analisis strategi promosi telkomvision-yes tv pada pt ... · analisis strategi promosi...
TRANSCRIPT
ANALISIS STRATEGI PROMOSI TELKOMVISION-YES TV
PADA PT INDONUSA TELEMEDIA JAKARTA
Oleh
RARISA TRISASI BUANA RONIE
H24060481
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010
RINGKASAN
RARISA TRISASI BUANA RONIE. H24060481. Analisis Strategi Promosi
TELKOMVision-YES TV pada PT Indonusa Telemedia Jakarta. Di bawah
bimbingan ARIF IMAM SUROSO.
Televisi sebagai media massa yang mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam memberikan informasi, serta dapat menjadi sarana media
hiburan dan pendidikan. Perkembangan dunia pertelevisian dan siaran televisi di
Indonesia yang kian marak memunculkan bisnis televisi berbayar atau TV kabel
sejak 16 tahun lalu dan menambah semarak bisnis hiburan melalui media layar
kaca, salah satunya PT Indonusa Telemedia yang mulai meluncurkan produknya
yaitu TELKOMVision pada Tahun 2007 dan YES TV pada tahun 2009. Produk
yang perusahaan keluarkan belum lama memasuki pasar televisi berbayar maka
TELKOMVision-YES TV harus memiliki strategi promosi yang tepat untuk
mengembangkan dan mempertahankan usahanya dalam persaingan tersebut.
Penelitian dilakukan pada PT Indonusa Telemedia (TELKOMVision-YES
TV) Jakarta selama dua bulan (Maret-April). Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk
(1) menidentifikasi kegiatan promosi yang sudah dilakukan perusahaan (2)
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan strategi promosi
perusahaan, (3) Menganalisis aktor serta tujuan yang berpengaruh dalam
penyusunan strategi promosi dalam perusahaan, (4) Merumuskan dan memilih
Alternatif strategi promosi yang tepat untuk diterapkan di perusahaan. Metode
Analytical Hierarchy Process (AHP) menggunakan bantuan software Expert
Choice versi 11 dan Microsoft Excel dapat membantu peneliti untuk menentukan
tingkat prioritas pada suatu hierarki.
Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan meliputi periklanan,
penjualan pribadi (personal selling), promosi penjualan, publisitas dan hubungan
masyarakat, dan pemasaran langsung. Analisis terhadap faktor penyusun strategi
promosi TELKOMVision-YES TV mengidentifikasikan enam faktor, yaitu:
Segmentation, Targeting, Positioning (STP), karakteristik pasar, pesaing,
karakteristik pelanggan, karakteristik produk dan sumber daya manusia (SDM).
Aktor yang berpengaruh dalam penyusunan strategi perusahaan adalah Vice
President of Sales, Public Relation Officier, Costumer Care Manager, Co-
Branding Manager, Product Management Manager. Tujuan yang ingin dicapai
oleh perusahaan adalah menginformasikan produk kepada pelanggan sasaran,
mempengaruhi dan membujuk pelanggan sasaran, dan meningkatkan pendapatan
perusahaan.
Hasil dari penelitian yang didapat adalah prioritas strategi promosi yang
dapat dipilih adalah TELKOMVision-YES TV melakukan promo bundling secara
aktif dengan produk Telkom dan anak perusahaan Telkom lainnya baik diacara on
air ataupun off air sebagai alternatif strategi pilihan pertama (0,256). Alternatif
selanjutnya adalah aktif melakukan kerjasama dengan media cetak ataupun
elektronik dan stakeholder lainnya, Melakukan kegiatan off air dan on air promo
dalam skala besar atau kecil, melakukan promo dengan memberikan merchant-
merchant lifestyle ataupun produk lainnya, dan Melakukan kegiatan promosi yang
telah dilakukan perusahaan sebelumnya sebagai alternatif terakhir.
ANALISIS STRATEGI PROMOSI TELKOMVISION-YES TV
PADA PT INDONESIA TELEMEDIA JAKARTA
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
RARISA TRISASI BUANA RONIE
H24060481
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
Judul Skripsi : Analisis Strategi Promosi TELKOMVision-YES TV pada
PT Indonusa Telemedia Jakarta
Nama : Rarisa Trisasi Buana Ronie
NIM : H24060481
Menyetujui:
Dosen Pembimbing,
(Dr.Ir. H. Arif Imam Suroso, M.Sc.,CS)
NIP : 196106181986011002
Mengetahui:
Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc)
NIP : 196101231986011002
Tanggal Lulus:
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Rarisa Trisasi Buana Ronie lahir pada tanggal 21 Januari
1988 di Bandar Lampung. Penulis adalah anak ketiga dari empat bersaudara, dari
pasangan Tanzi Feriadi Ronie dan Yohana Rakhmawati. Jenjang pendidikan yang
ditempuh adalah SD Fransiskus II Bandar Lampung dengan kelulusan 2000,
kemudian melanjutkan ke SMP Xaverius Pahoman Bandar Lampung dan lulus
pada tahun 2003. Penulis melanjutkan ke SMA Negeri 1 Bandar Lampung
sampai tahun 2006.
Penulis melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Institut
Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan
diterima sebagai mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen. Program mayor yang diambil penulis adalah Manajemen dan
program minor adalah Komunikasi Pengembangan Masyarakat. Selama menjadi
mahasiswa, penulis mengikuti beberapa kegiatan organisasi dikampus, antara lain
adalah Organisasi Mahasiswa Daerah (OMDA) KEMALA dan Himpunan Profesi
Mahasiswa Manajemen (COM@) sebagai staff Finance. Penulis juga aktif dalam
kegiatan kampus lainnya yaitu mengikuti kepanitian seperti Kepanitiaan
Orientation for New Generation Fakultas Ekonomi dan Manajemen (Orange
FEM) 2008, Kepanitiaan Management Even for Great Encouragement (Move)
2008, Kepanitiaan Total Performance Management 2009, Kepanitian COM@
Marketing Idea Competition 2009. Penulis juga aktif mengikuti seminar yang
diadakan dari berbagai organisasi Kampus. Kenaikan tingkat 4 yaitu pada tahun
2009 penulis magang di Departemen Keuangan Republik Indonesia selama
kurang lebih dua bulan. Penulis menerima beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi
Akademik) saat menempuh ilmu di bangku perkuliahan.
iv
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menciptakan semesta alam, tiada daya dan upaya melainkan atas izin-Nya.
Ungkapan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini
disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian
Bogor.
Penulis memilih judul yang berhubungan dengan promosi karena penulis
melihat bahwa suatu produk dapat dikenal oleh masyarakat melalui proses
promosi yang dilakukan perusahaan dan pada akhirnya masyarakat akan membeli
atau menggunakan produk yang ditawarkan. Oleh karena itu, suatu perusahaan
memerlukan strategi promosi yang tepat dalam menginformasikan,
memperkenalkan atau mengingatkan untuk menjangkau konsumen, yang akhirnya
dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan membantu perusahaan menjadi
pemimpin pasar dari perusahaan-perusahaan saingannya. Skripsi ini berjudul
“Analisis Strategi Promosi TELKOMVision-YES TV pada PT Indonusa
Telemedia Jakarta”.
Penyusunan skripsi ini masih membutuhkan saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk tercapainya hasil yang yang diharapkan. Semoga hasil dari
penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya dan
menajadi landasan yang baik menuju pembangunan pengetahuan dan pemasaran.
Bogor, Agustus 2010
Penulis
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisa skripsi ini, baik secara moril maupun materiil. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Ir. H. Arif Imam Suroso, M.Sc.,CS sebagai dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi,
dan pengarahan kepada penulis.
2. Dra. Siti Rahmawati, M.Pd dan Farida Ratna Dewi, SE, MM sebagai dosen
penguji atas kesediaannya untuk meluangkan waktu menjadi dosen penguji
dan memberikan masukan dan saran kepada penulis.
3. Dedi Cahyadi S, STP, MM yang telah bersedia memberikan waktunya kepada
penulis dalam membimbing serta memberi pengarahan.
4. Kedua orang tua penulis, Yohana Rakhmawati (mama) dan Tanzi Feriadi
Ronie (papa), yang telah memberikan doa, dukungan, motivasi serta kasih
sayang yang tulus dan kesabaran kepada penulis hingga detik ini.
5. Bapak Irfan Kurniady, Ibu Reny Dian Savitri, Ibu Maya Angelia Nasution,
Bapak Erwansyah, dan Bapak Bramantoro, serta seluruh staff
TELKOMVision-YES TV yang telah bersedia membantu dan meluangkan
waktunya untuk memberikan informasi dalam skripsi ini.
6. Kepada Keluarga Besar Ronie: Ranie Ronie (Kakak), Riska Ronie (Kakak),
Robbi Ronie (Adik), Ibu Ernani, Uni Mirna & kel., Atu Ade & kel., dll. Yang
tidak bisa disebutkan satu per satu atas segala dukungan dan kasih sayang
yang telah diberikan selama ini, terimakasih telah mengajarkan arti
persaudaraan yang tidak akan pernah terpisahkan.
7. Toha Akbar yang selama ini telah memberikan kasih sayang, pengertian,
perhatian, kesabaran yang tulus kepada penulis dalam berbagi suka dan duka.
8. Sahabat dan kakak-kakak kost-an penulis Henny, Derry, Imam, Resty, kak
danu, Kak ferry, Kak Sundit dan Kak Doko yang telah berbagi cerita dan
pengalaman hidup.
9. LG plus (Nene, Isti, sofi, esa, Dika, Ega, riri, Bang tono) dan Afifudin yang
telah berbagi suka dan duka dan mengajarkan arti kebersamaan.
vi
10. Teman seperjuangan satu bimbingan (riri, nene, nuri, dan rico) yang telah
bersama-sama menggapai cita, impian, dan harapan.
11. Seluruh Manajemen 43 yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terimakasih
atas semua kenangan indah yang telah diberikan sepanjang perjalanan penulis
dalam meraih cita-cita.
12. Seluruh staf pengajar dan karyawan/wati di Departemen Manajemen FEM
IPB.
13. Semua pihak yang mustahil saya sebutkan satu per satu, yang telah membantu
dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
UCAPAN TERIMA KASIH ....................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii
I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ………………………………………….............. 1
1.2. Perumusan Masalah ………....………………………………….. 3
1.3. Tujuan Penelitian ……………………………………………….. 5
1.4. Manfaat Penelitian ……………………………………………… 5
1.5. Batasan Penelitian ……………………...……………………….. 6
II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 7
2.1. Jasa .................................……………………………................... 7
2.2. Pemasaran Jasa ..............……………………………………….... 8
2.3. Bauran Promosi ...........…………………….................................. 8
2.3.1 Penentuan Anggaran Promosi ………………….................. 11
2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Bauran
Promosi ..............………………………………………..... 12
2.3.3 Tujuan Promosi ….…………............................................... 15
2.4. Televisi ...…..................………………………………………..... 16
2.4.1 Perkembangan Televisi ........…………………………….... 16
2.4.2 Kepemilikan ......................................................................... 16
2.4.3 Kegiatan Promosi Stasiun Televisi ……………………….. 17
2.4.4 Televisi Berlangganan ……………………………….......... 17
2.5. Analisis Lingkungan Pemasaran ……………………………....... 19
2.5.1 Analisis Lingkungan Internal ….……………...................... 19
2.5.2 Analisis Lingkungan Eksternal ………….………….…...... 22
2.6. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) …….…………..... 25
2.6.1 Kerangka Kerja AHP ……………..........…………………. 27
2.7. Penelitian Terdahulu yang Relevan .…….………………………. 30
viii
III. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 33
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ...………………………….......... 33
3.2. Lokasi dan Waktu Penalitian ……………….……………............ 35
3.3. Jenis dan Sumber Data Penelitian …............................................. 37
3.4. Metode Pengambilan Sampel ...…………………………..…....... 37
3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data ……….….............…........ 38
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 42
4.1. Gambaran Umum Perusahaan ………….…………….……........... 42
4.1.1 Sejarah Umum TELKOMVision-YES TV …….……..…..... 42
4.1.2 Visi dan Misi TELKOMVision-YES TV ………….….….... 43
4.1.3 Struktur Organisasi TELKOMVision-YES TV ….….…....... 44
4.1.4 Sumber Daya Manusia TELKOMVision-YES TV …….….. 44
4.1.5 Kepemilikan TELKOMVision-YES TV ……….………….. 45
4.2. Kegiatan Pemasaran TELKOMVision-YES TV ….…..………….. 46
4.3. Kegiatan Promosi TELKOMVision-YES TV …………..………... 47
4.3.1 Bauran Promosi ………….………………………................. 47
4.3.2 Promosi On Air ………….………………………................. 50
4.3.3 Promosi Off Air ………….………………………................. 51
4.3.4 Pembiayaan Promosi ………….………………………......... 52
4.4. Lingkungan Internal Perusahaan ………….………………............ 52
4.4.1 Segmentation, Targeting, Positioning (STP) …………..…... 52
4.4.2 Marketing mix ………….….……………….......................... 53
4.5. Lingkungn Eksternal Perusahaan ………….…………………....... 58
4.5.1 Lingkungan Jauh ………….……………………….............. 58
4.5.2 Lingkungan Industri ………….………………………......... 60
4.6. Analisis Identifikasi Faktor-Faktor, Aktor dan Tujuan yang
Berpengaruh dalam Penyusunan Strategi Promosi …….………..... 61
4.6.1 Faktor-Faktor Penyusun Strategi Promosi
TELKOMVision-YES TV ………….………………............ 63
4.6.2 Aktor yang berpengaruh dalam pemilihan strategi
Promosi TELKOMVision-YES TV ………….…………...... 65
4.6.3 Tujuan yang Ingin Dicapai dalam Pemilihan Strategi
Promosi TELKOMVision-YES TV ………….…………...... 67
4.6.4 Alternatif Strategi Promosi TELKOMVision-YES TV ….... 68
4.7 Analisis Pemilihan Alternatif Strategi Promosi TELKOMVision-
YES TV .....................………….……………………..................... 70
4.7.2 Hasil Pengolahan Data secara Horizontal ....................…….. 72
4.7.3 Hasil Pengolahan Data Secara Vertikal ............…………..... 78
4.8 Implikasi Manajerial …………........................................................ 86
ix
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan ............................................................................................. 89
2. Saran ....................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 91
LAMPIRAN ................................................................................................. 93
x
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
1. Kerangka pemikiran penelitian ............................................................. 36
2. Hasil pengolahan struktur hierarki pemilihan alternatif strategi
promosi ..............……………………………………………………….. 71
xi
DAFTAR TABEL
No Halaman
1. Nilai skala banding berpasangan ........................................................... 28
2. Matriks pendapat individu ...................................................................... 29
3. Matriks pendapat gabungan .................................................................... 29
4. Nilai random indeks ................................................................................ 39
5. Bobot dan prioritas hasil pengolahan horizontal antar elemen pada
tingkat 3 (Elemen Aktor Penyusun Strategi Promosi)............................. 73
6. Bobot dan prioritas hasil pengolahan horizontal antar elemen pada
tingkat 4 (Elemen Tujuan Strategi Promosi) .......................................... 76
7. Bobot dan prioritas hasil pengolahan horizontal antar elemen pada
tingkat 5 (Elemen Alternatif Strategi Promosi)....................................... 78
8. Bobot dan prioritas faktor-faktor penyusun strategi promosi
TELKOMVision-YES TV ....................................................................... 79
9. Bobot dan prioritas aktor yang berperan dalam pengambilan keputusan
strategi promosi TELKOMVision-YES TV ............................................. 81
10. Bobot dan perioritas tujuan strategi promosi TELKOMVision-YES TV 83
11. Bobot dan prioritas alternatif promosi TELKOMVision-YES TV .......... 84
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman
1. Struktur organisasi TELKOMVision-YES TV........................................ 93
2. Hierarki pemilihan strategi promosi TELKOMVision-YES TV............ 94
3. Kuesioner pemilihan strategi promosi TELKOMVision-YES TV......... 96
4. Hasil pengolahan horizontal strategi promosi TELKOMVision-
YES TV ................................................................................................... 110
5. Hasil pengolahan vertikal strategi promosi TELKOMVision-
YES TV ………………………………………………………............... 118
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Televisi tidak lagi menjadi tumpuan ketakjuban sebagai sebuah hasil
kemajuan teknologi. Televisi sebagai media massa yang mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam memberikan informasi serta dapat menjadi
sarana media hiburan dan pendidikan. Televisi merupakan media massa yang
paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat, termasuk masyarakat Indonesia.
Hal tersebut disebabkan karakteristik dari televisi yang mampu memberi
banyak kemudahan bagi khalayak pengguna.
Berbeda dengan media lainnya, televisi memiliki kelebihan dalam
penyajian suatu pesan yang tidak hanya dalam bentuk audio atau visual saja,
melainkan disajikan dalam bentuk gabungan keduanya yaitu audio visual
dengan demikian televisi dapat mendeskripsikan pesan secara lebih jelas dan
nyata. Kelebihan lainnya adalah televisi dapat menjangkau audiens yang
heterogen, dari semua kelompok umur, latar belakang dan golongan, serta
jenis kelamin yang berbeda.
Lingkungan dunia usaha yang dinamis dan perkembangan yang pesat
di bidang teknologi elektronik menuntut peranan yang besar dari industri
pertelevisian. Inovasi perkembangan televisi dari luar negri dapat dengan
mudah dijangkau oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan parabola
atau dengan berlangganan pada perusahaan penyedia TV kabel atau satelit
seperti TELKOMVision-YES TV.
Perkembangan dunia pertelevisian dan siaran televisi di Indonesia
yang kian marak memunculkan bisnis televisi berbayar atau TV kabel sejak
16 tahun lalu dan menambah semarak bisnis hiburan melalui media layar
kaca, sebelumnya masyarakat hanya mengandalkan TV free to air yang dapat
dinikmati secara gratis. Sistem televisi kabel modern sekarang menggunakan
teknologi digital untuk menyiarkan lebih banyak saluran televisi daripada
sistem analog, kelebihan lainnya yang didapat dengan menggunakan televisi
berlangganan adalah kualitas gambar dan suara yang lebih jernih serta
kelengkapan acara yang ditayangkan.
2
Setelah melakukan penyempurnaan dan upgrading perangkatnya, kini
TELKOMVision yang dikelola salah satu anak perusahaan Telkom, PT
Indonusa Telemedia, memperkenalkan layanan prabayar bagi pelanggan TV
Kabel dan satelit di Indonesia, TELKOMVision juga sedang membangun
jaringan TV kabel digital untuk memenuhi kebutuhan pelanggan serta untuk
memudahkan penyajian paket layanan, sehingga layanan TELKOMVision
dapat lebih terjangkau serta efisiens dan efektif dengan biaya konten yang
lebih terkendali. Layanan prabayar pada TELKOMVision ini merupakan cara
baru pemirsa televisi melalui pemanfaatan voucher isi ulang yang pertama di
Indonesia. Dengan sistem prabayar pelanggan akan sangat fleksibel dalam
mengatur waktu dan anggaran rumah tangganya, sehingga dapat menikmati
layanan secara optimal.
Persaingan di bisnis TV berbayar yang semakin ketat membuahkan
keberhasilan pada TELKOMVision dalam memenuhi kebutuhan hiburan
televisi berkualitas bagi masyarakat, kini mulai memenuhi permintaan
masyarakat urban (perkotaan) dengan menghadirkan YES TV di tengah
masyarakat Indonesia. Dengan parabola kecil berukuran 1 meter, perangkat
dipinjamkan serta sistem berlangganan yang lebih fleksibel yakni post paid
(biaya bulanan) dan prepaid (pra bayar), akan memberikan kemudahan bagi
para pelanggan dalam memilih tayangan sesuai kebutuhan dengan harga yang
terjangkau.
TELKOMVision-YES TV yang baru memasuki pasar televisi
berbayar membuat masih banyak masyarakat belum mengenal
keberadaannya. TELKOMVision-YES TV tidak akan dibeli bahkan dikenal
masyarakat apabila konsumen tidak mengetahui kegunaanya, keunggulannya,
di mana produk dapat diperoleh dan berapa harganya. TELKOMVision-YES
TV sebagai televisi berlangganan pra bayar pertama di Indonesia memiliki
kelebihan lain dibandingkan televisi berlanggan lainnya. Hal tersebut
menyebabkan konsumen yang menjadi sasaran produk perusahaan perlu
diberikan informasi yang jelas. Oleh karenanya menjadi suatu keharusaan
bagi perusahaan untuk melaksanakan promosi dengan strategi yang tepat agar
dapat menjangkau sasaran yang efektif.
3
Pemasaran modern memerlukan lebih dari sekedar mengembangkan
produk yang baik, menawarkan dengan harga yang menarik, dan
membuatnya mudah dijangkau oleh konsumen. Selain harga dan produk,
perusahaan juga harus berkomunikasi dengan konsumennya secara efektif.
Promosi sangat bermanfaat bagi keberhasilan dan strategi pemasaran yang
diterapkan suatu perusahaan. Terutama pada saat ini, ketika era informasi
berkembang pesat dan persaingan semakin ketat, maka promosi merupakan
salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam mengembangkan dan
mempertahankan usahanya. Strategi promosi memainkan peranan penting
pada program pemasaran perusahaan karena strategi promosi merupakan
upaya perusahaan untuk berkomunikasi dan menjual produk mereka kepada
konsumen (Morissan, 2007).
Pengambilan keputusan strategi promosi dalam perusahaan salah
satunya dapat menggunakan metode Analiytical Hierarchy Process (AHP).
Metode tersebut merupakan suatu proses hierarki analitik yang memasukkan
baik aspek kualitatif maupun kuantitatif pikiran media. Aspek kualitatif untuk
mendefinisikan persoalan dan hierarkinya, sedangkan aspek kuantitatif untuk
mengekspresikan penilaian dan preferensi secara ringkas padat. Adapun
pertimbangan menggunakan AHP karena dengan metode ini, suatu masalah
dipandang dalam suatu kerangka berpikir yang terorganisir dan sederhana,
sehingga memungkinkan untuk mengambil keputusan yang efektif.
1.2. Perumusan Masalah
PT Telkom sebagai salah satu penyelenggara jasa telekomunikasi
terbesar di Indonesia harus dapat memenuhi segala permintaan konsumen
yang berkaitan dengan teknologi informasi dan telekomunikasi. Salah satu
layanan yang harus disediakan oleh PT Telkom adalah layanan Multi Media
yang mampu menyediakan informasi dari berbagai belahan dunia secara cepat
dan akurat. PT Telkom mewujudkan layanan yang mengusung teknologi HFC
ini dengan brand TELKOMVision lewat anak perusahaannya PT Indonusa
Telemedia. Dimana TELKOMVision dapat menyediakan berbagai layanan
Multi Media seperti: layanan TV Satelit, Jaringan Internet, Telepon dan TV
berbayar (kabel atau satelit). TV Kabel serta satelit merupakan saluran
4
televisi komersial yang dapat dinikmati dengan cara berlangganan.
Penggunaan televisi kabel atau satelit berdampak pada kualitas penerimaan
gambar maupun suara yang lebih jernih bila dibandingkan dengan televisi
rumahan biasa. Televisi kabel atau satelit juga memberikan keungggulan
dalam hal kemampuan interaksi dengan pelanggan. Sistem interaktif ini
dimungkinkan dengan adanya sistem navigasi yang memungkinkan
pelanggan untuk memilih dan mengaktifkan aplikasi yang dipilih.
Keunggulan-keunggulan inilah TELKOMVision berani memberikan jaminan
layanan yang prima dan berkualitas dibanding produk lain yang sejenis.
Persaingan dalam pertelevisian membuat TELKOMVision harus
melakukan inovasi di daerah masyarakat urban atau perkotaan, maka dalam
memenuhi permintaan tersebut TELKOMVision menghadirkan YES TV di
tengah masyarakat Indonesia. Kelebihan yang dibelikan yaitu parabola
berukuran yang kecil membuat TELKOMVision menjadi fleksibel di daerah
perkotaan. TELKOMVision-YES TV banyak memberikan kemudahan
lainnya bagi para pengguna TV berbayar yang menggunakan produk mereka,
namun persaingan dalam dunia bisnis TV kabel semakin ketat. Tercatat
terdapat beberapa TV kabel yang berkembang sampai saat ini misalnya, dari
tahun 1994 TV berbayar Indovison lahir sebagai Pay TV pertama di
Indonesia yang berbasis satelit. Kemudian pada tahun 1996 bisnis Pay TV
diramaikan dengan kehadiran Kabelvision yang merupakan anak perusahaan
Lippo Group. Industri televisi berlangganan sampai dengan 2007 hanya ada
lima pemain yang sudah beroprasi, yaitu Indovision, Astro yang tertanggal 19
Oktober 2008 telah menghentikan seluruh siarannya (Detik Finance, 2009),
First Media, IM2 dan TELKOMVision. Namun kini jumlah perusahaan yang
telah mengantungi Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) jasa televisi
berbayar sudah berkembang 2 kali lipat. Beberapa perusahaan baru yaitu PT
Nusantara Vision (Okevision), PT Mentari Multimedia (M2V) serta PT
Karyamegah Adijaya (Aora TV sebelumnya izinnya atas nama Cita TV), PT
MNC Sky Vision ( TOP TV) (Indonesian Commercial Nweslatter, 2009).
Peningkatan posisi TELKOMVision-YES TV dalam industri bisnis
TV berbayar membuat TELKOMVision-YES TV harus mampu
5
mengkomunikasikan produk, layanan, dan perusahaan dengan baik kepada
masyarakat banyak. Merumuskan strategi promosi penting bagi
TELKOMVision-YES TV, karena strategi berkaitan dengan arah tujuan dan
kegiatan jangka panjang suatu organisasi. Pelaksanaan dari strategi promosi
yang tepat diharapkan dapat menciptakan nilai tambah bagi kepuasaan
pelanggan dan perusahaan pemasang iklan sehingga pendapatan
TELKOMVision-YES TV akan bertambah.
Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan saat ini?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan strategi promosi
perusahaan ?
3. Siapakah aktor-aktor yang berperan dalam menentukan keputusan
dalam strategi promosi serta tujuan apa saja yang ingin dicapai sebagai
hasil dari strategi promosi?
4. Alternatif strategi promosi apakah yang paling tepat untuk
direkomendasikan di perusahaan ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. mengidentifikasi kegiatan promosi yang sudah dilakukan perusahaan.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan strategi
promosi perusahaan.
3. Menganalisis aktor serta tujuan yang berpengaruh dalam penyusunan
strategi promosi dalam perusahaan.
4. Merumuskan dan memilih Alternatif strategi promosi yang tepat untuk
direkomendasikan di perusahaan.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat yang
berarti bagi pihak-pihak yang memerlukan, antara lain:
1. TELKOMVision-YES TV (PT Indonusa Telemedia)
6
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan bahan
pertimbangan serta manfaat bagi perusahaan sebagai salah satu
alternatif rekomendasi untuk dapat merumuskan strategi yang tepat dan
terfokus dalam upaya menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi
sehingga dapat menghasilkan keputusan dalam penentuan strategi
promosi perusahaan sehingga TELKOMVision-YES TV dapat bertahan
dan berkembang dalam usaha TV kabel atau TV berbayar.
2. Kepentingan umum
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tambahan informasi peneliti
selanjutnya dan pengembangan lebih lanjut mengenai hal yang sama.
1.5. Batasan Penelitian
Alternatif strategi promosi yang dirumuskan dalam penelitian ini
ditujukan untuk audiens televisi. Bisnis TV kabel atau TV berbayar
menangani dua tipe konsumen yaitu audiens dan pengiklan. Jumlah audiens
yang cukup besar akan memudahkan pihak dari stasiun TV berbayar untuk
menjual waktu tayang-nya kepada pengiklan, oleh karena itu promosi kepada
audiens lebih diprioritaskan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Jasa
Jasa menurut Lovelock dan Wright (2005) adalah tindakan atau
kinerja yang menciptakan manfaat bagi pelanggan dengan mewujudkan
perubahan yang diinginkan dalam diri-atau atas nama-penerima jasa. Manfaat
itu sendiri merupakan keuntungan atau laba yang diperoleh pelangggan dari
kinerja jasa atau pengguna barang fisik. Jasa adalah setiap tindakan atau
kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu
(Kotler, 2005b).
Menurut Kotler (2005b), jasa memiliki empat karakteristik yang
sangat mempengaruhi rancangan program pemasaran, yaitu tidak bewujud
(intangibility), tidak terpisahkan (inseparability), bervariasi (variability), dan
tidak tahan lama (perishability).
1. Tidak berwujud (intangibility)
Karakteristik ini menyebabkan konsumen tidak dapat melihat, mencium,
meraba, mendengar dan merasakan hasilnya sebelum mereka membelinya.
Untuk mengurangi ketidakpastian, konsumen akan mencari informasi
tentang jasa tersebut, seperti lokasi perusahaan, para penyedia dan
penyalur jasa, peralatan dan alat komunikasi yang digunakan serta harga
produk jasa tersebut.
2. Tidak terpisahkan (inseparability)
Jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, yaitu perusahaan jasa yang
menghasilkannya. Jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan.
Jika konsumen membeli suatu jasa, maka ia akan berhadapan langsung
dengan sumber atau penyedia jasa tersebut, sehingga penjualan jasa lebih
diutamakan untuk penjualan langsung dengan skala operasi terbatas.
3. Bervariasi (variability)
Jasa yang diberikan seringkali berubah-ubah tergantung dari siapa yang
menyajikannya serta kapan dan dimana penyajian jasa tersebut dilakukan.
8
Ini mengakibatkan sulitnya menjaga kualitas atau mutu jasa berdasarkan
suatu standar.
4. Mudah musnah (perishability)
Jasa tidak dapat disimpan atau mudah musnah sehingga tidak dapat dijual
pada masa yang akan datang. Keadaan musnah ini bukanlah suatu masalah
jika permintaannya stabil (tetap berjalan lancar), karena mudah untuk
melakukan persiapan pelayanan sebelumnya. Jika permintaan berfluktuasi
maka perusahaan akan menghadapi masalah yang sulit di dalam
melakukan persiapan pelayanannya.
2.2. Pemasaran Jasa
Pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2003) adalah suatu proses
sosial dan manajerial individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai
dengan pihak lain. Pengelola pemasaran harus menyadari adanya saling
ketergantungan diantara sejumlah kegiatan, misalnya antara kegiatan
penjualan dan promosi agar dapat tercapai pemasaran yang efektif. Berbagai
kegiatan itu harus dapat dikombinasikan untuk dapat mengembangkan
program pemasaran. The Marketing Association mengartikan pemasaran
adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, harga, promosi, dan
distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan individu serta tujuan organisasi.
Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan,
memperkenalkan, dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan
perusahaan lain. Orang pemasaran terlibat dalam memasarkan 10 jenis
entitas, yaitu: barang, jasa, pengalaman, event, orang, tempat, property,
organisasi, informasi, dan gagasan (Kotler, 2005a).
2.3. Bauran Promosi
Promosi merupakan aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan
produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya (Kotler & Gery
Armstrong, 2003). Promosi adalah instrumen pemasaran yang paling tajam
dalam mengkomunikasikan pesan kepada calon pembeli melalui berbagai
9
unsur yang terdapat pada produknya (Rewoldt dkk, 2005). Promosi
merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar
mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan
mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut.
Bauran promosi menggambarkan cara-cara kreatif yang
mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk atau jasa.
Perusahaan dapat melakukan kampanye promosi yang berbeda-beda dengan
menggunakan kombinasi bauran promosi (promotion mix). Menurut Kotler
(2005b), pada unsur promosi terdapat cara komunikasi utama dalam bauran
promosi yaitu:
a. Iklan
Iklan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang bagi suatu
produk atau memicu penjualan yang cepat karena iklan dapat efisien
menjangkau pembeli yang tersebar secara geografis (Kotler, 2005b). Iklan
menurut Morissan (2007) dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk
komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis atau
ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Adapun maksud
“dibayar” pada definisi tersebut menunjukkan fakta bahwa ruang atau
waktu bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli. Maksud kata
“nonpersonal” berarti suatu iklan melibatkan media massa yang dapat
mengirimkan pesan kepada sejumlah besar kelompok individu pada saat
bersamaan.
b. Penjualan pribadi
Penjualan pribadi (personal selling) adalah alat paling yang paling efektif
pada tahap akhir berupa proses pembelian, khususnya dalam membangun
preferensi, keyakinan, dan tindakan membeli (Kotler, 2005b). Personal
selling menurut Kotler dan Gery Armstrong (2003), yaitu presentasi
personal oleh tenaga penjualan sebuah perusahaan dengan tujuan
menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan
pelanggan. Dalam hal ini, penjualan personal melibatkan kontak langsung
antara penjual dan pembeli, baik secara tatap muka ataupun melalui alat
telekomunikasi. Penjualan personal memungkinkan terjadinya umpan
10
balik secara langsung dan lebih tepat karena dampak dari presentasi
penjualan yang dilakukan dapat dinilai dari reaksi calon pembeli atau
pelanggan (Morissan, 2007).
c. Promosi Penjualan
Intensif-intensif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau
penjualan sebuah produk atau jasa (Kotler & Gery Armstrong, 2003).
Tujuan utama promosi penjualan adalah untuk menarik sebanyak mungkin
pelanggan dalam waktu relatif singkat. Bentuk aktivitas promosi penjualan
yang umum dilakukan perusahaan dapat dikelompokkan ke dalam dua
tipe: 1) promosi penjualan yang berorientasi kepada konsumen (consumer-
oriented sales promotion) yang ditujukan kepada pengguna atau pemakai
akhir suatu barang atau jasa yang mencakup pemberian kupon, pemberian
sampel produk, potongan harga, undian berhadiah, kontes dan sebagainya,
dan 2) promosi penjualan yang berorientasi kepada perdagangan (trade-
oriented sales promotion) yang ditujukan kepada pihak-pihak yang
menjadi perantara pemasaran (marketing intermediaries) yaitu: para
pedagang pengecer (retailer), pedagang besar dan distributor. Bentuk-
bentuk promosi jenis ini antara lain berupa pemberian bantuan dana
promosi, pengaturan atau penyesuaian harga jual produk (price deal),
kontes/kompetisi penjualan, pameran dagang dan sebagainya yang
semuanya bertujuan untuk mendorong perdagangan untuk mempersiapkan
stok dan mempromosikan produk bersangkutan (Morissan, 2007).
d. Publisitas dan hubungan masyarakat
Hubungan masyarakat, yaitu membangun hubungan baik dengan berbagai
publik perusahaan dengan sejumlah cara supaya memperoleh publisitas
yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus, dan
menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak
menguntungkan (Kotler & Gery Amstrong, 2003). Publisitas adalah upaya
orang atau organisasi agar kegiatannya diberitakan di media massa.
Publisitas menekankan pada komunikasi satu arah sedangkan hubungan
masyarakat adalah komunikasi dua arah.
11
e. Pemasaran langsung
Upaya perusahaan atau organisasi untuk berkomunikasi secara langsung
dengan calon pelanggan sasaran dengan maksud untuk menimbulkan
tanggapan dan atau transaksi penjualan (Morissan, 2007). Menurut
Tjiptono (2008) pemasaran langsung merupakan komunikasi promosi
ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar
pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik
melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat pemasar.
2.3.1 Penentuan Anggaran Promosi
Beberapa teknik yang dapat dipergunakan untuk menentukan
anggaran promosi menurut Kotler (2005b) adalah sebagai berikut:
a. Metode tujuan dan tugas (objective-and-task method)
Metode tujuan dan tugas meminta pemasar mengembangkan
anggaran promosi dengan mendefinisikan tujuan yang jelas,
menentukan tugas-tugas yang harus dilaksanakan untuk mencapai
tujuan ini, dan memperkirakan biaya untuk melaksanakan tugas-
tugas ini (Kotler, 2005b). Metode penganggaran ini memerlukan (1)
medefinisikan tujuan promosi khusus, (2) menentukan tugas-tugas
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, dan (3)
memperkirakan biaya untuk melakukan tugas-tugas tersebut (Kotler
& Gery Armstrong, 2003).
b. Breakdown Method
Metode ini terdiri atas beberapa macam, yaitu:
1. Metode persentase penjualan (percantage-of-sales method)
Menetapkan anggaran promosi berdasarkan persentase tertentu
dari penjualan sekarang atau yang diperkirakan. Metode
persentase penjualan mempunyai keunggulan, yaitu mudah
untuk digunakan dan membantu manajemen memikirkan
hubungan antara pengeluaran promosi, harga jual, dan laba per
unit (Kotler & Gery Armstrong, 2003).
12
2. Metode keseimbangan persaingan (competitive-parity method)
Menetapkan anggaran promosi mereka supaya dapat
menandingi anggaran para pesaing. Memantau pemasangan
iklan para pesaing atau memperkirakan belanja promosi dari
publikasi atau asosiasi perdagangan, dan kemudian menetapkan
anggaran mereka sendiri berdasarkan rata-rata industri (Kotler &
Gery Armstrong, 2003).
3. Metode kesanggupan (affordable method)
Besarnya anggaran promosi ditetapkan berdasarkan perkiraan
manajemen mengenai kemampuan keuangan perusahaan.
Metode ini memperhitungkan bahwa pengeluaran promosi
mempunyai nilai jangka panjang. Pendekatan ini tidak
memperhitungkan pengaruh promosi terhadap penjualan. Selain
itu anggaran promosi setiap tahunnya menjadi tidak menentu
sehingga menyulitkan perencanaan pemasaran jangka panjang
(Tjiptono, 2008).
4. Return-On-Investment Approach
dalam pendekatan ini pengeluaran promosi dianggap sebagai
investasi. Oleh karena itu, besarnya anggaran promosi yang
sesuai ditentukan dengan membandingkan tingkat return yang
diharapkan (expected return) dan tingkat return yang diinginkan
(desired return) (Tjiptono, 2008)
c. Marginal Approach
pendekatan ini memberikan jalan keluar bahwa pengeluaran optimal
untuk masing-masing metode promosi ditentukan dengan kondisi
MR=MC (Tjiptono, 2008).
2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Bauran Pomosi
Perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor dalam
mengembangkan bauran promosinya, antara lain:
a. Dana yang tersedia
Suatu perusahaan dengan dana cukup, dapat membuat program
periklanan lebih berhasil daripada perusahaan dengan sumber dana
13
yang terbatas. Perusahaan kecil atau yang keuangannya lemah akan
lebih mengendalikan periklanan daripada penggunaan personal
selling (Angipora, 2002).
b. Karakteristik produk
Strategi promosi yang dilakukan akan berbeda untuk barang yang
berbeda. Promosi atau barang konsumsi akan lebih banyak
menggunakan dana promosinya untuk periklanan, kemudian
promosi penjualan, penjualan pribadi dan kemudian publisitas.
Barang industri akan lebih banyak menggunakan dananya untuk
penjualan pribadi kemudian promosi penjualan, periklanan dan
publisitas (Angipora, 2002).
c. Karakteristik pasar
Karakteristik pasar dapat dilihat dalam tiga hal yaitu (1) luas
geografis pasaran, periklanan menjadi pilihan dalam pasar yang
luas; (2) konsentrasi pasar, semakin sedikit calon pembeli maka
penjualan pribadi lebih efektif dibandingkan dengan periklanan; (3)
jumlah jenis pembeli (pelanggan) potensial, strategi promosi akan
dilakukan berbeda untuk pasar yang berbeda, untuk pasar dengan
sedikit jenis pembeli dengan pasar yang memiliki banyak jenis
pembeli (Angipora, 2002).
d. Pelanggan
Menurut Tjiptono (2008) ada dua strategi yang dapat digunakan
untuk menentukan strategi promosi dalam kaitannya dengan
pelanggan, yaitu :
a. Push strategy (strategi dorong) yaitu aktivitas promosi
produsen kepada perantara (biasanya personal selling dan trade
promotion), dengan tujuan agar para perantara itu memesan,
kemudian menjual, serta mempromosikan produk yang
dihasilkan produsen.
b. Pull strategy (strategi tarik) yaitu aktivitas promosi produsen
kepada konsumen akhir (biasanya dengan iklan dan consumer
promotion), dengan tujuan agar mereka mencarinya pada para
14
perantara, yang pada gilirannya kemudian perantara memesan
produk yang dicari konumen kepada produsen.
e. Tahap kesiapan pembeli
Alat-alat promosi berbeda dalam keefektifan biaya sesuai dengan
tahap kesiapan pembeli yang berbeda. Iklan dan pemberitaan
memegang peranan terpenting dalam tahap pembangunan
kesadaran. Pengertian pelanggan terutama dipengaruhi iklan dan
penjualan pribadi. Keyakinan pelanggan sangat dipengaruhi
penjualan pribadi. Penutupan penjualan kebanyakan dipengaruhi
penjualan pribadi dan promosi penjualan. Pemesanan ulang juga
kebanyakan dipengaruhi penjualan pribadi dan promosi penjualan
dan sedikit oleh iklan yang mengingatkan (Kotler, 2005b).
f. Pesaing
Mengkaji persaingan adalah bagian mendasar dari tugas pemasaran
untuk meningkatkan kinerja untuk melawan perusahaan lain yang
menyediakan produk atau jasa yang secara umum sama. Meskipun
demikian, banyak orang tidak memikirkan secara serius mengenai
sifat persaingan. Akibatnya mereka menggunakan teknik yang
salah dalam bersaing (Sowter, 2003)
g. Tahap daur hidup produk
Alat-alat promosi berbeda-beda dalam keefektifan biaya yang
berbeda-beda sesuai dengan tahap siklus hidup produk yang
berbeda. Tahap pengenalan, iklan dan pemberitaan memiliki
tingkat efektifitas biaya yang tertinggi, disusul penjualan pribadi
untuk memperoleh jangkauan distribusi dan promosi penjualan
untuk mendorong konsumen mencobanya. Tahap pertumbuhan,
permintaan mempunyai momentumnya sendiri melalui cerita dari
mulut ke mulut. Tahap kematangan, secara berturut-turut promosi
penjualan, iklan, dan penjualan pribadi semuanya makin berperan
penting. Tahap penuruan, promosi penjualan tetap berperan kuat,
iklan dan pemberitaan berkurang, dan wiraniaga hanya
memberikan sedikit perhatian pada produk tersebut (Kotler, 2005b).
15
h. Bauran pemasaran
Produk dengan harga tinggi biasanya diidentikkan dengan mutu
baik, dengan demikian periklanan merupakan kegiatan promosi
yang tepat. Perusahaan yang memiliki saluran distribusi langsung,
lebih efektif apabila menggunakan penjualan pribadi. Perusahaan
yang memiliki saluran distribusi secara tidak langsung, maka
dibutuhkan iklan karena terbatasnya jumlah armada penjual yang
dipakai (Tjiptono, 2008).
2.3.3 Tujuan Promosi
Menurut Angipora (2002) Tujuan utama dari kegiatan promosi
yang akan dilakukan oleh perusahaan secara mendasar terdiri dari
beberapa alternatif antara lain dapat berupa: menginformasikan,
mempengaruhi, membujuk dan mengingatkan sasaran konsumen
tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Oleh karena itu, secara
mendalam tujuan promosi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Menginformasikan
Tujuan utama dari kegiatan promosi yang akan dilakukan adalah
menginformasikan seluruh aspek-aspek dan kepentingan perusahaan
yang berhubungan dengan konsumen dapat dilakukan dengan
sebaik-baiknya untuk dapat diketahui secara jelas.
2. Mempengaruhi dan Membujuk Pelanggan Sasaran
Alternatif kedua dari tujuan promosi yang akan dilakukan oleh
perusahaan adalah mempengaruhi dan membujuk pelanggan atau
konsumen sasaran agar mau membeli atau mengalihkan pembelian
terhadap produk-produk yang dihasilkan perusahaan.
3. Mengingatkan
Alternatif terakhir dan tujuan promosi yang akan dilakukan
perusahaan adalah mengingatkan kembali konsumen sasaran yang
selama ini dimiliki atas keberadaan perusahaan dan merek-merek
produk yang tetap setia dan konsisten untuk melayani konsumennya
dimanapun mereka berada.
16
2.4. Televisi
2.4.1 Perkembangan Televisi
Televisi adalah proses penyiaran gambar melalui gelombang
frekuensi radio dan menerimanya pada pesawat penerima yang
memunculkan gambar tersebut pada sebidang layar (Tim Penyusun
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1999).
Prinsip televisi ditemukan oleh Paul Nipkow dari Jerman pada
tahun 1884, namun baru tahun 1928 Fladimir Zworkyn (Amerika
Serikat) menemukan tabung kamera atau Iconoscope yang bisa
menangkap dan mengirim gambar ke kotak bernama televisi. Zworkyn
dengan bantuan Philo Farn Sworth berhasil menciptakan pesawat
televisi pertama yang dipertunjukkan kepada umum pada pertemuan
World’s Fair pada tahun 1939. Pesawat televisi berwarna mulai
diperkenalkan kepada publik pada tahun 1950-an. Siaran televisi
berwarna dilaksanakan pertama kali oleh stasiun televisi NBC pada
tahun 1960 dengan menayangkan program siaran berwarna selama tiga
jam setiap harinya.
Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962 saat TVRI
menayangkan langsung upacara hari ulang tahun kemerdekaan
Indonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus 1962. Siaran langsung itu
masih terhitung sebagai siaran percobaan. Siaran resmi TVRI baru
dimulai 24 Agustus 1962 jam 14.30 WIB yang menyiarkan secara
langsung upacara pembukaan Asean Games ke-4 dari stadion utama
Gelora Bung Karno (Morissan, 2009)
2.4.2 Kepemilikan
Berdasarkan aspek kepemilikan, perusahaan televisi yang ada di
Indonesia ini dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu televisi
pemerintah dan televisi swasta. Televisi pemerintah adalah televisi yang
didanai oleh pemerintah di mana fokus kegiatannya dilakukan untuk
memberikan informasi sesuai kepentingan masyarakat. Tugas utama
televisi pemerintah adalah pelayanan masyarakat (public service), dan
karena statusnya sebagai televisi pemerintah maka perusahaan ini
17
didukung oleh regulasi atau undang-undang khusus. Sementara pada
TV-TV swasta yang ada, status kepemilikannya dimiliki oleh
kelompok-kelompok tertentu dan sebagian masyarakat (Jahja dan
Muhammad Irvan, 2006).
2.4.3 Kegiatan Promosi Stasiun Televisi
Promosi on air adalah kegiatan promosi yang dilakukan
perusahaan untuk menginformasikan tentang acara-acara atau program
yang dimiliki oleh stasiun televisi tersebut. Promosi on air yang
dilakukan di dalam stasiun sendiri merupakan cara yang paling cepat
dan paling mudah dilakukan karena audien sedikit banyak sudah
tersedia (Morissan, 2009).
Promosi off air adalah kegiatan mempromosikan media penyiran
secara langsung kepada masyarakat. Promosi off air pengelola media
penyiaran bertemu langsung dengan masyarakat atau kelompok-
kelompok yang dianggap mewakili masyarakat misalnya pers. Berbagai
kegiatan yang melibatkan pengelola media penyiaran dengan mayarakat
dapat digelar yang tujuannya adalah untuk membangun persepsi atau
citra masyarakat terhadap media bersangkutan. (Morissan, 2009).
2.4.4 Televisi Berlangganan
Televisi kabel atau cable television adalah sistem penyiaran
acara televisi lewat sinyal frekuensi radio yang ditransmisikan melalui
serat optik yang tetap atau kabel coaxial dan bukan lewat udara seperti
siaran televisi biasa yang harus ditangkap antena (over-the-air). Acara
radio FM, internet, dan telepon juga dapat disampaikan lewat kabel
selain acara televisi. TV Kabel lebih dulu dikenal di Amerika Utara,
Eropa, Australia, dan Asia Timur. TV kabel hadir di beberapa Negara
namun yang paling utama adalah di Amerika Selatan dan Timur
Tengah. Di Indonesia, Indovision merupakan operator TV kabel yang
pertama.
Televisi berlangganan atau televisi kabel menyelenggarakan jasa
penyiaran berlangganan yang memancarluaskan atau menyalurkan
materi siarannya secara khusus kepada pelanggannya. Stasiun penyiaran
18
belangganan ini terdiri atas: a) stasiun penyiaran berlangganan melalui
satelit; b) stasiun penyiaran berlangganan melalui kabel dan; c) stasiun
penyiaran berlangganan melalui terestrial. Daya tarik televisi kabel bagi
konsumen di negara maju dewasa ini semakin besar dengan berbagai
layanan yang semakin beragam dan menarik misalnya pembayaran
berdasarkan program yang ditonton (pay-per-view), fasilitas Internet
dan program interaktif. Kapasitas saluran televisi kabel juga semakin
lebar sehingga dapat menampung lebih banyak channel. Di masa depan
jumlah audiens televisi berlangganan akan semakin tumbuh dan minat
pemasang iklan untuk beriklan di media ini juga akan semakin
meningkat. Hal ini disebabkan televisi berlangganan memiliki sejumlah
keunggulan dibandingkan media penyiaran lainnya. Kelebihan utama
televisi berlangganan terletak pada selektivitas audien yang dimilikinya.
Audien televisi berlangganan biasanya berasal dari kelompok
masyarakat berpenghasilan menengah-atas dengan tingkat pendidikan
yang lebih baik. Ini berarti audien televisi berlangganan memiliki daya
beli yang lebih kuat dibandingkan audien media penyiaran non
berlangganan. Televisi berlangganan menawarkan berbagai program
yang bersifat khusus (specialized programming) yang dapat
menjangkau audien yang bersifat khusus pula.
Pemasang iklan dapat memanfaatkan televisi berlangganan
karena kemampuannya menjangkau pasar yang tersegmentasi (khusus).
Pemasang iklan tertarik untuk beriklan pada televisi berlangganan
karena biayanya yang rendah serta fleksibelitas yang dimilikinya. Biaya
yang murah, televisi berlangganan juga memberikan keleluasan
(fleksibelitas) dan memilih tipe iklan yang akan digunakan selain dari
biaya yang murah. Iklan televisi konvensional memiliki durasi 30 detik
per spot iklan, maka iklan televisi berlangganan dapat lebih panjang.
Jumlah saluran televisi berlangganan yang sangat banyak menjadikan
audiens media ini tersebar pada berbagai saluran yang ada. Operator
televisi berlangganan mampu menyediakan puluhan saluran atau
19
channel yang menyiarkan program dari berbagai stasiun anggota
(Morissan, 2007).
2.5. Analisis Lingkungan Pemasaran
Analisis lingkungan digunakan untuk membantu perusahaan
memformulasikan alternatif strategi yang tepat. Analisis lingkungan yang
digunakan perusahaan terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan
eksternal. Berdasarkan pada lingkungan bisnis tersebut maka strategi promosi
dapat ditentukan dengan lebih mudah dan baik.
2.5.1 Analisis Lingkungan Internal
lingkungan internal perusahaan memiliki faktor-faktor penentu
keberhasilan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan. Menjalankan
suatu usaha maka perusahaan membutuhkan pengumpulan, asimilasi,
dan evaluasi informasi tentang operasi perusahaan dalam menjalankan.
Salah satu aspek yang termasuk dalam lingkungan internal, yaitu aspek
pemasaran. Aspek pemasaran yang harus diperhatikan adalah
Segmentation, Targeting, Positioning (STP), dan marketing mix (bauran
pemasaran), yaitu produk, harga, distribusi, promosi, orang, bukti fisik,
proses, produktivitas dan kualitas.
a. Segmentation, Targeting, Positioning (STP)
1. Segmentation
Perusahaan hendaknya mengetahui pasar di mana jasa
yang akan diproduksi dan ditawarkan. Tindak lanjut dari
penentuan pasar tersebut adalah bahwa perusahaan hendaknya
melakukan segmentasi pasar, hal ini dikarenakan pasar ternyata
heterogen. Selanjutnya, agar perusahaan lebih mudah masuk ke
pasar yang heterogen tersebut, hendaknya pasar tersebut dipilah-
pilah, sehingga membentuk segmen-segmen yang relatif
menajdi homogen (Umar, 2003). Dasar segmentasi konsumen
dibagi menjadi empat, yaitu segmentasi geografis, demografis,
psikografis, dan perilaku.
a. geografis, komponen-komponennya adalah bangsa, negara,
propinsi, dan kabupaten/kota (Umar, 2003).
20
b. Demografis, komponen-komponennya adalah usia dan
tahap daur hidup, jenis kelamin, dan pendapatan (Umar,
2003).
c. Psikografis, komponen-komponennya adalah kelas sosial,
gaya hidup, dan kepribadian (Umar, 2003).
d. Perilaku, komponen-komponennya adalah kesempatan,
tingkat penggunaan, status kesetiaan, tahap kesiapan
pembeli, dan sikap (Umar, 2003).
2. Targeting
Setelah pasar yang dituju menjadi homogen, perusahaan
hendaknya melakukan suatu keputusan untuk memilih sasaran
yang lebih jelas. Hal ini dilakukan karena perusahaan memiliki
sumber daya terbatas untuk dapat memenuhi pasar walaupun
telah disegmentasikan (Umar, 2003). Target pasar, yaitu
tindakan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang akan
dimasukinya. Perusahaan harus memiliki keberanian untuk
memfokuskan kegiatannya pada beberapa bagian saja (segmen)
dan meninggalkan bagian lainnya (Morissan, 2007). Kadang-
kadang targeting disebut juga dengan selecting karena audien
(konsumen pada televisi) harus diseleksi.
3. Positioning
Setelah sasaran pasar menjadi lebih terarah, produk
hendaknya memiliki posisi yang jelas di pasar karena dengan
asumsi bahwa pasar adalah persaingan sempurna, maka pesaing
tetap ada, sehingga tindakan melakukan posisi yang berbeda
dengan pesaing adalah penting (Umar, 2003). Positioning, yaitu
tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga
menempati posisi yang khas (di antara para pesaing) di dalam
benak pelanggan sasarannya (Kotler, 2005a).
b. Marketing mix (bauran pemasaran)
Salah satu syarat agar perusahaan dapat melanjutkan dan
memperluas usaha bisnisnya adalah mampu memasarkan produknya
21
dan memperoleh keuntungan. Perusahaan wajib merencanakan dan
menerapkan secara simultan empat komponen bijaksana untuk
mencapai hal tersebut. komponen itu bisa disebut dengan bauran
pemasaran atau marketing mix (4P). Bauran pemasaran adalah
seperangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang
dapat dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan
yang diinginkan dalam pasar sasaran (Kotler dan Armstrong, 2004).
Empat komponen yang dikenal dengan empat P adalah: product
(produk), price (harga), place (distribusi), promotion (promosi).
a. Product (produk)
kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
kepada pasar sasaran.
b. Price (harga)
jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk
memperoleh suatu produk.
c. Place (distribusi)
mencakup aktivitas perusahaan untuk menyediakan produk
bagi konsumen sasaran.
d. Promotion (promosi)
aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan
membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.
Akan tetapi pada bauran pemasaran jasa di luaskan dengan
menambah empat elemen tambahan meliputi orang, bukti fisik,
produktivitas dan kualitas, serta proses jasa itu sendiri.
e. People (orang)
Karyawan (dan kadang-kadang pelanggan lain) yang terlibat
dalam proses produksi. Banyak jasa bergantung pada interaksi
langsung dan pribadi antara pelanggan dan karyawan
perusahaan. Sifat dari interaksi ini sangat mempengaruhi
persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa tertentu (Lovelock &
Wright, 2005).
22
f. Physical evidence (bukti fisik)
Petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi bukti
atas kualitas jasa. Perusahaan jasa perlu mengelola bukti fisik
secara hati-hati karena dapat mempengaruhi kesan pelanggan
(Lovelock & Wright, 2005).
g. Process (proses)
Metode pengoprasian atau serangkaian tindakan tertentu,
umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam
suatu urutan yang telah ditetapkan. Menciptakan dan
menyampaikan elemen produk kepada pelanggan diperlukan
desain dan implementasi dari proses yang efektif (Lovelock &
Wright, 2005).
h. Productivity and quality (produktivitas dan kualitas)
Produktivitas dapat diartikan sebagai seberapa efisien
pengubahan input jasa menjadi output yang menambah nilai
bagi pelanggan. Kualitas diartikan sebagai sejauh mana suatu
jasa memuaskan pelanggan dengan memenuhi kebutuhan,
keinginan dan harapannya (Lovelock & Wright, 2005).
2.5.2 Analisis Lingkungan Eksternal
Tujuan dari analisis eksternal adalah untuk mengembangkan
daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi manfaat dan
ancaman yang harus dihindari (David, 2006).
a. Lingkungan Jauh
Lingkungan jauh perusahaan tergolong pada faktor-faktor
lingkungan eksternal yang “jauh” meliputi faktor-faktor ekonomi,
politik, sosial, dan teknologi. Faktor-faktor eksternal tersebut
dikatakan “jauh” karena faktor-faktor tersebut bersumber dari luar
organisasi dan biasanya timbul terlepas dari situasi operasional
yang dihadapi oleh perusahaan bersangkutan, akan tetapi
mempunyai dampak pada proses menejerial dan operasional dalam
organisasi (perusahaan) tersebut (Siagan, 2008). Perusahaan harus
dapat merespons secara agresif atau defensif terhadap faktor-faktor
23
tersebut dengan memformulasikan strategi yang mengambil
keuntungan dari peluang eksternal atau meminimalkan pengaruh
dari ancaman potensial (David, 2006).
1. Faktor ekonomi
Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat
mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan yang ada pada
daerah atau negara tersebut. Kondisi yang baik akan memiliki
iklim bisnis yang baik pula, begitu sebaliknya. Menurut Umar
(2001) beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam
menganalisis ekonomi suatu daerah atau negara adalah siklus
bisnis, ketersediaan energi, inflasi, suku bunga, investasi, harga-
harga produk dan jasa, produktivitas, dan tenaga kerja.
2. Faktor politik
Arah, kebijakan, dan stabilitas politik pemerintah
menjadi faktor penting bagi para pengusaha untuk berusaha.
Situasi politik yang tidak kondusif akan berdampak negatif bagi
dunia usaha, begitu pula sebaliknya. Faktor negara federal,
bagian lokal, dan asing adalah pembuat peraturan utama
deregulator, pemberi subsidi, pemilik, dan pelanggan organisasi.
Faktor politik dapat menjadi peluang atau ancaman utama untuk
perusahaan kecil maupun besar (David, 2006). Menurut Umar
(2001) beberapa hal utama yang perlu diperhatikan dari faktor
politik agar bisnis dapat berkembang dengan baik, meliputi
Undang-undang tentang lingkungan dan perburuhan, peraturan
tentang perdagangan luar negri, stabilitas pemerintahan,
peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja, dan sistem
pajak.
3. Faktor sosial
Kondisi sosial masyarakat memang berubah-ubah.
Hendaknya perubahan-perubahan sosial yang terjadi yang
mempengaruhi perusahaan dapat diantisipasi oleh perusahaan.
24
Kondisi sosial ini banyak aspeknya, misalnya sikap, gaya hidup,
adat-istiadat, dan lain-lain (Umar, 2001).
4. Faktor teknologi
Perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang
pesat, baik di bidang bisnis maupun di bidang yang mendukung
kegiatan bisnis. Teknologi tersebut tidak hanya mencakup
penemuan-penemuan yang baru saja, tetapi juga cara-cara
pelaksanaan atau metode-metode baru dalam melaksanakan
suatu pekerjaan. Kegiatan usaha yang diharapkan untuk berjalan
terus-menerus harus selalu mengikuti perkembangan teknologi
pada produk atau jasa yang dihasilkan atau pada cara operasinya
(Umar, 2001).
b. Lingkungan Industri
Aspek lingkungan industri akan lebih mengarah pada aspek
persaingan di mana bisnis perusahaan berada. Akibatnya, faktor-
faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan, seperti ancaman-
ancaman dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan
termasuk kondisi persaingan itu sendiri menjadi perlu untuk
dianalisis.
a. Ancaman Masuk Pendatang Baru
Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan
menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah
ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya
perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi
yang terbatas. Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi
perusahaan yang telah ada (Umar, 2001).
b. Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri
Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan
kinerja perusahaan. Situasi persaingan yang oligopoli membuat
perusahaan mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk
mempengaruhi pasar. Pasar persaingan sempurna, biasanya akan
25
memaksa perusahaan menjadi follower termasuk dalam hal
harga produk (Umar, 2001).
c. Ancaman dari Produk Pengganti
Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri
tertentu akan bersaing pula dengan produk pengganti. Walaupun
karakteristiknya berbeda, barang substitusi dapat memberikan
fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk substitusi kuat
bilamana konsumen dihadapkan pada switching cost yang
sedikit dan jika produk substitusi itu mempunyai harga yang
lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi dari
produk-produk suatu industri (Umar, 2001).
d. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli
Para pembeli dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu
mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produk,
meningkatkan mutu dan servis, serta mengadu perusahaan
dengan kompetitornya (Umar, 2001).
e. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan
mereka menaikkan harga atau pengurangan kualitas produk atau
servis (Umar, 2001).
f. Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya
Kekuatan di luar perusahaan yang mempunyai pengaruh dan
kepentingan secara langsung bagi perusahaan. Stakeholder yang
dimaksud antara lain pemerintah, serikat pekerja, lingkungan
masyarakat, kreditor, pemasok, asosiasi dagang, kelompok yang
mempunyai kepentingan lain, dan pemegang saham. Pengaruh
dari masing-masing stakeholder adalah bervariasi di antara
industri yang satu dengan yang lain.
2.6. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu metode yang
pertama kali dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, ahli matematika dari
26
University of Pitsburgh, Amerika Serikat pada awal 1970-an. Proses Hierarki
Analitik ini adalah suatu model yang luwes yang memberikan kesempatan
bagi perorangan atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan dan
mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi mereka masing-
masing dan memperoleh pemecahan yang diinginkan darinya (Saaty, 1991).
Pada penerapannya metode AHP yang diutamakan adalah kualitas data dari
responden, dan tidak tergantung pada kuantitasnya (Saaty, 1991).
Metode AHP ini, ada tiga Prinsip dalam memecahkan persoalan
dengan analisa logis eksplisit, yaitu :
1. Menggambarkan dan menguraikan secara hierarkis yang kita sebut
menyusun secara hierarkis - yaitu, memecah-mecah persoalan menjadi
unsur-unsur terpisah-pisah.
2. Pembedaan prioritas dan sintesis, yang kita sebut penetapan prioritas,
yaitu menentukan peringkat elemen-elemen menurut relatif
pentingnya.
3. Konsistensi logis-yaitu, menjamin bahwa semua elemen
dikelompokkan secara logis dan diperingkatkan secara konsisten sesuai
dengan suatu kriteria yang logis.
Sistem hierarki keputusan memiliki bentuk yang saling berkaitan,
yang tersusun dari fokus, turun ke pelaku-pelaku, kemudian ke tujuan-tujuan,
dan terakhir ke skenario. Menurur Saaty (1991), penentuan perangkat
komponen sistem hierarki keputusan dalam AHP tidak memiliki prosedur
yang pasti, sehingga sistem tidak harus terbentuk secara mutlak dari
komponen-komponen seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Fokus pada
tahap ini adalah komponen-komponen sistem yang dipilih dan dipergunakan
dalam membentuk sistem hierarki yang ada. Hal ini diidentifikasi
berdasarkan kemampuan analisis dalam menemukan unsur-unsur yang
dimaksud, sehingga penentuan unsur-unsur tersebut tergantung dari
penguasaan para analis terhadap persoalan atau masalah yang akan
dipecahkan.
Menyusun strategi promosi yang tepat bagi perusahaan, metode
AHP digunakan untuk mendapatkan keputusan yang tepat dengan melihat
27
faktor-faktor yang relevan dan memang berpengaruh dalam penyusunan
strategi promosi tersebut.
Berdasarkan kerangka kerja proses AHP, penelitian ini diawali dengan
pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun struktur
hierarki. Struktur hierarki yang telah disusun menjadi dasar untuk pembuatan
kuesioner yang diberikan kepada bagian pemasaran. Struktur hierarki harus
sesuai dengan data dan kondisi perusahaan. Kuesioner diberikan untuk
mengetahui pembobotan setiap elemen pada seluruh tingkat struktur hierarki.
Sebuah hierarki yang telah disusun dengan elemen-elemennya menjadi tidak
akan berarti apabila tanpa nilai atau bobot yang menyertainya.
Oleh karena itu metode AHP diperlukan untuk penentuan bobot bagi
elemen di satu level yang akan berpengaruh terhadap bobot elemen pada level
di bawahnya, dan pada akhirnya metode AHP dapat digunakan untuk
menghitung bobot pada setiap level untuk penelitian tujuan seluruhnya.
Metode AHP ini memasukkan aspek kualitatif dan kuantitatif pikiran
manusia. Aspek kualitatif mendefinisikan persoalan dan hierarkinya, dan
aspek kuantitatif mengekspresikan penilaian dan preferensi secara ringkas
dan padat. Proses ini dengan jelas menunjukkan bahwa demi pengambilan
keputusan yang sehat dalam situasi yang kompleks diperlukan prioritas dan
melakukan pertimbangan (trade off).
2.6.1. Kerangka Kerja AHP
Kerangka kerja AHP terdiri dari delapan langkah utama (Saaty,
1991), adapun penjelasan dari setiap langkah adalah sebagai berikut :
1. Definisikan persoalan dan rinci pemacahan yang diinginkan.
2. Struktur hierarki dari sudut pandang manajerial menyeluruh (dari
tingkat-tingkat puncak sampai ke tingkat di mana dimungkinkan
campur tangan untuk memecahkan persoalan itu).
3. Menyusun matriks banding berpasangan. Matriks banding
berpasangan dimulai dari puncak hierarki, yang merupakan dasar
untuk melakukan pembandingan berpasangan antara elemen yang
terkait yang ada dibawahnya. Pembandingan berpasangan pertama
dilakukan pada elemen tingkat kedua terhadap fokus yang ada di
28
puncak hierarki. Menurut perjanjian, suatu elemen yang ada di
sebelah kiri diperiksa perihal dominasi atas yang ada di sebelah
kanan suatu elemen di puncak matriks.
4. Mengumpulkan semua pertimbangan yang diperlukan untuk
mengembangkan perangkat matriks di langkah 3.
Tabel 1. Nilai skala banding berpasangan
Intensitas
Pentingnya
Definisi Penjelasan
1 Kedua elemen sama
pentingnya
Dua elemen
menyumbang sama
besar pada sifat itu
3 Elemen yang satu sedikit
lebih penting daripada
elemen yang lainnya
Pengalaman dan
pertimbangan sedikit
monyokong satu
elemen atas lainnya
5 Elemen yang satu sangat
penting daripada elemen
yang lainnya
Pengalaman dan
pertimbangan dengan
kuat menyokong satu
elemen atas elemen
yang lainnya
7 Satu elemen jelas lebih
penting daripada elemen
yang lainnya
Satu elemen dengan
kuat disokong dan
dominannya telah
terlihat dalam praktik
9 Satu elemen mutlak lebih
penting daripada elemen
yang lainnya
Bukti yang
menyokong elemen
yang satu atas yang
lainnya memiliki
tingkat penegasan
yang tertinggi yang
mungkin menguatkan
2,4,6,8 Nilai-nilai di antara dua
pertimbangan yang
berdekataan
Kompromi
diperhatikan di antara
dua pertimbangan
Kebalikan Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka bila
dibandingkan dengan aktivitas j, maka j memiliki
nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i
Sumber: Saaty, 1991
5. Setelah mengumpulkan semua data banding berpasang itu dan
memasukkan nilai-nilai kebalikannya beserta entri bilangan 1
sepanjang diagonal utama, prioritas dicari dan konsistensi diuji.
29
6. Melaksanakan langkah 3, 4 dan 5 untuk semua tingkat dan gagasan
dalam hierarki tersebut. Matriks pembandingan dalam metode AHP
dibedakan menjadi: (1) Matriks Pendapat Individu (MPI) dan (2)
Matriks Pendapat Gabungan (MPG). MPI adalah matriks hasil
pembandingan yang dilakukan individu. MPI memiliki elemen yang
disimbolkan dengan aij, yaitu elemen matriks pada baris ke-i dan
kolom ke-j. MPI dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Matriks pendapat individu
X A1 A2 A3 ... An
A1 a11 a12 a13 ... a1n
A2 a21 a22 a23 ... a2n
A3 a31 a32 a33 ... a3n
... ... ... ... ... ...
A4 an1 an2 an3 ... ann
MPG adalah susunan matriks baru elemen (gij) yang berasal dari
rata-rata geometrik pendapat-pendapat individu yang rasio
inkonsistensinya lebih kecil atau sama dengan 10 persen, dan setiap
elemen pada baris dan kolom yang sama dari MPI yang satu dengan
MPI yang lain tidak terjadi konflik. MPG dapat dilihat pada Tabel
3.
Tabel 3. Matriks pendapat gabungan
X G1 G2 G3 ... Gn
G1 g11 g12 g13 ... g1n
G2 g21 g22 g23 ... g2n
G3 g31 g32 g33 ... g3n
... ... ... ... ... ...
Gn gn1 gn2 gn3 ... gnn
7. Gunakan komposisi secara hierarkis (sintensis) untuk membobotkan
vektor-vektor prioritas dengan bobot kriteria-kriteria, dan
menjumlahkan semua nilai prioritas terbobot yang bersangkutan
dengan nilai prioritas dari tingkat bawah berikutnya dan seterusnya.
8. Mengevaluasi inkonsistensi untuk seluruh hierarki. Langkah ini
dilakukan dengan mengalikan setiap indeks konsisitensi dengan
prioritas-prioritas kinerja yang bersangkutan dan menjumlahkan
30
hasil kalinya. Hasil ini dibagi dengan pernyataan sejenis yang
menggunakan indeks konsisitensi acak yang sesuai dengan dimensi
masing-masing matriks. Rasio inkonsisitensi hierarki harus bernilai
kurang dari atau sama dengan 10 persen Untuk memperoleh hasil
yang baik. Rasio inkonsisitensi diperoleh setelah matriks diolah
dengan menggunakan program komputer Expert Choice ataupun
dengan bantuan Microsoft Excel.
2.7. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian oleh Riqoh Zakiyah (2008) dengan judul Analisis strategi
Promosi Esia pada PT. Bakrie Telecom Tbk. Menyatakan bahwa kegiatan
promosi yang dilakukan oleh PT. Bakrie Telecom Tbk untuk
mempromosikan produk esia adalah periklanan, penjualan perorangan,
promosi penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat, dan pemasaran
langsung. Faktor-faktor yang teridentifikasi sebagai faktor penyusunan
strategi promosi esia terdiri dari enam faktor yaitu Anggaran Promosi,
Sumber Daya Manusia, Karakteristik Produk, Karakteristik Pasar,
Segmentation, Targeting, Positioning (STP) dan Tingkat Persaingan. Dari
pengolahan AHP didapatkan bahwa AHP didapatkan bahwa STP yang
teridentifikasi sebagai faktor prioritas utama yang mempengaruhi penyusunan
strategi promosi Esia dengan bobot 0,445. Alternatif strategi promosi bagi
Esia yang meningkatkan intensitas promosi above the line, aktif melakukan
below the line, dan alternatif yang paling diprioritaskan bagi Esia adalah
meningkatkan intensitas promosi above the line, baik melalui media cetak
maupun elektronik (0,364).
Penelitian oleh Firsta Yunida (2006) dengan judul Analisis Strategi
Promosi PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) menjelaskan analisis
terhadap faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap penyusunan strategi
promosi perusahaan dilakukan dengan perbandingan eksponensial
(MPE), sedangkan untuk perumusan strategi promosi dilakukan dengan
teknik Analytical Hierarchy Process (AHP) yang mengandalkan pembobotan
dan pendapat para pakar. Tujuan yang ingin dicapai Trans TV dalam promosi
yang dilakukan adalah meningkatkan rating dan audience share serta
31
membangun image dan awareness yang sangat kuat. Alternatif strategi yang
dapat dijalankan Trans TV adalah Trans TV melakukan on air promo yang
ditekankan pada perusahaan sebagai alternatif strategi pilihan pertama dengan
bobot 0,262. Selanjutnya adalah melakukan kegiatan promosi off air lini atas
(0,239), menempatkan on air promo yang disesuaikan dengan skala prioritas
(0,2223), melakukan kegiatan promosi off air lini bawah (0,185) dan aktif
melakukan kerjasama (barter) dengan media cetak maupun elektronik adalah
sebagai alternatif strategi pilihan terakhir dengan bobot 0,091.
Penelitian oleh Ferro Febrianto (2009) dengan judul Analisis Strategi
Promosi dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi
Kasus: LPM Chic’s Music Cabang Condet). Metode analisis data yang
digunakan adalah proses Hierarki Analitik dengan menggunakan bantuan
program Expert Choice 11.5 dan microsoft Excel 2007. Berdasarkan hasil
penelitiannya, terdapat alternatif-alternatif strategi promosi yang
direkomendasikan oleh LPM Chic’s Pusat berdasarkan prioritas adalah
meningkatkan kegiatan sponsorship, yaitu menjalin kerjasama dengan
lembaga-lembaga atau perusahaan lain untuk melakukan kegiatan promosi
(0,267), mengembangkan kegiatan promosi baru yang lebih menarik dengan
mendorong kreativitas komunitas siswa (0,218), mengembangkan kegiatan
penjualan perorangan dengan program member get member (0,209),
melaksanakan kegiatan promosi yang telah dilaksanakan perusahaan
sebelumnya (0,135), lebih aktif berpromosi dengan menggunakan media
periklanan yang memiliki cakupan geografis sesuai dengan wilayah LPM
Chic’s Cabang Condet (0,109) dan yang terakhir keikutsertaan untuk
mendukung kegiatan masyarakat sekitar perusahaan atau mengadakan acara
yang bertemakan kepedulian sebagai bentuk dari kegiatan publisitas dan
humas (0,062).
Penelitian oleh Sri Kurniaty (2007) dengan judul Analisis Strategi
Promosi Pada Perusahaan Jasa Event Organizer (Studi Kasus pada CI
Production PT. CB Media Komunika). Analisis terhadap faktor-faktor, aktor
serta tujuan yang paling berpengaruh terhadap penyusunan strategi promosi
perusahaan dilakukan dengan melalui wawancara, pengamatan dan studi
32
literatur, yang setelah itu didapatkan hasilnya kemudian didiskusikan bersama
dengan pihak perusahaan, sedangkan untuk perumusan strategi promosi
dilakukan dengan teknik Analytical Hierarchy Process (AHP) menggunakan
software Expert Choice 2000 dan Microsoft Excel. Hasil penelitian yang
didapat, prioritas strategi promosi yang dapat dipilih adalah CI Production
perlu meningkatkan kegiatan publisitas dan humas sebagai alternatif strategi
pilihan pertama dengan bobot 0,300. Alternatif selanjutnya adalah
meningkatkan kerjasama dengan media partner (0,292), meningkatkan
kegiatan pemasaran langsung (0,235), meningkatkan kegiatan promosi
terdahulu (0,093) dan meningkatkan kegiatan periklanan sebagai alternatif
strategi terakhir dengan bobot 0,080.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Indonesia pada saat ini dimana zaman semakin maju, masyarakatnya
sangat membutuhkan dan haus untuk dapat menerima informasi secara cepat
walaupun mereka sedang berada pada jarak yang jauh dari tempat asal
informasi tersebut. Sistem informasi yang dapat mengikuti perkembangan
zaman dan memenuhi kebutuhan akan pemerolehan informasi secara cepat,
maka diperlukanlah hal tersebut. Televisi adalah salah satu bentuk teknologi
yang dapat memberikan solusi untuk memenuhi tuntutan zaman sekarang ini
karena televisi dapat memberikan informasi dari jarak yang cukup jauh dan
menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia dalam waktu yang relatif singkat.
Melalui televisi, banyak informasi yang dapat disajikan antara lain informasi
berita-berita aktual, informasi hiburan dan juga memberikan informasi
pendidikan. Perkembangannya untuk memuaskan konsumen hadir televisi
berbayar yang dapat memberikan kemudahan dalam membantu pencarian
informasi.
Bisnis televisi berbayar (pay TV) atau TV kabel (Cable TV) hadir di
Indonesia sejak 16 tahun lalu dan menambah semarak bisnis hiburan melaui
media layar kaca, sebelumnya masyarakat hanya mengenal TV free to air
yang dapat dinikmati secara gratis. Hal ini disebabkan televisi berlangganan
memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan media penyiaran lainnya.
Kapasitas saluran televisi kabel yang semakin lebar menjadikan televisi
berbayar dapat menampung lebih banyak channel. Secara umum bisnis
televisi berbayar di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup baik.
Hal ini ditunjukkan dengan jumlah pelanggan yang terus bertambah, jika pada
2003 tercatat baru 204 ribu pelanggan, maka pada 2007 sudah melonjak
menjadi 596 ribu pelanggan. Peningkatan jumlah pelanggan ini terutama
didorong oleh masuknya pemain-pemain baru ke dalam bisnis ini. Salah
satunya TELKOMVision yang merupakan salah satu anak perusahaan
Telkom yang bergerak di bidang televisi berbayar, baik satelit (direct to
home), maupun TV kabel (pay digital CATV broadband).
34
PT Telkom sebagai salah satu penyelenggara jasa telekomunikasi
terbesar di Indonesia harus dapat memenuhi segala permintaan konsumen
yang berkaitan dengan teknologi informasi dan telekomunikasi. Salah satu
layanan yang harus disediakan oleh PT Telkom adalah layanan multi media
yang mampu menyediakan informasi dari berbagai belahan dunia secara cepat
dan akurat. PT Telkom mewujudkan layanan yang mengusung teknologi HFC
ini dengan brand TELKOMVision lewat PT Indonusa Telemedia.
TELKOMVision dapat menyediakan berbagai layanan Multi Media seperti :
layanan TV Satelit, Jaringan Internet, Telepon dan TV berbayar. TV berbayar
merupakan saluran televisi komersial yang dapat dinikmati dengan cara
berlangganan. Penggunaan televisi kabel atau satelit berdampak pada kualitas
penerimaan gambar maupun suara yang lebih jernih bila dibandingkan
dengan televisi rumahan biasa. Selain itu, sistem televisi berbayar ini
memiliki keungggulan dalam hal kemampuan interaksi dengan pelanggan.
Sistem interaktif ini dimungkinkan dengan adanya sistem navigasi yang
memungkinkan pelanggan untuk memilih dan mengaktifkan aplikasi yang
dipilih. Keunggulan-keunggulan inilah TELKOMVision berani memberikan
jaminan layanan yang prima dan berkualitas disbanding produk lain yang
sejenis. Persaingan dalam pertelevisian membuat TELKOMVision harus
melakukan inovasi di daerah masyarakat urban atau perkotaan, maka dalam
memenuhi permintaan tersebut TELKOMVision menghadirkan YES TV di
tengah masyarakat Indonesia. Kelebihan yang diberikan yaitu pada parabola
berukuran kecil membuat TELKOMVision menjadi fleksibel di daerah
perkotaan.
PT Indonusa Telemedia sebagai anak perusahaan PT Telkom dalam
memperkenalkan produknya TELKOMVision-YES TV ke tengah masyarakat
luas dan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam industri
pertelevisian berbayar perlu melaksanakan promosi sebagai media
komunikasi pemasaran dengan menggunakan strategi bauran promosi yang
terdiri dari iklan, publisitas dan humas, promosi penjualan, penjualan
perorangan, dan pemasaran langsung. promosi dapat menyampaikan dan
mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran yang diinginkan.
35
Berdasarkan hal tersebut di atas, penelitian ini berfokus pada
identifikasi atribut-atribut dengan menggunakan metode AHP yang mencakup
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan penyusunan strategi
promosi, aktor-aktor yang terlibat dalam menyusun strategi promosi, tujuan
yang ingin dicapai sebagai hasil dari penyusunan strategi promosi, dan
alternatif yang disarankan dalam menyusun keputusan strategi promosi. Hasil
dari identifikasi atribut tersebut akan digunakan untuk membantu penyusunan
struktur hierarki. Perolehan dari pembobotan dan penghitungan pendapat
pada struktur hierarki tersebut akan menghasilkan alternatif yang dipilih
sebagai prioritas utama karena memiliki bobot tertinggi sehingga diharapkan
strategi promosi tersebut dapat dijadikan pertimbangan atau rekomendasi bagi
perusahaan. Pertimbangan menggunakan AHP karena dengan metode ini,
suatu masalah dipandang dalam suatu kerangka berpikir yang terorganisir dan
sederhana, sehingga memungkinkan untuk mengambil keputusan yang
efektif. Kerangka pemikiran ini dapat dilihat pada Gambar 4.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada PT Indonusa Telemedia
(TELKOMVision-YES TV) yang berlokasi di Plasa Telkom Building Jl.
Prof. Dr.Supomo No. 139 Jakarta 12810, Indonesia. Pemilihan objek
penelitian ditentukan secara purposive (sengaja), dengan mempertimbangkan
peminat terhadap industri media TV berbayar yang ingin digeluti oleh
penulis. TELKOMVision-YES TV adalah salah satu perusahaan jasa media
yang memiliki perkembangan cukup pesat selama 3 tahun berdirinya
(TELKOMVision, sedangkan YES TV baru sekitar kurang lebih 1 tahun).
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April.
36
Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian
TELKOMVision-YES TV
PT Indonusa Telemedia
Bauran promosi yang
digunakan perusahaan
Penyusunan Struktur
Hierarki
Pembobotan dan
penghitungan pendapat
Identifikasi atribut-atribut
dengan menggunakan
metode AHP
Faktor-faktor yang
berpengaruh
terhadap keputusan
penyusunan strategi
promosi
Aktor-aktor
yang terlibat
dalam
menyusun
strategi promosi
Tujuan yang
ingin dicapai
sebagai hasil dari
penyusunan
strategi Promosi
Alternatif
yang
disarankan
Pemilihan strategi promosi
TELKOMVisison-YES TV berdasarkan
alternatif yang ada dengan prioritas
utama yang memiliki bobot tertinggi
Rekomendasi kebijakan
strategi promosi bagi
perusahaan
37
3.3. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Jenis data berdasarkan sumbernya yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh melalui:
a. Wawancara langsung secara mendalam dengan pihak-pihak perusahaan
yang berkaitan dengan masalah promosi serta melalui pengamatan
langsung atau observasi.
b. Kuesioner yang diberikan kepada responden sebagai alat untuk
memperoleh data yang diperlukan dan diisi oleh orang-orang yang terlibat
atau terkait secara langsung dan benar-benar mengetahui permasalahan
yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan promosi jasa
TELKOMVision-YES TV pada PT Indonusa Telemedia Jakarta.
Kuesioner yang disebarkan berupa daftar tabel matriks perbandingan
berpasangan yang telah tersusun rapih agar tidak membingungkan
responden karena tujuannya jelas.
Data sekunder merupakan data pelengkap data primer yang diperoleh
dari pustaka dan literatur yang relevan dengan penelitian, baik dari
perusahaan, internet, buku-buku, majalah dan bahan-bahan penunjang
lainnya.
3.4. Metode Pengambilan Sampel
Responden yang dipillih untuk menjawab kuesioner AHP dilakukan
secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan responden merupakan aktor
atau pelaku yang mengetahui secara detail strategi promosi yang dijalankan
perusahaan. Responden terdiri dari bagian promosi (departemen sales and
marketing) dan perwakilan dari departemen lain yang menyangkut kegiatan
promosi (finance and administration).
Metode AHP tidak memiliki perumusan tertentu untuk mengambil
jumlah sampel, hanya ada batas minimum yaitu dua orang responden. Jumlah
responden terdiri dari 4 orang dengan pertimbangan bahwa mereka cukup
kompeten dalam mewakili keseluruhan populasi. 4 orang terdiri dari 3 orang
praktisi, 1 orang akademisi. Keputusan tersebut didasarkan pada keinginan
38
peneliti untuk menggabungkan pendapat dari segi teori dan praktik serta
ditujukan agar hasil yang diperoleh lebih seimbang dan netral. Praktisi
berasal dari TELKOMVision-YES TV yaitu Marketing Communication
Manager, Corporate Sales Manager dan AssMgr. Finance & bill co.,
sedangkan akademisi berasal dari instansi pendidikan yaitu dosen Institut
Pertanian Bogor.
3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data dimulai dengan wawancara kepada
pihak-pihak terkait yang mengetahui jalannya penyusunan keputusan strategi
promosi dan pelaksanaanya dalam memajukan kegiatan usaha perusahaan.
Wawancara yang dilakukan berfungsi untuk mendapatkan data dan informasi
mengenai faktor, aktor, tujuan dan alternatif yang mempengaruhi penyusunan
keputusan strategi promosi dan digunakan untuk menyusun struktur hierarki
serta hal-hal lain yang dibutuhkan dalam penelitian. Kuesioner diberikan
untuk mengetahui pembobotan pada seluruh tingkat dalam struktur hierarki.
Hasil pengolahan data primer ini dimulai dengan memeriksa terlebih dulu
kekonsistenan pembobotan yang diberikan responden. Kemudian setelah
masing-masing pembobotan per individu terbukti konsisten, keseluruhan
pembobotan oleh masing-masing individu akan digabungkan dalam satu
matriks gabungan. Setelah itu matriks gabungan inilah yang akan diukur
kembali pembobotannya lewat mekanisme perhitungan AHP dalam Expert
Choice dan Microsoft Excel yang akan melahirkan pengolahan data vertikal
dan pengolahan horizontal. Hasil pengolahan vertikal yang menjadi dasar
pemilihan alternatif strategi promosi, sedangkan hasil pengolahan data
horizontal memperlihatkan keterkaitan dan tingkat pengaruh antara satu
faktor dalam satu tingkat hierarki dengan elemen lain dalam tingkat hierarki
dibawahnya. Data yang terkumpul akan diproses dengan tekhnik AHP
menggunakan software Expert Choice versi 11 dan Microsoft Excel 2007.
Pengolahan data dengan menggunakan metode AHP dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pengolahan Horizontal
1. Penentuan Vektor Prioritas
39
Vektor Prioritas dapat dihitung dengan rumus :
………………………………………....(1)
Dengan terlebih dahulu mencari vektor eigennya :
................................................................(2)
dengan : aij = elemen MPB pada baris ke-i dan kolom ke-j
n = jumlah elemen yang diperbandingkan
2. Uji Konsistensi
Konsistensi penilaian responden diuji dengan tolak ukur berupa
nilai indeks konsistensi (CI) dan rasio konsistensi (CR).
................................................................(3)
dengan : CI = indeks konsistensi
λmax = eigen value maksimum
n = jumlah elemen yang diperbandingkan
Sedangkan,
CR= ................................................................(4)
Nilai RI (Random Indeks) dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Nilai random indeks
N 1 2 3 4 5 6 7
RI 0,00 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32
N 8 9 10 11 12 13 14
RI 1,41 1,45 1,49 1,51 1,48 1,56 1,57
Sumber: Fewidarto, 1996
Batasan diterima tidaknya konsistensi suatu matriks sebenarnya
tidak ada yang baku. Berdasarkan eksperimen dan pengalaman,
tingkat inkonsisitensi sebesar 10 persen ke bawah adalah tingkat
yang masih bisa diterima (Saaty, 1991). Fewidarto (1996)
menjelaskan bahwa jika tingkat inkonsisitensi sebesar 10 persen ke
bawah tidak dicapai maka dapat digunakan batas yang lebih besar
atau bahkan rataan CR dari penilaian pakar. Penelitian ini memiliki
40
batas tingkat inkonsistensi ditetapkan sebesar 15 persen. Selain itu
harus ada revisi pendapat karena tingkat inkonsistensi yang terlalu
besar dapat menjurus pada suatu kesalahan.
3. Revisi Pendapat
Apabila indeks konsistensi cukup tinggi dapat dilakukan revisi
terhadap judgment responden yaitu dengan mencari deviasi RMS
dan barisan (aij) dan (Wi/Wj) dan merivisi judgement pada baris
yang mempunyai nilai terbesar.
Max i
4. Penyusunan Matriks Gabungan
Matriks penilaian gabungan merupakan matriks baru yang elemen-
elemen matriksnya (gij) berasal dari rataan geometrik elemen
matriks penilaian individu yang rasio konsistensinya memenuhi
syarat.
Rumus rataan geometrik adalah sebagai berikut :
................................................................(5)
dengan : n = jumlah responden (pakar)
aij(k) = sel penilaian setiap pakar
5. Penentuan Matriks Gabungan
b. Pengolahan Vertikal
Pengolahan vertikal digunakan untuk menyusun prioritas pengaruh
setiap elemen pada tingkat hierarki keputusan tertentu terhadap
sasaran utama. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
NPpq= Di mana:
NP= Nilai Prioritas
p= elemen
q= level
NPpq= nilai prioritas suatu elemen pada level tertentu.
41
k= elemen yang berhubungan dengan suatu elemen pada level
tertentu tersebut, k= 1, 2, 3, ..., n.
NP(k,q-1)= nilai prioritas elemen pada level sebelumnya yang
berhubungan dengan suatu elemen pada level tertentu
tersebut
NP(p,q)= nilai prioritas elemen tertentu tersebut terkait dengan
elemen lain pada level yang sama.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Umum TELKOMVision-YES TV
PT Indonusa Telemedia yang lebih dikenal dengan
produknya TELKOMVision-YES TV sebagai anak perusahaan PT
Telekomunikasi Indonesia, tbk (Telkom) didirikan pada tanggal 07
Mei 1997 yang bekerja sama dengan PT Datakom Asia, PT
Rajawali Citra Televisi Indonesia, dan PT Telekomindo
Primabhakti c.q. PT Megacell Media dengan komposisi
kepemilikan saham hampir seimbang 20%-30%. Perseroan efektif
mulai beroprasi sejak bulan Desember 1999. Pada bulan Mei 2003
terjadi perubahan kepemilikan saham perseroan dimana PT
TELKOM, Tbk menjadi pemilik saham mayoritas sebesar 65,76%
dan mulai diperkenalkannya brand image perseroan yang baru
yaitu TELKOMVision. PT Telkom melanjutkan proses akuisisi
terhadap saham-saham PT RCTI dan PT Megacell sehingga
kepemilikan saham PT Telkom menjadi sebesar 95,68% pada tahun
2005 dan Telkom mulai serius mengembangkan TELKOMVision
sebagai salah satu portofolio strategi TELKOM.
Pada tahun 2006 dilakukan restrukturisasi perseroan
dengan melakukan penambahan modal agar fundamental keuangan
TELKOMVision lebih sehat dan diikuti pula dengan penggantian
pengurus agar lebih sesuai dengan lingkungan bisnis sehingga
dapat memacu dan mengejar ketertinggalan dengan kompetitor lain
yang sudah melakukan ekspansi dalam bisnis media, hiburan dan
internet. Pada bulan Juli 2007, PT Indonusa Telemedia melangkah
maju dengan meluncurkan layanan Pay TV Pra Bayar pertama di
Indonesia dengan brand name TELKOMVision dengan terlebih
dahulu melakukan upgrade Head End DTH, perubahan LOGO dan
tagline baru dengan motto “Ini Baru Beda”. Sistem Pra Bayar
tersebut memungkinkan pelanggan memiliki keleluasaan
43
menikmati tayangan sesuai dengan pilihan dan harga yang sesuai
dan terjangkau.
Pada bulan Agustus 2008 PT Telekomunikasi Indonesia,
tbk melalui anak perusahaan PT Multimedia Nusantara mengambil
alih saham TELKOMVision milik Datakom Asia sehingga
komposisi kepemilikan saham saat ini menjadi PT Telekomunikasi
Indonesia sebesar (98,75%) dan PT Multimedia Nusantara
(“Metra”) sebesar (1,25%). Pada tanggal 6 Januari didirikan produk
YES TV dan tepat pada tanggal 2 April 2009, PT Indonusa
Telemedia meluncurkan produk terbarunya yaitu YES TV, “Your
Edutainment Solution”. YES TV merupakan layanan TV
berlangganan yang menghadirkan berbagai tayangan mancanegara
dengan paket yang fleksibel dan terjangkau dan menggunakan
parabola berdiameter kecil, hanya 1 m. Paket yang ditawarkan
berupa paket pre-paid dan iuran berlangganan. Paket iuran
berlangganan antara lain paket Perak, perunggu, emas (all
channels). Selain itu juga terdapat paket A La Carte (Paket Sinema
1, Sinema 2, paket NHK). YES TV merupakan solusi bagi
masyarakat urban yang mengedepankan berbagai teknologi
futuristik, dan haus akan informasi yang bernilai tinggi
(TelkomVision, 2010).
4.1.2 Visi dan Misi TELKOMVision-YES TV
Visi dari TELKOMVision-YES TV adalah menjadi
perusahaan televisi prabayar terkemuka di Indonesia. Memberi
pelayanan yang bernilai dan berkualitas kelas dunia dan
membangun tim yang professional dan berkompeten merupakan
misi dari TELKOMVision-YES TV. Nilai-nilai yang dimiliki
TELKOMVision-YES TV berupa integritas, akuntabilitas,
kemauan untuk berkembang, inovasi, dan kemauan untuk berubah.
44
4.1.3 Struktur Organisasi TELKOMVision-YES TV
PT Indonusa Telemedia (TELKOMVision-YES TV)
merupakan anak perusahaan dari PT Telekomunikasi Indonesia,
tbk (Telkom) dimana setiap perusahaan maupun organisasi sudah
pasti mempunyai struktur organisasi. Hal ini bertujuan untuk
menciptakan efesiensi dan efektifitas dari setiap karyawan serta
unit kerja melalui program kerja dan kegitan operasional yang
terperinci serta jelas agar dapat sukses dalam mencapai tujuan
perusahaan atau organisasi. Struktur Organisasi TELKOMVision-
YES TV dapat dilihat pada lampiran 1.
TELKOMVision-YES TV memiliki struktur organisasi
yang terdiri atas President Director yang dibantu oleh Finance &
admin Director, Content & IT Director, Sales & Marketing
Director. Setiap Director membawahi General Manager dan
manager-manager yang siap membantu perusahaan menjalankan
usaha bisinisnya. Manager-manager dari setiap divisi akan dibantu
staff umum yang bertugas membantu setiap divisi.
4.1.4 Sumber Daya Manusia TELKOMVision-YES TV
Manajemen TELKOMVision-YES TV selalu berkeinginan
melakukan yang terbaik dalam setiap pelayanan terbukti dari
kepemilikan perusahaan terhadap sumber daya manusia yang
terlatih dan memiliki keahlian dalam setiap bidangnya. Program
perekrutan yang dilakukan dengan cara open recruitment dari
seluruh Indonesia baik tenaga yang berpengalaman, fresh
graduate, ataupun yang baru masuk di dunia TV Pra Bayar atau
hiburan (belum berpengalaman). Perusahaan membuka peluang
yang sangat luas untuk merekrut dari lulusan (fresh graduate)
program sarjana dengan pemikiran bahwa tenaga-tenaga segar ini
dapat menjadi sumber kreatifitas yang penuh gairah.
TELKOMVision-YES TV memiliki 417 karyawan di
pusatnya, Jakarta. Usia para karyawan didominasi kisaran umur
20-45, dengan proporsi pegawai wanita berbanding pria adalah 40:
45
60. Tingkat pendidikan TELKOMVision-YES TV berjenjang
dengan presentasi terbesar adalah lulusan S1 (70 persen).
4.1.5 Kepemilikan TELKOMVision-YES TV
PT Indonusa Telemedia merupakan perusahaan swasta
nasional yang bergerak dalam bidang Jasa Penyiaran TV
Berlangganan dengan memiliki ijin penyelenggara siaran berbasis
kabel dan Satelit. Layanan TV berlangganan berbasis Kabel
cakupan layanannya telah tersebar dibeberapa kota besar di
Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar
dan beberapa kota besar lainnya, sedangkan untuk TV
Berlangganan yang berbasis satelit atau DTH (Direct to Home)
mempunyai cakupan siaran di seluruh wilayah Indonesia yang ter-
cover dalam jaringan Satelit Telkom-1. PT Indonusa Telemedia
didirikan sejak tanggal 07 Mei 1997 hingga tahun 2008 telah
mengalami beberapa kali perubahan baik dari susunan pengurus
perseroan maupun kepemilikan saham, perubahan tersebut terjadi
seiring dinamika dan regulasi bisnis yang berkembang sangat cepat
agar perusahaan tetap survive (going concern) dalam menyongsong
bisnis multimedia di masa mendatang.
Stasiun Pemancar yang dimiliki TELKOMVision-YES TV
sebanyak 5 buah yang tersebar di berbagai kota seperti: Jakarta,
Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Cibinong. Pemilihan pemasangan
transmisi yang di pasang di titik-titik strategis tersebut memiliki
alasan agar TELKOMVision-YES TV dapat menjangkau siaran
hingga di seluruh Indonesia. Terbukti dari pengguna
TELKOMVision-YES TV yang tersebar di berbagai Pulau di
Indonesia dengan persentase sebesar 37% untuk wilayah Jawa,
20% untuk wilayah Sumatra, serta secara berturut-turut 14%, 12%,
12%, 5% untuk wilayah Sulawesi, Kalimantan, Papua dan Maluku,
serta Bali yang termasuk di dalamnya Nusa Tenggara Timur dan
Nusa Tenggara Barat.
46
4.2. Kegiatan Pemasaran TELKOMVision-YES TV
Divisi sales dan marketing memiliki peranan yang penting dalam
kemajuan TELKOMVision-YES TV. Divisi ini bertanggung jawab
menjual waktu siaran kepada pemasang iklan dan mencapai pelanggan
sasaran sehingga akan menghasilkan pendapatan yang cukup agar stasiun
penyiaran dapat beroperasi secara kompetitif dan menghasilkan
keuntungan bagi stasiun tersebut, baik pemilik ataupun karyawan yang
berada dalam naungan stasiun tersebut.
Kegiatan pemasaran yang dilakukan TELKOMVision-YES TV
dapat berupa:
1. Sales mempunyai tugas untuk menjembatani perusahaan (stasiun)
dengan relasi bisnis serta melakukan kontak servis secara langsung
dengan klien, menjual slot iklan serta mencapai target penjualan.
2. Marketing Service bertugas untuk membangun jalur penjualan,
Membuat skema harga, mengembangkan pengemasan paket-paket
yang menarik untuk dijual kepada pelanggan. Paket-paket tersebut
diklasifikasikan dalam paket perunggu, perak, dan emas.
3. Traffic bertugas untuk mengatur alur penempatan iklan pada jadwal
siaran dari client-client yang mempercayai TELKOMVision-YES TV
sebagai media beriklan sesuai dengan keinginan atau kesepakatan yang
telah dibicarakan. Bagian ini bertanggung jawab untuk menayangkan
suatu iklan secara tepat waktu. Salah satu tanggung jawab bagian
Traffic adalah memisahkan waktu penayangan suatu iklan dengan iklan
pesaingnya (kompetitor).
4. Promotion departemen yang bertugas untuk menginformasikan
program acara dan juga perusahaan baik secara on air ataupun off air.
Promosi dilkakukan perusahaan kepada pelanggan mengenai produk
yang dikeluarkan oleh TELKOMVision-YES TV baik berupa paket-
paket maupun voucher. Alasan inilah, maka bagian promosi harus
bekerja keras dan melakukan segala cara untuk menarik sebanyak
mungkin audiens.
47
4.3. Kegiatan Promosi TELKOMVision-YES TV
4.3.1 Bauran Promosi
Kegiatan promosi merupakan suatu kegiatan yang sangat
penting untuk dilakukan oleh perusahaan sehingga semua produk
jasa yang dihasilkan TELKOMVision-YES TV dapat menjadi
keuntungan bagi perusahaan. Kombinasi bauran promosi yang
dilakukan TELKOMVision-YES TV adalah sebagai berikut:
a. Periklanan
TELKOMVision-YES TV melakukan kegiatan
periklanan melalui media koran, brosur dan poster yang di
pasang di lokasi-lokasi strategis. Dengan melakukan promosi
pada media tersebut TELKOMVision-YES TV memiliki
jangkauan yang luas. TELKOMVision-YES TV juga
menggunakan media televisi baik stasiun sendiri atau stasiun
TV lokal. Promosi yang dilakukan TELKOMVision-YES TV
memiliki tujuan untuk menginformasikan dan juga membujuk
audien agar menggunakan produk jasa yang dikeluarkan
TELKOMVision-YES TV. Periklanan melalui media internet
digunakan TELKOMVision-YES TV dalam bentuk website
yang cukup lengkap dan memadai, website tersebut dikelola
oleh perusahaan yang berisikan company profile, visi dan misi
perusahaan, layanan, customer service, dan contact. Periklanan
dapat juga menggunakan stasiun televisi sendiri dalam bentuk
iklan atau pengumuman singkat promosi atau barter dengan
media partner lainnya untuk mempromosikan produk jasa
perusahaan.
b. Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Kegiatan promosi dengan personal selling merupakan
kegiatan promosi yang sering digunakan oleh
TELKOMVision-YES TV. Kegiatan promosi penjualan
tersebut dilakukan dengan promosi langsung berupa tatap
muka, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menginformasikan
48
langsung kepada sasaran konsumen yang dituju. Tujuan dari
kegiatan personal selling ini adalah untuk menyampaikan
informasi berupa paket atau voucher serta kelebihan-kelebihan
yang bersangkutan dengan produk dari TELKOMVision-YES
TV, sehingga konsumen akan merasa tertarik menggunakan
produk jasa TELKOMVision-YES TV untuk memenuhi
kebutuhan sesuai kemampuan.
TELKOMVision-YES TV melayani dua tipe konsumen
yang sangat berbeda yaitu audiens atau pemirsa dan pemasang
iklan. Terhadap audiens, Personal selling dapat dilakukan oleh
tenaga-tenaga penjualan di tempat-tempat yang ramai
dikunjungi oleh calon pelanggan, seperti di gerai-gerai
TELKOM, pusat perbelanjaan, dan tempat-tempat strategis
lainnya. Tenaga-tenaga penjualan tersebut dapat memberikan
penjelasan mengenai produk jasa dari TELKOMVision-YES
TV, sehingga diutamakan memiliki kemampuan
berkomunikasi dengan baik dan memiliki penampilan yang
menarik.
c. Promosi penjualan
TELKOMVision-YES TV melakukan promosi
penjualan karena dianggap dapat menarik konsumen dalam
menggunakan produk jasa. Promosi penjualan membuat
TELKOMVision-YES TV memiliki keunggulan di banding
pesaing yang ada. Promosi penjualan yang diberikan
TELKOMVision-YES TV dapat berupa sampel berupa 2 bulan
free, hadiah dari programmers yang memasangkan channel-
nya pada TELKOMVision-YES TV dengan melakukan kuis,
kontes atau undian. Promosi penjualan lain yang dilakukan
TELKOMVision-YES TV berupa penggantian perangkat
apabila perangkat yang dipinjamkan perusahaan mengalami
kerusakan.
49
d. Publisitas dan hubungan masyarakat
Berkaitan dengan upaya TELKOMVision-YES TV
membangun citra perusahaan yang baik di mata masyarakat,
promosi dilakukan pula dengan publisitas dan public relation.
Publisitas yang dilakukan TELKOMVision-YES TV dengan
mempromosikan kegitan, keunggulan atau prestasi melalui
media massa yang diharapkan dapat menimbulkan apresiasi
atau kesan positif bagi khalayak. Menciptakan dan
mempertahankan citra perusahaan dan produk yang positif
public relation yang dijalankan TELKOMVision-YES TV
dapat berupa: press relation dengan menginformasikan
program-program setahun ke depan pada media, product
publicity yakni di acara atau pameran dari Telkom group
dimana akan ada penayangan produk TELKOMVision-YES
TV di TV besar yang di pasang selama acara atau pameran
berlangsung, lobbying dengan staff pemerintah sehingga
TELKOMVision-YES TV mendapatkan hak siar sebagai TV
berlangganan, dan counselling dari pihak perusahaan induk
yaitu PT Telekomunikasi Indonesia, tbk.
e. Pemasaran langsung
Promosi melalui pemasaran langsung dilakukan
TELKOMVision-YES TV dengan menggunakan media
elektronik seperti telephone, fax dan email. Cara ini biasanya
dilakukan untuk tindak lanjut setelah ada pertemuan tatap
muka dengan calon konsumen. Pemasaran langsung dapat
digunakan untuk meyakinkan konsumen lebih lanjut mengenai
produk jasa yang ditawarkan perusahaan. Hal ini merupakan
cara TELKOMVision-YES TV agar tidak kehilangan
konsumen karena adanya kontak secara langsung yang
berkesinambungan dengan para konsumen. Email digunakan
untuk melayani konsumen dengan mengirimkan pesan atau
50
menerima pesan dari calon konsumen ataupun konsumen
pengguna.
4.3.2 Promosi On Air
Promosi on air adalah kegiatan promosi yang dilakukan
perusahaan untuk menginformasikan tentang acara-acara atau
program yang dimiliki oleh stasiun televisi tersebut. Promosi on air
yang dilakukan di dalam stasiun sendiri merupakan cara yang
paling cepat dan paling mudah dilakukan karena audiens sedikit
banyak sudah tersedia. Promosi di stasiun sendiri bertujuan
memberitahu dan mengingatkan audiens untuk terus mengikuti
program lain yang akan atau segera ditayangkan.
1. Bumper: materi promosi atau sebuah pengumuman singkat,
biasanya 2 sampai 15 detik, ditempatkan di antara jeda dalam
program dan iklan perusahaan komersial. Bumper ini terbagi
menjadi dua jenis yaitu still bumper dan moving bumper. Still
bumper adalah materi promosi yang tidak bergerak, biasanya
digunakan untuk menginformasikan hari besar dalam kalender
Nasional. Moving bumper adalah materi promosi yang
bergerak, biasanya mengenai produk dari TELKOMVision-
YES TV berupa paket dan voucher yang tersedia.
2. Filler dan public service announcement (PSA): filler adalah
materi promosi berisikan pesan yang ditujukan pada stasiun
televisi itu sendiri, sedangkan PSA adalah materi promosi
berisikan pesan yang ditujukan untuk masyarakat dan stasiun
televisi itu sendiri, dapat juga menggunakan banners.
3. Greetings : materi promosi yang berhubungan dengan event
istimewa berbentuk sapaan dari TEKOMVision-YES TV,
public figur ataupun direksi dari perusahaan pusat.
Kegiatan promosi on air yang dilakukan TELKOMVision-
YES TV sekarang ini adalah sebagai berikut:
1. Program baru
Sinopsis film baru di channel 1
51
2. Program reguler
Production house yang memberikan izin penayangan, seperti
yang ada di channel 2.
3. Inhouse Program
Meningkatkan jumlah promosi program inhouse produksi dan
program pemberitaan (news), misalnya TELKOMVision-YES
TV inhouse program dapat berupa komentator atau kuis yang
berada pada pertandingan unggulan setengah jam sebelum atau
setengah jam sesudah.
4.3.3 Promosi Off Air
Promosi off air adalah kegiatan promosi yang dilakukan
dengan mengadakan acara-acara di luar studio. Kegiatan promosi
off air ditujukan untuk para audien dengan tingkat loyalitas yang
tinggi juga sebagai salah satu bentuk pendekatan kepada
masyarakat. Kegiatan promosi off air yang dilakukan, seperti:
1. Website
Departemen promosi bekerja sama dengan bagian teknologi
informasi untuk melakukan promosi online melalui website di
www.yestv.com dan www.telkomvision.com
2. Media bukan TV
Media yang digunakan mencakup 2 kategori yaitu elektronik
(radio) dan cetak (koran, majalah, flyers, banner dan lain
sebagainya). Kerjasama yang dibangun dengan media bukan
TV dibagi menjadi cross dan non cross. Kerjasama cross
promotion, tidak mengeluarkan biaya sama sekali dan bentuk
kerjasamanya dilakukan sesuai kesepakatan. TELKOMVision-
YES TV pernah melakukan kerjasama ini dengan koran
Jakarta Group.
3. Event
Event yang diselanggarakan langsung kepada audiens, seperti:
nonton bareng dan kolaborasi Telkom atau anak perusahaan
Telkom ketika mengadakan suatu acara.
52
4.3.4 Pembiayaan Promosi
Penentuan anggaran promosi, TELKOMVision-YES TV
cenderung menggunakan metode persentase penjualan (percantage-
of-sales method). Penggunaan metode persentase penjualan
mempunyai keunggulan, yaitu mudah untuk digunakan dan
membantu manajemen memikirkan hubungan antara pengeluaran
promosi, harga jual, dan laba per unit. TELKOMVision-YES TV
menggunakan keuntungan yang diperoleh, sponshorship, dan
perusahaan induk yaitu PT Telekomunikasi Indonesia untuk
digunakan sebagai dana promosi.
4.4. Lingkungan Internal Perusahaan
4.4.1 Segmentation, Targeting, Positioning (STP)
TELKOMVision-YES TV sebagai TV berbayar akan
memasuki pasar yang heterogen, maka dari itu perusahaan harus
menyusun strategi untuk memperoleh pangsa pasar dengan cara
menentukan pelanggan sasaran mana yang akan dituju. Segmentasi
konsumen merupakan hal yang penting untuk dilakukan
perusahaan sehingga perusahaan dapat melayani konsumen dengan
baik dan tercipta kepuasan konsumen. TELKOMVision hadir
sebagai TV voucher pertama di Indonesia memiliki segmen
menengah bawah sampai bawah bagian bawah di SES (Social-
Economic Status) Level B, C+ dan C-. Sedangkan YES TV
persembahan terbaru dari TELKOMVision sebagai dedikasinya
untuk memenuhi permintaan konsumen di derah perkotaan
memiliki segmen atas bagian atas sampai bawah bagian atas di SES
(Social-Economic Status) Level A, B+, C+. Target konsumen
dilakukan dengan cara memilih segmen konsumen yang akan
menjadi fokus kegiatan promosi perusahaan.
Memenuhi kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki
pelanggan maka TELKOMVision-YES TV menyesuaikan dengan
pasar sasaran yang dituju. Target TELKOMVision-YES TV
melayani berbagai jenis program keluarga maupun program-
53
program yang secara khusus melayani kebutuhan yang berbeda dari
tiap anggota keluarga yaitu pria, wanita, kelompok muda, remaja
hingga anak-anak. Pelayanan dalam pemenuhan kebutuhan dari
TELKOMVision-YES TV dibuktikan dengan channel-channel
pilihan yang dimiliki dan dikemas secara menarik untuk keluarga
baik dari film, olah raga, hiburan, berita, pendidikan, sampai siaran
untuk anak-anak.
TELKOMVision-YES TV telah memiliki pernyataan
positioning mereka sendiri. Pernyataan tersebut dapat membentuk
citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas (di antara
para pesaing) di dalam benak pelanggan sasarannya. Positioning
yang TELKOMVision miliki berupa “Ini Baru Beda!”, sedangkan
positioning yang YES TV miliki berupa “your edutainment
solution”. Pernyataan tersebut diharapkan dapat menempatkan
TELKOMVision-YES TV dalam pikiran, daya imajinasi sehingga
masyarakat memiliki penilaian tertentu terhadap perusahaan yang
berfokus terhadap pemilihan produk jasa TELKOMVision-YES
TV.
4.4.2 Marketing mix
a. Produk (Product)
TELKOMVision-YES TV memberikan pelayanan
berupa produk TV berlangganan kepada pelanggan dengan
kemudahan melalui paket dan pilihan voucher. Paket yang
disediakan YES TV terdiri dari paket perak, perunggu, emas,
dan paket A La Carte. Produk yang disediakan
TELKOMVision-YES TV merupakan produk jasa yang
menghibur dan bersifat tidak berwujud yang memberi nilai
sehingga hanya konsumen itu sendiri yang dapat
merasakannya.
Produk yang TELKOMVision-YES TV berikan hanya
dapat dirasakan ketika konsumen mengunakan langsung
produk tersebut. Paket dan pilihan voucher yang diberikan
54
TELKOMVision-YES TV merupakan usaha yang diberikan
untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan konsumen.
TELKOMVision-YES TV juga memberikan fasilitas pinjaman
perangkat berupa parabola dan decorder.
b. Harga (Price)
TELKOMVision-YES TV berusaha untuk menawarkan
harga yang menarik dan sesuai dengan kondisi pasar.
Penentuan harga dalam penyediaan jasa TV berlangganan
menjadi masalah yang cukup dipertimbangkan oleh perusahaan
karena pihak dari manajemen perusahaan juga perlu
memperhatikan kemampuan konsumen sasaran yang akan
melakukan pembelian jasa TELKOMVision-YES TV.
TELKOMVision sebagai TV voucher pertama di
Indonesia menyediakan pilihan voucher yang beragam kepada
pelanggan mulai dari voucher seharga Rp. 30.000,- (paket
berita) sampai dengan Rp. 300.000,- ( paket combo).
TELKOMVision-YES TV sebagai TV berlangganan
memberikan penawaran harga di paket Perunggu (Rp.
125.000,-), perak (Rp. 199.000,-), dan Emas (Rp. 275.000,-),
sedangkan paket A La Carte yang terbagi di beberapa paket
memiliki kisaran harga Rp. 50.000,- sampai Rp. 80.000,-.
Kemudahan ini diharapkan akan memberikan kepuasaan
kepada pelanggan sehingga akan tercipta loyalitas pelanggan
kepada perusahaan.
TELKOMVision memberikan kemudahan dan
kepuasan bagi pelanggan dengan mengembangkan berbagai
model pembayaran, Voucher TELKOMVision sudah dapat
dibeli melalui agen TELKOMVision, di 2700 kantor Pos
online PT Pos Indonesia, melalui SMS ke suatu bank dan
layanan voucher melalui ATM, sedangkan bagi pelanggan
(post paid), tagihan bulanan dapat dilakukan dengan cara
pembayaran tunai melaui kantor koperasi TELKOM se-
55
Jabodetabek, Bandung dan Surabaya, atau secara transfer di
beberapa ATM bank tertentu, Credit Card, dan layanan di
loket salah satu bank tertentu.
c. Tempat/distribusi (Place)
PT Indonusa Telemedia yang menawarkan produk
TELKOMVision-YES TV merupakan salah satu anak
perusahaan PT Telkom yang telah memiliki gedung atau
kantor sendiri. Gedung atau kantor PT Indonusa Telemedia
bertempat di JL. Prof. Dr. Supomo No. 139, Jakarta 12810.
Distribusi yang dilakukan PT Indonusa Telemedia
dilakukan untuk penyampaian TELKOMVision-YES TV
kepada konsumen. TELKOMVision-YES TV disampaikan
secara langsung oleh seorang sales retail person. Adanya
bantuan seorang sales retail person yang dapat berkomunikasi
secara langsung dengan klien dan mampu menawarkan produk
secara jelas, maka proses penyampaian dapat berlangsung
dengan lancar.
Pemasangan jasa TELKOMVision-YES TV
menggunakan perangkat untuk memperoleh sinyal yang akan
sampai ruang khalayak pengguna. Distribusi dalam hal
pemasangan secara langsung ke tempat-tempat pembeli jasa
akan ditangani oleh beberapa teknisi. Teknisi tersebut akan
membantu pelanggan sampai jasa tersebut siap untuk
digunakan.
d. Promosi (Promotion)
Program pemasaran yang dilakukan dalam sebuah
perusahaan tidak akan berhasil apabila tidak ditunjang dengan
promosi yang baik. Promosi sebagai salah satu ujung tombak
keberhasilan suatu perusahaan merupakan cara untuk
mengkomunikasikan produk jasa TELKOMVision-YES TV
kepada pelanggan. Pelaksanaan promosi jasa TELKOMVision-
YES TV melakukan berbagai cara seperti menyediakan
56
informasi yang dibutuhkan pelanggan, mempengaruhi dan
membujuk pelanggan sasaran dengan memaparkan kelebihan
produk jasa TELKOMVision sehingga pelanggan terdorong
untuk memilih produk tersebut dan menggunakannya.
TELKOMVision-YES TV juga melakukan promosi
ketika PT Telkom ataupun anak perusahaan PT Telkom yang
lain melaksanakan event-event dengan menyediakan stan
ataupun tampil di TV besar yang disediakan saat event tersebut
berlangsung. Bekerja sama dengan media partner dan
membuat situs untuk melakukan pelayanan. Promosi lain yang
dilakukan adalah perusahaan memberikan program promo di
setiap periodenya dan kuis yang diadakan oleh programmers
yang memasang channel pada TELKOMVision-YES TV.
e. Orang (People)
Orang-orang yang terkait dan terlibat di dalam
TELKOMVision-YES TV adalah karyawan perusahaan,
pengguna jasa TELKOMVision-YES TV, pemasang iklan, dan
programmers yang masuk dalam siaran pada TELKOMVision-
YES TV. Pengguna jasa TELKOMVision-YES TV dapat
dibagi dalam pengguna dari Corporate dan Ritel. Klien
perusahaan dari TELKOMVision-YES TV merupakan
perusahaan-perusahaan besar seperti perhotelan baik dari
bintang 3 sampai bintang 6 (hanya ada di Bali), dan apartemen
dari Podomoro Group, Konrad Pudjiadji Group, Duta Anggada
Reality Group, dan Bakrie Group.
Pemasang iklan TELKOMVision-YES TV ada sebagai
members group seperti Telkom Indonusa dan TELKOMSEL
dan pemasang iklan lain seperti pizza hut, OT (orang tua),
Mayora, P&G, Nexian, Djarum, esia, Plaza Indonesia, Castrol,
TJE FUK, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), KPU
(Komisi Pemilihan Umum), BNN (Badan Narkotika Nasional),
dll.
57
f. Proses (Process)
Proses penciptaan dan penyampaian produk jasa kepada
pelanggan TELKOMVision-YES TV bermula pada penawaran
produk jasa perusahaan kepada pelanggan dengan cara
menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk pelanggan.
Pelanggan yang menyetujui untuk menggunakan produk
TELKOMVision-YES TV akan mengisi form aplikasi
pemasangan yang telah disediakan perusahaan.
Pelanggan harus memberikan data-data yang akurat dan
dapat dipercaya berupa alamat pemasangan perangkat, jumlah
dan paket yang dipilih. Paket yang dipilih harus disesuaikan
dengan kebutuhan dan kemampuan pelanggan pengguna. Form
yang telah diisi tersebut akan dikembalikan kepada PT
Indonusa Telemedia. Data yang telah diserahkan ke
perusahaan akan diinput ke sistem.
Setelah semua data yang diminta telah disetujui oleh
pihak perusahaan, selanjutnya pihak sales akan
mengkoordinasikan dengan agen atau dealer terdekat dengan
alamat yang dituju. Agen atau dealer tersebut akan mengirim
tenaga teknisi untuk segera melakukan pemasangan perangkat.
Setelah perangkat telah terpasang teknisi akan memberikan
form kepada pelanggan yang menyatakan bahwa perangkat
telah terpasang. Proses terakhir adalah form yang telah diisi
tersebut dikembalikan ke kantor regional untuk dapat segera
diaktifkan.
g. Bukti Fisik (Physical Evidence)
Bukti fisik merupakan fasilitas pendukung yang
memberikan petunjuk visual atau berwujud lainnya yang
memberikan bukti fisik atas kualitas jasanya.
TELKOMVision-YES TV akan mengirim seorang sales retail
person untuk membantu menjelaskan mengenai produk jasa
TELKOMVision-YES TV kepada pelanggan. Menyediakan
58
Company Profile kepada pelanggan retail dan Media profile
kepada pelanggan corporate berbentuk proposal ataupun CD
interactive.
h. Produktivitas dan kualitas
Peningkatan kualitas pelayanan pada konsumen
dilakukan TELKOMVision-YES TV dengan meningkatkan
profesionalisme karyawan dengan melakukan pengawasan dan
pengarahan kepada setiap karyawan. Pemasangan perangkat
TELKOMVision-YES TV ditangani langsung oleh teknisi
perusahaan. Konsumen juga dapat memberikan kritik atau
saran kepada TELKOMVision-YES TV mengenai pelayanan
tayangan ataupun komplain melalui alamat email
TELKOMVision-YES TV ke [email protected] atau
[email protected], ataupun telephone.
4.5. Lingkungan Eksternal Perusahaan
4.5.1 Lingkungan Jauh
a. Politik
Ada beberapa bentuk perizinan yang harus dilakukan
oleh TELKOMVision-YES TV (PT Indonusa Telemedia)
untuk membangun usahanya. Bentuk perizinan tersebut adalah:
1. UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi
2. UU No. 32 Tahun 2002 tentang penyiaran
Undang-undang tersebut sebagai pedoman dalam
menjalankan bisnis media, hiburan dan telekomunikasi di
Indonesia. Regulasi tersebut merupakan suatu momentum yang
baik bagi TELKOMVision-YES TV untuk dapat
mengembangkan dirinya dalam meraih peluang yang lebih
besar dalam industri media dan jasa telekomunikasi, sejalan
dengan perkembangan telekomunikasi yang mengarah kepada
konvergensi teknologi media dan hiburan menuju pengelolaan
bisnis T I M E (Telecommunication, Information, Multimedia
and Entertainment).
59
3. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor:
C2-10857 HT.01.01-Th. 1997.-
4. Surat Permohanan tertanggal 1 September 1997 Nomor:
327/PT/IX/97 dari Notaris Imas Fatimah, SH
Mengingat:
5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan
Terbatas (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 13.
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3587)
6. Keputusan menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor:
M.01-PR.08.01 Tahun 1996 Tentang Tata Cara Pengajuan
Permohonan dan Pengesahan Akta Pendirian Perseroan
Terbatas.
7. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dengan Nomor:
1.832.152.1-001.
b. Ekonomi
Kondisi ekonomi di Indonesia yang tidak stabil akan
memberi dampak pada usaha ini. Nilai tukar rupiah terhadap
dollar akan berpengaruh karena TELKOMVision-YES TV
bekerja sama dengan programmers dan melakukan
pembayaran dengan mata uang dollar. Apabila nilai tukar
dollar terdepresiasi tehadap rupiah maka pengeluaran akan
meningkat karena akan ada peningkatan biaya yang harus
dikeluarkan perusahaan. Peningkatan biaya yang dikeluarkan
perusahaan tidak akan mempengaruhi biaya yang dikeluarkan
pelanggan karena hal tersebut merupakan dedikasi dan
apresiasi kepada pelanggan, sehingga meningkatkan loyalitas
pelanggan terhadap perusahaan.
c. Sosial
Kondisi demografis yang mempengaruhi usaha ini
adalah faktor penghasilan. Kondisi pengahasilan akan
mempengaruhi keputusan pelanggan dalam memilih TV
prabayar atau paket dari TELKOMVision-YES TV mana yang
60
akan dipilih. Kondisi sosial yang mempengaruhi usaha ini
adalah gaya hidup. Perubahan gaya hidup masyarakat
Indonesia menyebabkan pergeseran kebutuhan akan hiburan,
sehingga masyarakat yang cendurung konsumtif disertai
peningkatan daya beli akan hiburan akan mempengaruhi
peningkatan intensitas masyarakat dalam membeli paket
hiburan yang dibutuhkan.
d. Teknologi
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
telah memberi pengaruh positif terhadap usaha ini. Fasilitas
website TELKOMVision-YES TV dapat memberikan
informasi bagi pelanggan dan melayani kritik atau saran serta
komplain pelanggan. Teknologi seperti telephone, fax, dan
telephone genggam telah mempelancar komunikasi dan bisnis
perusahaan. Penggunaan perangkat berteknologi berupa
decorder dan parabola membuat kualitas suara menjadi lebih
jernih dan hasil gambar yang lebih baik. TELKOMVision-YES
TV menggunakan dua platform teknologi, pertama layanan
Direct to Home (DTH), yakni siaran dipancarkan/disalurkan
melalui satelit digital, di mana pelanggan menggunakan
parabola dan decoder. Layanan DTH terutama ditujukan
kepada pelanggan perumahan, Kedua yaitu siaran yang
disalurkan melalui Kabel dan SMATV, dengan segmen
apartemen, hotel, kawasan bisnis dan cluster perumahan.
4.5.2 Lingkungan Industri
a. Ancaman masuk pendatang baru
Ancaman pendatang baru tidak terlalu mempengaruhi
usaha ini, walaupun kehadiran pendatang baru dapat merebut
pangsa pasar. Pendatang baru yang memasuki pasar memiliki
skala yang relatif masih kecil, sehingga bukan menjadi suatu
ancaman bagi TELKOMVision-YES TV. TELKOMVision
yang merupakan TV voucher pertama memiliki tempat di hati
61
para pelanggan. Kehadiran YES TV sebagai persembahan
TELKOMVision-pun menjadi salah satu nilai tambah karena
kemudahan-kemudahan yang ditawarkan.
b. Persaingan sesama perusahaan dalam industri
TELKOMVision-YES TV memiliki pesaing, yaitu
Indovision yang merupakan TV prabayar pertama yang hadir
di Indonesia. Indovision yang diselenggarakan oleh PT MNC
Sky Vision didirikan pada tahun 1988 namun mulai
memasarkan produk jasanya pada tahun 1994. Sebagai TV
berlangganan pertama yang hadir di tengah-tengah masyarakat
menjadikan Indovision lebih di kenal masyarakat. Sama seperti
TELKOMVision-YES TV menggunakan perangkat berupa
decorder dan parabola hanya saja Indovision memiliki
kelebihan pada parabola mini berukuran diameter 80 cm.
c. Kekuatan tawar-menawar pemasok
Kekutan tawar menawar pemasok tidak terlalu
berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan pada usaha ini.
TELKOMVision-YES TV yang bekerjasama dengan
programmers telah memiliki perjanjian berapa besar yang
harus dibayar untuk menayangkan channel mereka. Penawaran
dari TELKOMVision-YES TV kepada programmers bisa
dilakukan hanya saja tidak bisa jauh dari harga yang telah
disepakati. Maka dari itu, penawaran bisa dilakukan hanya
beberapa sen per pelanggannya sehingga keuntungan tidak
akan terlalu besar.
4.6 Identifikasi Faktor-faktor, Aktor dan Tujuan yang Berpengaruh
dalam Penyusunan Strategi Promosi
Sebelum melakukan analisis pemilihan strategi yang tepat bagi
perusahaan akan dilakukan identifikasi terlebih dahulu terhadap faktor-
faktor, aktor dan tujuan yang berpengaruh dalam penyusunan strategi
promosi perusahaan. Berdasarkan dari hasil wawancara, pengamatan, dan
62
studi literatur maka diperoleh berbagai faktor, aktor serta tujuan yang
berpengaruh dalam penyusunan strategi promosi.
Hasil yang didapat dari wawancara, pengamatan dan studi literatur
menunjukkan, terdapat tiga belas faktor penyusun strategi promosi, yaitu
sumber daya manusia, anggaran promosi (dana yang tersedia), Segmentasi,
Targeting, Positioning (STP), karakteristik pasar, media partner, pesaing,
karakteristik pelanggan, karakteristik produk, peralatan dan fasilitas
pendukung, bonus dan paket sponsorhip, tahap daur hidup produk, bauran
pemasaran lain, dan tahap kesiapan pembeli. Setelah hasil diskusi dan
pengamatan langsung dengan pihak perusahaan maka terdapat beberapa
faktor yang kurang berpengaruh dalam penyusunan strategi promosi dan
kemudian dapat diketahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam
penyusunan strategi promosi bagi perusahaan tersebut adalah
Segmentation, Targeting, Positioning (STP), karakteristik pasar, pesaing,
karakteristik pelanggan, karakteristik produk dan sumber daya manusia
(SDM).
Aktor-aktor yang terlibat didalam penyusunan strategi promosi,
diutamakan adalah mereka yang terlibat langsung didalam kegiatan
promosi. Setelah diskusi dan beberapa pertimbangan yang dilakukan
bersama dengan perusahaan dan Dosen maka dapat disimpulkan aktor
yang terlibat dan Berpengaruh didalam penyusunan strategi promosi
perusahaan, yaitu Vice President of Sales, Public Relation Officier,
Costumer Care Manager, Co-Branding Manager, Product Management
Manager.
Hasil wawancara, pengamatan dan studi literatur yang diperoleh,
maka terdapat lima tujuan yang ingin dicapai oleh TELKOMVision-YES
TV yaitu, menginformasikan produk, mempengaruhi dan membujuk
pelanggan sasaran, mengingatkan pelanggan sasaran, meyakinkan
pelanggan sasaran, meningkatkan pendapatan perusahaan. Setelah
didiskusikan secara mendalam dan terdapat beberapa pertimbangan maka
diperoleh tiga tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan, yaitu
63
menginformasikan produk kepada pelanggan sasaran, mempengaruhi dan
membujuk pelanggan sasaran, dan meningkatkan pendapatan perusahaan.
4.6.1 Identifikasi Faktor-faktor Penyusun Strategi Promosi
TELKOMVision-YES TV
Berdasarkan hasil pengamatan langsung dan diskusi
bersama dengan pihak perusahaan dengan mengacu pada literatur,
dan setelah melakukan beberapa eliminasi dengan membandingkan
beberapa faktor yang dianggap penting terhadap faktor-faktor yang
dianggap kurang penting oleh pihak perusahaan, akhirnya dapat
diketahui faktor-faktor yang menyusun strategi promosi
TELKOMVision-YES TV. Faktor-faktor penyusun strategi
promosi ini dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari
dalam perusahaan yaitu kekuatan dan kelemahan yang berada
dalam kontrol manajemen perusahaan dalam berbagai fungsional
bisnis yang dijalankannya faktor internal penyusun strategi promosi
TELKOMVision-YES TV terdiri dari: Segmentation, Targeting,
Positioning (STP), karakteristik produk, sumber daya manusia
(SDM). Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Segmentation, Targeting, Positioning (STP) Perusahaan
Segmentasi merupakan hal yang penting untuk dilakukan
perusahaan. Segmentasi audien adalah suatu konsep yang
sangat penting dalam mengembangkan bisnis pertelevisian.
Segmentasi diperlukan agar dapat melayani audien-nya secara
lebih baik, melakukan komunikasi yang lebih persuasif dan
yang terpenting adalah menciptakan kepuasan dalam
memenuhi kebutuhan dan keinginan audien yang dituju. Target
audien adalah memilih satu atau beberapa segmen audien yang
akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan promosi perusahaan.
Positioning adalah strategi komunikasi yang berhubungan
dengan bagaimana khalayak menempatkan televisi berbayar di
dalam pikirannya, didalam daya imajinasinya, sehingga
64
khalayak memiliki penilaian tertentu terhadap suatu media
penyiaran. Perusahaan mengharapkan bahwa konsumen
memiliki positioning yang baik terhadap perusahaan.
2. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting
yang mendukung berjalannya strategi promosi yang akan
dilakukan perusahaan. Sebuah strategi perlu didukung dengan
sumber daya manusia, kegiatan promosi personal selling
mengandalkan sales retail person untuk menjalankannya.
Dibalik kinerja sales retail person banyak orang-orang yang
memiliki pemikiran imajinatif yang mampu memberikan ide-
ide kreatif untuk terlaksananya kegiatan promosi. Strategi
promosi yang digunakan perusahaan untuk tujuan promosinya,
pada dasarnya merupakan ide, kreativitas dan daya imajinasi
dari orang-orang yang terlibat dalam perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan promosi perusahaan. Sumber daya
manusia tersebut dapat menjabarkan kegiatan promosi yang
sesuai dengan keinginan dan kemampuan dari perusahaan.
3. Karakteristik Produk
Televisi berbayar menawarkan produk dan jasa yang memiliki
karakter unik dan berbeda-beda. Walaupun memiliki karakter
unik tetapi pada umumnya produk dan jasa yang diberikan
oleh semua stasiun televisi di tanah air bersifat homogen.
Karakteristik produk sangat penting karena strategi promosi
yang akan dijalankan tergantung pada karakteristik produk
yang ditawarkan.
Faktor eksternal adalah faktor yang terdiri atas peluang
yang dapat dimanfaatkan dan ancaman yang harus dihindari
perusahaan. Faktor eksternal penyusun strategi promosi
TELKOMVision-YES TV yaitu karakteristik pasar, pesaing, dan
karakteristik pelanggan.
65
1. Karakteristik pasar
Karakteristik pasar dapat mempengaruhi bauran promosi.
Karakteristik pasar bagi televisi berbayar bersifat heterogen.
Kegiatan promosi yang dilakukan harus memahami pasar yang
heterogen tersebut.
2. Pesaing
Kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan oleh pesaing bisa
menjadi bahan pemikiran yang dapat menjadi dasar
pertimbangan dalam memilih strategi yang mampu
mengimbangi bahkan mengungguli strategi yang dijalankan
oleh pesaing. Perusahaan dapat memberikan kelebihan dengan
harga di bawah pesaing, produk atau jasa yang lebih menarik,
atau pelayanan dan kualitas sebagai penunjang dalam kegiatan
promosi. Tingkat persaingan dalam industri bisa dijadikan
panduan untuk memikirkan bagaimana sebuah strategi harus
direncanakan.
3. Karakteristik pelanggan
Karakteristik pelanggan dapat membantu perusahaan untuk
menjalankan kegiatan promosi yang disesuaikan dengan
keinginan dan kemampuan pelanggan. Target market
perusahaan memiliki keinginan, kemampuan, persepsi yang
berbeda terhadap televisi berbayar, maka dengan mempelajari
karakteristik pelanggan perusahaan dapat menentukan promosi
yang tepat dengan kegiatan-kegiatan yang menarik dan mampu
menarik pelanggan.
4.6.2 Identifikasi Aktor yang berpengaruh dalam pemilihan strategi
Promosi TELKOMVision-YES TV
Aktor-aktor yang berpengaruh dalam pengambilan
keputusan dalam pemilihan strategi promosi TELKOMVision-YES
TV dari hasil wawancara dan beberapa pertimbangan adalah Vice
President of Sales, Public Relation Officier, Costumer Care
Manager, Co-Branding Manager, Product Management Manager.
66
1. Vice President of Sales, di bawah Sales and marketing director
memiliki kewenangan dalam mengawasi dan memberikan
arahan kepada bawahannya agar mampu menjual produk
TELKOMVision-YES TV dan mendapatkan pelanggan yang
sebanyak-banyaknya, sehingga mampu mencapai target yang
telah ditentukan perusahaan. Oleh karena itu, Kegiatan promosi
merupakan kegiatan yang paling diandalkan untuk menarik
konsumen agar menggunakan TELKOMVision-YES TV.
2. Public Relation Officer, memiliki kewenangan untuk
mengkoordinasikan bawahannya agar mensosialisasikan
produk-produk dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
TELKOMVision-YES TV dalam rangka kegiatan promosi.
Public relation officer yang juga di bawah sales and marketing
director dan masuk dalam bagian marketing communication
manager bertanggung jawab dalam mempromosikan produk-
produk TELKOMVision-YES TV ke pihak stakeholder.
3. Costumer Care Manager, bertanggung jawab untuk
mengawasi bawahannya dalam menanggapi reaksi timbal balik
pelanggan kepada perusahaan ketika menerima kegiatan
promosi ataupun setelah menggunakan produk, sehingga
pelanggan dapat dilayani secara lebih baik dan personal oleh
staff costumer care. Kepuasan pelanggan dalam kegiatan
promosi perusahaan salah satunya dapat diperoleh dari bagian
costumer care.
4. Co-Branding Manager, bertanggung jawab untuk membangun
kerjasama sehingga perusahaan dapat mengkombinasikan
produk-produk TELKOMVision-YES TV dengan stakeholder
untuk memperkuat brand awareness perusahaan. Kerjasama ini
dapat memberikan keuntungan yang menarik bagi konsumen
sehingga promosi yang ditawarkan berisi hal-hal yang menarik
sesuai dengan kesepakatan antara pihak-pihak yang
bersangkutan.
67
5. Product Management Manager, berwenang dalam
memberikan arahan kepada bawahannya agar dapat membuat
kemasan produk yang menarik dan sesuai dengan target market
yang telah ditentukan oleh perusahaan. Kemasan tersebut
menentukan keberhasilan perusahaan dalam memberikan
promosi yang menarik kepada target market. Product
Management Manager hanya memberikan konsep kemasan
produk yang selanjutnya akan dikembangkan oleh bawahannya.
Hasil dari pemikiran yang telah dituangkan oleh bawahannya
akan ditinjau ulang oleh Product Management Manager yang
akhirnya akan disetujui dan dipasarkan kepada pasar sasaran.
4.6.3 Identifikasi Tujuan yang Ingin Dicapai dalam Pemilihan
Strategi Promosi TELKOMVision-YES TV
Tujuan promosi yang ingin dicapai TELKOMVision-YES
TV ada tiga hal yaitu pertama menginformasikan produk kepada
pelanggan sasaran. Informasi tersebut dapat membantu pelanggan
sasaran mengetahui produk yang ditawarkan dengan keunggulan-
keunggulan yang dimiliki dan pelanggan pengguna untuk produk-
produk baru yang ditawarkan sehingga tetap setia menggunakan
produk yang ditawarkan perusahaan. Tujuan yang kedua adalah
mempengaruhi dan membujuk pelanggan sasaran. Setelah
informasi didapat oleh pelanggan, perusahaan terus mempengaruhi
dan membujuk pelanggan untuk menggunakan produk perusahaan
dengan meyakinkan melalui keunggulan-keunggulan yang
ditawarkan perusahaan. Tujuan terakhir adalah meningkatkan
pendapatan perusahaan. Pada dasarnya strategi promosi yang
dilakukan perusahaan adalah untuk menarik konsumen
menggunakan produk yang ditawarkan oleh perusahaan, produk
yang digunakan pelanggan tersebut menghasilkan keuntungan
berupa materi yang akan meningkatkan pendapatan perusahaan.
68
4.6.4 Identifikasi Alternatif Strategi Promosi TELKOMVision-YES
TV
Berdasarkan hasil analisis terhadap Segmentation,
Targeting, Positioning (STP) dan bauran pemasaran (8P) yang
masuk dalam lingkungan internal serta lingkungan jauh dan
lingkungan dekat yang masuk dalam lingkungan eksternal yang
digunakan sebagai acuan atau dasar bahan pertimbangan dalam
diskusi selain visi dan misi perusahaan untuk memformulasikan
alternatif strategi, maka teridentifikasi lima alternatif strategi
promosi yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan untuk mencapai
tujuan-tujuan promosi yang ditetapkan adalah :
1. Melakukan kegiatan promosi yang telah dilakukan perusahaan
sebelumnya.
Promosi merupakan salah satu komponen bauran pemasaran
perusahaan. Promosi yang dilakukan merupakan cara
perusahaan untuk mengkomunikasikan produk yang
ditawarkan. TELKOMVision-YES TV menjalankan bauran
promosi agar pelanggan aware terhadap keberadaan produk.
Bauran promosi tersebut akan dijalankan perusahaan secara
berulang-ulang selama strategi tersebut dapat diandalkan
perusahaan.
2. TELKOMVision-YES TV melakukan promo bundling secara
aktif dengan produk Telkom dan anak perusahaan Telkom
lainnya baik diacara on air ataupun off air.
Produk yang ditawarkan PT Indonusa Telemedia merupakan
produk yang belum lama dipasarkan. PT Indonusa Telemedia
Sebagai anak perusahaan PT Telkom terikat dengan perusahaan
induknya sehingga setiap PT Telkom atau anak perusahaan
lainnya (seperti; Telkomsel, speedy, dll.) melakukan kegiatan
promosi maka TELKOMVision-YES TV akan diikut sertakan
dalam kegiatan tersebut.
69
3. Aktif melakukan kerjasama dengan media cetak atupun
elektronik dan stakeholder lainnya.
Kerjasama dengan pihak eksternal merupakan salah satu faktor
yang dapat membantu jalannya perusahaan. Tujuan dari analisis
eksternal adalah untuk mengembangkan daftar yang terbatas
tentang peluang yang dapat memberi manfaat dan ancaman
yang harus dihindari (David, 2006). TELKOMVision-YES TV
sebagai perusahaan yang mengeluarkan produk baru
TELKOMVision-YES TV membutuhkan dukungan dari pihak
media untuk menginformasikan produknya, pemerintah untuk
membantu dalam regulasi atau perizinan, karyawan sebagai
aset perusahaan serta manajer dan direksi yang menunjang
keberlangsungan perusahaan, serta kerjasama yang baik dengan
programmers (pemasang channel sebagai pemasok utama
perusahaan).
4. Melakukan kegiatan off air dan on air promo dalam skala besar
atau kecil.
Selain bundling promo dengan pihak PT Telkom dan anak
perusahaan PT Telkom lainnya, PT Indonusa Telemedia secara
mandiri melakukan promosi baik secaara on air ataupun off air.
5. Melakukan promo dengan memberikan merchant-merchant
lifestyle ataupun produk lainnya.
Orang yang merupakan komponen bauran pemasaran jasa
dalam perusahaan salah satunya terdiri dari pemasang iklan dan
pengguna jasa (dalam hal ini corporate), serta perusahaan lain
yang bekerja sama dengan TELKOMVision-YES TV.
Perusahaan-perusahaan tersebut memberikan nilai tambah yang
dapat TELKOMVision-YES TV berikan bagi karyawan
ataupun pelanggan, dapat berupa voucher (makan, berenang,
hiburan, dll.) atau produk tambahan lain yang menarik. Sifat
dari interaksi ini sangat mempengaruhi persepsi pelanggan
terhadap kualitas jasa tertentu (Lovelock & Wright, 2005).
70
4.7 Analisis Pemilihan Alternatif Strategi Promosi TELKOMVision-YES
TV
Setelah mengetahui faktor yang mempengaruhi, aktor yang
berkepentingan dan tujuan yang ingin dicapai maka disusunlah struktur
hierarki yang terdiri dari lima tingkatan, dimana tingkat satu adalah fokus
(Goal), tingkat dua adalah faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan
strategi promosi (Factor), tingkat tiga adalah aktor-aktor yang
berkepentingan dan memiliki peranan dalam menyusun strategi promosi
(Actor), tingkat empat adalah alternatif-alternatif yang dapat dipilih
perusahaan untuk mencapai tujuan promosinya (Alternative). Penyusunan
struktur (hierarki) ini berdasarkan dari hasil wawancara dengan pihak
pakar, dalam hal ini adalah pihak manajemen perusahaan dan salah satu
dosen. Struktur hierarki yang telah disusun akan menjadi dasar untuk
pembuatan kuesioner yang diberikan kepada responden pemilihan
strategi. Kuesioner terlampir pada Lampiran 2.
Pengolahan data dilakukan pada setiap tingkat terhadap elemen
pada tingkat diatasnya. Hasil pengolahan AHP didapatkan dua sudut
pandang yaitu pengolahan horizontal dan pengolahan vertikal. Pengolahan
vertikal akan menunjukkan alternatif strategi promosi yang dapat dipilih
dan bobot yang dikandung masing-masing elemen dalam hierarki,
sedangkan pengolahan horizontal lebih menunjukkan besarnya tingkat
pengaruh suatu elemen yang satu dengan lainnya terhadap suatu faktor.
Hierarki pemilihan alternatif strategi promosi TELKOMVision-YES TV
dapat dilihat pada Gambar 4.
Keterangan:
1. Tingkat 1, Fokus: Pemilihan strategi promosi yang tepat
2. Tingkat 2, Kriteria: Faktor-faktor yang berpengaruh dalam penyusunan
strategi promosi
a. STP : Segmenatation, Targeting, Positioning
b. KPs : Karakteristik Pasar
c. PSg : Pesaing
d. KPg : Karakteristik pelanggan
e. KPd : Kerakteristik Produk
71
f. SDM : Sumber daya manusia
3. Tingkat 3, Kriteria: Aktor-aktor yang mempengaruhi dan memiliki
peranan atau mempengaruhi pengambilan keputusan strategi promosi
a. VP : Vice President of Sales
b. PRO : Public Relation Officer
c. CCM : Costumer Care Manager
d. CoBM : Co-Branding Manager
e. PMM : Product Management Manager
Gambar 4. Hasil pengolahan struktur hierarki pemilihan alternatif strategi promosi
4. Tingkat 4, Kriteria: Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan promosi
a. MIP : menginformasikan produk kepada pelanggan
b. MBP : mempengaruhi dan membujuk pelanggan sasaran
c. MTP : meningkatkan pendapatan perusahaan
Faktor
Fokus
Aktor
Tujuan
Alternatif E
0,196
D
0,201
C
0,228 B
0,256
A
0,118
PMM
0,199
CoBM
0,157
CCM
0,133
PRO
0,181
VP
0,330
MTP
0,346 MBP
0,319
MIP
0,335
Analaisis Pemilihan Strategi Promosi
TELKOMVision-YES TV
STP
0,237
KPs
0,248
Psg
0,148
KPg
0,138
KPd
0,136
SDM
0,093
72
5. Tingkat 5, Alternatif: Alternatif strategi yang dapat dijalankan
perusahaan untuk mencapai tujuan promosinya.
a. A: Melakukan kegiatan promosi yang telah dilakukan perusahaan
sebelumnya.
b. B: TELKOMVision-YES TV melakukan promo bundling secara
aktif dengan produk Telkom dan anak perusahaan Telkom
lainnya baik diacara on air ataupun off air.
c. C: Aktif melakukan kerjasama dengan media cetak ataupun
elektronik dan stakeholder lainnya.
d. D: Melakukan kegiatan off air dan on air promo dalam skala besar
atau kecil.
e. E: Melakukan promo dengan memberikan merchant-merchant
lifestyle ataupun produk lainnya.
4.7.1 Hasil Pengolahan Data secara Horizontal
Pengolahan data secara horizontal menunjukkan hubungan
antara elemen-elemen dalam satu tingkat hierarki dengan elemen-
elemen lainnya di tingkat hierarki yang berbeda. Pengolahan data
secara horizontal terlihat tingkat pengaruh antara satu elemen pada
satu tingkat terhadap tingkat diatasnya. Pengolahan horizontal ini
terbagi menjadi empat bagian, yaitu pengolahan horizontal tingkat
dua, tingkat tiga, tingkat empat dan tingkat lima. Analisis tingkat
dua merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
penyusunan strategi promosi TELKOMVision-YES TV, analisis
tingkat tiga merupakan analisis aktor-aktor yang berkepentingan
dalam penyusunan strategi promosi TELKOMVision-YES TV,
analisis tingkat empat merupakan analisis tujuan yang ingin dicapai
oleh TELKOMVision-YES TV, dan yang terakhir analisis tingkat
lima adalah analisis alternatif yang dipilih oleh perusahaan.
A. Elemen Aktor Pada TELKOMVision-YES TV
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa aktor yang
paling berpengaruh dalam menentukan faktor segmentation,
targeting, positioning (STP) adalah Vice President of Sales
73
(0,353), karena menurut perhitungan AHP, bobot tersebut
memiliki nilai tertinggi dibandingkan bobot yang lainnya.
Kepentingan seorang Vice President of Sales sangat tinggi
karena sebagai salah satu Top Management, ia harus
memahami struktur audien agar dapat melakukan segmenatsi
lalu menyeleksi dan menjangkau audien. STP adalah strategi
merebut pasar audien yang harus dirumuskan dan
dipertimbangkan secara matang oleh Vice President of Sales
guna memberikan arahan kegiatan promosi kepada
bawahannya agar tepat sasaran. Aktor pada tingkat pengaruh
terhadap segmentation, targeting, positioning (STP) yang
menjadi prioritas kedua dan selanjutnya secara berturut-turut
adalah Product Management Manager (0,215), Public Relation
Officer (0,180), Co-Branding Manager (0,148), dan yang
memiliki prioritas terkecil adalah Costumer Care Manager
(0,104).
Tabel 5. Bobot dan prioritas hasil pengolahan horizontal
antar elemen pada tingkat 3 (Elemen Aktor
Penyusun Strategi Promosi)
Berkaitan dengan faktor Karakteristik Pasar, aktor yang
memiliki peranan tertinggi adalah Vice President of Sales. Vice
President of Sales bertanggung jawab untuk menganalisa
keadaan pasar sehingga dapat diputuskan kegiatan promosi
Elemen Faktor
Elemen Aktor
VP PRO CCM CoBM PMM Segmentation,
Targeting,
Postioning (STP)
0,353 0,180 0,104 0,148 0,215
Karakteristik
Pasar
0,357 0,206 0,118 0,146 0,173
Pesaing 0,310 0,181 0,104 0,205 0,200 Karakteristik
Pelanggan 0,294 0,178 0,219 0,160 0,149
Karakteristik
Produk
0,258 0,154 0,147 0,157 0,284
Sumber Daya
Manusia 0,386 0,156 0,148 0,131 0,179
74
yang dijalankan untuk keadaan pasar yang telah dianalisa
sebelumnya. Kegiatan promosi yang dilaksanakan akan sesuai
untuk memenuhi kebutuhan audien, sehingga dalam
memahami kebutuhan audien harus dilakukan dengan cara
mempelajari karakteristik pasar. Tingkat kepentingan para
aktor lain dalam hubungannya dengan pesaing adalah Public
Relation Officer (0,206), Product Management Manager
(0,173), Co-Branding Manager (0,146), Costumer Care
Manager (0,118).
Aktor yang paling berpengaruh dalam hal pesaing
adalah Vice President of Sales (0,310) yang memiliki
kepentingan tertinggi. Vice President of Sales paling
berpengaruh terhadap faktor pesaing karena harus mengamati
perkembangan yang ada di lingkungan sekitarnya dalam
mengantisipasi kegiatan promosi yang dilakukan oleh pesaing
serta berperan aktif dalam mengenali kondisi persaingan di
industri yang sama sehingga dapat memberi arahan kepada
bawahannya agar mampu menyikapi persaingan guna
memantapkan posisi TELKOMVision-YES TV dalam pasar.
Aktor pada prioritas kedua adalah Co-Branding Manager
(0,205) yang tidak terlalu jauh dengan Product Management
Manager (0,200), Public Relation Officer (0,181) dan yang
terakhir Costumer Care Manager dengan bobot (0,104).
Seorang Vice President of Sales juga memiliki tingkat
kepentingan tertinggi dalam hubungannya dengan karakteristik
pelanggan (0,294). Hal ini dikarenakan semua pelanggan yang
berupa audien dalam perusahaan memiliki kebutuhan dan
kemampuan berbeda sehingga untuk pemenuhan kebutuhan
audien tersebut perusahaan harus mempelajari karakteristik
pelanggan sasaran perusahaan. Aktor dengan prioritas
selanjutnya adalah Costumer Care Manager (0,219), Public
75
Relation Officer (0,178), Co-Branding Manager (0,160), dan
prioritas terakhir Product Management Manager (0,149).
Berkaitan dengan Karakteristik produk, aktor yang
paling berpengaruh adalah Product Management Manager
(0,284). Product Management Manager bertanggung jawab
untuk mengontrol, mengembangkan, membuat dan
menyempurnakan kemasan produk berupa paket-paket yang
menarik dan sesuai dengan target market yang telah ditentukan
oleh perusahaan. Aktor tersebut memiliki kemampuan yang
lebih dalam hal spesifikasi produk TELKOMVision-YES TV
itu sendiri. Aktor selanjutnya yang paling berpengaruh adalah
Vice President of Sales (0,258), Co-Branding Manager dan
Public Relation Officer yang memiliki bobot tidak terlalu jauh
yaitu 0,157 serta 0,154 dan prioritas terakhir Costumer Care
Manager dengan bobot 0,147.
Berkaitan dengan sumber daya manusia, aktor yang
memiliki kepentingan tertinggi adalah Vice President of Sales
(0,386). Seorang Vice President of Sales memiliki kepentingan
tertinggi karena membawahi regional sales di beberapa kota
sehingga harus selalu memberikan kemampuan yang terbaik
untuk mensukseskan kegiatan promosi perusahaan. Dengan
prioritas kedua dimiliki Product Management Manager
(0,179), Public Relation Officer (0,156), Costumer Care
Manager (0,148), dan terakhir Co-Branding Manager (0,131).
B. Elemen Tujuan Pada TELKOMVision-YES TV
Berdasarkan Tabel 6, bagi Vice President of Sales, Co-
Branding Management, dan Product Management Manager
tujuan terpenting yang ingin dicapai adalah meningkatkan
pendapatan perusahaan dengan bobot 0,519 untuk Vice
President of Sales, 0,364 untuk Co-Branding Manager, dan
0,405 untuk Product Management Manager. Hal ini penting
bagi Vice President of Sales, sehubungan dengan tanggung
76
jawab untuk menjual produk TELKOMVision-YES TV dan
mendapatkan pelanggan yang sebanyak-banyaknya sehingga
akan meraih pencapaian sesuai dengan target perusahaan yang
telah ditetapkan dan berimbas pada pendapatan perusahaan.
Co-Branding Manager turut serta bertanggung jawab untuk
meningkatkan pendapatan perusahaan dengan cara
mengkoordinasikan penjualan produk dengan sistem korporasi
dengan pihak ketiga, sehingga penjualan produk tidak hanya
dengan sistem retail tetapi juga korporasi. Product
Management Manager sehubungan dengan kemasan produk
merupakan tanggung jawabnya, hal tersebut disebabkan
kemasan produk merupakan salah satu daya tarik yang
diberikan perusahaan kepada masyarakat untuk mempengaruhi
dan membujuk pelanggan sasaran menggunakan produk jasa
yang perusahaan tawarkan. Peningkatan penjualan atau
penggunaan jasa oleh pelanggan akan diikuti dengan
peningkatan pendapatan perusahaan.
Tabel 6. Bobot dan prioritas hasil pengolahan horizontal
antar elemen padatingkat 4 (Elemen Tujuan
Strategi Promosi)
Elemen Aktor Elemen Tujuan
MIP MBP MTP
Vice President of Sales 0,234 0,247 0,519
Public Relation Officier 0,357 0,474 0,169
Costumer Care Manager 0,43 0,342 0,228
Co-Branding Manager 0,303 0,333 0,364
Product Management Manager 0,249 0,346 0,405
Tujuan untuk mempengaruhi dan membujuk pelanggan
sasaran (0,474) adalah prioritas utama bagi Public Relation
Officer dalam pengambilan keputusan strategi promosi
perusahaan. Public Relation Officer yang Berwenang untuk
mengkoordinasikan bawahaannya dalam hal mensosialisasikan
produk-produk dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
TELKOMVision-YES TV dalam mempromosikan produk-
77
produk TELKOMVision-YES TV ke pihak ketiga, baik itu
masyarakat subscriber, ataupun stakeholder menyebabkan
informasi harus sampai sesuai dengan target perusahaan
sehingga dapat mempengaruhi dan membujuk pelanggan untuk
menggunakan produk perusahaan.
Costumer Care Manager sebagai pihak yang
bertanggung jawab untuk mengawasi kegiatan bawahaannya
dalam hal melayani pelanggan dengan baik, sehingga
Costumer Care Manager memiliki tujuan untuk
menginformasikan produk perusahaan kepada pelanggan
sasaran (0,43). Menangani reaksi timbal balik pelanggan,
bagian costumer care dapat menginformasikan hal-hal yang
ingin pelanggan ketahui atau yang harus pelanggan ketahui
tentang produk ataupun perusahaan. Menginformasikan produk
menyebabkan masyarakat mengetahui fungsi dan keunggulan
produk jasa dari TELKOMVision-YES TV dibandingkan
dengan televisi berbayar lainnya.
C. Elemen Alternatif Pada TELKOMVision-YES TV
Berdasarkan tabel 7, semua tujuan yang ingin dicapai
TELKOMVision-YES TV memiliki prioritas utama alternatif
strategi kedua, yaitu TELKOMVision-YES TV melakukan
promo bundling secara aktif dengan produk Telkom dan anak
perusahaan Telkom lainnya baik diacara on air ataupun off air.
Baik tujuan menginformasikan produk kepada pelanggan tepat
menggunakan alternatif B dengan bobot 0,263, meningkatkan
pendapatan perusahaan menggunakan alternatif B (0,271),
serta mempengaruhi dan membujuk pelanggan juga efektif
dengan melaksanakan alternatif B (0,234). Hal tersebut
dikarenakan hampir secara keseluruhan pelaksanaan
TELKOMVision-YES TV terkait dengan perusahaan induk
yaitu Telkom. Setiap perusahaan induk (Telkom) dan anak
perusahaan dengan induk yang sama melaksanakan suatu
78
kegiatan maka TELKOMVision-YES TV akan turut serta di
dalamnya.
Tabel 7. Bobot dan prioritas hasil pengolahan horizontal
antar elemen pada tingkat 5 (Elemen Alternatif
Strategi Promosi)
Elemen
Tujuan
Elemen Alternatif
A B C D E
MIP 0,118 0,263 0,242 0,194 0,183
MBP 0,108 0,234 0,233 0,227 0,198
MTP 0,128 0,271 0,208 0,185 0,208
Tujuan mempengaruhi dan membujuk pelanggan
sasaran dapat mengkombinasikan dua alternatif dikarenakan
kedua alternatif tersebut memiliki bobot yang tidak berbeda
jauh. Alternatif B (0,234) yaitu TELKOMVision-YES TV
melakukan promo bundling secara aktif dengan produk
Telkom dan anak perusahaan Telkom lainnya baik diacara on
air ataupun off air, tujuan tersebut juga dapat dicapai dengan
alternatif C (0,233) yaitu Aktif melakukan kerjasama dengan
media cetak ataupun elektronik dan stakeholder lainnya.
Publikasi dan kerjasama secara aktif dengan stakeholder
membuat konsumen dan produsen (pemasang
channels/programmers) akan mendapatkan informasi yang
jelas dan kepercayaan yang membuat konsumen dan
stakeholder menaruh keyakinan untuk menggunakan dan
bekerjasama dengan TELKOMVision-YES TV.
4.7.2 Hasil Pengolahan Data Secara Vertikal
Analisis pengolahan vertikal bertujuan untuk melihat
pengaruh setiap elemen pada tingkat hierarki tertentu terhadap
sasaran utama (goal). Pengolahan vertikal akan menunjukkan
alternative strategi promosi yang dapat dipilih dan bobot yang
dikandung masing-masing elemen dalam hierarki. Hasil
pengolahan data secara vertikal secara rinci terlampir pada
Lampiran 4.
79
A. Elemen Faktor Terhadap Sasaran Utama pada
TELKOMVision-YES TV
Berdasarkan pengolahan data pada tingkat kedua,
faktor karakteristik pasar merupakan faktor yang paling
berpengaruh dalam strategi promosi TELKOMVision-YES TV
dengan bobot 0,248. Karakteristik pasar menjadi prioritas
utama karena TELKOMVision-YES TV memiliki pasar yang
heterogen, mempunyai latar belakang, golongan dan umur
yang berbeda. Karakteristik pasar juga mencakup geografis
pasar yang cukup luas. Oleh sebab itu, perusahaan harus
memikirkan bagaimana cara yang paling efektif untuk
mempromosikan produk jasa dan perusahaan kepada pasar
yang heterogen serta menjangkau pasar sasaran secara tepat.
Tabel 8. Bobot dan prioritas faktor-faktor penyusun
strategi promosi TELKOMVision-YES TV
Elemen Tingkat 2 (Faktor) Bobot Prioritas
Karakteristik Pasar 0,248 1 Segmentation, Targeting, Postioning (STP) 0,237 2
Pesaing 0,148 3 Karakteristik Pelanggan 0,138 4
Karakteristik Produk 0,136 5 Sumber Daya Manusia 0,093 6
Faktor yang menjadi prioritas kedua adalah STP
perusahaan (0,237). STP perusahaan harus dirumuskan secara
matang oleh perusahaan karena akan dijadikan acuan atau
arahan untuk menjalankan strategi promosi sehingga dapat
berjalan dengan tepat dan efektif. Segmentasi akan memberikan
kepuasan kepada pelanggan karena dapat melayani konsumen
dengan baik dengan memberikan informasi produk dan jasa
dengan jelas. Targeting akan membantu perusahaan secara
lebih efektif dalam memilih segmen yang akan menjadi fokus
kegiatan promosi. Positioning yang baik akan menempatkan
TELKOMVision-YES TV di benak konsumen sebagai salah
satu televisi berbayar yang dapat diandalkan.
80
Faktor yang menjadi prioritas selanjutnya dalah pesaing
(0,148). Pesaing yang merupakan faktor eksternal berfungsi
sebagai bahan pembanding yang perlu diperhatikan untuk
penentuan strategi promosi yang dilakukan perusahaan. faktor
yang perlu diperhatikan adalah kegiatan pesaing. Bentuk-
bentuk dari kegiatan promosi yang dijalankan pesaing dapat
menjadi bahan pertimbangan untuk dapat memilih strategi yang
mampu mengimbangi strategi yang dijalankan pesaing.
Prioritas selanjutnya adalah karakteristik pelanggan dengan
bobot (0,138).
Karakteristik produk tidak terlalu jauh berbeda dengan
karakteristik pelanggan sebagai prioritas faktor dalam strategi
promosi perusahaan dengan bobot 0,136. Produk yang dijual
oleh perusahaan berupa kemasan atau paket yang dapat dipilih
pelanggan sasaran, kemasan yang menarik akan membantu
mempermudah promosi sehingga pelanggan sasaran akan
tertarik menggunakan produk jasa yang ditawarkan perusahaan.
Faktor terakhir yang berpengaruh terhadap penyusunan
strategi promosi perusahaan adalah sumber daya manusia.
Keberadaan sumber daya manusia yang profesional serta
memiliki kompetensi dibidangnya akan membuat kinerja
perusahaan meningkat sehingga sumber daya tersebut dapat
memberikan inovasi berupa ide-ide yang kreatif guna
mendukung keberhasilan strategi promosi TELKOMVision-
YES TV.
B. Elemen Aktor Terhadap Sasaran Utama pada
TELKOMVision-YES TV
Berdasarkan Tabel 9, aktor yang memiliki pengaruh
paling besar dalam penyusunan strategi promosi
TELKOMVision-YES TV adalah Vice President of Sales
dengan bobot 0,33. Seorang Vice President of Sales memiliki
kewenangan mengkoordinasikan dan memberi arahan kepada
bawahannya dalam hal menjual produk TELKOMVision-YES
81
TV dan mendapatkan pelanggan yang sebanyak-banyaknya.
Keputusan strategi promosi yang diambil dengan demikian
guna mencapai target penjualan produk jasa yang ditawarkan
perusahaan. Strategi promosi yang jelas dan tepat sasaran,
mengkoordinasikan bawahannya untuk melaksanakan kegiatan
promosi, secara proaktif mengenal kondisi lingkungan dan
pesaing akan memudahkan perusahaan menyikapi persaingan
untuk memantapkan TELKOMVision-YES TV dalam pasar.
Tabel 9. Bobot dan prioritas aktor yang berperan dalam
pengambilan keputusan strategi promosi
TELKOMVision-YES TV
Elemen Tingkat 3 (Aktor)
Bobot Prioritas
Vice President of Sales 0,330 1
Product Management Manager 0,199 2
Public Relation Officer 0,181 3
Co-Branding Manager 0,157 4
Costumer Management Manager 0,133 5
Aktor selanjutnya adalah Product Management
Manager dengan bobot 0,199 yang bertanggung jawab untuk
mengontrol, mengembangkan, membuat dan menyempurnakan
kemasan produk berupa paket-paket yang menarik dan sesuai
dengan target market yang telah ditentukan oleh perusahaan,
sehingga aktor tersebut memiliki kemampuan yang lebih
dalam hal spesifikasi produk TELKOMVison-YES TV itu
sendiri.
Public Relation Officer merupakan prioritas
selanjutnnya sebagai aktor yang mempengaruhi penyusunan
strategi promosi dengan bobot 0,181. Public Relation Officer
Bertanggung jawab untuk mengawasi bawahannya untuk
mensosialisasikan produk-produk dan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan TELKOMVision-YES TV dalam mempromosikan
produk-produk TELKOMVision-YES TV ke pihak ketiga,
baik itu masyarakat subscriber, ataupun stakeholder
menyebabkan informasi harus sampai sesuai dengan target
82
perusahaan. Aktor selanjutnya sebagai prioritas keempat
adalah Co-Branding Manager.
Costumer Care Manager adalah aktor dengan prioritas
terkecil (0,133), hal ini dikarenakan Costumer Care Manager
hanya mengawasi bawahannya agar mampu melayani reaksi
timbal balik pelanggan, bagian costumer care melakukan
promosi dengan cara menginformasikan hal-hal yang ingin
pelanggan ketahui atau yang harus pelanggan ketahui tentang
produk ataupun perusahaan. Menginformasikan produk
menyebabkan masyarakat mengetahui fungsi dan keunggulan
produk jasa dari TELKOMVision-YES TV dibandingkan
dengan televisi berbayar lainnya, sehingga pelanggan sasaran
memiliki keyakinan untuk menggunakan produk jasa setelah
mendapatkan informasi tentang keunggulan dan kelebihan
produk ataupun perusahaan.
C. Elemen Tujuan Terhadap Sasaran Utama pada
TELKOMVision-YES TV
Pengolahan vertikal untuk tingkat empat yaitu
berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan.
Berdasarkan Tabel. 10 dapat dilihat bahwa tujuan utama yang
ingin dicapai dalam penyusunan strategi promosi
TELKOMVision-YES TV adalah meningkatkan pendapatan
perusahaan. Tidak dapat dipungkiri setiap bisnis yang
dijalankan bertujuan untuk mengumpulkan pendapatan
sebanyak-banyaknya karena pendapatan tersebut dapat
membantu terus beroprasinya perusahaan. Peningkatan
pendapatan diikuti dengan peningkatan penggunaan jasa
TELKOMVision-YES TV, sehingga diharapkan dapat
memantapkan posisi TELKOMVision-YES TV dalam pasar
dan diharapkan mampu mencapai target yang sudah ditetapkan
perusahaan.
83
Tabel 10. Bobot dan prioritas tujuan strategi promosi
TELKOMVision-YES TV
Elemen Tingkat 4 (Tujuan) Bobot Prioritas
Meningkatkan Pendapatan
Perusahaan
0,370 1
Mempengaruhi dan Membujuk
Pelanggan Sasaran
0,334 2
Menginformasikan Produk kepada
Pelanggan Sasaran
0,296 3
Tujuan yang menjadi prioritas kedua adalah
mempengaruhi dan membujuk pelanggan sasaran (0,334)
setelah informasi didapat oleh pelanggan, perusahaan terus
mempengaruhi dan membujuk pelanggan untuk menggunakan
produk perusahaan dengan meyakinkan melalui keunggulan-
keunggulan yang ditawarkan perusahaan. Tujuan selanjutnya
yang menjadi prioritas adalah menginformasikan produk
kepada pelanggan sasaran (0,335). Informasi tersebut dapat
membantu pelanggan sasaran mengetahui produk yang
ditawarkan dengan keunggulan-keunggulan yang dimiliki dan
pelanggan pengguna untuk produk-produk baru yang
ditawarkan sehingga tetap setia menggunakan produk yang
ditawarkan perusahaan.
D. Elemen Alternatif Terhadap Sasaran Utama pada
TELKOMVision-YES TV
Pengolahan vertikal untuk tingkat kelima, yaitu
berkaitan dengan alternatif yang dipilih. Pada Tabel 11 dapat
dilihat hasil akhir pengolahan data ini menunjukkan bahwa
alternatif strategi B (0,256), yaitu TELKOMVision-YES TV
melakukan promo bundling secara aktif dengan produk
Telkom dan anak perusahaan Telkom lainnya baik diacara on
air ataupun off air sebagai prioritas utama untuk mencapai
tujuan promosi. TELKOMVision-YES TV Sebagai anak
perusahaan dari Telkom akan selalu diikutsertakan ketika anak
cabang lainnya mengadakan acara, misalnya Telkom-speedy
mengadakan road show di beberapa kota besar maka
84
TELKOMVision-YES TV akan mendapatkan booth (stand
seperti di pameran) sendiri dan diberikan kewenangan untuk
meliput keseluruhan acara.
Tabel 11. Bobot dan prioritas alternatif promosi
TELKOMVision-YES TV
Elemen Tingkat 5 (Alternatif) Bobot Prioritas
B: TELKOMVison-YES TV melakukan
promo bundling secara aktif dengan
produk Telkom dan anak perusahaan
Telkom lainnya baik diacara on air
ataupun off air.
0,256 1
C: Aktif melakukan kerjasama dengan
media cetak ataupun elektronik dan
stakeholder lainnya.
0,227 2
D: Malakukan kegiatan off air dan on
air promo dalam skala besar atau kecil.
0,202 3
E: Melakukan promo dengan
memberikan merchant-merchant
lifestyle ataupun produk lainnya.
0,197 4
A: Melakukan kegiatan promosi yang
telah dilakukan perusahaan sebelumnya.
0,118 5
Pada prioritas kedua, alternatif strategi C (0,227) yaitu
aktif melakukan kerjasama dengan media cetak ataupun
elektronik dan stakeholder lainnya. Kerjasama dengan media
cetak atau elektronik menjadi sangat penting karena konsumen
dapat mengenal suatu produk maupun jasa menjadi lebih baik
dengan menggunakan media tersebut. Stakeholder dapat
berupa pemerintah, programmers (pemasok yaitu pemasang
channel) dan perusahaan-perusahaan yang menjalin kerjasama
dengan TELKOMVision-YES TV, contoh kerjasama dengan
stakeholder seperti Pemerintah yang sangat membantu jalur
regulasi dibidang perizinan (politik). Kerjasama dengan media
85
cetak atau elktronik dapat dilaksanakan sesuai kesepakatan
kedua belah pihak apabila dilaksanakan dengan cara barter,
misalnya dengan pihak media cetak.
Strategi D (0,202) yaitu Melakukan kegiatan off air dan
on air promo dalam skala besar atau kecil. Kegiatan ini
dilakukan TELKOMVision-YES TV untuk menarik pelanggan
dengan menginformasikan produk dan jasa yang ditawarkan.
Kegiatan ini dapat berupa iklan, event seperti nonton bareng,
pengumuman singkat di stasiun televisi itu sendiri atau
menggunakan media lainnya. Kerjasama dengan stasiun
televisi lainnya dengan cara mensponsori salah satu
kegiatannya sehingga TELKOMVision-YES TV dapat diliput
dan mempromosikan produk jasanya.
Prioritas selanjutnya adalah alternatif E (0,197), yaitu
melakukan promo dengan memberikan merchant-merchant
lifestyle ataupun produk lainnya. Promo ini berlangsung karena
kerjasama perusahaan dengan perusahaan lain seperti voucher
berenang, makan atau hiburan lain seperti di dufan. Kegiatan
ini digunakan untuk menarik pelanggan agar menggunakan
produk jasa dari perusahaan serta bagi karyawan sebagai bonus
agar mampu meningkatkan kinerjanya.
Alternatif yang menjadi prioritas terakhir adalah
alternatif A (0,118), yaitu Melakukan kegiatan promosi yang
telah dilakukan perusahaan sebelumnya. Kegiatan ini berupa
bauran promosi yang telah dijalankan TELKOMVision-YES
TV secara berkesinambungan dengan menayangkan disetiap
jam dan harinya di saluran-saluran yang dapat ditayangkan
iklan promo internal di bidang periklanan serta dengan
meningkatkan kemampuan sales retail person di kegiatan
personal selling.
86
4.8 Implikasi Manajerial
Perusahaan memiliki tujuan utama untuk meningkatkan pendapatan
perusahaan yang dikelolanya. Hal tersebut dikarenakan bahwa tidak dapat
dipungkiri setiap bisnis yang dijalankan bertujuan untuk mengumpulkan
pendapatan sebanyak-banyaknya karena pendapatan tersebut dapat
membantu terus beroprasinya perusahaan. Peningkatan pendapatan diikuti
dengan peningkatan penggunaan jasa TELKOMVision-YES TV, sehingga
diharapkan dapat memantapkan posisi TELKOMVision-YES TV dalam
pasar dan diharapkan mampu mencapai target yang sudah ditetapkan
perusahaan. Tujuan tersebut dapat dicapai pada perusahaan PT Indonusa
Telemedia apabila menggunakan strategi promosi yang tepat. Alternatif
sebagai prioritas utama dalam mencapai tujuan sebagai hasil dari strategi
promosi yaitu TELKOMVision-YES TV melakukan promo bundling
secara aktif dengan produk Telkom dan anak perusahaan Telkom lainnya
baik diacara on air ataupun off air. Alternatif ini dilakukan mengingat
Telkom Group sebagai perusahaan induk TELKOMVision-YES TV yang
merupakan perusahaan bergerak di bidang Telekomunikasi sehingga dapat
membantu TELKOMVision-YES TV menyebarkan informasi mengenai
produk TELKOMVision-YES TV. Jumlah pelanggan produk-produk
Telkom Group lain jumlahnya mencapai jutaan pelanggan, sehingga akan
memberikan kemudahan dalam penyebaran informasi secara ekektif dan
efisien. Setiap kegiatan, acara ataupun pameran yang diadakan oleh salah
satu perusahaan yang tergabung dalam Telkom Group maka diharapkan
TELKOMVision-YES TV tidak pernah absen untuk turut serta
didalamnya. Hal tersebut akan membuat pelanggan sasaran aware
terhadap produk yang ditawarkan perusahaan dan berimbas pada
penggunaan produk perusahaan.
Vice President of Sales yang merupakan aktor yang paling
berperan dalam strategi promosi akan memiliki cara-cara yang ampuh
untuk menjalankan setiap kegiatan dalam rangka mencapai tujuan yang
diharapkan. Cara-cara tersebut dapat menggunakan alternatif strategi yang
didapat ataupun menganalisa kegiatan yang dapat dilakukan dan sesuai
87
dengan faktor yang mempengaruhi. Hal tersebut dapat dilihat pada
alternatif dalam rangka menciptakan hubungan yang baik dengan
stakeholder dalam hal ini yaitu pelanggan, pihak pemasang channel
(programmer), dan pemerintah, maka perusahaan sebaiknya melakukan
berbagai kegiatan sebagai value added service yang diberikan oleh
TELKOMVision-YES TV. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan
customers gathering, atau programmer gathering. Pihak pemerintah dapat
dilakukan dengan mengadakan promosi di kantor-kantor pemerintah
dengan memberikan layanan gratis selama promo, sehingga nantinya
diharapkan pegawai pemerintah merasakan manfaat yang dirasakan dari
menggunakan TELKOMVision-YES TV sehingga kegiatan pemasaran
dapat dilanjutkan ke experiental marketing, hal tersebut juga dapat
diterapkan dengan perusahaan yang melakukan kerjasama dengan
TELKOMVision-YES TV.
Vice President of Sales adalah orang terbaik yang telah dipilih
perusahaan serta mengetahui secara mendalam seluk beluk tentang
perusahaan. Vice President of Sales merupakan salah salah satu Top
Management yang membawahi regional sales di beberapa kota, sehingga
kemampuan terbaiknya dibutuhkan dalam rangka mensukseskan kegiatan
promosi. Karakteristik pasar menjadi prioritas utama karena
TELKOMVision-YES TV memiliki pasar yang heterogen, mempunyai
latar belakang, golongan dan umur yang berbeda. Karakteristik pasar juga
mencakup geografis pasar yang cukup luas. Oleh sebab itu, perusahaan
harus memikirkan bagaimana cara yang paling efektif untuk
mempromosikan produk jasa dan perusahaan kepada pasar yang heterogen
serta menjangkau pasar sasaran secara tepat. Ide-ide kreatif dalam
menyikapi faktor yang diketahui sebagai faktor yang paling berpengaruh
akan membantu perusahaan dalam mendapatkan pelanggan sebanyak-
banyaknya. Peningkatan penjualan atau penggunaan jasa secara terus
menerus melalui pendekatan konsumen akan berdampak pada penggunaan
jasa, pengalihan konsumen kepada produk yang ditawarkan perusahaan
ataupun produk baru yang dikeluarkan perusahaan. Karakteristik pasar
88
merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam strategi promosi
perusahaan di mana Karakteristik pasar perusahaan bersifat heterogen,
mempunyai latar belakang dan golongan, umur serta jenis kelamin yang
berbeda dapat ditangani dengan meningkatkan sumber daya manusia di
bidang sales retail person atau personal selling. Sales retail person akan
efektif dalam melakukan pendekatan kepada pelanggan apabila perusahaan
membekali sales retail person dengan kemampuan berkomunikasi yang
baik serta melakukan workshop atau seminar yang memberikan
pengetahuan kepada sales retail person. Workshop atau seminar tersebut
dapat mengajarkan sales retail person untuk mendapatkan feedback yang
baik dari pasar dengan mengetahui kemampuan serta kebutuhan yang
diinginkan pasar yang heterogen sehingga sales retail person tidak hanya
mementingkan penjualan produk. Cakupan geografis yang cukup luas
dapat menggunakan periklanan, baik media cetak ataupun elektronik.
Media elektornik berupa televisi dengan menggunakan stasiun televisi
sendiri ataupun stasiun televisi lainnya. Periklanan produk perusahaan
dapat dengan menggunakan brand ambassador yaitu public figure yang
disukai oleh target pasarnya. Public figure tersebut dicari sesuai dengan
image perusahaan dan memiliki nilai atau citra yang baik di mata
masyarakat.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan meliputi periklanan, penjualan pribadi
(personal selling), promosi penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat, dan
pemasaran langsung
b. Faktor-faktor yang teridentifikasi sebagai faktor penyusun strategi promosi
TELKOMVision-YES TV adalah segmentation, targeting, positioning (STP)
perusahaan, karakteristik pasar, pesaing, karakteristik pelanggan, karakteristik produk,
sumber daya manusia. Karakteristik pasar adalah faktor dengan prioritas utama.
Faktor ini dirumuskan secara matang oleh perusahaan dan diharapkan dapat
menjangkau pelanggan tepat sasaran sehingga dapat menjadi acuan dalam
menjalankan strategi promosi secara efektif.
c. Aktor-aktor yang berpengaruh pada penyusunan strategi promosi TELKOMVision-
YES TV adalah Vice President of Sales, Public Relation Officer, Costumer Care
Manager, Co-Branding Manager, Product Management Manager. Tujuan yang ingin
dicapai dalam pemilihan strategi promosi TELKOMVision-YES TV adalah
menginformasikan produk kepada pelanggan sasaran, mempengaruhi dan membujuk
pelanggan sasaran, meningkatkan pendapatan perusahaan.
d. Alternatif strategi promosi bagi TELKOMVision-YES TV yaitu melakukan kegiatan
promosi yang telah dilakukan perusahaan sebelumnya, TELKOMVision-YES TV
melakukan promo bundling secara aktif dengan produk Telkom dan anak perusahaan
Telkom lainnya baik diacara on air ataupun off air, aktif melakukan kerjasama
dengan media cetak ataupun elektronik dan stakeholder lainnya, malakukan kegiatan
off air dan on air promo dalam skala besar atau kecil, melakukan promo dengan
memberikan merchant-merchant lifestyle ataupun produk lainnya, dan melakukan
kegiatan promosi yang telah dilakukan perusahaan sebelumnya. Alternatif strategi
promosi yang diprioritaskan bagi TELKOMVision-YES TV adalah
TELKOMVision-YES TV melakukan promo bundling secara aktif dengan produk
Telkom dan anak perusahaan Telkom lainnya baik diacara on air ataupun off air.
Alternatif ini dilakukan agar pelanggan sasaran menjadi aware terhadap produk
TELKOMVision-YES TV dan membangun image yang baik karena bekerjasama
dengan perusahaan induk yaitu Telkom atau produk-produk anak perusahaan Telkom
yang juga sudah banyak diminati masyarakat.
90
2. Saran
a. Karakteristik pasar sebagai faktor yang memiliki pengaruh paling besar dalam
menyusun strategi promosi yang tepat mengakibatkan perlunya perhatian dan analisis
khusus atau mendalam agar perusahaan dapat selalu mengetahui selera, keinginan dan
kebutuhan pelanggan sasaran yang heterogen sehingga bentuk-bentuk promosi
program dapat selalu disesuaikan dengan hasil dari analisis tersebut dan lebih
terfokus.
b. Sumber daya manusia ( SDM) sebagai motor penggerak dalam menghasilkan ide-ide
yang menarik memerlukan peningkatan kompetensi agar memberikan inovasi-inovasi
bagi perusahaan dalam mencapai tujuan dan peningkatan kreatifitas SDM.
Peningkatan kompetensi SDM dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan
karyawan.
c. Sehubungan dengan visi dan misi perusahaan maka hendaknya PT Indonusa
Telemedia terus melakukan perluasan jaringan bagi pelanggan sasaran dan
meningkatkan kualitas pelayanan konsumen, baik berupa keluhan ataupun keinginan
pelanggan untuk mengetahui lebih lengkap mengenai produk TELKOMVision-YES
TV.
d. Menjalin dan menngkatkan hubungan yang baik dengan stakeholder dalam hal ini
yaitu pelanggan, pihak pemasang channel (programmer), dan pemerintah karena
dengan menciptakan hubungan yang baik maka akan meningkatkan brand image
perusahaan serta loyalitas yang tinggi. Hubungan yang baik dengan media partner
dan perusahaan induk juga dapat membantu perusahaan agar lebih mudah
mempromosikan perusahaan dalam kegiatan-kegiatan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Angipora, M.P. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
David, F.R. 2006. Strategic Management. Salemba empat, Jakarta.
Detik finance. 2009. Tamatnya Bisnis Astro TV.
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/20/092737/1022618/4/tamatny
a-bisnis-astro-tv. [26 November 2009]
Febrianto, F. 2009. Analisis Strategi Promosi dengan Menggunakan Metode
Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus: LPM Chic’s Music Cabang
Condet). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Fewidarto, P.D. 1996. Proses Hirarki Analitikal (Analytical Hierarchy Process).
Materi kursus Singkat. Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Jahja, R.S. dan Muhammad Irvan. 2006. Menilai Tanggung Jawab Sosial Televisi.
Piramida, Depok.
Newslatter, I.C. 2009. Perkembangan Industri TV berbayar di Tengah Persaingan
Ketat. http://www.datacon.co.id/Internet2008Ind%20TVcable.html. [18
November 2009].
Kotler, P. 2005 a
. Manajemen Pemasaran. Jilid kesatu. PT Indeks Kelompok
Gramedia, Jakarta.
Kotler, P. 2005 b
. Manajemen Pemasaran. Jilid Kedua. PT Indeks Kelompok
Gramedia, Jakarta.
Kotler, P. dan G. Amstrong. 2003. Dasar-dasar Pemasaran. jilid kesatu. PT Indeks
Kelompok Gramedia, Jakarta.
Kurniaty, S. 2007. Analisis Strategi Promosi pada Perusahaan Jasa Event
Organizer (Studi Kasus pada CI Production PT. CB Media Komunika).
Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Lovelock, C.H. dan L.K. Wright. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. PT Indeks
Kelompok Gramedia, Jakarta.
Morissan. 2007. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Ramdina Prakarsa,
Tangerang.
92
Morissan. 2009. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan
Televisi. Kencana, Jakarta.
Rewoldt, S.H., J. D. Scott, dan M.R. Warshaw. 2005. Strategi Promosi
Pemasaran. PT Rineka Cipta, Jakarta.
Saaty, T.L. 1991. Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam
Situasi yang Kompleks. PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
Siagian, S.P. 2008. Manajemen Stratejik. PT Bumi Aksara, Jakarta.
Sowter, C. 2003. Cara Mudah Memahami Pemasaran. PMM, Jakarta.
TelkomVision. 2010. What is Company Profile.
http://www.telkom.co.id/indonusa/profil-perusahaan/ [22 Maret 2010]
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan. 1999. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta.
Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran edisi ke-3. ANDI OFFSET, Yogyakarta.
Umar, H. 2001. Strategic Management in Action. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Umar, H. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Ghalia Indonesia, jakarta
Yunida, F. 2006. Analisis Strategi Promosi PT Televisi Transformasi Indonesia
(Trans TV). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Zakiyah, R. 2008. Analisis Strategi Promosi Esia pada PT Bakrie Telecom Tbk.
Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
LAMPIRAN
STRUKTUR ORGANISASI TELKOMVision - YES TV
Lam
piran
1. S
truktu
r Org
anisasi
TE
LK
OM
Visio
n-Y
ES
TV
93 93
President
Director Corporate Function :
Coporate Secretary &
Legal Business
Development
Finance & Administrasi
Director
Content & IT
Director
Sales & Marketing
Director
GM GA &
HRD GM Finance & Bill
Co
Treasury Manager
Accounting
Manager
Bill Co Manager
Logistic Manager
HRD Manager
MIS Manager
GM
Infrastruktur
SMSS
Manager
GM IT
Technical
Support DTH
Manager
Technical
Support
Corporate
Manager
Head End
Manager
GM Content &
Broadcasting
Vice President
of Sales
Acquition
Program
Manager
GM Sales
Affiliate
Channel
Manager
Corporate Sales
Manager
Advertising
Sales
Manager
GM Marketing
Comm &
Coustomer Care
Costomer Care
Manager
Marcom Manager
Co-Branding
Manager
Business
Development
Manager
Product
Management
Manager
Regional Sales
Manager
DTH Manager
94
Lampiran 2. Hierarki pemilihan strategi promosi TELKOMVision-YES TV
Hierarki Pemilihan Strategi Promosi TELKOMVision-YES TV
Keterangan
Fokus, Tingkat 1: Goal yang menjadi inti atau fokus permasalahan yang ingin
dipecahkan dengan metode Analytical Hierarchy Process
Faktor, Tingkat 2: hal-hal yang menjadi faktor penyusun strategi promosi
STP = Segmentation, Targeting, Positioning
KPs = Karakteristik Pasar
PSg = Pesaing
KPg = Karakteristik Pelanggan
Faktor
Fokus
Aktor
Tujuan
Alternatif
MTP MBP MIP
E D C B A
PMM CoBM CCM PRO VP
Analisis Pemilihan Strategi Promosi
TELKOMVision-YES TV
STP KPs Psg KPg KPd SDM
95
Lanjutan Lampiran 2.
KPd = Karakteristik Produk
SDM = Sumber Daya Manusia
Aktor, Tingkat 3: Aktor yang berperan dalam pengambilan keputusan
VP = Vice President of Sales
PRO = Public Relation Officier
CCM =Costumer Care Manager
CoBM = Co-Branding Manager
PMM = Product Management Manager
Tujuan, Tingkat 4: objective atau tujuan yang ingin dicapai TELKOMVision-
YES TV dalam pelaksanaan strategi promosi
MIP = Menginformasikan Produk kepada Pelanggan
MBP = mempengaruhi dan membujuk Pelanggan Sasaran
MTP = Meningkatkan Pendapatan Perusahaan
Alternatif, Tingkat 5: hal-hal yang dirumuskan sebagai pilihan yang akan
direkomendasikan sebagai hasil untuk mencapai tujuan penelitian
A = melakukan kegiatan promosi yang telah dilakukan perusahaan sebelumnya.
B = TELKOMVision-YES TV melakukan promo bundling secara aktif dengan
produk Telkom dan anak perusahaan Telkom lainnya baik on/off air
C = Aktif melakukan kerjasama dengan media cetak atupun elektronik dan
stakeholder lainnya.
D = melakukan kegiatan off air dan on air promo dalam skala besar atau kecil.
E = melakukan promo dengan memberikan merchant-merchant lifestyle ataupun
produk lainnya.
96
Lampiran 3.
KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS STRATEGI PROMOSI TELKOMVISION-YES TV
PADA PT INDONUSA TELEMEDIA JAKARTA
Oleh :
RARISA TRISASI BUANA RONIE
H24060481
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010
97
Lanjutan Lampiran 3.
ANALISIS STRATEGI PROMOSI TELKOMVISION-YES TV PADA
PT INDONUSA TELEMEDIA JAKARTA
Kepada Responden yang terhormat,
Dalam rangka menyelesaikan studi/tugas akhir di Fakultas Ekonomi dan
Manejemen, Departemen Manajemen, Institut Pertanian Bogor, diperlukan
dukungan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner ini.
Kuesioner ini dibuat untuk mendukung proses akhir pengolahan data
dalam rangka pemecahan masalah. Pengisian kuesioner memiliki tujuan untuk
menentukan sejauh mana pengaruh dan tingkat faktor, aktor, tujuan dan
komponen lain dalam memperoleh, alternatif strategi promosi bagi perusahaan.
Landasan utama pengisian kuesioner ini adalah sebuah hierarki (stuktur PHA)
dengan komponen-komponen lengkap yang disusun sesuai literatur, hasil
observasi dan pendapat pihak terkait dalam perusahaan. Penyusunan hierarki ini
sesungguhnya disesuaikan dengan keadaan perusahaan. Kami sangat
mengharapkan kesedian Bapak/Ibu/Saudara meluangkan waktu untuk mengisi
kuesioner ini. Kejujuran Bapak/Ibu/Saudara dalam mengisi kuesioner ini, sangat
berarti bagi penelitian kami.
Terima kasih atas bantuan dan kesediannya mengisi kuesioner ini.
April 2010
Rarisa Trisasi Buana Ronie
H24060481
Kuesioner ini dibuat untuk kepentingan penelitian semata
98
Lanjutan Lampiran 3.
DATA RESPONDEN
1. Nama : .............................................................
2. Jenis Kelamin : Pria/wanita
3. Usia : ............. Tahun
4. Pendidikan Terakhir :
a. SMA atau sederajat
b. Diploma/Sarjana Muda
c. Sarjana S1
d. S2 atau lebih
5. Jabatan : .............................................................
6. Tugas dan Wewenang :
a. ...............................................................................................
b. ...............................................................................................
c. ...............................................................................................
d. ...............................................................................................
e. ...............................................................................................
7. Lama bekerja di TELKOMVision-YES TV : ............ Tahun
8. Pernahkah Anda bekerja di Perusahaan lain sebelumnya?
a. Ya
b. Tidak
9. Jika Anda menjawab ya (pada pertanyaan No.8, berapa lama Anda bekerja
sebelumnya? ................Tahun
10. Jabatan terakhir Anda sewaktu keluar dari Perusahaan tersebut?
.....................................................................................................
11. Tanggal pengisian : ...............................................................
99
Lanjutan Lampiran 3.
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Pada bagian ini Anda diminta untuk membandingkan antara elemen A dan
elemen B, lalu memberi tanda X atau √ nilai perbandingannya.
2. Jawaban dari pertanyaan tersebut diberi nilai oleh responden berdasarkan
tingkat kepentingan dari elemen-elemen yang dibandingkan secara bersamaan.
3. Nilai perbandingan yang diberikan mempunyai skala 1-9.
Definisi dari skala yang digunakan untuk nilai komparasi ditentukan sebagai
berikut :
Nilai Komparasi
(A dibandingkan B)
Definisi
1 A dan B sama penting
3 A sedikit lebih penting dari B
5 A lebih penting dari B
7 A sangat jelas lebih penting dari B
9 A mutlak lebih penting dari B
2, 4, 6, 8 Nilai-nilai diantara dua pertimbangan
Contoh :
Anda diminta untuk membandingkan tingkat kepentingan antara „PRODUK‟
dengan „HARGA‟
1. Jika Anda menganggap “PRODUK” sama penting dengan “HARGA”, maka:
A Nilai Perbandingan B
Produk 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Harga
2. Jika Anda menganggap “PRODUK” sedikit lebih penting dari “HARGA”,
maka:
A Nilai Perbandingan B
Produk 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Harga
3. Tapi, jika Anda menganggap “HARGA” sangat jelas lebih penting dari
“PRODUK”:
A Nilai Perbandingan B
Produk 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Harga
100
Lanjutan Lampiran 3.
Pemilihan Alternatif Strategi Promosi Pada TELKOMVision-YES TV
(PT Indonusa Telemedia Jakarta)
Persaingan industri televisi berlangganan di Indonesia semakin kompetitif. Oleh
karena itu, diperlukan suatu strategi pemasaran yang lebih baik dan efektif. Salah
satu strategi yang dapat diterapkan adalah strategi promosi. Strategi promosi
memegang peranan yang cukup signifikan dalam mendukung keberhasilan televisi
berlangganan dalam memenangkan persaingan saat ini.
A. Faktor
1. Segmentation, Targeting, Positioning, strategi yang dijalankan harus sesuai
dengan STP perusahaan.
2. Karakteristik Pasar, karakteristik pasar dapat dilihat dalam 3 hal yaitu (1)
luas geografis pasaran, periklanan menjadi pilihan dalam pasar yang luas; (2)
konsentrasi pasar, semakin sedikit calon pembeli maka penjualan pribadi
semakin efektif; (3) jumlah jenis pembeli potensial, dengan begitu perusahaan
dapat menentukan produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan perusahaan.
3. Pesaing, perusaahaan dapat mempertimbangkan strategi yang dijalankan
berdasarkan aktivitas promosi yang dijalankan pesaing dan menyesuaikan
dengan tingkat persaingan yang ada dalam industri.
4. Karakteristik pelanggan, karakteristik pelanggan dapat membantu
perusahaan dalam menentukan aktivitas promosi yang tepat dan sesuai
dengan target market perusahaan.
5. Karakteristik produk, strategi promosi yang dilakukan akan berbeda untuk
jenis barang dan jasa yang berbeda.
6. Sumber daya manusia, ukuran kemampuan sumber daya manusia yang
dimiliki perusahaan dalam menjabarkan strategi promosi itu ke dalam
berbagai bentuk kegiatan promosi yang diinginkan perusahaan.
B. Aktor
1. Vice President of Sales, memiliki kewenangan dalam mengawasi dan
memberikan arahan kepada bawahannya agar mampu menjual produk
101
Lanjutan Lampiran 3.
TELKOMVision-YES TV dan mendapatkan pelanggan yang sebanyak-
banyaknya.
2. Public Relation Officer, memiliki kewenangan untuk mengkoordinasikan
bawahannya agar mensosialisasikan produk-produk dan kegiatan-kegiatan
yang dilakukan TELKOMVision-YES TV dalam rangka kegiatan promosi.
3. Costumer Care Manager, bertanggung jawab untuk mengawasi
bawahannya dalam menanggapi reaksi timbal balik pelanggan kepada
perusahaan ketika menerima kegiatan promosi ataupun setelah menggunakan
produk.
4. Co-Branding Manager, bertanggung jawab untuk membangun kerjasama
sehingga perusahaan dapat mengkombinasikan produk-produk
TELKOMVision-YES TV dengan stakeholder untuk memperkuat brand
awareness perusahaan.
5. Product Management Manager, berwenang dalam memberikan arahan
kepada bawahannya agar dapat membuat kemasan produk yang menarik dan
sesuai dengan target market yang telah ditentukan oleh perusahaan.
C. Tujuan
1. Menginformasikan produk kepada pelanggan.
2. Mempengaruhi dan membujuk pelanggan sasaran.
3. Meningkatkan pendapatan perusahaan.
D. Alternatif
1. Melakukan kegiatan promosi yang telah dilakukan perusahaan sebelumnya.
2. TELKOMVision-YES TV melakukan promo bundling secara aktif dengan
produk Telkom dan anak perusahaan Telkom lainnya baik diacara on air
ataupun off air.
3. Aktif melakukan kerjasama dengan media cetak atupun elektronik dan
stakeholder lainnya.
4. Melakukan kegiatan off air dan on air promo dalam skala besar atau kecil.
5. Melakukan promo dengan memberikan merchant-merchant lifestyle ataupun
produk lainnya.
102
Lanjutan Lampiran 3.
PENGISIAN KUESIONER
Dalam menentukan bobot prioritas alternatif strategi promosi terdapat enam faktor
yang perlu dipertimbangkan, yaitu Segmentation, targeting, positioning (STP),
karakteristik pasar (KPs), pesaing (Psg), karakteristik pelanggan (Kpg),
karakteristik Produk (Kpd), dan sumber daya manusia (SDM).
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu faktor
dengan faktor lainnya dalam menentukan bobot prioritas alternatif strategi
promosi.
Nilai 1= sama penting; 3= sedikit lebih penting; 5= jelas lebih penting; 7= sangat jelas lebih
penting; 9= mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantara nilai diatas.
A Nilai Perbandingan B
STP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kps
STP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Psg
STP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kpg
STP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kpd
STP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SDM
Kps 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Psg
Kps 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kpg
Kps 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kpd
Kps 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SDM
Psg 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kpg
Psg 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kpd
Psg 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SDM
Kpg 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kpd
Kpg 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SDM
Kpd 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SDM
Aktor yang terlibat dalam menentukan bobot prioritas pemilihan alternatif strategi
promosi ini adalah Vice President of Sales (VP), Public Relation Officer (PRO),
Costumer Care Manager (CCM), Co-Branding manager (CoBM), Product
Management Manager (PMM).
103
Lanjutan Lampiran 3.
Nilai 1= sama penting; 3= sedikit lebih penting; 5= jelas lebih penting; 7= sangat jelas lebih
penting; 9= mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantara nilai diatas.
a. Bandingkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara aktor dengan aktor
lainnya dalam konteks pengaruh segmentation, targeting, positioning
perusahaan untuk pemilihan strategi promosi.
A Nilai Perbandingan B
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PRO
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CCM
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CoBM
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
PRO 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CCM
PRO 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CoBM
PRO 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
CCM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CoBM
CCM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
CoBM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
b. Bandingkan Tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara aktor dengan aktor
lainnya dalam konteks pengaruh karakteristik pasar untuk pemilihan strategi
promosi.
A Nilai Perbandingan B
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PRO
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CCM
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CoBM
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
PRO 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CCM
PRO 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CoBM
PRO 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
CCM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CoBM
CCM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
CoBM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
104
Lanjutan Lampiran 3.
c. Bandingkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara aktor dengan aktor
lainnya dalam konteks pengaruh pesaing untuk pemilihan strategi promosi.
A Nilai Perbandingan B
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PRO
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CCM
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CoBM
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
PRO 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CCM
PRO 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CoBM
PRO 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PPM
CCM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CoBM
CCM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
CoBM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
d. Bandingkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara aktor dengan aktor
lainnya dalam konteks pengaruh karakteristik pelanggan untuk pemilihan
strategi promosi.
A Nilai Perbandingan B
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PRO
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CCM
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CoBM
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
PRO 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CCM
PRO 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CoBM
PRO 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
CCM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CoBM
CCM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
CoBM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
105
Lanjutan Lampiran 3.
e. Bandingkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara aktor dengan aktor
lainnya dalam konteks pengaruh karakteristik produk untuk pemilihan
strategi promosi.
A Nilai Perbandingan B
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PRO
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CCM
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CoBM
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
PRO 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CCM
PRO 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CoBM
PRO 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
CCM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CoBM
CCM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
CoBM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
f. Bandingkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara aktor dengan aktor
lainnya dalam konteks pengaruh sumber daya manusia untuk pemilihan
strategi promosi.
A Nilai Perbandingan B
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PRO
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CCM
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CoBM
VP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
PRO 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CCM
PRO 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CoBM
PRO 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
CCM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 CoBM
CCM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
CoBM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMM
106
Lanjutan Lampiran 3.
Terdapat tiga tujuan yang ingin dicapai perusahaan melalui strategi promosi yang
dipilih yaitu, menginformasikan produk kepada pelanggan (MIP), mempengaruhi
dan membujuk pelanggan sasaran (MBP), dan meningkatkan pendapatan
perusahaan (MTP).
Nilai 1= sama penting; 3= sedikit lebih penting; 5= jelas lebih penting; 7= sangat jelas lebih
penting; 9= mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantara nilai diatas.
Bandingkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara salah satu tujuan dengan
tujuan lainnya untuk para aktor dalam menentukan bobot prioritas alternatif
strategi promosi perusahaan.
a. Terhadap kepentingan Vice President of Sales
A Nilai Perbandingan B
MIP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MBP
MIP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MTP
MBP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MTP
b. Terhadap kepentingan Public Relation Officer
A Nilai Perbandingan B
MIP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MBP
MIP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MTP
MBP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MTP
c. Terhadap kepentingan Costumer Care Manager
A Nilai Perbandingan B
MIP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MBP
MIP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MTP
MBP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MTP
107
Lanjutan Lampiran 3.
d. Terhadap kepentingan Co-branding Manager
A Nilai Perbandingan B
MIP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MBP
MIP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MTP
MBP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MTP
e. Terhadap kepentingan Product Management Manager
A Nilai Perbandingan B
MIP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MBP
MIP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MTP
MBP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MTP
Terdapat lima alternatif strategi promosi yang akan dinilai bobot prioritasnya
dalam strategi promosi yang ditawarkan, yaitu: melakukan kegiatan promosi yang
telah dilakukan perusahaan sebelumnya (A), TELKOMVision-YES TV
melakukan promo bundling secara aktif dengan produk Telkom dan anak
perusahaan Telkom lainnya baik diacara on air ataupun off air (B), Aktif
melakukan kerjasama dengan media cetak atupun elektronik dan stakeholder
lainnya (C), melakukan kegiatan off air dan on air promo dalam skala besar atau
kecil (D), melakukan promo dengan memberikan merchant-merchant lifestyle
ataupun produk lainnya (E).
Nilai 1= sama penting; 3= sedikit lebih penting; 5= jelas lebih penting; 7= sangat jelas lebih
penting; 9= mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantara nilai diatas.
108
Lanjutan Lampiran 3.
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan relatif antara alternatif satu dengan
alternatif lainnya untuk mencapai tujuan-tujuan dibawah ini
a. Jika tujuannya untuk menginformasikan produk kepada pelanggan
A Nilai Perbandingan B
A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 B
A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C
A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 D
A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 E
B 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C
B 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 D
B 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 E
C 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 D
C 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 E
D 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8
9
E
b. Jika tujuannya untuk mempengaruhi dan membujuk pelanggan sasaran
A Nilai Perbandingan B
A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 B
A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C
A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 D
A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 E
B 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C
B 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 D
B 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 E
C 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 D
C 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 E
D 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 E
109
c. Jika tujuannya untuk meningkatkan pendapatan perusahaan
A Nilai Perbandingan B
A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 B
A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C
A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 D
A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 E
B 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C
B 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 D
B 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 E
C 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 D
C 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 E
D 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 E
SARAN DAN KOMENTAR
Saran dan komentar anda untuk pemilihan strategi promosi televisi berlangganan:
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda..
1. BOBOT FAKTOR DALAM PEMILIHAN STRATEGI PROMOSI TELKOMVISION-YES TV
Matriks pendapat gabungan antar faktor
STP KPs Psg KPg KPd SDM EV VP VA VB λ MAX CI CR
STP 1.000 1,000 1,189 2,000 2,213 2,213 1,506 0,237 1,444 6,093 6,165 0,033 0,026645
KPs 1,000 1,000 0,189 1,732 2,711 2,711 1,573 0,248 1,521 6,143
Psg 0,841 0,841 1,000 1,278 0,639 1,189 0,939 0,148 0,930 6,290
KPg 0,500 0,577 0,783 1,000 1,000 2,060 0,880 0,138 0,844 6,088
KPd 0,452 0,369 1,565 1,000 1,000 1,565 0,861 0,136 0,850 6,270
SDM 0,452 0,369 0,841 0,485 0,639 1,000 0,593 0,093 0,570 6,106
6,352 1,000 36,991
2. BOBOT AKTOR DALAM PEMILIHAN STRATEGI PROMOSI TELKOMVISION-YES TV
A. Tingkat kepentingan aktor dalam konteks pengaruh faktor Segmentation,Targeting, Positioning (STP)
Matriks gabungan tingkat kepentingan aktor dalam konteks pengaruh faktor Segmentation,Targeting, Positioning (STP)
VP PRO CCM CoBM PMM EV VP VA VB λ MAX CI CR
VP 1,000 2,711 2,449 2,280 1,732 1,922 0,353 1,805 5,110 5,117 0,029 0,026055
PRO 0,369 1,000 1,565 1,565 1,000 0,980 0,180 0,919 5,103
CCM 0,408 0,639 1,000 0,452 0,485 0,564 0,104 0,534 5,151
CoBM 0,439 0,639 2,213 1,000 0,537 0,803 0,148 0,763 5,171
PMM 0,577 1,000 2,060 1,861 1,000 1,172 0,215 1,088 5,049
Jumlah 5,441 1,000 25,584
Lam
piran
4. H
asil pen
golah
an h
orizo
ntal strateg
i pro
mosi
TE
LK
OM
Visio
n-Y
ES
TV
11
0
B. Tingkat kepentingan aktor dalam konteks pengaruh faktor Karakteristik Pasar (KPs)
Matriks gabungan tingkat kepentingan aktor dalam konteks pengaruh faktor Karakteristik Pasar (KPs)
VP PRO CCM CoBM PMM EV VP VA VB λ MAX CI CR
VP 1,000 2,450 2,213 2,213 2,213 1,927 0.357 1,828 5,118 5,108 0,027 0,024024
PRO 0,408 1,000 1,732 1,414 1,682 1,110 0,206 1,054 5,121
CCM 0,452 0,577 1,000 0,639 0,639 0,639 0,118 0,602 5,083
CoBM 0,452 0,707 1,565 1,000 0,595 0,785 0,146 0,741 5,091
PMM 0,452 0,595 1,565 1,682 1,000 0,933 0,173 0,887 5,126
Jumlah 5,393 1,000 25,538
C. Tingkat kepentingan aktor dalam konteks pengaruh faktor Pesaing (Psg)
Matriks Gabungan Tingkat Kepentingan Aktor dalam Konteks Pengaruh Faktor Pesaing (Psg)
VP PRO CCM CoBM PMM EV VP VA VB λ MAX CI CR
VP 1,000 2,711 2,060 1,225 1,732 1,639 0,310 1,613 5,211 5,132 0,033 0,029326
PRO 0,369 1,000 1,732 1,000 1,278 0,960 0,181 0,937 5,165
CCM 0,485 0,577 1,000 0,452 0,408 0,553 0,104 0,534 5,110
CoBM 0,816 1,000 2,213 1,000 0,841 1,087 0,205 1,038 5,057
PMM 0,577 0,783 2,449 1,189 1,000 1,056 0,2 1,020 5,113
Jumlah 5,296 1,000 25,657
Lan
jutan
Lam
piran
4.
111
D. Tingkat kepentingan aktor dalam konteks pengaruh faktor Karakteristik Pelanggan (KPg)
Matriks gabungan tingkat kepentingan aktor dalam konteks pengaruh faktor Karakteristik Pelanggan (KPg)
VP PRO CCM CoBM PMM EV VP VA VB λ MAX CI CR
VP 1,000 2,000 1,414 1,414 2,000 1,516 0,294 1,484 5,053 5,050 0,012 0,011121
PRO 0,500 1,000 0,759 1,107 1,565 0,920 0,178 0,902 5,059
CCM 0,707 1,316 1,000 1,414 1,414 1,132 0,219 1,098 5,005
CoBM 0,707 0,904 0,707 1,000 0,841 0,824 0,160 0,809 5,065
PMM 0,500 0,639 0,707 1,189 1,000 0,769 0,149 0,755 5,066
Jumlah 5,161 1,000 25,249
E. Tingkat kepentingan aktor dalam konteks pengaruh faktor Karakteristik Produk (KPd)
Matriks Gabungan Tingkat Kepentingan Aktor dalam Konteks Pengaruh Faktor Karakteristik Produk (KPd)
VP PRO CCM CoBM PMM EV VP VA VB λ MAX CI CR
VP 1,000 2,060 1,732 1,732 0,707 1,343 0,258 1,302 5,053 5,031 0,008 0,006962
PRO 0,485 1,000 1,189 1,000 0,577 0,803 0,154 0,775 5,031
CCM 0,577 0,841 1,000 1,000 0,537 0,764 0,147 0,735 5,011
CoBM 0,577 1,000 1,000 1,000 0,639 0,819 0,157 0,788 5,015
PMM 1,414 1,732 1,861 1,565 1,000 1,481 0,284 1,435 5,046
Jumlah 5,211 1,000 25,156
11
2
Lan
jutan
Lam
piran
4.
F. Tingkat kepentingan aktor dalam konteks pengaruh faktor Sumber Daya Manusia (SDM)
Matriks gabungan tingkat kepentingan aktor dalam konteks pengaruh faktor Sumber Daya Manusia (SDM)
VP PRO CCM CoBM PMM EV VP VA VB λ MAX CI CR
VP 1,000 2,449 2,711 2,711 2,280 2,102 0,386 1,932 5,006 5,023 0,006 0,005033
PRO 0,408 1,000 0,904 1,414 0,841 0,848 0,156 0,783 5,027
CCM 0,369 1,107 1,000 1,189 0,707 0,807 0,148 0,745 5,026
CoBM 0,369 0,707 0,841 1,000 0,841 0,713 0,131 0,659 5,029
PMM 0,439 1,189 1,414 1,189 1,000 0,974 0,179 0,899 5,025
Jumlah 5,445 1,000 25,113
3. BOBOT TUJUAN DALAM PEMILIHAN STRATEGI PROMOSI TELKOMVISION-YES TV
A. Tingkat kepentingan tujuan dalam konteks pengaruh aktor Vice President of Sales
Matriks pendapat gabungan tingkat kepentingan tujuan dalam konteks pengaruh aktor Vice President of Sales
MIP MBP MTP EV VP VA VB λ MAX CI CR
MIP 1,000 0,904 0,476 0,755 0,235 0,704 3,003 3,003 0,0013 0,0023
MBP 1,107 1,000 0,452 0,794 0,247 0,741 3,003
MTP 2,101 2,213 1,000 1,669 0,519 1,558 3,003
Jumlah 3,218 1,000 9,009
11
3
5
Lan
jutan
Lam
piran
4.
B. Tingkat kepentingan tujuan dalam konteks pengaruh aktor Public Relation Officer
Matriks pendapat gabungan tingkat kepentingan tujuan dalam konteks pengaruh aktor Public Relation Officer
MIP MBP MTP EV VP VA VB λ MAX CI CR
MIP 1,000 0,693 2,289 1,167 0,357 1,073 3,007 3,007 0,003 0,006
MBP 1,442 1,000 2,587 1,551 0,474 1,426 3,007
MTP 0,437 0,387 1,000 0,553 0,169 0,508 3,007
Jumlah 3,270 1,000 9,014
C. Tingkat kepentingan tujuan dalam konteks pengaruh aktor Costumer Care Manager
Matriks pendapat gabungan tingkat kepentingan tujuan dalam konteks pengaruh aktor Costumer Care Manager
MIP MBP MTP EV VP VA VB λ MAX CI CR
MIP 1,000 1,414 1,682 1,335 0,430 1,297 3,013 3,013 0,007 0,011518
MBP 0,707 1,000 1,682 1,059 0,342 1,029 3,013
MTP 0,595 0,595 1,000 0,707 0,228 0,687 3,013
Jumlah 3,101 1,000 9,040
11
4
Lan
jutan
Lam
piran
4.
D. Tingkat kepentingan tujuan dalam konteks pengaruh aktor Co-Branding Manager
Matriks pendapat gabungan tingkat kepentingan tujuan dalam konteks pengaruh aktor Co-Branding Manager
MIP MBP MTP EV VP VA VB λ MAX CI CR
MIP 1,000 1,000 0,759 0,913 0,303 0,913 3,009 3,008 0,004 0,007231
MBP 1,00 1,000 1,000 1,000 0,332 1,000 3,009
MTP 1,316 1,000 1,000 1,096 0,364 1,096 3,009
Jumlah 3,009 1,000 9,025
E. Tingkat kepentingan tujuan dalam konteks pengaruh aktor Pruduct Management Manager
Matriks pendapat gabungan tingkat kepentingan tujuan dalam konteks pengaruh aktor Product Management Manager
MIP MBP MTP EV VP VA VB λ MAX CI CR
MIP 1,000 0,639 0,693 0,762 0,249 0,751 3,014 3,014 0,00706 0,01218
MBP 1,565 1,000 0,759 1,059 0,346 1,044 3,014
MTP 1,442 1,316 1,000 1,238 0,405 1,219 3,014
Jumlah 3,059 1,000 9,042
11
5
Lan
jutan
Lam
piran
4.
4. BOBOT ALTERNATIF DALAM PEMILIHAN STRATEGI PROMOSI TELKOMVISION-YES TV
A. Tujuan tingkat kepentingan alternatif dalam konteks tujuan menginformasikan produk kepada pelanggan sasaran (MIP)
Matriks pendapat gabungan untuk tingkat kepentingan alternatif dalam konteks tujuan MIP
A B C D E EV VP VA VB λ MAX CI CR
A 1,000 0,439 0,639 0,639 0,485 0,614 0,118 0,601 5,079 5,089 0,022 0,019881
B 2,280 1,000 1,316 1,414 1,107 1,362 0,263 1,328 5,053
C 1,565 0,760 1,000 1,414 1,861 1,256 0,242 1,241 5,123
D 1,565 0,707 0,707 1,000 1,316 1,006 0,194 0,977 5,034
E 2,060 0,904 0,904 0,760 1,000 0,947 0,183 0,941 5,156
5,185 1,000 25,445
B. Tujuan tingkat kepentingan alternatif dalam konteks tujuan mempengaruhi dan membujuk pelanggan sasaran (MBP)
Matriks pendapat gabungan untuk tingkat kepentingan alternatif dalam konteks tujuan MBP
A B C D E EV VP VA VB λ MAX CI CR
A 1,000 0,382 0,550 0,550 0,481 0,561 0,108 0,546 5,052 5,037 0,009 0,00817
B 2,621 1,000 1,000 1,000 1,000 1,213 0,234 1,175 5,033
C 1,817 1,000 1,000 1,000 1,442 1,213 0,233 1,176 5,036
D 1,817 1,000 1,000 1,000 1,260 1,180 0,227 1,140 5,015
E 2,080 1,000 0,693 0,794 1,000 1,027 0,198 0,998 5,046
5,194 1,000 25,183
116
Lan
jutan
Lam
piran
4.
C. Tujuan tingkat kepentingan alternatif dalam konteks tujuan meningkatkan pendapatan perusahaan (MTP)
Matriks pendapat gabungan untuk tingkat kepentingan alternatif dalam konteks tujuan MTP
A B C D E EV VP VA VB λ MAX CI CR
A 1,000 0,485 0,707 0,595 0,595 0,656 0,127 0,640 5,022 5,091 0,023 0,020
B 2,060 1,000 1,682 1,278 1,189 1,394 0,271 1,368 5,049
C 1,414 0,595 1,000 1,075 1,565 1,072 0,208 1,074 5,159
D 1,682 0,783 0,931 1,000 0,639 0,952 0,185 0,938 5,071
E 1,682 0,841 0,639 1,565 1,000 1,072 0,208 1,073 5,152
5,146 1,000 25,453
117
L
anju
tan L
ampiran
4.
1. Prioritas aktor yang berkepentingan dalam strategi promosi TELKOMVision-YES TV
2. Prioritas tujuan yang ingin dicapai dalam strategi promosi TELKOMVision-YES TV
VP PRO CCM CoBM PMM Bobot
Bobot Aktor 0,330 0,181 0,133 0,157 0,199 1,000
MIP 0,235 0,357 0,430 0,303 0,249 0,296
MBP 0,247 0,474 0,342 0,332 0,346 0,334
MTP 0,519 0,169 0,228 0,364 0,3405 0,370
Jumlah Bobot 1,000
STP KPs Psg KPg KPd SDM Bobot
PV Faktor 0,237 0,248 0,148 0,139 0,136 0,093 1,000
VP 0,353 0,357 0,310 0,294 0,258 0,386 0,330
PRO 0,180 0,206 0,181 0,178 0,154 0,156 0,181
CCM 0,104 0,118 0,104 0,219 0,147 0,148 0,133
CoBM 0,148 0,145 0,205 0,160 0,157 0,131 0,157
PMM 0,215 0,173 0,199 0,149 0,284 0,179 0,199
Jumlah Bobot 1,000
118
Lam
piran
5. H
asil pen
golah
an v
ertikal strateg
i pro
mosi
TE
LK
OM
Visio
n-Y
ES
TV
3. Prioritas alternatif yang dipilih perusahaan dalam pelaksanaan strategi promosi TELKOMVision-YES TV
MIP MBP MTP Bobot
Bobot Tujuan 0,296 0,334 0,370 1,000
A 0,118 0,108 0,127 0,118
B 0,263 0,233 0,271 0,256
C 0,242 0,233 0,208 0,227
D 0,194 0,227 0,185 0,202
E 0,183 0,198 0,208 0,197
Jumlah Bobot 1,000
119
Lan
jutan
Lam
piran
5.