analisis rasio keuangan untuk mengukur kinerja koperasi jasa keuangan ... · laporan keuangan dapat...

109
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH Studi Kasus pada KJKS BMT Insan Sadar Usaha SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Joannes Wisantono Dwi Nugroho NIM : 002114083 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

Upload: tranxuyen

Post on 08-Apr-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT

KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH

Studi Kasus pada KJKS BMT Insan Sadar Usaha

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Joannes Wisantono Dwi Nugroho

NIM : 002114083

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

Page 2: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

i

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT

KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH

Studi Kasus pada KJKS BMT Insan Sadar Usaha

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Joannes Wisantono Dwi Nugroho

NIM : 002114083

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

Page 3: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah
Page 4: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah
Page 5: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

iv

Hidup adalah perjuangan. Jadikanlah suatu kegagalan sebagai pelajaran untuk melangkah kedepan, berusaha mencapai yang lebih baik. Dan senantiasa percaya dan berpasrah diri kepada Tuhan, karena Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik bagi umat yang dikasihi-Nya. Sebab: “……… hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah” (Roma 9: 16)

Seperti kaca-kaca mosaic gereja yang terbungkus timah berwarna-warni tampak lebih indah bila ditembusi sinar matahari, demikian sahabat akan dicintai lebih dalam bila kita melihat cinta kasih Allah bersinar menembus hatinya. (Roma & gide)

Skipsi ini kupersembahkan untuk: - Tuhan Yesus, Bunda Maria dan

Santo Yosef, lentera dan pelindung hidupku

- Bapak, Ibu dan Saudara-saudaraku yang terkasih.

- Manyul who supported me with her love

- My best friends Adit and Daniel.

Page 6: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT

KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH

Studi Kasus pada KJKS BMT Insan Sadhar Usaha

dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 20 Oktober 2008 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini

tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol

yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang

saya aku seolah olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian

atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan

orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,

dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil

tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan

Page 7: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

vi

tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya

sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya

terima.

Yogyakarta. 31 Oktober 2008

Yang membuat pernyataan,

Joannes Wisantono Dwi Nugroho

Page 8: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Joannes Wisantono Dwi Nugroho

Nomor Mahasiswa : 002114083

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT

KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH

( Studi Kasus Pada KJKS BMT Insan Sadar Usaha)

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 15 Agustus 2008

Yang menyatakan,

Joannes Wisantono Dwi Nugroho

Page 9: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada:

a. Rama Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan

kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada

penulis.

b. A. Diksa Kuntara, SE., MFA., QIA selaku Pembimbing I yang telah

membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

c. Drs. Ir. Hansiadi Y. Hartanto, M.Si., Akt., QIA yang bersedia menjadi

dosen pengganti pembimbing II serta membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

d. Drs. FA. Joko siswanto, M.M., Akt., QIA selaku dosen pembimbing II

proposal skripsi yang telah membantu memberikan masukan-masukan

bermanfaat bagi penyelesaian penulisan skripsi ini.

e. Eny Sri Haryati, SE selaku manajer KJKS BMT Insan Sadar Usaha yang

memberikan izin untuk melakukan penelitian. Segenap karyawan KJKS

Page 10: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

ix

BMT Insan Sadar Usaha yang telah banyak membantu dengan mencarikan

data yang dibutuhkan.

f. Ir. Sri Harnani selaku kepala bagian Dinas Perindustrian dan Koperasi

Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah membantu meminjamkan

peraturan perundangan yang dibutuhkan.

g. Bapak dan Ibu yang peduli pada pendidikan anaknya, dan banyak

mendorong dan mendoakan penulis hingga skripsi ini dapat selesai.

h. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Oktober 2008

Penulis

Page 11: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….... i

HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………….... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS …………………. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI …………………. vii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. viii

HALAMAN DAFTAR ISI …………………………………………………. x

HALAMAN DAFTAR TABEL …………………………………………… xiii

ABSTRAK …………………………………………………………………….. xv

ABSTRACTION ……………………………………………………………… xvi

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………. 3

C. Batasan Masalah ……………………………………………. 3

D. Tujuan Penelitian ……………………………………………. 4

E. Manfaat Penelitian ……………………………………………. 4

F. Sistematika Penulisan ……………………………………… 5

BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………….. 7

A. Pengenalan Baitul Maal wa Tamwil …………………………. 7

B. Pengertian Koperasi Jasa Keuangan Syariah ………………….. 10

Page 12: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

xi

C. Produk dan Layanan ……………………………………………. 11

D. Sistem Bagi Hasil ……………………………………………. 15

E. Pembagian SHU Koperasi Jasa Keuangan Syariah ……………. 16

F. Laporan Keuangan ……………………………………………. 17

G. Kewajiban Laporan Keuangan ……………………………….. 18

H. Bentuk dan Penyajian Laporan Keuangan …………………...19

I. Pengertian Analisis Laporan Keuangan ………………………… 21

J. Aspek Penilaian Kesehatan …………………………………….. 22

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………….. 24

A. Jenis Penelitian …………………………………………… 24

B. Subyek dan Objek Penelitian ………………………………. 24

C. Data yang Diperlukan …………………………………….. 24

D. Teknik Pengumpulan Data …………………………………….. 25

E. Variabel Penelitian …………………………………………… 25

F. Teknik Analisis Data …………………………………………… 28

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ………………………… 37

A. Sejarah Berdirinya Koperasi ……………………………….. 37

B. Lokasi Koperasi ……………………………………………. 38

C. Visi, Misi, dan Tujuan Koperasi Jasa Keuangan Syariah ……... 38

D. Struktur Organisasi Koperasi ………………………………. 39

E. Keanggotaan Koperasi Syariah ………………………………. 43

F. Produk dan Usaha-Usaha Koperasi ………………………... 45

G. Operasional Pelayanan …………………………………….. 45

Page 13: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

xii

H. Asset, Permodalan dan Pembiayaan ………………………... 46

I. Sisa HasiL Usaha (SHU) KJKS BMT Insan Sadar Usaha …….. 46

J. Data Keuangan Koperasi …………………………………….. 47

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN …………………. 50

A. Analisis Aspek Penilaian Kesehatan Keuangan

Koperasi Syariah …………………………………………… 50

B. Analisis Penilaian Golongan Tingkat Kesehatan

Koperasi Syariah …………………………………………… 73

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN …………… 81

A. Kesimpulan ………………………………………………….. 81

B. Keterbatasan ………………………………………………….. 85

C. Saran ………………………………………………………… 86

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 88

LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 89

Page 14: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Aspek Penilaian Kesehatan Koperasi ……………………….. 27

Tabel 2: Predikat Tingkat Kesehatan Koperasi ……………………….. 36

Tabel 3: Data Asset, Permodalan dan Pembiayaan ……………………….. 46

Tabel 4: Neraca ……………………………………………………….. 48

Tabel 5: Perhitungan Hasil Usaha ……………………………………. 49

Tabel 6: Data untuk menghitung modal sendiri ……………………….. 50

Tabel 7: Data untuk menghitung aspek permodalan …………………. 51

Tabel 8: Data perkembangan aspek permodalan (1) …………………. 51

Tabel 9: Data perkembangan aspek permodalan (2) …………………. 53

Tabel 10: Data pemberian pembiayaan tahun 2005 s.d tahun 2007 …….. 55

Tabel 11: Data untuk menghitung kualitas aktiva produktif …………… 55

Tabel 12: Data perkembangan aspek kualitas aktiva produktif (1) …….. 56

Tabel 13: Data perkembangan aspek kualitas aktiva produktif (2) …….. 58

Tabel 14: Data perkembangan aspek kualitas aktiva produktif (3) …….. 59

Tabel 15: Penilaian Aspek Manajemen tahun 2005 s.d tahun 2007 …….. 62

Tabel 16: Data Untuk Menghitung Aspek Rentabilitas …………………. 64

Tabel 17: Data perkembangan rentabilitas (1) ……………………………… 64

Tabel 18: Data perkembangan rentabilitas (2) ……………………………… 66

Tabel 19: Data perkembangan rentabilitas (3) ……………………………… 69

Tabel 20: Data untuk menghitung aspek likuiditas ……………………….. 70

Tabel 21: Data perkembangan aspek likuiditas ……………………….. 71

Page 15: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

xiv

Tabel 22: Perhitungan Nilai Kredit Aspek Penilaian Kesehatan …………... 74

Tabel 23: Perhitungan Nilai Kredit Aspek Penilaian Kesehatan …………… 75

Tabel 24: Perhitungan Skor Aspek Penilaian Kesehatan

Keuangan Koperasi …………………………………………… 76

Tabel 25: Perhitungan Skor Aspek Penilaian Kesehatan

Keuangan Koperasi …………………………………………… 77

Tabel 26: Perhitungan Jumlah Skor …………………………………….. 78

Tabel 27: Tabel Penilaian Kesehatan …………………………………….. 79

Page 16: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

xv

ABSTRAK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT

KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH Studi Kasus Pada KJKS BMT Insan Sadar Usaha

Joannes Wisantono Dwi Nugroho

NIM: 002114083

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2008

Laporan keuangan merupakan media informasi yang digunakan oleh koperasi jasa keuangan syariah untuk melaporkan keadaan dan posisi keuangan kepada pihak yang berkepentingan dalam hal pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah pada masa yang akan datang dan memberikan petunjuk atau gejala yang timbul dari informasi yang disajikan. Data pokok yang digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah neraca dan laporan keuangan. Dengan kedua laporan tersebut dapat ditentukan berbagai rasio keuangan yang selanjutnya akan digunakan untuk membandingkan antara hasil perhitungan aspek penilaian kesehatan keuangan selama 3 tahun (2005, 2006, 2007), dengan data pembanding yang dipakai sebagai acuan (SK MenKop, Pengusaha Kecil dan Menengah RI Nomor 194/KEP/M/IX/1998). Dalam menganalisis laporan keuangan, penulis menggunakan aspek permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek manajemen, aspek rentabilitas dan aspek likuiditas. Aspek penilaian kesehatan tersebut memberikan informasi atau kesimpulan terhadap keadaan keuangan suatu koperasi jasa keuangan syariah. Berdasarkan perhitungan aspek penilaian kesehatan keuangan yang dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa kesehatan keuangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Insan Sadar Usaha periode 2005-2007 adalah tidak sehat.

Page 17: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

xvi

ABSTRACTION FINANCIAL STATEMENT ANALYSIS TO MEASURE THE HEALTH

LEVEL OF SYARIAH MONETARY SERVICE CO-OPERATION A Case Study In KJKS BMT INSAN SADAR USAHA

Joannes Wisantono Dwi Nugroho

NIM: 002114083

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2008

Financial statement is information media used by syariah monetary service co-operation to report financial position and situation to the related parties in the case of decision making. Financial statement analysis can assist those parties in predicting syariah monetary service co-operation prospect in the future time and showing direction promise or rising symptom of presented information.

The fundamental data used in financial statement analysis were financial statement and balance. Both with reports, it could be determine the next various monetary ratios in which it will be used to compare the result of calculation aspect assessment of financial health within 3 years ( 2005, 2006, 2007), with the comparator data used as reference ( SK MenKop, Pengusaha Kecil dan Menengah RI Number 194/KEP/M/IX/1998).

In analysing the financial statement, the writer used the aspect of capital , quality of productive asset, management, rentability and aspect of liquidity. The aspect health assessment gave conclusion or information about the financial situation in syariah monetary service co-operation.

According to calculation of assessment aspect of financial health conducted by the writer, it was known that financial health of Syariah Monetary Co-Operation Service of BMT Insan Sadar Usaha Period 2005-2007 was unhealthy.

Page 18: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan koperasi di Indonesia sebagai salah satu bentuk usaha

dewasa ini tumbuh dengan pesat. Koperasi adalah suatu lembaga ekonomi

rakyat yang menggerakkan perekonomian rakyat dalam memacu kesejahteraan

sosial. Berbagai macam praktek usaha koperasi telah menyebar luas di seluruh

Indonesia, baik itu yang dikelola secara konvensional maupun yang dikelola

secara syariah. Praktek usaha koperasi yang dikelola secara konvensional

antara lain koperasi simpan pinjam, koperasi pegawai atau karyawan, dan lain-

lain. Praktek usaha koperasi yang dikelola secara syariah sering dikenal

dengan nama Koperasi Jasa Keuangan Syariah.

Praktek usaha koperasi berdasarkan syariah pada awalnya merupakan

salah satu bentuk dari Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). Melihat

perkembangan koperasi yang menggunakan prinsip syariah maju dengan

pesat, maka pemerintah lewat Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia membuat peraturan tentang petunjuk

pelaksanaan kegiatan usaha koperasi jasa keuangan syariah.

Praktek usaha koperasi jasa keuangan syariah merupakan potensi usaha

yang sangat besar, dengan melihat banyak masyarakat Indonesia adalah

masyarakat menengah ke bawah. Banyak dari mereka yang menggunakan jasa

dari koperasi jasa keuangan syariah dalam memulai maupun menambah dana

Page 19: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

2

untuk usaha dalam skala menengah maupun kecil. Selain itu, Koperasi Jasa

Keuangan Syariah memiliki kemungkinan untuk semakin besar dan mampu

bersaing dengan koperasi maupun lembaga keuangan yang lain. Dengan

berkembangnya Koperasi Jasa Keuangan Syariah, tuntutan agar pengelolaan

Koperasi Jasa Keuangan Syariah dilaksanakan secara professional akan

semakin besar baik dari segi struktural maupun elemen-elemen yang terlibat di

dalamnya. Pengelolaan yang professional memerlukan adanya sistem

pertanggungjawaban yang baik dan dapat diandalkan guna pengambilan

keputusan, perencanaan maupun pengendalian Koperasi Jasa Keuangan

Syariah.

Dalam tatanan kehidupan ekonomi Indonesia, usaha Koperasi Jasa

Keuangan Syariah diharapkan dapat berkembang sebagai badan usaha yang

sehat dan kuat. Untuk mewujudkan Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang

kuat dan mandiri, maka setiap Pembina dan pengelola koperasi syariah harus

benar-benar memahami, mengerti, dan melaksanakan sebaik-baiknya

peraturan perkoperasian maupun hukum Islam yang menjadi acuan

pelaksanaan kegiatan koperasi syariah tersebut. Kesehatan koperasi jasa

keuangan syariah merupakan kepentingan semua pihak yang terkait baik

anggota, pengurus, dewan pengawas syariah, maupun departemen koperasi

dan usaha kecil menengah selaku Pembina dan pengawas. Untuk menjaga dan

meningkatkan koperasi jasa keuangan syariah agar tetap sehat dalam

melaksanakan usahanya perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan yang

baik terhadap pengelola maupun pengurus. Melihat pentingnya tingkat

Page 20: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

3

kesehatan keuangan koperasi jasa keuangan syariah, maka skripsi ini diberi

judul “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR

TINGKAT KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:

“Bagaimana tingkat kesehatan koperasi jasa keuangan syariah BMT Insan

Sadar Usaha ditinjau dari aspek permodalan, kualitas aktiva produktif,

manajemen, rentabilitas dan likuiditas dengan berpedoman pada Surat

Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Republik

Indonesia Nomor 194/KEP/M/IX/1998?”

C. Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah, penulis membatasi masalah sebagai

berikut:

1. Data yang digunakan berdasarkan laporan keuangan koperasi jasa keuangan

syariah BMT Insan Sadar Usaha dari tahun 2005-2007.

2. Aspek keuangan yang digunakan untuk mengetahui kesehatan keuangan

koperasi jasa keuangan syariah adalah aspek permodalan, kualitas aktiva

produktif, manajemen, rentabilitas dan likuiditas.

3. Metode analisis data menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif

melalui penilaian - penilaian berbagai aspek yang berpengaruh terhadap

Page 21: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

4

kondisi dan perkembangan usaha koperasi jasa keuangan syariah dan unit

jasa koperasi syariah.

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tingkat kesehatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah

BMT Insan Sadar Usaha ditinjau dari aspek permodalan, kualitas aktiva

produktif, manajemen, rentabilitas, dan likuiditas berdasarkan Keputusan

Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor

194/KEP/M/IX/1998.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Koperasi Jasa Keuangan Syariah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan saran kepada

pihak-pihak yang terkait dalam hal tingkat kesehatan koperasi jasa

keuangan syariah.

2. Bagi Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau studi pustaka

sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut bagi pihak-pihak

yang membutuhkan.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana berlatih dalam penerapan teori-

teori yang selama ini diperoleh penulis selama menempuh studi.

Page 22: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

5

F. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Pada bagian ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Pada bagian ini akan dibahas uraian teoritis dari hasil studi pustaka yang

dijadikan sebagai dasar mengolah data koperasi jasa keuangan syariah.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi mengenai jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subyek,

objek dan variabel-variabel penelitian, data yang diperlukan, teknik

pengumpulan data dan analisis data.

Bab IV Gambaran Umum Objek Penelitian

Bab ini berisi gambaran umum koperasi jasa keuangan syariah BMT Insan

Sadar Usaha yang meliputi sejarah, struktur organisasi, keanggotaan, sumber

permodalan atau kekayaan, pembagian sisa hasil usaha, produk jasa yang

ditawarkan, dan diakhiri dengan data keuangan.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Pada bab lima ini membahas tentang analisis aspek penilaian kesehatan

keuangan koperasi jasa keuangan syariah terhadap aspek permodalan, kualitas

aktiva produktif, manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan analisis penilaian

golongan tingkat kesehatan keuangan.

Page 23: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

6

Bab VI Penutup

Berisi kesimpulan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan

penelitian, saran-saran dan penelitian selanjutnya.

Page 24: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengenalan Baitul Maal wa Tamwil

Penggunaan istilah BMT diambil dari kata-kata Baitul Maal wa Baitul

Tamwil, yang kemudian dalam perkembangannya menjadi Baitul Maal wa

Tamwil yang disingkat menjadi BMT. Ada dua bagian dari BMT yang

keduanya memiliki fungsi dan pengertian yang berbeda.

Pertama, baitul maal merupakan lembaga penerima zakat, infak,

sadaqoh dan sekaligus menjalankannya sesuai dengan peraturan dan

amanahnya. Sedangkan Baitul Tamwil adalah lembaga keuangan yang

berorientasi bisnis dengan mengembangkan usaha-usaha produktif dan

investasi dalam meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat

terutama masyarakat dengan usaha skala kecil. Dalam perkembangannya

BMT juga diartikan sebagai Balai-usaha Mandiri Terpadu yang singkatannya

juga BMT.

1. Ciri BMT

Dengan mengetahui nama dan membaca pengertian diatas sudah sedikit

tergambar apa itu BMT, namun akan lebih jelas lagi bila kita lihat lebih

jauh beberapa ciri dari BMT. Adapun ciri dari BMT adalah :

a. Berorientasi bisnis dan mencari laba bersama.

b. Bukan lembaga sosial tapi dapat dimanfaatkan untuk

mengefektifkan penggunaan zakat, infak dan sadaqoh.

Page 25: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

8

c. Ditumbuhkan dari bawah dan berlandaskan pada peran serta

masyarakat.

d. Milik masyarakat secara bersama, bukan milik perorangan.

e. Dalam melakukan kegiatannya para pengelola BMT bertindak aktif,

dinamis, berpandangan proaktif.

f. Melakukan upaya peningkatan wawasan dan pengamalan nilai-nilai

Islam kepada semua personil dan nasabah BMT. Biasanya dilakukan

dengan pengajian-pengajian atau diskusi-diskusi dengan topik-topik

yang terencana.

g. Manajemen BMT dikelola secara profesional dan Islami.

2. BMT dapat didirikan dalam bentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)

atau berbentuk Koperasi.

a. Dalam bentuk KSM

Bila BMT didirikan dalam bentuk KSM, maka BMT akan mendapat

sertifikasi operasi dari Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK)

yang mendapat pengakuan dari Bank Indonesia (BI) sebagai lembaga

pengembangan swadaya masyarakat yang mendukung program

hubungan bank dengan KSM. KSM juga dapat berfungsi sebagai

prakoperasi dengan tujuan mempersiapkan segala sesuatu supaya BMT

bisa menjadi koperasi BMT. Bila para pengurus siap untuk mengelola

BMT dengan baik dengan badan hukum koperasi, maka BMT dapat

dikembangkan dengan badan hukum koperasi.

Page 26: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

9

b. Dalam bentuk Koperasi

Bila pada awal pendirian telah ada kesiapan, maka BMT langsung

didirikan dengan Badan Hukum Koperasi. Dalam hal ini ada beberapa

alternatif (pilihan) yang bisa diambil :

1) Sebagai koperasi serba Usaha untuk perkotaan.

2) Sebagai Koperasi Unit Desa (KUD), dengan ketentuan yang diatur

oleh Menteri Koperasi dan pengusaha kecil tanggal 20 Maret 1995)

dimana :

a) Bila di suatu wilayah telah ada KUD dan berjalan dengan baik,

maka BMT dapat menjadi Unit Usaha Otonom (U2O) atau

Tempat Pelayanan Koperasi (TPK). Bila KUD tersebut belum

berfungsi dengan baik, maka KUD tersebut dapat difungsikan

sebagai BMT. Dan pengurus dipilih dalam suatu rapat anggota.

b) Bila mana di daerah tersebut belum ada KUD, maka dapat

Didirikan KUD BMT. Dalam pendirian KUD diperlukan

minimal 20 orang anggota.

3) Sebagai Koperasi pondok Pesantren (KOPONTREN)

BMT juga dapat menjadi U2O dan TPK dari Kopontren dan juga

dapat didirikan Kopontren BMT. Dalam hal ini panitia pendirian

BMT dapat berkonsultasi dengan Departemen Agama dan

Departemen Koperasi Kabupaten/ Kota setempat.

Page 27: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

10

B. Pengertian Koperasi Jasa Keuangan Syariah

Pengertian Koperasi Jasa Keuangan Syariah menurut Keputusan Menteri

Nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 adalah “Koperasi yang kegiatan usahanya

bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil

(syariah)”. Selanjutnya Unit Jasa Keuangan Syariah adalah “unit koperasi

yang bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola bagi

hasil (syariah) sebagai bagian dari kegiatan koperasi yang bersangkutan”.

Koperasi itu sendiri adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang

atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan

prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas

asas kekeluargaan.

Kegiatan usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah pada hakekatnya

merupakan solusi guna mengatasi keperluan dana bagi masyarakat golongan

lemah, khususnya kalangan usaha kecil dan mikro. Oleh karena itu pemerintah

berusaha mengembangkan iklim yang kondusif untuk mendorong

perkembangan kegiatan usaha dengan pola syariah, khususnya yang telah dan

akan dikelola melalui koperasi, sehingga mampu memberikan manfaat dan

kepastian hukum bagi masyarakat. Tujuan pengembangan Koperasi Jasa

Keuangan Syariah/Unit Jasa Keuangan Syariah adalah:

1. Meningkatkan program pemberdayaan ekonomi, khususnya di kalangan

usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi melalui system syariah.

2. Mendorong kehidupan ekonomi syariah dalam kegiatan usaha mikro, kecil,

dan menengah khususnya dan ekonomi Indonesia pada umumnya.

Page 28: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

11

3. Meningkatkan semangat dan peran serta anggota masyarakat dalam

kegiatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah.

C. Produk dan Layanan

1. Tabungan dan Simpanan

Koperasi Jasa Keuangan Syariah/Unit Jasa Keuangan Syariah dapat

menghimpun dana dari anggota, calon anggota, koperasi lainnya, dan atau

anggotanya dalam bentuk tabungan dan simpanan berjangka. Tabungan dan

simpanan memungkinkan untuk dikembangkan yang esensinya tidak

menyimpang dari prinsip wadiah dan mudharabah sesuai dengan

kepentingan dan manfaat yang ingin diperoleh, selama tidak bertentangan

dengan syariah yang berlaku, dengan merujuk pada fatwa syariah Dewan

Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Perhitungan bagi hasil untuk

tabungan dan simpanan berjangka sesuai pola bagi hasil (syariah) dilakukan

dengan System Distribusi Pendapatan. Penetapan distribusi pendapatan

diperoleh dari perhitungan saldo rata-rata perklasifikasi dana dibagi total

saldo rata-rata seluruh klasifikasi dana, dikalikan dengan komponen

pendapatan dikalikan nisbah bagi hasil masing-masing produk

tabungan/simpanan berjangka yang dibagikan.

Koperasi Jasa keuangan Syariah/Unit Jasa Keuangan Syariah

menyediakan layanan dalam bentuk simpanan sebagai berikut:

Page 29: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

12

a. Simpanan Wadiah Yah Dhamanah

Simpanan anggota pada koperasi dengan akad wadiah/titipan namun

dengan seijin penyimpan dapat digunakan oleh KJKS dan UJKS untuk

kegiatan operasional koperasi, dengan ketentuan penyimpan tidak

mendapatkan bagi-hasil atas penyimpanan dananya, tetapi tidak

dikompensasi dengan imbalan bonus yang besarnya bonus ditentukan

sesuai kebijakan dan kemampuan koperasi.

b. Simpanan Mudharabah Al-Muthalaqah

Tabungan anggota pada koperasi dengan akad Mudharabah Al Muthalagah

yang diperlakukan sebagai investasi anggota untuk dimanfaatkan secara

produktif dalam bentuk pembiayaan kepada anggota koperasi, calon

anggota, koperasi-koperasi lain dan atau anggotanya secara profesional

dengan ketentuan penyimpan mendapatkan bagi hasil atas penyimpanan

dananya sesuai nisbah (proporsi bagi-hasil) yang disepakati pada saat

pembukaan rekening tabungan.

c. Simpanan Mudharabah Berjangka

Tabungan anggota pada koperasi dengan akad mudharabah Al Muthalagah

yang penyetorannya dilakukan sekali dan penarikannya hanya dapat

dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan

dengan koperasi yang bersangkutan.

2. Pembiayaan

Koperasi Jasa Keuangan Syariah/Unit Jasa Keuangan Syariah

menyediakan layanan pembiayaan dalam bentuk sebagai berikut:

Page 30: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

13

a. Pembiayaan Mudharabah

Akad kerjasama permodalan usaha dimana koperasi sebagai pemilik

modal (Sahibul Maal) menyetorkan modalnya kepada anggota, calon

anggota, koperasi-koperasi lain dan atau anggotanya sebagai pengusaha

(Mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha sesuai akad dengan

pembagian keuntungan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan

(nisbah), dan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal sepanjang

bukan merupakan kelalaian penerima pembiayaan.

b. Pembiayaan Musyarakah

Akad kerjasama permodalan usaha antara koperasi dengan satu pihak

atau beberapa pihak sebagai pemilik modal pada usaha tertentu, untuk

menggabungkan modal dan melakukan usaha bersama dalam suatu

kemitraan, dengan nisbah pembagian hasil sesuai kesepakatan para

pihak, sedang kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan

kontribusi modal.

c. Piutang Murabahah

Tagihan atas transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga

perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati pihak penjual

(koperasi) dan pembeli (anggota, calon anggota, koperasi-koperasi lain

dan atau anggotanya) dan atas transaksi jual-beli tersebut, yang

mewajibkan anggota untuk melunasi kewajibannya sesuai jangka waktu

tertentu disertai dengan pembayaran imbalan berupa marjin keuntungan

yang disepakati dimuka sesuai akad.

Page 31: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

14

d. Piutang Salam

Tagihan anggota terhadap koperasi atas transaksi jual beli barang dengan

cara pemesanan antara penjual dan pembeli dengan pembayaran dimuka

dan pengiriman barang oleh penjual dilakukan dibelakang/kemudian,

dengan ketentuan bahwa spesifikasi barang disepakati pada akad

transaksi salam.

e. Piutang Istisna

Tagihan atas akad transaksi jual beli barang dalam bentuk pemesanan

pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang

disepakati antara pemesan/pembeli dan penjual yang cara

pembayarannya dapat dilakukan dimuka, diangsur, atau ditangguhkan

sampai jangka waktu tertentu.

f. Piutang Ijarah

Tagihan akad sewa-menyewa antara muajir (Lessor / Penyewa) dengan

Musta’jir (Lessee / yang menyewakan) atas Ma’jur (Objek sewa) untuk

mendapatkan imbalan atas barang yang disewakan.

g. Qardh

Kegiatan transaksi dengan akad pinjaman dana non komersial dimana

sipeminjam mempunyai kewajiban untuk membayar pokok dana yang

dipinjam kepada koperasi yang meminjamkan tanpa imbalan atau bagi

hasil dalam waktu tertentu sesuai kesepakatan.

Page 32: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

15

D. Sistem Bagi Hasil

Jika dalam mekanisme ekonomi konvensional menggunakan instrumen

bunga, maka dalam mekanisme ekonomi islam (syariah) dengan menggunakan

instrumen bagi hasil. Bagi hasil menurut terminologi asing dikenal dengan

“Profit Sharing”. Profit sharing dalam kamus ekonomi diartikan sebagai laba.

Menurut Muhammad (2002: 69), profit sharing diartikan: “distribusi beberapa

bagian dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan”. Lebih lanjut

dikatakan, bahwa hal itu dapat berbentuk suatu bonus uang tunai tahunan yang

didasarkan pada laba yang diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya, atau dapat

berbentuk pembayaran mingguan atau bulanan.

Sebagaimana diketahui, lembaga keuangan syariah termasuk

didalamnya koperasi syariah menawarkan sistem bagi hasil kepada nasabah

atau anggotanya. Artinya, selain pembagian untung dan rugi sama-sama

ditanggung oleh kedua belah pihak, juga dapat dipahami bahwa keuntungan

yang akan diperoleh nasabah bisa berubah-rubah, tergantung pendapatan atau

keuntungan yang diperoleh lembaga keuangan syariah maupun koperasi.

Besarnya prosentase bagi hasil sudah ditetapkan oleh pihak koperasi. Namun,

masih membuka ruang tawar-menawar dalam batas wajar.

Perhitungan bagi hasil ada dua jenis; pertama profit/loss sharing. Dalam

sistem ini, besar-kecil pendapatan bagi hasil yang diterima anggota

tergantung keuntungan koperasi syariah. Kedua, revenue sharing, penentuan

bagi hasil tergantung pendapatan kotor koperasi syariah.

Page 33: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

16

E. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Jasa Keuangan Syariah

Pembagian dan penggunaan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Jasa

Keuangan Syariah diputuskan oleh Rapat Anggota. Pembagian SHU setelah

dikurangi dana cadangan dipergunakan sebagai berikut :

1. Dibagikan kepada anggota secara adil berimbang berdasarkan jumlah dana

yang tertanamkan sebagai modal sendiri pada koperasi dan nilai transaksi.

2. Membiayai pendidikan dan latihan serta peningkatan keterampilan bagi

pengurus, pengawas, pengelola, dan karyawan koperasi.

3. Insentif bagi pengelola dan karyawan.

4. Keperluan lain dalam menunjang kegiatan koperasi.

5. Pembagian dan penggunaan SHU dilakukan dengan memasukkan

komponen kewajiban (potongan) zakat atas Badan Usaha Koperasi dan

zakat atas perorangan sebelum dibagikan kepada anggota yang

bersangkutan.

Pendapatan Unit Jasa Keuangan Syariah setelah dikurangi biaya

penyelenggaraan kegiatan unit yang bersangkutan dipergunakan untuk

keperluan sebagai berikut:

1. Dibagikan kepada anggota secara berimbang berdasarkan nilai transaksi.

2. Pemupukan modal Unit Jasa Keuangan Syariah.

3. Membiayai kegiatan lain yang menunjang Unit Jasa Keuangan Syariah,

sebagai berikut:

a. bagian untuk koperasinya c. zakat.

b. anggota yang bertransaksi

Page 34: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

17

F. Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat

digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau

aktivitas perusahaan tersebut (Munawir 1997). Akuntansi merupakan alat

komunikasi antara para pelaku bisnis dan ekonomi. Informasi akuntansi yang

disajikan dalam laporan keuangan memberikan gambaran tentang kondisi

perusahaan, dan digunakan oleh manajemen sebagai alat untuk

mengkomunikasikan kinerja keuangan perusahaan kepada para pengguna

laporan keuangan yang membutuhkan, sehingga dapat digunakan untuk

pengambilan keputusan yang rasional dalam praktek bisnis yang sehat

(Warsidi,2002).

Menurut Harahap (2004), laporan keuangan merupakan hasil akhir dari

suatu sistem atau siklus proses akuntansi yang memuat hal-hal sebagai

berikut:

1. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada satu

tanggal tertentu.

2. Perhitungan laba rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, laba/rugi

perusahaan pada periode tertentu. Laba rugi menggambarkan hasil yang

diterima perusahaan selama suatu periode terterntu serta biaya-biaya yang

dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut serta labanya.

Page 35: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

18

3. Laporan sumber penggunaan dana. Di sini dimuat sumber dana dan

pengeluaran perusahaan selama satu periode. Dana bisa diartikan kas, bisa

juga modal kerja.

4. Laporan arus kas. Laporan ini merupakan ikhtisar arus kas masuk dan arus

kas keluar yang dalam format laporannya dibagi dalam kelompok-

kelompok kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pembiayaan.

G. Kewajiban Laporan Keuangan

Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah

Koperasi melalui koperasi yang bersangkutan wajib menyampaikan laporan

keuangan berkala kepada pejabat yang berwenang memberikan pengesahan

akta pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi yang bersangkutan.

Laporan keuangan berkala terdiri dari:

1. Laporan Triwulan

Laporan triwulanan disampaikan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari

sejak bulan terakhir pada periode yang bersangkutan.

2. Laporan Tahunan

Laporan tahunan disampaikan selambat-lambatnya 5 (lima) bulan sejak

periode tahunan itu berakhir, dengan ketentuan bagi Koperasi Jasa

Keuangan Syariah atau Unit Jasa Keuangan Syariah yang telah wajib

audit, maka laporan yang disampaikan adalah laporan hasil audit eksternal.

Laporan tahunan Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan

Page 36: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

19

Syariah Koperasi terdiri dari Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, dan

Laporan Arus Kas.

Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan unit Jasa Keuangan Syariah yang

menjalankan kegiatan maal, wajib membuat laporan penerimaan dan distribusi

dana Zakat, Infaq, Sadaqah, serta Wakaf (ZISWAF). Perlakuan akuntansi

yang menyangkut pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan

seluruh perkiraan dilakukan berdasarkan prinsip akuntansi Syariah yang

berlaku umum.

H. Bentuk dan Penyajian Laporan Keuangan

Dalam Penyajian Laporan Keuangan Syariah yang tertuang dalam

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 paragraf 04,

laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan.

Laporan keuangan untuk tujuan umum termasuk juga laporan keuangan yang

disajikan terpisah atau disajikan dalam dokumen publik lainnya seperti

laporan tahunan atau prospectus. Pernyataan ini berlaku pula untuk laporan

konsolidasian.

Sedangkan dalam PSAK N0.101 paragraf 07, dijelaskan bahwa entitas

syariah seperti reksa dana dan entitas yang modalnya tidak terbagi atas saham,

misalnya koperasi, memerlukan penyesuaian-penyesuaian terhadap penyajian

dalam laporan keuangannya.

Page 37: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

20

Bentuk dan penyajian laporan keuangan Koperasi Jasa Keuangan

Syariah menurut Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia nomor 91/Kep./MKUKM/IX/2004 sebagai

berikut:

1. Laporan Keuangan tahunan disajikan dengan membandingkan keadaan

keuangan antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya secara

komparatif dalam dua tahun buku terakhir, kecuali bagi Koperasi Jasa

Keuangan Syariah atau Jasa Keuangan Syariah yang belum memiliki

laporan periode sebelumnya.

2. Penyajian pos aktiva dan Kewajiban dalam Neraca Koperasi Jasa Keuangan

Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi disusun menurut

tingkat likuiditas dan jatuh temponya.

3. Laporan Perhitungan Hasil Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan

Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi menggambarkan pendapatan dan

beban yang berasal dari kegiatan utama Koperasi Jasa Keuangan Syariah

dan Unit Jasa Keuangan Syariah, dan kegiatan lainnya.

4. Catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi yang memuat

kebijakan akuntansi, yaitu kebijakan-kebijakan dibidang akuntansi dalam

rangka penyusunan laporan keuangan yang menetapkan hal-hal sebagai

berikut:

a. Kebijakan pemberian pembiayaan dan piutang penjualan.

b. Klasifikasi atas pembiayaan dan piutang penjualan.

Page 38: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

21

c. Kebijakan penyisihan, taksiran pembiayaan dan piutang penjualan yang

tidak dapat ditagih.

d. Harga perolehan aktiva tetap termasuk kebijakan penyusutan.

e. Kebijakan biaya termasuk kapitalisasi.

f. Kebijakan cadangan sesuai dengan pasal 45 Undang-Undang Nomor 25

Tahun 1992 dan cadangan tujuan khusus yang ditetapkan oleh Rapat

Anggota.

I. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan adalah proses atau cara untuk menilai prestasi

dan kondisi keuangan suatu koperasi jasa keuangan syariah dengan

menggunakan informasi dari laporan keuangan koperasi jasa keuangan syariah

tersebut. Seorang analis keuangan sangat membutuhkan ukuran tertentu untuk

mengadakan analisis terhadap laporan keuangan. Ukuran yang sering digunakan

adalah analisis rasio dan indeks.

Analisis rasio keuangan menyangkut 2 jenis perbandingan rasio, yaitu:

1. Membandingkan rasio sekarang dengan rasio dari waktu yang lalu (rasio

historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan

datang dari koperasi jasa keuangan syariah itu sendiri.

2. Membandingkan rasio-rasio dari suatu koperasi dengan rasio-rasio semacam

dari koperasi lain yang sejenis atau standar untuk waktu yang sama (rasio

industri atau rasio rata-rata atau rasio standar).

Page 39: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

22

J. Aspek Penilaian Kesehatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah

Penilaian kesehatan koperasi jasa keuangan syariah dilaksanakan dengan

pendekatan secara kualitatif dan kuantitatif melalui berbagi aspek yang

berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan usaha koperasi (SK MenKop,

Pengusaha Kecil, dan Menengah RI No. 194/KEP/M/IX/1998). Aspek-aspek

penilaian kesehatan tersebut adalah:

1. Aspek Permodalan

Digunakan untuk mengetahui kemampuan kecukupan modal Kopereasi Jasa

Keuangan Syariah dalam mendukung kegiatan koperasi secara efisien.

Komponen yang diukur adalah total modal dibagi dengan simpanannya.

2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif

Pengukuran dilakukan dengan mengukur kualitas aktiva produktif yang

substansinya didominasi oleh komponen pembiayaan.

3. Aspek Manajemen

Dilakukan untuk mengetahui kinerja manajemen dalam menggunakan semua

asset secara efisien. Komponen yang diukur meliputi biaya operasional dan

total asset yang dimiliki.

4. Aspek Rentabilitas

Untuk mengukur tingkat kemampuan Koperasi Jasa Keuangan Syariah dalam

menghasilkan profit melalui operasionalnya. Kemampuan koperasi syariah

untuk menghasilkan keuntungan secara relative disbanding total asset (ROA)

dan total modal sendirinya (ROE).

Page 40: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

23

5. Likuiditas

Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan Koperasi Jasa Keuangan

Syariah dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendek.

Page 41: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Dimana studi kasus

adalah penelitian yang dilakukan dengan meneliti dan menganalisa secara

langsung data-data laporan keuangan dari Koperasi Jasa Keuangan Syariah.

B. Subyek dan Objek Penelitian

1. Subyek penelitian : Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT INSAN

SADAR USAHA

2. Objek penelitian : Data laporan keuangan Koperasi Jasa Keuangan

Syariah tersebut dari tahun 2005-2007

C. Data yang Diperlukan

Data yang diperlukan antara lain:

1. Gambaran umum Koperasi Jasa Keuangan Syariah

2. Laporan rugi-laba tahun 2005-2007

3. Laporan perubahan modal tahun 2005-2007

4. Neraca tahun 2005-2007

Page 42: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

25

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung

kepada pihak-pihak yang berkompetensi dengan masalah yang dibahas.

2. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan melihat atau mempelajari catatan-catatan

yang tersedia pada koperasi jasa keuangan syariah yang ada hubungannya

dengan penelitian ini.

3. Kuisioner

Teknik pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan yang

berhubungan dengan masalah aspek manajemen yang dinilai, kemudian

diajukan kepada pihak manajemen koperasi jasa keuangan syariah.

E. Variabel Penelitian

1. Definisi

Ada 5 variabel yang ada kaitannya dengan tingkat penilaian kesehatan

laporan keuangan koperasi jasa keuangan syariah yang berpedoman pada SK

MenKop, Pengusaha Kecil dan Menengah RI No. 194/KEP/M/IX/1998,

yaitu:

a. Aspek Permodalan

Digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri dalam menutupi

resiko kemacetan pengembalian pinjaman karena tidak ada atau kurang

jaminannya.

Page 43: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

26

b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif

Digunakan untuk mengetahui kualitas kekayaan koperasi yang

mendatangkan penghasilan bagi koperasi tersebut.

c. Aspek Manajemen

Penilaian aspek manajemen meliputi beberapa komponen yaitu

permodalan, kualitas aktiva, pengelolaan, rentabilitas dan likuiditas.

Semua ini bertujuan agar seluruh kegiatan dapat berjalan dengan baik dan

tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Setiap jawaban positif untuk

aspek manajemen yang dinilai ada dan jawaban negatif jika tidak ada.

d. Aspek Rentabilitas

Digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi dalam memperoleh sisa

hasil usaha selama periode tertentu. Rencana penetapan sisa hasil usaha

ditetapkan dalam jumlah yang wajar untuk dapat memupuk permodalan,

pengembangan usaha, pembagian jasa anggota dengan tetap

mengutamakan kualitas pelayanan.

e. Aspek Likuiditas

Digunakan untuk mengukur penyediaan aktiva lancar yang mencukupi

untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

2. Pengukuran

Untuk mengukur tingkat kesehatan laporan keuangan koperasi jasa

keuangan syariah seperti definisi lima variabel diatas adalah sebagai

berikut:

Page 44: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

27

Tabel 1 Aspek Penilaian Kesehatan Koperasi

No Aspek Komponen Nilai

Kredit Bobot (%) Skor

A B C D E F=DxE MS 1 Permodalan (F) - F (1) = ---------- x 100% 10 TA MS - F (2) = ---------- x 100% 10 PDYB 2 Kualitas Aktiva VPPA Produktif (KAP) - KAP (1) = -------------- x 100% 10 Total VPD RPB - KAP (2) = -------------- x 100% 10 Total VPD CR - KAP (3) = -------------- x 100% 10 RPB 3 Manajemen (M) Permodalan, Kualitas Aktiva, 25 Pengelolaan, Rentabilitas, dan Likuiditas 4 Rentabilitas (R) SHUSP - R (1) = ------------------ x 100% 5 PO SHUSP - R (2) = ------------------ x 100% 5 TA BO - R (3) = ------------------ x 100% 5 PO 5 Likuiditas (L) Total VPD - L = ----------------- x 100% 10 DYD

Keterangan: MS = Modal Sendiri CR = Cadangan Resiko

TA = Total Aktiva RPB = Risiko Pinjaman Bermasalah

PDYB = Pinjaman Diberikan Yang Berisiko PO = Pendapatan Operasional

VPPA = Volume Pinjaman Pada Anggota BO = Beban Operasional Total VPD = Total Volume Pinjaman Diberikan DYD = Dana Yang Diterima SHUSP = Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak

Sumber: Kep. M.KUKM No.194/ KEP/M/IX/1998

Page 45: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

28

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan

permasalahan diatas adalah teknik analisis data secara horizontal, yaitu

membandingkan antara hasil perhitungan aspek penilaian kesehatan selama 3

tahun (2005, 2006, 2007) dengan data pembanding yang dipakai sebagai

acuan (SK MenKop, Pengusaha Kecil dan Menengah RI Nomor

194/KEP/M/IX/1998).

Langkah-langkah yang harus ditempuh untuk menjawab rumusan

permasalahan diatas adalah sebagai berikut:

1. Menghitung tingkat permodalan untuk mengukur kemampuan modal

sendiri dalam menutupi resiko kemacetan pengembalian pinjaman karena

tidak ada atau kurang jaminannya.

2. Menghitung tingkat kualitas aktiva prodiktif untuk mengetahui kualitas

kekayaan koperasi syariah yang mendatangkan penghasilan bagi koperasi

tersebut.

3. Melakukan penilaian aspek manajemen berdasarkan SK MenKop,

Pengusaha Kecil dan Menengah RI No. 194/KEP/M/IX/1998 yang

meliputi lima komponen yaitu permodalan, kualitas aktiva , pengelolaan,

rentabilitas, dan likuiditas. Jawaban positif untuk aspek manajemen yang

dinilai ada dan jawaban negatif jika tidak ada.

4. Menghitung tingkat rentabilitas untuk mengukur kemampuan koperasi

syariah dalam memperoleh sisa hasil usaha selama periode tertentu.

Page 46: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

29

5. Menghitung tingkat likuiditas untuk mengetahui berapa besar dana yang

diterima dalam pinjaman yang diberikan.

Selanjutnya, hasil aspek penilaian kesehatan keuangan koperasi jasa

keuangan syariah selama 3 tahun (2005,2006,2007) dibandingkan dengan SK

MenKop, Pengusaha Kecil, dan Menengah RI No.194/KEP/M/IX/1998.

Langkah analisis yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan tabel penilaian kesehatan

2. Memasukkan hasil perhitungan aspek penilaian kesehatan keuangan ke

dalam tabel penilaian kesehatan.

3. Menghitung nilai kredit untuk memperoleh angka skor dari masing-masing

aspek penilaian kesehatan keuangan sesuai dengan SK MenKop,

Pengusaha Kecil, dan Menengah No.194/KEP/M/IX/1998 yaitu:

a. Permodalan

1) Untuk memperoleh rasio antara modal sendiri terhadap total aktiva.

a) Untuk rasio permodalan lebih kecil atau sama dengan 0,

diberikan nilai kredit 0.

b) Untuk setiap kenaikan rasio modal 1% mulai dari 0%, diberi

nilai kredit 5 dengan batasan nilai kredit maksimal 100.

c) Nilai kredit dikalikan bobot sebesar 10% diperoleh skor P(2).

2) Untuk memperoleh rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan

yang berisiko.

a) Untuk rasio permodalan lebih kecil atau sama dengan 0,

diberikan nilai kredit 0.

Page 47: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

30

b) Untuk setiap kenaikan rasio modal 1% mulai dari 0%, diberi

nilai kredit 5 dengan batasan nilai kredit maksimal 100.

c) Nilai kredit dikalikan bobot sebesar 10% diperoleh skor P(2).

b. Kualitas aktiva produktif

Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada 3 rasio,

yaitu:

1) Rasio antara volume pinjaman pada anggota terhadap total volume

pinjaman diberikan.

a) Untuk rasio sama dengan atau lebih besar 60% diberikan nilai

kredit 100.

b) Untuk rasio lebih kecil dari 60% diberi nilai kredit 0.

c) Nilai kredit dikalikan bobot 10% diperoleh skor KAP(1).

2) Rasio antara risiko pinjaman bermasalah dengan total pinjaman

yang diberikan.

a) Untuk rasio 50% atau lebih diberi nilai kredit 0.

b) Untuk setiap penurunan rasio 1%, diberi nilai kredit 2 dengan

batasan nilai kredit maksimum 100.

c) Nilai kredit dikalikan bobot 10% diperoleh skor KAP(2).

3) Rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah.

a) Untuk rasio 0% (tidak mempunyai cadangan penghapusan)

diberi nilai 0.

b) Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, maka diberi nilai

kredit 1 dengan batasan nilai kredit maksimum 100.

Page 48: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

31

c) Nilai kredit dikalikan bobot 10% diperoleh skor KAP(3).

c. Manajemen

1) Penilaian manajemen meliputi beberapa komponen yaitu permodalan,

kualitas aktiva, pengelolaan, rentabilitas, dan likuiditas.

2) Perhitungan nilai kredit didasarkan pada hasil penilaian atas jawaban

pertanyaan manajemen sebanyak 25.

3) Memberikan nilai kredit sebesar 4 untuk setiap pertanyaan yang

dinilai positif.

4) Nilai kredit dikalikan bobot 25% diperoleh skor manajemen.

Berikut ini daftar pertanyaan yang digunakan untuk menilai aspek

manajemen:

1) Permodalan

a) Tingkat pertumbuhan modal sendiri sama atau lebih besar dari

tingkat pertumbuhan asset.

b) Tingkat pertumbuhan modal sendiri yang berasal dari anggota

sekurang-kurangnya sebesar 10% disbanding tahun sebelumnya.

c) Penyisihan cadangan dari SHU sama atau lebih besar dari

seperempat SHU tahun berjalan.

d) Simpanan (Tabungan Koperasi dan Simpanan Berjangka

Koperasi) meningkat minimal 10% dari tahun sebelumnya.

e) Investasi harta tetap dan inventaris serta biaya ekspansi

perkantoran dibiayai dengan modal sendiri.

Page 49: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

32

2) Kualitas Asset

a) Pembiayaan lancer minimal sebesar 90% dari pembiayaan yang

diberikan.

b) Setiap pinjaman yang diberikan didukung dengan agunan yang

nilainya sama atau lebih besar dari pinjaman yang diberikan.

c) Dana cadangan penghapusan pembiayaan sama atau lebih besar

dari tahunan pinjaman macet.

d) Pembiayaan macet tahun lalu dapat ditarik sekurang-kurangnya

sepersepuluh.

e) Koperasi senantiasa memantau agar prosedur pembiayaan

dilaksanakan dengan baik.

3) Pengelolaan

a) Memiliki rencana kerja jangka pendek (tahunan) yang meliputi:

- penghimpunan simpanan dan pemberian pembiayaan.

- pendanaan

- pendapatan dan biaya

- personil

b) Memiliki bagan organisasi yang memuat secara jelas garis

wewenang dan tanggung jawab setiap unit kerja dan disiplin

kerja.

c) Mempunyai system dan prosedur tertulis mengenai pengendalian

intern tentang pengamanan asset koperasi yang mencakup kas,

harta tetap dan harta likuid lainnya.

Page 50: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

33

d) Memiliki program pendidikan dan latihan bagi pegawai dan

anggota.

e) Memiliki kebijakan tertulis yang mengatur bahwa pengurus dan

pegawai tidak diperbolehkan memanfaatkan posisi dan

kedudukannya untuk kepentingan pribadi.

4) Rentabilitas

a) Memiliki ketentuan tentang penyisihan penghapusan piutang/

cadangan risiko untuk menutup kerugian yang diperkirakan

karena macet.

b) Memiliki ketentuan bahwa semua pengeluaran/biaya harus

didukung dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggung

jawabkan.

c) Memiliki ketentuan tidak akan memberikan pembiayaan yang

bersifat spekulatif, yaitu pembiayaan yang menghasilkan

keuntungan tinggi tetapi berisiko tinggi.

d) Memiliki ketentuan mengenai pembatasan pemberian pinjaman

kepada anggota baru.

e) Dalam pemberian pembiayaan, koperasi lebih menitik beratkan

atas kemampuan peminjam untuk mengembalikan

pembiayaannya dari pada tersedianya agunan.

5) Likuiditas

a) Memiliki kebijakan tertulis mengenai pengendalian likuiditas.

Page 51: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

34

b) Memiliki fasilitas pinjaman yang akan diterima dari lembaga lain

untuk menjaga likuiditasnya.

c) Memiliki pedoman administrasi yang efektif untuk memantau

kewajiban yang jatuh tempo.

d) Memiliki ketentuan yang mengatur hubungan antara jumlah

pemberian pembiayaan dengan jumlah dana yang ada.

e) Memiliki sistem informasi manajemen yang memadai untuk

pemantauan likuiditas.

d. Rentabilitas

Penilaian kuantitatif terhadap rentabilitas didasarkan pada 3 rasio

yaitu:

1) Rasio SHU sebelum dikenakan pajak terhadap pendapatan

operasional.

a) Untuk rasio 0% atau negatif diberi nilai kredit 0.

b) Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, maka diberi nilai

kredit 20 dengan batasan nilai kredit maksimum 100.

c) Nilai kredit dikalikan bobot 5% diperoleh skor R(1).

2) Rasio SHU sebelum dikenakan pajak terhadap total aktiva.

a) Untuk rasio 0% atau negatif diberi nilai kredit 0.

b) Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, maka diberi nilai

kredit 10 dengan batasan nilai kredit maksimum 100.

c) Nilai kredit dikalikan bobot 5% diperoleh skor R(2).

Page 52: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

35

3) Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional.

a) Untuk rasio 100% atau lebih diberi nilai kredit 0.

b) Untuk setiap penurunan rasio 1% mulai dari 100%, diberi nilai

kredit 10 dengan batasan nilai kredit maksimum 100.

c) Nilai kredit dikalikan bobot 5% diperoleh skor R(3).

e. Likuiditas

Penilaian kuantitatif terhadap likuiditas didasarkan atas rasio antara

pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima.

1) Untuk rasio 90% atau lebih diberi nilai kredit 0.

2) Untuk rasio dibawah 90% diberi nilai kredit 100.

3) Nilai kredit dikalikan bobot 10% diperoleh skor likuiditas.

4. Menghitung skor dari penilaian kesehatan keuangan koperasi jasa keuangan

syariah.

Skor = nilai kredit x bobot

5. Mencari jumlah skor dengan menjumlahkan masing-masing kesehatan

koperasi jasa keuangan syariah.

6. Mengadakan perbandingan antara hasil perhitungan jumlah skor dengan

golongan tingkat kesehatan keuangan koperasi jasa keuangan syariah yang

tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil, dan

Menengah Republik Indonesia Nomor 194/KEP/M/IX/1998.

Berdasarkan surat keputusan menteri tersebut, penetapan tingkat

kesehatan keuangan koperasi jasa keuangan syariah dapat digolongkan

menjadi 4 golongan yaitu:

Page 53: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

36

Tabel 2 Predikat Tingkat Kesehatan Koperasi JUMLAH SKOR PREDIKAT

81 - 100 SEHAT

66 - < 81 CUKUP SEHAT

51 - < 66 KURANG SEHAT

0 - < 51 TIDAK SEHAT

Sumber: Kep. M.KUKM No.194/ KEP/M/IX/1998

Page 54: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

37

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Koperasi

Terbentuknya suatu organisasi atau lembaga pasti mempunyai

background atau historis. Demikian juga keberadaan KJKS BMT Insan Sadar

Usaha. Bermula dari “Oream” cita-cita sekelompok ibu-ibu yang terdiri dari

Ibu Hj. Heny Mursidah, S.Ag; Ibu Hj. Dra. Indrayati, Ibu Nuning Sugiyarti,

SE ingin mendirikan BMT (Baitul Maal wat Tamwil). Mereka bertiga

berkonsultasi dengan beberapa tokoh masyarakat, antara lain Drs. Idham Ibty,

Drs. K.H Munawir AF, H.M. Wasilan, Drs. M. Yusuf Hamdani yang

kebetulan pada waktu itu menjabat sebagai pengurus wilayah NU Yogyakarta

dan MWC NU Sewon, Bantul.

Dengan segala upaya dan perjuangan, akhirnya terwujudlah KJKS BMT

Insan Sadar Usaha pada tanggal 2 Mei 2002. Badan Hukum Koperasi terbit

pada tanggal 13 September 2003, dengan akta pendirian No. 030/BH/IX/2003.

Dari sejarah tersebut diatas disimpulkan bahwa KJKS BMT Insan Sadar

Usaha adalah sebuah koperasi yang bergerak dalam bidang simpan pinjam

yang berbentuk BMT dengan operasional pola syariah dan tidak bernaung

dengan organisasi sosial keagamaan apapun. Tetapi secara historis didirikan

oleh orang-orang Nahdhatul Ulama (NU).

Page 55: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

38

B. Lokasi Koperasi

Lokasi koperasi jasa keuangan syariah BMT Insan Sadar Usaha

berkedudukan di Jalan Cuwiri 57, Jogokaryan, Yogyakarta. Koperasi syariah

memilih lokasi ini selain dekat dengan pondok pesantren dikarenakan juga

disekitarnya terdapat banyak usaha kecil dan menengah yaitu pedagang kaki

lima, warung makan, dan toko kelontong yang tersebar sepanjang jalan D.I

Panjaitan, Jogokariyan, Yogyakarta. Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT

Insan Sadar Usaha juga membuka cabang yang berkedudukan di Kios No. 29

Pasar Bantul, Bantul. Kopersi memilih tempat ini karena lokasi tersebut sangat

strategis dengan sasaran para pedagang di pasar Bantul.

C. Visi, Misi, dan Tujuan Koperasi Jasa Keuangan Syariah

1. Visi

Menjadikan lembaga bisnis keuangan syariah yang mandiri dan professional

dalam menyelenggarakan layanan pembiayaan dan manajemen

kewirausahaan serta membangun kualitas anggota, keluarga dan masyarakat

di sekitar KJKS BMT Insan sadar Usaha yang selamat, damai dan sejahtera

dengan berlandaskan asas dan prinsip-prinsip dasar yang maju, berkembang,

terpercaya, aman, nyaman, transparan dan berkehati-hatian.

2. Misi

Untuk mewujudkan visi diatas, KJKS BMT Insan Sadar Usaha menjabarkan

ke dalam misi utamanya sebagai berikut:

Page 56: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

39

a. Memberikan layanan bisnis kepada anggota dan menciptakan sinergi

bisnis yang positif.

b. Berperan serta dalam menungkatkan taraf hidup perekonomian

masyarakat.

c. Memberikan kontribusi yang layak pada manajemen, dan seluruh

karyawan.

d. Berperan serta dalam gerakan merubah dari ekonomi ribawi ke ekonomi

syariah.

3. Tujuan

Mewujudkan kehidupan, keluarga dan masyarakat di sekitar KJKS BMT

Insan Sadar Usaha menjadi masyarakat yang sejahtera, dapat mengatasi

ketimpangan ekonomi dan kesejahteraan social, selamat, sehingga

terciptanya masyarakat yang mandiri.

D. Struktur Organisasi Koperasi

Struktur organisasi dalam koperasi adalah kerangka yang menunjukkan

hubungan antar bagian, tugas, dan tanggung jawab sehingga kedudukan dan

tanggung jawabnya jelas dalam mencapai tujuan Koperasi. Adapun di KJKS

BMT Insan Sadar Usaha, struktur organisasi yang digunakan secara lini

dimana aliran kekuasaan dan tanggung jawab menurun dari kekuasaan

tertinggi pada rapat anggota.

Page 57: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

40

Struktur organisasi KJKS BMT Insan Sadar Usaha adalah sebagai

berikut:

Ket: Garis komando Garis koordinasi

Gambar 1: Struktur Organisasi KJKS BMT Insan Sadar Usaha Sumber: RAT KJKS BMT Insan Sadar Usaha

Setelah mengetahui bentuk struktur organisasi yang ada, maka akan

dijelaskan dan diuraikan tugas, wewenang, fungsi dan tanggung jawab

masing-masing alat kelengkapan organisasi KJKS BMT Insan Sadar Usaha

adalah sebagai berikut:

1. Rapat Anggota

Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi yang diadakan sekurang-

kurangnya satu kali dalam setahun dan setiap anggota mempnyai hak satu

suara yang tidak dapat diwakilkan. Rapat anggota dihadiri oleh:

RAT

BADAN PEMERIKSA / PENGAWAS

PENGURUS

PENGELOLA

DEWAN SYARIAH

Page 58: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

41

a. Peserta yang terdiri dari anggota, utusan lingkungan (daerah), pengurus,

pengelola, pengawas dan penasehat.

b. Peninjau dan undangan lainnya.

Rapat anggota terdiri dari:

a. Rapat Anggota Tahunan

adalah rapat anggota yang diselenggarakan setahun sekali, dalam rangka

pengurus mempertanggungjawabkan pengelolaan organisasi dan usaha

koperasi syariah kepada anggota, selambat-lambatnya 2 bulan setelah

tutup buku.

b. Rapat anggota khusus

adalah rapat anggota yang dapat diselenggarakan apabila keadaan

mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada

rapat anggota.

2. Pengurus

Pengurus koperasi syariah dipilih dari anggota dan oleh anggota dalam

rapat anggota dengan masa jabatan 5 tahun. Syarat-syarat menjadi

pengurus adalah:

a. Anggota koperasi

b. Mempunyai sifat kejujuran dan pengabdian yang tinggi.

c. Mempunyai pengetahuan tentang perkoperasian, khususnya koperasi

jasa keuangan syariah.

d. Tidak terkait dalam usaha menyaingi koperasi jasa keuangan syariah

beserta jajarannya.

Page 59: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

42

Susunan pengurus terdiri dari:

Ketua: Hj. Heni Mursidah, S.Ag

Wakil ketua: Dra. Na’imah

Sekretaris: Rahayu, S.Pd

Wakil sekretaris: Eny Sri Haryati, SE

Bendahara: Nuning Sugiyarti, SE

3. Badan Pemeriksa/Pengawas

Pengawasan dan pemeriksaan terhadap koperasi dilakukan sekurang-

kurangnya sekali dalam 3 bulan. Laporan tersebut harus disampaikan kepada

pengurus selambat-lambatnya 30 hari setelah selesai pemeriksaan. Pengawas

koperasi syariah dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota dengan

masa jabatan 5 tahun. Yang menjadi pengawas pada KJKS BMT Insan

Sadar Usaha adalah Drs. Idham Ibty, M.Si dan Dra. Hj. Indrayati.

4. Pengelola

Pengelola koperasi syariah sering disebut manajer, yang berfungsi sebagai

pimpinan pelaksanaan kegiatan operasional harian organisasi dan usaha

koperasi sesuai dengan pola kebijakan pengurus. Syarat-syarat pengelola

adalah sebagai berikut:

a. Tidak pernah melakukan tindakan tercela dibidang keuangan dan atau

dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana.

b. Memiliki akhlak dan moral yang baik.

c. Mempunyai keahlian dibidang keuangan atau pernah mengikuti pelatihan

keuangan syariah atau magang di lembaga keuangan syariah.

Page 60: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

43

Susunan pengelola KJKS BMT Insan Sadar Usaha sebagai berikut:

Manajer: Eny Sri Haryati, SE.

Bagian keuangan dan teller: Emi Suprihati, S.HI dan Ernawati, SE.

Bagian Administrasi dan Pemasaran: Sri Lestari Mulyaningsih dan

Istriningsih

5. Dewan Syariah

Untuk memenuhi kepentingan koperasi, pengurus dapat mengangkat

beberapa anggota dewan syariah dalam rapat anggota. Dimana dewan

syariah tersebut tidak mempunyai hak suara dalam rapat anggota atau rapat

pengurus. Tetapi dewan syariah dapat memberi saran atau anjuran kepada

pengurus untuk kemajuan koperasi syariah baik diminta maupun tidak

diminta. Rapat anggota dapat mengangkat orang bukan anggota yang

mempunyai wawasan dan keahlian untuk menjadi dewan syariah. Masa

jabatan dewan syariah sama dengan masa jabatan kepengurusan tetapi jika

masih diperlukan, seorang penasehat dapat diangkat dalam masa jabatan

kepengurusan yang sedang berjalan. Anggota dewan syariah antara lain:

Drs. KH. Munawir AF, H. S Riowanto, SE, MM., Dr. Mustaqim.

E. Keanggotaan Koperasi Syariah

Keanggotaan koperasi syariah melekat pada anggota sendiri dan tidak

dapat dipindahkan atau diwakilkan kepada orang lain dengan dalih apapun.

Setiap anggota harus tunduk pada ketentuan anggaran dasar, anggaran rumah

Page 61: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

44

tangga, keputusan rapat anggota dan peraturan khusus serta system yang

berlaku. Keanggotaan koperasi syariah terdiri dari:

1. Anggota Biasa

Adalah warga Negara Indonesia yang mempunyai kemampuan penuh

untuk melakukan tindakan hukum. Anggota biasa mempunyai hak

memilih dan dipilih menjadi anggota pengurus dan pengawas.

2. Anggota Luar Biasa

Adalah warga Negara Indonesia atau warga Negara asing yang tidak

mempunyai kemampuan penuh melakukan tindakan hukum. Anggota luar

biasa mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan tetapi tidak

mempunyai hak suara, hak memilih dan dipilih.

Syarat-syarat keanggotaan KJKS BMT Insan Sadar Usaha:

1. Calon anggota mengajukan permohonan tertulis dengan formulir yang telah

disediakan kepada pengurus. Pengurus wajib memberikan jawaban

selambat-lambatnya 30 hari.

2. Menyetujui isi anggaran dasar, anggaran rumah tangga, peraturan khusus

dan sistem yang berlaku.

3. Telah melunasi:

a. Biaya administrasi

b. Simpanan pokok dengan ketentuan yang telah disyahkan.

c. Simpanan wajib dengan ketentuan yang telah disyahkan.

4. Disahkan oleh rapat pengurus

Page 62: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

45

Jumlah anggota sampai tahun 2007 ada 202 orang, yang terdiri dari laki-

laki 66 orang dan perempuan 136 orang. Sedangkan calon anggota per 31

Desember 2007 berjumlah 186 orang, terdiri dari calon anggota pada

kantor pusat 100 orang dan calon anggota di kantor cabang 86 orang.

F. Produk dan Usaha-Usaha Koperasi

Produk yang ditawarkan koperasi syariah ini antara lain:

1. Produk penghimpunan dana yang meliputi Tabungan Al Wadiah, Tabungan

Al Mudharabah, Deposito Mudharabah, Simpanan Haji, Simpanan

Qurban, Simpanan Pendidikan (SPP).

2. Produk pembiayaan yang meliputi Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan

Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah, Qordhul Hasan, Pembiayaan

Istishna, Pembiayaan Salam.

3. Menerima dan menyalurkan Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS).

G. Operasional Pelayanan

Operasional pelayanan pembiayaan yang dilakukan KJKS BMT Insan

Sadar Usaha dalam melayani anggota harus memperhatikan ketentuan-

ketentuan sebagai berikut:

1. Permohonan pembiayaan dapat dilayani apabila:

a. Mengisi permohonan dan perjanjian pembiayaan dengan benar.

b. Ditandatangani oleh penjamin dan atau istri atau suami.

c. Membawa buku anggota.

Page 63: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

46

d. Melampirkan KTP.

e. Melampirkan angunan / jaminan apabila anggota akan meminjam lebih

dari Rp. 1.000.000,00, tetapi apabila anggota telah mempunyai simpanan

pokok sebesar Rp. 1.000.000,00 maka anggota tersebut tidak perlu

melampirkan angunan / jaminan.

H. Asset, Permodalan dan Pembiayaan

Sumber dana KJKS BMT INSAN SADAR USAHA berasal dari

anggota dan calon anggota (simpanan pokok, simpanan wajib, penyertaan,

hibah, cadangan umum, cadangan modal) dan dalam bentuk simpanan

sukarela, simpanan berjangka dan dana titipan / penyertaan terbatas.

Tabel 3 Data Asset, Permodalan dan Pembiayaan (Dalam Rp) Keterangan 2005 2006 2007 Asset 153,975,057 237,240,234 285,074,926 Sumber Permodalan Modal 33,562,655 64,387,037 82,138,222 Simpanan 30,546,303 103,251,536 154,052,771 Pembiayaan 213,305,000 345,430,000 570,700,000

Sumber: RAT KJKS BMT Insan Sadar Usaha

Tabel 4.1 menjelaskan tentang jumlah keseluruhan asset, permodalan

dan pembiayaan yang dimiliki oleh KJKS BMT Insan Sadar Usaha.

I. Sisa HasiL Usaha (SHU) KJKS BMT Insan Sadar Usaha

Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan usaha koperasi yang diperoleh

dalam satu tahun buku dikurangi dengan segala biaya operasional dan

Page 64: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

47

penyusutan nilai inventaris yang dikeluarkan dalan satu tahun buku. Pembagian

SHU KJKS BMT Insan Sadar Usaha dapat dirinci sebagai berikut:

Keterangan 2005 2006 2007

Pendapatan 32,063,681.68 42,493,001 71,637,447

Biaya 28,705,508.56 40,970,287 67,680,001

SHU 3,358,173.12 1,522,714 3,957,446

J. Data Keuangan Koperasi

Data utama yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah data

yang berasal dari laporan keuangan dan data laporan keuangan lainnya yang

berkaitan dengan permasalahan. Berikut ini akan disajikan data laporan

keuangan KJKS BMT Insan Sadar Usaha selama 3 tahun (2005 sampai

dengan 2007) yang terdiri dari:

1. Neraca per 31 Desember tahun 2005, 2006, dan 2007.

2. Perhitungan Sisa Hasil Usaha untuk periode yang berakhir 31 Desember

2005, 2006, dan 2007.

Page 65: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

48

Data laporan keuangan KJKS BMT Insan Sadar Usaha ditunjukkan pada tabel

sebagai berikut:

Tabel 4 NERACA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BMT INSAN SADAR USAHA PER 31 DESEMBER 2005 s.d 31 DESEMBER 2007 (dalam rupiah) NAMA PERKIRAAN 2005 2006 2007

AKTIVA Kas 4,829,167 37,967,750 28,653,871 Bank 2,875,708 4,676,516 16,314,555 Pembiayaan 84,872,200 193,555,234 222,151,709 Cadangan penghapusan pembiayaan (2,557,150) (3,672,400) (4,146,250) Aktiva lain 1,000,000 1,000,000 8,620,831 Biaya dibayar dimuka 4,375,001 2,083,338 4,166,664 Inventaris 3,565,525 5,629,275 14,494,375 Akumulasi penyusutan inventaris (2,327,354) (3,999,479) (5,180,829) Total Aktiva 96,633,097 237,240,234 285,074,926

KEWAJIBAN Simpanan sukarela 38,317,301 92,504,536 99,477,771 Simpanan berjangka 10,250,000 10,750,000 46,500,000 Kewajiban jangka pendek 3,500,000 13,599,150 2,000,000 Dana ZIS 1,307,010 1,499,510 1,396,458 Dana titipan - - 8,075,000 Dana amal sosial - - - Dana sosial - - 353,738 Dana pendidikan - - 133,737 Kewajiban jangka panjang 11,500,000 57,500,000 45,000,000 Jumlah Kewajiban 64,874,311 175,853,196 202,936,704 MODAL Simpanan pokok 15,350,000 24,905,000 44,367,500 Simpanan wajib 4,180,000 7,360,300 11,636,300 Modal penyertaan 8,030,000 22,700,737 15,467,500 Cadangan umum 840,613 840,613 2,909,301 Cadangan modal - - 2,700,000 Hibah - - 1,100,000 SHU belum dibagi - 4,057,673 - SHU tahun berjalan 3,358,173 1,522,714 3,957,621 Jumlah Modal 31,758,786 61,387,037 82,138,222 Total Pasiva 96,633,097 237,240,233 285,074,926

Sumber: RAT KJKS BMT Insan Sadar Usaha

Page 66: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

49

Tabel 5 PERHITUNGAN HASIL USAHA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BMT INSAN SADAR USAHA PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 s.d 20007 (Dalam Rupiah) NAMA PERKIRAAN 2005 2006 2007 A.Pendapatan Bagi hasil/Mark up pembiayaan 23,458,600 29,716,800 59,546,475 Administrasi pembiayaan 5,142,500 324,222 9,743,300 Bagi hasil bank 1,664,381 5,553,100 154,842 Operasional 433,500 560,000 908,000 Non operasional 1,364,700 6,338,879 1,284,830 Jumlah Pendapatan 32,063,681 42,493,001 71,637,447 B. Biaya Bonus simpanan - 1,324,834 7,197,172 RAT - - 901,200 Bagi hasil simpanan berjangka 2,451,000 1,794,000 4,455,150 Tenaga kerja 13,900,000 17,910,000 18,615,000 Biaya administrasi bank 691,505 640,733 10,273 Sewa kantor 2,854,999 3,611,663 5,156,666 THR dan bingkisan 1,140,000 925,000 3,649,300 Operasional 1,920,150 4,885,966 3,905,770 Non operasional 1,599,300 2,248,150 1,682,890 Cadangan penghapusan pembiayaan 1,206,600 1,115,250 6,360,000 Cadangan penyusutan aktiva tetap 596,954 1,492,571 1,394,800 Honor pengurus dan hadir rapat - - 1,440,000 Bagi hasil pihak ketiga 2,250,000 4,532,120 3,487,780 Transport dinas 95,000 190,000 110,000 Insentif pengelola 300,000 320,000 Cadangan modal 2,700,000 Biaya promosi 1,370,000 Transport pengelola 2,124,000 biaya lain-lain 2,800,000 Jumlah Biaya 28,705,508 40,970,287 67,680,001 Sisa Hasil Usaha 3,358,173 1,522,714 3,957,446

Sumber: RAT KJKS BMT Insan Sadar Usaha

Ket: Mark up = Margin atau keuntungan dari piutang murabahah (Tagihan atas transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati pihak penjual (koperasi) dan pembeli (anggota, calon anggota, koperasi-koperasi lain dan atau anggotanya) dan atas transaksi jual-beli tersebut, yang mewajibkan anggota untuk melunasi kewajibannya sesuai jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran imbalan berupa marjin keuntungan yang disepakati dimuka sesuai akad).

Page 67: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

50

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab V akan diuraikan analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian

laporan keuangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Insan Sadar Usaha dari

tahun 2005 sampai dengan 2007, untuk menjawab permasalahan dari penelitian

ini. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dimasukkan ke dalam rumus-rumus

yang relevan dengan permasalahan. Kemudian, dilanjutkan untuk mengetahui

tingkat kesehatan keuangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Insan Sadar

Usaha. Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk mengetahui tingkat

kesehatan keuangan KJKS BMT Insan Sadar Usaha dari tahun 2005 sampai

dengan 2007 adalah sebagai berikut:

A. Analisis Aspek Penilaian Kesehatan Keuangan Koperasi Syariah

1. Aspek Permodalan

Digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri dalam

menutupi resiko kemacetan pengembalian pinjaman karena tidak ada atau

kurang jaminannya.

Tabel 6 Data untuk menghitung modal sendiri (Dalam rupiah) KETERANGAN 2005 2006 2007 Simpanan pokok 15,350,000 24,905,000 44,367,500 Simpanan wajib 4,180,000 7,360,300 11,636,300 Modal penyertaan 8,030,000 22,700,737 15,467,500 Cadangan umum 840,613 840,613 2,909,301 Cadangan modal - - 2,700,000 Hibah - - 1,100,000 SHU tahun lalu - 4,057,673 - SHU tahun berjalan 3,358,173 1,522,714 3,957,621 Jumlah Modal 31,758,786 61,387,037 82,138,222

Sumber: RAT KJKS BMT Insan Sadar Usaha

Page 68: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

51

Tabel 7 Data untuk menghitung aspek permodalan (Dalam rupiah) Tahun Modal Sendiri Total Aktiva Pembiayaan yang berisiko 2005 31,758,786 96,633,097 84,872,200 2006 61,387,037 237,240,234 193,555,234 2007 82,138,222 285,074,926 222,151,709

Sumber: RAT KJKS BMT Insan Sadar Usaha

Modal Sendiri Permodalan (1) = ____________ x 100%

Total Aktiva Rp 31.758.786 2005 = _____________ x 100% = 32,86%

Rp 96.663.097

Rp 61.387.037 2006 = _____________ x 100% = 25,88% Rp 237.240.234

Rp 82.138.222 2007 = _____________ x 100% = 28,81%

Rp 285.074.926

Tabel 8 Data perkembangan aspek permodalan (1) Tahun Permodalan (1) Perkembangan 2005 32,86% - 2006 25,88% (6,98%) 2007 28,81% 2,93%

Sumber: Data diolah Setiap Rp 1,00 total aktiva pada tahun 2005 sampai dengan 2007 ditutup

oleh modal sendiri sebesar Rp 0,33, Rp 0,26, dan Rp 0,29.

* Tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 terjadi penurunan permodalan

(1) sebesar 6,98%. Penurunan permodalan ini bukanlah hal yang jelek,

karena dilihat dari modal sendiri terjadi kenaikan sebesar 48,26% dan

kenaikan total aktiva sebesar 59,27%.

Kenaikan modal sendiri = 48,26%

Page 69: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

52

Rp 61,387,037 – Rp 31,758,786 = Rp 29.628.251

Rp 29.628.251 Dalam persentase = _____________ x 100%

Rp 61.387.037

Kenaikan total aktiva = 59,27%

Rp 237.240.234 - Rp 96.663.097 = Rp 140.577.137

Rp 140.577.137 Dalam persentase = ______________ x 100%

Rp 237,240,234

* Tahun 2006 sampai dengan 2007 terjadi kenaikan permodalan (1)

sebesar 2,93% kenaikan permodalan (1) disebabkan adanya kenaikan

modal sendiri sebesar 25,26% dan kenaikan total aktiva sebesar

16,78%.

Kenaikan modal sendiri = 25,26 %

Rp 82.138.222 – Rp 61.387.037 = Rp 20.751.185

Rp 20.751.185 Dalam persentase = ______________ x 100% = 25,26%

Rp 82.138.222

Kenaikan total aktiva = 16,78%

Rp 285.074.926 – Rp 237.240.234 = Rp 47.834.692

Rp 47.834.692 Dalam persentase = ______________ x 100% = 16,78%

Rp 285.074.926

Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Insan Sadar Usaha, dari modal

yang ditanamkan dalam keseluruhan aktiva dapat menutupi modal sendiri

dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 tergolong baik karena tingkat

pertumbuhan modal sendiri sama atau lebih besar dari tingkat

Page 70: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

53

pertumbuhan asset (kenaikan modal sendiri = 48,26% dan 25,26% dan

kenaikan total asset 59,27% dan 16,78%).

Modal Sendiri Permodalan(2) = ______________________ x 100%

Pembiayaan Yang Berisiko Rp 31.758.786

2005 = _____________ x 100% = 37,42%

Rp 84.872.200

Rp 61.387.037 2006 = _____________ x 100% = 31,72%

Rp 193.555.234 Rp 82.138.222

2007 = ______________ x 100% = 36,97% Rp 222.151.709 Tabel 9 Data perkembangan aspek permodalan (2) Tahun Permodalan (2) Perkembangan 2005 37,42% - 2006 31,72% (6,3%) 2007 36,97% 5,25%

Sumber: Data diolah

Setiap Rp 1,00 pembiayaan yang beresiko mampu ditutup oleh modal

sendiri sebesar Rp 0,37, Rp 0,32, dan Rp 0.37.

* Tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 terjadi penurunan permodalan

(2) sebesar 6,3%. Penurunan permodalan (2) ini disebabkan adanya

kenaikan modal sendiri sebesar 48,26% dan kenaikan pembiayaan yang

berisiko sebesar 56,15%.

Kenaikan modal sendiri = 48,26%

Page 71: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

54

Rp 61,387,037 – Rp 31,758,786 = Rp 29.628.251

Rp 29.628.251 Dalam persentase = _____________ x 100% = 48,26%

Rp 61.387.037

Kenaikan pembiayaan yang berisiko = 56,15%

Rp 193.555.234 – Rp 84.872.200 = Rp 108.683.034

Rp 108.683.034 Dalam persentase = ______________ x 100% = 56,15%

Rp 193.555.234

* Tahun 2006 sampai dengan tahun 2007 terjadi kenaikan permodalan (2)

sebesar 5,25%. Kenaikan permodalan (2) ini karena adanya kenaikan

modal sendiri sebesar 25,26% dan kenaikan pembiayaan yang berisiko

sebesar 12,87%.

Kenaikan modal sendiri = 25,26 %

Rp 82.138.222 – Rp 61.387.037 = Rp 20.751.185

Rp 20.751.185 Dalam persentase = ______________ x 100% = 25,26%

Rp 82.138.222

Kenaikan pembiayaan yang berisiko = 12,87%

Rp 222.151.709 – Rp 193.555.234 = Rp 28.596.475

Rp 28.596.475 Dalam persentase = ______________ x 100% = 12,87%

Rp 222.151.709

Koperasi Jasa keuangan syariah BMT Insan Sadar Usaha, dalam

permodalan (2) dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 tergolong baik

Page 72: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

55

karena tingkat pertumbuhan modal sendiri yang berasal dari anggota

sekurang-kurangnya 10% dari tahun sebelumnya. Sehingga koperasi

tersebut mampu menutup adanya risiko kemacetan pengembalian

pembiayaan karena tidak ada atau kurangnya jaminan.

2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif

Digunakan untuk mengetahui kualitas kekayaan koperasi syariah yang

dapat menghasilkan penghasilan.

Tabel 10 Data pemberian pembiayaan tahun 2005 s.d tahun 2007 Keterangan 2005 2006 2007 orang (000 Rp) orang (000 Rp) orang (000 Rp) Pembiayaan 133 213,305 216 345,450 297 570,700

Sumber: RAT KJKS BMT Insan Sadar Usaha

Tabel 11 Data untuk menghitung kualitas aktiva produktif

Tahun

Volume Pembiayaan pada

Anggota Total volume Pembiayaan

Risiko Pembiayaan Bermasalah

Cadangan Risiko

2005 84,872,200 213,305,000 149,088,600 2,557,150 2006 193,555,234 345,450,000 269,502,617 3,672,400 2007 222,151,709 570,700,000 396,425,855 4,146,250

Sumber: RAT KJKS BMT Insan Sadar Usaha

Volume Pembiayaan pada Anggota Kualitas Aktiva Produktif (1) = ____________________________ x 100%

Total Volume Pembiayaan Rp 84.872.200 2005 = ______________ x 100% = 39,79% Rp 213.305.000 Rp 193.555.234 2006 = ______________ x 100% = 56,03% Rp 345.450.000

Page 73: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

56

Rp 222.151.709 2007 = _____________ x 100% = 38,93% Rp 570.700.000

Tabel 12 Data perkembangan aspek kualitas aktiva produktif (1) Tahun Kualitas aktiva produktif Perkembangan 2005 39,79% - 2006 56,03% 16,24 2007 38,93% (17,1)

Sumber: Data diolah

Kualitas aktiva produktif dari tahun 2005 s.d tahun 2007 adalah 39,79%,

56,03%, dan 38,93%. Ini berarti setiap Rp 1,00 pembiayaan yang diberikan

mampu memenuhi pembiayaan kepada anggota sebesar Rp 0, 40, Rp 0,56,

dan Rp 0,39.

* Tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 terjadi kenaikan KAP (1) sebesar

16,24%. Kenaikan KAP (1) tersebut karena adanya kenaikan volume

pembiayaan kepada anggota sebesar 56,15% dan kenaikan total

pembiayaan yang diberikan sebesar 38,25 %.

Kenaikan volume pembiayaan pada anggota = 56,15%

Rp 193.555.234 - Rp 84.872.200 = Rp 108.683.034

Rp 108.683.034 Dalam persentase = _____________ x 100% = 56,15%

Rp 193.555.234

Kenaikan total volume pembiayaan yang diberikan = 38,25%

Rp 345.450.000 - Rp 213.305.000 = Rp 132.145.000

Rp 132.145.000 Dalam persentase = _____________ x 100% = 38,25%

Rp 345.450.000

Page 74: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

57

* Tahun 2006 s.d tahun 2007, terjadi penurunan KAP (1) sebesar -17,1%.

Penurunan KAP (1) ini disebabkan karena adanya kenaikan volume

pembiayaan sebesar12,87% dan kenaikan total pembiayaan kepada

anggota sebesar 39,47%.

Kenaikan volume pembiayaan pada anggota = 12,87%

Rp 222.151.709 - Rp 193.555.234 = Rp 28.596.475

Rp 28.596.475 Dalam persentase = _____________ x 100% = 12,87%

Rp 222.151.709

Kenaikan total volume pembiayaan yang diberikan = 39,47%

Rp 570.700.000 - Rp 345.450.000 = Rp 225.250.000

Rp 225.250.000 Dalam persentase = ______________ x 100% = 39,47%

Rp 570.700.000

Penurunan KAP (1) sebesar -17,1% disebabkan adanya kenaikan total

volume pembiayaan diberikan dibandingkan dengan volume pembiayaan

pada anggota. Kenaikan total volume pembiayaan tersebut adalah dari

38,25% menjadi 39,47% sedangkan penurunan volume pembiayaan pada

anggota adalah dari 56,15% menjadi 12, 87%. Penurunan persentase volume

pembiayaan bukanlah hal yang jelek karena kenaikan volume pembiayaan

dari tahun 2005 s.d 2006 memang sangat tinggi. Besarnya KAP (1) selama 3

tahun (2005 s.d 2007) belum baik, karena volume pembiayaan pada anggota

masih dibawah 60% dari total pinjaman yang diberikan.

Page 75: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

58

Risiko pembiayaan bermasalah Kualitas Aktiva Produktif (2) = ____________________________ x 100%

Total Volume Pembiayaan Rp 149.088.600 2005 = ______________ x 100% = 69,89% Rp 213.305.000 Rp 269.502.617 2006 = ______________ x 100% = 78,01% Rp 345.450.000 Rp396.425.855 2007 = ______________ x 100% = 69,46% Rp 570.700.000

Tabel 13 Data perkembangan aspek kualitas aktiva produktif (2) Tahun Kualitas Aktiva Produktif Perkembangan 2005 69,89% - 2006 78,01% 8,12 2007 69,46% (8,55)

Sumber: Data diolah

Kualitas aktiva produktif (2) dari tahun 2005 sampai dengan 2007 adalah

69,89%, 78,01% dan 69,46%. Ini berarti setiap Rp 1,00 pembiayaan yang

diberikan dapat memenuhi pembiayaan yang bersalah sebesar Rp 0,70, Rp

0,78 dan Rp 0,69.

* Tahun 2005 s.d tahun 2007 mengalami kenaikan kualitas aktiva produktif

(2) sebesar 8,12%. Kenaikan KAP (2) tersebut disebabkan adanya

kenaikan pembiayaan yang berisiko sebesar 44,68% dan kenaikan total

volume pembiayaan sebesar 38,25%.

Kenaikan risiko pembiayaan bermasalah = 44,68%

Rp 269.502.617 - Rp 149.088.600 = Rp 120.414.017

Page 76: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

59

Rp 120.414.017 Dalam persentase = ______________ x 100% = 44,68%

Rp 269.502.617

Kenaikan total volume pembiayaan yang diberikan = 38,25%

Rp 345.450.000 - Rp 213.305.000 = Rp 132.145.000

Rp 132.145.000 Dalam persentase = ________________ x 100% = 38,25%

Rp 345.450.000

* Tahun 2006 sampai dengan tahun 2007 terjadi penurunan KAP (2) sebesar

-8,55%. Penurunan KAP (2) ini disebabkan karena risiko pembiayaan

yang bermasalah mengalami kenaikan sebesar 32,02% dan total volume

pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 39,47%.

Kenaikan pembiayaan risiko yang bermasalah = 32,02%

Rp396.425.855 - Rp 269.502.617 = Rp 126.923.238

Rp 126.923.238 Dalam persentase = ______________ x 100% = 32,02%

Rp396.425.855 Kenaikan total volume pembiayaan yang diberikan = 39,47%

Rp 570.700.000 - Rp 345.450.000 = Rp 225.250.000

Rp 225.250.000 Dalam persentase = ______________ x 100% = 39,47%

Rp 570.700.000

Besarnya KAP (2) selama 3 tahun berturut-turut (2005 s.d 2007) sudah baik.

Karena besarnya kenaikan pembiayaan yang diberikan dapat menutupi

adanya kenaikan pembiayaan macet yang dialami koperasi yang

bersangkutan.

Page 77: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

60

Cadangan risiko Kualitas Aktiva Produktif (3) = ________________________ x 100%

Risiko Pembiayaan bermasalah Rp 2.557.150 2005 = _______________ x 100% = 1,72% Rp 149.088.600 Rp 3.672.400 2006 = ______________ x 100% = 1,36% Rp 269.502.617 Rp 4.146.250 2007 = ______________ x 100% = 1,05% Rp396.425.855

Tabel 14 Data perkembangan aspek kualitas aktiva produktif (3) Tahun Kualitas Aktiva Produktif (3) Perkembangan 2005 1,72% - 2006 1,36% (0,36%) 2007 1,05% (0,31%)

Sumber: Data diolah

Besarnya kualitas aktiva produktif (3) selama 3 tahun dari tahun 2005

sampai dengan 2007 sebesar 1,72%, 1,36% dan 1,05%. Ini berarti bahwa

setiap Rp 1,00 risiko pembiayaan yang bermasalah dapat ditutupi oleh

cadangan risiko sebesar Rp 0,017, Rp 0,014, dan Rp 0,011.

* Tahun 2005 s.d tahun 2006, mengalami penurunan sebesar -0,36%.

Penurunan KAP (3) ini disebabkan adanya kenaikan cadangan resiko

sebesar 30,37% dan kenaikan risiko pembiayaan yang bermasalah sebesar

44,68%.

Kenaikan cadangan resiko = 30,37%

Rp 3.672.400 - Rp 2.557.150 = Rp 1.115.250

Page 78: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

61

Rp 1.115.250 Dalam persentase = _____________ x 100% = 30,37%

Rp 3.672.400

Kenaikan risiko pembiayaan bermasalah = 44,68%

Rp 269.502.617 - Rp 149.088.600 = Rp 120.414.017

Rp 120.414.017 Dalam persentase = ______________ x 100% = 44,68%

Rp 269.502.617

* Tahun 2006 s.d tahun 2007, KAP (3) juga mengalami penurunan sebesar -

0,31%. Penurunan KAP (3) ini disebabkan adanya kenaikan cadangan

risiko sebesar 11,43% dan kenaikan risiko pembiayaan bermasalah yang

diberikan kepada anggota sebesar 32,02%.

Kenaikan Cadangan Risiko = 11,43%

Rp 4.146.250 - Rp 3.672.400 = Rp 473.850

Rp 473.850 Dalam persentase = _____________ x 100% = 11,43%

Rp 4.146.250

Kenaikan pembiayaan risiko yang bermasalah = 32,02%

Rp396.425.855 - Rp 269.502.617 = Rp 126.923.238

Rp 126.923.238 Dalam persentase = ______________ x 100% = 32,02%

Rp396.425.855

Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Insan Sadar Usaha selama 3 tahun

(2005 s.d 2006) terhadap KAP (3) kurang baik. Karena besarnya

pertumbuhan cadangan risiko tidak mampu menutupi adanya pembiayaan

macet yang dialami koperasi tersebut.

Page 79: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

62

3. Aspek Manajemen

Penilaian aspek manajemen digunakan untuk melihat apakah semua

kegiatan usaha berjalan dengan baik dan tujuan yang ditetapkan telah

tercapai. Komponen aspek manajemen yang telah ditetapkan atau

dilaksanakan oleh Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Insan Sadar

Usaha adalah sebagai berikut:

Tabel 15 Penilaian Aspek Manajemen tahun 2005 s.d tahun 2007

NO ASPEK YANG DINILAI 2005 2006 2007

JAWABAN JAWABAN JAWABAN P N P N P N 1 Permodalan 5 - 5 - 5 - 2 Kualitas Aktiva 3 2 3 2 3 2 3 Pengelolaan 5 - 5 - 5 - 4 Rentabilitas 5 - 5 - 5 - 5 Likuiditas 5 - 5 - 5 -

Sumber: Data diolah

Komponen aspek manajemen yang sudah terlaksana atau belum

terlaksana dengan baik adalah sebagai berikut:

a. Tahun 2005

Aspek manajemen yang telah terlaksana dengan baik adalah aspek

permodalan, aspek pengelolaan, aspek rentabilitas dan aspek likuiditas.

Aspek manajemen yang belum terlaksana dengan baik adalah aspek

kualitas aktiva produktif.

Kualitas Aktiva:

1) Tidak mencapai pembiayaan lancar minimal sebesar 90% dari

pembiayaan yang diberikan.

2) Dana cadangan penghapusan pembiayaan sama atau lebih besar dari

tahunan pembiayaan macet.

Page 80: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

63

b. Tahun 2006

Aspek manajemen yang telah terlaksana dengan baik adalah aspek

permodalan, aspek pengelolaan, aspek rentabilitas dan aspek likuiditas.

Aspek manajemen yang belum terlaksana dengan baik adalah aspek

kualitas aktiva.

Kualitas Aktiva:

1) Tidak mencapai pembiayaan lancar minimal sebesar 90% dari

pembiayaan yang diberikan.

2) Dana cadangan penghapusan pembiayaan sama atau lebih besar dari

tahunan pembiayaan macet.

c. Tahun 2007

Seperti tahun-tahun sebelumnya, aspek manajemen yang telah terlaksana

dengan baik adalah aspek permodalan, aspek pengelolaan, aspek

rentabilitas dan aspek likuiditas. Aspek manajemen yang belum

terlaksana dengan baik adalah aspek kualitas aktiva.

Kualitas Aktiva:

1) Tidak mencapai pembiayaan lancar minimal sebesar 90% dari

pembiayaan yang diberikan.

2) Dana cadangan penghapusan pembiayaan sama atau lebih besar dari

tahunan pembiayaan macet.

4. Aspek Rentabilitas

Digunakan untuk mengetahui kemampuan koperasi dalam

memperoleh Sisa Hasil Usaha selama periode tertentu.

Page 81: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

64

Tabel 16 Data Untuk Menghitung Aspek Rentabilitas

Tahun

Sisa Hasil Usaha

Sebelum Pajak Total Aktiva Beban

Operasional Pendapatan Operasional

2005 3,358,173 96,633,097 28,705,508 32,063,681 2006 1,522,714 237,240,234 40,970,287 42,493,001 2007 3,957,446 285,074,926 67,680,001 71,637,447

Sumber: RAT KJKS BMT Insan Sadar Usaha

Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak Rentabilitas (1) = __________________________ x 100%

Pendapatan Operasional Rp 3.358.173 2005 = ___________ x 100% = 10,47% Rp 32.063.681 Rp1.522.714 2006 = ___________ x 100% = 3,58% Rp 42.493.001 Rp 3.957.446 2007 = ___________ x 100% = 5,52% Rp 71.637.447

Tabel 17 Data perkembangan Rentabilitas (1) Tahun Rentabilitas (1) Perkembangan 2005 10,47% - 2006 3,58% (6,89%) 2007 5,52% 1,94%

Sumber: Data diolah

Besarnya Rentabilitas (1) dari dahun 2005 sampai dengan tahun 2006 adalah

10,47%, 3,58% dan 5,52%. Ini berarti setiap Rp 1,00 pendapatan

operasional menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,10, Rp 0,04 dan Rp

0,06.

* Tahun 2005 s.d tahun 2006 terdapat penurunan rentabilitas (1) sebesar -

6,89%. Penurunan rentabilitas (1) ini disebabkan adanya penurunan Sisa

Page 82: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

65

Hasil Usaha sebesar -120% dan kenaikan pendapatan operasional sebesar

25,54%.

Penurunan Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak = -120%

Rp1.522.714 - Rp 3.358.173 = (Rp 1.835.459)

(Rp 1.835.459) Dalam persentase = ____________ x 100% = -120%

Rp1.522.714

Kenaikan Pendapatan Operasional = 25,54%

Rp 42.493.001 - Rp 32.063.681 = Rp 10.429.320

Rp 10.429.320 Dalam persentase = ____________ x 100% = 24,54%

Rp 42.493.001

* Tahun 2006 s.d tahun 2007 terjadi kenaikan rentabilitas (1) sebesar

1,94%. Kenaikan rentabilitas (1) ini disebabkan karena kenaikan Sisa

Hasil Usaha sebesar 61,52% dan kenaikan pendapatan operasional

sebesar 40,68%.

Kenaikan sisa hasil usaha = 61,52%

Rp 3.957.446 - Rp1.522.714 = Rp 2.434.732

Rp 2.434.732 Dalam persentase = _____________ x 100% = 61,52%

Rp 3.957.446

Kenaikan pendapatan operasional = 40,68%

Rp 71.637.447 - Rp 42.493.001 = Rp 29.144.446

Rp 29.144.446 Dalam persentase = _____________ x 100% = 40,68%

Rp 71.637.447

Page 83: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

66

Penurunan rentabilitas (1) pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2006

menyebabkan adanya kenaikan sisa hasil usaha sebelum pajak terhadap

pendapatan operasional dari -120% menjadi 61,52%. Dan kenaikan

pendapatan operasional dari 24,54% menjadi 40,68%. Besarnya persentase

rentabilitas (1) ini sudah tergolong baik walaupun pada tahun 2005 sampai

dengan tahun 2006 terjadi penuruna sisa hasil usaha.

Sisa hasil usaha sebelum pajak Rentabilitas (2) = _________________________ x 100%

Total aktiva Rp 3.358.173 2005 = _____________ x 100% = 3,48% Rp 96.633.097 Rp1.522.714 2006 = _____________ x 100% = 0,64% Rp 237.240.234 Rp 3.957.446 2007 = ______________ x 100% = 1,39% Rp 285.074.926

Tabel 18 Data perkembangan rentabilitas (2) Tahun Rentabilitas (2) Perkembangan 2005 3,48% - 2006 0,64% (2,84%) 2007 1,39% 0,75

Sumber: Data diolah

Besarnya rentabilitas (2) secara berturut-turut selama 3 tahun (2005 s.d

2007) adalah sebesar 3,48%, 0,64% dan 1,39%. Ini berarti setiap Rp 1,00

modal dapat menghasilkan keuntungan Rp 0,035, Rp 0,006 dan Rp 0,014.

Page 84: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

67

* Tahun 2005 s.d tahun 2006 terjadi penurunan rentabilitas sebesar -

2,84%. Penurunan ini disebabkan adanya penurunan sisa hasil usaha

yang sangat tajam sebesar -120% dan terdapat kenaikan total aktiva

sebesar 59,27%.

Penurunan Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak = -120%

Rp1.522.714 - Rp 3.358.173 = (Rp 1.835.459)

(Rp 1.835.459) Dalam persentase = ____________ x 100% = -120%

Rp1.522.714

Kenaikan total aktiva = 59,27%

Rp 237.240.234 - Rp 96.633.097 = Rp 140.607.137

Rp 140.607.137 Dalam persentase = _____________ x 100% = 59,27%

Rp 237.240.234

Pada tahun 2006 s.d tahun 2007 terjadi kenaikan rentabilitas (2) sebesar

0,75%. Kenaikan ini terjadi disebabkan karena terdapat kenaikan sisa

hasil usaha sebesar 61,52% dan kenaikan total aktiva sebesar 16,78%.

Kenaikan sisa hasil usaha = 61,52%

Rp 3.957.446 - Rp1.522.714 = Rp 2.434.732

Rp 2.434.732 Dalam persentase = _____________ x 100% = 61,52%

Rp 3.957.446

Kenaikan total aktiva = 16,78%

Rp 285.074.926 - Rp 237.240.234 = Rp 47.834.692

Page 85: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

68

Rp 47.834.692 Dalam persentase = _____________ x 100% = 16,78%

Rp 285.074.926

Penurunan rentabilitas (2) tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 yang

sangat tajam membuat adanya kenaikan sisa hasil usaha yang lumayan

besar terhadap total aktiva. Kenaikan persentase sisa hasil usaha sebelum

pajak tersebut adalah dari -120% menjadi 61,52% dan persentase kenaikan

total aktiva adalah 59,27% dan 16,78%. Besarnya kenaikan persentase

rentabilitas (2) selama 3 tahun sudah tergolong baik karena modal yang

ditanamkan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan

sudah baik.

Beban operasional Rentabilitas (3) = ____________________ x 100%

Pendapatan operasional Rp 28.705.508 2005 = ________________ x 100% = 89,53% Rp 32.063.681 Rp 40.970.287 2006 = _____________ x 100% = 96,42% Rp 42.493.001 Rp 67.680.001 2007 = _____________ x 100% = 94,48% Rp 71.637.447

Page 86: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

69

Tabel 19 Data perkembangan rentabilitas (3) Tahun rentabilitas (3) Perkembangan 2005 89,53% - 2006 96,42% 6,89% 2007 94,48% (1,94%)

Sumber: Data diolah

Besarnya rentabilitas (3) selama 3 tahun adalah 89,53%, 96,42% dan

94,48%. Artinya setiap Rp 1,00 pendapatan tahun 2005 s.d tahun 2007

mempunyai biaya operasional sebesar Rp 0,90, Rp 0,96 dan Rp 0,94.

* Tahun 2005 s.d tahun 2006 mengalami kenaikan rentabilitas sebesar

6,89%. Kenaikan tersebut disebabkan adanya kenaikan beban

operasional sebesar 29,94% dan kenaikan pendapatan operasional

sebesar 25,54%.

Kenaikan beban operasional = 29,94%

Rp 40.970.287 - Rp 28.705.508 = Rp 12.264.779

Rp 12.264.779 Dalam persentase = _____________ x 100% = 29,94%

Rp 40.970.287

Kenaikan Pendapatan Operasional = 25,54%

Rp 42.493.001 - Rp 32.063.681 = Rp 10.429.320

Rp 10.429.320 Dalam persentase = ______________ x 100% = 24,54%

Rp 42.493.001

* Tahun 2006 s.d 2007 terjadi penurunan rentabilitas (3) sebesar -1,94%.

Penurunan rentabilitas ini disebabkan karena adanya kenaikan beban

operasional sebesar 39,46% dan kenaikan pendapatan operasional

sebesar 40,68%.

Page 87: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

70

Kenaikan beban operasional = 39,46%

Rp 67.680.001 - Rp 40.970.287 = Rp 26.709.714

Rp 26.709.714 Dalam persentase = _______________ x 100% = 39,46%

Rp 67.680.001

Kenaikan pendapatan operasional = 40,68%

Rp 71.637.447 - Rp 42.493.001 = Rp 29.144.446

Rp 29.144.446 Dalam persentase = _____________ x 100% = 40,68%

Rp 71.637.447

Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Insan Sadar Usaha, dari tahun

2005 sampai dengan tahun 2007 aspek rentabilitasnya (3) semakin besar

yaitu 89,53%, 96,42% dan 94,48%. Ini menandakan adanya ketidak

efisienan koperasi tersebut. Karena setiap rupiah pendapatan yang terserap

dalam biaya operasional juga tinggi sehingga pendapatan operasional yang

tersedia untuk laba menjadi kecil.

5. Aspek Likuiditas

Digunakan untuk mengukur penyediaan aktiva lancar yang mencukupi

dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.

Tabel 20 Data untuk menghitung aspek likuiditas

Tahun Total volume

pembiayaan diberikan Dana yang diterima 2005 213,305,000 96,633,097 2006 345,450,000 237,240,234 2007 570,700,000 285,074,926

Sumber: RAT KJKS BMT Insan Sadar Usaha

Page 88: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

71

Total Volume Pembiayaan Diberikan

Likuiditas = ______________________________ x 100%

Dana yang diterima Rp 213.305.000 2005 = _____________ x 100% = 220,74% Rp 96.633.097 Rp 345.450.000 2006 = _____________ x 100% = 145,61% Rp 237.240.234 Rp 570.700.000 2007 = _____________ x 100% = 200,19% Rp 285.074.926

Tabel 21 Data perkembangan aspek likuiditas Tahun Likuiditas Perkembangan 2005 220,74% - 2006 145,61% (75,13%) 2007 200,19% 54,58%

Sumber: Data diolah

Tahun 2005 s.d tahun 2006 mengalami penurunan sebesar -75,13%.

Penurunan likuiditas ini karena adanya kenaikan pembiayaan sebesar

38,25% dan kenaikan dana yang diterima sebesar 59,27%.

Kenaikan pembiayaan diberikan = 38,25%

Rp 345.450.000 - Rp 213.305.000 = Rp 132.145.000

Rp 132.145.000 Dalam persentase = ________________ x 100% = 38,25%

Rp 345.450.000

Kenaikan dana yang diterima = 59,27%

Rp 237.240.234 - Rp 96.633.097 = Rp 140.607.137

Page 89: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

72

Rp 140.607.137 Dalam persentase = _____________ x 100% = 59,27%

Rp 237.240.234

Tahun 2006 s. tahun 2007 aspek likuiditas mengalami kenaikan sebesar

54,58%. Ini diakibatkan adanya kenaikan pembiayaan sebesar 39,47% dan

kenaikan dana yang diterima sebesar 16,78%.

Kenaikan pembiayaan yang diberikan = 39,47%

Rp 570.700.000 - Rp 345.450.000 = Rp 225.250.000

Rp 225.250.000 Dalam persentase = ______________ x 100% = 39,47%

Rp 570.700.000

Kenaikan dana yang diterima = 16,78%

Rp 285.074.926 - Rp 237.240.234 = Rp 47.834.692

Rp 47.834.692 Dalam persentase = _____________ x 100% = 16,78%

Rp 285.074.926

Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Insan Sadar Usaha, aspek

likuiditasnya selama 3 tahun berturut-turut (2005 s.d 2007) kurang baik. Ini

disebabkan karena besarnya dana yang diterima tertanam dalam pembiayaan

yang diberikan (nilai likuiditasnya > 90%).

Page 90: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

73

B. Analisis Penilaian Golongan Tingkat Kesehatan Koperasi Syariah

Analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan aspek penilaian

kesehatan keuangan koperasi syariah dengan golongan tingkat kesehatan

keuangan koperasi syariah menurut Surat Keputusan Menteri Koperasi,

Pengusaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor

194/KEP/M/IX/1998. Analisis ini disajikan berdasarkan angka ikhtisar dari

data laporan keuangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Insan Sadar

Usaha dan data pendukung lainnya selama 3 tahun (2005, 2006, 2007).

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penilaian tingkat kesehatan sebagai

berikut:

Page 91: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

74

1. Menghitung nilai kredit dari masing-masing aspek penilaian kesehatan

keuangan koperasi sesuai dengan SK MenKop, Pengusaha kecil dan

Menengah RI No. 194/KEP/M/1998.

Tabel 22 Perhitungan Nilai Kredit Aspek Penilaian Kesehatan

Aspek Tahun Perhitungan Nilai

Kredit Permodalan 2005 P(1) = 32,86% x 5 = 164,3% 100 P(2) = 37,42% x 1 = 37,42% 37,42 2006 P(1) = 25,88% x 5 = 129,4% 100 P(2) = 31,72% x 1 = 31,72% 31,72 2007 P(1) = 28,81% x 5 = 144,05% 100 P(2) = 36,97% x 1 = 36,97% 36,97 Kualitas Aktiva 2005 KAP(1) = 39,79% < 60% 0 Produktif KAP(2) = 69,89% (75-69,89) x 2 = 10,22% 10,22 KAP(3) = 1,72% x 1 1,72 2006 KAP(1) = 56,03% < 60% 0 KAP(2) = 78,01% (100-78,01) x 2 = 43,98% 43,98 KAP(3) = 1,36%x 1 1,36 2007 KAP(1) = 38,93% < 60% 0 KAP(2) = 69,46% (75-69,46) x 2 = 11,08% 11,08 KAP(3) = 1,05% x 1 1,05 Manajemen 2005 1). Permodalan = 5/5 x 100% 100 2). Kualitas aktiva = 3/5 x 100% 60 3). Pengelolaan = 5/5 x 100% 100 4). Rentabilitas = 5/5 x 100% 100 5). Likuiditas = 5/5 x 100% 100 2006 1). Permodalan = 5/5 x 100% 100 2). Kualitas aktiva = 3/5 x 100% 60 3). Pengelolaan = 5/5 x 100% 100 4). Rentabilitas = 5/5 x 100% 100 5). Likuiditas = 5/5 x 100% 100 2007 1). Permodalan = 5/5 x 100% 100 2). Kualitas aktiva = 3/5 x 100% 60 3). Pengelolaan = 5/5 x 100% 100 4). Rentabilitas = 5/5 x 100% 100 5). Likuiditas = 5/5 x 100% 100

Sumber: Data diolah

Page 92: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

75

Tabel 23 Perhitungan Nilai Kredit Aspek Penilaian Kesehatan

Aspek Tahun Perhitungan Nilai

Kredit Rentabilitas (R) 2005 R(1) = 10,47% x 20 = 209,4% 100 R(2) = 3,48% x 10 = 34,8% 34,8 R(3) = 89,53% (100-89,53) x 10 = 104,7% 100 2006 R(1) = 3,58% x 20 = 71,6% 71,6 R(2) = 0,64% x 10 = 6,4% 6,4 R(3) = 96,42% (100-96,42) x 10 = 35,8% 35,8 2007 R(1) = 5,52% x 20 = 110,4% 100 R(2) = 1,39% x 10 = 13,9% 13,9 R(3) = 94,48% (100-94,48) x 10 = 55,2% 55,2 Likuiditas (L) 2005 220,74% > 90% 0 2006 145,61% > 90% 0 2007 200,19% > 90% 0

Sumber: Data diolah

Page 93: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

76

2. Menghitung skor dari aspek penilaian kesehatan keuangan koperasi syariah

dengan rumus:

Skor = Nilai kredit x bobot

Tabel 24 Perhitungan Skor Aspek Penilaian Kesehatan Keuangan Koperasi Aspek Tahun Nilai Kredit x Bobot Skor Permodalan (P) 2005 P(1) = 100 x 10% 10 P(2) = 37,42 x 10% 3,7 2006 P(1) = 100 x 10% 10 P(2) = 31,72 x 10% 3,2 2007 P(1) = 100 x 10% 10 P(2) = 36,97 x 10% 3,7 Kualitas Aktiva 2005 KAP(1) = 0 x 10% 0 Produktif (KAP) KAP(2) = 10,22 x 10% 1,02 KAP(3) = 1,72 x 10% 0,17 2006 KAP(1) = 0 x 10% 0 KAP(2) = 43,98 x 10% 4,4 KAP(3) = 1,36 x 10% 0,14 2007 KAP(1) = 0 x 10% 0 KAP(2) = 11,08 x 10% 1,11 KAP(3) = 1,05 x 10% 0,11 Manajemen 2005 1) Permodalan = 100 x 5% 5 2) Kualitas aktiva = 60 x 5% 3 3) Pengelolaan = 100 x 5% 5 4) Rentabilitas = 100 x 5% 5 5) Likuiditas = 100 x 5% 5 2006 1) Permodalan = 100 x 5% 5 2) Kualitas aktiva = 60 x 5% 3 3) Pengelolaan = 100 x 5% 5 4) Rentabilitas = 100 x 5% 5 5) Likuiditas = 100 x 5% 5 2007 1) Permodalan = 100 x 5% 5 2) Kualitas aktiva = 60 x 5% 3 3) Pengelolaan = 100 x 5% 5 4) Rentabilitas = 100 x 5% 5 5) Likuiditas = 100 x 5% 5

Sumber: Data diolah

Page 94: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

77

Tabel 25 Perhitungan Skor Aspek Penilaian Kesehatan Keuangan Koperasi Aspek Tahun Nilai Kredit x Bobot Skor

Rentabilitas (R) 2005 R(1) = 100 x 5% 5 R(2) = 34,8 x 5% 1,74 R(3) = 100 x 5% 5 2006 R(1) = 71,6 x 5% 3,58 R(2) = 6,4 x 5% 0,32 R(3) = 35,8 x 5% 1,79 2007 R(1) = 100 x 5% 5 R(2) = 13,9 x 5% 0,7 R(3) = 55,2 x 5% 2,76 Likuiditas (L) 2005 0 x 10% 0 2006 0 x 10% 0 2007 0 x 10% 0

Sumber: Data diolah

Page 95: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

78

3. Mencari jumlah skor dengan menjumlahkan masing-masing aspek penilaian

kesehatan keuangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Insan Sadar

Usaha, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 26 Perhitungan Jumlah Skor No Aspek Yang Dinilai Skor 2005 2006 2007 1 Permodalan (P)

- P (1) 10

10.00

10.00 - P (2) 3,7 3,2 3,7

2 Kualitas Aktiva Produktif

- KAP (1) - - - - KAP (2) 1,02 4,4 1,11 - KAP (3) 0,17 0,14 0,11 3 Manajemen - Permodalan 5 5 5 - Kualitas Aktiva 3 3 3 - Pengelolaan 5 5 5 - Rentabilitas 5 5 5 - Likuiditas 5 5 5 4 Rentabilitas - R (1) 5 3,58 5 - R (2) 1,74 0,32 0,7 - R (3) 5 1,79 2,76 5 Likuiditas 0 0 0 Jumlah 49,63 46,43 46,38

Sumber: Data diolah

Page 96: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

79

4. Memasukkan hasil perhitungan ke dalam tabel penilaian kesehatan keuangan

koperasi syariah.

Tabel 27 Tabel Penilaian Kesehatan

No Aspek Komponen Nilai

Kredit Bobot Skor A B C (%) D % F=DxE 2005 2006 2007 2005 2006 2007 E 2005 2006 2007 1 Permodalan (P) - P (1) 32,86 37,42 28,81 100 100 100 10 10 10 10 - P (2) 37,42 31,72 36,97 37,42 31,72 36,97 10 3,7 3,2 3,7 2 Kualitas Aktiva Produktif (KAP) - KAP (1) 39,79 56,03 38,93 0 0 0 10 0 0 0 - KAP (2) 69,89 78,01 69,46 10,22 43,98 11,08 10 1,02 4,4 1,11 - KAP (3) 1,72 1,36 1,05 1,72 1,36 1,05 10 0,17 0,14 0,11 3 Manajemen - Permodalan 5 5 5 100 100 100 5 5 5 5 - Kualitas Aktiva 3 3 3 60 60 60 5 3 3 3 - Pengelolaan 5 5 5 100 100 100 5 5 5 5 - Rentabilitas 5 5 5 100 100 100 5 5 5 5 - Likuiditas 5 5 5 100 100 100 5 5 5 5 4 Rentabilitas - R (1) 10,47 3,58 5,52 100 71,6 100 5 5 3,58 5 - R (2) 3,48 0,64 1,39 34,8 6,4 13,9 5 1,74 0,32 0,7 - R (3) 89,53 96,42 94,48 100 35,8 55,2 5 5 1,79 2,76 5 Likuiditas (L) 220,74 145,61 200,19 0 0 0 10 0 0 0 Jumlah 49,63 46,43 46,38

Sumber: Data diolah

Page 97: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

80

Hasil penelitian selama tiga tahun berturut-turut (2005 s.d 2006),

diperoleh skor sebesar 49,63, 46,43 dan 46,38. Selanjutnya jumlah nilai skor

tingkat kesehatan tersebut dibandingkan dengan kriteria golongan tingkat

kesehatan keuangan koperasi menurut SK. MenKop, Pengusaha Kecil dan

Menengah R I No. 194/KEP/M/IX/1998, dimana tingkat kesehatan digolongkan

menjadi:

Jumlah Skor Predikat ___________ _____________ 81 – 100 Sehat

66 ≤ 80 Cukup Sehat

51 ≤ 65 Kurang Sehat

0 ≤ 50 Tidak Sehat

Melalui hasil perbandingan ini, Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT

Insan Sadar Usaha selama 3 tahun (2005 s.d 2007) tidak ada peningkatan nilai

kesehatan (dari skor 49,63 terus turun menjadi 46,43 dan menjadi 46,38). Ini

menunjukkan bahwa golongan predikatnya selama 3 tahun adalah tidak sehat.

Oleh karena itu dibutuhkan kerja keras dalam menjalankan operasional atau

pengelolaan supaya predikatnya naik atau lebih baik.

Page 98: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

81

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data yang telah dilakukan

selama 3 tahun (2005 s.d 2007) pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT

Insan Sadar Usaha dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Analisis aspek penilaian kesehatan keuangan koperasi syariah.

a. Aspek Permodalan

Analisis aspek permodalan dalam aspek penilaian kesehatan koperasi

syariah terdiri dari dua kesimpulan, yaitu:

1). Aspek Permodalan (1) atau P (1)

Dari modal yang ditanamkan dari keseluruhan aktiva dalam menutupi

modal sendiri dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 tergolong

kurang baik karena tingkat pertumbuhan modal sendiri tidak sama atau

lebih besar dari tingkat pertumbuhan asset (kenaikan modal sendiri

48,26% dan kenaikan total asset 59,27%). Sedangkan untuk tahun

2006 sampai dengan tahun 2007 modal yang ditanamkan dari

keseluruhan aktiva dalam menutupi modal sendiri tergolong baik,

karena tingkat pertumbuhan modal sendiri sama atau lebih besar dari

tingkat pertumbuhan asset (kenaikan modal sendiri 25,26% dan

kenaikan total asset 16,78%).

Page 99: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

82

2). Aspek Permodalan (2)

Pada permodalan (2) dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007

tergolong baik karena tingkat pertumbuhan modal sendiri yang berasal

dari anggota sekurang-kurangnya 10% dari tahun sebelumnya.

Sehingga koperasi tersebut mampu menutup adanya risiko kemacetan

pengembalian pembiayaan karena tidak ada atau kurangnya jaminan.

b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif

1). Aspek Kualitas Aktiva Produktif (1) atau KAP (1)

Besarnya KAP (1) selama 3 tahun (2005 s.d 2007) belum baik, karena

volume pembiayaan pada anggota masih dibawah 60% dari total

pinjaman yang diberikan.

2). Aspek Kualitas Aktiva Produktif (2)

Besarnya KAP (2) selama 3 tahun berturut-turut (2005 s.d 2007) sudah

baik. Karena besarnya kenaikan pembiayaan yang diberikan dapat

menutupi adanya kenaikan pembiayaan macet yang dialami koperasi

yang bersangkutan.

3). Kualitas Aktiva Produktif (3)

Aspek kualitas aktiva produktif (3) bisa disimpulkan kurang baik,

karena besarnya pertumbuhan cadangan risiko tidak mampu menutupi

adanya pembiayaan macet yang dialami koperasi tersebut.

c. Aspek Manajemen

Aspek manajemen yang telah dilakukan Koperasi Jasa Keuangan Syariah

BMT Insan Sadar Usaha selama 3 tahun (2005, 2006, 2007), hampir

Page 100: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

83

semua terlaksana dengan baik sesuai dengan standar yang ada (jumlah

skor tiap tahun mendekati skor 25 yaitu 23).

d. Aspek Rentabilitas

1). Aspek Rentabilitas (1)

Besarnya kenaikan persentase sisa hasil usaha dan pendapatan

operasional sudah baik, walaupun besar nominal sisa hasil usahanya

sedikit. Selain itu, nilai kredit sudah baik yaitu sebesar 100.

2). Aspek Rentabilitas (2)

Penurunan rentabilitas (2) tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 yang

sangat tajam membuat adanya kenaikan sisa hasil usaha yang lumayan

besar terhadap total aktiva. Kenaikan persentase sisa hasil usaha

sebelum pajak tersebut adalah dari -120% menjadi 61,52% dan

persentase kenaikan total aktiva adalah 59,27% dan 16,78%. Besarnya

kenaikan persentase rentabilitas (2) selama 3 tahun sudah tergolong

baik karena modal yang ditanamkan dalam keseluruhan aktiva untuk

menghasilkan keuntungan sudah baik.

3). Rentabilitas (3)

Dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 aspek rentabilitasnya (3)

semakin besar yaitu 89,53%, 96,42% dan 94,48%. Ini menandakan

adanya ketidak efisienan koperasi tersebut. Karena setiap rupiah

pendapatan yang terserap dalam biaya operasional juga tinggi sehingga

pendapatan operasional yang tersedia untuk laba menjadi kecil.

Page 101: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

84

e. Likuiditas

Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Insan Sadar Usaha, aspek

likuiditasnya selama 3 tahun berturut-turut (2005 s.d 2007) kurang baik.

Ini disebabkan karena besarnya dana yang diterima tertanam dalam

pembiayaan yang diberikan (nilai likuiditasnya > 90%).

2. Analisis penilaian golongan tingkat kesehatan

Selama 3 tahun berturut-turut (2005,2006,2007), Koperasi Jasa

Keuangan Syariah BMT Insan Sadar Usaha mengalami penurunan nilai

kesehatan dari skor 49,63 terus turun menjadi 46,43 dan menjadi 46,38. Jadi,

selama 3 tahun tidak ada peningkatan golongan predikatnya yaitu tidak

sehat. Ini menandakan koperasi tersebut tidak atau belum mengutamakan

pelayanan, pemenuhan kebutuhan dan mensejahterakan anggotanya serta

pengelolaan manajemen yang belum atau dalam proses terkendali, sehingga

tingkat kesehatan koperasi tersebut tetap pada posisi tidak sehat.

Page 102: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

85

B. Keterbatasan

Meskipun kita ketahui bahwa analisis laporan keuangan koperasi syariah

sangat penting untuk diterapkan, namun ada beberapa keterbatasan yang

menghambat para analis untuk dapat membuat kesimpulan dengan cepat dan

baik. Begitu juga dengan penilaian ini, ada banyak keterbatasan yang harus

dialami. Beberapa diantaranya:

1. Laporan keuangan yang diperoleh dalam penelitian ini, dianggap sebagai

data laporan keuangan yang sesungguhnya. Dikarenakan sulit mencari data

keuangan sesungguhnya pada tahun 2005 karena pada tahun tersebut

terjadi kekacauan pengelolaan di dalam tubuh Koperasi Jasa Keuangan

Syariah BMT Insan Sadar Usaha sehingga pembukuan yang dilakukan

pada tahun tersebut sedikit kacau, kemungkinan juga ada data laporan

keuangan yang salah. Yang dimaksud kekacauan disini adalah ada seorang

karyawan yang membawa uang nasabah dan tidak dimasukkan dalam

pembukuan koperasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

kemungkinan laporan keuangannya tidak sepenuhnya benar.

2. Analis sulit mencari data sesungguhnya tentang cadangan penghapusan

pembiayaan sama atau lebih besar dari tahunan pembiayaan macet yang

terjadi sesungguhnya di koperasi syariah selama 3 tahun

(2005,2006,2007).

3. Tidak adanya tolok ukur rasio standar untuk koperasi syariah sebagai acuan

atau perbandingan, maka analis menggunakan rasio standar yang

digunakan untuk koperasi simpan pinjam. Oleh karena itu analis sulit

Page 103: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

86

mengatakan bahwa suatu rasio tertentu adalah baik sedangkan yang

lainnya kurang baik.

C. Saran

1. Untuk memperbaiki aspek kualitas aktiva produktif, sebaiknya koperasi

yang bersangkutan memiliki ketentuan kualitas asset, terutama tentang

pemberian pembiayaan lancar kepada anggota minimal 10% dari

pembiayaan yang diberikan.

2. Untuk memperbaiki aspek rentabilitas, hendaklah koperasi yang

bersangkutan tetap terkonsentrasi untuk memiliki ketentuan rentabilitas

yang mengatur tentang pengelolaan dana cadangan penghapusan piutang

atau cadangan risiko untuk menutupi kerugian yang diperkirakan karena

macet.

3. Sebaiknya koperasi syariah tetap mempertahankan aspek permodalannya

dari segi peningkatan minimal 10% dari simpanan anggota

4. Untuk memperbaiki aspek kualitas aktiva produktif, hendaknya koperasi

syariah dapat menjalankan dengan sebaik-baiknya mengenai pembiayaan

macet, pembiayaan kurang lancar, dan pembiayaan yang diragukan dan

yang terjadi sesungguhnya pada koperasi syariah.

5. Untuk memperbaiki pembukuan, hendaknya Koperasi Jasa Keuangan

Syariah BMT Insan Sadar Usaha menyusun laporan keuangannya secara

lebih rinci dan lengkap sesuai yang tertuang pada Surat Keputusan Menteri

Koperasi, Usaha Kecil Menengah Nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004

Page 104: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

87

tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan

Syariah.

6. Untuk meningkatkan predikat tingkat golongan kesehatan, sebaiknya

pengelola koperasi syariah lebih serius untuk meningkatkan kinerjanya,

khususnya mengutamakan pelayanan, pemenuhan kebutuhan dan

mensejahterakan anggotanya serta pengelolaan manajemen yang lebih

baik.

Page 105: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

88

DAFTAR PUSTAKA Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia,

Surat Keputusan Nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah.

Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah, Surat Keputusan Nomor

194/KEP/M/IX/1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2003. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:

Penerbit Salemba Empat. Sofie. 2005. Merumuskan Tujuan Laporan Keuangan Bank Syariah. Media

Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi. Vol. 5, No. 1. hal. 25 – 39. Datien Eriska Utami. 2006. Analisis Kinerja Keuangan dan Pengelolaan

Internal BMT. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 5, No. 1. hal. 97 – 114.

Munawir. 1997. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Liberty. Harahap. 2004. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Pustaka

Quantum. Warsidi dan Bambang Agus Pramuka. 2002. Evaluasi Kegunaan Rasio

Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba di Masa Yang Akan Datang. Tesis. Program Pasca Sarjana. Ubiversitas Gajah Mada.

Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Insan Sadar Usaha. Rapat Anggota

Tahunan 2005. Yogyakarta: Maret 2006 Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Insan Sadar Usaha. Rapat Anggota

Tahunan 2006. Yogyakarta: Maret 2007 Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Insan Sadar Usaha. Rapat Anggota

Tahunan 2007. Yogyakarta: Maret 2008 Utary Maharani Barus. 2005. Sistem Bagi Hasil Pada Bank Syariah Dalam

Rangka Menghilangkan Riba Dalam Muamalat. Universitas Sumatera Utara. Karya Ilmiah.

Page 106: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

89

Lampiran I

DAFTAR PERTANYAAN I. Sejarah Berdirinya Koperasi

1. Apa nama koperasi syariah ini? 2. Kapan koperasi syariah ini berdiri? 3. Siapakah pendiri koperasi ini? 4. Bagaimanakah cara pendirian koperasi syariah ini? 5. Dimana lokasi koperasi sayaiah ini? 6. Adakah alasan mendirikan koperasi ini?

II. Struktur Organisasi

7. Bagaimana struktur organisasi koperasi saat ini? 8. Berapa jumlah anggota dan karyawan koperasi ini? 9. Apakah koperasi ini sudah berbadan hukum? 10. Apa syarat menjadi anggota koperasi ini?

III. Sumber Modal Koperasi

11. Berapa dan darimana modal koperasi yang diperoleh dari tahun 2005 s.d tahun 2007?

12. Bila dari anggota, bentuknya apa saja dan berapa besarnya? 13. Bila dari luar, dari instansi mana dan berapa besarnya? 14. Jenis pembiayaan apa saja yang diberikan dan bagaimana syaratnya? 15. Berapa rata-rata pembiayaan yang diberikan dan bagaimana system

anggarannya. 16. Bagaimana prosedur pembiayaan dan pengembalian pembiayaan? 17. Berapa besar bagi hasil dan bagaimana dasar penetapan bagi hasilnya? 18. Apakah besarnya pembiayaan disesuaikan dengan besarnya simpanan

angggota? IV. Sistem Akuntansi Koperasi

19. Bagaimana pengelolaan usaha koperasi syariah? 20. Apakah koperasi menerima pembinaan usaha? 21. Apakah segi permodalan mengalami perkembangan dan bagaimana

perkembangannya. 22. Berapa rasio keuangan koperasi dari tahun 2005 s.d tahun 2007? 23. Berapa total volume usaha dari tahun 2005 s.d tahun 2007? 24. Berapakah SHU (Sisa Hasil Usaha) yang berhasil dicapai? 25. Bagaimana pembagian SHU nya? 26. Bagaimana bentuk dan penyajian laporan keuangannya? 27. Bagaimana hasil audit laporan keuangan tahun 2005 s.d tahun 2007? 28. Siapakah yang berhak melakukan penilaian kesehatan koperasi syariah dan

syarat-syarat menjadi petugas penilai kesehatan? 29. Sanksi-sanksi apakah yang dikenakan apabila koperasi syariah tidak

menyampaikan laporan berkala dan laporan tahunan?

Page 107: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

90

30. Apakah dalam KJKS ini memiliki rencana kerja, baik dari penghimpunan maupun pemberian pembiayaan dana? (selama satu tahun)

Page 108: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

91

Lampiran II

Tabel L.1 Aspek Manajemen Yang Dinilai

No Aspek Keterangan 2005 2006 2007 P N P N P N 1 Permodalan a Tingkat pertumbuhan modal sendiri sama atau √ √ √ lebih besar dari tingkat pertumbuhan asset. b Tingkat pertumbuhan modal sendiri yang berasal √ √ √ dari anggota sekurang-kurangnya sebesar 10% dibanding tahun sebelumnya. c Penyisihan cadangan dari SHU sama atau lebih √ √ √ besar dari seperempat SHU tahun berjalan. d Simpanan (Tabungan Koperasi dan Simpanan √ √ √ Berjangka Koperasi) meningkat minimal 10% dari tahun sebelumnya e Investasi harta tetap dan inventaris serta biaya √ √ √ ekspansi perkantoran dibiayai dengan modal sendiri. 2 Kualitas Asset a Pembiayaan lancar minimal sebesar 90% dari √ √ √ pembiayaan yang diberikan. b Setiap pinjaman yang diberikan didukung √ √ √ dengan agunan yang nilainya sama atau lebih besar dari pinjaman yang diberikan. c Dana cadangan penghapusan pembiayaan sama √ √ √ atau lebih besar dari tahunan pinjaman macet. d Pembiayaan macet tahun lalu dapat ditarik √ √ √ sekurang-kurangnya sepersepuluh. e Koperasi senantiasa memantau agar prosedur √ √ √ pembiayaan dilaksanakan dengan baik. 3 Pengelolaan

a Memiliki rencana kerja jangka pendek √ √ √ (tahunan) yang meliputi: - penghimpunan simpanan dan pemberian pembiayaan - pendanaan - pendapatan dan biaya - personil b Memiliki bagan organisasi yang memuat secara √ √ √ jelas garis wewenang dan tanggung jawab setiap unit kerja dan disiplin kerja. c Mempunyai system dan prosedur tertulis √ √ √ mengenai pengendalian intern tentang pengamanan asset koperasi yang mencakup kas, harta tetap dan harta likuid lainnya. d Memiliki program pendidikan dan latihan bagi √ √ √ pegawai dan anggota.

Page 109: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN ... · laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah

92

Lanjutan e Memiliki kebijakan tertulis yang mengatur bahwa √ √ √ pengurus dan pegawai tidak diperbolehkan memanfaatkan posisi dan kedudukannya untuk kepentingan pribadi. 4 Rentabilitas a Memiliki ketentuan tentang penyisihan √ √ √ penghapusan piutang / cadangan risiko untuk menutup kerugian yang diperkirakan karena macet. b Memiliki ketentuan bahwa semua pengeluaran / √ √ √ biaya harus didukung dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggung jawabkan. c Memiliki ketentuan tidak akan memberikan √ √ √ pembiayaan yang bersifat spekulatif, yaitu pembiayaan yang menghasilkan keuntungan tinggi tetapi berisiko tinggi. d Memiliki ketentuan mengenai pembatasan √ √ √ pemberian pinjaman kepada anggota baru. e Dalam pemberian pembiayaan, koperasi lebih √ √ √ menitik beratkan atas kemampuan peminjam untuk mengembalikan pembiayaannya dari pada tersedianya agunan. 5 Likuiditas a Memiliki kebijakan tertulis mengenai √ √ √ pengendalian likuiditas. b Memiliki fasilitas pinjaman yang akan diterima √ √ √ dari lembaga lain untuk menjaga likuiditasnya. c Memiliki pedoman administrasi yang efektif √ √ √ untuk memantau kewajiban yang jatuh tempo. d Memiliki ketentuan yang mengatur hubungan √ √ √ antara jumlah pemberian pembiayaan dengan jumlah dana yang ada.

Sumber: Data diolah