analisis strategi perusahaan - permata bank
TRANSCRIPT
COMPANY PROFILE
• DIDIRIKAN : 1955
• ASSET : IDR 189 TRILIUN (KONSOLIDASI)
• CABANG : 330 BRANCH OFFICE (INCLUDE 16 SHARIA), 22 MOBILE
• SHAREHOLDERS :
• TERBENTUK DARI 5 BANK WARISAN : PT BANK BALI TBK, PT BANK UNIVERSAL TBK, PT BANK PRIMA TBK, PT BANK ARTAMEDIA, DAN PT BANK
PARTIOT.
44.56% 44.56% 10.88%
VISI MISI DAN BRAND PROMISE• VISI DAN MISI
1. PELOPOR DALAM MEMBERIKAN SOLUSI FINANSIAL YANG INOVATIF
2. MENCIPTAKAN BISNIS YANG INNOVATIF, MEMPUNYAI NILAI TAMBAH DAN BERMANFAAT BAGI ORANG BANYAK
3. MEMBANTU MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA DENGAN MENSOSIALISASIKAN
4. MEMBANTU MEMBENTUK SDM YANG PROFESSIONAL DAN BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
5. MEMBANTU MEMBANGUN JIWA WIRAUSAHA YANG MANDIRI
6. MENJANJIKAN BISNIS DAN INVESTASI ONLINE TERDEPAN YANG DIKELOLA SECARA TRANSPARAN DAN PROFESSIONAL
• BRAND PROMISE
1. MEWUJUDKAN BRAND PROMISE DI KEHIDUPAN SEHARI-HARI DENGAN MENJALANKAN NILAI-NILAI PERUSAHAAN DALAM BEKERJA, BERSIKAP, SERTA
BERPERILAKU TERHADAP CUSTOMER, REKAN KERJA, INVESTOR, DAN REGULATOR
EFE MATRIX Bidang Faktor Eksternal Kunci Bobot Peringkat Nilai Tertimbang
Penyaluran kredit tumbuh 11% dari tahun 2013 0.033898 3 0.10169
Meningkatnya transaksi penukaran USD 0.050847 3 0.15254
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia 0.059322 3 0.17797
Pertumbuhan ekonomi daerah NTB yang meningkat pesat 0.033898 3 0.10169
Besarnya jumlah pendapatan perkapita di Kalimantan Timur 0.033898 3 0.10169
Penundaan Investasi akibat dari penungguan hasil Pemilihan umum tahun 2014 0.050847 3 0.15254
Pertumbuhan pesat kalangan kelas menengah dan menengah-atas di Indonesia 0.050847 3 0.15254
Adanya minat orang tua terhadap anaknya untuk menabung 0.050847 3 0.15254
Banyak pengguna perangkat Apple di Indonesia 0.050847 3 0.15254
Peningkatan teknologi yang berkembang pesat 0.084746 4 0.33898
Program TabunganKu dari pemerintah 0.050847 3 0.10169
APEC yang akan diselenggarakan di Indonesia 0.050847 2 0.10169
Pajak turun 8% y.o.y 0.067797 2 0.20339
SOCIAL, CULTURAL, DEMOGRAPHIC, AND EVIRONMENTAL FORCES Tingkat perkonomian yang buruk di Indonesia 0.033898 3 0.10169
0.050847 1 0.05085
Ekonomi Indonesia yang sedang memburuk (Dollar naik) 0.067797 4 0.27119
TECNOLOGICAL Banyak pengguna perangkat Apple di Indonesia 0.050847 2 0.10169
SOCIAL, CULTURAL, DEMOGRAPHIC, AND EVIRONMENTAL FORCES Budaya masyarakat yang kurang ingin menabung 0.076271 3 0.22881
COMPETITIVE Terdapat kompetitor yang bergerak di bidang yang sama 0.084746 4 0.33898
1 59 2.98305
ECONOMIC
TOTAL
Peluang
ECONOMIC
TECNOLOGICAL
POLITICAL, GOVERMENTAL, AND LEGAL VARIABLES
Ancaman
IFE MATRIX
1 Visi Misi dan Nilai Budaya yang jelas dan terarah 5 0.06097561 4 0.243902439
2 Memiliki banyak cabang diberbagai daerah 4.5 0.05487805 4 0.219512195
3 Memiliki job desk yang jelas 4.5 0.05487805 3 0.164634146
4 Hubungan yang baik dengan nasabah 5 0.06097561 4 0.243902439
5 Mempunyai segmen pasar yang jelas 4 0.04878049 4 0.195121951
6 Mempunyai customer service yang baik 4 0.04878049 4 0.195121951
7 Promosi, iklan, dan publikasi yang efektif 4.5 0.05487805 3 0.164634146
8 Likuiditas yang cukup kuat di bank yang berada di level yang sama 3.5 0.04268293 3 0.12804878
9 Mempunyai fasilitas, equipment, dan mesin yang kondisinya baik 4 0.04878049 4 0.195121951
10 Lowongan pekerjaan karyawan dengan standard yang tinggi 3.5 0.04268293 3 0.12804878
11 Penurunan jabatan kepada karyawan yang produktivitas kinerjanya menurun 3 0.03658537 3 0.109756098
12 Peningkatan kualitas karyawan berdasarkan latar belakang pendidikan 4 0.04878049 4 0.195121951
13 Menginkatnya pengembangan IT terutama di pembayaran Non Tunai 4 0.04878049 4 0.195121951
14 Kepedulian terhadap masyarakat 4 0.04878049 4 0.195121951
15 Posisi di dalam Industri Perbankan di Indonesia 4 0.04878049 4 0.195121951
Kelemahan
1 Kontrol dari kantor pusat yang tidak merata 4.5 0.05487805 1 0.054878049
2 Pelatihan SDM yang dilakukan 4 0.04878049 2 0.097560976
3 Rusaknya sistem management internal dan pengaturan SDM 4 0.04878049 1 0.048780488
4 Kegagalan sistem yang meresahkan nasabah 4 0.04878049 1 0.048780488
5 Service yang belum memadai di beberapa cabang 4 0.04878049 2 0.097560976
Jumlah 82 1 2.823170732
Bobot Peringkat Rata-rata
Kekuatan
Rata-rataNo
Faktor Internal Utama
CPM (COMPETITIVE PROFILE MATRIX)
Peringkat Nilai Peringkat Nilai Peringkat Nilai
1 Promosi 4 0.114285 2 0.22857 3 0.3428 4 0.45714
2 Privilege 3.5 0.1 3 0.3 2 0.2 4 0.4
3 Kesetiaan pelanggan 3.5 0.1 3 0.3 2 0.2 4 0.4
4 Suku Bunga 3 0.085714 2 0.17142 3 0.2571 4 0.34285
5 Fasilitas 4 0.114285 3 0.34285 2 0.2285 4 0.45714
6 Strong Brand 3 0.085714 3 0.25714 3 0.2571 4 0.34285
7 Jaminan keamanan 4 0.114285 2 0.22857 2 0.2285 3 0.34285
8 Ketepatan waktu dalam mengembalikan simpanan 4 0.114285 3 0.34285 3 0.3428 3 0.34285
9 Banyaknya kantor cabang 3 0.085714 2 0.17142 3 0.2571 4 0.34285
10 Customer Service 3 0.085714 3 0.25714 3 0.2571 3 0.25714
35 1 2.6 2.5714 3.68571
Bank Panin Bank CIMB Niaga
No Faktor Penentu Keberhasilan Nilai Bobot
Bank Permata
High Medium Low
-5 -3 -1
Economic of Scale
Didalam bank jika ingin menabung cost yang perlu dikeluarkan oleh bank sendiri adalah buku tabungan dan kartu ATM, cost
dari buku tabungan sendiri adalah kecil dan juga untuk kartu ATM juga hanya berbahan dasar plastic sehingga costnya rendah
untuk itu kompetitor mempunyai peluang yang tinggi untuk masuk dibidang perbankan dan jumlah karyawan di Bank Permata
sendiri sekarang adalah 6290 orang dan UMR di kota Jakarta sekarang ini adalah 2,7juta oleh karena itu perusahaan tidak
terlalu berat untuk memberikan upah kepada karyawan-karyawannya.
Product differentiationKarena sudah banyak fasilitas dari Bank Permata yang sudah ada di bank lainnya, contohnya E-banking, Mobile banking, dll
oleh karena itu kompetitor mudah masuk hanya tinggal menambah fasilitas dan service yang lebih baik saja.
Capital Requirement
Untuk Bank Permata sendiri total aset mereka pada tahun 2014 mencapai 185.35 Trilliun karena total aset bank-bank lainnya
contohnya bank mandiri adalah 707.96 Trilliun, oleh karena itu kompetitor mempunyai kesempatan yang cukup besar untuk
masuk kedalam bisnis perbankan.
Switching Cost
Yang paling dubutuhkan adalah kesetiaan pelanggan, jika kesetiaan pelanggan tidak ada maka customer akan pindah ke bank
lain karena terdapat banyak bank yang strong brandnya diatas bank permata, suku bunga yang lebih tinggi, dan privilege yang
lebih banyak, dan juga untuk menutup tabungan di suatu bank tidaklah rumit dan terdapat biaya administrasi yang tidak begitu
besar oleh karena itu sekarang mudah untuk berpindah bank.
Cost disadvantages Independent of
Scale
Karena Bank Permata merupakan bank swasta oleh karena itu tidak ada subsidi dari pemerintah, tetapi terdapat Peraturan Bank
Indonesia Nomor 8/3/PBI/2006 tentang pelayanan kantor bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah
oleh bank konvensional dan juga dilihat dari kondisi perbankan yang kurang baik akibat dari kondisi ekonomi yang kurang
membaik terdapat perubahan regulasi membuat kompetitor baru sulit masuk di bidang perbankan.
Average
Total = 20
Average = 3.33
Dalam skala 1-5 (Potential Entrant 1 menunjukkan yang mudah masuk dan 5 untuk menunjukkan yang susah untuk masuk ke
dalam persaingan industri dalam bidang perbankan) didapatkan point rata-rata 3.33. berarti hal ini menunjukkan bahwa
Potential Entrant berada dalam posisi menengah yang berarti sedikit mudah untuk masuk ke persaingan bisnis didalam
perbankan.
Access to distribution channel Karena bank tidak membutuhkan distributor.
Analysis
1.Potential Entrant
FIVE FORCE
Avarage
2.The bargaining power of buyer
Total = 18
Average = 3
Dalam skala 1-5 (The Bargaining Power of Buyer 1 menunjukan angka yang cukup tinggi oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa perusahaan bergantung pada konsumen.
The industry’s product is
unimportant to the quality of the
buyer’s products or services
Tergantung dari buyersnya karena bagi orang yang sudah lama menabung di bank tertentu akan penting karena di bank transaksi
akan lebih mudah karena sekarang ini banyak penjual yang melakukan transaksinya dengan menggunakan bank dan lebih mudah
menabung dibandingkan secara konvensional.
The buyers pose a credible threat
of backward integration
Customers tidak dapat dikontrol oleh bank karena customer mempunyai hak untuk menabung di bank yang sudah dipercaya
olehnya dan bank tidak dapat menuntut buyers mau menabung dalam jumlah yang sudah ditentukan.
It earns low profits
Karena jika customer membuka tabungan dari bank permata customer mendapatkan banyak privilege contohnya dapat
potongan harga dibeberapa store dan maskapai dan juga cash back 5% belanja di supermarket sama SPBU (tabungan bebas),
dll
The buyer faces few switching
costs
Jika customer berpindah ke bank lain kerugian yang didapat sangat kecil karena untuk menutup tabungan sendiri tidak
membutuhkan biaya dan untuk menutup tabungan tidak ada syarat yang berat yang membuat customer mengalami kerugian.
The products it purchases from
the industry are standard or
undifferentiated
Karena customer bisa saja beralih kepada bank lainnya yang mempunyai brand strong yang tinggi, yang lebih dipercaya oleh
customer , dan yang mempunyai kualitas yang lebih tinggi dapat dilihat dari servicenya, fasilitasnya, dll
It is concentrated or purchases
large volumes relative to seller
sales
Semakin banyak customer yang menabung di bank tersebut maka bank akan memperoleh profit yang lebih tinggi karena bank
bisa lebih banyak memutarkan uang dan sebaliknya semakin sedikit customer yang menabung di bank tersebut maka profit untuk
ke banknya akan semakin sedikit.
The supplier group is dominated
by few companies and is more
concentrated than the industry it
sells to
Uang Rupiah dikeluarkan oleh satu instansi tunggal yaitu BI dan tidak ada lagi supplier lainnya.
The supplier group is not obliged
to contend with subtitute products
for sale to the industry
Supply produk utama tidak dapat disubtitusikan dengan produk lain, misalnya bahan bakar harus avtur. Uang Rupiah tidak
dapat dikeluarkan oleh instansi lain selain BI dan merupakan produk yang tidak dapat digantikan.
The industry is not an important
customer of the supplier group
Permata Bank adalah bank yang sudah diakui keberadaannya oleh negara Indonesia maupun BI, sehingga Permata Bank akan
cukup berpengaruh terhadap supplier atau BI karena keberadaan Permata Bank pun akan mempengaruhi ekonnomi Indonesia.
The supplier group’s products are
differentiated or it has built up
switching costs for the buyer
Uang Negara Indonesia hanya dapat dicetak oleh BI yang berarti Uang merupakan produk yang undifferentiated sehingga, kuat
karena BI adalah supplier tunggal.
Avarage
3. The Bargaining Power of
Suppliers
Total = 28
Average = 4.667
Dalam skala 1-5 (bairganing power of suppliers 1 menunjukkan yang lemah dan 5 untuk menunjukkan yang kuat) didapatkan
point rata-rata 4.667. berarti hal ini menunjukkan bahwa bargaining power of suppliers berada dalam posisi mendekati angka
5 yang berarti kuat artinya kekuatan supplier berpengaruh besar terhadap Permata Bank.
The supplier group poses a
credible threat of forward
integration
Bank Permata akan sangat bergantung pada BI dalam berbagai hal yang sesuai dengan regulasi yang dibuat oleh BI, seperti
harga kurs asing setiap harinya yang ditentukan oleh BI.
The supplier’s product is an
important input to the buyer’s
business
Supplier Pertama Bank adalah Bank Indonesia yang merupakan Bank Tunggal yang dapat mengeluarkan uang. Supplier BI tidak
dapat digantikan sehingga, high.
Numerous or equally balanced
competitorsBanyak sekali bank yang terdapat di Indonesia yang menjadikan banyak sekali pesaing bagi Bank Permata.
High fixed or shortage costsKarena dalam fixed cost yang dibutuhkan oleh Bank Permata bergantung pada banyaknya cabang dan juga banyaknya uang
yang disimpan di dalam bank tersebut dan biaya yang dibutuhkan tidak terlalu besar.
Lack of differentiation or
switching costs
Karena setiap bank pasti memberikan pelayanan dan kegunaan yang sama namun perbedaannya hanya di inovasi dari setiap
bank masing-masing.
Avarage
4. The Threat of Substitute
Products and Services
5. The Intensity of Rivalry
amongThe Intensity of Rivalry
among
Competitors in an Industry
Total: 17
Average: 3.4
Dalam skala 1-5 (The Intensity of Rivalry among competitors in an Industry 1 menunjukkan yang lemah dan 5 untuk
menunjukkan yang kuat) didapatkan point rata-rata 3,4. berarti hal ini menunjukkan bahwa the Intensity of Rivalry among
competitors in an Industry berada dalam posisi di atas rata-rata yang berarti cukup kuat artinya persaingan di industri
perbankan cukup kuat.
High exit barriersSulit untuk keluar dari bisnis ini, karena untuk membuka suatu bank membutuhkan modal yang cukup besar dan ketika akan
meninggalkannya membutuhkan banyak sekali tanggung jawab yang harus ditanggung.
Slow industry growth Karena perkembangan perbankan syariah berkembang pesat pada saat ini.
Karena uang tidak dapat digantikan dengan produk lainnya.
ANALISIS STRATEGI YANG DITERAPKANYa Tidak
Market Development
Penambahan cabang Bank Permata di berbagai daerah di Indonesia yang telah mencapai 2 juta nasabah di 63 kota
di Indonesia, PermataBank memiliki 333 cabang (16 Cabang Syariah & 310 Cabang Konvensional termasuk 304
layanan syariah), 38 Cabang Bergerak (Mobile Branch), 3 Payment Point, 1010 ATM dengan akses di lebih dari
69.000 ATM (VisaPlus, Visa Electron, MasterCard, Alto, ATM Bersama dan ATM Prima) dan jutaan ATM di
seluruh dunia yang terhubung dengan jaringan Visa, Mastercard, Cirrus.
Product Development Permata Bank melakukan penambahan kemudahan akses yang memudahkan para nasabah dalam bertransaksi
seperti mobile banking , aplikasi Permata Bank yang ada di smartphone.
2. Intensive Strategy
Market Penetration
Bank Permata melakukan berbagai inovasi yang akhirnya membuat para nabasah tertarik untuk menabung di Bank
Permata dan juga Bank Permata melakukan banyak kerjasama promo kartu kredit, dsb agar semakin banyak
pengguna Bank Permata.
Backward Integration Bank Permata tidak melakukan strategi backward integration , karena Bank Permata tidak melakukan akusisi
terhadap supplier.
Horizontal Integration Bank Permata melakukan horizontal integration hal ini dapat di lihat pada saat Permata Bank yang melakukan
akuisisi terhadap GE Finance agar meningkatkan penambahan nasabah hingga 1 juta nasabah.
Analisis
1. Integration Strategy
Forward Integration Bank Permata melakukan strategi ini karena seluruh dari kantor cabang Bank Permata adalah milik sendiri dan
bukan menggunakan franchising tetapi mengatur semua cabang Permata Bank.
Jenis StrategiPenerapan
Retrenchment
Permata bank tidak melakukan Retrenchment strategies karena Permata Bank sendiri merupakan anak dari Astra
Group, jika biaya tidak cukup maka biaya tersebut langsung di cover oleh Astra Group sendiri dan aset tetap ada
untuk investasi bank.
Divestiture
Bank Permata melakukan Divestiture Strategy, contohnya adalah Divestasi 51,72% saham Pemerintah RI kepada
Standard Chartered Bank (SCB) dan PT Astra International Tbk. (AI), masing-masing 25,86%. Pada akhir tahun,
kepemilikan SCB dan AI meningkat menjadi 63,1%, atau masing-masing 31,55%.
Liquidation Permata Bank tidak melakukan Liquidation Strategies karena sekarang ini perusahaan masih bertumbuh, tidak
dalam kondisi terpuruk apalagi bangkrut.
4. Defensive Strategy
Concentric Diversification
Bank Permata melakukan Conscentric Diversification Strategies , contohnya adalah Pada Tahun 2002 Bank
Permata menjadi Merger 5 Bank Swasta di Indonesia yang terdiri dari Bank Bali, Bank Universal, Bank Media,
Bank Patriot, dan Bank Prima Express.
Conglomerate Diversification
Bank Permata tidak melakukan strategi Conglomerate Diversification tetapi yang melakukan adalah Astra
Groupnya sendiri, seperti contohnya adalah Upaya peningkatan sinergi bisnis dengan perusahaan-perusahaan
Astra Group terus dilakukan seiring dengan diversifikasi beberapa tahun terakhir seperti properti, asuransi jiwa,
infrastruktur, hingga bisnis perkapalan.
3. Diversification Strategy
Horizontal Diversification
Bank Permata tidak melakukan Horizontal Diversification karena Bank Permata merupakan cabang dari Astra
Group dan Astra Group sendiri yang mengcover dalam masalah apapun terutama dalam masalah keuangan dan
aset dari Bank Permata sendiri.
Cost leadership Karena harus berdasarkan regulasi yang ditetapkan oleh BI.
Differentiation
Bank Permata melakukan Differentiation dengan menciptakan Permata Priority yang memberikan privilege
kepada nasabah Priotitasnya Bank Permata sehingga dapat menikmati fasilitas yang disediakan oleh Permata
Bank.
Focus
Permata Bank tidak melakukan Focus Strategy karena Permata Bank tidak berfokus kepada suatu geografis,
ataupun suatu bangsa pasar tertentu tetapi Permata Bank melakukannya secara merata diseluruh Indonesia tanpa
syarat apapun.
Joint Venture Permata Bank telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan asing maupun dalam negri, seperti melakukan
kerjasama dengan Disney untuk mengadakan acara Disney On Ice, bekerja sama dengan Garuda Indonesia.
Mergers and Acquisitions
Bank Permata tidak melakukan Mergers Strategy karena Permata Bank sendiri merupakan mergers dari 5 bank
yaitu PT Bank Bali, PT Bank Universal, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot,
tetapi melakukan Acquisitions terhadap perusahaan GE Finance.
5. Michael Porter Generic
Strategies
IE MATRIX
IFE = 2.823
EFE = 2.98305
Strategi yang dianjurkan :
Penetrasi Pasar
Pengembangan Produk
Pengembangan Pasar
SPACE MATRIXFinancial Strength (FS) Rating Alasan Competitive Advantage (CA) Alasan
Total Likuiditas Bank Permata berada
di level yang sama dengan
kompetitornya tahun 2014 adalah
sebesar 148 Triliun
4
Total likuiditas yang dimiliki oleh
Permata Bank dapat dikatakan cukup
tinggi yaitu sebesar 148 T meskipun
tetap kalah dengan bank buku 4.
Posisi Market Share Bank Permata di buku 3 berada di
peringkat 2 sebesar 10.76% setelah CIMB Niaga-2
adalah -2 karena Permata Bank pada kategori bank buku 3 berada dalam peringkat
2 setelah yang pertama adalah bank CIMB Niaga sehingga itu adalah suatu prestasi
yang cukup tinggi untuk mendekati kategori bank buku 4.
Cash Flow yang meningkat sebesar
7.898.326 dari 1.905.973 juta (2013)
menjadi 5.992.353 (2014)
5
kami memberikan rating 5 karena
pertumbuhan yang dimiliki oleh
Permata Bank bertambah sangat pesat
Memiliki 904 mesin ATM yang tersebar diseluruh
Indonesia, 196 kantor cabang dan 16 kantor cabang
Bank Syariah
-3kami memberikan rating -3 karena Permata Bank masih kurang dibandingkan bank
lain yang memiliki lebih banyak atm maupun kantor cabang.
Total Asset yang betambah sebesar
6.94% menjadi 19.47 Triliun dari
tahun sebelumnya yang merupakan 6
Bank dari asset terbesar di Indonesia
5
kami memberi rating 5 karena bank
Permata berupakan salah 1 dari 6 bank
pemberi asset terbesar di Indonesia.
Walaupun ROA yang menurun
sebesar 25.16% dari 1.55% menjadi
1.16% tetapi masih dinilai baik karena
masih melampaui quality level sebesar
1%
3kami memberikan 3 karena ROA
menurun 0.39%
5
rating 5 karena peningkatan pada
operating expenses to operation
revenues semakin bertambah dari tahun
ke tahun.
Bank Permata menyediakan menyediakan Total
Banking and Tailored Solution untuk kebutuhan
perusahaan Nasabah, mulai dari kebutuhan fasilitas
pinjaman sampai dengan transaction banking, serta
kebutuhan akan produk nilai tukar dan suku bunga.
-3kami memberikan rating -3 karena hal tersebut juga telah dimiliki oleh bank-bank
lainnya.
Peningkatan Operating expenses to
operating revenues, tahun 2012
(83,10) tahun 2013 (84,99), dan
tahun 2014 (89,80)
Environmental Stability (ES) Industry Strength (IS)
Rata-rata inflasi di Indonesia pada
bulan Januari - Oktober 2015 adalah
6,835%. Hal ini dapat terbilang ringan
dan kecil
-1
kami memberikan rating -1 karena
dengan inflasi yang kecil akan
membantu banyaknya nasabah yang
menabung.
Bisnis perbankan membutuhkan tanggung jawab yang
besar2
kami memberikan rating 2 karena Bisnis perbankan membutuhkan banyak sekali
tanggung jawab dan juga tugas yang ada. Sehingga untuk memulai bisnis perbankan
sangatlah susah untuk dilakukan
Risiko-risiko yang terdapat di bank
dapat dikategorikan cukup banyak
dan berat, berikut adalah contoh-
contoh risiko yang akan dialami oleh
sebuah bank: risiko murni ,risiko
operasional, risiko likuiditas, risiko
spekulasi, risiko pasar (Market Risk),
risiko kredit, risiko reputasi, risiko
intern, risiko kepatuhan, risiko bisnis,
risiko strategis,risiko hukum
-3
kami memberikan rating -3 karena
terdapat banyak resiko yang ada dalam
melakukan bisnis perbankan .
Dukungan dari para pemegang saham karena Permata
Bank merupakan perusahaan Tbk. dan pemegang
saham dan pemegang saham terbesar adalah PT. Astra
Internatonal, Tbk
4kami memberikan rating 4 karena terdapat dukungan dana yang diberikan oleh para
pemegang saham.
Ketika ingin keluar dari bisnis bank
maka banyak sekali tanggung jawab
yang harus di pertanggung jawabkan
kepada banyak pihak. Sehingga untuk
keluar dari bisnis bank akan sangat
susah dalam mengurus semuanya
-4
rating yang kami berikan -4 karena
memang membutuhkan tanggung jawab
yang besar dan memiliki resiko yang
besar juga.
Potensi semakin bertambahnya para nasabah yang
akan menabung uangnya di bank5
kami memberikan rating 5 karena jumlah nasabah yang ada di Permata Bank
semakin lama semakin bertambah.
Tekanan dari para kompetitor yang
berada di bank adalah cukup tinggi,
karena banyak sekali bank di
Indonesia yang memiliki tuntutan
target setiap bulan dan tahunnya.
Sehingga hal tersebut membuat
tekanan yang cukup tinggi
-3
kami memberikan rating -3 karena
betul tekanan yang diberikan oleh
kompetitor tinggi namun karena
permata bank cukup unggul sehingga
tidak terlalu merasakan tekanan
tersebut.
Regulasi pemerintah yang mencanangkan tentang
program tabunganKu yang mengajak para masyarakat
untuk menabung di bank
5kami memberikan rating 5 karena dengan program tersebut akan menambah minat
para masyarakat untuk menabung dan juga memperbanyak nasabah yang masuk.
X axis = -2.67 + 4 = 1.33
Y axis = 4.4 + (-3) = 1.4
Strategi yang dianjurkan :
Penetrasi pasar
Pengembangan pasar
Pengembangan produk
Integrasi ke belakang, ke depan
Horizontal, dan
Diversivikasi
Rata-rata CA = -2.67
Rata-rata IS = 4
Rata-rata FS = 4.4
Rata-rata ES = -3
GRAND STRATEGY
Rata-rata laba bersih 2010-2013 = 19.61%
Nilai laba bersih 2014 = -8.05%
Rata-rata nilai CPM = 2.95237
Nilai CPM Bank Permata = 2.6
Strategi yang dianjurkan :
Retrenchment,
Concentric diversification,
Horizontal diversification,
Conglomerat diversification, dan
Liquidation
SWOT MATRIXStrengths Weakness
1. Visi Misi dan Nilai Budaya yang jelas dan terarah (S1) 1. Kontrol dari kantor pusat yang tidak merata (W1)
2. Memiliki banyak cabang diberbagai daerah (S2) 2. Pelatihan SDM yang dilakukan (W2)
3. Memiliki job desk yang jelas (S3) 3. Rusaknya sistem management internal dan pengaturan SDM (W3)
4. Hubungan yang baik dengan nasabah (S4) 4. Kegagalan sistem yang meresahkan nasabah (W4)
5. Promosi, iklan, dan publikasi yang efektif (S5) 5. Service yang belum memadai di beberapa cabang (W5)
Opportunities SO STRATEGIES WO STRATEGIES
1. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia (O1)S1;S3;O1 menciptakan bisnis yang innovatif, mempunyai nilai tambah dan
bermanfaat yang merupakan visi dan misi dari Permata Bank sendiriW4;O4O5 memperbaruhi fasilitas lama yang lebih falid
2. Pertumbuhan pesat kalangan kelas menengah dan menengah-
atas di Indonesia (O2)
S4;O2 lebih berfokus kepada Layanan Wealth Management sehingga dpat
meningkatkan pendapatan Bank
W5;O1O2 memperluas dan memperbanyak cabang di beberbagai daerah terutama di
daerah terpencil
3. Banyak pengguna perangkat Apple di Indonesia (O3)S5;O3;O4 mempromosikan Bank dan fasilitasnya dan meningkatkan
fasilitas khususnya dibidang IT
4. Peningkatan teknologi yang berkembang pesat (O4)
5. Pajak turun 8% y.o.y (05)
Internal Factors
External Factors
Threats ST STRATEGIES WT STRATEGIES
1. Ekonomi Indonesia yang sedang memburuk (Dollar naik) (T1)S5;T2 melalukan promosi di Android (IT) , di media cetak, spanduk, dan
iklan di TV
W1W4W5;T4 meningkatkan dan memperbaiki permasalahan tentang kegagalan
sistem yang meresahkan nasabah dan memperbaiki kontrol dari kantor pusat agar
kontrol dilakukan secara merata
2. Banyak pengguna perangkat Apple di Indonesia (T2)S2S4;T3 melakukan berbagai promosi dan keuntungan bagi masyarakat jika
ingin menabung di Bank Permata
W1W2W3W4W5;T1T4 memperbaiki kontrol kantor pusat, melakukan pelatihan
SDM agar Management Bank lebih baik lagi, dan yang terutama adalah service yang
baik
3. Budaya masyarakat yang kurang ingin menabung (T3)S1S2S3S4S5;T4 memperbanyak cabang diberbagai daerah terutama di
daerah terpencil
4. Terdapat kompetitor yang bergerak di bidang yang sama (T4)
KESIMPULAN
BERDASARKAN DATA YANG DIDAPAT DARI IE BCG SPACE QSPM MATRIX DAN SWOT MATRIX MAKA STRATEGI YANG PALING TEPAT
DIGUNAKAN OLEH PERMATA BANK BERTURUT-TURUT ADALAH PRODUCT DEVELOPMENT (PENGEMBANGAN PRODUK) DAN
MENINGKATKAN PROMOSI KARENA BANK PERMATA SEKARANG INI MASING KALAH BERSAING DENGAN KOMPETITORNYA DI BUKU 3
YAITU CIMB NIAGA DARI SEGALA ASPEK, MULAI DARI FASILITAS, PROMOSI, IKLAN, DAN LAIN-LAIN YANG DAPAT DILIHAT DI TABEL CPM
MATRIX, OLEH KARENA ITU JIKA BANK PERMATA INGIN MEMENANGKAN PERSAINGAN MAKA BANK PERMATA HARUS
MENGEMBANGKAN PRODUKNYA DAN FASILITASNYA, BISA DIMULAI DENGAN MELAKUKAN PENGEMBANGAN TERHADAP MESIN ATM
SETOR TUNAI YANG BELUM DILAKUKAN OLEH BANK PERMATA TETAPI SUDAH DILAKUKAN OLEH KOMPETITORNYA, JUGA DAPAT
MEMPERBANYAK CABANG YANG TERSEBAR DI SELURUH INDONESIA AGAR NASABAH BANK PERMATA SENDIRI MUDAH BERTRANSAKSI
DIMANAPUN MEREKA BERADA DAN DIMANAPUN MEREKA TINGGI DI WILAYAH INDONESIA, DAN YANG PALING PENTING ADALAH
MEMPERBANYAK PRIVILEGE UNTUK SELURUH NASABAH BANK PERMATA DAN MELAKUKAN BERBAGAI PROMOSI LAINNYA KEPADA
NASABAH BANK PERMATA SENDIRI AGAR KESETIAAN NASABAH BERTAMBAH DAN MASYARAKAT TERTARIK UNTUK BERINVESTASI
DENGAN BANK PERMATA