analisis pengendalian kualitas produk akhir t-shirt

98
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) (Studi Pada Perusahaan T-shirt IN Tee-shirt Yogyakarta ) Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas- Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: NURMA MIKI INSANI F 0205120 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: duongnga

Post on 15-Jan-2017

229 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)

(Studi Pada Perusahaan T-shirt IN Tee-shirt Yogyakarta )

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas- Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna

Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh:

NURMA MIKI INSANI

F 0205120

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

Page 3: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

Page 4: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

HALAMAN MOTTO Boleh jadi manusia itu mencintai sesuatu yang membahayakan dirinya atau

membenci sesuatu yang bermanfaat baginya

(Penulis)

Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari;

dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri.

(Mary Mccarthy)

Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita

selalu menyesali apa yang belum kita capai.

(Schopenhauer)

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin

kalaukita telah berhasil melakukannya dengan baik.

(Evelyn Underhill)

Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga

berdoadalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah.

(Kahlil Gibran)

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari

betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.

(Thomas Alva Edison)

Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula lihat masa depan

denganketakutan; tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran.

(James Thurber)

Page 5: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini

kupersembahkan untuk :

Ø Ibu dan Bapak tercinta Ø Kakak-kakakku tercinta Ø Keponakan-keponakanku

tersayang Ø Sahabat-sahabat baikku

Page 6: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrahim

Assalamu’alaikun Wr. Wb.

Alhamdulillahi Rabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK

AKHIR T-SHIRT DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL

(SPC) (Studi Pada Perusahaan T-shirt IN Tee-shirt Yogyakarta) “.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dan persyaratan untuk

meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Skripsi ini tidak akan selesai tanpa doa, bantuan, dorongan dari berbagai pihak.

Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Sebelas Maret Surakarta.

2. Dra. Endang Suhari, M.si., selaku Ketua Jurusan Manajemen.

3. Reza Rahardian, SE, M.si, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen.

4. Intan Novela QA, SE, M.si., selaku Pembimbing Akademis.

Page 7: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

5. Dra. Anastasia Riani S, M.si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberi saran dan masukan

kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan staff administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

7. Pihak manajemen, karyawan IN Tee-shirt Yogyakarta yang telah membantu

penyelesain skripsi ini.

8. Bapak dan Ibuku (Gunawan dan Kalis Martuti) yang selalu mendoakanku.

Terima kasih untuk kasih sayang, pengorbanan, dukungan, dan doa yang

selama ini bapak ibu berikan.

9. Kakak-kakakku (mbak Phita, mas Boedi, mbak Injung, mas Sigit, mbak Elin,

mas Nuri) terima kasih atas kasih sayang, doa dan dukungannya.

10. Keponakanku yang lucu-lucu (Alif, Satria, Fakhri), terima kasih kalian sudah

menjadi penyemangatku.

11. Keluarga di Solo (bapak dan ibu Djumbadi, mbak Agung, mbak Tri, dan

mbak Tamar) terima kasih buat semuanya.

12. Sahabat-sahabatku Genk 10+- (Tita, Ratna, Hany, Sisk, Ibnu. Andry, TG,

Prima) terima kasih atas bantuan, dukungan, petualangan dan kebersamaan

kita selama ini.

13. Teman-teman kuliah angkatan 2005 Suci, Lia, Ika, Shinta, terima kasih atas

kebersamaannya. Buat Widi terima kasih atas bantuan dan dukungannya

selama ini.

Page 8: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada penulis dalam penulisan

skripsi ini.

Penulis menyadari, skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik

dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, 15 Desember 2010

Page 9: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ .i

ABSTRAK .... ............................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... v

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI .... ............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 5

E. Batasan Masalah ...................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

Page 10: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

A. Pengertian Produksi ................................................................. 6

B. Pengertian Kualitas .................................................................. 7

C. Pengertian Pengendalian Kualitas ............................................ 9

D. Arti Penting Kualitas ................................................................ 10

E. Sumber Kualitas ....................................................................... 11

F. Dimensi Kualitas ...................................................................... 11

G. Biaya Kualitas .......................................................................... 12

H. Total Quality Manajemen (TQM) ............................................ 15

I. Statistical Process Control (SPC) ............................................. 17

J. Prosedur Pengendalian Kualitas............................................... 20

K. Alat Pengendalian Kualitas ...................................................... 22

L. Penelitian Terdahulu ................................................................ 24

M. Kerangka Pemikiran ................................................................. 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian...................................................................... 28

B. Objek Penelitian dan Lokasi Penelitian ................................... 28

C. Data dan Sumber ...................................................................... 29

D. Teknik Analisis ........................................................................ 29

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan .................................................. 33

B. Analisis Data ............................................................................ 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 73

B. Saran......................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

DAFTAR TABEL

TABEL

Tabel IV.1 Jumlah dan Jenis Kecacatan Produk t-shirt Bulan Januari ......... 48

Tabel IV.2 Jumlah dan Jenis Kecacatan Produk t-shirt Bulan Februari ....... 49

Tabel IV.3 Jumlah dan Jenis Kecacatan Produk t-shirt Bulan Maret ........... 50

Tabel IV.4 Jumlah dan Jenis Kecacatan Produk t-shirt Bulan April ............ 51

Tabel IV.5 Jumlah dan Jenis Kecacatan Produk t-shirt Bulan Mei .............. 52

Tabel IV.6 Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Produk ................................ 54

Tabel IV.7 Pemecahan Masalah untuk Kerusakan Meleset .......................... 55

Tabel IV.8 Pemecahan Masalah untuk Kerusakan Salah Warna .................. 55

Tabel IV.9 Pemecahan Masalah untuk Kerusakan Salah Ukuran ................. 55

Tabel IV.10 Pemecahan Masalah untuk Kerusakan Berlubang ...................... 56

Tabel IV.11 Pemecahan Masalah untuk Kerusakan Kotor ............................. 56

Tabel IV.12 Total Jenis Kerusakan Selama 5 bulan ....................................... 58

Tabel IV.13 Tabel Hasil Output Menggunakan Software Pom For Windows

Bulan Januari............................................................................... 62

Tabel IV.14 Tabel Hasil Output Menggunakan Software Pom For Windows

Bulan Februari............................................................................. 64

Tabel IV.15 Tabel Hasil Output Menggunakan Software Pom For Windows Bulan

Maret ........................................................................................... 66

Tabel IV.16 Tabel Hasil Output Menggunakan Software Pom For Windows Bulan

April ............................................................................................ 68

Tabel IV.17 Tabel Hasil Output Menggunakan Software Pom For Windows Bulan

Mei ............................................................................................. 70

Page 12: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

Gambar II.1 Alur Pemikiran ......................................................................... 26

Gambar IV.1 Aliran proses produksi t-shirt ................................................... 37

Gambar IV.2 Diagram Fishbone .................................................................... 53

Gambar IV.3 Diagram Pareto ......................................................................... 59

Page 13: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

DAFTAR GRAFIK

GRAFIK

Grafik IV.1 Control chart Bulan Januari ........................................................ 63

Grafik IV.2 Control chart Bulan Februari ...................................................... 65

Grafik IV.3 Control chart Bulan Maret ........................................................... 67

Grafik IV.4 Control chart Bulan April ........................................................... 69

Grafik IV.5 Control chart Bulan Mei ............................................................. 71

Page 14: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

Lampiran 1 Jumlah dan jenis kerusakan selama 5 bulan (Januari-Mei 2010)

Lampiran 2 Gambar Produk IN Tee-shirt

Lampiran 3 Struktur Organisasi IN Tee-shirt

Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian

Page 15: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)

(Studi Pada Perusahaan T-shirt IN Tee-shirt Yogyakarta

Nurma Miki Insani F0205120

Perkembangan suatu perusahaan salah satunya ditentukan oleh diterima atau

tidaknya produk yang dihasilkan perusahaan tersebut di kalangan konsumen. Sekarang permintaaan konsumen meningkat untuk produk dan pelayanan yang lebih baik. Konsumen mengharapkan peningkatan kualitas produk dan pelayanan dengan harga yang lebih murah dari harga sebelumnya. Oleh sebab itu, perusahaan perlu untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkannya. Tujuan penelitian ini adalah, untuk mengidentifikasi kualitas produk t-shirt pada IN Tee-shirt, untuk mengetahui bagaimana pengendalian kualitas yang diterapkan IN Tee-shirt, apa saja jenis kerusakan yang terjadi dan faktor yang menyebabkan kerusakan, serta bagaimana tindak lanjut perusahaan untuk meminimumkan kerusakan produk, dan untuk mengetahui apakah kualitas produk yang dihasilkan masih dalam batas kendali.

Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah diagram pareto, p-char) dan diagram fishbone. Diagram pareto akan membantu untuk lebih memfokuskan pada masalah kerusakan produk yang lebih sering terjadi, dengan p-chart dapat diketahui apakah produk masih dalam batas kendali, sedangkan dengan diagram fishbone dapat digunakan untuk mengidentiifikasi dan menemukan kemungkinan penyebab suatu masalah atau persoalan yang terjadi

Dari analisis yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan pengendalian kualitas yang sudah diterapkan perusahaan dapat dikatakan sudah cukup baik, dibuktikan dengan adanya bagian sortir yang bertugas mengawasi dan menyortir produk yang rusak atau cacat. Meskipun demikian, pengendalian kualitas yang diterapkan perusahaan masih memiliki keterbatasan, ada beberapa pengamatan yang berada di luar batas kendali. Penyebab paling dominan dari kerusakan produk adalah faktor manusia yang kurang teliti dan pemeliharaan mesin yang kurang.

Pada akhir penelitian ini penulis ingin memberikan masukan pada IN Tee-shirt untuk menerapkan metode SPC, karena dengan metode SPC dapat diketahui tingkat kerusakan produk apakah masih dalam batas pengendalian atau di luar batas pengendalian, serta dapat ditelusuri faktor penyebabnya untuk kemudian di cari solusinya. Kata kunci : pengendalian kualitas, statistical process control, SPC

Page 16: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

QUALITY CONTROL ANALISYS THE END PRODUCT T-SHIRT WITH THE METHOD STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)

(Studies in Company T-shirt IN Tee-shirt Yogyakarta)

Nurma Miki Insani F0205120

The development of an enterprise is determined by one of them received or whether the company produced products among consumers. Now, consumer demand increase for products and services better. Consumers expect quality products and service with a cheaper price than previous price. Therefore, companies need to maintain and improve the quality of the product. The purpose of this study is, to identify product quality t-shirts in the IN Tee-shirt, to find out how to apply quality control IN Tee-shirt, what kinds of damage that occurred and the factors that cause damage, and how to follow up a company to minimize damage products, and to find out whether the quality of products still within control.

In this study an analysis tool used is the pareto diagram, p-chart, and fishbone diagrams. Pareto diagram will help to better focus on issues of product defects that are more common, with a p-chart can be known whether the product is still within the limits of control, whereas with a fishbone diagram can be used to identify and discover possible causes of a problem or problems that occur.

From the analysis conducted, we conclude that the implementation of quality control that has been applied to the company can be said is good enough, evidence by the sorting section is charged with overseeng and sort of damaged or defective product. Nevertheless, the company implemented a quality control still has its limitations, there are several observations that are beyond the control limit. The most dominan of product failures is the human factor that is rigorous and less engine maintenance.

At the end of this study the authors wanted to provide input in the IN Tee-shirt to apply the SPC method, due to the SPC method to know the extent of damage if the product is still within control limits or outside the control limits, and can be traced as a contributing factor to later in the search for solutions.

Keywords : quality control, statistical process control. SPC

Page 17: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dewasa ini pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berkembang

seiring dengan adanya era globalisasi yang menuntut agar semua sumber

daya yang dimiliki akan diolah dan dikembangkan. Oleh karena itu, dalam

suatu perusahaan memerlukan adanya suatu manajemen yang baik untuk

meningkatkan produktivitas serta mendapatkan laba yang optimum dalam

usahanya melalui penggunaan sumber-sumber daya perusahaan secara

efektif dan efisien.

Selain itu perkembangan suatu perusahaan itu dapat ditentukan

dengan dapat diterima atau tidaknya produk dari perusahaan tersebut oleh

konsumen. Sekarang permintaaan konsumen meningkat untuk produk dan

pelayanan yang lebih baik. Konsumen mengharapkan peningkatan kualitas

produk dan pelayanan dengan harga yang lebih murah dari harga

sebelumnya. Oleh karena itu apabila perusahaan ingin terus dapat

bersaing, salah satu tujuan utama adalah harus fokus untuk menghasilkan

produk dengan kualitas yang tinggi secara konsisten (Mason and Fiju

Antony, 2000)

Menurut Ahyari (1987), kualitas didefinisikan sebagai jumlah dari

atribut atau sifat-sifat sebagaimana dideskripsikan di dalam produk yang

1

Page 18: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

bersangkutan. Dengan demikian yang dimaksudkan dengan kualitas ini

akan sangat erat berhubungan dengan produk tersebut, karena akan

menunjuk langsung terhadap atribut atau sifat-sifat dari produk dan jasa

yang bersangkutan. Kualitas yang dimiliki suatu produk dapat dipengaruhi

oleh suatu proses kegiatan operasi, mulai dari bahan baku, ketrampilan dan

kemampuan tenaga kerja, peralatan-peralatan produksi, hingga faktor-

faktor yang mendukung sistem operasi, seperti sistem penjadwalan dan

sistem persediaan.

Menurut Hermawati (2007), Mutu sebagai keseluruhan

karakteristik suatu produk baik barang maupun jasa berperan penting demi

memenuhi kepuasan pelanggan. Dalam berbagai kegiatan produksi dan

perdagangan produk setiap konsumen menuntut adanya jaminan mutu dari

produsen maupun penjual. Jaminan mutu merupakan kegiatan yang

sistematis dan terencana yang diimplementasikan dalam sistem mutu guna

memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa suatu produk memenuhi

standar mutu yang dikehendaki. Dengan adanya jaminan mutu produsen

dituntut untuk melakukan pengendalian mutu.

Pengendalian kualitas merupakan suatu aktivitas (manajemen

perusahaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk dan

jasa perusahaan dapat dipertahankan sebagaimana yang telah direncanakan

(Ahyari, 1987). Pengendalian kualitas sangat penting karena bertujuan

untuk meningkatkan dan menjaga kualitas. Dengan adanya pengendalian

kualitas akan meningkatkan kepuasan konsumen., karena kualitas

Page 19: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kepuasan

pelanggan. Jika kualitas produk tinggi maka loyalitas pelanggan akan

mudah diperoleh (Nova, 2007). Selain itu, dengan adanya pengendalian

kualitas dapat mengurangi jumlah produk yang cacat. Dan dengan adanya

produk yang berkualitas perusahaan akan mampu bersaing dengan

perusahaan-perusahaan yang lain.

IN Tee-shirt merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di

bidang industri garmen, yaitu pembuatan dan penjualan t-shirt, jaket dan

sweater yang berada di Yogyakarta. Perusahaan ini memproduksi t-shirt

untuk dijual di retail maupun berdasarkan pesanan dari para pelanggan.

Kepuasaan konsumen merupakan salah satu faktor dari IN Tee-shirt untuk

memperbaiki prosedur dalam pengendalian kualitas produknya. Karena

apabila produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang sesuai dengan

harapan konsumen maka kepuasan konsumen akan terpenuhi.

Dari uraian di atas maka, penulis melakukan penelitian dengan

judul “ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR

T-SHIRT DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL

(SPC). (Studi Pada Perusahaan T-shirt IN Tee-shirt Yogyakarta )

B. RUMUSAN MASALAH

Kualitas suatu produk merupakan faktor penting dalam perusahaan.

Dengan adanya produk yang berkualitas dapat meningkatkan kepuasan

konsumen, sehingga pengendalian kualitas terhadap suatu produk harus

Page 20: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana identifikasi kualitas produk t-shirt pada IN Tee-shirt?

2. Bagaimana pengendalian kualitas yang diterapkan IN Tee-shirt?

3. Apa saja jenis kerusakan yang terjadi dan faktor yang

menyebabkan kerusakan, serta bagaimana tindak lanjut perusahaan

untuk meminimumkan kerusakan produk?

4. Apakah kualitas produk yang dihasilkan IN Tee-shirt masih dalam

batas kendali?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengidentifikasi kualitas produk t-shirt pada IN Tee-shirt.

2. Untuk mendiskripsikan pengendalian kualitas yang diterapkan

perusahaan IN Tee-shirt.

3. Untuk mengetahui jenis kerusakan dan faktor yang menyebabkan

kerusakan, serta bagaimana tindak lanjut IN Tee-shirt untuk

meminimumkan kerusakan produk.

4. Untuk mengetahui kualitas produk yang dihasilkan oleh IN Tee-

shirt.

Page 21: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. MANFAAT PENELITIAN

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk menentukan

kebijakan perusahaan dalam hal pengendalian kualitas untuk

meningkatkan serta menjaga mutu produk.

2. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan mengenai pengendalian kualitas dan dapat

menerapkannya dalam perusahaan.

3. Bagi Peneliti Berikutnya

Sebagai sumber pemikiran atau referensi mengenai pengendalian

kualitas.

E. BATASAN MASALAH

Untuk lebih memfokuskan penelitian yang dibuat maka dibuat

batasan-batasan sebagai berikut :

1. Pengamatan dilakukan pada departemen produksi, yaitu

depertemen yang memproduksi t-shirt pada IN Tee-shirt.

2. Sampel yang diambil berasal dari hasil inspeksi manual. Yaitu,

pemeriksaan terhadap hasil akhir dari produk t-shirt yang

dihasilkan IN Tee-shirt yang dilakukan secara manual.

Page 22: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN PRODUKSI

Beberapa pengertian operasi atau produksi didefinisikan para pakar

sebagai berikut :

Operasi atau produksi adalah kegiatan untuk mengubah masukan

(yang berupa faktor-faktor produksi) manjadi keluaran sehingga lebih

bermanfaat daripada bentuk aslinya. Dengan kata lain, operasi adalah

kegiatan mengubah bentuk untuk menambah manfaat atau menciptakan

manfaat baru dari suatu barang dan jasa. Keluaran dapat berupa barang

dan jasa (Subagyo,2000)

Menurut Ahyari (1987), produksi diartikan sebagai kegiatan yang

dapat menimbulkan tambahan manfaat atau penciptaan faedah baru.

Faedah atau manfaat ini dapat terdiri dari beberapa macam. Misalnya,

faedah bentuk, faedah waktu, faedah tempat, serta kombinasi dari faedah-

faedah tersebut di atas. Apabila terdapat suatu kegiatan yang dapat

menimbulkan manfaat baru, atau mengadakan penambahan dari manfaat

yang sudah ada maka kegiatan tersebut akan disebut sebagai kegiatan

produksi. Apapun manfaat atau kegunaan yang dihasilkannya di dalam hal

ini tidaklah menjadi persoalan.

6

Page 23: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Sedangkan menurut Assauri (1978), produksi adalah kegiatan

dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau

jasa, untuk kegiatan dibutuhkan faktor-faktor produksi yang dalam ilmu

ekonomi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skills (organization,

managerial, technical).

Produksi adalah proses penciptaan barang dan jasa (Render, 2005).

B. PENGERTIAN KUALITAS

Banyak pakar yang mencoba mendefinisikan kualitas berdasarkan

sudut pandangnya masing-masing. Beberapa diantaranya adalah :

Kualitas adalah keseluruhan fitur dan karakteristik produk atau jasa

yang mampu memuaskan kebutuhan yang terlihat atau yang tersamar

(Render, 2005).

Mutu sebagai kesesuaian dengan spesifikasi (Juran, 1993).

Kualitas didefinisikan sebagai jumlah dari atribut atau sifat-sifat

sebagaimana dideskripsikan di dalam produk yang bersangkutan. Dengan

demikian yang dimaksudkan dengan kualitas ini akan sangat erat

berhubungan dengan produk tersebut, karena akan menunjuk langsung

terhadap atribut atau sifat-sifat dari produk dan jasa yang bersangkutan

(Ahyari, 1987).

Sedangkan menurut Subagyo (2004), kualitas dapat diukur dengan

beberpa dimensi, sebagai berikut :

Page 24: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

1. Conformance to specification

Conformance to specification merupakan kesesuaian antara

kualitas produk dengan ketentuan mengenai kualitas produk yang

seharusnya.

2. Nilai

Nilai mempunyai arti relatif, artinya merupakan persepsi konsumen

terhadap imbangan antara manfaat suatu barang dan jasa terhadap

pengorbanan untu memperoleh barang dan jasa tersebut.

3. Fitness for use

Fitness for use adalah kemampuan barang atau jasa yang

dihasilkan untuk memenuhi fungsinya.

4. Support

Kualitas produk juga ditentukan oleh dukungan perusahaan

terhadap produk yang dihasilkan. Dukungan ini misalnya :

pemberian garansi perbaikan dan penggantian kalau terdapat

produk cacat yang terjual kepada konsumen, penyediaan onderdil

dalam jumlah yang cukup dan tersebar di berbagai pelosok dengan

harga yang murah, tersedianya servis yang memadai di berbagai

daerah.

5. Psychological impressions

Faktor psikologis dari konsumen kadang-kadang dianggap

menentukan kualitas suatu barang atau jasa.

Page 25: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Meskipun tidak ada definisi mengenai kualitas yang diterima

secara universal, dari definisi-definisi yang ada terdapat beberapa

kesamaan yaitu dalam elemen-elemen sebagai berikut :

1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan

pelanggan.

2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.

3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya, apa

yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap

kurang berkualitas di masa mendatang).

Dengan berdasarkan elemen-elemen tersebut, Geotch dan Davis

membuat definisi membuat definisi mengenai kualitas yang lebih luas

cakupannya yaitu:

Kualitas merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau

melebihi harapan. (Tjiptono, 2003).

C. PENGERTIAN PENGENDALIAN KUALITAS

Suatu proses produksi tidak akan berjalan dengan baik dan berhasil

jika tidak diikuti dengan suatu pengendalian. Pengendalian adalah

penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa

rencana yang dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. (Handoko

dalam Santoso, 2006). Sedangkan pengertian pengendalian kualitas adalah

sebagai berikut :

Page 26: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Pengendalian kualitas merupakan kegiatan untuk memastikan

apakah kebijakan dalam hal kualitas (standar) dapat tercermin dalam hasil

akhir. Di dalam pengawasan kualitas ini produk akan diperiksa menurut

standar dan semua penyimpangan dicatat serta dianalisis dimana nantinya

akan digunakan sebagai umpan balik untuk para pelaksana dalam

melakukan tindakan-tindakan perbaikan di masa yang akan datang

(Assauri dalam Santoso, 2006).

Menurut Subagyo (2000), pengendalian kualitas adalah

membandingkan antara barang atu jasa hasil produksi perusahaan dengan

standar yang ada.

Sedangkan menurut Ahyari (1987), pengendalian kualitas adalah

merupakan suatu aktivitas (manajemen perusahaan) untuk menjaga dan

mengarahkan agar kualitas produk dan jasa perusahaan dapat

dipertahankan sebagaimana yang telah direncanakan.

D. ARTI PENTING KUALITAS

Selain sebagai elemen penting dalam operasi, kualitas juga

memiliki pengaruh lain. Ada tiga alasan lain pentingnya kualitas :

1. Reputasi Perusahaan

Suatu organisasi menyadari bahwa reputasi akan mengikuti

kualitas, apakah itu baik atau buruk.

2. Keandalan Produk

3. Keterlibatan Global

Page 27: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Bagi perusahaan dan Negara yang ingin bersaing secara efektif

pada ekonomi global, maka produk mereka harus memenuhi

harapan kualitas, desain, dan harga global (Render, 2005).

E. SUMBER KUALITAS

Paling tidak ada lima sumber kualitas yang bisa dijumpai

(Tjiptono, 2003), yaitu:

1. Program, kebijakan, dan sikap yang melibatkan komitmen dari

manajemen puncak.

2. Sistem informasi yang menekankan ketepatan, baik pada waktu

maupun detail.

3. Desain produk yang menekankan keandalan dan perjanjian

ekstensif produk sebelum dilepas ke pasar.

4. Kebijakan produksi dan tenaga kerja yang menekankan pada

peralatan yang terpelihara baik, pekerja yang terlatih baik, dan

penemuan penyimapangan secara cepat.

5. Manajemen vendor yang menekankan kualitas sebagai sasaran

utama.

F. DIMENSI KUALITAS

Dalam Yamit (2004) mengembangkan dimensi kualitas ke dalam

delapan dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan

Page 28: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

strategis terutama bagi perusahaan atau manufaktur yang menghasilkan

barang. Kedelapan dimensi tersebut adalah,:

1. Perfomance (kinerja), yaitu karakteristik pokok dari produk inti.

2. Features, yaitu karakteristik pelengkap atau tambahan.

3. Reliability (keandalan), yaitu kemungkinan tingkat kegagalan

pemakaian.

4. Conformance (kesesuaian), yaitu sejauh mana karakteristik desain

dan operasi memenuhi standar-standar yang ditetapkan

sebelumnya.

5. Durability (daya tahan), yaitu berapa lama prosedur dapat terus

digunakan.

6. Serviceability, yaitu meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan,

kemudahan dalam pemeliharaan dan penanganan keluhan yang

memuaskan.

7. Estetika, yaitu menyangkut corak, rasa, dan daya tarik produk.

8. Preceived, yaitu menyangkut citra, dan reputasi produk serta

tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

G. BIAYA KUALITAS

Jika suatu perusahaan akan mempertahankan kualitas hasil

produksinya, maka akan menaggung biaya-biaya kualitas. Biaya untuk

manajemen kualitas ini memang cukup mahal, tetapi lebih sedikit jika

Page 29: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

dibandingkan dengan kerugian yang timbul karena rendahnya kualitas

produk.

Biaya-biaya yang berhubungan dengan manajemen kualitas

tersebut, antara lain :

1. Prevention Cost

Prevention cost adalah biaya-biaya pencegahan sebelum

kerusakan atau kekeliruan itu terjadi. Yang masuk dalam biaya ini

antara lain :

a. Biaya perbaikan proses produksi untuk menghilangkan

penyebab kerusakan produk.

b. Biaya untuk merancang produk agar lebih mudah dibuat.

c. Biaya training para karyawan.

d. Biaya untuk mengusahakan agar perusahaan selalu

memperoleh barang-barang dari supplier dengan kualitas

yang baik dan dalam jumlah yang cukup.

2. Biaya appraisal

Biaya appraisal adalah biaya untuk mengusahakan agar

keadaan bahan atau barang yang dikerjakan itu baik, serta biaya

untuk mengetahui kalau terjadi adanya kerusakan. Yang masuk

dalam biaya ini adalah :

a. Biaya inspeksi barang yang datang.

b. Biaya inspeksi dan testing terhadap barang dalam proses

Page 30: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

c. Biaya untuk mengevaluasi keadaan bahan baku atau barang

jadi yang ada di gudang.

3. Internal failure costs

Internal failure cost adalah biaya yang terjadi karena ada

kesalahan-kesalahan atau kerusakan dalam proses produksi. Biaya

ini dapat dibagi dalam dua macam, yaitu ;

a. Yield loses, yaitu kerugian yang ditanggung perusahaan

karena barang yang rusak tidak dapat diperbaiki kembali,

dan harus dibuang atau menjadi barang cacat.

b. Rework cost, yaitu biaya untuk mengerjakan barang yang

rusak dalam proses produksi, sehingga menjadi barang yang

kualitasnya memenuhi standar.

4. External Failure cost

External failure cost adalah biaya yang dikeluarkan karena

ada kesalahan proses pembuatan produk (barang atau jasa), tetapi

diketahui setelah barang dan jasa itu sampai di tangan konsumen.

Yang termasuk dalam biaya ini antara lain :

a. Jaminan garansi kepada konsumen.

b. Biaya memperbaiki produk cacat, termasuk penggantian

onderdil kalau diperlukan.

c. Biaya transport yang diperlukan untuk perbaikkan produk.

d. Ganti rugi kepada konsumen, kalau kesalahan produk itu

berakibat pada kerugian knsumen.

Page 31: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

e. Turunnya nama baik perusahaan dan kepercayaan

masyarakat kepada perusahaan.

H. TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

Total Quality Management (TQM) merujuk pada penekanan

kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga

pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan

arahan perusahaan yang terus-menerus ingin mencapai keunggulan dalam

semua aspek produk dan jasa yang semuanya penting bagi pelanggan.

(Render,2005)

Beberapa definisi TQM, yaitu :

TQM diartikan sebagai perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke

dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas,

teamwork, produktivitas, dan pengertian serta kepuasan pelanggan

(Ishikawa dalam Tjiptono, 2003).

TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas

sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan

melibatkan seluruh anggota organisasi (Santoso dalam Tjiptono, 2003).

TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang

mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan

terus-menerus atas produk, jasa, manusia, dan lingkungannya (Tjiptono,

2003).

Page 32: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Dalam Yamit (2004), manfaat yang di dapat perusahaan dan pihak

yang terkait dalam penerapan TQM antara lain adalah :

1. Bagi Pelanggan

a. Sedikit atau bahkan tidak memilki masalah dengan produk

atau pelayanan.

b. Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik.

c. Kepuasan pelanggan terjamin.

2. Bagi Perusahaan

a. Terdapat perubahan terhadap kualitas produk dan

pelayanan.

b. Staff lebih termotivasi.

c. Produktivitas meningkat.

d. Biaya penurunan.

e. Produk cacat berkurang.

f. Permasalahan dapat diselesaikan.

3. Bagi perusahaan di masa yang akan datang

a. Membuat perusahaan sebagai pemimpin.

b. Membantu terciptanya teamwork.

c. Membantu perusahaan lebih sensitive terhadap kebutuhan

pelanggan.

d. Membuat perusahaan siap menghadapi perubahan.

e. Hubungan antara staff departemen lebih mudah.

Page 33: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Total Quality Approach hanya dapat dicapai dengan

memperhatikan karakteristik TQM berikut ini :

1. Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal.

2. Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas.

3. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan

dan pemecahan masalah.

4. Memiliki komitmen jangka panjang.

5. Membutuhkan kerjasama tim (teamwork).

6. Memperbaiki proses secara berkesinambungan.

7. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.

8. Memberikan kebebasan yang terkendali.

9. Memiliki kesatuan tujuan.

10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.

I. STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)

Statistical process control (SPC) adalah sebuah teknik statistik

yang digunakan untuk memastikan bahwa proses memenuhi standar

(Render, 2005). SPC digunakan untuk mengukur kinerja sebuah proses.

Salah satu alat yang digunakan adalah peta control (control chart). Dimana

peta control dapat digunakan untuk :

1. Mengetahui apakah telah terjadi perubahan proses produksi.

2. Mendeteksi adanya penyebab-penyebab yang mempengaruhi

proses.

Page 34: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

3. Membuat standar suatu proses.

Variasi kualitas produk sering timbul. Dalam proses produksi ada

dua jenis variasi yang timbul dalam proses produksi (Montgomery dalam

Pailit , 2005), yaitu:

1. Assignable cause adalah variasi yang dapat dicari sumber-sumber

penyebabnya dan ini harus dihilangkan. Misalnya, kualitas bahan

baku tidak homogen, petunjuk kurang jelas, kondisi mesin kurang

baik.

2. Random (common cause) adalah variasi natural (variasi yang tidak

dapat dilacak sumber-sumbernya) dan variasi jenis ini tidak dapat

dihilangkan 100 %, tetapi diminimalkan. Salah satu contoh adalah

kualitas bahan baku dibuat sehomogen mungkin, tingkat

ketrampilan operator diupayakan sama.

Peta kontrol dapat dibagi menjadi dua jenis, peta kontrol atribut

dan peta kontrol variabel. Karakteristik kualitas yang dapat diukur dan

dinyatakan secara kuantitatif dinamakan variabel, sedangkan kualitas yang

dinilai sebagai sesuai atau tidak sesuai (cacat) dinamakan atribut. Peta

kontrol memberikan informasi tentang kemampuan proses, nilai parameter

proses yang penting, dan stabilitas terhadap waktu sehingga memberikan

taksiran kemampuan proses. Informasi ini sangat berguna bagi

perancangan produk dan proses.

Pengertian atribut dalam pengendalian kualitas berkaitan dengan

karakteristik kualitas yang dapat digolongkan atas baik (diterima) dan

Page 35: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

cacat (ditolak). Beberapa peta kontrol atribut yaitu (Feigenbsum dalam

Pailit, 2005) :

1. Peta kontrol p (p chart), yaitu peta kontrol untuk fraksi defektif

(fraction rejected fraction nonconforming).

2. Peta kontrol np (np chart), yaitu peta kontrol untuk jumlah item

yang tidak sesuai (number of nonconforming).

3. Peta kontrol c (c chart), yaitu peta kontrol untuk jumlah

ketidaksesuain (number of nonconformities)

4. Peta kontrol u (u chart), yaitu peta kontrol untuk jumlah

ketidaksesuaian per unit (number of nonconformities per unit).

Manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan Statistical process

control (SPC) menurut Mason and Fiju Antony (2000) :

1. Mengurangi biaya dan usaha-usaha yang tidak berguna.

2. Proses perbaikan output yang lebih besar.

3. Konsistensi yang lebih baik dari output proses.

4. Meningkatkan informasi operator, kapan dilakukan atau tidak

dilakukan suatu tindakan.

5. Proses yang diprediksi dapat dicapai.

6. Bahasa yang umum pada kinerja proses untuk orang yang berbeda

di seluruh departemen.

7. Grafik SPC membantu membedakan penyebab khusus dari

penyebab umum variasi.

8. Pengurangan variasi.

Page 36: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

9. Reputasi untuk produk dan pelayanan yang berkualitas tinggi,

dengan demikian mengurangi complain konsumen.

10. Pasar saham yang sehat, atau meningkatkan efisiensi/efektivitas.

11. Mengurangi biaya kualitas.

12. Mengurangi pemeriksaan/inspeksi/upaya pengujian.

13. Pemahaman tentang proses yang lebih efisen dan lebih baik.

14. Pengurangan waktu yang digunakan untuk mengatasi masalah

kualitas.

J. PROSEDUR PENGENDALIAN KUALITAS

1. Inspeksi

Produk dan jasa harus selalu diperiksa agar sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan sehingga satuan-satuan yang rusak

dapat disingkirkan. Pemeriksaan produk selama proses produksi

juga menghindarkan dari pengerjaan satuan-satuan yang

sebenarnya telah rusak. Tujuan utama dari inspeksi adalah

menghentikan pembuatan kumpulan yang rusak. Adapun beberapa

pedoman umum untuk menentukan kapan sebaiknya inspeksi

dilakukan :

a. Inspeksi setelah operasi-operasi yang cenderung

memproduksi barang-barang rusak agar tidak ada kerja

lebih yang dilakukan pada barang-barang rusak.

Page 37: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

b. Inspeksi sebelum operasi-operasi yang menekan biaya agar

berbagai operasi ini tidak akan dilaksanakan pada barang-

barang rusak.

c. Inspeksi sebelum operas-operasi dimana produk-produk

salah mungkin akan menghentikan dan memacetkan mesin-

mesin.

d. Inspeksi sebelum operasi-operasi menutup kerusakan-

kerusakan seperti pengecatan.

e. Inspeksi sebelum operasi-operasi perakitan yang tidak dapat

dilakukan seperti: pengelasan komponen, pencampuran

warna.

f. Pada mesin-mesin automatic dan semi automatic inspeksi

dilakukan pada unit pertama dan unit terakhir.

g. Inspeksi komponen-komponen terakhir.

h. Inspeksi sebelum penggudangan.

i. Inspeksi dan pengujian produk jadi.

2. Acceptance Sampling

Acceptance sampling berarti penerimaan atau penolakan

keseluruhan produk jadi atas dasar jumlah cacat dalam sampel.

Para inspector diberitahu berapa unit produk yang diperiksa dan

berapa banyak yang rusak diperbolehkan, bila melebihi jumlah

yang telah ditentukan, kesimpilan produk ditolak. Acceptance

Page 38: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

sampling biasanya merupakan pemeriksaan sifat-sifat barang

(atribut) daripada pemeriksaan variabel.

K. ALAT PENGENDALIAN KUALITAS

1. Diagram pareto

Diagram pareto (pareto charts) digunakan untuk

mengklasifikasikan masalah menurut sebab dan gejalanya. Masalah

didiagramkan menurut prioritas atau tingkat kepentingannya,

dengan menggunakan format grafik batang.

2. Diagram sebab akibat (fishbone diagram)

Diagram ini sering disebut diagram tulang ikan (fishbone

diagram). Alat ini dikembangkan pertama kali pada tahun 1950.

Diagram sebab dan akibat digunakan untuk mengidentiifikasi dan

menganalisis suatu proses atau situasi dan menemukan

kemungkinan penyebab suatu masalah atau persoalan yang terjadi.

Manfaat diagram ini adalah dapat memisahkan penyebab

dari gejala, memfokuskan perhatian pada hal-hal yang relevan,

serta dapat diterapkan pada setiap masalah.

3. Check Sheet

Check sheet meupakan alat pengumpul dan analisis data.

Tujuan digunakannya alat ini adalah untuk mempermudah proses

pengumpulan data untuk tujuan-tujuan tertentu dan menyajikannya

Page 39: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

dalam bentuk yang komunikatif sehingga dapat dikonversi menjadi

informasi.

4. Run chart dan Control Chart

Run chart digunakan untuk mengidentifikasi

kecenderungan yang terjadi dengan jalan menggambarkan atau

memetakan data selama periode tertentu. Kecenderungan tersebut

sangat berguna dalam memisahkan sebab dari gejala.

Control chart berguna untuk menganalisis proses dengan

tujuan memperbaikinya secara terus-menerus. Grafik ini

mendeteksi penyimpangan abnormal dengan bantuan grafik garis.

Grafik ini berbeda dari grafik garis standar dengan adanya garis

kendali batas (limit) di tengah, atas, dan bawah.

5. Histogram

Histogram merupakan diagram yang dapat menggambarkan

penyebaran atau standar deviasi suatu proses. Data frekuensi yang

diperoleh dari pengukuran menunjukkan suatu puncak pada situasi

nilai tertentu. Variasi ciri khas kualitas yang dihasilkan disebut

distribusi.

6. Stratifikasi

Stratifikasi merupakan teknik pengelompokan data ke

dalam kategori-kategori tertentu, agar data dapat menggambarkan

permasalahan secara jelas sehingga kesimpulan-kesimpulan dapat

lebih mudah diambil.

Page 40: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

7. Scatter Diagram

Dua buah variabel yang sesuai dipetakan dalam sebuah

diagram sebar (scatter). Hubungan antara titik-titik yang dipetakan

menggambarkan hubungan antara kedua variable tersebut. Alat ini

berguna dalam mempelajari dan mencari faktor-faktor yang

berpengaruh.

L. PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian tentang sistem pengendalian kualitas produk telah

dilakukan oleh peneliti sebelumnya :

Penelitian dilakukan oleh Santoso dan Atmadji (2006). Dari

penelitian yang dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan. Yaitu,bahwa

pengendalian kualitas produk yang dilakukan sebuah perusahaan

pemintalan di Secang belum baik, dari analisis p-chart dapat diketahui

pada minggu ke-16 dan minggu ke-17 proporsi produk ditolak di luar

batas kendali yang mencapai 2,6% dan 2,3% dimana UCL adalah 1,55%.

Dari analisis Diagram Pareto diketahui komposisi produk ditolak yang

terjadi adalah Crossing 50%, Ring 20%, Gembos 15%, Kotor 5%, Rebond

5% dan Overslah 5%. Hal ini menunjukkan prosentase produk ditolak

terbesar adalah karena Crossing. Dari analisis Diagram Sebab-Akibat

diketahui faktor paling dominan penyebab produk ditolak adalah karena

faktor mesin. Umur mesin yang sudah sangat tua beroperasi dengan

Page 41: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

intensitas sangat tinggi menyebabkan banyak komponen mesin yang aus

ataupun rusak sehingga tidak beroperasi dengan baik.

Selain itu penelitian dilakukan oleh Pailit, Herry Cristian dkk

(2004). Penelitian ini membahas sistem pengendalian kualitas pada

pembuatan lampu filamen. Sistem pengendalian kualitas yang berjalan

sekarang menghasilkan kecacatan yang tinggi, 10-17 %. Identifikasi yang

telah dilakukan menunjukkan bahwa proses primary coil dan double coil

memiliki tingkat kecacatan terbesar ± 17 % dengan penyebab utama reject

adalah coil tidak rata. Penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan peta

kendali atribut (p-chart) baik awal dan akhir hasil implementasi usulan,

control plan, dokumen-dokumen terhadap pengendalian penyebab

kecacatan utama, program expert system yang digunakan untuk

penelusuran penyebab kecacatan, uji proporsi dan tingkat kecacatan akhir.

Hasil implementasi usulan memberikan penurunan tingkat kecacatan yang

signifikan terhadap penyebab kecacatan utama dari rata-rata tingkat

kecacatan produk akhir sebesar 5,74%.

Page 42: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

M. KERANGKA PEMIKIRAN

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas dapat digambarkan kerangka

pemikiran sebagai berikut :

Gambar II.1

Alur Pemikiran

Sumber : Mason and Fiju Anthony (2000)

Kerangka pemikiran di atas menunjukkan bahwa dalam

memproduksi t-shirt diperlukan pengendalian kualitas, supaya produk

Evaluasi Pengendalian Kualitas (SPC) Alat Analisis :

· Diagram pareto · Bagan p-chart · Diagram sebab-akibat ·

Kebijakan Pengawasan Kualitas

Produk Baik

Produk Rusak

Produk

Pengawasan produk (standar kualitas produk)

Page 43: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

yang dihasilkan mempunyai kualitas yang sesuai dengan standar yang

telah ditetapkan. Berdasarkan pengendalian kualitas yang dilakukan,

produk diklasifikasikan menjadi produk baik dan produk rusak yaitu

produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.

Untuk itu perlu dilakukan evaluasi terhadap produk rusak dengan

menggunakan alat analisis, diantaranya adalah p-chart, diagram pareto

dan diagram sebab-akibat. Hasil dari evaluasi dapat digunakan sebagai

tolok ukur dalam pengendalian kualitas selanjutnya untuk mengantisipasi

kerusakan di masa yang akan datang. Sehingga diharapkan tingkat

kerusakan produk dapat diminimumkan dan kerusakan tetap berada dalam

batas pengendalian.

Page 44: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Penulis melakukan penelitian pada perusahaan t-shirt yang

bernama IN Tee-shirt beralamat di Jl. Kapten P. Tendean No. 54 D,

Wirobrajan, Yogyakarta. Obyek yang diteliti adalah mengenai

pengendalian kualitas produk akhir t-shirt.

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan studi pada IN Tee-shirt

dengan pertimbangan bahwa perusahaan ini merupakan perusahaan

garment yang memiliki beberapa siklus produksi yang dihasilkan.

B. OBJEK PENELITIAN DAN LOKASI PENELITIAN

Objek penelitian ini pada sebuah perusahaan garment yang

bernama IN Tee-shirt. Perusahaan ini berada di daerah Yogyakarta.

28

Page 45: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

C. DATA DAN SUMBER

Data penelitian ini berupa :

1. Data Primer

Data primer adalah informasi yang diperoleh secara

langsung dengan cara melakukan wawancara dengan karyawan

pada bagian produksi IN Tee-shirt. Data yang diperoleh berupa

data tentang gambaran umum perusahaan, produk-produk yang

dihasilkan, dan lain-lain.

2. Data Sekunder

Data sekunder dapat berupa data kerusakan produk IN

Tee-shirt selama beberapa bulan. Selain itu juga berasal dari

catatan-catatan perusahaan mengenai kerusakan produk.

D. TEKNIK ANALISIS

1. Pembuatan Diagram Fishbone

Diagram ini sering disebut diagram tulang ikan (fishbone

diagram). Alat ini dikembangkan pertama kali pada tahun 1950.

Diagram sebab dan akibat digunakan untuk mengidentiifikasi dan

menganalisis suatu proses atau situasi dan menemukan

kemungkinan penyebab suatu masalah atau persoalan yang terjadi.

Page 46: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Manfaat diagram ini adalah dapat memisahkan penyebab dari

gejala, memfokuskan perhatian pada hal-hal yang relevan, serta

dapat diterapkan pada setiap masalah.

Cara untuk membuat diagram sebab akibat dimulai dengan

menggunakan empat kategori, yaitu : material, mesin, manusia dan

metode. Empat kategori tersebut member daftar yang baik untuk

analisis awal. Bila diagram seperti ini dikembangkan secara

sistematis, maka masalah kualitas yang mungkin terjadi dan tempat

pemeriksaan dapat diketahui.

2. Pembuatan Diagram Pareto

Setelah melakukan analisis dengan p-chart, maka akan

diketahui apakah ada produk yang berada di luar batas kontrol atau

tidak. Jika ternyata diketahui ada produk yang berada di luar batas

kontrol, maka produk tersebut akan dianalisis lagi dengan

menggunakan diagram pareto untuk diurutkan berdasarkan tingkat

proporsi kerusakan terbesar sampai dengan yang terkecil.

Diagram pareto (pareto charts) digunakan untuk

mengklasifikasikan masalah menurut sebab dan gejalanya. Masalah

didiagramkan menurut prioritas atau tingkat kepentingannya,

dengan menggunakan format grafik batang. Diagram pareto ini

akan membantu untuk lebih memfokuskan pada masalah kerusakan

produk yang lebih sering terjadi, yang mengisyaratkan masalah-

Page 47: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

masalah mana yang jika ditangani dapat memberikan manfaat balik

terbesar.

Lima langkah penyusunan diagram pareto, yaitu :

a. Tentukan metode pengklasifikasian data, missal menurut

masalah, sebab, ketidaksesuain, dan lain-lain.

b. Tentukan karakteristik rangking yang akan digunakan,

misalnya mata uang, frekuensi atau keduanya.

c. Mengumpulkan data menurut interval atau waktu tertentu

atau menggunakan data historis.

d. Mencatat data dan merangking kategori mulai dari yang

terbesar menuju yang terkecil.

3. Pembuatan bagan-p (p-chart)

Penggunaan bagan-p (p-chart) merupakan cara utama untuk

mengendalikan atribut. Walaupun atribut baik atau buruk dan

diikuti distribusi binomial, distribusi normal dapat digunakan untuk

menghitung batas bagan-p saat ukuran sample besar. Prosedur ini

menyerupai pendekatan bagan–x yang juga merupakan dasar

teorema batas kendali pusat.

Langkah-langkah menyusun p-chart adalah sebagi berikut:

a. Diambil sampel secara acak produk yang dihasilkan dan

ditentukan proporsi produk rusak :

Keterangan :

Page 48: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

P = jumlah proporsi produk rusak.

d = jumlah produk rusak

n = jumlah produk yang diobservasi

b. Menghitung rata-rata proporsi kerusakan ( p ) pada

sejumlah sampel

m

pppp m+++=

......21

Keterangan :

p = rata-rata prosentase kerusakan

p = jumlah proporsi produk rusak

m = jumlah sampel dalam subgroup

Menentukan batasan pengendalian

pzpUCL ˆs+=

pzpLCL ˆs-=

Keterangan :

UCL = batas atas kendali

LCL = batas bawah kendali

p = rata-rata bagian yang ditolak dalam sampel

z = jumlah standar deviasi ( z = 2 untuk batasan 95,5

% ; z = 3 untuk batasan 99,7 %)

p̂s = standar deviasi distribusi sampel

Page 49: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah Perusahaan

Perusahaan t-shirt IN Tee-shirt didirikan pada tanggal 21

Februari 1993 oleh Bapak Ir.H.M. Zeinul Arifin. Usaha ini dirintis

mulai dari nol oleh bapak Arifin bersama istrinya. Pada awalnya

bernama IN Oblong yang hanya menerima order kaos KKN dari

teman-teman kampusnya, lalu berkembang dari mulut ke mulut.

Usaha yang pada awalnya hanya dikerjakan berdua bersama sang

istri, mulai dikerjakan oleh beberapa karyawan.

Sekitar tahun 2000 IN Tee-shirt mulai, memperkenalkan

konsep baru dalam penjualan retail kaos. Dengan mencantumkan

konsep desain t-shirt berupa hangtag pada t-shirt retail, IN Tee-

shirt mengajak para konsumen (retail) untuk lebih mengerti latar

berlakang sebuah desain diciptakan. Kepercayaan masyarakat

terhadap IN Tee-shirt semakin kuat, dengan indikasi semakin

banyaknya pesanan t-shirt yang masuk dan permintaan

sponsorship untuk kegiatan-kegiatan di kota pelajar, Yogyakarta.

Tahun 2004, dengan melihat bahwa tidak semua konsumen

bisa melakukan pemesanan pada jam kantor pada umumnya, maka

33

Page 50: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

IN Tee-shirt mulai memberikan pelayanan hingga malam (pukul

21.00 wib). Pelanggan pun semakin dimanjakan, sebab ketika di

siang hari mereka sibuk belajar atau bekerja, mereka bisa pesan t-

shirt pada malam harinya. IN Tee-shirt semakin di kenal bukan

saja di kalangan lokal, tapi juga dari luar daerah. Untuk

mempermudah pelanggan di luar Yogya, IN Tee-shirt mulai

menerima order secara online. Konsultasi via e-mail atau YM pun

semakin intensif. Hal ini sangat membantu pelanggan yang sangat

menghargai waktu. Para pelanggan ini tidak perlu harus datang ke

kantor IN Tee-shirt, tapi cukup malakukan transaksi melalui

telepon, fax atau e-mail.

2. Visi dan Misi

Visi IN Tee-shirt adalah aspirasi untuk mewujudkan ide

dan kreatifitas di kalangan anak muda pada umumnya dan

masyarakat Yogyakarta pada khususnya, dapat menyediakan

wadah dan kreatifitas sesuai keinginan anak muda terutama yang

berhubungan dengan label lokal.

Sedangkan misinya adalah menyediakan fasilitas untuk

menampung segala bentuk ide dan kreatifitas anak muda yang

berhubungan dengan gaya hidup, musik, dan fashion.

Page 51: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

3. Lokasi Perusahaan

Kantor pusat IN Tee-shirt di Jl. Kapten P. Tendean 54 D,

kecamatan Wirobrajan, kota Yogyakarta, Daerah Istimewa

Yogyakarta. Dengan nomor telepon (0274) 389079.

4. Produk yang dihasilkan

Produk-produk yang dihasilkan IN Tee-shirt adalah kaos

oblong, kaos berkerah, dan jamper atau jaket. Kaos Oblong terbuat

dari katun combat 20s, kaos berkerah terbuat dari lacoste,

sedangkan jamper terbuat dari fleece.

Aliran proses produksi t-shirt disajikan dalam gambar 4.1.

Adapun penjelasan dari proses produksi secara singkat adalah

sebagai berikut :

a. Pertama kali desain dari konsumen masuk ke bagian Front

Office. Desain dibuat sendiri oleh konsumen sesuai dengan

yang diinginkan.

b. Setelah desain dari konsumen sudah jadi, desain tersebut

kemudian di setting menggunakan komputer.

c. Desain yang sudah disetting kemudian dicetak atau

diafdruk. Menjadi sebuah pola yang kemudian akan di

sablon pada kaos.

Page 52: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

d. Bahan baku yang dibutuhkan kemudian dipotong, sesuai

dengan warna dan ukuran yang diinginkan.

e. Setelah bahan baku di potong, proses selanjutnya adalah

menjahit bahan baku tersebut menjadi t-shirt.

f. T-shirt yang telah jadi kemudian diberi sablon sesuai

dengan desain yang telah dibuat.

g. Setelah proses penyablonan selesai, kemudian kaos

diperiks, dirapikan dan dikemas ke dalam plastik oleh

bagian finishing.

Page 53: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Desain masuk dari Custumer Desain di setting menggunakan komputer Hasil desain diafdruk atau dicetak Kain dipotong sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan Kain yang sudah dipotong kemudian dijahit Menyablon desain yang sudah jadi pada kaos Kaos yang sudah jadi diperiksa kemudian dilipat dan dikemas

Gambar IV.1 Aliran Proses Produksi t-shirt

Desain Masuk

Setting

Potong

Jahit

Sablon

Finishing

Afdruk

Page 54: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

5. Sistem Pemasaran

Sistem pemasaran yang dilakukan adalah pemasaran lokal.

produknya hanya dipasarkan di dalam negeri, khususnya

Yogyakarta dan sekitarnya. IN Tee-shirt tidak melakukan

pemasaran ke luar negeri.

6. Struktur Organisasi

Dalam menjalankan roda organisasi, perusahaan yang

mempunyai banyak karyawan diperlukan adanya pengaturan

mekanisme kerja yang jelas dan rapi. Setiap individu karyawan

harus mempunyai batasan pembagian tugas dan wewenang yang

jelas. Dengan demikian diharapkan terjalin interaksi antar individu

yang terintegrasi dan mampu mendukung tercapainya tujuan

organisasi.

Struktur organisasi yang baik akan mewujudkan hal

tersebut di atas. Dengan memiliki struktur organisasi yang baik,

setiap individu yang terlibat dalam organisasi dapat saling

membantu dalam menyelesaikan pekerjaan, sehingga perusahaan

dapat memanfaatkan kemampuan karyawan dengan maksimal.

Struktur organisasi IN Tee-shirt merupakan struktur

organisasi garis. Hal ini dapat dilihat dari adanya garis komando

Page 55: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

dari pimpinan kepada bawahannya. Adapun struktur organisasinya

dapat dilihat pada lampiran.

a. Pemilik

b. Manager

Tugas dari manajer antara lain mengontrol semua kegiatan, baik ke

luar maupun ke dalam dengan persetujuan pemilik, melaksanakan meeting

bulanan untuk mengkoordinasi permasalahan yang dihadapi,

mengkoordinasikan kegiatan dalam perusahaan dan melakukan

pengawasan pada setiap bagian.

c. Kepala bagian Personalia

Tugas dari kepala personalia adalah mengelola kegiatan

perusahaan di bidang personalia dan ketenagakerjaan, peningkatan

produktivitas, kesejahteraan karyawan, kegiatan rumah tangga, serta

kehumasan.

d. Kepala bagian Pemasaran

Tugas kepala bagian pemasaran adalah mengelola pelaksanaan

tugas penjualan, menyusun rencana penjualan, mengkoordinir pembuatan

laporan penjualan sesuai dengan periode yang telah ditetapkan.

e. Kepala bagian Produksi

Tugas dari kepala bagian produksi adalah mempersiapkan

kegiatan-kegiatan proses produksi dan pengkoordinasi semua kegiatan

yang berhubungan dengan proses produksi, bertanggungjawab atas

Page 56: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

kualitas produksinya yang akan dihasilkan, dan mengawasi administrasi

pabrik

Dalam divisi produksi ada beberapa bagian yang bertanggung

jawab terhadap produk yang dihasilkan yaitu :

1) Bagian Front Office

Bagian ini bertanggung jawab untuk melayani konsumen yang datang dan

menerima semua pesanan dari konsumen.

2) Bagian art design

Bagian art design mempunyai tugas untuk membuat semua desain produk

yang dihasilkan.

3) Bagian cutting

Bagian ini bertanggung jawab untuk melakukan pemotongan kain. Kain

dipotong sesuai dengan pola yang telah ada. Standar ukuran pola telah

ditentukan oleh pemesan.

4) Bagian sewing

Bagian ini mempunyai tugas untuk menyusun pola tadi kemudian

menjahitnya menjadi sebuah produk yang utuh.

5) Bagian printing

Bagian ini bertugas untuk menyablon desain yang sudah jadi ke t-shirt

yang sudah selesai dijahit.

Page 57: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

6) Bagian finishing

Bagian ini bertugas untuk memeriksa dan merapikan produk t-shirt yang

telah jadi, kemudian merapikan produk dan mengemasnya ke dalam

plastik.

7) Kepala bagian Pemeliharaan

Kepala bagian pemeliharaan bertugas melakukan pengecekan terhadap

mesin-mesin produksi, dan melakukan perbaikan apabila ada mesin yang

rusak.

f. Out source

Bagian out source ini mempunyai dua bagian yaitu :

1) Security

Security bertugas menjaga keamanan lingkungan pabrik, mengawasi setiap

orang yang keluar dan masuk, mengawasi keluar masuknya kendaraan ,

serta melakukan pencatatan atas semua kegiatan tersebut.

2) Cleaning

Cleaning bertugas membersihkan dan merapikan lingkungan pabrik,

kantor dan took retail.

g. Kepala bagian Keuangan

Tugas kepala bagian keuangan adalah merencanakan dan mengendalikan

kegiatan-kegiatan keuangan, mengatur sumber-sumber pendapatan dan

pengeluaran keuangan, mengelola kebutuhan dan penggunaan dana, serta

penyelenggaraan pembukuan keuangan pada perusahaan.

Page 58: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

h. Kepala bagian sortir

Bagian ini bertugas untuk mengawasi proses produksi dan memeriksa

apakah ada produk yang tidak lolos sortir.

B. ANALISIS DATA

1. Identifikasi kualitas produk t-shirt pada IN Tee-shirt

Yogyakarta

Produk yang dihasilkan adalah t-shirt, kaos berkerah, dan

jamper. Produk-produk tersebut dinyatakan berkualitas dan

memenuhi standar apabila :

a. Sablon tidak meleset atau mbayang.

Pada saat penyablonan,hasilnya tidak pas pada pola yang

sudah ditentukan, sehingga mengakibatkan hasil sablon

menjadi mbayang atau meleset dari pola tersebut.

b. Warnanya sesuai dengan pesanan

Salah warna bisa terjadi karena kurang konsentrasi para

pegawai, sehingga warna yang dibuat tidak sesuai dengan

warna yang dipesan pelanggan.

c. Ukurannya sesuai dengan pesanan

Salah ukuran terjadi pada saat pemotongan kain, ukuran

pemotongan kain tidak sesuai dengan ukuran t-shirt

pesanan pelanggan.

Page 59: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

d. Kain tidak berlubang

Kain berlubang merupakan salah satu tipe kecacatan produk

pakaian jadi yang berupa kain yang sebagai bahan baku

pakaian menjadi berlubang ataupun sobek, biasanya akibat

salah pada divisi pemotongan atau bahan memang cacat

dari pemasok.

e. Kain tidak kotor

Kain kotor dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu kotor

karena bahan baku yang diterima sudah kotor, kotor karena

proses penyablonan dan kotor karena oli mesin jahit.

Kotor karena sablon merupakan salah satu tipe kecacatan

produk pakaian jadi yang berupa kain yang disablon terkena

cat dari sablon ataupun penyablonan yang kurang bagus

sehingga hasil sablon tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Sedangkan kotor akibat oli mesin jahit merupakan salah

satu tipe kecacatan yang berupa pakaian yang diproduksi

terkena oli dari mesin jahit sehingga pakaian tidak layak

untuk dipasarkan.

2. Pengendalian kualitas yang diterapkan IN Tee-shirt

Yogyakarta

Sistem pengendalian kualitas produksi yang diterapkan oleh

IN Tee-shirt adalah sistem manual atau inspeksi yang dilakukan

Page 60: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

oleh manusia yang dilakukan pada setiap proses produksi. Produk

yang cacat akan ditindak lanjuti dengan memeriksa apakah produk

masih bisa diperbaiki atau tidak. Apabila memungkinkan

diperbaiki akan dikembalikan ke line produksi, apabila tidak

mungkin diperbaiki akan dimasukkan ke dalam gudang atau akan

dipergunakan oleh karyawan IN Tee-shirt.

Perusahaan melakukan proses pengecekan kualitas pada

setiap proses produksi. Yang melakukan pengecekan adalah bagian

sortir, petugas bagian sortir harus mengetahui dan memahami

standar kualitas produk yang diproduksi. Bagian ini mempunyai

tugas sebagai berikut :

a. Memeriksa bahan baku yang digunakan. Bahan baku harus

baik, tidak boleh berlubang.

b. Memeriksa dan mengawasi proses cutting. Hasil

pemotongan kain harus rapi dan sesuai dengan ukuran yang

diperlukan. Apabila kain yang dipotong salah ukurannya,

maka harus dilakukan pemotongan ulang.

c. Memeriksa dan mengawasi proses menjahit. Jahitan kaos

harus rapi.

d. Memeriksa dan mengawasi proses printing atau

penyablonan. Sablon harus tepat pada pola yang sudah

ditentukan, apabila tidak tepat harus diperbaiki atau

dilakukan penyablonan ulang.

Page 61: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

3. Jenis kerusakan yang terjadi dan faktor yang menyebabkan

kerusakan, serta bagaimana tindak lanjut perusahaan untuk

meminimumkan kerusakan produk.

a. Perhitungan frekuensi jenis kerusakan

Perhitungan jenis kerusakan dapat dihitung dengan

cara menjumlah total kerusakan selama pengamatan.

Pengamatan dilakukan selama 5 bulan dari bulan Januari-

Mei 2010. Setiap bulannya dilakukan sebanyak 20 kali

pengamatan, yang mana penulis mengambil keseluruhan

populasi sebagai sampel. Dari pengamatan yang dilakukan

terdapat 5 jenis kerusakan yaitu :

1) Sablon meleset atau mbayang.

Pada saat penyablonan,hasilnya tidak pas pada pola

yang sudah ditentukan, sehingga mengakibatkan

hasil sablon menjadi mbayang atau meleset dari pola

tersebut.

2) Warnanya tidak sesuai dengan pesanan

Salah warna bias terjadi karena kurang konsentrasi

para pegawai,sehingga warna yang dibuat tidak

sesuai dengan warna yang dipesan pelanggan.

Page 62: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

3) Ukurannya tidak sesuai dengan pesanan

Salah ukuran terjadi pada saat pemotongan kain,

ukuran pemotongan kain tidak sesuai dengan

pesanan pelanggan.

4) Kain berlubang

Kain berlubang merupakan salah satu tipe kecacatan

produk pakaian jadi yang berupa kain yang sebagai

bahan baku pakaian menjadi berlubang ataupun

sobek, biasanya akibat salah pada divisi pemotongan

atau bahan memang cacat dari pemasok.

5) Kain kotor

Kain kotor dapat disebabkan oleh tiga hal,yaitu

kotor karena bahan baku yang diterima sudah kotor,

kotor karena proses penyablonan dan kotor karena

oli mesin jahit.

Kotor karena sablon merupakan salah satu tipe

kecacatan produk pakaian jadi yang berupa kain

yang disablon terkena cat dari sablon ataupun

penyablonan yang kurang bagus sehingga hasil

sablon tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Sedangkan kotor akibat oli mesin jahit merupakan

salah satu tipe kecacatan yang berupa pakaian yang

Page 63: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

diproduksi terkena oli dari mesin jahit sehingga

pakaian tidak layak untuk dipasarkan.

Berikut adalah tabel jumlah kerusakan produk dari

bulan Januari 2010 sampai Mei 2010 berdasarkan jenis

kecacatan yang terdapat pada produk t-shirt pada

perusahaan t-shirt IN Tee-shirt. Yang mana data mengenai

jenis dan jumlah produk cacat diperoleh dari inspeksi yang

dilakukan oleh bagian produksi. Mengingat keterbatasan

dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis sehingga

tidak memungkinkan penulis melakukan penelitian lebih

lanjut. Penentuan jumlah produk yang diobservasi

ditentukan oleh perusahaan, yaitu sebesar 650 pcs yang

merupakan total produksi per harinya.

Page 64: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel IV.1 Jumlah dan jenis kecacatan produk t-shirt Perusahaan t-shirt IN Tee-shirt

Bulan Januari

Hari ke

Jumlah yang diobservasi

Jenis Kecacatan Jumlah

Meleset Salah Warna

Salah Ukuran Bolong Kotor

1 650 2 0 2 0 1 5 2 650 0 2 0 0 0 2 3 650 2 0 0 1 2 5 4 650 2 2 0 0 0 4 5 650 0 1 0 0 2 3 6 650 2 0 0 0 1 3 7 650 1 1 2 0 0 4 8 650 0 2 1 1 1 5 9 650 0 0 0 0 0 0 10 650 3 0 2 0 0 5 11 650 0 2 0 1 0 3 12 650 0 0 0 0 2 2 13 650 2 0 2 0 0 4 14 650 3 0 0 3 0 6 15 650 2 1 1 0 0 4 16 650 3 2 4 0 2 11 17 650 0 1 0 2 0 3 18 650 1 1 0 0 0 2 19 650 2 0 1 0 0 3 20 650 2 1 2 0 0 5 Jumlah 13000 27 16 17 8 11 79 Sumber : Bagian Produksi In Tee-shirt 2010

Page 65: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel IV.2 Jumlah dan jenis kecacatan produk t-shirt Perusahaan t-shirt IN Tee-shirt

Bulan Februari

Hari ke Jumlah yang diobservasi

Jenis Kecacatan Jumlah

Meleset Salah Warna

Salah Ukuran Bolong Kotor

1 650 0 0 0 0 0 0 2 650 2 1 0 1 0 4 3 650 3 0 2 0 0 5 4 650 1 0 0 0 0 1 5 650 1 0 3 1 0 5 6 650 1 1 0 1 1 4 7 650 2 0 0 0 0 2 8 650 3 1 0 1 0 5 9 650 2 2 0 3 3 10 10 650 0 1 0 1 1 3 11 650 2 2 0 0 0 4 12 650 0 0 0 0 3 3 13 650 1 0 2 0 0 3 14 650 0 0 3 2 4 9 15 650 0 0 2 0 0 2 16 650 3 0 0 1 0 4 17 650 2 1 0 2 1 6 18 650 1 0 3 0 0 4 19 650 0 0 1 0 0 1 20 650 2 0 0 0 0 2 Jumlah 13000 26 9 16 13 13 77 Sumber : Bagian Produksi In Tee-shirt 2010

Page 66: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel IV.3 Jumlah dan jenis kecacatan produk t-shirt Perusahaan t-shirt IN Tee-shirt

Bulan Maret

Hari ke Jumlah yang diobservasi

Jenis Kecacatan Jumlah

Meleset Salah Warna

Salah Ukuran Bolong Kotor

1 650 2 2 3 0 0 7 2 650 0 0 0 0 0 0 3 650 2 0 0 0 0 2 4 650 0 0 0 3 0 3 5 650 2 0 1 1 0 4 6 650 2 1 3 1 2 9 7 650 2 2 3 0 5 12 8 650 0 0 0 2 1 3 9 650 5 2 0 0 0 7 10 650 3 0 1 0 1 5 11 650 1 0 2 0 0 3 12 650 0 1 0 0 0 1 13 650 4 2 0 0 0 6 14 650 3 1 0 0 1 5 15 650 2 0 0 1 4 7 16 650 2 2 0 0 0 4 17 650 3 1 1 0 1 6 18 650 2 0 2 0 1 5 19 650 2 0 0 0 0 2 20 650 1 0 2 2 0 5 Jumlah 13000 38 14 18 10 16 96 Sumber : Bagian Produksi In Tee-shirt 2010

Page 67: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tabel IV.4 Jumlah dan jenis kecacatan produk t-shirt Perusahaan t-shirt IN Tee-shirt

Bulan April

Hari ke Jumlah yang diobservasi

Jenis Kecacatan Jumlah

Meleset Salah Warna

Salah Ukuran Bolong Kotor

1 650 2 2 0 1 0 5 2 650 0 2 0 0 0 2 3 650 2 3 0 0 2 7 4 650 3 2 1 0 0 6 5 650 0 0 14 0 0 14 6 650 2 0 1 0 0 3 7 650 2 1 0 0 0 3 8 650 2 0 1 0 2 5 9 650 1 0 0 1 3 5 10 650 2 0 0 0 1 3 11 650 2 0 3 0 3 8 12 650 5 0 0 0 0 5 13 650 0 0 1 5 0 6 14 650 3 0 0 1 0 4 15 650 0 0 2 0 0 2 16 650 5 0 0 0 0 5 17 650 0 0 0 0 0 0 18 650 2 0 0 0 1 3 19 650 0 0 0 0 1 1 20 650 2 0 0 0 0 2 Jumlah 13000 35 10 23 8 13 89 Sumber : Bagian Produksi In Tee-shirt 2010

Page 68: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tabel IV.5 Jumlah dan jenis kecacatan produk t-shirt Perusahaan t-shirt IN Tee-shirt

Bulan Mei

Hari ke Jumlah yang diobservasi

Jenis Kecacatan Jumlah

Meleset Salah Warna

Salah Ukuran Bolong Kotor

1 650 2 0 0 0 0 2 2 650 0 0 0 0 0 0 3 650 4 0 1 0 2 7 4 650 2 0 0 0 1 3 5 650 0 3 2 2 2 9 6 650 0 0 0 0 0 0 7 650 3 0 0 2 3 8 8 650 2 0 2 0 2 6 9 650 0 0 2 0 1 3 10 650 2 0 1 0 0 3 11 650 2 0 2 2 1 7 12 650 0 0 1 0 0 1 13 650 2 0 2 0 0 4 14 650 2 0 0 0 1 3 15 650 2 0 0 2 2 6 16 650 3 0 2 0 0 5 17 650 0 0 0 0 1 1 18 650 0 10 0 0 0 10 19 650 2 0 0 0 0 2 20 650 3 2 0 0 0 5 Jumlah 13000 31 15 15 8 16 85 Sumber : Bagian Produksi In Tee-shirt 2010

b. Analisis Diagram Fishbone

Diagram fishbone adalah gambar yang terdiri dari

garis atau simbol yang menunjukkan hubungan sebab

akibat. Dalam diagram ini akan diketahui faktor-faktor

yang menyebabkan kerusakan suatu produk, yang

kemudian dapat disimpulkan solusi yang tepat untuk

meminimumkan kerusakan suatu produk yang terjadi.

Diagram fishbone digambarkan menyerupai bentuk tulang

Page 69: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

ikan. Dalam penelitian ini akan dicari faktor-faktor

penyebab kerusakan/kecacatan yang terjadi pada produk t-

shirt pada IN Tee-shirt, sehingga dapat disimpulkan solusi

yang tepat untuk mengurangi jumlah kerusakan produk.

Mesin Manusia

Mesin aus Pelumas jelek Pandangan keliru

Jarum rusak Lalai mengontrol

Motor rusak Kurang teliti

Telat kirim

Salah bahan SOP kurang tegas

Bahan rusak

Material Prosedur

Gambar IV.2 Diagram Fishbone

Berdasarkan diagram sebab akibat yang telah dibuat, dapat

ditemukan penyebab-penyebab awal terjadinya kerusakan.

Gambaran lebih lanjut mengenai faktor-faktor dominan dan

penyebab-penyebab awal dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Page 70: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tabe IIV.6 Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Produk

NO Jenis

kecacatan Faktor Penyebab Akibat

1 Meleset

Material Manusia Mesin Prosedur

- Pandangan keliru

- Kerapihan dalam penyablonan kurang

- Sablon tidak seuai dengan pola

- Hasil sablon tidak sesuai

2 Salah warna Material Manusia Mesin Prosedur

- Kurang teliti

- Pemilihan warna tidak tepat

- Warna tidak sesuai dengan pesanan

- Warna tidak sesuai pesanan

3 Salah ukuran Material Manusia Mesin Prosedur

- Kurang teliti/ kurang tanggung jawab)

- Pemotongan kain kurang tepat

- Produk tidak sesuai ukuran

- Produk tidak sesuai ukuran

4 Berlubang Material Manusia Mesin Proesedur

Bahan baku rusak Kurang teliti dalam menyortir

- -

Bahan baku yang diterima kurang berkualitas Produk tidak berkualitas

- -

5 Kotor Material Manusia Mesin Prosedur

Kualitas bahan baku kurang baik Lalai dalam mengontrol Mesin kotor karena pelumas Kebersihan dan kerapian dalam penyablonan kurang

Hasil produksi kurang berkualitas Produk kurang berkualitas Produk kurang berkualitas Produk kurang berkualitas

Page 71: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tabel IV.7 Pemecahan Masalah Untuk Kerusakan Meleset

PENYEBAB TINDAKAN

Manusia: Pandangan keliru

Training dan penyuluhan dalam proses produksi

Prosedur: kerapian dalam penyablonan kurang diperhatikan

Penerapan SOP yang lebih tegas, jika diperlukan disertai dengan pemberian sangsi

Tabel IV.8 Pemecahan Masalah Untuk Kerusakan Salah Warna

PENYEBAB TINDAKAN

Manusia: Kurang teliti

Training dan penyuluhan dalam proses produksi

Prosedur: Pemilihan warna tidak tepat

Penerapan SOP yang lebih tegas, jika diperlukan disertai dengan pemberian sangsi

Tabel IV.9 Pemecahan Masalah Untuk Kerusakan Salah Ukuran

PENYEBAB TINDAKAN

Manusia: Kurang teliti/ kurang tanggung jawab

Training dan penyuluhan dalam proses produksi

Prosedur: Pemotongan kain kurang tepat

Penerapan SOP yang lebih tegas terutama menyangkut kedisiplinan karyawan pada saat bekerja. Terutama dalam hal ini mengenai ketelitian pada saat memotong bahan baku yang digunakan

Page 72: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel IV.10 Pemecahan Masalah Untuk Kerusakan Berlubang

PENYEBAB TINDAKAN Material: Bahan baku rusak

Lebih teliti dalam melakukan pembelian bahan baku.

Manusia: Kurang teliti dalam menyortir

Training dan penyuluhan dalam proses produksi Penerapan SOP yang lebih tegas terutama menyangkut kedisiplinan karyawan pada saat bekerja. Terutama dalam hal ini mengenai ketelitian pada saat menyortir bahan baku.

Tabel IV.11 Pemecahan Masalah Untuk Kerusakan Kotor

PENYEBAB TINDAKAN Material: Kualitas bahan baku kurang baik

Pada waktu melakukan pembelian harus lebih memperhatikan kualitas bahan baku

manusia: lalai dalam mengontrol

Training dan penyuluhan dalam proses produksi Penerapan SOP yang lebih tegas terutama menyangkut kedisiplinan karyawan pada saat bekerja. Terutama dalam hal ini mengenai ketelitian pada saat menyortir bahan baku yang kotor

Mesin: Mesin kotor karena pelumas

Dilakukan pengecekan dan pemeliharaan secara rutin

Prosedur : Kebersihan dan kerapian dalam penyablonan kurang

Penerapan SOP yang lebih tegas

Page 73: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

4. Kualitas Produk Yang Dihasilkan IN Tee-Shirt Yogyakarta

Metode statistical process control digunakan penulis untuk

menganalisis data, yaitu p-chart yang digunakan untuk mengetahui

tingkat keberhasilan produk yang sesuai dengan standar kualitas

yang telah ditetapkan oleh perusahaan berdasarkan sifat atau

atribut produk. Dalam hal ini akan diketahui apakah kerusakan

produk akhir masih dalam batas pengendalian atau tidak. Selain

menggunakan p-chart, dalam penelitian ini juga menggunakan

analisis diagram pareto untuk mengetahui persentase jenis

kerusakan, yang diurutkan dari jenis kerusakan terbesar hingga

yang terkecil. Untuk lebih jelas, perhitungannya adalah sebagai

berikut :

a. Analisis Diagram Pareto

Analisis diagram pareto dapat dibuat berdasarkan

perhitungan frekuensi jumlah kerusakan dengan cara

menggambarkan persentase frekuensi jenis kecacatan dari

yang paling dominan ke yang paling resesif dalam bentuk

diagram batang. Data yang diolah untuk mengetahui

persentase frekuensi jenis kecacatan dan kemudian disusun

dari yang paling dominan ke yang paling resesif dalam

diagram batang dihitung dengan rumus :

% kerusakan = jumlah kerusakan pada jenis i x 100%

Jumlah seluruh kerusakan

Page 74: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel IV.12 Total Jenis Kerusakan Selama 5 Bulan (Januari 2010-Mei 2010)

Bulan Meleset Salah warna

Salah ukuran Berlubang Kotor Jumlah

Januari 27 16 17 8 11 79 Februari 26 9 16 13 13 77 Maret 38 14 18 10 16 96 April 35 10 23 8 13 89 Mei 31 15 15 8 16 85 Total 157 64 89 47 69 426

Jenis kecacatan produk yang sering terjadi adalah :

1) Meleset sebesar 157 Pcs

Perhitungannya = %100

426157

x

= 36,85%

2) Salah warna sebesar 64 pcs

Perhitungannya = %100

42664

x

=15,02%

3) Salah ukuran sebesar 89 pcs

Perhitungannya =%100

42689

x

= 20,89%

4) Berlubang sebesar 47 pcs

Perhitungannya =%100

42647

x

=11,03%

Page 75: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

5) Kotor sebanyak 69 pcs

Perhitungannya =%100

42669

x

= 16,2%

Hasil perhitungan diatas dapat ditunjukkan dalam diagram batang di

bawah ini:

Gambar IV.3 Diagram Pareto

Dari diagram pareto dapat dilihat bahwa kerusakan tertinggi adalah

sablon yang meleset. Hal ini dapat terjadi karena pada proses penyablonan

tidak sesuai pada pola yang sudah ditentukan, sehingga sablon menjadi

meleset atau mbayang. Kerusakan kedua yang sering terjadi adalah salah

ukuran. Salah ukuran terjadi karena pemotongan kain tidak sesuai dengan

ukuran yang dibutuhkan, sehingga t-shirt yang dihasilkan ukurannya tidak

Page 76: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

sesuai dengan ukuran yang dipesan. Kedua kerusakan tersebut disebabkan

karena karyawan kurang teliti dalam bekerja.

Karena sebagian besar kesalahan disebabkan oleh faktor manusia

maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan dalam menetapkan peraturan/

SOP (Standar Operating Procedure) pada pelaksanaan proses produksi

masih kurang tegas atau disiplin karena masih sering terjadi penyimpangan

terhadap proses produksi yang menyebabkan kerusakan produk.

Perusahaan harus lebih tegas dan spesifik lagi dalam menerapkan SOP.

Bahkan jika diperlukan dapat disertai sangsi yang tegas. Semua karyawan

wajib bekerja sesuai SOP yang telah ditentukan. Setiap pelanggaran yang

terjadi harus diberi sangsi yang tegas.

b. Analisis peta control p (p-chart)

Analisis control chart (p-chart) ini diolah dengan bantuan

software Pom for Window’s. Selain menggunakan software

Pom for Window’s dalam menganalisis data, peneliti juga

melakukan pengolahan data secara manual.

Analisis p-chart dapat dibuat melalui langkah-langkah

sebagai berikut:

Penghitungan Bulan Januari :

1) Menentukan rata-rata kerusakan ( p ) :

p = nx

Page 77: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Keterangan :

p = rata-rata kerusakan

x = banyaknya produk yang rusak

n = banyaknya produk yang diobservasi

Rata-rata kerusakan untuk bulan januari adalah sebagai

berikut :

p = 000.1379

= 0.0061

2) Menentukan standar deviasi dari produk yang rusak

(Sp):

( )n

ppSp

-=

1

( )650

0061.010061.0 -=

= 0.003

3) Menentukan batas kendali atas dan batas kendali

bawah dengan rumus:

Batas kendali atas(UCL) = p +2Sp

= 0. 0061+2(0,003)

= 0,0122

Page 78: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Batas kendali bawah(LCL) = p -2Sp

= 0. 0061-2(0,003)

= 0,0001

Tabel IV.13 Analisis Control Chart (P-Chart)

Tabel Hasil Output Menggunakan Software Pom For Windows Bulan Januari

Sample

Number of Defects

Fraction Defective

2 sigma (95.45%)

Sample 1 Sample 2 Sample 3 Sample 4 Sample 5 Sample 6 Sample 7 Sample 8 Sample 9 Sample 10 Sample 11 Sample 12 Sample 13 Sample 14 Sample 15 Sample 16 Sample 17 Sample 18 Sample 19 Sample 20

5 2 5 4 3 3 4 5 0 5 3 2 4 6 4 11 3 2 3 5

.0077

.0031

.0077

.0062

.0046

.0046

.0062

.0077 0 .0077 .0046 .0031 .0062 .0092 .0062 .0169 .0046 .0031 .0046 .0077

Total Defect Total units sampled Defect rate (pbar) Std dev of proportions UCL (Upper control limit) CL (Center line) LCL (Lower Control Limit)

79 13000 .0061 .003 .0122 .0061 0

Page 79: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Grafik 4.1 In Tee-shirt

Penghitungan Bulan Februari :

1) Rata-rata kerusakan untuk bulan Februari adalah sebagai berikut :

p = 000.13771

= 0.0059

2) Menentukan standar deviasi dari produk yang rusak (Sp):

( )n

ppSp

-=

1

( )650

0059.010059.0 -=

= 0.003

Page 80: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

3) Menentukan batas kendali atas dan batas kendali bawah dengan rumus:

Batas kendali atas(UCL) = p +2Sp

= 0. 0059+2(0,003)

= 0.0119

Batas kendali bawah(LCL) = p -2Sp

= 0. 0059-2(0,003)

= -0.0001

Tabel IV.14 Analisis Control Chart (P-Chart)

Tabel Hasil Output Menggunakan Software Pom For Windows Bulan Februari

Sample

Number of Defects

Fraction Defective

2 sigma (95.45%)

Sample 1 Sample 2 Sample 3 Sample 4 Sample 5 Sample 6 Sample 7 Sample 8 Sample 9 Sample 10 Sample 11 Sample 12 Sample 13 Sample 14 Sample 15 Sample 16 Sample 17 Sample 18 Sample 19 Sample 20

0 4 5 1 5 4 2 5 10 3 4 3 3 9 2 4 6 4 1 2

0 .0062 .0077 .0015 .0077 .0062 .0031 .0077 .0154 .0046 .0062 .0046 .0046 .0138 .0031 .0062 .0092 .0062 .0015 .0031

Total Defect Total units sampled Defect rate (pbar) Std dev of proportions UCL (Upper control limit) CL (Center line) LCL (Lower Control Limit)

77 13000 .0059 .003 .0119 .0059 0

Page 81: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Grafik 4.2 In Tee-shirt

Penghitungan Bulan Maret :

1) Rata-rata kerusakan untuk bulan Maret adalah sebagai berikut :

p = 000.1396

= 0.0074

2) Menentukan standar deviasi dari produk yang rusak (Sp):

( )n

ppSp

-=

1

( )650

0074.010074.0 -=

= 0.0034

3) Menentukan batas kendali atas dan batas kendali bawah dengan rumus:

Batas kendali atas(UCL) = p +2Sp

= 0. 0074+2(0.0034)

= 0.0141

Page 82: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Batas kendali bawah(LCL) = p -2Sp

= 0. 0074-2(0,0034)

= 0.0007

Tabel IV.15 Analisis Control Chart (P-Chart)

Tabel Hasil Output Menggunakan Software Pom For Windows Bulan Maret

Sample

Number of Defects

Fraction Defective

2 sigma (95.45%)

Sample 1 Sample 2 Sample 3 Sample 4 Sample 5 Sample 6 Sample 7 Sample 8 Sample 9 Sample 10 Sample 11 Sample 12 Sample 13 Sample 14 Sample 15 Sample 16 Sample 17 Sample 18 Sample 19 Sample 20

7 0 2 3 4 9 12 3 7 5 3 1 6 5 7 4 6 5 2 5

.0108 0 .0031 .0046 .0062 .0138 .0185 .0046 .0108 .0077 .0046 .0015 .0092 .0077 .0108 .0062 .0092 .0077 .0031 .0077

Total Defect Total units sampled Defect rate (pbar) Std dev of proportions UCL (Upper control limit) CL (Center line) LCL (Lower Control Limit)

96 13000 .0074 .0034 .0141 .0074 .0007

Page 83: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Grafik 4.3 In Tee-shirt

Penghitungan Bulan April :

1) Rata-rata kerusakan untuk bulan April adalah sebagai berikut :

p = 000.1389

= 0.0068

2) Menentukan standar deviasi dari produk yang rusak (Sp):

( )n

ppSp

-=

1

( )650

0068.010068.0 -=

= 0.0032

3) Menentukan batas kendali atas dan batas kendali bawah dengan rumus:

Batas kendali atas(UCL) = p +2Sp

= 0. 0068+2(0,0032)

= 0,0133

Page 84: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Batas kendali bawah(LCL) = p -2Sp

= 0. 0068-2(0,0032)

= 0,0004

Tabel IV.16 Analisis Control Chart(P-Chart)

Tabel Hasil Output Menggunakan Software Pom For Windows Bulan April

Sample

Number of Defects

Fraction Defective

2 sigma (95.45%)

Sample 1 Sample 2 Sample 3 Sample 4 Sample 5 Sample 6 Sample 7 Sample 8 Sample 9 Sample 10 Sample 11 Sample 12 Sample 13 Sample 14 Sample 15 Sample 16 Sample 17 Sample 18 Sample 19 Sample 20

5 2 7 6 14 3 3 5 5 3 8 5 6 4 2 5 0 3 1 2

.0077

.0031

.0108

.0092

.0215

.0046

.0046

.0077

.0077

.0046

.0123

.0077

.0092

.0062

.0031

.0077 0 .0046 .0015 .0031

Total Defect Total units sampled Defect rate (pbar) Std dev of proportions UCL (Upper control limit) CL (Center line) LCL (Lower Control Limit)

89 13000 .0068 .0032 .0133 .0068 .0004

Page 85: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Grafik 4.4 In Tee-shirt

Penghitungan bulan Mei :

1) Rata-rata kerusakan untuk bulan Mei adalah sebagai berikut :

p = 000.1385

= 0.0065

2) Menentukan standar deviasi dari produk yang rusak (Sp):

( )n

ppSp

-=

1

( )650

0065.010065.0 -=

= 0.0032

3) Menentukan batas kendali atas dan batas kendali bawah dengan rumus:

Batas kendali atas(UCL) = p +2Sp

= 0. 0065+2(0,0032)

= 0.0129

Page 86: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Batas kendali bawah(LCL) = p -2Sp

= 0. 0065-2(0,0032)

= 0,0002

Tabel IV.17 Analisis Control Chart (P-Chart)

Tabel Hasil Output Menggunakan Software Pom For Windows Bulan Mei

Sample

Number of Defects

Fraction Defective

2 sigma (95.45%)

Sample 1 Sample 2 Sample 3 Sample 4 Sample 5 Sample 6 Sample 7 Sample 8 Sample 9 Sample 10 Sample 11 Sample 12 Sample 13 Sample 14 Sample 15 Sample 16 Sample 17 Sample 18 Sample 19 Sample 20

2 0 7 3 9 0 8 6 3 3 7 1 4 3 6 5 1 10 2 5

.0031 0 .0108 .0046 .0138 0 .0123 .0092 .0046 .0046 .0108 .0015 .0062 .0046 .0092 .0077 .0015 .0154 .0031 .0077

Total Defect Total units sampled Defect rate (pbar) Std dev of proportions UCL (Upper control limit) CL (Center line) LCL (Lower Control Limit)

85 13000 .0065 .0032 .0129 .0065 .0002

Page 87: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Grafik 4.5 In Tee-shirt

Dari analisis menggunakan p-chart diperoleh hasil proporsi

kerusakan produk pada bulan Januari sebesar 0.0061 dengan batas atas

sebesar 0.0122 dan batas bawah sebesar 0. Untuk bulan Februari proporsi

kerusakan produk sebesar 0.0059 dengan batas atas 0.0119 dan batas

bawah 0. Pada bulan Maret proporsi kerusakan mencapai 0.0074, ini

merupakan jumlah kerusakan terbesar dengan batas atas 0.0141 dan batas

bawah 0.0007. Untuk bulan April proporsi kerusakan sebesar 0.0068

dengan batas atas 0.0133 dan batas bawah 0.0004. Sedangkan bulan Mei

proporsi kerusakan produk sebesar 0.0065 dengan batas atas 0.0129 dan

batas bawah 0.0002.

Dari hasil analisis tersebut, dapat dilihat bahwa di setiap bulan ada

sampel yang berada di luar batas kendali. Sampel-sampel yang berada di

luar batas pengendalian, yaitu di bulan Januari pada pengamatan ke 16

proporsi produk berada di atas batas atas yaitu sebesar 0.0169. Pada bulan

Februari juga ada kerusakan yang di luar batas atas , yaitu pada sampel 9

Page 88: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

sebesar 0.0154 dan pada sampel 14 sebesar 0.0138. Untuk bulan Maret

proporsi kerusakan berada di atas batas atas pada sampel 7 sebesar 0.0185.

Sedangkan pada bulan April proporsi kerusakan yang di atas batas atas

pada sampel 5 sebesar 0.025, dan pada bulan Mei proporsi kerusakan

yang di atas batas atas pada sampel 5 sebesar 0.0138 dan sampel 18

sebesar 0.0154.

Berdasarkan hasil analisis diagram fishbone, ternyata penyebab

proporsi kerusakan produk yang berada di luar batas pengendalian

mayoritas disebabkan karena faktor manusia yang kurang teliti dan kurang

berhati-hati dalam manjalankan tugasnya. Selain itu juga faktor mesin

karena pembersihan dan pemeliharaannya kurang maksimal. Oleh karena

itu, kerusakan yang terjadi harus tetap menjadi perhatian yang serius bagi

perusahaan. Jumlah kerusakan selama ini, harus diminimalisasi agar tidak

mengakibatkan biaya tambahan untuk melakukan penggulangan proses

produksi.

Page 89: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan data yang diperoleh, analisis serta pembahasan pada bab

sebelumnya, maka penulis akan membuat beberapa kesimpulan dan memberikan

saran sebagai berikut :

A. KESIMPULAN

Dari analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat

diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Identifikasi Kualitas Produk T-Shirt Pada IN Tee-Shirt

Yogyakarta

Standar kualitas yang ditetapkan oleh In Tee-shirt terhadap

produknya adalah:

a. Sablon tidak meleset atau mbayang.

Pada saat penyablonan, hasilnya tidak pas pada pola yang

sudah ditentukan, sehingga mengakibatkan hasil sablon

menjadi mbayang atau meleset dari pola tersebut.

b. Warnanya sesuai dengan pesanan

Salah warna bisa terjadi karena kurang konsentrasi para

karyawan, sehingga warna yang dibuat tidak sesuai dengan

warna yang dipesan pelanggan.

73

Page 90: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

c. Ukurannya sesuai dengan pesanan

Salah ukuran terjadi pada saat pemotongan kain, ukuran

pemotongan kain tidak sesuai dengan pesanan pelanggan.

d. Kain tidak berlubang

Kain berlubang merupakan salah satu tipe kerusakan

produk pakaian jadi yang berupa kain yang sebagai bahan

baku pakaian menjadi berlubang ataupun sobek, biasanya

akibat salah pada divisi pemotongan atau bahan memang

cacat dari pemasok.

e. Kain tidak kotor

Kain kotor dapat disebabkan oleh tiga hal, yaitu kotor

karena bahan baku yang diterima sudah kotor, karena

proses penyablonan dan kotor karena oli mesin jahit.

Kotor karena sablon merupakan salah satu tipe kecacatan

produk pakaian jadi yang berupa kain yang disablon terkena

cat dari sablon ataupun penyablonan yang kurang bagus

sehingga hasil sablon tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Sedangkan kotor akibat oli mesin jahit merupakan salah

satu tipe kecacatan yang berupa pakaian yang diproduksi

terkena oli dari mesin jahit sehingga pakaian tidak layak

untuk dipasarkan.

Page 91: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2. Pengendalian Kualitas Yang Diterapkan IN Tee-Shirt

Yogyakarta

Sistem pengendalian kualitas produksi yang diterapkan oleh

In Tee-shirt adalah sistem manual atau inspeksi yang dilakukan

oleh manusia yang dilakukan pada setiap proses produksi. Yang

melakukan pengecekan adalah bagian sortir, petugas bagian sortir

harus mengetahui dan memahami standar kualitas produk yang

diproduksi. Bagian ini mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Memeriksa bahan baku yang digunakan.

b. Memeriksa dan mengawasi proses cutting.

c. Memeriksa dan mengawasi proses menjahit.

d. Memeriksa dan mengawasi proses printing atau

penyablonan.

3. Jenis Kerusakan Yang Terjadi Dan Faktor Yang

Menyebabkan Kerusakan, Serta Bagaimana Tindak Lanjut

Perusahaan Untuk Meminimumkan Kerusakan Produk.

Beberapa jenis kerusakan produk t-shirt yang terjadi pada

IN Tee-shirt Yogyakarta adalah :

a. Sablon meleset atau mbayang

b. Salah warna

c. Salah ukuran

d. Kain berlubang

Page 92: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

e. Kain kotor

Dari diagram fishbone yang telah dibuat, dapat dilihat

penyebab terjadinya kerusakan, yaitu :

a. Sablon meleset atau mbayang disebabkan karena karyawan

kurang teliti dan kurang konsentrasi dalam melakukan

proses penyablonan, selain itu juga kurangnya kerapihan

dalam menyablon.

Dapat diatasi dengan cara memberikan training dan

penyuluhan dalam proses produksi. Selain itu juga

menerapkan SOP yang lebih tegas terutama menyangkut

kedisiplinan karyawan pada saat bekerja, jika diperlukan

disertai pemberian sangsi terhadap karyawan.

b. Salah warna disebabkan karena karyawan kurang teliti

dalam memilih warna bahan baku yang akan digunakan.

Dapat diatasi dengan cara memberikan training dan

penyuluhan dalam proses produksi. Selain itu juga

menerapkan SOP yang lebih tegas terutama menyangkut

kedisiplinan karyawan pada saat bekerja, jika diperlukan

disertai pemberian sangsi terhadap karyawan.

c. Salah ukuran disebabkan karena karyawan kurang teliti,

pada saat melakukan pemotongan kain ukurannya tidak

tepat.

Page 93: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Dapat diatasi dengan cara memberikan training dan

penyuluhan dalam proses produksi. Selain itu juga

menerapkan SOP yang lebih tegas terutama menyangkut

kedisiplinan karyawan pada saat bekerja, jika diperlukan

disertai pemberian sangsi terhadap karyawan.

d. Berlubang disebabkan karena bahan baku yang diterima

sudah rusak, selain itu juga kurangnya ketelitian dalam

melakukan sortir.

Dapat diatasi dengan cara lebih hati-hati dan teliti pada saat

melakukan pembelian bahan baku. Memberikan training

dan penyuluhan dalam proses produksi. Selain itu juga

menerapkan SOP yang lebih tegas terutama menyangkut

kedisiplinan karyawan pada saat bekerja, jika diperlukan

disertai pemberian sangsi terhadap karyawan.

e. Kain kotor disebabkan karena bahan baku yang diterima

kurang baik, karyawan lalai dalam mengontrol, mesin kotor

karena pelumas, dan kurangnya kebersihan dan kerapian

dalam menyablon.

Dapat diatasi dengan cara lebih hati-hati dan teliti pada saat

melakukan pembelian bahan baku. Melakukan pengecekan

dan pemeliharaan secara rutin terhadap mesin-mesin

produksi. Memberikan training dan penyuluhan dalam

proses produksi. Selain itu juga menerapkan SOP yang

Page 94: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

lebih tegas terutama menyangkut kedisiplinan karyawan

pada saat bekerja, jika diperlukan disertai pemberian sangsi

terhadap karyawan.

4. Kualitas Produk Yang Dihasilkan IN Tee-Shirt Yogyakarta

a. Analisis diagram pareto

Dari analisis menggunakan diagram pareto dapat

diketahui apa saja jenis kerusakan produk t-shirt pada In

Tee-shirt Yogyakarta, selain itu juga dapat diketahui

proporsi dari tiap jenis kerusakan yang terjadi. Hasil

pengamatan selama 5 bulan tersebut adalah :

1) Meleset atau mbayang sebesar 157 pcs atau 36,85 %

2) Salah ukuran sebesar 89 pcs atau 20,89 %

3) Kotor sebesar 69 pcs atau 16,2 %

4) Salah warna sebesar 54 pcs atau 15,02 %

5) Berlubang sebesar 47 pcs atau 11,03 %

b. Analisis P-Chart

Dari analisis menggunakan p-chart dapat dilihat

bahwa proporsi kerusakan yang terjadi selama pengamatan

pada bagian produksi yang dilakukan dari bulan Januari

sampai Mei 2010 ada beberapa sampel yang berada di luar

batas kendali. Beberapa sampel yang berada di luar batas

Page 95: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

pengendalian, yaitu di bulan Januari pada sampel ke 16

proporsi produk berada di atas batas atas yaitu sebesar

0.0169. Pada bulan Februari juga ada kerusakan yang di

luar batas atas , yaitu pada sampel 9 sebesar 0.0154 dan

pada sampel 14 sebesar 0.0138. Untuk bulan Maret

proporsi kerusakan berada di atas batas atas pada sampel 7

sebesar 0.0185. Sedangkan pada bulan April proporsi

kerusakan yang di atas batas atas pada sampel 5 sebesar

0.025, dan bulan Mei proporsi kerusakan yang di atas batas

atas pada sampel 5 sebesar 0.0138 dan sampel 18 sebesar

0.0154.

Berdasarkan hasil analisis diagram fishbone,

ternyata penyebab proporsi kerusakan produk yang berada

di luar batas pengendalian mayoritas disebabkan karena

faktor manusia yang kurang teliti dan kurang berhati-hati

dalam manjalankan tugasnya. Selain itu juga faktor mesin

karena pembersihan dan pemeliharaannya kurang

maksimal. Oleh karena itu, kerusakan yang terjadi harus

tetap menjadi perhatian yang serius bagi perusahaan.

Jumlah kerusakan selama ini, harus diminimalisasi agar

tidak mengakibatkan biaya tambahan untuk melakukan

penggulangan proses produksi.

Page 96: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran sebagai

berikut :

1. Kepada Perusahaan

a. Berdasarkan hasil analisis dari diagram fishbone dapat

dilihat bahwa penyebab kerusakan terbesar adalah faktor

manusia, sebaiknya perusahaan memberikan training dan

penyuluhan terhadap karyawan bagian produksi. Dengan ini

diharapkan kemampuan karyawan bagian produksi akan

meningkat, kesadaran karyawan akan pentingnya kualitas

produk yang dihasilkan juga meningkat, selain itu juga

meningkatkan kedisiplinan karyawan agar lebih giat dan

teliti dalam melakukan tugasnya.

b. Dari analisis diagram fishbone, sebaiknya perusahaan

memperbaiki SOP dan menerapkannya lebih tegas. Apabila

diperlukan dilakukan pemberian sangsi yang tegas terhadap

karyawan yang melakukan kesalahan. Dengan pemberian

sangsi ini, diharapkan karyawan akan lebih serius dan

berhati-hati dalam melaksanakan tugasnya, sehingga

kemungkinan terjadinya kerusakan produk menjadi lebih

kecil.

Selain memberikan sangsi terhadap karyawan yang lalai

dalam menjalankan tugasnya, sebaiknya diberikan reward

Page 97: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

atau bonus terhadap karyawan yang menjalankan tugasnya

dengan baik. Sehingga karyawan mempunyai motivasi

untuk bekerja lebih giat.

c. Dari analisis diagram fishbone penyebab lain kerusakan

adalah faktor mesin. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan

meningkatkan kinerja bagian maintenance dalam

melakukan pengecekan dan pemeliharaan mesin-mesin

produksi. Sebaiknya bagian maintenance melakukan

pengecekan mesin-mesin produksi secara rutin setiap hari

sebelum memulai proses produksi, sehingga apabila ada

mesin yang rusak dapat segera diperbaiki.

d. Berdasarkan hasil pengamatan perusahaan sudah

menerapkan pengendalian kualitas yaitu dengan adanya

bagian sortir yang melakukan pengawasan pada setiap line

produksi, tetapi akan lebih efektif dan signifikan jika

perusahaan menerapkan sistem pengendalian kualitas

dengan metode statistical process control. Karena metode

SPC mampu memberikan perhitungan dan gambaran yang

jelas mengenai proporsi kerusakan produk yang terjadi serta

penyebabnya, sehingga dapat segera di atasi.

2. Kepada Peneliti Berikutnya

Page 98: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR T-SHIRT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Dari analisis digram fishbone dapat dilihat beberapa

penyebab kerusakan, sebaiknya peneliti berikutnya melakukan

penelusuran lebih lanjut mengenai penyebab-penyebab terjadinya

kerusakan produk, sehingga kerusakan-kerusakan produk yang

terjadi dapat diminimalisasi.