analisis produksi program acara wisata...

105
ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA RELIGI DI TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: SITI RAHMAH NIM: 109051000075 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M

Upload: vuongdang

Post on 29-Jun-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA

RELIGI DI TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

SITI RAHMAH

NIM: 109051000075

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H / 2014 M

Page 2: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan
Page 3: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan
Page 4: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN).

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa bukan hasil karya saya atau merupakan

hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang

berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 Maret 2014

Siti Rahmah

Page 5: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

i

ABSTRAK

Siti Rahmah

NIM 109051000075

Analisis Produksi Program Wisata Religi di Televisi Republik Indonesia

(TVRI)

Televisi sebagai media massa elektronik berfungsi memberikan informasi,

pendidikan, maupun hiburan bagi masyarakat. TVRI sebagai televisi pemerintah

memiliki beragam program acara yang sarat informasi. Dari sekian banyak

program yang ditayangkan di TVRI, acara keagamaan memiliki daya tarik

tersendiri bagi masyarakat. Salah satunya adalah program Wisata Religi, program

ini memiliki fungsi memberikan informasi pengetahuan tentang tempat-tempat

sejarah Islam. Program ini dikemas dengan format feature.

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi pertanyaannya

adalah, Bagaimana proses produksi program Wisata Religi di TVRI?, Dan

adakah kendalaselama proses produksi Wisata Religi?

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

deskriptif. Metode deskriptif sebagai metode yang hanya memaparkan situasi dan

peristiwa yaitu menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Penelitian ini

menggunakan teknik berupa wawancara, analisis data, mendalam yang dilakukan

penulis dengan pihak yang terlibat langsung dengan penelitian yang dimaksud.

Selain itu, penulis juga melakukan observasi langsung untuk mendapatkan data

yang akurat seputar produksi Wisata Religi ini, serta dokumentasi yang terkait.

Untuk menganalisis proses produksi suatu program terdapat teori yang

dapat dijadikan pedoman, yaitu teori Standard Operation Procedure (SOP) yang

dikemukakan oleh Fred Wibowo yang terdiri dari tiga tahapan yaitu Pra Produksi,

Produksi, dan Pasca Produksi. Teori Alan Wurtzel yaitu Four Stage of Television

Production yang terdiri dari Pre Production Planning, Setup dan Reherseal,

Production, dan Post Production. Antara teori Fred Wibowo dan Alan Wurtzel

memiliki kesamaan inti dalam proses kerjanya. Hanya saja penulis lebih memilih

menggunakan Fred Wibowo dalam menganalisis produksi program Wisata Religi.

Dari penelitian ini ditemukan data bahwa program Wisata Religi setiap

program acara menggunakan konsep Outdoor yang dikemas secara feature dan

harus melewati tiga tahapan proses produksi, yaitu meliputi tahapan pra-produksi,

produksi, dan pasca produksi. Demikian pula untuk program Wisata Religi agar

pesan yang disampaikan dapat dimengerti oleh masyarakat maka program ini

dikemas secara ringan agar mudah dimengerti oleh semua kalangan. Selain itu,

ada juga beberapa faktor pendukung dan penghambat yang ditemui dalam proses

produksi program Wisata Religi, baik itu bersifat teknis maupun non teknis.

Page 6: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt, Tuhan semesta alam atas berkat rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul Analisis Produksi Program Wisata Religi di Televisi Republik Indonesia

(TVRI). Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi

Muhammad Saw, Keluarga, Sahabat, semoga Allah Swt meridhoi mereka, dan

para pengikutnya yang tetap istiqomah dalam mengikuti dan memegang teguh

ajarannya.

Skripsi ini dapat diselesaikan berkat kerja keras dan bantuan dari semua

pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dr. Suparto PHd, M.Ed, selaku

Wakil Dekan Bidang Akademik, Drs. Jumroni, MSi, selaku Wakil Dekan

Bidang Administrasi Umum, Dr. H. Sunandar, MA, Selaku Wakil Dekan

Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

2. Bapak Rachmat Baihaky, MA, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, serta Ibu Dra.

Hj. Umi Musyarofah, MA, selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

3. Ibu Dra. Rini Laili Prihartini, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah membantu dan memberikan arahan kepada penulis untuk dapat

menyusun skripsi ini.

Page 7: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

iii

4. Ibu Dr. Fatmawati, MA, Selaku dosen pembimbing skripsi, terima kasih atas

bimbingannya, arahan, kesabaran, waktu, dan semua ilmu yang diberikan

kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen dan Staf akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

6. Segenap karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDK), yakni

bagian akademik, tata usaha, serta karyawan perpustakaan FDK dan

perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memudahkan

penulis untuk mendapatkan berbagai referensi dalam menyelesaikan skripsi

ini.

7. Pihak-pihak stasiun TVRI, khususnya Bapak Badriansyah, Bapak Angga serta

seluruh staf yang terlibat dalam program Wisata Religi terima kasih banyak

untuk kerjasamanya yang telah membantu penulis untuk mengadakan

penelitian dan memperoleh informasi yang terkait dengan judul skripsi

penulis.

8. Keluarga besarku tercinta Ayahanda Abdul Aziz, dan Ibunda Maseroh yang

selalu memberikan doa dan motivasi moril maupun materil dengan penuh

keikhlasan dan kesabaran bagi penulis.

9. Kakak-kakak dan keponakanku tercinta, Mama Nurazizah, Bunda Khusnul,

Novi Yanti, Nasrullah, Muh. Amin, Ahmad Faisal dan keponakan yang

Page 8: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

iv

ganteng, cantik dan pintar, Djafran, Aufa, Zahri, Zalfa, Nazma, yang selalu

memberikan semangat bagi penulis.

10. Keluarga kecilku, suami tercinta Fajar Satria dan calon malaikat kecil yang

masih berada di dalam rahimku yang selalu memberikan semangat, dukungan

dan motivasi.

11. Keluarga besar bapak mertua dan ibu mertua, Abi Muhammad Subur, Umi

Isah, Kak Ani, Abang Pay, Imam, Aidil Fikri, Rasyid, yang selalu

memberikan semangat bagi penulis.

12. Sahabat-sahabat tercinta yang selalu dan saling mendukung dari TK sampai

saat ini Erviana, Nurfitria, Anisa Asriani dan teman-teman KPI 2009 yang

tidak mungkin terlupakan Wahyu Ridha, Dessy Eka Driani, Inna Usholihah,

Resyana Wilda, Zaini Rahman, Reza Wahyu, Hasbul, Tri Wibowo,

Manggala, Fadli Arif, dan teman-teman seperjuangan ketika propesa Putri, Siti

Muslipah, Awalina. Serta yang tidak penulis sebutkan satu persatu, terima

kasih atas dukungannya.

13. Teman-teman seperjuangan KPI-C 2009 yang banyak memberikan dukungan

dan motivasi satu sama lain yang selalu menjaga silahturahmi dan

kekeluargaannya.

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca akan saya

terima dengan senang hati. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Jakarta, 25 Maret 2014

Penulis

Page 9: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah ......................... 4

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................. 5

D. Metodologi Penelitian ............................................................ 6

E. Tinjauan Pustaka ................................................................... 9

F. Kerangka Konsep ................................................................... 11

G. Sistematika Penulisan .......................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Program Televisi .................................................................. 13

1. Pengertian Televisi .......................................................... 13

2. Sejarah dan Perkembangan Televisi ............................... 15

3. Pengertian Program ......................................................... 17

4. Format Acara Televisi ..................................................... 19

B.Tahapan Produksi Program Televisi ...................................... 22

1. Pra Produksi ( Perencanaan dan Persiapan) ..................... 23

2. Produksi ( Pelaksanaan ) .................................................. 25

3. Pasca Produksi ( Penyelesaian dan Penayangan ) ............ 28

4. Evaluasi Program Televisi ............................................... 30

BAB III GAMBARAN UMUM TVRI DAN PROGRAM WISATA

RELIGI

A. Sejarah dan Perkembangan TVRI ......................................... 33

B. TVRI pada Era Orde Baru ..................................................... 37

Page 10: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

vi

C. TVRI pada Era Reformasi ..................................................... 38

D. TVRI Masa Sekarang ............................................................ 39

E. Stasiun-stasiun TVRI ............................................................ 41

F. Visi dan Misi ......................................................................... 41

G. Logo-logo TVRI .................................................................... 42

H. Perkembangan Siaran Keagamaan TVRI .............................. 44

I. Program-program TVRI ........................................................ 45

J. Struktur Organisasi TVRI ..................................................... 46

K. Program Acara Wisata Religi ................................................ 52

BAB IV ANALISIS PROGRAM WISATA RELIGI

A. Analisis Program Acara Wisata Religi di TVRI .................. 55

1. Analisis Pra Produksi Program Wisata Religi ............... 57

2. Analisis Pelaksanaan Produksi Program Wisata Religi .. 63

3. Analisis Pasca Produksi Program Wisata Religi ............. 68

4. Analisis Evaluasi Produksi Wisata Religi ...................... 71

B. Proses Produksi Program Wisata Religi Pada Tayangan

“Sejarah Berdirinya Masjid Atta’awun dan Asal Muasal

Kampung Arab di Cisarua Puncak-Bogor”. ......................... 72

1. Pra Produksi .................................................................... 72

2. Produksi ........................................................................... 73

3. Pasca Produksi................................................................. 74

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 75

B. Saran-Saran ............................................................................ 76

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Televisi adalah media komunkasi yang bersifat dengar, lihat

(audiovisual kekuatan utama dari media televisi adalah suara dan gambar,

televisi lebih menarik dari radio. Dampak pemberitaan dari media televisi

adalah suara dan gambar, sehingga memberi pengaruh yang lebih kuat kepada

pemirsa. Kelebihan media televisi dibandingkan dengan media massa lainnya,

sifatnya yang audiovisual. Dapat didengar sekaligus dapat dilihat secara

langsung, untuk mendapatkan sajian informasi atau berita yang lebih realistis,

sesuai dengan keadaan sebenarnya yang diharapkan masyarakat.

Beberapa stasiun televisi memiliki program-program yang menarik,

diantaranya program acara berita yang selalu memberikan informasi terbaru

dan hiburan seperti sinetron, musik, dan reality show. Selain itu, program

acara yang menyemarakan dunia pertelevisian sekarang ini yairu program

acara yang bernuansa Islami (dakwah).

Pada umumnya dakwah disebarkan dengan metode ceramah yang

berdiri di atas mimbar dari masjid ke masjid. Namun dengan teknologi yang

semakin berkembang dakwah memanfaatkan salah satu teknologi komunikasi,

yaitu televisi.

Sejak pemerintah membuka Televisi Republik Indonesia (TVRI) pada

tanggal 24 Agustus 1962 maka selama 27 tahun penonton televisi di Indonesia

hanya dapat menonton satu saluran televisi. Namun, dalam waktu beberapa

Page 12: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

2

tahun belakangan ini industri pertelevisian di Indonesia telah berkembang

dengan sangat pesat. Bermula dari hanya satu stasiun televisi milik

pemerintah, kini telah menjadi belasan televisi swasta yang berada di Jakarta

dan daerah.

Untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat, maka setiap stasiun

televisi di Indonesia berlomba-lomba untuk membuat program yang menarik

minat masyarkat dan dikemas semenarik mungkin sehingga hal ini menjadi

salah satu persaingan industri televisi pada saat ini dan setiap stasiun televisi

lebih banyak menayangkan program acara yang bersifat menghibur

dibandingkan dengan program acara yang bersifat mendidik. Dan diformat

sedemikian rupa tentunya disesuaikan dengan karakter, visi, dan misi dari

stasiun televisi itu sendiri.

Televisi juga dapat digunakan sebagai media dakwah, sebab dakwah

melalui televisi sangat diharapkan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Dakwah sebagai salah satu kegiatan komunikasi diharapkan pada

perkembangan dan kemajuan teknologi yang semaki canggih, memerlukan

adaptasi terhadap kemajuan teknologi yang ada. Maksudnya yaitu, dakwah

dituntut untuk dikemas dengan terapan media komunikasi sesuai dengan

media yang dihadapi.

Beberapa stasiun televisi memiliki program-program yang menarik,

diantaranya program acara berita yang selalu memberikan informasi terbaru

dan hiburan seperti sinetron, musik, dan reality show. Selain itu, program

acara yang menyemarakan dunia pertelevisian sekarang ini yairu program

acara yang bernuansa Islami (dakwah).

Page 13: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

3

Pada umumnya dakwah disebarkan dengan metode ceramah yang

berdiri di atas mimbar dari masjid ke masjid. Namun dengan teknologi yang

semakin berkembang dakwah memanfaatkan salah satu teknologi komunikasi,

yaitu televisi.

Namun dakwah melalui media komunikasi massa haruslah tetap

berada dalam komunikasi massa Islam, yaitu menggunakan Al.Qur’an dan

hadist nabi sebagai landasan teori dan filosofinya, dengan sendirinya

komunikasi Islam terikat pesan khusus, yakni Dakwah karena Al-Qur’an

adalah rahmat bagi seisi alam semesta dan juga merupakan petunjuk bagi

manusia beriman yang berbuat baik. Sehingga hasil dari tujuan dakwah yang

dicapai tidak keluar dari konteks agama Islam.1 Menurut Rusjdi Hamka Rafiq,

sistem komunikasi massa Islam yaitu: menyebarkan (menyampaikan)

informasi kepada pendengar, pemirsa atau pembaca tentang perintah dan

larangan Allah SWT.2

Dakwah melalui media massa perlu persiapan dan perencanaan yang

matang karena dakwah suatu upaya untuk mengkonstruki masyarakat menuju

masyarakat Islami. Munculnya media televisi sebagai wujud dari kemajuan

tekhnologi menyadarkan kaum muslimin betapa pentingnya peranan televisi

dalam usaha dakwah. Maka dalam menyusun materi dakwah yang

menyangkut seluruh aspek kegiatan dakwah. Hal ini penting dilaksanakan

mengingat “televisi merupakan rangkaian gambar elektronik yang dipancarkan

secara tepat, berurutan, dan diiringi unsur radio”.3

1Abdul Muis, Komunikasi Islam, (Bandung: Rosda Karya, 2001) Cet. Ke-1, h. 66

2Rusdji Hamka Rafiq, Islam dan Era Informasi, (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1989) Cet.

Ke-1, h. 5 3P.C.S Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video (Jakarta: PT.

Grasindo, 1930. Cet. Ke-1, h.1)

Page 14: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

4

Dari banyaknya stasiun televisi pada saat ini, terdapat salah satu

stasiun televisi yang menghadirkan program keagamaan salah satunya yaitu

program Wisata Religi di TVRI. Program ini termasuk program dakwah

Islamiyah yang dikemas secara ringan dan menarik acara ini dikhusukan untuk

memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang dan dimana tempat

sejarah-sejarah Islam yang berada diseluruh nusantara.

B. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Karena banyaknya efek yang ditimbulkan baik positif maupun negatif

dari suatu tayangan televisi, pembatasan masalah ini dilakukan guna

menghindari perluasan pembahasan yang tidak penting selain itu menjadi

terarah dan agar berhubungan antara masalah yang diteliti dengan

pembahasan dalam Analisis Program Wisata Religi di TVRI peneliti

membatasinya pada program yang ditayangkan dalam Produksi “Asal

Muasal Masjid Atta’awun dan Kampung Arab di Cisarua Puncak Bogor”,

pada tanggal 12 juni 2013.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah

pada penelitian ini adalah:

a. Bagaiman proses pra produksi program acara Wisata Religi di TVRI?

b. Bagaimana proses produksi program acara Wisata Religi di TVRI?

c. Bagaiaman proses pasca produksi program acara Wisata Religi di

TVRI?

Page 15: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

5

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Mengetahui secara garis besar bagaimana massa khususnya televisi

dalam mengemas suatu acara serta memberikan referensi pada masyarakat

dalam memilih program acara yang mendidik. Adapun tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi

program acara Wisata Religi di TVRI.

b. Untuk mengetahui berbagai sarana dan fasilitas yang digunakan dalam

pelaksanaan produksi memadai dan sesuai dengan apa yang

dibutuhkan pada Program Wisata Religi di TVRI

c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pra

produksi, produksi, dan pasca produksi dalam Wisata Religi di TVRI.

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini ditinjau dari segi akademis dan praktis

adalah sebagai berikut:

a. Secara Akademis

Harapan dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan dan

tambahan referensi bagi studi-studi selanjutnya mengenai program

acara di televisi dan menambah khazanah keilmuan bagi pengembang

ilmu pengetahuan di bidang ilmu komunikasi khususnya Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 16: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

6

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan menambah

wawasan berbagai kalangan seperti teoritis, praktis, dan aktivis

penyiaran televisi dan pada umumnya bagi para pengelola stasiun

televisi dijadikan sebagai sarana alternatif untuk mempertahankan dan

menyebarkan nilai-nilai agama secara efektif dan efesien, serta

disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif merupakan

langkah-langkah yang melakukan representasi objek tentang semua

informasi yang terdapat dalam masalah yang diteliti. Metode ini tidak

sebatas pada pengumpulan data , tetapi meliputi juga analisis dan

interpretasi tentang arti dari data tersebut. Secara prakteknya dengan

menggambarkan suatu kondisi dalam proses Pra Produksi, Produksi, dan

Pasca Produksi pada Program Wisata Religi di TVRI.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini terhadap subjek yang merupakan faktor utama

dalam menentukan hasil dari penelitian yaitu semua pengisi acara serta

crew-crew yang bekerja dalam Program Wisata Religi di TVRI.

Sedangkan objek dari penelitian yaitu Pra Produksi, Produksi, dan Pasca

Produksi Wisata Religi di TVRI.

Page 17: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

7

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini yang digunakan untuk mengumpulkan data di

TVRI yang berhubungan dengan program acara “Wisata Religi di TVRI”.

a. Data primer

Data primer digunakan sebagai acuan utama untuk pembahasan

penelitian ini dengan melakukan:

1) Observasi

Observasi adalah kegiatan mengamati langsung suatu objek,

Tekhnik observasi dalam penelitian ini dengan melakukan

kunjungan ke TVRI dan pengamatan secara langsung secara

sistematis apa yang dilihatnya.

2) Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan

untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.4

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini bersifat

mendalam, yaitu wawancara terperinci yang dilakukan dengan

menggunakan petunjuk umum berupa dafttar pertanyaan yang telah

disusun sebelumnya untuk ditanyakan kepada narasumber. Penulis

mengadakan wawancara langsung kepada Badriansyah selaku

eksekutif produser dan Ludwie Anggara selaku pengarah acara

program acara Wisata Religi di TVRI dan pihak-pihak yang

terlibat dalam produksi Wisata Religi.

4 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset

Media, Publik Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi Pemasaran, h. 96.

Page 18: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

8

b. Data Sekunder

Data sekunder penulis diperoleh dari sejumlah referensi yang

ada atau menggunakan studi pustaka, yaitu dengan mempelajari

bahan-bahan tertulis berupa arsip dan buku yang berhubungan dengan

penelitian ini.

c. Lokasi dan Waktu

Penulisan ini dilaksanakan pada salah satu stasiun televisi

negeri milik Pemerintah atau Negara yaitu TVRI yang beralamat Jl.

Gerbang Pemuda Senayan Jakarta – 10270, telp: (021) 5732160,

5704720/40, fax: (021) 5731973 dan penulis mengikuti langsung

kelapangan dalam proses produksi di Masjid At-Taawun Cisarua,

Puncak Bogor pada tanggal 12 Juni.

4. Teknik Pengolahan Data

Data diperoleh dari observasi dan wawancara, maka langkah

selanjutnya adalah pengolahan data. Pengolahan data dari hasil observasi

dilakukan dengan mengumpulkan data dan mencatat hasil dari apa yang

diamati dilapangan, sedangan pengolahan data dari hasil wawancara

dilakukan dengan cara, penulis mendengarkan kembali rekaman

wawancara kemudian menuliskannya kembali. Metode yang digunakan

adalah metode deskriptif analisis adalah pelaporan data dengan

menerangkan, memberi gambaran, dan mengklasifikasikan serta

menginterpretasikan data yang terkumpul apa adanya, lalu kemudian

disimpulkan.

Page 19: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

9

5. Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif

analisis kualitatif, yakni cara melaporkan data dengan memberikan

gambaran atau meluksikan mengenai proses program Wisata Religi

periode Juni 2013 yang ditayangkan di TVRI, khususnya dalam tayangan

“Sejarah Masjid Atta’awun dan Kampung Arab di Cisarua Bogor”.

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data primer yang

dikumpulkan dari hasil observasi dan wawancara penulis dengan

narasumber. Dari data-data yang dikumpulkan, penulis lalu melakukan

analisis dan menyimpulkan pembahasan dalam penelitian ini.

Penelitian ini ditulis berdasarkan penulisan skripsi yang mengacu

pada pedoman penulisan skripsi, tesis, dan disertasi yang berlaku di UIN

Jakarta.5

E. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi ini penulis sudah mengadakan kajian

pustaka diperpustakaan utama UIN. Menurut hasil pengamatan yang

dilakukan penulis sampai saat ini, beberapa judul skripsi terdahulu

mempunyai judul atau objek dan subjek penelitian yang berbeda ataupun

hampir sama dengan penulis.

1. Anlisis Produksi Program Tabir Sunnah, oleh Ais Ramdhan Rasyid,

mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan

5 Hamid Nasuki, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jakarta: CEQDA, 2007), CET.

KE-34.

Page 20: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

10

Komunikasi Penyiaran Islam tahun 2011 NIM 107051003124. Yang

membedakan dengan penelitian penulis yaitu, subjeknya dan formatnya.

Format dalam program tersebut juga berbeda dengan format acara yang

penulis teliti.

2. Analisis Produksi Program Stand Up Comedy di Metro TV, oleh Izzatun

Nisa, Mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam tahun 2012 NIM 208051000003. Yang

membedakan dengan penelitian penulis yaitu, subjeknya penelitian ini

berbeda dengan apa yang akan penulis teliti. Subjek penelitiannya yaitu

Program Stand Up Comedy di MetroTV, sedangkan penulis menggunakan

subjek penelitian Program Wisata Religi di TVRI. penelitian ini sama-

sama membahas pra-produksi, produksi, pasca produksi.

3. Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV, oleh Rasyid Hartadi

Mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam tahun 2012, NIM 108051000014. Yang

membedakan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah subjek dan

objeknya. Subjek penelitiannya program Islam Itu Indah, sedangkan objek

penelitiannya faktor utama dalam menentukan hasil penelitian. Jika

penelitian ini meneliti secara luas mengenai suatu program, maka penulis

hanya akan fokus meneliti mengenai proses produksi suatu acara, pra

produksi, produksi, dan pasca produksi.

Page 21: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

11

F. Kerangka Konsep

Gambar 1.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini, yaitu penulis menyusun

dengan membagi lima bab:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini membahas mengenai Latar Belakang Masalah,

Pembahasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, Sistematika

Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini membahas pengertian televisi, sejarah dan

perkembangannya, pengertian program, pengertian program

televisi, format program televisi, tahapan produksi program televisi

TELEVISI SEBAGAI MEDIA DAKWAH

produksi

Pra produksi Siaran langsung

produksi

Page 22: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

12

(pra produksi televisi, produksi program televisi, pasca produksi

televisi, dan evaluasi program).

BAB III GAMBARAN UMUM TVRI DAN PROGRAM WISATA

RELIGI

Membahas sekilas tentang TVRI, deskripsi program Wisata Religi

di TVRI (latar belakang ditayangkannya program Wisata Religi di

TVRI, sasaran program Wisata Religi, tujuan ditayangkannya

program Wisata Religi di TVRI.

BAB IV ANALISIS PROGRAM WISATA RELIGI DI TVRI

Membahas Pra Produksi Wisata Religi di TVRI, pelaksanaan

produksi program Wisata Religi di TVRI, pasca produksi program

Wisata Religi,garis-garis besar isi program Wisata Religi di TVRI,

jenis program Wisata Religi di TVRI, analisis program Wisata

Religi, dan evaluasi program Wisata Religi, (Karakter, Sarana dan

Pra Sarana, Faktor-faktor Penghambat dan Pendukung) dalam

Produksi Wisata Religi di TVRI

BAB V PENUTUP

Pada bagian ini membahas tentang kesimpulan dan saran.

Page 23: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

13

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Ruang Lingkup Televisi

1. Pengertian Televisi

Televisi berasal dari bahasa Yunani “tele” yang berarti jarak jauh

dan “Vision” yang berarti penglihatan.1 Adapun pengertian televisi ini,

dari segi jauhnya diusahakan oleh prinsip radio dan dari segi penglihatan

oleh gambar. Maka dari sinilah televisi dapat dikatakan media massa yang

bersifat audiovisual. Televisi dalam ensiklopedi nasional mempunyai

pengertian, televisi adalah pengubah gambar (serta suara) menjadi sinyal

listrik kemudian disalurkan dengan perantara kabel atau gelombang

elektromagnetik untuk diubah menjadi bentuk semula oleh pesawat

penerima. Namun pada umumnya memiliki bagian penting yakni

permukaan peka cahaya, peka cahaya berfungsi untuk mengubah pantulan

cahaya objek menjadi muatan listrik membentuk citra elektris. Berkas

dibangkitkan oleh penambah electron kemudian dipindahkan keseluruh

permukaan bermuatan listrik.2

Kamus Besar Indonesia, televisi diberikan pengertian sebagai:

televisi adalah pesawat sistem penyiaran gambar objek yang bergerak

yang disertai dengan bunyi (suara) melalui angkasa dengan menggunakan

1Lathief Rosyidi, Dasar-Dasar Retorika Komunikasi dan Informasi, (Medan: Firma

Rainbow, 1989), cet. Ke-2, h. 221. 2Enslikopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka, Jilid 16), cert. Ke-1, h.

194.

Page 24: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

14

alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi

gelombang listrik dengan mengubahnya menjadi berkas cahaya yang

dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk penyiaran,

pertunjukan, berita, dan sebagainya.3

Maurince Gorhan yang dikutip Ton Kertapati mendefinisikan,

televisi adalah penyampaian gambar-gambar dengan kawat atau radio dan

penerimaannya secara simultan di tempat tertentu yang jauh.4 P.C.S

Sutisno dalam bukunya Pedoman Praktis Penulisan Skenario TV dan

Video (1993), mendefinisikan pengertian televisi. Televisi pada

hakekaktnya merupakan sesuatu system komunikasi yang menggunakan

suatu rangkaian gambar elektronik yang dipancarkan secara cepat,

berurutan, dan diiringi unsur audio.5

Dari beberapa definisi diatas, maka dapat disimulkan bahwa

televisi adalah alat atau benda untuk menyiarkan siaran-siaran yang

membawakan suara dan gambar sekaligus dan dari siaran televisi

penonton dapat mendengar dan melihat gambar yang disajikan. Stasiun

televisi merupakan suatu tempat terpusatnya kegiatan dari suatu organisasi

penyiaran.6 Televisi merupakan media yang dapat mendominasi

komunikasi massa, karena sifatnya yang dapat memenuhi kebutuhan.

3 Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), h. 191. 4Ton Kertapati, Dasar-Dasar Publisitis dalam Perkembangan di Indonesia menjadi Ilmu

Komunikasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1986), cet. Ke-3, h. 59. 5P.C.S Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Skenario TV dan Video,(Jakarta: PT.

Grasindo, 1993), cet. Ke-1, h.1. 6Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, (Yogyakarta: Duta Wacana

University Press, 1994), h. 46

Page 25: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

15

2. Sejarah dan Perkembangan Televisi

Televisi tergolong penemuan teknologi yang muncul belakangan

dibandingkan dengan media massa lainnya, seperti telepon, telegraf,

fotografi, rekaman suara, radio, surat kabar, majalah, dan buku.

Sebagaimana media massa lainnya, penemuan televisi melalui berbagai

eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan akhir pada abad 19 oleh

James Clarck Maxwell dan Heinrich Hertz, serta penemuan Marconi pada

tahun 1890.7

Perkembangan televisi diawali pada tahun 1884 ketika Paul

Nipkow dari Jerman menemukan suatu alat yang dapat mengubah gambar

secara optikal menjadi garis-garis pararel dengan berbagai intensitas,

karena pada awalnya televisi adalah proses merekam dan mengirimkan

gambar-gambar seperti melalui sel-sel selinium. Alat tersebut kemudian

diberi nama Jantra Nipkow atau Nipkow Sheibe yang melahirkan

Electrische Telescop atau televisi elektris.8

Televisi mulai diperkenalkan kepada publik pada acara pameran

dunia tahun 1939, yakni ketika berlangsungnya World’s Fair di New York,

Amerika Serikat. Munculnya siaran televisi pertama di dunia terjadi pada

tahun 1946, yakni ketika Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa

yang rapatnya diadakan di gedung Perguruan Tinggi Hunter, New York,

Amerika Serikat. Perkembangan televisi tidak hanya di Amerika saja,

tetapi juga di Inggris (1924). Jhon Logle Baird mendemonstrasikan televisi

7 Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, h.126.

8Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), 2003.

h. 4.

Page 26: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

16

pada tahun 1929 melalui BBC, yang merupakan salah satu organisasi

terbesar di dunia, mencoba mengadakan siaran. Televisi juga berkembang

di Asia, yakni Indonesia (1962), Jepang (1953), Philipina (1953),

Muangthai (1955), Singapura (1963), dan Malaysia (1996).

Televisi yang muncul setelah media cetak dan radio, ternyata

memberikan nilai yang menajubkan dalam sisi pergaulan hidup manusia

pada saat sekarang ini baik terhadap pola perilaku, pola pikir, budaya, dan

sebagainya. Dewasa ini hampir setiap negara memiliki stasiun pemancar

televisi sendiri. Bahkan pemirsa dirumah menikmati siaran dari berbagai

penjuru dunia melalui parabola yang berfungsi sebagai sambungan satelit.

Siaran televisi pertama kali di Indonesia diperkenalkan pada tahun

1962, ketika Indonesia mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan

pesta olahraga Asian Games di Jakarta.

Saat itu, masyarakat Indonesia disuguhi tontonan realita yang

begitu memukau. Meskipun hanya siaran televisi hitam putih, tetapi siaran

pertama televisi di Indonesia itu menjadi momentum yang sangat

bersejarah. Sementara puncak ketenaran (booming) televisi di Indonesia

sendiri dimulai tahun 1992 ketika RCTI mulai mengudara dengan bantuan

decoder atau alat pemancar. Saat ini, di Indonesia sudah mengudara satu

televisi pemerintah, yakni TVRI, dan beberapa televisi swasta, antara lain

SCTV, MNC, ANTV, Indosiar, MetroTV, Trans TV, Trans 7, TVOne,

Global TV, serta stasiun-stasiun televisi lokal seperti O Channel, Jak TV,

CTV Banten, dan lain-lain.9

9Askurifai Baskin, Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik, (Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, 2006), h.12-15.

Page 27: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

17

Bagi masyarakat Indonesia, televisi bukan merupakan barang baru

lagi. Hal ini dibuktikan dengan jumlah kepemilikan televisi yang terus

meningkat dari tahun ke tahun dengan perbaikan dan kecanggihan

teknologinya yang terus meningkat. Seperti pada mulanya televisi yang

pada awalnya hitam putih menjadi berwarna, yang dengan kecanggihan

yang disesuaikan dengan perkembangan jaman. Semua stasiun televisi

telah hadir setiap hari ditengah masyarakat Indonesia dengan menyajikan

program tayangan yang beraneka ragam, dari yang bersifat hiburan,

pendidikan, dan lain sebagainya.

3. Pengertian Program

Program berasal dari bahasa Inggris yaitu programme yang berarti

acara atau rencana.10

Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun

penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Secara etimologi, dalam

kamus besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan

Kebudayaan (1998), program adalah acara (seperti sebuah siaran,

pengelolaan dan sebagainya).11

Secara terminology, Undang-Undang Penyiaran Indonesia tidak

menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah siaran

yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan

dalam berbagai bentuk. Namun kata program lebih sering digunakan

dalam dunia penyiaran di Indonesia dari pada kata siaran untuk lebih

mengadu kepada pengertian acara. Program adalah segala yang

10

Morrisan M. A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi,

(Jakarta: Kencana, 2008), cet. Ke-1, h.199. 11

Depdikbud, Kamus Besar Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet. ke-1, h. 702.

Page 28: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

18

ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiensnya.

Sedangkan menurut Omar Abidin Gilang program merupakan serangkaian

acara atau sesuatu yang disiarkan dalam berbagai bentuk penikmat oleh

stasiun penyiaran.12

Program merupakan faktor penting yang mendukung keberhasilan

financial suatu penyiaran televisi. Program dalam stasiun penyiaran

televisi adalah penentu audien dimana dengan sebuah program menarik,

maka akan menarik banyak audien atau penonton untuk menyaksikan

program tersebut. Dengan kata lain bahwa pendapatan dan keuntungan

stasiun penyiaran sangat dipengaruhi oleh programnya. Program dapat

disamakan dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan (services)

yang dijual kepada pihak lain dalam hal ini pemasang iklan. Berbagai

program siaran ditelevisi diproduksi hanya untuk mendapatkan iklan

sebanyak mungkin hal ini berkaitan dengan keberhasilan financial

program tersebut.

Disini seorang programmer atau penata program, harus sangat

memahami bahwa program acara harus menjual programnya sebanyak

mungkin. Programmer tahu persis siapa yang akan menontonnya maka

programnya akan dipilih sesuai apa yang diinginkan penonton. Setiap

stasiun televisi memiliki ciri tersendiri dalam program masing-masing.

Setiap stasiun memiliki kebijakan sendiri-sendiri terhadap sasaran

penontonnya. Seperti teori Herbert Blumer dan Elihu Katz yang

mengatakan bahwa penggunaan media televisi memainkan peran aktif

12

Omar Abidin Gilang dalam Moeryanto Ginting Munthe, Media Komunikasi Radio,

(Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996), h. 62.

Page 29: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

19

untuk memilih dan mengunakan media televisi tersebut. Dengan kata lain,

penggunaan media televisi adalah pihak yang aktif dalam proses

komunikasi. Hubungannya disini bagaimana peran seorang programmer

berperan sangat penting dalam membuat program yang baik untuk

ditayangkan. Karena pengguna media televisi sangat berperan penting

untuk program acaranya.

Setiap program televisi punya sasaran yang jelas dan tujuan yang

akan dicapai. Ada empat parameter yang harus diperhitungkan dalam

penyusunan program siaran televisi yaitu:

a. Landasan filosofi yang mendasari tujuan semua program.

b. Startegi penyusunan program sebagai pola umum tujuan program.

c. Sasaran program.

d. Pola produksi yang menyangkut garis besar isi program.

4. Format Acara Televisi

Penayangan sebuah program acara televisi bukan hanya bergantung

pada konsep penyutradaraan atau kreativitas penulis naskah, melainkan

sangat bergantung pula pada profesionalisme dari seluruh kelompok kerja

di dunia broadcast (penyiaran) dengan seluruh mata rantai divisinya.

Acara yang bagus akan menjadi buruk apabila jam tayangnya tidak tepat.

Acara yang bagus bisa ambruk karena kurang promosi dan kualitas gambar

on-air (ketika ditayangkan) mengalamigangguan frekuensi, seperti

suaranya bergema atau tampilannya tidak jernih. Program acara televisi

merupakan acara-acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi.13

13

Naratama, Menjadi Sutradara Televisi dengan Single dan Multi Camera, (Jakarta: PT. Grasindo, 2004), h.62.

Page 30: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

20

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), format adalah

bentuk dan ukuran (buku, surat kabar, dan sebagainya).14

Format juga bisa

diartikan sebagai suatu bentuk atau rupa yang mempunyai kaidah tertentu

atau norma tertentu yang lazim digunakan oleh umum (Badan

Penyiaran).15

Sementara itu, acara didefinisikan dengan kegiatan yang

dipertunjukan, disiarkan, atau diperlombakan; program (televisi, radio, dan

sebagainya. Jadi, format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar

dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas

dan desain produksi, yang terbagi dalam berbagai kriteria utama serta

disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. Sedangkan

menurut Peter Herford, setiap stasiun televisi dapat menayangkan berbagai

program hiburan seperti film, musik, kuis, Talk Show, dan sebagainya.

Tetapi siaran berita merupakan program yang mengidentifikasi suatu

stasiun televisi kepada pemirsanya.16

Format bagi suatu program maupun isi penyiaran masing-masing

negara adalah berbeda antara negara satu dengan lainnya. Itu semua sangat

bergantung terhadap sistem pers yang berlaku dinegara bersangkutan.

Stasiun televisi dalam membuat suatu program acara terdiri dari beberapa

artis pendukung dan kerabat kerja. Ide/gagasan merupakan suatu

rancangan yang tersusun dalam pikiran. Ide merupakan asal mula lahirnya

sebuah langkah untuk pembentukan suatu program acara. Ide adalah

14

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1988),

h.224. 15

Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, (Yogyakarta: Duta Wacana

University Press, 1994), h. 224. 16

Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Tanggerang: Ramdina Prakarsa, 2005), h.2.

Page 31: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

21

sebuah inti pesan yang akan disampaikan pada khalayak, dituangkan

menjadi suatu naskah yang disesuaikan dengan format yang akan dibuat,

kemudian diproduksi hingga menjadi suatu paket program siaran. Paket

program siaran itulah yang kemudian ditayangkan melalui stasiun

penyiaran televisi dan disebarluaskan ke seluruh pelosok jaringan satelit

komunikasi, stasiun penghubung dan pemancar hingga akhirnya paket

program acara tersebut dapat kita tonton ditelevisi yang ada dirumah

kita.17

Format feature terbagi dalam 10 jenis features televisi diantaranya

feature perjalanan seperti yang digunakan pada program Wisata Religi ini.

Feature perjalanan yang mengajak pemirsa televisi untuk mengenali lebih

jelas tentang suatu kegiatan perjalanan wisata yang dinilai memiliki daya

tarik karena objeknya yang populer, budayanya yang eksotik,

masyarakatnya yang bersahabat dan biaya yang terjangkau. Sesuai dengan

namanya, feature perjalanan merupakan kisah perjalanan jurnalis atau

seseorang beserta kelompoknya ke objek wisata, yang detail memerinci

seluruh persiapan yang dibutuhkan dengan konsekuensi yang diperoleh

dalam sejumlah biaya.18

Tayangan ini mengajak pemirsa berkreasi

mengunjungi berbagai tempat wisata yang populer ataupun belum dikenal

tetapi sangat indah (beautiful place), sehingga pemirsa tanpa harus keluar

rumah serasa bertamasya, menambah cakrawala pengetahuannya,

17

P.C.S Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Scenario Televisi dan Video, (Jakarta: PT.

Grasindo, 1993), cet. ke-1, h. 1. 18

Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Produksi Televisi: Produksi Berita, Feature, Laporan

Investigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing (Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group, 2012),

cet. ke-1, h. 236.

Page 32: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

22

kepedulian terhadap lingkungan semakin tajam, dan kecintaan terhadap

alam semakin kuat.

B. Tahapan Produksi Program Televisi

Proses produksi program:

Gambar 2.

Produksi adalah serangkaian aktifitas yang diperlukan untuk mengolah

atau membuat suatu acara atau program. Selanjutnya, istilah siaran atau

penyiaran secara makro mengacu pada media elektronik baik radio maupun

televisi. Dalam pembahasan ini produksi elektronik televisi, dan dalam

memproduksi suatu program atau acara ada tujuannya yang ditujukan untuk

masyarakat luas antara lain:

1. Media televisi mampu mengarahkan masyarakat untuk secara intens

terlibat dalam suatu isu tertentu.

2. Media televisi mampu memperluas horizon wawasan masyarakat, ia

berperan seperti halnya jembatan yang menghubungkan antara masyarakat

tradisional dan modern.

Semua ini sama halnya yang dimaksud seperti teori Herbert Blumer

dan elihu Katz yang mengatakan bahwa penggunaan media televisi

memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media televisi

Perumusan Ide

Ide

Premis

Riset

Sinopsis

Treatment

Script

Riset

Mengembangkanide

Menentukanpremis

Mengumpulkandata dan referensi

Hu nting ke lokas i

Prapr oduksi

Menentu kan karak terutama

Menyusu n s inops isdan treatmen script

Menentu kan alatproduksi dan budget

Produ ksi

Proses

Shooting

Pascapruduksi

Preview hasilshooting

Menyusun naskah

Editing

Dubbin g

Mixing

Page 33: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

23

tersebut. Yang bagaimana pihak televisi dapat menayangkan program-

program yang bisa menambah peran aktif dan wawasan pengguna media

televisi.

Tahap pelaksanaan produksi saat suatu produksi televisi yang

melibatkan banyak peralatan dan biaya yang besar, selain memerlukan suatu

organisasi yang rapi juga perlu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan

efisien. Setiap tahap harus jelas kemajuannnya dengan tahap sebelumnya.

Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut dengan

standart operation procedure (SOP) seperti berikut:

1. Pra Produksi ( Perencanaan dan Persiapan)

Sebelum memproduksi sebuah mata acara yang dilaksanakan di

luar studio (Outdoor) atau di dalam studio (Indoor), tim produksi haruslah

memiliki tempat atau kantor yang biasa disebut base camp . semua

treatment atau skenario dan usulan hingga proses produksi dilakukan

dalam rapat dikantor yang terdapat dilingkungan setiap stasiun televisi.

Usulan biasanya didiskusikan oleh semua tim produksi yang

terlibat dalam proses produksi tersebut. Usulan dalam bentuk proposal

diserahkan oleh produser atau penggegas mata acara eksekutif produser,

lalu proses presentasi dan diskusi serta fokus utama tujuan sebuah acara

harus disampaikan. Presentasi dilaksanakan agar produksi mempunya

acuan standart operational procedure(SOP). Naratama sutradara mata

acara televisi menulis, dalam mengeksplorasi berbagai ide kreatif yang

dapat tertuang dan diproduksi secara apik. Menganalisis target penonton,

jam tayang, posisi stasiun televisi, dan studi koperasi terhadap competitor

acara di stasin televisi lain.

Page 34: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

24

Persiapan pra produksi yakni mempersiapkan tim di luar tim inti yang

akan menunjang produksi, diantaranya mempersiapkan desain produksi.

Pengertian desain produksi adalah sebuah rancangan produksi yang

dipersiapkan untuk memproduksi sebuah mata acara. Desain produksi

siaran televisi setidaknya harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Jenis mata acara apa yang akan diproduksi

b. Naskah yang digunakan

c. Format video

d. Bagaimana memulai acara

e. Seluk beluk anggaran atau dana

f. Memersiapkan crew

g. Menyusun tim produksi

Tahapan pra produksi meliputi tiga bagian seperti berikut:

a. Penemu Ide

Tahapan ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide

atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta

penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah

riset.

b. Perencanaan

Tahapan ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time

schedule), penyempurnaan naskah, lokasi, dan crew. Selain estimasi

biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari

perencanaan secara teliti.

Page 35: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

25

c. Persiapan

Tahap ini meliputi pemberasan semua kontrak, perizinan, dan

surat menyurat. Latihan para artisdan pembuatan setting, meneliti dan

melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling

baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja yang telah ditetapkan.

Kunci keberhasilan produksi program televisi sangat

ditentukan oleh keberesan tahap perencanaan dan persiapan itu. Orang

yang begitu percaya pada kemampuan teknis sering menabaikan hal-

hal yang sifatnya pemikiran diatas kertas. Dalam produksi program

televisi, hal itu berakibat kegagalan.19

2. Produksi (Pelaksanaan)

Sesudah perencanaan dan persiapan selesai, pelaksanaan produksi

dimulai, sutradara berkerjasama dengan para artis dan crew mencoba

mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan menjadi

gambar. Dalam hal ini produksi pada televisi merupakan suatu proses

kreatif yang melibatkan penggunaan peralatan-peralatan yang rumit

namun sudah dikendalikan oleh ahlinya sesuai bidangnya masing-masing,

crew mempunyai kepekaan dan kemampuan teknis untuk

mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kepada penonton. Perekaman

gambar atau shooting dilakukan sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan sebelumnya pada pra produksi dengan menggunakan naskah

sebagai panduan.

19

Fred Wibowo, Dasar-Dasar Produksi Program Televisi, (Yogyakarta: PT. Gramedia

Widiasrama Indonesia, 1997), cet. ke-1, h. 20.

Page 36: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

26

Dalam setiap produksi dibutuhkan komponen atau peralatan yang

harus sudah tersedia sebelum produksi berlangsung. Penanganan dan

penggunaan peralatan produksi memerlukan pengetahuan, pengalaman.

Beberapa peralatan penting tersebut antara lain, kamera, lighting, audio,

Video Tape Recorder (VTR), Visual effect, Production Control Room.

Ada dua model produksi, diantaranya:

a. Produksi Lapangan, yaitu proses produksi yang dilakukan diluar

studio, diantaranya adalah:

1) ENG (Electronic News Gathering) yaitu produksi berita

elektronik.

2) Proses rekaman video jenis berita dengan menggunakan peralatan

yang mudah dibawa (portable) misalnya: kamera dengan VCR

portable dan satu microphone, dengan crew seorang juru kamera

disertai seorang sutradara yang sekaligus merangkap sebagai

reporter.

3) EEP (Electronic Field Production), yaitu produksi lapangan

elektronik. Sama dengan ENG, hanya saja jenis program yang

diproduksi adalah documenter dan sinetron.

4) MCR (Multi Camera Remote), yaitu produksi lapangan dengan

mempergunakan kamera lebih dari satu, dengan dibantu peralatan

lain seperti switcher, tv monitor, sound audio sistem. Produksi

yang direkam adalah sinetron, musik, olahraga, dan lain

sebagainya.

Page 37: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

27

b. Produksi Studio seperti:

1) LIVE, program ini disiarkan secara langsung, tahap produksi

merupakan tahap akhir dalam suatu proses, kebanyakan program-

program berita, olahraga, upacara kenegaraan yang disiarkan

secara langsung/LIVE dilakukan karena mengandung unsur-unsur

akualitas. Dengan demikian tidak dilakukan rekaman. Live

memerlukan persiapan yang matang dan lebih sulit dari pada

rekaman.

2) VIDEO TAPING, merupakan sistem siaran yang menayangkan

paket acara yang telah diproduksi sebelumnya misalnya film atau

sinetron dan juga iklan, sistem ini menggunakan komputer yang

berfungsi sebagai traffic. Program ini direkam dengan video atau

video cassette.

3) LIVE ON TAPE, produksi yang berlangsung terus tanpa berhenti

sampai akhir program, editing hanya dalam hal-hal khusus (insert

editing).

Jadi produksi dapat dikatakan bahwa seluruh kehiatan liputan

(shooting) baik di dalam studio maupun diluar studio, baik dari tahap set

up dan rehearsal sampai general rehearsal. Produksi ada juga yang secara

record disebut taping. Dalam pelaksanaan produksi ini, sutradara

menentukan jenis shot yang akan diambil didalam adegan (scene).

Biasanya sutradara mempersiapkan suatu daftar shot atau time code pada

akhir pengambilan adegan, kode waktu (time code) adalah nomor yang

ada di pita. Nomor itu berputar ketika kamera dihidupkan dan terekam

Page 38: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

28

dalam gambar. Catatan kode waktu ini nanti akan berguna dalam proses

editing.20

3. Pasca Produksi (Penyelesaian dan Penayangan)

Pasca produksi adalah semua kegiatan setelah peliputan/shooting/

taping sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar

kembali. Pasca produksi memiliki tiga langkah utama yaitu editing offline,

editing online, and mixing, disini akan dijelaskan mengenai ketiga langkah

tersebut yaitu:

a. Editing Offline

Setelah shooting selesai, seorang editor mencatat kembali

semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan gambar.

Didalam logging time code (nomor kode yang dibuat dan muncul

dalam gambar) dan hasil pengambilan setiap shot dicatat. Kemudian

berdasarkan catatan itu sutradara akan membuat editing kasar yang

disebut editing offline (dengan copy video VHS supaya lebih murah)

sesuai dengan gagasan yang ada dalam synosis dan treatment.

Sesudah hasil editing offlinedirasa sudah baik barulah editing script.

Naskah editingini sudah dilengkapi dengan susunan untuk narasi dan

bagian-bagian yang perlu diisi dengan ilustrasi musik. Didalam naskah

editing, gambar dan nomor kode waktu tertulis jelas untuk

memudahkan pekerjaan editor untuk dibuat online. Kaset VHS hasil

shooting dipergunakan sebagai pedoman oleh editor.

20

Departemen Program TVRI, Standart Operating Procedure Production. (Yogyakarta:

PT TVRI, 2008).

Page 39: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

29

b. Editing Online

Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting

asli. Sambungan-sambungan setiap shot dan adegan (scene) dibuat

tepat berdasarkan catatan kode waktu dalam naskah editing. Demikian

pula sound asli dimasukan dengan level yang sempurna. Setelah

editing online ini siap, proses berlanjut denga mixing.

c. Mixing

Narasi yang sudah direkam dan juga ilustrasi musik yang juga

sudah direkam, dimasukan kedalam pita hasil editing online sesuai

dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing

keseimbangan antara sound effect suara asli, suara narasi dan suara

musik harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak saling

mengganggu dan terdengar jelas. Sesudah proses mixing ini boleh

dikatakan bagian yang penting dalam post production sudah selesai.

Setelah produksi selesai biasanya diadakan preview. Dalam preview

tidak ada lagi yang harus diperbaiki. Apabila semua sudah siap maka

program ini sudah siap untuk ditayangkan.

Penayangan program televisi dibatasi oleh frame waktu. Oleh

karena itu dalam hal ini juga perlu diperhatikan, apabila program ternyata

melebihi frame waktu yang disediakan, harus dipotong ditempat yang

tidak mengganggu kontinuitas program.21

21

Fred Wibowo, Dasar-Dasar Produksi Program Televisi, h. 22-24.

Page 40: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

30

4. Evaluasi Program Televisi

Evaluasi disini mempunyai dua maksud yaitu:

a. Evaluasi program yang bertujuan untuk menilai seberapa jauh program

ini bisa dianggap baik menurut sasaran.

b. Evaluasi intruksional, disini tidak dibicarakan mengenai kemampuan

dan kelemahan program, tetapi yang diutamakan adalah kemampuan

audiens dalam memahami program yang diselenggarakan.

Produksi siaran yang sudah ditayangkan harus dievaluasi apakah

tayangan tersebut diminati oleh penonton. Apakah penempatan waktu

penyiaran sesuai untuk ditonton orang banyak. Apakah kualitas

penggarapan memenuhi standar penyiaran yang berlaku. Apakah penulis

cerita, pemain, dan sutradara dapat mengikat penonton. Apakah biaya

produksinya dapat menjadi ukuran bagi pembiayaan dalam produksi-

produksi sejenis mendatang.

Secara rinci tahapan evaluasi dapat dilihat sebagai berikut:

a. Setiap judul produksi di copy, diusahakan hasil copy sama dengan

master copy yang ditayangkan.

b. Hasil copy itulah yang dijadikan bahan evaluasi. Evaluasi dilakukan

dua kali, yaitu:

1) Evaluasi produksi sebelum disiarkan (penekanan pada isi, kualitas,

suara dan gambar, sehingga bisa dimasukan kedalam kategori

periode quality control),

Page 41: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

31

2) Evaluasi ini dilakukan sesudah acara disiarkan, pada evaluasi tahap

kedua ini dilibatkan orang ketiga seperti human resource

development (HRD) atau sumber daya manusia, bagian

sales/marketing, temasuk juga pendapat-pendapat dari luar termuat

dimedia massa dan umumnya penonton.

c. Pendapat-pendapat dan berbagai pandangan itu hendaknya ditampung

penata program dan bagian produksi untuk dijadikan bahan

pertimbangan perbaikan produksi mendatang.

d. Pendapat dan pandangan itu dicatat, tetapi tidak perlu dibuat laporan

kerja dengan susunan kalimat berkepanjangan.

e. Pendapat dan pandangan tersebut mungkin sangat pedas. Adapun

sifatnya pendapat dan pandangan tersebut harus dijadikan masukan

bagi kerja berikutnya. Apapun isi pendapat yang muncul, pasti ada

baiknya, membiasakan memperhatikan pendapat orang lain, selain

merupakankepedulian untuk memiliki produk yang sudah dikerjakan.22

Mengenai penelitian terhadap respons dari khalayak maka pokok-

pokok yang dinilai (evaluasikan) adalah:

a. Bagaimana sifat respons itu = lunak, menyenangkan atau berupa

kritikan.

b. Apakah respons tersebut menguntungkan atau tidak,

disampaikansecara resmi atau tidak.

c. Apakah respon itu menunjukan bahwa publik atau khalayak, menaruh

perhatian atas masalah yang dikemukakan dalam pesan.

22

RM, Soenarto, Program Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran, (Jakarta:

IKL, Press, 2007), cet. ke-1, h. 77-78.

Page 42: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

32

d. Apakah respons memberi kesimpulan bahwa dipahami oleh

komunikasi.

e. Adapun evaluasi mengenai berhasil tidaknya suatu pesan yang telah

dilancarkan oleh suatu organisasi instansi adalah dengan mengadakan

Reader Interest Study and Readubility Test. Kemungkinan lain untuk

mengukur ekeftifitas suatu pesan adalah dengan radio dan televisi

Audience Research serta Programme Analysis Test.23

23

Phil Astrid S, Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, (Bandung: PT Rindang

Mukti, 1997), cet. ke-2, h. 157.

Page 43: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

33

BAB III

GAMBARAN UMUM TVRI DAN PROGRAM WISATA RELIGI

1. Gambaran Umum TVRI

A. Sejarah dan Perkembangan TVRI

Kehendak rakyat dan Pemerintah Indonesia untuk mengadakan

medium televisi merupakan loncatan besar bangsa Indonesia dalam usaha

mewujudkan cita-cita nasional. Keputusan yang memiliki wawasan jauh

kedepan ini, bermula dengan lahirnya ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960,

yang menyebutkan pada Bab I, Pasal 18, bahwa pembangunan siaran televisi

untuk keperluan pendidikan, yang dalam tahap pertama dibatasi pada tempat-

tempat yang ada pada universitas di Indonesia. Keputusan ini segera disusul

dengan diterbitkannya SK Menpen No. 20/SK/M/61 tertanggal 25 Juli 1961

tentang Pembentukan Panitia Persiapan Televisi disingkat P2TV. Kepmenpen

ini berlaku surut mulai 1 Juli 1961.1

Gagasan konkrit televisi di Indonesia dilahirkan setelah Pemerintah

memutuskan pada tahun 1962 untuk memasukan proyek media massa televisi

ke dalam proyek pembangunan Asean Games IV, di bawah koordinasi urusan

proyek Asean Games pada 25 Juli 1961. Presiden Soekarno yang sedang

berada di Wina mengirimkan teleks kepada Menpen Maladi untuk segera

menyiapkan proyek televisi (saat itu waktu persiapan hanya tinggal 10 bulan)

dengan jadwal sebagai berikut:

1 Hidajanto Djamal, Andi Fachruddin, Dasar-dasar Penyiaran Sejarah, Organisasi,

Operasional, dan Regulasi, (Jakarta, Penerbit Prenada Media Group, 2011), Cet. Ke-1, h. 30.

Page 44: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

34

1. Membangun studio di eks Akademi Penerangan (AKPEN) di Senayan

(TVRI sekarang).

2. Membangun dua pemancar: 100 watt dan 10 Kw dengan tower (menara)

setinggi 80 Meter.

3. Mempersiapkan software (program) dan tenaga manusia (SDM).

TVRI sendiri mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka

Jakarta, dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt pada 17 Agustus.

Sementara TVRI mulai mengudara pertama kalinya dengan acara siaran

langsung upacara pembukaan Asean Games IV dari stadion utama Gelora

Bung Karno pada 24 Agustus 1962. Pada 20 Oktober 1963, dikeluarkan

Keppres No. 215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan pimpinan

umum Presiden RI.

Pada 17 Agustus 1962, kerabat kerja pertama TVRI, di bawah

produser pelaksana Soeparto, dan produser merangkap Director (pengarah

acara) Victor Que (keduanya memperoleh pendidikan singkat di TV luar

negeri, Jepang dan London). Siaran percobaan dilangsungkan dari halaman

Istana Merdeka, dengan acara tunggal peringatan HUT XVII Proklamasi RI.

Nama-nama kerabat kerja yang terlibatantara lain: Rais Baheramsyah, Anwar

Nurin, Rustamaji, dan Arijono (sebagai Field director/FD), Alex Leo

Zulkarnain, Kadiono, Sastroharjo (reporter), Bugel Supardi (Switcher), B.

Sarojo, R.M. Hartoko, T. Johardin, Amar, Sunarto, Budi Sutarjo, dan F.A.

Page 45: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

35

Sumampow (kamerawan elektronik), Atmoko (pengarah acara studio), J.

Soemarsono, Saroso, Manalu, Saari, Witomo dan Soetipjo.

Keberhasilan kerja keras para teknisi Indonesia dan Jepang ini juga

menandai berakhirnya tugas P2TV sebagai langkah awal yang mengantar

TVRI melaksanakan siaran. Keesokan harinya, pada 24 Agustus 1962, tugas-

tugas P2TV telah beralih ke Biro Radio dan Televisi Organizing Committee

Asian Games IV.2

Pembangunan stasiun penyiaran TVRI sendiri dimulai pada 1964;

dengan perlahan-lahan merintis pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah, yang

dimulai dari TVRI stasiun Yogyakarta, Medan, Surabaya, Ujung Pandang,

Manado, Denpasar dan Balikpapan (bantuan pertamina). Sedangkan

pembangunan stasiun produksi keliling dimulai pada 1977. Secara bertahap, di

beberapa ibukota provinsi dibentuklah stasiun-stasiun Produksi keliling atau

SPK. Yang berfungsi sebagai perwakilan atau koresponden TVRI di daerah.

SPK itu terdiri dari perwakilan wilayah Jayapura, Ambon, Kupang, Malang

(tahun 1982 diintegrasikan dengan TVRI stasiun Surabaya), Semarang,

Bandung. Banjarmasin, Pontianak, Banda Aceh, Jambi, Padang, dan

Lampung.

Perkembangan status TVRI terjadi pada Era Orde Baru, tahun 1974.

TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tata kerja

Departemen Penerangan, yang diberi status “Direktorat”, yang langsung

bertanggung jawab kepada Direktur Jendral Radio, TV, dan Film Departemen

2Ibid h. 33

Page 46: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

36

Penerangan Republik Indonesia. Perkembangan TVRI di Era Reformasi, Juni

2000, dimulai dari diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000

tentang perubahan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), yang

secara kelembagaan berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab

kepada Departemen Keuangan RI. Tanggal 17 April 2002, diterbitkan

Peraturan Pemerintah no. 9 tahun 2002, sehingga status TVRI pun diubah.

Maka TVRI diberi masa transisi selama 3 tahun, jika mengacu

Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2002, yang menyebutkan bahwa TVRI

berbentuk Persero atau PT. Melalui persero ini, pemerintah mengharapkan

direksi TVRI dapat melakukan pembenahan-pembenahan baik di bidang

manajemen, struktur, organisasi, SDM, maupun keuangan. Sebagai stasiun

televisi pertama di negeri ini, TVRI telah melalui perjalanan panjang dan

mempunyai peran steategis dalam perjuangan dan perjalanan kehidupan

bangsa. Sementara perkembangan TVRI saat ini, yaitu bertepatan dengan

ulang tahunnya yang ke-44 (24 Agustus 2006), TVRI resmi menjadi lembaga

penyiaran publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh Negara

sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran.

Semangat yang mendasari lahirnya TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik

adalah untuk melayani informasi untuk kepentingan publik, bersifat netral,

mandiri dan tidak komersial. Sementara, perubahan-perubahan status TVRI

sendiri dilatarbelakangi oleh kepentingan politik dari pihak yang berkuasa

pada saat itu, dimana perubahan tersebut tidak berpengaruh banyak kepada

pegawai maupun program-program TVRI karena mereka mendapatkan

anggran Negara, yakni APBN.

Page 47: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

37

B. TVRI pada Era Orde Baru

Tahun (1974), TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan

tatakerja Departemen Penerangan, yang diberi status Direktorat, langsung

bertanggung-jawab pada Direktur Jendral Radio, TV, dan Film, Departemen

Penerangan Republik Indonesia.

Sebagai alat komunikasi Pemerintah, tugas TVRI adalah menyampaikan

informasi tentang kebijakan Pemerintah kepada rakyat dan pada waktu yang

bersamaan menciptakan ''two-way traffic'' (lalu lintas dua jalur) dari rakyat

untuk pemerintah selama tidak mendiskreditkan usaha-usaha Pemerintah.

Pada garis besarnya tujuan kebijakan Pemerintah dan program-

programnya adalah untuk membangun bangsa dan negara Indonesia yang

modern dengan masyarakat yang aman, adil, tertib dan sejahtera, yang

bertujuan agar tiap warga Indonesia mengenyam kesejahteraan lahiriah dan

mental spiritual. Semua kebijaksanaan Pemerintah beserta programnya harus

dapat diterjemahkan melalui siaran-siaran dari studio-studio TVRI yang

berkedudukan di ibukota maupun daerah dengan cepat, tepat dan baik.

Semua pelaksanaan TVRI baik di ibu kota maupun di Daerah harus

meletakkan tekanan kerjanya kepada integrasi, supaya TVRI menjadi suatu

''well-integrated mass media'' (media massa yang terintegrasikan dengan baik)

Pemerintah.3

Tahun (1975), dikeluarkan SK Menpen No. 55 Bahan

siaran/KEP/Menpen/1975, TVRI memiliki status ganda yaitu selain sebagai

3Wikipedia Bahasa Indonesia, “Televisi Republik Indonesia(TVRI),” artikel diakses pada

6 September 2013 dari id.wikipedia.org.

Page 48: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

38

Yayasan Televisi Republik Indonesia juga sebagai Direktorat Televisi, sedang

manajemen yang diterapkan yaitu manajemen perkantoran/birokrasi.

C. TVRI pada Era Reformasi

Bulan Juni Tahun 2000, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun

2000 tentang perubahan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan),

yang secara kelembagaan berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab

kepada Departemen Keuangan RI.

Bulan Oktober tahun 2001, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 64 tahun

2001 tentang pembinaan Perjan TVRI di bawah kantor Menteri Negara

BUMN untuk urusan organisasi dan Kementerian Keuangan Indonesia,

Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk urusan keuangan.

Tanggal 17 April tahun 2002, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 9

tahun 2002, status TVRI diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) TVRI di

bawah pengawasan Departemen Keuangan RI dan Kementerian Badan Usaha

Milik Negara Indonesia/Kementerian Negara BUMN.

Selanjutnya melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun

2002 tentang Penyiaran, TVRI ditetapkan sebagai Lembaga Penyiaran Publik

yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara. Semangat yang

mendasari lahirnya TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik adalah untuk

melayani informasi untuk kepentingan publik, bersifat netral, mandiri dan

tidak komersial.

Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2005 menetapkan bahwa tugas

TVRI adalah memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang

Page 49: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

39

sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk

kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran

televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi tertua di

Indonesia dan satu-satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh

wilayah Indonesia dengan jumlah penonton sekitar 82 persen penduduk

Indonesia. Saat ini TVRI memiliki 27 stasiun Daerah dan 1 Stasiun Pusat

dengan didukung oleh 376 satuan transmisi yang tersebar di seluruh wilayah

Indonesia.

TVRI bersiaran dengan menggunakan dua sistem yaitu VHF dan UHF,

setelah selesainya dibangun stasiun pemancar Gunung Tela Bogor pada 18

Mei 2002 dengan kekuatan 80 Kw. Kota-kota yang telah menggunakan UHF

yaitu Jakarta, Bandung dan Medan, selain beberapa kota kecil seperti di

Kalimantan dan Jawa Timur.

TVRI Pusat Jakarta setiap hari melakukan siaran selama 19 jam, mulai

pukul 05.00 WIB hingga 24.00 WIB dengan substansi acara bersifat

informatif, edukatif dan entertain.

D. TVRI Masa Sekarang

Dengan perubahan status TVRI dari Perusahaan Jawatan ke TV Publik

sesuai dengan undang-undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, maka

TVRI diberi masa transisi selama tiga tahun dengan mengacu Peraturan

Pemerintah Nomor 9 tahun 2002 dimana disebutkan TVRI berbentuk Persero

atau PT.

Page 50: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

40

Melalui Persero ini Pemerintah mengharapkan Direksi TVRI dapat

melakukan pembenahan-pembenahan baik di bidang Manajemen, Struktur

Organisasi, SDM dan Keuangan. Sehubungan dengan itu Direksi TVRI tengah

melakukan konsolidasi, melalui restrukturisasi, pembenahan di bidang

Marketing dan Programing, mengingat sikap mental karyawan dan hampir

semua acara TVRI masih mengacu pada status Perjan yang kurang memiliki

nilai jual.

Khusus mengenai karyawan, Direksi TVRI melalui restrukturisasi akan

diketahui jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan, berdasarkan

kemampuan masing-masing individu karyawan untuk mengisi fungsi-fungsi

yang ada dalam struktur organisasi sesuai dengan keahlian dan profesi

masing-masing, dengan kualifikasi yang jelas.Melalui restrukturisasi tersebut

akan diketahui apakah untuk mengisi fungsi tersebut di atas dapat diketahui,

dan apakah perlu dicari tenaga profesional dari luar atau dapat memanfaatkan

sumberdaya TVRI yang tersedia.

Dalam bentuk Persero selama masa transisi ini, TVRI benar-benar

diuji untuk belajar mandiri dengan menggali dana dari berbagai sumber antara

lain dalam bentuk kerjasama dengan pihak luar baik swasta maupun sesama

BUMN serta meningkatkan profesionalisme karyawan.Dengan adanya masa

transisi selama 3 tahun ini, diharapkan TVRI akan dapat memenuhi kriteria

yang disyaratkan oleh undang-undang penyiaran yaitu sebagai TV publik

dengan sasaran khalayak yang jelas.4

4 Wikipedia Bahasa Indonesia, “Televisi Republik Indonesia (TVRI),” artikel diakses

pada 6 September 2013 dari id.wikipedia.org.

Page 51: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

41

Bertepatan dengan peringatan hari kebangkitan nasional tanggal 20 Mei

2003 yang lalu, TVRI mengoperasikan kembali seluruh pemancar stasiun

relay TVRI sebanyak 376 buah, yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sebagai stasiun televisi pertama di negeri ini, TVRI telah melalui

perjalanan panjang dan mempunyai peran strategis dalam perjuangan dan

perjalanan kehidupan bangsa. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32

Tahun 2002 tentang penyiaran, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-44.

Pada 24 Agustus 2006, TVRI resmi menjadi Lembaga Penyiaran Publik.

E. Stasiun-stasiun TVRI

Stasiun Pusat TVRI berada di Jakarta, dan TVRI memiliki stasiun relay

pada sejumlah kota di Indonesia. Selain TVRI Stasiun Pusat Jakarta, juga

terdapat TVRI Stasiun Daerah pada beberapa ibukota provinsi di Indonesia.

TVRI Stasiun Daerah selain merelay TVRI Jakarta, juga memiliki acara yang

bersifat lokal (termasuk Berita Daerah) pada jam-jam tertentu. TVRI Stasiun

Daerah pada umumnya juga direlay oleh stasiun relay di wilayah provinsi

tersebut.

F. Visi dan Misi

1. Visi

Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam

rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat kesatuan

nasional.

2. Misi

a. Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan

dan kesatuan bangsa sekaligus kontrol sosial yang dinamis.

Page 52: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

42

b. Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi

yang utama.

c. Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta

menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan

kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan.

d. Memberdayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa

dan negara di dunia Internasional. 5

G. Logo-logo TVRI

1.

Logo pertama TVRI (24 Agustus 1962-24 Agustus 1974).

2.

Logo kedua TVRI (24 Agustus 1974-24 Agustus 1982).

3.

Logo ketiga TVRI (24 Agustus 1982-23 Agustus 1999).

4.

Logo keempat TVRI (24 Agustus 1999-31 Juli 2001).

5 Wikipedia Bahasa Indonesia, “Televisi Republik Indonesia (TVRI),” artikel diakses

pada 6 September 2013 dari id.wikipedia.org.

Page 53: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

43

5.

Logo kelima TVRI (1 Agustus 2001-1 Agustus 2003).

6.

Logo keenam TVRI (1 Agustus 2003-30 Maret 2007).

7.

Logo ketujuh TVRI (sejak 1 April 2007) sampai sekarang.

Pergantian logo-logo TVRI di atas sudah terjadi sejak tahun 1962.

Pergantian logo-logo tersebut dilatarbelakangi dengan bergantinya

kepemimpinan di TVRI, dimana ketika kepimpinan di TVRI berubah maka

semua peraturan dan hal-hal yang berkaitan dengan TVRI berubah termasuk

perubahan logo untuk pembaharuan TVRI sendiri sesuai dengan kebijakan

redaksi pada saat itu.6

Pada logo yang terdapat pada TVRI pada saat ini yaitu tertanggal 16 April

2007- sekarang, arti simbolis dari bentuk logo tersebut menggambarkan

“layanan publik yang informatif, komunikatif, elegan, dan dinamis. Yang

mengandung 5 (lima) layanan informasi dan komunikasi menyeluruh, yaitu:

1. Memberikan layanan informasi dan komunikasi kepada masyarakat

dengan jangkauan nasional dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan

bangsa.

6Wikipedia Bahasa Indonesia, “Televisi Republik Indonesia (TVRI),” artikel diakses pada

6 September 2013 dari id.wikipedia.org.

Page 54: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

44

2. Membawa perubahan kearah yang lebih sempurna.

3. Merupakan perintis atau cikal bakal pertelevisian Indonesia.

4. Merupakan lembaga penyiaran publik yang mempersatukan bangsa

Indonesia yang tersebar di Bumi Nusantara yang sangat luas dan terdiri

dari atas ribuan pulau.

5. Menjadi pilihan alternatif tontonan masyarakat Indonesia dari berbagai

segmen dan lapisan masyarakat.7

H. Perkembangan Siaran Keagamaan TVRI

Dalam menayangkan acara-acaranya yang bersifat informatif, secara

kuantitas persentase yang dikomunikasikan TVRI realtif dominan. Karena

TVRI secara struktural merupakan badan yang dikelola Departemen

Penerangan RI. Oleh karena sistemnya demikian, maka para komunikator

TVRI dalam melaksanakan misinya menurut teori komunikasi menggunakan

model agenda setting.

Acara-acara Religi di TVRI

1. Tele Dakwah

2. Hikmah Pagi

3. Wisata Religi

4. Mimbar Rohani Agama Kristen

5. Mimbar Rohani Agama Katolik

6. Mimbar Rohani Agama Buddha

7Wikipedia Bahasa Indonesia, “Televisi Republik Indonesia (TVRI),” artikel diakses pada

6 September 2013 dari id.wikipedia.org

Page 55: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

45

7. Mimbar Rohani Agama Hindu

8. Lintas Agama

9. Percik Perenungan

10. Gereja Tiberias Indonesia

11. Salat Jumat dari Masjid Istiqlal Jakarta

I. Program-program TVRI

TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik manganut konsep pendidikan

menyeluruh atau umum (general education) agar pemirsa bisa menikmati

berbagai program baik pendidikan, berita, maupun hiburan. Sebagai salah satu

stasiun yang ada di Indonesia dan bisa dikatakan sebagai milik negara yang

diatur oleh pemerintah, TVRI mempunyai beberapa program siaran yang tidak

kalah bagusnya dari televisis swasta.

Strategi TVRI sendiri adalah mencari dan memberikan sesuatu yang

berbeda untuk pemirsa dengan memberikan program yang memberikan

informasi tentang keindonesiaan dan kedaerahan yang berorientasi untuk

keutuhan bangsa dan Negara. Program-program yang disiarkan di TVRI

umumnya bersifat informasi, hiburan, dan pendidikan, antara lain: program

berita, drama, musik, kuis, pendidikan, agama Islam, dan olahraga. Presentase

dari program yang disiarkan sendiri, yakni 40% untuk program berita dan 60%

untuk program hiburan.8

TVRI Pusat Jakarta setiap hari melakukan siaran selama 19 jam, mulai

pukul 05.00 WIB hingga 24.00 WIB, dengan substansi acara bersifat

8Wikipedia Bahasa Indonesia, “Televisi Republik Indonesia (TVRI),” artikel diakses pada

6 September 2013 dari id.wikipedia.org

Page 56: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

46

informatif, edukatif, dan entertain. Target market melebar menjadi anak-anak,

anak muda, dan keluarga.

Motto TVRI pada awalnya adalah ''Menjalin Persatuan dan Kesatuan'', dan

pada tahun 2001, mottonya berubah menjadi ''Makin Dekat di Hati''

J. Struktur Organisasi TVRI

Struktur organisasi TVRI pusat sebagai berikut:

Gambar 3.

1. Direktur utama; berfungsi sebagai memimpin, mengatur, dan

mengkoordinasikan tugas anggota direksi sesuai dengan bidangnya

masing-masing. Untuk melaksanakan fungsi yang dimaksud, direktur

utama dibantu oleh satuan pengawas, sekretariat perusahaan, dan tenaga

ahli.

DE WA N P EN G AW AS

DIR EK TU R UTA MA

D IRE K TORA T

PR OGRA M D AN B ER ITA

D IR EK TOR ATKE U AN GAN

D IRE K TORA TTE K NIK

DI RE KTOR AT

U MUM

DIR E KTOR ATPEN GEMB A GAN D AN

U SA H A

SA TU AN PE NGA WA SA NIN TE RN

P US AT P EN D IDIK A N D A NP ELA TIH AN

PU SAT PE NE LITIA N DA NPEN GEMB A NGA N

STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI

Page 57: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

47

2. Direktorat Berita; dipimpin oleh yang bertugas menetapkan kebijakan,

melaksanakan pembinaan dan menyelenggarakan kegiatan dibidang berita.

Direktorat berita terdiri dari bidang pemberitaan, bidang produksi,

sekretariat, dan kelompok fungsional.

Dibawah ini merupakan fungsi dari direktur berita antara lain:

a. Menetapkan kebijakan dibidang produksi dan penyiaran acara

pemberitaan.

b. Menetapkan kebijakan dibidang produksi dan dokumentasi acara

pemberitaan.

c. Mengkoordinasikan dan mengawasi penyelenggaraan produksi dan

siaran berita dilingkungan TVRI.

3. Direktorat Program; dipimpin oleh direktur yang bertugas menetapkan

kebijakan, melaksanakan pembinaan, dan menyelenggarakan kegiatan

dibidang siaran, bidang produksi, bidang pemasaran dan penjualan,

sekretariat, dan kelompok fungsional.

4. Direktorat Teknik; dipimpin oleh direktur yang bertugas menetapkan

kebijakan, melaksanakan pembinaan, dan menyelenggarakan kegiatan

dibidang teknik. Direktorat teknik terdiri dari: bidang teknik transmisi dan

prasarana, bidang teknik produksi dan penyiaran, bidang kerjasama teknik

dan teknologi informasi, sekretariat, dan kelompok fungsional. Untuk

menyelenggarakan tugas, direktorat teknik berfungsi sebagai:

a. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi pengadaan

peralatan teknik dan prasarana.

Page 58: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

48

b. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi kegiatan

operasional dan penggunaan peralatan teknik.

c. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi pemeliharaan

peralatan teknik.

d. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi pengembangan

peralatan teknik.

e. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi SDM teknik.

f. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi kerjasama teknik

dengan berbagai pihak.

5. Direktorat Keuangan; dipimpin oleh direktur yang menetapkan kebijakan,

melaksanakan pembinaan, dan menyelenggarakan kegiatan keuangan.

Direktorat keuangan terdiri dari: bidang anggaran, bidang keuangan, dan

investasi, bidang akuntasi dan perpajakan, sekretariat, dan kelompok

fungsional.

Untuk menyelenggrakan tugas tersebut direktorat keuangan

mempunyai tugas sebagai:

a. Merencanakan anggaran TVRI meliputi anggaran program, non

program, permodalan, dan investasi.

b. Merencanakn dan mengusulkan sumber dana untuk pengelolaan

kegiatan operasional perusahaan.

c. Merencanakan jasa konsultasi dibidang keuangan.

d. Merencanakan pengelolaan anggaran kas dan modal kerja perusahaan,

termasuk pengelolaan hutang dan piutang perusahaan.

Page 59: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

49

e. Melaksanakan analisis anggaran, keuangan, dan laporan keuangan.

f. Mengendalikan dan mengevaluasi anggaran dan keuangan.

6. Direktoran umum; dipimpin oleh direktur yang bertugas menetapkan

kebijakan, melaksanakan pembinaan, dan menyelenggarakan kegiatan

dibidang umum dan sumber daya manusia. Direktorat umum terdiri dari:

bidang anggaran, bidang keuangan, dan investasi, bidang akuntasi dan

perpajakan, sekretariat, dan kelompok fungsional. Direktorat umum

mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Penetapan kebijaksanaan proses pengadaan barang, pengadaan jasa,

dan pendistribusian.

b. Penetapan kebijasanaan perkembangan, pembangunan dan perawatan

sarana dan prasarana umum serta pengadaan asset.

c. Penetapan, pengelolaan SDM.

d. Pembinaan kegiatan bidang umum dan personalia seluruh satuan kerja

dilingkungan TVRI.

7. Satuan Pengawas Intern; kepala satuan pengawasan intern bertugas

melaksanakan pemeriksaan intern keuangan, dan pelaksanaannya pada

TVRI, serta memberikan saran-saran perbaikan. Untuk menyelenggarakan

tugas sebagaimana dimaksud kepala satuan pengawas intern mempunyai

fungsi yaitu:

a. Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan dibidang keuangan dan

operasional, meliputi rencana pemeriksaan rutin, dan pemeriksaan

khusus.

Page 60: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

50

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeriksaan untuk mencegah

kerugian dari penyimpangan pelaksaan peraturan di bidang keuangan,

operasional, dan penunjang operasional.

c. Mengkoordinasikan pembuatan laporan hasil pemeriksaan sesuai

jadwal terhadap seluruh satuan kerja.

d. Mengkoordinasikan permintaan laporan pelaksanaan tindak lanjut atas

temuan pemeriksaan kepada satuan kerja terkait.

8. Kepala TVRI Stasiun Daerah; bertugas menetapkan kebijakan operasional

penyiaran di daerah dan pemancarluasan siaran nasional, serta

mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya sesuai kebijakan direksi.

9. TVRI Sektor Transmisi; bertugas melakukan pengoperasian dan perbaikan

pemancar, prasarana melakukan administrasi keuangan, serta

mengkoordinasikan pengawasan, pelaksanaan sesuai dengan kebijakan

direksi.

10. Kepala Balai Diklat Kepala Pendidikan dan Pelatihan; bertugas

merencanakan, menyelenggarakan dan mengevaluasi jasa pelatihan di

bidang pertelevisian, serta jasa pemanfaatan fasilitas sarana produksi baik

untuk kepentingan TVRI maupun untuk umum. Selain itu juga bertugas

mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya.

11. Sekretariat Perusahaan; dalam struktur PT. TVRI (persero) berada di

antara direktur utama dan pengawasan direksi lainnya. Sekretariat

perusahaan dipimpin oleh sekretaris. Ia berperan sebagai penghubung

BOD, senior manajemen, dan pemegang saham.9

9 TVRI, Data Kepustakaan TVRI, (Jakarta: Jl. Gerbang Pemuda Senayan).

Page 61: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

51

2. Gambaran Umum Program Acara Wisata Religi

Tontonan yang disajikan melalui layar kaca saat ini semakin beragam.

Tontonan tersebut dikemas dalam beragam program acara TV yang

diharapkan pihak pengelola TV bisa diminati pemirsa TV. Sebagai

pemirsa adalah sebuah keharusan untuk memilih deretan program TV

yang tentunya yang dinilai patut dan layak untuk disimak. Khususnya,

tontonan

yang Islami dan memiliki identitas masyarakat timur yang sangat

menjaga norma-norma kesusilaan dan kesopanan.

Saat ini, Indonesia memiliki sebelas stasiun TV nasional, puluhan TV

berbayar, dan ratusan TV lokal. TV-TV tersebut memiliki banyak program

TV dengan durasi dan jam tayang yang beragam dan “berlomba” menarik

pemirsa dengan konten yang tersaji dalam aneka program TV-nya.

Saat menyimak deretan program acara harian dari sebelas TV nasional,

umumnya hanya satu sampai dua jam saja durasi tayang untuk program

Islami setiap harinya. Padahal, untuk TV nasional umumnya memiliki

durasi tayang selama 24 jam. Terkecuali, Trans TV dan Trans 7 yang

bersiaran sekitar 20-22 jam. Bahkan, TV lokal di Jakarta seperti JakTV

dan B-Channel pun memiliki durasi siar 24 jam. Lalu, seperti apa “peta”

tontonan Islami di televisi, khususnya TV nasional, Selama tujuh hari

dalam seminggu, hampir setiap TV nasional menyiapkan program Islami.

Bentuknya beragam, mulai dari tanya-jawab (talk show program yang

menampilkan ustadz atau ustadzah, bisa lebih dari satu orang, untuk

Page 62: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

52

membahas suatu tema atau topik tertentu. Program dengan format talk

show biasanya dipandu oleh seorang moderator) yang merupakan bentuk

yang paling banyak digunakan, ceramah dengan selingan tanya jawab,

hingga dikemas dalam format drama atau sinetron.

Biasanya, saat hari-hari libur keagamaan, durasi program acara

bernuansa Islami pun lebih marak bermunculan. Misalnya, saat peringatan

Maulid, Isra Miraj, dan hari raya Idul Fitri dan Adha.Durasi siar acara atau

program-program bernuansa Islami bakal semakin bertambah takkala

Ramadhan tiba dan memang umumnya mampu menyedot perhatian.

Sebagai TV nasional pertama, TVRI memiliki program acara Wisata

Religi (05:00 WIB), Wisata Religi merupakan program acara feature yang

dikemas secara menarik mengenai tempat-tempat sejarah Islam yang ada

di Indonesia, Wisata Religi diadakan karena menganggap tempat-tempat

sejarah atau tempat penyebaran agama Islam yang belum banyak diketahui

masyarakat luas diulas secara tuntas, hal ini patut dikunjungi oleh para

penganggum sejarah Islam dan masyarakat. Perkembangan infrastruktur

yang semakin pesat, pertumbuhan gedung-gedung yang menjulang tinggi

seperti apartemen, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, dan lain

sebagainya yang berada ditengah pemukiman ternyata masih terdapat

bangunan yang luput dari penglihatan warga Indonesia.

Yang melatarbelakangi lahirnya program Wisata Religi ini

dikarenakan, untuk memberikan informasi-informasi seputar tempat-

tempat sejarah Islam yang belum diketahui oleh masyarakat luas. Dalam

produksi ini dikemas secara feature agar terlihat lebih menarik, ringan,

Page 63: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

53

mudah dipahami, dan pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh

penonton atau khalayak. Dinamakan Wisata Religi karena latar belakang

acara dan tayangannya yang dilakukan ditempat-tempat yang bernuansa

wisata namun terdapat unsur rohani Islam.

3. Tujuan Program Wisata Religi

a. Masyarakat lebih mengetahui keberadaan objek wisata bernuansa

religi yang ada di Indonesia.

b. Mendorong masyarakat untuk mencintai sejarah Islam dan

melestarikannya.

c. Menambah pengetahuan tentang tempat-tempat sejarah Islam yang

sebelumnya belum terekspose.

4. Target Audience

a. Gender : Perempuan dan Laki-laki.

b. Agama : Islam.

c. Usia : > 8 Tahun.

d. Pendidikan : > SD.

e. Karakteristik : Perkotaan dan Pedesaan.

5. Karakteristik Produksi

a. Produksi : Single kamera.

b. Lokasi : Outdoor dan Indoor.

c. Durasi : 30 Menit.

Page 64: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

54

Tabel 1. Organisasi Pelaksanaan Program Wisata Religi

Penanggung

Jawab

- F. Kresna Sinulingga

Produser

Eksekutif

- Badriansyah

Pengarah Acara - Ludwie Anggara Samodra M.I.

Kom.

- Suprapto

Kameramen - Abdul Fikri

- Aldo Pratama

Audio

(teknik direksi,

audio man)

- Suryadi - Tri Gunawan

Host - Julia

Editor - Agung Setyawan

- Doddy Hartanto

Page 65: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

55

BAB IV

ANALISIS PROGRAM WISATA RELIGI

A. Analisis Program Acara Wisata Religi di TVRI

Stasiun televisi adalah tempat kerja yang sangat kompleks yang

melibatkan banyak orang dengan berbagai jenis keahlian. Suasana kerja pada

stasiun televisi terkadang penuh ketegangan, khususnya menjelang suatu

program yang akan ditayangkan, sehingga diperlukan kesigapan dan

kecepatan kerja karena dikejar-kejar tenggang waktu (deadline). Komunikasi

yang cepat dan baik adalah hal yang vital dalam pemberitaan televisi.1

Untuk menciptakan sebuah program atau siaran, baik itu berita, drama

dan non-drama diperlukan proses produksi melalui beberapa tahapan. Seperti

yang telah dikemukakan di bab II, ada dua teori yang menjelaskan tahapan

proses produksi, yakni J.B Wahyudi dan Fred Wibowo. Sedangkan teori yang

penulis gunakan untuk menganalisis produksi program acara Wisata Religi

adalah teori Fred Wibowo, yakni:

1. Pra Produksi (ide, perencanaan, dan persiapan)

2. Produksi (pelaksanaan)

3. Pasca Produksi (penyelesaian dan penayangan).2

Dalam pelaksanaan produksi program mempunyai perbedaan,

persamaan dan karakteristik yang berbeda-beda. Wisata Religi adalah program

acara feature yang dikemas secara menarik dan ringan, sehingga tidak sulit

1 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h. 9.

2 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, h. 21.

Page 66: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

56

untuk mengerti dan memahami acara dan tema apa yang sedang disajikan,

karena diawal program acara Wisata Religi ini dijelaskan terlebih dahulu

maksud dan tujuan acara ini, acara wisata religi ini sangat ringan sehingga

sasaran audience nya pun tidak ada batasan umur, karakter dari acara Wisata

Religi ini dalam setiap produksinya dapat menggunakan latar Indooratau

Outdoor. Tempat atau latarnya biasanya berhubungan dengan tempat sejarah

Islam yaitu seperti; Mesjid, Kuburan-kuburan orang shaleh, dan tempat-

tempat yang dianggap bersejarah dalam penyebaran agama Islam.Hampir

semua stasiun TV dan rata-rata menayangkan acara yang berhubungan dengan

religi atau kehidupan sehari-hari, namun berbeda dari yang lainnya acara

Wisata Religi yang di Produksi oleh TVRI ini dikemas secara berbeda dan

jauh dari unsur-unsur yang berkaitan dengan SARA (suku, agama, dan ras)

sehingga dari segi Gender, Usia, dan Pendidikan pun tidak dibatasi.

Karakteristik yang paling menonjol dalam acara Wisata Religi yaitu

mengangkat hal-hal yang unik dalam suatu tempat dan secara keseluruhan

belum diketahui oleh masyarakat luar dan membuat semenarik mungkin agar

pengguna media televisi dapat berperan aktif.

Karena dikemas secara ringan, maka penonton atau audiens dalam

program ini tidak dibatasi secara tingkatan umur. Anak-anak, remaja, dan

orang dewasa sasaran utama dari terbentuknya program Wisata Religi.

Seperti pendapat diatas, maka produksi program Wisata Religi TVRI

melalui 3 tahapan tersebut yakni:

Page 67: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

57

1. Analisis Pra Produksi Program Wisata Religi

Tahapan ini sangat penting sebab dalam proses produksi sebelum

masuk dalam produksi, dilakukan perisiapan-persiapan yang matang agar

proses produksi berjalan dengan baik. Pada tahap ini, kegiatan awal yang

dilakukan dalam proses produksi program Wisata Religi adalah rapat tim

produksi. rapat ini dilakukan rutin setiap minggu sekali dan setiap akan

melakukan program produksi dari 1 minggu sebelumnya.

Rapat tim produksi dihadiri oleh eksekutif produser, pengarah acara,

dan pelaksana, rapat tim ini membicarakan produksi yang akan datang dan

mengevaluasi program-program apa saja yang sudah tayang dengan

membahas-membahas kekurangan/kesalahan-kesalahan apa saja yang

terjadi pada produksi sebelumnya. Langkah selanjutnya menetapkan

tempat atau lokasi yang menjadi sasaran Wisata Religi, membahas

budget(biaya produksi), setelah itu menetukan tim-tim yang bertugas

dalam produksi tersebut.

Menurut Badriansyah selaku produser eksekutif sekaligus pelaksana

Wisata Religi, dalam memilih tempat yang dianggap layak untuk

dilakukan produksi dan disampaikan ke masyarakat. Nilai tempat tersebut

harus memiliki nilai sejarah dan dapat memberikan manfaat dan

pengetahuan kepada khalayak/penonton.3

Tahapan pra produksi ini meliputi tiga bagian;

3 Wawancara pribadi dengan Badriansyah, Eksekutif Produser Pelaksana Program Wisata

Religi, Jakarta 31 Januari 2013.

Page 68: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

58

a. Penemuan Ide, tahapan ini dimulai ketika seorang produser

menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah

sesudah riset.

b. Perencanaan, tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time

schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan arti, lokasi dan crew.

Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan alokasi merupakan bagian

dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati dan teliti.

c. Persiapan, tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perizinan dan

surat menyurat. Latihan para artis dan pembuat Setting meneliti dan

melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling

baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang

sudah ditetapkan.

Kunci keberhasilan produksi program televisi sangat ditentukan

oleh keberesan tahap perencanaan dan persiapan. Orang yang begitu

percaya pada kemampuan teknis sering mengabaikan hal-hal yang bersifat

pemikiran di atas kertas. Dalam produksi program televisi akan berakibat

gagal.4

Dalam Proses Pra Pelaksanaan Produksi, terlebih dahulu Tim

Kreatif melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Perencanan gagasan/ide

Semua siaran televisi baik dari bentuk yang sederhana hingga yang

rumit sekalipun, selalu didahului oleh sebuah gagasan atau ide. Dalam

4 Fred Wibowo, Dasar - Dasar Produksi Program Televisi, (Yogyakarta: PT. Gramedia

Widiasarana Indonesia, 1997), Cet. Ke-1, h.20.

Page 69: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

59

menuangkan sebuah ide kedalam naskah harus memperhatikan faktor

pemirsa dan waktu siaran, selera dan kebutuhan pemirsa agar apa yang

disajikan dalam bentuk acara siaran dapat mencapai sasaran, serta

pemilihan beberapa topik yang memang sedang banyak dibicarakan.

Gagasan/ ide merupakan buah pikiran dari seseorang perencana

acara siaran yakni seorang produser. Namun ide juga dapat timbul dari

kerabat kerja lainnya.

Program Wisata Religi sebelum melakukan proses produksi

terlebih dahulu melakukan proses perencanaan dalam pembuatan suatu

program, karena jika tidak melakukan perencanaan maka tidak akan

diketahui apa yang akan dilakukan dan apa saja yang akan menjadi

kekurangannya. Sebelum melaksanakan produksi maka crew yang

bertugas untuk mencari lokasi dan tempat-tempat yang dianggap

mengandung unsur sejarah Islam, setelah itu biasanya crew yang

mencari lokasi tersebut bertanya dan mencari tahu dengan masyarakat

sekitar tentang tempat tersebut, dan narasumber yang dianggap

mengetahui secara keseluruhan tentang tempat tersebut, hal ini

berfungsi agar ketika tayangan sudah ditayangkan ke televisi atau

masyarakat luas, informasi yang diberikan itu benar dan sesuai fakta,

tidak menambah atau mengurang-ngurangi suatu informasi yang

sebenarnya.

Dalam pencarian ide tentang tema materi yang akan menjadi topik

dalam penayangan program, produser dan kerabat kerja perlu

memperhatikan hal-hal dibawah ini:

Page 70: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

60

1) Apakah tema tersebut cukup menarik

2) Tema tersebut merupapan hal yang sedang banyak dibicarakan

oleh masyarakat

3) Apa manfaat bagi khalayak dan apa dampaknya

Ide yang telah didapat oleh produser dan berbagai element

pruduksi lainnya, didiskusikan untuk dapat mengetahui kebutuhan

sebuah produksi acara. Dan pada akhirnya ide dasar dapat diwujudkan

menjadi program yang layak ditonton.

b. Sasaran Program

Remaja, anak-anak, dan keluarga merupakan sasaran utama

dari terbentuknya program Wisata Religi karena ditayangkan pada hari

minggu pagi dimulai pada pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul

05.30 WIB. Hal ini dilakukan dengan harapan pada pukul 05.00 WIB

remaja, anak-anak, dan keluarga sudah beraktivitas di pagi hari, maka

program tersebut diharapkan dapat menemani keluarga pada saat santai

tersebut.

c. Tujuan Program

Dalam perjalanannya wisata religi mempunyai tujuan yaitu dapat

menambah wawasan kepada para penonton untuk mengetahui tempat

bersejarah Islam yang ada di indonesia. Program ini mengagabungkan

Ilmu Agama dengan Ilmu Pengetahuan, jadi disini umat Islam diajak

mengulas dan mengetahui tentang tempat-tempat bersejarah yang

berkaitan dengan sejarah Islam, wisata religi memiliki tujuan yang

Page 71: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

61

paling utama yaitu mempelajari dan membuka wawasan dan

mencerahkan karena sebagaimana kita ketahui pada zaman modern

seperti sekarang ini banyak remaja dan anak-anak yang tidak tahu dan

salah mengartikan tempat-tempat yang berkaitan dengan sejarah Islam.

d. Garis-garis Besar Isi Program

Dalam program Wisata Religi memiliki garis-garis besar yang akan

menjadi isi program yaitu, informasi mengenai tempat-tempat yang

dianggap memiliki nilai sejarah dalam Islam yang tidak banyak

diketahui oleh masyarakat luas. Program ini tayang pada hari minggu

pada pukul 05.00 WIB – 05.30 WIB. Wisata Religi lahir dengan

format feature, namun dibuat menarik, kreatif, dengan menampilkan

latar / setting alur cerita yang mengambil gambar yang menarik. Dan

membahasnya secara santai tidak formal.

Dengan format religi dan format pengambilan gambarnya secara

taping, pelaksanaan produksi program ini selalu melibatkan warga

masyarakat sekitar yang berada tidak jauh dari sekitar wilayah tempat

tersebut, masyarakat dilibatkan dalam rangka untuk mengetahui lebih

dalam sejarah atau asal mula dari tempat tersebut. Namun tidak semua

warga atau masyarakat diikutsertakan dalam produksi Wisata Religi

tersebut, warga atau masyarakat yang dianggap memiliki pengetahuan

lebih saja yang dilibatkan, biasa disebut dengan (sesepuh desa) atau

narasumber bagi program Wisata Religi.

Pelaksanaan produksi program Wisata Religi dilakukan diluar

studio atau outdoor yang dimana tempat produksi dilaksanakan sesuai

Page 72: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

62

dengan tema yang akan ditayangkan. Durasi pada tayangan secara

keseluruhan adalah 30 menit dengan beberapa jeda.

Ada beberapa tahap dalam pra produksi program Wisata Religi

diantaranya:

1) Production Meeting, dalam program produksi Wisata Religi selalu

melakukan rapat sebelum memulai proses pelaksanaan. Dalam

production meeting ini beberapa divisi berkumpul mulai dari

produser, tim kreatif, art director, cameramen, untuk

membicarakan dan membahas persiapan-persiapan sebelum

produksi dilaksanakan, agar kekurangan dalam produksi

sebelumnya bisa diperbaiki.

2) Script atau Naskah, dalam program Wisata Religi script atau

naskah penting agar supaya tidak ada kesalah pahaman antara host

dengan narasumber dalam membahas materi yang akan

ditayangkan, dan tidak keluar dari materi pembahasan.

3) Membuat Rundown, rundown berisikan sebuah perencanaan,

gambar, suara, dan durasi waktu. Semua dikemas dan disusun

dalam urutan yang disesuaikan dengan nomor adegan dan

keterangan dari setiap adegan yang dibutuhkan.5 Yang digunakan

untuk keperluan shooting pada program Wisata Religi yang dibuat

oleh tim kreatif. Masalah tema yang disajikan dikonfirmasikan

terlebih dahulu kepada narasumber sehingga didapatkan tema yang

sesuai dengan apa yang diharapkan.

5Naratama, Menjadi Sutradara Televisi, (Jakarta: PT. Grasindo, 2006), cet. Ke-3.

Page 73: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

63

2. Analisis Pelaksanaan Produksi Program Wisata Religi

Produksi pada televisi merupakan suatu proses kreatif yang

melibatkan penggunaan peralatan-peralatan yang rumit dan koordinasi

sekelompok individu yang memiliki kemampuan tehnis untuk

mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kepada penonton. Pelaksanaan

produksi dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

sebelumnya pada pra produksi dengan menggunakan naskah atau roundow

sebagai panduan.

Ada beberapa hal yang harus benar-benar menjadi perhatian tim

produksi. Program Wisata Religi dalam pelaksanaan produksi diantaranya:

a. Materi Produksi

Program Wisata Religi berawal dari ide yang ditentukan bersama

antara produser dengan tim inti yang bertugas dalam proses produksi

tersebut, lokasi atau tempat yang dilakukan produksi harus

mengandung unsur Islam dan sejarahnya. Setelah itu bersama antara

produser dan narasumber (masyarakat sekitar yang memberikan

informasi) membentuk rundown sekaligus naskah yang sekiranya bisa

menarik khalayak/masyarakat (penonton)

b. Sarana dan Prasarana

Sarana produksi yang menjadi penunjang terwujudnya sebuah ide

agar menjadi sebuah program yang siap untuk ditayangkan, dengan

diperhatikan kualitas alat sesuai dengan standart broadcastyang

mampu menghasilkan suara secara baik, jika kualitas penunjangnya

Page 74: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

64

terpenuhi maka proses produksi akan berjalan sesuai dengan apa yang

direncanakan. Sarana-sarana yang menunjang antara lain:

1) Kamera, dalam program Wisata Religi menggunakan 2 kamera ini

dikarenakan setting gambarnya berpindah-pindah melaikan

diberbagai tempat pengambilan gambarnya. Karena produksi

program Wisata Religi diluar studio/Outdoor jadi tidak

memerlukan banyak kamera.

2) CCU, (Camera Control Unit) alat pengontrol fungsinya dapat

mengatur pencahayaan, tempratur warna, kecepatan.

3) VTR (Video Tape Recorder), alat yang digunakan untuk merekam

hasil shooting.

4) Lighting, alat yang digunakan untuk pencahayaan dalam proses

shooting.

5) Character Generator, merupakan alat yang digunakan untuk

membuat serta menampilkan title, subtitle, serta grafik yang

digunakan dalam produksi program Wisata Religi.

Selain sarana yang digunakan sebagai penunjang, prasarana

juga merupakan bagian dari produksi program Wisata Religi

diantaranya:

1) Tempat Shooting, pelaksanaan produksi dilakukan sesuai dengan

tema atau judul acara yang akan ditayangkan, dengan berbagai

macam property yang disesuaikan.

2) Property, yaitu aksesoris yang menghiasi ruang shooting sehingga

dapat menunjang proses produksi program.

Page 75: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

65

3) Wardrobe/kostum, pakaian yang telah disediakan tim produksi, hal

ini guna menunjang penampilan dari host maupun narasumber

yang terlibat, agar terlihat lebih menarik di kamera.

4) Set up dan Reheasal, Set Up adalah yang bersifat teknis yang

dilakukan oleh tim inti bersama anggota kerabat lainnya. Tugasnya

mempersiapkan peralatan shooting, dan mempersiapkan tempat

shooting yang sudah ditentukan. Rehearsal atau pelatihan bagi

talent. Sedangkan untuk tim produksi untuk mengetahui seberapa

jauh persiapan produksi.

c. Biaya Produksi

Setelah materi dan sarana, selanjutnya hal yang diperlukan dalam

pelaksanaan produksi Wisata Religi adalah biaya produksi. Dalam

proses produksi program Wisata Religi TVRI biaya produksi

tergantung dari pengarahan kru, bensin, dan uang makan. Karena

produksi program Wisata Religi ini menggunakan latar belakang

Outdoor maka estimasi biaya sangat dan perlu diperhatikan untuk

menghindari over budget. Hal ini sangat diperhatikan karena setiap

lokasi berbeda-beda jarak, dan kebutuhan lainnya. Dalam setiap

produksi Wisata Religi diberikan biaya sebesar 5 juta rupiah biaya

tersebut harus digunakan secara maksimal dengan tidak melebihi

budget yang telah ditentukan dan dalam penggunaan biaya.

d. Organisasi Pelaksanaan Produksi

Untuk organisasi pelaksanaan produksi program Wisata Religi

sudah diungkapkan penulis pada gambaran umum TVRI dan program

Wisata Religi. (pada tabel 1).

Page 76: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

66

e. Tahap Pelaksanaan Produksi

Pelaksanaan produksi program Wisata Religi dimulai dengan

rapat tim yang bertugas, menentukan lokasi yang akan dilakukan

produksi, mencari tahu tempat atau lokasi yang akan dilakukan

shooting. Proses produksi Wisata Religi dalam setiap timnya hanya

melibatkan 7-8 orang, hal ini karena produksinya menggunaan latar

Outdoor tidak melibatkan banyak SDM, berbeda dengan produksi

yang berlatar Indoor bisa melibatkan 30 orang bahkan lebih.

Menurut Ludwie Anggara Samodra yang bertugas sebagai

pengarah acara, ia juga bertanggung jawab dalam mencari,

mengumpulkan, dan menghimpun yang memilik nilai informasi dan

layak untuk di produksi dan di tonton oleh khalayak. 6

Dalam setiap produksi dibutuhkan komponen atau peralatan

yang harus sudah tersedia sebelum proses produksi berlangsung.

Penanganan dan penggunaan peralatan produksi memerlukan

pengetahuan, pengalaman dan penghayatan atau seri yang baik.

Beberapa peralatan penting tersebut seperti: Kamera, Lighting, Audio,

Video Tape Recording (VTR), Visual Effects, dan Production Control .

Lokasi Indoor maupun lokasi Outdoor, baik dari tahap set up atau

rehearsal sampai general rehearsal.7Proses produksi juga ada yang

secara record yang disebut taping (siaran tunda).

6 Wawancara pribadi dengan Ludwie Anggara Samodra, Pengarah Acara Program

Wisata Religi, Jakarta, 31 Januari 2013. 7 Departemen Program TVRI, Standar Operating Procedure Produksi, Jakarta, PT.

TVRI, 2008.

Page 77: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

67

Dalam pelaksanaan proses produksi ini, sutradara menentukan

jenis shot yang akan diambil didalam adegan (scene). Biasanya

sutradara mempersiapkan suatu daftar shot atau tine code pada akhir

pengambilan adegan, kode waktu (time code) adalah nomor pada pita.

Nomor itu dihidupkan ketika kamera dihidupkan dan terekam dalam

gambar. Catatan kode waktu ini nanti akan berguna dalam proses

editing. Biasanya hasil shooting dikontrol setiap diakhir proses

produksi hari itu untuk melihat apakah hasil pengambilan gambar

sudah cukup baik apa belum baik. Apabila tidak cukup baik maka

adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya sampai dianggap

baik dan maksimal. Setelah adegan dalam naskah selesai diambil,

maka hasil gambar asli (original material or row footage) dibuat

catatannya (logging) untuk kemudian masuk dalam proses (post

production) yaitu editing.

Wisata Religi pelaksanaan produksinya tidak dilakukan dengan

live melainkan dengan menggunakan taping (siaran tunda). Selama

pelaksanaan produksi program ini terbagi 5 segmen diselingi dengan

beberapa iklan, berhubung TVRI merupakan TV pemerintah maka

iklan yang ditayangkan lebih kepada layanan masyarakat atau acara-

acara seputaran TVRI saja. Dalam rundown terdapat beberapa susunan

program Wisata Religi yang akan diproduksi antara lain: pertama

diawali dengan menampilkan latar tempat tema yang diangkat setelah

itu Opening atau pembukaan oleh host (pembawa acara) dilanjutkan

Page 78: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

68

dengan gambar-gambar atau cuplikan tentang tema yang akan

ditayangkan.Dilanjutkan dengan mengelilingi tempat atau latar

produksi yang dianggap memiliki nilai sejarah dan menanyakan

dengan narasumber bagaimana dan asal mula dari tempat tersebut,

setelah itu diselingi sekitar 3-5 menit iklan, diulang-ulang dengan

terus mengeliling tempat tersebut diemani dengan narasumber yang

terus menginformasikan.

Dalam program Wisata Religi seorang produser selalu

memantau perjalanan pelaksanaan produksi, secara keseluruhan

seorang produser berperan sebagai pengawas kerja tim produksi dan

tim kreatif agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan

produksinya. Supaya selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan dan

hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

Pelaksanaan produksi ini memiliki perbedaan dengan program-

program lain karena ketika shooting berlangsung antara host dan

narasumber berimprovisasi maksudnya disini yaitu tetap mengikuti tema

yang sudah dibuat berdasarkan naskah namun tidak terlalu terpaku, hal ini

membuat suasana antara narasumber dan host lebih hangat dan tidak kaku

dan berjalan seperti apa adanya tanpa dibuat-buat. Hal ini yang membuat

program Wisata Religi berbeda dari program-program lainnya.

3. Analisis Pasca Produksi Program Wisata Religi

Tahapan pada proses pasca produksi merupakan tahap

penyelesaian dan mengemas tayangan setelah peliputan/shooting/taping.

Page 79: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

69

Pasca produksi adalah semua kegiatan setelah proses produksi sampai

materi selesai dan siap ditayangkan atau diputar kembali. Pelaksanaan

pasca produksi melibatkan editor yang bekerjasama dengan tim yang

terlibat.

Menurut Badriansyah, editor mempunyai tugas dan kewajiban

memotong, memilah, dan memanipulasi gambar. Selain itu, seorang editor

harus mengetahui seorang editor harus mengetahui aturan yang berlaku

dalam program produksi, dimana ia bertugas menyeleksi gambar-gambar

yang tidak layak tayang. Editor merupakan penyaring terakhir gambar dan

menyelaraskan gambar agar tidak berlawanan (jumping shot).8

Pasca produksi memiliki tiga langkah seperti:

a. Editing Offline

b. Editing Online

c. Mixing

Dalam program produksi Wisata Religi memiliki beberapa

tahapan-tahapan setelah produksi yang biasa disebut pasca produksi, pasca

produksi dalam program ini yang utama adalah proses editing dimana

dalam proses ini seorang editor harus mempunyai sikap dan berani untuk

menolak gambar-gambar yang diminta oleh reporter atau tim lainnya yang

terlibat ternyata tidak layak untuk disiarkan mengingat kualitas cahaya,

gambar, dan tidak memenuhi syarat, disini dilakukan beberapa prosedur

antara lain:

8Wawancara pribadi dengan Badriansyah, selaku Produser Program Wisata Religi,

Jakarta 31 Januari 2013.

Page 80: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

70

a. Prosedur pertama ini adalah memindahkan gambar hasil proses

shooting ke komputer, setelah itu membantu proses merekam suara

narasai (dubbing) lalu memilih backsound apa yang digunakan dalam

program yang ingin ditayangkan dan sesuai dengan tayangannya.

b. Setelah prosedur pertama dilakukan maka prosedur selanjutnya adalah,

menyatukan gambar, suara narasi, backsound, credit title, sedemikian

rupa sehingga terihat dan terdengar baik dan tidak saling mengganggu

antara suara dan gambar.

Adapun sarana pendukung yang digunakan dalam pelaksanaan

produksi program Wisata Religi:

a. Kamera (alat penangkap gambar)

b. Lighting (alat pencahayaan)

c. Sound (alat penangkap suara)

d. VTR (Video Tape Recorder)

Dalam program Wisata Religi pasca produksi karena acara Wisata

Religi tidak ditayangkan secara langsung melainkan dengan taping maka

dalam 1 episode dapat dilakukan editingselama 2 hari, dalam proses

editing ini dilakukan pemulihan gambar, pemotongan durasi agar tidak

terjadi over durasi, selain itu dipilih lagi mana yang layak ditayangkan dan

tidak layak ditayangkan. Selanjutnya membuat subtitle, mixing, dan efek-

efek sehingga terlihat semenarik mungkin.

Page 81: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

71

4. Analisis Evaluasi Produksi Wisata Religi

Evaluasi disini mempunyai dua maksud yaitu:

a. Maksud yang pertama ialah, evaluasi program ini bertujuan untuk

menilai seberapa jauh program ini bisa dianggap baik menurut sasaran.

b. Maksud yang kedua ialah, evaluasi intruksional, evaluasi ini tidak

dibicarakan mengenai kemampuan dan kelemahan program, tetapi

yang diutamakan adalah memampuan audiens dalam memahami

program yang diselenggarakan.

Produksi siaran yang sudah ditayangkan harus dievaluasi apakah

tayangan tersebut diminati penonton. Apakah penempatan waktu

penyiaran sesuai untuk ditonton orang banyak. Apakah kualitas

penggarapan memenuhi standar penyiaran yang berlaku. Apakah penulis

cerita, pemain, dan sutradara mengikat penonton. Apakah biaya

produksinya dapat menjadi ukuran bagi pembiayaan dalam produksi-

produksi sejenis mendatang. Evaluasi ini menjadi sangat penting karena

merupakan bagian terakhir dari rangkaian tim produksi program Wisata

Religi.

Evaluasi program Wisata Religi ini dilakukan setelah shooting selesai

dilakukan. Tujuan dilakukannya evaluasi dalam program ini agar dapat

memperbaiki segala kekurangan yang ada dalam pelaksanaan program

Wisata Religi. Dengan adanya evaluasi ini diharapkan dapat menjadi

pembelajaran-pembelajaran apabila ada hal-hal yang dianggap kekurangan

dalam produksi setelah program ini ditampilkan.

Page 82: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

72

B. Proses Produksi Program Wisata Religi Pada Tayangan “Sejarah

Berdirinya Masjid Atta’awun dan Asal Muasal Kampung Arab di

Cisarua Bogor-Puncak”.

1. Pra Produksi

Langkah awal pra-produksi “Sejarah Berdirinya Masjid Atta’awun

dan Asal Muasal Kampung Arab di Cisarua Bogor-Puncak”, adalah

mengadakan rapat tim produksi dimulai dengan menentukan lokasi atau

tempat yang akan dilakukan produksi/shooting, kemudian sebelum

mengadakan produksi tim atau kru yang bertugas mendatangi tempat

tersebut, mendatangi tempat tersebut dan mencari informasi kepada orang

yang dipercaya dan mengetahui tentang tempat tersebut. “Sejarah

Berdirinya Masjid Atta’awun dan Asal Muasal Kampung Arab di Cisarua

Puncak Bogor”, dipilih karena terdapat banyak informasi di dalamnya,

yang ingin mengetahui asal muasal keberadaan orang-orang Arab di

Cisarua Bogor yang disebut sebagai “Kampung Arab”.

Dan “Asal muasal kampung Arab di Cisarua Bogor”, kampung

Arab ini berada daerah Cisarua Puncak Bogor alasan tim Wisata Religi

melakukan produksi disini menurut produser Badriansyah karena banyak

ketertarikan ketika orang-orang mengadakan liburan atau weekend ke

daerah puncak maka tidak jauh dari taman safari sekitar 500 meter hampir

semua toko-toko didaerah sana bertuliskan tulisan Arab, dan banyak orang

Arab yang lalu lalang.

Page 83: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

73

2. Produksi

Pada tahap produksi ini dimulai dengan menentukan materi, sarana

produksi, biaya produksi, tim yang bertugas, dan pelaksanaan produksi.

Materi produksi untuk program Wisata Religi diperoleh dari tim dan

narasumber sekitar tempat tersebut, biaya produksi pada program Produksi

Wisata Religi memerlukan dana yang tidak terlalu banyak, karena Wisata

Religi merupakan produksi yang terbilang simple. Pada proses produksi ini

tim melakukan shootingmembahas sejarah berdirinya masjid Atta’awun

dan Asal Muasal Kampung Arab.

Sejarah singkat berdirinya Masjid Atta’awun, Masjid yang

dibangun pada tahun 1997 ini, dikelola oleh Yayasan Dharma Bhakti dan

pembangunannya diprakarsai oleh R. Nuriana, Gubernur Jawa Barat saat

itu. Arsitektur masjid tampak unik dan terlihat kokoh. Interior dalam

masjid berlantai tiga ini juga terlihat luas dan indah, dindingnya

didominasi kaca tembus pandang. Bila berada di dalam masjid, kita bisa

melihat pemandangan luar. Tampak hamparan kebun teh yang luas.

Sedangkan kalau kita melihat dari luar, kubah masjid ini terlihat

menyerupai jamur, yang menurut salah satu pengurus masjid, asitektur

kubah yang menyerupai jamur ini merupakan hasil kesepakatan bersama.

Karena selain masjid ini berada di daerah dingin juga karena bentuk jamur

itu sendiri seperti payung, yang berarti memayungi dan melindungi.

Asal-muasal Kampung Arab di Cisarua Bogor-Puncak, ada sebuah

desa yang terkenal dengan sebutan "Kampung Arab". Kampung itu nama

Page 84: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

74

aslinya adalah Kampung Sampay, Desa Tugu Selatan, Cisarua. Sepanjang

jalan sekitar 2,3 kilo meter menuju desa tersebut, terdapat bangunan

berupa vila yang sering dijadikan lelaki Arab sebagai tempat singgah. Di

vila itu, biasanya pria Arab tinggal dengan seorang perempuan lokal yang

telah dikawin kontrak. Sebagian ada yang mengaku akan berpindah

kewarganegaraan untuk mencari nafkah, ada juga karena merasa terancam

di negara nya, dan banyak faktor yang mengakibatkan banyaknya warga

negara Arab yang tinggal di Cisarua Bogor-Puncak.

3. Pasca Produksi

Pada tahap pasca produksi ini dimulai dengan memindahkan

gambar hasil proses shooting ke komputer dan melakukan editing online,

setelah itu membantu proses merekam suara narasai (dubbing) lalu

memilih backsound selanjutnya adalah, menyatukan gambar, suara narasi,

backsound, credit title, agar terlihat serasi antara gambar dan suara, setelah

semua pengeditan selesai selanjutntya produser melakukan review hal ini

dimaksudkan agar tidak ada kesalahan dalam penayangan atau

kekurangan-kekurangan yang dianggap belum maksimal oleh tim

produksi, sebelum program Wisata Religi ini ditayangkan kepada

khalayak tim harus me review beberapa kali. Setelah semuanya dianggap

telah sempurna baik antara kualitas gambar, suara, dubbing, mixing, baru

setelah itu akan ditayangkan kepada khalayak/masyarakat.

Page 85: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari berbagai penjelasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

serta berdasarkan observasi dan wawancara oleh tim produksi Wisata Religi

guna mendapatkan jawaban atas rumusan pertanyaan dalam skripsi ini, maka

penulis dapat mengambil kesimpulan antara lain:

Sebelum melakukan Proses produksi, produksi program Wisata Religi

ini Untuk menghasilkan sebuah tayangan yang membahas tentang “Sejarah

Berdirinya Masjid Atta’awun dan Asal-Muasal Kampung Arab di Cisarua

Puncak Bogor”. Tim produksi ini harus melalui beberapa tahapan seperti:

1. Pra Produksi meliputi: Rapat tim produksi Pencarian lokasi, menentukan

tema, menentukan sudut pandang, mengumpulkan data-data, menentukan

narasumber, mempersiapakan pertanyaan untuk narasumber, membuat

naskah, menentukan budget.

2. Produksi: Melakukan shootingyang sudah ditentukan lokasinya, Dalam

penggunaan script produksi program Wisata Religi ini menggunakan semi

scripted yaitu naskah dibuat berdasarkan informasi awal, namun naskah

tersebut memiliki cukup banyak ruang untuk mengembangkan cerita atau

berimprovisasi bagi pembawa acara Wisata Religi, agar ketika shooting

berlangsung tidak perlu banyak-banyak melihat naskah kembali, hanya

mengingat inti-inti dari naskah dan tema tersebut, yang terpenting tidak

Page 86: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

76

keluar dari pembahasan yang sedang berlangsung, dan agar tema yang

dibahas menjadi hangat dan terlihat berjalan secara alami antara pembawa

acara dan narasumber. Meskipun pembawa acara boleh melakukan

improvisasi namun produser progran Wisata Religi tetap melakukan

pengecekan antara gambar naskah, dan suara; sudah sesuai atau belum,

agar dalam penayangan nanti tidak terjadi banyak kesalahan.

3. Pasca Produksi: Menyusun gambar dan suara membentuk urutan cerita

yang diinginkan, setelah itu membuat urutan gambar dan suara yang tepat

dalam kerangka durasi yang direncanakan, dan mengolah untuk

menghasilkan karya akhir yang diinginkan.

B. Saran-Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka penulis dapat

mengajukan saran-saran kepada tim produksi program acara Wisata Religi

sebagai berikut:

1. Proses produksi Wisata Religi di TVRI meliputi: Dalam proses produksi

Wisata Religi yang menggunakan tema-tema berlatar belakang sejarah

Islam, sebelum ditayangkan ke masyarakat harus dicek kebenarannya

terlebih dahulu dengan mewawancarai narasumber yang terpercaya agar

tidak salah dalam memberikan informasi dalam mengulas tentang

sejarahnya pada lokasi yang dibahas pada saat itu.

2. Proses produksi Wisata Religi hendaknya harus lebih menjaga dan

mengontrol keakuratan setiap tema yang ditayangkan, karena acara yang

berlatar belakang seperti Wisata Religi ini banyak ditayangkan di stasiun-

Page 87: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

77

stasiun televisi swasta lainnya yang dikemas lebih menarik dan unik. Hal

ini diharapkan agar bisa terus berjalan dan dapat ditingkatkan secara

keseluruhan

3. Karena menggunakan latar belakang outdoor maka dalam produksinya

sebelum melakukan proses shooting dan menuju lokasi maka harus

mempersiapkan dengan matang membawa peralatan yang dibutukan untuk

kegiatan shooting karena lokasi tidak selalu tempat yang dekat dengan

kantor sehingga tidak mudah untuk mengambil peralatan yang kurang atau

tertinggal.

Page 88: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

77

DAFTAR PUSTAKA

Baskin, Askurifai. Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2006

Depdikbud. Kamus Besar Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1998

Djamal, Hidajanto dan Andi Fachruddin. Dasar – Dasar Penyiaran Sejarah,

Organisasi, Operasional, dan Regulasi. Jakarta, Penerbit Prenada Media

Group, 2011

Fachruddin, Andi. Dasar-Dasar Produksi Televisi. Jakarta: PT. Kencana Prenada

Media Group, 2012

Gilang, Omar Abidin dan Moeryanto Ginting Munthe. Media Komunikasi Radio.

Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996

Indonesia, Enslikopedi Nasional, Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka. Jilid 16. cet. Ke-

1.

Kertapati, Ton. Dasar-Dasar Publisitis dalam Perkembangan di Indonesia

menjadi Ilmu Komunikasi. Jakarta: Bina Aksara, 1986

Morrisan. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi.

Jakarta: Kencana, 2008

Muda, Deddy Iskandar. Jurnalistik Televisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2003

Muis, Abdul. Komunikasi Islam. Bandung: Rosda Karya. 2001.

Naratama, Menjadi Sutradara Televisi dengan Single dan Multi Camera. Jakarta:

PT. Grasindo, 2004

Nasuki, Hamid. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: CEQDA, 2007.

Rafiq, Rusdji, Hamka. Islam dan Era Informasi. Jakarta: Pustaka Panji Mas.

1989.

Rosyidi, Lathief. Dasar-Dasar Retorika Komunikasi dan Informasi. Medan:

Firma Rainbow. 1989.

Soenarto, RM. Program Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran.

Jakarta: IKL, Press, 2007

Page 89: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

78

Subroto, Darwanto Sastro. Produksi Acara Televisi, Yogyakarta: Duta Wacana

University Press, 1994

Susanto, Phil Astrid S. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek. Bandung: PT.

Rindang Mukti, 1997

Sutisno, PCS. Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video. Jakarta:

PT. Grasindo. 1993.

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998

TVRI, Departemen Program. Standart Operating Procedure Production.

Yogyakarta: PT TVRI, 2008

Wibowo, Fred. Dasar-Dasar Produksi Program Televisi. Yogyakarta: PT.

Gramedia Widiasrama Indonesia, 1997

Internet

Wikipedia Bahasa Indonesia. “Televisi Republik Indonesia (TVRI),” artikel

diakses pada 6 September 2013 dari id.wikipedia.org

Wawancara

Wawancara pribadi dengan Badriansyah, Eksekutif Produser Pelaksana Program

Wisata Religi, Jakarta 31 Januari 2013.

Wawancara pribadi dengan Ludwie Anggara Samodra, Pengarah Acara Program

Wisata Religi, Jakarta, 31 Januari 2013.

Page 90: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

79

LAMPIRAN

Page 91: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan
Page 92: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan
Page 93: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

LEMBAGA PENYTARAN PUBUKTELET/ISI REPUBUK INDOIIESIAt. GqtrtS Pemrdr. Sflraf..r, .Hrt |0AmrrF. iqt).qo 1720, sz0{t(l, Far lc2t} sr}ti22ww.luioil

t.

No. : Ol3 lLS.4lRisetfTvRVtlzOLJLamp :' 1 (satu) berkas. ,Hal : Permohonanpenelitian/wawancara

Kepada Yth,Koordinator BApORA Lpp TVR|di

iakarta

Dengah horma!

sehubungan surat Dekan Fakultas llmu Dakwah den llmu Komunikasi uNlvERstrAs lsLA.MNEGERI SYARIF HIDAYATULIAH JAKARTA nomor : un.oLlFS/KM.01.3/18 2l2oL3 tanggat 15Januari 2ot3, Hal : Permohonan penelitian/w.""n.rm terkait dalam rangka perispanpenulisan skripsi (Pra-skripsi) dengin judul : '?N.{Lrsrs pRoGR,,qM AcARA JATAN-JAIANlslAMt Dt rvRl", sebagaimana ierlampit, r.t, r.rt'r,,.,," bantuan saudara untukmembantu memberikan data dan atau informasivr tg Jip"rlrkan oleh mahasiswa dimaksud.

Demikian disampaikan, atas bantuan dan kerjasamr saudara kamiucapkan terima kasih.

Jakarta, 16Januari2013lJlanajer Kelembagaan, Hukum dan Humas

WAfrizal MuslimNiP. 195704211986031003

FS

FE,

FS

Page 94: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan
Page 95: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan
Page 96: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan
Page 97: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

Televisi Republik Indonesia

HASIL WAWANCARA

Nama : Badriansyah ( Eksekutif Produser Program Wisata Religi di

TVRI)

Hari, tanggal : 31, Januari 2013.

Tempat : Gedung BAPORA LPP TVRI

Tanya : Apa yang melatarbelakangi adanya program Wisata Religi di

TVRI?

Jawab : Yang melatarbelakangi adalah karena Jakarta dan kota-kota lain

melatarbelakangi berbagai macam hiburan disudutnya ternyata

tersimpan “Oase Wisata Religi” yang patut dikunjungi oleh sejarah

Islam dan masyarakat. Perkembangan kota dengan pembangunan

infrastruktur yang semakin pesat, pertumbuhan gedung-gedung

yang menjulang tinggi seperti apartemen, gedung perkantoran, dan

pusat perbelanjaan dan lain sebagainya yang berada di tengah

pemukinan ternyata masih terdapat bangunan yang luput dari

penglihatan warga perkotaan.

Tanya : Kenapa dinamakan Wisata Religi?

Jawab : Dinamakan Wisata Religi karena program produksi Wisata Religi

merupakan program produksi secra feature dan latar acaranya pun

Outdoor yang dikemas sedemikian rupa sehingga mudah ditonton

oleh khalayak, karena seperti wisata pada umumnya, namun

Page 98: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

memberikan informasi religi (secara Islam) pada penonton atau

masyarakat.

Tanya : Apa tujuan program Wisata Religi di TVRI?

Jawab : Tujuan Produksi program acara Wisata Religi ini antara lain, agar

masyarakat lebih mengetahui keberadaan objek wisata bernuansa

religi yang ada di Indonesia, dan mendorong masyarakat untuk

mencintai sejarah Islam dan melestarikannya.

Tanya : Bagaimana format produksi program Wisata Religi?

Jawab : Produksi program Wisata Religi ini termasuk dalam jenis program

feature, karena dikemas secara ringan dan mudah dipahami oleh

khalayatk/masyarakat.

Tanya : Bagaimana dengan jam tayang program Wisata Religi?

Jawab : Wisata Religi tayang pada hari minggu pukul 05.00 WIB, sampai

05.30 WIB ini dikarenakan , pada hari libur setiap keluarga

kebanyakan bangun pada pukul tersebut untuk melakukan aktifitas

yang pasti seperti solat subuh, dan aktifitas - aktifitas pagi hari

lainnya diwaktu liburan, maka dengan ditayangkan pada pukul

tersebut diharapkan dapat menemani liburan khalayak dipagi hari.

Tanya : Berapa lama durasi di tiap episodenya?

Jawab : Durasinya 30 menit, karena sebuah program feature yang dikemas

secara ringan tidak perlu panjang-panjang tetapi informasi yang

disampaikan dapat diterima oleh penonton.

Tanya : Ada berapa segmen dalam satu episode?

Page 99: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

Jawab : Dalam satu episode terdapat 5 segmen, antara lain yang pertama,

tune acar animasi Wisata Religi, kedua menjelaskan latar, sejarah

tempat, penyiar mengungkapkan tentang tempat tersebut, penutup.

Tanya : Bagaimana segmentasi pemirsa program Wisata Religi?

Jawab : Segmentasi pemirsa cukup baik, di daerah-daerah tidak sedikit

masyarakat yang menonton.

Tanya : Bagaimana dasar pemilihan tema atau materi di setiap episodenya?

Jawab : Dasar pemilihan tema itu dilihat dari bagaimana tempat itu dan

adakah pengaruhnya terhadap masyarakat sekitar, dan penonoton.

Tanya : Bagaimana dengan rating dan share program Wisata Religi?

Jawab : rating pada program ini memang tidak terlalu tinggi, karena

banyaknya program-program yang sama yang ditayangkan TV

swasta lainnya, namun masih baik, sehingga acara ini masih

berjalan.

Tanya : Bagaimana proses produksi program Wisata Religi TVRI (pra-

produksi, produksi, dan pasca produksi?

Jawab : Program Wisata Religi terdapat seorang produser, dalam

melakukannya produksinya dibantu oleh tim antara lain pengarah

acara. Tahap awal proses produksi ini dimulai dengan rapat tim,

rapat tersebut diantaranya untuk menentukan tempat yang dianggap

memiliki nilai sejarah dan dapat bermanfaat dalam memberikan

informasi ke masyarakat. Seteleh itu mengecek ke lokasi sebelum

proses produksi dimulai untuk melakukan perijinan dan segala

macam, setelah itu selesai tim produser membuat naskah,

Page 100: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

selanjutnya melakukan produksi, setelah produksi selesai editor

mengedit gambar dan suara pada tayangan yang dianggap kurang

maksimal.

Tanya : Bagaimana proses evaluasi produksinya?

Jawab : Untuk program Wisata Religi sendiri, dalam menentukan layak

atau tidaknya sebuah produksi, biasanya proses editing akan di

review breulang-ulang agar dalam hasil produksi setelah

ditayangkan kepada khalayak sesuai dengan apa yang diharapkan

oleh tim.

Tanya : Apa faktor pendukung serta kendala yang dihadapi pada proses

produksi program Wisata Religi?

Jawab : Dalam setiap melakukan proses produksi faktor pendukung dan

kendala pasti ada, salah satunya karena menggunakan latar

Outdoor dan tempat yang akan dilakukan produksi harus

melakukan perijinan tidak sedikit ada masyarakat yang

memanfaatkan produksi ini untuk kepentingan pribadi, kalau faktor

pendukung yang pasti peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan

shooting harus dipersiapkan secara baik agar proses produksi

berjalan sesuai rencana.

Tanya : Apa yang dilakukan agar program Wisata Religi tetap menarik

ditonton dan bermanfaat bagi para pemirsanya?

Jawab : TVRI merupakan televisi yang berpihak pada publik sehinnga

tayangan-tayangan yang disajikan benar-benar memberikan sebuah

informasi yang baik bukan untuk mencari keuntungan. Yang

Page 101: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

dilakukan adalah tim harus mencari tempat-tempat yang banyak

diketahui oleh masyarakat namun informasi yang sebenarnya

belum masyarakat dapatkan, memberikan informasi yang sesuai

tanpa dikurang-kurangi dan dilebih-lebihkan namun tidak selalu

seperti itu, ada juga tempat-tempat yang jauh dari perkotaan.

Jakarta, 31 Januari 2013

Eksekutif Produser Program Wisata Religi

Badriansyah

Page 102: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan
Page 103: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan
Page 104: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

Penulis dengan Eksekutif Produser Acara Wisata

Religi

Penulis dengan Pengarah Acara Ludwie Anggara

Samodra

Penulis dengan Asisten Pengarah Acara Suprapto

Page 105: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26766/1/SITI... · program yang ditayangkan di TVRI, ... B. Pembatasan Masalah dan Rumusan

Lokasi kampung Arab