analisis pengelolaan program indonesia pintar di mts...

111
ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs BINA MADANI KOTA BOGOR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun Oleh: Nur Indah Kamilah NIM 1113018200018 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

ANALISIS PENGELOLAAN

PROGRAM INDONESIA PINTAR

DI MTs BINA MADANI KOTA BOGOR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Guna

Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd)

Disusun Oleh:

Nur Indah Kamilah

NIM 1113018200018

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 3: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 4: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 5: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 6: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 7: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

ii

ABSTRAK

Nur Indah Kamilah (1113018200018). “Analisis Pengelolaan Program

Indonesia Pintar Di MTs Bina Madani Kota Bogor”. Skripsi, Jurusan

Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan Program Indonesia

Pintar yang ada di MTs Bina Madani Kota Bogor. Jenis penelitian ini adalah

kualitatif. Sumber dalam penelitian ini adalah data pelaksanaan PIP yang ada di

madrasah serta adanya peninjauan langsung ke lapangan. Teknik pengumpulan

data utama menggunakan wawancara dan studi dokumen yang menjadikan

penelitian ini berjalan.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa belum optimal di lihat dari hasil

penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan dana

yang masih adanya kendala saat terlaksananya pengelolaan PIP di madrasah.

Masih banyaknya kendala yang terjadi di pelaksanaan PIP sehingga masih banyak

yang harus diperbaiki dalam hal pengelolaan agar menjadi pengelolaan PIP yang

baik

Kata Kunci : Program Indonesia Pintar, Pengelolaan, Pendidikan

Page 8: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

ii

ABSTRACT

Nur Indah Kamilah (1113018200018). "Analysis of Smart Indonesia Program

Management in MTs Bina Madani, Bogor City". Thesis, Educational Management

Department, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State

Islamic University, Jakarta. 2020

This study aims to determine the management of the Smart Indonesia

Program in MTs Bina Madani, Bogor City. This type of research is qualitative.

The sources in this study are data on the implementation of PIP in madrassas as

well as direct observation in the field. The main data collection technique uses

interviews and document studies that make this research work.

The results of the study concluded that not yet optimal was seen from the

results of research on proposals, stipulations, distribution and withdrawal of funds

that were still having problems when the implementation of PIP management in

madrasas. There are still many obstacles that occur in the implementation of PIP

so that there are still many things that must be improved in terms of management

in order to become a good management of PIP

Keywords: Smart Indonesia Program, Management, Education

Page 9: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

iii

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirabbil‟alamiin, puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan

karunia-Nya sehingga penulis diberi kesempatan dan kemudahan untuk

menyelesaikan skripsi penulisan skripsi dengan judul “Analisis Pengelolaan

Program Indonesia Pintar Studi Kasus di MTs Bina Madani Kota Bogor”.

Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

keluarga dan para pengikutnya yang setia menjalankan ajaran-ajaran hingga

akhir zaman.

Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak

sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun berkat kerja keras,

do‟a, perjuangan, kesungguhan hati, bantuan, arahan, dukungan dan

bimbingan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat

pada waktunya. Penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

telah berperan kepada penulis baik semasa penulis berkuliah maupun

semasa penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dengan segala

kerendahan dan ketulusan hati penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Amany Lubis, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. DR. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Drs. Mu‟arif SAM, M.Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

sekaligus Dosen Pembimbing I, yang telah meluangkan waktu, tenaga

dan pikirannya dalam membantu, mengarahkan dan memotivasi penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi.

4. Dr. Zahruddin, Lc. M.Pd, Selaku Sekertaris Jurusan Manajemen

Pendidikan yang selalu memberikan arahan dalam penulisan skripsi

Page 10: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

iv

5. Dr. Jejen Musfah, M.A, Dosen Pembimbing Akademik yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing penulis

selama menjalani perkuliahan dan penyelesaian skripsi.

6. Tri Harjawati, M.Si, Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan

waktu, tenaga dan pikirannya dalam membantu, mengarahkan dan

memotivasi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

7. Seluruh dosen dan staff Jurusan Manajemen Pendidikan yang telah

mendidik, membimbing dan memotivasi serta memberikan layanan yang

baik kepada penulis selama menjalani perkuliahan.

8. Kepala Madrasah beserta guru dan staff MTs Bina Madani yang telah

menerima saya untuk melaksanakan penelitian dan juga atas bimbingan

serta arahannya selam penelitian ini berlangsung.

9. Orang tua tercinta, ayah H. Salim, S.Ag, M.Si dan umi Nasroh, S.Pd.I

terimakasih atas segala bentuk dukungan untuk penulis baik moril

maupun materil serta perhatian dan kasih sayang tiada henti. Maaf jika

masih belum bisa menjadi anak yang berbakti dan membanggakan.

10. Ketiga ade penulis, Rohmatul Uzhmiyyah, Wardah Mahmudah dan

Juhairullah AlKamal. Terimakasih sudah menjadi motivasi penulis untuk

menyelesaikan skripsi dan menjadi contoh untuk kalian.

11. Keluraga besar engkong H. Naih dan ende H. Sopiah dan Keluarga

besar engkong Saih dan ende H. Isah terimakasih untuk dukungan dan

motivasi untuk penulis agar segera menyelesaikan pendidikan tinggi.

12. Kakak-kakak penulis Nurbaiti, Siti Aisyah, Khairunnisa, Mia

Aprilia, Amira Prihatiningsih, Elyana Agustina, Mulyanih. Terimakasih

sudah memberikan motivasi dan dukungan terhadap penulis untuk segera

menyelasaikan pendidikan tinggi.

Page 11: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

v

13. Sahabat penulis Nuriah Rahayu, Noviarti Lestari, Intan Permata

Sari, Agtasia Ferdan, Mardiana yang telah memberikan bantuan dan

motivasi bagi penulis.

14. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2013

terkhusus Faika Ramadhani, Uum Durattun Najah yang telah

memberikan bantuan dan motivasi bagi penulis.

15. Keluarga besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)

Rayon Manajemen Pendidikan terkhusus Muhammad Nurul Fikri, Titin

Suhartini, Siti Addawiyah yang telah banyak memberikan pengalaman

dan motivasi hidup serta dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

16. Keluarga besar Kementerian Agama Republik Indonesia Direktorat

Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren terkhusus Subbag TU yang

telah memberikan banyak peluang dan kesempatan pada penulis untuk

belajar dan berpengalaman meniti karir serta senantiasa memberikan

keluangan untuk menyelesaikan skripsi ini.

17. Rekan-rekan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang telah

memberikan semangat kepada penulis.

18. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

yang telah memberikan bantuan dan dukungan sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

Akhir kata, besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

para pembaca. Penulis menyadari betul bahwa skripsi ini masih banyak

kekurangannya untuk tekritik dan saran yang membangun dari berbagai

pihak sangat penulis harapkan.

Jakarta, 18 Februari 2020

Penulis

Page 12: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................. i

ABSTRACT ........................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................. viii

DAFTAR BAGAN .... ........................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 7

C. Pembatasan Masalah ................................................................. 7

D. Perumusan Masalah .................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian .................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................... 9

A. Kajian Teori .............................................................................. 9

1. Program Indonesia Pintar ..................................................... 9

a. Latar Belakang ................................................................ 9

b. Pengertian PIP ................................................................. 10

c. Prinsip Penyelenggaraan PIP........................................... 12

d. Tujuan PIP ....................................................................... 12

e. Sasaran Dan Kriteria Penerima PIP................................. 13

f. Besaran Dan Penggunaan Manfaat.................................. 15

2. Pengelolaan Program Indonesia Pintar ................................ 15

a. Pengertian Pengelolaan ................................................... 15

b. Mekanisme Pengelolaan PIP ........................................... 16

c. Pemanfaatan Dana Dan Larangan Dana PIP ................... 22

B. Kajian Penelitian Relevan ......................................................... 23

C. Kerangka Berfikir ..................................................................... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 29

A. Tempat Dan Waktu Penelitian .................................................. 29

B. Metode Penelitian ..................................................................... 29

C. Tehnik Pengumpulan Data........................................................ 30

D. Tehnik Analisis Data ................................................................ 36

E. Uji Validitas Dan Kualitatif ...................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................ 42

A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Bina Madani

Page 13: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

vii

1. Sejarah Singkat..................................................................... 42

2. Visi, Misi, Tujuan Dan Strategi ........................................... 43

3. Keadaan Sarana dan Prasarana............................................. 44

4. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan ............................ 45

5. Data Siswa ............................................................................ 45

B. Deskripsi, Analisis dan Interperensi Data................................. 46

1. Pengelolaan Program Indonesia Pintar ................................ 46

2. Dampak Pengelolaan Program Indonesia Pintar .................. 52

3. Hasil Observasi .................................................................... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 54

A. Kesimpulan ............................................................................... 54

B. Saran ......................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................

BIODATA PENULIS

Page 14: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Relevan ............................................... 26

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ....................................... 29

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen ........................................................ 31

Tabel 3.3 Instrumen Pertanyaan .................................................... 31

Tabel 3.4 Lembar Dokumentasi .................................................... 34

Tabel 3.5 Lembar Observasi .......................................................... 35

Page 15: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

ix

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Bagan Kerangka Berfikir.............................................. 28

Page 16: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Alur Pengusulan PIP ................................................... 18

Gambar 2.2 Alur Pelaksanaan PIP ................................................ 19

Gambar 2.3 Alur Pengambilan Dana PIP ...................................... 22

Gambar 3.1 Model Analisis Milles dan Huberman ....................... 38

Page 17: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Uji Referensi ................................................

Lampiran 2. Surat Bimbingan Skripsi ...........................................

Lampiran 3. Surat Permohonan Izin Penelitian .............................

Lampiran 4. Surat Keterangan Selesai Penelitian .........................

Lampiran 5. Berita Hasil Wawancara............................................

Lampiran 6. Lembar Hasil Dokumentasi ......................................

Lampiran 7. Lembar Hasil Observasi ............................................

Lampiran 8. Profil MTs Bina Madani ...........................................

Lampiran 9. Struktur Organisasi MTs Bina Madani .....................

Lampiran 10. Tabel Pendidik dan Tenaga Kependidikan .............

Lampiran 11. Tabel Sarana dan Prasarana ....................................

Lampiran 13. Biodata Penulis .......................................................

Page 18: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah hal yang wajib dan harus dilaksanakan setiap manusia.

Karena, pendidikan adalah modal bagi seseorang untuk menghadapi tantangan

dari aspek sosial, ekonomi dan budaya. Pendidikan di Indonesia juga pernah

mengalami keterpurukan karena rata-rata perkembangan ekonomi dan

pendidikan tidak merata disebagian tempat. Oleh karena itu, Pemerintah

mengeluarkan Kebijakan Wajib Belajar Dua Belas Tahun agar setiap anak

minimal mengemban pendidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK baik di

desa ataupun kota. Kebijakan Wajib Belajar Dua Belas Tahun ini untuk

memfasilitasi bagi keluarga yang kurang mampu untuk biaya pendidikan

anaknya agar anak bisa mendapatkan haknya sebagai pelajar atau siswa.

Adapun salah satu indikator tingginya angka putus sekolah tersebut adalah

masalah ekonomi. Krisis ekonomi yang berkepanjangan belum menunjukkan

tanda tanda perbaikan ekonomi. Di samping itu tingginya biaya pendidikan

baik langsung maupun tidak langsung, seperti iuran sekolah, buku, seragam,

alat tulis, transportasi, kursus dan lain-lain, sehingga semakin mempersulit

bagi kelompok masyarakat kurang mampu. Hal tersebut dapat menghambat

upaya penuntasan Program Wajib Belajar Dua Belas Tahun, karena

masyarakat kurang mampu akan semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan

biaya pendidikan. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor

hingga tahun 2016 angka partisipasi sekolah SD / MI mencapai 74.045 siswa.

Namun, hanya 56.308 siswa yang melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP /

MTs. Artinya sebanyak 17.7373 siswa memilih untuk tidak melanjutkan

pendidikan. Dalam wawancara pojokjabar.com dengan Kepala BPS Kota

Bogor, Budi Hardiyono, saat melakukan eksposes data-data indikator utama

statistik saat briefing staf di Balai Kota. Beliau menerangkan bahwa

“Pendidikan dan lama sekolah di Kota Bogor masih di angka 10,5 %, itu

menunjukkan masih adanya anak yang putus sekolah. Masih rendahnya angka

Page 19: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

2

lama sekolah, bisa disebabkan dari karakter masyarakat yang belum

memahami pentingnya pendidikan”. Dalam sedikit kutipan berita diatas

menunjukan bahwa kota Bogor mempunyai angka putus sekolah paling besar

nomor 5 di Jawa Barat, peringkat ini sungguh luar biasa dari banyaknya

Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Barat.

Angka putus sekolah bukan hanya karena faktor keluarga yang

ekonominya dibawah rata-rata miskin tetapi juga karena pergaulan remaja

yang semakin kearah negatif menyebabkan angka putus sekolah juga semakin

banyak. Dalam berita di jakartabisnis.com yang mengutip dari situs resmi

Kota Bogor, Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman mengungkap

permasalahan remaja yang terjadi di kota Hujan itu saat ini cukup

mengkhawatirkan. "Maraknya penggunaan narkoba dan pergaulan bebas di

Kota Bogor mencapai 58,3% dari jumlah remaja yang ada.” Berdasarkan

berita diatas bisa disimpulkan dalam garis besar bahwa pergaulan remaja Kota

Bogor dalam batas tinggi untuk pergaulan remaja dalam hal negatif, yang

menyebabkan angka putus sekolah yang semakin tinggi karena rusaknya

moral generasi remaja Kota Bogor.

Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan berfungsi

dalam pengembangan dan pembentukan kemampuan serta watak di diri

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa.1 Bukan hanya kebijakan Wajib Belajar Dua Belas Tahun

tetapi pemerintah juga memfasilitasi sarana prasarana dengan jumlah besar

kepada kelompok masyarakat yang selama ini kurang dapat menjangkau

layanan pendidikan, seperti masyarakat miskin, masyarakat yang tinggal di

daerah terpencil, masyarakat di daerah-daerah konflik, ataupun masyarakat

penyandang cacat.

1 Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional

Page 20: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

3

Implementasi dari Kebijakan Wajib Belajar Dua Belas Tahun juga

didukung dengan adanya Program Indonesia Pintar (PIP) yang pemerintah

buat dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Program

Indonesia Pintar dikelola oleh Kementerian Agama dan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan untuk diberikan kepada siswa yang kurang

mampu. Pemberian bantuan juga dilakukan bukan hanya tingkat SD/SMP,

MI/MTs tetapi sampai tingkat SMA/SMK/MA baik itu swasta maupun negeri.

Program Indonesia Pintar ini dananya berasal dari APBN sebagai wujud

tanggung jawab.

Pemerintah dalam rangka meningkatkan akses pendidikan yang lebih luas,

sehingga terjangkau oleh masyarakat ekonomi lemah. Dengan Program

Indonesia Pintar ini, diharapkan dapat membantu sebagian siswa yang berasal

dari keluarga kurang mampu/miskin di lingkungan madrasah atau sekolah

dalam membiayai sebagian kebutuhan pendidikannya, sehingga dapat

menyelesaikan pendidikan, bahkan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang

berikutnya.

Dalam kegiatan pendidikan diperlukan sistem manajemen agar dapat

melaksanakan kegiatan yang menggunakan sumber dana siswa berjalan

dengan baik dan optimal. Sistem manajemen dalam sebuah institusi

pendidikan dituntut berjalan dengan sangat optimal. Elemen-elemen

pendukung sebuah institusi pendidikan adalah guru, siswa, fasilitas sekolah

dan lainnya. Sebagai penunjang manajemen sekolah juga dibutuhkan dana

untuk melaksanakan kegiatan yang ada di sekolah. Seperti yang dituangkan

dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2007

tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah bahwa pengelolaan uang adalah

pengelolaan kas dan surat berharga termasuk menanggulangi kekurangan kas

dan memanfaatkan kelebihan kas secara optimal.2 Dari peraturan pemerintah

tersebut institusi pendidikan atau sekolah ini mempunyai kepala sekolah yang

2 Peraturan Pemerintah Republik indonesia No. 39 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan

Uang Negara/Daerah

Page 21: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

4

mengawasi keuangan yang berjalan di internal sekolah maupun pengawas

fungsional seperti Badan Pengawas Keuangan (BPK) yang membantu

mengawasi pelaksanaan kegiatan yang menggunakan uang dalam setiap

kegiatannya.

Proses manajemen keuangan yang baik yaitu pada stakeholdernya, jika

stakeholdernya menjalankan peran aktifnya dengan baik maka akan membantu

untuk mengawasi kegiatan internal dalam sekolah. Peran stakeholder juga

bukan hanya pada pihak internal saja tetapi pihak eksternal juga untuk

mengetahui keuangan yang di sekolah berjalan secara optimal. Pengelolaan

keuangan sekolah didasari pada prinsip-prinsip yang tertuang dalam Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan

Pendidikan yaitu prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas

publik.3 Peraturan tersebut juga menjelaskan bahwa keempat prinsip tersebut

digunakan dalam proses pengelolaan keuangan sekolah yang dimulai dari

perencanaan, realisasi penerimaan dan pengeluaran dana pendidikan,

pengawasan dan pemerikasaan hingga pertanggungjawaban untuk masalah

keuangan di sekolah. Prinsip keadilan berkaitan dengan kesempatan yang

diberikan seluas-luasnya kepada peserta didik dalam menerima pelayanan

pendidikan, sedangkan prinsip efisiensi berkaitan dengan penggunaan

sumberdaya dalam memberikan pelayanaan pendidikan melalui sekolah.

Prinsip Transparasi berkaitan tentang pengelolaan keuangan di sekolah

sedangkan akuntabilitas berkaitan dengan pelaporan keuangan atau

pertanggungjawaban dalam bentuk laporan tertulis. Bisa dikatakan keempat

prinsip itu adalah pondasi dalam pelaksanaan kegiatan manajemen keuangan

disekolah dikarenakan prinsip tersebut sebagai hal yang menguatkan bagi

internal sekolah.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs)

adalah lembaga pendidikan nirlaba dalam kegiatan etintitas keuangan dan

3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan

Pendidikan

Page 22: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

5

laporan pertanggungjawaban yang menggunakan akuntansi dalam sebuah

laporannya. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang tertuang dalam

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 71

Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan salah satu institusi

nirlaba pemerintah yaitu sekolah, juga diharuskan untuk mencari sumber

keuangan dalam rangka memberikan pelayanan pendidikan berdasarkan

peraturan yang berlaku.4 Peraturan tersebut menjelaskan akan sumber

keuangan yang sekolah dapat harus digunakan dalam memberikan pelayan

pendidikan terhadapsiswa atau pelajar sesuai dengan peraturan yang

sebelumnya tentang pengelolaan dana pendidikan.

Beberapa hasil dari evaluasi dan studi berlanjut terhadap pelaksanaan

Program Indonesia Pintar menunjukkan kelemahan dari program ini, yaitu

terkait ketepatan penetapan sasaran PIP dimana ditemukan masih banyaknya

rumah tangga tidak miskin yang menerima PIP dan jumlah beasiswa yang

kurang memadai. Sasaran penerima PIP masih lemah dimana ditemukan

banyak penerima PIP yang bukan berasal dari keluarga/ rumah tangga miskin

dan banyak siswa dari keluarga/rumah tangga miskin tidak menerima manfaat

PIP serta masih manualnya cara yang digunakan dalam merankingan penerima

PIP tersebut. Oleh karena itu, agar proses perankingan penerima PIP menjadi

lebih objektif dan praktis, sebaiknya dilakukan secara komputerisasi yaitu

untuk mengembangkan suatu aplikasi yang mengimplementasikan metode-

metode yang dapat mempermudah proses dalam pengembalian keputusan

serta dapat membantu dalam meningkatkan ketepatan sasaran dari penerima

PIP.

Berdasarkan hasil wawancara awal pada hari Senin tanggal 13 Mei 2019

pukul 10.05 WIB dengan Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Bogor

Ibu Hj. Marlihah, M.Pd, diketahui bahwa pengelolaan data madrasah untuk

pengajuan penerima PIP masih belum maksimal karena masih banyak data

4 Peraturan Pemerintah Repubblik Indonesia No. 71 Tahun 2010 Tentang Standar

Akuntansi Pemerintah

Page 23: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

6

siswa yang belum lengkap seperti Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM),

Kartu Keluarga (KK) dan Akta Kelahiran. Selain itu, ditemukan data ganda

dalam pengajuan (yang seharusnya sudah mendapatkan Kartu Indonesia Pintar

(KIP) masih diajukan ulang). Dalam instruksi saat pengarahan operator

madrasah untuk penerima PIP, beliau juga sudah menyampaikan bahwa agar

lebih teliti dalam memasukan nama calon penerima PIP dan berkas untuk

pengumpulannya juga diarsipkan dengan baik agar tidak adanya kegandaan

dalam pengajuan. Beliau juga memaparkan bahwa tiap tahunnya pemotongan

angka penerima PIP Kota Bogor juga semakin banyak karena Jawa Barat

merupakan penerima PIP paling besar, sehingga dari pihak Kanwil yang

membagikan jumlah penerima PIP juga memotong angka PIP Kota Bogor

karena banyak Kota atau Kabupaten di Jawa Barat semakin banyak yang

mengajukan PIP untuk siswanya.

Selain itu, diperoleh informasi bahwa putusnya sekolah siswa bukan hanya

karena keluarga yang kurang mampu tapi juga karena tidak adanya dorongan

dari keluarga untuk memotivasi siswa untuk lanjut sekolah ke jenjang yang

lebih tinggi. Selain itu, siswa yang putus sekolah juga karena pergaulan

remaja yang sudah masuk fase pergaulan bebas yang membuat siswa tidak

ingin melanjutkan sekolah.

Salah satu lembaga pendidikan yang menyelenggarakan PIP adalah MTs

Bina Madani berada di Kp. Bulakmah Rt.004 / Rw.006 Kel. Mekarwangi Kec.

Tanah Sareal Kota Bogor. Didirikan madrasah atas kerjasama antara pihak

guru dan yayasan Al-Mukhlisin dengan tujuan untuk masyarakat tidak mampu

yang ada disekitarnya karena pada umumnya mereka setalah lulus Sekolah

Dasar / Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) tidak melanjutkan. Selain itu, alasan

ekonomi masyarakat yang ada disekitar. Sejarah penyelenggaraan Program

Indonesia Pintar (PIP). Sebelumnya batuan siswa tidak mampu berasal dari

bantuan gubernur sebesar 750.000 pertahun (siswa tidak mampu) bantuan ini

berjalan hanya 2 tahun di tahun 2007-2008. Selanjutnya di tahun 2009-2017

adalah Bantuan Siswa Miskin (BSM) dari pemerintah pusat yang

Page 24: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

7

diperuntukkan siswa tidak mampu. Tahun 2018 sampai sekarang program

BSM tersebut disempurnakan dengan nama PIP yang kegunaan dan tujuannya

sama seperti program sebelumnya.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk meneliti

tentang pogram keuangan PIP dengan judul “ANALISIS PENGELOLAAN

PROGRAM INDONESIA PINTAR STUDI KASUS DI MTS BINA

MADANI KOTA BOGOR”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat

diidentifikasi permasalahan yang muncul berkaitan dengan PIP yaitu :

1. Pengelolaan data penerima PIP yang masih belum maksimal

2. Pemotongan penerima PIP dari tingkat provinsi sehingga masih banyaknya

siswa yang belum mendapatkan bantuan

3. Kurangnya motivasi siswa dalam hal pendidikan yang diberikan oleh

orangtua dan lingkungan tempat tinggal

C. PEMBATASAN MASALAH

Hasil dari identifikasi diketahui terdapat beberapa masalah berkaitan dengan

PIP. Mengingat keterbatasan penulis dalam hal waktu, biaya, tenaga dan

kemampuan akademik maka penelitian ini dibatasi pada “pengelolaan data

penerima PIP di MTs Bina Madani Kota Bogor”

D. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dari latar belakang yang sudah dikemukakan di atas, maka

perumusan masalah yang akan difokuskan yaitu:

1. Bagaimana kinerja madrasah dalam pengelolaan PIP di MTs Bina Madani

Kota Bogor menggunakan analisis SWOT?

2. Bagaimana hasil pengelolaan PIP dalam membantu masyarakat

berpartisipasi dalam pendidikan?

Page 25: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

8

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka

penelitian tersebut bertujuan:

1. Untuk mengetahui bagaimana kinerja madrasah MTs Bina Madani Kota

Bogor

2. Untuk mengetahui bagaimana hasil pengelolaan PIP dalam membantu

masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu sumber informasi akademisi

atau peneliti yang tertarik untuk melaksanakan penelitian lebih jauh

mengenai penerapan pengelolaan PIP di madrasah dalam membantu

masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan. Selain itu juga hasil penelitian

ini dapat digunakan untuk menambah wawasan dan menjadi sumbangan

pengetahuan penelitian tentang pengelolaan PIP di madrasah serta menjadi

perbandingan terhadap penelitian yang sama.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan tentang pengelolaan PIP di

madrasah

b. Bagi kepala madrasah, sebagai bahan masukan dan referensi untuk

memaksimalkan dan meningkatkan pelaksanaan pengelolaan PIP di

madrasah

c. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

suatu informasi tambahan yang bermanfaat mengenai pengelolaan PIP di

madrasah dalam membantu masyarakat untuk berpartisapsi dalam

pendidikan

Page 26: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Program Indonesia Pintar

a. Latar Belakang

Pada tanggal 2 Mei 1994 Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun

untuk tingkat SLTP direncanakan. Sepuluh tahun sabelumnya pada

tanggal 2 Mei 1984, Indonesia juga memulai wajib belajar 6 tahun untuk

tingkat Sekolah Dasar (SD) bersamaan dengan peresmian berdirinya

Universitas Terbuka (UT). Wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun

mempunyai 2 tujuan utama yang berkaitan satu sama lain. Pertama,

meningkatkan pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan

bagi setiap kelompok umur 7-15 tahun. Kedua untuk meningkatkan mutu

sumber daya manusia Indonesia hingga mencapai SLTP. Dengan wajib

belajar, maka pendidikan minimal bangsa Indonesia semula 6 tahun

ditingkatkan menjadi 9 tahun.

Sasaran-sasaran wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dalam pelita

VI adalah pertama meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) tingkat

SLTP menjadi 66,19% dari keadaan pada awal pelita V yang mencapai

52,67%, kedua meningkatkan jumblah lulusan Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah (SD/MI) yang tertampung di Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) sebesar yaitu dari 2,56 juta

pada tahun 1993/1994 menjadi 3,10 juta pada tahun 1998/1999, ketiga

tercapainya jumblah guru SD yang minimal berkualifikasi D-II sebayak

80%, guru SMP berkualifikasi D-III sekitar 70%.5 Tantangan yang di

hadapi oleh program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun memang

lebih besar jika dibandikan dengan wajib belajar 6 tahun. Alasnya antara

lain: pertama, pada saat dimulai wajib belajar pendidikan dasar sembilan

5 www.pojokjabar.com (diakses pada 24 November 2019 Jam. 17.18 WIB)

Page 27: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

10

tahun, baru skitar separuh dari kelompok umur 13-15 tahun yang berada

disekolah, kedua daya dukung berupa dana, sarana, dan tenaga yang

dimiliki oleh Indonesia untuk melaksanakan wajib belajar pendidikan

dasar 9 tahun tidak lagi sebanyak pada saat dilaksanakan wajib belajar 6

tahun. Misalnya, pembangunan SD dalam jumblah besar melalui Inpres,

ketiga guna menampung 6,26 juta anak usia 13-15 tahun di SMP

diperlukan sarana, biaya, dan tenaga yang tidak sedikit. Sejak di mulai

pada tahun 1994, program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun

mencapai banyak kemajuan.

b. Pengertian PIP

Untuk meningkatkan pendidikan bagi masyarakat tidak mampu

pemerintah membuat Progam Indonesia Pintar sebagaimana tertuang

dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014

tentang pelaksanaan Progam Simpanan Keluarga Sejahtera, Program

Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat untuk membangun

Keluarga Produktif6.

Penyelenggaraan Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan

komitmen pemerintah dalam hal mewujudkan pendidikan tanpa

diskriminasi dan pendidikan untuk semua. Hal ini sejalan dengan 9

agenda prioritas (nawacita) pemerintah yaitu meningkatkan kualitas

hidup manusiaIndonesia dan melakukan revolusi karakter bangsa.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 12 Tahun 2015 Pasal 1, “ Program

Indonesia Pintar (PIP) adalah pemberian bantuan berupa uang tunai dari

pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang orang tuanya tidak

dan/ atau kurang mampu membiayai pendidikannya, sebagai kelanjutan

6 Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 tentang pelaksanaan

Progam Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat

untuk membangun Keluarga Produktif (Jakarta, 2014) hal. 8

Page 28: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

11

dan perluasan sasaran dari progam Bantua Siswa Misikin (BSM). ”7

Kartu Indonesia Pintar,yang selanjutnya disebut KIP adalah (kartu yang

diberikan kepada anak usia sekolah yang berasal dari keluarga pemegang

Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dengan maksud untuk menjamin

seluruh anak usia sekolah dapat menempuh pendidikan sampai lulus ke

jenjang pendidikan menengah). Penerima manfaat progam indonesia

pintar pada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan meliputi siswa

Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah

Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), hingga

warga belajar atau peserta yang berada di Kelompok Belajar (paket

A/B/C)” (Permendikbud No. 12 Tahun 2015).

Berdasarkan Permendikbud No 12 Tahun 2015 pasal 4, penerima KIP

adalah anak usia 6 - 21 tahun yang bersekolah maupun tidak bersekolah,

yang berasal dari keluarga penerima KKS atau yang memenuhi kriteria

yang telah ditetapkan. Selanjutnya anak–anak usia sekolah dari rumah

tangga miskin dan rentan kemiskinan melaporkan KIP tersebut ke

sekolah/madrasah untuk diusulkan sebagai penerima manfaat program

tersebut8. Kartu Indonesia Pintar (KIP) diberikan dengan tujuan untuk

memperbaiki ketepatan sasaran penerima program agar menjangkau

anak-anak usia sekolah yang berasal dari rumah tangga miskin dan rentan

kemiskinan sesuai kuota dan pagu anggaran yang tersedia.

Berdasarkan Petunjuk Teknis (Juknis) PIP penyaluran manfaat

Program Indonesia Pintar dilaksanakan dua kali didalam satu tahun

anggaran, yaitu periode Januari-Juni Tahun 2018 untuk semester I Tahun

Pelajaran 2017/2018 yang dapat dicairkan mulai bulan Januari, dan

periode Juli– Desember Tahun 2019 untuk semester II Tahun Pelajaran

2018/2019 yang dapat dicairkan mulai bulan Juli. Dengan penyaluran

manfaat Program Indonesia Pintar dua kali dalam setahun diharapkan

dapat membantu mengurangi kemungkinan siswa tidak dapat

7 Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 12 Tahun 2015 Tentang

Program Indonesia Pintar hal. 2 8 Ibid, hal. 3

Page 29: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

12

melanjutkan sekolah (drop-out) karena ketidak tersediaan biaya.

Disamping itu juga untuk memastikan agar siswa dari keluarga miskin

dan rentan kemiskinan yang berada pada periode transisi (antar jenjang

kelas dan jenjang pendidikan seperti dari SD/MI ke SMP/MTs atau dari

SMP/MTs ke SMA/MA) dapat terus melanjutkan sekolah ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

c. Prinsip Penyelenggaraan Program Indonesia Pintar

Program Indonesia Pintar dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai

berikut:9

1. Efisien: Diusahakan menggunakan dana dan daya yang ada untuk

mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu yang singkat dan

dapat dipertanggungjawabkan.

2. Efektif: Harus sesuai kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat

memberi manfaat yang besar sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.

3. Transparan: Menjamin adanya keterbukaan yang memungkinkan

masyarakat dapat mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai

PIP.

4. Akuntabel: Pelaksanaan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan.

5. Kepatutan: Penjabaran program/kegiatan harus dilaksanakan secara

realistis dan proporsional.

6. Manfaat: pelaksanaan program atau kegiatan yang sejalan dengan

prioritas nasional.

d. Tujuan Program Indonesia Pintar

Berdasarkan Permendikbud No. 12 Tahun 2015, Program Indonesia

Pintar adalah salah satu program perlindungan sosial nasional (tercantum

dalam RPJMN 2015-2019) yang bertujuan untuk:10

9 http://dindik.babelprov.go.id/ (Diakses pada tanggal 20 November 2019 Pukul 12:00

WIB)

10

Op.Cit, Tentang Program Indonesia Pintar, hal. 2

Page 30: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

13

1. Meningkatkan angka partisipasi pendidikan dasar dan menengah.

2. Meningkatkan angka keberlanjutan pendidikan yang ditandai dengan

menurunnya angka putus sekolah dan angka melanjutkan.

3. Menurunnya kesenjangan partisipasi pendidikan antar kelompok

masyarakat, terutama antara penduduk kaya dan penduduk miskin,

antara penduduk laki-laki dan penduduk perempuan, antara wilayah

perkotaan dan perdesaan, dan antar daerah.

4. Meningkatkan kesiapan siswa pendidikan menengah untuk memasuki

pasar kerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.

e. Sasaran dan Kriteria Penerima Manfaat Program Indonesia Pintar

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor

1022 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis (Juknis) PIP yang

disempurnakan pada Petunjuk Teknis tentang Program Indonesia Pintar

Nomor 481 Tahun 2017. Sasaran dan Kriteria Penerima Manfaat

Program Indonesia Pintar adalah:11

1. Sasaran Penerima Manfaat Program Indonesia Pintar :

a. Peserta didik/siswa pada SD/MI

b. Peserta didik/siswa pada SMP/MTS, dan

c. Peserta didik/siswa pada SMA/MA.

2. Kriteria:

a) Siswa pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan atau siswa yang

berasal dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Perlindungan

Sosial/Kartu Keluarga Sejahtera (KPS/KKS) dan atau peserta

Program Keluarga Harapan (PKH); Selain kriteria diatas, apabila

kuota masih tersedia, Kepala Sekolah/Kepala Madrasah bersama

dengan Komite Madrasah dapat mengusulkan siswa lain yang

dianggap pantas dan berhak mendapatkan manfaat Program

11

Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 481 Tahun 2017 Tentang

Petunjuk Teknis (Juknis) PIP, hal. 4

Page 31: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

14

Indonesia Pintar melalui Format Usulan Madrasah (FUM) dengan

memenuhi salah satu kriteria tersebut:

b) Siswa dari keluarga kurang mampu dan atau telah ditetapkan

sebagai penerima manfaat BSM/PIP tahun 2018 yang memiliki

Surat Keterangan Rumah Tangga Miskin (SKRTM) atau Surat

Keterangan Tidak Mampu (SKTM) atau Surat Keterangan

Keluarga Miskin (SKKM) dari Kelurahan/Desa dan;

c) Siswa yang berasal dari Panti Sosial/Panti Asuhan/ yang dikelola

oleh Kementerian Sosial dibuktikan dengan Surat Keterangan dari

Panti Sosial/Asuhan;

d) Siswa yang menjadi korban musibah bencana alam dibuktikan

dengan Surat Keterangan Terkena Musibah dari kelurahan

/desa/madrasah;

e) Pertimbangan lain;

1. Siswa aktif berasal dari keluarga tidak mampu yang dibuktikan

dengan Surat Keterangan dari kelurahan/ desa/ madrasah/

pimpinan pondok pesantren dengan kriteria; Berada di ma‟had/

pesantren/ asrama, Mengalami kelainan fisik, Yatim dan atau

piatu,

2. Siswa dari keluarga tidak mampu yang berasal dari provinsi

Papua dan Papua Barat dapat diprioritaskan menerima manfaat

PIP tanpa memiliki KIP/ KKS/ KPS atau peserta program PKH

dibuktikan dengan SKRTM/ SKTM/ SKMM dari Kelurahan/

desa/ madrasah.

3. Berada pada usia sekolah yakni 6 – 21 tahun Bagi anak usia

sekolah (6-21 tahun) penerima KIP yang tidak terdaftar di

madrasah (putus sekolah) untuk mendapatkan manfaat Program

Indonesia Pintar harus mendaftarkan diri kembali ke madrasah

sebelum menerima manfaat.

Page 32: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

15

f. Besaran dan Penggunaan Manfaat

Berdasarkan Petunjuk Teknis (Juknis) PIP Siswa madrasah atau

sekolah yang menjadi sasaran Program Indonesia Pintar dan memenuhi

kriteria yang telah ditentukan akan diberikan dana bantuan pendidikan

dengan rincian sebagai berikut :12

1. Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah : Rp.225.000,-/semester atau

Rp. 450.000,-/tahun.

2. Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah Tsanawiyah : Rp.

375.000,- /semester atau Rp. 750.000,-/tahun.

3. Sekolah Menengah Atas atau Madrasah Aliyah : Rp. 500.000,-

/semester atau Rp. 1.000.000,-/tahun.

Berdasarkan Petunjuk Teknis PIP, manfaat bantuan Program Indonesia

Pintar digunakan untuk keperluan pendukung biaya pendidikan siswa

yang meliputi:

a. Pembelian buku dan alat tulis;

b. Pembelian pakaian/seragam dan perlengkapan sekolah;

c. Pembayaran transportasi ke madrasah/sekolah; dan

d. Keperluan lain yang berkaitan dengan pembelajaran siswa di

madrasah. Pihak madrasah ikut mengawasi penggunaan manfaat

Program Indonesia Pintar sesuai peruntukannya.

2. Pengelolaan PIP

a. Pengertian Pengelolaan

Pengelolaan diartikan sama dengan manajemen. Manajemen

berasal dari kata to manage yang berarti mengelola. Pengelolaan

dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan fungsi-

fungsi manajemen itu sendiri.13

Manajemen itu sendiri menurut George

R. Terry adalah pemanfaatan sumber daya manusia ataupun sumber daya

lainnya yang dapat diwujudkan dalam kegiatan perencanaan,

12

Ibid, Petunjuk Teknis Tentang Program Indonesia Pintar, hal. 4-5 13

Rohiat,Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik, (Bandung : PT, Refika Aditama

2009) hal. 4

Page 33: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

16

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.14

Menurut pendapat lain, dijelaskan bahwa pengelolaan

pada haikikatnya merupakan suatu proses merencanakan,

mengorganisasikan, melaksanakan, memimpin dan mengendalikan pada

usaha para anggota organisasi serta mendayagunakan seluruh sumber-

sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.15

Menurut Djamarah pengelolaan sama artinya dengan manajemen

yang kata aslinya dari Bahasa Inggris, yaitu management yang berarti

ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan.16

Sedangkan Choirunnida

menjelaskan pengelolaan berasal dari kata kelola yang berarti

mengendalikan, menyelenggarakan, mengurus, menjalankan yang

mendapat imbuhan pe-an menjadi pengelolaan yang artinya mengurus

suatu perusahaan dan organisasi dan sebagainya.17

Dari beberapa definisi di atas dapat dikatakan bahwa pengelolaan

dan manajeman merupakan serangkaian proses kegiatan seperti

merencanakan, mengorganisakan, menyelenggarakan dan

mengendalikan, dalam upaya mengatur dan memberdayagunakan sumber

daya manusia, sarana prasarana untuk mencapai tujuan organisasi secara

efektif dan efisien.

b. Mekanisme PIP

1. Mekanisme pengusulan

Pengusulan penerima dana PIP dilaksanakan melalui mekanisme

sebagai berikut:18

14

Mohamad Mustari,Manajemen Pendidikan, (Jakarta : Rajawali Pers, 2014) hal.1 15

Kompri,Manajemen Sekolah Teori dan Praktek, (Bandung : Alfabeta, 2014) hal.224 16

Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 2006), h.

174 17

Ibid, h. 174 18

Petunjuk Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tentang Program Indonesia

Pintar Nomor Tahun 2015, hal. 8

Page 34: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

17

a. Untuk peserta didik dari keluarga pemegang KPS atau KKS atau

KIP, untuk peserta didik sekolah formal, sekolah mengentri

(updating) data peserta didik (nomor KPS/KKS/KIP) calon

penerima PIP 2018 dari keluarga pemegang KPS/KKS/KIP ke

dalam aplikasi Dapodik secara benar dan lengkap. Data ini

sekaligus berfungsi sebagai data usulan peserta didik calon

penerima dari tingkat sekolah ke dinas pendidikan kabupaten/kota

dan direktorat teknis.

b. Peserta didik yang tidak memiliki KPS/KKS/KIP baik peserta didik

sekolah formal maupun peserta didik dari SKB/PKBM/LKP atau

satuan pendidikan nonformal lainnya dari keluarga miskin/rentan

miskin yang tidak memiliki KPS/KKS/KIP, dapat diusulkan oleh

sekolah/lembaga pendidikan nonformal setelah peserta didik dari

keluarga pemilik KPS/KKS/KIP ditetapkan sebagai penerima PIP

2018 pada tenggat waktu yang akan ditentukan kemudian, dengan

mekanisme sebagai berikut:

1. Sekolah/SKB/PKBM/LKP/BLK atau satuan pendidikan

nonformal lainnya menseleksi dan menyusun daftar peserta

didik yang tidak memiliki KPS/KKS/KIP sebagai calon

penerima dana PIP 2018 berdasarkan alokasi sementara sasaran

per kabupaten/kota yang ditetapkan oleh direktorat teknis

dengan prioritas tertentu;

2. Sekolah mengusulkan peserta didik hasil seleksi sebagai

penerima PIP 2018 melalui aplikasi Verifikasi Indonesia Pintar

(VIP) yang tersedia di laman: pip.kemdikbud.go.id ke dinas

pendidikan kabupaten/kota;

3. Dinas pendidikan kabupaten/kota memberikan persetujuan dan

selanjutnya menyampaikan/meneruskan ke direktorat teknis

terkait daftar/usulan peserta didik calon penerima PIP 2018 (dari

sekolah formal maupun lembaga pendidikan non formal). Data

Page 35: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

18

ini merupakan usulan peserta didik calon penerima dari tingkat

sekolah ke direktorat teknis.

Gambar. 2.1 Alur Pengusulan PIP

2. Mekanisme Penetapan Penerima

Mekanisme penetapan penerima dana PIP dilaksanakan melalui

mekanisme berikut:19

a. Direktorat teknis menerima usulan calon peserta didik penerima

PIP dari dinas pendidikan kabupaten/kota/pemangku kepentingan.

b. Direktorat teknis menetapkan peserta didik penerima PIP yang

berasal dari usulan sekolah yang telah disahkan oleh Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota dan usulan dari pemangku

kepentingan dalam bentuk surat keputusan (SK) direktur teknis

yang bersangkutan. Untuk usulan SMK yang berada dibawah

binaan propinsi, pengesahan oleh Dinas Pendidikan Provinsi.

3. Mekanisme Penyaluran

Mekanisme penyaluran dana PIP dilaksanakan melalui mekanisme

berikut: 20

19

Ibid, Hal. 13 20

Ibid, Hal. 13

Page 36: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

19

a. Direktorat teknis menyampaikan daftar penerima PIP 2018 yang

tercantum dalam surat keputusan direktur ke lembaga penyalur

untuk dibuatkan rekening.

b. Direktorat Teknis mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

dan Surat Perintah Membayar (SPM) ke KPPN untuk diterbitkan

Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) berdasarkan surat keputusan

direktorat.

c. KPPN menyalurkan dana sesuai SP2D ke rekening penyalur atas

nama direktorat teknis di lembaga penyalur.

d. Direktorat teknis menyampaikan Surat Perintah Pemindah bukuan

(SP2N) kepada lembaga penyalur untuk menyalurkan/

memindahbukukan dana dari rekening penyalur langsung ke

rekening penerima. Teknis penyaluran dana diatur dalam perjanjian

kerjasama antara direktorat teknis dengan lembaga penyalur.

e. Direktorat teknis menginformasikan daftar peserta didik penerima

PIP kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dengan melampirkan

surat keputusan penerima.

f. Peserta didik mengambil/mencairkan dana PIP di lembaga

penyalur. Penyaluran dana PIP kepada penerima dilakukan melalui

TabunganKu atau virtual account.

Gambar. 2.2 Alur Pelaksanaan PIP

Page 37: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

20

4. Mekanisme Pengambilan Dana

Pengambilan atau pencairan dana PIP dilakukan oleh peserta didik

di lembaga penyalur dengan ketentuan sebagai berikut:21

a. Membawa dokumen berupa surat keterangan kepala sekolah/ketua

lembaga, foto copy lembar rapor yang berisi biodata lengkap

dengan nama sekolah, NPSN dan NISN serta KTP orangtua/wali

(Untuk SD dan SMP). Untuk SMA membawa kartu pelajar atau

identitas pribadi (KTP/KK).

b. Menandatangani bukti penerimaan dana PIP 2018 yang disediakan

oleh lembaga penyalur.

c. Untuk peserta didik SD, SMP, dan SMK yang belum memiliki

KTP, pengambilan dana beberapa peserta didik harus didampingi

minimal satu orang guru/orang tua/wali.

d. Bagi penerima PIP yang menggunakan TabunganKu hanya dapat

dicairkan oleh yang bersangkutan sesuai dengan identitas yang

tertulis pada buku tabungan.

e. Bagi penerima PIP yang menggunakan virtual account dan berada

di daerah yang sulit untuk mengakses ke lembaga penyalur (tidak

ada kantor lembaga penyalur di kecamatan sekolah/tempat tinggal

peserta didik

Sedangkan biaya transport pengambilan lebih besar dari bantuan yang

akan diterima), maka pengambilan dana PIP 2018 dapat diambil

secara kolektif dengan dikuasakan kepada kepala sekolah/ kepala

lembaga pendidikan atau bendahara sekolah/bendahara lembaga

pendidikan dengan syarat/ketentuan pengambilan kolektif sebagai

berikut:

1. Surat kuasa kolektif dari orang tua peserta didik penerima PIP 2018

dengan melampirkan dokumen persyaratan pengambilan sesuai

ketentuan;

21

Ibid, Hal. 14

Page 38: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

21

2. Sekolah/lembaga pendidikan menyampaikan surat permohonan

pencairan kolektif ke dinas pendidikan kabupaten/kota.

3. Dinas pendidikan kabupaten/kota menerbitkan surat persetujuan

pengambilan dana kolektif hanya diberikan kepada

sekolah/lembaga pendidikan, tembusan disampaikan kepada

direktorat teknis terkait;

4. Kepala sekolah yang telah menerima rekomendasi harus membuat

Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) pengambilan dana PIP

2018 secara kolektif yang ditandangani penerima kuasa bermaterai

(format terlampir);

5. Penerima kuasa menunjukkan identitas seperti KTP atau SIM asli

pada saat pengambilan dana secara kolektif di lembaga penyalur;

Surat keterangan kepala sekolah/ ketua lembaga; foto kopi halaman

biodata raport masing-masing peserta didik;

6. Dana yang sudah dicairkan oleh penerima kuasa harus segera

diberikan kepada peserta didik penerima yang bersangkutan paling

lambat 5 (lima) hari kerja setelah pencairan kolektif, dan pelaporan

pencairan kolektif dilakukan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja

setelah pencairan kolektif ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

7. Pengambilan dana untuk peserta didik SD, SMP, dan SMK dapat

diambil pada tanggal 5 sampai dengan 24 setiap bulannya.

8. Minimal saldo pada rekening tabungan adalah sebesar Rp0,-.

Page 39: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

22

Gambar. 2.3 Alur Pengambilan Dana PIP

c. Pemanfaatan Dana dan Larangan Dana PIP

Program BSM/PIP ditujukan untuk membantu biaya pribadi peserta

didik agar dapat terus melanjutkan pendidikannya sampai selesai jenjang

pendidikan menengah. Dana bantuan diberikan langsung kepada siswa

untuk pemanfaatan sebagai berikut: 22

1. Pembelian buku dan alat tulis sekolah;

2. Pembelian pakaian dan perlengkapan sekolah (sepatu, tas, dll);

3. Transportasi siswa ke sekolah;

4. Uang saku siswa ke sekolah;

5. Biaya kursus/les tambahan;

Penerima BSM/PIP tidak diperkenankan menggunakan dana tersebut

untuk tujuan yang tidak berhubungan dengan kegiatan pendidikan, antara

lain: judi, narkoba, miras dan tindakan negatif lainnya. Setelah menerima

dana Program Indonesia Pintar peserta didik mempunyai kewajiban

kewajiban menggunakan dana PIP sesuai dengan ketentuan pemanfaatan

dana, terus bersekolah dengan rajin dan tekun, disiplin melaksanakan

22

Petunjuk Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tentang Program Indonesia

Pintar Tahun 2015, hal. 13

Page 40: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

23

tugas-tugas sekolah, dan berkepribadian terpuji dan tidak melakukan

perbuatan tercela

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang terdahulu, ada beberapa penelitian yang

memiliki relevansi dengan judul yang diteliti oleh penulis yaitu:

1. Heru Mahmudi Santoso, Pengelolaan Bantuan Siswa Miskin di SMP

Muhammadiyah 8 Wonogiri, Tesis, 2013. Hasil Penelitian yang dilakukan

Heru menggunakan analisis model interaktif yang meliputi pengumpulan

data, reduksi data penyajian dan menarik kesimpulan berikut : a. persiapan

pengelolaan data penerima BSM, b. pelaksanaan pengelolaan dan c.

melaporkan hasil dari kegiatan BSM. Perbedaan penelitian Heru dan penulis

yaitu mengenai prinsip manajemen keuangan sekolah, serta persamaannya

yaitu satuan pendidikan yang sama.

2. Aulia Kamal Altatur, Diskresi Dalam Pelaksanaan Program Bantuan Siswa

Miskin Sekolah Dasar, Skripsi, 2013. Hasil Penelitian yang dilakukan Aulia

menggunakan analisis model deskriptif yang menghasilkan kesimpulan

berikut: a. kuota atau batasan jumlah penerima tidak sesuai dengan jumlah

siswa yang membutuhkan, b. kurangnya kesadaran penerima BSM dalam

penggunaan manfaat BSM, dan c. konflik akibat kecemburuan sosial antara

penerima dan tidak menerima bantuan BSM. Perbedaan penelitian Aulia

dan penulis yaitu mengenai satuan pendidikan yang berbeda, serta

persamaannya yaitu tentang pengelolaan dana BSM di sekolah

3. Budi Widodo, Evaluasi Pemanfaatan Program Indonesia Pintar di SMK

Cokroaminoto Pandak, Skripsi, 2016. Hasil Penelitian yang dilakukan Budi

menggunakan model Countenance Stake yang meliputi Aspek Antencedents

(kesiapan penerima PIP), Transaction (pelaksanaan PIP) dan Outcomes

(pemanfaatan PIP). Perbedaan penelitian Budi dan penulis yaitu satuan

pendidikan yang berbeda, serta persamaannya adalah tentang pengelolaan

PIP di sekolah.

Page 41: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

24

4. Agus Setyani Sugiyasari, Implementasi Program Indonesia Pintar melalui

Kartu Indonesia Pintar tahun 2015/2016 di SMAN 11 Yogyakarta, Skripsi,

2016. Hasil Penelitian yang dilakukan Agus menggunakan deskriptif

kualitatif dengan teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi

dan dokumentasi menghasilkan kesimpulan berikut: a. implementasi PIP

melalui KIP dan b. faktor yang mendukung yaitu komunikasi, dukungan,

sumber daya peralatan dan informasi. Perbedaan penelitian Agus dan

penulis yaitu satuan pendidikan yang berbeda, serta persamaannya yaitu

tentang pengelaolaan PIP di sekolah

5. Rini Septiani Astuti, Implementasi Kebijakan Kartu Indonesia Pintar Dalam

Upaya Pemerataan Pendidikan Tahun Pelajaran 2015/2016 di SMPN 1

Semin, Skripsi, 2016. Hasil Penelitian yang dilakukan Rini menggunakan

deskriptif kualitatif yang menghasilkan berikut: menunjukkan bahwa

sasaran KIP di SMPN 1 Semin adalah siswa yang memiliki KIP sebanyak

161 siswa. Perbedaan penelitian Rini dan penulis yaitu implementasi dari

PIP di sekolah, serta persamaannya yaitu satuan pendidikan yang sama

C. Kerangka Berfikir

Program Indonesia Pintar (PIP) adalah pemberian bantuan berupa uang

tunai dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang orang tuanya

tidak / kurang mampu membiayai pendidikan sebagai kelanjutan dan perluasan

sasaran dari program Bantuan Siswa Miskin (BSM). Tujuan dari program

berdasarkan Permendikbud No. 12 Tahun 2015 adalah untuk meningkatkan

angka partisipasi pendidikan dasar dan menengah, meningkatkan angka

keberlanjutan pendidikan yang ditandai dengan menurunnya angka putus

sekolah, menurunnya kesenjangan partisipasi pendidikan antar kelompok

masyarakat dan, meningkatkan kesiapan siswa pendidikan menengah. Sasaran

dan kriteria penerima manfaat dari Program Indonesia Pintar (PIP) berdasarkan

keputusan Direktur Pendidikan Islam No. 1022 Tahun 2016 tentang Petujuk

Teknis PIP bahwa sasaran dari penerima adalah peserta didik tingkat SD/MI,

SMP/MTs, SMA/MA, kriteria untuk penerima manfaat salah satunya adalah

Page 42: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

25

pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang berasal dari Kartu Keluarga

Perlindungan Sosial / Kartu Keluarga Sejahtera (KPS/KKS) dan Program

Keluarga Harapan (PKH). Penggunaan dari PIP juga diperuntukkan pembelian

buku / alat tulis, pembelian pakaian / seragam dan perlengkapan sekolah,

pembayaran transportasi dan keperluan lainnya untuk kebutuhan sekolah.

Besaran manfaat untuk penerima juga berbeda setiap tingkat pendidikan seperti

SD/MI Rp.450.000 per tahun, SMP/MTs Rp. 750.000 per tahun dan SMA/MA

Rp.1.000.000 per tahun. Mekanisme dari mulai pengusulan, penetapan,

penyaluran dan pengambilan dana tercantum dalam Peraturan Direktur

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah No 08/D/PP/2016 tentang Petunjuk

Pelaksanaan PIP Tahun 2016.

Pengelolaan dan manajemen merupakan dua kata yang memiliki pengertian

yang sama dan saling berkaitan satu dengan lainnya. Pengelolaan juga

melakukan proses dalam fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan untuk mencapai tujuan dari

manajemen itu sendiri. Manajemen adalah proses yang dilakukan dengan

proses-proses sosial dengan cara perencanaan, pengorganisasian, memimpin

dan mengendalikan upaya organisasi agar tujuan dari proses manajemen

menjadi efektif dan efisien. Dengan demikian dalam penelitian ini penulis akan

melihat pengelolaan PIP yang ada di MTs Bina Madani Kota Bogor dengan

mengacu pada mekanisme berdasarkan teori di atas.

Page 43: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 44: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 45: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

28

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir

Pengelolaan Program Indonesia Pintar

Program Indonesia Pintar

Analisis Pengelolaan Program Indonesia Pintar

Studi Kasus di MTs Bina Madani Kota Bogor

Mekanisme PIP

a. Pengusulan

b. Pentapan penerima

c. Penyaluran

d. Pengambilan dana

a. Tujuan PIP

b. Sasaran dan Kriteria

penerima

c. Besaran dan

Pengguanaan manfaat

PIP

Page 46: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di MTs Bina Madani beralamat di Kp. Bulakamah

Rt.04/Rw.06 Kel. Mekarwangi Kec. Tanah Sareal Kota Bogor. Alasan

dilakukannya penelitian di MTs tersebut walau terlihat kecil dan tidak

mewah tapi mampu untuk menjalankan kegiatan PIP. Hal ini yang membuat

penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengelolaan PIP

dengan studi kasus di MTs tersebut.

2. Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian direncanakan mulai bulan September 2019

sampai dengan selesai. Dengan rincian sebagai berikut:

Tabel. 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

No. Kegiatan Bulan

Agust Sept Okt Nov Des Jan

1. Studi Pendahuluan √ √ √

2. Pengumpulan Data

Wawancara

Studi Dokumentasi

Observasi

√ √ √ √

√ √ √

√ √ √

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu

metode yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi,

Page 47: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

30

berbagai situasi atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada dimasyarakat

yang menjadi obyek penelitian dan berupaya menarik realitas itu kepermukaan

sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, gambaran tentang kondisi,

situasi atau fenomena tertentu.23

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang hasil penelitiannya

disimpulkan secara deskripsi, agar dapat memudahkan peneliti dalam

memperoleh data dan menyimpulkan hasil data yang diperoleh dilapangan

nanti. Dengan metode ini, penulis akan menggambarkan mengenai “Analisis

Pengelolaan Indonesia Pintar Studi Kasus Di MTs Bina Madani Kota Bogor”

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber

dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat disimpulkan pada

setting alamiah (Natural Setting). Pada laboratorium dengan metode

eksperimen di rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi

di jalan dan lain-lain. Pada umunya seseorang yang ingin memperoleh data

menggunkan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang

akan dibahas. Maka dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik

yaitu:

1. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan

seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu. Dalam hal

ini penulis mengadakan wawancara langsung dengancara bertatap muka

dengan informan penelitian sebagaimana yang selalu diterapkan diatas

sampai data-data yang diperlukan terkumpul. 24

Hal-hal yang akan

diwawancarai adalah seputar pengelolaan PIP.

23

Pedoman Penulisan Skripsi, (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), hlm.63 24 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. REMAJA

ROSDAKARYA,2010), hlm.180

Page 48: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

31

Tabel. 3.3 Kisi-kisi Instrumen

No. Indikator Sub Indikator

1. Pengusulan PIP - Sosialisasi

- Koordinasi

- Persyaratan

2. Penetapan Penerima PIP - Seleksi

- Pengumuman

3. Penyaluran PIP - Distribusi

- Koordinasi

4. Pengambilan Dana PIP - Persyaratan

- Pencairan

- Pemanfaatan

5. Faktor Pendukung dan

Penghambat

- Internal

- Eksternal

Tabel. 3.4 Kisi-kisi Pedoman Wawancara

No. Indikator Pertanyaan

1. Kepala

Madrasah

1. Sejak kapan Program Indonesia Pintar

ada di MTs?

2. Apakah staff dan guru memahami

mengenai tujuan dari PIP?

3. Apakah tugas dan tanggung jawab Bapak

selaku penanggung jawab PIP di MTs?

Bagaimana pelaksanannya?

4. Siapa saja yang dilibatkan dalam

pelaksanaan PIP?

5. Bagaimana pembagian tugas pelaksanaan

PIP di MTs?

Page 49: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

32

6. Adakah kebijakan atau strategi khusus

yang diterapkan oleh madrasah terkait

PIP ?

7. Bagaimana cara Bapak melakukan

Koordinasi dan Komunikasi dalam

pelaksanaan PIP?

8. Kendala apasaja dalam pelaksanaan

tugas dan tanggung jawab PIP?

9. Menurut Bapak sudah efektif dan

efisienkah mekanisme pelaksanaan PIP?

Mengapa?

10. Apakah melalui PIP dapat mencegah

siswa miskin putus sekolah ataupun

dapat menjadi pendorong siswa miskin

untuk kembali bersekolah di MTs?

11. Menurut Bapak saran dan kritik untuk

pemerintah dan madrasah dalam

mensukseskan program ini ?

2. Guru 1. Apakah bapak/ibu memahami atau

mengetahui mengenai tujuan PIP?

2. Bagaimana prestasi siswa penerima PIP

di kelas ?

3. Menurut Bapak/Ibu PIP dapat mencegah

siswa kurang mampu putus sekolah

ataupun dapat menjadi pendorong siswa

kurang mampu untuk kembali bersekolah

di MTs ?

4. Berpengaruhkah siswa yang tidak

mendapat PIP terhadap prestasi sekolah?

5. Benarkah siswa yang mendapatkan dana

PIP akan meningkatkan prestasinya?

Page 50: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

33

3. Bendahara 1. Bagaimana pelaksanaan usulan calon

penerima PIP di madrasah kepada siswa?

2. Adakah kriteria dalam mengusulkan

calon penerima PIP?

3. Bagaimana prosedur penetuan

pengusulan siswa penerima PIP?

4. Berapa jumlah siswa penerima PIP di

madrasah ini ?

5. Apakah bapak mengetahui waktu

pencairan PIP?

6. Bagaimana proses pencairan, penyaluran

dan pengambilan dana PIP?

7. Apakah ada persyaratan untuk siswa

dalam pencairan PIP?

8. Apakah sudah cukup dana PIP yang

didapat siswa untuk memenuhi

kebutuhan perlengkapan sekolah?

4. Orangtua Siswa 1. Darimana Bapak/Ibu mengetahui dan

tujuan dari PIP?

2. Apakah madrasah anak Bapak/Ibu

memberikan sosialisasi tentang PIP?

3. Apakah Bapak/Ibu mengetahui proses

pencairan dana PIP?

4. Bagimana pendapat Bapak/Ibu mengenai

waktu pencairan dana PIP? Apakah

sesuai dengan kondisi untuk pengeluaran

kebutuhan proses pembelajaran?

5. Apakah ada pemantauan dari madrasah

mengenai pemanfaatan dan PIP? jika ada,

bagaimana proses pemantauan dari

madrasah?

Page 51: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

34

6. Bagaimana tanggapan dan harapan

Bapak/Ibu terhadaqp PIP untuk

selanjutnya?

7. Adakah peningkatan kepada anak

Bapak/Ibu setelah memperoleh PIP?

2. Studi Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan atau karya tentang sesuatu yang sudah

berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan atau gambar dari seseorang,

dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah

kehidupan, biografi, peraturan, kebijakan25

. Dokumen yang berbentuk

gambar mislanya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Studi dokumen

merupakn kelengkapan dari penggunaan metode observasi dan wawancara

dalam penelitian kualitatif.

Tabel. 3.5 Studi Dokumentasi

No. Dimensi Sumber

Dokumentasi

Keterangan Keterangan

Ada Tidak

Ada

Lengkap Tidak

Lengkap

1. Organisasi - Profil Madrasah

- Visi, Misi dan

Tujuan Madrasah

- Struktur

Organisasi

Madrasah

- Data Pendidik

dan Tenaga

Kependidikan

√ √

25

Sugiono, Metodologi Penelitian Kualitatif R & D, ( Bandung: Alfabeta, 2006), hlm.270

Page 52: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

35

2. Pengelolaan

PIP

- Data Pengajuan

PIP

- Laporan

Pertanggung

Jawaban PIP

- Data Penerima

PIP

- Prestasi

√ √

3. Observasi

Observasi adalah pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak

pada objek penelitian.26

Dalam observasi ini, penulis mengadakan observasi

secara langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan

pengelolaan PIP sebagai sumber penelitian, penulis melakukan pengamatan

dan pencatatan yang sistematis terhadap objek yang dipandang dapat

dijadikan sumber data. Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi

lapangan, hasil pengematan tersebut akan menjadi salah satu data untuk

bahan rujukan yang selanjutnya dianalisis dalam penelitian.

Tabel. 3.2 Lembar Observasi

No. Indikator Ada Tidak

Ada

Keterangan

1. Kondisi lingkungan madrasah √

2. Kegiatan pembinaan peserta

didik penerima PIP

3. Sosialisasi PIP di madrasah √

4. Fasilitas madrasah √

26 Pedoman Penulisan Skripsi, (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), hlm.66

Page 53: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

36

5. Prestasi akademik dan non

akademik

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian kualitatif adalah

analisis data yaitu dengan analisis data model Miles dan Huberman, yang

meliputi:

1. Reduksi Data

Reduksi data menunjukkan kepada proses penelitian, pemfokusan,

penyederhanaan, pemisahan, transformasi, data “mentah” yang terlihat

dalam catatan tertulis lapangan (writer-up field noters). 27

Oleh karena itu,

reduksi data berlangsung selama kegiatan penelitian dilaksanakan. Ini

berarti pula reproduksi data telah dilakukan sebelum pengumpulan data di

lapangan yaitu pada waktu penyusunan proposal, pada saat menentukan

kerangka konseptual, tempat, rumusan pertanyaan penelitian dan pemilihan

pendekatan dalam pengumpulan data. Waktu pengumpulan data seperti

membuat kesimpulan, pengkodean, membuat tema, membuat cluster,

membuat pemisahan dan menulis memo. Reduksi data dilanjutkan sesuai

kerja lapangan, sampai laporan akhir penelitian lengkap dan selesai disusun.

Reduksi data sangatlah penting dilakukan agar memudahkan penelitian

dalam melakukan kegiatan penyimpulan dari hasil data penelitian dan demi

menghindari kesalahan dalam rangka penarikan kesimpulan.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi maka selanjutnya adalah mendisplaykan data. Kalau

dalam penelitian kualitatif penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk

tabel, grafik, phie card, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data

tersebut, maka data terorganisasaikan, tersusun dalam pola hubungan,

sehingga akan semakin mudah dipahami.28

27 Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif R & D, (Bandung: Alfabeta,2006),

hlm.280-281 28

Ibid, hal. 283

Page 54: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

37

Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa

yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah

dipahami tersebut. Selanjutnya disarankan, dalam melakukan display data

selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network

(jejaring kerja) dan chart. Untuk mengecek apakah peneliti telah memahami

apa yang didisplaykan.

Dalam praktiknya tidak semudah ilustrasi yang diberikan karena fenomena

sosial bersifat komplek dan dinamis, sehingga apa yang ditemukan pada saat

memasuki lapangan dan setelah berlangsung agak lama dilapangan akan

mengalami perkembangan data. Untuk itu harus selalu menguji apa yang

telah ditemukan pada saat memasuki lapangan yang masih bersifat hipotetik

itu berkembang atau tidak. Bila setelah lama memasuki lapangan ternayat

hipotesis yang dirumuskan selalu didukung oleh data pada saat dikumpulkan

di lapangan, maka hipotesis tersebut terbukti dan akan berkembang menjadi

teori yang grounded. Teori Grounded adalah teori yang ditemukan secara

induktif berdasarkan data-data yang ditemukan di lapangan dan selanjutnya

diuji melalui pengumpulan data terus menerus.

3. Penarikan Kesimpulan

Setelah data yang terkumpul reduksi dan selanjutnya disajikan maka

langkah yang terakhir dalam menganalisis data adalah menarik kesimpulan

atau verifikasi.29

Penarikan kesimpulan yaitu pengumpulan data yang telah

dicatat dab memberi makna sesuatu yang dilihat atau wawancarai.

Penarikan kesimpulan harus jujur dan menghindari subjektivitas.

29

Ibid, hal. 271

Page 55: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

38

Gambar. 3.1 Model Analisi Milles dan Huberman

E. Uji Validitas Data Kualitatif

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek

penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian

data yang valid adalah data yang berbeda antara data yang dilaporkan oleh

peneliti dengan data yang sessungguhnya terjadi pada objek penelitian.

Pengecekan keabsahan data (trustwortginess) adalh bagian yang sangat

penting dan tidak terpisahkan dari penelitian kualitatif. Pelaksanaan

pengecekan keabsahan data didasarkan pada empat kriteria yaitu:

1. Derajat Kepercayaan (credibility)

Kredibilitas data merupakan upaya untuk menajamin bahwa data yang

dikumpulkan oleh peneliti mengandung nilai kebenaran, baik bagi para

pembaca pada umumnya, maupun subyek penelitian. Untuk memperoleh

data yang valid makka digunakan teknik pengecekan data perpanjangan

pengamatan, peningkatan ketekunan, member check, penggunaan bahan

referensi dan diskusi dengan teman sejawat. Berikut teknik-teknik

pengecekan data yang digunakan.30

a. Perpanjangan pengamatan

30

Ibid, hal. 267

Page 56: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

39

Perpanjangan pengamatan di tempat penelitian merupakan langkah

antisipatid mengingat peneliti adalah pihak luar dan relative mengalami

kesulitan untuk memenuhi sumber data. Dengan perpanjangan penelitian

ini berarti hubungan peneliti dan narasumber akan semakin terbentuk

rapport.

b. Peningkatan ketekunan

Peningkatan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih

cermat dan berkeseimbangan. Dengan cara tersebut, maka kepastian data

dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara sistematis. Pengujian

kredibilitas dengan meningkatkan ketekunan dilakukan dengan cara

membaca seluruh catatan hasil penelitian secara cermat, sehingga dapat

diketahui kesalahan dan kekurangannya, maka dapat diberikan deskripsi

data yang akurat dan sistematis tentang hal-hal yang diamati.

c. Member check

Member check alah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data. Tujuan member check agar informasi yang

diperoleh akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa

yang dimaksud sember data atau informan.

d. Penggunaan bahan referensi

Penggunaan bahan referensi merupakan alat pendukung untuk

membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Data yang telah

ditemukan memiliki bukti kuat agar penulisan laporan dapat dipercaya

contohnya data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman

wawancara.

2. Keteralihan (transferability)

Keteralihan dalam penelitian kualitatif dapat dicapai dengan cara uraian

rinci. Untuk kepentingan ini, harus melaporkan hasil penelitian secara rinci.

Uraian laporan diusahakan dapat mengungkap secara khusus segala sesuatu

yang diperlukan oleh pembaca agar para pembaca dapat memahami temuan-

temuan yang diperoleh dengan penuh tanggungjawab bersadarkan kejadian-

kejadian nyata.

Page 57: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

40

3. Kebergantungan (dependability)

Kebergantungan disebut dengan audit kebergantungan menunjukkan bahwa

penelitian memiliki sifat ketaatan dengan menunjukkan konsisten dan

stabilitas data atau temuan yang dapat direflikasi. 31

Defendability dilakukan

untuk menanggulangi kesalahan-kesalahan dalam konseptualisasi rencana

penelitian, pengumpulan data dan pelaporan hasil penelitian. Untuk itu

diperlukan dependant auditor atau para ahli dibidang pokok persoalan

penelitian ini, sebagai dependent auditor dalam penelitian ini adalah dosen

pembimbing skripsi.

4. Kepastian (confirmability)

Kepastian yaitu bahwa data yang diperoleh dapat dilacak kebenaran dan

sumber informasinya jelas. 32

Konfirmabilitas berhubungan dengan

objektivitas hasil penelitian. Hasil penelitian dikatakan memiliki derajat

objektivitas yang tinggi apabila keberadaan data dapat ditelusuri secara pasti

dan penelitian dikatakan objektif.

31

Djam‟am Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung; Alfabeta, 2010), hlm.

166. 32

Ibid, 167

Page 58: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Bina Madani

1. Sejarah Singkat

Madrasah Tsanawiyah Bina Madani Kota Bogor merupakan lembaga

yang dinaungi oleh sebuah yayasan yang bernama “Yayasan Al Mukhlisin”

yang dikukuhkan berdasarkan akta notaris Nomor 70 tanggal 25 Mei tahun

2004 melalui notaris Zainal Arifin,S.H. Mts Bina Madani berdiri diatas

tanah wakaf seluas 840 m. Mulai beroperasi pada tahun 2004 berdasarkan

izin operasional yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Departemen Agama

Provinsi Jawa Barat Nomor: Kw.10.4/4/PP.00.5/5999/2004 tanggal 25

November 2004. Berdasarkan izin tersebut, maka secara sah MTs Bina

Madani Kota Bogor dapat menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran

dengan baik. Pada tahun 2017 mengalami akreditasi kembali dan berdasrkan

surat keputusan Kepala Kantor Departemen Agama Republik Indonesia

Provinsi Jawa Barat, Nomor: 02.00/207/BAP-SM/SK/X/2017 Tanggal 21

Oktober 2017 ditetapkan sebagai madrasah terakreditasi sebagai peringkat B

(Baik).

Kepercayaan yang besar yang diberikan masyarakat kepada lembaga

membuat MTs Bina Madani Kota Bogor terus berusaha meningkatkan

kualitas lembaga pendidikan. Masyarakat di sekitar madrasah banyak yang

tidak bisa melanjutkan pendidikan karena masih banyak masyarakat yang

kurang mampu. Masyarakat di sekitar MTs sebagian besar mempunyai

pekerjaan sebagai buruh lepas setiap harinya, oleh sebab itu MTs Bina

Madani melakukan upaya dengan melaksanakan Program Indonesia Pintar

untuk masyarakat yang kurang mampu agar dapat melanjutkan pendidikan

ke jenjang yang lebih tinggi. Pelaksanaan PIP juga untuk meningkatkan

kesadaran masyarakat setempat tentang pentingnya pendidikan untuk anak

serta membantu untuk meringankan biaya untuk melanjutkan pendidikan.

Page 59: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

43

Selama terlaksananya PIP di MTs Bina Madani peminat untuk

melanjutkan sekolah ke madrasah semakin banyak dikarenakan juga untuk

uang SPP perbulannya tidak memberatkan untuk orangtua siswa. Dengan

bertambahnya siswa yang mau melanjutkan pendidikan di madrasah serta

MTs Bina Madani banyak menumbuhkan siswa yang berprestasi baik dalam

bidang akademik maupun non akademik seperti Juara 3 Olimpiade MIPA

seKota Bogor, Juara Harapan 1 Qosidah Wilayah Jawa Barat mewakili Kota

Bogor, Juara 1 Bulutangkis seKota Bogor, Juara 3 Futsal seKota Bogor dan

masih banyak lagi prestasi yang didapatkan.

2. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi

a. Visi PINTER BENAR (Disiplin, Tertib, Berilmu dan Berakhlakul

Karimah)

b. Misi

- Menyiapkan peserta didik yang berilmu pengetahuan yang mumpuni

- Menyiapkan peserta didik yang berakhlakul karimah dan bertanggung

jawab

c. Tujuan

- Membantu pemerintah untuk mensukseskan program wajib belajar 9

tahun

- Melahirkan siswa Indonesia yang cerdas dan berakhlakul karimah

- Mengantarkan siswa kepada jenjang pendidikan selanjutnya

d. Strategi

- Memaksimalkan kurikulum nasional dan mengembangkannya kedalam

suatu program pembelajaran

- Menyusun kurikulum dan materi muatan lokal yang berbasis keislaman

- Mengadakan dan melakukan pembinaan profesionalisme keguruan

Dalam pewujudan akan Visi dan Misi dari MTs Bina Madani dapat

dijabarkan sebagai berikut:

Page 60: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

44

a. Visi yang menjadi bahan untuk mewujudkan akan suatu pencapaian

seperti Disiplin sudah mulai diterapkan dengan diadakan upacara bendera

setiap hari Senin, untuk Tertib sudah mulai diterapkan dengan jadwal

masuk sekolah jam 07.00 WIB dan pulang jam 13.00 WIB, Berilmu dan

Berakhlakul Karimah diterapkan dengan cara pembelajaran di dalam

kelas mengenai adab dan tata krama melalui pembelajran mulok dari

kitab Ta‟lim Muta‟lim.

b. Misi yang menjadi bahan acuan akan visi madrasah yang berhasil yaitu

pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas mengenai semua mata

pelajaran yang menjadi dasar akan pengetahuan yang diampuh siswa

diberikan dengan baik, siswa menjadi bertanggung jawab dengan

diberikannya pekerjaan rumah dan melakukan pembacaan Juz Amma

serta Asmaul Husna agar siswa menjadi berperilaku baik.

c. Tujuan yang madrasah yang membantu mewujudkan serta mensukseskan

program wajib belajar 9 tahun sudah berjalan dengan cukup baik dari

segi pendidik serta tenaga kependidikan dengan bantuan pelaksanaan PIP

sebagai pendorongnya, siswa madrasah juga semakin cerdas karena

pembelajaran yang diberikan serta berakhlakul karimah dari contoh

pendidik dan madrasah dapat membantu untuk siswa melanjutkan

pendidikan ke jenjang selanjutnya.

d. Strategi yang madrasah lakukan adalah dengan pengembangan kurikulum

nasional untuk membantu pendidik melaksnaan kegiatan belajar

mengajar di kelas dengan baik, penyusunan kurikulum serta muatan lokal

yang keislaman juga menjadi daya tarik untuk siswa memahami

keislaman dengan cara yang menyenangkan dan melakukan pembinaan

bagi pendidik untuk lebih profesional dalam melaksanakan pembelajaran.

3. Keadaan Sarana dan Prasarana

Keadaan sarana dan prasana di MTs Bina Madani mempunyai ruang

kelas sebanyak 5 ruang yang terdiri dari ruang dalam kondisi baik 2 ruang

dan kondisi kurang baik 3 ruang, untuk perpustakaan masih belum banyak

Page 61: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

45

buku untuk referensi siswa belajar, untuk ruang guru hanya ada 1 ruangan

untuk semua guru, untuk ruang pimpinan dan tata usaha menjadi 1 ruangan

dan hanya terpisah oleh meja, untuk toilet ada 4 terdiri dari 2 toilet

siswa/siswi dan 2 toilet untuk guru dan staff. Keadaan sarana dan prasarana

di MTs hanya memanfaatkan bantuan dari pemerintah seperti BOS dan

bantuan rehab dari tingkat kota maupun provinsi.

Sarana dan prasaran dari MTs juga sudah banyak melakukan rehab dan

pembangunan untuk ruang kelas secara berkala yang awalnya hanya ada 2

ruangan menjadi 5 ruang kelas yang kondisi baik untuk melaksanakan

kegiatan belajar dan mengajar di kelas. Pembangunan dan rehab tersebut

dibantu dengan memasukan proposal untuk mengajukan bantuan

pembangunan dan rehab melalui pemerintah kota maupun provinsi.

4. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Dari hasil data mengenai data pendidik masih banyak guru yang

mengajar tidak sesuai dengan bidang keahlian yang diajarkan seperti guru

Seni Budaya, Bahasa Sunda, Bahasa Indonesia, IPS, dan Fiqih. Dikarenakan

guru yang mengajar tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan

menjadi tidak menguasai serta berpengaruh akan paedagogik dan

profeisonal seperti: kemampuan penguasaan materi secara luas dan

mendalam yang tidak memungkin untuk membimbing siswa, suasana

belajar yang tidak menggairkan dan menyenakan bagi siswa, pengelolaan

kelas yang belum maksimal dan cara penyajian akan materi yang masih

terbatas.

5. Data Siswa

Siswa yang bersekolah di MTs Bina Madani peminat dalam setiap

tahunnya naik turun dikarenakan sekarang banyaknya sekolah swasta di

sekitar madrasah dari mulai yang negeri sampai yang favorit oleh sebab itu

setiap tahunnya belum bisa maksimal dalam penerimaan peserta didik.

Page 62: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

46

Siswa kebanyakan adalah alumni dari MI Riyadul Mukhlisin yang

merupakan masih satu yayasan dengan MTs Bina Madani. Untuk tahun

2019 ada sekitar 110 siswa yang terdiri dari kelas 3 MTs ada 40 orang yang

dibagi menjadi 2 kelas, kelas 2 MTs ada 40 siswa yang dibagi menjadi 2

kelas dan kelas 1 MTs ada 30 siswa dijadikan 1 kelas. Ada penurunan

peserta didik di tahun 2019 dikarenakan banyak yang melanjutkan ke

sekolah negeri, pesantren bahkan sekolah favorit.

Pelaksanaan PIP yang dilakukan MTs juga menjadi daya minat peserta

didik yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan di MTs

dikarenakan biaya tidak terlalu besar seperti sekolah lain. Siswa yatim piatu

yang melanjutkan ke MTs juga mendapatkan dispensasi untuk tidak

membayar uang masuk dan SPP setiap bulannya.

B. Deskripsi, Analisis dan Interpretensi Data

1. Pengelolaan Program Indonesia Pintar

Pengelolaan Program Indonesia Pintar di MTs Bina Madani terdiri dari

aspek pengusulan, penetapan penerima, penyaluran dan pengambilan dana.

a. Pengusulan PIP

Pengusulan penerima dana PIP dilaksanakan melalui mekanisme

sebagai berikut: 1. Untuk peserta didik dari keluarga pemegang KPS atau

KKS atau KIP, untuk peserta didik sekolah formal, sekolah mengentri

(updating) data peserta didik (nomor KPS/KKS/KIP) calon penerima PIP

2019 dari keluarga pemegang KPS/KKS/KIP ke dalam aplikasi Dapodik

secara benar dan lengkap. Data ini sekaligus berfungsi sebagai data

usulan peserta didik calon penerima dari tingkat madrasah ke kemenag

kabupaten/kota dan direktorat teknis; 2. Peserta didik yang tidak

memiliki KPS/KKS/KIP baik peserta didik sekolah formal maupun

peserta didik dari SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan nonformal

lainnya dari keluarga miskin/rentan miskin yang tidak memiliki

KPS/KKS/KIP, dapat diusulkan oleh sekolah/lembaga pendidikan

nonformal setelah peserta didik dari keluarga pemilik KPS/KKS/KIP

Page 63: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

47

ditetapkan sebagai penerima PIP2019 pada tenggat waktu yang akan

ditentukan kemudian, dengan mekanisme sebagai berikut: a.

Sekolah/SKB/PKBM/LKP/BLK atau satuan pendidikan nonformal

lainnya menseleksi dan menyusun daftar peserta didik yang tidak

memiliki KPS/KKS/KIP sebagai calon penerima dana PIP 2019

berdasarkan alokasi sementara sasaran per kabupaten/kota yang

ditetapkan oleh direktorat teknis dengan prioritas tertentu; b. Sekolah

mengusulkan peserta didik hasil seleksi sebagai penerima PIP 2019

melalui aplikasi Verifikasi Indonesia Pintar (VIP) yang tersedia di laman:

pip.kemenag.go.id ke kemenag kabupaten/kota; c. Kemenag

kabupaten/kota memberikan persetujuan dan selanjutnya

menyampaikan/meneruskan ke direktorat teknis terkait daftar/usulan

peserta didik calon penerima PIP 2019 (dari sekolah formal maupun

lembaga pendidikan non formal). Data ini merupakan usulan peserta

didik calon penerima dari tingkat sekolah ke direktorat teknis.

MTs Bina Madani melakukan pengusulan penerima PIP dilakukan

oleh kepala madrasah dan bendahara beserta peserta didik yang

mempunyai KIP untuk diikut sertakan dalam pengusulan untuk penerima

PIP. Kriteria untuk pengusulan dalam penerima PIP yaitu: a. Siswa

pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan atau siswa yang berasal dari

keluarga pemegang Kartu Keluarga Perlindungan Sosial/Kartu Keluarga

Sejahtera (KPS/KKS) dan atau peserta Program Keluarga Harapan

(PKH); b. Siswa aktif berasal dari keluarga tidak mampu yang dibuktikan

dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari kelurahan/desa; c.

Berada pada usia sekolah yakni 6 – 21 tahun. Dalam kriteria tersebut

peserta didik berhak untuk diusulkan untuk penerimaan PIP. Dalam

proses pengusulan dilakukan setiap awal tahun untuk 1 tahun kedepan

serta tahapannya adalah dengan melakukan sosialisasi kepada orangtua

peserta didik selanjutnya mengumpulkan berkas terkait dengan

pengusulan yaitu: Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP)

orangtua, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari berkas tersebut dibuatlah

Page 64: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

48

proposal pengusulan seperti yang terlampir. Dalam pengusulan tidak

ditemukan kendala yang sulit hanya pada pengumpulan berkas dan juga

kriteria yang sesuai untuk penerima PIP.

Dalam masalah pengusulan yang sering terjadi adanya data yang

ganda masuk ke pihak madrasah serta untuk dimasukkan di sistem

menjadi kendala juga dikarenakan pengusulan tersendiri masih banyak

yang tidak sesuai kriteria yang harusnya menerima bantuan PIP. Oleh

karena itu masalah pengusulan adalah kriteria yang masih belum bisa

menjadi acuan akan pengusulan dikarenakannya masih banyak data yang

ganda dan masih banyaknya belum sesuai sasaran untuk penerima

bantuan PIP. Karena adanya perubahan sistem juga menjadi hal yang

membuat pengusulan berubah juga seperti tahun sebelumnya hanya yang

memiliki KIP tetapi untuk tahun sekarang yang tidak mempunya KIP

juga bisa mengusulkan dalam catatan peserta didik adalah dari keluarga

yang kurang mampu dan membuat SKTM di kelurahan tempat

tinggalnya.

b. Penetapan Penerima PIP

Penetapan penerima dana PIP dilaksanakan melalui mekanisme

berikut: a. Direktorat teknis menerima usulan calon peserta didik

penerima PIP dari dinas pendidikan kabupaten/kota/pemangku

kepentingan; b. Direktorat teknis menetapkan peserta didik penerima PIP

yang berasal dari usulan sekolah yang telah disahkan oleh Kemenag

Kabupaten/Kota dan usulan dari pemangku kepentingan dalam bentuk

surat keputusan (SK) direktur teknis yang bersangkutan.

Dalam hal penetapan penerimaan yaitu ditetapkan langsung oleh

pemerintah pusat yang mengeluarkan Surat Keputusan (SK) penerima

PIP yang diberitahukan kepada Pendidikan Madrasah Kemenag Provinsi

lalu ke Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten/Kota dan selanjutnya

diberitahukan kepada madrasah yang melaksanakan PIP mengenai SK

penetapan penerima PIP di madrasahnya. Peserta didik yang diusulkan

Page 65: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

49

madrasah untuk calon penerima PIP tidak semuanya mendapatkan

dikarenakan adanya kuota dari pemerintah yang membuat masih

banyaknya belum tersalurkan dengan maksimal. Kuota yang diberikan

pemerintah juga tidak sama setiap tahunnya dikarenakan setiap tahun

bertambah lembaga pendidikan madrasah yang dibawah naungan

kemenag yang mengusulkan untuk penerima PIP.

Penetapan penerima PIP juga masih banyak yang belum sesuai kriteria

dan sasaran oleh karena itu adanya pembatasan kuota juga membuat

kesempatan bagi peseta didik yang kurang mampu lain kecil

kemungkinan untuk menerima bantuan PIP. Penetapan juga tidak

dilandasi dengan seleksi manfaat penggunaan dan prestasi peserta didik

hanya dengan pengacakan data yang masuk yang akan ditetapkan sebagai

penerima bantuan PIP.

c. Penyaluran

Penyaluran meliputi: a. Direktorat teknis menyampaikan daftar

penerima PIP 2019 yang tercantum dalam surat keputusan direktur ke

lembaga penyalur untuk dibuatkan rekening; b. Direktorat Teknis

mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah

Membayar (SPM) ke KPPN untuk diterbitkan Surat Perintah Pencairan

Dana (SP2D) berdasarkan surat keputusan direktorat; c. KPPN

menyalurkan dana sesuai SP2D ke rekening penyalur atas nama

direktorat teknis di lembaga penyalur; d. Direktorat teknis

menyampaikan Surat Perintah Pemindah bukuan (SP2N) kepada lembaga

penyalur untuk menyalurkan/ memindahbukukan dana dari rekening

penyalur langsung ke rekening penerima. Teknis penyaluran dana diatur

dalam perjanjian kerjasama antara direktorat teknis dengan lembaga

penyalur; e. Direktorat teknis menginformasikan daftar peserta didik

penerima PIP kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dengan

melampirkan surat keputusan penerima; f. Peserta didik

mengambil/mencairkan dana PIP di lembaga penyalur. Penyaluran dana

Page 66: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

50

PIP kepada penerima dilakukan melalui TabunganKu atau virtual

account.

Dalam hal penyaluran untuk penerima PIP selalu mendapatkan

kendala seperti perpindahan lembaga keuangan/bank yang bekerjasama

dengan pemerintah untuk pencairan dana penerima PIP sehingga

membutuhkan proses yang lumayan panjang untuk setiap kali

perpindahan. Karena adanya perpindahan bank setiap tahun membuat

peserta didik penerima PIP mempunyai beberapa buku rekening untuk

pencairan dana yang akan diterima untuk keperluan sekolah. Sistem

penyaluran dari pemerintah sendiri biasanya dilakukan dengan tander

yang melibatkan beberapa lembaga keuangan/bank untuk penyalurannya.

d. Pengambilan Dana

Pengambilan atau pencairan dana PIP dilakukan oleh peserta didik di

lembaga penyalur dengan ketentuan sebagai berikut: a. Membawa

dokumen berupa surat keterangan kepala sekolah/ketua lembaga, foto

copy lembar rapor yang berisi biodata lengkap dengan nama sekolah,

NPSN dan NISN serta KTP orangtua/wali; b. Menandatangani bukti

penerimaan dana PIP 2019 yang disediakan oleh lembaga penyalur; c.

Untuk peserta didik MTs yang belum memiliki KTP, pengambilan dana

beberapa peserta didik harus didampingi minimal satu orang guru/orang

tua/wali; d. Bagi penerima PIP yang menggunakan TabunganKu hanya

dapat dicairkan oleh yang bersangkutan sesuai dengan identitas yang

tertulis pada buku tabungan; e. Bagi penerima PIP yang menggunakan

virtual account dan berada di daerah yang sulit untuk mengakses ke

lembaga penyalur (tidak ada kantor lembaga penyalur di kecamatan

sekolah/tempat tinggal peserta didik

Sedangkan biaya transport pengambilan lebih besar dari bantuan yang

akan diterima), maka pengambilan dana PIP 2019 dapat diambil secara

kolektif dengan dikuasakan kepada kepala sekolah/ kepala lembaga

pendidikan atau bendahara sekolah/bendahara lembaga pendidikan

Page 67: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

51

dengan syarat/ketentuan pengambilan kolektif sebagai berikut: a. Surat

kuasa kolektif dari orang tua peserta didik penerima PIP 2019 dengan

melampirkan dokumen persyaratan pengambilan sesuai ketentuan; b.

Sekolah/lembaga pendidikan menyampaikan surat permohonan pencairan

kolektif ke dinas pendidikan kabupaten/kota; c. Kemenag

kabupaten/kota menerbitkan surat persetujuan pengambilan dana kolektif

hanya diberikan kepada sekolah/lembaga pendidikan, tembusan

disampaikan kepada direktorat teknis terkait; d. Kepala madrasah yang

telah menerima rekomendasi harus membuat Surat Pertanggungjawaban

Mutlak (SPTJM) pengambilan dana PIP 2019 secara kolektif yang

ditandangani penerima kuasa bermaterai (format terlampir); e. Penerima

kuasa menunjukkan identitas seperti KTP atau SIM asli pada saat

pengambilan dana secara kolektif di lembaga penyalur; Surat keterangan

kepala madrasah; foto kopi halaman biodata raport masing-masing

peserta didik; f. Dana yang sudah dicairkan oleh penerima kuasa harus

segera diberikan kepada peserta didik penerima yang bersangkutan

paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah pencairan kolektif, dan

pelaporan pencairan kolektif dilakukan paling lambat 10 (sepuluh) hari

kerja setelah pencairan kolektif ke Kemenag Kabupaten/Kota; g.

Pengambilan dana untuk peserta didik MTs dapat diambil pada tanggal 5

sampai dengan 24 setiap bulannya; h. Minimal saldo pada rekening

tabungan adalah sebesar Rp0,-.

Dalam hal pengambilan dana terdapat 2 cara yaitu pengambilan

langsung oleh peserta didik penerima PIP beserta orangtua dan secara

kolektif melalui madrasah. Untuk pengambilan dana PIP sendiri di MTs

Bina Madani melakukan cara kolektif agar memudahkan dalam

pencairan dana dan tidak harus membuat peserta didik serta orangtua

bingung untuk pengambilan dana tersebut. Sebelum itu juga

dilakukannya pemberitahuan dan pembuatan surat kuasa untuk peserta

didik serta orangtua masing-masing yang akan menjadi syarat untuk

pencairan tersebut. Kendala yang terjadi saat pencairan biasanya adalah

Page 68: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

52

saat pengumpulan berkas untuk surat kolektif dari orangtua peserta didik

yang tertunda dikarenakan masih adanya miss komunikasi.

Pengelolaan PIP di MTs Bina Madani menggunakan sistem subsidi

silang untuk siswa yang kurang mampu agar tidak memberatkan saat

akan melaksanakan ujian kelulusan dengan biaya yang lumayan besar.

Pengelolaan PIP di MTs Bina Madani juga membantu masyarakat dalam

berpartisipasi dalam pendidikan untuk anak-anak dan membantu untuk

siswa melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

2. Dampak Pengelolaan PIP

Dimensi pemanfaatan dana PIP hanya terdiri dari 1 indikator yaitu

alokasi penggunaan dana PIP. Indikator alokasi penggunaan dana PIP. Hasil

lain didapat dari kebijakan sekolah yaitu tentang penggunaan dana PIP

dikelola langsung oleh sekolah. Kebijakan ini mulai diberlakukan di tahun

2015 karena dari hasil pengalaman tahun-tahun sebelumnya yang langsung

dikelola orang tua dan siswa tetapi pemanfaatan dana belum maksimal

untuk membantu mencukupi kebutuhan sekolah. Hal ini direspon baik oleh

orang tua wali murid karena orang tua juga menyadari bahwa apabila dana

dikelola langsung oleh orang tua di khawatirkan tidak sepenuhnya

digunakan untuk kebutuhan sekolah. Dimensi kegiatan belajar siswa terdiri

dari dua indikator, yaitu peningkatan hasil belajar dan motivasi belajar

siswa, indikator motivasi belajar menunjukan hasil sangat baik yaitu 90,56%

sedangkan pada indikator peningkatan hasil belajar didapat dari

dokumentasi hasil belajar terjadi peningkatan hasil kepada siswa penerima

PIP. Dimensi kegiatan siswa terdiri dari indikator keaktivan ( kedisiplinan

dan kehadiran) siswa dalam KBM. Hasil indikator keaktivan siswa dalam

KBM didapat kategori sangat baik yaitu 89,17%. Dimensi laporan PIP

didapat bahwa pelaporan pelaksanaan PIP secara online melalui

pipsmk.ditpsmk.net/laporan-pip-2015/ yang berisi tentang nama sekolah,

NPSN, jumlah yang diajukan, penerima dalam SK, jumlah siswa yang sudah

mencairkan dan jumlah data bermasalah. Dimensi perubahan penerima

Page 69: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

53

terdiri dari indikator perubahan penerima PIP dari sisi tujuan PIP. Hasil

indikator perubahan penerima PIP dari sisi tujuan menunjukan perubahan

terhadap penerima PIP kategori sangat baik sebesar 87,50% sedangkan hasil

kualitatif menunjukan terjadi perubahan terhadap siswa penerima PIP

menjadi semangat belajar dan rajin daam proses kegiatan belajar mengajar.

3. Hasil Observasi

Berdasarkan hasil observasi di MTs Bina Madani Kota Bogor pada hari

Sabtu, 18 Januari 2020 pukul 09.00-11.00 menunjukkan bahwa pengelolaan

PIP di madrasah berjalan dengan baik. Kondisi lingkungan madrasah juga

sangat mendukung untuk siswa belajar baik di kelas maupun di masyarakat

sekitar madrasah. Pembinaan untuk siswa yang menerima PIP tidak ada

dikarenakan belum adanya guru/staff yang bisa untuk melakukan

pembinaan kepada siswa. Sosialisasi PIP dilakukan secara lisan (rapat

dengan orangtua siswa) dan tertulis (pengumuman di papan mading) oleh

madrasah. Fasilitas untuk kebutuhan belajar siswa masih belum lengkap

atau bisa dibilang masih kurang dikarena masih dikelola oleh madrasah dan

belum adanya bantuan dari daerah maupun pusat untuk madrasah.

Tabel 4.4

Hasil Observasi

No. Indikator Ada Tidak

Ada

Keterangan

1. Kondisi

lingkungan

madrasah

MTs Bina Madani Kota Bogor secara

umum kondisi lingkungan madrasah

bersih, hal tersebut dibuktikan

dengan adanya petugas kebersihan

yang membersihkan lingkungan

sekolah pada jam istirahat. Gedung

Page 70: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

54

bagian samping digunakan untuk

ruang TU, guru/staff dan ruang

kepala madrasah, serta ruang kelas

ada di bagian belakang. Interaksi

antar warga madrasah juga baik, hal

tersebut dibuktikan mereka saling

bertegur sapa bila bertemu. Seluruh

warga yang ada di madrasah juga

ramah. Di MTs Bina Madani Kota

Bogor terdapat slogan tentang

kebersihan, cinta lingkungan dan

etika/ sopan santun kepada sesama

makhluk hidup. Kultur religius

terbangun di MTs Bina Madani Kota

Bogor hal tersebut dibuktikan dengan

madrasah membiasakan kepada

peserta didik untuk melaksanakan

membaca Juz „Ama dan Asmaul

Husna setiap mau memulai

pelaksanaan KBM. Ketika dzuhur

peserta didik dan warga madrasah

melaksanakan sholat berjamaah.

2. Kegiatan

pembinaan peserta

didik penerima PIP

Ketika melakukan wawancara dengan

pengelola dan juga peserta didik

hasilnya tidak ada kegiatan pembinaan

bagi peserta didik penerima PIP. Hal

tersebut dikarenakan tidak adanya

guru/staff yang bisa melakukan

pembinaan.

3. Sosialisasi PIP di Informasi mengenai PIP disampaikan

secara lisan dan di papan informasi

Page 71: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

55

madrasah tidak ada brosur tentang PIP.

4. Fasilitas madrasah Fasilitas di MTs Bina Madani Kota

Bogor belum lengkap dan belum

memenuhi kebutuhan peserta didik.

Dikarenakan fasilitas madrasah masih

dikelola sendiri dan belum adanya

bantuan dari pemerintah daerah

maupun pusat.

5. Prestasi Akademik

dan non Akademik

Prestassi peserta didik yang

mendapatkan bantuan PIP semakin

meningkat dilihat dari hasilnya yaitu

memenangkan beberapa kejuaran baik

dari akademik maupun non akademik

dari tingkat madrasah, kota sampai

provinsi.

Page 72: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

55

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan paparan hasil penelitian maka dikemukakan beberapa temuan

sebagai berikut:

1. Pengusulan penerima PIP yang sering terjadi adanya data yang ganda masuk

ke pihak madrasah serta untuk dimasukkan di sistem menjadi kendala juga

dikarenakan pengusulan tersendiri masih banyak yang tidak sesuai kriteria

yang harusnya menerima bantuan PIP.

2. Penetapan penerima PIP juga masih banyak yang belum sesuai kriteria dan

sasaran oleh karena itu adanya pembatasan kuota juga membuat kesempatan

bagi peseta didik yang kurang mampu lain kecil kemungkinan untuk

menerima bantuan PIP.

3. Penyaluran untuk penerima PIP selalu mendapatkan kendala seperti

perpindahan lembaga keuangan/bank yang bekerjasama dengan pemerintah

untuk pencairan dana penerima PIP sehingga membutuhkan proses yang

lumayan panjang untuk setiap kali perpindahan.

4. Pengambilan dana berkendala saat pengumpulan berkas untuk surat kolektif

dari orangtua peserta didik yang tertunda dikarenakan masih adanya miss

komunikasi. Dikarenakan pengambilan dilakukan secara kolektif untuk

mempermudah pencairan.

Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan bahwa Analis Pengelolaan

Program Indonesia Pintar di MTs Bina Madani Kota Bogor di nilai belum

optimal hal ini dapat di lihat dari hasil penelitian mengenai pengusulan,

penetapan, penyaluran serta pengambilan dana yang masih adanya kendala saat

terlaksananya pengelolaan PIP di madrasah.

.

Page 73: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

56

B. SARAN

Berdasarkan temuan-temuan hasil penelitian ada beberapa saran yang

diajukan kepada pihak-pihak terkait yaitu:

1. Perlu tim khusus untuk melakukan pelaksanaan PIP agar fokus dalam

pelaksanaan dan diberikan honorarium

2. Perlu penambahan kuota untuk penetapan penerima PIP agar dapat

membantu peserta didik yang lain

3. Perlu survei terhadap calon penerima PIP dikarenakan masih banyaknya

yang belum tepat sasaran

4. Perlu skala prioritas bagi calon penerima dari hasil survei langsung di

lapangan

5. Perlu terobosan baru untuk peserta didik yang belum menerima bantuan PIP

seperti mencarikan beasiswa dari lembaga yang lain atau membuat

enterprineur untuk membantu kebutuhan sekolah peserta didik

Page 74: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

57

DAFTAR PUSTAKA

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.

REMAJA ROSDAKARYA,2010)

Djam‟am Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung; Alfabeta,

2010)

http://dindik.babelprov.go.id/

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 tentang

pelaksanaan Progam Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan

Program Indonesia Sehat untuk membangun Keluarga Produktif (Jakarta, 2014)

Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 481 Tahun 2017

Tentang Petunjuk Teknis (Juknis) PIP

Kompri,Manajemen Sekolah Teori dan Praktek, (Bandung : Alfabeta,

2014)

Mohamad Mustari,Manajemen Pendidikan, (Jakarta : Rajawali Pers, 2014)

Pedoman Penulisan Skripsi, (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015)

Peraturan Pemerintah Republik indonesia No. 39 Tahun 2007 Tentang

Pengelolaan Uang Negara/Daerah

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 48 Tahun 2008 Tentang

Pendanaan Pendidikan

Peraturan Pemerintah Repubblik Indonesia No. 71 Tahun 2010 Tentang

Standar Akuntansi Pemerintah

Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 12 Tahun

2015 Tentang Program Indonesia Pintar

Rohiat,Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik, (Bandung : PT,

Refika Aditama 2009)

Page 75: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

58

Stim Dosen Administrasi UPI,Manajemen Pendidikan,

(Bandung,Alfabeta, 2010)

Sugiono, Metodologi Penelitian Kualitatif R & D, ( Bandung: Alfabeta,

2006),

Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka

Cipta, 2006)

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional

www.pojokjabar.com

Page 76: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 77: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 78: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 79: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah

Madrasah Tsanawiyah Bina Madani pada tahun 2004 yang pendiriannya

dikukuhkan berdasarkan dengan Nomor Statistik 121232710031 dan NSPN

20252628 di alamat

Madrasah Tsanawiyah Bina Madani Kota Bogor merupakan lembaga yang

dinaungi oleh sebuah yayasan yang bernama “Yayasan Al Mukhlisin” yang

dikukuhkan berdasarkan akta notaris Nomor 70 tanggal 25 Mei tahun 2004

melalui notaris Zainal Arifin,S.H. Mts Bina Madani berdiri diatas tanah wakaf

seluas 840 m. Mulai beroperasi pada tahun 2004 berdasarkan izin operasional

yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Barat

Nomor: Wi/Bg.010.1.3/205/2004 Tanggal 25 Juli 20114. Berdasarkan izin

tersebut, maka secara sah MTs Bina Madani Kota Bogor dapat menyelenggarakan

pendidikan dan pengajaran dengan baik. Pada tahun 2017 mengalami akreditasi

kembali dan berdasrkan surat keputusan Kepala Kantor Departemen Agama

Republik Indonesia Provinsi Jawa Barat, Nomor: Kw.25/1/Dam.005351/2017

Tanggal 28 November 2017 ditetapkan sebagai madrasah terakreditasi sebagai

peringkat B (Baik).

Kepercayaan yang besar yang diberikan masyarakat kepada lembaga membuat

MTs Bina Madani Kota Bogor terus berusaha meningkatkan kualitas lembaga

pendidikan. Masyarakat di sekitar madrasah banyak yang tidak bisa melanjutkan

pendidikan karena masih banyak masyarakat yang kurang mampu. Masyarakat di

sekitar MTs sebagian besar mempunyai pekerjaan sebagai buruh lepas setiap

harinya, oleh sebab itu MTs Bina Madani melakukan upaya dengan melaksanakan

Program Indonesia Pintar untuk masyarakat yang kurang mampu agar dapat

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pelaksanaan PIP juga untuk

meningkatkan kesadaran masyarakat setempat tentang pentingnya pendidikan

untuk anak serta membantu untuk meringankan biaya untuk melanjutkan

pendidikan.

Pelaksanaan PIP yang dilakukan oleh MTs dapat berjalan dengan baik

dikarenakan adanya kerjasama antara madrasah dengan masyarakat sekitar. Dari

hasil pelaksanaan PIP juga membuat banyaknya lulusan MTs bisa melanjutkan

pendidikan ke lebih tinggi dan dapat mencapai cita-cita tang diharapkan. Diantara

para lulusan MTs Bina Madani sudah banyak yang berhasil ada yang menjadi

guru, ABRI dan pekerja profesional lainnya.

Page 80: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

2. Profil Madrasah

1. Nama Madrasah : MTs Bina Madani

2. Nomor Statistik Madrasah : 121232710031

3. NPSN : 20252628

4. Akreditasi Madrasah : BAN S/M C

5. Alamat Lengkap : Jl. Bulak Amah Rt.004/Rw.006

Kel. Mekarwangi Kec. Tanah Sareal

Kota Bogor 16168 Prov. Jawa Barat

6. NPWP : 01.764.158.0-404.001

7. Nama Kepala Madrasah : Salim, S.Ag, M.Si

8. Nomor Telepon/HP : 0817 9926 214

9. Nama Yayasan : Yayasan Pondok Pesantren Daarul Mukhlisin

10. Alamat Yayasan : Jl. Bulak Amah Rt.004/Rw.006

Kel. Mekarwangi Kec. Tanah Sareal

Kota Bogor 16168 Prov. Jawa Barat

11. Telepon Yayasan : 0857 1957 4878

12. No. Akte Yayasan : AHU-0019677.AH.01.04.Tahun 2015

13. Kepemilikan Tanah : Wakaf, Luas Tanah 840 M

14. Status Bangunan : Milik Sendiri

15. Luas Bangunan : 500 M

Page 81: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

No. Nama Pendidikan Terakhir Titik

Mangsa

Tugas

Mata Pelajaran Status

1. Salim, S.Ag, M.Si

Bogor, 17 Mei 1965

S2 STIA YAPPAN 2014

Administrasi Pendidikan

2004 Pendidikan Bahasa Arab Kepala Madrasah

Guru Tetap Yayasan

2. Herry Rahardja, S.Si

Tasikmalaya, 14 Juni 1974

S1 UNPAD 1997

Statistika

2004 Ilmu Pengetahuan Alam

Matematika

Waka Kurikulum

Guru Tetap Yayasan

3. Nurhasan, S.Pd.I

Bogor, 06 Desember 1979

S1 STAI YAPERI BOGOR 2006

Pendidikan Agama Islam

2004 SKI Waka Humas

Guru Tetap Yayasan

4. Zulkarnaen, S.Pd.I

Bogor, 09 April 1983

S1 STAI YAPERI BOGOR 2012

Pendidikan Agama Islam

2004 Aqidah Akhlak Waka Sarpras/ Kaur

Guru Tetap Yayasan

5. Imade Diah Fitaloka, S.Pd

Jakarta, 15 Juni 1975

S1 UIKA 2011

Bimbingan dan Konseling

2004 Bimbingan Konseling Guru Tetap Yayasan

6. Nawangsih, S.Pd

Bogor, 23 Mei 1975

S1 UIKA BOGOR 2015

PPKN

2004 PPKN Guru Tetap Yayasan

7. Endrian Dewi, S.Pd

Jakarta, 23 Maret 1975

S1 STKIP KUSUMA NEGARA 2009

Matematika

2004 Matematika Guru Tetap Yayasan

8. Muholiq, S.Pd.I

Bogor, 04 Mei 1971

S1 STAI LAAROIBA BOGOR 2009

Pendidikan Agama Islam

2004 Bahasa Arab Pembina Osis

Guru Tetap Yayasan

9. Drs. Cecep

Bogor, 07 Juni 1964

S1 UIKA 1993

Bimbingan dan Konseling

2004 PPKN Waka Kesiswaan

Guru Tetap Yayasan

10. Suhendar, S.Sos.I

Bogor, 06 Juni 1977

S1 UIKA BOGOR 2003

Komunikasi Penyiaran Islam

2004 Seni Budaya Guru Tetap Yayasan

11. Abdul Khoir, S.Pd.I

Bogor, 12 Maret 1979

S1 UIKA BOGOR 2015

Pendidikan Agama Islam

2004 Al-Qur’an Hadits Guru Tetap Yayasan

12. Achmad Indrata, S.Pd.I

Jakarta, 25 Juli 1980

S1 UIN JAKARTA 2003

Pendidikan Agama Islam

2004 Taklim Guru Tetap Yayasan

13. Mujahiddin, S.Pd.I

Bogor, 19 Agustus 1979

S1 UIN JAKARTA 2003

Pendidikan Agama Islam

2004 Bahasa Sunda Bendahara

Guru Tetap Yayasan

Page 82: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

14. Muhammad Hoir, S.Pd.I

Bogor, 18 Maret 1977

S1 UNINDRA BOGOR 2004

Kependidikan Islam

2004 Bahasa Indonesia Guru Tetap Yayasan

15. Nasroh, S.Pd,I

Bogor, 08 November 1974

S1 UIKA BOGOR 2012

PGMI

2010 Ilmu Pengetahuan Sosial Guru Tetap Yayasan

16. Abdul Majid, S.Ag

Bogor, 09 Februari 1974

S1 IAIN BANDUNG 2000

Peradilan Agama

2004 Fiqih Guru Tetap Yayasan

17. Ikawati, M.Pd

Bogor, 08 Agustus 1990

S2 UNINDRA JAKARTA 2017

Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia

2014 Bahasa Indonesia Guru Tetap Yayasan

18. Mamat Fachrudin, S.Pd

Bogor, 16 Februari 1967

S1 UNISMA BEKASI 2009

Penjas

2004 Penjaskes Guru Tetap Yayasan

19. Munawir, S.Pd.I

Bogor, 02 Juli 1982

S1 UIKA BOGOR 2011

PGMI

2010 Nahwu Shorof Guru Tetap Yayasan

20. Sobiroh, S.Pd.I

Bogor, 16 Juli 1985

S1 UIKA BOGOR 2012

PGMI

2014 Pembina Pramuka Guru Tetap Yayasan

Page 83: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

Hasil Wawancara

Narasumber : H. Salim S.Ag, M.Si

Jabatan : Kepala Madrasah

Tanggal : 20 Januari 2020

Tempat` : MTs Bina Madani

Jam : 10.00 s/d selesai

1. Sejak kapan Program Indonesia Pintar ada di MTs?

Dari tahun 2017 an, karena ini adalah perombakan dari program sebelumnya yaitu

Bantuan Siswa Miskin

2. Apakah staff dan guru memahami mengenai tujuan dari PIP?

Seluruh staff dan guru paham akan tujuan dari PIP

3. Apakah tugas dan tanggung jawab Bapak selaku penanggung jawab PIP di MTs?

Bagaimana pelaksanannya?

Memberikan sosialisasi kepada orangtua siswa, membagi tugas untuk pelaksanaan

PIP, mengusulkan PIP dan ikut membantu pelaksanaan PIP

4. Siapa saja yang dilibatkan dalam pelaksanaan PIP?

Kepala madrasah, bendahara, guru dan siswa

5. Bagaimana pembagian tugas pelaksanaan PIP di MTs?

Menugaskan salah seorang guru atau staff untuk melaksanakan PIP

6. Adakah kebijakan atau strategi khusus yang diterapkan oleh madrasah terkait PIP ?

Apabila kuota tidak memenuhi maka yang diutamakan adalah kelas akhir

7. Bagaimana cara Bapak melakukan koordinasi dan komunikasi dalam pelaksanaan

PIP?

Melakukan sosialisasi dan pertemuan antara kepala madrasah dengan orangtua siswa

8. Kendala apasaja dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab PIP?

Kuota yang tidak mencukupi kebutuhan penerima PIP, siswa yang tidak

mengumpulkan syarat untuk pengusulan PIP

9. Menurut Bapak sudah efektif dan efisienkah mekanisme pelaksanaan PIP?

Mengapa?

Page 84: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

Untuk sekarang pelaksaan sudah efisien dan efektif dikarenakan sudah mulai banyak

yang paham akan manfaat dari PIP

10. Apakah melalui PIP dapat mencegah siswa kurang mampu putus sekolah

ataupun dapat menjadi pendorong siswa kurang mampu untuk kembali bersekolah di

MTs?

Iya, dapat mencegah siswa yang kurang mampu untuk tetap melanjutkan sekolah ke

jenjang yang lebih tinggi dan dapat mendorong siswa lebih semangat lagi untuk

belajar serta mendapatkan prestasi

11. Menurut Bapak saran dan kritik untuk pemerintah dan madrasah dalam

mensukseskan program ini ?

Menambah kembali kuota untuk penerima PIP, penyebaran KIP yang merata dan

dilakukan pengecekan kembali untuk penerima PIP

Page 85: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

Hasil Wawancara

Narasumber : Zulkarnaen, S.Pd.I

Jabatan : Guru

Tanggal : 20 Januari 2020

Tempat` : MTs Bina Madani

Jam :11.00 s/d selessai

1. Apakah bapak/ibu memahami atau mengetahui mengenai tujuan PIP?

Saya memahami dan mengetahui tentang tujuan PIP

2. Bagaimana prestasi siswa penerima PIP di kelas ?

Alhamdulillah, prestasi siswa penerima PIP ada yang baik dan ada juga yang masih

belum baik

3. Menurut Bapak/Ibu PIP dapat mencegah siswa kurang mampu putus sekolah

ataupun dapat menjadi pendorong siswa kurang mampu untuk kembali bersekolah di

MTs ?

Iya, sangat membantu mencegah siswa yang putus sekolah serta menjadi pendorong

untuk siswa berprestasi di sekolah

4. Berpengaruhkah siswa yang tidak mendapat PIP terhadap prestasi sekolah?

Tidak karena yang tidak menerima PIP juga tetap berprestasi sesuai kemampuan

individu

5. Benarkah siswa yang mendapatkan dana PIP akan meningkatkan prestasinya?

Tidak juga karena masing-masing individu penerima PIP mempunyai tingkat

prestasi yang berbeda

Page 86: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

Hasil Wawancara

Narasumber : Nasroh, S.Pd.I

Jabatan : Guru

Tanggal : 20 Januari 2020

Tempat` :MTs Bina Madani

Jam : 08.00 s/d selesai

1. Apakah bapak/ibu memahami atau mengetahui mengenai tujuan PIP?

Saya memahami dan mengetahui tentang tujuan PIP untuk siswa

2. Bagaimana prestasi siswa penerima PIP di kelas ?

Siswa penerima PIP tidak sepenuhnya berprestasi

3. Menurut Bapak/Ibu PIP dapat mencegah siswa kurang mampu putus sekolah

ataupun dapat menjadi pendorong siswa kurang mampu untuk kembali bersekolah di

MTs ?

Sangat berpengaruh akan putus sekolah bagi siswa yang kurang mampu serta bisa

menjadi pendorong untuk tetap melanjutkan pendidikan yang tinggi

4. Berpengaruhkah siswa yang tidak mendapat PIP terhadap prestasi sekolah?

Tidak berpengaruh karena kembali ke individu masing-masing akan prestasi

5. Benarkah siswa yang mendapatkan dana PIP akan meningkatkan prestasinya?

Tidak karena hanya sebagian saja yang bisa meningktkan prestasai dengan

menerima PIP

Page 87: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

Hasil Wawancara

Narasumber : Mujahidin, S.Pd.I

Jabatan : Bendahara

Tanggal : 20 Januari 2020

Tempat` : Mts Bina Madani

Jam :09.00 s/d selesai

1. Bagaimana pelaksanaan usulan calon penerima PIP di madrasah kepada siswa?

Usulan penerima PIP dilakukan dengan cara memasukkan semua jumlah siswa yang

mempunyai KIP untuk selanjutnya dilakukan seleksi secara dapodik

2. Adakah kriteria dalam mengusulkan calon penerima PIP?

Kriteria tertentunya yaitu mempunyai KIP, PKH, dan termasuk keluarga yang

kurang mampu

3. Bagaimana prosedur penetuan pengusulan siswa penerima PIP?

Prosedurnya yaitu mengumpulkan syarat-syarat seperti Kartu Keluarga, KTP

orangtua, KIP / Surat Keterangan Tidak Mampu

4. Berapa jumlah siswa penerima PIP di madrasah ini ?

Sekitar 14 siswa dikarenakan kuota yang masih belum mencukupi

5. Apakah bapak mengetahui waktu pencairan PIP?

Waktu pencairan biasanya per 6 bulan sekali atau sesuai dari SK pencairan

6. Bagaimana proses pencairan, penyaluran dan pengambilan dana PIP?

Proses pencairan yaitu mendatangi bank yang bekerja sama dengan Kemenag atau

instansi yang ditunjuk dari pusat lalu membawa persyaratan seperti KK, KTP, Surat

Keterangan Aktif dan raport siswa (jika diambil oleh orangtua siswa), penyaluran

langsung dari bank kepada penerima PIP dan pengambilan dana bisa langsung oleh

orangtua siswa atau diwakilkan oleh pihak madrasah

7. Apakah ada persyaratan untuk siswa dalam pencairan PIP?

Kartu Keluarga, KTP orangtua dan raport siswa

8. Apakah sudah cukup dana PIP yang didapat siswa untuk memenuhi kebutuhan

perlengkapan sekolah?

Masih belum semuanya tercukupi dikarenakan hanya sanggup menutup untuk

kegiatan di sekolah saja

Page 88: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

Hasil Wawancara

Narasumber : Siti Wasiah

Jabatan : Orangtua

Tanggal : 21 Januari 2020

Tempat` : Tanah Baru

Jam : 10.00 s/d selesai

1. Darimana Bapak/Ibu mengetahui dan tujuan dari PIP?

Dari sosialisasi yang dilakukan madrasah kepada orangtua siswa

2. Apakah Bapak/Ibu mengetahui proses pencairan dana PIP?

Saya tahu, karena saat sosialisasi diberitahukan dari sekolah

3. Bagimana pendapat Bapak/Ibu mengenai waktu pencairan dana PIP? Apakah sesuai

dengan kondisi untuk pengeluaran kebutuhan proses pembelajaran?

Untuk waktu pencairannya sudah baik tetapi untuk kebutuhan pengeluaran masih

sangat kurang

4. Bagaimana tanggapan dan harapan Bapak/Ibu terhadap PIP untuk selanjutnya?

Saya berharap untuk jumlah dana dari PIP diberikan kenaikan dan lebih dipantau

kembali untuk penerima sudah termasuk kriteria atau belum

5. Adakah peningkatan prestasi kepada anak Bapak/Ibu setelah memperoleh PIP?

Alhamdulillah, prestasi anak saya semakin meningkat dan anak saya bisa

melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi

Page 89: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

Hasil Wawancara

Narasumber : Nurlailati

Jabatan : Orangtua

Tanggal : 21 Januari 2020

Tempat` : Tanah Baru

Jam : 09.00 s/d selesai

1. Darimana Bapak/Ibu mengetahui dan tujuan dari PIP?

Saya mengetahui tujuan PIP dari sosialisasi yang dilakukan madrasah

2. Apakah Bapak/Ibu mengetahui proses pencairan dana PIP?

Saya mengetahui proses pencairan dana karena sudah dijelaskan saat sosialisasi

dilakukan

3. Bagimana pendapat Bapak/Ibu mengenai waktu pencairan dana PIP? Apakah sesuai

dengan kondisi untuk pengeluaran kebutuhan proses pembelajaran?

Untuk masalah waktu pencairan dana menurut saya sudah baik tetapi untuk kondisi

penggunaan dana untuk keperluan sekolah masih sangat kurang

4. Bagaimana tanggapan dan harapan Bapak/Ibu terhadap PIP untuk selanjutnya?

Tanggapannya agar semakin meratanya bagi penerima PIP yaitu warga yang kurang

mampu dan harapannya agar tidak ada lagi salah sasaran untuk penerima PIP

5. Adakah peningkatan kepada anak Bapak/Ibu setelah memperoleh PIP?

Alhamdulillah, ada peningkatan prestasi yang anak saya tunjukkan setelah menerima

PIP dan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

Page 90: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 91: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 92: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 93: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 94: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 95: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 96: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 97: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 98: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 99: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 100: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 101: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 102: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 103: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 104: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 105: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 106: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 107: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 108: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 109: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan
Page 110: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

Foto selesai wawancara dengan kepala madrasah dan guru di MTs Bina Madani

Foto selesai wawancara dengan orangtua peserta didik penerima Program Indonesia Pintar

Page 111: ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · penelitian mengenai pengusulan, penetapan, penyaluran serta pengambilan

BIODATA PENULIS

Nama saya Nur Indah Kamilah, saya lahir di

Cimanggis Bogor, 11 Maret 1996. Saya adalah

anak pertama dari 4 bersaudara pasangan

Ayahanda H. Salim S.Ag, M.Si dan Ibunda

Nasroh, S.Pd.I. Saat ini saya tinggal Jl.

Bulakamah Rt 03/Rw. 06 Kel. Mekarwangi

Kec. Tanah Sareal Kota Bogor. Saya telah

menempuh pendidikan di SDN 01 Nagrak

2007, MTs Al Ishlah Subang 2010, MA

Tarbiyatusshibyan 2013 dan UIN Syarif

Hidayatullah. Organisasi yang pernah saya

ikuti adalah Pergerakan Mahasiswa Islam

Indonesia Rayon Manajemen Pendidikan dan

Komisariat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan.