analisis rasio keuangan untuk menilai...

109
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN KOPERASI SYARIAH (Studi Kasus pada KSPPS Arrahmah Cinere) Oleh: Miftahul Ridwan Zulfany NIM: 1112046100176 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2016

Upload: doantu

Post on 31-Jan-2018

234 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA

KEUANGAN KOPERASI SYARIAH

(Studi Kasus pada KSPPS Arrahmah Cinere)

Oleh: Miftahul Ridwan Zulfany

NIM: 1112046100176

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2016

Page 2: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi
Page 3: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi
Page 4: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi
Page 5: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

ii

RATIO ANALYSIS FOR ASSESSING THE FINANCIAL PERFORMANCE

OF ISLAMIC COOPERATION (CASE STUDY ON KSPPS

ARRAHMAH CINERE)

By:

Miftahul Ridwan Zulfany

ABSTRACT

Financial ratio analysis is the basis for assessing the performance of the

cooperative in managing its financial resources in a given period. Analysis of

financial performance KSPPS Arrahmah done with regards to the decline in the

financial performance of the last few years, whereas KSPPS Arrahmah had won the

award as the best cooperative of its performance as the city of Depok. The method

used is quantitative method with a descriptive format. The results of these calculation

of ratio are then compared with the standard of regulation of Cooperatives and SMEs

RI No.06/Per/M.KUKM/V/2006 on Guidelines for Assessment of Cooperative

Achievement. The purpose of this study is to determine the financial performance of

the KSPPS Arrahmah Cinere years 2012-2015 in terms of the level of profitability,

liquidity and solvency. The results showed that the financial performance KSPPS

Arrahmah Cinere years 2012-2015 seen from the aspect of profitability, liquidity and

solvency are generally still below the standard regulation of Cooperatives and SMEs

RI No.06/Per/M.KUKM/V/2006. Although in terms of profitability is generally

performed quite well, which is between the standard value. KSPPS Arrahmah Cinere

should make corrections to assets in order to make greater contributions in generating

SHU, and is expected to increase the capital by attracting more customers

cooperatives.

Keywords: Financial Ratios, Financial Performance, KSPPS Arrahmah.

Page 6: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

iii

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN

KOPERASI SYARIAH (STUDI KASUS PADA KSPPS

ARRAHMAH CINERE)

Oleh:

Miftahul Ridwan Zulfany

ABSTRAK

Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai kinerja koperasi dalam mengelola sumber dananya pada periode tertentu. Analisis kinerja keuangan KSPPS Arrahmah dilakukan berkaitan dengan terjadinya penurunan kinerja keuangan

beberapa tahun terakhir, padahal KSPPS Arrahmah sempat meraih penghargaan sebagai koperasi terbaik dari kinerjanya se-Kota Depok. Metode yang digunakan

adalah metode kuantitatif dengan format deskriptif. Hasil dari perhitungan rasio kemudian dibandingkan dengan standar Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI No.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kinerja keuangan pada KSPPS Arrahmah Cinere tahun 2012-2015 ditinjau dari tingkat Rentabilitas, Likuiditas dan

Solvabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan KSPPS Arrahmah Cinere tahun 2012-2015 yang dilihat dari aspek rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas secara umum masih dibawah standar Peraturan Menteri Koperasi dan

UKM RI No.06/Per/M.KUKM/V/2006. Walaupun dari sisi rentabilitas umumnya menunjukkan kinerja cukup baik yang berada diantara nilai standar. KSPPS

Arrahmah Cinere sebaiknya melakukan pembenahan terhadap aktiva agar dapat memberikan kontribusi lebih besar dalam menghasilkan SHU, dan diharapkan untuk meningkatkan modal dengan cara menarik lebih banyak lagi nasabah koperasi.

Kata Kunci: Rasio Keuangan, Kinerja Keuangan, KSPPS Arrahmah.

Page 7: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan karunianya

yang telah diberikan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi

Muhammad SAW atas cinta yang begitu besar terhadap ummatnya. Alhamdulillah

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa selama menyusun skripsi ini ditemui berbagai

kesulitan dan kekurangan, namun semua itu dapat dilalui berkat dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak. Maka penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A, selaku Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta beserta para pembantu dekan.

2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A, selaku ketua Program Studi Muamalat

dan Bapak H. Abdurrouf, Lc., M.A, selaku Sekretaris Program Studi

Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta beserta para staf lainnya yang telah

meluangkan waktu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

3. Bapak Dr. JM Muslimim, M.A, selaku dosen pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu ditengah kesibukannya, serta sabar dalam

Page 8: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

v

memberikan bimbingan, pengarahan, nasihat dan motivasi kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik

dan tepat waktu.

4. Para dosen Fakultas Syariah dan Hukum atas ilmu, pendidikan dan

dukungan moril yang telah diberikan selama ini sehingga penulis

dapat menyelesaikan studi di Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Aan Afrianti beserta staf Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan

Syariah (KSPPS) Arrahmah Cinere yang telah memberikan

kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini.

6. Kepada pimpinan perpustakaan beserta staff yang telah memberikan

fasikitas untuk mengadakan studi kepustakaan.

7. Kepada kedua orangtua saya yang tercinta Baba dan Emak, H. Abdul

Mukti dan Hj. Darsiah, semua saudara-saudariku A Iyus, A Syukur, A

Yakub, Po Pia dan Kak husni, Po Anah, Pauh, Eni, Lydia dan semua

keponakan-keponakanku yang gemesin, terima kasih atas cinta, doa

dan dukungannya. Semoga penulis dapat membanggakan kalian

semua.

8. Kepada belahan jiwa dan pujaan hatiku yang selama ini selalu

menemani, mendampingi, memotivasi dan men-support penulis dalam

segala hal, Vira Rahmayanti, terimakasih atas semua dukungan yang

kamu berikan kepada aa.

Page 9: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

vi

9. Teman-teman dan keluarga PS 2012 baik PS A, PS B, PS C dan PS D,

terkhusus kepada Suhidra Hidayat (Jambi) yang selalu menemani

penulis selama diperkuliahan dan sering nebeng pulang bareng (walau

sampe BSM Ciputat doang).

10. Teman-teman KKN Konstanta (Buya, Zaky, Cipoy, Maksum, Wibi,

Lutfi, Emil, Haizam, Alfa, Fitri, Tia, Ami, Azzah, Rahma, Nia dan

Henggar) yang telah berjuang bersama penulis selama satu bulan di

Desa Babakan, semoga apa yang kita lakukan bisa bermanfaat bagi

mereka semua. Aamiin.

11. Serta para pihak lain yang telah membantu dalam penyelasaian skripsi

ini.

Demikian ucapan terimakasih ini penulis sampaikan, semoga Allah SWT

membalas kebaikan kita semua dan semoga skripsi ini pun dapat memberikan

manfaat bagi semua. Aamiin.

Jakarta, Desember 2016

Miftahul Ridwan Zulfany

Page 10: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ...............................................................................i

ABSTRAK ..........................................................................................................ii

KATA PENGANTAR........................................................................................iv

DAFTAR ISI ......................................................................................................vii

DAFTAR TABEL ..............................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..............................................................................1

B. Pokok Permasalahan .....................................................................9

1. Identifikasi Masalah ..............................................................9

2. Pembatasan Masalah .............................................................10

3. Perumusan Masalah...............................................................11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................................11

D. Review Studi Terdahulu ...............................................................13

E. Metode Penelitian .........................................................................18

F. Kerangka Teori dan Konseptual ...................................................24

G. Teknik Penulisan Skripsi..............................................................28

H. Sistematika Penulisan ...................................................................28

BAB II LANDASAN TEORI

A. Laporan Keuangan........................................................................30

1. Pengertian Laporan Keuangan ..............................................30

2. Unsur-unsur Laporan Keuangan............................................31

3. Tujuan Laporan Keuangan ....................................................32

4. Pemakai Laporan Keuangan ..................................................33

5. Keterbatasan Laporan Keuangan...........................................34

B. Analisis Laporan Keuangan .........................................................35

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan ................................35

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan ......................................36

Page 11: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

viii

3. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan ..................38

C. Analisis Rasio Keuangan..............................................................39

D. Kinerja Keuangan .........................................................................41

1. Pengertian Kinerja dan Penilaian Kinerja .............................41

2. Tujuan Penilaian Kinerja Keuangan......................................43

3. Penilaian Kinerja Keuangan Koperasi ..................................44

E. Koperasi .......................................................................................50

1. Pengertian Koperasi ..............................................................50

2. Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi ...................................51

3. Fungsi, Prinsip dan Peran Koperasi ......................................51

4. Bentuk dan Jenis Koperasi ....................................................52

F. Koperasi Syariah ..........................................................................56

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah KSPPS Arrahmah ............................................................58

B. Struktur Organisasi .......................................................................59

C. Visi dan Misi ................................................................................61

D. Produk dan Layanan .....................................................................61

BAB IV PEMBAHASAN

A. Hasil Analisis Rasio Keuangan KSPPS Arrahmah Berdasarkan

PERMENKOP dan UKM RI No.06/Per/M.KUKM/V/2006 .......66

1. Analisis Rasio Rentabilitas ....................................................66

2. Analisis Rasio Likuiditas .......................................................70

3. Analisis Rasio Solvabilitas ....................................................71

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................75

B. Saran ............................................................................................77

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................79

LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

ix

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Pedoman Penilaian Rentabilitas ....................................................21

Tabel III.2 Pedoman Penilaian Likuiditas .......................................................22

Tabel III.3 Pedoman Penilaian Solvabilitas ....................................................24

Tabel IV.1 Hasil Perhitungan Analisis ROA Tahun 2012-2015 ....................66

Tabel IV.2 Hasil Perhitungan Analisis ROE Tahun 2012-2015 ....................68

Tabel IV.3 Hasil Perhitungan Analisis NPM Tahun 2012-2015 ...................69

Tabel IV.4 Hasil Perhitungan Analisis CR Tahun 2012-2015 .......................70

Tabel IV.5 Hasil Perhitungan Analisis DtAR Tahun 2012-2015 ...................72

Tabel IV.6 Hasil Perhitungan Analisis DtER Tahun 2012-2015 ...................73

Page 13: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ruang lingkup pembangunan nasional yang ditinjau dari aspek kehidupan

baik berbangsa maupun bernegara yang dalam hal ini dijalankan oleh masyarakat

dan pemerintah memiliki tujuan pembangunan yang sama. Tujuan pembangunan

tersebut harus diperjuangkan mengingat selama ini pembangunan diidentikkan

dengan industrialisasi sehingga sering kali kurang memperhatikan aspek

pemerataan (Gilarso, 1992). Guna mewujudkan masyarakat yang adil, makmur

dan sejahtera beberapa hal yang harus dilakukan yakni menciptakan lapangan

kerja, meningkatkan pemerataan pendapatan bagi masyarakat, mendorong laju

pertumbuhan ekonomi dan mencapai stabilitas nasional.1

Salah satu cara untuk mewujudkan pembangunan sebagaimana tertuang

dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu tercapainya masyarakat

yang adil dan makmur baik materiil maupun spiritual adalah berkoperasi.

Koperasi sebagai sebuah lembaga ekonomi rakyat telah lama dikenal di Indonesia.

Menurut Rahardjo (2002), Bung Hatta sendiri mulai tertarik kepada sistem

koperasi agaknya adalah karena pengaruh kunjungannya ke negara-negara

Skandinavia, khususnya Denmark, pada akhir tahun 1930-an. Baginya, koperasi

bukanlah sebuah lembaga yang antipasar atau nonpasar dalam masyarakat

1 I Gusti Agung A.S Putra dan I A. Nyoman Saskara, Efektivitas dan Dampak Program

Bantuan KUR Terhadap Pendapatan dan Kesempatan Kerja UMKM di Kota Denpasar . (E-Jurnal

EP Unud, 2 (10): 457-468, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana, 2012), h. 458.

Page 14: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

2

tradisional. Koperasi, baginya adalah sebuah lembaga self-help lapisan

masyarakat yang lemah atau rakyat kecil untuk bisa mengendalikan pasar. Karena

itu koperasi harus bisa bekerja dalam sistem pasar, dengan cara menerapkan

prinsip efisiensi.2

Dalam Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, dalam

Bab 1 Pasal 1 ayat 1 yang dimaksud dengan Koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan

kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang

berdasar atas asas kekeluargaan.3 Tujuan pendirian koperasi adalah untuk

memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional.

Selain koperasi, lembaga keuangan yang berbasis syariah di Indonesia bisa

dikatakan berkembang cukup pesat. Kini lembaga keuangan berbasis syariah telah

menjadi fenomena kontemporer yang telah memberikan warna dalam

perekonomian Indonesia. Perkembangan sistem keuangan syariah ini ditandai

dengan didirikannya berbagai lembaga keuangan syariah dan diterbitkannya

instrumen keuangan berbasis syariah.4 Salah satu diantara lembaga keuangan

berbasis syariah yang tengah berkembang adalah koperasi syariah.

Yang dimaksud dengan Koperasi Syariah menurut Peraturan Menteri

Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor

2 Rahardjo, Dawam M. (2002b), Apa Kabar Koperasi Indonesia , Kompas, Jumat, 9

Agustus dalam Tulus Tambunan, Prospek Perkembangan Koperasi di Indonesia ke Depan: Masih

Relevankah Koperasi di dalam Era Modernisasi Ekonomi? (Jurnal Pusat Studi Industri dan UKM

Universitas Trisakti, 2008), h. 61. 3 Hendrodjogi, Koperasi: Asas-asas, Teori dan Praktik (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2007), h. 342. 4 Andi Sumitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Kencana, 2009), h. 27.

Page 15: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

3

35.3/Per/M.KUKM/X/2007, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan

orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

berdasar atas asas kekeluargaan. Sedangkan Koperasi Jasa Keuangan Syariah,

selanjutnya disebut KJKS adalah Koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di

bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola syariah.5

Koperasi Syariah mulai banyak diperbincangkan orang ketika menyikapi

semaraknya pertumbuhan Baitul Maal wa at-Tamwil di Indonesia. Baitul Maal wa

at-Tamwil atau yang dikenal dengan istilah BMT yang dimotori pertama kalinya

oleh BMT Insan Kamil tahun 1992 di Jakarta, ternyata mampu memberi warna

bagi perekonomian kalangan akar rumput yakni para pengusaha mikro.6 Dalam

waktu yang singkat koperasi syariah telah membantu lebih dari 920 ribu usaha

mikro di tanah air dan telah merambah ke seluruh kabupaten di Indonesia. Jenis

koperasi sangat beragam mulai dari Koperasi Pesantren (Kopontren), Koperasi

Masjid, Koperasi Perkantoran hingga Koperasi Pasar (Kopas).7

Namun demikian, dari banyaknya kehadiran koperasi-koperasi baru baik

koperasi syariah maupun koperasi konvensional, justru diiringi penambahan yang

lebih besar jumlah koperasi yang tidak aktif, termasuk diantaranya mati atau tidak

berjalan lagi. Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM,

Choirul Djamhari mengungkapkan, dari total 209.488 usaha berbadan hukum

koperasi yang ada di Indonesia, sebanyak 62.239 koperasi tercatat tak lagi aktif,

5 Kemenenterian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia ,

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (Jakarta:

Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, 2007), h. 3. 6 Nur S Buchori, Koperasi Syariah (Jawa Timur: Mashun, 2009), cet. 1 h. 10. 7 http://ekonomisyariah.blogspot.com artikel diakses pada Senin 18 Juli 2016.

Page 16: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

4

baik disebabkan karena pengurus atau anggotanya, maupun karena kegiatan

bisnisnya yang tak lagi berjalan.8

Khususnya di Kota Depok, Dinas Koperasi UMKM dan Pasar (DKUP)

Kota Depok merekomendasikan kepada Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah untuk membubarkan 102 koperasi pada tahun ini (2016).

Rekomendasi didasari alasan, koperasi tersebut sudah tidak aktif di dalam

menjalankan kegiatan. Jumlah koperasi yang ada saat ini sebanyak 639 koperasi.

Dari jumlah tersebut, 408 koperasi masih aktif dan 231 koperasi lainnya tidak

aktif. Adapun dari 408 koperasi yang aktif, hanya 83 koperasi yang menjalankan

Rapat Anggota Tahunan (RAT). Selama ini koperasi di Depok jarang ada yang

setiap tahunnya melakukan RAT. Selain itu, banyak koperasi yang

pengetahuannya masih minim. Sehingga mereka tidak mau membuat RAT dan

laporan tahunannya.9

Pengembangan koperasi di Indonesia selama ini barulah sebatas konsep

yang indah, namun sangat sulit untuk diimplementasikan. Semakin banyak

koperasi yang tumbuh semakin banyak pula yang tidak aktif. Bahkan ada koperasi

yang memiliki badan hukum, namun kehadirannya tidak membawa manfaat sama

sekali. Koperasi tidak mungkin tumbuh dan berkembang dengan berpegang pada

tata kelola yang tradisonal dan tidak berorientasi pada pemuasan keperluan dan

keinginan konsumen. Koperasi perlu diarahkan pada prinsip pengelolaan secara

8 Muhammad Idris, Ada 209.488 Koperasi di RI, 62.239 Tidak Aktif, artikel diakses pada

Kamis 21 Juli 2016 dari http://finance.detik.com/read/2016/03/04/102528/3157277/5/ada-209488-

koperasi-di-ri62239-t idak-akt if. 9 Vidyanita, DKUP Bubarkan Sejumlah Koperasi Tidak Aktif di Kota Depok, artikel

diakses pada Jumat 2 September 2016 dari http://www.depok.go.id/13/06/2016/10-ekonomi-kota-

depok/dkup-bubarkan-sejumlah-koperasi-tidak-aktif-di-kota-depok.

Page 17: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

5

modern dan aplikatif terhadap perkembangan zaman yang semakin maju dan

tantangan yang semakin global. Dari kemungkinan banyak faktor penyebab

kurang baiknya perkembangan koperasi di Indonesia selama ini, salah satunya

yang paling serius adalah masalah manajemen dan organisasi (Fajri, 2007).10

Rangkuman dari hasil Konferensi Tahunan Koperasi-Koperasi Petani,

Oktober 29-20, 2001 di LasVegas, Nevada (AS) menghasilkan beberapa butir

penting yang disampaikan oleh pembicara-pembicara mengenai tantangan yang

dihadapi oleh koperasi pada era sekarang ini. Diantaranya dari Larson, yakni

sebagai berikut: (1) Membangun suatu sistem koperasi yang menyatukan peran

lokal dan peran regional; dalam kata lain bagaimana koperasi lokal dan koperasi

regional bisa bekerja sama untuk jangka panjang; (2) Menciptakan penghasilan

yang cukup (atau menaikkan profit); (3) Mengembangkan atau menyempurnakan

strategi dan keahlian pemasaran (mensegmentasikan pasar hanya permulaan); (4)

Program-program SDM; dan (5) Mengembangkan dan melaksanakan suatu

strategi e-commerce. Pesan paling utama dari Larson untuk koperasi-koperasi

lokal adalah bahwa kinerja keuangan yang solid sangat penting; koperasi-koperasi

harus mempunyai tujuan-tujuan penggerak/peningkatan kinerja.11

Maka untuk mempertahankan keberadaan atau eksistensi koperasi serta

mengantispasi persaingan diantara koperasi yang ada diperlukan suatu sistem

pengelolaan dan manajemen koperasi sebaik mungkin. Salah satunya dengan

10 Tulus Tambunan, Prospek Perkembangan Koperasi di Indonesia ke Depan: Masih

Relevankah Koperasi di dalam Era Modernisasi Ekonomi? (Jurnal Pusat Studi Industri dan UKM

Universitas Trisakti, 2008), h, 66. 11www.wisc.edu/uwcc (University of Wisconsin Center for Cooperatives) dalam Tulus

Tambunan, Prospek Perkembangan Koperasi di Indonesia ke Depan: Masih Relevankah Koperasi

di dalam Era Modernisasi Ekonomi? (Jurnal Pusat Studi Industri dan UKM Universitas Trisakti,

2008), h, 15.

Page 18: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

6

melakukan evaluasi dan penilaian kinerja koperasi. Koperasi sebagai perusahaan

(cooperative enterprise) memerlukan penilaian kinerja sesuai dengan prestasi

yang diraihnya secara periodik, mengingat keberhasilan usaha koperasi akan

menentukan tingkat kesehatan usahanya. Hal ini dimaksudkan agar koperasi

dalam melakukan kegiatan operasional usaha baik pembiayaan, investasi, dan

simpanan sesuai dengan jatidiri koperasi dan sesuai dengan prinsip kehati-hatian,

sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan memberikan manfaat sebesar-

besarnya kepada anggota dan masyarakat di sekitarnya.12

Keberhasilan koperasi adalah kemampuan dalam mentransformasikan diri

sebagai pembuktian dari tuntutan perubahan budaya yang semakin tinggi.

Kemampuan dalam perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan

pengendalian sampai yang berkaitan dengan evaluasi bisnis serta laporan

keuangan merupakan faktor yang penting dalam rangka pengoperasian koperasi

yang semakin efisien.13 Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat

dapat memberikan gambaran yang nyata mengenai kinerja atau prestasi yang telah

dicapai oleh perusaaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang

digunakan untuk menilai kinerja keuangan.14

Kinerja keuangan merupakan salah satu dasar penilaian mengenai kondisi

keuangan perusahaan yang dapat dilakukan berdasarkan analisis terhadap rasio-

12 Pandi Afandi, Analisis Kinerja Keuangan Untuk Mengukur Kesahatan Keuangan

Koperasi KSU BMT Arafah Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang, (Jurnal STIE AMA

Salatiga, Vol. 7 No. 13, Juli 2014), h. 26. 13 Ibid., h.114. 14 Mardahleni dan Nur Hamzah, Analisa Perbandingan Laporan Keuangan Untuk

Menilai Kineja Keuangan pada Koperasi Sawit Gunung Sangkur Kecamatan Kinali Kabupaten

Pasaman Barat(E-Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 4, Nomor 2, Maret 2016, Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi (STIE) Pisaman Barat, 2016), h. 87.

Page 19: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

7

rasio keuangan perusahaan. Adapun yang sering digunakan adalah rasio atau

indeks yang menunjukkan hubungan antara dua data keuangan. Berdasarkan

analisis dan penafsiran berbagai rasio-rasio itu akan memberikan pemahaman

yang lebih baik terhadap prestasi dan kondisi keuangan daripada menganalisis

yang hanya mengemukakan data keuangan saja.15

Analisa rasio merupakan suatu metode analisa untuk mengetahui

hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu

atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.16 Hasil dari perhitungan rasio akan

dibandingkan dengan tahun sebelumnya agar dapat diketahui perubahan yang

terjadi, apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Analisis rasio dapat

diklasifikasikan dalam berbagai jenis, beberapa diantaranya yaitu rasio likuiditas,

solvabilitas dan profitabilitas.17

Dengan demikian, analisis laporan keuangan berarti suatu proses

penguraian data yang terdapat dalam laporan keuangan menjadi komponen-

komponen tersendiri, menelaah setiap komponen, dan mempelajari hubungan

antar komponen tersebut dengan menggunakan teknik analisis tertentu agar

diperoleh pemahaman yang tepat dan gambaran yang komprehensif tentang

informasi tersebut.18 Tujuan utama dari analisis laporan keuangan adalah

mengkonversikan data menjadi informasi.

15 Jamal Lulail Yunus, Manajemen Bank Syariah Mikro (Malang: UIN-Malang Press,

2009), h. 38-39. 16 Munawir, Analisa Laporan Keuangan, edisi ke-4, (Yogyakarta: PT. Liberty

Yogyakarta, 2004), h. 36 17 Mardahleni dan Nur Hamzah, Analisa Perbandingan Laporan Keuangan Untuk

Menilai Kineja Keuangan pada Koperasi Sawit Gunung Sangkur Kecamatan Kinali Kabupaten

Pasaman Barat, h. 88. 18 Najmudin, Manajemen Keuangan dan Akuntansi Syar’iah Modern (Yogyakarta: CV.

Andi Offset, 2011), h. 64.

Page 20: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

8

Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Arrahmah Cinere

merupakan salah satu lembaga keuangan syariah non bank di Kota Depok, yang

berdiri pada tanggal 5 Februari 2005 dengan modal awal kurang lebih 200 juta

rupiah. Meskipun masih terbilang muda nasabah KSPPS Arrahmah kini telah

mencapai kurang lebih 6000 nasabah. Produk yang ditawarkan meliputi

penghimpunan dana/investasi, seperti Simpanan Amanah, Simpanan Qurban,

Simpanan Idul Fitri, Simpanan Pendidikan, Simpanan Siswa dan Deposito

Syariah. Sedangkan produk pembiayaan meliputi pembiayaan Modal Kerja,

Kepemilikan Mobil/Motor/Barang Elektronik dan Pembiayaan Ijarah.

Pada tahun 2009 KSPPS Arrahmah Cinere pernah meraih

penghargaan/award sebagai koperasi terbaik di Kota Depok. Dinilai sebagai yang

terbaik karena memiliki laporan keuangan yang teratur serta kinerja koperasi yang

baik.19 Namun, sampai saat ini penghargaan tersebut belum bisa diraih kembali

oleh KSPPS Arrahmah Cinere. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja KSPPS

Arrahmah Cinere belum berjalan secara maksimal kembali sebagaimana kinerja

pada tahun 2009 lalu. Padahal dengan mendapatkan suatu “penghargaan/award”

masyarakat akan lebih mudah untuk menilai dan mengukur kinerja dari KSPPS

Arrahmah Cinere. Sehingga kedepannya tingkat kepercayaan masyarakat akan

bertambah untuk menempatkan dananya ataupun mengajukan pembiayaan di

KSPPS Arrahmah Cinere.

Oleh karena itu pengukuran dan analisis kinerja koperasi sangatlah

penting, salah satunya dengan analisa kinerja keuangan yang meliputi rasio

19 Wawancara pribadi dengan Ibu Aan Afrianti. Cinere, 19 Agustus 2016.

Page 21: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

9

rentabilitas, rasio likuiditas dan rasio solvabilitas, agar dapat diketahui apakah

kinerja dan proses yang terjadi di dalam aktivitas koperasi sudah berjalan ekektif

dan efisien, sehingga mampu menempatkan koperasi sebagai lembaga keuangan

yang tidak hanya mampu berperan penting dalam peningkatan taraf ekonomi dan

skill anggotanya, namun dapat menunjukkan peran strategis dalam

memberdayakan masyarakat yang ada di wilayahnya.

Atas dasar latar belakang inilah maka penulis melakukan penilitian dengan

judul Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Koperasi

Syariah (Studi Kasus pada KSPPS Arrahmah Cinere).

B. Pokok Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi

beberapa permasalahan sebagai berikut:

a. Koperasi Syariah yang semakin berkembang dan diminati masyarakat patut

mempertahankan eksistensinya dengan memperhatikan kondisi kinerja dan

kesehatan koperasi secara keseluruhan.

b. Laporan keuangan yang terdapat pada koperasi perlu dilakukan analisa lebih

jauh agar dapat diperoleh kondisi keuangan koperasi yang lebih jelas dan

spesifik.

c. Perlunya melakukan analisis laporan keuangan koperasi syariah

menggunakan analisis rasio likuiditas, rentabilitas, profitabilitas dan aktivitas.

Page 22: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

10

d. Sementara masih banyak koperasi-koperasi ataupun BMT di Indonesia yang

mengesampingkan pentingnya analisa penilaian kinerja koperasi syariah.

2. Pembatasan Masalah

Mengingat pembahasan permasalahan ini memiliki cakupan yang sangat

luas dan kompleks mengenai penilaian kesehatan baik dari metode yang

digunakan maupun aspek yang dinilai dari Koperasi Syariah, maka penulis perlu

memberikan batasan masalah terhadap objek yang dikaji yaitu:

1. Aspek atau rasio yang dinilai pada Koperasi Syariah yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Rasio Rentabilitas

b. Rasio Likuiditas

c. Rasio Solvabilitas

2. Rentang waktu yang digunakan dalam penelitian dibatasi selama empat

tahun, yakni pada periode 2012 sampai dengan periode 2015.

3. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan

tahunan KSPPS Arrahmah Cinere.

4. Objek penelitian ini adalah KSPPS Arrahmah Cinere.

Page 23: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

11

3. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan peneliti kembangkan dalam penelitian

ini antara lain:

1. Bagaimana kondisi dan kinerja keuangan KSPPS Arrahmah Cinere yang

dinilai dari rasio rentabilitas dalam kurun waktu 2012 sampai 2015?

2. Bagaimana kondisi dan kinerja keuangan KSPPS Arrahmah Cinere yang

dinilai dari rasio likuiditas dalam kurun waktu 2012 sampai 2015?

3. Bagaimana kondisi dan kinerja keuangan KSPPS Arrahmah Cinere yang

dinilai dari rasio solvabilitas dalam kurun waktu 2012 sampai 2015?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1) Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan dan pembatasan masalah di atas, maka yang

akan menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui bagaimana kondisi dan kinerja keuangan KSPPS Arrahmah

Cinere yang dinilai dari rasio rentabilitas dalam kurun waktu 2012 sampai

2015.

2. Mengetahui bagaimana kondisi dan kinerja keuangan KSPPS Arrahmah

Cinere yang dinilai dari rasio likuiditas dalam kurun waktu 2012 sampai

2015.

3. Mengetahui bagaimana kondisi dan kinerja keuangan KSPPS Arrahmah

Cinere yang dinilai dari rasio solvabilitas dalam kurun waktu 2012 sampai

2015.

Page 24: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

12

2) Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, pemahaman dan

pengalaman aplikatif penulis tentang analisis penilaian kinerja keuangan

Koperasi Syariah.

b. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran masukan yang positif dan

bermanfaat dalam mengevaluasi dan memperbaiki kinerja keuangan Koperasi

Syariah.

c. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah literatur ilmu

pengetahuan ekonomi Islam yang informatif sebagai referensi dan bahan bacaan

yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.

Page 25: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

13

D. Review Studi Terdahulu

No. Nama Penulis/Judul Skripsi/Jurnal/Tahun

Subtansi Perbedaan dengan

Penulis

1. Andhi Putro

Raharjo/ Analisis Kinerja Keuangan pada KSPPS Bina

Insan Mandiri di Gondangrejo/

Skripsi Fakultas Ekonomi Manajemen

Universitas Muhammadiyah

Surakarta/ 2014.

Skripsi ini menjelaskan

tentang analisis rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas pada

KSPPS Bina Insan Mandiri di Gondangrejo

tahun 2011-2013 dan menggunakan Peraturan Menteri Koperasi dan

UKM Republik Indonesia No.

06/PER/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi

Berprestasi.

Metode analisis dalam penelitian ini adalah metode analisis

horizontal periode 2011-2013. Sedangkan teknik yang digunakan

dalam menganalisis Laporan Keuangan

adalah analisis rasio. Analisis rasio ini berpedoman pada

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

No.6/PER/M.KUKM/V/2006.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)

Analisis likuiditas tahun 2011-2013 dikategorikan

Tidak Sehat karena hasil Current Ratio menunjukkan kinerjanya

Penulis meneliti

tentang kinerja keuangan yang dinilai dari analisis

rasio rentabilitas, likuiditas dan

solvabilitas pada KSPPS Arrahmah Cinere Depok

dengan periode penelitian selama

empat tahun dari 2012-2015.

Penulis meneliti tentang bagaimana

kondisi dan kinerja keuangan KSPPS Arrahmah Cinere

Depok yang dinilai dari aspek rentablitas (Return On Asset,

Return On Equity dan Net Profit

Margin), aspek likuiditas (Current Ratio) dan aspek

solvabilitas (Debt to Asset Ratio dan Debt

to Equity Ratio). Metode analisis data

menggunakan pedoman dari

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia No.

6/PER/M.KUKM/V/2006.

Page 26: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

14

Tidak Sehat dan hasil Cash Ratio menunjukkan

kinerjanya Sangat Tidak Sehat. (2) Analisis solvabilitas berdasarkan

analisis Rasio Total Hutang terhadap Total

Asset dan Rasio Total Hutang terhadap Modal Sendiri dikategorikan

Tidak Sehat karena hasil Rasio Total Hutang

terhadap Total Asset dan Rasio Total Hutang terhadap Modal Sendiri

menunjukkan kinerjanya Tidak Sehat. (3) Analisis

rentabilitas dilihat berdasarkan analisis Net Profit Margin (NPM),

ROA, Asset Turn Over (ATO) dan Rentabilitas

Modal Sendiri dikategorikan Cukup Sehat karena hasil NPM

menunjukkan kinerjanya Sangat Sehat, hasil ROA

menunjukkan kinerjanya Cukup Sehat, hasil ATO menunjukkan kinerjanya

Sangat Tidak Sehat, dan hasil Rentabilitas Modal

Sendiri menunjukkan kinerjanya Sangat Sehat.

2. Bambang Tri Atmojo/ Analisis

Rasio Keuangan Untuk Menilai

Kinerja Keuangan pada KPRI Bina Sejahtera Setda

Kabupaten Semarang/ Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang/ 2015.

Skripsi ini menjelaskan tentang analisis rasio

likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas yang

dilakukan pada KPRI Bina Sejahtera Setda Kabupaten Semarang

tahun 2011-2013 berdasarkan standar

Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia

Penulis meneliti tentang kinerja

keuangan yang dinilai dari analisis

rasio rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas pada

KSPPS Arrahmah Cinere Depok

dengan periode penelitian selama empat tahun dari

Page 27: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

15

No.06/PER/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman

Penilaian Koperasi Berprestasi.

Metode analisis yang dilakukan menggunakan

analisis deskriptif kuantitatif prosentase. Analisis rasio yang

digunakan dalam mengukur kinerja

keuangan KPRI Bina Sejahtera menggunakan analisis rasio likuiditas,

solvabiilitas dan rentabilitas.

Hasil penelitian menunjukan tingkat

likuiditas yang overlikuid, karena

berdasarkan analisis yang dilakukan selama tiga tahun berturut-turut

menunjukan angka yang berada di atas standar

yang ditetapkan pemerintah. Rasio solvabilitas menunjukan

kriteria yang sangat baik hal ini menunjukan total

aset dan modal sendiri yang dimiliki koperasi mampu memberikan

kontribusi yang besar terhadap total hutang

yang dimiliki koperasi, sedangkan dari dua rasio rentabilitas, ROA

menunjukan prosentase angka yang masuk dalam

kriteria cukup baik, sehingga mampu memberikan sisa hasil

usaha yang cukup

2012-2015.

Penulis meneliti tentang bagaimana kondisi dan kinerja

keuangan KSPPS Arrahmah Cinere

Depok yang dinilai dari aspek rentablitas (Return On Asset,

Return On Equity dan Net Profit

Margin), aspek likuiditas (Current Ratio) dan aspek

solvabilitas (Debt to Asset Ratio dan Debt

to Equity Ratio). Metode analisis data

menggunakan pedoman dari

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia No.

6/PER/M.KUKM/V/2006.

Page 28: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

16

maksimal, sedangkan ROE menunjukan

prosentase angka yang masih berada di bawah standar yang telah

ditetapkan pemerintah, dengan kata lain pihak

koperasi masih kurang baik dalam menghasilkan sisa hasil usaha koperasi

yang diperoleh dari modal yang dimilikinya.

3. Erly Maya Sari, Sri

M Rahayu dan Zahroh Z.A/ Aspek

Produktivitas Berdasarkan Peraturan Menteri

Negara Koperasi dan UKM Republik

Indonesia No.06/PER/M.KUKM/V/2006 (Studi

Kasus pada KUD “Batu” Malang Periode 2008-2012)/

Jurnal Penelitian Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas Brawijaya Malang.

Penelitian ini

memfokuskan pada analisis rasio keuangan

dan penilaian kinerja KUD “Batu” Malang dari tahun 2008-2012 yang

meliputi keuangan dari aspek produktivitas

berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI

No.06/PER/M.KUKM/V/2006.

Metode analisis dalam penelitian ini merupakan

jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian

deskriptif digunakan karena dalam penelitian

ini hanya mendiskripsikan variabel yang diteliti.

Hasil penelitian yang

dilakukan pada KUD “Batu” Malang diketahui bahwa koperasi ini

mempunyai peringkat yang kurang. Hal ini

disebabkan karena adanya hasil penilaian keuangan yang rata-rata

Penulis meneliti

tentang kinerja keuangan yang

dinilai dari analisis rasio rentabilitas, likuiditas dan

solvabilitas pada KSPPS Arrahmah

Cinere Depok dengan periode penelitian selama

empat tahun dari 2012-2015.

Penulis meneliti tentang bagaimana

kondisi dan kinerja keuangan KSPPS Arrahmah Cinere

Depok yang dinilai dari aspek rentablitas

(Return On Asset, Return On Equity dan Net Profit

Margin), aspek likuiditas (Current

Ratio) dan aspek solvabilitas (Debt to Asset Ratio dan Debt

to Equity Ratio).

Metode analisis data menggunakan pedoman dari

Page 29: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

17

masih jauh dari standar yang telah ditetapkan

pemerintah. Selain itu juga dapat dilihat pada Perhitungan Hasil Usaha

yang menunjukkan pada tahun 2008-2012 jumlah

SHU KUD “Batu” Malang terus meningkat, namun peningkatan

tersebut tidak sebanding dengan jumlah

peningkatan pada pendapatan yang diperoleh KUD “Batu”

Malang.

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.

6/PER/M.KUKM/V/2006.

4. Eston S Samperuru/ Analisis Rasio

Keuangan Sebagai Alat untuk

Mengukur Kinerja Keuangan pada KSP Balo’ Toraja

Kabupaten Tana Toraja Periode Tahun 2005-2014/

Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin/ 2015.

Skripsi ini menjelaskan tentang analisis rasio

likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas sebagai

alat ukur kinerja keuangan pada KSP Balo’ Toraja Kabupaten

Tana Toraja dari Tahun 2005-2014.

Metode analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis rasio keuangan yang meliputi analisis

rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas

dan aktivitas, dan dilakukan pengukuran menggunakan rasio

keuangan berdasarkan standar Peraturan

Menteri Negara Koperasi dan UKM Repblik Indonesia

No.22/PER/M.KUKM/IV/2007 tentang Pedoman

Pemeringkatan Koperasi.

Penulis meneliti tentang kinerja

keuangan yang dinilai dari analisis

rasio rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas pada

KSPPS Arrahmah Cinere Depok dengan periode

penelitian selama empat tahun dari

2012-2015. Penulis meneliti

tentang bagaimana kondisi dan kinerja

keuangan KSPPS Arrahmah Cinere Depok yang dinilai

dari aspek rentablitas (Return On Asset,

Return On Equity dan Net Profit Margin), aspek

likuiditas (Current Ratio) dan aspek

solvabilitas (Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio).

Page 30: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

18

Berdasarakan Hasil analisis rasio likuiditas,

solvabilitas, profitabilitas, dan rasio aktivitas secara umum

pada laporan keuangan periode tahun 2005

hingga tahun 2014 menunjukkan pergerakan yang fluktuatif akan

tetapi menggambarkan kinerja yang baik.

Analisis struktur permodalan dan profitabilitas pada

periode tahun 2005-2014 termasuk dalam

klasifikasi “ideal” , sedangkan berdasarkan analisis likuiditas,

solvabilitas, dan aktivitas pada tahun 2005-2014

termasuk dalam klasifikasi “sangat ideal”.

Metode analisis data

menggunakan pedoman dari Peraturan Menteri

Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia No. 6/PER/M.KUKM/V/

2006.

E. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dimana dalam

penelitian ini menggambarkan dan menjelaskan penilaian kinerja keuangan

KSPPS Arrahmah Cinere dengan menggunakan laporan keuangan sebagai dasar

penilaian kinerja keuangan dan berpedoman pada Peraturan Menteri Koperasi dan

UKM No.06/Per/M.KUKM/V/2006 Tentang Pedoman Penilaian Koperasi

Berprestasi. Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk

menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai variabel yang

timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang

Page 31: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

19

terjadi. Format deskriptif ini dapat dilakukan pada penelitian studi kasus.

Penelitian ini hanya menggunakan kasus atau wilayah tertentu sebagai objek

penelitian, sehingga bersifat kasuistik terhadap objek penelitian tersebut.20

2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Data kuantitatif

digunakan untuk menganalisa fenomena yang terjadi pada objek penelitian

dengan menggunakan metode tertentu. Sedangkan sumber data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari

literatur-literatur kepustakaan seperti buku-buku, jurnal, internet serta sumber

lainnya yang berkaitan dengan materi penulisan ini seperti laporan keuangan.

Dalam penelitian ini data sekunder bersumber dari data laporan keuangan KSPPS

Arrahmah Cinere dari tahun 2012-2015.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian ini langsung melihat pada buku-buku, jurnal, artikel, maupun

hasil laporan penelitian terdahulu yang terkait dengan permasalahan yang diteliti.

b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data laporan

keuangan tahunan KSPPS Arrahmah Cinere dari tahun 2012-2015.

20 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan

Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2005), h. 36.

Page 32: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

20

4. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan

menggunakan program Microsoft Excel 2016, yaitu dengan menginput sejumlah

angka-angka laporan keuangan yang dibutuhkan untuk kemudian dianalisis,

sebagian besar data yang diperoleh penulis akan analisis menggunakan teknik

analisis kuantitatif. Sehingga dapat dideskripsikan hasil dan kesimpulan yang

sifatnya kuantitatif.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan yaitu dengan analisis rasio keuangan

dalam kurun waktu empat tahun dari 2012-2015 dan berpedoman pada Peraturan

Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia No.06/Per/M.KUKM/V/2006

Tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi.

Adapun standar penilaian rasio keuangan yang akan dianalisis dalam

penelitian ini sesuai dengan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Republik

Indonesia No.06/Per/M.KUKM/V/2006 adalah sebagai berikut:

1. Rasio Rentabilitas

Return On Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) adalah perbandingan antara pendapatan (Sisa Hasil

Usaha) dengan total asset yang dimiliki. Dengan rumus sebagai berikut:

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 =Sisa Hasil Usaha (SHU)

Aset x 100%

Page 33: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

21

Return On Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) adalah perbandingan antara pendapatan (Sisa Hasil

Usaha) dengan Modal Sendiri yang dimiliki. Dengan rumus sebagai berikut:

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =Sisa Hasil Usaha (SHU)

Modal Sendiri x 100%

Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin (NPM) adalah perbandingan antara Sisa Hasil Usaha (SHU)

dengan penjualan/pendapatan yang dimiliki. Dengan rumus sebagai berikut:

𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =Sisa Hasil Usaha (SHU)

Pendapatan x 100%

Tabel III.1 Pedoman Penilaian Rentabilitas

Komponen/Rasio Standar Nilai

Return on Asset (ROA) >10% 100

7% - <10% 75

3% - <7% 50

1% - <3% 25

<1% 0

Return on Equity (ROE) >21% 100

15% - <21% 75

9% - <15% 50

Page 34: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

22

3% -<9% 25

<3% 0

Net Profit Margin >15% 100

10% - <15% 75

5% - <10% 50

1% - <5% 25

<1% 0

Sumber: Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia

No.06/Per/M.KUKM/V/2006.

2. Rasio Likuiditas

Current Ratio (Rasio Lancar)

Curent Ratio (Rasio Lancar) adalah rasio yang menunjukkan kemampuan

koperasi untuk membayar hutangnya yang segera harus dipenuhi dengan aset

lancar. Dengan rumus sebagai berikut:

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Aset Lancar

Kewajiban Lancar x 100%

Tabel III.2 Pedoman Penilaian Likuiditas

Komponen Standar Nilai

Current Ratio 200% - 250% 100

175% - <200% atau >250% -275% 75

Page 35: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

23

150% - <175% atau >275% - 300% 50

125% - <150% atau >300% - 325% 25

<125% atau >325% 0

Sumber: Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia

No.06/Per/M.KUKM/V/2006.

3. Rasio Solvabiltas

Debt to Asset Ratio (DtAR)

Debt to Asset Ratio atau Rasio Total Hutang (Kewajiban) terhadap Asset

adalah perbandingan antara jumlah total hutang dengan total asset. Dengan rumus

sebagai berikut:

𝐷𝑡𝐴𝑅 =Total Hutang

Total Aset x 100%

Debt to Equity Ratio (DtER)

Debt to Equity Ratio atau rasio Total Hutang (Kewajiban) terhadap Modal

Sendiri adalah perbandingan antara total hutang/kewajiban dengan modal sendiri.

Dengan rumus sebagai berikut:

𝐷𝑡𝐸𝑅 =Total Hutang

Modal Sendiri x 100%

Page 36: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

24

Tabel III.3 Pedoman Penilaian Solvabilitas

Komponen/Rasio Standar Nilai

Debt to Asset Ratio <40% 100

>40% - 50% 75

>50% - 60% 50

60% - 80% 25

>80% 0

Debt to Equity Ratio <70% 100

>70% - 100% 75

>100% - 150% 50

>150% - 200% 25

>200% 0

Sumber: Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia

No.06/Per/M.KUKM/V/2006.

E. Kerangka Teori dan Konseptual

Koperasi sebagai perusahaan (cooperative enterprise) memerlukan

penilaian kinerja sesuai dengan prestasi yang diraihnya secara periodik,

mengingat keberhasilan usaha koperasi akan menentukan tingkat kinerja dan

kesehatan usahanya. Hal ini dimaksudkan agar koperasi dalam melakukan

kegiatan operasional usaha baik pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai

dengan jatidiri koperasi dan sesuai dengan prinsip kehati-hatian, sehingga dapat

Page 37: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

25

meningkatkan kepercayaan dan memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada

anggota dan masyarakat di sekitarnya.21

Laporan keuangan merupakan salah satu aspek penting yang diperhatikan

baik bagi pihak intern maupun pihak ekstern. Laporan keuangan yang disusun

secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran yang nyata mengenai kinerja

atau prestasi yang telah dicapai oleh perusaaan selama kurun waktu tertentu,

keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan.22

Kinerja keuangan merupakan salah satu dasar penilaian mengenai kondisi

keuangan perusahaan yang dapat dilakukan berdasarkan analisis terhadap rasio-

rasio keuangan perusahaan. Menurut Kasmir (2012), ada empat jenis rasio

keuangan, rasio tersebut antara lain: (1) Rasio Likuiditas,yang meliputi Current

Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio, Cash Turn Over, Inventory To Net Working

Capital, (2) Rasio Solvabilitas meliputi Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio,

Long Term Debt to Equity Ratio, Times Interest Earned, (3) Rasio Aktivitas

meliputi rasio Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Perputaran Modal

Kerja, Fixed Assets Turn Over, Total Assets Turn Over, (4) Rasio Profitabilitas

meliputi rasio Profit Margin, Return On Investment dan Return On Equity .23

Adapun tujuan dari analisis rasio likuiditas yakni untuk melihat

kemampuan perusahaan (koperasi) dalam memperoleh kewajiban keuangannya

yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

21 Pandi Afandi, Analisis Kinerja Keuangan Untuk Mengukur Kesahatan Keuangan

Koperasi KSU BMT Arafah Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang, h. 26. 22 Mardahleni dan Nur Hamzah, Analisa Perbandingan Laporan Keuangan Untuk

Menilai Kineja Keuangan pada Koperasi Sawit Gunung Sangkur Kecamatan Kinali Kabupaten

Pasaman Barat(E-Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 4, Nomor 2, Maret 2016, Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi (STIE) Pisaman Barat, 2016), h. 87. 23 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2012), h. 128

Page 38: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

26

keuangannya pada saat ditagih. Analisis rasio solvabilitas untuk mengetahui

tingkat kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban keuangannya apabila

perusahaan tersebut dilikuidasi baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun

jangka panjang. Dan analisis rasio rentabilitas tujuannya yaitu untuk mengetahui

tingkat kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba selama periode tertentu.24

Pada dasarnya penilaian kinerja koperasi memiliki standar tersendiri yang

dikeluarkan dan ditetapkan oleh Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

Pedoman Penilaian Kineja Koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

No.06/PER/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi,

yang dinilai dari Rasio Rentabilitas/Profitabiltas (Profitability Ratio). Rasio

Likuiditas (Liquidity Ratio), dan Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio).

24 Munawir, Analisa Laporan Keuangan , (Yogyakarta: Liberty, 2000), h. 31.

Page 39: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

27

Berikut adalah kerangka konseptual dalam penelitian ini yang dapat

digambarkan secara sistematis sebagai berikut:

Gambar II.1

Laporan Keuangan KSPPS

Arrahmah 2012-2015

Penilaian Kinerja KSPPS Arrahmah

menurut Keputusan Menteri Koperasi

No. 06/Per/M.KUKM/V/2006

Analisis Rasio

Rentabilitas:

Current Ratio

Analisis Rasio Likuiditas:

Total Debt to Assset Ratio

Total Debt to Assset Ratio

Analisis Rasio Solvabilitas:

Return On Asset

Return On Equity

Net Profit Margin

Hasil Analisis dan

Pembahasan

Kesimpulan

Page 40: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

28

F. Teknik Penulisan Skripsi

Adapun teknik penulisan skripsi ini berdasarkan pada buku “Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun 2012.”

G. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran secara sederhana agar memudahkan

penulisan skripsi ini, disusun sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab

dengan rincian sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini memuat tentang latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, metode penelitian, review studi

terdahulu, kerangka teori dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas teori-teori yang berkaitan dengan topik

tentang laporan keuangan, metode dan teknik analisis

laporan keuangan, kinerja keuangan, dan koperasi.

Page 41: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

29

BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisi tentang sejarah singkat KSPPS Arrahmah

Cinere, struktur organisasi, visi dan misi, produk simpanan

serta produk pembiayaan.

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat hasil analisis penilaian kinerja keuangan

KSPPS Arrahmah Cinere dengan berpedoman pada

Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia

No.06/Per/M.KUKM/V/2006 Tentang Pedoman Penilaian

Koperasi Berprestasi.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan penelitian dan saran-saran

berdasarkan permasalahan penelitian.

Page 42: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

30

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Pengertian laporan keuangan di dalam standar akuntansi keuangan adalah

merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan dan laporan keuangan yang

lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi

keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, seperti sebagai laporan arus

kas), catatan, laporan keuangan lain, dan materi penjelasan yang bagian dari

integral dari laporan keuangan.25

Lebih lanjut Munawir (2002) mengatakan bahwa laporan keuangan

merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan

dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang

bersangkutan. Dengan begitu laporan keuangan diharapkan akan membantu bagi

para pengguna (users) untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat

finansial.26

Secara ringkas laporan keuangan adalah sarana informasi keuangan bagi

internal perusahaan (manajemen dan karyawan) serta eksternal perusahaan

25 Abdullah Amrin, Bisnis, Ekonomi, Asuransi dan Keuangan Syariah (Jakarta: PT

Grasindo, 2009), h. 171. 26 Munawir, Analisis Laporan Keuangan (Yogyakarta: UPP-AMP YKPN, 2002), h. 56

dalam Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Tanya Jawab (Bandung:

Alfabeta, 2013), h. 21.

Page 43: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

31

(investor, bank, masyarakat, pemerintah, dll) yang menunjukkan kondisi

keuangan dalam periode tertentu.

2. Unsur-unsur Laporan Keuangan

Sesuai karakteristik, laporan keuangan entitas syariah antara lain

meliputi:27

1) Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial yang

terdiri atas laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, serta

laporan perubahan ekuitas.

2) Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial, meliputi

laporan sumber dan penggunaan dana zakat serta laporan sumber dan

penggunaan dana kebajikan.

3) Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan dan tanggung

jawab khusus untuk entitas syariah tersebut.

Sedangkan unsur-unsur atau komponen laporan keuangan koperasi

menurut Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia No.

12/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi Sektor

Riil,bahwa koperasi harus menyajikan laporan keuangan koperasi dalam bentuk

laporan keuangan yang sekurang-kurangnya diterbitkan sebanyak 1 (satu) bulan

sebelum kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) diselenggarakan, berupa:

27 Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, edisi ke-3 (Jakarta:

Salemba Empat, 2014) h. 103-104.

Page 44: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

32

1) Neraca

2) Perhitungan Hasil Usaha

3) Laporan Perubahan Ekuitas

4) Laporan Arus Kas

5) Catatan Atas Laporan Keuangan

3. Tujuan Laporan Keuangan28

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu

entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan

keputusan ekonomi. Disamping itu, tujuan lainnya adalah: (KDPPLKS 2007:

Paragraf 30)

1) Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan

kegiatan usaha;

2) Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta infromasi

aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip

syariah, bila ada, bagaiamana perolehan dan penggunaannya;

3) Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas

syariah terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya

pada tingkat keuntungan yang layak;

4) Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam

modal dan pemilik dana syirkah temporer, dan informasi mengenai

28 Dwi Nuraini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah (Tangerang

Selatan: UIN Jakarta Press, 2013), h. 13-14.

Page 45: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

33

pemenuhan kewajiban (obligation) fungsi sosial entitas syariah, termasuk

pengelolaan dan penyaluran ZISWAF.

4. Pemakai Laporan Keuangan

Pemakai atau pengguna kebutuhan informasi laporan keuangan adalah

sebagai berikut:29

1) Investor sekarang dan investor potensial; Hal ini karena mereka harus

memutuskan apakah akan membeli, menahan atau menjual investasi atau

penerimaan dividen.

2) Pemilik dana qardh; Untuk mengetahui apakah dana qardh dapat dibayar

pada saat jatuh tempo.

3) Pemilik dana syirkah temporer; Untuk pengambilan keputusan pada investasi

yang memberikan tingkat pengembalian yang bersaing dana man.

4) Pemilik dana titipan; Untuk memastikan bahwa titipan dana dapat diambil

setiap saat.

5) Pembayar dan penerima ZISWAF; Untuk informasi tentang sumber dan

penyaluran dana tersebut.

6) Pengawas syariah; Untuk menilai kepatuhan pengelolaan lembaga syariah

terhadap prinsip-prinsip syariah.

7) Karyawan; Untuk memperoleh informasi tentang stabilitas dan profitabilitas

entitas syariah.

29 Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, h. 97.

Page 46: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

34

8) Pemasok dan mitra usaha lainnya; Untuk memperoleh informasi tentang

kemampuan entitas membayar utang pada saat jatuh tempo.

9) Pelanggan; Untuk memperoleh informasi tentang kelangsungan hidup entitas

syariah.

10) Pemerintah serta lembaga-lembaganya; Untuk memperoleh informasi tentang

aktivitas entitas syariah, perpajakan serta kepentingan nasional lainnya.

11) Masyarakat; Untuk memperoleh informasi tentang kontribusi entitas terhadap

masyarakat dan negara.

5. Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan itu mempunyai beberapa keterbatasan/kekurangan,

antara lain:30

1) Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan

interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya

sementara) dan bukan merupakan laporan final. Karena itu, semua jumlah

atau hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukkan

nilai likuidasi atau realisasi, dimana dalam interim report ini

terdapat/terkandung pendapat-pendapat pribadi (personal judgment) yang

telah dilakukan oleh Akuntan atau Manajemen yang bersangkutan.

2) Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya

bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan

30 Munawir, Analisa Laporan Keuangan, edisi ke-4 (Yogyakarta: PT Liberty Yogyakarta,

2004), h. 9-10.

Page 47: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

35

standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah. Karena itu, angka

yang tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku (book

value) yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai

gantinya.

3) Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan

atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli

(purchasing power) uang tersebut semakin menurun, dibandingkan dengan

tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan volume penjualan yang

dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan atau mencerminkan unit

yang dijual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan naiknya harga

jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan tingkat harga-harga.

4) Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat

mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor

tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang.

B. Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisis diartikan sebagai

“Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu

sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan

pemahaman arti keseluruhan.”31

31 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia ed. 4 (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2008) h. 58.

Page 48: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

36

Maka yang dimaksud analisis laporan keuangan adalah “Menguraikan pos-

pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat

hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu

dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan

tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting

dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.”32

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2006) bahwa tujuan analisis laporan keuangan

adalah sebagai berikut:

1) Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang

terdapat dari laporan keuangan biasa.

2) Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari

suatu laporan ekuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit).

3) Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

4) Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya

dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern

maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.

5) Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model

model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi dan

peningkatan.

32 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2006), h. 189-190.

Page 49: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

37

6) Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil

keputusan. Dengan perkataan lain yang dimaksudkan dari suatu laporan

keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara lain:

a. Dapat menilai perusahaan

b. Dapat memproyeksi laporan perusahaan

c. Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari

aspek waktu tertentu:

Posisi keuangan (Aset, Neraca, dan Ekuitas)

Hasil Usaha Perusahaan (Hasil atau Beban)

Likuiditas

Solvabilitas

Aktivitas

Rentabilitas atau Profitablitas

Indikator Pasar Modal

d. Menilai perkembangan dari waktu ke waktu

e. Menilai komposisi struktur keuangan, arus dana

7) Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kinerja tertentu

yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.

8) Dapat membandingkan situasi perusahaan lain dengan periode sebelumnya

atau dengan standar industri normal atau standar ideal.

9) Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik

posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya.

Page 50: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

38

10) Bisa juga memprediksi apa yang mungkin dialami perusahaan dimasa yang

akan datang.

3. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Metode dan teknik analisa (alat-alat analisa) digunakan untuk menentukan

dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan,

sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut

bila diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan

tertentu, atau diperbandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya.33

Teknik analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan

adalah sebagai berikut:

1) Analisa perbandingan laporan keuangan, adalah metode dan teknik analisa

dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih.

Analisa dengan menggunakan ini akan dapat diketahui perubahan-perubahan

yang terjadi, dan perubahan mana yang memerlukan penelitian lebih lanjut.

2) Tren atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang

dinyatakan dalam prosentase (trend percentase analysis) adalah suatu metode

atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan

keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.

3) Laporan dengan prosentase per komponen atau common size

statement, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi

pada masing-masing aset tetap terhadap total asetnya, juga untuk mengetahui

33 Munawir, Analisa Laporan Keuangan, h. 36.

Page 51: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

39

struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi

dihubungkan dengan jumlah penjualan.

4) Analisa sumber dan penggunaan modal kerja, adalah suatu analisa untuk

mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk

mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.

5) Analisa sumber dan penggunaan kas (cash flow statement

analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya

jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan

uang kas selama periode tertentu.

6) Analisa perubahan laba kotor (gross profit analysis), adalah suatu analisa

untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari

periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan

laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.

7) Analisa Break-Even, adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat

penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut

tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan

analisa break-even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau

kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.

C. Analisis Rasio Keuangan

Dalam menginterpretasikan kondisi dan kinerja keuangan perusahaan yang

terlihat dalam laporan keuangan, seorang analisis memerlukan ukuran tertentu.

Ukuran yang sering digunakan adalah rasio. Rasio menggambarkan suatu

Page 52: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

40

hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain

dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan

dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya

keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio

tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai

standar (Munawir, 2000).

Menurut Gumanti (2007) terdapat beberapa klasifikasi rasio, yaitu antara

lain:34

a) Rasio likuiditas (Liquidity Ratio) atau rasio kelancaran menunjukkan tingkat

kelancaran suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Rasio ini terdiri dari: current ratio, acid test ratio, cash ratio, dan operating

cashflow.

b) Rasio solvabilitas atau rasio leverage (Leverage Ratio) yaitu rasio yang

memberikan gambaran tentang tingkat kecukupan hutang perusahaan, artinya

seberapa besar porsi hutang yang ada di perusahaan jika dibandingkan dengan

modal atau aset yang ada. Rasio ini antara lain: debt ratio, time interest

earned ratio, operating cashflow to fixed charge ratio.

c) Rasio aktivitas (Activity Ratio) yaitu rasio yang dimaksudkan untuk

mengukur efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber

(resources) yang dimiliki. Rasio ini diwakili oleh total assets turn over, fixed

assets turn over, average collection periods, inventory turnover.

34 Gumanty, Tatang Ary,Manajemen Investasi: Konsep, Teori dan Aplikasi (Jember:

Center Of Studies, 2007), h. 176

Page 53: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

41

d) Rasio profitabilitas (Profitability Ratio) yaitu rasio yang menunjukkan

seberapa mampu perusahaan dalam menghasilkan laba, baik dari penjualan

maupundari total yang dimiliki. Rasio yang digunakan yaitu profit margin on

sales, return on total assets, return on invesment.

D. Kinerja Keuangan

1. Pengertian Kinerja dan Kinerja Keuangan

Menurut Oxford Dictionary kinerja merupakan suatu tindakan proses atau

melakukan fungsi organisasi.35 Sedangkan menurut para ahli pengertian kinerja

sebagai berikut:

a. Menurut Whitmore, kinerja adalah suatu perbuatan, suatu prestasi, atau apa

yang diperlihatkan seseorang melalui keterampilan yang nyata.

b. Menurut King, kinerja adalah aktivitas seseorang dalam melaksanakan tugas

pokok yang dibebankan kepadanya

c. Sedangkan menurut Suprihanto, kinerja adalah prestasi kerja yaitu hasil kerja

seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai

kemungkinan, misalnya standar, target atau kriteria yang telah ditentukan

lebih dahulu dan disepakati bersama.

Berdasarkan pengertian kinerja di atas, maka pengertian kinerja dapat

disimpulkan yaitu sebagai hasil kerja seseorang atau kelompok tertentu setelah

memenuhi jumlah persyaratan selama periode tertentu yang dibandingkan dengan

35 Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),

h. 96.

Page 54: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

42

berbagai kemungkinan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan bersangkutan

secara legal yang tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika

bisnis.

Pengukuran kinerja adalah suatu penilaian yang dilakukan kepada pihak

manajemen perusahaan baik para karyawan maupun manajer yang selama ini

telah melakukan pekerjaannya. Sedangkan menurut John H. Jackson pengukuran

kinerja merupakan proses mengevaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan

pekerjaannya ketika dibandingkan dengan satu standar dan kemudian

mengkomunikasikan informasi tersebut. Penilaian kinerja yang dilakukan tersebut

nantinya dapat dilakukan sebagai perbaikan yang berkelanjutan.36 Pengukuran

kinerja memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui selama pelaksanaan kinerja

terdapat deviasi dari rencana yang telah ditentukan, mengetahui kinerja dapat

dilakukan sesuai jadwal waktu yang ditentukan, dan mengetahui hasil kinerja

yang telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan atau belum.37

Sedangkan yang dimaksud dengan kinerja keuangan perusahaan

merupakan satu diantara dasar penilaian mengenai kondisi keuangan perusahaan

yang dilakukan berdasarkan analisa rasio keuangan perusahaan. Pihak yang

berkepentingan sangat memerlukan hasil dari pengukuran kinerja keuangan

perusahaan untuk dapat melihat kondisi perusahaan dan tingkat keberhasilan

perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.38

Ada banyak manfaat dengan diadakannya penilaian kinerja. Penilaian

kinerja dimanfaatkan oleh manajemen sebagai berikut:

36 Irham Fahmi, Manajemen: Teori, Kasus, dan Solusi (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 237. 37 Wibowo, Manajemen Kinerja (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 319. 38 Munawir, Analisa Laporan Keuangan , Edisi 4 (Yogyakarta: Liberty, 2010), h. 30.

Page 55: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

43

a. Mengelola operasi perusahaan secara efektif dan efisien melalui motivasi

karyawan secara maksimum.

b. Membantu pengambil keputusan yang bersangkutan dengan karyawan,

seperti: promosi, transfer, dan pemberhentian.

c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan

untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.

d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan

mereka menilai kinerja mereka.

e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.

Manfaat yang diperoleh dari penilaian kinerja ini terutama menjadi

pedoman dalam melakukan tindakan evaluasi bagi pembentuk organisasi sesuai

dengan pengharapan dari berbagai pihak, yaitu bagi pihak manajemen serta

komisaris perusahaan.

2. Tujuan Penilaian Kinerja Keuangan

Adapun tujuan dari penilaian kinerja keuangan menurut Munawir (2000)

adalah sebagai berikut:39

1) Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk

memperoleh kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau

kemampuan perusahaan untuk memenuhi keuangannya pada saat ditagih.

39 Munawir, Analisa Laporan Keuangan , (Yogyakarta: Liberty, 2000), h. 31.

Page 56: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

44

2) Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi

baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

3) Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitu menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

4) Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan

untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang dikur dengan

mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga

atas hutang-hutangnya termasuk membayar kembali pokok hutangnya tepat

pada waktunya serta kemampuan membayar deviden secara teratur kepada

para pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.

Jadi, dalam menilai kinerja keuangan dapat digunakan ukuran atau

standar tertentu. Standar yang biasanya digunakan adalah rasio atau indeks

yang menghubungkan dua data keuangan. Adapun jenis perbandingan dalam

analisis rasio keuangan meliputi dua bentuk yaitu perbandingan rasio masa lalu,

saat ini, dan di masa yang akan datang untuk perusahaan yang sama.

3. Penilaian Kinerja Keuangan Koperasi

Menurut Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor

35.3/Per/M.KUKM/X/2007, kinerja keuangan koperasi merupakan hasil dari

kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan, sehingga dapat

meningkatkan kepercayaan dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya

kepada anggota dan masyarakat di sekitarnya. Penilaian terhadap kinerja

Page 57: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

45

keuangan koperasi dianggap penting untuk mengetahui apakah koperasi tersebut

mengalami peningkatan atau penurunan tiap tahunnya.

Rasio keuangan koperasi adalah suatu metode analisis untuk mengetahui

hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca, laporan arus kas, perhitungan hasil

usaha dan laporan promosi anggota untuk mengetahui tingkat likuiditas, tingkat

solvabilitas dan tingkat profitabilitas serta tingkat aktivitas suatu koperasi, pada

saat tertentu dapat dengan memperbandingkan pos-pos tertentu dalam neraca,

laporan arus kas, perhitungan sisa hasil usaha, dan laporan promosi ekonomi

anggota. Untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi, berdasarkan Peraturan

Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor

06/Per/M.KUKM/V/2006 kinerja keuangan dapat dihitung dengan menggunakan

rasio-rasio berikut:

1. Rasio Likuditas

Rasio likuiditas (Liquidity Ratio) atau rasio kelancaran menunjukkan

tingkat kelancaran suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya (Gumanti, 2007). Koperasi yang bisa memenuhi kewajiban

keuangannya tepat waktu maka koperasi tersebut dinyatakan likuid, yaitu apabila

aset lancar lebih besar dari hutang lancar. Dan sebaliknya apabila koperasi tidak

bisa memenuhi kewajiban keuangannya tepat waktu maka koperasi tersebut

dinyatakan ilikuid. Adapun yang termasuk rasio likuditas antara lain:

a. Current Ratio (Rasio Lancar)

Current Ratio menunjukan tingkat keamanan (margin of safety) kreditur

jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya.

Page 58: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

46

Rasio ini merupakan perbandingan antara jumlah aset lancar dengan hutang

lancar. Standar umum (rule of tumb) jumlah current ratio adalah sebesar 200%,

maksudnya setiap Rp.1,00 hutang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar

sebesar Rp.2,00.40 Namun, current ratio 200% kadang-kadang dipertimbangkan

sebagai current ratio yang memuaskan bagi perusahaan industri atau perusahaan

komersial, sedang bagi perusahaan penghasil jasa seperti perusahaan listrik dan

hotel angka 100% dikatakan sudah mencukupi.41

Formula Current ratio menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan

UKM RI Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 dirumuskan:

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Aset Lancar

Kewajiban Lancar x 100%

Suatu perusahaan dengan current ratio yang tinggi belum tentu menjamin

akan dibayarnya hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo karena proporsi atau

distribusi dari aset lancar yang tidak menguntungkan.42 Rasio lancar yang rendah

menunjukan risiko likuiditas yang tinggi, sedangkan rasio lancar yang tinggi

menunjukan adanya kelebihan aset lancar, yang akan mempunyai pengaruh yang

tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio, yaitu rasio yang memberikan

gambaran tentang tingkat kecukupan hutang perusahaan, artinya seberapa besar

porsi hutang yang ada di perusahaan jika dibandingkan dengan modal atau aset

40 Abdullah Amrin, Bisnis, Ekonomi, Asuransi dan Keuangan Syariah , h. 200. 41 Jumingan, Analisis Laporan Keuangan , (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), h. 123. 42 Munawir, Analisa Laporan Keuangan, edisi ke-4, h. 72.

Page 59: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

47

yang ada (Gumanti, 2007). Koperasi dinyatakan solvable apabila mempunyai aset

atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya. Dan

sebaliknya, koperasi dinyatakan insolvable jika koperasi tidak mempunyai aset

atau kekayaan yang cukup untuk membayar kewajibannya. Standar pengukuran

untuk menilai baik tidaknya rasio ini, digunakan rasio rata-rata industri yang

sejenis. Adapun jenis-jenis rasio yang ada dalam rasio solvabilitas antara lain:

a. Debt to Asset Ratio (DtAR)

Debt to Asset Ratio (DtAR) adalah rasio hutang yang digunakan untuk

mengukur perbandingan antara Total Hutang terhadap Total Aset. Dengan kata

lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar

hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aset.43 Formula rasio Total

Hutang terhadap Total Aset menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan

UKM RI Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 dirumuskan:

𝐷𝑡𝐴𝑅 =Total Hutang

Total Aset x 100%

Apabila dari hasil pengukuran rasio DtAR tinggi, artinya pendanaan

dengan hutang semakin banyak, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk

memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu

menutupi hutang-hutangnya dengan aktiva yang dimiliki. Dan apabila rasionya

rendah, semakin kecil perusahaan dibiayai dengan hutang.

b. Debt to Equity Ratio (DtER)

Debt to Equity Ratio (DtER) adalah rasio yang digunakan untuk

mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik

43 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan , h. 156.

Page 60: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

48

perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah

modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang koperasi. Rasio ini membandingkan

antara total hutang dengan total modal sendiri koperasi. Formula Total Hutang

terhadap Modal Sendiri menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI

Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 dirumuskan:

𝐷𝑡𝐸𝑅 =Total Hutang

Modal Sendiri x 100%

Bagi kreditor (pemberi pinjaman), semakin besar rasio ini akan semakin

tidak menguntungkan, karena akan semakin besar risiko yang ditanggung atas

kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan. Namun, bagi perusahaan

(koperasi) semakin besar rasio akan semakin baik. Sebaliknya dengan rasio yang

rendah, semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan pemilik dan semakin

besar batas pengamanan bagi peminjam jika terjadi kerugian atau penyusutan

terhadap nilai aktiva.44

3. Rasio Rentabilitas

Rasio Rentabilitas yaitu rasio yang menunjukkan seberapa mampu

perusahaan dalam menghasilkan laba, baik dari penjualan maupundari total yang

dimiliki (Gumanti, 2007). Rentabilitas koperasi diukur dari kemampuan koperasi

menggunakan asetnya secara produktif, dengan demikian rentabilitas suatu

koperasi dapat diketahui dengan memperbandingkan antara Sisa Hasil Usaha

(SHU) yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aset atau jumlah modal

44 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), h. 158.

Page 61: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

49

koperasi terebut. Adapun jenis-jenis rasio yang ada dalam rasio rentabilitas antara

lain:

a. Return On Asset (ROA)

Merupakan satu bentuk dari rasio rentabilitas yang dimaksudkan untuk

mengukur kemampuan koperasi dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam

aset yang digunakan untuk operasinya untuk memperoleh Sisa Hasil Usaha.

Dengan demikian, rasio ini menghubungkan sisa hasil usaha dengan jumlah

investasi atau aset yang digunakan untuk operasi. ROA sering disebut juga

sebagai rentabilitas ekonomi. Formula Return On Asset menurut Peraturan

Menteri Negara Koperasi dan UKM RI Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006

dirumuskan:

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 =Sisa Hasil Usaha (SHU)

Aset x 100%

b. Return On Equity (ROE)

Merupakan rasio yang membandingkan antara Sisa Hasil Usaha dengan

jumlah Modal Sendiri. Rasio ini menunjukan kemampuan modal dalam

menghasilkan sisa hasil usaha. ROE sering disebut juga dengan istilah rentabilitas

modal sendiri. Formula Return On Equity menurut Peraturan Menteri Negara

Koperasi dan UKM RI Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 dirumuskan:

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =Sisa Hasil Usaha (SHU)

Modal Sendiri x 100%

Page 62: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

50

c. Net Profit Margin (NPM)

Merupakan rasio yang membandingkan antara Sisa Hasil Usaha dengan

jumlah pendapatan bruto koperasi per tahunnya. Rasio ini menunjukan

kemampuan koperasi dalam mendapatkan laba setelah dikurangi bunga dan pajak

atas penjualan neto. Formula Net Profit Margin menurut Peraturan Menteri

Negara Koperasi dan UKM RI Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 dirumuskan:

𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =Sisa Hasil Usaha (SHU)

Pendapatan x 100%

E. Koperasi

1. Pengertian Koperasi

Secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu Cum yang berarti

dengan, dan Aperari yang berarti bekerja. Dari dua kata ini, dalam Bahasa Inggris

dikenal istilah Co dan Operation, yang dalam Bahasa Belanda disebut dengan

istilah Cooperative Vereneging yang berarti bekerja bersama dengan orang lain

untuk mencapai suatu tujuan tertentu.45

Menurut UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, dalam Bab 1 Pasal

1 ayat 1 dinyatakan bahwa Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan

orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas

asas kekeluargaan.

45 Hendrojogi, Koperasi: Asas-asas, Teori dan Praktik , h. 1.

Page 63: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

51

2. Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi

Dalam Undang-Undang RI No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian

Pasal 2 dikatakan bahwa koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan. Sedangkan tujuan koperasi

yang tercantum dalam Undang-Undang RI No. 25 Tahun 1992 Bab II Pasal 3

adalah Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional

dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur

berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

3. Fungsi, Prinsip dan Peran Koperasi

Pada Bab III Bagian Pertama Pasal 4 UU RI No. 25 Tahun 1992 fungsi

dan peran koperasi adalah:

a) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;

b) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat;

c) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai sokogurunya.

d) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional

yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan

demokrasi ekonomi.

Page 64: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

52

Sedangkan pada Bab III Bagian Kedua Pasal 5 UU RI No. 25 Tahun 1992

Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut:

a) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;

b) Pengelolaan dilakukan secara demokratis;

c) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya

jasa usaha masing-masing anggota;

d) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;

e) Kemandirian.

Dalam mengembangkan Koperasi, maka Koperasi melaksanakan pula

prinsip Koperasi sebagai berikut:

a) Pendidikan perkoperasian;

b) Kerjasama antarkoperasi.

4. Bentuk dan Jenis Koperasi

1) Bentuk Koperasi46

Ketentuan yang terdapat pada Pasal 15 UU No. 25 Tahun 1992

menyatakan bahwa koperasi dapat berbentuk koperasi primer atau koperasi

sekunder. Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan

orang seorang. Koperasi ini dibentuk sekurang-kurangnya 20 orang. Sedangkan

koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan

koperasi. Pengertian koperasi sekunder meliputi semua koperasi yang didirikan

46 Muhammad Firdaus, Perkoperasian Sejarah, Teori dan Praktek (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2004), h. 61.

Page 65: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

53

dan beranggotakan koperasi primer dan/atau koperasi sekunder. Koperasi

sekunder dibentuk oleh tiga koperasi.

Pemusatan koperasi kedalam beberapa tingkatan dalam kesatuan yang

tidak terpisahkan mempunyai beberapa keuntungan yaitu:

a) Menekan atau menghindari kemugkinan persaingan yang tidak sehat diantara

koperasi-koperasi yang ada.

b) Ada hubungan yang saling melengkapi dalam suasana asas kekeluargaan

diantara koperasi-koperasi tersebut, antara lain: Biaya dapat dikurangi dan

harga dapat ditekan serendah-rendahnya.

c) Kerjasama yang baik dan bertanggungjawab akan dapat menjamin sehatnya

sektor koperasi dari sudut kehidupan organisasi dan usaha, sehingga:

1. Koperasi primer atau salah satu tingkat organisasi yang kuat dapat terus

maju dengan kekuatannya sendiri dan menjadi dasar yang sehat bagi

tingkat organisasi di atasnya, sedangkan yang lemah dibantu oleh tingkat

organisasi di atasnya baik permodalan, adminisatrasi dan manajemen.

2. Masalah-masalah dalam koperasi dapat diatasi dalam lingkungan

kerjasamanya sendiri dan ini berarti berkurangnya atau hilangnya

ketegantungan pada perusahaan atau badan lain di luarnya atau bahkan di

sektor lain.

Page 66: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

54

2) Jenis Koperasi47

Dalam ketentuan Pasal 16 UU No. 25 Tahun 1992 beserta penjelasannya

dinyatakan bahwa jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan

kepentingan ekonomi anggotanya. Dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah

kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya, antara lain

seperti Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Konsumen, Koperasi Produsen,

Koperasi Pemasaran dan Koperasi jasa.

Penjelasan koperasi dapat ditinjau dari berbagai sudut pendekatan, antara

lain:

a) Berdasarkan pada kebutuhan dan efisiensi dalam ekonomi sesuai dengan

sejarah timbulnya gerakan koperasi, maka dikenal jenis-jenis koperasi sebagai

berikut:

1. Koperasi Konsumsi

2. Koperasi Kredit

3. Koperasi Produksi

4. Koperasi Jasa

5. Koperasi Distribusi

b) Berdasarkan golongan fungsional maka dikenal jenis-jenis koperasi sebagai

berikut:

1. Koperasi Pegawai Negeri (KPN)

2. Koperasi Angkatan Darat (KOPAD)

3. Koperasi Angkatan Udara (KOPAD)

47 Ibid., h. 62-69.

Page 67: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

55

4. Koperasi Angkatan Kepolisian (KOPPOL)

5. Koperasi Pensiunan Angkatan Darat

6. Koperasi Pensiunan

7. Koperasi Karyawan (KOPKAR)

8. Koperasi Mahasiswa (KOPMA)

c) Berdasarkan lapangan usaha, maka dikenal jenis-jenis koperasi sebagai

berikut:

1. Koperasi Desa

2. Koperasi Konsumsi

3. Koperasi Pertanian

4. Koperasi Peternakan

5. Koperasi Perikanan

6. Koperasi Kerajinan/Industri

7. Koperasi Simpan Pinjam

8. Koperasi Asuransi

9. Koperasi Unit Desa (KUD)

Dalam perkembangan terakhir sejak diberlakukannya Inpres No. 14 Tahun

1998, maka berbagai macam/jenis koperasi bermunculan sesuai dengan aspirasi

masyarakat, antara lain:

1. Koperasi Tani (KOPTAN)

2. Koperasi Pondok Pesantren (KOPONTREN)

3. Koperasi Wanita

4. Koperasi Agribisnis

Page 68: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

56

5. Koperasi Pedagang Pasar

6. Koperasi Industri

7. Koperasi Syariah

8. Koperasi Serba Usaha

9. Koperasi Kredit

10. Koperasi dikalangan profesi (akuntan, arsitek, pengacara, dokter, dll)

11. Koperasi Kelompok Masyarakat (POKMAS)

F. Koperasi Syariah

1. Pengertian

Berdasarkan putusan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik

Indonesia No. 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Koperasi Jasa dan Keuangan Syariah (KJKS) sebagai payung hukum

pengelolaan KJKS sebagai berikut:

1) Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum

koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

2) Koperasi Jasa Keuangan Syariah selanjutnya disebut KJKS adalah koperasi

yang kegiatan usahanya bergerak dibidang pembiayaan, investasi, dan

simpanan sesuai dengan pola syariah.

3) Unit Jasa Keuangan Syariah selanjutnya disebut UJKS Koperasi adalah unit

usaha pada koperasi yang kegiatan usahanya bergerak dibidang pembiayaan,

Page 69: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

57

investasi, dan simpanan sesuai dengan pola syariah, sebagai bagian dari

kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan.

2. Landasan Syariah

Koperasi dalam Fiqh Islam dikenal dengan syirkah atau semakna dengan

kata Al-Syirkah yaitu perserikatan/perkongsian. Adapun dari segi istilah, koperasi

adalah akad antara orang-orang untuk berserikat modal dan keuntungan.

Landasan hukum yang dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan syirkah

sebagai berikut:

QS. An-Nisa ayat 12

“…Maka berserikat pada sepertiga…”

Ayat ini sebenarnya tidak memberikan landasan syariah bagi semua jenis

syirkah, hanya memberi landasan pada syirkah Jabariyyah (yaitu perkongsian

beberapa orang yang terjadi di luar kehendak mereka karena mereka sama-sama

mewarisi harta pusaka).

QS. Shad ayat 24

“…Dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu

sebagian dari mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali

orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan amat

sedikitlah mereka ini... ”

Page 70: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

58

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah KSPPS Arrahmah 48

KSPPS Arrahmah merupakan sebuah lembaga keuangan yang berbasis

syariah yang didirikan pada tanggal 5 Februari 2005 atas ide dan gagasan mulia

yang diprakarsai oleh ibu Ratih Puspita, S.H, ibu Ika Yuliana, S.Kom, ibu Ela

Nurlelah, Amd, dan ibu Julaeha, S.E, serta hasil temuan rapat dari 21 orangtua

anggota pendiri yang memiliki visi dan misi yang sama yaitu berkeinginan kuat

membuat sebuah lembaga alternatif yaitu sebuah koperasi dengan konsep

Ekonomi Syariah.

Pendirian KSPPS Arrahmah tertuang dalam akta pendirian Nomor 10

tertanggal 30 April 2005 yang dibuat oleh notaris Betty Supartini, S.H, yang

berkedudukan di Depok dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Koperasi

dan UKM Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Pendirian KJK

Syariah Arrahmah No.424, tertanggal 26 Mei 2005 sebagai landasan izin

operasional dan terakhir telah melakukan perubahan Anggaran Dasar pada tanggal

05 Maret 2016 dengan akta perubahan No.1 tanggal 06 Maret 2016 oleh notaris

Betty Supartini, S.H, dan tercatat pada buku PT Umum Koperasi di Kementerian

Koperasi dan UKM Republik Indonesia No.144/Lap-PAD/VI/2016, tanggal 16

Juni 2016 yaitu perubahan yang semula Koperasi Jasa Keuangan Syariah menjadi

Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Arrahmah.

48 www.ksppsarrahmah.wixsite.com/site artikel diakses pada 19 September 2016.

Page 71: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

59

Pada prinsipnya KSPPS Arrahmah adalah Lembaga Keuangan Mikro yang

berfungsi sebagai rumah harta, namun karena sumber dananya simpanan dari

masyarakat/anggota, para pendiri serta dana pihak ketiga (simpanan, pembiayaan,

dana program, bank, dll) yang merupakan dana amanah untuk dikelola, maka

pengelolanya harus profesional serta berorientasi pada profit (keuntungan).

Penggunaan dana inilah yang diberikan kepada para pengusaha kecil, para

pedagang dalam bentuk pembiayaan untuk modal usaha, dengan sistem bagi hasil

maupun jual beli. KSPPS Arrahmah sebagai sarana masyarakat untuk

menginvestasikan dananya berupa simpanan biasa, simpanan berjangka, titipan

(wadiah) dan tabungan lainnya. Semua bentuk simpanan mendapatkan bagi hasil

atau bonus setiap bulannya.

B. Struktur Organisasi

Berdasarkan legalitas hukum KSPPS Arrahmah dari Kementerian

Koperasi pada tanggal 26 Mei 2005Akta Pendirian Notaris Betty Supartini, SH

No. 10 Nomor Badan Hukum 424/BH/MNEG.I/V/2005 NPWP 02.461.444.8-

412.000 SITU 503/224/Kpts/HO/IV/Perindag/2006 Domisili 503/18/IV/2005

Tanda Terdaftar Perusahaan 10.27.2.65.00394, dan Keputusan rapat anggota

terakhir susunan dewan pengurus Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah

(KSPPS) Arrahmah Cinere adalah sebagai berikut:

Page 72: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

60

Strukutur Organisasi KSPPS Arrahmah Cinere

Messenger

Fikri

Office Boy

Fikri

Satpam

Abd. Ghofur

Teller

Zainal

CS

Yulia Harta

AO

Robi

Ardiansyah

Paitulloh

Abd Rahman

Kolektor

Edy C

Sukheri

Hary H

Appraisal

Idam Khalid

PPM

Risang M.HP

Idam Kholid

SOO

Nita A. Sari

Admin Legal

Tiska

Ka. Bagian ADM

Pembiayaan/UMUM

Aan Afrianti

Ka. Bagian

Operasional/SDI

Wardatulaila

Manager Operasional

Pengurus

Ka. Bagian

Marketing

Idam Khalid

Manager Marketing

Risang M. Hendria Pranata

Audit Internal

Julaeha

Pengurus

Ratih Puspita

Ika Yuliana

Julaeha

Pengawas

Andriansyah

Ela Nurlaelah

RAT

Page 73: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

61

C. Visi dan Misi

Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Arrahmah sebagai Lembaga

Keuangan Mikro Syariah yang berada dilingkungan masyarakat menengah

kebawah mempunyai visi yaitu “Menjadi Lembaga Keuangan Mikro Syariah yang

amanah, profesional, sehat dan kuat, baik dari kualitas dan kuantitas, untuk

menggapai kehidupan penuh dengan salam (keselamatan, kedamaian dan

kesejahteraan) dengan ridha Allah SWT.”

Selain itu berperan serta meningkatkan perekonomian masyarakat

menengah kebawah dengan menjalankan misi yaitu “Memberdayakan pengusaha

kecil dan lemah dengan konsep tawazun (keseimbangan) antara ruhiyah dan

rupiah dengan melalui pola pembinaan dan pembiayaan serta langkah nyata

sebagai upaya membebaskan masyarakat dari belenggu rentenir dan jerat

kemiskinan.”

D. Produk dan Layanan

Simpanan Arrahmah

Simpanan KSPPS Arrahmah adalah simpanan berdasarkan prinsip

Mudharabah Mutlaqah. Simpanan akan dikelola oleh KSPPS Arrahmah secara

profesional dan memenuhi aspek syariah. Adapun manfaat yang didapatkan dari

simpanan Arrahmah yaitu:

a) Bagi hasil yang kompetitif, diberikan berdasarkan saldo rata-rata setiap bulan

dan otomatis ke rekening simpanan nasabah.

b) Tidak dikenakan biaya administrasi

c) Turut membantu usaha kecil dan menengah

Page 74: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

62

d) Membantu perencanaan program keuangan nasabah yang Insya Allah berkah

dan manfaat bagi sesama.

Fasilitas Simpanan:

a) Penyetoran atau penarikan dapat dilakukan setiap hari kerja dengan sistem

antar jemput atau datang ke kantor KSPPS Arrahmah dengan memperlihatkan

buku tabungan.

b) Nasabah dapat melakukan zakat, infaq dan shodaqoh dengan pembebanan

rekening otomatis yang sesuai dengan pemintaan nasabah.

Adapun jenis-jenis produk simpanan KSPPS Arrahmah adalah sebagai

berikut:

a) SAMARA (Simpanan Amanah Arrahmah Sejahtera), simpanan dari anggota

yang bisa diambil setiap saat.

Persyaratan:

1. Mengisi formulir pembukaan

2. Menyerahkan fotocopy identitas diri yang masih berlaku

(KTP/SIM/Paspor)

3. Setoran awal minimal Rp. 15.000,-

b) SIDIK (Simpanan Pendidikan), terdiri dari:

a. Tabungan Rencana Biaya Sekolah (TARBIYAH) yang pengunaanya untuk

biaya pendidikan sekolah, pengambilannya menjelang semesteran atau

kenaikan kelas atau masuk sekolah.

Page 75: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

63

Persyaratan:

1. Mengisi formulir pembukaan

2. Menyerahkan fotocopy identitas diri yang masih berlaku

(KTP/SIM/Paspor)

3. Setoran awal minimal Rp. 20.000,-

b. Tabungan Siswa Beribadah (TASBIH), simpanan siswa/i sekolah yang

pengelolaannya oleh guru kelas bekerjasama dengan KSPPS Arrahmah.

c) Simpanan Wisata Keluarga (SIAGA), jenis simpanan yang dipersiapkan

untuk kepentingan wisata, wisata ziarah, studi wisata, berlaku untuk

perorangan maupun kelompok.

Persyaratan:

1. Mengisi formulir pembukaan

2. Menyerahkan fotocopy identitas diri yang masih berlaku

(KTP/SIM/Paspor)

3. Setoran awal minimal Rp. 20.000,-

d) Simpanan Amanah Berjangka (SIMKA), simpanan anggota dengan jangka

waktu pengambilan yang disepakati bersama, sama seperti deposito atau bisa

berbentuk titipan Giro/Wadi’ah. Simpanan berjangka dalam waktu 1 bulan

dengan bagi hasil 10% p.a, 3 bulan dengan bagi hasil 13% p.a, enam bulan

dengan bagi hasil 14% p.a, dan 12 bulan dengan bagi hasil 15% p.a.

Page 76: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

64

Persyaratan:

1. Mengisi formulir pembukaan

2. Menyerahkan fotocopy identitas diri yang masih berlaku

(KTP/SIM/Paspor)

3. Setoran awal minimal Rp. 1.000.000,-

e) Simpanan Hari Raya (SAHARA), simpanan yang diniatkan untuk memenuhi

kebutuhan Hari Raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha (Qurban). Jangka

waktu pengambilannya dua minggu sebelum hari raya.

Persyaratan:

1. Mengisi formulir pembukaan

2. Menyerahkan fotocopy identitas diri yang masih berlaku

(KTP/SIM/Paspor)

3. Setoran awal minimal Rp. 20.000,-

f) Simpanan Qurban dan Aqiqah (SIQUBAH), simpanan yang diniatkan untuk

membantu memenuhi ibadah qurban di Hari Raya Idul Adha atau untuk

keperluan menunaikan ibadah aqiqah. Pembelian dan penyaluran hewan

qurban bisa dipercayakan kepada KSPPS Arrahmah.

Pembiayaan Syariah Arrahmah (PSA)

Adapun jenis-jenis Pembiayaan Syariah Arrahmah (PSA) diantaranya adalah

sebagai berikut:

1) PSA Modal Kerja

Produk pembiayaan KSPPS Arrahmah yang ditujukan untuk membantu

memenuhi kebutuhan modal kerja dalam rangka pengembangan usaha, khusus

Page 77: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

65

bagi calon anggota/mitra yang memiliki usaha produktif dan telah berjalan

sedikitnya selama satu tahun. Skema yang digunakan adalah jual beli atau sewa.

PSA modal kerja meliputi; Persediaan barang dagangan, pembelian

mesin/peralatan usaha, renovasi rumah kontrakan, pembelian lisensi (Franchise)

dan kebutuhan usaha lainnya.

2) PSA Elektronik, Alat Rumah Tangga dan Furniture

Produk pembiayaan KSPPS Arrahmah yang ditujukan untuk melayani

pembiayaan barang-barang elektronik (TV, laptop, kulkas, mesin cuci, dll) serta

peralatan rumah tangga seperti furniture lemari, tempat tidur, dll. Dengan prinsip

syariah dan akad Murabahah (jual beli).

3) PSA Sepeda Motor

Produk pembiayaan KSPPS Arrahmah yang ditujukan untuk melayani

pembelian sepeda motor baik bekas maupun sepeda motor baru dengan angsuran

ringan. PSA Sepda motor menggunakan prinsip syariah dan akad Murabahah

(jual beli).

Page 78: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

66

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hasil Analisis Rasio Keuangan KSPPS Arrahmah Berdasarkan

PERMENKOP dan UKM RI No.06/Per/M.KUKM/V/2006

Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan pada KSPPS Arrahmah,

berikut ini adalah hasil dan analisis penelitian tentang kinerja keuangan koperasi

berdasarkan rasio keuangan dan berpedoman pada standar yang telah ditetapkan

oleh Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia

No.06/Per/M.KUKM/V/2006.

1. Analisis Rasio Rentabilitas

Analisis rasio rentabilitas bertujuan mengukur kemampuan koperasi dalam

menghasilkan laba atau Sisa Hasil Usaha (SHU). Rentabilitas koperasi dalam

penelitian ini diukur dengan menggunakan tiga rasio yaitu Return on Asset (ROA),

Return on Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM).

1) Return on Asset (ROA)

Tabel IV.1

Hasil Perhitungan Analisis Return on Asset (ROA) Tahun 2012-2015

Tahun Sisa Hasil Usaha

(SHU)

Total

Aset ROA

2012 Rp 73,284,696 Rp 7,840,690,122 0.93%

2013 Rp 151,772,460 Rp 8,762,386,653 1.73%

2014 Rp 148,337,690 Rp 11,618,828,516 1.28%

2015 Rp 99,707,716 Rp 11,675,555,307 0.85%

Page 79: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

67

Return on Asset (ROA) merupakan perbandingan antara Sisa Hasil Usaha

(SHU) dengan total aset yang dimiliki koperasi. Rasio ini bertujuan untuk

mengukur kemampuan koperasi dalam memperoleh laba (SHU) dengan

keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aset. Adapun standar nilai ROA yang

telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia No.06/Per/M.KUKM/V/2006 yaitu <1% s/d >10%.

Berdasarkan tabel IV.1 pada tahun 2012 nilai ROA yang dihasilkan sebesar

0.93%. Artinya, setiap Rp.1,00 total aset koperasi dapat menghasilkan keuntungan

sebesar Rp.0,0093. Kemudian di tahun 2013 nilai ROA meningkat sebesar 0.8%

dari tahun sebelumnya menjadi 1.73%. Artinya, setiap Rp1,00 total aset koperasi

dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp0,0173. Kenaikan nilai ini dikarenakan

bertambahnya perolehan SHU dan total aset di tahun 2013. Kemudian pada tahun

2014-2015 terjadi penurunan nilai menjadi 1.28% dan 0.85%. Penurunan nilai ini

terjadi dikarenakan berkurangnya perolehan SHU, namun total aset mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun.

Dari hasil analisis ROA diatas menunjukkan bahwa selama kurun waktu 2012-

2015 kinerja keuangan KSPPS Arrahmah masih berada di bawah standar yang

telah ditetapkan. Salah satu faktornya adalah total aset yang dimiliki belum

dimanfaatkan secara maksimal, sehingga KSPPS Arrahmah belum dapat

menghasilkan laba atau Sisa Hasil Usaha (SHU) yang optimal atau dengan kata

lain, koperasi ini dalam menghasilkan ROA belum rentabel.

Page 80: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

68

2) Return on on Equity (ROE)

Tabel IV.2

Hasil Perhitungan Analisis Return on on Equity (ROE) Tahun 2012-2015

Tahun Sisa Hasil Usaha

(SHU) Modal Sendiri ROE

2012 Rp 73,284,696 Rp 755,634,891 9.70%

2013 Rp 151,772,460 Rp 855,918,602 17.73%

2014 Rp 148,337,690 Rp 937,517,869 15.82%

2015 Rp 99,707,716 Rp 931,456,551 10.70%

Return on on Equity (ROE) adalah perbandingan antara Sisa Hasil Usaha

dengan jumlah modal sendiri. Rasio ini menunjukan kemampuan modal dalam

menghasilkan laba atau Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi. Berdasarkan hasil

perhitungan analisis ROE di atas terlihat bahwa nilai ROE yang dimiliki oleh

KSPPS Arrahmah selama periode 2012-2015 berfluktuasi. Adapun Standar nilai

ROE yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah Republik Indonesia No.06/Per/M.KUKM/V/2006 yaitu <3% s/d

>21%.

Berdasarkan tabel IV.2 pada tahun 2012 nilai ROE yang dimiliki KSPPS

Arrahmah sebesar 9.70%, kemudian meningkat pada tahun 2013 menjadi 17.73%.

Artinya, setiap Rp.1,00 modal sendiri koperasi dapat menghasilkan keuntungan

sebesar Rp.0,097 di tahun 2012 dan Rp.0,0177 di tahun 2013. Kenaikan nilai ini

dikarenakan terdapat peningkatan pada perolehan SHU dan komposisi modal

yang dimiliki koperasi di tahun 2012 dan 2013. Namun, pada tahun 2014 dan

2015 mengalami penurunan nilai ROE menjadi 15.82% dan 10.70%. Penurunan

Page 81: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

69

nilai ini dikarenakan terdapat penurunan perolehan SHU dan perubahan

komposisi modal yang dimiliki koperasi di tahun 2014 dan 2015.

Dari hasil analisis ROE di atas menunjukkan bahwa selama kurun waktu

2012-2015 kinerja keuangan KSPPS Arrahmah masih berada di bawah standar

yang telah ditetapkan. Namun, dalam hal menghasilkan laba atau SHU dari modal

yang dimiliki, koperasi ini cukup baik atau dengan kata lain, koperasi ini dalam

menghasilkan ROE cukup rentabel.

3) Net Profit Margin (NPM)

Tabel IV.3

Hasil Perhitungan Analisis Net Profit Margin (NPM) Tahun 2012-2015

Tahun Sisa Hasil Usaha (SHU) Pendapatan NPM

2012 Rp 73,284,696 Rp 1,541,223,665 4.75%

2013 Rp 151,772,460 Rp 1,788,698,988 8.49%

2014 Rp 148,337,690 Rp 1,910,116,084 7.77%

2015 Rp 99,707,716 Rp 2,268,246,816 4.40%

Net Profit Margin (NPM) merupakan perbandingan antara Sisa Hasil Usaha

(SHU) dengan total pendapatan yang dimiliki koperasi. Rasio ini bertujuan untuk

mengukur kemampuan koperasi dalam mendapatkan laba (SHU) setelah dikurangi

bunga dan pajak atas penjualan neto. Berdasarkan hasil perhitungan analisis NPM

di atas terlihat bahwa nilai NPM yang dimiliki oleh KSPPS Arrahmah selama

periode 2012-2015 berfluktuasi. Adapun standar nilai NPM yang telah ditetapkan

oleh Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia No.06/Per/M.KUKM/V/2006 yaitu <1% s/d >15%.

Berdasarkan tabel IV.3 pada tahun 2012 nilai NPM yang dihasilkan sebesar

4.75%. Artinya, setiap Rp.1,00 rupiah penjualan menghasilkan laba bersih (SHU)

Page 82: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

70

sebesar Rp.0,0475. Kemudian di tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi

8.49%. Artinya, setiap rupiah penjualan menghasilkan keuntungan bersih (SHU)

sebesar Rp.0,0849. Kenaikan nilai ini dikarenakan meningkatnya perolehan SHU

koperasi dari tahun 2012-2014. Kemudian pada tahun 2014 nilai NPM menurun

menjadi 7.77%, dan pada tahun 2015 terjadi penurunan kembali yang cukup jauh

yaitu 4.40%. Penurunan nilai ini dikarenakan berkurangnya SHU koperasi dari

tahun 2013-2015, sementara itu pendapatan kotor yang dimiliki koperasi terus

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Dari hasil analisis NPM di atas menunjukkan bahwa selama kurun waktu 2012-

2015 kinerja keuangan KSPPS Arrahmah masih berada di bawah standar yang

telah ditetapkan. Namun, dalam mendapatkan laba setelah di kurangi pajak dan

biaya-biaya (laba bersih), koperasi ini cukup baik atau dengan kata lain, koperasi

ini dalam menghasilkan NPM cukup rentabel.

2. Analisis Rasio Likuiditas

Analisis rasio likuiditas bertujuan untuk kemampuan koperasi dalam

memenuhi hutang jangka pendeknya. Pemenuhan hutang jangka pendek suatu

lembaga dapat dijaminkan dengan jumlah aset yang dimiliki koperasi. Analisis

likuiditas ini diukur dengan menggunakan Rasio Lancar (Current Ratio/CR).

Tabel IV.4

Hasil Perhitungan Analisis Current Ratio (CR) Tahun 2012-2015

Tahun Aset

Lancar

Hutang

Lancar CR

2012 Rp 6,604,696,191 Rp 5,241,721,196 126.00%

2013 Rp 7,635,546,381 Rp 7,014,690,069 108.85%

2014 Rp 8,088,397,002 Rp 9,502,635,076 85.12%

2015 Rp 8,376,782,235 Rp 10,114,140,829 82.82%

Page 83: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

71

Current Ratio (CR) atau rasio lancar merupakan perbandingan antara aset

lancar dengan hutang lancar yang dimiliki koperasi. Adapun standar nilai CR yang

ditetapkan oleh Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia No.06/Per/M.KUKM/V/2006 yaitu <125% atau

>325% s/d >200% - 250%.

Berdasarkan tabel IV.4 menunjukkan bahwa pada Tahun 2012 nilai CR yang

dihasilkan oleh KSPPS Arrahmah sebesar 126.00%. Artinya, setiap Rp.1,00

hutang lancar yang dimiliki koperasi dijamin oleh aset lancar sebesar Rp.1,26.

Kemudian di tahun 2013 terjadi penurunan nilai menjadi 108.85%, artinya, setiap

Rp.1,00 hutang lancar yang dimiliki koperasi dijamin oleh aset lancar sebesar

Rp.1,08. Penurunan nilai ini terus terjadi sampai tahun 2014 dan 2015 yaitu

85.12% dan 82.82%. Hal ini dikarenakan total hutang lancar yang dimiliki

koperasi lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan total aset lancar koperasi.

Dari hasil analisis rasio lancar (Current Ratio) di atas selama kurun waktu

2012-2015 menunjukkan bahwa kinerja keuangan KSPPS Arrahmah masih berada

di bawah standar nilai yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan jumlah hutang lancar

yang dimiliki koperasi jauh lebih besar dibanding aset lancar. Sehingga aset

koperasi belum cukup likuid dalam membayar hutang jangka pendeknya.

3. Analisis Rasio Solvabilitas

Analisis rasio solvabilitas bertujuan mengukur kemampuan koperasi dalam

memenuhi hutang keuangan (hutang) jangka pendek maupun jangka panjang.

Perusahaan disebut solvabel apabila mempunyai aset atau kekayaan yang cukup

Page 84: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

72

untuk membayar semua hutang-hutangnya. Analisis solvabilitas dapat diukur

menggunakan Debt to Asset Ratio (DtAR) dan Debt to Equity Ratio (DtER).

1) Debt to Asset Ratio (DtAR)

Tabel IV.5

Hasil Perhitungan Analisis Debt to Asset Ratio (DtAR) Tahun 2012-2015

Debt to Asset Ratio (DtAR) adalah perbandingan antara total hutang terhadap

total aset. Rasio ini digunakan untuk mengetahui beberapa bagian aset yang

digunakan untuk menjamin hutang koperasi. Adapun standar nilai yang ditetapkan

oleh Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia No.06/Per/M.KUKM/V/2006 yaitu >80% s/d <40%.

Berdasarkan tabel IV.5 pada tahun 2012 sampai dengan 2015 nilai rata-rata

DtAR yang dimiliki KSPPS Arrahmah yaitu di atas 90%. Tahun 2015 adalah

tahun dengan nilai DtAR tertinggi yaitu sebesar 92.02%. Artinya, bahwa setiap

Rp.1,00 aset koperasi, Rp.92,02 dibiayai oleh hutang dan Rp.7,98 dibiayai oleh

modal. Atau dengan kata lain, 92.02% aset koperasi dibiayai oleh hutang dan

sisanya sebanyak 7.98% dibiayai oleh modal di tahun 2012. Nilai DtAR terendah

terdapat pada tahun 2013 sebesar 90.23%. Artinya, bahwa setiap Rp.1,00 aset

koperasi, Rp.90,23 dibiayai oleh hutang dan Rp.9,77 dibiayai oleh modal. Atau

dengan kata lain, 90.23% aset koperasi dibiayai oleh hutang dan sisanya sebanyak

9.77% dibiayai oleh modal.

Tahun Total

Hutang

Total

Aset DtAR

2012 Rp 7,085,055,231 Rp 7,840,690,122 90.36%

2013 Rp 7,906,468,051 Rp 8,762,386,653 90.23%

2014 Rp 10,681,310,647 Rp 11,618,828,516 91.93%

2015 Rp 10,744,098,756 Rp 11,675,555,307 92.02%

Page 85: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

73

Dari hasil analisis DtAR di atas selama kurun waktu 2012-2015 menunjukkan

bahwa kinerja keuangan KSPPS Arrahmah masih berada di bawah standar nilai

yang ditetapkan. Nilai DtAR yang tinggi ini disebabkan karena total aset yang ada

jumlahnya hanya lebih besar sedikit dari total hutang yang dimiliki koperasi,

sehingga dari total aset yang ada belum mampu memberikan kontribusi yang

besar terhadap total hutang koperasi.

2) Debt to Equity Ratio (DtER)

Tabel IV.6

Hasil Perhitungan Analisis Debt to Equity Ratio (DtER) Tahun 2012-2015

Tahun Total

Hutang

Modal

Sendiri DtER

2012 Rp 7,085,055,231 Rp 755,634,891 937.63%

2013 Rp 7,906,468,051 Rp 855,918,602 923.74%

2014 Rp 10,681,310,647 Rp 937,517,869 1.139.32%

2015 Rp 10,744,098,756 Rp 931,456,551 1.153.47%

Debt to Equity Ratio (DtER) adalah perbandingan antara total hutang terhadap

total aset. Rasio ini digunakan untuk mengetahui beberapa bagian modal yang

dijadikan jaminan hutang koperasi. Adapun standar nilai yang ditetapkan oleh

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik

Indonesia No.06/Per/M.KUKM/V/2006 yaitu >200% s/d <70%.

Berdasarkan tabel IV.6 pada tahun 2012 sampai dengan 2015 nilai rata-rata

DtER yang dimiliki KSPPS Arrahmah terus mengalami peningkatan. Nilai DtER

pada tahun 2012 sebesar 937.63%. Artinya, koperasi memiliki hutang sebanyak

9,37 kali dari total modal, atau dengan kata lain setiap Rp.1,00 hutang hanya

dijamin oleh Rp.0,10 modal. Nilai DtER tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu

Page 86: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

74

sebesar 1153.47%, Artinya, koperasi memiliki hutang sebanyak 11,53 kali dari

total modal, atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1,00 hutang hanya dijamin

oleh Rp.0,08 modal. Sedangkan nilai DtER terendah terjadi pada tahun 2013

sebesar 923.74%. Artinya, koperasi memiliki hutang sebanyak 9,23 kali dari total

modal, atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1,00 hutang hanya dijamin oleh

Rp.0,10 modal.

Dari hasil analisis DtER di atas selama kurun waktu 2012-2015 menunjukkan

bahwa kinerja keuangan KSPPS Arrahmah masih berada di bawah standar nilai

yang ditetapkan. Nilai DtER yang tinggi ini disebabkan karena dari tahun ke tahun

jumlah modal sendiri koperasi selalu lebih kecil dari jumlah hutang yang dimiliki

koperasi. Oleh karena itu, porsi modal sendiri yang dimiliki oleh koperasi belum

mampu memberikan kontribusi atau bagian yang cukup dalam melunasi hutang-

hutangnya.

Page 87: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan

mengenai hasil perhitungan Rasio Rentabilitas, Rasio Likuiditas dan Rasio

Solvabilitas yang dihasilkan oleh Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah

(KSPPS) Arrahmah dalam kurun waktu 2012-2015.

1) Rasio Rentabilitas

Analisis rasio rentabilitas pada KSPPS Arrahmah dari tahun 2012-2015 yang

dilihat berdasarkan analisis rasio Return On Asset (ROA), Return On Equity

(ROE) dan Net Profit Margin (NPM) umumnya masih di bawah standar yang

telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah Republik Indonesia No.06/Per/M.KUKM/V/2006. Hasil

analisis rasio rentabilitas dari tahun 2012-2015 sebagai berikut:

a) Return On Asset (ROA) yang dihasilkan dari tahun 2012-2015 adalah

0.93%, 1.73%, 1.28% dan 0.85%. Nilai rasio ini masih dibawah standar

yaitu <1% s/d >10%. Dengan demikian rentabilitas koperasi selama

empat tahun yang ditinjau dari Return On Asset (ROA) dapat dinyatakan

belum rentabel.

b) Return On Equity (ROE) yang dihasilkan dari tahun 2012-2015 adalah

9.70%, 17.73%, 15.82%, dan 10.70%. Nilai rasio ini berada diantara

standar yaitu <3% s/d >21%. Dengan demikian rentabilitas koperasi

Page 88: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

76

selama empat tahun yang ditinjau dari Return On Equity (ROE) dapat

dinyatakan cukup rentabel dalam menghasilkan laba (SHU).

c) Net Profit Margin (NPM) yang dihasilkan pada tahun 2012-2015 adalah

4.75%, 8.48%, 7.76% dan 4.39%. Nilai rasio ini masih dibawah standar

yaitu <1% s.d >15%. Dengan demikian rentabilitas koperasi selama

empat tahun yang ditinjau dari Net Profit Margin (NPM) dapat

dinyatakan belum rentabel dalam menghasilkan laba (SHU).

2) Rasio Likuiditas

Analisis rasio likuiditas pada KSPPS Arrahmah dari tahun 2012-2015 yang

dilihat berdasarkan analisis Rasio Lancar (Current Ratio) masih di bawah

standar yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.06/Per/M.KUKM/V/2006 yaitu

<125% s/d >200%. Nilai Current Ratio dari tahun 2012-2015 adalah

126.00%, 108.85%, 85.11% dan 82.82%. Dengan demikian likuiditas

koperasi selama empat tahun yang ditinjau dari Rasio Lancar (Current Ratio)

dapat dinyatakan belum cukup likuid dalam memenuhi hutang jangka pendek

dari aset lancar yang dimiliki koperasi.

3) Rasio Solvabilitas

Analisis rasio solvabilitas pada KSPPS Arrahmah dari tahun 2012-2015 yang

dilihat berdasarkan analisis rasio Debt to Asset Ratio (DtAR) dan Debt to

Equity Ratio (DtER) umumnya masih di bawah standar yang ditetapkan oleh

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik

Page 89: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

77

Indonesia No.06/Per/M.KUKM/V/2006. Hasil analisis rasio solvabilitas dari

tahun 2012-2015 sebagai berikut:

a) Debt to Asset Ratio (DtAR) yang dihasilkan dari tahun 2012-2015 adalah

90.36%, 90.60%, 91.93% dan 92.02%. Nilai rasio ini masih di bawah

standar yaitu >80% s/d <40%. Dengan demikian solvabilitas koperasi

selama empat tahun yang ditinjau dari DtAR dapat dinyatakan bahwa

total aset yang dimiliki koperasi belum solvabel dalam memenuhi

hutang-hutangnya.

b) Debt to Equity Ratio (DtER) yang dihasilkan dari tahun 2012-2015

adalah 937.63%, 923.74%, 1139.32% dan 1115.47%. Nilai rasio ini

masih di bawah standar yaitu >200% s/d <70%. Dengan demikian

solvabilitas koperasi selama empat tahun yang ditinjau dari DtER dapat

dinyatakan bahwa modal sendiri yang dimiliki koperasi belum solvabel

dalam memenuhi hutang jangka panjangnya.

B. Saran

1. Untuk meningkatkan rentabilitas (SHU), KSPPS Arrahmah perlu melakukan

pengendalian dan penggunaan aset seoptimal mungkin dengan cara

meningkatkan penghasilan/laba tanpa diikuti dengan kenaikan biaya-biaya

atau dapat menekan seluruh biaya operasional koperasi, sehingga mampu

menghasilkan SHU yang lebih besar serta dapat memberikan jaminan

terhadap hutang yang lebih besar.

Page 90: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

78

2. Untuk meningkatkan likuiditas, KSPPS Arrahmah sebaiknya perlu

mengurangi dan menekan jumlah hutang lancar serta lebih meningkatkan aset

lancar.

3. Rasio solvabilitas yang kurang baik perlu dibenahi oleh KSPPS Arrahmah

dengan cara mengendalikan total hutang baik jangka pendek maupun jangka

panjang agar seluruh hutang dapat di-cover oleh aset yang dimiliki koperasi.

Karena jika KSPPS Arrahmah tidak dapat menggunakan modal dan asetnya

secara efisien maka koperasi akan mengalami kesulitan dalam melunasi

hutang-hutangnya. Serta diharapkan menambah modal sendiri dengan cara

meningkatkan nasabah/anggota koperasi.

4. KSPPS Arrahmah sebaiknya melakukan analisis rasio keuangan secara

periodik agar dapat diketahui sejauh mana kinerja keuangan yang telah

dilakukan dan untuk pertimbangan manajemen serta sebagai bahan evaluasi

dalam pengambilan keputusan.

5. Untuk peneliti selanjutnya disarankan menambah variabel atau rasio-rasio

yang lebih banyak serta menilai kinerja koperasi secara lebih komprehensif.

Page 91: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

79

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Pandi. Analisis Kinerja Keuangan Untuk Mengukur Kesahatan Keuangan Koperasi KSU BMT Arafah Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. Jurnal STIE AMA Salatiga, Vol. 7 No. 13, Juli 2014.

Amrin, Abdullah. Bisnis, Ekonomi, Asuransi dan Keuangan Syariah. Jakarta: PT Grasindo, 2009.

Buchori, Nur S. Koperasi Syariah. JawaTimur: Mashun, 2009.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, 2005.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia ed. 4. Jakarta: Gramedia PustakaUtama, 2008.

Didane. Strategi Pengembangan Kualitas Koperasi Berbasis Nilai Tambah. Artikel diakses pada Senin 18 Juli 2016 dari

http://didane.multiply.com/journal/item/2.

Fahmi, Irham.Manajemen: Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: Alfabeta, 2012.

Firdaus, Muhammad, Dkk. Perkoperasian Sejarah, Teori dan Praktek. Bogor: Ghalia Indonesia, 2004.

Gumanty, Tatang Ary. Manajemen Investasi: Konsep, Teori dan Aplikasi. Jember:

Center Of Studies, 2007.

Harahap, SofyanSyafri. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2006.

Hendrojogi. Koperasi: Asas-asas, Teori dan Praktik. Jakarta: PT Raja

GrafindoPersada, 2007.

http://ekonomisyariah.blogspot.com artikel diakses pada Senin 18 Juli 2016.

Idris, Muhammad. Ada 209.488 Koperasi di RI,62.239 Tidak Aktif. Artikel diakses pada Kamis 21 Juli 2016 dari

http://finance.detik.com/read/2016/03/04/102528/3157277/5/ada-209488-koperasi-di-ri-62239-tidak-aktif

Ihsan, Dwi Nuraini. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah. Tangerang Selatan: UIN Jakarta Press, 2013.

Jumingan. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006.

Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo, 2012.

Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Page 92: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

80

Menengah Republik Indonesia. Jakarta: Kementerian Negara Koperasidan

Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, 2007.

Mardahleni dan NurHamzah. Analisa Perbandingan Laporan Keuangan Untuk Menilai Kineja Keuangan pada Koperasi Sawit Gunung Sangkur Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. E-Jurnal Apresiasi

Ekonomi Volume 4, Nomor 2, Maret 2016, Sekolah Tinggi IlmuEkonomi (STIE) Pisaman Barat, 2016.

Moeheriono. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: Rajawali Pers,

2012.

Munawir. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty, 2000.

__________. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty, 2004.

__________. Analisa Laporan Keuangan, Edisi 4. Yogyakarta: Liberty, 2010.

Munawir. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN, 2002 dalam Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal

Tanya Jawab. Bandung: Alfabeta, 2013.

Najmudin. Manajemen Keuangan dan Akuntansi Syar’iah Modern. Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2011.

Nurhayati, Sri dan Wasilah. Akuntansi Syariah di Indonesia, edisi ke-3. Jakarta:

Salemba Empat, 2014.

Putra, I Gusti Agung A.S dan I A. Nyoman Saskara. Efektivitas dan Dampak Program Bantuan KUR Terhadap Pendapatan dan Kesempatan Kerja

UMKM di Kota Denpasar. E-Jurnal EP Unud, 2 (10): 457-468, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana, 2012.

Rahardjo, Dawam M. Apa Kabar Koperasi Indonesia, Kompas, Jumat, 9 Agustus (2002) dalam Tulus Tambunan. Prospek Perkembangan Koperasi di

Indonesia ke Depan: Masih Relevankah Koperasi di dalam Era Modernisasi Ekonomi?. Jurnal Pusat Studi Industri dan UKM Universitas

Trisakti, 2008.

Suara Pembaruan. Kemkop dan UKM Beri Nilai Tambah Bagi Pelaku UKM, artikel diakses pada Kamis 21 Juni 2016 dari http://www.beritasatu.com/nasional/362157-kemkop-dan-ukm-beri-nilai-

tambah bagi-pelaku-ukm.html

Sumitra, Andi. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana, 2009.

Tambunan, Tulus. Prospek Perkembangan Koperasi di Indonesia ke Depan: Masih Relevankah Koperasi di dalam Era Modernisasi Ekonomi?.Jurnal

Pusat Studi Industri dan UKM Universitas Trisakti, 2008.

Vidyanita. DKUP Bubarkan Sejumlah Koperasi Tidak Aktif di Kota Depok, artikel diakses pada Jumat 2 September 2016 dari

Page 93: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi

81

http://www.depok.go.id/13/06/2016/10-ekonomi-kota-depok/dkup-

bubarkan-sejumlah-koperasi-tidak-aktif-di-kota-depok.

Wibowo. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007.

www.wisc.edu/uwcc (University of Wisconsin Center for Cooperatives) dalam Tulus Tambunan, Prospek Perkembangan Koperasi di Indonesia ke

Depan: Masih Relevankah Koperasi di dalam Era Modernisasi Ekonomi?.Jurnal Pusat Studi Industri dan UKM Universitas Trisakti, 2008.

www.ksppsarrahmah.wixsite.com/site artikel diakses pada 19 September 2016.

Yunus, Jamal Lulail. Manajemen Bank Syariah Mikro. Malang: UIN-Malang Press, 2009.

Page 94: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi
Page 95: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi
Page 96: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi
Page 97: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi
Page 98: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi
Page 99: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi
Page 100: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi
Page 101: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi
Page 102: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi
Page 103: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi
Page 104: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi
Page 105: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi
Page 106: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi
Page 107: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi
Page 108: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi
Page 109: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33914/1/MIFTHUL... · N o.06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi