analisis usaha pengolahan umbi talas ...repository.unas.ac.id/864/1/laporan penelitian...

72
i LAPORAN PENELITIAN KOMPETITIF ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS BERSKALA RUMAH TANGGA DAN PROSPEK PENGEMBANGANNYA Peneliti : IR. ASMAH YANI. M. Si (KETUA) SAPTOMO SETIAWAN. SP. MM (ANGGOTA) PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NASIONAL 2020 DIBIAYAI OLEH UNIVERSITAS NASIONAL

Upload: others

Post on 19-Mar-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

i

LAPORAN PENELITIAN KOMPETITIF

ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS

BERSKALA RUMAH TANGGA DAN PROSPEK

PENGEMBANGANNYA

Peneliti :

IR. ASMAH YANI. M. Si (KETUA)

SAPTOMO SETIAWAN. SP. MM (ANGGOTA)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NASIONAL

2020

DIBIAYAI OLEH UNIVERSITAS NASIONAL

Page 2: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

ii

LEMBARAN PENGESAHAN

LAPORAN PENELITIAN KOMPETITIF

Judul : Analisis Usaha Pengolahan Umbi Talas

Berskala Rumah Tangga dan Prospek

Pengembangannya

Nama : Ir. Asmah Yani, M.Si

NIDN : 0012085801

Pangkat/Golongan : Pembina/ IV-A

Jabatan Akademik : Lektor Kepala

Fakultas : Pertanian

Perguruan Tinggi : Universitas Nasional

Alamat Kantor : Jl. Sawo Manila No.61 Jakarta Selatan

Bidang Keahlian : Sosial Ekonomi Pertanian

Alamat Rumah : Pondok Bambu Kuning Blok F 1 No. 3

Telp./E-mail : 081389631997/[email protected]

Nama Anggota : Saptomo Septiawan, SP.,MM.,

Mahasiswa yang terlibat : Dena Anggari (Nim. 173112500150019)

Nurul Hanifah (Nim. 173112500150013)

Biaya : Rp. 15.000.000,-

Mengetahui

Dekan Fakultas Pertanian UNAS

Ir. IGS Sukartono, M.Agr.,

NIDN. 0322046203

Jakrta, 20 Agustus 2020

Peneliti,

Ir. Asmah Yani, M.Si.,

NIDN. 0012085801

Menyetujui

Wakil Rektor Bidang PPMK UNAS

Prof. Dr. Ernawati Sinaga. MS. Apt

NIP. 19550731 198103 2 001

Page 3: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

iii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kekhadirat Allah SWT, karena atas

berkah dan ridhoNya laporan penelitian dengan judul “Analisis Usaha Pengolahan

Umbi Talas Berskala Rumah Tangga dan Prospek Pengembangannya “ studi kasus di

Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati di Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor

Selatan, Kota Bogor dapat penulis selesaikan. Untuk fasilitas yang didapat penulis

banyak mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Nonon Saribanon. M. Si selaku Ketua LPPM Universitas Nasional.

2. Ir. Tri Waluyo. M. Agr selaku Kepala Biro PPM Universitas Nasional.

3. Ir. IGS. Sukartono. M. Agr selaku Dekan Fakultas Pertanian UNAS.

4. Rekan sejawat di Fakultas Pertanian Universitas Nasional.

5. Ketua dan anggota KWT Melati Kelurahan Pamayonan, Bogor.

Semoga laporan penelitian ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan

penulis dalam menggali potensi kelembagaan petani dan usaha kelompok yang

menguntungkan sehingga dapat dikembangkan dalam masyarakat secara lebih luas.

Jakarta, 20 Agustus 2020

Penulis,

Page 4: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………iii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………iv

DAFTAR TABEL……………………………………………………………….vi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………iiv

ABSTRAK ……………………………………………………………………..iiiv

PENDAHULUAN …………………………………………………………… 1

Latar Belakang ………………………………………………………... 1

Permasalahan Penelitian ……………………………………………... 3

Tujuan Penelitian ……………………………………………………... 3

Urgensi Penelitian …………………………………………………..... 4

Roadmap Penelitian………………………………………………….... 4

TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………….... 6

Tanaman Talas ………………………………………………………. 6

Jenis-jenis Tanaman Talas …………………………………………… 7

Kandungan Gizi Talas ………………………………………………… 8

Produk Olahan Talas …………………………………………………. 9

Usaha Rumah Tangga.. ………………………………………………..11

Prospek Pengembangan ……….………………………………………13

METODOLOGI PENELITIAN ……………………………………………… 14

Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………………….14

Metode Pengumpulan Data …………………………………………...14

Pengolahan dan Analisis Data ……………………………………..….15

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………………….…..17

Gambaran Umum Kelompok Wanita Tani Melati ……………………17

Produk Olahan Umbi Talas KWT Melati………………………………19

Analisis Biaya dan Pendapatan Usaha KWT Melati……………………20

Prospek Pengembangan Usaha Pengolahan Umbi Talas ………………32

Page 5: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

v

SIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………………35

Simpulan ………………………………………………………………35

Saran …………………………………………………………………..36

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….37

LAMPIRAN………………………………………………………………….. 39

Page 6: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

vi

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

1. Komposisi Zat Yang Terkandung Dalam 100 gram Talas…………….. 9

2. Analisis Biaya dan Pendapatan Usaha Pengolahan Tepung Talas…….24

3. Analisis Biaya dan Pendapatan Usaha Pengolahan Keripik Talas…….28

4. Analisis Biaya dan Pendapatan Usaha Pengolahan Keripik Talas Balado

Peteuy………………………………………………………………….31

5. Analisis SWOT Usaha Pengolahan Umbi Talas Oleh KWT Melati…..33

Page 7: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

1. Struktur Pengurus KWT Melati…………………………………………18

2. Produk Olahan Tepung Talas………………………………………….. 19

3. Produk Olahan Keripik Talas……………………………………………20.

4. Proses Pembuatan Tepung Talas……………………………………… ..21

5. Bagan Proses Pembuatan Keripik Talas Oleh KWT Melati…………….27

6. Keripik Talas Balado Peteuy Produksi KWT Melati……………………32

Page 8: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

viii

ABSTRAK

Bogor sangat terkenal sebagai salah satu daerah penghasil talas. Ada beberapa jenis

talas yang dibudidayakan oleh petani di Bogor yaitu talas bentul, talas ketan, talas

sutera dan talas belitung. Talas yang potensial dikembangkan karena secara ekonomi

menguntungkan adalah talas bentul dan talas Belitung. Selama ini masyarakat

mengkonsumsi talas dalam bentuk talas rebus, goreng. Padahal akan jauh lebih

menguntungkan bila talas diolah menjadi bahan baku jadi atau setengah jadi.

Kelompok Wanita Tani Melati mulai dari sejak berdiri pada tahun 2006 sampai

sekarang sebagai salah satu pemasok tepung talas untuk industri pengolahan makanan

yang ada di Bogor, juga sudah memproduksi olahan dalam bentuk keripik. Sebenarnya

usaha KWT ini masih dapat dikembangkan lagi sehingga dapat meningkatkan

pendapatan kelompok. Atas dasar inilah menarik untuk diteliti tentang analisis usaha

pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya.

Penelitian ini dilakukan pada KWT Melati di Desa Pamayonan, Kecamatan Bogor

Selatan, Bogor dari bulan November 2019 - April 2020. Pengumpulan data dilakukan

melalui wawancara menggunakan kuesioner dan melalui FGD dengan anggota KWT

Melati dan para tokoh masyarakat. Data yang diperoleh ditabulasi kemudian dilakukan

analisis dan diperoleh R/C ratio = 1,53 untuk tepung , R/C ratio= 3,37 untuk keripik

talas, R/C ratio=2,89 untuk keripik talas balado peteuy, karena R/C ratio semua produk

yang dibuat > 1 maka usaha ini menguntungkan. Usaha ini mempunyai prospek

dikembangkan dengan melihat faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

dengan cara memberikan pembinaan pada sumberdaya yang ada dari instansi terkait,

dan bekerjasama dengan pemasok bahan baku talas, mencari solusi membantu

permodalan usaha, dan berinovasi dalam membuat produk olahan baru.

Key words : usaha, talas, rumah tangga, prospek

Page 9: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

1

PENDAHULUAN

Latar belakang

Tanaman talas adalah jenis tanaman yang cukup digemari oleh masyarakat

bukan hanya masyarakat suatu daerah tertentu, tetapi masyarakat kota pun sangat

menyukai sumber karbohidrat yang berasal dari talas. Selama ini talas hanya

dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang diolah secara tradisional oleh masyarakat,

misalnya melalui pembuatan stick talas, lapis talas, dodol talas, talas rebus dan talas

goreng di daerah Bogor. Ada beberapa jenis talas yang dibudidayakan oleh petani di

Bogor, akan tetapi secara umum masyarakat hanya mengenal talas bogor saja, padahal

talas bogor hanyalah salah satu jenis talas yang di budidayakan oleh petani di Bogor.

Namun selama ini pemanfaatan talas belum maksimal untuk kajian bidang pangan dan

non-pangan, serta keunggulannya masih belum banyak diekspose.

Pada tahun 2012 produksi talas bogor mencapai 10. 987 ton, dengan lokasi

pengembangan budidaya banyak terdapat di Kecamatan Dramaga, Taman Sari,

Cigombong, Mega Mendung, Sukaraja Cijeruk, Ciomas, dan Ciawi (Pemerintah

Kabupaten Bogor, 2013). Berdasarkan hasil penelitian Yani (2015) menemukan

bahwa dari 4 jenis talas yang banyak dibudidayakan petani di Kabupaten Bogor yaitu

talas bentul, talas ketan, talas sutera dan talas belitung, bila ditinjau dari aspek rasa

yang diuji rasa pada beberapa panelis yang paling disukai adalah talas bentul dan talas

Belitung dibandingkan dengan talas ketan dan talas sutera yang menurut panelis

rasanya kurang enak.

Page 10: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

2

Ditinjau dari aspek budidaya talas bentul yang paling banyak ditanam secara

khusus karena talas ketan dan talas mentega hanya diselipkan saja budidayanya

diantara tanaman talas bentul. Hal ini selain karena memang rasanya kurang disukai

oleh konsumen juga karena memang agak sulit mendapatkan bibitnya, sedangkan talas

Belitung juga tidak dibudidayakan secara khusus oleh petani karena tajuknya lebar

sehingga membutuhkan areal penanaman yang lebih luas, walaupun hasil panen yang

diperoleh lebih banyak. Satu bibit talas bentul, talas ketan dan talas mentega hanya

menghasilkan 1 umbi talas yang berasal dari 1 bibit dengan harga jual ditingkat petani

berkisar antara Rp 4 000,- sampai Rp 5 000,-per umbinya, tergantung pada besar

kecilnya umbi, sedangkan talas Belitung 1 tanaman bisa terdiri dari 15-20 umbi yang

beratnya berkisar antara 2-3 kg dengan harga Rp 7 000,- Rp 8 000,- per-kg ditingkat

petani.

Naibaho, Maria, dkk (2009) yang mengemukakan bahwa sebagai produk yang

mudah mengalami kerusakan (perishable food) talas Belitung memerlukan penanganan

khusus, salah satu upaya untuk mengatasi kerusakan adalah mengolahnya menjadi

tepung. Lebih lanjut Menurut Purwanto (2009) secara umum permasalahan yang

dihadapi dalam mengembangkan usaha pengolahan hasil pertanian yaitu sifat produk

pertanian yang mudah rusak, sebagian produk pertanian bersifat musiman dan sangat

dipengaruhi oleh iklim serta kualitas produk pertanian yang dihasilkan pada umumnya

Page 11: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

3

masih rendah sehingga akan ada kesulitan dalam persaingan pasar baik di dalam negeri

maupun di pasar internasional.

Umbi talas dapat dijadikan berbagai jenis produk olahan dalam bentuk setengah

jadi misalnya tepung umbi talas maupun sebagai produk olahan siap konsumsi

misalnya keripik talas, dodol talas, kerupuk talas dan sebagainya. Melihat besarnya

potensi tersebut membuat Kelompok Wanita Tani Melati di Kelurahan Pamoyanan,

Bogor selatan yang dibentuk pada tahun 2006 tertarik untuk melakukan usaha

pengolahan umbi talas.

Permasalahan Penelitian

Berdasarkan topik penelitian yang telah dikemukakan di atas maka dapat

diangkat permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Apa saja produk olahan umbi talas yang diproduksi ?

2. Bagaimana biaya dan pendapatan usaha pengolahan umbi talas menjadi

berbagai produk yang dihasilkan ?

3. Bagaimana prospek pengembangan usaha pengolahan umbi talas ke depannya

dalam skala rumah tangga ?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui produk olahan umbi talas apa saja yang di produksi..

2. Mengetahui biaya dan pendapatan usaha pengolahan umbi talas menjadi

menjadi berbagai produk yang dihasilkan..

3. Mengetahui prospek pengembangan usaha pengolahan umbi talas ke depannya

dalam skala rumah tangga.

4. Menambah referensi bahan ajar tentang analisis usaha dibidang pengolahan

hasil pertanian dan Agribisnis.

5. Publikasi ilmiah pada jurnal terakreditasi.

Page 12: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

4

Urgensi Penelitian

Dari 4 jenis talas yang banyak dibudidayakan petani, yang potensial

dapat meningkatkan pendapatan keluarga yaitu talas bentul dan talas Belitung,

karena talas bentul lebih disukai oleh konsumen dan harganya lebih mahal

dibandingkan talas sutera dan talas ketan, sedangkan talas Belitung lebih

menguntungkan karena dalam 1 pohon bisa menghasilkan 6-7 kg dan selain

dikonsumsi oleh konsumen dalam bentuk talas rebus, talas goreng atau keripik

talas, pangsa pasar dari talas Belitung adalah juga rumah tangga yang

melakukan usaha pembuatan tepung talas sebagai bahan baku kue khas Bogor

seperti lapis bogor dan pie bogor. Industri rumah tangga yang bernaung dalam

Kelompok Wanita Tani Melati yang sejak dibentuk tahun 2006, awalnya hanya

mengolah talas Belitung hanya untuk pembuatan tepung saja, kemudian

berkembang menambah produk olahannya dengan membuat keripik talas

dalam bentuk lain dari keripik talas yang selama ini sudah terkenal di Bogor.

Atas dasar perjalanan usaha yang dilakukan oleh kelompok wanita tani inilah

peneliti tertarik selain untuk mengetahui analisis usaha dan pendapatan dari

usaha yang sudah dilakukan, juga ingin mengkaji lebih jauh lagi prospek

pengembangan usaha apa lagi yang bisa dilakukan sehingga akan menjadikan

kelompok wanita ini lebih beragam produknya, lebih produktif yang pada

akhirnya lebih meningkatkan lagi pendapatan kelompok dan individu yang

terlibat dalam kelompok usaha ini.

Roadmap Penelitian

Indonesia dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat menyebabkan

ketersediaan bahan pangan semakin berkurang. Oleh karena itu saat ini banyak dicari

dan dikembangkan sumber-sumber pangan alternative yang dapat memenuhi

Page 13: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

5

kecukupan gizi dengan harga yang terjangkau. Berikut ini peta jalan (roadmap)

penelitian tentang pangan yang telah dilakukan adalah :

• Sosialisasi kepada masyarakat tentang tanaman pachira (Pachira aquatica) dan manfaatnya untuk kenekaragaman pangan2013-2014

• Pengembangan Tanaman Pachira dengan menggunakan Mikroorganisme local untuk keanekaragaman pangan.2014-2015

• Kajian dan Pengembangan Jenis-jenis talas di Kabupaten Bogor.2015-2016

• Dihasilkan produk kacang pachira untuk penganekaragaman pangan.2016-2017

• Studi potensi tanaman ubi-ubian specifik local dan upaya pengembangannya dalam mendukung kemandirian pangan di Sumatera Selatan.

2017-2018

• Pengaruh berbagai jenis media dan ukuran bibit set mini terhadap pertumbuhan uwi kelapa. 2018-2019

• Studi potensi tanaman ubi-ubian specific local dan upaya pengembangannya dalam mendukung kemandirian pangan di Provinsi Bengkulu.

2018-2019

• kajian potensi umbi-umbian sebagai sumber pangan alternatif pada beberapa lokasi berdasarkan ketinggian tempat di provinsi jambi2018-2019

• analisis usaha pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya2019-2020

Page 14: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

6

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman Talas

Tanaman talas berasal dari daerah Asia Tenggara selanjutnya talas menyebar ke

Cina, Jepang, daerah Asia Tenggara dan beberapa pulau di Samudera Pasifik kemudian

terbawa oleh migrasi penduduk ke Indonesia. Di Indonesia talas biasa dijumpai hamper

di seluruh kepulauan dan tersebar dari tepi pantai sampai pegunungan di atas 1000 m

dari permukaan laut (Purwono dan Heni, 2007).

Talas dapat tumbuh terus-menerus sepanjang tahun di wilayah tropis dan

subtropis, biasanya pada kondisi lembab atau tergenang. Suhu rata-rata yang sesuai

untuk pertumbuhan talas berkisar antara 210 C dan 27 0 C. Tanaman talas dapat tumbuh

pada berbagai jenis tanah, mulai dari tanah liat seperti untuk pertanaman sawah, hingga

tanah yang subur, dan dengan berbagai kondisi lahan baik lahan becek maupun kering

Talas termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae). Tanaman ini berperawakan

tegak dengan tinggi 1 m atau lebih. Talas merupakan tanaman yang pangan yang

berupa herba dan merupakan tanaman semusim atau tanaman sepanjang tahun

(Purwono dan Heni, 2007).

Menurut Anonim tanaman talas dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Sub Kelas : Arecidae

Ordo : Arales

Famili : Araceae

Genus : Colocasia

Spesies : Colocasia esculenta (L.) Schoot

Page 15: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

7

Jenis-Jenis Tanaman Talas

Talas mempunyai beberapa nama umum yaitu Taro dan Old cocoyam. Di

beberapa negara dikenal dengan nama lain, seperti: Abalong (Philipina), Taioba

(Brazil), Arvi (India), Keladi (Malaya), Satoimo (Japan), Tayoba (Spanyol) dan Yu-tao

(China). Talas merupakan umbi dari batang tanaman. Bentuk talas ini bermacam-

macam tergantung dari jenis masing-masing talas ada yang lonjong dan agak bulat,

warna kulitnyapun berbeda-beda seperti keputihan, kemerahan dan keabuan.

Terdapat beberapa jenis talas adalah sebagai berikut:

1. Talas Bogor

Talas bogor (Colocasia esculenta L. Schoott) merupakan salah satu jenis talas yang

banyak digemari orang. Talas bogor ini mempunyai daun yang berbentuk hati dengan

ujung pelepah daunnya tertancap agak ketengah helai daun sebelah bawah. Warna

pelepah bermacam-macam. Bunga terdiri atas tangkai seludang dan tongkol.

2. Talas Belitung (Kimpul)

Talas belitung dengan nama ilmiah Xanthosoma sagitifolium ini termasuk famili

Areacea dan merupakan tumbuhan menahun yang mempunyai umbi batang maupun

batang palsu yang sebenarnya adalah tangkai daun. Umbinya digunakan sebagai bahan

makanan dengan cara direbus ataupun digoreng.

3. Talas Padang

Talas padang, Colocasia gigantea Hook F, hampir sama dengan jenis talas lainnya

yang semarga, Colocasia esculenta. Perbedaannya ialah pada ukuran pohonnya yang

lebih besar, bisa mencapai tinggi 2 meter dan tangkai daunnya yang ditutupi lapisan

lilin putih, serta urat-urat daunnya yang lebih kasar. Umbi induknya cukup besar, akan

tetapi tidak enak dimakan. Salah satunya yang telah dibudidayakan mempunyai ukuran

pohon yang lebih kecil untuk digunakan daunnya, kultivar ini dikenal dengan nama

talas Padang.

Page 16: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

8

Kandungan Gizi Talas

Talas merupakan tumbuhan yang 85% bagiannya dapat dimakan, karena

mengandung sumber karbohidrat, protein dan lemak, selain itu, talas juga mengandung

beberapa unsur mineral dan vitamin sehingga dapat dijadikan bahan obat-obatan

Komponen terbesar dari karbohidrat talas adalah pati. Pati merupakan bagian dari

karbohidrat. Pati merupakan sumber utama penghasil energi dari pangan yang

dikonsumsi oleh manusia. Sumber-sumber pati berasal dari tanaman sereal, umbi-

umbian serta beberapa dari tanaman palm seperti sagu. Penyusun utama pati yaitu

amilosa dan amilopektin (Hustiany, 2006).

Pati murni berwarna putih, padat, dapat dicerna dengan baik oleh enzim amilase,

dan mengandung sedikit protein dan lemak yang merupakan bagian dari granula.

Kebanyakan tanaman menyimpan energi dalam bentuk pati, yang tersusun atas amilosa

dan amilopektin Di alam, lebih banyak ditemukan pati berstruktur amilopektin, yaitu

80-90%, sedangkan sisanya 10-20% merupakan pola amilosa. Kedua tipe tersebut

dapat dipisahkan, yaitu dengan melarutkannya di dalam air mendidih, amilosa akan

mengendap sedangkan amilopektin membentuk koloid yang kalau dibiarkan akan

menarik air dan terbentuk pasta (Hawab, 2004).

Pati dalam talas mencapai 77,9 %. Pati umbi talas terdiri atas 17-28 % amilosa,

sisanya 72-83% adalah amilopektin. Tingginya kadar amilopektin dalam talas

menyebabkan talas bersifat pulen dan lengket seperti beras ketan. Selain itu

keunggulan dari pati talas adalah mudah dicerna, sehingga cocok untuk makanan bayi

atau penyembuhan pasca sakit. Selain karbohidrat, talas juga memiliki kadar protein

yang lebih baik. Protein ini mengandung beberapa asam amino esensial

Komposisi zat yang terkandung dalam 100 gram talas, Menurut Rawuh (2008),

dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :

Page 17: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

9

Tabel 1. Komposisi Zat yang Terkandung dalam 100 gr Talas

Komponen Satuan Talas Mentah Talas Kukus Talas

Rebus

Energi Kal 98 120 -

Protein Gr 1,9 1,5 1,17

Lemak Gr 0,2 0,3 29,31

Karbohidrat Gr 23,7 28,2 0,026

Kalsium Mg 28,0 31,0 -

Fospor Mg 61,0 63,0 -

Besi Mg 1,0 0,7 -

Vit. A RE 3,0 0 -

Vit. C Mg 4,0 2,0 -

Vit. B1 Mg 0,13 0,05 -

Air Ml 73,0 69,2 61,0

Bag.Yg dapat dimakan % 85,0 85,0 -

Sumber : Rawuh, 2008.

Talas juga mengandung banyak senyawa kimia yang dihasilkan dari metabolism

sekunder seperti alkaloid, glikosida, saponin, essensial oil, resin, gula dan asam-asam

oraganik. Kandungan kimia dalam talas dipengaruhi oleh varietas, iklim, kesuburan

tanah dan umur panen (Rawuh, 2008).

Produk Olahan Talas

Meskipun Indonesia berhasil menjadi salah satu produsen terbesar beberapa

komoditi pertanian dunia, tetapi Indonesia belum mampu bersaing di dunia

Internasional. Selain itu, nilai tambah (Value added) yang kita raih dari keunggulan

komparatif tersebut masih relative kecil sehingga tingkat pendapatan masyarakat tetap

rendah (Firdaus, 2008). Salah satu upaya untuk meningkatkan nilai tambah produk

pertanian adalah dengan melakukan pengolahan hasil. Begitu juga halnya talas

berpotensi untuk diolah menjadi berbagai jenis olahan antara lain :

Page 18: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

10

1. Makanan Pokok

Talas merupakan tanaman penghasil karbohidrat yang tinggi, sehingga dapat

dijadikan sebagai makanan pokok. Dibeberapa daerah Indonesia talas dijadikan

sebagai pengganti nasi. Selain di Indonesia dibeberapa negara juga digunakan sebagai

makanan pokok seperti di Melanesia, Fiji, Samoa, Hawai, Kolumbia, Brasil, Filipina.

Di Hawai talas disajikan sebagai makanan pokok yang disebut poi yaitu talas yang

dibuat getuk dan dicampur air dan kemudian difermentasikan sebelum dimakan

sedangkan di Brasil talas dibuat jadi roti.

2. Sayuran

Selain umbi yang terdapat pada tanaman talas, bagian tanaman yang lain seperti

daun dan batangnya juga dapat digunakan sebagai sayuran seperti buntil. Sedangkan

akar rimpang maupun getah pada pelepahnya dapat juga dimanfaatkan sebagai obat

tradisonal.

3. Olahan Home Industry (Industri Rumah Tangga).

Tanaman talas telah dikenal lama oleh masyarakat luas sebagai bahan makanan

dan bahkan telah menjadi komoditas perdagangan. Di beberapa daerah seperti di Jawa

Barat, Jawa Timur dan beberapa daerah lainnya umbi talas telah menjadi industri

rumah tangga (home industry) dalam bentuk ceriping, talas goreng, talas rebus, kolak

dan sebagainya sehingga memiliki nilai ekonomi yang baik dan menguntungkan bagi

para petani maupun pedagang yang mengusahakannya.

4. Obat Tradisional

Manfaat talas lainnya adalah sebagai bahan obat tradisional. Seperti bubur akar

rimpang talas dipercaya sebagai obat encok, cairan akar rimpang digunakan obat

bisul,getah daunnya sering digunakan untuk menghentikan pendarahan karena luka dan

obat bengkak. Pelepah dan tangkai daunnya yang telah dipanggang dapat digunakan

untuk mengurangi rasa gatal-gatal, bahkan pelepah daunnya juga dapat sebagai obat

gigitan kalajengking. Umbi talas dapat sebagai penguat gigi, hal ini dapat dibuktikan

pada orang Melanesia ternyata giginya lebih kuat dan bagus (mencegah kerusakan gigi)

daripada mereka yang makanan pokoknya sagu dan biji-bijian.

Page 19: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

11

5. Makanan Ternak

Talas ternyata juga dapat dimanfaatkan sebagai makanan babi, terutama bagian

daun, tangkai dan pelepah. Bagian tersebut dipangkas secara kontinyu, dapat

digunakan sebagai makanan tambahan untuk babi. Cara menggunakannya daun dan

tangkai dipotong-potong lalu direbus sampai lunak bersama bekatul dan makanan

lainnya.

6. Tepung Talas

Tepung talas sudah cukup banyak dijumpai di pasaran khususnya di Pulau Jawa.

Hal ini menunjukkan makin berkembangnya aneka ragam makanan di masyarakat

Indonesia di Pulau Jawa yang menempatkan talas sebagai salah satu bahan dasar

pembuatan makanan Enyekenyek. Talas Enyekenyek merupakan makanan ringan

berbentuk seperti kerupuk dan popular di kalangan masyarakat Sunda.

7. Dodol Talas

Hampir semua kalangan masyarakat di Indonesia mengenal jenis makanan ini.

Dodol berbahan dasar talas ini juga mempunyai citarasa yang tidak berbeda dengan

dodol pada umumnya yaitu manis dan agak lengket.

8. Cheese Stick Talas

Cheese stick merupakan jenis makanan yang berasal dari luar Indonesia yang

menempatkan keju sebagai pembentuk citarasa.

Usaha Rumah Tangga

Usaha dapat digolongkan berdasarkan jumlah tenaga kerja dan jumlah investasi.

Menurut Badan Pusat Statistik (2017), perusahaan industri pengolahan dibagi dalam 4

golongan yaitu :

a. Jumlah tenaga kerja 1 – 4 orang untuk industri rumah tangga

b. Jumlah tenaga kerja 5 – 19 orang untuk industri kecil

c. Jumlah tenaga kerja 20 – 99 orang untuk industri menengah

d. Jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang untuk industri besar

Page 20: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

12

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah menyebutkan bahwa :

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha

perorangan yang memenuhi kriteria-kriteria yaitu memiliki kekayaan bersih paling

banyak Rp.50.000.000 (Lima Puluh Juta Rupiah), tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha dan memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak

Rp.300.000.000 (Tiga Ratus Juta Rupiah).

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan

oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan

atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik

langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang

memenuhi kriteria yaitu memiliki kekayaan bersih sebanyak Rp.50.000.000 (Lima

Puluh Juta Rupiah) – Rp.500.000.000 (Lima Ratus Juta Rupiah) dan memiliki hasil

penjualan tahunan Rp.300.000.000 (Tiga Ratus Juta Rupiah) – Rp.2. 500.000.000

(Dua Koma Lima Milyar).

3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian

baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan

jumlah kekayaan bersih sebanyak Rp.500.000.000 (Lima Ratus Juta Rupiah) –

Rp.10.000.000.000 (Sepuluh Milyar) dan memiliki hasil penjualan tahunan

Rp.2.500.000.000 (Dua Koma Lima Milyar) – Rp.50.000.000.000 (Lima Puluh

Milyar).

Industri rumah tangga memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap

pemanfaatan sumber daya manusia, yaitu memberikan peluang kerja dalam upaya

mengurangi pengangguran. Perubahan pola pertanian menuju agroindustri juga

memberikan peluang bagi masyarakat untuk mencari alternatif penghasilan tambahan

melalui industri rumah tangga. Karakteristik usaha rumah tangga meliputi :

a. Dikelola oleh pemiliknya.

Page 21: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

13

b. Usaha dilakukan dirumah.

c. Produksi dan pemasaran dilakukan dirumah pemilik usaha.

d. Modal terbatas.

e. Jumlah tenaga kerja terbatas.

f. Lemah dalam pembukuan.

g. Sangat diperlukan manajemen pemilik.

Meskipun Indonesia berhasil menjadi salah satu produsen terbesar beberapa

komoditi pertanian dunia, tetapi Indonesia belum mampu bersaing di dunia

Internasional. Selain itu, nilai tambah (Value added) yang kita raih dari keunggulan

komparatif tersebut masih relative kecil sehingga tingkat pendapatan masyarakat tetap

rendah (Firdaus, 2008).

Prospek Pengembangan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi, pengembangan artinya proses, cara,

perbuatan mengembangkan. Hariandja (2012) mengungkapkan pengembangan

merupakan usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan,

keterampilan, dan kemampuan pegawai. Pengembangan lebih ditekankan pada

peningkatan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan pada masa yang akan datang,

yang dilakukan melalui pendekatan yang terintegrasi dengan kegiatan lain untuk

merubah perilaku kerja.

Simanjuntak,P (2014) mengemukakan strategi pengembangan usaha dapat

dilakukan dengan strategi agresif yaitu dengan meningkatkan penjualan untuk

memperbesar keuntungan dengan cara meningkatkan akses pasar yang lebih luas.

Sementara Suwardi, S (2016) mengungkapkan prospek pengembangan usahatani dapat

ditinjau dari aspek kekuatan dan kelemahan usaha.

Page 22: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

14

METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati di

Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Penelitian dilakukan

pada bulan November 2019 - April 2020.

Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan metode survey, dimana populasinya adalah

anggota KWT Melati yang saat ini jumlahnya 22 orang. Selain melakukan wawancara

dengan sampel yang diambil secara purposive, juga akan dilakukan indept studi,

observasi lapang dan wawancara dengan Penyuluh Pertanian dan Tokoh Masyarakat

yang ada di sekitar lokasi KWT Melati dan dilanjutkan dengan penjaringan informasi

menggunakan metode FGD.

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder, dimana data

primer diperoleh dari wawancara dengan anggota KWT Melati dan pengamatan

langsung untuk melihat aktivitas anggota yang tergabung dalam KWT. Kegiatan KWT

yang dikaji mulai dari apa yang sudah rutin dilakukan dalam proses pengolahan umbi

talas sampai pada kegiatan yang memungkinkan bisa dilakukan ke depannya, sehingga

dengan demikian kegiatan tersebut berimplikasi pada pendapatan anggota KWT.

Peralatan yang diperlukan selain kuesioner juga dibutuhkan kamera. Data sekunder

dalam penelitian ini diperoleh dari laporan-laporan yang berasal dari instansi terkait.

Pengolahan dan Analisa Data

Data yang diperoleh dari wawancara dengan responden ditabulasi kemudian

dianalisis menggunakan perangkat analisis sebagai berikut:

Page 23: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

15

Analisis Kelayakan Finansial

Dalam penelitian ini kriteria kelayakan usaha pembuatan tepung talas secara

finansial yang digunakan meliputi Net R/C Ratio, dan Payback Periode.

Tingkat pendapatan usahatani wortel dan usaha pengadaan benih wortel dalam

satu kali proses produksi dianalisis dengan rumus (Suratiyah, 2016):

R/C Ratio = 𝑇𝑅 /𝑇𝐶

Keterangan :

TR = Total Penerimaan

TC = Total Biaya Produksi

Kriteria:

- Jika R/C Ratio ≥ 1 maka usahatani dikatakan layak untuk diusahakan

- Jika R/C Ratio < 1 maka usahatani dikatakan tidak layak untuk diusahakan

Analisis dengan Matriks SWOT

Matrik SWOT adalah alat yang dipakai untuk faktor-faktor strategis perusahaan.

Matrik ini menggambarkan dengan bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang

dihadapi diselesaikan dengan kekuatan dan kelemahan. Matrik SWOT ini dapat

menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi. Strategi S-O menuntut

perusahaan mampu memanfaatkan peluang melalui kekuatan internalnya. Strategi W-

O menuntut perusahaan untuk meminimalkan kelemahan dalam memanfaatkan

peluang. Strategi S-T merupakan pengoptimalan kekuatan dalam menghindari

ancaman dan WT merupakan meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

(Rangkuti, 2006). Strategi SO atau strategi kekuatan-peluang menggunakan kekuatan

internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi WO atau strategi

kelemahan peluang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan

peluang eksternal. Strategi ST atau strategi kekuatan-ancaman menggunakan kekuatan

Page 24: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

16

perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Strategi

WT atau strategi kelemahanancaman merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk

mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal (David, 2004).

Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui strategi apa yang akan digunakan setelah

melihat kekuatan,kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki industri. Tabel 2.

Matriks SWOT

Strenght (S)

Menentukan 1-10 faktor-

faktor kekuatan internal

Weakness (W)

Menentukan 1-10

faktor-faktor kelemahan

internal

Opportunities (O)

Menentukan 1-10 faktor-

faktor peluang eksternal

Strategi S-O

Menciptakan strategi

yang menggunakan

kekuatan untuk

memanfaatkan peluang

Strategi W-O Menciptakan strategi

yang meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan peluang

Threats (T) Menentukan

1-10 faktor-faktor ancaman

eksternal

Strategi S-T

Menciptakan strategi

yang menggunakan

kekuatan untuk

mengatasi ancaman

Strategi W-T Menciptakan strategi

yang meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman

Sumber : Rangkuti, 2001

Matriks ini menggambarkan secara jelas bagian peluang dan ancaman yang

dihadapi disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

Page 25: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

17

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Kelompok Wanita Tani Melati

Salah satu kelompok wanita tani (KWT) yang ada di kabupaten Bogor adalah

KWT Melati yang sekretariatnya berlokasi di Kampung Nagrok Rt 02 Rw 12,

kelurahan Pamayonan, Kecamatan Bogor selatan, Kota Bogor. KWT ini terbentuk

sejak 31 Desember 2001 dengan anggota sebanyak 25 orang yang dipelopori oleh ibu-

ibu kader PKK yang berkeinginan untuk merubah kondisi perekonomian masyarakat

yang dirasakan masih sangat rendah dengan cara memanfaatkan lahan pekarangan di

sekitar rumah untuk budidaya tanaman sayuran, palawija dan obat-obatan.

Terbentuknya Kelompok Wanita Tani Melati dipelopori oleh ibu-ibu kader PKK dan

Posyandu di lingkungan RW 03 Kelurahan Pamoyanan.

Pada tanggal 4 April 2005 ada penambahan anggota KWT menjadi 46 orang, dan

kegiatannya bertambah yaitu melakukan pengolahan hasil pertanian seperti

memproduksi tepung singkong, tepung ubi jalar dan pada tahun 2006 mulai

memproduksi tepung umbi talas. Pada tanggal 9 November 2010 dengan SK Lurah

Pamayonan No. 520/17-Pmy tahun 2010 diadakan restrukturisasi dan selanjutnya pada

tahun 2018 dilakukan restrukturasi dan pengukuhan kelompok yang baru dan

menghasilkan jumlah anggota kelompok baru sebanyak 22 orang. Struktur pengurus

KWT Melati saat ini seperti terlihat pada Gambar 1 berikut:

Kegiatan awal dari Kelompok Wanita Tani Melati adalah melibatkan ibu-ibu

yang ingin aktif untuk merubah perekonomian keluarga dengan memanfaatkan lahan

pekarangan di sekitar rumah untuk budidaya tanaman aneka sayuran, palawija dan

obat-obatan.

Page 26: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

18

………………………….

Gambar 1. Struktur Pengurus KWT Melati

Fokus awal kegiatan Kelompok Wanita Tani Melati adalah bidang budidaya

pertanian. Namun, dengan adanya penambahan jumlah anggota Kelompok Wanita

Tani Melati juga menambah kegiatan yaitu pada bidang pengolahan hasil pertanian

yang memproduksi tepung dari tanaman pangan. Pada tahun 2006 Kelompok Wanita

Tani Melati mulai memproduksi tepung umbi talas dan mulai memproduksi keripik

talas pada tahun 2013.

Sejak terbentuk sampai sekarang usaha yang dilakukan oleh anggota KWT

Melati ini antara lain, mengolah emping melinjo, membuat manisan dan asinan buah

pala, kue-kue tradional, rengginang dan renggining, bolu lapis talas, Roll talas, brownis

talas, keripik talas, tepung talas, tepung ubi jalar, tepung singkong, dimsum dan cilok

talas, dan budidaya jahe merah. Hanya saja kue dan bolu talas serta kue-kue tradisonal

itu dibuat kalau ada pesanan saja. Kegiatan yang masih kontinyu dilakukan oleh

KETUA

TUTI KURNIATI

SEKERTARIS

ANITA SUPRIATNA

BENDAHARA

DIANA SUSANTI

HUMAS

LUKIA

SAPRODI

EKA LESMANA

PEMASARAN

SITI MARYANI

PERMODALAN

FETI NARIAH

PHP

EDI TRISNAYADI

SEKSI-SEKSI

ANGGOTA

Page 27: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

19

anggota adalah mengolah talas menjadi keripik dan tepung, serta budidaya jahe merah

yang bibitnya mendapat pasokan dari Bejo Bintang 7 dan hasilnya yang didapat juga

di jual ke Perusahaan Bejo Bintang 7.

Produk Olahan Umbi Talas KWT Melati

Seperti telah dikemukakan di atas, pada awal terbentuknya KWT Melati ini

melakukan kegiatan budidaya tanaman terutama pemanfaatan lahan pekarangan dan

lahan-lahan sempit yang ada untuk ditanami dengan tanaman sayur dan tanaman obat-

obatan., kemudian kegiatannya berkembang dengan melakukan kegiatan pengolahan

hasil pertanian seperti memproduksi tepung singkong, tepung ubi jalar dan pada tahun

2006 mulai memproduksi tepung umbi talas.

KWT Melati dengan jumlah anggota tercatat 22 orang, akan tetapi tidak semua

anggotanya aktif dengan berbagai kendala dari masing-masing anggota seperti sibuk

mengurus anak-anak karena masih kecil-kecil, sibuk dengan urusan rumah tangga.

Anggota yang aktip sepertinya sudah ada pembagiannya, ada yang kegiatannya khusus

memproduksi rengginang, ada yang memproduksi kue kalua ada pesanan saja, dan ada

yang khusus membuat tepung singkong, tepung ubi jalar dan tepung talas.

Sampai saat penelitian ini dilakukan tepung singkong dan tepung ubi jalar

sudah tidak dilakukan karena mereka hanya konsentrasi mengolah tepung talas dan

keripik talas saja. Produk yang dihasilkan seperti terlihat pada Gambar 2 dibawah ini.

.

Gambar 2. Tepung Talas

Page 28: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

20

Gambar 3. Keripik Talas

Analisis Biaya dan Pendapatan Usaha KWT Melati

Tepung Talas

Tepung merupakan bentuk hasil pengolahan yang dilakukan dengan

memperkecil ukuran suatu bahan menggunakan metode penggilingan. Tepung

merupakan produk yang memiliki kadar air rendah sehingga daya awetnya pun tinggi.

Talas memiliki potensi untuk dapat digunakan sebagai bahan baku tepung karena

memiliki kandungan pati yang tinggi, yaitu 70 – 80%. Tepung talas memiliki ukuran

granula yang kecil, yaitu 0,5 – 5 mikron. Ukuran granula pati yang kecil ini ternyata

dapat membantu individu yang mengalami masalah dengan pencernaannya karena

kemudahan dari talas untuk dicerna (Koswara, 2013).

Proses pembuatan tepung talas diawali dengan pencucian dan pengupasan umbi

segar kemudian dilakukan pengirisan yang ditujukan untuk memperbesar luas

permukaan dari talas pada saat dikeringkan. Dapat juga terlebih dahulu dilakukan

proses perendaman di dalam air mendidih selama ± 4-5 menit sebelum talas mengalami

Page 29: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

21

pengeringan dengan tujuan untuk mengurangi kandungan oksalat di dalamnya.

Kandungan oksalat yang ada di dalam talas memang cukup tinggi dan bila tidak

dihilangkan ataupun dikurangi, maka saat olahan dari talas ini dikonsumsi, konsumen

akan merasakan gatal-gatal pada tenggorokannya.

Pengeringan umbi talas dapat dilakukan baik itu dengan menggunakan alat

pengering maupun sinar matahari. Secara umum, pengeringan dengan menggunakan

alat pengering lebih baik dibandingkan menggunakan sinar matahari. Kelebihannya

antara lain suhu pengeringan dan laju air udara panas yang dapat dikontrol, kebersihan

yang lebih terjaga dan pemanasan terjadi secara merata. Akan tetapi, pengoperasian

alat pengering terkadang memerlukan keahlian dari pengguna alatnya dan memakan

biaya yang lebih besar.

Proses pengeringan pada pembuatan tepung talas merupakan salah satu tahapan

yang penting, karena menentukan kualitas dan keawetan dari produk olahan

selanjutnya dari tepung tersebut. Suhu dan waktu pengeringan merupakan faktor

penting dalam pengeringan yang akan mempengaruhi mutu produk akhir. Adapun

proses pembuatan tepung talas dapat dilihat pada (Gambar 4).

(Sumber : Koswara, 2013)

Gambar 4. Proses Pembuatan Tepung Talas

Proses Pengolahan Talas Menjadi Tepung

Proses pengolahan talas menjadi tepung talas menghabiskan waktu minimal 5

hari, sehingga KWT Melati hanya dapat berproduksi seminggu sekali, itupun kalau

tidak terkendala pengadaan bahan baku talas. Jenis talas yang digunakan dalam

Umbi Talas Segar Pencucian Pengupasan

Pengirisan Pengeringan Penggilingan Tepung

Talas

Page 30: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

22

pembuatan tepung adalah talas Belitung yang di pasok dari petani talas yang berasal

dari Cibedug, Sukabumi (Cidolog), dan di pasok dari masyarakat sekitar yang

dikumpulkan oleh tengkulak. Tahapan dalam proses pembuatan tepung talas sebagai

berikut:

1. Pengupasan umbi talas, kegiatan ini dilakukan oleh tenaga kerja perempuan

yang dilakukan secara manual menggunakan pisau.

2. Pengirisan, setelah dikupas talas selanjutnya diiris menggunakan slicer yang

bertujuan untuk memudahkan dalam proses penggilingan talas menjadi tepung.

Pengirisan talas dengan ukuran 0.1 cm menggunakan slicer selain irisan talas

menjadi seragam, juga untuk menghemat waktu dan tenaga. Umbi talas yang

sudah di iris-iris ini disebut chips.

3. Perendaman, setelah di iris-iris maka dilanjutkan dengan perendaman irisan

talas dalam baskom yang berisi air dan ditambahkan starter bimo sebanyak 2

sendok makan selama 2 hari. Proses perendaman bertujuan untuk mengurangi

kadar kalsium oksalat yang menyebabkan adanya rasa gatal, mencegah proses

browning dan menghilangkan lender yang berasal dari irisan talas.

4. Pencucian, yang dilakukan menggunakan air yang mengalir sampai bersih.

5. Pengeringan, setelah irisan talas dicuci bersih selanjutnya dilakukan

pengeringan. Pada saat sinar matahari cerah maka peneringan dapat dilakukan

menggunakan tampah dibawah sinar matahari selama 4 hari. Tetapi pada saat

tidak ada sinar matahari maka pengeringan dilakukan menggunakan oven yang

waktunya hanya 2 jam saja, akan tetapi hasil yang diperoleh irisan talas menjadi

coklat sehingga mempengaruhi warna tepung yang dihasilkan nanti. KWT

Melati lebih mengutamakan kualitas hasil tepung sehingga mereka lebih sering

melakukan pengeringan secara alami dibawah sinar matahari.

6. Penggilingan, setelah irisan talas kering tahapan selanjutnya adalah proses

penggilingan menggunakan disk mill yang kapasitas mesinnya 250 kg. Akan

tetapi karena kapasitas penjemuran hanya 100 kg saja maka sekali produksi

Page 31: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

23

maksimal bahan baku talas yang akan digiling hanya 100 kg dan menghasilakan

tepung talas sebanyak 25 kg.

7. Penyanggeraian, setelah digiling tepung talas yang dihasilkan disanggerai atau

digongseng menggunakan wajan yang tujuannya agar tepung talas yang

dihasilkan bias awet dan dapat bertahan sampai 1 tahun.

8. Pengemasan, dilakukan menggunakan plastic polyethylene yang sudah

ditempel label KWT Melati.

Pemasaran Tepung Talas Oleh KWT Melati

Pemasaran adalah suatu proses berpindahnya barang atau jasa dari produsen ke

konsumen. Tepung talas yang diproduksi oleh KWT Melati sejak awal hanya

dipasarkan dilokasi produksi yaitu rumah ketua KWT yang diletakkan dalam rak

bersusun yang sangat sederhana, kemudian dipasarkan melalu ajang pameran-pameran

yang ada di pemerintahan kota Bogor, seperti pameran pada saat perayaan Hari Jadi

Kota Bogor ataupun Pameran Produk Pertanian yang dilaksanakan setahun sekali.

Baru akhir-akhir ini pemasaran dilakukan secara on-line melalui media social yang

dibantu oleh anak ketu KWT Melati.

Setiap kali produksi dengan bahan baku talas 100 kg saja karena keterbatasan

tempat penjemuran, hasil tepung yang didapat hanya 25 kg dengan asumsi bahan baku

talasnya cukup tua, tetapi kalau dapat talas yang masih belum maksimal umur

panennya maka tepung yang diperoleh dari 100 kg bahan baku hanya sebanyak 20 kg

tepung talas. Sampai saat penelitian berlangsung harga jual tepung talas Rp 25.000,-/

kg.

Saluran pemasaran tepung talas produksi dari KWT Melati ini setelah dianalisis

telah dilakukan dalam beberapa cara sebagai berikut:

1. Produsen – Konsumen akhir

2. Produsen – Konsumen Produsen kue

3. Produsen – Pengecer – Konsumen

4. Produsen – Pedagang Perantara – Pengecer – Konsumen

Page 32: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

24

Tepung talas yang di produksi oleh KWT Melati sudah di pasarkan tidak hanya sekitar

kota Bogor saja tapi sudah ke kota-kota lain seperti Bandung, Tangerang, Purbalingga,

Mojokerto, Bali, Palembang, Jakarta dan Indramayu.

Tabel 2. Analisis Biaya dan Pendapatan Usaha Pengolahan Tepung Talas

(4 kali periode produksi per-bulan)

URAIAN JUMLAH UNIT HARGA

SATUAN (Rp)

JUMLAH

(Rp)

PENERIMAAN

Tepung talas 100 kg 30 000 3 000 000

PENGELUARAN

Talas Belitung

TK.kupas dan potong

TK jemur

TK giling

Starter bimo

Plastik kemasan+label

Listrik

Biaya Penyusutan

Baskom untuk rendam

Baskom untuk cuci

Tampa untuk jemur

Pisau

Chip manual

Mesin penggiling

Karung

400 kg

3 org

1 org

1 org

100 set

6 buah

6 buah

40 buah

3 buah

3 buah

1 buah

3 500

100 000

100 000

100 000

500

1 400 000

300 000

100 000

100 000

50 000

1 000

3 000

3 000

2 000

1 000

2 000

2 000

2 000

TOTAL

PENGELUARAN

1 966 500

LABA PRODUKSI 1 033 500

R/C ratio 1,53

Dari Tabel 2 di atas terlihat bahwa usaha tepung talas ini menguntungkan dan layak

dilanjutkan, hal ini terlihat dari R/C ratio yang didapat sebesar 1,53 yang berarti bahwa

setiap Rp 1,- yang dikeluarkan untuk usaha ini akan menghasilkan sebesar 1,53.

Kendati usaha ini menguntungkan dalam kegiatan usaha KWT Melati, tetapi karena

sering terkendala dengan bahan baku yang sering sulit di dapat dari pemasok maka

Page 33: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

25

usaha pembuatan tepung talas ini tidak secara kontinu dilakukan. Hal ini

menghawatirkan bila tidak mendapat mendapat perhatian dari pemerintah yang

berwenang maka usaha pembuatan tepung talas oleh KWT Melati ini akan terhenti

seperti yang terjadi pada usaha pengolahan tepung singkong dan ubi jalar yang benar-

benar sudah tidak pernah di produksi lagi.

Keripik Talas

Keripik talas adalah makanan yang terbuat dari umbi talas yang diiris tipis

kemudian digoreng dengan minyak goreng. Biasanya memiliki rasa yang asin dengan

aroma bawang, makanan ini tersebar merata di seluruh Indonesia. Menurut Suprapti

(2004) tujuan dari usaha pengolahan talas menjadi keripik selain untuk memenuhi

kebutuhan pasar juga sebagai optimalisasi pemanfaatan hasil panen terutama untuk

komoditi lokal yang rendah nilai ekonominya.

Menurut Koswara (2009) pembuatan keripik talas biasanya melalui tahap

penggorengan dalam suhu tinggi maupun penggorengan dengan cara vakum. Proses

pembuatan keripik talas mulai dari bahan baku mentah sampai siap jual melalui

beberapa tahap yaitu :

1. Pengupasan kulit

Talas yang memiliki kualitas baik dan telah lolos tahap penyortiran dikupas hingga

kulit yang menempel dapat terpisah sempurna dari umbi talas dan tidak

meninggalkan kulit yang masih menempel karena ini akan mempengaruhi cita rasa

keripik.

2. Pencucian

Talas yang telah dikupas bersih selanjutnya dicuci bersih dengan air mengalir

sebanyak lima kali lalu direndam dengan larutan air kapur sirih setelah dirasa

cukup kemudian talas dicuci kembali dengan air mengalir. Pencucian berulang ini

bertujuan untuk menghilangkan lendir yang ada di dalam talas yang akan

menimbulkan rasa gatal apabila pencucian kurang bersih. Selain itu kapur sirih

juga dapat berguna untuk merenyahkan keripik talas.

Page 34: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

26

3. Pengirisan

Pengirisan keripik talas dibagi menjadi dua, yaitu dengan cara sederhana seperti

menggunakan pisau dan dengan cara modern seperti menggunakan mesin.

4. Penggorengan

Talas yang telah di potong-potong kemudian langsung dilakukan penggorengan.

Minyak yang digunakan harus benar-benar panas (±160-200ºC). Hal ini dilakukan

agar keripik talas yang dihasilkan dapat terbentuk sempurna serta kadar air yang

terdapat di dalam keripik berkurang dan warna yang diinginkan tercapai yaitu

warna kuning keemasan.

5. Penirisan

Setelah penggorengan selesai, kemudian keripik talas ditiriskan dengan

menggunakan alat spinner sehingga minyak yang ada berkurang dan tidak

tertinggal di dalam keripik. Hal ini akan mempengaruhi kerenyahan hasil akhir

keripik talas yang didapatkan.

6. Pengemasan

Setelah ditiriskan, kemudian keripik diturunkan suhunya sampai suhu ruang lalu

keripik sudah dapat dikemas menggunakan plastik dengan ukuran sesuai

kebutuhan.

Proses pengolahan keripik talas yang dilakukan oleh KWT Melati

sebagai berikut:

1. Pengupasan umbi talas, kegiatan ini dilakukan oleh tenaga kerja perempuan

yang dilakukan secara manual menggunakan pisau.

2. Pengirisan, setelah dikupas talas selanjutnya diiris menggunakan slicer.

3. Perendaman, setelah di iris-iris maka dilanjutkan dengan perendaman irisan

talas dalam baskom yang berisi air dan ditambahkan kapur sirih sebanyak 5

sendok makan selama 30 menit. Proses perendaman bertujuan untuk

mengurangi kadar kalsium oksalat yang menyebabkan adanya rasa gatal,

mencegah proses browning dan menghilangkan lender yang berasal dari irisan

talas.

Page 35: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

27

4. Pencucian, yang dilakukan menggunakan air yang mengalir sampai bersih.

5. Penggorengan, setelah irisan talas secara kasat mata tidak mengandung air lagi

maka dilanjutkan dengan proses penggorengan yang menggunakan kompor.

Mawar (kompor minyak tanah).

6. Penirisan, dilakukan untuk mengurangi minyak yang masih tersisa selama

proses penggorengan..

7. Pengemasan, dilakukan menggunakan plastic polyethylene yang sudah

ditempel label KWT Melati.

Gambar 5. Bagan Proses Pembuatan Keripik Talas oleh KWT Melati

Umbi Talas Belitung

Pengupasan Kulit

Pencucian

Umbi Talas Diiris

Direndam Selama 30

Menit

Kapur

Pencucian dan Penirisan

Penggorengan dan

Pencampuran Bumbu

Pengemasan

Page 36: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

28

Tabel 3. Analisis Biaya dan Pendapatan Usaha Pengolahan Keripik Talas Dalam

1 kali Proses Produksi

URAIAN JUMLAH

UNIT

HARGA

SATUAN (Rp)

JUMLAH

(Rp)

PENERIMAAN

Keripik talas 200 bungkus 20 000 4 000 000

PENGELUARAN

Talas Belitung

TK

Minyak sayur

Minyak tanah

Garam

Kemasan+label

Listrik

Kapur sirih

Bumbu perasa

Penyusutan

Pisau

Baskom

Slicer

Serok+sutil

Kompor mawar

Wajan

120 kg

2 org

8 liter

4 liter

4 bungkus

200 lembar

2 bungkus

3 500

100 000

22 500

10 000

2 000

1 400

5 000

420 000

200 000

112 000

40 000

8 000

280 000

20 000

10 000

20 000

1 000

3 000

5 000

2 000

4 000

2 000

TOTAL

PENGELUARAN

1 187 000

LABA PRODUKSI 2 813 000

R/C ratio 3,37

Dari Tabe1 3 di atas terlihat bahwa analisis usaha pengolahan keripik talas

menguntungkan, hal ini terlihat dari R/C ratio sebesar 3,37. Angka tersebut mempunya

arti bahwa setiap Rp 1,- uang yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan sebesar

3,37 kali lipat. Angka ini sangat layak sekali untuk pengembangan usaha keripik talas

di KWT Melati. Hanya saja mereka masih mempunyai kendala dalam memasarkan

produk keripik talasnya, sebab keripik yang diproduksi selama ini hanya dipasarkan

disekitar rumah saja dan promosinya hanya dari mulut ke mulut.

Page 37: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

29

Sebenarnya setiap kali mereka membuat keripik talas selalu habis terjual, hanya

saja butuh waktu yang agak lama untuk produksi yang dibuat habis terjual karena

keterbatasan dalam pemasarannya. Selain daripada itu, walau usaha ini sangat

menguntungkan mereka belum bisa secara kontinyu berproduksi karena terkendala

bahan baku yang sering tidak ada yang jual dipasar. Selain kendala tersebut di atas,

menurut penulis kendala yang paling utama adalah masih rendahnya motivasi para

anggota KWT Melati untuk berproduksi karena tenaga mereka masih fokus ke urusan

rumah tangga dan mereka masih ada suami yang sebagai pencari nafkah utama. Hal ini

diperkuat setelah penulis bertemu dengan ibu Vivi yang awalnya adalah anggota KWT

Melati, tetapi sekarang sudah secara professional melakukan dan mandiri melakukan

usaha pengolahan keripik talas dan keripik singkong dengan berbagai varian rasa.

Produk yang dihasilkan sudah masuk ke salah satu toko pusat oleh-oleh khas Bogor,

dan bahan bakunya sudah ada pemasok yang secara kontinyu datang sesuai pesanan

ibu Vivi. Ini artinya kalau KWT Melati ini masih terus dibina dan didampingi baik

dalam proses pengolahan ataupun pemasarannya, usaha kelompok ini bisa berkembang

lebih baik lagi.

Keripik Talas Balado Peteuy

Keripik talas balado peteuy adalah nama produk baru yang coba dibuat olek KWT

Melati, yaitu dengan menambahkan ikan asin goreng dan petai (Sunda = Peteuy)yang

buah perai di belah 2 terus digoreng dan dicampur dengan keripik balado yang sudah

mereka buat. Citarasanya jauh lebih enak dan banyak disenangi oleh konsumen, hanya

saja belum bisa kontinyu berproduksi karena kendala bahan baku dan ditambah adanya

wabah pandemik covid-19 melanda Indonesia.

Proses pengolahan keripik balado talas peteuy yang dilakukan oleh KWT Melati

sebagai berikut:

1. Pengupasan umbi talas, kegiatan ini dilakukan oleh tenaga kerja perempuan

yang dilakukan secara manual menggunakan pisau.

2. Pengirisan, setelah dikupas talas selanjutnya diiris menggunakan slicer.

Page 38: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

30

3. Perendaman, setelah di iris-iris maka dilanjutkan dengan perendaman irisan

talas dalam baskom yang berisi air dan ditambahkan kapur sirih sebanyak 5

sendok makan selama 30 menit. Proses perendaman bertujuan untuk

mengurangi kadar kalsium oksalat yang menyebabkan adanya rasa gatal,

mencegah proses browning dan menghilangkan lender yang berasal dari irisan

talas.

4. Pencucian, yang dilakukan menggunakan air yang mengalir sampai bersih.

5. Penggorengan, setelah irisan talas secara kasat mata tidak mengandung air lagi

maka dilanjutkan dengan proses penggorengan yang menggunakan kompor.

Mawar (kompor minyak tanah).

6. Penirisan, dilakukan untuk mengurangi minyak yang masih tersisa selama

proses penggorengan..

7. Selesai penggorengan keripik talas, selanjutnya pembuatan sambal cabai,

penggorengan ikan asin dan penggorengan petai untuk untuk dicampur ke

keripik talas yang sudah siap.

8. Ada 2 varian rasa yang dibuat KWT Melati yaitu keripik balado yang

menggunakan prisa balado, dan keripik talas yang menggunakan sambal cabai,

ikan asin dan petai.

9. Pengemasan, dilakukan menggunakan plastic polyethylene yang sudah

ditempel label KWT Melati.

10. Keripik siap dipasarkan dengan varian keripik talas balado dan keripik talas

balado peteuy.

Page 39: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

31

Tabel 4. Analisis Biaya dan Pendapatan Usaha Pengolahan Keripik Talas

Balado Peteuy

URAIAN JUMLAH

UNIT

HARGA

SATUAN (RP)

JUMLAH (RP)

PENERIMAAN

Keripik Talas Petey 36 20.000 720.000

Keripik Talas Balado 48 15.000 720.000

PENGELUARAN

Talas Belitung 20 Kg 8.000 160.000

Tenaga Kerja 2 Orang 50.000 100.000

Minyak Sayur 4 Liter 12.500 50.000

Gas LPG 1 Tabung 20.000 20.000

Garam 1/2 Bungkus 2.000 1.000

Ikan Asin 1/2 Kg 50.000 25.000

Kacang Tanah 0,5 Kg 28.000 14.000

Cabai Rawit Jablai 0,5 Kg 20.000 10.000

Cabai Merah 0,5 Kg 20.000 10.000

Bawang Putih 0,5 Kg 30.000 15.000

Petai 20 Papan 1.200 24.000

Gula Pasir 0,25 Kg 14.000 3.500

Bumbu Penyedap 2.000

Plastik Kemasan +

Label

34.000

Kapur 5.000

Prisa Balado 14.000

Biaya Penyusutan

Pisau 2 500

Baskom 3 1.500

Slicer 1 5.000

Serok/Sutil 1 500

Kompor 1 2.000

Wajan 1 1.000

TOTAL

PENERIMAAN

1.440.000

TOTAL

PENGELUARAN

499.000

LABA PRODUKSI 1.067.000

R/C RATIO 2,89

Page 40: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

32

Berdasarkan analisis usaha seperti terlihat pada Tabel 4 di atas, terlihat bahwa dalam

1 kali proses produksi usaha ini sangat menguntungkan dinyatakan dengan R/C ratio

sebesar 2,89 yang berarti setiap Rp 1,- uang yang dikeluarkan akan menghasilkan

sebanyak Rp 2, 89,-. Hampir 3 kalilipat keuntungan yang didapat, sehingga dapat

dikatakan bahwa usaha keripik talas peteuy ini sangat layak untuk diusahakan.

. Gambar berikut adalah keripik balado peteuy yang sudah siap dijual.

Gambar 6. Keripik Talas Balado Peteuy Produksi KWT Melati.

Prospek Pengembangan Usaha Pengolahan Umbi Talas

Seperti yang sering kita dengar pernyataan bahwa seorang entrepreuneur itu adalah

orang yang jatuh 10 kali dan bangkit 11 kali, itu artinya tersirat bahwa seorang dalam

melakukan usaha pasti akan menghadapi kegagalan sebelum mencapai sukses. Begitu

juga halnya dengan usaha yang dilakukan oleh KWT Melati ini memiliki kekuatan,

Page 41: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

33

kelemahan, peluang dan ancaman dalam proses pengembangannya. Hal tersebut dapat

digambarkan dalam matriks berikut ini.

Tabel 5. Analisis Swot Usaha Pengolahan Umbi Talas Oleh KWT Melati.

Kekuatan

Tersedianya SDM yang banyak.

Pengalaman KWT yang cukup

lama

Produk yang dijual banyak

diminati

Kelemahan

Terkendala ketersediaan modal

Motivasi yang masih masih

kurang

Kesibukan dalam mengurus

keluarga

Peluang

Semua orang sudah kenal talas.

Bogor sebagai destinasi wisata

Banyak orang sudah mengenal

olahan talas di Bogor

Ancaman

Sering langkanya bahan baku

Kurangnya pembinaan pada

KWT

Harus bersaing dengan produk

olahan yang lain.

Berdasarkan analisis SWOT di atas maka dalam upaya pengembangan usaha KWT

Melati yang mempunya prospek, dapat diterapkan beberapa strategi yaitu :

S-O : Strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang

maka Sumberdaya manusia yang banyak dan berpengalaman dapat dijadikan dasar

pengembangan usaha talas ini.

W-O : Strategi dengan meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang, maka

perlu dilakukan dan diberikan pelatihan tentang menajemen usaha guna pengembangan

usaha talas yang sudah banyak dikenal.

Page 42: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

34

S-T : Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman, maka KWT

Melati harus bekerjasama dengan pemasok bahan baku talas dan terus berinovasi dalam

membuat variasi produk.

W-T : Strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman, maka perlu

dilakukan peningkatan motivasi dengan cara memberikan pembinaan pada anggota

KWT Melati.

Page 43: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

35

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dari pembahasan yang telah dipaparkan di atas, maka dapat di simpulkan bahwa:

1. Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati banyak melakukan pengolahan produk,

tapi olehan produk yang berbahan baku talas yang diproduksi sampai sekarang

adalah tepung talas, keripik talas original, dan keripik talas peteuy.

2. Biaya dan pendapatan usaha pengolahan umbi talas menjadi tepung talas untuk

sekali proses produksi biaya produksi yang dikeluarkan sebesar

Rp 1 966 500,- pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 1 033 500,- sehingga

R/C ratio = 1,53. Usaha olahan keripik talas original biaya yang dikeluarkan

dalam 1 kali proses produksi sebesar Rp 1 187 000,- Pendapatan yang diperoleh

sebesar Rp 2 813 000,- dan R/C ratio = 3,37. Usaha olahan keripik talas peteuy

dalam 1 kali proses produksi biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 499 000,-

Pendapatan sebesar Rp 1 067 000,- dan R/C ratio = 2,89. Dari hasil analisa R/C

ratio yang di dapat > 1 maka usaha pengolahan umbi talas menjadi berbagai

produk ini menguntungkan dan layak dilanjutkan.

3. Prospek pengembangan usaha pengolahan umbi talas ke depannya dalam skala

rumah tangga, dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

yang ada , maka kegiatan KWT Melati ini memiliki prospek yang potensial

untuk dikembangkan dengan cara memanfaatkan sumberdaya yang ada untuk

pengembanganusaha yang berbahan baku talas, dengan cara memberikan

pelatihan tentang mamajemen usaha, bekerjasama dengan pemasok bahan baku

talas dan berinovasi dalam membuat berbagai variasi produk olahan.

Page 44: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

36

Saran

Dari pembahasan yang telah dikemukakan di atas, maka ada beberapa saran

yang dapat dikemukakan supaya KWT Melati dapat berkembang :

1. Perlunya Dinas Ketahanan Pangan secara kontinyu tetap memberikan

pembinaan pada KWT Melati ini, terutama dalam mengatasi motivasi yang

masih labil dari anggota untuk secara kontinyu melakukan kegiatan yang dapat

menghasilkan tambahan pendapatan bagi keluarga.

2. KWT Melati harus melakukan pemasaran secara on line dengan memanfaatkan

media social yang mereka miliki.

Page 45: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

37

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2017. Industri Besar Dan

Sedang.www.bps.go.id/subject/9/industri-besar-dan-sedang.html

Dasrifah, E. Haris, B: Meilan, J. 2010 Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian

Produk Sayuran Di Pasar Modern Kota Bekasi. Jurnal Agribisnis dan

Pengembangan Wilayah Vol. 1 No. 2 Juli 2010..

David, F R. 2004. Manajemen Strategis Konsep-Konsep. PT. Indeks Kelompok

Gramedia. Jakarta

Firdaus, Muhammad. 2008. Manajemen Agribisnis. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Hariandja, Marihot, T, E. 2002. Manajemen Sumberdaya Manusia. PT. Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Hermanto dan Dewa. 2007. Rancangan Kelembagaan Tani Dalam Implementasi

Prima Tani Di Sumatera Selatan. Analisis Kebijakan Pertanian. Vol. 5(2), Juni

2007. Pusat Analisis Sosek dan Kebijakan Pertanian, Bogor.

Husein, U. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Penerbit PPM.

Pemerintah Kabupaten Kota Bogor. 2013. Laporan Akuntabilitas Kinerja. Penerbit

Pemerintah Kabupaten Bogor.

Rangkuti, F. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta.

Purwanto, H. 2009. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian

5 (1) : 15 – 19.

Rawuh, Sugeng. 2008. Penghilang Rasa Gatal Pada Talas.

http://yellashakti.wordpress.com/2008/01/30penghilang-rasa-gatal-pada-talas.

Saragih. B. 2001. Agribisnis. Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis

Pertanian. Penerbit PT. Surveyor Indonesia.

Simanjuntak, P.Herri F, Riska, D. 2014. Prospek Pengembangan Usaha Dodol Pepaya

(Carica papaya L) pada Home Industri :Dua Saudara” Desa Tebat Monok

Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang.Jurnal Agritepa Vol 1 No. 1,

Juni 2014.

Page 46: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

38

Suwardi, S, Zuriani, Z danMurdani, B. 2016. Prospek Pengembangan Usahatani

Melon Kecamatan Muara Baru dan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Jurnal

Agribisnis Universitas Malikussaleh. Vol 1 No. 1 Tahun 2016

Yani, Asmah, Farida. 2015. Kajian dan Pengembangan Jenis-jenis Talas Di

Kabupaten Bogor. Universitas Nasional.

Koswara, S. 2013. Teknologi Pengolahan Umbi-umbian : Pengolahan Umbi Talas.

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Page 47: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

39

DAFTAR LAMPIRAN

1. Perincian Penggunaan Anggaran Penelitian

No. Jenis Kegiatan Biaya

1. Pembelian ATK 500.000

2. Transportasi

Sewa Mobil : 1 x 10 hari x Rp 520.000,-

5.250.000

3 Konsumsi

Kegiatan FGD : 1 hari x 30 org x Rp 25..000,-

Konsumsi : 4 org x 3 x 10 hari x Rp 25.000,-

750.000

3.000.000

3. Peralatan Pendukung Kuesioner dan FGD 1.500.000

4. Dokumentasi 500.000

10. Pengolahan dan analisa data 1.000.000

11. Pelaporan 500.000

12. Publikasi 1.000.000

Total Biaya 15.000.000

Terhitung : Lima Belas Juta Rupiah

Page 48: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

40

2. Draft Jurnal Ilmiah

ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS

BERSKALA RUMAH TANGGA DAN PROSPEK

PENGEMBANGANNYA

Asmah Yani 1, Saptomo Setiawan2, Nurul Hanifah dan Dena Anggari

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Nasional Jl.Sawo

Manila No. 61 Pejaten Ps. Minggu Jakarta Selatan

Email : [email protected]

ABSTRRAK

Bogor sangat terkenal sebagai salah satu daerah penghasil talas. Ada beberapa jenis

talas yang dibudidayakan oleh petani di Bogor yaitu talas bentul, talas ketan, talas

sutera dan talas belitung. Talas yang potensial dikembangkan karena secara ekonomi

menguntungkan adalah talas bentul dan talas Belitung. Selama ini masyarakat

mengkonsumsi talas dalam bentuk talas rebus, goreng. Padahal akan jauh lebih

menguntungkan bila talas diolah menjadi bahan baku jadi atau setengah jadi.

Kelompok Wanita Tani Melati mulai dari sejak berdiri pada tahun 2006 sampai

sekarang sebagai salah satu pemasok tepung talas untuk industri pengolahan makanan

yang ada di Bogor, juga sudah memproduksi olahan dalam bentuk keripik. Sebenarnya

usaha KWT ini masih dapat dikembangkan lagi sehingga dapat meningkatkan

pendapatan kelompok. Atas dasar inilah menarik untuk diteliti tentang analisis usaha

pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya.

Penelitian ini dilakukan pada KWT Melati di Desa Pamayonan, Kecamatan Bogor

Selatan, Bogor dari bulan November 2019 - April 2020. Pengumpulan data dilakukan

melalui wawancara menggunakan kuesioner dan melalui FGD dengan anggota KWT

Melati dan para tokoh masyarakat. Data yang diperoleh ditabulasi kemudian dilakukan

analisis dan diperoleh R/C ratio = 1,53 untuk tepung , R/C ratio= 3,37 untuk keripik

talas, R/C ratio=2,89 untuk keripik talas balado peteuy, karena R/C ratio semua produk

yang dibuat > 1 maka usaha ini menguntungkan. Usaha ini mempunyai prospek

dikembangkan dengan melihat faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

dengan cara memberikan pembinaan pada sumberdaya yang ada dari instansi terkait,

dan bekerjasama dengan pemasok bahan baku talas, mencari solusi membantu

permodalan usaha, dan berinovasi dalam membuat produk olahan baru.

Key words : usaha, talas, rumah tangga, prosp

1 2

Page 49: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

41

3.

PENDAHULUAN

Latar belakang

Talas selama ini talas hanya dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang diolah

secara tradisional oleh masyarakat, misalnya melalui pembuatan stick talas, lapis talas,

dodol talas, talas rebus dan talas goreng di daerah Bogor. Namun selama ini

pemanfaatan talas belum maksimal untuk kajian bidang pangan dan non-pangan, serta

keunggulannya masih belum banyak diekspose. Pada tahun 2012 produksi talas bogor

mencapai 10. 987 ton, dengan lokasi pengembangan budidaya banyak terdapat di

Kecamatan Dramaga, Taman Sari, Cigombong, Mega Mendung, Sukaraja Cijeruk,

Ciomas, dan Ciawi (Pemerintah Kabupaten Bogor, 2013). Berdasarkan hasil penelitian

Yani (2015) menemukan bahwa dari 4 jenis talas yang banyak dibudidayakan petani di

Kabupaten Bogor yaitu talas bentul, talas ketan, talas sutera dan talas belitung, bila

ditinjau dari aspek rasa yang diuji rasa pada beberapa panelis yang paling disukai

adalah talas bentul dan talas Belitung dibandingkan dengan talas ketan dan talas sutera

yang menurut panelis rasanya kurang enak.

Ditinjau dari aspek budidaya talas bentul yang paling banyak ditanam secara

khusus karena talas ketan dan talas mentega hanya diselipkan saja budidayanya

diantara tanaman talas bentul. Hal ini selain karena memang rasanya kurang disukai

oleh konsumen juga karena memang agak sulit mendapatkan bibitnya, sedangkan talas

Belitung juga tidak dibudidayakan secara khusus oleh petani karena tajuknya lebar

sehingga membutuhkan areal penanaman yang lebih luas, walaupun hasil panen yang

diperoleh lebih banyak. Satu bibit talas bentul, talas ketan dan talas mentega hanya

menghasilkan 1 umbi talas yang berasal dari 1 bibit dengan harga jual ditingkat petani

Page 50: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

42

berkisar antara Rp 4 000,- sampai Rp 5 000,-per umbinya, tergantung pada besar

kecilnya umbi, sedangkan talas Belitung 1 tanaman bisa terdiri dari 15-20 umbi yang

beratnya berkisar antara 2-3 kg dengan harga Rp 7 000,- Rp 8 000,- per-kg ditingkat

petani.

Naibaho, Maria, dkk (2009) yang mengemukakan bahwa sebagai produk yang

mudah mengalami kerusakan (perishable food) talas Belitung memerlukan penanganan

khusus, salah satu upaya untuk mengatasi kerusakan adalah mengolahnya menjadi

tepung. Lebih lanjut Menurut Purwanto (2009) secara umum permasalahan yang

dihadapi dalam mengembangkan usaha pengolahan hasil pertanian yaitu sifat produk

pertanian yang mudah rusak, sebagian produk pertanian bersifat musiman dan sangat

dipengaruhi oleh iklim serta kualitas produk pertanian yang dihasilkan pada umumnya

masih rendah sehingga akan ada kesulitan dalam persaingan pasar baik di dalam negeri

maupun di pasar internasional.

Umbi talas dapat dijadikan berbagai jenis produk olahan dalam bentuk setengah

jadi misalnya tepung umbi talas maupun sebagai produk olahan siap konsumsi

misalnya keripik talas, dodol talas, kerupuk talas dan sebagainya. Melihat besarnya

potensi tersebut membuat Kelompok Wanita Tani Melati di Kelurahan Pamoyanan,

Bogor selatan yang dibentuk pada tahun 2006 tertarik untuk melakukan usaha

pengolahan umbi talas.

Permasalahan Penelitian

1. Apa saja produk olahan umbi talas yang diproduksi ?

2. Bagaimana biaya dan pendapatan usaha pengolahan umbi talas berbagai

produk yang dihasilkan ?

3. Bagaimana prospek pengembangan usaha pengolahan umbi talas ke depannya

dalam skala rumah tangga ?

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui produk olahan umbi talas apa saja yang di produksi..

2. Mengetahui biaya dan pendapatan usaha pengolahan umbi talas menjadi

menjadi berbagai produk yang dihasilkan..

3. Mengetahui prospek pengembangan usaha pengolahan umbi talas ke

depannya dalam skala rumah tangga.

Page 51: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

43

METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati di

Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Penelitian dilakukan

pada bulan November 2019 - April 2020.

Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan metode survey, dimana populasinya adalah

anggota KWT Melati yang saat ini jumlahnya 22 orang. Selain melakukan wawancara

dengan sampel yang diambil secara purposive, juga akan dilakukan indept studi,

observasi lapang dan wawancara dengan Penyuluh Pertanian dan Tokoh Masyarakat

yang ada di sekitar lokasi KWT Melati dan dilanjutkan dengan penjaringan informasi

menggunakan metode FGD.

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder, dimana data

primer diperoleh dari wawancara dengan anggota KWT Melati dan pengamatan

langsung untuk melihat aktivitas anggota yang tergabung dalam KWT. Kegiatan KWT

yang dikaji mulai dari apa yang sudah rutin dilakukan dalam proses pengolahan umbi

talas sampai pada kegiatan yang memungkinkan bisa dilakukan ke depannya, sehingga

dengan demikian kegiatan tersebut berimplikasi pada pendapatan anggota KWT.

Peralatan yang diperlukan selain kuesioner juga dibutuhkan kamera. Data sekunder

dalam penelitian ini diperoleh dari laporan-laporan yang berasal dari instansi terkait.

Pengolahan dan Analisa Data

Data yang diperoleh dari wawancara dengan responden ditabulasi kemudian

dianalisis menggunakan perangkat analisis sebagai berikut:

Analisis Kelayakan Finansial

Dalam penelitian ini kriteria kelayakan usaha pembuatan tepung talas secara

finansial yang digunakan meliputi Net R/C Ratio, dan Payback Periode.

Tingkat pendapatan usahatani wortel dan usaha pengadaan benih wortel dalam

satu kali proses produksi dianalisis dengan rumus (Suratiyah, 2016):

Page 52: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

44

R/C Ratio = 𝑇𝑅 /𝑇𝐶

Keterangan :

TR = Total Penerimaan

TC = Total Biaya Produksi

Kriteria:

- Jika R/C Ratio ≥ 1 maka usahatani dikatakan layak untuk diusahakan

- Jika R/C Ratio < 1 maka usahatani dikatakan tidak layak untuk diusahakan

Analisis dengan Matriks SWOT

Matrik SWOT adalah alat yang dipakai untuk faktor-faktor strategis perusahaan.

Matrik ini menggambarkan dengan bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang

dihadapi diselesaikan dengan kekuatan dan kelemahan. Matrik SWOT ini dapat

menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi. Strategi S-O menuntut

perusahaan mampu memanfaatkan peluang melalui kekuatan internalnya. Strategi W-

O menuntut perusahaan untuk meminimalkan kelemahan dalam memanfaatkan

peluang. Strategi S-T merupakan pengoptimalan kekuatan dalam menghindari

ancaman dan WT merupakan meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

(Rangkuti, 2006). Strategi SO atau strategi kekuatan-peluang menggunakan kekuatan

internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi WO atau strategi

kelemahan peluang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan

peluang eksternal. Strategi ST atau strategi kekuatan-ancaman menggunakan kekuatan

perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Strategi

WT atau strategi kelemahanancaman merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk

mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal (David, 2004).

Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui strategi apa yang akan digunakan setelah

melihat kekuatan,kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki industri. Tabel 2.

Matriks SWOT

Strenght (S)

Menentukan 1-10 faktor-

faktor kekuatan internal

Weakness (W)

Menentukan 1-10

faktor-faktor kelemahan

internal

Opportunities (O)

Menentukan 1-10 faktor-

faktor peluang eksternal

Strategi S-O

Menciptakan strategi

yang menggunakan

kekuatan untuk

memanfaatkan peluang

Strategi W-O

Menciptakan strategi

yang meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan peluang

Page 53: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

45

Threats (T) Menentukan

1-10 faktor-faktor ancaman

eksternal

Strategi S-T

Menciptakan strategi

yang menggunakan

kekuatan untuk

mengatasi ancaman

Strategi W-T

Menciptakan strategi

yang meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman

Sumber : Rangkuti, 2001

Matriks ini menggambarkan secara jelas bagian peluang dan ancaman yang

dihadapi disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Kelompok Wanita Tani Melati

Salah satu kelompok wanita tani (KWT) yang ada di kabupaten Bogor adalah

KWT Melati yang sekretariatnya berlokasi di Kampung Nagrok Rt 02 Rw 12,

kelurahan Pamayonan, Kecamatan Bogor selatan, Kota Bogor. KWT ini terbentuk

sejak 31 Desember 2001 dengan anggota sebanyak 25 orang yang dipelopori oleh ibu-

ibu kader PKK yang berkeinginan untuk merubah kondisi perekonomian masyarakat

yang dirasakan masih sangat rendah dengan cara memanfaatkan lahan pekarangan di

sekitar rumah untuk budidaya tanaman sayuran, palawija dan obat-obatan.

Terbentuknya Kelompok Wanita Tani Melati dipelopori oleh ibu-ibu kader PKK dan

Posyandu di lingkungan RW 03 Kelurahan Pamoyanan. Kegiatan awal dari Kelompok

Wanita Tani Melati adalah melibatkan ibu-ibu yang ingin aktif untuk merubah

perekonomian keluarga dengan memanfaatkan lahan pekarangan di sekitar rumah

untuk budidaya tanaman aneka sayuran, palawija dan obat-obatan.

Fokus awal kegiatan Kelompok Wanita Tani Melati adalah bidang budidaya

pertanian. Namun, dengan adanya penambahan jumlah anggota Kelompok Wanita

Tani Melati juga menambah kegiatan yaitu pada bidang pengolahan hasil pertanian

yang memproduksi tepung dari tanaman pangan. Pada tahun 2006 Kelompok Wanita

Tani Melati mulai memproduksi tepung umbi talas dan mulai memproduksi keripik

talas pada tahun 2013.

Page 54: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

46

Produk Olahan Umbi Talas KWT Melati

Seperti telah dikemukakan di atas, pada awal terbentuknya KWT Melati ini

melakukan kegiatan budidaya tanaman terutama pemanfaatan lahan pekarangan dan

lahan-lahan sempit yang ada untuk ditanami dengan tanaman sayur dan tanaman obat-

obatan., kemudian kegiatannya berkembang dengan melakukan kegiatan pengolahan

hasil pertanian seperti memproduksi tepung singkong, tepung ubi jalar dan pada tahun

2006 mulai memproduksi tepung umbi talas.

KWT Melati dengan jumlah anggota tercatat 22 orang, akan tetapi tidak semua

anggotanya aktif dengan berbagai kendala dari masing-masing anggota seperti sibuk

mengurus anak-anak karena masih kecil-kecil, sibuk dengan urusan rumah tangga.

Anggota yang aktip sepertinya sudah ada pembagiannya, ada yang kegiatannya khusus

memproduksi rengginang, ada yang memproduksi kue kalua ada pesanan saja, dan ada

yang khusus membuat tepung singkong, tepung ubi jalar dan tepung talas.

Sampai saat penelitian ini dilakukan tepung singkong dan tepung ubi jalar

sudah tidak dilakukan karena mereka hanya konsentrasi mengolah tepung talas dan

keripik talas saja. Produk yang dihasilkan seperti terlihat pada Gambar 2 dibawah ini.

.

Gambar 2. Tepung Talas dan keripik Talas

Analisis Biaya dan Pendapatan Usaha KWT Melati

Tepung Talas

Tepung merupakan bentuk hasil pengolahan yang dilakukan dengan

memperkecil ukuran suatu bahan menggunakan metode penggilingan. Tepung

merupakan produk yang memiliki kadar air rendah sehingga daya awetnya pun tinggi.

Talas memiliki potensi untuk dapat digunakan sebagai bahan baku tepung karena

Page 55: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

47

memiliki kandungan pati yang tinggi, yaitu 70 – 80%. Tepung talas memiliki ukuran

granula yang kecil, yaitu 0,5 – 5 mikron. Ukuran granula pati yang kecil ini ternyata

dapat membantu individu yang mengalami masalah dengan pencernaannya karena

kemudahan dari talas untuk dicerna (Koswara, 2013).

Proses pembuatan tepung talas diawali dengan pencucian dan pengupasan umbi

segar kemudian dilakukan pengirisan yang ditujukan untuk memperbesar luas

permukaan dari talas pada saat dikeringkan. Dapat juga terlebih dahulu dilakukan

proses perendaman di dalam air mendidih selama ± 4-5 menit sebelum talas mengalami

pengeringan dengan tujuan untuk mengurangi kandungan oksalat di dalamnya.

Kandungan oksalat yang ada di dalam talas memang cukup tinggi dan bila tidak

dihilangkan ataupun dikurangi, maka saat olahan dari talas ini dikonsumsi, konsumen

akan merasakan gatal-gatal pada tenggorokannya.

Pengeringan umbi talas dapat dilakukan baik itu dengan menggunakan alat

pengering maupun sinar matahari. Secara umum, pengeringan dengan menggunakan

alat pengering lebih baik dibandingkan menggunakan sinar matahari. Kelebihannya

antara lain suhu pengeringan dan laju air udara panas yang dapat dikontrol, kebersihan

yang lebih terjaga dan pemanasan terjadi secara merata. Akan tetapi, pengoperasian

alat pengering terkadang memerlukan keahlian dari pengguna alatnya dan memakan

biaya yang lebih besar.

Proses pengeringan pada pembuatan tepung talas merupakan salah satu tahapan

yang penting, karena menentukan kualitas dan keawetan dari produk olahan

selanjutnya dari tepung tersebut. Suhu dan waktu pengeringan merupakan faktor

penting dalam pengeringan yang akan mempengaruhi mutu produk akhir. Adapun

proses pembuatan tepung talas dapat dilihat pada (Gambar 4).

(Sumber : Koswara, 2013)

Gambar 4. Proses Pembuatan Tepung Talas

Umbi Talas Segar Pencucian Pengupasan

Pengirisan Pengeringan Penggilingan Tepung

Talas

Page 56: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

48

Pemasaran Tepung Talas Oleh KWT Melati

Pemasaran adalah suatu proses berpindahnya barang atau jasa dari produsen ke

konsumen. Tepung talas yang diproduksi oleh KWT Melati sejak awal hanya

dipasarkan dilokasi produksi yaitu rumah ketua KWT yang diletakkan dalam rak

bersusun yang sangat sederhana, kemudian dipasarkan melalu ajang pameran-pameran

yang ada di pemerintahan kota Bogor, seperti pameran pada saat perayaan Hari Jadi

Kota Bogor ataupun Pameran Produk Pertanian yang dilaksanakan setahun sekali.

Baru akhir-akhir ini pemasaran dilakukan secara on-line melalui media social yang

dibantu oleh anak ketu KWT Melati.

Setiap kali produksi dengan bahan baku talas 100 kg saja karena keterbatasan

tempat penjemuran, hasil tepung yang didapat hanya 25 kg dengan asumsi bahan baku

talasnya cukup tua, tetapi kalau dapat talas yang masih belum maksimal umur

panennya maka tepung yang diperoleh dari 100 kg bahan baku hanya sebanyak 20 kg

tepung talas. Sampai saat penelitian berlangsung harga jual tepung talas Rp 25.000,-/

kg.

Saluran pemasaran tepung talas produksi dari KWT Melati ini setelah dianalisis

telah dilakukan dalam beberapa cara sebagai berikut:

5. Produsen – Konsumen akhir

6. Produsen – Konsumen Produsen kue

7. Produsen – Pengecer – Konsumen

8. Produsen – Pedagang Perantara – Pengecer – Konsumen

Tepung talas yang di produksi oleh KWT Melati sudah di pasarkan tidak hanya sekitar

kota Bogor saja tapi sudah ke kota-kota lain seperti Bandung, Tangerang, Purbalingga,

Mojokerto, Bali, Palembang, Jakarta dan Indramayu.

Dari Tabel 3 di bawah terlihat bahwa usaha tepung talas ini menguntungkan dan

layak dilanjutkan, hal ini terlihat dari R/C ratio yang didapat sebesar 1,53 yang berarti

bahwa setiap Rp 1,- yang dikeluarkan untuk usaha ini akan menghasilkan sebesar 1,53.

Kendati usaha ini menguntungkan dalam kegiatan usaha KWT Melati, tetapi karena

sering terkendala dengan bahan baku yang sering sulit di dapat dari pemasok maka

usaha pembuatan tepung talas ini tidak secara kontinu dilakukan. Hal ini

menghawatirkan bila tidak mendapat mendapat perhatian dari pemerintah yang

berwenang maka usaha pembuatan tepung talas oleh KWT Melati ini akan terhenti

seperti yang terjadi pada usaha pengolahan tepung singkong dan ubi jalar yang benar-

benar sudah tidak pernah di produksi lagi.

Page 57: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

49

Tabel 3. Analisis Biaya dan Pendapatan Usaha Pengolahan Tepung Talas

(4 kali periode produksi per-bulan)

URAIAN JUMLAH UNIT HARGA

SATUAN (Rp)

JUMLAH

(Rp)

PENERIMAAN

Tepung talas 100 kg 30 000 3 000 000

PENGELUARAN

Talas Belitung

TK.kupas dan potong

TK jemur

TK giling

Starter bimo

Plastik kemasan+label

Listrik

Biaya Penyusutan

Baskom untuk rendam

Baskom untuk cuci

Tampa untuk jemur

Pisau

Chip manual

Mesin penggiling

Karung

400 kg

3 org

1 org

1 org

100 set

6 buah

6 buah

40 buah

3 buah

3 buah

1 buah

3 500

100 000

100 000

100 000

500

1 400 000

300 000

100 000

100 000

50 000

1 000

3 000

3 000

2 000

1 000

2 000

2 000

2 000

TOTAL

PENGELUARAN

1 966 500

LABA PRODUKSI 1 033 500

R/C ratio 1,53

Keripik Talas

Keripik talas adalah makanan yang terbuat dari umbi talas yang diiris tipis

kemudian digoreng dengan minyak goreng. Biasanya memiliki rasa yang asin dengan

aroma bawang, makanan ini tersebar merata di seluruh Indonesia. Menurut Suprapti

(2004) tujuan dari usaha pengolahan talas menjadi keripik selain untuk memenuhi

kebutuhan pasar juga sebagai optimalisasi pemanfaatan hasil panen terutama untuk

komoditi lokal yang rendah nilai ekonominya.

Page 58: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

50

Menurut Koswara (2009) pembuatan keripik talas biasanya melalui tahap

penggorengan dalam suhu tinggi maupun penggorengan dengan cara vakum. Proses

pengolahan keripik talas yang dilakukan oleh KWT Melati sebagai berikut:

1. Pengupasan umbi talas, kegiatan ini dilakukan oleh tenaga kerja perempuan

yang dilakukan secara manual menggunakan pisau.

2. Pengirisan, setelah dikupas talas selanjutnya diiris menggunakan slicer.

3. Perendaman, setelah di iris-iris maka dilanjutkan dengan perendaman irisan

talas dalam baskom yang berisi air dan ditambahkan kapur sirih sebanyak 5

sendok makan selama 30 menit. Proses perendaman bertujuan untuk

mengurangi kadar kalsium oksalat yang menyebabkan adanya rasa gatal,

mencegah proses browning dan menghilangkan lender yang berasal dari irisan

talas.

4. Pencucian, yang dilakukan menggunakan air yang mengalir sampai bersih.

5. Penggorengan, setelah irisan talas secara kasat mata tidak mengandung air lagi

maka dilanjutkan dengan proses penggorengan yang menggunakan kompor.

Mawar (kompor minyak tanah).

6. Penirisan, dilakukan untuk mengurangi minyak yang masih tersisa selama

proses penggorengan..

7. Pengemasan, dilakukan menggunakan plastic polyethylene yang sudah

ditempel label KWT Melati.

Gambar 5. Bagan Proses Pembuatan Keripik Talas oleh KWT Melati

Umbi Talas Belitung

Pengupasan Kulit

Pencucian

Umbi Talas Diiris

Direndam Selama 30

Menit

Kapur

Pencucian dan Penirisan

Penggorengan dan

Pencampuran Bumbu

Pengemasan

Page 59: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

51

Tabel 4. Analisis Biaya dan Pendapatan Usaha Pengolahan Keripik Talas

Dalam 1 kali Proses Produksi

URAIAN JUMLAH

UNIT

HARGA

SATUAN (Rp)

JUMLAH

(Rp)

PENERIMAAN

Keripik talas 200 bungkus 20 000 4 000 000

PENGELUARAN

Talas Belitung

TK

Minyak sayur

Minyak tanah

Garam

Kemasan+label

Listrik

Kapur sirih

Bumbu perasa

Penyusutan

Pisau

Baskom

Slicer

Serok+sutil

Kompor mawar

Wajan

120 kg

2 org

8 liter

4 liter

4 bungkus

200 lembar

2 bungkus

3 500

100 000

22 500

10 000

2 000

1 400

5 000

420 000

200 000

112 000

40 000

8 000

280 000

20 000

10 000

20 000

1 000

3 000

5 000

2 000

4 000

2 000

TOTAL

PENGELUARAN

1 187 000

LABA PRODUKSI 2 813 000

R/C ratio 3,37

Dari Tabe1 4 di atas terlihat bahwa analisis usaha pengolahan keripik talas

menguntungkan, hal ini terlihat dari R/C ratio sebesar 3,37. Angka tersebut mempunya

arti bahwa setiap Rp 1,- uang yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan sebesar

3,37 kali lipat. Angka ini sangat layak sekali untuk pengembangan usaha keripik talas

di KWT Melati. Hanya saja mereka masih mempunyai kendala dalam memasarkan

produk keripik talasnya, sebab keripik yang diproduksi selama ini hanya dipasarkan

disekitar rumah saja dan promosinya hanya dari mulut ke mulut.

Sebenarnya setiap kali mereka membuat keripik talas selalu habis terjual, hanya

saja butuh waktu yang agak lama untuk produksi yang dibuat habis terjual karena

Page 60: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

52

keterbatasan dalam pemasarannya. Selain daripada itu, walau usaha ini sangat

menguntungkan mereka belum bisa secara kontinyu berproduksi karena terkendala

bahan baku yang sering tidak ada yang jual dipasar. Selain kendala tersebut di atas,

menurut penulis kendala yang paling utama adalah masih rendahnya motivasi para

anggota KWT Melati untuk berproduksi karena tenaga mereka masih fokus ke urusan

rumah tangga dan mereka masih ada suami yang sebagai pencari nafkah utama. Hal ini

diperkuat setelah penulis bertemu dengan ibu Vivi yang awalnya adalah anggota KWT

Melati, tetapi sekarang sudah secara professional melakukan dan mandiri melakukan

usaha pengolahan keripik talas dan keripik singkong dengan berbagai varian rasa.

Produk yang dihasilkan sudah masuk ke salah satu toko pusat oleh-oleh khas Bogor,

dan bahan bakunya sudah ada pemasok yang secara kontinyu datang sesuai pesanan

ibu Vivi. Ini artinya kalau KWT Melati ini masih terus dibina dan didampingi baik

dalam proses pengolahan ataupun pemasarannya, usaha kelompok ini bisa berkembang

lebih baik lagi.

Keripik Talas Balado Peteuy

Keripik talas balado peteuy adalah nama produk baru yang coba dibuat olek KWT

Melati, yaitu dengan menambahkan ikan asin goreng dan petai (Sunda = Peteuy)yang

buah perai di belah 2 terus digoreng dan dicampur dengan keripik balado yang sudah

mereka buat. Citarasanya jauh lebih enak dan banyak disenangi oleh konsumen, hanya

saja belum bisa kontinyu berproduksi karena kendala bahan baku dan ditambah adanya

wabah pandemik covid-19 melanda Indonesia.

Proses pengolahan keripik balado talas peteuy yang dilakukan oleh KWT Melati

sebagai berikut:

1. Pengupasan umbi talas, kegiatan ini dilakukan oleh tenaga kerja perempuan

yang dilakukan secara manual menggunakan pisau.

2. Pengirisan, setelah dikupas talas selanjutnya diiris menggunakan slicer.

3. Perendaman, setelah di iris-iris maka dilanjutkan dengan perendaman irisan

talas dalam baskom yang berisi air dan ditambahkan kapur sirih sebanyak 5

sendok makan selama 30 menit. Proses perendaman bertujuan untuk

mengurangi kadar kalsium oksalat yang menyebabkan adanya rasa gatal,

mencegah proses browning dan menghilangkan lender yang berasal dari irisan

talas.

4. Pencucian, yang dilakukan menggunakan air yang mengalir sampai bersih.

5. Penggorengan, setelah irisan talas secara kasat mata tidak mengandung air lagi

maka dilanjutkan dengan proses penggorengan yang menggunakan kompor.

Mawar (kompor minyak tanah).

Page 61: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

53

6. Penirisan, dilakukan untuk mengurangi minyak yang masih tersisa selama

proses penggorengan..

7. Selesai penggorengan keripik talas, selanjutnya pembuatan sambal cabai,

penggorengan ikan asin dan penggorengan petai untuk untuk dicampur ke

keripik talas yang sudah siap.

8. Ada 2 varian rasa yang dibuat KWT Melati yaitu keripik balado yang

menggunakan prisa balado, dan keripik talas yang menggunakan sambal cabai,

ikan asin dan petai.

9. Pengemasan, dilakukan menggunakan plastic polyethylene yang sudah

ditempel label KWT Melati.

10. Keripik siap dipasarkan dengan varian keripik talas balado dan keripik talas

balado peteuy.

Berdasarkan analisis usaha seperti terlihat pada Tabel 5 di bawah, terlihat bahwa

dalam 1 kali proses produksi usaha ini sangat menguntungkan dinyatakan dengan R/C

ratio sebesar 2,89 yang berarti setiap Rp 1,- uang yang dikeluarkan akan menghasilkan

sebanyak Rp 2, 89,-. Hampir 3 kalilipat keuntungan yang didapat, sehingga dapat

dikatakan bahwa usaha keripik talas peteuy ini sangat layak untuk diusahakan.

. Gambar berikut adalah keripik balado peteuy yang sudah siap dijual.

Gambar 5. Keripik Talas Balado Peteuy Produksi KWT Melati.

Page 62: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

54

Tabel 5. Analisis Biaya dan Pendapatan Usaha Pengolahan Keripik Talas

Balado Peteuy

URAIAN JUMLAH

UNIT

HARGA

SATUAN (RP)

JUMLAH (RP)

PENERIMAAN

Keripik Talas Petey 36 20.000 720.000

Keripik Talas Balado 48 15.000 720.000

PENGELUARAN

Talas Belitung 20 Kg 8.000 160.000

Tenaga Kerja 2 Orang 50.000 100.000

Minyak Sayur 4 Liter 12.500 50.000

Gas LPG 1 Tabung 20.000 20.000

Garam 1/2 Bungkus 2.000 1.000

Ikan Asin 1/2 Kg 50.000 25.000

Kacang Tanah 0,5 Kg 28.000 14.000

Cabai Rawit Jablai 0,5 Kg 20.000 10.000

Cabai Merah 0,5 Kg 20.000 10.000

Bawang Putih 0,5 Kg 30.000 15.000

Petai 20 Papan 1.200 24.000

Gula Pasir 0,25 Kg 14.000 3.500

Bumbu Penyedap 2.000

Plastik Kemasan +

Label

34.000

Kapur 5.000

Prisa Balado 14.000

Biaya Penyusutan

Pisau 2 500

Baskom 3 1.500

Slicer 1 5.000

Serok/Sutil 1 500

Kompor 1 2.000

Wajan 1 1.000

TOTAL

PENERIMAAN

1.440.000

TOTAL

PENGELUARAN

499.000

LABA PRODUKSI 1.067.000

R/C RATIO 2,89

Page 63: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

55

Berdasarkan analisis usaha seperti terlihat pada Tabel 5 di atas, terlihat bahwa dalam 1

kali proses produksi usaha ini sangat menguntungkan dinyatakan dengan R/C ratio

sebesar 2,89 yang berarti setiap Rp 1,- uang yang dikeluarkan akan menghasilkan

sebanyak Rp 2, 89,-. Hampir 3 kalilipat keuntungan yang didapat, sehingga dapat

dikatakan bahwa usaha keripik talas peteuy ini sangat layak untuk diusahakan.

. Gambar berikut adalah keripik balado peteuy yang sudah siap dijual.

Gambar 5. Keripik Talas Balado Peteuy Produksi KWT Melati.

Prospek Pengembangan Usaha Pengolahan Umbi Talas

Seperti yang sering kita dengar pernyataan bahwa seorang entrepreuneur itu adalah

orang yang jatuh 10 kali dan bangkit 11 kali, itu artinya tersirat bahwa seorang dalam

melakukan usaha pasti akan menghadapi kegagalan sebelum mencapai sukses. Begitu

juga halnya dengan usaha yang dilakukan oleh KWT Melati ini memiliki kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman dalam proses pengembangannya. Hal tersebut dapat

digambarkan dalam matriks berikut ini.

Page 64: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

56

Tabel 6. Analisis Swot Usaha Pengolahan Umbi Talas Oleh KWT Melati.

Kekuatan

Tersedianya SDM yang banyak.

Pengalaman KWT yang cukup

lama

Produk yang dijual banyak

diminati

Kelemahan

Terkendala ketersediaan modal

Motivasi yang masih masih

kurang

Kesibukan dalam mengurus

keluarga

Peluang

Semua orang sudah kenal talas.

Bogor sebagai destinasi wisata

Banyak orang sudah mengenal

olahan talas di Bogor

Ancaman

Sering langkanya bahan baku

Kurangnya pembinaan pada

KWT

Harus bersaing dengan produk

olahan yang lain.

Berdasarkan analisis SWOT di atas maka dalam upaya pengembangan usaha KWT

Melati yang mempunya prospek, dapat diterapkan beberapa strategi yaitu :

S-O : Strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang

maka Sumberdaya manusia yang banyak dan berpengalaman dapat dijadikan dasar

pengembangan usaha talas ini.

W-O : Strategi dengan meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang, maka

perlu dilakukan dan diberikan pelatihan tentang menajemen usaha guna pengembangan

usaha talas yang sudah banyak dikenal.

S-T : Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman, maka KWT

Melati harus bekerjasama dengan pemasok bahan baku talas dan terus berinovasi dalam

membuat variasi produk.

W-T : Strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman, maka perlu

dilakukan peningkatan motivasi dengan cara memberikan pembinaan pada anggota

KWT Melati.

Page 65: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

57

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dari pembahasan yang telah dipaparkan di atas, maka dapat di simpulkan bahwa:

1. Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati banyak melakukan pengolahan produk,

tapi olehan produk yang berbahan baku talas yang diproduksi sampai sekarang

adalah tepung talas, keripik talas original, dan keripik talas peteuy.

2. Biaya dan pendapatan usaha pengolahan umbi talas menjadi tepung talas untuk

sekali proses produksi biaya produksi yang dikeluarkan sebesar

Rp 1 966 500,- pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 1 033 500,- sehingga

R/C ratio = 1,53. Usaha olahan keripik talas original biaya yang dikeluarkan

dalam 1 kali proses produksi sebesar Rp 1 187 000,- Pendapatan yang diperoleh

sebesar Rp 2 813 000,- dan R/C ratio = 3,37. Usaha olahan keripik talas peteuy

dalam 1 kali proses produksi biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 499 000,-

Pendapatan sebesar Rp 1 067 000,- dan R/C ratio = 2,89. Dari hasil analisa R/C

ratio yang di dapat > 1 maka usaha pengolahan umbi talas menjadi berbagai

produk ini menguntungkan dan layak dilanjutkan.

3. Prospek pengembangan usaha pengolahan umbi talas ke depannya dalam skala

rumah tangga, dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

yang ada , maka kegiatan KWT Melati ini memiliki prospek yang potensial

untuk dikembangkan dengan cara memanfaatkan sumberdaya yang ada untuk

pengembanganusaha yang berbahan baku talas, dengan cara memberikan

pelatihan tentang mamajemen usaha, bekerjasama dengan pemasok bahan baku

talas dan berinovasi dalam membuat berbagai variasi produk olahan.

Saran

Dari pembahasan yang telah dikemukakan di atas, maka ada beberapa saran

yang dapat dikemukakan supaya KWT Melati dapat berkembang :

1. Perlunya Dinas Ketahanan Pangan secara kontinyu tetap memberikan

pembinaan pada KWT Melati ini, terutama dalam mengatasi motivasi yang

masih labil dari anggota untuk secara kontinyu melakukan kegiatan yang dapat

menghasilkan tambahan pendapatan bagi keluarga.

2. KWT Melati harus melakukan pemasaran secara on line dengan memanfaatkan

media social yang mereka miliki.

Page 66: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

58

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2017. Industri Besar Dan

Sedang.www.bps.go.id/subject/9/industri-besar-dan-sedang.html

Dasrifah, E. Haris, B: Meilan, J. 2010 Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian

Produk Sayuran Di Pasar Modern Kota Bekasi. Jurnal Agribisnis dan

Pengembangan Wilayah Vol. 1 No. 2 Juli 2010..

David, F R. 2004. Manajemen Strategis Konsep-Konsep. PT. Indeks Kelompok

Gramedia. Jakarta

Firdaus, Muhammad. 2008. Manajemen Agribisnis. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Hariandja, Marihot, T, E. 2002. Manajemen Sumberdaya Manusia. PT. Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Hermanto dan Dewa. 2007. Rancangan Kelembagaan Tani Dalam Implementasi

Prima Tani Di Sumatera Selatan. Analisis Kebijakan Pertanian. Vol. 5(2), Juni

2007. Pusat Analisis Sosek dan Kebijakan Pertanian, Bogor.

Husein, U. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Penerbit PPM.

Pemerintah Kabupaten Kota Bogor. 2013. Laporan Akuntabilitas Kinerja. Penerbit

Pemerintah Kabupaten Bogor.

Rangkuti, F. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta.

Purwanto, H. 2009. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian

5 (1) : 15 – 19.

Rawuh, Sugeng. 2008. Penghilang Rasa Gatal Pada Talas.

http://yellashakti.wordpress.com/2008/01/30penghilang-rasa-gatal-pada-talas.

Saragih. B. 2001. Agribisnis. Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis

Pertanian. Penerbit PT. Surveyor Indonesia.

Simanjuntak, P.Herri F, Riska, D. 2014. Prospek Pengembangan Usaha Dodol Pepaya

(Carica papaya L) pada Home Industri :Dua Saudara” Desa Tebat Monok

Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang.Jurnal Agritepa Vol 1 No. 1,

Juni 2014.

Suwardi, S, Zuriani, Z danMurdani, B. 2016. Prospek Pengembangan Usahatani

Melon Kecamatan Muara Baru dan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Jurnal

Agribisnis Universitas Malikussaleh. Vol 1 No. 1 Tahun 2016

Page 67: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

59

Yani, Asmah, Farida. 2015. Kajian dan Pengembangan Jenis-jenis Talas Di

Kabupaten Bogor. Universitas Nasional.

Koswara, S. 2013. Teknologi Pengolahan Umbi-umbian : Pengolahan Umbi Talas.

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Page 68: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

60

4. Synopsis Penelitian Lanjutan

SINOPSIS PENELITIAN

STUDI POTENSI TANAMAN UBI-UBIAN SPECIFIK LOKAL DAN UPAYA

PENGEMBANGANNYA DALAM MENDUKUNG

KEMANDIRIAN PANGAN DI PROVINSI LAMPUNG

TIM PENELITI :

Ir. ASMAH YANI, M. Si ( Ketua)

Ir. WAYAN RAWINIWATI, M. Si (Anggota)

Latar Belakang

Berdasarkan Undang-undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan, secara tegas

diamanatkan bahwa Indonesia perlu membangun ketahanan pangan, mandiri dan

berdaulat. Kemandirian pangan (food resilience) adalah kemampuan Negara dan

bangsa dalam memproduksi pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang

menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang yang cukup sampai tingkat

perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam, manusia, social,

ekonomi, dan kearifan local secara bermartabat. Kemandirian dicirikan oleh 3 hal

pokok yaitu ; 1) Ketersediaan pangan yang berbasis pada pemanfaatan sumberdaya

lokal, 2) Keterjangkauan pangan dari aspek fisik dan ekonomi oleh seluruh masyarakat,

dan 3) Pemanfaatan pangan.

Sumber daya lokal termasuk di dalamnya pangan lokal erat kaitannya dengan

ketahanan pangan. Ketahanan pangan yang dikembangkan berdasarkan kekuatan

sumber daya lokal akan menciptakan kemandirian pangan. Di samping itu, juga akan

melahirkan sistem pangan dengan pondasi yang kokoh (Hariadi dalam Yuliatmoko,

2011). Di sisi lain, pangan lokal atau pangan tradisional dapat berperan sebagai survival

strategi bagi masyarakat golongan ekonomi lemah dalam sistem ketahanan pangan

(Lestari et al. dalam Yuliatmoko, 2011). Potensi ketersediaan pangan lokal Indonesia

memang sangat melimpah. Indonesia memiliki setidaknya 77 bahan makanan lokal

yang mengandung karbohidrat yang hampir sama dengan nasi sehingga bisa dijadikan

substitusi (Yuliatmoko, 2011).

Provinsi Lampung yang terdiri dari 10 kabupaten/kota dengan potensi pertanian

yang cukup tinggi dan tersebar pada daerah dataran rendah dan dataran tinggi, tentu

saja memiliki potensi pangan local dalam bentuk umbi-umbian. Selama ini yang

Page 69: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

61

penulis ketahui hanya potensi pangan singkong dan ubi jalar saja yang sangat terkenal

di provinsi ini. Menarik untuk dikaji ubi jalar putih yang ada di Provinsi Lampung ini.

Saat ini, potensi lahan pekarangan sebagai kebun koleksi sumber bahan pangan

lokal belum dimanfaatkan secara optimal. Ketersediaan pangan di tingkat lokal

merupakan faktor pendukung bagi pemenuhan gizi keluarga. Kemampuan masyarakat

untuk mendapatkan bahan pangan juga sangat menentukan selain ketersediaan pangan

tersebut (Suminah dan Mujiyo, 2008). Pemanfaatan pangan lokal tersebut sudah

berlangsung secara turun-temurun. Namun budidayanya masih relatif bersifat terbatas

sedangkan sangat berpotensi sebagai penyedia sumber bahan pangan. Seperti jewawut

, jejawutpangan lokal ini hanya jagung, ubi kayu dan ubi jalar yang telah tercatat jumlah

produksinya, namun sebagian besar belum tercatat jumlah produksinya. Hal ini

dikarenakan jenis pangan lokal tersebut belum dibudidayakan secara optimal. Aktivitas

pemanfaatan lahan pekarangan secara intensif, dapat dijadikan potensi dalam

mempertahankan keberadaan dan kelestarian sumber bahan pangan lokal daerah.

Rumusan Masalah

. Melihat potensi dan permasalahan yang ada inilah menggugah peneliti untuk

melakukan penelitian tentang “Studi Potensi Tanaman Ubi-Ubian Specifik Lokal dan

Upaya Pengembangannya Dalam Mendukung Kemandirian Pangan Di Propinsi

Lampung” dengan mengangkat permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana keberadaan dan sebaran tanaman ubi-ubian yang potensial

untuk mendukung kemandirian pangan masyarakat di Provinsi Lampung?

2. Bagaimana teknik budidaya tanaman ubi-ubian specifik lokal dan seberapa

besar potensi lahan yang dapat dikembangkan dalam mendukung

kemandirian pangan di Provinsi Lampung ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian adalah :

1. Mengetahui bagaimana keberadaan dan sebaran tanaman ubi-ubian yang

potensial untuk mendukung kemandirian pangan masyarakat di Provinsi

Lampung.

2. Mengetahui teknik budidaya tanaman ubi-ubian specifik local dan seberapa

besar potensi lahan yang dapat dikembangkan dalam mendukung

kemandirian pangan di Provinsi Lampung.

3. Menambah referensi bahan ajar tentang peran pangan dalam mata kuliah

ekonomi pertanian.

Page 70: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

62

4. Publikasi ilmiah pada jurnal terakreditasi.

Manfaat Penelitian:

1. Menggali potensi tanaman umbi-umbian yang specifik local yang berfungsi

sebagai pengganti pangan beras selain ubi kayu dan ubi jalar di Provinsi

Lampung.

2. Mengembangkan potensi lahan yang ada untuk budidaya tanaman umbi-

umbian specifik local pengganti pangan beras di Provinsi Lampung.

Page 71: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

63

5. Dokumentasi Penelitian

Page 72: ANALISIS USAHA PENGOLAHAN UMBI TALAS ...repository.unas.ac.id/864/1/Laporan Penelitian analisis...pengolahan umbi talas berskala rumah tangga dan prospek pengembangannya. Penelitian

64

6. Peta Wilayah Penelitian di Kecamatan Pamayonan, Bogor Selatan