analisis swot
DESCRIPTION
Anaisis SWOT HM SAMPOERNATRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
PT. HM. Sampoerna,Tbk. di masa yang akan datang akan tetap fokus pada
bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu
Dji Sam Soe dan A Mild. Untuk mencapai hasil yang maksimal diperlukan strategi
pengembangan bisnis di segmen ini yang masih berpotensi untuk di garap. Apalagi
setelah di akuisisinya PT. HM. Sampoerna, Tbk. oleh Philip Moris. Disandarkan pada
empat pilar sebagai berikut, diharapkan bisa memberikan dampak kepada perusahaan.
1. Superior product offering, penawaran produk superior dengan premium class
secara terus menerus dan mengembangkan produk untuk memberikan nilai
tambah kepada konsumen, baik produk di kelas kretek juga kelas mild. Berbagai
program yang bernilai tambah bagi konsumen akan terus dilakukan. Misalnya,
program konser musik, kejuaraan billiard, voli dan lain-lain.
2. Multi channel access, akses pengiriman barang ke berbagai saluran distribusi.
HM Sampoerna memiliki saluran distribusinya sendiri dan merupakan jaringan
logistik yang kuat yang dimiliki HM. Sampoerna untuk mendistribusikan
produknya secara langsung hingga dapat diserap oleh seluruh pasar Indonesia.
2
3. Relationship management, HM Sampoerna percaya bahwa hubungan antara
petani dengan HM. Sampoerna, masyarakat dengan perusahaan bukan hanya
sekedar hubungan transaksi bisnis. Tetapi lebih dari itu, merupakan hubungan
jangka panjang yang harus berkesinambungan karena setiap orang adalah penting
bagi HM Sampoerna. Berbagai langkah-langkah yang dapat meningkatkan
kualitas hubungan dengan pihak luar ini akan terus dilakukan diantaranya :
memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan yayasannya Sampoerna
Foundation, konser musik akbar (A Mild Live Production), mensponsori event
olahraga, bahkan di iklannya pun mengandung sebuah arti yang mendalam yang
cenderung mengkritik. Hal itu semakin tampak jelas ketika HM. Sampoerna di
akuisisi Philip Moris, perusahaan akan tetap mempertahankan jumlah
karyawannya yang terbilang besar ( 88.000 orang ) dan HM. Sampoerna tidak
pernah memberhentikan karyawannya sehingga turnover pegawai bisa dibilang
kecil.
4. Premium service quality / kualitas pelayanan utama. HM Sampoerna terus
menerus menempatkan kualitas pelayanannya di tingkat prioritas tinggi kepada
masyarakat. Kualitas pelayanan yang dimaksud adalah kualitas pelayanan dalam
pengertian komprehensif menyangkut dimensi keterandalan (reliability),
aksesibilitas (accessibility), penampilan fisik (tangibility), kemampuan
manusianya berempati (empathy) dan memberikan tanggapan terhadap kebutuhan
masyarakat (responsiveness).
3
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Adapun permasalahan eksternal dan internal yang dihadapi PT. HM
Sampoerna dalam pengembangan bisnisnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah segmentation, targeting dan positioning dari tiap-tiap produk HM
Sampoerna sudah tepat ?
2. Bagaimana mengatasi kondisi out of stock di rural Jawa Barat ?
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
1.3.1 Maksud
Diharapkan agar pembahasan analisa rural area vs urban area dapat
menjawab dan mengungkapkan analisa dari sudut pandang strategic management
atas hal-hal berikut ini :
1. Meningkatkan kontribusi penjualan HM Sampoerna di rural Jawa Barat untuk
produk yang memberikan kontribusi paling besar (pareto concept 80-20) dan
produk-produk yang berpotensi untuk dikembangkan lagi.
2. Memfokuskan segmentation, positioning dan targeting brand produk agar tetap
konsisten.
1.3.2 Tujuan
Tujuan dari analisa tersebut di atas adalah :
1 Bagi pihak HM. Sampoerna untuk mengetahui secara akurat posisi HM
Sampoerna saat ini pada industri rokok serta menghasilkan rekomendasi strategi
4
yang tepat bagi HM Sampoerna untuk mengembangkan bisnisnya di segmen
rokok baik kretek ataupun mild terutama di Jawa Barat.
2 Dari sisi akademis, sebagai salah satu syarat kelulusan di Universitas Bina
Nusantara dalam rangka mendapatkan gelar Magister Manajemen.
1.4 RUANG LINGKUP PEMBAHASAN
Ruang lingkup pembahasan mencakup beberapa hal di bawah ini :
1. Menggunakan hukum pareto dalam pemilihan produk. Produk yang akan dibahas
adalah produk-produk yang memiliki kontribusi potensi mencapai 80% terhadap
total penjualan di rural Jawa Barat.
2. Analisis out of stock retailer regular di wilayah rural Jawa Barat.
3. Analisis segmentation, targeting dan positioning untuk produk HM Sampoerna
dan produk-produk yang berpotensi untuk dikembangkan lagi.
1.5 STRUKTUR PENULISAN
Struktur pembahasan tersusun dalam lima bab dengan rincian sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Membahas apa yang melatar belakangi penulisan thesis di PT.
HM. Sampoerna, Tbk. pada khususnya di rural Jawa Barat untuk
premium product offering, multi channel access, relationship
management, premium service quality.
5
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Menganalisis faktor-faktor yang menjadi permasalahan PT.
HM. Sampoerna, Tbk dari data-data yang ada terutama menyangkut
positioning dan distribusi.
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Membahas maksud dan tujuan dari penulisan thesis dilihat dari
sisi akademis dan sebagai masukan dan bahan evaluasi untuk PT. HM
Sampoerna, Tbk.
1.4 RUANG LINGKUP
Membahas batasan-batasan yang akan dibahas dalam thesis ini
antara lain batasan produk dan geografis.
1.5 STRUKTUR PENULISAN
Membahas mengenai kerangka penulisan dan penjelasan
singkat sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isinya
secara garis besar.
BAB 2 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN
Pada latar belakang perusahaan akan dibahas :
2.1 SEJARAH INDUSTRI ROKOK DI TANAH AIR
Menggambarkan perkembangan industri rokok mulai dari asal
mula masuknya rokok ke Indonesia dan perkembangannya dari tahun
ke tahun.
6
2.2 INDUSTRI ROKOK NASIONAL ERA 1900-AN
Menggambarkan perkembangan industri rokok di era 1900-an
yang merupakan tahun emas bagi industri rokok dan beberapa pemain
besar rokok yang ada pada era 1900-an.
2.3 KELAHIRAN SAMPOERNA (1913)
Membahas tentang kelahiran HM. Sampoerna dari generasi
pertama sampai generasi ketiga.
2.4 PERJALANAN SAMPOERNA (1918-2006)
Membahas perjalanan HM. Sampoerna selama berkecimpung
di industri rokok yaitu jatuh bangunnya HM. Sampoerna dan usaha-
usaha untuk selalu bertahan di industri rokok.
2.5 THE SAMPOERNA WAY
Membahas strategi-strategi yang diterapkan oleh HM.
Sampoerna dalam merebut pangsa pasar yang dicerminkan dari nilai-
nilai, budaya, gaya hidup perusahaan dan stakeholder-nya.
2.6 FILOSOFI BISNIS HM. SAMPOERNA
Membahas filosofi bisnis HM. Sampoerna yaitu konsep tiga
tangan yang masih dipakai sebagai acuan dalam menjalankan bisnis.
7
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 KERANGKA PIKIR
Menganalisis perkembangan industri rokok baik makro dan
mikro dengan menjabarkan konsep-konsep yang akan dipakai dalam
proses analisis.
3.2 DEFINISI RURAL DAN URBAN
Mendefinisikan pengertian rural dan urban menurut BPS, HM.
Sampoerna, kamus besar bahasa Indonesia, kamus besar bahasa
Inggris, wikipedia.com untuk menyamakan pandangan mengenai
batasan urban dan rural.
3.3 OBJECT DAN LOKASI PENELITIAN
Object penelitian berdasarkan sales HM Sampoerna dan brand
yang berpotensi untuk tumbuh sedangkan lokasi penelitian membahas
area-area yang akan dijadikan obyek penelitian.
3.4 METODE PENGUMPULAN DATA
Data-data yang akan digunakan adalah data internal HM
Sampoerna berdasarkan survei dari AC Nielsen Retail Audit.
3.5 ANALISIS KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN
Analisis keunggulan bersaing perusahaan untuk membahas
posisi perusahaan di industri rokok di Indonesia. Analisis yang akan
dipakai adalah analisis porter, analisis SWOT, analisis Marketing Mix
dan analisis Segmetation, Targeting dan Positioning.
8
3.5.1 ANALISIS PORTER
Analisis Porter digunakan untuk mengetahui
keunggulan yang ada dalam industri manapun baik industri
domestik atau internasional sehingga bisa dipakai sebagai
strategi dalam mengembangkan bisnisnya.
3.5.2 ANALISIS SWOT
Lingkungan yang akan diamati mencakup lingkungan
internal (kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan eksternal
(peluang dan ancaman).
3.5.3 MARKETING MIX (4 P’s)
Marketing Mix adalah suatu alat yang digunakan
perusahaan untuk mencapai sasaran dalam target market-nya.
3.5.4 SEGMENTATION, TARGETING dan POSITIONING
Segmentation, Targeting dan Positioning digunakan
untuk memfokuskan produk pada posisi yang tepat di pasar
sesuai dengan segmen dan target yang akan dituju.
3.6 STRATEGI FOKUS
Strategi fokus bertujuan untuk mempertahankan segi
kompetitif ataupun keunggulan dari suatu produk baik sehingga biaya
operasional dapat ditekan dan melakukan diferensiasi yang beragam
sehingga suatu produk lebih menarik
9
3.7 STRATEGI MANAJEMEN UNTUK INDUSTRI YANG MATURE
Industri yang mature adalah industri yang pertumbuhannya
semakin menurun dari hari ke hari, konsumen yang potensial semua
sudah ada dalam industri. Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi
agar perusahaan dapat tetap bertahan dan mampu terus berkembang.
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Industri rokok adalah industri yang mature dan dinamis sehingga
selalu menghasilkan persaingan baru sehingga merupakan tantangan bagi
HM Sampoerna yang harus diantispasi dengan strategi dan cara yang tepat
karena tantangan akan menjadi suatu peluang yang besar untuk
mengembangkan HM Sampoerna. Akan dianalisis dan dibahas apa yang
menjadi hambatan serta tantangan bagi HM. Sampoerna.
4.1 INDUSTRI ROKOK HM. SAMPOERNA DI RURAL (JAWA
BARAT)
Populasi rural Jawa Barat lebih besar dibanding dengan populasi urban
Jawa Barat. Disamping itu, jumlah penduduk Jawa Barat lebih besar
dibandingkan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Oleh karena itu, rural
Jawa Barat sangat berpotensi untuk dikembangkan dan merupakan
suatu kesempatan bagi HM. Sampoerna untuk meningkatkan
penjualannya.
10
4.1.1 SOSIAL BUDAYA JAWA BARAT
Membahas tentang sosial budaya yang ada di daerah
rural Jawa Barat yang harus diadaptasi dan dipahami oleh HM.
Sampoerna jika ingin mengembangkan usahanya di rural Jawa
Barat.
4.2 ANALISIS KEUNGGULAN BERSAING
Membahas keunggulan bersaing yang ada pada HM.
Sampoerna berupa analisis SWOT, analisis Porter, analisis marketing
mix, segmentation, targeting dan positioning.
4.2.1 ANALISIS SWOT
Menganalisis posisi HM Sampoerna secara internal dan
eksternal. Strength dan Opportunities akan digunakan untuk
meminimalisasikan Weakness dan memaksimalkan
Opportunities.
4.2.2 ANALISIS PORTER
Menganalisis keunggulan bersaing HM. Sampoerna
berdasarkan lima kekuatan kompetisi yaitu pemasok, pembeli,
persaingan dalam perusahaan, pendatang baru potensial dan
produk-produk pengganti atau substitusi.
4.3 MARKETING MIX, SEGMENTATION, TARGETING DAN
POSITIONING
Membahas marketing mix, segmentation, targeting dan
positioning yang ada pada HM. Sampoerna
11
4.3.1 MARKETING MIX, SEGMENTATION, TARGETING DAN
POSITIONING DJI SAM SOE
Membahas marketing mix, segmentation, targeting dan
positioning yang ada pada HM. Sampoerna terutama produk Dji
Sam Soe.
4.3.2 MARKETING MIX, SEGMENTATION, TARGETING DAN
POSITIONING A MILD
Membahas marketing mix, segmentation, targeting dan
positioning yang ada pada HM. Sampoerna terutama produk A
Mild.
4.3.3 MARKETING MIX, SEGMENTATION, TARGETING DAN
POSITIONING SAMPOERNA HIJAU
Membahas marketing mix, segmentation, targeting dan
positioning yang ada pada HM. Sampoerna terutama produk
Sampoerna Hijau.
4.3.4 MARKETING MIX, SEGMENTATION, TARGETING DAN
POSITIONING U MILD
Membahas marketing mix, segmentation, targeting dan
positioning yang ada pada HM. Sampoerna terutama produk U
Mild.
12
4.4 ANALISIS KOMPETITOR HM. SAMPOERNA
Menganalisis kompetitor-kompetitor HM. Sampoerna serta market
share masing-masing kompetitor jika dibandingkan dengan HM.
Sampoerna.
4.4.1 ANALISIS KOMPETITOR BRAND PREMIUM CLASS
Menganalisis kompetitor HM. Sampoerna di kelas premium
4.4.2 ANALISIS KOMPETITOR BRAND MILD CLASS
Menganalisis kompetitor HM. Sampoerna di kelas mild.
4.4.3 ANALISIS KOMPETITOR BRAND MID-PRICE CLASS
Menganalisis kompetitor HM. Sampoerna di kelas mid-price.
4.5 DISTRIBUSI
Menganalisis proses distribusi yang dilakukan oleh HM. Sampoerna
mulai dari proses pembelian bahan baku, diproses, disalurkan kepada
konsumen. Mengidentifikasi apakah saluran distribusi sudah berjalan
dengan tepat ?
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan hasil analisa secara keseluruhan dan saran yang
dapat diberikan untuk mengatasi permasalahan yang ada.