analisis prediksi kinerja keuangan model...

30
ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATE DAN PENGARUHNYA TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : NAMA : JULAISAH NPM : 0641031054 EMAIL : [email protected] NO. HP : 085269381234 PEMBIMBING I : SARING SUHENDRO, S.E., M.SI., AKT. PEMBIMBING II : RENI OKTAVIA, S.E., M.SI. Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG 2012

Upload: doankhanh

Post on 19-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATE

DAN PENGARUHNYA TERHADAP RETURN SAHAM PADA

PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh :

NAMA : JULAISAH

NPM : 0641031054

EMAIL : [email protected]

NO. HP : 085269381234

PEMBIMBING I : SARING SUHENDRO, S.E., M.SI., AKT.

PEMBIMBING II : RENI OKTAVIA, S.E., M.SI.

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

2012

Page 2: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

ABSTRAK

ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATE

DAN PENGARUHNYA TERHADAP RETURN SAHAM PADA

PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh

JULAISAH

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai prediksi kinerja keuangan model

Springate, mengetahui pengaruh hasil prediksi kinerja keuangan model Springate

terhadap return saham, dan mengetahui perbedaan return saham antara

perusahaan berkinerja keuangan sehat dengan tidak sehat hasil prediksi kinerja

keuangan model Springate pada perusahaan food and beverages di BEI. Dalam

menilai prediksi kinerja keuangan perusahaan menggunakan empat rasio model

Springate yang terdiri dari Working Capital to Total Asset, Net Profit Before

Interest and Taxes to Total Asset, Net Profit Before Taxes to Current Liabilities,

dan Sales to Total Asset.

Alat uji hipotesis yang digunakan adalah analisis kinerja keuangan model

Springate, regresi linear sederhana dan two independent sample kolmogorov

smirnov. Sampel penelitian ini diseleksi berdasarkan purposive sampling. Sampel

penelitian ini adalah 12 perusahaan yang masuk dalan kategori food and

beverages yang terdaftar di BEI selama 5 tahun (2006–2010).

Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa hasil prediksi kinerja keuangan model

Springate menunjukkan adanya keragaman kondisi kesehatan perusahaan food

and beverages. Tidak terdapat pengaruh secara signifikan hasil prediksi kinerja

keuangan model Springate terhadap return saham dengan nilai signifikan

coefficient t sebesar 0,353>0,05. Terdapat perbedaan return saham yang

signifikan antara perusahaan yang berkinerja keuangan sehat dengan tidak sehat

hasil prediksi kinerja keuangan model Springate. Hal ini diketahui dari hasil uji

statistik two independent sample kolmogorov-smirnov yang ditunjukkan nilai

signifikan asymp.sig (2 tailed) sebesar 0,032<0,05.

Kata Kunci : Model Springate, Working Capital to Total Asset, Net Profit Before

Interest and Taxes to Total Asset, Net Profit Before Taxes to Current Liabilities,

Sales to Total Asset, return saham.

Page 3: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

ABSTRACT

ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE PREDICTION

MODEL SPRINGATE AND EFFECT ON STOCK RETURN IN FOOD

AND BEVERAGES IN INDONESIA STOCK EXCHANGE

BY

JULAISAH

This research aims to determine the predictive value of financial performance

Springate model, determine the effect of the Springate model predictions of

financial performance of stock returns, stock returns and find out the differences

between financial companies have performed healthy with unhealthy results of

Springate model predictions of financial performance in the company's food and

beverages on the Stock Exchange . In assessing the a company's financial

performance prediction using four ratios Springate model that consists of

Working Capital to Total Assets (WC / TA), Net Profit Before Interest and Taxes

to Total Assets (NPBIT / TA), Net Profit Before Taxes to Current Liabilities

(NPBT / CL), and Sales to Total Assets (S / TA).

Hypothesis testing equipment used was the analysis of financial performance

springate model, simple linear regression and two independent sample

Kolmogorov Smirnov test. The samples were selected based on purposive

sampling. This research samples was 12 companies in category of food and

beverages that are listed on the Stock Exchange during the five years (2006-

2010).

Results obtained from this research that the results of model predictions of

financial performance springate showed a diversity of health food and beverages

company. There is no significant influence of the financial performance

prediction model for stock returns springate significant coefficient with a value of

t 0,353 > 0,05. There are significant differences in stock returns between financial

companies that perform healthy with the results of unhealthy financial

performance prediction model springate. It is known from the results of statistical

tests two independent sample Kolmogorov-Smirnov asymp.sig demonstrated

significant value (2 tailed) of 0,032 <0,05.

Keywords: Model Springate, Working Capital to Total Assets, Net Profit Before

Interest and Taxes to Total Assets, Net Profit Before Taxes to Current Liabilities,

Sales to Total Assets, stock return.

Page 4: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Industri makanan dan minuman (food and beverages) merupakan salah satu

industri penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan ekonomi

nasional. Keberadaannya tidak hanya diperlukan guna memenuhi kebutuhan

masyarakat melainkan juga dalam hal penyerapan tenaga kerja dan sekaligus

sebagai salah satu sumber devisa negara melalui sektor pajak. Melihat

kedudukannya tersebut maka berlangsungan usaha industri ini menjadi harapan

besar bagi masyarakat dan negara yang sekaligus menjadi tanggung jawab yang

harus dilaksanakan oleh para pelaku usaha bidang industri ini.

Salah satu tujuan investor berinvestasi adalah untuk mendapatkan keyakinan

bahwa investasi yang akan dilakukannya akan mendatangkan keuntungan

maksimal dengan risiko minimal. Ketidakpastian perkembangan bisnis di masa

mendatang menuntut investor untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan

rencana investasinya, dan analisis prediksi kinerja keuangan model Springate

merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi

kinerja keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu.

Beberapa penelitian tentang prediksi kinerja keuangan yang menggunakan model

analisis diskriminan telah banyak dilakukan, namun yang menggunakan model

Springate masih sangat terbatas. Penelitian ini dilakukan tidak untuk menguji

keakuratan model Springate, melainkan untuk mengetahui besaran nilai prediksi

kinerja keuangan pada perusahaan (food and beverages) di Bursa Efek Indonesia

dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang ada dalam model Springate.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN

MODEL SPRINGATE DAN PENGARUHNYA TERHADAP RETURN

SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES DI BURSA

EFEK INDONESIA”.

Page 5: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil prediksi kinerja keuangan Model Springate terhadap

perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia selama tahun

2006-2010?

2 Apakah terdapat pengaruh yang signifikan hasil prediksi kinerja keuangan

Model Springate terhadap return saham pada perusahaan food and

beverages di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2006-2010?

3 Apakah terdapat perbedaan return saham yang signifikan antara perusahaan

berkinerja keuangan sehat dengan tidak sehat hasil prediksi kinerja

keuangan model Springate pada perusahaan food and beverages di Bursa

Efek Indonesia selama tahun 2006-2010?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah ini adalah :

1. Model Springate hanya digunakan untuk mengetahui nilai prediksi kinerja

keuangan pada perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia

dalam periode 2006-2010, dan tidak untuk menguji keakuratan model.

2. Pengujian pengaruh hasil prediksi kinerja keuangan model Springate

terhadap return saham pada perusahaan food and beverages di Bursa Efek

Indonesia dalam periode 2006-2010 menggunakan uji statistik regresi linier

sederhana pada tingkat alpha 0,05.

3. Pengujian perbedaan return saham yang signifikan antara perusahaan

berkinerja keuangan sehat dengan tidak sehat hasil prediksi kinerja

keuangan model Springate pada perusahaan food and beverages di Bursa

Efek Indonesia dalam periode 2006-2010 menggunakan uji statistik two

independent sample kolmogorov-smirnov pada tingkat alpha 0,05.

1.4 Kegunaan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui nilai prediksi kinerja keuangan model Springate pada

perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia dalam periode

2006-2010.

Page 6: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

2. Untuk mengetahui pengaruh hasil prediksi kinerja keuangan Model

Springate terhadap return saham pada perusahaan food and beverages di

Bursa Efek Indonesia selama tahun 2006-2010.

3. Untuk mengetahui perbedaan return saham antara perusahaan berkinerja

keuangan sehat dengan tidak sehat hasil prediksi kinerja keuangan model

Springate pada perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia

selama tahun 2006-2010.

1.1 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan

terkait hasil prediksi kinerja keuangan dan pengaruhnya terhadap return

saham.

2. Bagi calon investor, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

informasi dalam menentukan rencana investasi pada perusahaan food and

beverages di Bursa Efek Indonesia.

3. Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber

informasi bagi penelitian lanjutan tentang prediksi kinerja keuangan model

Springate dan pengaruhnya terhadap return saham pada kelompok industri

lain.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan perusahaan merupakan gambaran mengenai hasil operasi

perusahaan yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan dalam periode

tertentu, dan pada dasarnya merupakan cerminan dari kinerja manajemen pada

periode tersebut. Kinerja keuangan digunakan untuk mengetahui hasil tindakan

yang telah dilakukan dimasa lalu. Selain itu ukuran keuangan tersebut dilengkapi

dengan ukuran non keuangan tentang kepuasan customer, produktivitas dan cost

efektiveness proses bisnis dan produktivitas serta komitmen personal untuk

menentukan kinerja keuangan perusahaan dimasa yang akan datang.

Page 7: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

2.2 Analisis Laporan Keuangan

Menurut Leopold A. Bernstein dalam Widiyastuti (2006: 27), analisis laporan

keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka

membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa

sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi

yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa

mendatang.

2.3 Analisis Rasio Keuangan

Menurut Husnan (1984: 200), untuk menilai prestasi dan kondisi keuangan suatu

perusahaan seorang analisis keuangan memerlukan ukuran-ukuran tertentu.

Ukuran yang seringkali dipergunakan adalah rasio, yang menunjukkan hubungan

antara dua data keuangan. Analisa dan penafsiran berbagai rasio akan

memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap prestasi dan kondisi keuangan

daripada analisa hanya terhadap data keuangan saja.

2.4 Analisis Kinerja Keuangan Model Springate

Model Springate adalah model kebangkrutan yang dikembangkan pada tahun

1978 oleh Gordon L.V Springate, dengan mengikuti prosedur multiple

discriminate analysis yang dikembangkan Altman (www.bankruptcyation.com).

Model kebangkrutan ini menggunakan 4 dari 19 rasio laporan keuangan yang

banyak digunakan untuk membedakan perusahaan yang bangkrut dan perusahaan

yang sehat Sadgrove (2006). Dengan persamaan sebagai berikut :

S = 1,03A+3,07B+0,66C+0,4D

Keterangan:

A = working capital/total asset

B = net profit before interest and taxes/total asset

C = net profit before taxes/current liabilities

D = sales/total asset

2.5 Pengertian Saham

Saham merupakan salah satu efek yang diperdagangkan di pasar modal. Saham

merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas (Anoraga 2003:

Page 8: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

54). Saham yang diperjual belikan di pasar modal adalah saham perusahaan-

perusahaan yang telah go public.

2.6 Harga Saham

Harga saham menurut Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal

adalah penerimaan besarnya pengorbanan yang dilakukan oleh setiap investor

untuk penyertaan dalam perusahaan. Pergerakan harga saham dapat ditentukan

oleh permintaan dan penawaran oleh para investor. Pada saat kondisi permintaan

lebih banyak daripada penawaran maka harga saham cenderung naik, demikian

sebaliknya pada saat penawaran lebih besar daripada permintaan maka harga

saham cenderung akan turun.

2.7 Return Saham

Menurut Wahyudi (2003: 11), return saham adalah keuntungan yang dinikmati

investor atas investasi saham yang dilakukannya. Return tersebut memiliki dua

komponen yaitu current income dan capital gain Bentuk dari current income

berupa keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik

berupa dividen sebagai hasil kinerja fundamental perusahaan. Sedangkan capital

gain berupa keuntungan yang diterima karena selisih antara harga jual dan harga

beli saham. Besarnya capital gain suatu saham akan positif, bilamana harga jual

dari saham yang dimiliki lebih tinggi dari harga belinya.

2.8 Penelitian Terdahulu

Berikut akan diuraikan beberapa hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan

penelitian ini, yaitu:

1. Hadi (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Pemilihan Prediktor

Delisting Terbaik (Perbandingan Antara The Zmijewski Model, The Altman

Model, Dan The Springate Model)” mengatakan bahwa prediksi Altman

merupakan prediktor terbaik di antara ketiga prediktor yang dianalisa yaitu

Altman model, Zmijewski model dan Springate model. Springate model

masih memberikan hasil prediksi yang lebih baik dibandingkan Zmijewski

model

2. Rifki (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Perbandingan

Model Prediksi Financial Distress Altman, Ohlson, Zmijewski, dan

Page 9: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

Springate dalam Penerapannya di Indonesia” mengatakan model asli yang

paling baik adalah model Springate. Namun jika dilakukan modifikasi

model, model yang paling baik adalah Ohlson. Dari 30 perusahaan yang

terdaftar di BEI dengan menggunakan model Springate asli, model

Springate dengan perubahan cutoff, dan model modifikasi Ohlson

diprediksi ada lima perusahaan diprediksi akan mengalami financial

distress di masa depan.

3. Widyastuti (2006) meneliti tentang analisis kinerja keuangan pendekatan

Altman dan pengaruhnya terhadap harga saham pada perusahaan jasa go

public di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Objek penelitiannya adalah industri

restoran, hotel dan pariwisata di BEJ dengan periode pengamatan selama

tahun 2000-2004. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa (1) Berdasarkan

hasil perhitungan rasio keuangan pendekatan Altman diketahui pada tahun

2000-2001 terdapat satu perusahaan yang termasuk dalam kategori sehat

dan lima perusahaan dalam kategori yang tidak sehat. Pada periode 2002-

2004 terdapat dua perusahaan dalam kategori sehat dan empat perusahaan

dalam kategori tidak sehat. (2) Berdasarkan hasil uji independent sample t-

test diketahui tidak ada perbedaan harga saham secara signifikan antara

perusahaan yang masuk kategori sehat dan tidak sehat.

2.9 Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Kinerja Keuangan Model Springate terhadap Return Saham

Return saham adalah keuntungan yang dinikmati investor atas investasi saham

yang dilakukannya (Wahyudi, 2003: 11). Salah satu tujuan investor berinvestasi

adalah untuk meningkat keuntungan maksimal dengan risiko minimal. Untuk itu,

para investor memerlukan suatu alat yang dapat digunakan untuk menilai

kelayakan atas investasi yang dilakukannya, dan salah satunya dengan melakukan

analisa terhadap rasio keuangan suatu perusahaan.

Terkait dengan empat rasio keuangan yang ada dalam model Springate, penulis

sangat kesulitan menemukan penelitian sejenis yang secara spesifik menghitung

pengaruh kinerja keuangan yang menggunakan empat rasio keuangan model

Springate terhadap return saham. Namun penelitian yang menggunakan rasio

Page 10: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

keuangan secara umum terhadap return saham berhasil ditemukan, yaitu hasil

penelitian Soerinawati (2003) yang meneliti tentang “Analisis Pengaruh Kinerja

Keuangan terhadap Return Saham pada Sektor Perdagangan Besar dan Eceran di

Bursa Efek Jakarta (Bursa Efek Indonesia)”. Hasil penelitiannya diketahui

bahwa dengan menggunakan rasio Return on Equity (ROE), Current Ratio (CR),

Price to Book Value (PBV), dan Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial

signifikan berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan Price to Earning Ratio

(PER) tidak terbukti secara signifikan.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis pertama penelitian ini adalah:

Ha1 : Terdapat pengaruh positif secara signifikan hasil prediksi kinerja

keuangan model Springate terhadap return saham perusahaan makanan

dan minuman di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2006-2010.

2. Perbedaan Return Saham antara Perusahaan Berkinerja Keuangan

Sehat dengan Perusahaan Berkinerja Keuangan Tidak Sehat

Menurut Soerinawati (2003: 13), analisis terhadap kinerja keuangan mutlak

diperlukan agar investor dan calon investor dapat mengetahui kondisi perusahaan

yang akan menjadi sarana investasinya, atau untuk menentukan perusahaan yang

dapat memberikan keuntungan atas penanaman modal mereka. Perusahaan yang

kinerja keuangannya baik akan mampu memberikan keuntungan bagi

investornya.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat juga disimpulkan bahwa perusahaan

berkinerja keuangan sehat akan mampu memberikan return saham yang

diharapkan para investornya, dan sebalinya perusahaan berkinerja keuangan tidak

sehat tidak akan mampu memberikan return saham yang diharapkan para

investornya.

Berdasarkan uraian tersebut maka rumusan hipotesis kedua penelitian ini adalah:

Ha2 : Terdapat perbedaan return saham yang signifikan antara perusahaan

berkinerja keuangan sehat dengan tidak sehat hasil prediksi kinerja

keuangan model Springate pada perusahaan makanan dan minuman di

Bursa Efek Indonesia selama tahun 2006-2010.

Page 11: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan yang

bersumber dari laporan publikasi Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia

Stock Exchange (IDX) melalui situs resminya dengan alamat

http://www.idx.co.id. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Laporan keuangan audit selama periode tahun 2006-2010

2. Nilai harga penutupan saham (closing price) akhir bulan selama

Januari 2006-Desember 2010

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan sejumlah data yang berasal dari hasil

publikasi BEI serta sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan food and beverages yang

terdaftar (listing) pada Bursa Efek Indonesia selama tahun 2006-2010 berjumlah

12 perusahaan dan sekaligus sebagai sampel penelitian ini. Pemilihan sampel

menggunakan metode purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria

sebagai berikut:

1. Terdaftar (listing) sejak januari 2006 hingga Desember 2010

2. Memiliki nilai harga penutupan saham (closing price) per bulan selama

tahun 2006—2010.

3. Menerbitkan laporan keuangan audit selama tahun 2006--2010.

3.1 Variabel Penelitian

Variabel-variabel penelitian ini meliputi:

1. Working Capital to Total Assets Ratio (X1) adalah proporsi modal kerja

bersih (selisih aktiva lancar dengan hutang lancar) terhadap total aktiva, dan

diukur dalam satuan persen.

Page 12: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

2. Earning Before Interest and Taxes to Total Assets Ratio (X2) adalah

proporsi laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aktiva, dan diukur

dalam satuan persen.

3. Net Profit Before Taxes to Current Liabilities (X4) adalah proporsi laba

sebelum pajak terhada hutang lancar, dan diukur dalam satuan persen.

4. Sales to Total Assets Ratio (X4) adalah proporsi nilai pendapatan usaha

terhadap total aktiva, dan diukur dalam satuan kali.

5. S-Score (S) adalah nilai skor hasil perhitungan rumus analisis diskriminan

model Springate.

6. Return saham (Y) adalah tingkat pertumbuhan harga saham penutupan

(closing price) saham akhir bulan dan diukur dalam satuan persen.

3.2 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data sebagai berikut:

1. Analisis Kinerja Keuangan Model Springate

Analisis ini digunakan untuk mengetahui prediksi kinerja keuangan perusahaan

dengan menggunakan persamaan diskriminan model Springate sebagai berikut:

S = 1,03A+3,07B+0,66C+0,4D

Keterangan:

S = S-Score

A = working capital/total asset ratios

B = net profit before interest and taxes/total asset ratio

C = net profit before taxes/current liabilities ratio

D = sales/total asset ratios

Kriteria yang digunakan untuk memprediksi tingkat kesehatan kinerja keuangan

perusahaan dalam model Springate ini adalah (1) S-Score>0,862 berarti kondisi

keuangan sehat, dan (2) S-Score<0,862 berarti kondisi keuangan tidak sehat

(Hadi, 2008:7).

2. Regresi Linier Sederhana (Simple Linear Regression)

Regresi Linier Sederhana digunakan untuk menguji pengaruh hasil prediksi

kinerja keuangan model Springate S-Score terhadap return saham. Ketentuan

hipotesisnya adalah hasil prediksi kinerja keuangan model Springate S-Score

Page 13: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

terhadap return saham dinyatakan berpengaruh signifikan bila nilai signifikan

coefficient t di bawah 0,05. Proses perhitungan menggunakan program

SPSS 13.

3. Two Independent Sample Kolmogorov-Smirnov

Two Independent Sample Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya perbedaan antara return saham perusahaan berkatagori sehat dan tidak

sehat secara signifikan. Ketentuan hipotesisnya adalah return saham perusahaan

berkatagori sehat dan tidak sehat dinyatakan berbeda secara signifikan bila nilai

asymp.sig (2-tailed) berada di bawah 0,05.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

4.1.1 Working Capital to Total Assets Ratios

Working Capital to Total Assets Ratios (WC/TA) merupakan proposi modal kerja

terhadap total aktiva. Rasio ini menggambarkan likuiditas dari total aktiva dan

posisi modal kerja bersih (selisih aktiva lancar dengan utang lancar).

Tabel 1. Working Capital to Total Assets Ratio pada Perusahaan Food And

Beverages di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010 (dalam persen)

Emiten Kode Working Capital to Total Asset Ratios (%)

2006 2007 2008 2009 2010 Rata-rata

PT Akasha Wira International Tbk ADES -161,70 -35,37 -30,27 24,64 13,75 -37,79

PT Cahaya Kalbar Tbk CEKA 47,23 19,64 58,20 52,41 30,44 41,58

PT Davomas Abadi Tbk DAVO 31,75 30,88 33,05 25,80 35,35 31,37

PT Delta Djakarta Tbk DLTA 53,52 55,52 57,37 63,47 67,25 59,43

PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 7,35 -3,42 -4,20 4,45 21,62 5,16

PT Mayora Indah Tbk MYOR 38,15 36,33 31,31 30,38 37,38 34,71

PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI -29,04 -25,43 -3,86 -29,26 -3,06 -18,13

PT Prasidha Aneka Nia Niaga Tbk PSDN 27,16 30,72 34,98 21,00 17,92 26,35

PT Sekar Laut Tbk SKLT 28,89 15,56 20,71 21,10 22,78 21,81

PT Siantar Top Tbk STTP 29,81 17,18 8,00 13,80 18,62 17,48

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA 3,52 -14,52 -4,11 4,83 7,63 -0,53

PT Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ 5,26 23,42 21,87 24,76 23,82 19,83

Sumber: Bursa Efek Indonesia (data diolah)

Page 14: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

Tabel 1 memperlihatkan bahwa perkembangan rasio WC/TA perusahaan food and

beverage mengalami fluktuasi selama tahun 2006-2010. Hasil ini

memperlihatkan adanya perbedaan kemampuan masing-masing perusahaan

dalam mengendalikan aktivitas rasio WC/TA. Perusahaan yang mampu

mengendalikan aktivitas modal kerja, terutama dalam menjaga posisi utang lancar

lebih rendah dari aktiva lancarnya, akan mendapatkan rasio WC/TA yang positif.

Sebaliknya, ketidakmampuan perusahaan menekan peningkatan aktivitas utang

lancar dibanding aktiva lancar akan berdampak pada rasio WC/TA negatif.

Dengan demikian upaya menjaga tidak terjadinya defisit modal kerja menjadi

bagian penting yang harus dilakukan perusahaan melalui peningkatan aktivitas

aktiva lancar dan pengendalian aktivitas utang lancar secara efektif dan efisien.

4.1.2 Net Profit Before Interest And Taxes to Total Asset Ratios

Net Profit Before Interest And Taxes to Total Asset Ratios (NPBIT/TA)

merupakan proporsi laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aktiva. Rasio ini

menggambarkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan

aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor.

Tabel 2. Net Profit Before Interest And Taxes to Total Asset Ratios pada

Perusahaan Food And Beverages di Bursa Efek Indonesia Tahun

2006-2010 (dalam persen)

Emiten Kode Net Profit Before Interest And Taxes to Total Asset Ratios (%)

2006 2007 2008 2009 2010 Rata-rata

PT Akasha Wira International Tbk ADES -54,67 -68,83 -20,94 2,60 8,73 -26,62

PT Cahaya Kalbar Tbk CEKA 3,01 6,96 14,50 16,44 5,46 9,27

PT Davomas Abadi Tbk DAVO 10,33 13,94 3,08 -37,70 3,03 -1,46

PT Delta Djakarta Tbk DLTA 8,95 10,23 14,33 21,12 25,27 15,98

PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 12,26 9,80 10,96 12,39 14,23 11,93

PT Mayora Indah Tbk MYOR 11,00 12,61 11,82 18,89 17,58 14,38

PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI 21,48 21,41 30,41 51,68 54,20 35,84

PT Prasidha Aneka Nia Niaga Tbk PSDN 10,72 9,53 21,78 12,20 11,15 13,07

PT Sekar Laut Tbk SKLT 2,54 -0,62 3,53 0,87 2,87 1,84

PT Siantar Top Tbk STTP 3,16 5,25 4,65 7,24 7,89 5,64

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA 7,50 10,84 11,11 6,54 6,53 8,50

PT Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ 14,88 18,26 18,83 17,02 9,24 15,65

Sumber: Bursa Efek Indonesia (data diolah)

Page 15: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

Tabel 2 memperlihatkan bahwa perkembangan rasio NPBIT/TA perusahaan food

and beverage mengalami fluktuasi selama tahun 2006-2010. Perbedaan kondisi

rasio NPBIT/TA yang dicapai ke-12 perusahaan food and beverage selama tahun

2006-2010 menunjukkan adanya perbedaan kemampuan dari masing-masing

perusahaan dalam mengendalikan aktivitas rasio NPBIT/TA. Perusahaan yang

mampu memperoleh laba dari aktivitas usahanya menggunakan aktiva yang

dimiliki akan mendapatkan rasio NPBIT/TA yang positif, sedangkan yang

mengalami defisit laba usaha akan mendapatkan rasio NPBIT/TA yang negatif.

Dengan demikian upaya yang perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya

defisit laba usaha adalah dengan meningkatkan aktivitas usaha dan

mengendalikan beban usaha secara efektif dan efisien.

4.1.3 Net Profit Before Taxes to Current Liabilities Ratios

Net Profit Before Taxes to Current Liabilities Ratios (NPBT/CL) merupakan

proporsi laba bersih sebelum pajak terhadap hutang lancar. Rasio ini

menggambarkan kemampuan perusahaan membiayai aktivitas hutang lancar

melalui laba sebelum pajak.

Tabel 3. Net Profit Before Taxes to Current Liabilities Ratios pada Perusahaan

Food And Beverages di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010 (dalam

persen)

Emiten Kode Net Profit Before Taxes to Current Liabilities Ratios (%)

2006 2007 2008 2009 2010 Rata-rata

PT Akasha Wira International Tbk ADES -30,23 -157,75 -26,59 58,74 38,44 -23,48

PT Cahaya Kalbar Tbk CEKA 36,20 10,76 76,02 91,60 10,48 45,01

PT Davomas Abadi Tbk DAVO 144,89 206,77 -1.013,68 -14.392,71 -223,78 -3.055,70

PT Delta Djakarta Tbk DLTA 55,14 64,27 81,98 136,59 215,86 110,77

PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 19,53 16,16 15,99 36,42 55,10 28,64

PT Mayora Indah Tbk MYOR 69,59 58,92 35,60 65,94 63,28 58,67

PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI 34,88 34,42 51,02 55,44 94,01 53,95

PT Prasidha Aneka Nia Niaga Tbk PSDN 35,32 12,70 74,69 44,38 20,18 37,46

PT Sekar Laut Tbk SKLT 12,85 3,86 12,48 26,68 12,57 13,69

PT Siantar Top Tbk STTP 25,51 20,12 1,66 36,21 26,44 21,99

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA 0,76 6,25 14,53 13,32 18,17 10,61

PT Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ 40,90 92,03 148,82 69,28 42,49 78,70

Sumber: Bursa Efek Indonesia (data diolah)

Page 16: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

Tabel 3 memperlihatkan bahwa perkembangan rasio NPBT/CL perusahaan food

and beverage mengalami fluktuasi selama tahun 2006-2010. Peningkatan rasio

NPBT/CL menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

mengelola aktivitas usaha dan aktivitas di luar usaha serta hutang lancarnya.

Sebaliknya penurunan rasio NPBT/CL mengindikasikan ketidakmampuan

perusahaan mengendalikan aktivitas usaha dan di luar usaha serta hutang lancar.

Terjadinya rasio NPBT/CL negatif menunjukkan perusahaan mengalami defisit

laba usaha sebelum pajak yang disebabkan adanya defisit laba di luar usaha yang

melebihi laba usaha, atau defisit laba usaha yang tidak mampu ditutupi laba di

luar usaha sehingga mengalami kerugian dan tidak mampu menutupi kewajiban

jangka pendeknya. Dengan demikian upaya peningkatan rasio NPBT/CL perlu

diarahkan pada pengendalian aktivitas keuangan pada kegiatan usaha, kegiatan di

luar usaha, dan hutang lancar.

4.1.4 Sales to Total Asset Ratios

Sales to Total Assets Ratio (S/TA) merupakan proporsi pendapatan terhadap total

aktiva. Rasio digunakan untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan

oleh perusahaan untuk menghasilkan pendapatan.

Tabel 4. Sales to Total Assets Ratios pada Perusahaan Food And Beverages di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010 (dalam kali)

Emiten Kode Sales to Total Assets Ratios (kali)

2006 2007 2008 2009 2010 Rata-rata

PT Akasha Wira International Tbk ADES 0,58 0,74 0,70 0,75 0,67 0,69

PT Cahaya Kalbar Tbk CEKA 1,39 1,32 3,25 2,10 0,84 1,78

PT Davomas Abadi Tbk DAVO 0,61 0,72 0,92 0,14 0,56 0,59

PT Delta Djakarta Tbk DLTA 0,69 0,74 0,96 0,97 0,77 0,83

PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 1,36 0,94 0,98 0,92 0,81 1,00

PT Mayora Indah Tbk MYOR 1,27 1,49 1,34 1,47 1,64 1,44

PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI 1,46 1,57 1,41 1,63 1,57 1,53

PT Prasidha Aneka Nia Niaga Tbk PSDN 1,80 2,06 2,49 1,68 2,24 2,05

PT Sekar Laut Tbk SKLT 2,05 1,30 1,56 1,41 1,58 1,58

PT Siantar Top Tbk STTP 1,19 1,16 1,00 1,14 1,17 1,13

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA 0,92 0,97 0,48 0,34 0,36 0,61

PT Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ 0,67 0,83 0,78 0,93 0,94 0,83

Sumber: Bursa Efek Indonesia (data diolah)

Page 17: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

Tabel 4 memperlihatkan bahwa perkembangan rasio S/TA perusahaan food and

beverage mengalami fluktuasi selama tahun 2006-2010. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa keseluruhan perusahaan memiliki kemampuan mengelola

seluruh asetnya dalam mendapatkan pendapatan. Upaya yang perlu dilakukan

untuk mempertahankan kondisi tersebut adalah dengan meningkatkan aktivitas

usaha secara maksimal.

4.1.5 Return Saham

Return saham merupakan tingkat keuntungan saham yang dihitung dari

pertumbuhan harga saham penutupan (closing price) saham akhir bulan dan

diukur dalam satuan persen.

Tabel 5. Return Saham Rata-Rata per Tahun pada Perusahaan Food And

Beverages di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010 (dalam persen)

Emiten Kode Return Saham (persen)

2006 2007 2008 2009 2010 Rata-rata

PT Akasha Wira International Tbk ADES -2,96 -1,86 3,97 13,30 26,91 7,87

PT Cahaya Kalbar Tbk CEKA 0,55 4,32 3,50 8,03 -1,71 2,94

PT Davomas Abadi Tbk DAVO 23,53 -4,27 -11,32 -1,42 6,10 2,52

PT Delta Djakarta Tbk DLTA -3,85 -4,29 2,48 11,86 5,44 2,33

PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 4,52 4,22 -8,10 13,31 3,19 3,43

PT Mayora Indah Tbk MYOR 6,85 2,20 -2,67 15,31 9,62 6,26

PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI 0,73 0,15 -0,47 12,94 4,84 3,64

PT Prasidha Aneka Nia Niaga Tbk PSDN 6,96 0,09 7,37 0,91 -2,72 2,52

PT Sekar Laut Tbk SKLT -2,81 -8,11 2,12 5,56 -0,51 -0,75

PT Siantar Top Tbk STTP 3,75 2,39 -6,64 -2,74 4,31 0,22

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA 3,38 16,91 -4,29 -0,71 8,15 4,69

PT Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ 5,71 8,24 5,75 -1,64 11,11 5,83

Sumber: Bursa Efek Indonesia (data diolah)

Tabel 5 memperlihatkan bahwa perkembangan return saham rata-rata per tahun

perusahaan food and beverage mengalami fluktuasi selama tahun 2006-2010.

Hasil ini memperlihatkan bahwa adanya perbedaan return saham rata-rata yang

dialami masing-masing perusahaan food and beverage selama tahun 2006-2010.

Return saham positif menunjukkan adanya keuntungan dari peningkatan harga

saham (closing price) sedangkan return saham negatif merupakan kerugian

akibat penurunan harga saham. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk

Page 18: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

meningkatkan return saham adalah melalui peningkatan kinerja keuangan

perusahaan, mengingat kinerja keuangan merupakan salah satu unsur utama yang

dilihat investor sebelum menempatkan modalnya pada perusahaan. Semakin baik

kinerja keuangan suatu perusahaan maka akan semakin mendorong minat

investor membeli saham sehingga akan meningkatkan nilai harga saham. Pada

akhirnya akan meningkatkan pula return saham bagi investor.

4.1.6 Kinerja Keuangan Model Springate

Kinerja keuangan model Springate merupakan salah satu model analisis kinerja

keuangan yang mengukur kondisi kesehatan keuangan suatu perusahaan dengan

menggunakan empat rasio utama yaitu WC/TA, NPBIT/TA, NPBT/CL, dan S/TA.

Kriteria tingkat kesehatan dalam model Springate adalah suatu perusahaan

dikatakan berkinerja keuangan sehat bila memiliki nilai S-score di atas 0,862.

Tabel 6. Nilai S-Score pada Perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek

Indonesia Periode 20062010

EMITEN KODE S-Score

2006 2007 2008 2009 2010

PT Akasha Wira International Tbk. S-sore -3,31 -3,22 -0,85 1,02 0,93

Ket Tidak sehat Tidak sehat Tidak sehat Sehat Sehat

PT Cahaya Kalbar Tbk. S-sore 1,37 1,02 2,85 2,49 0,89

Ket Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat

PT Davomas Abadi Tbk. S-sore 1,85 2,40 -5,89 -95,83 -0,79

Ket Sehat Sehat Tidak sehat Tidak sehat Tidak sehat

PT Delta Djakarta Tbk. S-sore 1,46 1,61 1,96 2,59 3,20

Ket Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat

PTIndofood Sukses Makmur Tbk. S-sore 1,13 0,75 0,79 1,03 1,35

Ket Sehat Tidak sehat Tidak sehat Sehat Sehat

PT Mayora Indah Tbk. S-sore 1,70 1,75 1,45 1,92 2,00

Ket Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat

PT Multi Bintang Indonesia Tbk S-sore 1,17 1,25 1,79 2,30 2,88

Ket Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat

PT Prasidha Aneka Niaga Tbk. S-sore 1,56 1,52 2,52 1,55 1,56

Ket Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat

PT Sekar Laut Tbk. S-sore 1,28 0,69 1,03 0,98 1,04

Ket Sehat Tidak sehat Sehat Sehat Sehat

PT Siantar TOP Tbk. S-sore 1,05 0,93 0,63 1,06 1,08

Ket Sehat Sehat Tidak sehat Sehat Sehat

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk S-sore 0,64 0,61 0,59 0,47 0,54

Ket Tidak sehat Tidak sehat Tidak sehat Tidak sehat Tidak sehat

PT Ultra Jaya Milk Tbk S-sore 1,05 1,74 2,10 1,61 1,18

Ket Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat

Sumber: Data diolah, 2011

Page 19: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

Tabel 6 memperlihatkan adanya keragaman nilai S-score yang diperoleh masing-

masing perusahaan food and beverage selama tahun 20062010 yang tersebar di

atas dan di bawah batas nilai ketentuan S-Score Springate sebesar 0,862. Dari ke-

12 perusahaan, terdapat enam perusahaan yang memiliki kinerja keuangan sehat

selama lima tahun berturut-turut, yaitu PT Cahaya Kalbar Tbk, PT Delta Djakarta

Tbk, PT Mayor Indah Tbk, PT Multi Bintang Indonesia Tbk, PT Prasidha Aneka

Niaga Tbk, dan PT Ultra Jaya Milk Tbk. Sedangkan yang memiliki kinerja

keuangan berfuktuatif dalam periode yang sama sebanyak lima perusahaan yaitu

PT Akasha Wira Internasional Tbk, PT Davomas Abadi Tbk, PT Indofood

Sukses Makmur Tbk, PT Sekar Laut Tbk, dan PT Siantar Top Tbk. Sementara

terdapat satu perusahaan yang memiliki kenerja keuangan tidak sehat selama lima

tahun berturut-turut yaitu PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

Hasil ini menunjukkan adanya keragaman kemampuan dari masing-masing

perusahaan dalam mengelola aktivitas keuangan empat rasio utama Springate

yaitu WC/TA, NPBIT/TA, NPBT/CL, dan S/TA.. Semakin besar nilai keempat

rasio tersebut maka akan semakin besar pula nilai S-Score yang dicapai oleh

suatu perusahaan, begitupula sebaliknya. Dengan demikian besarnya nilai

S-Score yang diperoleh suatu perusahaan akan tergantung dari nilai dari keempat

rasio keuangan tersebut.

4.2 Pengujian Hipotesis

4.2.1 Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan hasil

prediksi kinerja keuangan model Springate terhadap return saham perusahaan

makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia selama tahun 20062010.

Pengujian hipotesis menggunakan rumus simple linear regressions melalui SPSS

13 dengan ketentuan hasil prediksi kinerja keuangan model Springate S-Score

terhadap return saham dinyatakan berpengaruh signifikan bila nilai signifikan

coefficient t di bawah 0,05. Hasil perhitungan simple linear regressions melalui

SPSS 13 dapat dilihat pada Tabel 12.

Page 20: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

Tabel 7. Hasil uji statistik simple linear regressions

Mode l Summ ary

,122a

,015 -,002 7,34902

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), S-Scorea.

Coefficientsa

3,346 ,950 3,523 ,001

,071 ,076 ,122 ,936 ,353

(Constant)

S-Score

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig.

Dependent Variable: Returna.

Sumber: Hasil perhitungan, 2011

Hasil uji statistik simple linear regressions menunjukkan nilai signifikan

coefficient t sebesar 0,353 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti hasil prediksi

kinerja keuangan model Springate S-Score perusahaan food and beverage selama

tahun 20062010 terhadap return saham dinyatakan tidak berpengaruh secara

signifikan pada tingkat alpha 0,05, sehingga hipotesis kedua tidak dapat diterima

atau ditolak kebenarannya.

Ditolaknya hipotesis kedua dapat juga diartikan bahwa secara statistik hasil

prediksi kinerja keuangan model Springate bukan merupakan salah satu faktor

dominan yang secara signifikan mempengaruhi nilai return saham suatu

perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilai R-Square yang diperoleh sebesar

0,015. Nilai ini menunjukkan bahwa besarnya kemampuan kinerja keuangan

perusahaan (S-Score) mempengaruhi nilai return saham adalah sebesar 1,5 persen

sedangkan sisanya sebesar 98,5 persen dipengaruhi faktor-faktor lain di luar

penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan kinerja keuangan (S-

Score) mempengaruhi perubahan nilai return saham perusahaan tergolong sangat

kecil, sedangkan pengaruh faktor di luar penelitian ini sangat kuat. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan (S-Score) bukan menjadi salah

Page 21: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

satu faktor utama yang mempengaruhi pembentukan nilai return saham suatu

perusahaan.

4.2.2 Hipotesis Kedua

Hipotesis Kedua penelitian ini adalah terdapat perbedaan return saham yang

signifikan antara perusahaan berkinerja keuangan sehat dengan tidak sehat hasil

prediksi kinerja keuangan model Springate pada perusahaan makanan dan

minuman di Bursa Efek Indonesia selama tahun 20062010. Pengujian hipotesis

ini menggunakan rumus Two Independent Sample Kolmogorov-Smirnov melalui

program SPSS 13 dengan ketentuan return saham perusahaan berkatagori sehat

dan tidak sehat dinyatakan berbeda secara signifikan bila nilai asymp.sig (2-

tailed) berada di bawah 0,05. Hasil perhitungan simple linear regressions melalui

SPSS 13 dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 8. Hasil uji statistik Two Independent Sample Kolmogorov-Smirnov

Te st Statis ticsa

,420

,017

-,420

1,440

,032

Absolute

Pos itive

Negative

Most Extreme

Dif ferences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Return

Grouping V ariable: Kelompoka.

Sumber: Hasil perhitungan, 2011

Hasil uji statistik Two Independent Sample Kolmogorov-Smirnov menunjukkan

besar nilai Kolmogorov-Smirnov- Z sebesar 1,440 dengan nilai signifikan

asymp.sig (2-tailed) sebesar 0,032 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti return

saham perusahaan berkinerja keuangan sehat dan tidak sehat perusahaan food and

beverage selama tahun 20062010 dinyatakan berbeda secara signifikan pada

tingkat alpha 0,05, sehingga hipotesis ketiga dapat diterima kebenarannya.

Diterimanya hipotesis ketiga secara statistik menunjukkan adanya perbedaan

yang nyata antara nilai return saham yang dimiliki perusahaan berkinerja

Page 22: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

keuangan sehat dengan yang tidak sehat. Hal ini berarti tingkat keuntungan yang

diberikan suatu perusahaan berkinerja keuangan sehat atau tidak sehat terhadap

para investornya tidaklah sama karena hal ini akan tergantung dari besarnya

perubahan harga saham yang terjadi pada masing-masing perusahaan.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Kinerja Keuangan

Berdasarkan hasil perhitungan kinerja keuangan Springate diketahui bahwa tidak

semua perusahaan food and beverage memiliki nilai S-Score di atas 0,862 (sehat)

selama tahun 2006-2010.

Tabel 9. Rangkuman Nilai Kinerja Keuangan Rata-rata pada Perusahaan Food

and Beverage di Bursa Efek Indonesia selama tahun 20062010

EMITEN

Kinerja Keuangan Rata-Rata

WC/TA

(%)

EBIT/TA

(%)

EBT/CL

(%)

S/TA

(X)

S-score Ket

PT Akasha Wira International Tbk. -37,79 -26,62 -23,48 0,69 -1,09 Tidak Sehat

PT Cahaya Kalbar Tbk. 41,58 9,27 45,01 1,78 1,72 Sehat

PT Davomas Abadi Tbk. 31,37 -1,46 -3055,70 0,59 -19,65 Tidak Sehat

PT Delta Djakarta Tbk. 59,43 15,98 110,77 0,83 2,17 Sehat

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 5,16 11,93 28,64 1,00 1,01 Sehat

PT Mayora Indah Tbk. 34,71 14,38 58,67 1,44 1,76 Sehat

PT Multi Bintang Indonesia Tbk -18,13 35,84 53,95 1,53 1,88 Sehat

PT Prasidha Aneka Nia Niaga Tbk. 26,35 13,07 37,46 2,05 1,74 Sehat

PT Sekar Laut Tbk. 21,81 1,84 13,69 1,58 1,00 Sehat

PT Siantar Top Tbk. 17,48 5,64 21,99 1,13 0,89 Sehat

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk -0,53 9,42 10,85 0,64 0,59 Tidak Sehat

PT Ultra Jaya Milk Tbk 19,83 15,65 78,70 0,83 1,54 Sehat

Sumber: Hasil perhitungan, 2011

Hasil di atas menunjukkan bahwa kinerja keuangan rata-rata perusahaan makanan

dan minuman selama tahun 20062010 dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1. Perusahaan Berkinerja Keuangan Sehat

Dari 12 perusahaan perusahaan makanan dan minuman terdapat 9 perusahaan

berkatagatori kinerja keuangan sehat dengan nilai rata-rata S-Score di atas

0,862 yaitu PT Cahaya Kalbar Tbk, PT Delta Djakarta Tbk, PT Indofood

Sukses Makmur Tbk, PT Mayora Indah Tbk, PT Multi Bintang Indonesia Tbk,

PT Prasidha Aneka Nia Niaga Tbk, PT Sekar Laut Tbk, PT Siantar Top Tbk,

Page 23: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

dan PT Ultra Jaya Milk Tbk. Hal ini dikarenakan kemampuan perusahaan

dalam mengelola unsur-unsur keuangannya dengan baik terutama unsur yang

terdapat dalam rasio WC/TA, EBIT/TA, EBT/CL, dan S/TA dibandingkan

ketiga pesaing lainnya. Meskipun demikian, ada salah satu perusahaan tersebut

yang memiliki rata-rata rasio WC/TA negatif yaitu PT Multi Bintang Indonesia

Tbk. Kondisi ini terjadi karena pertumbuhan hutang lancarnya lebih tinggi dari

pertumbuhan aktiva lancar yang berakibat pada defisit modal kerja. Untuk

mengantisipasi hal tersebut maka perusahaan perlu menekan aktivitas unsur-

unsur hutang lancarnya secara efektif dan efisien guna mencapai surplus

modal kerja dalam rangka meningkatkan kinerja keuangannya.

2. Perusahaan Berkinerja Keuangan Tidak Sehat

Dari 12 perusahaan perusahaan makanan dan minuman terdapat 3 perusahaan

berkatagatori kinerja keuangan tidak sehat dengan nilai rata-rata S-Score di

bawah 0,862 yaitu PT Akasha Wira International Tbk, PT Davomas Abadi

Tbk, dan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Hal ini secara umum terjadi

karena ketidakmampuan keempat perusahaan tersebut dalam mengelola

unsur-unsur kinerja keuangannya secara efektif dan efisien, terutama yang

ada dalam unsur rasio WC/TA, EBIT/TA, dan EBT/CL. Bila tidak segera

dilakukan perbaikan maka dikhawatirkan keempat perusahaan tersebut

diprediksi akan mengalami kebangkrutan di masa mendatang.

PT Akasha Wira International Tbk mengalami defisit rata-rata pada ketiga

rasio yaitu WC/TA (-37,79%), EBIT/TA (-26,62%), dan EBT/CL (-23,48%)

yang berakibat pada negatif nilai S-score sebesar –1,09. Kondisi rasio WC/TA

negatif disebabkan karena tingginya aktivitas hutang lancar dibanding aktiva

lancar sehingga berakibat pada defisit modal kerja perusahaan. Kondisi rasio

EBIT/TA negatif disebabkan tingginya aktivitas biaya usaha dibandingkan

pendapatan usaha sehingga berdampak pada defisit laba usaha. Begitu pula

yang terjadi pada rasio EBT/CL yang negatif akibat tekanan defisit laba usaha

yang tidak mampu diantisipasi oleh laba di luar usaha sehingga berdampak

pada defisit laba sebelum pajak. Kondisi ini perlu mendapat perhatian serius

dari perusahaan untuk segera memperbaiki kondisi negatif pada ketiga rasio

tersebut dalam rangka

Page 24: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

PT Davomas Abadi Tbk mendapatkan kesulitan dalam mengendalikan

aktitivitas keuangan yang terdapat dalam rasio EBIT/TA dan EBT/CL.

Negatifnya rasio EBIT/TA diakibat tingginya defisit laba usaha yang terjadi

pada tahun 2009 yang mendorong terjadinya defisit laba sebelum pajak yang

semakin besar sehingga berdampak pada tingginya negatif pada rasio

EBT/CL. Kondisi tersebut terjadi disebabkan ketidakmampuan perusahaan

mengendalikan tingginya beban usaha dibanding peningkatan pendapatan

usaha yang berakibat pada terjadinya defisit laba usaha. Keadaan ini perlu

segera dilakukan perbaikan yang menitikberatkan pada peningkatan aktivitas

penjualan guna meningkatkan pendapatan usaha yang diikuti oleh

pengendalian biaya usaha secara lebih efektif dan efisien. Hal ini penting

dilakukan dalam rangka menghindari kemungkinan terjadinya kebangkrutan

di masa mendatang.

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk mengalami masalah dalam mengendalikan

aktivitas keuangan yang terdapat dalam rasio WC/TA yang negatif. Hal ini

terjadi karena peningkatan aktivitas aktiva lancar lebih kecil dibanding

peningkatan aktivitas hutang sehingga berdampak pada defisit modal kerja.

Perusahaan perlu memfokuskan perbaikan aktivitas keuangannya pada rasio

ini melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi pada aktivitas hutang

lancarnya, mengingat aktitivitas rasio EBIT/TA, EBT/CL, dan S/TA memiliki

pertumbuhan yang baik dalam periode 2006-2010.

4.3.2 Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh

positif secara signifikan hasil prediksi kinerja keuangan model Springate terhadap

return saham perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia selama

tahun 20062010. Hal ini diketahui dari nilai signifikan coefficient t sebesar

0,353 lebih besar dari 0,05 sehingga hipotesis yang diajukan ditolak

kebenarannya.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan bukan

merupakan faktor utama yang mempengaruhi pembentukan return saham suatu

Page 25: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

perusahaan. Hal ini dipertegas dengan besaran nilai R-Square sebesar 0,15

(Tabel 26) yang berarti besarnya pengaruh kinerja keuangan terhadap return

saham sebesar 15 persen sedangkan sisanya sebesar 85 persen dipengaruh faktor

lain di luar kinerja keuangan. Selain itu, Nilai R sebesar 0,122 menunjukkan

besarnya hubungan antara kinerja keuangan dengan return saham sebesar 12,2

persen sedangkan 87,8 persen berhubungan dengan faktor lain selain kinerja

keuangan. Menurut Sugiyono (2005; 216) nilai koefisien korelasi antara 0,00-

0,199 menunjukkan kadar korelasi yang sangat rendah. Dengan nilai R sebesar

0,122 ini berarti hubungan antara kinerja keuangan dengan return saham

perusahaan makanan dan minuman di BEI selama periode 2006-2010 masuk

dalam katagori sangat rendah.

Besaran nilai pengaruh faktor lain yang mempengaruhi return saham perusahaan

sebesar 85 persen menunjukkan bahwa kuatnya pengaruh faktor-faktor selain

kinerja keuangan terhadap return saham perusahaan di banding kinerja

keuangannya. Dengan kata lain, kinerja keuangan bukan merupakan faktor

dominan yang mempengaruhi return saham suatu perusahaan, dan keduanya

memiliki kadar hubungan yangat sangat rendah.

4.3.3 Perbedaan Return Saham Antar Perusahaan

Hasil pengujian hipotesis diketahui terdapat perbedaan return saham yang

signifikan antara perusahaan berkinerja keuangan sehat dengan tidak sehat hasil

prediksi kinerja keuangan model Springate pada perusahaan makanan dan

minuman di Bursa Efek Indonesia selama tahun 20062010. Hal ini ditunjukan

dari hasil uji statistik Two Independent Sample Kolmogorov-Smirnov

menunjukkan nilai signifikan asymp.sig (2-tailed) sebesar 0,032 lebih kecil dari

0,05 sehingga hipotesis ketiga dapat diterima kebenarannya. Untuk melihat

perbandingan data kinerja keuangan melalui nilai S-Score dengan return saham

makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia selama tahun 20062010 dapat

dilihat pada Tabel 10.

Page 26: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

Tabel 10. Perbandingan Rata-Rata Return Saham dengan Nilai Kinerja Keuangan

S-Score pada Perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia

selama tahun 20062010

Emiten

Return Saham (%)

S-Score Ket 2006 2007 2008 2009 2010

Rata-

rata

PT Akasha Wira International Tbk. -2,96 -1,86 3,97 13,30 26,91 7,87 -1,09 Tidak Sehat

PT Cahaya Kalbar Tbk. 0,55 4,32 3,50 8,03 -1,71 2,94 1,72 Sehat

PT Davomas Abadi Tbk. 23,53 -4,27 -11,32 -1,42 6,10 2,52 -19,65 Tidak Sehat

PT Delta Djakarta Tbk. -3,85 -4,29 2,48 11,86 5,44 2,33 2,17 Sehat

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 4,52 4,22 -8,10 13,31 3,19 3,43 1,01 Sehat

PT Mayora Indah Tbk. 6,85 2,20 -2,67 15,31 9,62 6,26 1,76 Sehat

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 0,73 0,15 -0,47 12,94 4,84 3,64 1,88 Sehat

PT Prasidha Aneka Niaga Tbk. 6,96 0,09 7,37 0,91 -2,72 2,52 1,74 Sehat

PT Sekar Laut Tbk. -2,81 -8,11 2,12 5,56 -0,51 -0,75 1,00 Sehat

PT Siantar TOP Tbk. 3,75 2,39 -6,64 -2,74 4,31 0,22 0,95 Sehat

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 3,38 16,91 -4,29 -0,71 8,15 4,69 0,57 Tidak Sehat

PT Ultra Jaya Milk Tbk 5,71 8,24 5,75 -1,64 11,11 5,83 1,54 Sehat

Sumber: Hasil perhitungan, 2011

Hasil di atas menunjukkan bahwa selama tahun 20062010 return saham

tertinggi pada perusahaan berkinerja keuangan sehat dimiliki oleh PT Mayora

Indah Tbk dengan rata-rata sebesar 6,26 persen per tahun sedangkan terendah

diperoleh PT Sekar Laut Tbk dengan rata-rata –0,75 persen per tahun. Sedangkan

return saham tertinggi pada perusahaan berkinerja keuangan tidak sehat dicapai

PT Akasha Wira International Tbk rata-rata sebesar 7,87 persen per tahun,

sedangkan terendah diperoleh PT Davomas Abadi Tbk rata-rata sebesar 2,52

persen per tahun. Terdapat 2 hal menarik dari kondisi tersebut yaitu (1) Terdapat

perusahaan berkinerja keuangan tidak sehat dengan nilai S-Score yang negatif (-

1,09) mampu memiliki nilai rata-rata return saham positif tertinggi yaitu PT

Akasha Wira International Tbk rata-rata sebesar 7,87 persen pertahun. (2)

Terdapat perusahaan berkinerja keuangan sehat yang memiliki rata-rata return

saham negatif yaitu PT Sekar Laut Tbk dengan rata-rata –0,75 persen per tahun.

Hasil ini tidak hanya memberikan kejelasan tentang adanya perbedaan return

saham yang jelas antara perusahaan berkinerja keuangan sehat dengan tidak

sehat, tetapi juga memperlihatkan bahwa perusahaan berkinerja keuangan sehat

Page 27: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

belum menjamin akan mampu menghasilkan return saham yang positif. Begitu

pula sebaliknya, perusahaan berkinerja keuangan tidak sehat (dalam hal ini

negatif) bukan berarti tidak mampu menghasilkan return saham yang positif.

Artinya, tingkat kesehatan kinerja keuangan bukan menjadi faktor utama yang

menentukan perubahan return saham. Hasil ini juga sekaligus menjawab alasan

ditolaknya hipotesis kedua penelitian ini.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil prediksi kinerja keuangan model Springate menunjukkan adanya

keragaman kondisi kesehatan perusahaan makanan dan minuman di Bursa

Efek Indonesia selama tahun 20062010. Dari ke-12 perusahaan, terdapat

enam perusahaan yang memiliki kinerja keuangan sehat selama lima tahun

berturut-turut, yaitu PT Cahaya Kalbar Tbk, PT Delta Djakarta Tbk, PT

Mayor Indah Tbk, PT Multi Bintang Indonesia Tbk, PT Prasidha Aneka

Niaga Tbk, dan PT Ultra Jaya Milk Tbk. Sedangkan yang memiliki kinerja

keuangan berfuktuatif dalam periode yang sama sebanyak lima perusahaan

yaitu PT Akasha Wira Internasional Tbk, PT Davomas Abadi Tbk, PT

Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Sekar Laut Tbk, dan PT Siantar Top Tbk.

Sementara terdapat satu perusahaan yang memiliki kenerja keuangan tidak

sehat selama lima tahun berturut-turut yaitu PT Tiga Pilar Sejahtera Food

Tbk.

2. Tidak terdapat pengaruh secara signifikan hasil prediksi kinerja keuangan

model Springate terhadap return saham perusahaan makanan dan minuman di

Bursa Efek Indonesia selama tahun 20062010. Hal ini diketahui dari nilai

signifikan coefficient t sebesar 0,353 yang lebih besar dari 0,05 sehingga

hipotesis yang diajukan ditolak kebenarannya.

3. Terdapat perbedaan return saham yang signifikan antara perusahaan

berkinerja keuangan sehat dengan tidak sehat hasil prediksi kinerja keuangan

model Springate pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek

Page 28: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

Indonesia selama tahun 20062010. Hal ini diketahui dari hasil uji statistik

Two Independent Sample Kolmogorov-Smirnov yang menunjukkan nilai

signifikan asymp.sig (2-tailed) sebesar 0,032 lebih kecil dari 0,05 sehingga

hipotesis ketiga dapat diterima kebenarannya.

5.1 Saran

Memperhatikan hasil kesimpulan maka dapat diberikan saran antara lain:

1. Perusahaan

Perusahaan hendaknya memperhatikan aktivitas keempat rasio keuangan

Springate melalui peningkatan efektivitas dan efisensi di dalam pelaksanaan

dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja keuangan dan menghindari

kemungkinan terjadinya kebangkrutan di masa mendatang.

2. Investor

Para investor yang akan berinvestasi pada perusahaan makanan dan minuman

di Bursa Efek Indonesia memilih perusahaan berkinerja keuangan sehat

dengan return saham yang maksimal untuk meningkatkan keuntungan

sekaligus memperkecil risiko yang akan terjadi.

3. Peneliti lebih lanjut

Bagi peneliti lebih lanjut diupayakan menggunakan faktor-faktor selain

kinerja keuangan untuk membuktikan faktor-faktor yang dominan

mempengaruhi return saham dengan menggunakan model regresi multivariat.

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. 2003. Pengantar Pasar Modal. Rineka Cipta. Jakarta.

Botheras D. 1979. Use of a Business Failure Prediction Model for Evaluating

Potential and Exixting Credit Risk. Unpublished M.B.A. Research

Project. Simon Fraser University.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen keuangan. Erlangga.

Jakarta.

Fanny, Margareta & Saputra, Sylvia. 2005. “Opini Audit Going Concern : Kajian

berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan

Page 29: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (Studi pada Emiten Bursa Efek

Jakarta)”. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.

Habibah. 2009. Analsis Kinerja Keuangan PT Telkom Tbk Sebelum dan Sesudah

Launching Produk Flexi. (Skripsi). Universitas Negeri Semarang.

Hadi, Syamsul. 2008. Pemilihan Prediktor Delisting Terbaik (Perbandingan

Antara The Zmijewski Model, The Altman Model, Dan The Springate

Model). Skripsi UII. Yogyakarta.

Hartono, M. Jogiyanto. 2007. Teori Portfolio dan Analisis Investasi. Edisi 5.

BPFE. Yogyakarta.

Husnan, Suad. 1984. Manajemen Keuangan - Teori dan Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek. BPFE-UGM. Yogyakarta.

Indra. 2011. Analisa Rasio Keuangan Model Springate Untuk Memprediksi

Kebangkrutan pada Perusahaan Tekstil dan Garmen di Bursa Efek

Indonesia. (Skripsi). IBI Dharmajaya. Bandar Lampung.

Kasmir. 2002. Bank & lembaga Keuangan Lainnya. PT. Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Munawir. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta.

Njo, Anastasia., Widiastuti, Yanny & Wijayanto, Imelda. 2003. ”Analisis Faktor

Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti di

BEJ”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. No 3 Vol 2 Nop 2003.

Permana, Fajar Galih. 2010. Pengaruh Kinerja Keuangan dan Ukuran

Perusahaan terhadap Return Saham Perbankan yang terdaftar di BEI

tahun 2004-2008.(Skripsi). Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Rifki, Muhammad. 2009. Analisis Perbandingan Model Prediksi Financial

Distress Altman, Ohlson, Zmijewski, dan Springate dalam Penerapannya

di Indonesia. Skripsi Sarjana. Universitas Indonesia. Jakarta..

Sadgrove, Kit. 2006. “The Complete Guide Business Risk Management”. Gower

Publishing Company: Burlington. England.

Sands E., Springate G., Turgut V. 1983. Predicting Business Failures. CGA

Magazine. Page 24-27.

Setyarno, Eko Budi, Januarti, Indira & Faisal. 2006. “Pengaruh Kualitas

Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini audit tahun sebelumnya,

Page 30: ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATEfe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/28032012-0641031054.pdf · 2.3 Analisis Rasio Keuangan Menurut ... meneliti tentang analisis

pertumbuhan perusahaan terhadap opini audit going concern”. Simposium

Nasional Akuntansi IX. Padang.

Springate, Gordon L.V. 1978. Predicting the Possibility of Failure in a Canadian

Firm. Unpublished M.B.A. Research Project, Simon Fraser University.

Srinivasan dan Sundari, C. U. Tiripura. 2011. Dimension of financial

performance of cement units in south india - an emphirical study (z score

analysis). International Journal Of Research In Commerce &

Management.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Wahyudi, Sugeng. 2003. Pengukuran Return Saham, Jurnal Ekonomi, Suara

Merdeka.

Widyastuti, Rini. 2006. Analisis Kinerja Keuangan Pendekatan Altman dan

Pengaruhnya terhadap harga saham pada perusahaan jasa go public di

Bursa Efek Jakarta. (Skripsi). Universitas Diponegoro. Semarang.

www.bankruptcyation.com

www.idx.co.id

www.ijrcm.org.in

__________. 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. BPFE-

UGM. Yogyakarta.

__________. 2006. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung.

Universitas Lampung. Bandar Lampung.