analisis pengaruh laba akuntansi terhadap return …digilib.unila.ac.id/57423/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH LABA AKUNTANSI TERHADAP RETURN
SAHAM DENGAN DIVERSIFIKASI USAHA SEBAGAI VARIABEL
MODERASI
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2017)
(Skripsi)
Oleh
AUDHITYA NOVANDI MUHAMMAD
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
iii
ABSTRACT
Analysis of the Effect of Accounting Profit on Stock Returns with Business
Diversification as Moderating Variables
(Empirical Study of Manufacturing Companies Listed on the Indonesia Stock
Exchange Period 2012-2017)
By
Audhitya Novandi Muhammad
This study aims to examine the effect of accounting earnings on stock prices with
business diversification as a moderating variable. The study was conducted on
manufacturing companies listed on the Stock Exchange in 2012-2017 on the
Indonesia Stock Exchange, the study sample was 85 companies. The method of
data analysis in this study uses multiple linear regression. The results of the study
prove that accounting profit has a positive effect on stock prices. In addition, the
existence of business diversification (moderating variable) will be able to
strengthen the relationship of accounting profit with stock prices, if the
diversification strategy carried out runs effectively and efficiently then the entire
process of corporate activity will run well which can then improve the company's
performance.
Keywords: Accounting Profit, Stock Return, Business Diversification.
iv
ABSTRAK
Analisis Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Return Saham Dengan
Diversifikasi Usaha Sebagai Variabel Moderasi
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2017)
Oleh
Audhitya Novandi Muhammad
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengaruh laba akuntansi terhadap
harga saham dengan diversifikasi usaha sebagai variabel moderasi. Penelitian
dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun
2012-2017 di Bursa Efek Indonesia, sampel penelitian sebesar 85 perusahaan.
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda.
Hasil penelitian membuktikan bahwa laba akuntansi berpengaruh positif terhadap
harga saham. Selain itu, adanya diversifikasi usaha (variabel moderasi) akan dapat
memperkuat hubungan laba akuntansi dengan harga saham, jika strategi
diversifikasi yang dilakukan berjalan dengan efektif dan efisien maka seluruh
proses aktivitas perusahaan akan berjalan dengan baik yang selanjutnya dapat
meningkatkan kinerja perusahaan.
Kata Kunci : Laba Akuntansi, Return Saham, Diversifikasi Usaha.
ANALISIS PENGARUH LABA AKUNTANSI TERHADAP RETURN SAHAM
DENGAN DIVERSIFIKASI USAHA SEBAGAI VARIABEL MODERASI
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2012-2017)
Oleh
AUDHITYA NOVANDI MUHAMMAD
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta, 27 November 1995 sebagai putra terakhir dari tiga
bersaudara, buah hati dari pasangan Bambang Budhi Sulistyanto, Ak. M.B.A. dan
Auda Darmuis, S.E.
Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak di TK Pertiwi III Jakarta
Timur pada tahun 2001. Kemudian pendidikan dasar di SD Cipinang 01 Pagi Jakarta
Timur hingga tahun 2007. Lalu melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP
Negeri 99 Jakarta hingga tahun 2010 dan sekolah menengah atas di SMA Negeri 77
Jakarta hingga tahun 2013.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Paralel. Selama menjadi
mahasiswa, penulis berorganisasi di internal kampus sebagai Brigadir Muda Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB Unila periode 2013-2014.Selain itu, penulis juga
pernah diamanahkan menjadi pengurus Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia
(IMAI) Simpul Lampung sebagai Sekretaris Bidang Pengkaderan periode 2014-2015.
Kembali diamanahkan menjadi Koordinator Dewan Pengawas Simpul IMAI Simpul
Lampung dan Sekretaris Umum Economic and Business Entrepreneur Club Unila
periode 2015-2016. Lalu penulis diamanahkan menjadi pengurus BEM (Badan
Eksekutif Mahasiswa) FEB Unila sebagai Kepada Dinas Pengabdian Masyarakat
periode 2016-2017. Selain itu, penulis juga aktif dalam organisasi eksternal yaitu
Himpunan Mahasiswa Islama (HMI) dan diamanahkan menjadi pengurus Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandarlampung Komisariat Ekonomi Unila sebagai
Kepala Departemen Perguruan Tinggi dan Kemahasiswaan periode 2016-2017.
MOTTO
“Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan pun hidup. Kalau bekerja sekedar
bekerja, kera juga bekerja.”
(Buya Hamka)
“Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika
engkau terjatuh, engkau jatuh di antara bintang-bintang”
(Ir. Soekarno)
“Science without religion is lame, religion without science is blind”
(Albert Einstein)
“Karena pada dasarnya, balik lagi kita hanyalah ampas masa, tak lebih dan tak
kurang, ketika kita tahu bahwa kita seringkih itu, kita ‘kan tenang, dan berjalan
kedepan dengan ikhlas”
(Firza Achmar Paloh)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin
Teriring rasa syukur kepada Allah SWT yang membimbingku selama ini, karya ini
kupersembahkan kepada:
Kedua orang tuaku tercinta,
Ayahanda Bambang Budhi Sulistyanto, Ak., M.B.A.
dan Ibunda Auda Darmuis, S.E.,
Kedua kakakku tersayang,
Widhitya Yulia Iryana, drg. dan Widhitya Surya Pradana,
Teman-teman seperjuangan terbaikku
serta
Almamaterku tercinta,
Universitas Lampung
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas segala rahmat dan
hidayahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “”. Skripsi ini
dibuat untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak ditemukan
kekurangan, karenanya penulis terbuka terhadap berbagai saran dan masukan
guna perbaikan di masa akan dating. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat, baik bagi penulis maupun pembaca.
Bandar Lampung, 14 Mei 2019
Penulis,
Audhitya Novandi Muhammad
SANWACANA
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Analisis Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Return Saham Dengan
Diversifikasi Usaha Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2017)” sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada semua
pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses
penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si.,Akt. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Bapak Dr. Tri Joko Prasetyo, S.E., M.Si, Akt. selaku Dosen Pembimbing
Utama atas waktu, perhatian, bimbingan, serta nasihat yang telah diberikan
dengan penuh kesabaran selama proses penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Chara Pratami T. Tubarad, S.E., M.Acc., Akt. selaku Dosen Pembimbing
Kedua atas waktu, bimbingan, saran, serta nasihat yang telah diberikan selama
proses penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Dr. Ratna Septiyanti, S.E., M.Si., Akt. selaku Dosen Penguji Utama yang
telah memberikan evaluasi serta saran yang membangun dalam proses
penyempurnaan skripsi ini.
7. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt. selaku Dosen Pembimbing
Akademik atas segala bantuannya dalam menyelesaikan proses belajar.
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu, pembelajaran, bantuan,
dan pelayanan terbaik selama penulis menyelesaikan pendidikan di
Universitas Lampung.
9. Kedua orang tuaku; Ayahanda Bambang Budhi Sulistyanto, Ak., M.B.A. dan
Ibunda Auda Darmuis, S.E. untuk segala bentuk dukungan, didikan, dan
perjuangannya secara matetil maupun imateril demi keberhasilanku.
Terimakasih untuk doa dan motivasi yang tak henti-hentinya selama ini.
10. Kedua kakakku; Widhitya Yulia Iryana, drg. dan Widhitya Surya Pradana.
Terimakasih untuk segala support dan bantuannya selalu.
11. Saudara Seperjuangan 2013; Lano Bahagia, Ferdinan Ramadana, Hafizh
Adnan, Ardyatama, Dimas Rijalul, Fabio Akbar, Robiansyah, Arif Kesuma,
Sigit Harsono, Rahmat Aditya, Harry Walfi, Hendro Prasetyo, Iqbal, Ammar,
Amran, Boby, Qiu, Wido, Yuni dan Acil. Hasil tidak akan mengkhianati
proses, maka jangan menyerah, tetap mengharap ridhoNya, yakin usaha
sampai
12. Keluarga “HIMACIKEP” yang berhimpun dalam Kontrakan Syariah; Arif
Budiman, Ramdhon Hidayat, Syahril Sidik, Iqbal Susendi, Denni Agustiawan,
Abdul Rahmat, Sunu Akbar, Anjas Maslian, Ardi Hariyanto. Terimakasih
untuk semua waktu dan momen yang telah dilalui, semoga semakin hebat kita
semua.
13. Keluarga Akuntansi 2013 kelas Reguler dan Paralel,. Terimakasih atas
kebersamaan dan canda tawa selama masa kuliah. Semoga kedepannya dapat
tercapai apa yang selalu diinginkan.
14. Presidium EBEC 15/16. Ardyatama, Keke Mutia, Elshinta, Fajar Wahyudi,
Ismatul Umi, Dhini Prawesti, Nuris Sanida, Rahmat Aditya, Roslina, Sayid
Abdullah, Sendy Hudanisa, Serli Radianti, Sisca Septiyani, Siti Rohmatul.
Terimakasih kawan-kawan atas bimbingan dan pelajarannya selama setahun.
15. Lingkungan Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI) Simpul Lampung;
Bang Satria Putra, Bang Mufhti Ali, Bang Aulia, Kak Eka, Kak Novelin, Aziz
dan teman-teman lainnya yang tak dapat kuucapkan satu per satu. Terimakasih
untuk pelajarannya, semoga dapat menjadi amal ibadah kelak.
16. Presidium BEM 16/17. Arif, Ardyatama, Amelia, Nisrima Zainun, Adit
Romadon, Nuri Resti, Alsion Aria, Agessy Sofya, Dimas Rijalul, Arif
Budiman, Citra Marista, Harry Walfi, Vita Muzaffarti, Ria, Aprilia Mutiara,
Ferdinan Ramadana, Furqon Ahadiat, serta adik-adik Birgadir Muda 16/17 .
Terima kasih atas perjalanan panjang penambah luasnya tali silaturahmi ini.
17. Kanda, Yunda, dan Adinda HMI Komisariat Ekonomi Unila yang tidak dapat
saya sebutkan satu persatu. Terimakasih atas segala prosesnya. Dengan niat
tulus ikhlas, Yakin Usaha Sampai!
18. Para penghuni Isla del oro: der führer Ihsan Fadhlan, Hafidz Alifian, Abang
Firza Achmar Paloh, Kak Yunita Dyah, Abang Binsar H. Tobing, Abang Alex
Siregar, Mas Abullah Yusro, Abang Billy Saleh, Abang Sergi Agasta, Uda
Bongkylebon, Abang Godellica, Abang Ready F. Limaheluw, Abang Lukman
Prasetyo, Vino Karsantini, dan Adelya Leksono yang dapat mengobati
kekeringan otakku di masa-masa kemarau tak bertepi hingga nanti.
19. Tim KKN Desa Tanjung Jaya; Joko Santoso, Ega Prasetyo, Andra Diah,
Debbie Maharani, Febrina Halimatunisa, dan Nurjanah. Terimakasih atas hari-
hari bersama selama KKN serta momen-momen yang tak akan terlupakan.
20. Teman-teman kerja di Center for Career and Entrepreneurship Development
Universitas Lampung; Dr. Ayi Ahadiat, S.E, M.B.A., Dr. Ribhan, S.E., M.Si.,
Pak Albet Maydiantoro, S.Pd., M.Pd., Pak Dicky Hidayat, S.Si, M.Si, Bu
Ranni Rahmayanthi, S.Pd., M.A., Kak Restia, Kak Aya, Mas Ade, Kak Fadli
Arief, Kak Aulia, Bu Irine Isnaini, dan Pak Musnen yang telah memberikan
pelajaran serta nasihat-nasihat di tahun-tahun terakhir ini.
21. Pasukan support system kota Jakarta; Emir Ramadhan, Ichan Junardy,
Ivandhersan Benedict, Fadli Al-Hawari, Kevin Bornica, Wisnu Wardhana,
Cishi Hanifia, Destilia Mustika, Siti Syarah
22. The one and only one. Stephanie Grace Natalia, S.P. Terimakasih atas waktu
dan dukungan dari jarak jauh dalam senang maupun sedih, susah maupun
mudah. Semoga apa yang kita inginkan dapat tercapai dan tenang, kita dapat
melalui semuanya.
Atas bantuan dan dukungannya, penulis mengucapkan terimakasih, semoga ilmu
dan kenyamanan yang didapat akan dibayarkan oleh Allah SWT. Demikianlah,
skripsi ini semoga dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Bandar Lampung, 14 Mei 2019
Penulis,
Audhitya Novandi Muhammad
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERNYATAAN .............................................................................................. ii
ABSTRACT .................................................................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ vi
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii
MOTTO .......................................................................................................... ix
SANWACANA ............................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
1.2 Perumusan dan Batasan Masalah ...................................................... 5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 6
II. LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori .................................................................................. 8
2.1.1 Teori Pasar Efisien ............................................................... 8
2.1.2 Agency Theory .................................................................... 10
2.1.3 Teori Signal ......................................................................... 12
2.2 Laporan Keuangan ............................................................................ 13
2.3 Laba Akuntansi ................................................................................. 14
2.4 Saham dan Return Saham ................................................................. 17
2.5 Diversifikasi Usaha ........................................................................... 23
2.6 Ringkasan Penelitian Terdahulu ....................................................... 26
2.7 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 28
2.7.1 Laba Akuntansi terhadap Return Saham ................................ 28
2.7.2 Laba Akuntansi terhadap Return Saham Dengan Diversifikasi
Usaha Sebagai Variable Moderasi ........................................ 29
2.8 Kerangka Penelitian ........................................................................... 30
xiv
III METODE PENELITIAN
3.1 Sampel dan Data Penelitian .............................................................. 31
3.2 Operasional Variabel Penelitian ....................................................... 32
3.3 Metode Analisis Data ........................................................................ 34
3.3.1 Statistik Deskriptif ............................................................... 34
3.3.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................. 35
3.3.3 Analisis Regresi .................................................................... 36
3.3.4 Pengujian Hipotesis ............................................................... 37
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 38
4.1.1 Data dan Sampel ................................................................... 38
4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian ................................................ 39
4.2 Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 41
4.3 Analisis Regresi ................................................................................. 44
4.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) .............................................. 44
4.3.2 Uji Kelayakan Model ............................................................. 45
4.3.3 Uji Hipotesis (Uji Statistik t) ................................................. 45
4.4 Pembahasan........................................................................................ 47
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ............................................................................................ 50
5.2 Keterbatasan Penelitian ……………...............…………………....... 51
5.3 Saran .................................................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 52
LAMPIRAN .................................................................................................... 56
xv
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1 Rangkuman Penelitian Terdahulu ............................................................. 26
4.1 Prosedur Pemilihan Sampel ...................................................................... 38
4.2 Statistik Deskriptif .................................................................................... 39
4.3 Hasil Uji Normalitas ................................................................................. 41
4.4 Hasil Uji Normalitas Ke-dua ..................................................................... 42
4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................................ 43
4.6 Hasil Uji Autokorelasi .............................................................................. 44
4.7 Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................................. 44
4.8 Uji statistik F ............................................................................................. 45
4.9 Uji Hipotesis ............................................................................................. 46
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar :
Halaman
2.1 Kerangka Penelitian .................................................................................. 30
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran:
1. Perusahaan Sampel Penelitian
2. Data Mentah Item Penelitian
1. Jumlah Saham Beredar
2. Harga Saham, Penjualan / Pendapatan
3. Laba Bersih
4. Segmen Pendapatan Tahun 2012
5. Segmen Pendapatan Tahun 2013
6. Segmen Pendapatan Tahun 2014
7. Segmen Pendapatan Tahun 2015
8. Segmen Pendapatan Tahun 2016
9. Segmen Pendapatan Tahun 2017
3. Statistik Deskriftip Variabel Penelitian
4. Uji Normalitas
5. Uji Hipotesis
6. Tabel Uji F (σ = 0.05)
7. Tabel Uji t (σ = 0.05)
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Saham menjadi salah satu alternatif investasi di pasar modal yang paling banyak
digunakan oleh para investor karena keuntungan yang diperoleh lebih besar dan
dana yang dibutuhkan investor untuk melakukan investasi tidak begitu besar jika
dibandingkan dengan obligasi. Tujuan investor melakukan investasi saham adalah
untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham dengan cara
memaksimalkan nilai saham perusahaan yang pada akhirnya akan mencerminkan
harga saham tersebut.
Saham tersebut diterbitkan dan dijual oleh perusahaan-perusahaan yang go publik
dengan tujuan untuk mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya untuk keperluan
pembiayaan perusahaan, dengan kata lain saham berfungsi mentransformasikan
kekayaan nyata ke dalam bentuk surat berharga. Ketika saham-saham tersebut
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, maka fungsi sebagai komoditi dan
menjadi alat ukur yang memudahkan kekayaan atau hak kepemilikan suatu pihak
lain.
Harga saham selalu mengalami perubahan setiap harinya, bahkan setiap detiknya.
Oleh karena itu, investor harus mampu mengetahui faktor-faktor yang
2
mempengaruhi perubahan harga saham. Menurut Brigham dan Houston (2014),
faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dapat berasal dari faktor internal
maupun eksternal. Adapun faktor internal perusahaan antara lain adalah laba
perusahaan.
Pentingnya Laba secara tegas telah disebutkan dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No.25 yaitu : Laporan Laba merupakan laporan
utama untuk melaporkan kinerja suatu perusahaan selama suatu periode tertentu
(IAI, 2014). Sumber informasi yang berguna untuk investor dalam pengambilan
keputusan berasal dari laba akuntansi. Laba akuntansi didefinisikan sebagai
kenaikan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk penambahan
aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang
tidak berasal dari kontribusi penanaman modal selain untuk menilai kinerja laba
akuntansi bisa juga digunakan untuk memprediksi kemampuan laba serta
menaksir risiko dalam investasi dan kredit (Yulius & Yocelyn 2012).
Seorang investor akan menghadapi dua kemungkinan atas kepemilikannya yaitu
kemungkinan untuk untung dan kemungkinan untuk rugi. Para investor akan
mendapatkan keuntungan jika perusahaan yang sahamnya mereka miliki
mengalami pertumbuhan yang baik, dan mampu menghasilkan laba. Secara
umum, perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang tinggi, saham-sahamnya
akan mengalami pertumbuhan yang tinggi pula. Jika pemegang saham dari
perusahaan yang bersangkutan menjual sahamnya, maka akan mendapatkan
keuntungan dari selisih harga beli dengan harga jual.
3
Menurut Hatono (2012) Apabila investor hanya memperhitungkan kenaikan
dividen saja tanpa memperhatikan apakah sinyal tersebut valid atau tidak,
sehingga merespon secara positif pengumuman dividen yang diberikan baik oleh
perusahaan berprospek maupun tidak berprospek, maka investor tersebut adalah
investor yang naïve atau investor yang tidak canggih (unsophisticated investor).
Oleh karena itu, perusahaan harus cermat dan bijak dalam mengambil keputusan
terutama kebijakan strategisnya. Kebijakan ini yang akan digunakan untuk
mempertahankan atau meningkatkan keunggulan bisnisnya dalam peningkatan
kinerja perusahaan. Dengan demikian, perusahaan dapat melakukan
pengembangan sektor usaha atau diversifikasi usaha yang diwujudkan dalam
bentuk ekspansi usaha dan perluasan pasar melalui strategi diversifikasi segmen
usaha.
Menurut Harto (2005), diversifikasi korporat merupakan salah satu bentuk
penggabungan usaha dengan memperluas jumlah segmen usaha maupun segmen
geografis, memperluas pangsa pasar yang sudah ada atau mengembangkan
berbagai produk yang beraneka ragam.
Sejumlah penelitian terdahulu menyebutkan bahwa adanya pengaruh positif laba
akuntansi terhadap return saham yaitu Rahyuda (2013) serta Meythi dan Hartono
(2012) hasil penelitiannya menunjukan bahwa secara parsial laba berpengaruh
secara signifikan terhadap harga saham. Sedangkan Adiwiratama (2012)
menyimpulkan bahwa laba akuntansi dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh
pada return saham perusahaan.
4
Selain itu penelitian diversifikasi terhadap kinerja keuangan perusahaan yang
dilakukan Gunarsih (2004) berlawanan hasil dengan Satoto (2009) yang
menjelaskan strategi diversifikasi berpengaruh negatif terhadap kinerja
perusahaan. Selanjutnya Alonso (2000) dalam penelitiannya dengan
menggunakan sampel perusahaan-perusahaan di Spanyol menunjukan bahwa
level diversifikasi perusahaan berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang
perusahaan, bukti empiris tersebut konsisten dengan efek pendisiplinan dari
keputusan hutang, dimana peningkatan pengawasan keputusan yang diambil
perusahaan oleh kreditur menurunkan adanya kemungkinan manajer mengambil
strategi yang dapat menurunkan nilai perusahaan.
Penelitian ini lebih memfokuskan pada pengukuran peran diversifikasi usaha
dalam hubungan antara laba akuntansi terhadap harga saham di Industri
Manufaktur Indonesia yang terdapat di BEI. Hal ini dikarenakan, adanya
perbedaan hasil penelitian yang menyebutkan pengaruh laba terhadap return
saham serta peran diversifikasi usaha terhadap kinerja keuangan.
Selain itu, objek penelitian adalah perusahaan manufaktur, dikarenakan dengan
pertimbangan bahwa sektor ini merupakan perusahaan yang relatif banyak yang
melakukan diversifikasi baik dengan cara penambahan jumlah segmen dalam
perusahaan ataupun penambahan jumlah anak perusahaan melalui akuisisi atau
merger. Hal ini bermula dari terjadinya krisis monoter yang menimbulkan
kesulitan bagi banyak perusahaan sehingga tidak sedikit konglomerat yang goyah
dan akhirnya bangkrut. Setelah masa kesulitan dari krisis moneter berakhir hingga
5
saat ini, beberapa perusahaan menyatukan diri dengan perusahaan lainnya atau
melakukan diversifikasi agar menjadi lebih kuat (Daning, 2009).
Penelitian ini juga menggunakan variabel diversifikasi usaha sebagai variabel
moderasi. Alasannya karena diversifikasi tentunya membawa keuntungan bagi
perusahaan, antara lain dapat memperluas kelebihan aset khusus perusahaan dan
berbagai sumber daya seperti brand names, kemampuan manajerial, loyalitas
konsumen, dan inovasi teknologi (George dan Kabir, 2005), dengan alasan
tersebut perlunya mengukur apakah laba perusahaan mempunyai peran dalam
mempengaruhi harga saham serta apakah diversifikasi usaha yang dilakukan
perusahaan mampu secara signifikan memoderasi hubungan antara laba akuntansi
dengan harga saham.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan
judul sebagai berikut “Analisis Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Return
Saham Dengan Diversifikasi Usaha Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2012-2017)”.
1.2 Perumusan dan Batasan Masalah
1.2.1 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah
pada penelitian ini adalah:
1. Apakah laba akuntansi berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI?.
6
2. Apakah diversifikasi usaha memoderasi hubungan laba akuntansi dengan
return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?.
1.2.2 Batasan Masalah
Untuk memfokuskan penelitian ini agar mempunyai ruang lingkup dan arah
penelitian yang jelas, pembatasan masalah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI periode 2012-2017.
2. Penelitian ini hanya meneliti pengaruh pengaruh laba akuntansi terhadap
return saham dengan diversifikasi usaha sebagai variabel moderasi.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang penulis kemukakan di atas, maka dapat
dijelaskan tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Membuktikan secara empiris pengaruh laba akuntansi terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
2. Membuktikan secara empiris pengaruh laba akuntansi terhadap return
saham dengan diversifikasi usaha sebagai variabel moderasi pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1.3.2.1 Manfaat Teoritis
- Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan
pengetahuan serta bukti empiris mengenai pengaruh laba akuntansi
7
terhadap return saham dengan diversifikasi usaha sebagai variabel
moderasi.
- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan
wawasan bagi mereka yang akan melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai laba akuntansi, return saham dan diversifikasi usaha
1.3.2.2 Manfaat Praktis
- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
diversifikasi usaha yang diterapkan oleh perusahaan.
- Memberikan masukkan kepada para investor sehingga dapat dijadikan
sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan investasi.
II. LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Pasar Efisien
Perubahan harga saham di dalam pasar efisien mengikuti pola random walk,
dimana penaksiran harga saham tidak dapat dilakukan dengan melihat kepada
harga-harga historis dari saham tersebut, tetapi lebih berdasarkan pada semua
informasi yang tersedia dan muncul dipasar. Informasi yang masuk ke pasar dan
berhubungan dengan suatu sekuritas saham akan mengakibatkan kemungkinan
terjadinya pergeseran harga keseimbangan yang baru. Jika pasar bereaksi dengan
cepat dan akurat terhadap suatu informasi yang masuk dan segera membentuk
harga keseimbangan yang baru, maka kondisi pasar yang seperti ini yang disebut
dengan pasar efisien (Hartono, 2013:547).
Belkaoui (2007:139) merangkum beberapa definisi berkaitan dengan efisiensi
pasar (market efficiency) dari para ahli: (1) Fama (1970) mengemukakan bahwa
“Dalam suatu pasar yang efisien harga akan “mencerminkan sepenuhnya”
informasi yang tersedia dan sebagai implikasinya harga akan bereaksi dengan
seketika tanpa adanya bias terhadap informasi baru”. (2) Beaver (1989)
mengemukakan bahwa “Efisiensi pasar (market efficiency) sebagai hubungan
antara harga-harga sekuritas saham dengan ketersediaan informasi”.
9
Tandelilin (2010:219) mendefinisikan konsep pasar efisien sebagai berikut:
“Konsep pasar yang efisien lebih ditekankan pada aspek informasi, artinya pasar
yang efisien adalah pasar dimana harga sekuritas yang diperdagangkan telah
mencerminkan semua informasi yang tersedia.”
Dari berbagai definisi yang ada, konsep pasar efisien sangat berhubungan dengan
ketersediaan informasi. Pasar dikatakan efisien apabila nilai sekuritas setiap waktu
mencerminkan semua informasi yang tersedia, yang mengakibatkan harga suatu
sekuritas berada pada tingkat keseimbangannya. Harga keseimbangan suatu
sekuritas mengakibatkan tidak akan adanya kesempatan yang diperoleh investor
untuk mendapatkan return yang abnormal dari selisih harga sekuritas saham.
Fama (1970) dalam Hartono (2013:548) membagi efisiensi pasar kedalam tiga
bentuk utama yaitu :
1. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk yang lemah adalah apabila harga-harga dari
saham atau sekuritas mencerminkan secara penuh (fully reflect) informasi masa
lalu. Informasi dikatakan masa lalu jika informasi tersebut sudah terjadi. Bentuk
efisiensi pasar secara lemah ini sangat berkaitan dengan teori langkah acak
(random walk theory) yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak dapat
dihubungkan dengan nilai yang sekarang. Dengan begini nilai-nilai di masa lalu
tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang.
10
2. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form)
Pasar dapat dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas saham
secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan (all publicly
available information) termasuk informasi yang berada di laporan-laporan
keuangan.
3. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form)
Pasar dapat dikatakan efisien dalam bentuk yang kuat apabila harga-harga
sekuritas saham secara penuh mencerminkan seluruh informasi yang tersedia
termasuk informasi yang sangat rahasia sekalipun. Jika pasar efisien dalam bentuk
ini memang ada, maka individual investor atau grup dari investor yang
mendapatkan keuntungan yang tidak normal (abnormal return).
Ketiga bentuk pasar efisien tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain berupa
tingkat kumulatif. Hubungannya yaitu bahwa pasar efisien bentuk kuat berarti
mencakup juga pasar efisien bentuk semi kuat, dan pasar efisien bentuk semi kuat
mencakup juga pasar efisien bentuk lemah. Namun tidak berlaku sebaliknya,
pasar efisien bentuk lemah tidak harus berarti pasar efisien bentuk semi kuat.
2.1.2 Agency Theory
Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam
perusahaan yang memiliki berbagai kepentingan untuk mencapai tujuan dalam
kegiatan perusahaan. Teori ini muncul karena adanya hubungan antara prinsipal
11
dan agen. Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas
kepentingan mereka sendiri. Pemegang saham sebagai prinsipal diasumsikan
hanya tertarik kepada hasil keuangan yang bertambah atau investasi mereka di
dalam perusahaan. Para agen diasumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi
keuangan dan syarat-syarat yang menyertai dalam hubungan tersebut. Teori ini
berusaha untuk menggambarkan faktor-faktor utama yang sebaiknya
dipertimbangkan dalam merancang kontrak insentif (Warsidi dan Pramuka, 2007).
Menurut Widyaningdyah (2004) agency theory memiliki asumsi bahwa masing-
masing individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri
sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan agent. Pihak
principal termotivasi mengadakan kontrak untuk mensejahterakan dirinya dengan
profitabilitas yang selalu meningkat. Agent termotivasi untuk memaksimalkan
pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya, antara lain dalam memperoleh
investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi. Konflik kepentingan semakin
meningkat terutama karena principal tidak dapat memonitor aktivitas CEO sehari-
hari untuk memastikan bahwa CEO bekerja sesuai dengan keinginan pemegang
saham.
Pengawasan secara luas perlu dilakukan dan diharapkan dapat mengurangi
masalah keagenan ini. Salah satu bentuk pengawasan yang dilakukan dengan
menambah biaya agensi yaitu dengan adanya divesikasi usaha yang dilakukan
perusahaan.
12
2.1.3 Teori Signal
Teori signal menjelaskan mengapa perusahaan memiliki dorongan untuk
memberikan informasi laporan keuangan kepada pihak eksternal. Pihak eksternal
yang dimaksud diantaranya investor, kreditor, atau pengguna informasi lainnya.
Perusahaan memberikan informasi laporan keuangan karean adanya asimetri
informasi antara perusahaan dengan pihak eksternal. Kurangnya informasi pihak
eksternal mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri dengan
memberikan harga rendah pada perusahaan yang bersangkutan. Pihak eksternal
yang tidak memiliki informasi yang cukup juga akan menilai bahwa semua
perusahaan memiliki nilai yang sama. Penilaian seperti ini tentunya akan
merugikan bagi perusahaan yang memiliki kondisi lebih baik karena pihak
eksternal akan menilai perusahaan lebih rendah dari yang seharusnya begitu pula
sebaliknya. Oleh karena itu, perusahaan perlu memberikan signal kepada pihak
eksternal yang dapat berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan dapat
mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan di masa mendatang
(Hartono, 2012).
Pada penelitian ini perusahaan memberikan signal kepada pengguna laporan
keuangan (investor) berupa informasi laba akuntansi. Informasi ini sangat penting
bagi para pengguna laporan keuangan sehingga pelaporan laba rugi dan laporan
arus kas diharapkan dapat menimbulkan reaksi pasar. Reaksi pasar ditunjukkan
dengan adanya perubahan harga saham perusahaan tertentu yang cukup signifikan
pada saat pengumuman laporan keuangan.
13
2.2 Laporan Keuangan
Keadaan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan dalam kondisi
stabil. Contoh faktor risiko: perusahaan mungkin memanipulasi laba ketika
stabilitas keuangan atau profitabilitasnya terancam oleh kondisi ekonomi.
Menurut pedoman etika akuntan IAI, laporan keuangan adalah suatu penyajian
data keuangan termasuk catatan yang menyertainya, bila ada, yang dimaksudkan
untuk mengkomunikasikan sumber daya ekonomi (aktiva) dan atau kewajiban
suatu entitas pada saat tertentu atau perubahan atas aktiva dan atau kewajiban
selama suatu periode tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum
(IAI, 2014).
Menurut Harahap (2014) menyatakan laporan keuangan (financial statement)
merupakan media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Jika
informasi ini disajikan dengan benar, informasi tersebut sangat berguna bagi siapa
saja untuk mengambil keputusan tentang perusahaan yang dilaporkan tersebut.
Laporan keuangan terdiri dari neraca, perhitungan rugi laba, dan laporan
perubahan posisis keuangan. Laporan keuangan dibuat oleh manajemen dengan
tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
oleh para pemilik perusahaan. Laporan keuangan perusahaan merupakan sumber
informasi yang penting disamping informasi lain seperti informasi industri,
kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan yang
14
lainnya. Ada 3 macam laporan keuangan yang pokok dihasilkan yaitu neraca,
laporan laba-rugi, dan laporan aliran kas.
Laporan keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutuhkan
masyarakat, karena dapat memberikan informasi yang dibutuhkan para
pemakainya dalam dunia bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan. Dengan
membaca laporan keuangan dengan tepat, seseorang dapat melakukan tindakan
ekonomi menyangkut lembaga perusahaan yang dilaporkan dan diharapkan akan
menghasilkan keuntungan baginya.
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi
keuangan selama satu tahun buku yang bersangkutan. Laporan yang lengkap
terdiri dari komponen-komponen yaitu, neraca, laporan laba rugi, laporan arus
kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan
keuangan mempunyai tujuan sebagai alat informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi
(IAI, 2014). Laporan keuangan sebuah perusahaan sangat banyak yang
berkepentingan atas informasi yang disajikan, salah satunya adalah investor.
2.3 Laba Akuntansi
Menurut Ghozali dan Chariri (2007), laba akuntansi adalah jumlah pendapatan
yang diperoleh dalam satu periode. Di sisi lain, akuntan mendefinisikan laba dari
sudut pandang perusahaan sebagai satu kesatuan. Laba akuntansi secara
15
operasional didefinisikan sebagai perbedaan yang terealisasi dan transaksi yang
terjadi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan
tertentu. Laba akuntansi itu sendiri mempunyai definisi laba bersih setelah pajak
yang tercantum dalam laporan keuangan tahunan perusahaan. Data laporan laba
sering dilaporkan dalam penerbitan laporan keuangan dan digunakan secara luas
oleh pemegang saham dan penanam modal yang potensial dalam mengevaluasi
kemampuan perusahaan.
Menurut pengertian akuntansi konvensional dinyatakan bahwa laba akuntansi
adalah perbedaan antara pendapatan yg dapat direalisir yg dihasilkan dari
transaksi dalam suatu periode dgn biaya yg layak dibebankan kepada. Suwardjono
(2014) mendefinisian laba sebagai pendapatan dikurangi biaya merupakan
pendefinisian secara struktural atau sintaktik krn laba tak didefinisi secara terpisah
dari pengertian pendapatan dan biaya. Pengertian laba yg dianut oleh struktur
akuntansi sekarang ini adl laba yg merupakan selisih pengukuran pendapatan dan
biaya secara akrual.
Di dalam laba akuntansi terdapat berbagai komponen yaitu kombinasi beberapa
komponen pokok seperti laba kotor laba usaha laba sebelum pajak dan laba
sesudah pajak. Sehingga dalam menentukan besar laba akuntansi investor dapat
melihat dari perhitungan laba setelah pajak. SFAC No. 1 dalam Belkaoui (2011)
mengasumsikan bahwa laba akuntansi merupakan ukuran yg baik dari kinerja
suatu perusahaan dan bahwa laba akuntansi dapat digunakan utk meramalkan arus
16
kas masa depan. Penulis lain mengasumsikan bahwa laba akuntansi adl relevan
dgn cara yg biasa utk model-model keputusan dari investor dan kreditor.
Menurut SFAC No. 3 dan 6 yang dikutip Ghozali dan Chariri (2007) laba
komprehensif adalah aktiva bersih perusahaan selama satu periode yang berasal
dari semua transaksi dan kegiatan lain dari sumber selain sumber yang berasal
dari pemilik. Salah satu tujuan pelaporan keuangan adalah memberikan informasi
keuangan yang dapat menunjukkan prestasi perusahaan dalam menghasilkan laba.
Dengan informasi tentang laba diharapkan para pemakai laporan dapat
mengambil keputusan sesuai dengan kepentingannya. Informasi tentang laba
perusahaan dapat digunakan sebagai:
a. Indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan
yang diwujudkan dalam tingkat kembalian
b. Pengukur prestasi manajemen
c. Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak
d. Alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi suatu negara
e. Dasar kompensasi dan pembagian bonus
f. Alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan
g. Dasar untuk kenaikan kemakmuran
h. Dasar pembagian deviden
Laba dimaksudkan untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan. Efisiensi
berhubungan dengan penggunaan sumber-sumber ekonomi perusahaan untuk
memperoleh laba. Ukuran efisiensi umumnya dilakukan dengan membandingkan
17
laba periode berjalan dengan laba periode sebelumnya atau dengan perusahaan
lain pada industri yang sama. Efisiensi manajemen dalam perusahaan
menggunakan laba akrual sebagai alat pengukur yang tercermin dalam tingkat
hasil pengembalian atas investasi (rate of return on invesment). Tingkat ini
diperoleh dengan membagi laba bersih ditambah bunga dengan total kapitalisasi
perusahaan termasuk hutang jangka panjang dan modal sendiri. Hal ini
menunjukkan bahwa laba akuntansi akrual memberikan informasi yang memadai
bagi investor. Terlebih lagi SFAC (statement of financial accounting concept)
No.1 menyatakan bahwa laba akuntansi merupakan pengukur yang baik atas
prestasi perusahaan dan bahwa laba akuntansi dapat digunakan dalam
memprediksi arus kas yang akan datang. Hal ini menunjukkan bahwa laba akrual
sebagai alat ramal yang baik bagi investor dan kreditor.
Informasi laba merupakan komponen laporan keuangan yang digunakan untuk
menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi kemampuan laba yang
representatif dalam jangka panjang, meramalkan laba, serta untuk menaksir risiko
dalam berinvestasi.
2.4 Saham dan Return Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai surat berharga yang menunjukkan bagian
kepemilikan atas suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang
menerbitkan surat berharga tersebut. Saham adalah tanda atau bukti penyertaan
modal pada perusahaan seperti yang telah diketahui bahwa tujuan pemodal mebeli
18
saham untuk mendapatkan penghasilan dari saham tersebut. Menurut Fahmi
(2012) saham adalah (1) tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada
suatu perusahaan, (2) kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama
perusahaan disertai dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap
pemegangnya, (3) persediaan yang siap untuk dijual.
Menurut Hartono (2012: 67) saham dapat dibagi menjadi 3, yaitu: 1. Saham
preferen, 2. Saham biasa, 3. Saham treasurry. Sedangkan berdasarkan manfaat
yang diperoleh pemegang saham, dibedakan menjadi:
1. Saham Biasa (Common Stock)
Menurut Rusdin (2008) saham biasa merupakan jenis efek yang paling sering
dipergunakan oleh emiten untuk memperoleh dana dari masyarakat dan juga
merupakan yang paling populer di pasar modal.
2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Menurut Rusdin (2008) saham preferen adalah yang berbentuk gabungan
antara obligasi dan saham biasa. Jenis saham ini sering disebut dengan
sekuritas campuran. Saham preferen sama dengan saham biasa karena tidak
memiliki tanggal jatuh tempo dan juga mewakili kepemilikan dari modal.
Dilain pihak saham preferen sama dengan obligasi karena jumlah devidennya
tetap selama masa berlaku dari saham, memiliki klaim atas laba dan aktiva
sebelumnya, memiliki hak tebus, dan dapat dipertukarkan dengan saham biasa.
Harga saham adalah harga suatu saham pada saat tertentu yang ditentukan oleh
pelaku pasar dan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di
19
pasar modal. Pengertian harga saham menurut Martono dan Harjito (2014)
didefinisikan sebagai refleksi dari keputusan-keputusan investasi, pendanaan
(termasuk kebijakan dividen) dan pengelolaan aset.
Sedangkan menurut Rusdin (2008) harga saham yaitu Harga saham ditentukan
menurut hukum permintaan penawaran atau kekuatan tawar menawar. Makin
banyak orang yang ingin membeli, maka harga saham tersebut cenderung naik.
Sebaliknya, makin banyak orang yang ingin menjual saham, maka saham tersebut
akan bergerak turun.
Menurut Hartono (2012) harga saham mencerminkan nilai saham yang
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang
diperjualbelikan, baik di pasar perdana maupun pasar sekunder. Pasar perdana
adalah pasar yang memperjualbelikannya saham-saham yang baru dikeluarkan
oleh perusahaan. Setelah periode waktu tertentu, saham yang diperjualbelikan
antar investor, aktivitas ini dilakukan di pasar sekunder.
Berdasarkan defenisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa saham adalah
merupakan bukti kepemilikan atas perusahaan yang mengandung resiko termasuk
kewajiban dan kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan yang tidak terbatas.
Di samping itu pemegang saham bisa juga tidak mempunyai suatu kepastian
untuk mendapatkan bagian dari keuntungan/ pembagian kekayaan perusahaan.
Hal ini disebabkan oleh sifat saham biasa yang merupakan bukti kepemilikan
seseorang terhadap suatu perusahaan yang mempunyai hak selain yang terakhir,
20
sehingga untuk pembagian keuntungan periodik juga merupakan bagian yang
terakhir dalam menerimanya.
Seorang investor akan menghadapi dua kemungkinan atas kepemilikannya yaitu
kemungkinan untuk untung dan kemungkinan untuk rugi. Para investor akan
mendapatkan keuntungan jika perusahaan yang sahamnya mereka miliki
mengalami pertumbuhan yang baik, dan mampu menghasilkan laba. Secara
umum, perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang tinggi, saham-sahamnya
akan mengalami pertumbuhan yang tinggi pula di perusahaan sekunder. Jika
pemegang saham dari perusahaan yang bersangkutan menjual sahamnya, maka
akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dengan harga jual.
Sebaliknya seorang pemegang saham juga memiliki kemungkinan rugi, jika
perusahaan yang sahamnya mereka miliki mengalami pertumbuhan yang tidak
baik. Meskipun manajemen tetap membagikan dividen, namun rill dari saham
tersebut secara umum tidak mengalami kenaikan berarti di pasar, bahkan
cenderung menurun. Jika pemegang saham menjual sahamnya di pasar sekunder,
kemungkinan yang akan mereka dapat adalah kerugian secara nominal/ rill.
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa disatu sisi, saham merupakan
efek yang mengandung resiko dan harganya dipengaruhi oleh pertumbuhan
perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan pada sisi lain, saham juga merupakan
alat investasi yang memberikan return dalam bentuk yang menarik bagi para
pemegang saham.
21
Sedangkan ukuran besaran abnormal return suatu saham sebagai respon terhadap
komponen laba abnormal (unexpected earnings) yang dilaporkan oleh perusahaan
yang mengeluarkan saham tersebut disebut Earnings Response Coefficient (ERC)
(Scott, 2003).
Earnings Response Coefficient (ERC) berguna dalam analisis fundamental oleh
investor, dalam model penelitian untuk menentukan reaksi pasar atas informasi
laba perusahaan. ERC merupakan koefisien yang diperoleh dari regresi antara
proksi harga saham dan laba akuntansi. Proksi harga saham yang digunakan
adalah Cummulative Abnormal Return (CAR), sedangkan proksi laba akuntansi
adalah Unexpected Earnings (UE). Regresi model tersebut akan menghasilkan
ERC untuk masing-masing sampel yang akan digunakan untuk analisis
selanjutnya (Rustamadji, 2016).
Jika investor mempunyai persepsi bahwa informasi keuangan itu memiliki
kredibilitas tinggi, maka ia akan bereaksi terhadap laporan keuangan tersebut
secara kuat (Tiolemba, 2008). Reaksi yang diberikan investor tergantung dari
kandungan informasi dalam laba masing-masing perusahaan, sehingga
mengakibatkan ERC berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Adapun beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan ERC tersebut adalah risiko
sistematik yang diukur dengan menggunakan beta, leverage yang merupakan
proksi dari struktur modal, persistensi laba dimana kemampuan menghasilkan
laba yang permanen akan menyebabkan ERC berbeda setiap perusahaan,
kesempatan bertumbuh (growth opportunities), the similiarity of investor
22
expectations, dan the informativeness of price yang diproksi dengan ukuran
perusahaan (firm size) (Scott, 2009).
Return adalah tingkat pengembalian atas investasi yang ditanamkan oleh investor.
Menurut Reilly and Brown (2000:6) investor menginvestasikan uangnya dari
tabungan mereka dan menunda konsumsi mereka karena untuk mendapatkan
return atas investasi mereka. Dengan kata lain investor tidak akan berinvestasi
jika tidak ada return dimasa mendatang atas investasi yang mereka tanamkan.
Return total terdiri dari capital gain (loss) dan yield. Capital gain atau capital loss
merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode lalu.
Yield adalah presentase penerimaan kas secara periodik terhadap harga investasi
periode tertentu dari suatu investasi. Untuk saham, yield merupakan presentase
dividen terhadap harga saham periode sebelumnya. Dividen dapat berupa uang
tunai atau saham, dimana dividen tunai adalah uang tunai yang dibagikan
berdasarkan presentase tertentu dari harga saham. Sedangkan dividen saham
adalah sejumlah saham yang dibagikan berdasarkan presentase tertentu dari
lembar saham yang dimilikinya.
Investor yang ingin mendapatkan return berupa dividen atau capital gain haruslah
mampu menganalisis faktor- faktor yang akan mempengaruhi perubahan return
saham, baik dari segi fundamental maupun teknikal. Faktor fundamental adalah
faktor-faktor dasar yang terdapat dari data keuangan perusahaan itu sendiri
sementara faktor teknikal adalah faktor- faktor yang tergambar dari pergerakan
harga di pasar. Termasuk juga memperhitungkan risiko suatu saham, apakah
23
return yang investor harapkan sebanding dengan risiko yang investor tanggung.
Karena pada akhirnya investor hanya mengharapkan return atas apa yang telah
diinvestasikannya.
2.5 Diversifikasi Usaha
Diversifikasi usaha merupakan memperluas pasar dengan mengembangkan
produk baru yang sesuai dengan pasar agar memiliki keunggulan bersaing.
Menurut Hariadi (2005) diversifikasi usaha dimaksudkan untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimum dengan cara mengombinasikan beberapa portofolio
investasi apakah dengan cara memproduksi barang yang bermacam-macam,
mendirikan sejumlah unit bisnis, atau mendirikan anak-anak perusahaan yang
baru atau bahkan membeli perusahaan yang sudah berdiri. Berdasarkan definisi
tersebut, maka disimpulkan perusahaan yang melakukan diversifikasi usaha
adalah perusahaan yang memiliki beberapa unit bisnis atau anak perusahaan dan
diversifikasi usaha dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah pemilik
perusahaan.
Diversifikasi merupakan salah satu strategi alternatif yang diterapkan oleh
perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitif dari para pesaing dengan cara
memanfaatkan sumber daya serta pengelolaan berbagai segmen bisnis yang
berbeda sehingga mampu bersaing di beberapa industri.
Para pendapat mengatakan definisi yang berbeda tentang pengertian diversifikasi.
Seperti pada Pakpahan (1990) menjelaskan diversifikasi berarti perluasan dari
24
produk yang diusahakan selama ini ke produk atau industri baru yang sebelumnya
tidak diusahakan. Menurut Harto (2005), diversifikasi korporat merupakan salah
satu bentuk penggabungan usaha dengan memperluas jumlah segmen usaha
maupun segmen geografis, memperluas pangsa pasar yang sudah ada atau
mengembangkan berbagai produk yang beraneka ragam. Menurut Pandya dan
Rao (1998) dalam Handayani (2009), diversifikasi korporat merupakan pilihan
strategi yang telah banyak digunakan oleh para manajer untuk meningkatkan
kinerja perusahaan.
Diversifikasi dapat diklasifikasikan menjadi diversifikasi berkaitan dan
diversifikasi tidak berkaitan. Sebuah perusahaan dikatakan memiliki diversifikasi
berkaitan (tingkat diversifikasi rendah) atau diversifikasi horizontal ketika terjalin
hubungan diantara unit-unit bisnisnya. Misalnya, unit-unit yang berbagi produk
atau jasa, teknologi, atau jaringan distribusi. Tujuan diversifikasi berkaitan untuk
mengendalikan biaya dan mutu produksi yang mampu mengendalikan harga jual
dan meningkatkan pendapatan. Semakin terkait diversifikasinya maka semakin
rendah tingkat diversifikasinya. Sedangkan diversifikasi tidak berkaitan atau
diversifikasi vertikal tidak tergantung pada suatu bentuk keterkaitan dengan bisnis
yang ada. Diversifikasi tidak berkaitan dapat meningkatkan kinerja perusahaan
melalui efisiensi modal internal karena digunakan untuk usaha tidak terkait
dengan usaha utamanya (Handayani, 2009).
Sebagian besar perusahaan-perusahaan di Indonesia termasuk perusahaan
terdiversifikasi. Hal ini dapat diketahui dari bagian laporan keuangan yaitu catatan
25
atas laporan keuangan perusahaan yang memuat informasi tentang pelaporan
segmen usaha yang dimiliki oleh setiap perusahaan. Informasi pelaporan segmen
usaha tersebut berdasarkan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 5 Revisi 2000 (IAI, 2014) yang menyatakan bahwa setiap perusahaan yang
memiliki berbagai segmen usaha dan geografis wajib melakukan pengungkapan
jika masing-masing segmen memenuhi kriteria penjualan, aktiva dan laba usaha
tertentu sebagai bagian dari laporan keuangan yang diterbitkan. Diversifikasi
tentunya membawa keuntungan bagi perusahaan, antara lain dapat memperluas
kelebihan aset khusus perusahaan dan berbagai sumber daya seperti brand names,
kemampuan manajerial, loyalitas konsumen, dan inovasi teknologi (George dan
Kabir, 2005).
Selain itu, diversifikasi juga memiliki kekurangan diantaranya;
(1) adanya kemungkinan proses mekanisme pasar modal internal tidak berjalan
secara efisien karena pendanaan alokasi ditujukan ke arah yang salah diantara
divisi sehingga menyebabkan nilai perusahaan menjadi lebih rendah,
(2) dapat meningkatkan penyimpangan informasi yang dilakukan secara sengaja
oleh pihak manajer, misalnya berupa penyimpangan anggaran modal yang
menguntungkan divisi mereka,
(3) meningkatkan biaya proses informasi dan biaya asimetri informasi.
26
2.6 Ringkasan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Rangkuman Penelitian Terdahulu
No Penulis judul Variabel Kesimpulan
1 Yocelyn
Dan
Christiawan
(2012)
Analisis Pengaruh
Perubahan Kas dan
Laba Akuntansi
terhadap Return
Saham pada
Perusahaan
Berkapitalisasi Besar
Perubahan
Kas,
Perubahan
Laba
Akuntansi dan
Return Saham
Pengungkapan laba
akuntansi berpengaruh
signifikan terhadap return
saham
2 Adiwiratama
(2012)
Pengaruh Informasi
Laba, Arus Kas, dan
Size Perusahaan
terhadap Return
Saham
Laba, Arus
Kas, Size dan
Return Saham
Arus kas dari investasi,
laba akuntansi, arus kas
dari operasi, arus kas dari
investasi dan ukuran
perusahaan tidak
berpengaruh pada return
saham perusahaan.
3 Meythi dan
Selvy (2012)
Pengaruh Informasi
Laba dan Arus Kas
terhadap Harga
Saham
Informasi Laba
dan Arus Kas
terhadap Harga
Saham
Laba bersih
berpengaruh positif
terhadap harga saham.
Sedangkan arus kas
operasi, arus kas
investasi, arus kas
pendanaan tidak
berpengaruh terhadap
harga saham
4 Lestari
(2015)
Pengaruh Strategi
Diversifikasi
Terhadap Nilai
Perusahaan LQ-45
Pada Bursa Efek
Indonesia
Strategi
Diversifikasi
Terhadap Nilai
Perusahaan
Strategi diversifikasi tidak
berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan
5 Sulastri
(2015)
Pengaruh Strategi
Diversifikasi terhadap
Kinerja Keuangan
Perusahaan dengan
Struktur Modal
sebagai Variabel
Intervening
Strategi
Diversifikasi
terhadap
Kinerja
Keuangan,
Struktur Modal
Strategi diversifikasi tidak
berpengaruh terhadap
kinerja keuangan
perusahaan
6 Iskandar dkk
(2017)
Pengaruh Strategi
Diversifikasi terhadap
Kinerja Perusahaan
Strategi
Diversifikasi
dan Kinerja
Perusahaan
strategi diversifikasi
berpengaruh positif
terhadap
kinerja perusahaan
27
No Penulis judul Variabel Kesimpulan
7 Pradipta
(2015)
Pengaruh Laba dan
Arus Kas Terhadap
Harga Saham
Laba dan Arus
Kas dan Harga
Saham
laba berpengaruh
signifikan terhadap harga
saham. Sedangkan arus
kas tidak perbengaruh
terhadap harga saham
8 Iswadi dan
Yunina
(2006)
Pengaruh Laba
Akuntansi, Financial
Leverage, dan
Tingkat Inflasi
terhadap harga Saham
Laba
Akuntansi,
Leverage,
Tingkat Inflasi
dan harga
Saham
Secara bersama-sama
Laba Akuntansi,
Financial Leverage, dan
tingkat inflasi
berpengaruh terhadap
harga saham. Serta secara
parsial, laba akuntansi
tidak berpengaruh
terhadap harga saham
9 Rahayu dan
Rohma
(2014)
Pengaruh
Diversifikasi
Operasional terhadap
Struktur Modal
dengan Kepemilikan
Pemerintah sebagai
Variabel Moderasi
Diversifikasi
Operasional,
Struktur Modal
dan
Kepemilikan
Pemerintah
Diversifikasi tidak
berhubungan berpengaruh
positif terhadap struktur
modal dan Diversifikasi
berhubungan berpengaruh
negatif terhadap struktur
modal
10 Hutagalung
dan Diyanty
(2015)
Analisis Pengaruh
Strategi Diversifikasi
Terhadap Tingkat
Penggunaan Utang
Perusahaan
Strategi
Diversifikasi
danTingkat
Penggunaan
Utang
Diversifikasi operasional
tidak berpengaruh
terhadap tingkat hutang
perusahaan Kepemilikan
keluarga memperlemah
hubungan diversifikasi
operasional terhadap
struktur modal
11 Nordiana
dan
Budiyanto
(2017)
Pengaruh DER, ROA
DAN ROE Terhadap
Harga Saham Pada
Perusahaan Food And
Beverage
DER, ROA,
ROE, dan
Harga Saham
debt to equity ratio,
return on asset dan return
on equity berpengaruh
signifikan terhadap harga
saham
12 Adiliawan
(2010)
Pengaruh Komponen
Arus Kas dan Laba
Kotor terhadap Harga
Saham
Komponen
Arus Kas,
Laba Kotor
dan Harga
Saham
Arus kas operasi
berpengaruh positif
terhadap harga saham.
Sedangkan arus kas
investasi, pendanaan serta
laba kotor tidak
mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap
harga saham
28
2.7 Hipotesis Penelitian
2.7.1 Laba Akuntansi terhadap Return Saham
Transaksi di pasar modal terjadi karena adanya informasi yang cukup untuk
pengambilan keputusan. Perkembangan laba pada umumnya digunakan sebagai
ukuran untuk lembaga-lembaga keuangan dan para pemegang saham.
Pertumbuhan keuntungan ini dapat dilihat melalui kenaikan laba. Pengamatan
pasar modal mengindikasikan bahwa laba merupakan indikator yang dapat
mempengaruhi return saham.
Laba sebagai salah satu informasi yang sering dijadikan sumber pengukuran
kinerja. Laba akuntansi ditentukan berdasarkan konsep akuntansi akrual.
Informasi laba akuntansi dianggap relevan apabila menimbulkan reaksi pasar oleh
para investor. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan return saham.
Semakin tinggi nilai laba akuntansi, maka akan menimbulkan reaksi positif yaitu
return saham meningkat karena perusahaan dianggap mempunyai kinerja yang
baik dan mampu memberikan return yang baik pula kepada investor. Selain itu
penelitian Adiliawan (2010), serta Yocelyn Dan Christiawan (2012) membuktikan
bahwa laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham, hipotesis
yang dapat diajukan adalah:
H1: laba akuntansi berpengaruh positif terhadap return saham
29
2.7.2 Laba Akuntansi terhadap Return Saham Dengan Diversifikasi Usaha
Sebagai Variable Moderasi
Para pemegang saham sangat memperhatikan pendapatan perusahaan, karena baik
pendapatan-pendapatan yang dilaporkan maupun ramalan pendapatan membantu
investor dalam memperkirakan atau meramalkan penghasilan di masa yang akan
datang. Perkembangan penjualan memberikan arti bahwa perusahaan mampu
mengatasi persaingan. Produk atau jasa-jasa perusahaan mengalami kenaikan
penjualan di pasar-pasar utama perusahaan. Di samping itu juga menunjukkan ada
stabilitas penjualan yang cukup besar. Penjualan yang cukup tinggi akan
mempengaruhi keuntungan perusahaan. Perusahaan dalam melakukan strategi
diversifikasi memerlukan modal yang besar. Menurut Satoto (2009), strategi
diversifikasi ditetapkan perusahaan untuk melakukan ekspansi usaha, sehingga
diversifikasi banyak dilakukan perusahaan dengan modal kuat. Strategi
diversifikasi merupakan strategi yang dilakukan perusahaan yaitu dengan
menambah produk baru yang masih berkaitan dengan produk yang sudah ada, dan
penambahan produk baru yang tidak memiliki keterkaitan dengan produk yang
lama.
Menurut David (2011) resiko terbesar bergerak dalam satu industri tunggal
(strategi bisnis tunggal), jika perusahaan hanya mempunyai satu usaha maka jika
usaha tersebut mengalami penurunan kinerja terus menerus maka berakibat fatal,
karena perusahaan tidak mempunyai cadangan usaha. Jika strategi diversifikasi
yang dilakukan berjalan dengan efektif dan efisien maka seluruh proses aktivitas
perusahaan akan berjalan dengan baik yang selanjutnya dapat meningkatkan
30
kinerja perusahaan. Penelitian Yuliani dkk, (2012) menyatakan bahwa pengaruh
diversifikasi dapat meningkatkan nilai perusahaan, dan penelitian Iskandar dkk
(2017) menyatakan bahwa strategi diversifikasi berpengaruh positif terhadap
kinerja perusahaan.
H2: diversifikasi usaha memoderasi pengaruh laba akuntansi terhadap return
saham.
2.8 Kerangka Penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel diversifikasi usaha sebagai variabel
moderasi. Alasannya karena diversifikasi tentunya membawa keuntungan bagi
perusahaan, antara lain dapat memperluas kelebihan aset khusus perusahaan dan
berbagai sumber daya seperti brand names, kemampuan manajerial, loyalitas
konsumen, dan inovasi teknologi (George dan Kabir, 2005), dengan alasan
tersebut perlunya mengukur apakah laba perusahaan mempunyai peran dalam
mempengaruhi harga saham serta apakah diversifikasi usaha yang dilakukan
perusahaan mampu secara signifikan memoderasi hubungan antara laba akuntansi
dengan harga saham
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
Return Saham
Diversifikasi Usaha
H1
H2
Laba Akuntansi
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Sampel dan Data Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI pada tahun 2012-2017 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
(Sugiono, 2013). Dalam penelitian ini perusahaan yang menjadi sampel dipilih
berdasarkan Purposive Sampling (kriteria yang dikehendaki). Kriteria sampel
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari
tahun 2012-2017.
2. Perusahaan manufaktur yang selama tahun penelitian tidak mengalami
delisted.
3. Perusahaan manufaktur yang secara lengkap mempublikasikan laporan
keuangan selama tahun penelitian 2012-2017.
32
4. Perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dan tidak pernah di-suspend (diberhentikan sementara) selama
periode 2012-2017.
5. Laporan keuangan dinyatakan dalam mata uang rupiah, dikarenakan
penelitian dilakukan di Indonesia maka laporan keuangan yang digunakan
adalah yang di nyatakan dalam rupiah
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder, karena data diperoleh
secara tidak langsung atau melalui media perantara. Data penelitian didapat dari
Dari Website pasar modal (www.idx.co.id), dan situs perusahaan yang
bersangkutan.
3.2 Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang terbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik simpulan (Sugiyono, 2013). Variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu:
3.2.1 Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Return saham. Return saham menggunakan harga saham
setiap tahun penutupan yang terdapat pada laporan tahunan setiap perusahaan
sampel penelitian. Return saham ini dapat dihitung dengan rumus (Hartono, 2012)
:
33
Ri = (Pi – Pit-i) / Pit-i
Keterangan:
Ri = return saham
Pit = harga saham i pada tahun ke t
Pit-1 = harga saham i pada tahun ke t-1
3.2.2 Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen / terikat (Sugiono, 2013).
Variable independen dalam penelitian ini laba akuntansi, salah satu pengukuran
untuk menilai tingkat laba yang diperoleh perusahaan atas usaha yang
dikeluarkan adalah EPS. Earning Per Share merupakan rasio dari laba bersih
terhadap jumlah lembar saham atau jumlah pendapatan yang diperoleh dalam
dalam 1 priode untuk setiap lembar saham yang beredar. EPS dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut
𝐸𝑃𝑆 =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Jumlah Saham Beredar
Sumber: Hartono (2008)
3.2.3 Variabel Moderasi
Variabel moderasi adalah variabel yang memperkuat atau memperlemah
hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. (Ghozali, 2013). Hubungan
langsung antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen
kemungkinan dipengaruhi oleh variabel-variabel lain. Salah satu diantaranya
adalah variabel moderating, yaitu tipe variabel-variabel yang memperkuat atau
34
memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel
dependen. Variable moderasi dalam penelitian ini adalah diversifikasi usaha. Pada
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Harto (2005) dan Aziz dkk (2016) dalam
menghitung strategi diversifikasi menggunakan Hirschman-Herfindhl Index
(HHI). HHI merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat diversifikasi
perusahaan. Penggunaan HHI Indeks dihitung dari jumlah dari kuadrat penjualan
masing-masing segmen dibagi dengan kuadrat total penjualan perusahaan dengan
rumus sebagai berikut:
HHI = ∑𝑛=1Segsales 2
∑𝑛=1(𝑆ales) 2
Keterangan:
Segsales : Penjualan masing-masing segmen
Sales : Total Penjualan
Semakin rendah nilai HHI akan menunjukan semakin terdiversifikasi.
𝐷𝑖𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥 =1
HHI
3.3 Metode Analisis Data
3.3.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskreptif dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan deskripsif
atau variabel-variabel penelitian. Statistik deskriptif akan memberikan gambaran
atau deskrepsi umum dari variabel penelitian mengenai nilai rata-rata (mean),
standar deviasi, maksimum, minimum, sum. Pengujian ini dilakukan untuk
mempermudah dalam memahami variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian.
35
3.3.2 Uji Asumsi Klasik
Analisis regresi perlu dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil analisis
regresi dapat memenuhi kriteria best, linear dan supaya variabel independent
sebagai estimator atas variabel dependent tidak bias. Uji asumsi klasik dalam
penelitian ini terdiri atas uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji
multikolinearitas.
3.3.2.1 Uji Normalitas Data
Ghozali (2013) menyebutkan bahwa uji normalitas adalah untuk untuk menguji
apakah dalam model regresi variabel independent dan dependent memiliki distrik
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau
mendekati normal. Untuk mengetahui normal atau tidak maka dilakukan uji
normalitas menurut Kolmogrof Smirnov satu arah dan analisis grafik Smirnov
menggunakan tingkat kepecayaan 5 %. Sebagai dasar pengujian keputusan normal
atau tidak yaitu:
a. Z hitung > Z tabel maka distribusi populasi tidak normal
b. Z hitung < Z tabel maka distribusi populasi normal.
3.3.2.2 Uji Heteroskedastik
Ghozali (2013) menjelaskan bahwa autokorelasi merupakan korelasi antara
anggota observasi yang disusun menurut waktu dan tempat. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji
Durbin-Watson (DW test).
36
3.3.2.3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan dengan uji korelasi antara variabel-variabel
independen dengan korelasi sederhana. Menurut Ghozali (2013) uji ini dilakukan
untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel imdependent dimana model regresi yang baik tidak terjadi ortogonal.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam regresi adalah
dengan menganalisis korelasi variabel-variabel independent. Jika antara variebel
ada korelasi yang cukup tinggi (> 0,90) maka hal ini menunjukkan indikasi
multikolinearitas dengan menunjukan nilai tolerance dan variance inflation
factors (VIF).
3.3.3 Analisis Regresi
Penelitian ini mempunyai 2 hipotesis yang salah satunya terdapat satu variabel
yang merupakan variabel bebas dan satu variabel moderasi. Langkah-langkah
persamaan regresi dalam penelitian ini dimodifikasi sebagai berikut:
EPS X HHI …………………… (VM)
RS = a+ β1EPS+ β2HHI + β3VM + et
Keterangan :
RS : Return saham
EPS : Earning Per Share
HHI : Diversifikasi Usaha
VM : Diversifikasi Usaha sebagai variabel moderasi
et : Error term
a : Konstanta dari persamaan regresi
b : Koefisien persamaan regresi
37
3.3.4 Pengujian Hipotesis
3.3.4.1 Uji Koefisen Determinasi (R2)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan varian variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah
nol atau satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi varian
variabel dependen (Ghozali, 2013). Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksikan varian variabel dependen. Bila terdapat nilai adjusted R2 bernilai
negatif, maka adjusted R2 dianggap nol.
3.3.4.2 Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas/ independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Keputusan menolak atau menerima H0 sebagai berikut:
a. Jika t hitung > t kritis, maka H0 ditolak
b. Jika t hitung < t kritis, maka H0 diterima.
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengaruh laba akuntansi terhadap
harga saham dengan diversifikasi usaha sebagai variabel moderasi. Penelitian
dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun
2012-2017 di Bursa Efek Indonesia, sampel penelitian sebesar 85 perusahaan
dengan jumlah observasi selama 6 tahun sebesar 510 item observasi. Berdasarkan
uraian pada pembahasan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan bahwa:
1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui hipotesis
pertama yang menyatakan bahwa “laba akuntansi berpengaruh positif
terhadap harga saham” didukung. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin
tinggi nilai laba akuntansi, maka akan menimbulkan reaksi positif yaitu
return saham meningkat karena perusahaan dianggap mempunyai kinerja
yang baik dan mampu memberikan return yang baik pula kepada investor.
2. Berdasarkan hasil pengujian, dapat diketahui hipotesis kedua yang
menyatakan bahwa “diversifikasi usaha memoderasi pengaruh laba
akuntansi terhadap harga saham,” didukung. Jadi dapat disimpulkan bahwa
adanya diversifikasi usaha (variabel moderasi) akan dapat memperkuat
hubungan laba akuntansi dengan return saham. Hasil ini memberikan arti
bahwa jika strategi diversifikasi yang dilakukan berjalan dengan efektif dan
52
efisien maka seluruh proses aktivitas perusahaan akan berjalan dengan baik
yang selanjutnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
5.2 Keterbatasan Penelitian
1. Keterbatasan penelitian ini adalah hanya mengambil laba akuntansi dan
diversifikasi usaha berdasarkan segmen geografis dan segmen operasi
sebagai variabel independen penelitian. Dengan R² sebesar 13,6%,
disimpulkan bahwa masih terdapat banyak faktor lain yang dapat
menjelaskan harga saham pada perusahaan.
2. Penelitian ini tidak membedakan diversifikasi usaha dengan segmen
geografis dan segmen operasi.
5.3 Saran
1. Bagi investor atau calon investor disarankan untuk melakukan analisis terhadap
laba bersih operasi yang berkaitan dengan harga saham karena laba yang
diperoleh perusahaan akan menentukan besarnya return saham di masa yang
akan datang. Dan bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan
penelitian yang sifatnya pengembangan dan perbaikan dari penelitian ini,
sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi return saham selain laba akuntansi perusahaan.
2. Mengacu pada keterbatasan yang ada maka saran yang dapat diberikan adalah
meneliti lebih lanjut variabel lain yang memiliki pengaruh terhadap return
saham seperti nilai perusahaan, praktek corporate governance, dan faktor-
faktor lainnya.
52
DAFTAR PUSTAKA
Adiliawan, Novy Budi. 2010. Pengaruh Komponen Arus Kas dan Laba Kotor
terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia). Jurnal. Universitas Diponegoro.
Adiwiratama, Jundan. 2012. Pengaruh Informasi Laba, Arus Kas, dan Size
Perusahaan terhadap Return Saham (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di BEI). Jurnal Akuntansi dan Humanika,
Desember 2012, Vol. 2, No. 1. Universitas Brawijaya.
Aisjah, Siti. 2012. Strategi Diversifikasi Korporat: Penciptaan Nilai Perusahaan.
Malang: UB Press.
Alonso, Eduardus. 2000. The Effect Of Firm Diversification on Capital Structure:
Evidence From Spanish Firms. European Financial Management.
Association Annual Meeting
Azis, A.D., Hermawan, A.A., dan Rossieta, H. 2016. Dampak Startegi
Diversifikasi dan Kompenasi Direksi sebagai Mekanisme Pengendali
Manajemen Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal SNA XIX Lampung 2016.
Baridwan, Zaki. 2007. Intermediate Accounting. Millenium Edition. BPFE Press.
Yogyakarta.
Belkaoui, Ahmad Riahi. 2011. Teori Akuntansi, Edisi 5 Buku 1, terjm. Ali Akbar
Yulianto dan Risnawati Dermauli. Jakarta: Salemba Empat.
Brigham, Eugene F.dan Joul F Houston. 2014. Dasar-dasar Manajemen
Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Daning, Yulia. 2009. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan yang Melakukan
Diversifikasi Usaha: Studi Empiris Pada Perusahaan Publik Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Universitas Brawijaya.
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung : Alfabeta.
Fajria, Riahi. 2010. Teori Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta
Ghozali dan Chariri, 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Undip.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivivariate dengan Program SPSS.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
George, R., & Kabir, R. 2005. Corporate Diversification and Firm Performance:
Does the Organizational Form of the Firm Matter? FMA Annual Meeting,
Chicago,pp. 1-81.
53
Gunarsih, Tri. 2004. Masalah Keagenan dan Strategi Diversifikasi. Kompak
Nomor 10. Hal 52-59
Handayani, Eka Agusti. 2009. Usaha Diversifikasi Dalam Meningkatkan Volume
Penjualan Produk Olahan. Jurnal. Universitas Brawijaya. Malang
Harahap,S.S, 2014. Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Hariadi, Bambang. 2005. Strategi Manajemen. Jakarta : Bayumedia Publishing.
Hartono, Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kelima.
BPFE. Yogyakarta
Hartono, Jogiyanto. 2012. Studi Peristiwa: Menguji Reaksi Pasar Modal Akibat
Suatu Peristiwa. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.
Harto, Puji. 2005. Kebijakan Diversifikasi Perusahaan dan Pengaruhnya terhadap
Kinerja: Studi Empiris pada Perusahaan Publik di Indonesia, Simposium
Nasional Akuntansi Vol. 8. Hal 297-303.
Hutagalung, S.O.M., dan V. Diyanty, 2014, Analisis Pengaruh Strategi
Diversifikasi Terhadap Tingkat Penggunaan Utang Perusahaan, Simposium
Nasional Akuntansi XVII, Mataram, September: 1-25.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2014. Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.1:
Jakarta : Salemba Empat.
Iskandar, Ayi., Nurdin dan Azib. 2017. Pengaruh Strategi Diversifikasi terhadap
Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Properti dan Real Estate Sektor
Emiten di Bursa Efek Indonesia). Karya Ilmiah Universitas Islam Bandung.
ISSN: 2460-6545. 3 (1).
Iswadi dan Yunina. 2006. Pengaruh Laba Akuntansi, Financial Leverage, dan
Tingkat Inflasi terhadap harga Saham (Studi pada Saham LQ 45 di Bursa
Efek Jakarta). Jurnal E-Mabis FE-Unimal, Volume 7 Nomor 1.
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2015. Pengantar Manajemen Keuangan . Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Lestari, Dianita Asih. 2015. Pengaruh Strategi Diversifikasi Terhadap Nilai
Perusahaan LQ-45 Pada Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi. AKRUAL
6 (2) (2015): 166-174 e-ISSN: 2502-6380
54
Martono, dan Harjito, D. A.. 2014. Manajemen Keuangan. Edisi Kedua.
EKONOSIA Kampus Fakultas Ekonomi Universitas Islam
Indonesia.Yogyakarta
Meythi dan Selvi Hartono. 2012. Pengaruh Informasi Laba dan Arus Kas terhadap
Harga Saham. Jurnal Ilmiah Akuntansi No.7 ISSN: 2086-4159
Munawir, S, 2008. Analisa Laporan Keuangan Lanjutan. Liberty Yogyakarta.
Nasuition, Widiatmojo. 2010. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Edisi 2.
Yayasan MPU Ajar Artha. Jakarta.
Nordiana, Ariskha dan Budiyanto. 2017. Pengaruh DER, ROA DAN ROE
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food And Beverage. Jurnal Ilmu
dan Riset Manajemen Volume 6, Nomor 2, Februari 2017.
Pakpahan, A. 1990. Refleksi Diversifikasi dalam Teori Ekonomi.dalam Suryana
dkk (penyunting). Pustaka Sinar Harapan. Jakarta
Pandya Anil. M., Narendar V Rao, 1998. Diversification And Firm Performance:
An Empirical Evaluation. Journal Of Financial And Strategic Decisionc
Volume 11 Number 2: 67-81.
Pradipta, Arma Abdullah. 2015. Pengaruh Laba dan Arus Kas Terhadap Harga
Saham ( Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI
periode 2008-2012). Jurnal. Universitas Widyatama.
Rahayu, Indu P.N. dan Rohman, Abdul. 2014. Pengaruh Diversifikasi Operasional
terhadap Struktur Modal dengan Kepemilikan Pemerintah sebagai Variabel
Moderasi. Jurnal Akuntansi dan Keungan. ISSN (Online): 2337- 3806, 3
(3): 1-14.
Rusdin. 2008. Pasar Modal: Teori, Masalah dan Kebijakan dalam Praktik.
Bandung: Alfabeta.
Rustamadji, Roni. 2016. Studi Komparatif Pengukuran Kinerja Perusahaan
Terdiversifikasi dengan Metode EVA dan MVA. Jurnal Akutansi UNESA. 4
(3).
Sari, I.D., Wiratno, Adi dan Suyono, Eko. 2014. Pengaruh Strategi Diversifikasi
dan Karakteristik Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan. Journal Of
Auditing, Finance And Forensic Accounting. 2 (1): 13-22.
Satoto, Shinta Heru. 2009. Strategi diversifikasi terhadap kinerja perusahaan.
Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 13, No. 2, Hal. 280-287
Scott, W., R. 2003. Financial Accounting Theory. Toronto Canada: Prentice-Hall.
55
Scott, R. William. 2006. Financial Accounting Theory 4 th Edition, New Jersey:
Prentice-Hall
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.
Sulastri, Uli. 2015. Pengaruh Strategi Diversifikasi terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening. E-Jurnal
Akuntansi UNESA. 3 (2).
Suwardjono. 2014. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, edisi
ketiga cetakan kedelapan.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Warsidi dan Pramuka. 2007. Pemahaman Ekonomi Umum. Penerbit PT.Gramedia
Pustaka Umum,Jakarta
Widyaningdyah. 2004. Analisis Faktor yang Berpengaruh terhadap Earnings
Management pada Perusahaan Go Public di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan. Vol 03. No. 02. November 2004. hal. 89-101
Yulius, Jogi Christiawan,. Dan Yocelyn, Azilia.2012. Analisis Pengaruh
Perubahan Kas dan Laba Akuntansi terhadap Return Saham pada
Perusahaan Berkapitalisasi Besar. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 14,
No.2, Hlm. 81-90. Universitas Kristen Petra Surabaya.
____www.google.co.id