analisis rasio keuangan dalam memprediksi …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · analisis rasio...

113
ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA : Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia (periode tahun 2006 - 2009) SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Vivid Wicaksono NIM 3351404064 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Upload: habao

Post on 31-Jan-2018

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM

MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA : Suatu Studi

Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

Pada Bursa Efek Indonesia (periode tahun 2006 - 2009)

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Vivid Wicaksono

NIM 3351404064

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Page 2: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia

Ujian Skripsi pada :

Hari :

Tanggal :

Dosen Pembimbing I

Drs. Sukirman, M.Si NIP. 196706111991031003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

Drs. Fachrurrozie, M.Si. NIP.196206231989011001

Dosen Pembimbing II Drs. Subowo, M.Si NIP. 195504161984031003

Page 3: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 07 April 2011

Penguji

Nanik Sri Utaminingsih, SE.M.Si.Akt

NIP. 197112052006042001

Anggota I

Drs. Sukirman, M.Si

NIP. 196706111991031003

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. Martono M.Si

NIP. 196603081989011001

Anggota II

Drs. Subowo, M.Si

NIP. 195504161984031003

Page 4: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar – benar hasil

karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian maupun

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Maret 2011

Vivid Wicaksono

NIM 3351404064

Page 5: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

• “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu

telah selesai (dari suatu urusan) maka kerjakanlah dengan sungguh-

sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya

kamu berharap“(QS Al Insyirah 6-8)

• “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali

kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka”

(QS 13:11)

• “ Amor Fati, Ego Fatum : Aku Mencintai Nasib Karena Aku Adalah

Nasib” Nietzsche

PERSEMBAHAN:

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

• Allah SWT yang telah memberikan Hidayah &

Anugerah-Nya selama ini.

• Bapak, Ibu dan Keluarga tercinta yang selalu

mendukungku. Terima kasih atas kasih sayang,

semangat serta doa yang mengiringi setiap

langkahku.

• Almamaterku

Page 6: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI

PERUBAHAN LABA : Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia (periode tahun 2006 - 2009)” tepat pada

waktunya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini

penulis memperoleh bantuan, masukan, saran, bimbingan, dan pengarahan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin

menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor UNNES.

2. Drs. S. Martono, M.Si. Dekan Fakultas Ekonomi UNNES.

3. Drs. Fachrurrozie, M.Si Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNNES.

4. Ibu Nanik Sri Utaminingsih, SE.M.Si.Akt dosen penguji skripsi.

5. Drs. Sukirman, M.Si dan Drs. Subowo, M.Si dosen pembimbing I dan dosen

pembimbing II.

6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Negeri Semarang.

7. Bapak dan Ibu tercinta, (Alm) H. F. Mansur dan Hj. Sri Rahadjeng H, S.St

8. Dessy Anggraini, S.Pi dan Riska Farasonalia, S.S, kakak dan kekasih yang

selalu memberikan dukungan terbaik.

Page 7: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

vii

9. Teman-teman seperjuanganku Akuntansi S1 angkatan 2004.

10. Alumni SMA Negeri 1 Tegal tahun 2004.

11. Kawan – kawan Food Not Bombs Semarang, Scream Of Oi!, dan Kedai

Digital yang telah memberikan pengalaman yang berharga dalam hidup.

12. Teman-teman seperjuanganku Akuntansi S1 angkatan 2004, serta semua pihak

yang telah memberikan bantuan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini,

yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Akhir kata, besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca, dapat dijadikan referensi penelitian selanjutnya, dan berguna bagi

perkembangan studi akuntansi.

Semarang, Maret 2011

Vivid Wicaksono

NIM: 3351404064

Page 8: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

viii

SARI

Vivid Wicaksono. 2011. ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA : Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia (periode tahun 2006 – 2009). Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Drs. Sukirman, M.Si dan Drs. Subowo, M.Si. Kata Kunci : CR, LR, IT, OPM, PER, Perubahan Laba

Perkembangan pasar modal yang pesat menciptakan berbagai peluang atau alternatif bagi investor. Disisi lain, perusahaan pencari dana harus bersaing dalam mendapatkan dana dari investor. Salah satu cara perusahaan untuk memperoleh dana ialah dengan menerbitkan dan menjual sahamnya kepada investor di pasar saham.

Selaras dengan perumusan masalah, maka tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut memberikan bukti empiris tentang pengaruh perubahan Current Ratio (CR), Leverage Ratio (LR), Inventory Turnover (IT), Operating Profit Margin (OPM), dan Price Earning Ratio (PER) dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur untuk periode satu tahun kedepan.

Populasi sasaran dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan dilaporkan dalam Indonesian Capital Market Directory tahun 2006 sampai dengan tahun 2009, dengan teknik pengambilan sampel random sampling maka diperoleh sampel penelitian sebesar 59 perusahaan. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, pengujian hipotesis dan koefisien determinasi.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut terdapat pengaruh yang signifikan antara perubahan Leverage Ratio, Operating Profit Margin, dan Price Earning Ratio terhadap Perubahan laba, tidak terdapat pengaruh antara perubahan Current Ratio dan Inventory Turnover terhadap Perubahan laba dan nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) adalah sebesar 0,238, hal ini berarti variasi perubahan Perubahan laba (Y) dipengaruhi oleh perubahan Current ratio (X1), Leverage Ratio (X2), Inventory Turnover (X3), Operating Profit Margin (X4), dan Price Earning Ratio (PER) sebesar 23,8% sedangkan sisanya 76,2% dipengaruhi oleh faktor lain.

Page 9: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................ iii

PERNYATAAN ......................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ v

KATA PENGANTAR ............................................................................... vi

SARI ............................................................................................................. viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Laba ........................................................................................... 9

2.1.1 Konsep Laba .................................................................... 9

2.1.2 Karakteristik Laba ............................................................. 11

2.1.3 Keunggulan dan Kelemahan Laba Akuntansi .................. 11

2.1.4 Tujuan Pelaporan Laba .................................................... 12

2.1.5 Elemen Laba ..................................................................... 13

2.1.6 Prediksi Laba ..................................................................... 16

2.2 Analisis Rasio Keuangan .......................................................... 17

2.2.1 Pengelompokan Rasio Keuangan ..................................... 18

2.2.2 Keunggulan dan Kelemahan Rasio Keuangan ................. 24

2.2.3 Analisis Rasio Keuangan Sebagai Instrumen Penilaian Kinerja

Keuangan Perusahaan ...................................................... 28

Page 10: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

x

2.3 Penelitian Terdahulu .................................................................. 29

2.4 Kerangka Berpikir ..................................................................... 36

2.5 Hipotesis Penelitian ................................................................... 39

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Populasi Penelitian .................................................................... 42

3.2 Sampel Penelitian ...................................................................... 42

3.3 Variabel Penelitian .................................................................... 44

3.3.1 Variabel Bebas (X) ............................................................ 44

3.3.2 Variabel Terikat (Y) .......................................................... 45

3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................ 45

3.5 Metode Analisis Data ................................................................ 46

3.5.1 Analisis Deskriptif ........................................................... 46

3.5.2 Analisis Regresi Berganda ............................................... 46

3.5.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................ 47

3.5.4 Uji Hipotesis .................................................................... 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................ 54

4.2 Deskripsi Variabel Penelitian ...................................................... 55

4.3 Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 59

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda ............................................... 63

4.5 Pengujian Hipotesis ..................................................................... 65

4.6 Koefisien Determinasi ................................................................. 68

4.7 Pembahasan ................................................................................. 70

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan .................................................................................. 74

5.2 Saran .......................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 76

LAMPIRAN ............................................................................................... 78

Page 11: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

xi

DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 32

4.1 Jumlah Perusahaan Manufaktur Berdasarakan Jenis Industri ................. 55

4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ................................................... 56

4.3 Hasil Uji Normalitas .............................................................................. 60

4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ...................................................................... 61

4.5 Hasil Uji Autokorelasi............................................................................. 62

4.6 Hasil Analisis Regresi ............................................................................. 63

4.7 Hasil Uji F ............................................................................................... 65

4.8 Hasil Uji t ................................................................................................ 66

4.9 Nilai Koefisien Determinasi .................................................................... 68

4.10 Hasil Uji Parsial .................................................................................... 69

Page 12: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

xii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar Kerangka Pemikiran Teoritis ...................................................... 39

4.1 Gambar Grafik Normal Probability Plot .................................................. 59

4.2 Gambar Grafik Scatterplot ........................................................................ 61

Page 13: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

xiii

DAFTAR LAMPIRAN I. Surat Keterangan Penelitian ................................................................... 78

II. Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2006 - 2009 .............................. 79

III. Data Perubahan Current Ratio ............................................................... 81

IV. Data Perubahan Leverage Ratio ............................................................. 83

V. Data Perubahan Inventory Turnover ...................................................... 85

VI. Data Perubahan Operating Profit Margin ............................................. 87

VII. Data Perubahan Price Earning Ratio ...................................................... 89

VIII. Data Perubahan Laba .............................................................................. 91

IX. Output SPSS.................. ……………………………………………..... 93

Page 14: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak-pihak yang

memerlukan dana jangka panjang dengan pihak yang mempunyai dana

tersebut. Fungsi pasar modal sendiri adalah sebagai sumber dana jangka

panjang, alternative investasi, alat restrukturisasi modal perusahaan dan

sebagai alat untuk melakukan divestasi. Pada dasarnya, pasar modal (capital

market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka

panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal

sendiri. Instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar

modal seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan

berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call). Di dalam

Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pengertian pasar modal

dijelaskan lebih spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan

Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, perusahaan publik yang berkaitan

dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan

dengan Efek.

Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu

negara karena pasar modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi

ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi

ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang

mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana

Page 15: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

2

(investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar

modal maka perusahaan publik dapat memperoleh dana segar masyarakat

melalui penjualan Efek saham melalui prosedur IPO (Initial Public

Offering) atau efek utang (obligasi). Pasar modal dikatakan memiliki fungsi

keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik

investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas

perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternatif

pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan

pendapatan perusahaan dan pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi

masyarakat yang lebih luas. Setiap investor yang akan melakukan investasi

pada perusahaan yang terdaftar pada pasar modal akan melakukan analisis

terlebih dahulu atas perusahaan yang akan diinvestasikannya.

Dalam mengambil keputusan investasi, para investor perlu

menganalisis laporan keuangan agar keputusan yang diambil tidak

mengandung resiko kerugian. Untuk itu, investor memerlukan informasi

keuangan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan tersebut.

Keputusan berinvestasi pada suatu perusahaan akan diambil investor apabila

mereka menganggap bahwa investasi tersebut akan menguntungkan. Untuk

mengetahuinya, investor perlu menganalisis prospek dari perusahaan

tersebut, yaitu melalui kinerjanya yang tercermin di dalam laporan

keuangan. Tujuan disajikannya laporan keuangan adalah untuk

menyediakan informasi yang berguna bagi calon investor, investor dan

Page 16: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

3

kreditor untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi aliran kas

potensial bagi mereka dalam hal jumlah, waktu, dan ketidakpastian

(Belkaoui, 2001:125). Jadi, dari laporan keuangan perusahaan dapat

diperoleh informasi tentang posisi keuangan perusahan, kinerja perusahaan,

aliran kas perusahan, dan informasi lainnya yang sangat berkaitan dengan

laporan keuangan termasuk informasi mengenai laba perusahaan.

Salah satu komponen dalam laporan keuangan adalah informasi

laba yang bertujuan untuk menilai kinerja dalam perusahaan, membantu

mengestimasi kemampuan laba yang representatif dalam jangka panjang dan

menaksir risiko dalam investasi atau meminjamkan dana karena investor

memiliki kecenderungan bereaksi terhadap segala informasi yang

berhubungan dengan perusahaan yang mempengaruhi nilai investasi mereka

di perusahaan tersebut. Laba memiliki potensi informasi yang sangat

penting bagi pihak eksternal maupun internal (Dwiatmini dan Nurkholis,

2001). Laba sering digunakan sebagai dasar untuk mengukur pengembalian

investasi maupun penghasilan per lembar saham (earning per share).

Dividen yang akan diterima oleh investor tergantung pada jumlah laba yang

diperoleh perusahaan di masa yang akan datang (Zainudin, 1999). Bagi

kreditor, laba dan arus kas operasi merupakan sumber pembayaran pokok

dan bunga pinjamannya. Oleh karena itulah, prediksi laba perusahaan

menjadi sangat penting untuk dilakukan.

Di dalam Statement of Financial Accounting Concept No. 1

Obejctive of Financial Reporting by Business Enterprises dinyatakan bahwa

Page 17: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

4

tujuan utama pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi tentang

prestasi perusahaan yang disajikan melalui pengukuran laba dan

komponennya (Meriewaty, 2005, dalam Setianingrum, 2008). Informasi

laba yang merupakan bagian dari informasi akuntansi umumnya digunakan

sebagai alat untuk mengukur kinerja perusahaan. Di mana semakin besar

laba, maka semakin baik penilaian atas kinerja perusahaan. Penyajian

informasi laba merupakan pengukur kinerja perusahaan yang penting jika

dibandingkan dengan pengukur kinerja yang lain, seperti meningkatnya atau

menurunnya modal bersih. Selain itu, laba merupakan pengukuran atas

perubahan kekayaan pemegang saham (perubahan nilai) maupun merupakan

estimasi laba masa depan (Wild et al, 2005:408).

Salah satu cara yang diyakini dapat memprediksi laba perusahaan

adalah dengan menggunakan rasio keuangan. Untuk mengetahui apakah

suatu perusahaan mendapatkan laba atau mengalami pertumbuhan laba

dapat dilakukan dengan menghitung dan menginterpretasikan rasio

keuangan perusahaan. Rasio-rasio keuangan biasa digunakan dalam

penilaian kinerja secara teoritis dan praktis. Secara teoritis, rasio keuangan

dikatakan memiliki kegunaan apabila dapat dipakai untuk memprediksi

fenomena ekonomi. Salah satunya adalah perubahan laba. Oleh karena

itulah, penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk menguji kekuatan

prediksi rasio keuangan atas perubahan laba. Jika rasio keuangan terbukti

dapat dijadikan sebagai prediktor perubahan laba di masa yang akan datang,

temuan dalam penelitian ini tentu menjadi pengetahuan yang cukup berguna

Page 18: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

5

bagi para pemakai laporan keuangan yang baik secara riil maupun potensiil

berkepentingan dengan suatu perusahaan.

Studi-studi akuntansi yang menghubungkan rasio keuangan dengan

perubahan laba sebenarnya telah banyak dilakukan, di antaranya oleh

Machfoedz (1994), Zainudin dan Jogiyanto Hartono (1999), Asyik dan

Soelistyo (2000), Warsidi dan Bambang Pramuka (2000), Ediningsih

(2004), Suwarno (2004) , Meriewaty dan Astuti Yuli Setyani (2005).

Meskipun demikian, hasil dari penelitian-penelitian tersebut

cenderung tidak konsisten untuk waktu dan tempat yang berbeda, selain

penggunaan rasio-rasio keuangan yang juga berbeda. Contohnya, hasil

penelitian Machfoedz (1994) menunjukkan terdapat rasio keuangan tertentu

yang dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba satu tahun ke

depan. Asyik dan Soelistyo (2000) dalam penelitiannya menghasikan lima

rasio keuangan yang signifikan dalam memprediksi laba masa depan, yaitu

dividen/net income; sales/total assets; long term debt/total assets; net

income/sale dan investment in property, plant & equipment/total uses. Jika

hasil dalam penelitian ini nantinya menunjukkan bahwa rasio keuangan

ternyata tidak cukup signifikan dalam memprediksi perubahan laba, maka

paling tidak hasil tersebut akan mengurangi inkonsistensi hasil-hasil

penelitian sebelumnya.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena

variabel yang digunakan berbeda. Variabel independen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah perubahan Current Ratio (CR), perubahan

Page 19: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

6

Leverage Ratio (LR), perubahan Inventory Turnover (IT), perubahan

Operating Profit Margin (OPM), dan perubahan Price Earning Ratio

(PER).

Alasan pemilihan perusahaan manufaktur sebagai sampel karena

jenis perusahaan manufaktur menduduki proporsi terbesar di antara semua

jenis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga

perusahaan manufaktur memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

dinamika perdagangan saham di BEI. Perusahaan manufaktur merupakan

suatu jenis perusahaan yang dalam kegiatan usahanya mengolah bahan baku

menjadi barang jadi. Dalam kegiatannya tersebut, selain menggunakan

bahan baku sebagai bahan dasar olahannya, perusahaan manufaktur juga

melibatkan tenaga kerja yang mengerjakan langsung proses pengolahan

bahan baku tersebut. Dengan demikian, dibanding dengan jenis perusahaan

jasa dan perusahaan dagang, umumnya perusahaan manufaktur menyerap

tenaga kerja yang relatif lebih banyak. Mengingat jenis perusahaan sangat

beragam, maka agar hasil penelitian ini dapat mewakili kondisi perusahaan

pada umumnya, dipilih sampel preusahaan-perusahaan yang telah go publik

di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini dipilih dari sektor

industri manufaktur yang berdasarkan buku Indonsian Capital Market

Directory tahun 2006 sampai 2009 memiliki jumlah perusahaan paling

besar, yaitu 148 perusahaan dari 339 perusahaan.

Page 20: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

7

1.2 Perumusan Masalah

Rasio keuangan merupakan ukuran yang sering kali digunakan

untuk menunjukkan prestasi dan kondisi keuangan suatu perusahaan.

Besar kecilnya laba suatu perusahaan dapat dilihat dari peningkatan atau

penurunan rasio keuangan.

Dari uraian tersebut, maka permasalahan penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut :

1. Apakah perubahan Current Ratio, Leverage Ratio, Inventory

Turnover, Operating Profit Margin, dan Price Earning Ratio

berpengaruh secara simultan terhadap laba untuk periode satu tahun

ke depan ?

2. Apakah perubahan Current Ratio, Inventory Turnover, Operating

Profit Margin secara parsial berpengaruh positif secara signifikan

terhadap laba untuk periode satu tahun ke depan ?

3. Apakah perubahan Leverage Ratio dan Price Earning Ratio secara

parsial berpengaruh negatif secara signifikan terhadap laba untuk

periode satu tahun ke depan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan dari penulisan

skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan bukti empiris tentang pengaruh simultan perubahan

Current Ratio, perubahan Leverage Ratio, perubahan Inventory

Turnover, perubahan Operating Profit Margin, dan perubahan Price

Page 21: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

8

Earning Ratio terhadap perubahan laba untuk periode satu tahun ke

depan.

2. Memberikan bukti empiris tentang pengaruh positif secara signifikan

secara parsial perubahan Current Ratio, perubahan Inventory

Turnover, dan perubahan Operating Profit Margin terhadap

perubahan laba untuk periode satu tahun ke depan

3. Memberikan bukti empiris tentang pengaruh negatif secara signifikan

secara parsial perubahan Leverage Ratio dan perubahan Price Earning

Ratio terhadap perubahan laba untuk periode satu tahun ke depan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Kegunaan Praktis

a. Bagi Manajemen

Penelitian ini diharapkan akan memberikan pengetahuan mengenai

kegunaan-kegunaan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan

laba di masa yang akan datang.

b. Bagi Investor

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pada

investor maupun calon investor untuk memprediksi laba khususnya

pada perusahaan manufaktur.

2. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas

pengetahuan tentang prediksi laba dengan menggunakan analisa rasio

Page 22: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

9

keuangan. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan bahan

pembanding bagi penelitian selanjutnya.

Page 23: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Laba

2.1.1 Konsep Laba

Laba akuntansi adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang

timbul dari transaksi pada periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya yang

dikeluarkan pada periode tersebut (Harahap 1995:58).

Fisher dan Bedford dalam Chariri dan Imam Ghozali (2003 : 213)

menyatakan bahwa pada dasarnya ada tiga konsep laba yang umum yang

dibicarakan dan digunakan dalam ekonomi. Konsep laba tersebut adalah :

1. Psychic Income, yang menunjukan konsumsi barang atau jasa yang dapat

memenuhi kepuasan dan keinginan individu.

2. Real Income, yang menunjukan kenaikan dalam kemakmuran ekonomi yang

ditunjukan oleh kenaikan cost of living

3. Money Income, yang menunjukan kenaikan nilai moneter sumber-sumber

ekonomi yang digunakan untuk konsumsi sesuai dengan biaya hidup (cost

of living)

Ketiga konsep tersebut semuanya penting meskipun pengukuran

terhadap Psychic Income sulit untuk dilakukan. Hal ini disebabkan karena Psychic

Income adalah konsep psikologi yang tidak dapat diukur secara langsung namun

dapat ditaksir menggunakan real income.

Page 24: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

11

Hendriksen dalam Setyaningrum (2008) mengemukakan bahwa laba

dapat didekati dengan tiga cara, yaitu:

1. Secara sintaksis, yaitu melalui aturan-aturan yang mendefinisikannya

2. Secara sistematis, yaitu melalui hubungan pada realitas ekonomi yang

mendasari

3. Secara pragmatis, yaitu melalui penggunaanya oleh para investor tanpa

memerhatikan bagaimana hal itu diukur atau apakah itu artinya.

Karena cara pengukuran dan pendefinisian laba yang berbeda

seperti di atas, laba akuntansi sering tidak konsisten dengan pengertian laba

ekonomi. Perbedaan antara laba ekonomi dan laba akuntansi disebabkan oleh

perbedaan konsep yang melandasinya. Laba ekonomi dipandang sebagai

pertambahan kemakmuran yang disebabkan oleh kegiatan ekonomi dengan

perusahan sebagai wadah yang akan dinikmati oleh seluruh pihak yang ada dalam

unit kegiatan ekonomi tersebut.

Sedangkan laba akuntansi (accounting income) didefinisikan sebagai

perbedaan antara pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi selama

satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Dalam

Wild et al (2005:411) disebutkan bahwa laba akuntansi (accountng income)

merupakan produk lingkup pelaporan keangan yang melibatkan standar akuntansi,

mekanisme pengaturan, dan insentif manajer.

2.1.2 Karakteristik Laba

Belkaoui (2007:229) menyebutkan bahwa laba akuntansi mempunyai

lima karakteristik sebagai berikut :

Page 25: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

12

1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual yang diadakan oleh

perusahaan (terutama pendapatan yang berasal dari penjualan barang atau

jasa dikurangi biaya yang dibutuhkan untuk mencapai penjualan tersebut)

2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodisasi dan mengacu pada

kinerja keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.

3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan

pemahaman khusus tentang definisi, pengukuran dan pengakuan

pendapatan.

4. Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya (expenses) dalam

bentuk biaya historis.

5. Laba akuntansi menghendaki adanya penandingan (matching) antara

pendapatan dan biaya yang relevan dan berkaitan dengan pendapatan

tersebut.

2.1.3 Keunggulan dan Kelemahan Laba Akuntansi

Tujuan pokok analisa terhadap perhitungan laba rugi adalah untuk

membuat proyeksi laba. Proyeksi laba sebenarnya sekaligus mencakup penilaian

terhadap kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Hal ini disebabkan

untuk bisa membuat proyeksi tentang laba perlu dipahami dan dianalisa faktor –

faktor atau unsur – unsur pokok yang membentuk laba dalam perusahaan yang

bersangkutan.

Proyeksi harus didasarkan hasil analisa secara mendalam terhadap tiap –

tiap jenis penghasilan dan biaya yang saling berhubungan satu sama lain serta

dengan memperhatikan situasi dan kondisi dimasa yang akan datang yang

Page 26: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

13

kemungkinan akan mempengaruhinya. Oleh karena itu, membuat proyeksi laba

perlu dipelajari dan didasarkan pada hasil analisa dalam beberapa periode. Hal –

hal yang bersifat rutin tentu lebih mudah diproyeksikan dan dengan tingkat

ketepatan yang lebih baik daripada hal – hal yang tidak rutin.

Proyeksi harus didasarkan pada hasil analisa menurut tiap bagian dalam

perusahaan untuk beberapa periode. Tiap bagian mempunyai kemampuan untuk

memberikan kontribusi terhadap laba keseluruhan yang berbeda, menghadapi

tingkat risiko dan kemampuan untuk berkembang yang berbeda pula.

2.1.4 Tujuan Pelaporan Laba

Menurut Chariri dan Imam Ghozali (2003:215) informasi tentang laba

perusahaan dapat digunakan sebagai :

1. Indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang

diwujudkan dalam tingkat kembalian (rate of return on invested capital).

2. Pengukur prestasi manajemen

3. Dasar penentuan besarnya pajak

4. Alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi suatu negara

5. Dasar kompensasi dan pembagian bonus

6. Alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan

7. Dasar untuk kenaikan kemakmuran

8. Dasar pembagian deviden

Adanya berbagai konsep dan tujuan laba, mengakibatkan konsep tunggal

tidak dapat memenuhi semua kebutuhan pihak pemakai laporan keuangan. Atas

dasar inilah ada dua alternatif yang dapat digunakan, yaitu memformulasikan

Page 27: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

14

konsep tunggal untuk memenuhi berbagai tujuan secara umum atau menggunakan

berbagai konsep laba dan menyajikan secara jelas konsep laba tersebut secara

khusus.

2.1.5 Elemen Laba

Ada dua konsep yang digunakan untuk menentukan elemen laba

perusahaan, yaitu :

1. Konsep Laba Periode (Earnings)

Konsep laba periode memusatkan perhatiannya pada laba operasi periode

berjalan yang berasal dari kegiatan normal perusahaan. Oleh karena itu, yan

termasuk elemen laba adalah peristiwa atau perubahan nilai yang dapat

dikendalikan manajemen dan berasal dari keputusan-keputusan periode

berjalan. Kesalahan perhitungan laba periode sebelumnya tidak menunjukan

efisiensi manajemen periode berjalan. Kesalahan tersebut merupakan ukuran

untuk menilai efisiensi periode sebelumnya.

2. Laba komprehensif (Comprehensive Income)

FASB (Financial Accounting Standard Board) dalam SFAC (Statement of

Financial Accounting Concept) No. 3 dan 6 menyebutkan bahwa yang

dimaksud dengan laba komprehensif adalah total perubahan aktiva bersih

(ekuitas) perusahaan selama satu periode, yang berasal dari semua transaksi

dan kegiatan lain dari sumber selain sumber yang berasal dari pemilik. Laba

komprehensif memasukan juga unsur pos yang diklasifikasikan sebagai

penyesuaian periode lalu.

Page 28: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

15

Laba periode dan laba komprehensif mempunyai komponen yang sama, yaitu

pendapatan, biaya, untung dan rugi. Akan tetapi, keduanya tidak sama karena

beberapa komponen tertentu yang menjadi elemen laba komprehensif tidak

dimasukkan dalam perhitungan laba periode. Komponen-komponen tersebut

adalah :

a. Pengaruh penyesuaian akuntansi tertentu untuk periode lalu yang dilami

dalam periode berjalan diperlukan sebagai penentu besarnya laba bersih.

b. Perubahan aktiva bersih lainnya (holding gain and losses) yang diakui dalam

periode berjalan, seperti untung rugi perubahan harga pasar investasi saham

sementara dan untung rugi penjabaran mata uang asing.

Selain elemen laba di atas, juga terdapat elemen non-operasional yang

mulai berkembang sejak dilkeluarkannya APB (Accounting Principles Board)

Opinion No. 4, ”Reporting the results of operation” pada tahun 1966 dalam

Setyaningrum (2008). Elemen-elemen tersebut adalah :

1. Extraordinary Items

Elemen laporan keuangan dikatakan sebagai extraordinary items jika

memenuhi dua syarat berikut :

• Tidak umum (unusual), artinya peristiwa atau transaksi yang mendasari

elemen tersebut harus memiliki tingkat abnormal yang tinggi dan tidak

berkaitan dengan kegiatan normal perusahaan yang berlangsung terus

menerus, sesuai dengan kondisi lingkungan tempat perusahaan

menjalankan kegiatannya.

Page 29: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

16

• Jarang terjadi (infrequency of ocurrence), artinya peristiwa atau transaksi

yang mendasari elemen tersebut merupakan tipe transaksi yang jarang

terjadi di masa mendatang, sesuai dengan kondisi lingkungan tempat

perusahaan menjalankan kegiatannya.

2. Discontinued Operation

Discontinued operation adalah keuntungan atau kerugian yang berasal dari

penjualan atau pelepasan segmen perusahaan yang kegiatannya menunjukan

lini usaha utama atau kelas konsumen terpisah yang harus dilaporkan setelah

pengaruh pajak penghasilan sebagai komponen laba terpisah. Laba ini

ditempatkan setelah laba dari operasi berkelanjutan dan sebelum pos luar

biasa.

3. Perubahan Akuntansi

Perubahan akuntansi dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis :

a. Perubahan prinsip akuntansi, yaitu perubahan yang terjadi dimana

perusahaan memilih metode akuntansi yang berbeda dengan metode yang

digunakan sebelumnya.

b. Perubahan estimasi akuntansi, yaitu perubahan taksiran jumlah tertentu

atas jumlah taksiran yang telah ditentukan pada periode sebelumnya

c. Perubahan entitas pelapor, yaitu perubahan yang berkaitan dengan status

entitas pelapor sebagai akibat dari konsolidasi, perubahan anak

perusahaan tertentu atau perubahan jumlah perusahaan yang

dikonsolidasikan.

Page 30: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

17

4. Penyesuaian Periode Sebelumnya

FASB membatasi transaksi atau peristiwa penyesuaian periode sebelumnya

pada elemen berikut ini :

• Koreksi kesalahan dalam laporan keuangan periode sebelumnya

Penyesuaian yang berasal dari realisasi income tax benefit atas

preacquisition operating loss carry-forward dari pembelian anak

perusahaan.

2.1.6 Prediksi Laba

SAFC No. 1 mengasumsikan bahwa laba akuntansi merupakan ukuran

yang baik dari kinerja suatu perusahaan dan bahwa laba akuntansi dapat

digunakan untuk meramalkan arus kas masa depan. Dari perspektif analisis,

evaluasi tingkat laba sangat terkait dengan peramalan laba. Meskipun prediksi

laba tergantung dari prospek masa depan, proses prediksi harus bergantung pada

bukti saat ini dan masa lalu.

Dalam memprediksi laba, dapat digunakan informasi-informasi laporan

keuangan berikut ini :

1. Rasio Keuangan

Untuk memperoleh laba, perusahaan harus melakukan kegiatan operasional.

Kegiatan operasional dapat terlaksana jika perusahaan mempunyai beberapa

sumber daya. Sumber daya-sumber daya terebut tercantum dalam neraca.

2. Laba

Nilai masa lalu dari laba akuntansi dapat memberikan prediksi atas nilai-

nilai masa depan. Nilai masa lalu yang dihitung berdasarkan biaya historis

Page 31: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

18

dapat memberikan prediksi yang lebih baik daripada nilai masa lalu yang

dihitung berdasarkn biaya masa berjalan atau yang disesuaikan dengan

tingkat harga umum.

3. Arus Kas

Aliran arus kas mampu untuk memprediksi laba masa depan dan hal ini

telah diteliti oleh para peneliti terdahulu. Namun hasilnya masih

menunjukan perbedaan mengenai manakah yang lebih baik sebagai

prediktor laba, apakah laba atau arus kas.

2.2. Analisis Rasio Keuangan

Rasio dalam analisis laporan keuangan adalah angka yang menunjukan

hubungan antara suatu unsur dengan unsur yang lainnya dalam laporan keuangan.

Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk

matematis yang sederhana.

Rasio merupakan alat untuk menyediakan pandangan terhadap kondisi

yang mendasari. Menurut Chen at al (1981), rasio keuangan telah memainkan

peran penting sebagai alat evaluasi terhadap kemampuan dan kondisi keuangan

perusahaan. Rasio merupakan sebuah titik awal, bukan titik akhir. Rasio yang

diinterpretasikan dengan tepat mengidentifikasi area yang memerlukan investigasi

lebih lanjut. Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi

dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit dideteksi

dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio (Wild et

al, 2005:36).

Page 32: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

19

Analisis keuangan dalam mengadakan analisis rasio keuangan pada

dasarnya dapat melakukan dengan cara dua pembandingan, yaitu :

1. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu-

waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan

untuk waktu-waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama

2. Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan (company ratio) dengan

rasio-rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industri (rasio

industri atau rasio standar). Dengan cara ini akan dapat diketahui apakah

perusahaan yang bersangkutan dalam aspek keuangannya berada di atas rata-

rata industri, pada rata-rata atau di bawah rata-rata industri.

2.2.1. Pengelompokan Rasio Keuangan

Pada dasarnya angka-angka rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi

dua golongan. Golongan yang pertama adalah angka-angka rasio yang didasarkan

pada sumber data keuangan dari mana unsur-unsur angka rasio tersebut diperoleh

dan golongan yang kedua adalah angka-angka rasio yang disusun berdasarkan

tujuan penganalisis dalam mengevaluasi suatu perusahaan.

Berdasarkan sumber data dari mana rasio itu dibuat, rasio keuangan

dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Rasio-rasio neraca (balance sheet ratios), yaitu rasio yang disusun dari data

yang berasal dari neraca, misalnya rasio lancar (current ratio), rasio tunai

(quick ratio) dan sebagainya.

2. Rasio-rasio laporan laba rugi (income statement ratios), yaitu rasio-rasio yang

disusun dari data yang berasal dari laporan perhitungan laba rugi, misalnya

gross profit margin, net operating margin dan sebagainya.

Page 33: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

20

3. Rasio-rasio antar laporan (inter-statement ratios), yaitu rasio-rasio yang

disusun dari data yang berasal dari neraca dan laporan laba rugi, misalnya

total asset turnover, inventory turnover dan sebagainya.

Ada berbagai pendapat tentang kategori rasio berdasarkan tujuan

penganalisis dalam mengevaluasi suatu perusahaan. Weston dan Eugene Brigham

(1999:225) membuat kategori yang lebih banyak, yaitu rasio likuiditas, leverage,

aktivitas, profitabilitas dan pertumbuhan. Bambang Riyanto (1998:331)

menggolongkan rasio keuangan ke dalam rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan

profitabilitas. Sedangkan Hanafi (2003) dan Ang (1997) mengelompokkan rasio

keuangan sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas

Yaitu suatu rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Yang termasuk ke dalam rasio ini

adalah:

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar memenuhi kewajiban-

kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan

hutang lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi

kewajiban jangka pendeknya. Apabila rasio lancar ini memiliki nilai 1:1

atau 100%, ini berarti bahwa aktiva lancar dapat memenuhi semua hutang

lancar. Rasio lancar yang lebih aman adalah jika berada di atas 1 atau di

atas 100%. Artinya aktiva lancar harus jauh di atas jumlah hutang lancar.

Page 34: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

21

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio ini disebut juga Acid Test Ratio. Rasio ini menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk menutup hutang yang harus segera dipenuhi dengan

aktiva lancar yang lebih cepat (quick asset). Rasio ini diperoleh dengan

membandingkan kas dan quick asset di satu pihak dengan utang jangka

pendek di pihak lain. Quick asset ini terdiri atas piutang dan surat-surat

berharga yang dapat direalisasi menjadi uang dalam waktu relatif pendek.

Persediaan tidak ikut diperhitungkan karena dipandang memerlukan waktu

relatif lama untuk direalisasi menjadi uang dan tidak ada kepastian apakah

persediaan bisa terjual atau tidak. Rasio ini dianggap baik jika nilainya

lebih dari 1,5. Semakin besar rasio ini, maka semakin baik.

2. Rasio Solvabilitas/Leverage

Yaitu rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka panjangnya atau mengukur tingkat proteksi kreditor jangka

panjang. Yang termasuk ke dalam rasio ini adalah:

a. Debt to Equity Ratio

Rasio ini menggambarkan keseimbangan proporsi antara aktiva yang

didanai oleh kreditor dan yang didanai oleh pemilik perusahaan. Semakin

besar rasio ini menunjukkan bahwa semakin besar proporsi hutang.

Semakin besar proporsi hutang menyebabkan kemungkinan resiko

perusahaan menjadi tidak solvabel juga semakin besar.

b. Leverage Ratio (Total Debt to Total Asset Ratio)

Rasio ini menunjukkan berapa porsi hutang dibanding dengan aktiva.

Kreditur lebih menyukai rasio ini lebih rendah karena berarti semakin

besar perlindungan terhadap kerugian kreditor dalam peristiwa likuidasi.

Page 35: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

22

Di sisi lain, pemegang saham akan menginginkan rasio yang lebih besar

karena akan dapat meningkatkan laba yang diharapkan.

c. Debt Service Ratio

Rasio ini menggambarkan sejauh mana laba setelah dikurangi bunga dan

penyusutan serta biaya non kas dapat menutupi kewajiban bunga dan

pinjaman. Semakin besar rasio ini, semakin besar kemampuan perusahaan

menutupi hutang-hutangnya.

d. Time Interest Earned Ratio

Rasio ini mengukur kemampuan operasi perusahaan dalam memberikan

proteksi kepada kreditor jangka panjang, khususnya dalam membayar

bunga. Tidak ada pedoman pasti tentang besarnya angka rasio ini yang

dikatakan baik. Pada umumnya, laba dipandang cukup untuk melindungi

kreditor jika rasio ini besarnya dua kali atau lebih.

3. Rasio Aktivitas

Yaitu rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aktiva dengan

melihat tingkat aktivitas aset. Yang termasuk ke dalam rasio ini adalah:

a. Inventory Turnover

Rasio ini menunjukkan berapa kali persediaan barang dijual dan diadakan

kembali selama satu periode akuntansi. Semakin besar rasio ini, maka

semakin baik, karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat.

b. Total Asset Turnover

Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume

penjualan atau kemampuan semua aktiva untuk menghasilkan pendapatan.

Page 36: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

23

Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik. Setidaknya rasio ini bernilai

di atas 1,5.

c. Receivable Turnover

Rasio ini menunjukkan seberapa cepat piutang perusahaan berputar

menjadi kas. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik, karena berarti

modal kerja yang ditanamkan dalam bentuk piutang akan semakin rendah.

Angka jumlah hari piutang ini menggambarkan lamanya suatu piutang

bisa ditagih (jangka waktu pelunasan atau penagihan piutang).

d. Average Collection Periode

Rasio ini menunjukkan periode rata-rata yang diperlukan untuk

mengumpulkan piutang. Semakin pendek periodenya, maka semakin baik.

4. Rasio profitabilitas

Yaitu rasio yang bertujuan mengukur efektivitas manajemen yang tercermin

pada imbalan hasil dari investasi melalui kegiatan penjualan. Yang termasuk

ke dalam rasio ini adalah:

a. Gross Profit Margin (GPM)

Rasio ini mengukur efisiensi produksi dan penentuan harga jual. Jika

angka rasio ini semakin besar, maka semakin baik.

b. Operating Profit Margin (OPM)

Rasio ini memberikan gambaran tentang efisiensi perusahaan pada

kegiatan utama perusahaan. Semakin besar nilainya maka semakin baik.

c. Net Profit Margin (NPM)

Rasio ini mengukur rupiah laba yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah

penjualan. Rasio ini mengukur seluruh efisiensi, baik produksi,

Page 37: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

24

administrasi, pemasaran, pendanaan, penentuan harga maupun manajemen

pajak. Semakin tinggi angkanya, maka semakin baik.

d. Return on Investment (ROI)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih

berdasarkan tingkat aset tertentu. Rasio yang tinggi menunjukkan adanya

efisiensi manajemen.

e. Return On Equity (ROE)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba

berdasarkan modal saham tertentu.

5. Rasio Nilai Pasar (Market Based Ratio)

Yaitu rasio yang lazim dan yang khusus digunakan di pasar modal yang

menggambarkan situasi atau keadaan prestasi perusahaan di pasar modal.

Namun, tidak berarti rasio lainnya tidak dipakai. Yang termasuk ke dalam

rasio ini adalah:

1. Price Earning Ratio (PER)

Rasio ini menunjukkan hubungan antara harga pasar saham biasa dan

earning per share. Angka rasio ini digunakan oleh para investor untuk

memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (earning

power) di masa datang. Perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan

yang tinggi biasanya memiliki PER yang tinggi, sebaliknya perusahaan

dengan tingkat pertumbuhan yang rendah, cenderung memiliki PER yang

rendah pula.

Page 38: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

25

2. Price Book Value (PBV)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap

nilai bukunya.

2.2.2 Keunggulan dan Kelemahan Rasio Keuangan

Analisis rasio memiliki keunggulan dibandingkan teknik analisis lainnya.

Keunggulan tersebut menurut Harahap (1998:211) adalah:

1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca

dan ditafsirkan.

2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana daripada informasi yang disajikan

dalam laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.

4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan

keputusan dan model prediksi (Z-score).

5. Menstandarisir ukuran perusahaan.

6. Lebih mudah membandingkan suatu perusahaan dengan perusahaan lain atau

melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series.

7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa

yang akan datang.

Selain memiliki keunggulan, rasio keuangan juga memiliki kelemahan

yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan oleh para penggunanya. Beberapa

kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk

kepentingan para pemakainya.

Page 39: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

26

2. Adanya window dressing techniques (pihak manajemen memperbaiki atau

merekayasa laporan keuangan) yang dilakukan perusahaan untuk membuat

laporan keuangan perusahaan menjadi kelihatan lebih baik. Jika laporan

keuangan tampak bagus, rasio-rasio perusahaan juga akan tampak bagus. Hal

ini menyebabkan terjadinya bias dalam pengambilan keputusan apabila hanya

memperhatikan analisis menggunakan rasio-rasio keuangan.

3. Faktor musiman yang mempengaruhi sebuah analisis rasio.

4. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga bisa

menjadi keterbatasan teknik ini, seperti:

- Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung

taksiran dan judgment yang dapat dinilai bias atau subyektif.

- Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai

perolehan, bukan harga pasar.

- Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio.

5. Perbedaan metode akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan

yang dapat memberikan informasi yang berbeda. Hal ini akan menimbulkan

bias dalam menganalisis sebuah laporan keuangan yang akhirnya dapat

menimbulkan kesalahan dalam perbandingan rasio keuangan.

6. Setiap perusahaan memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing,

sehingga rasio keuangan tidak dapat dikatakan baik atau buruk apabila

digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan.

7. Ketidaktersediaan data akan menimbulkan kesulitan dalam penghitungan

rasio keuangan.

Page 40: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

27

8. Ketidaksinkronan data yang tersedia akan menimbulkan kesulitan dalam

penghitungan rasio keuangan.

Kegunaan sebenarnya dari setiap rasio keuangan ditentukan oleh tujuan

spesifik dari analis. Lebih lanjut, menurut Helfert (1991), dalam Warsidi dan

Bambang Pramuka (2000), rasio-rasio keuangan bukanlah merupakan kriteria

yang mutlak. Pada kenyataannya, analisis rasio keuangan hanyalah suatu titik

awal dalam analisis keuangan perusahaan. Menurut Friedlob dan Plewa dalam

Warsidi dan Pramuka (2000), analisis rasio tidak memberikan banyak jawaban,

kecuali menyediakan rambu-rambu tentang apa yang seharusnya diharapkan.

Gilman dalam Warsidi dan Bambang Pramuka (2000), menolak penggunaan rasio

keuangan sebagai indikator fundamental dengan mengajukan beberapa alasan

sebagai berikut :

a) Perubahan rasio keuangan sebenarnya merupakan angka yang tidak dapat

diinterpretasikan karena pembilang dan penyebutnya bervariasi.

b) Pengukuran rasio keuangan merupakan pengukuran yang bersifat artifisial.

c) Rasio keuangan mengalihkan perhatian analis dari pandangan terhadap

perusahaan secara komprehensif.

d) Keandalan rasio keuangan sebagai indikator sangat bervariasi di antara setiap

rasio.

Akan tetapi, aplikasi analisis rasio keuangan dalam praktek bisnis dan

pengkajian-pengkajian serta studi yang telah dilakukan mengantarkan kepada

pemikiran untuk menjadikan rasio keuangan sebagai indikator yang fundamental

dalam praktek bisnis dan ekonomi. Rasio keuangan juga telah digunakan sebagai

Page 41: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

28

variabel bebas dan variabel terikat dalam studi ekonomi. Bahkan pernah terdapat

kecenderungan untuk menggunakan rasio keuangan tunggal seperti Return On

Investmen (ROI) (Zainuddin, 1999). Gibson dalam Warsidi dan Bambang

Pramuka (2000), pernah melakukan survey dalam rangka meneliti pendapat para

eksekutif keuangan sehubungan dengan persoalan penting yang berkaitan dengan

rasio keuangan di Amerika Serikat. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya

kesepakatan di antara para responden mengenai rasio-rasio keuangan mana yang

dianggap penting. Akan tetapi, hal tersebut tidak diikuti oleh adanya konsensus

mengenai metodologi penghitungannya.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa telah terdapat

keragaman pemaknaan mengenai pentingnya analisis rasio keuangan dalam

praktek bisnis dan ekonomi. Kenyataannya, praktek bisnis yang nyata masih

mengaplikasikan analisis rasio keuangan ini sebagai salah satu model analisis

keuangan, meskipun relevansinya tentu saja bersifat sangat subjektif, tergantung

kepada tujuan dan kepentingan masing-masing analis. Dengan perkembangan

pendekatan positivistik dalam akuntansi, secara teoritis dimungkinkan untuk

menemukan kegunaan objektif rasio keuangan yang dikaitkan dengan berbagai

fenomena akuntansi lainnya. Hal inilah yang selama ini tengah dilakukan

meskipun hasilnya masih jauh untuk dikatakan memadai jika yang diinginkan

adalah sebuah konstruksi formal teori analisis rasio keuangan (Warsidi dan

Bambang Pramuka, 2000).

Page 42: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

29

2.2.3 Analisis Rasio Keuangan Sebagai Instrumen Penilaian Kinerja

Keuangan Perusahaan

Dalam rangka memahami informasi akuntansi yang relevan dengan

tujuan dan kepentingan pemakai laporan keuangan, diperlukan seperangkat teknik

analisis laporan keuangan. Zainuddin dan Hartono (1999) menyatakan bahwa

analisis laporan keuangan meliputi perhitungan dan interpretasi rasio keuangan.

Analisis rasio keuangan merupakan suatu instrumen analisis untuk menjelaskan

berbagai hubungan dan indikator keuangan dalam menunjukkan perubahan

kondisi keuangan atau operasi masa lalu yang dinyatakan dalam artian relatif

ataupun absolut.

Menurut Suwarno (2004) salah satu manfaat data akuntansi adalah untuk

menjelaskan dan memprediksi peristiwa ekonomi. Parawiyati dan Zaki Baridwan

(1998) dalam Sandiyani dan Titik Aryati (2001) melakukan penelitian untuk

menganalisa kemampuan laba dan arus kas dalam laporan keuangan dalam

memprediksi laba dan arus kas di masa mendatang. Hasil penelitian mereka

membuktikan bahwa laba dan arus kas periode yang lalu mempunyai manfaat

untuk memprediksi laba dan arus kas di masa mendatang.

Machfoedz (1994) menjelaskan hubungan rasio keuangan dengan

perubahan laba berdasarkan pandangan external users. Rasio keuangan digunakan

dalam pengambilan keputusan menentukan pembelian saham perusahaan,

peminjaman uang, atau untuk memprediksi kekuatan financial perusahaan di masa

yang akan datang. Pemegang saham potensial tertarik pada keuntungan dari

pembelian atau penjualan saham. Keuntungan dapat direalisasikan pada seberapa

Page 43: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

30

menguntungkan perusahaan pada saat ini dan di masa yang akan datang. Dengan

melihat laporan keuangan perusahaan yang mengindikasikan seberapa bagus

manajemen perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang tersedia.

Hubungan antar elemen-elemen pada laporan keuangan dijelaskan oleh rasio

keuangan. Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk memprediksi laba

perusahaan di masa yang akan datang.

2.3. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai manfaat rasio keuangan dalam memprediksi

perubahan laba perusahaan telah banyak dilakukan. Machfoedz (1994) dalam

penelitiannya menguji manfaat rasio keuangan dalam memprediksi perubahan

laba perusahaan di masa datang dengan menggunakan 47 rasio keuangan yang

kemudian dipilih 13 rasio keuangan dalam 6 kategori. Sampel penelitiannya

terdiri dari 68 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Teknik analisis yang

digunakan adalah regresi berganda. Hasilnya 5 kategori rasio keuangan layak

untuk mengukur kinerja perusahaan, tetapi tidak lebih dari satu tahun. Hasil yang

lain adalah rasio keuangan yang ditentukan oleh pemerintah kurang berguna untuk

mengukur kinerja perusahaan yang berupa prediksi laba masa mendatang. Setelah

dilakukan tes statistik, perusahaan besar mempunyai rasio keuangan yang berbeda

dengan perusahaan kecil dalam hubungannya dengan prediksi laba masa datang.

Zainuddin dan Jogiyanto Hartono (1999) menguji kegunaan rasio

keuangan dalam memprediksi perubahan laba yang didasarkan pada rasio CAMEL

(Capital, Assets, Managements, Earnings, Liquidity). Penelitian tersebut

Page 44: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

31

dilakukan terhadap seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Jakarta yang mengeluarkan laporan keuangan tahunan untuk tahun buku 1989

sampai dengan 1996. Pengujian dilakukan terhadap rasio keuangan, baik pada

tingkat individual maupun pada tingkat construct (gabungan dari rasio-rasio

individual yang dijadikan satu variabel). Dengan menggunakan analisis regresi

untuk menganalisis rasio keuangan pada tingkat individual dan Analysis of

Moment Structures (AMOS) untuk menganalisis rasio keuangan pada tingkat

construct, penelitian ini menunjukkan bahwa secara individual rasio keuangan

tidak signifikan dalam memprediksi perubahan laba. Akan tetapi, pada tingkat

construct, rasio keuangan Capital, Assets, Earnings, dan Liquidity signifikan

dalam memprediksi perubahan laba.

Nur Fadjrih Asyik dan Soelistyo (2000) dalam penelitiannya

menggunakan 21 rasio keuangan dalam memprediksi laba dengan menggunakan

metode discriminant analysis. Adapun sampel penelitiannya adalah perusahaan

manufaktur dengan periode penelitian tahun 1995-1996. Hasil penelitiannya

adalah 5 rasio keuangan merupakan discriminator yang signifikan dalam

memprediksi laba masa yang akan datang.

Warsidi dan Bambang Pramuka (2000) menguji manfaat rasio keuangan

dalam memprediksi laba masa yang akan datang dengan menggunakan 49 rasio

keuangan. Sampel perusahaan yang diambil adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEJ yang mempublikasikan laporan keuangannya pada tahun 1993-

1997. Dengan menggunakan stepwise regression, penelitiannya menghasilkan

bahwa ada tujuh rasio keuangan yang dapat digunakan sebagai prediktor laba satu

Page 45: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

32

tahun yang akan datang, lima rasio untuk dua tahun yang akan datang, dan dua

rasio keuangan untuk tiga tahun yang akan datang.

Penelitian yang lain dilakukan oleh Sri Isworo Ediningsih (2004) dan

juga Agus Endro Suwarno (2004). Mereka menggunakan sampel perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEJ. Hasil keduanya menunjukkan bahwa beberapa

rasio tertentu berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan laba masa datang.

Selain itu, masih ada penelitian yang dilakukan oleh Dian Meriewaty dan Astuti

Yuli Setyani (2005). Penelitian ini mengambil sampel perusahaan industri food

and beverages dan menggunakan 14 rasio keuangan sebagai variabelnya. Berbeda

dengan penelitian sebelumnya, dalam penelitiannya digunakan dua komponen

laba, yaitu laba setelah pajak dan laba operasional. Hasilnya adalah masing-

masing laba memiliki rasio-rasio keuangan tersendiri yang mempengaruhinya.

Untuk laba setelah pajak, rasio-rasio yang dapat dijadikan prediktornya adalah

rasio Total Debt to Total Capital Assets, Total Assets Turnover dan Return on

Investment. Sedangkan, untuk laba operasional, rasio-rasio keuangan yang dapat

dijadikan prediktornya adalah Current Ratio.

Penelitian yang lain dilakukan oleh MM Sulistyaningtyas (2005) dengan

periode perubahan laba satu tahun. Dengan menggunakan rasio keuangan Current

Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Return On Investment, dan Total

Assets Turnover, hasil yang didapatnya adalah bahwa secara parsial dan simultan

Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Total Assets

Turnover berpengaruh terhadap perubahan laba untuk satu tahun yang akan

datang. Sebelumnya Return On Investment dikeluarkan dari model karena tidak

memenuhi uji asumsi klasik.

Page 46: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

33

Berikut ringkasan dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan di

Indonesia sebelumnya.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Variabel Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian

1. Mas’ud Machfoedz (1994)

- Cash Flows to Current Liabilities

- Net Worth and Total Liablilities to Fixed Asset

- Gross Profit to Sales - Operating Income to

Sales - Net Income to Sales - Quick Asset to Inventory - Operating Income Total

Liabilities - Net Worth to Sales - Current Liabilities to

Inventory - Net Income to Net Worth - Net Income to Total

Liabilities - Current Liabilities to Net

Worth - Net Worth to Total

Liabilities

Regresi berganda

- 5 kategori rasio keuangan layak untuk mengukur kinerja perusahaan, tetapi tidak lebih dari satu tahun. - Rasio keuangan yang ditentukan oleh pemerintah kurang berguna untuk mengukur kinerja perusahaan yang berupa prediksi laba masa mendatang

2. Zainuddin dan Jogiyanto Hartono (1999)

Rasio CAMEL (Capital, Assets, Managements, Earnings, Liquidity)

Analisis regresi dan AMOS

- Hasil AMOS: Rasio keuangan Capital, Assets, Earnings, dan Liquidity signifikan memprediksi perubahan laba satu tahun yang akan datang, sedangkan untuk perubahan laba dua tahun yang akan datang tidak signifikan - Hasil Regresi: Tidak terdapat rasio keuangan yang signifikan dalam memprediksi perubahan laba baik satu tahun maupun dua tahun

3. Nur Fadjrih Asyik dan Soelistyo (2000)

21 rasio keuangan Discriminant analysis

Rasio berikut merupakan discriminator yang signifikan dalam memprediksi perubahan laba: - Dividen/Net income

Page 47: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

34

- Sales/Total Assets - Long Term Debt/Total

Assets - Net income/sales - Investment in Property,

Plant & Equipment (PPE)/Total Uses

4. Warsidi dan Bambang Pramuka (2000)

Untuk prediksi laba 1 tahun: - Cost of Good Sold to

Inventories (CGSI) - Cost of Good Sold to Net

Sales (CGSNS) - Net Sales to Quick Asset

(NSQA) - Net Sales to Trade

Receivables (NSTR) - Profit Before Taxes to

Shareholder’s Equity (PBTSE)

- Working Capital to Net Sales (WCNS)

- Working Capital to Total Assets (WCTA)

Untuk prediksi laba 2 tahun: - Cost of Good Sold to

Inventories (CGSI) - Cost of Good Sold to Net

Sales (CGSNS) - Gross Profit to Net Sales

(GPNS) - Inventories to Net Sales

(INS) - Operating Profit to Profit

Before Taxes (OPPBT) Untuk prediksi laba 3 tahun: - Inventories to Working

Capital (IWC) Quick Asset to Total Assets (QATA)

Stepwise regression

Tujuh rasio keuangan yang dapat digunakan sebagai prediktor laba satu tahun yang akan datang, lima rasio untuk dua tahun yang akan datang, dan dua rasio keuangan untuk tiga tahun yang akan datang

5. Sri Isworo Ediningsih (2004)

- Operating Income to Sales (OIS)

- Operating Income to net Income Before Taxes (OINIBT)

- Earning Before Taxes to Sales (EBTS)

- Quick Asset to Inventory (QAI)

- Sales to Total Assets (STA)

- Current Asset to Total Assets (CATA)

- Operating Income to Total Liabilities (OITL)

- Current Liabilities to

Analisis regresi

Secara simultan semua rasio keuangan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba satu dan dua tahun yang akan datang. Secara parsial, rasio keuangan OIS, EBTS, OITL, TLCA, dan NWS berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba satu dan dua tahun yang akan datang

Page 48: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

35

Inventory (CLI) - Current Liabilites to Net

Worth (CLNW) - Total Liabilities to

Current Asset (TLCA) - Current Asset to Sales

(CAS) - Net Worth to Sales

(NWS) - Sales to Fixed Asset

(SFA) 6. Agus Endro

Suwarno (2004) Perubahan laba tahun 2000: - Long Term Liabilities to

Shareholder’s Equity (LTLSE)

- Operating Profit to Profit Before Taxes (OPPBT)

- Net Income to Sales (NIS) Perubahan laba tahun 2001:

Long Term Liabilities to Shareholder’s Equity (LTLSE)

- Operating Profit to Profit Before Taxes (OPPBT)

- Inventory to Working Capital (IWC)

- Operating Income to Total Liabilities (OITL)

- Net Worth to Total Liabilities (NWTL)

- Net Income to Net Worth (NINW)

- Sales to Current Liabilities (SCL)

- Total Liabilities to Current Liabilities (TLTA)

Perubahan laba tahun 2002 - Operating Profit to Profit

Before Taxes (OPPBT) - Profit After Taxes to

Fixed Asset (PATFA)

Stepwise Regression

Rasio keuangan yang signifikan untuk memprediksi laba tahun 2000: Long Term Liabilities to Shareholder’s Equity (LTLSE); Operating Profit to Profit Before Taxes (OPPBT); Net Income to Sales (NIS), tahun 2001: Inventory to Working Capital (IWC); Net Income to Net Worth (NINW);Operating Profit to Profit Before Taxes (OPPBT), tahun 2002: Operating Profit to Profit Before Taxes (OPPBT);Profit After Taxes to Fixed Asset (PATFA).

7. Dian Meriewaty dan Astuti Yuli Setyani (2005)

Current Ratio, Quick Ratio, Working Capital to Total Assets Ratio, Total Debt to Equity Ratio, Total Debt to Total Capital Assets Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover Ratio, Inventory Turnover Ratio, Average Day’s Inventory Ratio, Working Capital Turnover Ratio, Gross Profit Margin, Net

Analisis regresi berganda

Rasio keuangan yang signifikan terhadap perubahan earning after tax adalah Total Debt to Total Capital Assets Ratio, Total Assets Turnover Ratio, dan Return On Investment. Sedangkan, yang berpengaruh terhadap poperating profit adalah Current Ratio.

Page 49: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

36

Profit Margin, Return On Investment, dan Return On Equity

8. MM Sulistyaningtyas (2005)

Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Total Assets Turnover

Analisis regresi berganda

Secara parsial dan simultan Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Total Assets Turnover berpengaruh terhadap perubahan laba untuk satu tahun yang akan datang

9. Retno Setyaningrum (2008)

CR, DER, LR, IT, TAT, GPM, OPM, NPM, ROI, ROE, PER, dan PBV

Analisis regresi berganda

Secara parsial dan simultan untuk memprediksi perubahan laba 1 tahun ke depan adalah IT dan PER. Secara parsial dan simultan untuk memprediksi perubahan laba 2 tahun ke depan adalah OPM.

2.4. Kerangka Berfikir

Laba merupakan salah satu indikator kinerja suatu perusahaan. Untuk

menghasilkan laba, perusahaan harus melakukan aktivitas operasional. Aktivitas

dalam rangka memperoleh laba ini dapat terlaksana jika perusahaan memiliki

sejumlah sumber daya. Hubungan antar sumber daya yang membentuk aktivitas

tersebut dapat ditunjukkan oleh rasio keuangan. Kondisi likuiditas,

solvabilitas/leverage, aktivitas, profitabilitas dan nilai perusahaan mempengaruhi

pertumbuhan laba yang akan dicapai suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan

kondisi-kondisi tersebut menunjukkan keadaan sumber daya perusahaan yang

mampu menghasilkan laba.

Likuiditas merupakan kemampuan untuk mengubah aktiva menjadi kas

atau kemampuan memperoleh kas. Kurangnya likuiditas menghalangi perusahaan

untuk memperoleh kesempatan mendapatkan keuntungan. Hal ini dikarenakan

Page 50: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

37

kurangnya likuiditas akan menghambat kegiatan operasional perusahaan dan

dengan demikian akan mengurangi keuntungan perusahaan. Salah satu rasio

likuiditas adalah current ratio. Current ratio yang membandingkan aktiva lancar

dengan hutang lancarnya menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola

dana yang ada. Dengan pengelolaan dana yang baik, yang ditunjukkan oleh angka

rasio yang tinggi, maka laba yang lebih tinggi dapat tercapai. Current ratio yang

tinggi dapat berarti juga adanya pengurangan utang lancar, yang berarti juga

mengurangi beban bunga. Dengan beban bunga yang lebih rendah, laba yang lebih

tinggi dapat diperoleh. Dengan demikian, kenaikan current ratio dapat

menyebabkan kenaikan laba perusahaan yang akan datang.

Solvabilitas/leverage keuangan mengacu pada jumlah pendanaan utang

dalam struktur permodalan perusahaan. Istilah ini menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam menggunakan utang dan aktiva untuk meningkatkan laba. Yang

termasuk dalam rasio solvabilitas/leverage adalah Leverage Ratio (Total Debt to

Total Asset Ratio). Pemegang saham menginginkan rasio solvabilitas/leverage

yang lebih besar karena akan dapat meningkatkan laba yang diharapkan (Brigham

dan Joel Houston, 2006:104). Hal ini didasarkan pada argumen bahwa bunga atas

hutang diperhitungkan sebagai biaya, sehingga akan mengurangi laba yang

terkena pajak. Ini dipandang lebih menguntungkan bagi perusahaan karena

terdapat penghematan pajak. Namun, di sisi lain, proporsi hutang yang lebih besar

menyebabkan beban bunga yang ditanggung perusahaan menjadi lebih besar dan

ini akan mengurangi laba. Dengan demikian, peningkatan rasio

Page 51: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

38

solvabilitas/leverage dapat mengakibatkan peningkatan atau juga penurunan laba

perusahaan yang akan datang.

Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola

aktivanya. Jika perusahaan memiliki terlalu banyak aktiva, maka biaya modalnya

akan menjadi terlalu tinggi dan akibatnya laba akan menurun. Di sisi lain, jika

aktiva perusahaan terlalu rendah, maka penjualan yang menguntungkan akan

hilang. Yang termasuk dalam rasio ini adalah Inventory Turnover yang mengukur

kecepatan rata-rata persediaan bergerak keluar dari perusahaan. Makin cepat

perputaran persediaan, berarti penjualan semakin banyak. Penjualan semakin

banyak, berarti laba yang diperoleh makin tinggi. Kenaikan rasio ini menunjukkan

bahwa penggunaan aktiva untuk menghasilkan penjualan semakin kecil. Semakin

kecil aktiva yang dibutuhkan berarti semakin efisien operasi perusahaan dan

berarti juga semakin besar kesempatan perusahaan untuk memperoleh laba.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa peningkatan rasio aktivitas dapat

menyebabkan peningkatan laba yang akan diperoleh perusahaan.

Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur efektivitas operasional

perusahaan secara keseluruhan. Rasio profitabilitas yang tinggi menunjukkan

kegiatan operasional perusahaan yang baik. Dengan kegiatan operasional

perusahaan yang baik, maka laba yang lebih tinggi dapat dicapai. Rasio

profitabilitas antara lain Operating Profit Margin. Rasio ini menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada tingkat penjualan, aset

dan modal saham tertentu. Jika rasio ini semakin tinggi, berarti kemampuan

perusahaan menghasilkan keuntungan semakin baik. Dengan begitu, laba masa

datang yang akan diperoleh juga semakin baik.

Page 52: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

39

Perubahan Rasio Keuangan

Rasio Likuiditas ∆ CR ( X1 )

Rasio Leverage ∆ LR ( X2 )

Rasio Aktivitas ∆ IT ( X3 )

Rasio Profitabilitas ∆ OPM ( X4 )

Perubahan Laba ( Y )

Rasio Nilai Pasar ∆ PER ( X5 )

Rasio nilai pasar menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba

dan nilai buku per saham. Jika rasio likuiditas, manajemen aktiva, manajemen

utang, dan profitabilitas baik, maka kemudian rasio nilai pasar akan menjadi

tinggi. Rasio nilai pasar yang tinggi menunjukkan prospek tumbuh perusahaan

yang tinggi. Price Earning Ratio merupakan fungsi dari profitabilitas masa depan

relatif terhadap tingkat laba saat ini, sementara rasio Price Book Value merupakan

fungsi dari profitabilitas masa depan relatif terhadap nilai buku (Wild, et al.

2004:219). Dengan demikian, analisis rasio pasar memberikan pemahaman

mengenai harapan pasar atas kemampuan perusahaan menghasilkan laba masa

depan. Dengan peningkatan rasio nilai pasar, maka laba masa depan yang

diharapkan diperoleh juga akan meningkat.

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Page 53: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

40

2.5. Hipotesis

Kerangka pemikiran teoritis di atas menunjukkan bahwa analisis rasio

keuangan dapat berguna dalam memprediksi perubahan laba yang akan datang.

Analisis rasio keuangan menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan yang

membentuk laba dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut.

Artinya, rasio keuangan dapat digunakan dalam prediksi laba tidak hanya untuk

satu periode saja, tetapi juga untuk periode yang lebih lama. Dalam hal ini,

peneliti hanya menggunakan periode satu tahun ke depan. Dengan demikian,

dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1 : Perubahan Current Ratio (CR), Inventory Turnover (IT), dan Operating

Profit Margin (OPM) secara parsial mempunyai pengaruh positif

terhadap perubahan laba untuk periode satu tahun ke depan.

H2 : Perubahan Leverage Ratio (LR) dan Price Earning Ratio (PER) secara

parsial mempunyai pengaruh negatif terhadap perubahan laba untuk

periode satu tahun ke depan.

H3 : Perubahan Current Ratio (CR), Inventory Turnover (IT), Operating Profit

Margin (OPM), Leverage Ratio (LR), dan Price Earning Ratio (PER)

secara simultan mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba untuk

periode satu tahun ke depan.

Page 54: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

41

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Populasi dalam penelitian ini dibatasi dengan sejumlah kriteria berikut:

1. Perusahaan termasuk dalam kelompok industri manufaktur.

2. Perusahaan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian,

yaitu tahun 2006 sampai 2009.

3. Perusahaan membuat dan mempublikasikan laporan keuangan tahunan

selama periode penelitian.

4. Tahun fiskal perusahaan berakhir pada 31 Desember. Kriteria ini diperlukan

untuk memastikan bahwa sampel tidak meliputi laporan keuangan tahunan

parsial.

5. Selama periode penelitian perusahaan memperoleh laba bersih positif.

Perusahaan yang mempunyai laba bersih negatif tidak dijadikan sampel

karena laba bersih negatif menunjukkan perusahaan sering mengalami kerugian

sehingga perusahaan tersebut tidak mencerminkan perubahan laba yang baik.

Penggunaan hanya satu kelompok perusahaan saja, yaitu perusahaan manufaktur,

dimaksudkan untuk menghindari perbedaan karakteristik antara perusahaan

manufaktur dengan perusahaan non manufaktur. Pemilihan industri manufaktur

Page 55: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

42

sebagai populasi didasarkan karena perusahaan manufaktur relatif lebih banyak

dibandingkan dengan industri lainnya di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan dari

Indonesia Capital Market Directory tahun 2010 perusahaan manufaktur terdiri

dari 148 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Sampel yang digunakan terlebih dahulu ditentukan secara

stratified random dengan tujuan agar diperoleh sampel yang representatif sesuai

dengan kriteria yang ditentukan dalam penelitian (Arikunto, 2002:134).

Dari metode pengambilan sampel tersebut, maka sampel dalam penelitian

ini adalah 59 perusahaan manufaktur. Periode pengamatan dalam penelitian ini

adalah 4 tahun yaitu 2006 – 2009, dan data perubahan rasio keuangannya adalah 3

tahun, sehingga diperoleh unit analisis sebesar 177 laporan keuangan perusahaan

manufaktur. Daftar nama – nama perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini

(lampiran 2).

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1. Variabel Bebas ( X )

Variabel bebas adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi

variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perubahan rasio

keuangan (ΔCR, ΔLR, Δ IT, ΔOPM, dan ΔPER).

Perubahan rasio keuangan adalah selisih rasio keuangan antara tahun tertentu

dengan tahun sebelumnya dibagi dengan tahun sebelumnya.

Page 56: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

43

Angka rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini dapat

diperoleh dengan formula sebagai berikut:

1. Perubahan Current Ratio (Rasio Lancar)

itit

itit

)1(Lancar Utang

)1(Lancar Aktiva

Lancar UtangLancar Aktiva RatioCurrent

−−

−−=Δ

2. Perubahan Leverage Ratio (LR)

itit

itit

)1(

)1(

Aktiva Total Aktiva Total UtangTotal UtangTotal Ratio Leverage

−−

−−=Δ

3. Perubahan Inventory Turnover (IT)

itit

itit

)1(

)1(

Persediaan PersediaanHPP HPP Turnover Inventory

−−

−−=Δ

4. Perubahan Operating Profit Margin (OPM)

itit

itit

)1(

)1(

PenjualanPenjualan UsahaLaba UsahaLaba Margin Profit Operating

−−

−−=Δ

5. Perubahan Price Earning Ratio (PER)

itit

itit

)1(

)1(

SahamPer Laba SahamPer LabaSahamPer Harga SahamPer Harga Ratio Earning Price

−−

−−=Δ

3.3.2. Variabel Terikat ( Y )

Variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi

oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perubahan

laba. Perubahan laba adalah selisih antara tahun tertentu dengan tahun

sebelumnya dibagi tahun sebelumnya.

Rumus :

ΔLt = Perubahan laba perusahaan i pada tahun t

L it = Laba perusahaan i pada tahun t

L (t-1)i = Laba perusahaan i pada tahun dasar

it

itit

LLL

)1(

)1(t

L−

−−=Δ

Page 57: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

44

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah:

1. Dokumentasi

Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi untuk menyelesaikan

masalah melalui dokumen, yaitu berupa laporan keuangan tahunan

perusahaan yang diperoleh dari buku Indonesian Capital Market Directory

tahun 2006.

2. Studi Pustaka

Metode ini dilakukan dengan mengambil bahan yang tertulis dalam buku

literatur atau bahan lain yang berhubungan dengan masalah penelitian, yaitu

bahan tentang konsep laba dan analisis rasio keuangan.

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

3.5.1 Analisis Deskriptif 

Deskripsi variabel penelitian adalah bagian dari hasil penelitian yang

berguna untuk menggambarkan tingkat variabel (independen dan dependen)

dalam tahun penelitian.

3.5.2 Analisis Regresi Berganda

Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode kuantitatif

dengan alat analisis regresi berganda. Hal ini dikarenakan data yang

digunakan adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif dan mempunyai

variabel independen lebih dari satu. Alat analisis regresi berganda dalam

Page 58: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

45

penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh perubahan rasio keuangan

terhadap perubahan laba untuk periode satu tahun kedepan. Analisis ini

menggunakan perubahan laba sebagai variabel dependen dan perubahan

rasio keuangan sebagai variabel dependen.

Seberapa besar variabel independen mempengaruhi variabel dependen

dengan menggunakan persamaan regresi berganda berikut ini :

Y = a + b1X1 - b2X2 + b3X3 + b4X4 – b5X5 + ℮

Dimana : Y = Pertumbuhan laba

a = Konstanta

b = Koefisisen regresi

X1 = Perubahan Current Ratio (CR)

X2 = Perubahan Leverage Ratio (LR)

X3 = Perubahan Inventory Turnover (IT)

X4 = Perubahan Operating Profit Margin (OPM)

X5 = Perubahan Price Earning Ratio (PER)

℮ = Koefisien Error

3.5.3 Uji Asumsi Klasik

Model regresi merupakan model yang menghasilkan estimator

linear tidak bias yang terbaik (Best Linear Unbias Estimate / BLUE).

Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi yang disebut dengan

asumsi klasik sebagai berikut :

a. Uji Normalitas Residual

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya

Page 59: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

46

mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Dasar pengambilan

keputusan dalam deteksi normalitas yaitu : (Ghozali 2001:74)

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

2. jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen).

Model regeresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara

variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-

variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel

bebas yang nilai korelasi antarsesama variabel bebas sama dengan nol.

Untuk mendeteksi ada atu tidaknya multikolinieritas didalam model

regresi adalah sebagai berikut :

1. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi

empiris sangat tinggi, tetapi secara individual , variabel-variabel

bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel

terikat.

2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas, jika

antarvariabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya

Page 60: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

47

diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya

multikolinieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi

antarvariabel bebas tidak berarti bebas dari multikolinieritas.

Multikolinieritas dapat disebabkan karena adanya efek

kombinasi dua atau lebih variabel bebas.

3. Multikolinieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan

lawannya, (2) Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran

ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dapat

dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur

variabilitas variabel yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan

oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah

sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance) dan

menunjukkan kolinieritas yang tinggi. Jika nilai tolerance lebih

besar dari 0,1 atau nilai VIF lebih kecil dari 10, maka dapat

disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas pada data yang akan

diolah. (Ghozali,2001:57)

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data cross-section

mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun

Page 61: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

48

data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar).

(Ghozali,2001:77)

Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

adalah dengan melihat plot antara nilai prediksi variabel terikat

(ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana

sumbu Yadalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual

(Y prediksi – Y sesungguhnya).

Dasar analisis :

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik – tititk yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar diatas

dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali,2001:78).

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode

t dengan kesalahan pada periode sebelumnya. Jika terjadi korelasi,

maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksi ada

Page 62: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

49

atau tidaknya autokorelasi digunakan uji Durbin Waston, dimana

hipotesis yang akan diuji adalah:

Ho = tidak ada autokorelasi ( r = 0 )

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai

berikut :

1. Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du)

dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol,

berarti tidak ada autokorelasi.

2. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower

bound (dl), maka koefisien autokorelsi lebih besar daripada nol,

berarti ada autokorelasi positif.

3. Bila nilai DW lebih besar daripada (4-dl), maka koefisien

autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi

negatif.

4. Bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah

(dl) atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya

tidak dapat disimpulkan. (Ghozali,2001:68).

3.5.4 Uji Hipotesis

Penelitian ini menguji hipotesis – hipotesis dengan menggunakan

metode analisis regresi berganda (multiple regression). Metode regresi

berganda menghubungkan satu variabel dependen dengan beberapa variabel

independen dalam suatu model prediktif tunggal.

Page 63: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

50

Adapun untuk menguji signifikan tidaknya hipotesis tersebut

digunakan uji F, uji t, dan koefisien determinan.

a. Uji F ( Pengujian secara simultan )

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel

dependen dengan membandingkan antara nilai kritis F tabel dengan F

hitung. Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima, yang berarti variabel

independen tidak berpengaruh terhadap perubahan nilai variabel

dependen. Sedangkan jika F hitung > F tabel , maka Ho ditolak dan

menerima Ha, ini berarti semua variabel independen berpengaruh

terhadap nilai variabel dependen.

b. Uji t ( Pengujian secara parsial )

Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah masing –

masing variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan

perbandingan nilai t hitung masing – masing koefisien dengan t tabel,

dengan tingkat signifikan 5%. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima,

ini berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap nilai

variabel dependen. Sedangkan jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan

menerima Ha, ini berarti variabel independen berpengaruh terhadap

variabel dependen.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai R2 yang

Page 64: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

51

kecil berarti kemampuan variabel – variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati

satu berarti variabel – variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel – variabel

dependen. Sedangkan r2 digunakan untuk mengukur derajat hubungan

antara tiap variabel X terhadap variabel Y secara parsial.

(Ghozali,2001:45)

Page 65: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

52

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Karakteristik utama kegiatan industri manufaktur adalah mengelola

sumberdaya menjadi barang jadi melalui proses pabrikasi. Aktivitas perusahaan yang

tergolong dalam industri manufaktur sekurang-kurangnya mempunyai tiga kegiatan

utama yaitu:

1. Kegiatan untuk memperoleh atau menyimpan input atau bahan baku

2. Kegiatan pengolahan atau pabrikasi atau perakitan atas bahan baku menjadi barang

jadi

3. Kegiatan menyimpan atau memasarkan barang jadi

Pada bab tiga telah disampaikan bahwa sampel penelitian sebanyak 59

perusahaan manufaktur. Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah 4

(empat) tahun yaitu tahun 2006-2009, sehingga diperoleh unit analisis penelitian

sebesar 177 laporan keuangan perusahaan manufaktur. Menurut ICMD tahun

2006-2010 diperoleh nama-nama perusahaan manufaktur yang terpilih menjadi

objek dalam penelitian (lampiran 2).

Hingga tahun 2009, jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Jakarta mencapai 404 perusahaan. Jumlah perusahaan manufaktur dari jumlah

tersebut adalah sebanyak 148 perusahaan dengan rincian sebagai berikut.

Page 66: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

53

Tabel 4.1

Jumlah Perusahaan Manufaktur Berdasarkan Jenis Industri

Jenis Industri Jumlah Perusahaan Manufaktur

(terdaftar di BEI tahun 2009)

Jumlah yang Dijadikan

Sampel Food and Beverages 18 9 Tobacco Manufactures 3 2 Textile Mill Products 9 0 Apparel and Other Textile Products 11 3 Lamber and Wood Products 5 1 Paper and Allied Products 7 0 Chemical and Allied Products 9 5 Adhesive 4 1 Plastic and Glass Products 14 5 Cement 3 2 Metal and Allied Products 14 5 Fabricated Metal Products 2 0 Stone, Clay, Glass and Concrete Products

6 2

Cable 6 0 Electronics and Office Equipment 5 2 Automotive and Allied Products 17 9 Photographic Equipment 3 0 Pharmaeuticals 9 7 Consumer Goods 3 2 TOTAL 148 59 Sumber: Indonesian Capital Market Directory 2010

4.2. Deskripsi Variabel Penelitian

Deskripsi statistik memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat antara lain dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean) dan standar

deviasi. Deskripsi statistik dari variabel-variabel di dalam penelitian ini dapat

dilihat pada Tabel 4.2.

Page 67: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

54

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ∆CR 177 -.5600 4.4040 .073384 .443912∆LR 177 -.6820 1.0650 -.023110 .1779045∆IT 177 -.6160 4.6790 .079910 .47025∆OPM 177 -1.00 3.9380 .167028 .562395∆PER 177 -.9870 2.9290 .133402 .7731533Perubahan Laba 177 -.9810 1.9970 .300803 .5400820Valid N (listwise) 177

Sumber : Data sekunder yang diolah

Dari tabel 4.2 dapat diperoleh pengertian :

a. Perubahan Current Ratio

Rasio ini mengukur untuk membandingkan antara aktiva lancar dengan

hutang lancar. Dari Tabel 4.1 dapat diketahui nilai minimum pada perubahan CR

adalah sebesar –0,56 nilai maksimum perubahan CR adalah sebesar 4,40 persen

hal ini berarti perusahaan mempunyai kemampuan untuk membayar hutang yang

segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Setiap hutang lancar Rp.1,- dijamin

oleh aktiva lancar sebesar Rp. 4,40. Sedangkan rata-rata (mean) perubahan CR

adalah sebesar 0,0733 dengan standar deviasi yang merupakan ukuran seberapa

jauh nilai pengamatan menyimpang dari nilai pusatnya sebesar 0,4439. Nilai rata-

rata perubahan Current Ratio sebesar 0,0733 menunjukkan bahwa sebagian besar

perusahaan sampel mengalami kenaikan Current Ratio.

b. Perubahan Leverage Ratio

Leverage Ratio (LR) yaitu rasio yang menunjukkan berapa porsi hutang

dibanding dengan aktiva. Nilai minimum perubahan LR adalah sebesar –0,68,

nilai maksimum perubahan LR adalah sebesar 1,06 hal ini berarti Rp. 1,06,- dari

Page 68: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

55

setiap aktiva menjadi jaminan hutang atau bagian dari setiap rupiah aktiva

perusahaan yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang. Sedangkan rata-

rata (mean) perubahan LR adalah sebesar -0,02311 dengan standar deviasi atau

ukuran seberapa jauh nilai pengamatan menyimpang dari nilai pusatnya sebesar

1,0650. Nilai rata-rata perubahan Leverage Ratio sebesar -0,02311 menunjukkan

bahwa sebagian besar perusahaan sampel mengalami penurunan Leverage Ratio.

c. Perubahan Inventory Turn Over

Inventory Over (IT) merupakan rasio yang menunjukkan berapa kali

persediaan barang dijual dan diadakan kembali selama satu periode akuntansi.

Nilai minimum perubahan IT adalah sebesar –0,61 nilai maksimum perubahan IT

adalah sebesar 4,68 hal ini berarti persediaan rata-rata dalam satu tahun berputar

4,68 kali atau setiap rupiah aktiva selama setahun dapat menghasilkan revenue

sebesar Rp.4,68,-. Sedangkan rata-rata (mean) perubahan IT adalah sebesar

0,0799 dengan standar deviasi sebesar 0,47025. Nilai rata-rata perubahan

Inventory Turnover sebesar 0,0799 menunjukkan bahwa sebagian besar

perusahaan sampel mengalami kenaikan Inventory Turnover.

d. Perubahan Operating Profit Margin

Operating Profit Margin (OPM) merupakan perbandingan antara laba

usaha dengan penjualan, rasio ini memberikan gambaran tentang efisiensi

perusahaan pada kegiatan utama perusahaan. Nilai minimum perubahan OPM

adalah sebesar –1,00 nilai maksimum perubahan OPM adalah sebesar 3,94 hal ini

berarti setiap rupiah penjualan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 3,94,-.

Sedangkan rata-rata (mean) perubahan OPM adalah sebesar 0,1670 dengan

Page 69: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

56

standar deviasi sebesar 0,56239. Nilai rata-rata perubahan Operating Profit

Margin sebesar 0,1670 menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan sampel

mengalami kenaikan Operating Profit Margin.

e. Perubahan Price Earning Ratio

Price Earning Ratio (PER) menunjukkan hubungan antara harga pasar

saham biasa dan earning per share. Angka rasio ini digunakan oleh para investor

untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (earning

power) di masa datang. Nilai minimum perubahan PER adalah sebesar –0,98 nilai

maksimum perubahan PER adalah sebesar 2,92 hal ini berarti setiap rupiah harga

tiap lembar saham menghasilkan laba sebesar Rp. 2,92,-. Sedangkan rata-rata

(mean) perubahan PER adalah sebesar 0,1334 dengan standar deviasi sebesar

0,77315. Nilai rata-rata perubahan Price Earning Ratio sebesar 0,1334

menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan sampel mengalami kenaikan

Price Earning Ratio

f. Perubahan Laba

Perubahan laba adalah selisih antara tahun tertentu dengan tahun

sebelumnya dibagi tahun sebelumnya. Laba ini merupakan perbedaan antara

pendapatan direalisasi yang timbul dari transaksi periode tersebut dan biaya

historis yang sepadan dengannya. Laba diukur berdasarkan laba bersih setelah

pajak dimana laba yang digunakan adalah laba tahun sebelumnya.Nilai minimum

pertumbuhan laba adalah sebesar -0,98 nilai maksimum pertumbuhan laba adalah

sebesar 1,99 rata-rata (mean) perubahan laba adalah sebesar 0,3008 dengan

standar deviasi sebesar 0,54008. Nilai rata-rata perubahan perubahan laba sebesar

Page 70: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

57

0,3008 menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan sampel mengalami

kenaikan perubahan laba.

4.3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mendapatkan model regresi yang baik,

dan harus terbebas dari Multikolinieritas, Autokorelasi, Heteroskedastisitas, serta

data yang dihasilkan harus berdistribusi normal. Cara yang digunakan untuk

menguji penyimpangan asumsi klasik adalah sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan apakah dalam suatu model regresi (variabel

dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi

normal/tidak). Model regresi yang baik adalah distribusi yang mempunyai

data normal atau mendekati normal. Berikut gambar normalitas pada model

Gambar 4.1 : Uji Normalitas

Page 71: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

58

Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal dapat

disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati

normal. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar

diagonal, serta penyebarannya mengikuti garis diagonal sehingga menunjukkan

bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji

normalitas yang ditunjukan pada P-plot diperkuat dengan hasil perhitungan

besarnya tingkat signifikansi kolmogorov smirnov. Jika besarnya nssilai

kolmogorov smirnov lebih dari 0,05 maka data terdistribusi normal, sedangkan

jika kurang dari 0,05 maka data tidak terdistribusi secara normal. Adapun hasil

analisis data penelitian untuk mengetahui besarnya signifikansi kolmogorov

smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Unit Analisis Penelitian Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2006-2009

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

177.0000000

.46458714.080.080

-.0431.071

.202

NMeanStd. Deviation

Normal Parameters a,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardized Residual

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas dengan menggunakan nilai VIF (Variance

Page 72: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

59

Inflation Factor) dan tolerance. Dari hasil pengujian model regresi

diperoleh hasil untuk masing-masing variabel sebagai berikut :

Tabel 4.4 

Hasil Output SPSS : Uji Multikolinearitas (VIF‐Tolerance) 

Variabel Tolerance VIF

Perubahan Current Ratio (X1) 0,572 1,748

Perubahan Leverage Ratio (X2) 0,834 1,199

Perubahan Inventory Turnover (X3) 0,660 1,514

Perubahan Operating Profit Margin (X4) 0,942 1,062

Perubahan Price Earning Ratio (X5) 0,946 1,057

Sumber : Data yang diolah

Dari Tabel 4.13 di atas menunjukkan tidak ada variabel bebas yang

memiliki nilai tolerance dibawah 0,1. Hasil perhitungan nilai VIF juga

menunjukkan tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF di atas 10. Jadi

dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam

model regresi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

heteroskedastisitas pada model regresi yaitu dengan Analisis Grafik Plot. Hasil

grafik scatterplot sebagai berikut :

Page 73: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

60

Regression Standardized Predicted Value6420-2-4

Reg

ress

ion

Stud

entiz

ed

Res

idua

l

4

2

0

-2

Scatterplot

Dependent Variable: Perubahan Laba

Gambar 4.2 : Grafik plot

Uji Berdasarkan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan

residualnya diperoleh hasil tidak adanya pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas. Dengan demikian, model regresi layak dipakai

untuk memprediksi Perubahan laba (Y) berdasarkan variabel bebas yaitu

Current Ratio (X1), Leverage Ratio (X2), Inventory Turnover (X3), Operating

Profit Margin (X4), dan Price Earning Ratio (X5).

4. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi dengan menggunakan uji statistik dari Durbin Watson.

Langkah awal pendeteksian ini adalah mencari nilai du dari analisis regresi

dan selanjutnya mencari nilai d1 dan du pada tabel dengan kriteria. Untuk

menguji apakah terhadap autokorelasi digunakan Durbin Waston Test,

diketahui :

Page 74: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

61

Tabel 4.5 

Hasil Output SPSS : Uji Autokorelasi (Durbin Waston) 

Model Summaryb

.510a .260 .238 .4713304 1.756Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), Perubahan PER, Perubahan LR, Perubahan IT,Perubahan OPM, Perubahan CR

a.

Dependent Variable: Perubahan Labab.

Hasil uji Durbin Waston menunjukkan nilai sebesar 1,756 nilai tersebut jika

dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan derajat kepercayaan

5%, jumlah sampel 59, Variabel bebas (k) = 5, Nilai Tabel Durbin Watson

dl= 1,408 dan du = 1,767

Kesimpulan

Nilai DW terletak diantara batas atas du dan (4-du), 1,767 < 1,756 < 2,233

maka hasilnya tidak ada Autokorelasi.

4.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio (X1), Leverage Ratio

(X2), Inventory Turnover (X3), Operating Profit Margin (X4), dan Price

Earning Ratio (X5) terhadap Pertumbuhan laba (Y) menggunakan analisis

stasistik yaitu model analisis regresi linier berganda.

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS

diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini :

Page 75: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

62

Tabel 4.6

Hasil Analisis Regresi

Coefficientsa

.274 .039 7.064 .000

.034 .106 .028 .323 .747-.517 .219 -.170 -2.364 .019-.111 .093 -.096 -1.192 .235.291 .065 .303 4.469 .000

-.209 .047 -.299 -4.417 .000

(Constant)Perubahan CRPerubahan LRPerubahan ITPerubahan OPMPerubahan PER

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Perubahan Labaa.

Sumber : data yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dijelaskan analisis persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = 0,274 + 0,034X1 - 0,517X2 - 0,111X3 + 0,291X4 – 0,209X5

Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda, maka dapat diinterprestasikan

sebagai berikut :

1. Nilai konstanta (a) sebesar 0,274 mempunyai arti bahwa jika perubahan

Current ratio (X1), perubahan Leverage Ratio (X2), perubahan Inventory

Turnover (X3), perubahan Operating Profit Margin (X4), dan perubahan

Price Earning Ratio (X4) adalah nol, maka perubahan laba perusahaan dari

periode satu ke periode yang lain sebesar 0,274.

2. Nilai koefisien regresi perubahan Current Ratio (b1) bertanda positif sebesar

0,034 artinya jika perubahan Current Ratio naik sebesar 1 satuan, maka

perubahan laba juga akan naik 3,4% dengan menganggap variabel lain bernilai

tetap.

Page 76: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

63

3. Nilai koefisien regresi perubahan Leverage Ratio (b2) bertanda negatif sebesar

-0,517 artinya jika perubahan Leverage Ratio naik sebesar 1 satuan, maka

perubahan laba akan turun sebesar 51,7% dengan menganggap variabel lain

bernilai tetap.

4. Nilai koefisien regresi perubahan Inventory Turnover (b3) sebesar -0,111

berarti jika perubahan Inventory Turnover naik sebesar 1 satuan, maka

perubahan laba akan turun sebesar 11,1% dengan menganggap variabel lain

bernilai tetap.

5. Nilai koefisien regresi perubahan Operating Profit Margin (b4) bertanda

positif sebesar 0,291 artinya jika perubahan OPM naik sebesar 1 satuan, maka

perubahan laba juga akan naik sebesar 29,1% dengan menganggap variabel

lain bernilai tetap.

6. Nilai koefisien regresi perubahan Price Earning Ratio (b5) sebesar -0,209

berarti jika perubahan Price Earning Ratio naik sebesar 1 satuan, maka

perubahan laba akan turun sebesar 20,9% dengan menganggap variabel lain

bernilai tetap.

4.5 Pengujian Hipotesis

a. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh Current ratio

(X1), Debt to Equity Ratio (X2), Total Assets Turn Over (X3) dan Net Profit

Margin (X4) secara bersama-sama terhadap Pertumbuhan laba (Y).

Page 77: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

64

Tabel 4.7 Hasil Uji F

ANOVAb

13.349 5 2.670 12.018 .000a

37.988 171 .22251.337 176

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Perubahan PER, Perubahan LR, Perubahan IT, PerubahanOPM, Perubahan CR

a.

Dependent Variable: Perubahan Labab.

Hasil uji ANOVA pada Tabel 4.12 diketahui nilai nilai Fhitung sebesar

12,018 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Sedangkan untuk mencari Ftabel

dengan jumlah unit analisis (n) = 177; jumlah variabel (k) = 6; taraf signifikansi α

= 5%; degree of freedom df1 = k-1 = 5 dan df2 = n-k = 177-5 = 172 diperoleh

nilai Ftabel sebesar 2,27 (taraf signifikansi α =5%). Sehingga diperoleh nilai Fhitung

= 12,018 > Ftabel = 2,27.

b. Uji t

Tabel 4.8 Hasil Uji t Coefficientsa

Model t Sig.

1 (Constant) 7.064 .000

Perubahan CR .323 .747

Perubahan LR -2.364 .019

Perubahan IT -1.192 .235

Perubahan OPM 4.469 .000

Perubahan PER -4.417 .000

a. Dependent Variable: Perubahan Laba Sumber : data yang diolah

Page 78: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

65

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh perubahan Current

ratio (X1), perubahan Leverage Ratio (X2), perubahan Inventory Turnover (X3),

perubahan Operating Profit Margin (X4), dan perubahan Price Earning Ratio

(X5) secara parsial terhadap Perubahan laba (Y)

1. Besarnya tingkat signifikansi pengaruh perubahan Current Ratio terhadap

perubahan adalah 0,747. Karena besarnya nilai signifikansi 0,747 ≥ 0,05 dan

besarnya thitung = 0,323 ≤ ttabel = 1,653 maka dari hasil uji ini dinyatakan H0

diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa secara parsial variabel perubahan

Current Ratio tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan laba.

2. Besarnya tingkat signifikansi pengaruh perubahan Leverage Ratio terhadap

perubahan laba adalah 0,019. Karena besarnya nilai signifikansi 0,019 ≤ 0,05

dan besarnya thitung = (-2,364) ≤ ttabel = 1,653 maka dari hasil uji ini

dinyatakan H0 ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa secara parsial variabel

perubahan Leverage Ratio memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap

perubahan laba.

3. Besarnya tingkat signifikansi pengaruh perubahan Inventory Turnover

terhadap perubahan laba adalah 0,235. Karena besarnya nilai signifikansi

0,235 ≥ 0,05 dan besarnya thitung = (-1,192) ≤ ttabel = 1,653 maka dari hasil uji

ini dinyatakan H0 diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa secara parsial

variabel perubahan Inventory Turnover tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap perubahan laba.

4. Besarnya tingkat signifikansi pengaruh perubahan Operating Profit Mergin

terhadap perubahan laba adalah 0,000. Karena besarnya nilai signifikansi

Page 79: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

66

0,019 ≤ 0,05 dan besarnya thitung = 4,469 ≥ ttabel = 1,653 maka dari hasil uji ini

dinyatakan H0 ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa secara parsial variabel

perubahan Operating Profit Margin memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap perubahan laba.

5. Besarnya tingkat signifikansi pengaruh perubahan Price Earning Ratio

terhadap perubahan laba adalah 0,000. Karena besarnya nilai signifikansi

0,000 ≤ 0,05 dan besarnya thitung = (-4,417) ≤ ttabel = 1,653 maka dari hasil uji

ini dinyatakan H0 ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa secara parsial

variabel perubahan Price Earning Ratio memiliki pengaruh negatif dan

signifikan terhadap perubahan laba.

4.6 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat

digunakan untuk mengetahui besarnya persentase pengaruh semua variabel

independen terhadap nilai variabel dependen. Berdasarkan hasil perhitungan

diperoleh koefisien determinasi dapat dilihat pada table 4.15 berikut ini :

Tabel 4.9 

Nilai Koefisien Determinasi 

Model Summaryb

.510a .260 .238 .4713304 1.756Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), Perubahan PER, Perubahan LR, Perubahan IT,Perubahan OPM, Perubahan CR

a.

Dependent Variable: Perubahan Labab.

Sumber : Data yang diolah

Page 80: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

67

Dari Tabel 4.18 diketahui hasil uji regresi diperoleh nilai Adjusted R

Square sebesar 0,238. Hal ini berarti bahwa pengaruh secara simultan variabel

perubahan CR, perubahan LR, perubahan IT, perubahan OPM, dan perubahan

PER terhadap perubahan laba adalah sebesar 23,8%, sedangkan sisanya

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Pengaruh secara parsial perubahan CR, perubahan LR, perubahan IT,

perubahan OPM, dan perubahan PER terhadap perubahan laba dapat diketahui

dari kudrat correlation parsial hasil analisis data penelitian. Hasil analisis uji

parsial dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10 Hasil Uji Parsial Unit Analisis Penelitian Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2006-2009

Model Correlations

Zero-order Partial Part 1 (Constant)

∆CR .016 .025 .021∆LR -.157 -.178 -.156∆IT -.098 -.091 -.078

∆OPM .369 .323 .294∆PER -.371 -.320 -.291

(Sumber: data penelitian diolah)

Berdasarkan tabel 4.19 maka besarnya pengaruh secara parsial variabel

independen terhadap variabel dependen dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Pengaruh secara parsial variabel perubahan Current Ratio terhadap

perubahan laba adalah (0,025)2 yaitu 0,000. Sehingga dapat diketahui bahwa

Page 81: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

68

pengaruh secara parsial variabel perubahan Current Ratio terhadap

perubahan laba adalah 0%.

b. Pengaruh secara parsial variable perubahan Leverage Ratio terhadap

perubahan laba adalah (-0,178)2 yaitu 0,031. Sehingga dapat diketahui

bahwa perubahan Leverage Ratio terhadap perubahan laba adalah 3,1%.

c. Pengaruh secara parsial variabel perubahan Inventory Turnover terhadap

perubahan laba adalah (-0,091)2 yaitu 0,008. Sehingga dapat diketahui

bahwa pengaruh secara parsial variabel perubahan Inventory Turnover

terhadap perubahan laba adalah 0,8%.

d. Pengaruh secara parsial variable perubahan Operating Profit Margin

terhadap perubahan laba adalah (0,323)2 yaitu 0,104. Sehingga dapat

diketahui bahwa perubahan Operating Profit Margin terhadap perubahan

laba adalah 10,4%.

e. Pengaruh secara parsial variable perubahan Price Earning Ratio terhadap

perubahan laba adalah (-0,320)2 yaitu 0,102. Sehingga dapat diketahui

bahwa perubahan Price Earning Ratio terhadap perubahan laba adalah

10,2%.

4.7 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa secara simultan

terdapat pengaruh yang signifikan dari perubahan Leverage Ratio, perubahan

Operating Profit Margin, dan perubahan Price Earning Ratio terhadap perubahan

laba, hal ini dapat diketahui nilai F-hitung yang memiliki nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05. Dari penelitian ini juga diketahui bahwa secara parsial tidak

Page 82: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

69

terdapat pengaruh yang signifikan dari perubahan Current Ratio dan perubahan

Inventory Turnover terhadap perubahan laba.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa perubahan Current Ratio (X1) tidak

memiliki pengaruh yang signifikan dalam memprediksi perubahan laba (Y). Hal

ini sejalan dengan penelitian Nur Fadjrih dan Soelistyo (2000) dan Setyaningrum

(2008), Ketidakmampuan current ratio dalam memprediksi perubahan laba sangat

dimungkinkan karena dalam current ratio terkandung current asset dan current

liabilities yang belum tentu menghasilkan laba. Dalam current asset terutama pada

perusahaan manufaktur terdapat persediaan Bahan Baku dan Penolong serta

Barang Dalam Proses yang tidak siap untuk dijual, sehingga besarnya komponen

ini akan menambah bagus CR tetapi tidak menghasilkan laba karena perusahaan

harus mengeluarkan biaya untuk memproses persediaan tersebut menjadi barang

jadi yang siap untuk dijual. Current ratio mempunyai hubungan yang positif

dengan perubahan laba yang akan datang akan tetapi tidak signifikan secara

statistik, yang berarti bahwa setiap kenaikan current ratio akan menaikkan

perubahan laba walaupun tidak signifikan.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh yang negatif dan

signifikan antara perubahan Leverage Ratio (X2) terhadap perubahan laba dan

sejalan dengan penelitian Meriewaty dan Yuli Setyani (2005). Secara teori

Leverage Ratio merupakan rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau mengukur tingkat proteksi

kreditor jangka panjang dan menunjukkan tingkat leverage (penggunaan hutang)

terhadap total shareholders assets yang dimiliki perusahaan dan mempunyai

Page 83: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

70

pengaruh yang negatif terhadap pertumbuhan laba. Implikasinya adalah bahwa

semakin meningkat leverage ratio menunjukkan komposisi total hutang semakin

besar dibandingkan dengan total aktiva, sehingga berdampak pada semakin besar

beban dan ketergantungan perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). Menurut

Altman (1996) perusahaan yang memiliki tingkat leverage keuangan yang tinggi

memiliki risiko bangkrut yang lebih tinggi, karena dapat mengganggu

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Leverage Ratio yang tinggi

mencerminkan risiko perusahaan yang tinggi dan menunjukkan bahwa struktur

modal perusahaan lebih banyak menggunakan hutang daripada ekuitas. Adanya

pengaruh Leverage Ratio terhadap perubahan laba berarti perusahaan mempunyai

kemampuan dalam membayar hutang-hutangnya baik berupa hutang jangka

panjang maupun hutang jangka pendeknya sehingga kinerja pada perusahaan

berdampak buruk kerena tingkat hutang yang semakin tinggi berarti beban bunga

akan semakin besar yang berarti mengurangi keuntungan. (Robert Ang, 1997).

Dengan demikian Leverage Ratio dapat digunakan sebagai prediktor perubahan

laba yang signifikan.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara perubahan Inventory Turnover (X3) terhadap perubahan laba dan

tidak sejalan dengan penelitian Setyaningrum (2008). Secara teori perputaran

persediaan yang tinggi akan mencerminkan kinerja perusahaan secara financial

sehingga akan meningkatkan perubahan laba. Pengaruh persediaan terhadap

penjualan memang menyangkut jangka waktu yang relatip panjang. Menurut

Brigham dan Houston (2006:97), jika perusahaan memiliki terlalu banyak aktiva,

Page 84: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

71

maka biaya modalnya akan menjadi terlalu tinggi sehingga keuntungannya akan

tertekan. Di pihak lain, jika aktiva terlalu rendah, penjualan yang menguntungkan

juga akan hilang. Tidak adanya pengaruh mengindikasikan persediaan yang

berputar tidak dapat digunakan sebagai prediktor perubahan laba yang signifikan.

Perubahan Operating Profit Margin (X4) berpengaruh positif terhadap

perubahan laba (Y). Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba operasi pada tingkat penjualan tertentu. Semakin tinggi rasio

ini, berarti kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di masa yang akan

datang juga diperkirakan semakin baik. Dari penelitian yang telah dilakukan

terbukti perubahan Operating Profit Margin dapat menjadi prediktor perubahan

laba yang signifikan.

Price Earning Ratio menurut Brigham dan Houston (2006:110)

menunjukan berapa banyak uang yang dikeluarkan oleh para investor untuk

membayar setiap unit laba yang dilaporkan. Brigham dan Houston juga

berpendapat bahwa Price Earning Ratio akan lebih tinggi pada perusahaan

perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan yang lebih kuat, jika hal-hal lain

dianggap konstan, tetapi mereka akan lebih rendah pada perusahaan – perusahaan

yang lebih beresiko atau perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan yang

lebih buruk. Hal ini sejalan dengan penelitian ini, dimana perubahan Price

Earning Ratio (X5) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan

laba (Y) dan dapat digunakan sebagai salah satu prediktor perubahan laba.

Perubahan PER menunjukkan kemampuan untuk memprediksi laba dimasa yang

akan datang. Semakin rendah harga PER suatu saham maka semakin baik atau murah

Page 85: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

72

harganya untuk diinvestasikan. PER yang rendah bisa disebabkan karena harga saham

yang cenderung semakin turun atau meningkatnya laba bersih perusahaan. Hal ini

juga disebabkan karena PER lebih banyak berhubungan dengan faktor lain diluar

perubahan laba, ketidakpastian kondisi ekonomi dan politik serta sentimen dari pasar

bursa itu sendiri. Karena PER merupakan harapan atau ekspektasi investor terhadap

kinerja suatu perusahaan yang dinyatakan dalam rasio. Kesediaan investor untuk

menerima kenaikan PER sangat bergantung kepada prospek perusahaan. PER

menjadi tidak bermakna apabila perusahaan mempunyai laba yang rendah atau

menderita kerugian.

Dari hasil penelitian maka, H1 yaitu Perubahan Current Ratio (CR),

Inventory Turnover (IT), dan Operating Profit Margin (OPM) secara parsial

mempunyai pengaruh positif terhadap perubahan laba untuk periode satu tahun ke

depan, ditolak karena dari variabel bebas tersebut perubahan Inventory Turnover

mempunyai pengaruh negatif terhadap perubahan laba. H2 yaitu Perubahan

Leverage Ratio (LR) dan Price Earning Ratio (PER) secara parsial mempunyai

pengaruh negatif terhadap perubahan laba untuk periode satu tahun ke depan,

diterima, dan H3 yaitu Perubahan Current Ratio (CR), Inventory Turnover (IT),

Operating Profit Margin (OPM), Leverage Ratio (LR), dan Price Earning Ratio

(PER) secara simultan mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba untuk

periode satu tahun ke depan dapat diterima, hal ini dapat diketahui dengan nilai

Fhitung sebesar 12,018 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Besarnya

pengaruh ditunjukan oleh koefisien determinasi sebesar 0,238. Hal ini berarti

bahwa pengaruh secara simultan variabel perubahan CR, perubahan LR,

Page 86: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

73

perubahan IT, perubahan OPM, dan perubahan PER terhadap perubahan laba

adalah sebesar 23,8%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak diteliti dalam penelitian ini.

Page 87: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

74

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah

dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Perubahan Current Ratio, perubahan Leverage Ratio, perubahan

Inventory Turnover, perubahan Operating Profit Margin, dan

perubahan Price Earning Ratio secara simultan mempunyai pengaruh

terhadap perubahan laba sebesar 23,8%.

2. Perubahan Current Ratio dan perubahan Inventory Turnover tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap perubahan laba.

3. Perubahan Leverage Ratio dan perubahan Price Earning Ratio

mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap perubahan

laba.

4. Perubahan Operating Profit Margin mempunyai pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap perubahan laba.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan

adalah:

Page 88: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

75

1. Bagi investor yang akan berinvestasi di pasar modal diharapkan untuk

terlebih dulu mempelajari kondisi keuangan perusahaan untuk dapat

memprediksi kekuatan perusahaan yang dapat dilihat dari laporan

keuangan dengan memperhatikan pengaruh perubahan – perubahan

rasio keuangan terhadap perubahan laba.

2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel-

variabel bebas yang lain untuk mengetahui rasio – rasio keuangan lain

yang dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba.

3. Penelitian ini tidak mempertimbangkan ukuran perusahaan/size effect

dan memasukkan faktor-faktor ekonomi seperti inflasi, tingkat bunga,

dan sebagainya, yang mungkin berpengaruh pada angka-angka

akuntansi atau laporan keuangan yang digunakan sebagai data dalam

penelitian ini, maka untuk penelitian selanjutnya diharapkan

memasukkan unsur-unsur tersebut di atas.

Page 89: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

76

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2010. Indonesian Capital Market Directory. PT Bursa Efek Indonesia Jakarta

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Mediasoft

Indonesia Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka Cipta Asyik dan Soelistyo. 2000. Kemampuan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi

Laba (Penetapan Rasio Keuangan Sebagai Diskriminasi). Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 15, No. 33, Juli.

Belkaoui, Ahmed Riahi, 2007, Teori Akuntansi, Edisi Lima, Salemba Empat,

Jakarta Brigham, Eugene F dan Joel F Houston, 2006, Manajemen Keuangan, Erlangga,

Jakarta Chariri, Anis dan Imam Ghozali, 2003, Teori Akuntansi, Badan Penerbit

Universitas Diponegoro, Semarang Chen Kung H. dan Thomas A. Shimerda, 1981, An Empirical Analysis of Useful

Financial Ratios, Western Finance Associaton Meetings, California. Dwiatmini S. dan Nurkholis, 2001, Analisis Reaksi Pasar Terhadap Informasi

Laba: Kasus Praktik Perataan Laba pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ, Tema vol.2 www.fe.unibraw.ac.id.

Ediningsih, Sri Isworo, 2004, “Rasio Keuangan dan Prediksi Pertumbuhan Laba:

Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEJ”, Wahana, Vol. 7, No.1, Hal: 29-41

Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim, 2003, Analisis Laporan Keuangan, UPP

AMP YKPN, Yogyakarta Harahap, Sofyan Syafri, 1998, Teori Akuntansi, Rajawali Pers, Jakarta Hendriksen, Eldon S dan Michael F Van Breda, 2000, Teori Akunting, Edisi

Lima, Interaksara, Jakarta

Page 90: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

77

Machfoedz, Mas’ud, 1994, “Financial Ratio Analysis And The Prediction of Earnings Changes in Indonesia”, Kelola, No 7, Hal: 114-137

Meriewaty, Dian dan Astuti Yuli Setyani, 2005, “Analisis Rasio Keuangan

Terhadap Perubahan Kinerja pada Perusahaan di Industri Food and Beverages yang Terdaftar di BEJ”, Simposium Nasional Akuntansi, Vol VIII, Hal: 277-287

Nur Fadjrih, Asyik dan Soelistyo. 2000. “Kemampuan Rasio Keuangan dalam

Memprediksi Laba (Penetapan Rasio Keuangan sebagai Discriminator)”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol.15 No.3

Riyanto, Bambang, 1998, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi

Empat, BPFE UGM, Yogyakarta Sandiyani, Yustina dan Titik Aryati, 2001, “Rasio Keuangan Sebagai Prediktor

Laba dan Arus Kas di Masa Yang Akan Datang”, Media Riset Akuntansi, Auditing Dan Informasi.

Setianingrum, Retno, 2008, ”Analisis Manfaat Rasio Keuangan Dalam

Memprediksi Perubahan Laba. Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ Tahun 2002 - 2005”, Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.

___________. 1985. Statement of Financial Accounting Concept. Available at :

www.scribd.com Sulistyaningtyas, MM, 2005, “Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat

Memprediksi Perubahan Laba: Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEJ Tahun 1999-2002”, Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang

Suwarno, Agus Endro, 2004, “Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi

Perubahan Laba (Studi Empiris terhadap Perusahaan Manufaktur Go Publik di Bursa Efek Jakarta)”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 3, No.2, Hal: 127-152

Warsidi dan Bambang Pramuka, 2000, “Evaluasi Kegunaan Rasio Keuangan

dalam Memprediksi Perubahan Laba di Masa yang akan Datang”, Available at: www. waridin.kamto.geocities.com.

Weston, Jerman Fred dan Eugene F Brigham, 1993, Manajemen Keuangan,

Edisi Tujuh, Erlangga, Jakarta

Page 91: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

78

Wild, John J. Dan K.R. Subramanyam, 2005, Analisis Laporan Keuangan, Salemba Empat, Jakarta

Zainuddin dan Jogiyanto Hartono, 1999, “Manfaat Rasio Keuangan Dalam

Memprediksi Pertumbuhan Laba (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Go di Bursa Efek Jakarta)”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 2, No. 1, Hal: 66-90

Page 92: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

79

Lampiran 2 Sampel Perusahaan Manufaktur

Tahun 2006 – 2009

No Nama Perusahaan No Nama Perusahaan

1. PT Aqua Golden Mississippi Tbk.s 31. PT Lion Metal Works Tbk.s 2. PT Cahaya Kalbar Tbk.s 32. PT Lionmesh Prima Tbk.s 3. PT Delta Djakarta Tbk.s 33. PT Tira Austenite Tbk.s 4. PT Fast Food Indonesia Tbk.s 34. PT Kedawung Setia Industrial Tbk.s 5. PT Indofood Sukses Makmur Tbk.s 35. PT Arwana Citramulia Tbk.s 6. PT Mayora Indah Tbk.s 36. PT Surya Toto Indonesia Tbk.s 7. PT Multi Bintang Indonesia Tbk.s 37 PT Kabelindo Murni Tbk.s 8. PT Sekar Laut Tbk.s 38. PT Sumi Indo Kabel Tbk.s 9. PT Siantar Top Tbk.s 39. PT Astra-Graphia Tbk.s 10. PT Sierad Produce Tbk.s 40. PT Metrodata Electronics Tbk.s 11. PT SMART Tbk.s 41. PT Astra International Tbk.s 12. PT Bentoel International InvestamaTbk.s 42. PT Astra Otoparts Tbk.s 13. PT HM Sampoerna Tbk.s 43. PT Goodyear Indonesia Tbk.s 14. PT Roda Vivatex Tbk.s 44. PT Indo Kordsa Tbk.s 15. PT Indo Acidatama Tbk.s 45. PT Intraco Penta Tbk.s 16. PT Indorama Syntetics Tbk.s 46. PT Nipress Tbk.s 17. PT Sepatu Bata Tbk.s 47. PT Selamat Sempurna Tbk.s 18. PT AKR Corporindo Tbk.s 48. PT Tunas RideanTbk.s 19. PT Budi Acid Jaya Tbk.s 49. PT United Tractor Tbk.s 20. PT Lautan Luas Tbk.s 50. PT Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk.s 21. PT Ekadharma International Tbk.s 51. PT Indofarma (Persero) Tbk.s

22. PT Argha Karya Prima Industry Tbk.s 52. PT Kalbe Farma Tbk.s

23. PT Kageo Igar Jaya Tbk.s 53. PT Kimia Farma (Persero) Tbk.s

24. PT Langgeng Makmur Industry Tbk.s 54. PT Merck Tbk.s

25. PT Trias Sentosa Tbk.s 55. PT Pyridam Farma Tbk.s

26. PT Holcim Indonesia Tbk.s 56. PT Tempo Scan Pacific Tbk.s

27. PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk.s 57. PT Mandom Indonesia Tbk.s

28. PT Semen Gresik (Persero) Tbk.s 58. PT Mustika Ratu Tbk.s

29. PT Betonjaya Manunggal Tbk.s 59. PT Unilever Indonesia Tbk.s

30. PT Citra Tubindo Tbk.s

Page 93: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

80

Lampiran 3

Data Perubahan Current Ratio Perusahaan Sample

Tahun 2006 - 2009

No. Nama Perusahaan CR ∆CR 2006 2007 2008 2009 2007 2008 2009

1 PT Aqua Golden Mississippi Tbk.s 7,18 7,09 7,82 6,34 (0,01) 0,10 (0,19)

2 PT Cahaya Kalbar Tbk.s 2,47 1,36 7,35 4,89 (0,45) 4,40 (0,33)3 PT Delta Djakarta Tbk.s 3,75 4,17 3,79 4,70 0,11 (0,09) 0,24

4 PT Fast Food Indonesia Tbk.s 1,07 1,28 1,38 1,54 0,20 0,08 0,12

5 PT Indofood Sukses Makmur Tbk.s 1,18 0,92 0,90 1,16 (0,22) (0,02) 0,29

6 PT Mayora Indah Tbk.s 3,91 1,88 2,19 2,29 (0,52) 0,16 0,05

7 PT Multi Bintang Indonesia Tbk.s 0,53 0,59 0,94 0,66 0,11 0,59 (0,30)

8 PT Sekar Laut Tbk.s 1,74 1,53 1,71 1,89 (0,12) 0,12 0,11 9 PT Siantar Top Tbk.s 2,69 1,77 1,23 1,69 (0,34) (0,31) 0,37

10 PT SMART Tbk.s 1,54 1,72 1,72 1,58 0,12 0,00 (0,08)11 PT Gudang Garam Tbk 1,89 1,95 2,22 2,46 0,03 0,14 0,11

12 PT Bentoel International InvestamaTbk.s 1,61 3,53 2,48 2,66 1,19 (0,30) 0,07

13 PT HM Sampoerna Tbk.s 1,68 1,78 1,44 1,88 0,06 (0,19) 0,31 14 PT Roda Vivatex Tbk.s 0,85 0,82 0,75 1,93 (0,04) (0,09) 1,57 15 PT Indo Acidatama Tbk.s 1,34 1,49 1,37 1,71 0,11 (0,08) 0,25

16 PT Indorama Syntetics Tbk.s 1,12 1,18 1,05 1,12 0,05 (0,11) 0,07

17 PT Sepatu Bata Tbk.s 2,90 2,29 2,21 2,35 (0,21) (0,03) 0,06

18 PT AKR Corporindo Tbk.s 1,14 1,16 1,00 0,96 0,02 (0,14) (0,04)

19 PT Budi Acid Jaya Tbk.s 1,21 1,61 1,05 1,04 0,33 (0,35) (0,01)20 PT Lautan Luas Tbk.s 1,11 0,83 1,12 1,12 (0,25) 0,35 0,00

21 PT Ekadharma International Tbk.s 3,92 3,07 2,60 1,41 (0,22) (0,15) (0,46)

22 PT Argha Karya Prima Industry Tbk.s 1,94 1,25 1,37 1,50 (0,36) 0,10 0,09

23 PT Kageo Igar Jaya Tbk.s 3,25 3,06 4,07 5,69 (0,06) 0,33 0,40

24 PT Langgeng Makmur Industry Tbk.s 4,11 2,90 2,35 2,78 (0,29) (0,19) 0,18

25 PT Trias Sentosa Tbk.s 1,06 1,08 1,01 1,11 0,02 (0,06) 0,10

26 PT Holcim Indonesia Tbk.s 1,23 1,33 1,68 1,27 0,08 0,26 (0,24)

27 PT Indocement Tunggal 2,14 2,89 1,79 3,01 0,35 (0,38) 0,68

Page 94: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

81

Prakasa Tbk.s

28 PT Semen Gresik (Persero) Tbk.s 2,84 3,64 3,39 3,58 0,28 (0,07) 0,06

29 PT Betonjaya Manunggal Tbk.s 2,83 3,15 4,32 9,46 0,11 0,37 1,19

30 PT Citra Tubindo Tbk.s 1,51 1,54 1,51 1,67 0,02 (0,02) 0,11

31 PT Lion Metal Works Tbk.s 6,06 5,41 5,69 7,96 (0,11) 0,05 0,40

32 PT Lionmesh Prima Tbk.s 1,81 1,85 2,75 2,12 0,02 0,49 (0,23)

33 PT Tira Austenite Tbk.s 1,06 1,16 1,16 1,25 0,09 0,00 0,08

34 PT Kedawung Setia Industrial Tbk.s 0,98 1,24 1,20 1,20 0,27 (0,03) 0,00

35 PT Arwana Citramulia Tbk.s 0,79 0,77 0,76 0,79 (0,03) (0,01) 0,04

36 PT Surya Toto Indonesia Tbk.s 1,27 1,35 1,40 2,06 0,06 0,04 0,47

37 PT Kabelindo Murni Tbk.s 0,98 1,05 1,08 1,03 0,07 0,03 (0,05)

38 PT Sumi Indo Kabel Tbk.s 2,01 3,09 4,10 7,18 0,54 0,33 0,75

39 PT Astra-Graphia Tbk.s 2,43 1,34 1,14 1,45 (0,45) (0,15) 0,27

40 PT Metrodata Electronics Tbk.s 1,52 1,28 1,34 1,49 (0,16) 0,05 0,11

41 PT Astra International Tbk.s 0,78 1,32 1,32 1,37 0,69 0,00 0,04

42 PT Astra Otoparts Tbk.s 1,75 2,20 2,13 2,17 0,26 (0,03) 0,02

43 PT Goodyear Indonesia Tbk.s 2,15 1,35 1,49 0,90 (0,37) 0,10 (0,40)

44 PT Indo Kordsa Tbk.s 3,93 4,98 2,19 3,44 0,27 (0,56) 0,57 45 PT Intraco Penta Tbk.s 3,37 2,45 2,15 1,75 (0,27) (0,12) (0,19)46 PT Nipress Tbk.s 1,08 1,05 1,04 0,99 (0,03) (0,01) (0,05)

47 PT Selamat Sempurna Tbk.s 1,99 1,71 1,82 1,59 (0,14) 0,06 (0,13)

48 PT Tunas RideanTbk.s 1,15 1,15 1,41 1,35 0,00 0,23 (0,04)49 PT United Tractor Tbk.s 1,33 1,34 1,64 1,66 0,01 0,22 0,01

50 PT Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk.s 2,41 2,97 3,37 5,45 0,23 0,13 0,62

51 PT Indofarma (Persero) Tbk.s 1,48 1,31 1,33 1,54 (0,11) 0,02 0,16

52 PT Kalbe Farma Tbk.s 5,04 4,98 3,33 2,99 (0,01) (0,33) (0,10)

53 PT Kimia Farma (Persero) Tbk.s 2,13 2,06 2,11 2,00 (0,03) 0,02 (0,05)

54 PT Merck Tbk.s 5,42 6,17 7,77 5,04 0,14 0,26 (0,35)55 PT Pyridam Farma Tbk.s 1,69 1,45 1,64 2,10 (0,14) 0,13 0,28 56 PT Tempo Scan Pacific 4,39 4,05 3,83 3,47 (0,08) (0,05) (0,09)

Page 95: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

82

Tbk.s

57 PT Mandom Indonesia Tbk.s 8,78 17,61 8,10 7,26 1,01 (0,54) (0,10)

58 PT Mustika Ratu Tbk.s 9,25 7,68 6,31 7,18 (0,17) (0,18) 0,14

59 PT Unilever Indonesia Tbk.s 1,27 1,11 1,00 1,04 (0,13) (0,10) 0,04

Page 96: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

83

Lampiran 4

Data Perubahan Leverage Ratio Perusahaan Sample

Tahun 2006 – 2009

No. Nama Perusahaan LR ∆LR 2006 2007 2008 2009 2007 2008 2009

1 PT Aqua Golden Mississippi Tbk.s 0,43 0,42 0,41 0,42 (0,02) (0,02) 0,02

2 PT Cahaya Kalbar Tbk.s 0,31 0,64 0,59 0,47 1,06 (0,08) (0,20)3 PT Delta Djakarta Tbk.s 0,24 0,22 0,25 0,21 (0,08) 0,01 (0,16)

4 PT Fast Food Indonesia Tbk.s 0,40 0,40 0,39 0,39 0,00 (0,03) 0,00

5 PT Indofood Sukses Makmur Tbk.s 0,65 0,63 0,67 0,62 (0,03) 0,06 (0,07)

6 PT Mayora Indah Tbk.s 0,36 0,41 0,56 0,50 0,14 0,04 (0,11)

7 PT Multi Bintang Indonesia Tbk.s 0,67 0,68 0,63 0,89 0,01 (0,07) 0,00

8 PT Sekar Laut Tbk.s 0,44 0,47 0,50 0,42 0,07 0,06 (0,16)9 PT Siantar Top Tbk.s 0,27 0,31 0,42 0,26 0,15 0,35 (0,38)

10 PT SMART Tbk.s 0,51 0,56 0,54 0,53 0,10 (0,04) (0,02)11 PT Gudang Garam Tbk 0,39 0,41 0,36 0,32 0,05 (0,12) (0,11)

12 PT Bentoel International InvestamaTbk.s 0,49 0,60 0,61 0,59 0,02 0,02 (0,03)

13 PT HM Sampoerna Tbk.s 0,54 0,49 0,50 0,41 (0,09) 0,02 (0,18)

14 PT Roda Vivatex Tbk.s 0,36 0,36 0,26 0,18 0,00 (0,28) (0,31)

15 PT Indo Acidatama Tbk.s 0,51 0,44 0,51 0,47 (0,14) 0,16 (0,08)

16 PT Indorama Syntetics Tbk.s 0,60 0,62 0,60 0,53 0,03 (0,03) (0,12)

17 PT Sepatu Bata Tbk.s 0,30 0,37 0,32 0,28 0,02 (0,14) (0,13)

18 PT AKR Corporindo Tbk.s 0,48 0,57 0,60 0,63 0,02 0,05 0,05

19 PT Budi Acid Jaya Tbk.s 0,71 0,55 0,62 0,51 (0,23) 0,13 (0,18)

20 PT Lautan Luas Tbk.s 0,67 0,68 0,73 0,69 0,01 0,07 (0,05)

21 PT Ekadharma International Tbk.s 0,22 0,28 0,43 0,46 0,27 0,54 0,07

22 PT Argha Karya Prima Industry Tbk.s 0,56 0,55 0,52 0,48 (0,02) (0,05) (0,08)

23 PT Kageo Igar Jaya Tbk.s 0,27 0,30 0,24 0,19 0,11 (0,20) (0,21)

Page 97: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

84

24 PT Langgeng Makmur Industry Tbk.s 0,26 0,27 0,30 0,26 0,04 0,11 (0,13)

25 PT Trias Sentosa Tbk.s 0,52 0,54 0,52 0,40 0,04 (0,04) (0,23)

26 PT Holcim Indonesia Tbk.s 0,70 0,69 0,67 0,54 (0,01) (0,03) (0,19)

27 PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk.s 0,37 0,31 0,24 0,19 (0,16) (0,23) (0,21)

28 PT Semen Gresik (Persero) Tbk.s 0,26 0,21 0,23 0,20 (0,19) 0,10 (0,13)

29 PT Betonjaya Manunggal Tbk.s 0,24 0,26 0,22 0,07 0,08 (0,15) (0,68)

30 PT Citra Tubindo Tbk.s 0,53 0,46 0,51 0,46 (0,13) 0,11 (0,10)

31 PT Lion Metal Works Tbk.s 0,20 0,21 0,21 0,16 0,05 0,00 (0,24)

32 PT Lionmesh Prima Tbk.s 0,46 0,54 0,39 0,45 0,02 (0,28) 0,15

33 PT Tira Austenite Tbk.s 0,69 0,67 0,65 0,59 (0,03) (0,03) (0,09)

34 PT Kedawung Setia Industrial Tbk.s 0,65 0,59 0,53 0,57 (0,09) (0,10) 0,08

35 PT Arwana Citramulia Tbk.s 0,60 0,62 0,61 0,58 0,03 (0,02) (0,05)

36 PT Surya Toto Indonesia Tbk.s 0,69 0,65 0,65 0,48 (0,06) 0,00 (0,26)

37 PT Kabelindo Murni Tbk.s 0,44 0,49 0,51 0,37 0,11 0,04 (0,03)

38 PT Sumi Indo Kabel Tbk.s 0,37 0,25 0,20 0,12 (0,32) (0,20) (0,04)

39 PT Astra-Graphia Tbk.s 0,49 0,50 0,60 0,51 0,02 0,20 (0,15)

40 PT Metrodata Electronics Tbk.s 0,61 0,70 0,67 0,62 0,01 (0,04) (0,07)

41 PT Astra International Tbk.s 0,54 0,50 0,50 0,45 (0,07) 0,00 (0,10)

42 PT Astra Otoparts Tbk.s 0,35 0,32 0,30 0,27 (0,09) (0,06) (0,10)

43 PT Goodyear Indonesia Tbk.s 0,38 0,48 0,71 0,63 0,03 0,48 (0,11)

44 PT Indo Kordsa Tbk.s 0,33 0,30 0,29 0,17 (0,09) (0,03) (0,41)45 PT Intraco Penta Tbk.s 0,63 0,65 0,71 0,66 0,03 0,09 (0,07)46 PT Nipress Tbk.s 0,60 0,69 0,62 0,60 0,15 (0,10) (0,03)

47 PT Selamat Sempurna Tbk.s 0,33 0,38 0,37 0,42 0,15 (0,03) 0,14

48 PT Tunas RideanTbk.s 0,76 0,74 0,71 0,44 (0,03) (0,04) (0,38)49 PT United Tractor Tbk.s 0,59 0,55 0,51 0,43 (0,07) (0,07) (0,16)

50 PT Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk.s 0,37 0,30 0,27 0,17 (0,19) (0,10) (0,37)

Page 98: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

85

51 PT Indofarma (Persero) Tbk.s 0,59 0,71 0,69 0,59 0,20 (0,03) (0,14)

52 PT Kalbe Farma Tbk.s 0,23 0,22 0,24 0,26 (0,04) 0,09 0,08

53 PT Kimia Farma (Persero) Tbk.s 0,31 0,35 0,34 0,36 0,13 (0,03) 0,06

54 PT Merck Tbk.s 0,17 0,15 0,13 0,18 (0,12) (0,13) 0,38

55 PT Pyridam Farma Tbk.s 0,22 0,30 0,30 0,27 0,36 0,00 (0,10)

56 PT Tempo Scan Pacific Tbk.s 0,18 0,20 0,22 0,25 0,11 0,10 0,14

57 PT Mandom Indonesia Tbk.s 0,10 0,07 0,10 0,11 (0,30) 0,43 0,10

58 PT Mustika Ratu Tbk.s 0,09 0,12 0,14 0,13 0,33 0,00 (0,07)

59 PT Unilever Indonesia Tbk.s 0,49 0,49 0,52 0,50 0,00 0,06 (0,04)

Page 99: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

86

Lampiran 5

Data Perubahan Inventory Turnover Perusahaan Sample

Tahun 2006 – 2009

No. Nama Perusahaan IT ∆IT 2006 2007 2008 2009 2007 2008 2009

1 PT Aqua Golden Mississippi Tbk.s 66,05 74,21 83,90 113,51 0,12 0,13 0,35 2 PT Cahaya Kalbar Tbk.s 3,95 2,65 15,05 9,20 (0,33) 4,68 (0,39)3 PT Delta Djakarta Tbk.s 5,21 8,43 5,28 6,03 0,62 (0,37) 0,14 4 PT Fast Food Indonesia Tbk.s 10,60 11,38 9,10 10,36 0,07 (0,20) 0,14 5 PT Indofood Sukses Makmur Tbk.s 5,62 5,09 4,92 5,28 (0,09) (0,03) 0,07 6 PT Mayora Indah Tbk.s 6,35 8,25 5,90 7,94 0,30 (0,28) 0,35 7 PT Multi Bintang Indonesia Tbk.s 6,10 8,28 6,86 6,94 0,36 (0,17) 0,01 8 PT Sekar Laut Tbk.s 6,21 6,93 5,88 4,93 0,12 (0,15) (0,16)9 PT Siantar Top Tbk.s 4,83 4,63 3,01 4,68 (0,04) (0,35) 0,55

10 PT SMART Tbk.s 5,43 4,01 9,20 5,84 (0,26) 1,29 (0,37)11 PT Gudang Garam Tbk 1,86 1,71 1,85 1,53 (0,08) 0,08 (0,17)

12 PT Bentoel International InvestamaTbk.s 2,72 1,70 1,82 2,07 (0,38) 0,07 0,14

13 PT HM Sampoerna Tbk.s 2,84 2,35 3,22 2,91 (0,17) 0,37 (0,10)14 PT Roda Vivatex Tbk.s 4,81 5,54 7,24 7,31 0,15 0,31 0,01 15 PT Indo Acidatama Tbk.s 2,33 2,09 1,98 1,64 (0,10) (0,05) (0,17)16 PT Indorama Syntetics Tbk.s 6,80 5,47 6,75 6,35 (0,20) 0,23 (0,06)17 PT Sepatu Bata Tbk.s 2,05 2,04 1,78 2,10 (0,00) (0,13) 0,18 18 PT AKR Corporindo Tbk.s 8,55 8,46 10,75 11,28 (0,01) 0,27 0,05 19 PT Budi Acid Jaya Tbk.s 9,80 7,10 5,55 9,20 (0,28) (0,22) 0,66 20 PT Lautan Luas Tbk.s 5,49 5,51 3,36 7,14 0,00 (0,39) 1,13 21 PT Ekadharma International Tbk.s 4,43 5,65 7,64 3,49 0,28 0,35 (0,54)

22 PT Argha Karya Prima Industry Tbk.s 4,29 5,28 6,48 5,17 0,23 0,23 (0,20)

23 PT Kageo Igar Jaya Tbk.s 6,79 5,79 7,01 7,32 (0,15) 0,21 0,04

24 PT Langgeng Makmur Industry Tbk.s 1,90 1,85 1,61 2,26 (0,03) (0,13) 0,40

25 PT Trias Sentosa Tbk.s 3,77 4,24 4,87 5,32 0,12 0,15 0,09 26 PT Holcim Indonesia Tbk.s 7,51 9,47 7,59 9,67 0,26 (0,20) 0,27

27 PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk.s 4,38 4,58 3,80 4,31 0,05 (0,17) 0,13

28 PT Semen Gresik (Persero) Tbk.s 5,26 5,34 4,34 5,41 0,02 (0,19) 0,25 29 PT Betonjaya Manunggal Tbk.s 8,12 15,89 10,89 15,93 0,96 (0,31) 0,46 30 PT Citra Tubindo Tbk.s 4,67 10,53 5,55 5,56 1,25 (0,47) 0,00

Page 100: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

87

31 PT Lion Metal Works Tbk.s 1,41 1,58 1,45 1,57 0,12 (0,08) 0,08 32 PT Lionmesh Prima Tbk.s 4,92 3,61 4,96 4,58 (0,27) 0,37 (0,08)33 PT Tira Austenite Tbk.s 1,65 1,66 1,83 2,31 0,01 0,10 0,26

34 PT Kedawung Setia Industrial Tbk.s 6,17 5,50 7,74 6,34 (0,11) 0,41 (0,18)

35 PT Arwana Citramulia Tbk.s 2,48 2,76 2,15 2,31 0,11 (0,22) 0,07 36 PT Surya Toto Indonesia Tbk.s 3,32 3,01 3,34 3,72 (0,09) 0,11 0,11 37 PT Kabelindo Murni Tbk.s 6,60 4,97 11,56 5,65 (0,25) 1,33 (0,51)38 PT Sumi Indo Kabel Tbk.s 12,28 14,09 12,01 6,41 0,15 (0,15) (0,47)39 PT Astra-Graphia Tbk.s 4,04 3,57 3,79 6,39 (0,12) 0,06 0,69 40 PT Metrodata Electronics Tbk.s 12,43 15,99 12,86 18,97 0,29 (0,20) 0,48 41 PT Astra International Tbk.s 10,84 11,72 8,69 10,40 0,08 (0,26) 0,20 42 PT Astra Otoparts Tbk.s 6,74 6,82 6,49 8,39 0,01 (0,05) 0,29 43 PT Goodyear Indonesia Tbk.s 8,86 7,91 7,62 6,10 (0,11) (0,04) (0,20)44 PT Indo Kordsa Tbk.s 3,72 4,54 3,45 5,31 0,22 (0,24) 0,54 45 PT Intraco Penta Tbk.s 1,79 2,07 2,97 3,44 0,16 0,43 0,16 46 PT Nipress Tbk.s 8,36 8,75 8,48 3,26 0,05 (0,03) (0,62)47 PT Selamat Sempurna Tbk.s 3,67 3,35 3,58 4,15 (0,09) 0,07 0,16 48 PT Tunas RideanTbk.s 22,99 23,88 20,69 13,76 0,04 (0,13) (0,33)49 PT United Tractor Tbk.s 7,07 7,03 4,27 5,69 (0,01) (0,39) 0,33

50 PT Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk.s 4,13 2,24 4,13 4,54 (0,46) 0,84 0,10

51 PT Indofarma (Persero) Tbk.s 1,50 1,19 1,29 1,82 (0,21) 0,08 0,41 52 PT Kalbe Farma Tbk.s 3,36 2,42 2,54 2,93 (0,28) 0,05 0,15 53 PT Kimia Farma (Persero) Tbk.s 2,38 1,89 1,48 1,55 (0,21) (0,22) 0,05 54 PT Merck Tbk.s 3,20 2,99 3,91 3,93 (0,07) 0,31 0,01 55 PT Pyridam Farma Tbk.s 2,31 2,44 2,32 1,98 0,06 (0,05) (0,15)56 PT Tempo Scan Pacific Tbk.s 4,27 4,29 3,99 4,82 0,00 (0,07) 0,21 57 PT Mandom Indonesia Tbk.s 3,41 3,70 3,42 4,29 0,09 (0,08) 0,25 58 PT Mustika Ratu Tbk.s 2,34 2,31 2,90 3,58 (0,01) 0,26 0,23 59 PT Unilever Indonesia Tbk.s 7,47 7,29 6,19 6,87 (0,02) (0,15) 0,11

Page 101: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

88

Lampiran 6

Data Perubahan Operating Profit Margin Perusahaan Sample

Tahun 2006 – 2009

No. Nama Perusahaan OPM ∆OPM 2006 2007 2008 2009 2007 2008 2009

1 PT Aqua Golden Mississippi Tbk.s 0,05 0,05 0,04 0,05 0,00 (0,20) 0,25

2 PT Cahaya Kalbar Tbk.s 0,02 0,05 0,04 0,08 1,50 (0,20) 1,00

3 PT Delta Djakarta Tbk.s 0,13 0,14 0,15 0,22 0,08 0,07 0,47

4 PT Fast Food Indonesia Tbk.s 0,07 0,08 0,07 0,09 0,14 (0,13) 0,29

5 PT Indofood Sukses Makmur Tbk.s 0,09 0,10 0,11 0,13 0,11 0,10 0,18

6 PT Mayora Indah Tbk.s 0,09 0,08 0,09 0,13 (0,11) 0,13 0,44

7 PT Multi Bintang Indonesia Tbk.s 0,14 0,13 0,21 0,31 (0,07) 0,62 0,48

8 PT Sekar Laut Tbk.s 0,01 0,00 0,02 0,01 (1,00) 0,00 (0,50)9 PT Siantar Top Tbk.s 0,03 0,05 0,05 0,06 0,67 0,00 0,20

10 PT SMART Tbk.s 0,13 0,21 0,13 0,08 0,62 (0,38) (0,38)11 PT Gudang Garam Tbk 0,08 0,09 0,10 0,16 0,13 0,11 0,60

12

PT Bentoel International InvestamaTbk.s 0,06 0,07 0,07 0,04 0,17 0,00 (0,43)

13 PT HM Sampoerna Tbk.s 0,18 0,19 0,18 0,19 0,06 (0,05) 0,06

14 PT Roda Vivatex Tbk.s 0,18 0,19 0,39 0,47 0,06 1,05 0,21

15 PT Indo Acidatama Tbk.s 0,18 0,20 0,22 0,13 0,11 0,10 (0,41)

16 PT Indorama Syntetics Tbk.s 0,01 0,02 0,01 0,01 1,00 (0,50) 0,00

17 PT Sepatu Bata Tbk.s 0,08 0,12 0,10 0,13 0,50 (0,17) 0,30

18 PT AKR Corporindo Tbk.s 0,05 0,07 0,07 0,06 0,40 0,00 (0,14)

19 PT Budi Acid Jaya Tbk.s 0,07 0,11 0,09 0,09 0,57 (0,18) 0,00

20 PT Lautan Luas Tbk.s 0,04 0,07 0,12 0,04 0,75 0,71 (0,67)

21 PT Ekadharma International Tbk.s 0,04 0,04 0,05 0,13 0,00 0,25 1,60

22 PT Argha Karya Prima 0,04 0,07 0,09 0,14 0,75 0,29 0,56

Page 102: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

89

Industry Tbk.s

23 PT Kageo Igar Jaya Tbk.s 0,03 0,06 0,03 0,08 1,00 (0,50) 1,67

24 PT Langgeng Makmur Industry Tbk.s 0,05 0,05 0,06 0,05 0,00 0,20 (0,17)

25 PT Trias Sentosa Tbk.s 0,04 0,05 0,08 0,10 0,25 0,60 0,25

26 PT Holcim Indonesia Tbk.s 0,00 0,14 0,21 0,24 0,00 0,50 0,14

27 PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk.s 0,17 0,22 0,25 0,35 0,29 0,14 0,40

28 PT Semen Gresik (Persero) Tbk.s 0,20 0,25 0,28 0,30 0,25 0,12 0,07

29 PT Betonjaya Manunggal Tbk.s 2,09 10,32 14,43 0,13 3,94 0,40 (0,99)

30 PT Citra Tubindo Tbk.s 0,11 0,10 0,10 0,09 (0,09) 0,00 (0,10)

31 PT Lion Metal Works Tbk.s 0,18 0,17 0,22 0,22 (0,06) 0,29 0,00

32 PT Lionmesh Prima Tbk.s 0,05 0,08 0,10 0,03 0,60 0,25 (0,70)

33 PT Tira Austenite Tbk.s 0,06 0,08 0,09 0,08 0,33 0,13 (0,11)

34 PT Kedawung Setia Industrial Tbk.s 0,04 0,04 0,03 0,03 0,00 (0,25) 0,00

35 PT Arwana Citramulia Tbk.s 0,18 0,19 0,18 0,18 0,06 (0,05) 0,00

36 PT Surya Toto Indonesia Tbk.s 0,12 0,16 0,18 0,22 0,33 0,13 0,22

37 PT Kabelindo Murni Tbk.s 9,11 4,23 1,46 0,23 (0,54) (0,65) (0,84)

38 PT Sumi Indo Kabel Tbk.s 0,04 0,07 0,09 0,10 0,75 0,29 0,11

39 PT Astra-Graphia Tbk.s 0,12 0,13 0,10 0,08 0,08 (0,23) (0,20)

40 PT Metrodata Electronics Tbk.s 0,03 0,04 0,07 0,04 0,33 0,75 (0,43)

41 PT Astra International Tbk.s 0,08 0,12 0,12 0,13 0,50 0,00 0,08

42 PT Astra Otoparts Tbk.s 0,05 0,09 0,08 0,08 0,80 (0,11) 0,00

43 PT Goodyear Indonesia Tbk.s 0,04 0,05 0,03 0,10 0,25 (0,40) 2,33

44 PT Indo Kordsa Tbk.s 0,05 0,05 0,08 0,10 0,00 0,60 0,25 45 PT Intraco Penta Tbk.s 0,06 0,06 0,08 0,10 0,00 0,33 0,25 46 PT Nipress Tbk.s 0,07 0,07 0,07 0,03 0,00 0,00 (0,57)

Page 103: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

90

47 PT Selamat Sempurna Tbk.s 0,13 0,14 0,16 0,14 0,08 0,14 (0,13)

48 PT Tunas RideanTbk.s 0,01 0,04 0,05 0,02 3,00 0,25 (0,60)

49 PT United Tractor Tbk.s 0,10 0,13 0,15 0,18 0,30 0,15 0,20

50

PT Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk.s 0,26 0,31 0,37 0,45 0,19 0,19 0,22

51 PT Indofarma (Persero) Tbk.s 6,06 3,51 4,26 4,08 (0,42) 0,21 (0,04)

52 PT Kalbe Farma Tbk.s 0,18 0,16 0,15 0,17 (0,11) (0,06) 0,13

53 PT Kimia Farma (Persero) Tbk.s 0,03 0,03 0,04 0,04 0,00 0,33 0,00

54 PT Merck Tbk.s 0,25 0,23 0,22 0,27 (0,08) (0,04) 0,23

55 PT Pyridam Farma Tbk.s 0,07 0,05 0,05 0,05 (0,29) 0,00 0,00

56 PT Tempo Scan Pacific Tbk.s 0,12 0,10 0,10 0,10 (0,17) 0,00 0,00

57 PT Mandom Indonesia Tbk.s 0,15 0,15 0,14 0,13 0,00 (0,07) (0,07)

58 PT Mustika Ratu Tbk.s 0,08 0,07 0,08 0,12 (0,13) 0,14 0,50

59 PT Unilever Indonesia Tbk.s 0,21 0,22 0,22 0,23 0,05 0,00 0,05

Page 104: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

91

Lampiran 7

Data Perubahan Price Earning Ratio Perusahaan Sample

Tahun 2006 – 2009

No. Nama Perusahaan PER ∆PER 2006 2007 2008 2009 2007 2008 2009

1 PT Aqua Golden Mississippi Tbk.s 29,64 25,86 20,30 33,59 (0,13) (0,22) 0,65

2 PT Cahaya Kalbar Tbk.s 11,48 9,64 7,47 8,96 (0,16) (0,23) 0,20 3 PT Delta Djakarta Tbk.s 8,43 5,41 3,82 7,85 (0,36) (0,29) 1,05 4 PT Fast Food Indonesia Tbk.s 11,78 10,66 11,04 12,75 (0,10) 0,04 0,15

5 PT Indofood Sukses Makmur Tbk.s 19,28 24,81 7,89 15,02 0,29 (0,68) 0,90

6 PT Mayora Indah Tbk.s 13,27 9,47 4,45 9,27 (0,29) (0,53) 1,08 7 PT Multi Bintang Indonesia Tbk.s 15,75 13,73 4,69 10,95 (0,13) (0,66) 1,33 8 PT Sekar Laut Tbk.s 42,45 9,02 14,56 8,09 (0,79) 0,61 (0,44)9 PT Siantar Top Tbk.s 19,07 31,08 40,80 7,97 0,63 0,31 (0,80)

10 PT SMART Tbk.s 16,69 17,43 4,67 9,79 0,04 (0,73) 1,10 11 PT Gudang Garam Tbk 19,47 11,33 4,35 12,00 (0,42) (0,62) 1,76

12 PT Bentoel International InvestamaTbk.s 14,34 15,52 14,64 173,91 0,08 (0,06) 10,88

13 PT HM Sampoerna Tbk.s 12,04 10,76 9,11 8,96 (0,11) (0,15) (0,02)14 PT Roda Vivatex Tbk.s 7,39 10,11 6,12 3,67 0,37 (0,39) (0,40)15 PT Indo Acidatama Tbk.s 33,47 84,34 87,69 15,89 1,52 0,04 (0,82)16 PT Indorama Syntetics Tbk.s 17,17 22,65 4,03 2,88 0,32 (0,82) (0,29)17 PT Sepatu Bata Tbk.s 9,03 8,65 1,69 8,83 (0,04) (0,80) 4,22 18 PT AKR Corporindo Tbk.s 13,28 22,52 10,71 13,37 0,70 (0,52) 0,25 19 PT Budi Acid Jaya Tbk.s 9,23 24,80 14,80 5,64 1,69 (0,40) (0,62)20 PT Lautan Luas Tbk.s 10,64 4,79 2,83 6,81 (0,55) (0,41) 1,41 21 PT Ekadharma International Tbk.s 15,52 16,24 17,60 4,25 0,05 0,08 (0,76)

22 PT Argha Karya Prima Industry Tbk.s 23,32 13,64 4,24 4,31 (0,42) (0,69) 0,02

23 PT Kageo Igar Jaya Tbk.s 10,01 8,10 8,29 5,90 (0,19) 0,02 (0,29)

24 PT Langgeng Makmur Industry Tbk.s 51,75 13,01 27,45 36,19 (0,75) 1,11 0,32

25 PT Trias Sentosa Tbk.s 15,69 27,53 7,98 4,29 0,75 (0,71) (0,46)26 PT Holcim Indonesia Tbk.s 29,18 79,16 17,11 13,26 1,71 (0,78) (0,23)

27 PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk.s 35,71 30,80 9,70 18,36 (0,14) (0,69) 0,89

28 PT Semen Gresik (Persero) Tbk.s 16,62 18,71 9,81 13,46 0,13 (0,48) 0,37 29 PT Betonjaya Manunggal Tbk.s 44,01 3,79 2,90 5,27 (0,91) (0,23) 0,82

Page 105: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

92

30 PT Citra Tubindo Tbk.s 6,44 10,93 11,54 1,87 0,70 0,06 (0,84)31 PT Lion Metal Works Tbk.s 5,54 4,32 4,23 3,25 (0,22) (0,02) (0,23)32 PT Lionmesh Prima Tbk.s 6,12 3,39 3,74 9,60 (0,45) 0,10 1,57 33 PT Tira Austenite Tbk.s 13,96 37,28 70,70 46,45 1,67 0,90 (0,34)

34 PT Kedawung Setia Industrial Tbk.s 5,73 7,68 6,94 5,97 0,34 (0,10) (0,14)

35 PT Arwana Citramulia Tbk.s 7,80 8,03 6,59 4,28 0,03 (0,18) (0,35)36 PT Surya Toto Indonesia Tbk.s 4,10 7,03 6,26 2,30 0,71 (0,11) (0,63)37 PT Kabelindo Murni Tbk.s 9,07 22,20 33,48 75,48 1,45 0,51 1,25 38 PT Sumi Indo Kabel Tbk.s 5,65 4,54 1,57 17,26 (0,20) (0,65) 9,99 39 PT Astra-Graphia Tbk.s 7,40 11,04 4,32 6,35 0,49 (0,61) 0,47 40 PT Metrodata Electronics Tbk.s 7,78 13,14 4,82 17,58 0,69 (0,63) 2,65 41 PT Astra International Tbk.s 17,12 16,95 4,65 13,99 (0,01) (0,73) 2,01 42 PT Astra Otoparts Tbk.s 8,00 5,64 4,77 5,77 (0,30) (0,15) 0,21 43 PT Goodyear Indonesia Tbk.s 10,65 12,57 252,45 3,25 0,18 19,08 (0,99)44 PT Indo Kordsa Tbk.s 46,69 21,84 8,55 9,05 (0,53) (0,61) 0,06 45 PT Intraco Penta Tbk.s 29,35 24,97 4,41 7,95 (0,15) (0,82) 0,80 46 PT Nipress Tbk.s 3,56 7,28 19,21 7,87 1,04 1,64 (0,59)47 PT Selamat Sempurna Tbk.s 7,61 7,71 10,23 8,13 0,01 0,33 (0,21)48 PT Tunas RideanTbk.s 44,59 9,11 4,27 7,82 (0,80) (0,53) 0,83 49 PT United Tractor Tbk.s 20,08 20,82 5,50 13,51 0,04 (0,74) 1,46

50 PT Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk.s 13,16 2,06 5,65 10,67 (0,84) 1,74 0,89

51 PT Indofarma (Persero) Tbk.s 20,34 57,36 30,80 121,02 1,82 (0,46) 2,93 52 PT Kalbe Farma Tbk.s 17,86 18,13 5,75 14,21 0,02 (0,68) 1,47 53 PT Kimia Farma (Persero) Tbk.s 20,83 32,46 7,62 11,28 0,56 (0,77) 0,48 54 PT Merck Tbk.s 10,35 13,14 8,06 12,22 0,27 (0,39) 0,52 55 PT Pyridam Farma Tbk.s 15,47 24,86 11,59 15,60 0,61 (0,53) 0,35 56 PT Tempo Scan Pacific Tbk.s 14,86 12,12 5,61 9,13 (0,18) (0,54) 0,63 57 PT Mandom Indonesia Tbk.s 12,56 13,67 9,63 13,07 0,09 (0,30) 0,36 58 PT Mustika Ratu Tbk.s 15,06 11,34 2,94 8,04 (0,25) (0,74) 1,73 59 PT Unilever Indonesia Tbk.s 29,25 26,25 24,72 27,70 (0,10) (0,06) 0,12

Page 106: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

93

Lampiran 8

Data Perubahan Laba Perusahaan Sample

Tahun 2006 - 2009

No. Nama Perusahaan Laba (dalam jutaan rupiah) Perubahan Laba

2006 2007 2008 2009 2007 2008 2009 1 PT Aqua Golden Mississippi Tbk.s 48.854 65.913 82.337 95.913 0,35 0,25 0,16 2 PT Cahaya Kalbar Tbk.s 15.291 24.676 27.868 49.493 0,61 0,13 0,78 3 PT Delta Djakarta Tbk.s 43.284 47.331 83.754 126.504 0,09 0,77 0,51 4 PT Fast Food Indonesia Tbk.s 68.929 102.537 125.268 181.996 0,49 0,22 0,45 5 PT Indofood Sukses Makmur Tbk.s 661.210 980.357 1.034.389 2.075.861 0,48 0,06 1,01 6 PT Mayora Indah Tbk.s 93.576 141.589 196.230 372.158 0,51 0,39 0,90 7 PT Multi Bintang Indonesia Tbk.s 73.581 84.385 222.307 340.458 0,15 1,63 0,53 8 PT Sekar Laut Tbk.s 4.637 5.742 4.271 12.802 0,24 (0,26) 2,00 9 PT Siantar Top Tbk.s 14.426 15.595 4.816 41.072 0,08 (0,69) 0,75

10 PT SMART Tbk.s 628.005 988.944 1.046.389 748.495 0,57 0,06 (0,28) 11 PT Gudang Garam Tbk 1.007.822 1.443.585 1.880.492 3.455.702 0,43 0,30 0,84

12 PT Bentoel International InvestamaTbk.s 145.510 242.917 239.138 25.165 0,67 (0,02) (0,89)

13 PT HM Sampoerna Tbk.s 3.530.490 3.624.018 3.895.280 5.087.339 0,03 0,07 0,31 14 PT Roda Vivatex Tbk.s 34.578 34.822 57.110 102.549 0,01 0,64 0,80 15 PT Indo Acidatama Tbk.s 23.385 25.695 6.797 25.380 0,99 (0,74) 0,27 16 PT Indorama Syntetics Tbk.s 18.076 21.763 81.119 124.405 0,20 0,27 0,53 17 PT Sepatu Bata Tbk.s 20.161 34.578 157.563 52.980 0,72 0,36 (0,66) 18 PT AKR Corporindo Tbk.s 128.084 191.208 210.033 274.718 0,49 0,10 0,31 19 PT Budi Acid Jaya Tbk.s 20.678 46.117 32.981 146.415 1,23 (0,28) 0,34 20 PT Lautan Luas Tbk.s 29.677 71.670 145.846 85.925 1,42 1,03 (0,41) 21 PT Ekadharma International Tbk.s 5.764 4.233 4.606 16.443 (0,27) 0,09 0,26 22 PT Argha Karya Prima Industry Tbk.s 14.582 22.934 68.112 94.592 0,57 0,20 0,39 23 PT Kageo Igar Jaya Tbk.s 9.964 15.426 7.348 24.740 0,55 (0,52) 0,24 24 PT Langgeng Makmur Industry Tbk.s 3.313 12.400 2.572 5.991 0,27 (0,79) 1,33 25 PT Trias Sentosa Tbk.s 25.942 17.747 58.025 143.882 (0,32) 0,23 1,48 26 PT Holcim Indonesia Tbk.s 175.945 169.410 282.220 895.751 (0,04) 0,67 0,22

27 PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk.s 592.802 980.103 1.745.501 2.746.654 0,65 0,78 0,57

28 PT Semen Gresik (Persero) Tbk.s 1.295.521 1.775.408 2.523.544 3.326.487 0,37 0,42 0,32 29 PT Betonjaya Manunggal Tbk.s 818 8.784 20.823 9.388 0,97 1,37 (0,55) 30 PT Citra Tubindo Tbk.s 211.228 219.513 214.954 154.672 0,04 (0,02) (0,28)

Page 107: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

94

31 PT Lion Metal Works Tbk.s 20.642 25.298 37.840 33.613 0,23 0,50 (0,11) 32 PT Lionmesh Prima Tbk.s 2.667 5.942 9.237 2.400 1,23 0,55 (0,74) 33 PT Tira Austenite Tbk.s 6.319 2.523 1.331 2.202 (0,60) (0,47) 0,65 34 PT Kedawung Setia Industrial Tbk.s 7.351 14.500 5.716 10.510 0,97 (0,61) 0,84 35 PT Arwana Citramulia Tbk.s 28.254 43.433 54.290 63.888 0,54 0,25 0,18 36 PT Surya Toto Indonesia Tbk.s 79.705 56.377 63.270 182.280 (0,29) 1,22 0,19 37 PT Kabelindo Murni Tbk.s 10.508 5.314 3.988 1.695 (0,49) (0,25) (0,57) 38 PT Sumi Indo Kabel Tbk.s 44.374 77.467 97.687 28.718 0,75 0,26 (0,71) 39 PT Astra-Graphia Tbk.s 55.565 72.074 62.487 66.947 0,30 (0,13) 0,07 40 PT Metrodata Electronics Tbk.s 20.776 28.480 29.956 10.064 0,37 0,05 (0,66) 41 PT Astra International Tbk.s 3.712.097 6.519.000 9.191.000 10.040.000 0,76 0,41 0,09 42 PT Astra Otoparts Tbk.s 282.058 454.907 566.025 768.265 0,61 0,24 0,36 43 PT Goodyear Indonesia Tbk.s 25.397 42.399 8.120 121.085 0,67 (0,98) 1,39 44 PT Indo Kordsa Tbk.s 18.314 39.149 94.776 72.105 0,11 1,42 (0,24) 45 PT Intraco Penta Tbk.s 7.066 9.514 22.944 37.473 0,35 1,41 0,63 46 PT Nipress Tbk.s 7.650 5.085 1.551 3.685 (0,34) (0,69) 1,38 47 PT Selamat Sempurna Tbk.s 66.175 80.325 91.472 132.850 0,21 0,14 0,45 48 PT Tunas RideanTbk.s 22.211 189.816 245.079 310.387 0,75 0,29 0,27 49 PT United Tractor Tbk.s 930.372 1.493.037 2.660.742 3.817.541 0,60 0,78 0,43

50 PT Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk.s 43.172 52.176 94.271 131.259 0,21 0,81 0,39

51 PT Indofarma (Persero) Tbk.s 15.241 11.077 5.032 2.125 (0,27) (0,55) (0,58) 52 PT Kalbe Farma Tbk.s 676.582 705.694 706.822 929.003 0,04 0,00 0,31 53 PT Kimia Farma (Persero) Tbk.s 43.990 52.189 55.394 62.506 0,19 0,06 1,28 54 PT Merck Tbk.s 86.538 89.485 98.620 146.700 0,03 1,02 0,49 55 PT Pyridam Farma Tbk.s 1.729 1.743 2.309 3.772 0,01 0,32 0,63 56 PT Tempo Scan Pacific Tbk.s 272.584 278.358 320.648 359.964 0,02 0,15 0,12 57 PT Mandom Indonesia Tbk.s 100.118 111.232 114.854 124.612 0,11 0,03 0,08 58 PT Mustika Ratu Tbk.s 9.096 11.130 22.290 21.017 0,22 1,00 (0,06) 59 PT Unilever Indonesia Tbk.s 1.721.595 1.962.147 2.407.231 3.044.107 0,14 0,23 0,26

Page 108: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

95

Lampiran 9

Hasil Analisis Regresi Berganda

Statistics

177 177 177 177 177 1770 0 0 0 0 0

.073384 -.023110 .079910 .167028 .133402 .300803

.019000 -.029000 .039000 .083000 -.042000 .266000.0000 .0000 -.1990a .0000 -.8050a -.6640a

.4439123 .1779045 .4702563 .5623956 .7731533 .5400820

.197 .032 .221 .316 .598 .292

-.5600 -.6820 -.6160 -1.0000 -.9870 -.9810

4.4040 1.0650 4.6790 3.9380 2.9290 1.9970

ValidMissing

N

MeanMedianModeStd. Deviation

Variance

Minimum

Maximum

Perubahan CR

Perubahan LR

Perubahan IT

Perubahan OPM

Perubahan PER

Perubahan Laba

Multiple modes exist. The smallest value is showna.

Correlations

1.000 .016 -.157 -.098 .369 -.374.016 1.000 -.391 .572 -.066 .013

-.157 -.391 1.000 -.134 .046 .010-.098 .572 -.134 1.000 -.078 .055.369 -.066 .046 -.078 1.000 -.227

-.374 .013 .010 .055 -.227 1.000. .419 .018 .098 .000 .000

.419 . .000 .000 .190 .433

.018 .000 . .037 .269 .450

.098 .000 .037 . .152 .233

.000 .190 .269 .152 . .001

.000 .433 .450 .233 .001 .177 177 177 177 177 177177 177 177 177 177 177177 177 177 177 177 177177 177 177 177 177 177177 177 177 177 177 177177 177 177 177 177 177

Perubahan LabaPerubahan CRPerubahan LRPerubahan ITPerubahan OPMPerubahan PERPerubahan LabaPerubahan CRPerubahan LRPerubahan ITPerubahan OPMPerubahan PERPerubahan LabaPerubahan CRPerubahan LRPerubahan ITPerubahan OPMPerubahan PER

PearsonCorrelation

Sig.(1-tailed)

N

Perubahan Laba

Perubahan CR

Perubahan LR

Perubahan IT

Perubahan OPM

Perubahan PER

Page 109: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

96

Variables Entered/Removedb

PerubahanPER,PerubahanLR,PerubahanIT,PerubahanOPM,PerubahanCR

a

. Enter

Model1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Perubahan Labab.

Model Summaryb

.510a .260 .238 .4713304 1.756Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), Perubahan PER, Perubahan LR, Perubahan IT,Perubahan OPM, Perubahan CR

a.

Dependent Variable: Perubahan Labab.

ANOVAb

13.349 5 2.670 12.018 .000a

37.988 171 .22251.337 176

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Perubahan PER, Perubahan LR, Perubahan IT, PerubahanOPM, Perubahan CR

a.

Dependent Variable: Perubahan Labab.

Page 110: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

97

Coefficientsa

.274 .039 7.064 .000

.034 .106 .028 .323 .747-.517 .219 -.170 -2.364 .019-.111 .093 -.096 -1.192 .235.291 .065 .303 4.469 .000

-.209 .047 -.299 -4.417 .000

(Constant)Perubahan CRPerubahan LRPerubahan ITPerubahan OPMPerubahan PER

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Perubahan Labaa.

Coefficientsa

.016 .025 .021 .572 1.748-.157 -.178 -.156 .834 1.199-.098 -.091 -.078 .660 1.514.369 .323 .294 .942 1.062

-.374 -.320 -.291 .946 1.057

Perubahan CRPerubahan LRPerubahan ITPerubahan OPMPerubahan PER

Model1

Zero-order Partial PartCorrelations

Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: Perubahan Labaa.

Residuals Statisticsa

-.480094 1.465544 .300803 .2754040 177-2.835 4.229 .000 1.000 177

.037 .411 .076 .042 177

-.674810 1.676056 .298796 .2901673 177-.9850051 1.6710682 .0000000 .4645871 177

-2.090 3.545 .000 .986 177-2.100 3.591 .001 1.003 177

-.9944394 1.7141587 .0020074 .4839019 177-2.121 3.723 .002 1.011 177

.065 132.652 4.972 11.487 177

.000 .368 .008 .030 177

.000 .754 .028 .065 177

Predicted ValueStd. Predicted ValueStandard Error ofPredicted ValueAdjusted Predicted ValueResidualStd. ResidualStud. ResidualDeleted ResidualStud. Deleted ResidualMahal. DistanceCook's DistanceCentered Leverage Value

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Dependent Variable: Perubahan Labaa.

Page 111: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

98

Freq

uenc

y

40

30

20

10

Histogram

Dependent Variable: Perubaha

Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Perubahan Laba

Page 112: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

99

Regression Standardized Predicted Value6420-2-4

Reg

ress

ion

Stu

den

tize

d

Res

idu

al

4

2

0

-2

Scatterplot

Dependent Variable: Perubahan Laba

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

177.0000000

.46458714.080.080

-.0431.071

.202

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardized Residual

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Page 113: ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI …lib.unnes.ac.id/11264/1/6974.pdf · ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM ... SKRIPSI Untuk Memperoleh ... diperoleh informasi tentang posisi

100

Coefficientsa

.572 1.748

.834 1.199

.660 1.514

.942 1.062

.946 1.057

Perubahan CRPerubahan LRPerubahan ITPerubahan OPMPerubahan PER

Model1

Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: Perubahan Labaa.

Model Summaryb

5 171 .000 1.756Model1

df1 df2 Sig. F ChangeChange Statistics

Durbin-Watson

Dependent Variable: Perubahan Labab.