analisis sumber2 yg mmpngrhi nilai dan norma

Upload: dewi-maulidah-n-a

Post on 14-Oct-2015

33 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

materi

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    1/22

    Sumber Kepercayaan adalah suatu keyakinan dalam diri seseorang untuk percaya

    terhadap sesuatu.

    Sumber Keyakinan adalah sesuatu yang telah di yakinkan dalam diri seseorang.

    Sumber-sumber tersebut bisa mempengaruhi pelaksanaan nilai dan norma,kita

    tinjau dari pengertian nilai dan norma itu sendiri.

    FAKTOR-FAKTOR YG MENYEBABKAN PERBEDAAN NILAI & NORMA

    DALAM MASYARAKAT

    1. Faktor adat istiadat

    Faktor adat istiadat adalah nilai tidak bersifat universal artinya tidak untuk setiap

    masyarakat/kelompok menerima nilai tersebut, sehingga nilai antara suatu daerah

    dengan daerah lainya berbeda-beda.

    Contoh: adat istiadat masyarakat SUNDA dengan masyarakat JAWA tengah

    berbeda.

    2. Faktor agama

    Faktor agama adalah faktor yg paling mempengaruhi norma dan nilai , karena di

    setiap agama berbeda pantangan dan ibadah nya.

    Contoh : di agama islam alkohol dan daging babi itu HARAM tetapi di agama

    lain tidak di haram kan.

    3. Faktor lingkungan (tempat tinggal)

    Faktor lingkungan adalah faktor lingkungan pun berperan dalam pembedaan nilai

    dan norma setiap daerah / tempat masing.

    Contoh : lingkungan di pasar sangat berbeda dengan lingkungan di perumahan,

    jika di pasar ada pereman yg galak tetapi d daerah komplek tdk ada preman (yg

    memegang/ menarik bayaranmajeg)

    4.

    Faktor kebiasaanFaktor kebiasaan adalah faktor yg d pengaruhi oleh sering tidak nya orang itu

    melaksanakan suatu pekerjaan.

    Contoh : orang yg berada di pesantren sudah terbiasa membaca Al- Quran dan

    salat, tetapi orang yg berada di Jalan luar belum tentu terbiasa salat dan

    membaca AL-Quran.

    5. Faktor tradisi/ budaya

    faktor budaya adalah budaya di dlam suatu masyarakat/kelompok berbeda-beda,

    begitu pun juga norma dan nilai di dlam suatu masyarakat berbeda-beda, jadi

    hubungan antara buda dan nilai yaitu suatu norna di dalam suatu masyarakat

    memiliki perbedaan masing-masing.

  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    2/22

    6. Faktor Suku

    Suku-Suku Di Indonesia Bermacam-Macam Ada Suku Sunda, Jawa , MinangDan Lain-Lain.Setiap Suku Memiliki Suatu Nilai Dan Norma Yang Berbeda-

    Beda, Contohnya Jika Di Jawa Barat Di Dlam Suatu Pernikahaan Itu Yang

    Melamar Laki-Laki, Teapi Di Sumatra Barat Yang Melamar Itu Perempuan.

    http://dhifanhanifan.blogspot.com/2010/10/faktor-faktor-penyebab-perbedaan-

    nilai.htmldhifan hanifan

    PERKEMBANGAN NILAI, MORAL

    DAN SIKAP

    02 Jun 2012Leave a Comment

    byjumatunnikmahinEducationTags:moral,nilai,sikap

    BAB I. Pendahuluan

    1. Latar BelakangSelain aspek kognitif dan psikomotorik, aspek afektif juga sangat penting dalam

    menentukan hasil pembelajaran. Tipe hasil belajar afektif tampak pada sisiwadalam berbagai bnetuk tingkah laku, seperti perhatiannya terhadap pelajaran,

    disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar

    dan hubungan sosial.hasil belajar ranah afektif sangat erat kaitannya dengan nilai-

    nilai, moral dan sikap dari masing-masing siswa yang bersangkutan (Jufri, 2010

    :71-72).

    Pemahaman guru tentang perkembangan aspek afektif siswa merupakan hal yang

    sangat penting untuk keberhasilan belajarnya, aspek afektif tersebut dapat terlihat

    selama pembelajaran terutama ketika siswa bekerja kelompok. Oleh karena itu,

    selama pembelajaran ( termasuk saat siswa kerja kelompok) guru senantiasa

    terus memantau dan mengamati aktivitas siswanya.

    Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yang yang berlaku di dalam

    masyarakat, misalnya adat kebiasaan dan sopan santun ( Sutikna,1998:5).

    Sedangkan moral adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan,

    akhlak, kewajiban dan sebagainya ( Purwadarminto,1957:957). Dengan kata lain

    bahwa moral berkaitan dengan kemampuan untuk membedakan perbuatan yang

    benar dan yang salah sebagai alat kendali dalam bertingkah laku. Moral sering

    dianggap sebagai prinsip dan patokan yang berhubungan dengan benar dan salah

    oleh masyarakat tertentu, dapat pula diartikan sebagai perilaku yang sesuai

    dengan norma benar atau salah tersebut. Disamping nilai dan moral ada juga

    sikap, yang menurut Gerung sikap secara umum diartikan sebagai kesediaan

    http://dhifanhanifan.blogspot.com/2010/10/faktor-faktor-penyebab-perbedaan-nilai.htmlhttp://dhifanhanifan.blogspot.com/2010/10/faktor-faktor-penyebab-perbedaan-nilai.htmlhttp://www.blogger.com/profile/06584603441300079441http://www.blogger.com/profile/06584603441300079441http://jumatunnikmah.wordpress.com/2012/06/02/perkembangan-nilai-moral-dan-sikap/#respondhttp://jumatunnikmah.wordpress.com/2012/06/02/perkembangan-nilai-moral-dan-sikap/#respondhttp://jumatunnikmah.wordpress.com/2012/06/02/perkembangan-nilai-moral-dan-sikap/#respondhttp://jumatunnikmah.wordpress.com/author/jumatunnikmah/http://jumatunnikmah.wordpress.com/author/jumatunnikmah/http://jumatunnikmah.wordpress.com/author/jumatunnikmah/http://jumatunnikmah.wordpress.com/category/education/http://jumatunnikmah.wordpress.com/category/education/http://jumatunnikmah.wordpress.com/category/education/http://jumatunnikmah.wordpress.com/tag/moral/http://jumatunnikmah.wordpress.com/tag/moral/http://jumatunnikmah.wordpress.com/tag/moral/http://jumatunnikmah.wordpress.com/tag/nilai/http://jumatunnikmah.wordpress.com/tag/nilai/http://jumatunnikmah.wordpress.com/tag/nilai/http://jumatunnikmah.wordpress.com/tag/sikap/http://jumatunnikmah.wordpress.com/tag/sikap/http://jumatunnikmah.wordpress.com/tag/sikap/http://jumatunnikmah.wordpress.com/tag/sikap/http://jumatunnikmah.wordpress.com/tag/nilai/http://jumatunnikmah.wordpress.com/tag/moral/http://jumatunnikmah.wordpress.com/category/education/http://jumatunnikmah.wordpress.com/author/jumatunnikmah/http://jumatunnikmah.wordpress.com/2012/06/02/perkembangan-nilai-moral-dan-sikap/#respondhttp://www.blogger.com/profile/06584603441300079441http://dhifanhanifan.blogspot.com/2010/10/faktor-faktor-penyebab-perbedaan-nilai.htmlhttp://dhifanhanifan.blogspot.com/2010/10/faktor-faktor-penyebab-perbedaan-nilai.html
  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    3/22

    bereaksi individu terhadap sesuatu hal ( Mappiare,1982:58). Sikap merupakan

    motif yang mendasari tingkah laku seseorang.

    Antara nilai, moral dan sikap serta tingkah laku memiliki keterkaitan yang

    tampak dalam penerapan atau pengalaman nilai-nilai tersebut. Dimana nilai-nilai

    perlu dikenal terlebih dahulu, kemudian dihayati dan didorong oleh moral, baru

    akan terbentuk sikap tertentu terhadap nilai-nilai tersebut dan akhirnya terwujud

    tingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang dimaksud.

    Setiap individu memiliki tingkat perkembangan nilai, moral dan sikap yang

    berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Hal itu dipengaruhi oleh

    beberapa factor yang secara umum dipengaruhi oleh factor lingkungan dan factor

    usia. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dalam makalah kami yang akan

    membahas tentang factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan nilai, sikap

    dan moral, perbedaan individu dalam perkembangan nilai,moral dan sikap serta

    upaya mengembangkan nilai,moral dan sikap remaja serta implikasinya dalam

    penyelenggaraan pendidikan.

    1. Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut:

    1. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan nilai,moral dansikap?2. Bagaimana perbedaan individu dalam perkembangan nilai,moral dan sikap?

    3. Apakah upaya-upaya yang dapat dilakukan terhadap pengembangan nilai,moral, dan sikap remaja dalam penyelenggaraan pendidikan?

    BAB II. Pembahasan

    A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Nilai, Moral dan

    Sikap

    Secara umum factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu di bagi

    menjadi dua, yaitu:

    1. Faktor internal (endogen), yaitu factor yang berasal dari dalam diri individuseperti komponen hereditas (keturunan), dan konstitusi.

    2. Factor eksternal (eksogen), yaitu faktoe yang berasl dari luar individu, sepertilingkungan keluarga, lingkungan sosial dan geografis.

    Namun dalam hubungannya dengan perkembangan nilai, moral dan sikap, factor

    yang paling berpengaruh adalah factor yang berasal dari luar individu (factor

    eksternal). Perkembangan moral seseorang banyak dipengaruhi oleh lingkungan

  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    4/22

    dimana orang tersebut hidup. Karena tanpa masyarakat (lingkungan), kepribadian

    seseorang tidak akan berkembang. Lingkungan disini dapat berarti keluarga

    (orang tua), sekolah, teman-teman dan masyarakat.

    Suatu lingkungan yang paling awal berusaha menumbuh kembangkan system

    nilai,moral dan sikap kepada seorang anak adalah lingkungan keluarga. setiap

    orang tua tentu sangat berharap anaknya tumbuh dan berkembang menjadi sorang

    individu yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan mampu membedakan

    antara yang baik dan buruk. Pada intinya orang tua atau lingkungan keluarga

    tentu sangat ingin anak atau anggota keluarganya memiliki sikap yang terpuji

    yang sesuai dengan harapan orang tua, masyarakat dan agama.

    Melalui proses pendidikan, pengasuhan, perintah, larangan, hadiah, hukuman dan

    intervensi pendidikan lainnya, para orangtua berusaha menanamkan nilai-nilai

    luhur, moral dan sikap yang baik bagi anak-anaknya agar dapat menjadi individu

    sesuai dengan yang diharapkan. Keluarga merupakan lingkungan terdekat untuk

    membesarkan, mendewasakan dan didalamnya anak mendapatkan pendidikan

    yang pertama kali.

    Bagi para ahli psikoanalisis perkembangan moral dipandang sebagai proses

    internalisasi norma-norma masyarakat dan kematangan dari sudut organic

    biologis. Menurut psikoanalisis moral dan nilai menyatu dalam konsep superego.

    Superego dibentuk melalui jalan internalisasi larangan-larangan atau perintah-

    perintah yang berasal dari luar khususnya dari orang tua yang sedemikian rupasehingga akhirnya terpancar dari dalam diri sendiri. Karena itu, orang-orang yang

    tak mempunyai hubungan harmonis dengan orangtuanya dimasa kecil,

    kemungkinan besar tidak mampu mengembangkan superego yang cukup kuat,

    sehingga mereka bisa menjadi orang yang sering melanggar norma masyarakat.

    Lingkungan pendidikan setelah keluarga adalah lingkungan sekolah. Sekolah

    sebagai lembaga formal yang diserahi tugas untuk menyelenggarakan pendidikan

    pendidikan tentunya memiliki peranan besar dalam membantu perkembangan

    hubungan sosial remaja yang mencakup nilai, moral dan sikap. Dalam hal ini,

    guru juga hrus mampu mengembangkan proses pendidikan yang bersifat

    demokratis. Dimana guru harus mampu mengembangkan pran-perannya selainsebagai gurujuga sebagai pemimpin yang demokratis. Berbeda dengan

    dilingkungan keluarga, lingkungan sekolah ada kurikulum sebagai rencana

    pendidikan dan pembelajaran, ada guru professional, ada sarana dan prasarana

    dan fasilitas pendidikan sebagai pendukung proses.

    Dilingkungan sekolah guru tidak hanya semata-mata mengajar melainkan juga

    mendidik. Artinya selain menyampaikan pelajaran sebagai upaya transfer

    pengetahuan kepada peserta didik, juga harus membina peserta didik menjadi

    manusia dewasa yang bertanggung jawab. Untuk itu disamping mengajar guru

    harus menanamkan nilai-nilai luhur kepada peserta didik melalui pendidikan

    karakter agar memiliki moral yang baik.

  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    5/22

    Perkembangan moral menurut Durkheim (dalam Djuretna,1994) berkembang

    karena hidup dalam masyarakat dan moral pun dapat berubah karena kondisi

    sosial.oleh karena itu, moral masyarakat berkuasa terhadap perkembangan moralindividu.

    Teori-teori lain yang non-psikoanalisis beranggapan bahwa hubungan anak-

    orangtua bukan satu-satunya sarana pembentuk moral. Para sosiolog beranggapan

    bahwa masyrakat sendiri mempunyai peran penting dalam pembentukan moral.

    Tingkah laku yang terkendali disebabkan oleh adanya control dari masyarakat itu

    sendiri yang mempunyai sanksi-sanksi tersendiri buat pelanggar-pelanggarnya

    (Sarlito,1992:92). Didalam usaha membentuk tingkah laku sebagai pencerminan

    nilai-nilai hidup tertentu ternyata factor linkungan memegang peranan penting.

    Makin jelas sikap dan sifat lingkungan terhadap nilai hidup tertentu dan moral

    makin kuat pula pengaruhnya untuk membentuk atau meniadakan tingkah laku

    yang sesuai.

    B. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Nilai, Moral dan Sikap

    Perbedaan individu dalam perkembangan nilai,moral dan sikap dipengaruhi oleh

    tiga hal pokok, antara lain:

    1.

    Fase ( tahap)

    Menurut Kohlberg ada enam tahap dalam perkembangan moral yang berlaku

    secara universal dan dalam urutan tertentu. Ada tiga tingkat perkembangan

    menurut Kohlberg, antara lain:

    I. Prakonvensional

    II. Konvensional

    III. Pasca-konvensional

    Dimana masing-masing tingkat terdiri dari dua tahap, sehingga totalnya menjadi

    enam tahap ( stadium) yang berkembang secara bertingkat dan dalam urutan yang

    tetap. Namun, tidak semua individu mencapai tahap terakhir perkembngan moral.

    Dalam stadium nol, anak menganggap baik apa yang sesuai dengan permintaan

    dan keinginannya. Sesudah stadium ini datanglah:

    Tingkat I : Prakonvensional, yang terdiri dari tahap 1 dan 2

    Pada tahap 1, anak berorientasi pada kepatuhan dan hukuman. Anak

    menganggap baik dan buruk atas dasar akibat yang ditimbulkannya. Anak hanya

    mengetahui bahwa aturan-aturan ditentukan oleh adanya kekuasaan yang tidak

  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    6/22

    bisa diganggu gugat. Ia harus menurut atau kalau tidak akan memperoleh

    hukuman.

    Pada tahap 2, berlaku prinsip Relativistik-Hedonism. Pada tahap ini anak tidak

    lagi secara mutlak tergantung pada aturan yang berada diluar dirinya, atau aturan

    yang ditentukan oleh orang lain, tetapi mereka sadar bahwa setiap kejadian

    mempunyai beberapa segi. Jadi ada Relativisme yang artinya bergantung pada

    kebutuhan dan kesanggupan seseorang ( hedonoistik).

    Tingkat II: Konvensional

    Tahap 3, menyangkut orientasi mengenai anak yang baik. Pada tahap ini anak

    mencapai unsure belasan tahun, dimana anak memperlihatkan orientasi

    perbuatan-perbuatan yang dapat dinilai baik atau tidak baiknya perbuatan itu oleh

    orang lain.disini, masyarakat adalah sumber yang menentukan, apakah perbuatan

    seseorang itu baik atau tidak.

    Tahap 4, yaitu tahap yang mempertahankan norma-norma sosial dan otoritas.

    Pada tahap ini perbuatan baik yang diperlihatkan orang bukan hanya agar dspst

    diterima oleh lingkungan masyarakatnya, melainkann bertujuan agar ikut

    mempertahankan aturan-aturan atau norma-norma sosial. Jadi perbuatan baik

    adalah berkewajiban untuk ikut melaksanaklan aturan-atiran yang berlaku dengan

    baik agar tidak menimbulkan kekacauan.

    Tingkat III : Pasca-Konvensional

    Tahap 5,merupakan tahap orientasi terhadap perjanjian antara dirinya dengan

    lingkungan sosial. Pada tahp ini adanya hubungan timbale balik antara dirinya

    dengan lingkungan sosial, yaitu dengan masyarakat. Dalam hal ini, seseorang

    harus memperlihatkan kewajibannya, dimana ia harus berbuat sesuai dengan

    norma-norma sosial karena sebaliknya, lingkungan sosial atau masyarakat akan

    menghormati dan menghargai serta memberikan perlindungan kepadanya.

    Tahap 6, tahap ini disebut Prinsip Universal. Pada tahap ini ada norma etik di

    samping norma pribadi dan subjektif. Dalam perjanjian antara seseorang dengan

    masyarakatnya ada unsur-unsur subjektif yang menilai apakah perbuatan itu baik

    atau tidak. Subjektivisme disini maksudnya ada perbedaan penilaian antara

    seseorang dengan orang lain. Dalam hal ini usur etika yang akan menentukan

    apakah yang boleh dan baik dilakukan atau sebaliknya.

    2. Tempo ( waktu)

  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    7/22

    Waktu disini sangat erat kaitannya dengan usia. Dimana setiap individu akan

    memiliki tingkat perkembangan nilai, moral dan sikap yang berbeda pada usia

    yang berbeda-beda pula.

    Pengertian moral dianak usias epuluh tahun tentu berbeda dengan anak-anak

    yang lebih tua. Karena pada anak-anak terdapat anggapan bahwa aturan-aturan

    adalah pasti dan mutlak oleh karena diberikan oleh orang dewasa atau Tuhan

    yang tidak biasa di ubah lagi ( Kohlberg,1963). Pengertian mengenai aspek moral

    pada anak-anak lebih besar, lebih lentur dan nisbi. Ia bisa menawar atau

    mengubah suatu aturan kalau di setujui oleh semua orang.

    Berbeda dengan sebagian remaja serta orang dewasa yang penalarannya

    terhambat atau kurang berkembang, tahap perkembangan moralnya ada pada

    tahap prakonvensional. Pada tahap ini seseorang belum mengenal apalagi

    menerima aturan dan harapan masyarakat. Pada tingkatan yang paling awal,

    pedoman mereka hanyalah menghindari hukuman.

    Menurut Kohlberg, factor kebudayaan mempengaruhi perkembangan moral,

    terdapat berbagai rangsangan yang diterima oleh anka-anak dan ini

    mempengaruhi perkembangan moral. Bukan saja mengenai cepat atau lambatnya

    tahap-tahap perkembangan yang dicapai, melainkan juga mengenai batas tahap-

    tahap yang ingin dicapai. Perbedaan perseorangan juga dapat dilihat pada latar

    belakang kebudayaan tertentu.

    C. Upaya Mengembangkan Nilai, Moral dan Sikap Remaja serta

    Implikasinyadalam Penyelenggaraan Pendidika

    Tahap-tahap perkembangan moral pada remaja telah mencapai pada tahap

    moralitas hasil interaksi seimbang yaitu secara bertahap anak mengadakan

    internalisasi nilai moral dari orangtuanya dan orang-orang dewasa di sekitarnya.

    Pada akhir masa remaja terdapat lima perubahan yang dapat dilukiskan sebagai

    berikut:

    1. Pandangan moral remaja mulai menjadi abstrak, menifestasi dari ciri ini adalahprilaku remaja yang suka saling bernasihat sesama teman dan kesukaannyapada kata-kata mutiara.

    2. Pandangan moral remaja sering terpusat pada apa yang benar dan apa yangsalah. Sehingga remaja sangat antusias pada usaha-usaha reformasi sosial.

    3. Penilaian moral pada remaja semakin mendasarkan diri pada pertimbangankognitif, yang mendorong remaja mulai menganalisis etika sosial dan

    mengambil keputusan kritis terhadap berbagai masalah moral yang

    dihadapinya.

    4. Penilaian moral yang dilakukan remaja menunjukkan perubahan yang bergerakdari sifat egosentris menjadi sosiosentris, sehingga remaja senang sekali bila

    dilibatkan dalam kegiatan memperjuangkan nasib sesama, kesetiakawanan

    kelompok yang kadang-kadang untuk ini remaja bersedia berkorban fisik.

  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    8/22

    5. Penilaian moral secara psikis juga berkembang menjadi lebih mendealam yangdapat merupakan sumber emosi dan menimbulkan ketegangan-ketegangan

    psikologis. Sehingga pada akhir masa remaja moral yang dianutnya diharapkanmenjadi kenyataan hidup dan menjadi barang berharga dalam hidupnya.

    Apa yang terjadi dalam diri pribadi seseorang hanya dapat didekati melalui cara-

    cara tidak langsung, yakni dengan mempelajari gejala dan tingkah laku seseorang

    tersebut, maupun membandingkannya dengan gejala sertra tingkah laku orang

    lain. Diantara proses kejiwaan yang sulit untuk dipahami adalah proses terjadinya

    dan terjelmanya nilai-nilai hidup dalam diri individu, yang mungkin didahului

    oleh pengenalan nilai secara intelektual,disusul oleh penhayatan nilai tersebut,

    dan kemudian tumbuh didalam diri seseorang sedemikian rupa kuatnya sehingga

    seluruh jalan pikiran, tingkah lakunya serta sikapnya terhadap segala sesuatu di

    luar dirinya, bukan saja diwarnai tetapi juga dijiwai oleh nilai tersebut

    Karena itu, ada kemungkinan bahwa ada individu yang tahu tentang sesuatu nilai

    tetap menjadi pengetahuan. Tidak semua individu mencapai tingkat

    perkembangan moral seperti yang diharapkan, maka kita dihadapkan dengan

    masalah pembinaan. Adapun upaya-upaya yang dilakukan dalam

    mengembangkan nilai, moral dan sikap remaja adalah:

    a. Menciptakan Komunikasi

    Dalam komunikasi didahului dengan pemberian informasi tentang nilai-nilai danmoral. Anak tidak pasif mendengarkan dari orang dewasa bagaimana seseorang

    harus bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai-nilai moral, tetapi anak-anak

    harus dirangsang supaya lebih aktif. Hendaknya ada upaya yang

    mengikutsertakan remaja dalam pembicaraan dan dalam pengambilan keputusan

    keluarga. Sedangkan dalam kelompok sebaya, remaja turut serta secara aktif

    dalam tanggung jawab dan penentuan maupun keputusan kelompok.

    Disekolah para remaja hendaknya diberi kesempatan berpartisipasi untuk

    mengembangkan aspek moral, misalnya dalam kerja kelompok,sehingga dia

    belajar untuk tidak melakukan sesuatu yang akan merugikan orang lain karena

    hal ini tidak sesuai dengan nilai atau norma moral.

    b. Menciptakan Iklim Lingkungan yang Serasi

    Seseorang yang mempelajari nilai hidup tertentu dan moral, kemudian berhasil

    memiliki sikap dan tingkah laku sebagai pencerminan nilai hidup tersebut

    umunya adalah seseorang yang hidup dalam lingkungan yang secara positif,

    jujur, dan konsekuen yang senantiasa mendukung bentuk tingkah laku yang

  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    9/22

    merupakan pencerminan nilai hidup tersebut. Ini berarti antara lain, bahwa usaha

    pengembangan tingkah laku nilai hidup hendaknya tidak hanya mengutamakan

    pendekatan-pendekatan intelektual semata, tetapi mengutamakan adanyalingkungan yang kondusif dimana factor-faktor lingkungan itu sendiri merupakan

    penjelmaan yang konkret dari nilai-nilai hidup tersebut. Karena lingkungan

    merupakan factor yang cukup luas dan sangat bervariasi, maka tampaknya yang

    perlu diperhatikan adalah lingkungan sosial terdekat terutama mereka yang

    berfungsi sebagai pendidik dan Pembina yaitu orang tua dan guru.

    BAB III. Penutup

    1. KesimpulanSecara umum perkembangan nilai, moral dan sikap pada individu di pengaruhi

    oleh factor eksternal atau faktpr yang berasal dari luar individu, seperti

    lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Dimana dalam lingkungan ada

    interaksi antara lingkungan dengan individu.Setiap individu memiliki

    perkembangan nilai, moral dan sikap yang berbeda-beda. Hal itu tergantung usia,

    factor kebudayaan dan tingkat pemahamannya. Upayaupaya yang dapat

    dilakukan dalam rangka pengembangn nilai, moral dan sikap remaja adalah

    menciptakan komunikasi di samping memberi informasi,tetapi remaja diberikan

    kesempatan untuk berpartisipasi untuk aspek moral, serta menciptakan systemlingkungan yang kondusif atau aman. Sehingga guru mampu mengajar dan

    mendidik dengan baik serta peserta didik mampu menerima dan

    mengaplikasikannnya dengan baik pula.

    2. Saran

    Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, tentu kami menyadari

    bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami sangat

    mengharapkan saran-saran yang membangun dari pembaca agar makalah ini

    dapat memberikan manfaat sebagaimana mestinya.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2010.http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2198158-faktor-

    faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan. Diakses tanggal 13 Maret 2012.

    Hartinah, Sitti. 2008.Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Refika Aditama.

    Jufri, A. Wahab. 2010. Belajar dan Pembelajaran Sains. Mataram: Arga Puji

    Press.

    http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2198158-http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2198158-http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2198158-http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2198158-
  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    10/2

    Sunarto dan Ny. B. Agung Hartono.2008.Perkembangan Peserta Didik.

    Jakarta: Rineka Cipta.

    http://jumatunnikmah.wordpress.com/2012/06/02/perkembangan-nilai-moral-

    dan-sikap/jumatun nikmah

    abtu, 14 April 2012

    NILAI DAN NORMA YANG BERLAKU DI MASYARAKAT

    NILAI DAN NORMA YANG BERLAKU DI MASYARAKAT

    A. Peran Nilai dan Norma Sosial Dalam Proses Sosialisasi

    Norma dan nilai mempunyai kaitan yang sangat erat dalam rangka mempengaruhi

    perilaku masyarakat agar tercipta keteraturan dalam tatahubungan antar warga

    masyarakat. Norma sosial dibuat untuk melaksanakan nilai-nilai yang dianggap baik dan

    benar oleh masyarakat . oleh sebab itu norma dilengkapi dengan sanksi-sanksi sebagai

    bentuk ikatan bagi semua masyarakat untuk mematuhinya. Dalam suatu masyarakat

    nilai dan norma terus mengalami perkembangan sesuai dengan peradaban masyarakat

    tersebut. Makin maju masyarakat norma dan nilai semakin bersifat ekplisit dan

    mempunyai jenis yang bermacam-macam untuk mengatur secara terperinci berbagai

    kelangsungan hidup masyarakat.

    B. Nilai Sosial Dalam Masyarakat

    a) Pengertian Nilai Sosial

    Nilai sosial adalah segala sesuatu pandangan yang dianggap baik dan benar oleh

    masyarakat yang kemudian dipedomani sebagai contoh perilaku yang baik dan

    diharapkan oleh masyarakat. Tiap masyarakat memiliki sistem yang berbeda yang

    bersifat turun-temurun dari generasi ke generasi. Nilai dapat bersumber dari nilai

    keagamaan, adat-istiadat maupun etika yang terus berkembang dalam masyarakat.

    http://jumatunnikmah.wordpress.com/2012/06/02/perkembangan-nilai-moral-dan-sikap/http://jumatunnikmah.wordpress.com/2012/06/02/perkembangan-nilai-moral-dan-sikap/http://jumatunnikmah.wordpress.com/2012/06/02/perkembangan-nilai-moral-dan-sikap/http://jumatunnikmah.wordpress.com/2012/06/02/perkembangan-nilai-moral-dan-sikap/http://jumatunnikmah.wordpress.com/2012/06/02/perkembangan-nilai-moral-dan-sikap/
  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    11/2

    Oleh karena nilai mengandung tentang baik tidaknya perbuatan-perbuatan maka

    dapat dikatakan bahwa nilai adalah hasil dari pertimbangan moral. Nilai bisa berbeda

    dari masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Ada beberapa ahli sosiologi

    yang mengemukakan rumusan tentang nilai sosial;

    1. Kimball Young

    Mengemukakan nilai adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa

    yang dianggap penting dalam masyarakat.

    2. A.W.Green

    Nilai adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek.

    3. Woods

    Mengemukakan bahwa nilai merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama

    serta mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari

    4. M.Z.Lawang

    Menyatakan nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,yang

    pantas,berharga,dan dapat memengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai

    tersebut.

    5. Hendropuspito

    Menyatakan nilai adalah segala sesuatu yang dihargai masyarakat karena mempunyai

    daya guna fungsional bagi perkembangan kehidupan manusia.

    b) Tolak Ukur Nilai Sosial

    Tolok ukur nilai sosial berbeda-beda antara satu masyarakat dengan masyarakat lain,

    dan antara satu generasi dengan generasi berikutnya selalu mengalami perubahan. Ada

    2 syarat supaya tolok ukur dalam masyarakat bersifat tetap yaitu:

    a. Penghargan harus diberikan oleh seluruh warga masyarakat

    b. Tolok ukur yang dibuat harus diterima oleh masyarakat.

    c) Manfaat dan Fungsi Nilai Sosial

    a.

    Alat untuk menetapkan harga dan kelas sosial seseorang dalam masyarakat.

  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    12/2

    b. Faktor penentu bagi manusia dalam menjalankan perannya.

    c. Pembentuk cara berfikir dan berprilaku secara ideal dalam masyarakat.

    d. Pengawas, penuntun, pendorong dan penekan individu untuk berbuat baik.

    e. Alat solidaritas yang mendorong masyarakat untuk bekerjasama.

    d) Jenis-Jenis Nilai Sosial

    Berdasarkan Pendapat Ahli (Notonagoro);

    a) Nilai Material

    Nilai material adalah nilai yang muncul karna materi tersebut. Nilai terkandung di dalam

    benda yang dinamakan nilai materil.

    b) Nilai Vital

    Nilai vital adalah nilai yang ada karena kegunaanya. Nilai yang muncul karena

    kegunaanya dinamakan nilai vital.

    c) Nilai Kerohaniaan

    Nilai keohanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.cth;

    mendengar ceramah agama. Nilai kerohanian dibedakan tasa 4 macam;

    - Nilai kebenaran; bersumber pada akal

    - Nilai keindahan (estetis); bersumber pada perasaan

    - Nilai kebaikan (moral); bersumber pada kehendak manusia

    - Nilai religius; bersumber pada kepercayaan

    e) Ciri-ciri Nilai Sosial

    a. Terbentuk dari hasil interaksi sosial antar warga masyarakat. Cth: nilai kedisipilinan

    yang dimiliki seseorang karena kebiasaan yang diajarkan dirumahnya.

    b. Dapat disebarluaskan melalui pergaulan. Cth; nilai menghargai persahabatan.

    c. Terbentuk melalui proses belajar. Cth; nilai menghargai antrian.

    d. Berbeda-beda antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lain. Cth; nilai menghargai

    waktu, berbeda antara orang barat dengan orang Indonesia.

    e. Mempunyai pengaruh yang berbeda pada setiap orang.Cth; orang yang mengaggap

    uang adalah segala-galanya akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang.

    f. Pembentuk kepribadian seseorang baik positif maupun negatif. Cth; orang yang

    mengutamakan kepentingan pribadi dari pada umum akan menjadikan individu

    tersebut yang egois.

    g. Hasil seleksi dari berbagai aspek kehidupan.

  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    13/2

    f) Peran Nilai sosial

    Peran nilai sosial adalah sebagai berikut;

    a. Alat untuk menentukan harga sosial, kelas sosial seseorang dalam struktur stratifikasi

    seseorang. Misalnya, kelompok masyarakat atas, kelompok masyarakat menengah dan

    kelompok masyarakat bawah.

    b. Mengarahkan masyarakat untuk berpikir dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai

    yang berlaku di dalam masyarakat.

    c. Memotifasi atau memberi semangat dalam mewujudkan dirinya seperti yang

    diharapkan oleh penanan-perananya dalam mencapai tujuan.

    d. Alat solidaritas atau mendorong masyarakat untuk bekerja sama untuk mencapai

    sesuatu yang tidak dapat dicapai sendiri.

    e. Pengawas, penekan, pendorong untuk berbuat baik.

    C. Norma Sosial Dalam Masyarakat

    a. Pengertian Norma Sosial

    Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu

    kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma akan berkembang seiring

    dengan kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya, sering juga disebut dengan

    peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam

    menjalaniinteraksi sosialnya.Keberadaan norma dalammasyarakat bersifat memaksa

    individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah

    terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar hubungan di antara manusia dalam

    masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan.

    b. Jenis-Jenis Norma Sosial

    1. Norma berdasarkan sumber

    a) Norma Agama

    Norma agama merupakan norma yang berisi pedoman bagi manusia untuk

    menjalankan pertintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. Norma ini menjunjung

    manusia untuk memperoleh kebahagiaan dan keselamatan manusia di dunia maupun

    di akhirat.

    http://w/index.phphttp://wiki/Masyarakathttp://wiki/Kelompokhttp://wiki/Kelompokhttp://wiki/Masyarakathttp://w/index.php
  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    14/2

    b) Norma Adat

    Norma adat merupakan norma yang mengatur tentang rutinitas perilaku sosial dalam

    kehidupan bermasyarakat.

    c) Norma kesusilaan/ kesopanan

    Norma kesusilaan/ kesopanan dalalah norma masyarakat untuk mengatur hubungan

    manusia dalam rangka menghargai harkat dan martabat manusia yang lain.

    Pelanggaran pada norma ini berakibat sanksi pengucilan secara fisik maupun bati.

    d) Norma Hukum

    Norma hukum adalah himpunan peraturan yang formal dan tertulis ketentuan sanksi

    tegas dibandingkan dengan norma-norma yang lain. Norma ini ditujukan kepada

    masyarakat yang berisi ketentuan-ketentuan, hak dan kewajiban. Norma ini bertujuan

    untuk menjaga ketertiban dan kedamaian dan akan dikenakan sanksi yang tegas bagi

    pelanggarnya.

    2. Norma berdasarkan daya ikatnya

    a) Cara (usage) yaitu perbuatan tertentu yang dilakukan seseorang tapi tidak secara terus

    menerus. Cth; cara makanyang baik menggunakan tangan kanan dan tidak bersuara.

    b) Kebiasaan ( folkways) yaitu perbuatan yang berulang-ulang dan sama yang dilakukan

    secara sadar, serta mempunyai tujuan yang jelas dan dianggap baik. Cth; membuang

    sampah pada tempatnya.

    c) Tata Kelakuan yaitu perbuatan yang mecerminkan sifat-sifat tertentu suatu masyarakat

    yang dilakukan secara sadar sebagai bentuk pengawasan terhadap anggota masyarakat.

    Cth; larangan perbuatan zina, mencuri dsb.

    d) Adat Istiadat yaitu kumpulan tata kelakuan yang tertinggi yang bersifat kekal dan kuat

    terhadap masyarakat. Cth; pelanggaran terhadap pelaksanaan upacara adat.

    D. Perbedaan Nilai Dan Norma Sosial

    Nilai Sosial Norma Sosial

    Berada lebih dulu dibandingkan norma.

    Bersifat implisit.

    Belum memiliki sanksi.

    idak tertulis.

    orma dibuat untuk melaksanakan nilai.

    ersifat ekplisit (nyata, jelas & tegas).

    elah memiliki sanksi.

    ertulis.

  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    15/2

    Berfungsi sebangai pedoman perilaku. erfungsi mengatur dan membatasi

    perilaku.

    E. Fungsi Nilai Sosial Dan Norma Sosial

    a) Sebagai petunjuh arah dan pemersatu

    b) Sebagai benteng perlindungan

    c) Sebagai pendorong

    F. Penyebab Terjadinya Perubahan Nilai dan Norma

    Norma dan nilai pada dasarnya akan mengalami perubahan atau pergeseran sesuai

    dengan kebutuhan masyarakat berkaitan dengan pengaturan prilaku warga masyarakat

    untuk menciptakan tertib sosial. Faktor-faktor penyebab perubahan nilai dan norma

    diantaranya:

    1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

    Ilmu dan teknologi berkembang dengan seiringnya manusia yang terus berinovasi baru

    untuk membantu dan mempermudah kehidupan manusia, pengaruh perkembangan

    iptek juga mempengaruhi nilai dan norma masyarakat.

    2. Pengaruh kebudayaan asing;

    Dengan meluasnya pergaulan manusia, terutama di era globalisasi dan dan informasi

    saat ini yang melintas batas-batas negara telah mengakibatkan keinginan-keinginan

    untuk meniru atau mengadopsi budaya asing tertentu kedalam kebudayaan setempat,

    seperti cara berpakaian (fashion), sistem pendidikan, sistem pertanian, sistem

    perdagangan dan sebagainya.

    3. Lingkungan baru

    Nilai dan norma ccenderung berubah jika seseorang menempati daerah atau

    lingkungan baru. Dengan perpindahan tersebut terjadi asimilasi yang lambat laun akan

  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    16/2

    mengikuti nilai dan norma sosial yang dianut oleh masyarakat setempat sehingga nilai

    dan norma yang dibawa dari daerah asal akan memudar.

    G. Sosialisasi

    a. Pengerian sosialisasi

    Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan

    aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuahkelompok ataumasyarakat.

    Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory).

    Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh

    individu.

    b. Tujuan Sosialisasi

    Untuk mengetahui nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.

    Untuk mengetahui sosial budaya dalam masyarakat.

    Untuk mengetahui alam sekitar.

    Untuk mengtahui lingkungan sosial.

    c. Bentuk dan tahap sosialisasi

    1. Bentuk sosialisasi

    Peter L. Berger membedakan sosialisasi menjadi dua jenis yaitu ;

    a. sosialisasi primer

    sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi

    anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5

    tahun atau saat anak belum masuk kesekolah.Anak mulai mengenal anggotakeluarga

    dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinyadengan orang lain di sekitar keluarganya.Dalam tahap ini, peran orang-orang yang

    terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola

    interaksi secara terbatas di dalamnya.Warna kepribadian anak akan sangat ditentukan

    oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga

    terdekatnya.

    b. Sosialisasi sekunder

    http://wiki/Nilai_sosialhttp://wiki/Kelompokhttp://wiki/Masyarakathttp://w/index.phphttp://wiki/Sekolahhttp://wiki/Keluargahttp://w/index.phphttp://wiki/Kepribadianhttp://wiki/Kepribadianhttp://w/index.phphttp://wiki/Keluargahttp://wiki/Sekolahhttp://w/index.phphttp://wiki/Masyarakathttp://wiki/Kelompokhttp://wiki/Nilai_sosial
  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    17/2

    Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer

    bentuknya adalah resosialisasidan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang

    diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang

    mengalami 'pencabutan' identitas diri yang lama.

    2. Tahap-tahap sosialisasi

    George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat

    dibedakan menlalui tahap-tahap sebagai berikut.

    Tahap persiapan (Preparatory Stage)

    Tahap ini dialami sejakmanusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri

    untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang

    diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak

    sempurna. Contoh: Kata "makan" yang diajarkanibu kepada anaknya yang masihbalita

    diucapkan "mam". Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak. Lama-

    kelamaan anak memahami secara tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan

    yang dialaminya.

    Tahap meniru (Play Stage)

    Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-

    peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran

    tentang anma diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai

    menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang

    ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang

    lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia

    berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan

    orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari

    mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut

    orang-orang yang amat berarti (Significant other)

    http://wiki/Manusiahttp://wiki/Masyarakathttp://wiki/Ibuhttp://wiki/Balitahttp://wiki/Dewasahttp://wiki/Norma_sosialhttp://wiki/Nilai_sosialhttp://wiki/Nilai_sosialhttp://wiki/Norma_sosialhttp://wiki/Dewasahttp://wiki/Balitahttp://wiki/Ibuhttp://wiki/Masyarakathttp://wiki/Manusia
  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    18/22

  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    19/2

    oleh agen-agen sosialisasi itu tidak bertentangan atau selayaknya saling mendukung

    satu sama lain. Akan tetapi, di masyarakat, sosialisasi dijalani oleh individu dalam situasi

    konflik pribadi karena dikacaukan oleh media sosialisasi yang berlainan.

    Keluarga (kinship)

    Bagikeluarga inti (nuclear family) media sosialisasi meliputiayah,ibu,saudara kandung,

    dan saudara angkat yang belummenikah dan tinggal secara bersama-sama dalam suatu

    rumah. Sedangkan pada masyarakat yang menganut sistem kekerabatan diperluas

    (extended family), media sosialisasinya menjadi lebih luas karena dalam satu rumah

    dapat saja terdiri atas beberapa keluarga yang meliputi kakek, nenek, paman, dan bibi

    di samping anggota keluarga inti. Pada masyarakat perkotaan yang telah padat

    penduduknya, sosialisasi dilakukan oleh orang-orabng yang berada diluar anggota

    kerabat biologis seorang anak. Kadangkala terdapat media sosialisasi yang merupakan

    anggota kerabat sosiologisnya, misalnya pengasuh bayi (baby sitter). menurut

    Gertrudge Jaeger peranan para agen sosialisasi dalam sistem keluarga pada tahap awal

    sangat besar karena anak sepenuhnya berada dalam ligkugan keluarganya terutama

    orang tuanya sendiri.

    Teman pergaulan

    Teman pergaulan (sering juga disebut teman bermain) pertama kali didapatkan

    manusia ketika ia mampu berpergian ke luar rumah. Pada awalnya, teman bermain

    dimaksudkan sebagai kelompok yang bersifat rekreatif, namun dapat pula memberikan

    pengaruh dalam proses sosialisasi setelah keluarga. Puncak pengaruh teman bermain

    adalah pada masa remaja. Kelompok bermain lebih banyak berperan dalam

    membentuk kepribadian seorang individu. Berbeda dengan proses sosialisasi dalam

    keluarga yang melibatkan hubungan tidak sederajat (berbeda usia, pengalaman, dan

    peranan), sosialisasi dalam kelompok bermain dilakukan dengan cara mempelajari pola

    interaksi dengan orang-orang yang sederajat dengan dirinya. Oleh sebab itu, dalam

    kelompok bermain, anak dapat mempelajari peraturan yang mengatur peranan orang-

    orang yang kedudukannya sederajat dan juga mempelajari nilai-nilaikeadilan.

    Lembaga pendidikan formal (sekolah)

    http://wiki/Keluarga_intihttp://wiki/Ayahhttp://wiki/Ibuhttp://wiki/Menikahhttp://wiki/Rumahhttp://wiki/Masyarakathttp://w/index.phphttp://wiki/Remajahttp://wiki/Kepribadianhttp://wiki/Keadilanhttp://wiki/Keadilanhttp://wiki/Kepribadianhttp://wiki/Remajahttp://w/index.phphttp://wiki/Masyarakathttp://wiki/Rumahhttp://wiki/Menikahhttp://wiki/Ibuhttp://wiki/Ayahhttp://wiki/Keluarga_inti
  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    20/2

    Media massa merupakan salah satu media sosialisasi yang paling berpengaruh Menurut

    Dreeben, dalam lembaga pendidikan formal seseorang belajar membaca, menulis, dan

    berhitung. Aspek lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan mengenai kemandirian

    (independence), prestasi (achievement), universalisme, dan kekhasan (specificity). Di

    lingkungan rumah seorang anak mengharapkan bantuan dari orang tuanya dalam

    melaksanakan berbagai pekerjaan, tetapi disekolah sebagian besar tugas sekolah harus

    dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab.

    Media massa

    Yang termasuk kelompokmedia massa di sini adalah media cetak (surat kabar,majalah,

    tabloid), media elektronik (radio,televisi,video,film). Besarnya pengaruh media sangat

    tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.

    Contoh:

    a. Penayangan acaraSmackDown! di televisi diyakini telah menyebabkan penyimpangan

    perilaku anak-anak dalam beberapa kasus.

    b. Iklan produk-produk tertentu telah meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya

    hidup masyarakat pada umumnya.

    c. Gelombang besar pornografi, baik dari internet maupun media cetak atau tv, didahului

    dengan gelombang game eletronik dan segmen-segmen tertentu dari media TV (horor,

    kekerasan, ketaklogisan, dan seterusnya) diyakini telah mengakibatkan kecanduan

    massal, penurunan kecerdasan, menghilangnya perhatian/kepekaan sosial, dan dampak

    buruk lainnya.

    Media-media lain

    Selainkeluarga,sekolah,kelompok bermain dan media massa, sosialisasi juga dilakukan

    oleh institusi agama, tetangga, organisasi rekreasional, masyarakat, dan lingkungan

    pekerjaan. Semuanya membantu seseorang membentuk pandangannya sendiri tentang

    dunianya dan membuat presepsi mengenai tindakan-tindakan yang pantas dan tidak

    pantas dilakukan. Dalam beberapa kasus, pengaruh-pengaruh media ini sangat besar.

    http://wiki/Sekolahhttp://wiki/Media_massahttp://wiki/Surat_kabarhttp://wiki/Majalahhttp://wiki/Tabloidhttp://wiki/Radiohttp://wiki/Televisihttp://wiki/Videohttp://wiki/Filmhttp://wiki/SmackDown!http://wiki/Keluargahttp://wiki/Sekolahhttp://wiki/Agamahttp://wiki/Masyarakathttp://wiki/Masyarakathttp://wiki/Agamahttp://wiki/Sekolahhttp://wiki/Keluargahttp://wiki/SmackDown!http://wiki/Filmhttp://wiki/Videohttp://wiki/Televisihttp://wiki/Radiohttp://wiki/Tabloidhttp://wiki/Majalahhttp://wiki/Surat_kabarhttp://wiki/Media_massahttp://wiki/Sekolah
  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    21/2

    H. Kepribadian

    a. Pengertian kepribadian

    Berikut ini adalah pengertian kepribadian menurut para ahli;

    Koentjaraningrat menyebut kepribadian sebagai susunan dari akal dan jiwa yang

    menentukan tingkah laku atau tindakan individu.

    Roucek mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi faktor biologis, psikologi, dan

    sosiologi yang mendasari perilaku seorang individu.

    b. Faktor penentu kepribadian

    1. Faktor keturunan

    Keturunan merujuk pada faktorgenetis seorang individu. Tinggi fisik, bentukwajah,

    gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis

    adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap, entah sepenuhnya atau secara

    substansial, dipengaruhi oleh siapa orang tua dari individu tersebut, yaitu komposisi

    biologis, psikologis, dan psikologis bawaan dari individu.]

    Terdapat tiga dasar penelitian yang berbeda yang memberikan sejumlah kredibilitas

    terhadap argumen bahwa faktorketurunan memiliki peran penting dalam menentukan

    kepribadian seseorang. Dasar pertama berfokus pada penyokonggenetis dariperilaku

    dan temperamen anak-anak. Dasar kedua berfokus pada anak-anak kembar yang

    dipisahkan sejak lahir. Dasar ketiga meneliti konsistensikepuasan kerja dari waktu ke

    waktu dan dalam berbagai situasi. Penelitian terhadap anak-anak memberikan

    dukungan yang kuat terhadap pengaruh dari faktor keturunan. Bukti menunjukkan

    bahwa sifat-sifat seperti perasaanmalu,rasatakut,dan agresif dapat dikaitkan dengan

    karakteristik genetis bawaan. Temuan ini mengemukakan bahwa beberapa sifat

    kepribadian mungkin dihasilkan dari kode genetis sama yang memperanguhi faktor-

    faktor seperti tinggi badan dan warna rambut. Para peneliti telah mempelajari lebih dari

    100 pasangan kembar identik yang dipisahkan sejak lahir dan dibesarkan secara

    terpisah. Ternyata peneliti menemukan kesamaan untuk hampir setiap ciriperilaku,ini

    menandakan bahwa bagian variasi yang signifikan di antara anak-anak kembar ternyata

    terkait dengan faktor genetis. Penelitian ini juga memberi kesan bahwa lingkungan

    http://wiki/Genhttp://wiki/Wajahhttp://wiki/Genderhttp://wiki/Otothttp://wiki/Energihttp://wiki/Biologihttp://wiki/Orang_tuahttp://wiki/Biologihttp://wiki/Psikologihttp://d/kuliah/studi%20masyarakat/Kepribadian.htm%23cite_note-kepribadian-0http://d/kuliah/studi%20masyarakat/Kepribadian.htm%23cite_note-kepribadian-0http://d/kuliah/studi%20masyarakat/Kepribadian.htm%23cite_note-kepribadian-0http://w/index.phphttp://wiki/Genhttp://wiki/Perilakuhttp://wiki/Anakhttp://w/index.phphttp://wiki/Waktuhttp://w/index.phphttp://w/index.phphttp://wiki/Takuthttp://wiki/Perilakuhttp://wiki/Lingkunganhttp://wiki/Lingkunganhttp://wiki/Perilakuhttp://wiki/Takuthttp://w/index.phphttp://w/index.phphttp://wiki/Waktuhttp://w/index.phphttp://wiki/Anakhttp://wiki/Perilakuhttp://wiki/Genhttp://w/index.phphttp://d/kuliah/studi%20masyarakat/Kepribadian.htm%23cite_note-kepribadian-0http://wiki/Psikologihttp://wiki/Biologihttp://wiki/Orang_tuahttp://wiki/Biologihttp://wiki/Energihttp://wiki/Otothttp://wiki/Genderhttp://wiki/Wajahhttp://wiki/Gen
  • 5/24/2018 Analisis Sumber2 Yg Mmpngrhi Nilai Dan Norma

    22/2

    pengasuhan tidak begitu memengaruhi perkembangan kepribadian atau dengan kata

    lain, kepribadian dari seorangkembar identik yang dibesarkan dikeluarga yang berbeda

    ternyata lebih mirip dengan pasangan kembarnya dibandingkan kepribadian seorang

    kembar identik dengansaudara-saudara kandungnya yang dibesarkan bersama-sama.

    2. Faktor lingkungan

    Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter

    adalahlingkungan di mana seseorangtumbuh dan dibesarkan;norma dalamkeluarga,

    teman,dankelompok sosial;dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat

    alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang.

    Sebagai contoh, budaya membentuknorma,sikap,dannilai yang diwariskan dari satu

    generasi ke generasi berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring berjalannya

    waktu sehingga ideologi yang secara intens berakar di suatu kultur mungkin hanya

    memiliki sedikit pengaruh padakultur yang lain. Misalnya, orang-orang Amerika Utara

    memiliki semangat ketekunan, keberhasilan, kompetisi, kebebasan, dan etika kerja

    Protestan yang terus tertanam dalam diri mereka melalui buku, sistem sekolah,

    keluarga, dan teman, sehingga orang-orang tersebut cenderung ambisius dan agresif

    bila dibandingkan dengan individu yang dibesarkan dalam budaya yang menekankan

    hidup bersama individu lain, kerja sama, serta memprioritaskan keluarga daripada

    pekerjaan dan karier.

    http://sepmarlyhn.blogspot.com/2012/04/nilai-dan-norma-yang-berlaku-di.html

    http://wiki/Kembarhttp://wiki/Keluargahttp://w/index.phphttp://wiki/Karakterhttp://wiki/Lingkunganhttp://w/index.phphttp://wiki/Normahttp://wiki/Keluargahttp://wiki/Temanhttp://wiki/Kelompok_sosialhttp://wiki/Normahttp://wiki/Sikaphttp://wiki/Nilaihttp://wiki/Ideologihttp://wiki/Kulturhttp://wiki/Protestanhttp://wiki/Bukuhttp://wiki/Sistemhttp://wiki/Sekolahhttp://wiki/Temanhttp://wiki/Budayahttp://wiki/Kerja_samahttp://sepmarlyhn.blogspot.com/2012/04/nilai-dan-norma-yang-berlaku-di.htmlhttp://sepmarlyhn.blogspot.com/2012/04/nilai-dan-norma-yang-berlaku-di.htmlhttp://sepmarlyhn.blogspot.com/2012/04/nilai-dan-norma-yang-berlaku-di.htmlhttp://wiki/Kerja_samahttp://wiki/Budayahttp://wiki/Temanhttp://wiki/Sekolahhttp://wiki/Sistemhttp://wiki/Bukuhttp://wiki/Protestanhttp://wiki/Kulturhttp://wiki/Ideologihttp://wiki/Nilaihttp://wiki/Sikaphttp://wiki/Normahttp://wiki/Kelompok_sosialhttp://wiki/Temanhttp://wiki/Keluargahttp://wiki/Normahttp://w/index.phphttp://wiki/Lingkunganhttp://wiki/Karakterhttp://w/index.phphttp://wiki/Keluargahttp://wiki/Kembar