analisis sosiometri terhadap interaksi sosial siswa dalam upaya peningkatan prestasi belajar...
DESCRIPTION
proposal skripsi yang di tulis oleh LILIS mahasiswa STKIP Bima untuk melengkapi syarat penulisan skripsi, silahkan di COPAS dan masukan nama penulisnya.....TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHALUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini masalah pendidikan tidak pernah sepi dari pembicaraan, sebab
dengan pendidikan yang baik akan membawa warga Negara atau bahakan Negara
menjadi baik dan berkualitas. Pendidikan sangat perlu untuk dikembangkan dari
berbagai ilmu pengetahuan. Mengingat bahwa pendidikan dapat di artikan sebagai
proses bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum
dewasa agar tumbuh dan berkembang menuju kearah kedewasaan, yaitu melalui
proses belajar, bahkan pendidikan dapat diperoleh dari teman sendiri (Ngalim
Pruwant, 1987).
Mengigat kegunaannya yang terlalu banyak, sewajarnya pendidikan
mendapat perhatian. Pendidikan tidak hanya harus melahirkan manusia yang
pandai saja atau bahkan melahirkan manusia dengan sederet gelar yang menyertai
namanya saja tetapi pendidikan harus mampu melahirkan manusia yang
berkualitas.
Untuk mencapai hasil belajar yang optimal banyak faktor yang
mempengaruhi, salah satu di antaranya adalah terbinanya hubungan antar teman
yang baik dalam belajar. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kesulitan pelajaran
Sosiologi selain meminta bantuan dari guru dalam bentuk pertanyaan-pertayaan.
Guru yang kurang pendekatan dengan siswa dan kurang bijaksana, tidak akan
melihat bahwa didalam kelas ada grup yang saling bersaing secara tidak sehat,
sehingga suasana kelas tidak menyenangkan, bahkan hubungan masing-masing
siswa tidak tampak.
Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang kurang baik,
biasanya tidak mempunyai semangat belajar dan belajarnya tergangu, sehingga
akan diasingkan oleh kelompoknya. Akibatnya akan menggangu belajarnya.
Karna disekolah mengalami perilaku yang kurang menyenangkan dari teman-
temannya, ia menjadi malas untuk masuk sekolah dengan alasan yang bermacam-
macam. Jika hal ini terjadi, segeralah siswa diberi pelayanan bimbingan dan
penyuluhan agar ia diterima kembali kedalam kelompoknya, sehingga
menumbuhkan semangat belajar lagi.
Menciptakan hubungan yang baik antar siswa adalah perlu, agar dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa. Adapun hubungan
tersebut beraneka ragam. Ada siswa yang tak mau memanfaatkan hubungan antar
teman, tetapi ada siswa yang memang sengaja memanfaatkan hubugan antar
teman. Anak yang sengaja memanfaatkan hubungan antar teman didasarkan pada
alasan-alasan tertentu. Alasan pertama anak tersebut ingin berusaha memecahkan
masalah dalam belajar, dan alasan kedua anak tersebut hanya mencari teman
untuk bermain, sedangkan siswa yang tak mau memnfaatkan hubungan antar
teman, didasarkan pada alasan karna anak tersebut mempunyai rasa rendah diri
dan biasanya dia akan mengasingkan diri dari teman-temannya. Pada umumnya
prestasi belajar siswa dapat dicapai dengan baik apabila siswa mau memanfaatkan
hubungan antar teman jika dibandingkan dengan siswa yang tidak memanfaatkan
hubungan anatar teman dalam arti teman kelas.
Pada umumnya interaksi kelompok teman sebaya yang ada disekolah
terbentuk dari kegiatan ekstra kurikuler yang jarang ada kaitanya dengan masalah
utama kehidupan kelas (Mc Partland, 1977). Dari hasil penelitian Brofanbrenner,
1960 (disekolah amerika) kegiatan tersebut dilakukan oleh beribu-ribu murid
Amerika yang terlibat dalam program tutoring bagi anak-anak kelompok
minoritas, kelompok ini diadakan diluar jam sekolah. Tutoring merupakan salah
satu teknik yang menarik para pembaharuan pendidikan, dalam hal ini pemberian
pengajaran yang dilakukan seorang teman yang lebih pandai kepada teman lain
yang mengalami kesulitan belajar. Dibeberapa masyarakan murid-murid yang
lebih tua secara rutin mengajar murid yang lebih muda. Dan juga terdapat
kegiatan kelompok yang dilakukan bersama dalam kelas (misalnya. Sekolah rusia
sebagai mana dijekaskan oleh Brofen Renner, 1970). Menurut (Cohen, 1972)
”kelas memiliki sejumlah sistem status teman sebaya. Sitem tersebut berasa dari
organisasi formal kelas. Sebagian murid mempengaruhi sikap dan tingkah laku
murid lain didalam kelasnya”. Akan tetapi sejauh ini dia belum mengetahui secara
spesifik proses pengaruh ini. Aspek hubugan murid dengan murid yang paling
banyak mendapat perhatiannya ialah prasaan murid terhadap satu sama lain,
sebagai mana yang diukur dengan teknik yang disebut analisis sosiometri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimanakah gambaran interaksi sosial antar siswa dalam
upaya peningkatan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XII SMA Negeri I
Sanggar Tahun Pelajaran 2009/2010 yang di analisis dengan menggunakan
sosiometri?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran interaksi
sosial antar siswa dalam upaya peningkatan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas
XII SMA Negeri I Sanggar Tahun Pelajaran 2009/2010 yang di analisis dengan
menggunakan sosiometri.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru, sebagi informasi, bahwa terjalinya hubungan yang baik khususnya
antara siswa yang satu dengan yang lain merupakan salah satu kondisi yang
dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kesulitan belajar Sosiologi siswa.
2. Bagi siswa, sebagai informasi untuk membantu mereka dalam mengatasi
kesulitan belajar Sosilogi dengan cara belajar dari teman-teman yang di
anggap lebih mampu selain bertanya pada guru.
3. Bagi peneliti, sebagai informasi untuk mempersiapkan diri sebagai seorang
pendidik atau calon guru Sosiologi agar nantinya kondisi hubungan antar
siswa tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kesulitan belajar Sosiologi
siswa.
E. Asumsi Penelitian
Penelitian ini menggunakan asumsi sebagai berikut :
1. Dalam pengisian angket setiap responden memberikan informasi sesuai
dengan fakta.
2. Untuk menyelesaikan soal Sosiologi sangat dibutuhkan kerjasama dengan
semua teman dalam satu kelas.
3. Interaksi antara teman dalam satu kelas mempengaruhi motifasi belajar
Sosiologi yang akan meningkatkan prestasi belajar Sosiologi siswa.
F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
1. Ruang Lingkup
Siswa yang menjadi Objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII
SMA Negeri I Sanggar yang terdiri dari kelas XII samapi dengan kelas XII .
2. Keterbatasan penelitian
Penelitian ini membahas hubungan antara teman sekelas dalam upaya
peningkatan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XII SMA NegeriI Sanggar.
G. Definisi Operasional Variabel
Agar tidak timbul kekurang jelasan dan perbedaan pengertian, maka
berikut ini dijelaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan penelitian ini.
1. Sosiometri adalah alat ukur keberhasilan anak tentang hubugannya sesama
teman-temanya dalam hal ini teman sekelas (Roestiyah, 1994).
2. Prestasi belajar Sosiologi adalah skor hasil nilai Sosiologi yang diperoleh dari
nilai Rapor (Syaiful Bakri, 1997).
3. Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yng dinamis yang
menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan dengan kelompok
manusia, dalam hal ini yang dimaksud adalah hubungan antara seorang siswa
dengan teman-teman didalam kelasnya (Soerjono Soekanto, 2006).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Kepala sekolah sebagai penanggung jawab dalam lembaga pendidikan
yang dia pimpin memiliki tugas yang tidak ringan. Sebab baik buruknya lembaga
tersebut tidak lepas dari pengawasan kepala sekolah. Kepemimpinan dibidang
pendidikan juga memiliki pengertian bahwa pemimpin harus memiliki
keterampilan dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan
menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pelaksanaan dan
pengembangan pendidikan dan pengajaran ataupun pelatihan agar segenap
kegiatan dapat berjalan secara efektif dan efisien yang pada gilirannya akan
mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah ditetapkan.
Dikatakan juga bahwa sebagai pemimpin pendidikan kepala sekolah menghadapi
tanggung jawab yang berat, untuk itu ia harus memiliki persiapan memadai.
Fungsi utama kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan adalah menciptakan
situasi belajar mengajar sehingga guru-guru dapat mengajar dan murid dapat
belajar dengan baik
Didalam kepemimpinan ada 3 unsur yang saling berkaitan yaitu: unsur
manusia, unsur sarana, unsur tujuan. Untuk dapat memperlakukan ketiga unsur
tersebut secara seimbang seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan atau
kecakapan dan keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan
kepemimpinan. Pengetahuan dan keterampilan ini dapat diperoleh dari
pengalaman belajar secara teori ataupun dari pengalaman di dalam praktek selama
menjadi pemimpin. Namun secara tidak di sadari seorang pemimpin dalam
memperlakukan ketiga unsur tersebut dalam rangka menjalankan
kepemimpinannya menurut caranya sendiri. Dan cara yang digunakannya
merupakan cerminan dari sifat-sifat dasar kepribadian seorang pemimpin
walaupun pengertian ini tidak mutlak. Cara atau tehnik seorang dalam
menjalankan suatu kepemimpinan di sebut tipe atau gaya kepemimpinan.
Mengigat kegunaannya yang terlalu banyak, sewajarnya pendidikan mendapat
perhatian.
Pendidikan tidak hanya harus melahirkan manusia yang pandai saja atau
bahkan melahirkan manusia dengan sederet gelar yang menyertai namanya saja
tetapi pendidikan harus mampu melahirkan manusia yang berkualitas.
Untuk mencapai hasil belajar yang optimal banyak faktor yang mempengaruhi,
salah satu di antaranya adalah terbinanya hubungan antar teman yang baik dalam
belajar. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kesulitan pelajaran Sosiologi selain
meminta bantuan dari guru dalam bentuk pertanyaan-pertayaan. Guru yang
kurang pendekatan dengan siswa dan kurang bijaksana, tidak akan melihat bahwa
didalam kelas ada grup yang saling bersaing secara tidak sehat, sehingga suasana
kelas tidak menyenangkan, bahkan hubungan masing-masing siswa tidak tampak.
Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang kurang baik, biasanya
tidak mempunyai semangat belajar dan belajarnya tergangu, sehingga akarena
disekolah mengalami perilaku yang kurang menyenangkan dari teman-temannya,
ia menjadi malas untuk masuk sekolah dengan alasan yang bermacam-macam.
Jika hal ini terjadi, segeralah siswa diberi pelayanan bimbingan dan penyuluhan
agar ia diterima kembali kedalam kelompoknya, sehingga menumbuhkan
semangat belajar lagi.
Menciptakan hubungan yang baik antar siswa adalah perlu, agar dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa. Adapun hubungan
tersebut beraneka ragam. Ada siswa yang tak mau memanfaatkan hubungan antar
teman, tetapi ada siswa yang memang sengaja memanfaatkan hubugan antar
teman. Anak yang sengaja memanfaatkan hubungan antar teman didasarkan pada
alasan-alasan tertentu. Alasan pertama anak tersebut ingin berusaha memecahkan
masalah dalam belajar, dan alasan kedua anak tersebut hanya mencari teman
untuk bermain, sedangkan siswa yang tak mau memnfaatkan hubungan antar
teman, didasarkan pada alasan karna anak tersebut mempunyai rasa rendah diri
dan biasanya dia akan mengasingkan diri dari teman-temannya. Pada umumnya
prestasi belajar siswa dapat dicapai dengan baik apabila siswa mau memanfaatkan
hubungan antar teman jika dibandingkan dengan siswa yang tidak memanfaatkan
hubungan anatar teman dalam arti teman kelas.
Pada umumnya interaksi kelompok teman sebaya yang ada disekolah
terbentuk dari kegiatan ekstra kurikuler yang jarang ada kaitanya dengan masalah
utama kehidupan kelas (Mc Partland, 1977). Dari hasil penelitian Brofanbrenner,
1960 (disekolah amerika) kegiatan tersebut dilakukan oleh beribu-ribu murid
Amerika yang terlibat dalam program tutoring bagi anak-anak kelompok
minoritas, kelompok ini diadakan diluar jam sekolah. Tutoring merupakan salah
satu teknik yang menarik para pembaharuan pendidikan, dalam hal ini pemberian
pengajaran yang dilakukan seorang teman yang lebih pandai kepada teman lain
yang mengalami kesulitan belajar. Dibeberapa masyarakan murid-murid yang
lebih tua secara rutin mengajar murid yang lebih muda. Dan juga terdapat
kegiatan kelompok yang dilakukan bersama dalam kelas (misalnya. Sekolah rusia
sebagai mana dijekaskan oleh Brofen Renner, 1970). Menurut (Cohen, 1972)
”kelas memiliki sejumlah sistem status teman sebaya. Sitem tersebut berasa dari
organisasi formal kelas. Sebagian murid mempengaruhi sikap dan tingkah laku
murid lain didalam kelasnya”. Akan tetapi sejauh ini dia belum mengetahui secara
spesifik proses pengaruh ini.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial Anak Dalam
Perkembangannya.
C. Faktor-Faktor Penentu Kesatuan Kelas
D. Pengertian Belajar Dan Faktor Yang Mempegaruhi Belajar
E. Tujuan Pendidikan Sosiologi
F. Analisis Sosiometri Dalam Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskritif. penelitian deskriptif adalah
penelitian non hipotesis yang bersifat untuk menggambarkan kedaan atau hal-hal
yang berhubungan dengan sesuatu yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 1996).
Dalam hal ini peneliti akan mendiskripsikan interaksi sosial bagi siswa di kelas
XII SMA Negeri I Sanggar dalam upaya peningkatan prestasi belajar Sosiologi.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sanggar kelas XII semester
II Tahun Pelajaran 2009/2010. Adapun waktu pelaksanaannya selama dua bulan
yaitu dari tanggal 13 Juni sampai dengan 20 Juli.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (1996), populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri I
Sanggar. Di pilihnya populasi tersebut didasarkan pertimbangan sebagai berkut :
a. Siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sanggar berada pada pertengahan masa studi
di SMA sehingga mereka sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan
sekitarnya. Dalam arti mereka memiliki karakter yang lebih mampu
menciptakan hubungan antara siswa yang satu dengan yang lainnya.
b. Tidak dipilihnya kelas XII sebagai populasi karena mereka masih dalam tahap
peralihan dari SMP ke SMA sedangkan untuk kelas XII akan menghadapi
ujian nasional.
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik pengelompokan
(Suharsimi Arikunto, 1996). Adapun langkah-langkah penarikan sampel tersebut
adalah sebagai berikut :
a. mengidentifikasi kelompok ( Cluster) dalam populasi yakni siswa kelas
delapan terdiri atas kelompok kelas 1 sampai 8.
b. dari delapan kelas tersebut dipilih secara Random 3 kelas yang dijadikan
obyek penelitian yakni kelas 1, 4 dan 5. teknik ini digunakan karena sumua
subyek dianggap sama untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel.
Oleh karena hak setiap subyek sama, maka penelitian terlepas dari perasaan
ingin mengistimewakan satu atau beberapa subyek untuk dijadikan sampel
peneitian.
c. kelas XI terdiri atas 50 siswa, kelas XI terdiri atas 40 siswa dan kelas XI
terdiri atas 45 siswa. Semua siswa dari ketiga kelas tersebut dijadikan sebagai
sampel penelitian. Namun pada saat berlangsungnya penelitian tidak semua
siswa tiap kelas hadir, kelas XI yang hadir sebanyak 44 siswa, kelas XI
sebanyak 44 siswa dan kelas XI sebanyak 42 siswa. Jadi keseluruhan sampel
penelitian adalah sebanyak 135 siswa.
C. Instrumen penelitian
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode lebih dari satu
metode dengan maksud agar data yang diperoleh bersifat valid. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Menurut Sustrisno hadi (1989), dikemukakan observasi adalah sebagai
pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang
diselidiki. Tujuan menggunakan metode observasi adalah untuk mencari data
yang diperlukan selama penelitian berlangsung. Fokus pengamatan peneliti adalah
situasi kelas mengenai kekompakan dan perstasi belajar siswa dalam menerima
pelajaran dan relasi siswa.
2. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang sosial pribadinya, atau hal-hal
yang ia ketahui (Suharsimin Arikunto, 1996 ).
Angket yang diberikan kepada siswa pada dasarnya untuk menyebutkan
teman yang disukai dalam belajar bersama atau bekerjasama antar teman dalam
kelas. Alasan peneliti menggunakan metode angket yaitu untuk menciptakan
suasana konkret. Disamping itu data yang dikumpulkan adalah berupa sikap atau
pendapat.
Adapun tujuan penggunaan metode angket ini, adalah untuk
mengumpulkan data yang berguna untuk mengetahui interaksi sosial antara siswa
di dalam kelas yang kemudian dianalisis dengan menggunakan sosiometri.
Peneitian mempertimbangkan bahwa pertanyaan dalam angket setiap option telah
ditetapkan skornya. Option pada angket tersebut terdiri atas option A, B, C, dan D
yang masing-masing berturut-turut adalah 4, 3, 2 dan 1.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data melihat atau
mencatat dokumen-dokumen atau catatan yang ada dalam obyek penelitian.
Metode ini berguna untuk mendapatkan data dari suatu kegiatan atau kejadian
yang telah lampau.
Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan
data secara langsung. Data yang dimaksut adalah nilai rapot Sosiologi siswa kelas
XII semester II. Dipilihnya nilai rapot semester II ini karna penelitian ini
dilaksanakan setelah kira-kira dua bulan semester II diadakan, sehingga nilai rapot
semester II lebih tepat dugunakan untuk mengumpulkan data melalui metode
dokumentasi.
Adapun tujuan menggunakan metode dokumentasi adalah untuk
menggumpulkan data yang berupa nilai rapot siswa, yang menggambarkan hasil
belajar siswa atau prestasi belajar Sosiologi siswa.
D. Prosedur Penelitian
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diambil dari dokumentasi prestasi
belajar Sosiologi dan pengisian angket sosiometri. Data yang diperoleh dari
pengisian angket dan observasi digunkana untuk mengumpulkan data prestasi
belajar Sosiologi.
Adapun tahap pelaksanaan data ini adalah :
1. Permintaan ijin untuk menyebarkan angket kepada kepala sekolah dengan
guru Sosiologi kelas XII SMA Negeri 1 Sanggar.
2. Kelas yang diteliti atau sebagai sampelnya adalah siswa kelas XII yang di
ambil secara random sebanyak 3 kelas.
3. Menyebarkan angket dikelas yang menjadi sampel penelitian
4. Mencatat nilai raport siswa sebagai bahan untuk dokumentsi
5. Melakukan observasi dikelas yang menjadi observasi
Jadi waktu untuk pengumpulan data tersebut sampai berakhirnya
penelitian adalah sebanyak 3 minggu.
E. Tehnik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk mengoleh data-data yang telah
ada yaitu dengan menggunakan dua teknik pengolahan data. Teknik tersebut
terdiri atas :
1. Analisis Statistik
Penulisan menggunakan analisis statistic untuk menganalisis data yang
bersifat kuantitatif yang diproleh dari metode dokumentasi yang berupa prestasi
belajar Sosiologi dalam bentuk nilai rapot semester II. Analisis ini juga digunakan
untuk mengolah data dari hasil angket siswa dalam bentuk prosentasi dan modus.
Sedangkan untuk mengolah data prestasi siswa analisis statistik yang digunakan
adalah mencari rata-rata kelas, standart devisia, frekuensi komulatif, modus dan
prosentase. Dengan rumus sebagai berikut :
a. Rumus rata-rata
Mx = f( X )
N
Mx : Rata-rata yag dicarifX : Jumlah dari hasil perkalian antara masing-masing skor dengan
frekueninyaN : Banyaknya skor
b. Rumus Deviasi Standar
SD =
SD : Defiai standarΣfx.2 : Jumlah semua deviasia, setelah mengalami proses pengkuadratan
terlebi dahuluΣfx : Jumlah dari hasil perkalian antara masing-masing skor dengan
frekuensinyaN : Banyaknya skor
Standar devisiasi digunakan untuk menggambar variabelitas dalam suatu
distribusi maupun variabelitas beberapa distribusi. Dalam hal ini standar devisiasi
digunakan untuk menentukan kedudukan siswa dalam kelasnya. Apakah siswa
tersebut termaksut dalam rengking atas, kelompok sedang atau termaksut dalam
kelompok bawah.
c. Frekuensi Komulatif
Frekuinsi komulatif yang dihitung secara meningkat mulai dari frekuensi
kelas yang terbawah sampai dengan frekuensi yang tinggi. Frekuensi ini
digunakan untuk menentukan nilai siswa dalam kelompok siswa yang
memperoleh nilai lebih dari frekuensi yang dimaksut.
d. Modus
Modus adalah skor yang paling banyak muncul dalam distribusi. Dengan
kata lain, modus adalah skor yang paling tinggi frekuinsinya dalam distribusi.
e. Teknik prosentase
Teknik ini digunakan untuk menjawab masalah tambahan dalam penelitian
ini. Yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi sosiometri anak. Dalam teknik ini
dihitung prosentasi jawaban responden pada tiap-tiap item angket faktor yang
berperan pada sosiometri anak.
2. Analisis Non Statistik
Analisis non statistik dipergunakan untuk mengolah data yang bersifat
kualitatif diskriptif yang diperoleh dari angket dan hasil observasi. Tujuannya
adalah memperkuat atau memerjelas data kuantitatif, sehingga dapat
menimbulkan kepercayaan kepada orang yang akan mengikuti analisa data itu.
Pengolahan data dari hasil analisis statistik dilanjutkan dengan
memberikan interpretasi hasil pengolahan tersebut, yakni menggunakan kata-kata
yang logis.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Renika Cipta.
_________________ 1995. Dasar-dasar Evolusi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Djmarah, Syaiful, Bakri. 1992. Prestasi Belajar dan Kompetensi Baru, Jakarta: Rajawali.
Hadi, Sutrisno. 1987. Statistik I. Yogyakarta: Andi Uffest.
_____________ 1989. Metode Research. Yokyakarta: Andi Uffest
Langeveld. M.J. 1970. Succesfull Teaching. New York: Grow hill Book Company.
Nurkancana, Wayan. 1993. Pemahaman Individu. Surabaya: Usaha Nasional Indonesia.
Purwanto, M, Ngalim. 1987. Ilmu Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suaatu Pengantar. Jakarta: rajawali
PROPOSAL SKRIPSI
ANALISIS SOSIOMETRI TERHADAP INTERAKSI SOSIAL SISWA DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI ISMA N I SANGGAR TAHUN PELAJARAN
2009/2010
OLEH
LILIS IRIANTI07. 2. 02. 0171
JURUSAN PENDIDIKAN IPSPROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN(STKIP) BIMA
2010DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL............................................................................... iHALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................... iiDAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................... 1B. Rumusan Masalah................................................................. 4C. Tujuan Penelitian................................................................... 4D. Manfaat Penelitian................................................................ 4E. Asumsi penelitian................................................................. 5F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian........................ 5G. Definisi Operasional Variabel............................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori...................................................................... 7B. Pengertian Prestaasi Belajar.................................................. 7C. Tinjuan Tentang Bidang Studi Sosiologi.............................. 7D. Tujuan Pengajaran Mata Pelajaran Sosiologi....................... 7
BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Rancangan Penelitian............................................................ 8B. Populasi dan Sampel Penelitian............................................ 8C. Instrumen Penelitian.............................................................. 10D. Prosedur Penelitian............................................................... 11E. Tehnik Analisis Data............................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA
iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Proposal Skripsi oleh Lilis Irianti ini telah diperiksa dan disetujui untuk
diseminarkan pada :
Hari / tanggal :
Pembimbing utama,
Drs. Ahmad Usman, M.SiNIDN.
Pembimbing Kedua,
WAHYU ABAKAR, M.SiNIDN.
MengetahuiKetua Jurusan Pendidikan IPSProgram Studi Pend. Sosiologi,
Drs. Nasution, M.PdNIDN.
ii