analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit …repository.utu.ac.id/350/1/bab i_v.pdf ·...

41
ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT DI KECAMATAN PANTE CEREUMIEN SKRIPSI OLEH ALI IMRAN NIM : 08C20101060 PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2014

Upload: others

Post on 27-Feb-2020

5 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA

SAWIT TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT

DI KECAMATAN PANTE CEREUMIEN

SKRIPSI

OLEH

ALI IMRAN

NIM : 08C20101060

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2014

Page 2: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA

SAWIT TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT

DI KECAMATAN PANTE CEREUMIEN

SKRIPSI

OLEH

ALI IMRAN

NIM : 08C20101060

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2014

Page 3: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

1

I.PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Negara Indonesia sebagai negara agraris pembangunan ekonominya

sangat ditentukan oleh pembangunan pertanian. Dalam kondisi krisis moneter

yang diikuti oleh krisis ekonomi sebagaimana yang terjadi sejak awal tahun

1997,sektor pertanian tumbuh positif sehingga menjadi penyelamat perkonomian

nasional. Fakta ini membuktikan bahwa pembangunan pertanian perlu didorong

untuk mendukung keberlanjutan pembangunan ekonomi. Secara umum,

keberhasilan pembangunan pertanian ditentukan oleh lingkungan tumbuh

komoditas pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, dan

peternakan serta perikanan. Agro ekosistem atau faktor biofisik seperti jenis tanah

dan iklim (intensitas cahaya, curah hujan, kelembaban, dan suhu) dapat menjadi

peluang atau masalah dalam pembangunan pertanian, tergantung dari kemampuan

petani atau pelaku agribisnis lainnya dalam menggunakan teknologi pengelolaan

dan pemanfaatan sumberdaya alam (Mentri Pertanian, 2006).

Perkembangan pertumbuhan sektor pertanian perlu diperhatikan untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sebelum diterapkannya REPELITA

masyarakat pedesaan yang bergerak dalam sektor ini berada dalam kondisi

keterbelakangan dan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan agar mamp u

bertahan hidup. Menurut Wibowo (2004 : 106), Struktur ekonomi Indonesia yang

masih sangat bersandar pada sektor pertanian, minyak dan gas-alam. Untuk

mencapai struktur yang ekonomi menyeimbangkan, beberapa perubahan pokok

perlu untuk dilakukankan. Peningkatan produksi agrikultur yang berlanjut

Page 4: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

2

diperlukan untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan konsumsi, kebutuhan untuk

bahan baku untuk agro- industri, dan permintaan untuk mengekspor. Pada waktu

yang sama ketika sektor pertanian adalah usaha kuat harus dibua t untuk

menyediakan daya dorong kepada sektor industri untuk pertumbuhan lebih cepat.

Setelah 3 dekade terakhir sampai sekarang sektor ini sudah mengarah kepada

pertanian modern dan komersil dengan melakukan inovasi- inovasi yang lebih baik

dari sebelumnya.

Pertanian merupakan basis perekonomian Indonesia. Kenyataan secara riil

sumbangsih sektor pertanian dalam perekonomian diukur berdasarkan proporsi

nilai tambahnya dalam membentuk Produk Domestik Bruto (PDB) atau

pendapatan nasional tahun demi tahun menurun, hal ini bukanlah berarti nilai dan

peranannya semakin tidak bermakna. Nilai tambah sektor pertanian dari waktu ke

waktu secara absolut tetap selalu meningkat. Kecuali itu peranan sektor ini dalam

menyerap tenaga kerja tetap terpenting. Mayoritas penduduk Indonesia, yang

sebagian besar tinggal di daerah pedesaan, hingga saat ini masih menyandarkan

mata pencahariannya pada sektor pertanian.

Sektor pertanian memiliki kontribusi langsung dalam pembentukan

Product Domestic Regional Bruto (PDRB), penyediaan lapangan kerja dan

peningkatan pendapatan bagi masyarakat. Selain itu, sektor pertanian juga

berperan dalam penyediaan bahan pangan dan perolehan devisa melalui ekspor

hasil pertanian. Namun demikian, sistem pertanian di Indonesia masih

memerlukan upaya perbaikan dan revitalisasi agar terjadi percepatan atau

akselerasi peningkatan produktivitas dan daya saing pelaku usaha pertanian.

Page 5: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

3

Tabel 1. PDRB Kabupaten Aceh Barat atas Harga Konstan 2000 menurut

Lapangan Usaha pada tahun 2006 – 2009

No Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009

1 Pertanian

265.107.870

267.869.620

282.966.560

312.295.330

2 Pertambangan dan Penggalian

5.157.860

5.371.430

5.465.410

5.453.030

3 Industri Pengolahan

16.017.990

16.808.500

17.651.570

19.601.040

4 Listrik dan Air Bersih

2.313.340

2.712.920

3.158.220

3.738.410

5 Bangunan/Kontruksi

101.678.320

126.815.200

133.037.020

128.918.120

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran

259.249.960

306.492.860

322.512.640

326.739.150

7 Pengangkutan dan Komunikasi

76.477.940

79.165.690

81.709.170

84.423.150

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan

12.898.890

18.261.407

18.917.330 19.595.140

9 Jasa-Jasa

216.004.070

258.224.940

275.399.430 302.005.870

PDRB

954.906.240

1.081.722.567

1.140.817.350

1.202.769.240

Sumber : BPS Kabupaten Aceh Barat (Data diolah maret 2013)

Tabel 1. menunjukkan bahwa sektor pertanian memiliki kontribusi yang besar

setelah sektor, hotel, dan restoran terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Aceh

Barat. Selama periode tahun 2006-2009 kontribusi sektor pertanian dalam

pembentukan PDRB Kabupaten Aceh Barat terus mengalami peningkatan yaitu

pada tahun 2006 sebesar Rp.265.107.870 juta rupiah, sebesar Rp.267.869.620

juta rupiah pada tahun 2007, dan pada tahun 2009 masing-masing sebesar

Rp.312.295.330 juta rupiah.

Salah satu jenis perkebunan yang termasuk perkebunan rakyat adalah

perkebunan Sawit. Sawi merupakan salah satu komoditi non migas, yang

belakangan ini memiliki pasaran yang cukup menjanjikan di pasaran dunia. Aceh

Barat merupakan Kabupaten yang sampai hari ini masih mengandalkan Sawit

sebagai produk unggulan nya di bidang pertanian selain komoditas pertanian

lainnya seperti padi, palawija dan lain- lain, hampir secara keseluruhan masyarakat

Page 6: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

4

nya menggantungkan hidupnya di bidang pertanian. Perkebunan sawit merupakan

sub sektor pertanian yang masih menjanjikan, ini dapat dibuktikan hampir di

seluruh kecamatan, dan desa terdapat perkebunan sawit.

Kecamatan Pante Cereumien adalah salah satu kecamatan di Kabupaten

Aceh Barat, dengan mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai Petani, Pekebun,

dan Pedagang. Sektor Pertanian merupakan sektor unggulan di Kecamtan Pante

Cereumien, Sebagian besar masyarakatnya memiliki lahan perkebunan khusus

nya Kelapa Sawit, Jika di lihat potensi Kelapa Sawit saat ini masih sangat

menjanjikan karna mampu memberi kontribusi besar terhadap pendapatan

masyarakatnya. Dan Kalapa sawit saat ini juga menjadi sektor Unggulan di

Bidang Perkebunan di Kabupaten Aceh Barat.

Masalah produktivitas kelapa sawit menjadi hal yang penting untuk

diperhatikan dalam meningkatkan pendapatan keluarga petani sawit, selama ini

jika kita lihat di kecamatan pante ceureumien produktivitas kelapa sawit masih

kurang maksimal, ini terlihat dari hasil yang di dapat petani sawit, penyebabnya

adalah pupuk subsidi yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat kurang

tepat sasaran. Pupuk menjadi hal yang penting dalam meningkatkan produktivitas

kelapa sawit di kecamatan Pante Cereumein.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik melakukan penelitian dengan

judul.”Analisis Pengaruh Produktivitas Kelapa Sawit terhadap Pendapatan

Masyarakat di Kecamatan Pante Cereumien Kabupaten Aceh Barat.”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis

berusaha untuk mengemukakan permasalahan secara tegas dan jelas agar

Page 7: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

5

keseluruhan proses penelitian dapat terarah dan terfokus pada pokok masalah

yang sebenarnya. Adapun permasalahan yang penulis ajukan adalah Bagaimana

Pengaruh Produktivitas Kelapa Sawit terhadap Pendapatan Masyarakat di

Kecamatan Pante Cereumien.

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Pengaruh Produktivitas Kelapa Sawit terhadap

Pendapatan Masyarakat di Kecamatan Pante Cereumien Kabupaten Aceh Barat.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini terdiri dari manfaat

teoritis dan praktis.

1.4.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

a) Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

penulis mengenai Pengaruh Produktivitas Kelapa Sawit terhadap

Pendapatan Masyarakat di Kecamatan Pante Cereumien Kabupaten Aceh

Barat. sebagai penerapan terhadap pemahaman teoritis yang telah

diperoleh selama mengikuti perkuliahan.

b) Bagi pihak yang membutuhkan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

bahan rujukan dan referensi dalam melakukan penelitian selajutnya yang

berkaitan Pengaruh Produktivitas.

Page 8: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

6

1.4.2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai bahan

pertimbangan bagi pemerintahan Kabupaten Aceh Barat dalam penyempurnaan

kebijakan-kebijakan dalam upaya mensejahterakan masyarakatnya.

1.5.Sistematika Pembahasan

Adapun Sistematika pembahasan penelitian ini terdiri dari beberapa bab yaitu.

Bagian I Pendahuluan menguraikan tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penetian, manfaat penelitianyang terdiri dari manfaat

teoritis dan praktis, serta sistematika pembahasan.

Bagian II Tinjauan pustaka, pada bab ini di uraikan teori-teori dan hasil

penelitian yang relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang dibahas.

Bagian III Metodelogi penelitian yang terdiri dari populasi dan sampel,

data penelitian diantaranya jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data,

model analisis data, defenisi operasional variabel.

Bagian keempat hasil dan pembahasan yang terdiri dari deskriptif daerah

penelitian, hasil pengujian hipótesis dan pembahasan hasil penelitian.

Bagian kelima Simpulan dan Saran menguraikan kesimpulan dan

keterbatasan dari penelitian dan saran – saran.

Page 9: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Produksi

Secara konsep, produksi adalah kegiatan menghasilkan sesuatu,baik

berupa barang maupun jasa. Dalam pengertian sehari-hari produksi adalah

mengolah input, baik berupa barang atau jasa yang lebih bernilai serta bermanfaat.

Joersron dan Fathirrozi (2003, h. 20) menyatakan produksi merupakan

hasil akhir dalam proses dan aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa

masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan

produksi adalah mengkombinasikan berbagai input atau masukan untuk

menghasilkan output.

Ahyari (2004, h. 45 ) menyatakan Produksi diartikan sebagai kegiatan

yang dapat menimbulkan tambahan manfaat dan penciptaan faedah baru. Faedah

atau manfaat tersebut tepat, serta kombinasi dari faedah-faedah tersebut diatas.

Apabila terdapat suatu kegiatan yang dapat menimbulkan manfaat baru atau

mengadakan penambahan dari manfaat yang sudah ada maka kegiatan tersebut

sebagai kegiatan produksi.

2.2. Faktor Produksi

Menurut Noor (2007, h.148) faktor produksi adalah segala sesuatu yang

diperlukan untuk menghasilkan produksi. Faktor produksi ini antara lain meliputi

bahan baku, teknologi dan pendapatan produksi, tenaga kerja (manusia), dan

energi. Menurut Sudarman dalam Kurnia sari (2011, h. 31) faktor produksi adalah

jenis-jenis sumber daya yang digunakan dan diperlukan dalam suatu proses

Page 10: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

8

produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Besar kecilnya barang dan jasa dari

hasil produksi tersebut merupakan fungsi produksi dari faktor produksi. Faktor

produksi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, pertama faktor produksi tetap

(fixed input) adalah factor produksi yang kuantitasnya tidak bergantung pada

jumlah yang dihasilkan dan input tetap akan selalu ada meskipun output turn

sampai dengan nol. Kedua, faktor produksi variabel (variable input), yaitu faktor

produksi yang jumlahnya dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat dan

sesuai dengan jumlah output yang dihasilkan.

2.3. Fungsi Produksi

Hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang

diciptakannya dinamakan fungsi produksi. Faktor-faktor produksi, seperti telah

dijelaskan, dapat dibedakan kepada empat golongan, yaitu tenaga kerja, tanah,

modal dan keahlian keusahawanan. Di dalam teori ekonomi, didalam teori

ekonomi, dalam menganalisis masalah ekonomi selalu dimisalkan bahwa tiga

faktor produksi yang belakangan dinyatakan (tanah, modal, dan keahlian

keusahawanan) adalah tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja di pandang sebagai

faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya. Dengan demikian, di dalam

menggambarkan hubungan di antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat

produksi yang dicapai, yang digambarkan adalah hubungan antara jumlah tenaga

kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai. (Sukirno 2006, hal 193)

Fungsi Produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukan

hubungan antara tingkat output dan tingkat penggunaan. Setiap produsen dalam

teori dianggap mempunyai suatu fungsi produksi yaitu :

Page 11: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

9

Q = f (x1,x2,x3............xn)

Q = Tingkat Produksi (Output)

(x1,x2,x3.......xn = Berbagai Input yang digunakan

Fungsi produksi menggambarkan kombinasi penggunaan input yang dipakai oleh

suatu perusahaan. Pada keadaan teknologi tertentu, hubungan antara input dan

output tercermin pada fungsi produksinya. (Joesran dan Fathorrozi. 2003 hal. 24)

2.4. Pengertian Produktivitas

Sumber Daya Manusia memegang peranan utama dalam proses

peningkatan produktivitas, karena alat produksi dan teknologi pada hakekatnya

merupakan hasil pengorbanan. Pada umumnya produktivitas yang semakin tinggi

merupakan pendayagunaan sumber daya secara efisien. Suatu perusahaan dalam

proses produksinya harus selalu memperhatikan dan mempertimbangkan

bagaimana cara mencapai produktivitas yang tinggi dengan sumber daya atau

faktor- faktor produksi yang ada.

Menurut Soedarmayanti dalam buku “Tata Kerja dan Produktivitas Kerja”,

mengemukakan mengenai pengertian produktivitas yaitu :

“Keinginan (the will) dan upaya (effort) manusia untuk selalu

meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan di segala bidang.”

(Soedarmayanti :1996. 142)

Menurut George J. Washin yang diterjemahkan oleh Slamet Saksono

dalam buku “Administrasi Kepegawaian”, mengemukaan bahwa :

“Produktivitas mengandung dua konsep utama, yaitu efisiensi dan

efektivitas. Efisiensi mengukur tingkat sumber daya, baik manusia , keuangan, maupun alam yang dibutuhkan untuk memenuhi tingkat

Page 12: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

10

pelayanan yang dikehendaki, efektivitas mengukur hasil mutu pelayanan

yang dicapai.” (Slameto :1997. 113)

2.5. Pengaruh Faktor Produksi Tanah Pertanian

Dalam suatu proses produksi sangat diperhatikan faktor- faktor produksi

yang ada, tanpa sala satu dari ketiga faktor produksi tersebut proses p roduksi tidak

dapat berjalan. Selain itu pengaruh suatu manajemen yang baik dapat mendukung

proses tersebut. Petani tradisional sekalipun sebenarnya juga butuh manajemen

dalam menjalankan usaha taninya, tetapi tidak dalam yang betul-betul dengan

administrasi yang lengkap dan tertib, baik mengenai perencanaan, pelaksanaan,

pengaturan sarana dan prasarana. (Daniel, 2002 h. 22)

Pengusaha pertanian selalu didasarkan atau dikembangkan pada luasan

lahan pertanian tertentu. Meskipun akhir-akhir ini dijumpai pula pengusaha

pertanian yang tidak semata-mata dikembangkan pada luasan lahan tertentu pada

sember daya lainnya seperti media air.

Pentingnya faktor produksi tanah bukan saja dilihat dari segi luas dan

sempitnya lahan, tetapi juga segi yang lain, misalnya aspek kesuburan tanah,

macam penggunaan lahan (tanah sawah, tegalan, dan sebagainya) dan topografi

(tanah daratan pantai, daratan rendah dan daratan tinggi), pemilikan tanah, nilai

tanah, fragmentasi tanah dan konsolidasi tanah (Soekartawi, 2003, h.33)

Faktor produksi tanah terdiri dari beberapa faktor alam lainya seperti air,

udara,temperatur, sinar matahari, dan lainnya. Semua secara bersama-sama

menentukan jenis tanaman yang dapat diusahakan atau sebaliknya jenis tanaman

Page 13: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

11

tertentu untuk dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi tinggi, tentunya

menghendaki jenis tanah tertentu, suhu udara dan kelembapan.

Luas lahan pertanian akan mempengaruhi skala usaha dan skala usaha ini

pada akhirnya akan mempengaruhi efisien atau tidaknya suatu usaha pertanian.

Seringkali dijumpai makin luas lahan yang dipakai sebagai usaha pertanian akan

semakin tidak efissien lahan tersebut. Sebaliknya pada luasan lahan yang sempit,

upaya pengusaha terhadap penggunaan faktor produksi semakin baik. Penggunaan

tenaga kerja tercukupi dan tersedianya modal juga tidak terlalu besar, sehingga

usaha pertanian seperti ini lebih efisien. Meskipun demikian, luas lahan yang

terlalu kecil cenderung menghasilkan usaha yang tidak efissien pula

(Soekarawi.2003, h.33)

2.6. Faktor Modal Pertanian

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan

dunia pertanian, maka semakin beragam pula orang dalam mendefinisikan atau

memberikan pengertian terhadap modal yang kadangkala satu sama lain

bertentangan tergantung dari sudut mana meninjaunya.

Modal adalah sejumlah uang yang digunakan untuk mengelola dan

membiayai kegiatan pertanian setiap bulan/setiap hari. Dimana didalamnya

terdapat ongkos untuk pembelian sumber-sumber produksi yang digunakan untuk

memproduksi suatu output tertentu/opportunity cost dan untuk menggunakan

input yang tersedia. Kemudian di dalam ongkos juga terdapat hasil atau

pendapatan bagi pemilik modal yang besarnya sama dengan, seandainya petani

Page 14: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

12

menanamkan modalnya di dalam sektor ekonomi lainnya dan pendapatan untuk

tenaga sendiri.

Struktur modal merupakan salah satu kebutuhan yang kompleks karena

berhubungan dengan keputusan pengeluaran keuangan lainnya. Untuk mencapai

tujuan perusahaan dalam memaksimalisasi kekayaan pemilik, manager keuanga.

hurus dapat menilai struktur modal perusahaan dan memahami hubungannya

dengan resiko, hasil atau pengembalian dan nilai perusahaan.

Untuk menciptakan struktur modal yang optimal, pengalokasian modal

yang tepat antara modal sendiri dan modal dari luar sangat penting untuk

memaksimalkan penggunaan modal perusahaan. Pengeluaran biaya modal yang

minimum dan struktur keuangan yang maksimum merupakan struktur modal yang

optimal

Menurut Von Bohm Bawerk dalam Daniel 2002. Arti modal atau kapital

adalah segala jenis barang yang dihasilkan dan dimiliki masyarakat yaang disebut

dengan kekayaan masyarakat. Sebagian kekayaan itu digunakan untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi dan sebagian lagi digunakan untuk memproduksi barang-

barang baru dan inilah yang disebut modal masyarakat.

Sedangkan menurut Manurung (2007, h 50 ) dalam membangun sebuah

bisnis dibutuhkan dana atau dikenal dengan modal. Bisnis yang dibangun tidak

akan berkembang tanpa didukung dengan modal. Sehingga modal dapat dikatakan

jadi jantungnya bisnis yang dibangun tersebut. Biasanya modal dengan dana

sendiri memberikan arti bahwa dana tersebut dipersiapkan oleh pembisnis yang

bersangkutan.

Page 15: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

13

2.7. Pembentukan Modal

Modal dapat diciptakan dari beberapa sumber, pada umumnya modal

terbentuk karena suatu proses produksi, penabungan dari produksi, serta pemakain

benda tabungan untuk produksi selanjutnya. Dalam kenyataannya sering

ditemukan pembentukan modal dilakukan dengan cara menggali potensi

kekayaan, baik berupa uang maupun barang yang dimiliki oleh petani yang

bersangkutan (Soerkartawi, 2003, h. 35)

Secara makro pembentukan modal oleh petani dapat dilakukan dengan

cara memperbesar simpanan. Bentuk simpanan dapat beragam, mulai dari bentuk

simpan yang berupa uang arau barang. Misalnya tanah, bangunan atau lainya,

bentuk disimpanan dalam masyarakat oleh pemerintah melalui perbankan

diarahkan dalam bentuk tabungan atau deposito. Bagi petani di pedesaan

pembentukan modal sering dilakukan dengan cara menabung, yaitu menyisihkan

sebagian pendapatannya untuk ditabung, (Soekartawi, 2003, h.35)

2.7.1. Modal Tetap

Modal tetap adalah modal yang memberikan jasa untuk proses produksi

dalam jangka waktu yang relatif lama dan tidak terpengaruh oleh besar kecilnya

jumlah produksi. Modal tetap dapat berupa tanah, bangunan dan mesin yang

digunakan.

Page 16: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

14

2.7.2. Modal Variable (bergerak)

Modal Variabel Adalah modal yang memberikan jasa hanya sekali dalam

proses produksi, biasa dalam bentuk bahan baku dan kebutuhan sebagai

penunjang usaha berikut.

Dapat dikemukakan pengertian secara klasik, dimana modal mengandung

pengertian sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih

lanjut. Schwiedland memberikan pengertian modal dalam artian yang lebih luas,

yaitu modal meliputi baik modal dalam bentuk uang (Geldkapital), maupun dalam

bentuk barang (sachkapital), misalnya mesin, barang-barang dagangan dan lain

sebagainya.

Modal adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan langsung

maupun tidak langsung dalam proses produksi untuk menambah output (Irawan

dan Suparmoko 2000, h. 93). Dalam pengertian ekonomi, modal yaitu barang atau

uang bersama-sama faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-

barang dan jasa-jasa baru. Modal merupakan input (faktor produksi) yang sangat

menentukan tinggi rendahnya pendapatan. Tetapi bukan berarti merupakan faktor

satu-satunya yang dapat meningkatkan pendapatan.

2.8. Pengertian Pendapatan

Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang baik berupa uang kontan

maupun natural. Pendapatan atau juga disebut juga income seseorang warga

masyarakat adalah hasil penjualannya dari faktor-faktor produksi yang

dimilikinya pada sektor produksi ini “membeli” faktor- faktor produksi tersebut

untuk digunakan sebagai input proses produksi dengan harga yang berlaku di

Page 17: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

15

pasar faktor produksi. Harga faktor produksi di pasar faktor produksi (seperti

halnya juga untuk barang-barang dipasar barang) ditentukan oleh tarik menarik,

antara penawaran dan permintaan

Secara singkat income seseorang ditentukan oleh

a. Jumlah faktor- faktor produksi yang ia miliki yang bersumber pada :

hasil-hasil tabungannya di tahun-tahun yang lalu

warisan atau pemberian

b. Harga per unit dari masing-masing faktor produksi. Harga-harga ini

ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan di pasar faktor produksi.

Dalam pengertian umum, pendapatan adalah hasil pencaharian usaha.

Budiono (2004, h.180) mengumumkan bahwa pendapatan adalah hasil dari

perjualan faktor- faktor produksi yang dimiliki kepada sektor produksi. Sedangkan

menurut Winardi dalam Budiono (2004,h. 182) pendapatan adalah hasil berupa

uang atau materi lainnya yang dapat dicapai dari pada penggunaan faktor- faktor

produksi.

Berdasarkan kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

pendapatan merupakan nilai dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh

suatu badan usaha dalam suatu periode tertentu. Dengan demikian yang dimaksud

dengan pendapatan jasa adalah nilai dari seluruh jasa yang dihasilkan suatu badan

usaha dalam suatu periode tertntu. Dalam akuntansi, pendapatan dan beban

dijelaskan bahwa pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang

timbul dari aktivitas normal baik selama satu periode yang mengakibatkan

kenaikan ekuitivitas dan tidak secara langsung berdasar dari kontribusi

penanaman modal.

Page 18: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

16

2.9. Jenis dan Fungsi Pendapatan

Untuk keperluan manajerial dapat dikelompokkan menjadi beberapa

jenis, seperti berikut Fatrrorozi (2003,hal 30) :

a. pendapatan total

Pendapatan total adalah jumlah seluruh pendapatan dari penjualan, Total

Revenue ini adalah hasil perkalian dari jumlah unit yang terjual (Q), dengan harga

jual per unit (P). Hal ini dapat dinyatakan dengan persamaan matematis :

TR = P.Q.

b. Pendapatan Rata-rata atau pendapatan per unit barang dan jasa

Pendapatan rata-rata adalah pendapatan rata dari setiap unit penjualan,

oleh karena itu maka pendapatan rata-rata (AR) dapat juga dirumuskan sebagai

hasil bagi dari pendapatan total dengan unit yang terjual (Q). Bentuk rumusan

matematikanya adalah AR = TR/Q = PQ/Q = P.

c. Pendapatan tambahan atau penerimaan marginal.

Pendapatan tambahan adalah tambahan pendapatan yang didapat untuk

setiap unit penjualan atau produksi. Karena tambahan ini dapat terjadi pada setiap

tingkatan produksi. Dengan demikian, maka pendapatan tambahan, atau marginal

Revenue ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

MR1 = TR1 -1 dimana MR1 tidak sama dengan MR1 -1.

Page 19: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

17

2.10. Usaha-Usaha Meningkatkan Pendapatan

Pada umumnya manusia merasakan bahwa penghasilan / pendapatan

yang diterima saat ini masih kurang dan menjadi masalah yang tidak akan pernah

terselesaikan. Secara umum dapat diterangkan bahwa untuk meningkatkan

pendapatan dapat digunakan beberapa cara antara lain :

1. Pemanfaatan waktu luang

Individu mampu memanfaatkan waktu luang yang tersisa dari pekerjaan

yang telah dilakukan sebelumnya menjadi kesempatan yang baru untuk

menambah pendapatan.

2. Melakukan kreativitas dan inovasi

Individu harus mampu berfikir negatif dan inovatif menciptakan

terobosan-terobosan yang berati untuk dapat mencapai kebutuhan yang dirasakan

masih kurang.

2.11. Konsep Pendapatan

Menurut Sukirno (2006, hal 200) suatu perkiraan mengenai distribusi

pendapatan atau distribusi kekayaan menurut aturan kelas antar rumah tangga atau

keluarga-keluarga sangat bermanfaat, karena keluarga atau rumah tangga unit

penerimaan distribusi. Dalam hal ini yang ditekankan adalah keluarga sebagai

penerimaan pendapatan, bukan pada perorangan karena dianggap bahwa rumah

tangga atau keluarga sebagai unit pengambil keputusan dalam memperoleh

pendapata dan pembelanjakannya. Rumah tangga sebagai unit analisis dalam

Page 20: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

18

distribusi pendapatan dapat dipandang tidak hanya sebagai kompenden demografi,

tetapi juga karakteristik umum dalam pengukuran.

Menurut Badan Pusat Statistik (2003, hal.56 ) mendefiniskan pendapatan

keluarga sebagai penjumlah upah, gaji, tingkat suku bunga, pensiun, sewa,

keuntungan usaha dan sebagainya yang diterima oleh semua anggota keluarga.

Pendapatan keluarga dikelompokkan menjadi ;

a. Pendapatan pertanian, meliputi penerimaan pertanian, peternakan, perikanan

dan skala rumah tangga; serta

b. Pendapatan bukan pertanian, meliputi pendapatan yang diterima dari seluruh

kegiatan ekonomi yang lain.

Sumber pendapatan ada yang berasal dari sector pertanian maupun sektor

non pertanian. Merujuk dari Nurmanaf dalam Sarasutha (1985,h.60) bahwa

sumber pendapatan dari sub sektor perikanan, termasuk penerimaan dari (1) usaha

penangkapan, (2) usaha non penangkapan (termaksud budidaya perikanan dan

pengolahan hasil perikanan). Sedangkan pendapatan dari sektor non perikanan

yang diterima dari (1) kegiatan berdagang, (2) usaha angkutan, (3) industru rumah

tangga, dan (4) kegiatan berburuh diluar usaha perikanan, serta (5) kegiatan usaha

pertanian.

2.12. Konsep Tanaman Kelapa Sawit

Sejarah kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di indonesia oleh

pemerintah Belanda pada tahun 1848, saat itu ada 4 batang bibit kelapa sawit yang

dibawa dari Mauritius dan Amsterdam yang Kemudian ditannam di kebun Raya

Bogor. Perintis budidaya perkebunan kelapa sawit di indonesia dilaklukan oleh

Page 21: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

19

Adrien Hallet (berkebangsan Belgia) Pada tahun 1911, yang kemudian diikuti

oleh K. Schad

Budidaya perkebunan kalapa sawit ini mulai berkembang di indonesia di

Sumatra perkebunan kelapa sawit ini mulai berkembang berlokasi di bagian

Pantai Timur Sumatra (Deli) dan Aceh hingga luas areal perkebunan mencapai

5.123 Ha. Tanaman kelapa sawit hanya dapat tumbuh di daerah tropis (daerah

khatulistiwa).

Tanaman kelapa sawit mempunyai beberapa keunggulan jika

dibandingkan tanaman lainnya (penghasil minyak nabati. Keunggulan tersebut

dapat dilihat dari segi produktifitas minyak kelapa sawit tersebut sehingga harga

produksi menjadi lebih ringan. Masa produksi kelapa sawit yang cukup panjang

(hingga 25 tahun) juga akan mempengaruhi ringannya biaya produksi yang akan

dikeluarkan petani. Dari segi hama dan penyakit tanaman kelapa sawit termasuk

tanaman yang tahan terhadap hama dan penyakit jika dibandingkan dengan

tanaman lainnya. Selain itu jika dilihat dari kebutuhan konsumsi orang terdapat

minyak kelapa sawit hingga mecapai rata –rata 25 kg/tahun

Sampai saat ini tanaman kalapa sawit merupakan salah satu sub sektor

penyumbang devisa non migas yang terbesar karena minyak kelapa sawit dan inti

sawitnya telah di ekspor ke luar negeri sekarang tanaman kelapa sawit merupakan

primadona bagi masyarakat Indonesia. Dengan begitu baiknya prospek kelapa

sawit tersebut telah mendorong pemerintah untuk memacu pengembangan areal

perkembangan kelapa sawit tersebut.

Page 22: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

20

2.13. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dibuat perumusan

hipotesisnya, diduga terdapat pengaruh positif antara produktivitas kelapa sawit

terhadap pendapatan masyarakat di Kecamatan Pante Cereumien Kabupaten Aceh

Barat.

Page 23: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

21

III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Kecamatan Paante Cereumien Kabupaten Aceh

Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Gampong yang berada di

Kecamatan Pante Cereumien,. yang menjadi salah satu obyek dalam penelitian ini

adalah Produktivitas Kelapa Sawit dan Pendapatan Masyarakat

3.2. Data Penelitian

3.2.1.Jenis Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Dengan pendekatan metode penelitiannya dari lapangan untuk mencar i informasi

yang dapat dipercaya. dengan menggunakan quisioner. Adapun data sekunder

berasal dari BPS, untuk melengkapi data penulis juga menggunakan buku atau

referansi yang bersifat teoritis yang diperoleh dari perpustakaan daerah dan

perpustakaan UTU.

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian ini penulis

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Field Research

Penelitian lapangan, yaitu metode penelitian lapangan untuk

mendapatkan data dan informasi yang dapat dipercaya

Page 24: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

22

2. Library Research

Penelitian perpustakaan, yaitu mengumpulkan data dan keterangan yang

dapat mempertajam orientasi dan dasar teoritis tentang masalah penelitian yang

dikaji melalui buku-buku yang berhubungan dengan karya skripsi dalam

penelitian ini.

3.3 Penentuan Sampel dan Teknik Pengambilan

Populasi dalam penelitian ini adalah Petani Sawit yang berada di

Kecamatan Pante Cereumien karena di daerah tersebut merupakan salah satu

daerah yang penduduknya mayoritas Petani melaksanakan pengembangan

pertanian di Kabupaten Aceh Barat. Dari total masyarakat yang memproduksi

Kelapa Sawit diambil sampel 38 rumah tangga petani sawit secara acak.

Populasi pada penelitian ini adalah petani sawit di kecematan Pante

Cereumien Kabupaten Aceh Barat ini diketahui jumlah populasi terdapat

sebanyak 190 kepala keluarga Petani Sawit yang tersebar pada 25 Desa Dari

jumlah populasi tersebut diambil sampel menggunakan rumus (Ari kunto, 2006

p.134 ) dengan derajat kesalahan 20% sebagai berikut:

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Nilai kritis ( batas ketelitian)

Page 25: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

23

Berdasarkan rumus (Ari kunto,2006 p. 134) dengan nilai kritis (e) yang digunakan

sebesar 20 % dengan jumlah populasi (N) sebesar 190. Dengan demikian jumlah

sampel (n) dalam penelitian ini adalah :

3.4. Model Analisa Data

Metode yang di gunakan sebagai alat analisis dalam penelitian ini yaitu

dengan menggunakan analisa Regresi Sederhana, Analisa korelasi, koefisien

korelasi sederhana, dan uji t yang akan diolah dengan menggunakan program

komputer statistik SPSS dengan penjelasan berikut ini :

1.Analisa Regresi Linier Berganda

Analisa ini digunakan sebagai alat analisis peramalan nilai pengaruh satu

variabel bebas atau lebih terhadap suatu variabel terikat. Menurut Gujarati

(1999, h. 26) persamaan regresi berganda adalah :

Y= a + b1X1 +e

Page 26: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

24

2

11

2

11

1111

YYnXXn

YXYXnr

Keterangan :

Y = Pendapatan Masyarakat

a = Nilai konstan (Intercept)

b = Slope ( Koefisien Regresi )

X1 = Produktivitas Kelapa Sawit

ei = Error Term

2. Analisa Korelasi ( r )

Analisa koefisien korelasi adalah suatu analisa untuk mengetahui seberapa

besar hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Analisa

korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Analisa Koefisien Korelasi

Dalam regresi, jika angka koefisien determinisi tersebut di akarkan,

maka akan di dapat koefisien korelasi (r) yang merupakan ukuran

hubungan linier antara dua variabel y dan x. Adapun formula

perhitungannya sebagai berikut ( Nacrowi 2006, h. 133 )

Keterangan :

r = Koefisien Korelasi

n = Jumlah tahun

Y = Pendapatan Masyarakat

X = Produktivitas Kelapa Sawit

Page 27: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

25

b. Koefesien Determinasi ( 2r )

Analisa ini digunakan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan

variable bebas (X) terhadap variable terikat (Y). Koefisien determinasi

( 2r ) merupakan kuadrat dari nilai koefisien korelasi. Menurut Ridwan

(2000) dalam Arafah (2008, h. 11) Rumus Koefisien Determinasi adalah

sebagai berikut :

KP = 2r × 100 %

Dimana :

Kp = Besarnya Koefisien penentu (determinasi)

r = Koefisien Korelasi

3. Uji t

Uji signifikansi koefisien dimaksudkan untuk menguji apakah besarnya

atau kuatnya hubungan antar variabel yang diuji sama dengan nol. Apabila

besarnya hubungan sama dengan nol, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan

antar variabel sangat lemah dan tidak berarti. Dan sebaliknya apa bila hubungan

antar variabel secara signifikan berbeda dengan nol, maka hubungan tersebut kuat

dan berarti.

Uji signifikan koefisien korelasi dilakukan melalui 5 tahap, Sebagaimana

pada pengujian hipotesa, sampel basar dan kecil, yaitu:

a. Perumusan hipotesa yaitu menguji apakah r populasi (ρ) sama dengan nol

b. Menentukan taraf (α) dengan derajat bebas ( df) = n-k,

c. Menentukan uji statistika

Page 28: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

26

d. Menentukan daerah keputusan, dan

e. Menentukan keputusan.

Uji statistik untuk koefisien korelasi (r) adalah sebagai berikut

Rumus uji t untuk uji koefisien

t =

Dimana:

t : Nilai terhitung

r : Nilai koefisien

n : Jumlah data pengaman

3.5. Definisi Operasional Variabel

1. Produktivitas Kelapa Sawit (X1) Tolak ukur keberhasilan petani Kelapa

sawit dalam menghasilkan produksi kelapa sawit (Toh/Ha)

2. Pendapatan Masyarakat (Y) adalah Pendapatan Keseluruhan petani kelapa

sawit di kecamatan Pante Ceureumen (Rp)

3.6. Pengujian Hipotesis

Hipotesa statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. H0 ; ß = 0, Produktifitas Kelapa Sawit yang diteliti secara bersama-sama

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pendapatan

Masyarakat.

Page 29: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

27

b. H1 ; ß ≠ 0, Produktivitas Kelapa Sawit yang diteliti secara bersama-

sama berpengaruh secara signifikan terhadap Pendapatan

Masyarakat.

Kriteria uji hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah :

Apabila ht >

tt , maka H0 ditolak H1 diterima, artinya, Produktivitas

Kelapa Sawit yang diteliti secara bersama-sama berpengaruh secara

signifikan terhadap Pendapatan Masyarakat di Kecamatan Pante

cereumien

Apabila ht < tt , maka H0 diterima H1 ditolak, artinya , Produktivitas

Kelapa Sawit yang diteliti secara bersama-sama tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap Pendapatan Masyarakat di Kecamatan Pante

cereumien.

Berdasarkan uraian-uraian diatas maka menurut penulis terdapat pengaruh yang

signifikan Produktivitas Kelapa Sawit terhadap Pendapatan Masyarakat di

Kecamatan Pante cereumien

Page 30: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

28

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Daerah Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Pante Ceureumen

Kecamatan Pante Ceureumen adalah salah satu kecamatan di Kabupaten

Aceh Barat Propinsi Aceh. Luas wilayahnya adalah 490,25 Km2 dengan jumlah

penduduk sebesar 9.856 jiwa. Pusat kota kecamatan berjarak kurang lebih 43 km

dari ibu kota kabupaten. kecamatan pante ceureumen terletak antara 0418’30” -

0438’40” lintang utara dan 96 10’30” - 9628’30” bujur timur. Kecamatan ini

berbatasan langsung dengan Kecamatan Sungai Mas, Kaway XVI, Panton Reu,

dan Kabupaten Nagan Raya.

4.1.2. Potensi Usaha Produksi Kelapa Sawit

Prospek usaha tani perkebun sawit cukup cerah bila dikelola secara

insentif dan komersial berpola agribisnis. Perminataan pasar dalam negeri dan

berpeluang ekspor komodidatas kelapa sawit cenderung dari tahun ke tahun baik

memenuhi kebutuhan pangan dan non pangan.

Tabel. 2

Karakteristik Luas Lahan Petani Kelapa Sawit Di Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat

No Jumlah Responden Jumlah Luas

Lahan Persentase %

1 10 1 H 26,3 %

2 17 2 H 44,7 %

3 10 3 H 26,3 %

4 1 4 H 2,6 %

38 100 %

Sumber : Hasil penelitian dan wawancara petani (data diolah) April 2014

Page 31: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

29

Tabel karakteristik Luas lahan di atas menunjukan luas lahan petani kelapa

sawit dalam mengelola perkebunan sawit di kacamatan pante ceureumen dapat

dilihat 10 Responden mempunyai lahan masing-masing 1 Hektar lahan sawit,

dengan persentase sebanyak 26 %. Sementara 17 responden mempunyai 2 Hektar

lahan sawit, dan 10 Responden lagi mempunyai 3 Hektar selanjutnya hanya 1

Responden yang mempunyai lahan sawit hingga 4 Hektar. Luas lahan sawit juga

berpengaruh terhadap hasil yang di dapat oleh petani sawit.

4.1.3. Rata-Rata Produktifitas dan Hasil Panen Kelapa Sawit

Rata-rata produktivitas dan Hasil panen Kelapa Sawit di Kecamatan Pante

Ceureumen dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel.3

Produktivitas (Rata-Rata) dan Hasil Panen Kelapa Sawit

Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat

No Jumlah

Responden

Hasil

Produksi

(Kg)

Harga

/Kg

(April)

Pendapatan Dari

Panen Usaha

Kelapa Sawit

(Rp)

Biaya

Produksi

(Rp)

Produktifitas

Rata-Rata dan

Pendapatan

Bersih Kelapa

Sawit

(Rp)

1 11 2. Ton

1.500

3.000.000

500.000

2.500.000

2 23 3.Ton

1.500

4.500.000

800.000

3.700.000

3 3 1.Ton

1.500

1.500.000

200.000

1.300.000

4 1 4.Ton

1.500

6.000.000

1.500.000

4.500.000

38

3.750.000

750.000

3.000.000 Rata-Rata

Sumber : Hasil penelitian dan wawancara petani (data diolah) April 2014

Tabel di atas menunjukan Produktivitas rata-rata dan hasil panen petani

kelapa sawit di kecamatan pante ceureumen kabupaten aceh barat. Sebanyak 11

responden mampu menghasilkan tandan buah segar atau TBS kelapa sawit sebesar

Page 32: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

30

2 Ton atau 2000 Kg, dengan harga di pasaran ditingkat agen rata-rata 1.500. Jika

di kalikan maka akan mendapat hasil dari panen kelapa sawit sebesar 3.000.000

juta rupiah, selanjutnya di kurangi biaya produksi setiap bulan nya sebesar

500.000 ribu rupiah maka pendapatan dari hasil panen kelapa sawit bersih setiap

bulan nya sebesar 2.500.000 juta rupiah. Sementara sebanyak 23 responden

mampu menghasilkan TBS sebesar 3 Ton atau 3000 Kg, dengan harga yang sama

dan jika dikalikan maka akan mendapat hasil panen sebesar 4.500.000 juta rupiah

selanjutnya dikurangi dengan biaya produksi yang sebesar 800.000 ribu rupiah

maka akan mendapat hasil bersih sebesar 3.700.000 juta rupiah. Selanjutnya

sebanyak 3 Responden hanya mampu menghasilkan tandan buah segar atau TBS

sebesar 1 Ton atau 1000 Kg, dengan harga yang sama mendapatkan hasil sebesar

1.500.000 setalah dikurangi biaya produksi yang hanya 200.000 ribu perbulannya

maka pendapatan hasil panen bersi sebesar 1.300.000 juta rupiah. Dan hanya 1

responden yang mampu mendapatkan hasil sebesar 4 Ton atau 4000 Kg, juga

dengan harga yang sama maka akan mendapatkan hasil sebesar 6.000.000

kemudian dikurangi biaya Produksi sebesar 1.500.000 hasil bersih yang didapat

sebesar 4.500.000 juta rupiah. Maka jika dilihat Prospek Perkebunan Sawit sangat

menjanjikan, dari tabel di atas dapat dilihat kontribusi yang diberikan terhadap

Pendapatan Keluarga begitu besar.

4.1.4. Tingkat Pendapatan Masyarakat

Tingkat Pendapatan masyarakat dikecamatan Pante Ceureumen dalam

penelitian ini adalah pendapatan keluarga dari Petani atau Pekebun Sawit dapat

dilihat dalam tabel berikut ini :

Page 33: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

31

Tabel 4

Tingkat Pendapatan Masyarakat Di Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat

No Responden Pendapatan Masyarakat

1 Hasanudin 3.500.000

2 Abdullah 3.000.000

3 Amirudin 3.800.000

4 Adi hermanto 3.000.000

5 Paimen 3.000.000

6 Saleh 2.000.000

7 Burhanuddin 4.000.000

8 Ali Imran 3.900.000

9 Tgk. Amirullah 2.500.000

10 Zainal 2.800.000

11 Sarmidi 3.500.000

12 Saneh 4.400.000

13 Abdullah.Tb 3.800.000

14 Anto 3.900.000

15 Saiin 2.000.000

16 Salihin 3.800.000

17 Mukmin 4.000.000

18 Alimi 2.800.000

19 Agus wanto 3.900.000

20 Anwar 3.900.000

21 Ali Sadikin 3.900.000

22 Abas 3.800.000

23 Safari 3.800.000

24 Taufik 4.700.000

25 Ahmad 2.500.000

26 Agustiar 2.800.000

27 Muhanmad 3.900.000

28 Panan 3.800.000

29 Heri Saputra 3.800.000

30 Mujiono 1.500.000

31 Mulyono 4.000.000

32 Hendra 3.800.000

33 Khairil 2.600.000

34 Yusnaidi 2.800.000

35 Sutiran 2.600.000

36 Jamalul 3.900.000

Page 34: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

32

37 Slamet 4.600.000

38 Acimi 4.000.000 Sumber : Hasil penelitian dan wawancara petani (data diolah) April 2014

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat Tingkat Pendapatan Masyarakat

Petani atau Pekebun sawit di kecamatan Pante Ceureumen. Dengan jumlah 3

responden sebesar 1.000.000 s/d 2.000.000, Kemudian 11 responden

berpendapatan sebesar 2.100.000 s/d 3.000.0000 sementara 21 Responden

berpendapatan sebesar 3.100.000 s/d 4.000.000 dan 3 responden lagi

berpendapatan sebesar 4.100.000. s/d 5.000.000. jika dilihat hasil pendapatan

masyarakat hampir rata-rata dipengaruhi oleh Produktifitas hasil panen kelapa

sawit ini akan terwujud jika masyarakat mencoba profesi menjadi pekebun kelapa

sawit.

4.2. Hasil Pengujian Hipótesis dan Pembahasan Hasil Penelitian

Analisis Pengaruh Produktivitas Petani Kelapa Sawit terhadap

Pendapatan Masyarakat di Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh

Barat, analisis ini akan di wujudkan dengan pengolahan data melalui program

statistik komputer SPSS 18.

Tabel 5

Ouput SPSS Rata-Rata Standar Devisiasi dan Observasi

Pada tabel diatas terlihat bahwa rata-rata pendapatan masyarakat di kecamatan

pante ceureumen dengan 38 responden adalah 3,42 dengan standar deviasi

sebesar 7,52 %. sementara rata – rata Produktivitas kelapa sawit dengan

Page 35: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

33

responden yang sama adalah sebesar 3,22 % dengan standar deviasi 8,29

sedangkan N menyatakan observasi 38 responden di kecamatan Pante Ceureumen

Kabupaten Aceh Barat.

1. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis ini dipergunakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

keeratan serta arah hubungan antara Produktivitas kelapa sawit dengan

Pendapatan Masyarakat di Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat.

Tabel 6

Hasil Analisis Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi (R) diperoleh 0.916 secara positif menjelaskan terdapat

hubungan yang kuat antara Produktivitas Kelapa Sawit (X) dan Pendapatan

Masyarakat (Y) dengan keeratan hubungan 91 %. Bahawa sebesar 91 %

Pendapatan Masyarakat di Pengaruhi oleh Hasil Produktivitas Kelapa Sawit.

2. Analisi Koefisien Determinasi.

Dengan analisis ini maka akan dapat diketahui besar sumbangan kegiatan

Produktivitas Kelapa Sawit terhadap Pendapatan Masyarakat di Kecamatan Pante

Ceureumen Kabupaten Aceh Barat Analisis ini secara kongkrit dilakukan

terhadap koefisien determinasi.

Page 36: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

34

Tabel 7

Output SPSS Analisis Koefisien Determinasi

Adapun koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat diketahui dengan

penggunaan rumus perhitungan sebagai berikut :

Koefisien determinasi = r2 x 100%

Koefisien determinasi = (0,916)2 x 100%

Koefisien determinasi = 83,9%

Dari perhitungan diatas diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar

83,9 % yang berarti bahwa peningkatan Pendapatan Masyarakat di Kecamatan

Pante Ceureumen dipengaruhi oleh Produktivitas Kelapa Sawit. Sedangkan

sisanya sebesar 16.1 % merupakan sumbangan faktor – faktor lain.

3. Uji Regresi Linier Sederhana dan Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji regresi merupakan prosedur yang kuat dan fleksibel dalam

menganalisis pegaruh asosiatif antara variabel independen (X) dan variabel

dependen (Y). Sedangkan secara parsial produktifitas kelapa sawit berpengaruh

terhadap Pendapatan Masyarakat di Kecamatan Pante ceureumen.

Tabel 8

Output SPSS Analisi Regresi Linier Sederhana dan Uji t

Page 37: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

35

Dari hasil perhitungan Regresi linier Sederhana maka persamaannya sebagai

berikut : Y = 7,53 + 8,30 X

Berdasarkan Output SPSS dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Kostanta dari persamaan diatas dapat terlihat bahwa nilai kostanta sebesar

7,53 nilai kostanta ini menyatakan apabila produktivitas kelapa sawit sama

dengan nol maka Pendapatan Masyarakat turun sebesar 7,53

b. Koefisien Regresi Produktivitas dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa

nilai Produktivitas sebesar 8,30 Hal ini menyatakan bahwa setiap kenaikan

produktivitas sebesar 1 % mengakibatkan Pendapatan Masyarakat meningkat

sebesar 8,30

Pembuktian bahwa variabel Produktivitas kelapa sawit berpengaruh

terhadap Pendapatan masyarakat di Kecamatan Pante Ceureumen. Dilakukan

pengujian secara parsial dengan uji–t pada jumlah kepercayaan ( level of

confidence 95% ).

c. Variabel Produktivitas Kelapa Sawit diperoleh t-hit sebesar 13,685 lebih besar

dari t-tabel sebesar 1,684 artinya secara partial variabel Produktivitas berpengaruh

terhadap Pendapatan Masyarakat di Kecamatan Pante ceureumen Kabupaten Aceh

Barat.

Page 38: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

36

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Produktivitas rata-rata dan hasil panen petani kelapa sawit di kecamatan

pante ceureumen kabupaten aceh barat. Sebanyak 11 responden mampu

menghasilkan tandan buah segar atau TBS kelapa sawit sebesar 2 Ton atau

2000 Kg, dengan harga di pasaran ditingkat agen rata-rata 1.500. Jika di

kalikan maka akan mendapat hasil dari panen kelapa sawit sebesar

3.000.000 juta rupiah. Maka jika dilihat Prospek Perkebunan Sawit sangat

menjanjikan, dapat dilihat kontribusi yang diberikan terhadap Pendapatan

Keluarga begitu besar.

2. Pendapatan Masyarakat Petani atau Pekebun sawit di kecamatan Pante

Ceureumen. Dengan jumlah 3 responden sebesar 1.000.000 s/d 2.000.000,

Kemudian 11 responden berpendapatan sebesar 2.100.000 s/d 3.000.0000

sementara 21 Responden berpendapatan sebesar 3.100.000 s/d 4.000.000

dan 3 responden lagi berpendapatan sebesar 4.100.000. s/d 5.000.000. jika

dilihat hasil pendapatan masyarakat hampir rata-rata dipengaruhi oleh

Produktivitas hasil panen kelapa sawit ini memnunjukan tikat kesejahteraah

akan terwujud jika masyarakat mencoba profesi menjadi pekebun kelapa

sawit.

Page 39: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

37

3. Koefisien korelasi (R) diperoleh 0.916 secara positif menjelaskan terdapat

hubungan yang kuat antara Produktivitas Kelapa Sawit (X) dan Pendapatan

Masyarakat (Y) dengan keeratan hubungan 91 %.

4. Koefisien determinasi (R2) sebesar 83,9 % yang berarti bahwa peningkatan

Pendapatan Masyarakat di Kecamatan Pante Ceureumen dipengaruhi oleh

Produktivitas Kelapa Sawit. Sedangkan sisanya sebesar 16.1 % merupakan

sumbangan faktor – faktor lain.

5. Variabel Produktivitas Kelapa Sawit diperoleh t-hit sebesar 13,685 lebih

besar dari t-tabel sebesar 1,684 artinya secara partial variabel Produktivitas

berpengaruh terhadap Pendapatan Masyarakat di Kecamatan Pante

ceureumen Kabupaten Aceh Barat.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan oleh

penulis dalam meningkatkan Pendapatan Masyarakat melalui Produktivitas

Kelapa sawit di Kecamatan Pante Ceureumen antara lain sebagai berikut :

1. Pada para petani kelapa sawit di sarankan untuk lebih meningkatkan

hasil panen kelapa sawi, dengan penggunaan bibit unggul, efesiensi

penggunaan pupuk, lahan dan tenaga kerja untuk meningkatkan hasil

panennya sehingga dapat meningkatkan pendapatannya dengan

meminimalkan kerugian.

2. Agar petani kelapa sawit mendapatkan pendapatan lebih besar maka

jumlah produksi kelapa sawit perlu ditingkatkan dengan usaha tani

kelapa sawit secara efesien dan efektif.

Page 40: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

38

3. Diharapkan kepada pemerintah daerah untuk fokus membantu

masyarakat dalam hal pengadaan bibit dan pupuk, agar perkebunan

kelapa sawit rakyat segera terwujud, karena kelapa sawit menjadi

produk unggulan pemerintah kabupaten aceh barat.

Page 41: ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT …repository.utu.ac.id/350/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-20 · analisis pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan masyarakat

39

DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2006. Pedoman Umum Budidaya Pertanian pada Lahan Pegunungan. Mentri Pertanian. No : 47/Permentan/OT.140/10/2006.

Ahyari, A, 2004. Manajemen Produksi. Edisi Kedua, Penerbit BPEE UGM,

Yogyakarta

Budiono, 2004 (1992 : 180) Pendapatan, ), diakses 16 maret 2012.

Daniel, 2002. Ekonomi Pertanian.Edisi Peratama, PT. Raja Grafindo

Persada,Jakarta

Irawan dan suparmako, M. 2000. Ekonomi pemabangunan edisi ke tiga. BPFE

UGM. Yogyakarta.

Joesran dan Fathorrozi, 2003. Teori Ekonomi Mikro. Salemba empat, Jakarta

Kepala Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Aceh Barat 2011

Noor, Hendry Faisal. 2007. Ekonomi Manajerial. PT Rajagrafindo persada Jakarta

Raharja Prathama dan Manurung, 2007. Tiori Ekonomi Mikro. Lembaga Penerbit

FEUI, Jakarta.

Soekartawi, 2003. Teori Ekonomi produksi Dengan Bahasan Analisis Fungsi

Cabb-Douglas, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Sukino, sadono. 2003. Makro Ekonomi Pengantar Teori. PT. Raja Grafindo

Persada.

Sukirno, Sadono. 2006. Makro Ekonomi Pengantar Teori. PT. Raja Grafindo

Persada.

Sarasutha,P. 1985. Pengaruh Padi Gogorancah Terhadap Peningkatan dan

Distribusi Pendapatan Petani di Kabupaten Indramayu. Fakultas Sarjana

IPB. Bogor,15 hal

Wibowo, Johanes. 2004. Strengthening Agricultural Support Services For Small

Farmers. Asian Productivity Organization. Jakarta Selatan.