analisis perhitungan harga pokok produksi...

83
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI INDUSTRI USAHA KECIL DAN MENENGAH PRODUK PERCETAKAN PADA CV. MIRANTI, BOGOR Oleh DEWI AMANDA METALLITA H24104097 PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

Upload: trinhquynh

Post on 06-Feb-2018

267 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI

INDUSTRI USAHA KECIL DAN MENENGAH PRODUK

PERCETAKAN PADA CV. MIRANTI, BOGOR

Oleh

DEWI AMANDA METALLITA

H24104097

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 2: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

2

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI

INDUSTRI USAHA KECIL DAN MENENGAH PRODUK

PERCETAKAN PADA CV. MIRANTI, BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajamen

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

DEWI AMANDA METALLITA

H24104097

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 3: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

Judul Skripsi : Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Industri

Usaha Kecil dan Menengah Produk Percetakan pada

CV. Miranti, Bogor

Nama : Dewi Amanda Metallita

NIM : H24104097

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Drs. Edward H. Siregar, SE, MM.

NIP. 19570622 198601 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M. Sc

NIP. 19610123 198601 1 002

Tanggal Lulus :

Page 4: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

4

RINGKASAN

DEWI AMANDA METALLITA. H24104097. Analisis Perhitungan Harga

Pokok Produksi Industri Usaha Kecil dan Menengah Produk Percetakan pada CV.

Miranti, Bogor. Di bawah bimbingan EDWARD H. SIREGAR.

Perhitungan harga pokok produksi pada UKM perlu dilakukan agar

perusahaan tidak mengalami kerugian dan juga sebagai alat untuk memantau

realisasi biaya produksi, stermasuk juga CV. Miranti. Perhitungan biaya ini pada

akhirnya akan ditanggung oleh konsumen. Maka perhitungan harga pokok

produksi suatu manufaktur adalah penting, sehingga rumusan masalah untuk

penelitian ini yaitu bagaimana perhitungan harga pokok produksi barang cetak

dengan metode yang digunakan oleh CV. Miranti, bagaimana perhitungan harga

pokok produksi barang cetak dengan metode full costing dan metode variable

costing dan bagaimana hasil perbandingan antara metode perusahaan dengan

metode full costing dan metode variable costing. Maka Berdasarkan perumusan

masalah, tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi perhitungan harga pokok

produksi menggunakan metode CV. Miranti, menganalisis perhitungan harga

pokok produksi CV. Miranti dengan menggunakan metode full costing dan

metode variable costing, dan membandingkan dan merumuskan metode

perhitungan harga pokok produksi yang digunakan oleh CV. Miranti dengan

metode full costing dan metode variable costing.

Pembuatan 500 lembar leaflet menurut perhitungan CV. Miranti adalah sebesar

Rp. 894.361,- dan untuk per lembar nya adalah sebesar Rp 1.789,-, sedangkan

menggunakan metode perhitungan full costing sebesar Rp 988.443,- atau Rp

1.977,- per lembar leaflet dan dengan metode perhitungan variable costing

sebesar RP 749.336,- atau Rp 1.499,- per lembar leaflet. Sebaiknya perusahaan

menggunakan metode full costing dalam melakukan perhitungan harga pokok

produksinya karena metode ini membebankan dan memperhitungkan seluruh

biaya yang terjadi ke harga pokok produksinya, sehingga perhitungannya lebih

wajar dan akurat.

Page 5: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

5

ABSTRACT

DEWI AMANDA METALLITA. H24104097. Analysis of Cost of Goods

Production Calculation for Home Industries Product at CV. Miranti, Bogor.

Guided by EDWARD H. SIREGAR.

The Cost of Goods Production calculation for home industries is really

important to avoid lost profit and needed to monitor the actual of production cost.

Furthermore, CV. Miranti is a maturate company who improve their market, so

they need to concern about their product’s price and they need to improve the cost

of goods production calculation method. The whole expenses will be charged to

customer when the goods are ready to sold, therefor the points of this matter are

how CV. Miranti calculate their cost of goods production, how to calculate the

cost of goods production by full costing method and variable costing method, and

how is the result of calculation comparartion between CV. Miranti method, full

costing method, and variable costing method. Regarding of those matters, the

goals of this research are to identify the cost of goods production calculation by

CV. Miranti method, full costing method and variable costing method, and

compared of those three mathods to decide which the exact method to be applied.

CV. Miranti was received an order to produce 500 sheets of leaflets on

May 2012. The cost of good production by CV. Miranti calculation method was

Rp 894.361,- or Rp 1.789,- per sheet, whereas it calculated was Rp 988.443,- or

Rp 1.977,- per sheet by varibale costing method and it was Rp 749.336,- or Rp

1.499,- per sheet by full costing calculaion method. There was difference

between CV. Miranti method, variable costing method, and full costing method.

The most expensive cost identified by full costing calculation method, this caused

it calculated of all actual expense of the manufacturing process. It adviced to

apply full costing method because the final cost was already calculate whole

actual expense and the price was proper to be compete with others.

Page 6: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

1

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 16 Agustus 1989. Penulis adalah

anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Daud Akhyar dan Ibu

Darsiatun, serta memiliki satu orang adik laki-laki bernama Luthfy Nurcahya

Fakhrurozie.

Penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak di TK Akbar pada

tahun 1995, pendidikan dasar di SD Bina Insani Bogor pada tahun 2001 dan

pendidikan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2004 di SMP Negeri 1

Bogor. Pendidikan Mengengah lanjutan atas di SMA Negeri 7 Bogor diselesaikan

pada tahun 2007. Pada saat di bangku SMA, penulis mengikuti beberapa kegiatan

ekstrakulikuler, salah satunya adalah paduan suara.

Penulis diterima pada program Diploma Tiga Institut Pertanian Bogor

(IPB) program keahlian Akuntansi melalui jalur Penelusuran Minat dan Keahlian

(PMDK) pada tahun 2007 dan lulus di tahun 2010. Pada saat kuliah di D3 IPB,

penulis juga dipercaya untuk menjadi panitia makrab. Penulis melanjutkan

pendidikan di Program Sarjana Alih Jenis jurusan Manajemen di tahun 2010.

Penulis melakukan penelitian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2012 dengan

Judul “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Industri Usaha Kecil dan

Menengah Produk Percetakan pada CV. Miranti, Bogor”.

iii

Page 7: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

2

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmannirrohim

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izin-

Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Perhitungan

Harga Pokok Produksi Industri Usaha Kecil dan Menengah Produk Percetakan

pada CV. Miranti, Bogor”, sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh gelar

Sarjana di Program Alih Jenis Manajemen Instirut Pertanian Bogor, dengan waktu

yang telah ditetapkan.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu penlis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Terima

kasih juga penulis ucapkan kepada dosen pembimbing, Drs. Edward H. Siregar,

SE, MM. yang telah membimbing penulis dalam pembuatan skripsi ini.

Penulis menyadari atas keterbatsan yang penulis miliki, sehingga laporan

ini sangatlah jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis menerima

berbagai saran maupun kritik dari para pembaca guna memperbaiki kualitas isi

dari skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap agar laporan ini dapat menambah

pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis pada

khususnya.

Bogor, Januari 2013

Penulis

iv

Page 8: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

3

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.

Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ini mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Kedua orangtua penulis, Bapak Daud dan Ibu Darsi, adik penulis, Luthfy, dan

nenek penulis, Ibu Wati, serta seluruh keluarga yang selalu memberikan doa

dan dorongan lahir maupun batin selama ini.

2. Bapak Drs. Edward H. Siregar, SE, MM. selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dengan sangat baik

sehingga skripsi ini terselesaikan.

3. CV. Miranti beserta seluruh pimpinan dan karyawannya yang telah

memperbolehkan penulis melakukan penelitian serta memberikan informasi

kepada penulis yang sangat berguna dalam penulisan skripsi ini.

4. Seluruh dosen dan staff sekretariat Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Institut Pertanian Bogor.

5. Seluruh teman dan sahabat yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Bogor, Januari 2013

Dewi Amanda M.

v

Page 9: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

4

DAFTAR ISI

HalamanRINGKASAN

RIWAYAT HIDUP…………………………………………………………. iii

KATA PENGANTAR………………………………………………………. iv

UCAPAN TERIMA KASIH………………………………………………... v

DAFTAR ISI………………………………………………………………… vi

DAFTAR TABEL….………………………………………………………... viii

DAFTAR GAMBAR..………………………………………………………. ix

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… x

I. PENDAHULUAN……………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………...1.2 Perumusan Masalah…………………………………………………...1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………...1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………….1.5 Ruang Lingkup………………………………………………………..

14445

II. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………… 6

2.1 Usaha Kecil………………………………………….……………........2.2 Usaha Mengengah………………………………..……………………2.3 Usaha Kecil dan Mengah (UKM) …………………………………….2.4 Akuntansi Biaya……………………………………………………….2.5 Konsep dan Pengertian Biaya…………………………………………2.6 Pengolonagn Biaya……………………………………………………2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi……………………………

2.7.1 Metode Full Costing…………………………………………….2.7.2 Metode Variable Costing………………………………………..

2.8 Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas…………………………….2.8.1 Tingkatan Biaya dan Pemicu……………………………………

2.9 Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi………………………...2.9.1 Metode Harga Pokok Pesanan…………………………………..2.9.2 Metode Harga Pokok Produksi………………………………….

2.10 Klasifikasi Biaya Manufaktur yang Umum Digunakan……………...2.11 Siklus Akuntansi Biaya dalam Perusahaan Manufaktur……………..2.12 Hasil Penelitian Sebelumnya………………………………………...

66789

101415161718181819202021

vi

Page 10: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

5

III.METODE PENELITIAN………………………………………………… 23

3.1 Kerangka Penelitian...……………………………….……………........3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian……………………..…………………...3.3 Jenis Sumber Data………………….………………………………….3.4 Metode Pengumpulan Data……………………………………………3.5 Pengolahan dan Analisis Data...………………………………………

2525252626

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...…………………………………………... 28

4.1 Gambaran Umum Perusahaan……………………….……………........4.1.1 Sejarah Perusahaan……………………………………………...4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan…………………………………4.1.3 Produk Percetakan CV. Miranti…………………………………4.1.4 Proses Produksi Leaflet…………………………………………4.1.5 Peralatan Produksi Leaflet………………………………………

4.2 Perhitungan Harga Pokok Produksi……………..…………………….4.2.1 Perhitungan Tradisional CV. Miranti…………………………..4.2.2 Perhitungan Ful Costing………………………………………..4.2.3 Perhitungan Variable Costing…………………………………..

4.3 Perbandingan Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan Metode Perusahaan, Metode Full Costing, dan VariableCosting ………………………………………………………

28282930313233343651

52

KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………… 55

1. Kesimpulan………………………………………….……………..........2. Saran………………………………..…………………………………..

5556

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 58

LAMPIRAN………………………………………………………………….. 59

vii

Page 11: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

6

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Harga Pokok Produksi dan Produk Menurut Metode Full Costing ……….. 162. Harga Pokok Produksi dan Produk Menurut Metode Variable Costing…… 173. Siklus Akuntansi Biaya dalam Perusahaan Manufaktur...…………………. 214. Kerangka Pemikiran Penelitian ……………………………………………. 245. Struktur Organisasi CV. Miranti …………………………………………... 296. Proses Pembuatan leaflet ………………………………………………….. 32

viii

Page 12: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

7

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Peralatan Produksi Leaflet pada CV. Miranti ……………………………. 332. Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode CV. Miranti... 343. Harga Pembelian Tinta...…………………………………………………. 354. Biaya Bahan Baku Pembuatan Leaflet Metode Full Costing ……………. 375. Biaya Bahan Penolong Bulan Mei 2012...................................................... 406. Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Bulan Mei 2012……... 417. Perhitungan Biaya Penyusutan Mesin Potong dan Mesin Roller pada

Bulan Mei 2012…………............................................................................ 448. Perhitungan Biaya Penyusutan Mesin Potong dan Mesin Cetak GTO pada

Bulan Mei 2012....................................…………..…………..……... 469. Perhitungan Biaya Penyusutan Mesin Potong dan Mesin Plat Maker pada

Bulan Mei 2012…………………………….. 4810. Perhitungan Biaya Overhead Menggunakan Metode Full Costing selama

Bulan Mei 2012...................................…………………………………… 5011. Perhitungan Biaya Overhead Menggunakan Metode Variabel Costing

selama Bulan Mei 2012...................................………………………….... 5211. Perbandingan Perhitungan HPP dengan Metode Perusahaan, Metode Full

Costing, dan Variable Costing.........................………………………….... 53

ix

Page 13: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

8

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Data Statistik Jumlah UKM …………………………….............................. 602. Daftar Pertanyaan ………………………………………………………….. 623. Peralatan Cetak CV. Miranti ………………………………………………. 634. Bahan Baku CV. Miranti …………….......................................................... 655. Bahan Penolong CV. Miranti ……………................................................... 666. Tabel Perhitungan Penyusutan Bangunan Sampai dengan Bulan Mei

2012……………............................................................................................ 67

x

Page 14: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, UKM selalu digambarkan

sebagai sektor yang mempunyai peranan yang penting, karena sebagian besar

jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil

di sektor tradisional maupun modern.

UKM mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi

nasional. Data statistik menunjukkan jumlah unit usaha kecil mikro dan

menengah (UKM) mendekati 99,98 % terhadap total unit usaha di Indonesia.

Sementara jumlah tenaga kerja yang terlibat mencapai 91,8 juta orang atau 97,3%

terhadap seluruh tenaga kerja Indonesia. Menurut Syarif Hasan, Menteri Koperasi

dan UKM, jumlah UKM pada tahun 2010 berkisar 52,8 juta unit usaha dan pada

tahun 2011 bertambah menjadi 55,2 juta unit. Setiap UKM rata-rata menyerap 3-

5 tenaga kerja. Maka dengan adanya penambahan sekitar 3 juta unit sehingga

tenaga kerja yang terserap bertambah 15 juta orang. Pengangguran diharapkan

menurun dari 6,8% menjadi 5 % dengan pertumbuhan UKM tersebut. Hal ini

mencerminkan peran serta UKM terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Oleh

karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja,

UKM juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dari tahun

2006 ke tahun 2010, jumlah UKM mengalami peningkatan yang signifikan. Hal

ini dapat dibuktikan dengan Tabel yang berisikan jumlah unit usaha UKM di

Indonesia yang didapat dari Badan Pusat Statistik. Tabel kenaikan jumlah UKM

dari tahun 2006 hingga 2010 ini terdapat dalam lampiran 1.

Tahun 2011 yang lalu Indonesia sempat menjadi perhatian negara-negara di

seluruh dunia karena Indonesia adalah salah satu negara yang mampu bertahan di

saat negara-negara lain mengalami resesi dan krisis ekonomi. Keberhasilan

Indonesia dalam mencapai peringkat investasi tersebut menjadi daya tarik yang

mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan angka pertumbuhan

ekonomi sekitar 6,5 %, serta pendapatan nasional (PDB) sekitar 820 Milyar Dolar

merupakan prestasi membanggakan bagi perekonomian nasional. Dan dari angka

pertumbuhan ekonomi nasional 6,5 %, dominasi 60 % perekonomian negara ini

Page 15: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

2

dari kontribusi UKM. Ini salah satu bukti bukti bahwa UKM cukup berperan

besar pada perekonomian Indonesia. Apabila dilihat dari segi peningkatan PDB,

tentu saja prospek UKM pada tahun 2012 cukup cerah. Selain itu, pada saat

sekarang, pemerintah mulai memperhatikan UKM dan berusaha

memberdayakannya, maka prospek UKM akan sangat bagus dan memiliki daya

saing tinggi.

UKM yang bergerak dalam usaha manufaktur juga semakin banyak dan

berkembang. Salah satunya adalah manufaktur dalam bisnis percetakan. Bisnis

ini berpotensi untuk berkembang mengingat pentingnya kebutuhan promosi suatu

perusahaan ditunjang dengan adanya iklan-iklan yang digunakan dengan produk

percetakan. Selain itu, produk percetakan juga dibutuhkan dalam dunia

perkantoran dan pendukung pekerjaan.

Barang cetakan bermedia kertas (dan media lainnya) akan selalu hadir dan

terus dibutuhkan untuk menunjang kegiatan usaha manusia itu sendiri. Selama

masih menjalankan suatu bisnis, kehadiran barang cetakan sebagai bentuk form

atau alat dokumentasi. Pemakaiannya sebagai media promosi usaha ataupun

sebagai sarana mempererat hubungan antar personal (sebagian orang menganggap

kartu nama, kartu undangan, dan lain-lain sebagai simbol status dan

eksistensinya), maka disitulah bisnis percetakan berperan besar menggiring dan

menciptakan daya tarik simbolik sang penggunanya. Bisnis desain grafis dan

percetakan tidak hanya menerima dan mencetak segala sesuatu yang dipesan oleh

konsumen. Usaha ini tidak bisa lepas bahkan berkaitan erat dengan dimulainya

tahapan perencanaan dan pembuatan desainnya yang kualitatif dan akurat.

Teknologi komputer juga mutlak diperlukan sebagai alat penerjemah ide-ide

cemerlang dan kreatif untuk kemudian ditransformasikan ke dalam sebuah bentuk

desain (artwork). Pekerjaan desain grafis yang handal, akurat dan bercita rasa

seakan menghasilkan suatu karya cetak yang baik dan bermutu tinggi. Hasil akhir

yang berkualitas baik dan tepat waktu pada gilirannya akan memberikan tingkat

kepuasan yang tinggi bagi konsumen. Pada perkembangannya dewasa ini, bidang

desain grafis dan percetakan adalah bak daun dan ranting pada suatu pohon alias

tidak dapat dipisahkan. Kedua bidang ini akan bermuara pada satu bentuk karya

cetak atau adi karya lainnya, apapun medianya.

Page 16: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

3

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah perusahaan yang bergerak di

bidang penerbitan dan percetakan mengalami pertumbuhan yang pesat sampai

tahun 2006, hal ini terjadi karena menurut BPS, usaha perkantoran yang

membutuhkan produk percetakan juga kian meningkat. Namun lambat laun

mengalami penurunan di tahun berikutnya karena mulai tahun 2007 beredar isu

tentang global warming (pemanasan global) yang terjadi karena pepohonan di

dunia semakin berkurang jumlahnya dan menyebabkan lapisan ozon semakin

menipis. Eco industry juga menjadi alasan berbagai perusahaan melakukan paper

less. Tetapi menurunnya jumlah perusahaan percetakan mengakibatkan peluang

dalam menjalankan bisnis ini semakin besar karena berkurangnya pesaing. Pada

tahun 2009, perusahaan percetakan yang tidak terlalu banyak jumlahnya

mendapatkan proyek yang cukup besar saat pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Omzet penjualan dan produksi perusahaan percetakan sangat besar di tahun itu.

Menurut data BPS, dari tahun 2011 ke tahun 2012, industri percetakan naik

2,93%. Hal ini menunjukkan bahwa usaha percetakan memiliki potensi untuk

berkembang. Hal ini terjadi pada CV. Miranti ini yang berdiri sejak tahun 2001

dan masih mempertahankan eksistensinya sampai saat ini. Bisnis percetakan ini

akan semakin berkembang apabila bisnis ditopang dengan sumber daya yang

unggul. Menurut hasil wawancara dengan penanggung jawab CV. Miranti, pada

pertengahan tahun 2010 perusahaan ini pernah mengalami kerugian di mana

perusahaan tidak memiliki uang untuk menggaji full para karyawannnya. Hal ini

bisa dihindari dengan me-maintain laba yang dihasikan per bulan nya, dengan

demikian perusahaan memiliki uang sekali pun mereka tidak berproduksi di bulan

itu. Dalam setiap bisnis tentu perlu adanya pehitungan biaya produksi agar

didapatkan harga yang optimal dan perusahaan tidak mengalami kerugian seperti

kejadian di pertengahan tahun 2010 tersebut. Oleh karena itu, dalam bisnis

percetakan ini perlu adanya perhitungan biaya produksi agar dapat diketahui

dengan jelas perhitungam biaya produksi yang sebenarnya digunakan, maka

perusahaan dapat menghitung laba yang diinginkan secara akurat. Perhitungan

harga pokok produksi ini perlu dilakukan agar perusahaan tidak mengalami

kerugian dan juga sebagai alat untuk memantau realisasi biaya produksi.

Page 17: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

4

1.2 Rumusan Masalah

Perhitungan dan pengklasifikasian biaya produksi haruslah akurat.

Perhitungan biaya ini pada akhirnya akan ditanggung oleh konsumen. Maka

perhitungan harga pokok produksi suatu manufaktur adalah penting, sehingga

rumusan masalah untuk penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi barang cetak dengan metode

yang digunakan oleh CV. Miranti?

2. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi barang cetak dengan metode

full costing dan metode variable costing?

3. Bagaimana hasil perbandingan antara metode perusahaan dengan metode full

costing dan metode variable costing?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan dalam sub bab 1.2, maka

tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode

CV. Miranti.

2. Menganalisis perhitungan harga pokok produksi CV. Miranti dengan

menggunakan metode full costing dan metode variable costing.

3. Membandingkan dan merumuskan metode perhitungan harga pokok produksi

yang digunakan oleh CV. Miranti dengan metode full costing dan metode

variable costing.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan bagi

berbagai pihak, antara lain :

1. CV. Miranti, dapat membandingkan keakuratan dan keuntungan perhitungan

harga pokok produksi antara metode yang digunakan dengan metode full

costing atau dengan metode variable costing.

2. Masyarakat umum, memberikan informasi dan wawasan mengenai

perhitungan persediaan bahan baku dengan menggunakan metode full costing

dan variable costing yang dapat mengoptimalkan keuntungan bagi

perusahaan.

Page 18: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

5

3. Penulis, dapat memberikan masukan dan pengalaman sebagai pedoman

apabila penulis melakukan bisnis yang serupa.

1.5 Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2012 di CV.

Miranti yang beralamat di Jl. Raden Kanan No. 3 Tanah Baru, Bogor. Data yang

diambil untuk penelitian adalah data bulan Juni 2012 pada saat CV. Miranti

mendapat order dan melakukan proses produksi pembuatan 500 lembar leaflet.

Penelitian ini difokuskan terhadap aktivitas produksi CV. Miranti untuk produk

leaflet terutama elemen-elemen produksi yang mana akan dibebankan ke dalam

harga pokok produksi produk leaflet CV. Miranti.

Page 19: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usaha Kecil

Usaha Kecil sebagaimana dimaksud Undang-undang No.9 Tahun 1995

adalah usaha produktif yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan

bersih paling banyak Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp

1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) per tahun serta dapat menerima kredit dari

bank maksimal di atas Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp

500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).

Menurut Undang-undang No.9 Tahun 1995, ciri-ciri usaha kecil :

1. Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang

berubah

2. Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah

3. Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih

sederhana. Keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan

keluarga, sudah membuat neraca usaha

4. Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP

5. Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha

6. Sebagian sudah memiliki akses ke perbankan dalam hal keperluan modal

7. Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti

business planning.

2.2 Usaha Menengah

Usaha Menengah sebagaimana dimaksud Inpres No.10 tahun 1998 adalah

usaha bersifat produktif yang memenuhi kriteria kekayaan usaha bersih lebih

besar dari Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

sebesar Rp10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha serta dapat menerima kredit dari bank sebesar

Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp.5.000.000.000,- (lima

milyar rupiah).

Page 20: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

7

Menurut Inpres No.10 tahun 1998, ciri-ciri usaha menengah adalah :

1. Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik,

lebih teratur bahkan lebih modern. Selain itu terdapata pembagian tugas yang

jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran, dan bagian produksi

2. Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi

baku dan teratur, sehingga memudahkan untuk penilaian atau pemeriksaan

oleh pihak perbankan atau auditor.

3. Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan

4. Telah ada Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja), pemeliharaan kesehatan

dan lain-lain

5. Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin

usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dan lain-lain

6. Sudah memiliki akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan

7. Secara umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan

terdidik

2.3 Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang

mengacu ke jenis usaha kecil yang berdiri sendiri dan memiliki kekayaan bersih

paling banyak Rp 200.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah

kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara

mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah

dari persaingan usaha yang tidak sehat.

Sedangkan menurut Departemen Perindustrian (1993) UKM didefinisikan

sebagai perusahaan yang dimiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI), memiliki

total aset tidak lebih dari Rp 600.000.000,- (di luar area perumahan dan

perkebunan).

Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus

Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

Page 21: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

8

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu

Milyar Rupiah)

3. Milik Warga Negara Indonesia

4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan

yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak

langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar

5. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan

hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

2.4 Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan

penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara

tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Objek kegiatan akuntansi biaya adalah

biaya (Mulyadi, 2005). Sedangkan menurut Hongren (2006) akuntansi biaya

adalah mengukur, menganalisis, dan melaporkan informasi keuangan dan

nonkeuangan yang terkait dengan biaya perolehan atau penggunaan sumber daya

dalam suatu organisasi.

Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian, serta

penafsiran informasi biaya tergantung untuk siapa proses tersebut ditujukan.

Proses akuntansi biaya dapat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai luar

perusahaan ataupun manajemen perusahaan (Mulyadi, 2005).

Akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok, yaitu penentuan harga

pokok produk, pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan khusus (Mulyadi,

2005). Tujuan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Penentuan harga pokok produk.

Untuk memenuhi tujuan penentuan harga pokok produk, akuntansi biaya

bertugas untuk mencatat, menggolongkan dan meringkas biaya-biaya

pembuatan produk atau penyerahan jasa. Biaya yang dikumpulkan dan

disajikan adalah biaya yang telah terjadi di masa yang lalu atau biaya historis.

Akuntansi untuk penentuan harga pokok produk ini selain ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan pihak luar perusahaan. Di samping itu, juga ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan manajemen.

Page 22: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

9

2. Pengendalian biaya.

Pengendalian biaya harus didului dengan penentuan biaya yang seharusnya

dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk. Jika biaya yang

seharusnya ini telah ditetapkan, akuntansi biaya bertugas untuk memantau

apakah pengeluaran biaya yang sesungguhnya sesuai dengan biaya yang

dianggarkan.

3. Pengambilan keputusan oleh Manajemen.

Pengambilan keputusan khusus menyangkut masa yang akan datang. Oleh

karena itu, informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan khusus

selalu berhubungan dengan informasi di masa yang akan datang. Akuntansi

biaya untuk pengambilan keputusan khusus menyajikan biaya di masa yang

akan datang (future cost).

2.5 Konsep dan Pengertian Biaya

Menurut Mulyadi (2005), biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber

ekonomi yang diukur satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan

terjadi untuk tujuan tertentu. Sedangkan dalam arti sempit, biaya dapat diartikan

sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Terdapat empat

unsur pokok dalam definisi biaya tersebut, yaitu :

1. Biaya merupakan sumber ekonomi

2. Diukur dalam satuan uang

3. Yang telah terjad atau yang secara potensial akan terjadi

4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu

Biasanya para akuntan mendefinisikan biaya sebagai sumberdaya yang

dikorbankan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan tertentu. Untuk sekarang,

anggap saja biaya itu seperti yang diukur dengan cara akuntansi tradisional,

seperti unit moneter (misalnya, rupiah) yang harus dibayarkan atas barang atau

jasa yang diperoleh (Hongren, 1994).

Untuk mengarahkan keputusan, para manajer membutuhkan berbagai data

untuk berbagai tujuan. Mereka membutuhkan biaya untuk keperluan sesuatu.

Sesuatu ini bisa berupa produk, jasa, jam mesin, proyek kesejahteraan sosial, atau

kegiatan yang dapat dilakukan. Sesuatu ini disebut tujuan atau sasaran biaya dan

Page 23: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

10

didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang untuknya diperlukan pengukuran biaya

secara terpisah. Sinonimnya adalah objek biaya (Hongren, 1994).

2.6 Penggolongan biaya

Biaya dapat digolongkan menurut (Mulyadi, 2005) :

1. Objek Pengeluaran

Dalam cara penggolongan ini, nama pengeluaran merupakan dasar

penggolongan biaya. Misalnya dalam perusahaan manufaktur ada biaya untuk

mengolah bahan baku menjadi produk (biaya produksi), jika digolongkan atas

dasar objek pengeluaran dapat dibagi menjadi tiga golongan : (1) biaya bahan

baku, (2) biaya tenaga kerja, (3) biaya overhead pabrik.

2. Fungsi Pokok dalam Perusahaan

Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi,

fungsi pemasaran, serta fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu,

dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga

kelompok : (1) biaya produksi, (2) biaya pemasaran, (3) biaya administrasi

dan umum.

3. Hubungan Biaya dengan yang dibiayai

Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiyai, biaya dapat dikelompokkan

menjadi dua golongan, yaitu :

Biaya langsung, yaitu biaya yang terjadi, penyebab satu-satu-nya adalah

karena adanya sesuatu yang dibiayai. Dengan kata lain, biaya langsung

dapat diartikan sebagai biaya-biaya yang melekat secara langsung kepada

sesuatu yang dibiayai.

Biaya tidak langsung, yaitu biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan

oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya

dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau

biaya overhead pabrik.

4. Perilaku Biaya dalam Hubungannya dengan Perubahan Volume

Kegiatan

Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat

digolongkan menjadi :

Page 24: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

11

Biaya peubah (variable), yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah

sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

Biaya semi peubah (semivariable), yaitu biaya yang berubah tidak

sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

Biaya semi tetap (semifixed), yaitu biaya yang tetap untuk tingkat volume

kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume

produksi tertentu.

Biaya tetap, yaitu biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume

kegiatan tertentu.

5. Jangka Waktu Manfaatnya

Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua :

Pengeluaran modal, yaitu biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu

periode akuntansi.

Pengeluaran pendapatan, yaitu biaya yang hanya mempunyai manfaat

dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.

Sedangkan menurut Usry (2004) ada beberapa cara pengolongan atau

klasifikasi biaya yang pokok, yaitu :

A. Penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan

perusahaan

1. Biaya produksi atau biaya manufaktur

Biaya produksi adalah jumlah dari tiga elemen biaya yaitu bahan baku

langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Ketiga elemen

tersebut mengandung pengertian sebagai berikut :

a. Biaya bahan langsung

Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang mebentuk bagian

dari produk jadi dan dimasukkan ke dalam perhitungan biaya produk.

Contoh dari bahan baku langsung adalah kayu yang digunakan untuk

membuat mebel dan minyak mentah yang digunakan untuk membuat

bensin.

Page 25: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

12

b. Biaya tenaga kerja langsung

Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi

bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara

layak ke produk tertentu.

c. Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku

dan biaya tenaga kerja langsung yang elemennya dapat digolongkan

menjadi tujuh bagian, yaitu :

1. Biaya bahan penolong

2. Biaya tenaga kerja tidak langsung

3. Penyustuan dan amortisasi aktiva tetap pabrik

4. Reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik

5. Biaya listrik dan air

6. Biaya asuransi pabrik

7. Biaya overhead lain-lain

2. Biaya komersial

Biaya komersial digolongkan menjadi tiga macam, yaitu :

a. Biaya pemasaran

Biaya pemasaran adalah biaya yang dimulai dari titik dimana biaya

manufaktur berakhir yaitu ketika proses manufaktur selesai dan produk

ada dalam kondisi siap jual. Biaya ini meliputi biaya untuk

melaksanakan kegiatan pemasaran atau kegiatan menjual barang dan

jasa perusahaan kepada para pembeli seperti biaya promosi, biaya

penjualan dan pengiriman.

b. Biaya administrasi umum

Biaya administrasi dan umum adalah semua biaya yang berhubungan

dengan administrasi dan umum seperti biaya perencanaan, penetuan

strategi dan kebijakan, pengarahan dan pengewasan kegiatan

perusahaan secara menyeluruh.

Page 26: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

13

c. Biaya keuangan

Biaya keuangan adalah semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan

fungsi keuangan seperti biaya buanga, biaya penerbitan atau emisi

obligasi, dan biaya financial lainnya.

B. Penggolongan baya sesuai dengan periode akuntansi dimana biaya akan

dibebankan

a. Pengeluaran model (Capital Expenditures)

Pengeluaran modal adalah pengeluaran yang akan dapat memberikan

manfaat pada perioe yang akan datang dan dilaporkan sebagai aktiva.

b. Pengeluara penghasilan adalah pengeluaran yang akan memberikan

manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran terjadi dan

dilaporkan sebagai beban.

C. Pengolongan biaya berdasarkan pola perilaku biaya

Berdasarkan pola perilaku, biaya dapat digolongkan menjadi tiga macam,

yaitu :

a. Biaya tetap

Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang secara total tidak berubah saa

aktivitas bisnis meningkat atau menurun. Pada biaya tetap, biaya satuan

akan berubah berbanding tebalik dengan perubahan volume kegiatan,

semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan dan semakin

rendah volume kegiatan.

b. Biaya variable

Biaya variable didefinisikan sebagai biaya yang secara total meningkat

secara proposional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun

secara proposional terhadap penurunan dalam aktivitas. Biaya variable

termasuk biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, beberapa

perlengkapan, beberapa tenaga kerja tidak langsung, alatalat kecil,

pengerjaan ulang, dan unit-unit yang rusak.

c. Biaya semi variable

Biaya semi vaiable didefinisikan sebagai biaya yang memperlihatkan baik

dari karateristik biaya tetap maupun biaya variable. Biaya ini adalah biaya

yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan perubahan volume

Page 27: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

14

kegiatan, akan tetapi sifak perubahannya tidak sebanding. Semakin tinggi

volume kegiatan semakin besar jumlah biaya total, semakin rendah

volume kegiatan semakin rendah biaya, tetapi perubahannya tidak

sebanding.

D. Penggolongan biaya untuk tujuan pengendalian

a. Biaya terkendali

Biaya terkendali adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh

seorang pimpinan tertentu dalam jangka waktu tertentu.

b. Biaya tidak terkendali

Biaya tidak terkendali adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh

seorang pimpinan berdasar wewnang yang dimilik atau tidak dapat

dipengaruhi oleh seorang pejabat dalam jangja waktu tertentu.

E. Penggolongan biaya berdasarkan objek atau pusat biaya yang dibiayai

a. Biaya langsung

Biaya langsung adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya dapat

diidentifikasikan pada objek atau pusat biaya tertentu secara langsung atau

biaya yang dapat ditelusuri secara langsung ke satu unit output.

b. Biaya tidak langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya tidak

dapat diidentifikasi pada objek biaya atau pusat biaya tertentu, atau biaya

manfaatnya dinikmati oleh beberapa objek.

F. Penggolongan biaya sesuai dengan tujuan pengambilan keputusan

a. Biaya relevan

Biaya relevan adalah biaya yang akan mempengaruhi pengambilan

keputusan. Oleh karena itu biaya tersebut akan diperhitungkan dalam

pengambilan keputusan.

b. Biaya tidak relevan

Biaya tidak relevan adalah biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan

keputusan. Oleh karena itu, biaya ini tidak perlu diperhitungkan dalam

pengambilan keputusan.

Page 28: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

15

2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Menurut Mulyadi (2005) metode penentuan harga pokok produksi adalah

cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi. Dalam

memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi, terdapat dua

pendekatan yaitu :

a. Metode Full costing

b. Metode Variable costing

2.7.1 Metode Full costing

Metode full costing merupakan metode penentuan harga pokok

produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam

harga produksi. Biaya ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variable

maupun tetap. Dengan demikian harga pokok produksi menurut metode full

costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini :

Biaya bahan baku

Biaya tenaga kerja langsung

Biaya overhead variable pabrik

Biaya overhead tetap pabrik

Harga pokok produksi

xx

xx

xx

xx

xx

Harga pokok produk yang dihitung dengan pendekatan full costing

terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja langsung, biaya overhead variable pabrik, dan biaya overhead tetap

pabrik) ditambah dengan biaya nonproduksi (biaya pemasaran, biaya

administrasi dan umum).

Gambar 1 berikut ini menyajikan unsur harga pokok produksi dan

harga pokok produk dengan metode full costing :

Page 29: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

16

Gambar 1. Harga Pokok Produksi dan Produk Menurut Metode Full Costing

Sumber : Akuntansi Biaya, Mulyadi (2005)

2.7.2 Metode Variable Costing

Metode variable costing merupakan metode penentuan harga pokok

produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku

variable ke dalam harga pokok produksi. Biaya ini terdiri dari biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead variable pabrik.

Dengan demikian harga pokok produksi menurut metode variable costing

terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini :

Biaya bahan baku

Biaya tenaga kerja langsung

Biaya overhead variable pabrik

Harga pokok produksi

xx

xx

xx

xx

Gambar 2 berikut ini menyajikan unsur harga pokok produksi dan

harga pokok produk dengan pendekatan variable costing :

PrimeCost

Biayakonversi

Biayabahan baku

BiayaTenaga kerja

BiayaOverhead

tetap

BiayaOverheadvariable

HargaPokok

ProduksiBiaya komersial Biaya

pemasaran

BiayaAdm & umum

TotalHargaPokokProduk

Page 30: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

17

Gambar 2. Harga Pokok Produksi dan Produk Menurut Variable Costing

Sumber : Akuntansi Biaya, Mulyadi (2005)

Harga pokok produk yang dihitung dengan pendekatan variable

costing terdiri dari unsur harga pokok produksi variable (biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead variable pabrik) ditambah

dengan biaya nonproduksi variable (biaya pemasaran variable dan biaya

administrasi dan umum variable) (Mulyadi, 2005).

2.8 Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (Activity Based Costing)

Menurut Hongren (2006) salah satu cara terbaik untuk memperbaiki sistem

kalkulasi biaya adalah dengan menerapkan sistem kalkulasi biaya berdasarkan

aktivitas (activity-based costing = ABC). Sistem ABC memperbaiki sistem

kalkulasi biaya dengan mengidentifikasi aktivitas individual sebagai objek biaya

pokok (fundamental). Aktivitas biasa berupa kejadian, tugas, atau unit kerja

dengan tujuan khusus.

Activity Based Costing (ABC) adalah sebuah sistem informasi yang

mengidentifikasi bermacam-macam aktivitas yang dikerjakan suatu organisasi dan

mengumpulkan biaya berdasarkan sifat dari aktivitas. ABC memfokuskan pada

biaya yang melekat ke produk berdasarkan aktivitas yang dikerjakan untuk

memproduksi dan mendistribusikan produk yang bersangkutan (Sulasitiningsih,

1999).

Biayabahan baku

BiayaTenaga kerja

BiayaOverheadvariable

HargaPokok

Produksivariable

Biaya adm & umum var.

Biaya pemasaran var.

TotalHargaPokokProduk

Page 31: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

18

2.8.1 Tingkatan Biaya dan Pemicu

Dalam ABC, dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya

overhead disebut sebagai penggerak atau pemicu (driver). Pemicu sumber

daya adalah dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya dari suatu

sumber daya ke berbagai aktivitas berbeda yang menggunakan sumber daya

tersebut (Carter, 2006).

Pemicu aktivitas adalah suatu dasar yang digunakan untuk

mengalokasikan biaya dari suatu aktivitas ke produk. ABC mengakui

aktivitas, biaya aktivitas, dan pemicu aktivitas pada tingkatan agregasi

(levels of aggregation) yang berbeda dalam satu lingkungan produksi.

Empat tingkatan yang umumnya diidentifikasikan adalah unit, batch, produk

dan pabrik. Suatu batch adalah jumlah, atau agregasi, dari unit-unit identik

yang menyusunnya. Suatu produk adalah agregasi dari banyak batch. Suatu

pabrik dapat dianggap suatu agregasi dari semua produknya (Carter, 2006).

2.9 Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi

Akumulasi biaya produksi dapat dilakukan dengan perhitungan biaya

berdasarkan pesanan (job order costing), dengan perhitungan biaya berdasarkan

proses (process costing), atau dengan metode akumulasi biaya lainnya (Carter,

2002).

Menurut Mulyadi (2005) metode pengumpulan harga pokok produksi

tergantung sifat pengolahan produk. Pada dasarnya sifat pengolahan produk dapat

dibedakan ke dalam dua golongan yaitu pengolahan produk yang didasarkan atas

pesanan dan pengolahan produk yang merupakan produksi massal. Oleh karena

itu, metode pengumpulan harga pokok produksi pada dasarnya dapat dibagi

menjadi dua, yaitu :

a. Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing Method)

b. Metode Harga Pokok Proses (Process Cost Method)

2.9.1 Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method)

Metode harga pokok pesanan adalah cara penentuan harga pokok

produk di mana biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk sejumlah produk

Page 32: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

19

tertentu, atau suatu jasa yang dapat dipisahkan identitasnya, dan yang perlu

ditentukan harga pokoknya secara individual.

Dalam perusahaan yang menggunakan metode ini, produksi

tergantung dari pesanan yang diterima yang bervariasi dari pesanan yang

satu dengan yang lain. Pesanan yang satu dapat dipisahkan identitasnya

dari pesanan yang lain dan manajemen membutuhkan informasi harga

pokok tiap-tiap pesanan secara individual (Mulyadi, 2005).

Menurut Carter (2002) dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan,

biaya yang diakumulasikan untuk setiap batch, lot, atau pesanan pelanggan.

Metode ini digunakan apabila produk yang diproduksi dalam suatu

departemen atau cost center bersifat heterogen.

2.9.2 Metode Harga Pokok Proses (Process Cost Method)

Metode harga pokok proses adalah cara penentuan harga pokok

produk yang membebankan biaya produksi selama periode tertentu kepada

proses atau kegiatan produksi dan membagikannya sama rata kepada poduk

yang dihasilkan dalam periode tersebut.

Proses produksi dengan menggunakan metode ini merupakan produksi

massal, yang menggunakan satuan biaya (cost unit) yang sama dari periode

ke periode. Oleh karena itu, adalah wajar apabila satuan biaya yang sama

tertentu mempunyai harga pokok per satuan yang sama dalam periode

tertentu. Penentuan harga pokok per satuan produk dilakukan dengan cara

membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan dalam periode tertentu

dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam jangka waktu yang

sama (Mulyadi, 2005).

Menurut Carter (2002) perhitungan biaya berdasarkan proses

mengamulasikan biaya berdasarkan proses produksi atau berdasarkan

departemen. Perhitungan biaya berdasarkan proses digunakan bila semua

unit yang dikerjakan dalam suatu departemen atau area kerja lain bersifat

homogen, atau bila tidak ada kebutuhan untuk membedakan antar unit, atau

apabila tidak praktis untuk membedakan antar unit.

Page 33: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

20

2.10 Klasifikasi Biaya Manufaktur yang Umum Digunakan

Menurut Hornnger (2006), ada tiga istilah yang umum digunakan dalam

menggambarkan biaya manufaktur adalah biaya bahan langsung, biaya tenaga

kerja manufaktur langsung, serta biaya manufaktur tidak langsung.

1. Biaya Bahan Langsung (direct material cost) adalah biaya perolehan semua

bahan yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari objek biaya (barang

dalam proses dan kemudian barang jadi) dan yang dapat ditelusuri ke objek

biaya dengan cara yang ekonomis. Biaya perolehan bahan langsung

mencakup beban angkut (pengiriman masuk), pajak penjualan, serta bea

masuk. Contoh biaya bahan langsung adalah alumunium yang digunakan

untuk membuat kaleng Pepsi atau kertas yang digunakan mencetak sports

illustrated.

2. Biaya Tenaga Kerja Manufaktur Langsung (direct manufacturing labor

cost) meliputi kompensasi atas seluruh tenaga kerja manufaktur yang dapat

ditelusuri ke objek biaya (barang dalam proses dan kemudian barang jadi)

dengan cara yang ekonomis. Contohnya adalah gaji dan tunjangan yang

dibayarkan kepada operator mesin serta pekerja lini perakitan yang

mengkonverai bahan langsung yang dibeli menjadi barang jadi.

3. Biaya Manufaktur Tidak Langsung (indirect manufacturing cost) adalah

seluruh biaya manufaktur yang terkait dengan objek biaya (barang dalam

proses dan kemudian barang jadi) namun tidak dapat ditelusuri ke objek biaya

dengan cara yang ekonomis. Contohnya adalah perlengkapan, bahan tidak

langsung seperti minyak pelumas, biaya tenaga kerja manufaktur tidak

langusng seperti pekerja bagian perawatan mesin dan kebersihan, sewa pabrik,

asuransi pabrik, pajak atas kepemilikan pabrik, penyusutan pabrik serta

kompensasi bagi manajer pabrik. Kategori biaya ini juga disebut sebagai

biaya overhead manufaktur atau biaya overhead pabrik.

2.11 Siklus Akuntansi Biaya dalam Perusahaan Manufaktur

Menurut Mulyadi (2005) dalam melakukan proses pembuatan produk di

sebuah perusahaan manufaktur, memerlukan tahapan-tahapan yang harus

dijalankan dengan baik. Produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan akan

Page 34: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

21

dilakukan perhitungan harganya sesuai prosedur perhitungan yang berlaku.

Adapun siklus akuntansi biaya perusahaan manufaktur dapat dilihat dalam

gambar 3 di bawah ini :

Gambar 3. Siklus Akuntansi Biaya dalam Perusahaan Manufaktur

Sumber : Akuntansi Biaya, Mulyadi (2005)

2.12 Hasil Penelitian Sebelumnya

Berikut adalah beberapa penelitian yang menjadikan perhitungan metode full

costing sebagai alat analisis penelitiannya. Metode ini akan dibandingkan dengan

metode yang digunakan oleh perusahaan.

1. Dewi (2011) dengan skripsinya yang berjudul ‘Analisis Perhitungan Harga

Pokok Produksi Sepatu dengan Metode Full costing (Studi Kasus UKM

Galaksi Kampung Kabandungan Ciapus, Bogor)’ menganalisis antara

perhitungan harga produksi perusahaan dengan menggunakan metode full

costing. Penelitian ini mengambil 3 contoh sepatu, yaitu model BM01, BM02,

dan BM03. Elemen biaya yang digunakan dalam perhitungan perusahaan

adalah biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik. Sedangkan elemen biaya yang digunakan dengan metode

full costing adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya

overhead variable pabrik, dan biaya overhead tetap pabrik. Hasil penelitian

Dewi menyatakan terdapat perbedaan perhitungan harga produksi. Menurut

perusahaan, sepatu model BM01 adalah Rp 16.029,106, BM02 sebesar Rp

Siklus Pembuatan Produk

Pembelian dan penyimpanan bahan

baku

Penyimpanan produk jadi dalam gudang

Pengolahan bahan baku menjadi produk jadi

Biaya overhead

pabrik

Biaya tenaga kerja

langsung

Penentuan harga pokok bahan baku yang

dipakai

Penentuan harga pokok yang dibeli

Pengumpulan biaya produksi

Penentuan harga pokok produksi

Siklus Akuntansi Biaya

Page 35: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

22

15.185,936 dan untuk BM03 Rp 15.429,106. Sedangkan dengan metode

perhitungan full costing adalah Rp 18.191,439 untuk sepatu model BM01, Rp

17.233,269 untuk BM02 dan Rp 17.476,439 untuk model BM03.

2. Widyastuti (2007) dengan judul skripsinya ‘Analisis Perhitungan Harga Pokok

Produksi Tas Wanita (Studi Kasus UKM Lifera Hand Bag Collection)

menyimpulkan bahwa perhitungan yang dilakukan oleh perusahaan masih

sangat sederhana dimana biaya overhead pabrik tidak dialokasikan ke masing-

masing produk secara rinci dan tidak disesuaikan dengan pemakaian biaya

secara nyata melainkan hanya merupakan suatu estimasi biaya yang

dianggarkan dalam kelompok biaya lain-lain. Hal ini mengakibatkan biaya

harga produksi diperoleh tidak sesuai dengan cara perhitungan metode Activity

Based Costing (ABC). Dari hasil penelitiannya ini, perhitungan harga pokok

produksi yang digunakan perusahaan berbeda dengan metode ABC.

Perhitungan dengan metode ABC untuk model tas 876 A lebih besar 32,47%

dan 2,5 % untuk model tas 858.

3. Silvania (2011) dengan skripsinya yang berjudul ‘Analisis Perhitungan Harga

Pokok Produksi Tahu dengan Metode Full costing pada Industri Kecil (Studi

Kasus CV Laksa Mandiri). Hasil analisis data diperoleh bahwa perhitungan

harga pokok produksi yang dilakukan oleh CV Laksa Mandiri untuk tahu

putih adalah Rp 203,50 dan tahu kuning adalah Rp 229,94. Hasil analisa

perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing untuk tahu

putih adalah Rp 207,84 dan tahu kuning adalah Rp 227,57. Selisih antara

metode full costing dengan metode yang dilakukan oleh perusahaan adalah

tahu putih sebesar Rp 4,34 dan tahu kuning sebesar Rp 4,63. Jadi metode

yang paling tepat adalah metode full costing karena metode ini

memperhitungkan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.

Berdasarkan hasil penelitian terdulu dapat disimpulkan bahwa perhitungan

harga pokok produksi dengan metode full costing lebih akurat dibandingkan

dengan metode perusahaan. Hal ini terjadi karena perhitungan biaya dengan

menggunakan metode full costing juga membebankan biaya overhead dan

penyusutan, sehingga perhitungannya harganya lebih akurat.

Page 36: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

23

III. METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

Proses perhitungan harga pokok produksi memerlukan informasi-informasi

yang berkaitan dengan proses produksi, mulai dari biaya bahan baku, biaya bahan

penolong, biaya tenaga kerja, hingga biaya overhead pabrik. Biaya yang

dikeluarkan dalam proses produksi harus dihitung secara keseluruhan agar hasil

perhitungan harganya didapat hasil yang wajar.

Untuk mendapatkan harga yang wajar, dalam perhitungannya perlu

mengidentifikasi proses produksi yang dilakukan oleh CV. Miranti itu sendiri dan

memoerhitungkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead

variable pabrik, dan biaya overhead tetap pabrik.

Pengklasifikasian dan pengidentifikasian biaya-biaya yang dibutuhkan dalam

proses produksi nantinya akan diperhitungan dalam metode full costing dan

variable costing. Meskipun CV. Miranti sudah melakukan produksi cukup lama,

tetapi selama ini ia masih menggunakan metode perhitungan harga pokok

produksi secara tradisional dan perusahaan belum merinci biaya overhead pabrik

secara akurat. Penelitian ini akan melakukan perhitungan harga pokok produksi

dengan menggunakan metode full costing dan variable costing di mana

perhitungan ini akan memperhitungkan seluruh biaya termasuk overhead pabrik

yang tidak dilakukan oleh CV. Miranti.

Pada akhir penelitian akan diidentifikasi mana metode yang paling akurat,

apakah metode perusahaan, full costing atau variable costing. Hasil dari

perhitungan dari ketiga metode tersebut akan dianalisis untuk melihat perbedaan

yang terjadi. Perbedaan tersebut akan mempengaruhi nilai jual barang-barang

cetak CV. Miranti dan akan berpengaruh juga terhadap pendapatan yang akan

diterima oleh CV. Miranti kelak. Sehingga dapat ditentukan metode mana yang

lebih efektif dan akurat dalam proses perhitungan harga pokok produksinya serta

akan menciptakan harga jual yang wajar dan dapat bersaing di pasar percetakan.

Alur penelitian ini disusun secara sistematis dalam gambar 4.

Page 37: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

24

Gambar 4. Kerangka Pemikiran Penelitian

CV. Miranti

Identifikasi Biaya Produksi

Perhitungan Harga Pokok Produksi

Analisis Perbandingan Klasifikasi dan Biaya Produksi

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya Bahan Baku

Penetapan harga pokok produksi yang optimal

Perbandingan harga pokok produksi

Identifikasi proses produksi CV. Miranti

(Job Order Costing)

Biaya Overhead Pabrik

Metode perusahaan

Metode full

costingMetode variable

costing

Page 38: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

25

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di CV. Miranti yang berlokasi di Jl. Raden Kanan No.

3 Tanah Baru, Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja karena CV.

Miranti ini bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi dan memasarkan

barang-barang hasil percetakan. Masalah yang terjadi karena kekurangannya

uang untuk menggaji para karyawan menjadi alasan utama bagi penulis untuk

mengidentifikasi perhitungan harga pokok produksinya. Sehingga CV. Miranti

cocok sebagai tempat penelitian mengenai perhitungan harga pokok produksi serta

adanya kesediaan dari pemilik untuk memberikan data yang dibutuhkan dalam

melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Juli 2012.

3.3 Jenis Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder, yaitu data

produksi dan data produk-produk yang dijual di bulan Mei 2012. Salah satu

produk yang dipesan oleh konsumen adalah 500 lembar leaflet. Selain itu,

data yang diambil adalah data yang diperoleh melalui literatur-literatur yang

terkait sesuai dengan topik dari penelitian serta hasil penelitian terdulu

mengenai perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode full

costing dan metode variable costing serta data-data yang sudah ada pada CV.

Miranti juga data-data dari Badan Pusat Statistik.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan mendatangi perusahaan secara langsung dan

mengambil data-data yang dibutuhkan pada pihak-pihak yang terkait, yaitu bagian

produksi dan pimpinan perusahaan. Adapun metode pengumpulan datanya adalah

sebagai berikut :

1. Wawancara langsung, yaitu peneliti melakukan wawancara secara langsung

dengan beberapa narasumber atau pihak-pihak yang terkait dengan penelitian,

antara lain adalah dengan pemilik CV. Miranti. Wawancara ini bertujuan

untuk mengetahui gambaran dan profil perusahaan secara umum, dari pihak

pimpinan perusahaan guna mengetahui metode perhitungan tradisional yang

digunakan oleh perusahaan yang nantinya akan dibandingkan dengan metode

Page 39: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

26

full costing dan variable costing, serta bagian produksi guna mengetahui

proses produksi.

2. Pengamatan (observasi) secara langsung terhadap aktivitas produksi barang-

barang cetak pada CV. Miranti ini. Peneliti akan mengamati bagaimana

proses produksinya dan mengidentifikasi biaya-biaya yang digunakan selama

proses produksi.

3.5 Pengolahan dan Analisis Data

Selain penelitian ini dilakukan dengan metode full costing, penelitian ini juga

menggunakan metode variable costing. Metode ini dipilih karena metode ini

membebankan seluruh biaya overhead pabrik ke dalam harga pokok produksi

sehingga meningkatkan akurasi analisis biaya. Analisis data dilakukan dengan

beberapa metode, yaitu :

1. Analisis Deskriptif, yaitu peneliti akan mengamati, mempelajari lalu menulis

dan mendeskripsikan proses produksi barang cetak pada CV. Miranti.

2. Analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menghitung harga

pokok produksi dengan metode yang digunakan perusahaan yaitu dengan

metode tradisional dan dengan metode full costing di mana seluruh biaya akan

dibebankan kepada produk serta metode variable costing di mana seluruh

biaya akan dibebankan kepada produk kecuali biaya variable tetap pabrik.

Adapun unsur biaya produksi yang digunakan dalam perhitungan metode full

costing dapat dilihat dalam sub bab 2.7.1. Sedangkan perhitungan harga

dengan menggunakan metode variable costing adalah sebagai berikut :

Biaya bahan baku

Biaya tenaga kerja langsung

Biaya overhead variable pabrik

Biaya overhead tetap pabrik

Harga pokok produksi

xx

xx

xx

xx

xx

3. Analisis kualitatif. Analisis ini dilakukan dengan membandingkan hasil

perhitungan yang diperoleh antara metode perhitungan harga pokok produksi

secara tradidional yang digunakan perusahaan dengan metode perhitungan

harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing yang peneliti

Page 40: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

27

lakukan dan perhitungkan. Analisis ini menggunakan analisis deskriptif

komparatif.

Page 41: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

28

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

CV. Miranti merupakan usaha keluarga dalam bidang percetakan yang

didirikan tahun 2001. Mulanya CV. Miranti merupakan usaha kecil rumahan.

Namun seiring berkembangnya kebutuhan akan percertakan dan

meningkatnya permintaan dari para pelanggan, kini CV. Miranti telah

memiliki bangunan untuk produksi sendiri di Jl. Raden Kanan No. 3 Tanah

Baru, Bogor.

Proses produksi dilakukan setiap hari Senin sampai dengan Sabtu. Jam

kerja untuk hari Senin adalah pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB dan untuk hari

Sabtu adalah pukul 08.00 -13.00 WIB. Sedangkan penjualan CV. Miranti

tidak tetap setiap bulannya. Produk yang dibuat juga berbeda-beda. Hal ini

tergantung dari jenis dan jumlah pesanan yang diterima. Maka dari itu,

metode pengumpulan harga pokok produksi nya disebut job order costing,

yaitu pengumpulan harga pokok produksi berdasarkan pesanan yang diterima.

Sejauh ini produk-produk yang dihasilkan CV. Miranti cukup banyak dan

beragam, antara lain adalah brosur (leaflet), flyer, buku (pendidikan, majalah,

tulis), continous foam, kertas struk dan lainnya.

Seiring dengan berjalannya waktu dan usaha pemasaran yang

cukup baik, usaha CV. Miranti semakin berkembang. Banyak pelanggan yang

melakukan pesanan. Namun tak jarang, terkadang CV. Miranti tidak

mendapatkan pesanan. Hal ini tidak membuat pemilik perusahaan menyerah

tetapi meningkatkan target untuk terus mencari pelanggan. Pemilik CV.

Miranti memiliki working network yang sangat baik, maka pemasaran yang

dilakukan sampai saat ini tidak terlalu besar-besaran, cukup dari mulut ke

mulut (mouth to mouth). Hal ini menyebabkan perusahaan keluarga ini terus

berkembang dan meningkatkan kualitas produknya.

Tuntutan kualitas mendorong CV. Miranti menggunakan bahan baku

dan mesin berkualitas baik. Adapun mesin yang pertama kali dibeli yang

Page 42: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

29

menjadi aset perusahaan adalah mesin cetak KORS senilai Rp 150.000.000,-,

mesin potong seharga Rp 30.000.000,- dan mesin pembuat film seharga Rp

12.000.000,-. Seiring dengan meningkatknya produksi dan jenis dari produk

yang dihasilkan, CV. Miranti menambah jenis mesinnya, yaitu mesin potong

yang kedua seharga Rp 80.000.000,- yang dibeli pada tahun 2010. Pembelian

mesin potong ini juga dikarenakan mesin potong yang lama sudah tidak

berfungsi secara optimal. Di tahun yang sama juga membeli mesin roller

(untuk membuat kertas struk) senilai Rp 80.000.000,-. Sedangkan di tahun

2011, pesanan semakin meningkat dan kualitas cetak pada mesin KORS

semakin berkurang, maka dari itu pemilik perusahaan memutuskan untuk

membeli mesin cetak (mesin GTO) seharga Rp 180.000.000,- dan mesin

pencetak film (plat maker) senilai Rp 12.000.000,-.

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

CV. Miranti memiliki struktur organisasi yang sederhana, dimana

pemilik perusahaan menjadi penanam modal tunggal di perusahaan, kemudian

ia merekrut satu orang kerpercayaan untuk dijadikan pengangung jawab

sekaligus menjadi pemimpin perusahaan. Pemimpin perusahaan tersebut

membawahi delapan orang karyawan. Berikut adalah strukur organisasinya

pada gambar 5 :

Gambar 5. Struktur Organisasi CV. Miranti

CV. Miranti memiliki total 9 orang karyawan, yaitu terdiri dari satu

pemimpin perusahaan, empat orang di bagian produksi I atau disebut dengan

Pimpinan Perusahaan (penganggung Jawab)

Bagian produksi I (operator mesin)

Bagian Produksi II (asisten operator) Bagian Administrasi

Page 43: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

30

operator mesin, dua orang di bagian produksi II yang bertugas membantu dan

menjalankan proses finishing atau melakukan proses pemotongan kertas dan lain

sebagainya, dan dua orang di bagian administrasi. Berikut adalah uraian

pekerjaan dari masing-masing karyawan.

1. Pemimpin Perusahaan

Pemimpin perusahaan bertugas untuk bertangung jawab atas semua

aktivitas di CV. Miranti, baik aktivitas produksi ataupun non produksi.

Selain itu, pemimpin perusahaan juga bertugas untuk melaksanaan fungsi

manajemen serta membina bawahan atau karyawan-karyawannya. Hal ini

bertujuan untuk mengembangkan kemampuan karyawan dan perusahaan.

2. Bagian Produksi I

Bagian produksi I terdiri dari empat operator mesin. Bagian ini merupakan

bagian utama dari proses produksi, di mana para operator mesin

menjalankan mesin dan melakukan proses produksi utama, yaitu proses

pencetakan.

3. Bagian Produksi II

Bagian produksi II terdiri dari dua orang. Bagian ini disebut sebagai

production supporting. Bagian produksi II ini tidak melakukan proses

produksi utama, di bagian ini hanya melakukan aktivitas produksi yang

mendukung produksi utama, seperti melakukan pemotongan, melipat,

ataupun merekatkan produk-produk yang akan maupun sudah dilakukan

pada proses produksi utama.

4. Bagian Administrasi

Bagian administrasi terdiri dari dua orang, bagian ini merupakan bagian

yang tidak berhubungan secara langsung dengan produksi. Pekerjaan yang

dilakukan oleh bagian adminstrasi antara lain menghitung atau

memberikan perhitungan gaji kepada karyawan, melakukan pembelian ke

vendor yang bersangkutan untuk membeli atau memesan bahan baku

produksi dan alat-alat keperluan kantor perusahaan.

4.1.3 Produk Percetakan CV. Miranti

Produk yang dihasilkan oleh CV. Miranti beraneka ragam sesuai

dengan pesanan, antara lain buku, leaflet, map, kertas struk, dan lain

Page 44: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

31

sebagainya. produk yang dihasilkan biasanya berjumlah banyak, karena CV.

Miranti selalu menerima pesanan dalam jumlah yang banyak dan melakukan

produksinya secara masal.

Jasa yang ditawarkan bagi pelanggannya hingga tahun 2012 ini adalah

hanya jasa percetakan. CV. Miranti tidak melayani pembuatan desain untuk

produk-produk yang dihasilkannya, biasanya para pelanggan selalu

memberikan desain yang harus dibuat oleh CV. Miranti.

Tahun 2012 ini, CV. Miranti menerima beberapa pesanan, salah

satunya adalah 500 lembar leaflet dari Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten

Bogor, maka penulis memutuskan untuk melakukan penelitian perhitungan

HPP pada produk leaflet tersebut.

4.1.4 Proses Produksi Leaflet

Proses pembuatan 500 leaflet ini dimulai dari proses penentuan jenis

kertas yang akan dipakai dan membeli bahan baku. Bahan baku utama

pembuatan leaflet adalah kertas dan tinta.

Kertas yang digunakan dalam pembuatan leaflet ini adalah kertas

jenis plano ukuran 65 cm x 100 cm, leaflet yang akan diproduksi sendiri

berukuran A4 yaitu 32 cm x 25 cm. Maka optimalnya, dengan 1 kertas plano

dapat digunakan untuk 8 (delapan) leaflet berukuran A4.

Setelah menentukan jenis kertas yang digunakan, selanjutanya

menentukan mesin cetak mana yang akan digunakan. CV. Miranti memiliki 2

(dua) jenis mesin cetak, yaitu mesin cetak GTO dan KORS. Mesin cetak GTO

memiliki kapasitas ukuran kertasnya sebesar 50 cm x 35 cm. Sedangkan

untuk mesin cetak KORS kapasitas kertasnya berukuran 65 cm x 90 cm. Jika

dilihat dari daya listriknya, mesin cetak GTO lebih kecil kapaitas ukuran

kertasnya, maka mesin GTO memiliki daya listrik lebih kecil dari mesin cetak

KORS. Jadi, untuk mencetak 500 lembar leaflet, CV. Miranti memilih untuk

menggunakan mesin cetak GTO. Dilihat dari ukurannya pun, ukuran kertas

A4 bisa menggunakan mesin cetak GTO.

Proses selanjutnya adalah pemotongan kertas. Sebelum melakukan

proses cetak pada mesin GTO, kertas plano tersebut dipotong terlebih dulu

agar bisa masuk ke mesin cetak GTO tersebut. Setelah proses pemotongan,

Page 45: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

32

selanjutnya adalah proses pembuatan film. Setelah pembuatan film selesai,

barulah kertas-kertas tersebut baru bisa dilakukan pencetakan pada mesin

cetak GTO. Adapun proses produksi pembuatan leaflet dapat dilihat pada

Gambar 6 berikut ini :

Gambar 6. Proses Pembuatan leaflet

4.1.5 Peralatan Produksi Leaflet

Proses produksi dalam pembuatan leaflet memerlukan beberapa

peralatan. Peralatan yang digunakan memiliki fungsi yang berbeda dalam

pembuatan leaflet ini. Jenis-jenis peralatan yang digunakan dalam proses

pembuatan 500 lembar leaflet dapat dilihat pada Tabel 1.

CV. Miranti mendapat pesanan (500 lembar leaflet)

Menentukan jenis kertas yang akan digunakan (kertas plano)

Menentukan mesin yang akan digunakan (mesin cetak GTO)

Pemotongan kertas

Pembuatan film

Proses pencetakkan di mesin yang telah ditentukan

output (leaflet 500 lembar)

Page 46: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

33

Tabel 1. Peralatan Produksi Leaflet pada CV. Miranti

Jenis Peralatan Jumlah UnitHarga

(Rp/Unit)Total (Rp)

Mesin GTO 1 180.000.000 180.000.000Mesin Pencetak film 1 12.000.000 12.000.000Mesin Pemotong 1 80.000.000 80.000.000TOTAL BIAYA PERALATAN PRODUKSI 272.000.000

Sumber : CV. Miranti, 2012

Peralatan produksi CV. Miranti dalam pembuatan leaflet terdiri dari 3

mesin, yaitu cetak GTO, mesin pencetak film, dan mesin pemotong. Mesin

cetak GTO itu sendiri adalah mesin yang berfungsi untuk melakukan

pencetakan yang terdiri dari empat plat, yaitu plat untuk warna cyan, kuning,

magenta, dan hitam. Plat cetak ini sendiri berfungsi untuk memberikan alas

pada masing-masing warna pada saat proses pencetakan yang dilakukan pada

mesin cetak GTO.

Mesin pencetak film berfungsi untuk mencetak gambar dari desain pada

komputer ke kertas yang digunakan untuk bahan cetak leaflet. Mesin

pencetak film ini terdiri dari beberapa chemical yaitu pontan, pastafur,

spargum, dan gum. Fungsi dari chemical pontan adalah untuk mencuci

lembaran plat secara otomatis agar pada saat pencetakan selalu bersih. Fungsi

dari chemical pastafur adalah cairan yang terdapat mesin pencetak film agar

cairan tinta tidak menempel pada kertas dan menghasilkan hasil cetak yang

tidak basah. Chemical spargum adalah untuk pembersih blanket yang ada

pada setiap lembar plat, sedangkan chemical gum adalah untuk melapisi

lembar plat itu sendiri agar mendapatkan hasil cetak yang bersih.

Mesin pemotong ini sendiri digunakan sesuai kebutuhan. Pembuatan

leaflet ini menggunakan kertas plano yang dipotong menjadi ukuran A4 atau

menjadi delapan bagian, maka sebelum dilakukan proses cetak, kertas plano

tersebut dipotong terlebih dulu.

4.2 Perhitungan Harga Pokok Produksi

Perhitungan harga pokok produksi pembuatan 500 lembar leaflet akan

dilakukan tiga metode perhitungan, yaitu perhitungan dengan metode CV.

Miranti, dengan metode full costing, dan metode variable costing.

Page 47: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

34

4.2.1 Perhitungan Tradisional CV. Miranti

CV. Miranti melakukan perhitungan produknya secara sederhana. CV.

Miranti tidak mengklasifikasikan biaya-biaya yang dikeluarkan pada saat

menghitung harga pokok produksi. Rincian perhitungan yang CV. Miranti

lakukan pada produk leaflet terdapat pada Tabel 2.

Tabel 2. Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode CV. Miranti

Biaya Satuan KebutuhanHarga

(Rp/Satuan)Jumlah (Rp)

Kertas Plano lembar 63 2.250 141.750 Tinta cyan gram 100 150 15.000 Tinta yellow gram 100 125 12.500 Tinta magenta gram 100 135 13.500 Tinta black gram 100 125 12.500 Plat cyan plat 1 9.500 9.500 Plat yellow plat 1 9.500 9.500 Plat magenta plat 1 9.500 9.500 Plat black plat 1 9.500 9.500 Pembuatan film lembar 500 200 100.000 Biaya Potong lembar 500 20 10.000

894.361 500

1.789

551.111 tenaga kerja (operator mesin)

Total Produk (Lembar)Total Harga Pokok Porduksi

Total Harga Pokok Produksi / unit

orang 4 137.778

Sumber : CV. Miranti, 2012

CV. Miranti telah melakukan perhitungan biaya-biaya produksi dalam

memproduksi produk leaflet, berikut adalah penjelasannya :

1. Kertas Plano

Kertas plano adalah kertas yang memiliki ukuran besar yang merupakan

bahan dasar untuk percetakan yang siap dipotong menjadi ukuran kertas

yang diinginkan. proses pembuatan leaflet menggunakan kertas plano

berukuran 65 cm x 100 cm. Leaflet yang akan diproduksi berukuran A4

yaitu 32 cm x 25 cm. Jadi optimalnya, satu lembar kertas plano akan

dipotong menjadi delapan bagian berukuran A4. Maka kertas plano yang

dibutuhkan adalah sekitar 63 lembar kertas plano (500 lembar leaflet / 8

potongan), karena pembelian kertas plano pada vendor harus kelipatan 10,

maka CV. Miranti membeli kertas plano sebanyak 63 lembar.

Page 48: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

35

2. Plat Cetak

Plat cetakterdiri dari 4 warna, yaitu cyan, magenta, yellow dan black. Satu

lembar plat cetak tersebut bernilai Rp 9.500,-, Satu warna diperlukan satu

lembar plat cetak, karena dalam proses pencetakan produksi leaflet terdiri

dari empat warna, maka dibutuhkan empat lembar plat cetak. Satu lembar

plat cetak dapat digunakan untuk 1.000 kali proses pencetakan kertas

berukuran A4. Maka untuk memproduksi 500 lembar leaflet hanya

diperlukan empat lembar plat cetak untuk masing-masing warna.

3. Tinta

Bahan baku tinta terdiri dari empat warna tinta yaitu cyan, magenta, yellow,

dan black. Pembelian tinta pada vendor dilakukan per kilogram. Untuk

melakukan proses cetak 500 lembar leaflet hanya memerlukan 100 gram

dari masing-masing tinta tersebut. Harga untuk masing-masing warna

terdapat pada Tabel 3 berikut ini :

Tabel 3. Harga Pembelian TintaWarna Tinta Harga (Rp/Kg) Harga (Rp/100 gr)cyan 150.000 15.000 magenta 125.000 12.500 yellow 135.000 13.500 black 125.000 12.500

Sumber : CV. Miranti, 2012

4. Pembuatan Film

Pembuatan film atau pencetak film berfungsi untuk mencetak gambar

desain pada komputer ke kertas yang digunakan untuk bahan cetak leaflet.

Biaya di mesin pencetak film ini sebesar Rp 200,- per lembar, maka untuk

500 lembar leaflet diperlukan biaya sebesar Rp 100.000,-.

5. Biaya Potong

Pembuatan leaflet ini menggunakan kertas plano yang dipotong menjadi

ukuran A4 atau menjadi delapan bagian. Sebelum dilakukan proses cetak,

kertas plano dipotong terlebih dulu. Proses pemotongan kertas di mesin

potong berbiaya Rp 20,- per potong. Jadi untuk memotong kertas plano

menjadi sebanyak 500 lembar, diperlukan biaya Rp 10.000,-.

Page 49: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

36

6. Tenaga Kerja

Pembuatan 500 leaflet ini dikerjakan oleh empat orang operator mesin.

Masing-masing tenaga kerja memiliki upah Rp 1.550.000,- per bulan.

Dalam satu bulan, ia bekerja selama 180 jam, apabila mereka lembur tidak

mendapatkan uang lembur. Dalam mengerjakan proses produksi 500

leaflet ini diperlukan waktu dua hari atau setara dengan 16 jam kerja.

Berikut adalah perhitungan upah hariannya :

Rp 1.550.000180 jam/bulan X 16 jam = Rp 137.778 per orangJadi, biaya untuk dua orang tenaga kerja adalah sebesar Rp 551.111,- (Rp

137.778,- x 4 orang).

Harga pokok produksi dengan metode yang digunakan perusahaan

untuk pembuatan 500 lembar leaflet terdiri dari biaya untuk pembelian bahan

baku yaitu 50 lembar kertas plano berukuran 65 cm x 100 cm dan empat

macam warna tinta cetak. Selain itu CV. Miranti mengklasifikasikan biaya

untuk plat cetak sebagai biaya bahan penolongnya, plat cetak terdiri dari

empat warna juga. Biaya pembuatan film, pemotongan kertsa, dan biaya

tenaga kerja (operator mesin) diklasifikasikan sebagai biaya produksi

utamanya. Berdasarkan Tabel 2, harga pokok porduksi untuk 500 lembar

leaflet berukuran A4 yang terdiri dari dua muka yaitu depan dan belakang,

menurut perhitungan CV. Miranti adalah sebesar Rp 894.361,- dan untuk per

lembar nya sebesar Rp 1.789,-.

4.2.2 Perhitungan Full costing

CV. Miranti mendapatkan order pembuatan 500 leaflet dari dinas

pendapatan suatu daerah untuk diproduksi di pertengahan bulan Mei 2012.

Proses produksi pembuatan leaflet ini cukup singkat, yaitu dua hari. Masa

waktu dua hari ini adalah waktu di mana CV. Miranti benar-benar

mengerjakan proses produksi, tidak termasuk dengan pembuatan design

atau pembelian bahan baku.

Page 50: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

37

4.2.2.1 Biaya Bahan Baku

Bahan baku utama dalam proses pembuatan leaflet adalah

kertas dan tinta. Kertas yang digunakan dalam pembuatan leaflet ini

adalah kertas jenis plano ukuran 65 cm x 100 cm. Sedangkan tinta

yang digunakan untuk proses pembuatan leaflet ini terdiri dari empat

warna yaitu cyan, yellow, magenta dan black. Perhitungan harga dan

kebutuhan bahan baku untuk pembuatan 500 lembar leaflet menurut

metode full costing terdapat pada Tabel 4.

Tabel 4. Biaya Bahan Baku Pembuatan Leaflet Metode Full costing

Biaya Bahan Baku

Satuan KebutuhanHarga (Rp/

Satuan)Jumlah

(Rp)Kertas Plano lembar 63 2.250 141.750 Tinta cyan gram 100 150 15.000 Tinta yellow gram 100 125 12.500 Tinta magenta gram 100 135 13.500 Tinta black gram 100 125 12.500 TOTAL BIAYA BAHAN BAKU 195.250

500

TOTAL BIAYA BAHAN BAKU / UNIT 391

JUMLAH PRODUK (LEMBAR)

Sumber : CV. Miranti, 2012

Berdasarkan Tabel 4, kertas plano yang digunakan untuk pembuatan

leaflet ini diperlukan kertas plano yang berukuran 65 cm x 100 cm.

Sedangkan ukuran leaflet itu sendiri adalah ukuran A4 yaitu 32 cm x

25 cm. Maka optimalnya, dengan satu kertas plano dapat digunakan

untuk 8 (delapan) leaflet berukuran A4. Harga satu kertas plano itu

sendiri adalah Rp 2.250,-, jadi untuk untuk membuat 500 lembar

leaflet diperlukan 63 lembar kertas plano (pembulatan dai 62,5 lembar)

dengan total biaya pembelian kertas plano sebesar Rp 141.750,-. Jadi

total biaya bahan baku kertas plano untuk 1 lembar leaflet adalah Rp

284,- (Rp 141.750,- / 500 lembar leaflet).

Proses pembuatan leaflet ini diperlukan empat jenis warna tinta, yaitu

tinta berwarna cyan, yellow, magenta dan black, dan untuk

memproduksi 500 lembar leaflet memerlukan 100 gram tinta dari

masing-masing jenis warna tinta tersebut, sedangkan jumlah pembelian

Page 51: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

38

tinta pada vendor hanya diperbolehkan dalam satuan kilogram.

Perhitungan harga pembelian tinta dapat dilihat pada Tabel 3.

Jadi, total biaya bahan baku pembuatan leaflet terdiri dari biaya

pembelian 63 lembar kertas plano ditambah dengan biaya pembelian

empat jenis warna tinta, yaitu Rp 157.500,- + Rp 15.000,- + Rp

12.500,- + Rp 13.500,- + Rp 12.500,- = Rp 211.000,-. Sedangkan

biaya bahan baku per unit nya adalah Rp 391 (Rp 195.250,- / 500

lembar leaflet).

4.2.2.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung

Proses pembuatan 500 lembar leaflet memerlukan waktu dua

hari atau setara dengan 16 jam kerja. Tenaga kerja langsung di CV.

Miranti terdiri dari empat orang. Upah atau gaji operator mesin

tersebut Rp 1.550.000,- per bulan. Dalam satu minggu mereka bekerja

5 hari selama 8 jam dan 1 hari selama 4 jam. Untuk satu bulan kerja

sama dengan 180 jam kerja untuk satu bulan, maka upah satu orang

operator mesin per jam nya adalah Rp 8.611,- Berikut adalah

perhitungannya :

Rp 1.550.000180 jam/bulan = Rp 8.611, − per jamMaka, total biaya tenaga kerja langsung untuk pembuatan 500

lembar leaflet ini adalah Rp 551,111,- (Rp 8.611 x 4 orang x 16 jam),

sedangkan biaya tenaga kerja langsung per satu lembar leaflet adalah

Rp 1.102,- (Rp 551.000 / 500 lembar leaflet).

4.2.2.3 Biaya Overhead Pabrik

Proses perhitungan dengan menggunakan metode full costing

pendekatan job order costing, memerlukan waktu satu bulan untuk

mengetahui biaya overhead sesungguhnya yang dikeluarkan guna

mengetahui dasar perhitungan tarifnya. Maka dari itu, penulis perlu

mengidentifikasi jenis produk apa saja yang diproduksi selama satu

bulan di bulan Mei 2012 tersebut.

Hasil wawancara dan pengamatan, CV. Miranti mendapatkan

beberapa pesanan yang diproduksi di bulan Mei 2012, yaitu 4.150

Page 52: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

39

lembar leaflet, 5.000 lembar kertas ber-letter head nama dan logo

suatu perusahaan, dan 200 eksemplar buku.

Biaya overhead pabrik terdiri dari dari biaya overhead variable

dan biaya overhead tetap. Biaya overhead variable terdiri dari biaya

bahan penolong dan biaya listrik, sedangkan biaya overhead tetap

terdiri dari biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya penyusutan

peralatan.

a. Biaya Overhead Variable

Biaya-biaya yang diklasifikasikan sebagai biaya variable adalah biaya

bahan penolong dan biaya listrik. Biaya-biaya ini diklasifikasikan

sebagai biaya variable karena biaya-biaya tersebut dikeluarkan atau

diperhitungkan dengan jumlah yang berbeda pada setiap bulannya

sesuai dengan kebutuhan, jumlah unit produksi, dan jam kerja mesin

selama bulan tersebut.

1. Bahan Penolong

Bahan penolong dalam pembuatan 4.150 lembar leaflet, 5.000

lembar kertas ber-letter head nama dan logo perusahaan, dan 300

eksemplar buku diperlukan 4 plat cetak dengan 4 macam warna

yaitu cyan, magenta, yellow dan black. Satu lembar plat cetak

tersebut bernilai Rp 9.500,-, Satu warna diperlukan satu lembar

plat cetak. Satu lembar plat cetak dapat digunakan untuk 1.000

kali proses pencetakan kertas berukuran A4. Maka kebutuhan plat

cetak untuk produksi selama bulan Mei 2012 terdapat pada tabel 5.

Page 53: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

40

Tabel 5. Biaya Bahan Penolong Bulan Mei 2012

Jenis Biaya Satuan KebutuhanHarga

(Rp/SatuanJumlah

(Rp)4.150 lembar leafletPlat cyan plat 4,15 9.500 39.425 Plat yellow plat 4,15 9.500 39.425 Plat magenta plat 4,15 9.500 39.425 Plat black plat 4,15 9.500 39.425 5.000 lemar kertas ber-letter headPlat cyan plat 5 9.500 47.500 Plat yellow plat 5 9.500 47.500 Plat magenta plat 5 9.500 47.500 Plat black plat 5 9.500 47.500 200 copy eksemplar bukuPlat cyan plat 0,2 9.500 1.900 Plat yellow plat 0,2 9.500 1.900 Plat magenta plat 0,2 9.500 1.900 Plat black plat 20,8 9.500 197.600

551.000 Total Biaya Bahan Penolong Mei 2012Sumber : CV. Miranti, 2012

Pembuatan 4,150 lembar leaflet dibuthkan 4,15 plat cetak.

Sedangkan untuk memproduksi 5.000 lembar kertas ber-leter head

dan berlogo perusahaan diperlukan sebanyak 5 plat. Untuk

pembuatan 200 copy eksemplar buku yang terdiri dari 412 halaman

memerlukan plat masing-masing 0,2 plat cyan, yellow, magenta,

dan 20,8 plat black.

Biaya bahan penolong diklasifikasikan sebagai biaya overhead

variable karena pemakaian atau pengeluaran per bulan nya berbeda

tergantung dari jumlah pesanan atau unit yang diproduksi.

2. Biaya Listrik

Biaya listrik CV. Miranti dikerahui sebesar Rp 1.100.000 untuk

bulan Mei 2012. Biaya listrik juga diklasifikasikan sebagai biaya

variable karena pemakaian setiap bulan nya berbeda dari bulan ke

bulan. Semakin banyak mesin yang digunakan, maka semakin

banyak listrik yang dikeluarkan, sehingga biaya listrik yang

dibebankan kepada produk juga semakin besar.

Page 54: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

41

b. Biaya Overhead Tetap

Biaya-biaya yang diklasifikasikan sebagai biaya overhead tetap

adalah biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya penyusutan.

Biaya-biaya tersebut diklasifikasikan sebagai biaya overhead tetap

karena ada ataupun tidak ada produksi di bulan tersebut, biaya

tenaga kerja tidak langsung dan biaya penyusutan tetap

diperhitungkan selama bulan tersebut.

1. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

Tenaga kerja tidak langsung di CV. Miranti terdiri dari tiga

jenis, yaitu pemimpin perusahaan atau penanggung jawab yang

terdiri dari satu orang yang bertugas untuk bertangung jawab

atas semua aktivitas di CV. Miranti, bagian production

supporting yang terdiri dari dua orang di mana bagian ini

bertugas melakukan aktivitas produksi yang mendukung

produksi utama dan bagian administrasi yang terdiri dari dua

orang.

Adapun gaji yang diberikan kepada masing-masing bagian

terdapat dalam tabel 6 berikut ini.

Tabel 6. Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

Bulan Mei 2012

Tenaga Kerja Tidak Langsung

Satuan KebutuhanHarga

(Rp/Satuan)Jumlah

(Rp)

1. Asisten Operator orang 2 1.000.000 2.000.000

2. Staff Administrasi orang 2 1.200.000 2.400.000

3. Penanggung Jawab orang 1 2.200.000 2.200.000

Total Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Mei 2012 6.600.000Sumber : CV. Miranti, 2012

Total jumlah biaya tenaga kerja tidak langsung yang

dibebankan untuk bulan Mei 2012 adalah sebesar Rp

6.600.000,- yang terdiri dari Rp 2.000.000,- untuk biaya dua

tenaga kerja tidak langsung asisten operator mesin, dua orang

tenaga kerja tidak langsung bagian administrasi sebesar Rp

2.400.000,- dan Rp 2.200.000,- untuk satu orang penanggung

jawab CV. Miranti.

Page 55: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

42

2. Biaya Penyusutan

Biaya penyusutan yang terjadi setiap bulannya harus

diperhitungakan, baik ada atau tidak, baik besar atau kecil

produk yang dihasilkan oleh CV. Miranti tersebut.

Biaya penyusutan yang diperhitungkan di CV. Miranti ada 2

jenis biaya. Biaya penyusutan peralatan dan biaya penyusutan

bangunan. Mesin-mesin cetak yang digunakan oleh CV.

Miranti memiliki nilai buku selama 10 tahun, dan memiliki

nilai sisa 20% dari harga perolehan. Pertimbangan dan asumsi

ini didapat dari informasi pada saat wawancara dengan

penanggung jawab CV. Miranti, CV. Miranti pernah menjual

asetnya yaitu mesin potong dan mesin plat maker yang dibeli

pada tahun 2001 dan dijual pada tahun 2012 awal, mesin

tersebut dikategorikan sudah tidak optimal dan proses produksi,

maka CV. Miranti melakukan penjualan aset tersebut dengan

harga kurang lebih 20% dari harga perolehan pada saat

pembelian di tahun 2001. Maka, penyusutan yang

diperhitungkan pada bulan Mei 2012 ini adalah mesin GTO,

mesin plat maker, mesin roller, dan mesin potong. Mesin GTO

dan plat maker dibeli pada bulan Januari tahun 2011, maka

perhitungan penyusutan mulai dilakukan pada bulan Februari

tahun 2011, sedangka mesin roller dan mesin potong dibeli

bulan Januari tahun 2010, maka perhitungan penyusutan mulai

dilakukan di bulan Februari 2010. Penelitian dilakukan untuk

menghitung harga pokok produksi satu bulan di bulan Mei

2012, maka perhitungan penyusutan juga dilakukan per bulan,

jadi untuk nilai penyusutannya dihitung sebanyak 120 bulan

(10 tahun x 12 bulan).

Metode perhitungan penyusutan setiap bulannya dihitung

dengan menggunakan metode saldo menurun. Berikut rumus

perhitungan tarif nya :

Tarif = 1 − ( i i sisi i h ) /

Page 56: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

43

Mesin Potong = 1 − ( . . . . ) / 2

= 0,013

Mesin Roller = 1 − ( . . . . ) / 2

= 0,013

Mesin GTO = 1 − ( . . . . ) / 2

= 0,013

Mesin Plat Maker = 1 − ( 2.4 . 2. . ) / 2

= 0,013

Mesin potong dan mesin roller ini memiliki nilai perolehan dan

nilai sisa yang sama. Mesin ini dibeli bulan Januari tahun

2010, maka perhitungan penyusutan mulai dilakukan pada

bulan Februari tahun 2010. Perhitungan penyusutan untuk per

bulan nya sampai dengan bulan Mei 2012 dapat dilihat pada

tabel 7.

Page 57: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

44

Tabel 7. Perhitungan Biaya Penyusutan Mesin Potong dan

Mesin Roller pada Bulan Mei 2012

Bulan Biaya

Penyusutan Akumulasi Penyusutan

Nilai Buku

Jan-10 - - 80.000.000 Feb-10 1.065.795 1.065.795 78.934.205 Mar-10 1.051.596 2.117.392 77.882.608 Apr-10 1.037.587 3.154.978 76.845.022 Mei-10 1.023.763 4.178.742 75.821.258 Jun-10 1.010.124 5.188.866 74.811.134 Jul-10 996.667 6.185.533 73.814.467 Agust-10 983.389 7.168.922 72.831.078 Sep-10 970.288 8.139.210 71.860.790 Okt-10 957.361 9.096.571 70.903.429 Nop-10 944.607 10.041.178 69.958.822 Des-10 932.022 10.973.201 69.026.799 Jan-11 919.606 11.892.806 68.107.194 Feb-11 907.354 12.800.160 67.199.840 Mar-11 895.266 13.695.426 66.304.574 Apr-11 883.339 14.578.765 65.421.235 Mei-11 871.571 15.450.336 64.549.664 Jun-11 859.959 16.310.295 63.689.705 Jul-11 848.502 17.158.798 62.841.202 Agust-11 837.198 17.995.996 62.004.004 Sep-11 826.045 18.822.041 61.177.959 Okt-11 815.040 19.637.081 60.362.919 Nop-11 804.182 20.441.262 59.558.738 Des-11 793.468 21.234.730 58.765.270 Jan-12 782.897 22.017.627 57.982.373 Feb-12 772.467 22.790.094 57.209.906 Mar-12 762.176 23.552.269 56.447.731 Apr-12 752.022 24.304.291 55.695.709 Mei-12 742.003 25.046.294 54.953.706

Sumber : CV. Miranti, 2012

Berikut adalah rumus pehitungan biaya penyusutan untuk bulan

Mei tahun 2012 :

Biaya Penyusutan = Tarif x Nilai Buku April 2012

= 0,013 x Rp 55.695.709,-

= Rp 742.003,-

Page 58: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

45

Akumulasi Penyusutan = Akumulai Penyusutan April 2012 +

Biaya Penyusutan Mei 2012

= Rp24.304.291,- + Rp742.003,-

= Rp 1.046.442,-

Nilai Buku = Nilai Buku April 2012 – Biaya Penyusutan Mei

2012

= Rp 55.695.709,- - Rp742.003,-

= Rp 54.953.706,-

Maka, biaya penyusutan untuk mesin potong dan mesin roller

yang diperhitungan di bulan Mei 2012 adalah masing-masing

sebesar Rp 742.003-.

Sedangkan mesin cetak GTO memiliki nilai perolehan sebesar

Rp 180.000.000,- dan memiliki nilai sisa sebesar Rp

36.000.000,- dan tarif per perhitungan biaya penyusutannya

adalah 0,013. Perhitungan penyusutan untuk per bulan nya

sampai dengan bulan Mei 2012 dapat dilihat pada tabel 8.

Page 59: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

46

Tabel 8. Perhitungan Biaya Penyusutan Mesin Cetak GTO

pada Bulan Mei 2012

Bulan Biaya

Penyusutan Akumulasi Penyusutan

Nilai Buku

Jan-10 - - 180.000.000 Feb-10 2.398.040 2.398.040 177.601.960 Mar-10 2.366.092 4.764.132 175.235.868 Apr-10 2.334.570 7.098.701 172.901.299 Mei-10 2.303.468 9.402.169 170.597.831 Jun-10 2.272.780 11.674.949 168.325.051 Jul-10 2.242.501 13.917.450 166.082.550 Agust-10 2.212.625 16.130.075 163.869.925 Sep-10 2.183.148 18.313.223 161.686.777 Okt-10 2.154.063 20.467.286 159.532.714 Nop-10 2.125.365 22.592.651 157.407.349 Des-10 2.097.050 24.689.701 155.310.299 Jan-11 2.069.113 26.758.814 153.241.186 Feb-11 2.041.547 28.800.361 151.199.639 Mar-11 2.014.349 30.814.709 149.185.291 Apr-11 1.987.512 32.802.222 147.197.778 Mei-11 1.961.034 34.763.256 145.236.744 Jun-11 1.934.908 36.698.164 143.301.836 Jul-11 1.909.131 38.607.295 141.392.705 Agust-11 1.883.696 40.490.991 139.509.009 Sep-11 1.858.601 42.349.592 137.650.408 Okt-11 1.833.840 44.183.431 135.816.569 Nop-11 1.809.408 45.992.840 134.007.160 Des-11 1.785.303 47.778.142 132.221.858 Jan-12 1.761.518 49.539.661 130.460.339 Feb-12 1.738.050 51.277.711 128.722.289 Mar-12 1.714.895 52.992.606 127.007.394 Apr-12 1.692.049 54.684.655 125.315.345 Mei-12 1.669.507 56.354.161 123.645.839

Sumber : CV. Miranti, 2012

Berikut adalah rumus pehitungan biaya penyusutan untuk bulan

Mei tahun 2012 :

Biaya Penyusutan = Tarif x Nilai Buku April 2012

= 0,013 x Rp 125.315.345,-

= Rp 1.669.507,-

Page 60: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

47

Akumulasi Penyusutan = Akumulai Penyusutan April 2012 +

Biaya Penyusutan Mei 2012

= Rp 54.684.655,- + Rp 1.669.507,-

= Rp 56.354.161,-

Nilai Buku = Nilai Buku April 2012 - Biaya Penyusutan Mei

2012

= Rp 125.315.345,- - Rp 56.354.161 ,-

= Rp 123.645.839,-

Maka, biaya penyusutan untuk mesin cetak GTO yang

diperhitungan di bulan Mei 2012 adalah Rp 1.669.507,-.

Mesin plat maker memiliki nilai perolehan sebesar Rp

12.000.000,- dan memiliki nilai sisa sebesar Rp 2.400.000,- dan

tarif per perhitungan biaya penyusutannya adalah 0,013.

Perhitungan penyusutan untuk per bulan nya sampai dengan

bulan Mei 2012 dapat dilihat pada tabel 9.

Page 61: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

48

Tabel 9. Perhitungan Biaya Penyusutan Mesin Plat Maker

pada Bulan Mei 2012

Bulan Biaya

Penyusutan Akumulasi Penyusutan

Nilai Buku

Jan-10 - - 12.000.000 Feb-10 159.869 159.869 11.840.131 Mar-10 157.739 317.609 11.682.391 Apr-10 155.638 473.247 11.526.753 Mei-10 153.565 626.811 11.373.189 Jun-10 151.519 778.330 11.221.670 Jul-10 149.500 927.830 11.072.170 Agust-10 147.508 1.075.338 10.924.662 Sep-10 145.543 1.220.882 10.779.118 Okt-10 143.604 1.364.486 10.635.514 Nop-10 141.691 1.506.177 10.493.823 Des-10 139.803 1.645.980 10.354.020 Jan-11 137.941 1.783.921 10.216.079 Feb-11 136.103 1.920.024 10.079.976 Mar-11 134.290 2.054.314 9.945.686 Apr-11 132.501 2.186.815 9.813.185 Mei-11 130.736 2.317.550 9.682.450 Jun-11 128.994 2.446.544 9.553.456 Jul-11 127.275 2.573.820 9.426.180 Agust-11 125.580 2.699.399 9.300.601 Sep-11 123.907 2.823.306 9.176.694 Okt-11 122.256 2.945.562 9.054.438 Nop-11 120.627 3.066.189 8.933.811 Des-11 119.020 3.185.209 8.814.791 Jan-12 117.435 3.302.644 8.697.356 Feb-12 115.870 3.418.514 8.581.486 Mar-12 114.326 3.532.840 8.467.160 Apr-12 112.803 3.645.644 8.354.356 Mei-12 111.300 3.756.944 8.243.056

Sumber : CV. Miranti, 2012

Berikut adalah rumus pehitungan biaya penyusutan untuk bulan

Mei tahun 2012 :

Biaya Penyusutan = Tarif x Nilai Buku Bulan April 2012

= 0,013 x Rp 58.354.356,-

= Rp 111.300,-

Akumulasi Penyusutan = Akumulai Penyusutan April 2012 +

Biaya Penyusutan Mei 2012

Page 62: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

49

= Rp 3.645.644,- + Rp 111.300,-

= Rp 3.756.944,-

Nilai Buku = Nilai Buku April 2012 - Biaya Penyusutan Mei

2012

= Rp 8.354.356,- - Rp 3.756.944,-

= Rp 8.243.056,-

Maka, biaya penyusutan untuk mesin plat maker yang

diperhitungan di bulan Mei 2012 adalah Rp 111.300-.

Bangunan yang digunakan oleh CV. Miranti saat ini dibeli

seharga Rp 250.000.000,- dan diasumsikan oleh pemilik CV.

Miranti akan memperoleh nilai sisa di 25 tahun yang akan

datang sebesar 20% dari harga perolehan, yaitu sebesar Rp

50.000.000,-. Bangunan ini dibeli pada bulan Januari tahun

2001, di mana CV. Miranti baru didirikan. Tabel perhitungan

untuk penyusutan bangunan terdapat pada Lampiran 5.

Diketahui dari perhitungan tersebut, biaya penyusutan yang

dibebankan di bulan Mei 2012 adalah sebesar Rp 648.310,-.

Perhitungan penyusutan bangunan juga dilakukan per bulan,

jadi untuk nilai penyusutannya dihitung sebanyak 300 bulan

(25 tahun x 12 bulan). Perhitungan rincinya sama dengan

perhitungan penyusutan peralatan.

Berikut adalah jumlah biaya dan pengklasifikasian antara biaya

overhead variable dan overhead tetap CV. Miranti selama bulan Mei

2012. Perinciannya terdapat pada tabel 10 berikut ini.

Page 63: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

50

Tabel 10. Perhitungan Biaya Overhead Menggunakan Metode Full Costing selama Bulan Mei 2012

Jenis Biaya Satuan Kebutuhan Harga

(Rp/Satuan) Jumlah (Rp) Klasifikasi

Biaya

Bahan PenolongPlat cyan plat 9,35 9.500 88.825 variabelPlat yellow plat 9,35 9.500 88.825 variabelPlat magenta plat 9,35 9.500 88.825 variabelPlat black plat 29,95 9.500 284.525 variabelBiaya listrik kwh 1 1.100.000 1.100.000 variabelTenaga Kerja Tidak Langsung1. Asisten Operator orang 2 1.000.000 2.000.000 tetap2. Staff Administrasi orang 2 1.200.000 2.400.000 tetap3. Penanggung Jawab orang 1 2.250.000 2.250.000 tetapBeban Penyusutan

Mesin Potong bulan 1 742.003 742.003 tetap

Mesin Roller bulan 1 742.003 742.003 tetap

Mesin GTO bulan 1 1.669.507 1.669.507 tetap

Mesin Plat Maker bulan 1 111.300 111.300 tetap

Bangunan bulan 1 648.310 648.310 tetapTOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK MEI 2012 12.214.122 Sumber : CV. Miranti, 2012

Biaya overhead yang diidentifikasi dalam satu periode produksi

adalah Rp 12.214.122,- yaitu terdiri dari biaya bahan penolong sebesar

Rp 551.000-, biaya listrik sebesar Rp 1.100.000,-, biaya tenaga kerja

tidak langsung sebesar Rp 6.650.000,-, dan biaya penyusutan sebesar

Rp 3.913.122,-.

Biaya overhead pabrik dari bulan ke bulan bervariasi tergantung

dari waktu penggunaan mesin. Hal ini dapat diidentifikasi dari biaya

overhead variable nya. Pertama adalah biaya listrik, semakin besar

daya untuk menjalankan mesin, maka semakin besar biaya yang

dikeluarkan untuk membayar listrik. Kedua adalah biaya bahan

penolong, semakin banyak produk yang diproduksi, maka semakin

banyak plat yang digunakan, pemakain jam mesin nya pun semakin

lama. Sehingga, dasar yang digunakan untuk membebankan biaya

overhead nya adalah dengan dasar tarif. Berikut adalah perhitungan

tarif berdasarkan jam mesin untuk bulan Mei 2012 :

Page 64: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

51

Tarif = ( Bi y Ov h d P ik J K M si )

= ( 2.2 4. 22 )

= Rp 22.007,- per jam

Waktu (jam mesin) yang dibutuhkan untuk memproduksi 500

lembar leaflet adalah 11 jam mesin, yaitu sembilan jam untuk waktu

pencetakkan pada mesin GTO dan dua jam untuk melakukan

pemotongan kertas di mesin potong. Maka, biaya overhead untuk

pembuatan 500 lembar leaflet adalah Rp 242.082,- (Rp 22.082,- x 11

jam). Sedangkan perhitungan harga pokok produksinya menggunakan

metode full costing adalah sebagai berikut :

Biaya pokok produksi = Biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja

langsung + Biaya overhead

= Rp 195.250,- + Rp 551.111,- + Rp

242.082,-

= Rp 988.443,-

= Rp 1.977 / lembar leaflet

Total biaya pokok produksi untuk pembuatan 500 lembar leaflet adalah

Rp 988.443,- dan biaya pokok produksi per lembar leaflet nya adalah

Rp 1.977,-.

4.2.3 Perhitungan Variable Costing

Perhitungan harga pokok produksi menggunakan varibel costing

hampir sama dengan perhitungan harga pokok produksi dengan

menggunakan metode perhitungan full costing, selain memperhitungkan

biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, perhitungan

menggunakan variable costing juga memperhitungkan biaya overhead

perusahaan, tetapi hanya biaya overhead variable saja, tidak

memperhitungkan biaya overhead tetapnya akan diperhitungan di laporan

laba rugi. Rincian perhitungan harga pokok produksi 500 lembar leaflet

pada CV. Miranti menggunakan metode variable costing terdapat pada

Tabel 11.

Page 65: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

52

Tabel 11. Perhitungan Biaya Overhead Menggunakan Metode VariableCosting selama Bulan Mei 2012

Jenis Biaya Satuan KebutuhanHarga

(Rp/Satuan)Jumlah (Rp)

Bahan Penolong

Plat cyan plat 9,35 9.500 88.825Plat yellow plat 9,35 9.500 88.825Plat magenta plat 9,35 9.500 88.825Plat black plat 29,95 9.500 284.525Biaya listrik bulan 1 1.100.000 1.100.000TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK MEI 2012 1.651.000 Sumber : CV. Miranti, 2012

Berikut adalah perhitungan tarif berdasarkan jam mesin untuk bulan

Mei 2012 :

Tarif = ( Bi y Ov h d P ik J K M si )

= ( . . )

= Rp 2.975,- per jam

Jadi, biaya overhead untuk pembuatan 500 lembar leaflet adalah Rp 34.705,-

(Rp 3.155 x 11 jam). Sedangkan perhitungan harga pokok produksinya

menggunakan metode variable costing adalah sebagai berikut :

Biaya pokok produksi = Biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja langsung +

Biaya overhead variabe

= Rp 195.250,- + Rp 551.111,- + Rp 2.975,-

= Rp 749.336,-

= Rp 1.498 / lembar leaflet

Total biaya pokok produksi untuk pembuatan 500 lembar leaflet adalah Rp

749.336,- dan biaya pokok produksi per lembar nya adalah Rp 1.498,-.

4.3 Perbandingan Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan

Menggunakan Metode Perusahaan, Metode Full costing, dan Variable

costing.

Berdasarkan perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode

perusahaan, metode full costing, dan metode variable costing terdapat perbedaan

jumlah harga pokok produksi. Berikut perbedaan antara metode perusahaan,

metode full costing, dan metode variable costing yang terdapat pada Tabel 12.

Page 66: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

53

Tabel 12. Perbandingan Perhitungan HPP dengan Metode Perusahaan, Metode Full costing, dan Metode Variable costing

MetodeHPP 500 Lembar

Leaflet (Rp)HPP / Lembar Leaflet (Rp)

CV. Miranti 894.361 1.789Full Costing 988.443 1.977Variable Costing 749.336 1.499

Sumber : CV. Miranti, 2012

Berdasarkan Tabel 12, terlihat perbedaan atau selisih antara perhitungan yang

perusahaan lakukan dengan perhitungan metode full costing dan variable costing,

yaitu sebesar Rp 188,- lebih murah dibanding perhitungan full costing. Selisih ini

terjadi dikarenakan perhitungan dengan metode full costing memperhitungkan

seluruh biaya yang terjadi dari perusahaan melakukan pembelian bahan baku

sampai dengan overhead pabrik variable maupun overhead tetapnya, maka biaya

per lembar leaflet nya lebih mahal.

Sedangkan selisih dengan metode variable costing, metode perusahaan

menetapkan harga lebih Rp 290,- lebih mahal dibandingknan dengan metode

variable costing. Hal ini disebabkan metode perusahaan sudah mengklasifikasikan

biaya overhead variable nya, tetapi perhitungannya belum tepat, karena CV.

Miranti melakukan proses produksi sesuai pesanan, maka tarif biaya overhead

pabriknya harus atas dasar tarif. Setelah perhitungan dengan menggunakan tarif,

ternyata biaya overhead variable yang CV. Miranti bebankan lebih besar dari

pada biaya overhead variable sesungguhnya. Maka, dengan perhitungan

perusahaan biaya per lembar leaflet nya lebih mahal dibandingkan perhitungan

dengan variable costing.

Terdapat perbedaan hasil perhitungan dari metode full costing dengan

variable costing, yaitu sebesar Rp 478,- lebih mahal perhitungan full costing.

Perbedaan antara perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing

dengan variable costing terletak pada pengklasifikasian biaya overhead nya.

Metode full costing memperhitungkan seluruh biaya overhead perusahaannya,

baik variable maupun tetap, sedangkan pada perhitungan harga pokok produksi

menggunakan metode variable costing, hanya merinci perhitungan biaya overhead

variable nya saja, tanpa memperhitungkan biaya overhead tetap perusahaannya,

Page 67: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

54

karena dengan metode variable costing, biaya tetapnya akan diperhitungkan di

laporan laba rugi sebagai pengurang laba kontribusi.

Page 68: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

55

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat penulis ambil antara lain :

a. Harga pokok produksi dengan metode yang digunakan perusahaan untuk

pembuatan 500 lembar leaflet terdiri dari biaya untuk pembelian bahan

baku yaitu kertas plano dan empat macam warna tinta cetak. Selain itu,

Biaya untuk plat cetak, biaya pembuatan film, pemotongan kertas, dan

biaya tenaga kerja (operator mesin) diklasifikasikan sebagai biaya

produksi utamanya. Berdasarkan perhitungan harga pokok porduksi untuk

500 lembar leaflet berukuran A4 yang terdiri dari dua muka yaitu depan

dan belakang, menurut perhitungan CV. Miranti adalah sebesar Rp.

894.361,- dan untuk per lembar nya adalah sebesar Rp 1.789,-.

b. Total harga pokok produksi pembuatan 500 lembar leaflet menggunakan

metode perhitungan full costing sebesar Rp Rp 988.443,- atau Rp 1.977,-

per lembar leaflet. Biaya tersebut terdiri dari biaya pembelian bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead variable dan biaya tetap

perusahaan.

Sedangkan total harga pokok produksi pembuatan 500 lembar leaflet

menggunakan metode perhitungan variable costing sebesar Rp 749.336,-

atau Rp 1.499,- per lembar leaflet. Biaya tersebut terdiri dari biaya

pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead

variable

c. Terdapat selisih perhitungan harga pokok produksi antara perhitungan

yang perusahaan lakukan dengan perhitungan metode full costing dan

variable costing, yaitu perhitungan perusahaan Rp 188,- lebih murah

dibandingkan perhitungan full costing, hal ini dikarenakan perhitungan

dengan metode full costing memperhitungkan seluruh biaya yang terjadi

dari perusahaan melakukan pembelian bahan baku sampai dengan

overhead pabrik variable maupun overhead tetapnya, maka biaya per

lembar leaflet nya lebih mahal.

Page 69: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

56

Sedangkan selisih dengan metode variable costing adalah Rp 290,- lebih

mahal dibandingknan dengan metode variable costing. Hal ini disebabkan

metode perusahaan sudah mengklasifikasikan biaya overhead varaibel nya,

tetapi perhitungannya belum tepat, karena CV. Miranti melakukan

produksi sesuai pesanan, maka tarif biaya overhead pabriknya harus atas

dasar tarif. Setelah perhitungan dengan menggunakan tarif, ternyata biaya

overhead variable yang CV. Miranti bebankan lebih besar dari pada biaya

overhead variable sesungguhnya. Maka, dengan perhitungan perusahaan

biaya per lembar leaflet nya lebih mahal dibandingkan perhitungan dengan

variable costing.

2. Saran

Saran yang dapat penulis berikan kepada CV. Miranti antara lain adalah :

a. Proses perhitungan harga pokok produksi ini adalah dasar perhitungan

harga pokok penjualan nantinya. Maka perhitungannya harus dilakukan

secara akurat, karena hal ini dapat berpengaruh pada pendapatan penjualan

dan laba yang akan diterima oleh perusahaan. Sebaiknya perusahaan

menggunakan metode full costing dalam melakukan perhitungan harga

pokok produksinya karena metode full costing membebankan dan

memperhitungkan seluruh biaya yang terjadi ke harga pokok produksinya,

perhitungan overhead nya juga memperhitungkan biaya overhead variable

dan overhead tetap, sehingga perhitungannya lebih optimal.

b. Sebaiknya CV. Miranti melakukan pengecekkan secara berkala terhadap

nilai buku pada seluruh peralatan yang digunakan dalam proses produksi

dan membebankan biaya pemeliharaan kepada setiap produk. Apabila

peralatan atau mesin tersebut sudah tidak layak pakai atau nilai bukunya

sudah habis, sebaiknya CV. Miranti memperhitungkan biaya yang akan

dikeluarkan, apakah memperbaikinya atau mengganti dengan yang baru,

karena memperbaiki secara terus menerus akan menimbulkan biaya yang

besar.

c. Sebaiknya CV. Miranti membuat kartu harga pokok produksi dan kartu

pembantu guna mencatat pesanan yang diterima oleh CV. Miranti,

sedangkan kartu pembantu berguna untuk mencatat pemakaian bahan

Page 70: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

57

baku, jam kerja mesin, serta bahan penolong. Hal ini dapat membantu

CV. Miranti mengidentifikasi biaya-biaya apa saja yang dikeluarkan

selama masa produksi.

d. Sebelum menerima pesanan, ada baiknya CV. Miranti memilah mana yang

seharusnya diterimadan mana yang seharusnya ditolak. Karena ada

kalanya harga jual produk yang dipesan oleh pemesan telah terbentuk di

pasar, hal ini diperlukan karena dapat berguna bagi perusahaan agar tidak

mengalami kerugian.

Page 71: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

58

DAFTAR PUSTAKA

Carter, W.K. 2002. Akuntansi Biaya, Edisi 13. Salemba Empat, Jakarta.

Hongren, C.T. 2006. Akuntansi Biaya Penekanan Manajerial, Edisi 12. Erlangga, Jakarta.

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Sulastiningsih. 1999. Akuntansi Biaya. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Weygandt, JJ. 2008. Pengantar Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta.

Usry, C. 2002. Akuntansi Biaya. Salemba Empat, Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2011. Survei Industri Mikro dan Kecil 2011. Bogor.

Silvana E. 2011. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Tahu dengan Metode Full costing pada Industri Kecil (Studi Kasus : CV. Laksa Mandiri). Bogor.

Page 72: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

59

LAMPIRAN

Page 73: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

60

Lampiran 1. Data Perkembangan UMKM Tahun 2006-2010

Page 74: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

61

Page 75: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

62

Lampiran 2. Daftar Pertanyaan

1. Gambaran Umum Perusahaan

a. Sejarah Perusahaan

b. Struktur Organisasi

c. Lingkup dan Jenis Usaha

d. Proses Produksi

2. Output yang dihasilkan (quantity dan amount)

3. Perhitungan biaya produksi menurut perusahaan

4. Perhitungan biaya produksi dengan metode full costing dan variable costing

(data yang digunakan adalah data produksi untuk 1 jenis produk)

a. Biaya pengeluaran bahan baku

b. Biaya tenaga kerja langsung

c. Biaya overhead pabrik

Biaya Bahan Penolong

Biaya Listrik dan Air

Biaya Perawatan dan Pemeliharaan Mesin

Biaya Penyusutan Mesin, Peralatan, dan Bangunan

Page 76: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

63

Lampiran 3. Peralatan Cetak CV. Miranti

Mesin Cetak GTO

Mesin Potong

Page 77: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

64

Mesin Pencetak Film

Page 78: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

65

Lampiran 4. Bahan Baku CV. Miranti

Tinta

Stock Kertas Plano

Page 79: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

66

Lampiran 5. Bahan Penolong CV. Miranti

Plat Cetak

Page 80: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

67

Lampiran 6. Tabel Perhitungan Penyusutan Bangunan Sampai dengan Bulan Mei 2012

BulanBesar

PenyusutanAkumulasi Penyusutan

Nilai Buku

Feb-01

1.337.500

1.337.500

248.662.500

Mar-01

1.330.344

2.667.844

247.332.156

Apr-01

1.323.227

3.991.071

246.008.929

Mei-01

1.316.148

5.307.219

244.692.781

Jun-01

1.309.106

6.616.326

243.383.674

Jul-01

1.302.103

7.918.428

242.081.572

Agust-01

1.295.136

9.213.565

240.786.435

Sep-01

1.288.207

10.501.772

239.498.228

Okt-01

1.281.316

11.783.088

238.216.912

Nop-01

1.274.460

13.057.548

236.942.452

Des-01

1.267.642

14.325.190

235.674.810

Jan-02

1.260.860

15.586.050

234.413.950

Feb-02

1.254.115

16.840.165

233.159.835

Mar-02

1.247.405

18.087.570

231.912.430

Apr-02

1.240.731

19.328.302

230.671.698

Mei-02

1.234.094

20.562.395

229.437.605

Jun-02

1.227.491

21.789.886

228.210.114

Jul-02

1.220.924

23.010.811

226.989.189

Agust-02

1.214.392

24.225.203

225.774.797

Sep-02

1.207.895

25.433.098

224.566.902

Okt-02

1.201.433

26.634.531

223.365.469

Page 81: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

68

BulanBesar

PenyusutanAkumulasi Penyusutan

Nilai Buku

Des-02

1.188.612

29.018.148

220.981.852

Jan-03

1.182.253

30.200.401

219.799.599

Feb-03

1.175.928

31.376.329

218.623.671

Mar-03

1.169.637

32.545.965

217.454.035

Apr-03

1.163.379

33.709.345

216.290.655

Mei-03

1.157.155

34.866.500

215.133.500

Jun-03

1.150.964

36.017.464

213.982.536

Jul-03

1.144.807

37.162.270

212.837.730

Agust-03

1.138.682

38.300.952

211.699.048

Sep-03

1.132.590

39.433.542

210.566.458

Okt-03

1.126.531

40.560.073

209.439.927

Nop-03

1.120.504

41.680.576

208.319.424

Des-03

1.114.509

42.795.085

207.204.915

Jan-04

1.108.546

43.903.631

206.096.369

Feb-04

1.102.616

45.006.247

204.993.753

Mar-04

1.096.717

46.102.964

203.897.036

Apr-04

1.090.849

47.193.813

202.806.187

Mei-04

1.085.013

48.278.826

201.721.174

Jun-04

1.079.208

49.358.034

200.641.966

Jul-04

1.073.435

50.431.469

199.568.531

Agust-04

1.067.692

51.499.160

198.500.840

Sep-04

1.061.979

52.561.140

197.438.860

Page 82: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

69

Bulan Besar Penyusutan

Akumulasi Penyusutan

Nilai Buku

Des-04

1.045.026

55.713.110

194.286.890

Jan-05

1.039.435

56.752.545

193.247.455

Feb-05

1.033.874

57.786.419

192.213.581

Mar-05

1.028.343

58.814.762

191.185.238

Apr-05

1.022.841

59.837.603

190.162.397

Mei-05

1.017.369

60.854.971

189.145.029

Jun-05

1.011.926

61.866.897

188.133.103

Jul-05

1.006.512

62.873.409

187.126.591

Agust-05

1.001.127

63.874.537

186.125.463

Sep-05

995.771

64.870.308

185.129.692

Okt-05

990.444

65.860.752

184.139.248

Nop-05

985.145

66.845.897

183.154.103

Des-05

979.874

67.825.771

182.174.229

Jan-06

974.632

68.800.403

181.199.597

Feb-06

969.418

69.769.821

180.230.179

Mar-06

964.231

70.734.053

179.265.947

Apr-06

959.073

71.693.125

178.306.875

Mei-06

953.942

72.647.067

177.352.933

Jun-06

948.838

73.595.905

176.404.095

Jul-06

943.762

74.539.667

175.460.333

Agust-06

938.713

75.478.380

174.521.620

Sep-06

933.691

76.412.071

173.587.929

Page 83: ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63847/1/H13dam.pdf · 2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 11. Perhitungan Biaya

70

Bulan Besar Penyusutan

Akumulasi Penyusutan

Nilai Buku

Des-06

918.785

79.183.278

170.816.722

Jan-07

913.869

80.097.147

169.902.853

Feb-07

908.980

81.006.128

168.993.872

Mar-07

904.117

81.910.245

168.089.755

Apr-07

899.280

82.809.525

167.190.475

Mei-07

894.469

83.703.994

166.296.006

Jun-07

889.684

84.593.678

165.406.322

Jul-07

884.924

85.478.602

164.521.398

Agust-07

880.189

86.358.791

163.641.209

Sep-07

875.480

87.234.272

162.765.728

Okt-07

870.797

88.105.068

161.894.932

Nop-07

866.138

88.971.206

161.028.794

Des-07

861.504

89.832.710

160.167.290

Jan-08

856.895

90.689.605

159.310.395

Feb-08

852.311

91.541.916

158.458.084

Mar-08

847.751

92.389.667

157.610.333

Apr-08

843.215

93.232.882

156.767.118

Mei-08

838.704

94.071.586

155.928.414