analisis tingkat sertifikat bank indonesia,...

106
ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, INFLASI, DAN NILAI KURS TERHADAP RETURN SAHAM LQ 45 DAN DAMPAKNYA TERHADAP IHSG SKRIPSI Oleh : Bayu Raditya 205081000170 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M

Upload: ngomien

Post on 27-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, INFLASI, DAN NILAI KURS TERHADAP RETURN SAHAM LQ 45 DAN DAMPAKNYA

TERHADAP IHSG

SKRIPSI

Oleh :

Bayu Raditya 205081000170

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 2: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Bayu Raditya Tempat & tgl lahir : Jakarta, 6 Juni 1987 Agama : Islam Kewarganegaraan : WNI Alamat : Jl. Ismail No.23 Tanah Kusir Kby Lama Selatan Jakarta Selatan 12240 Telp : 021-7376488 /085711728489 Email : [email protected] Pendidikan Formal :

• SD Tarakanita 3, Patal Senayan-Jakarta (1993 – 1999)

• SLTP Tarakanita 3, Patal Senayan-Jakarta (1999 – 2002)

• SMK Tarakanita Pulo Raya-Jakarta (2002 – 2005)

• Universitas Islam Negeri (UIN)-Ciputat (2005 – 2010) Jurusan Manajemen Keuangan

Pendidikan Informal

• Kursus Bahasa Inggris IEC selama 1 tahun.

Kemampuan

• Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point.

• Bahasa Inggris Pengalaman Magang

• Gramedia Pondok Indah Mall, Juli 2004

• Hero Veteran, Agustus 2004

• Koperasi Patra Jasa, September 2004

• Mc Donalds STC, November 2006-Febuari 2007

• Telkomsel Gatot Subroto, Oktober 2008

Page 3: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

ABSTRACT

This study aims to analyze the level of Bank Indonesia Certificates, Inflation and Exchange Rate Against Return Value and Its Impact on Market Shares Return LQ 45. Data obtained in the form of secondary data from the Indonesia Stock Exchange. Statistical method used is the path analysis. The test results indicate that the SBI, and the Value of Inflation Rate has a significant impact on JCI Market Return variable while the impact on stock returns LQ 45 no significant influence either directly or indirectly. This can be evidenced by the partial test and simultaneous testing of macroeconomic variables (SBI, Inflation, and Value Exchange) and The Return of Return of Stock Market JCI LQ 45 which states that the probability above 0.05.

Keywords: SBI Rate, Inflation, Exchange Rate, Stock Return LQ 45, JCI.

Page 4: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Tingkat Sertifikat Bank Indonesia, Inflasi dan Nilai Kurs Terhadap Return Market dan Dampaknya Terhadap Return Saham LQ 45. Data yang diperoleh berupa data sekunder dari Bursa Efek Indonesia. Metode statistic yang digunakan adalah analisis jalur. Hasil pengujian menunjukan bahwa SBI, Inflasi dan Nilai Kurs mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable Return Market IHSG sedangkan dampaknya terhadap Return Saham LQ 45 tidak memberikan pengaruh yang signifikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini dapat ditunjukkan dengan uji parsial dan uji simultan dari variable makro ekonomi (SBI, Inflasi, dan Nilai Kurs) dan Return Market IHSG terhadap Return Saham LQ 45 yang menyatakan bahwa probabilitasnya di atas 0.05.

Kata kunci : Tingkat SBI, Inflasi, Kurs, Return Saham LQ 45, IHSG.

Page 5: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb. Alhamdulilahi Rabbil’ Alamin, segala puji hanya bagi Allah

SWT pemilik segala sesuatu yang ada dibumi dan langit. Atas berkat rahmat dan ridha-Nya,

kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia dan hidayahnya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat dan

salam senantiasa tercurah untuk Nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan ummat dan telah

membawa manusia dari alam jahiliyah menuju jalan cahaya, beserta keluarga, para sahabat dan

pengikut-pengikutnya hingga akhir jaman.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh Ujian Program Strata

1 dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan

jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari semua pihak demi penyempurnaan skripsi ini.

Dengan segenap kerendahan hati, melalui kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada:

1. My Moms, selaku orang tua yang senantiasa memberikan doa, motivasi yang tiada pernah

henti dan takkan lelah selalu memberi dukungan moril maupun materil sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan dosen pembimbing I yang telah

Page 6: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

memberikan masukan dan bimbingan dengan kesabaran dan ketabahanya. Terima kasih atas

semua arahan dan saran yang telah diberikan selama bimbingan hingga selesainya skripsi ini.

4. H.M.Arief Mufraini,L.c.,M.si selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan masukan

dan bimbingan dengan kesabaran dan ketabahanya. Terima kasih atas semua arahan dan

saran yang telah diberikan selama bimbingan hingga selesainya skripsi ini.

5. My brur and sister yang selalu buat suasana ceria dalam masa penulisan skripsi ini.

6. Nyzomi dan dede sebagi teman yg selalu mendukung dalam penulisan skripsi.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang telah memberikan ilmunya selama

masa perkuliahan.

8. Seluruh staf bagian akademik dan perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Terima

kasih atas keramahannya dalam memberikan pelayanan.

9. Kepada teman-temanku di FEIS 2005 Manajemen A dan Manajemen Keuangan, Semangat

ya,....Doaku selalu menyertai kalian.

10. Terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam

penyelesaian skripsi ini.

Hanya do’a tulus yang dapat penulis berikan untuk setiap kebaikan yang telah kalian

berikan ”satu kebaiakan yang kalian lakukan semoga Alloh membalasnya dengan seribu

kebaikan” Amin...

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Jakarta, Januari 2010

Bayu Raditya

DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……………………………………………… i

ABSTRACT …………………………………………………………………. ii

Page 7: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

ABSTRAK …………………………………………………………………… iii

KATA PENGANTAR……………………………………………………….. iv

DAFTAR ISI…………………………………………………………………. v

DAFTAR TABEL……………………………………………………………. ix

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… x

BAB. I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………….. 1

B. Perumusan Masalah ………………………………………………. 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………… 8

1. Tujuan Penelitian ……………………………………………… 8

2. Manfaat Penelitian ……………………………………….......... 8

BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pasar Modal dan Instrumen Pasar Modal ………………………… 10

B. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) …………………………………… 14

1. Pengertian Sertifikat Bank Indonesia ……………………….. 14

2. Tujuan Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia ……………….. 14

3. Dasar Hukum Sertifikat Bank Indonesia ……………………. 15

4. Karakteristik Sertifikat Bank Indonesia …………………….. 15

5. Tingkat SBI dan IHSG BEI …………………………………. 16

C. Inflasi ………………………………………………………………. 17

D. Nilai Tukar (Kurs) ……………………………………………......... 21

Page 8: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

1. Penentuan Nilai Tukar ……………………………………….. 22

2. Sistem Kurs Mata Uang ……………………………………… 23

3. Sejarah Perkembangan Kebijakan Nilai Tukar di Indonesia…. 26

4. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS dan IHSG BEI ……. 27

E. Indeks Harga Saham ……………………………………………….. 28

F. Return Saham ………...……………………………………………. 31

G. Sejarah Perusahaan Yang Terdaftar Pada Indeks LQ 45…………… 32

H. Penelitian Terdahulu ..……………………………………………… 33

I. Kerangka Pemikiran ……………………………………………….. 38

J. Hipotesis …………………………………………………………… 39

BAB. III. METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian …………………………………………. 40

B. Metode Penentuan Sampel ………………………………………… 40

C. Metode Pengumpulan Data ………………………………………… 41

D. Analisis Jalur ……………………………………………………… 41

E. Uji Hipotesis ……………………………………………………… 43

F. Operasional Variabel Penelitian …………………………………… 54

BAB. IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ……………………………. 58

B. Deskriptif Variabel Penelitian …………………………………. 62

C. Uji Korelasi ……………………………………………………... 72

Page 9: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

D. Analisis Jalur ………………………………………………….... 76

E. Diagram Analisis Jalur ………………………………………… 79

F. Pengujian Hipotesis ……………………………………………. 80

G. Pengaruh Langsung……………………………………………... 89

H. Interprestasi …………………………………………………….. 92

BAB V KESIMPUIAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……………………………………………………... 94

B. Implikasi ………………………………………………………. 95

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 97

LAMPIRAN …………………………………………………………………… 100

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu 37

4.1 Data Perkembangan IHSG 63

4.2 Data Return Saham LQ 45 65

4.3 Data Perkembangan Tingkat SBI 67

4.4 Data Perkembangan Inflasi 68

4.5 Data Perkembangan Nilai Kurs 70

4.6 Koefisien Korelasi Variabel Karakteristik Makro Ekonomi dan IHSG

73

4.7 Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel 75

4.8 Koefisien Persamaan Analisis Jalur 1 76

Page 10: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

4.9 Koefisien Persamaan Analisis Jalur 2 78

4.10 Uji F 80

4.11 Uji T 82

4.12 Pengujian Individual 88

4.13 Pengaruh Tingkat SBI Terhadap IHSG 89

4.14 Pengaruh Inflasi Terhadap IHSG 90

4.15 Pengaruh Nilai Kurs Terhadap IHSG 90

4.16 Uji R 91

Page 11: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran 38

Gambar 4.1 : Grafik IHSG 64

Gambar 4.2 : Grafik Return Saham LQ 45 65

Gambar 4.3 : Grafik Tingkat SBI 67

Gambar 4.4 : Grafik Inflasi 69

Gambar 4.5 : Grafik Kurs 71

Gambar 4.6 : Analisis Jalur dengan variabel endogen Return Market

IHSG dan Return Saham LQ 45 79

Gambar 4.7 : Diagram Analisis Jalur Setelah Trimming 89

Page 12: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Data Perkembangan IHSG 100

2 Data Perkembangan Return Saham LQ 45 100

3 Data Perkembangan Tingkat SBI 101

4 Data Perkembangan Inflasi 101

5 Data Perkembangan Nilai Kurs 102

6 Output SPSS 103

Page 13: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses globalisasi pada fase sekarang terdiri dari dua fenomena yang berbeda, yakni

globalisasi bisnis produk dan globalisasi bisnis keuangan dimana proses globalisasi bisnis

keuangan telah memiliki signifikasi dan kekuatan yang lebih besar daripada globalisasi

bisnis produk dalam tanda kutip. Bisnis keuangan meliputi bisnis valas (valuta asing) serta

investasi langsung dan investasi tidak langsung (Mansyur, 2009).

Investasi melalui pasar modal sebagai bentuk investasi tidak langsung dilakukan

dimana saja diseluruh dunia termasuk di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Investor

menginvestasikan uangnya berdasarkan preferensi keuntungan yang optimal melalui

investasi portofolio.

Perubahan-perubahan di dalam lingkungan perekonomian dunia, pergeseran pusat-

pusat kekuatan ekonomi, pembauran di Negara-negara sosialis, revolusi teknologi dan

informasi, komunikasi dan sebagainya menyoret setiap perekonomian nasional ke dalam

kancah perekonomian global. Proses yang tak terhindarkan ini meningkatkan peluang-

peluang bagi setiap Negara untuk memperluas pasar dan sumber pembiayaan. Namun pada

gilirannya makin besar peluang maka akan setara dengan resiko yang ditanggung. Proses

globalisasi tidak hanya terbatas pada perdagangan dan arus modal saja melainkan telah

merambah pada sektor produksi. Ditunjang oleh kebebasan lau lintas modal, upaya

memperluas pasar dan mencari lokasi produksi yang murah, relokasi industry bagaikan

Page 14: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

arus yang tak terbendung. Kondisi ini sangat menguntungkan bagi perusahaan-perusahaan

multinasional (Tendi Haruman dkk., 2005).

Perkembangan harga saham dapat dilihat pada indeks harga saham gabungan (IHSG)

dimana Indeks harga saham yang naik menunjukkan kegairahan sedangkan indeks harga

saham yang turun menunjukkan adanya kelesuan pasar. Perubahan IHSG bukan hanya

sekedar mencerminkan perkembangan perusahaan atau industri suatu Negara, bahkan bisa

dianggap sebagai perubahan yang lebih fundamental dari suatu Negara. Maksudnya, IHSG

suatu Negara yang mengalami penurunan dapat disebabkan oleh kondisi perekonomian di

negara tersebut yang sedang menghadapi permasalahan. Sebaliknya indeks harga saham

yang mengalami peningkatan bisa mengindikasikan adanya perbaikan kinerja

perekonomian di negara tersebut. Berdasarkan pandangan tersebut, maka diperlukan kajian

yang mendalam tentang faktor-faktor yang berkaitan dengan perubahan harga saham

tersebut (Murwaningsari, 2008).

Pembentukan harga saham di BEI dipengaruhi bukan hanya oleh kondisi bisnis dan

ekonomi di Indonesia, tetapi juga kondisi di negara-negara lain. Perubahan harga saham

dapat mengakibatkan perubahan perilaku konsumsi dan investasi investor. Berdasarkan hal

tersebut, harga saham sangat penting untuk mendapat perhatian karena harga saham

mencerminkan berbagai informasi yang terjadi di pasar modal. Indeks harga saham di

bursa efek merupakan indikator yang menggambarkan rasio perubahan harga saham yang

dipengaruhi oleh beberapa kondisi perekonomian, sehingga mempengaruhi naik turunnya

tingkat pengembalian di BEI. Oleh karena itu, menjadi suatu hal yang menarik untuk

mengamati pergerakan harga saham (Widayanti, 2007:4).

Page 15: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Namun, bila melihat indikator ekonomi beberapa tahun terakhir pada Januari 2007,

IHSG mencapai 1.757,26 dan sampai Januari 2008 telah mencapai 2.627,25. Ini

merupakan peningkatan yang cukup signifikan mengingat IHSG pada tahun 2004, 2005,

dan 2006 baru mencapai 732,40, 1.162,63, dan 1.310,26. Kemudian sepanjang periode

bulan Januari-Juli 2008, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menerus berupaya

menciptakan pasar yang semakin likuid, wajar, teratur dan transparan. Sepanjang periode

di atas, bursa telah menunjukkan prestasi yang sangat menggembirakan. Salah satunya

ditunjukkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI yang berhasil mencatat

rekor tertinggi pada tanggal 11 Desember 2007 di level 2.745,83 (www.jsx.co.id). IHSG

merupakan cerminan dari kegiatan pasar modal secara umum. Peningkatan IHSG

menunjukkan kondisi pasar modal sedang bullish, sebaliknya jika menurun menunjukkan

kondisi pasar modal sedang bearish. Untuk itu, seorang investor harus memahami pola

perilaku harga saham di pasar modal.

Kondisi perekonomian nasional harus beradaptasi dengan perekonomian global

menuntut setiap pelaku ekonomi untuk berpikir secara kritis dalam menyikapi hal tersebut.

Perekonomian nasional bergantung pada situasi negara. Pada akhir tahun 1997 Indonesia

dilanda krisis moneter yang berkepanjangan, nilai kurs rupiah bagaikan layang-layang

putus dan berfluktuasi dari hari ke hari. Pergantian masa pemerintahan mempengaruhi

situasi politik kenegaraan yang berdampak pada perekonomian nasional yang hingga saat

ini. Terlihat dari kabinet saat ini yang pada pembentukannya saja sudah dihadapkan pada

masalah-masalah yang maha besar. Salah satu hikmah yang dapat ditarik adalah

peninjauan kembali seluruh kebijaksanaan ekonomi. Perkembangan nilai tukar rupiah

selama ini menunjukkan kecenderungan terdepresiasi secara persisten. Walaupun rupiah

Page 16: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

sempat menguat namun melemah kembali akibat keadaan yang tidak kondusif. Hal ini

disebabkan oleh masih rendahnya factor market confidence yang berangkat dari

peningkatan contry risk dan perubahan motif transaksi USD/IDR menjadi speculantive

motive. Didik J. Rachbini (2001:72) berpendapat bahwa ketidakstabilan sistem moneter

suatu Negara semakin diperparah oleh spekulasi, yang volume transaksinya semakin besar

dari waktu ke waktu. Institusi yang bergerak di pasar valuta, saham dan pasar uang lainnya

semakin kuat pengaruhnya secara relatif terhadap suatu sistem ekonomi.

Selanjutnya pada bulan Agustus 2005, rupiah mengalami tekanan kembali sehingga

melemah terhadap dollar AS meskipun pada bulan-bulan berikutnya relative stabil.

Beberapa factor internal yang turut memberikan tekanan antara lain : masih tingginya

kekhawatiran terhadap stabilitas di bidang politik dan keamanan dalam jangka pendek dan

jangka panjang, pesimisnya pelaku bisnis dan investor luar negeri terhadap pulihnya

perekonomian nasional akibat kondisi pemerintahan, ancaman terorisme, bencana alam,

serta tingginya sensitivitas fluktuasi rupiah terhadap berbagai isu negatif lainnya.

Dalam kondisi melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS, pemerintah juga

ikut menaikkan tingkat suku bunga SBI. Langkah ini diambil untuk memerangi spekulasi

valas. Dengan menaikkan tingkat suku bunga diharapkan dapat menahan merosotnya nilai

tukar rupiah dan menarik investor dalam rangka mendorong terjadinya perubahan

komposisi assets ke dalam rupiah sehingga rupiah meningkat atau terapresiasi. Seseorang

investor harus mampu mengantisipasi risiko yang terjadi dengan mendiversifikasikan

investasinya untuk memperkecil risiko. Grubber (2003:299), mengemukakan mengenai

jenis-jenis risiko sebagai berikut : “…that the risk of any stock could be divided into

systematic risk (market risk) and unsystematic risk (non market risk)”.

Page 17: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Kenaikan tingkat suku bunga tidak otomatis akan diikuti oleh pembelian aset secara

besar-besaran oleh investor, karena dianggap membawa konsekuensi meningkatnya biaya

pemulihan ekonomi serta meningkatnya biaya rekapitalisasi dan biaya yang harus

ditanggung oleh Bank Sentral dalam membiayai perbaikan perekonomian nasional.

Kenaikan suku bunga yang tajam justru merupakan sinyal bahwa perekonomian melambat,

dan expected return menjadi rendah. Alhasil kenaikan suku bunga yang tajam itu justru

menyebabkan berpindahnya portofolio investasi asing ke valas sehingga menekan nilai

rupiah lebih tajam lagi. Dalam kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan, harga

barang juga dapat menyebabkan inflasi yang tinggi juga menyertai kenaikan nilai tukar dan

suku bunga. Faktor fundamental ekonomi misalnya, kondisi perekonomian seperti GDP,

nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, tingkat suku bunga, inflasi, kebijakan

pemerintah seperti kebijakan pajak, dan lain sebagainya. Hal tersebut diungkapkan pula

oleh J. Soedrajad Djiwandono (2001:138) sebagai berikut :…Saya ingin membuat catatan

disini bahwa dalam analisis ekonomi makro yang biasa kita sebut fundamental itu adalah

kondisi berbagai indicator makro seperti GDP, laju inflasi, suku bunga, neraca pembayaran

(nilai tukar), cadangan devisa, kondisi anggaran pemerintah, dan lain-lain….”

Dalam penelitian Moh Mansyur (2009) serta Sitinjak dan Kurniasari (2003) yang

menemukan bahwa nilai tukar dan tingkat bunga SBI berpengaruh terhadap IHSG. Namun

Murwaningsari (2008) kembali menunjukkan bahwa Kurs tidak memiliki pengaruh

signifikan pada IHSG. Penelitian yang dilakukan oleh Maurin Sitorus (2004) yang berjudul

pengaruh variabelmakro ekonomi (inflasi, suku bunga SBI, kurs, dan jumlah uang beredar)

menunjukkan bahwa variable-variabel makro ekonomi berpengaruh secara simultan

terhadap kinerja saham pertambangan minyak dan gas bumi. Dan variabel makro ekonomi

Page 18: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

yang berpengaruh sangat besar terhadap kinerja saham pertambangan minyak dan gas bumi

adalah variabel kurs

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk menelaah

lebih lanjut mengenai variabel makroekonomi apakah yang sebenarnya berpengaruh

terhadap Return Market dan dampaknya terhadap Return Saham LQ 45. Oleh karena itu,

dalam skripsi peneliti mengambil judul “Analisis Tingkat Sertifikat Bank Indonesia,

Inflasi, dan Nilai Kurs Terhadap Return Saham LQ 45 dan Dampaknya Terhadap

IHSG”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka permasalahan yang akan

dibahas adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh SBI, Inflasi dan Nilai Kurs terhadap Return Saham LQ

45?

2. Apakah terdapat pengaruh Return Saham LQ 45 terhadap IHSG?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan SBI, Inflasi dan Nilai Kurs

terhadap Return Saham LQ 45 dan dampaknya terhadap IHSG baik secara

langsung maupun secara tidak langsung ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Page 19: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

1. Tujuan Penelitian

a. Menganalisis pengaruh SBI, Inflasi dan Nilai Kurs terhadap Return Saham

LQ 45.

b. Untuk menganalisis pengaruh Return Saham LQ 45 terhadap IHSG.

c. Untuk menganalisis pengaruh yang signifikan dari SBI, Inflasi dan Nilai Kurs

terhadap Return Saham LQ 45 dan dampaknya terhadap IHSG.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Investor

Bagi investor yang tercatat di BEI, hasil dari penelitian ini dapat membantu

mereka dalam menentukan apakah akan menjual, membeli, ataukah menahan

saham yang mereka miliki berkenaan dengan perubahan kurs rupiah terhadap

dollar AS, tingkat suku bunga SBI, dan Inflasi.

b. Bagi Akademisi

Hasil Penelitian ini dapat menambah khasanah pustaka bagi yang berminat

mendalami pengetahuan dalam Nilai Kurs, SBI, Inflasi dan Return Saham

c. Bagi Pemerintah

Dengan diketahuinya dampak dari kurs rupiah/US$, tingkat suku bunga SBI dan

Inflasi terhadap IHSG dan dampaknya terhadap Return Saham LQ 45, maka

pemerintah dapat membuat kebijakan-kebijakan yang berkenaan dengan kurs

Page 20: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

rupiah/US$, tingkat suku bunga SBI, dan Inflasi sehingga pengaruh yang telah

atau akan terjadi dapat diantisipasi dan ditangani dengan sebaik-baiknya.

d. Bagi Penulis

Bagi peneliti sendiri, penelitian ini dapat membuka wawasan baru. Bahwa faktor-

faktor ekonomi makro juga berpotensi mempengaruhi kinerja bursa saham, jadi

tidak hanya faktor-faktor internal bursa itu sendiri saja.

Page 21: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pasar Modal dan Instrumen Pasar Modal

Pasar modal sering disamakan dengan pasar uang, padahal keduanya memiliki

perbedaan secara prinsip. Pasar modal atau capital market adalah pasar keuangan untuk dana-

dana jangka panjang dan dalam arti sempit merupakan pasar nyata. Sementara pasar uang atau

money market berkaitan dengan instrumen keuangan jangka pendek dan merupakan pasar

tidak nyata. Menurut Husnan (2001:3) mendefinisikan pasar modal sebagai pasar untuk

berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan baik

dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun

perusahaan swasta.

Menurut Arthesa dan Handiman (2006:215) Pasar Modal adalah Lembaga Keuangan

bukan bank yang mempunyai kegiatan berupa penawaran dan perdagangan efek. Selain itu

pasar modal juga merupakan lembaga profesi yang berkaitan dengan transaksi jual beli

efek. Dengan demikian Pasar Modal dikenal sebagai tempat bertemunya penjual dan

pembeli dana.

Pengertian pasar modal menurut Undang Undang pasar modal no.8 tahun 1995 pasal

1 adalah kegiatan yang berkenaan dengan penawaran umum dan perdagangan efek

perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga profesi yang

berkaitan dengan efek.

Page 22: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang

terorganisasi dengan efek-efek yang diperdagangkan yang disebut bursa efek (Ahmad

Rodoni, 2006:158).

Dari definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pasar modal (capital market)

merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual

belikan, baik surat utang (obligasi), equity (saham), reksadana, instrumen derivatif maupun

instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun

institusi lain (misalnya pemerintah) dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi.

Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal berupa instrumen jangka

panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti : saham, obligasi, waran, right,

reksadana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, future dan lain-lain.

Menurut Ahmad Rodoni (2006:168), produk-produk yang ada di pasar modal adalah

sebagai berikut :

1. Reksadana

Reksadana atau disebut mutual fund atau investmen fund merupakan sertifikat yang

menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksadana

(manajer investasi) untuk digunakan sebagai modal berinvestasi. Pada prinsipnya

investasi pada reksadana adalah melakukan investasi yang menyebar pada beberapa

alat investasi yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang

2. Saham

Saham adalah penyertaan modal dan pemilikan suatu perseroan terbatas (PT) atau

disebut emiten. Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau

Page 23: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang

menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang

menerbitkan kertas tersebut. Dengan kepemilikan saham, pemegang saham juga

dapat memperoleh capital gain. Capital gain akan diperoleh bila ada kelebihan harga

jual diatas harga beli.

3. Saham Preferen

Saham preferen adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa artinya di

samping memiliki karakteristik seperti obligasi juga memiliki karakteristik saham

biasa. Karakteristik obligasi misalnya saham preferen memberikan hasil yang tetap

seperti bunga obligasi. Biasanya saham preferen memberikan pilihan tertentu atas

hak pembagian dividen. Jika suatu ketika emiten mengalami kerugian, maka

pemegang saham preferen bisa tidak menerima pembayaran dividen yang sudah

ditetapkan sebelumnya.

4. Obligasi

Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi

pinjaman dengan yang diberi pinjaman. Surat obligasi adalah selembar kertas yang

menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan

yang menerbitkan obligasi.

5. Obligasi Konversi (Convertible Bond)

Obligasi Konversi, sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa, biasanya dengan

memberika kupon yang tetap, memiliki jatuh tempo dan memiliki nilai pari. Hanya

saja obligasi konversi memiliki keunikan yaitu dapat ditukarkan dengan saham biasa.

Pada obligasi konversi selalu tercantum persyaratan untuk melakukan konversi.

Page 24: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

6. Waran

Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang sudah

ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat berharga lainnya,

misalnya obligasi atau saham. Penerbitan waran harus memiliki saham yang nantinya

dikonversi oleh pemegang waran. Namun setelah obligasi, saham yang disertai waran

memasuki pasar baik obligasi, saham maupun waran dapat diperdagangkan secara

terpisah.

7. Right issue

Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang dikeluarkan

emiten. Karena merupkan hak, maka investor tidak terikat untuk membelinya. Ini

berbeda dengan saham bonus atau dividen saham, yang otomatis diterima oleh

pemegang saham.

B. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Sebagaimana tercantum dalam UU No.13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral, salah

satu tugas Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter adalah membantu pemerintah

dalam mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. Dalam melaksanakan

tugasnya, BI menggunakan beberapa piranti moneter yang terdiri dari Giro Wajib

Minimum (Reserve Requirement), Fasilitas Diskonto, Himbauan Moral dan Operasi Pasar

Terbuka. Dalam Operasi Pasar Terbuka BI dapat melakukan transaksi jual beli surat

berharga termasuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

1. Pengertian Sertifikat Bank Indonesia

Page 25: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.8/13/DPM tentang Penerbitan

Sertifikat Bank Indonesia Melalui Lelang, Sertifikat Bank Indonesia yang

selanjutnya disebut SBI adalah surat berharga dalam mata uang Rupiah yang

diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek.

2. Tujuan Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia

Sebagai otoritas moneter, BI berkewajiban memelihara kestabilan nilai Rupiah.

Dalam paradigma yang dianut, jumlah uang primer (uang kartal + uang giral di BI)

yang berlebihan dapat mengurangi kestabilan nilai Rupiah. SBI diterbitkan dan dijual

oleh BI untuk mengurangi kelebihan uang primer tersebut.

3. Dasar Hukum Sertifikat Bank Indonesia

Dasar hukum penerbitan SBI adalah UU No.13 Tahun 1968 tentang Bank

Sentral, Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.31/67/KEP/DIR tanggal 23 Juli

1998 tentang Penerbitan dan Perdagangan Sertifikat Bank Indonesia serta Intervensi

Rupiah, dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/2/PBI/2004 tanggal 16 Februari 2004

tentang Bank Indonesia – Scripless Securities Settlement System.

4. Karakteristik Sertifikat Bank Indonesia

SBI memiliki karakteristik sebagai berikut (www.bi.go.id):

a. Jangka waktu maksimum 12 bulan dan sementara waktu hanya diterbitkan

untuk jangka waktu dan 3 bulan.

b. Denominasi: dari yang terendah Rp 50 juta sampai dengan tertinggi Rp 100

miliar.

Page 26: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

c. Pembelian SBI oleh masyarakat minimal Rp 100 juta dan selebihnya

dengan kelipatan Rp 50 juta.

d. Pembelian SBI didasarkan pada nilai tunai berdasarkan diskonto

murni (true discount) yang diperoleh dari rumus berikut ini:

e. Pembeli SBI memperoleh hasil berupa diskonto yang dibayar di muka.

Nilai Diskonto = Nilai Nominal – Nilai Tunai

f. Pajak Penghasilan (PPh) atas diskonto dikenakan secara final sebesar 15%.

g. SBI diterbitkan tanpa warkat (scripless).

h. SBI dapat diperdagangkan di pasar sekunder.

5. Tingkat Suku Bunga SBI dan IHSG BEI

SBI adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan oleh BI

sebagaipengakuan hutang berjangka waktu pendek dengan sistem diskonto. Tingkat

suku bunga merupakan daya tarik bagi investor menanamkan investasinya dalam

bentuk deposito atau SBI sehingga investasi dalam bentuk saham akan tersaingi.

Menurut Cahyono (2000:117) terdapat 2 penjelasan mengapa kenaikan suku

bunga dapat mendorong harga saham ke bawah. Pertama, kenaikan suku bunga

mengubah peta hasil investasi.

Kedua, kenaikan suku bunga akan memotong laba perusahaan. Hal ini terjadi

dengan dua cara. Kenaikan suku bunga akan meningkatkan beban bunga emiten,

sehingga labanya bisa terpangkas. Selain itu, ketika suku bunga tinggi, biaya

produksi akan meningkat dan harga produk akan lebih mahal sehingga konsumen

Nilai Tunai =

Page 27: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

mungkin akan menunda pernbeliannya dan menyimpan dananya di bank. Akibatnya

penjualan

perusahaan menurun. Penurunan penjualan perusahaan dan laba akan menekan

harga saham.

C. Inflasi

Pengertian inflasi dalam arti luas didefinisikan sebagai suatu kenaikan relatif dalam

tingkat harga umum. Inflasi dapat timbul bila jumlah uang atau uang deposito dalam

peredaran banyak, dibandingkan dengan jumlah barang-barang serta jasa-jasa yang

ditawarkan atau bila karena hilangnya kepercayaan mata uang nasional (Winardi, dalam

Setiawan : 2006).

Inflasi merupakan kejadian ekonomi yang sering terjadi meskipun kita tidak pernah

menghendaki. Milton Friedman menyatakan inflasi ada dimana saja dan selalu merupakan

fenomena moneter yang mencerminkan adanya pertumbuhan moneter yang berlebihan dan

tidak stabil.

Inflasi menunjukan kenaikan harga umum atau suatu fenomena ekonomi yang

berkaitan dengan terjadinya penurunan nilai uang yang ditandai dengan kenaikan harga

hampir semua barang dalam waktu yang lama.

Dalam perekonomian modern, masalah inflasi sangatlah rentan karena penyebab

inflasi sangat komplek. Inflasi bukan saja disebabkan oleh penawaran uang yang

berlebihan, tapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti kenaikan gaji,

ketidakstabilan politik, pengaruh inflasi dari luar negeri dan kemorosotan nilai uang.

Page 28: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Inflasi dapat dibedakan menjadi dua jenis (Boediono, 2009), pertama demand pull

inflation, yaitu inflasi yang disebabkan oleh terlalu kuatnya peningkatan permintaan

agregat dari masyarakat terhadap komoditi-komoditi hasil produksi di pasar barang. Jenis

yang kedua, adalah cost push inflation, yaitu inflasi yang disebabkan karena meningkatnya

harga-harga faktor produksi sehingga menaikkan harga komoditi di pasar komoditi.

Inflasi didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam

suatu perekonomian. Tingkat inflasi (persetase kenaikan harga) berbeda dari suatu periode

ke periode lainnya, dan berbeda pula dari suatu negara ke negara lainnya. Inflasi adalah

suatu kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus

(Sadono Sukirno : 2004:15).

Kenaikan harga secara terus menerus dalam suatu periode diukur berdasarkan Indeks

Harga Konsumen (IHK). Indeks harga konsumen merupakan indeks harga dari barang

yang selalu digunakan para konsumen dengan memakai indeks harga tahunan sebelumnya

sebagai tahun dasar. Cara pengukuran inflasi yaitu:

IHKt - IHKt-1

Laju inflasi =

IHKt-1

Nasution dan Maharani (2006) inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang

berlaku dalam suatu perekonomian, tingkat inflasi yang tinggi akan mengakibatkan harga

input produk naik sehingga biaya produksi naik, akibatnya keuntungan yang diperoleh

perusahaan akan turun, maka dapat dikatakan inflasi mempunyai hubungan negatif dengan

harga saham.

Menurut Murni (2006:14) Inflasi dapat diklarifikasi menjadi tiga kategori, yaitu :

Page 29: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

1. Moderat Inflation (7% - 10% setahun)

Adalah inflasi yang ditandai dengan harga-harga yang meningkat secara lamban.

2. Galloping Inflation (20% - 100%)

Adalah inflasi ganas dapat menimbulkan gangguan-gangguan serius terhadap

perekonomian dan timbulnya distorsi-distorsi besar dalam perekonomian. Hal ini

ditandai oleh uang kehilangan nilainya dengan cepat, sehingga orang tidak

suka memegang uang atau lebih baik memegang barang. Kredit jangka panjang

didasarkan pada indeks harga atau menggunakan mata uang asing seperti dollar.

Kegiatan investasi masyarakat lebih banyak di luar negeri.

3. Hyper Inflation (diatas 100%)

Adalah inflasi yang sangat tinggi. Inflasi ini sangat mematikan kegiatan

perekonomian masyarakat. Kondisi hyper inflation dapat digambarkan

”Sebelum inflasi, bila ke pasar membawa uang sesaku dapat digunakan untuk

membeli barang sekeranjang, disaat terjadi hyper inflation untuk membeli

barang sesaku memerlukan uang sekeranjang” (Samuelson:2001).

Menurut penyebabnya inflasi terdiri dari :

a. Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai uang

dan barang yang terlalu kuat. Inflasi ini disebut Demand Inflation.

b. Inflasi yang timbul karena desakan biaya dan kenaikan ongkos produksi

disebut Cost Inflation.

Page 30: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Inflasi meningkat berdampak negatif bagi investor di pasar modal dan pasar uang,

dan mempunyai dampak positif terhadap kinerja perusahaan, naiknya harga jual produk

dapat meningkatkan biaya per kapita, biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.

Hubungan Inflasi dan IHSG BEI menurut Nasution dan Maharani (2006) inflasi

adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian, tingkat

inflasi yang tinggi akan mengakibatkan harga input produk naik sehingga biaya produksi

naik, akibatnya keuntungan yang diperoleh perusahaan akan turun, maka dapat dikatakan

inflasi mempunyai hubungan negatif dengan harga saham.

D. Nilai Tukar (Kurs).

Mankiw (2005:492) exchange rate atau kurs adalah tingkat dimana negara

melakukan pertukaran di pasar dunia. Krugman (2000 ; 355) kurs adalah harga sebuah

mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lain.

Nilai tukar (exchange rate) adalah perbandingan antara mata uang suatu negara

terhadap mata uang negara lain. Kasmir (2001:213) Pasar valuta asing adalah pasar dimana

transaksi valuta asing dilakukan baik antar negara maupun dalam suatu negara. Transaksi

tersebut dapat dilakukan oleh badan atau perusahaan atau secara perorangan dengan

berbagai tujuan. Dalam setiap kali melakukan transaksi valuta asing maka digunakan kurs

Page 31: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

(nilai tukar). Nilai tukar ini dapat berubah-ubah setiap saat sesuai kondisi dari waktu ke

waktu yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti ekonomi dan politik.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar termasuk ke dalam makro ekonomi yang bisa

mempengaruhi return yang di dapat oleh investor. Nilai tukar rupiah terhadap dollar

ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan pasar, atau dengan kata lain kurs

rupiah ditentukan oleh mekanisme pasar.

Harga rupiah terhadap kurs dollar melemah, maka permintaan terhadap mata uang

dollar akan meningkat. Hal ini disebabkan karena investor cenderung melepas rupiah dan

akan membeli dollar. Akibat dari beralihnya minat investor kepada mata uang dollar atau

investor lebih memilih option untuk menyimpan uangnya di bank daripada berinvestasi di

pasar modal, maka harga saham cenderung turun yang mengakibatkan menurunnya indeks

harga saham yang berakibat lagi pada menurunnya kinerja pasar modal.

Hubungan secara teoritis antara nilai tukar rupiah dengan harga saham bersifat

negatif yaitu apabila terjadi penurunan nilai tukar rupiah terhadap dollar (rupiah

terdepresiasi), maka akan menurunkan tingkat pengembalian investasi saham. Dengan

merosotnya nilai tukar rupiah menunjuk kepada merosotnya kemampuan ekonomi nasional

Indonesia, maka kemampuan fundamental perusahaan juga cenderung merosot, sehingga

menurunkan tingkat pengembalian saham. Sedangkan nilai tukar rupiah dengan harga

saham bersifat positif yaitu apabila terjadi sebaliknya. (Ruhendi dan Johan A, 2003).

1. Penentuan Nilai Tukar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar, yaitu

(Madura, 1993):

a. Faktor Fundamental

Page 32: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Faktor fundamental berkaitan dengan indikator-indikator ekonomi seperti

inflasi, suku bunga, perbedaan relatif pendapatan antar-negara, ekspektasi pasar

dan intervensi Bank Sentral.

b. Faktor Teknis

Faktor teknis berkaitan dengan kondisi penawaran dan permintaan devisa pada

saat-saat tertentu. Apabila ada kelebihan permintaan, sementara penawaran

tetap, maka harga valas akan naik dan sebaliknya.

c. Sentimen Pasar

Sentimen pasar lebih banyak disebabkan oleh rumor atau berita-berita politik

yang bersifat insidentil, yang dapat mendorong harga valas naik atau turun

secara tajam dalam jangka pendek. Apabila rumor atau berita-berita sudah

berlalu, maka nilai tukar akan kembali normal.

2. Sistem Kurs Mata Uang

Menurut Kuncoro (2001: 26-31), ada beberapa sistem kurs mata uang yang

berlaku di perekonomian internasional, yaitu:

a. Sistem kurs mengambang (floating exchange rate), sistem kurs ini ditentukan

oleh mekanisme pasar dengan atau tanpa upaya stabilisasi oleh otoritas

moneter. Di dalam sistem kurs mengambang dikenal dua macam kurs

mengambang, yaitu :

1) Mengambang bebas (murni) dimana kurs mata uang ditentukan

sepenuhnya oleh mekanisme pasar tanpa ada campur tangan pemerintah.

Sistem ini sering disebut clean floating exchange rate, di dalam sistem

Page 33: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

ini cadangan devisa tidak diperlukan karena otoritas moneter tidak

berupaya untuk menetapkan atau memanipulasi kurs.

2) Mengambang terkendali (managed or dirty floating exchange rate)

dimana otoritas moneter berperan aktif dalam menstabilkan kurs pada

tingkat tertentu. Oleh karena itu, cadangan devisa biasanya dibutuhkan

karena otoritas moneter perlu membeli atau menjual valas untuk

mempengaruhi pergerakan kurs.

b. Sistem kurs tertambat (peged exchange rate). Dalam sistem ini, suatu Negara

mengkaitkan nilai mata uangnya dengan suatu mata uang negara lain atau

sekelompok mata uang, yang biasanya merupakan mata uang negara partner

dagang yang utama “Menambatkan“ ke suatu mata uang berarti nilai mata uang

tersebut bergerak mengikuti mata uang yang menjadi tambatannya. Jadi

sebenarnya mata uang yang ditambatkan tidak mengalami fluktuasi tetapi

hanya berfluktuasi terhadap mata uang lain mengikuti mata uang yang menjadi

tambatannya.

c. Sistem kurs tertambat merangkak (crawling pegs). Dalam sistem ini, suatu

negara melakukan sedikit perubahan dalam nilai mata uangnya secara periodik

dengan tujuan untuk bergerak menuju nilai tertentu pada rentang waktu

tertentu. Keuntungan utama sistem ini adalah suatu negara dapat mengatur

penyesuaian kursnya dalam periode yang lebih lama dibanding sistem kurs

tertambat. Oleh karena itu, sistem ini dapat menghindari kejutan-kejutan

terhadap perekonomian akibat revaluasi atau devaluasi yang tiba-tiba dan

tajam.

Page 34: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

d. Sistem sekeranjang mata uang (basket of currencies). Banyak negara terutama

negara sedang berkembang menetapkan nilai mata uangnya berdasarkan

sekeranjang mata uang. Keuntungan dari sistem ini adalah menawarkan

stabilitas mata uang suatu negara karena pergerakan mata uang disebar dalam

sekeranjang mata uang. Seleksi mata uang yang dimasukkan dalam

“keranjang“ umumnya ditentukan oleh peranannya dalam membiayai

perdagangan negara tertentu. Mata uang yang berlainan diberi bobot yang

berbeda tergantung peran relatifnya terhadap negara tersebut. Jadi sekeranjang

mata uang bagi suatu negara dapat terdiri dari beberapa mata uang yang

berbeda dengan bobot yang berbeda.

e. Sistem kurs tetap (fixed exchange rate). Dalam sistem ini, suatu Negara

mengumumkan suatu kurs tertentu atas nama uangnya dan menjaga kurs ini

dengan menyetujui untuk menjual atau membeli valas dalam jumlah tidak

terbatas pada kurs tersebut. Kurs biasanya tetap atau diperbolehkan

berfluktuasi dalam batas yang sangat sempit.

3. Sejarah Perkembangan Kebijakan Nilai Tukar di Indonesia

Sejak tahun 1970, negara Indonesia telah menerapkan tiga sistem nilai tukar,

yaitu:

Page 35: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

a. Sistem kurs tetap (1970- 1978)

Sesuai dengan Undang-Undang No.32 Tahun 1964, Indonesia menganut sistem

nilai tukar tetap kurs resmi Rp. 250/US$, sementara kurs uang lainnya dihitung

berdasarkan nilai tukar rupiah terhadap US$. Untuk menjaga kestabilan nilai

tukar pada tingkat yang ditetapkan, Bank Indonesia melakukan intervensi aktif

di pasar valuta asing.

b. Sistem mengambang terkendali (1978-Juli 1997)

Pada masa ini, nilai tukar rupiah didasarkan pada sistem sekeranjang mata uang

(basket of currencies). Kebijakan ini diterapkan bersama dengan dilakukannya

devaluasi rupiah pada tahun 1978. Dengan sistem ini, pemerintah menetapkan

kurs indikasi (pembatas) dan membiarkan kurs bergerak di pasar dengan spread

tertentu. Pemerintah hanya melakukan intervensi bila kurs bergejolak melebihi

batas atas atau bawah dari spread.

c. Sistem kurs mengambang (14 Agustus 1997-sekarang)

Sejak pertengahan Juli 1997, nilai tukar rupiah terhadap US$ semakin

melemah. Sehubungan dengan hal tersebut dan dalam rangka mengamankan

cadangan devisa yang terus berkurang maka pemerintah memutuskan untuk

menghapus rentang intervensi (sistem nilai tukar mengambang terkendali) dan

mulai menganut sistem nilai tukar mengambang bebas (free floating exchange

rate) pada tanggal 14 Agustus 1997. Penghapusan rentang intervensi ini juga

dimaksudkan untuk mengurangi kegiatan intervensi pemerintah terhadap

rupiah dan memantapkan pelaksanaan kebijakan moneter dalam negeri.

4. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS dan IHSG BEI

Page 36: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Menurut Sri Adinigsih (1998: 160-161) bahwa, menurunnya kurs rupiah

terhadap mata uang asing khususnya dollar US memiliki pengaruh negatif terhadap

kondisi ekonomi secara keseluruhan termasuk pasar modal. Naiknya tingkat bunga

akan mengurangi pemodal untuk melakukan investasi dipasar modal.

Dengan demikian, maka melemahnya nilai tukar rupiah secara signifikan akan

dapat mempengaruhi tingkat pengembalian investasi suatu perusahaan khususnya

perusahaan yang hanya mengandalkan bahan baku dari luar negeri, dan hal tersebut

juga akan dapat menimpa perusahan yang hanya mengandalkan pinjaman luar negeri

dalam bentuk dollar US untuk membiayai operasi perusahaan.

Jadi dengan terdepresiasinya kurs rupiah akan mengakibatkan biaya yang

akan ditanggung perusahaan akan semakin besar sehingga akan menekan tingkat

keuntungan yang diperoleh perusahaan, dan hal tersebut akan dapat menurunkan harga

saham perusahaan yang diperjualbelikan di pasar modal.

Model Indeks

Perekonomian Model faktor tunggal (Single faktor model) membagi sumber

ketidakpastian ke dalam faktor sistematik (ekonomi makro) dan faktor spesifik perusahaan

(ekonomi mikro). Model Indeks berasumsi bahwa faktor makro dapat diwakili dengan indeks

dari imbal hasil.

Model indeks tunggal secara drastis mengurangi input yang dibutuhkan dalam

prosedur pemilihan portofolio Markowitz. Model ini juga membantu untuk spesialisasi

analisis sekuritas.

SIM (Single Indeks Model)

E(ri) = α + β . rm + e

Page 37: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

E. Indeks Harga Saham

Saat ini di Bursa Efek Jakarta (BEJ) terdapat 7 (tujuh) jenis indeks, sebagai berikut

(www.jsx.co.id):

1. Indeks Harga Saham Individual (IHSI), merupakan indeks untuk masing-masing

saham yang didasarkan pada harga dasarnya.

2. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau juga dikenal dengan Jakarta Composite

Index (JSI), mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen

yang tercatat di BEI.

3. Indeks Sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam setiap sektor. Semua

perusahaan yang tercatat di BEI diklasifikasikan ke dalam 9 (sembilan) sektor yang

didasarkan pada klasifikasi industri yang ditetapkan oleh BEI yang disebut JASICA

(Jakarta Stock Exchange Industrial Classification).

4. Indeks LQ-45, terdiri dari 45 saham yang dipilih setelah melalui beberapa kriteria

sehingga indeks ini terdiri dari saham-saham yang mempunyai likuiditas yang tinggi

dan juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar dari saham-saham tersebut.

5. Jakarta Islamic Index (JII), terdiri dari 30 saham yang sesuai dengan syariah Islam.

Dewan Pengawas Syariah PT. DIM (Danareksa Investment Management) terlibat

dalam menetapkan kriteria saham-saham yang masuk dalam JII.

6. Indeks Papan Utama (Main Board Index/MBX), diperuntukkan bagi perusahaan

dengan track record yang baik.

7. Indeks Papan Pengembang (Development Board Index/DBX), untuk mengakomodasi

perusahaan-perusahaan yang belum bisa memenuhi persyaratan Papan Utama, tetapi

Page 38: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

masuk pada kategori perusahaan berprospek. Disamping itu Papan Pengembang

diperuntukkan bagi perusahaan yang mengalami restrukturisasi atau pemulihan

performa.

Dari berbagai jenis indeks harga saham tersebut, dalam penelitian ini hanya

menggunakan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebagai obyek penelitian karena

IHSG merupakan proyeksi dari pergerakan seluruh saham biasa dan saham preferen yang

tercatat di BEI.

Indeks Harga Saham Gabungan pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April

1983 sebagai indikator pergerakan harga semua saham yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia baik saham biasa maupun saham preferen.

Anoraga dan Piji (2001: 100-104) mengatakan, secara sederhana yang disebut

dengan indeks harga adalah suatu angka yang digunakan untuk membandingkan suatu

peristiwa dengan peristiwa lainnya. Demikian juga dengan indeks harga saham, indeks

disini akan membandingkan perubahan harga saham dari waktu ke waktu. Apakah suatu

harga saham mengalami penurunan atau kenaikan dibandingkan dengan suatu waktu

tertentu.

Seperti dalam penentuan indeks lainnya, dalam pengukuran indeks harga saham kita

memerlukan juga dua macam waktu, yaitu waktu dasar dan waktu yang berlaku. Waktu

dasar akan dipakai sebagai dasar perbandingan, sedangkan waktu berlaku merupakan

waktu dimana kegiatan akan diperbandingkan dengan waktu dasar.

Pergerakan nilai indeks akan menunjukkan perubahan situasi pasar yang terjadi.

Pasar yang sedang bergairah atau terjadi transaksi yang aktif, ditunjukkan dengan indeks

harga saham yang mengalami kenaikan. Kondisi inilah yang biasanya menunjukkan

Page 39: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

keadaan yang diinginkan. Keadaan stabil ditunjukkan dengan indeks harga saham yang

tetap, sedangkan yang lesu ditunjukkan dengan indeks harga saham yang mengalami

penurunan.

Untuk mengetahui besarnya Indeks Harga Saham Gabungan, digunakan rumus

sebagai berikut (Anoraga dan Pakarti, 2001:102) ;

Dimana :

Σ Ht : Total harga semua saham pada waktu yang berlaku

Σ Ho : Total harga semua saham pada waktu dasar

F. Return Saham

Horne dan Wackovis (1998,2006) mendefinisikan return saham adalah

keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham investor atas investasi yang

dilakukannya, yang terdiri dari deviden dan capital gain atau loss. Deviden merupakan

keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham dalam suatu periode

tertentu. Capital gain dalam suatu periode merupakan selisih antara harga saham semula

(awal periode dengan harganya di akhir periode). Bila harga saham pada akhir periode lebih

tinggi dari harga awal, maka dikatakan investor memperoleh capital gain, sedangkan bila

yang terjadi sebaliknya maka investor dikatakan memperoleh capital loss.

Jenis Return Menurut Jogiyanto (2003:109) saham dibedakan menjadi dua : (1)

Return realisasi merupakan return yang telah terjadi, (2) return ekspektasi merupakan

return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang.

Berdasarkan pengertian return, bahwa return suatu saham adalah hasil yang diperoleh dari

Page 40: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan periode

sebelumnya dengan mengabaikan deviden.

Return Saham adalah tingkat pengembalian atau hasil yang diperoleh dari suatu

investasi, dalam hal ini investasi saham. Return yang digunakan dalam penelitian ini

adalah return realisasi. Return realisasi dihitung berdasarkan data histories. Return saham

diukur dengan rumus sebagai berikut:

Ri = Pt – Pt – 1

Pt – 1

Keterangan :

Ri = Return saham

Pt = Harga saham pada periode t

Pt – 1 = Harga saham pada periode t -1

G. Sejarah Perusahaan Yang Terdaftar Pada Indeks LQ 45

Indeks LQ 45 terdiri dari 45 saham yang telah terpilih yang memiliki likuiditas dan

kapitalisasi pasar yang tinggi yang terus direview setiap 6 bulan. Saham-saham pada

indeks LQ 45 harus memenuhi kriteria dan melewati seleksi utama sebagai berikut :

1. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler (rata-

rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir).

2. Ranking berdasar kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan

terakhir).

3. Telah tercatat di BEI minimum 3 bulan.

Page 41: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

4. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan

jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler.

Perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ 45 adalah perusahaan yang memiliki

profit yang cukup tinggi dan memiliki saham yang cukup besar. Perusahaan yang terdaftar

pada LQ 45 merupakan perusahaan yang masuk ke dalam perusahaan yang telah Go

Publik. Di dalam indeks LQ 45 terdiri dari 45 perusahaan yang bervariasi dari berbagai

sektor yang telah memenuhi persyaratan dalam indeks LQ 45.

Perusahaan yang paling sering masuk pada indeks LQ 45 adalah perusahaan

telekomunikasi. Salah satunya adalah PT.TELKOM dan PT.INDOSAT. Kedua perusahaan

tersebut adalah perusahaan yang cukup besar dan akan menjadi primadona pada pasar

saham. Karena berdasarkan riset pasar di Indonesia pada tahun 2006 perusahaan yang akan

menjadi primadona adalah pada sektor telekomunikasi, sektor pertambangan dan energi.

H. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena penelitian ini

mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun ruang lingkup hampir sama

tetapi karena obyek dan periode waktu yang digunakan berbeda maka terdapat banyak hal

yang tidak sama sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk saling melengkapi.

Berikut ringkasan beberapa penelitian terdahulu:

1. Gupta (2000)

Gupta (2000) yang mengadakan penelitian di Indonesia dengan menggunakan

metode analisis regresi memakai data periode 1993-1997 menyimpulkan bahwa tidak

ada hubungan kausalitas antara tingkat bunga, nilai tukar, dan harga saham.

2. Sitinjak dan Kurniasari (2003)

Page 42: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Mereka menyimpulkan bahwa jika kurs (nilai tukar dolar terhadap rupiah) naik

satu satuan berarti akan terjadi penurunan indikator pasar (IHSG) saham sebesar satu

satuan. Terutama sekali pada saat kondisi pasar sedang bearish. Sedangkan pada

pasar sedang bullish, indikator pasar saham dan indikator pasar uang secara bersama-

sama berpengaruh positif. Terutama padaindikator pasar uang SBI, signifikan positif

untuk mempengaruhi pasar saham.

3. Maurin Sitorus (2004)

Penelitian ini mencoba untuk meneliti pengaruh variabel makro ekonomi ( Inflasi,

Suku bunga SBI, kurs, dan jumlah uang beredar). Hasil penelitian ini menjelaskan

bahwa variabel-variabel makro ekonomi berpengaruh secara simultan terhadap

kinerja saham pertambangan minyak dan gas bumi. Dan variabel makro ekonomi

yang berpengaruh sangat besar terhadap kinerja saham pertambangan minyak dan

gas bumi adalah variabel kurs.

4. Tendi, Trimanto dan Rosi (2005)

Dengan menggunakan metode analisis regresi berganda linear berganda

mereka menyimpulkan bahwa nilai tukar dollar AS merupakan salah satu indikator

perkembangan IHSG dengan diketahui bahwa hubungan antara nilai tukar rupiah per

dollar AS dengan IHSG di Bursa Efek Indonesia kuat yaitu sebesar 64,9%. Dengan

nilai negatif, artinya jika nilai tukar rupiah per dollar AS naik maka IHSG akan

menurun.

5. Murwaningsari (2008)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Etty Murwaningsari periode tahun

1992 sampai dengan tahun 2006 tentang pengaruh volume perdagangan saham,

Page 43: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

deposito dan kurs terhadap IHSG beserta prediksi IHSG dengan model Garch dan

Arima menunjukkan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap IHSG

dan kurs tidak memiliki pengaruh signifikan pada IHSG.

6. Moh Mansyur (2009)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Moh Mansyur (2009) yang

meneliti sejauh mana pengaruh yang diberikan oleh tingkat suku bunga SBI

dan kurs dollar AS terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan

analisis jalur memberikan hasil yang menyatakan bahwa pergerakan ISHG

sangat dipengaruhi oleh nilai tukar dollar AS sebesar 51,55% dengan arah

pengaruh yang negatif, artinya apabila rupiah terdepresiasi terhadap dollar AS

maka IHSG cenderung akan melemah dan begitu juga sebaliknya, apabila rupiah

terapresiasi terhadap dollar AS maka IHSG akan mengalami penguatan.

Tidak signifikannya tingkat suku bunga SBi terjadi karena pada periode

penelitian, yaitu tahun 2000 sampai tahun 2002 terjadi banyak sentimen diluar

variable yang diteliti, seperti : situasi politik, ekonomi dan keamanan dalam negeri.

Berdasarkan uraian di atas, ringkasan dari penelitian terdahulu tersebut dapat

dilihat dalam Tabel 2.1

Page 44: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Tabel 2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Tahun Variabel Sampel /Model

Penelitian Hasil Penelitian

Gupta 2000 - Tingkat bunga - Nilai Tukar - Harga Saham

Regresi Tidak ada kasualitas antara ketiga variabel tersebut.

Sitinjak dan Kurniasari

2003 - SBI - IHK - Kurs - Pasar Saham

Non Linear Combination

Kurs berpengaruh signifikan negatif dan SBI berpengaruh signifikan positif terhadap Pasar Saham

Maurin Sitorus 2004 - Inflasi - SBI - Kurs - Jumlah Uang Beredar - Return Saham

Regresi Kurs memiliki pengaruh sangat besar terhadap Return Saham

Tendi Haruman dkk.

2005 - Kurs - SBI - Inflasi - IHSG

Regresi Kurs memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG

Etty Murwaningsari

2008 - Volume Perdagangan saham

- Suku Bunga Deposito - Kurs - IHSG

Garch dan Arima

Suku Bunga Deposito berpengaruh negatif terhadap IHSG dan Kurs tidak memiliki pengaruh signifikan pada IHSG.

Moh. Mansyur 2009 - SBI - Kurs - IHSG

Path Analysis Kurs memiliki pengaruh siginfikan terhadap IHSG

Page 45: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

dan SBI tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap IHSG

Sumber : Data Diolah

I. Kerangka Pemikiran

Pada kerangka pemikiran ini menunjukkan bahwa adanya hubungan langsung

antara SBI, Inflasi, dan Nilai Kurs terhadap Return Saham LQ 45, dan IHSG. Dan juga

adanya hubungan korelasional antara SBI dengan Inflasi, Inflasi dengan Nilai Kurs, dan juga SBI

dengan Nilai Kurs, sedangkan Return Saham LQ 45 berhubungan langsung terhadap IHSG. Hal

ini dapat ditunjukkan pada gambar kerangka pemikiran dibawah ini

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran

SBI

Inflasi

Nilai Kurs

Return Saham LQ 45

IHSG

Page 46: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

J. Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Ho : βi = 0, Indikator ekonomi makro (SBI, Inflasi, Kurs), tidak berpengaruh

signifikan secara simultan terhadap variabel dependen (Return Saham LQ 45 dan

IHSG).

Ha : βj ≠ 0, Indikator ekonomi makro (SBI, Inflasi, Kurs), berpengaruh

signifikan secara simultan terhadap variabel dependen (Return

Saham LQ 45 dan IHSG).

2. Ho : βi = 0, Indikator ekonomi makro (SBI, Inflasi, Kurs), tidak

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel

dependen (Return Saham LQ 45 dan IHSG).

Ha : βj ≠ 0, Indikator ekonomi makro (SBI Inflasi, Kurs), berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap variabel dependen (Return

Saham LQ 45 dan IHSG).

BAB III

Page 47: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research) dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang diajukan mengenai pengaruh Nilai SBI, Inflasi, dan Nilai

Kurs sebagai variabel independent dan Return Market IHSG dan Return Saham LQ 45

sebagai variabel dependen. Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Objek yang diteliti adalah Return Saham LQ45 dan IHSG.

2. Periode penelitian dari Januari 2006 sampai Desember 2009.

3. Varibel dependen adalah Return Saham LQ45 dan IHSG.

4. Variabel independent adalah tingkat suku bunga SBI, Nilai Kurs, dan Inflasi.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:55).

Penelitian ini dilakukan untuk meneliti apakah kurs rupiah/US$, tingkat suku

bunga SBI dan Inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) dan dampaknya terhadap Return Saham LQ 45. Karena yang

menjadi obyek penelitian adalah Return Market IHSG dan Return Saham LQ 45,

maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah harga seluruh saham yang

tergabung dalam IHSG yang terdaftar dari 1 Januari 2006 sampai 31 Desember 2009.

2. Sampel

Page 48: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive

sampling, dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan

kriteria sebagai berikut :

a. Saham tersebut terdaftar di LQ45.

b. Perusahaan konsisten terdaftar dalam LQ 45 minimal 4 tahun berturut-turut

dalam periode Januari 2006 sampai dengan Desember 2009.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data-data atau informasi yang berhubungan dengan

substansi penelitian, penulis menggunakan teknik-teknik pengumpulan data untuk

mendukung pelaksanaan penelitian ini dengan cara :

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang mendukung penelitian ini

dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji, serta menelaah literature-literatur

berupa buku, majalah, dan jurnal yang berhubungan dengan topik penelitian.

2. Sumber data

Data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Penelitian ini menguji pengaruh

tingkat suku bunga SBI, Inflasi, dan nilai kurs terhadap IHSG dan dampaknya

terhadap Return Saham LQ 45. Data tingkat suku bunga, inflasi, dan nilai kurs mata

uang asing dikumpulkan dari publikasi Bank Indonesia dari publikasi terbitan

maupun situs Bank Indonesia. Harga saham perusahaan dan sampel dikumpulkan

dari situs www.finance.yahoo.com

D. Analisis Jalur

Page 49: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Analisis jalur adalah hubungan antara variabel dengan tujuan untuk mengetahui

pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel eksogen terhadap variabel

endogen. (Yahya Hamza, 2008:1).

Rumus Analisis Jalur :

Y1 = ρρρρy1x1X1 + ρρρρy1x2X2 + ρρρρy1x3X3 + εεεε

Y2 = ρρρρy2x1X1 + ρρρρy2x2X2 + ρρρρy2x3Y1 + εεεε

Keterangan :

Y1 = Return Saham LQ 45

Y2 = IHSG

X1 = SBI

X2 = Inflasi

X3 = Nilai Tukar

ε = Standar Error

E. Uji Hipotesis

Pengujian data dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan software pengolah

data statistik SPSS for windows version 13. Penelitian ini menggunakan model analisis

jalur (path analysis) untuk menganalisa pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk

mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas

(eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Pada diagram jalur, tanda panah berujung

ganda ( ) menunjukkan hubungan korelasional dan tanda panah satu arah ( )

menunjukkan pengaruh langsung dari sebuah variabel eksogen (X) terhadap variabel

endogen (Y). (Riduwan dan Engkos, 2007:7).

Page 50: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Teknik analisis jalur (path analysis) akan digunakan dalam pengujian besarnya

kontribusi yang ditunjukan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan

kausal antara variabel X1 (Suku Bunga SBI), X2 (Inflasi), dan X3 (Nilai Tukar) terhadap

Y1 (Return Saham LQ 45) dan Y2 (IHSG). Kerangka hubungan kausal antara jalur (X1

terhadap Y1 , X1 terhadap Y2, X2 terhadap Y1, X2 terhadap Y2 , X3 terhadap Y1 , X3

terhadap Y2 , X1 dan X2 terhadap Y1, X1 dan X2 terhadap Y2, X2 dan X3 terhadap Y1, X2

dan X3 terhadap Y2 , X1 dan X3 terhadap Y1, X1 dan X3 terhadap Y2 ) dan hubungan

korelasional antara jalur (X1 dengan X2, X2 dengan X3, X1 dengan X3, Y1 dengan Y2).

dapat dibuat melalui persamaan struktural sebagai berikut:

Y1 = ρρρρY1X1 X1 + ρρρρY1X2X2 + ρρρρY1X3X3 + ε

Y2 = ρρρρY2X1 X1 + ρρρρY2X3 X2 + ρρρρY2X3 X3 +ρρρρY2X3 Y1 + ε

Keterangan:

ρYX1X1 - ρY X2 X2 = Standardized Coefficients, koefisien jalur pengaruh langsung X1–

X3 terhadap Y

X1 = Tingkat Suku Bunga SBI ( eksogen = variabel bebas)

X2 = Inflasi (variabel eksogen = variabel bebas)

X3 = Nilai Tukar (variable eksogen = variable bebas)

Y1 = Return Saham LQ 45(variabel endogen = variabel terikat)

Y2 = IHSG (variabel endogen = variabel terikat)

ε = Besarnya pengaruh variabel lain

Page 51: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

1. Pengujian Hipotesis secara Parsial

a. Suku Bunga SBI (X1) Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Return

Saham LQ 45 (Y1).

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut :

H0 : ρy1x1 = 0

Ha : ρy1x1 ≠ 0

Hipotesis bentuk kalimat :

H0 : Suku Bunga SBI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return

Saham LQ 45.

Ha : Suku Bunga SBI berpengaruh secara signifikan terhadap Return Saham LQ

45.

Kaidah keputusan :

1) Jika nilai tukar probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≤ sig ] , maka H0 diterima dan Ha ditolak,

artinya tidak signifikan (Riduan, 2007 : 103-104).

Page 52: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas

sig atau [ 0,05 ≥ sig ] , maka H0 ditolak Ha diterima, artinya signifikan

(Riduan, 2007 : 103-104).

b. Suku Bunga SBI (X1) Berpengaruh secara Signifikan terhadap IHSG(Y2).

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut :

H0 : ρy2x1 = 0

Ha : ρy2x1 ≠ 0

Hipotesis bentuk kalimat :

H0 : Suku Bunga SBI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

IHSG.

Ha : Suku Bunga SBI berpengaruh secara signifikan terhadap

IHSG.

Kaidah keputusan :

1) Jika nilai tukar probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≤ sig ] , maka H0 diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak signifikan (Riduan, 2007:103-104).

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig ] , maka H0 ditolak Ha diterima,

artinya signifikan (Riduan, 2007:103-104).

c. Inflasi (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG (Y1).

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut :

H0 : ρy1x2 = 0

Ha : ρy1x2 ≠ 0

Hipotesis bentuk kalimat :

Page 53: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

H0 : Inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return Saham

LQ 45.

Ha : Inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap Return Saham LQ 45.

Kaidah keputusan :

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas

sig atau [ 0,05 ≤ sig ] , maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak

signifikan (Riduan, 2007:103-104).

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig ] , maka H0 ditolak Ha diterima,

artinya signifikan (Riduan, 2007:103-104).

d. Inflasi (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG (Y2).

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan sebagi berikut :

H0 : ρy2x2 = 0

Ha : ρy2x2 ≠ 0

Hipotesis bentuk kalimat :

H0 : Inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG.

Ha : Inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG.

Kaidah keputusan :

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig ] , maka H0 diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak signifikan (Riduan, 2007:103-104).

Page 54: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig ] , maka H0 ditolak Ha diterima,

artinya signifikan (Riduan, 2007:103-104).

e. Nilai Tukar (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap Return Saham LQ

45 (Y1).

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut :

H0 : ρy1x3 = 0

Ha : ρy1x3 ≠ 0

Hipotesis bentuk kalimat :

H0 : Nilai Tukar tidak signifikan terhadap Return Saham LQ 45.

Ha : Nilai Tukar signifikan terhadap Return Saham LQ 45.

Kaidah keputusan :

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig ] , maka H0 diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak signifikan (Riduan, 2007:103-104).

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig ] , maka H0 ditolak Ha diterima,

artinya signifikan (Riduan, 2007:103-104).

f. Nilai Tukar (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG (Y2).

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut :

H0 : ρy2x3 = 0

Ha : ρy2x3 ≠ 0

Hipotesis bentuk kalimat :

Page 55: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

H0 : Nilai Tukar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

IHSG.

Ha : Nilai Tukar berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG.

Kaidah keputusan :

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig ] , maka H0 diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak signifikan (Riduan, 2007:103-104).

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig ] , maka H0 ditolak Ha diterima,

artinya signifikan (Riduan, 2007:103-104).

2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan

a. Suku Bunga SBI (X1) dan Inflasi (X2) berpengaruh secara signifikan

dan simultan terhadap Return Saham LQ 45 (Y1).

H0 : ρy1x1 = ρy1x2 = ρy1ε1 = 0

Ha : ρy1x1 ≠ ρy1x2 ≠ ρy1ε1 ≠ 0

Hipotesis bentuk kalimat :

H0 : Suku Bunga SBI dan Inflasi tidak berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap Return Saham LQ 45.

Ha : Suku Bunga SBI dan Inflasi berpengaruh secara simultan dan signifikan

terhadap Return Saham LQ 45.

Untuk mengetahui signifikan analisis jalur yaitu dengan membandingkan antara

nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas sig dengan dasar pengembalian

keputusan sebagai berikut:

Page 56: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig ] , maka H0 diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak signifikan (Riduan, 2007:103-104).

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig ] , maka H0 ditolak Ha diterima,

artinya signifikan (Riduan, 2007:103-104).

b. Suku Bunga SBI (X1) dan Inflasi (X2) berpengaruh secara signifikan dan

simultan terhadap IHSG (Y2).

H0 : ρy2x1 = ρy2x2 = ρy2ε3 = 0

Ha : ρy2x1 ≠ ρy2x2 ≠ ρy2ε3 ≠ 0

Hipotesis bentuk kalimat :

H0 : Suku Bunga SBI dan Inflasi tidak berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap IHSG.

Ha : Suku Bunga SBI dan Inflasi berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap IHSG.

Untuk mengetahui signifikan analisis jalur yaitu dengan membandingkan antara

nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas sig dengan dasar pengembalian

keputusan sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig ] , maka H0 diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak signifikan (Riduan, 2007:103-104).

Page 57: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig ] , maka H0 ditolak Ha diterima,

artinya signifikan (Riduan, 2007:103-104).

c. Inflasi (X2) dan Nilai Tukar (X3) berpengaruh secara signifikan dan

simultan terhadap Return Saham LQ 45 (Y1).

H0 : ρy1x2 = ρy1x3 = ρy1ε1 = 0

Ha : ρy1x2 ≠ ρy1x3 ≠ ρy1ε1 ≠ 0

Hipotesis bentuk kalimat :

H0 : Inflasi dan Nilai Tukar tidak berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap Return Saham LQ 45.

Ha : Inflasi dan Nilai Tukar berpengaruh secara simultan dan signifikan

terhadap Return Saham LQ 45.

Untuk mengetahui signifikan analisis jalur yaitu dengan membandingkan antara

nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas sig dengan dasar pengembalian

keputusan sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig ] , maka H0 diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak signifikan (Riduan, 2007 : 103-104).

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig ] , maka H0 ditolak Ha diterima,

artinya signifikan (Riduan, 2007 : 103-104).

d. Inflasi (X2) dan Nilai Tukar (X3) berpengaruh secara signifikan dan simultan

terhadap IHSG (Y2).

Page 58: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

H0 : ρy2x2 = ρy2x3 = ρy2ε3 = 0

Ha : ρy2x2 ≠ ρy2x3 ≠ ρy2ε3 ≠ 0

Hipotesis bentuk kalimat :

H0 : Inflasi dan Nilai Tukar tidak berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap IHSG.

Ha : Inflasi dan Nilai Tukar berpengaruh secara simultan dan signifikan

terhadap IHSG.

Untuk mengetahui signifikan analisis jalur yaitu dengan membandingkan antara

nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas sig dengan dasar pengembalian

keputusan sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig ] , maka H0 diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak signifikan (Riduan, 2007:103-104).

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig ] , maka H0 ditolak Ha diterima,

artinya signifikan (Riduan, 2007:103-104).

e. Suku Bunga SBI (X1) dan Nilai Tukar (X3) berpengaruh secara signifikan

dan simultan terhadap Return Saham LQ 45 (Y1).

H0 : ρy1x1 = ρy1x3 = ρy1ε1 = 0

Ha : ρy1x1 ≠ ρy1x3 ≠ ρy1ε1 ≠ 0

Hipotesis bentuk kalimat :

H0 : Suku Bunga SBI dan Nilai Tukar tidak berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap Return Saham LQ 45.

Page 59: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Ha : Suku Bunga SBI dan Nilai Tukar berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap Return Saham LQ 45.

Untuk mengetahui signifikan analisis jalur yaitu dengan membandingkan antara

nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas sig dengan dasar pengembalian

keputusan sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig ] , maka H0 diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak signifikan (Riduan, 2007 : 103-104).

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig ] , maka H0 ditolak Ha diterima,

artinya signifikan (Riduan, 2007 : 103-104).

f. Suku Bunga SBI (X1) dan Nilai Tukar (X3) berpengaruh secara signifikan

dan simultan terhadap IHSG (Y2).

H0 : ρy2x1 = ρy2x3 = ρy2ε3 = 0

Ha : ρy2x1 ≠ ρy2x3 ≠ ρy2ε3 ≠ 0

Hipotesis bentuk kalimat :

H0 : Suku Bunga SBI dan Nilai Tukar tidak berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap IHSG.

Ha : Suku Bunga SBI dan Nilai Tukar berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap IHSG.

Untuk mengetahui signifikan analisis jalur yaitu dengan membandingkan antara

nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas sig dengan dasar pengembalian

keputusan sebagai berikut:

Page 60: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig ] , maka H0 diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak signifikan (Riduan, 2007:103-104).

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig ] , maka H0 ditolak Ha diterima,

artinya signifikan (Riduan, 2007:103-104).

F. Operasional Variabel Penelitian

Masing-masing variabel dalam penelitian ini secara operasional dapat didefinisikan

sebagai berikut:

1. Tingkat Suku Bunga SBI

Tingkat suku bunga SBI adalah ukuran keuntungan investasi berupa sertifikat

bank Indonesia yang dapat diperoleh pemodal dan juga biaya modal yang harus

dikeluarkan perusahaan untuk menggunakan dana dari pemodal. Pengukuran yang

digunakan adalah satuan persentase dan data yang diambil adalah tingkat suku bunga

SBI mulai bulan Januari 2006-Desember 2009.

Tingkat Suku BUnga SBI = ∑ Mi . Wi

2. Inflasi

Inflasi adalah ukuran ekonomi yang memberikan gambaran tentang

peningkatan harga rata-rata barang dan jasa yang diproduksi oleh sistem

perekonomian. Inflasi juga merupakan salah satu ukuran aktivitas ekonomi yang

sering digunakan untuk menggambarkan kondisi ekonomi nasional. Tingkat inflasi

dapat diukur dengan menggunakan laju inflasi yang terlihat dalam Indeks Harga

Konsumen (IHK), adapun cara menghitung IHK adalah sebagai berikut :

Page 61: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Sumber : Sadono Sukirno

3. Nilai Tukar Rupiah/US$

Dalam penelitian inivariabel kurs yang digunakan adalah kurs tengah rupiah

terhadap US Dollar.

Savatore (1997:49) Nilai tukar atau kurs (Exchange Rate) didefinisikan sebagai

harga mata uang luar negeri dalam satuan mata uang domestik.

Kurgmnan (2000:355) kurs adalah harga sebuah mata uang dari suatu negara

yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lain. Mankiw (2000:192).

Adapun untuk nilai tukar yang digunakan dalam perhitungan ini adalah nilai

tukar (kurs) tengah, dengan persamaan sebagai berikut:

Nilai Tukar Rp / $ = Kurs Nilai Tengah Rp / $t x Kurs Nilai Tengah Rp / $t – 1

Kurs Tengah Rp / $t – 1

Sumber : Mankiw

4. Return Saham

Return Saham adalah tingkat pengembalian atau hasil yang diperoleh dari suatu

investasi, dalam hal ini investasi saham. Return yang digunakan dalam penelitian ini

adalah return realisasi. Return realisasi dihitung berdasarkan data histories. Return

saham diukur dengan rumus sebagai berikut:

IHKt – IHKt-1

IHK =

IHKt-1

Page 62: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Rit = Pt – Pt – 1

Pt – 1

5. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

IHSG adalah indeks yang diperoleh dari seluruh saham yang tercatat di BEI

dalam satu waktu tertentu. Pengukuran yang digunakan adalah dalam satu satuan

poin, dan data yang diperoleh merupakan data IHSG sejak Januari 2006-Desember

2009.

IHSG = IHSGt – IHSGt – 1

IHSGt – 1

Page 63: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Bursa Efek Indonesia

Pasar modal merupakan sebagai bagian dari sektor keuangan bukanlah

merupakan barang baru di Indonesia. Sejarah pasar modal di Indonesia sebenarnya

telah mulai sejak Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Bursa Efek di Batavia pada

tanggal 14 Desember 1912 yang diselenggarakan oleh Vereniging Voor

Effectenhandel. Dengan mendasarkan pada pengalaman Belanda, pendirian bursa

efek (Stock Exchange) di Batavia adalah dalam rangka memupuk sumber

pembiayaan bagi perkebunan milik Belanda yang tumbuh secara besar-besaran di

Indonesia. Efek yang diperjualbelikan merupakan saham dan obligasi yang ditebitkan

oleh Pemerintah Hindia Belanda, serta efek-efek Belanda lainnya.

Dengan perkembangan Bursa Efek di Batavia, pada tanggal 11 Januari 1925 di

buka Bursa Efek Surabaya, kemudian disusul dengan pembukaan bursa efek di

Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Sayang sekali, aktivitas pasar modal di

Indonesia terpaksa seluruhnya terhenti akibat terjadinya Perang Dunia kedua.

Sejak tahun 1956 pemerintah telah mencoba mengaktifkan kembali pasar

modal sebagaimana sarana pembiayaan kegiatan ekonomi. Pada awalnya, pemerintah

mendorong pertumbuhan pasar modal melalui pemberian fasilitas perpajakan, baik

kepada perusahaan-perusahaan yang go public maupun para investor serta lembaga-

lembaga penunjang yang terkait termasuk broker dan dealer. Fasilitas perpajakan

Page 64: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

kemudian dihapuskan setelah diberlakukan peraturan perpajakan baru pada tahun

1983, sedangkan pajak penghasilan atas bunga deposito dan tabungan berjangka

lainnya ditunda pemungutannya. Keadaan ini sudah tentu mengakibatkan iklim

investasi di pasar modal kurang menarik. Oleh karena itu, pemerintah berusaha

mendorong kembali pertumbuhan pasar modal dengan mengeluarkan paket-paket

deregulasi, seperti paket Desember 1987, paket Oktober 1988, dan paket Desember

1988. Salah satu isi paket tersebut yang terpenting adalah dinaikkannya pajak

penghasilan atas bunga deposito dan tabungan berjangka lainnya sebesar 15% final.

Kebijaksanaan pengenaan pajak final atas tabungan dimaksud berdampak sangat

positif terhadap pasar modal, karena pendapatan masyarakat pemodal menjadi

berkurang, sehingga mereka cenderung mencari alternatif lain dalam

menginvestasikan uangnya.

Tidak sampai tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh

Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi baru dibawah Departemen

Keuangan. Kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar sahampun mulai meningkat

seiring dengan perkembangannya pada tahun 1990.

Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham diswastanisasi menjadi PT Bursa Efek

Jakarta (PT BEJ), swastanisasi bursa saham menjadi PT. Bursa Efek Jakarta ini

mengakibatkan beralihnya fungsi Badan Pengawasan Pasar Modal (BAPEPAM).

Pada 22 Mei 1995, Bursa Efek Jakarta memasuki babak baru dengan meluncurkan

Jakarta Automated Trading System (JATS), sebuah sistem perdagangan otomatis

yang menggantikan sistem perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi

perdagangan saham tanpa harus melalui lantai bursa, dimana transaksi dapat

Page 65: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

dilakukan oleh WPPE dikantornya masing-masing. Sistem baru tersebut sangat

efektif dan lebih menjamin kegiatan pasar yang transparan.

Tahun 2002 Bursa Efek Jakarta juga mulai menerapkan perdagangan jarak jauh

(Remote Trading), sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efesiensi pasar,

kecepatan dan frekuensi perdagangan.

Bursa Efek Jakarta merupakan Perusahaan Terbatas (PT) yang dimiliki oleh

berbagai securities company. Setelah sekuritas terjual di Pasar Perdana, sekuritas

tersebut didaftarkan di bursa efek, agar nantinya dapat diperjualbelikan di Bursa.

Saat pertama kali sekuritas tersebut diperdagangkan di bursa biasanya memerlukan

waktu sekitar 4-6 minggu dari saat IPO (Initial Public Offering). Pada waktu

sekuritas tersebut diperdagangkan di Bursa, dikatakan sekuritas tersebut

diperdagangkan di Pasar Sekunder. Pada 1 Desember 2007, penggabungan Bursa

Efek Surabaya ke dalam Bursa Efek Jakarta menjadi entitas bursa baru, yakni Bursa

Efek Indonesia (BEI) secara resmi beroperasi.

2. Sejarah Perusahaan Yang Terdaftar Pada Indeks LQ 45

Indeks LQ 45 terdiri dari 45 saham yang telah terpilih yang memiliki likuiditas

dan kapitalisasi pasar yang tinggi yang terus direview setiap 6 bulan. Saham-saham

pada indeks LQ 45 harus memenuhi kriteria dan melewati seleksi utama sebagai

berikut :

a. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler (rata-

rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir).

b. Ranking berdasar kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan

terakhir).

Page 66: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

c. Telah tercatat di BEI minimum 3 bulan.

d. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan

jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler.

Perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ 45 adalah perusahaan yang memiliki

profit yang cukup tinggi dan memiliki saham yang cukup besar. Perusahaan yang

terdaftar pada LQ 45 merupakan perusahaan yang masuk ke dalam perusahaan yang

telah Go Publik. Di dalam indeks LQ 45 terdiri dari 45 perusahaan yang bervariasi

dari berbagai sektor yang telah memenuhi persyaratan dalam indeks LQ 45.

Perusahaan yang paling sering masuk pada indeks LQ 45 adalah perusahaan

telekomunikasi. Salah satunya adalah PT.TELKOM dan PT.INDOSAT. Kedua

perusahaan tersebut adalah perusahaan yang cukup besar dan akan menjadi

primadona pada pasar saham. Karena berdasarkan riset pasar di Indonesia pada tahun

2006 perusahaan yang akan menjadi primadona adalah pada sector telekomunikasi,

sektor pertambangan dan energi.

B. Deskriptif Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat 5 (lima) variabel yang akan dianalisis, dimana kelima

variabel yang dimaksud dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu variabel dependen

adalah IHSG (IHSG) dan Return Saham LQ 45, sedangkan variabel independen yang

digunakan adalah Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah/US$ (Kurs).

1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Indeks Harga Saham Gabungan adalah indeks yang diperoleh dari seluruh

saham yang tercatat di BEI dalam satu waktu tertentu. Pergerakan nilai indeks

tersebut akan menunjukkan perubahan situasi pasar yang terjadi. Pasar yang sedang

bergairah atau terjadi transaksi yang aktif ditunjukkan dengan indeks harga saham

Page 67: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

yang mengalami kenaikan, sedangkan yang lesu ditunjukkan dengan indeks harga

saham yang mengalami penurunan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau juga

dikenal dengan Jakarta Composite Index (JSI), mencakup pergerakan harga seluruh

saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI.

Berdasarkan data yang diperoleh, perkembangan IHSG di Bursa Efek

Indonesia untuk periode tahun 2006-2009 dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Data Perkembangan IHSG

Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009

BULAN 2006 2007 2008 2009

Januari 1.232,32 1.757,26 2.627,25 1.332,67

Februari 1.230,66 1.740,97 2.721,94 1.285,48

Maret 1.322,97 1.830,92 2.447,30 1.434,07

April 1.464,41 1.999,17 2.304,52 1.722,77

Mei 1.330,00 2.084,32 2.444,35 1.916,83

Juni 1.310,26 2.139,28 2.349,10 2.026,78

Juli 1.351,65 2.348,67 2.304,51 2.323,24

Agustus 1.431,26 2.194,34 2.165,94 2.341,54

September 1.534,61 2.359,21 1.832,51 2.467,59

Oktober 1.582,63 2.643,49 1.256,70 2.367,70

November 1.718,96 2.688,33 1.241,54 2.415,84

Desember 1.805,52 2.745,83 1.355,41 2.534,36

Sumber : www.yahoofinance.com

Gambar 4.1. Grafik Perkembangan IHSG

Page 68: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Periode tahun 2006-2009

(Sumber : Data Diolah)

Dari tabel 4.1. dapat dilihat bahwa IHSG selama 3 (tiga) tahun selalu

mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa

pasar saham di Indonesia sangat aktif dan dapat memberikan daya tarik tersendiri

bagi investor dalam negeri maupun investor asing.

2. Return Saham LQ 45

Return Saham merupakan suatu pendapatan saham atau tingkat keuntungan

yang diperoleh dari selisih antara harga saham periode tertentu dan harga saham

periode sebelumnya dibagi dngan harga saham pada periode sebelumnya.

Pada tabel 4.2. menunjukkan adanya kenaikan dan penurunan return saham

LQ45 pada tahun 2006-2009

Tabel 4.2. Data Return Saham LQ 45

Periode 2006-2009

BULAN 2006 2007 2008 2009

Januari 0.069 0.149 0.053 0.058

Februari 0.014 -0.106 -0.026 -0.002

Page 69: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Maret 0.083 -1.000 -0.225 0.020

April -0.046 0.054 0.256 0.187

Mei 0.189 0.082 -0.038 0.151

Juni -0.068 -0.028 -0.034 0.209

Juli 0.401 0.191 0.037 0.006

Agustus -0.282 -0.063 -0.152 0.054

September 0.101 -0.030 -0.082 -0.088

Oktober -0.164 0.159 -0.442 0.269

November 0.393 0.166 0.074 -0.150

Desember -0.088 -0.160 0.007 0.033

Sumber : Data Diolah

Gambar 4.2. Grafik Perkembangan Return Saham LQ 45

Periode 2006-2009

(Sumber : Data Diolah)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa rata-rata return saham lq 45

tertinggi terjadi pada tahun 2009, dan nilai rata-rata terendah berada pada tahun

2007, dimana return saham lq 45 tertinggi pada bulan Juli tahun 2006 sebesar 0,401

dan angka terendah pada bulan Maret tahun 2007 sebesar -1,00.

3. Tingkat SBI

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga dalam mata uang Rupiah

yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu

pendek. Sedangkan suku bunga adalah jumlah bunga yang harus dibayar per unit

Page 70: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

waktu. Jadi, tingkat suku bunga SBI jumlah bunga yang harus dibayar per unit waktu

untuk SBI. Berdasarkan data yang diperoleh, perkembangan Tingkat Suku Bunga

SBI pada Bank Indonesia periode tahun 2006-2009 dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Data Perkembangan Tingkat SBI

Pada Bank Indonesia Periode 2006-2009

Bulan 2006 2007 2008 2009

Januari 0.0106 0.0079 0.0067 0.0081

Februari 0.0106 0.0077 0.0066 0.0073

Maret 0.0106 0.0075 0.0066 0.0068

April 0.0106 0.0075 0.0067 0.0064

Mei 0.0104 0.0073 0.0069 0.0060

Juni 0.0104 0.0071 0.0073 0.0058

Juli 0.0102 0.0069 0.0077 0.0056

Agustus 0.0098 0.0069 0.0077 0.0055

September 0.0094 0.0069 0.0081 0.0054

Oktober 0.0090 0.0069 0.0092 0.0054

November 0.0085 0.0069 0.0094 0.0054

Desember 0.0081 0.0067 0.0090 0.0054

Sumber : www.bi.go.id

Page 71: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Gambar 4.3. Grafik Perkembangan Data Tingkat SBI

Periode 2006-2009

(Sumber : Data Diolah)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat suku bunga yang

tertinggi terjadi pada tahun 2006, rata-rata tingkat suku bunga terendah terjadi pada

tahun 2009, dimana nilai tingkat suku bunga SBI tertinggi pada bulan Januari tahun

2006 sebesar 0,1275 atau 12,75% dan angka terendah pada bulan Desember tahun

2009 sebesar 0,0646 atau 6,46%.

4. Inflasi

Inflasi merupakan kenaikan harga secara terus-menerus dan bersifat umum.

Pada tabel 4.4 menunjukkan nilai inflasi pada tahun 2006-2009.

Tabel 4.4. Data Inflasi Periode 2006-2009

Bulan 2006 2007 2008 2009

January 0.170 0.066 0.074 0.092

February 0.179 0.067 0.074 0.086

March 0.157 0.069 0.082 0.079

April 0.154 0.070 0.090 0.073

Page 72: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

May 0.156 0.065 0.104 0.060

June 0.155 0.061 0.110 0.037

July 0.152 0.058 0.119 0.027

August 0.149 0.060 0.119 0.028

September 0.146 0.063 0.121 0.028

October 0.063 0.065 0.118 0.026

November 0.053 0.063 0.117 0.024

December 0.066 0.063 0.111 0.028

Sumber : www.bi.go.id

Gambar 4.4.

Grafik Perkembangan Inflasi

Periode tahun 2006-2009

(Sumber : Data Diolah)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai inflasi tertinggi

terjadi di tahun 2006 dan nilai rata-rata terendah terjadi pada tahun 2009, dimana

angka inflasi tertinggi pada bulan Febuari tahun 2006 sebesar 17,92% dan angka

inflasi terendah pada bulan November tahun 2009 sebesar 2,41%.

5. Nilai Tukar Rupiah/US$ (Kurs)

Menurut Adiningsih, dkk (1998:155), nilai tukar (kurs) rupiah adalah harga

rupiah terhadap mata uang negara lain. Jadi, nilai tukar rupiah/US$ merupakan nilai

Page 73: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

dari satu mata rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang Dolar AS. Kurs inilah

sebagai salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham maupun

pasar uang karena investor cenderung akan berhati-hati untuk melakukan investasi.

Menurunnya kurs Rupiah terhadap mata uang asing khususnya Dolar AS memiliki

pengaruh negatif terhadap ekonomi dan pasar modal (Sitinjak dan Kurniasari, 2003).

Berdasarkan data yang diperoleh, perkembangan Nilai Tukar Rupiah/US$ pada

Bank Indonesia untuk periode tahun 2006-2009 dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Data Perkembangan Nilai Tukar Rupiah/US$

Pada Bank Indonesia Periode 2003-2005

BULAN 2006 2007 2008 2009

Januari 9895 9590 9791 11855

Februari 9730 9660 9551 12480

Maret 9575 9618 9717 12075

April 9275 9583 9734 11213

Mey 9720 9328 9818 10840

Juni 9800 9554 9725 10725

July 9570 9686 9618 10420

Agustus 9600 9910 9653 10560

September 9735 9637 9878 10181

Oktober 9610 9603 11495 10045

November 9665 9876 12651 9980

Desember 9520 9919 11450 9900 Sumber : www.bi.go.id

Gambar 4.5. Grafik Perkembangan Nilai Tukar

Periode tahun 2006-2009

Page 74: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

(Sumber : Data Diolah)

Berdasarkan table 4.5 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai tukar rupiah

terhadap dollar AS tertinggi terjadi di tahun 2008 dan nilai rata-rata terendah barada

pada tahun 2006, dimana nilai tukar tertinggi pada bulan November tahun 2008

sebesar Rp. 12.651 dan angka terendah pada bulan Desember tahun 2006 sebesar Rp.

9.520.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menunjukkan dalam keadaan stabil

sepanjang periode bulan Januari tahun 2006 hingga bulan Desember 2006, karena

pergerakannya berkisar Rp. 9.520 sampai Rp. 9.895. Hal tersebut menandakan

bahwa perekonomian Indonesia yang kondusif.

C. Uji Korelasi

Teknik pengolahan data selanjutnya dalam menyelesaikan penelitian ini adalah

dengan menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis), dimana analisis jalur ini berfungsi

untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung sekumpulan variabel, sebagai

Page 75: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

variabel penyebab (variabel eksogen) terhadap seperangkat variabel lainnya yang

merupakan variabel akibat (varibel endogen).

1. Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel

Dalam metode analisis jalur, untuk mencari hubungan kausal atau pengaruh

variabel-variabel penelitian, terlebih dahulu dihitung matriks korelasi dari variabel-

variabel atribut variabel makro ekonomi (Kurs Rupiah, Inflasi, dan Indeks IHSG dan

indeks return saham LQ-45.

Berikut adalah hasil penghitungan koefisien korelasi dengan menggunakan

software SPSS 13 :

Tabel 4.6. Koefisien Korelasi Variabel-variabel karakteristik makro ekonomi dan IHSG

Page 76: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Correlations

1 .892** -.097 -.021 -.790**

.000 .514 .887 .000

48 48 48 48 48

.892** 1 -.067 -.020 -.655**

.000 .649 .892 .000

48 48 48 48 48

-.097 -.067 1 .033 -.375**

.514 .649 .825 .009

48 48 48 48 48

-.021 -.020 .033 1 .025

.887 .892 .825 .866

48 48 48 48 48

-.790** -.655** -.375** .025 1

.000 .000 .009 .866

48 48 48 48 48

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Tingkat SBI

Inflasi

Nilai Tukar Rupiah

Return Saham LQ 45

IHSG

Tingkat SBI Inflasi

Nilai Tukar

Rupiah

Return

Saham LQ 45 IHSG

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

(Sumber : Data Diolah)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai korelasi antar variabel. Angka

koefisien korelasi bertanda negatif (-) menunjukkan bahwa hubungan antara kedua

variabel tersebut bersifat berbanding terbalik, artinya peningkatan satu variabel akan

diikuti oleh penurunan variabel lain.

Untuk penentuan keeratan hubungan digunakan kriteria berdasarkan Guilford (1956),

0,00 ≤ ρ < 0,20 = Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan

0,20 ≤ ρ < 0,40 = Hubungan yang kecil (tidak erat)

0,40 ≤ ρ < 0,70 = Hubungan yang moderat

0,70 ≤ ρ < 0,90 = Hubungan yang erat

0,90 ≤ ρ < 1 = Hubungan yang sangat erat

Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan Hipotesis :

Page 77: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

H0 : Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel

Ha : Ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel

Pengujian berdasarkan uji probabilitas (prob) :

Jika Probabilitas > 0.05, maka H0 diterima

Jika Probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak.

Tabel 4.7. Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel

Hubungan Koefisien Korelasi

Kategori Probabilitas Kesimpulan

IHSG dengan Tingkat SBI (X1) -0. 790 Erat 0.000 Signifikan

IHSG dengan Inflasi (X2) -0. 655 Erat 0.000 Signifikan

IHSG dengan Kurs Rupiah (X3) -0.375 Cukup Erat 0.009 Signifikan

Return Saham LQ45dengan Tingkat SBI (X1)

-0. 021 Tidak Erat 0.887 Tidak

Signifikan

Return Saham LQ45 dengan Inflasi (X2)

-0. 020 Tidak Erat 0.892 Tidak

Signifikan

Page 78: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Return Saham LQ45 dengan Kurs Rupiah (X3)

0.033 Tidak Erat 0.825 Tidak

Signifikan

Tingkat SBI (X1) dengan Inflasi (X2)

0.892 Sangat Erat 0.000 Signifikan

Tingkat SBI (X1) dengan Kurs Rupiah (X3)

-0.091 Tidak Erat 0.514 Tidak

Signifikan

Inflasi (X2) dengan Kurs Rupiah (X3)

-0.067 Tidak Erat 0.649 Tidak

Signifikan

Return Saham LQ45 dengan IHSG

0.025 Tidak Erat 0.866 Tidak

Signifikan

(Sumber : Data Diolah)

Berdasarkan hasil pengujian di atas, hubungan yang terjadi antara IHSG

dengan variebl makro ekonomi memiliki hubungan yang signifikan, karena semua

nilai probabilitasnya lebih kecil dari pada 0.05. sedangkan hubungan antara return

saham LQ45 dengan variable makro ekonomi memiliki hubungan yang tidak

signifikan karena semua probabilitasnya di atas 0.05.

D. Analisis Jalur (Path Analysis)

Teknik pengolahan data selanjutnya dalam menyelesaikan penelitian ini adalah

dengan menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis), dimana analisis jalur ini berfungsi

untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung sekumpulan variabel, sebagai

variabel penyebab (variabel eksogen) terhadap seperangkat variabel lainnya yang

merupakan variabel akibat (varibel endogen).

1. Persamaan Analisis Jalur 1 (Y1 = ρρρρy1x1X1 + ρρρρy1x2X2 + ρρρρy1x3X3 + εεεε)

Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara keseluruhan didapat nilai

koefisien jalur dari penjumlahan seluruh variabel eksogen terhadap variabel endogen.

Nilai koefisien jalur (berdasarkan estimate) variabel Tingkat SBI, Inflasi, dan Kurs

Page 79: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Rupiah terhadap Return Saham LQ 45 diolah dengan menggunakan bantuan

software SPSS 13 berikut adalah hasil pengolahannya :

Tabel 4.8. Koefisien Persamaan Analisis Jalur

Coefficientsa

-.010

-.009

.031

Tingkat SBI

Inflasi

Nilai Tukar Rupiah

Model

1

Beta

Standardized

Coefficients

Dependent Variable: Return Saham LQ 45a.

(Sumber : Data Diolah)

Koefisien-koefisien jalur yang diperoleh berdasarkan hasil pengolahan adalah

sebagai berikut.

1 1y xρ = -0.010

1 2y xρ = -0.009

1 3y xρ = 0.031

Jadi, persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut :

Y1 = ρy1x1X1 + ρy1x2X2 + ρy1x3X3 + ε

Y1 = -0.010X1 – 0.009 X2 + 0.031 X3

2. Persamaan Analisis Jalur 2

(Y2 = ρρρρy2x1X1 + ρρρρy2x2X2 + ρρρρy2x3X3 + ρρρρy2x3 Y1 + εεεε)

Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara keseluruhan didapat nilai

koefisien jalur dari penjumlahan seluruh variabel eksogen terhadap variabel endogen.

Page 80: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Nilai koefisien jalur (berdasarkan estimate) variabel Tingkat SBI, Inflasi, Kurs

Rupiah dan Return Saham LQ-45 terhadap IHSG diolah dengan menggunakan

bantuan software SPSS 13 berikut adalah hasil pengolahannya :

Tabel 4.9. Koefisien Persamaan Analisis Jalur

Coefficientsa

-1.091

.287

-.462

.023

Tingkat SBI

Inflasi

Nilai Tukar Rupiah

Return Saham LQ 45

Model

1

Beta

Standardized

Coefficients

Dependent Variable: IHSGa.

(Sumber : Data Diolah)

Koefisien-koefisien jalur yang diperoleh berdasarkan hasil pengolahan adalah

sebagai berikut:

= -1.091

= 0.287

= -0.462

= 0.023

Jadi, persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut :

Y2 = ρy2x1X1 + ρy2x2X2 + ρy2x3X3 + ρy2x3 Y1 + ε

Page 81: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Y2 = -1.091 X1 + 0.287 X2 - 0.462 X3 + 0.023Y1

E. Diagram Analisis Jalur

Analisis Diagram Jalur dengan Variabel Endogen Return Saham LQ-45 dan

IHSG

Besarnya koefisien jalur diperlihatkan oleh hasil output diagram jalur dengan harga

koefisien jalur keseluruhan variabel dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

Gambar 4.6. Analisis Jalur dengan variabel endogen Return Saham LQ-45 dan IHSG

(Sumber : Data Diolah)

Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui terdapat dua buah persamaan analisis

jalur.

Page 82: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Pertama bahwa variabel Tingkat SBI (X1), Inflasi (X2) dan Kurs Rupiah (X3)

merupakan tiga buah variabel eksogen yang satu dengan yang lainnya mempunyai kaitan

korelatif secara bersama-sama mempengaruhi variabel endogen Return Saham LQ 45 (Y1).

Kedua diketahui bahwa variabel Tingkat SBI (X1), Inflasi (X2) dan Kurs Rupiah (X3)

merupakan tiga buah variabel eksogen dimana satu dengan yang lainnya mempunyai kaitan

korelatif yang secara bersama-sama mempengaruhi variabel perantara Return Saham LQ

45 (Y1) mempengaruhi variabel endogen IHSG (Y2).

F. Pengujian Hipotesis

1. Uji F (Keseluruhan)

Tabel 4.10. Uji F

ANOVAb

59.789 .000aRegression

Model

1

F Sig.

Predictors: (Constant), Return Saham LQ

45, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Tingkat SBI

a.

Dependent Variable: IHSGb.

(Sumber : Data Diolah)

Pada tabel analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F yang dapat

dipergunakan untuk menguji model apakah variabel Tingkat SBI, Inflasi dan Kurs

Rupiah serta variable Return Saham secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

IHSG. Pengujian dilakukan dengan Uji F, hipotesis yang diajukan adalah :

H0 : = = = = 0

Ha : sekurang-kurangnya ada sebuah yixi

ρ ≠ 0, ; i = 1, 2, 3

Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai Fhitung dengan Ftabel :

Jika Fhitung > ttabel, maka H0 ditolak

Page 83: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Jika Fhitung < ttabel, maka H0 diterima

Dari penghitungan didapat nilai F hitung sebesar 59.789. Dengan tingkat signifikansi

sebesar 5% dan df1 = 4 dan df2 = 43, didapat nilai Ftabel = 2.59. Karena nilai Fhitung

(59.789) < nilai Ftabel (2.59) maka H0 ditolak atau terdapat kecocokan antara model

dengan data. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aspek variabel Tingkat SBI, Inflasi,

Kurs Rupiah dan Return Saham LQ-45 secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap IHSG. Sehingga model analisis jalur yang didapatkan layak digunakan. atau

jika dilihat dengan menggunakan nilai signifikansi, diketahui bahwa nilai sig (0.000

< 0.05) sehingga memiliki kesimpulan yang sama dengan Uji F yaitu terdapat

kecocokan antara model dengan data.

4. Uji T (Secara Individu)

Tabel 4.11. Uji T

Page 84: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Coefficientsa

16.230 .000

-8.250 .000

2.176 .035

-7.706 .000

.384 .703

(Constant)

Tingkat SBI

Inflasi

Nilai Tukar Rupiah

Return Saham LQ 45

Model

1

t Sig.

Dependent Variable: IHSGa.

(Sumber : Data Diolah)

Y2 = ρy2x1 X1 + ρy2x2 X2 + ρy2x3 X3 + ρy2y1 Y1 + ε

Berikut adalah pengujiannya :

a. Menguji signifiknasi koefisien X1 (Tingkat SBI) pada model analisis jalur :

Berikut adalah hipotesis yang diajukan :

H0 : ρy2x1 = 0 (koefisien X1 (Tingkat SBI) tidak signifikan)

Ha : ρy2x1 ≠ 0 (koefisien X1 (Tingkat SBI) signifikan)

Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode:

1) Berdasarkan perbandingan nilai thitung dengan ttabel di mana µ1=µ2

Jika |thitung| > ttabel, maka H0 ditolak

Jika |thitung| < ttabel, maka H0 diterima

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Tingkat SBI adalah 8.250, Sedang

ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan

hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0.025,

dan df = 44 (didapat dari rumus n-4, dimana n adalah jumlah data, 48 - 4

= 44). Didapat ttabel adalah 2.02.

Page 85: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Oleh karena thitung > ttabel, (8.250 > 2.02), maka H0 ditolak, sehingga dapat

disimpulkan bahwa koefisien Tingkat SBI berpengaruh signifikan

terhadap IHSG.

2) Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0,05 :

Jika probabilitas > 0,05 , maka H0 diterima

Jika probabilitas < 0,05 , maka H0 ditolak

Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0.000 atau

probabilitas di bawah 0.05 (0.000 < 0.05). Dengan demikian H0 ditolak,

sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu koefisien

Tingkat SBI berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG.

b. Menguji signifikansi koefisien X2 (Inflasi) pada model analisis jalur:

Berikut adalah hipotesis yang diajukan :

H0 : ρy2x2 = 0 (koefisien X2 (Inflasi) tidak signifikan)

Ha : ρy2x2 ≠ 0 (koefisien X2 (Inflasi) signifikan)

Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode:

1) Berdasarkan perbandingan nilai thitung dengan ttabel di mana µ1=µ2

|thitung| > ttabel, maka H0 ditolak

Jika |thitung| < ttabel, maka H0 diterima

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Inflasi adalah 2.176 Sedang ttabel

bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis

dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0.0 25, dan df = 44

(didapat dari rumus n- 4, dimana n adalah jumlah data, 48- 4 = 44).

Page 86: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Didapat ttabel adalah 2.02. Oleh karena thitung > ttabel, (2.176 > 2.02), maka H0

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Inflasi

berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG.

2) Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0,05 :

Jika probabilitas > 0,05 , maka H0 diterima

Jika probabilitas < 0,05 , maka H0 ditolak

Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0.035 atau

probabilitas di bawah 0.05 (0.035 < 0.05). Dengan demikian H0 ditolak,

sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu koefisien

Inflasi berpengaruh signifikan terhadap IHSG.

c. Menguji signifikansi koefisien X3 (Kurs Rupiah) pada model analisis jalur :

Berikut adalah hipotesis yang diajukan :

H0 : ρy2x3 = 0 (koefisien X3 (Kurs Rupiah) tidak signifikan)

Ha : ρy2x3 ≠ 0 (koefisien X3 (Kurs Rupiah) signifikan)

Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode:

1) Berdasarkan perbandingan nilai thitung dengan ttabel di mana µ1=µ2

Jika |thitung| > ttabel, maka H0 ditolak

Jika |thitung| < ttabel, maka H0 diterima

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Kurs Rupiah adalah 7.706, Sedang

ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan

hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0.025, dan

df = 44 (didapat dari rumus n-4, dimana n adalah jumlah data, 48 - 4 = 44).

Didapat ttabel adalah 2.02.

Page 87: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Oleh karena thitung > ttabel, (7.706 > 2.02), maka H0 ditolak, sehingga dapat

disimpulkan bahwa koefisien kurs rupiah berpengaruh signifikan terhadap

IHSG.

2) Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0,05 :

Jika probabilitas > 0,05 , maka H0 diterima

Jika probabilitas < 0,05 , maka H0 ditolak

Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0.000 atau

probabilitas di bawah 0.05 (0.000 < 0.05). Dengan demikian H0 ditolak,

sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu koefisien

kurs rupiah berpengaruh signifikan terhadap Return Saham LQ-45.

d. Menguji signifiknasi koefisien Y (Return Saham LQ 45) pada model analisis

jalur :

Berikut adalah hipotesis yang diajukan :

H0 : ρy2y1 = 0 (koefisien Y1 (Return Saham LQ 45 tidak signifikan)

Ha : ρy2y1 ≠ 0 (koefisien Y1 (Return Saham LQ 45 signifikan)

Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode:

1) Berdasarkan perbandingan nilai thitung dengan ttabel di mana µ1=µ2

Jika |thitung| > ttabel, maka H0 ditolak

Jika |thitung| < ttabel, maka H0 diterima

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Kurs Rupiah adalah 0.384, Sedang

ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan

hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi

Page 88: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

0.025, dan df = 44 (didapat dari rumus n-4, dimana n adalah jumlah data,

48 - 4 = 44). Didapat ttabel adalah 2.02.

Oleh karena thitung < ttabel, (0.384 < 2.02), maka H0 diterima, sehingga

dapat disimpulkan bahwa koefisien Return Saham LQ 45 tidak

berpengaruh signifikan terhadap IHSG.

2) Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0,05 :

Jika probabilitas > 0,05 , maka H0 diterima

Jika probabilitas < 0,05 , maka H0 ditolak

Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0.703 atau

probabilitas di atas 0.05 (0.703 > 0.05). Dengan demikian H0 diterima,

sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu koefisien

Return Saham LQ 45 tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG.

Table 4.12. Pengujian Individual

No Hipotesis t hitung t tabel Kesimpulan

1 ≠ 0 8.250 2.02 H0 ditolak

Page 89: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

1 ≠ 0 2.176 2.02 H0 ditolak

2 ≠ 0 7.706 2.02 H0 ditolak

3 ≠ 0 0.384 2.02 H0 tidak ditolak

(Sumber : Data Diolah)

Dari hasil pengujian parsial diketahui bahwa untuk semua variabel makro

ekonomi (Tingkat SBI, Inflasi, dan Kurs Rupiah) berpengaruh terhadap IHSG

sedangkan Return Saham LQ 45 tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG.

Oleh karena itu akan dilakukan trimming untuk variable return saham

LQ45 hal ini dikarenakan Return saham LQ 45 tidak memiliki hubungan dengan

IHSG. Sehingga dalam penelitian ini yang diuji hanya variable makro ekonomi

terhadap IHSG.

Sehingga diperoleh diagram jalur sebagai berikut:

Gambar 4.7. Diagram Analisis Jalur Setelah Trimming

Page 90: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

G. Pengaruh Langsung

Berikut adalah perhitungan pengaruh langsung dan tidak langsung dari setiap

variabel eksogen terhadap variabel endogennya.

1. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung dari variabel Tingkat SBI (X1), Inflasi (X2)

dan Kurs Rupiah (X3) terhadap variabel endogen IHSG (Y)

Tabel 4.13. Pengaruh Tingkat SBI (X1)

Terhadap IHSG (Y2) Pengaruh langsung dan tidak langsung Perhitungan Besar Kontribusi

X1 langsung py1x1 -1.091 -1.091

Total pengaruh X1 terhadap Y1 -1.091

(Sumber : Data Diolah)

Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa pengaruh langsung Tingkat SBI

(X1) terhadap IHSG (Y1) adalah sebesar -1.091 atau -109.1%.

Tabel 4.14. Pengaruh Langsung Inflasi (X2) Terhadap IHSG (Y2)

Pengaruh langsung dan tidak langsung Perhitungan Besar Kontribusi

X2 langsung py1x2 0. 287 0. 287

Total pengaruh X2 terhadap Y1 0. 287

(Sumber : Data Diolah)

Page 91: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa pengaruh langsung Inflasi (X2)

terhadap IHSG (Y1) adalah sebesar 0.287 atau 28.7%, Ini berarti Inflasi memiliki

pengaruh yang kecil terhadap IHSG

Tabel 4.15. Pengaruh Langsung Kurs Rupiah (X3) Terhadap IHSG (Y2)

Pengaruh langsung dan tidak langsung Perhitungan Besar Kontribusi

X3 langsung py1x3 -0.462 -0.462

Total pengaruh X3 terhadap Y1 -0.462

(Sumber : Data Diolah)

Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa pengaruh langsung kurs rupiah (X3)

terhadap IHSG (Y1) adalah sebesar -0.462 atau -46.2%, Ini berarti kurs rupiah

memiliki pengaruh yang kecil terhadap IHSG.

Tabel 4.16.

Uji R Square

Model Summary

.921a .848 .833 201.4398481

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), Return Saham LQ 45, Inflasi,

Nilai Tukar Rupiah, Tingkat SBI

a.

(Sumber : Data Diolah)

Pada tabel Model Summary, didapat 1 model analisis jalur dengan nilai

koefisien korelasi (R) sebesar 0.921, nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar

Page 92: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

0.848 (84.8%). nilai R Square sebesar 84.8%, Ini menunjukkan bahwa dengan

menggunakan model analisis jalur yang didapatkan dimana variabel eksogen yaitu

Tingkat SBI (X1), Inflasi (X2) dan kurs rupiah (X3), memiliki pengaruh terhadap

perubahan variabel IHSG (Y) sebesar 84.8%. Sedangkan sisanya (100% - 84.8% =

15,2%) adalah kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh

terhadap perubahan variabel IHSG (Y). Hal ini sesuai dengan nilai error 1 yang

muncul pada path di atas yaitu sebesar 0.15.

H. Interprestasi

Pada penelitian ini ditemukan bahwa tingkat SBI (X1) berpengaruh signifikan

terhadap IHSG (Y1), inflasi (X2) juga mempunyai pengaruh signifikan terhadap IHSG (Y1),

dan kurs (X3) berpengaruh signifikan terhadap IHSG (Y1). Dari ketiga variable tersebut

yang paling kuat pengaruhnya terhadap IHSG (Y1) adalah kurs (X3) dan tingkat SBI (X1).

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sitinjak (2003) yang

menyatakan bahwa tingkat SBI (X1) berpengaruh signifikan terhadap IHSG (Y1). Begitu

juga yang dilakukan oleh Tendy pada tahun (2005), dia menyatakan bahwa nilai tukar (X3)

berpengaruh signifikan terhadap IHSG (Y1). Tetapi hal yang berbeda yang dikemukakan

oleh Gupta pada penelitiannya tahun 2000 menyatakan bahwa tidak ada kausalitas antara

Page 93: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

tingkat bunga (X1) dan nilai tukar (X3) terhadap harga saham, begitu juga apa yang telah

diteliti oleh Moh Mansyur (2009) yang meneliti Kurs (X3) dan SBI (X1) terhadap IHSG

(Y1), dia menyimpulkan hanya Kurs (X3) yang berpengaruh signifikan terhadap IHSG (Y1)

sedangkan SBI (X1) tidak berpengaruh.

Dan ditemukan juga bahwa tingkat SBI (X1), inflasi (X2), kurs (X3), dan IHSG (Y1)

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham LQ 45 (Y2).

Tetapi hal yang berbeda yang dikemukakan oleh Maurin Sitorus yang pada

penelitiannya tahun 2004 tentang pengaruh variable makroekonomi terhadap kinerja saham

pertambangan minyak dan gas bumi sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia menyatakan

bahwa variable-variabel makro ekonomi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja

saham pertambangan minyak dan gas bumi. Dan variabel makro ekonomi yang

berpengaruh sangat besar terhadap kinerja saham pertambangan minyak dan gas bumi

adalah variabel kurs.

Page 94: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil pengujian yang telah dilakukan adalah menganalisis Tingkat SBI, Inflasi, dan

Kurs terhadap Return Saham LQ 45 dan dampaknya terhadap IHSG. Dengan

menggunakan data dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009. Penelitian ini

menggunakan metode analisis jalur, dari hasil pengujian dapat disimpulkan beberapa hal

sebagai berikut :

1. Variabel-variabel karakteristik makro ekonomi seperti tingkat SBI, inflasi dan

kurs rupiah mempengaruhi return saham IHSG secara signifikan. Hal ini dapat

ditunjukkan dengan uji f dimana nilai alphanya kurang dari 0.05 baik itu secara

simultan maupun secra parsial. Pengaruh total makro ekonomi terhadap return

saham IHSG sebesar 83,6% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

2. Variabel IHSG tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham

LQ-45. Hal ini dapat ditunjukan dengan tidak adanya hubungan yang linear antara

kedua variabel tersebut. Selain itu dilihat dari uji parsial menunjukkan bahwa

Page 95: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

variabel IHSG tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham LQ-45 karena

mempunyai nilai probabilitas di atas 0.05.

3. Variabel karakteristik makro ekonomi mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel IHSG sedangkan dampaknya terhadap return saham LQ-45 tidak

memberikan pengaruh yang signifikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal

ini dapat ditunjukkan dengan uji parsial dan uji simultan dari variabel makro ekonomi

dan IHSG terhadap return saham LQ-45 yang menyatakan bahwa probabilitasnya di atas

0.05.

B. Implikasi

1. Bagi investor

Bagi investor yang akan melakukan investasi disarankan untuk memperhatikan

tingkat SBI dan pergerakan nilai kurs dollar AS terhadap IHSG karena pada

penelitian ini ditemukan bahwa tingkat SBI dan nilai kurs berpengaruh signifikan

terhdap pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia.

2. Bagi Akademisi

Hasil Penelitian ini dapat menambah khasanah pustaka bagi yang berminat

mendalami pengetahuan dalam Nilai Kurs, SBI, Inflasi dan Return Saham.

3. Bagi Pemerintah

Dengan diketahuinya dampak dari kurs rupiah/US$, tingkat suku bunga SBI dan

Inflasi terhadap IHSG dan dampaknya terhadap Return Saham LQ 45, maka

pemerintah dapat membuat kebijakan-kebijakan yang berkenaan dengan kurs

Page 96: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

rupiah/US$, tingkat suku bunga SBI, dan Inflasi sehingga pengaruh yang telah

atau akan terjadi dapat diantisipasi dan ditangani dengan sebaik-baiknya.

4. Bagi Penulis

Bagi peneliti sendiri, penelitian ini dapat membuka wawasan baru. Bahwa faktor-

faktor ekonomi makro juga berpotensi mempengaruhi kinerja bursa saham, jadi

tidak hanya faktor-faktor internal bursa itu sendiri saja.

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, Sri dkk, “Perangkat Analisis dan Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal

Indonesia”, Jakarta: P.T. Bursa Efek Jakarta, 1998. Anoraga, Panji dan Piji Pakarti, “Pengantar Pasar Modal”. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001. Apostolou, Nick et al,”Memilih Laporan dan Berita Keuangan”, penerbit PT Elex Media

Koputindo, Jakarta, 1993. Arthesa, Ade dan Handiman, Edia, “Bank dan lembaga Keuangan Bukan Bank”, penerbit PT

Indeks, Kelompok Gramedia, 2006. Murni, Asfia, “ Ekonomika Makro”, PT Refika Aditama, Jakarta 2006. Boediono, Ekonomi Indonesia, Mau Kemana?. Kumpulan Essai Ekonomi, Kepustakaan Populer

Gramedia, 2009.

Page 97: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Dornbusch R, Fischer Stanley and Startz Richard, “Macro Economics”, 18th Edition Published by the Mc Grau Hill Companies New York, Copyright 2001. Gruber, Martin J. et al, 2003, “Modern Portfolio Theory and Investment”, United State of America, John Wiley & Sons, Inc. Gupta, Jyoti P., Alain Chevalier and Fran Sayekt. 2000. The Causality Between Interest Rate,

“Exchange Rate and Stock Price in Emerging Market: The Case Of The Jakarta Stock

Exchange”. Working Paper Series. EFMA 2000.Athens. Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, 2007. Hasan, M. Iqbal, “Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif)”, Jakarta:Bumi Aksara, 2003. Jogiyanto, “Teori Portfolio Dan Analisis Investasi”, edisi kedua, Penerbit BPFE. Yogyakarta, 2000. Krugman, R A and Maurice , Obsfield, “Ekonomi Internasional dan Teori Kebijakan”, Jilid kedua. Edisi keempat, terjemahan PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta, 2000. Kuncoro,Mudrajad, “Manajemen Keuangan Internasional”, Yogyakarta:BPFE, 1996. Madura, Jeff, “Financial Management”, Florida University Press, 1993. Madura, Jeff, “Manajement Keuangan Internasional”, Edisi Keempat. Jakarta ; Erlangga, 2001. Mankiw N. Gregory : Principle of Economics, 2nd edition, terjemahan Haris Munandar Penerbit Erlangga, 2003. Mansyur, Moh, “ Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI dan Kurs Dollar AS Terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Universitas Padjadjaran, 2009. Murwaningsari, Ety, “Pengaruh Volume Perdagangan Saham, Deposito dan Kurs

Terhadap IHSG Beserta Prediksi IHSG”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 2008. Rachbini, Didik J, “Analisis Kritis Ekonomi Politik Indonesia”, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001. Rika Purwaningsih Widiyanti, Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap Return Saham. Skripsi FEIS Manajemen. UIN 2007. Rodoni, Ahmad, “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, CSES Press, Jakarta, 2006.

Page 98: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Ross, Westerfield, Jordan, “Fundamentals of Corporate Finance”, 5th Edition., Mc Graw Hill Inc.,2000. Salvatore Dominick, International Economics, fifth edition. Prentice Hall Inc, New Jersey, 1995. Samuelson, Paul A and Nordhaus, William D, Macro Economics 14th and 17th edition, Published by the Mc Grau Hill Companies New York, Copy right 2001. Siamat, Dahlan, “Manajemen Lembaga Keuangan”, Intermedia, Jakarta, 2001. Sitinjak, Elyzabeth Lucky Maretha dan Widuri Kurniasari, “ Indikator-indikator Pasar Saham

dan Pasar Uang Yang Saling Berkaitan Ditinjau Dari Pasar Saham Sedang Bullish dan

Bearish. Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen. Vol. 3 No. 3, 2003 Sitorus, Maurin, “Pengaruh Variabel Makroekonomi terhdadap Kinerja Saham Pertambangan

Minyak dan Gas Bumi sebagai Emiten di Bursa Efek Indonesia”, 2004. Sugiyono. 2005. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukirno, Sadono, “Makro Ekonomi Modern Perkembangan Pemikiran dari Klasik Hingga

Keynesan Baru”, edisi pertama, PT Raja Grafindo Persada Jakarta 2000. Tendi Haruman, Trimanto Setyo Wardoyo, Rosi Rosmayanti, “Pengaruh Nilai Tukar Rupiah

Per Dollar AS, Tingkat Suku Bunga SBI, Dan Inflasi Indek Harga Konsumen (IHK) Terhadap

Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Ekonomi STEI, 2005.

Page 99: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Lampiran 1

Data Perkembangan IHSG Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009

BULAN 2006 2007 2008 2009

Januari 1.232,32 1.757,26 2.627,25 1.332,67

Februari 1.230,66 1.740,97 2.721,94 1.285,48

Maret 1.322,97 1.830,92 2.447,30 1.434,07

April 1.464,41 1.999,17 2.304,52 1.722,77

Mei 1.330,00 2.084,32 2.444,35 1.916,83

Juni 1.310,26 2.139,28 2.349,10 2.026,78

Juli 1.351,65 2.348,67 2.304,51 2.323,24

Agustus 1.431,26 2.194,34 2.165,94 2.341,54

September 1.534,61 2.359,21 1.832,51 2.467,59

Oktober 1.582,63 2.643,49 1.256,70 2.367,70

November 1.718,96 2.688,33 1.241,54 2.415,84

Page 100: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Desember 1.805,52 2.745,83 1.355,41 2.534,36

Sumber : www.yahoofinance.com

Lampiran 2

Data Return Saham LQ 45 Periode 2006-2009

BULAN 2006 2007 2008 2009

Januari 0.069 0.149 0.053 0.058

Februari 0.014 -0.106 -0.026 -0.002

Maret 0.083 -1.000 -0.225 0.020

April -0.046 0.054 0.256 0.187

Mei 0.189 0.082 -0.038 0.151

Juni -0.068 -0.028 -0.034 0.209

Juli 0.401 0.191 0.037 0.006

Agustus -0.282 -0.063 -0.152 0.054

September 0.101 -0.030 -0.082 -0.088

Oktober -0.164 0.159 -0.442 0.269

November 0.393 0.166 0.074 -0.150

Desember -0.088 -0.160 0.007 0.033

Sumber : Data Diolah

Lampiran 3

Data Perkembangan Tingkat SBI Pada Bank Indonesia Periode 2006-2009

Bulan 2006 2007 2008 2009

Januari 0.0106 0.0079 0.0067 0.0081

Februari 0.0106 0.0077 0.0066 0.0073

Maret 0.0106 0.0075 0.0066 0.0068

April 0.0106 0.0075 0.0067 0.0064

Mei 0.0104 0.0073 0.0069 0.0060

Juni 0.0104 0.0071 0.0073 0.0058

Juli 0.0102 0.0069 0.0077 0.0056

Agustus 0.0098 0.0069 0.0077 0.0055

September 0.0094 0.0069 0.0081 0.0054

Oktober 0.0090 0.0069 0.0092 0.0054

November 0.0085 0.0069 0.0094 0.0054

Desember 0.0081 0.0067 0.0090 0.0054

Sumber : www.bi.go.id

Page 101: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Lampiran 4

DataPerkembangan Inflasi Periode 2006-2009

Bulan 2006 2007 2008 2009

January 0.170 0.066 0.074 0.092

February 0.179 0.067 0.074 0.086

March 0.157 0.069 0.082 0.079

April 0.154 0.070 0.090 0.073

May 0.156 0.065 0.104 0.060

June 0.155 0.061 0.110 0.037

July 0.152 0.058 0.119 0.027

August 0.149 0.060 0.119 0.028

September 0.146 0.063 0.121 0.028

October 0.063 0.065 0.118 0.026

November 0.053 0.063 0.117 0.024

December 0.066 0.063 0.111 0.028

Sumber : www.bi.go.id

Lampiran 5

Data Perkembangan Nilai Tukar Rupiah/US$ Pada Bank Indonesia Periode 2003-2005

BULAN 2006 2007 2008 2009

Januari 9895 9590 9791 11855

Februari 9730 9660 9551 12480

Maret 9575 9618 9717 12075

April 9275 9583 9734 11213

Mey 9720 9328 9818 10840

Juni 9800 9554 9725 10725

July 9570 9686 9618 10420

Agustus 9600 9910 9653 10560

September 9735 9637 9878 10181

Oktober 9610 9603 11495 10045

Page 102: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

November 9665 9876 12651 9980

Desember 9520 9919 11450 9900 Sumber : www.bi.go.id

Lampiran 6

Output SPSS

Tabel 4.6. Koefisien Korelasi Variabel-ariabel karakteristik makro ekonomi dan IHSG

Correlations

1 .892** -.097 -.021 -.790**

.000 .514 .887 .000

48 48 48 48 48

.892** 1 -.067 -.020 -.655**

.000 .649 .892 .000

48 48 48 48 48

-.097 -.067 1 .033 -.375**

.514 .649 .825 .009

48 48 48 48 48

-.021 -.020 .033 1 .025

.887 .892 .825 .866

48 48 48 48 48

-.790** -.655** -.375** .025 1

.000 .000 .009 .866

48 48 48 48 48

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Tingkat SBI

Inflasi

Nilai Tukar Rupiah

Return Saham LQ 45

IHSG

Tingkat SBI Inflasi

Nilai Tukar

Rupiah

Return

Saham LQ 45 IHSG

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Tabel 4.7. Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel

Hubungan Koefisien Korelasi

Kategori Probabilitas Kesimpulan

Page 103: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Coefficientsa

-.010

-.009

.031

Tingkat SBI

Inflasi

Nilai Tukar Rupiah

Model

1

Beta

Standardized

Coefficients

Dependent Variable: Return Saham LQ 45a.

Coefficientsa

-1.091

.287

-.462

.023

Tingkat SBI

Inflasi

Nilai Tukar Rupiah

Return Saham LQ 45

Model

1

Beta

Standardized

Coefficients

Dependent Variable: IHSGa.

IHSG dengan Tingkat SBI (X1) -0. 790 Erat 0.000 Signifikan

IHSG dengan Inflasi (X2) -0. 655 Erat 0.000 Signifikan

IHSG dengan Kurs Rupiah (X3) -0.375 Cukup Erat 0.009 Signifikan

Return Saham LQ45dengan Tingkat SBI (X1)

-0. 021 Tidak Erat 0.887 Tidak

Signifikan

Return Saham LQ45 dengan Inflasi (X2)

-0. 020 Tidak Erat 0.892 Tidak

Signifikan

Return Saham LQ45 dengan Kurs Rupiah (X3)

0.033 Tidak Erat 0.825 Tidak

Signifikan

Tingkat SBI (X1) dengan Inflasi (X2)

0.892 Sangat Erat 0.000 Signifikan

Tingkat SBI (X1) dengan Kurs Rupiah (X3)

-0.091 Tidak Erat 0.514 Tidak

Signifikan

Inflasi (X2) dengan Kurs Rupiah (X3)

-0.067 Tidak Erat 0.649 Tidak

Signifikan

Return Saham LQ45 dengan IHSG

0.025 Tidak Erat 0.866 Tidak

Signifikan

Tabel 4.8. Koefisien Persamaan Analisis Jalur

Tabel 4.9. Koefisien Persamaan Analisis Jalur

Page 104: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

ANOVAb

59.789 .000aRegression

Model

1

F Sig.

Predictors: (Constant), Return Saham LQ

45, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Tingkat SBI

a.

Dependent Variable: IHSGb.

Coefficientsa

16.230 .000

-8.250 .000

2.176 .035

-7.706 .000

.384 .703

(Constant)

Tingkat SBI

Inflasi

Nilai Tukar Rupiah

Return Saham LQ 45

Model

1

t Sig.

Dependent Variable: IHSGa.

Tabel 4.10. Uji F

Tabel 4.11. Uji T

Table 4.12. Pengujian Individual

No Hipotesis t hitung t tabel Kesimpulan

1 ≠ 0 8.250 2.02 H0 ditolak

1 ≠ 0 2.176 2.02 H0 ditolak

2 ≠ 0 7.706 2.02 H0 ditolak

3 ≠ 0 0.384 2.02 H0 tidak ditolak

Page 105: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

(Sumber : Data Diolah)

Tabel 4.13. Pengaruh Tingkat SBI (X1)

Terhadap IHSG (Y) Pengaruh langsung dan tidak langsung Perhitungan Besar Kontribusi

X1 langsung py1x1 -1.091 -1.091

Total pengaruh X1 terhadap Y1 -1.091

(Sumber : Data Diolah)

Tabel 4.14. Pengaruh Langsung Kurs Rupiah (X2) Terhadap IHSG (Y)

Pengaruh langsung dan tidak langsung Perhitungan Besar Kontribusi

X2 langsung py1x2 0. 287 0. 287

Total pengaruh X2 terhadap Y1 0. 287

(Sumber : Data Diolah)

Tabel 4.15. Pengaruh Langsung Kurs Rupiah (X3) Terhadap IHSG (Y1)

Pengaruh langsung dan tidak langsung Perhitungan Besar Kontribusi

X3 langsung py1x3 -0.462 -0.462

Total pengaruh X3 terhadap Y1 -0.462

(Sumber : Data Diolah)

Tabel 4.16.

Uji R Square

Page 106: ANALISIS TINGKAT SERTIFIKAT BANK INDONESIA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21118/1/Bayu... · • Mengoperasikan Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Power point. • Bahasa

Model Summary

.921a .848 .833 201.4398481

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), Return Saham LQ 45, Inflasi,

Nilai Tukar Rupiah, Tingkat SBI

a.