analisis swot pertanian
TRANSCRIPT
8.1 Analisis SWOT
Dalam menginterpretasikan wilayah perencanaan Desa Kepatihan nantinya, diperlukan
analisis untuk mengkaji kondisi desa yang sangat kompleks dimana faktor eksternal dan internal
memegang peran yang sama pentingnya. Analisis yang digunakan adalah analisis SWOT.
Analisis SWOT dapat digunakan untuk menetapkan tujuan secara lebih realistis dan efektif, serta
merumuskan strategi dengan efektif pula. Dengan berlandaskan SWOT, tujuan tidak akan
menjadi terlalu rendah atau terlalu tinggi. Dengan analisis SWOT akan diketahui kekuatan dan
kesempatan yang terbuka sebagai faktor positif dan kelemahan serta ancaman yang ada sebagai
faktor negatif. Maka diperoleh semacam core strategy yang prinsipnya merupakan :
Strategi yang memanfaatkan kekuatan dan kesempatan yang ada
secara terbuka
Strategi yang mengatasi ancaman yang ada
Strategi yang memperbaiki kelemahan yang ada
Teknik SWOT terbagi menjadi empat faktor yaitu:
1. Strength (faktor internal)
Membahas tentang kekuatan atau potensi yang dimiliki oleh tiap sektor yang
dikembangkan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan Desa Kepatihan.
2. Weakness (faktor internal)
Membahas tentang kelemahan atau masalah-masalah yang dihadapi oleh sektor yang
dikembangkan sehingga menghambat pembangunan dan pengembangan dari potensi
yang dimiliki Desa Kepatihan
3. Opportunity (faktor eksternal)
Membahas tentang kesempatan atau peluang yang dimiliki oleh sektor yang
dikembangkan di Desa Kepatihan untuk pemanfaatan dan pengembangan potensi sektor
dengan terlebih dahulu mengatasi masalah yang dimiliki oleh sektor yang ingin
dikembangkan tersebut.
4. Threat (faktor eksternal)
Berupa ancaman atau hambatan yang dimiliki oleh sektor yang dikembangkan di Desa
Kepatihan jika masalah yang dihadapi pada sektor tersebut tidak dapat diatasi.
Tabel Matriks Analisis SWOT Desa Kepatihan
Faktor Internal Faktor Eksternal
STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREAT
Terdapat banyak lahan subur yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau perkebunan
Banyak tenaga kerja yang dapat menggarap lahan pertanian
Sudah adanya penanaman komoditi yang dapat menjadi alternatif jika komoditi utama gagal panen
Minimnya akses yang dapat digunakan untuk menuju lahan-lahan tersebut
Kurangnya pengetahuan dan kompetensi petani
Kurangnya informasi petani akan nilai jual hasil pertanian
Terdapat program pemerintah seperti PNPM yang membantu pembangunan jalan/akses menuju lahan pertanian yang sulit dijangkau
Terdapat pelatihan dari Dinas Pertanian Kecamatan
Adanya bantuan dari pemerintah berupa bibit ataupun pupuk
Haga jual hasil pertanian ditentukan tengkulak yang membeli barang dagangan dengan harga murah
Bantuan dari pemerintah tidak tersampaikan dengan baik
Sumber : Hasil Analisis 2009Dalam penggunaan analisis SWOT juga terdapat alternatif penggabungan dua poin dari
matriks yang saling berhubungan dan berkaitan, yaitu :
SO (Strength-Oppotunity)
Memanfaatkan kekuatan (strength) secara maksimal untuk meraih peluang (opportunity).
ST (Strength-Threat)
Memanfaatkan kekuatan (strength) secara maksimal untuk mengantisipasi dan
mengahadapi ancaman (threat), serta berusaha secara maksimal untuk menjadikan ancaman
tersebut sebagai peluang.
WO (Weakness-Opportunity)
Meminimalisir kelemahan (weakness) untuk meraih peluang (opportunity).
WT (Weakness-Threat)
Meminimalisir kelemahan (weakness) untuk menghindari adanya ancaman secara lebih
baik.
Keempat elemen yang ada saling dikaitkan. Hal ini dimaksudkan untuk dapat
meminimalisasikan segala ancaman maupun kelemahan yang dapat mengganggu potensi yang
ada di Desa Kepatihan. Semua bentuk potensi yang terdapat di Desa Kepatihan memiliki
kelemahan, ancaman yang dapat diminimalisasikan dengan mempergunakan kesempatan yang
dimiliki. Adapun keterkaitan dari masing-masing sektor dominan dapat dilihat dalam matriks
interaksi analisa SWOT di Desa Kepatihan adalah sebagai berikut :
Tabel Matriks Analisis Keterkaitan SWOT Desa Kepatihan Bidang Pertanian
Faktor Internal
Strength Weakness
Terdapat banyak lahan subur yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau perkebunan
Banyak tenaga kerja yang dapat menggarap lahan pertanian
Kurangnya pengetahuan dan kompetensi petani Kurangnya informasi petani akan nilai jual hasil pertanian
Fak
tor
Ek
ster
nal
Op
por
tun
ity
Terdapat program pemerintah seperti PNPM yang membantu pembangunan jalan/akses menuju lahan pertanian yang sulit dijangkau
Adanya bantuan dari pemerintah berupa bibit ataupun pupuk
STRATEGI S-O
Memanfaatkan pertisipasi masyarakat untuk setiap program pemerintah
Mengembangkan sumberdaya manusia yang ada untuk meningkatkan kinerja
STRATEGI W-O
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan peningkatan taraf pendidikan
Th
reat
Harga jual hasil pertanian ditentukan tengkulak yang membeli barang dagangan dengan harga murah
Bantuan dari pemerintah tidak tersampaikan dengan baik
STRATEGI S-T
Memanfaatkan masyarakat Desa Kepatihan untuk menjadi tengkulak
STRATEGI W-T
Memperbanyak komunikasi untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan
Memaksimalkan fungsi kelompok usaha tani
Sumber: Hasil Analisis 2009
IFAS EFAS PERTANIAN
No. Sektor Faktor Variabel Rating Kriteria
Kelembagaan Strength Terdapat banyak lahan subur1
Banyaknya lahan subur kurang membantu ekonomi warga desa
2Banyaknya lahan subur membantu ekonomi warga desa
3Banyaknya lahan subur sangat membantu ekonomi warga desa
Banyak tenaga kerja
1Tenaga kerja kurang memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi desa
2Tenaga kerja dapat memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi desa
3Tenaga kerja sangat memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi desa
Weakness Kurangnya pengetahuan dan kompetensi petani
1Kurangnya pengetahuan petani sedikit memberikan dampak pada hasil pertanian
2Kurangnya pengetahuan petani cukup memberikan dampak pada hasil pertanian
3Kurangnya pengetahuan petani sangat memberikan dampak pada hasil pertanian
Kurangnya informasi petani akan nilai jual hasil pertanian 1
Kurangnya informasi membuat harga jual sedikit merugikan petani
No. Sektor Faktor Variabel Rating Kriteria
2Kurangnya informasi membuat harga jual cukup merugikan petani
3Kurangnya informasi membuat harga jual sangat merugikan petani
Opportunity Terdapat program pemerintah
1Program pemerintah sedikit membawa dampak untuk perkembangan desa
2Program pemerintah membawa dampak untuk perkembangan desa
3Program pemerintah banyak membawa dampak untuk perkembangan desa
Bantuan pupuk dan bibit dari pemerintah
1Adanya bantuan pupuk dan bibit dari pemerintah sedikit mempengaruhi hasil pertanian
2Adanya bantuan pupuk dan bibit dari pemerintah mempengaruhi hasil pertanian
3Adanya bantuan pupuk dan bibit dari pemerintah sangat mempengaruhi hasil pertanian
Harga jual hasil pertanian ditentukan tengkulak
1 Harga yang ditentukan sedikit mempengaruhi pendapatan petani
No. Sektor Faktor Variabel Rating Kriteria
2Harga yang ditentukan cukup mempengaruhi pendapatan petani
3Harga yang ditentukan sangat mempengaruhi pendapatan petani
Bantuan dari pemerintah tidak tersampaikan dengan baik 1
Terlambatnya bantuan pemerintah tidak mengganggu proses pertanian
2Terlambatnya bantuan pemerintah mengganggu proses pertanian
3Terlambatnya bantuan pemerintah sangat mengganggu proses pertanian
IFAS kelembagaan
Faktor Internal Bobot RatingBobot x Rating
Kekuatan/ Strength :
Terdapat banyak lahan subur
Banyak tenaga kerja
0.25
0.25
3
3
0.75
0.75
TOTAL 0.5 6 1.5
Kelemahan/ Weakness :
Kurangnya pengetahuan dan kompetensi petani
Kurangnya informasi petani akan nilai jual hasil pertanian
0.25
0.25
2
3
0.5
0.75
TOTAL 0.5 5 1.25
EFAS Kelembagaan
Faktor Eksternal Bobot RatingBobot x Rating
Peluang/ Opportunity :
Terdapat program pemerintah seperti PNPM yang membantu pembangunan jalan/akses menuju lahan pertanian yang sulit dijangkau
Adanya bantuan dari pemerintah berupa bibit ataupun pupuk
0.25
0.25
3
3
0.75
0.75
TOTAL 0.5 6 1.5
Ancaman/ Threat :
Harga jual hasil pertanian ditentukan tengkulak yang membeli barang dagangan dengan harga murah
Bantuan dari pemerintah tidak tersampaikan dengan baik
0.25
0.25
3
2
0.75
0.5
TOTAL 0.5 5 1.25
X = Kekuatan – Masalah Y = Peluang – Ancaman
= 1.5 – 1.25 = 1.5 – 1.25
= 0.25 = 0.25
Berdasarkan hasil pemetaan terhadap matriks kuadran strategi analisis IFAS-EFAS
pertanian di atas, dapat diketahui bahwa strategi pengembangan dalam sektor pertanian di Desa
Kepatihan yaitu menggunakan Rapid Growth Strategy dikarenakan pertemuan kedua titik berada
di kuadran I ruang A yang memiliki arti perlu adanya peningkatan peluang untuk
mengoptimalkan potensi yang ada di Desa Kepatihan.. Strategi yang dapat dilakukan terkait
dengan pengembangan sektor pertanian di Desa Kepatihan adalah:
Meningkatkan kualitas kualitas sumber daya manusia dengan peningkatan taraf
pendidikan dan pelatihan/penyuluhan dari dinas terkait
Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian agar dapat nilai jual yang tinggi