analisis positioning bimbingan dan konsultasi … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi...

83
ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI BELAJAR NURUL FIKRI BERDASARKAN PERSEPSI SISWA-SISWI SMA DI BOGOR Oleh FERRY MAULANA CHANIAGO H24062736 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

Upload: hatruc

Post on 06-Mar-2019

244 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI

BELAJAR NURUL FIKRI BERDASARKAN PERSEPSI

SISWA-SISWI SMA DI BOGOR

Oleh

FERRY MAULANA CHANIAGO

H24062736

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Page 2: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI BELAJAR

NURUL FIKRI BERDASARKAN PERSEPSI SISWA-SISWI SMA

DI BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

FERRY MAULANA CHANIAGO

H24062736

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Page 3: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : Analisis Positioning Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul

Fikri Berdasarkan Persepsi Siswa-siswi SMA di Bogor

Nama : Ferry Maulana Chaniago

NRP : H24062736

Menyetujui:

Dosen Pembimbing,

(Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS., M.Ec)

NIP: 19581122 198503 1 002

Mengetahui:

Ketua Departemen,

(Dr. Ir. Jono M Munandar, MSc)

NIP: 19610123 198601 1 002

Tanggal Lulus:

Page 4: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

ABSTRAK

Ferry Maulana Chaniago. H24062736. Analisis Positioning Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri Berdasarkan Persepsi Siswa-siswi SMA di Bogor. Di bawah bimbingan Ma’mun Sarma.

Pendidikan adalah salah satu pijakan penting dalam kehidupan, baik dalam

lingkup kehidupan personal maupun sosial. Pendidikan yang didapat oleh anak-anak tidak cukup hanya dari sekolah tempat mereka belajar saja, tetapi mereka membutuhkan tempat belajar di luar sekolah yang dapat membantu mereka apabila mereka mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran di sekolah. Salah satu tempat tersebut adalah bimbingan belajar. Tingkat persaingan yang sangat ketat mengharuskan setiap bimbingan belajar, termasuk Bimbingan dan Konsultasi Belajar (BKB) Nurul Fikri harus mengetahui positioning mereka terhadap pesaing-pesaingnya. Dengan mengetahui positioning tersebut, BKB Nurul Fikri dapat terus melakukan inovasi-inovasi dan perbaikan untuk menjadi bimbingan belajar yang berkualitas.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi posisi bimbingan belajar yang tertanam di benak siswa-siswi SMA di Bogor, (2) menganalisis pesaing-pesaing terdekat Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri, (3) menganalisis positioning Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi SMA di Bogor. Penelitian ini dilakukan di lima SMA di Bogor, yaitu: SMAN 5 Bogor, SMAN 6 Bogor, SMAN 7 Bogor, SMA PGRI 3 Bogor dan SMA Plus YPHB Bogor. Informasi dan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner. Data sekunder diperoleh dari informasi-informasi yang bersifat umum, seperti buku, internet, laporan penelitian dan informasi-informasi dari instansi terkait. Alat analisis dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis Multidimensional Scalling berbasis atribut dan analisis biplot. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program Microsoft Excel 2007, SPSS version 16.00 for windows dan Minitab 15. Posisi Bimbingan dan Konsultasi Belajar (BKB) Nurul Fikri di benak konsumen dalam tingkatan Top of Mind sebesar 12%, Primagama 27%, Ganesha Operation 17%, Bintang Pelajar 14% dan BTA 8 3%. Pada tingkatan Brand Recall posisi BKB Nurul Fikri sebesar 17%, Bintang Pelajar 18%, Primagama 17%, Ganesha Operation 11% dan BTA 8 4%. Pada tingkatan Brand Recognition posisi BKB Nurul Fikri sebesar 22%, Bintang Pelajar 24%, Primagama 23%, Ganesha Operation 20% dan BTA 8 11%. Pada tingkatan Unware Brand posisi BKB Nurul Fikri sebesar 9%, BTA 8 68%, Ganesha Operation 17%, Primagama 5% dan Bintang Pelajar 1%. Bimbingan belajar Primagama merupakan pesaing terdekat dari Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri. Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri diposisikan sebagai bimbingan belajar yang memiliki lingkungan bimbingan belajar dan pelayanan yang baik serta pengajar yang berkualitas.

Page 5: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 20 Oktober 1988. Penulis adalah

anak kedua dari tiga bersaudara dengan ayah bernama Dirman dan ibu bernama

Osnanizar. Pada tahun 1993, penulis memasuki pendidikan di TK Asy-Syyah.

Pada tahun 1994, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 01

pagi Kebon Baru, Jakarta Selatan. Pada tahun 2000, penulis melanjutkan

pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 9 Bekasi dan pada tahun

2003, penulis memasuki pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bekasi.

Tahun 2006, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur ujian

Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dan menjadi mahasiswa

Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

Bogor.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif dibeberapa organisasi yang

ada di IPB, antara lain: anggota pencinta alam IPB (Lawalata) pada tahun 2006,

staff Departemen Budaya, Olahraga dan Seni Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

FEM IPB pada tahun 2008 dan ketua Departemen Budaya, Olahraga dan Seni

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEM IPB pada tahun 2009. Penulis juga aktif

dibeberapa kepanitiaan yang ada di IPB, antara lain: anggota divisi sponsorship

Espresso (Economic seminar and Enterpreneur Talkshow) BEM FEM IPB pada

tahun 2007, koordinator divisi logstran 3rd BGTC (Banking Goes To Campus)

BEM FEM IPB pada tahun 2008, koordinator divisi logstran Masa Perkenalan

Departemen (MPD) ORANGE FEM IPB pada tahun 2008, anggota divisi

Hubungan Masyarakat MOVE (Management Event for Great and Encoragement)

Center of Management (COM@) pada tahun 2008, ketua kontingen Fakultas

Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB dalam Olimpiade Mahasiswa IPB (OMI)

pada tahun 2009 dan koordinator divisi acara SPORTAKULER 2009 (Sport,

Kreasi, Budaya Populer) BEM FEM IPB pada tahun 2009. Selain itu, penulis juga

menjadi wakil tim futsal FEM IPB dalam kompetisi futsal FEUI CUP di

Universitas Indonesia pada tahun 2009 dan Olimpiade Mahasiswa IPB (OMI)

2010 di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2010.

ii

Page 6: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas

kelimpahan rahmat dan kasih sayang-Nya yang tercurah dan junjungan besar Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi berjudul “Analisis Positioning Bimbingan dan Konsultasi

Belajar Nurul Fikri Berdasarkan Persepsi Siswa-siswi SMA di Bogor” dengan

baik sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Departemen

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Dalam menyusun skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan

bimbingan, semangat, saran dan kritik sehingga dapat menyelesaikan studi di

Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

Bogor. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS., M.Ec selaku dosen pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi

dan pengarahan kepada penulis.

2. Dr. Ir. Muhammad Syamsun, MSc dan R. Dikky Indrawan, SP, MM atas

ketersediaannya untuk meluangkan waktu menjadi dosen penguji.

3. Dr. Ir. Jono M Munandar, MSc selaku Ketua Departemen Manajemen, FEM

IPB.

4. Seluruh staf pengajar dan karyawan/i Departemen Manajemen, FEM IPB.

5. Pihak sekolah SMAN 5 Bogor, SMAN 6 Bogor, SMAN 7 Bogor, SMA PGRI

3 Bogor dan SMA Plus YPHB Bogor yang telah mengizinkan penulis

melaksanakan penelitian.

6. Mama, Papa, abang Dedy dan adikku Rizky yang telah memberikan

dukungan, semangat dan do’anya sehingga penulis dapat menyelesaikan

program Sarjana ini.

7. Amelinda Irena yang telah menemani penulis suka dan duka dalam menyusun

skripsi ini serta memberikan motivasi, semangat, dukungan, do’a dan kasih

sayangnya.

iii

Page 7: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

8. Teman-teman J.Co (Emma, Wiwit, Bryan, Ikbal, Gilang dan Mojo) yang

telah banyak membantu dan memberikan dukungan serta do’anya.

9. Teman-teman kontrakan Al-Hikmah (Abdul, Ayib, Rauf, Bayu, Rony, Reza,

Bryan dan Mojo) yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan

serta do’anya.

10. Teman-teman satu bimbingan (Esa, Dewi, Exval, Habib, Gama, Erika, Feby,

Dian dan Astry) yang telah banyak membantu dan memberikan semangat

serta do’anya.

11. Teman-teman manajemen 43 yang telah memberikan kenangan indah dan

kebersamaannya selama penulis kuliah.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan orang-orang yang telah

membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Penulis sadar skripsi ini masih

jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari berbagai pihak. Penulis juga memohon maaf atas segala

kekurangan yang terdapat pada skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

kita semua. Amien.

Bogor, Mei 2010

Penulis

iv

Page 8: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... v

DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix

I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1 1.2. Perumusan Masalah ........................................................................ 3 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4 1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5 1.5. Batasan Penelitian ........................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 6

2.1. Pemasaran Jasa ............................................................................... 6 2.2. Kesadaran Merek ............................................................................ 9 2.3. Positioning ...................................................................................... 12 2.4. Persepsi ........................................................................................... 17 2.5. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 18

III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 20

3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual .................................................... 20 3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 22

3.3. Metode pengumpulan Data ............................................................ 22 3.4. Metode Pengambilan Sampel ......................................................... 22

3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................................... 23 3.5.1. Uji Validitas .......................................................................... 23 3.5.2. Uji Reliabilitas ...................................................................... 24 3.5.3. Analisis Deskriftif ................................................................. 25 3.3.5. Multidimensional Scalling Berbasis Atribut ......................... 25 3.3.6. Analisis Biplot ...................................................................... 27

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 29

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ...............………………………..... 29 4.1.1. Sejarah Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri ....... 29

4.1.2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri ........................................................................... 30

4.1.3. Program Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri ..... 31

v

Page 9: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

4.1.4. Ciri Khas Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri .... 31 4.1.5. Sistem Evaluasi dan Pelaporan Bimbingan dan Konsultasi

Nurul Fikri ............................................................................ 33 4.2. Hasil Uji Awal ................................................................................ 34 4.3. Karakteristik Responden ................................................................ 36

4.3.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Asal SMA ............... 36 4.3.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......... 36 4.3.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Sekolah ........ 37 4.3.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan Sekolah ...... 37

4.4. Analisis Kesadaran Merek .............................................................. 37 4.5. Analisis Pesaing Nurul Fikri dalam Bimbingan Belajar ................. 40 4.6. Analisis Positioning Bimbingan dan Konsultasi Belajar

Nurul Fikri ...................................................................................... 42 4.6.1. Analisis Deskriptif Persepsi Responden ............................... 42 4.6.2. Analisis Biplot ...................................................................... 46

4.7. Implikasi Manajerial ....................................................................... 51

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 53

1. Kesimpulan .............................................................................................. 53 2. Saran ........................................................................................................ 54

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 55

LAMPIRAN ................................................................................................. 57

vi

Page 10: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

DAFTAR TABEL

No Halaman 1 Jumlah responden dari masing-masing SMA .......................................... 23 2 Standar Kruskal untuk Stress ................................................................... 27 3 Nilai uji validitas atribut bimbingan belajar ............................................ 35 4 Bimbingan belajar yang paling diingat oleh responden .......................... 38 5 Bimbingan belajar yang dikenal oleh responden tanpa dibantu mengingatnya ........................................................................................... 39 6 Bimbingan belajar yang dikenal oleh responden dengan dibantu mengingatnya ........................................................................................... 39 7 Bimbingan belajar yang tidak dikenal oleh responden ............................ 40 8 Perhitungan Jarak Euclidean dan peringkat pesaing terdekat .................. 41

vii

Page 11: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

DAFTAR GAMBAR

No Halaman 1 Piramida Kesadaran Merek ......................................... .......................... 10 2 Kerangka Pemikiran Konseptual ........................................................... 21 3 Persentase responden berdasarkan asal SMA ........................................ 36 4 Persentase responden berdasarkan jenis kelamin ............ ...................... 37 5 Persentase responden berdasarkan status sekolah ........... ...................... 37 6 Persentase responden berdasarkan jurusan sekolah ........ ...................... 37 7 Peta persaingan Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri menggunakan Multidimensional Scalling ....................... ...................... 42 8 Analisis deskriptif persepsi responden ............................ ...................... 43 9 Biplot persepsi responden terhadap atribut bimbingan belajar ............. 48 10 Analisis biplot untuk atribut bimbingan belajar .............. ...................... 49

viii

Page 12: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman 1 Kuesioner penelitian ............................................................................... 58 2 Hasil uji validitas dan reliabiltas ............................................................ 66 3 Hasil analisis biplot ................................................................................. 67 4 Hasil analisis Multidimensional Scalling ................................................ 69

ix

Page 13: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu pijakan penting dalam kehidupan, baik dalam

lingkup kehidupan personal maupun sosial. Hal ini juga disadari sepenuhnya oleh

para founding father negara kita. Kesadaran tersebut diwujudkan dalam pasal-

pasal yang ada dalam Undang-Undang Dasar 1945 (UUD ’45), yang meneguhkan

pentingnya pendidikan bagi setiap pribadi yang hidup di bumi pertiwi. Menurut

Wim Tangkilisan dalam tulisannya di www.koranindonesia.com menyajikan

beberapa data statistik mengenai pendidikan Indonesia. Diantaranya laporan

United Nation Educational, Scientific and Cultural (UNESC) pada November

2007 menyebutkan bahwa peringkat Indonesia di bidang pendidikan turun dari

peringkat 58 ke peringkat 62. Selain itu, daya saing Indonesia menurut World

Economic Forum, 2007-2008, berada di level 54 dari 131 negara. Jauh di bawah

peringkat daya saing sesama negara ASEAN seperti Malaysia yang berada di

urutan ke-21 dan Singapura pada urutan ke-7. Hal ini sebenarnya menunjukkan

indikasi adanya ketertinggalan pendidikan kita dari pendidikan negara-negara

lain, baik di kawasan regional maupun di kawasan global. Bahkan secara khusus

Bank Dunia (World Bank) mempublikasikan laporan mengenai adanya

peningkatan kuantitas pendidikan dan anak yang bersekolah di Indonesia, namun

tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas pendidikan.

Pendidikan yang didapat oleh anak-anak tidak cukup hanya dari sekolah

tempat mereka belajar saja, tetapi mereka membutuhkan tempat belajar di luar

sekolah yang dapat membantu mereka apabila mereka mengalami kesulitan dalam

menerima pelajaran di sekolah. Hal ini dikarenakan tidak semua siswa dapat

memahami dan mengerti dengan metode belajar yang diajarkan di sekolah

sehingga mereka membutuhkan metode belajar lain yang dapat mereka terima

dengan cepat. Metode belajar yang cepat dapat mereka terima salah satunya

dengan mereka mengikuti bimbingan belajar. Banyak manfaat yang bisa diperoleh

siswa dengan mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah. Mereka akan terbantu

untuk memahami pelajaran yang belum dikuasai yang diberikan oleh sekolah.

Page 14: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Seperti yang kita tahu bahwa waktu pengajaran setiap mata pelajaran dibatasi.

Misalnya, mata pelajaran Matematika hanya diberikan waktu 2x45 menit dalam

setiap tatap muka. Ini menjadi penyebab siswa dan guru tidak dapat berdiskusi

dengan baik. Jadi dengan mengikuti bimbingan belajar siswa dapat bertanya dan

berdiskusi tentang segala sesuatu yang dirasa masih membingungkannya. Di sini

mereka juga akan mendapatkan jawaban-jawaban yang praktis. Praktis di sini

maksudnya adalah cara sederhana yang lebih singkat untuk menjawab soal-soal

tersebut. Selain itu, bimbingan belajar juga baik untuk siswa yang akan

menempuh ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Di sini mereka akan

diberikan materi-materi yang biasa diujikan pada ujian tersebut. Cara menjawab

soal-soal pun menggunakan cara yang cepat dan sederhana.

Lembaga bimbingan belajar di Bogor sudah cukup banyak sekali di

antaranya Nurul Fikri, Ganesha Operation (GO), BTA 8 (Bimbingan Tes

Alumni), Primagama, Bintang Pelajar, Purnawarman, PIM (Prospek Insan

Mandiri), Quin, Bogor Study Gemilang (BSG) dan SSC (Sony Sugema College).

Setiap bimbingan belajar mempunyai kelebihannya masing-masing yang mereka

jadikan sebagai daya tarik dalam menarik siswa-siswi agar mereka mau mengikuti

bimbingan belajar di tempat tersebut. Daya tarik tersebut dapat berupa harga yang

terjangkau, pengajar yang berkualitas, metode yang diajarkan berkualitas, sarana

yang memadai, tempat yang mudah dijangkau dan pelayanan yang baik. Apabila

bimbingan belajar dapat memenuhi hal-hal tersebut, maka bimbingan belajar

tersebut akan menjadi incaran siswa-siswi dalam mengikuti bimbingan belajar.

Bimbingan dan Konsultasi Belajar (BKB) Nurul Fikri merupakan salah

satu institusi pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Nurul Fikri.

BKB Nurul Fikri dirintis sejak tahun 1985, bermula dari sekumpulan mahasiswa

dan sarjana muslim Universitas Indonesia yang memiliki kepedulian tinggi

terhadap kondisi umat Islam saat itu, kemudian mereka saling bertukar pikiran

mencari bentuk amal nyata yang dapat disumbangkan untuk membantu kemajuan

pelajar muslim. BKB Nurul Fikri bukan sekedar bimbingan belajar yang

mengajarkan berbagai trik mengerjakan soal dengan cepat dan mudah kepada para

siswanya. BKB Nurul Fikri juga berupaya memberikan pemahaman konsep dasar

yang tepat dan lengkap dengan mengembangkan suatu metode praktis yang

2

Page 15: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

mencoba mentranformasikan penguasaan konsep pelajaran ke dalam perilaku

siswa agar mampu menyelesaikan soal-soal secara sistematis. BKB Nurul Fikri

tidak puas sekedar memberikan bekal intelektual kepada para siswanya, BKB

Nurul Fikri berusaha melakukan pembinaan kepribadian muslim yang ditekankan

pada pembentukan akhlaqul karimah. BKB Nurul Fikri dikelola berdasarkan

motivasi amal Islami bukan bisnis semata sehingga sama sekali tidak ada pretensi

untuk memberatkan para siswa dengan menuntut biaya yang tinggi. Dalam setiap

Try Out SPMB yang dilakukan di BKB Nurul Fikri, baik pada program reguler

maupun program intensif, nilai peserta akan diolah dengan menggunakan sistem

penghitungan Nilai Nasional seperti SPMB sebenarnya.

Menurut kotler (2007), positioning adalah tindakan merancang tawaran

dan citra perusahaaan sehingga menempati posisi yang khas dibandingkan

pesaingnya di benak konsumen sasarannya. Tujuannya adalah menempatkan

merek dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan potensi manfaat

perusahaan. Positioning adalah teknik yang coba dibuat oleh pemasar untuk

menciptakan gambaran, citra atau identitas dalam benak atau pikiran konsumen

target terhadap produk, merek atau perusahaan. Positioning yang efektif

menempatkan produk atau jasa dalam baris pertama ingatan pembeli potensial.

Siswa SMA sebagai salah satu konsumen dalam suatu lembaga bimbingan

belajar, ikut turut menentukan positioning suatu lembaga bimbingan belajar. Hal

itu berhubungan dengan adanya Ujian Nasional (UN) dan Seleksi Penerimaan

Mahasiswa Baru (SPMB) sehingga banyak siswa-siswi SMA yang mengikuti

bimbingan belajar. Dengan semakin ketatnya persaingan antara bimbingan belajar

mengharuskan setiap bimbingan belajar terus melakukan inovasi-inovasi dan

perbaikan yang tepat dan sesuai agar positioning yang diharapkan dapat

didapatkan sehingga banyak siswa-siswi SMA yang mengikuti bimbingan belajar

di tempat mereka.

1.2. Perumusan Masalah

Bimbingan belajar merupakan salah satu alternatif bagi siswa-siswi untuk

mempelajari ulang materi-materi yang sudah diajarkan di sekolah dan

menemukan cara-cara yang cepat dan praktis untuk mengerjakan soal-soal yang

bersangkutan dengan materi-materi dari sekolah tersebut. Selain itu, bimbingan

3

Page 16: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

belajar juga bisa membantu siswa-siswi kelas tiga dalam mempersiapkan dirinya

dalam menghadapi ujian untuk memasuki perguruan tinggi.

Persaingan yang semakin ketat, menuntut setiap bimbingan belajar

melakukan berbagai inovasi, baik dalam segi metode pengajaran, fasilitas,

pengajar dan pemasarannya. Kini, bimbingan belajar berlomba-lomba membuat

program yang memanjakan siswanya. Program yang dibuat juga bermacam-

macam. Ada program persiapan Ujian Saringan Masuk ITB (USM ITB), Saringan

Masuk Unpad (SMUP), Simak UI, Ujian Masuk Bersama (UMB) dan bimbingan

intensif persiapan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Harga yang

ditawarkan juga bermacam-macam dari murah sampai mahal.

Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam menyusun

strategi dari suatu lembaga atau institusi (termasuk bimbingan belajar) adalah

mendefinisikan kebutuhan konsumen dengan menonjolkan keistimewaan dari jasa

yang ditawarkan. Tingkat persaingan yang sangat ketat mengharuskan setiap

bimbingan belajar berusaha meningkatkan kualitas pengajarnya, metode

pembelajarannya dan fasilitas yang dimiliki dalam meningkatkan daya tarik

siswa-siswi untuk mengikuti bimbingan belajar di bimbingan belajar tersebut.

Dalam rangka mengatasi persaingan tersebut, maka sebuah bimbingan belajar

harus mengetahui secara pasti pendapat calon siswa terhadap bimbingan belajar

yang bersangkutan. Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut maka

permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai:

1. Bagaimana kesadaran siswa-siswi SMA di Bogor terhadap beberapa bimbingan

belajar yang ada di Bogor?

2. Siapakah pesaing terdekat Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri?

3. Bagaimana positioning Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri

berdasarkan persepsi siswa-siswi SMA di Bogor?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi posisi bimbingan belajar yang tertanam di benak siswa-siswi

SMA di Bogor.

2. Menganalisis pesaing-pesaing terdekat Bimbingan dan Konsultasi Belajar

Nurul Fikri.

4

Page 17: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

3. Menganalisis positioning Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri

berdasarkan persepsi siswa-siswi SMA di Bogor.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Bagi pihak Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri, memberikan

pertimbangan dan informasi bagi perusahaan dalam menciptakan positioning

yang mampu terekam dalam benak pasar sasaran.

2. Bagi peneliti merupakan sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh

selama masa perkuliahan, khususnya dalam bidang pemasaran.

3. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi kepada

pihak-pihak yang membutuhkan dan berkepentingan sebagai literatur penelitian

selanjutnya atau kegiatan lain yang bersangkutan.

1.5. Batasan Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada persepsi siswa-siswi kelas tiga dari lima

SMA di Bogor (SMA Negeri 5 Bogor, SMA Negeri 6 Bogor, SMA Negeri 7

Bogor, SMA PGRI 3 Bogor dan SMA Plus YPHB Bogor) terhadap positioning

lima bimbingan belajar di Bogor (Nurul Fikri (NF), Bimbingan Tes Alumni

(BTA) 8, Ganesha Operation (GO), Bintang pelajar (BP) dan Primagama).

Penelitian ini difokuskan pada persepsi siswa-siswi kelas 3 karena mereka

merupakan salah satu konsumen yang cukup membutuhkan bimbingan belajar

dibandingkan dengan siswa-siswi kelas satu dan kelas dua, terutama dalam

menghadapi Ujian Nasional (UN) dan ujian memasuki Perguruan Tinggi Negeri

(PTN). Pada penelitian ini ciri khas Nurul Fikri yang dalam bimbingan belajarnya

bernuansa Islami tidak dimasukan ke dalam atribut penelitian karena dalam survei

untuk mendapatkan atribut penelitian, responden tidak ada menyebutkan ciri khas

tersebut sehingga ciri khas tersebut tidak dimasukan ke dalam atribut penelitian.

Berdasarkan persepsi yang diperoleh dari siswa-siswi SMA kelas tiga terhadap

positioning lima bimbingan belajar tersebut maka dapat diketahui positioning

Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri dihadapkan pada persepsi siswa-

siswi SMA kelas tiga di Bogor.

5

Page 18: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

II. TINJAUAN PUSAKA

2.1. Pemasaran Jasa

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang

bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2004).

Pemasaran jasa adalah bagian dari sistem jasa secara keseluruhan dimana

perusahaan tersebut memiliki semua bentuk kontak dengan pelanggannya, mulai

dari pengiklanan hingga penagihan, hal itu mencakup kontak yang dilakukan pada

saat penyerahan jasa (Lovelock dan Wright, 2005). Bauran pemasaran adalah

seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus

mencapai tujuan perusahaannya dipasar sasaran (Kotler, 2004).

Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu

pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

mengakibatkan kepemilikan apapun (Kotler, 2002). Jasa adalah kegiatan ekonomi

yang menciptakan dan memberikan manfaat bagi pelanggan pada waktu dan

tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan mewujudkan perubahan yang

diinginkan dalam diri atau atas nama penerima jasa tersebut (Lovelock dan

Wright, 2005).

Jasa memiliki beberapa karakteristik pokok yang membedakan dengan

barang. Terdapat empat karakteristik pokok jasa (Tjiptono, 2006), yaitu:

1. Intangibility (tidak berwujud)

Jasa adalah suatu perbuatan, kinerja (performance) atau usaha. Bila barang

dapat dimiliki, maka jasa memiliki intangible, artinya tidak dapat dilihat,

dirasa, diraba, dicium atau didengar sebelum membeli. Para pengguna jasa

akan dapat menilai kualitas jasa setelah merasakan jasa tersebut dengan

memperhatikan tempat, orang, peralatan, bahan-bahan komunikasi, simbol dan

harga.

2. Inseparability (tidak terpisahkan)

Barang biasanya diproduksi terlebih dahulu, kemudian dijual lalu dikonsumsi.

Sedangkan jasa dijual terlebih dahulu, diproduksi, kemudian dikonsumsi. Jasa

Page 19: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

tidak dapat dipisahkan dari beberapa elemen didalamnya, seperti hubungan

antara pelanggan dengan penyedia jasa yang merupakan unsur penting, fasilitas

yang diberikan dan lokasi jasa.

3. Variability (bervariasi)

Jasa bersifat sangat variable karena memiliki banyak variasi bentuk, kualitas

dan jenis, tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa itu dihasilkan.

4. Perishability (mudah lenyap)

Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan

yang berarti bila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut akan berlalu

begitu saja.

Ada model 8P manajemen jasa terpadu, yang menyoroti delapan variabel

keputusan bagi manajer perusahaan jasa (Lovelock dan Wright, 2005), yaitu:

a. Produk (Product)

Produk adalah semua komponen kinerja jasa yang menciptakan nilai bagi

pelanggan.

b. Tempat dan Waktu (Place and Time)

Tempat dan waktu merupakan keputusan manajemen mengenai kapan, dimana

dan bagaimana menyampaikan jasa kepada pelanggan.

c. Proses (Process)

Proses adalah metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang

umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan yang

telah ditetapkan.

d. Produktivitas dan Kualitas (Productivity and Quality)

Produktivitas adalah seberapa efisien pengubahan input jasa menjadi output

yang menambah nilai bagi pelanggan. Kualitas adalah sejauh mana suatu jasa

memuaskan pelanggan dengan memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan

mereka.

e. Orang (People)

Orang adalah karyawan yang terlibat dalam proses produksi.

7

Page 20: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

f. Promosi dan Edukasi (Promotion and Education)

Promosi dan edukasi merupakan semua aktivitas dan alat yang menggugah

komunikasi yang dirancang untuk membangun preferensi pelanggan terhadap

jasa dan penyedia jasa tertentu.

g. Bukti Fisik (Phisycal Evidence)

Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberikan

bukti atas kualitas jasa.

h. Harga (Price)

Harga merupakan pengeluaran uang, waktu dan usaha oleh pelanggan untuk

membeli dan mengkonsumsi jasa.

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam konsep manajemen

jasa pelayanan (Rangkuti, 2006), antara lain:

1. Merumuskan strategi pelayanan

Strategi pelayanan dimulai dengan perumusan suatu tingkat keunggulan yang

dijanjikan kepada pelanggan. Perumusan strategi pelayanan dilakukan dengan

merumuskan apa bidang usaha perusahaan, siapa pelanggan perusahaan dan

apa yang bernilai bagi pelanggan.

2. Mengkomunikasikan kualitas kepada pelanggan

Mengkomunikasikan kualitas kepada pelanggan dan membantu pelanggan agar

tidak salah menafsirkan tingkat kepentingan yang akan diperolehnya.

3. Penetapan standar kualitas

Penetapan standar kualitas dengan jelas dapat membantu setiap orang

mengetahui dengan jelas tingkat kualitas yang harus dicapai.

4. Menetapkan sistem pelayanan efektif

Menghadapi pelanggan tidaklah cukup hanya dengan senyuman dan sikap

ramah, tetapi perlu suatu sistem yang terdiri dari metode dan prosedur untuk

dapat memenuhi kebutuhan pelanggan secara tepat.

5. Karyawan berorientasi kepada kualitas pelayanan

Setiap karyawan yang terlibat dalam jasa pelayanan harus mengetahui dengan

jelas standar kualitas pelayanan.

8

Page 21: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

6. Survei kepuasan dan kebutuhan pelanggan

Pihak yang menentukan kualitas jasa pelayanan adalah pelanggan. Perusahaan

perlu mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan pelanggan dan kebutuhan

pelanggan yang perlu dipenuhi oleh perusahaan.

Ada sepuluh kriteria umum atau standar yang menentukan kualitas jasa

(Rangkuti, 2006), yaitu: reliability (keandalan), responsiveness (ketanggapan),

competence (kemampuan), acces (mudah diperoleh), courtesy (keramahan),

communication (komunikasi), credibility (dapat dipercaya), security (keamanan),

understanding (memahami pelanggan) dan tangibles (bukti nyata yang kasat

mata). Kesepuluh dimensi tersebut dapat disederhanakan menjadi lima dimensi,

yaitu:

1. Reliability (keandalan)

Kemampuan untuk melakukan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan

dengan segera, akurat dan memuaskan.

2. Responsiveness (ketanggapan)

Kemampuan untuk membantu pelanggan dan ketersediaan untuk melayani

pelanggan dengan baik.

3. Assurance (jaminan)

Pengetahuan, kesopanan petugas dan sifatnya yang dapat dipercaya sehingga

pelanggan terbebas dari resiko.

4. Emphaty (empati)

Rasa peduli untuk memberikan perhatian secara individual kepada pelanggan,

memahami kebutuhan pelanggan dan mudah untuk dihubungi.

5. Tangibles (bukti langsung)

Hal ini meliputi fasilitas fisik, perlengkapan karyawan dan sarana komunikasi.

2.2. Kesadaran Merek

Kesadaran merek merupakan kesanggupan seseorang calon pembeli untuk

mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari

kategori dari produk tertentu. Kesadaran merek membutuhkan jangkauan

kontinum (continum ranging) dari persamaan yang tidak pasti bahwa merek

9

Page 22: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

tertentu dikenal, menjadi keyakinan bahwa produk tersebut merupakan satu-

satunya dalam kelas produk selanjutnya.

Peran kesadaran merek dalam keseluruhan ekuitas merek tergantung dari

sejauh mana tingkatan kesadaran yang dicapai oleh suatu merek. Tingkatan

kesadaran merek secara berurutan dapat digambarkan sebagai suatu piramida pada

Gambar 1.

Gambar 1. Piramida kesadaran merek (Durianto dkk., 2004)

a. Unaware of Brand (tidak menyadari merek)

Merupakan tingkatan yang paling rendah dalam piramida kesadaran

merek, dimana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek.

b. Brand Recognition (pengenalan merek)

Tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini penting pada saat seorang

pembeli memilih suatu merek saat melakukan pembelian.

c. Brand Recall (pengingatan kembali terhadap merek)

Pengingatan kembali terhadap merek didasarkan pada permintaan

seseorang untuk menyebutkan merek tertentu dalam kelas produk. Hal ini

diistilahkan dengan pengingatan kembali tanpa bantuan, karena berbeda

dari tugas pengenalan, responden tidak perlu dibantu untuk memunculkan

merek tersebut.

d. Top of Mind (puncak pikiran)

Apabila seseorang ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan

pengingatan dan ia dapat menyebutkan satu nama merek, maka merek

Top of Mind

Brand Recall

Brand Recognition

Unaware of Brand

10

Page 23: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

yang paling banyak disebutkan pertama kali merupakan puncak pikiran.

Dengan kata lain, merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai

merek yang ada di dalam benak konsumen.

Pengenalan maupun pengingatan merek akan melibatkan upaya untuk

mendapatkan identitas nama dan menghubungkan ke kategori produk. Menurut

Durianto, dkk (2004), agar kesadaran merek dapat dicapai dan diperbaiki dapat

ditempuh beberapa cara sebagai berikut:

a. Pesan yang dilakukan harus mudah diingat dan tampil beda dibandingkan

dengan yang lainnya serta harus ada hubungan antara merek dengan

kategori produknya.

b. Memakai slogan atau lagu yang menarik sehingga membantu konsumen

untuk mengingat merek.

c. Jika produk memiliki simbol, hendaknya simbol yang dipakai dapat

dihubungkan dengan mereknya.

d. Perluasan nama merek dapat dipakai agar merek semakin banyak diingat

pelanggan.

e. Kesadaran merek dapat diperkuat dengan memakai suatu isyarat yang

sesuai kategori produk, merek atau keduanya.

f. Melakukan pengulangan untuk meningkatkan pengingatan karena

membentuk ingatan lebih sulit dibandingkan membentuk pengenalan.

Peran kesadaran merek terhadap ekuitas merek dapat dipahami dengan

membahas bagaimana kesadaran merek menciptakan suatu nilai. Menurut

Durianto, dkk (2004), penciptaan nilai dapat dilakukan paling sedikit dengan

empat cara yaitu:

a. Anchor it which other association can be attached, artinya suatu merek

dapat digambarkan seperti suatu jangkar dengan beberapa rantai. Rantai

menggambarkan asosiasi merek tersebut.

b. Familiary-Lingking, artinya dengan mengenal merek akan menimbulkan

rasa terbiasa terutama produk-produk yang bersifat low involvement

(kebiasaan terendah). Suatu kebiasaan dapat menimbulkan keterkaitan

kesukaan yang kadang-kadang dapat menjadi suatu pendorong dalam

membuat keputusan.

11

Page 24: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

c. Substance atau commitment, kesadaran akan dapat menandakan keberadaan,

komitmen dan inti yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Secara logika,

suatu nama dikenal karena beberapa alasan mungkin karena program iklan

perusahaan yang ekstensif, jaringan distribusi yang luas, ekstensi yang sudah

lama dalam industri dan lain-lain. Jika kualitas dua merek sama, kesadaran

merek akan menjadi faktor yang menentukan dalam keputusan pembelian

konsumen.

d. Brand it consider. Langkah pertama proses pembelian adalah menyeleksi dari

suatu kelompok merek-merek yang dikenal untuk dipertimbangkan nama

merek yang diputuskan untuk dibeli. Merek yang memiliki Top of Mind yang

tinggi akan mempunyai nilai yang tinggi juga. Jika suatu merek tidak

tersimpan dalam ingatan, merek tersebut tidak dipertimbangkan di benak

konsumen. Biasanya merek-merek yang disimpan dalam ingatan konsumen

adalah merek yang disukai atau dibenci.

2.3. Positioning

Menurut Kotler (2007), positioning adalah tindakan merancang tawaran

dan citra perusahaaan sehingga menempati posisi yang khas dibandingkan

pesaingnya di benak konsumen sasarannya. Tujuannya adalah menempatkan

merek dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan potensi manfaat

perusahaan. Positioning tidak boleh dilakukan secara semena-mena, produk harus

didesain berdasarkan positioning yang diharapkan di dalam pikiran, positioning

harus diputuskan sebelum produk tersebut didesain. Menurut Chandra (2002)

penentuan posisi adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan

untuk mendapatkan tempat khusus dan unik dalam benak sasaran sehingga

dipersepsikan lebih unggul dibandingkan para pesaing.

Setiadi (2003) mendeskripsikan positioning sebagai tempat produk yang

berbeda, jelas dan memiliki nilai lebih secara relatif dibandingkan produk pesaing

di benak konsumen. Dapat juga dikatakan sebagai cara bagaimana konsumen

mendefinisikan produk pada atribut-atribut yang penting apabila dibandingkan

secara relatif dengan produk pesaing. Penentuan posisi produk adalah proses

menciptakan posisi produk.

12

Page 25: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Menurut Kasali (1998), sebelum menentukan positioning ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan:

1. Positioning adalah strategi komunikasi

Komunikasi dilakukan untuk menjembatani produk, merek atau nama

perusahaan dengan calon konsumen. Meski positioning bukanlah sesuatu

yang dilakukan terhadap produk, komunikasi berhubungan dengan atribut-

atribut yang secara fisik maupun non fisik melekat pada produk

perusahaan. Warna, desain, tulisan yang tertera di label, kemasan dan

nama merek adalah diantaranya.

2. Positioning bersifat dinamis

Persepsi konsumen terhadap suatu produk, merek atau nama bersifat relatif

terhadap struktur persaingan. Begitu keadaan pasar berubah, begitu sebuah

pemimpin pasar jatuh atau pendatang baru berhasil menguasai tempat

tertentu, maka positioning produk perusahaan pun berubah. Oleh karena

itu, perlu dipahami bahwa positioning adalah strategi yang harus terus-

menerus dievaluasi, dikembangkan, dipelihara dan dibesarkan.

3. Positioning berhubungan dengan event marketing

Positioning berhubungan dengan citra di benak konsumen sehingga

pemasar harus mengembangkan strategi Marketing Public Relation (MPR)

melalui event marketing yang dipilih sesuai dengan karakter produk

perusahaan.

4. Positioning berhubungan dengan atribut-atribut produk

Konsumen pada dasarnya tidak membeli produk, tetapi

mengkombinasikan atribut. Ekonom Kelvin Lancaster dalam Kasali

(1998) menyatakan bahwa suatu barang tidak dengan sendirinya

memberikan utility. “Barang itu memiliki karakteristik dan karakteristik-

karakteristik itulah yang membangkitkan utility”. Karakteristik itulah yang

didalam positioning disebut atribut. Atribut-atribut itulah yang ditonjolkan

produsen dalam positioning.

13

Page 26: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

5. Positioning memberi arti dan arti itu harus penting bagi konsumen

Pertama pemasar harus mencari tahu atribut-atribut apa yang dianggap

penting oleh konsumen (sasaran pasarnya) dan atribut-atribut yang

dikombinasikan itu mengandung arti.

6. Atribut-atribut yang dipilih harus unik

Beberapa jenis produk yang pesaingnya sedikit, umunya konsumen tidak

memiliki kesulitan untuk membedakan, tetapi untuk produk-produk lain

yang pasarnya yang demikian banyak mungkin konsumen akan mengalami

kesulitan. Oleh karena itu, setiap produk harus mempunyai atribut yang

unik untuk mencirikan produk tersebut.

7. Positioning harus diungkapkan dalam bentuk suatu pernyataan

(positioning statement)

Pernyataan ini selain memuat atribut-atribut yang penting bagi konsumen,

harus dinyatakan dengan mudah, enak didengar dan harus dapat dipercaya.

Secara umum, semakin beralasan klaim yang diajukan, semakin objektif,

maka semakin dipercaya.

Khotijah (2004) mendefinisikan positioning sebagai suatu strategi untuk

menguak, mempelajari, memahami, yang pada akhirnya mampu menilai kondisi

emosional konsumen dengan apa yang ditawarkan oleh perusahaan. Dapat juga

diartikan positioning sebagai strategi untuk mengarahkan pelanggan secara

kredibel. Positioning adalah tentang bagaimana membangun rasa kepercayaan,

percaya diri dan kompetensi untuk pelanggan. Jika perusahaan mampu

menghadirkan kondisi tersebut, maka pelanggan akan merasakan kehadiran

perusahaan dan produk yang ditawarkan. Dalam era globalisasi saat ini

perusahaan harus memiliki kredibilitas dalam benak pelanggan dengan berusaha

meraih kepercayaan konsumen. Tiga strategi untuk positioning:

1. Overallcost Leadership

Perusahaan memiliki keunggulan dalam hal biaya sehingga harga lebih

rendah dari kompetitor. Efeknya perusahaan akan mendapatkan pangsa

pasar yang lebih besar.

14

Page 27: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

2. Differentiation

Differentiation dengan menciptakan produk line dan program pemasaran

sehingga mampu menjadi pemimpin pasar.

3. Focus

Perusahaan terkonsentrasi dengan melayani beberapa segmen pasar saja

dan mengurangi segmen pasar luas, namun mampu menyerap laba yang

lebih besar.

Ries and Trout dalam Kotler (2004) berpendapat bahwa penentuan posisi

dimulai dengan produk. Tetapi, positioning bukanlah apa yang dilakukan

perusahaan terhadap suatu produk, melainkan apa yang perusahaan lakukan

terhadap akal pikiran calon-calon pelanggannya. Jadi, perusahaan memposisikan

produk itu di dalam pikiran calon pelanggan. Selain itu, produk terkenal pada

umumnya memiliki suatu posisi tersendiri di benak konsumen. Merek-merek yang

sudah memiliki posisinya masing-masing di benak konsumen akan sulit bagi

pesaing untuk mencurinya. Pesaing hanya memiliki tiga pilihan strategi, yaitu:

1. Memperkuat posisinya sendiri saat ini di benak konsumen

2. Mencari dan merebut posisi baru yang belum ditempati kemudian

menggeser (deposition) atau mengubah (reposition) posisi persaingan.

3. Strategi kelompok-eksekutif. Positioning mengharuskan perusahaan

mengerjakan tiap aspek yang terwujud dari produk, harga, tempat dan

promosi guna mendukung startegi positioning yang dipilih. Setelah

perusahaan mengembangkan strategi positioning yang jelas, perusahaan

harus mengkomunikasikan positioning itu secara efektif.

Merek-merek yang tidak berada pada urutan pertama dalam pasar mereka

(diukur dari besarnya perusahaan atau atribut-atribut lainnya) tidak perlu merasa

cemas, yang mereka perlukan hanyalah memilih atribut lain dan menjadi nomor

satu dalam atribut yang dipilih tersebut. Setiap pesaing akan menarik pelangaan-

pelanggan yang cocok dengan atribut-atribut utama setiap perusahaan tersebut.

Ketika menyusun suatu pernyataan positioning, pemasar harus melihat

dari bagaimana konsumen membedakan produk tersebut terhadap produk atau

merek lain. Myers dalam Kasali (1998) membedakan struktur persaingan ke

dalam tiga tingkat, yaitu:

15

Page 28: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

1. Superioritas adalah suatu struktur persaingan yang dialami suatu merek

unggul di berbagai bidang terhadap pesaingnya. Superioritas adalah

keadaan yang sangat ideal, namun biasanya sulit untuk dipertahankan.

2. Diferensiasi, dimana produsen bertindak rasional, yaitu tidak ingin unggul

di segala bidang, tetapi membatasi pada satu atau beberapa atribut saja

yang superior terhadap pesaing-pesaingnya.

3. Product paritas, barang atau jasa sama sekali tidak dapat dibedakan secara

jelas antara buatan satu produsen dengan produsen lainnya. Air minum

mineral, minuman cola, kopi dan berbagai jasa (seperti perbankan)

seringkali tidak mudah dibedakan satu dengan lainnya.

Dalam menentukan positioning, perusahaan harus menghindari empat

kesalahan utama dalam positioning, menurut Kotler dalam Kasali (1998) antara

lain:

1. Positioning yang kurang (underpositioning). Produk mengalami

underpositioning apabila keunggulan produknya tidak dirasakan

konsumen. Produk tidak memiliki posisi yang jelas sehingga dianggap

sama saja dengan kumpulan produk lainnya di pasar. Masalah konsumen

tidak bisa membedakan mereka dengan merek-merek lainnya.

2. Positioning yang berlebihan (overpositioning). Ada kalanya pemasar

terlalu sempit memposisikan produknya sehingga mengurangi minat

konsumen yang masuk dalam segmen pasarnya.

3. Positioning yang membingungkan (confused positioning). Konsumen bisa

mengalami keragu-raguan karena pemasar menekankan terlalu banyak

atribut.

4. Positioning yang meragukan (doubful positioning). Positioning ini

diragukan kebenarannya karena karena tidak didukung bukti yang

memadai. Konsumen tidak percaya karena selain tidak didukung bukti

yang kuat, mereka mungkin memiliki pengalaman tertentu terhadap merek

tersebut atau marketing mix yang diterapkan tidak konsisten dengan

keberadaan produk.

Treacy and Wiersema dalam Kotler (2004) membedakan tiga positioning

utama (yang disebut sebagai “disiplin nilai”) sebagai berikut: product leadership

16

Page 29: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

(kepemimpinan produk), operational excellence (keunggulan operasional) dan

customer intimacy (keakraban dengan pelanggan). Beberapa pelanggan paling

menghargai perusahaan-perusahaan yang dapat menawarkan produk-produk yang

terbaik dalam kategorinya, beberapa menghargai perusahaan karena dapat

beroperasi dengan efisien dan beberapa yang lainnya lagi menghargai perusahaan

karena mereka dapat memberikan respons yang terbaik atas keinginan-keinginan

mereka. Sedangkan Crawford and Matthews dalam Kotler (2004) mengusulkan

lima kemungkinan positioning: product (produk), price (harga), ease of access

(kemudahan dalam mengakses), value-added service (jasa-jasa yang member nilai

tambah) dan customer experience (pengalaman pelanggan).

2.4. Persepsi

Mowen dalam Basamalah (2008) mendefinisikan persepsi sebagai suatu

proses dimana individu terekspos oleh informasi, menyediakan kapasitor prosesor

yang lebih luas dan menginterpretasikan informasi tersebut. Menurut Kotler

(2007) persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih,

mengorganisasi dan menginterpretasikan masukan informasi guna menciptakan

gambaran dunia yang memiliki arti.

Konsep persepsi berhubungan erat dengan bagaimana konsumen

memproses informasi. Proses berpikir melibatkan sesuatu yang disebut persepsi.

Persepsi inilah yang menjadi pusat perhatian para ahli positioning. Dapat

dikatakan juga bahwa persepsi mengatur indra-indra kita menafsirkan beberapa

informasi dalam bentuk yang lebih berarti.

Menurut Boyd, et al. (2000), persepsi adalah proses seseorang untuk

memilih, mengatur dan menginterpretasikan informasi. Ketika konsumen

mengumpulkan informasi tentang produk-produk dengan keterlibatan tinggi

seperti raket tenis, mereka mengikuti serangkaian langkah atau hierarki efek.

Eksposur (exposure) pada sepotong informasi, seperti iklan produk baru atau

rekomendasi teman menarik perhatian (attention), kemudian ke pemahaman

(comprehention) dan akhirnya retensi (retention) dalam memori. Sekali konsumen

memiliki informasi yang dipersepsikan sepenuhnya, mereka menggunakannya

untuk mengevaluasi merek-merek alternatif dan memutuskan mana yang akan

dibeli.

17

Page 30: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik, tetapi juga pada

rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu

itu sendiri. Persepsi dapat sangat beragam antara individu yang satu dengan yang

lain dalam mengalami realitas yang sama. Persepsi seseorang dapat dibedakan

menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal, meliputi

pengalaman, kebutuhan saat itu, nilai-nilai yang dianutnya dan ekspektasi.

Sedangkan faktor eksternal, meliputi produk, sifat-sifat stimulus dan situasi

lingkungan. Dalam pemasaran, persepsi itu lebih penting daripada realitas, karena

persepsi yang akan mempengaruhi perilaku aktual konsumen.

Persepsi memegang peranan penting dalam konsep positioning karena

manusia menafsirkan suatu produk atau merek melalui persepsi yaitu hubungan

asosiatif yang disimpan melalui proses sensasi (Kasali, 1998). Proses ini

membantu manusia memahami dunia di sekelilingnya untuk disimpan di dalam

memori. Persepsi membantu memori manusia dalam menafsirkan dunia dengan

berbagai penyederhanaan melalui pengalaman-pengalaman masa lalu, rekaman

yang telah dipelajari, nilai-nilai budaya dan sebagainya.

2.5. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai analisis positioning IPB Oleh Tubagus M Eidri, yaitu

Analisis Positioning Institut Pertanian Bogor Berdasarkan Persepsi Siswa-siswi

SMU di Bogor. Berdasarkan penelitian tersebut, IPB menempati peringkat kedua

universitas yang paling diingat. Peringkat pertama ditempati Universitas

Indonesia, sedangkan untuk urutan ketiga sampai kelima ditempati oleh Institut

Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada dan Institut Teknologi Surabaya.

IPB mempunyai pesaing terdekat, yaitu ITB, UGM dan ITS. IPB diposisikan

sebagai perguruan tinggi yang unggul dalam bidang lingkungan kampus yang asri,

program beasiswa, biaya kuliah yang terjangkau dan lokasi kampus yang strategis.

Penelitian mengenai analisis positioning IPB juga dilakukan oleh

Basamalah (2008), yaitu Analisis Positioning Institut Pertanian Bogor sebagai

Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT–BHMN). Berdasarkan

penelitian tersebut, IPB menempati peringkat keempat universitas yang paling

diingat (dengan responden mahasiswa tingkat satu di empat universitas di

Indonesia) dan diposisikan sebagai perguruan tinggi yang unggul dalam bidang

18

Page 31: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

penelitian dan biaya kuliah yang terjangkau serta memiliki mahasiswa dengan

tingkat loyalitasnya yang sangat loyal.

Penelitian mengenai analisis positioning juga telah dilakukan oleh Renta

Ulisa Maryani (2007), yaitu Analisis Positioning Telkom Global 01017 pada PT.

Telekomunikasi Indonesia Tbk. Berdasarkan penelitian tersebut, Telkom 01017

diposisikan sebagai layanan SLI yang mudah diakses darimana saja.

Penelitian mengenai analisis positioning juga telah dilakukan oleh

Apriantoro (2006), yaitu Analisis Positioning Popeyes Chicken and Seafood

dalam Pasar Restoran Fast Food di Kota Bogor. Berdasarkan penelitian tersebut,

restoran Popeyes Chicken and Seafood memiliki pesaing utama, yaitu McDonald

dan Kentucky Fried Chicken serta diposisikan oleh responden sebagai restoran

yang memiliki bumbu yang khas.

Penelitian mengenai analisis positioning juga dilakukan oleh Pradipta

(2006) mengenai positioning XL bebas dan jempol pada PT. Excelcomindo

Pratama. Penelitian tersebut menunjukan bahwa XL bebas diposisikan oleh

konsumen sebagai produk dengan kualitas suara yang jernih, promosi yang

menarik dan kemudahan dalam membeli serta mengisi ulang. Sedangkan XL

jempol diposisikan oleh konsumen sebagai produk dengan tarif yang murah.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terlihat pada

beberapa tujuan penelitiannya. Pada penelitian ini membahas tentang posisi suatu

usaha yang tertanam di benak konsumen, pesaing terdekat dari suatu usaha dan

positioning suatu usaha, yang dalam hal ini Bimbingan dan Konsultasi Belajar

Nurul Fikri. Penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh

Tubagus M Eidri tentang positioning IPB, tetapi terdapat perbedaan pada objek

yang diteliti. Pada penelitian ini, objek yang diteliti adalah Bimbingan dan

Konsultasi Belajar Nurul Fikri yang dibandingkan dengan keempat pesaingnya,

seperti Bintang Pelajar, Primagama, Ganesha Operation dan BTA 8, sedangkan

objek penelitian yang diteliti oleh Tubagus M Eidri adalah Institut Pertanian

Bogor yang dibandingkan dengan keempat pesaingnya, seperti Universitas

Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada dan Institut

Teknologi Sepuluh November.

19

Page 32: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

Dalam memahami pelajaran di sekolah siswa mungkin saja mengalami

kesulitan dalam memahaminya. Hal ini dapat dikarenakan metode pembelajaran

di sekolah yang cukup rumit dimengerti sehingga siswa tidak dapat mengerti

sepenuhnya materi yang diberikan di sekolah. Hal ini dapat diatasi salah satunya

dengan siswa tersebut mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah. Bimbingan

belajar dapat membantu siswa dalam memahami materi-materi yang diberikan

dari sekolah karena di bimbingan belajar mereka mengulang pelajaran yang

diberikan di sekolah dan mempunyai waktu yang lebih panjang untuk berdiskusi

apabila ada materi yang tidak dipahami. Di bimbingan belajar siswa juga

menerima cara-cara cepat dan praktis dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan

dengan materi dari sekolah serta dapat mempersiapkan ujian dalam memasuki

Perguruan Tinggi.

Banyaknya siswa yang antusias mengikuti bimbingan belajar terutama

bagi mereka yang ingin mempersiapkan diri menghadapi ujian masuk Perguruan

Tinggi Negeri (PTN). Hal ini membuat banyaknya bimbingan belajar yang berdiri

dan berlomba-lomba untuk menarik siswa-siswi untuk mengikuti bimbingan

belajar mereka. Ini terlihat dengan banyaknya bimbingan belajar yang berusaha

menonjolkan kelebihannya kepada siswa-siswi. Persaingan yang ketat ini

mengharuskan setiap bimbingan belajar harus dapat memposisikan dirinya agar

dapat diingat di benak konsumen.

Faktor penting yang harus diperhatikan dalam menentukan positioning

adalah dengan mengidentifikasikan pesaing dan memperkuat posisi di benak

konsumen. Tidak ada suatu bentuk positioning yang akan bertahan selamanya.

Bagi bimbingan belajar yang telah kehilangan pangsa pasar kemungkinan mereka

perlu melakukan positioning ulang sejalan dengan visi dan misi bimbingan belajar

tersebut. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka kerangka pemikiran dapat

disimpulkan seperti Gambar 2.

Page 33: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Analisis Deskriptif... ….. Analisis

Multidimensional

Scalling

………………….. Analisis Biplot

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Konseptual

Persaingan yang ketat bagi siswa-siswi dalam memasuki Perguruan Tinggi

Perlunya pendidikan di luar sekolah

Posisi Lembaga Bimbingan Belajar

Pesaing terdekat Bimbingan dan Konsultasi Belajar

Nurul Fikri

Positioning Bimbingan dan Konsultasi Belajar

Nurul Fikri Berdasarkan Persepsi konsumen

Persaingan antara lembaga bimbingan belajar

Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri

21

Page 34: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini rencananya akan dilakukan di lima SMA terbaik di Bogor,

yaitu: SMAN 1 Bogor, SMAN 3 Bogor, SMAN 5 Bogor, SMA Regina Pacis

Bogor dan SMA Budi Mulia Bogor. Dalam pelaksanaannya penelitian ini

mengalami beberapa kendala, seperti masalah perizinan dan kurangnya siswa-

siswi yang mengikuti bimbingan belajar Nurul Fikri di sekolah tersebut. Dengan

kondisi tersebut, maka penelitian ini dilakukan di SMAN 5 Bogor, SMAN 6

Bogor, SMAN 7 Bogor, SMA PGRI 3 Bogor dan SMA Plus YPHB Bogor.

Pemilihan sekolah tersebut ditentukan secara purposive sampling dengan

mempertimbangkan jumlah SMA negeri dan swasta yang ada di Bogor. Penelitian

ini dilakukan dari bulan Desember 2009 - Maret 2010.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian terdiri dari data primer dan

data sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner. Kuesioner dibagikan

kepada responden untuk mengetahui persepsi responden yang nantinya akan

digunakan untuk membentuk spatial map atau perceptual map baik itu pesaing

terdekat maupun positioning Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri. Data

sekunder diperoleh dari data yang diperoleh dari informasi-informasi yang

bersifat umum seperti buku, internet, laporan penelitian dan informasi-informasi

dari instansi terkait.

3.4. Metode Pengambilan Sampel

Pemilihan responden di lokasi penelitian dipilih berdasarkan quota

sampling yakni merupakan salah satu jenis non probability sampling. Ukuran

responden tersebut didasarkan pada pendapat Slovin:

n = ...............................................................................(1)

di mana: n = jumlah sampel e = Kesalahan yang ditolerir 10 %

N = Jumlah populasi

Berdasarkan data yang diperoleh dari SMAN 5 Bogor, SMAN 6 Bogor, SMAN 7

Bogor, SMA PGRI 3 Bogor dan SMA Plus YPHB Bogor, jumlah siswa kelas tiga

22

Page 35: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

dari kelima SMA tersebut adalah 1378 siswa, dengan jumlah tersebut maka

sampel yang diperoleh untuk dijadikan responden adalah

N = 1378 = 93,23 = 100 responden

1 + 13,78

Sample Fraction diperoleh sebagai hasil pembagian dari jumlah siswa

SMA kelas tiga di masing-masing SMA dengan populasi siswa SMA kelas tiga di

lima SMA tersebut. Jumlah responden yang diperoleh dari masing-masing SMA

merupakan hasil kali Sample Fraction dengan jumlah responden yang diambil

dalam penelitian ini, yaitu 100 responden. Hal ini bisa dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah responden dari masing-masing SMA

No SMA Jumlah

Populasi

Sample

Fraction

Jumlah

Responden

1 SMAN 5 Bogor 346 0,25108853 25

2 SMAN 6 Bogor 332 0,24092888 24

3 SMAN 7 Bogor 335 0,24310595 24

4 SMA PGRI 3 Bogor 188 0,13642960 14

5 SMA Plus YPHB Bogor 177 0,12844702 13

Jumlah 1378 1 100

3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian menggunakan Microsoft Excel 2007,

Software SPSS version 16.00 for Windows dan Minitab 15. Metode analisis yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

3.5.1. Uji Validitas

Sebelum kuesioner disebar kepada responden terlebih dahulu dilakukan uji

validitas terhadap kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui

seberapa tepat suatu alat ukur mampu melakukan fungsinya. Alat ukur yang dapat

digunakan dalam pengujian validitas suatu kuesioner adalah angka hasil korelasi

antara skor pernyataan dan skor keseluruhan pernyataan responden terhadap

informasi dalam kuesioner (Triton, 2005). Uji validitas dilakukan dengan

menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson.

23

Page 36: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Rumus yang digunakan:

r = ………………………………(2)

Di mana:

n = jumlah responden

X = skor masing-masing pernyataan dari tiap responden

Y = skor total semua pernyataan dari tiap responden

r = koefisien korelasi

Bila diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel pada tingkat signifikansi (α ) 0,05

maka pernyataan pada kuesioner mempunyai validitas konstruk atau terdapat

konsistensi internal dalam pernyataan tersebut dan layak digunakan.

3.5.2. Uji Reliabilitas

Setelah melakukan pengujian validitas, selanjutnya dilakukan pengujian

reliabilitas. Menurut Triton (2005) tujuan utama uji reliabilitas adalah untuk

mengetahui konsistensi atau keteraturan hasil pengukuran suatu instrumen apabila

instrumen tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau responden.

Hasil uji reliabilitas mencerminkan dapat dipercaya atau tidaknya suatu instrumen

penelitian berdasarkan tingkat kemantapan dan ketepatan suatu alat ukur dalam

pengertian bahwa hasil pengukuran yang didapatkan merupakan ukuran yang

benar dari sesuatu yang diukur. Uji reliabilitas akan dilakukan dengan

menggunakan metode Alpha Cronbach.

Rumus yang digunakan:

r11 = ………………………..……...…..(3)

Di mana:

r11 = reliabilitas instrumen = varians total

k = banyak butir pertanyaan = jumlah ragam butir

24

Page 37: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Dengan rumus varian yang digunakan:

= …………………………………..……....(4)

Di mana:

n = jumlah responden

X = nilai skor yang dipilh (total nilai dari nomor-nomor butir

pertanyaan/pernyataan)

Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel atau tidaknya suatu

instrumen penelitian adalah perbandingan antara nilai r hitung dengan r tabel pada

taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%. Jika r hitung lebih besar dari

nilai r tabel, maka dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut reliabel. Tingkat

reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha Crobanch diukur berdasarkan

skala 0 sampai dengan 1. Ukuran kemantapan alpha dianggap reliabel jika > 0,6

(Triton, 2005).

3.5.3. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

sekelompok orang, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun

suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Metode ini bertujuan untuk

mengambarkan sifat sesuatu yang sedang berlangsung pada saat penelitian

dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu (Nazir, 2005).

Analisis deskriptif dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik

variabel-variabel yang berkaitan, mengestimasi berapa besar jumlah kelompok,

mengetahui persepsi konsumen terhadap suatu produk tertentu, mengetahui

berapa besar variabel dan mengetahui prediksi spesifik (Rangkuti, 2003).

3.5.4. Multidimensional Scalling Berbasis Atribut

Multidimensional Scalling (MDS) adalah salah satu prosedur yang

digunakan untuk memetakan persepsi dan preferensi para responden secara visual

dalam peta geometri. Peta geometri tersebut, yang disebut spatial map atau

perceptual map yang merupakan penjabaran berbagai dimensi yang berhubungan

(Simamora, 2005). Selain itu, Multidimensional Scalling merupakan teknik

eksplorasi yang digunakan untuk menggambarkan perhitungan dalam dimensi

kecil. Interpretasi dari dimensi ini akan membimbing pada pemahaman dari

25

Page 38: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

proses perhitungan. Selanjutnya dapat digunakan dalam menginterpretasikan

pendapat seseorang ataupun grup yang berbeda-beda sehingga didapatkan suatu

solusi.

Penelitian kali ini akan membahas mengenai siapa pesaing terdekat

Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri. Metode Multidimensional Scalling

(MDS) yang dilakukan adalah Multidimensional Scalling berbasis atribut. Pesaing

terdekat dalam penelitian ini dilihat berdasarkan banyaknya kemiripan pada

atribut-atribut yang diteliti pada setiap objek. Semakin banyaknya kemiripan

atribut-atribut pada setiap objeknya, maka semakin kuat pesaingan yang ada

antara objek-objek tersebut. Dengan Multidimensional Scalling berbasis atribut,

MDS mengidentifikasi objek dan atribut-atribut dalam penelitian yang akhirnya

akan dipetakan dalam peta geometri untuk mengetahui posisi dari masing-masing

objek dan atribut dalam penelitian tersebut. Dengan MDS berbasis atribut ini akan

dihasilkan titik-titik koordinat yang akan digunakan untuk menghitung jarak

Euclidean. Jarak Euclidean dapat dihitung dengan rumus :

ed = …………………………..(5)

Di mana:

ed = jarak Euclidean

Xi = absis bimbingan belajar ke-i pada dimensi 1 (i=1,2,...,n)

Yi = ordinat bimbingan belajar ke-i pada dimensi 2 (i=1,2,...,n)

Xp = absis Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul fikri dimensi 1

Yp = ordinat Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul fikri dimensi 2

Menurut Simamora (2005) untuk mengukur seberapa baik model

Multidimensional Scalling (MDS) yang dihasilkan digunakan nilai R-square

(RSQ) dan stress. Semakin tinggi RSQ, semakin baik model MDS yang

dihasilkan. RSQ dapat diterima apabila RSQ ≥ 0,6. Sedangkan untuk nilai stress,

semakin rendah stress, maka semakin baik model MDS yang dihasilkan. Cara

menghitung stress bermacam-macam, namun yang paling banyak digunakan

adalah stress Kruskal, sebagaimana dirumuskan:

26

Page 39: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Stress = …………………………………………..(6)

Di mana:

= rata-rata jarak dalam peta = data jarak yang diberikan responden

= jarak turunan (derived distance) atau kemiripan (similarity data) yang

dihasilkan computer

Tabel 2. Standar Kruskal untuk Stress

Stress (%) Goodness of Fit

20 Poor

10 Fair

5 Good

2.5 Excellent

0 Perpect

Sumber: Kruskal dalam Simamora (2005)

3.5.5. Analisis Biplot

Analisis Biplot merupakan analisis data statistika deskriptif ganda yang

menyajikan pengaruh objek (baris) dan peubah (kolom) dari satu matriks data

dalam bidang datar. Biplot dapat menggambarkan posisi relatif antar objek dan

peubah serta hubungan objek-objek pengamatan dengan peubah (Gabriel dalam

Apriantoro, 2006). Biplot merupakan teknik statistika deskriptif dimensi ganda

yang mendasar pada Penguraian Nilai Singular (PNS) atau Singular Value

Decomposition (SVD). Informasi yang dapat diambil dari Biplot, yaitu:

1. Korelasi (hubungan) antar peubah

2. Kemiripan relatif antar objek (kedekatan antar objek)

3. Keragaman peubah

4. Nilai peubah pada suatu objek

Adapun tahapan dalam membuat grafik Biplot adalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan data

2. Penguraian nilai singular

3. Pembangkit matriks dan kolom

4. Pembuatan Biplot

27

Page 40: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Analisis Biplot dalam penelitian ini disajikan secara visual dalam suatu

posisi relatif atribut, produk, hubungan antara keduanya dan kemasan antara objek

pengamatan dalam suatu sumbu dua dimensi. Misalkan matriks data X berukuran

nxp yang berisi n pengamatan dan p peubah yang dikoreksi terhadap nilai rata-

ratanya dan berpangkat r, dapat dituliskan menjadi:

X = U L A…………………………………..……………(7)

Keterangan:

• Matrkis U dan A masing-masing berukuran (nxr) dan (pxr) sehingga U’U =

A’A = Ir

• L adalah matriks diagonal berukuran (rxr) dengan unsur-unsur diagonalnya

adalah akar kuadrat dari akar ciri X’X atau XX’ sehingga:

≥ ≥ ... ≥

Kolom matriks A adalah vektor ciri yang berpadanan dengan akar ciri λ dari

matriks X’X. Lajur-lajur matriks U dapat dihitung melalui:

Ui= …………………………………...…………..(8)

Dengan λi adalah akar ciri ke-i dari matriks X’X dan adalah lajur ke-i matriks

A. Secara matematis SVD dapat ditulis:

nXr = nUr rLr rA................................................................(9)

U =

L =

A = [a1, a2,...ar]

Analisis Biplot didasarkan pada Penguraian Nilai Singular (PNS) yang diperoleh

dari Analisis Komponen Utama (AKU) atau Principles Component Analysis

(PCA).

28

Page 41: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Sejarah Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri

Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri (BKB NF) merupakan

salah satu institusi pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Nurul

Fikri. BKB Nurul Fikri dirintis sejak tahun 1985 oleh sekumpulan mahasiswa dan

sarjana muslim Universitas Indonesia (UI) yang memiliki kepedulian tinggi

terhadap kondisi umat saat itu. Mereka kemudian saling bertukar pikiran mencari

bentuk amal nyata yang dapat disumbangkan. Tercetuslah ide untuk

menyelenggarakan suatu aktivitas yang sesuai dengan potensi yang mereka miliki,

yaitu membuat lembaga bimbingan belajar.

Untuk pertama kalinya Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri

menyelenggarakan aktivitasnya di Jl. Kenari Jakarta Pusat. Waktu itu jumlah

siswanya hanya 35 orang, khusus bimbingan untuk menghadapi SPMB (dulu

dikenal dengan sebutan SIPENMARU (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru).

Dari 35 siswa tersebut, 33 orang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN)

favorit, sedangkan dua orang yang lainnya masuk sekolah kedinasan.

Keberhasilan ini memicu para perintis untuk lebih serius mengelola

lembaga bimbingan belajar yang mereka dirikan. Kini, Bimbingan dan Konsultasi

Belajar Nurul Fikri sudah memiliki 50 cabang yang tersebar dari Sumatera hingga

Sulawesi, dengan jumlah siswa sekitar 20 ribu siswa dari berbagai jenjang, mulai

kelas 5 SD hingga alumni SLTA. Di Sumatera, NF berdiri tahun 2003 tepatnya di

Padang (Sumatera Barat) yang dikelola oleh tenaga-tenaga profesional di dunia

bimbingan belajar yang mayoritas adalah alumni-alumni Universitas Indonesia

(UI). Kepercayaan siswa-siswi bergabung di BKB Nurul Fikri Cabang Padang

bertambah seiring perjalanan waktu, dari tahun pertama berdirinya tahun 2003

BKB Nurul Fikri mempunyai sebanyak 350 siswa-siswi dan hingga kini mencapai

2300an. Dengan tingkat kelulusan selalu diatas 56%. Bahkan lulusan untuk

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit makin bertambah jumlahnya. Begitu pula

kepercayaan sekolah-sekolah untuk kerjasama dalam pelatihan guru setiap

mendekati pelaksanaan tambahan belajar jelang Ujian Nasional (UN). Saat ini di

Page 42: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Padang, BKB NF tersebar dalam empat lokasi, yaitu Lokasi Belakang Olo,

Ratulangi, Rohana Kudus dan Veteran dengan suasana belajar yang nyaman.

Sejak awal berdirinya, BKB Nurul Fikri telah membuktikan diri untuk

tetap komitmen mewujudkan prestasi dalam setiap jenjang pendidikan. BKB

Nurul Fikri sebagai bimbingan belajar tidak hanya memberikan pengetahuan

akademis semata, melainkan turut membimbing dan membina para siswa menjadi

generasi unggul.

Tersedianya SDM yang handal dan perangkat pendukung yang canggih

merupakan jaminan mendapatkan mutu yang berbasis pada:

• Pedagogis bukan retorika • Informasi bukan issue

• Substansi bukan kosmetika • Data bukan rekaan

Selain perkembangan jumlah siswa yang cukup pesat, BKB Nurul Fikri

juga telah berhasil mencatat prestasi yang menggembirakan dalam membantu

siswa-siswi menembus berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit melalui

jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) maupun non SPMB.

4.1.2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri

a. Visi Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri

“Memenuhi kebutuhan umat dalam menyongsong masa depan yang

gemilang sehingga predikat Khairu Ummah (ummat terbaik) dan Rahmatan lil

’Alamin (Rahmat bagi semesta alam) dapat diraih”.

b. Misi Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri

1. Membantu para pelajar untuk memperoleh kesempatan guna melanjutkan

studi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan biaya yang relatif

terjangkau.

2. Mewujudkan sarana dan prasarana pendidikan yang baik sehingga mampu

menunjang aktivitas pendidikan yang telah direncanakan dan dapat

mencetak lulusan yang berkualitas.

3. Menyediakan sarana-sarana yang menunjang untuk kesejahteraan umat pada

umumnya, terutama dari segi pendidikan.

4. Mencetak pribadi-pribadi yang memiliki pemahaman yang mendalam dan

menyeluruh terhadap ajaran Islam, wawasan berpikir yang luas, cerdas,

kreatif dan inovatif ditunjang semangat belajar yang tinggi.

30

Page 43: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

5. Menjadi media bagi penyebarluasan idealisme Islam di kalangan masyarakat

akademisi, intelektual dan masyarakat luas.

4.1.3. Program Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri

1. Program Reguler, semester 1 dan semester 2.

Program ini diperuntukan bagi siswa-siswi yang menduduki jenjang kelas:

• 5 dan 6 SD

• 1,2 dan 3 SLTP

• 1, 2 dan 3 SMA

Sasaran program ini adalah

a. Penguasaan konsep dasar materi pelajaran di sekolah

b. Pemantapan dan peningkatan prestasi akademik

c. Persiapan ulangan umum semester

d. Persiapan dini penjurusan (kelas 1 SMA)

e. Persiapan dini UAS, UAN dan SPMB untuk kelas 3 SMA.

2. Program RONIN

Program Ronin adalah program khusus yang dikembangkan BKB Nurul

Fikri bagi alumni SLTA yang ingin meraih sukses di SPMB. Melalui program

RONIN, siswa-siswi mendapat bimbingan dan pengarahan sejak dini untuk

menguasai dan memahami konsep-konsep dasar materi SPMB. Mereka juga

dilatih secara intensif untuk menguasai soal-soal tipe SPMB sehingga kemampuan

dan daya saing yang mereka miliki semakin bertambah dan mereka memiliki

kesempatan yang lebih besar untuk sukses di SPMB.

3. Program INTENSIF

Program intensif merupakan program persiapan total dalam menghadapi

SPMB. Para siswa diberikan latihan ribuan soal tipe SPMB secara intensif. Waktu

pelaksanaanya tiga hari setelah Ujian Nasional (UN) hingga tiga hari sebelum

SPMB.

4.1.4. Ciri Khas Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri

A. Konsep Dasar

BKB Nurul Fikri bukan sekedar bimbingan belajar yang mengajarkan

berbagai trik mengerjakan soal dengan cepat dan mudah kepada para siswanya.

BKB Nurul Fikri berupaya memberikan pemahaman konsep dasar yang tepat dan

31

Page 44: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

lengkap dengan mengembangkan suatu metode praktis yang mencoba

mentranformasikan penguasaan konsep pelajaran ke dalam perilaku siswa agar

mampu menyelesaikan soal-soal secara sistematis dengan hasil akhir:

a. Tahu dari mana harus menyelesaikan soal

b. Berinisiatif

c. Menyenangi

d. Mampu dan mengetahui kapan menggunakan rumus-rumus umum dan kapan

pula menggunakan rumus praktis

e. Melekat sehingga mendukung proses belajar pada jenjang yang lebih tinggi

Karena konsepnya adalah pembentukan perilaku, maka hasil yang optimal

ditentukan oleh faktor waktu lamanya berinteraksi. Dengan demikian semakin

dini bergabung dengan BKB Nurul Fikri diharapkan hasilnya akan semakin baik.

B. Pembinaan Kepribadian Muslim

BKB Nurul Fikri tidak puas sekedar memberikan bekal intelektual kepada

para siswanya. BKB Nurul Fikri berusaha melakukan pembinaan kepribadian

muslim yang ditekankan pada pembentukan akhlaqul karimah. Materi-materi

terkait diberikan kepada para siswa pada saat proses belajar mengajar

berlangsung. Topik-topik bimbingan diantaranya:

a. Mengenal Allah b. Mengenal Rasul

c. Mengenal Islam d. Mengenal hakekat diri

e. Mengenal hakekat kehidupan f. Akhlak terhadap orang tua

g. Akhlak terhadap guru h. Dinamika kelompok

i. Kreativitas j. Gaya belajar

k. Alternatif pendidikan setelah SLTP

l. Alternatif pendidikan setelah SLTA

m. Informasi Nilai Nasional dan Matriks Bantu Pemilihan Jurusan (MBPJ)

n. Informasi jurusan-jurusan di Perguruan Tinggi

Topik-topik bimbingan tersebut disampaikan dalam kegiatan tatap muka di

kelas melalui sesi Bimbingan dan Informasi Pendidikan (BIP) yang dikelola oleh

sejumlah sarjana psikologi dan didukung oleh tenaga pengajar dari berbagai

disiplin ilmu yang lain. Selain itu, BKB Nurul Fikri juga berupaya untuk

menciptakan suasana Islami selama berlangsungnya proses belajar mengajar.

32

Page 45: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

C. Biaya yang Terjangkau

BKB Nurul Fikri dikelola berdasarkan motivasi amal Islami, bukan bisnis

semata sehingga sama sekali tidak ada pretensi untuk memberatkan para siswa

dengan menuntut biaya yang tinggi. Biaya yang dikenakan oleh BKB Nurul Fikri

reasonable dan terjangkau oleh masyarakat dari berbagai tingkat ekonomi, karena

kami memang berharap bahwa pelayanan yang disediakan BKB Nurul Fikri dapat

dinikmati oleh kalangan seluas mungkin.

D. Pengolahan Nilai Try Out SPMB

Dalam setiap Try Out SPMB yang dilakukan di BKB Nurul Fikri, baik

pada program reguler maupun program intensif, nilai peserta akan diolah dengan

menggunakan sistem penghitungan Nilai Nasional seperti di SPMB sebenarnya.

Hasil penghitungan Nilai Nasional tersebut nantinya dapat dipergunakan siswa

untuk memilih jurusan yang sesuai dengan nilai yang mereka peroleh melalui

MBPJ (Matriks Bantu Pemilihan Jurusan) yang merupakan paduan praktis bagi

siswa untuk memilih jurusan yang sesuai dengan kemampuan mereka.

E. Kemitraan yang Harmonis dengan Sekolah

Kami sadar, keberhasilan para siswa dalam menempuh UN (Ujian

Nasional), Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), Ujian Seleksi Masuk

(USM) dan lain-lain, bukanlah berkat keberadaan kami semata. Para guru di

sekolah mendidik para siswa 6 hari sepekan, setiap hari lebih dari 6 jam.

Sementara para siswa tersebut bersama BKB Nurul Fikri hanya 2 hari sepekan,

setiap harinya 3 jam. Maka hubungan yang harmonis antara BKB Nurul Fikri

dengan sekolah merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan para siswa.

4.1.5. Sistem Evaluasi dan Pelaporan Bimbingan dan Konsultasi Belajar

Nurul Fikri

1. Tes Formatif (TF) dan Tes Harian (TH)

Yaitu tes yang harus dikerjakan oleh siswa untuk mengukur daya serap

siswa terhadap materi yang telah disampaikan pada setiap pertemuan.

2. Kuis

Yaitu tes yang diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap

sejumlah pokok bahasan yang telah disampaikan.

33

Page 46: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

3. Tes Evaluasi (TE) dan Try Out (TO)

Yaitu ramuan tes yang mengandung sejumlah pelajaran yang akan

diujikan pada tes-tes yang diselenggarakan oleh sekolah. Tes ini bertujuan untuk

mengukur kemampuan siswa sekaligus membantu siswa dalam menghadapi tes-

tes di sekolah maupun SPMB.

4. Problem Set

Yaitu kumpulan soal yang telah dibukukan yang harus dikerjakan di

rumah oleh para siswa dan dilaporkan hasilnya ke BKB Nurul Fikri. Pemberian

Prolem Set ini dimaksudkan agar siswa terbiasa belajar rutin dan ulet.

5. Rapor Standar

Selama belajar di BKB Nurul Fikri, siswa akan mendapatkan nilai dari tes-

tes yang diberikan, hasilnya lalu dirangking dengan siswa BKB Nurul Fikri

seluruh cabang atau secara nasional. Selanjutnya, agar lebih mudah melakukan

kontrol, nilai tersebut dilaporkan secara rutin dalam bentuk Rapor Standar. Rapor

ini dibuat menyerupai rapor di sekolah. Bedanya, nilai siswa tidak dibandingkan

dengan nilai rata-rata kelas melainkan dibandingkan dengan nilai standar yang

ditetapkan BKB Nurul Fikri.

6. Perangkat Koreksi

Untuk dapat menilai hasil-hasil tes yang diikuti oleh siswa, maka tes

tersebut selanjutnya diolah dengan dukungan Mesin OpScan, sistem

komputerisasi dan Software pendidikan mutakhir.

4.2. Hasil Uji Awal

Sebelum peneliti melakukan penyebaran kuesioner, hal pertama yang

harus dilakukan adalah melakukan uji coba kuesioner. Uji coba kuesioner ini

antara lain uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat mewakili

objek yang diamati, sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui

konsistensi atau keteraturan hasil pengukuran suatu instrumen apabila instrumen

tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau responden.

Uji coba kuesioner ini dilakukan terhadap 30 orang responden siswa-siswi

SMA di Bogor yang terbagi menjadi lima SMA dengan komposisi 8 orang

responden dari SMAN 5 Bogor, 7 orang responden dari SMAN 6 Bogor, 7 orang

34

Page 47: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

responden dari SMAN 7 Bogor, 4 orang responden dari SMA PGRI 3 Bogor dan

4 orang responden dari SMA Plus YPHB Bogor.

Uji validitas dilakukan dengan menghitung nilai korelasi antara skor

masing-masing pernyataan dengan skor total, memakai rumus teknik korelasi

Product Moment Pearson yang diolah dengan software SPSS versi 16.00 for

windows. Hasil uji validitas menyatakan 14 atribut yang diuji, 13 atribut

dinyatakan valid karena 13 atribut memiliki nilai rhitung > rtabel, sedangkan ada 1

atribut yang dinyatakan tidak valid karena rhitung < rtabel sehingga 1 atribut yang

tidak valid ini dibuang. Nilai uji validitas untuk 14 atribut dapat dilihat pada Tabel

3. Uji reliabilitas dilakukan dengan teknik Cronbach’s Alpha. Pengolahan teknik

Cronbach’s Alpha menggunakan bantuan software SPSS versi 16.00 for windows.

Hasil uji reliabilitas ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6

yaitu 0,877 sehingga dapat disimpulkan atribut-atribut dalam penelitian ini

reliabel dan mampu memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila

digunakan dalam pengambilan data selanjutnya.

Tabel 3. Nilai uji validitas atribut bimbingan belajar

Atribut rhitung rtabel kesimpulan

Kualitas lulusan 0,406 0,361 Valid

Nama besar bimbingan belajar 0,333 0,361 Tidak valid

Fasilitas fisik 0,692 0,361 Valid

Metode pengajaran 0,366 0,361 Valid

Kedisiplinan 0,663 0,361 Valid

Lingkungan bimbingan belajar 0,832 0,361 Valid

Pelayanan 0,696 0,361 Valid

Biaya 0,569 0,361 Valid

Lokasi bimbingan belajar 0,497 0,361 Valid

Pengajar 0,450 0,361 Valid

Program yang ditawarkan 0,429 0,361 Valid

Evaluasi hasil belajar (Try Out) 0,429 0,361 Valid

Sistem perhitungan nilai Try Out 0,677 0,361 Valid

Cabang bimbingan belajar yang ada 0,563 0,361 Valid

35

Page 48: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

4.3. Karakteristik Responden

4.3.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Asal SMA

Responden dalam penelitian ini adalah siswa-siswi di Bogor dengan

kriteria mereka pernah mengikuti bimbingan belajar. Pada penelitian ini

responden berasal dari lima SMA di Bogor yaitu SMAN 5 Bogor, SMAN 6

Bogor, SMAN 7 Bogor, SMA PGRI 3 Bogor dan SMA Plus YPHB Bogor.

Penentuan responden di tiap-tiap SMA dilakukan berdasarkan Quota Sampling.

Berdasarkan Quota Sampling tersebut tiap-tiap SMA mempunyai Sample

Fraction yang digunakan untuk menentukan banyaknya responden yang diambil

dari tiap-tiap SMA. Sample Fraction merupakan hasil bagi jumlah populasi kelas

tiga di setiap SMA dengan total jumlah siswa kelas tiga dari lima SMA tersebut.

Jumlah responden SMAN 5 Bogor sebanyak 25 orang atau 25%, jumlah

responden SMAN 6 Bogor sebanyak 24 orang atau 24%, jumlah responden

SMAN 7 Bogor sebanyak 24 orang atau 24%, jumlah responden SMA PGRI 3

Bogor sebanyak 14 orang atau 14% dan jumlah responden SMA Plus YPHB

Bogor sebanyak 13 orang atau 13%. Jumlah responden dari tiap-tiap SMA dapat

dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Persentase responden berdasarkan asal SMA

4.3.2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Dari 100 orang responden yang diambil dari lima SMA yang ada di Bogor,

jumlah responden pria sebanyak 32 orang atau 32%, sedangkan jumlah responden

wanita sebanyak 68 orang atau 68% yang dapat dilihat pada Gambar 4.

36

Page 49: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Gambar 4. Persentase responden berdasarkan jenis kelamin

3.4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Sekolah

Jumlah responden yang berasal dari SMA negeri sebanyak 73 orang

atau 73%, sedangkan jumlah responden yang berasal dari SMA swasta sebanyak

27 orang atau 27% yang dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Persentase responden berdasarkan status sekolah

3.4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan Sekolah

Jumlah responden yang berasal dari jurusan IPA sebanyak 71 orang

atau 71%, sedangkan jumlah responden yang berasal dari jurusan IPS sebanyak 29

orang atau 29% yang dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Persentase responden berdasarkan jurusan sekolah

4.4. Analisis Kesadaran Merek

Dalam suatu pemasaran, merek merupakan salah satu hal yang penting

dalam menentukan bagaimana suatu produk atau jasa dapat dikenal oleh

konsumen. Dalam mengenal suatu merek, konsumen akan mengalami hal yang

37

Page 50: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

disebut kesadaran merek. Kesadaran merek merupakan bagaimana seorang

konsumen dapat mengenal atau mengingat kembali sebuah merek. Kesadaran

merek mempunyai empat tingkatan, yaitu Top of Mind (puncak pikiran), Recalled

Brand (merek yang dikenal tanpa dibantu mengingatnya), Recognized Brand

(merek yang dikenal dengan dibantu mengingatnya) dan Unaware Brand (merek

yang tidak dikenal). Top of Mind merupakan satu merek yang mempunyai posisi

tertinggi dalam suatu ingatan konsumen. Berdasarkan hasil analisis kesadaran

merek, peringkat bimbingan belajar yang paling diingat sampai dengan tidak

dikenal dapat dilihat pada Tabel 4, 5, 6 dan 7.

Dari 100 responden, 27% responden menyebutkan bimbingan belajar

Primagama sebagai bimbingan belajar yang paling diingat, 17% responden

menyebutkan bimbingan belajar Ganesha Operation sebagai bimbingan belajar

yang paling diingat, 14% responden menyebutkan bimbingan belajar Bintang

Pelajar sebagai bimbingan belajar yang paling diingat, 12% responden

menyebutkan bimbingan belajar Nurul Fikri sebagai bimbingan belajar yang

paling diingat, 3% responden menyebutkan bimbingan belajar BTA 8 sebagai

bimbingan belajar yang paling diingat dan 27% responden menyebutkan

bimbingan belajar lain selain Primagama, Ganesha Operation, Bintang Pelajar,

Nurul Fikri dan BTA 8 sebagai bimbingan belajar yang paling diingat.

Tabel 4. Bimbingan belajar yang paling diingat oleh responden

Bimbingan belajar Frekuensi bimbingan belajar yang paling diingat

Jumlah Persentase

Primagama 27 27%

Ganesha Operation 17 17%

Bintang Pelajar 14 14%

Nurul Fikri 12 12%

BTA 8 3 3%

Lain-lain 27 27%

Total 100 100%

38

Page 51: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Tabel 5. Bimbingan belajar yang dikenal oleh responden tanpa dibantu mengingatnya.

Bimbingan belajar

Frekuensi bimbingan belajar yang dikenal tanpa

dibantu mengingatnya

Jumlah Persentase

Bintang Pelajar 63 18%

Nurul Fikri 58 17%

Primagama 58 17%

Ganesha Operation 39 11%

BTA 8 15 4%

Lain-lain 118 33%

Total 351 100%

Brand Recall merupakan merek yang diingat oleh responden tanpa dibantu

mengingatnya dan diukur dengan responden mengisi pertanyaan “Selain

bimbingan belajar yang anda sebutkan di atas, bimbingan belajar apa lagi yang

anda ingat?”. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan jumlah responden yang

ingat dengan keberadaaan bimbingan belajar Bintang Pelajar tanpa harus dibantu

mengingatnya sebesar 18%, Nurul Fikri 17%, Primagama 17%, Ganesha

Operation 11%, BTA 8 4% dan bimbingan belajar lain selain Bintang Pelajar,

Nurul Fikri, Primagama, Ganesha Operation dan BTA 8 sebesar 33%.

Tabel 6. Bimbingan belajar yang dikenal oleh responden dengan dibantu mengingatnya.

Bimbingan belajar

Frekuensi bimbingan belajar yang dikenal dengan

dibantu mengingatnya

Jumlah Persentase

Bintang Pelajar 99 24%

Primagama 96 23%

Nurul Fikri 93 22%

Ganesha Operation 86 20%

BTA 8 45 11%

Total 419 100%

39

Page 52: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Brand Recognition merupakan merek yang dikenal oleh responden dengan

dibantu mengingatnya dan diukur dengan responden memilih merek-merek yang

mereka kenal yang telah disediakan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan

jumlah responden yang harus diingatkan kembali tentang keberadaan bimbingan

belajar Nurul Fikri sebesar 22%, Bintang Pelajar 24%, Primagama 23% dan BTA

8 11%. Responden paling tidak mengenal (Unware Brand) bimbingan belajar

BTA 8 sebesar 68%, Ganesha Operation 17%, Nurul Fikri 9%, Primagama 5%

dan Bintang Pelajar 1% yang dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Bimbingan belajar yang tidak dikenal oleh responden

Bimbingan belajar Frekuensi bimbingan belajar yang tidak dikenal

Jumlah Persentase

BTA 55 68%

Ganesha Operation 14 17%

Nurul Fikri 7 9%

Primagama 4 5%

Bintang Pelajar 1 1%

Total 81 100%

4.5. Analisis Pesaing Nurul Fikri dalam Bimbingan Belajar

Analisis pesaing sangat penting dilakukan untuk mengetahui siapa-siapa

saja yang menjadi pesaing terdekat dari suatu usaha yang dijalankan, yang

akhirnya dapat digunakan untuk menghadapi persaingan yang ada dan bertahan

dalam industri tersebut. Analisis pesaing dalam penelitian ini menggunakan

analisis Multidimensional Scalling berbasis atribut dengan menggunakan Software

SPSS version 16.00 for windows.

Analisis Multidimensional Scalling ini, nantinya akan menghasilkan titik-

titik koordinat yang akan diolah untuk menghitung jarak Euclidean yang

digunakan untuk mengetahui pesaing terdekat dari suatu usaha, yang dalam

penelitian ini, yaitu Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri. Selain

menggunakan jarak Euclidean, pesaing terdekat juga dapat diketahui dari

perceptual map yang dihasilkan dari analisis Multidimensional Scalling. Untuk

mengetahui seberapa baik model Multidimensional Scalling ini, dapat diketahui

40

Page 53: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

dengan melihat nilai stress dan nilai R-square (RSQ). Dengan prinsip semakin

rendah nilai stress, maka semakin baik model Multidimensional Scalling yang

dihasilkan dan semakin tinggi nilai RSQ, maka semakin baik model

Multidimensional Scalling yang dihasilkan.

Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan pesaing terdekat dari

Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri, yaitu Bintang Pelajar, BTA 8

menjadi pesaing kedua, sedangkan Ganesha Operation dan Primagama berturut-

turut menjadi pesaing ketiga dan keempat dari Bimbingan dan Konsultasi Belajar

Nurul Fikri, hal ini bisa dilihat pada Tabel 8 dan Gambar 7 merupakan hasil

perceptual map dari pesaing Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri.

Berdasarkan pengolahan data juga didapatkan nilai stress sebesar 0,123 atau

12,3% yang menunjukkan model ini memiliki goodness of fit yang cukup baik

(poor) dan nilai RSQ 0,986 yang lebih besar dari 0,6. Dua hal ini menunjukkan

model Multidimensional Scalling yang dihasilkan adalah baik.

Tabel 8. Perhitungan Jarak Euclidean dan Peringkat Pesaing Terdekat

Bimbel Xa Ya Xb Yb √(xb-xa)2+(yb-ya)2 Peringkat

NF - - - - -

BP -0,4243 0,8234 -0,4814 0,7803 0,0715 1

PG -0,4243 0,8234 -0,5611 -1,1567 1,9848 4

GO -0,4243 0,8234 -0,6384 -1,0567 1,8923 3

BTA 8 -0,4243 0,8234 -2,1593 1,0442 1,7490 2

41

Page 54: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Gambar 7. Peta Persaingan Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri Menggunakan Multidimensional Scalling

4.6. Analisis Positioning Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri

4.6.1. Analisis Deskriptif Persepsi Responden

Analisis deskriptif mengenai persepsi responden yang dalam hal ini adalah

siswa-siswi kelas tiga SMA di Bogor yang pernah mengikuti bimbingan belajar

digunakan untuk mengetahui penilaian responden terhadap beberapa bimbingan

belajar yang ada di Bogor, seperti Nurul Fikri, Bintang Pelajar, Primagama,

Ganesha Operation dan BTA 8. Analisis deskriptif ini akan meringkas informasi

yang terkandung dalam data atribut berdasarkan pilihan responden. Penilaian

responden ini akan membandingkan satu bimbingan belajar dengan pesaingnya.

Dalam penelitian ini, peneliti akan melihat penilaian responden terhadap

Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri dan keempat pesaingnya, yaitu

Bintang Pelajar, Primagama, Ganesha Operation dan BTA 8. Analisis ini

menggunakan nilai rata-rata yang kemudian diringkas dalam bentuk bar chart

agar lebih mudah dan menarik untuk diinterpretasikan.

Dimension 1210-1-2-3

Dim

ensi

on 2

2

1

0

-1

-2

row 14

row 13row 12

row 11row 10

row 9

row 8

row 7

row 6

row 5

row 4

row 3

row 2

row 1

BTA

GO

PG

BP

NF

Derived Stimulus Configuration

Euclidean distance model

42

Page 55: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Berdasarkan analisis deskriptif persepsi responden dapat diketahui atribut-

atribut yang menjadi keunggulan dan kelemahan Bimbingan dan Konsultasi

Belajar Nurul Fikri maupun pesaingnya, yaitu Bintang Pelajar, Primagama,

Ganesha Operation dan BTA 8 yang dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Analisis Deskriptif Persepsi Responden

Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang ada pada Gambar 8, terlihat

bahwa setiap bimbingan belajar mempunyai keunggulan dan kelemahannya

masing-masing, termasuk Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri.

Penilaian responden terhadap setiap bimbingan belajar dapat diinterpretasikan

sebagai berikut:

a. Bimbingan dan Konsultasi Belajar (BKB) Nurul Fikri

BKB Nurul Fikri dipersepsikan oleh responden sebagai bimbingan belajar

yang memiliki biaya yang terjangkau. Hal ini dapat menjadi atribut yang

diunggulkan oleh BKB Nurul Fikri. Atribut kualitas lulusan dan kedisiplinan

BKB Nurul Fikri dipersepsikan oleh responden masih lebih baik dibandingkan

pesaingnya, seperti Primagama, Ganesha Operation dan BTA 8, tetapi masih

dibawah Bintang Pelajar.

43

Page 56: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Pada atribut evaluasi hasil belajar (Try Out), BKB Nurul Fikri

dipersepsikan oleh responden masih lebih lebih baik dibandingkan pesaingnya,

seperti Bintang Pelajar, Primagama dan BTA 8, tetapi masih dibawah Ganesha

Operation. BKB Nurul Fikri dalam atribut sistem perhitungan nilai Try Out

dipersepsikan oleh responden sama baik, seperti Bintang Pelajar dan Primagama,

tetapi masih lebih baik dibandingkan BTA 8 dan masih dibawah Ganesha

Operation. Atribut fasilitas fisik di BKB Nurul Fikri dipersepsikan oleh responden

masih kurang baik dibandingkan pesaing-pesaingnya, hal ini yang bisa menjadi

kelemahan dari BKB Nurul Fikri sehingga perlu ditingkatkan agar dapat terus

bersaing dengan pesaing-pesaingnya.

b. Bimbingan belajar Bintang Pelajar

Bimbingan belajar Bintang Pelajar dipersepsikan oleh responden sebagai

bimbingan belajar yang unggul dalam hal kualitas lulusan, fasilitas fisik,

kedisiplinan dan lingkungan bimbingan belajar yang baik serta lokasi bimbingan

belajar yang strategis. Metode pengajaran dan pelayanan bimbingan belajar

Bintang Pelajar dipersepsikan oleh responden masih lebih baik dibandingkan

Nurul Fikri, Primagama dan BTA 8, tetapi masih dibawah Ganesha Operation.

Pada atribut sistem perhitungan nilai Try Out, bimbingan belajar Bintang Pelajar

dipersepsikan oleh responden sama baik, seperti Nurul Fikri dan Primagama,

tetapi masih lebih baik dibandingkan dengan BTA 8 dan masih di bawah Ganesha

Operation.

Atribut pengajar bimbingan belajar Bintang Pelajar dipersepsikan oleh

responden masih lebih baik dibandingkan pesaingnya, seperti Nurul Fikri dan

Primagama, tetapi masih di bawah Ganesha Operation dan BTA 8. Pada atribut

program yang ditawarkan dan cabang bimbingan belajar yang ada, bimbingan

belajar Bintang Pelajar dipersepsikan oleh responden masih lebih baik

dibandingkan pesaingnya, seperti Nurul Fikri, Ganesha Operation dan BTA 8,

tetapi masih di bawah Primagama. Bimbingan belajar Bintang Pelajar mempunyai

kelemahan diatribut biaya karena menurut persepsi responden biaya di bimbingan

belajat Bintang Pelajar kurang terjangkau dibandingkan pesaing-pesaingnya.

c. Bimbingan belajar Primagama

44

Page 57: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Bimbingan belajar Primagama dipersepsikan oleh responden sebagai

bimbingan belajar yang unggul dalam hal program yang ditawarkan lebih

beragam dan cabang bimbingan belajar yang banyak. Atribut fasilitas fisik di

bimbingan belajar Primagama menurut persepsi responden masih lebih baik

dibandingkan dengan pesaingnya, seperti Nurul Fikri dan Ganesha Operation,

tetapi masih di bawah Bintang Pelajar dan BTA 8. Pada atribut lokasi bimbingan

belajar, Primagama mempunyai lokasi yang cukup strategis dibandingakan

dengan pesaingnya, seperti Nurul Fikri, Ganesha Operation dan BTA 8, tetapi

lokasi bimbingan belajar Bintang Pelajar masih lebih strategis. Atribut sistem

perhitungan nilai Try Out di bimbingan belajar Primagama dipersepsikan oleh

responden sama baik dengan Nurul Fikri dan Bintang Pelajar, tetapi masih lebih

baik dibandingkan dengan BTA 8 dan masih di bawah Ganesha Operation.

Bimbingan belajar Primagama mempunyai beberapa kelemahan di atribut-atribut,

seperti kualitas lulusan, kedisiplinan, lingkungan bimbingan belajar, pelayanan

dan pengajar sehingga atribut-atribut ini perlu diperbaiki oleh bimbingan belajar

primagama agar dapat terus bersaing dengan pesaing-pesaingnya.

d. Bimbingan belajar Ganesha Operation

Bimbingan belajar Ganesha Operation dipersepsikan oleh responden

sebagai bimbingan belajar yang unggul dalam hal metode pengajaran, pelayanan,

evaluasi hasil belajar (Try Out) dan sistem perhitungan nilai Try Out. Pada atribut

pengajar, bimbingan belajar Ganesha Operation dipersepsikan oleh responden

sama baik dengan pesaingnya BTA 8, tetapi masih lebih baik dibandingkan

dengan pesaing lainnya, seperti Nurul Fikri, Bintang Pelajar dan Primagama.

Atribut kualitas lulusan bimbingan belajar Ganesha Operation cukup baik

dibandingkan dengan pesaingnya, seperti Nurul Fikri, Primagama dan BTA 8,

tetapi masih di bawah kualitas lulusan Bintang Pelajar. Bimbingan belajar

Ganesha Operation mempunyai kelemahan diatribut lokasi bimbingan belajar.

Menurut persepsi responden, lokasi bimbingan belajar Ganesha Operation masih

kurang strategis dibandingkan pesaing-pesaingnya.

e. Bimbingan belajar BTA 8

Atribut fasilitas fisik di bimbingan belajar BTA 8 dipersepsikan oleh

responden sama baik dengan pesaingnya Bintang Pelajar, tetapi masih lebih baik

45

Page 58: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

dari pesaing-pesaing lainnya, seperti Nurul Fikri, Primagama dan Ganesha

Operation. Pada atribut pengajar, bimbingan belajar BTA 8 dipersepsikan oleh

responden sama baik dengan pesaingnya Ganesha Operation, tetapi masih lebih

baik dibandingkan dengan pesaing-pesaing lainnya, seperti Nurul Fikri, Bintang

Pelajar dan Primagama. Atribut lingkungan bimbingan belajar BTA 8

dipersepsikan oleh responden cukup baik dibandingkan pesaingnya, seperti Nurul

Fikri, Primagama dan Ganesha Operation, tetapi masih lebih baik lingkungan

bimbingan belajar Bintang Pelajar. Bimbingan belajar BTA 8 dipersepsikan oleh

responden sebagai bimbingan belajar dengan biaya yang cukup terjangkau

dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya, seperti Bintang Pelajar, Primagama

dan Ganesaha Operation, tetapi masih lebih terjangkau biaya bimbingan belajar di

Nurul Fikri. Bimbingan belajar BTA 8 mempunyai beberapa kelemahan di

atribut-atribut, seperti metode pengajaran, pelayanan, evaluasi hasil belajar (Try

Out), program yang ditawarkan dan cabang bimbingan belajar yang ada.

4.6.2. Analisis Biplot

Analisis biplot merupakan analisis data statistika deskriptif ganda yang

menyajikan pengaruh objek dan peubah dalam peta dua dimensi sehingga data

mudah dilihat dan diinterpretasikan. Analisis biplot ini meringkas informasi yang

terdapat dalam matriks rataan data atribut produk berdasarkan persepsi responden.

Matriks rataan data merupakan matriks yang berisi rataan setiap peubah pada

masing-masing objek. Biplot menggambarkan keragaman peubah, hubungan

(korelasi) antar peubah, kemiringan relatif antar objek (kedekatan antar objek) dan

nilai peubah pada suatu objek.

Objek penelitian ini adalah lima bimbingan belajar di Bogor, yaitu Nurul

Fikri, Bintang Pelajar, Primagama, Ganesha Operation dan BTA 8. Sedangkan

peubahnya adalah 13 atribut bimbingan belajar, yaitu kualitas lulusan, fasilitas

fisik, metode pengajaran, kedisiplinan, lingkungan bimbingan belajar, pelayanan,

evaluasi hasil belajar (Try Out), sistem perhitungan nilai Try Out, pengajar, biaya,

lokasi bimbingan belajar, program yang ditawarkan dan cabang bimbingan belajar

yang ada.

Matriks rataan dalam analisis biplot akan menjadi input dalam pengolahan

data dengan menggunakan program Minitab 15. Output analisis biplot ini berupa

46

Page 59: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

nilai singular dan keragamannya, rasio skala garis pada biplot, koordinat biplot

dan peta dua dimensi biplot, yaitu sumbu x (objek) dan sumbu y (peubah).

Analisis biplot adalah upaya menggambarkan suatu ruang berdimensi

banyak menjadi gambar di ruang dua dimensi. Biplot yang mampu memberikan

informasi sebesar 70 persen dari seluruh informasi dianggap cukup. Besarnya

informasi yang terkandung dalam biplot dapat dilihat dari nilai keragamannya.

Dua nilai singular pertama pada output biplot menunjukkan keragaman yang

diterangkan oleh sumbu x (dimensi 1) dan sumbu y (dimensi 2). Besarnya

keragaman yang diterangkan oleh kedua sumbu tersebut dapat dilihat dari

persentase keragamannya.

Berdasarkan tampilan biplot Gambar 9, keragaman yang diterangkan oleh

sumbu x sebesar 72,6%, sedangkan keragaman yang diterangkan oleh sumbu y

sebesar 17,3% sehingga secara keseluruhan keragaman yang diterangkan oleh

kedua sumbu ini sebesar 89,9%. Hal ini berarti keragaman yang diterangkan oleh

kedua sumbu pembentuk biplot persepsi responden ini dianggap baik dalam

memberikan informasi yang ada.

Pada biplot Gambar 9 dapat dilihat posisi setiap bimbingan belajar yang

menempati posisinya masing-masing. Pada gambar tersebut terlihat posisi

masing-masing bimbingan belajar saling berdekatan, tetapi posisi kelima

bimbingan belajar tersebut terbagi menjadi dua kuadran, yaitu Nurul Fikri, BTA 8

dan Ganesha Operation berada di kuadran IV, sedangkan Primagama dan Bintang

Pelajar berada di kuadran I. Hal ini menunjukkan BTA 8 dan Ganesha Operation

memiliki kemiripan atau karakteristik yang hampir sama dengan Nurul Fikri.

Hubungan (korelasi) antar peubah juga didapat dalam analisis

biplot ini. Hubungan (korelasi) antar peubah dijelaskan dengan besarnya sudut

yang terbentuk dari dua buah garis atribut. Semakin lancip sudut (< 90o) yang

terbentuk dari dua buah garis atribut, maka nilai korelasinya semakin besar

(korelasi positif), sedangkan semakin tumpul sudut (> 90o) yang terbentuk dari

dua buah garis atribut, maka nilai korelasinya semakin kecil (korelasi negatif).

Dua buah garis atribut yang membentuk sudut siku-siku (90o) maka tidak ada

korelasi antara kedua atribut tersebut.

47

Page 60: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

3210-1-2-3-4

2

1

0

-1

-2

First Component (72.6%)

Sec

ond

Co

mp

onen

t (1

7.3%

)

BTAGO

primagama

BP

nurulfikri

Gambar 9. Biplot persepsi responden terhadap atribut bimbingan belajar

Keterangan:

A1 : Kualitas Lulusan A8 : Sistem Perhitungan Nilai Try Out

A2 : Fasilitas Fisik A9 : Pengajar

A3 : Metode Pengajaran A10 : Biaya

A4 : Kedisiplinan A11 : Lokasi Bimbingan Belajar

A5 : Lingkungan Bimbingan Belajar A12 : Program yang Ditawarkan

A6 : Pelayanan A13 : Cabang Bimbingan Belajar yang ada

A7 : Evaluasi Hasil Belajar (Try Out)

Pada Gambar 10 terlihat atribut kualitas lulusan (A1) berkorelasi

positif dengan atribut metode pengajaran (A3) dan atribut fasilitas fisik (A2)

berkorelasi positif dengan atribut sistem perhitungan nilai Try Out (A8). Hal ini

dapat diinterpretasikan bahwa semakin baik metode pengajaran yang diajarkan,

maka semakin baik kualitas lulusan yang dihasilkan dan semakin baik fasilitas

fisik yang dimiliki, maka semakin baik sistem perhitungan nilai Try Out yang

dihasilkan. Korelasi negatif dicirikan dengan atribut yang memiliki vektor yang

berlawanan arah, hal ini terlihat di antara atribut pelayanan (A9) dan cabang

A1

A2

A3

A4

A5 A6

A7 A8

A9

A10

A11 A12

A13

48

Page 61: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

bimbingan belajar yang ada (A13), pelayanan (A6) dan program yang ditawarkan

(A12).

3210-1-2-3-4

2

1

0

-1

-2

First Component (72.6%)

Seco

nd C

ompo

nent

(17

.3%

)

10111213

123456789

C1

Gambar 10. Analisis biplot untuk atribut bimbingan belajar

Keterangan:

1 : Kualitas Lulusan 8 : Sistem Perhitungan Nilai Try Out

2 : Fasilitas Fisik 9 : Pengajar

3 : Metode Pengajaran 10 : Biaya

4 : Kedisiplinan 11 : Lokasi Bimbingan Belajar

5 : Lingkungan Bimbingan Belajar 12 : Program yang Ditawarkan

6 : Pelayanan 13 : Cabang Bimbingan Belajar yang ada

7 : Evaluasi Hasil Belajar (Try Out)

Informasi lain yang didapat pada analisis biplot ini adalah keragaman

peubah (atribut) yang digambarkan dari panjang vektor masing-masing atribut.

Semakin panjang vektor suatu atribut, maka keragaman atribut tersebut semakin

tinggi, begitu juga sebaliknya. Semakin pendek vektor suatu atribut, maka

keragaman atribut tersebut semakin kecil. Pada Gambar 10 terlihat atribut biaya

(A10) dan atribut cabang bimbingan belajar yang ada (A13) memiliki vektor yang

49

Page 62: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

lebih panjang dibandingkan vektor atribut-atribut lainnya. Hal ini berarti dua

atribut tersebut memiliki keragaman yang lebih besar dibandingkan atribut-atribut

lainnya. Nilai keragaman ini menunjukkan bahwa persepsi responden terhadap

dua atribut tersebut lebih beragam dibandingkan persepsi responden terhadap

atribut-atribut yang lainnya.

Analisis biplot juga menghasilkan nilai peubah pada suatu objek. Hal ini

untuk mengetahui suatu objek memiliki keunggulan diatribut apa saja. Suatu

objek yang terletak searah atau dekat dengan arah vektor suatu atribut

menunjukkan besarnya nilai atribut untuk objek tersebut. Sebaliknya, suatu objek

yang terletak berlawanan atau jauh dengan arah vektor suatu atribut menunjukkan

rendahnya nilai atribut untuk objek tersebut. Pada Gambar 9 terlihat bimbingan

belajar Nurul Fikri posisinya berdekatan dengan atribut lingkungan bimbingan

belajar (A5), pelayanan (A6) dan pengajar (A9). Hal ini menunjukkan bimbingan

belajar Nurul Fikri mempunyai karakteristik sebagai bimbingan belajar yang

memiliki lingkungan bimbingan belajar dan pelayanan yang baik serta pengajar

yang berkualitas.

Posisi bimbingan belajar Bintang Pelajar berdekatan dengan atribut

evaluasi hasil belajar (Try Out) (A7) dan sistem perhitungan nilai Try Out (A8).

Hal ini menunjukkan bimbingan belajar Bintang Pelajar mempunyai karakteristik

sebagai bimbingan belajar yang memiliki evaluasi hasil belajar (Try Out) yang

baik dan sistem perhitungan nilai Try Out yang baik. Posisi bimbingan belajar

Primagama berdekatan atribut fasilitas fisik (A2), hal ini menunjukkan bimbingan

belajar Primagama mempunyai karakteristik sebagai bimbingan belajar yang

memiliki fasilitas fisik yang baik. Posisi bimbingan belajar Ganesha Operation

berdekatan atribut metode pengajaran (A3), hal ini menunjukkan bimbingan

belajar Ganesha Operation mempunyai karakteristik sebagai bimbingan belajar

yang memiliki metode pengajaran yang baik.

Posisi bimbingan belajar BTA 8 berdekatan atribut kualitas lulusan (A1),

hal ini menunjukkan bimbingan belajar BTA 8 mempunyai karakteristik sebagai

bimbingan belajar yang memiliki kualitas lulusan yang baik. Untuk atribut-atribut

seperti kedisiplinan (A4), biaya (A10), lokasi bimbingan belajar (A11), program

yang ditawarkan (A12) dan cabang bimbingan belajar yang ada (A13) tidak

50

Page 63: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

dimiliki oleh kelima bimbingan belajar karena vektor kelima atribut tersebut

berlawanan dengan posisi kelima bimbingan belajar.

4.7. Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka implikasi

manajerial yang dapat direkomendasikan untuk diterapkan pada Bimbingan dan

Konsultasi Belajar Nurul Fikri adalah dari hasil penelitian mengenai posisi

Bimbingan dan Konsultasi Belajar (BKB) Nurul Fikri di benak konsumen dalam

tingkatan Top of Mind sebesar 12%, Brand Recall 17%, Brand Recognition 22%,

Unware Brand 9%. Dari hasil tersebut terlihat posisi BKB Nurul Fikri di benak

konsumen kurang baik dibandingkan pesaing-pesaingnya. Oleh karena itu, BKB

Nurul Fikri harus melakukan promosi yang besar-besaran dan mengadakan

kerjasama dengan pihak-pihak sekolah serta memperluas jaringan komunikasinya

agar siswa-siswi dapat mengenal dan mengingat keberadaan BKB Nurul Fikri dan

mau mengikuti bimbingan belajar di BKB Nurul Fikri.

Berdasarkan hasil analisis pesaing, bimbingan belajar Primagama

merupakan pesaing terdekat dari Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri.

Oleh karena itu, BKB Nurul Fikri harus mewaspadai keberadaan bimbingan

belajar Primagama dan bimbingan-bimbingan belajar lainnya. BKB Nurul Fikri

juga harus terus melakukan inovasi-inovasi dan perbaikan secara terus-menerus

agar tetap dapat bersaing dengan bimbingan belajar Primagama yang merupakan

pesaing terdekat dari BKB Nurul Fikri dan bimbingan belajar lainnya sehingga

BKB Nurul Fikri dapat menjadi bimbingan belajar yang berkualitas dan diminati

oleh konsumennya.

Berdasarkan hasil analisis positioning, Bimbingan dan Konsultasi Belajar

Nurul Fikri diposisikan sebagai bimbingan belajar yang memiliki lingkungan

bimbingan dan pelayanan yang baik serta pengajar yang berkualitas. Sedangkan

diatribut-atribut lainnya BKB Nurul Fikri masih cukup kurang kualitasnya

sehingga BKB Nurul Fikri harus terus-menerus memperbaiki atribut-atribut

tersebut, seperti atribut kualitas lulusan, fasilitas fisik, metode pengajaran,

kedisiplinan, evaluasi hasil belajar (Try Out), sistem perhitungan nilai Try Out,

biaya, lokasi bimbingan belajar, program yang ditawarkan dan cabang bimbingan

belajar yang ada sehingga BKB Nurul Fikri bisa menjadi bimbingan belajar yang

51

Page 64: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

baik dalam semua aspek yang ada dan dapat terus berkembang menjadi

bimbingan belajar yang menghasilkan generasi bangsa yang terbaik.

52

Page 65: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat

diambil adalah

1. Berdasarkan analisis kesadaran merek bimbingan belajar yang paling diingat

(Top of Mind) oleh responden adalah Primagama (27%), sedangkan Nurul

Fikri menempati urutan keempat (12%), Ganesha Operation (17%), Bintang

Pelajar (14%) dan BTA 8 (3%). Bimbingan belajar yang dikenal oleh

responden tanpa dibantu mengingatnya (Brand Recall) Nurul Fikri menempati

urutan kedua dengan persentase 17%, Bintang Pelajar (18%), Primagama

(17%), Ganesha Operation (11%) dan BTA 8 (4%). Bimbingan belajar yang

dikenal oleh responden dengan dibantu mengingatnya (Brand Recognition),

Nurul Fikri menempati urutan ketiga dengan persentase 22%, Bintang Pelajar

(24%), Primagama (23%), Ganesha Operation (20%) dan BTA 8 (11%).

Responden paling tidak mengenal (Unware Brand) bimbingan belajar BTA 8

(68%), Ganesha Operation (17%), Nurul Fikri (9%), Primagama (5%) dan

Bintang Pelajar (1%).

2. Berdasarkan analisis Multidimensional Scalling berbasis atribut bimbingan

belajar Primagama merupakan pesaing terdekat dari bimbingan belajar Nurul

Fikri, sedangkan Bintang Pelajar, BTA 8 dan Ganesha Operation menjadi

pesaing terdekat kedua,ketiga dan keempat dari bimbingan belajar Nurul Fikri.

3. Berdasarkan analisis biplot bimbingan belajar Nurul Fikri diposisikan sebagai

bimbingan belajar yang memiliki lingkungan bimbingan belajar dan pelayanan

yang baik serta pengajar yang berkualitas. Bimbingan belajar Bintang Pelajar

diposisikan sebagai bimbingan belajar yang memiliki evaluasi hasil belajar

(Try Out) dan sistem perhitungan nilai Try Out yang baik. Bimbingan belajar

Primagama diposisikan sebagai bimbingan belajar yang memiliki fasilitas fisik

yang baik. Bimbingan belajar Ganesha Operation diposisikan sebagai

bimbingan belajar yang memiliki metode pengajaran yang baik. Bimbingan

belajar BTA 8 diposisikan sebagai bimbingan belajar yang memiliki kualitas

lulusan yang baik.

Page 66: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka beberapa saran

yang diajukan adalah bimbingan belajar Nurul Fikri diharapkan dapat melakukan

inovasi-inovasi dan promosi yang baik serta meningkatkan kualitasnya sebagai

bimbingan belajar sehingga dapat menempatkan dirinya di benak konsumen.

Bimbingan belajar Nurul Fikri juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas

atribut-atribut yang tidak menjadi keunggulannya, seperti kualitas lulusan,

fasilitas fisik, metode pengajaran, kedisiplinan, evaluasi hasil belajar (Try Out),

sistem perhitungan nilai Try Out, biaya, lokasi bimbingan belajar, program yang

ditawarkan, cabang bimbingan belajar yang ada dan tetap mempertahankan

atribut-atribut yang menjadi keunggulannya, seperti lingkungan bimbingan

belajar, pelayanan dan pengajar sehingga bimbingan belajar Nurul Fikri dapat

menjadi bimbingan belajar yang baik dari semua aspek.

Sehubungan dengan kurang baiknya persepsi responden terhadap

bimbingan belajar Nurul Fikri baik dalam hal posisi bimbingan belajar Nurul Fikri

di benak konsumen dan posisi bimbingan belajar Nurul Fikri dibeberapa atribut

yang diteliti, maka peneliti menyarankan dilakukan penelitian dibidang lainnya

untuk mengetahui kualitas dari bimbingan belajar Nurul Fikri berdasarkan

penelitian tersebut, misalkan analisis kepuasan konsumen bimbingan belajar

Nurul Fikri dan analisis perilaku konsumen bimbingan belajar Nurul Fikri

sehingga bimbingan belajar Nurul Fikri bisa terus memperbaiki dirinya untuk

menjadi bimbingan belajar yang berkualitas dan sesuai dengan harapan

konsumen.

54

Page 67: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

DAFTAR PUSTAKA

Apriantoro. 2006. Analisis Positioning Popeyes Chicken and Seafood dalam Pasar Restoran Fast Food di Kota Bogor. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Basamalah, R. 2008. Analisis Positioning Institut Pertanian Bogor sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT-BHMN). Skripsi Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Boyd, Harper W., et al. 2000. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global Jilid I. Edisi Kedua. Erlangga, Jakarta.

Chandra, G. 2002. Strategi dan Program Pemasaran. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Durianto, D., Sugiarto, T. Sitinjak. 2004. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Eidri, Tubagus M. 2009. Analisis Positioning Institut Pertanian Bogor Berdasarkan Persepsi Siswa-siswi SMU di Bogor. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kasali, R. 1998. Membidik Pasar Indonesia: Strategi Targeting Positioning. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Khotijah, S. 2004. Smart Strategy of Marketing: Persaingan Pasar global. Alfabeta, Bandung.

Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1. Prenhall Indonesia, Jakarta.

. 2004. Manajemen Pemasaran: Sudut Pandang Asia. PT. Indeks, Jakarta.

. 2004. Marketing Insights From A to Z (Terjemahan). Erlangga, Jakarta.

. 2007. Manajemen Pemasaran Edisi 12 (Terjemahan, jilid I). PT. Indeks, Jakarta.

Lovelock, C.H and Wright. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. PT. Indeks, Jakarta.

Maulisa, Renta Ulisa. 2007. Analisis Positioning Telkomglobal 01017 Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Bogor.

Pradita, Anggie. 2006. Analisis Positioning XL Bebas dan Jempol Pada PT. Excelcomindo Pratama. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Rangkuti, F. 2003. Riset Pemasaran. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Page 68: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Rangkuti, F. 2006. Measuring Customer Satisfication: Teknik mengukur dan Strategi Meningkatkan Keputusan Pelanggan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Setiadi, N. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategis dan Penetapan Penelitian Pemasaran. Kencana, Jakarta.

Simamora, B. 2005. Buku Latihan SPSS: Statistik Multivariat. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Tjiptono, Fandy. 2006. Manajemen Jasa. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Triton, P. B. 2005. SPSS 13.00 Terapan: Riset Statistik Parametrik. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Umar, H. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

56

Page 69: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

LAMPIRAN

Page 70: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN

KONSULTASI BELAJAR NURUL FIKRI BERDASARKAN PERSEPSI SISWA-SISWI SMA DI BOGOR

Tanggal Pengisian: No Responden : Assalamualaikum wr wb. Selamat Pagi/Siang/Sore Saya Ferry Maulana Chaniago, mahasiswa di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Untuk keperluan penyusunan skripsi berjudul “Analisis Positioning Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri Berdasarkan Persepsi Siswa-Siswi SMA di Bogor”, saya memohon bantuan Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur. Jawaban Saudara/i semata-mata hanya digunakan untuk keperluan penelitian dan dijamin kerahasiaannya. Atas perhatian dan bantuan Saudara/i, saya ucapkan terima kasih. Salam Ferry Maulana Chaniago (H24062736) Petunjuk Pengisian: • Berilah tanda “X” pada jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda • Pada pertanyaan yang sifatnya terbuka, tuliskan jawaban Anda pada tempat

yang telah disediakan A. SCREENING 1. Apakah Anda pernah mengikuti bimbingan belajar?

a. Ya (terus) b. Tidak (stop) – Terima kasih. B. PROFIL RESPONDEN 1. Jenis Kelamin?

a. Pria b. Wanita 2. Status sekolah asal?

a. Negeri b. Swasta 3. Jurusan Sekolah?

a. IPA c. Bahasa b. IPS d. Kejuruan

C. ANALISIS 1. Sebutkan satu saja bimbingan belajar yang paling Anda ingat? 2. Selain bimbingan belajar yang Anda sebutkan di atas, bimbingan belajar apa

lagi yang Anda ingat? a. ……………….………… c. ……………….………… b. ……………….………… d. ……………….…………

58

Page 71: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Lanjutan Lampiran 1. 3. Seberapa penting menurut Anda atribut ini dalam suatu bimbingan belajar?

Atribut

Tidak Penting

Kurang Penting

Cukup Penting

Penting Sangat Penting

1 2 3 4 5 Kualitas Lulusan

Nama Besar Bimbingan Belajar

Fasilitas Fisik Metode Pengajaran

Kedisiplinan Lingkungan Bimbingan

Belajar

Pelayanan Biaya

Lokasi Bimbingan Belajar Pengajar

Program yang Ditawarkan Evaluasi Hasil Belajar

(Try Out)

Sistem Perhitungan Nilai Try Out

Cabang Bimbingan Belajar yang Ada

4. Apakah Anda mengenal bimbingan-bimbingan belajar di bawah ini ? (Beri

tanda checklist pada bimbingan belajar yang anda kenal) ( ) Nurul Fikri ( ) GO (Ganesha Operation) ( ) Bintang Pelajar ( ) BTA (Bimbingan Tes Alumni) 8 ( ) Primagama

5. Berikan penilaian Anda pada atribut bimbingan-bimbingan belajar yang anda cukup kenal di bawah ini: (Isi pada bimbingan belajar yang anda cukup kenal saja, tidak harus di isi pada semua bimbingan belajar)

a. Bimbingan Belajar Nurul Fikri

Atribut

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik Sangat Baik

1 2 3 4 5 Kualitas Lulusan

Nama Besar Bimbingan Belajar

59

Page 72: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Lanjutan Lampiran 1.

Fasilitas Fisik Metode Pengajaran

Kedisiplinan Lingkungan Bimbingan

Belajar

Pelayanan Evaluasi Hasil Belajar

(Try Out)

Sistem Perhitungan Nilai Try Out

Atribut Tidak

Berkualitas Kurang

Berkualitas Cukup

Berkualitas Berkualitas Sangat

Berkualitas 1 2 3 4 5

Pengajar

Atribut

Tidak Terjangkau

Kurang Terjangkau

Cukup Terjangkau

Terjangkau Sangat Terjangkau

1 2 3 4 5 Biaya

Atribut Tidak

Strategis Kurang

Strategis Cukup

Strategis Strategis Sangat

Strategis 1 2 3 4 5

Lokasi Bimbingan Belajar

Atribut Tidak

Beragam Kurang

Beragam Cukup

Beragam Beragam Sangat

Beragam 1 2 3 4 5

Program yang Ditawarkan

Atribut Tidak

Banyak Kurang Banyak

Cukup Banyak

Banyak Sangat Banyak

1 2 3 4 5 Cabang Bimbingan Belajar yang Ada

b. Bimbingan Belajar Bintang Pelajar

Atribut

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik Sangat Baik

1 2 3 4 5 Kualitas Lulusan

60

Page 73: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Lanjutan Lampiran 1.

Nama Besar Bimbingan Belajar

Fasilitas Fisik Metode Pengajaran

Kedisiplinan Lingkungan Bimbingan

Belajar

Pelayanan Evaluasi Hasil Belajar

(Try Out)

Sistem Perhitungan Nilai Try Out

Atribut Tidak

Berkualitas Kurang

Berkualitas Cukup

Berkualitas Berkualitas Sangat

Berkualitas 1 2 3 4 5

Pengajar

Atribut

Tidak Terjangkau

Kurang Terjangkau

Cukup Terjangkau

Terjangkau Sangat Terjangkau

1 2 3 4 5 Biaya

Atribut Tidak

Strategis Kurang

Strategis Cukup

Strategis Strategis Sangat

Strategis 1 2 3 4 5

Lokasi Bimbingan Belajar

Atribut Tidak

Beragam Kurang

Beragam Cukup

Beragam Beragam Sangat

Beragam 1 2 3 4 5

Program yang Ditawarkan

Atribut Tidak

Banyak Kurang Banyak

Cukup Banyak

Banyak Sangat Banyak

1 2 3 4 5 Cabang Bimbingan Belajar yang Ada

61

Page 74: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Lanjutan Lampiran 1.

c. Bimbingan Belajar Primagama

Atribut

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik Sangat Baik

1 2 3 4 5 Kualitas Lulusan

Nama Besar Bimbingan Belajar

Fasilitas Fisik Metode Pengajaran

Kedisiplinan Lingkungan Bimbingan

Belajar

Pelayanan Evaluasi Hasil Belajar

(Try Out)

Sistem Perhitungan Nilai Try Out

Atribut Tidak

Berkualitas Kurang

Berkualitas Cukup

Berkualitas Berkualitas Sangat

Berkualitas 1 2 3 4 5

Pengajar

Atribut

Tidak Terjangkau

Kurang Terjangkau

Cukup Terjangkau

Terjangkau Sangat Terjangkau

1 2 3 4 5 Biaya

Atribut Tidak

Strategis Kurang

Strategis Cukup

Strategis Strategis Sangat

Strategis 1 2 3 4 5

Lokasi Bimbingan Belajar

Atribut Tidak

Beragam Kurang

Beragam Cukup

Beragam Beragam Sangat

Beragam 1 2 3 4 5

Program yang Ditawarkan

62

Page 75: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Lanjutan Lampiran 1

Atribut

Tidak Banyak

Kurang Banyak

Cukup Banyak

Banyak Sangat Banyak

1 2 3 4 5 Cabang Bimbingan Belajar yang Ada

d. Bimbingan Belajar Ganesha Operation

Atribut

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik Sangat Baik

1 2 3 4 5 Kualitas Lulusan

Nama Besar Bimbingan Belajar

Fasilitas Fisik Metode Pengajaran

Kedisiplinan Lingkungan Bimbingan

Belajar

Pelayanan Evaluasi Hasil Belajar

(Try Out)

Sistem Perhitungan Nilai Try Out

Atribut Tidak

Berkualitas Kurang

Berkualitas Cukup

Berkualitas Berkualitas Sangat

Berkualitas 1 2 3 4 5

Pengajar

Atribut

Tidak Terjangkau

Kurang Terjangkau

Cukup Terjangkau

Terjangkau Sangat Terjangkau

1 2 3 4 5 Biaya

Atribut Tidak

Strategis Kurang

Strategis Cukup

Strategis Strategis Sangat

Strategis 1 2 3 4 5

Lokasi Bimbingan Belajar

63

Page 76: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Lanjutan Lampiran 1.

Atribut

Tidak Beragam

Kurang Beragam

Cukup Beragam

Beragam Sangat Beragam

1 2 3 4 5 Program yang Ditawarkan

Atribut Tidak

Banyak Kurang Banyak

Cukup Banyak

Banyak Sangat Banyak

1 2 3 4 5 Cabang Bimbingan Belajar yang Ada

e. Bimbingan Belajar BTA 8

Atribut

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik Sangat Baik

1 2 3 4 5 Kualitas Lulusan

Nama Besar Bimbingan Belajar

Fasilitas Fisik Metode Pengajaran

Kedisiplinan Lingkungan Bimbingan

Belajar

Pelayanan Evaluasi Hasil Belajar

(Try Out)

Sistem Perhitungan Nilai Try Out

Atribut Tidak

Berkualitas Kurang

Berkualitas Cukup

Berkualitas Berkualitas Sangat

Berkualitas 1 2 3 4 5

Pengajar

Atribut

Tidak Terjangkau

Kurang Terjangkau

Cukup Terjangkau

Terjangkau Sangat Terjangkau

1 2 3 4 5 Biaya

64

Page 77: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Lanjutan Lampiran 1.

Atribut

Tidak Strategis

Kurang Strategis

Cukup Strategis

Strategis Sangat Strategis

1 2 3 4 5 Lokasi Bimbingan

Belajar

Atribut Tidak

Beragam Kurang

Beragam Cukup

Beragam Beragam Sangat

Beragam 1 2 3 4 5

Program yang Ditawarkan

Atribut Tidak

Banyak Kurang Banyak

Cukup Banyak

Banyak Sangat Banyak

1 2 3 4 5 Cabang Bimbingan Belajar yang Ada

11. Saran dan Kritik ........................................................................................................................................................................................................................................................................

== Anda telah mencapai bagian akhir kuesioner ini.

Terima kasih atas waktu dan perhatian Anda ==

65

Page 78: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Lampiran 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

A1 49.20 68.372 .406 .875

A2 50.83 67.109 .333 .878

A3 50.27 59.306 .692 .860

A4 49.33 69.540 .366 .877

A5 49.93 59.995 .663 .862

A6 49.57 57.978 .832 .853

A7 49.30 61.666 .696 .861

A8 49.67 60.644 .569 .868

A9 49.97 63.275 .497 .871

A10 49.10 67.817 .450 .874

A11 49.57 64.530 .429 .875

A12 49.33 65.195 .429 .874

A13 49.73 61.444 .677 .862

A14 50.57 61.151 .563 .868

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

53.57 72.875 8.537 14

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.877 14

66

Page 79: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Lampiran 3. Hasil Analisis Biplot Principal Component Analysis: nurulfikri, BP, primagama, GO, BTA

Eigenanalysis of the Correlation Matrix

Eigenvalue 3.6277 0.8657 0.2909 0.2020 0.0137

Proportion 0.726 0.173 0.058 0.040 0.003

Cumulative 0.726 0.899 0.957 0.997 1.000

Variable PC1 PC2 PC3 PC4 PC5

nurulfikri 0.448 -0.416 0.636 -0.113 0.458

BP 0.470 0.211 -0.347 -0.783 0.019

primagama 0.323 0.824 0.185 0.340 0.259

GO 0.517 -0.069 0.206 0.181 -0.808

BTA 0.455 -0.315 -0.632 0.475 0.263

3210-1-2-3-4

2

1

0

-1

-2

First Component (72.6%)

Seco

nd C

ompo

nent

(17

.3%

)

BTAGO

primagama

BP

nurulfik ri

A1

A2

A3

A4

A5 A6

A7 A8

A9

A10

A11 A12

A13

67

Page 80: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Lanjutan Lampiran 3.

3210-1-2-3-4

2

1

0

-1

-2

First Component (72.6%)

Seco

nd C

ompo

nent

(17

.3%

)

A6A7A8A9

A1A10A11A12A13A2A3A4A5

C1

0.50.40.30.20.10.0

1.00

0.75

0.50

0.25

0.00

-0.25

-0.50

First Component (72.6%)

Seco

nd C

ompo

nent

(17

.3%

)

BTA

GO

primagama

BP

nurulfik ri

68

Page 81: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Lampiran 4. Hasil Analisis Multidimensional Scalling Berbasis Atribut Iteration history for the 2 dimensional solution (in squared distances) Young's S-stress formula 2 is used. Iteration S-stress Improvement 1 .15741 2 .14812 .00929 3 .14008 .00804 4 .13304 .00704 5 .12675 .00629 6 .12106 .00569 7 .11590 .00516 8 .11121 .00469 9 .10693 .00428 10 .10301 .00392 11 .09943 .00359 12 .09612 .00331 13 .09304 .00307 14 .09018 .00286 15 .08751 .00268 16 .08499 .00252 17 .08261 .00238 18 .08034 .00227 19 .07817 .00217 20 .07608 .00209 21 .07406 .00202 22 .07209 .00197 23 .07017 .00192 24 .06829 .00188 25 .06644 .00185 26 .06463 .00181 27 .06288 .00175 28 .06124 .00164 29 .05968 .00156 30 .05818 .00151 Iterations stopped because this is iteration 30

Stress and squared correlation (RSQ) in distances

RSQ values are the proportion of variance of the scaled data (disparities) in the partition (row, matrix, or entire data) which is accounted for by their corresponding distances.

Stress values are Kruskal's stress formula 2.

Matrix 1

(Row Stimuli Only) Stimulus Stress RSQ Stimulus Stress RSQ Stimulus Stress RSQ Stimulus Stress RSQ 1 .013 1.000 2 .053 .998 3 .005 1.000 4 .000 1.000 5 .020 1.000 6 .016 1.000 7 .021 1.000 8 .023 1.000 Lanjutan Lampiran 4.

69

Page 82: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

9 .015 1.000 10 .360 .885 11 .075 .995 12 .085 .993 13 .242 .945 14 .071 .996 Averaged (rms) over stimuli Stress = .123 RSQ = .986 Configuration derived in 2 dimensions Stimulus Coordinates Dimension Stimulus Stimulus 1 2 Number Name Column 1 NF -.4243 .8234 2 BP -.4814 .7803 3 PG -.5611 -1.1567 4 GO -.6384 -1.0567 5 BTA -2.1593 1.0442 Row 1 1.3044 -.2691 2 .6567 -.1093 3 1.3950 .8975 4 .8076 -1.2240 5 .7479 -1.6933 6 1.3071 -.3694 7 1.0519 1.7072 8 .9073 1.5873 9 .9732 -1.1034 10 -.8654 .3024 11 -1.3488 -.0494 12 -.6961 -.3066 13 -.6579 .2017

14 -1.3186 -.0062

70

Page 83: ANALISIS POSITIONING BIMBINGAN DAN KONSULTASI … · analisis positioning bimbingan dan konsultasi belajar nurul fikri berdasarkan persepsi siswa-siswi sma di bogor oleh ferry maulana

Lanjutan Lampiran 4.

Dimension 1210-1-2-3

Dim

ensio

n 2

2

1

0

-1

-2

row 14

row 13row 12

row 11row 10

row 9

row 8

row 7

row 6

row 5

row 4

row 3

row 2

row 1

BTA

GO

PG

BP

NF

Derived Stimulus Configuration

Euclidean distance model

71