analisis struktur musik kompang dalam upacara … · pada departemen etnomusikologi fakultas ilmu...

79
i ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA MENGANTAR PENGANTIN DI SUNGAI GUNTUNG, KECAMATAN KATEMAN, RIAU OLEH: NAMA :ANDI FARHAN NIM : 100707001 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2014

Upload: vuongthien

Post on 06-Mar-2019

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

i

ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA

MENGANTAR PENGANTIN DI SUNGAI GUNTUNG, KECAMATAN

KATEMAN, RIAU

OLEH:

NAMA :ANDI FARHAN

NIM : 100707001

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

2014

Page 2: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

ii

ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA

MENGANTAR PENGANTIN DI SUNGAI GUNTUNG, KECAMATAN

KATEMAN, RIAU

OLEH:

NAMA : ANDI FARHAN

NIM : 100707001

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs.Fadlin, M.A. Arifninetrirosa, SST , M.A. NIP 196102201989031003 NIP 196502191994032002

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

2014

Page 3: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

iii

DITERIMA OLEH:

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk

melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam bidang disiplin

Etnomusikologi pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Medan

Pada Tanggal :

Hari :

Fakultas Ilmu Budaya USU,

Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A.

NIP 195110131976031001

Panitia Ujian: Tanda Tangan

1. Drs, Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. ( )

2. Dra. Heristina Dewi, M.Pd. ( )

3.Drs. Fadlin, M.A. ( )

4.Drs. Bebas Sembiring M.Si. ( )

5. Arifninetrirosa, SST., M.A. ( )

Page 4: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

iv

DISETUJUI OLEH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

KETUA,

Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. NIP 196512211991031001

Page 5: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

v

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan

Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam skripsi ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka.

Medan, 2014

Andi Farhan NIM 100707001

Page 6: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

vi

ABSTRAKSI

Skripsi ini berjudul “Analisis Struktur Musik Kompang Dalam Upacara Mengantar Pengantin Di Sungai Guntung, Kecamatan Kateman, Riau”

Di Sungai Guntung kompang mempunyai berbagai macam fungsi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain: Mengiringi aktivitas vokal seperti nyanyian solo atau nasyid, Mengantar pengantin, Barzanji, Khatam Al-Quran dan acara-acara resmi penyambutan para petinggi-petinggi daerah. Dari berbagai macam fungsi musik kompang di atas, masyarakat di Sungai Guntung juga menggunakan kompang dalam acara perkawinan (pernikahan).Dahulunya kompang ini hanya dimainkan oleh etnis Melayu saja di Sungai Guntung Provinsi Riau, kini seiring dengan banyaknya etnis pendatang (selain etnis Melayu) yg tinggal menetap di Sungai Guntung, mereka kini juga mengunakan musik kompang dalam berbagai macam kegitan atau tradisi etnis mereka.

Sehubungan dengan perkembangan waktu saya selaku putra pribumi di daerah Sungai Guntung ini, merasa kompang ini menjadi menarik untuk di teliti.Dan tujuan penelitian ini adalah melihat bagaimana guna dan fungsi kompang di daerah Sungai Guntung.Metode pengumpulan data nantinya akan di lakukan dengan cara obserpasi, wawancara dan perekaman.Dalam proses pentranskripsianya nanti saya selaku penulis akan mentranskripsikannya kedalam notasi balok.

Kata kunci: kompang, masyarakat Melayu, Kecamatan Kateman

Page 7: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan sukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Struktur Musik Kompang Dalam Upacara Mengantar Pengantin Di

Sungai Guntung, Kecamatan Kateman, Riau”penulis telah banyak menerima

bimbingan, saran, motivasi serta do’a, dari berbagai pihak selama penulisan

skripsi ini.

Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Seni

pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera

Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan skripsi ini dan

mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua yang sangat saya cintai,

Ayahanda tercinta Abdul Buyung Alina dan Ibunda Maisuri. Terimakasih buat

segala cinta dan ketulusan kasih sayang yang kalian berikan selama ini sehingga

saya bisa seperti sekarang, terimakasih buat perhatian yang tak pernah putus-putus

khususnya selama pengerjaan skripsi ini, terimakasih buat motivasi-motivasi yang

kalian berikan sehingga saya tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini,

terimakasih buat doa-doa yang kalian panjatkan sehingga saya dapat

menyelesaikan tulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada

kakak, abang, dan adik-adik yang saya sayangi Rita Zaharah, Nurmala Citra,

Sulastri Dewi, Hastomo Hardi, Tri Sepwanto, Rian Hidayat dan

Senia.Terimakasih buat doa dan semangat yang telah kalian berikan kepada saya.

Page 8: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

viii

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat Bapak

Dr. Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU Medan.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat Bapak Drs.

M. Takari, M.Hum sebagai Ketua departemen Etnomusikologi, Dosen

pembimbing I dan II saya BapakDrs.Fadlin, M.A. dan ibu Arifninetrirosa, SST.,

M.A. yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Terimakasih untuk nasehat-nasehat, ilmu serta pengalaman yang telah

bapak berikan selama saya berkuliah.Kiranya Allah SWT selalu membalaskan

semua kebaikan yang bapak dan ibu berikan.

Kepada yang terhormat Ibu Drs. Heristina Dewi, M.Pd selaku sekretaris

departemen Etnomusikologi.Terimakasih untuk nasehat-nasehat, ilmu serta

pengalaman yang telah ibu berikan selama saya berkuliah.Kiranya Tuhan selalu

membalaskan semua kebaikan yang ibu berikan.

Kepada seluruh dosen di etnomusikologi USU, Bapak Prof.Drs. Mauly Purba,

M.A.,Ph.D, Bapak Drs. Irwansyah Harahap, M.A., Ibu Dra. Rithaony Hutajulu, M.A.,

Bapak Drs. Bebas Sembiring, M.Si., Ibu Dra. Frida Deliana, M.Si, Bapak Drs.

Dermawan Purba, M.Si, Bapak Drs. Torang Naiborhu, M.Hum, Bapak Drs. Kumalo

Tarigan, M.A. Bapak Drs. Prikuten Tarigan, M.Si. Terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada bapak-ibu sekalian yang telah membagikan ilmu dan pengalaman

hidup bapak-ibu sekalian.Sungguh ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya saya

ucapkan karena telah belajar dari orang-orang hebat seperti bapak-ibu

sekalian.Biarlah kiranya ilmu yang penulis dapatkan dari bapak-ibu sekalian bisa saya

aplikasikan dalam kehidupan dan pendidikan selanjutnya.Semoga Allah SWT

membalaskan semua jasa-jasa bapak-ibu sekalian.

Page 9: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

ix

Terimakasih penulis sampaikan kepada bapak H. Mastar Abbas dan

keluarga yang telah memberikan banyak informasi kepada saya sehingga dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini, sehingga data yang diperoleh mendukung

penulisan skripsi ini.

Kepada saudara-saudara penulis Etno 2013, buat Amsal.Terimakasih atas

bantuan transkripnya.Rican Sianturi.S.sn, Jackri Oktora Tobing S.sn. terimakasih

buat beberapa tahun kebersamaan yang telah kita miliki.Bangga bisa menjadi

bagian orang-orang hebat seperti kalian.Sungguh pengalaman yang tidak

terlupakan bisa menjadi bagian hidup kalian.Hal tersebut merupakan kenangan

yang tidak bisa penulis lupakan.penulis percaya kita semua akan menjadi orang-

orang yang hebat. Biarlah jalinan kasih kita tidak terputus dan bisa berlanjut di

masa yang mendatang.Kepada Senior dan junior di Etnomusikologi terutama

stambuk 2008-2014 terimakasih buat hari-hari saya di perkuliahan yang begitu

bersemangat karena kalian semua.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari masih belum sempurna,

oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi

kesempurnaan skripsi ini.Penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi para pembaca dan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu

pengetahuan dalam bidang Etnomusikologi.

Medan, 2014 Penulis,

Andi Farhan

100707001

Page 10: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

x

DAFTAR ISI

PERNYATAAN .................................................................................................... v

ABSTRAKSI ........................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

1.2 Pokok Permasalahan ............................................................................ 6

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 7

1.3.1 Tujuan Penelitian ....................................................................... 7

1.3.2 Manfaat Penelitian..................................................................... 7

1.4 Konsep dan Teori ................................................................................. 8

1.4.1 Konsep ....................................................................................... 8

2.4.2 Teori ........................................................................................... 10

1.5 Metode Penelitian ................................................................................ 11

1.5.1 Studi Kepustakaan ..................................................................... 12

1.5.2 Penelitian Lapangan .................................................................. 13

1.5.3 Kerja Laboratorium ................................................................... 14

1.6 Lokasi Penelitian .......................................................................... 15

BAB II ETNOGRAFI KEADAAN MASYARAKAT DI SUNGAI

GUNTUNG KECAMATAN KATEMAN

2.1 Keadaan Geografis Sungai Guntung .................................................. 16

2.2Gambaran Umum Masyarakat Melayu Sungai Guntung ................... 19

2.3 Adat Istiadat Melayu ........................................................................... 20

2.4 Sistem Religi ........................................................................................ 22

2.5 Sistem Kekerabatan ............................................................................. 24

2.6 Kesenian ............................................................................................... 25

Page 11: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

xi

BAB III FUNGSI KOMPANGPADA UPACARA PERKAWINAN

MASYARAKAT MELAYU SUNGAI GUNTUNG

KECAMATAN KATEMAN

3.1 Gambaran Umum Upacara Perkawinan Masyarakat Melayu ........ 28

3.2 Pembagian Upacara Perkawinan Pada Masyarakat Melayu........... 29

3.2.1Merisik ........................................................................................ 29

3.2.2Jamu Sikut................................................................................... 30

3.2.3 Akat Nikah ................................................................................. 30

3.2.4Malam Berinai, Berinai, Tari Inai Dan Cecah Inai .................. 37

3.2.5Mandi Tepung Tawar ................................................................. 40

3.2.6 Bersanding ................................................................................. 40

3.2.7 Meminjam Pengantin ................................................................ 41

3.2.8 Deskripsi Musik Kompang ....................................................... 41

3.2.9 Pemusik Kompang .................................................................... 43

3.2.10 Teknik Permainan Kompang .................................................. 46

3.2.11 Proses Pembuatan Alat Musik Kompang .............................. 55

3.2.12 Busana Pemusik Kompang ..................................................... 56

3.3 Fungsi Kompang ............................................................................... 59

BAB IV ANALISIS STRUKTUR MUSIKAL KOMPANG

4.1Teknik Transkripsi ............................................................................. 60

4.2 Siklus Pola Ritem Kompang............................................................. 61

4.3 Meter Pola Ritem Kompang ............................................................. 61

4.4 Kombinasi Warna Bunyi Pola Ritem Kompang ........................... 62

4.5Kombinasi Tangan Kiri Dan Tangan Kanan Pada Permainan

Kompang ............................................................................................. 63

4.6 Ritem Kompang ................................................................................ 64

Page 12: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

xii

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 65

5.2 Saran ................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68

DAFTAR INFORMAN ..................................................................................... 70

Page 13: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sungai Guntung adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Indragiri hilir

Provinsi Riau, yang berada di Riau Daratan, dan terletak di antara perbatasan Riau

dan Kepulauan Riau.Di daerah Sungai Guntung ini terkenal dengan penghasilan

kelapa dan perikanannya.Selain itu masyarakat di sini juga terkenal dengan sikap

keramah tamahannya, hal ini dapat di buktikan dengan mudahnya menerima

pendatang untuk menetap di sini.Daerah ini juga berkembang pesat di sektor

pertanianya, dan dalam hal ini juga dapat di buktikan karena sebagian besar

masyarkat di Sungai Guntung ini bekerja sabagai petani kelapa.

Masyarakat yang ada di daerah Pulau Sambu berjarak sekitar 10 km dari

tempat penelitian yang penulis lakukan, berdiri sebuah pabrik pengolahan kelapa

yang megolah kelapa menjadi Santan Kara dan minuman Fatigon Hydro.

Masyarakat di daerah ini menjual hasil pertanian kelapa mereka ke pabrik yang

ada di pulau sambu ada juga masyarakat di sini sebagai pembeli atau penampung

kelapa, kemudian kelapa yang telah di beli akan di jual kembali ke negeri jiran

(Malaysia). Berdasar hasil survei dan pengamatan di lapangan, ada beberapa suku

yang menetap dan tinggal di daerah ini antara lain: Melayu (suku asli), Cina,

Bugis, Jawa, Minang, Batak, dan Tamil. Suku tersebut hidup dengan filsafat

bangsa Indonesia (bhinneka tunggal ika) yaitu walaupun berbeda-beda tetapi tetap

satu juga.

Page 14: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

2

Suku Melayu merupakan suku yang menjadikan Islam sebagai agamanya,

sehingga dalam adat istiadat Melayu dikenal istilah ”Adat bersendi Syarak, Syarak

bersendi Kitabullah”. Segala macam adat istiadat harus sejalan dengan Syarak

yang berlaku yang akhirnya bermuara pada ketetapan yang ada dalam Kitabullah

(harus sesuai dengan ajaran agama Islam Al- Qur’an). Di samping ketaatan

menjalankan ibadah, masyarakat Melayu Sungai Guntung Kecamatan Kateman

juga termasuk masyarakat yang menerima kemajuan dan teknologi yang datang

dari luar. Masyarakat Melayu di sini merupakan masyarakat terbuka yang

menjadikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta globalisasi

sebagai bagian yang dapat diterima dan dikembangkan dalam kehidupan sehari-

hari. Infra struktur dan pembangunan industri serta modernisasi sudah menjadi

bagian dari nafas perekonomian di sini.

Suku Melayu yang berada di daerah Sungai Guntung Kecamatan Kateman,

memiliki keunikan tersendiri dalam melakukan tradisi adat dalam perkawinan.

Salah satu keunikan yang dapat ditemui adalah ”Tradisi Kompang”. Masyarakat

Suku Melayu di daerah Sungai Guntung ini, masih melakukan tradisi musik

kompang dalam upacara perkawinan. Bahkan ada ungkapan “kalau buat keje

nikah kawen, kalau belum melaksanakan acara musik kompang (dalam bahasa

melayu :kompang) belum sah atau afdhal acara yang dilaksanakan”.kalau

mengadakan pesta perkawinan maka belum sah perkawinan tersebut jika

pengantin laki-laki tidak diiringi dengan musik kompang. Selain itu juga seiring

dengan perkembangan zaman pelaksanaan tradisi musik kompang yang dilakukan

oleh masyarakat Melayu di daerah Sungai Guntung ini, juga mengalami

Page 15: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

3

perkembangan dan perubahan fungsi pada pertunjukan musik kompang itu

sendiri. Hal ini tentu saja menimbulkan perubahan makna pada tradisi yang

bersangkutan.

Dalam kehidupan sehari-hari, suku Melayu di daerah ini juga hampir

sama dengan suku Melayu di daerah Sumatera Utara banyak kesamaan dan

perbedaan tradisi atau adat, mereka juga memiliki berbagai jenis genre atau aliran

kesenian antaralain: pantun, gurindam, syair, tari persembahan, tari inai,

beredah, silat, barzanji marhaban, dan kompang.Dari berbagai jenis genre atau

aliran tersebut di atas hanya beberapa genre atau aliran kesenian saja yang di

gunakan dalam upacara perkawinan(pernikahan) oleh masyarakat di daerah

Sungai Guntung ini diantaranya adalah: silat, tari inai dan kompang.

Upacara perkawinan yang di laksanakan oleh masyarakat Melayu daerah

Sungai Guntung ini juga merupakan gabungan antara dua faktor yang saling

melengkapi, yaitu aspek syari’at sebagai mana yang di ajarkan dalam agama

Islam dan aspek adat.Peraturan tersebut melibatkan tata cara komunikasi yang di

gunakan di dalam proses upacara, ketika upacara perkawinan tersebut

berlangsung, budaya Melayu dalam setiap upacara perkawinannya melibatkan

adat istiadat dan agama yang selalu dilakukan secara berurutan dari awal sampai

akhir dengan tertib.

Saat pesta upacara perkawinan adat masyarakat Melayu disini di

laksanakan, mempelai pria atau pengantin laki-laki berada di satu rumah atau

tempat tinggal, sebelum di pertemukan dengan mempelai perempuan tersebut

Page 16: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

4

(pengantin wanita). Ketika proses pengantaran mempelai laki-laki ini kekediaman

mempelai perempuan atau di mana pun tempat perkawinan mereka akan di

langsungkan. Selama perjalanan dari kediaman pengantin laki-laki menuju ke

kediaman pengantin perempuan, perjalanana pengantin laki-laki akan di iringi

dengan kompang.

Kompang adalah alat musik yang berbentuk frame drum terbuat dari kulit

kambing betina, batang pohon kelapa, kayu nangka dan paku. Berukuran 30cm,

32,5cm, 35cm, 37,5cm dan 40cm, klasifikasi kompang adalah membranofon.Alat

musik kompang ini dimainkan dalam berbagai macam kegiatan upacara adat.

Kompang dimainkan untuk mengiringi aktivitas vokal seperti nyanyian solo atau

nasyid, mengantar pengantin, Barzanji, Khatam Al-Qur’an dan acara-acara resmi

penyambutan para petinggi-petinggi daerah.

Awalnya, kompang dibawa oleh Pedagang Arab yang datang berdagang ke

Nusantara.Kompang dimainkan untuk menarik perhatian pembeli terhadap barang

dagangan mereka.Permainan ini dipercaya menjadi ikut-ikutan masyarakat

setempat dan seterusnya berkembang hingga kini dan permainan kompang

berkembang sampai ke tanah Melayu di daerah Sungai Guntung ini. Kompang

berasal dari kebudayaan Arab di Asia Barat yang berunsur Timur Tengah, hal ini

di perkuat dengan adanya pendapat yang mengatakan bahwa bentuk kompang

sama seperti Hadrah yang terdapat di negara Arab dan lirik lagu yang dimainkan

selalu dalam Bahasa Arab. Contohnya Selawat memuji nabi (Rasullullah

S.A.W).http://ms.wikipedia.org/wiki/Kompang

Page 17: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

5

Dalam penelitian ini, penulis mengkaji dua aspek dari kompang yaitu

bagaimana guna dan fungsi kompang dalam pertunjukan budaya masyarakat

Melayu di daerah ini. Guna kompang akan di lihat secara umum karena tujuan

akhir penulis adalah melihat perkembangan fungsi kompang di sini. Guna dan

Fungsi adalah dua hal yang berbeda namun agar penelitian ini lebih terarah

penulis melihat perkembangan fungsi kompang agar penelitian ini mendapatkan

hasil seperti yang di harapkan penulis.

Perkembangan kompang ini akan di fokuskan pada perkembangan fungsi,

penyebab dan akibat dari perkembangan kompang pada masyarakat Melayu di

daerah Sungai Guntung ini. Kompang yang di mainkan pada saat mengantar

mempelai laki-laki ke kediaman mempelai perempuan merupakan adat

masyarakat Melayu di sini.Kompang yang di mainkan pada saat mengantar

mempelai laki-laki ini mempunyai makna simbolis dan juga mengangkat derajat

keluarga yang melaksanakan kompang ini di mata masyarakat Sungai Guntung itu

sendiri.

Penelitian ini juga akan memperhatikan pertunjukan kompang dalam

konteks upacara perkawinan masyarakat Melayu di daerah Sungai Guntung.

Adapun aspek pertama yang akan penulis diskusikan di dalam penulisan ini

adalah bagaimana pola permainan kompang, Guna dan fungsi kompang dalam

pertunjukan kompang pada upacara perkawinan masyarakat Melayu di daerah ini.

Kemudian bagaimana gerakan-gerakan yang diekspresikan parapemain kompang

di daerah Sungai Guntung, apa saja istilah istilahnya menurut para petua atau

Page 18: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

6

petinggi adat Melayu di sini, termasuk kedalam klasifikasi apakah alat musik

kompang ini.

Kemudian jika fungsi juga di anggap penting, bagaimana proses

pertunjukan kompang tersebut agar dapat memenuhi fungsi yang di maksud. Jika

musik kompang ini mengalami perkembangan, apakah ada pengaruhnya terhadap

masyarakat Melayu di sini dan berdasar pertanyaan di atas saya memilih judul

penelitian ini dengan judul: “AnalisisStruktur Musik Kompang Dalam Upacara

Mengantar Pengantin Di Sungai Guntung, Kecamatan Kateman, Riau”.

1.2 Pokok Permasalah

Adapun pokok permasalahan yang di tentukan agar pembahasan lebih

terarah dalam skripsi ini nantinya. Penulis menentukan dua pokok masalah yaitu:

1. Bagaimana fungsi kompang bagi masyarakat Melayu di Sungai Guntung ini

dalam konteks upacara perkawinan?

2. Bagaimana struktur kompang sebagai musik pengiring dalam pesta perkawinan

adat Melayu di Sungai Guntung ini?

Page 19: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

7

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perkembangan fungsi kompang dalam konteks

perkawinan adat Melayu di Sungai Guntung.

2. Untuk mengetahui struktur kompang sebagai musik pengiring dalam pesta

perkawinan adat Melayu di Sungai Guntung.

1.3.2 Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat terhadap:

1. Pemerintah daerah.

Penelitian ini diharapkan dapat membantu pemeritah daerah dalam

menetapkan program-program pembinaan masyarakat Melayu di desa

Sungai Guntung, Provinsi Riau.

2. Bagi kalangan Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam pengetahuan

kalangan akademis mengenai musik kompang di desa Sungai Guntung,

Provinsi Riau.

3. Bagi peneliti

Penelitian ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarja seni, serta

untuk mengetahui perkembangan kompang di masyarakat Melayu di desa

Sungai Guntung, Provinsi Riau.

Page 20: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

8

1.4 Konsep dan Teori

1.4.1 Konsep

Konsep dari penelitian ini adalah menganalisis kesenian musik

kompang di daerah ini, dari kajian sosiologi budaya terhadap masyarakatnya

melalui pengkajian pertunjukan kompang, sehingga diharapkan dapat

memberikan penjelasan seluas-luasnya bagi yang ingin mengetahui dan

mempelajarinya, penulisan skripsi ini lebih menitik beratkan pada kajian

perkembangan fungsinya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:43), analisa adalah

penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan menelaah bagian itu

sendiri serta hubungan antara bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat

dan pemahaman arti keseluruhan. Upacara bukan sebagai suatu kegiatan biasa

yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, akan tetapi merupakan aktivitas

yang mengandung makna religius yang serba sakral dan terpisah dari hal yang

bersifat duniawi (KBBI 2005:1250). Dalam tulisan ini yang dimaksud adalah

upacara perkawinan, setiap upacara perkawinan masing-masing memiliki

tujuan tertentu dan selalu menampilkan musik dan tarian yang berfungsi

sebagai hiburan maupun sebagai kepercayaan religius.

Fungsi merupakan tujuan dari suatu pertunjukan kesenian.Setiap suatu

upacara adat yang dibuat pasti memiliki suatu tujuan dari pihak keluarga

ataupun segi pandangan dari masyarkat itu sendiri.Jadi musik kompang

memiliki tujuan dan pandangan yang berbeda-beda dari masyarakat.Selain

untuk meneruskan kebiasaan etnik Melayu yang telah ada pada zaman dahulu,

Page 21: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

9

musik kompang ini juga memiliki fungsi religi dan pengitergrasian

masyarakat.Fungsi religi menurut masyarakatnya jika musik kompang ini

dimainkan pada saat mengantar mempelai laki-laki kekediaman mempelai

perempuan diharapkan agar kedua belah pihak calon pengantin dapat menjadi

keluarga sakinah, mawadah, warahmah kelak, Lewat do’a yang di nyanyikan

para pemusik kompang selama perjalanan menuju kekediaman mempelai

perempuan. Sedangkan fungsi pengintergrasian masyarakat menurut penulis

pada penelitian di lapangan ini, ketika musik kompang di mainkan pada saat

mengantar mempelai laki-laki kekediaman perempuan berlangsung,

sebelumnya pihak keluarga mempelai laki-laki juga mengundang sanak

saudara dari pihak mempelai laki-laki yang berada di daerah Sungai Guntung

dan sekitarnya ini untuk ikut serta dalam rombongan musik kompang dan

menjalin silaturahmi dengan keluarga mempelai perempuan tersebut.

Koentjaraningrat (1990:146-147) menyatakan kata masyarakat di

dalam tulisannya memiliki makna tertentu bahwa masyarakat adalah kesatuan

hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system adat-istiadat tertentu

yang bersifat kontiniu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.

Masyarakat di Sungai Guntung ialah masyarakat yang terdiri dari bermacam-

macam suku dan mengidentitaskan diri masing-masing sebagai suku Melayu

dan berbahasa Melayu sehinga adat-istiadatnya pun memakai upacara etnik

Melayu.

Page 22: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

10

1.4.2 Teori

Untuk melihat fungsi dan kegunaannya penulis juga menggunakan

teori use and function Alan P. Merriam (1964:223-226). Menurut Merriam

penggunaan (uses) dan fungsi (function) merupakan salah satu masalah yang

terpenting didalam Etnomusikologi. Penggunaan musik meliputi pemakaian

musik dalam konteksnya atau bagaimana musik itu digunakan, sedangkan

fungsi musik berkaitan dengan tujuan pemakaian musik tersebut.

Didalam buku Allan P. Merriam juga disebutkan bahwa terdapat

sepuluhfungsi musik dalam ilmu etnomusikologi yaitu:

1. Fungsi pengungkapan emosional,

2. Fungsi pengungkapan estetika,

3. Fungsi hiburan,

4. Fungsi komunikasi,

5. Fungsi perlambangan,

6. Fungsi reaksi jasmani,

7. Fungsi yang berkaitan dengan norma sosial,

8. Fungsi pengesahan lembaga sosial dan upacara keagamaan,

9. Fungsi kesinambungan kebudayaan, dan

10. Fungsi pengintregasian masyarakat.

Berdasarkan teori use and function Alan P. Merriam di atas, penulis

hanya menggunakan 2 dari 10 fungsi musik yang di kemukakan oleh Alan P.

Merriam diantaranya ialah: fungsi musik sebagai hiburan dan fungsi musik

sebagai komunikasi Untuk mengkaji suatu objek penelitian dalam dunia

Page 23: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

11

ilmiah tentunya harus didasari pada suatu teori, hal ini menjadi suatu

keharusan bagi seorang ilmuwan di seluruh dunia. Jadi dengan demikian teori

berada dalam tataran ide atau gagasan seorang ilmuwan, yang kebenarannya

secara empiris dan rasional telah di uji coba.Dalam dimensi waktu teori-teori

dari semua disiplin ilmu terus berkembang. Teori-teori yang dipergunakan

dalam mengkaji karya sastra, tari, musik, teater atau seni pertunjukan,

diambil dari berbagai disiplin ilmu atau dikembangkan sendiri secara khas,

seperti dalam mengkaji fungsi budaya, para pengkaji budaya menggunakan

beberapa teori salah satu diantaranya adalah teori fungsionalisme.

Dalam hal ini penulis juga akan membuat transkrip ritem musik

kompang dengan menggunakan teori Nettl (1964:98) yang memberikan dua

pendekatan 1. Kita dapat menguraikan dan menganalisis apa yang kita

dengar, 2.kita dapat menulis apa yang kita dengar tersebut keatas kertas dan

kita dapat mendeskripsikan apa yang kita lihat tersebut.

1.5 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif

yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang menghasilkan

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Bogdan

dan Taylor dalam Moleong, 1989:3).Penelitian kualitatif ini, dapat dibagi menjadi

3 tahap, yaitu: tahapke lapangan, tahap analisis data, dan tahap penulisan laporan

(skripsi). Adapun teknik pengumpulan data yang dipakai adalah sebagai berikut.

Penelitian kualitatif dapat di bagi kedalam empat hal antara lain: tahap

sebelum kelapangan, pekerjaan lapangan, analisis data, dan penulisan laporan.

Page 24: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

12

Pada tahapan pra lapangan penulis mempersiapkan segala macam kebutuhan yang

di perlukan sebelum turun kedalam penelitian itu sendiri. Dalam tahapan

selanjutnya disusun rancangan penelitian, menjajaki atau menilai keadaan

lapangan, memilih informan, perlengkapan penelitian dan etika penelitian.

Selanjutnya pada tahap pekerjan di lapangan seorang peneliti untuk

mengumpulkan data semaksimal mungkin. Dalam hal ini penulis menggunakan

alat bantu berupa, kamera digital merek Canon, dan catatan lapangan. Pengamatan

langsung (menyaksikan) pertunjukan musik kompang di daerah Sungai Guntung

ini.

Sedangkan wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang di dalam

pelaksanaanya tanya jawab berlangsung seperti percakapan sehari-hari. Untuk

informan biasanya seperti pelaku musik kompang ketua adat dan mereka yang

mengetahui informasi yang di butuhkan dalam penelitian ini.

1.5.1 Studi Kepustakaan

Dalam tahapan penelitian ini penulis mencari, mempelajari, dan

menggunakan literature-literatur yang berhubugan dan dapat membantu

pendukung penelitian inidan mempelajari referensi yang berkaitan dan

mendukung terhadap objekmasalah dalam penulisan skripsi ini, sumber-

sumber refrensi yang di gunakan untuk menunjang penulisan ini diperoleh

dari berbagai sumber baik dari buku-buku yang berada diperpustakaan-

perpustakaan seperti perpustakaan kampus USU Medan, selain itu sumber

Page 25: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

13

juga didapat dari buku-buku pendukung lainnya, tulisan-tulisan makalah,

skripsi dan beberapa sumber dari internet.

Adapun tujuan dari studi keperpustakaan ini adalah untuk mendapatkan

dan memperoleh konsep-konsep, teori serta informasi yang dapat di gunakan

sebagai acuan dalam pembahasan atau penelitian dan menambah wawasan

penulis tentang masyarakat Melayu yang di teliti dan juga berhubungan

dengan kepentingan pembahasan penelitian ini.

1.5.2 Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

meliputi observasi dan wawancara dengan tokoh seniman tradisional (pelaku

seni) Musik kompang Datuk Anjag Sumur (Mahmur) dan ketua LAMR

(lembaga adat melayu riau) Tok Long (H.Mastar Abbas), serta para pegawai

pemerintah di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, penelitian ini

dilakukan dibeberapa lokasi seperti di tempat tinggal pimpinan musik

KompangDatuk Anjag Sumur (Mahmur) di daerah Pam Air Parit. no 8 Kolam

Sungai Guntung Kecamatan Kateman.Juga di beberapa tempat pertunjukan

Kompang yang sering di tampilkan seperti di Balai Rakyat Sungai Guntung,

serta di rumah warga yang melakukan acara pernikahan di daerah Sungai

Guntung ini.

Observasi langsung di gunakan untuk mengetahui bentuk seni

pertunjukan dari seni musik kompang tersebut, dengan melihat langsung pada

saat latihan di rumah Datok Anjang Sumur (Masmur) di Pam Air Parit no. 8

Kolam, Sungai Guntung Kecamatan Kateman.Dalam tayangan hasil rekaman

Page 26: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

14

video yang pernah penulis rekam, maupun pada saat pertunjukan musik

kompang yang ada di daerah ini, seperti pada saat penyambutan petinggi-

petinggi pemerintahan.

Wawancara merupakan suatu cara untuk mengumpulkan data atau

memperoleh informasi secara langsung bertatap muka antara penulis dengan

informan, sehingga mendapatkan gambaran lengkap tentang objek yang

sedang penulis teliti. Wawancara ini juga bertujuan untuk mengumpulkan

data dan informasi secara lisan dari para informan. Koejaranigrat (1990: 129-

155) yang membagi tiga kegitan wawancara: Persiapan wawancara, teknik

wawancara, dan pencatatan data wawancara. Sedangkan wawancara terdiri

dari wawancara fokus, wawancara bebas, dan wawancara sambil lalu.

Wawancara fokus pertanyaan tidak memiliki struktur dan terpusat kepada

pokok permasalahan lain. Wawancara sambil lalu sifatnya hanya untuk

menambah data yang lainnya.

1.5.3 Kerja Laboratorium

Setelahpengumpulan data di laksanakan, data penelitian ini di olah

dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif berdasarkan teori-teori yang

sudah ada, yang didukung dengan hasil wawancara serta mempelajari hasil

rekaman video yang sudah di rekam oleh penulis sebagai bahan untuk

mengetahui beragam jenis bentuk pukulan-pukulan dalam struktur kesenian

musik kompang tersebut termasuk teks dan syair musik kompang sebagai

pendukung arah perkembangan fungsi kesenian musik kompang tersebut.

Page 27: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

15

1.6 Lokasi Penelitian

Penetapan lokasi penelitian di daerah Sungai Guntung ini adalah

merupakan pilihan penulis berdasarkan dua hal yang menjadi pertimbangan

penulis diantaranya adalah:

1. Penulis adalah putra pribumi daerah Sungai Guntung yang besar dan tinggal di

lingkungan yang masih aktif menggunakan musik kompang ini pada upacara

perkawinan(pernikahan) tepatnya di Sungai Guntung Kecamatan Kateman.

2. Daerah ini merupakan daerah yang masih menyelenggarakan musik kompang

pada sebagian besar acara-acara perkawinan(pernikahan) oleh karna itu,

penulis jadi mudah mengamati dan melakukan penelitian terhadap objek

penelitian musik kompang secara langsung.

Dengan demikian penetapan lokasi ini diharapkan dapat mempermudah

penulis untuk mendapatkan data yang lengkap dan jelas yang akan dituangkan

dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Page 28: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

16

BAB II ETNOGRAFI KEADAAN MASYARAKAT

DI SUNGAI GUNTUNG KECAMATAN KATEMAN

2.1 Keadaan Geografis Sungai Guntung

Sungai Guntung Kecamatan Kateman adalah salah satu Kecamatan di

Kabupaten Indragili Hilir, Provinsi Riau, Indonesia. Sungai Guntung terdiri atas 3

Kelurahan dan 8 Desa. Adapun nama-nama Desa/Kelurahan serta luas masing-

masing wilayah tersebut ialah sebagai berikut:

Gambar: 2.1 Peta Provinsi Riau

Sumber: www.pekanbaruriau.com

s s u

Page 29: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

17

Gambar : 2.2 Peta Indragiri Hilir

Sumber: www.pekanbaruriau.com

Page 30: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

18

Gambar : 2.3 Peta Sungai Guntung Kecamatan Kateman

Sumber : Kantor Camat Kecamatan Kateman

Tabel 2.1 Data Luas Desa/ Kelurahan di Kec. Kateman

No Nama Desa/ Kelurahan Luas Wilayah 1 Kelurahan Tagaraja 46,00 km2 2 Kelurahan Bandar Sri Gemilang 43,00 km2 3 Kelurahan Amal Bakti 42,00 km2 4 Desa Sungai Simbar 56,09 km2 5 Desa Kuala Selat 82,00 km2 6 Desa Penjuru 76,00 km2 7 Desa Sungai Teritip 74,00 km2 8 Desa Air Tawar 95,00 km2 9 Desa Tanjung Raja 78,00 km2 10 Desa Sari Mulya 32,00 km2 11 Desa Makmur Jaya 60,00 km2

Total Luasa Wilayah 684,09 km2 Sumber: Data Sensus Penduduk Tahun 2014, Kecamatan Kateman

Page 31: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

19

Sejalan dengan akan di jadikannya Sungai Guntung ini sebagai Ibu Kota

Kabupaten, daerah ini terus berbenah diri. Berdasarkan data sensus kependudukan

pada bulan Agustus tahun 2014 yang dilakukan oleh pemerintah daerah Sungai

Guntung Kecamatan Kateman, penduduk di daerahSungai Guntung ini

diperkirakan telah mencapai 44,442 jiwa, dengan jumlah perempuan lebih kecil

dari laki-laki, (21,213 jiwa< 23,229 jiwa). Selain itu, daerah Sungai Guntung juga

merupakan daerah pedesaan yang dihuni oleh berbagai etnis, dengan latar

belakang yang berbeda pula.

Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata lama sekolah

penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan demikian, secara relatif tersedia

tenaga kerja yang cukup, yang dapat bekerja pada berbagai jenis perusahaan, baik

jasa, perdagangan, maupun industri manufaktur.Populasi masyarakat di

daerahSungai Guntung ini didominasikan oleh beberapa etnis seperti: Melayu,

Jawa, Batak, Bugis, Cina, dan Tamil. Mayoritas kependudukan di daerah Sungai

Guntungsekarang ialah etnis Melayu Keanekaragaman etnis di Sungai Guntung

terlihat dari jumlah mesjid, gereja, dan vihara Tionghoa yang berdiri di daerah

Sungai Guntung.

2.2 Gambaran Umum Masyarakat Melayu Sungai Guntung

Sungai Guntung adalah daerah tempat penelitian yang dipilih oleh penulis.

Di daerah ini telah lama bermukim orang-orang Melayu. Menurut Tengku Lah

Husni, orang Melayu adalah kelompok yang menyatukan diri dalam ikatan

perkawinan antara suku, dan selanjutnya memakai adat resam serta bahasa

Melayu dalam kehidupan sehari-hari (lah husni, 1957:7). Percampuran dan

Page 32: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

20

adaptasi Melayu dalam pengertian sebagai kelompok etnik dan kelompok etnik

lain. Orang Melayu di daerah Sungai Guntung terdiri dari berbagai macam asal-

usul sehingga membentuk suatu kelompok atau masyarakat yang tinggal dan

menetap di daerah ini..

2.3 Adat Istiadat Melayu

Adat adalah peraturan yang sudah diamalkan turun-temurun dalam suatu

masyarakat sehingga menjadi hukum yang harus dipatuhi. Perkataan adat berasal

dari bahasa arab artinya kebiasaan. Kedatangan Islam kealam Melayu membawa

konsep ini dengan makna yang lebih luas dan mendalam sehingga mencakup

keseluruhan cara hidup yang kini ditetapkan sebagai kebudayaan, undang-undang,

sistem masyarakat, upacara, dan segala kebiasaan yang di lakukan, seperti cara

makan dan cara duduk.

Etnik Melayu di daerah ini juga mepunyai adat istiadat yang sangat di

patuhi oleh masyarakatnya. Sejak zaman animisme ada beberapa kebiasaan suku

Melayu di sini dalam upacara perkawinan, salah satunya adalah bermusik

kompang (bekompang).Dalam upacara perkawinan bermain musik kompang tidak

boleh di lupakan karena ada ungkapan dari tetua-tetua adat bahwa kalau buat keje

nikah kawen kalau blom bekompang maka blom sah atau afdal pernikahan yang

di langsungkan (apabila melangsungkan acara pernikahan jika pengantin laki-laki

tidak diiringi dengan musik kompang pada saat mengantar pengantin laki-laki

kekediaman pengantin perempuan maka belum sah atau afdal acara penikahan

tersebut).

Page 33: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

21

Selain itu, ada juga kebiasaan masyarakat yang bahkan sudah menjadi

kebiasaan, yaitu etnis Melayu di daerah Sungai Guntung ini suka mengatakan

sesuatu dengan cara tersirat. Mereka cendrung mengatakan sesuatu dengan

perumpamaan dan seolah-olah menyuruh untuk berpikir.Bermusik kompang juga

merupakan adat istiadat etnis Melayu yang sangat penting.Musik kompang ini

juga di gunakan atau di pakai saat upacara sunatan, perkawinan, bersanji, kataman

Al-Quran dan mengantar atau menjemput petinggi-petinggi daerah. Bermusik

kompang ini di mainkan dan di nyanyikan dengan lirik yang penuh pengharapan

seseorang itu akan tetap bahagia dan selamat sampai keanak cucu.

Page 34: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

22

Gambar 2.4 : Alat Musik Kompang

(Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

2.4 Sistem Religi

Masyarakat yang umumnya tinggal di sini adalah orang Melayu. Selain

itu, ada juga etnis Jawa, Batak, Bugis, Minamg, Tamil dan Cina yang dalam

kehidupan masyarakat mereka ini cukup menyatu dengan masyarakat yang satu

dan masyarakat yang lainya. Masindan (1987:10-11) mengatakan bahwa agama

yang dianut oleh penduduk Melayu adalah agama Islam yang mencapai puncak

kejayaan pada masa pemerintahan para sultan Melayu. Pepatah Melayu Riau

menyebutkan “tak kan hilang Melayu di bumi” yang artinya adat istiadat Melayu

sampai hari terakhir atau hari kiamat pun masih akan tetap ada. Berdasar pepatah

Page 35: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

23

tersebut masyarakat di daerah ini masih memegang teguh adat istiadat yang di

tinggalkan oleh leluhurnya sampai saat ini.

Sampai saat ini masyarakat di sini masih mempergunakan adat istiadat

secara turun-temurun seperti kenduri, aqikah dan lain sebagainya.Walaupun

masyarakat Melayu di sini beragama Islam, tanda-tanda animisme masih ada pada

sebagian besar di masyarakatnya. Ada kepercayaan bahwa jika kita melintasi

kuburan, hutan, lautan dan tempat-tempat yang di anggap sakral atau berbau

mistis kita harus memberi salam kepada mahluk halus penunggu atau penjaga

tempat tersebut. Contoh bacaan yang di gunakan masyarakat Melayu di daerah

Sungai Guntung ini saat melintasi kuburan “asalmualaika alaitu kubur” jika kita

tidak memberikan salam ketika melintas di tempat-tempat tersebut sebagian besar

masyarakat Melayu di daerah Sungai Guntung percaya kita akan sakit dan biasa

jadi meninggal dunia jika tidak mengucapkan bacaan atau do’a tersebut ketika

melintasi tempat-tempat yang berbau mistis atau sakral ini.

Bahasa sehari-hari yang di gunakan oleh masyarakat di daerah ini adalah

bahasa Melayu totok1 , bahasa Melayu totok ini hampir sama dengan bahasa

Melayu di negeri jiran Malaysia. Akibat kemajemukan bahasa Melayu totok inilah

yang membuat etnis di luar etnis Melayu di daerah Sungai Guntung ini pasih

berbahasa Melayu, baik itu etnis Cina, Jawa, Batak dan etnis lainya.

1Melayu totok adalah bahasa melayu yang sangat kental.

Page 36: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

24

2.5 Sistem Kekerabatan

Dahulunya kebudayaan Melayu di daerah ini garis keturunan di tentukan

berdasarkan pada garis keturunan bilateral, yaitu garis keturunan dari pihak ayah

maupun ibu. Namun, dengan masuknya agama Islam dalam kehidupan

masyarakat Melayu di daerah Sungai Guntung inilah yang dijadikan panduan

hidup mereka.Maka garis keturunan cenderung ke arah garis keturunan patrilineal,

yang berdasarkan garis keturunan ayah.

Sapaan dan istilah kekerabatan pada Masyarakat Melayu di daerah Sungai

Guntung adalah sebagai berikut :

1. Bapak.

2. Emak.

3. Abang.

4. Kak(Kakak).

5. Pak Mok (saudara laki-laki ayah yang paling tua umurnya).

6. Mak Long (saudara perempuan ayah yang paling tua umurnya).

7. Pak Adek (saudara laki-laki ibu yang paling muda umurnya).

8. Mak Ucu (saudara perempuan ayah yang paling muda umurnya).

9. Mak Oteh (saudara perempuan ibu yang paling muda umurnya).

10. Pak We (saudara laki-laki ayah atau ibu yang pertama).

11. Mak We (saudara perempuan ayah atau ibu yang pertama).

12. Pak Ngah (saudara laki-laki ayah atau ibu yang di tengah).

13. Mak Ngah (saudara laki-laki ayah atau ibu yang di tengah).

14. Pak Cik (saudara laki-laki ayah yang paling terakhir)

Page 37: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

25

2.6 Kesenian

Suku Melayu di daerah Sungai Guntung memiliki genre, yang difungsikan

didalam kehidupan sehari-hari diantaranya ialah sebagai berikut: pantun,

gurindam, syair, tari persembahan, tari inai, beredah, silat, barzanji marhaban,

dan kompang.

Pantun adalah salah satu genre sastra tradisional masyarakat Melayu di

sini yang umum digunakan dalam berbagai kegiatan kebudayaan Melayu.Pantun

dapat terdiri dari dua baris, empat baris, dan enam baris. Pantun yang paling

umum digunakan adalah pantun empat baris dengan sajak (a-b-a-b) dan (a-a-a-a)

pantun dapat disajikan dengan gaya bahasa sehari-hari dan bisa juga dinyanyikan

dengan melodi Melayu.

Contoh pantun dengan sajak (a-b-a-b)

“Kalau tuan membeli kerang

Tolong di masukan kedalam peti

Bukan laen yang di harap pemusik kompang

Jaoh kan susah agar senang di dalam hati”

Contoh pantun dengan sajak (a-a-a-a)

“anak cina menanam padi

Menanam padi di pagi hari

Anak siapa berpanton tadi

Tolong ulangkan skali lagi”

Gurindam adalah suatu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua

baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang

Page 38: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

26

utuh. Barisan pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris

kedua berisikan jawaban atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris

pertama tadi.

Contoh gurindam:

“Sebelum kerja piker dahulu

Agar pekerjan selamat selalu“

Syair adalah adalah seni sastra yang dipertunjukan, isi syair berupa kisah-

kisah atau riwayat yang disajikan menurut aturan-aturan puisi tradisional Melayu

yang disebut syair.

Tari persembahan ialah tari yang digunakan untuk satu penghormatan kepada

tamu yang datang.Tari ini biasanya di persembahkan untuk para petinggi-petinggi

daerah atau orang-orang yang di hormati dalam acara tersebut.

Tari inai ialah tarian yang digunakan pada saat upacara malam perkawinan

adat Melayu di daerah Sungai Guntung ini, dan tarian inai ini di percaya oleh

masyarakat dapat menjauhkan pengantin dari segala hal buruk pada saat upacara

perkawinan berlangsung.

Silat ialah gerakan bela diri yang memerlukan konsentrasi tinggi, silat

biasanya dipertunjukan dalam upacara perkawinan adat Melayu saat mempelai

laki-laki berada didepan kediaman atau rumah mempelai perempuan, hal ini di

lakukan dengan tujuan menunjukan ketangguhan bela diri dari pihak mempelai

laki-laki.

Page 39: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

27

Berzanji marhabani ialah seni berunsur Islami yang umum di gunakan dalam

upacara-upacar yang berkaitan dengan agama Islam, misalnya seperti perkawinan,

menjemput orang yang pulang dari ibadah haji, dan mengantar calon menantu.

Kesenian ini berasal dari kitab Al-barzanji yang di dalamnya menceritakan

tentang kehidupan Nabi Muhammad s.a.w.

Kompang ialahalat musik yang berbentuk frame drum terbuat dari kulit

kambing betina, batang kelapa, kayu nangka dan paku. Berukuran 30cm, 32,5cm,

35cm, 37,5cm dan 40cm. Klasifikasi kompang adalah membranofon.Kompang

dimainkan dalam berbagai fungsi di dalam masyarakat Melayu di sini. Kompang

dimainkan untuk Mengiringi aktivitas vokal seperti nyanyian solo atau nasyid,

Mengantar pengantin, Barzanji, Khatam Al-Qur’an dan Acara-acara resmi

penyambutan para petinggi-petinggi daerah.

Page 40: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

28

BAB III FUNGSIKOMPANG PADA UPACARA PERKAWINAN

MASYARAKAT MELAYU SUNGAI GUNTUNG KECAMATAN KATEMAN

3.1 Gambaran Umum Upacara Perkawinan Masyarakat Melayu

Pada masyarakat Melayu didaerah Sungai Guntung perkawinan

merupakan pembentukan keluarga baru untuk menghasilkan generasi baru. Dalam

pelaksanaannya harus sesuai dengan adat yang berlaku dan disahkan oleh agama

serta memenuhi persyaratan hukum negara atau pemerintahan.Biasanya

pernikahan akan dilakukan jika masing-masing calon pengantin sudah dewasa.

Menurut ajaran agama islam pengertian dewasa bagi kaum perempuan ialah telah

mendapat haid (menstruasi) sekitar umur 12tahun, sedangkan untuk kaum laki-

laki apabila suaranya telah menjadi paruh (berubah suara untuk sementara waktu

dari suara kanak-kanak menjadi suara yang agak membesar) artinya seorang

anak laki-laki dan perempuan dapat dinikahi apabila telah dewasa menuruthukum

Islam(akil baligh).

www.onlinemelayu.com

Menurut Datuk Anjang Sumur (informan) perkawinan etnik Melayu di

daerah ini di awali dengan pertunangan (ikatan janji antara calon pengantin laki-

laki dan perempuan).Waktu perkawinanyaakan ditentukan oleh kedua belah pihak

yakni antara pihak mempelai laki-laki dan pihak mempelai perempuan. Dalam

masa pertunangan ini secara simbolis seorang laki-laki dan perempuan

berkenalan, masa perkenalan dan pertunangan ini akan segera diakhiri dengan

perkawinan.

Page 41: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

29

3.2 Pembagian Upacara Perkawinan Pada Masyarkat Melayu

Pada bagian ini, penulis akan membahas tentang pembagian upacara

perkawinan adat Melayu yang merupakan salah satu bagian penting upacara

pernikahan menurut adat budaya Melayu. Rangkaian upacara adat istiadat

perkawinan masyarakat Melayu di daerah Sungai Guntung yang biasanya di

lakukanoleh sepasang mempelai pengantin sebelum, selama, dan sesudah menikah

antara lain sebagai berikut:

1. Merisik

2. Jamu Sukut

3. Akat Nikah

4. Malam Berinai: Berinai, Tari Inai, dan Cecah Inani

5. Mandi Tepung Tawar

6. Bersanding

7. Meminjam Pengantin

3.2.1 Merisik

Merisik ialah upaya yang di lakukan dari pihak calon mempelai laki-

laki untuk mengetahui apakah pihak mempelai perempuan yang akan di

jadikan calon istri sudah ada yang meminang. Biasanya dari mempelai laki-

laki mengutus ibu-ibu untuk mengetahui informasinya tentang sang calon istri

atau pihak dari mempelai perempuan.

Page 42: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

30

3.2.2 Jamu Sukut

Jamu sukut ialah calon mempelai laki-laki mengadakan jamuan

makan yang di sediakan oleh keluarga besar calon mempelai laki-laki untuk

kaum kerabat, saudara dan tetangga. Tujuan dari acara jamuan makan

tersebut ialah untuk memberitahukan kepada kerabat, saudara dan tetangga

bahwasanya calon mempelai laki-laki akan meminang calon mempelai

perempuan.Jamuan makan ini diadakan dengan tujuan mengharapkan bantuan

moral dan material dari keluarga, serta kaum kerabat terdekat.Bantuan ini

diharapkan dapat meringankan beban persoalan yang dihadapi pihak orang

tua calon mempelai.Setelah itu tuan rumah hanya memperhatikan proses

kerja, menyediakan bahan dan hal-hal yang diperlukan. Sedangkan

pelaksanaan dan tanggung jawab atas lancarnya pekerjaan diserahkan kepada

anak dan keluarga lainya.Setelah selesai jamu sukut, maka pihak laki-laki

juga pihak perempuan memberi kabar pada semua keluarga. Sewaktu

mengundang di wajibkan membawa tepak sirih yang di bungkus dengan kain

songket.

3.2.3 Akat Nikah

Akat nikah ialah calon mempelai laki-laki di antar oleh keluarga dan

kerabat kerumah calon mempelai perempuan untuk mengucapkan akat

nikah.Biasanya akat nikah dilakukan pada pagi hari.Hantaran yang dibawa

pada akat nikah adalah sebagai berikut:

Page 43: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

31

1. Uang Mahar

Mahar yang wajib biasanya hanya berupa sepasang cincin emas,

seperangkat alat sholat, Al-quran dan uang tunai.Calon mempelai wanita

meminta mahar kepada calon mempelai laki-laki tanpa ada dorongan dari

pihak manapun baik itu dari kerabat dan keluarga mempelai wanita. Mahar

ini juga bisa di bayar kredit atau hutang dan dibayar oleh mempelai laki-

laki setelah menikah atau setelah mereka berumah tangga. Jika mempelai

laki-laki tidak membayar mahar yang dijanjikan maka akan menanggung

dosa, karena tidak menepati janji yang telah di ucapkan oleh mempelai

laki-laik tersebut.

2. Uang lawe

Uang lawe (uang tambahan) calon mempelai perempuan berdiri di depan

rumahnya dengan dihalangi kain panjang dari pihak keluarga mempelai

perempuan, mempelai laki-laki datang dan berhenti tepat di depan

halangan kain panjang yang telah di pasang oleh pihak mempelai

perempuan dan kemudian perwakilan dari pihak mempelai laki-laki dan

pihak mempelai perempuan akan beradu pantun, dalam adu pantun ini dari

pihak mempelai perempuan akan selalu mematahkan atau mengalahkan

pantun dari pihah laki-laki karena adu pantun ini berlangsung cukup lama

pihak laki-laki pun menyerahkan uang lawe(uang tambahan)untuk masuk

kedalam gerbang yang telah dibuat olehpihak mempelai perempuan

kepada pihak mempelai laki-laki untuk memuluskan perjalanan mempelai

Page 44: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

32

laki-laki menuju kepelaminan dan bersanding dengan mempelai

perempuan.

Gambar 3.1 : Proses Pemasangan gerbang Penyerahan uang lawe(Uang Tambahan)

(Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

Gambar 3.2 : Pemasangan gerbang Penyerahan uang lawe(Uang Tambahan)

(Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

Page 45: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

33

Gambar 3.3 : Perjalanan menuju kediaman penganti perempuan serta diiringi dengan musik

kompang (Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

Gambar 3.4 : Balas pantun di gerbang penyerahan uang lawe(Uang Tambahan)

(Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

Contoh pantun yang di gunakan pada saat pengantin laki-laki berada di depan

gerbang penyerahan uang lawe (Uang Tambahan):

Pantun dari pihak mempelai laki-laki:

Page 46: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

34

Anak bujang pergi tak balek

Jumpe di jalan asek menyolak

Niat hati datang dengan baek

Sampai di sini di hadang pulak

Pantun balasan daripihak mempelai perempuan:

Ini hadang bukan sembarang hadang

Hadang di pasang pakai kaen

Yang di tunggu datang bukan pecundang

Lebih baek mike balek kmi tunggu yang laen.

Kemudian balasan Pantun daripihak mempelai laki-laki:

Ade pedang mengasah lubang

Lubangdi asah sedalam lengan

Yang datang ini bukan pecundang

Melainkan pangeran dari negri kayangan

Kemudian balasan Pantun dari pihak mempelai perempuan:

Beli sepatu di rumah puan

Puan pon balek sepatu di tangan

Memang banyak yang mengaku pangeran

Tengok tampang tak meyakinkan.

Setelah terjadi balas-berbalas pantun sekian lama dengan terus

dimenangkan olehpihak mempelai perempuan, timbul inisiaitif dari belah

pihak mempelai laki-laki untuk menyerahkan uang lawe(uang tambahan)

Page 47: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

35

setelah di berikan uang lawe(uang tambahan) kepadapihak mempelai

perempuan maka pihak perempuan akan berpura-pura mengalah dan

mempersilahkan mempelai laki-laki masuk melewati gerbang yang telah di

buat oleh pihak mempelai perempuan, dan mempelai laki-laki di sambut

oleh mempelai perempuan yang sudah menanti di dalam gerbang. Untuk

jumlah uang lawe (uang tambahan) biasanya di lihat dari uang hantaran,

yaitu sebesar 2% dari uang hantaran.

Gambar 3.5 :

Penyerahan uang lawe(Uang Tambahan) (Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

Page 48: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

36

Gambar 3.6 : Penganti perempuan menuggu di belakang gerbang Penyerahan uang lawe(Uang

Tambahan) (Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

1. Paha(Tabak telur)

Mangkuk yang diisi pulut yang dimasak dan di beri warna kuning

kunyit dan dihiasai dengan bunga telur(bunga telur adalah bunga yang di

buat dari kertasa pelastik. Batang bunga di buat dari bambo lalu kemudian

batang bunga digantungkan atau ditusuk telur ayam yang sudah di rebus

sampai matang). Untuk jumlah bunga telur yang di gunakan biasanya

tergantung dari pihak calon mempelai laki-laki minimal tujuh batang

bunga telur.

2. Tepak sirih

Tepak sirih biasanya berisi, pinang tiga bijik, sirih, rokok, gambir dan

kapur.

Page 49: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

37

3.2.4 Malam Berinai, Berinai, Tari Inai Dan Cecah Inai

Upacara malam berinai diadakan sehari sebelum menikah di rumah

calon masing-masingpengantin dan dihadiri oleh seluruh kerabat, saudara,

tetangga serta teman-teman terdekat dari kedua belah pihak calon pengantin,

ada tiga upacara di malam berinai antar lain:

1. Berinai

Berinai ialah pemakaian inai yang sudah di haluskan dan di lengketkan

kemudian di balut kejari kuku kedua belah mempelai penganti kira-kira

satu inci jari kuku. Kemudian inai ini juga di tempelkan ke telapak tangan

kira-kira sebesar bola pimpong.Upacara berinai diadakan sehari sebelum

menikah di rumah masing-masing calon pengantin dan dihadiri oleh

seluruh keluarga dan teman-teman terdekat dari kedua calon

pengantin.Malam berinai dilakukan satu malam saja hal ini dilakukan

karena alasan untuk mempersingkat waktu dan perekonomian. Malam

berinai yang dilakukan oleh pihak mempelai laki-laki hanya tepung tawar

oleh keluarga dan teman-temanya saja, sedangkan malam berinai yang

dilakukan oleh pihak mempelai perempuan ialah serangkaian acara sakral,

malam berinai di awali dengan bersalaman kepada kedua orang tua

sebelum calon pengantin wanita duduk di atas pelaminan, kemudian

dilanjutkan acara hiburan dan tari inai sebagai pelengkap kesakralan

malam berinai tersebut.

2. Tari inai

Page 50: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

38

Pada acara malam berinai, penari inai menggunakan baju kurung muslim

dan kepala di tutup dengan menggunakan peci muslim berwarna hitam di

tambah hiasan kain songket pada bagian pinggang yang di bentuk segitiga

atau sejajar dan di ikatkan ke pinggang, berkancing limah buah kancing

baju pada bagian leher yang melambangkan rukun Islam yang berjumlah

lima rukun Islam yakni:

1. Mengucapkan dua kalimat syahadat dan menerima bahwa Allah itu

tunggal dan Nabi Muhammad s.a.w itu rasul Allah.

2. Menunaikan shalat lima waktu sehari.

3. Mengeluarkan zakat.

4. Berpuasa pada bulan Ramadan.

5. Menunaikan haji bagi mereka yang mampu.

Inai adalah tumbuhan yang hidup di dataran tinggi yang memiliki

daun yang lebat berukuran relatif kecil dan berwarna hijau. Daun inai yang

telah tua ditandai dengan adanya bintik-bintik hitam yang terdapat didaun

tersebut, daun yang tua itulah yang digiling halus kemudian diisi kedalam

piring kecil, dibuat seperti bukit kecil di atas piring tersebut dan diletakan

lilin yang menyala di atas tumpukan inai yang telah halus.

Beras kunyit di taburkan kearah kedua mempelai yang sedang

bersanding oleh sipenari inai, dan sipenari inai langsung menarikan tarian

untuk mendoakan keselamatan keduamempelai sampai keanak cucu

sambil menarikan tarian inai dengan inai yang telah disiapkan tadi.Dalam

penyajian tarian inai masyarakat di daerah ini pada konteks upacara

Page 51: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

39

perkawinan biasanyanya di tarikan oleh penari laki-laki berjumlah genap 2

penari, 4 penari ataupun 6 penari yang memiliki alasan, jika salah satu lilin

penari mati atau padam maka penari yang lainya akan memberikan api

agar lilin tersebut dapat menyala lagi. Di awali dari posisi depan, sebelum

memulai tarian di awali dengan penghormatan kepada pengantin dan para

tamu undangan, yang kemudian di lakukan dengan gerakan silat yang

bersipat refleks dan saling berlawanan (saling mengisi gerakan dan

ruangan yang kosong antara penari yang satu dengan penari yang lainya).

Pada kebudayaan etnis Melayu di sini tari inai yang di tampilkan

pada upacara perkawinan di waktu malam berinai merupakan kegiatan

yang penting dalam suatu perkawinan dan pada upacara tersebut tari inai

di tampilkan.Dari gerakan-gerakan tarian inai ini memiliki makna-makna

religius dan kombinasi dari gerakan-gerakan silat.

3. Cecah Inai

Daun pinang di bentuk seperti sapu lidi di celupkan kedalam air

mawar, air mawar ialah air putih yang diisi minyak wangi dan daun

pandan wangi yang sudah diiris halus kemudian semua bahan tersebut

diisi kedalam satu mangkuk.

3.2.5 Mandi Tepung Tawar

Mandi tepung tawar ialah calon pengantin di mandikan oleh

petinggi adat dengan harapan kedua belah pihak mempelai di jauhkan

Page 52: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

40

dari hal-hal yang buruk, acara mandi ini juga biasa di sebut mandi tolak

bale oleh masyarkat Melayu di Sungai Guntung Kecamatan Kateman.

3.2.6 Bersanding

Bersanding ialah kedua mempelai di sandingkan di pelaminan, dan

pelaksanaan upacara bersanding diadakan di rumah pengantin

perempun.Pasangan pengantin telah dirias kemudian duduk di atas

pelaminan.

Gambar 3.7 : Bersanding

(Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

3.2.7 Meminjam Pengantin Pada hari yang sudah di tentukan maka orang tua dari pihak

mempelai laki-laki mengutus anak laki-laki atau anakperempuan dari

pihak mempelai laki-laki meminjam pengantin ke rumah ibu

bapakmempelai pengantin perempuan.Perwakilan dari belah pihak

Page 53: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

41

mempelai pengantin laki-laki ini akan membawakan orang tua dari

mempelai perempuan ini kue-kue, tilam, bantal dan satu mangkuk nasi

kuning. Secara simbolis tuan rumah atau orang tua dari mempelai

perempuan akan menyerahkan asam, garam, beras, lesong dan alat-alat

memasak lainya dengan tujuan agar anak perempuannya mau ikut

membantu kedapur ketika berada di rumah mepelai laki-laki. Setelah tiga

malam atau seperti yang dijanjikan bersamapengantin di antar kerumah

mempelai perempuan dan setelah itu, selesailah seluruhupacara

perkawinan adat Melayu di Sungai Guntung Kecamatan Kateman ini.

3.2.8Deskripsi MusikKompang

Untuk melihat fungsi kompangdalam konteks upacara perkawinan

ini, akan lebih mudah mengetahui terlebih dahulubagaimana proses dan

tahap-tahap upacara adat perkawinan tersebut namun sebelum melihat

bagaimana pertunjukannya kompangpada pesta perkawinan tersebut di

daerah ini, penulis akan menjelaskan kebiasaan pemusik kompangsebelum

mulai memainkan alat musik kompang di depan rumah pengantin laki-laki.

Page 54: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

42

Gambar 3.8 : Persiapan para pemusik kompang

(Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

Sebelum memulai pengiringan pengantin laki-laki menuju kekediaman

pengantin perempuan dengan musik kompang, para pemusik kompang akan

mempersiapkan alat musik kompang mereka masing-masing. Sebelum dimainkan

terlebih dahulu dipasangsidak, sidak adalah rotan atau kabel listrik kecil yang di

pasang di bagian dalam alat musik kompang yang berfungsi sebagai alat

bantuuntuk mengencangkan kulit alat musik kompang tersebut. Tujuan di

pasangnya sidak ini ialah agar terdengar nyaring saat di pukul, ada juga dengan

cara menjemur alat musik kompang tersebut.

Page 55: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

43

Gambar 3.9 : Persiapan para pemusik kompang

(Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

3.2.9 Pemusik Kompang Pemusik merupakan bagian terpenting dalam pertunjukan musik

kompang ini, karena para pemusik kompang inilah yang akan memainkanalat

musik kompang tersebut.Pemusik kompang menjadi symbol atau tanda bagi

masyarakat di sini karena apabila masyarakat di daerah Sungai

Guntungmendengar musik kompang ini di mainkan di jalanan berarti ada

upacara perkawinan yang sedang berlangsung.

Dahulunya musik kompang hanya di pakai oleh etnis Melayu saja,

namun seiring perkembangan zaman kini musik kompang di daerah Sungai

Guntung ini juga di pakai oleh etnis diluar etnis Melayu dalam upacara

perkawinan.H.Mastar Abbas, Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR)

menyatakan bahwa etins Bugis bone yang ada di sini yang menggunakan

musik kompang ini dalam upacara perkawinan adat etnis mereka hanya

Page 56: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

44

sebagi penghormatan atau penghargaan mereka terhadap etnis Melayu

sebagai orang pribumi maka fungsi kompang yang mereka mainkan pun

hanya sebagi hiburan.

Dalam penyajian musik kompang biasanya pemusik kompang ini

berjumlah minimal 8 orang pemusik dan maksimal 30 orang pemusik

kompang.sebelummulai mengiringi pengantin laki-laki menuju ke kediaman

mempelai pengantin perempuan para keluarga daripihak mempelai laki-laki

akan di bantu oleh para pemusik kompang untuk mengatur barisan sebelum

memulai perjalanan menuju kekediaman mempelai perempuan.

Gambar 3.10 : Mengatur barisan pemusik kompang (Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

Dalam proses mengantar pengantin laki-laki menuju kekediaman

pengantin perempuan barisan atau susunan pengantin yang benar pada saat

diiringi oleh para pemusik kompang ada tiga pembagian barisan yakni barisan

Page 57: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

45

depan, barisan tengah, dan barisan belakang.Barisan depan di isi oleh

pengantin laki-laki, pemegang payung dan pemegang bunga yang berada

tepat di belakang pengantin laki-laki dan pemegang payung.Barisan tengah di

isi oleh pemusik kompang.Dan barisan belakang atau barisan akhir di isi oleh

para sanak saudara dari pihak pengantin laki-laki atau siap saja yang ikut

mengantar pengantin laki laki menuju kekediaman pengantin

perempuan.Pemilihan pemusik kompang ini yang penulis dapatkan di

lapangan merupakan anggota dari sanggar Dangkong di Sungai Guntung

Kecamatan Kateman. Para pemusik kompang ini selalu berlatih setiap malam

jum’at mereka adalah pemusik kompang pertama kali dan satu-

satunya dari lima kecamatan yang ada di Daerah Indra girihilir Utara,

Kecamatan Belengkong, Kecamatan Mandah, Kecamatan Pelangiran,

Kecamatan Pulau Burung Dan Kecamatan Kateman.

Para pemusik kompang dari sanggar Dangkong ini juga sering

dijemput untuk mengantar pengantin di kecamatan-kecamatan yang ada di

Indra Girihilir Utara ini.

3.2.10 Teknik PermainKompang

Untuk menghasilkan suara dari alat musik ini maka dimainkan dengan

cara duduk, berdiri, atau berjalan. Kompang dapat dimainkan dengan cara

memukul atau mengetuk kulit dengan tangan atau jari. Tangan kiri digunakan

untuk memegang kompang dan tangan kanan digunakan untuk memukul

kompang.Cara menghasilkan bunyi 'bung', pemain perlu merapatkan jari dan

Page 58: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

46

memukul pada sisi pinggir kompang.Adapun cara untuk mendapatkan bunyi

'pak', jari pemain perlulah rapat sewaku memukul kompang dan pukulan

haruslah mengenai pada bagian tengah kompang.

Gambar 3.11 Posisi menghasilkan bunyi “pak”

(Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

Dari pengamatan penulis cara menghasilkan bunyi “pak” pada alat

musik kompang ialah jari pemain musik kompang harus di rapatkan sewaktu

memukul kompang dan pukulan haruslah mengenai pada bagian tengah kulit

kompang.

Page 59: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

47

Gambar 3.12 Tehnik menghasilkan bunyi “pak” dengan gaya permainan kompang

sambil berjalan mengiringi pengantin laki-laki. (Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

Ada tigacara posisi permainan kompang yang digunakan oleh

masyarakat Melayu di daerah Sungai Guntungini, yang pertama posisi

permainan kompang dengan cara duduk, yang kedua posisi permainan

kompang dengan cara berdiri dan yang ketiga posisi permainan kompang

yang di mainkandengan cara sambil berjalan. Berbeda dengan posisiatau cara

menghasilkan bunyi “pak” pada alat musik kompang yang dimainakan

dengan posisi duduk. Cara yang digunakan untuk menghasilkan bunyi “pak”

pada kompang yang dimainkan dengan posisi berdiri ini ialah jari pemain

musik kompang harus direnggangkan sewaktu memukul kompang dan

Page 60: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

48

pukulan haruslah mengenai pada bagian tengah kulit kompang dan perhatikan

contoh gambar di atas.

Gambar 3. 13 Posisi menghasilkan bunyi “bung” dengan gaya permainan kompang

sambil berjalan mengiringi pengantin laki-laki. (Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

Untuk menghasilkan bunyi “bung” tangan kiri digunakan untuk

memegangkompang dantangan kanan digunakan untuk memukul kompang.

Cara menghasilkan bunyi “bung” ini, pemain harus merapatkan jari dan

memukul pada bagian sisi pinggir kompang .

Page 61: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

49

Gambar 3.14 Posisi memegang kompang tampak dari depan.

(Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

Tangan kiri menggenggam balo atau kerangka kompang bagian bawah

dengan empat jari menghadap kedepan dan ibu jari menghadap kearah

belakang balo atau keranga kompang (lihat ilustrasi gambar 3.14).Posisi

seperti ini adalah posisi yang digunakan oleh pemain kompang pada

umumnya.

Gambar 3. 15 Posisi memegang kompang tampak dari belakang.

(Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

Page 62: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

50

Tangan kiri menggenggam balo atau kerangka kompang bagian bawah

dengan ibu jari menghadap kearah belakang balo atau kerangka

kompang.Posisi seperti ini adalah posisi yang digunakan oleh pemain

kompang pada umumnya.

Gambar 3. 16 Posisi memegang kompang tampak dari depan untuk posisi permainan

kompang secara berdiri (Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

Tangan kanan menggenggam balo atau kerangka kompang bagian

atas dengan ibu jari menghadap kearah depan balo atau kerangka kompang.

Posisi seperti ini adalah posisi yang digunakan oleh pemain kompang kiri

atau kidal.

Page 63: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

51

Gambar 3. 17 Posisi memegang kompang tampak dari belakang untuk posisi permainan

kompang secara berdiri (Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

Tangan kanan menggenggam balo atau kerangka kompang bagian

atas dengan ibu jari menghadap kearah depan balo atau kerangka kompang

dan empat jari menghadap ke arah belakang kompang. Posisi seperti ini

adalah posisi yang digunakan oleh pemain kompang kiri atau kidal.

3.2.11 Proses Pembuatan Alat Musik Kompang

Bahan-bahan yang di perlukan antara lain :kayu nangka, kulit

kambing betina, geregaji, pahat, pisau, kapak,kertas pasir atau amplas,tikar

atau pita merah dan paku. Adapun cara-cara pembuatan kompangtersebut

sebagai berikut:

Page 64: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

52

1. kayu besar yang dipotong menggunakan geregaji atau mesin potong

kemudian kayu dibuat menjadi bentuk segi empat.

2. Membuat pola atau ukuran pada kayu yang telah menjadi segi empat

tersebut dan kemudian potong kayu mengikuti pola atau ukuran yang

sudah dibuat, potong kayu menjadi bentuk bulat frem drum menggunakan

kapak atau mesin bubut kayu.

3. Setelah menjadi bulat frem drum, kemudian di haluskan menggunakan

kertas pasir atau amplas dan kemudian di lanjutkan dengan memasang

besi anggit.

4. Proses memasang kulit kambing pada balo atau kerangka kompang. Kulit

kambing terlebih dahulu direndam dan diletakkan di atas besi pengencang

kulit kambing tersebut. Lalu kemudian kulit kambing tersebut dipasang di

atas balo atau kerangka kompang menggunakan tikar pita yang dipasang

mengelilingi bagian lingkaran balo atau kerangka kompang dan diperkuat

dengan paku .

5. Setelah proses di atas siap, langkah selanjutnya adalah jemur sehingga

betul-betul kering.

6. Kompang yang di inginkan punselesai.

3.2.12Busanan Pemusik Kompang

Pada saat mengantar pengantin laki-laki kekediaman pengantin

perempuan para pemusik kompang ini menggunakan busanan baju kurung

muslim dengan warna kuning muda, celana panjang warna kuning muda.

Pemusik laki-laki menggunakn peci haji dan peci hitam di bagian kepala.

Dan para pemusik perempuan menggunakan jilbab atau kerudung berwarna

hitam dan ada juga kerudung yang berwarna hitam dan bergaris oren. Busana

para pemusik kompang ini Masmur (pimpinan kompang sanggar dangkong)

mengatakan bahwa pakaian tersebut mereka kenakan karna agar terlihat

seragam saat mengiringi pengantin laki-laki. Untuk busana sendiri mereka

Page 65: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

53

memilik sekitar 3 lusin pakaiaan untuk anggota sanggar mereka yang mereka

gunakan saat bermusik kompang.

.

Gambar 3.16 Pemusik Kompang

(Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

Gambar 3.17 Penganti laki-laki diiringi olehPemusik Kompang

(Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

Page 66: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

54

Gambar 3.18 Suasana Perjalanan Pemusik Kompang

(Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

Gambar 3.19 Perjalanan Pemusik Kompang dengan rombongan pengantin laki-laki

(Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

Page 67: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

55

Gambar 3.20 Persiapan sebelum penyerahanuang lawe(Uang Tambahan)

(Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

3.3 Fungsi Kompang

Fungsi merupakan tujuan dari suatu pertunjukan kesenian.Setiap suatu

upacara adat yang dibuat pasti memiliki suatu tujuan dari pihak keluarga atau segi

pandangan dari masyarkat itu sendiri.Jadi musik kompang memiliki tujuan dan

pandangan yang berbeda-beda dari masyarakat.Selainuntuk meneruskan kebiasaan

etnik Melayu yang telah ada pada zaman dahulu, musik kompang ini juga

memiliki fungsi religi dan pengitergrasian masyarakat.Fungsi religi menurut

masyarakatnya jika musik kompang ini dimainkan pada saat mengantar mempelai

laki-laki kekediaman mempelai perempuan diharapkan agar kedua belah pihak

calon pengantin dapat menjadi keluarga sakinah, mawadah, warahmah kelak,

Lewat do’a yang di nyanyikan oleh pemusik kompang selama perjalanan menuju

kekediaman mempelai perempuan. Sedangkan fungsi pengintergrasian masyarakat

Page 68: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

56

menurut penulis pada penelitian di lapangan ini, ketika musik kompang di

mainkan pada saat mengantar mempelai laki-laki kekediaman perempuan

berlangsung, sebelumnya pihak keluarga mempelai laki-laki juga mengundang

sanak saudara dari pihak mempelai laki-laki yang berada di daerah Sungai

Guntung dan sekitarnya ini untuk ikut serta dalam rombongan musik kompang

dan menjalin silaturahmi dengan keluarga mempelai perempuan tersebut.

Page 69: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

57

BAB IV ANALISIS STRUKTUR MUSIKAL

4.1 Teknik Transkripsi

Untuk menganalisa bagaimana bentuk dari musik, tentu yang harus

dilakukan adalah melakukan transkripsi. Transkripsi dilakukan untuk mengubah

bunyi yang didengar menjadi simbol-simbol yang dapat dibaca. Sebagai tahap

awal dalam transkripsi ini adalah perekaman langsung pertunjukan musik

kompangpada pesta perkawinan masyarakat Melayu di Sungai Guntung dengan

menggunakan kamera digital sebagai media rekam. Adapun spesifikasi kamera

digital yang digunakan adalah merk Canon.

Setelah hasil rekaman didapat oleh penulis, selanjutnya penulis

mendengarkan ritem dari musik kompangpada upacara pernikahan masyarakat

Melayu di daerah ini. Selanjutnya adalah menentukan mana saja yang akan

ditranskripsikan. Pendekatan yang penulis lakukan adalah dengan melihat pola

ritem, motif, tempo dan warna bunyi kompang yang menggantungi pola-pola

ritem tersebut.

Setelah menentukan ritem musik kompang yang akan ditranskripsikan,

tahap selanjutnya adalah mendengarkan musik kompang yang akan

ditranskripsikan. Kemudian penulis mencari pola-pola apa saja yang terkandung

di dalam musik kompang tersebut. penulis menuliskannya ke dalam garis para

nada yang menggunakan notasi Barat atau notasi balok. Penulis memakai notasi

Barat karena notasi tersebut paling umum digunakan dan dikenal dalam informasi

sebuah musik.

Page 70: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

58

Dilihat dari segi fungsi musikal dari kompang dapat diambil kesimpulan

bahwa alat musik kompang ini sangat penting perannya untuk mengiringi

pengantin laki-laki kekediaman pengantin perempuan. Melihat dari ritem dan

kemampuan pemusik kompang yang sedang berlangsung saat ini, penulis dapat

membaginya ke dalam dua bagian besar, yaitu: pertama pola ritem kompang yang

asli dalam pengertian pola-pola ritem yang terdapat di dalam kompang di daerah

Sungai Guntung dan yang kedua pola-pola ritem yang diadaptasikan dari pola

ritem yang berasal dari jenis musik di luar musik di daerah Sungai Guntung ini.

4.2. Siklus Pola Ritem Kompang

Ilustrasi Musik 1

Siklus Pola Ritem Kompang

Pola ritem pukulan kompang yang terdiri dari kombinasi dua buah motif,

bertempo lambat lebih kurang enam pukulan permenit bermeter delapan serta

susunan durasi not yang akan didiskusi berikut ini. Nilai dursi not (ketukan) yang

terdapat di dalam pola ritem kompang adalah nilai not seperdelapan ( ),

dan nilai not seperenambelas ( ). Semua nilai not itu di gabungkan kedalam

kelompok-kelompok motif ritem.

A B

Page 71: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

59

4.3. Meter Pola Ritem Kompang

Ilustrasi Musik 2.

Meter Pola Ritem Kompang

1 4

+ 1 8

+ 18

+ 14

+ 18

+ 1 8

+ 14

+ 18

+ 18

+ 14

+ 14

1 4

+ 1 8

+ 18

+ 14

+ 18

+ 1 8

+ 14

+ 18

+ 18

+ 14

+ 14

Siklus pola ritem di atas belum bisa mewakili pola ritem kompang tanpa

kesertaan warna bunyi kompang yang memberikan warna keseluruhan dari

kompang ini.Suara kompang yang terdiri dari dua suara (dung dan tak) harus

diletakkan tepat disetiap motif ritem yang terdapat dalam ritem kompang. Dalam

hal ini ritem A didominasi oleh suara tak-tak-tak-tak ; sedangkan motif B

didominasi oleh suara dung-dung-dung-dung ; dari uraian ini dapat dilihat bahwa

warna suara yang dipakai di dalam ritem kompang adalah tak dan dung.

4.4 Kombinasi Warna Bunyi Pola Ritem Kompang

Ilustrasi Musik 3.

Kombinasi Warna Bunyi Pola Ritem Kompang

A

B

A B

Page 72: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

60

Ringkasan yang dapat ditarik dari analisis di atas adalah sebagai berikut:

1.Tempo M. M.( )=120

2. Durasi not : ( ଵ଼ ), dan ( ଵ

ଵ)

3. Motif ritem :

1 4

+ 1 8

+ 18

+ 14

+ 18

+ 1 8

+ 14

+ 18

+ 18

+ 14

+ 14

1 4

+ 1 8

+ 18

+ 14

+ 18

+ 1 8

+ 14

+ 18

+ 18

+ 14

+ 14

4. Meter : 8 ketuk dalam satu siklus.

5. Warna bunyi : dung dan tak

6. Aksen : didominasi oleh bunyi tak dan dung

4.5 Kombinasi Tangan Kiri Dan Tangan Kanan Pada Permainan

Kompang

Ilustrasi Musik 4.

Kombinasi Tangan Kiri Dan Tangan Kanan Pada Permainan Kompang

A B

A

B

A B

Page 73: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

61

Ka ka ki ka ki ka ki ka ki ka ki ka ka ki ka ki ka ki

ka ki ka ki

Keterangan:

Ka: kanan (tangan kanan).

Ki: kiri (tangan kiri).

4.5 Rithem Kompang

oleh:Andi farhanAmsal

Page 74: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

62

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Masyarakat Melayu di Sungai Guntung ini melestarikan kebudayaan dan

mengaplikasikan di setiap upacara yang berhubungan dengan adat istiadat. Begitu

juga dengan salah satu upacara adat, yakni upacara tradisi musik kompang yang

ada di daerah ini. Dalam pesta adat perkawinan yang dilakukan masyarakat

Melayu di Sungai Guntung Kecamatan Kateman, musik kompangyang disajikan

pada saat pesta perkawinan menggunakan kompang sebagai alat musik pengiring

didalamnya.

Peran Kompang pada upacara ini tidak hanya sebagai alat musik pengiring

pengantin laki-laki kekediaman pengantin perempuan, tetapi juga sebagai hiburan

ketika didalam pesta perkawinan tersebut. Kompang di gunakan oleh masyarakat

Melayu di Sungai Guntung Kecamatan Kateman iniuntuk mengiringi mempelai

laki-laki kekediaman perempuan pada pesta perkawinan. Hal ini dikarenakan

penyewaan kompanglebih gampang dicari dan kompangjuga bisa digunakan untuk

menyambut petinggi-petinggi daerah yang akan hadir di dalam acara perkawinan

tersebut.Musik kompang yang digunakanpada saat mengiringi mempelai laka-laki

kekediaman perempuan diupacara perkawinan masyarakat Melayu di sini.

merupakan salah satu bagian penting dalam proses perkawinan tersebut.

Musik kompangyang dimainkan oleh pemusik kompang pada upacara

perkawinan masyarakat Melayu di daerah Sungai Guntung inijuga menjadi

symbol atau tanda bagi masyarakat di Sungai Guntungtersebut bahwaada

masyarakat mereka yang sedang melangsungkan perkawinan. Maka dengan

Page 75: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

63

demikian masyarakat tersebut dengan sendirinya telah turut melestarikan

kebudayaan yang telah diwariskan oleh leluhurnya. Suatu keindahan dapat

dituangkan dalam bunyi-bunyian yang dihasilkan dari perpaduan instrumen-

instrumen musik kompangyang tertuang melalui pemusik kompang yang dapat

dinikmati oleh pemusik itu sendiri maupun pendengarnya. Ketika musik kompang

di mainkan pada saat upacara perkawinanpara undangan dan kerabat yang datang

akan melakukan penyambutan untuk pengantin laki-laki secara beramai-ramai.

5.2 Saran

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalamtulisan “Analisis

Struktur Musik Kompang Dalam Upacara Mengantar PengantinDi Sungai

Guntung, Kecamatan Kateman, Riau”. Untuk itu, bagi para peneliti selanjutnya

diharapkan untuk semakin menyempurnakan bahasan tentang upacara ini.

Bagi para peneliti selanjutnya, peneliti juga berharap supaya mengkaji

upacara-upacara lainnya yang dilaksanakan oleh suku Melayu di Sungai Guntung

Kecamatan Kateman ini. Karena dalam bidang ilmu etnomusikologi masih sangat

sedikit yang membahas tentang kebudayaan dari masyarakat Melayu di Sungai

Guntung Kecamatan Kateman. Penulis mempunyai beberapa saran kepada

pembaca lainnya diluar dari etnis Melayu, yaitu menyarankan agar kompangini

tetap dipertahankan eksistensinya dan merasakan bahwa hal ini merupakan salah

satu kekayaan budaya yang dijadikan milik bersama, sehingga setiap etnis yang

ada di seluruh Indonesia tetap hidup dan terus berkembang.

Page 76: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

64

Semoga tulisan ini dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap

apresiasi budaya dan pengetahuan terhadap ilmu pengetahuan secara umum dan

bidang etnomusikologi secara khusus.

Page 77: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

65

DAFTAR PUSTAKA

A. Hamid, Rogayah dan Maryam Salim, 2006. Kesultanan Melayu. Johor: Malaysia.

Aini, Syarifah, 2013 “Tari Inai Dalam Konteks Upacara Adat Perkawinan Melayu

Di Batang Kuis: Deskripsi Gerak, Musik Iringan, Dan Fungsi”. Skripsi, Fakultas Ilmu Budaya Universitar Sumatera Utara, Medan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1995.Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka. Fadlin, 1988 “Studi Deskriptif Dan Dasar-Dasar Pola Ritem Gendang Melayu

Sumatera Timur”. Skripsi, Fakultas Sumatera Utara, Medan. Husni, Tengku Lah, 1986. Butir-butir Adat Budaya Melayu Pesisir Sumatera

Timur.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. -------------------------------,1985. “Keserasian Sosial dalam Kearifan Tradisional

Masyarakat Melayu.” Makalah Seminar Keserasian Sosial dalam Masyarakat Perkotaan, di Medan

------------------------------1975. “Lintas Sejarah Peradaban dan Budaya Penduduk

Pesisir Sumatera Timur 1612-1950. Medan: B.P. Lah Husni. Koentjaranigrat, 1990.Pengantar ilmu Antropologi, Jakarta : PT.Rineka Cipta. Merriam, Alan P, 1964.The Anthropologi of Music. Chicago: Northwestern

UniversityPress. Moleong, J(ed), 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rodakarya Nettl, Bruno. 1964. Theory and method in ethnomusicology. New York : The Pree Prees. Prentice Hall, Englewood Cliffs; serta terjemahannya dalam bahasa Indonesia,

WilliamP. Malm, 1993, Kebudayaan Musik Pasiflk, Timur Tengah, dan Asia,dialihbahasakanoleh Muhammad Takari, Medan: Universitas Sumatera Utara Press.

Perwadarminta (ed.), 1985. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka. Perwadarminta (ed.), 1966. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka. Zai, Daniel, 2014 “Analisis Struktur Musik Dan Fungsi Keyboard Sebagai Musik

Pengiring Tari Maena Pada Upacara Pesta Pernikahan Masyarakat Nias di Kota Medan”. Skripsi, Fakultas Ilmu Budaya Universitar Sumatera Utara, Medan.

Page 78: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

66

Internet: www.onlinemelayu.com http://ms.wikipedia.org/wiki/Melayu http://ms.wikipedia.org/wiki/Kompang

Page 79: ANALISIS STRUKTUR MUSIK KOMPANG DALAM UPACARA … · pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan

67

DAFTAR INFORMAN

Nama: H. Mastar abbas Usia : 69 Tahun Pekerjan : Seniman tradisional Melayu di Sungai Guntung Kecamatan Kateman,

Ketua LAMR (lembaga adat melayu riau,Ketua sanggar Dangkong di Sungai Guntung Kecamatan Kateman..

Alamat : Jl. Kapten Muhtar no. 52 Sungai Guntung Kecamatan Katemman.

Nama : Mahmur Usia: 42 Tahun Pekerjaan : Seniman tradisional Melayu, ketua pemusik kompang di Sungai

Guntung Kecamatan Katemanman. Alamat : Jl. PAM air parit no 8 kolam Sungai Guntung Kecamatan Kateman. Nama : Andi Afriza Usia: 35 Tahun Pekerjaan: Guru bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Kateman Sungai Guntung

yang berstatus pegaiwai negeri sipil (PNS),juga sebagai pengelola sanggar Dangkong.

Alamat : Jl Imam Subuh no.03 Sungai Guntung Kecamatan Kateman.

Nama : Jailani Umur : 52 tahun Pekerjaan : Budayawan Alamat : Jl. Emboya No. 7 Sungai Guntung Kecamatan Kateman

Nama : Abdul Buyung Alina Umur : 52 tahun Pekerjaan : wirasuasta(orang Melayu pribumi) Alamat : Jl. Telaga Raja No. 9Sungai Guntung Kecamatan Kateman

Nama : Maisuri Umur : 48 tahun Pekerjaan : IRT (orang Melayu pribumi) Alamat : Jl. Telaga Raja No. 9Sungai Guntung Kecamatan Kateman