analisis rasio keuangan terhadap pertumbuhan …

15
24 ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PT. JATIM PETROLEUM TRANSPORT SURABAYA Shabrina Alyani, Cholifah, Enny Istanti Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya [email protected] ABSTRAK Pertumbuhan laba merupakan suatu indikasi bahwa terjadi perubahan kondisi ekonomi dalam perusahaan, yaitu perubahan kearah yang lebih baik apabila perusahaan tersebut mendapatkan laba dan akan menjadi negatif apabila suatu perusahaan rugi, karena tujuan utama perusahaan adalah menghasilkan laba yang maksimal. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa jauh analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai dan mengukur pertumbuhan laba pada perusahaan. Sampel yang digunakan adalah PT. Jatim Petroleum Transport, Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio keuangan yang meliputi Operating Profit Margin (OPM) dan Basic Earning Power (BEP) memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan PT. Jatim Petroleum Transport, Surabaya Kata kunci: OPM, GPM, BEP, Pertumbuhan Laba ABSTRACT Profit Growth is an indication that the occurrence of the changes of economic condition in the company that is the changes to a better direction if the company makes profit and it will become negative if the compay loss since the primary goal of the company is to make maximal profit. The purpose of this research is to find out how far the analysis of financial ratio can ce used to assess and measure the profit growth in the company. The sampel is PT. Jatim Petroleum Transport, Surabaya. The result of the research shows that financial ratio which includes Operating Profit Margin (OPM) and Basic Earning Power (BEP) has an influence on profit growth of earnings on PT. Jatim Petroleum Transport, Surabaya. Keywords: OPM, GPM, BEP, Profit Growth PENDAHULUAN Semakin berkembang pesatnya dunia bisnis dalam bidang transportasi pengiriman barang baik dalam area domestik Indonesia, import, maupun export, menyebabkan semakin banyaknya perusahaan baru muncul bergerak dalam bidang tersebut. Bidang usaha transportasi dianggap semakin banyak orang

Upload: others

Post on 15-Nov-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

24

ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN

LABA PADA PT. JATIM PETROLEUM TRANSPORT

SURABAYA

Shabrina Alyani, Cholifah, Enny Istanti

Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

[email protected]

ABSTRAK

Pertumbuhan laba merupakan suatu indikasi bahwa terjadi perubahan

kondisi ekonomi dalam perusahaan, yaitu perubahan kearah yang lebih baik

apabila perusahaan tersebut mendapatkan laba dan akan menjadi negatif apabila

suatu perusahaan rugi, karena tujuan utama perusahaan adalah menghasilkan laba

yang maksimal. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa jauh analisis

rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai dan mengukur pertumbuhan laba

pada perusahaan. Sampel yang digunakan adalah PT. Jatim Petroleum Transport,

Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio keuangan yang meliputi

Operating Profit Margin (OPM) dan Basic Earning Power (BEP) memiliki

pengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan PT. Jatim Petroleum

Transport, Surabaya

Kata kunci: OPM, GPM, BEP, Pertumbuhan Laba

ABSTRACT

Profit Growth is an indication that the occurrence of the changes of

economic condition in the company that is the changes to a better direction if the

company makes profit and it will become negative if the compay loss since the

primary goal of the company is to make maximal profit. The purpose of this

research is to find out how far the analysis of financial ratio can ce used to assess

and measure the profit growth in the company. The sampel is PT. Jatim

Petroleum Transport, Surabaya. The result of the research shows that financial

ratio which includes Operating Profit Margin (OPM) and Basic Earning Power

(BEP) has an influence on profit growth of earnings on PT. Jatim Petroleum

Transport, Surabaya.

Keywords: OPM, GPM, BEP, Profit Growth

PENDAHULUAN

Semakin berkembang pesatnya dunia bisnis dalam bidang transportasi

pengiriman barang baik dalam area domestik Indonesia, import, maupun export,

menyebabkan semakin banyaknya perusahaan baru muncul bergerak dalam

bidang tersebut. Bidang usaha transportasi dianggap semakin banyak orang

Page 2: ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

25

menjadi perusahaan yang menjanjikan keuntungan tinggi jika dijalankan dengan

manejemen yang baik. Setiap perusahaan harus meningkatkan daya saingnya baik

terhadap usaha sejenis maupun secara keseluruhan agar tetap bertahan ditengah

persaingan yang ketat. Hal ini mendorong perusahaan untuk beroperasi seefektif

dan seefisiensi mungkin. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu melakukan

perkembangan positif di dalam perusahaan sehingga perusahaan selalu berupaya

memperbaiki dengan perencanaan strategi yang baik. Perencanaan strategi yang

baik juga menjadi salah satu faktor dalam menghasilkan laba semaksimal

mungkin. Pada umunya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk

memperoleh laba yang maksimal sehingga nantinya dapat meningkatkan

kesejahteraan dari para pemegang saham. Oleh karena itu manejemen keuangan

memiliki pengaruh yang sangat signifikan bagi perusahaan dan seorang manajer

keuangan dituntut untuk dapat menjalankan manajemen keuangan dengan baik.

Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat melaksanakan kegiatan operasional

perusahaan dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu, perusahaan juga

memerlukan analisis terhadap laporan keuangan untuk mengetahui seberapa

efisien perusahaan dalam memaksimalkan sumber daya yang dimiliki untuk

memperoleh laba yang diinginkan.

Sudana (2009:27) Operating profit margin adalah rasio ini mengukur

kemampuan untuk menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak dengan penjualan

yang dicapai perusahaan. Rasio ini menunjukkan efisiensi bagian produksi,

personalia, serta pemasaran dalam menghasilkan laba”. “Menurut Syamsuddin

(2009) Operating profit margin adalah perbandingan antara laba usaha dan juga

penjualan. Manfaat Operating Profit Margin Menurut Syamsuddin (2009),

sebagai alat untuk menggambarkan persentase pure profit yang diterima atas

setiap penjualan yang dilakukan”. Menurut Syamsuddin (2009), Gross Profit

Margin adalah persentase laba kotor dibandingkan dengan penjualan. Semakin

besar gross profit margin akan semakin baik keadaan operasi pada perusahaan,

disebabkan karena hal tersebut menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relatif

lebih rendah dibandingkan dengan penjualan. Demikian juga sebaliknya, semakin

rendah gross profit margin akan semakin kurang baik operasi pada perusahaan”.

Page 3: ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

26

Kasmir (2014:327), Gross Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk

mengetahui persentase laba dari kegiatan usaha yang bersangkutan setelah

dikurangi biaya-biaya”. Manfaat Gross Profit Margin menurut Lyn dan Aileen

(2008), adalah sebagai alat bantu untuk menjelaskan berapa Gross Profit Margin

atau laba kotor yang diterima perusahaan selama periode tertentu. Dimana margin

laba kotor memperlihatkan hubungan antara penjualan dan beban pokok

penjualan.

“Menurut Sudana (2009:27), Basic Earning Power adalah rasio yang

mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba sebelum bunga dan

pajak dengan menghasilkan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Dengan kata

lain rasio ini mencerminkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan seluruh investasi

yang telah dilakukan perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif

dan efisien pengelolaan seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan untuk

menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak”. Menurut Sawir (2009:19), Basic

Earning Power adalah perbandingan laba sebelum pajak terhadap total asset.

Basic Earning Power mengindikasikan seberapa besar kemampuan asset yang

dimiliki untuk menghasilkan tingkat pengembalian atau pendapatan atau dengan

kata lain Basic Earning Power menunjukkan kemampuan total asset dalam

menghasilkan laba”. Manfaat Basic Earning Power menurut Sawir (2009), adalah

sebagai alat bantu untuk mengindikasikan seberapa besar kemampuan aset

perusahaan dalam menghasilkan laba”. Basic Earning Power bermanfaat untuk

mengukur efektifitas perusahaan didalam memanfaatkan sumber daya yang

menunjukkan pada kemampuan total aset dalam menghasilkan laba bagi

perusahaan. Pertumbuhan Laba adalah salah satu rasio pertumbuhan yang dapat

digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. “Menurut Harahap (2011),

Pertumbuhan Laba adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan

meningkatkan laba bersih periode tertentu dengan periode sebelumnya”.

Pertumbuhan laba merupakan selisih laba bersih periode tertentu dengan periode

sebelumnya dibagi dengan laba bersih periode sebelumnya (Harahap, 2011).

Page 4: ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

27

Hanafi dan Halim (2015), Pertumbuhan Laba dipengaruhi faktor-faktor

sebagai berikut:

1. Besarnya Perusahaan, semakin besar perusahaan maka pertumbuhan laba yang

diharapkan semakin tinggi.

2. Tingkat Leverage, bila perusahaan memiliki hutang yang tinggi maka manajer

cenderung memanipulasi laba sehingga dapat mengurangi kecepatan

pertumbuhan laba.

3. Umur Perusahaan, perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman

dalam meningkatkan laba sehingg kecepatannya masih rendah.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh analisis rasio

keuangan dapat digunakan sebagai alat untuk menilai dan mengukur pertumbuhan

laba perusahaan PT. Jatim Petroleum Transport Surabaya. Research Question

dalam penelitian ini sebagai berikut:

Main Research Question: Seberapa jauh analisis rasio keuangan dapat digunakan

untuk menilai dan mengukur pertumbuhan laba perusahaan PT. Jatim Petroleum

Transport Surabaya?

Mini Research Question:

a. Apakah perusahaan mampu meminimalkan biaya operasional yang

dikeluarkan?

b. Seberapa besar kemampuan perusahaan dalam melakukan penjualan?

c. Seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan?

d. Seberapa besar efisiensi perusahaan dalam penggunaan aset atau aktiva yang

dimiliki perusahaan untuk memperoleh laba?

Model Analisis:

Kinerja keuangan adalah gambaran dari baik buruknya kondisi dan posisi

keuangan suatu perusahaan. Analisis yang digunakan untuk menilai dan

mengukur pertumbuhan laba adalah analisis rasio keuangan. Dalam penelitian ini

analisis rasio yang digunakan adalah rasio profitabilitas.

Page 5: ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

28

Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan atau laba. Rasio profitabilits yang digunakan adalah

1. Analisis Operating Profit Margin (OPM)

2. Analisis Gross Profit Margin (GPM)

3. Analisis Basic Earning Power (BEP)

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif

dimana penelitian ini menjelaskan tentang kinerja keuangan perusahaan dalam

pertumbuhan laba dengan menggunakan teknik analisis rasio keuangan. Populasi

Sasaran adalah populasi yang digunakan untuk menjadi sasaran penelitian. Dalam

melalukan penelitian ini populasi yang digunakan adalah laporan keuangan PT.

Jatim Petroleum Transport periode 2014-2015. Sampel merupakan bagian dari

populasi yang diambil dengan cara tertentu sebagaimana yang ditetapkan oleh

peneliti. Adapaun jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data

sekunder dimana data yang diperoleh secara tidak langsung. Adapun data yang

diperoleh berupa data kualitatif dan kuantitatif.

a. Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang berbentuk penjelasan yang meliputi

bagian-bagian gambaran perusahaan

b. Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka antara lain neraca dan

laporan laba rugi bulanan PT. Jatim Petroleum Transport, Suabaya periode

2014-2015.

Sumber data penelitian ini berasal dari laporan keuangan bulanan

perusahaan PT. Jatim Petroleum Transport, Surabaya keuangan periode 2014

sampai 2015. Pembahasan Batasan Masalah dalam penelitian ini bertujuan untuk

membatasi pembahasan pada pokok permasalahan penelitian saja. Ruang lingkup

menentukan konsep utama dari permasalahan sehingga masalah-masalah dalam

penelitian dapat dimengerti dengan mudah dan baik maka penulis membahas

masalah Analisis Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada PT. Jatim

Page 6: ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

29

Petroleum Transport Surabaya. Dalam penelitian ini, peneliti berasumsi bahwa

rasio Operating Profit Margin memiliki pengaruh besar terhadap kenaikan atau

penurunan Pertumbuhan Laba pada PT. Jatim Petroleum Transport Surabaya.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis rasio keuangan

dimana rasio keuangan yang digunakan adalah Rasio Profitabilitas. Adapun rasio

yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Operating Profit Margin (OPM)

2. Gross Profit Margin (GPM)

3. Basic Earning Power (BEP)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Operating Profit Margin adalah rasio yang menjelaskan nilai selisih antara

laba bersih yang diterima dengan penjualan usaha yang telah dicapai perusahaan.

Dengan Operating Profit Margin perusahaan dapat mengetahui detail laba yang

dicapai selama periode penjualan yang telah ditentukan dengan mengabaikan

kewajiban-kewajiban seperti pembayaran bunga dan pajak. Pengukuran rasio ini

dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Operating Profit Margin = Earning Before Interest and Taxes

Sales

Page 7: ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

30

Tabel 1

Tingkat Operating Profit Margin (OPM) PT. Jatim Petroleum Transport,

Surabaya periode Tahun 2014 – 2015.

Sumber: Peneliti (2017)

Secara keseluruhan rasio Operating Profit Margin mengalami peningkatan

dan kenaikan yang tidak stabil. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap

pertumbuhan laba. Jika rasio Operating Profit Margin meningkat atau stabil maka

pertumbuhan laba pada perusahaan juga stabil. Dan begitu sebaliknya, jika rasio

Operating Profit Margin menurun atau tidak stabil maka pertumbuhan laba pada

perusahaan tidak stabil. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi ketidakstabilan rasio Operating Profit Margin adalah volume

Tahun Bulan Penjualan (Rp)

Laba Bersih

Sebelum

Pajak/EBIT (Rp)

OPM Persentase

a b c = b/a

2014

Januari 21,209,810,000 4,946,370,000 0.233 23.32%

Februari 10,113,270,000 1,948,190,000 0.193 19.26%

Maret 18,913,680,000 4,029,410,000 0.213 21.30%

April 15,567,720,000 4,085,960,000 0.262 26.25%

Mei 19,184,140,000 4,093,300,000 0.213 21.34%

Juni 16,752,000,000 (214,000,000) -0.013 -1.28%

Juli 17,042,010,000 711,620,000 0.042 4.18%

Agustus 22,222,010,000 3,687,610,000 0.166 16.59%

September 21,147,420,000 2,012,730,000 0.095 9.52%

Oktober 21,258,750,000 3,645,100,000 0.171 17.15%

November 19,522,780,000 830,860,000 0.043 4.26%

Desember 23,007,860,000 2,533,720,000 0.110 11.01%

2015

Januari 23,267,010,000 (436,040,000) -0.019 -1.87%

Februari 17,330,480,000 (272,740,000) -0.016 -1.57%

Maret 15,601,260,000 (3,411,970,000) -0.219 -21.87%

April 22,634,430,000 3,917,920,000 0.173 17.31%

Mei 15,086,360,000 (1,856,090,000) -0.123 -12.30%

Juni 12,885,390,000 (809,720,000) -0.063 -6.28%

Juli 14,295,420,000 (866,880,000) -0.061 -6.06%

Agustus 13,259,926,921 1,810,042,426 0.137 13.65%

September 15,180,082,198 (908,599,154) -0.060 -5.99%

Oktober 19,694,020,000 (1,766,470,000) -0.090 -8.97%

November 21,165,830,000 2,525,935,000 0.119 11.93%

Desember 20,111,250,000 4,706,165,000 0.234 23.40%

Page 8: ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

31

penjualan, biaya harga pokok penjualan yang fluktuatif, dan biaya operasional

perusahaan yang fluktuatif.

Gross Profit Margin (GPM)

Pengukuran rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Gross Profit Margin = Gross Profit

Sales

Tabel 2

Tingkat Gross Profit Margin (GPM) PT. Jatim Petroleum Transport,

Surabaya periode Tahun 2014 – 2015.

Tahun Bulan Penjualan (Rp) HPP (Rp) GPM

Persentase

A b c = (a-b)/a

2014

Januari 21,209,810,000 17,268,530,000 0.186 18.58%

Februari 10,113,270,000 7,560,500,000 0.252 25.24%

Maret 18,913,680,000 14,254,620,000 0.246 24.63%

April 15,567,720,000 11,178,030,000 0.282 28.20%

Mei 19,184,140,000 14,359,900,000 0.251 25.15%

Juni 16,752,000,000 13,878,000,000 0.172 17.16%

Juli 17,042,010,000 12,735,300,000 0.253 25.27%

Agustus 22,222,010,000 15,841,570,000 0.287 28.71%

September 21,147,420,000 15,897,820,000 0.248 24.82%

Oktober 21,258,750,000 17,646,420,000 0.170 16.99%

November 19,522,780,000 14,902,590,000 0.237 23.67%

Desember 23,007,860,000 16,619,490,000 0.278 27.77%

2015

Januari 23,267,010,000 20,139,120,000 0.134 13.44%

Februari 17,330,480,000 13,918,670,000 0.197 19.69%

Maret 15,601,260,000 15,411,390,000 0.012 1.22%

April 22,634,430,000 15,135,670,000 0.331 33.13%

Mei 15,086,360,000 15,092,760,000 0.000 -0.04%

Juni 12,885,390,000 12,158,950,000 0.056 5.64%

Juli 14,295,420,000 13,684,850,000 0.043 4.27%

Agustus 13,259,926,921 10,097,356,879 0.239 23.85%

September 15,180,082,198 14,932,508,182 0.016 1.63%

Oktober 19,694,020,000 11,757,380,000 0.403 40.30%

November 21,165,830,000 17,810,040,000 0.159 15.85%

Desember 20,111,250,000 14,320,830,000 0.288 28.79%

Sumber : Peneliti (2017)

Page 9: ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

32

Secara keseluruhan perolehan laba kotor atau rasio Gross Profit Margin

pada PT. Jatim Petroleum Transport Surabaya selama tahun 2014-2015

mengalami kenaikan dan penurunan yang bervariasi. Hal tersebut dikarenakan

tingkat volume penjualan dan biaya harga pokok penjualan yang berbeda pada

setiap penjualan yang dilakukan.

Basic Earning Power (BEP)

Basic Earning Power = Earning Before Interest and Taxes

Total Assets

Tabel 3

Tingkat Basic Earning Power (BEP) PT. Jatim Petroleum Transport,

Surabaya periode Tahun 2014 – 2015.

Tahun Bulan

Laba Bersih

Sebelum

Pajak/EBIT (Rp)

Total Aktiva

(Rp) BEP

Persentase

a b c = a/b

2014

Januari 4,946,370,000 85,533,835,253 0.058 5.78%

Februari 1,948,190,000 51,340,937,081 0.038 3.79%

Maret 4,029,410,000 52,035,422,641 0.077 7.74%

April 4,085,960,000 53,322,429,715 0.077 7.66%

Mei 4,093,300,000 54,573,789,050 0.075 7.50%

Juni (214,000,000) 64,461,127,211 -0.003 -0.33%

Juli 711,620,000 67,080,968,777 0.011 1.06%

Agustus 3,687,610,000 79,787,494,494 0.046 4.62%

September 2,012,730,000 79,834,740,010 0.025 2.52%

Oktober 3,645,100,000 72,954,890,379 0.050 5.00%

November 830,860,000 60,877,359,413 0.014 1.36%

Desember 2,533,720,000 63,251,605,155 0.040 5.15%

2015

Januari (436,040,000) 66,186,784,234 -0.007 -0.66%

Februari (272,740,000) 107,687,066,703 -0.003 -0.25%

Maret (3,411,970,000) 103,886,940,382 -0.033 -3.28%

April 3,917,920,000 154,132,766,736 0.025 2.54%

Mei (1,856,090,000) 173,368,207,813 -0.011 -1.07%

Juni (809,720,000) 165,432,250,163 -0.005 -0.49%

Juli (866,880,000) 164,752,044,070 -0.005 -0.53%

Agustus 1,810,042,426 165,838,960,042 0.011 1.09%

September (908,599,154) 166,833,098,703 -0.005 -0.54%

Oktober (1,766,470,000) 167,461,349,976 -0.011 -1.05%

November 2,525,935,000 168,213,551,784 0.015 1.50%

Desember 4,706,165,000 120,610,789,719 0.039 2.78%

Sumber : Peneliti (2017)

Page 10: ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

33

Secara keseluruhan rasio Basic Earning Power pada PT. Jatim Petroleum

Transport Surabaya kurang bagus atau tidak stabil. Hal-hal yang memperngaruhi

adalah kurang efisien dan efektifi manajemen perusahaan dalam pengelolaan aset

yang dimilikinya.

Pertumbuhan Laba Pada PT. Jatim Petroleum Transport Surabaya 2014-

2015

Pertumbuhan Laba (Y) = Yt – Yit-n X 100

Yit-n

Tabel 4

Tingkat Pertumbuhan Laba PT. Jatim Petroleum Transport, Surabaya

periode Tahun 2014 – 2015.

Tahun Bulan Laba Bersih Sebelum

Pajak/EBIT (Rp)

Petumbuhan

Laba Persentase

2013 Desember 4,758,500,000 - -

2014

Januari 4,946,370,000 0.040 3.95%

Februari 1,948,190,000 -0.606 -60.61%

Maret 4,029,410,000 1.068 106.83%

April 4,085,960,000 0.014 1.40%

Mei 4,093,300,000 0.002 0.18%

Juni -214,000,000 -1.052 -105.23%

Juli 711,620,000 -4.325 -432.53%

Agustus 3,687,610,000 4.182 418.20%

September 2,012,730,000 -0.454 -45.42%

Oktober 3,645,100,000 0.811 81.10%

November 830,860,000 -0.772 -77.21%

Desember 2,533,720,000 2.050 204.95%

2015

Januari -436,040,000 -1.172 -117.21%

Februari -272,740,000 -0.375 -37.45%

Maret -3,411,970,000 11.510 -1150.99%

April 3,917,920,000 -2.148 -214.83%

Mei -1,856,090,000 -1.474 -147.37%

Juni -809,720,000 -0.564 -56.37%

Juli -866,880,000 0.071 7.06%

Agustus 1,810,042,426 -3.088 -308.80%

September -908,599,154 -1.502 -150.20%

Oktober -1,766,470,000 0.944 94.42%

November 2,525,935,000 -2.430 -242.99%

Desember 4,706,165,000 0.863 86.31%

Sumber : Peneliti (2017)

Page 11: ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

34

Pertumbuhan laba adalah yang menunjukkan kemampuan perusahaan

meningkatkan laba bersih per bulan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Secara keseluruhan Pertumbuhan laba pada PT. Jatim Petroleum Transport

Surabaya terbilang tidak stabil atau kurang bagus. Beberapa faktor yang menjadi

pengaruh pertumbuhan laba adalah sebagai berikut

1. Volume penjualan

2. Biaya harga pokok penjualan yang fluktuatif

3. Tingginya biaya operasional perusahaan

4. Kurang efektif dan efisiensi dalam pengelolaan aktiva perusahaan.

Interprestasi

Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba. Akan

tetapi laba yang lebih besar belum merupakan alat ukut perusahaan telah bekerja

efisien. Efisien dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh

dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Oleh sebab itu,

setiap perusahaan diharapkan mampu memperoleh laba yang maksimal. Laba

yang diperoleh perusahaan untuk tahun yang akan datang tidak dapat dipastikan,

bisa terjadi naik untuk tahun ini dan dapat juga turun untuk tahun berikutnya.

Salah satu jenis analisis yang dapat digunakan untuk menentukkan pertumbuhan

laba adalah analisis fundamental. Analisis fundamental merupakan analisis yang

berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diketahui

bahwa rasio Operating Profit Margin dan Basic Earning Power berpengaruh

besar terhadap pertumbuhan laba pada PT. Jatim Petroleum Transport Surabaya.

Sedangkan untuk rasio Gross Profit Margin memiliki pengaruh yang kecil. Dalam

rasio Operating Profit Margin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba bersih setelah dikurangi biaya harga pokok penjualan dan

biaya operasional. Semakin tinggi rasio Operating Profit Margin, menunjukkan

semakin baik kondisi perusahaan dalam menekan biaya operasional yang ada.

Dan sesuai hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan belum mampu

menekan biaya operasional yang harus dikeluarkan, sehingga rasio OPM

cenderung tidak stabil bahkan terdapat 9 data dengan hasil negatif. Jika Operating

Page 12: ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

35

Profit Margin atau laba bersih sebelum pajak yang diterima rendah atau bahkan

cenderung negatif maka sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan laba

perusahaan. Rasio Gross Profit Margin digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba kotor dengan penjualan yang dilakukan

perusahaan. Sesuai dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio GPM

terbilang bagus hanya saja nilai kenaikan atau penurunannya tidak bisa di prediksi

artinya nilai kenaikan dan penurunannya bervariasi. Rasio Gross Profit Margin

terbilang memiliki pengaruh yang kecil sekaligus menjadi pengaruh awal terhadap

pertumbuhan laba. Hal tersebut dikarenakan Gross Profit Margin atau laba kotor

tidak bisa dijadikan acuan sebagai pendapatan perusahaan. Laba kotor yang

diterima perusahaan akan penjualan yang dilakukan, digunakan untuk membiayai

atau membayar biaya operasional perusahaan seperti biaya administrasi, biaya

umum, dan biaya lain-lain yang besarnya bervariasi sehingga mengakibatkan

penurunan laba yang diperoleh perusahaan.

Gross Profit Margin menjadi pengaruh awal terhadap pertumbuhan laba

dikarenakan jika perusahaan mendapat laba kotor yang tinggi maka perusahaan

mampu untuk menutupi semua biaya yang harus dan wajib dikeluarkan, sehingga

tidak sampai mengalami kerugian. Rasio Basic Earning Power menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam pengelolahan aktiva atau aset perusahaan dalam

menghasilkan laba. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio BEP

pada perusahaan dalam kondisi tidak stabil. Dalam hal ini mencerminkan bahwa

manajemen perusahaan belum dapat mengoptimakan aktiva atau aset yang

dimiliki perusahaan. Dengan tingginya nilai aktiva yang dimiliki perusahaan,

perusahaan belum mampu menghasilkan laba yang maksimal. Rasio Basic

Earning Power terbilang memiliki pengaruh besar terhadap pertumbuhan laba

dikarenakan semakin tinggi rasio Basic Earning Power maka semakin baik pula

kondisi perusahaan dalam pengelolahan asetnya, dan begitu sebaliknya. Dengan

kata lain, rasio ini mencerminkan efektivitas dan efisiensi pengelolahan aset

perusahaan dalam menghasilkan laba yang maksimal.

Page 13: ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

36

SIMPULAN

Dari hasil analisis yang berdasarkan laporan keuangan bulanan periode

2014-2015 pada PT. Jatim Petroleum Transport Surabaya dapat disimpulan

bahwa

1. Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan, disimpulkan bahwa rasio Operating

Profit Margin dan rasio Basic Earning Power memiliki pengaruh yang besar.

Sedangkan untuk rasio Gross Profit Margin memiliki pengaruh yang kecil.

2. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa pengaruh yang menyebabkan

kenaikan dan penurunan pada pertumbuhan laba adalah volume penjualan,

biaya harga pokok penjualan yang fluktiatif, biaya operiasonal perusahaan

yang fluktatif, dan ketidakmampuan perusahaan dalam mengoptimalkan

aktiva atau aset yang dimiliki dalam menghasilkan laba.

SARAN

Dari hasil analisis tersebut diatas dan kesimpulan yang diperoleh, maka

saran-saran yag dapat dikemukakan adala sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan, apabila ingin meningkatkan Gross Profit Margin atau laba

kotor, disarankan agar dapat meningkatkan penjualan dan juga

memperhitungkan efisiensi biaya harga pokok penjualan agar dapat

memperoleh laba kotor yang tinggi dan juga berfungsi untuk menutupi biaya

operaisonal perusahaan yang harus dikeluarkan tiap bulan dengan jumlah yang

bervariasi.

2. Bagi peruahaan, disarankan agar dapat menekan dan lebih memperhitungkan

efisiensi biaya operasionalnya. Sebab biaya operasional menjadi salah satu

faktor dalam memperlambat laju pertumbuhan laba. apabila rasio Operating

Profit Margin naik maka akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan laba

perusahaan.

3. Agar pertumbuhan laba yang diperoleh meningkat, perusahaan disarankan

agar dapat menggunakan secara efektif dan efisien aset atau aktiva yang

dimiliki. Selain menjadi alat untuk menghasilkan laba, aset perusahaan juga

dapat berfungsi sebagai jaminan atas hutang, dimana hutang tersebut

Page 14: ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

37

digunakan sebagai sumber pendanaan dalam menunjung kinerja perusahaan

agar dapat menghasilkan laba. Jika rasio Basic Earning Power meningkat

akan pertumbuhan laba juga akan bergerak positif meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Alexandri, Moh Benny. 2009. Manajemen Keungan Bisnis Teori dan Soal.

Bandung: Alfabeta

Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2010. Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan. Terjemahan oleh Ali Akbar Yulianto. Edisi Kesebelas. Jakarta:

Salemba Empat.

Carter, William K. 2012. Akutansi Biaya. Edisi 14. Buku 1. Jakarta: Salemba

Empat.

Carter & Usri. (2002). Akuntansi biaya jilid 1(edisi13). Yogyakarta: Salemba

empat.

Demawan, Shigyt dan Amir. 2011. Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi

Perubahan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI). Media Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, II (7):1-23.

Harahap, S. Sofyan. 2009. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT.

Raja Granfindo Persada.

Ikatan Akutansi Indonesia. 2012. Standar Akutansi Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat.

Ismiyanti dan Hanafi, Mahmud M. 2010. Manajemen Keuangan. Cetakan ke

Lima. Yogyakarta: BPFE

Irham, Fahmi. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada

Jumingan. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Karya, C. D., dan Susilowati. (2005). Pengaruh rasio keuangan terhadap harga

saham pada perusahaan manufaktur. Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Vol. 5 No. 2 (Mei), 57-75.

Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Page 15: ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

38

Margaretha, Farah. 2014. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta :

Penerbit Dian Rakyat

Martono dan D. Agus Harjito. 2008. Manajemen Keuangan. Yogyakarta:

Ekonisia.

M. Nafarin. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba

Empat.

Nugroho, Resa Setya. 2013. Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi

Perubahan Laba Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Jasa

dan Perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

Surabaya: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.

Pranjoto, R. Gatot Heru. 2011. Peranan Rasio Keuangan Terhadap Net Income

Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal

NEO- BIS. Volume 5, No. 2, Desember 2011.

Rahardjo, Budi. 2007. Keuangan dan Akuntansi. Edisi Pertama. Cetakan Pertama.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Zulfany, Miftahul Ridwan. 2016. Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja

Keuangan Koperasi Syariah (Studi Kasus Pada KSPPS ARRAHMAH

CINERE). Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah