analisis spasial tingkat kerawanan jalur pipa panas...

16
ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERAWANAN JALUR PIPA PANAS BUMI DI AREA KAMOJANG KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT TAHUN 2016 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Geografi Fakultas Geografi Oleh: Ivan Arianto E100150170 PROGRAM STUDI GEOGRAFI FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

Upload: dinhdan

Post on 18-Aug-2019

234 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERAWANAN JALUR PIPA PANAS …eprints.ums.ac.id/47531/30/Naspub_ivan.pdfbumi untuk mensuplai PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi). Melakukan perencanaan

ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERAWANAN JALUR PIPA PANAS BUMI

DI AREA KAMOJANG KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT

TAHUN 2016

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Geografi Fakultas Geografi

Oleh:

Ivan Arianto

E100150170

PROGRAM STUDI GEOGRAFI

FAKULTAS GEOGRAFI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERAWANAN JALUR PIPA PANAS …eprints.ums.ac.id/47531/30/Naspub_ivan.pdfbumi untuk mensuplai PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi). Melakukan perencanaan

i

HALAMAN PENGESAHAN

PUBLIKASI ILMIAH

ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERAWANAN JALUR PIPA

PANASBUMI DI AREA KAMOJANG, KABUPATEN BANDUNG,

JAWA BARAT TAHUN 2016

OLEH

IVAN ARIANTO

E100150170

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Geografi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Selasa, 25 Oktober 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Dr. Ir. Imam Hardjono, M.Si (……………………….)

(Ketua Dewan Penguji)

2. Drs. Suharjo MS (……………………….)

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Ir. Taryono, M.Si (……………………….)

(Anggota II Dewan Penguji)

Surakarta, 26 Oktober 2016

Dekan

Drs. H. Priyono, M.Si

NIK. 331

Page 3: ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERAWANAN JALUR PIPA PANAS …eprints.ums.ac.id/47531/30/Naspub_ivan.pdfbumi untuk mensuplai PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi). Melakukan perencanaan

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERAWANAN JALUR PIPA PANASBUMI DI

AREA KAMOJANG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT

TAHUN 2016

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

IVAN ARIANTO

E 100 150 170

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Imam Hardjono, M.Si

NIK.480

Page 4: ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERAWANAN JALUR PIPA PANAS …eprints.ums.ac.id/47531/30/Naspub_ivan.pdfbumi untuk mensuplai PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi). Melakukan perencanaan

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan

saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

.

Surakarta, 26 Oktober 2016

Penulis

Ivan Arianto

E 100 150 170

Page 5: ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERAWANAN JALUR PIPA PANAS …eprints.ums.ac.id/47531/30/Naspub_ivan.pdfbumi untuk mensuplai PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi). Melakukan perencanaan

1

ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERAWANAN JALUR PIPA PANAS BUMI DI AREA

KAMOJANG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT TAHUN 2016

ABSTRACT

Spatial analysis of the level of insecurity geothermal pipeline is a method to

determine and produce results in anticipation of and prevent the occurrence of material

losses and the soul in the event of problems in geothermal pipeline. This analysis can be

used to assess the level of insecurity geothermal pipeline that passes means and public

facilities so as not to endanger the impact on the surrounding community. This analysis

aims to Analyze potential in case of leaks and explosions that occur from geothermal

pipeline by using a geographic information system (GIS), examine the preparedness and

readiness in the process of overcoming the problems caused by leakage and damage to the

pipeline geothermal.Methods undertaken in carrying out the analysis using the method of

field survey and analysis of spatial form Buffering using GIS software.The results of

research that is in the form of a spatial analysis of the level of risk of the insecurity of

geothermal pipeline which passes through the settlements and public facilities so that they

can anticipate and perform emergency response in the event of unexpected problems on

geothermal pipeline.

Keywords : Spatial Analysis, geographic information system, Buffering, emergency

response

INTISARI

Analisis spasial tingkat kerawanan jalur pipa panas bumi merupakan suatu metode

untuk menentukan dan menghasilkan hasil dalam mengantisipasi dan mencegah terjadinya

kerugian materil dan jiwa apabila terjadi permasalahan pada jalur pipa panas bumi. Analisis

ini dapat dimanfaatkan untuk mengkaji tingkat kerawanan jalur pipa panas bumi yang

melewati sarana dan fasilitas umum sehingga tidak berdampak membahayakan pada

masyarakat sekitarnya. Analisis ini bertujuan untuk Menganalisis akan terjadinya potensi

kebocoran dan ledakan yang terjadi dari jalur pipa panas bumi dengan menggunakan

Sistem Informasi Geografis (SIG) dan mengkaji kesiapan dalam proses mengatasi masalah

yang diakibatkan oleh kebocoran dan kerusakan pipa panas bumi.Metode yang dilakukan

dalam menjalankan analisis ini yaitu dengan menggunakan metode survey lapangan dan

analisis spasial berupa (Buffering) menggunakan software GIS. Hasil penelitian yaitu

berupa analisis spasial tingkat resiko kerawanan jalur pipa panas bumi yang melewati

permukiman penduduk dan fasilitas umum sehingga dapat mengantisipasi dan melakukan

tanggap darurat apabila terjadi permasalahan yang tak terduga pada jalur pipa panas bumi.

Kata Kunci : Analisis Spasial, Jalur pipa panasbumi, Sistem Informasi Geografis,

Buffering , Tanggap Darurat

Page 6: ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERAWANAN JALUR PIPA PANAS …eprints.ums.ac.id/47531/30/Naspub_ivan.pdfbumi untuk mensuplai PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi). Melakukan perencanaan

2

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kejadian atau kebocoran akbibat pipa panasbumi dapat berdampak

membahayakan bagi lingkungan sekitarnya karena memiliki tekanan yang sangat

tinggi dan suhu yang tinggi sehingga diperlukan pengawasan untuk mengantisipasi

apabila terjadinya bencana kebocoran terhadap jalur pipa panasbumi.

Pipeline merupakan sarana transportasi diam yang berfungsi untuk

mendistribusikan fluida baik dalam bentuk liquid maupun gas. Energi panas bumi

yang keluar dari permukaan bumi disalurkan dengan menggunakan pipa-pipa panas

bumi untuk mensuplai PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi).

Melakukan perencanaan yaitu dengan optimasi jalur pipa perlu dilakukan karena

menyangkut investasi sistem produksi perusahaan secara keseluruhan dan keamanan

bagi penduduk sekitar, apabila timbul permasalahan, yaitu dengan memperoleh

investasi dari jalur pipa panasbumi yang ditanamkan dan kedua yang berhubungan

dengan masalah operasional selama proses produksi dan menyangkut adanya

hambatan produksi. Makas dapat dengan mudah diselesaikan dengan

mengkompromikannya dengan cara memasukkan kemungkinan terjadinya kondisi

terburuk selama operasional (aspek teknik) dan perolehan manfaat yang diperoleh

saat ini dapat dimaksimalkan sebagai cara optimasi jalur pipa panasbumi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian-uraian latar belakang tersebut, dapat diketahui beberapa

rumusan masalah sebagai berikut :

1. apakah Jalur pipa PL-403 dan PL-405 yang menghubungkan sumur KMJ-38,45

dan sumur KMJ-48, 49, 58, 71 menimbulkan potensi terjadinya kebocoran dan

ledakan yang menyebabkan kerugian dan membahayakan masyrakat sekitarnya ?

2. bagaimana kesiapan dalam mengatasi permasalahan terhadap jalur pipa apabila

terjadi kebocoran ataupun ledakan ?

3. bagaimana besar manfaat yang dihasilkan dengan menentukan analisis spasial

tingkat kerawanan jalur pipa panas bumi untuk kalangan masyarakat dan

lingkungan disekitarnya ?

Page 7: ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERAWANAN JALUR PIPA PANAS …eprints.ums.ac.id/47531/30/Naspub_ivan.pdfbumi untuk mensuplai PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi). Melakukan perencanaan

3

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menganalisis potensi apabila terjadi kebocoran dan ledakan yang terjadi dari

jalur pipa panas bumi dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG)

2. Mengkaji ketanggapan dan kesiapan dalam proses mengatasi masalah yang

diakibatkan oleh kebocoran dan kerusakan pipa panas bumi.

3. Mengetahui manfaat yang didapatkan dengan menggunakan analisis spasial

sehingga dapat membantu mengurangi resiko kerugian apabila terjadi kerusakan

dan kebocoran pipa panas bumi.

2. METODE PENELITIAN

Objek penelitian ini adalah analisis spasial dengan menggunakan metode

pemberian harkat pada masing-masing parameter yang ditentukan untuk

menghasilkan peta tingkat kerawanan jalur pipa panas bumi Melakukan penentuan

sampel lapangan menggunakan simple random sample (sampel acak). Pengambilan

sampel acak sederhana adalah suatu cara pengambilan sampel dimana tiap unsur

yang membentuk populasi diberi kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi

sampel.

2.1 Teknik Pengambilan Sampel

Melakukan penentuan sampel lapangan menggunakan simple random sample

(sampel acak). Pengambilan sampel acak sederhana adalah suatu cara pengambilan

sampel dimana tiap unsur yang membentuk populasi diberi kesempatan yang sama

untuk terpilih menjadi sampel. Pengambilan sampel dengan teknik ini dipilih karena

memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota populasi untuk

ditetapkan sebagai anggota sampel pada permukiman ataupun fasilitas umum yang

dapat bertambahnya kerugian

2.2 Metode Pengumpulan Data

a. Tahap Persiapan

Mengumpulkan bahan-bahan penelitian berupa peta dasar, peta tematik, dan

data sekunder dan mempersiapkan dasar klasifikasi data-data yang akan

diolah. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah citra Quickbird

tahun 2015, data digital jalur pipa panasbumi dan area sumur panas bumi,

data digital peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) tahun 2014.

Page 8: ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERAWANAN JALUR PIPA PANAS …eprints.ums.ac.id/47531/30/Naspub_ivan.pdfbumi untuk mensuplai PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi). Melakukan perencanaan

4

b. Tahap Pelaksanaan

Melakukan observasi lapangan dengan membuat beberapa titik sampel pada

area sarana fasilitas yang terdapat di sekitar jalur pipa panasbumi. Tahap

kerja lapangan dilakukan untuk menguji kebenaran hasil interpretasi dengan

kondisi sebenarnya dilapangan mengumpulkan data-data yang tidak dapat

diperoleh dari citra Quickbird.

2.3 Metode Pengolahan Data

a) Inputing Data

Data yang akan diolah dalam melakukan penelitian yaitu citra satelit

Quickbird, data DEM (Digital Elevation Model) dan data jalur pipa panas

bumi yang digunakan sebagai bentuk dalam melakukan penelitian.

b) Interpretasi Visual Citra Satelit

Interpretasi visual penggunaan lahan dengan menggunakan satelit Quickbird

dapat dengan mudah mengamati keadaan sekitar dengan menggunakan citra

satelit. Melakukan digitasi dengan membuat data Shapefile baru untuk

penggunaan lahan. Digitasi diawali dengan pembuatan data vector yaitu

jalan dan penggunaan lahan yang nampak pada tampilan citra satelit.

c) Pengisian Data Atribut

Data Attribute yang diisi dengan sesuai variabel pada parameter-parameter

pendukung yang digunakan dalam penelitian pada Analisis Spasial Tingkat

Kerawanan Jalur Pipa Panas Bumi di Area Kamojang. Pengisian data

attribute dapat dengan mudah untuk melakukan analisis yang dilakukan

dalam mengolah data dengan menggunakan software GIS.

2.4 Metode Analisis Data

Buffer adalah analisis spasial yang akan menghasilkan unsur-unsur spasial

yang berupa poligon, membuat peta dengan jarak tertentu dari suatu obyek.

Unsur-unsur ini merupakan area atau buffer yang berjarak (yang ditentukan) dari

unsur-unsur spasial yang menjadi masukannya. Multiple Ring Buffer berfungsi

untuk membuat lebih dari satu buffer dengan jarak interval tertentu dari suatu

objek, misalnya jarak pertama 100 meter, kedua 200 meter, dan ketiga 300

meter.Menentukan nilai dengan hasil pembobotan atau skoring pada setiap hasil

Page 9: ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERAWANAN JALUR PIPA PANAS …eprints.ums.ac.id/47531/30/Naspub_ivan.pdfbumi untuk mensuplai PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi). Melakukan perencanaan

5

parameter yang ada dan melakukan tumpang susun (Overlay) pada setiap

parameter menjadi satu.

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Tingkat Kerawanan Jalur

Pipa PanasBumi

Letak Sumur PanasBumi Area Kamojang KMJ-

38,45 dan sumur KMJ-48, 49, 58, 71

Pipa Jalur PanasBumi PL-403

dan PL-405

Suhu Jalur pipa panas bumi

sebesar 180° – 250 °C

Aspek dan Parameter Kerawanan Jalur

Pipa PanasBumi

1.Penggunaan Lahan

2. Kepadatan Permukiman

3.Tipe dan Kelas Jalan

4.Kemiringan Lereng

Melakukan Pembobotan/Harkat pada

masing-masing Parameter

Melakukan Multiple Ring Buffer pada

jalur pipa PanasBumi

Analisis Tingkat Kerawanan Jalur

Pipa Panas Bumi

Menentukan Nilai Kelas Pembobotan

yang paling tinggi

Jalur Pipa PanasBumi

Page 10: ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERAWANAN JALUR PIPA PANAS …eprints.ums.ac.id/47531/30/Naspub_ivan.pdfbumi untuk mensuplai PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi). Melakukan perencanaan

6

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Skoring Parameter

Menggunakan metode skoring atau pembobotan merupakan cara untuk

menentukan hasil akhir yang digabungkan dengan beberapa aspek yang telah

ditentukan. Sehingga untuk menentukan tingkat kerawanan jalur pipa

panasbumi metode skoring dapat dilakukan dengan melihat hasil akhir yang

didapatkan dengan menggunakan harkat total pada seluruh parameter dan

menentukan kelas interval pada hasil yang didapatkannya.

Tabel 1. Luas Total pada Tingkat Kerawanan Jalur Pipa Panasbumi

No. Keterangan Luas (Ha)

1 Tingkat Kerawanan Rendah (Low Risk) 32,32

2 Tingkat Kerawanan Sedang (Medium Risk) 104,09

3 Tingkat Kerawanan Tinggi (High Risk) 7,59

Total 144 Ha

( Sumber : Hasil Pengolahan Data, Tahun 2016) Tingkat kerawanan jalur pipa panasbumi untuk tingkat kerawanan

tinggi (high risk) terdapat pada area permukiman dikarena dengan

menggunakan metode skoring adalah ditentukan dengan nilai atau bobot yang

paling besar atau tinggi sehingga keakuratan dalam mendapatkan hasil yang

cukup untuk memetakan tingkat kerawanan terhadap jalur pipa panasbumi

yang terdapat di area kamojang. Metode skoring (pembobotan) yang

dilakukan pada tingkat kerawanan jalur pipa panasbumi diperoleh hasil yang

cukup untuk melakukan identifikasi dikarenakan hasil yang mencakup nilai

pembobotan yang paling tinggi memiliki tingkat kerawanan paling tinggi pada

kawasan permukiman dengan luasan 7,59 Ha dan luasan total pada objek

penelitian yaitu 144 Ha. Terdapat kekurangan yang dihasilkan dengan

menggunakan metode skoring (pembobotan) yaitu dalam menentukan harkat

total tergantung pada penggabungan hasil parameter yang telah dilakukan

tumpang susun (overlay) pada software sistem informasi geografis.

Page 11: ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERAWANAN JALUR PIPA PANAS …eprints.ums.ac.id/47531/30/Naspub_ivan.pdfbumi untuk mensuplai PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi). Melakukan perencanaan

7

3.2 Buffering Jalur Pipa Panasbumi

Metode analisis spasial dengan menggunakan metode multiple ring

buffer pada jalur pipa panas bumi dapat dengan mudah menghasilkan

jangkauan yang dihasilkan apabila terjadi suatu potensi keadaan darurat.

Menggunakan data digital jalur pipa panasbumi PL-403 dan PL-405 yang

merupakan jalur pipa panasbumi yang dekat dengan sarana dan prasarana

fasilitas umum yang terdapat di area kamojang.

Tabel 4. Luasan Tingkat Kerawanan Jalur Pipa Panasbumi Metode Buffering

No Keterangan Jangkauan Luas (Ha)

1 Tingkat Kerawanan Tinggi (High Risk) 100m 0,3368

2 Tingkat Kerawanan Sedang (Medium Risk) 200m 0,2740

3 Tingkat Kerawanan Rendah (Low Risk) 300m 0,2344 (Sumber : Hasil pengolahan data, Tahun 2016)

Hasil yang didapatkan dengan menggunakan metode skoring atau

pembobotan dan metod multiple ring buffer dapat terlihat sangat berbeda dan

jauh. Metode multiple ring buffer menghasilkan hasil yang detail pada

jangkauan yang dihasilkan dari letak jalur pipa panasbumi, Tetapi terdapat

kekurangan yang dihasilkan yaitu objek jangkauan hanya terbatas dengan nilai

jangkauan yang ditentukan sehingga luasan potensi bahaya tidak mencakup

seluruh objek studi penelitian.

Perbandingan yang dihasilkan dengan menggunakan metode skoring

(Pembobotan) dan metode multiple ring buffer dapat terlihat sangat berbeda

dan memiliki keakuratan yang bervariasi. Metode skoring lebih pada nilai

pembobotan paling tinggi sehingga mendapatkan luasan area yang

sebenarnya pada objek penelitian, tetapi metode multiple ring buffer memiliki

hasil yang detail tetapi cakupan luasan yang didapatkan tidak menyeluruh

dikarenakan hanya pada jangkaun terhadap jalur pipa panasbumi.

3.3 Jalur Evakuasi

Peta Jalur Evakuasi di area Kamojang dapat dengan mudah

mengidentifikasi apabila terjadi kejadian untuk menuju pada area titik

berkumpul yang aman. Titik berkumpul yang ditentukan dalam hasil tingkat

Page 12: ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERAWANAN JALUR PIPA PANAS …eprints.ums.ac.id/47531/30/Naspub_ivan.pdfbumi untuk mensuplai PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi). Melakukan perencanaan

8

kerawanan jalur pipa panasbumi di area kamojang yaitu merupakan kawasan

lahan terbuka seperti lapangan bola dan lahan kosong yang dapat menampung

seluruh warga masyarakat dan karyawan yang berada diarea tersebut.

Dibutuhkan partisipasi dari masyrakat sekitar dan karyawan untuk melakukan

pelatihan dan penyuluhan dalam menangani tanggap darurat terhadap

menghadapi ancaman jalur pipa panasbumi. Melakukan standar operasional

yaitu SMK3 yang merupakan sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja.

Mengetahui potensi-potensi yang terjadi dan pelatihan dasar dalam menangani

kejadian terhadap jalur pipa panasbumi, sehingga memudahkan dalam

melakukan tanggap darurat dan tanggap bencana apabila sewaktu-waktu

terjadi.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Menggunakan metode analisi spasial yaitu skoring atau pembobotan dan

multiple ring buffer dapat dengan mudah dan tepat dalam menganlisis potensi

kebocoran dan ledakan yang terjadi terhadap jalur pipa panasbumi

2. Melakukan kesiapan masyrakat terhadap hasil yang dihasilkan dengan

menggunakan dua metode yaitu multiple ring buffer dan skoring atau

pembobotan bagi masyarakat warga sekitar untuk dapat mengantisipasi

dengan mengetahui jalur evakuasi dan titik berkumpul aman yang sudah

ditentukan.

3. Manfaat yang dihasilkan dengan menggunakan analisis spasial metode

multiple ring buffer dan skoring dapat digabungkan untuk mengetahui

jangkauan kawasan yang berpotensi berbahaya apabila sewaktu-waktu terjadi

bencana atau kejadian terhadap jalur pipa panasbumi.

Page 13: ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERAWANAN JALUR PIPA PANAS …eprints.ums.ac.id/47531/30/Naspub_ivan.pdfbumi untuk mensuplai PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi). Melakukan perencanaan

9

4.2 SARAN

1. Dalam menghadapi kejadian bencana terhadap jalur pipa panasbumi harus

mengetahui dasar-dasar aspek keselamatan dalam SMK3 yaitu sistem

manajemen keselamatan dan kesehatan kerja apabila sudah sesuai prosedur

maka dalam menangani kejadian bencana dapat dengan mudah

menjalankannya.

2. Diperlukan sistem peringatan dini untuk memudahkan masyarakat dan

karyawan melakukan evakuasi ketempat aman apabila terjadi kebocoran pada

jalur pipa panasbumi

DAFTAR PUSTAKA

Bariyah, Mariana. 2012. Tesis: Analisa Risko Pipa Gas Onshore di

Sumatera. Depok: Universitas Indonesia

Fauzan , Ahmad. 2007. Analisis Resiko Offshore Pipeline dengan

Menggunakan Metode RBI. Surabaya: ITS

Moeljanto: Geothermal Training Module “Evaluation of The Environment

Impact at The kamojang Geothermal Fields in Indonesia Applying

The EMS of ISO 14001 “.

Muhammad.2011. Implementasi Risk Assement Pada Pipeline Gas Jalur

Badak-Bontang. Tugas Akhir. Surabaya: Teknik Material dan

Metalurgi ITS

Panasbumi Kamojang Jawa Barat”. Kamojang: Divisi Panasbumi Direktorat

EP Pertamina.

Saptadji, Nenny Miryani. 2001. “Diktat Kuliah Teknik Eksploitasi

Panasbumi”. Bandung: Departemen Teknik Perminyakan ITB

Wibowo, Fadlan., 2015. Kajian Resiko Pipas Gas Transmisi PT.Pertamina

Studi Kasus Simpang Km32-Palembang. Jurnal. Palembang: Jurusan

Teknik Sipil Universitas Brawijaya.

Page 14: ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERAWANAN JALUR PIPA PANAS …eprints.ums.ac.id/47531/30/Naspub_ivan.pdfbumi untuk mensuplai PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi). Melakukan perencanaan

10

Gambar 2. Peta Kerawanan Metode Skoring

Page 15: ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERAWANAN JALUR PIPA PANAS …eprints.ums.ac.id/47531/30/Naspub_ivan.pdfbumi untuk mensuplai PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi). Melakukan perencanaan

11

Gambar 2. Peta Kerawanan Metode Skoring

Gambar 3. Peta Kerawanan Metode Buffering

Page 16: ANALISIS SPASIAL TINGKAT KERAWANAN JALUR PIPA PANAS …eprints.ums.ac.id/47531/30/Naspub_ivan.pdfbumi untuk mensuplai PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi). Melakukan perencanaan

12

Gambar 4. Peta Jalur Evakuasi dan Titik Berkumpul