analisis piagam audit pemerintah-edited
TRANSCRIPT
Piagam Audit
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era modern telah mendorong setiap perusahaan untuk selalu
beradaptasi dengan kondisi pasar yang dinamis dimana peran teknologi
sangatlah penting. Teknologi menjadi sangat krusial karena selain dapat
mempermudah proses komunikasi, juga memiliki peran sentral dalam
penyebaran informasi. Berkembangnya industri di setiap lini usaha mau
tidak mau mewajibkan para manajer untuk senantiasa terus meningkatkan
pembelajaran mengenai strategi dan manajemen yang efektif dalam rangka
mencapai visi dan misi perusahaan. Semakin maraknya fraud yang
dilakukan baik secara individu maupun sekelompok orang dalam
perusahaan dinilai sebagai hal sangat merugikan dan merupakan indikasi
bahwa pengawasan dalam perusahaan adalah lemah. Karena hal-hal
tersebut Sistem Pengendalian Internal haruslah dimiliki perusahaan serta
dijalankan sebagaimana mestinya sebagai salah satu bentuk pengawasan
baik yang bersifat preventif maupun detektif. Tentunya dengan
memanfaatkan teknologi terkini.
Perusahaan yang telah menyadari akan pentingnya sebuah fungsi
pengawasan akan selalu berusaha untuk memaksimalkan kewenangan
yang dimiliki oleh organ dalam entitas tersebut yang biasa dinamakan
auditor internal. Auditor Internal yang bisa disebut juga sebagai Komite
Audit ini merupakan satuan khusus dimana memiliki mandat untuk mewakili
dan membantu Dewan Direksi dalam rangka pengawasan terhadap proses
pelaporan akuntansi dan keuangan, audit laporan keuangan dan
pengendalian internal, dan fungsi-fungsi audit lainnya. Begitu pentingnya
Komite audit sehingga kedudukannya haruslah bersifat independen
sehingga dapat mengoptimalkan perannya secara objektif dan efektif.
Page 1
Piagam Audit
Dalam praktik di dunia nyata komite audit tidaklah hanya terdapat dalam
perusahaan privat saja namun juga dapat ditemui dalam sektor publik
termasuk BUMN-BUMN di Indonesia. Hal-hal yang terkait dengan komite
audit biasanya tercantum dalam suatu piagam audit yang secara garis
besar memuat kedudukan komite audit dalam sebuah perusahaan serta
hak dan kewajiban yang dimiliki. Dapat dikatakan bahwa piagam audit
merupakan acuan serta pedoman bagi komite audit dalam melaksanakan
pekerjaannya di lapangan.
Kegagalan komite audit dalam menjalankan tugasnya dapat
mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan dikarenakan
terganggunya keseimbangan dalam proses bisnis yang terdapat dalam
organisasi tersebut. Baik entitas swasta maupun publik tentunya tidak ingin
komite audit yang dimiliki hanya sebagai formalitas belaka sehingga tujuan
dibentuknya komite audit menjadi tidak tercapai. Dengan harapan tersebut
maka piagam audit harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
mencegah adanya hal-hal negatif seperti kecurangan serta kejahatan
dalam organisasi.
B. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan paper mengenai piagam audit ini adalah dalam
rangka untuk mengetahui dan memahami hal-hal yang terkait dengan
piagam audit termasuk definisi, fungsi, peranan, struktur, elemen penting
didalamnya serta ruang lingkup dan perkembangannya. Selain hal yang
telah disebutkan sebelumnya, pengetahuan mengenai piagam audit ini
diharapkan dapat membantu sebuah entitas untuk memaksimalkan Sistem
Pengendalian Internal yang telah ada. Dengan demikian, melalui piagam
audit komite audit yang pekerjaannya adalah melakukan audit internal
dapat bekerja dengan optimal sesuai yang diharapkan oleh pihak
manajemen.
Pertanyaan-pertanyaan mengenai urgensi dari suatu piagam tersebut
diharapkan dapat dijawab melalui paper ini. Antara lain:
Page 2
Piagam Audit
1. Apakah dasar hukum piagam audit yang dibuat sebuah entitas
pemerintah dan apakah memiliki value added bagi entitas tersebut ?
2. Sejauh mana Komite Audit menjalankan fungsinya demi efektifnya
Sistem pengendalian intern pemerintah berdasarkan piagam audit yang
telah dibuat?
3. Bagaimanakah piagam audit yang ideal bagi entitas pemerintah dan
siapa yang memiliki kewenangan dalam pembuatan piagam audit di
pemerintah?
C. Sekilas Piagam Audit
Secara luas pengertian piagam atau charter lebih mengarah pada bentuk
aturan perundang-undangan atau nota butir kesepahaman yang dibuat dari
hasil perjanjian dari pihak-pihak yang saling berseberangan pendapat.
Piagam tersebut dibuat sebagai nota perjanjian dari pihak-pihak yang
dianggap bersitegang dan mengundang kontroversi dan menyulut
perpecahan. Dengan kata lain piagam difungsikan sebagai bentuk
kesepakatan diantara beberapa pihak dalam memecahkan persoalan
tertentu.
Contoh piagam antara lain adalah Piagam Jakarta yang merupakan hasil
kompromi tentang dasar negara Indonesia yang dirumuskan oleh Panitia
Sembilan dan disetujui pada tanggal 22 Juni1945 antara pihak Islam dan
kaum kebangsaan (nasionalis). Contoh lain bentuk piagam sesuai pengertian
diatas adalah Piagam PBB yakni konstitusi PBB yang ditanda tangani di San
Francisco pada 26 Juni 1945 oleh kelima puluh anggota asli PBB yang mulai
berlaku pada 24 Oktober.
Definisi sebagaimana tersebut sebelumnya mempunyai pengertian yang
berbeda jika dinamakan piagam audit. Piagam Audit bukanlah diperuntukkan
untuk mengatasi sebuah permasalah tertentu tetapi digunakan sebagai
acuan oleh perusahaan atau sebuah organisasi dalam rangka menerapkan
Sistem Pengendalian internal yang efektif sehingga mencegah adanya
penyimpangan serta kerugian bagi organisaasi tersebut.
Page 3
Piagam Audit
Piagam Audit (Audit Charter) merupakan dokumen formal yang berisi
pengakuan keberadaan dan komitmen pimpinan atas berfungsinya satuan
pengawas internal di sebuah organisasi atau badan hukum. Piagam Audit
yang telah disahkan akan dijadikan dasar keberadaan dan pelaksanaan
tugas-tugas pengawasan para auditor Satuan Audit Internal. Piagam Audit
tersebut dibuat dalam upaya mengoptimalkan fungsi Auditor Internal melalui
tata kelola perusahaan yang baik dengan praktik pengawasan yang
mengacu pada prinsip Good Corporate Governance
Adalah wajar ketika pemerintah yang notabene memilki amanat dari
rakyat untuk menjalankan kekuasaan eksekutif yang dimiliki mengharapkan
hasil yang maksimal dari komite audit atau auditor internal yang telah
dibentuk. Kompleksitas serta birokrasi yang ada tentunya menjadi kendala
tersendiri dalam menjalankan fungsi monitoring. Dalam uraian-uraian
berikutnya akan dibahas hal-hal yang lebih detail dan spesifik mengenai
piagam audit disertai contoh-contoh bentuk piagam audit yang telah ada.
Page 4
Piagam Audit
BAB II
ANALISIS PENTINGNYA PIAGAM AUDIT
Defini dari piagam audit internal menurut The Institute Internal Auditor
dalam bukunya yang berjudul International Professional Practices Framework
adalah sebagai berikut:
a. The Internal Audit Role within the organization
b. The authority to access records, personnel and other information
relevant to the performance of internal audits;
c. The scope of the internal Auditing services
Pengertian lainnya tentang piagam audit berasal dari Konsorsium
Organisasi Profesi Audit Internal menerbitkan buku standar profesi Audit
Internal melaluli yayasan pendidikan Internal Audit menjelaskan definisi dari
Piagam Audit Internal sebagai berikut :
Charter merupakan dokumen yang secara formal mengakui
pembentukan suatu fungsi internal audit (SPI). Dokumen ini juga
secara formal menyatakan tujuan dan misi yang kana dicapai oleh
SPI. Charter dapat dipandang sebagai ‘kontrak’ antara SPI dengan
direksi dan komisaris (komite audit), yang member wewenang
kepada SPI untuk memulai pekerjaan auditing dalam perusahaan.
Audit charter menetapkan hak kepala SPI dan para staf auditor untuk
memeriksa setiap bagian dalam organisasi, dan melihat berbagai
asset dan dokumen perusahaan.
Sejarah atas keberadaan piagam audit internal tak lepas dari adanya
suatu standar audit internal. Walaupun kegiatan audit internal sudah ada sejak
ribuan tahun lalu yaitu pada masa Yunani dan Romawi kuno, keberadaan suatu
standar yang mengatur praktik audit internal baru ditemukan pada abad ke-20.
Dimulai pada tahu 1941 yang menjadi tonggak sejarah berdirinya Institute of
Page 5
Piagam Audit
Internal Auditors (IIA) sekaligus publikasi pertama tentang pedoman audit
internal dalam buku yang berjudul Internal Auditing yang dibuat oleh Victor Z.
Brinks. Baru pada tahun 1957 IIA merilis Statement of Responsibilities of the
Internal Auditoryang menjadi standar audit internal pada saat itu sekaligus
menjadi cikal bakal keharusan organisasi untuk membuat piagam audit. Di
tahun 1987 melalui Treadway Commission Report, yang mewajibkan
perusahaan publik untuk membentuk audit internal di dalam perusahaan.
Perkembangan terakhir terjadi pada tahun 2002 melalui Sarbanes-Oxley Act
yang mewajibkan perusahaan yang terdaftar di bursa saham di Amerika untuk
membuat piagam audit internal.
Dalam lingkup pemerintahan di Indonesia fungsi audit internal berada
pada Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) yang terdiri atas Badan
Pengawas Keuangan dan Pembangunan dan Inspektorat pada masing-masing
Kementerian/Lembaga dalam struktu Pemerintah Pusat. Standar audit internal
pertama kali muncul pada tahun 1996 yaitu Standar Audit Aparat Pengawasan
Fungsional Pemerintah yang kemudian direvisi pada tahun 2008 melalui
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Men-PAN) Nomor 5
Tahun 2008 tentang Standar APIP. Standar APIP merupakan pedoman dan
ukuran mutu bagi para auditor dan APIP dimana dalam salah satu butir
pernyataan standar mengharuskan APIP untuk membuat suatu piagam audit
secara tertulis.
Piagam audit internal merupakan hal yang esensial bagi unit audit
internal dalam suatu organisasi baik di sektor swasta maupun pada sektor
pemerintah karena menetapkan kedudukan dan peranan audit internal di suatu
organisasi. Tujuan utama dari piagam audit adalah untuk mendapatkan
pemahaman yang menyeluruh mengenai aturan, kebijakan, prosedur, dan
sistem dalam organisasi. Dengan memahami sistem dalam organisasi, auditor
internal akan dapat memastikan bahwa organisasi berjalan baik dengan sistem
dan kebijakan yang telah ditetapkan dan menguji integritas dari
organisasi.Penjabaran atas pentingnya piagam audit dapat dilihat dari poin-poin
dibawah ini:
Page 6
Piagam Audit
1. Sebagai dasar keberadaan dan pelaksanaan tugas-tugas pengawasan
para auditor internal
Piagam Audit mencakup tentang konsep umum dari audit itu sendiri dan
fakta bahwa audit memberikan jaminan untuk bersifat netral terhadap
sistem pengendalian internal yang ada dengan memberikan kesempatan
untuk dilakukannya review. Selain itu, audit internal dapat memberikan
konsultasi tentang layanan terkait lainnya. Penegasan atas fungsi tersebut
tertuang dalam piagam audit untuk memberikan gambaran dan interpretasi
yang jelas terhadap fungsi audit internal. Pentingnya definisi audit internal
dalam piagam bertujuan untuk menghindari persepsi yang berbeda dari
lingkungan manajemen terhadap tugas dan fungsi dari audit internal.
2. Menentukan arah kebijakan kegiatan audit internal secara luas
Kebijakanmenyangkut audit internal ditentukan pertama kali pada saat
pembuatan piagam audit yang akan menjadi pedoman umum tentang arah
dan fungsi kegiatan audit internal dalam suatu organisasi. Dari piagam audit
inilah strategi audit jangka panjang dan jangka menengah disusun dan
pada akhirnya bermuara pada perencanaan penugasan baik tahunan
maupun yang bersifat ad-hoc. Dari piagam audit pula dapat ditentukan
kriteria dalam kebijakan penugasan staff dan keahlian serta keterampilan
yang dipersyaratkan. Berikut ditampilkan diagram yang menggambarkan
arah kebijakan audit internal (K.H. Spencer Pickett:2002)
Grafik 1
Diagram Arah Kebijakan Audit Internal
Page 7
Piagam Audit(wide scope)
Strategi Audit
Perencanaan Audit
Penentuan Keahlian yang Diperlukan
Kebijakan Perekruta
n
Pengembangan Staff
Struktur Audit
Piagam Audit
3. Kedudukan Piagam Audit Pada Beberapa Standar
Pentingnya pembuatan piagam audit dalam organisasi maupun
perusahaan di berbagai sektor diatur dalam beberapa Standar baik yang
dikeluarkan oleh entitas swasta maupun pemerintah dalam lingkup audit
internal, manajemen risiko dan pengendalian internal. Adanya piagam audit
dalam suatu perusahaan juga menjadi salah satu persyaratan yang harus
dimiliki untuk masuk ke berbagai keanggotaan. Berikut adalah kedudukan
piagam audit di beberapa standar dan persyaratan.
a. Standar Audit Internal IIA
Standar Atribut yang dikeluarkan oleh Institute of Internal Auditor (IIA)
Nomor 1000 menyebutkan bahwa ‘purpose, authority, and
responsibility of the internal audit activity should be formally defined in
a charter, consistent with the Standards, and approved by the board’.
Pernyataan standar tersebut menyatakan perlunya pembuatan
piagam audit yang tertulis dalam setiap kegiatan audit internal dalam
suatu organisasi. Pembuatan piagam audit tercakup ke dalam seluruh
jenis kegiatan audit internal seperti yang tertuang dalam Standar
Atribut 1000.A1 yang menyebutkan bahwa ‘the nature of assurance
services provided to the organization should be defined in the audit
charter. If assurances are to be provided to parties outside the
organization, the nature of these assurances should also be defined in
the charter dan pada Standar Atribut dan 1000.C1 menyatakan ‘The
nature of consulting services should be defined in the charter’.
b. Standar APIP
Berbeda dengan Standar yang dikeluarkan oleh IIA, dalam Standar
Umum Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) Nomor 2000
tentang Visi, Misi, Tujuan, Kewenangan Dan Tanggung Jawab yang
terdapat Peraturan Men-PAN Nomor 5 Tahun 2008 tentang Standar
APIP yang menjadi acuan bagi kegiatan audit internal pada sektor
pemerintah di Indonesia terdapat pernyataan Standar menyatakan
bahwa ‘Visi, misi, tujuan, kewenangan, dan tanggung jawab APIP
Page 8
Piagam Audit
harus dinyatakan secara tertulis, disetujui dan ditandatangani oleh
pimpinan tertinggi organisasi’. Dalam pernyataan tersebut tidak
ditemukan adanya kata piagam, akan tetapi secara harfiah bentuk
pernyataan secara tertulis, disetujui dan ditandatangani oleh pimpinan
tertinggi organisasi dapat disamakan dengan piagam. Oleh karena itu,
pembuatan piagam audit menjadi suatu keharusan yang harus dimiliki
oleh setiap aparat pengawas internal pemerintahan.
c. Basle Committee on Banking Supervision
Standar Basle merupakan standar yang mengatur manajemen risiko
dan pengendalian internal yang dapat diterapkan pada sektor
perbankan. Menurut versi summary yang diambil dari situs
www.bis.org dalam salah satu prinsipnya menyatakan ‘An audit
charter guarantees the standing and authority of the internal audit
department within the bank...’
d. Bursa Saham di Amerika
Setiap perusahaan yang terdaftar (listing) di bursa saham Amerika
yaitu New York Stock Exchange, NASDAQ dan AMEX diwajibkan
untuk menegaskan fungsi audit internal di dalam perusahaan ke
dalam suatu bentuk Piagam Audit.
e. Standar Profesi Audit Internal (SPAI)
Standar Atribut SPAI yang dibuat oleh Konsorsium Organisasi Profesi
Audit Internal yang pertama menyebutkan bahwa ‘Tujuan,
kewenangan, dan tanggung jawab fungsi audit internal harus
dinyatakan secara formal dalam Charter Audit Internal, konsisten
dengan Standar Profesi Audit Internal (SPAI), dan mendapat
persetujuan dari Pimpinan dan Dewan Pengawas Organisasi’.
4. Penegasan pemisahan tanggungjawab antara manajemen dengan
unit audit internal
Pemisahan tanggungjawab yang tercantum dalam piagam audit
merupakan hal yang penting karena masih banyak ditemukan adanya
Page 9
Piagam Audit
kesalahpahaman terhadap apa sebenarnya tugas audit internal. Dengan
adanya penegasan hal tersebut di dalam piagam, maka diharapkan
tugas audit internal akan berjalan dengan baik dan dapat menghindari
gesekan dengan manajemen terkait atas tanggungjawab masing-
masing.
5. Memberikan penjelasan tentang ruang lingkup audit internal
Piagam audit internal mencantumkan ruang lingkup kegiatan audit
internal dalam membantu organisasi dalam mencapai tujuannya. Ruang
lingkup audit internal terbagi ke dalam tiga jenis yaitu:
a. Lingkup Pengendalian Internal
1) Memastikan bahwa informasi ataupun data yang dikelola dan
dilaporkan memenuhi kriteria accurate, reliable, timely, consistent
dan useful.
2) Memastikan bahwa semua elemen pada organisasi taat terhadap
kebijakan, prosedur, peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
3) Memastikan bahwa pengamanan dan pemanfaatan aset
organisasi berjalan sebagaimana mestinya.
4) Memastikan bahwa penggunaan sumber daya dijalankan secara
efisien dan efektif.
5) Memastikan bahwa pencapaian target sesuai dengan rencana.
6) Melakukan audit, evaluasi dan konsultasi tentang kemampuan,
efektivitas, ketaat-azasan dan kualitas pelaksanaan tugas
manajemen operasi antara lain meliputi pengelolaan risiko,
pengadaan, pembelian dan lain sebagainya.
7) Melakukan audit, evaluasi dan konsultasi tentang kemampuan,
efektivitas, ketaat-azasan dan kualitas tugas manajemen operasi
pada organisasi atas perintah CEO ( Chief Executive Officer ).
b. Lingkup Corporate Governance
1) Memastikan bahwa Jajaran Manajemen telah menetapkan nilai
dan sasaran Perusahaan dan mengkomunikasikannya dengan
Stakeholders.
Page 10
Piagam Audit
2) Memastikan bahwa semua Business Process dalam Perusahaan
memenuhi aspek akuntabilitas.
3) Memonitor kepatuhan terhadap kebijakan pendukung penerapan
GCG (soft structure Good Corporate Governance) Organisasi.
4) Memonitor kepatuhan (compliance) terhadap peraturan
perundang-undangan maupun peraturan lain yang berlaku bagi
Organisasi.
5) Me-review terhadap praktik GCG di Organisasi dan
menyampaikan laporan kepada CEO ( Chief Executive Officer ).
c. Lingkup Manajemen Risiko
1) Memastikan bahwa risiko-risiko yang dikelola Organisasi sudah
diidentifikasi, dianalisa, dievaluasi, ditangani, dimonitor dan
dikomunikasikan.
2) Mempertimbangkan aspek keterbatasan jumlah auditor terhadap /
berbanding jumlah auditee, dalam hal ini objek audit berbentuk
fungsi, kegiatan, proyek, aset dan lain-lain sehingga jumlah
auditor lebih sedikit dari jumlah objek audit, maka untuk efektivitas
pelaksanaan audit dilaksanakan berdasarkan Risk Based Audit
yaitu audit berbasis risiko dimana pemilihan objek audit (auditee)
dilakukan dengan tahapan perilaku risiko (risk assessment) pada
Organisasi.
6. Menjadi standar dan basis utama dalam arus dokumentasi
berkaitan dengan audit internal
Sifat piagam yang disetujui oleh pimpinan tertinggi organisasi
menjadikannya pedoman dan basis dalam membuat dokumentasi dan
publikasi atas semua kegiatan audit internal. Terdapat tiga tipe
dokumentasi yang lazim digunakan untuk membantu audit internal.
Dokumen tersebut akan menjadi bagian dari petunjuk dalam
pelaksanaan audit, kode etik dan publikasi lainnya yang secara formal
dikeluarkan oleh organisasi. Dua dokumen pertama yaitu petunjuk audit
Page 11
Piagam Audit
dan kode etik merupakan standar yang ditetapkan dalam menjamin mutu
dan profesionalitas auditor. Sementara dokumen ketiga berupa publikasi
yaitu pengembangan poin-poin yang terkandung dalam piagam audit.
Sebagai gambaran tentang arus dokumen audit internal dapat dilihat
pada gambar berikut (K.H. Spencer Pickett:2002)
Grafik 2
Dokumen-dokumen Berpedoman Pada Piagam Audit
7. Piagam audit berperan sebagai penegasan akan peran internal audit
yang independen
Page 12
Piagam AuditPetunjuk Audit1. Metodologi
2. Standar Profesional3. Petunjuk Pelaksanaan
4. Referensi Material5. Kepustakaan
Kode Etik
1. Kedisiplinan
2. Standar Moral
3. Professional Conduct
Publikasi
1.Brosur Audit2. Ringkasan Piagam3. Pernyataan Misi4. Rencana Audit5. Laporan Audit
Piagam Audit
Di dalam pernyataan piagam audit terdapat poin yang menegaskan
pentingnya independensi dalam setiap penugasan audit internal. Hal ini
dimaksudkan untuk meyakinkan kepada semua staf manajemen
organisasi bahwa meskipun auditor internal merupakan satu bagian
dalam sebuah organisasi terdapat perbedaaan yang harusdijelaskan
antara manajemen dengan unit audit internal agar para auditor internal
dapat menjalankan fungsi audit internal secara baik dan benar.
8. Memberikan kewenangan atas setiap pelaksanaan audit internal
Piagam audit diharuskan untuk mendapat persertujuan dari pimpinan
tertinggi organisasi baik oleh Ketua Komite Audit, CEO, Dewan Direksi,
ataupun kepala organisasi pemerintah. Hal ini sengaja dimaksudkan
agar fungsi audit internal dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya
hambatan dari dalam manajemen karena sifat piagam audit yang
mengikat semua unsur yang ada di dalam organisasi.
9. Piagam audit dapat digunakan untuk melindungi unit audit internal
maupun auditor internal bila terdapat situasi persengketaan dalam
manajemen atau kegiatan audit yang dibatasi.
Dengan melihat kondisi-kondisi di atas piagam audit menjadi salah satu
aset penting bagi perusahaan karena di dalam piagam audit itu sendiri memuat
tentang dasar dan informasi penting tentang auditor internal organisasi. Piagam
audit juga mengungkapkan dasar-dasar manajemen dan fungsi audit yang
dimiliki organisasi, yang dapat membantu auditor internal dalam melaksanakan
auditnya.
Singkatnya piagam audit merupakan prinsip-prinsip dasar dalam
pelaksanaan audit dan merupakan pedoman dasar dalam pelaksanaan audit.
Selain itu piagam audit merupakan komitmen dari pimpinan organisasi untuk
memberikan jaminan bahwa penyelenggaraan pengawasan internal telah
memenuhi prinsip independen dan objektif atau memenuhi standar auditor.
Page 13
Piagam Audit
BAB III
PEMBUATAN DRAFT PIAGAM AUDIT PEMERINTAHAN
Dalam membuat piagam audit pada praktiknya di dunia nyata baik dalam
suatu perusahaan maupun pada sektor pemerintah tidak ada satu bentuk
contoh piagam yang baku. Baik standar IIA maupun standar APIP hanya
mencantumkan beberapa elemen yang harus terdapat dalam piagam audit.
Elemen-elemen yang terdapat pada piagam audit menurut kedua standar diatas
diantaranya:
A. Elemen Piagam Audit menurut IIA
1. Pengenalan
Bagian ini menjelaskan mengenai pengertian dari internal audit dan
mengapa internal audit sangat diperlukan oleh organisasi.
2. Peran
Bagian ini menjelaskan bahwa kegiatan internal audit telah disetujui oleh
manajemen tertinggi perusahaan. Dan tanggung jawab dari kegiatan
internal audit telah ditetapkan oleh dewan komisaris.
3. Profesionalisme
Page 14
Piagam Audit
Bagian ini menjelaskan bahwa kegiatan internal audit mengacu pada
standar-standar yang telah ditetapkan dan mengikuti kode etik yang
ditetapkan oleh IIA.
4. Kewenangan
Bagian ini merujuk kepada hak-hak audit internal dan fakta bahwa
mereka dikonfirmasi melalui charter itu sendiri. Ini mencakup akses ke
semua informasi, penjelasan, catatan, bangunan dan sebagainya yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan audit. Dimungkinkan untuk
menyisipkan klausul penting yang menyediakan bahwa akses ini tersedia
tanpa penundaan (mungkin dalam waktu 24 jam). Ini karena faktor waktu
dapat menjadi kontroversial terhadap beberapa audit yang sulit.
5. Organisasi
Bagian ini menjelaskan proses komunikasi antara manajemen dengan
manajer audit internal seperti tata cara pelaporan.
6. Independensi dan Objektifitas
Bagian ini menjelaskan bahwa kegiatan internal audit bersifat
independen dan terbebas dari intervensi oleh elemen apapun dalam
organisasi. Bagian ini juga menjelaskan bahwa internal auditor tidak
memiliki tanggung jawab operasional terhadap kegiatan yang diauditnya.
7. Tanggung Jawab
Bagian ini menjelaskan tanggung jawab yang harus diemban oleh
internal auditor seperti pemeriksaan dan pengevaluasian kecukupuan
dan efektivitas dari kebijakan manajemen, manajemen risiko, dan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk menjamin organisasi mencapai
tujuannya seperti mengevaluasi efektivitas dan efisiensi sumber daya
yang digunakan.
8. Rencana Internal Audit
Bagian ini menjelaskan bahwa internal auditor harus melaporkan kepada
dewan komisaris mengenai rencana audit internal yang berisikan jadwal
pengerjaan demikian juga anggaran dan sumber daya yang dibutuhkan
untuk tahun berikutnya.
Page 15
Piagam Audit
9. Pelaporan dan Pengawasan
Bagian ini menjelaskan bahwa internal audit akan memberikan laporan
tertulis kepada pihak dewan komisaris. Laporan ini berisikan tentang
tanggapan manajemen dan tindakan yang telah dilakukan dan akan
dilakukan terkait dengan temuan audit dan rekomendasi dari internal
audit. Bagian ini juga menjelaskan bahwa internal audit bertanggung
jawab terhadap tindak lanjut atas temuan dan rekomendasi.
10.Penyesuaian Periodik
Manajer internal audit akan melaporkan secara teratur kepada manajer
tertinggi dan kepada dewan komisaris tujuan dari kegiatan internal audit,
kewenangan dan tanggung jawab, serta perubahan rencana audit.
B. Elemen Piagam Audit Menurut Standar APIP
Dalam Standar Umum yang terdapat dalam Per Men-PAN Nomor 5
tahun 2008 Nomor 2000 terdapat elemen-elemen yang harus terdapat dalam
piagam audit yaitu:
1. Visi
Merupakan pernyataan tertulis tentang rencana jangka panjang dan
harapan akan fungsi audit internal bagi organisasi di masa mendatang.
2. Misi
Merupakan pernyataan singkat tentang apa yang menjadi kegiatan
utama audit internal, tujuan yang hendak dicapai dan menjadi pedoman
dalam setiap pengambilan keputusan.
3. Tujuan
Di dalam piagam audit juga harus menuangkan dalam kata-kata yang
bersifat formal mencakup tujuan dan cara dari audit serta hubungan
yang jelas akan peran internal audit dalam membantu pencapaian tujuan
organisasi.
4. Kewenangan
Piagam audit harus mengacu pada hak dari internal audit yang mana
telah dituangkan dalam piagam tersebut, sehingga sebagai
Page 16
Piagam Audit
konsekuensinya maka auditor diberikan kuasa untuk dapat mengakses
seluruh dokumen dan hal-hal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan audit
5. Tanggung Jawab
Bagian ini menjelaskan tanggung jawab yang harus diemban oleh
internal auditor secara sehingga dapat dibedakan dari tanggung jawab
manajemen. Untuk itu maka setiap lingkup audit harus mendefinisikan
peran yang ingin dicapai dari audit itu sendiri sehingga tampak jelas
tanggung jawab dari audit itu sendiri.
6. Persetujuan Pimpinan Tertinggi
Pada bagian terakhir dari piagam audit akan ditanda tangani oleh
pimpinan tertinggi organisasi pemerintahan.
Dari elemen yang terdapat dalam kedua standar diatas dapat dirangkum
menjadi struktur piagam audit yang dapat digambarkan melalui diagram
sebagai berikut (K.H. Spencer Pickett:2002):
Grafik 3
Struktur Piagam Audit
Page 17
Piagam Audit
C.Poin-poin yang menjadi perhatian dalam membuat Piagam Audit
Terdapat beberapa poin penting yang harus diperhatikan ketika
membuat piagam audit agar efektif dan efisien sesuai harapan audit internal,
diantaranya:
Piagam Audit tersebut harus dibuat secara singkat, jelas dan sederhana
yang berisi pernyataan singkat peran dan tanggung jawab audit dan
bukan berisi gambaran yang lengkap dari kebijakan audit itu sendiri.
Pernyataan tentang Independensi audit harus dituangkan secara jelas.
Proses pelaporan harus dijelaskan secara singkat.
Dapat mencantumkan beberapa Kode Etik Audit.
Harus ada pernyataan bahwa tanggung jawab internal audit berbeda
dengan tanggung jawab manajemen.
Page 18
Piagam Audit
Posisi mengenai tanggung jawab untuk mendeteksi, menyelidiki dan
menyelesaikan fraud harus dituangkan secara jelas.
Dapat menyertakan sebuah catatan tentang kemungkinan perlunya
kerjasama dengan auditor eksternal.
Piagam harus berisi pernyataan prinsip-prinsip dasar dan bukan manual
prosedur.
Piagam tersebut harus secara resmi disetujui pada tingkat tertinggi
organisasi.
Akses tidak terbatas dalam melakukan audit harus disepakati dalam
piagam dan ini harus terjadi pada semua seluruh tingkat organisasi
Piagam audit seharusnya tidak perlu terlalu sering mengalami perubahan
karena setiap perubahan tersebut harus melalui proses yang sama
dengan pembuatan piagam audit baru sehingga menghabiskan waktu
dan biaya untuk itu maka piagam audit hanya berisi prinsip-prinsip dasar
saja dimana hal tersebut cenderung untuk tidak mengalami perubahan
dalam waktu yang dekat.
Piagam audit juga harus menjelaskan ruang lingkup pekerjaan audit
dimana hal itu juga mencakup pekerjaan non-audit seperti jasa
konsultasi sebagai respon langsung untuk memenuhi kebutuhan
manajemen
Apa pun harapan yang tersirat dalam piagam audit ini yang terpenting
adalah CAE harus memastikan bahwa fungsi audit tersebut telah sesuai
dengan apa yang mereka harapkan.
Dari uraian-uraian diatas, kami mencoba untuk menyusun piagam audit
internal untuk lingkungan pemerintahan. Dalam penyusunan piagam audit kami
menggabungkan elemen-elemen yang dipersyaratkan dalam Standar APIP dan
Standar Audit Internal IIA untuk mendapatkan gambaran piagam audit yang
mencakup segala aspek utama dalam membuat piagam audit yang baik.
Berikut adalah draft piagam audit untuk Kementerian Keuangan.
Piagam Audit
Page 19
Piagam Audit
Dalam mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang baik ditetapkan Piagam
Audit berisi pengakuan keberadaan dan komitmen pimpinan atas berfungsinya
satuan pengawas internal di sebuah organisasi atau badan hukum. Piagam
Audit mencakup visi, misi, tujuan, tanggung jawab dan kewenangan fungsi audit
internal yang telah disahkan dan disetujui oleh Menteri Keuangan melalui
Peraturan Menteri Keuangan.
Visi
Menjadi unit yang berperan aktif di bidang pengawasan berdasarkan dedikasi
dan profesionalisme yang tinggi dalam membantu organisasi melaksanakan
tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien.
Misi
Misi dari audit internal adalah memberikan kepastian yang objektif dan
independen serta menyediakan asistensi dan konsultasi dirancang untuk
menambah nilai organisasi dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Tujuan
Kegiatan audit internal membantu organisasi dalam mencapai tujuan dengan
menggunakan pendekatan yang sistematis dalam mengevaluasi dan
meningkatkan efektifitas manajemen risiko, pengendalian internal dan proses
bisnis organisasi dengan memastikan bahwa:
1. Informasi keuangan dan operasional tersaji secara akurat, handal dan
tepat waktu.
2. Risiko dapat diidentifikasi, dievaluasi dan dimitigasi secara tepat.
3. Aktifitas pegawai dan manajemen sejalan dengan kebijakan, prosedur,
standar dan peraturan yang berlaku.
4. Sumber daya diperoleh secara ekonomis, digunakan secara efisien,
tepat sasaran dan terlindungi secara memadai.
Tanggung Jawab
Manajemen bertanggungjawab untuk melaksanakan sistem pengendalian
internal secara memadai dan efektif. Audit internal memberikan pelayanan
assurance kepada manajemen dan pimpinan. Audit internal juga berperan
Page 20
Piagam Audit
menyediakan konsultasi guna mendorong dan memfasilitasi pengembangan
sistem pengendalian internal dan manajemen risiko yang efektif. Selain itu,
sesuai dengan ketersediaan sumber daya kegiatan audit akan berupaya untuk
merespon permintaan manajemen dalam hal investigasi sehubungan dengan
adanya pelanggaran terhadap peraturan, kecurangan dan ketidakpatutan
(abuse). Audit internal akan menyediakan rekomendasi tentang penanganan
masalah tersebut yang tetap menjadi tanggung jawab manajemen.
Perencanaan
Pelaksanaan audit internal berpedoman kepada rencana strategis lima tahunan
yang dijabarkan secara lebih rinci melalui rencana tahunan yang telah disetujui
oleh Menteri Keuangan. Rencana audit tahunan ditentukan berdasarkan
penilaian risiko dan prioritas yang sejalan dengan rencana strategis dengan
memperhatikan kewajiban menindaklanjuti pengaduan dari masyarakat.
Pelaporan
Laporan audit disampaikan secara berkala minimal satu kali dalam enam bulan
berisikan tentang realisasi kinerja dan kegiatan audit yang dilaksanakan kepada
pimpinan organisasi. Manajemen diharapkan untuk mengimplementasikan
rekomendasi dalam jangka waktu yang wajar dan akan ditindaklanjuti sampai
sejauh mana rekomendasi tersebut dilaksanakan.
Kewenangan
Audit internal memiliki hak yang tidak terbatas atas semua pegawai, dokumen,
informasi, penjelasan dan akses yang diperlukan dalam memenuhi tugas dan
fungsi audit internal. Gangguan dan hambatan atas wewenang yang dimiliki
akan diinvestigasi lebih lanjut dan akan ditindaklanjuti sesuai prosedur yang
berlaku.
Independensi
Audit internal diharuskan memberikan penilaian yang obyektif sesuai dengan
standar APIP dan kode etik auditor. Posisi unit audit internal ditempatkan
secara tepat untuk menghindari intervensi dan memperoleh dukungan dari
pimpinan organisasi. Auditor dalam merencanakan, melaksanakan dan
Page 21
Piagam Audit
melaporkan pekerjaan yang dilakukannya memiliki sikap yang netral dan tidak
bias serta menghindari konflik kepentingan.
Disahkan oleh
t.t.d
Menteri Keuangan
BAB IV
PENUTUP
Piagam audit yang mana oleh IIA dan Standar APIP haruslah dimiliki
oleh sebuah organisasi merupakan bagian penting dalam pelaksanaan
fungsi pengawasan. Dalam piagam audit, pentingnya definisi audit internal
Page 22
Piagam Audit
ditujukan untuk menghindari persepsi yang berbeda dari lingkungan
manajemen terhadap tugas dan fungsi dari audit internal. Sedangkan
kebijakan kegiatan audit internal secara luas ditentukan pertama kali pada
saat pembuatan piagam audit yang akan menjadi pedoman umum tentang
arah dan fungsi kegiatan audit internal dalam suatu organisasi.
Dari piagam audit inilah strategi audit jangka panjang dan jangka
menengah disusun dan pada akhirnya bermuara pada perencanaan
penugasan. Selain hal tersebut, piagam audit internal juga mencantumkan
ruang lingkup kegiatan audit internal dalam membantu organisasi dalam
mencapai tujuannya. Komitmen dari pimpinan organisasi haruslah dimiliki
sehingga dapat memberikan jaminan bahwa penyelenggaraan pengawasan
internal telah memenuhi standar auditor yang sudah ditetapkan sebelumnya
Dari uraian mengenai piagam audit diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Dasar hukum piagam audit yang dibuat sebuah entitas pemerintah
adalah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Men-PAN)
Nomor 5 Tahun 2008 tentang Standar APIP dimana Standar APIP
merupakan pedoman dan ukuran mutu bagi para auditor. Dalam
peraturan tersebut terdapat salah satu butir pernyataan standar
mengharuskan APIP untuk membuat suatu piagam audit secara tertulis
dimana piagam audit yang dibuat haruslah memiliki value added bagi
entitas.
2. Indepedensi dan Objektivitas menjadi bagian yang penting yang harus
dimiliki Komite Audit agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Pemisahan tugas yang jelas antara manajemen dan auditor akan
mendukung efektifnya Sistem pengendalian intern pemerintah, tentu
saja jika auditor memiliki keterampilan yang cukup dan bekerja secara
profesional.
Page 23
Piagam Audit
3. Piagam audit yang ideal bagi entitas pemerintah adalah yang sesuai
dengan PerMen-PAN Nomor 5 Tahun 2008 yang berisi elemen-elemn
yang harus ada dalam piagam audit, dimana kewenangan dalam
pembuatan piagam audit tersebut berada pada pimpinan entitas terkait.
DAFTAR PUSTAKA
Pickett, K.H. Spencer. 2002. Internal Auditing Handbook: Second Edition. John
Wiley.
Page 24
Piagam Audit
Badan Pengawasan dan Keuangan Pembangunan. 2008. Kode Etik dan
Standar Audit. Pusdiklat Pengawasan BPKP
Institute of Internal Auditors. IIA Standard Practice Advisory
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 5 Tahun 2008
tentang Standar Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
Page 25