analisis suatu produk

23
1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia perdagangan saat terbilang sangat ketat. Apalagi dengan adanya globalisasi yang menyebabkan munculnya perdagangan bebas yang membuat dunia seolah tanpa batas. Banyak produsen barang dan jasa dari suatu negara yang bersaing dengan produsen dengan negara lain untuk menarik minat konsumen di dalam perdagangan internasional. Untuk menarik minat konsumen membeli produk yang ditawarkan maka dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan harga yang ditawarkan pesaing, kualitas produk yang bermutu dan juga layanan purna jual yang mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Menariknya promosi yang ditawarkan akan mempengaruhi minat konsumen untuk mencoba mengkonsumsi produk tersebut. Maka dengan demikian produsen akan terus terpacu untuk membuat iklan dan promosi yang menarik agar dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli. produknya. Setelah melihat adanya promosi yang menarik, maka dengan sendirinya konsumen akan mencoba membandingkan harga yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut dibandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh pesaing. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan deterjen yang semakin berkembang, banyak perusahaan yang memproduksi berbagai jenis deterjen. Deterjen Attack tidak mau ketinggalan dengan perkembangan yang terjadi di kancah industri selama ini dan untuk mempertahankan eksistensinya di kancah industri, promosi produk didukung dengan harga yang sesuai untuk mensiasati pasar.

Upload: ogijayaprana

Post on 08-Aug-2015

154 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Statistika, Pengolahan Data

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis suatu produk

1

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Persaingan di dunia perdagangan saat terbilang sangat ketat. Apalagi

dengan adanya globalisasi yang menyebabkan munculnya perdagangan bebas

yang membuat dunia seolah tanpa batas. Banyak produsen barang dan jasa dari

suatu negara yang bersaing dengan produsen dengan negara lain untuk menarik

minat konsumen di dalam perdagangan internasional.

Untuk menarik minat konsumen membeli produk yang ditawarkan maka

dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan

harga yang ditawarkan pesaing, kualitas produk yang bermutu dan juga layanan

purna jual yang mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Menariknya

promosi yang ditawarkan akan mempengaruhi minat konsumen untuk mencoba

mengkonsumsi produk tersebut. Maka dengan demikian produsen akan terus

terpacu untuk membuat iklan dan promosi yang menarik agar dapat

mempengaruhi konsumen untuk membeli. produknya. Setelah melihat adanya

promosi yang menarik, maka dengan sendirinya konsumen akan mencoba

membandingkan harga yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut dibandingkan

dengan harga yang ditawarkan oleh pesaing.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan deterjen yang

semakin berkembang, banyak perusahaan yang memproduksi berbagai jenis

deterjen. Deterjen Attack tidak mau ketinggalan dengan perkembangan yang

terjadi di kancah industri selama ini dan untuk mempertahankan eksistensinya di

kancah industri, promosi produk didukung dengan harga yang sesuai untuk

mensiasati pasar.

Page 2: Analisis suatu produk

2

Pada saat ini pula di pasar terjadi perang deterjen antara perusahaan yang

pertama menjual produk di pasaran atau (market leader) dan perusahaan

pendatang baru. Deterjen merek Rinso diluncurkan oleh PT Unilever tahun 1970

dan dapat menguasai sebagian besar pasar deterjen (www.kontanonline.com),

kemudian muncul deterjen So Klin dengan desain pembungkus yang menyerupai

desain deterjen Rinso dan harga 10-15% lebih rendah dari deterjen Rinso, yang

diproduksi oleh PT Sayap Mas Utama (www.marketing klub.blogdrive.com, 30

Januari 2005). Peluncuran deterjen So Klin yang kurang berhasil merebut market

share menyebabkan PT Sayap Mas Utama meluncurkan Daia dengan harga yang

jauh lebih rendah dan promosi yang sangat gencar, untuk mengatasi hal tersebut

PT Unilever juga memproduksi deterjen merek Surf yang harganya hampir sama

dengan Daia (www.bisnisjakarta.com, 25 September 2004).

Setelah konsumen mengetahui keberadaan produk baru dengan adanya

iklan sebgai media promosi, maka secara rasional konsumen akan melihat

kegunaan produk itu bagi dirinya, sehingga konsumen akan memutuskan untuk

mengadopsi produk tersebut atau tidak bagi dirinya,begitupun terhadap harga

yang terdapat dalam produk tersebut yang juga berpengaruh terhadap keputusan

pembelian konsumen. Dari hal-hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang disajikan berupa makalah dalam rangka memenuhi

tugas syarat mengikuti ujian akhir semester mata kuliah pengolahan data dengan

judul “Analisis Pengaruh Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Konsumen

Membeli Deterjen Attack”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalahnya adalah sebagai

berikut:

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan konsumen terhadap

merek deterjen Attack?

Seberapa besarkah pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap keputusan

konsumen ?

Page 3: Analisis suatu produk

3

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan

tujuan untuk mengetahui :

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen membeli deterjen

Attack;

Seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap keputusan konsumen

membeli deterjen Attack.

1.4 Manfaat Penulisan Makalah

Tema dan pembahasan yang diangkat dalam makalah ini diharapkan

menjadi hal yang berguna bagi siapa saja yang membaca. Berikut manfaat yang

diharapkan dari makalah ini:

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan

dalam mengelola usahanya dan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan oleh pihak manajer pemasaran dalam menentukan strategi

harga produknya dan promosi.;

Bagi peneliti, merupakan pengalaman praktis yang dapat digunakan sebagai

tambahan pengetahuan untuk menambah pengalaman dalam kegiatan

ilmiah,dan kemampuan menerapkan ilmu pengolahan data selama menjalani

kuliah pengolahan data;

Bagi peneliti, untuk memenuhi tugas syarat mengikuti ujian akhir semester

mata kuliah pengolahan data.

1.4 Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis penelitiannya ialah sebagai berikut :

Promosi dan Harga tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan

konsumen membeli deterjen Attack;

Promosi dan Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen

membeli deterjen Attack.

Page 4: Analisis suatu produk

4

Bab II

Tinjauan Pustaka

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Harga

Menurut Alfred dan Douglas (1997, hal. 29-30, harga dari sesuatu

barang adalah tingkat pertukaran barang itu dengan barang lain.

Sebagaimana telah kita ketahui salah satu tugas pokok ekonomi itu adalah

menjelaskan mengapa barang-barang mempunyai harga dan mengapa ada

barang-barang yang mahal dan ada yang murah harganya. Ahli ekonomi

telah menyusun teori harga umum yang bisa dipakai untuk menganalisa

semua problem yang menyangkut harga. Semua problem ini, seperti

penentuan harga barang-barang konsumsi, tingkat upah, tingkat devisa,

harga-harga pasar modal dan sebagainya, menggambarkan prinsip-prinsip

umum penentuan harga.

Murti dan John dalam marketing mix (1998, hal. 281) menyatakan

bahwa harga merupakan satu-satunya komponen yang menghasilkan

pendapatan, sedangkan unsur lainnya dalam (marketing mix)

menunjukkan biaya. Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa

produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah

kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

Menurut Marius (1995, hal. 25), harga adalah jumlah uang yang

harus konsumen bayarkan untuk mendapatkan produk tersebut. sedangkan

menurut Marius dalam William (1999, hal. 174), harga adalah jumlah uang

(kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk

memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang

menyertainya. Menurut Merius dalam Jerome (1999, hal. 174), harga

Page 5: Analisis suatu produk

5

(price) adalah apa yang dibebankan untuk sesuatu.

2.1.2 Pengertian Promosi

Promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran yang berupa

aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar atas perusahaan

atau produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal kepada

produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. (tjiptono.

2000:219). Jadi promosi merupakan fungsi pemberitahuan, pembujukan

dan pengimbasan keputusan pembelian konsekuen. Dalam promosi terjadi

proses penyajian pesan-pesan yang ditujukan untuk membantu penjualan

barang dan jasa. Promosi merupakan aktifitas pemasaran yang paling

kentara dan mungkin paling kontroversial yang secara rutin dilaksanakan

oleh perusahaan. Termasuk dalam kegiatan promosi adalah; periklanan,

personal selling, promosi penjualan dan publisitas.

2.1.3 Pengertian Keputusan Konsumen

Menurut Boyd, et al (2000) menyatakan bahwa: pengambilan

keputusan konsumen pada dasarnya merupakan proses pemecahan

masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun

pembeli organisasi, melalui proses mental yang hampir sama dalam

memutuskan produk apa yang akan dibeli.

Sedangkan menurut Shiffman dan Kanuk (2007) mengatakan

bahwa: setiap konsumen melakukan berbagai macam keputusan tentang

pembelian, pencarian, penggunaan berbagai macam produk, dan merek

pada setiap periode tertentu. Berbagai macam keputusan mengenai

aktivitas kehidupan seringkali harus dilakukan oleh setiap konsumen pada

setiap hari. Konsumen melakukan keputusan pada setiap hari atau setiap

periode tanpa menyadari bahwa mereka telah mengambil keputusan.

Page 6: Analisis suatu produk

6

2.2 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian yang bertujuan mengarahkan dan memberikan

pedoman dalam pokok permasalahan serta tujuan penelitian. Maka dari

uraian masalah yang ada, dapat dimunculkan suatu hipotesis penelitian

sebagai berikut :

Page 7: Analisis suatu produk

7

Bab III

Metode Penelitian

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari

penelitian. Adapun objek penelitian ini adalah konsumen yang hendak membeli

deterjen ATTACK. Pada penelitian ini data yang digunakan ialah data sekunder

yang diambil dan dicatat dari sumber di internet () yang belum di uji normalitas

dan belum diolah menggunakan program SPSS.

3.2 Metode Penelitian

Metode merupakan suatu cara ilmiah yang dilakukan untuk mencapai

maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunalan penulis dalam penelitian ini

yaitu metode explanatory. Metode ini menjelaskan hubungan antar variabel

melalui pengujian hipotesis (Masri Singarimbun:1995). Tujuan dari metode ini

ialah untuk mendapatkan hasil yang akurat.

3.3 Sumber Data

Sumber data dalam suatu penelitian merupakan subyek dari mana data

diperoleh (Suharsimi Arikunto : 1993). Adapun sumber data dalam penelitian ini

adalah data sekunder. Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan ialah data

kuantitatif yaitu data dalam bentuk angka.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam data sekunder teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara:

Studi kepustakaan yaitu studi atau teknik pengumpulan data dengan cara

memperoleh atau mengumpulkan data-data dari buku-buku,laporan atau

media cetak lainnya.

Page 8: Analisis suatu produk

8

Studi dokumenter yaitu studi yang digunakan untuk mencari dan

memperoleh variabel berupa catatan-catatan ,laporan-laporan serta

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3.5 Teknik Pengolahan Data

Dalam teknik pengolahan data, langkah-langkah yang penulis tempuh

adalah sebagai berikut:

Menganalisis data dan melakukan uji asumsi;

Melakukan uji hipotesis;

Mencari pengaruh dari faktor-faktor tersebut terhadap keputusan

konsumen membeli deterjen Attack.

3.6 Identifikasi Variabel

Terdapat dua variabel bebas (independent variable) , yaitu harga (X1) dan

promosi (X2) dan satu variabel terikat (dependent variable) yaitu keputusan

konsumen (Y).

Definisi opersional dari variabel-variabel tersebut ialah sebagai berikut:

Harga (X1), merupakan jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau

mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari

barang beserta pelayanannya;

Promosi (X2), merupakan fungsi pemberitahuan, pembujukan dan

pengimbasan keputusan pembelian konsekuen;

Keputusan konsumen (Y), merupakan keputusan tentang pembelian,

pencarian, penggunaan berbagai macam produk, dan merek pada setiap

periode tertentu.

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi merupakan teknik statistika yang digunakan untuk

mengidentifikasi dan membuat model mengenai kaitan antar variabel.

Page 9: Analisis suatu produk

9

Kaitan tersebut adalah antara satu variabel tak bebas dengan satu atau lebih

variabel bebas. Jika model regresi tersebut melibatkan lebih dari satu

variabel bebas dengan kaitan bersifat linear maka disebut model regresi

liner berganda.

Model umum matematisnya adalah sebagai berikut:

y = bx0 + b1x1 + b2x2 + … + bkxk + e

yang terdiri dari satu variabel tak bebas (y) dan k buah variabel bebas (xi).

Parameter bj dimana j =0, 1, …, k disebut koefisien regresi. Pengertian

linear digunakanuntuk menunjukkan fungsi linear dari paramater bj-nya.

Sedangkan e menunjukkan pengaruh variabel lain yang tidak diamati.

Model regresi tersebut akan diduga oleh model regresi yang diformulasikan

berdasarkan contoh data yang diamati. Perhitungan yang akan digunakan

dalam analisis regresi linear berganda disini melibatkan 1 variabel bebas dan

3 buah variabel tak bebas. Maka didapat persamaan regresi linier berganda

nya:

Y = a + b1X1 + b2X2

Dimana :

Y = Keputusan konsumen

X1 = Harga produk

X2 = Promosi

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model yang

dihasilkan dapat dianalisis lebih lanjut atau tidak. Agar model dapat dianalisis

dan memberikan hasil yang representative maka model tersebut harus

memenuhi asumsi dasar klasik yaitu tidak terdapat gejala multikolinearitas,

autokorelasi, dan heteroskedastisitas.

Page 10: Analisis suatu produk

10

3.7.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak, Uji ini biasanya digunakan untuk

mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Dalam penelitian

ini, uji normalitas menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov

dengan menggunakan taraf signifikansi 0.05. Data dinyatakan terdistribusi

normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0.05.

3.7.2.2 Uji Multikolinearitas

Untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antar variabel

independent diperlukan uji multikolinearitas. Bila terdapat korelasi maka

terdapat multikolinearitas. Model regresi ini diharapkan tidak terdapat

korelasi antar variabel independennya atau tidak terdapat

multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dar besar VIF (variance inflation

factor) dan tolerance.

Model regresi bebas dari masalah multikolinearitas jika :

memiliki nilai VIF kurang dari 5

memiliki angka tolerance mendekati 1

3.7.2.3 Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan keadaan dimana variable independent

mempengaruhi error. Hal ini akan menyebabkan error pada periode

sebelumnya akan mempengaruhi error yang terjadi sekarang sehingga

error terms akan bernilai lebih rendah yang mengakibatkan R2 dan

Adjusted R2 menjadi lebih tinggi. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan

menghitung nilai Durbin- Watson d statistic (Sudarmanto : 2005) . Ukuran

yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi yaitu

apabila nilai statistic Durbin- Watson mendekati 2, maka data tidak

memiliki autokorelasi (Sudarmanto : 2005).

3.7.2.4 Uji Heterokedastisitas

Page 11: Analisis suatu produk

11

Heterokedastisitas merupakan keadaan dimana seluruh residual

atau error tidak memiliki varian yang sama untuk seluruh pengamatan atas

variable independent. Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan

menggunakan uji White Heteroskedasticity. Masalah Heteroskedastisitas

terjadi jika ada variabel yang secara statistic signifikan. Hipotesis terhadap

pengujian adalah sebagai berikut:

H0 : tidak ada heteroskedastisitas

H1 : ada heteroskedastisitas

Keputusan :

Jika signifikan < 0.05, maka H0 ditolak (ada heteroskedastisitas)

Jika signifikan> 0.05, maka H0 tidak ditolak (tidak ada heteroskedastisitas)

3.7.3 Uji F

Untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikan antara beberapa variabel

bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat, maka akan digunakan Uji

F, yaitu dengan membandingkan signifikansi F-hitung (p-value) dan

signifikansi F-tabel dengan tingkat kepercayaan 95%

Jika p-value < 0.01 berarti variabel bebas tersebut berpengaruh sangat

signifikan terhadap variabel terikat.

Jika p-value < 0.05 berarti variabel bebas tersebut berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikat.

Jika p-value > 0.05 berarti variabel bebas tersebut berpengaruh tidak

signifikan terhadap variabel terikat.

3.7.4 Uji t

Untuk menguji hipotesis ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara

parsial terhadap variabel terikat akan digunakan Uji-t, yaitu dengan

Page 12: Analisis suatu produk

12

membandingkan signifikansi t-hitung (p-value) dan signifikansi t-tabel

dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 5%).

Jika p-value < 0.01 berarti variabel bebas tersebut berpengaruh sangat

signifikan terhadap variabel terikat.

Jika p-value < 0.05 berarti variabel bebas tersebut berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikat.

Jika p-value > 0.05 berarti variabel bebas tersebut berpengaruh tidak

signifikan terhadap variabel terikat.

Page 13: Analisis suatu produk

13

Bab IV

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

4.1 Hasil Uji Asumsi Klasik

Sebagai alat bantu analisis digunakan software SPSS ver 18. ,untuk

mengetahui apakah data yang diteliti memiliki syarat-syarat yang memenuhi uji

asumsi klasik seperti uji normalitas,uji multikolonieritas,uji autokorelasi dan uji

heterokedastisitas.

4.1.1 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal atau tidak.

4.1.1.1 Analisis Grafik

Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan analisis grafik

dapat dilihat dalam gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1 Grafik Normal Plot

Sumber: Hasil Penelitian,2012 (Data diolah)

Page 14: Analisis suatu produk

14

Gambar 4.2 Grafik Histogram

Sumber: Hasil Penelitian,2012 (Data diolah)

Dari gambar 4.1 terlihat bahwa titik data menyebar di sepanjang

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya

menunjukkan pola distribusi normal.

4.1.1.2 Analisis Statistik

Analisis statistik dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov

(K-S) untuk memastikan apakah data berdistribusi normal atau tidak,

diperoleh hasil seperti yang dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

harga promosi

keputusan

konsumen

N 10 10 10

Normal Parametersa,b Mean 7.30 7.20 7.90

Std. Deviation 1.337 1.033 .738

Most Extreme Differences Absolute .200 .281 .254

Page 15: Analisis suatu produk

15

Sumber: Hasil Penelitian,2012 (Data diolah)

Pada table 4.1 terlihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Z <

Ztabel, dari masing-masing variabel yaitu 0,631 , 0,888 ,dan 0,803 nilai-

nilai Kolmogorov-Smirnov nya < 1,96 atau nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

adalah 0,820 , 0,410 dan 0,539 diatas nilai signifikan (0,05) dan dapat

disimpulkan bahwa variabel residual berdistribusi normal atau model telah

memenuhi asumsi normalitas.

4.1.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas, jika

terjadi korelasi maka terdapat masalah multikolonieritas sehingga model

regresi tidak dapat dipergunakan. Adanya multikolonieritas dapat dilihat

dari tolerance-value atau nilai Variance Inflation Factor (VIF). Batas

tolerance-value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10. Dimana: tolerance-

value < 0,1 , atau VIF > 10 maka terjadi multikolonieritas. tolerance-value > 0,1 , atau VIF < 10 maka tidak terjadi multikolonieritas. Hasil pengujian

multikolonieritas pada penelitian ini dapat dilihat pada table 4.2 sebagai

berikut:

Tabel 4.2 Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Correlations

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Zero-

order

Parti

al Part

Tolera

nce VIF

1(Constant) .882 .765 1.153 .287

harga .418 .059 .758 7.129 .000 .597 .938 .741 .956 1.046

Positive .134 .219 .246

Negative -.200 -.281 -.254

Kolmogorov-Smirnov Z .631 .888 .803

Asymp. Sig. (2-tailed) .820 .410 .539

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 16: Analisis suatu produk

16

promosi .551 .076 .771 7.251 .000 .612 .939 .754 .956 1.046

a. Dependent Variable: keputusan konsumen

Sumber: Hasil Penelitian,2012 (Data diolah)

Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa variabel bebas (harga dan

promosi) memiliki nilai tolerance > 0,1 yakni 0,956 atau nilai VIF < 10

yakni 1,046 maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi dalam

penelitian ini tidak terjadi multikolonieritas.

4.1.3 Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam

model regresi linear terdapat korelasi antara data residu (error) periode

tertentu dengan data residu periode sebelumnya. Jika terjadi gejala korelasi

maka terjadi masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi

yang bebas dari autokorelasi. Jika nilai statistic Durbin- Watson mendekati

2, maka data tidak memiliki autokorelasi. Hasil pengujian autokorelasi

pada penelitian ini dapat dilihat pada table 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3

Model Summaryb

Mo

del

R

R

Square

Adjusted

R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change

F

Chang

e df1 df2

Sig. F

Chang

e

1 .961a

.924 .903 .230 .924 42.755 2 7 .000 .952

a. Predictors: (Constant), promosi, harga

b. Dependent Variable: keputusan konsumen

Page 17: Analisis suatu produk

17

Sumber: Hasil Penelitian,2012 (Data diolah)

Dari tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson 0,952

mendekati 2. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, jika nilai DW

berada diantara -2 dan 2, yakni -2 ≤ DW ≤ 2 maka tidak terjadi

autokorelasi. Jadi kesimpulannya tidak terjadi autokorelasi.

4.1.4 Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam sebuah model regresi

terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Hasil pengujian heterokedastisitas dengan

menggunakan analisis grafik dapat dilihat pada gambar 4.4 sebagai

berikut:

Gambar 4.4

Sumber: Hasil Penelitian,2012 (Data diolah)

Dari gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang

jelas,serta titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada

sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan pada model regresi tidak terjadi

heterokedastisitas.

Page 18: Analisis suatu produk

18

4.2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Setelah memenuhi Uji Asumsi Klasik, selanjutnya akan dianalisis

hasil dari pengujian analisis regresi linier berganda menggunakan software

SPSS ver 18. Persamaan regresi linier berganda nya:

Y = a + b1X1 + b2X2 +e

Dimana :

Y = Keputusan Konsumen Membeli Deterjen Attack

a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien Determinasi

X1 = Harga

X2 = Promosi

e = Error

Dari persamaan tersebut untuk selanjutnya akan dilakukan analisis

dari data yang didapat oleh tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.4 Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Correlations

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Zero-

order

Parti

al Part

Tolera

nce VIF

1(Constant) .882 .765 1.153 .287

harga .418 .059 .758 7.129 .000 .597 .938 .741 .956 1.046

promosi .551 .076 .771 7.251 .000 .612 .939 .754 .956 1.046

a. Dependent Variable: keputusan konsumen

Sumber: Hasil Penelitian,2012 (Data diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh rumus persamaan regresi

berganda sebagai berikut:

Y = 0,882 + 0,418 X1 + 0,551 X2

Page 19: Analisis suatu produk

19

Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa variabel bebas harga

(X1) dan promosi (X2) berpengaruh positif terhadap naik atau turunnya

variabel terikat yaitu keputusan konsumen (Y).

Untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu

harga (X1) dan promosi (X2) terhadap keputusan konsumen (Y) dapat

dilihat dari nilai koefisien determinasi (R2) pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5

Sumber: Hasil Penelitian,2012 (Data diolah)

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (R2)

sebesar 0,903 atau 90,3 % . Ini memberi arti bahwa 90,3% variabel terikat

yakni keputusan konsumen (Y) dapat dijelaskan oleh variabel bebas harga

(X1) dan promosi (X2).

4.3 Hasil Uji F (Uji Serempak)

Untuk menganalisis uji F (uji Serempak), dapat dilihat dari data

yang diperoleh pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Model Summaryb

Mo

del

R

R

Square

Adjusted

R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .961a

.924 .903 .230 .924 42.755 2 7 .000 .952

a. Predictors: (Constant), promosi, harga

b. Dependent Variable: keputusan konsumen

Page 20: Analisis suatu produk

20

Tabel 4.6

ANOVAb

Model Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 4.529 2 2.265 42.755 .000a

Residual .371 7 .053

Total 4.900 9

a. Predictors: (Constant), promosi, harga

b. Dependent Variable: keputusan konsumen Sumber: Hasil Penelitian,2012 (Data diolah)

H0 : b1=b2 =0 (Kedua variabel tidak berpengaruh sifnifikan)

H1 : Tidak semua bi=0 (Tidak semua variabel tidak berpengaruh

signifikan atau ada/semua variabel berpengaruh signifikan)

i = 1, 2

bi = parameter (koefisien) ke-i model regresi linier

Pengujian secara simultan X1, X2 terhadap Y:

Dari tabel diperoleh nilai Fhitung sebesar 17,899 dengan nilai

probabilitas (Sig.)= 0,000. Nilai Fhitung (42,755)>Ftabel (3,59), dan nilai

sig. lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,000 < 0,05;

maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti secara bersama-sama

(simultan) harga dan promosi berpengaruh signifikan terhadap

keputusan konsumen membeli deterjen Attack.

4.4 Hasil Uji t (Uji parsial) Untuk menganalisis uji t (uji parsial), dapat dilihat dari data yang

diperoleh pada tabel 4.7 sebagai berikut:

Page 21: Analisis suatu produk

21

Tabel 4.7 Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Correlations

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Zero-

order

Parti

al Part

Tolera

nce VIF

1(Constant) .882 .765 1.153 .287 harga .418 .059 .758 7.129 .000 .597 .938 .741 .956 1.046

promosi .551 .076 .771 7.251 .000 .612 .939 .754 .956 1.046

a. Dependent Variable: keputusan konsumen

Sumber: Hasil Penelitian,2012 (Data diolah)

Hipotesis untuk uji ini adalah:

H0 : bj= 0

H1 : bj≠ 0

dimana:

j = 0, 1, 2

Pengujian secara parsial X1 , X2 terhadap Y:

Pengaruh harga (X1) terhadap keputusan konsumen membeli

deterjen Attack (Y)

Terlihat pada kolom harga terdapat nilai sig 0,000. Nilai sig lebih

kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0,000 < 0,05, maka H1

diterima dan Ho ditolak. Variabel X1 mempunyai thitung yakni

7,129 dengan ttabel=2,10. Jadi thitung>ttabel dapat disimpulkan bahwa

variabel X1 memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t positif

menunjukkan bahwa variabel X1 mempunyai hubungan yang

searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan harga memiliki pengaruh

signifikan terhadap keputusan pemebelian konsumen memebeli

deterjen Attack.

Page 22: Analisis suatu produk

22

Pengaruh promosi (X2) terhadap keputusan konsumen membeli

deterjen Attack (Y)

Terlihat pada kolom promosi terdapat nilai sig 0,000. Nilai sig

lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0,000 <0,05,

maka H1 diterima dan Ho ditolak. Variabel X2 mempunyai thitung

yakni 7,251 dengan ttabel= 2,10. Jadi thitung>ttabel dapat

disimpulkan bahwa variabel X2 memiliki kontribusi terhadap Y.

Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel X2 mempunyai

hubungan yang searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan

promosi memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan

konsumen membeli deterjen Attack.

Sehingga ringkasan hasil pengujian hipotesis disajikan dalam tabel 4.8

sebagai berikut:

Tabel 4.8 Hipotesis Pernyataan Nilai Keterangan

H1

Variabel Harga Berpengaruh

Signifikan Terhadap Keputusan

Konsumen Membeli Deterjen

Attack

7,12 H1 diterima

H0 ditolak

H2

Variabel Promosi Berpengaruh

Signifikan Terhadap Keputusan

Konsumen Membeli Deterjen

Attack

7,251 H2 diterima

H0 ditolak

Sumber: Hasil Penelitian,2012 (Data diolah)

Page 23: Analisis suatu produk

23