analisis persebaran air asin di dataran borobudur dan...

47
i ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEBUTUHAN AIR BERSIH MASYARAKAT SEKITAR SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Oleh BAYU AJI SANTOSO 3211414017 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2018

Upload: others

Post on 01-Mar-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

i

ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEBUTUHAN AIR BERSIH

MASYARAKAT SEKITAR

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Oleh

BAYU AJI SANTOSO

3211414017

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2018

Page 2: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

ii

Page 3: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

iii

Page 4: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

iv

PERNYATAAN

Page 5: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Kesuksesan akan datang dikala ada kesempatan bertemu dengan kesiapan”

(Anonim)

PERSEMBAHAN

Saya persembahkan karya ini untuk :

1. Keluargaku tercinta, Ayahku

Mauluddin dan Ibuku Susiyanti

yang selalu membimbingku dalam

setiap langkahku dengan do’a dan

kasih sayang.

2. Adik-adiku yang selalu

memotivasiku untuk sukses M.

Farhan Salim, Hikma Bimantara,

Dan Haga Hadiwijaya.

3. Ella Doarty yang selalu membantu

menyumbangkan tenaga maupun

pikiran.

4. Teman-teman Kolep kos yang sudah

saya anggap seperti keluarga saya

sendiri.

5. Teman-teman Geografi 2014, yang

sudah melekat seperti keluarga

sendiri.

Page 6: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

vi

PRAKATA

Puji Syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah

dan Inayah Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi yang

berjudul “Pemetaan Air Asin di Dataran Borobudur dan Pengaruhnya

Terhadap Kehidupan Masyarakat Sekitar” sebagai syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana pada Universitas Negeri Semarang

Penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan dari

pihak-pihak terkait baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu

dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih yang setulus

tulusnya kepada.Prof. Dr. Faturohman, M.Hum Rektor Universitas Negeri

Semarang.

1. Drs. Moh. Solehatul, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Semarang.

2. Dr. Tjaturahono Budi Sanjoto, M.Si, Selaku Ketua Jurusan Geografi Fakultas

Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

3. Prof. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si Selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah mencurahkan waktu, tenaga dan pikiranya dari penelitian hingga

akhir penulisan karya ini.

4. Wahyu Setyaningsih S.T, M.T selaku Penguji I yang telah memberikan

bimbingan dan arahan.

5. Dr. Eva Banowati M.Si Selaku Penguji II yang telah memberikan bimbingan

dan arahan.

6. Bapak Kepala Desa Candirejo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

membantu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

7. Ibu Kepala Desa Wanurejo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

membantu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

8. Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah

bersedia membantu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

Page 7: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

vii

9. Bapak Kepala Desa Tanjungsari dan segenap perangkat desa yang telah

bersedia membantu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

10. Kepala Desa Bumiharjo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

membantu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

11. Kepala Desa Borobudur dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

membantu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

12. Seluruh Warga Borobudur yang telah membantu saya sehingga karya tulis ini

dapat terselesaikan.

13. Seluruh Staf Pengajar dan Karyawan Jurusan Geografi, terimakasih atas ilmu

yang bermanfaat selama proses perkuliahan.

14. Teman-teman Geografi 2014, Semangat kalian tidak akan pernah terlupakan.

15. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sampaikan satu per satu, terimakasih

untuk dukungan dan bantuannya.

Semoga segala kebaikan Bapak/Ibu dan rekan-rekan semua mendapatkan

balasan setimpal dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya

bagi pribadi penulis dan para pembaca pada umumnya.

Semarang, 15 Januari 2019

Penulis

Page 8: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

viii

SARI

Santoso, Bayu Aji, 2018. Pemetaan Air Asin Di Dataran Borobudur Dan

penguruhnya Terhadap Kehidupan Masyarakat Sekitar. Skripsi. Jurusan Geografi

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Prof. Dr. Dewi Liesnoor

Setyowati, M.Si.

Kata Kunci: Pemetaan Air Asin, Kehidupan Masyarakat

Air bawah tanah telah memainkan peran penting pada penyediaan pasokan

kebutuhan air bagi berbagai keperluan, sehingga hal tersebut menyebabkan

terjadinya pergeseran nilai terhadap air bawah tanah itu sendiri. Penelitian ini

bertujuan: 1) Menganalisis kondisi air tanah di sumur penduduk sekitar dataran

Borobudur. 2) Memetakan persebaran air asin di dataran Borobudur. 3)

Mengetahui Faktor penyebab air asin di dataran Borobudur. 4) Menganalisis

pemanfaatan air untuk memenuhi kebutuhan penduduk.

Populasi penelitian yang akan diteliti 9 Air sumur penduduk di dataran

Borobudur, Kabupaten Magelang dan penduduk pemeilik sumur di 53 dusun di

dataran Borobudur untuk memperoleh data kualitas air sumur maupun data

pemanfaatan air sumur. Teknik pengambilan sampel air ini menggunakan Area

Sampling untuk airtanah dan Purposive Sampling untuk pengguna airtanah.

Sampel air diambil di 6 desa wilayah Dataran Borobudur, 3 sampel dari sebalah

utara candi dan 6 sampel dari selatan Candi Borobudur pengambilan sampel

airnya diambil langsung dari beberapa sumur warga. untuk sampel pengguna air

sumur diambil 10%-15% dari 53 dusun di daerah penelitan, jumlah sampelnya

kurang lebih 35 responden. Adapun teknik pengumpulan data yang akan

digunakan dalam penelitian ini antara lain pengambilan sampel air dan uji

laboratorium, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik analisisi data

menggunakan teknik analisis deskriptif, teknik analisisi kuantitatif dan teknik

komparatif.

Dari 6 desa di Dataran Borobudur, Desa Candirejo kualitas air nya dari

segi fisik maupun kimia tidak sesuai baku mutu dengan kandungan natrium 353-

568 mg/l dan kandungan asam kuat berupa klorida pun berkisar antara 809,9-

1639,5 mg/l. Sedangkan secara fisik DHL di Desa Candirejo berkisar 1.612-3.546

Mhos/cm dan TDS 1522-1749 mg/l. Untuk kualitas air paling bagus terdapat di

Desa Bumiharjo ditinjau dari segi fisik maupun kimia. Kecamatan Borbudur

sendiri memiliki laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,75% per tahun pada tahun

2017, pertumbuhan penduduk menjadikan kebutuhan akan konsumsi air yang

meningkat dengan kepadatan penduduk sebesar 1.082 jiwa/km2. Berdasarkan 35

responden pemanfaatan airtanah di Dataran Borobudur sekitar 10.947 liter/hari

dengan rata-rata penggunaan sekitar 71,54 liter/hari/jiwa untuk mck,

masak/minum, dan tanaman/ternak.

Saran yang dikemukakan adalah Pemerintah sebaiknya membangun

jaringan air bersih guna distribusi air layak konsumsi di desa yang belum

terjangkau jaringan maupun desa yang mengalami degradasi kualitas air minum.

Page 9: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

ix

DAFTAR ISI

JUDUL ..................................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………………...ii

PENGESAHAN KELULUSAN………………………………………………….iii

PERNYATAAN ................................................................................................. iiiv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

PRAKATA ............................................................................................................. vi

SARI ..................................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

E. Batasan Istilah .............................................................................................. 6

BAB II ..................................................................................................................... 8

LANDASAN TEORI .............................................................................................. 8

A. Airtanah ........................................................................................................ 8

B. Sifat Fisik dan Kimia Air ........................................................................... 11

C. Trilinear Piper Diagram ............................................................................. 16

D. Pemanfaatan Air Tanah .............................................................................. 18

E. Pemenuhan Air Bersih untuk penghidupan................................................ 19

F. Pemetaan Sebaran Air Asin dan Kualitas Air Tanah ................................. 20

G. Kajian Penelitian Relevan .......................................................................... 22

H. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 25

BAB III ................................................................................................................. 27

METODE PENELITIAN ...................................................................................... 27

Page 10: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

x

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 27

B. Lokasi Penelitian ........................................................................................ 27

C. Populasi Penelitian ..................................................................................... 27

D. Teknik Pengambilan Sampel...................................................................... 28

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 31

F. Variabel Penelitian ..................................................................................... 34

G. Sumber Data ............................................................................................... 36

H. Analisis Data .............................................................................................. 36

BAB IV ................................................................................................................. 39

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 39

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ......................................................... 39

1. Letak Daerah Penelitian ......................................................................... 39

2. Kondisi Fisiografi daerah penelitian ...................................................... 40

3. Kependudukan ........................................................................................ 48

B. Kondisi Air Daerah Penelitian ................................................................... 50

C. Persebaran Air Asin di Dataran Borobudur ............................................... 52

D. Penyebab Air Asin ..................................................................................... 58

E. Pemanfaatan Airtanah ................................................................................ 62

F. Pembahasan ................................................................................................ 65

BAB V ................................................................................................................... 70

SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 70

A. Simpulan .................................................................................................... 70

B. Saran ........................................................................................................... 71

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 73

Daftar Lampiran .................................................................................................... 77

Page 11: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Trilenear piper diagram ............................................................ 17

Gambar 2. Piper diagram segi empat ......................................................... 17

Gambar 3. Kerangka berpikir ..................................................................... 26

Gambar 4: Pengambilan sampel air dan Pengukuran kedalaman sumur ...

28 Gambar 5. Peta lokasi penelitian .......................................................... 30

Gambar 6. Peta Struktur geologi dataran Borobudur ................................. 41

Gambar 8. Peta Penggunaan Lahan Dataran Borobudur Tahun 2017. ...... 47

Gambar 9. Peta Interpolasi Konduktivitas Airtanah .................................. 56

Gambar 10. Peta Persebaran Air Asin Dataran Borobudur ........................ 57

Gambar 11. Peta Aliran Airtanah ............................................................... 54

Gambar 11. Trilinear Piper Diagram ......................................................... 61

Page 12: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pembagian Kualitas Air Tanah Berdasarkan Konsentrasi Cl- .

12 Tabel 2. Klasifikasi Air Tanah Berdasarkan Daya Hantar Listrik. .. 14

Tabel 3. Klasifikasi Air Tanah Berdasarkan Total Disolve Solid /TDS.

16 Tabel 4. Sampel pengambilan air sumur di dataran Borobudur ....... 29

Tabel 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomer 32 tahun 2017 dan WHO

2008 ........................................................................................................ 37

Tabel 6. Klasifikasi iklim menurut Schmidt-Ferguson .......................... 45

Tabel 7. Penggunaan lahan dataran Borobudur ...................................... 47

Tabel 8. Jumlah Penduduk Dataran Borobudur ..................................... 49

Tabel 9. Kepadatan Penduduk Dataran Borobudur ................................ 49

Tabel 10. Kondisi Fisik Air Sumur ........................................................ 50

Tabel 11. Kondisi Kimia Air .................................................................. 51

Tabel 12. Komparasi dengan penelitian ahli .......................................... 55

Tabel 13. Tabel lokasi dan Kedalaman MAT ........................................ 53

Tabel 14. Tabel Komposisi Air Desa Candirejo .................................... 59

Tabel 15. Kondisi Air Pada Musim Kemarau ........................................ 62

Tabel 16. Kondisi Air Sumur Pada Musim Hujan ................................. 62

Tabel 17. Penggunaan Air ...................................................................... 63

Tabel 18. Jumlah penggunan air tiap jiwa .............................................. 64

Tabel 19. Tabel Jumlah jenis Penggunaan Air ....................................... 64

Tabel 20 . Data curah hujan Bulanan Kabupaten Magelang Tahun

2008-2017 .............................................................................................. 84

Page 13: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Wawancara Pemilik Sumur Gali ......................... 77

Lampiran 2. Jumlah dan Jenis Penggunaan Air .................................. 79

Lampiran 3. Kedalaman Air Sumur Musim Kemarau ........................ 80

Lampiran 4. Kedalaman Sumur Pada Musim Penghujan ................... 81

Lampiran 5. Jenis Mata Pencaharian Penduduk ................................. 82

Lampiran 6. Tingkat Pendidikan Responden ...................................... 83

Lampiran 7. Data Curah Hujan Bulanan Kab. Magelang ................... 84

Lampiran 8. Rekomendasi Penelitian ................................................. 85

Lampiran 9. Hasil Laboratorium 1 ..................................................... 86

Lampiran 10. Hasil Uji Laboratorium 2 ............................................. 87

Lampiran 11. Hasil Uji Laboratorium 3 ............................................. 88

Lampiran 12. Penetapan Dosen Pembimbing ..................................... 89

Page 14: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kecamatan Borobudur merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

Magelang. Pertumbuhan pertumbuhan berbagai sektor pembangunan di daerah

Borobudur telah berimplikasi pada kebutuhan air tanah yang semakin

meningkat seiring berjalanya waktu. Air merupakan sumber daya alam yang

paling dasar dan komponen penting bagi kehidupan. Air digunakan untuk

berbagai macam keperluan hidup seperti untuk pertanian, industri dan

kebutuhan rumah tangga. Air merupakan sumber daya penting dalam

penyediaan air di seluruh dunia. Jumlah air yang berada di laut sekitar 97,5%,

sedangkan 1,75% berada di kutub bumi yakni berupa es. 0,73% berada di

daratan. Sebesar 96% airtanah dan 4% sebagai air pemukaan terdapat pada

waduk, danau, sungai serta uap air di udara (Bouwer, 1978).

Pariwisata Indonesia menjadi terkenal di dunia salah satu penyebabnya

adalah adanya bangunan Candi Buddha yang merupakan warisan dunia. Candi

tersebut dibangun sekitar abad ke-8 oleh Dinasti Syailendra. Candi Borobudur

terletak di Dusun Bumisegoro, ditemukan pada tahun 1814, saat Pulau Jawa di

bawah kekuasaan Gubernur Jenderal Raffles (Soekmono, 1976).

Page 15: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

2

Air bawah tanah telah memainkan peran penting pada penyediaan

pasokan kebutuhan air bagi berbagai keperluan, sehingga hal tersebut

menyebabkan terjadinya pergeseran nilai terhadap air bawah tanah itu sendiri.

Masyarakat, baik perseorangan maupun kelompok membutuhkan air untuk

keperluan sehari-hari dan untuk kebutuhan lainnya. Upaya konservasi airtanah

dilakukan dengan cara vegetatif dan mekanik. Cara vegetatif merupakan upaya

konservasi dengan melakukan penanaman tanaman, seperti reboisasi,

penghijauan, dan pembuatan hutan. Cara mekanik merupakan upaya konservasi

dengan bentukan artifisial yang berfungsi mempertahankan kondisi airtanah,

seperti pengaturan jaringan drainase, pembuatan sumur resapan dan biopori,

pembuatan embung dan telaga pada kawasan cekungan, pengaturan

pemanfaatan lahan pada kawasan padat hunian (Sriyono dkk, 2008). Dari

berbagai macam kebutuhan tersebut, maka air untuk keperluan air minum

merupakan prioritas utama, di atas segala keperluan yang lain. Hal ini berarti

fungsi air sebagai air minum harus diupayakan sebaik-baiknya agar memenuhi

persyaratan kualitas dan kuantitasnya, serta digunakan sebaik - baiknya bagi

kebutuhan mahkluk hidup. Mengingat peran air bawah tanah semakin penting,

maka pemanfaatan air bawah tanah harus didasarkan pada keseimbangan dan

kelestarian air bawah tanah itu sendiri, atau dengan kata lain pemanfaatan air

bawah tanah harus berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Beberapa faktor

yang mempengaruhi kualitas airtanah (Wanielista, 1997) antara lain komposisi

mineral batuan akuifer, geohidrologi daerah daya kerja dari percampuran

Page 16: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

3

airtanah dan kejadian yang saling mempengaruhi dalam proses geokimia,

kegiatan manusia dan kemampuan daur ulang dari akuifer.

Adanya rembesan air asin pada rekahan-rekahan pada batulanau,

menunjukkan bahwa sebelum terbentuk lingkungan danau, daerah di sekitar

Candi Borobudur pernah membentuk lingkungan laut (Murwanto, 2001), air

asin yang keluar pada rekahan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar

sebagai objek wisata .Air payau pun terdapat di desa wanurejo tepatnya di

dusun ngentak dan soropadan. Menilik keberadaan air asin di dataran

Borobudur, penelitian sebelumnya menurut (Prabowo, 2001) juga telah

mengungkap bahwa di Dusun Brangkal dan Dusun Palian memiliki kadar DHL

yang tinggi sehingga dapat diketahui bahwa air di sana memiliki salinitas yang

tinggi. Berbagai penelitian menyatakan bahwa Candi Borobudur dikelilingi

oleh danau dan telah berubah menjadi dataran. Selama ini diketahui bahwa

penyebab pendangkalan danau adalah aktivitas Gunung Merapi. Namun pada

bagian selatan Danau Borobudur yang dibatasi oleh Pegunungan Menoreh,

tidak ditemukan material Gunung Merapi tetapi ditemukan material batuan Old

Andesite Formations (OAF) dari Pegunungan Menoreh (Murwanto, 2014).

Data-data tersebut berupa endapan danau, batu lempung pasiran berwarna

coklat kehitaman banyak mengandung serbuk sari dari tanaman komunitas

rawa antara lain: Nymphaea stellata, Cyperaceae, Eleocharis, Commelina,

Hydrocharis dan sebagaianya. Sedimen danau ditemukan di dasar sungai Elo,

sungai Sileng, sungai Progo pada kedalaman lebih dari 10 meter (Murwanto,

1996). Fenomena adanya lempung hitam ini pun dapat dilhat langsung di

Page 17: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

4

lapangan di sisi-sisi pinggir Kali Sileng. Berdasarkan pengamatan yang

dilakukan daerah Dataran Borbudur tepatnya di sebelah timur Candi

Borobudur, masyarakat sekitar tepatnya di Desa Candirejo dan Desa Wanurejo

tetap menggunkan air sumur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, padahal

air di daerah tersebut ada yang berasa asin dan jika dilihat secara kasat mata

pun air di daerah tersebut ada yang berwarna dan menyebabkan korosi yang

mengindikasikan juga bahwa di daerah tersebut air nya mengalami salinitas.

Bahaya salinitas terjadi ketika garam mulai menumpuk di zona akar tanaman

mengurangi jumlah air tersedia untuk akar. Ini mengurangi ketersediaan air

kadang-kadang mencapai tingkat produksi panen terpengaruh. Garam-garam

ini seringkali berasal mineral terlarut dalam air irigasi yang diterapkan atau dari

muka air garam yang tinggi (Simsek, 2006).

Dewasa ini kawasan Borobudur terus berkembang dan menjadi tujuan

wisata mancanegara. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat di

kawasan Borobudur mengakibatkan kebutuhan akan airtanah semakin

meningkat dan disisi lain pencemaran air tanah pun juga meningkat, hal ini

tentu akan mengakibatkan kualitas airtanah di kawasan Borobudur semakin

menurun.

Atas dasar permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pemetaan Air Asin di Dataran Borobudur dan

Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Masyarakat Sekitar.”

Page 18: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

5

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian tentang “Pemetaan Air Asin di Dataran Borobudur

dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Masyarakat Sekitar.” Masalah

yang akan yang akan diteliti dijabarkan dalam rumusan masalah berikut ini:

1. Bagaimana kondisi airtanah di sumur penduduk Dataran Borobudur ?

2. Bagaimana persebaran air asin di Dataran Borobudur ?

3. Bagaimana terjadinya air asin di Dataran Borobudur ?

4. Bagaimana pemanfataan airtanah pada masyarakat ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Menganalisis kondisi air tanah di sumur penduduk sekitar Dataran

Borobudur.

2. Memetakan persebaran air asin di Dataran Borobudur.

3. Mengetahui Faktor penyebab air asin di Dataran Borobudur.

4. Menganalisis pemanfaatan airtanah untuk memenuhi kebutuhan air bersih

penduduk.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai informasi dan pengembangan pengetahuan baik bagi

peneliti sendiri maupun orang lain dalam kajian yang kaitanya dengan air

asin, dan sebagai ungkapan bentuk sumbangsih perkembangan

pengetahuan utamanya di bidang geografi.

2. Manfaat Praktis

Page 19: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

6

Sebagai bahan masukan umumnya bagi pemerintah Kabupaten

Magelang untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan dalam pengelolaan air di kawasan dataran Borobudur, apabila

ternyata kualitas air di bawah baku mutu yang telah ditetapkan maka

PDAM dapat memperluas cakupan pelayanan air minum di daerah

Dataran Borobudur.

E. Batasan Istilah

1. Pemetaan

Peta ialah tempat penyimpanan dan penyajian data – data kondisi

lingkungan, dan merupakan sebuah sumber informasi bagi masyarakat

untuk merencanakan dan mengambil keputusan dalam tahap pembangunan

(Bakosurtanal, 2005).

2. Air Asin

Air asin adalah air yang yang menurut nilai konduktivitas melebihi 1000

Mhos/cm atau menurut nilai zat padat terlarut (TDS) lebih dari 1000 mg/l.

3. Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau

benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang

(Depdikbud, 2001:845).

4. Kebutuhan air bersih

Adalah banyaknya air yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan air

dalam kegiatan sehari-hari misalnya mandi, mencuci, memasak menyiram

tanaman, mencuci mobil, dan lain sebagainya (Purwodarminto, 1976 : 23).

Page 20: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

7

5. Masyarakat

Adalah orang yang hidup bersama yang menghasilan kebudayaan

(Sumarjan, 1974).

Page 21: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Airtanah

Airtanah adalah air di alam yang terdapat di bawah tanah. Proses

pembentukan airtanah mengikuti siklus peredaran air yang disebut daur

hidrologi, yaitu proses alamiah yang berlangsung pada air di alam yang

mengalami perpindahan tempat secara berurutan dan terus menerus (kodoatie,

2012). Pada siklus hidrologi terdapat beberapa beberapa proses yang saling

terkait mencerminkan pergerakan air, meliputi proses presipitasi, evaporasi,

transpirasi, intersepsi, infiltrasi, perkolasi, aliran disebut sebagai komponen

ketersediaan air (Setyowati, 2008). Air tanah ada 2 jenis yaitu airtanah bebas

dan airtanah tertekan. Air tanah bebas terjadi karena adanya proses siklus

hidrologi air dan resapan air kedalam permukaan tanah. Air tanah bebas

umumnya terdapat pada kedalaman10-15,0 m sebagai sumur untuk kebutuhan

sehari-hari. air dangkal ini ditinjau dari segi kualitas agar baik, segi kuantitas

kurang cukup dan tergantung pada musim. Air tanah Tertekan adalah airtanah

terdapat setelah lapisan kedap air yang pertama. Pengambilan air tanah tertekan

tidaklah semudah airtanah bebas karena kedalamanya antara 100-300 m dan

terdapat pada 2 lapisan kedap air dibawah airtanah bebas. Kualitas airtanah

sangat dipengaruhi oleh formasi geologi suatu tempat, lintasan air dan

pengaruh antropogenik (Kelepertsis, 2000). Tipe akuifer digolongkan menjadi

tiga (Kodoatie, 2012), yaitu :

Page 22: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

9

a. Akuifer bebas (unconfined aquifer), merupakan akuifer jenuh air dimana

lapisan pembatasnya hanya pada bagian bawahnya dan tidak ada pembatas

di lapisan atasnya (batas di lapisan atas berupa muka air tanah).

b. Akuifer tertekan (confined aquifer), adalah akuifer yang batas lapisan atas

dan lapisan bawah adalah formasi tidak tembus air, muka air akan muncul

diatas formasi tertekan bawah. Akuifer ini terisi penuh oleh air tanah

sehingga pengeboran yang menembus akuifer ini akan menyebabkan

naiknya muka air tanah di dalam sumur bor yang melebihi kedudukan

semula.

c. Akuifer semi tertekan (leaky aquifer), merupakan akuifer jenuh air yang

dibatasi oleh lapisan atas berupa akuitard dan lapisan bawahnya

merupakan akuiklud. Akuifer semi-tertekan atau aquifer bocor adalah

akuifer jenuh yang sempurna, pada bagian atas dibatasi oleh lapisan semi-

lulus air dan bagian bawah merupakan lapisan lulus air ataupun semi-lulus

air.

Karekteristik tiap batuan berbeda beda kemampuanya dalam meloloskan

air di dalam tanah beberapa karakteristik batuan sebagai berikut:

a. Akuifer adalah lapisan batuan jenuh air di bawah permukaan tanah yang

dapat menyimpan dan meneruskan air dalam jumlah yang cukup dan

ekonomis misalnya pasir akuifer bebas biasanya terdapat pada kedalaman

antara 10-15m.

Page 23: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

10

b. Akuiklud adalah suatu lapisan batuan jenuh air yang mengandung air

tetapi tidak mampu melepaskannya dalam jumlah banyak tipe dari batuan

ini misalnya lempung.

c. Akuitard adalah lapisan batuan lambat air yang sedikit lulus air dan tidak

mampu melepaskan air dalam arah mendatar, akan tetapi dapat

melepaskan air cukup berarti kearah vertikal, tipe batuan ini misalnya

lempung pasiran.

d. Akuiflug adalah lapisan batuan kedap air yang tidak mampu mengandung

dan meneruskan air, tipe batuan ini misalnya granit.

Menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan,

cekungan air tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas

hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses

pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah berlangsung. Air tanah

dangkal pada akifer dengan material yang belum termampatkan pada daerah

iklim kering biasanya menunjukan konsentrasi unsur-unsur kimia yang tinggi

terutama pada musim kemarau. Hal ini diakibatkan adanya gerakan kapiler

pada air tanah dan tingkat evaporasi yang relatif besar. Banyaknya material

terlarut tergantung pada lamanya proses air mengalami kontak dengan batuan.

Semakin lama air mengalami proses kontak dengan batuan semakin tinggi pula

unsur-unsur yang terlarut di dalam. Selain itu umur batuan juga menentukan

besarnya kegaraman air, karena semakin tua umur batuan, maka semakin tinggi

juga kadar garam yang terlarut di dalam (Tolman 1937).

Page 24: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

11

B. Sifat Fisik dan Kimia Air

Sifat fisik air, kimia air tiap daerah satu dan lainya berbeda-beda hal ini

berkaitan erat dengan kondisi fisik maupun aktivitas manusia pada suatu

daerah. Airtanah alami tidak berwana, berbau dan berasa, sedangkan secara

kimia dan biologi tidak mengandung unsur biotik maupun kimia yang

berbahaya (Setyaningsih, 2010). Pada dasarnya airtanah untuk konsumsi itu

sendiri harus sesuai dengan baku mutu untuk menhindarkan dari efek negatif

bagi tubuh manusia, berikut adalah sifat fisik dan kimia air:

a. Sifat Kimia Air

1. Konsentrasi (Ph), pH merupakan istilah yang digunakan untuk

menyatakan intensitas keadaan asam atau basa sesuatu larutan (Sutrisno,

1991:32). Dari penjelasan itu dapat diketahui bahwa suatu perairan

memiliki tingkat keasaman dan kebasaan tertentu. Goncangan pH

perairan dapat terjadi karena terbentuknya asam dan basa kuat, gas-gas

dalam perombakan bahan organik, reduksi karbon organik, dan proses

metabolisme air. pH yang baik bagi air minum dan air limbah adalah

netral yaitu 7 (Sugiharto, 1987:31). Kenaikan pH pada badan perairan

biasanya akan diikuti dengan semakin kecilnya kelarutan dari senyawa-

senyawa logam yang ada di perairan itu. Perubahan tingkat stabil dari

kelarutan tersebut biasanya terlihat dalam bentuk pergeseran

persenyawaan. Umumnya pada pH yang semakin tinggi, maka kestabilan

akan bergeser dari karbonat ke hidroksida yang akan mengendap dan

membentuk lumpur (Palar, 2004:36).

Page 25: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

12

2. Sulfat, Kandungan sulfat dalam air dapat terjadi secara alami ataupun

akibat aktivitas manusia, kandungan yang berlebihan dalam air dapat

mengakibatkan kerak air yang keras pada alat merebus air (panci /

ketel)selain mengakibatkan bau dan korosi pada pipa. Sering

dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas (Wulan,

2005:17).

3. Khlorida,Kandungan Ion khlorida tidak secara langsung menyebabkan

toksik pada tubuh manusia, tetapi kelebihan garam ini paling banyak

terdapat sebagai garam klorida yang dapat menyebabkan penurunan

kualitas air yang disebabkan oleh besarnya salinitas pada suatu wilayah.

Batas minimum ion khlorida yang dianjurkan 200 mg/l, sedangkan batas

maksimum yang diperbolehkan adalah 500 mg/l, (Kodoatie, 1996).

Berikut ini adalah klasifikasi kimia air tanah berdasarkan konsentrasi

klorida yang terkandung didalam:

Tabel 1. Pembagian Kualitas Air Tanah Berdasarkan Konsentrasi Cl-

No Tipe Kode Cl (Mg/1)

1 Air bersih (fresh) F <200

2 Air bersih-payau (fresh-breckish) Fb 200-500

3 Air payau (breckish) B 500-1000

4 Air payau-garam (breckish-salt) Bs 1000-10000

5 Air garam (salt) S 10000- 20000

6 Air garam tinggi (hipersaline) H >20000

Sumber: Kodoatie, 1996

4. Kalsium, keadaan kalsium sangat dipengaruhi oleh karbondioksida, hal

ini dikarenakan karbondioksida mudah larut dalam air. Perairan yang

memiliki sedikit kandungan kalsium biasanya perairan itu juga hanya

sedikit mengandung ion-ion lain yang sangat dibutuhkan oleh organisme

Page 26: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

13

akuatik. Sumber utama kalsium adalah batuan dan tanah. Kalsium pada

batuan biasanya terdapat pada mineral batu kapur (limestone), pyroxenes,

amphiboles, calcite, dolomite gypsum dan apatite. Kalsium banyak

digunakan dalam industri kimia, industri minuman, industri kertas dan

bubur kertas, industri lem dan sebagainya (cole, 1988).kadar kalsium

antara perairan satu dengan yang lain sangatlah berbeda, pada air tawar

biasanya <15 Mg/l, kemudian pada sekitar batuan karbonat biasanya 30-

100Mg/l, pada perairan laut sekitar 400 Mg/l, dan pada perairan brine

biasanya mencapai 750 Mg/l ( McNeely et al., 1979)

5. Magnesium, ion ini selalu ditemukan di alam dalam bentuk senyawa

kimia dengan dengan unsur kimia lainya, magnesium terionisasi menjadi

kation Mg2+ pada air laut (Sutopo, 2016; http:// ekohs. wordpress. Com

/2016/03/17/ mineral-magnesium). Magnesium ini tidak bersifat toksik

kadar maksimum yang diperuntukan untuk air minum adalah 50 Mg/l.

6. Natrium, ion natrium merupakan salah satu unsur alkali utama pada

perairan dan merupakan kation yang berpengaruh pada kesluruhan

kation di perairan. Kadar natrium sangatlah berbeda antara perairan satu

dengan yang lain. Kadar natrium pada perairan tawar alami <50 Mg/l,

pada airtanah dalam biasanya mencapai >50 Mg/l, pada brine, kadar

natrium berkisar antara 25.000- 100.000 mg/l (McNeely et al., 1979).

Sedangkan untuk konsumsi air minum kadar maksimum yang dianjurkan

adalah tidak lebih dari 200 mg/l (WHO).

Page 27: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

14

7. Kalium, merupakan salah satu unsur alkali utama di dalam perairan.

Kalium banyak ditemukan pada batuan mineral feldspar, leucite,

feldsparhoid, dan micas. Kadar kalium ini sifatnya toksik, kadar kalium

yang mencapai 2000 mg/l bahaya bagi sistem pencernaan manusia .

kadar kalium sebanyak 50 mg/l dan natrium 50mg/l yang terdapat

bersamaan tidak baik untuk industri, karena dapat membentuk karat dan

menjadikan korosi pada logam (Effendi, 2003).

b. Parameter Fisik Air Tanah

1. Daya Hantar Listrik, Daya hantar listrik merupakan kemampuan air

untuk menghantarkan arus listrik (konduktivitas). DHL merupakan suatu

gambaran numerik yang ditunjukan suatu larutan dalam menghantarkan

listrik. Semakin tinggi temperatur dan ion klorida maka nilai DHLnya

juga semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah nilai DHL maka

suhu maupun ion klorida akan rendah pula. Batas maksimum kandungan

DHL yang dianjurkan adalah 1000 Mhos/cm Manurut (Saeni, 1989)

batasan nilai DHL air tanah adalah digolongkan seperti Tabel 2.

Tabel 2. Klasifikasi Air Tanah Berdasarkan Daya Hantar Listrik.

No DHL (mikro Mhos/cm) Jenis Air

1 0-1000 Tawar

2 1000-2000 Payau

3 2000-10000 Air Asin

4 >10000 Sangat Asin

Sumber: Saeni, 1989

Klasifikasi keasinan air tanah dapat ditunjukkan oleh nilai Daya Hantar

Listrik (DHL). DHL adalah sifat suatu zat dalam menghantarkan listrik.

Satuan dari Daya hantar listrik adalah mikro Siemen per centimeter

Page 28: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

15

(μS/cm) atau mikro mho (μmho) dengan konfersi 1 μmho = 1 μS/cm

(Irham, 2006)

2. Suhu, Suhu air mengindikasikan aktivitas organisme dalam penguraian

bahan organik, yang mana apabila suhu semakin tinggi maka aktivitas

mikroorganisme semakin meningkat dan menyebabkan pemanfaatan

oksigen terlarut dalam air semakin meningkat. Suhu dipengaruhi oleh

musim, letak lintang (latitude), ketinggian tempat dari permukaan laut

(altitude). Suhu memberi efek pada konsentrasi oksigen terlarut dan

berpengaruh pada aktifitas bakteri dan kimia toksik di dalam air

(Effendi, 2003). Menurut Permenkes RI No. 416 Tahun 1990 syarat suhu

air yang diperbolehkan adalah deviasi 3oC dari suhu udara di sekitar.

3. Rasa, Kualitas air bersih yang baik untuk air minum adalah tidak berasa.

Rasa dapat mengindikasikan bahwa terdapat zat organik atau bakteri

/unsur lain yang masuk kedalam badan air.

4. Bau, Kualitas air bersih yang baik untuk konsumsi adalah tidak berbau,

karena bau ini dapat menjadi indikasi bahwa semisal adanya

pembusukan zat organik seperti bakteri, selain itu dapat juga

ditimbulkan akibat tidak langsung dari pencemaran lingkungan, terutama

sistem sanitasi yang berdekatan dengan sumur gali.

5. TDS (Total Dissolved Solid), Zat padat terlarut adalah jumlah zat padat

yang terlarut dalam air/ semua zat yang tertinggal setelah diuapkan pada

suhu 103 – 105oC (Saeni, 1989). Padatan terlarut meliputi garam garam

anorganik dan sejumlah kecil zat organik serta gas. Berdasarkan kriteria

Page 29: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

16

baku mutu air kelas I, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku

untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga, batas

maksimum yang diperbolehkan adalah 1000 mg/l.

Tabel 3. Klasifikasi Air Tanah Berdasarkan Total Disolve Solid /TDS.

No TDS (Mg/1) Tingkat Kerusakan Air Tanah

1 <1000 Aman

2 1000 – 10.000 Rawan (Payau)

3 >10.000 Kritis (Asin)

Sumber: Badan Geologi, Pusat Sumber Air Tanah dan Geologi

Lingkungan, 2014.

C. Piper Diagram

Trilinear piper diagram ini terdiri dari dua segitiga sama sisi yang

terletak di bawah kanan dan kiri. Masing–masing segitiga untuk pengeplotan

kation di salah satu sisi dan anion di sisi lain. Di atas kedua segitiga sama sisi

itu dibuat jajar genjang. pada jajar genjang tadi titik-titik kation dan anion

ditarik ke atas ke dalam jajaran genjang. Dari titik ploting tersebut pada jajaran

genjang dapat diinterpretasikan tipe kualitas airtanahnya di suatu wilayah

tertentu.

metode ini sangat efektif dalam pemisahan analisis data bagi studi krisis

terutama mengenai sumber unsur penyusun terlarut dalam airtanah, perubahan

atau modifikasi sifat–sifat air yang melewati suatu wilayah tertentu serta

hubungannya dengan problem–problem geokimia (Suharyadi,1984). Dengan

menggunakan metode ini maka penelitian yang berkaitan dengan problematika

geokimia akan lebih praktis dalam analisa.

Page 30: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

17

Hasil ploting pada jajar genjang dapat diketahui hasilnya dengan cepat

dengan melihat kelompok ion dominan dari hasil pengeplotan data.

Gambar 1. Trilenear piper diagram

Sumber: Suharyadi (1984:107)

Apabila titik yang di plot jatuh pada daerah (Suharyadi, 1984):

1. Berarti kandungan alkali tanah melebihi kandungan alkalinya.

2. Berarti kandungan alkali melebihi kandungan alkali tanahnya.

3. Berarti asam lemah melebihi asam kuatnya.

4. Berarti asam kuat melebihi asam lemahnya.

5. Berarti kekerasan karbonat (alkalinitas sekunder) lebih dari 50%, airtanah

didominir oleh alkali tanah dan asam lemahnya.

6. Berarti kekerasan non karbonat (kegaraman sekunder) lebih dari 50%.

7. berarti non karbonat alkali (kegaraman primer)lebih dari 50%, airtanah

didominir oleh alkali dan asam kuat.

8. berarti karbonat alkali (alkalinitas primer)lebih dari 50%.

9. berarti pasangan kation-anion seimbangan tidak ada yang melebihi 50%.

Page 31: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

17

Gambar 2. piper diagram segi empat (Klossterman, 1983)

Dari diagram piper segi empat genesa airtanah langsung dapat diketahui

dengan melihat perbandingan antara kation dan anion dalam air. Dan akan

terploting ke dalam 6 jenis air seperti Gambar 2 diatas.

a. Metode Kurlov

Adalah Suatu metode klasifikasi yang dikemukakan oleh seorang ahli

bernama Kurlov, metode ini sangat praktis dan dengan cepat dapat

menentukan kelas airnya guna analisis masalah geokimia. Penamaan kelas

air ditentukan oleh kandungan ion yang mempunyai jumlah ≥ 25%

(Suharyadi, 1984). Berikut adalah perhitungan klasifikasi Kurlov :

Konsentrasi dalam meq/l = -----------------------------------------------

Konsentrasi dalam mg/L*valensi

Berat atom

Page 32: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

18

D. Pemanfaatan Air Tanah

Indonesia menduduki urutan kelima negara-negara yang kaya air

setelah Brasil, Rusia, Cina, dan Kanada. Hal ini tercermin dari potensi

ketersediaan air permukaan (terutama sungai) yang menurut catatan

Depkimpraswil rata-rata mencapai 15.500 m3/kapita/tahun, jauh melebihi rata-

rata dunia yang hanya 600 m3/kapita/tahun. Namun, ketersediaan air sangat

bervariasi menurut ruang dan waktu. Sebagai contoh, Jawa yang penduduknya

mencapai 65% dari total penduduk Indonesia, hanya tersedia 4,5% potensi air

tawar nasional. Faktanya, jumlah air yang tersedia di Jawa yang mencapai

30.569,2 juta m3/tahun tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air bagi

seluruh penduduknya. Artinya di pulau yang terpadat penduduknya ini selalu

terjadi defisit air paling tidak hingga tahun 2015. Defisit akan terus meningkat

jika tidak ada upaya konservasi air dan efisiensi pemanfaatannya (Sosiawan,

2009). Pemanfaatan airtanah secara tidak tepat, dapat mengakibatkan degradasi

kualitas dan kuantitas terhadap airtanah itu sendiri. Oleh karena itu sangat

penting untuk memahami keberadaan airtanah (lokasi, kedalaman, dan arah

aliran) serta potensi airtanah kualitas dan kuantitas (Maulana, 2003).

Pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan kebutuhan akan sumber

daya air meningkat di dunia telah menjadi salah satu hal yang sangat penting,

berdasarkan (Magelang Dalam Angka, 2017) laju pertumbuhan penduduk di

Kecamatan Borbudur sendiri pada tahun 2017 mencapai 0.75% dari total

populasi sebesar 59.039 jiwa. Dengan kepadatan penduduk mencapai 1.082

jiwa/km2 . Air merupakan hal pokok bagi konsumsi dan sanitasi umat manusia,

Page 33: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

19

untuk produksi barang industri serta untuk produksi makanan dan kain. Air

tidak tersebar merata diatas permukaan bumi, sehingga ketersediaannya di

suatu tempat akan sangat bervariasi menurut waktu (Linsly, 1989:76).

Keberadaan air itu sendiri tiap tempat berbeda kualitas dan kuantitasnya hal ini

berkaitan erat dengan kondisi fisik suatu wilayah maupun kegiatan manusia di

dalam ruang itu sendiri. Sumber air merupakan salah satu komponen utama

yang ada pada suatu sistem penyediaan air bersih tidak akan berfungsi

(Sutrisno, 2004:13). Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan

tanah di dalam zone jenuh dimana tekanan hidostatiknya sama atau lebih besar

dari tekanan atmosfer (Suyono, 1993:1). Airtanah terbagi atas air tanah dangkal

dan air tanah dalam. Air tanah dangkal terjadi karena adanya daya proses

peresapan air dari dari permukaan tanah. Biasanya untuk mendapatkan air

tanah dangkal ini dengan cara membuat sumur gali.

Pemanfaatan air tanah dangkal untuk memenuhi keperluan rumah tangga

akan air bersih dan air untuk industri sudah banyak dilakukan. Air juga

mengalami sirkulasi yang disebut daur hidrologi, yaitu pola 23 pendauran air

yang umum dan terdiri dari susunan gerakan-gerakan air yang rumit dan

transformasi-transformasinya (Lee, 1988:43).

E. Pemenuhan Air Bersih untuk penghidupan

Salah satu sumber penghidupan di masyarakat adalah air layak konsumsi,

rata-rata air konsumsi di masyarakat daerah penelitian adalah air tanah dangkal

berupa sumur gali. Air sumur merupakan salah satu sumber daya alam yang

dapat dimanfaatkan di dunia ini. Air sumur atau air tanah dangkal adalah air

Page 34: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

20

tanah yang berada pada kedalaman sampai 15 meter. Dinamakan juga air tanah

bebas karena lapisan air tersebut tidak berada dalam tekanan. Profil permukaan

air tanah dangkal tergantung dari profil permukaan air tanah dan lapisan tanah

itu sendiri (Surbakti, 1989:4). Pada daerah penelitian yang berlokasi di

Kecamatan Borobudur, kondisi airtanah di daerah tersebut dapat kita jumpai

antara kedalaman 9-15 meter.

Pemenuhan kebutuhan akan air bersih sangatlah berbeda kuantitasnya

antara masyarakat satu dengan masyarkat lainya, hal ini tergantung pada

jumlah anggota keluarga, jenis pekerjaan dan kondisi lingkungan fisik.

Kebutuhan air adalah banyaknya jumlah air yang dibutuhkan untuk keperluan

rumah tangga, industri, penggelontoran kota dan lain-lain. Prioritas kebutuhan

air air meliputi kebutuhan air domestik, industri, pelayanan umum dan

kebutuhan untuk mengganti kebocoran (Moegijantoro, 1995). Bagi manusia

kebutuhan akan air ini mutlak karena zat pembentuk tubuh manusia sebagian

besar terdiri dari air yang jumlahnya sekitar 73% dari tubuh manusia (Aswan,

1996:31). Air sendiri berguna untu manusia guna membantu sistem

metabolisme dalam tubuh.

F. Pemetaan Sebaran Air Asin dan Kualitas Air Tanah

Peta merupakan gambaran kenampakan di permukaan bumi yang di

skalakan, Sistem Informasi geografis (Geographic Information System/GIS)

adalah sebuah sistem informasi khusus untuk mengelola data yang memiliki

informasi spasial atau koordinat–koordinat geografis (Anisah, 2007). Aplikasi

SIG bervariasi dan mendukung manajemen sumber daya, manajemen bencana,

Page 35: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

21

perencanaan dan pengembangan, pengelolaan lingkungan, tanah dan air

manajemen, penelitian kelautan dan kelautan, perubahan iklim dan banyak area

lain di mana orang dan masyarakat berada (Gnanachandrasamy, 2015). Dengan

menggunakan sistem informasi geografi seseorang dapat mengetahui keadaan

suatu ruang wilayah dengan cepat.

Teknik yang digunakan dalam pemetaan air asin ini adalah interpolasi.

Interpolasi adalah estimasi nilai Z dari a permukaan pada titik tidak dijepit

berdasarkan nilai Z yang diketahui poin sekitarnya. Ada dua interpolasi utama

teknik: deterministik dan geostatistik. Deterministik teknik interpolasi

membuat permukaan dari yang diukur poin, berdasarkan tingkat kesamaan

Jarak interpolation distance weighted (IDW) atau tingkat kehalusan fungsi

dasar radial. Teknik interpolasi geostatistik (kriging) memanfaatkan properti

statistik dari titik yang diukur (ESRI, 2001)

Kajian daerah yang terkena salinitas di wilayah dataran Borobudur

Kecamatan Borobudur, kabupaten Magelang merupakan kajian geografis yang

perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai aspek

pengelolaannya. Tujuannya adalah untuk menentukan zonasi wilayah yang

kemungkinan terindikasi mengalami Salinitas. Sistem informasi geografis ini

dapat membantu perencanaan masing-masing zonasi, sehingga dapat

diantisipasi melalui langkah langkah konservasi terhadap air tanah yang ada di

wilayah tersebut. Kemampuan Sistem Informasi Geografis bisa memetakan apa

yang ada di luar maupun di dalam suatu area, sehingga kreteria kriteria ini

nantinya digabungkan untuk memunculkan irisan wilayah berdasarkan data

Page 36: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

22

spasial yang tersedia. Secara sederhana manfaat Sistem Informasi Geografis

untuk pengawasan daerah yang mengalami perkembangan penduduk dan

pertumbuhan perekonomian yang pesat terutama dalam pemanfaatan air tanah

adalah memantau luas wilayah yang terdampak salinitas.

G. Kajian Penelitian Relevan

Merupakan suatu rujukan yang diperlukan oleh peneliti untuk melihat

atau membandingkan penelitian yang sudah ada guna memudahkan peneliti

untuk mencari metode, variabel, sample yang sesuai untuk diterapkan dalam

penelitianya. Kajian penelitian yang revelan pada penelitian ini mengambil dari

4 sumber antara lain sebagai berikut ini;

1. Helmy Murwanto. 2015, penelitian ini memiliki kesamaan lokasi

penelitian dan hasil dari penelitian itu menggambarkan bahwa di sekitar

Borobudur terdapat air asin yang diakibatkan karena dulu daerah tersebut

pernah membentuk lingkungan laut.

2. Ignatius Adi Prabowo. 2001, penelitian tersebut memiliki kesamaan lokasi

dan kajian penelitian. Dalam penelitian tersebut hasilnya menggambarkan

bahwa kualitas air yang berada pada Dataran Borbudur sebagian berasa

asin dan tidak layak untuk konsumsi.

3. Anisa Intan Sari Wulan. 2005, Terdapat kesamaan pengolahan data

dengan menggunakan komparasi peraturan dari pemerintah.

4. Putu Ratih Wijayanti. 2013, Terdapat kesamaan pada pengolahan data

dengan menggunakan metode trilinear piper diagram.

Page 37: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

23

No Nama Judul Metode Hasil Kedudukan

Penelitian

1 Helmy Murwanto,

2015

Situs Danau Di

Sekitar Bukit

Borobudur

Jawa Tengah

Penelitian ini menggunakan

pendekatan paleogeomorfologi

dengan tujuan untuk

mengetahui bagaimana dan

mengapa perubahan bentuklahan

danau menjadi dataran lakustrin

dapat terjadi. Paleogeomorfologi

adalah ilmu yang mempelajari

tentang bentangalam purba.

Terbentuknya bentangalam purba

disebabkan oleh adanya proses-

proses yang bekerja pada

masa lampau.

Adanya rembesan

air asin pada

rekahanrekahan

pada batulanau,

menunjukkan

bahwa sebelum

terbentuk

lingkungan danau,

daerah di sekitar

Candi Borobudur

pernah membentuk

lingkungan laut.

Beda pada metode

penelitian akan

tetatapi terdapat

kesamaan pada

lokasi penelitian

dan hasil

penelitian tersebut

menggambarkan

bahwa adanya air

asin di borobudur

memang benar

adanya.

2 Ignatius Adi

Prabowo, 2001

Kualitas Air

Tanah Di

Dataran

Borobudur

Kabupaten

Magelang

Propinsi Jawa

Tengah

Penelitian ini berupa deskriptif

kuantitatif yang menggambarkan

suatu fenomena dengan hitungan

matematis. Kualitas air tanah

disusun berdasrkan komparasi

antara data lapangan dengan

peraturan baku mutu air.

Kualitas air tanah

didataran

borobudur

umumnya di

bawah standar

baku mutu.

Adanya air asin di

daerah borobudur

bukan disebabkan

oleh aktifitas

manusia melainkan

karena faktor

Terdapat

kesamaan pada

kajian penelitian

yaitu berupa

geohidrologi.

Penelitian tersebut

juga menyatakan

bahwa

terdapatnya air

asin di wilayah

timur Candi

Borobudur

Page 38: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

24

geologis.

3 Anisa Intan Sari

Wulan, 2005

Kualitas Air

Bersih Untuk

Pemenuhan

Kebutuhan

Rumah Tangga

Di Desa

Pasarean

Kecamatan

Adiwerna

Kabupaten

Tegal

Penelitian ini menggunakan uji

laboratorium parameter kualitas

kimia air tanah. Hasil dari uji

labaratorium kemudian di

komparasikan dengan baku mutu

air sesuai permenkes nomer 82

tahun 2001

Parameter kimia

yang paling

dominan dalam hal

yang paling

berpengaruh pada

kualitas air tanah

di daerah tersebut.

Terdapat

kesamaan

pengolahan data

dengan

menggunakan

komparasi

peraturan dari

pemerintah.

4 Putu Ratih

Wijayanti, 2013

Analisa

Kuantitas Dan

Kualitas

Airtanah Di

Kecamatan

Kubu

Kabupaten

Karangasem

Provinsi Bali

Metode yang digunakan dalam

menganalisis kimia airtanah

adalah metode diagram Trilinier

Piper. Diagram Trilinier Piper

adalah metode yang penting

dalam studi genetik airtanah,

dimana metode ini sangat efektif

dalam pemisahan analisis data

bagi studi kritis terutama

mengenai sumber unsur

penyusun terlarut dalam airtanah,

perubahan sifat-sifat air yang

melewati suatu wilayah tertentu

serta hubungannya dengan

permasalahan-permasalahan

geokimia.

Pada hasil

pengeplotan

sampel airtanah di

lokasi penelitian

merupakan daerah

yang non karbonat

alkali (kegaraman

primer) lebih dari

50%, airtanah

didominir oleh

alkali dan asam

kuat

Terdapat

kesamaan pada

pengolahan data

dengan

menggunakan

diagram trilinear

piper diagram

Page 39: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

25

H. Kerangka Berpikir

Diagram alir penelitian menjelaskan bagaimana peneliti merumuskan

suatu permasalahan yang ada dilapangan berdasarkan variabel-variabel

penelitian dan tahapan pengolahan data. Berdasarkan penelitian yang akan

dilakukan, permasalahan yang ada di lapangan yaitu terjadinya degradasi

kualitas airtanah yang disebabkan adanya salinitas pada daerah tersebut, atas

dasar permasalahan tersebut daerah penelitian ini dapat ditinjau dari 2 macam

aspek yaitu Kondisi Fisik (kondisi Airtanah, topografi, geologi) dan Kualitas

air sumur (kondisi fisik dan kimia).

Data yang diperoleh berupa kondisi airtanah, Ketinggian tempat, dan

pemanfaatan air bagi penduduk sekitar (kuantitas dan jenis pemanfaatanya).

Data yang telah diperoleh di lapangan selanjutnya diolah secara komputerisasi

menggunakan software arcgis 10.5 dan aquachem demo version. Dari

pengolahan tersebut didapatkan hasil berupa peta aliran airtanah, peta

konduktivitas airtanah, dan faktor penyebab air asin di daerah penelitian.

Page 40: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

26

Gambar 3. Kerangka berpikir

Page 41: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

70

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

sebagai berikut ini:

a. Kondisi air tanah di Dataran Borobudur ditinjau dari sifat fisik dan

kimianya berbeda antara desa satu dan desa lainya. Dari 6 desa di Dataran

Borobudur, Desa Candirejo kualitas air nya dari segi fisik maupun kimia

tidak sesuai baku mutu dengan kandungan natrium 353-568 mg/l dan

kandungan asam kuat berupa klorida pun berkisar antara 809,9-1639,5

mg/l. Sedangkan secara fisik DHL di Candirejo berkisar 1.612-3.546

Mhos/cm dan TDS 1522-1749 mg/l. Untuk kualitas air paling bagus

terdapat di Desa Bumiharjo ditinjau dari segi fisik maupun kimia.

b. Persebaran air asin Dari sifat fisik air tanah dapat dilihat bahwa air asin

didataran Borobudur adalah air sumur yang memiliki nilai konduktivitas

lebih dari 1000 mhos/cm yaitu terdapat di sebagian besar Desa Candirejo,

Desa Ngargogondo dan sebagian kecil Desa Wanurejo. Dari pola aliran air

tanah di daerah penelitian dapat di asumsikan bahwa air asin di sumur

penduduk hanya terdapat di Desa Candirejo, Desa Ngargogondo dan

sebagian kecil Desa Wanurejo karena pola aliran airtanahnya pun hampir

semua menuju Desa Candirejo dan Desa Ngargogondo.

c. Penyebab air asin di dataran Borbodur dapat di ketahui berdasarkan piper

diagram diketahui bahwa kualitas air di Dataran Borobudur ada 2 macam

Page 42: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

71

jenisnya yaitu air tanah di dominir oleh alkali dan asam kuat dengan

Senyawa kimia NaCl bertipe air sulfat golongan (IV) yang berasa asin di

Desa Candirejo dan Airtanah didominasi oleh alkali tanah dan asam

lemahnya yaitu air bertipe semi bikarbonat golongan (II) di Desa

Tanjungsari, Desa Borobudur dan Air fosil (connate water) golongan (Va)

di Desa Wanurejo, Dan desa Ngargogondo, Dan Desa Bumiharjo.

d. Pemanfaatan airtanah di Dataran Borobudur diketahui airtanah di Dataran

Borobudur berdasarkan 35 responden yang berjumlah 153 jiwa berbeda

antara daerah yang aitanahnya normal dan daerah yang mengalami

degradasi kualitas airtanah penggunaan airtanah sekitar 10.947 liter/hari

dengan rata-rata penggunaan sekitar 71,54 liter/jiwa/hari untuk mck,

konsumsi, dan tanaman/ternak. rincian penggunaan air untuk mck sendiri

9.767 liter/hari dengan rata-rata penggunaan 63,83 liter/jiwa/hari, untuk

minum dan memasak sekitar 539 liter/hari dengan rata-rata 3,51

liter/jiwa/hari dan untuk penggunaan lainya seperti untuk konsumsi ternak

641 liter/hari dengan rata-rata 4,18 liter/jiwa/hari/.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

adalah sebagai berikut ini:

a. Untuk daerah yang terdampak air asin maupun desa yang secara kualitas

airnya tidak layak konsumsi sebaiknya menggunakan air PDAM maupun

sumber air lain yang lebih layak konsumsi seperti membuat bak penampung

air yang selanjutnya saluran pipa dapat dialirkan ke rumah tangga. Namun

Page 43: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

72

jika hanya digunkan untuk mandi, cuci, dan kakus air di daerah ini masih

layak untuk digunkan.

b. Pemerintah dalam hal ini adalah pemda atau dinas terkait sebaiknya

membuat jaringan pipa air bersih guna membantu warga sekitar dalam

memenuhi kebutuhan air untuk konsumsi, selain itu adanya pembangunan

jaringan akan membantu pemenuhan air bersih yang berkelanjutan.

Page 44: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

73

Daftar Pustaka

Aswan, Asmi. 1996. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : PT.

Mutiara Sumber Widya.

Barapela, Puspa Chattra. 2015. Kajian Hidrokimia Airtanah Bebas Di Wilayah

Kepesisiran Kabupaten Purworejo. Yogyakarta: Fakultas Geoagrafi

UGM

Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta : Kanisius.

ESRI (Environmental Systems Research Institute).2001. Using Arc GIS geo

statistical analyst (300p, USA).

Gnanachandrasamy, G dkk. 2015. Accessing groundwater quality in lower part of

Nagapattinam district, Southern India: using hydrogeochemistry and GIS

interpolation techniques. Appl Water Sci (2015) 5:39–55

http:// ekohs. wordpress. Com /2016/03/17/ mineral-magnesium (05 Oktober

2018).

http://www.artikelsiana.com/2015/06/para-ahli-pengertian-masyarakat-

definisi.html

Koodoatie, Robert J., Roestam, Sjarief, 2005. Pengelolaan Sumber Daya Air

Terpadu. Yogyakarta: Andi.

Linsley, Ray.K. 1989. Teknik Sumber Daya Air. Jakarta: Erlangga.

Maulana, Fivry Wellda. 2003. Hubungan Airtanah Dan Kondisi Geologi Dalam

Penentuan Kualitas Dan Potensi Airtanah Kecamatan Bruno Kabupaten

Purworejo Propinsi Jawa Tengah. Yogyakarta: UPN Veteran

Yogyakarta.

Page 45: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

74

Meijerink AMJ. 1996. Remote sensing applications to hydrology: groundwater.

Hydrol Sci 41(4):549–561. Moegijantoro. 1992. Air untuk Kehidupan

Manusia. Majalah Air minum. Edisi No. 85/ th. XXV Oktober 2001

Murwanto, dkk. 2014. Pengaruh Tektonik dan Longsor Lahan Terhadap

Perubahan Bentuk Lahan di Bagian Selatan Danau Borobudur. Dalam

Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 5 No. 2 Agustus 2014:

143 - 158

Murwanto. H. Situs Danau Di Sekitar Bukit Borobudur, Jawa Tengah.

Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

N. Irham, M dkk. 2006. Pemetaan Sebaran Airtanah Asin Pada Aquifer Dalam Di

Wilayah Semarang Bawah. Dalam Berkala Fisika Vol.9, No.3, Juli 2006,

hal 137-143

Palar, Heryanto. 2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta :

Rineka Cipta.

Prabowo, Ignatius Adi dan Sutikno., 2001. Kualitas Air tanah di dataran

Borobudur Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah. Yogyakarta :

UGM Press.

Purwodarminto, 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Penerbit Balai

Pustaka.

Setyaningsih, Wahyu. 2010. Model Pergerakan Bahan Pencemar Minyak Disel

Pada Akuifer Batu Pasir Formasi Volkanik Merapi Muda. Dalam Jurnal

Geografi Volume 7 No. 2 Juli 2010, hal:75-87.

Setyowati, Dewi Liesnoor. 2008. Pemodelan Ketersediaan Air Untuk

Perencanaan Pengendalian Banjir Kali Blorong Kabupaten Kendal.

Dalam Jurnal Teknil Sipil Dan Perencanaan, Nomor 2 Volume 10-Juli

2008, Hal:127-138.

Page 46: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

75

Simsek, Celalettin dan Orhan Gunduz. 2006. IWQ Index: A GIS-Integrated

Technique to Assess Irrigation Water Quality. Simav-Turkey: Springer

Science + Business Media.

Sosiawan, H dan K. Subagyono. 2009. Strategi Pembagian Air Secara

Proporsional Untuk Keberlanjutan Pemanfaatan Air. Bogor: Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.

Sriyono. Nur Qudus. Dewi Liesnoor Setyowati. 2008. Model Spasial

Ketersediaan Airtanah Dan Intrusi Air laut Untuk Penentuan Zone

Konservasi Airtanah. Semarang: Universitas Negeri Semarang hal: 87-94

Sugiharto. 1987. Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta: UI-PRESS

Sugiyono., 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta, CV.

Suharyadi. 1984. Geohidrologi. Diktat Kuliah Fakultas Teknik Universitas

Gadjah Mada.

Sukmono. 1976. Chandi Borobudur: A Monument Of Mankind. Paris: UNESCO

Press.

Surbakti. 1989. Teknologi Penyediaan Air Minum Sehat. Surakarta. Mutiara Solo.

Sutrisno. Totok dkk. 2004. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta: Rineka

Cipta.

Suyono. 1993. Pemanfaatan Air Tanah. Jakarta : Rineka Cipta.

Waniliesta, M.R., Kersten And R. Eaglin. 1997. Hydrology: Water Quantity And

Quality Control. John Wiley & Sons Inc. Canada, pp340-359.

WHO. 2008. Guidelines for drinking water quality (3rd ed.).Geneva, pp 540

Widada, Sugeng. 2007. Gejala Intrusi Air Laut di Daerah Pantai Pekalongan.

Dalam Jurnal Ilmu Kelautan, Volume 12 (1): 45-52.

Page 47: ANALISIS PERSEBARAN AIR ASIN DI DATARAN BOROBUDUR DAN ...lib.unnes.ac.id/34197/1/3211414017maria.pdf · Bapak Kepala Desa Ngargogondo dan segenap perangkat desa yang telah bersedia

76

Wijayanti, Putu Ratih., Moh Solichin dan Dian Sisinggih. 2013. Analisa

Kuantitas Dan Kualitas Airtanah Di Kecamatan Kubu Kabupaten

Karangasem Provinsi Bali. Malang: Universitas Brawijaya Malang.

Wulan, Anisa Intan Sari, Dewi Liesnoor Setyowati, Rahma Hayati. 2005. Kualitas

Air Bersih Untuk Pemenuhan Rumah Tangga Di Desa Pesarean

Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. UNNES: Skripsi.