggi

seperti hidroponik dan aeroponik.

Teknologi hidroponik dan aeroponik sudah diterapkan oleh berbagai

perusahaan untuk menangkap peluang besar terhadap permintaan sayuran sehat

dan higienis. Perusahaan yang cukup besar antara lain PT Kebun Sayur Segar dan

PT Saung Mirwan di Bogor, PT Amazing Farm di Bandung, dan PT Horti Jaya

Lestari di Sumatera Utara. Penggunaan teknologi tinggi tersebut membutuhkan

biaya yang juga tinggi sehingga petani tradisional belum tertarik untuk

mengusahakan sayuran tersebut. Teknologi aeroponik lebih jarang diusahakan

dibandingkan dengan teknologi hidroponik.

Teknologi hidroponik merupakan metode bercocok tanam tanpa tanah,

tetapi menggunakan larutan nutrisi sebagai sumber. Teknologi hidroponik ini

memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan teknik bertanam secara

1 www.waspada.co.id. 19 Jenis Penyakit Eksotis Buah dan Sayuran Impor.

[12 November 2012] 2www.republika.co.id. Masih Rendah, Tingkat Konsumsi Sayuran di Indonesia.

[15 November 2012]

Page 20: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

4

tradisional. Keunggulan hidroponik antara lain ramah lingkungan, produk yang

dihasilkan higienis, pertumbuhan tanaman lebih cepat, kualitas hasil tanaman

dapat terjaga, dan kuantitas dapat lebih meningkat. Sayuran yang diproduksi

dengan sistem hidroponik juga menjadi lebih sehat karena terbebas dari

kontaminasi logam berat industri yang ada di dalam tanah, segar dan tahan lama

serta mudah dicerna3.

Seiring dengan perkembangan zaman dan peningkatan pengetahuan

masyarakat akan pentingnya kesehatan, sayuran yang diproduksi dengan tidak

menggunakan pestisida mulai dipilih untuk dikonsumsi sehari-hari. Peningkatan

jumlah penduduk dan disertai dengan kesadaran tinggi akan produk yang bersih

dan higienis menjadi peluang pasar yang amat besar. Saat ini penduduk kota besar

terutama kalangan atas memiliki kecenderungan untuk memperbaiki kualitas

hidup mereka. Penggunaan produk-produk berkualitas memberikan rasa nyaman

bagi penggunanya. Jika 10 persen saja penduduk Indonesia memilih produk yang

berkualitas dan bersih, berarti ada sekitar 20 juta penduduk yang membutuhkan

produk hidroponik setiap harinya4.

Sayuran yang dihasilkan dengan menggunakan teknologi hidroponik

memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan sayuran konvensional namun

biaya yang diperlukan tinggi. Oleh karena itu, segmen pasar yang dituju

umumnya yaitu kalangan ekonomi menengah ke atas. Dengan kualitas yang tinggi

dan segmen pasar yang khusus tersebut, sayuran hidroponik dapat dijual dengan

harga premium atau harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga

pasar. Sayuran hidroponik yang diproduksi dipasarkan ke supermarket, swalayan,

hotel, dan restoran. Jenis sayuran hidroponik yang dipasarkan biasanya

merupakan sayuran yang memiliki nilai jual tinggi (high value) seperti paprika,

timun jepang, cabai jepang, dan lain sebagainya. Melihat hal tersebut,

pengusahaan hidroponik menjadi penting untuk memperhatikan jenis sayuran

yang diusahakan.

3 www.jirifarm.com Keuntungan Budidaya Tanaman Hidroponik [23 September 2012] 4 www.binaukm.com Prospek Pasar Produk Hidroponik dalam Peluang Usaha Budidaya

Tanaman Secara Hidroponik Murah dan Sederhana [23 September 2012]

Page 21: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

5

1.2 Perumusan Masalah

Seiring dengan adanya peningkatan pengetahuan konsumen terhadap

kesehatan, bahaya pestisida, serta isu ramah lingkungan membuat sayuran

hidroponik mulai diminati masyarakat untuk dikonsumsi sehari-hari. Peningkatan

konsumsi sayuran hidroponik memberikan peluang besar untuk usaha sayuran

hidroponik. Usaha sayuran dengan teknologi hidroponik memiliki banyak

keunggulan dibandingkan dengan sistem konvensional, yaitu ramah lingkungan,

produk yang dihasilkan higienis dan sehat, pertumbuhan tanaman lebih cepat,

kualitas hasil tanaman dapat terjaga, dan kuantitas dapat lebih meningkat5.

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi sayuran

hidroponik yaitu PT Kebun Sayur Segar (PT KSS). PT KSS memulai usaha

hidroponik sejak tahun 2000, dan berbentuk badan hukum PT pada tahun 2003.

Berdasarkan wawancara dengan manajer produksi diperoleh informasi bahwa

permintaan sayuran hidroponik rata-rata tiap tahunnya meningkat. Sebagai

contohnya, pada tahun 2011 permintaan bayam hidroponik PT KSS rata-rata

sebanyak 220 pack/hari, dan meningkat pada tahun 2012 rata-rata mencapai 240

pack setiap harinya atau setara dengan 60 kg/harinya. PT KSS memasarkan

produknya ke berbagai supermarket dan hypermart.

Teknologi hidroponik memiliki banyak keunggulan, namun

konsekuensinya usaha sayuran hidroponik membutuhkan biaya yang tinggi dalam

produksinya. Biaya investasi serta biaya operasional yang dibutuhkan seperti

tenaga kerja, distribusi, penyediaan sarana irigasi memerlukan biaya yang tidak

sedikit sehingga jenis sayuran yang diusahakan serta harga jual sayuran

hidroponik penting untuk diperhatikan oleh pengusaha sayuran hidroponik.

PT KSS mengusahakan sayuran hidroponik yaitu bayam, kangkung,

pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis

sayuran yang biasa diproduksi dengan menggunakan teknologi konvensional yang

dicirikan dengan harga jual murah di pasaran dan bukan tergolong sayuran yang

memiliki nilai jual tinggi (high value). Oleh karena itu, menjadi penting untuk

dipelajari struktur biaya, penerimaan, dan keuntungan usaha sayuran hidroponik

PT KSS. Apakah usaha sayuran hidroponik PT KSS efisien untuk dijalankan?

5 www.jirifarm.com. Keuntungan Budidaya Tanaman Hidroponik [23 September 2012]

Page 22: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

6

1.2 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :

1. Menganalisis struktur biaya usaha sayuran hidroponik pada PT KSS.

2. Menganalisis penerimaan usaha sayuran hidroponik pada PT KSS.

3. Menganalisis keuntungan dan efisiensi usaha sayuran hidroponik PT KSS.

1.3 Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

informasi dan gambaran yang bermanfaat bagi produsen sayuran hidroponik

khususnya untuk mengambil keputusan dalam perencanaan dan pelaksanaan

produksi agar memperoleh usaha yang efisien dan menguntungkan. Kegunaan

penelitian untuk penulis sendiri yaitu bermanfaat dalam melatih kemampuan

analisis serta latihan di dalam menerapkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari.

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi, sebagai bahan

referensi mengenai analisis usaha berdasarkan struktur biaya dan harga jual serta

dapat digunakan sebagai perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup pada penelitian ini dibatasi untuk mengetahui keuntungan

dan efisiensi usaha yang diperoleh pada usaha sayuran hidroponik dengan

berdasarkan struktur biaya dan harga jual produk PT KSS. Pada penelitian ini

biaya investasi tidak dianalisis dengan kriteria investasi jangka panjang. Biaya

dihitung dalam kerangka waktu jangka pendek, yang dibedakan menjadi biaya

tetap dan biaya variabel sehingga biaya investasi diperhitungkan sebagai biaya

penyusutan dan dimasukkan ke dalam komponen biaya tetap.

Page 23: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keunggulan Teknologi Hidroponik

Hidroponik merupakan sebutan untuk sebuah teknologi bercocok tanam

tanpa menggunakan tanah. Media untuk menanam digantikan dengan media

tanam lain seperti rockwool, arang sekam, zeolit, dan berbagai media yang ringan

dan steril untuk digunakan. Hal yang terpenting pada hidroponik adalah

penggunaan air sebagai pengganti tanah untuk menghantarkan larutan hara ke

dalam akar tanaman. Hidroponik sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu

hydroponick. Kata hydroponick merupakan gabungan dari dua kata yaitu hydro

yang artinya air dan ponos yang artinya bekerja. Jadi dapat dikatakan hidroponik

merupakan proses pengerjaan dengan air, yaitu merupakan sistem penanaman dgn

media tanam yang banyak mengandung air (Prihmantoro H dan Indriani YH

1998; Sameto H 2003).

Budidaya tanaman hidroponik dilakukan di dalam greenhouse.

Greenhouse sering diartikan sebagai rumah kaca, namun saat ini penggunaan kaca

sudah banyak digantikan dengan penggunaan plastik karena harganya yang lebih

murah dan mudah didapat. Penggunaan greenhouse pada dasarnya untuk

melindungi tanaman dari faktor alam seperti cuaca yang ekstrim (angin kencang,

intensitas hujan dan radiasi matahari yang tinggi), gangguan hama, serta

melindungi tanaman dari kelembaban yang tinggi. Penggunaan greenhouse

membuat tanaman terlindungi dari serangan hama sehingga penggunaan pestisida

dapat dihindari dan produk yang dihasilkan menjadi lebih sehat. Menurut

Prihmantoro H dan Indriani YH (1998), meskipun greenhouse pada dasarnya

digunakan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang ideal, namun untuk usaha

komersial pemilihan lokasi juga harus diperhatikan. Beberapa syarat pemilihan

lokasi pendirian greenhouse yaitu ditempatkan di tempat terbuka, mempunyai

sirkulasi, dapat mengurangi intensitas cahaya matahari, dapat mengurangi angin,

serta steril.

Bertanam secara hidroponik memiliki berbagai keunggulan dibandingkan

dengan budidaya tanaman menggunakan media tanah. Kelebihan hidroponik

antara lain (1) serangan hama dan penyakit cenderung jarang, dan lebih mudah

untuk dikendalikan, (2) penggunaan pupuk dan air lebih efisien, (3) lebih bersih

Page 24: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

8

dan steril, (4) pekerjaan relatif lebih ringan karena tidak harus mengolah tanah dan

memberantas gulma, (4) larutan nutrisi dapat disesuaikan dengan kebutuhan

tanaman, (5) hidroponik dapat diusahakan di mana saja, tidak harus diusahakan

pada lahan luas, (6) tanaman hidroponik dapat dibudidayakan tanpa bergantung

pada musimnya (Prihmantoro H dan Indriani YH 1998; Suhardiyanto H 2011).

Dari berbagai keunggulan tersebut, teknologi hidroponik lebih efektif dan efisien

untuk dijalankan dibandingkan dengan bercocok tanam secara konvensional.

Penggunaan media air sebagai pengganti media tanah juga merupakan cara untuk

menghasilkan produk yang lebih bersih, higienis, tanpa adanya kontaminasi dari

berbagai limbah atau zat berbahaya yang mungkin terdapat di dalam tanah.

Produk yang lebih higienis dapat menjadi kekuatan utama dari produk hidroponik

yang dapat menarik minat konsumen untuk memilih produk hidroponik tersebut.

Produk konvensional yang ditanam dengan media tanah menghasilkan

pertumbuhan dan kualitas tanaman yang kurang baik karena tanah yang

digunakan secara terus menerus dan berkelanjutan akan menurun tingkat

kesuburan serta strukturnya. Teknologi hidroponik merupakan alternatif yang baik

untuk memperoleh hasil produksi yang lebih baik dari segi kualitas, kuantitas

serta kontinuitas. Nutrisi yang diberikan pada tanaman hidroponik dapat langsung

diserap sempurna dan waktu panen lebih cepat. Sebagai contoh, tingkat

pertumbuhan pakcoy yang ditanam secara hidroponik dan non hidroponik

berbeda. Pakcoy yang ditanam secara hidroponik memiliki tingkat pertumbuhan

yang paling tinggi dibandingkan dengan non hidroponik. Pakcoy hidroponik

ditanam dengan media arang sekam dan hasil produksinya memiliki tinggi

tanaman, jumlah daun, serta luas daun yang lebih besar. Hal ini membuktikan

bahwa teknologi hidroponik menghasilkan produk yang lebih baik dari segi

kualitas dan kuantitas (Permana HW 2001; Savvas D 2003).

Produk yang dihasilkan dengan teknologi hidroponik memiliki kualitas

yang lebih baik dibandingkan dengan teknologi konvensional. Sebagai contohnya,

melon hidroponik kultivar sky rocket dan honeydew memiliki daging buah yang

lebih banyak dan lebih renyah, rasa yang lebih manis, lebih segar, dan lebih

harum. Contoh lainnya yaitu lettuce yang dibudidayakan dengan teknologi

hidroponik memiliki bentuk krop yang lebih besar, lebih bersih dan higienis.

Page 25: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

9

Paprika hidroponik juga berkualitas lebih baik dibandingkan konvensional yaitu

daging buah yang lebih tebal dan keras, warna buah yang lebih merata dan

mengkilap serta lebih higienis (Wahendra R 1999; Widia HS 2000; Prihmantoro

H dan Indriani YH 2002). Dari berbagai contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa

produk hidroponik memiliki kualitas yang lebih baik dari segi penampilan fisik

dan rasa.

Keunggulan dan kualitas yang lebih baik pada produk hidroponik ternyata

menjadi pertimbangan awal bagi konsumen dalam keputusan pembelian sayuran

hidroponik. Konsumen memperhatikan kebersihan, kesegaran, warna dan ukuran

dari sayuran hidroponik yang lebih baik dibandingkan sayuran konvensional.

Aspek higienis menjadi alasan utama konsumen untuk mengkonsumsi sayuran

hidroponik. Higienis seringkali menjadi pembeda utama sayuran hidroponik

dengan sayuran konvensional dikarenakan sayuran hidroponik tidak ditanam pada

media tanah. Disamping itu, konsumen memperhatikan kandungan gizi yang ada

pada sayuran hidroponik yang dianggap lebih tinggi. Namun kandungan gizi

sebenarnya tidak dapat diketahui secara langsung sehingga diragukan apakah

konsumen benar-benar mengetahui tentang kandungan gizi sayuran hidroponik

(Halim P 2000). Pada pengamatan di lapangan, sayuran hidroponik yang dijual di

pasar modern umumnya menggunakan kemasan yang baik dan kedap udara

sehingga produk dapat terbebas dari kontaminasi kotoran dan bakteri yang ada di

udara luar.

Berbagai penelitian tersebut menunjukkan bahwa produk hidroponik

memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan produk konvensional.

Kualitas yang lebih baik misalnya dari segi rasa, tekstur, aroma, penampilan fisik,

dan yang paling utama produk yang dihasilkan lebih higienis. Kualitas dan aspek

higienis menjadi alasan utama konsumen dalam memilih produk hidroponik.

2.2 Karakteristik Produk Hidroponik

Teknologi hidroponik merupakan cara yang tepat untuk menghasilkan

tanaman yang memiliki kualitas dan kuantitas yang lebih tinggi dibandingkan

dengan hasil tanaman yang ditanam secara konvensional. Tanaman yang

diproduksi dengan teknologi hidroponik biasanya merupakan tanaman yang

memiliki nilai jual tinggi (high value) atau sering disebut juga dengan sayuran

Page 26: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

10

eksklusif. Sayuran eksklusif ini merupakan kelompok sayuran komersial pilihan

yang diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen golongan tertentu

(khusus), sehingga nilai jualnya pun lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran

lokal lainnya. Jenis sayuran yang tergolong eksklusif dibagi menjadi tiga

kelompok, yaitu sebagai berikut (Soeseno S 1999).

1) Sayuran daun yaitu sayuran yang dipungut hasil daunnya, seperti baby kailan

brokoli, horenzo atau bayam jepang, kubis merah, mithsuba atau seledri

jepang, tang oh atau tong hao, lettuce yang terdiri dari lettuce head (selada

berkrop) dan lettuce leaf (selada daun).

2) Sayuran buah yaitu sayuran yang dipungut buahnya, seperti kaboca atau labu

jepang, nasubi atau terong jepang, okura atau okra, zucchini atau labu sucini,

paprika, tomat recento, kyuuri atau mentimun jepang.

3) Sayuran penyedap masakan yaitu sayuran yang dipungut hasilnya sebagai

bumbu penyedap, seperti basil atau selasih, chives atau bawang kucai, dill

atau hades, marjoram, sage, parsley atau peterseli.

Produk hidroponik yang diusahakan di Indonesia juga beragam jenisnya.

PT Saung Mirwan yang berada di Mega Mendung Bogor mengusahakan berbagai

sayuran seperti paprika, tomat apel, tomat cherry, lettuce, shisito atau cabai

jepang, timun mini, dan timun jepang. Perusahaan lain seperti PT Amazing Farm

di Lembang Bandung mengusahakan sayuran hidroponik dan aeroponik. Sayuran

yang paling banyak diproduksi yaitu berbagai macam jenis selada (selada keriting,

lollorossa, dan romaine). Selain itu, jenis sayuran konvensional juga diproduksi

dengan aeroponik yaitu caysim, bayam, kangkung, dan pakcoy. PT Horti Jaya

Lestari di Sumatera Utara mengusahakan paprika dan timun jepang hidroponik

(Astuti MD 2007; Ginting D 2009; Prawoto B 2012).

Paprika merupakan sayuran yang paling banyak diusahakan dengan

teknologi hidroponik. PT ABBAS Agri, PT JORO, dan PT Triple A yang terletak

di daerah Jawa Barat memproduksi paprika hidroponik. Paprika merupakan

sayuran yang biasanya hanya dapat ditemukan di pasar swalayan dan supermarket

dengan harga jual yang cukup mahal. Tidak hanya sayuran, melon hidroponik

juga diusahakan di Kebun Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur, dan di PT Mekar

Unggul Sari Cileungsi Bogor (Tampubolon SH 2005; Rindyani R 2012).

Page 27: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

11

Dari berbagai penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa komoditas

sayuran hidroponik yang diusahakan biasanya merupakan komoditas yang

memiliki nilai jual tinggi (high value) dan juga berupa tanaman sayuran sub tropis

yang jarang diproduksi dengan teknologi konvensional. Komoditas yang high

value berpeluang besar untuk diusahakan karena permintaan yang juga tinggi baik

untuk kebutuhan dalam negeri maupun kebutuhan ekspor.

2.3 Struktur Biaya dan Produktivitas Sayuran Hidroponik

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, teknologi hidroponik

merupakan teknologi tinggi dalam memproduksi sayuran. Teknologi tinggi

umumnya membutuhkan biaya yang juga tinggi baik dari segi biaya investasi

maupun biaya operasional sehingga mempengaruhi bagaimana struktur biayanya.

Struktur biaya ditentukan oleh teknologi yang digunakan, besaran skala usaha,

dan juga komoditas yang diusahakan sehingga struktur biaya suatu usaha berbeda

dengan usaha lainnya.

Hidroponik merupakan teknologi tinggi dalam memproduksi sayuran

sehingga biaya yang dibutuhkan juga tinggi. Penggunaan greenhouse serta

berbagai sarana dan prasarana penunjang dalam teknologi hidroponik

menyebabkan dibutuhkannya biaya investasi yang tinggi. Biaya yang tinggi sering

disebut sebagai kelemahan dalam teknologi hidroponik. Hidroponik

membutuhkan modal yang besar atau investasi yang dibutuhkan untuk

penyelenggaraan sistemnya. Penggunaan greenhouse, sarana irigasi, dan peralatan

menjadi modal utama untuk dapat menjalankan teknologi hidroponik. Terlebih

lagi apabila dilakukannya peningkatan kualitas sistem yang lebih canggih seperti

penggunaan aplikasi komputer yang otomatis maka biaya investasi yang

dibutuhkan akan semakin besar (Rosario AD dan Santos 1990; Chow V 1990;

Savvas D 2003).

Seperti yang dilakukan pada penelitian Anggraini A (1999), pada

komoditas tomat recento hidroponik, biaya tetap merupakan biaya terbesar yang

harus dikeluarkan. Biaya tetap ini terdiri dari penyusutan greenhouse, instalasi

NFT, instalasi listrik, kantor, gudang dan peralatan. Besarnya biaya greenhouse

dengan luas 2600 m2 mencapai 64 persen dari keseluruhan total biaya investasi.

Biaya variabel terdiri dari polybag, bibit, nutrisi, dan tenaga kerja. Komoditas

Page 28: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

12

tomat recento hidroponik juga diteliti oleh Dahlia E (2002) pada perusahaan yang

berbeda. Biaya investasi juga merupakan komponen biaya terbesar pada usaha

tomat recento hidroponik di PT Prima Tani dengan biaya pembangunan

greenhouse dengan luas 1 Ha mencapai 42 persen dari total biaya investasi yang

dikeluarkan. Biaya variabel merupakan biaya terbesar kedua setelah biaya

investasi yang terdiri dari biaya penyediaan input seperti polybag, sekam, bibit,

nutrisi dan tenaga kerja. Input yang digunakan pada usaha sayuran hidroponik

memang berbeda dengan konvensional sehingga biaya variabel pada usaha

hidroponik relatif lebih besar. Dapat disimpulkan bahwa dalam pengusahaan

sayuran hidroponik, biaya produksi yang dibutuhkan tinggii karena adanya

penggunaan teknologi tinggi yang berbeda dengan teknik bertanam konvensional.

Penelitian mengenai struktur biaya sayuran hidroponik juga dilakukan oleh

Tampubolon SH (2005) yang membandingkan struktur biaya tiga perusahaan (PT

ABBAS Agri, PT JORO, PT Triple A) untuk menganalisis persaingan usaha.

Struktur biaya usaha sayuran hidroponik pada ketiga perusahaan berbeda-beda

dikarenakan adanya perbedaan pada penggunaan inputnya seperti benih, nutrisi,

media tanam serta perbedaan sewa lahan atau milik sendiri. Biaya tetap yang ada

berupa biaya penyusutan greenhouse dan penyusutan sarana irigasi. Untuk

menganalisis persaingan usaha, selain struktur biaya digunakan pula analisis

pendapatan dan pengeluaran agar diketahui usaha yang menguntungkan.

Selain biaya investasi, biaya tenaga kerja dan distribusi dalam usaha

sayuran hidroponik juga tinggi. Pada produksi bayam hidroponik dengan sistem

NFT media kerikil, biaya tenaga kerja yang dibutuhkan mencapai 35,3 persen dari

total biaya, sedangkan biaya bahan bakar untuk distribusi mencapai 21,8 persen

dari total biaya (Anggayuhlin R 2012).

Dalam teknologi hidroponik, penggunaan lahan untuk menanam lebih

efisien. Tanaman dapat diatur sedemikian rupa tanpa memerlukan jarak tanam

yang lebar seperti pada bercocok tanam dengan media tanah. Penggunaan

pupuk/nutrisi dan penggunaan air lebih efisien karena dengan teknologi

hidroponik, nutrisi dilarutkan bersama air dan air dialirkan secara sirkulasi serta

langsung diserap oleh akar tanaman. Selain itu, periode tanam pada teknologi

hidroponik lebih pendek sehingga tanaman lebih cepat dipanen. Dari pernyataan

Page 29: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

13

tersebut, biaya produksi pada hidroponik bisa saja ditekan dengan penggunaan

lahan, air dan nutrisi secara efisien serta adanya peningkatan produksi dan hasil

panen (Rosario AD dan Santos 1990; Chow V 1990; Agustina H 2009).

Produktivitas sayuran hidroponik juga lebih tinggi bila dibandingkan

dengan produktivitas sayuran yang ditanam secara konvensional. Produktivitas

sayuran hidroponik yang tinggi dikarenakan pemberian nutrisi dan air yang

langsung dapat diserap oleh akar tanaman dan dialirkan ke seluruh bagian

tanaman serta tanaman tidak terkontaminasi dengan adanya kemungkinan logam,

bahan kimia, dan zat lain yang ada di dalam tanah. Hal ini dibuktikan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Jensen dan Collins pada tahun 1985 mengenai

perbandingan produktivitas beberapa sayuran yang ditanam secara hidroponik dan

konvensional di Universitas Arizona. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

produktivitas sayuran hidroponik jauh lebih tinggi dibandingkan dengan

produktivitas non hidroponik, hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Pada penelitian lain menunjukkan bahwa produktivitas selada keriting

hidroponik mencapai 12 ton/Ha, sementara produktivitas selada konvensional

hanya mencapai 3-8 ton/Ha (Prawoto B 2012). Produktivitas sayuran hidroponik

yang lebih tinggi dibandingkan konvensional diduga dapat menjadi solusi untuk

menekan biaya hidroponik yang tinggi.

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan tersebut, dapat

disimpulkan bahwa struktur biaya memperlihatkan bagaimana komposisi biaya

yang ada pada tiap usaha berbeda-beda. Struktur biaya dapat dipengaruhi oleh

teknologi, skala usaha, dan jenis komoditasnya. Pada usaha yang sama, tetapi

skala usaha berbeda, maka akan menghasilkan struktur biaya yang berbeda pula.

Pada hidroponik yang menggunakan teknologi yang tinggi umumnya

membutuhkan biaya yang tinggi terutama dalam hal biaya investasi. Biaya yang

tinggi mungkin saja dapat ditekan dan ditutupi oleh penggunaan lahan, air, dan

pupuk secara efisien dan tingginya produktivitas sayuran hidroponik. Oleh karena

itu, struktur biaya penting diketahui untuk melihat komposisi biaya yang ada pada

suatu usaha.

Page 30: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

14

Tabel 3. Perbandingan Produktivitas Sayuran Hidroponik dengan Sayuran Non Hidroponik Di Universitas Arizona

Sumber : Jensen MH dan Collins WL (1985)

Tanaman

Hidroponik Non Hidroponik

(media tanah)

Hasil panen

(Ton/Ha)

Jumlah panen

per tahun

Total

(Ton/Ha/Tahun)

Total

(Ton/Ha/Tahun)

Brokoli 32.5 3 97.5 10.5

Kubis 57.5 3 172.5 30

Mentimun 250 3 750 30

Terong 28 2 56 20

Lettuce 31.3 10 313 52

Lada 32 3 96 16

Tomat 187.5 2 375 100

Page 31: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

15

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1 Hubungan Struktur Biaya Produksi dengan Harga Jual

Biaya adalah semua beban yang harus ditanggung untuk menyediakan

barang agar siap digunakan oleh konsumen. Biaya dalam arti luas adalah

pengorbanan yg dilakukan untuk memperoleh suatu barang ataupun jasa yang

diukur dengan nilai uang, baik itu pengeluaran berupa uang, melalui tukar

menukar atau melalui pemberian jasa. Komposisi biaya yang terjadi pada suatu

usaha disebut struktur biaya (Rony H 1990; Sudarsono 1995).

Secara umum pengertian produksi adalah kegiatan suatu

organisasi/perusahaan untuk memproses dan mengubah bahan baku (raw

material) menjadi barang jadi (finished goods) melalui penggunaan tenaga kerja

dan fasilitas produksi lainnya. Sukirno (2009) menjelaskan bahwa biaya produksi

merupakan semua biaya yang dibebankan kepada perusahaan untuk memperoleh

faktor-faktor produksi dan membeli bahan baku yang akan digunakan untuk

menciptakan barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Menurut

Rosyidi S (2009), biaya produksi adalah biaya yang dibebankan kepada

pengusaha untuk dapat menghasilkan output. Dalam penelitian ini, biaya produksi

dapat diartikan sebagai biaya yang dibebankan kepada PT KSS untuk dapat

menghasilkan berbagai sayuran hidroponik dari proses awal penanaman,

pemeliharaan, panen, pasca panen hingga sayuran hidroponik tersebut dipasarkan.

Biaya produksi merupakan nilai semua faktor produksi yang digunakan

untuk menghasilkan output. Biaya produksi setiap output tergantung pada dua hal

yaitu sebagai berikut.

1) Berapa besar biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk

mendapatkan input, yakni harga input yang digunakan.

2) Efisiensi perusahaan atau produsen yang bersangkutan dalam menggunakan

inputnya. Dua perusahaan yang memiliki input persis sama, tetapi yang satu

bekerja dengan lebih efisien dari yang lain, maka tentunya perusahaan yang

dapat bekerja dengan lebih efisien dapat menghasilkan output lebih banyak

dan biaya per satuan output menjadi lebih murah.

Page 32: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

16

Berdasarkan teori biaya, biaya produksi dianalisa dalam kerangka waktu

yang berbeda yaitu dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka

pendek terdapat biaya tetap dan biaya variabel, sedangkan dalam jangka panjang

semua biaya adalah variabel seperti halnya semua faktor juga variabel dalam

jangka waktu panjang ini. Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tidak

tergantung atas besar kecilnya kuantitas produksi yang dihasilkan. Contoh dari

biaya tetap yaitu gaji tenaga kerja administratif, penyusutan mesin-mesin, gedung

dan peralatan lain. Biaya variabel merupakan biaya yang jumlahnya berubah-ubah

sesuai dengan perubahan kuantitas produksi yang dihasilkan. Semakin besar

kuantitas produksi, makin besar pula jumlah biaya variabel. Contoh biaya variabel

antara lain adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, nutrisi. Biaya

ini mempunyai hubungan langsung dengan kuantitas produksi. Biaya tetap dan

biaya variabel dapat dirumuskan ke dalam bentuk kurva, yang dapat dilihat pada

Gambar 1.

Rp Rp

TFC TVC TVC

TFC

0 Q 0 Q Keterangan : TFC : Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost) TVC : Biaya Variabel Total (Total Variable Cost) Q : Output yang dihasilkan

Gambar 1. Kurva Biaya Tetap Total dan Biaya Variabel Total

Selain biaya tetap dan biaya variabel secara total, terdapat juga biaya rata-

rata. Biaya tetap rata-rata merupakan biaya tetap per satuan produk yang dapat

diperoleh dengan cara membagi biaya tetap total dengan kuantitas produksi. Biaya

variabel rata-rata merupakan biaya variabel per satuan produk yang dapat

diperoleh dengan membagi biaya variabel total dengan kuantitas produksinya.

Jika output yang dihasilkan oleh suatu perusahaan bertambah, maka bertambah

Page 33: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

17

pula biaya produksinya. Bertambahnya biaya total untuk setiap pertambahan satu

satuan output disebut biaya marginal.

Hal yang dipelajari dalam penelitian ini adalah hubungan struktur biaya

dengan harga jual produk. Biaya produksi yang dibutuhkan dalam usaha sayuran

hidroponik cukup tinggi. Sementara itu, penjualan sayuran hidroponik juga sangat

dipengaruhi oleh harga jualnya. Harga jual sayuran hidroponik lebih mahal bila

dibandingkan dengan sayuran konvensional. Secara teoritik dapat dijelaskan pada

Gambar 2.

P Biaya per unit Biaya per unit

S

PH

D

0 Q QK Q QH Q

Pasar Konvensional Hidroponik

Keterangan : S : Penawaran (Supply) sayuran D : Permintaan (Demand) sayuran Q : Jumlah produksi (unit) PH : Harga jual sayuran hidroponik (Rp) PK : Harga jual sayuran konvensional/harga di pasaran (Rp) MC : Biaya Marjinal (Marginal Cost) ATC : Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost) AVC : Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost) Gambar 2. Hubungan Antara Kurva Biaya dengan Harga Jual

Berdasarkan Gambar 2 diperlihatkan hubungan kurva biaya dengan harga

jual. Harga sayuran hidroponik (PH) dan harga sayuran konvensional (PK)

diperoleh dari harga keseimbangan pasar dari pasar yang berbeda yaitu sayuran

konvensional dari pasar tradisional dan sayuran hidroponik dari pasar modern.

Pada kurva tersebut diasumsikan bagaimana struktur biaya perusahaan secara

individu. Kurva biaya dengan harga dapat menggambarkan berapa besarnya harga

jual untuk dapat menutupi biaya yang dikeluarkan. Selain itu, kurva tersebut juga

dapat memperlihatkan jumlah yang harus diproduksi (Q) untuk dapat menutupi

MC

AVC PK

MC ATC

AVC

ATC

Page 34: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

18

biaya yang dikeluarkan. Pada kurva di Gambar 2, diasumsikan bahwa biaya

variabel (AVC) pada sayuran hidroponik dan konvensional sama besar. Pada

hidroponik memerlukan biaya investasi yang besar sehingga biaya tetap yang

dihitung juga semakin besar dikarenakan adanya perhitungan penyusutan. Oleh

karena itu, biaya total rata-rata (ATC) pada hidroponik jauh lebih tinggi

dibandingkan pada usaha sayuran konvensional (ATCH > ATCK). Untuk dapat

menutupi biaya yang tinggi, maka sayuran hidroponik harus dapat memiliki harga

jual premium atau harga jual yang jauh lebih tinggi dari harga pasar (PH > PK).

Apabila sayuran hidroponik dijual dengan harga sayuran konvensional

maka tingginya biaya tidak dapat tertutupi. Usaha sayuran hidroponik tersebut

hanya mampu menutupi biaya variabel (AVC) saja sedangkan biaya tetap (AFC)

tidak dapat tertutupi. Biaya tetap dalam usaha sayuran hidroponik merupakan

biaya penyusutan greenhouse, instalasi irigasi, sarana penunjang lainnya serta

biaya tenaga kerja tetap. Oleh karena itu, dalam jangka pendek perusahaan masih

dapat berjalan namun dalam jangka panjang perusahaan tidak dapat melakukan

reinvestasi sehingga lama kelamaan perusahaan harus menutup usahanya.

Selain harga jual yang tinggi, jumlah produksi sayuran hidroponik juga

harus lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran konvensional (QH > QK). Jumlah

produksi yang tinggi pada hidroponik dapat menutupi tingginya biaya sehingga

produktivitas sayuran hidroponik juga harus lebih tinggi dibandingkan sayuran

konvensional. Oleh karena itu, pada usaha sayuran hidroponik yang

membutuhkan biaya yang besar harus dapat memproduksi sayuran hidroponik

lebih banyak dan harga jual sayuran hidroponik harus memiliki harga premium

yang lebih tinggi dari harga pasar. Walaupun sayuran hidroponik yang diproduksi

oleh perusahaan merupakan jenis sayuran yang sama dengan konvensional, harga

jual dan produktivitas sayuran hidroponik harus tetap tinggi agar dapat

menguntungkan.

3.1.2 Analisis Keuntungan dan Efisiensi Usaha Sayuran Hidroponik

Keuntungan merupakan selisih dari total penerimaan dengan total biaya.

Penerimaan didefinisikan sebagai nilai yang diterima dari penjualan produk, yaitu

hasil kali jumlah produksi total dan harga jual satuan. Biaya didefinisikan sebagai

jumlah yang dibayarkan atau dikeluarkan untuk pembelian barang dan jasa bagi

Page 35: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

19

usahatani yaitu berupa nilai penggunaan sarana produksi, upah dan lain-lain yang

dikeluarkan selama proses produksi (Soekartawi; Dillon JL; Hardaker JB;

Soeharjo A 2011). Total biaya tersebut dapat dihitung dengan menjumlahkan

biaya tetap dan biaya variabel. Analisis keuntungan usaha mempunyai dua tujuan

yaitu untuk menggambarkan keadaan sekarang dari suatu usahatani dan untuk

menggambarkan keadaan yang akan datang dari suatu perencanaan dan tindakan.

Analisis keuntungan usaha memberikan bantuan untuk mengukur apakah kegiatan

usahatani yang dijalankan pada saat ini berhasil atau tidak.

Dalam analisis keuntungan, penting untuk mengetahui biaya yang

dikeluarkan serta harga jual yang digunakan oleh perusahaan. Harga jual dalam

hal ini adalah nilai yang diperoleh perusahaan pada produk yang dipasarkannya.

Misal pada penelitian ini, harga jual yang digunakan berarti harga tiap komoditas

sayuran hidroponik yang dijual kepada konsumen maupun distributor seperti

supermarket dan hypermart. Biaya yang dirinci terdiri dari biaya tetap dan biaya

variabel. Biaya tetap seperti biaya penyusutan greenhouse, instalasi irigasi,

peralatan dan sarana penunjang lainnya, sedangkan biaya variabel seperti biaya

pembelian benih, nutrisi, media tanam, dan lain sebagainya.

Keuntungan = penerimaan total – biaya total

π = TR – TC

π = TR – TVC – TFC

π = P*Q – Q*AVC – TFC

Keterangan :

TR = total penerimaan usaha sayuran hidroponik PT KSS

TC = total biaya usaha sayuran hidroponik PT KSS

Untuk mengukur apakah usaha yang dijalankan efisien dan

menguntungkan, maka dilakukan dengan mengukur efisiensinya. Efisien berarti

perusahaan dapat memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki untuk menghasilkan

output yang melebihi input. Menurut Mubyarto (1989), efisiensi dalam produksi

yaitu banyaknya hasil produksi fisik yang dapat diperoleh dari satu kesatuan

faktor produksi (input). Dengan kata lain, efisiensi produksi merupakan

perbandingan output dan input, yaitu berkaitan dengan tercapainya output

maksimum dengan sejumlah input tertentu atau tercapainya output tertentu

dengan input yang minimum.

Page 36: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

20

Salah satu cara untuk mengukur efisiensi usaha yaitu dengan mengukur

imbangan penerimaan dan biaya dengan menggunakan analisis R/C rasio. Analisis

R/C rasio dapat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh setiap nilai rupiah

biaya yang dikeluarkan dapat memberikan sejumlah nilai penerimaan sebagai

manfaatnya. Penerimaan yang besar tidak selalu menunjukkan efisiensi yang

tinggi, karena bisa saja biaya yang dikeluarkan juga tinggi. Misalkan dua

komoditas sayuran hidroponik (contohnya bayam dan caysim) memperoleh

keuntungan yang sama besar, bukan berarti kedua komoditas tersebut sama-sama

efisien dan menguntungkan, harus dilihat bagaimana imbangan penerimaan dan

biaya yang dikeluarkan dengan analisis R/C rasio. Nilai yang didapat dari hasil

analisis R/C rasio tidak memiliki satuan. Nilai dari R/C rasio yang dapat dijadikan

tolak ukur efisiensi yang memiliki arti sebagai berikut.

1) R/C rasio > 1, menunjukkan bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan

dalam suatu usaha akan menghasilkan penerimaan yang lebih besar dari satu.

Jadi dapat dikatakan usaha tersebut lebih efisien.

2) R/C rasio < 1, menunjukkan bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan

dalam suatu usaha akan menghasilkan penerimaan yang lebih kecil dari satu.

Jadi dapat dikatakan usaha tersebut tidak efisien.

3) R/C rasio = 1, menunjukkan bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan

dalam suatu usaha akan menghasilkan penerimaan sama dengan satu. Jadi

penerimaan yang diperoleh sama dengan biaya yang dikeluarkan, dan dapat

dikatakan efisien.

Efisiensi suatu usaha bergantung pada penggunaan input secara optimal

untuk menghasilkan output yang maksimal. Pada penelitian ini, pengukuran

tingkat efisiensi usaha dapat dilihat dari struktur biaya pada masing-masing

komoditas sayuran hidroponik yang diusahakan serta penerimaan yang diperoleh.

3.1.3 Analisis Titik Impas Usaha Sayuran Hidroponik

Titik impas dianalisis untuk mengetahui jumlah minimum sayuran

hidroponik yang harus dijual oleh PT KSS sesuai dengan besarnya biaya. Titik

impas merupakan suatu cara untuk mengetahui volume penjualan minimum agar

suatu usaha tidak mengalami kerugian, tetapi juga belum mendapatkan laba. Titik

impas (Break Even Point) adalah titik pulang pokok dimana total revenue (TR) =

Page 37: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

21

total cost (TC), pada kondisi tersebut perusahaan tidak mengalami untung atau

rugi. Jika kondisi suatu perusahaan berada di bawah break even point, maka

perusahaan tersebut masih mengalami kerugian tetapi perusahaan tersebut masih

mampu menutupi biaya operasional perusahaan. Pada perhitungan titik impas

terdapat beberapa asumsi pokok, yaitu sebagai berikut.

1) Biaya harus dikelompokkan menjadi dua yaitu biaya variabel dan biaya tetap.

2) Jumlah yang diproduksi sama dengan jumlah yang dijual. Jadi, tidak terdapat

persediaan atau sisa produk.

3) Harga jual per unit tetap walaupun volume penjualan meningkat dan tidak ada

diskon penjualan.

Untuk menentukan titik impas, terlebih dahulu biaya-biaya dikelompokkan

menjadi biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Perhitungan

titik impas (BEP) dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

BEP (unit) = Total Biaya Tetap

Harga jual per unit – Biaya variabel per unit

Penentuan titik impas juga bisa dilakukan dengan pendekatan grafis,

dimana titik impas merupakan pertemuan antara garis biaya dan garis pendapatan

penjualan. Titik pertemuan antara garis biaya dan garis penerimaan tersebut

merupakan titik impas (break even). Untuk dapat menentukan titik impas, harus

dibuat grafik dengan sumbu datar menunjukkan volume penjualan, sedangkan

sumbu tegak menunjukkan biaya dan pendapatan penjualan. Grafik titik impas,

laba, dan penjualan dapat dilihat pada Gambar 3.

BEP1

B

A

0 QBEP1

TFC

TVC

TC

TR1

Pendapatan, Biaya

Volume Penjualan

TR2

BEP2

QBEP2

Page 38: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

22

Keterangan : TR : Penerimaan Total (Rp) TC : Biaya Total (Rp) TVC : Biaya variabel total (Rp) TFC : Biaya tetap total (Rp) Daerah A : Daerah laba atau untung, TR > TC Daerah B : Daerah rugi, TR < TC Q BEP : Volume penjualan pada saat titik impas

Pada Gambar 3, dapat dilihat dimana titik impas merupakan perpotongan

dari garis penerimaan total (TR) dan biaya total (TC), saat volume penjualan

sebesar Q dan memperoleh pendapatan sebesar P. Jika keadaan pada garis

penerimaan total ada di bawah garis biaya total atau produksi (Q) mengalami

penurunan, maka menunjukkan kerugian (daerah B). Jika garis penerimaan total

ada di atas garis biaya total atau jumlah produksi (Q) meningkat, maka

perusahaan akan memperoleh laba atau untung (daerah A).

Pada PT KSS, apabila harga jual dan jumlah produksi sayuran hidroponik

lebih tinggi maka penerimaan (TR) yang diperoleh meningkat sehingga kurva TR

bergeser ke arah kiri atas (TR1 ke TR2) dan menyebabkan daerah A lebih besar

sehingga keuntungan yang diperoleh semakin tinggi. Perusahaan juga memiliki

QBEP yang semakin sedikit (dari QBEP1 ke QBEP2) sehingga jumlah sayuran

hidroponik yang harus dijual untuk dapat menutupi biaya menjadi lebih sedikit.

Sebaliknya dari segi biaya yang dikeluarkan, apabila biaya yang dikeluarkan

semakin besar maka akan menyebabkan kurva TC bergeser ke kiri atas sehingga

daerah A lebih kecil dan keuntungan yang diperoleh lebih sedikit. Perusahaan

juga harus memproduksi dan menjual sayuran hidroponik lebih banyak untuk

dapat menutupi biaya yang dikeluarkan. Volume penjualan pada saat titik impas

(QBEP) semakin besar jumlahnya.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Teknologi hidroponik merupakan teknologi yang tinggi dalam

memproduksi sayuran dan memiliki banyak keunggulan dibandingkan produksi

secara konvensional. Kualitas sayuran yang dihasilkan lebih segar, renyah, dan

higienis untuk dikonsumsi. Adanya permintaan terhadap sayuran yang lebih

higienis membuka peluang besar bagi usaha sayuran hidroponik. Salah satu

Gambar 3. Titik Impas, Laba, dan Volume Penjualan Sumber : Mulyadi (2001)

Page 39: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

23

perusahaan yang memproduksi sayuran hidroponik yaitu PT Kebun Sayur Segar

(PT KSS). Usaha sayuran hidroponik di PT KSS dilakukan secara komersial

dengan menggunakan sarana greenhouse, instalasi irigasi, dan peralatan yang

berbeda dengan pengusahaan sayuran secara konvensional. Investasi yang

dibutuhkan serta biaya yang dikeluarkan cukup besar untuk memproduksi sayuran

hidroponik yang berkualitas baik. Oleh karena itu, menjadi penting untuk

dipelajari struktur biaya usaha sayuran hidroponik PT KSS.

PT KSS mengusahakan sayuran hidroponik yaitu bayam, kangkung,

pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis

sayuran yang biasa diproduksi dengan teknologi konvensional yang dicirikan

dengan harga jual murah di pasaran dan bukan tergolong sayuran yang memiliki

nilai jual tinggi (high value). Jenis dan jumlah sayuran yang diproduksi akan

menentukan berapa besar penerimaan yang diperoleh dengan memperhitungkan

harga jual sayuran hidroponik dan nilai penjualan.

Struktur biaya dan penerimaan dijadikan informasi untuk menghitung dan

menganalisis keuntungan yang diterima oleh PT KSS. Selain menganalisis

struktur biaya, penerimaan dan keuntungan, dilakukan pula analisis R/C rasio

untuk melihat efisiensi pada usaha sayuran hidroponik yang dijalankan. Analisis

R/C rasio dapat memberikan informasi seberapa jauh setiap nilai rupiah biaya

yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat memberikan sejumlah nilai penerimaan

sebagai manfaatnya. Mengukur tingkat efisiensi penting dilakukan untuk

mengetahui apakah komoditas sayuran hidroponik yang diusahakan telah

mencapai tingkat yang efisien pada penggunaan biaya-biaya. Analisis titik impas

juga dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah produk yang harus dijual paling

sedikit agar dapat menutupi biaya. Dari beberapa analisis yang dilakukan tersebut

maka dapat diperoleh kesimpulan apakah usaha sayuran hidroponik PT KSS yang

memproduksi jenis sayuran yang sama dengan konvensional dapat memiliki harga

premium serta tetap menguntungkan dan efisien untuk dijalankan. Secara singkat

alur pemikiran operasional dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.

Page 40: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

24

Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional

Tren permintaan pasar terhadap sayuran Lebih sehat, tanpa pestisida Lebih higienis

Penerimaan Harga jual Nilai penerimaan

Teknologi tinggi hidroponik (PT KSS)

Komoditas yang paling efisien dan menguntungkan

- Analisis Keuntungan - Analisis Efisiensi Usaha - Analisis Titik Impas

- Jenis komoditas sayuran Bayam Kangkung Pakcoy Caysim

- Jumlah

Investasi Greenhouse Instalasi irigasi Peralatan

Struktur Biaya Biaya tetap Biaya variabel

Operasional Benih Media tanam Nutrisi Tenaga kerja

Page 41: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

25

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT Kebun Sayur Segar (PT KSS),

Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi

dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa PT KSS

merupakan perusahaan yang memproduksi sayuran hidroponik dan memasarkan

hasil produksinya ke banyak supermarket di area Jabodetabek seperti Giant,

Carrefour, All Fresh dan Lotte Mart. Waktu pengambilan dan pengolahan data

dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Pada penelitian ini data yang digunakan meliputi data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung di

lapangan dan melalui wawancara langsung dengan pihak PT KSS. Data biaya

yang digunakan sesuai dengan harga pada saat penelitian berlangsung. Data

sekunder merupakan data pelengkap dari data primer yang bersumber dari

literatur-literatur yang relevan. Data sekunder yang dikumpulkan yaitu data yang

berasal dari instansi yang terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan

Direktorat Jenderal Hortikultura. Selain itu, dilakukan juga penelusuran melalui

internet, buku serta penelitian-penelitian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai

bahan rujukan.

4.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan metode

kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk menjelaskan

gambaran usaha sayuran hidroponik PT KSS. Metode kuantitatif yang dilakukan

meliputi analisis terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan, penerimaan yang

diperoleh, keuntungan dan efisiensi dengan menggunakan rasio penerimaan atas

biaya (R/C rasio) serta perhitungan titik impas (break even point) dengan

menggunakan program aplikasi komputer seperti Microsoft Excel. Analisis

kuantitatif disajikan dalam bentuk tabulasi untuk menyederhanakan data ke dalam

bentuk yang mudah dibaca.

Page 42: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

26

4.3.1 Analisis Struktur Biaya

Analisis struktur biaya dilakukan dengan merinci komposisi biaya yang

dikeluarkan pada usaha sayuran hidroponik PT KSS. Struktur biaya tersebut

dikelompokkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Di dalam biaya tetap

terdapat biaya penyusutan yang harus diperhitungkan. Biaya penyusutan terdiri

dari bangunan greenhouse, sarana irigasi dan sarana penunjang lainnya yang

dihitung berdasarkan metode penyusutan garis lurus atau rata-rata, yaitu nilai

pembelian dikurangi prakiraan nilai sisa dibagi dengan umur ekonomis. Nilai

akhir dianggap nol jika barang tersebut tidak laku lagi dijual. Rumus yang

digunakan adalah :

Penyusutan = Nb – Ns n

Keterangan :

Nb : Nilai pembelian barang dalam rupiah

Ns : Prakiraan nilai sisa (harga yang diperoleh apabila barang dijual kembali)

dalam rupiah

n : Umur ekonomis barang dalam tahun

Secara matematis, perhitungan total biaya (total cost) yang merupakan

jumlah dari biaya tetap (TFC) dan biaya variabel (TVC) dapat dirumuskan seperti

berikut ini.

TC = TFC + TVC

Untuk menghitung total biaya rata-rata (average total cost) adalah penjumlahan

biaya tetap rata-rata (AFC) dengan biaya variabel rata-rata (AVC). Rumus yang

digunakan seperti berikut ini.

ATC = AFC + AVC

Total biaya rata-rata dapat dijadikan ukuran apakah usaha sayuran hidroponik

yang dilakukan menguntungkan bila dibandingkan dengan harga jualnya. Struktur

biaya sayuran hidroponik dapat disajikan dalam bentuk tabulasi seperti yang dapat

dilihat pada Tabel 4.

Page 43: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

27

Tabel 4. Struktur Biaya Usaha Sayuran Hidroponik PT KSS per 500 m2 pertahun

Komponen Bayam Kangkung Caysim Pakcoy

Rp % Rp % Rp % Rp %

Biaya Tetap:

- Penyusutan greenhouse

- Penyusutan sarana irigasi

- Penyusutan peralatan

- Upah tenaga kerja tetap

- Biaya listrik

Total Biaya Tetap

Biaya Variabel :

- Benih - Media tanam - Nutrisi - Biaya kemasan - Upah tenaga kerja

harian

Total Biaya Variabel

Total Biaya

Keterangan : (%) = persentase terhadap total biaya

Berdasarkan Tabel 4, struktur biaya atau komposisi biaya sayuran

hidroponik di rinci atau dikelompokkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.

Perhitungan struktur biaya dibentuk ke dalam tabulasi untuk mempermudah

analisis perhitungannya. Perhitungan pada tiap komoditas dikonversikan menjadi

luasan lahan yang sama yaitu 500 m2 dan dalam waktu yang sama yaitu satu

tahun. Komoditas sayuran hidroponik yang diproduksi PT KSS masing-masing

dilihat bagaimana struktur biayanya dan persentase tiap komponen terhadap total

biaya yang dikeluarkan. Persentase tersebut dapat dijadikan perbandingan antara

satu komoditas dengan komoditas lainnya.

Page 44: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

28

4.3.2 Analisis Keuntungan dan Efisiensi Usaha Sayuran Hidroponik

Keuntungan merupakan selisih dari total penerimaan dengan total biaya.

Penerimaan usaha sayuran hidroponik merupakan nilai yang diterima dari

penjualan produk, yaitu hasil kali jumlah produksi sayuran hidroponik yang

terjual dengan harga jual sayuran hidroponik tersebut. Perhitungan penerimaan

dapat dirumuskan sebagai berikut.

TR = Pi x Qi

Keterangan :

TR = Total penerimaan usaha

Pi = Harga jual sayuran hidroponik

Qi = Jumlah tiap jenis sayuran hidroponik yang terjual dalam 1 tahun

Biaya usaha sayuran hidroponik merupakan biaya yang dikeluarkan

selama proses produksi sayuran hidroponik yaitu berupa biaya variabel dan biaya

tetap. Biaya variabelnya yaitu benih, media tanam, nutrisi, kemasan, dan upah

tenaga kerja harian. Biaya tetapnya yaitu biaya penyusutan greenhouse,

penyusutan sarana irigasi, upah tenaga kerja tetap, dan biaya listrik. Analisis

keuntungan atas biaya total usaha sayuran hidroponik dapat dianalisis dengan

rumus :

Keuntungan (π) = TR – TC

Keterangan :

TR = Penerimaan usaha sayuran hidroponik

TC = Total biaya yang dikeluarkan

Selain itu dilakukan pula analisis rasio penerimaan dan biaya (R/C rasio).

Analisis R/C rasio digunakan untuk mengetahui seberapa jauh setiap nilai rupiah

biaya yang dikeluarkan dapat memberikan sejumlah nilai penerimaan sebagai

manfaatnya. Dengan kata lain, analisis R/C rasio melihat perbandingan antara

penerimaan yang diterima dari setiap rupiah yang dikeluarkan pada produksi

sayuran hidroponik. Tujuan menganalisis nilai R/C rasio untuk melihat efisiensi

suatu usaha. Usaha dikatakan efisien apabila memiliki nilai R/C rasio > 1.

Page 45: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

29

Semakin besar nilai R/C rasio maka usaha tersebut semakin efisien. Rumus yang

digunakan dalam perhitungan R/C rasio adalah sebagai berikut.

R/C rasio atas biaya total = TR / TC

Tabel 5. Analisis Struktur Biaya, Keuntungan dan Efisiensi Usaha Sayuran Hidroponik per 500 m2 per tahun

Komponen Bayam Kangkung Caysim Pakcoy

Rp Rp Rp Rp

A. Total Penerimaan

- Jumlah produksi (Kg) - Harga satuan

B. Biaya Tetap:

- Penyusutan greenhouse

- Penyusutan sarana irigasi

- Penyusutan peralatan - Upah tenaga kerja

tetap - Biaya listrik

C. Total Biaya Tetap

D. Biaya Variabel :

- Benih - Media tanam - Nutrisi - Biaya kemasan - Upah tenaga kerja

harian

E. Total Biaya Variabel

F. Total Biaya C + E

G. Keuntungan Usaha A - F

H. Efisiensi usaha (R/C rasio)

A : F

Page 46: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

30

4.3.3 Analisis Titik Impas

Analisis titik impas dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah minimum

sayuran hidroponik yang harus terjual agar hasil penjualan yang diperoleh sama

dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Pada kondisi tersebut perusahaan tidak

memperoleh keuntungan ataupun kerugian. Dalam perhitungan titik impas (BEP),

biaya variabel dan biaya tetap yang dikeluarkan harus dipisahkan secara jelas.

Pendekatan untuk perhitungan titik impas dalam usaha sayuran hidroponik ini

adalah BEP dalam jumlah unit produksi (kg). Perhitungan titik impas dapat

dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

BEP (unit) = Total Biaya Tetap

Harga jual per unit – Biaya variabel per unit

BEP = TFC PH - AVC

Page 47: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

31

V. GAMBARAN UMUM USAHA

5.1 Sejarah Perusahaan

PT Kebun Sayur Segar (PT KSS) merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang agribisnis tanaman dan sayuran segar. Perusahaan berdiri sejak tahun 1998

dengan pemilik perusahaan yaitu Bapak Soebagyo Karsono. Ide awal pendirian

usaha yaitu pemilik diperkenalkan teknologi hidroponik oleh BPPT pada

November 1998, yang pada akhirnya membuat ketertarikan untuk memulai usaha

sayuran hidroponik. Pada awal usaha, dilakukan terlebih dahulu uji coba pada

tanaman paprika, tomat recento, mentimun jepang, serta melon pada luasan lahan

greenhouse 400 m2. Semua modal usaha berasal dari dana pribadi pemiliknya.

Pada tahun 2000, perusahaan mulai berkembang dan mengusahakan

sayuran hidroponik secara komersial dengan menjual hasil produksi hidroponik

tersebut ke supermarket. Pada tahun 2002, perusahaan mulai menambah jenis

sayuran hidroponik yang diproduksi seperti bayam, kangkung, caysim, kailan, dan

pakcoy. Perusahaan menambah luasan greenhouse baru dan juga memperluas

usaha dengan melakukan diversifikasi usaha kebun anggrek yang bekerjasama

dengan karang taruna setempat.

Perusahaan resmi berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas pada tahun

2003. Hasil produksi perusahaan sudah mulai meluas hingga dapat ditemui di

supermarket dan hypermart yang ada di Jabodetabek. Pengembangan usaha terus

dilakukan sehingga pada saat ini perusahaan memiliki berbagai unit usaha, seperti

usaha tanaman buah, kebun anggrek, sayuran organik, dan sayuran hidroponik.

Sayuran organik diproduksi di kebun yang berada di daerah Cianjur, sedangkan

sayuran hidroponik, tanaman buah dan kebun anggrek diproduksi di kebun yang

terletak di Parung.

Selain kegiatan produksi, perusahaan juga memiliki kegiatan pelatihan

bagi masyarakat umum yang ingin mempelajari budidaya tanaman hidroponik.

Umumnya kegiatan pelatihan dilakukan pada hari sabtu dan minggu dan peserta

yang mengikuti pelatihan biasanya rombongan dari sekolah-sekolah, universitas,

dan ada juga pihak perorangan.

Page 48: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

32

5.2 Lokasi dan Kondisi Geografis Perusahaan

Lokasi PT KSS berada di Jalan Raya Parung-Bogor Nomor 546, Desa

Parung, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Perusahaan berada

pada daerah panas dengan suhu udara rata-rata 290 – 330C. Faktor iklim dan cuaca

sangat berpengaruh pada budidaya tanaman, tidak semua jenis tanaman dapat

tumbuh optimal pada kebun Parung sehingga perusahaan memilih untuk

mengusahakan jenis tanaman sayuran seperti kangkung, bayam, caysim, dan

pakcoy. Perusahaan terletak di daerah yang cukup strategis yaitu berada di jalan

raya yang menghubungkan kota Bogor, Tangerang, dan Jakarta sehingga

memudahkan proses distribusi dan pelanggan juga dengan mudah dapat

mengakses lokasi tersebut.

Perusahaan memiliki lahan seluas 3,8 Ha, namun tidak semua lahan

dipergunakan. Pada lahan tersebut terdapat greenhouse untuk sayuran hidroponik,

greenhouse kebun anggrek, kolam ikan, ruang pengemasan, bangunan kantor,

aula pelatihan, rumah peristirahatan, dan masjid. Greenhouse sayuran hidroponik

digunakan untuk proses persemaian dan pembesaran. Bangunan greenhouse

diperlukan untuk menjaga tanaman dari cuaca hujan dan juga mencegah

timbulnya hama dan penyakit.

5.3 Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan Perusahaan

Perusahaan memiliki tiga unit usaha yaitu unit kebun sayuran segar, unit

kebun anggrek parung, dan juga unit pendidikan dan pelatihan. Pada setiap unit

usaha dipimpin langsung oleh manajer unit masing-masing yang bertanggung

jawab terhadap kegiatan yang berlangsung di unit tersebut. Manajer juga dibantu

oleh seorang asisten manajer serta penanggung jawab lain yang bertugas di

lapangan. Setiap manajer bertanggung jawab kepada pimpinan perusahaan, yaitu

pemilik PT KSS.

Pada setiap unit usaha atau divisi memiliki manajemen yang terpisah

dengan unit lainnya sehingga setiap orang yang berada di dalam satu unit dapat

bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaannya masing-masing. Hal ini juga

memudahkan perusahaan untuk mengontrol dan mengkoordinasi pekerja apabila

terdapat kekurangan dan kesalahan dalam proses produksi.

Page 49: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

33

Struktur organisasi perusahaan secara umum terdiri dari pimpinan

perusahaan yaitu pemilik PT KSS, bagian administrasi dan keuangan, bagian

produksi, serta bagian pemasaran. Pimpinan perusahaan hanya bertugas

mengawasi keuangan perusahaan dan menerima laporan dari manajer unit.

Pimpinan tidak berperan atau tidak terjun secara langsung dalam kegiatan

operasional perusahaan. Bagian administrasi dan keuangan bertanggung jawab

terhadap semua kegiatan atau transaksi yang berhubungan dengan keuangan

perusahaan. Manajer bagian produksi bertanggung jawab terhadap seluruh

kegiatan produksi dan juga membuat laporan penyediaan kebutuhan bahan baku

dan alat penunjang untuk proses produksi. Manajer pemasaran bertanggung jawab

dalam memasarkan hasil produksi, melakukan kegiatan promosi, dan melakukan

kerjasama dengan pelanggan.

Selain manajer produksi, pada kegiatan produksi di lapangan juga terdapat

asisten manajer produksi, penanggung jawab lapangan, serta tenaga kerja

operasional produksi pada setiap unit usaha. Asisten manajer produksi

bertanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan dan keputusan dari manajer

dan mengawasi kegiatan produksi secara langsung di lapangan. Penanggung

jawab lapangan bertugas untuk mengawasi kegiatan produksi, mengecek setiap

proses produksi agar berjalan lancar dan sesuai. Tenaga kerja operasional

produksi yaitu tenaga kerja yang melakukan kegiatan pada setiap bagian unit

usaha masing-masing, contohnya tenaga kerja persemaian, panen, dan

pengemasan.

Pada proses produksi hidroponik, tenaga kerja dibagi ke dalam beberapa

bagian, yaitu manajer produksi, asisten manajer produksi, penanggung jawab

lapangan atau pengawas, tenaga kerja persemaian dan pembesaran, tenaga kerja

panen, dan tenaga kerja pengemasan. Tenaga kerja tersebut ada yang merupakan

tenaga kerja tetap dan tenaga kerja harian. Tenaga kerja harian yaitu tenaga kerja

yang bertugas pada kegiatan persemaian, pembesaran, panen, dan pengemasan.

Tenaga kerja tersebut dibayar upahnya pada setiap satu minggu sekali. Manajer

produksi, asisten manajer produksi, serta penanggung jawab lapangan merupakan

tenaga kerja tetap. Tenaga kerja tetap dibayar upahnya pada waktu sebulan sekali.

Page 50: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

34

Jumlah hari kerja dalam perusahaan adalah enam hari dalam seminggu

dengan jumlah jam kerja delapan jam sehari yaitu dari pukul 08.00 hingga pukul

16.00 WIB. Namun untuk tenaga kerja persemaian, panen, pengemasan memiliki

waktu bekerja sendiri sesuai dengan pelaksanaan kegiatannya. Tenaga kerja

persemaian bekerja lima jam sehari, tenaga kerja panen hanya dua jam sehari,

tenaga kerja pengemasan enam jam sehari. Hari libur diberikan secara bergantian

antara satu pegawai dengan pegawai lainnya pada masing-masing bagian. Hal ini

dikarenakan produksi sayuran hidroponik berjalan setiap hari tanpa libur sehingga

jumlah tenaga kerja harus selalu cukup agar tidak terjadi kekurangan pada

kegiatan produksi. Tenaga kerja produksi biasanya merupakan warga sekitar yang

bertempat tinggal di dekat perusahaan sehingga perusahaan juga dapat membantu

atau memberdayakan warga sekitar yang ada. Syarat dan kualifikasi pekerja

produksi juga tidak ditetapkan secara khusus, hal yang terpenting adalah tenaga

kerja tersebut dapat bertanggung jawab dan bekerja keras.

5.4 Sarana dan Prasarana Budidaya Sayuran Hidroponik

Sarana produksi terpenting pada budidaya sayuran hidroponik yaitu

greenhouse. Greenhouse merupakan bangunan yang digunakan untuk melindungi

tanaman dari cuaca ekstrim seperti hujan, panasnya sinar matahari dan mencegah

adanya gangguan hama dan penyakit. Tipe greenhouse yang digunakan adalah

tipe piggy back. Tipe piggyback adalah tipe greenhouse yang berbentuk segitiga

dengan struktur bukaan atau ventilasi udara. Tipe greenhouse ini digunakan

karena memiliki ventilasi udara yang baik sehingga sirkulasi udara di dalam

greenhouse menjadi lancar dan kelembaban udara stabil. Kerangka bangunan

greenhouse terbuat dari bambu yang umur pemakaiannya kurang lebih selama

empat tahun. Bagian atap greenhouse terbuat dari plastik ultra violet (UV) untuk

mencegah radiasi sinar matahari dan menjaga agar suhu di dalam greenhouse

tetap stabil. Bagian dinding greenhouse dikelilingi dengan menggunakan kawat

kasa (insect net/paranet). Kawat kasa berfungsi untuk mencegah serangga dan

hama tanaman masuk ke dalam greenhouse.

Page 51: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

35

Gambar 5. Greenhouse Tipe Piggyback dengan Kerangka Bambu di PT KSS

Selain sarana greenhouse, budidaya sayuran hidroponik juga

membutuhkan sarana irigasi. Sarana irigasi dibutuhkan untuk mengalirkan nutrisi

dan air ke akar tanaman sayuran. Sarana irigasi terdiri dari mesin pompa, bak

nutrisi, drum nutrisi dan pipa paralon. Mesin pompa digunakan untuk mengalirkan

air dan nutrisi yang berasal dari drum nutrisi, kemudian larutan nutrisi tersebut

dialirkan ke tanaman melalui pipa paralon yang terhubung ke bedengan. Air dan

nutrisi mengalir secara sirkulasi sehingga larutan nutrisi tersebut akan kembali

mengalir lagi ke bak nutrisi.

Gambar 6. Sarana Irigasi Sistem Hidroponik NFT di PT KSS

Sarana untuk proses pembibitan dan pembesaran yaitu dibutuhkannya

bedengan sebagai tempat penanaman sayuran. Bedengan dibuat dari rak bambu

yang diatasnya terdapat asbes, plastik, dan styrofoam yang disusun sebagai tempat

media tanam dan penyangga tumbuhnya tanaman. Styrofoam yang digunakan

diberikan lubang yang berjumlah 36 lubang untuk 1 m2 styrofoam. Lubang

tersebut digunakan sebagai tempat meletakkan media tanam.

Page 52: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

36

Gambar 7. Bedengan/Rak Tanam Sayuran Hidroponik di PT KSS

Media tanam yang digunakan untuk tanaman sayuran hidroponik yaitu

kerikil dan rockwool. Kerikil dan rockwool dipilih karena akar tanaman sayuran

dapat tumbuh baik dan terbawa semua saat pemindahan bibit ke pembesaran.

Media kerikil digunakan pada tanaman kangkung yang ditanam tanpa

menggunakan rak bambu, sedangkan rockwool digunakan pada tanaman bayam,

caysim, dan pakcoy. Rockwool merupakan media tanam sejenis fiber (serabut)

ringan yang memiliki rongga-rongga. Rockwool juga mampu menahan air dengan

baik dan menyangga tanaman dengan cukup kuat. Rockwool tersebut kemudian

dimasukkan ke dalam lubang-lubang yang ada di styrofoam.

Input lain yang digunakan yaitu berupa benih dan nutrisi. Benih yang

digunakan PT KSS yaitu benih bayam merek Panah Merah, benih kangkung

merek Yayang, benih caysim merek Tosakan, dan benih pakcoy merek Takii.

Benih bayam dan kangkung merupakan benih lokal sedangkan benih caysim dan

pakcoy diimpor dari negara Jepang, sedangkan nutrisi yang digunakan merupakan

pupuk AB Mix yang komposisi unsur haranya diformulasikan sendiri oleh PT

KSS.

Gambar 8. Media Tanam Rockwool Gambar 9. Benih Pakcoy Takii

Page 53: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

37

5.5 Proses Budidaya Sayuran Hidroponik

Sistem budidaya yang digunakan yaitu Nutrient Film Technique (NFT).

Pada sistem ini akar tanaman tumbuh di dalam larutan nutrisi yang sangat dangkal

dan membentuk lapisan nutrisi yang tipis seperti klise film dan tersirkulasi.

Sebagian akar terdapat pada ruang udara dalam saluran untuk menyerap oksigen,

dan sebagian yang lain terendam dalam larutan nutrisi sehingga dapat menyerap

nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.

Pada komoditas bayam, caysim, dan pakcoy menggunakan sistem

budidaya NFT dengan penggunaan bedengan rak bambu dan media rockwool,

sedangkan pada komoditas kangkung menggunakan sistem budidaya NFT metode

substrat dengan penggunaan media kerikil. Pada metode substrat, media yang

digunakan berupa media padat seperti kerikil, pasir, arang sekam, dan berbagai

media lain yang dapat menyimpan air.

Gambar 10. Sistem Budidaya NFT dan NFT Metode Substrat di PT KSS

Pada dasarnya, proses budidaya tiap jenis sayuran hidroponik secara garis

besar memiliki tahapan yang sama, yaitu persemaian, pembesaran, pemeliharaan,

panen, dan pasca panen.

1) Persemaian

Kegiatan persemaian dilakukan setiap pagi hari pada greenhouse

persemaian. Benih yang disemai yaitu benih bayam, caysim, dan pakcoy,

sedangkan benih kangkung tidak mengalami proses persemaian. Setiap satu

benih diletakkan ke dalam rockwool basah yang berukuran 2 cm x 2 cm.

Kemudian benih dan rockwool tersebut diletakkan di atas rak-rak bambu

untuk proses persemaian. Setelah berumur tujuh hari, benih mulai disiram

dengan larutan nutrisi sebanyak tiga kali sehari. Penyiraman dilakukan

Page 54: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

38

dengan alat penyiraman manual. Setelah benih disemai selama 15 hari, benih

tersebut menjadi bibit yang siap dipindahkan ke greenhouse pembesaran.

Gambar 11. Proses Persemaian Benih di PT KSS

2) Pembesaran

Bibit bayam, caysim, dan pakcoy yang dipindahkan dari greenhouse

persemaian ke greenhouse pembesaran dimasukkan ke dalam lubang

styrofoam yang berada di rak bambu. Jarak antar lubang tanam pada

styrofoam yaitu 5 cm. Styrofoam yang digunakan sebelumnya dicuci dan

dijemur terlebih dahulu untuk membersihkan tanaman sisa panen dan lumut

yang menempel. Proses pencucian styrofoam dilakukan siang hari setelah

tanaman dipanen.

Selama proses pembesaran, bibit dialirkan larutan nutrisi secara terus-

menerus. Bibit bayam akan menjadi tanaman siap panen setelah berumur 16

hari di greenhouse pembesaran, sedangkan bibit caysim dan pakcoy berumur

27 hari. Kangkung yang tidak mengalami persemaian, dibutuhkan waktu 27

hari dari benih hingga menjadi tanaman siap panen.

Gambar 12. Proses Pembesaran Bibit di PT KSS

Page 55: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

39

3) Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pada budidaya sayuran

hidroponik seperti pemupukan dengan larutan nutrisi dan pengendalian hama

penyakit. Pemupukan dilakukan secara terus-menerus selama 24 jam pada

bayam, caysim, dan pakcoy, sedangkan pada kangkung yang menggunakan

metode substrat pengaliran nutrisi dilakukan selama 12 jam. Nutrisi yang

digunakan yaitu pupuk AB Mix yang didalamnya terkandung berbagai unsur

hara. Formulasi jumlah unsur hara di dalam nutrisi A dan B dibuat sendiri

oleh perusahaan. Dosis pemakaian nutrisi yaitu 0,8 ml nutrisi dilarutkan

dengan satu liter air. Kurangnya pemberian nutrisi dapat dicirikan dengan

adanya daun-daun yang menguning. Jumlah kecukupan nutrisi juga dapat

diukur dengan menggunakan alat Electrical Conductivity (EC) meter. EC

meter yaitu alat yang dapat mengukur kepekatan atau konsentrasi larutan

nutrisi tanaman.

Selain pemupukan, dilakukan pula pengendalian hama dan penyakit.

Hama dan penyakit jarang ditemui pada sayuran hidroponik karena adanya

perlindungan dari greenhouse dan sterilisasi media tanam serta peralatan yang

digunakan. Hama yang mungkin ada yaitu ulat dan kutu daun. Perusahaan

tidak menggunakan pestisida sehingga pengendalian hama penyakit

dilakukan secara manual dengan membuang tanaman yang terkena hama

penyakit.

Gambar 13. Daun Bayam yang Terkena Kutu

4) Panen

Kegiatan panen dilakukan pada setiap pagi hari yaitu antara pukul

08.00-09.00 WIB. Waktu pagi hari dipilih karena bobot dan kadar air

tanaman masih bagus, kondisi sangat segar, dan belum ada kerusakan dari

panas matahari. Pemanenan dilakukan berdasarkan sistem rolling luasan

Page 56: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

40

lahan yang telah ditetapkan agar tidak merusak siklus tanaman. Luas panen

per hari untuk bayam yaitu 40 m2, kangkung 22 m2, caysim 27 m2, dan

pakcoy 8 m2.

Cara pemanenan dilakukan dengan manual yaitu tanaman langsung

dicabut dengan tangan pada bagian pangkal batang secara hati-hati agar

batang sayuran tidak patah dan daun tidak sobek. Sayuran yang telah dipanen

diletakkan ke dalam keranjang/container plastik, kemudian setelah panen

selesai keranjang tersebut dibawa ke ruang pengemasan dengan

menggunakan troli besi. Hasil produktivitas panen setelah sortasi yaitu bayam

1,5 kg/m2, kangkung 2 kg/m2, caysim 1,5 kg/m2, dan pakcoy 1,8 kg/m2.

Gambar 14. Kegiatan Panen di PT KSS

5) Pasca Panen

Kegiatan pasca panen yang dilakukan pada sayuran hidroponik yaitu

pencucian, sortasi, penimbangan, pengemasan. Pencucian dilakukan untuk

membersihkan sayuran agar bersih dan higienis. Sortasi yaitu kegiatan

pemilihan dan pemisahan tanaman sayuran yang bermutu baik dengan

sayuran yang kurang baik atau rusak. Supermarket dan hypermart sebagai

tempat utama pemasaran sayuran hidroponik sangat selektif dalam menerima

hasil penjualan sayuran hidroponik sehingga hanya produk yang sesuai

dengan permintaan pasar yang dapat dijual. Spesifikasi sayuran yang dapat

dijual yaitu sayuran yang bersih, segar, daunnnya tidak berlubang, tangkai

daun tidak patah, daun tidak menguning, ketinggian tanaman sesuai dengan

ukuran plastik.

Page 57: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

41

Setelah kegiatan sortasi dilakukan, sayuran kemudian ditimbang

dengan berat masing-masing 250 gram. Setelah itu, sayuran dikemas dengan

menggunakan plastik yang telah diberi logo perusahaan. Pengemasan

dilakukan dengan vacuum sealer agar kedap udara. Sayuran yang telah

dikemas diletakkan rapi di dalam container plastik. Kemudian sayuran

tersebut dibagi-bagi sesuai dengan order dari masing-masing outlet.

Gambar 15. Kegiatan Pengemasan di PT KSS

5.6 Pemasaran Sayuran Hidroponik

Sayuran yang telah dikemas akan didistribusikan pada keesokan pagi

harinya. Pendistribusian dilakukan dengan menggunakan mobil box berpendingin

untuk menjaga kesegaran sayuran. Sayuran hidroponik didistribusikan ke

supermarket dan hypermart seperti Giant, Carrefour, All Fresh dan Lotte Mart

yang berada di Jabodetabek. Sayuran hidroponik dijual di pasar modern karena

membidik target pasar kalangan menengah ke atas. Pada kalangan tersebut,

sayuran hidroponik dapat dijual dengan harga yang tinggi. Harga yang tinggi

dikarenakan juga tingginya kualitas dari sayuran hidroponik. Supermarket tempat

pemasaran mengirimkan jumlah pesanan kepada bagian pemasaran perusahaan

melalui fax, biasanya satu minggu sebelum pengiriman sayuran. Harga jual saat

ini untuk bayam, kangkung, caysim, dan pakcoy dipatok sama, yaitu Rp 9500

untuk kemasan 250 gram. Harga jual sayuran hidroponik sangat jauh berbeda

dengan sayuran konvensional yang hanya berkisar Rp 1500-2500 per 250 gram.

Sayuran merupakan produk yang mudah rusak sehingga sistem

pembayaran yang harus dilakukan yaitu sistem kontrak jual-putus. Sistem ini

merupakan sistem yang menguntungkan bagi pihak PT KSS dan tidak beresiko

tinggi dikarenakan supermarket harus membayar semua sayuran yang sesuai

Page 58: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

42

spesifikasi sehingga apabila sayuran tersebut tidak laku, pihak supermarket yang

harus menanggung resikonya. Sistem pembayaran konsinyasi akan berisiko tinggi

dan merugikan perusahaan apabila dijalankan, dikarenakan pihak supermarket

hanya akan membayar sayuran yang laku dijual dan sayuran yang tidak laku akan

dikembalikan.

Pihak perusahaan melakukan promosi dan berbagai strategi pemasaran

untuk memperluas pasar dan menarik minat konsumen. Cara yang dilakukan

seperti membuat situs perusahaan di internet sehingga semakin banyak orang yang

akan mengetahui produk sayuran hidroponik terutama keunggulan yang ada,

mencantumkan identitas produk dan label/alamat perusahaan pada kemasan, serta

mengikuti berbagai pameran untuk dapat lebih mengenalkan produk sayuran

hidroponik ke masyarakat luas.

Page 59: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

43

VI. ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PT KSS

Analisis usaha sayuran hidroponik PT KSS dilakukan untuk mengetahui

apakah usaha yang dijalankan menguntungkan dan efisien berdasarkan

perhitungan struktur biaya, penerimaan, keuntungan, efisiensi usaha, dan titik

impas. Perhitungan analisis usaha pada tiap komoditas sayuran hidroponik

dikonversikan menjadi luasan lahan greenhouse pembesaran per 500 m2 untuk

waktu satu tahun. Alasan pengkonversian luasan lahan dan waktu yang sama yaitu

dikarenakan penggunaan lahan, input-input dan siklus produksi tiap komoditas

berbeda. Luasan lahan dan waktu yang sama akan memudahkan perhitungan,

memperkecil bias yang mungkin terjadi dalam perhitungan dan memudahkan

dalam menganalisis perbandingan ke empat komoditas sayuran hidroponik

tersebut. Penggunaan tenaga kerja, greenhouse persemaian, dan peralatan yang

digunakan secara bersama dihitung menggunakan metode join cost, yang

diasumsikan penggunaan untuk tiap komoditas mempunyai proporsi yang sama.

6.1 Analisis Struktur Biaya Sayuran Hidroponik

Biaya merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keuntungan

yang diperoleh pada suatu usaha. Analisis struktur biaya pada sayuran hidroponik

dihitung dengan membedakan komponen biaya yaitu ke dalam biaya tetap dan

biaya variabel. Perhitungan biaya berdasarkan data dan prakiraan harga berlaku

pada saat penelitian berlangsung yaitu bulan Desember 2012 hingga Februari

2013.

6.1.1 Biaya Tetap

Biaya tetap yang dikeluarkan terdiri dari biaya sewa lahan, penyusutan

greenhouse persemaian, penyusutan greenhouse pembesaran, penyusutan sarana

irigasi, penyusutan peralatan, tenaga kerja tetap, listrik, distribusi. Jumlah biaya

tetap yang dikeluarkan tidak tergantung pada besar kecilnya volume produksi

sayuran yang diperoleh. Biaya tetap tersebut pada kenyataannya tidak semua

dibayarkan secara tunai namun tetap diperhitungkan seperti penyusutan.

Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus dengan memperhitungkan

lama umur ekonomisnya. Penyusutan diperhitungkan agar perusahaan dapat

melakukan reinvestasi atas sarana dan prasarana yang digunakan.

Page 60: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

44

Penyusutan greenhouse persemaian dihitung berdasarkan biaya pendirian

greenhouse dan umur ekonomisnya. Greenhouse persemaian terbuat dari

kerangka bambu yang umur ekonomisnya empat tahun. Greenhouse persemaian

memiliki luas 200 m2 yang digunakan untuk persemaian benih bayam, caysim,

dan pakcoy, sedangkan kangkung tidak mengalami proses persemaian terlebih

dahulu. Pada greenhouse persemaian terdapat rak bambu untuk tempat semai serta

peralatan lainnya yang digunakan secara bersama untuk ketiga komoditas tersebut

sehingga perhitungan penyusutan greenhouse persemaian dihitung secara total

kemudian diproporsikan sama sebagai biaya penyusutan masing-masing

komoditas.

Penyusutan greenhouse pembesaran juga dihitung berdasarkan biaya

pendirian greenhouse dan umur ekonomis. Greenhouse pembesaran terbuat dari

kerangka bambu yang umur ekonomisnya empat tahun. Greenhouse pembesaran

terpisah penggunaannya untuk tiap komoditas sehingga dapat dihitung

berdasarkan luas lahan 500 m2 untuk tiap komoditasnya. Perhitungan penyusutan

greenhouse persemaian dan pembesaran dapat dilihat pada Lampiran 1.

Penyusutan sarana irigasi dihitung berdasarkan komponen yang digunakan

untuk membuat suatu sarana irigasi pengaliran nutrisi hingga ke tanaman. Sarana

irigasi meliputi mesin pompa, pipa paralon, drum nutrisi, bak nutrisi, rak tanam,

dan styrofoam untuk komoditas bayam, caysim, dan pakcoy. Sarana irigasi untuk

kangkung yang menggunakan metode substrat, penggunaan rak tanam dan

styrofoam diganti dengan media kerikil. Masing-masing komponen untuk sarana

irigasi tersebut memiliki nilai beli dan umur ekonomis yang berbeda sehingga

perhitungan dilakukan satu per satu, setelah itu dijumlahkan total biaya

penyusutannya. Perhitungan penyusutan sarana irigasi untuk komoditas bayam,

caysim, dan pakcoy dapat dilihat pada Lampiran 2, sedangkan penyusutan sarana

irigasi untuk kangkung dapat dilihat pada Lampiran 3.

Penyusutan peralatan dihitung berdasarkan nilai beli peralatan dan umur

ekonomisnya. Peralatan yang dihitung penyusutannya yaitu vacuum sealer,

timbangan, container plastik, troli, EC meter, dan mobil box untuk distribusi.

Peralatan tersebut digunakan secara bersama untuk semua komoditas sehingga

perhitungannya diproporsikan dalam jumlah yang sama untuk tiap komoditas

Page 61: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

45

sayuran. Perhitungan penyusutan peralatan dapat dilihat pada Lampiran 4,

sedangkan hasil perhitungan biaya tetap usaha sayuran hidroponik dapat dilihat

pada Tabel 6.

Tabel 6. Komponen Biaya Tetap Usaha Sayuran Hidroponik di PT KSS Per 500 m2 dalam Waktu Satu Tahun

Komponen Bayam

% Kangkung

% Pakcoy

% Caysim

% Rp Rp Rp Rp

Sewa lahan 9.090.000 4,43 9.090.000 4,87 9.090.000 4,60 9.090.000 4,72

Penyusutan gh

persemaian 1.880.000 0,92 0 0,00 1.880.000 0,95 1.880.000 0,98

Penyusutan gh

pembesaran 4.875.000 2,37 4.875.000 2,61 4.875.000 2,47 4.875.000 2,53

Penyusutan

sarana irigasi 18.291.667 8,91 5.266.667 2,82 18.291.667 9,26 18.291.667 9,50

Penyusutan

peralatan 15.240.521 7,42 15.240.521 8,16 15.240.521 7,71 15.240.521 7,91

Biaya tenaga

kerja tetap 35.100.000 17,09 35.100.000 18,80 35.100.000 17,76 35.100.000 18,23

Biaya listrik 18.666.000 9,09 9.333.000 5,00 18.666.000 9,45 18.666.000 9,69

Biaya

distribusi 33.750.000 16,43 33.750.000 18,08 33.750.000 17,08 33.750.000 17,53

Total Biaya

Tetap 136.893.188 66,65 112.655.188 60,35 136.893.188 69,27 136.893.188 71,09

Biaya tetap rata-rata per kg

15.735 8.470 17.686 21.224

Keterangan : gh = Greenhouse

Berdasarkan Tabel 6, biaya sewa lahan memiliki jumlah yang sama pada

tiap komoditas karena luasan lahan yang digunakan sama yaitu 500m2. Biaya

sewa lahan per m2 yaitu Rp 1.515 per bulannya. Lahan yang digunakan

merupakan milik pribadi pemilik perusahaan, namun sewa lahan tetap dibayarkan

kepada pemilik tiap bulannya. Persentase biaya sewa lahan terhadap total biaya

yang dikeluarkan paling tinggi yaitu pada komoditas kangkung 4,87 persen, hal

ini dikarenakan total biaya yang digunakan sebagai pembagi lebih kecil

dibandingkan komoditas lainnya.

Biaya penyusutan greenhouse persemaian pada komoditas bayam, caysim,

dan pakcoy memiliki jumlah yang sama, sedangkan pada kangkung memiliki nilai

Page 62: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

46

nol dikarenakan tidak menggunakan greenhouse persemaian. Persentase biaya

penyusutan greenhouse persemaian pada bayam yaitu 0,92 persen, pakcoy 0,95

persen, dan caysim 0,98 persen. Persentase caysim paling tinggi dikarenakan

jumlah total biaya yang dikeluarkan lebih rendah dibandingkan bayam dan

pakcoy, sedangkan pada greenhouse pembesaran setiap komoditas menggunakan

luasan greenhouse 500 m2 sehingga biaya penyusutan greenhouse pembesaran

pada tiap komoditas sama besar.

Biaya penyusutan sarana irigasi yang paling kecil dan efisien yaitu pada

komoditas kangkung. Hal ini dikarenakan komoditas kangkung menggunakan

media kerikil pada sarana irigasi, dimana kerikil umur ekonomisnya dapat

mencapai sepuluh tahun dan harga kerikil lebih murah dibandingkan media

lainnya. Persentase biaya penyusutan sarana irigasi kangkung paling kecil yaitu

2,82 persen sedangkan komoditas lainnya mencapai 8-9,5 persen.

Biaya penyusutan peralatan memiliki jumlah yang sama besar dikarenakan

peralatan tersebut digunakan secara bersama pada semua komoditas sehingga

diproporsikan dalam jumlah yang sama. Peralatan yang digunakan bersama

seperti peralatan panen, pengemasan dan distribusi.

Biaya tenaga kerja tetap merupakan biaya yang dikeluarkan untuk tenaga

kerja yang memperoleh gaji bulanan. Tenaga kerja tetap seperti pengawas,

manajer produksi, asisten manajer, dan petugas distribusi (supir dan kernet)

bekerja untuk produksi semua sayuran hidroponik sehingga diproporsikan sama

untuk setiap komoditas. Biaya tenaga kerja dapat dilihat pada Lampiran 5.

Biaya distribusi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan

sayuran hidroponik ke supermarket dan outlet yang ada di Jabodetabek. Biaya

distribusi ini terdiri dari biaya bahan bakar mesin serta uang makan supir. Biaya

distribusi ini jumlahnya tetap dikeluarkan setiap hari. Persentase biaya distribusi

terhadap total biaya yang dikeluarkan paling tinggi yaitu pada komoditas

kangkung 18,08 persen, hal ini dikarenakan total biaya yang digunakan sebagai

pembagi lebih kecil dibandingkan komoditas lainnya. Sama halnya dengan biaya

penyusutan dan biaya tenaga kerja, kangkung memiliki persentase yang tinggi

dikarenakan total biayanya terkecil.

Page 63: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

47

Biaya listrik yang digunakan berasal dari hitungan pemakaian listrik di

perusahaan yaitu Rp 3.111 per m2 setiap bulannya. Listrik dibutuhkan untuk

menggerakkan mesin pompa sebagai sarana utama dalam pengaliran larutan

nutrisi ke tanaman. Pada komoditas bayam, pakcoy, dan caysim pompa bekerja 24

jam terus-menerus, sedangkan pada komoditas kangkung yang menggunakan

subsrat kerikil, hanya dibutuhkan waktu setengah hari dalam pemakaiannya

sehingga biaya listrik pada komoditas kangkung jauh lebih murah dan efisien

dibandingkan sayuran lainnya. Persentase biaya listrik terhadap total biaya pada

kangkung hanya mencapai lima persen, sedangkan sayuran lain mencapai

sembilan persen.

Komponen biaya tetap tertinggi pada masing-masing komoditas sama

yaitu pada biaya tenaga kerja tetap dan biaya distribusi. Biaya tenaga kerja tetap

tinggi dikarenakan jumlah supir dan kernet yang mencapai delapan orang.

Distribusi merupakan hal yang penting dalam usaha hidroponik sehingga biaya

distribusi dan tenaga kerja distribusi lebih mahal dibandingkan komponen biaya

tetap lain. Persentase total biaya tetap terhadap total biaya pada masing-masing

komoditas sayuran berkisar antara 60-71 persen.

Biaya tetap rata-rata per kilogram yang paling kecil dan efisien yaitu pada

komoditas kangkung. Biaya tetap rata-rata per kg yang dikeluarkan hanya sebesar

Rp 8.470 sedangkan sayuran lain berkisar antara Rp 15.000-21.000. Dapat

disimpulkan bahwa dilihat dari biaya tetap yang dikeluarkan, komoditas kangkung

menjadi komoditas yang paling efisien untuk diusahakan.

6.1.2 Biaya Variabel

Biaya variabel yang dikeluarkan terdiri dari biaya tenaga kerja harian,

biaya penggunaan benih, rockwool, nutrisi, dan kemasan. Jumlah biaya variabel

yang dikeluarkan tergantung pada besar kecilnya volume produksi sayuran

hidroponik yang diperoleh. Misalnya pada penggunaan benih, semakin besar

jumlah sayuran yang diproduksi maka biaya benih yang dibutuhkan semakin

besar. Hasil perhitungan biaya variabel usaha sayuran hidroponik dapat dilihat

pada Tabel 7.

Berdasarkan Tabel 7, biaya tenaga kerja harian memiliki jumlah yang

sama dikarenakan tenaga kerja harian seperti tenaga kerja persemaian, panen, dan

Page 64: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

48

pengemasan melakukan pekerjaan untuk semua komoditas sayuran hidroponik.

Total biaya tenaga kerja harian diproporsikan sama untuk setiap komoditas.

Persentase biaya tenaga kerja harian terhadap total biaya yang paling tinggi yaitu

pada komoditas kangkung 11,57 persen, dikarenakan total biaya sebagai pembagi

lebih kecil dibandingkan komoditas lainnya.

Tabel 7. Komponen Biaya Variabel Usaha Sayuran Hidroponik di PT KSS Per 500 m2 dalam Waktu Satu Tahun

Komponen Bayam

% Kangkung

% Pakcoy

% Caysim

% Rp Rp Rp Rp

Tenaga kerja

harian 21.600.000 10,52 21.600.000 11,57 21.600.000 10,93 21.600.000 11,22

Benih 10.208.000 4,97 11.185.300 5,99 10.320.000 5,22 6.880.000 3,57

Rockwool 5.370.800 2,61 0 0,00 3.981.800 2,01 3.981.800 2,07

Nutrisi 17.400.000 8,47 19.950.000 10,69 12.900.000 6,53 12.900.000 6,70

Kemasan 13.920.000 6,78 21.280.000 11,40 11.919.600 6,03 10.320.000 5,36

Total Biaya

Variabel 68.498.800 33,35 74.015.300 39,65 60.721.400 30,73 55.681.800 28,91

Biaya variabel rata-rata per kg

7.873 5.565 7.845 8.633

Biaya penggunaan benih pada tiap komoditas berbeda tergantung pada

harga benih dan jumlah siklus produksi. Biaya benih yang paling tinggi yaitu pada

komoditas kangkung. Hal ini dikarenakan siklus produksi kangkung yang hanya

27 hari, sehingga dalam satu tahun penggunaan benih mencapai 13 kali sedangkan

siklus produksi pada komoditas bayam 11 kali, pakcoy dan caysim sama yaitu 8

kali. Walaupun siklus produksi pada pakcoy dan caysim sama, namun harga benih

pakcoy paling tinggi di antara komoditas lainnya sehingga biaya benih pakcoy

juga tinggi.

Biaya penggunaan rockwool hanya ada pada komoditas bayam, caysim,

dan pakcoy saja, dikarenakan kangkung hanya memakai media kerikil. Rockwool

digunakan dari persemaian hingga sayuran dipasarkan, rockwool menempel pada

akar sehingga ikut bersama sayuran yang dijual. Biaya penggunaan rockwool dan

persentase terhadap total biaya yang paling besar (2,61 persen) yaitu pada

Page 65: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

49

komoditas bayam dikarenakan siklus produksinya paling banyak dalam setahun

dibandingkan dengan pakcoy dan caysim.

Nutrisi yang digunakan pada usaha sayuran hidroponik ini yaitu nutrisi AB

mix dengan penggunaan 0,8 ml untuk satu liter air. Biaya nutrisi dihitung

berdasarkan hitungan perusahaan bahwa biaya penggunaan nutrisi yaitu Rp 3.000

per m2 untuk sekali panen sehingga siklus produksi mempengaruhi biaya nutrisi.

Biaya nutrisi yang paling besar yaitu pada komoditas kangkung, dan yang terkecil

pada komoditas caysim dan pakcoy.

Biaya penggunaan kemasan diperoleh dari banyaknya jumlah produksi

setiap komoditas sayuran hidroponik dan harga tiap plastik kemasan. Kemasan

yang digunakan bayam, kangkung, dan caysim berukuran sama dengan harga Rp

400 per kemasan, sedangkan kemasan pakcoy sedikit lebih pendek dengan harga

Rp 385 per kemasan. Setiap satu kemasan berisi sayuran dengan berat 250 gram.

Jumlah produksi kangkung dalam setahun paling banyak yaitu mencapai 13.300

kg atau setara dengan 53.200 pack sehingga biaya kemasan kangkung paling besar

yaitu mencapai 11,40 persen dari total biaya yang dikeluarkan.

Komponen biaya variabel tertinggi pada semua komoditas yaitu pada

biaya tenaga kerja harian. Jumlah tenaga kerja harian yang dipekerjakan yaitu 16

orang sehingga biaya yang dibutuhkan cukup besar. Komponen biaya variabel

yang juga tinggi yaitu pada penggunaan nutrisi dan kemasan. Nutrisi merupakan

input penting yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman, sedangkan kemasan

merupakan hal yang penting dalam pemasaran sayuran hidroponik sehingga biaya

yang dikeluarkan cukup tinggi. Dilihat dari persentase total biaya variabel

terhadap total biaya, jumlah biaya variabel yang dikeluarkan masing-masing

sayuran berkisar antara 28-40 persen.

Biaya variabel rata-rata per kilogram yang paling kecil dan efisien yaitu

pada komoditas kangkung. Biaya variabel rata-rata per kilogram pada komoditas

kangkung sebesar Rp 5.565, sedangkan komoditas lain mencapai kisaran

Rp 7.000-9.000. Dapat disimpulkan bahwa dilihat dari biaya variabel yang

dikeluarkan, komoditas kangkung menjadi komoditas yang paling efisien untuk

diusahakan.

Page 66: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

50

Biaya produksi merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya

variabel. Biaya produksi yang paling besar dikeluarkan pada komoditas bayam,

sedangkan biaya yang paling kecil yaitu pada komoditas kangkung. Biaya total

rata-rata per kg yang paling kecil juga terdapat pada komoditas kangkung yaitu

sebesar Rp 14.035 per kilogram, sedangkan biaya total per kg pada komoditas lain

mencapai Rp 23.000 – 29.000. Semakin kecil biaya rata-rata tiap kilogram maka

dapat dikatakan semakin efisien dan menguntungkan. Biaya produksi dan biaya

rata-rata yang kecil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan metode substrat

dengan media kerikil pada komoditas kangkung dapat menghemat jumlah biaya

yang dikeluarkan. Struktur biaya produksi sayuran hidroponik dapat dilihat pada

Tabel 8.

Tabel 8. Struktur Biaya Produksi Sayuran Hidroponik di PT KSS

Komponen Bayam

% Kangkung

% Pakcoy

% Caysim

% Rp Rp Rp Rp

Biaya

Tetap 136.893.188 66,65 112.655.188 60,35 136.893.188 69,27 136.893.188 71,09

Biaya

Variabel 68.498.800 33,35 74.015.300 39,65 60.721.400 30,73 55.681.800 28,91

Total Biaya 205.391.988 100 186.670.488 100 197.614.588 100 192.574.988 100

Biaya total rata-rata per kg

23.608 14.035 25.532 29.857

6.2 Analisis Penerimaan Sayuran Hidroponik

Perhitungan penerimaan yang diterima suatu usaha dipengaruhi oleh harga

jual komoditas serta jumlah yang dapat dijual atau nilai yang diperoleh dari

komoditas tersebut. Pada usaha sayuran hidroponik PT KSS harga jual untuk

masing-masing komoditas (bayam, kangkung, caysim, dan pakcoy) dipatok

dengan harga sama yaitu Rp 9.500 untuk tiap kemasan 250 gram atau setara

dengan harga Rp 38.000 per kilogram. Harga jual sayuran hidroponik bila

dibandingkan dengan sayuran konvensional jauh lebih tinggi. Dalam pengamatan

di lapangan, misalnya untuk komoditas bayam dan kangkung konvensional yang

dijual di pasar tradisional, harga jual per 250 gram hanya berkisar Rp 1.500 -

2.500. Harga jual sayuran hidroponik lebih dari tiga kali lipat harga jual sayuran

konvensional.

Page 67: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

51

Jumlah produksi sayuran dihitung berdasarkan produktivitas sayuran

setelah disortasi. Produktivitas sayuran ini diperoleh dari data perusahaan yang

telah menghitung bahwa produktivitas bayam 1,5 kg/m2, kangkung 2 kg/m2,

caysim 1,5 kg/m2, dan pakcoy 1,8 kg/m2. Besarnya produktivitas tersebut

dipengaruhi oleh kualitas benih dan berapa besar tanaman yang terbuang saat

sortasi dilakukan. Maka untuk menghitung jumlah produksi dalam luas lahan 500

m2 dalam waktu satu tahun dapat diperoleh dengan cara mengalikan produktivitas

sayuran dengan luas lahan dan jumlah siklus produksi per tahun. Jumlah siklus

produksi dalam satu tahun untuk komoditas bayam 11 kali, kangkung 13 kali,

pakcoy dan caysim delapan kali. Siklus produksi tersebut diperoleh dari asumsi

jumlah hari dalam setahun (360 hari) dibagi dengan lamanya waktu produksi dari

tanam hingga saat panen, yaitu bayam 31 hari, kangkung 27 hari, pakcoy dan

caysim 42 hari. Penerimaan usaha sayuran hidroponik per 500 m2 dalam waktu

satu tahun dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Penerimaan Usaha Sayuran Hidroponik di PT KSS Per 500 m2 dalam Waktu Satu Tahun

Komponen Komoditas Sayuran Hidroponik

Bayam Kangkung Pakcoy Caysim

Total penerimaan (Rp) 330.600.000 505.400.000 294.120.000 245.100.000

Jumlah produksi (kg) 8700 13300 7740 6450

Harga satuan (per kg) 38000 38000 38000 38000

Berdasarkan pada Tabel 9, total penerimaan yang paling besar diperoleh

pada komoditas kangkung. Komoditas kangkung memiliki produktivitas sayuran

yang paling tinggi yaitu 2 kg/m2 dan jumlah siklus produksi dalam satu tahun juga

paling banyak yaitu 13 kali siklus produksi. Oleh karena itu, dengan harga jual

yang sama, total penerimaan kangkung sangat jauh berbeda bila dibandingkan

dengan komoditas lainnya. Penerimaan yang paling rendah yaitu pada komoditas

caysim. Hal ini dikarenakan produktivitas caysim hanya sebesar 1,5 kg/m2 dengan

siklus produksi 8 kali dalam setahun.

Page 68: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

52

6.3 Analisis Keuntungan, Efisiensi Usaha, dan Titik Impas Sayuran Hidroponik

Analisis keuntungan usaha diperoleh dengan cara mengurangi total

penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan. Total penerimaan dan total biaya

pada tiap komoditas berbeda sehingga keuntungan usaha yang diperoleh juga

berbeda jumlahnya. Keuntungan usaha yang besar dapat diperoleh dari kecilnya

jumlah biaya yang dikeluarkan ataupun tingginya jumlah penerimaan yang

diperoleh. Perhitungan keuntungan usaha pada komoditas bayam, kangkung,

caysim, dan pakcoy hidroponik untuk luasan lahan 500 m2 dalam kurun waktu

satu tahun dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Keuntungan Usaha Sayuran Hidroponik di PT KSS pada Luasan 500 m2 dalam Waktu Satu Tahun

Komponen Komoditas Sayuran Hidroponik

Bayam Kangkung Pakcoy Caysim

Total penerimaan (Rp) 330.600.000 505.400.000 294.120.000 245.100.000

Total biaya (Rp) 205.391.988 186.670.488 197.614.588 192.574.988

Keuntungan usaha (Rp) 125.208.013 318.729.513 96.505.413 52.525.013

Keuntungan usaha paling tinggi terdapat pada komoditas kangkung yaitu

sebesar Rp 318.729.513, sedangkan komoditas lainnya hanya berkisar antara Rp

52 juta – Rp 125 juta. Jika dilihat dari penerimaan yang diperoleh, komoditas

kangkung memiliki penerimaan paling tinggi, sementara biaya yang dikeluarkan

paling rendah. Komoditas caysim menghasilkan keuntungan usaha yang paling

rendah, dikarenakan biaya yang dikeluarkan cukup tinggi, namun penerimaan

yang diperoleh tidak besar jumlahnya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

komoditas kangkung merupakan komoditas yang paling menguntungkan untuk

diusahakan.

Efisiensi usaha dianalisis dengan menggunakan analisis R/C rasio.

Efisiensi usaha memperlihatkan perbandingan antara penerimaan yang diterima

dari setiap rupiah biaya yang dikeluarkan pada produksi sayuran hidroponik. R/C

rasio dihitung dengan cara membagi total penerimaan dengan total biaya. Usaha

dikatakan efisien apabila memiliki nilai R/C rasio > 1. Semakin besar nilai R/C

rasio maka usaha tersebut semakin efisien. Perhitungan efisiensi usaha pada

Page 69: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

53

komoditas bayam, kangkung, caysim, dan pakcoy hidroponik untuk luasan lahan

500 m2 dalam kurun waktu satu tahun dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Efisiensi Usaha Sayuran Hidroponik di PT KSS pada Luasan 500 m2 dalam Waktu Satu Tahun

Komponen Komoditas Sayuran Hidroponik

Bayam Kangkung Pakcoy Caysim

Total penerimaan (Rp) 330.600.000 505.400.000 294.120.000 245.100.000

Total biaya (Rp) 205.391.988 186.670.488 197.614.588 192.574.988

Efisiensi usaha (R/C rasio) 1,61 2,71 1,49 1,27

Berdasarkan Tabel 11, efisiensi usaha (R/C rasio) yang diperoleh pada

setiap komoditas sayuran hidroponik telah mencapai angka lebih dari satu,

sehingga dapat dikatakan usaha tersebut efisien. Nilai R/C rasio yang didapatkan

tiap komoditas berbeda. Komoditas bayam memiliki nilai R/C rasio 1,61,

kangkung 2,71, pakcoy 1,49, dan caysim 1,27. Komoditas yang dapat dikatakan

kurang efisien yaitu yaitu komoditas caysim sedangkan komoditas yang paling

efisien yaitu kangkung dengan nilai R/C rasio sebesar 2,71.

Penerimaan kangkung hidroponik paling tinggi dengan penggunaan biaya

yang paling rendah sehingga menghasilkan usaha yang sangat efisien. Komoditas

kangkung ditanam oleh perusahaan dengan metode substrat kerikil, sedangkan

komoditas lain menggunakan media styrofoam dan rockwool sehingga biaya yang

dikeluarkan menjadi cukup besar. Siklus produksi kangkung juga paling singkat

yaitu hanya 27 hari dari benih hingga siap dipanen. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa usaha sayuran yang paling efisien untuk dijalankan yaitu

komoditas kangkung.

Analisis titik impas (break even point) dilakukan untuk mengetahui berapa

jumlah minimum sayuran hidroponik yang harus terjual agar hasil penjualan yang

diperoleh sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Jadi dapat diketahui

jumlah penjualan tiap komoditas sayuran hidroponik agar perusahaan tidak

mengalami kerugian namun pada kondisi ini perusahaan juga belum mendapatkan

keuntungan. Pendekatan untuk perhitungan titik impas dalam usaha sayuran

hidroponik ini adalah BEP dalam jumlah unit produksi (kg). Analisis titik impas

dihitung dengan cara membagi total biaya tetap dengan hasil pengurangan harga

Page 70: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

54

jual dan biaya variabel rata-rata per kilogramnya. Perhitungan titik impas pada

tiap komoditas sayuran hidroponik dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Titik Impas pada Tiap Komoditas Sayuran Hidroponik di PT KSS

Komponen Komoditas Sayuran Hidroponik Bayam Kangkung Pakcoy Caysim

Total biaya tetap (Rp) 136.893.188 112.655.188 136.893.188 136.893.188 Harga jual per kg (Rp) 38000 38000 38000 38000 Biaya variabel rata-rata per kg (Rp) 7.873 5.565 7.845 8.633 Titik impas (kg) 4.544 3.473 4.540 4.661 Jumlah produksi (kg) 8700 13300 7740 6450

Berdasarkan Tabel 12, hasil analisis titik impas memperlihatkan bahwa

jumlah minimum sayuran hidroponik yang harus dijual pada tiap komoditas

berbeda sesuai dengan besarnya jumlah biaya variabel rata-rata per kilogramnya.

Komoditas kangkung memiliki jumlah minimum/titik impas yang paling rendah,

sedangkan komoditas caysim memiliki titik impas yang paling tinggi. Pada

komoditas kangkung jumlah minimum produksi yaitu 3.473 kg, sedangkan jumlah

produksi aktual mencapai 13.300 kg. Titik impas pada komoditas caysim tidak

berbeda jauh dengan jumlah produksi caysim aktual sehingga keuntungan yang

diperoleh rendah. Hal ini berarti dengan memproduksi jumlah minimum,

perusahaan sudah dapat menutupi biaya yang dikeluarkan, namun belum

memperoleh keuntungan. Semakin jauh nilai titik impas produksi dengan jumlah

produksi aktual, maka dapat dikatakan bahwa keuntungan yang diperoleh semakin

besar.

Berdasarkan beberapa analisis yang telah dilakukan seperti analisis

struktur biaya, keuntungan, efisiensi usaha, serta analisis titik impas dapat

disimpulkan bahwa usaha sayuran hidroponik yang diusahakan PT KSS efisien

dan menguntungkan. Walaupun sayuran hidroponik yang diproduksi sama dengan

sayuran konvensional, namun sayuran hidroponik yang diusahakan tetap

menguntungkan. Hal ini dikarenakan produktivitas tinggi serta harga jual yang

ditetapkan juga tinggi (harga premium) sehingga dapat menutupi tingginya biaya

yang dikeluarkan. Komoditas kangkung hidroponik merupakan komoditas yang

paling efisien dan menguntungkan dibandingkan dengan sayuran hidroponik

Page 71: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

55

lainnya. Kangkung hidroponik memiliki jumlah produksi yang tinggi serta

penggunaan metode substrat kerikil yang dapat lebih menghemat biaya.

6.4 Perbandingan Sayuran Hidroponik dengan Sayuran Konvensional

Sayuran hidroponik memiliki harga jual dan produktivitas yang tinggi bila

dibandingkan dengan sayuran konvensional. Harga jual sayuran hidroponik yang

tinggi disebabkan oleh penggunaan biaya dan teknologi yang tinggi pada

hidroponik. Harga jual sayuran hidroponik dapat diterima oleh segmen pasar

kalangan menengah ke atas sehingga sayuran hidroponik biasa dijual di pasar-

pasar modern.

Produktivitas sayuran hidroponik per kilogram per m2 juga lebih tinggi

dibandingkan dengan sayuran konvensional. Produktivitas yang tinggi

menyebabkan jumlah produksi sayuran hidroponik dalam setahun lebih banyak

dibandingkan sayuran konvensional. Produktivitas tinggi ini dikarenakan sayuran

hidroponik selama masa tanamnya diberikan air dan nutrisi yang cukup dan

langsung diserap melalui akar tanaman. Selain itu, siklus produksi sayuran

hidroponik relatif lebih pendek dibandingkan dengan sayuran konvensional.

Perbandingan sayuran hidroponik dengan sayuran konvensional dapat dilihat pada

Tabel 13.

Tabel 13. Perbandingan Sayuran Hidroponik dengan Sayuran Konvensional

Komponen Bayam Kangkung Pakcoy Caysim

H K H K H K H K

Harga jual

(Rp/kg) 38.000 10.000 38.000 8.000 38.000 6.000 38.000 5.600

Produktivitas

(kg/m2)* 1,5 0,34 2 0,64 1,8 0,9 1,5 0,9

Siklus

Produksi (hari) 31 356 27 357 42 408 42 408

Keterangan : H = Hidroponik ; K = Konvensional Sumber : *) BPS dan Dirjenhort (2011)

6 http://hortikultura.litbang.deptan.go.id. Budidaya dan Produksi Benih Bayam.

[18 Maret 2013]. 7 http://bibit-unggul-online.blogspot.com. Cara Menanam Kangkung Cabut.

[18 Maret 2013]. 8 http://bisnisukm.com/info-bisnis-budidaya-sayur-sawi.html. Info Bisnis Budidaya Sawi.

[18 Maret 2013].

Page 72: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

56

Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat bahwa harga jual sayuran hidroponik

per kilogramnya jauh lebih mahal dibandingkan dengan sayuran konvensional.

Harga jual sayuran hidroponik pada PT KSS dijual dengan harga sama untuk

semua komoditas yaitu Rp 38.000 per kilogram, sedangkan harga jual sayuran

konvensional yang diperoleh melalui pengamatan di pasar tradisional bahwa

harga jual sayuran konvensional hanya berkisar Rp 5.600 – Rp 10.000 per

kilogram. Hal ini berarti sayuran hidroponik memiliki harga premium di pasaran.

Apabila PT KSS menjual sayuran hidroponik dengan menggunakan harga sayuran

konvensional maka biaya yang dikeluarkan tidak dapat tertutupi dan tidak

memperoleh keuntungan. Analisis struktur biaya, keuntungan, dan efisiensi usaha

sayuran hidroponik dengan penggunaan harga sayuran konvensional dapat dilihat

pada Lampiran 6.

Produktivitas sayuran hidroponik PT KSS juga lebih tinggi dibandingkan

dengan sayuran konvensional. Produktivitas sayuran hidroponik dapat mencapai 2

kg/m2, sedangkan produktivitas sayuran konvensional hanya berkisar 0,3 – 0,9

kg/m2. Siklus produksi sayuran hidroponik relatif lebih pendek dibandingkan

sayuran konvensional. Siklus produksi bayam hidroponik yaitu 31 hari, sedangkan

bayam konvensional rata-rata 35 hari. Siklus produksi kangkung hidroponik yaitu

27 hari, sedangkan kangkung konvensional rata-rata 35 hari. Siklus produksi

pakcoy dan caysim hidroponik yaitu 42 hari, sedangkan pakcoy dan caysim

konvensional rata-rata 40 hari. Siklus produksi pakcoy dan caysim konvensional

sedikit lebih pendek dibandingkan hidroponik.

Dari perbandingan harga jual, produktivitas, dan siklus produksi antara

sayuran hidroponik dan sayuran konvensional dapat ditarik kesimpulan bahwa

sayuran hidroponik memiliki harga jual premium dan jumlah produksi yang lebih

tinggi dibandingkan dengan sayuran konvensional. Tingginya harga jual dan

jumlah produksi sayuran hidroponik dapat menutupi tingginya biaya produksi

yang dikeluarkan.

Page 73: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

57

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan analisis yang telah diuraikan

sebelumnya, maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah

dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Persentase total biaya tetap terhadap total biaya pada masing-masing

komoditas sayuran berkisar antara 60-71 persen, sedangkan persentase total

biaya variabel terhadap total biaya berkisar antara 28-40 persen. Komponen

biaya tetap tertinggi yaitu biaya tenaga kerja tetap dan biaya distribusi,

sedangkan komponen biaya variabel tertinggi yaitu biaya tenaga kerja harian.

Biaya produksi yang paling kecil dikeluarkan yaitu pada komoditas

kangkung. Penggunaan metode substrat dengan media kerikil pada komoditas

kangkung dapat menghemat jumlah biaya yang dikeluarkan.

2) Penerimaan yang diperoleh PT KSS tinggi yaitu berdasarkan harga jual dan

jumlah produksi sayuran yang dihasilkan. Jumlah produksi sayuran

hidroponik PT KSS tinggi dikarenakan produktivitas yang lebih tinggi

dibandingkan konvensional. Harga jual sayuran hidroponik juga memiliki

harga premium yaitu Rp 38.000 per kilogram, sementara itu pada pengamatan

di lapangan harga jual sayuran konvensional hanya berkisar Rp 5.600 –

10.000 per kilogram. Apabila sayuran hidroponik dijual dengan harga

konvensional maka PT KSS tidak dapat menutupi biaya yang dikeluarkan.

3) Meskipun sayuran hidroponik yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis

sayuran yang biasa diproduksi dengan konvensional, namun usaha sayuran

hidroponik yang dijalankan tetap efisien dan menguntungkan. Hal ini

dikarenakan harga jual serta produktivitas sayuran hidroponik yang tinggi.

Efisiensi dan keuntungan ditunjukkan oleh besarnya keuntungan usaha per

tahun dan nilai efisiensi usaha (R/C rasio) yang lebih dari satu yaitu 1,27 –

2,71. Komoditas kangkung hidroponik merupakan komoditas yang paling

efisien dan menguntungkan dibandingkan dengan sayuran hidroponik

lainnya. Kangkung hidroponik memiliki jumlah produksi yang tinggi serta

penggunaan metode substrat kerikil yang dapat lebih menghemat biaya.

Page 74: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

58

7.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat

diajukan antara lain sebagai berikut :

1) Perusahaan harus dapat mempertahankan kualitas agar sayuran hidroponik

dapat terus dijual dengan harga yang tinggi (premium). Selain itu,

produktivitas yang tinggi juga harus dipertahankan untuk dapat memperoleh

keuntungan sehingga usaha dapat terus berjalan. Untuk dapat meningkatkan

keuntungan dan lebih menghemat biaya, sebaiknya penggunaan sistem NFT

substrat dengan media kerikil tidak hanya diterapkan pada komoditas

kangkung tetapi untuk semua sayuran hidroponik. Hal ini dikarenakan

penggunaan media kerikil jauh lebih murah dibandingkan dengan

penggunaan styrofoam dan rockwool. Media kerikil juga mampu

mempersingkat siklus produksi sayuran hidroponik.

2) Identitas, ciri, dan kualitas dari sayuran hidroponik yang diproduksi harus

tetap terjaga agar sayuran hidroponik tetap unggul dibandingkan sayuran

konvensional. Perusahaan juga dapat lebih mempromosikan keunggulan

sayuran hidroponik kepada masyarakat, misalnya dengan cara menyebar

brosur, melakukan seminar dan bekerjasama dengan pemerintah agar semakin

banyak konsumen yang tertarik untuk mengkonsumsi sayuran hidroponik.

Page 75: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

59

DAFTAR PUSTAKA

Agustina H. 2009. Efisiensi Penggunaan Air Pada Tiga Teknik Hidroponik Untuk Budidaya Bayam Hijau [Makalah]. Depok : Departemen Biologi, FMIPA, Universitas Indonesia.

Anggayuhlin R. 2012. Studi Populasi Tanaman Terhadap Peningkatan

Produktivitas dan Konsumsi Air Tanaman Bayam Hidroponik [skripsi]. Bogor : Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Anggraini A. 1999. Budidaya Sayuran Hidroponik Dengan Metode NFT Ditinjau

Dari Sisi Finansial dan Marjin Pemasaran (Kasus Kebun Studio Agribisnis, Pasir Sarongge Cipanas, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat) [skripsi]. Bogor : Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Astuti MD. 2007. Optimalisasi Produksi Sayuran Hidroponik PT Saung Mirwan

Di Desa Sukamanah, Kecamatan Mega Mendung, Bogor [skripsi]. Bogor : Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

[BPS] Badan Pusat Statistik Indonesia. 2011. Perkembangan Produksi Beberapa

Tanaman Sayuran Tahun 2009-2010. Jakarta : BPS Indonesia. [BPS dan Dirjenhort] Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura.

2011. Produktivitas Sayuran di Indonesia. Jakarta : BPS dan Dirjenhort Indonesia.

Chow V. 1990. The Commercial Approach in Hydroponics. International

Seminar on Hydroponic Culture of High Value Crops in The Tropics in Malaysia, November 25-27.

Dahlia E. 2002. Analisis Finansial Usahatani Tomat Apel (Recento F1)

Hidroponik [skripsi]. Bogor : Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

[Dirjenhort] Direktorat Jendral Hortikultura. 2011. Nilai PDB Hortikultura Tahun

2007-2010. Jakarta: Dirjen Hortikultura. Ginting D. 2009. Analisis Kelayakan Investasi Pengusahaan Paprika dan Timun

Jepang Hidroponik Pada PT Horti Jaya Lestari Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara [skripsi]. Bogor : Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Page 76: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

60

Halim P. 2000. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sayuran Hidroponik di PT Hero Supermarket Cabang Pajajaran Bogor [skripsi]. Bogor : Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Jensen MH, Collins WL. 1985. Hydroponic Vegetable Production. Hortic

Reviews 7, 483-553. Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Proyek Peningkatan Perguruan

Tinggi. Institut Pertanian Bogor. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat. Permana HW. 2001. Tingkat Pertumbuhan Pakchoi (Brassica Cltinensis) yang

Ditanam Secara Hidroponik dan Nonhidroponik [skripsi]. Bogor : Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Prawoto B. 2012. Pengelolaan proses Produksi dan Pasca Panen Selada Secara

Aeroponik dan Hidroponik Deep Flow Technique di Amazing Farm, Lembang, Bandung [skripsi]. Bogor : Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Prihmantoro H, Indriani YH. 1998. Hidroponik Sayuran Semusim Untuk Bisnis

dan Hobi. Jakarta : Penebar Swadaya. . 2002. Hidroponik Tanaman Buah Untuk Hobi dan

Bisnis. Jakarta : Penebar Swadaya. Rindyani R. 2012. Analisis Kelayakan Finansial Budidaya Melon Hidroponik :

Studi Kasus PT Mekar Unggul Sari, Cileungsi, Bogor [skripsi]. Jakarta : fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah.

Rony H. 1990. Akuntansi Biaya : Pengantar Untuk Perencanaan dan

Pengendalian Biaya Produksi. Jakarta : Lembaga Penerbit Universitas Indonesia.

Rosario AD, Santos. 1990. Hydroponic Culture Of Crops In The Philippines:

Problems And Prospect. International Seminar on Hydroponic Culture of High Value Crops in The Tropics in Malaysia, November 25-27.

Rosyidi S. 2009. Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada. Sameto H. 2003. Hidroponik Sederhana Penyejuk Ruang. Jakarta : Penebar

Swadaya.

Page 77: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

61

Savvas D. 2003. Hydroponics: A Modern Technology Supporting The Application of Integrated Crop Management in Greenhouse. Food, Agriculture & Environment Vol.1(1): 80-86.

Soekartawi, Dillon JL, Hardaker JB, Soeharjo A. 2011. Ilmu Usahatani Untuk

Pengembangan Petani Kecil. Jakarta : UI Press. Soeseno S. 1999. Bisnis Sayuran Hidroponik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama. Sudarsono. 1995. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta : PT Pustaka LP3ES

Indonesia. Suhardiyanto H. 2011. Kumpulan Makalah Pengantar Ilmu-Ilmu Pertanian.

Bogor : IPB Press Sukirno. 2009. Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta : PT Rajagrafindo

Persada. Tampubolon SH. 2005. Analisis Persaingan Usaha Paprika Hidroponik Kasus

PT. Abdoellah Bastari Agriculture Kec. Pacet, Kab. Cianjur, Jawa Barat [skripsi]. Bogor : Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Wahendra R. 1999. Analisis Ekonomi Pengembangan Letas (Lettuce) dengan

Sistem Budidaya Hidroponik Metode Nutrient Film Technique (NFT) [skripsi]. Bogor : Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Widia HS. 2000. Analisis Saluran Pemasaran Paprika Hidroponik di Desa

Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat [skripsi]. Bogor : Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Page 78: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

62

LAMPIRAN

Page 79: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

1

Lampiran 1. Perhitungan Penyusutan Greenhouse Persemaian dan Pembesaran di PT KSS

Komponen Biaya Satuan (Rp) Biaya Total (Rp) Umur (tahun) Nilai Sisa

(Rp)

Penyusutan

(Rp/tahun)

Per komoditas

(Rp/tahun)*

Greenhouse persemaian (200 m2) 39000/m2 7.800.000 4 0 1.950.000 650.000

Rak untuk semai (bambu, plastik,

TK) 35000/m2 7.000.000 2 0 3.500.000 1.166.667

Drum nutrisi kecil 500.000 500.000 3 0 166.667 55.556

Alat penyiraman 70.000 70.000 3 0 23.333 7.778

Total 5.640.000 1.880.000 Keterangan : *) = Penyusutan greenhouse persemaian untuk bayam, caysim, pakcoy. Kangkung tidak menggunakan greenhouse persemaian.

Komponen Biaya Satuan (Rp) Biaya Total (Rp) Umur(tahun) Nilai Sisa (Rp) Penyusutan (Rp/tahun)**

Greenhouse pembesaran (500 m2) 39000/m2 19.500.000 4 0 4.875.000

Keterangan : **) = Penyusutan greenhouse pembesaran untuk tiap komoditas (bayam, kangkung, pakcoy, caysim)

Page 80: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

2

Lampiran 2. Penyusutan Sarana Irigasi untuk Komoditas Bayam, Caysim, Pakcoy pada Luas Lahan 500 m2 di PT KSS

Komponen Biaya Satuan

(Rp)

Biaya Total

(Rp) Umur (tahun)

Nilai Sisa

(Rp)

Penyusutan per komoditas

(Rp/tahun)

Mesin pompa 350.000 1.050.000 2 0 525.000

Pipa paralon/inlet 9000/m2 4.500.000 5 0 900.000

Drum penampung larutan nutrisi 4.000.000 4.000.000 3 0 1.333.333

Drum plastik penampung nutrisi AB 500.000 1.000.000 3 0 333.333

Bak induk nutrisi 7.000.000 10 0 700.000

Rak tanam (bambu, asbes, plastik, TK) 44500/m2 22.250.000 2 0 11.125.000

Styrofoam 13500/m2 6.750.000 2 0 3.375.000

Total 18.291.667

Page 81: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

3

Lampiran 3. Penyusutan Sarana Irigasi untuk Komoditas Kangkung Media Kerikil pada Luas Lahan 500 m2 di PT KSS

Komponen Biaya Satuan (Rp) Biaya Total (Rp) Umur (tahun) Nilai Sisa (Rp) Penyusutan (Rp/tahun)

Mesin pompa 350.000 1.050.000 2 0 525.000

Pipa paralon/inlet 9000/m2 4.500.000 5 0 900.000

Drum penampung larutan nutrisi 4.000.000 4.000.000 3 0 1.333.333

Drum plastik penampung nutrisi AB 500.000 1.000.000 3 0 333.333

Bak induk nutrisi 7.000.000 7.000.000 10 0 700.000

Media kerikil + plastik 29500/m2 14.750.000 10 0 1.475.000

Total 5.266.667

Page 82: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

4

Lampiran 4. Join Cost Penyusutan Peralatan untuk Komoditas Bayam, Pakcoy, Caysim, Kangkung di PT KSS

Komponen Jumlah Biaya Satuan

(Rp)

Biaya Total

(Rp) Umur (tahun)

Nilai Sisa

(Rp)

Penyusutan

(Rp/tahun)

Per komoditas

(Rp/tahun)

Vacuum sealer 1 unit 800.000 800.000 5 0 160.000 40.000

Timbangan 1 unit 150.000 150.000 3 0 50.000 12.500

Container plastik 15 unit 45.000 675.000 4 0 168.750 42.188

Troli/gerobak besi 3 unit 500.000 1.500.000 5 0 300.000 75.000

EC meter 1 unit 850.000 850.000 3 0 283.333 70.833

Mobil box toyota

dyna 4 unit 150.000.000 600.000.000 10 0 60.000.000 15.000.000

Total 60.962.083 15.240.521

Page 83: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

5

Lampiran 5. Perhitungan Tenaga Kerja untuk Komoditi Bayam, Caysim, Pakcoy, Kangkung (asumsi hari kerja = 25 hari per bulan)

Kegiatan Jumlah TK (orang) Upah (Rp) Total upah (Rp/tahun)

Penanaman + Persemaian + pembesaran 6 18000/hari 32.400.000

Panen 4 18000/hari 21.600.000

Pengemasan 6 18000/hari 32.400.000

Pengawas/Controlling 3 1000000/bulan 36.000.000

Manajer produksi 1 1700000/bulan 20.400.000

Asisten manajer produksi 1 1400000/bulan 16.800.000

Distribusi 8 700000/bulan 67.200.000

Total upah tenaga kerja harian 86.400.000

Biaya tenaga kerja variabel per komoditas 21.600.000

Total upah tenaga kerja bulanan 140.400.000

Biaya tenaga kerja tetap per komoditas 35.100.000

Page 84: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

6

Lampiran 6. Struktur Biaya, Keuntungan, dan Efisiensi Usaha Sayuran Hidroponik per 500 m2 dalam Waktu Satu Tahun dengan Penggunaan Harga Sayuran Konvensional

Komponen Bayam % Kangkung % Pakcoy % Caysim % Rp Rp Rp Rp

A. Total Penerimaan 87.000.000 106.400.000 46.440.000 36.120.000 Jumlah Produksi 8.700 13.300 7.740 6.450 Harga Satuan (per kg) 10.000 8.000 6.000 5.600 B. Biaya Tetap Sewa lahan 9.090.000 4,43 9.090.000 4,87 9.090.000 4,60 9.090.000 4,72 Penyusutan greenhouse persemaian 1.880.000 0,92 0 0,00 1.880.000 0,95 1.880.000 0,98 Penyusutan greenhouse pembesaran 4.875.000 2,37 4.875.000 2,61 4.875.000 2,47 4.875.000 2,53 Penyusutan sarana irigasi 18.291.667 8,91 5.266.667 2,82 18.291.667 9,26 18.291.667 9,50 Penyusutan peralatan 15.240.521 7,42 15.240.521 8,16 15.240.521 7,71 15.240.521 7,91 Biaya tenaga kerja tetap 35.100.000 17,09 35.100.000 18,80 35.100.000 17,76 35.100.000 18,23 Biaya listrik 18.666.000 9,09 9.333.000 5,00 18.666.000 9,45 18.666.000 9,69 Biaya distribusi 33.750.000 16,43 33.750.000 18,08 33.750.000 17,08 33.750.000 17,53 C. Total Biaya Tetap 136.893.188 66,65 112.655.188 60,35 136.893.188 69,27 136.893.188 71,09 D. Biaya Variabel Tenaga kerja harian 21.600.000 10,52 21.600.000 11,57 21.600.000 10,93 21.600.000 11,22 Benih 10.208.000 4,97 11.185.300 5,99 10.320.000 5,22 6.880.000 3,57 Rockwool 5.370.800 2,61 0 0,00 3.981.800 2,01 3.981.800 2,07 Nutrisi 17.400.000 8,47 19.950.000 10,69 12.900.000 6,53 12.900.000 6,70 Kemasan 13.920.000 6,78 21.280.000 11,40 11.919.600 6,03 10.320.000 5,36 E. Total Biaya Variabel 68.498.800 33,35 74.015.300 39,65 60.721.400 30,73 55.681.800 28,91 F. Total Biaya 205.391.988 100 186.670.488 100 197.614.588 100 192.574.988 100 G. Keuntungan Usaha -118.391.988 -80.270.488 -151.174.588 -156.454.988 H. Efisiensi Usaha (R/C ratio) 0,42 0,57 0,24 0,19

Page 85: ANALISIS USAHA SAYURAN HIDROPONIK PADA PT KEBUN … · hidroponik yaitu bayam, kangkung, pakcoy, dan caysim. Sayuran yang diproduksi oleh PT KSS merupakan jenis sayuran yang biasa

7