analisis pt.hexindo adiperkasa

97
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana kita ketahui bahwa bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Baik dalam perusahaaan yang berskala besar maupun kecil, ataupun bersifat profit motif maupun non-profit motif akan mempunyai perhatian yang sangat besar di bidang keuangan, terutama dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, menimbulkan persaingan antara perusahaan pun semakin ketat, sehingga menuntut perusahaan untuk dapat membuat perusahaan lebih efisien dalam beroperasi sehingga dapat terus-menerus meningkatkan kemampuan bersaing demi kelangsungan hidup perusahaannya. Untuk dapat bertahan, perusahaan harus mencermati dan menganalisis kinerja perusahaan, salah satunya adalah dengan melakukan analisis kinerja dari sisi keuangan terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan memberikan gambaran secara umum 1

Upload: andri-s-sirait

Post on 29-Oct-2015

487 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagaimana kita ketahui bahwa bidang keuangan merupakan bidang yang sangat

penting dalam suatu perusahaan. Baik dalam perusahaaan yang berskala besar maupun kecil,

ataupun bersifat profit motif maupun non-profit motif akan mempunyai perhatian yang sangat

besar di bidang keuangan, terutama dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju,

menimbulkan persaingan antara perusahaan pun semakin ketat, sehingga menuntut

perusahaan untuk dapat membuat perusahaan lebih efisien dalam beroperasi sehingga dapat

terus-menerus meningkatkan kemampuan bersaing demi kelangsungan hidup perusahaannya.

Untuk dapat bertahan, perusahaan harus mencermati dan menganalisis kinerja

perusahaan, salah satunya adalah dengan melakukan analisis kinerja dari sisi keuangan

terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan memberikan gambaran secara umum sebuah

perusahaan. Laporan ini diterbitkan tahunan, semesteran, triwulanan, bahkan harian. Media

yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah laporan keuangan.

Setiap perusahaan akan menyusun suatu laporan keuangan yang dapat menggambarkan

kondisi dan kinerja keuangan perusahaan pada akhir pembukuan.

Laporan keuangan yang disusun oleh setiap perusahaan di Indonesia harus mengacu

pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yang disusun oleh Ikatan Akuntansi Indonesia

(IAI), disamping itu harus memenuhi pula aturan perpajakan dan aturan lainnya sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum agar dapat memenuhi kebutuhan pemakainya.

1

Page 2: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi pada suatu

periode tertentu yang merupakan hasil pengumpulan data keuangan yang disajikan dalam

bentuk laporan keuangan ataupun ikhtisar lainnya yang dapat digunakan sebagai alat bantu

bagi para pemakai di dalam menilai kinerja keuangan perusahaan sehingga dapat mengambil

keputusan dengan tepat.

Laporan keuangan dapat dianalisis untuk melihat kondisi perusahaan, jenis analisis

bervariasi sesuai dengan kepentingan pihak-pihak yang melakukan analisis. Salah satu teknis

analisis laporan keuangan yang banyak digunakan untuk menilai posisi keuangan dan kinerja

keuangan perusahaan adalah analisis rasio keuangan karena penggunaannya yang relatif

mudah.

Analisis laporan keuangan akan lebih tajam apabila angka-angka keuangan

dibandingkan dengan standar tertentu. Standar tersebut dapat berupa, standar internal yang

ditetapkan oleh manajemen, perbandingan historis atau membandingkan angka-angka

keuangan dengan masa sebelumnya, membandingkan dengan perusahaan atau industri sejenis.

Analisis laporan keuangan secara garis besar meliputi dua jenis perbandingan, yaitu :

1. Dengan membandingkan rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan datang untuk

perusahaan yang sama.

2. Perbandingakan rasio perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis atau dengan

rata-rata industri pada satu titik yang sama.

Perbandingan tersebut dapat memberikan gambaran mengenai kondisi keuangan dan kinerja

keuangan perusahaan.

2

Page 3: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Salah satu alasan dilakukannya analisis terhadap laporan keuangan adalah menilai

kinerja keuangan perusahaan. Dimana penilaian kinerja untuk mengetahui tingkat efisiensi

dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Penilaian kinerja suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis dua aspek,

yaitu kinerja financial dan kinerja non-financial. Kinerja financial dapat dilihat melalui data-

data laporan keuangan, sedangkan kinerja non-financial dapat dilihat melalui aspek-aspek

non-financial diantaranya aspek pemasaran, aspek teknologi maupun aspek manajemen.

Pengukuran kinerja keuangan suatu perusahaan sangat berguna untuk membandingkan

perusahaan dengan perusahaan yang sejenis sehingga dapat dilakukan suatu tindakan yang

dianggap perlu untuk memperbaikinya. Tanpa perbandingan, tidak akan diketahui apakah

kinerja atau perusahaan mengalami perbaikan atau sebaliknya yaitu menunjukkan penurunan.

Indikator atau alat yang akan digunakan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan adalah

analisis neraca dan laba rugi komparatif, neraca dan laba rugi common size, analisis rasio,

serta analisis arus kas. Selain itu, untuk kondisi perusahaan dapat menggunakan analisis

terhadap kewajiban, sewa, pensiun, kontijensi, komitmen serta pendapatan dan beban.

1.2 Permasalahan yang Dibahas

Dalam menulis tugas akhir ini, peneliti membatasi ruang lingkup yang menjadi pokok

permasalahan yang akan dibahas. Dua hal yang menjadi pokok masalah yaitu:

1. Bagaimana kondisi keuangan PT.Hexindo Adiperkasa.Tbk yang ditinjau dari sudut

likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas untuk periode 2008 sampai dengan

2012?

3

Page 4: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

2. Bagaimana prestasi manajemen PT. Hexindo Adiperkasa.Tbk dalam mengelola

keuangan pada tahun 2008-2012 yang tercermin dari laporan keuangan serta hasil

analisis terhadap laporan keuangan tahun berjalan?

1.3 Manfaat

1. Untuk mengetahui kondisi keuangan PT.Hexindo Adiperkasa.Tbk yang ditinjau dari

sudut likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas untuk periode 2008 sampai

dengan 2012?

2. Untuk mengetahui prestasi manajemen PT. Hexindo Adiperkasa.Tbk dalam mengelola

keuangan pada tahun 2008-2012 yang tercermin dari laporan keuangan serta hasil

analisis terhadap laporan keuangan tahun berjalan

1.4 Sekilas Informasi Perusahaan

PT Hexindo Adiperkasa (Hexindo) didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris

Mohamad Ali, S.H., No.37 tanggal 28 November 1988. Perusahaan memulai kegiatan

komersialnya pada bulan Januari 1989. Sesuai Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan

usaha Perusahaan adalah perdagangan dan persewaan alat berat serta pelayanan purna jual.

Saat ini Perusahaan juga bertindak selaku distributor alat-alat berat dan suku cadang

Hitachi. Perusahaan berkedudukan di Jakarta yang berlokasi di Kawasan Industri Pulo

Gadung, tepatnya di Jl. Pulau Kambing II Kav.I-II.No.33, Jakarta. Pada bulan Pebruari tahun

1995, Hexindo mencatatkan namanya di Bursa Efek Jakarta dan berganti nama menjadi PT

Hexindo Adiperkasa Tbk. Selama 20 tahun kiprah bisnisnya, Hexindo tumbuh agresif dengan

terus melakukan berbagai langkah terobosan penting yang mengantarkan perusahaan sebagai

4

Page 5: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

salah satu pemain penting yang sangat diperhitungkan kompetitornya di bisnis pengadaan alat-

alat berat di Indonesia. Kini melalui satu (1) kantor pusat yang berlokasi di Jakarta dan 33

kantor cabang yang tersebar di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi, Hexindo siap

melayani penyediaan alat berat secara menyeluruh (one stop services) dan memuaskan,

termasuk pelayanan terbaik yang siaga melayaniselama 24 jam.

Sebagai perusahaan pengadaan alat berat dan pemegang merek resmi untuk alat-alat

berat dan suku cadang bermerek Hitachi di Indonesia, Hexindo saat ini memiliki beberapa

segmen kegiatan usaha yang sebagai berikut :

1. Penjualan alat – alat berat

2. Penyewaan alat – alat berat

3. Dukungan suku cadang

4. Dukungan pelayanan dan kontrak

5. Pemeliharaan penuh

6. Remanufaktur

7. Pembiayaan

Hexindo makin unggul dan diperhitungkan karena komitmen dan keseriusannya untuk

terus mengembangkan keahlian, infrastruktur dan fasilitas berstandar internasional yang

menjamin kualitas alat dan pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan pelanggannya. PT

hexindo juga menjamin dukungan suku cadang, pelayanan & kontrak pemeliharaan penuh

serta remanufaktur dengan menjadi distributor tunggal di Indonesia. Tahun 2009 Perusahaan

ikut serta membentuk perusahaan pembiayaan (finance) yakni: PT Hitachi Construction

Machinery Finance Indonesia (HCFI). Hexindo memiliki saham sebesar 15%, sedangkan

Hitachi Construction Machinery Co. Ltd merupakan pemegang saham terbesar atau sebanyak

5

Page 6: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

85%. Kinerja HCFI yang beroperasi sejak awal tahun 2009 ini sangat membanggakan. Dalam

waktu hanya satu tahun sejak pengoperasiannya, HCFI telah melakukan pembiayaan

pembelian alat-alat berat sebesar US$ 160 juta.

Perusahaan menganut nilai-nilai moral dan spirit penting yang memotivasi terciptanya

iklim kerja yang sehat dan kompetitif.

Nilai-nilai penting perusahaan yang telah dijalankan secara konsisten dan penuh

komitmen selama puluhan tahun telah mengantar perusahaan pada pencapaian kinerja optimal

dan berkesinambungan. Nilai-nilai dalam PT Hexindo adalah :

1. Kepercayaan

Perusahaan membangun dan menjaga kepercayaan masyarakat khususnya pelanggan

berdasarkan integritas, komitmen dan kejujuran.

2. Dedikasi

Loyalitas, antusiasme dan pengabdian menjadi modal penting yang membentuk

kuatnya dedikasi seluruh elemen dalam perusahaan terhadap pekerjaan dan

tanggungjawabnya.

3. Kinerja Yang Tinggi

Perusahaan mendorong peningkatan kinerja optimalnya melalui peningkatan

kompetensi, profesionalisme dan kepemimpinan.

6

Page 7: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Analisis Bisnis dan Analisis Laporan Keuangan

2.1.1 Analisis Lingkungan Bisnis dan Strategi

Analisis atas prospek perusahaan di masa depan merupakan salah satu tujuan

terpenting analisis bisnis. Tujuan analisis lingkungan bisnis adalah mengidentifikasi dan

menilai situasi perekonomian dan industrinya, termasuk analisis mengenai produk, tenaga

kerja, dan pasar modal dalam konteks perekonomian dan peraturan yang ada. Sedangkan

tujuan dari analisis strategi bisnis bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai kekuatan serta

kelemahan kompetitif perusahaan, beserta peluang dan ancamannya. Analisis lingkungan

bisnis dan strategi atas dua bagian yaitu analisis industri dan analisis strategi. Analisis industri

merupakan langkah pertama, mengingat prospek dan struktur industri sangat menentukan

profitabilitas perusahaan. Analisis strategi merupakan evaluasi atas keputusan bisnis

perusahaan dan keberhasilan perusahaan membangun keunggulan kompetitifnya. Analisis

lingkungan bisnis dan strategi memerlukan pengetahuan tentang kekuatan ekonomi dan

indsurti.

2.1.2 Analisis Akuntansi

Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana akuntansi perusahaan

mencerminkan realitas ekonomi. Laporan keuangan dalam perusahaan merupakan sumber

informasi utama untuk analisis keuangan. Kualitas analisis keuangan bergantung kepada

keandalan laporan keuangan yang selanjutnya bergantung kepada kualitas analisis akuntansi.

7

Page 8: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Namun akuntansi sendiri memiliki keterbatasan yang mempengaruhi kegunaan laporan

keuangan dan menimbulkan setidaknya dua masalah dalam analisis, yaitu :

1. Ketidakseragaman akuntansi menyebabkan masalah perbandingan.

Masalah ini terjadi jika perusahaan yang berbeda menerapkan akuntansi yang berbeda

untuk transaksi atau peristiwa yang sama, selain itu masalah ini dapat terjadi juga pada

saat tertentu perusahaan mengubah akuntansinya yang berakibat pada timbulnya

kesulitan perbandingan sementara.

2. Pilihan dan ketidaktepatan dalam akuntansi dapat mendistorsi informasi laporan

keuangan. Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan informasi akuntansi dari

ekonomi yang mendasarinya. Distorsi muncul dalam tiga bentuk, yaitu :

Estimasi manajemen dapat salah atau tidak lengkap

Manajer dapat menggunakan pilihan dalam akuntansi untuk memanipulasi atau

mempercantik laporan keuangan

Standar akuntansi dapat menyebabkan distorsi akuntansi karena gagal menangkap

realitas ekonomi.

3. Risiko akuntansi

Merupakan ketidakpastian dalam analisis laporan keuangan karena distorsi akuntansi.

Tujuan utama analisis akuntansi adalah mengevaluasi dan mengurangi risiko akuntansi

serta meningkatkan muatan ekonomis laporan keuangan, termasuk komparabilitasnya.

Contohnya: penyesuaian untuk analisis ekuitas berbeda dengan penyesuaian untuk

analisis kredit.

Prinsip-prinsip akuntansi yang penting yaitu :

8

Page 9: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Akuntansi akrual

Pendapatan diakui pada saat dihasilkan dan beban pada saat terjadi tanpa

memperhatikan penerimaan atau pembayaran kas.

Biaya historis dan penilaian wajar

Secara tradisional, telah menggunakan konsep biaya historis dalam mengukur dan

mencatat nilai asset dan kewajiban. Biaya histori adalah nilai dari transaksi aktual

perusahaan di masa lalu, sehingga akuntansi biaya histori disebut juga dengan

akuntansi berdasar transaksi. Kelebihan dari akuntansi ini adalah nilai aset yang

diperoleh melalui transaksi tawar menawar yang wajar, biasanya wajar dan

objektif. Karena keterbatasan,akhirya para pembuat standar beralih ke alternatif

lain yaitu pencatatan aset berdasarkan konsep penilaian wajar. Penilaian wajar

adalah harga pasar aset atau kewajiban pada masa sekarang.

Materialitas

Materialitas menurut FASB merupakan “sejauh mana kelalaian mencantumkan

atau salah saji informasi akuntansi dengan memperhatikan situasi, memungkinkan

penilaian seseorang yang menggunakan informasi tersebut akan berpengaruh atau

terpengaruh”.

Konservatisme

Terkait dengan melaporkan pandangan yang paling tidak optimis saat menghadapi

ketidakpastian pengukuran (konsep kehatia-hatian). Konservatisme mengurangi

tingkat keandalan dan relevansi informasi akuntansi melalui dua cara, yaitu

1. Konservatisme menyajikan aset dan laba terlalu rendah.

9

Page 10: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

2. Konservatisme menyebabkan oenundaan pengakuan kabar baik pada laporan

keuangan, namun secepatnya mengakui kabar buruk.

Analisis akuntansi meliputi evaluasi kualitas laba perusahaan atau secara lebih luas, kualitas

akuntansinya. Evaluasi kualitas laba memerlukan analisis faktor-faktor, seperti bisnis

perusahaan, kebijakan akuntansi nya, kualitas dan kuantitas informasi yang diungkapkan,

kinerja,dan reputasi manajemen, serta kesempatan dan insentif untuk manajemen laba.

Analisis akuntansi juga mencakup evaluasi atas daya tahan laba yang kadang disebut

sustainable earning power.

Analisis akuntansi paling sering tidak dipahami, tidak dihargai, dan tidak diaplikasikan

secara efektif dalam analisis bisnis. Sebagian alasannya mungkin karena analisis akuntansi

memerlukan pengetahuan akuntansi. Analisis yang tidak memiliki pengetahuan ini memiliki

tren untuk mengabaikan analisis akuntansi dan mengambil laporan keuangan apa adanya.

Kebutuhan akan analisis akuntansi disebabkan karena akuntansi akrual memperbaiki

akuntansi kas dengan mencerminkan aktivitas usaha pada waktu yang lebih tepat dan laporan

keuangan dibuat untuk berbagai jenis pemakai dan kebutuhan informasi. Salah satunya yaitu

distorsi akuntansi yang merupakan penyimpangan dari informasi yang dilaporkan pada

laporan keuangan terhadap realitas usaha sebenarnya. Timbul akibat sifat akuntansi akrual

yang meliputi standar, kesalahan estimasi, keseimbangan antara relevan dan andal, serta

kebebasan dalam aplikasinya.

2.1.3 Analisis Keuangan

Analisis keuangan merupakan penggunaan laporan keuangan untuk menganalisis

posisi dan kinerja keuangan perusahaan, dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan.

10

Page 11: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Analisis profitabilitas

Merupakan evaluasi atas tingkat pengembalian investasi perusahaan. Analisis ini

berfokus pada sumber daya perusahaan dan tingkat profitabilitasnya dan melibatkan

identifikasi dan pengukuran dampak berbagai pemicu profitabilitas. Analisis ini juga

mencakup evaluasi atas dua sumber utama profitabilitas-margin (bagian dari penjualan yang

tidak tertutup oleh biaya ) dan perputaran (penggunaan modal). Analisis profitabilitas juga

berfokus pada penyebab perubahan perubahan profitabilitas dan daya tahan laba.

1. Analisis risiko

Merupakan evaluasi atas kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya.

Analisis risiko melibatkan penilaian atas solvabilitas dan likuiditas perusahaan sejalan

dengan variasi laba. Karena risiko menjadi perhatian utama kreditor, analisis risiko

sering dibahas dalam konteks analisis kredit. Analisis rasio tetap penting untuk analisis

ekuitas, baik untuk mengevaluasi keandalan dan daya tahan kinerja perusahaan

maupun untuk mengestimasi biaya modal perusahaan.

2. Analisis arus kas

Merupakan evaluasi bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan dananya.

Analisis ini memberikan pandangan tentang implikasi pendanaan di masa depan.

2.1.4 Analisis Prospektif

Analisis prospektif merupakan peramalan hasil di masa depan, biasanya laba, arus kas,

atau keduanya. Analisis ini ditarik dari analisis akuntansi, analisis keuangan, serta analisis

lingkungan bisnis dan strategi. Output analisis prospektif adalah hasil yang diharapkan di

11

Page 12: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

masa depan yang digunakan untuk mengestimasi nilai perusahaan. Jika alat kuantitatif

membantu meningkatkan keakuratan ramalan, analisis prospektif tetap merupakan proses

yang relatif subjektif.

Analisis prospektif merupakan inti penilain efek. Model penilaian arus kas bebas dan

model penilaian laba sisa memerlukan estimasi laporan keuangan di masa depan. Model laba

sisa, misalnya memerlukan proyeksi laba bersih dan nilai buku ekuitas masa depan untuk

memperkirakan harga saham sekarang. Analisis prospektif berguna juga untuk menguji

ketepatan rencana strategis perusahaan.

Untuk itu, perlu di analisis apakah perusahaan memerlukan pendanaan utang atau

ekuitas di masa depan dan perlu di analisis juga apakah rencana strategis kini akan

menghasilkan manfaat seperti yang diramalkan oleh manajemen perusahaan. Analisis

prospektif berguna juga untuk para kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajibannya.

12

Analisis Prospektif

Implementasi

1. Peramalan dan penilaian saham.

2. Tingkat pengembalian atas penggerak nilai.

Peramalan Jangka Panjang

1. Analisis data masa lalu.2. Peramalan laporan keuangan.

Page 13: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

2.1.5 Valuasi

Valuasi adalah proses mengubah ramalan hasil di masa depan menjadi estimasi nilai

perusahaan. Untuk menentukan nilai perusahaan, seorang analisis harus memilih suatu model

valuasi dan juga mengestimasi biaya modal perusahaan. Untuk menilai suatu perusahaan,

analisis penilaian ekuitas menekankan pada laba dan pengukuran akuntansi. Peramalan laba

memperhitungkan kekuatan laba, teknik estimasi, dan mekanisme pengawasan.

1.2 Hubungan

1.3

2.2 Hubungan antara Analisis Bisnis dan Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan merupakan kumpulan proses analisis yang merupakan

bagian dari analisis bisnis. Bagian penting dari analisis laporan keuangan adalah menganalisis

lingkungan dan strategi bisnis perusahaan. Meskipun proses ini terpisah memiliki kesamaan

dalam hal penggunaan informasi laporan keuangan, dalam berbagai tingkatan untuk

kepentingan analisis.

13

Analisis dan Penilaian Ekuitas

Daya Tahan Laba

1. Penyusunan ulang dan penyesuaian laba.

2. Faktor penentu daya tahan laba.

3. Mengukur daya tahan laba.

Penilaian Ekuitas Berbasis Laba

1. Harga saham dan data akuntansi.

2. Perkalian penilaian.

Kekuatan Laba dan Peramalan

1. Kekuatan laba.2. Peramlan laba.3. Pengawasan dan

revisi.

Page 14: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Laporan keuangan bersifat informasi tentang rencana bisnis perusahaan, analisis

lingkungan bisnis dan strategi perusahaan berpengaruh dalam laporan keuangan namun berada

di luar analisis laporan keuangan yang konvesional.

2.3 Analisis Laporan Keuangan Komparatif

Dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba rugi atau laporan arus kas yang

berurutan dari satu periode ke periode berikutnya. Analisis ini meliputi penelahaan perubahan

saldo tiap-tiap akun dari tahun ke tahun atau selama beberapa tahun. Informasi yang didapat

dari laporan keuangan komparaif adalah kecenderungan dan tren. Perbandingan laporan

selama beberapa periode dapat menunjukkan arah, kecepatan, dan jangkauan jarak sebuah

tren. Analis komparatif juga membandingkan tren pos-pos yang berkaitan.

Analisis laporan keuangan komparatif disebut juga analisis horizontal karena saat

menelaah laporan komparatif kita menganalisis saldo akun dengan analisis dari kiri ke kanan

(atau kanan ke kiri). Terdapat dua teknik analisis komparatif, yaitu :

1. Analisis perubahan tahun ke tahun

Perbandingan laporan keuangan selama periode yang relatif pendek (dua atau tiga

tahun) biasanya dilakukan dengan analisis perubahan tahun ke tahun dalam tiap-tiap

pos. Analisis perubahan tahun ke tahun untuk jangka pendek memiliki keunggulan

penyajian perubahan dalam angka absolut maupun persentase.

Perhitungan perubahan tahun ke tahun bersifat langsung. Aturan-aturan yang berlaku

dalam menghitung perubahan, yaitu :

14

Page 15: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Jika jumlah negatif muncul di tahun dasar dan jumlah positif di tahun berikutnya

(atau sebaliknya), maka tidak dapat menghitung perubahan persentase yang

bermakna.

Jika tidak ada jumlah untuk tahun dasar, tidak ada perubahan persentase yang

dapat dihitung.

Jika di tahun dasar jumlahnya kecil, perubahan presentase dapat dihitung, namun

angka tersebut harus diinterpretasikan dengan hati-hati. Hasilnya dapat

menunjukkan perubahan besar hanya karena jumlah tahun dasar yang kecil dalam

perhitungan perubahan.

Jika sebuah pos memiliki nilai pada tahun dasar dan kosong di tahun berikutnya,

penurunan nya sebesar 100%.

Analisis laporan keuangan komparatif umumnya melaporkan baik total kumulatif maupun

rata-rata (atau median) untuk periode yang di analisis. Membandingkan jumlah tahunan

dengan rata-rata atau median yang dihitung untuk beberapa periode dapat menyoroti fluktasi-

fluktasi yang tidak biasa.

2. Analisis Tren angka indeks

Penggunaan analisis perubahan tahun ke tahun untuk membandingkan laporan

keuangan lebih dari dua atau tiga periode yang kadang kala merepotkan. Sebuah alat

yang digunakan untuk perbandingan tren jangka panjang adalah analisis tren angka

indeks. Analisis ini memerlukan pemilihan tahun dasar untuk seluruh pos, yang

biasanya diberi angka indeks 100.

15

Page 16: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Karena tahun dasar menjadi rujukan untuk semua perbandingan, pilihan terbaik adalah

tahun dengan kondisi bisnis normal. Sama seperti perhitungan persentase perubahan

tahub ke tahun, perubahan-perubahan tertentu seperti perubahan dari angka negatif ke

angka positif tidak dapat dinyatakan dalam angka indeks.

Aturan untuk menganalisis dengan menggunakan analisis tren angka indeks, yaitu :

Tidak perlu menganalisis setiap pos dalam laporan keuangan, karena ingin

berfokus pada pos yang signifikan.

Harus berhati-hati dalam menggunakan perbandingan tren angka indeks dimana

perubahan mungkin disebabkan oleh faktor ekonomi dan industri.

Interpretasi persentase perubahan termasuk yang menggunakan serial tren angka

indeks, harus dilakukan dengan hati-hati terhadap potensi penerapan prinsip

akuntansi yang tidak konsisten.

Makin panjang periode perbandingan maka makin terdistorsi dampak perubahan

tingkat harga. Salah satu hasil analisis tren adalah kekuatannya untuk

menyampaikan pandangan dalam filosofi manajer, kebijakan dan motivasi

2.4 Analisis Laporan Keuangan Common Size

Analisis laporan keuangan common size juga disebut analisis vertikal karena evaluasi

pos dari atas ke bawah ( atau bawah ke atas ) dalam laporan common size. Analisis laporan

keuangan common size berguna dalam memahami pembentuk internal laporan keuangan.

1. Sumber pendanaan

Termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar, dan

ekuitas.

16

Page 17: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

2. Komposisi aset

Termasuk jumlah untuk masing-masing aset lancar dan aset tidak lancar. Manfaat

analisis common size digunakan untuk :

Analisis common size digunakan untuk meneliti pos-pos yang membentuk

subkelompok tertentu. Analisis laporan laba rugi common size juga penting.

Sebuah laporan laba rugi siap untuk analisis common size karena setiap pos terkait

dengan angka kunci seoerti penjualan. Dalam berbagai tingkatan, penjualan

mempengaruhi hampir seluruh beban dan berguna untuk mengetahui berapa persen

dari penjualan yang diwakili oleh tiap-tiap pos beban. Pengecualian berlaku untuk

pajak penghasilan yang terkait dengan laba sebelum pajak, bukan penjualan.

Perbandingan waktu atas laporan common size perusahaan bermanfaat untuk

mengungkapkab perubahan proporsional pos dalam kelompok aset, kewajiban,

beban, dan kategori lainnya.

Laporan common size juga berguna untuk perbandingan antarperusahaan karena

laporan keuangan perusahaan yang berbeda dibuat dalam format common size.

Perbandingan laporan common size perusahaan dengan laporan common size

pesaing atau rata-rata industri dapat menekankan perbedaan komposisi dan

distribusi pos.

Keterbatasan utama laporan common size untuk analisis antarperusahaan adalah kegagalannya

untuk mencerminkan ukuran relatif perusahaan yang dianalisis.

17

Page 18: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

2.5 Analisis Rasio

Sebuah rasio menyatakan hubungan matematis antara dua kuantitas. Sebuah rasio

harus mengacu pada hubungan ekonomis yang penting.

Manfaat analisis rasio

Alat untuk menyediakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari. Rasio

merupakan salah satu titik awal, bukan titik akhir. Rasio yang diinterpretasikan dengan

tepat mengidentifikasi area yang memerlukan investasi lebih lanjut.

Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar

perbandingan dalam menemukan kondisi-kondisi dna tren yang sulit untuk dideteksi

dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio.

Rasio paling bermanfaat bila berorientasi ke depan

Namun manfaat rasio sendiri, tergantung pada keahlian penerapan dan interpretasinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi rasio :

Analisis akuntansi

Untuk menyakinkan angka yang menjadi dasar perhitungan rasio sudah tepat. Jika

pengendalian akuntansi internal perusahaan atau tata laksana lainnya dan mekanisme

pengawasan kurang andal untuk menghasilkan angka yang dapat

dipertanggungjawabkan, maka hasil rasio juga kurang andal.

Angka laba bersih

Angka laba bersih memerlukan penyesuaian saat aset atau kewajiban disesuaikan.

Interpretasi rasio

Rasio harus diinterpretasikan dengan hati-hati karena faktor-faktor yang mempengaruhi

pembilang dapat berkorelasi dengan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebut. Interprestasi

18

Page 19: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

harus dilakukan dengan tepat karena banyak rasio yang memiliki variabel penting yang sama

dengan rasio lainnya.

Rasio bermanfaat apabila diinterpretasikan dalam perbandingan

Rasio sebelumnya.

Standar yang ditentukan sebelumnya.

Rasio pesaing.

Rasio memiliki tiga area penting, yaitu :

1. Analisis Kredit ( risiko )

A. Likuiditas

Likuiditas merujuk pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

keuangan jangka pendeknya. Risiko likuiditas jangka pendek perusahaan dipengaruhi oleh

kapan arus kas masuk dan arus kas keluar terjadi serta prospek arus kas untuk kinerja masa

depan.

Analisis likuiditas diarahkan pada aktivitas operasi perusahaan, kemampuan untuk

menghasilkan keuntungan dari penjualan produk dan jasa, serta persyaratan dan ukuran modal

kerja. Modal kerja merupakan ukuran likuiditas yang banyak digunakan. Modal kerja adalah

selisi aset lancar setelah dikurangi kewajiban lancar. Modal kerja merupakan ukuran aset

lancar yang penting yang mencerminkan pengaman bagi kreditor. Modal kerja juga penting

untuk mengukur cadangan likuiditas yang tersedia untuk memenuhi kontijensi dan ketidak

pastian yang terkait dengan keseimbangan antara arus kas masuk dan arus kas keluar

perusahaan. Rasio-rasio yang ada dalam likuiditas yaitu:

19

Page 20: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

1. Rasio lancar ( current ratio )

Rasio lancar merupakan ketersediaan aset lancar untuk memenuhi kewajiban lancar.

Makin tinggi jumlah aset lancar terhadap kewajiban lancar, makin besar keyakinan

bahwa kewajiban lancar tersebut akan dibayar.

Penyangga kerugian.

Makin besar penyangga kerugian makin kecil risiko nya. rasio lancar menunjukkan

tingkat keamanan yang tersedia untuk menutuo penurunan nilai aset lancar non-kas

pada saat aset tersebut dilepas atau dilikuidasi.

Cadangan dana lancar

Rasio lancar merupakan ukuran tingkat keamanan terhadap ketidak pastian dan kejutan

atas arus kas perusahaan.

2. Rasio cepat ( acid test ratio )

Rasio ini menggunakan aset yang lebih cepat dikonversi menjadi kas. Rasio cepat

digunakan untuk menguji lebih ketat atas likuiditas jangka pendek, dengan

menggunakan hanya aset lancar yang paling likuid, yaitu kas, investasi, jangka pendek,

dan piutang.

3. Waktu penagihan (collection period )

4. hari untuk menjual persediaan ( days to sell inventory )

5. Rasio jumlah hari untuk menjual persediaan ini menggambarkan jumlah hari yang

dibutuhkan untuk menjual persediaan akhir dengan mengasumsikan tingkat penjualan

tertentu.

20

Page 21: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

B. Struktur Modal dan Solvabilitas

Analisis solvabilitas melibatkan beberapa elemen kunci, salah satunya analisis struktur

modal. Struktur modal mengacu pada sumber pendanaan perusahaan. Pendanaan dapat

diperoleh dari modal ekuitas yang relatif permanen hingga sumber pendanaan jangka pendek

sementara yang lebih berisiko. Solvabilitas digunakan untuk menilai kemampuan memenuhi

kewajiban jangka pendek. Rasio-rasio yang terdapat di struktur modal dan solvabilitas :

1. Total utang terhadap ekuitas (total debt to equity).

2. Hasil utang terhadap ekuitas yang dilakukan oleh perusahaan.

3. Utang jangka panjang terhadap ekuitas (long term debt to equity).

4. Mengukur hubungan antara utang jangka panjang terhadap modal ekuitas.

5. Kelipatan bunga dihasilkan (times interest earned).

C. Analisis Profitabilitas

1. Tingkat pengembalian atas investasi (return on investment)

Untuk menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan utang.

Rasio yang terdapat di tingkat pengembalian investasi :

o Tingkat pengembalian aset (return on assets).

o Tingkat pengembalian equity (return on common equity).

2.Kinerja operasi

Untuk mengevaluasi margin laba aktivitas operasi, rasio yang terdapat di kinerja

operasi :

o Margin laba kotor (gross profit margin).

o Margin laba operasi (operating profit margin).

o Margin laba bersih (net profit margin).

21

Page 22: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

3. Pemanfaatan aset (asset utilization)

Untuk menilai efektivitas dan itensitias aset dalam menghasilkan penjualan, disebut

pula perputaran. Rasio yang terdapat di pemanfaatan aset :

o Perputaran kas (cash turnover)

Rasio ini mengukur ketersediaan kas untuk membayar kewajiban lancar.

o Perputaran piutang usaha (account receivable turnover)

Rasio ini dihitung dengan hanya memasukan penjualan kredit karena penjualan

kas tidak menimbulkan piutang. Jika penjualan kas signifikan maka rasio ini

kurang berguna.

Tetapi jika proporsi penjualan piutang antar tahun menjadi stabil, maka

perbandingan rasio perputaran piutang antar tahun menjadi dapat diandalkan.

o Perputaran persediaan (inventory turnover)

Persediaan merupakan investasi yang dibuat untuk memperoleh pengembalian

melalui penjualan kepada pelanggan. Jika persediaan tidak cukup, volume

penjualan akan turun di bawah tingkat yang dapat dicapai.

Sebaliknya persediaan yang terlalu banyak menghadapkan perusahaan pada biaya

penyimpanan, asuransi, pajak, keuangan, dan kerusakan fisik, persediaan yang

terlalu besar juga menahan dana yang dapat digunakan secara lebih

menguntungkan di tempat lain.

o Perputaran aset tetap (PPE turnover)

o Perputaran total aset (total aset turnover)

22

Page 23: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

D. Valuasi

Untuk mengestimasi nilai intrinsik perusahaan (saham) . rasio-rasio yang terdapat dalam

valuasi yaitu :

o Rasio harga terhadap laba (price to earning ratio)

o Hasil laba (earning yield)

o Hasil dividen (dividen yield)

o Tingkat pembayaran dividen (dividen payout rate)

o Harga terhadap nilai buku (price to book).

2.6 Analisis mengenai Kewajiban, Sewa dan Pensiun

2.6.1 Kewajiban

Kewajiban lancar atau jangka pendek

Merupakan kewajiban yang pelunasannya memerlukan penggunaan aset lancar atau

munculnya kewajiban lancar lainnya.

Periode yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban adalah periode mana yang lebih

panjang antara satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan. Kewajiban lancar dibagi

menjadi dua, yaitu :

A. Timbul dari aktivitas operasi, meliputi utang, uang muka, dan beban operasi akrual

lainnya, sperti utang gaji.

B. Timbul dari aktivitas pendanaan, meliputi pinjaman jangka pendek, bagian utang

jangka panjang yang jatuh tempo dan utang bunga.

23

Page 24: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Kewajiban tak lancar atau jangka panjang

Merupakan kewajiban jatuh temponya tidak dalam waktu satu tahun atau satu siklus

operasi, mana yang lebih panjang. Kewajiban ini meliputi pinjaman, obligasi, utang, dan

wesel bayar. Pengungkapan kewajiban tak lancar meliputi bunga, tanggal jatuh tempo, hak

konversi, fitur penarikan, dan provisi subordinasi. Pengungkapan meliputi pula jaminan,

persyaratan penyisihan dana pelunasan, dan provisi kredit berulang.

Analisis Kewajiban

Jika kewajiban dinyatakan lebih rendah dari seharusnya, harus mewaspadai penyajian

laba lebih tinggi dari yang seharusnya karena beban yang lebih rendah atau ditangguhkan.

Fitur penting dalam analisis kewajiban :

A. Ketentuan utang (seperti tanggal jatuh tempo, tingkat bunga, pola pembayaran dan

jumlah).

B. Pembatasan pemakaian sumber daya dan pelaksanaan aktivitas bisnis.

C. Kemampuan dan fleksibilita suntuk memperoleh pendanaan selanjutnya.

D. Kewajiban untuk modal kerja, perbandingan utang terhadap ekuitas dan ukuran

keuangan lain.

E. Fitur konversi kewajiban yang bersifat difusi.

F. Larangan atas pembayaran-pembayaran seperti dividen.

2.6.2 Sewa

Sewa (lease) merupakan perjanjian kontraktual antara pemilik (lessor) dan penyewa

(lesse). Perjanjian tersebut memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan aset yang

dimiliki oleh lesssor selama masa sewa. Sebagai balasannya lesee membayar sewa yang

24

Page 25: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

disebut pembayaran sewa minimum, yang dibayar selama periode yang ditentukan. Terdapat

dua jenis sewa, yaitu:

Sewa pendanaan (capital lease)

Lessor yang mencatat sewa sebagai penjualan dan transaksi pendanaan. Kriteria capital

lease:

o Terdapat transfer kepemilikan aset kepada lesee pada kahir masa sewa.

o Terdapat opsi untuk membeli aset pada harga murah.

o Masa sewaa 75% atau lebih dari estimasi umur ekonomis aset.

o Niali sekarang pembayaran sewa dan pembayaran sewa minimum lainnya sebesar 90%

ataun lebih dari nilai wajar aset dikurangi dengan kredit pajak investasi yang ditahan

oleh lessor.

Sewa operasi (operating lease )

Jika diklasifikasikan sebagai sewa guna modal usaha, baik aset yang disewakan

maupun kewajiban sewa diakui dalma neraca. Operating lease mengungkapkan:

o MLP di masa depan secara terpisah untuk capital dan operating lease untuk masing-

masing tahun selama lima tahun mendatang dan total setelahnya.

o Beban sewa untuk masing-maisng periode yang dilaporkan di laporan laba rugi.

Dari sudut pandang neraca,akuntansi capital lease mengakui manfaat dan kewajiban

yang timbul dari transaksi sewa. Sebaliknya metode operating lease mengabaikan manfaat dan

kewajiban tersebuut dan sepenuhnya mencerminkan dampak di akhir masa sewa. Dampak

operating lease :

o Operating lease menyajikan kewajiban lebih rendah dari seharusnya dengan tidak

menyajikan pendanaan sewa dalam neraca.

25

Page 26: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

o Operating lease menyajikan aset lebih rendah dari seharusnya. Hal ini dapat

meningkatkab rasio tingkat pengembalian investasi terutama rasio perputaran aset.

o Operting lease menunda pengakuan beban dibandingkan dengan capital lease. Artinya

opertaing lease melaporkan laba lebih tinggi di awal masa sewa dan melaporkan laba

lebih rendah di akhir masa sewa.

o Operating lease menyajikan kewajiban lancar lebih rendah dari seharusnya dengan

tidak menyajikan porsi pembayaran pokok yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

dalam neraca.

o Operating lease memasukkan bunga dalam beban sewa

Dapat menaikan coverage ratio seperti times interest earned jika operating lease

menyajikan lebih rendah dari yang seharusnya laba operasi dan beban bunga.

2.6.3 Pensiun

Terdapat dua bentuk manfaat pascapensiun :

o Manfaat pensiun (pension bneefit), dimana pemberi kerja menjanjikan manfaat

moneter kepada pekerja pasca pensiun.

o Manfaat lain pascapensiun pekerja (other postretirement employee benefit ), dimana

pemberi kerja menyediakan manfaat lain pascapensiun, terutama pemeliharaan

kesehatan dan asuransi jiwa.

Kedua jenis manfaat ini menghadirkan tantangan konseptual yang sama bagi akuntansi

dan analisis. Standar akuntansi saat ini mensyaratkan pengakuan beban manfaat pasca pensiun

saat pekerja aktif memberikan jasa, bukan saat manfaat dibayarkan. Estimasi nilai sekarang

manfaat pensiun yang diakui, dilaporkan sebagai kewajiban bagi pemberi kerja.

26

Page 27: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Oleh karena waktu dan besaran manfaat ini tidak pasti, aktuaria atas harapan hidup,

perputaran pegawai, tingkat kenaikan kompensasi, biaya perawatan kesehatan, tingkat

pengembalian yang diharapkan dan tingkat bunga. Manfaat karyawan pascapensiun lainnya

merupakan manfaat yang diberikan oleh pemberi kerja kepada pensiunan dan anggota

keluarganya.

Komponen dasar dari OPEB adalah manfaat perawatan kesehatan. Misalnya

memberikan asuransi jiwa. Dengan pensiun, biaya OPEB diakui saat terjaid bukan saat

dibayarkan, aset OPEB di-saling-hapus dengan kewajiban OPEB dan pengembalian dari aset

ini di-saling-hapus dengan biaya OPEB serta keuntungan dan kerugian aktuaria, biaya jasa

lalu, dan kelebihan tingkat pengembalian atas pengembalian yang diharapkan ditangguhkan

dan kemudian diamortisasi. Kewajiban OPEB disebut dengan akumulasi kewajiban manfaat

pascapensiun.

Biaya OPEB termasuk laba bersih dalam term biaya pascapensiun periodik bersih dan

meliputi biaya jasa, biaya bunga, tingkat pengembalian yang diharapkan dari program dan

amortisasi jumlah yang ditrangguhkan, sama dengan akuumulasi seperti pada kasus pensiun,

akumulasi bersih penangguhan juga termasuk di dalam akumulasi laba komprehensif lainnya.

Sifat Kewajiban Pensiun

A. Program pensiun (pension plan)

Merupakan janji pemberi kerja untuk menyediakan manfaat pensiun bagi pekerja, dan

perjanjian tersebut melibatkan tiga pihak:

o Pemberi kerja yang memberikan kontribusi pada program pensiun.

o Pekerja yang menerima manfaat.

o Dana pensiun (pension fund).

27

Page 28: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Dana pensiun terpisah dari pemberi kerja dan diadministrasikan oleh pihak yang

ditunjuk (truster). Dana pensiun menerima kontribusi, menginvestasikan kontribusi tersebut

dengan cara yang tepat, dan membagikan manfaat pensiun kepada pekerja.

Elemen dari proses pensiun

Kontribusi Manfaat

Investasi dan pengembalian

Prograam pensiun manfaat pasti (defined benefit) menentukan jumlah pensiun yang

dijanjikan oleh pemberi kerja untuk disediakan bagi pensiunan. Dalam program ini, pemberi

kerja menanggung risiko kinerja dana pensiun.

Program pensiun iuran pasti (defined contribution) menentukan jumlah kontribusi pemberi

kerja pada program pensiun.

Dalam kasus ini, jumlah manfaat pensiun yang diterima pensiunan bergantung pada

kinerja dana pensiun. Dalam program ini, pekerja menanggung risiko kinerja dana pensiun.

B. Persyaratan akuntansi pensiun :

Biaya pensiun periode bersih (net periodic pension cost).

Merupakan beban pensiun yang termasuk dalam laba bersih. Meratakan komponen

volatilitas biaya pensiun (seperti keuntungan/kerugian aktuarial, biaya jasa lalu atau

tingkat pengembalian aset program aktual) dengan cara menunda pengakuannya

melalui proses ditangguhkan atau amortisasi.

28

Pemberi kerja Dana Pensiun Pekerja

Page 29: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Perbedaan antara biaya ekonomis pensiun dan biaya periodik pensiun bersih

dimasukkan dalam laba komprehensif lainnya, yang merupakan bagian dari ekuitas

pemegang saham.

Status yang diakui dalam neraca

Akuntansi pensiun terkini (SFAS 158) mengakui status pendanaan bagi program

pensiun pada neraca. Status pendanaan merupakan perbedaan antara nilai pasar terkini

aset program pensiun dan kewajiban pensiun. Definisi kewajiban pensiun yang

digunakan adalah proyeksi kewajiban manfaat (projected benefit obligation-PBO).

PBO berdasarkan pada estimasi kompensasi pekerja pada saat pensiun yang diestimasi

menggunakan asumsi sehubungan dengan rata-rata pertumbuhan.

Biaya pensiun yang diakui

Merupakan versi dari biaya pensiun ekonomi aktual untuk periode tersebut. Proses

perataan menanngguhkan yaitu menunda pengakuan pos volatilitas dan sesekali seperti

keuntungan dan kerugian aktuarial serta biaya jasa lalu. Oleh karena itu, biaya periodik

pensiun bersih meliput biaya jasa, biaya bunga, tingkat ekpresi pengembalian aset

target dan amortisasi pos-pos yang ditangguhkan.

Artikulasi sekuritas neraca dan laporan laba rugi

Karena semua perubahan atas status pendanaan (yang diakui dalam neraca) tidak

dimasukkan dalam biaya pensiun yang diakui, sekuritas pensiun dalam neraca dan

laporan laba rugi tidak akan diartikuasikan. Untuk mengartikulasikan kedua sekuritas,

penangguhan bersih untuk periode tersebut yang ditangguhkan dimasukkan dalam laba

komprehensif lainnya untuk periode yang bersangkutan. Kumulatif penangguhan

29

Page 30: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

bersih dimasukkan dalam akumulasi lab akomperehnsif lainnya yaitu merupakan

komponen ekuitas pemegang saham.

Akuntansi dalam SFAS 87

Penangguhan bersih yang dalam SFAS 158 dimasukkan ke dalam akumulasi laba

komprehensif lainnya, tetapi dalam SFAS 58 dikeluarkan dari neraca.

Pelaporan manfaat pascapensiun terdiri atas lima bagian utama :

Penjelasan posisi yang dilaporkan dalam neraca.

Detail biaya manfaat periodik bersih.

Informasi mengenai aktuaria dan asumsin lain.

Informasi mengenai alokasi aset dna kebijakan pendanaan.

Kontribusi masa depan yang diharaokan dan pembayaran manfaat

Analisis manfaat pascapensiun

Analisis ini penting dilakukan karena besarnya kewajiban maupun kompleksitas aturan

akuntansi. Terdapat 5 prosedur untuk analisis manfaat pasca pensiun yaitu :

Menentukan dan merekonsiliasi biaya dan kewajiban manfaat ekonomis yang

dilaporkan.

Membuat penyesuaian yang diperlukan atas laporan keuangan.

Mengevaluasi asumsi aktuaria dan dampaknya pada laporan keuangan.

Memeriksa paparan risiko pensiun.

Mempertimbangkan implikaso arus las program manfaat pascapensiun.

Paparan risiko pensiun

Risiko ini dapat timbul dalam hal aset program emmpunyai profil risiko yang berbeda

dengan kewajiban pensiun, khususnya ketika perubahan nilai pasar suatu aset program tidak

30

Page 31: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

mempunyai korelasi dengan perubahan pada nilai kewaajiban pensiun. Nilai kewajiban

pensiun sensitif terhadap perubahan tingkat diskonto, yang kemudian merefleksikan hasil

obligasi perusahaan, sehingga perubahan nilai kewajiban pensiun berkorelasi dengan harga

pasar obligasi.

Oleh sebab itu, perusahaan yang menginvestasikan dan apensiunnyta terutama pada

sekuritas utang seperti obligasi perusahaan sangat terlindungi dari risiko, karena nilai aset

program akan berfuktuasi secara tandem dengan nilai kewajiban pensiun karena pengembalian

utang lebih kecil daripada ekuitas, banyak perusahaan memilih untuk mengalokasikan aset

program ke ekuitas, dengan porsi yang cukup signifikan.

Faktor-faktor yang menentukan risiko pensiun :

Itnesitas pensiun, yaitu besar kewajiban pensiun sehubungan dengan ukuran pos aset

lainnya dalam perusahaan tersebut.

Sejauh mana profil risiko dari aset program salah dikaitkan dengan kewajiban lainnya.

2.7 Analisis mengenai Kontijensi, Komitmen, serta Pendapatan dan Beban

2.7.1 Kontijensi (contingenics)

Merupakan keuntungan dan kerugian potensial yang penyelesaianya bergantung pada

satu atau lebih peristiwa di masa depan. Kerugia kontijensi disebut kewajiban

kontijensi/bersyarat nerupakan klaim potensial atas sumber daya perusahaan.

Kewajiban kontijensi timbul dari perkara hukum, ancaman pemngambilalihan,

penagihan piutang, klaim atas garansin produk atau kerusakan produk, garansi kinerja,

perhitungan pajak, risiko yang diasuransikan sendiri dan kerugian properti akibat bencana.

Keuntungan kontijensi :

31

Page 32: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Kontijensi aset kontijensi dengan potensi penambahan sumber daya

Kerugian kontijensi harus memenuhi dua kondisi, yaitu:

“besar kemungkinan” (probable) bahwa aset akan turun nilainnya atau kewajiban

akann timbul.

Jumlah kerugian harus “dapat diestimasikan dengan memadai” (reasonably estimable)

Analisis kewajiban kontinjen

Pengungkapan kontijensi umumnya meliputi :

Deskripsi kewajiban kontinjen dan tingkat risiko.

Jumlah kontijensinpotensial dan bagaimana partisipasi pihak lain diperlakukan dalam

penentuan risiko.

Pembebanan estimasi kerugian kontinjen, jika ada.

2.7.2 Komitmen

Komitmen (commitments) merupakan klai potensial atas sumber daya perusahaan

berdasarkan kinerja di masa depan sesuai kontrak. Komitmen tidak diakui dalam laporan

keuangan karena penandatangan kontrak atau penerbitan pesanan pembelian bukan

merupakan transaksi yang lengkap.

2.7.3 Pendapatan dan Beban

Pendapatan didefinisikan sebagai arus kas masuk atau peningkatan nilai aset suatu

perusahaan atau pengurangan kewajiban yang berasal dari aktivitas utama atau inti yang

masih berlangsung.

32

Page 33: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Dari sudut pandang analisis, pengakuan akrual pendapatan yang tidak sesuai dapat

menyebabkan satu dari dua konsekuensi yang tidak diinginkan :

Jika perusahaan mencatat pendapatan terlalu dini atau terlambat maka pendapatan itu akan

diakui pada periode yang salah

Jika perushanaan mengakui pendapatan sebelum kepastian realisasi yamg wajar, maka

pendapatan kemungkinan kan dicatat pada satu periode dan kemudian dibatalkan atau dibalik

di periode berikutnya.

A. Kriteria pengakuan pendapatan :

Aktivitas laba yang menghasilkan pendapatan telah selesai dan tidak dibutuhkan usaha

yang signifikan untuk menyelesaikan transaksi.

Risiko kepemilikan dalam penjualan telah secara efektif berpindah kepada pembeli.

Pendapatan dan beban terkait diukur atau diestimasikan dengan tingkat ketelitian yang

wajar.

Pengakuan pendapatan biasanya menghasilkan kenaikan kas, piutang atau efek dalam

kondisi-kondisi terntentu pengakuan akan menghasilkan kenaikan persedian atau aset

lain atau penurunan kewajiban.

Transaksi pendapatan yang wajar dengan pihak-pihak independen (bukan dengan

pihak-pihak pengawas).

Transaksi pendapatan tidak ada pembatalan (misalnya rent).

B. Analisis dampak pengakuan pendapatan

Kondisi yang menciptakan timbunya pertanyaan tentang pengakuan pendapatan:

Kurangnya kecukupan modal ekuitas pada entitas pembeli selain ekuitas yang berasal

dari penjual.

33

Page 34: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Adanya kewajiban kontinjen, seperti jaminan utang atau perjanjian yang mewajibkan

penjual memberikan kas ke entitas pembeli dalam situasi tertentu.

Penjualan aset atau kegiatan operasi yang secara historis tidak dapat menghasilkan

cukup arus kas operasi untuk mendanai layanan utang masa depan dan ekspketasi

dividen.

Pendapatam belum dapat diakui apabila sampai :

Arus kas aktivitas operasi cukup untuk mendanai layanan utang dan persyaratan

dividen.

Investasi perusahaan pada entitas pembeli dapat dengan mudah diubah menjadi kas

dan perusahaan tidak memiliki kewajibvan lagi menurut perjanjian utang atau

perjanjian apapun yang mengharuskan melakukan tambahan investasi pada entitas

pembeli.

Beban

Merupakan biaya yang telah terjadi dan ditangguhkan karena diharapkan manfaatnya

dapat dirasakan pada periode mendatang.

2.8 Analisis Arus Kas

A. Pelaporan berdasarkan aktivitas-aktivitas

1. Aktivitas operasi (operating activities)

Merupakan aktivitas perusahaan yang terkait dengan laba. Aktivitas operasi meliputi

pendapatan dan beban yang tercatat dalam laporan laba rugi, arus kas masuk dan arus

kas keluar bersih yang berasal dari aktivitas operasi terkait seperti pemberian kredit

kepada pelanggan, investasi dalam persediaan, dan perolehan kredit dari pemasok.

34

Page 35: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

2. Aktivitas investasi (investing activities)

Merupakan cara untuk memperoleh dan menghapuskan aset non kas. Aktivitas ini

meliputi aset yang diharapkan untuk menghasilkan pendapatan bagi perushaan, seperti

pembelian dan penjualan aset tetap dalam investasi dalam efek.

4. Aktivitas pendanaan (financing activities)

Merupakan cara untuk mendistribusikan, menarik, dan mendapatkan dana untuk

mendukung aktivitas usaha. Aktivitas ini meliputi perolehan pinjaman dan pelunasan

dana denngan obligasi dan pinjaman lainnya, kontribusi dan penarikan oleh pemilik

serta pengembalian atas investasi (dividen0

B. Menyusun laporan arus kas

1. Metode tidak langsung (indirect method)

Laba bersih disesuaikan dengan pos penghasilan non kas dengan akrual, untuk

menghasilkan arus kas operasi.

Rekonsiliasi ini dapat membantu penguna laporan keuangan untuk memprediksi arus

kas melalui prediksi laba yang kemudian menyesuaikan laba untuk jarak antara laba

bersih dengan arus kas, uaitu dengan menggunankan akrual non kas.

2. Metode langsung (direct method)

Melaporkan penerimaan kas kotor dan pengeluaran kas kotor terkait dengan operasi

pada dasarnya menyesuaikan setiap pos laporan laba rugi dari dasar akrual menjadi

dasarr kas. Metode ini menyesuaikan setiap pos laporan laba rugi untuk akrual terkait

sehingga menghasilkan format yang lebih baik untuk menilai jumlah arus kas masuk

(keluar) operasi.

35

Page 36: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

C. Keterbatasan pelaporan arus kas

1. Tidak diharuskannya pengungkapan terpisah untuk arus kas yang terkait dengan pos

luar biasa atau operasi yang dihentikan.

2. Bunga dan dividen yang diterima serta bunga yang dibayarkab dikelompokkan sebagai

arus kas operasi.

3. Pajak dikelompokkan sebagai arus kas dapat mendistorsi analisis atas masing-masing

dari ketiga aktivitas jika manfaat atas biaya pajak yang signifikan dialokasikan pada

aktivitas tersebut dengan cara yang tidak proporsional.

4. Pemindahan laba atau ruhi penjualan aset tetap atau investasi sebelum pajak dari

aktivitas operasi mendistorsi analisis atas aktivitas operasi dan investasi.

Analisis arus kas

Analisis harus menentapkan sumber dan penggunaan kas masa lalu

Analisis ukuran sama atas laporan arus kas membantu penilaian ini.

A. Arus kas sebagai validasi

o Kelayakan pendanaan pengeluaran modal.

o Sumber kas dalam pendanaan ekspansi.

o Ketergantungan pada pendanaan eksternal.

o Kebijakan dividen di masa depan.

o Kemampuan untuk memenuhi persyaratan utang.

o Fleksibilitas keuangan untuk menghadapi kebutuhan dan kesempatan yang tidak

diantisipasi.

o Praktik keuangan oleh manajemen.

o Kualitas laba rugi.

36

Page 37: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

B. Rasio arus kas khusus

1. Rasio kecukupan arus kas

Merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari operasi yang

cukup untuk menutupi pengeluaran modal, investasi dalam persediaan, dan dividen tunai

Jumlah kas dari operasi selama tiga tahun

Jumlah pengeluaran modal, penambahan persediaan, dividen tunai selama tiga tahun

2. Rasio reinvestasi kas

Merupakan ukuran atas persentase investasi dalam aset yang mencerminkan kas

operasi yang ditahan dan diinvestasikan kembali dalam perusahaan untuk mengganti aset dan

pertumbuhan operasi.

Arus kas operasi – dividen

Aset tetap kotor + investasi + aset lain + modal kerja

37

Page 38: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

BAB 3PROSEDUR ANALISIS

3.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam analisis ini yang digunakan adalah data sekunder yang diterbitkan atau

digunakan oleh organisasi dan bukan pengolahnya. Dalam analisis ini, dilakukan dengan cara

studi pustaka dan browsing internet.

3.2 Alat Analisis Data

3.2.1 Metode Analisis Laporan Keuangan Komparatif

Alat yang pertama kali digunakan adalah analisis laporan keuangan komparatif.

Dimana alat ini digunakan dengan cara menganalisis perubahan tahun ke tahun (year-to-year

change analysis) pada laporan laba rugi, neraca dan arus kas. Rumus yang digunakan dalam

analisis laporan keuangan komparatif adalah :

Nilai tahunsekarang−nilai tahun dasarNilai tahundasar

3.2.2 Metode Analisis Laporan Keuangan Common-Size

Alat yang kedua digunakan setelah analisis laporan keuangan komparatif adalah

analisis laporan keuangan common-size yaitu dengan cara menganalisis secara vertikal dengan

mengevaluasi pos dari atas ke bawah (atau bawah ke atas) pada laporan laba rugi, neraca dan

arus kas. Rumus yang digunakan dalam analisis laporan keuangan common-size adalah :

Untuk Laporan Laba Rugi Nilai per−akun labarugi

Total penjualan bersih

Untuk Neraca Nilai per Akun Aktiva

Total Aktiva dan

Nilai per Akun Kewajiban danUtangTotal Kewajiban danUtang

38

Page 39: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

3.2.3 Metode Analisis Rasio

Alat yang selanjutnya digunakan adalah analisis rasio yaitu dengan cara menganalisis

laporan keuangan dengan rumus sebagai berikut :

1. Likuiditas (Liquidity)

Rasio lancar (current ratio) = Aktiva Lancar

Kewajiban Lancar

Rasio cepat (acid test ratio) = Kas+Setara Kas+Surat Berharga+Piutang Usaha

Kewajiban Lacar

Periode penagihan (collection period) = Piutang rata−rata

Penjualan /360

Jumlah hari untuk menjual persediaan (days to sell inventory) =

Persediaan rata−rataHPP /360

2. Struktur Modal dan Solvabilitas (Capital Structure and Solvency)

Total utang terhadap ekuitas (total debt to equity) = Total Kewajiban

Ekuitas Pemegang Saham

Utang jangka panjang terhadap ekuitas (long term debt to equity)

= KewajibanJangka PanjangEkuitas Pemegang Saham

Kelipatan bunga dihasilkan (times interest earned)

= Laba sebelum pajak dan beban bunga

Beban bunga

3. Tingkat Pengembalian atas Investasi (Return on Investment-ROI)

Tingkat pengembalian atas aktiva (return on assets-ROA)

= Laba Bersih+Beban Bunga(1−Tarif Pajak )

Rata−rataTotal Aktiva

Tingkat pengembalian atas ekuitas biasa (return on common equity)

39

Page 40: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

= Laba Bersih

Rata−rata Ekuitas Pemegang Saham

4. Kinerja Operasi (Operating Performance)

Margin laba kotor (gross profit margin) = Penjualan−HPP

Penjualan

Margin laba operasi (operating profit margin) = LabaOperasi

Penjualan

Margin laba sebelum pajak (pretax profit margin) =

Laba sebelum Pajak PenghasilanPenjualan

Margin laba bersih (net profit margin) = Laba BersihPenjualan

5. Pemanfaatan Aktiva (Aseet Utilization)

Perputaran kas (cash turnover) = Penjualan

Rata−rata Kas dan Setara Kas

Perputaran piutang usaha (account receivable turnover) =

PenjualanRata−rata PiutangUsaha

Penjualan terhadap persediaan (sales to inventory) = Penjualan

Rata−rata Persediaan

Perputaran modal kerja (working capital turnover) = Penjualan

Rata−rata Modal Kerja

Perputaran aktiva tetap (fixed asset turnover) = Penjualan

Rata−rata AktivaTetap

Perputaran total aktiva (total asset turnover) = Pejualan

Rata−rata Total Aktiva

6. Ukuran Pasar (Market Measure)

40

Page 41: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Rasio harga terhadap laba (price to earning ratio) =

HargaPasar per Lembar SahamLaba per Saham

Imbal hasil laba (earning yield) = Laba per Saham

HargaPasar per Lembar Saham

Imbal hasil dividen (dividen yield) = DividenTunai per Saham

HargaPasar per Lembar Saham

Tingkat pembayaran dividen (dividend payout rate) = DividenTunai per Sa h am

Laba per Sa h am

Harga terhadap nilai buku (price to book) = Harga pasar per Lembar SahamNilaiBuku per Lembar Saham

3.2.4 Metode Analisis Kewajiban

Alat yang digunakan selanjutnya adalah analisis kewajiban yaitu dengan cara

menganalisis keakuratan dan kewajaran jumlah utang yang harus didasarkan pada catatan atas

laporan keuangan dan pada komentar manajemen dalam laporan tahunan serta dokumen-

dokumen terkait.

3.2.5 Metode Analisis Sewa

Alat yang digunakan selanjutnya adalah analisis sewa yaitu dengan cara melihat

dampak opertaing lease dan capital lease terhadap analisis laporan keuangan.

3.2.6 Metode Analisis Pensiun

Alat yang digunakan selanjutnya adalah analisis pensiun dimana terdapat 3 langkah,

yaitu :

41

Page 42: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

1. Menentukan dan merekonsiliasi biaya dan kewajiban (atau aktiva) imbalan ekonomis

dan yang dilaporkan.

2. Membuat penyesuaian yang diperlukan atas laporan keuangan khususnya neraca.

3. Mengevaluasi asumsi aktuaria dan dampaknya pada laporan keuangan.

3.2.7 Metode Analisis Kontijensi

Alat yang digunakan selanjutnya adalah analisis kontijensi yaitu dengan cara

menganalisis pengungkapan jaminan tidak langsung atas utang. Alat ini harus mengakui

bahwa perusahaan terkadang kurang mengestimasi atau tidak mengakui kewajiban tersebut.

3.2.8 Metode Analisis Komitmen

Alat yang digunakan selanjutnya adalah analisis komitmen. Dimana alat ini

menganalisis dan mengungkapkan faktor-faktor penting atas kewajiban komitmen, termasuk

jumlah, kondisi dan waktu.

3.2.9 Metode Analisis Pendapatan dan Beban

Alat yang digunakan selanjutnya adalah analisis pendapatan dan beban yaitu dengan

cara menganalisis total pendapatan dan beban yang didasarkan pada laporan laba rugi dan

memberikan kesimpulan untuk menggambarkan keadaaan perekonomian perusahaan.

3.2.10 Metode Analisis Arus Kas

42

Page 43: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Alat yang terkahir digunakan adalah analisis arus kas. Dimana alat ini digunakan untuk

mengevaluasi sumber dan penggunaan dana. Alat ini menyediakan pandangan mengenai

bagaimana perusahaan memperoleh pendanaannya dan menggunakan sumber dayanya.

BAB 4DATA PENDUKUNG DAN ANALISIS

4.1 Analisis Keuangan

4.1.1 Analisis Laporan Keuangan Komparatif

A. Neraca

Dalam sisi aktiva pada 5 periode, aktiva perusahaan kurang stabil dan mengalami

peningkatan dan penurunan dari tahun ke tahun yang cukup signifikan berpengaruh dalam

perekonomian perusahaan.

Adanya peningkatan disebabkan oleh adanya kenaikan nilai penjualan perusahaan dan

ini dapat membantu perusahaan dalam melakukan perluasan usaha. Perusahaan memiliki aset

43

Page 44: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

yang sangat baik dalam aktivanya. Terutama dalam hal piutang. Perusahaan memiliki piutang

usaha yang cukup banyak sehingga mendorong nilai aktiva perusahaan.

Adanya penurunan yang terjadi di pertengahan 5 periode ini yaitu pada periode 2009-

2010. Hal ini diakibatkan nilai piutang ragu-ragu yang disisihkan meningkat cukup tajam

sehingga menekan aktiva lancar perusahaan. Dan pada periode 2011-2012 terjadi penurunan

aktiva lancar yang cukup signifikan yaitu dari $35.427.024 hingga -$58.690.284. Hal ini

diakibatkan oleh akumulasi penyusutan yang cukup tinggi sehingga menekan jumlah aktiva

perusahaan.

Dalam sisi kewajiban dan ekuitas, perusahaan banyak memiliki nilai kewajiban yang

cukup tinggi dan terus menigkat dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh modal yang

diperoleh perusahaan dalam menjalankan operasinya kebanyakan berasal dari hutang dan

saham yang beredar dan sisanya berasal dari modal sendiri.

PT Hexindo Adiperkasa adalah perusahaan dengan usaha alat berat yang

membutuhkan modal yang besar karna biaya dan persediaan yang dibutuhkan juga cukup

mahal. Namun pada pertengahan 5 tahun periode belakangan, perusahaan mengalami

penurunan dalam tingkat kewajiban dan ekuitas. Hal ini mungkin diakibatkan dari laba yang

diperoleh perusahaan juga sudah cukup baik sehingga perusahaan dapat melunasi hutangnya

dan membagikan dividen kepada para pemegang saham sedikit demi sedikit.

B. Laba Rugi

Tingkat pertumbuhan keuangan PT Hexindo Adiperkasa Tbk dapat dilihat dari data

keuangan selama lima tahun belakangan ini. Dalam laporan laba rugi komparatif, dapat dilihat

44

Page 45: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

bahwa keuangan perusahaan cukup baik walaupun kurang stabil namun masih dalam batas

kewajaran.

Tingkat pertumbuhan laba kotor perusahaan meningkat pesat selama periode 5 tahun

belakangan ini. Pada periode 2007-2008, laba kotor perusahaan hanya menginjak angka

$22.449.655 namun diperiode 2011-2012 meningkat hingga $47.431.839.

Begitu juga dengan tingkat pertumbuhan laba usaha. Laba usaha turut meningkat pesat

dalam 5 periode belakangan ini. Pada periode 2007-2008, perusahaan hanya menerima laba

usaha sebesar $21.978.611 namun pada 5 tahun berikutnya yaitu periode tahun 2011-2012

perusahaan memperoleh laba usaha sebesar $41.587.280. Hal ini dikarenakan oleh penjualan

yang cukup baik dalam 5 periode ini walaupun terjadi penurunan penjualan di tahun-tahun

berikutnya namun tetap dapat diatasi oleh laba kotor yang ditingkat nilai yang cukup aman.

Tingkat pertumbuhan laba sebelum pajak penghasilan juga mengalami peningkatan

yang cukup signifikan namun lebih rendah dari laba usaha yang diperoleh diawal. Hal ini

diakibatkan karna adanya beban-beban yang cukup banyak dan bernilai tinggi. Pada periode

2007-2008 laba sebelum pajak penghasilan sebesar $23.249.671 dan meningkat hingga pada

periode 2011-2012 menjadi $38.946.175.

Tingkat pertumbuhan laba bersih perusahaan juga mengalami peningkatan yang sangat

menguntungkan bagi perusahaan walaupun sudah dikenakan pajak penghasilan yang bernilai

cukup tinggi namun kinerja perusahaan dalam mengumpulkan laba sangat baik sehingga pada

akhirnya perusahaan tetap menerima keuntungan yang amat sangat baik sehingga dapat

digunakan dalam operasi perusahaan selanjutnya. Laba bersih pada periode 2007-2008 hanya

$16.043.926 dan meningkat cukup pesat hingga $29.120.831.

45

Page 46: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Yang paling mengesankan adalah pertumbuhan laba bersih per-lembar saham selama

lima tahun belakangan yaitu menduduki nilai 0,04 pada akhir periode. Walaupun

dipertengahan periode 5 tahun belakangan, laba bersih per-lembar saham kurang stabil.

4.1.2 Analisis Laporan Keuangan Common Size

A Neraca

Tidak ada perubahan yang signifikan pada neraca PT Hexindo selama lima tahun

terakhir baik dari aset maupun kewajibannya. Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa asset

perusahaan terbesar persentasenya adalah persediaan yaitu : 53,05 %, pada tahun 2008, hal ini

mengindikasikan adanya kemungkinan kesulitan perusahaan dalam melakukan penjualan

barang dagangan.Kemudian nilainya menurun pada tahun2009-2010 yang diiringi dengan

meningkatnya aktiva tetap perusahaan misalnya mesin,peralatan,dll. kemudian meningkat

kembali pada tahun 2012 sebesar 56,62 %.

Yang perlu kita analisis lebih lanjut adalah apakah perputaran persediaan perusahaan

dapat memberikan pendapatan yang sebanding yang kila lihat dengan cara memeriksa rasio

inventory turnover PT.Hexindo yang secara berturut-turut adalah 2,48 2,31 2,82 4,02

3,13 Terlihat bahwa inventory turnover perusahan tiap tahun meningkat, Semakin tinggi rasio

ini maka hal ini menunjukkan perusahaan bekerja semakin efisien dan likuid persediaan

semakin baik selain itu hal ini akan menagkibatkan investasi dalam tingkat pengembalian

meningkat yag terbukti dalam perhitungan rasio tingkat pengembalian ekuitas perusahaan

yang meningkat

Pada struktur pembiayaan PT. Hexindo, terlihat bahwa sebagian besar perusahaan di

biayai dengan hutang, sisanya dibiayai dengan modal sendiri. Dari komponen hutang, maka

46

Page 47: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

hutang usaha dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa komponen terbesar, akan

tetapi besarnya masih dalam tahap yang wajar Tidak ada yang perlu dikhawatirkan .

B. Laba Rugi

Yang cukup menarik perhatian kami adalah tingginya persentase COGS dari tahun

2008-2009 secara berturut-turut yaitu 76,06 82,15 76,81 81,16 78,95 ,mungkin hal ini

disebabkan besarnya nilai persediaan perusahaan.Karena persediaan yang terlampau banyak

akan menyerap biaya yang semakin banyak pula, karena perusahaan bergerak dalam bidang

Penjualan alat – alat berat yang membutuhkan biaya yang besar seperti misalnya untuk biaya

Penjualan, penyewaan alat berat dan jasa komisi, Jasa pemeliharaan dan perbaikan.Maka dari

itu nilai COGS pada laporan laba rugi PT.Hexindo nilainya tinggi.

Hal ini berdampak pada gross margin yang nilainya turun pada tahun 2012 ,walaupun

penurunannya tidak terlalu signifikan. Meskipun demikian, karena pengeluaran atas total

operasi menurun, net profit margin naik dari 0,09 tahun 2008 menjadi 0,11 tahun 2012.

Penurunan pengeluaran jauh mengimbangi kenaikan cost of goods sold . Penurunan bunga

atas pengeluaran perusahaan pada tahun 2012 menaikkan profit tahun 2012.

4.1.3 Analisis Rasio

A. Likuiditas

Dari hasil perhitungan rasio kelompok kami, dapat dilihat bahwa rasio lancar

perusahaan ini kurang stabil. Yang diakibatkan karena meningkatnya kewajiban lancar di

tahun 2010 dan tahun 2012 sedangkan pada tahun 2010 dan 2012 aktiva lancarnya mengalami

penurunan. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan komparatif neraca perusahaan.

47

Page 48: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Begitu juga dengan rasio cepat perusahaan yang tidak stabil. Rasio cepat pada tahun

2012 mengalami penurunan yang sangat drastis. Hal ini diakibatkan oleh tingginya jumlah

kewajiban jangka pendek perusahaan pada tahun tersebut yang mungkin diperlukan untuk

mendanai operasi perusahaan. Didukung pula oleh total aset turnover perusahaan yang

mengalami penurunan dikarenakan jumlah aset menurun dari tahun 2011 ke tahun 2012.

Waktu penagihan piutang perusahaan juga tidak stabil. Hal ini diakibatkan karena

kinerja penagihan piutang yang memang kurang baik sehingga piutang tahun-tahun lalu belum

tertagih dan ditambah lagi piutang perusahaan yang setiap tahun meningkat. Hal inilah yang

mengakibatkan nilai perputarann piutang perusahaan ini tidak baik.

Perusahaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menjual persediaannya.

Hal ini dikarenakan oleh perusahaan ini bergerak diindustri alat berat dan tidak semua

perusahaan membutuhkan alat berat dalam operasi perusahaannya. Pada tahun 2010

mengalami penurunan waktu untuk menjual persediaan, hal ini mungkin dikarenakan

banyaknya pembangunan yang dilakukan sehingga semakin banyak pula alat berat yang

diperlukan.

B. Solvabilitas

Total hutang terhadap ekuitas meningkat tajam. Hal ini dikarenakan memang

perusahaan ini banyak memperoleh pendanaan operasinya dari hutang baik kepada bank

maupun pemegang saham. Perusahaan ini membutuhkan pendanaan yang besar karena biaya

operasi dan persediaan perusahaan yang cukup bernilai tinggi.

Kelipatan bunga perusahaan ini tidak stabil. Hal ini dikarenakan perusahaan

memperoleh beban bunga yang juga tidak stabil. Didorong juga banyaknya hutang perusahaan

48

Page 49: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

dengan jaminan kepada kreditur yang cukup tinggi sehingga tingkat resiko yang tinggi harus

ditanggung oleh perusahaan.

C. Tingkat Pengembalian Investasi

Efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan dengan keseluruhan dana yang

ditanamkan dalam aktiva dan ekuitas perusahaan yang digunakan untuk operasi perusahaan

dapat menghasilkan keuntungan. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan tingkat

pengembalian aset dan tingkat pengembalian ekuitas yang meningkat setiap tahunnya.

D. Kinerja Operasi

Jika dibandingkan dengan rata-rata industri yang sejenis, kinerja operasi perusahaan

yang dilihat dari laba kotor, laba bersih dan laba operasi perusahaan cukup baik. Karena

perusahaan ini bergerak diindustri alat berat yang membutuhkan biaya yang besar namun

konsumen yang sedikit.

E. Pemanfaatan Aset

Efektivitas dan itensitas aset dalam menghasilkan penjualan perusahaan, atau dapat

pula digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektifitas) pemanfaatan sumber daya

perusahaan Pt hexindo setiap tahun semakin tinggi yang menunjukkan, bahwa pemanfaatan

aset dilihat dari

Perputaran piutang Semakin tinggi yang menunjukkan, bahwa modal kerja yang

ditanamkan dalam piutang semakin rendah (bandingkan dengan rasio tahun sebelumnya) dan

tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik.

49

Page 50: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Perputaran persediaan juga meningkat, maka semakin tinggi rasio ini menunjukkan

perusahaan bekerja semakin efisien dan likuid persediaan semakin baik perusahaan dapat

dikatakan produktif.

Perputaran modal kerja menggambarkan keadaan yang rendah tiap tahunnya

menunjukkan perusahaan sedang kelebihan modal kerja. Hal ini mungkin disebabkan

karena saldo kas yang terlalu besar.

F. Ukuran Pasar

Rasio nilai pasar memberikan manajemen petunjuk mengenai apa yang akan

dipikirkan investor mengenai kinerja perusahaan pada suatu periode serta prospek perusahaan

tersebut pada periode yang akan datang. Rasio Harga-Laba (price-earning ratio) menunjukkan

jumlah rupiah yang menurun setiap tahunnya yang berarti resiko yang akan didapati oleh

investor jika menanamkan modalnya pada PT. Hexindo berkurang setiap tahunnya,keadaan ini

baik bagi perusahaan.

Rasio nilai pasar buku perusahaan nilainya semakin rendah , maka ini berarti bahwa

investor akan bersedia membayar lebih kecil untuk setiap rupiah dari nilai buku perusahaan,

atau berarti harga saham tersebut murah atau berada dibawah harga sebenarnya, namun hal ini

juga dapat berarti ada sesuatu yang mendasar pada perusahaan tersebut. Misalnya perusahaan

memiliki hutang yang besar sehingga nilai bukunya kecil.

4.1.4 Analisis Arus Kas

Pada tahun 2008 – 2011 arus kas PT. Hexindo menunjukan kegiatan operasional

positif sedangkan kegiatan investasi dan keuangan negatif. Pada keadaan ini perusahaan

50

Page 51: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

menggunakan kas dari operasional untuk membayar hutang/pengembalian modal/membayar

deviden dan untuk investasi. Hal ini dapat dikatakan ideal dan banyak pengamat mengatakan

ini adalah keadaan penen kas.

Pada tahun 2012 arus kas PT. Hexindo menunjukan Kegiatan opersional dan investasi

negatif sedangkan kegiatan keuangan positif. Perusahaan melakukan kegiatan operasional dan

investasi yang sebagian dibiayai dengan dana pinjaman atau penarikan modal. Sebagian dana

juga digunakan untuk operasional. Kondisi ini mungkin terjadi karena perusahaan yang

sedang berkembang lebih baik lagi.

Untuk Tahun yang berakhir 31 Maret 2012 Perusahaan berhasil membukukan

Pendapatan sebesar KUSD 640.812.997 dan meningkat 35% dibandingkan dengan Tahun

yang berakhir 31 Maret 2011. Keberhasilan ini didukung oleh kondusifnya iklim bisnis pada

sektor-sektor usaha yang menjadi target usaha Perusahaan seperti: sektor pertambangan,

perkebunan, kehutanan dan konstruksi.

Semua segmen bisnis Perusahaan menunjukan peningkatan kinerja yang baik, seperti

penjualan alat berat meningkat 29%, penjualan suku cadang naik 34% serta jasa perbaikan dan

pemeliharaan naik 55%. Peningkatan kinerja pada semua segmen usaha disebabkan oleh terus

bertambahnya populasi alat berat yang terjual sehingga berdampak pada peningkatan

penjualan suku cadang, perbaikan dan pemeliharaan.

A. Pie Chart

51

Page 52: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

48%

24%

28%

LAPORAN ARUS KAS 2008

AKTIVITAS OPERASI

AKTIVITAS INVESTASI

AKTIVITAS PENDANAA

27%

1%

72%

LAPORAN ARUS KAS 2009

AKTIVITAS OPERASI

AKTIVITAS INVESTASI

AKTIVITAS PENDANAAN

52

Page 53: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

54%

5%

41%

LAPORN ARUS KAS 2010

AKTIVITAS OPERASI

AKTIVITAS INVESTASI

AKTIVITAS PENDANAAN

45%

13%

42%

LAPORAN ARUS KAS 2011

AKTIVITAS OPERASI

AKTIVITAS INVESTASI

AKTIVITAS PENDANAAN

53

Page 54: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

41%

20%

40%

LAPORAN ARUS KAS 2012

AKTIVITAS OPERASI

AKTIVITAS INVESTASI

AKTIVITAS PENDANAAN

Pie chart diatas adalah Laporan Arus Kas PT.Hexindo Adiperkasa. Tbk tahun 2008-

2012. Pada tahun 2008 perusahaan menghasilkan kas dari kegiatan operasi sebesar 28% . Kas

yang berasal dari kegiatan investasi 48% dan kas yang berasal dari kegiatan financing/

pendanaan sebesar 24% . Dari sini terlihat bahwa perusahaan banyak menggunakan arus kas

masuk dan arus kas keluar bersih yang berasal dari aktivita soperasi terkait, seperti pemberian

kredit kepada pelanggan, investasi dalam persediaan,dan perolehan kredit dari pemasok.

Aktivitas operasi terkait dengan pos-pos laporan laba rugi dan dengan pos-pos operasi neraca.

Pada tahun 2009 perusahaan menghasilkan kas dari kegiatan operasi sebesar 72% .

Kas yang berasal dari kegiatan investasi 1% dan kas yang berasal dari kegiatan financing/

pendanaan sebesar 27% .Pada tahun ini perusahaan sedikit sekali menerima kas yang berasal

dari kegiatan investasi yang merupakan cara untuk memperoleh dan menghentikan aktivitas

nonkas,misalnya pos-pos keuangan aktiva tetap yang memang pada tahun tersebut nilainya

sedikit dan lebih besar penerimaan kas dari kegiatan operasi.

54

Page 55: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Pada tahun 2010 kas berasal paling banyak dari kegiatan operasi sama seperti tahun-

tahun sebelumnya,karena besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk kegiatan operasi

seperti pemasok,gaji upah an kesejahteraan karyawan,dan beban usah lainnya.Pada tahun

2011 dan 2012 sebagian besar berasal dari kegiatan operasi dan pendanaan.

4.2 Analisis Akuntansi

4.2.1 Analisis Kewajiban

NO Identifikasi Masalah Kesimpulan

1 Nilai kewajiban PT.Hexindo

Adiperkasa selama 5 tahun meningkat

dari tahun 2007 s/d 2009 meningkat

sebesar 17%.

Kemampuan untuk membayar hutang

jangka pendek dan punya cukup uang

untuk membiayai yang sehari-hari kerja

bagusnya berada dikisaran angka 1.

55

Page 56: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

Kemampuan dan fleksibiltas untuk

memperoleh pendanaan yang dilihat

dari current rasio berkisar diantara 1

Kemampuan untuk memenuhi hutang

jangka panjang dapat diperkirakan

melalui dua, Total utang terhadap

ekuitas PT.hexindo nilainya

berfluktuatif pada tahun 2008 dan

2009 kemudian turun pada tahun 2010

dan 2011

Semakin tinggi rasio lancar, perusahaan

lebih mampu membayar

hutangnya.Artinya kemampuan membayar

hutang jangka pendek perusahaan hexindo

baik.karna nilai curren rasio yang

meningkat tiap tahun dari tahun 2007-

2009 sebesar 1,22-1,80.

Pada tahun 2008 dan 2009 total hutang

terhadap ekuitas meningkat dikarenakan

modal sendiri yang dijadikan sebagai

jaiminan utang jangka panjang meningkat

karena adanya perubahan mata uang dari

rupiah ke dolar,jadi kemungkinan ada

pengaruh dari nilai kurs nilainya berubah-

ubah

Pada tahun terakhir total hutang terhadap

ekuitasnya menurun dari 14 menjadi 11

maka semakin kecil total utang terhadap

ekuitas, makin baik kinerja

perusahaannya.

56

Page 57: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

4.2.2 Analisis Sewa

NO Identifikasi Masalah Analisis

1. Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan

mengakui asset dan kewajiban dalam

neraca pada awal masa sewa, sebesar

nilai wajar asset sewa atau sebesar

nilai kini dari pembayaran sewa

minimum, jika tidak ada kepastian

yang memadai bahwa Perusahaan

akan mendapatkan hak kepemilikan

pada akhir masa sewa. Perusahaan

mengakui pembayaran sewa sebagai

beban dengan dasar garis lurus

(straightline basis) selama masa

sewa.

Menurut kelompok kami PT. Hexindo

Adiperkasa Tbk menggunakan program

capital lease karena pada catatan atas

laporan keuangan, PT Hexindo Adiperkasa

Tbk mengakui dan mencatat aktiva dan

kewajiban dalan neraca. Sama halnya

dengan beban bunga diakui sebagai

kewajiban sewa. Pada capital lease

terdapat adanya transfer kepemilikan aset

kepada lease pada akhir masa sewa.

Pada capital lease biaya akan lebih tinggi

pada awal tahun dan laba bersih lebih

rendah. Dan sewa ini melaporkan aset sewa

maupun kewajiban sewa dalam neraca.

4.2.3 Analisis Pensiun

NO IDENTIFIKASI MASALAH KESIMPULAN

57

Page 58: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

1. Perusahaan menerapkan PSAK No.

24 (Revisi 2004) mengenai

“Akuntansi Imbalan Kerja” yang

mengatur akuntansi dan

pengungkapan atas imbalan kerja

karyawan. Keuntungan dan

kerugian aktuaria diakui sebagai

pendapatan atau beban jika

akumulasi bersih keuntungan dan

kerugian aktuaria yang belum

diakui pada saat akhir periode

pelaporan sebelumnya melebihi

10% dari nilai kini kewajiban

imbalan pasti pada tanggal tersebut.

Biaya jasa lalu yang timbul pada

saat program imbalan pasti

diperkenalkan pertama kali atau

terjadi perubahan-perubahan dalam

kewajiban imbalan kerja program

yang sudah ada diamortisasi sampai

imbalan tersebut telah menjadi hak

karyawan.

Menurut kelompok kami PT.

Hexindo Adiperkasa Tbk

menggunakan program pension

manfaat pasti (Defined Benefit)

karena pada catatan atas laporan

keuangan dijelaskan bahwa pemberi

kerja menetapkan iuran pension

pada awal perkenalan pekerja.

Program pensiun manfaat pasti

(Defined Benefit) mensyaratkan

pemberi kerja untuk membayar

pekerja secara berkala sejumlah

uang yang telah ditentukan

sebelumnya sejak pekerja pensium

sampai pekerja meninggal. Para

pekerja memperoleh iuran

pensiunnya, dimana telah tiba

waktunya para pekerja memperoleh

haknya di saat para pekerja

mencapai usia pensiunnya sesuai

dengan kesepakatan awal antara

pemberi kerja dan pekerja.

Jadi, iuran pension para pekerja

58

Page 59: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

tetap setiap tahunnya tidak

bergantung pada kinerja dana

pension karena resiko yang terjadi

dari kinerja dana pension ditanggung

oleh pemberi kerja. Dana pensiun

yang diterima pekerja juga berkala

dan tetap setiap tahunnya.

4.2.4 Analisis Kontijensi

59

Page 60: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

60

No Identifikasi Masalah Kesimpulan

1. Pada tanggal 17 Maret 2009,

Perusahaan memperoleh surat

panggilan dari Pengadilan Negeri

Balikpapan mengenai tanah milik

Perusahaan yang terletak di Daerah

Manggar, Batakan, Balikpapan

yang digugat pihak ketiga tertentu

sebagai milik mereka.

Manajemen Perusahaan

berkeyakinan berdasarkan pendapat

dari konsultan hukum, kasus

tersebut tidak akan menimbulkan

potensi kerugian terhadap

Perusahaan karena Perusahaan

telah melakukan pembelian dan

memiliki tanah tersebut sesuai

dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku di

Indonesia.

Potensi risiko fiskal timbul dari

beberapa gugatan perdata yang

ditujukan kepada perusahaan.

Gugatan tersebut jika telah

mempunyai kekuatan hukum yang

tepat dapat menyebabkan timbulnya

pengeluaran perusahaan atau

hilangnya kepemilikan aset tanah dan

bangunan karena kepemilikannya

dipersengketakan. Kerugian

Kontijensi ini tidak mempengaruhi

posisi dalam neraca dan laba-rugi

perusahaan,karena kontinjensi ini

tidak menimbulkan kerugian bagi

perusahaan, maka kontijensi tiak

diakui dalam laporan keuangan.

Transaksi kontinjensi terdapat

didalam catatan atas laporan

keuangan (notes) karena

probabilitynya termasuk kategori

remote. Perusahaan diwajibkan

untuk melakukan pencatatan

transaksi yang bersifat kontinjensi ini

pada catatan atas laporan keuangan

Page 61: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

4.2.5 Analisis Komitmen

No Identifikasi Masalah Kesimpulan

A Pada bulan mei 1999, prusahaan

mengadakan perjanjian royalti

dengan Hitachi Construction

Manchibery Co., Ltd., Jepang

(HCMJ), pemegang saham. Dalam

perjanjian tersebut HCMJ setuju

untuk memberikan hak lisensi,

informasi teknis dan pelatihan

dalam rangka rekondisi komponen

alat berat. Sebagai imbalannya,

perusahaan diwajibkan membayar

royalty atas lisensi sejumlah 1%

dari penjualan produk tertentu serta

jasa bantuan teknis yang berkaitan

dengan bantuan untuk rekondisi

komponen alat berat tersebut.

Perjanjian tersebut berlaku sampai

dengan tanggal 31 Desember 2009.

Sampai dengan tanggal

penyelesaian laporan keuangan,

perpanjangan perjanjian masih

Perjanjian atau komitmen yang

dilakukan oleh perusahaan sudah

baik dan sesuai dengan standar

komitmen yang berlaku. Dalam

perjanjian tersebut HCMJ setuju

untuk memberikan hak lisensi,

informasi teknis dan pelatihan dalam

rangka rekondisi komponen alat

berat.

Transaksi komitmen terdapat

didalam catatan atas laporan

keuangan (notes).

61

Page 62: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

dalam proses penandatanganan

kedua belah pihak.

C Perusahaan mengadakan perjanjian

jual beli tiga belah pihak dengan

HMAP dan pelanggan tertentu,

dimana perusahaan ditunjuk

sebagai perantara atas penjaualan

alat berat yang dijual HMAP

kepada pelanggan tertentu di

Indonesia. Berdasarka perjanjian,

Perusahaan bertanggung jawab

untuk memberikan jasa perakitan

mesin dan penagihan pembayaran

atas mesin yang dibeli oleh

pelanggan. Sebagai kompensasinya,

perusahaan memperoleh

penghasilan komisi, penghasilan

jasa perakitan dan administrasi dari

HMAP atas jasa penagihan sebesar

persentase tertentu dari harga alat

Dengan adanya perjanjian seperti itu,

perusahaan memperoleh keuntungan

lebih dari penjualan alat berat ke

pihak ketiga, hal tersebut dapat

dilihat dari pencatatan penghasilan

bersih pada laporan laba rugi.

Perusahaan diwajibkan untuk

melakukan pencatatan transaksi ini

pada catatan atas laporan keuangan

62

B Perusahaan mengadakan beberapa

perjanjian distribusi untuk menjual

alat-alat berat jenis tertentu dan

suku cadangnya dengan

perusahaan pemegang lisensi,

antara lain HCMJ, Hitachi

Construction Machinery Asia and

Pacific Pte., Ltd., Singapura

(HMAP), pemegang saham, PT

Hitachi Construction Machinery

Indonesia, pihak hubungan

istimewa. Perjanjian tersebut

umumnya mencakup jangka waktu

antara 1 tahun sampai dengan 3

tahun dan dapat diperpanjang

sesuai dengan persetujuan kedua

belah pihak. Perjanjian tersebut

antara lain mensyaratkan

Perusahaan untuk mencapai target

penjualan tertentu dan memberikan

pelayanan purna jual atas penjualan

alat berat yang telah dilakukan.

Perjanjian atau komitmen yang

dilakukan oleh perusahaan sudah

Kerugian Komitmen ini tidak

mempengaruhi posisi dalam neraca

dan laba-rugi perusahaan,karena

komitmen ini tidak menimbulkan

kerugian bagi perusahaan, karena

peristiwa seperti penandatanganan

kontrak atau penerbitan pesanan

pembelian bukan merupakan

transaksi yang lengkap. Semua

perjanjian atau komitmen harus

mengungkapkan faktor-faktor

penting atas kewajiban perjanjian

atau komitmen, termasuk jumlah,

kondisi dan waktu. maka komitmen

ini tidak diakui dalam laporan

keuangan.

Page 63: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

berat tertentu dari harga alat berat

yang dijual dan piutang yang

dicatat sebagai bagian dari akun

"Penghasilan Bersih" dalam laporan

laba rugi

D Perjanjian komisi mengadakan

perjanjian komisi dengan HCMJ,

dimana berdasarkan perjanjian.

Perusahaan akan memperoleh

penghasilan komisi sejumlah

persentase tertentu dari harga jual

produk yang dijual oleh HCMJ

kepada pihak ketiga tertentu di

Indonesia. Sebagai imbalannya,

perusahaan bertanggung jawab

untuk menyediakan jasa teknis

dalam jangka perakitan mesin,

melakukan inspeksi berkala selama

masa garansi dan memberikan

pelatihan kepada pihak ketiga

tertentu. Penghasilan komisi yang

Apabila dilihat dari analisis

komitmen, dapat dinyatakan bahwa

akun “Penghasilan Bersih” dalam

laporan laba rugi tidak perlu dicatat

karena komitmen tidak diakui dalam

laporan keuangan karena peristiwa

seperti penandatanganan kontrak

atau penerbitan pesanan pembelian

(purchase order) bukan merupakan

transaksi yang lengkap. Dalam hal

ini PT hexindo mengadakan

perjanjian komisi dengan HCMJ

serta akan memperoleh penghasilan

komisi dari sejumlah persentase

tertentu dari harga jual produk yang

dijual oleh HCMJ kepada pihak

63

Page 64: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

diterima dicatat sebagai bagian dari

akun “Penghasilan Bersih” dalam

laporan laba rugi.

ketiga tertentu di Indonesia. Namun

tidak ditemukan nya faktur

penjualan atau bukti-bukti otentik

yang menjelaskan bahwa Perusahaan

ini telah memperoleh penghasilan

dari perjanjian komisi.

Ditemukannya akun “Penghasilan

Bersih” dalam laporan laba rugi yang

seharusnya tidak ditulis karena tidak

adanya faktur-faktur penjualan atau

bukti-bukti otentik yang menujukkan

bahwa adanya penjualan

64

Page 65: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

65

Page 66: Analisis Pt.hexindo Adiperkasa

BAB 5KESIMPULAN

5.1 Analisis Keuangan

Menurut analisis keuangan yang sudah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa

perusahaan ini cukup baik dalam beroperasi namun memerlukan dana yang cukup besar

karena bergerak dalam industri alat berat sedangkan perusahaan tidak mempunyai modal

yang cukup sehingga perusahaan harus melakukan pinjaman baik dari bank maupun

pemegang saham yang jumlahnya cukup besar mempengaruhi laporan keuangan

perusahaan ini.

Resiko perusahaan ini juga cukup besar. Namun kreditur tetap berani

meminjamkan dana dengan tingkat bunga yang besar karena laba yang dihasilkan

perusahaan juga baik.

5.2 Analisis Akuntansi

Analisis akuntansi (accounting analysis) atau evaluasi akuntansi perusahaan PT.

Hexindo Adiperkasa Tbk dalam keadaan yang mencerminkan realitas ekonomi. Karena

tidak ditemukannya dua masalah akuntansi dalam laporan keuangan perusahaan yaitu :

Pertama, ketidakseragaman akuntansi menyebabkan masalah perbandingan

(comparability problem).

Kedua, pilihan dan ketidaktepatan dalam akuntansi dapat mendistrosi informasi

laporan keuangan. Distorsi akuntansi (accounting distortion) merupakan

penyimpangan informasi akuntansi dari ekonomi yang mendasarinya.

66