analisis pengaruh rasio keuangan ... -...

105
ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) (STUDI KASUS PT. BANK DANAMON INDONESIA, Tbk) Oleh SITI PASUS IS PREHATININGSIH H24103056 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Upload: hatuong

Post on 22-May-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN

DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

MARKET VALUE ADDED (MVA)

(STUDI KASUS PT. BANK DANAMON INDONESIA, Tbk)

Oleh

SITI PASUS IS PREHATININGSIH

H24103056

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007

Page 2: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

ABSTRAK

Siti Pasus Is Prehatiningsih. H24103056. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) (Studi Kasus PT. Bank Danamon Indonesia (Persero), Tbk). Dibawah bimbingan Beatrice Mantoroadi.

Pemulihan kondisi perbankan Indonesia menunjukkan kinerja yang mulai membaik. Salah satu bank di Indonesia yang mengalami peningkatan kinerja yang signifikan adalah PT. Bank Danamon Indonesia (Persero), Tbk atau lebih dikenal Bank Danamon. Kondisi ini terlihat dari kinerja rasio keuangannya. Pada tahun 2005 terjadi penurunan Return On Equity (ROE) sebesar 10,98 persen dari tahun 2004. Tingkat ROE ini masih berada dibawah BCA dan BRI. Hal ini menandakan bahwa peningkatan modal rata-rata yang dipakai lebih besar daripada peningkatan labanya. Kondisi ini mencerminkan kemampuan manajemen dalam menciptakan nilai kekayaan bagi investornya, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada nilai perusahaan di mata investor. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan dapat memberikan suatu pengukuran terhadap kinerja perusahaan, untuk menilai kinerja perusahaan, umumnya digunakan metode pengukuran berbasis laba yaitu Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA) dan Earning Per Share (EPS). Namun pengukuran secara tradisional tersebut belum cukup untuk memberikan informasi mengenai penciptaan kekayaan serta nilai perusahaan terkait modal yang dipakai. Konsep yang menjelaskan tentang hal tersebut adalah Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA). Selain itu perlu dilakukan analisis pengaruh antara Rasio Keuangan dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA). Hasil tersebut dapat memberikan kesimpulan mengenai komponen kinerja manakah yang dapat mempengaruhi dan mencerminkan nilai MVA sehingga dapat dikelola dengan baik agar menghasilkan kinerja yang lebih baik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan menurut metode EVA dan MVA serta menganalisis kekuatan hubungan antara rasio keuangan dan EVA terhadap MVA, dan menganalisis tolok ukur mana yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap MVA.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengajuan pertanyaan secara tertulis kepada pihak Bank Danamon. Data sekunder bersumber dari laporan tertulis dan dokumen perusahaan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode rasio keuangan, EVA, MVA dan diolah dengan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS versi 13 yaitu uji Korelasi Pearson dan Regresi Linear Berganda.

Hasil yang diperoleh menunjukkan secara keseluruhan kinerja Economic Value Added (EVA) Bank Danamon adalah baik, karena sebagian besar nilainya adalah positif yang berarti perusahaan telah mampu menciptakan nilai tambah ekonomis bagi investornya dan cenderung mengalami peningkatan. Tetapi terdapat periode yang berada pada posisi negatif yaitu Maret 2003 dan Maret 2005 yaitu sebesar Rp -1,194,634 dan Rp -153,387 (dalam jutaan). Lalu untuk nilai EVA terbesar terjadi pada periode Desember 2005 yaitu sebesar Rp 5.516.279 (dalam jutaan).

Nilai Market Value Added (MVA) yang dicapai Bank Danamon secara keseluruhan adalah positif, hal ini membuktikan bahwa perusahaan sudah berhasil menciptakan kekayaan bagi pemegang sahamnya dan memiliki rata-rata di tiap

Page 3: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

periodenya adalah Rp 11.139.697,53 (dalam jutaan). Namun, memasuki tahun 2005 dan 2006 nilai MVA perusahaan mengalami fluktuasi karena kondisi makro ekonomi yang kurang stabil, sehingga mempengaruhi harga saham perusahaan.

Dari pengujian regresi berganda, didapat hasil bahwa variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap perubahan MVA adalah EVA, ROE dan ROA. EVA dan ROA memiliki pengaruh yang positif terhadap MVA sedangkan ROE memiliki pengaruh yang negatif terhadap perubahan MVA perusahaan. Variabel independen tersebut dapat menjelaskan perubahan MVA sebesar 70,6 persen. Sedangkan untuk uji kekuatan korelasi antara rasio keuangan (ROE, ROA, EPS) dan EVA terhadap MVA masing-masing memiliki kekuatan sebesar EVA 0,637, ROE -0,351, EPS 0,249 dan ROA -0,178 terhadap MVA.

Page 4: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE

ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA)

(STUDI KASUS PT. BANK DANAMON INDONESIA, Tbk)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

SITI PASUS IS PREHATININGSIH

H24103056

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007

Page 5: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE

ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA)

(STUDI KASUS PT. BANK DANAMON INDONESIA, Tbk)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

SITI PASUS IS PREHATININGSIH

H24103056

Menyetujui, Juni 2007

Beatrice Mantoroadi, SE.Ak, M.M.

Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono Mintarto Munandar, M.Sc.

Ketua Departemen

Tanggal Ujian : 13 Juni 2007 Tanggal Lulus :

Page 6: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Siti Pasus Is Prehatiningsih, dilahirkan di Kendal 8 Februari

1986. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan

Djuhroni dan Djuwariyah.

Penulis telah menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri Semeru I

Bogor pada tahun 1991 sampai dengan 1997, Sekolah Lanjutan Pertama Negeri 4

Bogor tahun 1997 sampai dengan 2000, lalu dilanjutkan ke Sekolah Menengah

Umum Negeri 5 Bogor pada tahun 2000 sampai dengan 2003. Lalu penulis

diterima di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor melalui jalur penerimaan USMI.

Selama menjalani perkuliahan, penulis berpartisipasi aktif dalam organisasi

Rohis Manajemen angkatan 40 menjabat di direktorat PPSDM, kepanitiaan acara

seminar Banking Goes To Campus yaitu salah satu rangkaian acara rutin tahunan

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2006.

Penulis menjabat sebagai seksi Hubungan Masyarakat (Humas). Penulis juga aktif

mengikuti beberapa kegiatan seminar dan juga pelatihan.

Page 7: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas

segala rahmat, karunia, serta pertolongan-Nya sehingga penyusunan penelitian

skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Economic Value

Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) dapat diselesaikan dengan

baik. Penelitian skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Kinerja keuangan adalah salah satu hal terpenting bagi kelangsungan

hidup suatu perusahaan. Dalam melakukan penilaian kinerja perusahaan, yang

paling umum digunakan adalah pengukuran tradisional berupa rasio keuangan,

namun seiring berkembangnya dunia perbankan membuat penggunaan

pengukuran tradisional saja belum cukup untuk dapat menilai kinerja perusahaan,

sehingga muncul konsep penilaian baru yang berdasarkan nilai. Seiring dengan

status go public yang telah dijalani PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk diperlukan

penggunaan pengukuran yang dapat menilai kesejahteraan investor atas modal

yang telah diinvestasikan kepada perusahaan dan pengukuran tersebut adalah

pengukuran yang berbasiskan nilai yang termasuk EVA dan MVA. Dengan

penggunaan metode tersebut, perusahaan dapat mengaplikasikannya untuk

memilih kegiatan investasi atau proyek yang dapat menguntungkan bagi

perusahaan dan investor.

Pada kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan ungkapan terima

kasih kepada :

1. Allah SWT atas segala kemudahan, rahmat, hidayat, dan pertolongan-Nya.

2. Kedua orang tuaku (bapak dan ibu), dan adikku Isnain (Bownetto), dan

seluruh keluarga besar, Mba Yul, Mba Nur, Mba Warsih yang selalu

memberikan doa restu, semangat dan kasih sayang kepada penulis.

3. Beatrice Mantoroadi, Se.Ak, MM selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dalam membimbing, memberi

motivasi, ilmu, saran dan pengarahan kepada penulis dalam penyelesaian

skripsi ini.

Page 8: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

v

4. DR. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc dan Muchamad Najib, S.TP, MM atas

kesediaannya meluangkan waktu untuk menjadi dosen penguji dan

memberikan masukan, saran dan kritik sebagai penyempurnaan skripsi ini.

5. DR. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc selaku Ketua Departemen Manajemen.

6. Ir. Budi Purwanto, ME selaku dosen pengajar keuangan dan seluruh staf dosen

pengajar Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu,

saran dan pengarahan.

7. Ibu Rini Sundari selaku Public Affair Bank Danamon dan Bapak Sendang

sebagai Investor Relation yang telah memberikan kesempatan pada penulis

untuk melakukan penelitian di PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk dan atas

kesediannya meluangkan waktunya untuk wawancara dan memberikan

informasi kepada penulis.

8. Pak Anan dan Ibu Mila dari pihak Bursa Efek Surabaya (BES) atas

kesediaannya memberikan kelancaran dalam permohonan pengambilan data.

9. Pak Acep, Mba Dina, Mas Hadi, Mas Yadi, Mas Dedy, Mas Iwan dan seluruh

staf Departemen Manajemen yang telah membantu kelancaran administratif

dan fasilitas.

10. Rekan satu bimbingan (Ranty, Amellia, Nora, Sri W. dan Kartika) untuk

kerjasama dan motivasi selama bimbingan dan konsultasi skripsi.

11. Sahabat-sahabat terbaik (Luh Rahmi”Amiko”, Whina”Mboe”, Etty, S.

Hanifah”Ipeh”, Ulfa, Yayuk, Else, Rinrin, Sevlina”Nela”, Cornelia”Uci”,

Reny”Septic”, Yuli. A, Gita, Ari. K, Sylva, Dian SMS, Dyah, Dyan Schume,

Prita, Ruslan, Aldhika, Adit, Yan. R, Irwan“Jonkey”, Syaiful”Ipul” 41 ) untuk

keceriaan dan kebersamaannya selama ini, dan rekan-rekan Manajemen 40

untuk persahabatan selama 4 tahun di masa perkuliahan.

12. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah ikut

membantu selama penyusunan skripsi ini.

Page 9: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

vi

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun untuk dijadikan bahan perbaikan dalam penulisan yang

lebih baik lagi.

Bogor, Juni 2007

Penulis

Page 10: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

vii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

DAFTAR ISI ................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.................................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah............................................................................. 7 1.3. Tujuan Penelitian................................................................................. 7 1.4. Manfaat Penelitian............................................................................... 8

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Bank ................................................................................. 9 2.2. Pengertian Kinerja Keuangan ............................................................. 9 2.3. Pengertian Laporan Keuangan ........................................................... 10 2.4. Konsep Rasio Keuangan ..................................................................... 12 2.5. Konsep Economic Value Added (EVA) …………………………….. 15 2.6. Konsep Market Value Added (MVA) ……………………………… 24 2.7. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 26

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran............................................................................ 28 3.3. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 31

3.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................................... 31 3.3.1. Rasio Keuangan ....................................................................... 31 3.3.2. Metode Economic Value Added (EVA) …………………… 32 3.3.3. Metode Market Value Added (MVA) ...................................... 35

3.3.4. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan EVA terhadap MVA ......................................................................... 36

Page 11: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

viii

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum................................................................................. 41 4.1.1. Sejarah Perusahaan.................................................................. 41 4.1.2. Visi, Misi dan Nilai Perusahaan ............................................... 46 4.1.3. Struktur Organisasi .................................................................. 48 4.1.4. Kegiatan Usaha .......................................................................... 48

4.2. Kinerja Keuangan ................................................................................ 50 4.2.1. Rasio Keuangan ......................................................................... 50 1. Return On Equity (ROE) ..................................................... 50 2. Return On Assets (ROA) .................................................... 53 3. Earning Per Shares (EPS)…………………………………. 55 4.2.2. Economic Value Added (EVA) ………………………………. 57 4.2.3. Market Value Added (MVA) …………………………………. 62

4.3. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan EVA Terhadap MVA........... 65 4.4. Pos-pos Keuangan yang Mempengaruhi Rasio Keuangan, EVA dan MVA ………………………………………….. 72

KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………....... 74

1. Kesimpulan ............................................................................................. 74

2. Saran ....................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 76 LAMPIRAN..................................................................................................... 79

Page 12: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

ix

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Perkembangan indikator utama perbankan 2006 ....................................... 2

2. Pertumbuhan dana menurut jenisnya ......................................................... 2

3. Perkembangan rasio utama perbankan (%) ……………………………… 3

4. Financial performance of the top 10 banks in Indonesia, 2003 – 2004 …………………………………………….... 4

5. Rating 131 bank di Indonesia per Desember 2004-2005............................. 5

6. Langkah perhitungan EVA.......................................................................... 33

7. Langkah perhitungan MVA......................................................................... 36

8. Pencapaian Return On Equity (ROE) Bank Danamon Tahun 2003 sampai 2006 ............................................................................ 51

9. Pencapaian Return On Assets (ROA) Bank Danamon Tahun 2003 sampai 2006 ............................................................................ 54

10. Pencapaian Earning Per Share (EPS) Bank Danamon Tahun 2003 sampai 2006 ........................................................................... 56

11. Nilai Economic Value Added (EVA) Bank Danamon .............................. 58

12. Nilai Market Value Added (MVA) Bank Danamon .................................. 63

13. Uji normalitas data melalui Kolmogorv-Smirnov ………………………. 66

14. Persamaan regresi berganda rasio keuangan dan EVA terhadap MVA ………………………………………………………….. 67

15. Kekuatan korelasi EVA, EPS, ROE dan ROA terhadap MVA ............... 70

Page 13: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

x

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Bagan kerangka pemikiran konseptual penelitian......................................... 30

2. Logo PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk ................................................... 45

Page 14: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Laporan neraca Bank Danamon 2003-2006 .......................................... 79

2. Laporan laba rugi Bank Danamon 2003-2006 ...................................... 83

3. Daftar harga saham Bank Danamon 2003-2006 ................................... 85

4. Daftar Indeks Harga Saham Gabungan 2003-2006.................................. 85

4. Daftar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) ................................ 86

5. Nilai rasio keuangan, Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)…………………………………………… 86

6. Output regresi berganda rasio keuangan dan EVA terhadap MVA …………………………………………………………. 87

7. Output regresi berganda rasio keuangan dan EVA terhadap MVA menggunakan Backward Elimination……………………………………. 89

Page 15: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Krisis multidimensi yang terjadi pada tahun 1998 membawa dampak

buruk terhadap kondisi perbankan Indonesia. Hal ini terjadi karena

banyaknya perusahaan yang collapse sehingga membuat mereka sulit untuk

melunasi pinjaman terhadap bank, sehingga kerugian besar diderita oleh

banyak bank di Indonesia. Akibat dari kerugian yang terus menerus diderita

bank dan memiliki rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR)

yang jauh dibawah 8 persen, seperti yang sudah ditetapkan Bank for

International Settlement (BIS), maka pemerintah menilai bank-bank yang

bersangkutan kurang sehat dan tidak sehat (Dendawijaya, 2000). Sehingga,

penilaian akhir membawa tiga puluh dua bank dicabut izin usahanya pada

pertengahan tahun 1998 (Dendawijaya, 2000). Kondisi ini membawa

perbankan Indonesia mengalami krisis kepercayaan dari masyarakat dan

mereka melakukan rush terhadap dana yang disimpan dalam bank dan

mengakibatkan dana yang beredar di masyarakat dalam tingkat tinggi

sehingga menimbulkan inflasi yang parah.

Tingkat inflasi tertinggi berada pada level 77,63 persen pada periode

Desember 1998, hal ini terjadi pula karena masa transisi penerapan suku

bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang tinggi. Langkah yang diambil

pemerintah untuk mengendalikan keadaan agar inflasi berada pada tingkat

normal adalah dengan memainkan tingkat suku bunga SBI, hal ini

dimaksudkan agar menarik kelebihan dana yang ada di masyarakat, kondisi

tingkat suku bunga SBI tertinggi berada pada level 70,44 persen periode

Agustus 1998. Dan pada akhirnya, kebijakan pemerintah tersebut

menghasilkan perubahan yang positif dengan menurunnya tingkat inflasi di

Indonesia pada bulan Maret 1999 mencapai tingkat normal yaitu 4,08 persen.

Perkembangan pemulihan kondisi perbankan Indonesia menunjukkan

kondisi yang membaik, hal ini ditandai dengan kenaikan aset, Dana Pihak

Ketiga (DPK), dan kredit. Tabel 1 adalah tabel perkembangan perbankan

menurut indikator utamanya.

Page 16: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

2

Tabel 1. Perkembangan indikator utama perbankan 2006 (dalam Rp. trilyun) Indikator Utama 2002 2003 2004 2005 2006*

Asset 1.112,2 1.213,5 1.272,1 1.469,8 1.605,2 DPK 835,8 888,6 963,1 1.127,9 1.233,6

Kredit 371,1 440,5 559,5 695,6 755 *Sampai Oktober 2006 Keterangan : Statistik Perbankan Indonesia Sumber : Economic Review No. 206 Desember 2006

Dengan tingkat pemberian kredit yang terus meningkat diharapkan

perbankan Indonesia dapat menjalankan fungsinya sebagai lembaga

intermediasi sebagai penggerak sektor riil agar Loan to Deposit Ratio (LDR)

yang pada tahun 2006 sebesar 61 persen dapat mencapai lebih besar dari 80

persen seperti yang diharapkan.

Tabel 2. Pertumbuhan dana menurut jenisnya (dalam Rp. trilyun) Jenis Dana 2002 2003 2004 2005 2006*

Giro 6,14 11,09 12,72 14,52 21,14 Deposito 1,43 -3,89 -1,83 34,21 15,04 Tabungan 12,03 25,02 22,61 -5,03 9,56 Total Dana 4,82 6,32 8,39 17,11 15,18

*Sampai Oktober 2006 Keterangan : Statistik Perbankan Indonesia Sumber : Economic Review No. 206 Desember 2006

Per Oktober 2006, terdapat perbaikan struktur DPK di mana porsi giro

(dana murah) mulai meningkat sedangkan porsi deposito berjangka (dana

mahal) mulai menurun. Hal ini makin menyehatkan struktur dana perbankan

karena akan menekan biaya dana. Sedangkan jika dilihat berdasarkan rasio

utama perbankan, kondisi perbankan Indonesia saat ini pun sudah

menunjukkan kecenderungan membaik, hal ini dapat dilihat dari tabel 3.

Page 17: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

3

Tabel 3. Perkembangan rasio utama perbankan (%)

Rasio 2002 2003 2004 2005 2006* ROA 1,96 2,63 3,46 2,55 2,58 CAR 22,44 19,43 19,42 19,30 20,82

NPL gross 7,50 6,78 4,5 7,56 8,25 NPL net 2,21 3,0 1,7 4,8 Na BOPO 94,76 88,10 76,64 89,5 87,74 LDR 38,24 43,52 49,95 59,66 61,2 NIM 4,14 4,64 5,88 5,63 5,79

*Sampai Oktober 2006 Keterangan : Statistik Perbankan Indonesia Sumber : Economic Review No. 206 Desember 2006

Selain kecenderungan yang mengarah pada kondisi yang membaik,

terdapat pula indikator perbankan yaitu laba sebelum pajak yang mengalami

tekanan pada pertengahan tahun 2005 (periode Juni) dan membukukan laba

tersebut pada tingkat Rp. 15,77 trilyun, padahal laba akhir tahun 2004 sebesar

Rp. 41,09 trilyun. Sehubungan dengan hal itu, pengukuran terhadap kondisi

keuangan bank merupakan pertimbangan utama bagi penilaian bagus tidaknya

kinerja suatu bank, karena seperti kita ketahui bahwa bank merupakan

lembaga keuangan yang menitikberatkan pada pengelolaan jasa keuangan.

Salah satu bank di Indonesia yang mengalami peningkatan kinerja

yang signifikan adalah PT. Bank Danamon Indonesia (Persero), Tbk atau lebih

dikenal dengan Bank Danamon. Dalam perkembangannya, Bank Danamon

selalu berusaha meningkatkan kinerjanya, terutama kinerja keuangannya, hal

ini dapat dilihat dari financial performance-nya. Menurut InfoBank, pada

tahun 2003 sampai 2004, Bank Danamon menempati peringkat ke-5 besar

dalam Financial Performance of the Top 10 Banks in Indonesia, data

mengenai kinerja keuangan Bank Danamon dapat dilihat pada tabel 4.

Page 18: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

4

Tabel 4. Financial performance of the top 10 banks in Indonesia, 2003-2004 Total Assets Return on

Assets Return on

Equity Loans–Deposit Ratio

Net Interest Margin

Bank

Rp trilliun

% 2003 2004 2003 2004 2003 2004 2003 2004

Bank Mandiri

234,7 -9,0 2,4 3,8 29,3 31,6 35,4 46,3 3,0 4,6

BCA 141,7 21,1 2,5 3,1 20,9 31,2 21,7 27,1 5,0 5,2 BNI 128,6 2,6 0,7 2,4 10,6 29,8 43,6 50,8 3,9 5,5 BRI 99,3 8,2 4 5,3 44,9 40,6 58,5 69,1 8,9 11,7

Bank Danamon

53,1 7,5 2,7 4,2 24,8 35,2 59,2 63,2 4,4 6,7

Bank Internasional

35,1 1,6 0,8 2,5 17,5 41,6 29,3 42,3 1,9 5,3

Bank Permata

30,5 5,4 1 2 16,7 41,9 36,2 48,7 3,9 5,7

Bank Lippo 27,3 18 0,8 0,8 4,6 25,8 23,7 20,4 4,3 4 Bank Niaga 25,4 17 2,3 3,3 37,2 39,8 64,1 78,7 4,3 6,2

Citibank 24,1 17,5 5,7 5,7 38,9 45,1 58,8 48,5 7,2 13,8 Overall Banking

1.189,7 7,5 2,3 3,0 16,1 19,7 62,7 72 5,3 7,1

Sumber : Info Bank, No.308, November 2004.

Dari data tabel 4 dapat diketahui bahwa selama perkembangannya dari

tahun 2003 sampai 2004, secara keseluruhan Bank Danamon mengalami

peningkatan kinerja, dimulai dari Return on Assets (ROA) yang mengalami

peningkatan sebesar 1,5 persen dari posisinya di tahun 2003, Return on Equity

(ROE) yang mengalami kenaikan sebesar 10,4 persen dari posisinya di tahun

2003 menjadi 35,2 persen, tingkat Loan to Deposit Ratio (LDR) yang

meningkat sebesar 4 persen dari tahun 2003 dan Net Interest Margin (NIM)

yang mengalami kenaikan sebesar 2,3 persen dari tahun 2003.

Peningkatan yang terjadi pada Bank Danamon membuktikan bahwa

mereka berusaha untuk selalu melakukan peningkatan dan perbaikan kinerja

agar mencapai misinya sebagai lembaga keuangan terkemuka di Indonesia.

Komitmen mereka untuk menjadi lebih baik lagi di masa mendatang memang

terbuktikan, pada periode 2004 sampai 2005 terjadi peningkatan kinerja yang

signifikan dimana Bank Danamon menempati peringkat pertama dengan

predikat sangat baik menurut InfoBank dalam Rating 131 Bank di Indonesia

per Desember 2004-2005. Hal ini didasarkan pada kategori bank nasional

Page 19: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

5

dengan kriteria modal diatas Rp. 10 Trilyun sampai dengan Rp. 50 Trilyun.

Data mengenai financial performance Bank Danamon dapat dilihat pada tabel

5

Tabel 5. Rating 131 bank di Indonesia per Desember 2004-2005

Sumber : InfoBank, No.327, Juni 2006

Dari data yang disajikan, terlihat bahwa secara umum kinerja

keuangan Bank Danamon mengalami peningkatan. Terjadi kenaikan dari total

assets sebesar 27,68 persen di tahun lalu, ROA yang meningkat sebesar 0,28

persen menjadi 4,68 persen, lalu tingkat LDR mengalami kenaikan sebesar

17,62 persen dari posisi 63,2 persen dan akhirnya NIM meningkat sebesar

2,16 persen dari tahun 2004. Namun terdapat salah satu indikator yang belum

menunjukkan kinerja menggembirakan yaitu untuk tingkat ROE, Bank

Danamon mengalami penurunan dari posisinya di tahun 2004 10,98 persen

menjadi 24,22 persen di tahun 2005, jika dibandingkan, ROE Bank Danamon

masih dibawah BRI dan BCA. Hal ini menandakan bahwa peningkatan modal

yang dipakai lebih besar daripada peningkatan pendapatannya. Kondisi ini

dapat pula diartikan sebagai menurunnya kemampuan manajemen dalam

pengelolaan modal untuk menciptakan nilai atas modalnya yang berupa

pendapatan ataupun laba operasional. Peningkatan modal yang dipakai akan

meningkatkan pula biaya ekuitas perusahaan atau penurunan laba yang

tercipta dapat mencerminkan kemampuan manajemen dalam menciptakan

Total Assets CAR Return on

Assets (ROA)

Return on

Equity (ROE)

Loans–Deposit Ratio

(LDR)

Net Interest Margin (NIM)

Bank

Rp. (juta) % % % % %

Nilai Total

Predikat

Bank Danamon

67.803.454 23,48 4,68 24,22 80,82 8,86 98,04 Sangat Bagus

BRI 122.775.579 16,25 5,04 37,92 77,83 12,17 94,73 Sangat Bagus

BCA 150.180.752 21,66 3,44 28,16 41,78 6,00 90,13 Sangat Bagus

BNI 147.812.206 16,67 1,61 12,64 54,24 5,35 76,01 Bagus Bank

Mandiri 263.383.348 23,65 0,47 2,76 49,97 3,81 56,43 Cukup

Bagus

Page 20: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

6

nilai kekayaan bagi investornya, yang pada akhirnya kondisi ini

mencerminkan pula nilai perusahaan di mata investor.

Tujuan suatu perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan pemegang

sahamnya (investor) dan dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja secara

tradisional dapat memberikan suatu pengukuran terhadap keberhasilan yang

telah dicapai oleh suatu perusahaan. Salah satu tolok ukur yang sangat

diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah laba perusahaan (earning

measures). Rasio keuangan yang umum digunakan investor untuk menilai

perusahaan dalam menciptakan kekayaan bagi mereka dapat dilihat dari

earning measures yaitu Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA),

dan Earnings Per Share (EPS). Namun pengukuran kinerja secara tradisional

tersebut belum cukup untuk memberikan informasi mengenai penciptaan

kekayaan serta nilai perusahaan terkait modal yang dipakai. Karena dalam

aktivitasnya, untuk melakukan pengembangan, perusahaan tentu saja

memerlukan jumlah modal dan pinjaman yang besar. Pada pengukuran

tradisional tersebut, biaya modal yang menyertai belum diperhitungkan

padahal hal tersebut merupakan suatu opportunity cost bagi investor atau

penyetor modal, lalu untuk dapat menghasilkan informasi mengenai

profitabilitas sesungguhnya, biaya tersebut perlu diperhitungkan, sehingga

tingkat kekayaan sebenarnya dan nilai perusahaan yang tercipta dapat

diketahui. Sehingga perlu digunakan suatu konsep untuk menghitung nilai

kekayaan sebenarnya yang telah dihasilkan terkait modal dan pinjaman yang

digunakan, dan nilai perusahaan yang berhasil diciptakan. Konsep yang

menjelaskan tentang hal tersebut adalah konsep laba residu (Economic Value

Added/EVA) dan Market Value Added (MVA). Konsep ini dapat

menghasilkan informasi mengenai nilai kekayaan dan nilai perusahaan yang

bersangkutan.

Berdasarkan latar belakang yang terjadi, maka dalam penelitian ini

dilakukan pengukuran kinerja menurut metode EVA dan MVA, sehingga

dengan penggunaan metode EVA dan MVA dapat memberikan gambaran

mengenai nilai kekayaan bank sesungguhnya dan nilai perusahaan yang

berhasil diciptakan, dari sini akan dapat diketahui apakah Bank Danamon

Page 21: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

7

telah berhasil menciptakan kekayaan atau sebaliknya. Selain itu, dilakukan

analisis hubungan dan pengaruhnya antara metode EVA dan rasio laporan

keuangan terhadap MVA, agar dapat mengetahui tolok ukur mana yang

memiliki pengaruh serta hubungan yang paling signifikan dan dapat

menjelaskan perubahan yang terjadi terhadap MVA. Hasil tersebut dapat

memberikan kesimpulan mengenai komponen kinerja keuangan manakah

yang paling dekat hubungannya dan dapat mencerminkan nilai MVA sehingga

dapat dikelola dengan baik untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi.

1.2. Perumusan Masalah

Dari keterangan diatas maka dapat diketahui bahwa pengukuran

kinerja secara tradisional (pengukur akuntansi) belum cukup untuk

mengetahui informasi mengenai nilai kekayaan sesunguhnya dan nilai

perusahaan yang berhasil diciptakan oleh Bank Danamon. Lalu permasalahan

yang dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kinerja Bank Danamon, menurut metode Economic Value

Added (EVA)?

2. Bagaimana Market Value Added (MVA) Bank Danamon yang terbentuk?

3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara EVA dan rasio

keuangan terhadap MVA?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kinerja keuangan menurut metode EVA sehingga

didapat gambaran mengenai nilai kekayaan yang telah dicapai Bank

Danamon Indonesia, agar dapat mempertahankan dan meningkatkan

penciptaan nilai kekayaan baik bagi perusahaan maupun shareholders.

2. Untuk mengetahui kinerja keuangan menurut MVA, sehingga didapat

gambaran mengenai nilai perusahaan dari Bank Danamon, agar mampu

untuk mencapai lebih baik lagi dan mempertahankan kepercayaan

investor.

3. Menganalisis kekuatan hubungan antara metode EVA dan metode rasio

keuangan earning measures (ROE, ROA, dan EPS) terhadap MVA,

sehingga didapat kesimpulan mengenai seberapa signifikan hubungan

Page 22: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

8

yang terjadi, juga untuk mengetahui tolok ukur manakah yang dapat

menjelaskan perubahan MVA sebagai pengukur nilai perusahaan.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai sebuah masukan bagi Bank Danamon dalam mengambil

keputusan guna memaksimalkan keuntungan dan meningkatkan kinerja,

sehingga dapat menciptakan nilai perusahaan yang tinggi untuk

mempertahankan atau bahkan meningkatkan kepercayaan investor.

2. Sebagai gambaran bagi investor mengenai kinerja keuangan berbasiskan

nilai Bank Danamon sehingga dapat dijadikan masukan bagi pengambilan

keputusan investasi.

3. Sebagai sumber referensi dan pengembangan yang lebih lanjut bagi

penelitian mengenai pengukuran kinerja keuangan menurut metode EVA

dan MVA.

4. Sebagai wacana yang dapat menambah pengetahuan penulis mengenai

pengukuran kinerja keuangan menurut metode EVA dan MVA serta

menganalisis hubungan antara rasio keuangan dan EVA terhadap MVA.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian hanya dilakukan seputar lingkup pengukuran kinerja

keuangan berdasarkan EVA, rasio laporan keuangan berupa earning

measures (ROE, ROA, dan EPS) serta MVA pada PT. Bank Danamon

Indonesia, Persero (Tbk) serta menganalisis bagaimana hubungan yang

tercipta antara metode EVA dan metode rasio keuangan terhadap MVA

tentang nilai perusahaan. Rasio keuangan yang dipakai dalam penelitian ini

hanya ROE, ROA, dan EPS karena rasio ini paling umum digunakan oleh

investor dalam menilai kemampuan suatu perusahaan dalam menciptakan

kekayaan bagi mereka dan rasio ini dipublikasikan oleh Bank Danamon.

Page 23: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bank

Menurut Kasmir (2003), bank diartikan sebagai lembaga keuangan

yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa

bank lainnya.

Pengertian bank menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998

tanggal 10 November 1998 dalam Kasmir (2003) tentang perbankan adalah

badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak.

Menurut Verryn Stuart dalam Dendawijaya (2000), bank adalah suatu

badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-

alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang

lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa

uang giral

Jadi, perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang

berperan sebagai badan intermediasi yang menghimpun dana (funding),

menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit (lending) serta memberi

pelayanan jasa keuangan lainnya (service).

2.2. Kinerja Keuangan

Menurut Lesmana dan Surjanto dalam Budiharti (2006) kinerja

keuangan adalah analisis keuangan yang pada dasarnya dilakukan untuk

melakukan evaluasi kinerja di masa lalu, dengan melakukan berbagai

analisis, sehingga diperoleh posisi keuangan perusahaan yang mewakili

realitas perusahaan dan potensi-potensi yang kinerjanya akan berlanjut.

Pengukuran kinerja perusahaan diperlukan untuk menentukan keberhasilan

perusahaan dalam mencapai tujuannya. Untuk mengetahui kondisi keuangan

suatu bank, maka dapat dilihat dari laporan keuangannya. Laporan tersebut

menggambarkan kinerja bank selama periode tertentu. Agar laporan dapat

Page 24: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

10

dibaca sehingga menjadi berarti, maka perlu dianalisis terlebih dahulu.

Analisis yang umum dilakukan untuk menilai kinerja bank adalah

menggunakan rasio keuangan. Indikator ini sering pula digunakan untuk

menilai tingkat kesehatan bank. Namun, muncul konsep penilaian kinerja

baru yaitu Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA).

2.3. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan bagian penting dari suatu informasi

mengenai operasi penting yang dilaporkan dalam bentuk laporan laba rugi,

neraca dan laporan arus kas (Keown, 2004). Laporan keuangan adalah

catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi

yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.

Laporan ini biasanya merupakan gabungan dari laporan laba rugi, neraca,

dan laporan aliran kas . Dalam industri perbankan sendiri, laporan keuangan

bank menunjukkan kondisi keuangan bank secara keseluruhan, laporan ini

menunjukkan kinerja manajemen bank selama satu periode. Dalam

praktiknya, bank memiliki beberapa jenis laporan keuangan (Kasmir, 2003),

yaitu :

1. Neraca

2. Laporan Komitmen dan Kontinjensi

3. Laporan Laba Rugi

4. Laporan Arus Kas

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

6. Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi

Dalam menganalisis kinerja keuangan menurut EVA dan MVA serta

rasio keuangan, maka laporan keuangan yang diperlukan adalah laporan laba

rugi dan laporan neraca.

1. Laporan Laba Rugi

Laporan laba/rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu

perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang

menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga

menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih . Laporan laba rugi adalah

laporan laba atau rugi untuk periode tertentu yang terdiri atas penerimaan

Page 25: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

11

bersih dikurangi beban periode itu. Laporan laba rugi menggambarkan

hasil operasi kegiatan usaha selama satu periode waktu (Keown, 2001).

Menurut Kasmir (2003), laporan laba rugi merupakan laporan keuangan

bank yang menggambarkan hasil usaha bank dalam suatu periode tertentu.

Dalam laporan ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber

pendapatan serta jumlah biaya dan jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.

2. Neraca

Brigham dan Houston (2006) mengatakan bahwa neraca merupakan

sebuah laporan tentang posisi keuangan perusahaan pada suatu titik

tertentu. Neraca adalah laporan posisi keuangan pada saat tertentu. Bentuk

laporan mengikuti persamaan neraca :

Neraca memberikan gambaran sesaat posisi keuangan perusahaan

pada suatu waktu tertentu, menyajikan kepemilikan aktiva, kewajiban,

serta ekuitas pemegang saham dari para pemilik (Keown, 2004). Neraca

merupakan bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang

dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi

keuangan perusahaan pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga

unsur, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal . Dalam konteks perbankan,

neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan bank pada

tanggal tertentu. Posisi keuangan yang dimaksud adalah posisi aktiva

(harta), pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu bank. Penyusunan komponen

di dalam neraca didasarkan pada tingkat likuiditas dan jatuh tempo

(Kasmir, 2003).

Informasi yang dapat dilihat dari neraca antara lain adalah posisi

sumber kekayaan perusahaan dan sumber pembiayaan untuk memperoleh

kekayaan perusahaan tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulan,

kwartal, atau tahunan). Dalam neraca terdapat komponen aktiva mewakili

seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan, sementara kewajiban dan

ekuitas pemegang saham menunjukkan bagaimana seluruh sumber daya

Total aktiva = total kewajiban + ekuitas pemegang saham pemilik

Page 26: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

12

perusahaan itu didanai. Aktiva dalam neraca terdiri atas tiga kategori

(Keown, 2004) :

1. Aktiva Lancar (Current Assets),

2. Aktiva Tetap atau Jangka Panjang (Fixed Assets atau Long Term

Assets),

3. Aktiva Lain (Other Assets).

Dalam melaporkan jumlah uang atas berbagai aktiva ini, berlaku

praktik konvensional pelaporan nilai aktiva maupun dan kewajiban yang

dilakukan atas dasar beban historis. Jadi neraca tidak dimaksudkan untuk

menyajikan nilai pasar perusahaan, namun melaporkan transaksi

berdasarkan beban historisnya. Menentukan nilai yang wajar dari

perusahaan adalah masalah yang berbeda. Bagian lain dari neraca adalah

kewajiban dan ekuitas pemegang saham. Sumber utama pendanaan adalah

kewajiban serta ekuitas pemegang saham (Keown, 2004).

2.4. Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah sebuah alat utama untuk menganalisis

keuangan sebuah perusahaan. Rasio keuangan terdiri dari perbandingan data

keuangan yang terdapat pada laporan keuangan . Rasio keuangan merupakan

hasil perhitungan antara dua macam data keuangan bank, yang digunakan

untuk menjelaskan hubungan antara kedua data keuangan tersebut yang pada

umumnya dinyatakan secara numerik, baik dalam persentase maupun kali

(Riyadi, 2004). Rasio keuangan memberikan dua cara untuk membuat

perbandingan dari data keuangan menjadi lebih berarti (Keown, 2004):

1. Dapat meneliti rasio antar waktu untuk meneliti arah pergerakannya

2. Dapat membandingkan rasio keuangan perusahaan dengan perusahaan

lain.

Rasio keuangan dapat menstandarisasi informasi keuangan yang dapat

dipakai sebagai alat pembandingan antar perusahaan dengan ukuran yang

berbeda. Terdapat dua kelompok yang menganggap rasio keuangan berguna:

1. Terdiri dari para manajer yang menggunakannya untuk mengukur dan

melacak kinerja perusahaan sepanjang waktu. Fokus utama dari analisis

mereka sering berkaitan dengan berbagai ukuran profitabilitas yang

Page 27: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

13

digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dari sudut pandang

pemilik.

2. Pengguna rasio keuangan mencakup para analis yang merupakan pihak

eksternal bagi perusahaan.

Keunggulan dari rasio keuangan adalah rasio keuangan dapat

membantu pihak-pihak yang terkait untuk mengidentifikasi beberapa

kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan, dan secara umum rasio

keuangan dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk menilai kondisi

keuangan perusahaan. Namun rasio keuangan bukan tanpa kelemahan,

terdapat keterbatasan dari analisis rasio keuangan, yaitu (Keown, 2004):

1. Terkadang sulit untuk mengidentifikasi kategori industri di mana

perusahaan berada jika perusahaan beroperasi dengan beberapa bidang

usaha.

2. Rasio keuangan dapat menjadi terlalu tingi ataupun rendah.

3. Rata-rata industri mungkin tidak memberikan target rasio atau norma yang

diinginkan. Rata-rata industri hanya dapat memberikan panduan atas posisi

keuangan perusahaan rata-rata dalam suatu industri. Itu tidak berarti suatu

nilai rasio yang ideal atau terbaik.

4. Banyak perusahaan mengalami situasi musiman dalam kegiatan

operasinya. Jadi pos neraca dan rasionya akan berubah sepanjang tahun

saat laporan disiapkan.

Rasio keuangan terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan

rasio rentabilitas (Kasmir, 2003). Rasio likuiditas bertujuan untuk mengukur

seberapa likuid suatu bank, rasio solvabilitas bertujuan untuk mengukur

efisiensi bank dalam menjalankan aktivitasnya, sedangkan rasio rentabilitas

bertujuan untuk mengukur efektivitas bank dalam mencapai tujuannya.

Sementara itu menurut Helfert dalam Pradhono (2004), pengukuran

kinerja perusahaan bisa dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu:

1. Earning Measures, yang mendasarkan kinerja pada accounting profit.

Termasuk dalam kategori adalah earnings per share (EPS), return on

investment (ROI), return on net assets (RONA), return on capital

employed (ROCE) dan return on equity (ROE), dan lain-lain.

Page 28: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

14

2. Cash Flow Measures, yang mendasarkan kinerja pada arus kas operasi

(operating cash flow). Termasuk dalam kategori ini adalah free cash flow,

cash flow return on gross investment (ROGI), cash flow return on

investment (CFROI), total shareholder return (TSR) dan total business

return (TBR).

3. Value Measures, yang mendasarkan kinerja pada nilai (value based

management). Termasuk dalam kategori ini adalah economic value added

(EVA), market value added (MVA), cash value added (CVA), dan

shareholder value (SHV).

Dalam penelitian ini, rasio keuangan berupa earning measures yang

digunakan adalah :

1. Return On Equity (ROE)

ROE merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen

bank dalam mengelola kapital yang ada untuk mendapatkan net income

(Kasmir, 2003). ROE adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan

perbandingan antara laba (setelah pajak) dengan modal (modal inti) bank,

rasio ini menunjukkan tingkat persentase yang dapat dihasilkan manajer

bank. Menurut Husnan (2004), rasio ini mengukur seberapa banyak

keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri.

2. Return On Assets (ROA)

ROA adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan perbandingan

antara laba (sebelum pajak) dengan total asset bank, rasio ini menunjukkan

tingkat efisiensi pengelolaan asset yang dilakukan oleh bank yang

bersangkutan (Riyadi, 2004). Menurut Kasmir (2003), ROA merupakan

pengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan income dari

pengelolaan asset. Menurut Husnan (2004), rasio ini mengukur

kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan.

3. Earning per Share (EPS)

Menurut Brigham dan Houston (2006), EPS merupakan

perbandingan antara laba bersih terhadap saham biasa yang beredar,

sehingga EPS menggambarkan laba per lembar saham yang diperoleh

investor dari suatu perusahaan.

Page 29: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

15

2.5. Metode Economic Value Added (EVA)

Menurut Tunggal (2001), dasar teoritis konsep nilai tambah ekonomis

disajikan dalam kertas akademis yang dipublikasikan antara tahun 1958 dan

1961 oleh dua ekonom finansial, yaitu Merton H.Miller dan Franco

Modigliani, yang memenangkan hadiah nobel dalam bidang ekonomi.

Mereka berargumentasi bahwa laba ekonomis (economic income)

merupakan sumber penciptaan nilai (value creation) di perusahaan dan

bahwa tingkat kembalian (rate of return/cost of capital) ditentukan

berdasarkan tingkat risiko yang diasumsikan oleh investor. Tetapi,

Modigliani dan Miller tidak memberikan teknik untuk mengukur laba

ekonomis (economic income) dalm suatu perusahaan. Konsep Economic

Value Added (EVA) dipopulerkan oleh G. Bennet Stewart, III, Managing

Partner dari Stern Steward & Co dalam bukunya ”The Quest for Value” pada

tahun 1991. Konsep EVA diluncurkan Stern Steward & Co pada tahun 1989.

Taufik (2001) mengatakan bahwa EVA menggambarkan efisiensinya

dalam periode tertentu. EVA bukan hanya menggambarkan kinerja

manajemen dalam suatu periode tapi juga kinerja karyawannya. Konsep

economic value added (EVA) merupakan konsep yang dianggap bisa

memberikan jawaban terhadap kemampuan perusahaan menambah kekayaan

investor atau shareholder. Menurut Drucker dalam Stewart and Co (2000),

tidak ada profit kecuali anda dapat menciptakan kekayaan dari biaya modal.

Alfred Marshall mengatakannya pada tahun 1896 lalu Peter Drucker

mengatakan pada tahun 1954 dan 1973, dan sekarang EVA mensistematiskan

ide tersebut. EVA tidak hanya suatu pengukur kinerja, namun merupakan

suatu kesatuan antara pengukur kinerja, manajemen dan system reward

(Stewart and Co, 2000). Menurut Iramani dan Erie Febrian (2005), EVA

merupakan tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai atau value added

dari modal yang ditanamkan pemegang saham dalam operasi perusahaan.

Jika perusahaan tidak dapat menciptakan profit diatas required of return,

maka EVA menjadi negatif dan dalam hal ini merupakan signal akan

terjadinya financial distress bagi perusahaan. Menurut Bringham dan

Houston (2001) EVA adalah nilai tambah yang diberikan oleh manajemen

Page 30: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

16

kepada para pemegang saham selama satu tahun tertentu. EVA membantu

manajer bahwa perusahaannya dapat menambah nilai pemegang saham,

sementara investor dapat menggunakan EVA untuk mengetahui saham mana

yang akan meningkatkan nilainya.

EVA menghitung economic profit dan bukan accounting profit, pada

dasarnya EVA mengukur nilai tambah dalam suatu periode tertentu. Nilai

tambah ini tercipta apabila perusahaan memperoleh keuntungan diatas cost of

capital perusahaan. Dan jika EVA yang terbentuk positif, maka perusahaan

telah menciptakan kekayaan (Pradhono, 2004). EVA merupakan metode

pengukur yang dapat mengambarkan bagaimana kekayaan yang diciptakan

perusahaan untuk para shareholder (Mäkeläinen, 1998). Menurut Tunggal

(2001), EVA didapat dari laba tertinggal setelah dikurangi dengan biaya

modal (cost capital) yang diinvestasikan untuk menghasilkan laba tersebut.

EVA merupakan suatu tolok ukur kinerja keuangan yang berbasis nilai. EVA

dinilai sebagai suatu tolok ukur yang menggambarkan jumlah absolut dari

nilai pemegang saham (shareholder value) yang diciptakan (created) atau

dirusak (destroyed) pada suatu periode tertentu, biasanya setahun. EVA yang

positif menunjukkan penciptaan nilai (value creation), sedangkan EVA yang

negatif menunjukkan penghancuran nilai (value destruction). Menurut

Utomo (1999), EVA merupakan konsep yang relevan dalam mengukur

kinerja yang berdasarkan nilai (value) karena EVA adalah ukuran nilai

tambah ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai akibat dari

aktivitas atau strategi manajemen.

Dalam Yusbardini (2004), EVA didefiniskan sebagai jumlah

peningkatan kekayaan pemegang saham perusahaan pada suatu periode

tertentu. Konsep dari EVA sendiri tidak terlalu sukar untuk dipahami, yaitu

perusahaan akan menciptakan kekayaan bagi pemegang sahamnya bila net

operating profit after tax (NOPAT, laba bersih setelah pajak) dikurangi biaya

kapital menghasilkan nilai positif. Hal ini berarti bila tingkat pengembalian

lebih besar dari biaya kapitalnya. EVA memerlukan adanya penyesuaian-

penyesuaian, yang dimaksudkan untuk menghitung distorsi akuntansi yang

terdapat dalam laporan keuangan, sehingga penilaian kinerja lebih akurat.

Page 31: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

17

EVA merupakan nilai ekonomi sebenarnya yang dimiliki oleh perusahaan.

EVA adalah sebuah alat pengukuran kinerja sebuah perusahaan layaknya

Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE) ataupun Return on

Assets (ROA). Namun, berbeda dari alat ukur berbasis rasio yang mengukur

rasio laba terhadap investasi/aset/ekuitas, EVA mengukur nilai tambah yang

dihasilkan perusahaan kepada investor.

Dilihat dari segi waktunya, menurut Dierks dan Patel dalam Turangan

(2003), EVA didefinisikan sebagai suatu pengukuran kinerja keuangan yang

mengkombinasikan konsep pendapatan residu yang telah dikenal sebelumnya

dengan prinsip terkini dari manajemen keuangan perusahaan. Elemen yang

digunakan dalam memperhitungkan EVA terdiri dari NOPAT, jumlah modal

perusahaan yang digunakan (firm’s capital employed) dan biaya modal (cost

of capital). Menurut Utama (1997), EVA sangat bermanfaat apabila

digunakan sebagai penilai kinerja perusahaan dimana fokus penilaian

kinerjanya adalah pada penciptaan nilai. Secara sederhana EVA diketahui

dari laba perusahaan dikurangi biaya-biaya atas modal yang diinvestasikan.

Pendekatan EVA memasukkan semua unsur yang ada dalam laporan neraca

dan laba rugi.

Menurut Hansen dan Mowen (2005), laba residu (Economic Value

Added) adalah laba operasional setelah pajak dikurangi dengan total biaya

modal. Jika EVA positif, maka perusahaan telah menciptakan kekayaan. Jika

EVA negatif, maka perusahaan telah menyia-nyiakan modal. Dalam jangka

panjang, hanya perusahaan-perusahaan yang menghasilkan modal atau

kekayaan yang dapat bertahan. EVA merupakan sebuah bentuk nominal mata

uang, bukan suatu tingkat persentase pengembalian. Inti dari EVA adalah

penekanan pada laba bersih operasi dan hubungannya terhadap biaya aktual

dari modal. Penghitungan EVA menurut perspektif akuntansi manajemen

merupakan selisih antara laba bersih operasional dikurangi biaya modal yang

terpakai. Kesulitan yang dihadapi perusahaan secara umum adalah

menghitung biaya modal yang terpakai. Dua langkah yang digunakan dalam

hal ini, yaitu :

1. Menentukan biaya tertimbang rata-rata atas modal

Page 32: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

18

2. Menentukan total jumlah modal yang dipakai

Untuk menghitung biaya tertimbang rata-rata atas modal, perusahaan

harus mengidentifikasi seluruh sumber dana yang diinvestasikan. Sumber-

sumber yang biasanya adalah pinjaman dan ekuitas (saham yang diterbitkan).

Pinjaman yang dikenakan bunga harus disesuaikan tingkatnya untuk

pengurangan pajak. Sedangkan ekuitas ditangani secara berbeda. Biaya atas

pembiayaan ekuitas adalah biaya kesempatan (opportunity cost) bagi para

investor, tidak ada penyesuaian pajak untuk ekuitas. Lalu pembagian

proporsional dari masing-masing metode pembiayaan dikalikan dengan

persentase biayanya dan dijumlahkan untuk menghasilkan biaya beban rata-

rata modal.

EVA dapat dijadikan sebagai alat ukur keuangan berdasarkan nilai

(value), alat ukur yang dapat memperlihatkan secara absolut berapa nilai

shareholder yang telah diciptakan atau dihancurkan, EVA juga sebagai alat

ukur yang sangat berkaitan dengan harga saham, juga memberikan dasar bagi

terciptanya sistem kompensasi yang mampu memotivasi seluruh komponen

perusahaan untuk menciptakan nilai kepada pemegang saham. Tunggal

(2001) mengatakan bahwa terdapat beberapa manfaat EVA dalam mengukur

kinerja perusahaan antara lain:

(1) EVA merupakan suatu ukuran kinerja perusahaan yang dapat berdiri

sendiri sendiri tanpa memerlukan ukuran lain baik berupa perbandingan

dengan menggunakan perusahaan sejenis atau menganalisis

kecenderungan (trend).

(2) Hasil perhitungan EVA mendorong pengalokasian dana perusahaan untuk

investasi dengan biaya modal yang rendah.

Sedangkan menurut Utama (1997), manfaat EVA adalah:

(1) EVA dapat digunakan sebagai penilaian kinerja keuangan perusahaan

karena penilaian kinerja tersebut difokuskan pada penciptaan nilai (value

creation).

(2) EVA akan menyebabkan perusahaan lebih memperhatikan kebijakan

struktur modal.

Page 33: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

19

(3) EVA membuat manajemen berpikir dan bertindak seperti halnya

pemegang saham yaitu memilih investasi yang memaximumkan tingkat

pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai

perusahaan dapat dimaximalkan.

(4) EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kegiatan atau proyek

yang memberikan pengembalian lebih tinggi daripada biaya-biaya

modalnya.

Perhitungan EVA

Menurut Tunggal (2001), formula untuk menghitung EVA sebagai berikut :

Dimana : NOPAT = Net Operating Profit After Tax

C = Capital

CCR = Capital Cost Rate atau Cost of Capital

Sebagai akhir perhitungan EVA, hasilnya dapat menunjukkan angka positif,

negative atau nol. Poeradisastra (2003) menjelaskan mengenai analisis dari

perhitungan EVA sebagai berikut :

1. Kondisi EVA positif mencerminkan kompensasi yang lebih tinggi

ketimbang biaya modal. Ini berarti, manajemen mampu menciptakan

peningkatan kekayaan (create value) bagi perusahaan/pemilik modal,

bukan sekadar memberi fatamorgana. Perusahaan yang menghasilkan

EVA positif, dipastikan laba bersihnya bagus.

2. Sedangkan kondisi EVA yang negatif menunjukkan adanya penurunan

nilai kekayaan (destroy value) dari pemegang saham. Hal ini berarti bila

laba bersihnya lebih rendah ketimbang biaya modal dan manajemen

dianggap belum berhasil dalam menciptakan peningkatan kekayaan bagi

pemilik modal.

3. Lalu jika kondisi EVA bernilai nol, maka tidak terjadi penurunan ataupun

kenaikan dari nilai kekayaan dari pemilik modal.

Net Operating Profit After Tax (NOPAT)

Menurut Tunggal (2001) NOPAT merupakan laba yang diperoleh dari

operasi perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan, tetapi termasuk biaya

EVA = NOPAT – C x CCR

Page 34: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

20

keuangan (financial cost). Menurut Sartono (2001), NOPAT merupakan

formula untuk evaluasi kinerja manajer berupa laba operasi bersih sesudah

pajak yang merupakan sejumlah laba perusahaan yang akan dihasilkan jika

perusahaan tersebut tidak memiliki utanh dan tidak memiliki aset finansial.

Dalam Yusbardini (2004), NOPAT meerupakan laba operasi setelah pajak

yang dilakukan penyesuaian-penyesuaian yang disebut ekuivalen ekuitas.

Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2001), NOPAT menunjukkan laba yang

diperoleh oleh suatu perusahaan apabila perusahaan tersebut tidak

menggunakan hutang dan/atau tidak memiliki non operating assets.

Biaya Modal (Cost of Capital/COC)

Menurut Tunggal (2001) Biaya Modal adalah tingkat pengembalian

minimum atas modal yang dibutuhkan untuk mengganti pinjaman dan ekuitas

investor. Menurut Pradhono (2004) Cost of Capital perusahaan adalah cost

setiap sumber modal, yang ditimbang sesuai dengan struktur modal

perusahaan. Komponen Cost of Capital berdasarkan struktur modal bisa

dibedakan atas biaya hutang (cost of debt) dan biaya modal sendiri atau

ekuitas (cost of equity). COC sendiri didapat dari komponen Weighted

Average Cost of Capital (WACC) dan Invested Capital (IC).

Weighted Average Cost of Capital (WACC)

WACC adalah jumlah biaya dari masing-masing komponen modal,

misalnya pinjaman jangka pendek (cost of debt) dan pinjaman jangka panjang

serta setoran modal saham (cost of equity) yang diberikan bobot sesuai dengan

proporsinya dalam struktur modal perusahaan. WACC didapat dari komponen

biaya ekuitas (Ke), biaya hutang (Kd), bobot modal (We) serta bobot hutang

(Wd).

Biaya Ekuitas (Ke) dihitung menggunakan model Capital Assets

Pricing Model (CAPM). Pendekatan CAPM menegaskan bahwa tingkat hasil

pengembalian atas saham biasa yang diinginkan oleh para investor sama

dengan tingkat bebas risiko ditambah dengan premi risiko. Premi risiko ini

adalah premi risiko pasar dikalikan dengan beta yang dapat diterapkan pada

perusahaan yang bersangkutan (Weston dan Copeland, 1997). CAPM akan

mengestimasikan Ke dengan dimulai dari tingkat bebas risiko dari rata-rata

Page 35: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

21

saham (Km-Krf), dinaikkan atau diturunkan untuk mencerminkan risiko

saham tertentu seperti yang diukur oleh koefisien betanya (Brigham dan

Houston, 2006). Model CAPM dapat memberikan estimasi nilai Ke yang

akurat dan tepat.

Biaya Utang yang digunakan adalah biaya utang setelah pajak, Kd(1-T).

Biaya utang setelah pajak adalah biaya yang relevan dari utang baru, dengan

memperhatikan kemungkinan pengurangan pajak melalui bunga, digunakan

untuk menghitung WACC, alasan menggunakan itu karena nilai dari saham

perusahaan, yang ingin dimaksimalkan perusahaan ,akan bergantung pada arus

kas setelah pajak. Karena bunga adalah biaya yang dapat dikurangkan, bunga

akan memberikan pengurangan pajak yang mengurangi biaya utang bersih.

Invested Capital (IC)

Invested Capital adalah jumlah seluruh pinjaman perusahaan di luar

pinjaman jangka pendek tanpa bunga (non-interest bearing liabilities) atau

dapat pula dikatakan bahwa IC merupakan modal yang ditanamkan investor

pada suatu perusahaan. Menurut Tunggal (2001), perhitungan IC dapat

dilakukan dengan dua cara, yaitu :

1. Pendekatan Operasi (Operating Approach)

Invested Capital = Kas + Working Capital Requirements + Aktiva Tetap.

Working Capital Requirement = (Persediaan + Piutang dagang + Aktiva

Lancar lainnya) – (Hutang Dagang + Biaya-biaya masih harus Dibayar +

Uang Muka Pelanggan).

2. Pendekatan keuangan (Financial Approach)

Invested Capital = Pinjaman jangka Pendek + Pinjaman jangka panjang

yang Lain (interest bearing liabilities) + Ekuitas Pemegang Saham.

Kelebihan dan Kekurangan

Menurut Isnani dan Iswati dalam Turagan (2003), terdapat beberapa

kelebihan serta kekurangan dari penerapan model EVA. Menurutnya

kelebihan EVA adalah sebagai berikut :

1. Bermanfaat sebagai penilai kinerja yang berfokus pada penciptaan nilai

(value creation)

2. Membuat perusahaan lebih memperhatikan struktur modal

Page 36: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

22

3. Dapat digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan atau proyek yang

memberikan pengembalian lebih tinggi daripada biaya modal.

Sementara kekurangan dari model EVA :

1. Hanya menggambarkan penciptaan nilai pada suatu periode tertentu.

2. Proses perhitungannya memerlukan estimasi atas biaya modal. Estimasi

tersebut cukup sulit dilakukan dengan tepat, terutama pada preusan yang

belum go public.

3. EVA terlalu menekankan pada keyakinan bahwa investor Sangat

mengandalkan pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil

keputusan untuk mensual atau membeli saham tertentu, padahal faktor lain

kadang-kadang justru dominan.

4. Konsep EVA sangat tergantung pada transparansi internal untuk

menghasilkan perhitungan yang akurat. Di dalam kenyataan perusahaan

jarang mengemukakan kondisi internalnya.

Lalu menurut Wood dalam Turangan (2003), terdapat guidelines penerapan

EVA, maslaah-masalah yang timbul ketika menggunakan EVA, serta

keuntungan dalam penggunaan EVA .

Guidelines untuk suksesnya pengimplementasian EVA :

1. Tindakan implementasi harus dipandang sebagai suatu proyek dalam

perusahaan, dengan adanya alokasi anggaran khusus serta adanya seorang

pemimpin proyek yang berasal dari lingkungan senior eksekutif.

2. Pengambilan keputusan harus dilakukan secara desentralisasi, hal ini

menjadi sangat penting sehingga manajer tingkat bawah memiliki

kekuasaan untuk mengambil langkah penting apa saja yang diperlukan

untuk meningkatkan kinerja yang dipakai untuk pengukuran EVA.

3. Pendekatan secara bertahap dalam melakukan implementasi sangat

direkomendasikan, penggunaan EVA pertama kali bisa saja dilakukan

utnuk mengukur kinerja perusahaan, baru kemudian dijadikan sebagai

dasar untuk skema insentif perusahaan. Hal ini ditujukan untuk

menghindari tidak terbentuknya komitmen dari para manajer untuk

mensukseskan implementasi jika skema insentif berbasis EVA diadopsi

secara bersamaan.

Page 37: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

23

Keuntungan penggunaan EVA antara lain :

1. Peningkatan EVA memotivasi manajer untuk lebih waspada dalam

menggunakan modal serta mengukur aset perusahaan secara lebih efisien

dan efektif. Dapat dikatakan bahwa EVA berperan sebagai petunjuk yang

berguna bagi keputusan strategik dan operasional perusahan.

2. EVA menciptakan bahasa yang umum bagi pengambilan keputusan

terutama keputusan jangka panjang.

3. Jika dikaitkan dengan dasar pembayaran insentif, EVA memudahkan

pembedaan antara karyawan yang berkinerja dengan yang tidak sehingga

mendorong terciptanya kepemimpinan serta perspektif bagi keputusan

yang berjangka waktu lebih lama. Kesemuanya itu akan menghasilkan

pemberian penghargaan yang tepat secara lebih objektif kepada kinerja

yang tepat, sehingga penggunaan EVA dapat dikatakan lebih efektif dalam

mengintegrasikan fungsi perencanaan dan pengendalian suatu organisasi.

Tidak hanya keuntungan yang dimiliki EVA dalam penerapannya, terdapat

beberapa permasalahan dalam penerapan EVA :

1. Tidak adanya harapan yang nyata bahwa EVA dengan sendirinya dapat

memperbaiki keadaan perusahaan.

2. Timbulnya demotivasi pada saat perusahaan tidak mapu menaikkan EVA

karena faktor-faktor eksternal perusahaan yang tidak dapat dikontrol.

3. Kesulitan dalam menghitung biaya modal dan penyusunan alokasi modal.

4. Kesulitan komunikasi dan perbedaan konsep, terutama jika EVA

diimplementasikan ke seluruh bagian perusahaan.

5. Administrasi dari EVA membutuhkan pengawasan yang sangat berhati-

hati untuk menghindari terjadinya birokrasi yang berbelit-belit.

6. Pengukuran dengan EVA saja, sama dengan alat pengukur keuangan

lainnya, adalah tidak cukup jika berdiri sendiri digunakan untuk

mengawasi pencapaian tujuan strategik perusahaan.

Selain berbagai keunggulan, konsep EVA juga memiliki kelemahan-

kelemahan. Menurut Mirza dalam Iramani (2005) kelemahan-kelemahan

tersebut antara lain :

(1) EVA hanya mengukur hasil akhir (result), konsep ini tidak mengukur

Page 38: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

24

aktivitas-aktivitas penentu.

(2) EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat

mengandalkan pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil

keputusan untuk menjual atau membeli saham tertentu padahal faktor-

faktor lain terkadang justru lebih dominan.

2.6. Metode Market Value Added (MVA)

Dalam Brigham dan Houston (2006), Market Value Added (MVA)

merupakan perbedaan antara nilai pasar saham perusahaan dengan jumlah

ekuitas modal investor yang telah diberikan. Menurut Taufik (2001), MVA

adalah perbedaan antara modal yang ditanamkan di perusahaan sepanjang

waktu - dari investasi modal, pinjaman dan laba ditahan - dan uang yang bisa

diambil sekarang. Atau, sama dengan selisih antara nilai buku dan nilai pasar

saham plus obligasi. MVA kini dianggap menjadi panduan terbaik untuk

menilai manajemen perusahaan publik, mulai dari the good, the bad and the

ugly, mulai dari yang benar-benar the good sampai yang hanya menjadi the

good pada musim tertentu. Karena bisa menjawab persoalan penting yang

paling dibutuhkan investor di manapun yaitu kemampuan manajemen

perusahaan publik menambah kekayaan mereka. MVA menggambarkan

berapa besar wealth yang bisa diciptakan atau dihilangkan sampai saat ini.

Menurut Turangan (2003), MVA lebih menunjukkan suatu penilaian kinerja

yang menyeluruh bagi perusahaan seumur hidup perusahaan tersebut dan

digunakan lebih kepada tujuan utama manajemen keuangan yaitu

memaksimalkan kesejahteraan para investor.

Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004) kemakmuran pemegang saham

dapat dimaksimumkan dengan memaksimumkan perbedaan antara nilai pasar

ekuitas dengan ekuitas (modal sendiri) yang diserahkan ke perusahaan oleh

para pemegang saham (pemilik perusahaan). Dalam Fardiansyah (2003)

market value added (MVA) dikenal sebagai present value dari nilai EVA

secara periodik di masa depan. Dalam Sartono (2001) disebutkan bahwa MVA

merupakan kenaikan nilai pasar perusahaan dari modal perusahaan diatas

modal yang disetor pemegang saham, dalam hal ini MVA mengukur dampak

tindakan manajerial sejak perusahaan berdiri.

Page 39: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

25

Perhitungan Market Value Added (MVA)

Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004) Formula yang dapat digunakan

untuk menghitung besarnya MVA adalah :

MVA = Market Value of Stock – Equity Capital Supplied by Shareholders

= (Jumlah saham beredar)(Harga saham) – Total modal sendiri

Dalam hal ini MVA sendiri mencerminkan nilai perusahaan (Yusbardini,

2004). MVA yang negatif menunjukkan bahwa perusahaan tersebut

berkapasitas sebagai penghancur dari kesejahteraan (wealth destroyer) bukan

pencipta kesejahteraan (wealth creator), begitu pula sebaliknya. Semakin besar

MVA maka semakin berhasil pekerjaan manajemen dalam mengelola

perusahaan.

Market Value (Nilai Pasar)

Yang dimaksud dengan nilai perusahaan adalah nilai pasar atas surat

berharga hutang dan ekuiti perusahaan yang beredar (Keown, et. al, 2004).

Nilai pasar perusahaan dapat diketahui dengan mengalikan jumlah saham yang

beredar dan harga saham perlembar perusahaan.

Equity Capital Supplied by Shareholders (Modal yang Ditanam)

Secara konseptual, modal yang diinvestasikan perusahaan adalah

penjumlahan semua dana yang telah diinvestasikan di dalamnya (Keown, et.

al, 2004). Komponen ini sama dengan nilai buku dari total ekuitas yang

terdapat dalam laporan keuangan.

Kelebihan dan Kekurangan

Dalam Young dan O’Byrne dalam Turangan (2003), keuntungan dari

penggunaan MVA adalah bahwa para manajer dapat dengan penuh keyakinan

atau percaya diri memaksimalkan MVA saat ini sehingga kelebihan

pengembalian (excess return) juga akan maksimal. Sementara itu terdapat

beberapa kelemahan, yaitu :

1. MVA mengabaikan kesempatan biaya opportunitas dari modal yang

diinvestasikan pada perusahaan.

2. MVA adalah sebuah indikator ”sekali bidik” yang mengukur perbedaan

nilai pasar dan modal yang diinvestasikan pada tanggal tertentu.

Page 40: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

26

2.7. Penelitian Terdahulu

Dalam Yusbardini (2004), G. Bennet Stewart III (1994) melakukan

analisis lima tahun terhadap daftar Stern Stewart 1000 dan menemukan bahwa

perubahan EVA dapat menerangkan 50 persen perubahan MVA, sedangkan

pertumbuhan penjualan hanya memiliki hubungan sebesar 10 persen, EPS 15-

20 persen, dan ROE 35 persen. Lalu penelitian lain dilakukan oleh Uyemura,

Kantor dan Petti dengan sampai 100 bank holding company dan menemukan

hubungan antara MVA dengan EVA sebesar 40 persen, dengan ROA 13

persen, ROE 10 persen, laba bersih 8 persen dan EPS 6 persen. Hasil

penelitian lain yang dilakukan oleh Milunovich dan Tsuei yang meneliti

hubungan antara MVA dengan beberapa metode pengukur pada industri

komputer, hasilnya adalah MVA memiliki hubungan dengan EVA sebesar

0,42; dengan pertumbuhan EPS 0,34; dan dengan EPS dan ROE sebesar 0,29.

Penelitian Imamah (2005) menggunakan analisis Rasio Keuangan dan

Economic Value Added (EVA) dan menganalisis pengaruh serta hubungannya

dengan menggunakan alat analisis Regresi Berganda dan Korelasi Pearson

dengan program Statistic Packages for Social Science (SPSS). Dalam

hasilnya, secara garis besar kinerja Bank Mandiri pada tahun 2004 lebih baik

daripada tahun 2003, hal ini ditunjukkan melalui nilai NPM, NIM, ROA, dan

ROE yang mengalami peningkatan, tetapi CAR, AUR, dan EVA mengalami

penurunan di tahun 2004 dibandingkan tahun 2003. Dari hasil analisis

regresinya terdapat hubungan dan pengaruh yang signifikan antara AUR,

ROA, ROE, dan CAR terhadap EVA, terjadi pengaruh yang positif antara

AUR terhadap EVA, dan pengaruh negatif antara ROA, ROE, dan CAR

terhadap EVA. Lalu dilakukan analisis lanjutan mengenai pos-pos keuangan

yang mempengaruhi rasio keuangan maupun EVA yaitu laba bersih, ekuitas,

dan aset. Laba bersih mempengaruhi NOPAT, NPM, ROE, dan ROA. Ekuitas

mempengaruhi WACC, CAR, dan ROE, sedangkan aset mempengaruhi IC,

AUR, dan NIM.

Penelitian Budiharti (2006) menggunakan analisis rasio keuangan, EVA

dan MVA, serta menganalisis hubungan serta pengaruhnya dengan alat

analisis Korelasi Pearson dan Regresi Berganda dengan program Minitab.

Page 41: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

27

Dalam hasilnya, jika dilihat dari EVA dan MVA tingkat kesehatan BRI tahun

2005 lebih besar daripada tahun 2004, tetapi jika dilihat dari rasio keuangan,

tingkat kesehatannya menurun. Lalu disebutkan dari rasio keuangan yang

terdapat dalam model regresi, hanya Capital Adequacy Ratio (CAR) yang

memiliki tingkat signifikansi < 0.05 yang berarti memiliki pengaruh signifikan

terhadap MVA, CAR memiliki pengaruh negatif terhadap EVA. Dengan

penurunan CAR sebesar 1 persen akan meningkatkan EVA sebesar Rp.

1.135.320 (dalam jutaan rupiah). EVA dan MVA berpengaruh secara positif,

dengan kenaikan EVA maka akan meningkatkan MVA sebesar Rp. 1,6 juta

(dalam jutaan rupiah).

Page 42: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Dalam dunia perbankan, pengukuran terhadap kinerja keuangan

merupakan hal utama untuk menilai seberapa baik kemampuannya untuk

menghasilkan laba dan meningkatkan kekayaan bank. Dari laporan

keuangan, dapat diketahui bagaimana kinerja bank sebenarnya dalam

menghasilkan profit. Kinerja keuangan yang umum dipakai dan sering

dipakai sebagai tolok ukur adalah kinerja keuangan tradisional, yaitu

parameter akuntansi standar berupa rasio-rasio keuangan yang dinilai dari

sudut pandang bank yang bersangkutan. Namun dalam hal ini, perlu diukur

pula kinerjanya yang tidak hanya berdasarkan perusahaan namun juga para

investor atau dalam hal ini shareholders. Dimana tujuan utama bank adalah

menciptakan laba dan menciptakan kesejahteraan bagi para investornya.

Sehubungan dengan hal itu, diperlukan suatu konsep yang dapat

mengukur seberapa besar kesejahteraan maupun kekayaan yang berhasil

diciptakan bank yang bersangkutan kepada investor atas modal yang telah

diberikan, apakah nilai kekayaan yang diciptakan sudah memberikan

kepuasan bagi investornya. Dan konsep tersebut adalah Economic Value

Added (EVA), perhitungan EVA didapat dari selisih antara Net Operating

Profit After Tax (NOPAT) dengan Cost of Capital (COC). NOPAT sendiri

merupakan selisih antara laba/rugi bersih tahun berjalan dengan beban

bunga. Sementara COC dari perkalian antara Weight Average Cost of

Capital (WACC) dan Invested Capital (IC). IC merupakan penjumlahan dari

total hutang dan ekuitas serta dikurangi hutang beban. Sementara itu, WACC

diperoleh dari penyesuaian atas ekuitas dan hutang yang dipakai. WACC

menggunakan bobot dari masing-masing elemen ekuitas dan hutang dengan

melibatkan biaya hutang dan biaya ekuitas. Struktur modal yang merupakan

bobot tertimbang dari masing-masing elemen hutang dan ekuitas terhadap

asset akan dikalikan dengan masing-masing biaya hutang dan biaya ekuitas.

Dan dari langkah-langkah tersebut didapatlah WACC. Lalu setelah semua

Page 43: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

29

komponen penyusun EVA diketahui dibuatlah perhitungan untuk

mendapatkan nilai EVA.

Lalu dengan mengetahui penciptaan kekayaan yang telah dilakukan

perusahaan, perlu diketahui pula bagaimana nilai perusahaan berdasarkan

seberapa besar bank yang bersangkutan dapat meningkatkan atau mungkin

menurunkan kekayaan shareholders. Hal ini dimaksudkan agar bank tersebut

dapat mengendalikan dan mengatur aktifitas keuangannya supaya dapat

meyakinkan investor bahwa mereka dapat mengelola dana investor dengan

baik. Hal ini dapat diketahui dengan nilai Market Value Added (MVA) dan

untuk mengetahuinya, MVA didapat dari perhitungan selisih antara nilai

pasar perusahaan dengan nilai buku yang telah diinvestasikan shareholders

(investor), nilai pasar perusahaan dapat tercermin dari harga saham bank

yang bersangkutan dikalikan dengan jumlah saham yang diedarkan, karena

harga saham dapat menginformasikan tentang kondisi ataupun kinerja bank

tersebut. Jika kondisi perusahaan baik, maka hal ini akan tercermin dari

harga saham yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Sedangkan nilai buku

adalah jumlah modal yang dicerminkan dari nilai ekuitas yang dimiliki bank

tersebut.

Setelah semua komponen kinerja keuangan EVA dan MVA diketahui,

lalu dilakukan analisis pengaruh dan hubungan antara rasio keuangan

(earning measures) berupa Return On Assets, Return On Equity, Earning Per

Shares dan EVA terhadap MVA sehingga dapat diketahui tolok ukur

manakah yang memiliki hubungan dan pengaruh signifikan terhadap MVA,

agar didapat suatu kesimpulan mengenai seberapa signifikan hubungan yang

terjadi, juga untuk mengetahui gabungan komponen mana saja yang dapat

lebih menjelaskan perubahan MVA sebagai pengukur nilai perusahaan.

Page 44: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

30

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

PT. Bank Danamon Indonesia (Persero), Tbk

Kinerja Keuangan

Kinerja Perusahaan Kinerja Pasar

Economic Value Added (EVA)

Rasio Keuangan (Earning Measures)

Market Value Added (MVA)

NOPAT COC ROE, ROA, EPS Nilai Pasar Ekuitas

1. Uji Kolmogorov-Smirnov 2. Uji Regresi Berganda 3. Uji Korelasi

Peningkatan Kinerja melalui Pemeliharaan

Pos Keuangan

Analisis Pengaruh dan Hubungan Pengukur Kinerja

Keuangan

Ket : Batas Penelitian

Page 45: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

31

3.2. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder. Jenis data primer yang digunakan berupa pengajuan

pertanyaan tertulis kepada pihak PT. Bank Danamon Indonesia (Persero),

Tbk mengenai penerapan metode EVA dan MVA. Sedangkan jenis data

sekunder yang digunakan adalah laporan keuangan triwulanan PT. Bank

Danamon Indonesia (Persero), Tbk dari tahun 2003 sampai 2006, laporan

harga saham perusahaan, indeks harga saham gabungan dan dividen

perusahaan serta peraturan dan kebijakan yang terkait dengan penelitian ini,

data sekunder tersebut didapat dari Bursa Efek Surabaya. Data sekunder

digunakan untuk mencari nilai dari EVA, MVA dan rasio keuangan. Sebagai

penunjang digunakan data yang relevan dengan penelitian yang diperoleh

dari studi literatur, koran, jurnal, majalah, laporan penelitian, dan publikasi

elektronik. Alasan menggunakan laporan keuangan triwulanan adalah

keterbatasan jumlah sampel jika memakai laporan keuangan tahunan.

3.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data diolah secara kuantitatif dan deskriptif, pengolahan data untuk

mengetahui nilai EVA, MVA, dan rasio keuangan dilakukan secara

kuantitatif, baik menggunakan microsoft excel maupun manual. Untuk

mengetahui hubungan yaitu menggunakan pengujian regresi serta pengaruh

antar variabel atau dalam hal ini kinerja keuangannya dengan menggunakan

pengujian korelasi Korelasi Pearson, dilakukan pula secara kuantitatif yaitu

dengan program Statistic Packages for Social Science (SPSS) versi 13.0 .

Setelah semua data diproses dan diketahui nilainya dilakukan analisis secara

deskriptif untuk menjelaskan perbandingan antar variabel, lalu dijelaskan

pula hubungan serta pengaruh antar variabel yang diuji.

3.3.1. Kinerja Keuangan Konvensional (Rasio Keuangan)

Rasio keuangan yang paling umum digunakan perbankan adalah

ROE (Return On Equity), ROA (Return On Assets), Earning Per Shares

(EPS).

Return On Equity = Laba setelah Pajak x 100%............................(1)

Modal

Page 46: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

32

Semakin tinggi rasio ini, maka kemampuan manajemen dalam

mengelola permodalan yang dimiliki semakin baik karena dapat

mendatangkan laba yang tinggi.

Return On Assets = Laba sebelum Pajak x 100%..............................(2)

Total Aktiva

Semakin tinggi rasio ini, maka kemampuan manajemen dalam

mengelola aktiva yang dimiliki semakin baik karena dapat

mendatangkan laba sebelum pajak yang tinggi.

Earning Per Shares = Laba bersih ........................................(3)

Saham biasa yang beredar

Semakin tinggi rasio ini, maka kemampuan manajemen dalam

menciptakan keuntungan bagi pemegang sahamnya semakin baik.

3.3.2. Metode Economic Value Added (EVA)

EVA merupakan selisih antara NOPAT (Net Operating Profit

After Tax) dan biaya modal (Cost of Capital). NOPAT merupakan laba

bersih setelah pajak ditambah biaya bunga, sementara biaya modal

didapat dari WACC (Weighted Average Cost of Capital) dikalikan IC

(Invested Capital). WACC merupakan penjumlahan dari biaya hutang

dikalikan bobot hutang dan biaya ekuitas dikalikan bobot ekuitas. IC

merupakan penjumlahan antara hutang dan ekuitas dikurangi hutang

beban. Berikut ini adalah tabel mengenai langkah-langkah perhitungan

EVA :

Page 47: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

33

Tabel 6. Langkah Perhitungan EVA Tahapan Perhitungan Sumber

1. NOPAT NOPAT = Laba Bersih + Biaya Bunga Laba Rugi

2. Kd* Kd = Biaya Bunga Hutang Kd* = Kd (1-T)

Laba Rugi, Neraca

3. Ke Ke = Rf + β (Rm - Rf) Data Historis Saham

4. Struktur Modal Wd = Hutang Aset We = Ekuitas Aset

Neraca

5. WACC WACC = [(Kd* x Wd) + (Ke x We)] Neraca, Data Historis Saham

6. IC IC = Asset – Non Interest Bearing Liabilities

Neraca

7. COC COC = WACC x IC Neraca

8. EVA EVA = NOPAT - COC Neraca, Laba Rugi, dan

Data Historis Saham

NOPAT merupakan penjumlahan antara laba bersih dan biaya

bunga. Dalam laporan keuangan, laba bersih merupakan laba yang

sudah dikurangi pajak penghasilan. Sedangkan biaya bunga adalah

beban bunga bank yang tercatat pada laporan laba rugi triwulanan,

karena penelitian ini memakai data keuangan triwulanan.

Biaya hutang (Kd) yang dimaksud adalah perbandingan antara

biaya bunga dengan hutang. Biaya bunga adalah beban bunga dan

hutang yang dimaksud adalah pengurangan antara jumlah pasiva dan

ekuitas. Lalu setelah nilainya didapat, maka biaya hutang perlu

dikurangi dengan pajak penghasilan, pajak penghasilan merupakan

perbandingan antara taksiran pajak penghasilan terhadap laba/rugi

sebelum pajak. Biaya ekuitas (Ke) dalam penelitian ini menggunakan

Page 48: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

34

Capital Asset Pricing Model (CAPM). Alasan memakai model ini

karena pemakaian rumus CAPM menghasilkan hasil yang lebih

akurat,dan lebih banyak dipakai dalam penentuan biaya ekuitas dalam

menilai EVA .

Langkah-langkah dalam menghitung Biaya Ekuitas (Ke) menggunakan

metode CAPM :

1. Rit = Pit – Pit-1 + Dt

Pit-1

Dimana : Rit = tingkat pengembalian saham perusahaan bulan ke-t

Pit = harga saham per lembar bulan t

Pit-1 = harga saham per lembar bulan sebelumnya

Dt = Dividen pada bulan ke-t

2. Rmt = IHSGt – IHSGt-1

IHSGt-1

E (Rm) = Σ Rmt

N

Dimana : Rmt = tingkat pengembalian pasar pada bulan ke-t

N = jumlah data

E(Rm) = tingkat pengembalian pasar yang diharapkan

3. βi = σim

σ2m

Dimana : σim = kovarian tingkat pengembalian saham i dengan

tingkat pengembalian pasar.

σ2m = varian tingkat pengembalian pasar

4. Rf = Tingkat pengembalian bebas risiko

= tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia

5. COC = Rf + βi E(Rm-Rf)

Rumus yang digunakan adalah penjumlahan antara tingkat

bebas risiko, yang didapat dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

dengan koefisien beta dari saham yang didapat dari pengembalian

saham biasa relatif terhadap pasar secara keseluruhan dan beta

tersebut dikalikan dengan premi risiko pasar (Keown, 2004).

Page 49: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

35

Struktur modal merupakan penjumlahan bobot antara bobot ekuitas

dan bobot hutang. Bobot ekuitas (We) didapat dari perbandingan

antara ekuitas terhadap total aktiva, sementara bobot hutang (Wd)

adalah perbandingan antara hutang dengan total aktiva. Keduanya

dinyatakan dalam persen, sehingga hasil akhir struktur modal juga

berupa persentase. Setelah semua komponen untuk menghitung

biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) diketahui, langkah

selanjutnya adalah dilakukan penjumlahan antara perkalian bobot

dan biaya hutang dengan bobot dan biaya ekuitas. Penjumlahan ini

merupakan sebuah persentase.

IC merupakan selisih antara asset dan Non Interest

Bearing Liabilities . Asset disini adalah total aktiva, atau dalam

penelitian ini digunakan penjumlahan antara hutang ditambah

ekuitas, dikarenakan dalam laporan keuangan nilai total aktiva

(assets) adalah sama dengan total pasiva. Sementara Non Interest

Bearing Liabilities adalah hutang beban dan dalam laporan

keuangan disebut dengan akun beban yang masih harus dibayar.

Dan langkah selanjutnya adalah perkalian antara WACC

dengan IC yang mengasilkan Cost of Capital (COC). COC

digunakan sebagai biaya modal untuk dijadikan pengurangan

dengan NOPAT yang hasil akhirnya akan menghasilkan EVA dalam

bentuk nominal jumlah uang.

3.3.3.Metode Market Value Added (MVA)

MVA menunjukkan nilai perusahaan, dan seharusnya merupakan

net present value dari EVA. MVA didefinisikan sebagai (Stewart, 1994)

dalam Yusbardini (2004):

MVA = nilai pasar perusahaan – total kapital.

= Net Present Value (NPV) perusahaan

= nilai sekarang dari future EVA

Lalu menurut Sartono (2001) kenaikan nilai pasar dari modal

perusahaan diatas nilai modal yang disetor pemegang saham atau yang

disebut MVA dirumuskan sebagai berikut :

Page 50: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

36

MVA = nilai pasar ekuitas – modal ekuitas yang disetor

pemegang saham.

= (jumlah saham beredar x harga saham) – total nilai

ekuitas.

Nilai pasar perusahaan merupakan perkalian antara harga pasar

saham perusahaan dengan jumlah saham yang beredar (shares

outstanding). Lalu total kapital adalah nilai buku yang merupakan

modal ekuitas yang disetor pemegang saham. Harga pasar yang

digunakan adalah harga pasar saham triwulanan yang didapat dari rata-

rata harga pasar saham bulanan. Sedangkan jumlah saham yang beredar

merupakan jumlah saham yang ditawarkan perusahaan selama periode

triwulanan. Dan data ini didapat dari pasar modal terpublikasi. Setelah

semua komponen diketahui, maka MVA pun dapat diketahui nilainya.

Tabel 7. Langkah Perhitungan MVA Tahapan Perhitungan Sumber

1. Nilai Pasar Ekuitas Harga Penutupan Saham Danamon Akhir Bulan

Data Historis Harga Saham

2. Shares Outstanding Jumlah Saham Beredar Data Historis Harga Saham

3. Total Kapital Nilai Buku = Ekuitas Neraca

4. MVA (Harga Pasar Saham x Shares Outstanding) – Total Kapital

Data Historis Harga Saham,

Neraca

3.3.4. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan EVA Terhadap MVA

Pada umumnya, pengukuran kinerja perusahaan sebagai

pencerminan tingkat kesejahteraan investornya dilakukan dengan

menggunakan metode parameter akuntansi stándar (earning measures),

yaitu ROA, ROE dan EPS. Lalu muncul suatu konsep baru yaitu EVA

dan MVA yang merupakan pengukur nilai tambah kekayaan dan nilai

tambah pasar yang telah dilakukan oleh perusahaan. Kedua metode

tersebut merupakan pengukur yang sama-sama digunakan untuk menilai

seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menciptakan kekayaan

bagi investornya. Hal ini merupakan alat pertimbangan penting bagi

investor untuk menilai kelayakan perusahaan atas investasi yang akan

Page 51: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

37

dilakukan. Sehingga perlu dilakukan pengujian antara tiga metode

tersebut, apakah dengan kenaikan atau penurunan rasio rentabilitas dan

EVA dapat mencerminkan kenaikan atau penurunan MVA atau

sebaliknya.

Untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan dan EVA terhadap

MVA dilakukan pendekatan kuantitatif yaitu estimating equation

(persamaan regresi). Pendekatan ini merupakan formula matematika

yang dirancang untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara

variabel independen terhadap variabel dependen melalui nilai yang

diketahui. Dalam penelitian ini, analisis pengaruh yang digunakan

adalah multiple regression model (persamaan regresi berganda) karena

terdapat lebih dari satu variabel independen yang diteliti, metode yang

digunakan dalam uji regresi ini adalah backward elimination, yang akan

mengeliminasi secara otomatis variabel-variabel yang tidak memenuhi

syarat pada tingkat signifikansi (α) yang sebesar 10 persen atau 0,1.

Namun sebelum melakukan pengujian regresi berganda, terlebih dahulu

dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri :

1. Multikolinearitas, yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui

ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan

variabel independen lain dalam satu model. Uji ini dilakukan dengan

mengamati nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang tidak lebih

dari 10 dan nilai Tolerance yang tidak kurang dari 0,1, maka model

tersebut dapat dikatakan bebas dari multikolinearitas.

2. Autokorelasi, yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui ada

tidaknya korelasi antara variabel pengganggu (et) pada periode

tertentu dengan variabel pengganggu pada periode sebelumnya (et-1).

Cara untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan

melakukan uji Durbin-Watson. Jika nilai tersebut berada di sekitar

angka 2 maka model tersebut bebas asumsi klasik.

3. Heteroskedastisitas, yaitu pengujian terhadap terjadinya perbedaan

variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan

Page 52: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

38

yang lain. Cara memprediksinya adalah dengan melihat pola gambar

penyebaran Scatterplot model.

Selain itu digunakan pula analisis korelasi untuk mengetahui bagaimana

hubungan antar variabel tersebut. Analisis korelasi yang digunakan

yaitu Korelasi Pearson karena umum digunakan untuk mengukur data

interval atau rasio. Formula persamaan regresi berganda yang

dikembangkan dan pengertian komponen pembentuknya yaitu :

Dimana : Y = variabel dependen

α = konstanta

β = koefisien parameter regresi

X = variabel independen

ε = faktor kesalahan

Dalam penelitian ini, variabel dependen yang akan diteliti adalah

MVA, dan variabel independennya adalah rasio keuangan yang terdiri

dari tiga variabel yaitu ROE, ROA, EPS lalu ditambah variabel

independen EVA. Lalu persamaan regresi yang dikembangkan dalam

penelitian ini adalah :

Dimana : Y = MVA

a = konstanta

b = koefisien parameter regresi

X1 = ROE (dalam persen)

X2 = ROA (dalam persen)

X3 = EPS (dalam persen)

X4 = EVA (dalam jutaan rupiah)

Dalam penelitian ini digunakan data time series, karena data ini

merupakan kumpulan data dari kinerja keuangan Bank Danamon dalam

Y = α + β1X1+ β2X2+...+ βnXn + ε

Y = a+ b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4

Page 53: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

39

beberapa interval waktu tertentu yaitu tahun 2003 sampai dengan 2006.

Data dari penelitian ini diolah dengan menggunakan alat statistik regresi

dan korelasi, program statistik yang digunakan adalah Statistic

Packages for The Social Sciences (SPSS version 13.0) for Windows

untuk membuktikan hipotesis yang dirumuskan.

Perumusan dan Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah variabel-

variabel yang telah didefinisikan memiliki pengaruh signifikan terhadap

MVA. Hipotesis sendiri merupakan pernyataan dan jawaban sementara

sebelum penelitian dilakukan dan diharapkan teruji kebenarannya serta

mampu memberikan pola terbaik dalam menyelesaikan masalah seperti

yang dirumuskan sebelumnya. Perumusan hipotesisnya adalah sebagai

berikut :

H0 : berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel

independen (rasio keuangan dan EVA) terhadap MVA.

Ha : berarti ada variabel yang lebih besar atau lebih kecil dari nol dan

ini menandakan terdapat pengaruh antara variabel-variabel

independen (rasio keuangan dan EVA) terhadap MVA.

H0 menunjukkan hipotesis nol dan Ha menunjukkan hipotesis alternatif.

Pengujian hipotesis digunakan untuk menguji kelayakan model

yang dirancang serta bertujuan untuk mengetahui apakah variabel

independennya berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya.

Uji signifikansi terhadap konstanta dan masing-masing variabel

independen ditunjukkan oleh besarnya nilai probabilitas hasil output,

dan nilai ini dapat diketahui dari p-value nya. Dalam uji t digunakan

hipotesis sebagai berikut :

H0 : Koefisien regresi tidak signifikan

Ha : Koefisien regresi signifikan

Jika probabilitas > 0,1 maka H0 diterima

Jika probabilitas < 0,1 maka H1 ditolak

Dipilih tingkat (α) 10 persen karena untuk memperkecil toleransi

kesalahan yang mungkin akan terjadi. Bedasarkan perumusan hipotesis

Page 54: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

40

diatas, maka dapat disimpulkan penerimaan H0 adalah tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel independen (rasio keuangan

dan EVA) terhadap variabel dependennya (MVA). Namun sebaliknya,

jika penolakan H0 maka terdapat pengaruh signifikan antara rasio

keuangan dan EVA terhadap MVA.

Page 55: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Sejarah Perusahaan

Bank Danamon adalah bank swasta nasional terbesar kedua dan

termasuk dalam lima besar bank komersial di Indonesia, dengan

pangsa pasar sebesar 5 persen dari jumlah pinjaman dan deposit bank-

bank di Indonesia. Bank Danamon memiliki jaringan distribusi

geografi yang terluas dari semua bank di Indonesia dengan 500 kantor

cabang, 790 ATM serta didukung oleh lebih dari 13.000 karyawan.

Bank Danamon saat ini dikenal sebagai salah satu bank terkemuka di

bidang konsumen dan UKM selain melayani nasabah korporasi dan

kelembagaan di seluruh Indonesia.

Berdiri pada tanggal 16 Juli 1956 dengan nama PT. Bank Kopra

Indonesia atau PT. Indonesian Copra Banking Corporation Limited,

sebuah bank swasta komersial berdasarkan Akta No. 134 tanggal 18

juli 1956 yang dibuat dihadapan Meester Raden Soedja, Notaris di

Jakarta dengan izin usaha sebagai Bank Umum dari menteri Keuangan

melalui SK No. 302113/U.M.II tanggal 19 September 1956. Lalu pada

tahun 1960, berganti nama menjadi Bank Persatuan Nasional. Pada

tahun 1976 kepemilikan saham dan manajemen Bank Persatuan

Nasional diambilalih 100 persen oleh Usman Admadjaja dan berganti

nama menjadi PT. Bank Danamon Indonesia (singkatan dari DANA

MONeter Indonesia) berkantor di Jalan Telepon Kota, Jakarta dengan

pegawai sekitar 30 orang. Memiliki moto ”Mitra Usaha Terpercaya”

dan maskot ”Si Kumbang Madu” yang melambangkan keuletan serta

semangat kerja keras yang diciptakan oleh Jusuf Arbianto

Tjondrolukito, Direktur Bank Danamon saat itu.

Dalam rangka perluasan usaha, pada tanggal 31 Agustus 1981

melakukan penggabungan usaha (merger) dengan PT. Asia Afrika

Banking Corporation Limites sesuai SK Menteri Keuangan Republik

Indonesia No : Kep-27/KM.11/1981 tanggal 26 Agustus 1981. Lalu

Page 56: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

42

tanggal 5 Nopember 1988 tercatat sebagai Bank Swasta Nasional

pertama yang memperoleh izin operasional sebagai bank devisa, sesuai

SK Direksi Bank Indonesia No.21/10/Dir/UPPS. Berdasarkan Surat

Izin Menteri Keuangan Ketua Bapepam No.SI-066/SHM/MK.10/1989,

pada tanggal 24 Oktober 1989 Bank Danamon melakukan go public

dengan menawarkan 12 juta saham dengan harga Rp 12.000 per saham

dan nilai nominal Rp 1.000 serta mencatatkan di Bursa Efek Indonesia

tanggal 8 Desember 1989. Pada Maaret 1990, Bank Danamon menjadi

bank swasta pertama yang membuka cabangnya di Irian Jaya,

Palangkaraya dan Dili-Timor Timur. Maka Bank Danamon tercatat

sebagai satu-satunya bank swasta nasional yang hadir di 27 propinsi di

seluruh Indonesia. Untuk memperkuat kedudukan di dunia

internasional, Bank Danamon mendirikan perusahaan patungan dengan

bank pemerintah Korea, PT. Korea Exchange Bank Danamon bulan

November 1990 serta melakukan pembukaan kantor di luar negeri

yaitu di Hongkong (Deposit Taking Company), Caymand Island (mail

box) dan Singapura (Representative Office).

Untuk lebih memperkokoh posisi Bank Danamon, 6 Juni 1996

dilakukan penggabungan usaha (merger) Bank Delta kedalam Bank

Danamon, berdasarkan SK Menteri Keuangan RI No.Kep-

196/KM.17/1996. Selanjutnya pada tanggal 29 April 1996 sebagai

hasil keputusan RUPSLB dan sesuai dengan UU No.1 Tahun 1995

tentang Perseroan Terbatas, maka terhitung sejak 28 Nopember 1996

nama PT. Bank Danamon Indonesia secara resmi telah diubah menjadi

PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk. Kantor Pusat Bank Danamon

yang semula di Jalan Kebon Sirih 15 beralih tahun 1997 ke Wisma

Bank Danamon, Jalan Jenderal Sudirman Kav 45 sampai 46, Jakarta

12930. Dalam rangka meningkatkan pelayanan pada tahun yang sama

mendirikan Pusat Layanan Nasabah yang menerima keluhan, masukan

dan memberikan informasi seputar Bank Danamon setiap hari selama

24 jam melalui telepon (021) 5771077 atau telepon bebas pulsa 0-800-

1821-501, fax (021) 5771086 atau melalui internet dengan homepage

Page 57: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

43

http://www.danamon.co.id/. Hingga pertengahan tahun 1997, Bank

Danamon berada di peringkat atas peta perbankan nasional. Perubahan

besar terjadi menjelang akhir tahun 1997. Sebagai dampak dari krisis

global di bidang ekonomi (krisis moneter dan krisis kepercayaan) yang

berkepanjangan melanda Indonesia sejak Juli 1997, seluruh sendi

usaha mengalami kesulitan dan sangat menganggu kelancaran roda

usaha. Terjadinya depresiasi mata uang Rupiah, sehingga nilai tukar

mencapai lebih dari Rp 17.000 per US dollar pada tahun 1998 dari

semula Rp 2450 per US dolar bulan Juni 1997 menyebabkan nilai

rupiah sangat melemah, tingginya tingkat suku bunga serta kontraksi

perekonomian yang implikasinya sangat berat terhadap dunia

perbankan.

Pemerintah melalui Menteri Keuangan dan Ketua Badan

Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dengan SK Ketua BPPN

No.8/BPPN/1998 tanggal 4 April 1998 tentang pengambilalihan

operasi Bank Danamon dalam rangka program penyehatan bank,

menjadikan operasi dan pengelolaan Bank Danamon telah diambilalih

(take over) oleh BPPN, sehingga Bank Danamon menjadi salah satu

BTO (Bank Take Over). Pada tanggal 29 Juni 1998, diselenggarakan

RUPSLB dan para pemegang saham menyetujui langkah-langkah

pengambilalihan operasi dan manajemen Bank Danamon dan BPPN

serta persetujuan penggantian Direksi dan Komisaris Bank

Danamon.Dalam Sidang Dewan Pemantapan Ketahanan Ekonomi

tanggal 21 Agustus 1998, diputuskan bahwa Bank Danamon sebagai

salah satu BTO yang dikuasai pemerintah akan tetap going concern.

Melalui restrukturisasi permodalan dan neraca Bank Danamon yang

dilakukan secara bersamaan, BPPN berharap Bank Danamon akan

memiliki neraca yang bersih dan kuat dengan jumlah ekuitas yang

positif. Dengan demikian Bank Danamon akan menjadi Bank

Platform, yaitu bank yang memiliki peranan besar dalam perbankan

nasional. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang diterima

Bank Danamon dikonversi menjadi penempatan modal pemerintah.

Page 58: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

44

Hal ini dibuat dengan pertimbangan pada potensi besar untuk

dikembangkan di masa yang akan datang, terutama dengan jaringan

kerja yang luas diseluruh propinsi serta daerah-daerah yang terpencil,

didukung teknologi mutakhir.

Pada tanggal 31 Agustus 1999 para pemegang saham Bank

Danamon telah menyetujui penggabungan usaha (merger) Bank

Danamon dengan PT. PFDCI Tbk., dimana Bank danamon bertindak

sebagai bank yang menerima penggabungan. Bank Indonesia dengan

SK Deputi Gubernur Senior BI No.1/16/KEP.DGS/1999 telah

memberikan izin atas merger tersebut dan berlaku efektif sejak 30

Desember 1999 yaitu tanggal dimana Menteri Hukum dan Perundang-

undangan memberikan persetujuan atas Akta Perubahan Dasar Bank

Danamon. Dalam rangka penyehatan bank-bank yang berada dalam

pengelolaan BPPN dan berdasarkan Keputusan Ketua BPPN No.SK-

347/BPPN/0300 tanggal 27 Maret 2000, BPPN memutuskan

penggabungan usaha (merger) antara Bank Danamon dengan 8

(delapan) bank BPM (Bank Dalam Penyehatan) yaitu : Bank Jaya,

Bank Tiara, Bank Pos Nusantara, Bank Rama, Bank Tamara, Bank

Nusa Nasional, Bank Duta dan Bank Risjad Salim Internasional.

Efektif Legal Merger telah ditetapkan tanggal 30 Juni 2000 dengan

ditandatanganinya penerbitan obligasi senilai Rp 28,872 trilyun oleh

Menteri Keuangan sebagai dana rekap dan diperolehnya izin merger

dari Bank Indonesia serta Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar

Bank Danamon Hasil Merger dari Menteri Hukum dan Perundang-

undangan. Setelah legal merger dilaksanakan operational merger

(penutupan dan pengalihan kegiatan operasional) 8 BPM kedalam

Bank Danamon secara bertahap sejak 30 Juni 2000 yaitu konversi

Bank Jaya (14 Juli), konversi Bank Tiara (21 Juli), konversi Bank Pos

(11 Agustus), konversi Bank Rama (25 Agustus), konversi Bank

Tamara (8 September), konversi Bank BNN (22 September), konversi

Bank Duta dan Bank RSI (9 September).

Page 59: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

45

Pada tanggal 28 Agustus 2002, Bank Danamon melakukan

penggantian logo sebagai simbol semangat dan idenstitas baru dan

dilaksanakan bersamaan dengan pemindahan Kantor Pusat Bank

Danamon ke Menara Bank Danamon. Lalu identitas visual Bank

Danamon berkonsep pada ”Cahaya Penuntun” disertai pembaruan

motto yaitu “Percaya pada Keyakinan Anda”. Dalam kurun waktu tiga

tahun berikutnya, Bank Danamon melakukan restrukturisasi luas

mencakup manajemen, manusia, organisasi, sistem, nilai prilaku serta

identitas perusahaan. Upaya ini berhasil meletakkan fondasi maupun

prasarana baru bagi Perseroan guna meraih pertumbuhan berdasarkan

transparasi, responsibilitas, integritas dan profesionalisme (TRIP).

Gambar 2. Logo PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk

Pada tahun 2003, Bank Danamon diambil alih oleh Konsorsium

Asia Finance Indonesia sebagai pemegang saham pengendali. Asia

Financial Indonesia Pte. Ltd. (AFI) saat ini memiliki saham Danamon

sebesar 66%. Pemegang saham AFI adalah Temasek Holdings (Pte)

Ltd. dan Deutsche Bank AG. Temasek Holdings merupakan

perusahaan induk investasi Singapura dimana banyak anak

perusahaannya menjadi perusahaan terkemuka di Singapura seperti

DBS Bank, salah satu kelompok perusahaan layanan keuangan terbesar

di Asia serta perusahaan penerbangan Singapore Airlines. Sedangkan

saham Bank Danamon lainnya sebanyak 10% dimiliki oleh Republik

Indonesia (Menteri Keuangan) dan sisanya sebesar 24% dimiliki oleh

publik. Dengan kendali manajemen baru, serta modal 180-hari

pemetaan modal bisnis dan strategi baru, Bank Danamon terus

menjalani perubahan transformasional yang dirancang untuk

Page 60: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

46

dijadikannya sebagai bank nasional terkemuka dan pelaku regional

unggulan.

4.1.2. Visi, Misi dan Nilai Perusahaan

Manajemen Bank Danamon dalam menjalankan aktivitasnya saat

ini berlandaskan pada visi perusahaan yang diperluas yaitu ”Menjadi

salah satu bank umum terbaik di Indonesia, dengan jaringan

usaha yang luas dan berorientasi pada kepuasan nasabah”.

Sedangkan misi utama Bank Danamon adalah untuk mencapai

visi tersebut dengan menerapkan empat asas utama, yaitu :

Transparansi; Responsif; Integritas yang tinggi dan

Profesionalisme (TRIP). Selain itu, Bank Danamon bertekad untuk

menjadi “Lembaga Keuangan Terkemuka” di Indonesia yang

keberadaannya diperhitungkan. Suatu organisasi yang terpusat pada

nasabah, yang melayani semua segmen dengan menawarkan nilai yang

unik untuk masing-masing segmen, berdasarkan keunggulan penjualan

dan pelayanan,dan didukung oleh teknologi kelas dunia. Aspirasi kami

adalah menjadi perusahaan pilihan untuk berkarya dan yang dihormati

oleh nasabah, karyawan, pemegang saham, regulator dan komunitas

dimana kami berada.

Nilai yang dianut Bank Danamon untuk mecapai visi dan misinya

yaitu Peduli, Jujur, Mengupayakan yang Terbaik, Kerjasama,

Profesionalisme yang Disiplin. Selain itu, Bank Danamon menerapkan

pula ”Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer)” . Prinsip

ini ditujukan dalam rangka mencegah agar bank tidak dimanfaatkan

sebagai sarana pencucian uang, untuk pertama kalinya Bank Indonesia

mengeluarkan peraturan PBI No.3/10/PBI/2001 tentang Prinsip

Mengenal Nasabah pada tahun 2001, sebagaimana terakhir diubah

dengan PBI No.5/21/PBI/2003 untuk menyesuaikan dengan Undang-

Undang No.25 Tahun 2003 tentang perubahan atas Undang-Undang

No.15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.

Berdasarkan peraturan perundang-undangan tersebut, PT Bank

Page 61: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

47

Danamon Indonesia Tbk (BDI) telah melakukan hal-hal sebagai

berikut:

1. Kebijakan dan Prosedur KYC

Sebagai bagian dari pengelolaan risiko dan upaya pengawasan

atas tindak pidana pencucian uang, BDI menerapkan program

Prinsip Mengenal Nasabah atau 'Know Your Customer' (KYC).

Untuk memberikan kepastian dalam pelaksanaan prinsip KYC, BDI

telah memiliki kebijakan dan prosedur yang mengatur mengenai

pelaksanaan KYC. Kebijakan berisi prinsip-prinsip dasar

pemahaman KYC, sedangkan Prosedur memberikan pedoman

pelaksanaan secara mendalam mengenai KYC yang berguna bagi

petugas pelaksana di setiap cabang yang berhubungan langsung

dengan nasabah (frontliners).

2. Unit Kerja Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah - UKPN

Dalam kaitannya dengan pelaksanaan KYC, BDI membentuk

unit kerja penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (UKPN) yang

bertanggungjawab langsung kepada Direktur Kepatuhan. Tugas

UKPN antara lain adalah memastikan adanya pengembangan sistem

identifikasi nasabah dan transaksi yang mencurigakan, memantau

proses pengkinian (update) profil nasabah, serta melakukan

koordinasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan Prinsip

Mengenal Nasabah oleh unit-unit kerja terkait.

Dalam rangka memberikan pemahaman dan memastikan

pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah, BDI melalui UKPN secara

berkesinambungan memberikan sosialisasi dalam bentuk pelatihan

ke seluruh cabang BDI. Materi pelatihan terdiri dari teori Money

Laundering serta teknis pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah,

yang meliputi kebijakan penerimaan dan identifikasi nasabah,

kebijakan pemantauan transaksi dan pelaporan transaksi keuangan

tunai mencurigakan. Saat ini BDI sedang merencanakan untuk

membuat materi pelatihan KYC dalam format video training.

Page 62: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

48

Dengan video training ini diharapkan proses pelatihan dapat

dilaksanakan secara mandiri oleh masing-masing cabang dalam

waktu dan tempat yang fleksibel.

4.1.3. Struktur Organisasi

Bank Danamon berkantor pusat di Menara Bank Danamon Jalan

Prof. Dr. Satrio Kav. E4 No. 6 Mega Kuningan Jakarta. Bank

Danamon hasil merger memiliki jaringan 500 kantor cabang dengan

700 Automatic Teller Machine (ATM) tersebar di seluruh propinsi di

Indonesia serta didukung lebih dari 13.000 karyawan. Dan memiliki

satu kantor cabang di luar negeri yaitu Caymand Island.

Bank Danamon diketuai oleh Presiden Komisaris yaitu Ng Kee

Choe, lalu Wakil Komisaris Utama J.B. Kristiadi, Milan Robert

Shuster (Komisaris/Komisaris Independen), Harry Arief Soepardi

Sukadis (Komisaris/Komisaris Independen), Manggi T. Habir

(Komisaris/Komisaris Independen), Gan Chee Yen (Komisaris), Liew

Cheng San Victor (Komisaris), Philip Eng (Komisaris).

Dewan Direksi terdiri dari Sebastian Paredes (Direktur Utama),

Jerry Ng (Wakil Direktur Utama), Muliadi Rahardja (Direktur), Anika

Faisal (Direktur/Direktur Kepatuhan), Hendarin Sukarmadji (Direktur),

Ali Rukmijah (Direktur), Rene Burger (Direktur), Sanjiv Malhotra

(Direktur), Vera Eve Lim (Direktur).

4.1.4. Kegiatan Usaha

1. Consumer Banking

Merupakan produk tabungan dan investasi, yang meliputi :Prima

Reksa Pendapatan Tetap, Rekening Investa, Prima Jaga 100,

Tabungan Pendidikan, Tabungan Danamon, Prima Dollar.

2. Danamon Credit Card

Penyediaan layanan kartu kredit bagi nasabah Bank Danamon.

3. Web Trade

Disebut Layanan Internet BDI yang merupakan layanan web bank

BDI yang aman menawarkan solusi tanpa batas untuk mendapatkan

Page 63: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

49

dan membuka laporan rekening. Dengan berbasis web, eksportir

dapat melacak dan mengelola laporan penerimaan ekspornya.

4. Trade Finance

Dengan menawarkan berbagai jenis variasi Trade Product, Bank

Danamon dapat menyajikan solusi kepada para nasabah

yang membutuhkan suatu skema pembiayaan dan servis yang sesuai

dengan kebutuhan dan dukungan trade delivery channel yang dapat

dipercaya.

5. Treasury Product

Bank Danamon menawarkan produk treasury yang lengkap dan

dapat mendukung kebutuhan nasabah dalam rangka melakukan

lindung nilai (hedging) dan pengaturan arus kas secara tepat dan

akurat. Secara umum produk treasury yang tersedia saat ini adalah:

Foreign Exchange (Forex), Money Market, Derivative, Capital

Market

6. Cash Management

Suatu solusi perbankan terpadu yang dirancang untuk membantu

nasabah dalam mengelola perputaran arus kas serta tingkat likuiditas

secara efektif dan efisien sehingga menghasilkan tingkat

profitabilitas yang optimal.

7. Account Services

Penawaran sejumlah rekening simpanan dan transaksional yang

dapat dikelola menurut suatu struktur tertentu untuk menyediakan

informasi menyeluruh mengenai bisnis nasabah. Seperti Giro

Danamon, Time Deposit dan Tabungan Danamon.

8. Disbursement Service

Fasilitas pembayaran yang membantu nasabah secara otomatis

dalam melakukan permohonan administrasi dan menyederhanakan

proses aktivitas pembayaran.

9. Liquidity Management

Penawaran pengelolaan likuiditas perusahaan nasabah melalui

Layanan Liquidity Management. Layanan ini memastikan

Page 64: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

50

ketersediaan dana yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan arus

kas nasabah, sekaligus memaksimalkan tingkat pengembalian dari

dana yang mengendap.

10. Layanan Electronic Banking

Bank Danamon mempersembahkan Layanan Electronic Banking

yang telah dikembangkan saat ini adalah : ATM, HP banking,

Danamon Access Centre, Danamon Auto Debet.

4.2. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan suatu perusahaan secara umum dapat diketahui

melalui perbandingan antara dua pos keuangan yang sering disebut rasio

keuangan. Tingkat rasio keuangan dapat memberikan gambaran mengenai

baik buruknya kondisi keuangan perusahaan. Selain pengukuran tradisional,

kita juga perlu mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menciptakan

nilai tambah kekayaan bagi investor atau pemegang sahamnya. Selain itu,

pengukuran terhadap nilai tambah pasar yang telah diciptakan perusahaan

bagi investornya pun perlu untuk dikaji lebih dalam, agar perusahaan

mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai

dan apakah perusahaan sudah dapat memuaskan investornya.

4.2.1. Rasio Keuangan

Pada umumnya, salah satu pertimbangan penting dalam menilai

kinerja perusahaan adalah dengan melihat tingkat keuntungan atau laba

yang berhasil dicapai perusahaan. Beberapa alat yang umumnya

digunakan sebagai pengukur kinerja perusahaan dan juga sebagai

pencerminan dari tingkat kesejahteraan investornya adalah rasio

keuangan yang berbasis pendekatan laba atau earning measures,

diantaranya adalah ROA, ROE, dan EPS.

1. Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) merupakan salah satu pengukuran

rasio keuangan yang berbasiskan laba. ROE dicerminkan melalui

perbandingan antara laba bersih terhadap ekuitas. Semakin tinggi

Page 65: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

51

nilai ROE, maka semakin baik pula kinerja perusahaan dalam

menciptakan keuntungan atas modal yang diserahkan investor.

Tabel 8. Return On Equity (ROE) Bank Danamon 2003-2006 Return On Equity (ROE) dalam persen Periode

2003 2004 2005 2006 Maret 24,80 34,40 34,20 11,4 Juni 26,50 35,20 34,30 12,70

September 29,60 37,80 33,20 14,10 Desember 31,40 38,60 24,20 15,10

Sumber : Laporan Keuangan Bank Danamon

Di tiap tahunnya, terjadi perubahan tingkat ROE yang berhasil

dicapai perusahaan. Pada tahun 2003, ROE terrendah terjadi pada

triwulan pertama yaitu sebesar 24,8 persen sedangkan tertinggi

dicapai pada triwulan akhir 2003 sebesar 31,4 persen. Peningkatan

ROE menandakan bahwa laba bersih yang dicapai perusahaan terus

meningkat. Terjadi persentase peningkatan laba bersih yang lebih

besar daripada peningkatan modalnya, peningkatan ini dipicu oleh

meningkatnya pendapatan bunga bersihnya, selain itu nilai ROE

yang terus meningkat membuktikan perusahaan terus melakukan

perbaikan kinerja guna mencapai tujuan yaitu meningkatkan

keuntungan dan memaksimalkan kesejahteraan investor.

Pada triwulan I 2004 terjadi peningkatan karena dipengaruhi

oleh penurunan biaya pendanaan atau beban bunga sebesar 40,91

persen dari tahun 2003 yaitu Rp 980.677 menjadi Rp 579.467

(dalam jutaan), sehingga mendorong peningkatan pendapatan bunga

bersihnya yang merupakan komponen utama pendapatan perusahaan

yang berkontribusi dalam penciptaan laba bersihnya. ROE yang

dicapai mengalami peningkatan sebesar 38,71 persen dibandingkan

tahun 2003. Pada semester I 2004 pun terjadi peningkatan laba

bersihnya sebesar 79 persen dari periode yang sama tahun lalu,

karena meningkatnya pendapatan bunga bersih akibat penurunan

beban bunga, sehingga ROE yang terbentuk meningkat sebesar

32,83 persen dari 26,5 persen pada tahun 2003 menjadi 35,2 persen.

Lalu pada triwulan III 2004, peningkatan ROE sebesar 27,7 persen

Page 66: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

52

dari tahun 2003 yang terjadi disebabkan oleh menurunnya beban

bunga seiring dengan penurunan suku bunga di pasar. Dan pada

akhir triwulan 2004 terjadi peningkatan ROE sebesar 22,93 persen

dari tahun 2003. Peningkatan ROE pada tahun 2004 dikarenakan

terjadi peningkatan pendapatan bunga.

Memasuki tahun 2005, terjadi penurunan ROE pada triwulan I

sebesar 0,58 persen dari tahun sebelumnya karena peningkatan

labanya lebih kecil daripada peningkatan modal rata-ratanya. Lalu

pada triwulan II terjadi pula penurunan ROE sebesar 2,56 persen

dibandingkan Juni 2004 hal ini dikarenakan modal rata-rata yang

tinggi mencapai Rp 7.998.032 (dalam jutaan), meningkat sebesar 22

persen. Tetapi tidak diimbangi dengan peningkatan laba bersihnya

yang hanya sebesar 14,29 persen dibandingkan tahun lalu. Pada

triwulan III 2005, tingkat ROE menjadi 33,2 persen yang masih

berada dibawah tingkat ROE tahun lalu. Pada akhir 2005,

penurunan pun kembali terjadi karena pemakaian modal rata-rata

perusahaan meningkat lebih besar dari peningkatan laba bersihnya

dibandingkan tahun lalu, terjadi penurunan ROE sebesar 37,31

persen. Ini menunjukkan terjadi penurunan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan keuntungan atas modal yang digunakan

dibandingkan tahun 2004.

Setelah memasuki tahun 2006 terjadi trend penurunan ROE

dibandingkan tingkat ROE pada tahun-tahun sebelumnya, pada

triwulan I terjadi penurunan yang disebabkan oleh peningkatan yang

signifikan pada modal rata-ratanya yaitu sebesar 250,26 persen

dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Sementara itu,

peningkatan laba bersihnya hanya sebesar 16,75 persen, hal ini

dikarenakan terjadinya peningkatan beban bunga sebesar 88,95

persen dibandingkan tahun lalu, dan terjadi peningkatan pada beban

operasional sebesar 138,17 persen yang membuat pendapatan

operasional bersih menurun sebesar 47,72 persen dari Rp 1.052.951

tahun lalu menjadi Rp 550.435 (dalam jutaan). Memasuki semester I

Page 67: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

53

2006, penurunan ROE dibanding semester I tahun 2005 sebesar

62,97 persen dari 34,3 persen menjadi 12,7 persen di semester I, hal

ini disebabkan oleh peningkatan laba bersih sebesar 23 persen, dan

pemakaian modal ekuitas rata-rata yang menurun sebesar 45,17

persen dari tahun lalu. Triwulan III dan IV pada tahun 2006

menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, masing-

masing sebesar 57,53 persen dan 37,6 persen. Hal ini

menggambarkan penurunan kinerja perusahaan dalam menghasilkan

return bagi investornya jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya.

ROE tertinggi terjadi pada bulan Desember 2004, hal ini

didukung oleh laba yang merupakan laba tertinggi (dalam periode

penelitian) sebesar Rp 4.847.798 (dalam jutaan), dan peningkatan

laba bersihnya lebih besar dari peningkatan modal rata-ratanya. Lalu

tingkat ROE terkecil terjadi pada bulan Maret 2006 karena

peningkatan laba bersihnya 16,75 persen jauh lebih kecil dari

peningkatan modal rata-ratanya yang sebesar 250,26 persen dari

tahun 2005.

2. Return On Assets (ROA)

Return On Assets (ROA) merupakan perbandingan antara laba

sebelum pajak yang berhasil diperoleh perusahaan terhadap total

asset yang dimiliki. Rasio ini menggambarkan kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan keuntungan atas aset atau aktiva

yang dikelola dalam kegiatan operasional sehari-hari. ROA yang

telah dicapai Bank Danamon terus menerus mengalami peningkatan,

hal ini menandakan bahwa perusahaan terus mengalami perbaikan

kinerja dalam pengelolaan atas asset yang dimiliki, sehingga laba

bersih yang telah dicapai cenderung mengalami peningkatan dari

tiap periode. Tingkat ROA yang dicapai perusahaan pada tahun

2003 rata-rata sebesar 2,9 persen. Peningkatan yang terus terjadi

disebabkan oleh kenaikan pendapatan bunga bersih dan pendapatan

operasional lainnya dari laba penjualan portfolio efek-efek, juga

Page 68: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

54

penurunan biaya bunga akibat komposisi dana pihak ketiga yang

lebih baik. Peningkatan ini merupakan tingkat laba sebelum pajak

yang meningkat lebih besar dari peningkatan total asset yang

dikelola, dan dalam hal ini perusahaan mampu membuktikan bahwa

kemampuan mereka dalam megelola aktiva yang dimiliki terus

meningkat.

Tabel 9. Return On Assets (ROA) Bank Danamon 2003-2006 Return On Assets (ROA) dalam persen Periode

2003 2004 2005 2006 Maret 2,50 3,80 4,20 1,40 Juni 2,70 4,20 4,20 1,60

September 3,10 4,40 4,00 1,70 Desember 3,20 4,50 3,10 1,80

Sumber : Laporan Keuangan Bank Danamon

Pada tahun 2004, peningkatan ROA terus terjadi jika

dibandingkan tahun sebelumnya. Pada triwulan I terjadi peningkatan

ROA sebesar 52 persen dibandingkan periode yang sama di tahun

2003, karena meningkatnya pendapatan bunga bersih dan

menurunnya biaya pendanaan yang merupakan beban bunga. Lalu

pada triwulan II terjadi peningkatan ROA sebesar 55,56 persen dari

tahun lalu, begitu juga pada triwulan III dan IV tahun 2004 yang

mengalami peningkatan dari tahun 2003, hal ini terutama

dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan bunga bersih karena

beban bunga yang menurun disebabkan penurunan penghimpunan

Dana Pihak Ketiga (DPK) sehubungan dengan menurunnya tingkat

suku bunga di pasar.

Pada triwulan I tahun 2005 Bank Danamon menunjukkan

peningkatan ROA dari tahun 2004 sebesar 10,53 persen. Hal ini

disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga bersih dan

menurunnya beban operasional lainnya. Pada semester I 2005

tingkat ROA berada pada posisi yang tidak berubah dari tahun 2004

yaitu sebesar 4,2 persen. Lalu pada triwulan III dan IV tingkat ROA

Bank Danamon mengalami penurunan masing-masing sebesar 9,09

persen dan 31,11 persen bila dibandingkan dengan tahun 2004.

Page 69: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

55

ROA Bank Danamon pada tahun 2005 mengalami fluktuasi karena

kondisi makro ekonomi yang tidak stabil, selain itu semakin

meningkatnya suku bunga, sehingga meningkatkan beban bunga

perusahaan yang memicu penurunan laba perusahaan.

Memasuki tahun 2006, secara keseluruhan terjadi penurunan

ROA dibandingkan tahun 2005, hal ini dipengaruhi oleh

peningkatan beban operasional lainnya yang sebesar 138,17 persen

dan penyisihan kerugian aktiva produktif yang meningkat.

Penurunan yang terjadi dikarenakan peningkatan beban operasional

lainnya yang mencapai rata-rata sebesar 84,62 persen dibandingkan

tahun 2005 yang memicu terjadinya penurunan laba sebelum pajak

perusahaan.

Tingkat ROA yang terbesar terjadi pada periode Desember

2004 yaitu sebesar 4,5 persen, hal ini dikarenakan peningkatan laba

yang dicapai perusahaan lebih besar dari peningkatan atas asset rata-

rata yang digunakan perusahaan. Hal ini menggambarkan terjadinya

peningkatan kemampuan perusahaan dalam mengelola asetnya

sehingga menghasilkan laba yang besar. Sementara itu, tingkat ROA

yang terkecil terjadi pada periode Maret 2006 yaitu sebesar 1,4

persen, hal ini disebabkan karena tingginya penggunaan asset

perusahaan tanpa diimbangi peningkatan laba sebelum pajaknya,

sehingga dalam hal ini perusahaan dianggap mengalami penurunan

kinerja atas pengelolaan asset guna menghasilkan laba.

3. Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share (EPS) merupakan metode pengukur tingkat

keuntungan yang dapat dihasilkan perusahaan bagi pemegang

sahamnya. EPS adalah perbandingan antara laba bersih perusahaan

terhadap jumlah saham. Kondisi ini menggambarkan keuntungan

per lembar saham yang dimiliki pemegang saham. Semakin tinggi

rasio ini, maka menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik

karena dapat menciptakan laba per lembar saham bagi investor yang

tinggi.

Page 70: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

56

Pada tahun 2003, tingkat EPS Bank Danamon tertinggi berhasil

dicapai pada triwulan IV yaitu sebesar Rp 311,72 , hal ini berarti

perusahaan mengalami peningkatan kinerja dalam menghasilkan

keuntungan bagi pemegang sahamnya. Peningkatan yang terjadi

selama tahun 2003 disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga

bersih dan peningkatan pendapatan operasional lainnya seperti laba

penjualan efek-efek. Selain itu, terjadi penurunan suku bunga yang

menyebabkan menurunnya beban bunga perusahaan. Memasuki

tahun 2004, pada triwulan I nilai EPS mencapai Rp 102,49

meningkat 86,38 persen dibandingkan tahun 2003. Pada triwulan

selanjutnya nilai EPS terus meningkat dibandingkan tahun

sebelumnya, hal ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan bersih

dan menurunnya beban bunga yang pada akhirnya mempengaruhi

laba bersih perusahaan menjadi semakin tinggi.

Tabel 10. Earning Per Share (EPS) Bank Danamon 2003-2006 Earning Per Share (EPS) dalam rupiah Periode

2003 2004 2005 2006 Maret 54,99 102,49 130,39 50,93 Juni 125,32 224,43 261,86 113,64

September 212,57 357,32 384,68 185,61 Desember 311,72 490,75 407,71 268,91

Sumber : Laporan Keuangan Bank Danamon

Memasuki triwulan I tahun 2005, terjadi peningkatan EPS

dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 27,22 persen dan mencapai

nilai Rp 130,39 karena terjadi peningkatan laba bersih. Lalu pada

semester I dan triwulan III terjadi peningkatan EPS yang disebabkan

oleh peningkatan pendapatan bunga bersih dan pendapatan

operasional lainnya berupa laba atas penjualan efek-efek. Tetapi

pada triwulan IV tahun 2005, EPS mengalami penurunan

dibandingkan periode yang sama di tahun 2004, karena seiring

dengan meningkatnya suku bunga di pasar terjadi peningkatan

beban bunga dan beban operasional lainnya yang membuat

pendapatan operasional bersih ikut menurun, sehingga

mempengaruhi laba bersih yang ikut menurun sebesar 16,81 persen

Page 71: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

57

dibandingkan tahun 2004, selain itu terjadi penambahan jumlah

lembar saham yang beredar meningkat sebesar 13.928.000 lembar.

Tahun 2006, secara keseluruhan nilai EPS Bank Danamon

lebih kecil dibandingkan tahun 2005 bahkan nilai EPS yang dicapai

tahun 2006 adalah nilai paling kecil selama periode penelitian. Pada

triwulan I tahun 2006, terjadi penurunan laba bersih karena

meningkatnya beban operasional lainnya yaitu sebesar 138,17

persen dibandingkan tahun 2005 sehingga menyebabkan pendapatan

operasional bersih yang menurun dari tahun 2005. Penurunan

tingkat EPS yang terjadi adalah sebesar 60,94 persen dari Rp.

130,39 pada tahun 2005 menjadi Rp. 50,93 di tahun 2006. Pada

triwulan selanjutnya, nilai EPS perusahaan masih lebih kecil

dibandingkan tahun 2005, hal ini terjadi karena penurunan laba

bersih perusahaan yang dipengaruhi oleh peningkatan beban

operasional lainnya rata-rata sebesar 85,44 persen dibandingkan

tahun sebelumnya. Peningkatan pendapatan bunga bersih yang

terjadi masih lebih kecil dibandingkan peningkatan beban

operasional lainnya.

Tingkat EPS tertinggi Bank Danamon dicapai pada periode

Desember 2004, hal ini karena laba bersih yang dicapai perusahaan

tinggi, sehingga akan menghasilkan laba yang besar pula bagi

investornya, hal ini manggambarkan kinerja perusahaan yang baik,

sehingga mampu menciptakan laba yang besar bagi investornya.

Sementara tingkat EPS terrendah terjadi pada periode Maret 2006,

hal ini terjadi karena terjadi penambahan jumlah saham yang

beredar tanpa diimbangi dengan kenaikan laba bersih yang tinggi,

sehingga disimpulkan bahwa kinerja perusahaan dalam menciptakan

laba bersih terhadap modal yang dimiliki mengalami penurunan.

4.2.2. Economic Value Added (EVA)

Economic Value Added (EVA) merupakan suatu metode

pengukuran kinerja perusahaan yang menghitung laba ekonomis

sebenarnya yang telah berhasil diciptakan oleh suatu perusahaan.

Page 72: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

58

Dengan mengetahui nilai EVA, perusahaan dapat melihat suatu

gambaran mengenai peningkatan atau penurunan nilai laba ekonomis

yang sebenarnya tercipta dari kinerjanya, sehingga dapat diketahui

posisi perusahaan menurut sudut pandang investor, apakah perusahaan

telah menjadi wealth creator atau wealth destroyer. Nilai EVA yang

berhasil dicapai perusahaan dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11. Nilai Economic Value Added (EVA) Bank Danamon Economic Value Added (EVA) dalam jutaan rupiah Periode 2003 2004 2005 2006

Maret -1.194.634 149.640 1.080.740 -153.387 Juni 27.755 1.397.188 2.389.637 1.437.379

September 1.383.952 2.647.461 3.871.798 3.258.247 Desember 2.028.550 3.841.440 5.516.279 4.908.250

Sumber : Laporan Keuangan dan Data Saham Bank Danamon (diolah)

Pada triwulan I tahun 2003, nilai EVA yang dicapai Bank

Danamon berada dalam posisi negative, yaitu Rp – 1.194.634 (dalam

jutaan). Hal ini menandakan bahwa perusahaan belum berhasil

menciptakan nilai tambah kekayaan atas modal yang diinvestasikan

investor. Hal ini dikarenakan Net Operating After Tax (NOPAT) yang

berhasil dicapai periode itu sebesar Rp 1.250.606 dengan jumlah biaya

modal yang lebih tinggi yaitu Rp 2.445.140. Biaya modal yang tinggi

ini diakibatkan oleh tingginya biaya atas modal saham biasa (Ke) yang

mencapai 121,65 persen, hal ini dikarenakan nilai β bernilai negative

yaitu -0,04 yang berarti return perusahaan bergerak lebih lambat

daripada pergerakan return pasar, sehingga kurang responsive dan

bereaksi berlawanan dari return pasar, sehingga menyebabkan

Weighted Average Cost of Capital (WACC) ikut meningkat hingga

mencapai 21,73 persen. Dengan WACC yang tinggi, maka nilai Biaya

modal (Cost Of Capital/COC) pun ikut meningkat. Jadi, nilai negative

dipicu oleh biaya modal yang lebih besar dari NOPAT-nya. Ini

merupakan hal biasa karena pada awal triwulan pertama,

perkembangan perusahaan masih terus dijalankan sehingga nilai

NOPAT belum menunjukkan kinerja akhirnya, dan nilai EVA

berpeluang besar bernilai negative.

Page 73: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

59

Seiring dengan perkembangan aktivitas operasional

perusahaan, terjadi peningkatan nilai EVA dari triwulan I sampai

dengan IV. Setelah berada pada triwulan II, nilai EVA berubah

menjadi positif yaitu Rp 27.755 (dalam jutaan). Hal ini karena terjadi

peningkatan nilai NOPAT yang lebih besar dari biaya modalnya.

NOPAT meningkat karena laba bersih perusahaan meningkat, tetapi

hal ini tidak diimbangi dengan peningkatan COC-nya, karena

komponen IC periode tersebut hanya meningkat sebesar 4,6 persen

dari periode lalu, lebih kecil dibandingkan peningkatan NOPATnya

yang sebesar 106,75 persen sehingga menghasilkan EVA yang positif.

Di tahun 2003 nilai EVA meningkat dari triwulan I sampai triwulan IV

sebesar 269,81 persen, hal ini menandakan bahwa perusahaan telah

berhasil menciptakan tambahan kekayaan bagi investornya.

Memasuki triwulan I tahun 2004 nilai EVA yang tercipta

berada pada posisi yang positif yaitu sebesar Rp 149.640 (dalam

jutaan), lebih bagus jika dibandingkan triwulan I tahun 2003 yang

bernilai negatif . Pada triwulan II terjadi peningkatan nilai EVA yang

signifikan sebesar 4934 persen dibandingkan tahun 2003. Begitu pula

pada triwulan selanjutnya yang masing-masing mengalami

peningkatan sebesar 91,29 persen dan 89,37 persen dibandingkan

tahun sebelumnya. Secara umum, pada tahun 2004 nilai EVA Bank

Danamon terus mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan nilai laba

bersih dan biaya bunga perusahaan terus mengalami peningkatan,

tetapi tidak diikuti oleh WACC sebagai komponen biaya modal yang

justru mengalami penurunan dibandingkan tahun 2003, penurunan

yang terjadi adalah sebesar 67,42 persen dan mengakibatkan

penurunan COC yang pada akhirnya menghasilkan nilai EVA yang

positif dan lebih besar dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2005, nilai EVA yang diciptakan Bank Danamon

pun terus mengalami perkembangan dibandingkan tahun 2004

Peningkatan signifikan terjadi pada triwulan I yaitu sebesar 622,23

persen dibandingkan tahun 2004. Rata-rata peningkatan yang terjadi

Page 74: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

60

adalah sebesar 195,78 persen di tiap periodenya dibandingkan tahun

sebelumnya. Pada akhir 2005, nilai EVA mencapai Rp 5.516.279

(dalam jutaan). Nilai positif ini dikarenakan COC perusahaan yang

rendah, dan dapat disimpulkan bahwa nilai COC untuk tahun 2005

adalah biaya modal terrendah dibandingkan nilai COC pada tahun lain

pada periode penelitian ini. Biaya modal ini rendah karena nilai

struktur modal rata-rata (WACC) yang rendah. Nilai biaya modal atas

saham biasa (Ke) pada tahun 2005 mencapai angka negative yaitu

mencapai -11,45 persen, hal ini dipengaruhi oleh tingkat sensitivitas

return saham perusahaan yang bergerak lebih tinggi terhadap

pergerakan return pasar dengan β = 1,245 dan tingkat market risk

premium yang mencapai angka negative tertinggi pada periode

penelitian yaitu -97,7 persen. Dan hal ini menjadikan struktur ekuitas

sebagai pengurang dari struktur biaya hutang, sehingga nilai WACC

menjadi kecil yaitu sebesar 2,23 persen yang mempengaruhi nilai COC

sehingga mengalami penurunan dan meningkatkan nilai EVA.

Memasuki triwulan I 2006, terjadi penurunan nilai EVA

dibandingkan tahun 2005, EVA yang terbentuk menghasilkan nilai

negative, terjadi penurunan sebesar 804,58 persen jika dibandingkan

triwulan I 2005. Hal ini disebabkan laba bersih yang berhasil dicapai

perusahaan hanya sebesar Rp 250.611 (dalam jutaan rupiah) yang

merupakan laba terkecil yang dicapai perusahaan dibandingkan tahun-

tahun lalu dalam periode penelitian ini, selain itu nilai NOPAT-nya

lebih kecil dari biaya modalnya, peningkatan NOPAT-nya lebih kecil

dibandingkan peningkatan biaya modalnya, sehingga EVA yang

terbentuk pun negative. Biaya modal yang tinggi ini diakibatkan oleh

biaya modal atas saham yang cukup tinggi yaitu mencapai 50,23

persen dan mengakibatkan nilai WACC yang lebih tinggi

dibandingkan tahun 2005 yaitu meningkat sebesar 360 persen. Tetapi

memasuki triwulan II 2006 nilai EVA pun berubah positif yaitu

sebesar Rp 1.437.379, tetapi jika dibandingkan tahun 2005 nilai EVA

yang terbentuk mengalami penurunan sebesar 39,85 persen, penurunan

Page 75: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

61

ini disebabkan peningkatan biaya modal (424,77 persen) yang lebih

besar daripada peningkatan NOPAT-nya (20,05 persen). Peningkatan

nilai EVA terus terjadi hingga akhir triwulan 2006, dikarenakan nilai

NOPAT yang terus meningkat seiring dengan perkembangan kinerja

Bank Danamon sehingga laba bersih yang dicapai terus meningkat

begitu pula dengan biaya bunganya.

Dari periode pengamatan (2003 sampai 2006), secara umum

nilai EVA terbesar terjadi pada periode tahun 2005, dengan rata-rata

nilai EVA sebesar Rp 3.214.614 (dalam jutaan). Sementara untuk nilai

EVA terkecil terjadi pada periode 2003, pada Maret 2003 nilai EVA

yang terbentuk adalah sebesar Rp -1.194.634. Untuk nilai NOPAT,

yang terbesar terjadi pada tahun 2006 dengan rata-rata sebesar Rp

4.292.502 (dalam jutaan ) di tiap triwulannya. Nilai NOPAT yang

besar ini lebih karena biaya bunga yang dimiliki perusahaan juga besar

dengan rata-rata di tahun 2006 sebesar Rp 3.530.465 (dalam jutaan)

yaitu jumlah terbesar diantara periode lain (2003,2004,2005) yang

masing-masing sebesar Rp 2.215371, Rp 1.511.848, Rp 2.112.906

(dalam jutaan). Namun untuk tingkat keuntungan atau laba bersih yang

diperoleh, paling tinggi dicapai pada periode tahun 2005 yaitu rata-rata

sebesar Rp 1.454.258 (dalam jutaan), sementara untuk periode lain

(2003,2004,2006) masing-masing adalah sebesar Rp 864.350, Rp

1.441.398, Rp 762.037 (dalam jutaan).

Untuk biaya modal sebagai komponen pengurang EVA, yang

terbesar terjadi pada periode tahun 2003, dengan rata-rata sebesar Rp

2.518.315 (dalam jutaan), dengan rata-rata sebesar itu dan nilai

NOPAT yang tidak jauh berbeda dengan periode lain, maka nilai EVA

yang terbentuk pun semakin kecil. Sementara itu, nilai COC terkecil

adalah periode tahun 2005 yaitu rata-rata sebesar Rp. 352.550 (dalam

jutaan), sehingga nilai EVA pun meningkat. Komponen yang

mempengaruhi COC adalah WACC dan IC. Invested Capital (IC) yang

dimiliki oleh perusahaan setiap periodenya cenderung mengalami

kenaikan, hal ini seiring dengan perkembangan kinerja Bank Danamon

Page 76: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

62

dalam rangka pembiayaan kegiatan operasionalnya yang semakin

meluas guna mencapai tujuannya. Dengan nilai IC yang terus

meningkat akan berpeluang menurunkan nilai EVA karena perusahaan

yang terus mengembangkan usahanya membutuhkan struktur

pemodalan yang tinggi sehingga COC sebagai komponen pengurang

EVA pun meningkat. Sementara itu, WACC tertinggi yang merupakan

komponen COC adalah tahun 2003, hal ini dikarenakan nilai β yang

negative, menggambarkan kurang sensitifnya return asset saham

perusahaan terhadap pergerakan dari return pasar (Indeks Harga

Saham Gabungan/IHSG) dan cenderung bergerak berlawanan terhadap

return pasar. Dan setelah nilai β dikalikan dengan market risk premium

yang negative akan meningkatkan Ke-nya. Ke tertinggi berada pada

posisi 121,65 persen sehingga biaya modalnya pun meningkat, bahkan

paling tinggi. Sementara itu WACC terrendah terjadi pada tahun 2005,

hal ini disebabkan nilai β yang bernilai lebih dari 1, menggambarkan

pergerakan harga sekuritas perusahaan yang lebih tinggi dari pada

pergerakan harga pasar. Dengan sedikit pergerakan dari return

portfolio pasar akan berpengaruh lebih besar terhadap return sekuritas

perusahaan. Dengan β yang tinggi dan market risk premium yang

negatif, berarti risiko pasar dalam suatu aset perusahaan tidak lebih

besar dari risk free-nya, sehingga Ke yang terbentuk pun menurun.

Dalam WACC, selain faktor ekuitas, melibatkan pula struktur hutang,

biaya hutang terbesar terdapat pada tahun 2003, jadi hal ini memang

membuktikan bahwa COC terbesar terjadi pada tahun tersebut dengan

komposisi Ke dan Kd terbesar pada periode penelitian, sehingga

WACC yang terbentuk pun meningkat yang mengakibatkan

peningkatan biaya modal perusahaan.

4.2.3. Market Value Added (MVA)

Market Value Added (MVA) menunjukkan kinerja pasar dari

suatu perusahaan, metode pengukuran ini dapat menggambarkan

seberapa besar kemampuan perusahaan atas modal yang dimiliki

investor karena melibatkan harga saham sebagai komponen utamanya.

Page 77: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

63

Harga saham mencerminkan kekuatan interaksi antara banyak pembeli

dan penjual, selain itu munculnya informasi baru mengenai perusahaan

akan membuat permintaan dan penawaran berubah dan akan

menghasilkan nilai pasar juga berubah. Informasi tersebut salah

satunya adalah mengenai kinerja yang berkaitan dengan perusahaan.

Pengaruh kinerja ini terkait dengan kegiatan atau aktivitas perusahaan

dalam menghasikan keuntungan atau laba. Semakin tinggi laba, harga

saham pun akan bereaksi positif. Semakin positif nilai MVA,

menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik, karena

telah berhasil melakukan penambahan niali atas modal yang

dipercayakan investor kepada perusahaan (wealth creator).

Tabel 12. Nilai Market Value Added (MVA) Bank Danamon Market Value Added (MVA) dalam jutaan rupiah Periode

2003 2004 2005 2006 Maret 1.635.479 6.525.020 14.928.484 14.530.417

Juni 2.498.094 6.370.647 16.370.189 11.349.636

September 2.885.633 9.951.867 11.380.414 17.063.866

Desember 3.014.953 13.449.163 14.552.006 23.589.595

Sumber : Laporan Keuangan dan Data Saham Bank Danamon (diolah)

Secara umum, selama periode penelitian (2003 sampai 2006),

MVA Bank Danamon terus mengalami peningkatan rata-rata sebesar

32,98 persen. Pada tahun 2003, nilai MVA yang terbentuk positif, hal

ini menandakan perusahaan telah berhasil dalam memelihara

kepercayaan investor atas modal yang diberikan dengan menciptakan

nilai tambah bagi investornya. Harga saham yang terus mengalami

peningkatan membuat nilai MVA terus meningkat, walaupun nilai

ekuitas terus meningkat, namun nilai pasarnya masih lebih besar dari

ekuitasnya, sehingga nilai MVA positif.

Memasuki tahun 2004, nilai MVA yang dicapai perusahaan

pun meningkat signifikan, pada triwulan I terjadi peningkatan sebesar

298,97 persen dibandingkan triwulan I tahun 2003. Namun terjadi

penurunan nilai MVA pada triwulan II 2004 hal ini dikarenakan

peningkatan ekuitas yang lebih besar dari peningkatan harga

Page 78: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

64

sahamnya, sehingga mempengaruhi nilai MVA menjadi menurun.

Tetapi, nilai ini masih lebih besar dibandingkan triwulan II tahun 2003,

dan secara keseluruhan kinerja MVA perusahaan pada tahun 2004

adalah baik.

Pada tahun 2005, terjadi penambahan jumlah saham yang

beredar sebanyak 13.928.000 lembar, dan nilai MVA terus mengalami

kenaikan, namun terjadi penurunan MVA pada triwulan III-nya, hal ini

disebabkan penurunan harga saham perusahaan dari Rp 5.050 per

lembar (Juni 2005) menjadi Rp 4.025 per lembar (September 2005),

penurunan ini mengakibatkan nilai pasar perusahaan turun sehingga

memicu penurunan nilai MVA.

Memasuki tahun 2006 perusahaan melakukan penambahan

jumlah saham yang beredar sebanyak 21.778.000 lembar dari tahun

2005, hal ini mengindikasikan perusahaan menghimpun permodalan

melalui saham baru yang beredar, dan nilai MVA yang terbentuk pun

cenderung mengalami kenaikan hanya terjadi penurunan pada triwulan

II yang disebabkan menurunnya harga saham sehingga nilai pasar

perusahaan turun dari Rp 4.800 menjadi Rp 3.975 dan ini

menyebabkan menurunnya nilai MVA perusahaan.

Jumlah saham Bank Danamon yang beredar pada tahun 2005

dan 2006 mengalami peningkatan, hal ini menandakan terjadinya

penambahan modal sendiri untuk membantu pelaksanaan kegiatan

operasional perusahaan dan perluasan kegiatan usaha yang akan

dijalankan. Harga saham terus mengalami peningkatan di tiap periode,

namun terjadi penurunan di tahun 2005 dan 2006 pada masing-masing

triwulan III dan II. Penurunan terbesar terjadi pada triwulan II 2006

sebesar 30,66 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya,

melemahnya harga saham dikarenakan berkurangnya aktivitas

interaksi antara penawaran dan permintaan saham Bank Danamon

sehingga memicu penurunan harga sahamnya. Sementara itu,

peningkatan terbesar terjadi pada Desember 2006, sebesar 62,10

persen dari tahun sebelumnya, hal ini mengindikasikan bahwa terjadi

Page 79: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

65

peningkatan aktivitas interkasi antara permintaan dan penawaran

saham Bank Danamon sehingga membentuk harga ekuilibrium baru

yang lebih tinggi.

4.3. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA)

Pengukuran kinerja perusahaan diperlukan untuk menentukan

keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya, terutama bagi investor

yang memiliki kepentingan atas kemajuan perusahaan. Salah satu

pertimbangan penting bagi seorang investor terhadap investasinya pada suatu

perusahaan adalah bagaimana kemampuan suatu perusahaan dapat

menciptakan tambahan kekayaan bagi para investornya, dalam hal ini

pemegang sahamnya. Pertimbangan penting lainnya adalah market value

atau nilai pasar dari perusahaan yang bersangkutan. Banyak metode yang

digunakan untuk melakukan pengukuran tersebut, salah satunya yang paling

umum digunakan adalah dengan menggunakan pengukuran akuntansi

tradisional yang berupa rasio laporan keuangan, yaitu Return On Equity

(ROE), Return On Assets (ROA), dan Earning Per Share (EPS). Namun

muncul konsep penilaian kinerja baru berbasiskan nilai untuk mengukur

seberapa besar tingkat kekayaan yang berhasil diciptakan perusahaan kepada

investornya yaitu Economic Value Added (EVA) dan pengukur kinerja pasar

perusahaan sebagai pencerminan tingkat kesejahteraan pemegang sahamnya,

yaitu Market Value Added (MVA). Nilai pasar perusahaan tercermin dari

harga saham, harga saham yang berluktuatif banyak dipengaruhi oleh factor

baik dari dalam maupun dari luar perusahaan. Faktor dalam perusahaan

dipengaruhi oleh kondisi perusahaan yang salah satunya yaitu kinerja

keuangan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian yang dapat

membuktikan metode penilaian kinerja yang memiliki hubungan dan

pengaruh terhadap nilai pasarnya.

MVA memiliki komponen utama nilai pasar perusahaan yang

tergantung pada harga saham, dan saham merupakan elemen utama yang

dipegang oleh investor, sehingga mereka memiliki kepentingan atas elemen

tersebut. Dan harga saham dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar

Page 80: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

66

perusahaan. Faktor dalam dipengaruhi dari kondisi perusahaan yang dapat

dicerminkan dari kinerjanya, dan salah satunya adalah kinerja keuangan

perusahaan berupa rasio keuangan dan EVA. Lalu apakah dengan

mengetahui rasio keuangan dan EVA dapat mempengaruhi dan

mencerminkan perubahan nilai tambah pasar yang berhasil dicapai

perusahaan, maka dalam hal ini perlu diuji pengaruh dan hubungan antara

rasio keuangan dan EVA terhadap MVA.

Sebelum melakukan uji regresi, perlu dilakukan uji normalitas data

penelitian melalui Uji Kolmogorov-Smirnov, karena data yang digunakan

dalam penelitian ini berjumlah sangat sedikit atau kurang dari 30 sampel

yaitu 16 sampel. Hasil uji normalitas data dapat diketahui pada tabel 13.

Tabel 13. Uji normalitas data melalui Kolmogorov-Smirnov ROE ROA EPS EVA MVA N Kolmogorov-Smirnov Z Asymp Sig (2-tailed)

16,688,731

16,647,796

16 ,595 ,870

16,496,966

16,542,930

Sumber : Output Kolmogorov-Smirnov (diolah)

Pada tabel 13 melalui uji Kolmogorov-Smirnov, variabel ROE, ROA,

EPS, EVA dan MVA memiliki p-value masing-masing sebesar 0,731, 0,796,

0,87, 0,966 dan 0,93. P-value tersebut lebih besar dari tingkat signifikansi (α)

yang ditetapkan sebesar 0,1 yang berarti menerima H0 dan menolak Ha.

Penerimaan H0 berarti variabel-variabel yang digunakan terdistribusi secara

normal sehingga dapat dilakukan pengujian selanjutnya.

Uji asumsi klasik yang didapat dari persamaan model regresi ini dapat

dilihat pada lampiran 7, yaitu :

1. Model persamaan ini mengindikasikan adanya multikolinearitas, hal ini

dapat dilihat dari tingkat Variance Inflation Factor (VIF)-nya besar yang

bernilai lebih dari 10 yaitu ROE, ROA dan EPS.

2. Model persamaan ini bebas autokorelasi karena nilai Durbin-Watson

bernilai di sekitar 2 yaitu 1,945 yang berarti tidak ada korelasi antara

variabel pengganggu (et) pada periode tertentu dengan variabel

pengganggu pada periode sebelumnya (et-1).

3. Model persamaan ini juga bebas heteroskedastisitas karena pola gambar

Scatterplotnya tersebar.

Page 81: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

67

Penelitian ini difokuskan pada aspek tingkat signifikansinya, melalui metode

backward elimination terdapat variabel yang dikeluarkan, yaitu EPS karena

memiliki tingkat signifikansi yang lebih besar dari α 0,1 yaitu sebesar 0,312.

Dan variabel yang masuk ke dalam model persamaan regresi berganda yaitu

ROE, ROA, dan EVA.

Tabel 14. Persamaan regresi rasio keuangan dan EVA terhadap MVA Persamaan Regresi R2 p-value

MVA = 10.000.000 + 1.143 EVA – 1.934.084 ROE + 10.000.000 ROA

0,706 0,000

Sumber : Output regresi berganda rasio keuangan dan EVA terhadap MVA (diolah)

Dari persamaan regresi diatas, dapat dilihat jika tidak terdapat variabel

EVA, ROE dan ROA, maka nilai MVA yang dicapai perusahaan adalah

sebesar Rp 10.000.000 (dalam jutaan). Lalu jika EVA naik sebanyak satu

satuan (dalam jutaan rupiah), maka akan terjadi peningkatan MVA sebesar

Rp 1.143 (dalam jutaan), dan jika terjadi peningkatan ROE sebesar satu

satuan (dalam persen), maka terjadi penurunan MVA sebesar Rp. 1.934.048

(dalam jutaan) dan jika terjadi peningkatan ROA sebesar satu satuan (dalam

persen) maka terjadi peningkatan MVA sebesar Rp. 10.000.000 (dalam

jutaan rupiah). Hipotesis dalam model persamaan ini dapat diterima, karena

p-value secara simultan (ANOVA) bernilai 0,000 yang lebih kecil dari

tingkat signifikansi α yang sebesar 0,1. Jika p-value lebih kecil dari α, maka

Ho ditolak, dan Ha diterima yang berarti siginifikan, signifikan disini adalah

bahwa variabel independen (EVA, ROE dan ROA) berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen (MVA). Sedangkan untuk mengetahui

pengaruhnya secara parsial atau individu, maka digunakan uji parsial t-test,

dimana EVA memiliki p-value sebesar 0,061, ROE sebesar 0,002 sedangkan

variabel ROA sebesar 0,005 yang berarti ketiga variabel ini memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap MVA.

Komponen koefisien determinasi (R2-nya) sebesar 70,6 persen yang

artinya EVA, ROE dan ROA dapat menjelaskan atau berpengaruh sebesar

70,6 persen terhadap perubahan MVA, sedangkan sisanya sebesar 29,4

persen dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam

model regresi. Hasil ini menunjukkan bahwa MVA lebih banyak dipengaruhi

Page 82: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

68

oleh variabel independennya yang berupa EVA, ROE dan ROA. Dalam

model persamaan regresinya, EVA berpengaruh positif terhadap MVA,

kenaikan EVA akan berdampak pada kenaikan MVA perusahaan. Lalu untuk

ROE, memiliki pengaruh yang negatif terhadap perubahan MVA perusahaan,

lalu untuk ROA memiliki pengaruh yang positif terhadap perubahan MVA

perusahaan.

Dari output persamaan regresi, dapat disimpulkan bahwa EVA

berpengaruh positif terhadap MVA, hal ini disebabkan karena MVA

merupakan net present value dari EVA di masa mendatang, EVA yang

positif berarti perusahaan telah berhasil menciptakan kekayaan atau nilai

tambah bagi investornya, MVA menunjukkan kinerja perusahaan di masa

sekarang pada periode tertentu, yang berarti jika nilai EVA perusahaan

positif maka perusahaan berhasil menciptakan kekayaan atau nilai tambah

bagi investornya dan dapat diprediksikan bahwa MVA akan bernilai positif

karena keberhasilan perusahaan dalam menciptakan nilai tambah. Selain itu,

komponen ekuitas atau modal digunakan sebagai komponen pengurang dari

EVA maupun MVA. Walaupun tidak bersifat langsung, ekuitas dalam EVA

digunakan untuk penghitungan biaya modal, dan biaya modal adalah

komponen pengurang dari NOPAT-nya. Sementara dalam MVA ekuitas

merupakan komponen pengurang langsung dari nilai pasar perusahaan,

sehingga dari penjelasan tersebut dapat diketahui memang EVA dan MVA

bergerak searah dan hal ini menyebabkan EVA memiliki pengaruh positif

terhadap MVA. Walaupun tidak berpengaruh langsung, dalam EVA, ekuitas

digunakan dalam menghitung Weighted Average Cost of Capital (WACC)

dan Invested Capital (IC), sementara WACC dan IC merupakan penyusun

dari Cost of Capital (COC) yang digunakan sebagai pengurang NOPAT

untuk mendapatkan nilai EVA. Sama seperti EVA, ekuitas juga memiliki

pengaruh terhadap MVA, dalam hal ini berpengaruh langsung terhadap

MVA, karena ekuitas merupakan komponen pengurang untuk mendapatkan

nilai MVA, yaitu pengurangan nilai pasar dengan nilai buku ekuitasnya.

Selain itu, EVA dan MVA merupakan metode pengukuran nilai tambah bagi

investornya, dengan nilai EVA yang positif hal ini berarti perusahaan telah

Page 83: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

69

berhasil menciptakan kekayaan atas modal yang diinvestasikan (wealth

creating) oleh investornya atau dalam hal ini kinerja perusahaan adalah baik,

sehingga akan menciptakan sentimen pasar yang positif terhadap harga

saham perusahaan yang bersangkutan, yang merupakan salah satu komponen

penting dalam penghitungan MVA.

Selama periode penelitian, pada masing-masing tahunnya, MVA tidak

selamanya mengalami kenaikan, terjadi fluktuasi nilai MVA pada periode

September 2005 sampai Juni 2006 hal ini disebabkan harga saham yang

berfluktuasi yang banyak dipengaruhi oleh faktor luar. Memasuki tahun 2005

sampai akhir 2006, nilai ROE pun mengalami fluktuasi karena beban bunga

yang dikeluarkan perusahaan meningkat seiring dengan meningkatnya suku

bunga di pasar dan kondisi makro ekonomi yang kurang stabil. Untuk ROE,

komponen yang digunakan berupa net income tidak mempengaruhi langsung

terhadap perubahan MVA-nya, sedangkan untuk komponen ekuitas sama-

sama mempengaruhi ROE dan MVA yang bersifat searah, tetapi karena

MVA lebih didominasi oleh komponen harga saham yang berfluktuasi dan

dipengaruhi oleh faktor luar kendali manajemen perusahaan, sehingga ROE

memiliki pengaruh yang signifikan negatif terhadap MVA.

Variabel ROA memiliki pengaruh positif terhadap MVA, dengan

peningkatan ROA yang dicapai perusahaan, maka memiliki peluang yang

besar terhadap respon positif terhadap harga saham perusahaan, yang

merupakan komponen utama MVA. Selain itu, harga saham sendiri memiliki

kondisi yang berfluktuasi dimana sangat dipengaruhi oleh ekonomi makro

Indonesia seperti inflasi, selain itu juga faktor keamanan dan stabilitas politik

yang sangat menentukan respon yang positif atau negatif terhadap harga

suatu saham pada pasar modal. Dan memasuki tahun 2005 kondisi makro

ekonomi yang dihadapi cukup berat, yang sangat mempengaruhi harga

sahamnya. Sementara terjadi penurunan ROA pada tahun 2006, tetapi

penurunan tersebut terus mengalami perbaikan sampai akhir 2006. Karena

faktor eksternal yang lebih banyak berpengaruh terhadap MVA, maka ROA

memiliki pengaruh signifikan yang positif terhadap MVA.

Page 84: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

70

Tabel 15. Kekuatan korelasi EVA, ROE, EPS dan ROA terhadap MVA EVA ROE EPS ROA Pearson Correlation MVA 0,637 -0,351 0,249 -0,178

Sig. (1-tailed) MVA 0,004 0,091 0,176 0,255 Sumber : Output regresi berganda rasio keuangan dan EVA terhadap MVA

(diolah)

Untuk kekuatan hubungan EVA terhadap MVA, dari output didapat

p-value sebesar 0,004 atau lebih kecil dari level of significant (α) sebesar

0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya EVA berkorelasi

terhadap MVA. Koefisien korelasi yang terjadi sebesar 0,637 yang berarti

korelasi antara dua variabel tersebut memiliki keeratan kuat.

Untuk kekuatan hubungan antara ROE dan MVA, dihasilkan output uji

korelasi ROE terhadap MVA yang hanya memiliki hubungan sebesar 35,9

persen yang berarti kekuatan keeratan yang lemah, dan bernilai negatif

artinya memiliki reaksi yang negatif terhadap perubahan MVA dengan p-

value sebesar 0,091 yang berarti lebih besar dari tingkat signifikansinya yang

sebesar 0,1, dan hal ini menggambarkan bahwa ROE tidak berkorelasi

terhadap MVA.

Untuk kekuatan hubungan, ROA hanya memiliki hubungan sebesar

17,8 persen yang berarti kekuatan keeratan yang sangat lemah, dan bernilai

negatif artinya memiliki reaksi yang negatif terhadap perubahan MVA

dengan p-value sebesar 0,255 yang berarti lebih besar dari tingkat

signifikansinya yang sebesar 0,1, dan hal ini menggambarkan bahwa ROA

tidak berkorelasi terhadap MVA.

Untuk kekuatan hubungan, EPS hanya memiliki hubungan sebesar

24,9 persen yang berarti kekuatan keeratan yang lemah, dan bernilai positif

artinya memiliki reaksi positif terhadap perubahan MVA dengan p-value

sebesar 0,176 yang berarti lebih besar dari tingkat signifikansinya yang

sebesar 0,1, dan hal ini menggambarkan bahwa EPS tidak berkorelasi

terhadap MVA.

Peningkatan nilai MVA dapat dilakukan melalui pemeliharaan pos-pos

keuangan yang mempengaruhi EVA dan ROA karena memiliki pengaruh

yang positif. Nilai EVA perusahaan harus ditingkatkan melalui peningkatan

Page 85: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

71

NOPAT-nya, peningkatan dapat dilakukan dengan meningkatkan laba

bersihnya atau dalam hal ini perusahaan perlu meningkatkan biaya bunganya.

Laba bersihnya dapat ditingkatkan dengan meningkatkan pendapatan bunga

perusahaan yang merupakan komponen utama bagi laba perusahaan.

Pendapatan bunga perusahaan dapat ditingkatkan melalui perluasan

pemberian kredit bagi para nasabah perusahaan, hal ini sehubungan dengan

diterbitkannya layanan Danamon Simpan Pinjam (DSP) pada Juni 2004 yang

bergerak di bidang usaha mikro dan kecil. Dan penerbitan layanan tersebut

membawa kontribusi dalam peningkatan pendapatan bunganya pada satu

tahun pertama yaitu tahun 2005.

Pada periode triwulan III 2005, peningkatan pendapatan bunga

bersihnya sebesar 18 persen dari tahun lalu, hal ini disebabkan terjadi

peningkatan pemberian kredit sebesar 38 persen dari tahun lalu sehingga

meningkatkan margin bunga bersih yang salah satunya adalah pemberian

kredit bagi perorangan dan UKM melalui layanan DSP. Selain itu yang perlu

dilakukan perusahaan adalah meningkatkan biaya bunga melalui

penghimpunan sumber dana pihak ketiga yaitu tabungan dan giro karena

NOPAT pada EVA selain dipengaruhi oleh laba bersihnya, biaya bunga juga

memiliki pengaruh yang besar dalam menciptakan nilai EVA yang positif.

Sedangkan untuk pemeliharaan nilai ROA, perusahaan perlu meningkatkan

labanya melalui komponen utamanya berupa pendapatan bunga perusahaan.

Sama halnya dengan EVA, peningkatan laba perusahaan dapat dilakukan

melalui perluasan pemberian kredit microfinance melalui DSP yang

berkontribusi bagi peningkatan laba perusahaan. Untuk komponen ROE yang

berpengaruh negatif terhadap perubahan MVA-nya, perusahaan perlu

menjaga nilai-nilai pos keuangan yang mempengaruhi ROE khususnya pada

pos keuangan ekuitas, perusahaan perlu meningkatkan ekuitas dengan

meningkatkan cadangan umum dan laba ditahan (retained earnings)

perusahaan.

Page 86: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

72

4.4. Pos-pos Keuangan yang Mempengaruhi Rasio Keuangan, EVA dan MVA

Pos-pos keuangan yang dapat mempengaruhi rasio keuangan berbasis

earning measures, EVA dan MVA adalah laba (baik laba sebelum pajak

maupun laba bersih) dan ekuitas. Laba mempengaruhi rasio earning

measures yaitu ROE, ROA, dan EPS, juga EVA. ROE merupakan salah satu

jenis rasio keuangan yang membandingkan dua pos keuangan antara laba

bersih dan ekuitas. Menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam

menciptakan keuntungan atas ekuitas yang dikelolanya.

ROA merupakan rasio keuangan yang membandingkan laba sebelum

pajak terhadap total aset yang dimiliki perusahaan. Rasio ini menggambarkan

seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas

penggunaan aktiva dalam kegiatan operasional sehari-harinya. Laba yang

dipakai dalam perhitungan ini adalah laba sebelum pajak, karena hasil

operasi yang diukur. Lalu EPS adalah laba bersih per saham yang berhasil

dicapai perusahaan. Rasio ini menjadi salah satu pertimbangan penting

seorang investor dalam menilai kinerja perusahaan, karena rasio

menggambarkan tingkat kesejahteraan yang dapat diberikan perusahaan

kepada mereka. Sedangkan EVA didapat dari perhitungan selisih antara

NOPAT (Net Operating Profit After Tax) dan biaya modal (Cost Of Capital

atau COC). NOPAT didapat dari penjumlahan laba bersih dan biaya bunga.

Besarnya laba bersih dipengaruhi oleh komponen utamanya yaitu pendapatan

operasional (yang terdiri dari pendapatan bunga) dan pendapatan operasional

lainnya yang menghasilkan pendapatan bunga bersih setelah dikurangi beban

operasional dan operasional lainnya. Sehingga jika terjadi peningkatan

pendapatan bunga bersih yang lebih besar dari bebannya, maka akan

meningkatkan laba sebelum pajak dan laba bersih perusahaan.

Untuk ekuitas, komponen tersebut mempengaruhi langsung terhadap

perhitungan MVA dan ROE. Tetapi ekuitas tidak berpengaruh langsung

terhadap perhitungan EVA, karena komponen ekuitas digunakan dalam

perhitungan biaya modal (COC). Sementara itu, COC didapat dari perkalian

antara Weighted Average Cost of Capital (biaya rata-rata modal

tertimbang/WACC) dan Invested Capital (modal yang diinvestasikan).

Page 87: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

73

Ekuitas dimasukkan dalam perhitungan IC karena IC dihitung melalui

penjumlahan antara ekuitas dan kewajiban serta dikurangi hutang beban.

Selain itu, ekuitas digunakan pula dalam perhitungan WACC, dalam WACC

ekuitas diberi pembobotan atas aset yang dimiliki perusahaan lalu dikalikan

dengan biaya modal atas saham biasa (Ke) sehingga didapat bobot biaya

untuk ekuitas. Sehingga dengan meningkatnya ekuitas, akan berpeluang

menurunkan EVA karena merupakan komponen pengurang NOPAT dalam

mencari nilai EVA. Sementara untuk ROE, ekuitas berpengaruh langsung

sebagai komponen pembagi dari laba bersihnya. Lalu untuk MVA, ekuitas

merupakan komponen pengurang dari nilai pasar perusahaan yang

merupakan perkalian antara harga saham dan jumlah saham yang beredar.

Page 88: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

1. Sebagian besar kinerja Economic Value Added (EVA) Bank Danamon

adalah baik, karena sebagian besar nilainya adalah positif yang berarti

perusahaan telah mampu menciptakan nilai tambah ekonomis bagi

investornya dan cenderung mengalami peningkatan. Tetapi terdapat

periode yang berada pada posisi negatif yaitu Maret 2003 dan Maret 2005

yaitu sebesar Rp -1,194,634 dan Rp -153,387 (dalam jutaan). Lalu untuk

nilai EVA terbesar terjadi pada periode Desember 2005 yaitu sebesar Rp

5.516.279 (dalam jutaan).

2. Nilai Market Value Added (MVA) yang dicapai Bank Danamon secara

keseluruhan adalah positif, hal ini membuktikan bahwa perusahaan sudah

berhasil menciptakan kekayaan bagi pemegang sahamnya dan memiliki

rata-rata di tiap periodenya adalah Rp 11.139.697,53 (dalam jutaan).

Namun, memasuki tahun 2005 dan 2006 nilai MVA perusahaan

mengalami fluktuasi karena kondisi makro ekonomi yang kurang stabil,

sehingga mempengaruhi harga saham perusahaan.

3. Dari pengujian regresi berganda, didapat hasil bahwa metode pengukuran

yang berpengaruh dan berhubungan serta dapat menjelaskan terhadap

perubahan MVA adalah EVA, ROE dan ROA yang dapat menjelaskan

perubahan MVA sebesar 70,6 persen, EVA dan ROA memiliki pengaruh

yang positif terhadap MVA sementara ROE memiliki pengaruh yang

negatif terhadap perubahan MVA .

2. Saran

1. Dalam menilai kinerja perusahaan, baik pihak perusahaan maupun investor

perlu pula mempertimbangkan dan mengevaluasi menggunakan metode

EVA dan MVA, karena metode ini dinilai dapat memberikan gambaran

mengenai seberapa besar kemampuan perusahaan dapat menciptakan

tambahan kekayaan bagi pemegang sahamnya. Perusahaan perlu lebih

transparan dalam menyajikan laporan keuangannya, sehingga metode EVA

dan MVA dapat diaplikasikan lebih optimal.

Page 89: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

75

2. Meningkatkan laba perusahaan melalui peningkatan pendapatan bunga

sebagai unsur utamanya, peningkatan pendapatan bunga dapat dilakukan

dengan memperluas pemberian pinjaman kredit pada segmen microfinance

yaitu Danamon Simpan Pinjam (DSP) yang memberikan kontribusi dalam

menghasilkan laba, selain itu perusahaan perlu mengurangi beban

operasional lainnya.

3. Menjaga nilai ROE karena berpengaruh negatif terhadap MVA-nya karena

peningkatan ROE akan berpengaruh pada penurunan MVA perusahaan.

4. Memelihara pos-pos keuangan yang mempengaruhi EVA dan ROA karena

dengan peningkatan EVA dan ROA akan berpengaruh pada peningkatan

MVA.

5. Penelitian ini menggunakan data time series yang hanya hanya terbatas

pada analisis pengaruh variabel dengan jangka waktu 2003 sampai 2006,

diharapkan pada penelitian selanjutnya data time series yang digunakan,

melibatkan pula proyeksi untuk tahun ke depan.

Page 90: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

DAFTAR PUSTAKA

Biro Riset Infobank (Jakarta). 2004. Financial performance of the top 10 banks in Indonesia 2003-2004. Majalah Infobank No. 308 November 2004.

Biro Riset Infobank (Jakarta). 2006. Rating 131 Bank di Indonesia per Desember

2004-2005. Majalah Infobank No. 327 Juni 2006. Brigham, E.F dan Joel F. Houston. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.

Jakarta : Salemba Empat. Budiharti, L. 2006. Kinerja Keuangan (Analisis Pengaruh Rasio Keuangan

terhadap EVA dan EVA terhadap MVA) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk”. Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Darsono. 2006. Manajemen Keuangan Pendekatan Praktis. Jakarta : Diadit Media. Dendawijaya, L. 2000. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta : Ghalia Pustaka. Fardiansyah, T. 2003. Betulkah EVA Mengukur Penciptaan Nilai?. dalam

Swasembada. WWW Google 2003 (berkala sambung jaring). http://swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid=1&id=1490 [8 Februari 2007].

Hansen, D.R dan Maryanne M. Mowen. 2005. Akuntansi Manajemen Jilid 1. Jakarta : Salemba Empat.

Husnan, S dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Imamah, H. 2005. Kinerja Keuangan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk 2003-2004

(Hubungan Rasio Keuangan Dengan Economic Value Added-EVA). Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Iramany dan Erie Febrian. 2005. Financial Value Added : Suatu Paradigma Dalam Pengukuran Kinerja Dan Nilai Tambah Perusahaan. Di dalam Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra.

Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta : Rajawali Pers. Keown, John D. Martin, dkk. 2004. Manajemen Keuangan : Prinsip dan Aplikasi

Jilid 1. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Page 91: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

77

Makelainen, E. Economic Value Added As a Management Tools. WWW Google 1998 (berkala sambung jaring). http//evanomics.com/evastudy.shtml [8 Februari 2007].

Nugroho, B.A. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan

SPSS. Yogyakarta : Penerbit ANDI. Poerasdisastra, T. 2003. Menelanjangi Fatamorgana Laba Perusahaan.WWW

Google 2003 (berkala sambung jaring). http://swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid=1&id=1491 [8 Februari 2007].

Pradhono. 2004. Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Earnings

dan Arus Kas Operasi terhadap Return yang Diterima Oleh Pemegang Saham. Di dalam Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. VII No. 2. 140-166.

Riyadi, S. 2004. Banking Assets and Liability Management. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sarjito, I. 2004. Prospek Perbankan 2005. Di Dalam Jurnal Economic Review No.198. 6-9. WWW Google 2003 (berkala sambung jaring). www.bni.co.id/Portals/0/Document/18%20Perbankan.pdf. [8 Februari 2007]

Sartono, A. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogya : BPFE.

Stewart, S and Co. 2000. EVA and Strategy. WWW Google 2000 (berkala

sambung jaring). http://www.sternstewart.com/content/evaluation/info/042000.pdf [8 Februari 2007].

Sundjaya, R.S dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan Buku 1. Jakarta : Literata Lintas Media.

Taufik. 2001. Penerapan EVA Mancanegara. WWW Google 2001 (berkala sambung jaring). http://www.markplusnco.com/download/penerapan_EVA_mancanegara.pdf [8 Februari 2007].

Tunggal, A.W. 2001. Economic Value Added Teori, Soal dan Kasus. Jakarta : Harvarindo.

Page 92: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

78

Turangan, J.A. 2003. Economic Value Added dan Market Value Added : Model Peramalan Kesejahteraan Pemegang Saham. Jurnal Akuntansi Vol. VIII No.2. 140-155.

Utama, S. 1997. Economic Value Added : Pengukur Penciptaan Nilai Perusahaan.

Majalah Usahawan No. 04 TH XXVI April 1997. Hal 10-13. Utomo, L.L. 1999. Economic Value Added Sebagai Ukuran Keberhasilan Kinerja

Manajemen Perusahaan. Di dalam Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. I No.1. 28 – 42.

Weston, J.F. dan Thomas E. Copeland. 1997. Manajemen Keuangan Jilid 2.

Jakarta : Binarupa Aksara.

Yusbardini. 2004. Perbandingan Penggunaan Metode ROE dan EVA dalam Menilai Kinerja Perusahaan. Di dalam Jurnal Akuntansi Vol VIII no. 2 . 140-154.

Page 93: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

Keterangan 2003 2004

AKTIVA Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember

Kas 765.670 781.085 691.914 1.011.973 729.129 639.833 681.067 753.258

Giro pada Bank Indonesia 1.719.295 1.766.458 1.628.022 2.152.945 1.982.906 1.820.184 2.461.635 2.662.100

Giro pada Bank Lain-Penyisihan 342.805 324.216

288.756 665.780 3.148.421 669.568 340.180 645.553

Penempatan pada Bank Lain-Penyisihan

2.344.614 2.251.665 1.336.177 2.065.722 2.643.620 3.091.380 967.121 721.126

Efek-efek-PPAP 5.923.652 8.454.697 4.881.016 4.463.075 6.443.853 3.392.959 2.647.273 3.528.222

Efek (Repo) - 296.779 - - 23.661 10.075 - 20.245

Tagihan Derivatif-Penyisihan 10 20 107 724 943 10.105 6.091 22.986

Pinjaman yang Diberikan-Penyisihan

18.731.481 19.548.416 19.017.903 18.276.384 18.459.999 20.300.773 23.793.607 27.732.575

Piutang Pembiayaan Konsumen-Penyisihan

- - - - 1.068.289 724.637 845.812

Tagihan Akseptasi-Penyisihan 374.837 398.977 427.689 412.112 446.253 496.980 484.280 517.049

Obligasi Pemerintah 14.134.828 13.264.479 14.391.984 21.233.696 18.881.066 18.268.634 18.405.823 17.324.189

Pajak Dibayar Dimuka 2.889 3.486 3.727 3.727 3.744 19.884 34.745 -

Penyertaan-Penyisihan 39.439 37.982 37.934 40.915 42.369 67.020 66.958 76.623

Goodwill - - - - - 608.815 608.815 608.815

Aktiva Tetap-PPAP 656.027 519.279 614.171 615.353 606.876 685.000 727.399 1.297.171

Aktiva Pajak Tangguhan 302.193 300.723 281.085 285.634 90.110 76.046 68.199 178.626

Aktiva Lain-lain-PPAP 1.855.754 1.513.380 1.409.093 1.454.003 1.383.680 1.923.278 2.322.012 1.877.417

TOTAL AKTIVA 47.193.494 49.461.642 45.009.578 52.681.943 54.886.630 53.148.823 54.339.842 58.811.785

Lampiran 1. Laporan neraca triw

ulanan PT. Bank D

anamon

Indonesia Tbk 2003-2006

79

Page 94: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

Keterangan 2003 2004 PASIVA Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Kewajiban Kewajiban Segera 176.391 369.960 222.977 114.019 121.637 124.486 132.955 112.317 Simpanan Nasabah 34.424.478 35.794.644 32.064.770 39.799.609 38.708.537 35.932.684 35.730.459 40.282.715 Simpanan dari Bank Lain 868.019 1.644.580 703.408 420.950 420.725 691.650 1.430.356 1.040.445 Repo 1.500.000 1.500.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 Pendapatan Premi Tangguhan - - - - - - - - Premi yang Belum Merupakan Pendapatan

- - - - - - - -

Kewajiban Akseptasi 379.277 403.007 434.968 419.309 452.076 502.696 489.938 522.884 Obligasi yang Diterbitkan - - - - - - - 493.422 Pinjaman yang Diterima 1.507.424 984.215 1.034.083 1.213.564 1.261.139 1.759.157 1.472.300 1.294.445 Hutang Pajak 6.156 6.082 5.911 7.132 13.060

51.520 60.981 252.123

Penyisihan Kerugian atas Transaksi pada Rek.Administratif

366.636 367.345 367.031 367.030 342.098 342.921 344.023 346.432

Penyisihan Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi

- - - - - - - -

Kewajiban Derivatif 1 74 124 9.799 1.459 11.607 16.694 6.237 Kewajiban Pajak Tangguhan - - - - - - - 76.846 Beban yang Masih Harus Dibayar 2.182.266 2.379.112 2.701.844 1.652.491 2.189.122 1.616.994 1.808.658 1.828.630 Pinjaman Subordinasi 703.469 703.469 702.688 699.767 3.265.227 3.511.977 3.438.477 3.469.587 Modal Pinjaman 155.000 155.000 155.000 155.000 155.000 155.000 155.000 155.000 Jumlah Kewajiban 42.269.117 44.307.488 39.392.804 45.858.670 47.930.080 45.700.692 46.079.841 50.891.083 Hak Minoritas 1.755 1.130 1.165 1.074 1.029 95.344 116.366 126.739 Ekuitas 4.922.622 5.153.024 5.615.609 6.822.199 6.955.521 7.352.787 8.143.635 7.803.943 Total Kewajiban dan Ekuitas 47.193.494 49.461.642 45.009.578 52.681.943 54.886.630 53.148.823 54.339.842 58.811.765

Lanjutan lampiran 1. Laporan neraca triw

ulanan PT. B

ank Danam

on Indonesia Tbk 2003-2006

80

Page 95: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

Keterangan 2005 2006

AKTIVA Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember

Kas 719.330 703.661 723.070 640.044 738.254 718.071 779.358 832.583

Giro pada Bank Indonesia 3.094.795 3,867,191 3.351.010 3.563.314 3.551.766 6.320.336 3.640.298 3.949.723

Giro pada Bank Lain-Penyisihan 761.669 514.810 410.574 1.156.922 501.491 462.430 1.329.572 570.047

Penempatan pada Bank Lain-Penyisihan

1.042.383 3.620.052 4.932.188 5.403.724 3.999.444 2.294.651 5.485.594 4.986.250

Efek-efek-Penyisihan 1.901.142 2.440.692 1.282.150 2.475.564 3.918.524 5.080.423 4.295.863 6.012.055

Efek (Repo) - 17.741 44.550 - 18.854 44.988 74.649 -

Tagihan Derivatif-Penyisihan 33.994 62.915 152.447 134.722 177.881 199.628 84.648 110.047

Pinjaman yang Diberikan-PPAP 29.115.448 32.253.510 34.673.226 34.973.862 34.622.419 35.796.529 37.814.392 39.746.644

Piutang Pembiayaan Konsumen-Penyisihan

874.997 835.092 764.499 740.446 859.607 1.538.707 1.766.918 1.782.402

Piutang Premi - - - - 23.531 23.413 26.913

Tagihan Akseptasi-Penyisihan 534.710 671.568 649.362 516.572 534.249 613.730 620.648 613.057

Obligasi Pemerintah 18.033.084 16.011.389 14.798.470 14.102.005 16.569.438 17.152.941 16.309.129 18.702.292

Pajak Dibayar Dimuka 15.028 - 8.110 - 24.930 67.121 - -

Penyertaan-Penyisihan 81.936 44.880 31.664 11.958 11.958 12.054 12.052 12.052

Goodwill 587.072 - 521.841 521.841 500.098 459.162 438.290 417.419

Aktiva Tetap-PPAP 1.340.760 1.393.418 1.433.804 1.480.028 1.459.887 1.498.803 1.578.828 1.574.536

Aktiva Pajak Tangguhan 121.407 106.288 70.099 153.734 134.774 123.499 92.087 40.253

Aktiva Lain-lain-PPAP 2.264.413 1.912.534 2.131.631 1.928.518 3.134.191 1.381.310 2.871.312 2.696.414

TOTAL AKTIVA 60.522.168 65.021.069 65.978.695 67.803.454 70.757.765 74.530.725 77.250.402 82.072.687

Lanjutan lampiran 1. Laporan N

eraca Triwulanan

PT. Bank D

anamon Indonesia Tbk 2003-2006

81

Page 96: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

Keterangan 2005 2006 PASIVA Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Kewajiban Kewajiban Segera 168.939 154.243 161.866 158.154 139.578 4.948.601 146.605 169.151 Simpanan Nasabah 36.575.562 43.047.370 43.386.861 44.350.482 45.177.074 43.671.666 50.048.306 54.194.256 Simpanan dari Bank Lain 1.732.328 2.598.143 3.432.032 3.925.961 4.724.925 4.098.305 4.327.652 4.769.254 Repo 2.449.493 2.875.000 2.875.000 2.875.000 2.875.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000 Pendapatan Premi Tangguhan - - - - - 203.049 209.491 223.580 Premi yang Belum Merupakan Pendapatan

- - - - - 126.067 129.208 138.699

Kewajiban Akseptasi 540.661 678.798 655.604 521.992 539.646 619.930 643.998 619.276 Obligasi yang Diterbitkan 493.926 494.430 494.934 495.438 495.942 1.275.010 1.234.903 1.193.890 Pinjaman yang Diterima 1.378.223 1.114.597 886.139 1.114.839 1.192.125 637.038 486.164 1.028.329 Hutang Pajak 158.552 232.942 92.562 153.892 58.303 - 68.497 167.039 Penyisihan Kerugian atas Transaksi pada Rek.Administratif

347.525 115.004 80.630 - 83.040 - - -

Penyisihan Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi

- - - 83.259 - 22.796 86.579 26.287

Kewajiban Derivatif 10.451 34.398 105.871 75.485 213.076 230.885 216.868 184.361 Kewajiban Pajak Tangguhan 92.340 102.323 107.281 112.334 105.861 99.856 96.798 139.267 Beban yang Masih Harus Dibayar 1.529.504 1.468.735 1.407.284 1.392.860 2.444.742 2.708.317 2.882.695 2.003.480 Pinjaman Subordinasi 3.522.636 3.607.263 3.786.660 3.628.474 3.394.161 3.453.837 3.443.025 3.373.940 Modal Pinjaman 155.000 155.000 155.000 155.000 155.000 155.000 155.000 155.000 Jumlah Kewajiban 52.155.160 56.678.246 57.609.724 59.043.170 61.598.475 66.250.357 68.175.789 72.385.809 Hak Minoritas 154.533 110.519 140.467 171.331 200.625 178.108 202.617 244.951 Ekuitas 8.212.475 8.232.304 8.228.504 8.588.953 8.958.665 8.102.260 8.871.996 9.441.927 Total Kewajiban dan Ekuitas 60.522.168 65.021.069 65.978.695 67.803.454 70.757.765 74.530.725 77.250.402 82.072.687

Lanjutan lampiran 1. Laporan N

eraca Triwulanan

PT. Bank D

anamon Indonesia Tbk 2003-2006

82

Page 97: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

KETERANGAN 2003 2004

Pendapatan dan Beban Operasional Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Pendapatan Bunga : 1. Hasil Bunga 1.483.175 2.972.311 4.372.225 5.789.427 1.410.135 3.147.178 4.721.414 6.394.789 2. Provisi dan Komisi 106.654 225.113 374.038 498.090 113.427 336.287 511.798 568.404 Jumlah Beban Bunga,Provisi dan Komisi 980.677 1.970.493 2.639.222 3.271.091 579.467 1.206.339 1.821.867 2.439.719 Pendapatan Bunga Bersih 609.152 1.226.931 2.107.041 3.016.426 944.095 2.277.126 3.411.345 4.543.474 Pendapatan Operasional Lainnya : 1. Keuntungan Penjualan Efek 28.746 794 208.753 795.799 187.627 242.651 269.555 430.072 2. Keuntungan/(Kerugian) transaksi mata

uang asing-bersih 1.652 -8.147 75.657 -12.438 -8.407 -30.397 2.621 -33.847

3. Imbalan jasa 133.588 282.736 431.455 514.221 77.160 20.422 145.980 260.338 4. Pendapatan Dividen - 150 3.060 3.068 - 397 414 508 5. Lain-lain 939 918 1.159 1.285 885 66.850 1.137 - Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 164.925 276.451 720.084 1.301.935 257.265 299.923 419.707 677.071 Beban Operasional Lainnya : 1. Beban Umum dan Administratif 132.208 302.892 508.455 861.136 222.597 519.921 766.142 896.314 2. Beban Tenaga Kerja dan Tunjangan 156.163 324.191 485.084 734.256 220.110 478.958 748.909 1.129.288 3. Penyisihan Kerugian atas Aktiva Prod. 458.796 528.787 752.562 1.323.671 42.268 34.604 -250.715 -400.882 4. Penyisihan Kerugian atas Transaksi pd

Rek. Administratif 788 3.923 2.110 2.018 662 762 1.925 4.186

5. Keuntungan Kenaikan/(Kerugian) Nilai Wajar Efek

-256.615 -274.277 -6.869 14.494 4.591 6.525 31.443 63.200

6. Lain-lain 7.894 19.999 28.138 40.902 4.081 22.456 27.761 32.988 Jumlah Beban Operasional Lainnya 499.234 905.515 1.783.218 2.976.477 494.309 1.063.226 1.325.465 1.727.094 Pendapatan Operasional Bersih 274.843 597.867 1.043.907 1.341.884 707.051 1.513.823 2.505.587 3.493.451 Pendapatan Non Operasional 23.695 76.639 95.207 295.821 29.526 139.197 52.659 219.484 Beban Non Operasional -2.109 -31.616 -48.476 -65.165 -38.332 -75.108 -112.008 -334.699 Pendapatan/(Beban) Non Operasional 21.586 45.023 46.731 230.656 -8.806 64.089 -59.349 -115.215 Laba Sebelum Pajak 296.429 642.890 1.090.638 1.572.540 698.245 1.577.912 2.446.238 3.378.236 Pajak Penghasilan -26.637 -28.107 -47.745 -43.196 -195.389 -433.708 -628.951 -894.821 Laba Setelah Pajak 269.792 614.783 1.042.593 1.529.344 502.856 1.144.204 1.817.287 2.483.415 Hak Minoritas atas Laba/(Rugi) Bersih 37 176 141 232 45 -42.929 -63.951 75.336 Laba Bersih 269.829 614.959 1.043.034 1.529.576 502.901 1.101.275 1.753.336 2.408.079

Lampiran 2. Laporan laba rugi triw

ulanan PT. B

ank Danam

on Indonesia, Tbk 2003-2006 83

Page 98: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

KETERANGAN 2005 2006 Pendapatan dan Beban Operasional Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Pendapatan Bunga : 3. Hasil Bunga 1.804.432 3.717.883 5.792.295 8.129.133 2.519.268 5.172.613 7.994.804 10.895.958 4. Provisi dan Komisi 195.130 254.361 381.321 663.780 193.067 336.662 768.444 788.049 Jumlah Beban Bunga,Provisi dan Komisi 768.967 1.458.398 2.341.891 3.882.368 1.394.169 2.735.281 4.302.132 5.690.278 Pendapatan Bunga Bersih 1.230.595 2.513.846 3.831.725 4.910.545* 1.316.169 2.847.742** 4.557.301* 6.135.453*

Pendapatan Operasional Lainnya : 1. Keuntungan Penjualan Efek 165.174 356.223 452.959 445.366 118.323 - 204.890 307.275 2. Keuntungan/(Kerugian) transaksi mata

uang asing-bersih 13.794 19.914 22.873 - 10.771 - -92.630 -

3. Imbalan jasa 60.187 121.516 190.484 584.628 95.852 202.130 371.457 797.174 4. Pendapatan Dividen - - 2.961 3.020 18 - 3.348 3.512 5. Lain-lain - - - - - 334.702 - - Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 239.155 497.656 669.277 1.033.014 224.964 536.832 487.065 1.107.961 Beban Operasional Lainnya : 1. Beban Umum dan Administratif 247.496 524.769 840.100 1.232.156 319.392 615.732 1.027.304 1.468.221 2. Beban Tenaga Kerja dan Tunjangan 380.767 758.572 1.151.073 1.690.584 446.188 910.172 1.374.671 1.887.971 3. Penyisihan Kerugian atas Aktiva Prod. -223.097 -382.962 -445.018 -210.214 210.817 - 833.605 1.025.942 4. Penyisihan Kerugian atas Transaksi pd

Rek. Administratif 1.033 -129 14.061 - 688 - 4.052 -

5. Keuntungan Kenaikan/(Kerugian) Nilai Wajar Efek

4.595 2.065 -1.914 -134.965 4.675 -31.800 671 130.387

6. Lain-lain 6.005 10.885 20.051 91.495 10.935 154.902 40.518 181.930 Jumlah Beban Operasional Lainnya 416.799 913.180 1.578.353 2.669.056 992.695 1.712.606 3.280.821 4.694.451 Pendapatan Operasional Bersih 1.052.951 2.098.322 2.922.649 3.274.503 550.435 1.069.221 1.763.545 2.548.963 Pendapatan Non Operasional 19.794 38.275 150.589 223.594 8.420 46.575 108.382 151.220 Beban Non Operasional 77.715 -185.670 -331.288 -499.853 133.269 240.873 -433.263 -596.942 Pendapatan/(Beban) Non Operasional -57.921 -147.395 -180.699 -276.259 -124.849 -194.296 -324.881 -445.722 Laba Sebelum Pajak 995.030 1.950.927 2.741.950 2.998.244 425.586 874.923 1.438.664 2.103.241 Pajak Penghasilan -327.442 -607.721 -764.613 -875.954 -145.681 262.033 997.602 -652.328 Laba Setelah Pajak 667.588 1.343.206 1.977.337 2.122.290 279.905 612.890 997.602 1.450.913 Hak Minoritas atas Laba/(Rugi) Bersih -27.792 -58.279 88.227 -119.092 -29.294 -54.757 -83.531 -125.581 Laba Bersih 639.796 1.284.927 1.889.110 2.003.198 250.611 558.133 914.071 1.325.332

Ket : * Pendapatan bunga bersih dan pendapatan underwriting; ** Pendapatan bunga bersih, underwriting dan syariah

Lanjutan lampiran 2. Laporan laba rugi triw

ulanan PT. B

ank Danam

on Indonesia, Tbk 2003-2006 84

Page 99: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

85

Lampiran 3. Daftar harga saham Bank Danamon 2003-2006

Bulan 2003 2004 2005 2006 Januari 800 2.275 4.175 4.650 Februari 1.025 2.775 4.775 4.275 Maret 1.350 2.775 4.750 4.800 April 1.400 3.275 4.650 5.150 Mei 1.275 2.975 4.825 4.600 Juni 1.575 2.825 5.050 3.975 Juli 1.425 3.200 5.600 4.250

Agustus 1.475 3.350 4.500 4.900 September 1.750 3.725 4.025 5.300 Oktober 1.825 3.575 3.925 5.950

November 1.775 4.350 3.900 6.250 Desember 2.025 4.375 4.750 6.750

Lampiran 4. Daftar Indeks Harga Saham Gabungan (2003-2006)

Bulan 2003 2004 2005 2006 Januari 388,443 752,932 1045,435 1232,321 Februari 399,22 761,081 1073,828 1230,664 Maret 398,004 735,677 1080,165 1322,974 April 450,861 783,413 1029,613 1464,406 Mei 494,776 732,516 1088,169 1329,996 Juni 505,499 732,401 1122,376 1310,263 Juli 507,985 756,983 1182,301 1351,649

Agustus 529,675 754,704 1050,09 1431,262 September 597,652 820,134 1079,275 1534,615 Oktober 627,834 860,487 1066,224 1582,626

November 617,084 977,767 1096,641 1718,961 Desember 691,895 1000,233 1117,812 1805,523

Page 100: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

86

Lampiran 5. Daftar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) per bulan 2003-2006 (dalam persen)

Bulan 2003 2004 2005 2006

Januari 12,69 7,86 7,42 12,75

Februari 12,24 7,7 7,43 12,74

Maret 11,4 7,42 7,44 12,73

April 11,06 7,33 7,7 12,74

Mei 10,44 7,32 7,95 12,5

Juni 9,53 7,34 8,25 12,5

Juli 9,1 7,36 8,49 12,25

Agustus 8,91 7,37 9,51 11,75

September 8,66 7,39 10 11,25

Oktober 8,48 7,41 11 10,75

November 8,49 7,41 12,25 10,25

Desember 8,31 743 12,75 9,75 Lampiran 6. Nilai rasio keuangan, Economic Value Added (EVA) dan Market

Value Added (MVA)

Periode ROE (%) ROA (%) EPS EVA MVA Maret 2003 24,80 2,50 54,99 -1.194.634 1.635.479 Juni 2003 26,50 2,70 125,32 27.755 2.498.094

September 2003 29,60 3,10 212,57 1.383.952 2.885.633 Desember 2003 31,40 3,20 311,72 2.028.550 3.014.953

Maret 2004 34,40 3,80 102,49 149.640 6.525.020 Juni 2004 35,20 4,20 224,43 1.397.188 6.370.647

September 2004 37,80 4,40 357,32 2.647.461 9.951.867 Desember 2004 38,60 4,50 490,75 3.841.440 13.449.163

Maret 2005 34,20 4,20 130,39 1.080.740 14.928.484 Juni 2005 34,30 4,20 261,86 2,389,637 16.370.189

September 2005 33,20 4,00 384,68 3.871.798 11.380.414 Desember 2005 24,20 3,10 407,71 5.516.279 14.552.006

Maret 2006 11,4 1,40 50,93 -153.387 14.530.417 Juni 2006 12,70 1,60 113,64 1.437.379 11.349.636

September 2006 14,10 1,70 185,61 3.258.247 17.063.866 Desember 2006 15,10 1,80 268,91 4.908.250 23.589.595

Page 101: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

87

Lampiran 7. Output regresi berganda rasio keuangan dan EVA terhadap MVA

Correlations

1.000 .249 .637 -.351 -.178.249 1.000 .823 .468 .527.637 .823 1.000 .018 .136

-.351 .468 .018 1.000 .975-.178 .527 .136 .975 1.000

. .176 .004 .091 .255.176 . .000 .034 .018.004 .000 . .473 .308.091 .034 .473 . .000.255 .018 .308 .000 .

16 16 16 16 1616 16 16 16 1616 16 16 16 1616 16 16 16 1616 16 16 16 16

MVAEPSEVAROEROAMVAEPSEVAROEROAMVAEPSEVAROEROA

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

MVA EPS EVA ROE ROA

Variables Entered/Removedb

ROA, EVA,EPS, ROE

a . Enter

Model1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: MVAb.

Model Summary b

.887a .787 .709 3414407.052 1.945Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), ROA, EVA, EPS, ROEa.

Dependent Variable: MVAb.

ANOVAb

5E+014 4 1.182E+014 10.135 .001a

1E+014 11 1.166E+0136E+014 15

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), ROA, EVA, EPS, ROEa.

Dependent Variable: MVAb.

Coefficientsa

1E+007 3249301 3.948 .002-22258.7 20999.005 -.467 -1.060 .312 .100 10.008

2.546 1.434 .763 1.775 .103 .105 9.511-1566684 610529.5 -2.313 -2.566 .026 .024 41.878

1E+007 4725223 2.221 2.726 .020 .029 34.205

(Constant)EPSEVAROEROA

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: MVAa.

Page 102: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

88

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: MVA

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

210-1-2

Regression Standardized Predicted Value

2

1

0

-1

-2

Reg

ress

ion

Stud

entiz

ed R

esid

ual

Dependent Variable: MVA

Scatterplot

Page 103: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

89

Lampiran 8. Output regresi berganda rasio keuangan (ROE dan ROA) dan EVA terhadap MVA (Backward Elimination)

Correlations

1.000 .249 .637 -.351 -.178.249 1.000 .823 .468 .527.637 .823 1.000 .018 .136

-.351 .468 .018 1.000 .975-.178 .527 .136 .975 1.000

. .176 .004 .091 .255.176 . .000 .034 .018.004 .000 . .473 .308.091 .034 .473 . .000.255 .018 .308 .000 .

16 16 16 16 1616 16 16 16 1616 16 16 16 1616 16 16 16 1616 16 16 16 16

MVAEPSEVAROEROAMVAEPSEVAROEROAMVAEPSEVAROEROA

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

MVA EPS EVA ROE ROA

Variables Entered/Removed b

ROA, EVA,EPS, ROE

a . Enter

. EPS

Backward(criterion:Probability ofF-to-remove >= .100).

Model1

2

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: MVAb.

Model Summary c

.887a .787 .709 3414407.052

.875b .765 .706 3431942.259 1.680

Model12

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), ROA, EVA, EPS, ROEa.

Predictors: (Constant), ROA, EVA, ROEb.

Dependent Variable: MVAc.

Page 104: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

90

ANOVA c

5E+014 4 1.182E+014 10.135 .001a

1E+014 11 1.166E+0136E+014 155E+014 3 1.532E+014 13.004 .000b

1E+014 12 1.178E+0136E+014 15

RegressionResidualTotalRegressionResidualTotal

Model1

2

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), ROA, EVA, EPS, ROEa.

Predictors: (Constant), ROA, EVA, ROEb.

Dependent Variable: MVAc.

Coefficients a

1E+007 3249301 3.948 .002-22258.7 20999.005 -.467 -1.060 .312 .100 10.008

2.546 1.434 .763 1.775 .103 .105 9.511-1566684 610529.5 -2.313 -2.566 .026 .024 41.878

1E+007 4725223 2.221 2.726 .020 .029 34.2051E+007 2907561 4.952 .000

1.143 .553 .342 2.065 .061 .714 1.401-1934084 505183.1 -2.856 -3.828 .002 .035 28.381

1E+007 4365792 2.561 3.402 .005 .035 28.902

(Constant)EPSEVAROEROA(Constant)EVAROEROA

Model1

2

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: MVAa.

Collinearity Diagnosticsa

4.480 1.000 .00 .00 .00 .00 .00.420 3.267 .01 .00 .07 .00 .00.079 7.509 .56 .05 .02 .00 .00.019 15.355 .24 .67 .47 .00 .03.001 58.836 .18 .28 .44 .99 .97

3.553 1.000 .01 .02 .00 .00.379 3.060 .01 .67 .00 .00.065 7.373 .93 .03 .01 .01.002 44.997 .05 .29 .99 .99

Dimension123451234

Model1

2

EigenvalueCondition

Index (Constant) EPS EVA ROE ROAVariance Proportions

Dependent Variable: MVAa.

Excluded Variablesb

-.467a -1.060 .312 -.304 .100 10.008 .024EPSModel2

Beta In t Sig.Partial

Correlation Tolerance VIFMinimumTolerance

Collinearity Statistics

Predictors in the Model: (Constant), ROA, EVA, ROEa.

Dependent Variable: MVAb.

Page 105: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN ... - …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15398/H07spi.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP

91

210-1-2

Regression Standardized Predicted Value

3

2

1

0

-1

-2

Reg

ress

ion

Stud

entiz

ed R

esid

ual

Dependent Variable: MVA

Scatterplot

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: MVA

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual