analisis pengaruh mekanisme...

86
1 ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE) LAPORAN KEUANGAN SKRIPSI Diajukan Oleh: ADZILLAH SYAHIDAH 105082002740 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009 M/ 1430 H

Upload: vandiep

Post on 09-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

1

ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE

GOVERNANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN

(DISCLOSURE) LAPORAN KEUANGAN

SKRIPSI

Diajukan Oleh:

ADZILLAH SYAHIDAH

105082002740

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009 M/ 1430 H

Page 2: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

2

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

Nama : Adzillah Syahidah

TTL : Jakarta, 8 November 1987

Alamat : JL Pondok Cabe 1 RT002/004 No 66 Pondok

cabe Ilir Tangerang 15418

Telephone : 085691475933/02191357488

Nama Ayah : Rohman Hakim

Nama Ibu : Yetti Rusyanti

II. Pendidikan

1. SD Ruhama Ciputat (1993-1999)

2. MTS Negeri 3 Jakarta (1999-2002)

3. SMA Negeri 87 Jakarta (2002-2005)

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2005-2009)

III. Pengalaman Organisasi

1. LDK Fakultas Ekonomi

2. BEM Fakultas Ekonomi

Page 3: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

3

Abstrak

Adzillah Syahidah: ”Analisis pengaruh mekanisme corporate governance

terhadap pengungkapan (disclosure) laporan keuangan”. Penelitian ini bertujuan

untuk menguji pengaruh mekanisme corporate governance terhadap

pengungkapan laporan keuangan. Penelitian ini dilakuakan pada perusahaan yang

berada di DKI Jakarta. Data ini dianalisis dengan menggunakkan judgement

sampling. Kuesioner dalam penelitian ini berjumlah 120, namun yang kembali

hanya 75. Data dikumpulkan dengan metode survey. Hasil analisis ini

menunjukkan:

1. Fungsi komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan

laporan keuangan sebesar 0.025

2. Tanggung jawab komite audit, komisaris independen, dewan komisaris dan

dewan direksi tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan laporan

keuangan.

Kata kunci: Tanggung jawab komite audit, fungsi komite audit, komisaris

independen, dewan komisaris, dewan direksi, pengungkapan atas

laporan keuangan.

Page 4: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

4

Abstract

Adzillah Syahidah: “Analysis the effect mechanism corporate governance toward

disclosure of financial report.” The objective of research is to examine

empirically the influence mechanim corporate governance toward disclosure of

financial report. This research has been done in Jakarta with management of

company. Data is selecting using judgement sampling. The analysis units for

responses of 120 but only 75 questionnaires returned. The data collection is

performed using mail survey. The study results are as follow:

1. Fungtion of committee audit had significantly effect to the disclosure of

financial statement is 0.025

2. Responsibillty of committee audit, independent of institutional ownership,

institutional ownership, director hadnot significant influence to financil

statement

Key word: Committee audit, independent institutional of institutional ownership,

institutional ownership, director, and disclosure of financial statement.

Page 5: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

5

KATA PENGANTAR

Bismillahir Rahmaanir Rahiim, Syukur Alhamdulillah Ya Allah, Segala

puji hanya bagi Allah SWT Semata, yang telah memberikan petunjuk dan

Hidayah Nya serta kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi yang

berjudul “ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE

TERHADAP PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE) LAPORAN KEUANGAN”,

sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik meskipun masih banyak

kekurangannya. Ribuan shalawat serta salam selalu terlimpahkan kepada Uswatun

Hasanah kita Nabi Muhammad SAW.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang amat sangat kepada

pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelasaian skripsi ini, mereka adalah:

1. Orang tuaku tersayang, Ayahanda Rohman hakim dan Ibunda Yetti

Rusyanti yang telah memberikan kasih sayang, cinta, dukungan, memberi

nasihat, perhatian selama mengerjakan skripsi ini, sehingga akhinya

penulis dapat menyelesaikan tugas meskipun butuh proses yang sangat

panjang, terima kasih ya umi abi atas kesabarannya menunggu selesainya

skripsi ini.

2. Bapak Prof .Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial dan sekaligus Pembimbing I, dan Bapak Amilin SE., Ak.,

M.Si selaku pembimbing II, yang telah sabar dan tulus memberikan

bimbingan arahan dan jalan keluar kepada penulis dalam segala waktu

dan kesempatan, dan memberikan pengetahuan yang bermanfaat kepada

penulis. Terima kasih banyak ya Bapak, Jasa mu akan selalu saya ingat.

3. Ibu Rini SE.,Ak.,M.Si selaku Penasehat Akademik, terima kasih ya bu,

atas arahan yang sangat bermanfaat buat saya dari semester awal hingga

saat ini.

4. Bapak Afif Sulfa SE, Ak, Msi selaku Ketua Jurusan Akuntasi, dan Ibu

Yessi SE, Ak, Msi, Selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi, dan kepada Pak

Hepi, Bu Rahmawati, Pak Abdul Hamid Cebba, Pak Indoyama dan

Page 6: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

6

seluruh dosen Ekonomi khususnya Akuntansi, yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu, terima kasih ya pak, bu atas bimbingannya selama

ini.

5. Adik-adikku Silmi Dakhilah, dan Yazma’a Asyiddaul Haqq yang setia

menemani kalau sedang revisi dari malam hari sampai pagi hari, terima

kasih adik-adiku sayang. Dan membantu dengan tulus dan ikhlas. Terima

kasih adik ku..love u…sukses ya sista…

6. Muhammad Fadli, Yang memberikan masukan yang luar biasa dalam

pengerjaan skripsi ini, memberikan semangat, trima kasih ya kak….wish

you all the best…

7. Sahabatku yang tergabung dalam DPR CLUB Putri, puput, shanty (shu2),

andriansyah,anwar Hamdi, Arif, Reza, Andre, Kang Irfan, mas mulyono,

terima kasih ya atas bantuannya dan dukungannya…traktirannya nanti aja

yah,,,,ayo semuanya semangat….

8. Sahabatku zakiyah, rika, asri, Novya, rizki (ichi), thanks ya..dah mau

bantu skripsi ini dan teman berbagi saat belajar compre hehehe...pasti kita

akan mengenang kejadian selama 6 bulan kebelakang yang telah kita

alami bersama…

9. Temen-temen di Akuntansi D 2005, dan Auditing D 2005, maav ya ga bisa

sebutin satu persatu, tapi semuanya thanks ya…

10. Kakak-kakakku, Ka Wulan, Ka Endah, Ka Arya, Ka Adi Friandi, Ka

Anissa Solehah, adikku Oki Yoiko, dan teman ku sahabatku eva zulaifah

terima kasih ya atas doanya, akhirnya selesei juga skripsi

aku…hore..hore..

11. Dan tak lupa adalah keluarga besar yang telah mendoakan Nenek Ani,

Nenek Adah, om, tante, sepupuku, keponakanku, semuanya terima kasih

ya doanya…..

Page 7: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

7

Dan semua pihak-pihak yang tidak saya sebutkan satu persatu, hanya ucapan

terima kasih dan doa tulus yang penulis berikan “semoga Allah SWT membalas

semua kebaikan kalian”. Penulis amat sadar masih banyak kekurangan dalam

skripsi ini, dengan itu diharapkan sarannya dan semoga dapat berguna kepada

siapa yang membutuhkan. “sesungguhnya hanya Allah yang memiliki maha

Kesempurnaan dan kebenaran, dan hanya manusialah letak beribu kekurangan

dan kesalahan”

Wassalamu’alaikum……………………….

Jakarta, 25 Juni 2009

Penulis

Page 8: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

8

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

RIWAYAT HIDUP i

ABSTARCT ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Perumusan Masalah 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 7

BAB II KERANGKA TEORITIS

A. Landasan Teori 10

1. Mekanisme Corporate Governance 10

a. Peranan Komite Audit 17

b. PerananKomisaris Independen 27

c. Peranan Dewan Komisaris 28

d. Peranan Dewan Direksi 29

2. Pengungkapan Laporan Keuangan 30

B. Hubungan Antar Variabel 34

C. Kerangka Berfikir 36

D. Hipotesis Penelitian 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian 38

B. Metode Penentuan Sampel 38

C. Metode Pengumpulan Data 39

Page 9: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

9

D. Metode Analisis 40

E. Operasional Variabel Penelitian 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 53

1. Objek dan Waktu Penelitian 53

2. Karakteristik Responden 54

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian 55

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif 55

2. Uji Kualitas Data 57

a. Uji Validitas 57

b. Uji Reliabilitas 59

3. Uji Asumsi Klasik 60

a. Uji Multikolinearitas 60

b. Uji Hererokedastisitas 61

c. Uji Normalitas 62

4. Uji Hipotesis 63

a. Uji Koefisien Determinasi 63

b. Uji t 64

C. Pembahasan 66

BAB V KESIMPULAM DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan 69

B. Implikasi 70

C. Keterbatasan 71

D. Saran 71

DAFTAR PUSTAKA 73

LAMPIRAN

Page 10: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

10

DAFTAR TABEL

NOMOR KETERANGAN HALAMAN

1.1 Perbandingan Penelitian 6

3.1 Operasional Variabel Penelitian 52

4.1 Distribusi Kuesioner 53

4.2 Karakteristik Responden 54

4.3 Descriptive Statistics 56

4.4 Uji Validitas 57

4.5 Uji Validitas Tanggung Jawab 59

4.6 Uji Reliabilitas 60

4.7 Uji Multikolinearitas 60

4.8 Koefisien Determinasi 64

4.9 Uji t 65

Page 11: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

11

DAFTAR GAMBAR

NOMOR KETERANGAN HALAMAN

2.1 Alur dari Corporate Governance 11

2.2 Kerangka Berfikir 36

4.1 Grafik Scatterplot 62

4.2 Uji Normalitas 63

Page 12: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

12

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan komite audit di Indonesia masih sangat lamban karena

komite audit merupakan instrumen baru dalam sistem pengendalian

perusahaan di Indonesia. Gagasan ini, walaupun sudah lama dikenal oleh

kalangan organisasi bisnis di negara maju, tetapi untuk Indonesia sendiri

diperkenalkan dan dianjurkan baru akhir-akhir ini saja oleh pihak yang

concern terhadap efektifitas pengendalian perusahaan. Direksi Bank Indonesia

misalnya, telah menetapkan suatu ketentuan agar bank-bank harus memiliki

komite audit (SK.Direksi BI No 27/163/KEP/DIR tertanggal 31 maret 1995).

Dengan adanya komite audit dalam perusahaan maupun dalam lembaga bank

dan non-bank diharapkan dapat terciptanya suatu bentuk corporate

governance. Salah satu bentuk corporate governance itu sendiri adalah

perusahaan harus membentuk komite audit mengingat fungsi auditor internal

dan auditor eksternal belum berjalan.

Komite audit dibentuk untuk membantu dewan komisaris untuk

mengawasi kinerja kegiatan pelaporan keuangan dan pelaksanaan audit baik

internal maupun eksternal perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan terutama

perusahaan yang telah go public harus memiliki komite audit yang terdiri dari

individu–individu yang mandiri yang tidak terlibat dengan tugas sehari-hari

Page 13: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

13

manajemen yang mengelola perusahaan dan yang memiliki pengalaman untuk

melaksanakan fungsi pengawasan secara efektif.

Bila kita berbicara mengenai definisi, maka akan sangat beriringan pada

bagaimana fungsi dan peran komite audit itu. Komite audit berperan untuk

memberikan suatu pandangan tentang masalah akuntansi, laporan keuangan

dan penjelasannya, sistem pengawasan internal serta auditor independen

(Maria Utama, 2004).

McConell dan Servaes (1990), Nesbitt (1994), Smith (1996), Del Guercio

dan Hawkins (1999), dan Hartzell dan Starks (2003) dan Cornertt et al. (2006)

dalam M. Arif Ujiyantho (2007), menemukan adanya bukti yang menyatakan

bahwa tindakan pengawasan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dan

pihak investor institusional dapat membatasi perilaku para manajer. Cornett et

al. (2006) dalam M. Arif Ujiyantho (2007) menyimpulkan bahwa tindakan

pengawasan perusahaan oleh pihak investor institusional dapat mendorong

manajer untuk lebih memfokuskan perhatiannya terhadap kinerja perusahaan

sehingga akan mengurangi perilaku opportunistic atau mementingkan diri

sendiri.

Good corporate governance (GCG) secara definitif merupakan sistem

yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai

tambah (value added) untuk semua stakeholder. Ada dua hal yang ditekankan

dalam konsep ini, pertama, pentingnya hak pemegang saham untuk

memperoleh informasi dengan benar (akurat) dan tepat pada waktunya dan

Page 14: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

14

kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclosure)

secara akurat, tepat waktu, dan transparansi terhadap semua informasi kinerja

perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder, atau secara singkat ada empat

komponen utama yang diperlukan dalam konsep GCG ini, yaitu fairness,

transparancy, accountability, dan responsibility. Keempat komponen tersebut

penting karena penerapan prinsip GCG secara konsisten terbukti dapat

meningkatkan kualitas laporan keuangan. Menurut Chtourou et al. (2001)

dalam Maria Utama (2004), juga mencatat prinsip GCG yang diterapkan

dengan konsisten dapat menjadi penghambat (constrain) aktivitas rekayasa

kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak menggambarkan nilai

fundamental perusahaan.

Indonesia mulai menerapkan prinsip GCG sejak menandatangani letter of

intent (LOI) dengan IMF, yang salah satu bagian pentingnya adalah

pencantuman jadwal perbaikan pengelolaan perusahaan-perusahaan di

Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, Komite Nasional Kebijakan Corporate

Governance (KNKCG) berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan di

Indonesia mempunyai tanggung jawab untuk menerapkan standar GCG yang

telah diterapkan di tingkat internasional. Namun, walau menyadari pentingnya

GCG tetapi banyak pihak yang melaporkan masih rendahnya perusahaan yang

menerapkan prinsip tersebut. Masih banyak perusahaan menerapkan prinsip

GCG karena dorongan regulasi dan menghindari sanksi yang ada

dibandingkan yang menganggap prinsip tersebut sebagai bagian dari kultur

Page 15: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

15

perusahaan. Selain itu, kewajiban penerapan prinsip GCG seharusnya

mempunyai pengaruh yang positif terhadap kualitas laporan keuangan yang

dipublikasikan. Maka atas dasar uraian tersebut dan sejalan dengan penelitian

Cornett et al. (2006) di Amerika Serikat, dengan objek penelitian pada

perusahaan go public di Indonesia, dengan menggunakan konsep indikator

mekanisme corporate governance yang terdiri dari kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen, dan dewan

komisaris, penelitian kali ini akan meneliti mekanisme corporate governance

terhadap pengungkapan laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi

keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi sehingga laporan keuangan

tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada para investor dan

kreditor dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi dana

mereka. Pengungkapan informasi laporan keuangan merupakan faktor

signifikan dalam pencapaian efisiensi pasar modal dan merupakan sarana

akuntabilitas publik berkaitan dengan pencapaian efisiensi pasar modal.

Pengungkapan laporan keuangan perusahaan publik merupakan suatu media

pertanggungjawaban kepada Investor yang berguna untuk pengambilan

keputusan alokasi sumber daya ke usaha-usaha yang paling produktif sehingga

tercapai efisiensi dalam pasar modal (Sandi Sulistiyadi, 2008).

Penelitian kali ini akan menguji pengaruh yang lebih signifikan antara

pengaruh mekanisme corporate governance terhadap Pengungkapan

Page 16: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

16

(disclosure) laporan keuangan. Penelitian ini dianggap cukup menarik karena

pada zaman sekarang adanya makanisme corporate governance pada

perusahaan sangat penting apalagi perusahaan yang terbilang besar dan go

public, karenanya dengan mekanisme corporate governance tata kelola

perusahaan berjalan menjadi jauh lebih baik dan pengungkapan atas laporan

keuangan jadi lebih terawasi dan terkontrol.

Mekanisme corporate governance terdiri dari kepemilikan publik, umur

perusahaan, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, komite audit,

komisaris independen, dewan komisaris dan dewan direksi. Namun pada

penelitian kali ini peneliti hanya mengambil komisaris independen, dewan

komisaris, komite audit, dan dewan direksi sebagai variabel independen

dikarenakan peneliti hanya ingin menguji sejauh mana peran mereka dalam

hal pengungkapan atas laporan keuangan perusahaan dan melaporkannya

sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Indriani Nurkholis (2002), dilengkapi dengan beberapa jurnal lain yang saling

berkaitan yaitu Sandi Sulistiyadi (2008) dan Maria Utama (2004)

Untuk lebih rinci perbedaannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 17: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

17

Tabel 1.1

Perbandingan penelitian terdahulu dengan sekarang

Perbandingan

Penelitian oleh

Indriani Nurkholis

(2002)

Maria Utama (2004)

Sandi Sulistiyadi

(2008)

Adzillah Syahidah

(2009)

Populasi dan

sampel

Perusahaan

go public

yang

terdaftar di

BEI tahun

2003

Perusahaan go

public yang

terdaftar di

BEI tahun

2002

Perusahaan

manufaktur

yang terdaftar

di BEI tahun

2000-2006

Perusahaan

yang terletak

di DKI Jakarta

Metode

pengumpulan

data

Primer Primer Sekunder Primer

variabel

Independen

Peran

(Manfaat dan fungsi)

komite audit

Komite audit,

good

corporate

governance

Kinerja

perusahaan, mekanisme

corporate

governance

Peran komite

audit, peran komisaris

independen, peran dewan

komisaris, peran dewan

direksi

Variabel

dependen

Good

corporate

governance

Pengungkapan

informasi keuangan

perusahaan

Pengungkapan

laporan keuangan

Pengungkapan

laporan keuangan

Sumber: Data olahan dari berbagai referensi

Page 18: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

18

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka penulis merumuskan

masalah penelitiannya adalah sebagai berikut:

Apakah mekanisme corporate governance dalam hal ini:

1. Tanggung jawab komite audit berpengaruh terhadap pengungkapan

(disclosure) laporan keuangan?

2. Fungsi Komite audit berpengaruh terhadap pengungkapan laporan

(disclosure) laporan keuangan?

3. Peranan komisaris independen berpengaruh terhadap pengungkapan

(disclosure) laporan keuangan?

4. Peranan dewan komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan

(disclosure) laporan keuangan?

5. Peranan dewan direksi berpengaruh terhadap pengungkapan (disclosure)

laporan keuangan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

Menguji pengaruh mekanisme corporate governance dalam hal ini:

1. Menguji pengaruh tanggung jawab komite audit terhadap

pengungkapan (disclosure) laporan keuangan.

Page 19: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

19

2. Menguji pengaruh fungsi komite audit terhadap pengungkapan

(disclosure) laporan keuangan?

3. Menguji pengaruh peranan komisaris independen terhadap

pengungkapan (disclosure) laporan keuangan.

4. Menguji pengaruh peranan dewan komisaris terhadap pengungkapan

(disclosure) laporan keuangan.

5. Menguji pengaruh peranan dewan direksi terhadap pengungkapan

(disclosure) laporan keuangan.

b. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat dari penelitian ini, adalah:

1. Komite audit

Memberikan semangat dan kesadaran akan pentingnya komite audit

dalam hal pengungkapan laporan keuangan sehingga dapat

meningkatkan kinerja dari komite audit tersebut.

2. Perusahaan

Memberikan kesadaran kepada perusahaan-perusahaan bahwa adanya

komite audit dan Pelaksanaan corporate governance itu sangat besar

manfaatnya, salah satunya dapat menjamin suatu laporan keuangan

dapat disajikan secara jujur.

Page 20: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

20

3. Pihak lain (umum)

Dapat memberikan kontribusi pengetahuan dan teori terutama yang

berhubungan dengan komite audit, mekanisme corporate governance

terhadap pengungkapan laporan keuangan.

4. Bagi akademik

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan penelitian

selanjutnya di bidang yang mengenai peranan komite audit dan

mekanisme corporate Governance dan juga mengenai pengungkapan

laporan keuangan.

5. Investor

Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan investor

yang akan melakukan investasi mengenai fungsi dari tata kelola

pelaksanaan perusahaan sehingga mereka akan merasa tenang karena

hak-hak dari investor dapat terjaga dikarenakan adanya prinsip dari

GCG itu sendiri.

Page 21: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Mekanisme Corporate Governance

Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI)

(2008), corporate governance adalah seperangkat peraturan yang

menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak

kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan

internal dan eksternal lainnya sehubungan dengan hak-hak dan

kewajiban mereka atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan

mengendalikan perusahaan.

Untuk memperoleh gambaran tentang pengertian corporate

governance di bawah ini dikutip dari berbagai sumber:

1. Organization for Economic Coorperation and Development

(OECD)

Mendefinisikan sebagai sekumpulan hubungan antara pihak

manajemen perusahaan, board dan pemegang saham, dan pihak

lainnya yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan.

Corporate governance juga mensyaratkan adanya stuktur, perangkat

untuk mencapai tujuan, dan pengawasan atas kinerja perusahaan.

Page 22: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

22

2. Bank Dunia (World Bank)

Corporate governance adalah kumpulan hukum, peraturan dan

kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi yang dapat mendorong kinerja

sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan

nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para

pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.

Berikut ini adalah alur dari corporate governance:

Sumber: Amien Wijaya Tunggal, 2008

Gambar 2.1

Alur Dari corporate governance

Corporate governance sebagai sebuah sistem di mana perusahaan

dikelola dan dikendalikan memerlukan beberapa elemen yang

menentukan efektivitas pelaksanaannya. Elemen-elemen itu meliputi:

lingkungan manajemen, kepemimpinan, manajemen resiko,

Enabling and

others

governing

legislation

Constructio

n of the

board

Board

functioning

Overseeing

management

Assessing

board

performing

Stake

holder

feedback

Page 23: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

23

pengawasan, akuntabilitas, dan sistem komunikasi (Indriani Nurcholis,

2002).

Dalam Amien Wijaya Tunggal (2008) disebutkan pelaksanaan

corporate governance yang efektif dalam suatu perusahaan akan

memberikan berbagai manfaat, yaitu: a) perbaikan dalam komunikasi,

b) minimalisasi potensial benturan, c) fokus pada strategi-strategi

utama, d) peningkatan dalam produktivitas dan efisiensi, e)

kesinambungan manfaat (sustainability of benefits), f) promosi citra

korporat (corporate image), g) peningkatan kepuasan pelanggan, h)

perolehan kepercayaan investor. Menurut The Forum for Corporate

Governance in Indonesia (FCGI) (2008), kegunaan dari Corporate

Governance yang baik adalah: a) lebih mudah memperoleh modal, b)

biaya modal (Cost of Capital) yang lebih rendah, c) memperbaiki

kinerja usaha, d) mempengaruhi harga saham e) memperbaiki kinerja

ekonomi.

Elemen kunci dari konsep good corporate governance adalah

mengenai pengertian dan prinsip-prinsip dari good corporate

governance sendiri. Banyak pihak yang telah menghasilkan

pemikirannya mengenai hal ini, akan tetapi hanya ada dua mainstream

yang saat ini masih bertahan dan dapat diakomodasi serta di adaptasi

oleh beberapa regulasi yang ada khususnya di negara kita. Kedua

mainstream itu adalah :

Page 24: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

24

1. Cadbury Committee

Menurut laporan dari Comitee Cadbury yang dikutip oleh FCGI

Corporate Governance terdiri dari tiga prinsip utama yaitu:

a. Keterbukaan

b. Integritas

c. Akuntabilitas

2. Organization for Economic Cooperation and Development

(OECD)

Menurut OECD yang dikutip oleh FCGI ada empat unsur penting

dalam corporate governance, yaitu:

a. Fairness (Keadilan)

Menjamin perlindungan hak-hak pemegang saham termasuk

hak-hak pemegang saham minoritas dan para pemegang saham

asing. Serta menjamin terlaksananya komitmen dengan para

investor

b. Transparency (Transaparansi)

Mewajibkan adanya suatu informasi yang terbuka, tepat waktu,

serta jelas, dan dapat diperbandingkan yang menyangkut

keadaan keuangan, pengelolaan perusahaan dan kepemilikan

perusahaan. Transparansi dari segala sesuatu dapat

dipertanggung jawabkan.

Page 25: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

25

c. Accountability (Akuntabilitas)

Menjelaskan peran dan tanggung jawab serta mendukung usaha

untuk menjamin penyeimbangan kepentingan. Dan kepentingan

manajemen dan pemegang saham sebagaimana yang diawasi

oleh dewan komisaris ( two tiers system)

d. Resposibility (Pertanggung jawaban)

Memastikan dipatuhinya peraturan serta ketentuan yang

berlaku sebagai cerminan dipatuhinya nilai-nilai sosial. Jadi,

adanya tanggung jawab dengan piha-pihak yang terkait.

Muhammad Arif Ujiyantho (2007) menjelaskan bahwa struktur

mekanisme corporate governance terdiri atas:

1. Kepemilikan Publik

Kepemilikan publik menggambarkan perbandingan atau rasio dari

banyaknya jumlah saham publik dalam perusahaan dengan total

saham yang berbeda.

2. Umur Perusahaan

Sebuah perusahaan berkembang dan para akuntannya belajar lebih

banyak masalah pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya

penundaan yang diminimalisasikan. Akibatnya perusahaan mapan

yang memiliki umur tua cenderung lebih terampil dalam

Page 26: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

26

pengumpulan, pemprosesan, dan menghasilkan informasi ketika

diperlukan karena pengalaman belajar.

3. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan atau skala perusahaan menurut Riyanto tahun

1997 dalam Sandi Sulistiyadi (2008) adalah besar kecilnya

perusahaan dilihat dari nilai penjualan dan total aktivanya.

Perusahaan besar memiliki resiko yang lebih kecil dari perusahaan

kecil. Perusahaan kecil hanya memiliki faktor-faktor pendukung

untuk memproduksi barang dengan jumlah terbatas.

Konsekuensinnya perusahaan kecil akan menghadapai resiko yang

lebih besar dari perusahaan besar.

4. Kepemilikan Institutional

Kepemilikan Institutional adalah jumlah persentasi hak suara yang

dimiliki oleh institusi. Kepemilikian institusional selalu diukur

menggunakan persentase jumlah saham yang dimiliki institusi dari

seluruh modal saham yang beredar.

5. Komisaris Independen

Komisaris Independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak

terafilliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya

dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis

atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya

untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi

Page 27: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

27

kepentingan perusahaan. Biasanya komisaris indepenen selalu

bekerja sama dengan komite audit dalam hal mengawasi kinerja

perusahaan.

6. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertanggungjawab dan berwenang mengawasi

tindakan manajemen dan memberikan nasihat kepada manajemen

jika dipandang perlu oleh dewan komisaris. Dewan komisaris

sebagai puncak dari sistem pengelolaan internal perusahaan,

memiliki peranan terhadap aktivitas pengawasan. Peranan dewan

komisaris juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas laba

dengan membatasi tingkat manajemen laba melalui fungsi

monitoring atas pelaporan keuangan.

7. Komite audit

Komite audit memiliki tugas terpisah dalam membantu dewan

komisaris untuk memenuhi tanggung jawabnya dalam

memberikan pengawasan secara menyeluruh. Komite audit juga

memiliki wewenang untuk melaksanakan dan mengesahkan

penyelidikan terhadap masalah-masalah di dalam cangkupan

tanggung jawabnya.

8. Dewan Direksi

Dewan Direksi adalah organisasi perseroan yang bertanggung

jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan

Page 28: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

28

tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun

di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.

Direksi menurut UU Perseroan terbatas merupakan suatu organ

yang di dalamnya terdiri satu atau lebih anggota yang dikenal

dengan sebutan direktur.

Untuk lebih jelas peranan dari komite audit, komisaris independen, dewan

komisaris, dan dewan direksi akan di jelaskan dibawah ini:

1. Peranan Komite Audit

Sampai saat ini masih banyak ditemui definisi yang bermacam-macam

tentang komite audit, namun demikian umumnya mempunyai maksud dan

pengertian yang sama. komite audit dibentuk untuk membantu dewan

komisaris (dalam two tier systems) untuk mengawasi kinerja kegiatan

pelaporan keuangan dan pelaksanaan audit baik internal maupun eksternal

di dalam perusahaan. Komite audit berperan untuk memberikan suatu

pandangan tentang masalah akuntansi, laporan keuangaan dan

penjelasannya, sistem pengawasan internal, serta auditor independen.

Keberadaan komite audit saat ini telah menjadi salah satu aspek dalam

kriteria penilaian dalam hal pelaksanaan good corporate governance.

Selain itu, kehadirannya juga telah mendapat respon positif dari berbagai

pihak, antara lain pemerintah, Bapepam, bursa efek, para investor, profesi

hukum, profesi akuntan, dan lain-lain. Hal ini sejalan dengan

Page 29: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

29

perkembangan dunia bisnis yang terus diwarnai oleh berbagai skandal

yang terkait dengan pengelola perusahaan.

Komite audit merupakan suatu institusi yang berada di bawah

koordinasi dewan komisaris yang memilki fungsi utama untuk

menjembatani pemegang saham (sharehorder), Stakeholder, dan dewan

komisaris. Komite audit memiliki dengan kegiatan pengendalian yang

diselenggarakan oleh manajemen, auditor internal, dan auditor eksternal.

a. Fungsi Komite Audit

Fungsi utama dari keberadaan komite audit dalam perusahaan

adalah membantu dewan komisaris dalam melaksanakan tanggung

jawab untuk mereview informasi keuangan yang disediakan oleh

pemegang saham maupun pihak lain. Untuk lebih jelasnya yang

berkaitan dengan fungsi komite audit tersebut ada beberapa hal yang

harus diperhatikan, yaitu:

1. Komite audit ditugaskan dan disetujui oleh dewan komisaris,

fungsinya harus sesuai dengan ukuran bisnis, kompleksitas bisnis,

jenis industri dan stuktur organisasi.

2. Fungsi komite audit harus dinyatakan secara jelas dalam term of

reference dan diungkapkan kepada seluruh pemegang saham.

3. Fungsi komite audit direview dan diupdate secara periodik.

4. Komite audit harus melaporkan setiap perubahan fungsi komite

audit.

Page 30: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

30

5. Komite audit mempunyai lingkup aktivitas antara lain:

a. Meninjau kecukupan, kredibilitas dan objektivitas laporan

keuangan dengan berkoordinasi dengan auditor eksternal,

sedangkan manajemen bertanggungjawab tahunan.

b. Meninjau kesesuaian dan efektivitas struktur pengendalian

internal perusahaan dan fungsi audit internal.

c. Meninjau kepatuhan perusahaan terhadap segala undang-

undang yang berlaku.

d. Memberikan saran dan pertimbangan untuk menentukan

auditor eksternal termasuk dalam menentukan audit fee

berdasarkan kemampuan professional auditor eksternal

tersebut.

e. Menilai kesesuaian semua transaksi yang berhubungan atau

pengungkapan dari permasalahan yang berkepentingan.

f. Melaksanakan penugasan-penugasan lain yang telah

ditetapkan.

g. Melaporkan aktivitas komite audit dalam laporan tahunan

perusahaan dan harus disetujui oleh ketua komite audit.

Laporan komite audit tersebut berisi tentang:

a) Pendapat atas proses pelaporan keuangan perusahaan dan

pengungkapan informasi keuangan yang harus benar,

lengkap, dan kredibel.

Page 31: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

31

b) Pendapat tentang kecukupan struktur pengendalian internal

perusahaan.

c) Pernyataan akan kesesuaian auditor perusahaaan yang akan

ditunjuk kembali.

d) Pendapat atas kepatuhan perusahaan dengan undang-

undang yang berlaku.

e) Informasi lain yang kemungkinan menjadi bahan

pertimbangan pemegang saham maupun investor secara

umum.

f) Komite audit mempunyai hak untuk mengetahui berbagai

informasi yang berasal dari saran profesi independen.

Fungsi komite audit secara spesifik dapat di indetifikasikan ke dalam tiga

aspek yang saling berkaitan (Wonizer: 1995 dalam Maria utama, 2004):

1. Fungsi akuntansi dan pelaporan keuangan

a. Menelaah seluruh laporan keuangan untuk menjamin objektivitas,

kredibilitas, reliabilitas, integritas, akurasi, dan ketepatan waktu

penyajian laporan keuangan.

b. Menelaah kebijakan akuntansi dan memberikan pengertian khusus

terhadap dampak yang ditimbulkan oleh adanya perubahan

kebijakan akuntansi.

c. Menelaah efektivitasan struktur pengendalian internal (SPI) dan

memastikan tingkat kepatuhan SPI.

Page 32: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

32

d. Mengevaluasi kemungkinan terjadinya penipuan dan kecurangan.

e. Menelaah seluruh transaksi yang signifikan, khusunya transaksi

non-rutin dan yang kemungkinan illegal, menimbulkan pertanyaan

kurang etik.

f. Menilai estimasi, kebijakan dan penilaian manajemen yang

dipertimbangkan mempunyai pengaruh material terhadap laporan

keuangan.

2. Fungsi auditor dan pengauditan

a. Merekomendasikan kesepakatan dan besarnya fee untuk auditor

eksternal.

b. Menelaah perencanaan dan efektivitasan audit internal dan

eksternal.

c. Menelaah pembagian dan koordinasi tugas antara auditor internal

dengan auditor eksternal.

d. Menelaah surat perintah kerja manajemen kepada auditor eksternal.

e. Menentukan bahwa auditor bebas dari pembatasan, campur tangan

dan pengaruh dari manajemen.

f. Meminta penjelasan jika terjadi perselisihan antara auditor

eksternal dengan manajemen.

g. Memonitori sumber-sumber yang dialokasikan untuk menjalankan

fungsi auditor internal.

Page 33: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

33

h. Menelaah sifat dan besarnya pembayaran fee auditor utuk jasa non

audit.

3. Fungsi organisasi perusahaan

a. Memfasilitasi dan sebagai media komunikasi antara auditor

eksternal dengan dewan direksi.

b. Menelaah kebijakan dan praktik perusahaan di pandang dari sudut

pertimbangan etik.

c. Memonitor pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan untuk

memastikan aplikasi kesesuaian dengan peraturan perusahaan yang

diterapkan.

b. Tanggung Jawab Komite Audit

Menurut the institute of internal auditors dalam internal auditing

and the audit committee yang dikutip forum for corporate governance in

Indonesia (FCGI) (2008), pada umumnya komite audit mempunyai

tanggung jawab pada tiga bidang sebagai berikut:

1. Laporan keuangan (Financial Reporting)

Tanggung jawab komite audit dalam hal laporan keuangan adalah

untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh manajer

telah memberikan gambaran yang sebenarnya tentang hal-hal berikut

ini: a) kondisi keuangan, b) hasil usahanya, c) rencana dan komitmen

jangka panjang.

Page 34: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

34

Terdapat ruang lingkup pelaksanaan dalam bidang ini yaitu:

merekomendasikan auditor eksternal, memeriksa yang berkaitan

dengan auditor eksternal, diantara: a) surat penunjukan auditor, b)

perkiraan biaya audit, c) jadwal kunjungan auditor, d) Koordinasi

dengan internal audit, e) pengawasan terhadap hasil audit, f) menilai

pelaksanaan pekerjaan auditor g) menilai kebijakan akuntansi dan

keputusan–keputusan yang menyangkut kebijaksanaan, h) meneliti

laporan keuangan (financial statement), yang meliputi laporan paruh

tahunan (interim financial statement), laporan tahunan (annual

financial statement), opini auditor dan manager.

2. Tata kelola perusahaan

Tanggung jawab komite audit dalam bidang corporate governance

adalah untuk memastikan, bahwa perusahaan telah dijalankan sesuai

dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku, melaksanakan

usaha dengan beretika, melaksanakan pengawasan secara efektif

terhadap benturan kepentingan dan kecurangan yang dilakukan oleh

karyawan perusahaan. Ruang lingkup pelaksanaan dalam bidang ini

adalah:

a. Menilai kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan

kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan, etika, benturan

kepentingan, dan penyelidikan terhadap perbuatan yang merugikan

perusahaan dan kecurangan.

Page 35: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

35

b. Memonitori proses pengadilan yang sedang terjadi ataupun yang

ditunda serta yang menyangkut masalah corporate governance

dalam hal sebelumnya mana perusahaan menjadi salah satu pihak

yang terkait di dalamnya.

c. Memeriksa kasus-kasus penting yang berhubungan dengan

benturan kepentingan, perbuatan yang merugikan perusahaan dan

kecurangan.

d. Keharusan auditor internal untuk melaporkan hasil pemeriksaan

corporate governance dan temuan-temuan penting lainnya.

3. Pengawasan perusahaan (corporate control)

Tanggung jawab komite audit untuk pengawasan perusahaan

termasuk di dalamnya pemahaman tentang masalah serta memonitori

proses pengawasan yang dilakukan oleh auditor internal. Ruang

lingkup auditor harus meliputi pemeriksaan dan penilaian tentang

kecukupan dan efektifitas sistem pengawasan internal.

Di samping itu, definisi baru tentang audit internal memperkuat

tanggung jawab audit dalam hal corporate control karena dalam hal

definisi tersebut dinyatakan, bahwa auditor internal merupakan

kegiatan yang mandiri dalam memberikan kepastian (assurance), serta

konsultasi untuk memberikan nilai tambah untuk memperbaiki

kegiatan suatu organisasi dalam mencapai dan memperbaiki efektifitas

manajemen resiko, pengawasan dan pengelolaan perusahaan.

Page 36: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

36

Disamping itu dalam (Sandi Sulistiyadi, 2008), memberikan

masukan bahwa seorang anggota komite audit harus memilki

pengalaman yang cukup dalam bidang:

a. Audit, akuntansi, dan keuangan. Anggota komite audit memiliki

pemahaman yang mendalam tentang konsep dan praktek tentang

financial engineering, corporate finance, auditing keuangan,

auditing operasional dan audit khusus, juga fraud examination.

b. Peraturan perundang-undangan. Anggota komite audit memiliki

pemahaman yang mendalam tentang konsep dan praktek peraturan

perundangan tentang pasar modal, pasar uang, pasar komoditas

berjangka, bursa saham, undang-undang perseroan terbatas dan

good corporate governance.

c. Proses bisnis industri terkait dengan anggota komite audit harus

memiliki pemahaman mendalam tentang konsep dan praktik

industri, seperti industri perbankan, pertambangan, dan lain-lain.

Komite audit bertanggung jawab untuk mendorong terbentuknya

struktur pengawasan internal yang memadai, meningkatkan kualitas

keterbukaan dan pelaporan keuangan, mengkaji ulang lingkup dan

ketepatan ekternal audit, biaya eksternal audit dan kemandirian serta

objektifitas eksternal audit (Mira Khumairah, 2007). Dalam Wikipedia

(2007) juga menyebutkan bahwa Komite audit merupakan suatu

Page 37: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

37

komite yang beroperasi pada perusahaan publik dan memilki tanggung

jawab diantaranya adalah overseeing the financial reporting process,

monitoring choice of accounting policies and principles, monitoring

internal control process, overseeing hiring and performance of the

external auditors.

Menurut Cramers et al. (2004) dalam Maria utama (2007)

tanggung jawab komite audit adalah:

a. Mengawasi dan memonitor serta menyarankan kepada dewan

direksi atas operasional manajemen resiko internal dan sistem

pengendalian.

b. Mengawasi dikeluarkannya informasi keuangan oleh perusahaan.

c. Mengawasi ketaatan rekomendasi dan pengamatan auditor internal

dan eksternal.

d. Mengawasi fungsi dari departemen auditor internal dalam

memutuskan rencana, tindakan untuk departemen audit internal

dan menerima catatan pertimbangan dan temuan departemen audit

internal.

e. Mengawasi kebijakan perusahaan menyangkut pajak.

f. Mengawasi keuangan perusahaan.

g. Mengawasi pelaksanaan tekhnologi informasi dan komunikasi.

h. Memelihara kecukupan tatap muka dan mengawasi hubungan

auditor eksternal termasuk dalam:

Page 38: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

38

a) Mengukur independensi dan pemberian sanksi auditor

eksternal.

b) Menetapkan keterlibatan auditor eksternal dalam hal isi dan

publikasi laporan keuangan sebagaimana isi laporan keuangan

yang dilaporkan oleh auditor eksternal.

i. Menyiapkan peraturan pertemuan auditor eksternal dengan rapat

umum pemegang saham.

j. Menyiapkan kajian ulang dengan dewan direksi mengenai

perhitungan tahun dan anggaran tahunan serta pengeluaran modal

perusahaan.

k. Setiap tahun mengevaluasi fungsi-fungsi kecakupan dari peran

komite audit yang sudah ada.

2. Peranan Komisaris Independen

Komisaris Independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak

terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan

pemegang saham pengendali serta bebas dari hubungan bisnis atau

hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk

bertindak independen atau bertinak semata-mata demi kepentingan

perusahaan. Untuk menjadi komisaris independen dalam suatu perusahaan,

maka harus memiliki persyaratan sebagai berikut: a) tidak memiliki afiliasi

dengan pemegang saham pengendali perusahaan yang bersangkutan, b)

tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan direktur dan komisaris lainnya

Page 39: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

39

perusahaan yang tercatat yang bersangkutan, c) tidak bekerja rangkap

sebagai direktur di perusahaan lainnya yang terafiliasi dengan perusahaan

tercatat yang bersangkutan, d) memahami peraturan perundang-undangan

dipasar modal.

Dewan komisaris independen harus dapat melaksanakan pertimbangan

yang objektif tentang urusan korporat secara independen, khususnya

terhadap manajemen, diantaranya, dewan komisaris harus

mempertimbangkan untuk menugaskan sejumlah dewan komisaris non

eksekutif yang memadai untuk melakukan pertimbangan yang independen

terhadap tugas-tugas di mana terdapat suatu potensial benturan

kepentingan, anggota komisaris independen harus mencurahkan waktu

yang memadai terhadap tanggung jawab mereka.

3. Peranan Dewan Komisaris

Dewan komisaris bertanggung jawab dan berwenang mengawasi

tindakan manajemen dan memberikan nasihat kepada manajemen jika

dipandang perlu oleh dewan komisaris. Dewan komisaris sebagai puncak

dari sistem pengelolaan internal perusahaan, memiliki peranan terhadap

aktivitas pengawasan. Peranan dewan komisaris juga diharapkan dapat

meningkatkan kualitas laba dengan membatasi tingkat manajemen laba

melalui fungsi monitoring atas pelaporan keuaangan.

Tugas dan tanggung jawab dewan komisaris:

Page 40: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

40

a. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan perseroan

yang dilakukan direksi termasuk mengenai dalam mengembangkan

perusahaan.

b. Memberikan pendapat dan saran kepada rapat umum pemegang

saham mengenai rencana pengembangan perusahaan, rencana kerja

dan anggaran tahunan perusahaan serta perubahan dan tambahannya.

c. Mengawasi pelaksanaan tenaga kerja dan anggaran perusahaan serta

menyampaikan hasil penilaian serta pendapatnya kepada rapat umum

pemegang saham.

d. Mengikuti perkembangan kegiatan perusahaan disertai dengan

pemberian saran mengenai langkah perbaikan yang harus di tempuh.

e. Melakukan pengawasan terhadap perusahaan.

4. Peranan Dewan Direksi

Dewan direksi adalah organisasi perseroan yang bertanggung jawab

penuh atas pengurusan perseroan untuk tujuan dan kepentingan

persereroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar

pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Direksi menurut UU

perseroan terbatas merupakan suatu organ yang di dalamnya terdiri satu

atau lebih anggota yang dikenal dengan sebutan direktur.

Direksi bertanggungjawab atas pengelolaan perusahaan. Untuk

membantu direksi dalam melakukan hal tersebut direksi dapat meminta

nasihat profesioanal yang independen atau menetapkan panitia khusus.

Page 41: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

41

Direksi harus mengelola perusahaan berdasarkan kepentingan terbaik

dari perusahaan dan pemegang saham harus meyakini bahwa perusahaan

telah melaksanakan tanggung jawab sosialnya dan mempertimbangkan

kepentingannya dari berbagai stakeholder. Dewan direksi memiliki fungsi

diantaranya adalah meningkatkan efektivitas dari peranan manajemen,

transparasi dari pertimbangan, jumlah direktur luar harus sedemikian rupa

agar suara mereka mempengaruhi atas keputusan-keputusan yang penting

yang dicapai pada setiap rapat direksi.

2. Pengungkapan Laporan Keuangan

Pengungkapan (disclosure) didefiniskan sebagai penyediaan sejumlah

informasi untuk membantu investor dalam membuat prediksi kinerja

perusahaan pada masa yang akan datang (Sandi Sulistiyadi, 2008).

Laporan keuangan juga dapat diartikan laporan yang menunjukan kondisi

keuangan perusahaan pada saat ini atau pada saat tertentu, aturan dari

pembuatan laporan keuangan adalah dapat dipahami, dapat dibaca, dapat

dimengerti.

Menurut Ikatan akuntan Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) (2007) laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan

terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan

arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan sebagai

proses akhir di akuntansi yang dirancang untuk menyediakan informasi,

bagi pihak yang membutuhkan dalam mengambil keputusan ekonomi.

Page 42: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

42

Pengungkapan juga mencangkup penyediaan informasi yang diwajibkan

oleh badan berwenang maupun secara sukarela dilakukan perusahaan yang

berupa laporan keuangan, informasi tentang kejadian setelah tanggal

laporan, analisis manajemen atau operasi perusahaan di masa yang akan

datang, prakiraan keuangan dan operasi pada tahun yang akan datang dan

laporan tambahan yang mencangkup pengungkapan menurut segmen dan

informasi lainnya diluar harga perolehan.

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan

suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi (SAK No1, 2007). Laporan keuangan

juga menunjukan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas

penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka sedangkan

bagi pihak di luar manajemen suatu perusahaan, laporan keuangan

merupakan jendela informasi yang memungkinkan mereka untuk

mengetahui kondisi perusahaan tersebut. Pengungkapan laporan keuangan

ditujukan kepada pemegang saham, kreditor, investor, para karyawan,

instansi pemerintah dan masyarakat luas. Ada dua pihak yang

membutuhkan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan untuk

mengambil keputusan ekonomi yaitu:

Page 43: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

43

1. Pihak internal

Pihak internal menggunakan laporan keuangan untuk menilai kinerja

manajemen dalam memaksimalkan sumber daya ekonominya yang

dimiliki oleh perusahaan secara efektif dan efisien.

2. Pihak eksternal

Pihak eksternal menggunakan laporan keuangan sebagai dasar atas

investasi yang telah dan akan dilakukan. Contoh: kreditur, investor.

Sandi Sulistiyadi, (2008), menjelaskan pengungkapan terbagi menjadi

dua, yaitu pengungkapan wajib, yaitu pengungkapan informasi yang

diharuskan oleh peraturan yang berlaku, pengungkapan sukarela, yaitu:

pilihan bebas manajemen perusahaan untuk memberikan informasi

akuntansi dan informasi lainnya yang dipandang relevan untuk

membuat keputusan oleh pemakai laporan keuangan tahunan.

Masih dalam penulis yang sama menyebutkan tipe-tipe dari

pengungkapan:

1. Laporan keuangan

Laporan keuangan harus berisi informasi yang relevan dan penting

tentang perusahaan yang dapat dimengerti oleh pengguna laporan

keuangan. Laporan keuangan terdiri dari laba rugi, laporan perubahan

ekuitas, neraca, arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Page 44: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

44

2. Catatan atas laporan keuangan

Catatan atas laporan keuangan biasanya digunakan adalah skedul-

skedul dan penyajian seperti misalnya untuk utang jangka panjang,

penjelasan atas elemen laporan keuangan seperti misalnya pensiun,

informasi umum tentang perusahaan seperti misalnya peristiwa

kemudian, suplementari statement (skedul-skedul) untuk menunjukan

kurang stabilnya laporan keuangan.

3. Sertifikasi dari auditor

Merupakan bentuk disclosure yang menunjukan reliable laporan

keuangan. Sertifikat ini sangat penting karena untuk dapat menentukan

apakah laporan keuangan tersebut dapat diandalkan atau tidak.

Page 45: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

45

B. keterkaitan Antar Variabel

a) Peranan Komite Audit terhadap Pengungkapan (disclosure)

Laporan Keuangan

Penelitian yang dilakukan Agung Suryamana (2005)

mengidentifikasikan bahwa tanggung jawab komite audit mempunyai

pengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan

perusahaan. Besarnya peran dari komite audit mengakibatkan

meningkatnya kinerja dari perusahaan karena adanya pengawasan

yang dilakukan oleh komite audit.

Penelitian yang dilakukan Indriani Nurkholis (2002)

mengidentifikasikan bahwa fungsi komite audit mempunyai

pengaruh signifikan dengan terwujudnya tata kelola perusahaan yang

baik. Sehingga dapat dipastikan apabila tata kelola perusahaan baik

maka pengungkapan atas laporan keuangan pada perusahaan tersebut

juga baik.

b) Peranan Komisaris Independen dengan Pengungkapan Laporan

Keuangan

Menurut penelitian yang dilakukan Muhammad Arif Ujiyantho

(2007), mengidentifikasi bahwa peranan komisaris independen

terhadap pengungkapan laporan keuangan tidak berpengaruh secara

signifikan.

Page 46: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

46

c) Peran Dewan Komisaris dengan Pengungkapan Laporan

Keuangan

Penelitian yang dilakukan Muhammad Arif Ujiyantho (2007) dan

Penelitian yang dilakukan oleh Ratna Wardhani (2006), dapat

mengidentifikasikan bahwa peranan dewan komisaris tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan laporan

keuangan.

d) Antara Peranan Dewan Direksi dengan Pengungkapan Laporan

Keuangan

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Arif Ujiyantho (2007)

mengidentifikasi bahwa peranan dewan komisaris tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan.

Penelitian yang dilakukan oleh Susiana Arleen Herawati (2007),

mengidentifikasikan bahwa peranan dewan direksi tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap integritas laporan keuangan.

Page 47: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

47

C. Kerangka Berfikir

Gambar dibawah ini menunjukan kerangka pemikiran yang dibuat dalam

model penelitian mengenai pengaruh mekanisme corporate governance

terhadap pengungkapan (disclosure) laporan keuangan.

Gambar 2.2

Kerangka berfikir

.

Pengungkapan

(disclosure) Laporan

Keuangan

Peranan Komite

Audit:

a Fungsi

b.Tanggung jawab

Peranan Komisaris

Independen

Peranan Dewan

Komisaris

Peranan Dewan

Direksi

Page 48: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

48

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pemikiran di atas maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah:

Ha1 = Tanggung jawab komite audit berpengaruh secara signifikan

terhadap pengungkapan (disclosure) laporan keuangan.

Ha2 = Fungsi komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap

pengungkapan (disclosure) laporan keuangan.

Ha3 = Peranan direksi independen berpengaruh secara signifikan terhadap

pengungkapan (disclosure) laporan keuangan.

Ha4 = Peranan dewan komisaris berpengaruh secara signifikan terhadap

pengungkapan (disclosure) laporan keuangan.

Ha5 = Peranan dewan direksi berpengaruh secara signifikan terhadap

pengungkapan (disclosure) laporan keuangan.

Page 49: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas komparatif karena

bertujuan meneliti hubungan sebab akibat antara dua variabel, yaitu

variabel independen dan variabel dependen. Objek penelitian ini adalah

pengungkapan (disclosure) atas laporan keuangan. Penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui pengaruh mekanisme corporate governance terhadap

pengungkapan (disclosure) laporan keuangan perusahaan yang terletak di

wilayah DKI Jakarta.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terletak di

DKI Jakarta. Metode penarikan sampel dalam penelitian ini adalah

purposive sampling yang penentuannya berdasarkan pertimbangan

(judgement sampling). Judgement sampling merupakan pemilihan secara

tidak acak yang informasinya diperoleh dengan berdasarkan pertimbangan

tertentu (Nur Indrianto, 2002). Untuk memenuhi pembahasan

permasalahan dalam penelitian ini maka sampel yang dipilih adalah

sampel dengan kriteria berikut:

Page 50: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

50

1. Merupakan manajemen pada perusahaan yang terletak di DKI Jakarta.

2. Merupakan Manajemen yang termasuk dalam manajemen operasional,

manajemen pemasaran, manajemen keuangan, dan manajer lainnya

yang terdapat di perusahaan.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yakni

pengumpulan data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Data

primer dikumpulkan dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Metode survey merupakan metode pengumpulan data primer yang

menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis (Nur Indrianto, 2002). Ada

dua teknik pengumpulan data dengan metode survey yang dilakukan oleh

peneliti yaitu kuesioner, kuesioner merupakan pernyataan peneliti dan

jawaban responden dan dikemukakan secara tertulis melalui suatu

kuesioner. Kuesioner dapat didistribusikan dengan berbagai cara antara

lain: kuesioner disampaikan langsung oleh peneliti, kuesioner dikirim

bersama-sama dengan pengiriman paket atau majalah, dikirim melalui pos,

faksimil, atau menggunakan teknologi komputer.

D. Metode Analisis

Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan metode:

1. Uji kualitas data

Page 51: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

51

Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer peneliti

melakukan uji normalitas, uji validitas, dan uji reliabilitas:

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengkaji apakah dalam model

regresi variabel dependen, varibel independen, atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik

adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

Menurut Singgih Santoso (2004), ada beberapa cara

mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada

sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan dalam

uji normalitas adalah:

a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

b) Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka diagonal regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Validitas

Uji Validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana

variabel yang digunakan benar-benar mengukur apa yang

seharusnya diukur. Pengujian validitas dengan menggunakan

Page 52: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

52

pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara

skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (Imam

Ghozali, 2005). Kriteria yang dikatakan valid atau tidak adalah jika

korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total

skor mempunyai tingkat signifikan dibawah 0,05 maka butir

tersebut dinyatakan valid, begitu pula sebaliknya.

c. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel

yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga

menghasilkan hasil yang konsisten meskipun di uji berkali-kali.

Hasil uji relibilitas dengan bantuan SPSS akan menghasilkan

Cronbach Alpha. Jika hasilnya dari Cronbach alpha dibawah 0,6

maka dikatakan bahwa data tersebut mempunyai keandalan

(reliable) yang relative rendah (Singgih Santoso, 2005).

2. Analisis Asumsi Klasik

a. Uji Multikoleniaritas

Istilah koleniaritas ganda (multicliniearity) diciptakan oleh

Ranger Fish di dalam bukunya “Statistical Confluence Analysis by

Means of Complete Regressions Systems” artinya istilah itu berarti

adanya hubungan linier yang sempurna atau eksak di antara

variabel-variabel bebas dalam model regresi. Uji Multikoleniaritas

digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan antar beberapa

Page 53: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

53

atau semua variabel independen dalam model regresi.

Multikoleniaritas merupakan keadaan di mana satu atau lebih

variabel independen dinyatakan sebagai sebagai kondisi linier

dengan variabel lainnya. Artinya bahwa jika di antara pengubah-

pengubah bebas yang digunakan sama sekali tidak berkorelasi satu

dengan yang lain maka bisa dikatakan tidak terjadi

Multikolenieritas.

Untuk meguji asumsi multikolenieritas dapat digunakan VIF

(Variance Inflation factor) dan TOL (Tolerance), di mana Imam

Ghozali (2005) mengatakan bila nilai VIF lebih dari 8 berarti

terdapat multikolenieritas sangat tinggi dan sebaliknya apabila nilai

VIF lebih kecil dari 8 maka tidak terjadi multikolenieritas.

Sedangkan bila nilai TOL mendekati 1, maka dikatakan bahwa

model regresi bebas dari multikolenieritas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan di mana varian dari

kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variabel

bebas (Imam ghozali, 2005). Uji heteroskedastisitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain

tetap, maka disebut homoskedatisitas dan jika berbeda disebut

Page 54: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

54

heteroskedastisitas. Model yang baik adalah homoskedastisitas dan

tidak terjadi heteroskedastisitas.

Menurut Singgih Santoso (2005) ada beberapa cara untuk

mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, antara lain.

1) Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat

(ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu

pada grafik scatterlplot antara SRESID dan ZPRED di mana

sumbu X dan Y yang telah diprediksi dan sumbu Y adalah

residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah distudentized.

2) Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada

membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar, kemudian menyempit), maka telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka

tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Uji Hipotesis

Penelitian ini menguji pengaruh mekanisme corporate

governance dalam hal ini menyangkup komite audit, komisaris

independen, dewan komisaris, dan dewan direksi terhadap

pengungkapan (disclosure) laporan keuangan. Jadi, persamaan regresi

yang digunakan adalah.

Page 55: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

55

Y = α + β1X1 +β2X2 ++ β3X3 + β4X4 + e

Dimana:

Y = Pengungkapan laporan keuangan

X1 = Peranan komite audit

X2 = Peranan komisaris independen

X3 = Peranan dewan komisaris

X4 = Peranan dewan direksi

α = Konstanta

e = Error

Dalam melakukan pengujian hipotesis dilakukan melalui:

a. Uji Adjusted R2 (koefisien Determinasi)

Untuk menentukan seberapa besar variabel independen dapat

menjelaskan variabel dependen, maka perlu diketahui koefisien

determinasi (R-square), jika R-square adalah sebesar 1 berarti

fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel

independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi

variabel dependen. Nilai R-square berkisar hampir 1, berarti semakin

kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel

dependen. Sebaliknya jika nilai R-square semakin mendekati 0 berarti

semakin lemah kemampuan variabel independen dapat menjelaskan

fluktuasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2005) karena adanya

Page 56: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

56

digunakan adjusted R2

dalam penelitian ini dan nilai adjusted R2

dapat naik atau turun apabila satu variabel ditambahkan ke model.

b. Uji T

Digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-

masing variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen digunakan tingkat signifikan 5% atau α = 0,05. Jika

probability lebih besar dari 0,05 maka tidak berpengaruh dari variabel

independen terhadap variabel dependen (koefisien regresi tidak

signifikan), sedangkan jika nilai probability lebih kecil dari 0,05

maka terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap variabel

dependen (koefisien signifikan) (Imam Ghozali, 2005).

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

I. Variabel Independen (X)

Variabel bebas (independent variabel) adalah variabel yang nilai-

nilainya tidak tergantung pada variabel lainnya, biasanya disimbolkan

dengan X. Variabel itu digunakan untuk meramalkan atau

menerangkan nilai variabel lain ( Nur Indriantoro, 2002).

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

a. Peranan Komite Audit

komite audit adalah suatu komite yang berfungsi untuk

memberikan evaluasi yang independen terhadap pelaporan

Page 57: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

57

keuangan perusahaan yang anggotanya sebagian besar dari luar

perusahaan. Komite audit juga bertanggung jawab untuk

memperbaiki kualitas pelaporan keuangan, dan meningkatkan

keyakinan publik, khususnya investor, terhadap perusahaan. Dalam

penelitian ini peranan komite audit mencangkup fungsi dan

tanggung jawab dari komite audit.

Fungsi komite audit diukur dengan instrumen yang

dikembangkan oleh Mira Khumairah (2007) dan Agung

Suryamana (2005) namun dikembangkan kembali oleh peneliti

karena isi kuesioner tersebut harus disesuaikan dengan pengujian

yang akan dilakukan, namun tetap tidak mengubah nilai substansi

dari isi kuesioner tersebut. Pengujian ini menggunakan skala

ordinal (ordinal scale) yang pilihan jawabannya adalah:

(1) sangat setuju, (2) setuju, (3) ragu-ragu, (4) tidak setuju, (5)

sangat tidak setuju

Sedangkan tanggung jawab komite audit diukur dengan

instrumen yang dikembangkan oleh Indriani Nurkholis (2002) dan

peneliti mengembangkan kembali pertanyaan tersebut karena

perbedaan maksud dan tujuan dengan penelitian sebelumnya

dengan yang akan dilakukan, namun dengan adanya perubahan ini

tetap tidak mengubah nilai substansi dari isi kuesioner tersebut.

Page 58: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

58

Penelitian ini menggunakan skala ordinal (ordinal Scale) yang

pilihan jawabannya adalah:

(1) sangat setuju, (2) setuju, (3) ragu-ragu, (4) tidak setuju, (5)

sangat tidak setuju

b. Peranan Komisaris Independen

Anggota dewan komisaris yang independen tidak terikat

dengan perusahaan serta apapun yang dapat mempengaruhi

kemampuannya untuk bertindak independen demi kepentingan

perusahaan. Dalam penelitian ini dewan komisaris independen

diukur menggunakan Instrumen yang dikembangkan oleh Bekti

anggraini (2007) ditambah dengan instrumen Amien Wijaya

Tunggal (2008), dan terdapat beberapa pertanyaan yang

dikembangkan sendiri dengan berpedoman kepada landasan teori,

karena penulis rasa pengembangan tersebut dianggap penting untuk

tercapainya tujuan dari penelitian ini.

Pengujian ini menggunakan skala ordinal (ordinal scale) yang

pilihan jawabannya adalah: (1) sangat setuju, (2) setuju, (3) ragu-

ragu, (4) tidak setuju, (5) sangat tidak setuju.

c. Peranan Dewan Komisaris

Dewan komisaris termasuk dalam dewan komisaris perusahaan

dan bertanggung jawab dalam mengawasi tindakan dari manajemen

dan mempunyai berhak untuk menasehati manajemen jika dianggap

Page 59: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

59

perlu. Dalam penelitian ini dewan komisaris diukur dengan

menggunakan instrumen Amien Wijaya Tunggal (2008), dan

terdapat beberapa pertanyaan yang dikembangkan sendiri dengan

berpedoman kepada landasan teori, karena dirasa pengembangan

tersebut dianggap penting untuk melakukan pengujian ini agar

tujuan dapat tercapai.

Pengujian ini menggunakan skala ordinal (ordinal scale) yaitu (1)

sangat setuju, (2) setuju, (3) ragu-ragu, (4) tidak setuju, (5) sangat

tidak setuju.

d. Peranan Dewan Direksi

Dewan direksi memiliki tanggung jawab atas berjalannya suatu

perusahaan. Direksi biasanya disebut dengan sebutan direktur.

Dalam penelitian ini dewan direksi diukur dengan instrument oleh

Amien Wijaya Tunggal (2008), dan terdapat beberapa pertanyaan

yang dikembangkan sendiri dengan berpedoman kepada landasan

teori, karena rasa pengembangan tersebut dianggap penting untuk

melakukan pengujian ini.

Pengujian ini menggunakan skala ordinal (ordinal scale) yaitu:

(1) sangat setuju (2) setuju (3) ragu-ragu (4) tidak setuju (5) sangat

tidak setuju

Page 60: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

60

II. Variabel Dependen (Y)

Variabel terikat (dependen variabel) adalah variabel yang nilai-

nilainya bergantung pada variabel lainnya, biasanya disimbolkan dengan

Y, variabel itu merupakan yang diramalkan atau diterangkan nilainya (Nur

Indriantoro, 2002). Variabel dependen dalam penelitian ini pengungkapan

laporan keuangan, yaitu penyediaan sejumlah informasi untuk membantu

investor dalam membuat prediksi kinerja perusahaan pada masa yang akan

datang. Dalam penelitian ini variabel dependen diukur dengan

menggunakan instrumenya dikembangkan oleh Yulianti dan Fitrianti

(2007) dilengkapi dengan Amien Wijaya Tunggal (2008) dengan adanya

sedikit pengembangan agar tujuan dari penelitian ini tercapai. Penelitian

ini menggunakan skala ordinal (ordinal scale) yang pilihan jawabannya

adalah: (1) sangat setuju, (2) setuju, (3) Ragu-ragu, (4) tidak setuju, (5)

sangat tidak setuju.

Page 61: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

61

Table 3.1

Operasional variabel penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator Skala

Pengukuran

1. Peranan

Komite

Audit

a. Tanggung

Jawab Komite

Audit

Sumber:

Indriani

Nurkholis

(2003)

Berdasarkan

International

Best Praktise

a) Financial

Reporting

b) Corporate

Governance

c) Corporate

Control

Skala ordinal

b. Fungsi komite

Audit

Sumber: Agung Suryamana

(2005)

a. Persetujuan d.

komisaris

b. Mengawasi

pelaporan keuangan

c. Kesesuaian

transaksi

d. Meningkatkan

laporan

e. Mengevaluasi

penipuan

f. Kebijakan

akuntansi

g. Transaksi ilegal

h. Kepatuhan

peraturan

Skala ordinal

Sumber: data olahan dari berbagai referensi

Page 62: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

62

Tabel 3.1

Operasional Variabel

(Lanjutan)

Variabel Sub variabel Indikator skala

pengukuran

2. Komisaris

Independen

Sumber:

Muhammad Arif

Ujiyantho (2007)

ditambah dengan

instrumen Amien

Wijaya Tunggal

(2008)

a. Memperbaiki

mutu dalam

laporan

keuangan

b. Tidak

memiliki

hubungan

dengan

perusahaan

c. Memiliki

keterbukaan dalam

informasi perusahaan

d. Mengawasi proses

pengungkapan dan informasi

perusahaan

Skala ordinal

3. Dewan

Komisaris

Sumber: Muhammad

arif Ujiyantho (2007) dan

Amien Wijaya Tunggal (2008)

a. Panduan

pengungkapan

b. Bertanggung

jawab

c. Memberi saran

d. Akses

informasi

e. Tata kelola

perusahaan

f.Mengungkapkan

hal yang

material

Skala ordinal

Sumber: data olahan dari berbagai referensi

Page 63: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

63

Table 3.1

Operasional variabel penelitian

(Lanjutan)

Variabel Sub Variabel Indikator Skala

Pengukuran

4. Dewan Direksi

Sumber:

Muhammad Arif

Ujiyantho (2007)

dan Amien

Wijaya Tunggal

(2008)

a.Memperbaiki

mutu dalam

laporan

keuangan

b. Tidak

memiliki

hubungan

dengan

perusahaan

c. Memiliki

keterbukaan

dalam informasi

perusahaan d. Mengawasi

proses pengungkapan

dan informasi perusahaan

Skala ordinal

5. Pengungkapan Laporan

Keuangan

Sumber: Yulianti

dan Fitrianti

(2007)

a. Melaporkan laporan

keuangan

b. standar

akuntansi

c. Tidak

mementingkan

investor

d. Publikasi hasil

keuangan

e. Publikasi

laporan

f. Pengungkapan

material

g. corporate

governance.

Skala ordinal

Sumber: data olahan dari berbagai referensi

Page 64: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

64

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Objek dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkankan kuesioner

kepada perusahaan yang berada di wilayah DKI Jakarta yang telah

menerapkan metode corporate governance. Penyebaran kuesioner ini

dilakukan dari awal Februari 2009 sampai bulan April 2009. Rincian

dari distribusi kuesioner disajikan pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Distribusi Kuesioner

Keterangan Jumlah Persentase

Kuesioner yang dibagikan 120 100%

Kuesioner yang tidak kembali 45 37.5%

Kuesioner yang kembali 75 62.5%

Kuesioner tidak bisa diolah 0 0%

Kuesioner bisa diolah 75 12.5%

Tingkat pengembalian

(responden rate)

75 x 100%

120

62.5%

Sumber: data primer yang diolah

Page 65: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

65

Tabel 4.1 Memperlihatkan jumlah kuesioner yang telah dikirim

sebanyak 120 kuesioner, sedangkan jumlah kuesioner yang kembali

sebanyak 75 kuesioner atau 62.5% dari total kuesioner yang dikirim.

Setelah diperhatikan ternyata tidak ada kuesioner yang tidak dapat

diolah tetapi semuanya layak untuk diolah.

2. Karakteristik Responden

Penelitian ini terutama dilakukan terhadap manajer perusahaan,

baik manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer operasional pada

perusahaan yang berada di wilayah DKI Jakarta. Tabel 4.2

memperlihatkan karakteristik responden yang digunakan dalam

penelitian.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden

Jumlah Persentase

Jenis Kelamin Pria 30 40%

Wanita 45 60%

Pendidikan Terakhir D3 0 0%

S1 55 73%

S2 10 13.33%

Lainnya 10 13.33%

Jenis Perusahaan Bank 12 37.5%

Asuransi 1 3.12%

Leasing 0 0%

Manufaktur 3 9.38%

Lainnya 16 50%

Jabatan Manajer

keuangan

50 66.67%

Manajer

Operasional

20 26.67%

manajer

Pemasaran

5 6.67%

Sumber: data primer diolah

Page 66: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

66

Data tersebut mempelihatkan jumlah responden wanita lebih

banyak dari pria dengan tingkat persentasi wanita adalah 60%, dan

tingkat persentasi pria adalah 40%. Pada tabel tingkat pendidikan

terakhir dimana pendidikan strata satu (S1) jauh lebih besar

dibandingkan tingkat yang lain sebesar 55 responden dengan tingkat

persentase 73%, sisanya adalah pendidikan S2 sebesar 10 orang atau

13.33% dan lainnya sebanyak 10 orang atau 13.33%. Pada jenis

perusahaan terbagi pada perusahaan yang bergerak pada bidang

perbankan sebanyak 12 bank atau sebesar 37.5%, perusahaan yang

bergerak dalam bidang asuransi sebesar 1 buah atau sebesar 3.12%,

perusahaan yang begerak dalam usaha manufaktur sebesar 3 buah atau

9.38%, dan lainnya seperti perusahaan jasa, dan perusahaan

telekomunikasi sebesar 16 buah atau 50%. Sedangkan dilihat dari

jabatannya, manajer keuangan yang paling banyak pada penelitian ini

yaitu sekitar 50 orang atau 66.67%, dan manajer operasional 20 orang

atau sebesar 26.67% , manajer pemasaran 5 orang atau 6.67%.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang

meliputi tanggung jawab komite audit, fungsi komite audit, komisaris

Page 67: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

67

independen, dewan komisais, dewan direksi dan pengungkapan atas

laporan keuanagan akan diuji secara statistik deskripstif seperti yang

terlihat pada table 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

TJ 75 18.00 39.00 30.7333 4.93288

FK 75 25.00 40.00 32.9467 3.02643 KI 75 10.00 25.00 20.1067 2.97999

DK 75 20.00 30.00 26.0267 2.16841 DD 75 18.00 25.00 22.4133 1.94584

LK 75 22.00 35.00 29.9333 2.51124 Valid N

(listwise) 75

Sumber: data primer diolah

Tabel 4.3 menjelaskan bahwa variabel tanggung jawab komite

audit minimum jawaban responden sebesar 18 dan maksimum 39,

dengan rata-rata total jawaban responden sebesar 30.73 dengan standar

deviasi sebesar 4.93. Pada variabel fungsi komite audit minimum

jawaban responden sebesar 25 dan maksimum 40, dengan rata-rata

total jawaban responden sebesar 32.95 dengan standar deviasi 3.03.

Variabel komisaris independen minimum jawabannya adalah 10

maksimum 25, dengan rata-rata total jawabannya 20.11 dengan standar

deviasi 2.98. Variabel dewan komisaris memiliki minimal jawaban

sebesar 20 dan maksimum jawaban 30, dan total jawaban sebesar

22.41 dan standar deviasi 2.17. sedangkan variabel dewan direksi

memiliki minimal jawaban sebesar 18 dan maksimal jawaban 25

Page 68: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

68

dengan total jawaban sebesar 22.41 dengan standar deviasi sebesar

1.96, dan untuk variabel dewan direksi dengan minimal jawaban 22

dan maksimum jawaban adalah 35 dengan tatal rata-rata jawaban

adalah 22.41 dengan standar deviasi adalah 2.51.

2. Hasil Uji Kualitas Data

Uji kualitas data atas data primer yang diperoleh dalam penelitian

ini dilakukan dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas, yaitu

sebagai berikut:

a. Hasil Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan pearson

correlation, yaitu suatu model dikatakan valid jika tingkat

signifikan di bawah 0.05 maka butir tersebut dinyatakan valid.

Table 4.4 akan menunjukan hasil uji validitas.

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas

(Valid dan tidak valid)

Berlanjut ke halaman berikunya

Pertanyaan Sig. Pearson

Correlation

Keterangan

TJ1 0.244 0.136 Tidak Valid

TJ2 0.000 0.498 Valid

TJ3 0.000 0.620 Valid

TJ4 0.000 0.662 Valid

TJ5 0.000 0.778 Valid

TJ6 0.000 0.795 Valid

TJ7 0.000 0.316 Valid

TJ8 0.104 0.189 Tidak Valid

TJ9 0.000 0.414 Valid

TJ10 0.000 0.428 Valid

Page 69: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

69

Tabel 4.4

Uji Validitas (Valid dan tidak valid)

(Lanjutan)

Berdasarkan hasil pengujian validitas terdapat 3 item pertanyaan,

yaitu TJ1, TJ8, TJ11 yang tidak valid karena nilai signifikannya diatas

TJ11 0.238 0.138 Tidak Valid

FK1 0.029 0.253 Valid

FK2 0.000 0.644 Valid

FK3 0.000 0.599 Valid

FK4 0.000 0.410 Valid

FK5 0.001 0.364 Valid

FK6 0.004 0.326 Valid

FK7 0.000 0.754 Valid

FK8 0.000 0.646 Valid

KI1 0.000 0.738 Valid

KI2 0.000 0.608 Valid

KI3 0.000 0.608 Valid

KI4 0.000 0.634 Valid

KI5 0.000 0.803 Valid

DK1 0.000 0.415 Valid

DK2 0.000 0.636 Valid

DK3 0.000 0.506 Valid

DK4 0.000 0.764 Valid

DK5 0.000 0.539 Valid

DK6 0.000 0.629 Valid

DD1 0.000 0.692 Valid

DD2 0.000 0.573 Valid

DD3 0.000 0.552 Valid

DD4 0.000 0.742 Valid

DD5 0.000 0.669 Valid

LK1 0.000 0.576 Valid

LK2 0.000 0.411 Valid

LK3 0.000 0.554 Valid

LK4 0.000 0.622 Valid

LK5 0.000 0.636 Valid

LK6 0.000 0.488 Valid

LK7 0.000 0.509 Valid

Page 70: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

70

dari 0.05, sehingga harus dikeluarkan dan tidak diikutsertakan dalam

penelitian pengujian berikutnya. Pengujian dilakukan kembali setelah

mengeluarkan pertanyaan yang tidak valid, hasil pengujian kembali

dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5

Tabel Hasil Uji Validitas Tanggung Jawab Komite audit

Pertanyaan Sig. Pearson

Correlation

Keterangan

TJ2 0.000 0.460 Valid

TJ3 0.000 0.579 Valid

TJ4 0.000 0.729 Valid

TJ5 0.000 0.837 Valid

TJ6 0.000 0.874 Valid

TJ7 0.000 0.238 Valid

TJ9 0.000 0.403 Valid

TJ10 0.000 0.400 Valid

Sumber: data primer yang diolah

Adanya hasil yang tidak valid ini tidak sesuai dengan peneliti

terdahulunya yang hasil olahannya semuanya valid. Tidak validnya

penelitian sekarang mungkin disebabkan oleh perbedaan persepsi

responden, jenis pekerjaan responden dan pebedaan waktu

penelitian.

b. Uji Reliabilitas

Suatu data dikatakan reliabel jika nilai koefisien alphanya

diatas 0.6. hasil dari uji reliabilitas dapat dilihat pada table 4.6

dibawah ini:

Page 71: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

71

Tabel 4.6

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach alpha

Tanggung jawab komite audit 0.745

Fungsi komite audit 0.609

Komisaris Independed 0.703

Dewan komisaris 0.604

Dewan direksi 0.630

Pengungkapan laporan

keuangan

0.608

Sumber: data primer yang diolah

Tabel 4.6 diatas menunjukkan hasil uji reliabilitas yang

reliabel karena nilai apha masing-masing diatas dari batas minimal

yaitu 0.6, masing-masing pertanyaan memiliki nilai tanggung

jawab komite audit 0.745, fungsi komite audit 0.609, komisaris

independen 0.703, dewan komisaris 0.604, dewan direksi 0.630,

dan pengungkapan laporan keuangan 0.608.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonieritas

Hasil uji multikolonieritas terlihat pada table 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolinearitas

Collinearity

statistics

Model Toleance VIF

TJ 0.836 1.196

FK 0.699 1.440

KI 0.718 1.393

DK 0.533 1.877

DD 0.810 1.235

Page 72: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

72

Sumber: data primer yang diolah

Hasil model regresi dari penelitian ini untuk asumsi multikolonieritas

adalah berdasarkan nilai TOL dan VIF yang dihasilkan yaitu TOL untuk

tanggung jawab komite audit yaitu 0.836, tanggung jawab komite audit

0.699, komisaris independen 0.713, dewan komisaris 0.533 dan dewan

direksi 0.810. Sedangkan nilai VIF untuk tanggung jawab komite audit

1.196, fungsi komite audit 1.440, komisaris independen 1.393, dewan

komisaris 1.877, dewan direksi 1.235, dari hasil yang diperoleh ari nilai

TOL semua variabel mendekati 1 dan VIF semuanya < 8, maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi ini bebas dari multikolonieritas artinya

tidak ada nya hubungan diantara tanggung jawab komite audit, fungsi

komite audit, komisaris independen, dewan komisaris, dewan direksi dalam

model regresi ini.

b. Uji Heteroskedastisitas

Dasar analisis untuk uji heterokedastisitas adalah jika ada pola yang

jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Singgih Santoso, 2000). Hasil uji

heteroskedastisitas dan grafik scatterplot pada gambar 4.1 memperlihatkan

bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak berpola yang jelas, serta

tersebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, dapat disimpulkan

Page 73: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

73

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model

regresi layak digunakan.

Hasil uji dapat dilihat dibawah ini:

Gambar 4.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas

i

h

e

t

e

r

o

s

k

e

d

a

s

Sumber: Data primer yang diolah

c. Hasil Uji Normalitas

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan normal probability

plot. Asumsi ini mengatakan bahwa apabila data menyebar di sekitar

garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka model regresi

memiliki asumsi normalitas. Sedangkan apabila data menyebar dari

garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model

regresi tidak memiliki asumsi normalitas. Pada penelitian ini dapat

dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini:

Regression Studentized Residual

20-2-4

Regr

essio

n St

anda

rdize

d Pr

edic

ted

Valu

e

3

2

1

0

-1

-2

-3

Scatterplot

Dependent Variable: disclosure

Page 74: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

74

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Normal Probability Plot

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Exp

ecte

d C

um

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: disclosure

Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat

dikatakan mengalami penyebaran data terdistribusi normal karena

datanya berada sepanjang garis diagonal yang merupakan syarat

normalitas.

4. Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model analisis

regresi berganda (multiple regression analysis), Hasil uji hipotesis terdiri dari:

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Page 75: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

75

Pada tabel 4.8 menunjukkan angka adjusted R2

adalah 0.162 hal ini

berarti 16.2% variasi pengungkapan laporan keuangan dapat dijelaskan

oleh variabel lain, yaitu tanggung jawab komite audit, fungsi komite audit,

peranan komisaris independen, peranan dewan komisaris, dan peranan

dewan direksi. Sedangkan sisanya sebesar 83.8% disebebkan oleh sebab

lain diluar model. Angka koefisien korelasi (R2) menunjukkan angka di

bawah 0.5 berarti korelasi antar variabel independen dengan variabel

dependen lainnya lemah atau terbatas.

Tabel 4.8

Koefisien Determinasi

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .467(a) .218 .162 2.299 2.005

a Predictors: (Constant), Dewan Direksi, Fungsi, Kom Independen, Tanggung Jawab, Dewan Komisaris

b Dependent Variable: Disclosure

b. Hasil Uji t

Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen (Imam Ghozali, 2005). Jika nilai probabilitas kurang

dari 0.05 maka Ha diterima, dan berarti menyatakan bahwa variabel

independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap

variabel dependen atau terikat. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.9 di

bawah ini:

Page 76: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

76

Tabel 4.9

Hasil Uji t

Coefficients(a)

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 14.544 4.312 3.373 .001

Tanggung Jawab -.021 .059 -.040 -.346 .730

Fungsi .243 .106 .293 2.297 .025

Kom Independen -.031 .106 -.037 -.293 .771

Dewan Komisaris .333 .169 .288 1.973 .052

Dewan Direksi -.002 .153 -.002 -.015 .988

a Dependent Variable: Disclosure Sumber: data primer yang diolah

a. Hasil Uji Hipotesis 1:

Tanggung jawab komite audit terhadap pengungkapan laporan

keuangan

Tanggung jawab komite audit menunujukkan tidak adanya pengaruh

yang signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan dengan

tingkat signifikan sebesar 0.73 yang berada di atas 0.05 dan nilai t kurang

dari 2 yaitu 0.346 dan berarti Ha1 ditolak.

b. Hasil Uji Hipotesis 2:

Fungsi komite audit terhadap pengungkapan laporan keuangan

Fungsi komite audit menunjukkan adanya pengaruh signifikan

terhadap pengungkapan laporan keuangan dengan tingkat signifikan

0.025 yang berada di bawah 0.05 dan nilai t lebih dari 2 yaitu sebesar

2.297 dan berarti Ha2 diterima.

Page 77: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

77

c. Hasil Uji Hipotesis 3:

Peranan komisaris independen terhadap pengungkapan laporan

keuangan

Peranan komisaris independen menunjukkan tidak adanya pengaruh

yang signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan dengan

tingkat signifikan 0.771 yang berada diatas 0.05 dan nilai t kurang dari 2

yaitu sebesar -0.293 dan berarti Ha3 ditolak.

d. Hasil Uji Hipotesis 4:

Peranan dewan komisaris terhadap pengungkapan laporan

keuangan

Peranan dewan komisaris menunjukkan tidak adanya pengaruh yang

signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan dengan tingkat

signifikan 0.052 yang berada diatas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu

1.973 dan berarti Ha4 ditolak.

e. Hasil Uji Hipotesis 5: peranan dewan direksi terhadap pengungkapan

laporan keuangan

Peranan dewan direksi menunjukan tidak adanya pengaruh yang

signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan dengan tingkat

signifikan 0.988 berada di atas 0.05, dengan nilai t kurang dari 2 yaitu -

0.150 dan berarti Ha5 ditolak.

Page 78: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

78

C. Pembahasan

Tanggung jawab komite audit menunjukkan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan. Hal ini tidak konsisten

dengan penelitian terdahulu yaitu oleh Mira Khumairah (2007) dan oleh

penelitian yang dilakukan oleh Agung Suryamana (2005) yang menyatakan

bahwa adanya hubungan signifikan antara tanggung jawab terhadap

pengungkapan laporan keuangan. Tetapi hasil ini konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Muhammad Aditya (2005) yang menyatakan bahwa

tanggung jawab komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan laporan keuangan. Hal ini berarti tanggung jawab komite audit

dalam perusahaan tidak mempengaruhi dalam pengungkapan laporan

keuangan.

Fungsi komite audit menunjukkan berpengaruh secara signifikan

terhadap pengungkapan laporan keuangan. Hasil penelitian ini konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Indriani Nurkholis (2003). Hal ini

menyatakan bahwa apabila komite audit dapat menjalankan fungsinya dengan

baik maka pengungkapan atas laporan keuangan dapat berjalan baik juga. Dan

fungsi komite audit mempengaruhi pengungkapan laporan keuangan.

Peranan komisaris independen menunjukan tidak adanya pengaruh

secara signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan. Hasil ini kosisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Muh Arif Ujiyantho. Hal ini

Page 79: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

79

menyatakan bahwa peranan dari komisaris independen tidak mempunyai

pengaruh atas pengungkapan laporan keuangan.

Peranan dewan komisaris menunjukkan tidak adanya pengaruh secara

signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan. Hal ini kosisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Muh Arif Ujiyantho (2007). Hal ini

menyatakan bahwa peranan dewan komisaris tidak mempunyai pengaruh atas

pengungkapan laporan keuangan, karena semakin banyak dewan komisaris

berada dalam suatu perusahaan maka peranannya akan semakin menurun.

Peranan dewan direksi menunjukkan tidak adanya pengaruh yang

signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan. Hal ini kosisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Muh. Arif Ujiyantho (2007) dan penelitian

yang dilakukan oleh Susuiana Arleen Heawati (2007). Berarti hal ini

menunjukkan bahwa peranan dewan direksi tidak memiliki pengaruh secara

signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan.

Page 80: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

80

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis pengaruh mekanisme

corporate governance dalam hal ini tanggung jawab komite audit, fungsi

komite audit, peranan komisaris independen, dewan komisaris, dewan

direksi terhadap pengungkapan laporan keuangan, maka dapat disimpulkan:

1. Tanggung jawab komite audit tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap pengungkapan laporan keuangan. Hal ini tidak konsisten

dengan penelitian oleh Mira Khumairah (2007), tetapi konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Aditya (2005).

2. Fungsi komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap

pengungkapan laporan keuangan. Hal ini konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Indriani Nurkholis (2003).

3. Peranan komisaris independen tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap pengungkapan laporan keuangan. Hal ini konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Sandi Sulistiyadi (2008).

4. Peranan dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

pengungkapan laporan keuangan. Hal ini konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Sandi Sulistiyadi (2008).

Page 81: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

81

5. Peranan dewan direksi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

pengungkapan laporan keuangan. Hal ini konsisten dengan penelitian

Sandi Sulistiyadi (2008), dan Susiana Arleen Herawati (2007).

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, implikasi dari penelitian ini di tujukkan

kepada:

1. Bagi para komite audit seharusnya dalam perusahaan harus

menjalankan peranannya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam

aturan yang berlaku, sehingga proses pengungkapan laporan keuangan

dapat berjalan secara jujur dan lancar

2. Bagi Perusahaan, karena perusahaan harus memonitoring dan

mengawasi kinerja dari komite audit, komisaris independen, dewan

direksi dan dewan komisaris agar mereka dapat menjalankan tugas nya

dengan baik dan membantu perusahaan dalam mewujudkan

pengungkapan laporan yang baik.

3. Bagi pihak umum, agar masyarakat jadi lebih mengetahui pentingnya

mekanisme coporate governance dalam perusahaan agar perusahaan

dapat berjalan dengan baik dan efektif.

4. Bagi akademik, dikarenakan masih banyak kesalahan dalam penelitian

ini, oleh karena itu diharapkan bagi penelitian selanjutnya dapat

Page 82: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

82

memperluas objek dan responden penelitian tidak hanya di DKI Jakarta

saja.

5. Bagi Investor, agar lebih bisa memilih dalam berinvestasi, dan harus

juga tau kinerja dari orang-orang yang bekerja dalam perusahaan

tersebut apakah mereka telah menjalankan tugasnya dengan baik atau

belum, sehingga perusahaan dapat berjalan dan beroperasi dengan baik.

C. Keterbatasan

1. Waktu penelitian ini bertepatan dengan proses audit perusahaan yaitu

pada bulan februari, jadi sangat sulit untuk menyebarkan kuesioner.

2. Responden dalam penelitian ini hanya mencangkup perusahaan yang

berada di dareah DKI Jakarta yang datanya mudah diperoleh peneliti,

sehingga kemampuan generalisasi tidak terlalu besar.

3. Pengungkapan laporan keuangan secara menyeluruh tidak hanya

dipengaruhi oleh variabel yang digunakan dalam penelitian ini, namun

masih banyak terdapat faktor-faktor lainnya.

D. Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya penelitian dilakukan pada waktu

yang tepat, disaat responden sedang memiliki waktu luang yang

banyak, yang tidak bertepatan dengan waktu proses audit, agar jumlah

respondennya jauh lebih banyak.

Page 83: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

83

2. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya ruang lingkup penelitian diperluas

jangan hanya di wilayah DKI Jakarta saja. Sehingga generalisasinya

jauh lebih besar.

3. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya menambah variabel lain yang

kemungkinan bisa mempengaruhi pengungkapan laporan keuangan,

seperti kinerja manajemen, kinerja auditor internal, dan lain sebagainya.

Page 84: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

84

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Henri, “Komite Audit Koperasi di Indonesia”, http://www.ppi-india.org,

2005.

Alijoyo, F. Agustinus, “Keberadaan dan Peran Komite Audit Dalam Rangka

Implementasi Good Corporate Governance”, http://www.fcgi.or.id, 2008.

BAPEPAM, “ Peraturan Mengeanai Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan

Kerja Komite Audit”, 2004.

BAPEPAM, “Peraturan Mengenai Pengungkapan Laporan Keuangan” Surat

Edaran BAPEPAM No. SE.02/PM/2002, 2002.

Boynton, Johnson, kell,”Modern Auditing”, Erlangga, Jakarta, 2004

Darsono, Drs, “Akuntansi Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan”,

Jakarta, 2008.

Directors, Board, ”Audit Committee Charter ”,Journal Of Committee Audit,

2007.

Effendi, Muhammad arief, ”Peranan Komite Audit Dalam Meningkatkan Kinerja

Perusahaan”, Jurnal Akuntansi Pemerintahan, Vol. 1 no.1 Hlm 52-57, 2005.

Effendi, Arief, “The Power of Good Corporate Governance”, Salemba empat,

Jakarta, 2008.

FCGI, ”Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam pelaksanaan

Corporate Governance” The Role of The Board of Commissioners and audit Committee in Corporate Governance, 2007.

Hamid, Abdul, “Buku Pedoman Penulisan Skripsi”, Jakarta, 2008

Herawati, Susiana Arleen, “ Analisis Pengaruh Independensi, Mekanisme

Corporate Governance dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan

Keuangan” , SNA X Makasar, 2005.

Ikatan Akuntansi Indonesia, “Standar Akuntansi Keuangan”, Salemba Empat, 2007.

Indriantoro, Nur, “Metodologi Penelitian Bisnis”, BPFE Yogyakarta, 2002.

Page 85: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

85

Kusmir, SE, “Analisis Laporan Keuangan”, Jakarta, 2008.

Khumaira, Mira, “Tanggung Jawab Komiet Audit, Audit Internal dan prinsip

Good Corporate Governance”, 2008.

Kieso, E, Donald, “Akuntansi Intermediate”, Salemba Empat, 2005.

KNKG, “Pedoman Umum Good Corporate Indonesia”, KNKG, 2006.

KPK, “Pernyataan Penerapan Pedoman Good Corporate Governance”,

http://www.kpk.go.id , 2008.

Nurkholis, Indriani, “Manfaat dan Fungsi Komite Audit Dalam Mewujudkan Tata

Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance), Jurnal

Akuntansi dan Keuangan Indonesia vol 3, 2002.

Prasentiyantoko, Ahmad,Dr, ”Good Corporate Governance pendekatan

institutional”, Gramedia, 2008.

Purwanto, Marini, “Tinjauan Sejarah, Kerangka Toeritis, Kondisi Praktek di

Indonesia, Temuan Empiris”, Jurnal Widya Manajemen Dan Akuntansi,

Vol. 1 No. 3, 2001.

Santoso, singgih, “Buku Pelatihan SPSS” Gramedia, Jakarta, 2007

Sawyer, B Lawrence, “Sawyer’s Internal Auidting”, Salemba Empat . Edisi ke lima, 2003.

Sugiono, Arif, “Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan”, Grasindo

2008.

Sulistiyadi, Sandi, “Pengaruh, Kinerja Keuangan dan Mekanisme Corporate

Governance terhadap Pengungkapan Laporan Keungan, 2008.

Tunggal, Wijaya,Amien, “Tata Kelola Perusahaan”, Harvarindo, 2008.

Ujiyantho, A, Muh, “Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan

Kinerja Keuangan”, SNA X Makasar, 2007.

Utama, Maria, “Komite, audit, Good Corporate Governance dan pengungkapan

Informasi” Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Vol. 1, 2004.

Page 86: ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17654/1/ADZILLAH... · ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE ... Penelitian ini dilakuakan

86

Warren, Revees, Fees, “Pengantar akuntansi”, Salemba empat, Jakrta, 2005

Wild, J, John, “Financial Statement Analysis”, Salemba Empat, Edisi Delapan,

2004.

Wikipedia, “Definisi dan Tanggung Jawab Komite Audit”, 2008.