analisis pengendalian persediaan bahan baku … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada...

67
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT XYZ, JAKARTA(STUDI KASUS PADAPAINTING PLASTIK PART HONDA OEM) Oleh WAHYU TRI UTAMI H24104079 PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

Upload: dinhtu

Post on 09-Mar-2019

273 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU

PADA PT XYZ, JAKARTA(STUDI KASUS PADAPAINTING

PLASTIK PART HONDA OEM)

Oleh

WAHYU TRI UTAMI

H24104079

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 2: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU

PADA PT XYZ, JAKARTA(STUDI KASUS PADAPAINTING

PLASTIK PART HONDA OEM)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

WAHYU TRI UTAMI

H24104079

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 3: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

RINGKASAN

WAHYU TRI UTAMI H24104079. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada PT XYZ, Jakarta (Studi Kasus pada Painting Plastik Part Honda OEM). Dibawah bimbingan ABDUL BASITH

Pemesanan dan penyimpanan barang merupakan kegiatan yang sangat penting pada bagian pengendalian persediaan barang dalam suatu perusahaan, baik barang tersebut merupakan bahan baku yang digunakan sebagai bahan produksi suatu perusahaan ataupun sebagai barang yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Pengendalian persediaan barang yang tepat diperlukan perusahaan untuk menghasilkan jumlah barang yang yang optimal dan mengeluarkan biaya seminimal mungkin. PT. XYZ merupakan perusahaan general assembling yang salah satu kegiatan produksinya adalah painting plastik part Honda OEM (Original Equipment Manufacturer). Dalam kegiatan produksi perusahaan sering mengalami claim karena tidak ratanya plastik part yang dicat. Hal ini menyebabkan jumlah bahan baku yang direncanakan tidak sama dengan pemakaian aktualnya. Oleh karena itu, diperlukan manajemen persediaan yang baik untuk pengendalian persediaan bahan baku yang optimal.

Tujuan penelitian adalah : (1) Mengkaji sistem persediaan bahan baku saat ini pada PT. XYZ; (2) Mengoptimalkan persediaan bahan baku pada PT. XYZ; (3) Menganalisis efisiensi total biaya persediaan bahan baku pada PT. XYZ.

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer yang digunakan diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan, khususnya wawancara dengan bagian PPC dan purchasing. Data sekunder diperoleh dari data dokumen perusahaan yang telah ada.

Metode dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan data kualitatif dilakukan secara deskriptif, meliputi gambaran dan kondisi perusahaan. Pengolahan data kuantitatif meliputi analisis ABC dan perhitungan model Economic Order Quantity (EOQ). Pengolahan tersebut menggunakan software POM for Windows 3. Hasil dari penelitian berdasarkan analisis ABC dapat disimpulkan bahwa dari 26 jenis bahan baku terdapat lima jenis bahan baku baku yang termasuk kedalam kelas A, yaitu Nippe Acryl HM NH/103, Nax Superio Base AHM Thinner (New), Wip Up Solvent, F/C R258 Winning Red, dan T/C Clear Base. Total biaya model EOQ lebih hemat dibandingkan total biaya perusahaan. Hasil total biaya selama satu tahun dengan menggunakan model EOQ adalah Rp 1.298.380.800, sedangkan total biaya perusahaan sebesar Rp 1.663.849.400, sehingga menghasilkan penghematan sebesar Rp 365.468.600 atau sekitar 21,96 % dalam satu tahun. Kata kunci: Analisis ABC, model EOQ

Page 4: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

Judul Skripsi :Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada PT. XYZ,

Jakarta (Studi Kasus pada Painting Plastik Part Honda OEM)

Nama : Wahyu Tri Utami

NIM : H24104079

Menyetujui, Dosen Pembimbing,

Dr. Ir. Abdul Basith, MS NIP 19570907 1985031006

Mengetahui, Ketua Departemen,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc NIP : 19610123 198601 1 002

Tanggal lulus :

Page 5: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 13September 1989, sebagai anak

ketiga dari Sunhadji Waluyo dan Wahyuni Badriyah. Penulis merupakan lulusan

pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Curug2 pada tahun 2001, kemudian

melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 11Depok

pada tahun 2004 dan kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas

Negeri (SMAN)4Depok. Pada tahun 2007, penulis diterima di Institut Pertanian

Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI)

untuk Program Diploma program keahlian Perencanaan dan Pengendalian

Manufaktur/Jasa (PPMJ).

Penulis memperoleh gelar Ahli Madya pada tahun 2010 dari Program

Diploma dengan predikat sangat memuaskan. Pada tahun yang sama yaitu tahun

2010, penulis melanjutkan pendidikan ke Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

Bogor melalui jalur tes. Untuk menyelesaikan skripsi, penulis melakukan praktek

lapang dengan judul Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada PT.

XYZ di Sunter Jakarta Utara.

Page 6: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penyusunan

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini diajukan sebagai syarat

kelulusan dan mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Program Sarjana Alih

Jenis Manajemen.

Penelitian ini berdasarkan praktek kerja lapangan (PKL) yang dilakukan

penulis selama satu bulan terhitung sejak 1 – 27 Juli 2012 dengan mengambil

judul Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada PT. XYZ, Jakarta

(Studi Kasus pada Painting Plastik PartHonda OEM). Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui berapa jumlah pemesanan ekonomis dan kapan bahan

baku dipesan sehingga diperoleh total biaya yang efisiensi untuk perusahaan dan

diharapkan penelitian ini dapat berguna untuk perusahaan kedepannya.

Penulis berharap bahwa penulisan skripsi ini dapat memberikan kontribusi

positif kepada para pembaca khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

senantiasa memperoleh wawasan dan pengetahuan.Sangat disadari penulis bahwa

skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat mambangun demi kesempurnaan skripsi ini dan lebih baik

lagi pada masa mendatang.Atas perhatiannya,penulis ucapkan terima kasih.

Bogor, Desember 2012

Penulis

Page 7: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

v

UCAPAN TERIMAKASIH

Skripsiini dapat terselesaikan karena adanya dukungan dari berbagai

pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua dan kedua kakakku yang sudah memberikan doanya dan

dukungan baik moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ir. Abdul Basith, MS selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM dan Bapak R. Dikky Indrawan, SP, MM

selaku dosen penguji.

4. Seluruh dosen pengajar pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Institut

Pertanian Bogor.

5. Bapak Purwanto selaku staf HRD yang telah memberi kesempatan bagi

penulis untuk dapat melakukan praktik kerja lapangan dibagian Technical

Departement.

6. Bapak Iwantoro dan Bapak Rasmidi yang telah bersedia menjadi pembimbing

lapangan.

7. Seluruh staf yang ada dibagian Technical Departement dan karyawan PT.

XYZkhususnya pada jalur small partyang banyak membantu dalam pencarian

data untuk penulisan skripsi ini.

8. Bapak Tarman dan Bapak Agus bagian Warehouse, Bapak Rian dan Bapak

Aspar bagian PPC, Bapak Tukimin bagian Accounting dan Bapak Tohibud

bagian Purchasing yang telah meluangkan waktunya untuk menjawab

pertanyaan yang penulis ajukan.

9. Sahabat dan teman-teman yang ada di Program Sarjana Alih Jenis

Manajemen.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, semoga Allah

SWT memberikan pahala atas kebaikannya.

Page 8: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

vi

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP .................................................................................. iii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................ vi

DAFTAR TABEL .................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x

I. PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1 1.2 Perumusan Masalah ..................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian......................................................................... 5 1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 5 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 7

2.1 Definisi Persediaan ...................................................................... 7 2.2 Faktor Penyebab Munculnya Persediaan ...................................... 8 2.3 Manfaat Persediaan ..................................................................... 8 2.4 Fungsi Persediaan ........................................................................ 10 2.5 Jenis Persediaan .......................................................................... 11 2.6 Biaya Persediaan ......................................................................... 12 2.7 Model Pengendaliaan Persediaan ................................................. 14

2.7.1 Analisis ABC ...................................................................... 14 2.7.2 Jumlah Pemesanan Ekonomis ............................................. 15 2.7.3 Persediaan Pengaman ......................................................... 17 2.7.4Reorder Point ...................................................................... 18

2.8 Penelitian Terdahulu .................................................................... 19

III. METODE PENELITIAN .................................................................. 21

3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian .................................................... 21 3.2 Metodologi Penelitian ................................................................. 22

3.2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 22 3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data .................................. 23

3.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data ......................................... 23 3.3.1 Analisis ABC ...................................................................... 24 3.3.2 Model EOQ ........................................................................ 24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 26

4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ....................................... 26

Page 9: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

vii

4.1.1 Profil Perusahaan ................................................................ 26 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ........................................... 27 4.1.3 Kebijakan Mutu PT. Gaya Motor ........................................ 29 4.1.4 Data Fisik PT. Gaya Motor ................................................. 29

4.2 Proses Produksi Honda OEM ...................................................... 30 4.3 Pengendalian Persediaan Bahan Baku.......................................... 34

4.3.1 Prosedur Pembelian Bahan Baku ........................................ 35 4.3.2 Prosedur Penerimaan Bahan Baku ...................................... 36 4.3.3 Prosedur Pemakaian Bahan Baku ........................................ 37

4.4 Penentuan Bahan Baku Prioritas dengan Analisis ABC ............... 38 4.5 Biaya Persediaan ......................................................................... 40

4.5.1 Biaya Pemesanan ................................................................ 40 4.5.2 Biaya Penyimpanan ............................................................ 41

4.6 Jumlah Pemesanan Ekonomis ...................................................... 41 4.7 Implikasi Manajerial .................................................................... 44

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 45

1. Kesimpulan ........................................................................................... 45 2. Saran .................................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 47

LAMPIRAN ............................................................................................. 48

Page 10: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

viii

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Rencana kebutuhan bahan baku Honda OEM ............................................ 2 2. Penggunaan bahan baku Honda OEM ....................................................... 3 3. Hasil analisis ABC bahan baku Honda OEM ............................................. 39 4. Perhitungan biaya pemesanan.................................................................... 41 5. Kebutuhan optimum bahan baku kelas A dengan metode EOQ ................. 42 6. Jumlah pemesanan yang diperkirakan sepanjang tahun dan waktu antar

pemesanan yang diperkirakan pada EOQ dengan jumlah pemesanan masing-masing bahan baku ....................................................................... 42

7. Perbandingan total biaya tahunan bahan baku kelas A dengan metode EOQ dan perusahaan ................................................................................. 43

Page 11: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

ix

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Representasi grafik dari analisis ABC ....................................................... 15 2. Penggunaan persediaan dalam waktu tertentu ............................................ 16 3. Biaya total sebagai fungsi dari kuantitas pemesanan .................................. 17 4. Kerangka pemikiran penelitian .................................................................. 22 5. Prosedur pembelian bahan baku ................................................................ 36 6. Prosedur penerimaan bahan baku .............................................................. 37 7. Prosedur pemakaian bahan baku ................................................................ 38

Page 12: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

x

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Pengumpulan dan analisis data ............................................................. 49 2. Struktur organisasi PT. XYZ ................................................................ 50 3. Layout PT. XYZ .................................................................................. 51 4. Layout small part ................................................................................. 52 5. Peta proses operasi painting plastik part Honda OEM .......................... 53 6. Hasil perhitungan bahan baku Nippe Acryl HM NH/103 ....................... 54 7. Hasil perhitungan bahan baku Nax Superio Base AHM Thinner (New) . 54 8. Hasil perhitungan bahan baku Wip Up Solvent ..................................... 54 9. Hasil perhitungan bahan baku F/C R258 Winning Red ......................... 55 10. Hasil perhitungan bahan baku T/C Clear Base...................................... 55

Page 13: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemesanan dan penyimpanan barang merupakan kegiatan yang sangat

penting pada bagian pengendalian persediaan barang atau inventory control dalam

suatu perusahaan, baik barang tersebut merupakan bahan baku yang digunakan

sebagai bahan produksi suatu perusahaan ataupun sebagai barang yang digunakan

dalam kegiatan sehari-hari. Pada kegiatan pemesanan bahan baku, bahan baku

yang dipesan adalah bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Sehingga ada kalanya pada saat unit-unit dalam organisasi membutuhkan barang

untuk melakukan aktivitas, barang yang dibutuhkan tidak tersedia di gudang.

Adapun sebaliknya, apabila organisasi memesan barang dengan jumlah yang

cukup besar serta setiap unit-unit belum membutuhkan, maka akan mengalami

penumpukkan persediaan dan berpengaruh kepada biaya penyimpanan dan mutu

bahan baku yang disimpan menjadi kurang baik. Pengendalian persediaan barang

yang tepat diperlukan perusahaan untuk menghasilkan jumlah barang yang

optimal dan mengeluarkan biaya seminimal mungkin.

PT. XYZ adalah perusahaan general assembling yang didirikan pada tahun

1963. Perusahaan ini dapat bertahan walaupun tidak memiliki produk sendiri.

Perusahaan ini menggunakan sistem make to order, yang mana produksi sesuai

pesanan pelanggan.Salah satu produksi PT. XYZ adalah painting plastik

partHonda OEM (Original Equipment Manufacturer). Proses painting plastik

part Honda OEM adalah salah satu produk PT XYZ yang nantinya akan dikirim

ke ATPM (Agen Tunggal Pemilik Merek) untuk dirakit dan dijadikan unit sepeda

motor.Setiap harinya perusahaan harus mengirimkan sekitar 1400 pcs plastik part

yang sudah di painting dari 14 part yang ada untuk dijadikan 100 unit kendaraan

sepeda motor. Namun dalam praktiknya perusahaan sering mengalami

pengembalian part yang salah satunya disebabkan karena tidak ratanya plastik

part yang di cat. Hal tersebut menyebabkan bertambahnya part yang akan

dilakukan painting untuk membayar claimdari ATPM, sehingga kebutuhan bahan

baku yang sudah direncanakan tidak sesuai dengan pemakaian aktualnya. Oleh

Page 14: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

2

Tabel 1. Rencana kebutuhan bahan baku Honda OEM Bahan Baku Jul-11 Ags-11 Sep-11 Okt-11 Nop-11 Des-11 Jan-12 Feb-12 Mar-12 Apr-12 Mei-12 Jun-12

Nippe Acryl HM NH / 103 1047,92 692,02 1136,89 1047,92 1977,2 1136,89 1878,34 988,6 642,59 840,31 444,87 494,3 Nax Superio Base AHM Thinner

(New) 1034,56 683,2 1122,4 1034,56 1952 1122,4 1854,4 976 634,4 829,6 439,2 488 Wip Up Solvent 385,84 254,8 418,6 385,84 728 418,6 691,6 364 236,6 309,4 163,8 169,9 F/C R258 Winning Red 80,56 53,2 87,4 80,56 152 87,4 144,4 76 49,4 64,6 34,2 38 T/C Clear Base 106 70 115 106 200 115 190 100 65 85 45 50 U/C NH-177M Vostok Silver Met 84,8 56 92 84,8 160 92 157 80 52 68 36 40 U/C Pink R258 For Winning Red 74,2 49 80,5 74,2 140 80,5 285 70 45,5 59,5 31,5 35 Polyure Mightylac Hardener 34,56 22,82 37,49 34,56 65,2 37,49 61,94 32,6 21,19 27,71 14,67 16,3 SGI U/C Thinner New 159 105 172,5 159 300 172,5 285 150 97,5 127,5 67,5 75 SGI F/C Thinner 137,8 91 149,5 137,8 260 149,5 247 130 84,5 110,5 58,5 65 Sarung Tangan Nylon 267,12 176,4 289,8 267,12 504 289,8 478,8 252 163,8 214,2 113,4 117,6 Thinner Laquer Central 207,76 137,2 225,4 207,76 392 225,4 372,40 196,00 127,4 166,60 88,2 91,46 U/C NH-A 30M Digital Silver 36,04 23,8 39,1 36,04 68 39,1 64,6 34 22,1 28,9 15,3 17 Masking Tape 1x30 Anco 326,48 215,6 354,2 326,48 616 354,2 585,2 308 200,2 261,8 138,6 143,7 Sand Paper #600 148,4 98 161 148,4 280 161 266 140 91 119 63 65,3 Masking Tape 2x30 Anco 59,36 39,2 64,4 59,36 112 64,4 106,4 56 36,4 47,6 25,2 26,1 Masker Kain 148,4 98 161 148,4 280 161 266 140 91 119 63 65,3 Tag Rag 59,36 39,2 64,4 59,36 112 64,4 106,4 56 36,4 47,6 25,2 26,1 Tessa Flexible Fineline Masking

Tape 4174 2,968 7,96 3,22 2,968 5,6 3,22 5,32 2,8 1,82 2,38 1,26 5,3 Sarung Tangan 6 Benang 20,776 13,72 22,54 20,776 39 22,54 37,24 19,6 12,74 16,66 8,8 9,15 Sand Paper #800 35,616 23,52 38,64 35,616 67,2 38,64 63,84 33,6 21,84 28,56 15,12 15,68 High Performance Cloth (IPO) 2,97 7,96 3,22 2,97 5,6 3,22 5,32 2,80 1,82 2,38 1,26 5,3 Majun B 26,712 17,64 28,98 26,712 50,4 28,98 47,88 25,2 16,38 21,42 11,34 11,76 Sarung Tangan Karet 20,776 13,72 22,54 20,776 39 22,54 37,24 19,6 12,74 16,66 6,8 9,15 Koran Bekas 11,872 7,84 12,88 11,872 22,4 12,88 21,28 11,2 7,28 9,52 5,04 5,22 Scoth Brate 2,968 7,96 3,22 2,968 5,6 3,22 5,32 2,8 1,82 2,38 1,26 5,3

Page 15: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

3

Tabel 2. Penggunaan bahan baku Honda OEM Bahan Baku Jul-11 Ags-11 Sep-11 Okt-11 Nop-11 Des-11 Jan-12 Feb-12 Mar-12 Apr-12 Mei-12 Jun-12

Nippe Acryl HM NH / 103 1136,89 741,45 1038,03 1047,92 1878,34 1482,9 2174,92 988,6 692,02 840,31 247,15 642,59 Nax Superio Base AHM Thinner

(New) 1122,4 732 1024,8 1034,56 1854,4 1464 2147,2 976 683,2 829,6 244 634,4 Wip Up Solvent 418,6 237 382,2 385,84 691,6 546 800,8 364 254,8 309,4 81 236,6 F/C R258 Winning Red 87,4 57 79,8 80,56 144,4 114 167,2 76 53,2 64,6 19 49,4 T/C Clear Base 115 75 105 106 190 150 220 100 70 85 25 65 U/C NH-177M Vostok Silver Met 92 60 84 84,8 157 120 176 80 56 68 20 52 U/C Pink R258 For Winning Red 80,5 52,5 73,5 74,2 285 105 154 70 49 59,5 17,5 45,5 Polyure Mightylac Hardener 37,49 24,45 34,23 34,56 61,94 48,9 71,72 32,6 22,82 27,71 8,15 21,19 SGI U/C Thinner New 172,5 112,5 157,5 159 285 225 330 150 105 127,5 37,5 97,5 SGI F/C Thinner 149,5 97,5 136,5 137,8 247 195 286 130 91 110,5 32,5 84,5 Sarung Tangan Nylon 289,8 189 264,6 267,12 478,8 378 554,4 252 176,4 214,2 63 163,8 Thinner Laquer Central 225,4 147,00 205,80 207,76 372,40 294,00 431,20 196,00 137,2 166,60 49,00 127,4 U/C NH-A 30M Digital Silver 39,1 25,5 35,7 36,04 64,6 51 74,8 34 23,8 28,9 8,5 22,1 Masking Tape 1x30 Anco 354,2 231 323,4 326,48 585,2 462 677,6 308 215,6 261,8 77 200,2 Sand Paper #600 161 105 147 148,4 266 210 308 140 98 119 35 91 Masking Tape 2x30 Anco 64,4 42 58,8 59,36 106,4 84 123,2 56 39,2 47,6 14 36,4 Masker Kain 161 105 147 148,4 266 210 308 140 98 119 35 91 Tag Rag 64,4 42 58,8 59,36 106,4 84 123,2 56 39,2 47,6 14 36,4 Tessa Flexible Fineline Masking

Tape 4174 3,22 2,1 2,94 2,968 5,32 4,2 6,16 2,8 7,96 2,38 0,7 1,82 Sarung Tangan 6 Benang 22,54 14,7 20,58 20,776 37,24 29,4 43,12 19,6 13,72 16,66 4,9 12,74 Sand Paper #800 38,64 25,2 35,28 35,616 63,84 50,4 73,92 33,6 23,52 28,56 8,4 21,84 High Performance Cloth (IPO) 3,22 2,10 2,94 2,97 5,32 4,20 6,16 2,80 7,96 2,38 0,70 1,82 Majun B 28,98 18,9 26,46 26,712 47,88 37,8 55,44 25,2 17,64 21,42 6,3 16,38 Sarung Tangan Karet 22,54 14,7 20,58 20,776 37,24 29,4 43,12 19,6 13,72 16,66 4,9 12,74 Koran Bekas 12,88 8,4 11,76 11,872 21,28 16,8 24,64 11,2 7,84 9,52 2,8 7,28 Scoth Brate 3,22 2,1 2,94 2,968 5,32 4,2 6,16 2,8 7,96 2,38 0,7 1,82

Page 16: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

4

sebabitu diperlukan manajemen persediaan yang baik untuk pengendalian

persediaan bahan baku agar optimal.

Manajemen persediaan meliputi setiap aktivitas yang menjaga agar tingkat

persediaan tetap berada dalam tingkatan yang diinginkan. Kebijakan dalam

manajemen persediaan perlu dirumuskan secara tepat sehingga dapat mencapai

tujuan yang diharapkan oleh perusahaan. Terdapat beberapa metode untuk

mengendalikan tingkat persediaan, diantaranya adalah analisis ABC dan model

Economic Order Quantity (EOQ).

Analisis ABC digunakan untuk mengklasifikasikan bahan baku berdasarkan

dolar tahunan yakni hasil persentase komulatif dari perkalian antara permintaan

dengan harga perunit bahan baku. Pengelompokkan ini dapat membantu manager

untuk lebih fokus pada bahan baku yang memiliki persentase komulatif tinggi yakni kelas A

dan memberikan kontrol yang secukupnya untuk bahan baku yang lain.

Metode EOQ digunakan untuk menentukan jumlah barang yang optimal

dalam satu periode dengan meminimalkan total biaya persediaan. Biaya

persediaan itu terdiri dari setup cost dan holding cost. Pada penentuanjumlah

barang yang akan dipesan dibutuhkan data-data hasil analisa yangmendalam

sehingga menghasilkan jumlah barang yang optimal untuk dipesan dantidak

merugikan perusahaan. Beberapa keuntungan dari kebijakan penerapan EOQ

dalam manajemen persediaan adalah investasi yang tertanam dalam persediaan

bisa dijaga tetap minimum dan jumlah pemesanan bahan baku disesuaikan

kebutuhan konsumsi.

1.1. Perumusan Masalah

Masalah utama persediaan bahan baku adalah menentukan berapa jumlah

pesanan ekonomis yang akan menjawab persoalan berapa jumlah bahan baku dan

kapan bahan baku itu dipesan sehingga dapat meminimasi ordering cost dan

holding cost. Masalah lain dari persediaan bahan baku adalah terjadinya

penumpukan yang dapat mengurangi mutu dari bahan baku itu sendiri. Melihat

masalah tersebut maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem persediaan bahan baku yang sedang berjalan pada PT.

XYZ?

Page 17: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

5

2. Bagaimana mengoptimalkan persediaan bahan baku agar tidak menghambat

proses produksi pada PT. XYZ?

3. Bagaimana mengefisiensikan total biaya persediaan bahan baku pada PT.

XYZ?

1.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengkaji sistem persediaan bahan baku saat ini pada PT. XYZ.

2. Mengoptimalkan persediaan bahan baku pada PT. XYZmenggunakan

Analisis ABC.

3. Analisis efisiensi total biaya persediaan bahan baku pada PT. XYZ

menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ).

1.3. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis, dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di

perkuliahan untuk dapat menerapkannya di lapangan.

2. Bagi perusahaan, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan

pertimbangan dan masukan dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan

pengendalian persediaan.

3. Bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih

lanjut mengenai pengendalian persediaan.

1.4. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Persediaan yang dikaji adalah bahan baku pada jalur painting plastik part

Honda OEM.

2. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan selama bulan Juli2012, dan data

yang diperlukan berupa data sekunder selama satu tahun yakni dari Juli 2011

- Juni 2012dan seluruhnya bersumber pada catatan kebutuhan bahan baku di

bagian Production Planing Control (PPC).

Page 18: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

6

3. Dalam perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) bahan baku yang

diperhitungkan hanya bahan baku yang tergolong kedalam kelas A pada

analisis ABC.

Page 19: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Persediaan

Menurut Pardede (2005), persediaan (inventory) adalah sejumlah barang

atau bahan yang tersedia untuk digunakan sewaktu-waktu di masa yang akan

datang. Sediaan terjadi apabila jumlah bahan atau barang yang diadakan (dibeli

atau dibuat sendiri) lebih besar daripada jumlah yang digunakan (dijual atau

diolah sendiri).

Menurut Ristono (2009), persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang

yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan

datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah

jadi, dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan bahan setengah jadi

di simpan sebelum digunakan atau dimasukan ke dalam proses produksi,

sedangkan persediaan barang jadi atau barang dagangan di simpan sebelum dijual

atau dipasarkan.

Menurut Heizer dan Render (2010), persediaan adalah salah satu asset

termahal dari banyak perusahaan, mewakili sebanyak 50% dari keseluruhan

modal yang diinvestasikan. Manajer operasi diseluruh dunia telah menyadari

bahwa manajemen persediaan sangatlah penting. Di satu sisi, sebuah perusahaan

dapat mengurangi biaya dengan mengurangi persediaan. Di sisi lain, produksi

dapat berhenti dan pelanggan menjadi tidak puas ketika sebuah barang tidak

tersedia. Tujuan manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara

investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan.

Menurut Assauri (2008), persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi

barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual suatu periode usaha yang

normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan/proses

produksi, ataupun persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya dalam

suatu proses produksi. Jadi persediaan merupakan sejumlah bahan-bahan, parts

yang disediaakan dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan

untuk proses produksi, serta barang-barang jadi/produk yang disediakan untuk

memenuhi permintaan dari komponen atau langganan setiap waktu.

Page 20: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

8

2.2. Faktor Penyebab Munculnya Persediaan

Menurut Sumayang (2003), penyebab timbulnya persediaan adalah sebagai

berikut:

1. Menghilangkan pengaruh ketidakpastian. Untuk menghadapi ketidakpastian

maka pada sistem ditetapkan persediaan darurat yang dinamakan safety

stock. Jika sumber dari ketidakpastian dapat dihilangkan, maka jumlah

inventory maupun safety stock dapat dikurangi.

2. Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian. Kadang-

kadang lebih ekonomis memproduksi barang dalam proses atau barang jadi

dalam jumlah besar atau dalam jumlah paket yang kemudian disimpan

sebagai persediaan.

3. Untuk mengantisipasi perubahan pada demand dan supply. Inventory

disiapkan untuk menghadapi bila ada perkiraan perubahan harga dan

persediaan bahan baku.

2.3. Manfaat Persediaan

Menurut Assauri (2008), alasan diperlukannya persediaan oleh suatu

perusahaan adalah karena:

1. Dibutuhkannya waktu untuk menyelesaikan operasi produksi untuk

memindahkan produk dari suatu tingkat ke tingkat produksi proses yang

lain, yang disebut persediaan dalam proses dan pemindahan.

2. Alasan organisasi, untuk memungkinkan satu unit atau bagian membuat

jadwal operasinya secara bebas, tidak tergantung dari yang lainnya.

Alasan-alasan utama untuk mengadakan sediaan menurut Pardede (2005),

adalah kaitannya dengan hal-hal berikut :

1. Berjaga-jaga

Pengadaan persediaan dapat dipandang sebagai suatu cara untuk

berjaga-jaga tehadap kemungkinan tidak tersedianya atau tidak cukupnya

bahan-bahan pada saat dibutuhkan. Kemungkinan seperti itu terjadi apabila

permintaan berubah-ubah dan tidak dapat diramalkan. Penyebab lainnya

adalah masa tunggu (lead time) yang berubah-ubah dan sering tidak dapat

Page 21: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

9

diperkirakan. Penyebab itu dapat juga kedua-duanya sekaligus, yaitu

permintaan tidak pasti. Sediaan yang diadakan dengan maksud untuk

berjaga-jaga terhadap kemungkinan seperti itu disebut sediaan berjaga-

jaga(buffer stock).

2. Pemisahan operasi (operation decoupling)

Pada suatu rangkaian kegiatan pengolahan, setiap kegiatan sangat

bergantung kepada, atau dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan lain. Pada

beberapa kegiatan yang berurutan, apabila satu kegiatan terhenti maka

kegiatan berikutnya akan terganggu. Untuk mengatasi hal ini maka dua

kegiatan yang berurutan dapat dipisahkan dari segi sediaan. Dengan cara ini

suatu kegiatan yang mengikuti, atau yang merupakan lanjutan dari, kegiatan

lain “dibekali” dengan sediaan bahan dalam pengerjaan sehingga

ketergantungan terhadap kegiatan pendahulunya dapat diperkecil.

Disamping itu, pemisahan kegiatan dari segi sediaan juga dilakukan

agar setiap kegiatan dapat direncanakan jadwal secara bebas tanpa harus

menyesuaikannya dengan jadwal-jadwal kegiatan lain.

3. Pemantapan produksi (smoothing production)

Apabila sejumlah barang yang diminta berubah-ubah naikturun secara

tidak teratur, perusahaan tidak harus menaik-turunkan tingkat pengolahan

untuk memenuhinya. Pengolahan dapat diusahakan agar selalu berada pada

tingkat yang tetap dengan bantuan sediaan. Pada saat jumlah barang yang

dibuat lebih besar dari jumlah yang diminta maka sediaan akan menumpuk.

Sediaan ini nantinya akan digunakan untuk menutupi kekurangan pada saat

jumlah yang dibuat rendah dari jumlah yang diminta.

4. Penghematan biaya penanganan sediaan

Pada suatu rangkaian kegiatan pengolahan, bahan-bahan mengalir

mulai dari kegiatan tahap awal hingga kegiatan tahap akhir. Pergerakan

bahan-bahan ini tentu saja membutuhkan biaya terutama pada kegiatan

pengolahan yang terputus-putus (intermitten production process). Biaya ini,

yang disebut biaya penanganan sediaan(material handling cost), dapat

dihemat dengan cara mengadakan atau menempatkan sediaan di antara dua

kegiatan yang berurutan.

Page 22: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

10

5. Penghematan biaya pengadaan bahan

Biaya pengadaan bahan (material procurement cost) akan dapat

dihemat melalui pemanfaatan potongan jumlah (quantity discount) yang

ditawarkan oleh perusahaan pemasok. Potongan jumlah diperoleh apabila

pembelian dilakukan dalam jumlah besar, dan pembelian dalam jumlah

besar akan dimungkinkan dengan pengadaan sediaan.

2.4. Fungsi Persediaan

Menurut Heizer dan Render (2010), persediaan dapat melayani beberapa

fungsi yang menambal fleksibilitas bagi operasi perusahaan. Keempat fungsi

persediaan adalah sebagai berikut:

1. “Decouple” atau memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi.

Sebagai contoh, jika persediaan sebuah perusahaan berfluktuasi, persediaan

tambahan mungkin diperlukan untuk melakukan decouple proses produksi

dari pemasok.

2. Melakukan “decouple” perusahaan dari fluktuasi permintaan dan

menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi

pelanggan. Persediaan seperti ini digunakan secara umum pada bisnis

eceran.

3. Mengambil keuntungan dari diskon kuantitas karena pembelian dalam

jumlah besar dapat mengurangi biaya pengiriman barang.

4. Melindungi terhadap inflasi dan kenaikan harga.

Menurut Assauri (2008), persediaan yang diadakan mulai dari yang bentuk

bahan mentah sampai dengan barang jadi, mempunyai fungsi yaitu:

1. Menghilangkan risiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan

yang dibutuhkan perusahaan.

2. Menghilangkan risiko dari material yang dipesan tidak baik sehingga harus

dikembalikan.

3. Untuk menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga

dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.

4. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin kelancaran

arus produksi.

Page 23: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

11

5. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.

6. Memberikan pelayanan (service) kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya

dimana keinginan pelanggan pada suatu waktu dapat dipenuhi atau

memberikan jaminan tetap tersediaanya barang jadi tersebut.

7. Membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai dengan

penggunaannya atau penjualannya.

2.5. Jenis Persediaan

Menurut Nasution dan Prastyawan (2008), dilihat dari jenisnya persediaan

dibedakan menjadi empat, yaitu:

1. Bahan baku (raw material) adalah barang-barang yang dibeli dari pemasok

(supplier) dan akan digunakan atau diolah menjadi produk jadi yang akan

dihasilkan perusahaan.

2. Bahan setengah jadi (work in process) adalah bahan baku yang sudah diolah

atau dirakit menjadi komponen namun masih membutuhkan langkah-

langkah lanjutan agar menjadi produk jadi.

3. Barang jadi (finish good) adalah barang jadi yang telah selesai diproses, siap

untuk disimpan di gudang barang jadi, dijual, atau didistribusikan ke lokasi-

lokasi pemasaran.

4. Bahan-bahan pembantu(supplies) adalah barang-barang yang dibutuhkan

untuk menunjang produksi, namun tidak akan menjadi bagian pada produk

akhir yang dihasilkan perusahaan.

Menurut Heizer dan Render (2010), untuk mengakomodasi fungsi-fungsi

persediaan, perusahaan harus memelihara empat jenis persediaan, yaitu:

1. Persediaan bahan mentah (raw material inventory), digunakan untuk

melakukan decouple (memisahkan) pemasok dari proses produksi.

Bagaimanapun juga, pendekatan yang lebih dipilih adalah menghilangkan

variabilitas pemasok akan kualitas, kuantitas, atau waktu pengantaran

sehingga tidak diperlukan pemisahan.

2. Persediaan barang setengah jadi (work in process-WIP inventory) adalah

komponen-komponen atau bahan mentah yang telah melewati beberapa

proses perubahan, tetapi belum selesai. WIP ada karena waktu yang

Page 24: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

12

diperlukan untuk menyelesaikan sebuah produk (disebut waktu siklus).

Mengurangi waktu siklus akan mengurangi persediaan.

3. Persediaan pasokan pemeliharaan/perbaikan/operasi (maintenance, repair,

operating-MRO) adalah persediaan-persediaan yang disediakan untuk

persediaan pemeliharaan, perbaikan dan operasi yang dibutuhkan untuk

menjaga agar mesin-mesin dan proses-proses tetap produktif. MRO ada

karena kebutuhan serta waktu untuk pemeliharaan dan perbaikan dari

beberapa perlengkapan tidak diketahui. Walaupun permintaan akan MRO

merupakan fungsi dari jadwal pemeliharaan, permintaan-permintaan MRO

lainnya yang tidak terjadwal harus diantisipasi.

4. Persediaan barang jadi (finish good inventory) adalah produk yang telah

selesai dan tinggal menunggu pengiriman. Barang jadi dapat dimasukkan ke

persediaan karena permintaan pelanggan di masa mendatang tidak

diketahui.

2.6. Biaya Persediaan

Menurut Ristono (2009), biaya persediaan dapat dibedakan atas:

1. Ongkos pembelian (purchase cost)

Ongkos pembelian adalah harga per unit apabila item dibeli dari pihak

luar, atau biaya produksi per unit apabila diproduksi dalam perusahaan atau

dapat dikatakan pula bahwa biaya pembelian adalah semua biaya yang

digunakan untuk membeli suku cadang. Penetapan dari biaya pembelian ini

tergantung dari pihak penjualan barang atau bahan sehingga pihak pembeli

hanya bisa mengikuti fluktuasi harga barang yang ditetapkan oleh pihak

penjual.

2. Ongkos pemesanan atau Biaya persiapan (order cost/set up cost)

Ordering cost adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan

pemesanan barang ke supplier. Besar kecilnya biaya pemesanan sangat

tergantung pada frekuensi pesanan, semakin sering memesan barang maka

biaya yang dikeluarkan akan semakin besar dan sebaliknya. Biaya

pemesanan secara terperinci meliputi :

1. Biaya persiapan pesanan, antara lain :

a. Biaya telepon atau ongkos menghubungi supplier

Page 25: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

13

b. Pengeluaran surat menyurat

2. Biaya penerimaan barang, seperti :

a. Biaya pembongkaran dan pemasukan ke gudang

b. Biaya laporan penerimaan barang

c. Biaya pemeriksaan barang atau biaya pengecekan

3. Biaya pengiriman pesanan ke gudang

4. Biaya-biaya proses pembayaran, seperti biaya pembuatan cek,

pengiriman cek atau biaya transfer ke bank supplier, dan sebagainya.

3. Ongkos simpan (carrying cost/holding cost/storage cost)

Ongkos simpan adalah biaya yang dikeluarkan atas investasi dalam

persediaan dan pemeliharaan maupun investasi sarana fisik untuk

menyimpan persediaan, atau dapat pula dikatakan biaya yang timbul akibat

penyimpanan barang maupun bahan (diantaranya: fasilitas penyimpanan,

sewa gudang, keusangan, asuransi, pajak dan lain-lain). Yang termasuk

dalam biaya simpan antara lain:

a. Biaya sewa atau penggunaan gudang.

b. Biaya pemeliharaan barang.

c. Biaya pemanasan atau pendinginan, bila untuk menjaga ketahanan

barang dibutuhkan faktor pemanas atau pendingin.

d. Biaya menghitung dan menimbang barang.

4. Biaya kekurangan persediaan (stockout cost)

Dengan kekurangan persediaan maka biaya yang timbul adalah sebagai

berikut:

a. Kehilangan pendapatan.

b. Selisih harga komponen.

c. Terganggunya operasi.

Menurut Heizer dan Render (2010) biaya persediaan meliputi:

1. Biaya penyimpanan (holding cost) adalah biaya yang terkait dengan

menyimpan atau “membawa” persediaan selama waktu tertentu. Oleh

karena itu, biaya penyimpanan juga mencakup biaya barang usang dan biaya

yang terkait dengan penyimpanan, seperti asuransi, pegawai tambahan, dan

pembayaran bunga.

Page 26: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

14

2. Biaya pemesanan (ordering cost) mencakup biaya dari persediaan, formulir,

proses pesanan, pembelian, dukungan administrasi, dan seterusnya. Ketika

pesanan sedang diproduksi, biaya pesanan juga ada, tetapi mereka adalah

bagian dari biaya penyetelan.

3. Biaya penyetelan (setup cost) adalah biaya untuk mempersiapkan sebuah

mesin atau proses untuk membuat sebuah pesanan. Ini menyertakan waktu

dan tenaga kerja untuk membersihkan serta mengganti peralatan atau alat

penahan. Manajer operasi dapat menurunkan biaya pemesanan dengan

mengurangi biaya penyetelan serta menggunakan prosedur yang efisien,

seperti pemesanan dan pembayaran elektronik.

2.7. Model Pengendalian Persediaan

2.7.1 Analisis ABC

Menurut Heizer dan Render (2010), analisis ABC membagi persediaan yang

ada menjadi tiga klasifikasi dengan basis volume dolar tahunan. Analisis ABC

adalah sebuah aplikasi persediaan dari prinsip Pareto. Prinsip Pareto menyatakan

terdapat “sedikit hal yang kritis dan banyak yang sepele”. Gagasannya adalah

untuk membuat kebijakan-kebijakan persediaan yang memfokuskan persediaan

pada bagian-bagian persediaan kritis yang sedikit dan tidak pada banyak yang

sepele. Tidaklah realistis jika memantau barang-barang yang tidak mahal dengan

intensitas yang sama dengan barang-barang yang sangat mahal.

Untuk menentukan volume dolar tahunan dari analisis ABC, mengukur

permintaan tahunan dari setiap barang persediaan dikalikan biaya per unitnya.

Barang-barang kelas A adalah barang yang volume dolar tahunannya tinggi.

Walaupun barang ini hanya mempresentasikan 15% dari barang-barang

persediaan total. Barang kelas A juga mempresentasikan 70% sampai 80% dari

penggunaan uang secara keseluruhan. Barang-barang kelas B adalah barang

persediaan dengan volume dolar tahunan yang sedang. Barang ini

mempresentasikan sekitar 30% dari barang persediaan dan 15% sampai 25% dari

nilai total. Barang dengan volume dolar tahunan kecil adalah kelas C yang hanya

mempresentasikan 5 % dari volume dolar tahunan, tetapi mewakili sekitar 55%

dari barang persediaan total.

Page 27: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

15

Gambar 1. Representasi grafik dari analisis ABC

Kriteria lain dari volume dolar tahunan juga dapat menentukan klasifikasi

barang, seperti perubahan-perubahan teknik yang diantisipasi, masalah-masalah

pengantaran, masalah kualitas, atau biaya unit yang tinggi yang menyebabkan

barang naik ke klasifikasi yang lebih tinggi. Keuntungan membagi barang-barang

persediaan ke dalam kelas adalah kebijakan dan kontrol dapat diterapkan pada

setiap kelas. Adapun kebijakan yang dapat didasarkan pada analisis ABC:

1. Membeli sumber daya yang ditujukan untuk pengembangan pemasok harus

jauh lebih tinggi untuk barang A secara individu dibandingkan dengan

barang C.

2. Barang A harus memiliki kontrol persediaan fisik yang lebih ketat, barang

tersebut mungkin ditempatkan di bagian yang lebih aman, dan akurasi

catatan persediaannya untuk barang A harus lebih sering diverifikasi.

3. Meramalkan barang A memerlukan perhatian lebih dibanding barang

lainnya.

2.7.2 Jumlah Pemesanan Ekonomis (Economic Order Quantity, EOQ)

Menurut Pardede (2005), model jumlah pesanan terhemat (economic order

quantity model = EOQ model) digunakan dalam menentukan jumlah barang yang

akan dipesan untuk setiap kali pemesanan serta jumlah biaya pengadaan bahan-

bahan. EOQ menunjukkan jumlah barang yang harus dipesan untuk setiap kali

pemesanan agar biaya sediaan keseluruhan menjadi sekecil mungkin.

Barang A

Barang BBarang C

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pers

en d

ari p

engg

unaa

n do

lar t

ahun

an

Persen dari persediaan

Page 28: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

16

Menurut Heizer dan Render (2010), model kuantitas pesanan ekonomis

(economic order quantity-EOQ) adalah salah satu teknik kontrol persediaan yang

tertua dan paling dikenal, tetapi berdasarkan beberapa asumsi:

1. Jumlah permintaan diketahui, konstan dan independen.

2. Waktu tunggu yakni waktu antara pemesanan dan penerimaan pesanan

diketahui dan konstan.

3. Penerimaan persediaan bersifat instan dan selesai seluruhnya. Dengan kata

lain, persediaan dari sebuah pesanan datang dalam satu kelompok pada suatu

waktu.

4. Tidak tersedia diskon kuantitas.

5. Biaya variable hanya biaya untuk menyiapkan atau melakukan pemesanan

dan biaya menyimpan persediaan dalam waktu tertentu.

6. Kehabisan persediaan dapat sepenuhnya dihindari jika pemesanan dilakukan

pada waktu yang tepat.

Dengan asumsi tersebut, grafik penggunaa persediaan terhadap waktu

memiliki bentuk gigi gergaji, seperti pada Gambar 2. Permintaan bersifat konstan

sepanjang waktu, perediaan menurun pada laju yang sama sepanjang waktu.

Setiap kali tingkat persediaan mencapai 0, pesanan baru dibuat serta diterima, dan

tingkat persediaan melompat ke EOQ. Proses ini terus berlanjut sepanjang waktu.

Gambar 2. Penggunaan persediaan dalam waktu tertentu

Page 29: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

17

Pada Gambar 3 menunjukkan hubungan antara kedua biaya tersebut, biaya

penyimpanan (holding/carrying cost) dan biaya pemesanan (ordering cost) dalam

bentuk grafik. Kurva biaya penyimpanan menunjukkan sebuah garis lurus yang

naik apabila jumlah persediaan bertambah besar. Kurva biaya pesanan

menunjukkangaris lengkung menurun mendekati nol apabila jumlah persediaan

bertambah.Kurva biaya persediaan total (TC) merupakan penjumlahan dua kurva

biayatersebut, dimana kurva tersebut akan menurun dan mencapai titik minimum

pada jumlah persediaan tertentu dan kemudian naik lagi. Dalam hal ini Q = EOQ

akantercapai pada perpotongan antara kedua kurva tersebut.

Gambar 3. Biaya total sebagai fungsi dari kuantitas pesanan

2.7.3 Persediaan Pengaman (Safety Stock, SS)

Menurut Pujawan (2005), safety stock fungsinya adalah sebagai

perlindungan terhadap ketidakpastian permintaan maupun pasokan. Perusahaan

biasanya menyimpan lebih banyak dari yang diperkirakan dibutuhkan selama

suatu periode tertentu supaya kebutuhan yang lebih banyak bisa dipenuhi tanpa

harus menunggu. Menentukan berapa besarnya persediaan pengaman adalah

pekerjaan yang sulit. Besar kecilnya persediaan pengaman terkait dengan biaya

persediaan dan service level.

Menurut Ristono (2009), faktor-faktor yang menentukan besarnya safety

stock adalah :

1. Penggunaan bahan baku rata-rata

Salah satu dasar untuk memperkirakan penggunaan bahan baku selama

periode tertentu, khususnya selama periode pemesanan adalah rata-rata

Page 30: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

18

penggunaan bahan baku pada masa sebelumnya. Hal ini perlu diperhatikan

karena peramalan permintaan langganan memiliki risiko yang tidak dapat

dihindarkan bahwa persediaan yang telah ditetapkan sebelumnya atas dasar

taksiran tersebut habis sama sekali sebelum penggantian bahan/barang dari

pesanan datang.

2. Faktor waktu atau lead time (procurement time)

Lead time adalah lamanya waktu antara mulai dilakukannya pemesanan

bahan-bahan sampai dengan kedatangan bahan-bahan yang dipesan tersebut

dan diterima di gudang persediaan. Lamanya waktu tersebut tidaklah sama

antara satu pesanan dengan pesanan yang lain, tetapi bervariasi.

2.7.4 Reorder Point

Menurut Riyanto (2001), reorder point ialah saat atau titik di mana harus

diadakan pesanan lagi sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan

material yang dipesan itu adalah tepat pada waktu dimana persediaan di atas

safety stock sama dengan nol. Dengan demikian diharapkan datangnya material

yang dipesan itu tidak akan melewati waktu sehingga akan melanggar safety

stock. Apabila pesanan dilakukan sesudah melewati reorder point tersebut, maka

material yang dipesan akan diterima setelah perusahaan terpaksa mengambil

material dari safety stock. Dalam penetapan reorder point haruslah kita

memperhatikan faktor–faktor sebagai berikut; yaitu, penggunaan material selama

tenggang waktu mendapatkan barang (procurement lead time) dan besarnya safety

stock.

Reorder point dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain :

1. Menetapkan jumlah penggunaan selama lead time dan ditambah dengan

presentase tertentu.

2. Menetapkan jumlah penggunaan selama lead time dan ditambah dengan

penggunaan selama periode tertentu sebagai safety stock.

Menurut Heizer dan Render (2010) Titik pemesanan ulang (reorder point)

dicari dengan cara :

ROP = (Permintaan per hari)(lead time untuk pemesanan baru dalam hari)

ROP = d x L ……………………………………………………………………(1)

Page 31: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

19

Persamaan untuk ROP ini mengasumsikan bahwa permintaannya sama dan

bersifat konstan. Bila tidak demikian halnya, harus ditambahkan stok tambahan,

seringkali disebut pengaman (safety stock).

2.8. Penelitian Terdahulu

Saragi (2010) dalam penelitiannya berjudul Analisis Perencanaan dan

Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada UKM Waroeng Cokelat Bogor

bertujuan untuk mempelajari sistem pengadaan dan pengendalian persediaan

bahan baku di Waroeng Cokelat; meramalkan tingkat permintaan pada produk

Waroeng Cokelat; menghitung tingkat persediaan yang optimal bagi Waroeng

Cokelat; menghitung serta mengevaluasi tingkat biaya persediaan bahan baku

yang optimal bagi Waroeng Cokelat. Hasil penelitian menggunakan EOQ

didapatkan jumlah pemesanan dan jarak antar pemesanan yang sama pada bahan

baku, yaitu mengikuti jumlah pemesanan terbesar pada cokelat, sehingga jumlah

pemesanan sebanyak 39 kali dengan jarak waktu antar pemesanan 8 hari. Total

biaya yang dikeluarkan dengan model EOQ, yaitu sebesar Rp 2.521.909 dan

dengan metode perusahaan sebesar Rp 2.587.800; sehingga menghasilkan

penghematan sebesar Rp 65.891.

Sari (2010) dalam penelitian berjudul Pengoptimalan Persediaan Bahan

Baku Kacang Tanah Menggunakan Metode EOQ (Economic Order Quantity) di

PT. Dua Kelinci Pati bertujuan untuk mengetahui jumlah pembelianbahan baku

yang optimal, jumlah persediaan pengaman, waktu pemesanan kembali dan total

biaya persediaan untuk periode 2009/2010 di PT. Dua Kelinci Pati. Berdasarkan

hasil perhitungan diperoleh bahwa pembelian bahan bakukacang tanah menurut

metode EOQ selama periode 2006/2007-2008/2009 lebihbesar daripada kebijakan

perusahaan dan kuantitas pembelian kacang tanah optimal untuk periode

2009/2010 sebesar 53.406.993 kg. Persediaan pengaman untuk periode 2009/2010

sebesar 283,3777 kg. Waktu tunggu kedatangan bahan baku kacang tanah (lead

time) yang optimal adalah 2 hari sejak bahan baku dipesan hingga tiba di gudang

perusahaan. Selama periode 2006/2007-2008/2009 PT. Dua Kelinci tidak

menerapkan adanya titik pemesanan kembali (reorder point), sedangkan titik

pemesanan kembali untuk periode 2009/2010 sebesar 445.341,6527 kg. Total

Page 32: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

20

biaya persediaan bahan baku selama periode 2006/2007- 2008/2009 menurut

metode EOQ lebih kecil daripada kebijakan perusahaan dan total biaya persediaan

untuk periode 2009/2010 sebesar Rp 256.867.628,9. Dari hasil penelitian yang

telah dilakukan diperoleh bahwa pengendalian persediaan bahan baku kacang

tanah di PT. Dua Kelinci selama periode 2006/2007- 2008/2009 belum efisien.

Page 33: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Bahan baku merupakan salah satu input pada suatu proses produksi yang

mempunyai peranan penting, baik perannya sebagai bahan baku utama, maupun

dilihat dari besarnya nilai investasi yang harusdikeluarkan untuk memenuhi

kebutuhannya.Keberhasilan produksi yang dilakukan oleh suatu industri atau

perusahaan ditentukan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya yaitu kecukupan

persediaan bahan baku yangdibutuhkan untuk proses produksi. Kelebihan

persediaan bahan baku dapat menimbulkan biaya penyimpanan yang besar, hal

tersebut dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu,

diperlukan sistem pengendalian persediaan bahan baku yang tepat dan sesuai

dengan karaketristik dari proses produksi dan sistem manajemen perusahaan.

Konsep operasional penelitian diawali dengan melihat keadaan perusahaan

dan menentukan produksi yang akan diteliti. Selanjutnya, mengidentifikasi data

permintaan dan rencana produksi terhadap Honda OEM selama satu tahun.

Langkah selanjutnya mengidentifikasi sistem persediaan bahan baku yang selama

ini digunakan oleh perusahaan. Identifikasi ini penting karena motode perusahaan

sangat mempengaruhi dalam penerapan manajemen persediaannya, termasuk

dalam hal pengendalian. Metode perusahaan mencakup alasan atau tujuan

perusahaan dalam melaksanakan sistem manajemen pengendalian persediaan

bahan baku yang dikaitkan juga dengan kondisi perusahaan. Langkah selanjutnya

yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi karakteristik bahan baku yang

digunakan dalam proses produksi. Karakteristik ini mencakup jenis dan asal bahan

baku, sistem pemesanan bahan baku, sistem penerimaan dan pengeluaran bahan

baku, dan harga masing-masing bahan baku. Pada tahap berikutnya adalah analisis

kondisi persediaan bahan baku, yang terdiri dari volume pemakaian bahan baku,

waktu tunggu sejak bahan baku dipesan hingga bahan baku diterima digudang,

frekuensi dan jumlah pemesanan bahan baku, dan biaya-biaya persediaan bahan

baku.

Setelah data-data tersebut diperoleh, selanjutnya dapat dilakukan analisis

perbandingan atas total biaya persediaan bahan baku metode yang dilakukan

Page 34: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

22

perusahaan dan metode pengendalian persediaan yang mencakup model analisis

ABC dan model Economic Order Quantity (EOQ). Metodeyang terbaik adalah

yang memiliki total biaya persediaan yang paling rendah dan memperoleh

penghematan biaya persediaan yang besar.Kerangka pemikiran yang menjadi

dasar bagi penelitian ini adalah seperti yang terlihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian

3.2. Metode Penelitian

3.2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. XYZ yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara.

Lokasi tersebut dipilih karena PT. XYZ merupakan anak perusahaan Astra yang

menjadi cikal bakal dari pabrik perakitan Toyota dan Daihatsu. Waktu penelitian

dilakukan selama bulan Juli 2012.

PT. XYZ

Identifikasi Rencana Produksi

Metode Analisis ABC Metode EOQ

Identifikasi Sistem Persediaan Bahan Baku Perusahaan

Analisis Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku

Metode Perusahaan

Tingkat Pengendalian Bahan Baku Optimal

Identifikasi Data Permintaan

Alat Analisis Deskriptif

Rekomendasi

Page 35: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

23

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan penelitian peneliti menggunakan beberapa metode untuk

mengumpulkan data-data yang terkait dan dibutuhkan untuk bahan penelitian.

Metode pengumpulan dan analisis data dapat di lihat pada Lampiran 1. Adapun

metode pengumpulan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Membaca Data dan Laporan

Dalam kegiatan ini peneliti mempelajari data-data yang ada di perusahaan

dengan tujuan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang sudah terjadi di

perusahaan. Selain itu juga agar bisa dijadikan gambaran dan bahan dalam

pembuatan penelitian. Pada kesempatan ini peneliti membaca dan mempelajari

data-data tentang jumlah kebutuhan bahan baku pada Production Planning

Control (PPC), cara pemesanan dan waktu pemesanan, rencana produksi, dan

lain-lain.

2. Wawancara

Pada kegiatan ini peneliti melakukan wawancara untuk mencari informasi

yang akan dikaji langsung pada pihak yang berwenang di perusahaan. Dalam

kegiatan wawancara ini hal-hal yang didapatkan oleh peneliti adalah yang

berkaitanlangsung dengan kejadian di lapangan pada saat proses produksi

berlangsung, dan melakukan tanya jawab di bagian purchasing tentang cara

pemesanan bahan baku, biaya bahan baku dan inventory control yang dilakukan

oleh Production Planning Control (PPC).

3. Observasi

Dalam kegiatan ini peneliti langsung melihat ke lapangan untuk mengetahui

hal-hal apa saja yang terjadi saat proses produksi dan operasi berlangsung, serta

melihat jenis bahan baku di gudang. Selain itu juga observasi ini bertujuan untuk

menyesuaikan antara teori yang telah didapatkan oleh peneliti sebelumnya dan

praktik di lapangan. Pada kegiatan ini peneliti didampingi oleh

pembimbinglapangan yang telah ditunjuk oleh perusahaan.

3.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan untuk membandingkan perhitungan pengendalian

persediaaan perusahaan dengan yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan biaya

Page 36: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

24

yang minimum dan waktu pemesanan yang tepat. Adapun analisis yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis ABC dan metode Economic

Order Quantity (EOQ) dengan melihat permintaan pada satu tahun.

3.3.1 Analisis ABC

Analisis ABC digunakan untuk mengklasifikasikan bahan baku berdasarkan

basis volume dolar tahunan yakni perkalian antara permintaan dan harga per unit.

Adapun langkah untuk menentukan analisis ABC adalah dengan mengalikan total

permintaan selama satu tahun dengan harga per unit dari tiap bahan baku.

Selanjutnya mempresentasikan hasil perkalian tersebut dan mengurutkan

berdasarkan nilai persentase yang paling besar ke persentase yang paling kecil.

Setelah itu dikomulatifkan persentase tersebut hingga 100%. Kategorikan

komulatif persentase tersebut berdasarkan kelas A 50 % -75%, kelas B 15 % -25%

dan kelas C 5%.

3.3.2 Model EOQ (Economic Order Quantity)

Model ini digunakan untuk mengetahui kuantitas pembelian bahan baku

yang ekonomis (setiap kali pesan). Kuantitaspembelian bahan baku yang

ekonomis dicapai pada saatbiaya pemesanan tahunan sama dengan biaya

penyimpanan tahunan.

a. Biaya pemesanan per tahun

Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan

pemesanan bahan baku.

Biaya pemesanan per tahun

= jumlah pemesanan yang dilakukan pertahun x biayapemesanan setiap kali pesan

= Permintaan setahun x biaya pesan tiap kali pesan

Jumlah tiap kali pesan

Biaya pemesanan per tahun = ……………………………………….(2)

b. Biaya penyimpanan per tahun

Merupakan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penyimpananbahan

baku yang dibeli.

Biaya penyimpanan per tahun

= tingkat persediaan rata-rata x biaya penyimpanan per liter per tahun

Page 37: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

25

= (Jumlah pesanan : 2) x biaya penyimpanan per liter pertahun

Biaya penyimpanan = ……………………………………………(3)

c. Jumlah pesanan bahan baku optimal diperoleh saat biaya pemesanan per

tahun sama dengan biaya penyimpanan per tahun

…………………………………………………………..(4)

d. Jumlah optimal per pemesanan

……………………………………………………(5)

e. Total biaya persediaan bahan baku (Total Cost)

Total persediaan bahan baku yang optimal ialahpenjumlahan dari total biaya

pesan dan total biaya simpan bahan baku.

TC = Total biaya pesan + Total biaya simpan

푇퐶 = ∗ × 퐻 +∗× 푆 ………………………………………………...(6)

Keterangan:

Q = Jumlah setiap pemesanan (liter)

Q* = Jumlah optimal per pemesanan (liter)

D = Permintaan tahunan (liter)

S = Biaya pemesanan tiap kali pesan (Rp)

H = Biaya penyimpanan (Rp)

Page 38: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

4.1.1 Profil Perusahaan

PT. XYZ adalah industri manufaktur yang merakit kendaraan bermotor

dan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif. PT.XYZsaat ini

berlokasi di Sunter, Jakarta Utara. PT. XYZdidirikan pada tahun 1963 dan

bergabung dengan PT. Astra Internasional, Tbk sejak tahun 1990 yang saat ini

merupakan pemilik penuh dari PT. XYZ.

PT. XYZ memiliki tiga proses utama produksi yaitu welding, painting, dan

assembling dengan pelanggan utamanya adalah Isuzu Astra Motor Indonesia (PT.

IAMI) yang merupakan Agen Tunggal Pemegang Saham (ATPM) Isuzu Panther.

PT. Isuzu Astra Motor Indonesia menjual hasil produksi utamanya yaitu Isuzu

Panther ke Astra Internasional dan PT. XYZ yang memproduksi Isuzu Panther

yang merupakan pesanan dari Isuzu Astra Motor Indonesia. Selain Isuzu Astra

Motor Indonesia PT. XYZ juga bekerjasama dengan PT. Astra Honda Motor (PT.

AHM) dalam proses painting plastik part. Pada proses painting plastik part

Honda terdapat dua jenis yaitu Honda OEM (Original Equipment Manufacturer)

dan Honda REM (Replacement Market). Honda OEM ditujukan untuk menjadi

satu unit motor sedangkan Honda REM ditujukan untuk spare part. Jenis warna

untuk Honda REM lebih banyak dibandingkan dengan Honda OEM. Semua

produksi yang telah dikerjakan oleh PT. XYZ akan dikembalikan lagi kepada PT.

Astra Honda Motor sesuai dengan permintaan dari PT. Astra Honda Motor.

Sesuai dengan kebijakan mutu, lingkungan dan K3 perusahaan dalam

melakukan kegiatan proses produksinya, standart mutu produk pelanggan dan

proses produksinya harus dicapai dengan proses produksi yang aman dan ramah

lingkungan. Dalam menjankan kegiatan, PT. XYZ berusaha mencegah dan

mengurangi pencemaran yang ditimbulkan, kecelakaan kerja, penyakit akibat

kerja serta menjadikan tempat kerja yang aman dan nyaman baik untuk karyawan,

asset, dan lingkungan.

Untuk menjamin kualitas setiap produknya agar sesuai dengan keinginan

konsumen dan untuk mendukung program pemerintah yaitu menciptakan produk

Page 39: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

27

hijau (Green Product), PT.XYZ melakukan kegiatan manajemen yang terpadu

yaitu sistem manajemen ISO 9001-2000, sistem manajemen lingkungan 14001-

1996, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, Isuzu manufacturing

management, management system Astra, dan Astra Green Company dalam satu

manajemen.PT. XYZ juga menggabungkan sistem ISO 9002 menjadi 9001-2000

serta mendapatkan ISO 9002-1994 dan ISO 14001-1996.

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam suatu perusahaan, pembentukan suatu organisasi sangat penting

karena dalam usaha diperlukan untuk menjaga kelancaran dan mencapai tujuan

jangka panjang maupun jangka pendek dalam suatu perusahaan. Struktur

organisasi dibentuk dengan maksud agar setiap organisasi dapat bekerja secara

fokus, efisien dan efektif. Adapun struktur organisasi PT. XYZ pada Lampiran 2.

Adapun tugas dari tiap divisi,yaitu:

BOARD OF DIRECTOR

Memimpin, mengkoordinasi, dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan

perusahaan, baik teknis maupun nonteknis.

Sekretaris

Melakukan pencatatan, pengetikan, korespondensi perusahaan.

Membantu kegiatan administrasi direksi.

BPPMT (Badan Pelaksana Peningkatan Mutu Terpadu)

Mengarahkan penerapan policy manajemen aktivitas, mengendalikan

gangguan yang terjadi dan berpengaruh terhadap mutu perusahaan dan

produk.

Meningkatkan mutu karyawan dan pekerjaan.

Security

Menjaga keamanan seluruh area perusahaan dan lingkungan sekitar

perusahaan.

P2K3LH (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan

Hidup)

Mengarahan penerapan kebijaksanaan dalam bidang keselamatan kerja baik

untuk pegawai maupun lingkungan hidup.

Page 40: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

28

PLANT DIVISION

a. Departemen Produksi

Mengatur dan mengawasi jalannya proses produksi mulai dari penerimaan

barang sampai produk jadi.

b. Departemen Quality Control

Menetapkansistemdan prosedurpengendalianmutuprosesproduksi.

c. Departemen Teknik

Prosess Enggineering: berhubungan dengan sistem dan design tata letak

pabrik, tata letak fasilitas, dan proses produksi.

Plan tFacility: menyiapkan dan menyediakan semua fasilitas yang

diperlukan untuk suatu kegiatan proses produksi.

Safety and Environment: menjaga keselamatan kerja karyawan dan

memelihara lingkungan sekitar agar limbah yang dihasilkan perusahaan tidak

merusak lingkungan.

d. Departemen Maintanance

Memelihara, merawat, dan memperbaiki mesin-mesin dan fasilitas yang

digunakan untuk proses produksi.

e. Departemen PPIC

Membuat perencanaan dan pengendalian pada proses produksi.

f. KD Packing

Memelihara dan menjaga hasil produksi sebelum dikirim ke supplier.

FINANCE & ACCOUNTING DIVISION

a. Purchasing

Memproses import part yang diperlukan dan melayani pembelian lokal.

b. Departemen Finance

Mengkoordinasi kegiatan pembukuan/administrasi dan kegiatan finansial

serta kegiatan processing perusahaan.

c. Departemen ACC & MIS

MIS (Manegement Information System)

Membuat program sesuai dengan permintaan direksi dan kepala

departemen yang berkaitan dengan kelancaran kegiatan produksi yang

berjalan.

Page 41: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

29

ACC(Accounting)

Mengelompokkan kegiatan transaksi sesuai dengan kelompok-kelompok

yang telah ditentukan.

HRD & GA DIVISION

a. Departemen HRD (Human Resources Development)

Melakukan training dan pengembangan SDM.

b. Departemen GA(General Affair)

Berhubungan dengan semua kegiatan secara umum (Rumah Tangga

Perusahaan).

4.1.3 Kebijakan Mutu PT. XYZ

Telah menjadi kebijakan dan komitmen PT. XYZ untuk menyerahkan

hasil produksi kepada pelanggan dengan mutu yang sesuai dengan persyaratan,

kebutuhan dan harapan pelanggan, karena disadari bahwa kepuasan pelanggan

merupakan kunci utama kesuksesan perusahaan. Untuk mencapai hal tersebut,

setiap karyawan wajib melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan sistem

manajemen mutu yang memenuhi persyaratan standar ISO 9001-2000 dan AMS

(Astra Management System), Isuzu Manufacturing Management (IMM) secara

konsisten, sesuai dengan tanggung jawab dan wewenang.

Setiap karyawan wajib terus mengupayakan dengan sungguh-sungguh agar

mutu hasil setiap proses dapat dicapai langsung pada akhir proses, tanpa kerja

ulang. Untuk memastikan sistem manajemen mutu tetap memenuhi persyaratan,

kebutuhan dan harapan pelanggan, sistem selalu ditinjau dan ditingkatkan secara

berkesinambungan.

4.1.4 Data Fisik Perusahaan

PT. XYZ terletak di Sunter, Jakarta Utara. PT. XYZ memiliki luas tanah

sebesar 200.757 m2, 97,410 m2 untuk Plant I & II, 39,450 m2untuk Plant IIIdan

63.897 m2 untuk KD Packing. Luas Pabrik Plant I & II 60.700 m2, Plant III

35.864 m2 dan KD Packing 24.000 m2. Luas kantor dan kantin sebesar 7,627 m.

Kantor berada di lantai 2 Plant I dan kantin berada di lantai satu dan lantai dua

Plant I. Seluruh listrik yang digunakan untuk Plant I & II sebesar 9.690 KVA,

Plant III sebesar 4.000KVA dan KD Packing sebesar 415 KVA. Layout PT.

Page 42: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

30

XYZdapat dilihat pada Lampiran 3 dan untuk layout small partdapat dilihat pada

Lampiran 4.

4.2.Proses Produksi Honda OEM

Salah satu produk yang diproduksi oleh PT. XYZ yang bekerjasama dengan

PT. Astra Honda Motor (AHM) adalah painting plastik part untuk motor Honda

Tipe Supra X 125. Alasan peneliti menggunakan produk ini sebagai penelitian

adalah karena kegiatan painting merupakan kegiatan yang paling sederhana dan

selalu dilakukan setiap jam kerja. Jumlah permintaan produk pun hampir setiap

bulan konstan. Sedangkan pada proses perakitan mobil banyak aktivitas yang

dikerjakan, seperti proses welding terlebih dahulu dilanjutkan dengan painting dan

terakhir assembling dan permintaan terhadap produknya pun tidak pasti.

Proses produksi plastik part Honda OEM diawali dengan pengiriman raw

material ke Knock Down Supply (KDS), persiapan, base coat, clear coat, oven,

touch up, dan dikirim kembali ke KDS untuk disimpan. Kegiatan proses produksi

plastik part Honda dapat dilihat sebagai berikut:

1. Raw material

Raw material untuk plastik part Honda OEM adalah body motor. Raw

material dikirim langsung dari sub-cound atau supplier yang telah dipilih oleh

PT. Astra Honda Motor (AHM). Raw material yang sudah dikirim disimpan pada

Knock Down Supply (KDS). KDS adalah tempat penyimpanan raw material dan

pengiriman part yang sudah diproses. Raw material yang datang dari sub-cound

diperiksa tipe dan kuantitas berdasarkan Surat Perintah Antar Barang (SPAB).

Raw material yang dikirim, diturunkan dari truck dan diletakkan pada pallet seng

yang tersedia selanjutnya di bawa ke area transit KDS menggunakan forklift dan

diletakkan di tempat yang sudah tersedia sesuai dengan tipe part. Berdasarkan

Work Order Sheet (WOS) yang dibuat oleh Production Planning Control (PPC),

raw material dibawa menggunakan towing ke Small Part untuk dilakukan

proses painting.

2. Persiapan

Raw material yang dikirim oleh Knock Down Supply (KDS) diperiksa tipe,

kualitas dan kuantitas berdasarkan Work Order Sheet (WOS) yang dibuat oleh

Page 43: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

31

Production Planning Control (PPC). Persiapan adalah proses sebelum dilakukan

pengecatan pada plastik part. Proses yang terdapat pada persiapan yaitu:

a. Striping

Striping adalah proses pembungkusan plastik part dengan kertas koran.

Proses ini bertujuan agar cat tidak mengenai part yang memang tidak boleh

di cat. Part yang biasanya dilakukan proses striping adalah cover handel.

Proses striping dilakukan oleh tiga orang dan waktu yang dibutuhkan untuk

proses ini sekitar enam menit.

b. Setting Part

Setting part adalah proses memasangkan tool pada plastik part. Tipe plastik

part terdiri dari empat belas jenis yaitu mainpipekiri, mainpipe kanan, visor

speedometer, cover sidekiri, cover side kanan, cover bodykiri, cover body

kanan, cover handle, cover front top, cover tail, cover speedometer, fender

dan louver. Tujuan pemasangan part ini adalah untuk memudahkan proses

painting. Sebelum part dipasang tool, plastik part di blowing atau

menembakkan angin untuk membuang kotoran yang ada pada part

menggunakan air gun. Proses pemasangan tool dilakukan oleh empat orang

dan waktu yang dibutuhkan berbeda-beda tergantung tipe part.

3. Docking

Docking adalah proses pemasangan dan pelepasan tool yang sudah dipasangi

part pada tiang tag (stand) yang berjalan menggunakan conveyor. Pada satu stand

biasanya terdiri dari dua hingga empat part, tergantung besar kecil part yang akan

di cat. Proses ini dilakukan oleh satu orang pekerja pada saat pemasangan dan tiga

orang pada saat pelepasan dan waktu yang dibutuhkan sekitar lima belas detik.

4. Wapping

Wapping adalah proses pengelapan plastik part menggunakan lap dan air

sabun. Proses ini berguna untuk menghilangkan minyak yang ada pada part

sehingga cat dapat menempel pada part. Proses ini dilakukan oleh satu orang

pekerja dan waktu yang dibutuhkan sekitar 24 detik.

5. Blowing

Blowing adalah proses pembersihan plastik part menggunakan angin yang

keluar dari air gun. Tujuan blowing adalah agar part bersih dari noda atau debu

Page 44: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

32

yang menempel pada part. Proses ini dilakukan oleh satu orang dan waktu yang

dibutuhkan sekitar 24 detik.

6. Tag Rag

Tidak jauh berbeda dengan waping dan blowing, tag rag merupakan

membersihkan plastik part menggunakan kain tag rag. Kain tag rag adalah kain

khusus yang jika dipegang lengket sehingga pada penggunaannya tidak boleh

terlalu ditekan karena dapat merusak part yang akan di spray. Proses ini berguna

untuk membersihkan noda yang masih menempel pada plastik part. Proses ini

dilakukan oleh seorang pekerja dan waktu yang dibutuhkan sekitar delapan belas

detik.

7. Base Coat dasar

Sesuai dengan namanya, base coat adalah proses pemberian warna dasar

gunanya untuk memberikan lapisan pertama pada plastik part agar tidak bolong

dan tidak kasar. Untuk warna hitam base coat dasar hitam, untuk warna putih base

coat dasar putih, untuk warna merah base coat dasar pink, dan untuk warna silver

base coat dasar silver. Proses ini menggunakan cop gun dan catnya di mixing di

ruang mixing. Proses ini dilakukan oleh seorang pekerja dan waktu yang

dibutuhkan berbeda-beda tergantung tipe part.

8. Finish Base Coat

Finish base coat adalah proses pemberian warna kedua pada plastik part ini

berguna untuk meratakan base coat dasar. Proses base coat dasar hingga finish

base coat untuk hitam dua pos dan untuk silver, merah, dan putih tiga pos. Alat

yang digunakan adalah cop gun sama seperti base coat dasar. Dilakukan oleh satu

orang pekerja dan waktu yang dibutuhkan berbeda-beda tergantung tipe part.

9. Clear coat dasar

Clear coat adalah proses lanjutan dari base coat. Tujuan dari proses ini

adalah untuk memberikan warna dan pelapis base coat. Alat yang digunakan

proses ini adalah spay gun. Untuk warna hitam clear coat hitam, warna merah

clear coat merah dan untuk silver dan putih clear coatmetalic atau bening. Proses

ini dilakukan oleh seorang pekerja dan waktu yang dibutuhkan berbeda-beda

tergantung tipe part.

10. Finish clear coat

Page 45: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

33

Finish clear coat adalah proses lanjutan dari clear coat dasar. Proses ini

berguna untuk meratakan clear coat dasar dan mengkilapkan plastik part yang

sudah di painting sehingga pada saat masuk ke ovenroom cat tidak tipis. Proses ini

dilakukan oleh seorang pekerja dan waktu yang dibutuhkan berbeda-beda

tergantung tipe part.

11. Oven Room

Setelah finih clear coat, part didinginkan sebentar pada setting room

selanjutnya partakan langsung bergerak menuju ovenroom. Tujuan dari oven part

ini adalah agar cat menjadi kering dan tidak meleleh. Suhu dalam oven ini diatur

sesuai dengan tipe part yang di cat. Jika part yang di painting warna merah, putih

dan silver maka suhunya diatur 700 - 800C karena part ini dilakukan oleh 5 pos

sehingga cat yang dihasilkan lebih tebal, sedangkan untuk warna hitam suhunya

diatur 600-700C karena pada part ini hanya dilakukan oleh 3 pos.

Suhu pada oven ini harus sesuai dengan standar yang ditetapkan karena jika

suhu terlalu panas maka part akan meleleh dan jika terlalu rendah maka part akan

lembab. Part dipanaskan kurang lebih 40 menit akan tetapi antar satu tag

waktunya bergerak selama 40 detik. Setelah part keluar dari oven room, part yang

sudah dipasangi tools dilepaskan dari stand dan diletakkan di lantai dan terjadi

proses cooling time. Proses ini untuk mendinginkan part beberapa saat setelah

proses oven. Setelah cooling time selesai part akan diletakkan di rak yang tersedia

untuk selanjutnya di bawa ke touch up.

12. Touch up

Setelah proses di oven,part di bawa ke touch up untuk dilakukan

pengecekan proses painting yang dilakukan oleh Quality Control (QC). Proses ini

berguna untuk mendapatkan kualitas terbaik sehingga pelanggan tidak kecewa.

Pemeriksaan biasanya dilakukan QC dengan cara visual yaitu melihat secara

langsung part yang telah selesai diproses. Setelah di periksa oleh QC akan dipilah

apakah part yang sudah di painting OK, repair atau repaint

Ada 2 jenis defect yaitu repair dan repaint. Repair adalah defect ringan

seperti part bernoda, part beda warna dan part meleleh. Repair dapat diperbaiki

dengan pengamplasan dan buffing menggunakan alat buffing setelah itu akan di

Page 46: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

34

cat kembali di ruang touch up dan akan diperiksa kembali oleh QC dan jika sudah

memenuhi standar QC, maka part akan diberikan label OK.

Repain adalah defect berat sehingga part tidak dapat langsung masuk ke

ruang touch up untuk diperbaiki tetapi akan dibawa ke proses sanding yaitu

pengamplasan dengan menggunakan amplas dan air. Sanding berguna untuk

meratakan part dan membuka pori-pori cat sehingga pada saat dilakukan cat

ulang, cat baru tidak mengelupas. Setelah dilakukan proses sanding, part akan

kembali ke proses persiapan dan di cat kembali.

Part yang sudah dinyatakan OK oleh QC akan langsung disusun pada

hambalan dan diletakkan ke rak hambalan untuk dikirim ke tempat penyimpanan

di KDS yang nantinya akan dikirim ke PT. Astra Honda Motor (AHM). Proses

produksi pada plastik part Honda OEM dapat dilihat pada Lampiran 5.

4.3.Pengendalian Persediaan Bahan Baku

Bahan baku merupakan salah satu satu faktor yang menentukan baik

buruknya produk yang dihasilkan. Bahan baku dengan kualitas yang baik dan

dengan jumlah yang tepat akan menghasilkan produk yang berkualitas, begitu

juga sebaliknya.Bahan baku juga merupakan faktor yang menentukan kelancaran

proses produksi. Dengan adanya bahan baku yang cukup dan sesuai dapat

melancarkan proses produksi dan perusahaan dapat mengirimkan produk kepada

pelanggan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Bahan baku yang terdapat pada PT. XYZ terbagi dua, yaitu:

1. Bahan baku versi ATPM berupa bahan baku CKD (Completly Knock

Down).

Raw material langsung diterima dari Agen Tunggal Pemilik Merk (ATPM)

untuk bahan utama dalam perakitan seperti raw material untuk Honda

berupa plastik part yang langsung dikirim PT. AHM. Raw material terdiri

dari mainpipe, visor speedometer, cover side, cover body, cover handel,

cover tail, cover speedometer, front top, fender dan louver.Bahan baku ini

langsung dikendalikan dan tanggung jawab oleh ATPM, dan PT. XYZhanya

bersifat menerima dan mengecatraw material tersebut yang nantinya akan

dikirim kembali ke PT. AHM.

2. Bahan baku versi PT. XYZ

Page 47: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

35

Bahan baku yang termasuk PT. XYZ yaitu berupa bahan baku yang terdapat

di gudang consumable dan gudang tools seperti cat, thinner,masking

tape,sand paper, dan sebagainya. Bahan baku ini sepenuhnya dikendalikan

oleh PT. XYZkhususnya bagian inventory PPC. Bahan baku ini merupakan

bahan utama dalam proses produksi khususnya painting.

Pengendalian bahan baku PT. XYZ dilakukan dengan memperhatikan

prosedur pembelian bahan baku, prosedur penerimaan bahan baku dari vendor,

dan prosedur pemakaian bahan baku. Adapun proses pengendalian tersebut, yaitu:

4.3.1 Prosedur Pembelian Bahan Baku

Bahan baku yang cukup diperlukan untuk melancarkan proses produksi.

Perusahaan diharuskan membeli bahan baku yang dibutuhkan agar proses

produksi berjalan lancar. Jumlah yang dibeli pun harus sesuai agar tidak terjadi

penumpukan barang di gudang yang nantinya akan menambah cost perusahaan.

Bahan baku yang dibeli PT. XYZuntuk proses produksi painting plastik part

Honda telah ditentukan oleh ATPM yaitu PT. Nippon Paint Pacific. Sedangkan

untuk raw material seperti masking tape dan sand paper dikirim oleh PT. Sentral

Warna Primajaya, majun dikirim oleh PT. Anggi Jaya, sarung tangan oleh PT.

Kenbel.

PT. XYZmenerapkan sistem MRP (Material Requirement Planning)

sebagai sistem pengadaan bahan baku, hal tersebut didasarkan pada jadwal

produksi yang telah di-input pada SAP(System Application and Product for Data

Processing). Namun dalam realisasi produksi tidak selalu sama dengan rencana,

oleh karena itu diterapkan sistem safety stock, dimana perusahaan akan memesan

sejumlah barang pada saat persediaan di gudang telah dibawah ROP (Reorder

Point). Safety stock yang digunakan di perusahaan merupakan stok selama 1 shift

kerja atau 8 jam kerja.

Waktu pembelian bahan baku ditentukan olehPPCbagian inventory saat

persediaan bahan baku di bawah ROP. Bagian inventory akan membuat PR

(Purchase Requisition)yang kemudian diperiksa dan ditandatangani oleh

supervisor, deputy manager, dangeneral manager. Jika PR sudah ditandatangani

maka PPC akan membuat PO (Purchase Order) kemudian diberikan ke bagian

Purchasing dan nantinya akan dikirim ke supplier. Setelah diperiksa dan

Page 48: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

36

ditandatangani oleh user, supervisor, kepala departemen dan kepala divisi, PO

tersebut dikirim dengan faximile ke supplier yang telah dipilih oleh ATPM.

Prosedur pembelian bahan baku untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 5

dibawah ini :

Gambar 5. Prosedur pembelian bahan baku

4.3.2 Prosedur Penerimaan Bahan Baku

Setelah PO dibuat dan dikirim ke supplier maka supplier akan

mengirimkan barang yang diminta dan akan diterima oleh bagian gudang

consumable. Bagian gudang consumable akan menerima bahan baku tersebut

sesuai dengan nomor PO, waktu pemesanan, delivery date, dan kondisi fisik

bahan baku yang datang. Perusahaan menentukan delivery date yaitu satu minggu

setelah dibuatnya PO. Pemeriksaan fisik barang diperlukan untuk melihat kondisi

barang apakah sesuai atau tidak dengan barang yang diminta. Apabila bahan baku

tersebut tidak sesuai dengan kriteria maka bahan baku akan dikembalikan dan

akan meminta bahan baku yang sesuai. Apabila sudah sesuai kemudian dilakukan

pencatatan penerimaan bahan baku atau good receipt dan di input ke SAP.Setelah

selesai, bahan baku dilakukan pemeriksaan kembali oleh bagian quality dan diuji

kelayakannya berdasarkan standar perusahaan. Selanjutnya bahan baku disimpan

menggunakan sistem FIFO (first in first out) maksudnya bahan baku yang

pertama datang akan terlebih dahulu keluar untuk diproduksi. Sistem ini

Page 49: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

37

dilakukan dengan tujuan agar bahan baku tidak mengalami perubahan karena

lama disimpan.Selain menerima, bagian gudang consumable juga mempunyai

tanggung jawab untuk menyimpan dan mendistribusikan bahan baku ke jalur

produksi. Prosedur penerimaan bahan baku dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Prosedur penerimaan bahan baku

4.3.3 Prosedur Pemakaian Bahan baku

Bahan baku yang telah datang dari vendor dan disimpan di gudang

consumable akan diambil oleh orang jalur produksi untuk dilakukan proses

produksi. Pengambilan barang ini disebut dengan istilah pengebonan.Bahan baku

yang diambil menggunakan metode FIFO (first in first out). Orang jalur produksi

harus mengambil barang di gudang sesuai dengan bukti pengebonan. Bon

pengambilan barang akan diperiksa oleh administrasi gudang dan akan diambilkan

barang yang dibutuhkan sesuai dengan kuantitas yang ada di bon pengebonan.

Setelah barang diambil bon tersebut langsung di entri datanya oleh administrasi

gudang.Prosedur penerimaan bahan baku dapat dilihat pada Gambar 7.

Page 50: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

38

Gambar 7. Prosedur pemakaian bahan baku

4.4. Penentuan Bahan Baku Prioritas dengan Analisis ABC

Analisis ABC merupakan analisis yang membagi persediaan kedalam tiga

klasifikasi dengan basis volume dolar tahunan. Analisis ABC memiliki tujuan

yakni untuk membuat kebijakan-kebijakan persediaan yang memfokuskan

persediaan pada bagian-bagian persediaan bahan baku yang penting dan sedikit,

bukan pada yang banyak tetapi sepele (Heizer dan Reinder, 2010). Perhitungan

analisis ABC dibantu menggunakan software POM dan hasil analisis ABC dapat

dilihat pada Tabel 3.

Bahan baku yang digunakan untuk proses painting plastik part Honda OEM

setidaknya terdapat 26 jenis bahan baku yang diperhitungkan untuk

persediaannya. Namun dalam kenyataannya yang harus diperhitungkan adalah

bahan baku yang memiliki volume paling besar dengan biaya yang besar untuk

menekan persediaan dalam jumlah yang terlalu besar. Tabel 3 merupakan hasil

perhitungan analisis ABC, dimana penentuan tersebut berdasarkan volume

penggunaan bahan baku paling banyak dan menghasilkan biaya dalam jumlah

yang tinggi. Bahan baku yang termasuk kedalam kelas A dengan presentasi

kumulatif biaya yang digunakan 50%-75% agar mendapat perhatian lebih dalam

pengendalian persediaan.

Berdasarkan Tabel 3. terdapat lima jenis bahan baku yang termasuk

kedalam kategori A, yaitu Nippe Acryl HM NH/103, Nax Superio Base AHM

Page 51: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

39

Thinner (New), Wip Up Solvent, F/C R258 Winning Red, dan T/C Clear Base.

Jenis yang termasuk kedalam kategori B, yaitu U/C NH-177M Vestock Silver Met,

U/C Pink R258 For Winning Red, SGI U/C Thinner New, SGI F/C Thinner,

sarung tangan nylon, Polyure Mightlac Hardener, Thinner Laquer Central, dan

U/C NH-A 30M Digital Silver. Sedangkan jenis bahan baku yang termasuk dalam

kategori C adalah Masking Tape, Sand Paper, masker kain, tag rag, Tessa

Flexible Fineline, sarung tangan, High Performance Cloth, Majun B, koran bekas

dan Scoth Brate. Berdasarkan hasil analisis ABC, penelitian ini lebih difokuskan

pada jenis bahan baku yang termasuk kedalam kelas A karena kelas A memiliki

tingkat volume penggunaan tinggi dan biaya persediaannya juga tinggi.

Tabel 3.Hasil analisis ABC bahan baku Honda OEM

Nama Bahan Baku Permintaan Harga/

Unit Biaya

(Rp/Tahun)

Persentasi

Biaya/Tahun (%)

Kumulatif Persentasi Biaya (%)

Kelas

Nippe Acryl HM NH / 103 12911,12 40000

516.444.800 28,11 28,11

Nax Superio Base AHM Thinner (New) 12746,56 30000 382.396.800 20,82 48,93

Wip Up Solvent 4707,84 30000 141.235.200 7,69 56,62 A

F/C R258 Winning Red 992,56 140000

138.958.400 7,56 64,19

T/C Clear Base 1306 90000 117.540.000 6,4 70,58

U/C NH-177M Vostok Silver Met 1049,8 87000

91.332.600 4,97 75,56

U/C Pink R258 For Winning Red 1066,2 80000

85.296.000 4,64 80,2

SGI U/C Thinner New 1959 40000 78.360.000 4,27 84,47 SGI F/C Thinner 1697,8 30000 50.934.000 2,77 87,47 B Sarung Tangan Nylon 3291,12 15000 49.366.800 2,69 89,93 Polyure Mightylac Hardener 425,76 100000

42.576.000 2,32 92,24

Thinner Laquer Central 2559,76 16000

40.956.160 2,23 94,47

U/C NH-A 30M Digital Silver 444,04 90000

39.963.600 2,18 96,65

Page 52: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

40

Lanjutan Tabel 3.

Nama Bahan Baku Permintaan Harg

a/Unit Biaya

(Rp/Tahun)

Persentasi

Biaya/Tahun (%)

Kumulatif Persentasi Biaya (%)

Kelas

Masking Tape 1x30 Anco 4022,48 6000

24.134.880 1,31 97,96

Sand Paper #600 1828,4 5000 9.142.000 0,5 98,46

Masking Tape 2x30 Anco 731,36 8000

5.850.880 0,32 98,78

Masker Kain 1828,4 2000 3.656.800 0,2 98,98

Tag Rag 731,36 5000 3.656.800 0,2 99,18

Tessa Flexible Fineline 42,57 80000

3.405.600 0,19 99,36 Masking Tape 4174 C Sarung Tangan 6 Benang 255,98 9000

2.303.820 0,13 99,49

Sand Paper #800 438,82 5000 2.194.100 0,12 99,61

High Performance Cloth (IPO) 42,57 50000

2.128.500 0,12 99,72

Majun B 329,11 6000 1.974.660 0,11 99,83

Sarung Tangan Karet 255,98 7000

1.791.860 0,1 99,93

Koran Bekas 146,27 6000 877.620 0,05 99,98 Scoth Brate 42,57 10000 425.700 0,02 100 Total Biaya (Rp/tahun) 10695,87

1.887.210.760

Sumber: Dept. PPC PT. XYZ (diolah tahun 2012)

4.5. Biaya Persediaan

Biaya persediaan adalah biaya yang timbul akibat adanya persediaan bahan

baku. Biaya persediaan terdiri dari biaya penyimpanan (holding cost), biaya

pemesanan (ordering cost), biaya kekurangan bahan (shortage cost). Biaya yang

terkait dengan adanya persediaan perlu mendapat perhatian lebih untuk

persediaannya adalah sebagai berikut:

4.5.1 Biaya Pemesanan

Biaya pemesanan adalah biaya yang timbul akibat dari pembelian bahan

baku seperti biaya telepon dan faksimile. Komponen biaya pemesanan tidak

dipengaruhi oleh besarnya jumlah persediaan yang dipesan tetapi dipengaruhi oleh

Page 53: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

41

frekuensi pemesanan.Biaya telepon diperlukan saat perusahaan menghubungi

supplier untuk memesan barang. Biaya telepon berdasarkan data dari PT. Telkom

sebesar Rp 125 per menit, rata-rata penggunaan telepon untuk setiap kali

pemesanan sekitar 50 menit, sehingga didapat total biaya telepon setiap kali

dilakukan pemesanan sebesar Rp 6.250. Biaya faksimile dikeluarkan untuk

mengirimkan PO kepada supplier. Biaya faksimile per pengiriman Rp

5.000.Rincian biaya pemesanan dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Perhitungan biaya pemesanan

Biaya Pemesanan Biaya Pesan (Rp/pesan) Biaya Telepon 6250 Biaya Faksimile 5000 Total Biaya Pesan 11.250

Sumber: Dept. Purchasing PT. XYZ (diolah tahun 2012)

4.5.2 Biaya Penyimpanan

Biaya penyimpanan adalah biaya yang terkait dengan menyimpan

persediaan selama waktu tertentu. Biaya penyimpanan mencakup biaya barang

usang dan biaya yang terkait penyimpanan seperti fasilitas penyimpanan (listrik),

biaya asuransi dan biaya administrasi gudang.Biaya listrik digunakan untuk

penerangan gudang consumable saat malam hari. Berdasarkan data dari PT. PLN

biaya listrik per kwh yakni Rp 734. Rata-rata penggunaan listrik digudang

consumable yakni 90 kwh sehingga diperoleh total biaya listrik selama satu bulan

yaitu Rp 66.060. Rata-rata penyimpanan di gudang consumableadalah 36 kaleng

atau 720 liter, sehingga biaya penyimpanan per liter per bulan sebesar Rp 91,75

dan selama satu tahun Rp 1.101.

4.6.Jumlah Pemesanan Ekonomis (Economic Order Quantity, EOQ)

EOQ dengan jumlah pemesanan masing-masing dilakukan pertimbangan

menggunakan nilai EOQ (Q*) pada masing-masing bahan baku utama. Hal

tersebut terjadi dengan pertimbangan teoritik dan pada setiap pemesanan bahan

baku terjadi pemisahan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan antara bahan

baku yang satu dengan yang lainnya. Hasil kebutuhan optimum dengan

menggunakan metode EOQ terdapat pada Tabel 5.

Page 54: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

42

Tabel 5. Kebutuhan optimum bahan baku kelas A dengan metode EOQ

Bahan Baku Permintaan (liter/tahun)

Biaya Pesan (Rp/pesan)

Biaya Simpan (Rp/liter/tahun)

Q* (liter/pesan)

Nippe Acryl HM NH / 103 12.911,12

11.250 1.101

513,66

Nax Superio Base AHM Thinner (New)

12.746,56 510,38

Wip Up Solvent 4.707,84 310,18

F/C R258 Winning Red 992,56 142,42

T/C Clear Base 1.306 163,37 Sumber: Dept. PPC PT. XYZ (diolah tahun 2012)

Kebutuhan optimum bahan baku kelas A dengan menggunakan metode

EOQ merupakan kebutuhan bahan baku yang optimum untuk setiap kali

pemesanan agar biaya persediaan optimum.

Tabel 6. Jumlah pemesanan yang diperkirakan sepanjang tahun dan waktu antar pemesanan yang diperkirakan pada EOQ dengan jumlah pemesanan masing-masing bahan baku

Sumber: Dept. PPC PT. XYZ (diolah tahun 2012)

Setelah mengetahui kuantitas pemesanan yang optimum, maka perlu

diketahui juga jumlah pemesanan yang diperkirakan sepanjang tahun dan waktu

antar pemesanan yang diperkirakan. Jumlah pesanan yang diperkirakan sepanjang

tahun berasal dari permintaan yang berbanding dengan kuantitas pemesanan

optimum.

Hasil dari Tabel 6. didapat jumlah pemesanan yang diperkirakan sepanjang

tahun (N) berdasarkan masing-masing bahan baku berturut-turut yaitu Nippe Acryl

HM NH/103, Nax Superio Base AHM Thinner (New), Wip Up Solvent, F/C R258

Bahan Baku Permintaan (liter/tahun)

Q* (liter /pesan)

∑ pesan /tahun

(N)

Jumlah hari kerja

T (hari antar

pesanan) Nippe Acryl HM NH / 103 12.911,12 513,66 26

242

10

Nax Superio Base AHM Thinner (New) 12.746,56 510,38 25 10

Wip Up Solvent 4.707,84 310,18 16 16 F/C R258 Winning Red 992,56 142,42 7 35

T/C Clear Base 1.306 163,37 8 31

Page 55: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

43

Winning Red, dan T/C Clear Basesebesar 26 kali pesan, 25 kali pesan, 16 kali

pesan, 7 kali pesan, dan 8 kali pesan. Hal tersebut menunjukkan jumlah pesanan

yang diperlukan untuk produksi periode Juli 2011-Juni 2012 dengan melakukan

penyimpanan pada saat persediaan tingkat rata-rata.

Waktu antar pemesanan yang dihitung dari perbandingan antara jumlah hari

kerja per tahun dengan jumlah pesanan yang diperkirakan sepanjang tahun.

Hasilnya yaitu jarak waktu antar pesanan Nippe Acryl HM NH/103 dan Nax

Superio Base AHM Thinner (New)10 hari antar pemesanan, Wip Up Solvent16

hari antar pemesanan, F/C R258 Winning Red35 hari antar pemesanan dan T/C

Clear Base 31 hari antar pemesanan. Hal tersebut menunjukkan jarak pemesanan

yang dekat antara pemesanan yang satu dengan pemesanan yang lain, ini tidak

mempengaruhi total biaya pemesanan karena biaya transportasi yang termasuk

kedalam biaya pesan sudah di tanggung oleh supplier.

Tabel 7. Perbandingan total biaya tahunan bahan baku kelas Adengan metode EOQ dan perusahaan

Bahan Baku TC Perusahaan (Rp/tahun)

TC Metode EOQ (Rp/tahun)

Penghematan (Rp/tahun)

Nippe Acryl HM NH / 103 593.884.300 517.010.300 76.874.000 Nax Superio Base AHM Thinner (New) 453.884.300 382.958.700 70.925.600

Wip Up Solvent 202.182.500 141.576.700 60.605.800 F/C R258 Winning Red 221.091.200 139.115.200 81.976.000 T/C Clear Base 192.807.100 117.719.900 75.087.200 Total Biaya Tahunan 1.663.849.400 1.298.380.800 365.468.600

Sumber: Dept. PPC PT. XYZ (diolah tahun 2012)

Perhitungan biaya yang dikeluarkan perusahaan dan dengan menggunakan

metode EOQ dapat dilihat pada Tabel 7. biaya yang dikeluarkan perusahaan lebih

besar dibandingkan dengan menggunakan metode EOQ. Total biaya yang

dikeluarkan perusahaan yaitu sebesar Rp 1.663.849.400 dan dengan metode EOQ

sebesar Rp 1.298.380.800; sehingga jika perusahaan menggunakan metode EOQ

dapat menghemat biaya perusahaan sebesar Rp 365.468.600 atau sekitar 21,96 %

per tahun.

Page 56: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

44

4.7. Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil perhitungan EOQ, terdapat beberapa rekomendasi

manajerial yang berkaitan dengan fungsi manajemen yakni POAC (Planning,

Organizing, Actuating, Controlling).POAC diterapkan dalam setiap

perusahaanuntuk mempertahankan kelanjutan perusahaan. POAC adalah dasar

manajemen untuk organisasi manajerial.

Berkaitan dengan planningPT. XYZ perlu memperkirakan dan

memproyeksikan permintaan produksi dari ATPM untuk selanjutnya dapat

memproyeksi rencana kebutuhan bahan baku agar dapat memperlancar proses

produksi. Untuk fungsi organizing, perusahaan harus menempatkan karyawan

yang sudah berpengalaman contohnya di bidang paintingagar tidak terjadi lagi

pengembalian raw material yang sudah diproses dari ATPM yang dapat

menghambat kelancaran proses produksi karena persediaan bahan baku yang

sudah direncanakan melebihi actual sehingga sering mengalami kekurangan vahan

baku. Fungsi actuating, pelaksanaan kerja harus sesuai dengan rencana yang telah

dibuat oleh sebab itu semua sumber daya yang dimiliki perusahaan harus

dioptimalkan agar semua program kerja perusahaan dapat tercapai, khususnya

untuk produksi Honda OEM semua bahan baku yang ada harus dipergunakan agar

claim dapat terbayar dan produksi dapat sesuai dengan rencana yang telah dibuat

oleh PPC. Pengontrolan dibutuhkanagar pekerjaan berjalan sesuai dengan

program kerja yang sudah direncanakan. Baik dalam bentuksupervisi,

pengawasan, inspeksi hingga audit. Hal ini diperlukan agar apabila terjadi

penyimpangan dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian dengan

situasi dan kondisi yang ada.

Page 57: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Sistem produksi pada PT. XYZ menggunakan sistem make to order dan

untuk pengendalian persediaan bahan baku diberlakukan beberapa prosedur

diantaranya prosedur pembelian bahan baku, prosedur penerimaan bahan

baku, dan prosedur pemakaian bahan baku.

b. Berdasarkan analisis ABC dapat disimpulkan terdapat lima jenis bahan baku

yang termasuk kedalam kategori A, yaitu Nippe Acryl HM NH/103, Nax

Superio Base AHM Thinner (New), Wip Up Solvent, F/C R258 Winning Red,

dan T/C Clear Base. Jenis yang termasuk kedalam kategori B, yaitu U/C NH-

177M Vestock Silver Met, U/C Pink R258 For Winning Red, SGI U/C

Thinner New, SGI F/C Thinner, sarung tangan nylon, Polyure Mightlac

Hardener, Thinner Laquer Central, dan U/C NH-A 30M Digital Silver.

Sedangkan 11 jenis bahan baku lainnya termasuk dalam kategori C.

c.1. Tingkat pemesanan yang optimum untuk bahan baku yang tergolong kategori

A dihitung menggunakan metode EOQ diperoleh sebesar 186,88 liter per

pesan untuk Nippe Acryl HM NH/103 185,69 liter per pesan untuk Nax

Superio Base AHM Thinner (New) 112,85 liter per pesan untuk Wip Up

Solvent, 51,82 liter per pesan untuk F/C R258 Winning Red, dan 59,44 liter

per pesan untuk T/C Clear Base.

2.EOQ dengan jumalh pemesanan masing-masing bahan baku menghasilkan

jumlah pemesanan yang berbeda antar masing-masing bahan baku, yakni 26

kali pesan per tahun untuk Nippe Acryl HM NH/103, 25 kali pesan per tahun

untukNax Superio Base AHM Thinner (New), 16 kali pesan per tahun untuk

Wip Up Solvent, 7 kali pesan per tahun untuk F/C R258 Winning Red, dan 8

kali pesan per tahun untuk T/C Clear Base.

3. Total biaya metode EOQ lebih hemat dibandingkan total biaya perusahaan.

Hasil total biaya selama 1 tahun dengan menggunakan metode EOQ adalah

Rp 1.298.380.800; sedangkan total biaya perusahaan Rp 1.663.849.400,

sehingga jika perusahaan menggunakan metode EOQ dapat menghemat biaya

perusahaan sebesar Rp 365.468.600 atau sekitar 21,96 % per tahun.

Page 58: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

46

2. Saran

a. Klasifikasi item bahan baku berdasarkan analisis ABC hendaknya diterapkan

oleh perusahaan untuk mempermudah dalam pengawasan bahan baku dan

dalam membuat kebijakan-kebijakan persediaan yang memfokuskan

persediaan pada bagian-bagian persediaan kritis yang sedikit dan tidak pada

banyak yang sepele.

b. Menjaga persediaan agar ekonomis dan mencegah terjadinya kekurangan

bahan baku, perusahaan dapat menerapkan metode EOQ. Dengan metode

EOQ, perusahaan bisa mengetahui berapa banyak bahan baku yang harus

dipesan. Selain itu, metode EOQ dapat membantu perusahaan dalam

menunjang efektivitas produksi, ketepatan waktu pengiriman dan kualitas

produk.

Page 59: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

47

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, S. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi.Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta

Heizer, J dan B. Render. 2010. Manejemen Operasi. Salemba Empat, Jakarta. Nasution, A. H. dan Y. Prasetyawan. 2008. Perencanaan dan Pengendalian

Produksi. Graha Ilmu, Yogyakarta. Pardede, P. M. 2005. Manajemen Operasi dan Produksi: Teori, Model, dan

Kebijakan. Yogyakarta Pujawan N. I. 2005. Supply Chain Management. Guna Widya, Surabaya.

Ristono, A. 2009. Manajemen Persediaan. Graha Ilmu, Yogyakarta Riyanto, Bambang. 2001. Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE,

Yogyakarta. Saragi,Y. 2010. Analisis Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku

Pada UKM Waroeng Cokelat Bogor. Skripsi. Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sari, S. P. 2010. Pengoptimalan Persediaan Bahan Baku Kacang Tanah Menggunakan Metode EOQ (Economic Order Quantity) di PT. Dua Kelinci Pati.Skripsi. Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis,Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Sumayang, L. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Produksi Operasi. Salemba Empat, Jakarta.

www.telkom.co.id[19 Juli 2012]

www.pln.co.id[19 Juli 2012]

Page 60: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

LAMPIRAN

Page 61: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

49

Lampiran 1. Pengumpulan dan analisis data

No Tujuan Data yang dibutuhkan Sumber data

Metode pengumpulan data

Metode analisis Kesimpulan

1. Mangkaji sistem persediaan bahan baku saat ini pada PT. XYZ

a. Data produksi b. Data permintaan c. Data pemakaian

bahan baku d. Data lead time dan

safety stock

PPC

a. Wawancara b. Dokumen

perusahaan

Analisis deskriptif

Sistem bahan baku yang digunakan perusahaan

2. Mengoptimalkan persediaan bahan baku pada PT. XYZ menggunakan Analisis ABC

a. Data permintaan b. Data lead time c. Data pemesanan d. Data biaya-biaya

persediaan e. Data penggunaan

bahan baku

PPC

a. Wawancara b. Dokumen

perusahaan

Data diolah menggunakan sistem bahan baku yang telah digunakan perusahaan

Pengelompokan bahan baku kedalam kelas A, B dan C

3. Analisis efisiensi biaya penyimpanan bahan baku pada PT. XYZ menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ)

a. Data produksi b. Data pemakaian

bahan baku c. Harga per unit bahan

baku d. Deviasi antara

metode perusahaan dan metode peneliti

PPC dan Purchasing

a. Wawancara b. Dokumen

perusahaan

Data diolah dgn menggunakan model yang direkomendasikan oleh peneliti

Sistem persediaan material yang tepat untuk diterapkan diperusahaan

Page 62: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

50

Lampiran 2. Struktur organisasi PT. XYZ

SECRETARY

BP PMT

P2K3 LH

AFC & RM

BOARD OF DIRECTION

QC

DEPT.

MA

INTEN

ACE

DEPT.

TECH

. DEPT.

PRO

D II D

EPT.

PRO

D I D

EPT.

PPIC D

EPT.

KD

PAC

KIN

G

PUR

CH

ASIN

G

DEPT.

AC

CT&

MIS

DEPT.

FINA

NC

E D

EPT.

HR

D D

EPT.

GA

DEPT.

HRD&GA DIVISION

FINANCE&ACCT DIVISION

PLANT DIVISION

Page 63: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

51

Lampiran 3. Layout PT. XYZ Keterangan: 1. Pos Satpam 2. Gerbang 3. Masjid 4. WH 2 5. Office 6. Engine Plant 7. WH 1

1

1 1

1

2

3

4

PLANT 2

PLANT 3

PLANT 1

7

6

5

Page 64: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

52

Lampiran 4. Layout Small Part KDS

KET: A : RAK OK SANDING F : OVEN ROOM 4 : B/C DASAR I : DOCKING

B : LEADER/FORMAN G : PART OK, To T/UP 5 : B/C FINISH II : BLOWING TOOL C : RAW MATERIAL 1 : WAPING PART 6 : C/C DASAR III : SETTING PART D : RAK TOOL 2 : BLOWING PART 7 : C/C FINISH IV : STRIPING E : SETTING ROOM 3 : TAG RAG 8 : MIXING V : SANDING

E F G

A

V

B

2

1

3 4 5 6 7

III D

II I

IV

C

8

Page 65: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

53

Lampiran 5. Peta Proses operasi paintingplastik part Honda OEM PETA PROSES OPERASI

Nama Objek

Dipetakan oleh

Tanggal dipetakan

Painting Plastik Part Honda OEM

Wahyu Tri Utami

11 Juli 2012

O-13

O-12

O-11

O-10I-2

O-9

O-8

O-6

O-5

O-4

O-3

O-2

O-1

O-7I-1

Base

Oven

Finish C/C

C/C dasar

Finish B/C

B/C dasar

Tagrag

Blowing

Wapping

Setting Part

Striping

Raw Material

Mixing cat dengan tinner

Penyimpanan

Docking

Mixing cat dengan tinner

Ringkasan

Kegiatan Jumlah

Total

Operasi

Inspeksi

Penyimpanan

13

2

1

16

Clear

Page 66: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

54

Lampiran 6. Hasil perhitungan bahan bakuNippe Acryl HM NH/103

Lampiran 7. Hasil perhitungan bahan bakuNax Suprio Base AHM Thinner

(New)

Lampiran 8. Hasil perhitungan bahan bakuWip Up Solvent

Page 67: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU … · analisis pengendalian persediaan bahan baku pada pt xyz, jakarta(studi kasus padapainting plastik part honda oem) oleh wahyu tri

55

Lampiran 9. Hasil perhitungan bahan bakuF/C R258 Winning Red

Lampiran 10. Hasil perhitungan bahan bakuT/C Clear Base