analisis perbandingan kinerja keuangan perbankan syariah ...eprints.ums.ac.id/41960/16/naskah...

15
i ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA PERIODE 2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: GURUH IRIYANTO B100120409 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Upload: lyxuyen

Post on 03-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH ...eprints.ums.ac.id/41960/16/NASKAH PUBLIKASI.pdf · menggunakan rasio yang dilanjutkan dengan melakukan uji beda dengan

i

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA

PERIODE 2014

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh:

GURUH IRIYANTO

B100120409

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH ...eprints.ums.ac.id/41960/16/NASKAH PUBLIKASI.pdf · menggunakan rasio yang dilanjutkan dengan melakukan uji beda dengan

ii

Page 3: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH ...eprints.ums.ac.id/41960/16/NASKAH PUBLIKASI.pdf · menggunakan rasio yang dilanjutkan dengan melakukan uji beda dengan

1

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA

PERIODE 2014

GURUH IRIYANTO

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

E-mail: [email protected]

ABSTRAKSI

Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan kinerja keuangan

perbankan syariah di Indonesia dan perbankan syariah di Malaysia. Jika ditinjau

secara mendalam Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim yang hampir 90%

dari total masyarakat, prospek ekonomi yang begitu cerah berkisar 6%-6,5% dan

sumber daya alam yang melimpah yang dapat dijadikan sebagai underlying

transaksi industri keuangan syariah. Namun rangking perbankan syariah Indonesia

hanya mampu menduduki peringkat ketujuh dunia yang jauh lebih rendah

daripada Malaysia yang mampu menduduki peringkat kedua dunia.

Untuk mengevaluasi kinerja bank, penelitian ini menggunakan

metode RGEC (Risk yang diwakili oleh rasio FDR (Financing to Deposit Ratio),

penilaian Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan sendiri,

Earnings yang diwakili oleh rasio ROA (Return On Assets), dan Capital yang

diwakili oleh rasio CAR (Capital Adequacy Ratio). Sistem penilaian ini

menggunakan rasio yang dilanjutkan dengan melakukan uji beda dengan

menggunakan Menn-Whitney test.

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan dikedua rasio yaitu rasio FDR perbankan syariah Indonesia jauh lebih

baik dibandingkan perbankan syariah di Malaysia, ini menujukan bahwa

pemanfaatan dana yang masuk untuk pembiayaan perbankan Indonesia cukup

efisien tetapi rasio ROA menunjukan bahwa perolehan laba dari perbankan

Malaysia jauh lebih baik yang berarti efisiensi usaha dalam mengatasi profil risiko

sangat efektif. Sedangkan kedua penilaian yang lain yaitu GCG dan CAR, tidak

menunjukan perbedaan.

Kata kunci: Kinerja, Metode RGEC, dan Bank Syariah Indonesia dan Malaysia

ABSTRACT

This research was conducted to compare the financial performance

of Islamic banking in Indonesia and Islamic banking in Malaysia. If reviewed in

depth Indonesia has a Muslim population of nearly 90% of the total community,

the economic outlook is so bright range from 6% -6.5%, and abundant natural

resources that can be used as underlying Islamic finance industry. However, the

ranking of Indonesian Islamic banking only able to occupy the world's seventh

ranked much lower than Malaysia were able to occupy the second rank world.

Page 4: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH ...eprints.ums.ac.id/41960/16/NASKAH PUBLIKASI.pdf · menggunakan rasio yang dilanjutkan dengan melakukan uji beda dengan

2

To evaluate the performance of the bank, this study using RGEC

(Risk represented by the ratio of FDR (Financing to Deposit Ratio), assessment of

Good Corporate Governance (GCG) or corporate governance, Earnings

represented by ROA (Return on Assets), and Capital represented by the CAR

(Capital Adequacy ratio). the scoring system uses a ratio that continued to test the

difference by using Menn-Whitney test.

The results showed that there were significant differences in both the

ratio is the ratio FDR Indonesian islamic banking is far better than the islamic

banking in Malaysia, will be directing that the utilization of funds for financing

the Indonesian banking system is quite efficient but ROA shows that the

profitability of the banking Malaysia much more well meaning business efficiency

in addressing the risk profile is very effective. While the two other judgments,

namely GCG and CAR, shows no difference.

Keywords: Performance, Methods RGEC, and Bank Syariah Indonesia and

Malaysia.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbankan merupakan badan

usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkannya

kembali kepada masyarakat dalam

rangka meningkatkan taraf hidup

orang banyak. Dalam konsep

islam, aktivitas komersil, jasa, dan

perdagangan harus disesuaikan

dengan prinsip islam diantaranya

“bebas bunga”. Hal inilah yang

menjelaskan tahap awal

pembentukan bank islam atau bank

syariah yang dikenal dengan bank

“bebas bunga” (Umam, 2013:16).

Mengingat dari filosofi

perbankan syariah yang berasaskan

alquran dan sunnah, perkembangan

perbankan syariah begitu mudah

diterima dimasyarakat dan

kemajuanya pun begitu pesat

hingga sekarang ini. Hal ini

merupakan hal yang positif bagi

perkembangan bank syariah.

Namun disisi lain, persaingan antar

perbankan syariah akan menjadi

semakin sulit. Hal inilah yang

harus segera diantisipasi. Salah

satu langkah antisipasinya adalah

dengan cara meningkatkan kinerja

keuangan. Dalam hal ini, maka

diperlukan suatu penilaian kinerja

keuangan guna mengetahui posisi

keuangan bank syariah saat ini.

Penilaian kinerja keuangan

dapat dilakukan dengan

menganalisis laporan keuangan

yang diterbitkan masing-masing

bank. Akan tetapi hal ini berarti

dibutuhkan suatu cara tertentu

untuk menganalisis laporan

keuangan. Rasio merupakan

teknik analisis laporan keuangan

yang paling banyak digunakan.

(Prastowo dan Julianty, 2008:80).

Page 5: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH ...eprints.ums.ac.id/41960/16/NASKAH PUBLIKASI.pdf · menggunakan rasio yang dilanjutkan dengan melakukan uji beda dengan

3

Dalam persepektif bisnis ada

prinsip “belajarlah” dari

kompetitor tanpa harus kehilangan

jati diri (Alwi, 2013:202). Hal ini

bukan tanpa alasan karena. Dengan

jumlah penduduk hanya 25 juta

jiwa, itupun hanya 60% muslim,

aset perbankan syariah di Malaysia

mencapai 20% dari total aset

perbankan secara keseluruhan.

Sedangkan di Indonesia, dengan

250 juta jiwa penduduknya dan

lebih 80% muslim. Aset bank

syariah tidak sampai 3% dari

jumlah aset bank keseluruhan

Menurut Halim (2012:1),

sebagai negara dengan penduduk

muslim terbesar, sudah selayaknya

Indonesia menjadi pelopor dan

kiblat pengembangan keuangan

syariah di dunia mengingat potensi

Indonesia diantaranya:

1. Jumlah penduduk muslim

yang besar menjadi potensi di

industri keuangan syariah.

2. Prospek ekonomi yang cerah,

tercermin dari pertumbuhan

ekonomi yang relatif tinggi

(kisaran 6,0%-6,5%)

3. Peningkatan sovereign credit

rating Indonesia menjadi

investment grade

4. Memiliki sumber daya alam

yang melimpah yang dapat

dijadikan sebagai underlying

transaksi keuangan syariah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang

masalah diatas, dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja keuangan

dari bank syariah di

Indonesia?

2. Bagaimana kinerja keuangan

dari bank syariah di Malaysia?

3. Bagaimana perbandingan

tingkat kinerja keuangan bank

syariah di Indonesia dan di

Malaysia?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan

yang diajukan diatas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis kinerja

keuangan dari bank syariah di

Indonesia.

2. Untuk menganalisis kinerja

keuangan dari bank syariah di

Malaysia.

3. Untuk menganalisis perbedaan

tingkat kinerja keuangan bank

syariah di Indonesia dan di

Malaysia.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan

dapat memberikan kontribusi :

1. Bagi akademisi, penelitian ini

diharapkan dapat memberikan

kontribusi terhadap literatur

mengenai kinerja keuangan

perbankan syariah

2. Bagi praktisi, khususnya

manajemen bank syariah,

penelitian ini diharapkan dapat

memberikan pertimbangan

dalam mengambil keputusan

3. Bagi pemerintah, penelitian ini

diharapkan dapat memberikan

pertimbangan kebijakan

disektor perbankan syariah.

Page 6: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH ...eprints.ums.ac.id/41960/16/NASKAH PUBLIKASI.pdf · menggunakan rasio yang dilanjutkan dengan melakukan uji beda dengan

4

KERANGKA PEMIKIRAN

TEORITIS DAN PERUMUSAN

HIPOTESIS

A. Kinerja Keuangan

Kinerja perusahaan adalah

hasil dari banyak keputusan

individual yang dibuat secara terus

menerus oleh manajemen. Oleh

karena itu, untuk menilai kinerja

ini perlu dilibatkan analisis

dampak keuangan kumulatif dan

ekonomi dari keputusan, dan

mempertimbangkannya dengan

menggunakan ukuran yang

komparatif (Helferd, 1996:67).

Begitu juga dengan kinerja

keuangan bank merupakan

gambaran kondisi keuangan bank

pada suatu periode tertentu baik

mencakup aspek penghimpunan

dana maupun penyaluran dananya.

B. Metode (Pendekatan) RGEC

Penilaian terhadap kinerja

keuangan bank dapat diukur

dengan beberapa indikator, yaitu

Risk Profile (profil resiko), GCG

(Good Corporate Governance),

Earnings (rentabilitas), dan

Capital (permodalan). Pedoman

dalam mengukur indikator Risk

Profile, GCG, Earnings, dan

Capital oleh Bank Indonesia diatur

selengkapnya dalam Peraturan

Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011,

tentang penilaian kesehatan Bank

Umum. (Permata dkk, 2015:2)

1. Risk Profile (Profil Risiko)

Peraturan Bank Indonesia

No.13/1/PBI/2011 Pasal 7 ayat

1 penilaian terhadap faktor

profil risiko sebagaimana

dimaksud dalam pasal 6 huruf a

merupakan penilaian terhadap

risiko inheren dan kualitas

penerapan manajemen risiko

dalam operasional bank.

2. Good Corporate Governance

(GCG)

Good Corporate governance

adalah konsep untuk

peningkatan kinerja perusahaan

melalui supervise atau

monitoring kinerja manajemen

dan menjamin akuntabilitas

manajemen terhadap

stakeholder dengan didasarkan

pada kerangka peraturan

(Mandasari,2015:367).

3. Earnings (Laba)

Salah satu tujuan utama suatu

bank pada umumnya adalah

untuk memperoleh keuntungan.

Dengan mengukur tingkat

kemampuan bank dalam

menghasilkan keuntungan

(profit) tersebut maka dapat

diketahui tingkat kinerja

keuangan suatu bank.

4. Capital (Permodalan)

Capital (permodalan), yaitu

metode penilaian kinerja bank

yang berdasarkan permodalan

yang dimiliki bank tersebut.

HIPOTESIS

Hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap

pernyataan yang yang diuji

kebenaranya dan dipakai sebagai

pedoman dalam pengumpulan data

Page 7: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH ...eprints.ums.ac.id/41960/16/NASKAH PUBLIKASI.pdf · menggunakan rasio yang dilanjutkan dengan melakukan uji beda dengan

5

Dalam penelitian ini, hipotesis

dapat dirumuskan sebagai berikut :

Ha1:Berdasarkan Financing to

Deposit Ratio(FDR), terdapat

perbedaan signifikan terhadap

kinerja keuangan bank syariah

di Indonesia dan di Malaysia.

Ha2:Berdasarkan Good Corporate

Governance (GCG), terdapat

perbedaan signifikan terhadap

kinerja keuangan bank syariah

di Indonesia dan di Malaysia.

Ha3:Berdasarkan Return On Asset

(ROA), terdapat perbedaan

signifikan terhadap kinerja

keuangan bank syariah di

Indonesia dan di Malaysia.

Ha4:Berdasarkan Capital Adequec

Ratio (CAR), terdapat

perbedaan signifikan terhadap

kinerja keuangan bank syariah

di Indonesia dan di Malaysia.

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini

adalah laporan keuangan masing-

masing bank syariah di Indonesia

dan Malaysia. Jumlah bank

syariah di Indonesia mencapai 11

bank sementara di Malaysia

terdapat 15 bank.

Sedangkan didalam

penelitian ini, sampel yang

digunakan peneliti adalah laporan

keuangan perbankan syariah di

Indonesia dan Malaysia selama

satu periode yaitu periode 2014.

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data

sekunder ( diperoleh secara tidak

langsung melalui media perantara,

diolah dan dicatat oleh pihak lain).

Data diperoleh dari situs

www.bi.go.id untuk bank syariah

diIndonesia dan www.bnm.gov.my

untuk bank syariah di Malaysia.

Data tersebut berupa laporan

keuangan tahunan yang diterbitkan

oleh masing-masing bank periode

2014.

C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini

menggunakan variabel FDR

(Financing to Deposit) untuk

mewakili Risk, GCG (Good

Corporate Governance) untuk tata

kelola perusahaan, ROA (Return

On Assets) untuk mewakili

Earnings, dan CAR (Capital

Adequacy Ratio) untuk mewakili

Capital sebagai variabel dependen.

Sedangkan variabel dependennya

adalah kinerja keuangan bank

METODE ANALISIS

A. Analisis Deskriptif

Analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan

analisis penelitian deskriptif,

bertujuan untuk memberikan

gambaran tentang suatu gejala atau

suatu masyarakat tertentu. Dalam

penelitian deskriptif bias harus

diperkecil dan tingkat keyakinan

harus maksimal (Sukandarrumidi,

2006:104).

Page 8: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH ...eprints.ums.ac.id/41960/16/NASKAH PUBLIKASI.pdf · menggunakan rasio yang dilanjutkan dengan melakukan uji beda dengan

6

Namun istilah analisis

deskriptif menurut Kuncoro

(2013:198), memiliki arti yang

sulit didefinisikan karena

menyangkut berbagai macam

aktivitas dan proses. Salah satu

bentuk analisis adalah kegiatan

menyimpulkan data mentah dalam

jumlah yang besar sehingga

hasilnya dapat ditafsirkan.

Analisis deskriptif ini

digunakan peneliti untuk

menjelaskan dan menghitung

angka rasio keuangan yang dipakai

yaitu FDR, GCG, ROA, dan CAR

pada bank syariah di Indonesia dan

bank syariah di Malaysia periode

2014.

B. Analisis Statistik

Analisis statistik dalam

penelitian ini termasuk analisis

statistik non parametrik karena

sampel yang digunakan dalam

penelitian ini tidak menerapkan

parameter, ukuran maupun syarat-

syarat tertentu mengenai sebaran

data harus normal, linear maupun

homogen.

Menurut Siregar (2015:272),

statistik nonparametrik merupakan

bagian statistik yang parameter

populasinya atau data tidak

mengikuti suatu distribusi tertentu

atau memiliki distribusi yang

bebas dari persyaratan dan

variansnya tidak perlu homogen.

Adapun pengolahan data

dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan teknik

statistik yaitu uji peringkat

bertanda Mann-Whithney (uji U).

Uji Mann-Whithney digunakan

untuk menguji perbedaan dua

sampel bebas (independent). Agar

kedua kelompok ekuivalen dalam

segala hal IQ, ekonomi, dan lain-

lain (Kadir, 2015:488).

Pengambilan keputusan:

1. Jika probabilitas < 0,05 maka

H0 ditolak, terdapat perbedaan

signifikan antara kinerja

keuangan perbankan syariah di

Indonesia dan perbankan

syariah di Malaysia.

2. Jika probabilitas > 0,05 maka

H0 diterima, tidak terdapat

perbedaan signifikan antara

kinerja keuangan perbankan

syariah di Indonesia dan

perbankan di Malaysia.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

1. Analisis deskriptif bank

syariah di Indonesia

Statistics

FDR GCG ROA CAR

N Valid 11 11 11 11

Missing 15 15 15 15

Mean .97909 1.72727 .00782 .20409

Std. Deviation .206215 .467099 .013891 .114284

Minimum .821 1.000 -.019 .129

Maximum 1.578 2.000 .036 .521

Sumber: Data diolah 2015

Berdasarkan tabel diatas

variabel FDR memiliki nilai

minimum 0,821 dan nilai

maksimum 1,578. Nilai rata-

Page 9: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH ...eprints.ums.ac.id/41960/16/NASKAH PUBLIKASI.pdf · menggunakan rasio yang dilanjutkan dengan melakukan uji beda dengan

7

rata sebesar 0,9791 dengan

standar deviasi sebesar

0,2061, dapat diartikan adanya

variasi yang terdapat dalam

FDR karena nilai rata-rata

0,979>0,2061 dari simpangan

bakunya.

Pada variabel GCG

memiliki nilai minimum 1,000

dan nilai maksimum 2,000.

Nilai rata-rata sebesar 1,727

dengan standar deviasi sebesar

0,4671, dapat diartikan adanya

variasi yang terdapat dalam

GCG karena nilai rata-rata

1,727> 0,4671 dari simpangan

bakunya.

Pada variabel ROA

memiliki nilai minimum -

0,019 dan nilai maksimum

0,36. Nilai rata-rata sebesar

0,0078 dengan standar deviasi

sebesar 0,0139 dapat diartikan

tidak adanya variasi yang

terdapat dalam ROA karena

nilai rata-rata 0,007 < 0,013

dari simpangan bakunya.

Pada variabel CAR

memiliki nilai minimum 0,129

dan nilai maksimum 0,521.

Nilai rata-rata sebesar 0,204

dengan standar deviasi sebesar

0,114, dapat diartikan adanya

variasi yang terdapat dalam

CAR karena nilai rata-rata

0,204 > 0,114 dari simpangan

bakunya.

2. Analisis deskriptif bank

syariah di Malaysia

Statistics

FDR GCG ROA CAR

N Valid 15 15 15 15

Missing 11 11 11 11

Mean .89980 1.40000 .01793 .16713

Std. Deviation .286489 .507093 .007685 .032739

Minimum .626 1.000 .008 .133

Maximum 1.651 2.000 .034 .253

Sumber: Data diolah 2015

Berdasarkan tabel di atas,

variabel FDR memiliki nilai

minimum 0,626 dan nilai

maksimum 1,651. Nilai rata-

rata sebesar 0,899 dengan

standar deviasi sebesar 0,286,

dapat diartikan adanya variasi

yang terdapat dalam FDR

karena nilai rata-rata 0,89>

0,28 dari simpangan bakunya.

Pada variabel GCG

memiliki nilai minimum 1,000

dan nilai maksimum 2,000.

Nilai rata-rata sebesar 1,40

dengan standar deviasi sebesar

0,507, dapat diartikan adanya

variasi yang terdapat dalam

GCG karena nilai rata-rata

1,40 > 0,507 dari simpangan

bakunya.

Pada variabel ROA

memiliki nilai minimum 0,008

dan nilai maksimum 0,034.

Nilai rata-rata sebesar 0,017

dengan standar deviasi sebesar

0,007, dapat diartikan adanya

variasi yang terdapat dalam

ROA karena nilai rata-rata

0,017 > 0,007 dari simpangan

bakunya.

Page 10: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH ...eprints.ums.ac.id/41960/16/NASKAH PUBLIKASI.pdf · menggunakan rasio yang dilanjutkan dengan melakukan uji beda dengan

8

Pada variabel CAR

memiliki nilai minimum 0,133

dan nilai maksimum 0,523.

Nilai rata-rata sebesar 0,167

dengan standar deviasi sebesar

0,032, dapat diartikan adanya

variasi yang terdapat dalam

CAR karena nilai rata-rata

0,167 > 0,032 dari simpangan

bakunya.

B. Analisis Statistik

1. Faktor Risk Profile

Diperoleh nilai 𝑍hitung

rasio FDR dilihat pada test

statistics sebesar -2,440 yang

berada diluar 𝑍tabel ± 1,96

dengan signifikansi = 0,015

atau 1,5% < 5% maka H0

ditolak yang berarti bahwa

terdapat perbedaan yang

signifikan.

2. Faktor Good Corporate

Governance

Diperoleh nilai nilai

𝑍hitung rata-rata GCG dilihat

pada test statistics sebesar -

1,622 yang berada diantara

𝑍tabel ± 1,96 dengan

signifikasi = 0,105 atau 10,5 >

5% maka H0 diterima yang

berarti bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan.

3. Faktor Earnings

Diperoleh nilai 𝑍hitung

rasio ROA dilihat pada test

statistics sebesar -2,235 yang

berada diluar 𝑍tabel ±1,96

dengan signifikansi = 0,025

atau 2,5% < 5% maka H0

ditolak yang berarti bahwa

terdapat perbedaan yang

signifikan.

4. Faktor Capital

Diperolah nilai 𝑍hitung

rasio CAR dilihat pada test

statistics sebesar -1,246 yang

berada diantara 𝑍tabel ±1,96

dengan signifikansi = 0,213

atau 21,3% > 5% maka H0

diterima yang berarti bahwa

tidak terdapat perbedaan yang

signifikan.

PEMBAHASAN

Dari hasil analisis

menunjukan bahwa, tingkat

signifikansi FDR = 0,015 < 0,05,

Hal ini berarti kedua varian

populasi terdapat perbedaan yang

signifikan. Sedangkan dari nilai

Sum Of Rank di dapat nilai 195,50

>155,50. Hal ini berarti bahwa

kinerja keuangan perbankan

syariah di Indonesia lebih baik

daripada perbankan syariah di

Malaysia pada tahun 2014 disektor

pengedalian Risk.

Disisi GCG (Good

Corporate Governance, tingkat

signifikansi GCG = 0,105 > 0,05.

Hal ini berarti kedua varian

populasi tidak terdapat perbedaan

yang signifikan. Dari nilai Sum Of

Rank didapat nilai yang sama yaitu

sebesar 175,50. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa kinerja

keuangan perbankan syariah di

Indonesia adalah sama dan tidak

mempunyai perbedaan yang

signifikan dengan perbankan

Page 11: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH ...eprints.ums.ac.id/41960/16/NASKAH PUBLIKASI.pdf · menggunakan rasio yang dilanjutkan dengan melakukan uji beda dengan

9

syariah di Malaysia tahun 2014

disektor GCG (Good Corporate

Governance) atau tata kelola

peusahaan.

Disisi ROA, signifikansi

ROA = 0,025< 0,05. Hal ini berarti

kedua varian populasi terdapat

perbedaan yang signifikan.

Sedangkan nilai Sum Of Rank di

dapat nilai 105,50 < 245,5.

Sehingga dapat disimpulkan

bahwa kinerja keuangan perbankan

syariah di Indonesia lebih baik

daripada perbankan syariah di

Malaysia pada tahun 2014 disektor

perolehan laba (Earnings).

Sedangkan disisi CAR,

signifikansi CAR = 0,604 > 0,05.

Hal ini berarti kedua varian

populasi tidak terdapat perbedaan

yang signifikan. Sedangkan nilai

Sum Of Rank di dapat nilai 158,50

<192,50. Sehingga ini berarti

bahwa kinerja keuangan perbankan

syariah di Indonesia lebih baik

daripada perbankan syariah di

Malaysia pada tahun 2014 hanya

saja tidak terdapat perbedaan yang

signifikan disektor pemanfaatan

modal (Capital).

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Kinerja Keuangan Bank

Syariah Di Indonesia

Penilaian Risk Profile

(Profil Risiko) yang

diproksikan dengan rasio FDR.

Hasil uji statistik menunjukan

bahwa perbankan syariah di

Indonesia mempunyai rata-rata

nilai rasio FDR sebesar 0,9791.

Disisi penilaian Good

Corporate Governance (GCG).

Hasil uji statistik menunjukan

bahwa perbankan syariah di

Indonesia mempunyai rata-rata

penilaian GCG sebesar 1,727

yang mempunyai predikat baik.

Untuk penilaian Earnings

(Laba) yang diproksikan

dengan rasio ROA. Hasil uji

statistik menunjukan bahwa

perbankan syariah di Indonesia

mempunyai rata-rata nilai rasio

ROA sebesar 0,0078, dengan

nilai minimum -0,019 dan nilai

maksimum 0,36. Dengan nilai

minimum yang bernilai negatif,

hal ini mengindikasikan bahwa

terdapat kerugian pada bank

tertentu dalam perode tersebut.

Sedangkan penilaian Capital

(Permodalan) yang diproksikan

dengan rasio CAR. Hasil uji

statistik menunjukan bahwa

perbankan syariah di Indonesia

mempunyai rata-rata nilai rasio

CAR sebesar 0,204.

2. Kinerja Keuangan Bank

Syariah Di Malaysia

Penilaian Risk Profile

(Profil Risiko) yang

diproksikan dengan rasio FDR.

Hasil uji statistik menunjukan

bahwa perbankan syariah di

Malaysia mempunyai rata-rata

nilai rasio FDR sebesar 0,8998.

Disisi penilaian Good

Corporate Governance (GCG.

Page 12: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH ...eprints.ums.ac.id/41960/16/NASKAH PUBLIKASI.pdf · menggunakan rasio yang dilanjutkan dengan melakukan uji beda dengan

10

Hasil uji statistik menunjukan

bahwa perbankan syariah di

Malaysia mempunyai rata-rata

penilaian GCG sebesar 1,40.

Untuk penilaian Earnings

(Laba) yang diproksikan

dengan rasio ROA. Hasil uji

statistik menunjukan bahwa

perbankan syariah di Malaysia

mempunyai rata-rata nilai rasio

ROA sebesar 0,017, dengan

nilai minimum 0,008 dan nilai

maksimum 0,34. Sedangkan

penilaian Capital (Permodalan)

yang diproksikan dengan rasio

CAR. Hasil uji statistik

menunjukan bahwa perbankan

syariah di Indonesia

mempunyai rata-rata nilai rasio

CAR sebesar 0,1671.

3. Perbandingan Kinerja

Keuangan Bank Syariah Di

Indonesia dan Malaysia

Berdasarkan hasil uji

statistik, terdapat perbedaan

yang signifikan dikedua rasio

yaitu rasio FDR dan ROA. Nilai

signifikasnsi FDR yang hanya

0,015 < 0,05. Hal ini berarti

bahwa terdapat perbedaan

kinerja keuangan yang

signifikan Jika dilihat dari nilai

Sum Of Runk, perbankan

syariah di Indonesia

mempunyai nilai yang jauh

lebih besar daripada perbankan

syariah di Malaysia yaitu

195,50 > 155,50 yang berarti

pemanfaatan dan pihak ketiga

untuk pembiayaan perbankan

syariah di Indonesia jauh lebih

baik daripada perbankan syariah

di Malaysia.

Disisi ROA nilai

signifikansinya sebesar 0,025 <

0,05, yang berarti bahwa

terdapat perbedaan kinerja

keuangan yang signifikan. Jika

dilihat dari nilai Sum Of Runk,

perbankan syariah di Indonesia

mempunyai nilai yang jauh

lebih rendah daripada

perbankan syariah di Malaysia

yaitu 105,50 > 245,50 yang

berarti efektivitas perusahaan

dalam memanfaatkan aset yang

dimiliki untuk menciptakan laba

perbankan syariah di Malaysia

jauh lebih baik daripada

perbankan syariah di Indonesia.

Sedangkan penilaian

GCG dan rasio CAR yang

mempunyai nilai signifikansi

0,105 dan 0,604 > 0,05, yang

berarti bahwa tidak ada

perbedaan kinerja keuangan

yang signifikan. Namun jika

dilihat dari nilai Sum Of Runk,

nilai Sum Of Runk GCG adalah

sama yaitu 175,50 dan nilai

Sum Of Runk CAR yaitu

perbankan syariah di Indonesia

lebih rendah daripada

perbankan syariah di Malaysia

sebesar 158,50 < 192,50.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Bank yang menjadi sampel

dalam penelitian ini hanya

terbatas pada bank syariah

Page 13: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH ...eprints.ums.ac.id/41960/16/NASKAH PUBLIKASI.pdf · menggunakan rasio yang dilanjutkan dengan melakukan uji beda dengan

11

saja, sehingga hasil penelitian

tidak dapat digeneralisasikan.

2. Periode penelitian yang cukup

pendek hanya satu tahun saja

yaitu 2014.

3. Metode yang digunakan

adalah metode RGEC yang

hanya diwakili satu indikator

variabel rasio untuk peniliaian

setiap sektornya.

C. Saran

1. Bagi Peneliti Yang Lain

Karena penelitian ini

menggunakan metode RGEC

yang setiap sektornya

diprosikan dengan hanya

menggunakan satu rasio saja,

maka sebaiknya peneliti yang

akan datang menggunakan

lebih banyak rasio setiap

sektornya untuk mengukur

kinerja kedalam penelitian

agar hasil penelitian tentang

perbankan syariah bisa lebih

tergeneralisasi.

2. Bagi Perbankan Syariah di

Indonesia

Diharapkan perbankan syariah

di Indonesia untuk terus

melakukan evaluasi-evalusi

dan perencanaan-perencanaan

yang tepat dalam upaya

peningkatkan perolehan laba.

3. Bagi Perbankan Syariah di

Malaysia

Diharapkan perbankan syariah

di Malaysia untuk lebih

memperluas di dalam

pemberiaan kredit sehingga

dana-dana yang masuk bisa

terserap oleh masyarakat

secara efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Syafarudin. 2013. Memahami

Sistem Perbankan Syariah

Berkaca pada Pasar Umar Bin

Khattab. Jakarta: Buku

Republika.

Arrvida Lasta, Heidy, dkk. 2014.

“Analisis Tingkat Kesehatan

Bank dengan Menggunakan

Pendekatan RGEC (Risk Profile,

Good Corporate Governance,

Earnings, Capital) Studi Pada PT

Bank Rakyat Indonesia, Tbk,

Periode 2011-2013”. Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB) Vol.

13 No. 2.

Bank Indonesia. 2011. Peraturan Bank

Indonesia No.13/1/PBI/2011.

Jakarta..

Chapra, M. U. 1985. 7 Foundation.

Leicester. UK.

Dendawijaya, Lukman. 2003. Lima

Tahun Penyehatan Perbankan

Nasional. Jakarta: Ghelia

Indonesia.

Firdaus, M Auritsniyal. 2015.

Indonesia Harus Belajar Ekonomi

Syariah dengan Malaysia.

http://www.kompasiana.com/auri

ts/indonesia-harus-belajar-

ekonomi-syariah-dengan-

malaysia_55931fb02e7a615a053

5c67d. Diakses 2 Desember, jam

09.00.

Halim, Alamsyah. 2012.

“Perkembangan dan Prospek

Page 14: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH ...eprints.ums.ac.id/41960/16/NASKAH PUBLIKASI.pdf · menggunakan rasio yang dilanjutkan dengan melakukan uji beda dengan

12

Perbankan Syariah Indonesia:

Tantangan Dalam Menyongsong

MEA 2015”. Milad ke-8 Ikatan

Ahli Ekonomi Islam (IAEI).

Helferd, Erich A. 1996. Teknik Analisis

Keuangan edisi kedelapan.

Jakarta: Erlangga.

Irmayanto, Juli, dkk. 2009. Bank dan

Lembaga Keuangan. Jakarta:

Universitas Trisakti.

Kadir. 2015. Statistika Terapan Konsep

Contoh dan Analisis Data

dengan Program SPSS/Lisrel

dalam Penelitian. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Karim, Adiwarman. 2004. Bank Islam

Analisis Fiqih dan Keuangan

Edisi Kedua. Jakarta: PT

Grafindo Persada.

Kasmir. 2007. Manajemen Perbankan.

Jakarta: Rajawali Pers.

. 2008. Bank dan Lembaga

Keuangan Lainya Edisi Revisi.

Jakarta: Rajawali Pers.

. 2012. Analisis Laporan

Keuangan Edisi ke-15. Jakarta:

Rajawali Pers.

Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode

Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi

Edisi Empat. Jakarta: Erlangga.

Kusumo, Yunanto Adi. 2008. “Analisis

Kinerja Keuangan Bank Syariah

Mandiri Periode 2002 – 2007

(dengan Pendekatan PBI No.

9/1/PBI/2007)”. Jurnal Ekonomi

Islam Vol. II No. 1 hal. 111.

Macmud, Amir dan Rukmana. 2010.

Bank Syariah Teori, Kebijakan,

dan Studi Empiris di Indonesia.

Bandung: Erlangga.

Mandasari, Jayanti. 2015. “Analisis

Kinerja Keuangan dengan

Pendekatan Metode RGEC Pada

Bank Bumn Periode 2012-2013”.

eJournal Administrasi Bisnis

Vol. 3 No. 2.

Muhammad. 2011. Audit dan

Pengawasan Syariah Pada Bank

Syariah. Yogyakarta: UII Press.

. 2014. Manajemen Dana

Bank Syariah. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada.

Muhammad dan Suwiknyo, Dwi. 2009.

Akuntansi Perbankan Syariah.

Yogyakrta: Trustmedia.

Permata Yessi, Noviantini, dkk. 2015.

“Analisis Tingkat Kesehatan

Bank dengan Menggunakan

Pendekatan RGEC (Risk Profile,

Good Corporate Governance,

Earnings, Capital) Studi Pada PT

Bank Sinar Harapan Bali Periode

2010-2012”. Jurnal Administrasi

Bisnis (JAB) Vol. 1 No. 1.

Prastowo, Dwi dan Julianty, Rifka.

2008. Analisis Laporan

Keuangan Konsep dan Aplikasi

Edisi Kedua.Yogyakarta: UPP

STIM YKPN.

Rivai, Veithzal dan Arivin, Arviyan.

2010. Islamic Banking .Jakarta:

Bumi Aksara.

Rivai, Veithzal, dkk. 2012. Islamic

Banking and Finance Edisi

Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Page 15: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH ...eprints.ums.ac.id/41960/16/NASKAH PUBLIKASI.pdf · menggunakan rasio yang dilanjutkan dengan melakukan uji beda dengan

13

Rosly, Saiful Azhar dan Bakar, Affandi

Abu. 2003. “Performance of

Islamic and mainstream banks in

Malaysia”. International Journal

of Social Economics Vol. 30 No.

12.

Samad, Abdus dan Hassan, Kabir.

tanpa tahun. “The Performance

Of Malaysian Islamic Bank

During 1984-1997: An

Exploratory Study”. International

Journal of Islamic Financial

Services Vol. 1 No.3.

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi

Penelitian Bisnis. Jakarta:

Salemba Empat.

Sholahudin, Muhammad. 2014.

Lembaga Keuangan dan

Ekonomi Islam. Yogyakrta:

Ombak.

Siregar, Sofian.2015. Statistika

Terapan untuk Perguruan Tinggi.

Jakarta: Prenadamedia Group.

Subaweh, Imam. 2008. “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan

Bank Syariah Dan Bank

Konvensional Periode 2003-

2007”. Jurnal Ekonomi Bisnis

No. 2 Vol. 13.

Sugiyono, 1990. Statistika untuk

Penelitian Edisi Revisi. Bandung:

Alfabeta.

Sukandarrumidi. 2006. Metodologi

Penelitian Petunjuk Praktis

Untuk Peneliti Pemula.

Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Sumarni, Murti dan Wahyuni,

Salamah. 2006. Metodologi

Penelitian Bisnis. Yogyakarta:

Andi.

Supardi. 2005. Metode Penelitian

Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta.

UII Press Yogyakarta.

Suwanto. 2011. ”Perbandingan Kinerja

Keuangan Bank Syariah Dengan

Pendekatan Income Statement

Approach Dan Value Added

Approach (Studi Pada Bank

Syariah Di Indonesia)”. Jurnal

Dinamika Ekonomi & Bisnis Vol.

8 No. 1.

Taswan. 2010. Manajemen Perbankan.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Yogyakarta.

Trenggonowati. 2009. Metodologi

Penelitian Ekonomi dan Bisnis.

Yogyakarta: BPFE UGM

Yogyakarta.

Triyanto, Agus. 2009. “Implementasi

Kepatuhan Syariah dalam

Perbankan Islam (Syariah) (Studi

Perbandingan antara Malaysia

dan Indonesia)”. Jurnal Hukum

No. Edisi Khusus Vol. 209 – 228.

Umam, Khaerul. 2013. Manajemen

Perbankan Syariah. Bandung:

Pustaka Setia.

Umam, Khotibul. 2011. Legislasi Fikih

Ekonomi dan Penerapannya

dalam Produk Perbankan

Syariah di Indonesia.

Yogyakarta: BPFE UGM

Yogyakarta.