analisis perbedaan harga dan volume penjualan … · 3 10 besar pemegang saham mayoritas pada pt...

73
ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada PT Semen Indonesia Tbk) RIRIS KARTIKA PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: nguyenkhanh

Post on 10-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

i

ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME

PENJUALAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH

MELAKUKAN STOCK SPLIT

(Studi Kasus pada PT Semen Indonesia Tbk)

RIRIS KARTIKA

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Perbedaan

Harga dan Volume Penjualan Saham Sebelum Dan Sesudah Melakukan Stock

split (Studi Kasus pada PT Semen Indonesia Tbk) adalah benar karya saya dengan

arahan dari pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada

perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya

yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014

Riris Kartika

H24114030

*Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak

luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait.

Page 3: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

i

ABSTRAK

RIRIS KARTIKA. Analisis Perbedaan Harga dan Volume Penjualan Saham

Sebelum dan Sesudah Melakukan Stock split (Studi Kasus pada PT Semen

Indonesia Tbk). Dibimbing oleh FARIDA RATNA DEWI.

Stock split dilakukan oleh perusahaan yang telah go public dan harga sahamnya

tinggi, hal ini dilakukan untuk meningkatkan likuiditas penjualan sahamnya.

Tujuan penelitian ini adalah menganalisa perbedaan harga saham sebelum dan

sesudah melakukan stock split pada PT Semen Indonesia Tbk, menganalisa

perbedaan volume penjualan sebelum dan sesudah melakukan stock split pada PT

Semen Indonesia Tbk, dan menganalisis perbedaan kinerja keuangan PT Semen

Indonesia Tbk sebelum dan sesudah stock split. Penelitian ini menggunakan

analisis uji beda dan uji wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak

adanya perbedaan yang signifikan pada penjualan saham setelah perusahaan

melakukan stock split. Uji wilcoxon yang dilakukan pada kinerja keuangan PT

Semen Indonesia Tbk sebelum dan sesudah melakukan stock split menunjukkan

perusahaan mengalami kenaikan kinerja.

Kata Kunci: kinerja keuangan, saham, stock split.

ABSTRACT

RIRIS KARTIKA. Analysis of Difference Price and Sales Volume of Shares

Before And After Doing Stock split (Case Study at PT Semen Indonesia Tbk).

Supervised by FARIDA RATNA DEWI.

Stock split was carried out by a company that had been go public with high stock

price to increase liquidity of stock sale. The purpose of this study is to analyze

differences of price and sales volume before and after the stock split on PT Semen

Indonesia Tbk, and analyze financial performance differences PT Semen

Indonesia Tbk before and after stock split. This study uses analysis of different

test and Wilcoxon test. Results of this study showed that no significant difference

sale of the company stock after stock split. Wilcoxon test is performed on the

financial performance of PT Semen Indonesia Tbk before and after stock split to

indicate the company had increased their performance.

Keywords: financial performance, stock, stock split.

Page 4: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME

PENJUALAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH

MELAKUKAN STOCK SPLIT

(Studi Kasus pada PT Semen Indonesia Tbk)

RIRIS KARTIKA

Skripsi

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 5: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

iii

Judul : Analisis Perbedaan Harga dan Volume Penjualan Saham Sebelum

dan Sesudah Melakukan Stock split (Studi Kasus pada PT Semen

Indonesia Tbk)

Nama : Riris Kartika

NIM : H24114030

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Farida Ratna Dewi, SE, MM

Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Ketua Departemen

Dr Mukhamad Najib, STP, MM

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 6: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

4

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-

Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian

ini ialah Stock split, dengan judul Analisis Perbedaan Harga dan Volume

Penjualan Saham Sebelum dan Sesudah Melakukan Stock split (Studi Kasus pada

PT Semen Indonesia Tbk). Skripsi ini merupakan bagian dari syarat yang harus

dipenuhi guna mencapai gelar Sarjana Strata-1 di Program Studi Manajemen,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak

yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini karena tanpa bantuan serta

motivasinya penulis tidak dapat membuat skripsi ini dengan baik dan lancar.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusuan skripsi ini.

Oleh karena itu kritik dan saran diperlukan dalam memperbaiki skripsi ini.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat

Bogor, Februari 2014

Riris Kartika

Page 7: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

v

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN vii

PENDAHULUAN 1

Latar belakang 1

rumusan masalah 3

tujuan penelitian 4

manfaat penelitian 4

ruang lingkup 4

TINJAUAN PUSTAKA 4

Investasi 4

Pasar Keuangan 5

Pasar Modal 5

Saham 6

Pelaku Pasar Saham 7

Corporate Action 8

Stock split 8

Penelitian Terdahulu 9

METODE PENELITIAN 11

Kerangka pemikiran 11

Jenis dan sumber data 13

Populasi dan sampel 13

Metode pengolahan dan analisis data 13

Harga pasar saham relatif 13

Kinerja keuangan 14

Uji normalitas 16

Uji beda 17

Uji wilcoxon 17

Volume perdagangan saham 17

HASIL DAN PEMBAHASAN 17

Gambaran umum perusahaan 17

Analisis perbedaan harga saham PT Semen Indonesia sebelum dan setelah

stock split 21

Analisis perbedaan volume penjualan saham PT semen Indonesia Tbk

sebelum dan setelah stock split 24

Page 8: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

vi

Kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk 26

Analisis kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk 37

Persepsi investor terhadap stock split PT Semen Indonesia Tbk 42

SIMPULAN DAN SARAN 43

Simpulan 43

Saran 44

DAFTAR PUSTAKA 44

LAMPIRAN 46

DAFTAR TABEL

1 Daftar perusahaan yang melakukan stock split. 1

2 Daftar perusahaan-perusahaan besar dunia tahun 2012 versi majalah 3

3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18

4 Hasil perhitungan uji normalitas 22

5 Hasil uji Wilcoxon 23

6 Perbedaan rata-rata harga saham relatif PT Semen Indonesia Tbk

sebelum dan sesudah stock split 23

7 Hasil uji normalitas pada Trading Volume Activity 24

8 Hasil uji beda volume penjualan saham sebelum dan sesudah Stock split 25

9 Hasil uji Wilcoxon dua sampel berpasangan 26

10 Perbedaan TVA PT Semen Indonesia Tbk sebelum dan sesudah Stock 26

11 Perhitungan rasio lancar PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-2012 27

12 Perhitungan rasio cepat PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-2012 28

13 Perhitungan DAR PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-2012 29

14 Perhitungan DER PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-2012 30

15 Perhitungan net profit margin PT Semen Indonesia Tbk tahun

2003-2012 32

16 Perhitungan ROE PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-2012 33

17 Perhitungan ROA PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-2012 34

18 Perhitungan perputaran aktiva tetap PT Semen Indonesia Tbk tahun

2003-2012 35

19 Perhitungan total aktiva PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-2012 36

20 Uji normalitas kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk 38

21 Uji Wilcoxon kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk 38

22 Rasio likuiditas sebelum dan sesudah stock split 39

23 Solvabilitas sebelum dan sesudah stock split 40

24 Rasio profitabilitas sebelum dan sesudah stock split 40

25 Rasio aktivitas sebelum dan sesudah stock split 41

Page 9: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

vii

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka pemikiran penelitian 12

2 Struktur organisasi PT Semen Gresik Tbk 23

3 Grafik rasio lancar PT Semen Indonesia dari tahun 2003-2012 28

4 Grafik rasio cepat PT Semen Indonesia dari tahun 2003-2012 29

5 Grafik DAR PT Semen Indonesia dari tahun 2003-2012 30

6 Grafik DER PT Semen Indonesia dari tahun 2003-2012 31

7 Grafik Net Profit Margin PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-2012 32

8 Grafik ROE PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-2012 33

9 Grafik ROA PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-2012 34

10 Grafik perputara aktiva tetap PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-2012 35

11 Grafik perputara total aktiva PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-2012 37

DAFTAR LAMPIRAN

1 Harga pasar saham relative PT Semen Indonesia Tbk selama 90 hari

sebelum dan sesudah melakukan stock split 46

2 Volume perdagangan saham PT Semen Indonesia Tbk 90 hari sebelum dan

sesudah melakukan stock split 48

3 Hasil uji normalitas harga saham PT Semen Indonesia sebelum dan sesudah

melakukan stock split 50

4 Hasil uji wilcoxon harga saham PT Semen Indonesia sebelum dan sesudah

melakukan stock split 52

5 Hasil uji normalitas TVA PT Semen Indonesia sebelum dan sesudah

melakukan stock split 54

6 Hasil uji wilcoxon TVA PT Semen Indonesia sebelum dan sesudah

melakukan stock split 56

7 Hasil uji T TVA PT Semen Indonesia Tbk 58

8 Hasil uji normalitas kinerja keuangan PT Semen Indonesia sebelum dan

sesudah melakukan stock split 58

9 Hasil uji wilcoxon kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk 60

Page 10: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda
Page 11: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebutuhan akan pembiayaan dana yang besar bagi perusahaan membuat

pemerintah membentuk pasar modal sebagai tempat bagi perusahaan dalam

memenuhi kebutuhan dana jangka panjang yang diperlukan. Pasar modal akan

mempertemukan investor dan perusahaan yang memerlukan dana dengan menjual

surat berharga. Penjualan surat berharga pada Pasar Modal akan memberikan

imbalan bagi pemilik dana atau investor, sehingga diharapkan perekonomian

negara akan meningkat.

Surat berharga yang dapat diperjualbelikan di pasar modal antara lain

saham, obligasi, waran, dan reksadana. Saham merupakan tanda penyertaan modal

pada Perseroan Terbatas yang terdiri dari saham biasa dan saham preferen.

Obligasi merupakan surat tanda meminjamkan uang yang memiliki jangka waktu

tertentu. Waran merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh suatu perusahaan

yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham dari suatu

perusahaan tersebut dengan harga dan jangka waktu tertentu. Reksadana

merupakan lembaga investasi yang dipakai untuk mereka yang tertarik pada

investasi saham dan obligasi namun memiliki kelemahan ilmu dalam financial

investment, sehingga mempercayakan kepada lembaga reksadana untuk mengelola

dan memberikan keuntungan sesuai dengan besarnya investasi yang ditanamnya.

Salah satu surat berharga yang banyak diperjualbelikan di pasar modal

adalah saham karena dengan membeli saham, investor mengharapkan keuntungan

dari penjualan saham tersebut. Oleh karena itu banyak perusahaan yang

menerbitkan saham untuk mencari investor bagi pendanaan perusahaan. Bagi

perusahaan dengan kinerja keuangan yang bagus akan menarik banyak investor

untuk menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut, makin banyaknya investor

yang menanamkan saham diperusahaan tersebut akan membuat harga saham

perusahaan perlahan-lahan meningkat hingga mencapai nilai yang tinggi. Hal ini

dapat membuat investor kecil tidak tertarik membeli saham tersebut dikarenakan

harganya yang mahal dan akan menambah resiko bagi pembeli. Sehingga

likuiditas penjulan saham menurun, agar saham perusahaan dapat dibeli oleh

investor, salah satu cara yang digunakan oleh perusahaan yaitu dengan melakukan

stock split atau pemecahan saham.

Stock split adalah memecah saham dari 1 (satu) lembar saham menjadi 2

(dua) lembar saham atau dari satu lembar saham bernilai Rp 1.000,- menjadi dua

lembar saham bernilai Rp 500,-, berikut adalah beberapa perusahaan yang

melakukan stock split:

Tabel 1 Daftar perusahaan yang melakukan stock split.

No Nama Perusahaan Pengumuman stock split

Tanggal Bulan Tahun

1 Global Mediacom Tbk 24 April 2007

2 Davomas Abadi Tbk 28 Mei 2007

Page 12: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

2

Lanjutan Tabel 1

No Nama Perusahaan Pengumuman stock split

Tanggal Bulan Tahun

3 Aneka Tambang (Persero) Tbk 12 Juli 2007

4 AKR Corporindo Tbk 27 Juli 2007

5 Semen Gresik (Persero) Tbk 07 Agustus 2007

6 Sorini Agro Asia Corporindo Tbk 22 Agustus 2007

7 Hortus Danavest Tbk 10 September 2007

8 Humpuss Intermoda Transportasi Tbk 11 September 2007

9 Pakuwon Jati Tbk 19 September 2007

10 Charoen Pokphand Indonesia Tbk 01 November 2007

11 Jaya Pari Steel Tbk 12 Desember 2007

12 Lippo Karawaci Tbk 26 Desember 2007

13 International Nickel Indonesia Tbk 15 Januari 2008

14 Panin Sekuritas Tbk 21 Januari 2008

15 Bank Central Asia Tbk 28 Januari 2008

16 Panorama Sentrawisata Tbk 11 Februari 2008

17 Delta Dunia Petroindo Tbk 15 April 2008

18 Mitra Rajasa Tbk 30 Mei 2008

19 Berlina Tbk 04 Agustus 2008

20 Timah Tbk 08 Agustus 2008

Sumber : Indonesia Capital Market Directory (2007 - 2009)

Salah satu perusahaan yang memecah sahamnya adalah PT Semen

Indonesia Tbk. PT Semen Indonesia Tbk telah mengumumkan pemecahan

sahamnya pada tanggal 7 Agustus 2007. PT Semen Indonesia Tbk merupakan

pabrik semen terbesar di Indonesia. Didirikan pada tanggal 7 Agustus 1957

dengan nama PT Semen Gresik Tbk dengan kapasitas 250.000 ton semen per

tahun. Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan

Bursa Efek Surabaya. PT Semen Gresik Tbk menjadi perusahaan BUMN pertama

yang go public dengan penjualan saham sebanyak 40 juta lembar saham kepada

masyarakat. Pada tanggal 20 Desember 2012 PT Semen Gresik Tbk resmi

berganti nama menjadi PT Semen Indonesia Tbk. Perubahan nama ini juga diikuti

dengan pergantian logo perusahaan. Perubahan ini dilakukan untuk

menggambarkan semangat untuk terus berkembang dan membangun fondasi yang

kokoh bagi kemajuan ekonomi bangsa.

PT Semen Indonesia Tbk pada tahun 2012 masih menjadi penguasa pasar

semen di Indonesia, dengan pangsa pasar 39,47% pada semester I tahun yang

sama PT Semen Indonesia Tbk menduduki peringkat ke 1977 dari 2000

perusahaan terbesar di dunia versi majalah Forbes. Merupakan satu-satunya

perusahaan semen yang masuk kedalam peringkat tersebut. Peringkat ini didasari

oleh nilai penjualan, laba, besar aset, dan kapitalisasi pasar, dengan kapitalisasi

pasar 8,1 milyar dollar AS.

Page 13: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

3

Tabel 2 Daftar perusahaan-perusahaan besar dunia tahun 2012 versi majalah

Forbes.

NAMA RANKING LABA ASET KAPITALISASI

TELKOM 684 0.95 8.37 17.74

BCA 796 0.52 22.46 12.65

BANK MANDIRI 796 0.47 32.32 10.03

BRI 843 0.53 22.39 9.49

BNI 1412 0.26 24.07 3.07

BUMI RESOURCE 1533 0.57 5.44 4.56

BANK DANAMON 1802 0.16 10.39 4.62

PGN 1915 0.06 2.34 9.82

SEMEN GRESIK 1977 0.23 0.97 4.87

BUKIT ASAM 1986 0.29 0.83 3.93

Sumber: PT Semen Gresik

Tahun 2007 harga saham PT Semen Gresik Tbk tinggi, yaitu sudah

mencapai harga Rp 48.000,- per saham pada penutupan perdagangan sesi I, kamis

28 Juni 2007, membuat likuiditas penjualannya berkurang, oleh karena itu pada

tanggal 7 Agustus 2007 perusahaan mengumumkan pemecahan sahamnya dengan

perbandingan 1:10, sehingga nilai nominal saham berubah dari Rp 1.000,- per

lembar saham menjadi Rp 100,- per lembar saham. Keputusan pemecahan saham

tersebut di setujui berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan dan

luar biasa (RUPS dan LB) Semen Gresik pada tanggal 28 Juni 2007.

Jumlah saham PT Semen Gresik pada tanggal 28 Juni 2007 yang beredar

sebanyak 593.152.000 saham, dengan stock split 1:10, maka saham PT Semen

Gresik akan menjadi 5.931.520.000 lembar. Namun hal ini perlu diketahui apakah

dengan pemecahan saham tersebut berdampak positif bagi volume perdagangan

saham PT Semen Indonesia Tbk.

Rumusan Masalah

PT Semen Indonesia Tbk merupakan Perusahaan Manufaktur yang telah

melakukan pemecahan saham menjadi nominal yang lebih kecil. Diharapkan

dengan pemecahan saham ini dapat meningkatkan penjualan saham di pasar

modal, namun dengan pemecahan saham ini, apakah akan berdampak positif bagi

penjualan saham PT Semen Indonesia Tbk. Sehingga berdasarkan latar belakang

tersebut dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan harga saham sebelum dan sesudah melakukan stock

split pada PT Semen Indonesia Tbk?

2. Apakah ada perbedaan volume penjualan sebelum dan sesudah melakukan

stock split pada PT Semen Indonesia Tbk?

3. Apakah ada perbedaan pada kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk

sebelum dan sesudah stock split?

Page 14: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

4

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, tujuan dari penelitian adalah :

1. Menganalisis perbedaan harga saham sebelum dan sesudah melakukan stock

split pada PT Semen Indonesia Tbk.

2. Menganalisis perbedaan volume penjualan sebelum dan sesudah melakukan

stock split pada PT Semen Indonesia Tbk.

3. Menganalisis perbedaan pada kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk

sebelum dan sesudah stock split.

Manfaat Penelitian

Dampak pemecahan saham pada PT Semen Indonesia Tbk ini diharapkan

memiliki kegunaan bagi semua pihak antara lain:

1. Sebagai studi literatur bagi pelaku pasar modal dalam pengetahuan

pemecahan saham.

2. Sebagai masukan bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan

pemecahan saham.

3. Sebagai literatur bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

pemecahan saham.

Ruang Lingkup

Penelitian ini terbatas pada perubahan harga dan volume penjualan saham

setelah perusahaan melakukan stock split dan kinerja keuangan PT Semen

Indonesia Tbk sebelum dan sesudah melakukan stock split.

TINJAUAN PUSTAKA

Investasi

Menurut Fabozzi, Modigliani, dan Ferri (1994) Manajemen Investasi adalah

proses pengelolaan uang. Sedangakan menurut Krugman dan Obstfeld (1999)

investasi merupakan bagian input yang digunakan oleh perusahaan swasta untuk

menghasilkan output di masa yang akan datang. Investasi dibedakan dalam dua

tipe, yaitu direct investment dan indirect investment. Direct investment yaitu

investasi yang dilakukan dengan membeli langsung aktiva keuangan dari emiten

yang terdiri dari investasi langsung yang tidak dapat diperjualbelikan dan

investasi langsung yang dapat diperjualbelikan.

a. Investasi langsung yang tidak dapat diperjualbelikan

1. Tabungan

2. Deposito

Page 15: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

5

b. Investasi langsung yang dapat diperjualbelikan

1. Investasi langsung di pasar uang

a) T-bill

b) Deposito yang dapat dinegosiasikan

2. Investasi langsung di pasar modal

a) Surat-surat berharga pendapatan tetap

b) Saham-saham

3. Investasi langsung

a) Opsi

b) Future contract

Indirect investment adalah investasi yang dilakukan dengan membeli surat-

surat berharga dari perusahaan investasi dengan bantuan broker atau pialang dan

pembeli tidak terlibat dalam pengambilan keputusan penting pada suatu

perusahaan.

Keputusan investasi dilakukan dengan suatu proses yang akan memberikan

gambaran pada setiap tahap yang akan tempuh oleh perusahaan. Secara umum

proses manajemen investasi meliputi 5 tahap:

a. Menetapkan sasaran investasi.

b. Membuat kebijakan investasi.

c. Memlih strategi portofolio.

d. Memilih asset.

e. Mengukur dan mengevaluasi kinerja.

Pasar Keuangan

Pasar keuangan adalah tempat melakukan berbagai aktivitas keuangan baik

dalam bentuk penjualan surat berharga jangka panjang yang dilakukan oleh pasar

modal dan juga penjualan mata uang yang dilakukan oleh pasar uang (Fahmi

2012).

Pasar Modal

Pasar modal merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen

keuangan jangka panjang , seperti utang, ekuitas (saham), instrument derivative,

dan instrumen lainnya. Undang-undang nomor 8 tahun 1995, pasar modal adalah

kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan umum

dan perdagangan efek, perusahaan masyarakat yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi

lain seperti pemerintah, dengan demikian, pasar modal memfasilitasi sarana dan

prasarana kegiatan jual beli dengan menggunakan instrumen-instrumen (Fahmi

2012). Instrument-instrumen tersebut antara lain:

Page 16: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

6

a. Saham

b. Surat pengakuan hutang

c. Surat berharga komersial

d. Obligasi

e. Tanda bukti hutang

f. Unit penyertaan kontrak investasi kolektif

g. Kontrak berjangka atas efek

h. Setiap derivatif dari efek, seperti bukti right, warrant, dan opsi

i. Efek beragun efek

j. Sertifikat penitipan efek Indonesia

Pasar modal di suatu negara dapat dijadikan sebagai salah satu ukuran untuk

melihat maju atau mundurnya bisnis yang terjadi dinegara tersebut. Pemerintah

yang berperan sebagai sentral dalam membentuk serta mendorong suatu pasar

modal yang menjadi pengharapan berbagai pihak, termasuk menciptakan elemen-

elemen pendorong pembentukan pasar modal yang tumbuh berkembang sesuai

harapan berbagai pihak.

Saham

Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang

atau badan terhadap suatu perusaha. Artinya adalah surat berharga yang

dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau

yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut

adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu, dengan demikian kalau seorang

investor membeli saham, maka ia pun menjadi pemilik atau pemegang saham

perusahaa (Haryanto 2012). Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar

penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.

Alasan perusahaan menjual saham menurut Fahmi (2012) atara lain:

a. Kebutuhan dana dalam jumlah yang besar dan pihak perbankan tidak mampu

untuk memberikan pinjaman karena berbagai alasan seperti tingginya resiko

yang akan dialami jika terjadi kemacetan.

b. Keinginan perusahaan untuk mempublikasikan kinerja perusahaan secara lebih

sistematis

c. Menginginkan harga saham perusahaan terus naik dan terus diminati oleh

konsumen secara luas, sehingga akan memberi efek kuat bagi perusahaan

seperti rasa percaya diri di kalangan manajemen perusahaan

d. Mampu memperkecil risiko yang timbul karena permasalahan risiko

diselesaikan dengan pembagian deviden.

Saham dibedakan menjadi beberapa jenis:

a. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim.

1. Saham biasa (common stock), yaitu saham yang menempatkan pemiliknya

paling junior tehadap pembagian deviden, dan hak atas harta kekayaan

perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.

2. Saham preferen (preferred stock), yaitu saham yang memiliki karakteristik

gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan

Page 17: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

7

pendapatan tetap, tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang

dikehendaki investor.

b. Dilihat dari cara peralihannya, saham dapat dibedakan atas;

1. Saham atas unjuk (bearer stock), yaitu saham tersebut tidak tertulis nama

pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor

lainnya.

2. Saham atas nama (registered stocks), yaitu saham yang ditulis dengan

jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui

prosedur tertentu.

c. Ditinjau dari kinerja perdagangan, maka saham dapat dikategorikan atas:

1. Saham unggulan (blue-chip stocks), yaitu saham biasa dari suatu

perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader industry sejenis,

memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar deviden.

2. Saham pendapatan (income stocks), yaitu saham yang dari suatu emiten

yang memiliki kemampuan membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata

deviden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.

3. Saham pertumbuhan (growth stocks-well-known), yaitu saham-saham dari

emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader

di industry sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. Selain itu terdapat

juga growth stock (lesser-known), yaitu saham dari emiten yang tidak

sebagai leader dalam industry namun memiliki ciri growth stock.

Umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang popular di kalangan

emiten.

4. Saham spekulatif (speculative stocks), yaitu saham suatu perusahaan yang

tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun,

akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa

mendatang, meskipun belum pasti.

5. Saham siklikal (counter cyclical stocks), yaitu saham yang tidak

terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara

umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham tetap tinggi, dimana

emitenya mampu memberikan deviden yang tinggi sebagai akibat dari

kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa

resesi. Emiten seperti ini biasanya bergerak dalam produk yang dekat dan

dibutuhkan oleh masyarakat seperti rokok dan barang-barang kebutuhan

setiap hari (consumer goods).

Pelaku Pasar Saham

Perusahaan tidak sendirian dalam sebagai pelaku pasar saham, ada beberapa

pelaku dan lembaga penunjang yang terlibat menurut Kasmir (2001), antara lain:

a. Emiten, yaitu Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat

berharga atau melakukan emisi di bursa (disebut emiten).

b. Investor adalah Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di

perusahaan yang melakukan emisi (disebut investor).

Page 18: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

8

c. Perantara perdagangan efek perantara antara emiten dengan investor dalam

jual beli saham.

d. Underwriter atau penjamin, yaitu yang menjamin perusahaan tersebut dalam

menjual sahamnya di pasar modal.

Corporate Action

Darmaji dan Fakhrudin (2012) mengemukakan bahwa Corporate Action

adalah aktivitas emiten yang berpengaruh terhadap jumlah saham yang beredar

dan berpengaruh terhadap harga saham di pasar. Keputusan corporate action

harus disetujui dalam suatu rapat umum baik, RUPS (rapat umum pemegang

saham) atau RUPSLB (rapat umum pemegang saham luar biasa). Umumnya

corporate action mengacu pada aktivitas penerbitan right, pemecaan saham,

saham bonus, dan pembagian deviden.

Keputusan emiten melakukan corporate action dilakukan adalah untuk

memenuhi tujuan tertentu, seperti meningkatkan modal perusahaan, meningkatkan

likuiditas perdagangan saham. Pengaruh melakukan corporate action adalah pada

jumlah saham yang beredar, komposisi kepemilikan saham, jumlah saham yag

akan dipegang oleh pemegang saham, serta pengaruhnya terhadap pergerakan

harga saham.

Stock split

Menurut Horne dan Wachowitz (1999) Stock Split merupakan peningkatan

jumlah saham beredar dengan mengurangi nilai nominal saham, sebagai contoh

nilai nominal suatu saham dibagi menjadi dua, sehingga terdapat dua saham yang

masing-masing memiliki nilai nominal setengah dari nilai nominal awal.

Sedangkan menurut Fakhruddin dan Darmadji (2012), stock split adalah

pemecahan nilai nominal saham menjadi nominal yang lebih kecil, sebagai contoh

nilai nominal Rp 1.000,- persaham menjadi Rp 500,- persaham. Selain itu

menurut Khomsiyah dan Sulistyo (2001) mengatakan pemecahan saham

merupakan perubahan nilai nominal perlembar saham dan menambah jumlah

saham yang beredar sesuai dengan faktor pemecahan. Lebih jauh khomsiyah dan

sulistyo mengatakan pemecahan saham tersebut tidak akan mengakibatkan

perubahan jumlah modal dan tidak mempengaruhi aliran kas perusahaan, karena

keputusan pemecahan saham jika dilihat dari segi total keseluruhan dana yang

dimiliki tidak akan mengalami perubahan hanya nilainya saja yang dibuat lebih

kecil. Berikut adalah contoh perhitungan saham sebelum dan sesudah stock split.

Sebelum melakukan stock split:

Saham biasa (nominal Rp 2.500,- dan 5.000 lembar) = Rp 12.500.000,-

Agio saham (capital surplus) = Rp 5.200.000,-

Laba ditahan (retained earnings) = Rp 18.400.000,- +

Jumlah modal sendiri = Rp 36.100.000,-

Page 19: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

9

Sesudah melakukan stock split:

Saham biasa (nominal Rp 1.250,- dan 10.000 lembar) = Rp 12.500.000,-

Agio saham (capital surplus) = Rp 5.200.000,-

Laba ditahan (retained earnings) = Rp 18.400.000,- +

Jumlah modal sendiri = Rp 36.100.000,-

Tujuan perusahaan melakukan stock split, secara umum dapat antara lain:

a. Untuk menghindari harga saham yang terlalu tinggi sehingga memberatkan

masyarakat yang bermodal kecil untuk membeli saham.

b. Agar perdagangan saham menjadi lebih likuid.

c. Menarik investor yang berpotensi lebih banyak guna memiliki saham tersebut.

d. Menarik minat investor kecil untuk memiliki saham tersebut dengan haga

yang lebih terjangkau.

e. Menambah jumlah saham yang beredar.

f. Memperkecil risiko yang terjadi, terutama bagi investor yang ingin memiliki

saham tersebut dengan kondisi harga saham yang rendah .

g. Menerapkan diversifikasi investasi.

Secara umum ada suatu bentuk hubungan yang bisa kita lihat antara

pemecahan saham dan kinerja keuangan, yaitu:

a. Perusahaan yang melakukan stock split umumnya adalah perusahaan yang

cenderung tidak memiliki msalah dalam bidang kinerja keuangan.

b. Bagi masyarakat, perusahaan yang melakukan pemecahan saham dianggap

memiliki kinerja keuangan yang baik dimasa lalunya.

c. Keberhasilan kinerja masa lalu menunjukkan kualitas manajemen keuangan

suatu perusahaan telah di tangani dengan baik

d. Jika stock split dilihat sebagai gambaran kinerja keuangan yang baik di masa

lalu, maka hasil rasio keuangan perusahaan dapat disimpulkan juga berada

dalam keadaan yang baik dan feasible.

Penelitian Terdahulu

Berikut adalah penelitan yang menganalisa tentang stock split. Penelitian

terdahulu tersebut dituliskan untuk mengetahui adanya persamaan, keunggulan,

dan kelemahannya. Sehingga dapat menjadi contoh bagi penelitian ini.

Lestari (2012) meneliti tentang Analisis Pengaruh Pemecahan Saham (Stock

split) Bank Rakyat Indonesia terhadap Harga Saham, Likuiditas Saham, dan

Persepsi Investor Pasar Modal. Penelitian ini membahas tentang Mengetahui

alasan-alasan Bank BRI melakukan stock split, mengetahui pengaruh stock split

terhadap harga saham Bank BRI, mengetahui pengaruh stock split yang dilakukan

Bank BRI terhadap likuiditas sahamnya, mengetahui pengaruh stock split terhadap

persepsi investor pasar modal dalam menilai saham BRI. Penelitian ini

menggunakan data sekunder yang terkait dengan keputusan stock split Bank BRI.

Penelitian ini menggunakan alat analisis uji-t dan uji wilcoxon dua sampel

berpasangan. Hasil likuiditas saham BRI setelah dilakukan stock split bertolak

belakang dengan teori. Setelah dilakukan penelitian, diketahui bahwa investor

Page 20: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

10

pasar modal kurang responsif terhadap kuputusan BRI dalam melakukan stock

split. Hal ini dapat dilihat dari harga saham yang terus menurun hingga 50%.

Ciptaningsih (2010) penelitian berjudul Analisis Pengaruh Harga Saham,

Volume Perdagangan, dan Variansi Return Saham terhadap Bid Ask Spread pada

Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split. Menggunakan metode purposive

sampling dengan sampel adalah perusahaan manufaktur yang listing di BEI pada

periode 2003-2009 yang melakukan stock split. Adapun jumlah perusahan

manufaktur yang melakukan hal tersebut sebanyak 44 perusahaan. Hipotesis ini

diuji dengan menggunakan model regresi linier berganda. Data dianalisis dengan

menggunakan pengujian asumsi klasik yang meliputi uji multikolinearitas, uji

heterokedastisitas, dan uji autokorelasi. Hasil model regresi penelitian ini

terdistribusi secara normal, bebas multikolinearitas, heterokedastisitas, dan

autokorelasi. Hasil pengujian ini secara parsial (uji t) menjelaskan bahwa harga

saham memiliki pengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap bid ask spread

sebesar 0,185. Volume perdagangan memiliki pengaruh negatif tetapi signifikan

terhadap bid ask spread sebesar 0,0. Varian return berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap bid ask spread sebesar 0,0. Dummy sebelum/ sesudah stock

split berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap bid ask spread sebesar

0,239.

Fortuna (2010) membahas tentang Analisis Pengaruh Stock Split terhadap

Harga Saham pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini

bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai dampak pemecahan saham

terhadap harga saham relatif. Teknik analisis yang digunakan untik menguji

hipotesis adalah Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon (Wilcoxon Signed Rank Test)

dengan confident level 95 persen (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

apabila diuji pada total sampel secara keseluruhan stock split tidak membawa

pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, namun khusus harga saham yang

naik maka pemecahan saham menaikkan harga saham. Sedang untuk harga saham

yang turun pemecahan saham menurunkan harga saham.

Mila (2010) meneliti tentang analisis pengaruh pemecahan saham (stock

split) terhadap volume perdagangan saham dan abnormal return saham pada

perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2007 sampai dengan tahun2009.

Umumnya penelitian mengenai stock split sudah sering dilakukan. Penelitian ini

menggunakan analisis uji beda. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa tidak ada

pengaruh signifikan rata-rata volume perdagangan sebelum dan sesudah

pemecahan saham dan tidak terdapat pengaruh yang signifikan rata-rata abnormal

return sebelum dan sesudah pemecahan saham. Artinya volume perdagangan

saham dan abnormal return tidak mendapatkan reaksi dari pasar.

Page 21: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

11

METODE PENELITIAN

Kerangka Pemikiran

Pasar modal menjadi tempat untuk memperjual belikan saham, obligasi,

waran dan reksadana. Namun kegiatan jual beli yang utama diperdagangkan

dalam pasar modal adalah saham. Karena tujuan utama di dirikannya pasar modal

adalah untuk memperjual belikan saham.

Kenaikan harga saham yang tinggi akan membuat likuiditas penjualan

saham menurun. Harga saham yang tinggi membuat para pemodal kecil tidak

dapat memiliki saham tersebut, selain itu harga saham yang mahal juga membuat

jumlah pemegang saham sedikit. Oleh karena itu perusahaan mengambil jalan

untuk memecah saham yang dikenal dengan istilah stock split. Keputusan

pemecahan saham ini memberikan gambaran pada calon investor bahwa

perusahaan tersebut memilik kinerja yang baik karena hanya perusahaan yang

memiliki kinerja keuangan yang baik saja yang dapat melakukan stock split hal ini

didasari pada biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mencetak

pecahan saham yang baru. Stock split diharapakan akan membuat banyak investor

yang tertarik untuk menginvestasikan dananya di PT Semen Indonesia Tbk dan

membuat penjualan saham lebih likuid dipasar.

Pengujian untuk mengetahui perbedaan harga saham sebelum dan sesudah

melakukan stock split dihitung dengan harga pasar saham relative sedangkan

pengujian untuk mengetahui perbedaan penjualan saham sebelum dan sesudah

melakukan stock split dengan volume perdagangan saham diukur dengan Trading

Volume Activity (TVA) dengan membandingkan jumlah saham perusahaan yang

beredar pada periode tertentu dengan jumlah saham yang diperdagangkan pada

waktu tertentu. Setelah itu, rata-rata masing-masing harga dan volume

perdagangan saham antara sebelum dan sesudah pemecahan saham dihitung untuk

mengetahui besarnya perbedaan. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui

apakah data yang didapat tersebar normal atau tidak. Setelah itu dilakukan uji

beda dan wilcoxon untuk mengetahui signifikan atau tidaknya perbedaan antara

volume penjualan saham sebelum dan sesudah dilakukan stock split. Kerangka

pemikiran ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 22: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

12

Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian

Keterangan:

: Berkaitan dengan penelitian

: Tidak berkaitan dengan penelitian

Kebutuhan pembiayaan jangka panjang perusahaan yang telah go public

Pasar Modal (Investor)

Saham

PT Semen

Indonesia Tbk

Obligasi Waran Reksadana

Harga Saham tinggi

(Volume penjualan sebelum stock split)

Stock Split

Saham

Rekomendasi

Harga Saham dan

Volume Penjualan

Sesudah Stock Split

Berdampak

Positif

Berdampak

Negatif

Uji Normalitas

Normal Tidak

Normal

Uji Beda Uji Wilcoxon

dua sampel

berpasangan

Page 23: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

13

Jenis dan Sumber Data

Pengumpulan data berasal dari studi literatur dan pendokumentasian. Data

yang diambil merupakan data sekunder. Sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini berasal dari Bursa Efek Indonesia, website resmi PT Semen

Indonesia Tbk, dan literatur lain yang terkait dengan studi tentang stock split.

Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham PT

Semen Indonesia Tbk sebelum melakukan stock split, yaitu pada tahun 2003

hingga 2007 dan pada tahun 2008 hingga 2012 saat perusahaan sudah melakukan

stock split. Data harga tersebut diambil sampel dengan rentang waktu 90 hari

sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan Microsoft Exel 2007 dan SPPS 17.

Sedangkan alat analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah Uji normalitas,

uji wilcoxon dan uji beda. Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

populasi data, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Sedangkan uji beda dan uji wilcoxon dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan yang signifikan dari pemecahan saham tersebut.

Hipotesis yang digunakan antara lain:

H0= tidak adanya perbedaan yang signifikan antara penjualan saham sebelum dan

sesudah melakukan stock split.

Ha= adanya perbedaan yang signifikan antara penjualan saham sebelum dan

sesudah melakukan stock split

Harga Pasar Saham Relatif

1. Sebelum Pemecahan Saham

Harga pasar saham relatif sebelum pemecahan saham merupakan

perbandingan antara harga saham sebelum stock split dengan hasil perbandingan

antar nilai nominal saham sebelum stock split dengan nilai nominal saham stelah

melakukan stock split. Harga saham yang digunakan adalah closing price harian

PT Semen Indonesia Tbk sebelum melakukan stock split.

Rumus perhitungan harga pasar relatif adalah sebagai berikut:

HR=

……………………………………………………………………..(1)

Keterangan:

HR = Harga Pasar Relatif sebelum pemecahan saham

HC = Harga saham sebelum stock split

n = Faktor Stock Split

Page 24: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

14

Sebelum menghitung harga pasar relatif, terlebih dahulu menghitung faktor

stock plit. Rumus faktor stock split adalah perbandingan antara nilai nominal

saham sebelum melakukan stock split dengan nilai nominal saham setelah

melakukan stock split.

n=

……………………………….………………………………………..(2)

Keterangan:

n = Faktor Stock split

nl = Nilai Nominal saham sebelum melakukan stock split

nb = Nilain Nominal saham setelah melakukan stock split

2. Setelah Pemecahan Saham

Harga pasar saham relatif setelah stock split merupakan harga yang dibentuk

dalam aktivitas perdagangan saham setelah stock split. Harga saham yang

digunakan adalah closing price harian PT Semen Indonesia Tbk.

Berikut adalah rumus perhitungan harga pasar saham relatif setelah stock

split:

HRs=Ps………………………………………………………………………(3)

Keterangan:

HRs = Harga Pasar Saham Relatif setelah melakukan stock split

Ps = Harga saham setelah stock split

Kinerja Keuangan

Laporan kinerja keuangan merupakan suatu ukuran prestasi bagi

perusahaan. Kinerja keuangan juga memberikan gambaran dari efisiensi atas

penggunaan dana dan hasil dari perolehan keuntungan. Laporan kinerja keuangan

dapat dilihar dari 4 rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio

profitabilitas dan rasio aktivitas.

A. Rasio likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur seberapa likuid asset

perusahaan yang dapat digunakan untuk membayar hutangnya yang sudah jatuh

tempo. Rasio likuiditas terdiri dari rasio lancar dan rasio cepat.

1. Rasio lancar

Rasio ini mengukur likuiditas perusahaan dengan membandingkan aktiva

lancar dengan kewajiban lancar perusahaan. Rumus perhitungan rasio lancar

adalah sebagai berikut.

………………………………………(4)

Page 25: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

15

2. Rasio cepat

Rasio ini mengukur seberapa cepat perusahaan dapat membayar hutang-

hutangnya yang sdah jatuh tempo. Rumus perhitungan rasio cepat adalah sebagai

berikut.

…………………………………..(5)

B. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas merupakan rasio yang mengukur seberapa banyak aktiva

perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Rasio solvabilitas terdiri dari total debt to

asset ratio dan debt to equity ratio.

1. Total debt to asset ratio

Rasio ini mengukur apakah perusahaan mampu atau tidak dalam

pembayaran hutangnya. Rumus perhitungan rasio ini adalah.

.........................................................................(6)

2. Debt to equity ratio

Perhitungan rasio ini digunakan untuk melihat apakah perusahaan mampu

memenuhi seluruh kewajibannya dengan modal yang tersedia. Perhitungan rasio

ini dapat dilihat di bawah ini.

........................................................................(7)

C. Rasio Profitabilitas

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam mengahsilkan laba.

Rasio profitabilitas terdiri dari net profit margin, return on equity dan return on

asset.

1. Net profit margin

Rasio ini mengukur apakah dengan strategi penentuan harga yang dilakukan

oleh perusahaan, dapat menghasilkan penjualan yang tinggi bagi perusahaan.

Perhitungan rasio ini dapat dilihat di bawah ini.

.................................................(8)

2. Return on equity

Rasio yang mengukur apakah perusahaan mempu memanfaatkan modalnya

untuk menghasilkan laba yang tinggi. Perhitungan ROE dapat dilihat di bawah ini.

Page 26: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

16

.........................................................................(9)

3. Return on asset

Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan laba dari asset yang dimiliki.

Rumusnya adalah sebagai berikut.

..........................................................................(10)

D. Rasio aktivitas

Rasio yang mengukur efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan

sumberdaya yang dimilikinya. Rasio ini terdiri dari rasio perputaran aktiva tetap

dan perputaran total aktiva.

1. Perputaran aktiva tetap

Merupakan rasio yang mengukur efektifitas penggunaan dana pada asset.

Berikut adalah rumus perhitungan perputaran aktiva tetap.

………………………………….(11)

2. Perputaran total aktiva

Merupakan rasio untuk mengukur kecepatan perputaran asset dalam suatu

periode. Rumus perhitungan total aktiva dapa dilihat dibawah ini.

………………………………..…(12)

Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan sebagai langkah awal dalam mengolah data

secara statistik, terutama dalam menentukan statistik yang digunakan apakah

menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Uji normalitas data awal

tersebut menggunakan rumus Chi-kuadrat Hipotesis yang diuji adalah sebagai

berikut.

Ho : data pada sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal

Ha : data pada sampel berasal dari populasi yang terdistribusi tidak normal.

Hasil pengujian normalitas jika populasi terdistribusi normal, maka akan

dilakukan pengujian dengan menggunakan uji beda. Sedangkan jika tidak

terdistribusi normal, maka akan dilakukan dengan menggunakan uji wilcoxon.

Page 27: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

17

Uji Beda

Uji statistik ini digunakan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya

perbedaan antara rata-rata volume penjualan saham antara sebelum dan sesudah

melakukan pemecahan saham.

Uji Wilcoxon

Uji wilcoxon digunakan untuk menganalisa hasil penelitian yang

berpasangan dari dua data untuk mengetahui apakah ada perbedaan atau tidak dari

data tersebut setelah diolah. Uji wilcoxon digunakan pada data yang berbentuk

internal atau rasio yang tidak terdistribusi normal. Jika hasil pengujian

menunjukkan α < 0,05 maka terdapat perbedaan pada data sebelum dan sesudah

melakukan stock split namun jika hasil pengujian menunjukkan α > 0,05 maka

tidak terdapat prbedaan data sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Volume Perdagangan Saham

Volume perdagangan saham merupakan jumlah saham yang

diperdagangkan dalam periode tertentu. Volume perdagangan saham dilakukan

dengan Trading Volume Activity (TVA) dengan membandingkan jumlah saham

yang beredar pada waktu tertentu. Lalu rata-rata volume perdagangan saham

sebelum dan sesudah pemecahan saham dihitung untuk mengetahui besarnya

perbedaan saham saat sebelum dan setelah melakukan stock split.

Rumus perhitungan Tading Volume Activity adalah:

TVA =

……(13)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, sebelumnya memiliki nama PT. Semen

Gresik (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri

semen. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 agustus 1957 oleh Presiden RI

pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun. Tanggal 8 Juli

1991 perseroan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta

merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham

kepada masyarakat. Komposisi pemegang sahamnya adalah Negara RI 73% dan

masyarakat 27%.

Page 28: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

18

September 1995 Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (Right

Issue I), yang mengubah komposisi kepemilikan saham menjadi Negara RI 65%

dan masyarakat 35%. Tanggal 15 September 1995 PT Semen Gresik

berkonsolidasi dengan PT Semen Padang dan Semen Tonasa, yang kemudian

dikenal dengan nama Semen Gresik Group (SGG). Total kapasitas terpasang SGG

sebesar 8.5 juta ton semen per tahun. Tanggal 17 September 1998.

Tanggal 18 Desember 2012 perusahaan melakukan penandatanganan

transaksi final akuisisi 70% saham Thang Long Cement. Thang Long Cement

merupakan perusahaan semen terkemuka Vietnam yang memiliki kapasitas

produksi 2,3 juta ton per tahun. Akuisisi Thang Long Cement Company ini

sekaligus menjadikan Perusahaan sebagai BUMN pertama yang berstatus multi

national corporation, juga mengukuhkan posisi sebagai perusahaan semen

terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas sampai tahun 2012 sebesar 28,5 juta

ton per tahun. Nilai kapitalis per 31 Desember 2012 Rp 94 triliun.berikut adalah

10 besar pemegang saham PT Semen Gresik Tbk.

Tabel 3. 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk

No Nama Jumlah

Saham

Persentase

Kepemilikan

Saham

1 Pemerintah RI, cq. Menteri Keuangan RI 3,025,406,000 51.01 %

2 Blue Valley Holdings Pte Ltd. 1,476,948,480 24.90 %

3 Deutsche Bank AG, London –

201830.40.02

191,772,500 3.23 %

4 Citibank NY S/A Dimensional Emerg

Market

67,590,910 1.14 %

5 Investors Bank – Trust Company 60,806,200 1.02 %

6 Goldman Sachs New York SEG AC 47,754,000 0.81 %

7 Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus 39,728,500 0.67 %

8 The Northern Trust S/A AVFC 37,979,260 0.64 %

9 JPMorgan Chase Bank NA RE Norbax Inc 31,999,000 0.54 %

10 RD Fortis Infrastruktur Plus 29,853,000 0.50 %

Total 5,009,837,850 84.46

1,512 Pemegang Saham Lainnya 921,682,150 15.54

Total Keseluruhan 5,931,520,000 100.00

Sumber: Annual Report PT Semen Gresik Tbk (2007)

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan pada

tanggal 20 Desember 2012 memutuskan bahwan PT Semen Gresik (Persero) Tbk

berganti nama menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Penggantian nama

tersebut merupakan langkah awal dari upaya untuk mensinergikan seluruh

kegiatan operasional dan memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki untuk

menjamin dicapainya kinerja operasional maupun keuangan yang optimal.

Visi Menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Indonesia dan Asia

Tenggara.

Page 29: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

19

Misi 1. Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya yang

berorientasikan kepuasan konsumen dengan menggunakan teknologi ramah

lingkungan.

2. Mewujudkan manajemen berstandar internasional dengan menjunjung

tinggi etika bisnis dan semangat kebersamaan dan inovatif.

3. Meningkatkan keunggulan bersaing di domestic dan internasional.

4. Memberdayakan dan mensinergikan sumber daya yang dimiliki untuk

meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.

5. Memberikan kontribusi dalam peningkatan para pemangku kepentingan

(stakeholders).

Berikut adalah struktur organisasi PT Semen Indonesia.

Page 30: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

20

Gam

bar

2.

Str

uktu

r org

anis

asi

PT

Sem

en G

resi

k T

bk

Page 31: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

21

Analisis Perbedaan Harga Saham PT Semen Indonesia Sebelum dan Setelah

Stock split

Analisis perbedaan harga saham PT Semen Indonesia Tbk sebelum dan

sesudah melukan stock split dilakukan dengan menghitung harga pasar relatif

sebelum dan sesudah melakukan stock split, lalu kemudian dilakukan uji

normalitas untuk mengetahui apakah data saham yang digunakan tersebar normal

atau tidak. Jika hasil yang didapat tersebar normal, maka untuk mengetahui

besarnya perbedaan harga saham PT Semen Indonesia Tbk dilakuka dengan uji

beda. Sedangkan jika data tidak tersebar normal, maka uji yang dilakukan

menggunakan wilcoxon.

A. Perhitungan Harga Pasar Relatif

Harga pasar saham relatif sebelum pemecahan saham adalah perbandingan

antara harga saham sebelum stock split dengan hasil perbandingan antara nilai

nominal saham sebelum stock split dengan nilai nominal saham tersebut setelah

stock split. Harga saham yang digunakan adalah closing price harian PT Semen

Indonesia Tbk yang melakukan pemecahan saham selama 90 hari sebelum dan

sesudah pemecahan saham. Berikut adalah perhitungan harga pasar relatif

sebelum dan sesudah stock split:

1. Sebelum Stock split

Harga pasar relatif dihitung berdasarkan aktivitas yang terjadi di bursa

saham setiap harinya. Walaupun penelitian ini mengambil jangka waktu lima

tahun sebelum melakukan stock split, namun untuk sampel menggunakan data

aktifitas saham yang terjadi pada kurun waktu 90 hari sebelum stock split. Hal ini

dilakukan untuk mendapat data yang aktual. Berikut adalah contoh perhitungan

harga pasar relatif tiga hari sebelum PT Semen Indonesia Tbk melakukan stock

split.

; dengan

2. Setelah Stock split

Harga pasar saham relatif setelah melakukan stock split sama dengan nilai

harga saham setelah melukan stock split, berikut adalah perhitungan harga saham

relatif tiga hari setelah melakukan stock split.

Page 32: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

22

Perhitungan harga pasar saham relatif hingga 90 hari closing price tersebut

dapat dapat dilihat pada lampiran 1.

B. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam penentuan

statistik akan menggunakan statistik parametik atau nonparametik, jika α > 0,05

maka sample berasal dari populasi yang terdistribusi normal yang kemudian di uji

dengan uji beda, sedangkan α < 0,05 maka sampel berasal dari populasi yang

terdistribusi tidak normal yang kemudian di uji dengan wilcoxon dua sampel

berpasangan. Pengujian menggunakan SPSS 17 dengan rentang 90 hari sehari

sebelum dan 90 hari sesudah stock split, hasil perhitungan tersebut dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. Hasil perhitungan uji normalitas

Periode Uji Significance α Keterangan Alat Analisis

H-10 0.200 0.05 Normal Uji Wilcoxon dua

sample berpasangan H+10 0.001 0.05 Tidak normal

H-20 0.200 0.05 Normal Uji Wilcoxon dua

sample berpasangan H+20 0.000 0.05 Tidak normal

H-30 0.200 0.05 Normal Uji wilcoxon dua

sample berpasangan H+30 0.001 0.05 Tidak normal

H-40 0.001 0.05 Tidak Normal Uji wilcoxon dua

sample berpasangan H+40 0.041 0.05 Tidak normal

H-50 0.000 0.05 Tidak normal Uji wilcoxon dua

sample berpasangan H+50 0.049 0.05 Tidak normal

H-60 0.001 0.05 Tidak normal Uji wilcoxon dua

sample berpasangan H+60 0.039 0.05 Tidak normal

H-70 0.001 0.05 Tidak normal Uji wilcoxon dua

sample berpasangan H+70 0.030 0.05 Tidak normal

H-80 0.001 0.05 Tidak normal Uji wilcoxon dua

sample berpasangan H+80 0.011 0.05 Tidak normal

H-90 0.000 0.05 Tidak normal Uji wilcoxon dua

sample berpasangan H+90 0.001 0.05 Tidak normal

Hasil uji normalitas pada tabel 4 menunjukkan bahwa semua sampel

terdistribusi tidak normal, hanya pada H-10, H-20, dan H-30 yang terdistribusi

normal. Sehingga jika salah satu dari pasangan tersebut tidak terdistribusi normal,

maka alat analisis yang digunakan adalah uji wilcoxon dua sample berpasangan.

Page 33: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

23

C. Uji Wilcoxon

Uji wilcoxon digunakan ketika membandingakan dua sampel yang

berhubungan untuk mengetahui apakah sampel tersebut terdapat perbedaan atau

tidak. Uji ini dilakukan jika populasi tidak terdistribusi dengan normal, jika α >

0,05 maka tidak terdapat perbedaan pada saat saham sebelum dan sesudah stock

split, namun jika α < 0,05 maka terdapat perbedaan sebelum dan sesudah stock

split.

Tabel 5 Hasil uji Wilcoxon

Periode Statistik

uji significance α Keterangan

10 hari -1.784 0.074 0.05 Tidak Berbeda

20 hari -3.174 0.002 0.05 Berbeda

30 hari -2.692 0.007 0.05 Berbeda

40 hari -0.544 0.586 0.05 Tidak Berbeda

50 hari -2.532 0.011 0.05 Berbeda

60 hari -3.970 0.000 0.05 Berbeda

70 hari -5.073 0.000 0.05 Berbeda

80 hari -5.967 0.000 0.05 Berbeda

90 hari -6.724 0.000 0.05 Berbeda

Tabel 5 menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada

harga saham sebelum dan sesudah melakukan stock split pada periode 10 hari dan

40 hari. Sedangkan untuk periode 20 hari, 30 hari, 50 hari, 60 hari, 70 hari, 80

hari, dan 90 hari terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini dapat terjadi karena

adanya penurunan atau kenaikan harga saham relatif pada PT Semen Indonesia

Tbk. Perbedaan harga tersebut dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini.

Tabel 6 Perbedaan rata-rata harga saham relatif PT Semen Indonesia Tbk sebelum

dan sesudah stock split

Periode

Rata-rata harga saham

relatif Selisih Keterangan

Sebelum

Stock split

Setelah

Stock split

20 hari 5,316 4,924 -392 Menurun

30 hari 5,217 4,994 -222 Menurun

50 hari 4,912 5,215 303 Meningkat

60 hari

70 hari

4,791

4,658

5,325

5,414

535

756

Meningkat

Meningkat

80 hari 4,563 5,470 907 Meningkat

90 hari 4,497 5,496 1,000 Meningkat

Tabel 6 menunjukkan bahwa pada periode 20 hari dan 30 hari, keputusan

stock split dapat menurunkan harga saham dipasaran, namun pada periode 50 hari,

60 hari, 70 hari, 80 hari dan 90 hari terjadi kenaikan harga saham. Kenaikan harga

ini membuktikan bahwa dengan melakukan stock split, perusahaan mampu

menaikan haga sahamnya di pasaran. Sehingga hal ini akan menarik investor

untuk membeli saham di PT Semen Indonesia Tbk.

Page 34: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

24

Analisis perbedaan Volume Penjualan Saham PT Semen Indonesia Tbk

Sebelum dan Setelah Stock split

Analisis perbedaan volume penjualan saham dilakukan dengan menghitung

Trading Volume Activity untuk mengetahui jumlah saham yang beredar pada

periode tertentu, setelah mengetahui jumlah saham yang beredar, selanjutnya

dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data volume saham yang

diperdagangkan tersebar normal atau tidak, jika data saham tersebar normal, maka

dilakukan dengan uji beda sedangkan jika tidak tersebar normal maka selanjutnya

diuji dengan pengujian wilcoxon. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada

perbedaan antara volume penjualan saham sebelum dan setelah melakukan stock

split.

A. Perhitungan Trading Volume Activity

Trading volume activity merupakan perbandingan antara jumlah saham yang

beredar dalam selang waktu yang sama. Adapun rumus Trading volume activity

pada h-1 hingga h+1 dapat dilihat dibawah ini.

Perhitungan tersebut dilakukan pada saat 90 hari sebelum dan sesudah stock

split. Hasil perhitungan tersebut dapat terlihat pada lampiran 2.

B. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan sebelum uji beda trading volume activity untuk

mengetahui alat analisis apa yang akan dipakai, dan seperti pada uji normalitas

pada harga saham sebelum dan sesudah stock split, jika α > 0,05 maka sampel

berasal dari populasi yang terdistribusi normal yang kemudian di uji dengan uji

beda, sedangkan jika α < 0,05 maka sampel berasal dari populasi yang

terdistribusi tidak normal yang kemudian di uji dengan wilcoxon dua sampel

berpasangan. Pengujian menggunakan SPSS 17 dengan rentang 90 hari sehari

sebelum dan 90 hari sesudah stock split, hasil perhitungan tersebut dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 7. Hasil uji normalitas pada Trading Volume Activity

Periode uji Significance α Keterangan Alat analisis

H-10 0.154 0.05 Normal Uji beda

H+10 0.101 0.05 Normal

Page 35: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

25

Lanjutan Tabel 7

Periode uji Significance α Keterangan Alat analisis

H-20 0.008 0.05 Tidak normal Uji wilcoxon dua

sample berpasangan H+20 0.143 0.05 Normal

H-30 0.000 0.05 Tidak normal Uji wilcoxon dua

sample berpasangan H+30 0.027 0.05 Tidak normal

H-40 0.004 0.05 Tidak normal Uji wilcoxon dua

sample berpasangan H+40 0.001 0.05 Tidak normal

H-50 0.000 0.05 Tidak normal Uji wilcoxon dua

sample berpasangan H+50 0.000 0.05 Tidak normal

H-60 0.000 0.05 Tidak normal Uji wilcoxon dua

sample berpasangan H+60 0.000 0.05 Tidak normal

H-70 0.000 0.05 Tidak normal Uji wilcoxon dua

sampel berpasangan H+70 0.000 0.05 Tidak normal

H-80 0.000 0.05 Tidak normal Uji wilcoxon dua

sampel berpasangan H+80 0.000 0.05 Tidak normal

H-90 0.000 0.05 Tidak normal Uji wilcoxon dua

sampel berpasangan H+90 0.000 0.05 Tidak normal

Tabel 7 menunjukkan bahwa hanya pada H-10 dan H+10 yang

menggunakan uji beda karena populasi terdistribusi normal. Sedangkan untuk hari

ke 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90 menggunakan uji wilcoxon dua sample

berpasangan karena populasi pada sample tidak terdistribusi normal.

C. Uji Beda Volume Penjualan Saham Sebelum Dan Sesudah Stock split

Uji ini digunakan untuk mengetahui ada perbedaan yang signifikan atau

tidak antara volume penjualan saham sebelum dan sesudah melakukan stock split,

jika α > 0,05 maka tidak ada perbedaan volume penjualan sebelum dan sesudah

stock split, sedangkan jika α < 0,05 maka terdapat perbedaan volume penjualan

saham sebelum dan sesudah melakukan stock split. Pengujian menggunakan SPSS

17. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel 10 dibawah ini.

Tabel 8 Hasil uji beda volume penjualan saham sebelum dan sesudah Stock

Split

T-Value Significance Α Keterangan

0,304 0.768 0.05 Tidak Berbeda

Tabel 8 menjelaskan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada

volume penjualan saham sebelum dan sesudah melakukan stock split karena α <

0,05, yakni 0.001.

D. Uji Wilcoxon Dua Sampel Berpasangan

Hasil uji normalitas trading volume activity menunjukkan bahwa pada hari

ke 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90 populasi tidak terdistribusi normal, sehingga

untuk pengujian ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan pada volume

penjualan saham sebelum dan sesudah stock split digunakan uji wilcoxon dua

sampel berpasangan dengan menggunakan SPPS 17, sehingga dapat diperoleh

hasil.

Page 36: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

26

Tabel 9 Hasil uji Wilcoxon dua sampel berpasangan

Periode Statistik uji Significance Α Keterangan

20 hari -1.307 0,191 0,05 Tidak Berbeda

30 hari -2,170 0,030 0,05 Berbeda

40 hari -2,137 0,033 0,05 Berbeda

50 hari -0,806 0,420 0,05 Tidak Berbeda

60 hari -0,685 0,494 0,05 Tidak Berbeda

70 hari -1,290 0,197 0,05 Tidak berbeda

80 hari -1,928 0,054 0,05 Tidak Berbeda

90 hari -1,958 0,050 0,05 Tidak berbeda

Hasil uji tabel 9 diatas menunjukkan bahwa adanya perbedaan hanya

terdapat pada hari ke 30 dan 40, sedangkan untuk hari ke 20, 50, 60, 70, 80, dan

90 tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara volume penjualan saham

sebelum dan sesudah stock split, untuk dapat mengetahui apakah perbedaan

tersebut berupa penurunan atau kenaikan dalam volume penjualan saham pada PT

Semen Indonesia Tbk, dapat dilihat pada table 10 dibawah ini.

Tabel 10 Perbedaan TVA PT Semen Indonesia Tbk sebelum dan sesudah Stock

Split

Periode

Rata-rata TVA saham

relative Selisih Keterangan

Sebelum

Stock split

Setelah

Stock split

30 hari 0.0000377 0.0000236 -0.0000141 Menurun

40 hari 0.0000138 0.0000115 -0.0000023 Menurun

Table 10 menunjukkan bahwa pada hari ke 30, dan 40 terdapat penurunan

dalam penjualan saham. Hal ini tidak sejalan dengan harapan perusahaan, bahwa

dengan melakukan stock split likuiditas penjualan saham akan lebih tinggi

dibandingkan dengan sebelum melakukan stock split, namun jika dilihat dari

keadaan ekonomi di Indonesia, hal ini terjadi karena hari ke 30 dan 40 yang

dijadikan sampel jatuh pada pertengahan tahun 2007, dimana pada pertengahan

tahun 2007 ekonomi Indonesia terjadi kenaikan harga minyak dunia dan gejolak

pasar uang internasional yang dipicu oleh krisis surat utang subprime mortgage di

Amerika yang mulai terjadi di akhir juli 2007. Krisis ini berpengaruh pada

menurunnya penjualan saham dipasaran karena penarikan dana investasi asing

dari pasar keuangan Indonesia, namun apakah penurunan penjualan saham ini

hanya dipengaruhi oleh keadaan eksternal perusahaan saja atau terdapat faktor

internal juga, maka harus dilihat pula kondisi internal perusahaan sebelum dan

sesudah melakukan stock split dengan membandingkan kinerja keuangan PT

Semen Indonesia Tbk pada saat sebelum dan sesudah terjadi pemecahan saham.

Kinerja Keuangan PT Semen Indonesia Tbk

Kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk yang dijadikan bahan penelitian

adalah kinerja keuangan pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 sebelum

Page 37: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

27

stock split, dan tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 setelah stock split.

Penilaian ini dilakukan dengan menganalisis rasio likuiditas, solvabilitas,

profitabilitas dan aktivitas. Analisis ini akan memberikan keterangan bagaimana

kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk sebelum dan sesudah melakukan stock

split, apakah menunjukkan penurun atau kenaikan pada setiap tahunnya.

A. Rasio Likuiditas

Rasio ini menganalisa kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan

kewajiban hutang jangka pendek. Rasio likuiditas PT Semen Indonesia yang telah

go public akan memberikan informasi bagi investor seberapa mampu perusahaan

untuk membayar kewajiban atau hutang jangka pendeknya yang sudah jatuh

tempo. Mengukur likuiditas perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisa rasio

lancar dan rasio cepat dari laporan keuangan PT Semen Indoensia Tbk tahun 2003

hingga 2012.

1. Rasio lancar

Rasio lancar merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan

kewajiban lancar. Rasio lancar dapat memberikan informasi pada perusahaan

sejauh mana aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan dapat menutupi

kewajiban jangka pendeknya. Umumnya perusahaan yang dapat dikatakan lancar

dalam pembayaran hutangnya adalah perusahaan yang memiliki nilai rasio lancar

di atas satu, sedangakan jika nilainya rendah atau dibawah satu, maka perusahaan

tersebut tidak dapat membayar hutang-hutangnya, sehingga perusahaan dapat

dikatakan tidak sehat. Rasio lancar PT Semen Indonesia Tbk sebelum dan

sesudah melakukan stock split dapat dilihat pada table 11 dan gambar 3 di bawah

ini.

Tabel 11 Perhitungan rasio lancar PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-2012.

No Tahun Aktiva lancar Kewajiban

lancar Rasio lancar

1 2003 2,462,718,466.00 1,848,137,873.00 1.33

2 2004 2,823,535,197.00 1,720,657,971.00 1.64

3 2005 3,740,622,983.00 2,165,374,197.00 1.73

4 2006 4,153,262,738.00 1,460,082,635.00 2.84

5 2007 5,267,911,660.00 1,455,874,275.00 3.62

6 2008 7,083,421,705.00 2,090,588,965.00 3.39

7 2009 8,207,041,215.00 2,294,842,315.00 3.58

8 2010 7,345,867,929.00 2,517,518,619.00 2.92

9 2011 7,646,144,851.00 2,889,137,195.00 2.65

10 2012 8,231,297,105.00 4,825,204,637.00 1.71

Page 38: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

28

Gambar 3. Grafik rasio lancar PT Semen Indonesia dari tahun 2003-2012

Gambar 3 menunjukkan bahwa setelah perusahaan melakukan stock split

pada tahun 2007, hanya pada tahun 2009 saja, perusahaan mampu meningkatkan

rasio lancarnya, namun setelah itu rasio lancar perusahaan terus mengalami

penurunan. Hal ini terjadi dikarenakan pada tabel 13 bahwa hutang perusahaan

terus meningkat lebih tinggi dari pada peningkatan aktiva perusahaan. Sehingga

perusahaan belum dapat membayar hutang-hutangnya dengan aset lancar yang

dimiliki oleh perusahaan, namun hal ini belum dapat menentukan apakah rasio ini

lebih rendah dibandingkan dengan saat perusahaan belum melakukan stock split.

Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian perbandingan rasio lancar sebelum dan

sesudah perusahaan melakukan stock split.

2. Rasio Cepat

Rasio cepat merupakan rasio antara aktiva lancar sesudah

dikurangi persediaan dengan kewajiban lancar. Aktiva cepat menunjukkan

seberapa cepat kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar atau

jangka pendek. Persediaan diabaikan pada perhitungan rasio cepat karena

persediaan dianggap memerlukan waktu yang lama untuk dapat diubah menajdi

uang. Aktiva cepat suatu perusahaan dapat dikatakan baik jika memiliki nilai lebih

dari satu. Perhitungan aktiva cepat PT Semen Indoensia Tbk dapat dilihat pada

tabel 12 dan gambar 4 dibawah ini.

Tabel 12 Perhitungan rasio cepat PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-2012

No Tahun Aktiva lancar Persediaan Kewajiban

lancar

Rasio

cepat

1 2003 2,462,718,466.00 769,902,944 1,848,137,873.00 0.92

2 2004 2,823,535,197.00 919,561,236 1,720,657,971.00 1.11

3 2005 3,740,622,983.00 1,040,199,087 2,165,374,197.00 1.25

4 2006 4,153,262,738.00 1,025,981,780 1,460,082,635.00 2.14

5 2007 5,267,911,660.00 1,047,871,704 1,455,874,275.00 2.90

6 2008 7,083,421,705.00 1,637,853,000 2,090,588,965.00 2.60

7 2009 8,207,041,215.00 1,407,577,516 2,294,842,315.00 2.96

8 2010 7,345,867,929.00 1,624,219,125 2,517,518,619.00 2.27

9 2011 7,646,144,851.00 2,006,660,281 2,889,137,195.00 1.95

10 2012 8,231,297,105.00 2,284,905,292 4,825,204,637.00 1.23

1.33 1.64 1.73

2.84

3.62 3.39 3.58 2.92 2.65

1.71

0

1

2

3

4

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Rasio Lancar

Page 39: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

29

0.92 1.11 1.25

2.14

2.9 2.6

2.96

2.27 1.95

1.23

0

1

2

3

4

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Rasio Cepat

Gambar 4. Grafik rasio cepat PT Semen Indonesia dari tahun 2003-2012

Gambar 4 menunjukkan persamaan dengan rasio lancar perusahaan, karena

pada rasio cepat perusahaan mengalami penurunan setelah perusahaan melakukan

stock split. Penurunan ini juga karena adanya peningkatan hutang perusahaan dari

pinjaman bank dibandingkan dengan aktiva setelah dikurangi persediaan

perusahaan, sehingga perusahaan belum dapat membayar hutang-hutangnya saat

jatuh tempo, agar dapat diketahui apakah benar rasio cepat ini lebih rendah jika

dibandingkan dengan sebelum perusahaan melakukan stock split, maka perlu

dilakukan perbandingan rasio sebelum dan sesudah perusahaan melakukan stock

split.

B. Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh

perusahaan dengan dana yang dipinjam dari pihak luar. Rasio ini untuk mengukur

sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Rasio ini

menunjukkan tingkat keamanan dari para pihak luar yang meminjamkan dananya,

dimana dengan rasio ini pemegang saham dapat mengetahui kemampuan

perusahaan dalam membayar hutang jangka panjangnya pada pihak luar.

Mengetahui solvabilitas perusahaan dapat dilakukan dengan perhitungan Total

Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio.

1. Total Debt to Asset Ratio

Rasio ini merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur

solvabilitas perusahaan. Rasio ini merupakan perbandingan total hutang dengan

jumlah seluruh aktiva diketahui, jika nilai rasio ini tinggi, maka perusahaan tidak

mampu untuk membayar kewajibannya, karena rasio yang tinggi akan membuat

perusahaan lebih banyak mengalokasikan pendapatannya untuk membaya hutang-

hutangnya terlebih dahulu. Berikut adalah perhitungan dan grafik Total Debt to

Asset Ratio PT Semen Indonesia tahun 2003 sampai dengan tahun 2012.

Tabel 13 Perhitungan DAR PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-2012

No Tahun Total

Hutang Total Aktiva DAR

1 2003 3,168,286,785 6,559,495,832 48.30

2 2004 2,917,554,730 6,640,561,143 43.94

3 2005 2,716,748,634 7,297,859,559 37.23

Page 40: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

30

Lanjutan Tabel 13

No Tahun Total

Hutang Total Aktiva DAR

4 2006 1,915,242,938 7,496,419,127 25.55

5 2007 1,795,640,393 8,515,227,431 21.09

6 2008 2,429,248,657 10,602,963,724 22.91

7 2009 2,633,214,059 12,951,308,161 20.33

8 2010 3,423,246,058 15,562,998,946 22.00

9 2011 5,046,505,788 19,661,602,767 25.67

10 2012 8,414,229,138 26,579,083,786 31.66

Gambar 5. Grafik DAR PT Semen Indonesia dari tahun 2003-2012

Gambar 5 menunjukkan bahwa setelah perusahaan melakukan stock split

rasio DAR terus mengalami kenaikan. Hal ini dapat diartikan bahwa hutang yang

dimiliki oleh perusahaan semakin meningkat setiap tahunnya, tidak sebanding

dengan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan, untuk melihat apakah peningkatan

ini lebih besar dibandingkan saat perusahaan sebelum melakukan stock split, maka

harus dilihat perbandingan rasio DAR sebelum dan sesudah perusahaan

mengumumkan pemecahan sahamnya.

2. Debt to Equity Ratio (DER)

Rasio ini menggambarkan perbandingan hutang dengan ekuitas untuk

mendanai perusahaan. Rasio ini menunjukkan modal sendiri perusahaan untuk

memenuhi seluruh kewajibannya. Semakin rendah DER suatu perusahaan, maka

semakin bagus kondisi perusahaan tersebut. Namun jika semakin tinggi DER

Suatu perusahaan, maka akan semakin tinggi resiko yang akan dihadapi oleh

perusahaan. Berikut adalah perhitungan DER PT Semen Indonesia Tbk.

Tabel 14 Perhitungan DER PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-2012

No Tahun Total

Hutang Total Ekuitas DER

1 2003 3,168,286,785 3,333,774,250 95.04

2 2004 2,917,554,730 3,660,355,954 79.71

3 2005 2,716,748,634 4,466,931,546 60.82

4 2006 1,915,242,938 5,499,614,451 34.83

48.3 43.94

37.23

25.55 21.09 22.91 20.33 22

25.67 31.66

0

10

20

30

40

50

60

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

DAR

Page 41: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

31

Lanjutan Tabel 14

No Tahun Total

Hutang Total Ekuitas DER

5 2007 1,795,640,393 6,627,262,565 27.09

6 2008 2,429,248,657 8,069,585,873 30.10

7 2009 2,633,214,059 10,197,679,028 25.82

8 2010 3,423,246,058 12,139,752,888 28.20

9 2011 5,046,505,788 14,615,096,979 34.53

10 2012 8,414,229,138 18,164,854,648 46.32

Gambar 6 Grafik DER PT Semen Indonesia dari tahun 2003-2012

DER perusahaan pada gambar 6 menandakan bahwa hutang perusahaan

masih lebih besar dibandingkan dengan modal yang dimiliki oleh perusahaan,

dengan arti bahwa kegiatan perusahaan masih bergantung pada pinjaman dari

pihak luar dan belum dapat dibiayai oleh modal sendiri yang miliki oleh

perusahaan.

C. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga semakin tinggi nilai profitabilitas

suatu perusahaan, maka akan semakin baik pula perusahaan tersebut dalam

memanfaatkan fasilitas perusahaan. Rasio profitabilitas penting untuk diketahui

oleh pemegang saham dan perusahaan emiten wajib untuk memberikan informasi

mengenai profitabilitas pada pemegang saham, karena dengan mempublikasikan

laporan profitabilitas investor dapat mengetahui apakah perusahaan tersebut dapat

memberikan keuntungan jika menginvestasikan dananya di perusahaan tersebut.

Profitabilitas perusahaan dapat dihitunga dengan beberapa cara, yaitu dengan

menghitung net profi margin, Return on Equity, dan Return on Asset.

1. Net Profit Margin

Net profit margin merupakan perbandingan antara laba bersih dengan

penjualan. Rasio ini penting untuk diketahui oleh perusahaan, karena dengan

mengetahui rasio ini, perusahaan juga mengetahui apakah strategi penerapan

harga yang ditentukan oleh perusahaan, mampu untuk mengendalikan beban

usahanya. Semakin besar net profit margin, maka akan semakin efisien pula

95.04 79.71

60.82

34.83 27.09 30.1 25.82 28.2 34.53

46.32

0

20

40

60

80

100

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

DER

Page 42: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

32

perusahaan dalam melaksanakan operasionalnya. Perhitungan rasio net profit

margin PT Semen Indonesia Tbk, dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini.

Tabel 15 Perhitungan net profit margin PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-

2012

No Tahun Laba Bersih Penjualan Net Profit

Margin

1 2003 372,508,552 5,449,940,816 6.84

2 2004 520,589,860 6,067,557,724 8.58

3 2005 1,001,772,122 7,532,208,191 13.30

4 2006 1,295,520,421 8,727,857,819 14.84

5 2007 1,775,408,324 9,600,800,642 18.49

6 2008 2,523,544,472 12,209,846,050 20.67

7 2009 3,326,487,957 14,387,849,799 23.12

8 2010 3,659,114,098 14,344,188,706 25.51

9 2011 3,955,272,512 16,378,793,758 24.15

10 2012 4,926,639,847 19,598,247,884 25.14

Gambar 7. Grafik net profit margin PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-

2012

Tabel 15 dan Gambar 7 menunjukkan bahwa setiap tahunnya PT Semen

Indonesia Tbk dapat terus meningkatkan Net Profit Mariginnya karena pada

setiap tahunnya perusahaan mampu untuk meningkatkan penjualannya.

Peningkatan penjualan ini didapat dari adanya peluang perusahaan dalam

memasarkan produknya yang tinggi di pulau jawa. Kebutuhan akan semen yang

terus meningkat didasari oleh banyaknya pembangunan yang terjadi di dalam dan

di luar pulau jawa. Perusahaan dapat menjual semen lebih banyak juga karena

perusahaan masih menguasi pangsa pasar semen di Indonesia.

2. Return On Equity (ROE)

ROE merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total ekuitas. Rasio

ini digunakan untuk mengukur besarnya pengembalian terhadap investasi pihak

luar. Hal ini menunjukkan apakah perusahaan mampu untuk memanfaatkan modal

yang diberikan oleh investor. Berikut adalah perhitungan ROE PT Semen

Indonesia Tbk.

6.84 8.58

13.3 14.84 18.49

20.67 23.12

25.51 24.15 25.14

0

5

10

15

20

25

30

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Net Profit Margin

Page 43: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

33

Tabel 16 Perhitungan ROE PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-2012

No Tahun Laba Bersih Total Ekuitas ROE

1 2003 372,508,552 3,333,774,250 11.17

2 2004 520,589,860 3,660,355,954 14.22

3 2005 1,001,772,122 4,466,931,546 22.43

4 2006 1,295,520,421 5,499,614,451 23.56

5 2007 1,775,408,324 6,627,262,565 26.79

6 2008 2,523,544,472 8,069,585,873 31.27

7 2009 3,326,487,957 10,197,679,028 32.62

8 2010 3,659,114,098 12,139,752,888 30.14

9 2011 3,955,272,512 14,615,096,979 27.06

10 2012 4,926,639,847 18,164,854,648 27.12

Gambar 8. Grafik ROE PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-2012

Return on Equity PT Semen Indonesia Tbk menunjukkan peningkatan setiap

tahunnya. Hal ini baik, karena perusahaan mampu memberikan pengembalian

yang terus meningkat setiap tahunnya. Puncaknya adalah pada tahun 2009 dimana

ROE mencapai 32,62%. Hal ini memberikan informasi bahwa harga saham PT

Semen Indonesia Tbk setiap tahunnya dapat meningkat, sehingga pembagian

deviden untuk pemegang saham pun meningkat, namun pada tahun 2010 dan

tahun 2011 ROE perusahaan mengalami penurunan, walau tidak terlalu jauh

penurunan yang terjadi.

3. Return On Asset (ROA)

ROA merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total aktiva yang

dimiliki oleh perusahaan. ROA dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dari aktivitas yang digunakan, jika ROA bernilai positif,

artinya dengan total aktiva yang digunkan, perusahaan dapat menghasilkan laba.

Namun sebaliknya jika ROA bernilai negatif, artinya perusahaan tidak dapat

memanfaatkan aktiva yang ada sehingga perusahaan dapat mengalami kerugian,

hal ini dapat berdampak bagi pertumbuhan perusahaan yang akan mengalami

hambatan. Perhitungan ROA PT Semen Indonesia Tbk dapat dilihat pada gambar

9 dan tabel 17 dibawah ini.

11.17 14.22

22.43 23.56 26.79

31.27 32.62 30.14

27.06 27.12

0

10

20

30

40

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

ROE

Page 44: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

34

Tabel 17 Perhitungan ROA PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-2012

No Tahun Laba Bersih Total Aktiva ROA

1 2003 372,508,552 6,559,495,832 5.68

2 2004 520,589,860 6,640,561,143 7.84

3 2005 1,001,772,122 7,297,859,559 13.73

4 2006 1,295,520,421 7,496,419,127 17.28

5 2007 1,775,408,324 8,515,227,431 20.85

6 2008 2,523,544,472 10,602,963,724 23.80

7 2009 3,326,487,957 12,951,308,161 25.68

8 2010 3,659,114,098 15,562,998,946 23.51

9 2011 3,955,272,512 19,661,602,767 20.12

10 2012 4,926,639,847 26,579,083,786 18.54

Gambar 9. Grafik ROA PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-2012

Tabel 17 dan Gambar 9 memberikan informasi bahwa tahun 2003 hingga

tahun 2009 perusahaan terus mengalami peningkatan ROA, hal ini berdampak

positif bagi perusahaan, karena dengan ini perusahaan dapat meningkatkan

pertumbuhan bagi perusahaan setiap tahunnya, namun pada tahun 2009 hingga

tahun 2012 perusahaan terus mengalami penurunan ROA yang disebabkan oleh

peningkatan aktiva oleh perusahaan dan belum dapat diikuti oleh kenaikan laba

bersih bagi perusahaan, sehingga perusahaan perlu meningkatkan pertumbuhan

laba bersihnya.

D. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan

dalam memanfaatkan sumberdaya yang dimilikinya. Rasio ini berguna untuk

menilai seberapa efisien perusahaan dapat memanfaatkan dan mengelola

sumberdayanya. Rasio ini juga sebagai ukuran untuk mengetahui kemampuan

perusahaan dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari seperti penjualan,

pengelolaan persediaan, pengelolaan modal kerja, dan pengelolaan seluruh aktiva.

Rasio ini berguna untuk mengetahui berapa kali dana yang ditanam dalam piutang

ini dapat berputar dalam satu periode, sehingga perusahaan dapat mengetahui

efektif atau tidak kegiatan penagihan dalam perusahaan. Rasio aktivitas ini,

investor juga dapat melihat berapa kali dana yang ditanamkan oleh investor dapat

berputar dalam satu periode, artinya berapa penjualan yang yang dapat dicapai

5.68 7.84

13.73 17.28

20.85 23.8 25.68

23.51 20.12 18.54

0

10

20

30

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

ROA

Page 45: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

35

oleh perusahaan dari setiap modal yang ditanamkan oleh investor. Rasio aktivitas

terdiri dari perputaran aktiva tetap dan perputaran total aktiva.

1. Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Asset Turnover)

Perputaran aktiva tetap merupakan perbandingan antara penjualan dengan

aktiva tetap. Rasio ini mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada

aktiva tetap perusahaan seperti pabrik dan peralatannya. Hal ini dimaksudkan

untuk mengukur berapa rupiah yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang

diinvestasikan untuk aktiva tetap. Rasio ini juga berguna untuk mengevaluasi

kemampuan perusahaan dalam penggunaan aktivanya secara efektif untuk

meningkatkan pendapatan bagi perusahaan, jika perputarannya rendah, maka

dapat diartikan bahwa perusahaan belum efektif dalam memanfaatkan aktivanya.

Begitu pula sebaliknya, jika perputarannya tinggi, maka perusahaan mampu untuk

memanfaatkan aktivanya secara efektif. Rasio ini memberikan informasi bagi

pemegang saham atau investor dapat melihat apakah dengan modal yang

ditanamnya pada perusahaan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh

perusahaan atau tidak. Perhitungan perputaran aktiva tetap PT Semen Indonesia

Tbk dapat dilihat pada tabel dan gambar dibawah ini.

Tabel 18 Perhitungan perputaran aktiva tetap PT Semen Indonesia Tbk tahun

2003-2012

No Tahun Penjualan Aktiva Tetap Fixed Asset

Turnover

1 2003 5,449,940,816 3,968,590,088 1.37

2 2004 6,067,557,724 3,661,832,377 1.66

3 2005 7,532,208,191 3,419,588,696 2.20

4 2006 8,727,857,819 3,162,919,267 2.76

5 2007 9,600,800,642 3,101,865,792 3.10

6 2008 12,209,846,050 3,308,878,167 3.69

7 2009 14,387,849,799 4,014,143,323 3.58

8 2010 14,344,188,706 7,662,560,326 1.87

9 2011 16,378,793,758 11,640,692,117 1.41

10 2012 19,598,247,884 16,794,115,433 1.17

Gambar 10. Grafik perputaran aktiva tetap PT Semen Indonesia Tbk

tahun 2003-2012

1.37 1.66

2.2 2.76

3.1 3.69 3.58

1.87 1.41 1.17

0

1

2

3

4

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Fixed Asset Turnover

Page 46: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

36

Perputaran aktiva tetap PT Semen Indonesia Tbk dari tahun 2003 hingga

tahun 2008, yaitu satu tahun setalah melakukan stock split terus mengalami

peningkatan. Hal ini dikarenakan penjualan yang terus meningkat melebihi aktiva

tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Puncaknya pada tahun 2008 perusahaan

dapat mengefisiensikan perputaran aktiva tetap sebanyak 3,69 kali yang artinya

dengan 1 rupiah aktiva, perusahaan dapat menghasilkan 3,69 rupiah penjualan.

Hal ini dapat menguntungkan bagi perusahaan, karena dengan melihat perputaran

aktiva tetap perusahaan yang tinggi, investor akan tertarik untuk menanamkan

modalnya pada perusahaan, namun hal ini tidak terjadi pada tahun-tahun

berikutnya, terutama pada tahun 2012, yaitu perputaran aktiva tetap perusahaan

hanya didapat sebesar 1,17. Hal ini terjadi karena dari tahun 2009 hingga tahun

2012 aktiva tetap perusahaan terus meningkat lebih besar dibandingkan dengan

peningkatan penjualannya.

2. Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover)

Perputaran total aktiva merupakan perbandingan antara penjualan dengan

total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini menggambarkan kecepatan

perputaran total aktiva perusahaan dalam satu periode, sehingga semakin besar

rasio ini, maka akan semakin baik perusahaan dalam menghasilkan penjualan.

Aset yang dimiliki oleh perusahaan dapat mengefisiensikan penggunakan seluruh

aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan. Jika efisiensi perputaran total

aktiva efisien, biaya untuk penggunaan asset akan sedikit, sehingga prifitabilitas

perusahaan akan meningkat. Rasio ini penting untuk diketahui oleh investor,

karena dengan melihat rasio ini, investor dapat mengetahui jika perusahaan dapat

mengefisiensikan penggunaan aktivanya, artinya perusahaan tersebut dapt

dikategorikan perusahaan yang sehat, sehingga investor akan aman jika

menanamkan modalnya pada perusahaan. Perhitungan perputaran total aktiva PT

Semen Indonesia dapat dilihat pada table dan gambar diawah ini.

Tabel 19 Perhitungan total aktiva PT Semen Indonesia Tbk tahun 2003-2012

No Tahun Penjualan Total Aktiva Total Asset

Turnover

1 2003 5,449,940,816 6,559,495,832 0.83

2 2004 6,067,557,724 6,640,561,143 0.91

3 2005 7,532,208,191 7,297,859,559 1.03

4 2006 8,727,857,819 7,496,419,127 1.16

5 2007 9,600,800,642 8,515,227,431 1.13

6 2008 12,209,846,050 10,602,963,724 1.15

7 2009 14,387,849,799 12,951,308,161 1.11

8 2010 14,344,188,706 15,562,998,946 0.92

9 2011 16,378,793,758 19,661,602,767 0.83

10 2012 19,598,247,884 26,579,083,786 0.74

Page 47: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

37

Gambar 11. Grafik perputara total aktiva PT Semen Indonesia Tbk tahun

2003-2012

Perputaran total aktiva perusahan jika dilihat dari grafik menunjukkan

terjadinya penjualan yang lebih sedikit dibandingkan dengan total aktiva yang

dimiliki oleh perusahaan. Perputaran aktiva yang didapat perusahaan dalam kurun

waktu 10 tahun, hanya dapat menghasilkan perputaran total aktiva yang paling

tinggi sebesar 1,16 pada tahun 2006, yaitu satu tahun sebelum perusahaan

melakukan stock split. Perputaran total aktiva perusahaan pada tahun 2012 lebih

kecil dibandingkan dengan 9 tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena adanya

peningkatan aktiva yang lebih besar dibandingkan dengan penjualan perusahaan.

PT Semen Indonesia Tbk belum dapat memaksimalkan aktiva yang dimilikinya.

Karena masih banyak aktiva perusahaan yang belum produktif.

Perhitungan kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk yang dihitung pada

tahun 2003 hingga tahun 2012 menunjukkan pertumbuhan yang baik di setiap

tahunnya, namun dilihat dari rasio keuangan setelah perusahaan melakukan stock

split, menunjukkan bahwa terjadi penurunan kinerja keuangan setiap tahunnya,

namun hal ini belum dapat disimpulkan apakah benar perusahaan terus mengalami

kemunduran dalam kinerja keuangan. Oleh karena itu perlu adanya analisis

perbandingan kinerja keuangan pada periode sebelum dan sesudah perusahaan

melakukan stock split. Sebelum melakukan perbandingan kinerja keuangan

sebelum dan sesudah perusahaan melakukan stock split, terlebih dahulu data yang

dijadikan sampel haruslah diuji guna mengetahui alat analisis yang tepat untuk

membandingkan kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk sebelum dan sesudah

melakukan stock split. Data dianalisis menggunakan uji normalitas untuk

mengetahui apakah data yang dijadikan sample tersebar normal atau tidak.

Analisis kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk

Kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk di analisis dengan

menggunakan uji normalitas. Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah

pengolahan data kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk menggunakan

statistik parametik atau nonparametik. Pengujian kinerja yang dilakukan adalah

pada saat lima tahun sebelum dan sesudah melakukan stock split. Kinerja

keuangan yang akan diuji antara lain, rasio lancar, rasio cepat, total debt to asset

ratio, debt to equity ratio, net profit margin, return on equity, return on asset,

0.83 0.91 1.03

1.16 1.13 1.15 1.11 0.92

0.83 0.74

0

0.5

1

1.5

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Total Asset Turnover

Page 48: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

38

perputaran aktiva tetap, dan perputaran total aktiva. Data yang diuji menggunakan

software SPSS stastic 17.0, dengan α 0,05. Jika significance kurang dari 0,05

maka data terdistribusi normal, sehingga alat analisis yng digunakan adalah uji

beda, namun jika hasil uji normalitas menunjukkan significance lebih dari 0,05,

maka alat analisis yang dipakai adalah uji wilcoxon. Berikut adalah tabel uji

normalitas kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk dengan menggunakan

software SPSS 17.0.

Tabel 20 Uji normalitas kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk

Kinerja Keuangan Significanc

e α Keterangan Alat analisis

Rasio Lancar 0,200 0,05 Tidak normal Uji wilcoxon

Rasio cepat 0,200 0,05 Tidak normal Uji wilcoxon

DAR 0,200 0,05 Tidak normal Uji wilcoxon

DER 0,200 0,05 Tidak normal Uji wilcoxon

Net Profit Margin 0,200 0,05 Tidak normal Uji wilcoxon

ROA 0,200 0,05 Tidak normal Uji wilcoxon

ROE 0,200 0,05 Tidak normal Uji wilcoxon

Perputaran aktiva

tetap 0,200 0,05 Tidak normal Uji wilcoxon

Perputaran total

aktiva 0,200 0,05 Tidak normal Uji wilcoxon

Tabel 20 menunjukkan bahwa data kinerja Keuangan PT Semen Indonesia

Tbk tidak terdistribusi normal, karena seluruh significance bernilai 0,200 yaitu di

atas α>0,05. Sehingga untuk dapat mengetahui perbedaan kinerja keuangan

perusahaan sebelum dan sesudah perusahaan mengumumkan stock split, alat

analisis yang dipakai adalah uji wilcoxon. Jika significance menunjukkan α>0,05,

maka tidak ada perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan perusahaan saat

sebelum dan sesudah melakukan stock split, sedangkan jika significance

menunjukan α<0,05, maka ada perbedaan yang signifikan saat perusahaan

memutuskan untuk melakukan stock split. Berikut adalah tabel uji perbedaan

kinerja keuangan PT Semen Indonesia sebelum dan sesudah melakukan stock split

dengan menggunakan uji wilcoxon.

Tabel 21 Uji Wilcoxon kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk

Kinerja keuangan Statistik uji Significance α Keterangan

Rasio Lancar -1,753 0,080 0,05 Tidak Berbeda

Rasio cepat -1,753 0,080 0,05 Tidak Berbeda

DAR -1,753 0,080 0,05 Tidak Berbeda

DER -1,753 0,080 0,05 Tidak Berbeda

Net Profit Margin -2,023 0,043 0,05 Berbeda

ROA -2,023 0,043 0,05 Berbeda

ROE -2,023 0,043 0,05 Berbeda

Perputaran aktiva tetap -0,405 0,686 0,05 Tidak berbeda

Perputaran total aktiva -1,753 0,08 0,05 Tidak Berbeda

Page 49: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

39

Uji wilcoxon yang dilakukan pada data kinerja keuangan PT Semen

Indonesia Tbk menunjukkan hanya pada rasio profitabilitas saja yang mengalami

perbedaan saat sebelum dan sesudah perusahaan melakukan stock split.

Sedangakan pada analisa rasio likuiditas, solvabilitas dan aktivitas menunjukkan

tidak adanya perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan sebelum dan

sesudah perusahaan melakukan stock split, namun dengan uji ini belum diketahui

apakah ada atau tidaknya perubahan pada analisa menunjukkan peningkatan atau

penurunan kinerja keuangan. Oleh karena itu harus dilihat selisih dan persentase

perubahan yang terjadi pada saat sebelum dan sesudah perusahaan melakukan

stock split pada tabel dibawah ini.

Tabel 22 Rasio likuiditas sebelum dan sesudah stock split

Periode Stock split

Selisih Persentase

perubahan Keterangan

Sebelum Sesudah

Rasio lancar

1 3.62 3.39 -0,23 6,35% Menurun

2 2.84 3.58 0,74 26,6% Meningkat

3 1.73 2.92 1,19 68,79% Meningkat

4 1.64 2.65 1,01 61,58% Meningkat

5 1.33 1.71 0,38 28,57% Meningkat

Rasio cepat

1 2.90 2.60 -0,3 10,34% Menurun

2 2.14 2.96 0,82 38,32% Meningkat

3 1.25 2.27 1,02 81,6% Meningkat

4 1.11 1.95 0,84 75,67% Meningkat

5 0.92 1.23 0,31 33,69% Meningkat

Pengujian perbandingan rasio likuiditas sebelum dan sesudah perusahaaan

melakukan stock split dapat dilihat bahwa pada periode satu tahun setelah stock

split, perusahaan mengalami penurunan pada rasio lancar sebesar 6,35% dan pada

rasio cepat menurun sebesar 10,34% dibandingkaan pada satu tahun sebelum

perusahaan melakukan stock split. Hal ini dikarenakan perusahaan mendapatkan

tambahan dana pinjaman yang besar dari bank mandiri sebesar USD 50 juta dari

pinjaman yang sebelumnya USD 10 juta dan menjadikan kewajiban perusahaan

untuk membayar hutang-hutangnya bertambah. Penambahan kewajiban ini

dimaksudkan perusahaan untuk membiayai pembangunan pabrik dan pembangkit

listrik yang baru, sehingga meningkatkan penjualan semen perusahan. Selain

penarikan pinjaman baru, bertambahnya kewajiban ini juga merupakan dampak

dari kenaikkan utang-utang yang lain seperti hutang untuk transaksi proyek

sebesar Rp 449,4 milyar, hutang transaksi proyek ini dilakukan untuk membeli

barang dan jasa royek, kenaikan kewajiban tersebut sejalan dengan peningkatan

aktiva perusahaan karena adanya aktivitas pembangunan pabrik semen dan

pembangkit listrik yang baru.

Peningkatan rasio terjadi pada tahun 2010, dimana pada tahun 2010

perusahaan sudah dapat mengoptimalkan aktiva yang dimilikinya dibandingkan

dengan periode tiga tahun sebelum perusahaan melakukan stock split.

Pengoptimalan aktiva ini karena perusahaan sedang mengantisipasi kenaikan

jumlah permintaan semen di Indonesia, sehingga perusahaan perlu dengan cepat

Page 50: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

40

melakukan pembangunan pabrik dan penambahan kapasitas mesin agar

pemenuhan kebutuha semen di Indonesia dapat tercapai. Peningkatan kapasitas ini

dapat terlihat dari peningakatan kapasitas produksi pada pabrik yang berada di

Tuban sebesar 2,1 pada tahun 2010 mencapai 9 juta ton, dibandingkan dengan

tahun lalu, yaitu 6,9 juta ton.

Tabel 23 Solvabilitas sebelum dan sesudah stock split

Periode Stock split

Selisih Persentase

perubahan Keterangan

Sebelum Sesudah

Total debt to asset ratio

1 21.09 22.91 1,82 8,63% Meningkat

2 25.55 20.33 -5,22 20,43% Menurun

3 37.23 22.00 -15,23 40,91% Menurun

4 43.94 25.67 -18,27 41,58% Menurun

5 48.30 31.66 -16,64 34,45% Menurun

Debt to equity ratio

1 27.09 30.10 3,01 11,11% Meningkat

2 34.83 25.82 -9,01 25,87% Menurun

3 60.82 28.20 -32,62 53,63% Menurun

4 79.71 34.53 -45,18 56,68% Menurun

5 95.04 46.32 -48,72 51,26% Menurun

Setelah di uji, diketahui bahwa pada periode satu tahun setelah perusahaan

melakukan stock split, perusahaan masih sangat bergantung pada pinjaman pihak

luar karena dapat dilihat persentase perubahan rasio solvabilitas setelah stock split

mengalami kenaikan sebanyak 1,82 atau 8,63% pada DAR dan kenaikan sebanyak

3,01 atau 11,11% pada DER dari pada sebelum perusahaan melakukan stock split.

Hal ini terjadi karena adanya kenaikan total hutang perusahaan karena adanya

pembangunan pabrik. Pembangunan pabrik dilakukan karena perusahaan melihat

potensi pasar untuk kebutuhan semen meningkat 7% atau 43,6 juta ton.

Persentase penurunan rasio yang paling rendah terjadi pada periode ke

empat atau pada tahun 2011 turun sebanyak 41,58% pada DAR dan 56,68% pada

DER dibandingkan dengan empat tahun sebelum perusahaan melakukan stock

split, yaitu tahun 2004. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan hutang

perusahaan dan kenaikan aktiva perusahaan. Kenaikan aktiva ini karena telah

berdirinya pabrik-pabrik baru di Tuban dan di Tonansa dengan kapasitas produksi

masing-masing pabrik mencapai 5 juta ton pertahun, selaian itu pabrik yang

sebelumnya berhenti beroperasi karena gempa berkekuatan 7,6 skala Richter di

Sumatera Barat, yaitu pabrik PT Semen Padang kembali beroperasi. Hal ini

dilakukan untuk menunjang produksi semen yang terus meningkat setiap

tahunnya.

Tabel 24 Rasio profitabilitas sebelum dan sesudah stock split

Periode Stock split

Selisih Persentase

perubahan Keterangan

Sebelum Sesudah

Net profit margin

1 18.49 20.67 2,18 11,79% Meningkat

Page 51: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

41

Lanjutan Tabel 24

Periode Stock split

Selisih Persentase

perubahan Keterangan

Sebelum Sesudah

2 14.84 23.12 8,28 55,79% Meningkat

3 13.30 25.51 12,21 91,80% Meningkat

4 8.58 24.15 15,57 181,47% Meningkat

5 6.84 25.14 18,3 267,54% Meningkat

Return on equity

1 26.79 31.27 4,48 16,72% Meningkat

2 23.56 32.62 9,06 38,45% Meningkat

3 22.43 30.14 7,71 34,37% Meningkat

4 14.22 27.06 12,84 90,29% Meningkat

5 11.17 27.12 15,95 142,79% Meningkat

Return on asset

1 20.85 23.80 2,95 14,15% Meningkat

2 17.28 25.68 8,4 48,61% Meningkat

3 13.73 23.51 9,78 71,23% Meningkat

4 7.84 20.12 12,28 156,63% Meningkat

5 5.68 18.54 12,86 226,41% Meningkat

Analisa rasio profitabilias perusahaan terlihat terus meningkatkan labanya,

peningkatan paling tinggi terjadipada tahun 2012, yaitu sebesar 267,54% pada net

profit margin, 142,79% pada ROE, dan 226,41% pada ROA. Peningkatan ini

dikarenakan adanya peningkatan laba bersih perusahaan dari peningkatan

penjualan semen perusahaan per oktober 2012 18,2 juta ton atau pertumbuhan

sebesar 13,2% dibandingkan denga tahun 2011. Peningkatan ini dikarenakan

penerapan strategi pengelolaan pendapatan, kapasitas dan biaya yang konsisten.

Hasilnya perusahaan dapat mengembangkan usahanya, selain laba bersih,

penjualan semen perusahaan juga terus mengalami peningkatan sejalan dengan

kebutuhan pasar dalam negeri yang meningkat dan adanya pembangunan pabrik

semen yang baru, pembuatan pabrik baru ini menambah kapasitas produksi bagi

perusahaan, sehingga perusahaan masih dapat terus mempertahankan diri sebagai

market leader semen di Indonesia.

Tabel 25 Rasio aktivitas sebelum dan sesudah stock split

Periode Stock split

Selisih Persentase

perubahan Keterangan

Sebelum Sesudah

Perputaran aktiva tetap

1 3.10 3.69 0,59 19,03% Meningkat

2 2.76 3.58 0,82 29,71% Meningkat

3

4

2.20

1.66

1.87

1.41

-0,33

-0,25

15%

15,06%

Menurun

Menurun

5 1.37 1.17 -0,2 14,60% Menurun

Perputaran total aktiva

1 1.13 1.15 0,02 1,77% Meningkat

2 1.16 1.11 -0,05 4,31% Menurun

3 1.03 0.92 -0,11 10,68% Menurun

Page 52: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

42

Lanjutan Tabel 25

Periode Stock split

Selisih Persentase

perubahan Keterangan

Sebelum Sesudah

4 0.91 0.83 -0,08 8,79% Menurun

5 0.83 0.74 -0,09 10,84% Menurun

Rasio aktivitas perusahaan pada tahun sesudah perusahaan melakukan stock

split terus mengalami penurunan, walaupun penjualan semen mengalami

peningkatan setiap tahunnya, aset perusahaanpun juga mengalami kenaikan.

Kenaikan ini dikarenakan adanya pembangunan parik yang baru sehingga aset

perusahaan bertambah, namun jika dilihat penambahan aset ini belum dapat

mengefisiensikan penjualan semen yang baik bagi perusahaan, terlebih hal ini

dapat dilihat pada rasio perputaran total aktiva yang menurun tajam di tahun 2012,

yaitu mencapai 0,74. Peningkatan aset ini diakibatkan adanya pabrik baru di

Sulawesi, sehingga kapasitas produksi perusahaan pun naik menjadi 23 ton,

namun hal ini tidak sejalan dengan kenyataan bahwa perusahaan hanya dapat

menjual semen sebanyak 19 ton pada tahun 2012. Berdasarkan hal tersebut, dapat

diketahui bahwa perusahaan belum dapat mengefisiensikan aset yang dimiliki

dengan penjualan perusahaan.

Persepsi Investor terhadap Stock Split PT Semen Indonesia Tbk

PT Semen Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan yang telah go

public, sebagai perusahaan yang telah go public setiap aktivitas yang berhubungan

dengan perusahaan wajib diberitahukan pada semua pihak yang berkepentingan

termasuk saat perusahaan melakukan stock split sahamnya. Stock split merupakan

salah satu bentuk Coporate action, aktivitas ini berpengaruh terhadap harga dan

jumlah saham yang beredar dipasar.

Umumnya keputusan stock split akan membuat investor tertarik untuk

membeli sahamnya, karena nilai nominal per saham menjadi lebih kecil dan

jumlahnya menjadi lebih banyak. Sehingga penjualan saham di bursa akan lebih

likuid, namun hal ini tidak terjadi dengan penjulan saham PT Semen Indonesia

Tbk karena saat mengumumkan pemecahan sahamnya, penjualan saham pada

rentang waktu 90 hari sesudah melakukan stock split mengalami penurunan,

namun calon investor harus melihat hal-hal yang dapat dipertimbangkan untuk

membeli saham PT Semen Indonesia Tbk, antara lain:

1. Harga

Harga saham PT Semen Indonesia Tbk setelah melakukan stock split berubah

menjadi Rp 5.000,- perlembar saham dibadingkan sebelumnya senilai Rp

51.200,- sebelum melakukan stock split, artinya harga saham menjadi lebih

murah sehingga investor akan lebih tertarik untuk membelinya.

2. Volume

Volume saham PT Semen Indonesia Tbk setelah melakukan stock split

berubah menjadi 5.931.520.000 saham dibandingkan sebelum melakukan

stock split, yaitu 593.152.000 saham. Sehingga dapat diartikan bahwa setelah

melakukan stock split, pemegang saham yang dulu hanya memegang satu

lembar saham dengan nilai nominal Rp 51.200,-, setelah perusahaan

Page 53: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

43

melakukan pemecahan saham, pemegang saham akan memiliki 10 lembar

saham dengan nominal perlembarnya Rp 5.000,-.

3. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk yang baik pada 2003 hingga 2007

menunjukkan bahwa PT Semen Indonesia Tbk bisa melakukan stock split

karena hanya perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik saja

yang dapat melakukan stock split, hal ini mengindikasikan bahwa calon

investor hanya akan membeli saham pada perusahaan yang baik kinerja

keuangannya karena mengacu pada deviden yang akan diberikan oleh

perusahaan pada pemegang saham.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Perbedaan harga saham terjadi saat perusahaan memutuskan untuk

melakukan stock split dengan rasio 1:10. Sehingga nilai nominal saham yang

semula Rp 1.000,- per lembar berubah menjadi Rp 100,- per lembar.

2. Terdapat perbedaan volume penjualan saham PT Semen Indonesia Tbk pada

periode ke 30 dan 40 hari sebelum dan sesudah perusahaan melakukan stock

split. Periode ini menunjukkan penjualan saham mengalami penurunan

sebanyak -0,0000141 pada 30 hari sebelum dan sesudah perusahaan

melakukan stock split. Penurunan sebanyak -0,0000023 pada periode 40 hari

sebelum dan sesudah perusahaan melakukan stock split.

3. Adanya perbedaa pada kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk dapat

dilihat dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio

aktivitas. Rasio likuiditas periode satu tahun setelah perusahaan melakukan

stock split, perusahaan mengalami penurunan pada rasio likuiditasnya, namun

pada periode dua hingga lima tahun setelah perusahaan melakukan stock split,

perusahaan terus mengalami kenaikan. Rasio solvabilitas satu tahun setelah

perusahaan melakukan stock split mengalami peningkatan dibandingkan

dengan satu tahun sebelum perusahaan melakukan stock split. Hal ini tidak

berlangsung lama karena pada periode dua hingga lima tahun setelah

perusahaan melakukan stock split, rasio solvabilitas perusahaan dapat terus

meningkat, hanya pada rasio profitabilitas perusahaan saja yang terus

mengalami peningkatan setiap tahunnya, hingga pada periode ke lima

perusahaan setelah melakukan stock split mengalami peningkatan paling

tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Rasio aktivitas

merupakan rasio yang terus mengalami penurunan setelah perusahaan

melakukan stock split, walau pada periode ke satu dan dua perusahaan

mengalami peningkatan rasio, namun pada periode ke tiga hingga lima

perusahaan setelah melakukan stock split.

Page 54: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

44

Saran

Bagi investor dan calon investor harus melihat apakah dengan pemecahan

saham, harga saham yang baru setelah melakukan stock split sesuai dengan

kisaran rata-rata perdagangan saham. Selain itu investor dan calon investor juga

harus melihat kinerja keuangan perusahaan yang melakukan stock split, apakah

perusahaan tersebut mempunyai kinerja yang baik ditahun sebelumnya atau tidak,

karena jika suatu perusahaan memutuskan untuk melakukan stock split, maka

haruslah perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik sebelumnya,

sebab perusahaan harus memiliki biaya untuk mencetak saham-saham baru yang

telah dipecah.

DAFTAR PUSTAKA

Ciptaningsih ANI. 2010. Analisis Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan,

Dan Variansi Return Saham Terhadap Bid Ask Spread Pada Masa Sebelum

Dan Sesudah Stock split (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Listing Di Bei Pada Periode 2003 – 2009) [skripsi]. Semarang (ID):

Universitas Diponegoro.

Darmaji T, Fakhruddin HM. 2012. Pasar Modal Di Indonesia. Ed ke-7. Jakarta

(ID): Salemba Empat.

Fabozzi FJ, Modigliani F, Ferri MG. 1994. Foundation of financial Markets and

Institutions. Cetak ulang dalam PPM.

Fahmi I. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung (ID): Alfabeta.

Fortuna CHR. 2010. Analisis Pengaruh Stock split Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia [skripsi]. Semarang (ID):

Uniiversitas Diponegoro.

Haryanto. 2012. Pengertian dan Jenis Saham [Internet]. Jakarta (ID). [diunduh

2014 Februari 1]. Tersedia pada http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-

saham-dan-jenis-saham/.

Horne JCV, Wahchowicz J. 1999. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Cetak

ulang PPM.

Kasmir. 2001. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Di dalam: Eman YS, Para

Pelaku Pasar Modal [Internet]. Bogor (ID). [diunduh 2014 Februari 1].

Tersedia pada http://ekoxi.blogspot.com/2010/01/para-pelaku-pasar-

modal.html.

Khomsiyah, Sulistyo. 2001. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Cetak ulang

pada PPM.

Krugman PR, Obstfeld M. 1999. Ekonomi Internasional. Cetak ulang dalam PPM.

Historical Price. 2013. Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR.JK) [internet].

Jakarta (ID): Yahoo Finance. [diunduh 2013 Juli 16 ]. Tersedia pada

http://finance.yahoo.com/q/hp?a=04&b=5&c=2012&d=04&e=26&f=2012&

g=d&s=SMGR.JK%2C+&ql=1.

Page 55: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

45

Lestari T. 2012. Analisis Pengaruh Pemecahan Saham (Stock split) Bank Rakyat

Indonesia Terhadap Harga Saham, Likuiditas Saham, Dan Persepsi Investor

Pasar Modal [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Mila IGA. 2010. Analisis Pengaruh Pemecahan Saham (Stock split) Terhadap

Volume Perdagangan Saham Dan Abnormal Return Saham Pada

Perusahaan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2007 – 2009 [skripsi]. Semarang

(ID): Universitas Diponegoro.

Page 56: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

46

LAMPIRAN

Lampiran 1. Harga pasar saham relative PT Semen Indonesia Tbk selama 90 hari

sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Hari ke-

Sebelum stock split Setelah stock split

Harga

saham

Harga

saham relatif

Harga

saham

Harga

saham relatif

1 51,200 5,120 5,000 5,000

2 52,700 5,270 5,000 5,000

3 52,550 5,255 5,000 5,000

4 51,500 5,150 4,950 4,950

5 52,500 5,250 6,500 6,500

6 52,000 5,200 4,800 4,800

7 53,000 5,300 4,500 4,500

8 54,800 5,480 4,300 4,300

9 54,600 5,460 4,700 4,700

10 54,650 5,465 4,700 4,700

11 54,550 5,455 4,800 4,800

12 53,500 5,350 4,800 4,800

13 53,700 5,370 4,875 4,875

14 53,500 5,350 4,950 4,950

15 53,000 5,300 4,925 4,925

16 53,050 5,305 4,850 4,850

17 52,800 5,280 4,875 4,875

18 52,800 5,280 4,950 4,950

19 54,500 5,450 5,000 5,000

20 52,250 5,225 5,000 5,000

21 51,300 5,130 5,000 5,000

22 51,300 5,130 5,100 5,100

23 51,000 5,100 5,100 5,100

24 50,200 5,020 5,050 5,050

25 50,450 5,045 5,050 5,050

26 51,450 5,145 5,000 5,000

27 51,600 5,160 5,250 5,250

28 48,800 4,880 5,300 5,300

29 48,000 4,800 5,250 5,250

30 47,700 4,770 5,250 5,250

31

32

33

46,500

46,000

46,700

4,650

4,600

4,670

5,500

5,450

5,500

5,500

5,450

5,500

34 46,900 4,690 5,600 5,600

35 45,000 4,500 5,400 5,400

36 43,850 4,385 5,400 5,400

37 44,500 4,450 5,500 5,500

38 44,250 4,425 5,300 5,300

39 42,500 4,250 5,350 5,350

40 43,000 4,300 5,600 5,600

Page 57: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

47

Lanjutan Lampiran 1

Hari ke-

Sebelum stock split Setelah stock split

Harga

saham

Harga

saham relatif

Harga

saham

Harga

saham relatif

41 43,500 4,350 5,450 5,450

42 42,400 4,240 5,400 5,400

43 44,000 4,400 5,550 5,550

44 44,950 4,495 5,600 5,600

45 45,400 4,540 5,650 5,650

46 46,000 4,600 5,750 5,750

47 43,250 4,325 5,850 5,850

48 43,950 4,395 5,850 5,850

49 44,100 4,410 5,700 5,700

50 44,100 4,410 5,500 5,500

51 43,000 4,300 5,800 5,800

52 44,500 4,450 5,700 5,700

53 45,450 4,545 5,700 5,700

54 43,200 4,320 5,750 5,750

55 41,500 4,150 5,750 5,750

56 41,650 4,165 5,900 5,900

57 41,600 4,160 6,200 6,200

58 39,550 3,955 6,100 6,100

59 38,950 3,895 6,000 6,000

60 39,200 3,920 5,900 5,900

61 39,100 3,910 5,950 5,950

62 38,750 3,875 6,100 6,100

63 38,900 3,890 5,950 5,950

64 38,750 3,875 6,000 6,000

65 38,750 3,875 5,850 5,850

66 38,550 3,855 5,800 5,800

67 38,400 3,840 5,950 5,950

68 38,400 3,840 6,100 6,100

69 38,200 3,820 5,950 5,950

70 38,200 3,820 5,800 5,800

71 38,150 3,815 5,750 5,750

72 38,050 3,805 5,650 5,650

73 38,600 3,860 5,900 5,900

74 38,650 3,865 5,900 5,900

75

76

38,600

39,150

3,860

3,915

5,900

5,800

5,900

5,800

77 39,800 3,980 5,900 5,900

78 40,000 4,000 6,050 6,050

79 39,400 3,940 5,950 5,950

80 39,750 3,975 5,850 5,850

81 39,600 3,960 5,750 5,750

82 39,850 3,985 5,900 5,900

83 39,850 3,985 5,900 5,900

84 38,400 3,840 5,800 5,800

Page 58: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

48

Lanjutan Lampiran 1

Hari ke-

Sebelum stock split Setelah stock split

Harga

saham

Harga

saham relatif

Harga

saham

Harga

saham

85 39,800 3,980 5,800 5,800

86 39,500 3,950 5,800 5,800

87 39,850 3,985 5,700 5,700

88 39,800 3,980 5,550 5,550

89 39,950 3,995 5,550 5,550

90 39,900 3,990 5,300 5,300

Lampiran 2. Volume perdagangan saham PT Semen Indonesia Tbk selama selama

90 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Hari

ke-

Volume perdagangan TVA

Sebelum

stock split

Setelah stock

split

Sebelum

stock split

Setelah stock

split

1 952,500 3,403,000 0.00160583 0.00057371

2 212,500 6,402,000 0.00035826 0.00107932

3 670,000 4,193,000 0.00112956 0.00070690

4 326,500 2,717,000 0.00055045 0.00045806

5 307,500 0 0.00051842 0

6 516,000 2,720,500 0.00086993 0.00045865

7 854,500 7,582,500 0.00144061 0.00127834

8 289,000 9,853,500 0.00048723 0.00166121

9 245,000 3,962,000 0.00041305 0.00066796

10 474,500 4,017,500 0.00079996 0.00067731

11 341,000 995,500 0.00057489 0.00016783

12 188,500 5,148,000 0.00031779 0.00086791

13 233,000 1,518,500 0.00039282 0.00025601

14 101,500 802,500 0.00017112 0.00013529

15 161,000 1,210,500 0.00027143 0.00020408

16 213,000 708,500 0.00035910 0.00011945

17 241,000 1,081,000 0.00040630 0.00018225

18 504,000 2,022,000 0.00084970 0.00034089

19 833,000 2,053,000 0.00140436 0.00034612

20 148,000 2,622,000 0.00024951 0.00044205

21 214,500 1,452,500 0.00036163 0.00024488

22 156,000 3,003,000 0.00026300 0.00050628

23 54,500 506,500 0.00009188 0.00008534

24 204,000 1,242,500 0.00034393 0.00020947

25 202,000 1,305,500 0.00034055 0.00022010

26 163,500 1,038,500 0.00027565 0.00017508

27 1,057,500 3,742,000 0.00178285 0.00063087

28 1,239,000 2,046,500 0.00208884 0.00034502

29 361,000 1,178,500 0.00060861 0.00019868

30 37,600 681,500 0.00006340 0.00011489

31 559,500 6,374,500 0.00094327 0.00107468

Page 59: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

49

Lanjutan Lampiran 2

Hari

ke-

Volume perdagangan TVA

Sebelum

stock split

Setelah stock

split

Sebelum

stock split

Setelah stock

split

32 329,500 1,785,500 0.00055551 0.00030102

33 430,000 1,987,000 0.00072494 0.00033499

34 649,000 2,720,500 0.00109415 0.00045865

35 283,500 2,283,500 0.00047796 0.00038498

36 130,500 2,565,500 0.00022001 0.00043252

37 344,500 4,534,000 0.00058080 0.00076439

38 424,000 3,726,500 0.00071483 0.00062825

39 772,500 1,391,000 0.00130236 0.00023451

40

41

425,000

174,000

13,061,000

5,605,000

0.00071651

0.00029335

0.00220197

0.00094495

42 656,000 1,862,000 0.00110596 0.00031392

43 117,000 2,115,000 0.00019725 0.00035657

44 29,500 8,162,000 0.00004970 0.00137604

45 1,073,000 8,247,000 0.00180898 0.00139037

46 786,000 11,450,500 0.00132512 0.00193045

47 329,500 14,709,000 0.00055551 0.00247980

48 259,000 2,496,000 0.00043665 0.00042080

49 102,000 6,341,500 0.00017196 0.00106912

50 96,000 7,073,000 0.00016185 0.00119244

51 90,000 10,678,000 0.00015173 0.00180021

52 225,000 5,807,000 0.00037933 0.00097901

53 714,500 2,307,500 0.00120458 0.00038902

54 735,000 4,156,500 0.00123914 0.00070075

55 198,000 1,916,000 0.00033381 0.00032302

56 134,500 2,774,000 0.00022675 0.00046767

57 803,000 12,535,500 0.00135378 0.00211337

58 650,500 1,753,500 0.00109668 0.00029562

59 265,000 3,005,500 0.00044677 0.00050670

60 448,500 1,061,000 0.00075613 0.00017887

61 124,000 625,000 0.00020905 0.00010537

62 45,500 2,656,500 0.00007670 0.00044786

63 98,500 574,000 0.00016606 0.00009677

64 221,500 703,000 0.00037343 0.00011852

65 383,500 1,828,500 0.00064655 0.00030827

66 422,500 1,881,500 0.00071230 0.00031720

67 143,500 864,500 0.00024193 0.00014575

68 350,500 4,338,500 0.00059091 0.00073143

69 1,029,500 1,260,500 0.00173564 0.00021251

70 563,500 766,500 0.00095001 0.00012922

71 452,500 5,119,000 0.00076287 0.00086302

72 1,256,500 3,614,500 0.00211834 0.00060937

73 499,500 3,708,500 0.00084211 0.00062522

74 450,500 270,500 0.00075950 0.00004560

75 340,000 804,000 0.00057321 0.00013555

Page 60: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

50

Lanjutan Lampiran 2

Hari

ke-

Volume perdagangan TVA

Sebelum

stock split

Setelah stock

split

Sebelum

stock split

Setelah stock

split

76 701,000 1,338,500 0.00118182 0.00022566

77 133,000 852,500 0.00022423 0.00014372

78 841,500 5,143,000 0.00141869 0.00086706

79 277,000 3,012,000 0.00046700 0.00050780

80 153,500 2,447500 0.00025879 0.00041263

81 198,500 758,000 0.00033465 0.00012779

82 222,500 1,211,000 0.00037511 0.00020416

83 272,000 2,120,500 0.00045857 0.00035750

84

85

253,500

203,500

1,936,500

3,089,500

0.00042738

0.00034308

0.00032648

0.00052086

86 357,500 697,500 0.00060271 0.00011759

87 166,500 2,899,000 0.00028070 0.00048874

88 526,000 1,764,000 0.00088679 0.00029739

89 129,000 4,915,500 0.00021748 0.00082871

90 318,500 4,178,000 0.00053696 0.00070437

Lampiran 3. Hasil uji normalitas harga saham PT Semen Indonesia sebelum dan

sesudah melakukan stock split.

1. 10 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

harga sebelum .195 10 .200* .894 10 .189

harga sesudah .363 10 .001 .739 10 .003

2. 20 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

harga sebelum .147 20 .200* .946 20 .312

harga sesudah .377 20 .000 .629 20 .000

3. 30 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

harga sebelum .105 30 .200* .937 30 .076

harga sesudah .216 30 .001 .749 30 .000

Page 61: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

51

Lampiran 3. Hasil uji normalitas harga saham PT Semen Indonesia sebelum dan

sesudah melakukan stock split.

4. 40 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

harga sebelum .196 40 .001 .891 40 .001

harga sesudah .142 40 .041 .915 40 .005

5. 50 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

harga sebelum .176 50 .000 .892 50 .000

harga sesudah .125 50 .049 .967 50 .180

6. 60 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

harga sebelum .160 60 .001 .921 60 .001

harga sesudah .117 60 .039 .983 60 .555

7. 70 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

harga sebelum .148 70 .001 .916 70 .000

harga sesudah .112 70 .030 .975 70 .172

8. 80 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

harga sebelum .140 80 .001 .898 80 .000

harga sesudah .115 80 .011 .960 80 .013

Page 62: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

52

9. 90 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

harga sebelum .175 90 .000 .880 90 .000

harga sesudah .131 90 .001 .953 90 .003

Lampiran 4. Hasil uji wilcoxon harga saham PT Semen Indonesia sebelum dan

sesudah melakukan stock split.

1. 10 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Test Statisticsb

hr sesudah -

hr sebelum

Z -1.784a

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.074

2. 20 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Test Statisticsb

hr sesudah -

hr sebelum

Z -3.174a

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.002

3. 30 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Test Statisticsb

hr sesudah -

hr sebelum

Z -2.692a

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.007

Page 63: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

53

Lampiran 4. Hasil uji wilcoxon harga saham PT Semen Indonesia sebelum dan

sesudah melakukan stock split.

4. 40 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Test Statisticsb

hr sesudah -

hr sebelum

Z -.544a

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.586

5. 50 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Test Statisticsb

hr sesudah -

hr sebelum

Z -2.532a

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.011

6. 60 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Test Statisticsb

hr sesudah -

hr sebelum

Z -3.970a

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.000

7. 70 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Test Statisticsb

hr sesudah -

hr sebelum

Z -5.073a

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.000

Page 64: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

54

Lampiran 4. Hasil uji wilcoxon harga saham PT Semen Indonesia sebelum dan

sesudah melakukan stock split.

8. 80 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Test Statisticsb

hr sesudah -

hr sebelum

Z -5.967a

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.000

9. 90 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Test Statisticsb

hr sesudah -

hr sebelum

Z -6.724a

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.000

Lampiran 5. Hasil uji normalitas TVA PT Semen Indonesia sebelum dan sesudah

melakukan stock split.

1. 10 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

harga sebelum .195 10 .200* .894 10 .189

harga sesudah .363 10 .001 .739 10 .003

2. 20 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

harga sebelum .147 20 .200* .946 20 .312

harga sesudah .377 20 .000 .629 20 .000

Page 65: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

55

Lampiran 5. Hasil uji normalitas TVA PT Semen Indonesia sebelum dan sesudah

melakukan stock split.

3. 30 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

harga sebelum .105 30 .200* .937 30 .076

harga sesudah .216 30 .001 .749 30 .000

4. 40 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

harga sebelum .196 40 .001 .891 40 .001

harga sesudah .142 40 .041 .915 40 .005

5. 50 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

harga sebelum .176 50 .000 .892 50 .000

harga sesudah .125 50 .049 .967 50 .180

6. 60 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

harga sebelum .160 60 .001 .921 60 .001

harga sesudah .117 60 .039 .983 60 .555

7. 70 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

harga sebelum .148 70 .001 .916 70 .000

harga sesudah .112 70 .030 .975 70 .172

Page 66: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

56

Lampiran 5. Hasil uji normalitas TVA PT Semen Indonesia sebelum dan sesudah

melakukan stock split.

8. 80 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

harga sebelum .140 80 .001 .898 80 .000

harga sesudah .115 80 .011 .960 80 .013

9. 90 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

harga sebelum .175 90 .000 .880 90 .000

harga sesudah .131 90 .001 .953 90 .003

Lampiran 6. Hasil uji wilcoxon TVA PT Semen Indonesia sebelum dan sesudah

melakukan stock split.

1. 20 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Test Statisticsb

TVA Sesudah

- TVA

Sebelum

Z -1.307a

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.191

2. 30 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Test Statisticsb

TVA Sesudah

- TVA

Sebelum

Z -2.170a

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.030

Page 67: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

57

Lampiran 6. Hasil uji wilcoxon TVA PT Semen Indonesia sebelum dan sesudah

melakukan stock split.

3. 40 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Test Statisticsb

TVA Sesudah

- TVA

Sebelum

Z -2.137a

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.033

4. 50 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Test Statisticsb

TVA Sesudah

- TVA

Sebelum

Z -.806a

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.420

5. 60 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Test Statisticsb

TVA Sesudah

- TVA

Sebelum

Z -.685a

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.494

6. 70 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Test Statisticsb

TVA Sesudah

- TVA

Sebelum

Z -1.290a

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.197

Page 68: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

58

Lampiran 6. Hasil uji wilcoxon TVA PT Semen Indonesia sebelum dan sesudah

melakukan stock split.

7. 80 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Test Statisticsb

TVA Sesudah

- TVA

Sebelum

Z -1.928a

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.054

8. 90 hari sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Test Statisticsb

TVA Sesudah

- TVA

Sebelum

Z -1.958a

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.050

Lampiran 7. Hasil uji T TVA PT Semen Indonesia Tbk.

Paired Samples Test

t df Sig. (2-tailed)

Pair 1 TVA Sebelum - TVA

Sesudah

.304 9 .768

Lampiran 8. Hasil uji normalitas kinerja keuangan PT Semen Indonesia sebelum

dan sesudah melakukan stock split.

1. Rasio lancar

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Sebelum .299 5 .165 .884 5 .328

Sesudah .193 5 .200* .932 5 .607

Page 69: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

59

Lampiran 8. Hasil uji normalitas kinerja keuangan PT Semen Indonesia sebelum

dan sesudah melakukan stock split.

2. Rasio cepat

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Sebelum .290 5 .196 .879 5 .303

Sesudah .151 5 .200* .978 5 .924

3. Rasio DAR

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Sebelum .196 5 .200* .932 5 .610

Sesudah .241 5 .200* .899 5 .404

4. Rasio DER

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Sebelum .204 5 .200* .941 5 .672

Sesudah .239 5 .200* .874 5 .282

5. Rasio net Profit Margin

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Sebelum .191 5 .200* .958 5 .796

Sesudah .188 5 .200* .911 5 .472

6. Rasio ROA

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Sebelum .196 5 .200* .951 5 .745

Sesudah .257 5 .200* .933 5 .616

Page 70: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

60

Lampiran 8. Hasil uji normalitas kinerja keuangan PT Semen Indonesia sebelum

dan sesudah melakukan stock split.

7. Rasio ROE

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Sebelum .264 5 .200* .910 5 .470

Sesudah .244 5 .200* .890 5 .356

8. Rasio Perputaran Aktiva Tetap

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Sebelum .179 5 .200* .953 5 .757

Sesudah .253 5 .200* .831 5 .142

9. Rasio Perputaran Total Aktiva

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Sebelum .198 5 .200* .931 5 .606

Sesudah .217 5 .200* .925 5 .564

Lampiran 9. Hasil uji wilcoxon kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk.

1. Rasio lancar

Test Statisticsb

Sesudah - Sebelum

Z -1.753a

Asymp. Sig. (2-tailed) .080

2. Rasio cepat

Test Statisticsb

Sesudah - Sebelum

Z -1.753a

Asymp. Sig. (2-tailed) .080

Page 71: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

61

Lampiran 9. Hasil uji wilcoxon kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk.

3. Rasio DAR

Test Statisticsb

Sesudah - Sebelum

Z -1.753a

Asymp. Sig. (2-tailed) .080

4. Rasio DER

Test Statisticsb

Sesudah - Sebelum

Z -1.753a

Asymp. Sig. (2-tailed) .080

5. Rasio Net Profit Margin

Test Statisticsb

Sesudah - Sebelum

Z -2.023a

Asymp. Sig. (2-tailed) .043

6. Rasio ROA

Test Statisticsb

Sesudah - Sebelum

Z -2.023a

Asymp. Sig. (2-tailed) .043

7. Rasio ROE

Test Statisticsb

Sesudah - Sebelum

Z -2.023a

Asymp. Sig. (2-tailed) .043

8. Rasio Perputran Aktiva Tetap

Test Statisticsb

Sesudah - Sebelum

Z -.405a

Asymp. Sig. (2-tailed) .686

Page 72: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

62

Lampiran 9. Hasil uji wilcoxon kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk.

9. Perputaran total Aktiva Test Statistics

b

Sesudah - Sebelum

Z -1.753a

Asymp. Sig. (2-tailed) .080

Page 73: ANALISIS PERBEDAAN HARGA DAN VOLUME PENJUALAN … · 3 10 Besar pemegang saham mayoritas pada PT Semen Gresik Tbk 18 4 Hasil perhitungan uji normalitas 22 ... 8 Humpuss Intermoda

63

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Serang pada tanggal 2 Desember 1990 sebagai anak

pertama dari pasangan Bapak kodrat dan Ibu Yetti. Penulis memulai pendidikan

dasar di Sekolah Dasar Negeri 2 Kramatwatu pada tahun 1996 dan lulus pada

tahun 2002. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah

Menengah Pertama Islam Al-Azhar 11 Serang dan lulus pada tahun 2005,

kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1

Kramatwatu dan lulus pada tahun 2008.

Tahun 2008 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Manajemen Agribisnis,

Program Diploma, Institut Pertanian Bogor, melalui jalur USMI. Selama

menempuh pendidikan perkuliahan, penulis telah melaksanakan Praktik Kerja

Lapangan (PKL) yang dilaksanakan tahun 2011 pada Koperasi Serba Usaha

Karya Nugraha dan lulus tahun 2011. Di tahun yang sama penulis diterima di

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen (Ekstensi), Departemen Manajemen,

Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor